8
59 JUS BUAH NAGA MERAH MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH PENDERITA DMT2 Ni Komang Wiardani 1 , Yenny Moviana 2 , I G.P. Sudita Puryana 3 Abstract. The prevalence of Diabetes Mellitus (DM), increase gradually every year. WHO reported about 346 million people suffer from DM. Indonesia on the fourth position in the world. Dragon fruit may control blood glucose level DM patients, so could minimize complication. The study aimed to know the effectiveness of dragon fruit juice in lowering blood glucose DM patients. This was an experimental study with randomized pre test post test control group design. Subjects were devided into three groups, 100 gram dragon fruit in 250 ml juice, 200 gram dragon fruit in 250 ml juice, and control without dragon fruit juice. Post prondial blood glucose subjects were taken on one day before and after 10 days intervention. There were significant reduction on blood glucose level after dragon fruit intervention (p<0.05). The reduction level about 9,1% – 29,1%. The most effective reduction was on the group whose given 200 gram dragon fruit in 250 ml juice. Keywords : blood glucose level, diabetes mellitus, dragon fruit juice Abstrak. Prevalensi Diabetes Melitus (DM) terus meningkat setiap tahun. Data WHO (2011) menyebutkan sekitar 346 juta penduduk menderita DM dan Indonesia menduduki peringkat ke empat jumlah penderita DM di dunia. Penatalaksanaan pola makan pasien DM perlu dimodifikasi terutama asupan serat dan antioksidan. Buah naga dapat mengendalikan kadar glukosa darah sehingga dapat mencegah komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian terapi jus buah naga dalam menurunkan kadar glukosa darah penderita DMT2. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan randomized pre test-post test control group design. Subyek dibagi tiga kelompok yaitu : kelompok I diberikan terapi jus buah naga 100 gram dalam 250 ml jus, kelompok II: diberikan terapi jus buah naga 200 g dalam 250 ml jus. Kelompok III: kelompok kontrol tidak diberikan tambahan Jus dan hanya menjalankan program diet DM. Pemberian terapi jus dilakukan setiap hari selama 10 hari. Data yang telah terkumpul selanjutnya diolah dan dianalisis dengan analisis univariat, bivariat dan multivariat (anova). Dari hasil penelitian diketahui rata rata kadar glukosa darah sebelum perlakuan 256, 4 mg/dl dan setelahnya 213,3 mg/dl , kadar . Terjadi penurunan kadar glukosa darah yang signifikan sebelum dan setelah perlakuan ( p<0,05) . Pemberian terapi jus 200 g buah naga menurunkan kadar glukosa paling tinggi dibanding lainnya, dengan demikian perlakuan ini dapat dikatakan paling efektif menurunkan kadar glukosa DM. Kata Kunci : Diabetes Melitus, Kadar Glukosa darah, Terapi jus buah naga 1,2,3 Dosen Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Denpasar Terjadinya pergeseran pola makan ke arah pola makan tinggi energi, lemak dan rendah serat memicu ketidakseimbangan asupan gizi yang mengarah pada perkembangan penyakit degeneratif seperti DM. DM sampai saat ini merupakan masalah kesehatan serius dan sulit diatasi 2) . Di Indonesia, DM merupakan penyebab utama kematian akibat penyakit tak menular, yaitu 2,1% dari seluruh kematian 3) . Salah satu ciri DM adalah kadar glukosa darah yang meningkat diatas normal. a Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang prevalensinya meningkat pesat setiap tahun di seluruh dunia. Data WHO (2009) menyebutkan bahwa penderita DM di dunia pada 2000 berjumlah 171 juta jiwa, pada 2011 menjadi 346 juta dan diperkirakan meningkat dua kali lipat pada 2030. Indonesia menduduki peringkat ke empat jumlah penderita DM terbanyak di dunia 1) Diet dan gaya hidup sedentary merupakan faktor risiko yang berpengaruh terhadap peningkatan prevalensi DM.

Bahan Faal Buah Naga 2

  • Upload
    kik

  • View
    10

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jurnal donlod

Citation preview

Page 1: Bahan Faal Buah Naga 2

59

JUS BUAH NAGA MERAH MENURUNKAN KADARGLUKOSA DARAH PENDERITA DMT2

Ni Komang Wiardani1, Yenny Moviana2, I G.P. Sudita Puryana3

Abstract. The prevalence of Diabetes Mellitus (DM), increase gradually every year. WHOreported about 346 million people suffer from DM. Indonesia on the fourth position in theworld. Dragon fruit may control blood glucose level DM patients, so could minimizecomplication. The study aimed to know the effectiveness of dragon fruit juice in loweringblood glucose DM patients. This was an experimental study with randomized pre test posttest control group design. Subjects were devided into three groups, 100 gram dragon fruitin 250 ml juice, 200 gram dragon fruit in 250 ml juice, and control without dragon fruitjuice. Post prondial blood glucose subjects were taken on one day before and after 10days intervention. There were significant reduction on blood glucose level after dragonfruit intervention (p<0.05). The reduction level about 9,1% – 29,1%. The most effectivereduction was on the group whose given 200 gram dragon fruit in 250 ml juice.

Keywords : blood glucose level, diabetes mellitus, dragon fruit juice

Abstrak. Prevalensi Diabetes Melitus (DM) terus meningkat setiap tahun. Data WHO(2011) menyebutkan sekitar 346 juta penduduk menderita DM dan Indonesia mendudukiperingkat ke empat jumlah penderita DM di dunia. Penatalaksanaan pola makan pasienDM perlu dimodifikasi terutama asupan serat dan antioksidan. Buah naga dapatmengendalikan kadar glukosa darah sehingga dapat mencegah komplikasi. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian terapi jus buah naga dalammenurunkan kadar glukosa darah penderita DMT2. Penelitian ini merupakan penelitianeksperimental dengan rancangan randomized pre test-post test control group design. Subyekdibagi tiga kelompok yaitu : kelompok I diberikan terapi jus buah naga 100 gram dalam250 ml jus, kelompok II: diberikan terapi jus buah naga 200 g dalam 250 ml jus. KelompokIII: kelompok kontrol tidak diberikan tambahan Jus dan hanya menjalankan program dietDM. Pemberian terapi jus dilakukan setiap hari selama 10 hari. Data yang telah terkumpulselanjutnya diolah dan dianalisis dengan analisis univariat, bivariat dan multivariat(anova). Dari hasil penelitian diketahui rata rata kadar glukosa darah sebelumperlakuan 256, 4 mg/dl dan setelahnya 213,3 mg/dl , kadar . Terjadi penurunan kadarglukosa darah yang signifikan sebelum dan setelah perlakuan ( p<0,05) . Pemberianterapi jus 200 g buah naga menurunkan kadar glukosa paling tinggi dibandinglainnya, dengan demikian perlakuan ini dapat dikatakan paling efektif menurunkankadar glukosa DM.

Kata Kunci : Diabetes Melitus, Kadar Glukosa darah, Terapi jus buah naga

1,2,3 Dosen Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Denpasar

Terjadinya pergeseran pola makan ke arahpola makan tinggi energi, lemak dan rendahserat memicu ketidakseimbangan asupangizi yang mengarah pada perkembanganpenyakit degeneratif seperti DM. DMsampai saat ini merupakan masalahkesehatan serius dan sulit diatasi2). DiIndonesia, DM merupakan penyebab utamakematian akibat penyakit tak menular, yaitu2,1% dari seluruh kematian3). Salah satuciri DM adalah kadar glukosa darah yangmeningkat diatas normal.

a

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakityang prevalensinya meningkat pesat setiaptahun di seluruh dunia. Data WHO (2009)menyebutkan bahwa penderita DM di duniapada 2000 berjumlah 171 juta jiwa, pada2011 menjadi 346 juta dan diperkirakanmeningkat dua kali lipat pada 2030.Indonesia menduduki peringkat ke empatjumlah penderita DM terbanyak di dunia1)

Diet dan gaya hidup sedentary merupakanfaktor risiko yang berpengaruh terhadappeningkatan prevalensi DM.

Page 2: Bahan Faal Buah Naga 2

60

Jurnal Skala Husada Volume 11Nomor 1 April 2014 : 59 - 66

Kadar glukosa darah yang tidak terkendalimenimbulkan berbagai komplikasi,diantaranya adalah penyakit kardiovaskuleryang ditandai tingginya kadar kolesteroldan lipida darah4). Survei KesehatanRumah Tangga (SKRT) 2004 menyatakan16,5 % penderita DM meninggal akibatkomplikasi penyakit jantung. Upayapencegahan komplikasi dan pengelolaanpenderita DM ditekankan pada pengaturanpola makan menyangkut jumlah, jenis danjadwal makan disamping memperhatikanfaktor aktifitas fisik dan edukasi.Pada pengaturan pola makan, penderitaDM dianjurkan untuk memperhatikanasupan karbohidrat dan serat karenapenting artinya dalam pengendalian kadarglukosa darah. Kenyataannya, penderitaDM yang sudah menjalankan program dietternyata belum mampu mengendalikanglukosa darah dengan baik sehingga kadarhariannya tetap tinggi. Penyebabnya adalahkurangnya asupan buah dan sayur sebagaisumber serat dan antioksidan. Hasilpenelitian di Amerika Serikat menunjukkanasupan serat penderita DM <15 g/hari, lebihrendah dari anjuran yaitu 25 g/hari 5). Hasilpenelitian terhadap penderita DM tipe 2(DMT2) di RSUP Sanglah Denpasarmelaporkan rerata asupan serat merekahanya 8,9 g/hari6).Serat memiliki kemampuan memperlambatpenyerapan glukosa dan lemak dengan carameningkatkan kekentalan feses yang secaratidak langsung menurunkan kecepatan difusisehingga kadar glukosa darah, profil lipiddan kolesterol menurun7). Antioksidanbermanfaat menjaga elastisitas dan permi-abilitas pembuluh darah. Untuk meningkat-kan asupan serat dan antioksidan penderitaDM, diperlukan perbaikan diet denganmenambah formula dalam bentuk terapi jusyang bersumber dari buah-buahan sebagaisumber makanan kaya serat, vitamin, dankarbohidrat dengan indeks glikemik rendah.Serat terutama serat larut dapat memper-baiki kontrol glukosa darah.5)

Salah satu buah yang bisa dimanfaatkansebagai terapi jus adalah buah naga(Hylocereus) yang memiliki keunggulanyaitu kaya serat, kalsium, magnesium,kalium dan natrium. Setiap 100 g buah nagamengandung kadar air tinggi (85%), energi50 Kal, serat 0,9-2,1 g, lemak 0,6 g,vitamin C 8-25 mg, kalsium 134 mg, fosfor36 mg dan magnesium 60,4 mg.Buah naga juga mengandung antioksidanyang bermanfaat dalam menjaga elastisitaspembuluh darah. Berbagai penelitianmenunjukkan buah naga mampu memper-baiki sistem peredaran darah, menurunkankadar glukosa darah dan kolesterol. Buahnaga mampu meningkatkan metabolismetubuh dan mencegah peningkatan glukosadarah8). Divisi Nutrisi Fakultas kedokteranMalaysia (2011) menyimpulkan pemberianbuah naga 200-300 g/hari mampumenurunkan kadar gula darah, trigliserida,dan kolesterol penderita DMT29).Namun, belum ada penelitian tentang porsibuah naga yang paling tepat dalam menurun-kan kadar glukosa darah. Berdasarkanlatar belakang tersebut dirumuskanpermasalahan bagaimanakah efektifitasterapi jus buah naga pada program dietdalam menurunkan kadar glukosa darahpenderita DM? Dipilihnya buah naga untukmenurunkan kadar glukosa darah,mengingat buah ini banyak beredar dipasaran dan sudah menjadi komoditi lokalterutama buah naga merah yang banyakdikonsumsi masyarakat .Penelitian bertujuan untuk mengetahuiefektifitas pemberian terapi Jus buah nagapada program diet terhadap penurunanglukosa darah dan kolesterol padapenderita DM. Penelitian ini diharapkanmemberikan manfaat sebagai upayapengembangan alternatif pemberian terapidiet pada penderita DM dan penyakitdegeneratif lainnya, serta pentingnyan buahkhususnya buah naga dalam melaksanakankontrol glikemik.

Page 3: Bahan Faal Buah Naga 2

61

Jam Post Prondrial (2 JPP) denganprosedur sama. Data yang diperolehdiproses dengan program komputer untukanalisis statistik univariat, bivariat danmultivariat. Uji homogenitas varian antarkelompok dengan Levene Test. Uji Pairedt-test untuk mengetahui penurunan kadarglukosa dan kolesterol darah, Uji Anovasatu arah untuk mengetahui perbedaan reratakadar glukosa sebelum dan sesudahperlakuan dan uji Tukey untuk mengetahuijenis perlakuan yang lebih efektif untukmenurunkan kadar glukosa darah padapenderita DM.

Hasil dan Pembahasan

Karakteristik sampelBerdasarkan hasil penelitian diketahuisampel merupakan penderita DM yangterdiagnosa antara 4 bulan sampai 2 tahun.Rerata umur sampel adalah 53± 5,3 tahunumur terendah 43 dan tertinggi 62 tahun.Dilihat dari jenis kelamin, sebagian besarsampel berjenis kelamin laki laki (63,0%)dengan sebaran tersaji pada Gambar 1.Dilihat dari tingkat pendidikan, proporsiterbanyak adalah SMA (46,3%), disusulperguruan tinggi 24,1% dan 14,1% SD.Sedangkan dilihat dari jenis pekerjaan,pekerjaan sampel cukup beragam yaitusebagai karyawan swasta 14 orang(25,9%), tidak bekerja atau sebagai iburumah tangga 14 orang (25,9%), sebagaiPNS 8 orang (14,8%), pensiunan PNSdan swasta 10 orang (18,5%) dan lainnyaseperti pedagang dan wiraswasta.

Status Gizi SampelStatus Gizi ditetapkan berdasarkanIndeks Masa Tubuh (IMT). Rata rataIMT sampel adalah 27,2±2,9.Berdasarkan kriteria DepartemenKesehatan (2004), diperoleh hasil statusgizi sampel dengan proporsi paling banyak,yaitu 27 orang (50,0%) obesitas, 27,8%gizi lebih, dan 22,2 % gizi baik.

Metode

Penelitian ini merupakan penelitianeksperimen dengan rancangan randomizedpre -post test control group design10).Subyek penelitian adalah pasien DMT2rawat jalan di RSUP Sanglah Denpasardengan kriteria umur > 30 tahun, sedangmenjalankan program diet DM, tidakmenggunakan injeksi insulin dan tidakmenggunakan suplemen herbal.Sampel dibagi menjadi 3 kelompok, denganmasing-masing kelompok berjumlah 17orang. Kelompok I mendapatkanpemberian jenis terapi jus buah naga merah1 kali sehari sebanyak 100 g; kelompok IIterapi jus buah naga merah 200 g, dankelompok III sebagai kelompok kontroltanpa pemberian terapi jus pada programdiet yang dia jalani.Data awal yang dikumpulkan meliputipengukuran kadar glukosa darah, penilaiankonsumsi makanan menggunakan recall1 x 24 jam, serta konsultasi untukmeningkatkan ketaatan diet selamaintervensi. Pemberian terapi jus buah nagamerah dilakukan melalui kunjungan rumah.Buah dipilih buah naga merah, karenamerupakan komoditi lokal yang mengandungantioksidan dalam bentuk betalain(provitamin A) dan pektin . Jumlah 1 gbuah naga mengandung 50 Kalori yang samadengan satu satuan penukar pada daftarpenukar. Konsumsi buah dianjurkan minimalsatu satuan penukar (100 g) sampai duasatuan penukar (200 g) dalam satu kalipenyajian yang bisa dikonsumsi bersamamenu makan siang atau sebagai makananselingan. Terapi jus diberikan setiap haridengan takaran 250 ml jus selama 10 hariberturut-turut sesuai dengan jenis perlakuan.Selama pemberian terapi jus buah nagadimonitor porsi jus yang dihabiskan dandicatat segala keluhan yang dialami sampel.Pengukuran dilaksanakan 1 hari setelahpelaksanaan intervensi, yaitu denganmengukur kembali kadar glukosa darah 2

Wiardani, N K., Moviana, Y., Sudita Puryana, I G.P. (Jus buah naga...)

Page 4: Bahan Faal Buah Naga 2

62

Jurnal Skala Husada Volume 11Nomor 1 April 2014 : 59 - 66

Gambar 1.Sebaran Jenis Kelamin sampel

Gambar 2Sebaran Status Gizi Sampel

Asupan Energi, Karbohidrat danSeratAsupan zat gizi sampel berpedoman padastandar diet yang diberikan oleh ahli Gizirumah sakit. Penilaian dilakukan sebelumdan setelah terapi jus. Selama pemberianterapi jus buah naga, sampel diminta untukmenjalankan diet sesuai dengan standardiet. Bagi kelompok yang mendapatkanterapi jus, jumlah energi dan zat gizi yangdikonsumsi dikurangi dengan jumlahenergi dari jus buah naga merah sesuaiperlakuan.Hasil penelitian menunjukkan adanyapenurunan asupan zat gizi sampel sebelumdan sesudah intervensi, baik itu energi dankarbohidrat, namun terjadi peningkatanuntuk asupan serat. Selama pemberianterapi jus buah naga, sebagian besar tingkatkonsumsi sampel tergolong baik sepertipada Gambar 3.

Kadar Glukosa DarahDM merupakan suatu penyakit gangguanmetabolik yang ditandai meningkatnya kadarglukosa darah akibat insufiensi insulinatau resistensi insulin. Penurunan danpengendalian kadar gula darah sangatpenting dimonitor untuk mencegahterjadinya komplikasi lebih lanjut.Pengukuran kadar glukosa darah yangdilakukan adalah kadar glukosa 2 Jamsetelah makan (2 JPP).

Page 5: Bahan Faal Buah Naga 2

63

Gambar 3Tingkat Konsumsi Zat Gizi Sampel Selama Pemberian terapi Jus

Kadar glukosa 2 JPP yang masih dianggapnormal adalah <200 mg/dl. Gambarankadar glukosa darah masing- masingkelompok perlakuan dapat dilihat padaTabel 2.

Hasil pengukuran terhadap sampelmenunjukkan bahwa kadar glukosadarah sampel sebelum dan setelahperlakuan masih relatif tinggi (di atas nilainormal). Rata-rata kadar glukosa darahawal sampel sebelum pemberian terapijus adalah 256,4±43,0 mg/dl dansetelahnya adalah 213,3± 38,4 mg/dl.

Analisis Penurunan Kadar GlukosadarahPerubahan atau penurunan kadar glukosadarah setelah diberikan perlakuan,dilakukan dengan menghitung selisih hasilpengukuran kadar glukosa sebelumperlakuan dan setelah diberikan perlakuanpada setiap kelompok.

Hasil penelitian menunjukkan bahwaterdapat kecenderungan penurunan kadarglukosa darah sebelum dan setelahdiberikan perlakuan.Tabel 3 menunjukkan bahwa penurunankadar glukosa darah tertinggi terdapatpada kelompok 2 dengan perlakuanpemberian terapi jus buah naga 200 g padaprogram diet. Rata-rata penurunan glukosadarah adalah 79,1 mg/dl (29,1%) danterendah pada kelompok kontrol yaitu9,1%. Hasil analisis statistik menunjukkanadanya perbedaan signifikan pada kadarglukosa darah sebelum dan setelahpemberian terapi jus buah naga merah (p<0,05).

Hal ini menunjukkan bahwa pemberianperlakuan dengan pemberian terapi jusbuah naga dengan 200 g buah naga, terapijus dengan 100 g pada diet yang dijalanlanserta pemberian diet saja mampumenurunkan kadar glukosa darah padasampel .

Wiardani, N K., Moviana, Y., Sudita Puryana, I G.P. (Jus buah naga...)

Page 6: Bahan Faal Buah Naga 2

64

Jurnal Skala Husada Volume 11Nomor 1 April 2014 : 59 - 66

Gambar 4Kecendrungan Penurunan Kadar Glukosa Darah Sampel

Pengaruh dan EfektifitasPemberian Terapi Jus Buah NagaMerah terhadap kadar GlukosaDarahHasil sidik ragam menunjukkan adanyapengaruh yang signifikan perbedaanpemberian terapi jus buah naga terhadapkadar glukosa darah sampel.

Untuk mengetahui perlakuan yang lebihefektif dalam menurunkan kadar glukosa dankolesterol darah sampel dilanjutkandengan analisis perbandingan bergandaTukey. Hasil analisis menunjukkan bahwatidak ada perbedaan penurunan kadarglukosa darah nyata antara kelompokperlakuan jus dengan 100 g buah naga dankontrol (p = 0,10). Namun terdapatperbedaan nyata antara perlakuan jus200 g buah naga dengan kelompokperlakuan 100 g buah naga (p = 0,045 )dan kontrol (p = 0,044). Hasil tersebutmenunjukkan bahwa pemberian jus buahnaga merah 200 g berbeda sangat nyatadengan kedua perlakuan lain .

Pada penelitian ini pemberian terapi jusbuah naga 200 g memberikan penurunanglukosa darah paling tinggi yaitu 29,1%.

PembahasanDM merupakan suatu penyakit gangguanmetabolik yang ditandai oleh meningkatnyakadar glukosa darah akibat insufiensiatau resistensi insulin. Pengendalian kadargula darah sangat penting artinya untukmencegah komplikasi lebih lanjut. Terapidiet modifikasi yang mengandung serat,antioksidan dan memiliki indeks glikemikrendah merupakan salah satu pilar utamapengendalian DM terutama DM tipe 2.Salah satu buah yang bisa dimanfaatkanadalah buah naga. Pemberian Jus buahnaga pada sampel menunjukkanpenerimaan yang baik. Semua sampelmenghabiskan jus sesuai jenis perlakuan.Umumnya sampel menyukai warna jusyang merah keunguan dan rasa yangmanis segar buah naga, tetapi sampel yangmendapat perlakuan terapi jus 100 g buahnaga menyatakan rasa kurang maniskarena konsentrasinya lebih rendah.Hasil penelitian menunjukkan bahwakadar glukosa darah 2 JPP sampel relatiftinggi dengan rata rata sebelum perlakuan256,03 mg/dl dan setelahnya 213,3 mg/dl.Tingginya glukosa darah menunjukkanadanya gangguan metabolisme karbohidrat,dimana Insulin tidak mampu lagimengangkut glukosa darah menuju kedalam sel karena adanya gangguansensitifitas sel terhadap insulin11)

Page 7: Bahan Faal Buah Naga 2

65

Hasil penelitian menunjukkan bahwasebagaian besar sampel belum mengikutiaturan diet. Sampel menyatakan belumterbiasa dan belum siap menjalankandiet sesuai dengan pedoman diet ataususunan menu yang disusun ahli gizi. Selainfaktor diet yang dilakukan, sebagian besarsampel juga hanya melakukan aktivitasringan dan sangat jarang berolahraga.Sebanyak 42,6% sampel tidak pernahmelakukan latihan fisik karena kesibukanpekerjaan. Disamping masalah tersebut,sebagian besar sampel memiliki statusobesitas, dimana lemak tubuh terutamadibagian sentral menghambat kerja insulin.Kondisi tersebut akan berdampak padakadar Glukosa darah yang tidakterkendali dan dapat menjadi penyebabtimbulnya berbagai komplikasi. Pemberianterapi jus buah naga bertujuan untukmenurunkan kadar glukosa darah padapenderita DM tipe 2.Hasil penelitian menunjukkan terdapatpenurunan glukosa darah pada sampel.Penurunan terjadi pada semua perlakuanyaitu perlakuan dengan pemberian terapijus dengan 200 g buah baga, 100 g buahnaga dan kontrol tanpa jus buah naga.Prosentase penurunan kadar glukosaberkisar antara 9,1 – 29,1%. Hasil inisejalan dengan penelitian Hadi, dkk ( 2012)yang meneliti efek konsumsi buah nagamerah terhadap kadar glukosa padaDM tipe 2, menunjukkan adanyapenurunan kadar glukosa darah padasemua kelompok perlakuan yang diberikan400 g buah naga, 600 g dan kontrol tanpabuah naga semua mengalami penurunanglukosa darah. Pemberian dengan jumlah600 g paling efektif dalam menurunkankadar glukosa darah dengan penurunanhingga 34,7% .12) Hasil penelitianmenunjukkan bahwa terdapat pengaruhpemberian buah naga terhadap kadarglukosa darah dan kolesterol padapenderita DM. Pemberian terapi jus buahnaga dengan konsentrasi yang lebih tinggi

memiliki perbedaan yang sangat nyatadengan kelompok lainnnya dalammenurunkan kadar glukosa dan kolesterolpenderita DM.Pemberian terapi jus buah naga 200 gmenurunkan kadar glukosa paling tinggiyaitu 29,1 % dan kolesterol 21, 5%.sedangkan pemberian jus buah naga 100gram menurunkan kadar glukosa 11,0% .Penelitian Raihana, dkk ( 2012) danKhalili (2009) juga menunjukkan efek“dose response” serbuk pitaya dan ekstrakpitaya terhadap penurunan kadar glukosadan kolesterol darah. Pada penelitianRaihana, kelompok yang mendapatkansuplementasi dengan dosis paling tinggi (5sachet atau 100 g pitaya) memilikipenurunan glukosa dan total kolesterolpaling tinggi dibanding dengan kelompoklainnnya pada dosis yang lebih rendah yaitu80 dan 60 g9,13) Buah naga khususnyabuah naga merah mengandung serat danantioksidan yang bermanfaat bagi penderitadiabetes dan kardiovaskuler. Kandunganserat buah naga terutama dalam bentukpektin memiliki kemampuan memperlambatpenyerapan glukosa dengan carameningkatkan kekentalan volume ususyang berpotensi menurunkan kecepatandifusi sehingga kadar glukosa menurun.7)

Buah naga juga mengandung fitokimiayang berfungsi sebagai antioksidan.Antioksidan dapat menjaga elastisitaspembuluh darah dan permiabilitas sel.Peningkatan permiabilitas sel otomatis akanmeningkatkan sensitifitas insulin sehinggasemakin banyak glukosa darah yangdiangkut oleh insulin ke dalam sel untukdimetabolisme. Hal ini berdampak padapenurunan kadar glukosa dalam darah.14)

Pemberian terapi jus buah naga selama10 hari dengan jumlah maksimal 200 gdapat dikatakan relatif aman dikonsumsi.Hal ini terbukti bahwa selama monitoringpemberian setiap hari tidak ditemukanadanya keluhan baik fisik dan klinis.

Wiardani, N K., Moviana, Y., Sudita Puryana, I G.P. (Jus buah naga...)

Page 8: Bahan Faal Buah Naga 2

66

Jurnal Skala Husada Volume 11Nomor 1 April 2014 : 59 - 66

Hal yang sama juga dikemukakan olehRaihana (2012) bahwa pemberian serbukbuah naga dosis >100 g selama 1 bulantidak menimbulkan dampak negatif padahati dan ginjal yang ditunjukkan olehnilai fungsi hati dan ginjal masih normal.13)

Pada penelitian ini, kontrol yang diberidiet reguler tanpa pemberian buah nagajuga mengalami penurunan kadar glukosadarah secara signifikan (9,1%). Hal inimenunjukkan bahwa diet tetap memegangperanan penting dalam menjagapengendalian kadar glukosa. Pemberiandiet hendaknya divariasikan dan dipadukandengan pilar pengeloaan DM lain yaituolararaga, edukasi dan obat-obatan. 11)

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan penelitian yaitu ada perbedaankadar glukosa darah sebelum dan setelahpemberian terapi jus. Rata-rata kadarglukosa darah penderita DM sebelumpemberian jus buah naga 256, 4±43,0mg/dl dan setelahnya 213,3±38,4 mg/dl.Pemberian terapi jus mampu menurunkankadar glukosa dan kolesterol darah secarasignifikan. Penurunan kadar glukosa darahberkisar antara 9,1% - 29,1%. Terdapatperbedaan nyata efektifitas pemberianterapi jus buah naga dalam menurunkankadar glukosa darah. Pemberian terapi jusbuah naga dengan 200 g buah naga lebihefektif menurunkan kadar glukosa darahdengan penurunan tertinggi sebanyak29,1%). Adapun saran yang dianjurkanadalah perlu adanya konsistensi dalammenjalankan diet modifikasi padapenderita DM sehingga kadar glukosadarah terkendali baik dan adanyapenelitian lebih lanjut pada pemberianterapi jus buah naga dimodifikasi denganjenis buah dan sayur tinggi serat danantioksidan sehingga mencegahkebosanan dalam menjalankan terapi diet.

Daftar Pustaka1. WHO. Facts Related to Chronic Diseases:

Non Communicable Disease Preventionand Health Promotion. 2009Tersediadalam: <http://www.who.int.,

2. Suyono S dan Samsuridjal.. PenyakitDegenaratif dan Gizi Lebih. Dalam RifaiM.A. Nontji A., Fazli J. Dedy F.. RisalahWidya karya pangan dan Gizi. Jakarta :LIPI, 1996

3. Indonesia. Depkes.. Profil KesehatanIndonesia. Jakarta : Badan LitbangKesehatan, 2006

4. Mayo Clinic. MetabolicSyndrome..tersedia dalam http//www.mayoclinic.com. diakses tanggal 20Februari 2012.

5. Candalia , M., Lutjohan D, Brinkly L.J ..Benefiecial Effect of High Fiber Intake inTipe 2 DM. New England Journal Medecine, 2006. p. 1392-1398

6. Wiardani, Ni Komang. Pola Makan danObesitas Sebagai Faktor Risiko DiabetesMellitus di RSUP Sanglah Denpasar(Tesis). Yogyakarta : UGM, 2006.

7. Sulistyani. . Sehat dengan Menu Berserat.Jakarta : Trubus Agriwijaya. 2006

8. Wikipedia. 2012. Buah Naga : Khasiat danManfaatnya. Tersedia dalam http://www.wikapedia.co.id

9. Khalili, R.,Norhayati, A.H, Rokiah,M.Y.,Asmah,.2009. Hypocholesterolemiceffect of red. International Food ResearchJournal 16: 431-440 (2009)

10. Pocock,S.J.. Clinical Trials, A PracticalApproach. New York: A Willey MedicalPublication. 1986

11. Waspadji S.. Diabetes Melitus: MekanismeDasar dan Pengelolaan yang Rasionaldalam Penatalaksanaan DM Terpadu. Cet.3. Jakarta : RSCM dan FKUI. 2008

12. Hadi, Abdul N. Marzhalina M., M. H.Khalili.. Effect of Red Pitaya FruitConsumption in Blood Glucose Level andLipid Profile in Tipe 2 DM. Borneo Science.Vol 31. 2012

13. Raihana, S. M. Rokiah..Hypercholesterolemic of Spray DriedPitaya Powder amongNormocholesterolemia subjet.International conference Nutrition andFood Sience. ICBEE 12 (30). 2012

14. Nelms, M., Kathryn S., Karen L., Sara L.R..Nutrition Therapy and Pathophysiology.USA. Wadworth. 2011