89
Jakarta, 19 Mei 2015 Kementerian Perindustrian Kebijakan Perdagangan Internasional Drs. Nursal Baharuddin, BBA, MSi WORKSHOP ANALISIS PERAN SEKTOR INDUSTRI DALAM PEREKONOMIAN 1

Bahan Workshop.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

PowerPoint Presentation

Jakarta, 19 Mei 2015Kementerian Perindustrian

Kebijakan Perdagangan Internasional Drs. Nursal Baharuddin, BBA, MSi

WORKSHOP ANALISIS PERAN SEKTOR INDUSTRI DALAM PEREKONOMIAN 11Outline: I. International TradeII. WORLD TRADE ORGANIZATION III. MARKETIV.ASEAN ECONOMIC CUMMUNITY (AEC)

2INTERNATIONAL TRADE (background)

WORKSHOP ANALISIS PERAN SEKTOR INDUSTRI DALAM PEREKONOMIAN 3Definisi Perdagangan InternasionalHubungan tukar-menukar barang atau jasa yang saling menguntungkan antara suatu Negara dengan negara lainnya yang dilakukan oleh penduduk disuatu negara dengan penduduk di negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk tersebut dapat berupa :

Salah satu prinsip ekonomi seperti yang dikemukan oleh MANKIW adalah : Perdagangan meng untungan semua pihak

Drs. NURSAL BAHARUDDIN,BBA, MSi44Perdagangan Internasional International Trade mengacu kepada arus Barang dan modal yang melewati batas-batas nasional. Suatu kegiatan jual beli guna memperoleh keuntungan (perdagangan) yang dilakukan dengan melibatkan unsur-unsur 2 negara atau lebih (Internasional). Libralisasi Perdagangan (Blok2 Perdagangsn)

Makro Perdagangan Internasional 5Drs. Nursal Baharuddin,BBA,MSi

Background Perdagangan Internasional 6Pengertian dasar Kebijakan Perdagangan InternasionalKebijakan perdagangan internasional adalah berbagai tindakan dan peraturan yang dijalankan suatu negara, baik secara lansung maupun tidak langsung, yang akan mempengaruhi struktur, komposisi, dan arah perdagangan internasional negara tersebut. Kebijakan dilaksanakan dengan tujuan untuk melindungi kepentingan ekonomi nasional, industri dalam negeri, dan lapangan kerja serta menjaga stabilitas ekonomi nasional

7Definisi Kebijakan Perdagangan Internasionalkebijakan perdagangan internasional adalah segala tindakan pemerintah/negara, baik langsung maupun tidak langsung untuk memengaruhi komposisi, arah, serta bentuk perdagangan luar negeri atau kegiatan perdagangan. Adapun kebijakan yang dimaksud dapat berupa tarif, dumping, kuota, larangan impor, dan berbagai kebijakan lainnya.

8Ruang Lingkup Mengacu pada arus barang dan modal yang melewati batas nasional dan fokus analisinya adalah pada kondisi komersial dan moneter yang mempengaruhi neraca pembayaran dan sumber daya (Wawasan Makro pada Tananan Nasional)

Drs. Nursal Baharuddin,BBA,MSi9Kebutuhan hidup manusia semakin meningkat baik jenis, kualitas maupun kuantitas serta bentuknya

Filosopi INTERNATIONAL TRADE10Perdagangan internasionalhubungan tukar-menukar barang atau jasa yang saling menguntungkan antara suatu Negara dengan negara lainnya

11INTERNATIONAL TRADE

James Lincon, 192212Dasar Pemikirian International Trade

13Manfaat International Trade

14Manfaat LAIN International Trade

15Kecenderungan International Trade Pasar makin terbukaLalu lintas barang makin meningkatNegara makin melindungi masyarakat dari produk yang membahayakan K3L (kesehatan, ke selamatan, keamanan, lingkungan ) dan moralStandar menjadi bagian dari mekanisme perdagangan

16WORLD TRADE ORGAZANITION (ORGANISASI PERDAGANGAN DUNIA) KERJASAMA PERDAGANGAN MULTILATERAL

17WTO 160 NEGARA Liberalisasi Perdagangan DuniaUU No.7 Tahun 1994 tgl 2 Nov 1994Indonesia resmi menjadi anggota WTO

POSISI PERDAGANGANINDONESIAAPEC[21 NEGARA](Informal Meeting) Liberalisasi perdagangan barang dan jasa yang bebas adil dan terbuka Memperkuat daya saing (regionalisasi perdagangan) Standing position Kompetisi semakin meningkat keunggulan daya saing SDM bermutu Market Share msh kecilPasar Masih terbuka : Penetrasi/peluang pasar Akses Pasar (Bil, Reg & Mul)EKSPOR INDONESIA MS < 1 %

ASEAN / AFTA[10 NEGARA]

18Akses Pasar19

BtBI Intl TradeIIProduksiAgriServicesIIITransparansiPredictable (Cost & tarif)3. Non diskriminasiWTOTarifNTBDumpingSafeguardSubsidiHAKIStandardissue Sattlement(Peyelesaian)ConsultationDSBNegotiationWTOTujuan: Trans paransi2. Predic tableNon-Dis kriminasi

Fair TradePeningkatan Kesejahateraan Nasional/duniaKUNCI WirausahaINTL TRADEWTOGoods & ServiceLINK Wirausahadan WTO20WTO (World Trade Organization)

21 22WTO (World Trade Organization)

WTO Vs GATTSifatnya sementara It was ad hoc & provisional. Ada ketentuan untuk menciptakan sebuah organisasiIt had no provision for creating an organization.Memungkinkan terjadinya kontradiksi dalam hukum lokal & perjanjian GATT It allowed contradictions in local law & GATT agreements. Sifatnya lebih permanen. It is permanent.Memiliki dasar hukum karena negara-negara anggota telah memverifikasi perjanjian WTO It has legal basis because member nations have verified the WTO agreements.Otoritas lebih dari GATT. More authority than GATT.Tidak mengizinkan kontradiksi dalam hukum setempat.It doesn't allow any contradictions in local law .GATTWTO

23

World Trade Organization (WTO)Berdiri tahun 1995 (sebagai kelanjutan dari GATT 1947)Anggota 150 negara (2007) 160 Negara (2014)Keputusan terakhir pada Ministerial Conference (setiap 2 tahun)Pelaksanaan sehari-hari dijalankan Sekretaris JenderalPengawasan dilakukan oleh General Council (Duta Besar)Penerimaan anggota baru harus disetujui oleh semua anggotaKantor berkedudukan di Geneva, Swiss

2424

TUJUAN WTOMeningkatkan produksi dan perdagangan dunia. Meningkatkan pendapatan dan standard of living. 3.Menjaga full employment.4.Penggunaan worlds resources yang optimal.(a) pembangunan yang berkelanjutan serta melindungi dan menjaga lingkungan hidup .(b) menjaga agar negara sedang berkembang dapat memperoleh pembagian yang lebih baik dalam pertumbuhan perdagangan dunia ,

2525

PRINSIP UTAMA WTOPerlindungan industri dalam negeri hanya melalui tarif bea masukTarif harus diturunkan dan diikat sehingga tidak dapat dinaikkan kembaliPrinsip Most Favored Nation Prinsip National TreatmentMekanisme Penyelesaian Sengketa

26

BIDANG-BIDANG (NEGOSIASI) WTO Barang ManufakturPertanianJasaRulesIsu baru (Trade facilitation, Investment, Competition Policy, and Government Procurement)

27

ORGANISASI WTO

Ministerial ConferenceGeneral CouncilCouncil forTrade in GoodsCouncil for Trade in ServicesCouncil for TRIPs

28PUTARAN PERUNDINGAN WTOUruguay Round (1986 1994)Dimulai dalam pertemuan Menteri-Menteri Perdagangan di Punta del Esta Uruguay, September 1986Doha Round (2001 2008?)Dimulai dalam pertemuan Menteri-Menteri Perdagangan di Doha, Qatar, November 2001

29HASIL-HASIL URUGUAY ROUNDPenurunan Tarif(a) Negara maju memotong sepertiga besaran tarif(b) Negara berkembang menurunkan menjadi maksimal 40% (Indonesia rata-rata 37% bound rate, tetapi actual rate hanya 16.4%)Menghilangkan Hambatan Non Tarif/Konversi ke Tarif yaitu menghilangkan kuota, monopoli, dan hambatan lainnya (Indonesia menghilangkan kuota dan monopoli Bulog dalam impor beras, serta peraturan impor susu 1 : 1,6)Mengikat tarifSemua pos tarif diikat, kecuali negara berkembang diperkenankan tidak mengikat maksimum 5% dari pos tarif4.Menghapuskan Quota Textile dan Apparel tahun 2005 (MFA)

30DOHA ROUNDPenurunan Tarif(a) General (Swiss formula, dengan nilai coefficient lebih besar untuk negara berkembang)(b) Sectoral liberalization2.Konversi non-advalorem to advaloremMenghilangkan non-tariff barriers (NTB)Mengikat seluruh pos tarifFlexibilitas untuk negara berkembang (waktu dan coeffisient)

31WTO, Tugas Utama (1) WTO merupakan metamorfosis dari Perjanjian Umum Bea Masuk dan Perdagangan atau GATT (General Agreement on Tariff and Trade) yang didirikan tahun 1947, sebagai bagian dari kesepakatan di Bretton Woods, Amerika

WTO adalah liberalisasi ekonomi untuk memfasilitasi perdagangan yang diikuti dengan upaya-upaya reduksi untuk penghapusan setiap hal yang memungkinkan menjadi penghambat perdagangan dalam barang dan jasa

32WTO, Tugas Utama (2) Mendorong perdagangan bebas, dengan mengurangi dan menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan seperti tarif dan non tarif (misalnya regulasi);Menyediakan forum perundingan perdagangan internasional ; Penyelesaian sengketa dagang; dan Memantau kebijakan perdagangan di negara-negara anggota.

33

ORGANISASI WTO

Ministerial ConferenceGeneral CouncilCouncil forTrade in GoodsCouncil for Trade in ServicesCouncil for TRIPs

34

Sistem PERDAGANGAN Internasional

35Sistem ini mempromosikan perdamaianPerselisihan ditangani secara konstruktif Aturan membuat hidup lebih mudah untuk semua Perdagangan bebas mengurangi biaya hidup Ini memberikan lebih banyak pilihan produk Trade menimbulkan pendapatan Perdagangan merangsang pertumbuhan ekonomi Prinsip-prinsip dasar membuat hidup lebih efisienPemerintah terlindung dari lobi Sistem ini mendorong pemerintahan yang baikNote : pilar utama dari sistem perdagangan multilateral kontribusi yang unik bagi stabilitas ekonomi global membuat sistem perdagangan yang lebih aman dan dapat diprediksi

Manfaat dari WTO36

GATT/WTO, Trade Rounds YearPlace / NameSubjects CoveredCountries1947GenevaTariffs231949AnnecyTariffs131951TorquayTariffs381956GenevaTariffs261960 1961Dillon RoundTariffs

261964 1967Kennedy RoundTariffs and Anti-Dumping Measures621973 1979 Tokyo RoundTariffs, Non-tariff Measures, Framework Agreements1021986 1994Uruguay RoundTariffs, Non-tariff Measures, Rules, Services, Intellectual Property, Dispute Settlement, Textiles, Agriculture, Creation of WTO123 2001-2013Putaran Doha Putaran Doha , Pertanian, Jasa, TRIPS (Trade-Related Aspects of Intellectual Properti)159 2013Bali, Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-9 Paket Bali : (1) menjamin akses negara berkembang untuk mengekspor produk-produknya ke negara maju, (2) Menyepakati pengurangan hambatan perdagangan, dan (3) Menyepakati keleluasaan bagi negara berkembang dengan jumlah penduduk besar, termasuk India dan Indonesia, untuk memberikan subsidi harga kepada petani dalam upaya menjamin ketersediaan pangan bagi rakyat miskin.

37

Prinsip Dasar GATT/WTOMost Favoured nagion Treatment/MFN Prinsip ini diatur dalam pasal I GATT 1994 yang mensyaratkan Semua komitmen yang dibuat atau ditandatangani dfalam raangka GATT/WTO harus dilakukan secara sama kepada semua Negara anggota WTO (azas non diskriminasi) tanpa sayarat, Misalnya suatu Negara tidak diperkenankan untuk menerapkan tingkat tariff yang berbeda kepada suatu Negara disbanding dengan Negara lainnya Pengikatan Tarif (Tariff binding) Prinsip ini diatur dalam pasal II GATT 1994 dimana setiap Negara anggota GATT atau WTO harus memiliki daftar produk yang tingkat bea masuk atau tariffnya haru diikat diikat (legaly bound). Pengikatan atas Dasar tariff ini dimaksudkan untuk menciptakan Prediktabilitas dalam urusan bisnis perdagangan internasional/ekspor. Artinya suatu Negara anggota tidak diperkanankan untuk sewenang-wenang merubah atau menaikan tingkat tari bea masuk

38Prinsip Dasar GATT/WTOPrinsip National TreatmentPrinisip ini diatur dalam pasal III GATT 1994 yang mensayaratkan bahwa suatu Negara tidak diperkanankan untuk diperkanankan mempelkukan secara diskriminasi antar produk dari suatu negara yang diimpor ke dalam suatu negara harus diperlakukan sama seperti halnya produk dalam negeri. Perlindungan hanya melalui Tarip Prinsip ini atur dalam pasal XI dan mensyaratkan bahwa perlindungan atas industri dalam negeri hanya diperkanankan melalui tariff

39

WAIVER & SAFEGUARDS

WAIVERAdalah ketentuan yang mengizinkan penerapan aturan yang bertentangan dengan GATT/WTO

SAFEGUARDSPerkecualian yang semakin menjadi kontroversi adalah perkecualian yang diperoleh karena peningkatan impor yang melonjak dan mengizinkan langkah pembatasan darurat terhadap impor yang masuk. Hal ini tidak melanggar aturan GATT. Perkecualian ini bebenbentuk pembatasan yang dibolehkan berdasarkan artikel XIX yang dikenal langkah safeguards. Langkah safeguards merupakan langkah darurat atau emergency protection dan penerapannya harus non diskri40Fasilitas GSP41

Perekonomian Indonesia bertumpu pada peningkatan ekspor non migas sebagai penghasil devisa, sehingga menginginkan akses pasar yang lebih luas bagi produk ekspornya. Oleh karena itu Indonesia sangat mendukung perdagangan yang terbuka dan tranparan. Sebagai anggota WTO Indonesia telah meratifikasi Undang-Undang No 7 tahun 1994 dan sebagai kosekuensinya kebijakan perdagangan harus sejalan dengan aturan GATT/WTO.

KEPENTINGAN BAGI INDONESIA42

Market (Pasar)Domestik dan Global Market

43Domestic Market Strength

250mnPopulation (> 40% of ASEAN population)40percentMiddle-class (56 mn people of prod.age)140mnProductive age(15-55 yrs)20Rp.mnUSD 1,700Shopping/month(middle-class family)-3.28percentTrade Growth5,071.1Rp.bnHousehold consumption(55.8% of GDP)Source : Coordinating Central Bureau of Statistics, Rep. of Indonesia, 20134445Indonesia Global Competitiveness Index 2014-2015Sumber: World Economic Forum, 2014

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia46Potensi IndonesiaIndonesia has an abundance of renewable (agricultural products) and un-renewable (mining and minerals) natural resources. It must be able to optimize the handling of its natural resources by increasing a processing industry that will provide high added value, while at the same time reducing exports of raw materials.

Source : Coordinating Ministry for Economic AffairsThe Ministry of Trade of the Republic of IndonesiaEkonomi GlobaLPerjanjian PerdaganganKawasanMis: AFTA, APECPerjanjianPerdagangan Dalam RangkaWTOMenyebabkanPerdaganganInternasionalSemakinLiberaldan Persaingan Semakin Tajam Masalah Ekonomi Semakin mengemuka(HAM, Lingkungan, Hak Pekerja, dll.)EKONOMI GLOBAL

47

47

PEMASARAN Global Aktivitas arus barang dan jasaPemasaran globalBarang dan jasa adalah barang berwujud dan tidak berwujud yang diproduksi dan dibeli dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Sebagian besar negara basis ekonomi mereka pada produksi dan konsumsi baik barang fisik dan jasa berwujud bahwa orang-orang di rumah dan di luar negeri bersedia untuk membeli. Dalam banyak kasus, baik jasa dan barang yang ditawarkan secara bersamaan.

QUOTEThinks globaly act localy Pasar Bebas Tanpa regulasi Universal dapat diterapkan di mana sajaTanpa batas, tidak lagi terikat oleh batas yurisdiksi negaraPemasaran berskala seluas dunia

48

Pasar Global Baju Batik Ketemu teman Bisnis direstauran Jepang

Minum Anggur di rumah buatan Rusia

Main laptop Samsung Semakin banyak Negara yang semakin menjadi multibudayaKebutuhan perusahaan harus dapat melintasi batasan di dalam dan di luar Negara merekaKeputusan yang paling mendasar dalam situasi seperti ini, adalah bagaimana meninjau dan memutuskan keputusan utama dalam memperluas usaha ke pasar globalSeorang pembinis Ind mungkin mengenakan busana batik

Nonton TV Acara korea di rumah Pemasaran Internasional

mengkombinasikan

49

FREE TRADE AGREEMENT50Perdagangan antar dua NegaraDiperlukan Proses dan hasil negosiasi lebih cepatSkill teknis perdagangan internasional yang lebih spesifik dan lebih memiliki spesialisasi SDM yang tangguhStandarisasi sistem perdagangan antar dua NegaraMenguasai Pengetahuan bahasa niaga dalam bisnis perdagangan internasional

Free Trade Agreement (FTA)1. Bilateral (Indonesia-Jepang)2. RegionalAsean (AFTA, 2003)ASEAN-China (ACFTA, 2010)3. WTO (1995)51

FTA/EPA AgreementsIndonesia : Indonesia-Japan, ASEAN - China, ASEAN - Korea, ASEAN - Japan, ASEAN - Australia and New Zealand, ASEAN - India, ASEAN - Indonesia (Source : Ministry of Trade of Indonesia).52

MENGAPA Free Trade Agreement (FTA) ?Karena sulitnya mencapai kesepakatan di WTOLiberalisasi di tingkat regional belum sepenuhnya dapat menyerap kepentingan individu dari masing-masing anggota di kawasan regional tersebutDi lain pihak pergerakan barang dan jasa semakin meningkat sangat pesat sehingga dibutuhkan akses pasar yang semakin cepat dan luasKebutuhan akan akses pasar yang semakin cepat dan luas menyebabkan setiap negara mencari terobosan baru yaitu dengan melakukan FTA secara bilateralMenurut catatan WTO, jumlah FTA yang dilakukan oleh negara-negara anggota WTO sebanyak 450 FTA baik secara bilateral maupun regional.

53

Di ERA Globalisasi saat ini Free Trade Agreement kurang lebih terdapat 450 FTA diseluruh dunia, hal ini terjadi karena stagnannya perundingan WTO, sehingga mengharuskan negara-negara membentuk perjanjian perdagangan baik secara bilateral, regional, maupun multilateral (sphagetti bowl effect). Sebagai contoh dikawasan benua Amerika, Mercosur (argentina, brazil, paraguay, uruguay), di kawasan Eropa (european union) dan Asia (AFTA) Melihat fenomena ini, apa dan peranan Indonesia menanggapi perkembangan ini ? apakah akan ikut masuk ke dalam FTA/menutup diri dari perdagangan bebas. 54ASEAN In The Global LandscapeKerangka kerjasama regional di kawasan Asia Tenggara membuat ASEAN sebagai kekuatan baru di wilayah ASIA. Hal tersebut menarik minat negara lain seperti China, Korea dan Jepang dalam kerjasama ASEAN + 3 ataupun dengan India, Australia dan New Zealand (ASEAN + 6) Dalam menuju AEM pada tahun 2015, Kerjasama tidak hanya terbatas pada kerjasama ekonomi namun lebih luas dalam kerangka Komunitas Ekonomi ASEAN

55ASEAN ECONOMIC CUMMUNITY KOMUNITAS EKONOMI ASEAN 2015

56

57AECSingle Market andProduction baseTo create a stable, prosperous and highly competitive ASEAN economic regionFreer flow of capitalFree flow of goods services, investment, and skilled labor characteristicobjectiveOverview ASEAN Economic CommunityCompetition policy is one of the six items under the goal of competitive economic region in the AEC Blueprint. The other five items are consumer protection, intellectual property rights, infrastructure development, taxation and e- commerce. 5858

SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)Kerjasama ekonomi ASEAN mengarah kepada pembentukan komunitas ekonomi ASEAN sebagai suatu integrasi ekonomi kawasan ASEAN yang stabil, makmur dan berdaya saing tinggi.MEA yang akan diberlakukan pada Desember 2015, bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan budaya.59

SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)implementasi AEC berpotensi menjadikan Indonesia sekedar pemasok energi dan bahan baku bagi industrilasasi di kawasan ASEAN, sehingga manfaat yang diperoleh dari kekayaan sumber daya alam mininal.melebarnya defisit perdagangan jasa seiring peningkatan perdagangan barang.Ketiga, implementasi AEC juga akan membebaskan aliran tenaga kerja sehingga harus mengantisipasi dengan menyiapkan strategi karena potensi membanjirnya Tenaga Kerja Asing (TKA) akan berdampak pada naiknya remitansi TKA yang saat ini pertumbuhannya lebih tinggi daripada remitansi TKI. Akibatnya, ada beban tambahan yaitu dalam menjaga neraca transaksi berjalan dan mengatasi masalah pengangguran.Keempat, implementasi AEC akan mendorong masuknya investasi ke Indonesia dari dalam dan luar ASEAN.4 Hal Yang Harus Diantisipasi Dalam ASEAN Economic Community:60

SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)Penduduk ASEAN 2011NoNegaraJumlah Penduduk1Indonesia241,452,9522Filipina86,241,6973Vietnam82,689,5184Myanmar42,720,1965Thailand64,865,5236Malaysia23,522,4827Kamboja13,363,4218Laos5,631,5859Singapura4,353,89310Timor Leste1,019,25211Brunei Darussalam365,251566,225,770

PENDUDUK ASEAN 201161

SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)PENDAPATAN PER KAPITA ASEAN 2011NoNegaraDalam US $1Singapura57,2382Brunei Darussalam47,2003Malaysia14,6034Thailand8,6435Indonesia4,3806Philippines3,7257Vietnam3,7258Laos2,4359Kamboja2,08610Burma1,900Tingginya kesenjangan ekonomi antar negara ASEAN dapat diukur dari ketimpangan produk domestik bruto per kapita. 62

SEKILAS ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) 2015Berdasarkan kesepakatan pada KTT ASEAN terakhir di Pnom Phen disepakati pengunduran jadwal pemberlakuan AEC 2015 yang semula Januari 2015 menjadi bulan Desember 2015.63

INDUSTRI PRIORITAS YANG AKAN DIKEMBANGKAN DALAM MENGHADAPI AEC 20159 (Sembilan) Cabang Industri:1. Produk berbasis Agro (CPO, kakao, karet)2. Ikan dan Produk Olahannya3. Tekstil & Produk Tekstil4. Alas Kaki, Kulit dan Barang Kulit5. Furniture6. Makanan dan Minuman7. Pupuk & Petrokimia8. Mesin dan Peralatannya9. Logam Dasar, Besi & Baja

*Memiliki daya saing relatif lebih baik dari negara ASEAN lainnya.7 (Tujuh) Cabang Industri:1. Otomotif2. Elektronik3. Semen4. Pakaian jadi5. Alas kaki6. Makanan & minuman7. Furniture

*Meningkatkan daya saing untuk mengamankan pasar dalam negeri terhadap produk sejenis dari negara ASEAN lainnya.Mengisi Pasar ASEANMengamankan Dalam Negeri64

Bea masuk turun ke 0% pada 2010 (kecuali CLMV pada 2015)

Mutual Recognition Agreements (MRA) untuk 8 jasa profesi

Mendorong hubungan pasar modal dan pengembangan pasar saham.

Mendorong dan melindungi investasi antar negara ASEAN atas dasar perlakuan Nasional.

Mengijinkan saham asing sampai 70%

IMPLEMENTASI AEC 201565Terbentuknya ASEAN1977ASEANPTA Preferential Trading Arrangement1992ASEAN Free Trade Area (AFTA)199519971967AFAS-ASEAN Framework Agreement on Services1998ASEAN Vision 2020AIA-ASEAN Investment AgreementBali Concord II(ASEAN Community)20032007AECBlueprint ASEAN Charter2009Roadmap for an ASEAN Community (AEC, APSC, ASCC)2011PERJALANAN PENTING MENUJU MEA 20153 Visi ASEAN Komunitas ASEAN : ASEAN Economic Community (AEC)ASEAN Political-Security Community (APSC) ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) (ASEAN Summit, Bali, October 2003)Satu Wilayah yang Stabil dan Makmur dan Kompetitif dengan Perkembangan Ekonomi yang adil dan Pengurangan Kemiskinan dan Kesenjangang Sosial dan Ekonomi (ASEAN Summit, Kuala Lumpur, Desember 1997)2010ASEAN Framework for RCEP and AFEED2012Launching ASEAN RCEPASEAN COMMUNITY2015

6666PESAN KUNCI AECKomitmen 10 negara ASEAN meningkatkan ekonomi kawasan, via daya saing, efisiensi pasar dan peningkatan produktivitas, pemerataan pembangunan ekonomi, dan peran aktif di ekonomi global.Indonesia melakukan penyesuaian mindset, culture, dan character seluruh stakeholder (pemerintah & dunia usaha) menghadapi peluang dan tantangan AEC.

67

APA YANG TERJADI DI TAHUN 2015?

6869

6970

70APA YANG HARUS DILAKUKAN? 71

Kuasai bahasa asing baik bahasa inggris maupun bahasa lainnya

Tingkatkan keterampilan melalui pelatihan besertifikat bertaraf ASEAN dan internasional

Perluas networking, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di ASEAN

Pahami isi perjanjian2 di ASEAN termasuk komitmen negara anggota

The Ministry of Trade of the Republic of IndonesiaJALAN PERUBAHAN UNTUK INDONESIAMenghadirkan Negara yang BekerjaKemandirian yang MensejahterakanEkonomi MandiriKedaulatan PanganKedaulatan EnergiKedaulatan KeuanganPenguatan TeknologiMenghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara;Membuat Pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintah yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya;Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan;Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya;Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di Pasar Internasional;Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis Ekonomi Domestik;Melakukan revolusi karakter bangsa;Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.NAWACITARevolusi MentalPeningkatan Daya Saing & ProduktivitasPembangunan infrastrukturPasar tradisional & sentra perikananIklim investasi yang mudah & menarikBUMN sebagai agen pembangunan7272The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia73

7374

75

76

CONTOH SUKSES

7777CONTOH SUKSES.

CONTOH SUKSES

7878

TERIMA KASIH7979LAMPIRAN8081Komitmen Perdagangan Barang Indonesia Terhadap Negara Negara ASEANCountry

Percentage of Total Tariffs0%>0%OtherBrunei D. 99.27-0.73INA98.870.170.96MAL98.740.590.66PHIL98.621.110.27SIN100--THA99.85--ASEAN699.200.350.45CAM59.6440.36-LAO78.7320.360.91MYN79.6619.690.65VN72.2425.771.99ASEAN472.5726.550.89ASEAN 88.9610.420.62828312 PRIORITY INTEGRATION SECTORS(7 sektor barang, 5 sektor jasa-jasa)SEKTOR BARANGSEKTOR JASAAgro-based productsAir travelAutomotiveE-ASEANElectronicsHealthcareFisheriesTourismRubber-based productsLogistics servicesTextiles & apparelsWood-based product848485Neraca Perdagangan Non Migas Indonesia pada tahun 2013 mengalami defisit dengan Laos, Thailand dan VietnamNeraca Perdagangan Non Migas Indonesia pada tahun 2014 mengalami defisit dengan Laos, Singapore, Thailand dan Vietnam.Neraca Perdagangan Non-Migas IndonesiaMasyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)Barang dan Jasa REKOMENDASI:Seluruh K/L diharapkan dapat menyelesaikan outstanding measures Indonesia dalam rangka MEA sebelum Desember 2015Seluruh K/L terkait yang menangani sektor jasa untuk memenuhi threshold dalam rangka AFAS 10 sebelum Mei 2015.PERMASALAHAN:Terdapat 47 outstanding measures Indonesia yang ditargetkan untuk diselesaikan pada tahun 2015 yang melibatkan 14 Kementerian/Lembaga.Permasalahan Pemenuhan Komitmen ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) Paket 10 (Penyertaan Modal Foreign Equity Partnership (FEP):70%), dimana ada 71 sub sektor yang belum memenuhi threshold di tahun 2015 dengan melibatkan 17 Kementerian/Lembaga.KONSEKUENSI:Kredibilitas Indonesia dipertanyakan atas tidak terpenuhinya komitmen yang telah disepakati. Jika tidak dapat diselesaikan, Indonesia menjadi negara yang tidak menarik bagi investor ASEAN di bidang infrastruktur.86REGIONAL COMPREHENSIVE ECONOMIC PARTNERSHIP (RCeP)AFTAACFTAAKFTAAJCEPAIFTAAANZFTAAHKFTA(Dalam Perundingan)ASEANs other external economic/dialogue partners: USA, Canada, EU, RussiaASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)Indonesias Role in Emerging Regional Architecture87Share perdagangan Indonesia dengan ASEAN (25%) dan RCEP (60%)Share perdagangan Indonesia dengan ASEAN, RCEP dan USA, EU, Kanada dan Rusia (70-80%)

Sumber: ASEANstats

8787DAFTAR PUSTAKADirektorat Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan, Bandar Lampung, 5 Mei 2015Sambutan Menteri Perindustrian Pada Rapat Kerja Kementerian Perindustrian, Tahun 2013Materi Kuliah Intenational Trade , Akademi Pimpinan Perusahaan (APP). 2013 - 2014Masyarakat Ekonomi ASEAN, Informasi Umum , Kementerian Perdagangan, 2013Post Hutabarat, Phd Ekonomi dan Perdagangan, PPEI Kementerian Perdagangan, 201089