1
Anima, Indonesian Psychological Jomal 2004. Vol. 19. No. 3.250-270 Pengaruh Social Story Terhadap Kemampuan Berinteraksi Sosial ?ada Anak Autis Singgih Sugiarto, Dwi Sarwindah Prambahan, dan Niken Titi Pratitis Fakultas Psikologi, Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya Abstract. This research was aimed to know the effect cf social story cn the ability in social interaction among autistic children, using a single case experimental desigr method. Subjects are two autistic children (T, 8 yean, and A, 7 yea$). The concept used in the social story is how social interaction can take place between the subjects and their peers through play activity. Qualitative result (visual analysis) reveals that social story could enhance the ability of T & A to interact socially with their peers. Quantitatively (statistical analysis) only T could benefit from the social story in enhancing her abilig to interact socially with her peers, while A did not. Key *'ords: autism, social inteiaction, social siory Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh social storyterhadap kemampuan berinteraksi sosial pada anak pnyandang autisme, dengan metode penelitian slngle case eryeri- nental design. Subjek penelitian dua anak penyandang autisme yaitu T (8 tahun) dan A (7 tahun). Konsep yang diajarkan dalwn social story adalah bagaimana berinteraki sosial dengan teman sebaya melalui aktivitas bermain bersama. Hasil penelitian secara kualitatif (analisis visual) menyatakan bahwa perlakuan social story cukup berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan T dan A untuk berinteralai sosial dengan teman sebaya. Secara kuantitatif (analisis statistik) temyata perlak-uan social story cukup signifikan meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial T dengan teman sebaya. Berbeda dengan A, hasil analisis statistik menyatakan bahwa perlakuan social storyktxang berpengaruh terhadap kemampuan A berinteralai sosial dengan teman sebaya Kata kunci: autisme, interaksi sosial, social story Ledakan kasus autis di Amerika Serikat telah menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hasil kongres The Committee on Governmental Reform on Toxicity of Mercury yang diselenggarakan pada I 8 Juli 2000 menyatakan bahwa I dari 200 anak- anak di Amerika adalah penderita autis (Cave, 2001). Profesional yang menangani anak penyandang autis di Indonesia juga melaporkan ada peningkatan kasus penderita autis (Budhiman, 2000). Istilah ' autis ' saat ini telah meqj adi bahan pembicaraan yang hangat di kalangan masyarakat. Autis merupakan gangguan pervasif yang mencakup gangguan- gangguan dalam komunikasi verbal dan non-verbal, interaksi sosial, perilaku dan emosi (Davison, Neale, & Haaga, 1996). Gangguan autis mempunyai rentang yang cukup panjang, pada ujung yang satu terdapat autis ringan sedangkanpada ujrtng yang lain autis yang berat sekali (Budhiman, 1998).

Berinteraksi Sosial ?ada Anak Autis

  • Upload
    lytu

  • View
    221

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Berinteraksi Sosial ?ada Anak Autis

Anima, Indonesian Psychological Jomal2004. Vol. 19. No. 3.250-270

Pengaruh Social Story Terhadap KemampuanBerinteraksi Sosial ?ada Anak Autis

Singgih Sugiarto, Dwi Sarwindah Prambahan, dan Niken Titi PratitisFakultas Psikologi, Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya

Abstract. This research was aimed to know the effect cf social story cn the ability in socialinteraction among autistic children, using a single case experimental desigr method. Subjectsare two autistic children (T, 8 yean, and A, 7 yea$). The concept used in the social storyis how social interaction can take place between the subjects and their peers through playactivity. Qualitative result (visual analysis) reveals that social story could enhance the abilityof T & A to interact socially with their peers. Quantitatively (statistical analysis) only T couldbenefit from the social story in enhancing her abilig to interact socially with her peers, whileA did not.

Key *'ords: autism, social inteiaction, social siory

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh social storyterhadap kemampuanberinteraksi sosial pada anak pnyandang autisme, dengan metode penelitian slngle case eryeri-nental design. Subjek penelitian dua anak penyandang autisme yaitu T (8 tahun) dan A (7tahun). Konsep yang diajarkan dalwn social story adalah bagaimana berinteraki sosial denganteman sebaya melalui aktivitas bermain bersama. Hasil penelitian secara kualitatif (analisis visual)menyatakan bahwa perlakuan social story cukup berpengaruh terhadap peningkatan kemampuanT dan A untuk berinteralai sosial dengan teman sebaya. Secara kuantitatif (analisis statistik)temyata perlak-uan social story cukup signifikan meningkatkan kemampuan berinteraksi sosialT dengan teman sebaya. Berbeda dengan A, hasil analisis statistik menyatakan bahwa perlakuansocial storyktxang berpengaruh terhadap kemampuan A berinteralai sosial dengan teman sebaya

Kata kunci: autisme, interaksi sosial, social story

Ledakan kasus autis di Amerika Serikattelah menjadi masalah kesehatanmasyarakat. Hasil kongres The Committeeon Governmental Reform on Toxicity ofMercury yang diselenggarakan pada I 8 Juli2000 menyatakan bahwa I dari 200 anak-anak di Amerika adalah penderita autis(Cave, 2001). Profesional yang menanganianak penyandang autis di Indonesia jugamelaporkan ada peningkatan kasus penderitaautis (Budhiman, 2000).

Istilah ' autis ' saat ini telah meqj adi bahanpembicaraan yang hangat di kalanganmasyarakat. Autis merupakan gangguanpervasif yang mencakup gangguan-gangguan dalam komunikasi verbal dannon-verbal, interaksi sosial, perilaku danemosi (Davison, Neale, & Haaga, 1996).Gangguan autis mempunyai rentang yangcukup panjang, pada ujung yang satu terdapatautis ringan sedangkanpada ujrtng yang lainautis yang berat sekali (Budhiman, 1998).

Menurut Simpson (sitat da

Lopez, 1 997), kemampuan anautis dalam mengembangkandengan orang lain sangat te

mereka bisa sama sekali ustimulus dari orang lain. 'mengatakan bahwa sela'r: zt i+z+if datam intefekriryErEg auns luga nd:khg*

-.ln Sebava- nd.l:

,lan minal dergin. i:-ls berhubungarqrrsr-ri:! gmbal S:iil

V=::-.:t Wrng (sitat &fqre & Carlson. 1998) adrieprrl:r pe.ny'andeng aunxrrr

=tera\si sosial vatcrie- ;s1ge.nalan sosral ttFE - ;_n_ekuagan dr seGtz:.- .i:iam kgmirriik:iiltr :dai iaryak- komur,!rua :Fi a mragekspres ikan

rcs=:!:x!'al. dan keler:nrE-:: s€rta p€mah2manaTr-!.: -IEEUII D€ra! a!al..:

:!k:. ::r prgras::n Orang

--i::= 'siut dalam Lo:u*.-cs- i Ganz. 2002) meng:'"- -' -.ia srakds i pendrd ita

-:: rendidili penl'andaei- r- 31 d-;nia l ang suryr.:-:::-.:lsr paCa peninelTi-i::-1f i:ffgi-Unean d.anf-: -a: ierepatan daiern.+:r::-r3agrah Unnfk meiEri3-<. Saiai satu rnten

--:; J3ll Garand t 199-lr&:;3 :ociai storl' ada:*:-:::iar khusus bag.

-1=1-:_: autrs. Gra] tsita:

i );:-:s. I 9S I _iuea meneol_i_i_-_:- _-.._. -- ngrupeL an ; 3n:j