15
1 BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI Oleh: Yuyun Ari Wibowo Universitas Negeri Yogyakarta Abstract Play is an activity that is done with excitement, satisfaction without compulsion, by the perpetrators. Creativity is a result of human thinking to resolve preasure and problem. This paper wants to reveal the relationship between play, creativity, and teaching physical education. Playing rough to develop muscle and smooth muscle, improve reasoning, and understand the existence of their environment, shaping the imagination, the fantasy, and creativity. Playing any culprit will be able to make do creatively. Actually, everyone would love to play. Playing basically always use physical activity and psychological, so play can be made for learning, especially learning of physical education. Physical education learning enables submitted with the form of play. Physical education learning approach to play will be able to foster creativity for students through games that they do. Keywords: Games, Creativity, Teaching Physical Education. PENDAHULUAN Bermain merupakan salah satu aktivitas yang dapat menimbulkan kegembiraan bagi pelakunya. Bermain akan mampu mengembangkan berbagai aspek baik dari kognitif, afektif, dan psikomotor. Dengan bermain, anak dapat mengembangkan otot kasar dan otot halus, meningkatkan penalaran, dan memahami keberadaan lingkungannya, membentuk daya imajinasi, daya fantasi, dan kreativitas. Bermain sendiri dapat dilakukan siapapun tanpa batasan usia, jadi dari anak-anak sampai orang tua sebenarnya dapat melakukan permainan atau bermain. Karena pada dasarnya semua orang itu suka bermain. Semua orang pada dasarnya senang bermain karena dalam bermain seseorang akan dapat berekspresi

BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN …staffnew.uny.ac.id/upload/198305092008121002/penelitian/BERMAIN...1 BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI Oleh:

  • Upload
    lephuc

  • View
    213

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN …staffnew.uny.ac.id/upload/198305092008121002/penelitian/BERMAIN...1 BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI Oleh:

1

BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Oleh:

Yuyun Ari Wibowo Universitas Negeri Yogyakarta

Abstract

Play is an activity that is done with excitement, satisfaction without

compulsion, by the perpetrators. Creativity is a result of human thinking to resolve preasure and problem. This paper wants to reveal the relationship between play, creativity, and teaching physical education.

Playing rough to develop muscle and smooth muscle, improve reasoning, and understand the existence of their environment, shaping the imagination, the fantasy, and creativity. Playing any culprit will be able to make do creatively. Actually, everyone would love to play. Playing basically always use physical activity and psychological, so play can be made for learning, especially learning of physical education.

Physical education learning enables submitted with the form of play. Physical education learning approach to play will be able to foster creativity for students through games that they do.

Keywords: Games, Creativity, Teaching Physical Education. PENDAHULUAN

Bermain merupakan salah satu aktivitas yang dapat menimbulkan

kegembiraan bagi pelakunya. Bermain akan mampu mengembangkan berbagai

aspek baik dari kognitif, afektif, dan psikomotor. Dengan bermain, anak dapat

mengembangkan otot kasar dan otot halus, meningkatkan penalaran, dan

memahami keberadaan lingkungannya, membentuk daya imajinasi, daya fantasi,

dan kreativitas. Bermain sendiri dapat dilakukan siapapun tanpa batasan usia, jadi

dari anak-anak sampai orang tua sebenarnya dapat melakukan permainan atau

bermain. Karena pada dasarnya semua orang itu suka bermain. Semua orang pada

dasarnya senang bermain karena dalam bermain seseorang akan dapat berekspresi

Page 2: BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN …staffnew.uny.ac.id/upload/198305092008121002/penelitian/BERMAIN...1 BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI Oleh:

2

dengan bebas dan dapat mendapatkan kepuasan dalam bermain itu sendiri.

Kegembiraan merupakan salah satu kepuasan yang membuat orang mau bermain.

Bermain merupakan hak asasi setiap insan manusia. Semua manusia

memiliki kesempatan yang sama untuk bermain. Bermain tidak membutuhkan

keterampilan, karena bermain hanya membutuhkan kemauan dan tidak bersifat

memaksa serta bukan kemenangan semata yang dicari. Kepuasan merupakan hal

terpenting dalam bermain. Karena kepuasan merupakan salah satu tujuan dari

bermain.

Bermain juga dapat digunakan untuk mengekspresikan diri. Bermain dengan

ketidak terpaksaan akan mampu membuat pelakunya merasa nyaman untuk

berbuat atau bertindak sesuai dengan kemauannya. Sehingga pelaku bermain akan

mampu mengekspresikan diri mereka dalam permainan.

Bermain mengembangkan daya penalaran ataupun kreativitas bagi para

pelakunya. Dengan kreatif orang akan mampu berbuat banyak untuk kehidupannya.

Sehingga kemampuan kreatif sangat dibutuhkan dalam semua bidang kegiatan

manusia. Orang yang tidak kreatif dalam kehidupannya akan nampak statis dan

akan sulit untuk meraih sukses atau keberhasilan. Kreativitas perlu dikembangkan

dalam diri anak sejak dini, sebab kreatif merupakan manifestasi dari individu yang

akan berfungsi sepenuhnya. Kreativitas disini meruipakan salah satu faktor penting

yang dapat menunjang keberhasilan siswa. Siswa kreatif akan mampu menciptakan

ide-ide baru, memiliki daya imajinasi yang baik serta rasa ingin tahu mereka sangat

tinggi.

Page 3: BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN …staffnew.uny.ac.id/upload/198305092008121002/penelitian/BERMAIN...1 BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI Oleh:

3

Bakat kreatif sesungguhnya dimiliki oleh setiap anak, namun

perkembanganya bergantung akan lingkungan mereka berada. Kreativitas

sesungguhnya dapat dibina, ditumbuhkan, dikembangkan, dan ditemukan melalui

sebuah proses pembelajaran. Dengan begitu sebuah kreativitas dapat dimunculkan

melalui sebuah aktivitas bermain.

Bermain

Bermain adalah belajar menyesuaikan diri dengan keadaan. (Soemitro, 1992: 2).

Sementara Menurut Sukintaka (1997: 9) bermain dapat dirumuskan sebagai

aktivitas jasmani yang dilakukan dengan sukarela dan bersungguh-sungguh untuk

memperoleh rasa senang dari melakukan aktivitas tersebut. Untuk bermain baik

anak-anak maupun orang dewasa pasti mereka membutuhkan teman bermain,

sebab pada dasarnya mereka bermain berawal dari naluri bergeraknya dan

terdorong baik untuk memenuhi kebutuhan isyarat-isyarat dari dorongan. Dimana

anak-anak bermain tanpa memikirkan akan tujuan dari permainan mereka. Menurut

Huizinga dalam Sukintaka (1997: 1) meyatakan bahwa bermain lebih tua diripada

kebudayaan, sebab kebudayaan itu didasari oleh pemikiran dan segala peristiwa

srawung antara manusia.

Manusia bermain untuk mendapatkan kesenangan, kegembiraan, dan

kenikmatan. Sehingga akan ada unsur sukarela, dan akan berprilaku jujur serta tidak

akan melukai teman bermainnya karena keinginan untuk memperoleh kesenangan

bersama. Manusia bermain juga untuk rekreasi, pelepasan energi dan juga untuk

memperoleh kepuasan. Menurut teori rekreasi dalam Sukintaka (1997: 4) teori ini

Page 4: BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN …staffnew.uny.ac.id/upload/198305092008121002/penelitian/BERMAIN...1 BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI Oleh:

4

mengatakan bahwa bermain itu merupakan kegiatan manusia yang berlawanan

dengan kerja dan kesungguhan hidup, dan merupakan imbangan antara kerja

dengan istirahat.

Tujuan bermain pada dasarnya adalah untuk mencari sebuah kepuasan,

kesenangan, memanfaatkan waktu luang, untuk rekreasi, dan juga bisa sebagai

sarana untuk menyalurkan energi yang belebih. Menurut teori rekreasi dalam

Soemitro (1992: 8) orang bermain didasarkan oleh pemikiran bahwa manusia

membutuhkan bermain sebagai usaha untuk mengembalikan gairah hidup.

Permain dapat dikelompokkan kedalam beberapa kategori tergantung sudut

pandang kita terhadap permainan atau bermain itu sendiri. Menurut Soemitro (1992:

11) ada tiga kelompok yakni: (1) pengelompokan berdasarkan pada jumlah pemain,

(2) pengelompokan berdasarkan sifat permainan, (3) pengelompokan berdasarkan

alat yang digunakan. Sementara bermain dapat dikategorikan menjadi beberapa

bentuk, kesemuanya memiliki manfaat yang besar untuk pendidikan atau

pembelajaran bagi anak. Menurut Soemitro (1992: 10) ada tiga kategori

pengelompokan bermain yakni: (1) tipe bermain aktif, (2) tipe bermain pasif, (3) tipe

bermain intelektual.

Tipe bermain aktif adalah bermain aktif meliputi gerakan fisik secara aktif.

Contoh model bermainnya adalah kejar-kejaran, berenang, dan yang lain. Dengan

jalan berperanserta secara aktif maka anak akan mendapatkan keuntungan dalam

hal psikomotor, kognitif, afektif, dan fisik. Namun sebenarnya dari bermain anak juga

akan mendapatkan pelajaran mengenai mental, sosial serta emosional.

Page 5: BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN …staffnew.uny.ac.id/upload/198305092008121002/penelitian/BERMAIN...1 BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI Oleh:

5

Tipe bermain pasif adalah dimana si pelaku tidak turut serta dalam permainan itu

tetapi memperoleh kesenangan, ketenangan, dan yang lain dengan melihat

permainan atau proses bermain itu sendiri. Sebagai contoh seorang penikmat

permainan bola voli meskipun dia tidak terlibat langsung dalam permainan serta

hanya melihat permainan, namun perasaan senang itu ada.

Tipe bermain intelektual disini bukan berarti bentuk permainan yang lain tidak

memerlukan intelektual. Permainan intelektual ini berkaitan erat dengan pemikiran

yang mendalam serta konsentrasi yang terpusat. Contoh permainannya seperti:

catur, dam-daman dan lain-lain.

Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan hal yang sangat komplek.

Bermain apa saja tentunya akan memiliki peranan serta manfaat tersendiri. Sebab

dengan bermain tentunya akan kita peroleh banyak manfaat. Horlock dalam

Sukintaka (1997: 20) peranan bermain dalam perkembangan anak:

(1) Perkembangan fisik: anak akan memperoleh pertumbuhan dan perkembangan otot dengan baik, (2) belajar berkomunikasi: kebahagiaan dalam bermain diperoleh karena adanya teman bermain, sehingga tidak boleh tidak mereka akan berkomunikasi,(3) Dengan bermain energy emosionalnya akan tersalur dalam aktivitas bermain, (4) jalan ke luar untuk mendapatkan yang dibutuhkan dan sesuatu yang dicita-citakan, (5) sebagai sumber belajar,(6) memacu kreativitas, (7) pengembangan pengenalan diri, (8) belajar bermasyarakat, (9) standard moral, (10) mengetahui pembedaan dan peranan seks, (11) perkembangan kepribadian yang layak.

Kreativitas

Kreativitas merupakan sebuah bentuk jawaban atas sebuah permasalan yang

ada. Menurut Clark Moustakas dalam Utami Munandar (1999: 24) kreativitas adalah

pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam

Page 6: BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN …staffnew.uny.ac.id/upload/198305092008121002/penelitian/BERMAIN...1 BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI Oleh:

6

bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan dengan

orang lain. Sementara menurut Rogers dalam Utami Munandar (1999: 24) sumber

kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi,

dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk

mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme.

Menurut Utami Munandar (1999: 33) kreativitas bisa diartikan sebagai

kemampuan dalam menciptakan sesuatu penemuan baru, dalam mewujudkan

pemberian gagasan-gagasan baru untuk diterapkan dalam memecahkan masalah

yang dihadapi, kretivitas juga dapat dikatakan sebagai kemampuan dalam melihat

hubungan baru dari unsur-unsur yang telah ada sebelumnya. Sementara menurut

Gregory dalam Oon Seng Tan (2009: 7) The creative ability may be understood as a

form of cognitive fluidity underpinning the capacity to operate on familiar symbolic

representations that allows novel ones to be generated.

Kreativitas bisa dikembangkan dengan banyak cara. Namun sebelum kita bahas

bagaimana kreativitas dapat dikembangkan, terlebih dahulu kita lihat mengapa

kreativitas itu perlu dipupuk sejak dini dalam peserta didik. Menurut Utami Munandar

(1999: 43) ada empat hal yang menjadi alasan mengapa kreativitas perlu dipupuk

sejak dini yakni: (1) dengan kreativitas orang akan dapat mewujudkan dirinya, (2)

Kreativitas atau berfikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam

kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah merupakan bentuk pemikiran

yang sampai saat ini masih kurang mendapatkan perhatian dalam pendidikan, (3)

bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat bagi diri pribadi dan lingkungan,

Page 7: BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN …staffnew.uny.ac.id/upload/198305092008121002/penelitian/BERMAIN...1 BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI Oleh:

7

tetapi berlebih-lebih juga memberikan kepuasan kepada individu, (4) Kreativitaslah

yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.

Kreativitas secara umum dapat dibentuk, berikut ini ada beberapa teori yang

melandasi pengembangan kreativitas. Menurut Utami Munandar (1999: 44-45)

Sebenarnya banyak teori yang melandasi pengembangan kreativitas namun secara

garis besar ada tiga teori yakni: teori Psikoanalisis, teori Humanistik, teori

Csikszentmihalyi.

a) Teori Psikoanalisis

Teori ini memiliki tokoh-tokoh seperti: Sigmund Freud, Ernst Kris, dan Carl

Jung. Teori ini pada dasarnya melihat kreativitas sebagai hasil mengatasi

suatu masalah yang telah dimulai ketika masih masa anak-anak. Teori

Psikoanalisis ini juga memandang bahwa pribadi yang kreatif sebagai

seseorang yang pernah mengalami pengalaman traumatis, yang

memungkinkan memunculkan gagasan baru yang disadari maupun tidak

disadari sebagai pemecahan inovatif dari trauma.

b) Teori Humanistik

Teori ini memiliki tokoh diantaranya adalah: Abraham Maslowdan Carl

Rogers. Teori Humanistik berbeda pandangan dengan psikoanalisis, teori ini

memandang kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi.

Aliran ini juga percaya bahwa kreativitas dapat berkembang selama hidup.

Page 8: BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN …staffnew.uny.ac.id/upload/198305092008121002/penelitian/BERMAIN...1 BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI Oleh:

8

c). Teori Csikszentmihalyi.

Teori ini tokohnya ialah Csikszentmihalyi. Teori ini memandang bahwa ciri

utama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah predisposisi genetis

untuk ranah tertentu. Csikszentmihalyi mengemukakan bahwa yang menandai

orang-orang kreatif ialah kemampuan mereka yang luar biasa untuk

menyesuaikan diri pada situasi yang dihadapi untuk melakukan apa yang perlu

dalam mencapai tujuannya.

Kreativitas merupakan sebuah hasil karya manusia sebagai akibat dari

pemikiran serta hasil dari mengatasi sebuah tekanan atau permaslahan. Maka

dari itu kreativitas sangat dibutukan oleh setiap insane manusia untuk

mengarungi kehidupan.

Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Menurut Crow & Crow dalam Sri Rumini (1995: 16) pendidikan terdiri dari:

pendidikan formal dan pendidikan informal. Pendidikan informal didapat dari

belajar secara relatif kurang atau tanpa disadari, pendidikan berlangsung bebas

sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Sementara pendidikan formal ialah

pendidikan yang didapat dari hasil belajar dengan program terencana.

Pendidikan dapat diartikan sebagai proses mentransfer ilmu kepada peserta

didik atau proses pendewasaan.

Pendidikan jasmani menurut Nixon dan Jewett dalam Arma Abdoelah (1996:

2) pendidikan jasmani ialah suatu aspek dari proses pendidikan keseluruhan

Page 9: BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN …staffnew.uny.ac.id/upload/198305092008121002/penelitian/BERMAIN...1 BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI Oleh:

9

yang berkenaan dengan perkembangan dan penggunaan kemampuan gerak

individu yang sukarela dan berguna serta berhubungan langsung dengan

respons mental, emosional dan sosial. Sementara menurut Baley dalam Husni

Thamrin (2006: 4) “Physical education is a process through which favorable

adaptations and learning organic, neuromuscular, intellectual, social, cultural,

emotional and aesthetic result from and proceed through selected and fiarlay

virgorius physical activities”. Dari dua pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan

pembelajaran pendidikan jasmani adalah proses interaksi antara pendidik dan

peserta didik untuk pendewasaan melalui aktivitas jasmani.

Bermain dan Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan sebuah wahana yang tepat untuk

mengembankan aspek jasmani yang dikelola secara formal. Bila kita lihat dalam

kenyataanya didalam bermain ada aktivitas jasmani, tentunya aktivitas jasmani

yang ada dalam bermain akan dapat dikelola untuk mencapai tujuan pendidikan

jasmani. Rasa senang yang dihasilkan dari proses bermain memungkinkan

bermain dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani. Selain itu

bermain juga digemari semua orang sehinga tanpa susah payah akan lebih

mudah membuat anak aktif bergerak dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

Dewasa ini pendekatan bermain dalam pembelajaran pendidikan jasmani

banyak digalakkan. Munculnya pendekatan bermain yang kita kenal dengan

teaching game for understanding. Pendekatan teaching game for understanding

menurut Griffin & Patton (2005: 2) ialah sebuah pendekatan pembelajaran yang

berpusat pada permainan dan siswa, untuk membelajarkan tentang permainan

Page 10: BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN …staffnew.uny.ac.id/upload/198305092008121002/penelitian/BERMAIN...1 BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI Oleh:

10

yang berhubungan erat dengan olahraga dengan sifat pembelajaran yang

konstruktifis.

Pendekatan bermain ini sudah banyak dikenalkan dibeberapa Negara,

namun hanya namanya saja yang berbeda. seperti istilah Games sense

approach yang dikenal di Australia, sementara Games center approach di

Singapura. Sedangkan di Amerika dikenal dengan nama A Tactical games

approach.

Pendidikan jasmani akan lebih menarik bila kita sampaikan lewat game atau

bermain. Sebagian besar pembelajaran pendidikan jasmani disekolah

sebenarnya disampaikan dengan bentuk bermain. Sehingga dapat kita

simpulkan kalau bermain dan pendidikan jasmani merupakan dua hal yang tak

terpisahkan.

Bermain dapat meningkatkan Kreativitas

Aktivitas bermain akan dapat membuat para pelakunya berfikir akan

bagaimana memperoleh kesenangan, kepuasan, rasa gembira, dan keindahan

yang tinggi. Selain itu bermain sebenarnya memiliki banyak fungsi yakni dari

fisik, psikologi, dan juga fisiologis. Bermain berhunungan erat dengan pendidikan

jasmani. Selain itu bermain juga akan mampu membuat pelakunya kreatif.

Bermain memungkinkan pelakunya untuk menemukan hal yang baru dan

menciptakan sesuatu. Bila perilaku itu dikaitkan dengan landasan teori

kreativitas tentang menemukan hal baru, maka bermain disini dapat membuat

Page 11: BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN …staffnew.uny.ac.id/upload/198305092008121002/penelitian/BERMAIN...1 BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI Oleh:

11

pelakunya kreatif. Selain itu bermain akan mampu membuat prilakunya

tertantang untuk berbuat lebih baik.

Bermain dalam bentuk apa pun akan dapat meningkatkan kreativitas

pelakunya. Pentingnya permainan atau bermain pada dasarnya akan mampu

meningkatkan keterampilan sosial serta menumbuhkan kemampuan

bekerjasama dan mengembangkan kreativitas. Kreativias sesungguhnya

merupakan satu hal yang harus dimiliki seseorang ketika bermain. Sebab dalam

bermain mau tidak mau seseorang harus berfikir bagaimana memenangkan

sebuah permainan. Permainan beregu sekalipun membutuhkan pemikiran dari

anggotanya.

Bermain dan kreativitas dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Bermain merupakan salah satu aktivitas yang dapat menimbulkan

kegembiraan bagi pelakunya. Sehingga karakteristik bermain itu ialah:

menyenangkan, tidak memiliki tujuan ekstrinsik, motivasinya lebih bersifat

intrinsik, bersifat spontan dan sukarela, dan memilikii hubungan sistematik yang

khusus dengan seuatu yang bukan bermain, seperti kreativitas, pemecahan

masalah, belajar bahasa, perkembangan sosial dan sebagainya

Peranan bermain yang pertama adalah pertumbuhan dan perkmbangan fisik,

dengan bermain maka pertumbuhan dan perkembanganakan otot akan

berlangsung dengan baik. Kedua adalah mengenai pertumbuhan sosialnya,

dengan bermain anak akan dapat bersosialisasi dengan siapa saja yang terlibat

dalam permainan itu. Berikutnya bermain juga akan berpengaruh pada emosi,

Page 12: BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN …staffnew.uny.ac.id/upload/198305092008121002/penelitian/BERMAIN...1 BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI Oleh:

12

serta intelektual anak. Sekarang ini banyak model permainan digunakan untuk

meningkatkan intelektual anak. Tidak ketinggalan dengan bermain juga akan

membuat anak lebih kreatif.

Pentingnya permainan atau bermain pada dasarnya akan mampu

meningkatkan keterampilan sosial serta menumbuhkan kemampuan

bekerjasama dan mengembangkan kreativitas. Kreativitas dapat dikembangkan

dengan bermain, sebab dalam bermain akan muncul usaha-usaha untuk

menemukan hal yang baru serta menciptakan sesuatu. Dalam bermain sesuatu

kita butuh daya kreatif yang tinggi agar hasil yang dicapai dapat maksimal. Bila

dalam permainan yang akan ada yang memenangkan maka kreatif, sangat

penting dimiliki. Seorang yang kreatif dalam bermain bolavoli misalnya maka

pada saat melakukan smash ia akan memiliki banyak cara dan arah yang dituju,

lebih mudahnya akan memiliki banyak cara untuk mendapatkan poin.

Bermain dalam dunia pendidikan memang tidak begitu asing terutama pada

pembelajaran pendidikan jasmani. Proses pembelajaran dengan pendekatan

bermain dirasa lebih efektif, dan mampu memunculkan kreativitas peserta didik,

sebab anak akan merasa senang serta tertantang. Dengan tertantang biasana

anak akan berfikir untuk bisa melewati tantangan itu. Kreativitas akan bisa

muncul lewat rasa tertantang tersebut. Sebab dengan tertantang anak akan

berfikir dan menemukan caranya tersendiri untuk mengatasi permasalahan yang

dihadapinya saat pembelajaran.

Sebagai contoh dalam pembelajaran permainan bola voli, di awal pertemuan

kita sampaikan mengenai teknik memukul bola atau lebih dikenal dengan spike

Page 13: BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN …staffnew.uny.ac.id/upload/198305092008121002/penelitian/BERMAIN...1 BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI Oleh:

13

setelah mereka dirasa mampu maka akan di berikan permainan sederhana yang

lebih banyak memakai teknik memukul bola. Bila sudah bermain tentunya akan

ada rintangan sehingga peserta didik harus berfikir untuk mengatasi masalah itu.

Karena saat bermain mereka akan ketemu dengan pemain yang melakukan

bendungan dan pemain yang menjaga wilayahnya.

Kesimpulaan

Bermain memiliki banyak manfaat diantaranya adalah dalam segi fisik,

emosi, sosial, dan intelektual. Bermain juga akan dapat membuat pelakunya

mendapatkan kesenangan serta kepuasan, sebab pada dasarnya orang

melakukan kegiatan bermain untuk mencari kesenangan. Bermain berhubungan

erat dengan pendidikan jasmani sebab dalam bermain biasanya akan

menggunakan aktivitas jasmani, sehingga dengan aktivitas jasmani yang ada

maka dapat dikemas dengan baik untuk sebuah pendidikan jasmani. Sekarang

ini banyak Negara yang menggunakan pendekatan bermain untuk

menyampaikan materi dalam pembelajaran jasmaninya. Hanya saja setiap

Negara menamakan pendekatan bermain ini dengan berbagai nama berbeda

namun prinsipnya sama yakni dengan pendekatan bermain.

Bermain akan membuat pelakunya kreatif, sebab dalam bermain pelaku akan

berusaha untuk menemukan hal yang baru dan menciptakan sesuatu. Kreatif

sangat penting untuk dikembangkan sebab kreatiflah yang membuat orang akan

mampu meningkatkan kualitas hidupnya. Sehingga pembelajaran pendidikan

jasmani memungkinkan disampaikan dengan bentuk bermain. Pembelajaran

Page 14: BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN …staffnew.uny.ac.id/upload/198305092008121002/penelitian/BERMAIN...1 BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI Oleh:

14

pendidikan jasmani dengan pendekatan bermain akan mampu menumbuhkan

kreativitas bagi peserta didik lewat permainan yang dilakukan.

Page 15: BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN …staffnew.uny.ac.id/upload/198305092008121002/penelitian/BERMAIN...1 BERMAIN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI Oleh:

15

A. Daftar Pustaka

Arma Abdoellah. (1996). Pendidikan Jasmani Adaptif. Jakarta: Depdikbud Direktur Jendral Pendidikan Tinggi.

Griffin, L., & Patton, K. (2005). Two decades of teaching game for

understanding: Looking at the past, present, and future. In L. Griffin & J. Butler (Eds.). Teaching game for understanding: Theory, research, and practice (pp. 1- 18). Windsor: Human Kinetics.

Husni Thamrin (2006). Peranan Pendidikan Jasmani dalam Pembangunan

Nasional. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, POR FIK-UNY, 4, 0216-1699

Oen-Seng Tan. (2009). Problem-Based Learning and Creativity. Singapore.

Paul Tan. Soemitro. (1992). Permainan Kecil. Jakarta: Depdikbud.

Sri Rumini. (1995). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UPP Universitas Negeri Yogyakarta

Sukintaka. (1997). Bermain. Yogyakarta: FPOK-IKIP Yogyakarta.

Utami Munandar. (1999). Kreativitas dan keberbakatan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.