Chapter I Karangtaruna

  • Upload
    nya-nya

  • View
    213

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Chapter I Karangtaruna

    1/12

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Masalah

    Generasi muda merupakan generasi penerus perjuangan bangsa dan

    sumber daya insani bagi pembangunan nasional, diharapkan mampu memikul

    tugas dan tanggung jawab untuk kelestarian kehidupan bangsa dan negara. Maka

    generasi muda perlu mendapatkan perhatian khusus dan kesempatan yang seluas-

    luasnya untuk dapat tumbuh dan berkembang baik secara jasmani, rohani maupun

    sosial, sehingga perlu adanya upaya, program dan kegiatan yang secara terus

    menerus melibatkan peran serta semua pihak baik keluarga, lembaga pendidikan,

    organisasi pemuda, masyarakat dan terutama generasi muda itu sendiri. Arah

    kebijakan pembinaan generasi muda dalam pembangunan nasional menggariskan

     bahwa pembinaan perlu dilakukan dengan mengembangkan suasana kepemudaan

    yang sehat dan tanggap terhadap pembangunan masa depan, sehingga akan

    meningkatkan pemuda yang berdaya guna dan berhasil guna.

    Pembicaraan mengenai generasi muda tidak pernah terlepas dengan

    adanya berbagai permasalahan yang sangat bervariasi, sedangkan permasalahan

    tersebut tidak dapat diatasi secara proporsional sendiri-sendiri. Jika hal ini

    dibiarkan maka pemuda akan kehilangan jati diri sebagai pemuda penerus bangsa.

    Bahkan akan sangat berbahaya bila generasi muda akan terjerumus ke dalam

    tindakan-tindakan yang negatif dan merugikan diri sendiri maupun masyarakat,

     bangsa dan agama.

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/19/2019 Chapter I Karangtaruna

    2/12

    Selain menghadapi berbagai permasalahan, sebenarnya pemuda juga

    memiliki potensi-potensi yang melekat pada dirinya. Oleh karena itu berbagai

     potensi positif yang dimiliki generasi muda harus diarahkan, dibina dan digarap

    dengan baik dan benar. Pembinaan dan pengembangannya hendaknya harus

    sesuai dengan asas, arah dan tujuan yang jelas serta berkesinambungan.

    Generasi muda termasuk cita-cita penerus bangsa yang memiliki jumlah

    yang bisa dibilang tidak sedikit. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010

     jumlah generasi muda/pemuda di atas 15 tahun adalah sekitar 61.879.378

     jiwa atau sekitar 30% dari seluruh penduduk di Indonesia.

    (http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=12&nota

     b=1 diakses tanggal 14 Desember 2010 oukul 20.00 wib)

    Proses sosialisasi generasi muda adalah suatu proses yang sangat

    menentukan kemampuan diri pemuda untuk menselaraskan diri di tengah-tengah

    kehidupan masyarakatnya. Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi

    muda ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Keputusan

    Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 0323/U/1978 tanggal 28 Oktober

    1978. Maksud dari pola pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah agar

    semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-

     benar menggunakan pola dasar pembinaan dan pengembangan sebagai pedoman

    sehingga pelaksanaannya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta

     berlangsung secara terus-menerus. Pada tahapan dan pembinaan generasi muda,

    melalui proses kematangan dirinya dan belajar pada berbagai media sosialisasi

    yang ada di masyarakat, sehingga diharapkan pemuda dapat hidup ditengah-

    tengah masyarakat dan memiliki motivasi sosial yang tinggi.

    Universitas Sumatera Utara

    http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=12&notab=1http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=12&notab=1http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=12&notab=1http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=12&notab=1http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=12&notab=1

  • 8/19/2019 Chapter I Karangtaruna

    3/12

    Adanya usaha pemberdayaan guna meningkatkan peran serta pemuda

    dalam kehidupan bermasyarakat sangatlah penting. Kegunaannya adalah supaya

    generasi muda dapat menjalankan fungsi sosialnya sebagai anggota masyarakat

    yang trampil dan aktif berpartisipasi secara produktif. Hal tersebut bermakna

     bahwa pengangguran harus ditangani. Siapapun orangnya baik secara perorangan

    maupun kelompok mempunyai tanggung jawab agar generasi muda tidak menjadi

     pengangguran. Caranya yaitu bagi yang memiliki kemampuan finansial bisa

    mendirikan tempat-tempat kegiatan, pelatihan ketrampilan/kejuruan atau

    membiayai mereka untuk bisa mengikuti kegiatan tersebut. Bagi yang tidak

    memiliki kemampuan finansial, dapat melakukannya dengan

    memberikan/mencarikan informasi baik kepada anak atau kepada orang tuanya,

     juga dapat menginformasikan kepada pihak yang melaksanakan kegiatan,

    lembaga pelatihan bahwa generasi muda di lingkungannya membutuhkan

    kegiatan, latihan ketrampilan/kejuruan.

    Dengan adanya penanganan pengangguran, generasi muda akhirnya

    memiliki kegiatan positif dan juga memiliki bekal ketrampilan yang cukup, yang

     pada akhirnya generasi muda memiliki tanggung jawab kepada diri sendiri,

    keluarga maupun masyarakat. Di dalam prinsip-prinsip pekerjaan sosial di kenal

    dengan istilah ”membantu individu, kelompok maupun masyarakat agar mereka

    dapat membantu dirinya sendiri”.

    Untuk mewujudkan tujuan generasi muda tersebut, usaha pemerintah juga

    sangat diperlukan. Salah satu usaha pemerintah didalam mewujudkan

    kesejahteraan masyarakat tersebut adalah dengan membuat berbagai program.

    Program-program yang dibuat tersebut selanjutnya diserahkan kepada masyarakat

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/19/2019 Chapter I Karangtaruna

    4/12

    untuk dapat dijalankan dan menuntut partisipasi masyarakat didalam

     pelaksanaannya.

    Salah satu program tersebut adalah Program Pemberdayaan Kelembagaan

    Kesejahteraan Sosial. Dimana tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan,

    kepedulian, pelestarian dan pendayagunaan nilai dasar kesejahteraan sosial, dan

    ketahanan sosial masyarakat, khususnya organisasi sosial (Orsos), tenaga

    kesejahteraan sosial masyarakat (TKSM)/relawan sosial, dan dunia usaha.

    Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain meningkatkan kualitas

    SDM kesejahteraan sosial dan masyarakat (TKSM/relawan sosial, Karang Taruna,

    organisasi sosial termasuk kelembagaan sosial di tingkat lokal), meningkatkan

     peran aktif masyarakat dan dunia usaha dalam mendukung upaya-upaya

     penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial bagi PMKS, membentuk jejaring

    kerjasama pelaku-pelaku UKS masyarakat termasuk organisasi sosial tingkat lokal

    dan meningkatkan pelestarian nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan.

    Karang Taruna merupakan salah satu lembaga perwujudan dari kegiatan

     pokok Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial yang berada di

    tingkat lokal. Karang Taruna merupakan wadah pembinaan generasi muda yang

     berada di Desa / Kelurahan dalam bidang Usaha Kesejahteraan Sosial. Fungsi

    Karang Taruna sebagai wadah pembinaan tentu saja mempunyai beberapa

     program yang akan dilaksanakan melibatkan seluruh komponen dan potensi yang

    ada di Desa/Kelurahan yang bersangkutan. Sebagai Lembaga / Organisasi yang

     bergerak di bidang Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan berfungsi sebagai

    subyek.(http://www.depsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=35

    5, tanggal akses 18 November2009, Pkl 12:29 Wib)

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/19/2019 Chapter I Karangtaruna

    5/12

  • 8/19/2019 Chapter I Karangtaruna

    6/12

    rasa kebersamaan antar sesama warga masyarakat khususnya yang ada di

    lingkungan Perumahan Mangun Jaya Indah II.

    Kepedulian terhadap tempat-tempat ibadah di Masjid Darul Muttaqien dan

    Mushola Al-Ukhuwah telah dilakukan kebersihan lingkungan dan sebagai bagian

    dari masyarakat anggota dan Pengurus Karang Taruna ikut serta bersama-sama

     pengurus DKM melaksanakan kegiatan ini. Aksi Sosial ‘Kerja Bakti’ yang

    dilakukan oleh pengurus dan anggota Karang Taruna RW. XV Perumahan

    Mangun Jaya Indah II tersebut, merupakan wujud Pengabdian Para Pemuda

    kepada Masyarakat dan kegiatan ini telah menambah satu lagi rentetan satu bukti

    nyata bahwa Para Pemuda memiliki potensi positif yang patut di perhatikan

    keberadaannya sebagai salah satu komponen kekuatan sosial Masyarakat

    Perumahan Mangun Jaya Indah II. (http://karang-taruna-rwxv.blogspot.com/ 

    diakses tanggal 30 Agustus 2010 pukul 19:01 wib)

    Karang Taruna di daerah Bali, Karang Taruna Eka Taruna Bhakti

    merupakan satu-satunya organisasi Karang Taruna di Kecamatan Denpasar Timur

    yang melaksanakan program dengan tujuan untuk mengatasi masalah

     pengangguran. Dengan adanya program ini diharapkan permasalahan

     pengangguran di Desa Sumerta Kelod pada khususnya dapat diatasi. Selain itu

    dengan adanya kegiatan ini diharapkan agar memacu organisasi-organisasi lain

    untuk bersama-sama mengatasi permasalahan pengangguran yang ada tersebut.

    Sasaran dari program penanggulangan pengangguran ini adalah

    meningkatkan kesejahteraan dari warga Desa Sumerta Kelod serta membantu

    setiap warga Sumerta Kelod yang sudah memiliki usaha ataupun juga warga Desa

    Sumerta Kelod yang masih mencari pekerjaan untuk disalurkan ke perusahaan-

    Universitas Sumatera Utara

    http://karang-taruna-rwxv.blogspot.com/http://karang-taruna-rwxv.blogspot.com/http://karang-taruna-rwxv.blogspot.com/

  • 8/19/2019 Chapter I Karangtaruna

    7/12

     perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Implementasi logis dalam hal ini

    demi keberlangsungan dan keberhasilan program penanggulangan pengangguran

    adalah diperlukan adanya pemantauan secara berkala dan teratur oleh petugas

    terkait. Hal ini perlu dilakukan karena dengan adanya pemantauan yang teratur

    maka segala permasalahan yang terjadi di lapangan akan dapat diketahui secara

    cepat sehingga permasalahan yang ada di lapangan tersebut dapat pula dipecahkan

    serta diatasi secara cepat agar tidak mengganggu pelaksanaan program di masa

    yang akan datang.

    Sayangnya, sampai saat ini setelah 3 tahun berjalannya program

     penanggulangan pengangguran, dari pihak Karang Taruna “Eka Taruna Bhakti”

     belum dilakukan pemberian kredit bagi masyarakat yang mengikuti program

     penanggulangan pengangguran ini. Berikutnya yang dapat diberikan adalah perlu

    adanya kemudahan bagi para peserta program dalam memperoleh kredit. Dalam

    hal ini perlu adanya perhatian dan dukungan dari pemerintah dalam kemudahan

     pemberian kredit. Pemberian kredit ini diperlukan agar para peserta mampu untuk

    lebih mengembangkan usaha yang dibangunnya sehingga kesejahteraan

    masyarakat di Desa Sumerta Kelod bisa lebih ditingkatkan. Selain itu dalam

     pelaksanaan program penanggulangan pengangguran ini, banyak dilakukan

    kerjasama dengan instansi-instansi pemerintah maupun swasta.

    Kerjasama seperti ini perlu terus dilakukan dan perlu lebih ditingkatkan

    karena dengan adanya kerjasama dengan instansi-instansi lain dalam memberikan

     pendidikan dan pelatihan bagi para peserta program maka keterampilan dan

    keahlian dari para peserta program akan lebih meningkat. Mengingat semakin

    sempitnya lapangan pekerjaan yang tersedia saat ini, apalagi di daerah perkotaan,

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/19/2019 Chapter I Karangtaruna

    8/12

    maka dianjurkan dalam pelaksanaan program ini bagi warga masyarakat yang

    mengikuti program tersebut sebaiknya diarahkan agar warga masyarakat mampu

    untuk berwirausaha atau menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sehingga

    keterampilan dan keahlian yang dimiliki oleh warga masyarakat dapat

    dimanfaatkan dengan baik. Selain itu perlu adanya kesadaran dari warga

    masyarakat untuk turut serta dalam pelaksanaan program penanggulangan

     pengangguran ini mengingat banyak manfaat yang akan bisa diperoleh dengan

    mengikuti program tersebut.

    Propinsi Sumatera Utara juga tidak terlepas dari program karang taruna.

    Usaha di bidang kesejahteraan sosial ini ditujukan untuk memberikan pelayanan

    kepada orang-orang lanjut usia, anak terlantar, para penderita cacat, fakir miskin,

    tuna sosial, anak nakal dan korban narkotika. Di samping itu akan diusahakan

     peningkatan pembinaan organisasi dan yayasan-yayasan sosial yang bergerak di

     bidang kesejahteraan sosial untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.

    Untuk menjangkau sasaran pelayanan dan pembangunan bidang

    kesejahteraan sosial di daerah pedesaan dikembangkan dan dibina tenaga-tenaga

    PSM (pekerja sosial masyarakat). Peranan dan fungsi wanita di berbagai kegiatan

    sosial akan lebih digairahkan, sedangkan pembinaan karang taruna akan ditingkat-

    kan dan kegiatannya akan dipadukan dengan program pembinaan generasi muda

    serta di samping itu karang taruna baru akan dibentuk bagi yang belum memiliki.

    Seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat,

    wadah Karang Taruna menjadi agen pemberdayaan sosial dalam menggerakkan

     pembangunan Desa/Kelurahan serta sumber utama rekruitmen pendamping sosial.

    Pemkab Langkat melalui Bupati telah berkomitmen bahwa penyandang

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/19/2019 Chapter I Karangtaruna

    9/12

    Permasalahan Sosial akan mendapat perhatian khusus sesuai kemampuan

    keuangan daerah, dan peran pihak ketiga maupun swasta melaui Karang Taruna

    untuk terus bergerak melakukan pendekatan-pendekatan dan langkah mengatasi

    masalah-masalah yang muncul dengan pendekatan persuasif.

    Kabupaten Karo juga merupakan salah satu daerah yang menjalankan

     program karang taruna di provinsi sumatera utara, termasuk di dalamnya Desa

    Ajijulu Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo. Sebagai wujud pelaksanaannya,

     para pemimpin dan organisasi masyarakat memutuskan hasil musyawarah antara

    kepala desa, LKMD, LMD dan Masyarakat Desa Ajijulu Hari : Sabtu Tanggal 2

    Desember 1995 dan membentuk karang taruna diberi nama “Karang Taruna Giat

    Bersama”.

    Bentuk –bentuk program yang dijalankan oleh karang taruna Giat Bersama

    terdiri dari Kegiatan Sosial, seperti mengujungi serta membantu kegiatan pada

    orang kemalangan dan membantu pesta adat kapan saja diperlukan. Kegiatan

    Kesenian, seperti mengembangkan bakat di bidang kesenian dari anggota Karang

    Taruna Giat Bersama Desa Ajijulu sendiri dan melestariakan Pakaian Adat.

    Kegiatan Gotong Royong, seperti membersihkan Lingkungan dengan kegiatan

    diantaranya menjaga serta mengawasi kebersihan lingkungan, membuat pagar

    hidup serta memeliharanya, membersihkan rumah Ibadah, membantu masyarakat

    dalam pesta adat dan kemalangan. Kesejahteraan Masyarakat, yang diperhatikan

    Karang Taruna Giat Bersama Desa Ajujulu yaitu melaksanakan perkembangan

    serta mencatat kegiatan program kependudukan, melaksanakan kegiatan

     pencatatan keadaan kesejahtraan masyarakat, Usaha ekonomis produktif yang

     bersifat menambah pendapatan. Kegiatan Olahraga yaitu mengolahragakan

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/19/2019 Chapter I Karangtaruna

    10/12

    masyarakat serta memasyarakatkan olah raga dan mengadakan pertandingan

    sekali setahun dalam memperingati Kemerdekaan Republik Indonesia.

    (Modul Musyawarah karang Taruna Giat Bersama Desa Ajijulu, 1995)

    Dari uraian yang telah disebutkan diatas, maka penulis tertarik untuk

    meneliti dan menyusunnya menjadi sebuah penelitian yang berjudul “Respon

    Kelompok Pemuda Terhadap Program Pelayanan Sosial Oleh Karang

    Taruna Giat Bersama Di Desa Ajijulu Kecamatan Tiga Panah Kabupaten

    Karo”.

    1.2 Perumusan Masalah

    Berdasarkan uraian latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis

    merumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana respon

    kelompok pemuda terhadap program pelayanan sosial oleh karang taruna Giat

    Bersama di desa Ajijulu Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo.

    Dalam penelitian ini , penulis akan membatasi permasalahan. Setelah

    mengetahui banyaknya program yang dilaksanakan oleh Karang Taruna Giat

    Bersama, maka peneliti membatasi pokok pembahasan. Dalam penelitian ini,

     penulis lebih fokus untuk membahas Program Kegiatan Sosial dan Program

    Kesejahteraan Masyarakat.

    1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1.3.1 Tujuan Penelitian 

    Berdasarkan permasalahan yang ada maka penelitian ini bertujuan untuk

    mengetahui respon kelompok pemuda terhadap program pelayanan sosial oleh

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/19/2019 Chapter I Karangtaruna

    11/12

    Karang Taruna Giat Bersama di Desa Ajijulu Kecamatan Tiga Panah Kabupaten

    Karo.

    1.3.2 Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap

    Karang Taruna dimanapun berada sehingga menjadi acuan didalam peningkatan

    kualitas program pelayanan sosial yang dilakukan.

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/19/2019 Chapter I Karangtaruna

    12/12

    1.4 Sistematika Penulisan

    Penulisan Penelitian ini disajikan dalam enam bab dengan sistematika sebagai

     berikut :

    BAB I : PENDAHULUAN

    Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan

    manfaat Penelitian, serta sistematika penulisan.

    BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

    Bab ini berisikan uraian dan konsep yang berkaitan dengan

    masalah dan objek yang diteliti, kerangka pemikiran, defenisi

    konsep dan defenisi operasional.

    BAB III : METODE PENELITIAN

    Bab ini berisikan tipe Penelitian, lokasi Penelitian, populasi dan

    sampel, teknik pengumpulan data, serta teknik analisa data.

    BAB IV : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

    Bab ini berisikan tentang sejarah singkat berdirinya Karang

    Taruna dan struktur organisasi, dan gambaran umum lokasi

    Penelitian.

    BAB V : ANALISIS DATA

    Bab ini berisikan tentang uraian data yang diperoleh dari hasil

    Penelitian dan analisisnya.

    BAB VI : PENUTUP

    Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang bermanfaat

    sehubungan dengan penelitian yang dilakukan.

    Universitas Sumatera Utara