Case Appendisitis (Bedah)

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)

    1/29

  • 8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)

    2/29

    BAB I

    PENDAHULUAN

    "ppendisitis akut adalah suatu radan# $an# timbul se%ara mendadak pada apendik 

    dan merupakan salah satu kasus akut abdomen $an# palin# serin# ditemui. "pendisitis akut

    merupakan radan# bakteri $an# di%etuskan berba#ai faktor.

    Insiden apendisitis akut lebih tin##i pada ne#ara maju dibandin#kan den#an ne#ara

     berkemban#. &amun dalam ti#a sampai empat dasa'arsa terakhir menurun se%ara bermakna(

    $aitu 1 kasus tiap 1. populasi mejadi )2 tiap 1. populasi. Kejadian ini mun#kin

    disebabkan oleh perubahan pola makan.

    *enurut data epidemiolo#i apendisitis akut jaran# terjadi pada balita( sedan#kan

    menin#kat pada pubertas( dan men%apai pun%akn$a pada saat remaja dan a'al usia 2+an(

    dan an#ka ini menurun pada usia menjelan# de'asa. Insiden apendisitis memiliki rasio $an#

    sama antara 'anita dan laki+laki pada masa prapubertas. ,edan#kan pada masa remaja dan

    de'asa muda rasion$a menjadi 3-2.

    2

  • 8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)

    3/29

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    A. IDENTITAS

     &ama - &n. ina Dama$anti

    /enis Kelamin - Perempuan

    0sia - 2 tahun

    "lamat - /ln. Karet Kunin#an T4 ,etiabudi( /akarta ,elatan

    "#ama - Islam

    Pekerjaan - *ahasis'i

    ,tatus - Belum *enikah

    Pendidikan Terakhir - ,LT"

    *asuk , - 13 "pril 215

    B. ANAMNESIS

    "namnesis dilakukan pada hari abu( 13 "pril 215 di 06D ,"L dr.

    *intohardjo pada pukul 21.2) 4IB.

    Keluhan Utama

     &$eri pada perut ba#ian kanan

    Keluhan Tambahan

    Demam

    Riwayat Penyait Sea!an"

    7s datan# ke 06D ,"L dr. *intohardjo diantar oleh keluar#a den#an

    keluhan n$eri pada perut ba#ian kanan ba'ah dan ulu hati. Tidak ada penjalaran.

     &$eri dirasakan kuran# lebih dua hari sebelum masuk rumah sakit. ,aat kaki ditekuk(

    n$eri semakin hebat Badann$a dirasakan demam( sejak pa#i hari namun belum

    dilakukan pen#ukuran suhu. *ual dan muntah disan#kal. Tidak ada #an##uan pada

    B"K dan B"Bn$a.

    Riwayat Penyait Dahulu

    ,ebelumn$a pasien tidak pernah men#alami keluhan seperti ini. Pasien

    memiliki ri'a$at pen$akit maa#. i'a$at darah tin##i( ken%in# manis( sakit jantun#(

    #an##uan fun#si #injal dan fun#si hati( tidak dimiliki pasien.

    Riwayat Pen"#batan

    Pasien sudah berobat ke klinik dekat rumah dan diberikan obat tiamfenikol(

    asam mefenamat( dan metoklopramid oleh dokter. 7bat diminum pada pkl 2. 4IB

    3

  • 8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)

    4/29

    Riwayat Penyait Kelua!"a

    Tidak ada $an# pernah men#alami hal seperti ini di an##ota keluar#a pasien.

    $. PEMERIKSAAN FISIK 

    Pemeriksaan fisik dilakukan pada tan##al 13 "pril 215 Pkl 21.2) 4IB di 06D

    ,"L dr. *intohardjo

    %. Kea&aan Umum

    Kesadaran - 8ompos *entis

    Kesan ,akit - Tampak sakit sedan#

    '. Tan&a (ital

    Tekanan darah - 115 mmH#

    rekuensi &adi - 9:;menit

    rekuensi &apas - 19;menit,uhu - 3:+?>+?

      ,klera ikterik >+?>+?

    • Telin#a- &ormotia( sekret >+?>+?( darah >+?>+?

    • Hidun# - Deformitas >+?( de=iasi septum >+?

    *ulut - Bentuk normal( mukosa bibir kerin#(  Tonsil T1 T1

    • Leher - Pembesaran K6B >+?( pembesaran tiroid >+?

    • Throa; -

    Pulmo - ,imetris( suara napas =esikuler( ronkhi >+?>+?( 'hee@in# >+?>+?

    8or - Bj III re#ular( murmur >+?( #allop >+?

    • "bdomen - ,esuai den#an status lokalis

    • 0ro#enital - Tidak diperiksa

    • A;tremitas - ,imetris( oedem >+?( akral han#at >?

      8apillar$ refill time C2 detik 

    •Kulit - 4arna sa'o matan#( eritema >+?( tur#or kulit baik 

    ,. Statu* l#ali* -Abmen

    • Inspeksi - Bentuk simetris( tidak membun%it.

    • "uskultasi - Bisin# usus >? menurun

    • Palpasi - Dindin# perut simetris( supel ( massa >+?( n$eri tekan >?

    kuadran kanan ba'ah >*%Burne$ si#n?( n$eri lepas >? psoas si#n >?.

    obturator si#n >?( ro=sin# si#n >?.

    • Perkusi - Bun$i timpani

    D. PEMERIKSAAN PENUN/AN+

    4

  • 8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)

    5/29

    Lab#!at#!ium

    Hemat#l#"i

    Da!ah !utin

    Le#*it 0%12344 uL )+1

    E!it!#*it (: /utauL (2+)(Hem#"l#bin 0%42) #dL 12+1

    Hemat#!it 0)) 3:+2

    T!#mb#*it 21( ibuuL 1)(+)(

    US+ -Ult!a*#n#"!a5i

    5

  • 8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)

    6/29

    Kesan -

    Tak tampak appendi% $an# edematous. Ke%uri#aan "ppendi%itis "kut

    sepenuhn$a belum dapat disin#kirkan.

    0,6 or#an abdomen lainn$a tak tampak kelainan.

    E. RESUME

    ,eoran# perempuan( &n. ( 2 tahun datan# ke 06D ,"L dr. *intohardjo diantar 

    oleh keluar#a den#an keluhan n$eri pada perut ba#ian kanan ba'ah dan ulu hati. Tidak 

    ada penjalaran. &$eri dirasakan kuran# lebih dua hari sebelum masuk rumah sakit. ,aat

    kaki ditekuk( n$eri semakin hebat Badann$a dirasakan demam( sejak pa#i hari namun

     belum dilakukan pen#ukuran suhu. Pasien memiliki ri'a$at pen$akit maa#. ,ebelumn$a

     pasien sudah berobat ke klinik dan diberikan obat tiamfenikol( asam mefenamat( dan

    metoklopramid.

    Pada pemeriksaan fisik didapatkan K0 E Tampak sakit sedan#( Tekanan Darah E

    115mmH#( &adi E 9:;menit( Pernapasan E 19;menit( ,uhu E 3:? pada kuadran kanan ba'ah >*%Burne$?( n$eri lepas >?( psoas si#n >?(

    obturator si#n >?( ro=sin# si#n >?.

    Pemeriksaan penunjan# laboratorium darah menunjukan adan$a leukositosis >1F.)

    uL?( anemia >1.3 dL?( dan hematokrit sedikit menurun >33?. Pada hasil 0,6

    din$atakan tidak tampak appendi% $an# edematous namun ke%uri#aan appendisitis akut

     belum dapat disin#kirkan( or#an abdomen lainn$a tidak tampak kelainan.

    F. DIA+NOSIS KLINIS

    "ppendisitis "kut

    +. PENATALAKSANAAN

    a? &on+7peratif 

    Puasa

    Infus L 3tpm

    Inj. 8eftria;on 2;1 #r 

    Inj. *etronida@ol 3;)*6

    Inj. anitidin 2;1 amp

    6

  • 8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)

    7/29

     b? 7peratif 

    "ppendektomi

    H. LAPORAN OPERASI

    7perasi dilakukan pada hari Kamis( 1 "pril 21) Pukul 11.3 G 12.1) 4IB

    >Durasi ) menit? di 7K ,"L T&I dr. *intohardjo oleh dr. D'i "dan#( ,pB

    7

  • 8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)

    8/29

    I. FOLLO6 UP

    13 "pril 215 1 "pril 215 1) "pril 215

    , &$eri perut kanan ba'ah(

    mual

     &$eri perut kanan ba'ah &$eri luka operasi

    7 K0- 8*T,,

    TD- 115mmH#

     &- 9:;menit

    - 19;menit

    ,- 3:?( n$eri lepas

    >?( ro=sin# si#n >?

    K0- 8*T,,

    TD- 11:mmH#

     &- 9;menit

    - 22;menit

    ,- 35

    "bdomen - n$eri tekan

    luka operasi >?( B0>?

    " "ppendisitis "kut "ppendisitis "kut Post operasi

    appendektomi

    P Infus L 3tpm

    Inj. 8eftria;on 2;1 #r 

    Inj. *etronida@ol 3;)m#

    Inj. anitidin 2;1 amp

    Pro op. appendektomi

    Inj. 8eftria;on 2;1 #r 

    Inj. *etronida@ol 3;)m#

    Inj. anitidin 2;1 amp

    Pro op. "ppendektomi

    Infus L 3tpm

    Inj. 8eftria;on 2;1#r 

    Inj. Ketorola% 3;3m#

    Inj. anitidin 2;)m#

    ,top metronida@ol

    /. PRO+NOSIS

    "d =itam - "d bonam

    "d sanationam - "d bonam"d fun#sionam - "d bonam

    BAB III

    TIN/AUAN PUSTAKA

    3.1 "&"T7*I( I,I7L76I( D"& A*BI7L76I "PPA&DI

    "ppendi; merupakan deri=at ba#ian dari mid#ut $an# terdapat di antara Ileum

    dan 8olon as%endens. 8ae%um terlihat pada min##u ke+) kehamilan dan "ppendi;

    terlihat pada min##u ke+9 kehamilan seba#ai suatu tonjolan pada 8ae%um. "'aln$a

    "ppendi; berada pada apeks 8ae%um( tetapi kemudian berotasi dan terletak lebih

    8

  • 8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)

    9/29

    medial dekat den#an Pli%a ileo%ae%alis. Dalam proses perkemban#ann$a( usus

    men#alami rotasi. 8ae%um berakhir pada kuadran kanan ba'ah perut. "ppendi;

    selalu berhubun#an den#an Taenia %ae%alis. 7leh karena itu( lokasi akhir "ppendi;

    ditentukan oleh lokasi 8ae%um.1(2(3

    6ambar 1. "ppendi; =ermi%ularis

    !askularisasi "ppendi; berasal dari per%aban#an ". ileo%oli%a. 6ambaran histolo#is

    "ppendi; menunjukkan adan$a sejumlah folikel limfoid pada submukosan$a. Pada

    usia 1) tahun didapatkan sekitar 2 atau lebih nodul limfoid. Lumen "ppendi;

     biasan$a men#alami obliterasi pada oran# de'asa. 1(3

    6ambar 2. Poton#an trans=ersa "ppendi; )

    Panjan# "ppendi; pada oran# de'asa ber=ariasi antara 2+22 %m( den#an rata+

    rata panjan# 5+F %m. *eskipun dasar "ppendi; berhubun#an den#an Taenia %aealis

     pada dasar 8ae%um( ujun# "ppendi; memiliki =ariasi lokasi seperti $an# terlihat pada

    #ambar di ba'ah ini. !ariasi lokasi ini $an# akan mempen#aruhi lokasi n$eri perut

    $an# terjadi apabila "ppendi; men#alami peradan#an. 1(2

    9

  • 8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)

    10/29

    6ambar 3. !ariasi lokasi "ppendi; =ermi%ularis1

    "'aln$a( "ppendi; dian##ap tidak memiliki fun#si. &amun akhir+akhir ini(

    "ppendi; dikatakan seba#ai or#an imunolo#i $an# se%ara aktif mensekresikan

    Imuno#lobulin terutama Imuno#lobulin " >I#"?. 4alaupun "ppendi; merupakan

    komponen inte#ral dari sistem 6ut "sso%iated L$mphoid Tissue >6"LT?( fun#sin$a

    tidak pentin# dan "ppende%tom$ tidak akan menjadi suatu predisposisi sepsis atau

     pen$akit imunodefisiensi lainn$a.2

    3.2 I&,IDA&,I2

    "ppendi%itis dapat ditemukan pada semua umur. &amun jaran# pada anak 

    kuran# dari satu tahun. asio pria - 'anita E 1(2+1(3 - 1.

    3.3 ATI7L76I D"& P"T7I,I7L76I

    3.3.1 7bstruksi

    7bstruksi lumen adalah pen$ebab utama pada "ppendi%itis a%uta. e%alith

    merupakan pen$ebab umum obstruksi "ppendi;( $aitu sekitar 2 pada anak den#an

    "ppendi%itis akut dan 3+ pada anak den#an perforasi "ppendi;. Pen$ebab $an#lebih jaran# adalah hiperplasia jarin#an limfoid di sub mukosa "ppendi;( barium

    $an# men#erin# pada pemeriksaan sinar ( biji+bijian( #allstone( %a%in# usus terutama

    7;$uris =ermi%ularis. eaksi jarin#an limfatik( baik lokal maupun #eneralisata( dapat

    disebabkan oleh infeksi ersinia( ,almonella( dan ,hi#ellaJ atau akibat in=asi parasit

    seperti Antamoeba( ,tron#$loides( Anterobius =ermi%ularis( ,%histosoma( atau

    "s%aris. "ppendi%itis ju#a dapat diakibatkan oleh infeksi =irus enterik atau sistemik(

    seperti measles( %hi%ken po;( dan %$tome#alo=irus. Insidensi "ppendi%itis ju#a

    menin#kat pada pasien den#an %$sti% fibrosis. Hal tersebut terjadi karena perubahan

    10

  • 8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)

    11/29

     pada kelenjar $an# mensekresi mukus. 7bstruksi "ppendi; ju#a dapat terjadi akibat

    tumor %ar%inoid( khususn$a jika tumor berlokasi di 13 proksimal. ,elama lebih dari

    2 tahun( %orpus alienum seperti pin( biji sa$uran( dan batu %herr$ dilibatkan dalam

    terjadin$a "ppendi%itis. aktor lain $an# mempen#aruhi terjadin$a "ppendi%itis

    adalah trauma( stress psikolo#is( dan herediter.5

    rekuensi obstruksi menin#kat sejalan den#an keparahan proses inflamasi.

    e%alith ditemukan pada kasus "ppendi%itis a%uta sederhana( sekitar 5) pada

    kasus "ppendi%itis #an#renosa tanpa perforasi( dan F pada kasus "ppendi%itis

    a%uta #an#renosa den#an perforasi. 1(2(5(:

    6ambar 3.1. "ppendi%itis >den#an fe%alith?9

    7bstruksi lumen akibat adan$a sumbatan pada ba#ian proksimal dan sekresi

    normal mukosa "ppendi; se#era men$ebabkan distensi. Kapasitas lumen pada

    "ppendi; normal (1 mL. ,ekresi sekitar () mL pada distal sumbatan menin#katkan

    tekanan intraluminal sekitar 5 %mH27. Distensi meran#san# akhiran serabut saraf 

    aferen n$eri =is%eral( men#akibatkan n$eri $an# samar+samar( n$eri difus pada perut

    ten#ah atau di ba'ah epi#astrium.2

    Distensi berlanjut tidak han$a dari sekresi mukosa( tetapi ju#a dari

     pertumbuhan bakteri $an# %epat di "ppendi;. ,ejalan den#an penin#katan tekanan

    or#an melebihi tekanan =ena( aliran kapiler dan =ena terhambat men$ebabkan

    kon#esti =askular. "kan tetapi aliran arteriol tidak terhambat. Distensi biasan$a

    menimbulkan refleks mual( muntah( dan n$eri $an# lebih n$ata. Proses inflamasi

    se#era melibatkan serosa "ppendi; dan peritoneum parietal pada re#io ini(

    men#akibatkan perpindahan n$eri $an# khas ke L. 2(5(:

    *ukosa #astrointestinal termasuk "ppendi;( san#at rentan terhadap

    kekuran#an suplai darah. Den#an bertambahn$a distensi $an# melampaui tekanan

    arteriol( daerah den#an suplai darah $an# palin# sedikit akan men#alami kerusakan

    11

  • 8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)

    12/29

     palin# parah. Den#an adan$a distensi( in=asi bakteri( #an##uan =askuler( infark 

     jarin#an( terjadi perforasi biasan$a pada salah satu daerah infark di batas

    antemesenterik. 1(2(5(:

    Di a'al proses peradan#an "ppendi;( pasien akan men#alami #ejala #an##uan

    #astrointestinal rin#an seperti berkuran#n$a nafsu makan( perubahan kebiasaan B"B(

    dan kesalahan pen%ernaan. "noreksia berperan pentin# pada dia#nosis "ppendi%itis(

    khususn$a pada anak+anak.5

    Distensi "ppendi; men$ebabkan peran#san#an serabut saraf =is%eral $an#

    dipersepsikan seba#ai n$eri di daerah periumbili%al. &$eri a'al ini bersifat n$eri

    tumpul di dermatom Th 1. Distensi $an# semakin bertambah men$ebabkan mual dan

    muntah dalam beberapa jam setelah timbul n$eri perut. /ika mual muntah timbul

    mendahului n$eri perut( dapat dipikirkan dia#nosis lain.5

    "ppendi; $an# men#alami obstruksi merupakan tempat $an# baik ba#i

     perkemban#biakan bakteri. ,eirin# den#an penin#katan tekanan intraluminal( terjadi

    #an##uan aliran limfatik sehin##a terjadi oedem $an# lebih hebat. Hal+hal tersebut

    semakin menin#katan tekanan intraluminal "ppendi;. "khirn$a( penin#katan tekanan

    ini men$ebabkan #an##uan aliran sistem =askularisasi "ppendi; $an# men$ebabkan

    iskhemia jarin#an intraluminal "ppendi;( infark( dan #an#ren. ,etelah itu( bakteri

    melakukan in=asi ke dindin# "ppendi;J diikuti demam( takikardia( dan leukositosis

    akibat pelepasan mediator inflamasi karena iskhemia jarin#an. Ketika eksudat

    inflamasi $an# berasal dari dindin# "ppendi; berhubun#an den#an peritoneum

     parietale( serabut saraf somatik akan terakti=asi dan n$eri akan dirasakan lokal pada

    lokasi "ppendi;( khususn$a di titik *% Burne$s. /aran# terjadi n$eri somatik pada

    kuadran kanan ba'ah tanpa didahului n$eri =is%eral sebelumn$a. Pada "ppendi;

    $an# berlokasi di retro%ae%al atau di pel=is( n$eri somatik biasan$a tertunda karena

    eksudat inflamasi tidak men#enai peritoneum parietale sebelum terjadi perforasi

    "ppendi; dan pen$ebaran infeksi. &$eri pada "ppendi; $an# berlokasi di retro%ae%al

    dapat timbul di pun##un# atau pin##an#. "ppendi; $an# berlokasi di pel=is( $an#

    terletak dekat ureter atau pembuluh darah testis dapat men$ebabkan penin#katan

    frekuensi B"K( n$eri pada testis( atau keduan$a. Inflamasi ureter atau !esi%a urinaria

    akibat pen$ebaran infeksi "ppendi%itis dapat men$ebabkan n$eri saat berkemih( atau

    n$eri seperti terjadi retensi urine.

    Perforasi "ppendi; akan men$ebabkan terjadin$a abs%ess lokal atau

     peritonitis difus. Proses ini ter#antun# pada ke%epatan pro#resi=itas ke arah perforasi

    dan kemampuan tubuh pasien berespon terhadap perforasi tersebut. Tanda perforasi

    12

  • 8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)

    13/29

    "ppendi; men%akup penin#katan suhu melebihi 39.5o8( leukositosis M 1.( dan

    #ejala peritonitis pada pemeriksaan fisik. Pasien dapat tidak ber#ejala sebelum terjadi

     perforasi( dan #ejala dapat menetap hin##a M 9 jam tanpa perforasi. Peritonitis difus

    lebih serin# dijumpai pada ba$i karena ba$i tidak memiliki jarin#an lemak omentum(

    sehin##a tidak ada jarin#an $an# melokalisir pen$ebaran infeksi akibat perforasi.

    Perforasi $an# terjadi pada anak $an# lebih tua atau remaja( lebih memun#kinkan

    untuk terjadi abs%ess. "bs%ess tersebut dapat diketahui dari adan$a massa pada

     palpasi abdomen pada saat pemeriksaan fisik.5

    Konstipasi jaran# dijumpai. Tenesmus ad ani serin# dijumpai. Diare serin#

    dijumpai pada anak+anak( $an# terjadi dalam jan#ka 'aktu $an# pendek( akibat iritasi

    Ileum terminalis atau %ae%um. "dan$a diare dapat men#indikasikan adan$a abs%ess

     pel=is.5

    3.3.2 Bakteriolo#i

    lora pada "ppendi; $an# meradan# berbeda den#an flora "ppendi; normal.

    ,ekitar 5 %airan aspirasi $an# didapatkan dari "ppendi%itis didapatkan bakteri

     jenis anaerob( dibandin#kan $an# didapatkan dari 2) %airan aspirasi "ppendi; $an#

    normal. Didu#a lumen merupakan sumber or#anisme $an# men#in=asi mukosa ketika

     pertahanan mukosa ter#an##u oleh penin#katan tekanan lumen dan iskemik dindin#

    lumen. lora normal 8olon memainkan peranan pentin# pada perubahan "ppendi%itis

    a%uta ke "ppendi%itis #an#renosa dan "ppendi%itis perforata. 1(2(: 

    "ppendi%itis merupakan infeksi polimikroba( den#an beberapa kasus

    didapatkan lebih dari 1 jenis bakteri $an# berbeda dikultur pada pasien $an#

    men#alami perforasi. 2? lora normal pada "ppendi; sama den#an bakteri pada 8olon

    normal. lora pada "ppendi; akan tetap konstan seumur hidup ke%uali Porph$omonas

    #in#i=alis. Bakteri ini han$a terlihat pada oran# de'asa. Bakteri $an# umumn$a

    terdapat di "ppendi;( "ppendi%itis a%uta dan "ppendi%itis perforasi adalah As%heri%ia

    %oli dan Ba%teriodes fra#ilis. &amun berba#ai =ariasi dan bakteri fakultatif dan

    anaerob dan *$%oba%teria dapat ditemukan. 1(2(: 

    Tabel 1. 7r#anisme $an# ditemukan pada "ppendi%itis a%uta 2

    Bakteri Aerob dan Fakultatif Bakteri Anaerob

    Batang Gram (! Batang Gram (!"#$%eri$ia $oli Ba$teroide# fragili#

    eudomona# aerugino#a Ba$teroide# #'

    )leb#iella #' Fu#oba$terium #'*o$$u# Gr (+! Batang Gram (!

    13

  • 8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)

    14/29

    ,tre'to$o$$u# angino#u# *lo#tridium #',tre'to$o$$u# #' *o$$u# Gram (+!"nteo$o$$u# #' &e'to#tre'to$o$$u# #'

    Kultur intraperitonal rutin $an# dilakukan pada pasien "ppendi%itis perforata

    dan non perforata masih dipertan$akan ke#unaann$a. ,aat hasil kultur selesai(

    serin#kali pasien telah men#alami perbaikan. "pala#i( or#anisme $an# dikultur dan

    kemampuan laboratorium untuk men#kultur or#anisme anaerob se%ara spesifik san#at

     ber=ariasi. Kultur peritoneal harus dilakukan pada pasien den#an keadaan

    imunosupresi( seba#ai akibat dari obat+obatan atau pen$akit lain( dan pasien $an#

    men#alami abs%ess setelah terapi "ppendi%itis. Perlindun#an antibiotik terbatas 2+9

     jam pada kasus "ppendi%itis non perforata. Pada "ppendi%itis perforata( antibiotik 

    diberikan :+1 hari se%ara intra=ena hin##a leukosit normal atau pasien tidak demam

    dalam 2 jam. Pen##unaan iri#asi antibiotik pada draina#e ron##a peritoneal dan

    transperitoneal masih kontro=ersi. 2(5

    3.3.3 Peranan lin#kun#an- diet dan hi#iene :

    Di a'al tahun 1F:an( Burkitt men#emukakan bah'a diet oran# Barat den#an

    kandun#an serat rendah( lebih ban$ak lemak( dan #ula buatan berhubun#an den#an

    kondisi tertentu pada pen%ernaan. "ppendi%itis( pen$akit Di=ertikel( %ar%inoma

    8olore%tal lebih serin# pada oran# den#an diet seperti di atas dan lebih jaran# diantaraoran# $an# memakan makanan den#an kandun#an serta lebih tin##i. Burkitt

    men#emukakan bah'a diet rendah serat berperan pada perubahan motilitas( flora

    normal( dan keadaan lumen $an# mempun$ai ke%enderun#an untuk timbul fe%alith.

    3. *"&IA,T",I KLI&I,

    3..1 6ejala Klinis

    6ejala "ppendi%itis a%uta umumn$a timbul kuran# dari 35 jam( dimulai

    den#an n$eri perut $an# didahului anoreksia.12(13 6ejala utama "ppendi%itis a%uta

    adalah n$eri perut. "'aln$a( n$eri dirasakan difus terpusat di epi#astrium( lalu

    menetap( kadan# disertai kram $an# hilan# timbul. Durasi n$eri berkisar antara 1+12

     jam( den#an rata+rata +5 jam. &$eri $an# menetap ini umumn$a terlokalisasi di L.

    !ariasi dari lokasi anatomi "ppendi; berpen#aruh terhadap lokasi n$eri( seba#ai

    %ontohJ "ppendi; $an# panjan# den#an ujun#n$a $an# inflamasi di LL

    men$ebabkan n$eri di daerah tersebut( "ppendi; di daerah pel=is men$ebabkan n$eri

    suprapubis( retroileal "ppendi; dapat men$ebabkan n$eri testi%ular. 1(2(3(:(9 

    0mumn$a( pasien men#alami demam saat terjadi inflamasi "ppendi;( biasan$a suhu naik hin##a 39

  • 8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)

    15/29

    menin#kat hin##a M 3F 7am

    ,kor "l=arado

    ,emua penderita den#an suspek "ppendi%itis a%uta dibuat skor "l=arado dan

    diklasifikasikan menjadi 2 kelompok $aituJ skor C5 dan skor M5. ,elanjutn$a

    ditentukan apakah akan dilakukan "ppende%tom$. ,etelah "ppende%tom$( dilakukan

     pemeriksaan P" terhadap jarin#an "ppendi; dan hasil P" diklasifikasikan menjadi 2

    kelompok $aitu radan# akut dan bukan radan# akut.11

    Tabel 2. "l=arado s%ale untuk membantu mene#akkan dia#nosis.2

    Gejala Klinik Value

    Gejala Adan-a migra#i n-eri 1

    Anorek#ia 1.ual/munta% 1Tanda -eri 2

    15

  • 8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)

    16/29

    -eri le'a# 1Febri# 1

    Lab euko#ito#i# 2,%ift to t%e left 1

    Total poin Geala )linik 10

    Bila skor )+5 dianjurkan untuk diobser=asi di rumah sakit( bila skor M5 maka

    tindakan bedah sebaikn$a dilakukan.2

    6ejala "ppendi%itis $an# terjadi pada anak dapat ber=ariasi( mulai dari $an#

    menunjukkan kesan sakit rin#an hin##a anak $an# tampak lesu( dehidrasi( n$eri lokal

     pada perut kanan ba'ah( ba$i $an# tampak sepsis. Pasien den#an peritonitis difus

     biasan$a bernafas men#orok. Pada beberapa kasus $an# mera#ukan( pasien dapat

    diobser=asi dulu selama 5 jam. Pada penderita "ppendi%itis biasan$a menunjukkan

     penin#katan n$eri dan tanda inflamasi $an# khas.

    Pada pemeriksaan fisik( perubahan suara bisin# usus berhubun#an den#an

    tin#kat inflamasi pada "ppendi;. Hampir semua pasien merasa n$eri pada n$eri lokal

    di titik *% Burne$s. Tetapi pasien den#an "ppendi; retro%ae%al menunjukkan #ejala

    lokal $an# minimal. "dan$a psoas si#n( obturator si#n( dan o=sin#s si#n bersifat

    konfirmasi dibandin# dia#nostik. Pemeriksaan re%tal tou%her ju#a bersifat konfirmasi

    dibandin# dia#nostik( khususn$a pada pasien den#an pel=is abs%ess karena ruptur 

    "ppendi;.Dia#nosis "ppendi%itis sulit dilakukan pada pasien $an# terlalu muda atau

    terlalu tua. Pada kedua kelompok tersebut( dia#nosis biasan$a serin# terlambat

    sehin##a "ppendi%itisn$a telah men#alami perforasi. Pada a'al perjalanan pen$akit

     pada ba$i( han$a dijumpai #ejala letar#i( irritabilitas( dan anoreksia. ,elanjutn$a(

    mun%ul #ejala muntah( demam( dan n$eri.

    3..2 Tanda Klinis

    "nak+anak den#an "ppendi%itis biasan$a lebih tenan# jika berbarin# den#an

    #erakan $an# minimal. "nak $an# men##eliat dan berteriak+teriak( pada akhirn$a

     jaran# didia#nosis seba#ai "ppendi%itis( ke%uali pada anak den#an "ppendi%itis letak 

    retro%ae%al. Pada "ppendi%itis letak retro%ae%al( terjadi peran#san#an ureter sehin##a

    n$eri $an# timbul men$erupai n$eri pada kolik renal.5

    Penderita "ppendi%itis umumn$a lebih men$ukai sikap jon#kok pada paha

    kanan( karena pada sikap itu 8ae%um tertekan sehin##a isi 8ae%um berkuran#. Hal

    tersebut akan men#uran#i tekanan ke arah "ppendi; sehin##a n$eri perut berkuran#. 5

    16

  • 8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)

    17/29

    6ambar . Posisi $an# dilakukan untuk men#uran#i n$eri perut1

    "ppendi; umumn$a terletak di sekitar *%Burne$. &amun perlu diin#at bah'a

    letak anatomis "ppendi; sebenarn$a dapat pada semua titik( 35o men#elilin#i

     pan#kal 8ae%um. "ppendi%itis letak retro%ae%al dapat diketahui dari adan$a n$eri di

    antara %osta 12 dan spina ilia%a posterior superior. "ppendi%itis letak pel=is dapat

    men$ebabkan n$eri re%tal.5

    ,e%ara teori( peradan#an akut "ppendi; dapat di%uri#ai den#an adan$a n$eri

     pada pemeriksaan rektum >e%tal tou%her?. &amun( pemeriksaan ini tidak spesifik 

    untuk "ppendi%itis. /ika tanda+tanda "ppendi%itis lain telah positif( maka

     pemeriksaan re%tal tou%her tidak diperlukan la#i.5

    ,e%ara klinis( dikenal beberapa manu=er dia#nostik- 1

    N o=sin#s si#n

    /ika LL ditekan( maka terasa n$eri di L. Hal ini men##ambarkan iritasi

     peritoneum. ,erin# positif pada "ppendi%itis namun tidak spesifik.

    N Psoas si#n

    Pasien berbarin# pada sisi kiri( tan#an kanan pemeriksa meme#an# lutut

     pasien dan tan#an kiri menstabilkan pan##uln$a. Kemudian tun#kai kanan pasien

    di#erakkan dalam arah anteroposterior. &$eri pada manu=er ini men##ambarkan

    kekakuan mus%ulus psoas kanan akibat refleks atau iritasi lan#sun# $an# berasal dari

     peradan#an "ppendi;. *anu=er ini tidak bermanfaat bila telah terjadi ri#iditas

    abdomen.

    17

  • 8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)

    18/29

    6ambar ). Dasar anatomis terjadin$a Psoas si#n 1

    N 7bturator si#n

    Pasien terlentan#( tan#an kanan pemeriksa berpe#an#an pada telapak kaki

    kanan pasien sedan#kan tan#an kiri di sendi lututn$a. Kemudian pemeriksa

    memposisikan sendi lutut pasien dalam posisi fleksi dan arti%ulatio %o;ae dalam

     posisi endorotasi kemudian eksorotasi. Tes ini positif jika pasien merasa n$eri di

    hipo#astrium saat eksorotasi. &$eri pada manu=er ini menunjukkan adan$a perforasi

    "ppendi;( abs%ess lokal( iritasi *. 7bturatorius oleh "ppendi%itis letak retro%ae%al(

    atau adan$a hernia obturatoria.

    6ambar 5. 8ara melakukan 7bturator si#n1

    6ambar :. Dasar anatomis 7bturator si#n1

    N Blumber#s si#n >n$eri lepas kontralateral?

    Pemeriksa menekan di LL kemudian melepaskann$a. *anu=er ini dikatakan positif bila pada saat dilepaskan( pasien merasakan n$eri di L.

    N 4ahls si#n

    *anu=er ini dikatakan positif bila pasien merasakan n$eri pada saat dilakukan

     perkusi di L( dan terdapat penurunan peristaltik di se#iti#a ,%herren pada

    auskultasi.

    N Bald'ins test

    *anu=er ini dikatakan positif bila pasien merasakan n$eri di flank saat

    tun#kai kanann$a ditekuk.

    N Defen%e mus%ulareDefen%e mus%ulare bersifat lokal sesuai letak "ppendi;.

    18

  • 8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)

    19/29

    N &$eri pada daerah %a=um Dou#lasi

     &$eri pada daerah %a=um Dou#lasi terjadi bila sudah ada abs%ess di %a=um

    Dou#lasi atau "ppendi%itis letak pel=is.

    N &$eri pada pemeriksaan re%tal tou%her pada saat penekanan di sisi lateral

    N Dunph$s si#n >n$eri ketika batuk?

    3.) PA*AIK,""& PA&0&/"&6

    3.).1 Laboratorium2(3(5(:

    Leukositosis rin#an berkisar antara 1.+19. mm3( biasan$a didapatkan

     pada keadaan akut( "ppendi%itis tanpa komplikasi dan serin# disertai predominan

     polimorfonuklear sedan#. /ika hitun# jenis sel darah putih normal tidak ditemukan

    shift to the left per#eseran ke kiri( dia#nosis "ppendi%itis a%uta harus

    dipertimban#kan. /aran# hitun# jenis sel darah putih lebih dari 19. mm3 pada

    "ppendi%itis tanpa komplikasi. Hitun# jenis sel darah putih di atas jumlah tersebut

    menin#katkan kemun#kinan terjadin$a perforasi "ppendi; den#an atau tanpa abs%ess.

    8P >8+ea%ti=e Protein? adalah suatu reaktan fase akut $an# disintesis oleh

    hati seba#ai respon terhadap infeksi bakteri. /umlah dalam serum mulai menin#kat

    antara 5+12 jam inflamasi jarin#an.

    Kombinasi 3 tes $aitu adan$a penin#katan 8P O 9 m%#mL( hitun# leukosit O

    11( dan persentase neutrofil O :) memiliki sensiti=itas 95( dan spesifisitas

    F.:.

    Pemeriksaan urine bermanfaat untuk men$in#kirkan dia#nosis infeksi dari

    saluran kemih. 4alaupun dapat ditemukan beberapa leukosit atau eritrosit dari iritasi

    0rethra atau !esi%a urinaria seperti $an# diakibatkan oleh inflamasi "ppendi;( pada

    "ppendi%itis a%uta dalam sample urine %atheter tidak akan ditemukan bakteriuria.

    3.).2.0ltrasono#rafi1(2(5(:

    0ltrasono#rafi %ukup bermanfaat dalam mene#akkan dia#nosis "ppendi%itis.

    "ppendi; diidentifikasi dikenal seba#ai suatu akhiran $an# kabur( ba#ian usus $an#

    nonperistaltik $an# berasal dari 8ae%um. Den#an penekanan $an# maksimal("ppendi; diukur dalam diameter anterior+posterior. Penilaian dikatakan positif bila

    tanpa kompresi ukuran anterior+posterior "ppendi; 5 mm atau lebih. Ditemukann$a

    appendi%olith akan mendukun# dia#nosis. 6ambaran 0,6 dari "ppendi; normal(

    $an# den#an tekanan rin#an merupakan struktur akhiran tubuler $an# kabur 

     berukuran ) mm atau kuran#( akan men$in#kirkan dia#nosis "ppendi%itis a%uta.

    Penilaian dikatakan ne#atif bila "ppendi; tidak terlihat dan tidak tampak adan$a

    %airan atau massa peri%ae%al. ,e'aktu dia#nosis "ppendi%itis a%uta tersin#kir den#an

    0,6( pen#amatan sin#kat dari or#an lain dalam ron##a abdomen harus dilakukan

    19

  • 8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)

    20/29

  • 8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)

    21/29

    3.5 DI"6&7,I, B"&DI&6

    Dia#nosis bandin# dari "ppendi%itis a%uta pada dasarn$a adalah dia#nosis dari

    akut abdomen. Hal ini karena manifestasi klinik $an# tidak spesifik untuk suatu

     pen$akit tetapi spesifik untuk suatu #an##uan fisiolo#i atau #an##uan fun#si. /adi

     pada dasarn$a #ambaran klinis $an# identik dapat diperoleh dari berba#ai proses akut

    di dalam atau di sekitar %a=um peritoneum $an# men#akibatkan perubahan $an# sama

    seperti "ppendi%itis a%uta. 2(5

    "da beberapa keadaan $an# merupakan kontraindikasi operasi( namun pada

    umumn$a proses+proses pen$akit $an# dia#nosisn$a serin# dika%aukan oleh

    "ppendi%itis seba#ian besar ju#a merupakan masalah pembedahan atau tidak akan

    menjadi lebih buruk den#an pembedahan. 2(5

    Dia#nosis bandin# "ppendi%itis ter#antun# dari 3 faktor utama- lokasi anatomi

    dari inflamasi "ppendi;( tin#katan dari proses dari $an# simple sampai $an#

     perforasi( serta umur dan jenis kelamin pasien. 2(5

    1. "denitis *esenteri%a "%uta

    Dia#nosis pen$akit ini serin#kali dika%aukan oleh "ppendi%itis a%uta pada

    anak+anak. Hampir selalu ditemukan infeksi saluran pernafasan atas( tetapi sekaran#

    ini telah menurun. &$eri biasan$a kuran# atau bisa lebih difus dan rasa sakit tidak 

    dapat ditentukan lokasin$a se%ara tepat seperti pada "ppendi%itis. 7bser=asi selama

     beberapa jam bila ada kemun#kinan dia#nosis "denitis mesenteri%a( karena "denitis

    mesenteri%a adalah pen$akit $an# self limited. &amun jika mera#ukan( satu+satun$a

     jalan adalah operasi se#era.

    2. 6astroenteritis akut

    Pen$akit ini san#at umum pada anak+anak tapi biasan$a mudah dibedakan

    den#an "ppendi%itis. 6astroentritis karena =irus merupakan salah satu infeksi akut

    self limited dari berba#ai ma%am sebab( $an# ditandai den#an adan$a diare( mual( dan

    muntah. &$eri hiperperistaltik abdomen mendahului terjadin$a diare. Hasil

     pemeriksaan laboratorium biasan$a normal.3. Pen$akit uro#enital pada laki+laki.

    Pen$akit uro#enital pada laki+laki harus dipertimban#kan seba#ai dia#nosis

     bandin# "ppendi%itis( termasuk diantaran$a torsio testis( epididimitis akut( karena

    n$eri epi#astrik dapat mun%ul seba#ai #ejala lokal pada a'al pen$akit ini( !esikulitis

    seminalis dapat ju#a men$erupai "ppendi%itis namun dapat dibedakan den#an adan$a

     pembesaran dan n$eri !esikula seminalis pada 'aktu pemeriksaan e%tal tou%her.

    . Di=erti%ulitis *e%kel

    Pen$akit ini menimbulkan #ambaran klinis $an# san#at mirip "ppendi%itis

    a%uta. Perbedaan preoperatif han$alah se%ara teoritis dan tidak pentin# karena

    21

  • 8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)

    22/29

    Di=erti%ulitis *e%kel dihubun#kan den#an komplikasi $an# sama seperti "ppendi%itis

    dan memerlukan terapi $an# sama $aitu operasi se#era.

    ). Intususseption

    ,an#at berla'anan den#an Di=erti%ulitis *e%kel( san#at pentin# untuk 

    membedakan Intususseption dari "ppendi%itis a%uta karena terapin$a san#at berbeda.

    0mur pasien san#at pentin#( "ppendi%itis san#at jaran# diba'ah umur 2 tahun(

    sedan#kan Intususseption idiopatik hampir semuan$a terjadi di ba'ah umur 2 tahun.

    Pasien biasan$a men#eluarkan tinja $an# berdarah dan berlendir. *assa berbentuk 

    sosis dapat teraba di L. Terapi $an# dipilih pada intususseption bila tidak ada

    tanda+tanda peritonitis adalah barium enema( sedan#kan terapi pemberian barium

    enema pada pasien "ppendi%itis a%uta san#at berbaha$a.

    5. 8hrons enteritis

    *anifestasi enteritis re#ional berupa demam( n$eri L( perih( dan

    leukositosis serin# dikelirukan seba#ai "ppendi%itis. ,elain itu( terdapat diare dan

    anore;ia. *ual dan muntah $an# jaran#( dapat men#arahkan dia#nosis kepada

    enteritis namun tidak men$in#kirkan dia#nosis "ppendi%itis a%uta.

    :. Perforasi ulkus peptikum

    6ejala perforasi ulkus peptikum men$erupai "ppendi%itis jika %airan

    #astroduodenal men#alir ke ba'ah di daerah %ae%al. /ika perforasi se%ara spontan

    menutup( #ejala n$eri abdomen ba#ian atas menjadi minimal.

    9. Apiploi% appenda#itisApiploi% appenda#itis mun#kin disebabkan oleh infark 8olon sekunder dari

    torsi 8olon. 6ejala dapat minimal atau terjadi #ejala abdomen $an# dapat berlan#sun#

    hin##a beberapa hari. Pasien tidak tampak sakit( jaran# terjadi mual dan muntah( dan

    nafsu makan tidak berubah. Terdapat n$eri tekan pada daerah $an# terkena. Pada 2)

    kasus( n$eri berlan#sun# terus menerus hin##a epiploi% appenda#e $an# men#alami

    infark dioperasi.

    F. Infeksi saluran ken%in#

    P$elonephritis a%uta( terutama $an# terletak di sisi kanan dapat men$erupai"ppendi%itis a%uta letak retroileal. asa din#in( n$eri %osto =ertebra kanan( dan

    terutama pemeriksaan urine biasan$a %ukup untuk membedakan keduan$a.

    1. Batu 0rethra

    Bila %al%ulus tersan#kut dekat "ppendi; dapat dikelirukan den#an

    "ppendi%itis retro%ae%al. &$eri alih ke daerah labia( s%rotum atau penis( hematuria(

    dan atau tanpa demam atau leukositosis mendukun# adan$a batu. P$elo#rafi dapat

    memperkuat dia#nosis.

    11. Peritonitis Primer 

    22

  • 8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)

    23/29

    Peritonitis primer jaran# men$erupai "ppendi%itis a%uta simple; namun dapat

    ditemukan #ambaran $an# san#at mirip den#an peritonitis difus sekunder $an#

    disebabkan oleh ruptur "ppendi;. Dia#nosis dite#akkan den#an aspirasi peritoneal.

    Bila ditemukan bakteri %o%%us pada pe'arnaan 6ram( peritonitis tersebut adalah

     peritonitis primer dan terapin$a adalah obatGobatan. Bila ditemukan berma%amG 

    ma%am bakteri( peritonitis tersebut adalah peritonitis sekunder.

    12. Purpura Heno%hG,%honlein

    ,indrom ini biasan$a terjadi 2+3 min##u setelah infeksi ,trepto%o%%us. &$eri

    abdomen merupakan #ejala $an# palin# menonjol( namun n$eri sendi( purpura dan

    nephritis ju#a hampir selalu ditemukan.

    13. ersiniosis

    Infeksi ersinia men$ebabkan berba#ai ma%am #ejala klinik( termasuk 

    adenitis mesenteri%a( ileitis( %olitis dan "ppendi%itis a%uta. 0mumn$a infeksin$a

    rin#an dan self limited( namun pada beberapa dapat terjadi sepsis sistemik $an#

    umumnn$a san#at fatal bila tidak diobati. Ke%uri#aan pada dia#nosis preoperatif tidak 

     boleh menunda operasi( karena se%ara klinis "ppendi%itis $an# disebabkan oleh

    ersinia tidak dapat dibedakan den#an "ppendi%itis oleh sebab lainn$a. ,ekitar )

    dari kasus "ppendi%itis a%uta disebabkan oleh infeksi ersinia.

    1. KelainanGkelainan #inekolo#i

    0mumn$a kesalahan dia#nosis "ppendi%itis a%uta tertin##i pada 'anita

    de'asa muda disebabkan oleh kelainanGkelainan #inekolo#i. "n#ka rata+rata

    "ppende%tom$ $an# dilakukan pada "ppendi; normal $an# pernah dilaporkan adalah

    32G) pada 'anita usia 1)G) tahun. Pen$akitGpen$akit or#an reproduksi pada

    'anita serin# dikelirukan seba#ai "ppendi%itis( den#an urutan $an# terserin# adalah

    PID( ruptur folikel de 6raaf( kista atau tumor o=arium( endometriosis dan ruptur 

    kehamilan ektopik. Laparoskopi mempun$ai peranan pentin# dalam menentukan

    dia#nosis.

    N Pel=i% Inflammator$ Disease >PID?Infeksi ini biasan$a bilateral tapi bila $an# terkena adalah tuba sebelah kanan

    dapat men$erupai "ppendi%itis. *ual dan muntah hampir selalu terjadi pada pasien

    "ppendi%itis. Pada pasien PID han$a sekitar separuhn$a.

    N uptur olikel de 6raaf  

    7=ulasi serin# men#akibatkan keluarn$a darah dan %airan folikuler serta n$eri

    $an# rin#an pada abdomen ba#ian ba'ah. Bila %airan san#at ban$ak dan berasal dari

    o=arium kanan( dapat dikelirukan den#an "ppendi%itis. &$eri dan n$eri tekan a#ak 

    difus. Leu%ositosis dan demam minimal atau tidak ada. Karena n$eri ini terjadi pada

     perten#ahan siklus menstruasi( serin# disebut mittels%hmer@.

    23

  • 8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)

    24/29

    3.: K7*PLIK",I

    Komplikasi $an# palin# serin# ditemukan adalah perforasi( baik berupa

     perforasi bebas maupun perforasi pada apendiks $an# telah men#alami perdindin#an

    sehin##a berupa massa $an# terdiri atas kumpulan apendiks( sekum( dan letak usus

    halus. Komplikasi usus buntu ju#a dapat meliputi infeksi luka( perlen#ketan( obstruksi

    usus( abses abdomenpel=is( dan jaran# sekali dapat menimbulkan kematian.

    3.9 PA&"T"L"K,"&""&

    Penatalaksanaan pasien "ppendi%itis a%uta $aitu 1(2(3(5(:

    1. Pemasan#an infus dan pemberian kristaloid untuk pasien den#an #ejala klinis

    dehidrasi atau septikemia.

    2. Puasakan pasien( jan#an berikan apapun per oral

    3. Pemberian obat+obatan anal#etika harus den#an konsultasi ahli bedah.. Pemberian antibiotika i.=. pada pasien $an# menjalani laparotomi.

    ). Pertimban#kan kemun#kinan kehamilan ektopik pada 'anita usia subur dan

    didapatkan beta+h86 positif se%ara kualitatif.

    Bila dilakukan pembedahan( terapi pada pembedahan meliputiJ antibiotika

     profilaksis harus diberikan sebelum operasi dimulai pada kasus akut( di#unakan sin#le

    dose dipilih antibiotika $an# bisa mela'an bakteri anaerob.

    Teknik operasi "ppende%tom$ - 1(2(5(9

    a. 7pen "ppende%tom$

    1. Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik.

    2. Dibuat sa$atan kulit- 

    Hori@ontal 7bliue

    24

  • 8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)

    25/29

     

    3. Dibuat sa$atan otot( ada dua %ara-

    a. Parare%tal Paramedian

    ,a$atan in%isi pada =a#inae tendinae *. re%tus abdominis lalu otot

    disisihkan ke medial. as%ia diklem sampai saat penutupan =a#ina *. re%tus

    abdominis karena fas%ian$a ada 2 a#ar tidak tertin##al pada 'aktu penjahitan.

    Bila $an# terjahit han$a satu lapis fas%ia saja( dapat terjadi hernia %i%atri%alis.

     b. *% Burne$ 4e%hsels%hnitt mus%le splittin#

    ,a$atan berubah+ubah sesuai serabut otot.

    1. In%isi apponeurosis *. 7bliuus abdominis e;ternus dari lateral ataske medial ba'ah.

    2. ,plittin# *. 7bliuus abdominis internus dari medial atas ke lateral

     ba'ah.

    3. ,plittin# *. trans=ersus abdominis arah hori@ontal.

    . Peritoneum dibuka.

    ). 8ae%um di%ari kemudian dikeluarkan kemudian taenia libera ditelusuri untuk 

    men%ari "ppendi;. ,etelah "ppendi; ditemukan( "ppendi; diklem den#an klem

    25

  • 8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)

    26/29

    Bab%o%k den#an arah selalu ke atas >untuk men%e#ah kontaminasi ke jarin#an

    sekitarn$a?.

    "ppendi; dibebaskan dari mesoappendi; den#an %ara-

    *esoappenddi; ditembus den#an sonde ko%her dan pada kedua sisin$a(

    diklem( kemudian dipoton# di antara 2 ikatan."ppendi; den#an hati+hati dian#kat a#ar mesenteriumn$a tere#an#. Klem

    Bab%o%k melin#kari appenddi; dan satu klem dimasukkan le'at mesenterium

    seperti pada #ambar. 8ara lainn$a ialah den#an men#klem ujun# bebas

    mesenterium di ba'ah ujun# appenddi;. "ppendi; tak boleh terlalu ban$ak diraba

    dan dipe#an# a#ar tidak men$ebarkan kontaminasi.

    5. "ppendi; di klem pada basis >supa$a terbentuk alur sehin##a ikatan jadi lebih kuat

    karena mukosa terputus sambil membuan# fe%alith ke arah 8ae%um?. Klem

    dipindahkan sedikit ke distal( lalu bekas klem $an# pertama diikat den#an benan#

    $an# diabsorbsi >supa$a bisa lepas sehin##a tidak terbentuk ron##a dan bila terbentuk 

     pus akan masuk ke dalam 8ae%um?.

    :. "ppendi; dipoton# di antara ikatan dan klem( puntun# diberi betadine.

    9. Pera'atan puntun# "ppendi; dapat dilakukan den#an %ara-

    a. Dibuat jahitan tabak sak pada 8ae%um( puntun# "ppendi; diin=ersikan ke

    dalam 8ae%um. Tabak sak dapat ditambah den#an jahitan Q.

     b. Puntun# dijahit saja den#an benan# $an# tidak diabsorbsi. esiko

    kontaminasi dan adhesi.

    %. Bila prosedur ab tidak dapat dilaksanakan( misaln$a bila puntun# rapuh(

    dapat dilakukan penjahitan 2 lapis seperti pada perforasi usus.

    F. Bila no.: tidak dapat dilakukan( maka "ppendi; dipoton# dulu( baru dilepaskan

    dan mesenteriolumn$a >retro#rade?.

    1. Dindin# abdomen dijahit lapis demi lapis.

     b. Laparos%opi% "ppende%tom$Laparos%op$ dapat dipakai seba#ai sarana dia#nosis dan terapeutik untuk 

     pasien den#an n$eri akut abdomen dan suspek "ppendi%itis a%uta. Laparos%op$

    san#at ber#una untuk pemeriksaan 'anita den#an keluhan abdomen ba#ian ba'ah.

    Den#an men##unakan laparos%ope akan mudah membedakan pen$akit akut

    #inekolo#i dari "ppendi%itis a%uta.1

     

    3.F K7*PLIK",I P7,T 7PA",I1

    1. istel berfae%es "ppendi%itis #an#renosa( maupun fistel tak berfae%esJ

    karena benda asin#( tuber%ulosis( "ktinomikosis.

    26

  • 8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)

    27/29

    2. Hernia %i%atri%alis.

    3. Ileus

    . Perdarahan dari traktus di#esti=us- keban$akan terjadi 2G2: jam setelah

    "ppende%tom$( kadan#Gkadan# setelah 1G1 hari. ,umbern$a adalah e%h$mosis dan

    erosi ke%il pada #aster dan jejunum( mun#kin karena emboli retro#rad dari sistem

     porta ke dalam =ena di #aster duodenum.

    3.1 P76&7,I,2

    *ortalitas dari "ppendi%itis di 0," menurun terus dari F(F per 1.

     pada tahun 1F3F sampai (2 per 1. pada tahun 1F95. aktor+ faktor $an#

    men$ebabkan penurunan se%ara si#nifikan insidensi "ppendi%itis adalah sarana

    dia#nosis dan terapi( antibiotika( %airan i.=.( $an# semakin baik( ketersediaan darah

    dan plasma( serta menin#katn$a persentase pasien $an# mendapat terapi tepatsebelum terjadi perforasi.

    BAB I?

    KESIMPULAN

    "ppendi%itis adalah peradan#an akut pada "ppendi; =ermi%ularis $an#

    disebabkan oleh bakteria $an# di%etuskan oleh beberapa faktor pen%etus. "ppendi;

    merupakan deri=at ba#ian dari mid#ut( $an# lokasi anatomisn$a dapat berbeda tiap

    indi=idu. "ppendi%itis merupakan kasus bedah akut abdomen $an# palin# serin#

    27

  • 8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)

    28/29

    ditemukan. aktor+faktor pen%etus terjadin$a apendisitis adalah obstruksi( bakteri(

    ke%enderun#an familial dan faktor ras serta diet.

    Proses pene#akan dia#nosis pada kasus appendi%itis $aitu meliputi anamnesis(

     pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjan#. 6ejala klinis appendi%itis meliputi

    n$eri perut( anore;ia( mual( muntah( n$eri berpindah( dan #ejala sisa klasik berupa

    n$eri periumbilikal kemudian anore;iamualmuntah kemudian n$eri berpindah ke

    L kemudian demam $an# tidak terlalu tin##i. Tanda klinis $an# dapat dijumpai

    dan manu=er dia#nostik pada kasus "ppendi%itis adalah o=sin#s si#n( Psoas si#n(

    7bturator si#n( Blumber#s si#n( 4ahls si#n( Bald'in test( Dunph$s si#n( Defen%e

    mus%ulare.

    Penatalaksanaan pada kasus apendisitis akut sebenarn$a lebih men#arah pada

     penan#anan operatif $aitu den#an appende%tom$.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Lall$ KP( 8o; 8,( "ndrass$ /( "ppendi;. In- ,abiston Te;book of ,ur#er$.

    1:th edition. Ad-To'nsend 8*( Beau%hamp D( A=ers B*( *atto; KL.

    Philadelphia- Alse=ier ,aunders. 2- 1391+F3

    2. /affe B*( Ber#er DH. The "ppendi;. In- ,%h'art@s Prin%iples of ,ur#er$

    !olume 2. 9th edition. Ad- Bruni%ardi 8( "ndersen DK( Billiar T( Dunn DL(

    Hunter /6( Pollo%k A. &e' ork- *%6ra' Hill 8ompanies In%. 2)-111F+3

    28

  • 8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)

    29/29

    3. 4a$ L4. "ppendi;. In- 8urrent ,ur#i%al Dia#nosis R Treatment. 11 edition.

    Ad-4a$ L4. Dohert$ 6*. Boston- *%6ra' Hill. 23-559+:2

    . Human "natom$ 2). etrie=ed at 7%tober 2th 211 rom- http-'''

    .talkori#ins.or#fas=esti#es=ermiformS"ppendi;.jp#

    ).

    http-'''.med.unifi.itdidonlineanno!%lin%hirI8asi%lini%i8aso1"ppendi%itis1;.

     jp#

    5. Allis H( &athanson LK. "ppendi; and "ppende%tom$. In - *ain#ots

    "bdominal 7perations !ol II. 1th edition. Ad- Qinner *j( ,%h'art@ ,I( Allis H(

    "shle$ ,4( *%adden D4. ,in#apore- *%6ra' Hill 8o. 21- 11F1+222

    : ,o$bel DI. "ppedi; In- ,ur#er$ Basi% ,%ien%e and 8lini%al A=iden%e !ol 1.

    Ad- &orton /"( Bollin#er ( 8han# "A( Lo'r$ ,( *ul=ihill ,/( Pass HI( Thompson

    4. &e' ork- ,prin#er !erla# In%. 2- 5:+529 Prin@ "( *adura /". "ppendi%itis and "ppendi%eal "bs%ess. In- *aster$ of 

    ,ur#er$ !ol II. th edition. Ad- Baker /( is%er /A. Philadelphia. Lippin%ott 4illiams

    R 4ilkins. 21- 155+:9

    F Hardin D*. "%ute "ppendi%itis- e=ie' and 0pdate. "meri%an "%adem$ of 

    amil$ Ph$si%ian &e's and Publi%ation. 1FFFJ5- 22:+3. etrie=ed at 7%tober 2th

    211. rom- http-'''.aafp.or#afpFF111ap22:.html

    1. http-'''[email protected]#ifsnaturesplatform.#if 

    11. 7'en TD( 4illiams H( ,tiff 6( /enkinson L( ees BI. A=aluation of the

    "l=arado s%ore in a%ute "ppendi%itis. etrie=ed at /une 2)th 2:. rom-

    http-'''.pubmed%entral.nih.#o=pi%render.f%#iartidE12F99FRblobt$peEpdf