Bhasa JarGon Feat Gaul Di Ma'Had Al-rIFA'IE

Embed Size (px)

Citation preview

R00IAL NLlIlANIAR00N IANIRlWAIl 0N00k M00RNAL-RlFA'l kIAWAN0 00N0AN0L0l{ Iugut ini di buut untuh memenuhi tugut Ieminur BIlIemetter vl ) 0oten embimbing : H[. Iuho Winurtih I.d M.d Numu : Veni Furidu Nofiyunti NM : o8o4oto8ot88 kelut/Anghutun : /zoo8 N0l0lkAN BAHAIA 0AN IAIIRA lN00NIlA FAk0LIAI k00R0AN 0AN lLM0 N0l0lkAN 0NlvRIlIAI kANI0R0HAN MALAN0 Mei zott KATA PENGANTAR SegalapujibagiAllahtuhansemestaalamyangselalumemberikanrahmatdankasih sayang-NYAsehinggakamibisamenyelesaikanproposalpenelitianini.Suatukesempurnaan harusditempuholehsebuahkesungguhandanpembelajaranyangtiadamengenalkata lelah.Maka dari itu, Mengulas kembali materi kesalahan berbahasa sangatlah penting. Selanjutnyaucapanterimakasihkepadasegenappihakyangtelahmembantu terselesaikannya makalah kami khususnya Dosen Pembimbing Bpk.Drs.Ihsan Abraham DantidaklupakamimohonmaaIapabilaatassegalakekuranganyangterdapatpada makalah kamiini.Kami selalumengharap kritik dan saran dari para pembaca guna perbaikan di masa mendatang. Gondanglegi, 02 Februari 2010 Penulis BAB l N0AH0L0AN A.Lutur Beluhung Mutuluh BahasaadalahsalahsatuidentitassebuahbangsademikianhalnyadenganBahasa Indonesia.Bahasasebagaialatkornunikasiyangdipergunakanolehmasyarakatuntukberkerja sama, berinteraksi, danmengidentikasikan diri. Setiapbahasa sebenarnyamempunyai ketetapan atau kesamaan dalamhal tata bunyi, tata bentuk, tata kata, tata kalimat, dan tata makna. Tetapi karenaberbagaiIaktoryangterdapatdidalammasyarakatpemakaibahasaitu,sepertiusia, pendidikan, agama, bidang kegiatan dan proIesi, dan latar belakang budaya daerah, maka bahasa itumenjaditidakseragambenar.Bahasaitumenjadiberagam.Mungkintatabunyinyamenjadi tidakpersissama,mungkintatabentukdantatakatanya,danmungkintatakalimatnya. Dimasyarakatseringkitadengaristilah'GaulIeatJargon.Terutamapadagolonganremaja, merekaberanggapanbahwakemajuanzamanadalahduniayanglahiruntukmereka,dengan sebutanmodernIslamsegalahal,tidakterkecualialatkornunikasiverbalyaitubahasayang seringmerekasebutdengan'BahasaGaulIeatJargon.Menurutsebuahsumberbahasagaul mulaimunculpadaakhirtahun1980-an(http://radeningrat.wordpress.com/04/12/2008/sejarah bahasagaul).Padasaatitubahasagauldikenalsebagaibahasanyaanakjalanandanpara preman. Salahsatu katayang terkenal pada zamanituialah kata'Nichyee.Kemudianbahasa gaul mulai berkembang hingga sekarang. Dalam pembicaraan tentang ragam bahasa gaul Ieat Jargon ini biasanya dikaitkan dengan masalahdialekdanistilahkhusus.Kalaudialekberkenaandenganbahasaitudigunakanoleh siapa,dimana,dankapan,makaragamberkenaandenganmasalahbahasaitudigunakanuntuk kegiatanapakalaujargonberkaitandengankomunitasapakahyangseringmenyebutsesuatu dengan istlah tertentu. Dalam kehidupan modern ada kemungkinan adanya seseorang yang hanya mengenalsatudialek;namun,padaumumnyadalammasyarakatmodernoranghidupdengan lebihdarisatudialek(regionalmaupunsosial)danmenggelutisejumlahragam,sebabdalam masyarakatmodernorangsudahpastiberurusandengansejumlahkegiatanyangberbeda. BahasagaulIeatJargonbiasanyadigunakandalamsuasanainIormalyangsiIatnyabisanya menghibur, dan untukmenjalin keakraban, karena apabila kitamengunakanbahasabaku dalam suasanaakrabatauhiburanakanterkesankakudanmembuatsuasanamenjadiIormalyang cenderungmelahirkankejenuhanpenyimak.DalamkehidupanbermasyarakatbahasagaulIeat Jargon juga sangat baik digunakan selain praktis juga mudah dipahami. Khususnya remaja yang lebihseringmenggunakanbahasagauldandalamsatukomunitasmisalnyakalimat'yaiyalah, masayaiyadong,'masasichdankalirnat'secaragituloh.Padakalimattersebutterdapat penggunaan kata yang khas, yaitu iyalah,. masa, secara, dong dan sebagainya. Berdasarkan latar belakangyangtelahdikemukakan,penulismenarikuntukmenelitipenggunaanvariasibahasa gaulIeatJargondikalanganremajayaitusiswidikelasXISMAAL-RIFA`IEGondanglegi Malang. PenelitimemilihjuduIRagamBahasaGaulIeatJargondikalangansiswiSMAAL-RIFA`IEKetawangGondanglegiMalang(TinjauanSosiolinguistik).Judultersebutdipilih karenapenggunaanragambahasagaulIeatJargondikalanganremajamerupakanbahasalisan yang menarik untuk diteliti, karena ragam dalam bahasa gaul Ieat Jargon dikalangan remaja tidak terdapatdalamlisanlainnyadalamartibahasasecaraIormal.Sepengetahuanpeneliti,belum pernahadapenelitiansebelumnyayangberkaitandenganpenggunaanragambahasagaulIeat jargon dikalangan remaja SMA AL-RIFA`IE Ketawang Gondanglegi Malang. c.Batasan Masalah Mengingat luasnya masalah yang berkaitan dengan lingkup penggunaan ragam Jargon santriwati PondokModernAL-RIFA`IEKetawangGondanglegiMalangperluadanyapembatasan masalah.Halinidilakukanagarpenelitiandapatlebihterpusatpadatujuanyangingindicapai. Masalah dalam kajian penelitian ini dibatasi pada : ' Jargon santriwati Pondok Modern AL-RIFAIE Ketawang Gondanglegi Malang' .Rumusan Masalah Rumusan masalah ini adalah sebagai berikut : 1. BagaimanabentuksatuanlingualdankarateristikJargondikalangansantriwatiPndok Modern AL-RIFA`IE Ketawang Gondanglegi Malang ? 2. Apakah dampak dari adanyaJargon dikalangansantriwati Pondok Modern AL-RIFA`IE Ketawang Gondanglegi Malang ? E.Tujuan penelitianAdapun maksud dari adanya penelitian ini dalah sabagai berikut: 1. Mendeskripsikan satuan lingual bahasa gaul Ieat Jargon dikalangan remaja di SMA AL-RIFA`IE Ketawang Gondanglegi Malang3.Menjelaskan dampak adanya Jargon dikalangan santriwati Pondok Modern AL-RIFA`IE Ketawang Gondanglegi Malang F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanIaat baik secara teoritis maupun praktis, sebagai berikut: 1. ManIaat teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian teoritis yang mendukung penelitian lebih lanjut dan bermanIaat untuk menambah wawasan kajian ilmu sosiolinguistik, khususnya tentang penggunaan ragam bahasa gaul Ieatdikalangan remaja SMA AL-RIFA`IE Ketawang Gondanglegi Malang . 2. ManIaat praktis, penelitian ini diharapkan membina wawasan masyarakat dalam mengembangkan kemampuan menggunakan kosakata agar dapat mewujudkan percakapan bahasa lisan yang akrab dan menarik dan tanpa mengurangi nilai kesopanan dalam pergaulan. G. Penegasan IstilahJudul penelitian ini adalah Penggunaan Ragam Bahasa Gaul Ieat Jargon dikalangan Remaja di SMA AL-RIFA`IE Ketawang Gondanglegi Malang(Tinjauan Sosiolingistik). Penegasan judul perlu dilakukan untuk mempertegas maksud judul penelitian. Adapun penegasan judul dalam penelitian ini sebagai bcrikui: 1. Penggunaan Bahasa Penggunaan bahasa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentiIikasikan diri, Kridalaksana (1993) dalam Aslinda (2007:1). 2. Ragam Bahasa Ragam bahasa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok masyarakat (Chaer, 2004:61). 3. Bahasa Gaul Bahasa Gaul adalah variasi bahasa tidak resmi yang memiliki karakteristik yang biasanya berupa singkatan dan kosakata (http://radeningrat.wordpress.com/2008/12/04). 5. Jargon Jargon adalah istilah khusus yang dipergunakan di bidang kehidupan (lingkungan) tertentu. Jargon biasanya tidak dipahami oleh orang dari bidang kehidupan yang lain. Misalkan "jargon komputer" berarti istilah-istilah yang berhubungan dengan komputer secara khusus dan hanya dipahami oleh orang-orang yang berhubungan dengan bidang komputer. Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm (Wikipedia ) 1991:830). BAB II KA1IAN PUSTAKA 1.Pengertian Bahasa BahasaadalahpenggunaankodeyangmerupakangabunganIonemsehinggamembentukkata denganaturansintaksuntukmembentukkalimatyangmemilikiarti.Bahasamemilikiberbagai deIinisi. DeIinisi -ahasa adalah sebagai berikut: 1. suatu sistem untuk mewakili benda, tindakan, gagasan dan keadaan. 2. suatuperalatanyangdigunakanuntukmenyampaikankonsepriilmerekakedalam pikiran orang lain 3. suatu kesatuan sistem makna 4. suatu kode yang yang digunakan oleh pakar linguistik untuk membedakan antara bentuk dan makna. 5. suatuucapanyangmenepatitatabahasayangtelahditetapkan(contoh:Perkataan, kalimat, dan lain-lain.) 6. suatu sistem tuturan yang akan dapat dipahami oleh masyarakat linguistik. Bahasaeratkaitannyadengankognisipadamanusia,dinyatakanbahwabahasaadalahIungsi kognisitertinggidantidakdimilikiolehhewan,ilmuyangmengkajibahasainidisebutsebagai linguistik. Menetapkanperbedaanutamaantarabahasamanusiasatudanyanglainnyaseringamatsukar. Chomsky(1986)membuktikanbahwasebagiandialekJermanhampirserupadenganbahasa Belandadantidaklahterlaluberbedasehinggatidakmudahdikenalisebagaibahasalain, khususnya Jerman. AdabeberapabahasaartiIisial(buatan)yangdikenal.SalahsatunyaadalahbahasaEsperanto. Bahasa ini diciptakan oleh L. L. ZamenhoI di mana bahasa ini merupakan paduan dari berbagai unsurbahasa,khususnyabahasa-bahasaRomanyangdicampurkandenganunsur-unsurBahasa Slaviadanbahasa-bahasaEropalainnya,sertadigunakanuntukmempermudahpembelajaran bahasa karena kesederhanaan tata bahasanya. Bahasa-bahasa artiIisiallainnyayang disebut .onlang (.onstru.ted language) antara lain adalah Bahasa Interlingua dan Bahasa Lojban. Sebagian pakar bahasa, seperti J.R.R. Tolkien, telah menciptakan bahasa rekaan, untuk tujuan di bidangsastera.SalahsatunyaadalahbahasaQuenya,yaknisatubentukbahasayangdipakai olehkaumElvish.Quenyamempunyaiabjaddanistilahtersendirisertadapatdigunakanoleh manusia. Di samping bahasa Quenya, juga diciptakan bahasa Klingon yang pernah dipakai dalam Iilm Star Trek. .1 Fungsi Sosial Bahasa dalam Masyarakat Bahasamempunyaiperananyangsangatpentingdalamhidupmanusia.Manusiasudah menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi antarsesamanya sejak berabad-abad silam. Bahasa hadirsejalandengansejarahsosialkomunitas-komunitasmasyarakatataubangsa.Pemahaman bahasasebagaiIungsisosialmenjadihalpokokmanusiauntukmengadakaninteraksisosial dengansesamanya.BahasabersiIatmanasuka(arbitrer).Olehkarenaitu,bahasasangatterkait denganbudayadansosialekonomisuatumasyarakatpenggunanya.Halinimemungkinkan adanya diIerensiasi kosakata antara satu daerah dengan daerah yang lain. Perkembanganbahasatergantungpadapemakainya.Bahasaterikatsecarasosial, dikontruksi,dandirekonstruksidalamkondisisosialtertentudaripadatertatamenuruthukum yangdiatursecarailmiahdanuniversal.Olehkarenaitu,bahasadapatdikatakansebagai keinginan sosial ($uara Karya, 2006) DisampingIungsisosial,bahasatidakterlepasdariperkembanganbudayamanusia.Bahasa berkembangsejalandenganperkembanganbudayamanusia.Bahasadalamsuatumasatertentu mewadahi apa yang terjadi di dalam masyarakat. Sehingga, bahasa dapat disebut sebagai cermin zamannya.SumarsonodanPainiPartanadalam$osiolinguistik(2006,hal)menyatakanbahwa bahasasebagaiproduksosialatauprodukbudaya.Bahasatidakdapatdipisahkandengan kebudayaanmanusia.Sebagaiproduksosialataubudaya,bahasaberIungsisebagaiwadah aspirasisosial,kegiatandanperilakumasyarakat,dansebagaiwadahpenyingkapanbudaya termasuk teknologi yang diciptakan oleh masyarakat pemakai bahasa itu. KeraI(1980:3)yangmenyatakanbahwabahasaapabiladitinjaudaridasardanmotiI pertumbuhannya,bahasaberIungsisebagai(1)alatuntukmenyatakanekspresidiri,(2)alat komunikasi,(3)alatuntukmengadakanintegrasidanadaptasisosial,dan(4)alatuntuk mengadakan kontrol sosial. Bahasasebagaialatuntukmenyatakanekspresidiridipergunakanuntukmengkespresikan segalasesuatuyangtersiratdidalampikirandanperasaanpenuturnya.Ungkapanpikirandan perasaanmanusia dipengaruhi oleh duahalyaituoleh keadaan pikiran dan perasaanitusendiri. Ekspresibahasalisandapatdilihatdarimimik,lagu/intonasi,tekanan,danlain-lain.Ekspresi bahasatulisdapatdilihatdengandiksi,pemakaiantandabaca,dangayabahasa.Ekspresidiri dari pembicaraan seseorang memperlihatkan segala keinginannya, latar belakang pendidikannya, sosial,ekonomi.Selainitu,pemilihankatadanekspresikhususdapatmenandaiindentitas kelompok dalam suatu masyarakat. MenurutPateda(1987:4)bahwabahasamerupakansaluranuntukmenyampaikansemua yangdirasakan,dipikirkan,dandiketahuiseseorangkepadaoranglain.Bahasajuga memungkinkanmanusiadapatbekerjasamadenganoranglaindalammasyarakat.Haltersebut berkaitaneratbahwahakikatmanusiasebagaimakhluksosialmemerlukanbahasauntuk memenuhi hasratnya. Sebagaialatkomunikasi,bahasamempunyaiIungsisosialdanIungsikultural.Bahasa sebagaiIungsisosialadalahsebagaialatperhubunganantaranggotamasyarakat.Sedangkan sebagaiaspekkultural,bahasasebagaisaranapelestarianbudayadarisatugenerasikegenerasi berikutnya.Halinimeliputisegalaaspekkehidupanmanusiayangtidakterlepasdariperanan kehidupanmanusiayangtidakterlepasdariperananbahasasebagaialatuntukmemperlancar proses sosial manusia. Bahasaberperanmeliputisegalaaspekkehidupanmanusia.Termasuksalahsatuperantersebut adalahuntukmemperlancarprosessosialmanusia.HalinisejalandenganpendapatNababan (1984:38)bahwabahasaadalahbagiandarikebudayaandanbahasalahyangmemungkinkan pengembangan kebudayaan sebagaimana kita kenal sekarang. Bahasa dapat pula berperan sebagai alat integrasi sosial sekaligus alat adaptasi sosial, hal inimengingatbahwabangsaIndonesiamemilikibahasayangmajemuk.Kemajemukanini membutuhkansatualatsebagaipemersatukeberseragamantersebut.DisinilahIungsibahasa sangat diperlukan sebagai alat integrasi sosial. Bahasa disebut sebagai alat adaptasi sosial apabila seseorangberadadisuatutempatyangmemilikiperbedaanadat,tatakrama,danaturan-aturan dari tempatnyaberasal. Proses adaptasiini akanberjalanbaik apabila terdapat sebuah alatyang membuat satu sama lainnya mengerti, alat tersebut disebut bahasa. Dari uraian ini dapat kita tarik kesimpulan bahwa bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting bagi manusia. Kartomiharjo(1982:1)menguraikanbahwasalahsatubutirsumpahpemudaadalah menjunjungtinggibahasapersatuan,bahasaIndonesia.Dengandengandemikianbahasadapat mengikatanggota-anggotamasyarakatpemakaibahasamenjadimasyarakatyangkuat,bersatu, dan maju. . Variasi BahasaManusiamerupakanmahluksosial.Manusiamelakukaninteraksi,bekerjasama,danmenjalin kontaksosialdidalammasyarakat.Dalammelakukanhaltersebut,manusiamembutuhkan sebuahalatkomunikasiyangberupabahasa.Bahasamemungkinkanmanusiamembentuk kelompok sosial, sebagai pemenuhan kebutuhannya untuk hidup bersama. Dalamkelompoksosialtersebutmanusiaterikatsecaraindividu.Keterikatanindividu-individu dalamkelompokinisebagaiidentitasdiridalamkelompoktersebut.Setiapindividuadalah anggotadarikelompoksosialtertentuyangtundukpadaseperangkataturanyangdisepakati dalam kelompok tersebut. Salah satu aturan yang terdapat di dalamnya adalah seperangkat aturan bahasa.Bahasadalamlingkungansosialmasyarakatsatudenganyanglainnyaberbeda.Dariadanya kelompok-kelompoksosialtersebutmenyebabkanbahasayangdipergunakanbervariasi. Kebervariasianbahasainitimbulsebagaiakibatdarikebutuhanpenuturyangmemilihbahasa yangdigunakanagarsesuaidengansituasikontekssosialnya.Olehkarenaitu,variasibahasa timbul bukan karena kaidah-kaidah kebahasaan, melainkan disebabkan oleh kaidah-kaidah sosial yang beraneka ragam. Lebihsederhana,SumarsanadanPartana(2000:hal?)mencobamengelompokkanapakahdua bahasamerupakandialekatausubdialekatauhanyasekedarduavariasisaja,dapatditentukan denganmencarikesamaankosakatanya.Jikapersamaannyahanya20ataukurang,maka keduanya adalah dua bahasa. Tetapi kalau bisa mencapai 40-60, maka keduanya dua dialek; dan kalau mencapai 90 misalnya, jelas keduanya hanyalah dua variasi dari sebuah bahasa. Dalamvariasibahasa setidaknya terdapat tigahal,yaitu pola-polabahasayang sama, pola-pola bahasayangdapatdianalissecaradeskriptiI,danpola-polayangdibatasiolehmaknatersebut dipergunakan oleh penuturnya untuk berkomunikasi. Di samping itu, variasi bahasa dapat dilihat dari enam segi,yaitu tempat, waktu, pemakai,situasi, dialekyang dihubungkan dengan sapaan, status, dan pemakaiannya/ragam (Pateda, 1987: 52) Tempatdapatmenjadikansebuahbahasabervariasi.Yangdimaksuddengantempatdisini adalahkeadaantempatlingkunganyangsecaraIisikdibatasiolehsungai,lautan,gunung, maupunhutan.Kebervariasianinimengahsilkanadanyadialek,yaitubentukujaransetempat yangberbeda-bedanamunmasihdipahamiolehpenggunadalamsuataumasyarakatbahasa walaupun terpisah secara geograIis. Variasibahasadilihatdarisegiwaktusecaradiakronis(historis)disebutjugasebagaidialek temporal.Dialektersebutadalahdialekyangberlakupadakurunwaktutertentu.Perbedaan waktuitupulalahyangmenyebabkanperbedaanmaknauntukkata-katatertentu.Halini disebabkan oleh karena bahasa mengikuti perkembangan masyarakat pemakai bahasanya. Itulah mengapa bahasa bersiIat dinamis, tidak statis. Dari segi pemakai, bahasa dapat menimbulkan kebervariasian juga. Istilah pemakai di sini adalah orangataupenuturbahasayangbersangkutan.Variasibahasadilihatdarisegipenuturoleh Pateda(1987:52)dibagimenjaditujuh,yaituglosolalia(ujaranyangdituturkanketikaorang kesurupan),idiolek(berkaitandenganaksen,intonasi,dsb),kelamin,monolingual(penutur bahasayangmemakaisatubahsasaja),rol(perananyangdimainkanolehseorangpembicara dalam interaksi sosial), status sosial, dan umur. Variasi bahasa dilihat dari segi situasi akan memunculkan bahasa dalam situasi resmi dan bahasa yangdipakaidalamtidakresmi.Dalambahasaresmi,bahasayangdigunakanadalahbahasa standar.Kesetandaraninidisebabkanolehsituasikeresmiannya.Sedangkandalamsituasitidak resmi ditandai oleh keintiman. Bahasa menurut statusnya meliputi status bahasa itu sendiri. Hal ini berarti bahwa bagaimanakah Iungsibahasaitusertaperaananapayangdisandangolehbahasa.Sebuahbahasa,bahasa Indonesia, dapat memiliki berbagai macam status apakah ia sebagai bahasa ibu, bahasa nasional, bahasa resmi, bahasa pemersatu, atau bahasa negara. Sedangkan Kridalaksana (1984: 142) mengemukakan bahwa ragam bahasa adalah variasi bahasamenurutpemakaiannyayangdibedakanmenuruttopik,hubunganpelaku,danmedium pembicaraan.Jadiragambahasaadalahvariasibahasamenurutpemakaianya,yangtimbul menurut situasi dan Iungsi yang memungkinkan adanya variasi tersebut. Ragambahasamenuruttopikpembicaraanmengacupadapemakaianbahasadalambidang tertentu,seperti,bidangjurnalistik(persuratkabaran),kesusastraan,danpemerintahan.Ragam bahasa menurut hubungan pelaku dalam pembicaraan atau gaya penuturan menunjuk pada situasi IormalatauinIormal.Mediumpembicaraanataucarapengungkapandapatberupasaranaatau cara pemakaian bahasa, misalnya bahasa lisan dan bahasa tulis. Sehingga, masing-masing ragam bahasa memiliki ciri-ciri tertentu, sehingga ragam yang satu berbeda dengan ragam yang lain.Pemakaian ragam bahasa perlu penyesuaian antara situasi dan Iungsi pemakaian. Hal ini sebagai indikasi bahwa kebutuhan manusia terhadap sarana komunikasi juga bermacam-macam. Untuk itu, kebutuhan sarana komunikasi bergantung pada situasi pembicaraan yang berlangsung. Denganadanyakeanekaragamanbahasadidalammasyarakat,kehidupanbahasadalam masyarakatdapatdiketahui,misalnyaberdasarkanjenispendidikanataujenispekerjaan seseorang, bahasa yang dipakai memperlihatkan perbedaan. Sebuah komunikasi dikatakan eIektiIapabila setiap penuturmenguasi perbedaan ragambahasa. Denganpenguasaanragambahasa,penuturbahasadapatdenganmudahmengungkapkan gagasannya melalui pemilihan ragam bahasa yang ada sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, penguasaan ragam bahasa termasuk bahasa gaul remaja menjadi tuntutan bagi setiap penutur, mengingatkompleksnyasituasidankepentinganyangmasing-masingmenghendakikesesuaian bahasa yang digunakan. .3 Bahasa Gaul, Slang, dan Prokem Terdapat dua situasiyangmenggolongkan pemakaianbahasa di dalammasyarakat, yaitu situasi resmidantidakresmi.Bahasayangdigunakanpadasituasiresmimenuntutpenuturuntuk menggunakanbahasabaku, bahasaIormal. Penggunaanbahasa resmi terutama disebabkan oleh keresmiansuasanapembicaraanataukomunikasitulisyangmenuntutadanyabahasaresmi. Contohsuasanapembicaraanresmiadalahpidato,kuliah,rapat,ceramahumum,danlain-lain. Dalambahasatulisbahasaresmibanyakdigunakandalamsuratdinas,perundang-undangan, dokumentasi resmi, dan dan lain-lain.Situasitidakresmiakanmemunculkansuasanapenggunaanbahasatidakresmijuga. Kuantitaspemakianbahasatidakresmibanyaktergantungpadatingkatkeakrabanpelakuyang terlibatdalamkomunikasi.Dalamsituasitidakresmi,penuturbahasatidakresmi mengesampingkan pemakaian bahasa baku atau Iormal. Kaidah dan aturan dalam bahasa bahasa bakutidaklagimenjadiperhatian.Prinsipyangdipakaidalambahasatidakresmiadalahasal orangyangdiajakbicarabisamengerti.Situasisemacaminidapatterjadipadasituasi komunikasi remaja di sebuah mal, interaksi penjual dan pembeli, dan lain-lain. Dari ragam tidak resmi tersebut, selanjutnya memunculkan istilah yang disebut dengan istilah bahasa gaul. IsmailKusmayadi (PikiranRakyat, 2006) mengkawatirkan terkikisnyabahasa Indonesia yang baik dan benar di tengah arus globalisasi. Kecenderungan masyarakat ataupun para pelajar menggunakanbahasa asing dalam percakapansehari-harisemakin tinggi. Danyanglebih parah makinberkembangnyabahasaslankataubahasagaulyangmencampuradukkanbahasadaerah, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris.Saatinibahasagaultelahbanyakterasimilasidanmenjadiumum.Bahasagaulsering digunakansebagaibentukpercakapansehari-haridalampergaulandilingkungansosialbahkan dalam media-media populer serperti TV, radio, dunia perIilman nasional, dan digunakan sebagai publikasiyangditujukanuntukkalanganremajaolehmajalah-majalahremajapopuler.Oleh sebabitu,bahasagauldapatdisimpulkansebagaibahasautamayangdigunakanuntuk komunikasi verbal oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari.Sepertihalnyabahasalain,bahasagauljugamengalamiperkembangan.Perkembangan tersebut dapat berupa penambahan dan pengurangan kosakata. Tidak sedikit kata-kata yang akan menjadi kuno (usang) yang disebabkan oleh tren dan perkembangan zaman. Maka dari itu, setiap generasiakanmemilikiciritersendirisebagaiidentitasyangmembedakandarikelompoklain. Dalam hal ini, bahasalah sebagai representatiInya.DarisegiIungsinya,bahasagaulmemilikipersamaananataraslang,danprokem.Kosakata bahasaremajabanyakdiwarnaiolehbahasaprokem,bahasagaul,danistilahyangpadatahun 1970-anbanyakdigunakanolehparapemakainarkoba(narkotika,obat-obatandanzatadiktiI). Hampirsemuaistilahyangdigunakanbahasarahasiadiantaramerekayangbertujuanuntuk menghindaricampurtanganoranglain.Bahasagaulremajamerupakanbentukbahasatidak resmi (Nyoman Riasa, 2006)Olehkarenanyabahasagaulremajaberkembangseiringdenganperkembanganzaman, makabahasa gaul darimasa kemasaberbeda. Tidakmengherankan apabilabahasa gaul remaja digunakandalamlingkungandankelompoksosialterbatas,yaitukelompokremaja.Halini berartibahwabahasagaulhanyadigunakanpadakelompoksosialyangmenciptakannya. Anggota di luar kelompok sosial tersebut sulit untuk memahami makna bahasa tersebut. Fathuddin(1999:i)mengungkapkanbahwaslangmerupakanbahasagaulyanghidupdalam masyarakat petutur asli dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam obrolan antar teman,ataudalammediasepertiteve,Iilmdanbesarkemungkinandalamnovelsaat memaparkan suasana sosial tertentu.Selanjutnya,Alwasilah(1993:47)menyatakanbahwapenggunaanslangadalahmemperkaya kosakatabahasadenganmengkomunikasikankata-katalamadenganmaknabaru.Pemakaian slang dengan kosakatayang samasekalibarusangat jarang ditemui. Slangmerupakan kawasan kosakata, bukan gramar atau pengucapan.Bahasa Slang oleh Kridalaksana (1982:156) dirumuskan sebagai ragam bahasa yang tidak resmi dipakai oleh kaum remaja atau kelompok sosial tertentu untuk komunikasiinternsebagai usaha orang di luar kelompoknya tidak mengerti, berupa kosa kata yang serba baru dan berubah-ubah.HalinisejalandenganpendapatAlwasilah(1985:57)bahwaslangadalahvariasiujaran yangbercirikandengankosakatayangbaruditemukandancepatberubah,dipakaiolehkaum muda atau kelompok sosial dan proIesional untuk komunikasi di dalamnya.Slangdigunakansebagaibahasapergaulan.Kosakataslangdapatberupapemendekan kata,penggunaankataalamdiberiartibaruataukosakatayangserbabarudanberubah-ubah. Disampingituslangjugadapatberupapembalikantatabunyi,kosakatayanglazimdiapakaidi masyarakat menjadi aneh, lucu, bahkan ada yang berbeda makna sebenarnya. Bahasaprokembiasajugadisebutsebagaibahasasandi,yaitubahasayangdipakaidan digemariolehkalanganremajatertentu(LamanPusatBahasadanSastra,2004).Sarana komunikasisepertiinidiperlukanolehkalanganremajauntukmenyampaikanhal-halyang dianggaptertutupbagikelompoklainatauagarpihaklaintidakdapatmengetahuiapayang sedangdibicarakannya.Bahasaprokemitutumbuhdanberkembangsesuaidenganlatar belakangsosialbudayapemakainya.Tumbuhkembangbahasasepertiituselanjutnyadisebut sebagai perilakubahasa danbersiIat universal.Artinyabahasa-bahasasepertiitu akan ada pada kurun waktu tertentu (temporal) dan di dunia mamapun siIatnya akan sama (universal). KosakatabahasaprokemdiIndonesiadiambildarikosakatabahasayanghidupdilingkungan kelompokremajatertentu.Pembentukankatadanmaknanyasangatberagamdanbergantung padakreativitaspemakainya.BahasaprokemberIungsisebagaiekspresirasakebersamaanpara pemakainya.Selainitu,denganmenggunakanbahasaprokem,merekainginmenyatakandiri sebagai anggota kelompok masyarakat yang berbeda dari kelompok masyarakat yang lain. Kehadiran bahasa prokem itu dapat dianggap wajar karena sesuai dengan tuntutan perkembangan nuranianakusiaremaja.Masahidupnyaterbatassesuaidenganperkembanganusiaremaja. Selain itu, pemakainnya pun terbatas pula di kalangan remaja kelompok usia tertentu dan bersiIat tidak resmi. Jikaberada diluarlingkungan kelompoknya, bahasayang digunakannyaberalih ke bahasalainyangberlakusecaraumumdilingkunganmasyarakattempatmerekaberada.Jadi, kehadirannyadidalampertumbuhanbahasaIndonesiaataupunbahasadaerahtidakperlu dirisaukan karena bahasa itu masing-masing akan tumbuh dan berkembang sendiri sesuai dengan Iungsi dan keperluannya masing-masing. .5 Sejarah Pemakaian Bahasa Gaul Bahasaprokemawalnyadigunakanparapremanyangkehidupannyadekatdengan kekerasan,kejahatan,narkoba,danminumankeras.Istilah-istilahbarumerekaciptakanagar orang-orang di luar komunitas tidak mengerti. Dengan begitu, mereka tidak perlu lagi sembunyi-sembunyiuntukmembicarakanhalnegatiIyangakanmaupunyangtelahmerekalakukan (Laman Wilkipedia Indonesia, 2005).Parapremantersebutmenggunakanbahasaprokemdiberbagaitempat.Pemakaian bahasa tersebut tidak lagi pada tempat-tempat khusus, melainkan di tempat umum. Lambat laun, bahasatersebutmenjadibahasayangakrabdilingkungansehari-hari,termasukorangawam sekalipun dapat menggunakan bahasa sandi terebut. Karena begitu seringnya mereka menggunakan bahasa sandi tersebut di berbagai tempat, lama-lamaorangawampunmengertimaksudbahasatersebut.Akhirnyamerekayangbukan premanpunikut-ikutanmenggunakanbahasainidalamobrolansehari-harisehinggabahasa prokem tidak lagi menjadi bahasa rahasia.SebuahartikeldiKompasberjudul$oWhatGituLo.h..(2006:15)menyatakanbahwa bahasaprokemataubahasaokemsebenarnyasudahadasejak1970-an.Awalnyaistilah-istilah dalambahasagaulituuntukmerahasiakanisiobrolandalamkomunitastertentu.Olehkarena sering digunakan di luar komunitasnya, lama-lama istilah-istilah tersebut jadi bahasa sehari-hari.Lebihlanjut,dalamartikeltersebutjugadisebutkanbahwapadatahun1970-an,kaum wariajugamenciptakanbahasarahasiamereka.Padaperkembangannya,parawariaataubanci lebih rajin berkreasi menciptakan istilah-istilah baru yang kemudian ikut memperkaya khasanah perbendaharaan bahasa gaul. Kosakatabahasagaulyangberkembangbelakanganiniseringtidakberaturandan cenderungtidakterumuskan.Bahkankitatidakdapatmempredeksibahasaapakahyang berikutnya akan menjadi bahasa gaul. Padamulanyapembentukanbahasaslang,prokem,cant,argot,jargondancolloquialdi duniainiadalahberawaldarisebuahkomunitasataukelompoksosialtertentuyangberadadi kelas atau golongan bawah (Alwasilah, 2006:29). Lambat laun oleh masyarakat akhirnya bahasa tersebut digunakan untuk komunikasi sehari-hari. Terdapat berbagaialasan kenapamasyarakat tersebutmenggunakanbahasa-bahasayang sulit dimengerti oleh kelompok atau golongan sosial lainnya. Alasan esensialnya adalah sebagai identitassosialdanmerahasiakansesuatudenganmaksudoranglainataukelompokluartidak memahami. Kompas(2006:50)menyebutkanbahwabahasagaulsebenarnyasudahadasejaktahun 1970an. Awalnya istilah-istilah dalam bahasa gaul itu digunakan untuk merahasiakan isi obrolan dalamkomunitastertentu. Tapikarenaintensitaspemakaiantinggi,makaistilah-istilahtersebut menjadi bahasa sehari-hari.Hal ini sejalan dengan laman Wilimedia Ensiklopedi Indonesia (2006), yang menyatakan bahwabahasagaulmerupakansalahsatucabangdaribahasaIndonesiasebagaibahasauntuk pergaulan.Istilahinimulaimunculpadaakhirahun1980-an.Padasaatitubahasagauldikenal sebagaibahasaparabajinganatauanakjalanandisebabkanartikata5rokemdalampergaulan sebagai5reman.LebihlanjutdalamPikiranRakyat,tercatatbahwabahasagaulpadaawalnya merupakanbahasayangbanyakdigunakanolehkalangansosialtertentudiJakarta,kemudian secara perlahan merambah kalangan remaja terutama di kota-kota besar.Dalamsebuahmilis(2006)disebutkanbahwabahasagaulmemilikisejarahsebelum penggunaannyapopularsepertisekarangini.Sebagaibahanteori,berikutadalahsejarahkata bahasa gaul tersebut: 1). Nih Yee... Ucapaniniterkenalditahun1980-an,tepatnyaNovember1985.pertamakaliyang mengucapkan kata tersebut adalah seorang pelawak bernama Diran. Selanjutnya dijadikan bahan lelucon oleh Euis Darliah dan popular hingga saat ini. 2) Mem-le dan Ke.e Dalammilistersebutdinyatakanbahwakatamem-ledanke.emerupakankata-kata ciptaankhasJajaMihardja.Padatahun1986,munculsebuahIilmberjudulMem-leta5iKe.e yang diperankan oleh Jaja Mihardja ditemani olehDorce Gamalama. 3) Booo.... Kata ini popular pada pertengahan awal 1990-an. Penutur pertama kata Boo.adalah grup GSP yang beranggotakan Hennyta Tarigan dan Rina Gunawan. Kemudian kata-kata dilanjutkan oleh Lenong Rumpi dan menjadi popular di lingkungan pergaulan kalangan artis. Salah seorang artis bernama Titi DJ kemudian disebut sebagai artis yang benar-benar mempopulerkan kata ini. 4) Nek... SetelahkataBoo...popular,taklamakemudianmunculkata-kataNek...yang dipopulerkananak-anakSMAdipertengahan90-an.KataNek...pertamakalidiucapkanoleh Budi Hartadi seorang remaja di kawasan kebayoran yang tinggal bersama neneknya. Oleh karena itu, lelaki yang latah tersebutsering mengucapkan kataNek...5) Jayus Di akhir dekade 90-an dan di awal abad 21, ucapan fayus sangat popular.Katainidapat berartisebagailawakanyangtidaklucu`,atautingkahlakuyangdisengacauntukmenarik perhatian,tetapijustrumembosankan`.Kelompomkyangpertamakalimengucapkankataini adalah kelompok anak SMU yang bergaul di kitaran Kemang. AsalmulakatainidariHermanSetiabudhi.Dirinyadipanggilolehteman-temannya Jayus.HalinikarenaayahnyabernamaJayusKelana,seorangpelukisdikawasanBlokM. Herman atau Jayus selalu melakukan hal-hal yang aneh-aneh dengan maksud mencari perhatian, tetapijustrumenjadikanbosanteman-temannya.SalahsatutemannyabernamaSonnyHassan atau OniAcanseringmemberikomentarfayuskepadaHerman.UcapanOniAcaninilahyang kemudian diikuti teman-temannya di daerah Sajam, Kemang lalu kemudian merambat populer di lingkungan anak-anak SMU sekitar. 6. Jaim Ucapan faim ini di populerkan oleh Bapak Drs. Sutoko Purwosasmito, seorang pejabat di sebuah departemen, yang selalu mengucapkan kepada anak buahnya untuk menjaga tingkah laku atau menjaga image. itu 7. Gitu Loh...(GL) KataGLpertamakalidiucapinolehGinaNatashaseorangremajaSMPdikawasan Kebayoran.GinamempunyaiseorangkakakbernamaRonnyBaskaraseorangpekerjaevent organizer.SedangkanRonnypunyatemankantorbernamaSiskaUtami.SuatuhariSiska bertandang ke rumah Ronny.Ketika diabertemuGina, Siskabertanya dimana kakaknya,lantas Ginangejawabdikamar,GituLoh.EsoknyasiSiskadikantorikut-ikutanlatahdiangucapin kata Gitu Loh...di tiap akhir pembicaraan. .4 Ciri- ciri Bahasa GaulRagambahasaABGmemilikicirikhusus,singkat,lincahdankreatiI.Kata-katayang digunakancenderungpendek,sementarakatayangagakpanjangakandiperpendekmelalui prosesmorIologiataumenggantinyadengankatayanglebihpendeksepertipermainan mainan, pekerjaankerjaan. Kalimat-kalimat yang digunakan kebanyakan berstruktur kalimat tunggal. Bentuk-bentuk elipjugabanyakdigunakanuntukmembuatsusunankalimatmenjadilebihpendeksehingga seringkalidijumpaikalimat-kalimatyangtidaklengkap.Denganmenggunakanstrukturyang pendek, pengungkapan makna menjadi lebih cepat yang sering membuat pendengar yang bukan penutur asli bahasa Indonesia mengalami kesulitan untuk memahaminya. (Nyoman Riasa) istribusi Geografis Bahasa Gaul Bahasagaulumumnyadigunakandilingkunganperkotaan.Terdapatcukupbanyak variasi dan perbedaan dari bahasa gaul bergantung pada kota tempat seseorang tinggal, utamanya dipengaruhi oleh bahasa daerah yang berbeda dari etnis-etnis yang menjadi penduduk mayoritas dalam kota tersebut. Sebagai contoh, di Bandung, Jawa Barat, perbendaharaan kata dalam bahasa gaulnya banyak mengandung kosakata-kosakata yang berasal dari bahasa sunda. Bahasa 1argon adalah bagian dari bahasa Gaul Jargonadalahistilahkhususyangdipergunakandibidangkehidupan(lingkungan)tertentu. Jargonbiasanyatidakdipahamiolehorangdaribidangkehidupanyanglain.Misalkan"jargon komputer"berartiistilah-istilahyangberhubungandengankomputersecarakhususdanhanya dipahamiolehorang-orangyangberhubungandenganbidangkomputer.(Wikipediabahasa Indonesia,ensiklopediabebas.htm).Karenabahasajargonjugamempunyastrukturyangtidak resmi dan hanya dimengerti oleh orang orang tertentu dengan tujuan agar lebih keren dan simple maka jargon adalah bagian dari bahasa gaul yang perlu dikaji dalam pembahasan ini. Bahasa jargon memang bermacam macam ada istilah jargo computer, jargon para pencuri, jargon paraWTSdansebagainya.SelaingaulbahasajargojugamempunyaiIungsisebagaibahasa isyaratpadakomunitastertentuyangtidakinginkegiatannyaatauhalhalyangbersiIatprivasi bias diketahui orang lain dengan mudah, selain itu bahasa jargon juga bias mempererat hubungan pengguna bahasa jargon itu sendiri. Bab III METOE PENELITIAN Pada kasus ini penelitian yang digunakan adalah model penelitian deskriptiI yaitumetode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya (Best,1982:119).Penelitianinijugaseringdisebutnoneksperimen,karenapadapenelitianini penelitiantidakmelakukankontroldanmanipulasivariabelpenelitian.Denganmetode deskriptiI,penelitianmemungkinkanuntukmelakukanhubunganantarvariabel,menguji hipotesis,mengembangkangeneralisasi,danmengembangkanteoriyangmemilikivaliditas universal (west, 1982). Di sampingitu, penelitian deskriptiIjugamerupakan penelitian, dimana pengumpulandatauntukmengetespertanyaanpenelitianatauhipotesisyangberkaitandengan keadandankejadiansekarang.Merekamelaporkankeadaanobjekatausubjekyangditeliti sesuai dengan keadaan sebenarnya atau apa adanya. PenelitiandeskriptiIpadaumumnyadilakukandengantujuanutama,yaitu menggambarkansecarasistematisIaktadankarakteristikobjekdansobjekyangditelitisecara tepat. Dalam perkembangan akhir-akhir ini, metode penelitian deskriptiI juga banyak di lakukan olehparapenelitiankarenaduaalasan.Pertama,daripengamatanempirisdidapatbahwa sebagianbesarlaporan penelitian dilakukan dalambentuk deskriptiI.Kedua,metode deskriptiI sangatbergunauntukmendapatkanvariasipermasalahanyangberkaitandenganbidang pendidikan maupun tingkah laku manusia. Disampingkeduaalasansepertitersebutdiatas,penelitiandeskriptiIpadaumumnya menarik para peneliti muda, karena bentuknya sangat sedarhana dengan mudah di pahami tanpa perlumemerlukanteknikstatiskayangkompleks.Walaupunsebenarnyatidakdemikian kenyataannya. Karena penelitian inisebenarnya juga dapat ditampilkan dalam bentuk yang lebih kompleks,misalnyadalampenelitianpenggambaransecaraIaktualperkembangansekolah, kelompokanak,maupunperkembanganindividual.PenenelitiandeskriptiIjugadapat dikembangkan kearah penenelitiannaturalisticyangmenggunakan kasusyangspesiIikmalalui deskriptiImendalamataudenganpenelitiansettingalamiIenomenologisdandilaporkansecara thickdescription(deskripsimendalam)atau dalampenelitianex-postIactodenganhubungan antarvariabel yang lebih kompleks. 1.Teknik pengambilan data 1.1.Observasi Observasiadalahkegiatanmengamatisesuatuuntukdapatdiambilsuatukesimpulan.Di sinipenelitimelakukanpengamatanpadapercakapansehari-harisantriwatiP.M.Al-RiIa`ie selamasatubulanuntukmengetahuiragambahasa,mimikhinggatingkahlakuyangtimbul akibat adanya ekspresi dari bahasa yang digunakan.Penelitian atau observasi juga dilakukan pada waktuyangsudahpenelitijadwalyaitudiruangkeamanan,sekolah,DiniyahKamarmandi, Wartel, jemuran, dapur, koperasi, masjid, dan kamar. BAB IV PEMBAHASAN 1. Bentuk Satuan Lingual Bahasa 1argon Dalam 'Thesaurus: OxIord Thesaurus oI English oleh Maurice Waite (2004) dinyatakan bahwajargonadalahbahasakhas,teknis,idiomtertentu,selangadanlainsebagainyayaitu 'specializedlanguage,technicallanguage,slang,cant,idiom,argot,patter,patois,vernacular, computerese, legalese, bureaucratese, journalese, psychobabble, unintelligible language, obscure language, gobbledegook, gibberish, double Dutch. Menurut 'The OxIord Companion to the English Language oleh Tom McArthur (1996) istilahjargoninimunculpadaabadke-14yangmerupakanistilahBahasaInggrisAbad Pertengahan(MidleEnglish)yaituiargo(u)n,'gargoun,'girgounyangberartikicauan, nyanyian burung-burung, pembicaraan yang tidak bermakna, merepet /membual atau mericau. JargoninijugaterdapatdalamistilahBahasaPerancisyaitu'jargoun,'gargondan 'gergon.Kemungkinanmaknaasalnyayaitubunyi'echodanmerupakanistilahumumyang seringkalimengacukepadabahasaasingpedalamanyangbermacam-macam.Halitudapat ditemukandalamucapanyangdirasakansebagaimerepetatauucapan-ucapankosong(mumbo jumbo),slang,bahasapidginataubahasakhasdalamperdagangan,proIesiataukelompok lainnya. Namundemikian,istilahinijugaseringdihubungkaitkandenganilmutertentuseperti hukumdanperundang-undangan,kedokterandanilmupengetahuanyangmerupakanjargon teknis maupun jargon saintiIik. Bagi kelompok yang tidak proIessional maupun tidak berproIesi, penggunaan bahasanya dinilai penuh denganistilahmaupun kalimatyang tidak sepertibahasa umumnyasehingga sulit dipahamiolehorangkebanyakan.NamunbagianggotakelompokproIessionaltersebut, penggunaanistilahitusangatakrabdanmencapaimatlamatyangsesungguhnya.KarenaIaktor kemudahandankeakrabannyainilah,jargondapatmenggungkapkanteknisdangayayang menjadi ciri khas dalam kelompok tersebut. DanberikutadalahcontohdaribahasaJargonyangdigunakandiPondokModernAl-RiIa`ie : 1. ABG: Ada bener gak ? 2. Acetulenge: aduh 3. Ariel: Arek ilang 4. Be Patience: yang sabar 5. Bego` di mes ! 6. Berkam: bersih bersih kamar 7. Bias Jho: biasa aja bo 8. BM: Bad mood dan Banyu mati9. BS: Barang silian 10.Chingu: teman 11.Couple : istilah untuk sahabat yang sangat dekat 12.Doubless: anak yang tidak enak bau badannya 13.DP: Dangerous People 14.Fada`: percaya diri yang berlebihan 15.FC: Fans Club 16.Ga Zhe Bo: Gak Jelas Bo 17.Gantang: Ganteng 18.Ghoiru Wadhe`: Gak jelas 19.GJ: Gak Jelas 20.Glodak glodak21.Dll (terlampir ) SetelahmengetahuisejumlahbahasaJargonyangdigunakandiPondokModernAl-RiIa`ie makapenelitidapatmengetahuibahwapengambilanbahasayangdigunakansebagaijargon adalah dari bahasa Jawa, Indonesia, Arab, Korea, dan perpendekan kata atau singkatan. . Pengaruh Negatif Bahasa Gaul feat 1argon i SMA AL-RIFA`IE Kelas XI PadaumumnyabahasajargonadalahvariasibahasayangtentunyajugamempunyaiIungsi tertentubaikpositiImaupunnegative,padakenyatanyabahasajargondiSMAAL-RIFA`IE memiliki Iungsi yang kurang baik yaitu : 1. Sebagai bahasa isyarat untuk membohongi orang lain. Contoh kasus : ketika seorang bidang Keamanan Pondok berusaha menginvestigasi kasus Ghosob barang dengan pertanyaan ' Dina ( nama samara ) di mana kamu letakkan sandal siLaila?Dinamenjawab:yasayataruhdikamarsayabusoalnyasandalnyaGJdari pada hilang mubadzir . 2. Untuk melecehkan orang lain secara halus. Contoh kasus : anak kelas XI SMA menyebut anak yang baru masuk ke SMA/SMP yang tentunyajugabarudiPondokdengansebutanSomethingyangartinya:Sesuatuyang mempunya bau badan yang tidak enak.3. Mengurangi rasa hormat kepada yang lebih tua. Contoh kasus : senior bertanya kepada anggota kamar ' Dik tadi mbak sudah bilang kalo nyupir siang aja soalnya tidak thobur ! Si adik menjawab ' aIwan mbak , GazeBO 'KasusII:ketikagurusedangmenerangkanpelajarantiba-tibaadaseoranganakyang berkata : Gazebo . 4.Adanya interIerensi bahasa yang Indonesia yang negative Contohkasus:DidalampondokdiwajibkanmemakaibahasaBilingualyaituArabdan InggrispadawaktuBi`ah(LanuageTime)danbahasaindonesiayangbaikdanbenar, denganadanyabanyakjargonmakapemakaianbahasaIndonesiayangbaikdanbenar kurang begitu eIektiI. 5. Adanya pengaruh tingkah laku yang kurang baik Contoh kasus : Sekelompok Siswi yang menggunakan bahasa jargon maka bahasa tubuh juga berbeda dengan Siswi yang menggunakan bahasa yang baik.mereka cenderung lebih vulgar ( bahasanya ) dan berani untuk menyampaikan atau menyembunyikan hal hal yang bersiIat pelanggaran dan lain-lain. Bahasa Jargon yang ada di pondok modern AL-RIFA`IE sebenarnya sangat beragam dan bervariasidenganjeniskosakatayangberbeda.PadasaatinibahasaJargonyangpaling popular digunakan adalah Produk jargon dari siswi kelas XI SMA Al-RiIa`ie atau kelas V MadrasahDiniyahAl-RiIa`iekarenaterdengarlebihkerenhalinikarenabahasaJargon yangdibuatolehsiswipadakelastersebuttentunyasangatberbedahalinidipengaruhi oleh tingkat wawasan bahasa, kedewasaan dan budaya yang berbeda. Bab V Penutup. 1.Kesimpulan Dari pembahasan yang ada pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwasanya pemakaian bahasa gauldanjargonsebenarnyasudahterjadipadazamandahuluakantetapimengalami perkembangandanvariasibahasapadabaru-baruini.BahasaGauldanjargondicetuskanoleh satuorangsajakemudianditiruolehsatugolongandanakhirnyamerebakataulebihmeluas hinggadiluarkomunitaspencetusbahasatersebut.Bahasagauldanjargonlebihseringdipakai karenastrukturkalimatnyayangringan,simpledanterdengarlebihkerenmakadariituhanya kaum remajalah yang menggunakan bahasa semacam ini. .Saran Denganadanyapenelitiantersebutmakasudahseyogyanyakitabisamengevaluasisegala kelebihan dan kekurangan yang ada.Maka kami menyarankan bahwasanya : 1. Sebaiknyabahasagauldanjargonhanyadipakaidiluarsekolahagartidakterjadialih kode bahasa. 2. Sebaiknyalebihmeminimalisirpemakaianbahasagauldanjargonuntukmenghindari kesalahan berbahasa seperti alih kode, interIensi dll. AFTAR RU1UKAN 1. Abdillah, Muhammad Nur. 2005. %anggung Jawa- Perdata -agi Dokter yang Melakukan Mal5raktek. Malang: FH Unisma (skripsi). 2. Alwi, Hasan et all. 2003. %ata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 3. Amed. 2007. Antara Analis dan Analisa. 4. Busri, Hasan. 2002. $intaksis Bahasa Indonesia. Malang: FKIP Unisma. 5. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 6. Hadi, Firnando Gunawan. 2006. Pengruh Pelayanan Bursa Jual (After $ales $ervi.e) %erhada5 Ke5utusan Konsumen dalam Mem-eli Produk $e5eda Motor Merek $u:uki $mash Di Kota $umene5. Malang: FE Unisam (Skripsi). 7. Hidayat, Febrianto. 2006. Analisis Hu-ungan Kinerfa Keuangan Perusahaan %erhada5 Harga $aham Perusahaan Go Pu-li. di Bursa Efek Jakarta. Malang. FE Unisma. 8. Islachudin, M. 2006. Studi Pengamatan Generator Terhadap Gangguan Hubung Singkat pada PLTD Di PT. Greges Jaya Surabaya. Malang: FT Unisma (Skripsi). 9. Jayanto, Adi. 2009. Yang Mana yang Baku, 'Analisis` atau 'Analisa`?. http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid20080212032539AAyMxey (diakses Sabtu, 18April 20090. 10.Karsim. 2006. Analisis $istem -agi Hasil $e-agai Alternatif Pengganti Bunga 5ada Pusat Pendanaan $yariah (PP$) FE Unisma. Malang: FE Unisma. 11.Mariyanto, Bambang. Peranan Ke5ala Desa dalam Menyelesaikan sengketa Pem-agian Harta Warisan ($tudi Di Desa $olokuro Ke.amatan $olokuro Ka-u5aten Lamongan). Malang: FH Unisma (Skripsi). 12.Prastyaningsih, Luluk Sri Agus. 2001. Ilmu Bahasa (Linguistik). Malang: FKIP Unisma 13.Mustangin, et all. 2006. Panduan Penulisan $kri5si. Malang: FKIP Unisma. 14.Samsuri. 1982. %ata Kalimat Bahasa. Jakarta: Sastra Hudaya. 15.Sumowijoyo, Gatot Susilo. 1985. Bahasa Indonesia Baku, Kum5ulan Makalah. Surabaya: Kopma IKIP Surabaya 16.1989. Bahasa Resmi, Ham-atan dan Peme.ahannya, dalam Media Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan, Nomor 39 %ahun XI. Surabaya: IKIP Surabaya. 17.2000. Tata Kalimat Bahasa Indonesia. (Naskah Buku). 18.2000. Pos Jaga Bahasa Indonesia. Surabaya: Unipress Universitas Negeri Suurabaya. 19.Tunas. 2008. Penulisan Kata De5an, di-, ke-, dan dari. 20.Waro, Achsanul. 2006. Ufi Antoganisme Be-era5a Jenis Jamur Mikrosko5is %erhada5 Jamur Marssonina J.J Davis Penye-a- Ber.ak Daun 5ada %anaman A5el. Malang: MIPA Unisma (Skripsi). 21.Werdiningsih, Dyah. 2002. Menulis I. Malang: FKIP Unisma. 22.2006. Bahasa Indonesia Ilmiah Bidang Ilmu Agama Islam. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Surabaya. 23.Widjajanti, Sri. 2006. Kesalahan dan Penggunaan Kalimat 5ada $kri5si Mahasiswa Jurusan Non-Bahasa dan $astra Indonesia Universitas Madura. Malan: Pascasarjana (Tesis).