Cor Pulmonale Chronic

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    1/37

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR …………………………………………… i

    DAFTAR ISI ………………………………………………………ii

    BAB I PENDAHULUAN…………………………………………. 1

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………….3

    2.1. Definisi ……………………………………………… 3

    2.2. Etiologi dan epidemiologi ….........…………………. 3

    2.3. Patogenesis .........…………………………………… 4

    2.4. Diagnosis ...........……………………………………. 11

    2.5. Penatalaksanaan ....………………………………….. 15

    2.6. Komplikasi .............………………………………… 17

    2.7. Prognosa. ......................…………………………….. 13

    BAB III KESIMPULAN ………………………………………… 41

    DAFTAR PUSTAKA

    BAB I

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    2/37

    PENDAHULUAN

    Kor pulmonal merupakan suatu keadaan timbulna !ipertrofi dan dilatasi

    "entrikel kanan akibat !ipertensi pulmonal ang disebabkan ole! penakit ang

    menerang struktur# fungsi paru# atau pembulu! dara! pulmonal ang dapat

     berlan$ut men$adi gagal $antung kanan.1#2 %enurut World Health Organization

    &'()*# definisi kor pulmonal adala! keadaan patologis dengan !ipertrofi

    "entrikel kanan ang disebabkan ole! kelainan fungsional dan struktur paru.

    +idak termasuk kelainan karena penakit $antung primer pada $antung kiri dan

     penakit $antung kongenital &ba,aan*.3  -stila! !ipertrofi ang bermakna

    sebaikna diganti men$adi peruba!an struktur dan fungsi "entrikel kanan.

    Dikarenakan paru berkorelasi dalam sirkuit kardio"askuler antara "entrikel

    kanan dengan bagian kiri $antung# peruba!an pada struktur atau fungsi paru akan

    mempengaru!i seara selektif $antung kanan. Patofisiologi ak!ir ang umum ang

    menebabkan kor pulmonal adala! peningkatan dari resistensi aliran dara!

    melalui sirkulasi paru dan mengara! pada !ipertensi arteri pulmonal.4

    Kor pulmonal dapat ter$adi seara akut maupun kronik. Penebab kor 

     pulmonal akut tersering adala! emboli paru masif sedangkan kor pulmonal kronik 

    sering disebabkan ole! penakit paru obstruktif kronik &PP)K*. Pada kor 

     pulmonal kronik umumna ter$adi !ipertrofi "entrikel kanan sedangkan pada kor/

     pulmonal akut ter$adi dilatasi "entrikel kanan.1

    -nsidens ang tepat dari kor pulmonal tidak diketa!ui karena seringkali

    ter$adi tanpa dapat dikenali seara klinis. Diperkirakan insidens kor pulmonal

    adala! 60 sampai 70 dari seluru! penakit $antung.4  Di -nggris terdapat

    sedikitna #30 populasi dengan resiko ter$adina kor pulmonal pada populasi

    usia lebi! dari 45 ta!un dan sekitar 6. populasi tela! mengalami !ipertensi

     pulmonal ang membutu!kan terapi oksigen $angka pan$ang.5

    Penakit/penakit ang dapat menebabkan kor pulmonal adala! penakit

    ang seara primer menerang pembulu! dara! paru dan penakit ang

    mengganggu aliran dara! paru.6  erdasarkan penelitian lain di Et!iopia#

    menemukan penebab terbanak kor pulmonal berturut/turut adala! asma

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    3/37

     bronkial# tuberkulosis paru# bronkitis kronik# emfisema# penakit interstisial paru#

     bronkiektasis# obesitas# dan kifoskoliosis. %enurut penelitian sekitar /0

     pasien kor pulmonal mempunai PP)K dan 25 0 pasien dengan PP)K akan

     berkembang men$adi kor pulmonal.5 

    Kor pulmonal ter$adi ketika !ipertensi pulmonal menimbulkan tekanan

     berlebi!an pada "entrikel kanan. +ekanan ang berlebi!an ini meningkatkan ker$a

    "entrikel kanan ang menebabkan !ipertrofi otot $antung ang normalna

     berdinding tipis# ang ak!irna dapat menebabkan disfungsi "entrikel dan

     berlan$ut kepada gagal $antung.3

    BAB II

    KOR PULMONAL

    2.1. Definisi

    Kor pulmonal sering disebut sebagai penakit $antung paru#

    didefinisikan sebagai dilatasi dan !ipertrofi "entrikel kanan akibat adana

     penakit parenkim paru atau pembulu! dara! paru.1#2

    %enurut '()# definisi kor pulmonal adala! keadaan patologis dengan

    ditemukanna !ipertrofi "entrikel kanan ang disebabkan ole! kelainan

    fungsional dan struktur paru# tidak termasuk kelainan karena penakit $antung

     primer pada $antung kiri dan penakit $antung kongenital &ba,aan*.3 

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    4/37

    %enurut raun,a!l# kor pulmonal adala! keadaan patologis akibat

    !ipertrofi atau dilatasi "entrikel kanan ang disebabkan ole! !ipertensi

     pulmonal. Penebabna antara lain penakit parenkim paru# kelainan

    "askuler paru# dan gangguan fungsi paru karena kelainan t!oraks# tidak 

    termasuk kelainan "askuler paru ang disebabkan kelainan "entrikel kiri#

     penakit $antung ba,aan# penakit $antung iskemik# dan infark miokard akut.7

    2.2. Etioo!i "#n E$i"e%ioo!i

    Kor pulmonal ter$adi akibat adana peruba!an akut atau kronis pada

     pembulu! dara! paru dan atau parenkim paru ang dapat menebabkan

    ter$adina !ipertensi pulmonal. 

    Pre"alensi pasti kor pulmonal sulit dipastikan karena dua alasan.

    Pertama# tidak semua kasus penakit paru kronis men$adi kor pulmonal# dan

    kedua# kemampuan kita untuk mendiagnosa !ipertensi pulmonal dan kor 

     pulmonal dengan pemeriksaan fisik dan !asil laboratorium tidakla! sensitif.

     amun# kema$uan terbaru dalam 2/D e!oDoppler memberikan kemuda!an

    untuk mendeteksi dan mendiagnosis suatu kor pulmonal.2  Diperkirakan

     pre"alensi kor pulmonal adala! 60 sampai 70 dari seluru! penakit $antung

     berdasarkan !asil penelidikan ang memakai kriteria ketebalan dinding

    "entrikel post mortem.6

    Penakit ang mendasari ter$adina kor pulmonal dapat digolongkan

    men$adi 4 kelompok

    1. Penakit pembulu! dara! paru.

    2. Penekanan pada arteri pulmonal ole! tumor mediastinum# aneurisma#

    granuloma atau fibrosis.

    3. Penakit neuro muskular dan dinding dada.

    4. Penakit ang mengenai aliran udara paru# al"eoli# termasuk Penakit

    Paru )bstruktif Kronis &PP)K*# penakit paru interstisial dan gangguan

     pernafasaan saat tidur.

    Penakit ang men$adi penebab utama dari kor pulmonal kronis adala!

    PP)K# diperkirakan /0 kasus.1

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    5/37

    2.&. P#to!enesis

    Penakit/penakit ang dapat menebabkan kor pulmonal adala!

     penakit ang seara primer menerang pembulu! dara! paru/paru# seperti

    emboli paru/paru berulang# dan penakit ang mengganggu aliran dara! paru/

     paru akibat penakit pernapasan obstruktif atau restriktif.6 

    8papun penakit a,alna# sebelum timbul kor pulmonal biasana

    ter$adi peningkatan resistensi "askuler paru dan !ipertensi pulmonal.

    (ipertensi pulmonal pada ak!irna meningkatkan beban ker$a dari "entrikel

    kanan# se!ingga mengakibatkan !ipertrofi dan kemudian gagal $antung. +itik 

    kritis dari rangkaian ke$adian ini nampakna terletak pada peningkatan

    resistensi "askuler paru pada arteri dan arteriola keil.6

    Dua mekanisme dasar ang mengakibatkan peningkatan resistensi

    "askuler paru adala! &1* "asokontriksi dari pembulu! dara! pulmonal akibat

    adana !ipoksia dan &2* obstruksi danatau obliterasi $aringan "askular paru/

     paru. (ipoksia al"eolar &$aringan* memberikan rangsangan ang kuat untuk 

    menimbulkan "asokontriksi pulmonal daripada !ipoksemia. 9elain itu#

    !ipoksia al"eolar kronik memuda!kan ter$adina !ipertrofi otot polos

    arteriola paru/paru# se!ingga timbul respon ang lebi! kuat ter!adap !ipoksia

    akut. 8sidosis# !iperkapnia# dan !ipoksemia beker$a seara sinergistik dalam

    menimbulkan "asokontriksi. :iskositas &kekentalan* dara! ang meningkat

    akibat polisitemia dan peningkatan ura! $antung ang dirangsang ole!

    !ipoksia kronik dan !iperkapnia# $uga ikut meningkatkan tekanan arteri paru.6

    %ekanisme kedua ang turut meningkatkan resistensi "askuler dan

    tekanan arteri paru adala! bentuk anatomisna. Emfisema ditandai ole!

    kerusakan berta!ap dari struktur al"eolar dengan pembentukan bula dan

    obliterasi total dari kapiler/kapiler disekitarna. (ilangna pembulu! dara!

    seara permanen menebabkan berkurangna anaman "askuler. 9elain itu#

     pada penakit obstruktif# pembulu! dara! paru $uga tertekan dari luar karena

    efek mekanik dari "olume paru ang besar. +etapi# peranan obstruksi dan

    obliterasi anatomik ter!adap anaman "askuler diperkirakan tidak sepenting

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    6/37

    "asokontriksi !ipoksik dalam patogenesis kor pulmonal. Kira/kira duapertiga

    sampai tigaperempat dari anaman "askuler !arus mengalami obstruksi atau

    rusak sebelum ter$adi peningkatan tekanan arteri paru ang bermakna.

    8sidosis respiratorik kronik ter$adi pada beberapa penakit pernapasan dan

     penakit obstruktif sebagai akibat !ipo"entilasi al"eolar umum atau akibat

    kelainan perfusi/"entilasi.6 9etiap penakit paru memengaru!i pertukaran gas#

    mekanisme "entilasi# atau $aringan "askular paru dapat mengakibatkan kor 

     pulmonal.4#6#

    Patogenesis kor pulmonal sangat erat kaitanna dengan !ipertensi

     pulmonal dan tidak bisa dipisa!kan satu dengan lainna. 8dana gangguan

     pada parenkim paru# kiner$a paru# maupun sistem peredaran dara! paru seara

    akut maupun kronik dapat menebabkan ter$adina !ipertensi pulmonal.

    (ipertensi pulmonal dapat diartikan sebagai penakit arteri keil pada

     paru ang ditandai dengan proliferasi "askuler dan remodeling. (al ini pada

    ak!irna dapat menebabkan meningkatna resistensi pembulu! dara! paru

    ang mengakibatkan ter$adina gagal "entrikel kanan dan kematian.

    (ipertensi pulmonal dibagi men$adi primer dan sekunder. (ipertensi

     pulmonal primer adala! !ipertensi pulmonal ang tidak disebabkan ole!

    adana penakit $antung# parenkim paru# maupun penakit sistemik ang

    melatarbelakangina. (ipertensi pulmonal lain selain kriteria tersebut disebut

    !ipertensi pulmonal sekunder.1 (ipertensi pulmonal akibat komplikasi kronis

     paru &sekunder* didefinisikan sebagai peningkatan rata/rata tekanan arteri

     pulmonal &+8P* istira!at# akni ;2 mm(g. Pada !ipertensi pulmonal primer 

    angka ini lebi! tinggi akni ;25 mm(g. Pada pasien muda &

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    7/37

    +erdapat tiga faktor ang tela! diketa!ui dalam mekanisme ter$adina

    !ipertensi pulmonal ang menebabkan meningkatna resistensi "askular.

    Ketigana adala! mekanisme "asokonstriksi# remodeling dinding pembulu!

    dara! pulmonal# dan trombosis in situ. Ketiga mekanisme ini ter$adi akibat

    adana dua faktor akni gangguan produksi =at/=at "asoaktif seperti# nitric

    oxide  dan prostacyclin# sserta akibat ekspresi berlebi!an seara kronis dari

    mediator "asokonstriktor seperti# endothelin/ 1. Dengan diketa!uina

    mekanisme tersebut maka pengobatan ter!adap !ipertensi pulmonal men$adi

    lebi! terang akni dengan pemberian preparat nitric oxide# deri"at

     prostacyclin# antagonis reseptor endothelin/1# dan in!ibitor  

     phosphodiesterase/5.4#1 

    (ipertensi pulmonal menebabkan meningkatna kiner$a "entrikel

    kanan dan dapat mengakibatkan dilatasi atau !ipertropi bilik kanan $antung.

    +imbulna keadaan ini diperberat dengan adana polisitemia akibat !ipoksia

     $aringan# !iper"olemia akibat adana retensi air dan natrium# serta

    meningkatna cardiac output . Ketika $antung kanan tidak lagi dapat

    melakukan adaptasi dan kompensasi maka ak!irna timbul kegagalan $antung

    kanan ang ditandai dengan adana edema perifer. >angka ,aktu ter$adina

    !ipertropi atau dilatasi "entrikel kanan maupun gagal $antung kanan pada

    masing/masing orang berbeda/beda.4#6

    erdasarkan per$alanan penakitna# kor pulmonal dibagi men$adi 5

    fase &tabel 1*.11

    +abel 1. ?ase per$alanan penakit kor pulmonal

    ?ase Deskripsi

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    8/37

    ?ase 1

    ?ase 2

    Pada fase ini belum nampak ge$ala

    klinis ang $elas# selain

    ditemukanna ge$ala a,al penakit

     paru obstruktif kronis &PP)K*#

     bronkitis kronis# tuberkulosis paru#

     bronkiektasis dan se$enisna.

    8namnesa pada pasien 5 ta!un

     biasana didapatkan kebiasaan

     banak merokok.

    Pada fase ini mulai ditemukan

    tanda/tanda berkurangna "entilasi

     paru. @e$alana antara lain# batuk 

    lama ang berda!ak &terutama

     bronkiektasis*# sesak napas# mengi#

    sesak napas ketika ber$alan

    menan$ak atau setela! banak 

     biara. 9edangkan sianosis masi!

     belum nampak. Pemeriksaan fisik 

    ditemukan kelainan berupa#

    !ipersonor# suara napas berkurang#

    ekspirasi meman$ang# ronki basa!

    dan kering# mengi. Aetak  

    diafragma renda! dan denut

     $antung lebi! redup. Pemeriksaan

    radiologi menun$ukkan

     berkurangna orakan

     bronko"askular# letak diafragma

    renda! dan mendatar# posisi

     $antung "ertikal.

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    9/37

    ?ase 3

    Pada fase ini nampak ge$ala

    !ipoksemia ang lebi! $elas.

    Didapatkan pula berkurangna

    nafsu makan# berat badan

     berkurang# epat lela!.

    Pemeriksaan fisik nampak sianotik#

    disertai sesak dan tanda/tandaemfisema ang lebi! nata.

    Ditandai dengan !iperkapnia#

    gelisa!# muda! tersinggung kadang

    somnolen. Pada keadaan ang berat

    dapat ter$adi koma dan ke!ilangan

    kesadaran.

    Pada fase ini nampak kelainan

     $antung# dan tekanan arteri

     pulmonal meningkat. +anda/tanda

     peningkatan ker$a "entrikel# namun

    fungsi "entrikel kanan masi! dapat

    kompensasi. 9elan$utna ter$adi

    !ipertrofi "entrikel kanan

    kemudian ter$adi gagal $antung

    kanan. Pemeriksaan fisik nampak 

    sianotik# bendungan "ena $ugularis#

    !epatomegali# edema tungkai dan

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    10/37

    Penyakit paru kronis

    erusakan paru & semakin terdesaknya pembuluh darah oleh paru yang mengembangHipoksia alveolarAsidosis dan hiperkapnia

    Berkurangnya vascular bed paru Vasokonstriksi

    Polisitemia dan h

    Hipertensi Pulmonal

    Hipertrof dan dilatasi ventrikel kanan

    Kor pulmonal

    kronis

    ?ase 4

    ?ase 5

    kadang asites.

    Bntuk mempermuda! pema!aman mengenai patogenesis kor pulmonal#

    disediakan ringkasan pada gambar 1.

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    11/37

    @ambar 1. Patogenesis Kor Pulmonal

    2.'. Di#!nosis

    Diagnosis kor pulmonal dapat ditegakkan $ika terbukti terdapat adana

    !ipertensi pulmonal akibat dari kelainan fungsi dan atau struktural paru. Bntuk 

    menegakkan diagnosis kor pulmonal seara pasti maka dilakukan prosedur 

    anamnesis# pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penun$ang seara tepat. Pada

    anamnesis dan pemeriksaan fisik pemeriksa dapat menemukan data/data ang

    mendukung ke ara! adana kelainan paru baik seara struktural maupun

    fungsional. 8dana !ipertensi pulmonal tidak dapat ditegakkan seara pasti

    dengan !ana pemeriksaan fisik dan anamnesis tetapi membutu!kan pemeriksaan

     penun$ang.

    2.'.1. An#%nesis "#n Pe%e(i)s##n Fisi) 

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    12/37

    Perlu dilakukan anamnesis ang teliti ada tidakna penakit paru ang

    mendasari dan $enis kelainan paru seperti batuk kronik ang produktif# sesak 

    nafas ,aktu beraktifitas# nafas ang berbuni# muda! lela!. Pada fase a,al

     berupa pembesaran "entrikel kanan# tidak menimbulkan kelu!an $adi lebi!

     banak kelu!an akibat penakit paruna. Kelu!an akibat pembesaran

    "entrikel kanan baru timbul bila suda! ada gagal $antung kanan misalna

    edema dan neri parut kanan atas. -nfeksi paru sering menetuskan gagal

     $antung# !ipersekresi bran!us# edema al"eolar# serta bronkospasme ang

    menurunkan "entilasi paru lalu timbul gagal $antung kanan.

    Dispnea merupakan ge$ala ang paling umum ter$adi# biasana karena

    adana peningkatan ker$a pernapasan akibat adana peruba!an dalam

    elastisitas paru/paru &fibrosis penakit paru* atau adana o"er inflasi pada

     penakit PP)K*. eri dada atau angina $uga dapat ter$adi. (al ini ter$adi

    disebabkan ole! iskemia pada "entrikel kanan atau teregangna arteri

     pulmonalis. (emoptisis# karena rupturna arteri pulmonalis ang suda!

    mengalami arteroslerotik atau terdilatasi akibat !ipertensi pulmonal $uga

    dapat ter$adi. isa $uga ditemukan "ariasi ge$ala/ge$ala neurologis# akibat

    menurunna ura! $antung dan !ipoksemia.12

    9elan$utna pada pemeriksaan fisik# kita bisa mendapatkan keadaan

    sianosis# suara P2 ang mengeras# "entrikel kanan dapat teraba di parasternal

    kanan. +erdapatna murmur pada daera! pulmonal dan triskuspid dan

    terabana "entrikel kanan merupakan tanda ang lebi! lan$ut. ila suda!

    ter$adi fase dekompensasi# maka gallop &93* mulai terdengar dan selain itu

     $uga dapat ditemukan murmur akibat insufisiensi trikuspid. Dilatasi "ena

     $ugularis# !epatomegali# splenomegali# asites dan efusi pleura merupakan

    tanda/tanda ter$adina o"erload pada "entrikel kanan.2

    2.'.2. Pe%e(i)s##n Pen*n+#n!

    R#"ioo!i

    Etiologi kor pulmonal kronis amat banak dan semua etiologi itu

    akan menebabkan berbagai gambaran parenkim dan pleura ang

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    13/37

    mungkin dapat menun$ukkan penakit primerna. @ambaran radiologi

    !ipertensi pulmonal adala! dilatasi arteri pulmonalis utama dan abang/

    abangna# meruning ke perifer# dan lapang paru perifer tampak relatif 

    oligemia. Pada !ipertensi pulmonal# diameter arteri pulmonalis kanan

    ;16mm dan diameter arteri pulmonalis kiri ;1mm pada 30

     penderita. (ipertrofi "entrikel kanan terli!at pada rontgen t!oraks P8

    sebagai pembesaran batas kanan $antung# pergeseran keara! lateral

     batas $antung kiri dan pembesaran baangan $antung ke anterior# ke

    daera! retrosternal pada foto dada lateral.3

    @ambar 2. ?oto t!oraks anteroposterior dan lateral kor pulmonal

    Ee)t(o)#("io!(#%

    @ambaran abnormal kor pulmonal pada pemeriksaan EK@ dapat berupa

    a. De"iasi sumbu ke kanan. 9umbu gelombang p C atau lebi!.

     b. +erdapat pola 91 92 93

    . asio amplitude 9 di :1 lebi! besar dari sadapan 1

    d. asio amplitude 9 di :6 lebi! keil dari sadapan 1

    e. +erdapat pola p pulmonal di sadapan 2#3# dan a:?

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    14/37

    f. +erdapat pola 91 3 +3 dan right bundle branch block   komplet

    atau inkomplet.

    g. +erdapat gelombang + terbalik# mendatar# atau bifasik pada

    sadapan prekordial.

    !. @elombang 9 dengan "oltase lebi! renda! terutama pada PP)K 

    karena adana !iperinflasi.

    i. (ipertrofi "entrikel kanan ang suda! lan$ut dapat memberikan

    gambaran gelombang di sadapan prekordial ang dapat

    membingungkan dengan infark miokard.

     $. Kadang di$umpai kelainan irama $antung mulai dari depolarisasi

     prematur atrium terisolasi !ingga supra"entrikuler takikardi#

    termasuk takikardi atrial paroksismal# takikardi atrial multifokal#

    fibrilasi atrium# dan atrial flutter. Disritmia ini dapat dietuskan

    karena keadaan penakit ang mendasari &keemasan# !ipoksemia#

    gangguan keseimbangan asam/ basa# gangguan elektrolit# serta

     penggunaan bronkodilator berlebi!an*.13 

    E)o)#("io!(#fi

    9ala! satu penitraan ang bisa digunakan untuk melakukan

     penegakan diagnosis kor pulmonal adala! dengan ekokardiografi. Dari

    @ambar 3. Elektrokardiografi Kor Pulmonal

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    15/37

    !asil ekokardiografi dapat ditemukan dimensi ruang "entrikel kanan

    ang membesar# tapi struktur dan dimensi "entrikel kiri normal. Pada

    gambaran ekokardiografi katup pulmonal# gelombang FaG !ilang#

    menun$ukkan !ipertensi pulmonal. Kadang/kadang dengan

     pemeriksaan ekokardiografi susa! terli!at katup pulmonal karena

    Faousti ,indo,G sempit akibat penakit paru.14

    @ambar 4. Ekokardiografi Kor Pulmonal &Dilatasi atrium dan "entrikel kanan*

    2.,. Pen#t##)s#n##n

    Penatalaksanaan kor pulmonal dari aspek $antung bertu$uan untuk 

    menurunkan !ipertensi pulmonal# mengobati gagal $antung kanan#

    meningkatkan kelangsungan !idup# dan mengobati penakit dasar dan

    komplikasina.1

    Ti(#- B#(in! "#n Pe%#t#s#n G#(#%

    +ira! baring sangat penting untuk menega! memburukna

    !ipoksemia# ang nantina akan lebi! menaikkan lagi tekanan arteri

     pulmonalis. @aram perlu dibatasi tetapi tidak seara berlebi!an karena

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    16/37

    klorida serum ang renda! akan meng!alangi usa!a untuk menurunkan

    !iperkapnia.12

     Te(#$i O)si!en

    %ekanisme bagaimana terapi oksigen dapat menigkatkan

    kelangsungan !idup belum diketa!ui pasti# namun ada 2 !ipotesis &1*

    terapi oksigen mengurangi "asokontriksi dan menurunkan resistensi

    "askuler paru ang kemudian meningkatkan isi sekunup "entrikel

    kanan# &2* terapi oksigen meningkatkan kadar oksigen arteri dan

    meningkatkan !antaran oksigen ke $antung# otak# dan organ "ital

    lainna.

    Pemakaian oksigen seara kontinu selama 12 $am & National 

     Institute of Health, USA*H 15 $am & ritish !edical "esearch #ounsil * #

    dan 24 $am &-(* meningkatkan kelangsungan !idup dibanding kan

    dengan pasien tanpa terapi oksigen.

     -ndikasi terapi oksigen adala! Pa)2 I 55 mm(g atau 9a)2 I

    0# Pa)2 55/5 mm(g# dan disertai sala! satu dari tanda seperti#

    edema ang disebabkan gagal $antung kanan# P pulmonal pada EK@#

    dan eritrositosis !ematokrit ; 560.1

    Di*(eti)#

    Diuretika diberikan untuk mengurangi tanda/tanda gagal $antung

    kanan. amun !arus dingat# pemberian diuretika ang berlebi!an

    dapat menimbulkan alkalosis metabolik ang bisa memiu

     peningkatan !iperkapnia. Disamping itu# dengan terapi diuretika dapat

    ter$adi kekurangan airan ang mengakibatkan  preload   "entrikel

    kanan dan ura! $antung menurun.1#3#

    /#so"i#to(

    Pemakaian "asodilator seperti nitrat# !idrala=in# antagonis

    kalsium# agonis alfa adrenergik# 8JE/-# dan postaglandin belum

    direkomendasikan pemakaianna seara rutin. :asodilator dapat

    menurunkan tekanan pulmonal pada kor pulmonal kronik# meskipun

    efisiensina lebi! baik pada !ipertensi pulmonal ang primer.1

     

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    17/37

    Di!it#is

    Digitalis !na digunakan pada pasien kor pulmonal bila disertai

    gagal $antung kiri. Digitalis tidak terbukti meningkatkan fungsi

    "entrikel kanan pada pasien kor pulmonal dengan fungsi "entrikel

    normal# !ana pada pasien kor pulmonal dengan fungsi "entrikel kiri

    ang menurun# digoksin bisa meningkatkan fungsi "entrikel kanan.

    Pada pemberian digitalis perlu di,aspadai resiko aritmia.1#3

    Anti)o#!*#n

    Diberikan untuk menurunkan resiko ter$adina tromboemboli

    akibat disfungsi dan pembesaran "entrikel kanan dan adana faktor 

    imobilisasi pada pasien.1

    2.0. Ko%$i)#si

    Komplikasi dari or pulmonale adala! bisa ter$adi snope# !poia# pedal

    edema# passi"e !epati ongestion dan kematian.

    2.. P(o!nosis

    Prognosis kor pulmonal ang disebabkan ole! PP)K lebi! baik dari

     prognosis kor pulmonal ang disebabkan ole! penakit paru lain seperti

    Lrestriti"e pulmonar diseaseL# dan kelainan pembulu! dara! paru. ?orrer 

    mengatakan penderita kor pulmonal masi! dapat !idup antara 5 sampai 17

    ta!un setela! serangan pertama kegagalan $antung kanan# asalkan mendapat

     pengobatan ang baik. Padma"ati dkk di -ndia mendapatkan angka antara 14

    ta!un. 9adouls di Peranis mendapatkan angka 1 sampai 12 ta!un.3 

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    18/37

    BAB &

    LAPORAN KASUS

    &.1. Re)#% Me"is P#sien

    ANAMNESE PRIBADI

     ama Muni=ar 

    Bmur 4 +a!un

    >enis Kelamin Perempuan

    9tatus Perka,inan %enika!

    Peker$aan -bu uma! +angga

    9uku >a,a

    8gama -slam

    8lamat Kuala +iga inanga# %edan.

    ANAMNESE PENAKIT

    Kelu!an Btama Kuning pada mata

    +elaa! (al ini dialami )9 se$ak N 2 minggu ini# mulana kuning

     pada bagian mata lalu diikuti kuning pada seluru! tubu!. @atal/gatal pada tubu!

    &/*# %ual &C*# munta! &C*# frekuensi munta! 3/4 kali !ari# isi apa ang dimakan

    dan minum# neri ulu !ati &C*# neri pada perut kanan atas $uga &C*# neri

    dirasakan kapan/kapan sa$a# timbul seara tiba/tiba# tidak bergantung pada rasa

    lapar# neri bila ditekan &/*. atuk &C* dialami )9 N4 !ari ini# da!ak ber,arna puti!.. Demam &/*# menggigil &/*# badan terasa lemas &C*# neri kepala &/*# mata

    kemera!an &/*# bintik/bintik pada kulit &/*# neri otot &/*. Penurunan &C*#

    Penurunan nafsu makan &C*. i,aat 8K te! pekat &C*# 8K tersendat/sendat

    &/*# neri saat 8K &/*# 8K ber,arna seperti uian daging &/*# 8K berpasir 

    &/*# 8K berbatu &/*. i,aat 8 ,arna puat seperti dempul &/*# 8 normal.

    )9 baru pertama kali mengalami mata kuning. i,aat kontak dengan penderita

    sakit kuning sebelumna &C* aitu suami )9 sendiri. i,aat mendapat transfusi

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    19/37

    dara! &/*. )9 sempat meminum obat untuk mengurangi frekuensi munta!na ang

    dia beli di ,arung. i,aat minum $amu/$amuan &C*.

    P+ /

    P) tidak $elas

    ANAMNESE ORGAN

    >antung 9esak nafas /

    8ngina pektoris /

    Edema /

    Palpitasi /

    Aain/lain /

    9al. Pernafasan atuk/batuk C

    Da!ak C# puti!

    8sma# bronkitis /

    Aain/lain /

    9al. Penernaan afsu makan C# menurun

    Kelu!an menelan /

    Kelu!an perut /

    Penurunan C

    Kelu!an defekasi /

    Aain/lain /

    9al. Brogenital 9akit 8K /

    %engandung batu /

    8K tersendat /

    Keadaan urin C# spt

    te! pekat

    Aain/lain /

    9endi dan tulang 9akit pinggang /

    Kel. Persendiaan /

    Keterbatasan gerak /

    Aain/lain /

    Endokrin (auspolidipsi /

    Poliuri /

    Polifagi /

    @ugup /

    Peruba!an suara /

    Aain/lain /

    9araf Pusat 9akit kepala / (oong /

    Aain/lain /

    Dara! dan P. dara! Puat /Pete!ie /

    Perdara!an /Purpura /

    Aain/lain /

    9irkulasi Jlaudiatio intermitten /

    ANAMNESE FAMILI 9uami os perna! menderita kelu!an ang serupa 6

     bulan lalu dan tela! sembu! dira,at di 9P%.

    PEMERIKSAAN FISIK DIAGNOSTIK 

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    20/37

    STATUS PRESENS 3

    Ke#"##n U%*% Ke#"##n Pen4#)it

    9ensorium J%

    +ekanan dara! 12 mm(g

     adi 7 i reg t" ukup

    Pernafasan 2 i

    +emperatur 36.oJ

    Panaran 'a$a! lema!

    9ikap paksa /

    efleks fisiologis C

    efleks patologis /

    Keadaan @i=i

    + 155m H 45 kg

    -%+ 1.75

    Kesan ormo,eig!t

    8nemia &/*. -kterus &C*. Dispnoe &/*.

    9ianosis &/*. Bdem &/*. Purpura &/*.

    +urgor kulit baik 

    KEPALA

    %ata kon$ungti"a palpebra puat &/*# ikterus &CC*# pupil isokor# ukuran

      O 3mm.

      efleks a!aa direk &C* indirek &C*# kesan normal

      Aain/lain /

    +elinga dalam batas normal

    (idung dalam batas normal

    %ulut Aida! dalam batas normal

      @igigeligi dalam batas normal

      +onsilfaring dalam batas normal

    LEHER 

    9truma tidak membesar# tingkat /

    Pembesaran kelen$ar limfe &/*

    Posisi trakea %edial. +:> /2 m(2)

    Kaku kuduk &/*# lain/lain /

    TORAKS DEPAN

    Ins$e)si  "enektasi &/*# "ena kolateral &/*# ikterik &/*

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    21/37

    entuk simetris fusiformis

    Pergerakan simetris kanan dan kiri

    P#$#si

      eri tekan tidak di$umpai

      ?remitus suara 9? kiri kanan# kesan ormal

      -ktus /

    Pe()*si

    Paru

    atas Paru Q (ati 8 -J9 : H 8 -J9 :-

    Peran$akan 1 m

    >antung

    atas atas $antung -J -- linea parastrernal sinistra

    atas kiri $antung -J -: linea midla"iula sinistra

    atas kanan $antung -J --/-: lateral linea parasternalis detra

    A*s)*t#si

    Paru

    9uara pernafasan :esikuler pada kedua lapangan paru

    9uara tamba!an &/*

    >antung

    %1 ; %2# P2 ; P1# 82 ; 81# +2 ; +1# desa! sistolik &/*# tingkat &/* desa!

    diastolik &/*# lain/lain /

    ( 7 i# reguler# intensitas ukup.

    TORAKS BELAKANG

    -nspeksi 9imetris fusiformis

    Palpasi 9? kiri dan kanan# kesan ormal

    Perkusi 9onor pada kedua lapangan paru belakang

    8uskultasi 9uara pernafasan :esikuler pada kedua lapangan paru.

      9uara tamba!an &/*

    ABDOMEN

    Ins$e)si

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    22/37

    entuk 9imetris# asites &/*

    @erakan lambungusus +idak tampak 

    :ena kolateral &/*

    Japut medusae &/*

    P#$#si

    Dinding abdomen 9oepel# A tidak teraba# (epar teraba membesar.

    (ati

    Pembesaran 3 m 8J dan 2m PR

    Permukaan Aiin

    Pinggir +a$am

     eri tekan &/*

    Aimpa

    Pembesaran &/*

    @in$al

    allotement &/* Aain/lain &/*

    +umor &/*

    Pe()*si

    Pekak (ati &C*

    Pekak berali! &/*

    A*s)*t#si

    Peristaltik usus Peristaltik &C*# kesan normal

    Aain/lain &/*

    Pin!!#n!

     eri ketok sudut kosto"ertebra &/*

    INGUINAL ormal

    GENITALIA LUAR  Perempuan# normal.

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    23/37

    PEMERIKSAAN 5OLOK DUBUR 6RT7  tidak dilakukan pemeriksaan

    ANGGOTA GERAK ATAS ANGGOTA GERAK BA8AH

    Deformitas sendi /

    Aokasi /

    >ari tabu! /

    +remor u$ung $ari /

    +elapak tgn sembab /

    9ianosis /

    Eritema palmaris /

    Aain/lain /

    Bdem

    8. femoralis

    8. tibialis posterior 

    8. dorsalis pedis

    efleks 8P 

    efleks KP 

    efleks fisiologis

    efleks patologis

    Aain/lain

    Kiri

    /

    C

    C

    C

    C

    C

    C

    /

    /

    Kanan

    /

    C

    C

    C

    C

    C

    C

    /

    /

    PEMERIKSAAN LABORATORIUM RUTIN

    D#(#- Ke%i- Tin+#

    (b 11# g0

    Aekosit #7

    13 mm3

    AED /

    Eritrosit 4#77 16 mm3

    (t 35#30

    (itung >enis

     euAim%E

    4.3.6

    +rombosit 137. mm3

    'arna kuning $erni!

    eduksi /

    Protein /

    ilirubin /

    Brobilinogen C

    9edimen

    Eritrosit / 1 lpb

    Aekosit Q 1 lpb

    9ilinder /

    Epitel / 1 lpb

    'arna /

    Konsistensi /

    Eritrosit /

    Aekosit /

    8mubakista /

    +elur aing

    8skaris /

    8nkilostoma /

    +ri!uris /

    Kremi /

    RESUME

    88%E9E KB ikterik# $aundie seluru! tubu!

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    24/37

    +elaa! (al ini dialami os se$ak N 2 minggu ini# mulana ikterik pada

    kedua mata lalu diikuti $aundie seluru! tubu!. ausea &C*# :omitting

    &C*# frekuensi 3/4 kali !ari# isi apa ang dimakan dan minum# neri ulu

    !ati &C*. atuk &C* dialami )9 N4 !ari ini# da!ak ber,arna puti!..

    Demam &/*. Penurunan &C*# anoreia &C*. i,aat 8K te! pekat

    &C*# i,aat 8 ,arna puat seperti dempul &/*# 8 normal.

    9+8+B9

    PE9E9

    Keadaan Bmum aik 9edang uruk 

    Keadaan Penakit ingan 9edang erat

    Keadaan @i=i Kurang ormal erlebi!

    PE%E-K988

    ?-9-K 

    Kepala mata ikterik &CC*

    8bdomen

    - dalam batas normal

    P soepel# !epar teraba 3m 8J 2m PR# permukaan liin#

      pinggir ta$am.

    P +impani

    8 Peristaltik &C* normal

    +oraks - 9imetris fusiformis

    P 9? kiri dan kanan# kesan normal

    P 9onor pada lapangan tenga! paru kanan

    8 9uara pernafasan :esikuler pada kedua lapangan paru

    9uara tamba!an &/*

    Ekstremitas -nf dalam batas normal

      9up dalam batas normal

    Aaboratorium

    utin

    Dara! trombositopenia

    Kemi! Kesan normal

    +in$a tidak dilakukan pemeriksaan

    Diagnosa anding 1 (epatitis :iral 8kut

    2 JD stone

    3 (epatomegali e / li"er metastase

      / !epatoma

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    25/37

    Diagnosa

    sementara(ep. :iral akut C !epatomegali e li"er metastase

    Penatalaksanaan

    8kti"itas +ira! aring

    Diet Diet (ati --

    +indakan supportif / -:?D D50 1 gtti

    %edikamentosa / in$ anitidine 5mg12$am

      / in$. %etolopramid 1amp 12$am

      / )( srup 3 J-

    enana Pen$a$akan diagnostiktindakan lan$ut

    1 A?+

    2 :iral maker &-g% 8nti/(# (J: 8. -g%#8nti/(8:*

    3 8?P

    4 Protrombin time

    5 B9@ abdomen

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    26/37

    Follow Up P#sien

    Follow Up P#sien De$#(te%en I%* Pen4#)it D##%

    T#n!!# S O A P

    1214 %ata Kuning &C* 9ensorium J%

    +D 12 mm(g

    ( 76 i

    2 i

    + 36SJ

    Kepala

    %ata anemis &/*# ikterik &C*

    Ae!er +:> /2 m(2)

    +!oraks

    9p :esikuler 

    9t &/*

    8bdomen

    9oepel# (epar teraba 3 m

    8J 2 m PR

    Ekstremitas

    8kral !angat#Edema &//*

    (epatitis :iral 8kut

    Ja aput pankreas dengan

    (epatomegali e li"er 

    metastase

    Ja ampula "ateri dengan

    !epatomegali e !epatoma

    JD stone dengan

    !epatomegali e !epatoma

    +ira! baring

    Diet (ati ---

    -:?D D50 2 gtti

    -n$. anitidine 5 mg 12 $am -:

    -n$. %etolopramide 1 amp 12

     $am

    / Brinalisa

    / ?eses rutin

    / :iral marker  

    / B9@ abdomen

    / ?oto t!oraks

    HASIL PEMERIKSAAN LAB TANGGAL 9 JANUARI 2:1'

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    27/37

    JENIS PEMERIKSAAN SATUAN HASIL RUJUKAN

    HEMATOLOGI

    DARAH LENGKAP 65B57 3

    (emoglobin &(@* g0 11. 11.7/15.5

    Eritrosit &J* 1mm 4.77 4.2/4.7

    Aeukosit &'J* 1mm .7 4.5/11.

    (ematokrit 0 &,.2 3/44

    +rombosit &PA+* 1mm 1& 15/45

    %J: fl &.9 5/5

    %J( pg 2'.; 2/32

    %J(J g0 33. 33/35

    D' 0 2:. 11.6/14.

    AED mm$am 2

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    28/37

    asofil 0 . Q 1.0 . Q .1 1T3uA

    JENIS PEMERIKSAAN 98+B8 (89-A B>BK8

    FUNGSI GINJAL

    U(e*% 1 < 5

    K(e#tinin :

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    29/37

    %ata anemis &/*# ikterik &C*

    Ae!er +:> /2 m(2)

    +!oraks

    9p :eesikuler 

    9t /

    8bdomen

    soepel# (epar teraba 3 m8J 2 m PR

    Ekstremitas

    Edema &//*

    metastase

    (epatitis "iral akut dengan

    !epatomegali e !epatoma

    / Elektrolit & (98@ anti

    (J:*/ B9@ abdomen

    / ?oto +!oraks

    HASIL LABORATURIUM PATOLOGI KLINIK ; JANUARI 2:1'

    JENIS PEMERIKSAAN SATUAN HASIL RUJUKAN

    IMUNOLOGI

    (bs8g Kuantitatif eati"e Jut off 2 9

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    30/37

    KIMIA KLINIK 

     $%$&'"O%I' 

     atrium &a* mEUA 14 135/155

    Kalium &K* mEUA & /2 m(2)

    JD stone C (epatitis   +ira! baring

    Diet (ati ---

    -:?D D50 2 gtti

    -n$. anitidin 5 mg 12 $am -:

    -n$. %etolopramide 1 amp 12

     $am

    / Elektrolit & (98@ anti

    (J:*

    / B9@ abdomen

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    31/37

    +!oraks

    9p :eesikuler 

    9t /

    8bdomen

    soepel# (epar teraba 3 m

    8J 2 m PR

    EkstremitasEdema &//*

    / ?oto +!oraks

    / @astroskopi

    T#n!!# S O A P

    111214 %ata Kuning &C* 9ensorium J%

    +D 117 mm(g

    ( 75 i

    22 i

    + 36SJ

    Kepala

    %ata anemis &/*# ikterik &C*Ae!er +:> /2 m(2)

    +!oraks

    9p :esikuler 

    9t /

    8bdomen

    soepel# (epar teraba 3 m

    8J 2 m PR

    (epatitis akut   +ira! baring

    Diet (ati ---

    anitidin 215mg

    / A?+

    / 8nti (J:

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    32/37

    Ekstremitas

    8kral !angat#Edema &//*

    PEMERIKSAAN USG 3

    Kesimpulan

    / +idak tampak obstruksi bilier 

    > 9uspek parenkimal li"er disease

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    33/37

    T#n!!# S O A P

    121214 %ata Kuning &C* 9ensorium J%

    +D 17 mm(g

    ( 72 i

    2 i

    + 36.3SJ

    Kepala

    %ata anemis &/*# ikterik &C*Ae!er +:> /2 m(2)

    +!oraks

    9p :esikuler 

    9t /

    8bdomen

    soepel# (epar teraba 3 m

    8J 2 m PR

    Ekstremitas

    8kral !angat#

    Edema minimal &//*

    (epatitis akut   +ira! baring

    Diet (ati ---

    anitidin 215mg

    / A?+

    / 8nti (J:

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    34/37

    HASIL LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK 12 JANUARI 2:1'

    JENIS PEMERIKSAAN SATUAN HASIL RUJUKAN

    IMUNOLOGI

    8+- (J: on eati"e

    KIMIA KLINIK 

     HA'I 

    ilirubin +otal mgdl 12.9 . Q 1.2

    ilirubin Direk mgdl 1:.1; .5 Q .3

    ?osfatase 8lkali &8AP* BA 11& 3 Q 142

    89+9@)+ BA 1'' Q 4

    8A+9@P+ BA 2:& Q 4

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    35/37

    BAB I/

    KESIMPULAN

    1. (epatitis "irus akut merupakan infeksi sistemik ang dominan menerang

    !ati dan merupakan urutan pertama dari berbagai penakit !ati di seluru!

    dunia.

    2. +inggina angka pre"alens !epatitis di -ndonesia terkait dengan

    ter$adina infeksi (: pada masa dini ke!idupan. 9ebagian besar 

     pengidap :( ini diduga mendapatka infeksi (: melalui transmisi

    "ertial# sedangkan sebagian lainna mendapatkan melalui transmisi

    !ori=ontal karena kontak erat pada usia dini.

    3. +ransmisi :( terutama melalui dara! atau airan tubu! &$alur parenteral*

    ang terdiri dari transmisi "ertial &perinatal* dan !ori=ontal.

    4. (epatitis biasana asimtomatik atau dengan ge$ala ang ringan sa$a#

    !epatomegali merupakan satu/satuna kelainan ang ditemukan. @e$ala

    lain berupa anoreia# mual dan munta!# epat lela!# neri abdomen#

    ikterus# ,arna urin seperti te!.

    5. 9krining untuk !epatitis rutin memerlukan assay sekurang/kurangna 2

     pertanda serologis. (s8g adala! pertanda serologis pertama infeksi ang

    munul dan terdapat pada !ampir semua orang ang terinfeksiH

    kenaikanna sangat bertepatan dengan mulaina ge$ala.

    6. +atalaksana !epatits akut tidak membutu!kan terapi anti"iral dan

     prinsipna adala! suportif. Pasien dian$urkan beristira!at ukup pada

     periode simptomatis. (epatitis immunoglobulin &(-g* dan

    kortikosteroid tidak efektif. Aami"udin 1 mg!ari dilaporkan dapat

    digunakan pada !epatitis fulminan akibat eksaserbasi akut (:.

    PERTANAAN

    1. Pada keadaan apa (8g anti (J diperiksaV Dan apaka! fungsinaV

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    36/37

    2. erapa lama dikatakan !epatitis akutV

    3. agaimana kriteria diagnostik !epatitis "iral akutV

    4. Pada tatalaksana teori mengapa tidak diterapkan pada pasienV

    5. Kapan !epatitis di treat dan kapan dikatakan self limited diseaseV

    DAFTAR PUSTAKA

  • 8/16/2019 Cor Pulmonale Chronic

    37/37

    1. Dienstag# >ules A. :iral (epatitis. Kasper# raun,ald# ?aui# et all. -n

    (arrisonWs Priniples of -nternal %ediine 122/37. %@ra,/(ill#

    %edial Publis!ing Di"ision# 25.

    2. -sselba!er# Kurt. (epatolog. +!omas D oer %D# +eresa A 'rig!t

    %D# %i!ael P %anns %D 8 +etbook of Ai"er Disease. ?ift!

    Edition. 9aunders Else"ier. Janada. 26

    3. (anifa! )s,ari#+in$auan %ulti 8spek (epatitis pada 8nak Q 

    +in$auan Kompre!ensif (epatitis :irus pada 8nak. alai penerbit

    ?KB-# >akarta# 2

    4. Aina (erlina 9oemara# :aksinasi (epatitis Q +in$auan Kompre!ensif 

    (epatitis :irus pada 8nak. alai penerbit ?KB-# >akarta# 2

    5. >ulfina isanto. (epatitis "irus Q Diagnosis dan +atalaksana Penakit

    8nak dengan @e$ala Kuning. Departemen -lmu Kese!atan 8nak 

    ?KB-/9J%. >akarta. 27

    6. 9teffen &)ktober 25*. LJ!anging tra"el/related global

    epidemiolog of !epatitis 8L.  A() *) !ed) 119 S*$$ 1:A 469Q49.

    doi1.116$.am$med.25.7.16. P%-D  16271541.

    !ttplinking!ub.else"ier.omretrie"epii92/343&5*6/1.

    Diakses tanggal 11 >anuari 21

    7. !ttp,,,.emediine!ealt!.om!epatitisXapage2Xem.!tm. Diakses

    tanggal 11 >anuari 21

    . Jaruntu ?8# enea A &9eptember 26*. L8ute !epatitis J "irus

    infetion Diagnosis# pat!ogenesis# treatmentL.  *ournal of

    +astrointestinal and %ier -iseases . *+%- 1, &3* 24Q56. P%-D 

    171345. !ttp,,,.$gld.ro326326X7.!tml. Diakses tanggal17 >anuari 21.

    http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0002-9343(05)00609-1http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0002-9343(05)00609-1http://en.wikipedia.org/wiki/Digital_object_identifierhttp://dx.doi.org/10.1016%2Fj.amjmed.2005.07.016http://en.wikipedia.org/wiki/PubMed_Identifierhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16271541http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16271541http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0002-9343(05)00609-1http://www.emedicinehealth.com/hepatitis_a/page2_em.htmhttp://www.emedicinehealth.com/hepatitis_a/page2_em.htmhttp://www.jgld.ro/32006/32006_7.htmlhttp://www.jgld.ro/32006/32006_7.htmlhttp://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Journal_of_Gastrointestinal_and_Liver_Diseases_:_JGLD&action=edit&redlink=1http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Journal_of_Gastrointestinal_and_Liver_Diseases_:_JGLD&action=edit&redlink=1http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Journal_of_Gastrointestinal_and_Liver_Diseases_:_JGLD&action=edit&redlink=1http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Journal_of_Gastrointestinal_and_Liver_Diseases_:_JGLD&action=edit&redlink=1http://en.wikipedia.org/wiki/PubMed_Identifierhttp://en.wikipedia.org/wiki/PubMed_Identifierhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17013450http://www.jgld.ro/32006/32006_7.htmlhttp://www.jgld.ro/32006/32006_7.htmlhttp://en.wikipedia.org/wiki/Digital_object_identifierhttp://dx.doi.org/10.1016%2Fj.amjmed.2005.07.016http://en.wikipedia.org/wiki/PubMed_Identifierhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16271541http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0002-9343(05)00609-1http://www.emedicinehealth.com/hepatitis_a/page2_em.htmhttp://www.jgld.ro/32006/32006_7.htmlhttp://www.jgld.ro/32006/32006_7.htmlhttp://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Journal_of_Gastrointestinal_and_Liver_Diseases_:_JGLD&action=edit&redlink=1http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Journal_of_Gastrointestinal_and_Liver_Diseases_:_JGLD&action=edit&redlink=1http://en.wikipedia.org/wiki/PubMed_Identifierhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17013450http://www.jgld.ro/32006/32006_7.htmlhttp://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0002-9343(05)00609-1http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0002-9343(05)00609-1