Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    1/69

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    2/69

    Kat "log Dalam T"rb itan.. Departell)e n Keseha tan RI615.109 2.1"0 rndonesia. Depart"m,," Kesehatan RI. Direktorat Jenderal

    Elin.. Kefarmasian dan Alat Kesehatan.Bultu saku tan.ggung jawab apoteker terhadap ke-selamatan pasien (patient safety). -- Jakarta

    Departem"n Kesehatan RI, 2008.Judll.l 2. PHA RW IC IS TS

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    3/69

    BASIPENDAHULUAN

    l Latar Sela.kangr(eputusan penggunaan obat selalu mengandung

    :='I.'rnbangan antara manfaat dan risiko. Tujuan:.e1gkajian farmakoterapi adalah mendapatkanluaran nik yang dapat dipertanggung:jawabkan untuk-enlngkatkan kualitas hidup pasien dengan risiko....."Imal. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya::;.e'llbahan paradigma pelayanan kefarmasian yang.....nuju kearah pharmaceutical care. Fokus pelayanan. sfarmasian bergeser dari kepedulian terhadap obata fug orien ted ) menu ju pe layanan optim al setiap ind iv iduoaslen tentang penggunaan obat (patient oriented) .....1tuk mewujudkan pharmaceutical care dengan rlstko.rang minimal pada pasien dan petugas kesehatan perluoenerapan manajemen risiko.

    Manajemen risiko adalah bag ian yang mendasarcari tanggung jawab apoteker.. Dalam upaya:JSngendalian risiko, praktek konvensional farmasi telahoerhasi.1 menurunkan biaya obat tapl belumrnenyelesalkan masalah sehubungan denganoenggunaan abat. Pesatnya perkembangan teknolagifarmasi yang menghasilkan obat-obat baru juga-nembutuhkan perhatian akankemung.kinan terjadinyarisika pada pasien.

    1

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    4/69

    Laporan dari 10M (lnstftute of Medicine) 1999 secaraterbuka menyatakan bahwa pal'ing sedikit 44.000 bahkan98.000 pasien meninggal di rumah sakit dalam satutahun akibat dari kesalahan rnedis (medical errors) yangsebetulnya bisa dicegah. Kuantitaslni rnelebihi kernatianakibat kecelakaan lalu !intas, kanker payudara dan AIDS.Penelitian Bates (JAMA. 1995,.274; 29-34) menunjukkanbahwa peringkat paling tinggi kesalahan pengobat.an(medication error) pads tahap ordering (49%), dii.kutitahap administration management (26%)., pharmacymanagement (14%), transcribing (11%)

    Laporan di atas telah menggerakkan sistemkesehatan dunia untuk rnerubah paradigma pelayanankesehatan menuju keselamatan pasien (patfent safety).Gerakan ini berdampak juga terhadap pelayanankesehatan di Indonesia melalui pernbentukan KKPRS(Kamite Keselamatan Pasien Rumah Sakit) pada tahun2004.Berdasarkan Laporan Peta Nasional InsidenKeselamatan Pasion (Konggres PERSI Sep 2007).,kesalahan dalam pemberian obat rnenduduki peringkatpertama (24.8%) dari 10 besar insiden yang dilaporkan.Jika disimak lebih lanjut. dalam proses penggunaan obatyang meliputi prescribing, transcribing, dispensing danadministering, dispensing menduduki peringkat pertama.

    2

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    5/69

    Dengan demikian keselamatan pasien merupakan bagianpenting dalam risiko pelayanan di rumah sakit selainrisiko keuangan (financial risk). risiko properti (propertyrisk), risiko tenaga profesi (professional risk) maupunrisiko lingkungan (environment risk) pelayanan dalamrisiko manajemen.

    Badan akreditasi dunia The Joint Commision onAccreditation of Heafthcare Organizations (JCAHO)mensyaratkan tentang kegiatan keselamatan pasienberupa identifikasi dan evaluasi hendaknya dilakukanuntuk mengurangi risiko cedera dan kerugian padapasien, karyawan rumah sakit, pengunjung danorganisasinya sendiri.

    Berdasarkan analisis kejadian berisiko dalam prosespelayanan kefarmasian, kejadian abat yang merugikan(adverse drug events), kesalahan pengobatan(medication errors) dan reaksi obat yang merugikan(adverse drug reaction) menempati kelompok urutanutama dalam keselamatan pasien yang memerlukanpendekatan sistem untuk mengelola, mengingatkornpleksitas keterkaitan kejadian antara "kesalahanmerupakan hal yang manusiawi" (to err is human) danproses farmakoterapi yang sangat kompleks. Faktor lainyang mempengaruhi terjadinya risiko obat tersebutadalah multifaktor dan multiprofesi yang kompleks; jenispelayanan medik, banyaknya jenis dan jumlah obat perpasien, faktor lingkungan, beban kerja, kompetensikaryawan, kepemimpinan dan sebagainya.

    3

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    6/69

    Pendekatan sistem bertujuan untukmeminimalkan risiko dan mempromosikan upayakeselamatan penggunaan obat termasuk alatkesehatan yang menyertai.Secara gads besarlangkahlangkah yang bisadilakukan antara lain analisis sistem yang sedangberjalan, deteksi adanya kesalahan, analisis trensebagai dasar pendekatan sistem. JCAHOmenetapkan Iingkup sistem keselamatan pelayanankefarmasian meUputi : sistem seleksi (selection),sistem penyimpanan sarnpai distribusi (storage),sistem permintaan obat, interpretasi dan verifikasi(ordering& transcrib ing), sistem penyiapan, labelisasi,peracikan, dokumentasi, penyerahan ke pasiend is erta i k ecukupan in fo rmas i (p reparing& dispens ing),sistem penggunaan obat oleh pasien (administration),monitoring ..

    Program Nasional Kese.lamatan Pasien RumahSakit yang dipelopori oleh PERSI (Persatuan Rumahsakit Indonesia) menetapkan 7 I.angkah dalammanajernen keselamatan pasien. Pelaporan secarasukarela merupakan data dasar untuk melakukanupaya evaluasi dalam pencapaian tujuan ..Pe.laporaninsiden dalarn lingkup pelayanan kefarmas.iandiperkirakan menggambarkan 10% dari kenyataankejadian kesalahan (errors).

    4

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    7/69

    Untuk memastikan sistem berjalan sesuai dengantujuan diperlukan data yang akurat, yang dapat diperolehmelalui upaya peJaporan kejadian. Keberanian untukmelaporkan kesalahan dlri sendiri tidaklah mudah apalagijlka ada keterkaitan dengan hukuman seseorang.Pendekatan budaya tidak saling menyalahkan (blamefree culfture) terbukti lebihefektif untuk meningkatkanlaporan dibandingkan penghargaan dan hukuman(rewards and punishment).

    Untuk mengarahkan intervensi dan monitoringterhadap data yang tersedia, diperJukan metode anaHsisantara lain Metode Analisa Sederhana untuk risiko ringan,Root cause analysis untuk risiko sedang dan FailureMode ErrorAnalysis untuk risiko berat atau untuk langkahpencegahan.

    8erbagai metode pendekatan organisasi sebagaiupaya menurunkan kesalahan pengobat.an yang jikadipaparkan berdasarkan urutan dampak efektifitasterbesar adalah memaksa fungsi & batasan (forcingfunction & constraints), otomasi& komputer (automation& computer / CPOE) , standard dan protokol, sistemdaftar tilik &.eek ulang (check list & double check system),aturan dan kebijakan (rules and policy), pendidikan daninformasi (education and information), serta lebih cermatdan waspada (be more careful-vigilant) ..

    5

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    8/69

    Upayaintervensi untuk meminimalkan insiden belumsempuma tanpa disertai upaya pencegahan ..Agar upayapencegahan berjalan efektff perlu diperhatikan ruanglingkupnya, rneliputl ; keterkinian pengetahuan penulisresep (current knowledge prescribing (ePE, access toDI, konsultasi)), dilakukan review semua farmakoterapiyang terjadi (reviewe" existing pharmacotherapy) olehApoteker, tenaga profesi terkait obat memahami sistemyang terkait dengan obat (familiar with drug system(formulary, DUE, abbreviation, alert drug)), kelengkapanpermintaan obat (complete drug order), perhatian padakepastlankejelasan instruksi pengobatan (care for ensureclear and un ambiguous instruction).Upaya pencegahan akan lebih efektlf jlka dilakukanbersama dengan tenagakesehatan lain (multidisiplin)terkait penggunaan obat, terutama dokter dan perawatPerlu menjadi pertimbangan bahwa errors dapat berupakesalahan laten (Iatentenurs) misalnya karena kebijakan,infrastruktur, biaya, SOP, ling kung an kerja maupunkesalahan aktif (active errors) seperti sikap masa bodah,tidak tellti, sengaja melanggar peraturan) dan umumnyaactive errors berakar dari latent errors (pengambi.lkebijakan).

    6

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    9/69

    Apoteker berada dalam posisi stratepls untukmeminimalkan medication errors, baik dilihat dariketerkaitan dengan tenaga kesehatan lain maupun dalamproses pengobatan. Kontribusi yang dimungkinkandilakukan antara lain dengan meningkatkan pelaporan,pemberianinfarmasi obat kepada pasien dan tenagakesehatan lain, meningkatkan keberlangsungan rejimenpengobatan pasien, peningkatan kualitas dankeselamatan pengobatan pasien di rumah. Data yangdapat dipaparkan antara Jain dari menurunnya (46%)t.ingkat keseriusan penyakit pasien anak, meningkatnyainsi.den berstatus nyaris cedera (dari 9% menjadi 8-51%) dan meningkatnya tingkat pelaporaninsiden duasarnpai enam k.alilipat (effect of pharmacist -led pediatricsmedication safety team on medication-error reporting(Am J Heelth-Sisi Pherm, 2007, voI64;1422-26)).

    Apoteker berperan utarna dalarn meningkatkankeselamatan dan efektifitas penggunaan abat. Dengandemikian dal.am penjabaran, misi utama Apateker dalernhal keselamatan pasi.en adalah memastikan bahwasemua paslen mendapatkan pengobatan yang optimal.Hal in; telah dikuatkan dengan berbagai peneHtian yangmenunjukkan bahwa kontribusi Apoteker dapatmenurunkan medication errors.

    7

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    10/69

    1.2 TujuanA. Tujuan urnum

    Sebagai aeuan baqi apoteker yang melakukanpelayanan kefarmasian di rumah sakit dankornunitas dalam melaksanakan programkeselamatan pasien

    .B . Tujuan khususo Terlaksananya program keselamatan pasienbagi apoteker di rumah sakit dan komunitasseeara sisternatis dan terarah.

    o Terl.aksananya pencatatan kejadlan yangtidak diinginkan aki:bat penggunaaan obat(adverse drug event) di rumah sakit dankomunitas.

    o Sebagai aeuan :bagiDepartemen Kesehaten,Dinas Kesehatan Provinsi! Kabupaten!Kotadalam rnelakukan pembinaan terhadapapoteker di instalasi farmasi rumah sakit danapoteker di sarana komunitas

    8

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    11/69

    BAB IIKESELAMATAN PASIEN

    11.1Konsep umumManajemen risiko adalah suatu metode yangsiste matis untu k meng identifi kasi, men ganal isl5,mengendalikan, memantau, mengevaluasi danmengkomunikasikan risiko yang ada pada suatukegiatan.Untuk mengetahui gambaran kegiatan pada

    suatu unit kerja (misalnya pada pelayanankefarmasian), terlebih dahulu dilakukan inventarisasikegiatan di unit kerja tersebut.

    Inventarisasi dapat dilakukan dengan cara :- mempelajari diagram kegiatan yang ada- melakukan inspeksi dengan menggunakandaftar tilik (checklist)

    - melakukan konsultasi dengan petugasInventarisasi kegiatan diarahkan kepadaperolehan informasi untuk menentukan potensibahaya (hazard) yang ada. Bahaya (hazard) adalahsesuatu atau kondisi pada suatu tempat kerja yangdapat berpotensi menyebabkan kematian, cederaatau kerugian lain.

    Pengendalian risiko melalui sistem manajemendapat dilakukan oleh pihak manajemen pembuatkomitmen dan kebijakan, organisasi, programpengendalian, prosedur pengendalian, tanggungjawab, pelaksanaan dan evaluasi.

    9

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    12/69

    Kegiatan-keg iata ntersebut secara terpadu dapat mendukungterlaksananya pengendalian secara teknis.Manajemen risiko dalam pelayanan kefarmasianterutama medication error meliputi kegiatan .- koreksi kesalahan segera- pelaporan medication error- dokumentasi medication error

    - pelaporan medication error yang berdampakcedera

    - supervisi setelah terjadinya laporanmedication error

    - sistem pencegahan- pemantauan kesalahan secara periodik- tindakan preventif- pelaporan ke tim keselamatan pasientingkat nasional

    Keselamatan pasien secara sederhana dldefinisikan suatu upaya untuk mencegah bahayayang terjadi pada pasien. Walaupun mempunyaidefinisi yang sangat sederhana. tetapi upaya untukmenjamin keselamatan pasien di fasilitas kesehatansangatlah kompleks dan banyak hambatan. KonsepKeselamatan Pasien harus dijalankan secaramenyeluruh dan terpadu.

    10

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    13/69

    Strategi untuk meningkatkan keselamatanpasien:

    a. Menggunakan obat dan peralatan yang amanb. Melakukan praktek klinik yang aman dan

    dalam lingkungan yang amanc. Melaksanakan manajemen rlslko,

    contoh : pengendalian infeksid. Membuat dan meningkatkan sistem yang

    dapat menurunkan rlslko yang berorientasikepada pasien.

    e. Meningkatkan keselamatan pasien dengan :- mencegah terjadinya kejadian tidak

    diharapkan (adverse event)- membuat sistim identifikasi dan pelaporanadverse event

    - mengurangi efek akibatadverse eventPada tanggal 18 Januari 2002, WHO telah

    mengeluarkan suatu resolusi untuk membentukprogram manajemen risiko untuk keselamatan pasienyang terdiri dad 4 aspek utama:

    a. Penentuan tentang norma-norma globalstandar dan pedoman untuk definisi,pengukuran dan pelaporan dalam mengambiltindakan pencegahan, dan menerapkan ukuranuntuk mengurangi resiko

    11

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    14/69

    h. Penyusunan kebijakan berdasarkan bukti(evidence~based)dalam standar global yangakan meningkatkan pelayanan kepada pasiendengan penekanan tertentu pada beberapaaspek seperti keamanan produk, praktek klinikyang. aman sesuai dengan pedoman,penggunaan produk obat dan alat kesehatanyang aman dan menciptakan suatu budayakeselamatan pada petugas kesehat.an daninstitusi pendidikan,

    c. Pengembangan mekanisme melalui akredltasldan instrumen lain, untuk mengenalikarakteristlk penyedia pelayanan kesehatanyang unggul dalam keselamatan pasien secarainternasional

    d. Mendorong penelitian tentang keselamatanpasien

    1 1 . 2 Faktor~faktor yang:mempengaruhi Pelak~sanaan penerapan Keselama.lan Pa.sienDalam penerapannya, keselamatan pasien harus

    dikefola dengan pendekatan sistemik. Sistemini dapatdiHhat sebagai suatu sistem terbuka, dimana sistemterkecil akan dipengaruhi, bahkan tergantung padasistem yang lebih besar,

    12

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    15/69

    Sistem terkecil disebut Mikrosistern, terdiri daripetugas kesehatan dan pasien itu sendiri, serta proses-proses pemberian pelayananan di ujung tombak,termasuk elemen- elemen pelayanan di dalamnya,Mikrosistem dipengaruhi oleh Makrosistem, yangrnerupakan unit yang lebih besar, misalnya rumahsakit dan apotek, Mikrosistem dan Makros.istemdipengaruhi oleh sistem yang. lebih besar lagi yangdisebut Megasistem,

    Seorang Apoteker yang berperan di dalamrnikrosistern (apotek, puskesrnas, instalasi farmasirurnah sakit, dan sarana pel.ayanan farrnasl lain)dalam membangun keselamatan pasien harus mampumengelola dengan baik elemen-elemen dalammikrosistem terse but, yaitu sistem pelayanan, surnberdaya, sistem inventori, keuangan dan teknologiinformasi.

    13

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    16/69

    Eroro"0-os:-oo,ro"0roe n: : : JCro cE . . ec roro :;:. . e r or o o O- r o ' Oe n E~~ en.~

    R ea so n's fo ur-stag e mod el o f h uman e rro r th eo ryI Latent Failures I Working Active Failures I Defences IOrganisational Conditions I Protection Indlor higher I Pharmacy Level I I Individual Level I Against hazards

    level r-r- f - - - +--+1

    Slips1

    I Error I r-roducing COrganisational Conditions1 1

    --+ r- Lapses '">Processes urand _ _ ' "anagement ~r-1

    Mistake1 ' "actors --+ >I Violating I "0Producing 4Conditions

    1I _ _--+ Violations--+

    I I Latent fai lures can result in inadequate l_ ~I defences

    z -0Q):5~e~cct lE: : : J.I::'0C D-00EQ) '

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    17/69

    KegagaJan tersembunyi (Latent failures)~ Penyebabnya jauhdari insiden~ Merupakan refleksi dari kegagalanmanajemen~ Terjadi bila dikornbinasrkan denganfaktor lain~ Kegagalan tersembunyi dapat dikeloladengan memperbaiki proses pelayanan(redesign) .. Contah: peninjauan kembatibeban kerja, jumlah SOM, dan lain-lain.

    Kegagal.an aktif (Active failures) :Terjadi oleh pelaku yang berhubunganlangsung dengan pasien~ Beberapa bentuk eoiive failures adalah:kurang perhatian (slips), kegagalan rnernori,lupa (lapses), serta pelanggaran prosedur(mistake and violation ).~ Kegagal.an aktif dapat dlkelola denganmemperbaiki alur ke~a, SOP, deskripsi kerjayang jelas, training, pengawasan terhadappeJanggaran SOP, mengurangiinferupsidan stress, dan membina komunikasi yanglebih baik antar staf dan dengan pasien ..

    Makrosistem merupakan sistem di atasMikrosistem yang menyediakan sumber daya, prosespendukung, struktur dan kebijakan~kebijakan yangberlaku di rumah sakit atau sarana kesehatan lainy.ang secara tidak langsung akan mempengaruhi'pelaksanaan program-program yang menyangkutkeselamatan pasien ..Kebiiakan-kebfjakan itu antaralain sistem penul'isan resep, standarisasi bahan medishabis pakai (BMHP), rekam medis dan lainsebagainya.

    15

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    18/69

    Selain itu, kultur atau budaya yang dibangun danditerapkan di lingkungan rumah sakit juga akansangat mempengaruhi kinerja unit-unit yangbertanggung jawab terhadap keselamatanpasien. Budaya tidak saling menyalahkan (no blameculture), sistem informasi manajemenlinformationtechnology (SIMJlT) rumah sakit, kerjasama tim,kepemimpinan, alur koordinasi, Komite/Panitia Farmasidan Terapi (KFT/PFT) RS, Formularium RS, danKomite-komite serta Program Rumah Sakit lainnya,merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhikegiatan keselamatan pasien yang berasal darimakrosistem.Oi atas mikrosistem dan makrosistem, ada satusistem yang akan mempengaruhi keselamatan pasien,yaitu megasistem. Yang dimaksud Megasistem adalahkebijakan kesehatan nasional yang berlaku, misalnyakebijakan-kebijakan menyangkut obat dan kesehatanyang dikeluarkan oleh Oepartemen Kesehatan(Kebijakan tentang akreditasi, Obat Rasional, InfeksiNosokomial, dan lain sebagainya), termasuk jugasistem pendidikan dan pendidikan berkelanjutan yangberlaku. Hal lain yang Juga mempengaruhikeselamatan pasien yang memerlukan intervensi dar!megasistem adalah pembenahan fenomena .kemiripanLook a like (obat-obat dengan rupa atau kemasanmirip) atau Look a like Sound a like - LASA (obat-obat dengan rupa dan nama mirip), misalnya :- Mefinter dengan Metifer(asam mefenamat) (mecobalamin),- Leschol dengan lesichol(fluvastatin) (Iesitin, vitamin),

    16

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    19/69

    - Proza dengan Prozac(ekstrak echinacea, vit C, Zn) (fluoxetine).Dalam mengelola keselamatan pasien di levelMikrosistem, seorang Apoteker harus melakukannyadengan pendekatan sistemik. Masalah keselamatanpasien merupakan kesalahan manusia (human error)yang terutama terjadi karena kesalahan pada leve!manajemen atau organisasi yang lebih tinggi.

    11.3. Keselamatan Pasien Dalam PelayananKefarmasianDalam membangun keselamatan pasien banyakistilah-istilah yang perlu dipahami dan disepakatibersama. Istilah-istilah tersebut diantaranya adalah:- Kejadian Tidak Diharapkan/KTDAdverse Event)- KeJadian Nyaris Cedera/KNC (Near miss)- Kejadan Sentinel- Adverse Drug Event- Adverse Drug Reaction- Medication Error- Efek samping obatMenurut Nebeker JR dkk. dalam tulisannyaClarifying Adverse Drug Events: A Clinician's Guideto terminology, Documentation, and Reporting, sene .dari Glossary AHRQ (Agency for Hea/thcare Researchand Quality) dapat disimpulkan definisi beberapaistilah yang berhubungan dengan cedera akibat obat

    sebagaimana yang disajikan dalam Tabel 1.

    17

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    20/69

    TABEL 1RINGKASAN DEFINISI YANG BERHUBUNGAN DENGAN CEDERAAKIBAT OBAT

    . . . . . .cc

    Istilah Definisi ContohTerjadi Cedera Kejadian yang Kejadian eedera pada pasien Iritasi pada kulit karenatidak diharapkan selama proses penggunaan perban. Jatuh(Adverse Event) terapilpenatalaksanaan medis. dari tempat tidur.

    Penatalaksanaan medismeneakup seluruh aspekpelayanan, termasuk diagnosa,terapi, kegagalandiagnosa/terapi, sistem,peralatan untuk pelayanan.Adverse event dapat dicegahatau tidak dapat dieegah. ,

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    21/69

    TABEL 1RINGKASAN DEFINISI YANG BERHUBUNGAN DENGAN CEDERA AKIBAT OBATIstilah Definisi Contoh

    Reaksiobatyang Kejadian cedera pada pasien Steven-Johnson Syndrom :tidak diharapkan selama proses terapi akibat Sulfa, Obat epilepsi dll(Adverse Drug penggunaan obat.Reaction)

    Kejadian tentang Respons yang tidak diharapkan Shok anafilaksis padaobat yang tidak terhadap terapi obat dan penggunaan antbiotikdiharapkan mengganggu atau menimbulkan golongan penisilin(Adverse Drug cedera pada penggunaan obat Mengantuk padaEvent) dosis normal. penggunaan CTMReaksi Obat YangTidakDiharapkan (ROTD) ada yangberkaitan dengan efekfarmakologi/mekanisme kerja(efek samping) ada yang tidakberkaitandenganefekfarmakologi(reaksi hipersensitivitas).

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    22/69

    TABEL 1RINGKASAN DEFINISI YANG BERHUBUNGAN DENGAN. CEDERA AKIBAT OBAT

    No

    lstilah Definisi Contoh Efek obat yang Respons yang tidak diharapkan Shok anafilaksis padatidak diharapkan terhadap terapi obat dan penggunaan antbiotik

    (Adverse drug mengganggu atau menimbulkan golongan penisilin.effect) cedera pada penggunaan Mengantuk padaobat dosis lazim penggunaan CTMSama dengan ROTD tapi dilihatdari sudut pandang obat. ROTDdilihat dari sudut pandangpasien.

    Cedera dapatterjadi atau tidakterjadi

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    23/69

    TABEL 1RINGKASAN DEFINISI YANG BERHUBUNGAN DENGAN CEDERAAKIBAT OBATIstilah Definisi Contoh

    Medication Error Kejadian yang dapat dicegah Peresepan obat yang tidakakibat penggunaan obat, yang rasional.menyebabkan cedera. Kesalahan perhitungandosis pad a peracikan.

    Ketidakpatuhan pasiensehingga terjadi dosisberlebih.

    Efek Samping Efek yang dapat diprediksi, (sebaiknya istilah initergantung pada dosis, yang dihindarkan)bukan efek tujuan obat. Efeksamping dapat dikehendaki,tidak dikehendaki, atau tidakada kaitannya.

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    24/69

    Apoteker harus rnarnpu mengenali istilah-istilahdi atas beserta contohnya sehingga dapatmembedakan dan mengidentifikasi kejadian-kejadianyang berkaitan dengan cedera akibat penggunaanobat dalam melaksanakan program keselamatanpasien.Berdasarkan laporan 10M (Institute of Medicine)tentang adverse event yang dialami pasien, disebutkanbahwa insiden berhubungan dengan pengobatanmenempati urutan utama. Disimak dari aspek biaya,kejadia n 459 adverse drug event dari 14732 bern iIaisebesar $348 juta, senilai $159 juta yang dapatdicegah (265 dari 459 kejadian). Sebagian besartidak menimbulkan eedera namun tetap menimbulkankonsekuensi biaya.Atas kejadian tersebut, 10M merekomendasikanuntuk:

    1. Menetapkan suatu fokus nasional terhadapisu tersebut

    2. Mengembangkan suatu sistem pelaporankesalahan seeara nasional

    3. Meningkatkan standar organisasi4. Menciptakan sistem keselamatan dalamorganisasi kesehatan.

    Penelitian terbaru (Allin Hospital) menunjukkan2% dan pasien masuk rumah sakit mengalami adversedrug event yang berdampak meningkatnya LengthOf Stay (LOS) 4.6 hari dan meningkatkan biayakesehatan $ 4.7000 dari setiap pasien yang masukrumah sakit. Temuan ini rnerubah tujuan pelayanan

    22

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    25/69

    farrnasi rumah sakit tersebut : a fall-sale system thatis free of errors.

    Studi yang dHakukan Bagian FarrnakoloqlUniversitas Gajah Mada (UGM) antara 2001-2003menunjukkan bahwa medication error terjadi pada97% pasien Intensive Care Unit (ICU) antara laindalam bentuk dosis berlebihan atau kurang, frekuensipemberian keliru dan cara pemberian yang' tidaktepat.

    Lingkup perpindahan/perjalanan obat (meliputiabat, alat kesehatan, abat untuk diagnostik, gasmedis, anastesi) :.obat dibawa pasien di komunitas,dl rumah sakit, pindah antar ruang, antar rumah sakit,rujukan, pulang, apatek, praktek dokter.

    Multidisiplin problem: dipetakan dalam prosespenggunaan obat : pasierv'care giver, dokter, apoteker,perawat, tenaga asisten apoteker, mahasiswa, teknik,administrasi, pabrik obat. Kejadian medication errordimungkinkan tidak mudah untuk dikenali, diperlukankompetensi dan pengalaman, kerjasama-tahapproses.

    Tujuan utama farmakoterapi adalah mencapaikepastian keluaran klinik sehingga meningkatkankualitas hidup pasien dan meminimalkan risiko baikyang tampak maupun yang patensial meliputi obat(bebas maupun dengan resep), alat kesehatan

    23

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    26/69

    pendukung proses pengobatan (drug administrationdevices). Timbulnya kejadian yang tidak sesuai dengantujuan (incidence/hazard) dikatakan sebagai drugmisadventuring, terdiri dari medication errors danadverse drug reaction.

    Ada beberapa pengelompokan medication errorsesuai dengan dampak dan proses (tabel 2 dan 3).Konsistensi pengelompokan ini penting sebagai dasaranalisa dan intervensi yang tepat.

    24

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    27/69

    Tabel 2 . Indeks medication errors untuk kategorisasi errors (berdasarkan dampak)

    N01

    Errors Kategori HasilNo error A Kejadian atau yang berpotensi untuk terjadinya kesalahanError, no B Terjadi kesalahan sebelum obat mencapai pasienharm C Terjadi kesalahan dan obat sudah diminum/digunakan pasien tetapitidak membahayakan pasien

    0 Terjadinya kesalahan, sehingga monitoring ketat harus dilakukantetapi tidak membahayakan pasien

    Error, no E Terjadi kesalahan, hingga terapi dan intervensi lanjut diperlukan danharm kesalahan ini memberikan efek yang buruk yang sifatnya sementaraF Terjadi kesalahan dan mengakibatkan pasien harus dirawat lebih

    lama di rumah sakit serta memberikan efek buruk yang sifatnyasementara

    G Terjadi kesalahan yang mengakibatkan efek buruk yang bersifatpermanenH Terjadi kesalahan dan hampir merenggut nyawa pasien contoh syokanafilaktik

    Error, I Terjadi kesalahan dan pasien meninggal duniadeath

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    28/69

    Tabel3 . Jenis-jenis medication errors (berdasarkan alur proses pengobatan)Tipe Medication Errors KeteranganUnauthorized drug Obat yang terlanjur diserahkan kepada pasien padahal

    diresepkan oleh bukan dokter yang berwenangImproper dose/quantity Dosis, strength atau jumlah obat yang tidak sesuai denganyang dimaksud dalam resepWrong dose preparation Penyiapanl formulasi atau pencampuran obat yangmethod tidak sesuaiWrong dose form Obat yang diserahkan dalam dosis dan cara pemberian yang

    tidak sesuai dengan yang diperintahkan di dalam resepWrong patient Obat diserahkan atau diberikan pada pasien yang keliru

    yang tidak sesuai dengan yang tertera di resepOmission error Gagal dalam memberikan dosis sesuai permintaan,

    mengabaikan penolakan pasien atau keputusan klinikyang mengisyaratkan untuk tidak diberikan obat yangbersangkutan

    Extra dose Memberikan duplikasi obat pad a waktu yang berbeda

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    29/69

    Tabel 3 . Jenis-jenis medication errors (berdasarkan alur proses pengobatan)Tipe Medication Errors KeteranganPrescribing error Obat diresepkan secara keliru atau perintah diberikan secara

    lisan atau diresepkan oleh dokter yang tidak berkompetenWrong administration Menggunakan cara pemberian yang keliru termasuk misalnyatechnique menyiapkan obat dengan teknik yang tidak dibenarkan

    (misalkan obat im diberikan iv)Wrong time Obat diberikan tidak sesuai dengan jadwal pemberian atau

    diluar jadwal yang ditetapkan

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    30/69

    JCAHO (2.007) menetapkan tentang keamananterhadap titik kritis dalam proses manajemen obat :sistern seleksi (selection), sistem penyimpanan sampaidlstribusi (storage, distribution), sistern permintaancbat, Interpretasi dan verifikasi (ordering andtranscribing), sistem penyiapan, labelisasiletlket,peracikan, dokumentasi, penyerahan ke pasien disertaikecukupan Informasi (preparing dan dispensing),teknik penggunaan obat pasien (administration),pemantauan efektifltas penggunaan (monitoring).Didalamnya termasuk sistem kerjasarna denganteoaga kesehatan terkait balk kompetensi maupunkewenangannya. sistem pelaporan masalah obatdengan upaya perbaikan, informasi obat yang selalutersedla, keberadaan apoteker dalam pelayanan,adanya prosedur khusus abat dan alat yangmemerlukan perhatlan khusus karena dampak yangmembahayaka n .

    WHO dalam developing pharmacy practice-atocus on patient care membedakan tentang praktekfarmasi (berhubungan dengan paslen langsung) danpelayanan tarmasi (berhubungan dengan kualitasobat dan slstem proses pelayanan farmasi)- Praktek peke~aan kefarmasian mellputi obat-obatan,pengadaan praduk farmasi dan pelayanankefarmasian yang diberikan aleh apoteker dalamsistem pelayanan kesehatan.

    28

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    31/69

    - Pelayanan kefarmasian meliputi semua pelayananyang diberikan oleh tenaga farmasi dalammendukung pelayanan kefarrnasian. Di luar suplaiobat-obatan, jasa kefarmasian meJiputi informasl,pendidikan dan komunikasi untuk mempromosikankesehatan masyarakat, pemberian inforrnasi obatdan konseling, pendidikan dan pelatihan stat.

    - Pek.erjaan kefarmasian meliputi penyediaan abatdan pelayanan lain untuk membantu masyarakatdalarn mendapatkan manfaat yang terbaik.

    Klasifikasi aktivitas apoteker (American PharmacistsAssociation! APha)A. Memastikan terapi dan hasil yang sesuai

    a. Memastik.an farmakoterapl yang sesuaib. Memastikan kepahaman/kepatuhan pasien

    terhadap rencana pengobatannyac. Monitoring dan pelaporan basil

    B. Dispensing obat dan alat kesehatana. Memproses resep atau pesanan obatb. Menyiapkan produk farmasic. Mengantarkan obat atau alat kesehatan

    C. Promosi kesehatan dan penanggulangan penyakita. Pengantaran jasa penanggulangan klinisb. Pengawasan dan pelaporan issue kesehatan

    masyarakatc. Promosi penggunaan obat yang aman dalam

    masyarakat29

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    32/69

    D. Manajemen sistem kesehatana. Pengelalaan praktekb. Pengelalaan pengabatan dalam sistem

    kesehatanc. Pengelalaan penggunaan abat dalam sistem

    kesehatand. Partisipasi dalam aktivitas penelitiane. Kerjasama antardisiplinPada tahun 1998, FIP menerbitkan suatu statemen

    tentang Standard prafesianal mengenai kesalahanpengabatan yang berhubungan dengan peresepanabat dengan tujuan mendefinisikan istilah "kesalahanpengabatan" dan untuk menyarankan suatu tatanamastandar untuk mengkategari kan hal-hal sepertikesalahan dan disain sistemnya dalam meningkatkankeselamatan dalam pabrikasi, pemesanan, pelabelan,penyiapan, administrasi dan penggunaan abat.

    Dalam, relasi antara dokter sebagai penulis resepdan apateker sebagi penyedia obat (pelayanantradisianal farmasi). dakter dipercaya terhadap haslldari farmakaterapi. Dengan berubahnya situasi secaracepat di sistem kesehatan, praktik asuhankefarmasian diasumsikan apateker bertanggungjawab terhadap pas.ien dan masyarakat tidak hanyamenerima asumsi terse but Dengan demikian apatekerbertanggung jawab langsung pada pasien tentangbiaya, kualitas, dan hasil pelayanan kefarmasian.

    30

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    33/69

    Dalam apllkasi praktek pelayanan kefarmasianuntuk keselamatan pasien terutama medication erroradalah : menurunkan risiko dan promosi penggunaanobat yang aman.

    Berbagai metode pendekatan organisasi sebagaiupaya menurunkan medication error yang jikadipaparkan menurut urutan dampakefektifitasterbesar adaJah :1.. Mendorong fungsi dan pembatasan (forcing~

    function& constraints) : suatu upaya mendesainslstsrn yang mendorong seseorang melakukanhal yang baik, contoh : sediaan potasium kloridasiap pakai dalam konsentrasi 10% NaCI 0,9'%,karena sediaan di pasar dalam konsentrasi 20%(>10%) yang rnenqakibatkan fatal (henti jantungdan nekrosis pada tempat injeksi)

    2. Otomasi dan komputer (ComputerizedPrescribing Order Entry) : membuat statisIrobatisasi pekerjaan berulang yang sudah pastidengan dukungan teknolog.i, contoh :komputerisasi proses penulisan resep olehdokter diikuti dengan "/tanda peringatan" jika diluar standar (ada penanda otornatis ketikadigoxin dituHs 0,5g)

    3. Standar dan protokol., standarisasi prosedur :menetapkan standar berdasarkan bukti ilmiahdan standarisasi prosedur (menetapkan standarpelaporan insiden dengan prosedur baku).

    31

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    34/69

    Kontribusi apotek.er dalam Panitia Farmasi danTerapi serta pemenuhan sertiftkasl/akreditasipel.ayanan memegang peranan penting.

    4. Sistern daftar tilik dan cek ulang : alat kontrolberupa daftar tilik dan penetapan cek ulangsetiap langkah krltls dalam pelayanan. Untukmendukung efektifitas sistem inj diperlukanpernetaan analisis titik kritls dalarn sistern.

    5. Peraturan dan Kebijakan : untuk mendukungkeamanan proses manajemen obat pasien.contoh : semua resep rawat inap haws melaluisupervisi apoteker

    6. Pendidikan dan Informasi: penyediaan informasisetiap saat tentang. obat, pengobatan danpelatihan bagi tenaga kesehatan tentanqprossour untuk meningkatkan kompetensi danmembantu kesuJitan pengambilan keputusansaat memerlukan infarmasi

    7. Leblh hatl-hatl dan waspada : membangunlingkungan kandusif untuk mencegahkesalahan.contoh : baca sekalilagi nama pasien sebelummenyerahkan ..

    32

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    35/69

    BAB IIIPERAN APOTEKER DALAM MEWUJUDKAN

    KESELAMATAN PASIEN

    Penggunaan abat rasional merupakan hal utamadari pelayanan kefarmasian. Dalam mewujudkanpengabatan rasional, keselamatan pasien menjadimasalah yang perlu di perhatikan. Dari data-datayang termual dalam bab terdahulu disebutkansejumlah pasien mengalami cedera atau mengalamiinsiden pada saat memperoleh layanan kesehatan,khususnya terkalt penggunaan obat yang dikenaldengan medication error. Oi rumah sakit dan saranapelayanan kesehatan lainnya, kejadian medicationerror dapat dicegah jika melibatkan pelayanan farmasikllnlk dari apoteker yang sudah terlatih.

    Saat ini di negara-negara maju sudah adaapoteker dengan spesialisasi khusus menanganimedication safety. Peran Apoteker KeselamatanPengobatan (Medication Safety Pharmacist)meliputi:

    1. Mengelola laporan medication error Membuat kajian terhadap laporaninsiden yang masuk Mencari akar permasalahan dar! error

    yang terjadi

    33

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    36/69

    2, Mengidentifikasi pelaksanaan praktek profesiterbaik untuk menjamin medication safely Menganalisis pelaksanaan praktek yangmenyebabkan medication error Mengambil langkah proaktiJ untuk

    pencegahan Memfasilitasi perubahan proses dansistem untuk menurunkaninsiden yang

    serinq terjadi atau berulangnya insidensejenis3, Mendidik staf dan klinisi terkait lainnya untuk

    mengga Iakkan 'prakte k pengobata n yangaman Mengembangkan proqram pendidikan

    untuk meningkatkan medication safetydan k.epatuhan terhadap aturan/SOPyang. ada

    4. Berpartisipasi dalarn Kamite/tim yangberhubungan dengan medication safety Komite Keselamatan Pasien RS Dan komite terkait lainnya

    5., Terlibat didal.am pengembangan danpengkajian kebijakan penggunaan obat

    6, Memonitor kepatuhan terhadap standarpelaksanaan keselamatan pasien yang ada

    34

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    37/69

    Peran apoteker dalarn mewujudkankeselamatan pasien meliputi dua aspek yaitu aspekrnanajernen dan aspek kllnlk, Aspek rnanajernenrneliputi pemHihan perbekalanfarmasi, pengadaan,penerimaan, penyimpanan dan distribusi, alurpelayanan,. sistern pengendalian (misalnyamemanfaatkan IT). Sedangkan aspek klinik meliputiskrining permintaan obat (resep atau bebas),penyiapan obat dan obat khusus, penyerahan danpemberian informasi obat, kanseling, monitoring danevaluasi. Kegiatan farmasi klinik sangat diperlukanterutama pada pasi.en yang menerima pengobatandengan fisiko tinggi. Keterlibatan apoteker dalarntim pelayanan kesehatan perlu didukung mengingatkeberadaannya melalui kegiatan farmasi klinik terbuktimemiliki konstribusi besar dalam menurunkaninsi.den/kesalahan.

    Apateker harus berperan di semua tahapanproses yang meliputi :

    1. PemiHhanPada tahap pernilihan perbekalan farmasi,risikoinsiden/error dapat diturunkan denganpengendalian jumlah item obat danpenggunaan abat-abat sesuai formularium.

    2. PengadaanPengadaan harus menjamin ketersediaanobat yang aman efektif dan sesuai peraturanyang berlaku (Iegalitas) dan diperoleh daridistributor resrni,

    35

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    38/69

    3. PenyimpananHal-hal yang perlu diperhatikan dalampenyimpanan untuk menurunkan kesalahanpengambilan abat dan menjamin mutu abat: Simpan abat dengan nama, tampilan danucapan mirip (look-alike, sound-alike

    medication names) secara terpisah. Obat-obat dengan peringatan khusus(/'ligh alert drugs) yang dapat menimbulkaneedera jika terjadi kesalahan pengambilan,simpan di tempat khusus. Misalnya :o menyimpan cairan elektrolit pekatseperti KCI inj, heparin, warfarin, insulin,kematerapi, narkatik opiat,neuromuscular blocking agents,thrombolitik, dan gonis adrenergik.(Daftar lengkapnya dapat dilihat diwww.ismp.arg.)o kelompak abat antidiabet jangandisimpan tercampur dengan obat lainsecara alfabetis, tetapi tempatkansecara terpisah

    Simpan obat sesuai dengan persyaratanpenyimpanan.4. Skrining ResepApoteker dapat berperan nyata dalampencegahan terjadinya medication errormelalui kolaborasi dengan dakter dan pasien.

    Idenlifikasi pasien minimal dengan duaidentitas, misalnya nama dan namarrekam medikJ nomor resep,36

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    39/69

    Apoteker tidak boleh membuat asurnslpada saat melakukan interpretasi resepdokter. Untuk mengklarifikasi ketidaktepatanatau ketidakjelasan resep, singkatan,hubungi dokter penulis resep.

    Dapatkan informasi mengenai pasiensebagai petunjuk penting dalam pengambilankeputusan pemberian obat, seperti :o Data demografi (umur, berat badan, jeniskelamin) dan data klinis (alergi, diagnosis

    dan hamiUmenyusui). Contohnya,Apoteker perlu mengetahui tinggi danberat badan pasien yang menerima obat-obat dengan indeks terapi sempit untukkeperluan perhitungan dosis.

    o Hasil pemeriksaan pasien (fungsi organ,hasil laboratorium, tanda-tanda vital danparameter lainnya). Contohnya, Apotekerharus mengetahui data laboratoriumyang penting, terutama untuk obat-obatyang memerlukan penyesuaian dosis(seperti pada penurunan fungsi ginjal). Apoteker harus membuat riwayat/catatan

    pengabatan pasien. Strategi lain untuk mencegah kesalahanobat dapat dilakukan dengan penggunaan

    otomatisasi (automatic stop order), sistemkomputerisasi (e-prescribing) dan pencatatanpengobatan pasien seperti sudah disebutkandiatas.

    37

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    40/69

    Permintaan obat secara lisan hanya dapatdilayani dalam keadaan emergensi danitupun harus dilakukan konfirmasi ulanguntuk memastikan obat yang diminta benar,dengan mengeja nama obat sertamemastikan dasisnya. Informasi obat yangpenting harus diberikan kepada petugasyang meminta/menerima obat terse but.Petugas yang menerima permintaan harusmenulis dengan jelas instruksi lisan setelahmendapat konfirmasi.

    5. Dispensing Peracikan obat dilakukan dengan tepatsesuai dengan SOP. Pemberian etiket yang tepat. Etiket harusdibaca minimum tiga kali : pada saatpengambilan obat dari rak, pada saatmengambil obat dari wadah, pada saatmengembalikan obat ke rak.

    Dilakukan pemeriksaan ulang oleh orangberbeda.

    Pemeriksaan me lip uti kelengkapanpermintaan, ketepatan etiket, aturan pakai,pemeriksaan kesesuaian resep terhadapabat, kesesuaian resep terhadap isi eti.ket.

    38

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    41/69

    6. Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)Edukasi dan konseling kepada pasien harusdiberikan mengenai hal-hal yang pentingtentang obat dan pengobatannya. Hal-halyang harus diinformasikan dan didiskusikanpada pasien adalah :

    Pemahaman yang jelas mengenai indikasipenggunaan dan bagaimana menggunakanobat dengan benar, harapan setelahmenggunakan obat. lama pengobatan,kapan harus kembali ke dokter

    Peringatan yang berkaitan dengan prosespengobatan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) yangpotensial, interaksi obat dengan obat laindan makanan harus dijelaskan kepadapasien

    Reaksi abat yang tldak diinginkan (AdverseDrug Reaction - ADR) yang mengakibatkancedera pasien, pasien harus mendapatedukasi mengenai bagaimana caramengatasi kemungkinan terjadinya ADRtersebut

    Penyimpanan dan penanganan obat dirumah termasuk mengenali obat yang sudahrusak atau kadaluarsa. Ketika melakukankonseling kepada pasien, apotekermempunyai kesempatan untuk menemukanpotensi kesalahan yang mungkin terlewatkanpada proses sebelumnya.

    39

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    42/69

    7. Penggunaan ObatApoteker harus berperan dalam prosespenggunaan obat oleh pasien rawat inap dirumah sakit dan sarana pelayanaankesehatanlainnya, bekerja sarna denganpetugas kesehatan lain. Hal yang perludiperhatikan adalah :

    Tepat pasien Tepat indikasi Tepat waktu pemberian Tepat obat Tepat dosis Tepat label obat (aturan pakai) Tepat rute pemberian8. Monitoring dan EvaluasiApoteker harus melakukan monitoring dan

    evaluasi untuk mengetahuiefek terapi,mewaspadai efek samping obat, memastikankepatuhan pasien. Hasil monitoring danevaluasi didokumentasikan danditindaklanjuti dengan melakukan perbaikandan mencegah pengulangan kesalahan.

    Seluruh personal yang ada di tempat pelayanankefarmasian harus terlibat didalam programkeselamatan pasien khususnya medication safetydan harus secara terus menerus mengidentifikasimasalah dan mengirnplementasikan strategi untukmeningkatkan keselamatan pasien.

    40

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    43/69

    Faktor-faktor lain yang berkonstrlbusl padamedication error antara lain :

    Komunikasi(rnis-komunikasi, kegagalan dalamberkomunikasi )Kegagalan dalam berkomunikasi merupakansumber utama terjadinya kesalahan.lnstilusipelayanan kesehatan harus menghilangkanhambatan komunikasiantar petugaskesehatan dan membuat SOP bagaimanaresepipermintaan obat dan informasi obatlainnya dikomunikasikan. Komunikasi baikantar apoteker maupun dengan petugaskesehatanlainnya perlu dHakukan denganjelas untuk menghindari penafsiran gaodaatau ketidak lengkapan tntormasi denganberbicara perlahan dan jelas. Perlu dibuatdaftar singkatan dan penuJisan dosis yangberisiko menimbulkan kesalahan untukdiwaspadai.

    Kondisi I.ingkunganUntuk menghindari kesalahan yangberkaitan dengan kondisi lingkungan, areadispensing harus didesain dengan tepatdan sesuai dengan alur kerja, untukmenurunkan kelelahan dengan pencahayaanyang cukup dan ternperatur yang nyaman.Selain j,tuarea keria harus bersih dan teraturuntuk mencegah terjadinya kesalahan.Obat untuk setiap pasien perlu disiapkandalam nampan terpisah.

    41

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    44/69

    Gangguan/lnterrupsi pada saat bekerjagangguanlinterupsi harus seminimummungkin dengan mengurangi interupsibaiklangsung maupun melalui telepon.

    Beban kerjaRasia antara beban kerja dan SDM yangcukup penting untuk mengurangi stresdan beban kerja berlebihan sehinggadapat menurunkan kesalahan. Meskipun edukasi staf merupakan carayang tidak cukup kuat dalammenurunkaninsiden/kesalahan, tetapi mereka dapatmemainkanperanpentingketikadilibatkandalam sistem menurunkaninsiden/kesalahan.Apoteker di rumah saki! atau sarana pe.layanankesehatan lainnya dapat menerapkan TuJuhLangkahMenuju Keselamatan Pasien Pada PelayananKefarmasian yang mengacu pad a b uk u Pan duanNas ion a I Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient

    Safety) (diterbilkan oleh Depkes tahun 2006) :1. Bangun kesadaran akan nilaikeselamatanpasien.Ciptakan kepemimpinan dan budayayang terbuka dan adll Adanya kebijakan Instalasi FarmasiRS/SaranaPelayananKesehatan lainnya

    tentangKeselamatanPasienyangmeliputikejadian yang tidak diharapkan (KTD),.kejadian nyaris cedera (KNC),.Kejadian42

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    45/69

    sentinel, dan langkah-Iangkah yang hanrsdilakukan oleh apoteker dan tenagafarmasi, pasien dan keluarga jika terjadiinsiden. B ua t, sosiaHsasikan dan penerapan SOPsebagai tindak 'Ianjut setiap kebijakan

    Buat buku catatan tentang KTD,. KNC danKejadian Sentinel kemudian laporkan keatasan langsung2. Pimpin dan Dukung St.afAnd'a

    Bangun komitmen dan fokus yang kuat danjelas tentang keselamatan pasien di tempatpel.ayanan (instalasi farmasi/apotek)

    Ad'anya suatu tim di Instalasi Farmasl/Apotek yang bertanggung jawabterhadap keselarnatan pasien (sesuaidengan kondisi) Tunjuk staf Instalasi Farmasi/Apotek yangbisa menjadi penggerak dan mampumensosialisasikan program (leader)

    Adakan pelatihan untuk staf dan pastikanpelatihanini diikuti oleh seluruh staf dantempatkan staf sesuai kompetensiStaf tarmasl harus rnendapat eoukasitentang .kebijakan dan SOP yang berkaitand'engan proses dispensing yang akuratmengenai nama dan bentuk obat-obatyang membingungkan,. obat-obatformularium/non formularium, obat-obatyang di.tanggung asuransi/non-asuransi,

    43

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    46/69

    obat-obat baru dan obat-obat yangmemerlukan perhatian khusus. Disampingitu petuqas farmasi harus mewaspadaidan mencegah medication error yangdapat terjadi.

    Tumbuhkan budaya tidak menyalahkan(no blaming culture) agar stat beranimelaporkan setiap insiden yang terjadi

    3. Integrasikan Aktivitas Pengelolaan RisikoKembangkan sistem dan proses pengelolaanrisiko serta lakukan identifikasi dan asesmenhal yang potensial bermasalah

    Buat kajian setiap adanya laparan KTD,KNC dan Kejadian Sentinel

    Buat salusi dari insiden tersebut supayatidak berulang dengan mengevaluasi SOPyang sudah ada atau mengembangkanSOP bila diperlukan

    4. Kembangkan Sistem Pelaporan Pastikan semua stat Instalasi

    Farmasi/Apotek dengan mudah dapatmelaporkan insiden kepada atasanlangsung tanpa rasa takut

    Beri penghargaan pada stat yangmelaparkan

    5. Libatkan dan Komunikasi Dengan PasienKembangkan cara-cara komunikasi yangterbuka dengan pasien Pastikan setiap penyerahan abat diikuti

    44

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    47/69

    dengan pemberian Inforrnasi yang jelasdan tepat

    Dorong pasien untuk berani bertanya danrnendiskusikan dengan apoteker tentangabat yang diterima

    Lakukan komunikasikepada pasien dankeluarga bila ada inslden serta berikansolusi tentang insiden yang dilaporkan

    6. Belajar dan Berbagi Pengalaman TentangKeselamatan PasienDorong stat untuk melakukan analisis penyebabmasalah

    Lakukan kajian insiden dan sampaikankepada stat lainnya untuk menghindariberulangnya insiden

    7. Cegah KTD, KNC dan Kejadian Sentineldengan cara :

    Gunakan infarmasi dengan benar danjelas yang diperoleh dan sistern pelaporan,.asesmen risiko, kajian insiden dan auditserta analisis untuk menentukan soiusi

    Buat salusi yang mencakup peniabaranulang sistem (re-design system),penyesuaian SOP yang menjaminkeselamatan pasien

    Sosialisasikan solusi kepada seluruh stafInstalasi Farmasi/Apotek

    45

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    48/69

    BABIVPENCATATAN DAN PELAPORAN

    Di Indonesia data tentang Kejadian Tidak Diharapkan(KTD). Kejadian Nyaris Ceders (KNC) dan KejadianSentinel masih sangat langka. Setiapkegiatan pefayanankefarmasian baik di rumah sakit maupun di komunitasdiharapkan rnelakukan pencatatan dan pelaporan semuakejadian terkait dengan keselamatan pasien meliputiKTD. KNC. dan Kejadian Sentinel. Pelaporan di rumahsakit dilakukan sesuai dengan Panduan NasjonalKeselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) danPedoman Pefaporanlnsiden Keselamatan Pasien (lKP)yang dikeluarkan aleh Kornite Keselamatan PasienRumah Sakit - Persatuan Rumah Sakit Seluruhlndonesia(PERSI). Kejadian terkait dengan ikeselamatan pasJendalam pe.layanan farmasi komunitas di Indonesia belummempunyai panduan pelaporan, sehingga kegiatan yangdilakukan adalah pencatatan untuk monitoring danevaluasi.

    Tujuan dilakukan pelaporan insiden keselamatanpasien adalah untuk menurunkan insiden keselamatanpasien yang terkait dengan KTD. KNC dan KejadianSentinel serta meningkatkan mutu pelayanan dankeselamatan pasien.

    Sistem pelaporan mengharuskan semua orang dalamorganisasi untuk peduli terhadap bahaya/potensi. bahayayang dapat terjadi pada pasien.

    46

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    49/69

    Pelaporan juga penting digunakan untuk memonitorupaya pencegaha.n terjadinya kesalahan sehinggadiharapkan dapat mendorong dilakukannya investigasiteblh lanjut. Pel.aporan akan menjadi awalproses pembe.lajaran untuk mencegah kejadian yangsama terulanq kembal'i.

    Setiap kejadian dilaporkan kepada Tim KeselamatanPasien Rumah Sa kit menggunakan formulir yang sudahdi.sediakan di rumah sakit untuk diinvestigasi.IV . 1 Prosedur Pelaporan Insiden

    1. Insiden yang dilaporkan adalah kejadian yangsudah terjadi, potensial terjadi ataupun yangnyaris terjadi.2. Laporan insiden dapat- dlbuat oleh siapa sajaatau staf farmasi yang pertarnakali menemukankejadianatau terlibat dalamkejactian.3.. Pelaporan dilakukan dengan mengisi "FormullrLaporanlnsiden" yang bersifat rahasia

    IV.2 Alur Pelaporan Insiden Ke Tim KeselamatanPa.s ien (KP) Oi Rumah Sakit (Internal.)1. Apabila te~adi suatu insiden (KNC/KTD/KejadianSentinel) terkait dengan pelayanan kefarmasian,wajib segera ditindaklanjuti. (dicegah/ditangani)untuk mengur.angi dampakl akibat yang! tidakdiharapkan.2. Setelah ditindaklanjuti, segera buat laporan

    insidennya dengan mengisi Formulir LaporanInsiden pada akhir jam kerja/shift kepadaApoteker penanggung jawab dan janganmenundalaporan (palinglambat 2 x 24 jam).

    47

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    50/69

    3. l.aporan segera dissrahkan kepada Apotekerpenanggung jawab4. Apoteker penanggung jawab memeriksa laporandan melakukan grading risiko terhadap insidenyang dilaporkan,5. Hasil grading akan menentukan bentukinvestigasi dan analisis yang akan dilakukan :.

    Grade biru : Investigasi sederhana olehApoteker penanggungjawab, waktu maksimal1 minggu Grade hijau .: Investigasi sederhana olehApoteker penanggungjawab, waktu maksimal2 minggu Grade kuning : Investigasi komprehensiflRoot Cause Analysis(RCA) oleh TIm KP di RS,waktu maksimal 45 hari Grade merah : Investigasi komprehensiflRoot Cause Analysis(RCA) oleh TIm KP di RS,waktu maksimal 45 hari6 .. Setelah selesai melakukan .investigasisederhana, laporan hasi.linvestigasi dan laporaninsiden dilaporkan ke Tim KP di RS.7. Tim KP di RS akan menganalis kembal.i hasilinvestigasi dan Laporan insiden untukmenentukan apakah perlu dilakukan investigasilanjutan Root Cause Analysis (RCA) denganmelakukan Regrading

    48

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    51/69

    8. Untuk Grade kuningimerah, Tim KP di RS akanrnelakukan Root Cause Analysis (RCA)

    9. Set.elah rnelakukan Root Cause Analysis(RCA), Tim KP di RS akan membuat laporandan Rekomendasi untuk perbaikan serta"pembelejaran'' berupa : Petunjuk , Safety alertuntuk mencegah kejadian yang sama terulangkembali

    10. Hasil Root Cause Analysis (RCA), rekomendasidan rencana kerja dilaporkan kepada Diireksi11.. Rekomendasi untuk "Perbaikan dan

    Pembelajaran" diberikan umpan balik kepadainstalasi farrnasi,12. Apoteker penanggung jawab akan membuatanalisis dan tren kejadian di satuan kerjanya

    13. Monitoring dan Evaluasi Perbaikan oleh TimKPdi RS.

    Alur Pelaporan Insiden Ke lim Keselamatan Pasien (Kp)O i Rumah Sakit lihat Lampiran 1IV .3 Analisis Matriks Grading Ris.ikoPenilaian rnatriks risiko bertujuan untuk

    menentukan derajat risiko suatu insidenberdasarkan dampak dan probabilitasnya.a. Darnpak

    Penilaian dampak adalah seberapa beratakibat yang dialami pasien mulai dari tidakada cedera sampai meninggal., seperti tabelberikut.

    49

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    52/69

    Tabel 4. Penilaian Oampak Klinis/Konsekuensi/Severity

    1 Tidak ada cederaTingkat Risiko Oeskripsi Oampak

    3 Moderat ~ Cedera sedang mis. Luka robek~ Berkurangnya fungsi motorikisensoriki psikologis

    atau intelektual (reversibel), tidak berhubungandengan penyakit

    ~ Setiap kasus yang memperpanjang waktu perawatan

    5 Katastropik Kematian yang tidak berhubungan denganperjalanan penyakit

    (Sumber : Pedoman Pelaporan IKP PERSI)50

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    53/69

    b. ProbabilitasPenilaian tingkat probabilitas adalah seberapaseringnya insiden tersebut terjadi, sepertitabelberikut.

    Tabel 5. Penilaian ProbabilitaslFrekuensi

    Sumber : Pedoman Pelaporan IKP PERSISetelah nHai dampak dan probabilitas dlketahut.masukkan dalam Tabel Matriks Grading Risiko untukmenghitung skor risiko dan mencari warna brands rtsiko,4.3.1. Skor Risiko

    I SKOR RISIKO = Oam.pakx Probabi.lity IUntuk menentukan skor risiko, digunakan matriksgrading risiko seperti tabel berikut.1.. Tetapkan frekuensi pada kolomkiri2. Tetapkan dampak pada beds ke arah kanan3. Tetapkan warn a bandsnya, berdasarkan

    pertemuan antara frekuensi dan dampak

    51

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    54/69

    Tabel 6. Matriks Grading RisikoProbabilitas Mayor Katastropik

    4 5Sangat seringterjadi (Tiap Tinggi Ekstrim Ekstrimminggu/bulan)5Sering terjadi(beberapa Tinggi Ekstrim Ekstrimkali/thn)4Mungkin terjadi(1-2 thn/kali) R e n d a h Tinggi Ekstrim Ekstrim3Jarang terjadi(2-5 thn/kali) R e n d a h Tinggi Ekstrim2Sangat jarangterjadi (>5 R e n d a h Tinggi' Ekstrimthn/kali)

    Sumber : Pedoman Pelaporan IKP PERSI52

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    55/69

    Skar risikoakan menentukan prioritas risiko.Jlka pada penilaian risiko ditemukan duainsiden dengan hasil skor rlsiko yang nilainyasama, maka untuk memilih prloritasnya, dapatmenggunakan warna bands risiko.Skala prioritas bands risiko adalah ;Bands Biru : rendah I lowBands Hijau : Sedang / ModeratBands Kuning : Tinggi / HighBands Merah : Sangat Ting.gi / Ekstreme

    4.3.2. Bands RisiikoBands risiko adalah der.ajat risiko yangdigambarkan dalarn empat warna yaitu .:Biru, Hijau, Kuning dan Merah, dimana warnaakan menentukan investigasi yang akandilakukan.j ; > Bands Biru dan Hijau : Investigasi sederhanaj ; > Bands Kuning dan Merah: .InvestigasiKomprehensif / RCA

    53

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    56/69

    Tabel 7. Tindakan sesuai Tingkat dan Bands risikoLevel/Bands Tindakan

    Ekstrim (sangat tinggi) Risiko ekstrim, dilakukan RCA paling lama 45 hariMembutuhkan tindakan segera, perhatiansampai ke DirekturHigh (tinggi) Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari Kajidengan detil & perlu tindakan segera sertamembutuhkan perhatian top manajemen

    Moderat (sedang) Risiko sedanq, dilakukan investigasi sederhanapaling lama 2 minggu. Manajer/Pimpinan klinissebaiknya menilai dampak terhadap biaya dankelola risiko

    Low (rendah) Risiko rendah, dilakukan investigasi sederhana, palinglama 1 minggu, diselesaikan dengan prosedur rutin

    Sumber : Pedoman Pelaporan IKP PERSI

    54

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    57/69

    IV.4. Peran Apoteker DalamPenyusunan LaporanIdealnya setiap KTDIKNC/Kejadian Sentinel yangterkait dengan penggunaan obat harus dikajiterleb.ih dahulu oleh apoteker yang berpengalamansebelum d.iserahkan kepada Tim KeselamatanPasien Rumah Sakit. Tujuan pengkajian untukrnemastikan bahwalaporan terse but sudah sesuai,nama abat yang dilaporkan benar, danmemasukkan dalam kategori insiden yang benar.Kategori kesalahan dalarn pemberianobat adalah : Pasien mengalami reaksi alergi Kontraindikasi Obatkadaluwarsa Bentuk sediaan yang salah Frekuensi pemberian yang salah Label abat salah I tidakada I tidak [elas lnforrnasi obat kepada pasien yang

    salah I tidak jelas Obat diberikan pada pasien yang salah Cara menyiapkan (meracik) abat yang salah Juml.ah obat yang tidak sesuai ADR (jika digunakan berulang ) Rute pemberian yang salah Cara penyimpanan yang salah Penjelasan petunjuk penggunaan kepadapasien yang salah

    55

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    58/69

    IV.S. Permasalahan Dalam Pencatatan DanPelaporanYang bertangggungjawab dalam pencatatanlaporan adalah : Staf IFRS/Sarana Pelayanan Kesehatan

    Lainnya yang pertama menemukan kejadianatau supervisornya

    Staf IFRS! Sarana Pelayanan KesehatanLainnya yang terlibat dengan kejadian atausupervisornya

    Staf IFRS! Sarana Pelayanan KesehatanLainnya yang perlu melaporkan kejadian

    Masalah yang dihadapi dalam pencatatan danpelaporan kejadian Laporan dipersepsikan sebagai "pekerjaanperawat" Laporan sering tidak diuraikan seeara rinei

    karena takut disalahkan Laporan terlambat Laporan kurang lengkap ( cara mengisi forrnulir

    salah, data kurang lengkap )Hal-hal yang perlu dilakukan dan yang tidak bolehdilakukan1. JANGAN melaporkan insiden lebih dari 24 jam2. JANGAN menunda laporan insiden dengan

    alasan belum ditindaklanjuti atauditandata ngan i

    3. JANGAN menambah catatan medis pasienbila telah tereatat dalam laporan insiden

    56

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    59/69

    4. JANGAN meletakan laporan insiden sebagaibagian dari rekarn medik pasien

    5. JANGAN membuat salinan laporan insidenuntuk alasan apapun6. CATATLAH keadaan yang tidak diantisipasi

    Hambatan dalam pencatatan dan pelaporanPandangan bahwa kesalahan adalah suatukegagalan dan kesalahan dibebankan padasatu orang saja.Takut disalahkan karena dengan melaporkanKTD, KNC, dan Kejadian sentinel akanmembeberkan keburukan dari personal atautim yang ada dalam rumah sakitlsaranapelayanan kesehatan lain.Terkena rislko tuntutan hukum terhadapkesalahan yang dibuat.Laporan disebarluaskan untuk tujuan yangmerugikanPelaporan tidak memberi manfaat langsungkepada pelaporKurangnya sumber dayaKurang jelas batasan apa dan kapan pelaporanharus dibuatSulitnya membuat laporan dan menghabiskanwaktu

    IV.5. DokumentasiSemua laporan yang telah dibuat harusdidokumentasikan di Instalasi Farmasil saranapelayanan kesehatan lain untuk bahan monitoring,evaluasi dan tindak lanjut.

    57

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    60/69

    BABVMONITORING DAN EVALUASI

    Sebagai tindak lanjut terhadap Program KeselamatanPasien, Apoteker perlu melakukan kegiatan monitoringdan evaluasi di unit kerjanya secara berkala. Monitoringmerupakan kegiatan pemantauan terhadap pelaksanaanpe.layanan kefarmas.ian terkait Program KeselamatanPasien ..Evaluasi merupakan proses penilaian kinerjapelayanan kefarmasian terkalt Program KeselamatanPasien.

    Tujuan dilakukan monitoring dan evaluasi agarpelayanan kefarmasian yang dilakukan sesuai dengankaidah keselarnatan pasien dan menoegah terjadinyakejadian yang tidak dlinqinkan dan berulang dimasayang akan datano,

    Morutorinq danevaluasi dilakukan terhadap- Sumber daya manusia (SDM)~ Pengelolaan perbekalan farmasi (seleksi,perencanaan, pengadaan, penerimaan,penyimpanan dan distribusi/penggunaan)- Pelayanan farmasi klinik (pengkajian resep,penyerahan obat, pemberian informasi obat,konseHng obat. rekonstitusi obat kanker, iv..admixture,total parenteral nutrition, therapeutic drug monitoring)- Laporan yang didokumentasi'kan.Dari hasil monitoring dan evaluasi dilakukan intervensi

    berupa rekomendasi dan tindak lanjut terhactap hal-halyang perlu diperbaiki seperti perbaikan kebijakan,

    58

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    61/69

    prosedur, peningkatan kinerja SOM, sarana danprasarana ataupun organisasi. Hasil dari rekomendasidan tindak lanjut ini harus diumpan balikkan ke semuapihak yang terkait dengan program keselamatan pasienrumah sakit.

    Untuk mengukur keberhasilan programkegiatanyang telah ditetapkan diperlukan indikator, suatu alatltolokukur yang menunjuk pada ukuran kepatuhan terhadapprosedur yang telah ditetapkan.Indikator keberhasilan program dapat dilihat dari :

    1. Menurunnya angka kejadian tidak diinginkan(KTO), kejadian nyaris cedera (KNC) dan kejadiansentinel.2. Menurunnya KTO, KNC dan Kejadian Sentinelyang berulang.

    59

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    62/69

    BABVIPENUTUP

    Apoteker memiliki peran yang sang at penting dalammeminimalkan terjadinya medication error. Memberikanpelayanan kefarmasian secara paripurna denganmemperhatikan faktor keselamatan pasien, antara laindalam proses pengelolaan sediaan farmasi, melakukanmonitoring dan mengevaluasi keberhasilan terapi,memberikan pendidikan dan konseling serta bekerjasama erat dengan pasien dan tenaga kesehatan lainmerupakan suatu upaya yang bertujuan untukmeningkatkan kualitas hidup pasien.

    Untuk dapat berperan secara profesional dalampelayanan kefarmasian diperlukan dukungan ilmupengetahuan dan ketrampilan yang memadai. Olehsebab itu sangat penting bagi seorang apoteker yangakan memberikan pelayanan kefarmasian(pharmaceutical care) untuk membekali diri sebaik-baiknya dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yangdiperlukan. Buku ini diharapkan dapat digunakan olehapoteker sebagai salah satu sumber informasi dalammelakukan pelayanan kefarmasian mengenai hal-halyang berkaitan dengan keselamatan pasien.

    60

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    63/69

    GLOSSARY

    1. Analisis akar masalah (Root cause analysis) adalahsuatu proses terstruktur untuk mengidentifikasi faktorpenyebab atau faktor yang berpengaruh terhadapterjadinya penyimpangan kinerja, termasuk KTD.

    2. Interaksi Obat adalah segala sesuatu yangmempengaruhi kerja obat3. Manajemen Risikc (Risk Management) adalahaktivitas perlindungan diri yang berarti mencegahancaman yang nyata atau berpotensi nyata terhadapkerupian keuanqan akibat kecelakaan, cedera ataumalpraktik medis.

    4. Medication Error adalah kejadian yang merugikanpasien akibat pemakaian obat selarna dalampenanganan tenaga kesehatan, yang sebetulnyadapat dicegah

    5.. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) (Near miss) adalahsuatu kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan(aomission) atau tidak mengambil tindakan yangseharusnya diambil (omission),. yang dapatmencederai pasten, tetapi cedera serius tidak terjadi,karena "keberuntungan" (mis., pasien menerimasuatu obat yang kontraindikasi tetapi tidak timbulreaksi obat), karena "pencegahan" (suatu abatdengan overdosis lethal akan diberikan, tetapi staflain mengetahui dan membatalkannya sebelum obatdiberikan), atau "peringanan" (suatu obat denganoverdosis lethal diberi.kan, diketahui secara dini laludiberikan antidatenya).

    61

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    64/69

    6. Kejadian Sentinel (Sentinel Event) adalah suatu KTDyang mengakibatkan kematianatau cedera yangserius, 'biasanya dipakai untuk kejadian yang' sangattldak diharapkan atau tidak dapat diterima seperti :operas! pada bag ian tubuh yang salah. Pemilihankata "sentinel" terkait dengan keseriusan cederayang terjadi (mls. Amputasi pada kaki yang salah,dsb) sehingga pencarian fakta terhadap kejadian inimengungkapkan adanya masalah yang serius padakeb.iJakan dan prosedur yang berlaku.

    7. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) (Adverse event)adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan yangmengakibatkan cedera pasien akibat melaksanakansuatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yangseharusnya diambil, dan bukan karena penyakitdasarnya atau kondisi pasien. Cedera dapatdiakibatkan oleh kesalahan medis atau bukankesalahan mediskarena tidak dapat dicegah.

    8. Kesalahan medis (medical errors) adalah kesalahanyang terjadi dalam proses asuhan medis yangmengaklbatkan atau berpotensi mengakibatkancedera pada pasi.en. Kesalahan termasuk gagalmelaksana.kan sepenuhnya suatu rencana ataumenggunakan rencana yang salah untuk mencapaitujuannya akibat mel.aksanakan suatu tindakan(comission) atau tidak mengambil tindakan yangseharusnya diambH (omission).9. Keselamatan Pasien adalah tindakan yang dilakukandalam kesehatan yaitu: melaporkan,

    62

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    65/69

    menganalisis dan mencegah kesalahan pengobatan(medication errors) dan kejadian kesehatan yangtidak dfinginkan (adverse health care event).10. KTD yang tidak dapat dicegah (Unpreventableadverse event) adalah suatu KTD akibat komplikasiyang tidak dapat dicegah dengan pengetahuan yangmutakhir.

    11. Pharmaceutical Care atau pelayanan kefarmasianadalah bentuk pelayanan dan tanggung jawablangsung profesi apateker dalarn pekerjaankefarmasian untuk meningkatkan kualitas hiduppasien

    12. Panitia Farmasi dan Terapi I Kamite Farmasi danTerapi (PFT/KFT) adalah suatu panltia I kamite dirumah sakit yang merupakan badan penasehat danpelayanan melalui garis organisataris yang berfungsisebagai penghubung antara staf medis dan InstalasiFarmasi Rumah Sakit

    13. Stabilitas obat adalah keseimbangan atau kestabilanobat secara farmakodinamik dan farmakakinetika14. Terapi obat adalah usaha untuk memulihkan

    kesehatan orang yang sedang sa kit, pengobatanpenyakit dan perawatan penyakit

    63

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    66/69

    D .AFTAR PUSTAKA1. 2004 ASHP Leadership Conference on PharmacyPractic e Managemen t execu tive Summary :lmp rovingpatient care and medication safe ty Am J Health-SystPharm. 2005; 62:1303-10)2. Anonim. H impunan Pe ra tu ran Pe rundang-undanganB/dang Kesehatan Khusus Fermesi. Direktorat

    Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Ala1 kesehatanRLJakarta. 2005 hal 913. Anonim. Modal - 9 ManajemenRis iko K3 RumahSakit. Pusat Pendidikan dan Latihan KesehatanDepkes& Kessos RI.Jakarta 2000

    4. Anonim. Panduan Nasiona i Keselamatan PasienR umah Sakit (Patien t Safety). DepartemenKesehatan RLJakarta.2006.5. Anonim. Pedoman Pelaporan Ins iden Keselamatan

    Peste (IKP). Komite Keselamatan Pasien RumahSakit (KKP-RS).Jakarta. 2005.

    6. Anonim. Managing The R isks From Medical ProductUse. U.S Food and Drug Administration. 1999.7. Ashcroft D., Morecroft C., Parker D.., Noyece P.,Patient Safety in C ommunity P harmacy.:U nderstanding E lrors and Managing R isk,.Pharmacy

    and Pharmaceutical. Sciences & 'Department ofPsychology, University of Manchester, May 2005

    8. Bates, D.W., Cullen, D.J,. Laird, N., Petersen, LA,Small, S.D., Servi, D., Laffel, G., Sweizer, B.J.,Shea,8.F., Ha'llisey, R ., Vliet, M.V., Nemeskal, R .,Leape, L .L (1995) Inc idence of adverse drug events

    64

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    67/69

    and potential adverse drug events: Imp/ications forprevention. Journal of American Medical Association274:29-349. Cohen MR.Medicatlon Errors, The AmericanPharmaceutical Association 1999

    10, Effect Of Pharmacist-Led Pediafrics MedicationSafety Team On Medication-Error Reporting, Am JHealth-Sist Pharm,. 2.007, voI64.;1422-26.,

    11. Erin L. St. Onge, Pharm.D.; Assistant Dean andDirector, Mabel Dea, Pharm,D. candidate, ReneeL Rose, Pharm.D; Assistant Director - Medicationerrors and strategies to improve patient safety,An ongoing CE program of The University of FloridaColfege of Pharmacy and Drug Topics, OrlandoCampus, University of Florida College of Pharmacy,Gainesville

    12, FIP Statement on Patient Safety13. Mark SM and Mercado MG. Medication Safety

    ASHP (American Society of Health-SystemPharmacists, 200614. Ja ckie Biery, Pharm. 0" Medication SafetyPharmacist, University of Washington, Feb 21, 2006

    15. Nebeker JR, Barach P, Samore MH,. ClarifyingAdverse Drug Events: A Clinician's Guide toterminology, Documentation, and .Reporting.Improving Patient Care. American Colleges ofPhysicians, 2004,

    16. Patient Safety in Community Pharmacy:Understanding Errors and Managing Risk,Darren Ashcroft,

    65

  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    68/69

    Charles Morecroft, Dianne Parker, Peter Noyece,School of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences& Department of Psychology, University ofManchester, May 2005

    17. Schyve PM. Systems Thinking and Patient Safety.Advances in Patient Safety VoL2,

    18. Simmons RL. Reducing Medical Errors:An Organizational Approach. P&T. Vol 28 No. 12,2003.19. Siregar, C. J. P. 2006. Farmasi Klinik. Teori &Penerapan. Jakarta: Penerbit Buku KedokteranEGC.20. The Society of Hospital Pharmacists of Australia(SHPA), Position Statement: Hospital pharmacyservices improve medication safety, 2003

    21. United States Department of Health and HumanServices. Glossary AHRQ (Agency for HealthcareResearch and Quality)22.. 30 Safe Practices for Better Health Care, Agencyfor Healthcare Research and Quality AdvancingExcellence in Health Care

    23. www.who.intlgb/ebwha/pdf_filesIWHA55/ea5513.pdf24. www.books.nap.edu/catalog/11623.html. Committeeon Identifying and Preventing Medication Errors,Aspden, P., Wolcott, J., Bootman, J. L., Cronenwett,L. R. (eds). 2007. Preventing Medication Errors:Quality Chasm Series.25. www.ismp.org/orderforms/reporterrortoISMP.asp.USP-ISMP Medication Errors Reporting Program(MERP). 2008 Institute for Safe Medication Practices.15 Januari 2008 09.58.

    66

    http://www.who.intlgb/ebwha/pdf_filesIWHA55/ea5513.pdfhttp://www.books.nap.edu/catalog/11623.html.http://www.ismp.org/orderforms/reporterrortoISMP.asp.http://www.ismp.org/orderforms/reporterrortoISMP.asp.http://www.books.nap.edu/catalog/11623.html.http://www.who.intlgb/ebwha/pdf_filesIWHA55/ea5513.pdf
  • 5/12/2018 Buku Saku Pasien Safety Bg Apoteker

    69/69

    Lampiran 1Alur Pelaporanlnsiden Ke Tim KeselamatanPasien (Kp) O J Rumah Sa'kit

    A I a"a n L Sllg su ngUnit

    taporan Kejadian(2: