24
INDONESIAN LANGUAGE Standard and Non-Standard Indonesian Langage C O M P I L E D By : GROUP 1 Maria Priscillya Pasaribu ( 4103312018 ) Rully Sulistiowati ( 4103312007 )

Bahasa Baku dan Nonbaku

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Group Task of Indonesian Language Lecture

Citation preview

Page 1: Bahasa Baku dan Nonbaku

INDONESIAN LANGUAGE

Standard and Non-Standard Indonesian Langage

C

O

M

P

I

L

E

D

By :

GROUP 1

Maria Priscillya Pasaribu ( 4103312018 )

Rully Sulistiowati ( 4103312007 )

Bilingual Mathematics 2010

State University of Medan

Page 2: Bahasa Baku dan Nonbaku

FOREWORDS

Praise the author prayed the presence of Almighty God for His grace, so the writer

can complete the preparation of papers entitled “ Standard and Non-standard Indonesian

Language ”. Writing this paper is a task of Indonesian Language course. In writing this

paper, the author feel there are still many shortcomings, lacked both technical writing and

the material, remember the capability of the author. In writing this paper the author would

like to thank to our Indonesian Language lecturer and all my friends in completing this

paper.

Hopefully this paper can provide greater insight to the reader. This has excess and

weakness, advice and criticism is very helpful for author. Thank you.

Medan, February 7th 2013

Author

i

Page 3: Bahasa Baku dan Nonbaku

CONTENTS

Forewords......................................................................................................................................i

Contents........................................................................................................................................ii

CHAPTER I PRELIMINARY......................................................................................................1

A. Background............................................................................................................................1

B. Problems................................................................................................................................2

C. Problem Objectives................................................................................................................2

CHAPTER II DISCUSSION........................................................................................................3

1. Standard Language............................................................................................................3

a. Characteristics of Standard Language.........................................................................4

2. Non-standard Language....................................................................................................5

a. Characteristics of Non-standard Language.................................................................5

3. Examples of Standard and Non-standard Language.........................................................6

4. Utilizing of Standard and Non-standard Indonesian Language Correctly........................9

5. The way to civilize Standard Indonesian Language In State University of Medan..........11

CHAPTER III CLOSING.............................................................................................................13

A. Conclusion.............................................................................................................................13

B. Suggestion..............................................................................................................................13

BIBLIOGRAPH............................................................................................................................14

ii

Page 4: Bahasa Baku dan Nonbaku

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan salah satu alat untuk mengadakan interaksi terhadap manusia yang lain.

Jadi bahasa tersebut tidak dapat dipisahkan dengan manusia. Dengan adanya bahasa kita kita

dapat berhubungan dengan masyarakat lain yang akhirnya melahirkan komunikasi dalam

masyarakat.

Dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia memiliki empat fungsi,

yaitu sebagai bahasa yang digunakan dalam peristiwa kenegaraan, sebagai bahasa pengantar di

lembaga-lembaga pendidikan, sebagai alat perhubungan tingkat nasional, dan sebagai alat

pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi. Terkait dengan fungsi

kedua, bahasa Indonesia digunakan oleh guru dan siswa atau pelaku pendidikan lain dalam

lembaga pendidikan, baik untuk berkomunikasi, mentransfer ilmu, berdialog tentang berbagai

persoalan pendidikan dan sebagainya. Selain itu, penggunaannya juga mencakupi seluruh

wilayah yang ada di Indonesia ini, mencakupi semua tingkatan, mulai dari sekolah dasar

sampai perguruan tinggi.

Bahasa Indonesia mempunyai sebuah aturan yang baku dalam pengguanaanya, namun

dalam prakteknya sering terjadi penyimpangan dari aturan yang baku tersebut.

Kata-kata yang menyimpang disebut kata non baku. Hal ini terjadi salah satu penyebabnya

adalah faktor lingkungan. Faktor ini mengakibabkan daerah yang satu berdialek berbeda

dengan dialek didaerah yang lain, walaupun bahasa yang digunakannya terhadap bahasa

Indonesia.

Saat kita mempergunakan bahasa Indonesia perlu diperhatikan dan kesempatan. Misalnya

kapan kita mempunyai ragam bahasa baku dipakai apabila pada situasi resmi, ilmiah. Tetapai

ragam bahasa non baku dipakai pada situasi santai dengan keluarga, teman, dan di pasar, tulisan

pribadi, buku harian.

1

Page 5: Bahasa Baku dan Nonbaku

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian bahasa Indonesia baku dan nonbaku?

2. Apakah contoh-contoh dari kata baku dan nonbaku ?

3. Bagaimanakah penggunaan bahasa Indonesia baku dan nonbaku secara baik dan benar?

4. Bagaimanakah cara membudayakan bahasa Indonesia di Universitas Negeri Medan?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian bahasa Indonesia baku dan nonbaku

2. Mengetahui contoh-contoh dari kata baku dan nonbaku

3. Mengetahui penggunaan bahasa Indonesia baku dan nonbaku secara baik dan benar

4. Mengetahui cara membudayakan bahasa Indonesia di Universitas Negeri Medan

2

Page 6: Bahasa Baku dan Nonbaku

BAB II

PEMBAHASAN

1. Bahasa Baku

Banyak orang kurang menyetujui pemakaian bahasa “baku” karena mereka kurang 

memahami makna istilah itu. Mereka mengira bahasa yang baku selalu bersifat kaku, tidak lazim

digunakan sehari-hari, atau bahasa yang hanya terdapat di buku. Mereka berpendirian bahwa kita

cukup menggunakan bahasa yang komunikatif, maksudnya mudah dipahami. Mereka

beranggapan bahwa penggunaan ragam baku mengakibatkan bahasa yang kurang komunikatif

dan sulit dipahami. 

Pemahaman semacam ini harus diluruskan. Keterpautan bahasa baku dengan materi di

media massa ialah bahwa ragam ini yang paling tepat digunakan supaya bahasa Indonesia

berkembang dan dapat menjadi bahasa iptek, bahasa sosial, atau pun bahasa pergaulan yang

moderen.

Bahasa yang baku tidak akan menimbulkan ketaksaan pada pemahaman pembacanya.

Ragam bahasa baku akan menuntun pembacanya ke arah cara berpikir yang bernalar, jernih, dan

masuk akal. Bahasa Inggris, dan bahasa-bahasa lain di Eropa, bisa menjadi bahasa dunia dan

bahasa komunikasi dalam ilmu pengetahuan karena tingginya sifat kebakuan bahasa-bahasa

tersebut.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Bahasa baku atau bahasa standar adalah ragam

bahasa yang diterima untuk dipakai dalam situasi resmi, seperti dalam perundang-

undangan, surat-menyurat, dan rapat resmi. Bahasa baku terutama digunakan sebagai bahasa

persatuan dalam masyarakat bahasa yang mempunyai banyakbahasa. Bahasa baku umumnya

ditegakkan melalui kamus (ejaan dan kosakata), tata bahasa, pelafalan,lembaga bahasa, status

hukum, serta penggunaan di masyarakat (pemerintah, sekolah, dll).

Bahasa baku atau bahasa standar adalah ragam bahasa yang diterima untuk dipakai dalam

situasi resmi, seperti dalam perundang-undangan, surat-menyurat, dan rapat resmi.

Kata-kata baku adalah kata-kata yang standar sesuai dengan aturan kebahasaaan yang

berlaku, didasarkan atas kajian berbagai ilmu, termasuk ilmu bahasa dan sesuai dengan

perkembangan zaman. Kebakuan kata amat ditentukan oleh tinjauan disiplin ilmu bahasa dari

3

Page 7: Bahasa Baku dan Nonbaku

berbagai segi yang ujungnya menghasilkan satuan bunyi yang amat berarti sesuai dengan konsep

yang disepakati terbentuk.      

a. Ciri-ciri Bahasa Baku

Ciri-ciri Bahasa Indonesia Baku sebagai berikut:

1. Pelafalan sebagai bagian fonologi bahasa Indonesia baku adalah pelafalan yang

relatif bebas dari atau sedikit diwarnai bahasa daerah atau dialek.

2. Bentuk kata yang berawalan me- dan ber- dan lain-lain sebagai bahagian morfologi

bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kata.

Contoh bahasa baku adalah :

Gubernur meninjau daerah kebakaran

Ia tidak tahu bahwa anaknya sering bolos

Dia mengontrak rumah di Kebayoran lama

Mobil paman saya baru

Ada beberapa ciri yang dapat digunakan untuk mempertimbangkan kebakuan kalimat, antara lain:

1. Pelesapan imbuhan, misalnya “Kita harus hati-hati dalam menentukan sample

penelitian ini” (seharusnya “berhati-hati”).

2. Pemborosan kata yang menyebabkan kerancuan atau bahkan kesalahan struktur

kalimat, misalnya “Dalam rapat pimpinan kemarin memutuskan susunan pengurus

baru” (kata dalam dapat dibuang).

3. Penggunaan kata yang tidak baku, termasuk penggunaan kosakata bahasa daerah

yang belum dibakukan. Contoh, “Percobaan yang dilakukan cuma menemukan

sedikit temuan” (Cuma diganti hanya).

4. Penggunaan kata hubung yang tidak tepat, termasuk konjungsi ganda, misalnya

”Meskipun beberapa ruang sedang diperbaiki, tetapi kegiatan sekolah berjalan terus.”

(konjungsi tetapi sebaiknya dihilangkan karena sudah ada konjungsi  meskipun).

5. Kesalahan ejaan, termasuk penggunaan tanda baca.

4

Page 8: Bahasa Baku dan Nonbaku

6. Pelesapan salah satu unsur kalimat, misalnya ”Setelah dibahas secara mendalam,

peserta rapat menerima usul tersebut” (subjek anak kalimat ‘usul tersebut’ tidak

boleh dilesapkan).

2. Bahasa Nonbaku

Para ahli mengemukakan bahwa bahasa nonbaku  adalah bahasa yang digunakan dalam

berbicara dan menulis yang berbeda pelafalan, tatabahasa, dan kosakata dari bahasa baku dari

suatu bahasa.

Suharianto berpengertian bahwa bahasa nonstandar atau bahasa tidak baku adalah salah satu

variasi bahasa yang tetap hidup dan berkembang sesuai dengan fungsinya, yaitu dalam

pemakaian bahasa tidak resmi.

Kesimpulannya, bahasa Indonesia nonbaku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang

tidak dikodifikasi, tidak diterima dan tidak difungsikan sebagai model masyarakat Indonesia

secara luas, tetapi dipakai oleh masyarakat secara khusus dan digunakan dipakai untuk keperluan

tidak resmi seperti yang dipakai dalam surat menyurat antara orang yang akrab, sapa-menyapa

antara orang tua dan anak-anaknya, tawar-menawar di toko, dan di pasar.

a. Ciri-ciri Bahasa Nonbaku

Bahasa Indonesia mempunyai sebuah aturan yang baku dalam pengguanaanya, namun

dalam prakteknya sering terjadi penyimpangan dari aturan yang baku tersebut. Kata-

kata yang menyimpang disebut kata non baku. Hal ini terjadi salah satu penyebabnya

adalah faktor lingkungan. Faktor ini mengakibabkan daerah yang satu berdialek berbeda

dengan dialek didaerah yang lain, walaupun bahasa yang digunakannya terhadap bahasa

Indonesia. Saat kita mempergunakan bahasa Indonesia perlu diperhatikan situasi dan

kondisinya. kapan kita memakai ragam bahasa baku dan kapan kita memakai bahasa

yang komunikatif. Ragam bahasa baku dipakai apabila pada situasi resmi, ilmiah. Tetapi

ragam bahasa non baku dipakai pada situasi santai dengan keluarga, teman, dan di

pasar, tulisan pribadi, buku harian. Oleh karena itu penting untuk diperhatikan

penggunaan ragam bahasa baku dan bukan baku dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh-contoh bahasa tidak baku adalah :

5

Page 9: Bahasa Baku dan Nonbaku

Dia ngontrak rumah di Kebayoran lama

Paman saya mobilnya baru

Gubernur ninjau daerah kebakaran

3. Contoh-contoh Kata Baku dan Nonbaku

Berikut adalah contoh-contoh kata baku dan nonbaku.

No Kata Baku Kata Tidak Baku

1 aktif aktip, aktive

2 Alquran Al-Quran, Al-Qur'an, Al Qur'an

3 amfibi amphibi

4 analisis analisa

5 apotek apotik

6 asas azas

7 asasi azasi

8 atlet atlit

9 atmosfer Atmosfir, atmosphere

10 azan adzan

11 cabai cabe, cabay

12 daftar daptar

13 dekret dekrit

14 detail detil

15 doa do’a

16 efektif efektip, efektive, epektip, epektif

17 efektivitas efektifitas

18 eksem eksim, exim

6

Page 10: Bahasa Baku dan Nonbaku

19 ekstrem ekstrim, extrim

20 elite elit

21 e-mail email, imel

22 faksimile faksimili, faksimil

23 Februari Pebruari, February

24 foto photo

25 fotokopi foto copy, photo copy, photo kopi

26 hakikat hakekat

27 hipotesis hipotesa

28 ijazah ijasah, izajah

29 izin ijin

30 jadwal jadual

31 Jumat Jum’at

32 karena karna

33 karisma kharisma

34 karismatik kharismatik

35 kategori katagori

36 khotbah khutbah

37 komplet komplit, kumplit

38 konkret kongkret, kongkrit, konkrit

39 kreatif kreatip, kreative

40 kreativitas kreatifitas

41 kredit kridit

42 kualitas kwalitas, kwalitet

7

Page 11: Bahasa Baku dan Nonbaku

43 kuantitas kwantitas

44 kuitansi kwitansi

45 kuota kwota

46 laknat la’nat

47 lembap lembab

48 lubang lobang

49 maaf ma’af

50 makhluk mahluk

51 masyhur mashur

52 muazin muadzin

53 mukjizat mu’jizat

54 napas nafas

55 nasihat nasehat

56 negeri negri

57 nikmat ni’mat

58 november nopember

59 objek obyek

60 pasif pasip, pasive, fasip

61 penasihat penasehat

62 petai pete, petay

63 proklamasi proklamir

64 provinsi propinsi, profinsi

65 proyek projek, project

66 rakaat raka’at

8

Page 12: Bahasa Baku dan Nonbaku

67 rezim rejim

68 risiko resiko

69 rizki rezeki, rejeki, riski, rizqi

70 rubuh roboh

71 sintesis sintesa

72 sistem sistim, system

73 stroberi strawberi, strawbery

74 subjek subyek

75 surga syurga, sorga

76 saraf syaraf, sarap

77 takwa taqwa

78 taoge tauge, toge

79 teknik tehnik, tekhnik

80 teknologi tekhnologi, tehnologi

81 teladan tauladan

82 telepon telpon, telfon, telefon, telephone

83 telur telor

84 tobat taubat

85 ubah rubah, robah

86 ustaz ustadz, ustad

4. Penggunaan Bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku Secara Baik dan Benar

Kita sering mendengar dan membaca semboyan “Pergunakanlah Bahasa Indonesia dengan

Baik dan Benar”. Makna semboyan itu sering pula diartikan bahwa kita harus berbahasa baku

atau kita harus menghindarkan pemakaian bahasa nonbaku. Bahasa baku sama maknanya dengan

bahasa yang baik dan benar. Hal ini terjadi karena konsep di dalam semboyan itu sangat kabur.

9

Page 13: Bahasa Baku dan Nonbaku

Konsep yang benar atau semboyan yang benar adalah “Pergunakanlah Bahasa Indonesia Baku

dengan Baik dan Benar”, “Pergunakanlah Bahasa Nonbaku dengan Baik dan Benar”.

“Pergunakanlah Bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku dengan Baik dan Benar”.

Bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku mempunyai kode atau ciri bahasa dan fungsi

pemakaian yang berbeda. Kode atau ciri dan fungsi setiap ragam bahasa itu saling berkait.

Bahasa Indonesia baku berciri seragam, sedangkan ciri bahasa Indonesia nonbaku beragam.

Pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah bahasa yang dibakukan atau yang dianggap baku

adalah pemakaian bahasa Indonesia baku dengan benar adalah pemakaian bahasa yang

mengikuti kaidah bahasa atau gramatikal bahasa baku. Sebaliknya pemakaian bahasa Indonesia

nonbaku dengan benar adalah pemakaian bahasa yang tidak mengikuti kaidah bahasa atau

gramatikal baku, melainkan kaidah gramatikal nonbaku. Pemakaian bahasa Indonesia baku

dengan baik dan benar adalah pemakaian bahasa yang sesuai dengan fungsi dan ciri kode bahasa

Indonesia baku. Pemakaian bahasa Indonesia nonbaku dengan baik dan benar adalah pemakaian

bahasa yang sesuai dengan fungsi pemakaian dan ciri bahasa Indonesia nonbaku.

Konsep baik dan benar dalam pemakaian bahasa Indonesia baik baku maupun nonbaku

saling mendukung saling berkait. Tidaklah logis ada pemakaian bahasa Indonesia yang baik,

tetapi tidak benar. Atau tidaklah logis ada pemakaian bahasa yang benar tetapi tidak baik. Oleh

karena itu, konsep yang benar adalah pemakaian bahasa yang baik harus juga merupakan

pemakaian bahasa yang benar. Atau sebaliknya.

Harimurti Kridalaksana memperjelas bahwa adanya bahasa baku atau bahasa standar dan

bahasa nonbaku atau bahasa nonstandar bukan berarti bahwa bahasa baku atau bahasa standar

lebih baik, lebih benar atau lebih betul daripada bahasa non baku atau bahasa nonstandar. Bukan

disitu permasalahannya. Kita memakai bahasa secara betul atau baik bila kita menggunakan

bahasa baku sesuai dengan fungsinya. Demikian juga, kita mempergunakan bahasa secara betul

atau baik bila kita mempergunakan bahasa nonbaku atau bahasa nonstandar sesuai dengan

fungsinya. Kita menggunakan bahasa secara salah atau tidak benar bila kita menggunakan

bahasa standar untuk fungsi bahasa nonstandar. Oleh karena itu, memakai bahasa baku tidak

dengan sendirinya berarti memakai bahasa yang baik dan benar. Bahasa baku tidak sama dengan

bahasa yang baik dan benar.

10

Page 14: Bahasa Baku dan Nonbaku

5. Cara Membudayakan Bahasa Indonesia di Universitas Negeri Medan

Salah satu penyebab lemahnya kemampuan berbahasa Indonesia yang melanda bangsa ini

adalah kacau dalam “memperlakukan” bahasa Indonesia. Pencampuradukkan bahasa Indonesia

dengan bahasa daerah maupun asing selain juga adanya fenomena bahasa gaul, atau bahasa alay,

yang “dianut” oleh sebagian generasi muda di kota kota besar di Indonesia juga membuat bahasa

Indonesia semakin rusak.

Kondisi penggunaan bahasa Indonesia di Universitas Negeri Medan :

Di Kelas

Pada saat kegiatan perkuliahan digunakan bahasa Indonesia yang diselipi dengan bahasa

jawa atau bahasa ilmiah yang berasal dari bahasa Inggris atau Latin. Pada perkuliahan

bahasa Inggrispun juga sama, bahasa Inggris jadi bahasa utama, dicampur bahasa

Indonesia dan bahasa Batak lagi.

Dosen-Mahasiswa

Digunakan bahasa Indonesia dan bahasa Batak. Mahasiswa menggunakan bahasa

Indonesia sekitar 80-90% dengan dosen, sedangkan dosen sekitar 20% interaksi

dengan mahasiswa memakai bahasa Jawa dan sisanya bahasa Indonesia.

Dosen-Dosen

Bahasa Indonesia bercampur bahasa Batak.

Mahasiswa-Mahasiswa

Bahasanya juga “gado-gado” , bahasa Indonesia dicampur bahasa Batak.

Dosen-Bagian Umum dan Satpam

Lebih banyak menggunakan bahasa Batak dibanding bahasa Indonesia.

Perlu upaya untuk menjadikan bahasa Indonesia bernilai bagi kehidupan. Tentu saja semua

pihak harus meyakinkan kepada anak-anak bangsa bahwa bahasa Indonesia penting sebagai jati

diri bangsa. Penggunaan   bahasa seharusnya disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Artinya

menggunakan bahasa daerah, jika berada di tengah keluarga, dengan saudara, atau acara adat 

istiadat. Lalu, menggunakan bahasa Indonesia ketika berinteraksi dengan orang di luar atau

dalam situsi formal dengan begitu terjalin persatuan, dan menggunakan bahasa Inggris sebagai

komunikasi dengan dunia internasional.  Oleh karena itu, kesadaran berbahasa perlulah untuk

11

Page 15: Bahasa Baku dan Nonbaku

ditingkatkan. Tahu dimana harus berbahasa yang baku maupun dimana harus berbahasa

nonbaku.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk membudayakan bahasa Indonesia di

Universitas Negeri Medan adalah :

1. Membutuhkan suatu upaya pembiasaan. Artinya, perlu latihan untuk berbahasa secara

tepat, baik secara lisan maupun tulisan setiap saat setidaknya selama berada di

lingkungan kampus. Pembiasaan ini akan sangat mempengaruhi perkembangan

kemampuan berbahasa. Dapat melalui cara-cara : membiasakan mahasiswa untuk

membaca buku-buku penulis Indonesia, berbicara dengan bahasa Indonesia yang baik

kepada sesama mahasiswa dan dosen, memperkenalkannya dengan karya sastra

sastrawan Indonesia, mengajak mahasiswa sering berlatih menulis dengan bahasa

Indonesia yang baik, dan tidak merasa malu menggunakan bahasa Indonesia.

2. Proses penyadaran dan pembiasaan ini membutuhkan suatu kekuatan atau sanksi yang

mengikat misalnya tugas menuliskan suatu artikel atau karangan dengan bahasa yang

baku. Hal ini akan menimbulkan keinginan untuk mempelajari bahasa Indonesia yang

baik dan benar.

3. Meningkatkan pengajaran bahasa Indonesia di perguruan tinggi. Para mahasiswa dapat

diberikan tugas praktik berbahasa Indonesia dalam bentuk penulisan artikel dan

makalah, dan juga dalam bentuk penulisan sastra seperti cerita pendek dan puisi.

Dengan praktik-praktik berbahasa Indonesia tersebut, dapat mengembangkan kreativitas

berbahasa Indonesia mereka dan juga dapat membiasakan mereka berbahasa Indonesia

secara baik dan benar. Menanamkan semangat persatuan dan kesatuan untuk

memperkukuh bangsa Indonesia dengan penggunaan bahasa Indonesia. Dengan

menanamkan semangat tersebut, akan lebih mengutamakan bahasa Indonesia daripada

menggunakan bahasa gaul.

BAB III

PENUTUP

12

Page 16: Bahasa Baku dan Nonbaku

A. Kesimpulan

Bahasa Indonesia baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang bentuk bahasanya

telah dikodifikasi, diterima, dan difungsikan atau dipakai sebagai model oleh masyarakat

Indonesia secara luas. Bahasa Indonesia nonbaku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang

tidak dikodifikasi, tidak diterima dan tidak difungsikan sebagai model masyarakat Indonesia

secara luas, tetapi dipakai oleh masyarakat secara khusus.

Bahasa Indonesia baku dipakai di dalam beberapa konteks. Pertama, dalam komunikasi

resmi, kedua, dalam wacana teknis, ketiga, pembicaraan di depan umum, dan keempat,

pembicaraan dengan orang yang dihormati.

Upaya untuk membudayakan bahasa Indonesia baku dan nonbaku di Universitas Negeri

Medan adalah :

1. Meningkatkan pengajaran bahasa Indonesia di UNIMED berhubungan dengan

bahasa baku dan nonbaku dan penggunaannya

2. Menyadarkan dan memotivasi seluruh warga UNIMED akan fungsi dan

pentingnya bahasa yang baku. Menyadarkan bahwa bahasa Indonesia sebagai

bahasa nasional yang harus kita utamakan penggunaannya

3. Membutuhkan suatu upaya pembiasaan

B. Saran

Sebagai mahasiswa maupun sebagai pelaku pendidikan lainnya di lembaga pendidikan

tinggi Universitas Negeri Medan marilah kita dapat menggunakan bahasa Indonesia baik itu

baku maupun nonbaku secara baik dan benar, yaitu sesuai dengan situasi. Budayakanlah tertib

berbahasa Indonesia sebagai cerminan Universitas konservasi.

DAFTAR PUSTAKA

13

Page 17: Bahasa Baku dan Nonbaku

Doyin, mukh dan Wagiran.2009.Bahasa Indonesia Pengantar Penulisan Karya Ilmiah.Semarang :UNNES Press

masita.yaya.nandabila.wordpress.com.”membudayakan bahasa daerah,bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam system MBS”.diunduh pada tanggal 14 Juni jam 16.10

http://drs-bandi.blogspot.com/2012/03/bahasa-indonesia-yang-baku-dan-tidak.html diunduh pada tanggal 7 Februari 2013 jam 14.51 WIB

       

14