50
PRESENTASI KASUS DEMAM LAMA Oleh: Dhinny Heksa Marchia 04101001054

Case Typhoid

Embed Size (px)

DESCRIPTION

typoid

Citation preview

  • PRESENTASI KASUS
    DEMAM LAMA

    Oleh:

    Dhinny Heksa Marchia

    04101001054

  • IDENTIFIKASI

    Nama: Vikki Gusti Pratama

    Umur: 9 tahun

    Jenis kelamin: Laki-laki

    Alamat: Jl. Sapta Marga Lr. Eka Bakti, Kalidoni, Plg

    Agama: Islam

    Ayah :

    Nama: Dance

    Pekerjaan: Buruh harian

    Usia: 31 th

    Tingkat Pendidikan: SMA

    Ibu :

    Nama: Laila

    Pekerjaan: IRT

    Usia: 28 th

    Tingkat Pendidikan: SMP

    MRS: 31 Januari 2015


  • ANAMNESIS

    Anamnesis (Alloanamnesis)

    Tanggal: 31 Januari 2015

    Diberikan oleh: Ibu Pasien

    Riwayat Penyakit Sekarang

    Keluhan utama: Demam

    Keluhan tambahan: -

    , siku, dan kaki

    *

  • Sejak 10 hari yang lalu pasien demam tinggi, mendadak, naik turun, demam dirasakan naik terutama sore dan malam hari, menggigil (-), mengigau (-), kejang (-), penurunan kesadaran (-), sakit tenggorok (-), epistaksis (-), gusi berdarah (-), mual (-), muntah (-), BAB cair (-), BAB terakhir 2-3 hari konsistensi biasa, napsu makan makan menurun, nyeri perut (-), nyeri saat BAK (-), pasien dibawa ke puskesmas diberi obat penurun panas, namun tidak ada perbaikan.

  • 3 hari yang lalu, pasien masih demam, dibawa ke dokter umum, disarankan untuk cek darah, namun tidak dilakukan. 8 jam SMRS pasien masih demam, pasien dibawa ke dokter umum di cek darah dengan hasil laboratorium Hb 8,8 gr/dl, trombosit 142.000 L, hematokrit 35%, widal titer O 1/160, dirujuk ke RSMH dengan DHF + typhoid + anemia.

  • Riwayat Sebelum Masuk Rumah Sakit

    1. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

    Masa kehamilan: 9 bulan Partus: spontan per vaginamDitolong oleh: bidanTanggal: 03-06-2006BB: 2900 gramPB: 50 cm

    Kesan: Riwayat kehamilan dan kelahiran normal

  • 2. Riwayat Penyakit yang Pernah Diderita

    Muntah berak: ada, tidak dirawatBatuk/pilek: ada, tapi jarangCacar air: ada, waktu TK
  • 3. Riwayat Makanan

    ASI: 0 s.d. 3 bulanSusu Formula: 3 bulan s.d 2 tahunBubur nasi: 3 bulan s.d. 4 bulanNasi tim/lembek: 4 bulan s.d. 1 tahunNasi biasa: 1 tahun s.d. sekarangDaging/ayam: -Ikan: Setiap hari (-1 potong)Tahu/tempe: -Telur: 2-3x/minggu (hanya makan putihnya saja)Sayur: 1-2x/minggu (1-2 sendok makan)Buah: 1x/minggu (1-2 potong)

    Kesan: Kualitas dan kuantitas makan kurang

  • 4. Riwayat Imunisasi

    BCG: 1x, scar (+)Hepatitis: lupa berapa kaliPolio: lupa berapa kaliDPT: lupa berapa kaliCampak: lupa

    Kesan: Kelengkapan imunisasi dasar tidak bisa dinilai

  • 5. Riwayat Perkembangan Fisik

    Tengkurap: 4 bulanDuduk : 6 bulanBerdiri: 9 bulanBerjalan: 10 bulanBerbicara: 1 tahunLain-lain: keluarga lupa

    Kesan: perkembangan fisik dan bicara dalam batas normal

  • 6. Riwayat Perkembangan Mental

    Isap jempol: tidak adaNgompol: tidak adaAktivitas: aktif, bermain dengan teman sebaya (+)Membangkang: tidak adaKetakutan: tidak ada

    Kesan: perkembangan mental dalam batas normal

  • 7. Riwayat Keluarga

    Jumlah saudara: duaPekerjaan orang tua: ayah (buruh harian); ibu (IRT)Riwayat penyakit: riwayat penyakit dengan keluhan yang sama dengan pasien dalam keluarga tidak ada.
  • 8. Riwayat Penyakit Dahulu

    Riwayat perdarahan sebelumnya (epistaksis, gusi berdarah, BAB hitam, bercak kemerahan dikulit) disangkal

    9. Riwayat Penyakit Keluarga

    Riwayat mengalami keluhan demam yang sama dalam keluarga disangkalRiwayat tetangga dan teman sekolah terkena DBD ada
  • 10. Riwayat Sosial Ekonomi :

    Penderita merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Penderita memiliki 2 adik perempuan. Kebutuhan sehari-hari dipenuhi oleh ayah penderita yang bekerja sebagai buruh harian dengan penghasilan rata-rata Rp. 1.000.000,00 sementara ibu penderita adalah ibu rumah tangga. Penderita tinggal dengan kedua orang tuanya.

    Kesan : status ekonomi menengah ke bawah.

  • Pemeriksaan Fisik (31 Mei 2015)

    Keadaan umum: tampak sakit sedangKesadaran: kompos mentisPosisi: supinasiBB: 24 kgTB: 131 cmBB/U: 24/26x100% = 92,30% (normal)TB/U: 131/134x100%= 97,76% (normal)BB/TB: 24/31x100%= 77,41% (moderate)Kesan status gizi: malnutrisi sedang
  • Edema: tidak adaSianosis: tidak adaDispnea: tidak adaIkterus: tidak adaPucat: tidak adaSuhu: 38,20CFrekuensi napas: 26x/menitTipe pernaasan: abdominothorakal
  • Nadi

    Frekuensi: 110 x/menitIsi: cukupEqualitas: equalRegularitas: reguler

    Kulit

    Warna: tampak pucatHiperpigmentasi: tidak adaHipopigmentasi: tidak adaEritema: tidak adaVesikel: tidak adaTurgor: baik, cubitan kulit perut kembali cepat
  • Pemeriksaan Khusus

    Kepala

    Ubun-ubun: rata

    Mata

    Palpebra: edema (-/-)Konjungtiva: pucat (-/-)Sklera: ikterik (-/-)Pupil: bulat, isokorDiameter: 3mm/3mmRefleks cahaya : +/+

    Hidung

    Bentuk: normalNapas cuping hidung: tidak adaSekret: tidak ada
  • Mulut

    BibirBentuk: normal, agak kering, rhagaden (+)Warna: pucat

    Gigi

    Kebersihan: cukupKaries: adaHutchinson: tidak adaGusi: hipertrofi tidak ada, perdarahan tidak ada

    Lidah

    Bentuk: normalGerakan: normalTremor: tidak adaWarna: kotor (typhoid tongue)
  • Faring Tonsil

    Warna: hiperemisEdema: tidak adaSelaput: tidak adaPembesaran tonsil: adaUkuran: T2-T2Simetris: simetris

    Telinga

    Bentuk: normalAurikula: normalCairan: tidak adaSerumen: dalam batas normal
  • Leher

    Inspeksi

    Struma: tidak adaBendungan vena: tidak adaLimphadenopati: tidak adaTortikolis: tidak adaBullneck: tidak adaParotitis: tidak ada

    Palpasi

    Kaku kuduk: tidak adaPergerakan: luasStruma: tidak ada
  • Thoraks Depan dan Paru

    Inspeksi Statis

    Bentuk: normalSimetris: simetrisVousure cardiac: tidak terlihatClavicula: normalSternum: normalBendungan vena: tidak adaTumor: tidak adaSela iga: normal, tidak melebar

    Inspeksi Dinamis

    Gerakan: simetrisBentuk pernapasan: abdominothorakalRetraksi: tidak ada
  • Palpasi

    Nyeri tekan: tidak adaFraktur iga: tidak adaTumor: tidak adaKrepitasi: tidak adaStem fremitus: normal, kanan = kiri

    Perkusi

    Bunyi ketuk: sonor / sonorNyeri ketuk: tidak adaTumor: tidak adaAuskultasiBunyi napas pokok: vesikuler (+) normalBunyi napas tambahanRonkhi: tidak adaWheezing: tidak ada
  • ThorakParu-paruInspeksi : statis, dinamis simetris, retraksi (-)Palpasi : nyeri tekan (-) massa (-) stem fremitus tidak dapat dinilaiPerkusi: sonor pada kedua lapangan paruAuskultasi : vesikuler (+) normal, ronki (-), wheezing (-)
  • JantungInspeksi: ictus kordis terlihat di ICS IV mid klavikularisPalpasi: thrill tidak terabaAuskultasi : HR 110x/ menit, regular, BJ I-II normal, tidak ada bising
  • Thoraks Belakang

    Inspeksi Statis: dalam batas normalPalpasi

    Stem fremitus: normal, kanan = kiri

    Perkusi

    Bunyi ketok: sonor / sonor

    Nyeri ketok: tidak ada

    Auskultasi

    Bunyi napas pokok: vesikuler (+) normal

    Bunyi napas tambahan

    Ronkhi: tidak ada

    Wheezing: tidak ada

  • Abdomen

    Inspeksi

    Bentuk: datar

    Palpasi: lemas

    Nyeri tekan: tidak adaNyeri tekan suprapubik : ada

    Perkusi: timpani

    Nyeri ketok: tidak adaUndulasi: tidak adaShifting dullness: tidak ada

    Auskultasi

    Bising usus: normal

    Hepar: Teraba 2 jari bawah arcus costae, tepi tumpul, konsistensi kenyal

    Lien: Tidak teraba

    Ginjal: Tidak teraba

  • Lipat Paha dan Genital

    Kulit: normalKelenjar getah bening: pembesaran tidak adaEdema: tidak adaSikatriks: tidak adaGenitalia: edema skrotum (-), nyeri suprapubik (-)Anus: normal

    Ekstremitas

    Akral: hangat (+), pucat (+)CRT: < 3 detikSianosis: tidak ada
  • Pemeriksaan laboratoriumHb : 8,6 mg/dlEritrosit: 4,38x 106/mm3Leukosit: 5,8x103/mm3Hematokrit: 26%Trombosit: 120x103 /LMCV: 59,6 fLMCH: 20 pgMCHC: 33 g/dLLED: 51 mm/jamDC: 0/0/0/37/57/6IgM Salmonella Typhii: 2/negatifCRP kuantitatif : 25 mg/L
  • DIAGNOSIS BANDINGDemam typhoidInfeksi Saluran Kemih (ISK)Demam Berdarah DengueMalariaDIAGNOSIS KERJAtyphoid klinis + anemia
  • Perawatan IsolasiTirah baring sampai 7 hari bebas panas lalu mobilisasi secara bertahapDietBebas serat tidak merangsangTidak menimbulkan gasMudah dicernaTidak dalam jumlah banyakIVFD D5 1/4 NS gtt 16x/m makroBubur saring sampai tujuh hari bebas panas, bubur biasa 3 hari, kemudian makan biasa
  • Medikamentosa

    Paracetamol 3x500 mg p.o jika suhu >38,5o CKloramfenikol 4x500 mg p.o
  • PEMERIKSAAN ANJURAN

    Darah tepi Anemia, umumnya terjadi karena supresi sumsum tulang, defisiensi besi, atau perdarahan ususAneosinofiliaLeukopeniaLimfositosis relatifTrombositopeniaPemeriksaan serologiSerologi Widal titer O Ag 1/200 atau meningkat lebih dari 4 kali dalam interval 1 minggu (titer fase akut ke fase konvalesens)Kadar IgM dan IgG (Typhii-dot)Biakan Salmonella Biakan darah terutama pada minggu 1-2 dari perjalanan penyakitBiakan dari urine atau feses kemungkinan keberhasilan lebih kecil dibandingkan biakan darahPemeriksaan radiologis : foto abdomen bila diduga terjadi komplikasi intra intestinal (perforasi usus, perdarahan saluran cerna)EKG bila dicurigai miokarditis
  • PROGNOSIS

    Quo ad vitam: dubia ad bonamQuo ad fungsionam: dubia ad bonamQuo ad sanasionam: dubia ad bonam
  • Follow Up

    31/01/2015

    S: demam

    O: K.U lemah, mukosa bibir kering (+), T: 38,1, RR 24x/m, N 102x/m

    A: Hipertermi

    P:

    obs. Nadi, RR, suhuBerikan terapi cairan sesuai kebutuhanObs. Tanda- tanda dehidrasi Kolaborasi pemberian terapi obatEdukasi keluargaRencana lab DR, Urinalisa, Malaria, IgM salmonella typhii
  • 01/02/2015

    S: os mengatakan demam turun naik

    O: T: 37,6 N: 92x, RR: 24x

    A: Hipertermi

    P:

    ukur vital signAnjurkan os banyak minumKesan urin normalUrin: warna kuning jernih, BJ 1,010, pH 6, glukosa (-), epitel (-), leukosit 0-1, eritrosit 0-1
  • 02/02/2015

    S: os mengatakan demam turun naik

    O: T: 37,5 N: 100x, RR: 24x

    A: demam lama susp TISK dd thyphoid dd malaria

    P:

    kloramfenikol 4x500 mg p.oParacetamol 3x500 mg p.oIVFD D5/4 NS gtt 16x/m makroKultur darah dan kultur urin
  • 03/02/2015

    S: os mengatakan demam turun naik

    O: T: 37,5 N: 100x, RR: 24x

    A: demam lama dd thyphoid dd malaria

    P:

    kloramfenikol 4x500 mg p.oParacetamol 3x500 mg p.oIVFD D5/4 NS gtt 16x/m makroKultur darah dan kultur urin
  • BAB II
    TINJAUAN PUSTAKA

  • Demam Typhoid

  • Anamnesis

    Demam lebih dari 7 hari. Demam timbul insidius, naik secara bertahap setiap hari, mencapai suhu tertinggi pada akhir minggu pertama, setelah itu demam bertahan tinggi, pada minggu keempat demam turun perlahan secara lisis (step-ladder temperature chart) Anak sering mengigau (delirium), malaise, letargi Gangguan GIT: anoreksia, muntah, nyeri perut, konstipasi/diare, kembung, bau nafas tak sedap
  • Pada demam tifoid berat dapat dijumpai penurunan keasadaran, kejang, dan ikterus

    Pemeriksaan fisik

    Gejala klinis bervariasi dari ringan sampai berat dengan komplikasi Kesadaran menurun mulai apatis sampai koma, delirium. Pada demam tifoid berat anak tampak toksik Bradikardi relatif jarang dijumpai pada anak
  • Rhagaden, typhoid tongue (bagian tengah kotor dengan tepi hiperemis) Meteorismus, hepatomegali lebih sering dijumpai dibandingkan splenomegaliApabila ditemukan gejala klinis seperti di atas, seorang klinisi dapat membuat diagnosis tersangka demam tifoid Diagnosis pasti apabila ditemukan : Salmonella typhii (+) pada biakan darah, urine atau feses dan atau pemeriksaan serologis didapatkan titer O Ag 1/200 atau meningkat lebih dari 4 kali dalam interval 1 minggu (titer fase akut ke fase konvalesens)
  • MedikamentosaKloramfenikol 100 mg/kgBB/hari maksimal 2 g/hari, sampai 7 hari bebas panas, minimal 10 hariObat pengganti apabila panas tidak turun dalam 5 hari dengan pengobatan kloramfenikol*

    ampicillin 200 mg/hari dalam 4 dosis, atau

    trimetoprim-sulfametoxazol 10mg/kgBB/hari (TMP) dan 50 mg/kgbb/hari (SMX) dalam 2 dosis (alergi penisilin), atau

    cefixime 15- 20 mg/ kgbb/hari selama 14 hari

    *Apabila lekosit

  • Bila panas tidak turun dalam 5 hari pertimbangkan: komplikasi, fokal infeksi lain, resisten, dosis tidak optimal, diagnosis tidak tepat pengobatan disesuaikanPengobatan penunjang : Beri cairan iv bila: dehidrasi, KU lemah, tidak dapat makan peroral, atau timbul syok Terapi Demam Tifoid dengan syok sesuai dengan standar penatalaksanaan berdasarkan penyebab syok . (syok hipovolemik atau syok sepsis)Transfusi darah bila Hb
  • Komplikasi

    Perforasi usus atau perdarahan saluran cerna Kolesistitis akut, kolesistitis kronik berhubungan dengan terbentuknya batu empedu pada fenomena pembawa kuman (carrier) Ekstra intestinal : ensefalopati tifoid, hepatitis tifosa, meningitis, pneumonia, syok septik, pyelonefritis, miokarditis

    Prognosis

    Tergantung ketepatan terapi, usia, keadaan kesehatan sebelumnya, serta komplikasi Relaps dapat timbul beberapa kali, karier kronik terjadi pada 1-5% penderita demam tifoid
  • BAB III
    ANALISIS KASUS

  • Menyingkirkan Malaria

    Keluhan utama : demam, menggigil, berkeringat, dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal Riwayat berkunjung dan bermalam 1-4 minggu yang lalu ke daerah endemik malaria (-)

    Anak laki-laki, 9thn,

    KU : demam

    Anamnesis: demam >10 hari, mendadak, naik turun, demam dirasakan naik terutama sore dan malam hari

    Menyingkirkan DBD demam (< 7 hari), riwayat-riwayat (-), Rumple lead

    (-)

  • Menyingkirkan DD

    Tersangka Infeksi saluran kemih

    Demam tinggi terus menerus (< 7 hari)Sakit/gelisah saat mau BAK(+)Nyeri tekan suprapubik (+)BAK kemerahanUrinalisa (leukosituria, sedimen urin (+)
  • TERIMA KASIH