Upload
noormainiwati-rahmadi
View
259
Download
0
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
Book Review Poliklinik
KRISIS MYASTHENIADiambil dari textbookCURRENT CLINICAL NEUROLOGYCLINICAL CARE NEUROLOGY AND NEUROSURGERYEditor: J.I. Suarez
Oleh :Noormainiwati
Pembimbing :Prof. Dr. dr. O.S. Hartanto, Sp.S (K)
Apr 13, 2023 1
Epidemiologi
Apr 13, 2023 2
Myasthenia gravis (MG) adalah suatu gangguan autoimun yang akibat antibodi pada reseptor asetilkolin (AchR) di otot skeletal. Krisis myasthenia adalah kegagalan pernapasan yang membutuhkan ventilasi mekanik, yang berpotensi mengancam kehidupan, akibat kelemahan otot-otot pernafasan pada pasien myasthenia ± 15 - 20% dari pasien myastenia. Wanita : pria dengan rasio 2:1 thymoma dua kali lebih banyak terjadi pada pasien dengan krisis myasthenia (sekitar 30%)
Apr 13, 2023 3
Mekanisme Penyakit
Apr 13, 2023 4
Faktor-faktor Pemicu Krisis Myastenia
Faktor Pemicu Persentase
Infeksi : Pneumonia bacterial Infeksi sal.nafas atas karena virus Infeksi sal.nafas atas karena bakteri Sepsis Infeksi lainnya
38168544
Faktor pemicu tak jelas 30
Pneumonia aspirasi 10
Berhubungan dengan obat-obatan : Pemberian steroid Withdrawal steroid Withdrawal piridostigmin Pemakaian aminoglikosida
82211
Kehamilan/postpartum 4Obstruksi saluran nafas atas 4
Pembedahan 2
Lain-lain 2
Apr 13, 2023 5
Antibiotika• Aminoglikosida
(gentamisin, streptomisin, dll)
• Antibiotika peptide (polimiksin B, colistin
• Tetrasiklin (tetrasiklin, doksisiklin, dll)
• Eritromisin• Klindamisin• Ciprofloksasin• Ampisillin
Antiaritmia • Kuinidin• Prokainamid• Lidokain• Neuromuskuler
Junction Blokers : vecuronium, pancuronium, dll
• Kuinina
SteroidHormon tiroid :
tiroksin, levotiroksin, dll
Beta bloker : propanolol, timolol,
dllFenitoin
D-penisillamin*Alfa-interferon*
Obat-obatan yang dapat Menyebabkan Eksaserbasi Kelemahan pada Myastenia Gravis
6Apr 13, 2023
SSP• Multipel sklerosis• Penyakit motor neuron• Lesi vaskuler batang otak
SST
• Neuromuscular junction : Lambert-Eaton syndrome, botulisme, keracunan organofosfat/ krisis kolinergik
• Serabut saraf, saraf tepi : Gullain-Barre syndrome, Tic paralisis, difteria
• Myopathik : polimyositis, myopati penyakit kritis, myopati mitokondria, myopati tiroid/ penyakit Graves
Krisis Kolinergik
• blokade depolarisasi dari inhibitor acetylcholinesterase seperti pyridostigmin
• kelemahan otot rangka terkait dengan sekresi berlebihan, diare, berkeringat, bradikardia, fasikulasi, akan membaik setelah penghentian obat antikolinesterase.
Diagnosa Banding
Apr 13, 2023 7
kelemahan otot pernafasan
(diafragma dan interkostalis)
kelemahan orofaringeal
Gangguan pernapasan yang mengancam jiwa pada pasien myasthenia terjadi melalui dua mekanisme :
8Apr 13, 2023
kelemahan otot
pernafasan yang
progresif
compliance paru-paru berkurang
kapasitas vital <30
mL/kgHipoksia
kapasitas vital
mendekati 15 mL/kg
Hiperkarbia
Gagal Kompensasi nafas
Mekanisme Kegagalan Pernafasan Pada MG
9Apr 13, 2023
Uji Antibodi
Tes Edrophonium
EMG dan Kec.Hantar Saraf
Pemeriksaan Diagnostik
Apr 13, 2023 10
Uji Antibodi
• Pemeriksaan antibodi reseptor asetilkolin (AchR Abs) : reseptor Ach mengikat antibodi sebanyak 80% pada pasien MG .
• Pasien dengan seronegatif masih mungkin hasilnya positif dengan pemeriksaan antibodi lainnya.
Apr 13, 2023 11
uji edrophonium
D
i
b
u
a
t
k
e
l
e
l
a
h
a
n
o
t
o
t
(
m
i
s
a
l :
o
t
o
t
l
e
v
a
t
o
r
p
a
l
p
e
b
r
a
)
subyektifitasnya tinggi sekali jika dijumpai adanya pemulihan ptosis
Apr 13, 2023 12
Pada pasien dengan krisis myasthenia, yang lebih relevan dengan mengukur perubahan kekuatan kapasitas vital
sebelum pemberian edrophonium atau neostigmin dan pada saat timbulnya pemulihan, biasanya timbul setelah 2
menit pemberian obat.
Apr 13, 2023 13
EMG dan Kecepatan Hantar Saraf
EMG single fiber
•Perpanjangan waktu dari stimulasi hingga kontraksi otot
RNS•respon decremental & amplitudo potensial aksi motorik > 5 Hz
14Apr 13, 2023
Menilai kecukupan ventilasi & kemungkinan dibutuhkan intubasi segera
Manajemen jalan nafas & ventilator
* Obat antikolinergik* Imunoterapi (plasmapheresis & IVIG)* Steroid & imunosupresan lainnya
PENATALAKSANAAN
Apr 13, 2023 15
tanda bahaya dari kelelahan otot pernafasan
Batuk lemah, stridor, disfagia
Pernafasan cepat
& dangk
al
respirasi
paradoxixal
kelemahan
diafragma
16Apr 13, 2023
Tes Normal Kriteria
Intubasi
Kriteria
Penyapihan
Kriteria
Ekstubasi
Kapasitas
Vital
>60 mL/kg >15 mL/kg > 10 mL/kg - 25 mL/kg
Negative
Inspiratory
Force
>70
cmH2O
< 20
cmH2O
>20
cmH2O
- 40 cmH2O
Positive
Expiratory
Force
>100
cmH2O
< 40
cmH2O
>40
cmH2O
- 50 cmH2O
Tes Fungsi Paru pada Pasien Krisis Myasthenia
17Apr 13, 2023
Intubasi nasotracheal lebih nyaman & kurang
bergeser
Saat intubasi, semua obat antikolinergik harus dihentikan
Intubasi dini dan penggunaan Sincronized Intermitten Mandatory Ventilation (SIMV) atau assist-control (AC) dengan tekanan tinggi, dapat memulihkan dan membatasi terjadinya kolaps alveolar progresif dan atelektasis. Membersihkan paru secara agresif, dengan bronkoskopi serat optik , dapat dilakukan untuk mencegah atelektasis dan konsolidasi paru-paru
Pemberian obat sedasi intravena yang short-acting seperti fentanyl, propofol, lorazepam, atau dexmedetomidine diberikan beberapa hari pertama untuk menghindari ketidaknyamanan ventilator dan kecemasan.
Managemen jalan nafas &
ventilator
Apr 13, 2023 18
Obat Rute Dosis Onset Ekuivalen
Respon Maksimal
Rentang Dosis
Pyridostigmine Bromide (Mestinon)
POa 60 mg 30-60 mnt 1-2 jam 30-120 g, 4x/3-8 jam
IM, IVb 2 mg 5-10 mnt 20-30 mnt -Pyridostigmine long-acting (Mestinon Timespan)
PO - 1-2 jam 3-5 jam 180 mg/hr, malam
Neostigmine bromide (Prostigmon)
PO 15 mg 30 mnt 1 jam 15-30 mg setiap 2-3
jam
Neostigmine methylsulfate (Prostigmon injectable)
IVb 0,5 mg 1-2 mnt 20 mnt 0,5-1 mg setiap 2
jamIM 1,5 mg 30 mnt 1 jam 1,5-3 mg
setiap 2-3 jam
Obat anticholinergik yang digunakan untuk terapi Myasthenia Gravis
Apr 13, 2023 19
Penyapihan
kekuatannya
meningkat
kapasitas vital
melebihi 10 mL/kg
NIF negatif melebihi -20 cmH2O
oksigenasi normal
(fiO2 40% )
pasien bebas dari infeksi
atau komplikasi
medis lainnya
Apr 13, 2023 20
Ventilasi
mekanis
Trakeostomi
1. meningkatkan kenyamanan2. mengurangi risiko cedera tracheolaryngeal permanen, 3. peningkatan kemudahan penyapihan dari ventilator 4. meningkatkan kemampuan untuk mengelola dan menghisap sekret.
Apr 13, 2023 21
Penyapihan
penyapihan dengan
percobaan setiap hari (2-
12 jam) menggunakan
continuous positive airway
pressure (CPAP) dan
tekanan pendukung hingga 5-15
cmH2O
kesiapan untuk
percobaan bernapas spontan meliputi
(PaO2) > 60 mmHg,
pada inspirasi oksigen >
50%
pasien harus dalam
keadaan hemodinamik
stabil dan tidak terjadi peningkatan
resistensi napas (> 20
cmH2O/L/detik)
Agitasi atau distress, frekuensi
nafas ↑dan volume tidal ↓,menunjukkan kelelahan,
petunjuk penyapihan
harus dihentikan dan pasien
dikembalikan ke SIMV atau
AC untuk istirahat.
proses penyapihan difasilitasi
dengan sedasi intravena do
rendah (fentanyl,
dexmedetomidine, atau lorazepam)
untuk pasien yang cemas, gelisah, tidak
nyaman.
Apr 13, 2023 22
Rejimen standar : lima kali pemberian 2-3 L
plasmapheresis setiap 1-2 hari. Setelah sekitar empat atau lima sesi, penurunan AchR Abs tidak berkurang
secara signifikan.
Pemberian immunoglobulin
intravena dengan dosis 400 mg/kg / hari selama 5 hari.
Imunoterapi (plasmapheresis & IVIG)
Apr 13, 2023 23
Steroid dan Imunosupresan Lainnya
Penggunaan steroid pada krisis akut
•dapat memperburuk kelemahan otot pada pasien yang sudah dekompensasi•meningkatkan kejadian infeksi, hiperglikemia, dan mengakibatkan kelemahan otot sekunder dan steroid-induced myopathy
memulai pemberian steroid •dengan kondisi krisis berkepanjangan (lebih dari 2 minggu) •prednison, 1 mg/kg
Imunosupresan lain
•azathioprine atau cyclophosphamide •efek mereka tidak akan lengkap bila belum 6 bulan, sehingga tidak dapat diharapkan untuk mengurangi durasi krisis
Apr 13, 2023 24
Komplikasi penggunaan ventilasi mekanis : Demam (70%)
pneumonia (50%) atelektasis (40%)
anemia, diare akibat C. difficile, dan gagal jantung kongestif.
Komplikasi plasmapheresis : pneumothorax dan infeksi terkait dengan penempatan
jarum infus,hipotensi dan gagal jantung kongestif berhubungan
dengan perpindahan cairankoagulopati ringan berkaitan dengan menipisnya protein
koagulasi.
Komplikasi
Test diagnosis for MG:
TEST SPECIFICITY SENSITIVITY
AChR Ab High 70 - 87 %
RNS test Moderate 55 – 77 %
SFEMG Low 77 – 100 %
25
Therapy Acetylcholinesterase inhibitors Corticosteroids Immunosuppressiva Plasmapheresis Intravenous Immunoglobulins Thymectomy
26
Apr 13, 2023 27
TERIMA KASIH
WASSALAM