Catatan Koas Jiwa (Repaired)

Embed Size (px)

Citation preview

JURUS MABUK BELAJAR THT

DAFTAR ISI

Jiwa 1.Psikopatologi3Jiwa 2.Diagnosis Multiaksial4

Jiwa 3.Skizofrenia5Jiwa 4. Skizoafektif dan Bipolar7

Jiwa 5.Panik dan Reaksi Stress Akut9

Jiwa 6.Gangguan Dissosiatif (Reaksi Konversi), Gangguan

Somatisasi, Gangguan Hipokondrik11

Jiwa 7.Gangguan Tidur Nonorganik13Jiwa 8.Psikofarmaka14Jiwa 9.Psikoterapi16

Neologisme Jiwa18

JIWA SATUPSIKOPATOLOGIBuat mudahin kita buat nentuin diagnosis setelah nanya-nanya ketidakjelasan pasien baik si paien sendiri yang lalu dikonformasisasi ke keluarga na. Pada identitas pasien, untuk informasi private kayak nama, alamat, nama ortu, tolong dirahasiain, dikasi inisial misalnya. Lalu untuk keluhan utama cukup yang utama membuat pasien MRS. dr.Edi selalu menekankan akan 5W1H dalam anamnesa pasien psikiatri untuk tiap hal atau apa yang pasien utarakan. Tulis hasil anamnesa dalam bentuk pernyataan pasien, BUKAN DALAM PERNYATAN PEMERIKSA (tidak boleh melakukan asumsi atau mengambil kesimpulan sendiri). AUTOANAMNESA

ALLO-ANAMNESA

STATUS MENTALDeskripsi umum (Penampilan, Perilaku dan aktivitas psikomotor( gagguan gerak badan yang dipengeruhi oleh keadaan jiwa ), Pembicaraan: Kontak verbal, volume (cukup/tidak), intonasi, bicara (lancar/tidak), artikulasi (jelas/tidak), relevan, Sikap terhadap pemeriksa (kooperatif, sopan).Mood, afek dan keserasian (Mood(Eutimik, Hypothym, Hyperthym, Empty, Irritable, Alexythymia; Afek( luas, menyempit, menumpul, mendatar, labil; Keserasian( serasi, tidak serasi).

Pikiran/Proses pikir (Bentuk pikir( Autistik, Nonrealistik/derealistik, Dereistik, pikiran konkret; Arus pikir( perservasi, asosiasi longgar, inkoherensi, blocking, flight of ideas, asosiasi bunyi, neologisme, logorhoe; Isi pikir( ekstasi, fantasi, fobi, obsesi-kompulsi, preokupasi, pikiran tak memadai, pikiran bunuh diri, pikiran hubungan(delusion of reference), waham).

Persepsi (Halusinasi, ilusi, derealisasi), sensorium dan kognisi (taraf kesadaran( kualitatif dan kuantitatif; orientasi( Waktu, tempat dan orang; Daya ingat( jangka panjang, sedang, pendek, segera.; Konsentrasi, Kemampuan baca tulis, Kemampuan Visiovisual, Berpikir abstrak, Bakat kreatif, menolog diri sendiri, pengendalian impuls, daya nilai dan tilikan( kesan nilai sosial, daya nilai realita, tilikan; taraf dapat dipercaya). PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT (PHYSICAL CHECK UP)

Kalo sama dr. Edi Cuma perlu tilikan positif (normal) atau negatif (menyangkal), kalo sama dr. Ning dittanyain juga derajat berapa.Tilikan derajat 1 : penyangkalan total terhadap penyakitnya

Tilikan derajat 2 : kadang merasa sakit kadang tidak atau tidak merasa sakit kejiwaannya tapi sakit lain.Tilikan derajat 3 : menyalahkan faktor lain sebagai penyebab penyakitnya

Tilikan derajat 4 : menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namum tidak memahami penyebab sakitnya

Tilikan derajat 5 : menyadari penyakitnya dan faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakitnya namun tidak menerapkan dalam perilaku praktisnya

Tilikan derajat 6 (sehat): menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya disertai motivasi untuk mencapai perbaikanJIWA DUADIAGNOSIS MULTIAKSIALAksis 1: - Gangguan klinis

- Kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis.

Aksis 2: - Gangguan kepribadian (F.60, F.61)

- Retardansi Mental (F.70-F.79)

Aksis 3: - Kondisi medik umum.

Aksis 4: - Masalah psikososial dan lingkungan

Masalah dengan primary support group (keluarga)

Masalah berkaitan dengan lingkungan sosial

Masalah pekerjaan

Masalah pendidikan

Masalah ekonomi

Masalah perumahan

Masalah akses ke pelayanan kesehatan

Berkaitan interaksi dengan hukum/kriminal

Masalah psikososial & lingkungan lain

Aksis 5: - Penilaian Fungsi secara global

Global Assessment of Functioning (GAF) scale100 - 91: gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tak tertanggulangi.

90 - 81: gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian biasa.

80 - 71: gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan, sekolah, dll.

70 61: beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.60 51: gejala sedang (moderate), disabilitas sedang.

50 41: gejala berat, disabilitas berat.

40 31: beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi.

30 21: disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu berfungsi hampir disemua bidang.

20 11: bahaya mencederai diri/orang lain, disabilitas sangat berat dalam komunikasi dna mengurus diri.

10 01: seperti di atas( persisten dan lebih serius.

00: informasi tidak adekuat.

Secara umum dari beberapa jurnal dan sumber mengatakan bahwa nilai 50 merupakan batas untuk dirawat (50) begitu juga batas untuk keluar dari rumah sakit (>50). Dikatakan wajib perawatan hospital bila nilai GAF paranoid > herbefrenik = simpleks(prognosis paling buruk))

4. Usia timbulnya skizofrenia, makin muda makin buruk prognosis.

5. Terapi, semakin telat diberikan semakin buruk.

6. Timbulnya akut atau kronik.

7. Penyakit organik.

8. Sosial ekonomi

9. Pendidikan

10. Dukungan keluarga.Skizofrenia paranoid ( kondisi atau bentuk, isi, dan arus, serta gangguan persepsi paranoiaSkizofrenia hebefrenik ( perilaku tak bertanggungjawab dan tak bertujuan, sinting, kekanakan, waham agama, grimes, disorganize, kekanak-kanakan (menyukai polisi/tentara, bemain dengan anak-anak).Skizofrenia katatonik ( didominasi perilaku katatonik (stupor, negativisme, fleksibilitas cerea, command automatism, menampilkan postur tubuh tertentu, gaduh-gelisah, rigiditas)

Skizofrenia simpleks ( gejala negatif sehingga menimbulkan perubahan keseluruhan dari tingkah laku pribadi, bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, larut dalam diri sendiri, dan penarikan diri dari sosial.

TATALAKSANAPsikofarmaka

Antipsikotika generasi I (haloperidol, CPZ, TFP, tioridazin, perfenazin, dll).

Antipsikotika generasi II (risperidon, clozapin, olanzapin, quetiepin, ziprasidon)

Psikososial (psikoterapi individu, kelompok, terapi keluarga, latihan keterampilan, sosial, remediasi kognitif, dll)

Terapi kejang listrik.

Hospitalisasi bila GAF