83
24 BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN PEMECAHANNYA 2.1 Analisis Variable Perancangan Analisis variable perancangan berisi tentang indikator-indikator yang dapat mempengaruhi dalam mendesain Fun Dance Studio and Art Centre for Children , indikator berupa studi literatur yang memiliki korelasi dan preseden yang dapat menjadi acuan dalam mendesain. 2.1.1 Lokasi Proyek Wirogunan, Mergangsang , Yogyakarta Wirogunan merupakan salah satu kawasan pendidikan yang berada di Yogyakarta. Terdapat beberapa universitas dan sekolah yang berada di daerah Wirgounan. Adanya perguruan tinggi, sekolah dan fasilitas lainnya menjadi kawasan Wirogunan menjadi kawasan yang padat. Selain itu padatnya permukiman tidak sebanding dengan ruang publik yang disediakan untuk anak-anak. Sehingga anak-anak bermain di gang-gang yang padat oleh permukiman warga. Daerah Wirogunan terdiri dari 4.029 jumlah laki-laki dan 4.368 perempuan dengan pekerjaan dominan adalah wiraswasta dan PNS. Batas wilayah Wirogunan Mergangsang adalah sebagai berikut : Utara : Kelurahan Purwokinentil dan Kelurahan Gunungketur Timur : Kelurahan Tahunan, Kelurahan Pandeyan dan Kelurahan Sorosutan Selatan : Kelurahan Sorosutan dan Kelurahan Brontokusuman Barat : Kelurahan Keparakan dan Kelurahan Prawirodirjan a. Latar Belakang Kawasan Terdapat hal yang menarik di daerah Wirogunan tepatnya di Jalan Taman Siswa terutama pada pendopo Perguruan Taman Siswa, dengan latar depan patung Ki Hajar Dewantara. Salah satunya adalah yang melatar belakangi nama jalan yang berada di kawasan Wirogunan sebagai bentuk apresiasi atas usaha perjuangan kemerdekaan dan pengembangan dengan menggunakan pendidikan secara luas.

BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

24

BAB II

PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN PEMECAHANNYA

2.1 Analisis Variable Perancangan

Analisis variable perancangan berisi tentang indikator-indikator yang dapat

mempengaruhi dalam mendesain Fun Dance Studio and Art Centre for Children , indikator

berupa studi literatur yang memiliki korelasi dan preseden yang dapat menjadi acuan dalam

mendesain.

2.1.1 Lokasi Proyek Wirogunan, Mergangsang , Yogyakarta

Wirogunan merupakan salah satu kawasan pendidikan yang berada di Yogyakarta.

Terdapat beberapa universitas dan sekolah yang berada di daerah Wirgounan. Adanya

perguruan tinggi, sekolah dan fasilitas lainnya menjadi kawasan Wirogunan menjadi

kawasan yang padat. Selain itu padatnya permukiman tidak sebanding dengan ruang publik

yang disediakan untuk anak-anak. Sehingga anak-anak bermain di gang-gang yang padat

oleh permukiman warga.

Daerah Wirogunan terdiri dari 4.029 jumlah laki-laki dan 4.368 perempuan dengan

pekerjaan dominan adalah wiraswasta dan PNS.

Batas wilayah Wirogunan Mergangsang adalah sebagai berikut :

Utara : Kelurahan Purwokinentil dan Kelurahan Gunungketur

Timur : Kelurahan Tahunan, Kelurahan Pandeyan dan Kelurahan Sorosutan

Selatan : Kelurahan Sorosutan dan Kelurahan Brontokusuman

Barat : Kelurahan Keparakan dan Kelurahan Prawirodirjan

a. Latar Belakang Kawasan

Terdapat hal yang menarik di daerah Wirogunan tepatnya di Jalan Taman Siswa

terutama pada pendopo Perguruan Taman Siswa, dengan latar depan patung Ki Hajar

Dewantara. Salah satunya adalah yang melatar belakangi nama jalan yang berada di

kawasan Wirogunan sebagai bentuk apresiasi atas usaha perjuangan kemerdekaan dan

pengembangan dengan menggunakan pendidikan secara luas.

Page 2: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

25

Perguruan Taman Siswa merupakan sekolah tertua di Indonesia yang hingga kini

masih eksis. Perguruan ini didirikan pada tanggal 3 juali 1922 dengan nama National

Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Taman Siswa atas prakarsa Raden

Mas Soewardi Soeryaningrat atau yang lebih dikenal dengan sebutan Ki Hajar Dewantara

dengan semboyannya “ Ing Ngarsa Sung Tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri

handayani “.

Dengan ditawarkannya fasilitas seperti perguruan tinggi di daeah Wirogunan dan

sekitarnya, namun fasilitas untuk anak sendiripun belum terpenuhi terutama juga ruang

publik untuk masyarakat. Ruang terbuka di Jogja saat ini mencakup 18.76% , jumlah

tersebut belum memenuhi standar ketentuan yang sudah ada yang seharusnya 30% dari

luas wilayah kota berfungsi sebagai ruang publik.

b. Analisa Kawasan

Gambar 2.1 Kawasan Wirogunan

Sumber: Data Penulis

Page 3: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

26

Kawasan Wirogunan dibagi menjadi 10 area yang akan mempermudah untuk analisa

setiap kawasan. Kawasan yang akan dirancang sebagai Fun Dance Studio and Crafting Art

for Children adalah pada kawasan “e” .

Pemilihan lokasi pada kawasan “e” adalah karena pada data Perda RDTR No. 1

Tahun 2015 kawasan “e dan g” terdapat ruang terbuka kosong yang dapat difungsikan

sebagai ruang publik anak, masyarakat dan ruang terbuka hijau, sehingga lebih bermanfaat

untuk sekitar.

Gambar 2.2 Ruang Terbuka pada kawasan Wirogunan

Sumber : Perda RDTR No 1 tahun 2015

Page 4: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

27

Luasan lahan yang akan di gunakan sebagai Fun Dance Studio and Art for Children

adalah 10.000 meterpersegi yang ditunjukkan pada kotak berwarna biru.

Batasan lokasi perancangan :

Utara : RTH

Timur : Permukiman warga

Selatan : RTH

Barat : Sungai Code

Page 5: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

28

Tabel 1.1 Analisa Kawasan bag. 1

Sumber: analisis penulis

Pada kawasan a,b dan, c memiliki kecenderungan masalah negative mengenai tidak

tersedia ruang publik untuk masyarakat, pedestrian yang kurang terawat dan sirkulasi pejalan

kaki yang kurang. Hal ini menjadi perhatian karena menunjukan bahwa ruang untuk akses

anak-anak sangat kurang untuk mencapai suatu tujuan, karena anak-anak lebih memiliki

Page 6: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

29

kecenderungan untuk berjalan atau menggunakan alat transportasi seperti sepeda dengan

kemampuan seusianya.

Tabel 1.2 Analisis bag. 2

Sumber : Analisis Penulis

Analisa bagian kedua tidak jauh berbeda dengan bagian pertama namun di bagian

kedua terlihat di beberapa titik kawasan memiliki kekurangan dengan sedikitnya terjalin

Page 7: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

30

sosialisasi antar tetangga atau antar masyarakat karena tidak terdapatnya ruang publik yang

mewadahi.

Tabel 1.3 Analisa bag. 3

Sumber: Analisa Pribadi

Page 8: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

31

Masalah mengenai ruang publik yang kurang dan sampah yang kurang terorganisir

terlihat pada pengamatan kawasan g, h dan i. Dari analisa ketiga kawasan terlihat bahwa

akses untuk berjalan kaki, ruang publik dan ruang bersosialisasi diperlukan bagi masyarakat

terutama anak-anak untuk kenyamanan dan keamanan.

c. Tinjauan Sosialisasi Anak-anak dan Masyarakat Kelurahan Wirogunan

Kelurahan Wirogunan merupakan kelurahan yang berada di pusat kota. Dengan

lokasi yang strategis dan berada di pusat kota terlihat bangunan-bangunan komersil ,

sekolah dan perguruan tinggi di kelurahan Wirogunan, tepatnya di jalan utama yaitu jalan

Taman Siswa. Bagian jalan utama merupakan kawasan komersil dan pendidikan ,

sedangkan di bagian belakang bangunan-bangunan komersil merupakan permukiman warga

Gambar 2.3 Pembagian Wilayah Kelurahan Wirogunan

Sumber : Analisa Peneliti

Page 9: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

32

Di kawasan jalan utama terlihat sosialisasi masyarakat berupa sosialisasi antar

pembeli dan penjual atau antar rekan namun belum tentu tinggal di kelurahan Wirogunan

karena terdapat toko, restaurant dan pusat pendidikan di jalan Taman Siswa. Pada

permukiman warga terlihat lebih sepi dan hanya terlihat orang yang berjalan kaki saja, anak-

anak terlihat jarang bermain di dalam kawasan permukiman, namun pada hari-hari libur

anak-anak dari RW lain seperti RW 15, RW 17, RW 19, RW 20 senang bermain ke ruang

terbuka hijau di kawasan RW 16 dan RW 22 untuk bermain atau sekedar berkumpul. Anak-

anak di kelurahan Wirogunan yang berdekatan dengan RW 16 dan RW 22 memyukai

bermain di ruang terbuka yang berupa sawah milik warga pada siang hari atau sore hari,

karena kawasan tidak padat oleh kendaraan dan lingkungannya lebih hijau . Namun jika

cuaca sedang tidak baik seperti terjadi hujan anak-anak bermain dirumah masing-masing.

Gambar 2.4 Anak Bermain di Ruang Terbuka RW 16

Sumber : Data Peneliti

Tidak tersedianya lahan yang untuk bermain hijau dan edukasi anak di kawasan

kelurahan membuat anak-anak bermain di area persawahan. Ketika anak-anak ingin bermain

yang berkaitan dengan olahraga atau membutuhkan ruang yang luas dan lapang ,lahan yang

disediakan jauh dari kawasan mereka.

Page 10: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

33

Gambar 2.5 Lapangan Badminton kawasan perumahan

Sumber : Data Pribadi

Pada kelurahan Wirogunan terdapat area lapang yang berbentuk lapangan tenis

(gambar kanan) dan bulu tangkis namun area tersebut merupakan area milik perumahan

sehingga anak-anak yang tidak tinggal di perumahan tersebut tidak bermain di lapangan

tersebut . Area tersebut menjadi kumuh dan tidak terawatt (kiri).

2.1.2 Sanggar Sebagai Sarana Bermain Multifungsi

Sebutan sanggar adalah tempat untuk kegiatan suatu komunitas ata orang untuk

melakukan sebuah aktivitas . Kegiatan yang dilakukan biasanya adalah kegiatan sesuai

dengan topik tertentu yang fasilitasnya bersifat non-formal.

2.1.3 Seni Sebagai Sarana Pengenalan dan Pendidikan Budaya Pada Anak

a. Seni Tari

Seni tari mempunyai beberapa peranan yang menguntungkan bagi anak-anak dan

orang dewasa seperti :

1. Sebagai sarana untuk mengasah bakat yang dimiliki orang seseorang

2. Tari sebagai perantara komunikasi. Hal ini terjadi pada tarian-tarian tradisional yang

berfungsi sebagai komunikasi dengan tuhan atau manusia melalui gerakan tangan,

kaki dan tubuh.

Page 11: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

34

3. Sebagai pengasah kreatifitas yang dapat meningkatkan ingatan berpikir dan

kecerdasaran sehingga memunculkan kreatifitas seni yang baru.

4. Sebagai media ekspresi yang dapat mengungkapkan emosi seseorang , hati dan

perasaan lainnya.

Tari memiliki beberapa fungsi yaitu :

1. Tari sebagai upacara

Tari digunakan untuk sarana upacara. Seperti upacara adat tradisional, baik

pernikahan , bersih desa, atau upacara adat yang lainnya.

2. Seni tari sebagai hiburan

Tari selain memunculkan gerakan-gerakan indah, tari juga sebagai hiburan sehingga

tidak menimbulkan kebosanan. Seni tari sebagai hiburan tidak selalu dengan hal

yang formal namun hanya di iringi dengan alunan musik tanpa membutuhkan

kostum seni tari sudah dapat menjadi hiburan bagi penikmatnya.

3. Seni tari sebagai terapi

Tari sebagai terapi biasanya disasarkan bagi penyandang disabilitas atau cacat

mental. Seni tari dapat menghasilkan dampak langsung pada penderita tuna rungu,

tuna wicara dan cacat tubuh. Namun, dapat dirasakan secara tidak langsung bagi

penyandang cacat mental. Seni tari bagi penyandang disabilitas terkadang

digunakan untuk menambah percaya diri kepada penyandang disabilitas dan

menjadi pengembangan bakat.

4. Seni tari sebagai edukasi

Nilai-nilai estetika pada dari dapat digunakan sebagai media edukasi seperti

mendidik anak untuk bersikap dewasa dan menghindari sikap yang tidak baik.

Menari dapat menambah percaya diri dan kepekaan terhadap budaya terutama tari.

5. Seni tari sebagai pergaulan

Tari dapat sebagai sarana pergaulan karena seni tari aktivitasnya melibatkan

beberapa orang.

Page 12: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

35

b. Kesimpulan

Seni tari memiliki berbagai manfaat yang dapat dirasakan oleh berbagai macam

masyarakat, anak-anak maupun orang dewasa. Selain sebagai hiburan secara tidak

langsung juga seni tari menjadi sarana edukasi untuk mencintai budaya dalam konteks seni

tari tradisional, sarana belajar untuk lebih bersabar karena memerluka proses dan aturan di

setiap geraka, sarana untuk bersosialisasi dan berbagai manfaat lainnya.

2.1.4 Ruang Publik

Ruang publik menurut Kevin Lynch adalah nodes dan landmark yang menjadi

petunjuk suatu kota (Lynch, 1960) . Usulan tentang ruang publik semakin berkembang

seiring dengan munculnya kekuatan civil society . Seorang filsuf Jerman bernama

Jurgen Habermes yang di anggap menjadi orang pertama penggagas munculnya ide

ruang publik melalui buku yang berjudul The Structural Transformation of the Public

Sphere: an Inquire Into a Catogory of Bourjuis Society yang diterbitkan pada tahun 1989

.

2.1.5 Pergerakan Manusia

Berdasarkan Kevin Lynch, path adalah ruang gerak yang berupa akses dimana

pengamat bisa bergerak . bentuk dari path bisa berupa jalan, jalur, gang dan lain-lain. Orang

yang mengamati sebuah area atau kawasan bisa bergerak untuk menyusurinya.

Path memiliki definisi yang cenderung luas. Path dalam skala perkotaan dapat

disebut jalan, sedangkan dalam skala yang lebih kecil path bisa di artikan sebagai pedestrian,

jalur setapak, ruang jalan dan lain-lain.

Manusia seharusnya bergerak pada jalur yang sudah di sediakan, pergerakan

pengunjung/pejalan kaki sangatlah penting dalam merancanga sebuah landscape. Sebagai

arsitek di perlukan startegi untuk data mengatur pergerakan manusia disebuah ruang, apakah

melalui jalan yang memutar, berbelok-belok, atau lurus. Dalam keadaan tergesa-gesa orang

cenderung mengambil jalan terpendek. Hal ini harus di perhatikan realitanya sehingga tidak

terjadi kesalahan.

Page 13: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

36

Dilihar dari segi fungsi ruang, secara sederhana bisa di katakana bahwa jalur

merupakan daya Tarik yang kuat sehingga harus di buat lebar, luas, dan memudahakan

dalam ruang geraknya. Misalnya akses antara pintu masuk ke wahana taman bermain. Dari

akses tersebut terdapat dua titik yang memiliki daya Tarik yang kuat sebaiknya di buat path

yang sesuai dengan aksinya.

Akses adalah jarak terdekat antara dua buah titik. Sedangkan path adalah jakur yang

ada untuk menempuh dari titik awal ke tujuan akhir. Fungsi sirkulasi adalah untuk

pergerakan, yang bisa berupa pergerakan perlahan, berjalan jalan, perhentian, santai dan

lain-lain. Elemen ruang luar dan dalam juga mempengaruhi dalam kualitas ruang yang di

butuhkan.

Gambar 2.6 Kemungkinan Pembentukan Path

Sumber : Pengantar pada Arsitektur Pertamanan, hal: 83

a. Arsitektur, Ruang , dan Pengguna

Arsitektur, menurut kamus besar bahasa indonesia adalah seni dan ilmu merancang

serta membuat konstruksi bangunan, jembatan dan lain-lain. Kini arsitektur tidak sebatas

bangunan saja , segala sesuatu yang berkaitan dengan merancangan dan menciptakan

ruang/lingkungan buatan merupakan arsitektur.

Page 14: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

37

Hal-hal yang di bangun maupun peninggalan hasil rancangan merupakan pilihan

yang ditemukan dalam proses rancangan, lingkungan menjadi salah satu hal yang di pikirkan

manusia saat merancang. Menata ruang, waktu, kegiatan, topik perancangan meruapakan

hal-hal yang menjadi topik perancangan. Fungsi dalam arsitektur mengacu pada hal yag

bersifat dimensional seperti tinggi, lebar, luas, dsb. Kajian lingkungan dan pemaikainnya ini

lebih dari sekedar fungsi. Tetapi jauh pada faktor perilaku dan psikologi si pemakai. Manusia

sebagai pengguna karya arsitektur, terbagi dalam beberapa kelompok usia. Kelompok usia

yang berbeda memiliki kebutuhan yang berbeda pula. Kelompok usia yang akan di bahas

dalam karya tulis ilmiah ini adalah anak-anak.

Jean Piaget, seorang psikolog perkembangan dari Swiss, membuktikan (dari

penelitian yang dilakukannya) bahwa anak-anak berkembang dari suatu interaksi antara

dirinya dan kondisi lingkungan luar. Piaget juga menambahkan bahwa pekembangan

merupakan hasil dari hubungan sosial anak dengan lingkungannya. Dari sini kita ketahui

betapa pentingnya lingkungan bagi anak-anak akan menjadi tempat perkembangan bagi

dirinya.

Berikut ini merupakan beberapa penemuan yang berhubungan dengan pengaruh

lingkungan bagi anak-anak :

1. Di bandingkan dengan anak-anak lain, dengan variabel lain yang

di nyatakan konstan, anak-anak berusia tujuh tahun dari

lingkungan rumah yang bersesakan ternyata sembilan bulan

terbelakang dari usia membaca, dan perbedaan pendengaran

dan kemampuan membaca ternyata lebih rencah untuk anak-

anak yang tinggal di lantai-lantai dekat kegaduhan jalan raya lalu

lintar cepat.

2. Bila keluarga pindah dari perumahan yang bersesakan ke

perumahan umum yang tidak begitu bersesakan , anak-anak

dan orang tua mengalami kekurangan dalam tingkat stress,

jumlah penyakit berkurang dan anak-anak lebih teratur datang

ke sekolah.

Page 15: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

38

3. Dalam studi tentang rancangan dan perumahan, tercatat banyak

keluhan tentang tidak memadainya ruang luar bagi anak-anak

4. Mengenai perumahan tingkat tinggi dan tingkat rendah dengan

kepadatan yang sama, banyak telah di beberapa negara

menemukan bahwa jauh lebih sedikit anak-anak dari perumahan

tingkat tinggi yang bermain di luar bahkan bermain di gang dan

balkon. Di bangunan-bangunan tingkat tinggi, para pemakai

ruang luar-rumah yang paling sering adalah anak-anak yang

tinggal di tingkat-tingkat lebih tinggi tidak di izinkan pergi keluar

rumah kecuali dengan pengawasan ketat.

5. Walaupun telah di perhitungkan bahwa anak-anak merupakan

pemakai terbanyak dari ruang umum luar rumah , tempat

bermain, dan taman tidak memenuhi sebagian besar kebutuhan

mereka. Sebuah telaah menemukan bahwa anak-anak

menggunakan kurang dari rata-rata 15 meni di suatu tempat

dbermain selama masa beberapa jam yang digunakan di luar. Di

pihak lain, anak-anak lebih banyak menggunakan halaman, kaki

lima, balkon, serambi, jalan kecil, jalan raya , dan ruang-ruang

sisa antaraangunan karena kurangnya tempat bermain yang di

buat dengan kelengkapan .

Dari contoh kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan sangat

berpngaruh pada perkembangan anak.

2.1.6 Flexibilitas Ruang dan Massa sebagai Respon Keberagaman Aktivitas Anak

Flexibilitas penggunaan ruang adalah ciri dari kemungkinan yang digunakan dalam

ruang untuk bermaca-macam kegiatan dan dapat dilakukan perubahan susunan ruang

sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dan beberapa pertimbangan yaitu :

Page 16: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

39

Segi Teknik : suatu kepraktisan yang memenuhi persayaratan

ruang seperti dari sisi resiko kerusakan , kecepatan perubahan

penyususan ruang dan keflexibilitas .

Segi ekonomis : dalam pemeliharaan dan dari biaya yang dapat

ramah.

Terdapat tiga konsep dalam flexibilitas yaitu ekspanbilitas , konvertibilitas, dan

versabilitas. Ekspanbilitas yaitu sebuah konsep ide dari flexibilitas yang penerapannya pada

ruang atau bangunan jika ruang dan banguan yang di rancang dapat menampung

pertumbuhan melalui perluasan. Konverbilitas dapat memungkinakan adanya perubahan

dalam sebuah ruang. Dan konsep versabilitas adalah ruang yang dapat bersifat multifungsi.

(Rahadi, 2008)

2.1.7 Child Friendly Space

a. Konsep City Child Friendly Space

Konsep Lynch dalam Widiyanto (2012:211) konsep Child-Friendly Space atau yang

selanjutnya disebut dengan kota layak anak adalah berawal dari proyek UNESCO dengan

program Growing Up City yang bertujuan untuk mendokumentasikan presepsi dan prioritas

anak, sebagai basis program dan peran perbaikan kota dan untuk mengetahui sekelompok

anak-anak usia belasan tahun menggunakan dan menilai lingkungan sekitar.. Kegiatan

growing up city di ujicobakan di beberapa kota di berbagai negara, yaitu Argentina, Australia,

Mexico dan Polandia.

Konsep Child Friendly Space diharapkan mampu memberikan hak-hak yang

seharusnya di dapatkan oleh anak seperti kesehatan , perlindungan anak, perawatan,

pendidikan , tidak menjadi korban diskriminasi , memiliki kebebasan dalam bermain dan

merasa aman dari lingkungan yang bebas dari polusi (Widiyanto, 2012:214)

Ani dalam Widiyanto (2012: 215) berbicara bahwa tujuan dari suatu kota layak anak

bagi anak adalah :

1. Mampu berkontribusi dalam keputusan mengenai perkotaan tempat dimana dia tinggal

2. Mengekspresikan pendapat

Page 17: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

40

3. Berpartisipasi di dalam keluarga, komunitas di kehidupan bermasyarakat

4. Memperoleh akses terhadap pelayanan publik seperti taman bermain anak, kesehatan ,

pendidikan dan tempat tinggal

5. Memperoleh akses nutrisi kesehatan bagi tubuh yang layak untuk anak-anak

6. Merasa tidak terancam akan kejahatan eksploitasi , kekerasan dan pelecehan anak

7. Merasa aman terhadap apa yang di jumpainya

8. Memiliki ruang yang layak untuk bermain dengan peliharaan atau tanaman

9. Memperoleh akses untuk mendapatkan fasilitas publik tanpa memandang ras, suku ,

agama, jenis kelamin dan keterbatasan.

Di Indonesia, mengenai konsep layak anak sudah terwadahi dalam satu Peraturan

Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Nomor 02 Tahun 2009 mengenai Kebijakan

Kabupaten/ Kota Layak anak. Di dalam Peraturan Menteri tersebut diketahui bahwa terdapat

indicator kota layak anak di Indonesia, antara lain kesehatan, pendidikan, perlindungan,

infrastruktur, lingkungan hidup, dan pariwisata. Indikator tersebut menurut peraturan Menteri

Negara Pemberdayaan Perempuan di atas merupakan indikator umum, sedangkan kebijakan

mengenai kota layak anak merupakan indikator khusus.

Gambar 2.7 Anak-anak sedang bermain dengan teman-teman

Sumber : Building spaces and places for children and young people

Page 18: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

41

Konsep Kota Layak Anak mengacu pada tumbuh kembang anak. Di Yogyakarta,

terbentuknya Ruang terbuka memiliki harapan agar terdapat keseimbangan untuk kehidupan

sosial termasuk pendidikan, kesehatan dan hak perlindungan. Tujuan ini memiliki hal yang

berkesinambungan dengan Visi Pembangunan Kota Yogyakarta sebagaimana tercantum

dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Yogyakarta 2007-2011 yang

berbunyi “ Kota Yogyakarta Sebagai Kota Pendidikan yang Berkualitas, Pariwisata Berbasis

Budaya dan Pusat Pelayanan Jasa Yang Berwawasan Lingkungan”.

b. Child Friendly Space

Child Friendly Space merupakan pendekatan yang memiliki program untuk hak hak

anak yang mendukung kesejahteraan anak di tengah keadaan darurart (unicef.org,2009).

Child Friendly Space dari tahun 1999 digunakan untuk melindungi anak-anak dengan

menyediakan ruang yang aman dan pengawasan terhadap kegiatan, dengan cara menaikkan

kesadaran risiko terhadap anak-anak dan memobilisasi masyarakat untuk memulai proses

lingkungan pelindung.

Child friendly space di rancang dan di laksanakan secara partisipatif, dimana lokasi

anak-anak berada dapat diberikan lingkungan yang aman, program terpadu(termasuk

bermain, rekreasi,pendidikan, kesehatan) dan dukungan psikososial.

Terdapat enam prinsip utama yang di gunakan dalam child friendly space didalam

buku A Practical Guide to Developing Child Friendly Space.

1. Child Friendly Space merupakan tempat yang aman dan terlindungi untuk anak-anak

2. Child Friendly Space menyediakan lingkungan yang mendukung dan merangsang

pertumbungan anak

3. Child Friendly Space dibangun didalam masyarakat

4. Child Friendly Space menggunakan pendeketan partisipatif sepenuhnya untuk desain

dan implementasi

5. Menyediakan layanan dukungan dan program terpadu

6. Tempat terbuka dan tidak diskriminatif

Page 19: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

42

Ruang terbuka yang berupa taman bermain merupakan lingkungan yang penting

bagi anak-anak untuk bertemu dengan teman sebaya. Aktivitas bermain anak dilengkapi

dengan tempat yang nyaman dan aman sehingga menjadi lebih hidup. Meskipun aman dan

nyaman, tetapi juga harus berada di bawah pengawasan orang tua.

Dampak Pendekatan Child Friendly Space

Pendekatan child friendly space datang dari United Nation Convention On the

Right of The Children (UNCRC).

Setiap anak memiliki sifat yang berbeda-beda, disituasi darurat anak memiliki

karateristik umum yang mempengaruhi struktur dan untuk memperkuat ketahanan

psikososialnya seperti :

1. Menyimpang rasa kasih sayang untuk merawat orang tua

2. Memiliki kemampuan untuk mencari hal positif dan role model yang baik

3. Memiliki interaksi yang baik dengan orang dewasa dan dengan teman

sebayanya

4. Memiliki kemandirian dan kemampuan untuk membantu jika diperlukan

5. Memiliki kemampuan untuk beradaptasi

6. Memiliki kecenderungan untuk berpikir sebelum bertindak.

Melibatkan Anak-anak dan Remaja Dalam Membangun Lingkungan Binaan

Membangun lingkungan mengacu pada hal-hal di sekitar yang dibangun

berdasarkan adaptasi manusia termasuk dari bangunan, taman, ruang belajar, ruang

untuk orang bekerja dan melanjutkan hidupnya. Fasilitas komersial dan non

komersial seperti sekolah , tempat parkir, pertokoan , transportasi publik , rumah

merupakan bagian dari lingkungan.

Membangun lingkungan berdampak langsung pada anak anak dan remaja

yang sedang tumbuh di lingkungan tersebut. Lingkungan fisik sekitar anak-anak dan

remaja tumbuh mempengaruhi bagaimana mereka berinteraksi, bentuk karakter

kepribadian dan pengalaman hidup pada masa dewasa.

Page 20: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

43

Ruang untuk anak-anak dan remaja berdampak pada kebiasaan yang akan

mempengaruhi tingkat kesenangan dan cara menikmati hidup di lingkungan sekitar.

Lingkungan memiliki kemampuan untuk menghidupkan inspirasi , imajinasi dan

eksplorasi anak. Selain itu juga dapat sebagai antar koneksi untuk setiap masyarakat

luas,keluarga dan komunitas.

Gambar 2.8 Anak Mengajak Peliharannya untuk Berjalan-jalan

Sumber : Building spaces and places for children and young people

Hal-hal yang dibutuhkan dalam lingkungan bagi anak adalah lingkungan

yang menyenangkan dan penuh aktivitas, merasa aman , terdapat ruang untuk

menyendiri, dan ruang yang flexible untuk orang lain. Fasilitas seperti taman, tempat

bermain dan lingkungan yang bersih perlu di sediakan untuk anak-anak untuk

mengembangkan kenyamanan anak-anak didalam lingkungan .

Merasa aman adalah salah satu kondisi yang menunjukkan bahawa

lingkungan tersebut ramah bagi anak dan terlindungi. Lingkungan yang aman dan

terlindungi memberikan “safe spaces” untuk anak berpartisipasi dengan beberapa

aktivitas dengan bebas. Merasa aman didalam ruang publik juga terkonsenkan pada

sirkulasi publik untuk anak-anak dan remaja. Berdasarkan penelitian dari

commissioner children and young people, anak-anak merasa tidak aman ketika

ruang terkesan gelap dan kotor. Lingkungan di katakan baik ketika anak mampu

mengeksplorasi lingkungan tanpa khawatir dan dampingan oleh orang tua, dan

orang tua tidak merasa khawatir akan lingkungannya.

Page 21: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

44

Kota/kawasan yang melibatkan anak dan remaja akan memberikan kualitas

dan karakter. Memunculkan sesuatu yang unik mengenai kawasan setempat dan

budaya.

Faktor yang diperlukan untuk menumbuhkan design ruang yang ramah bagi

anak adalah :

1. Memungkinkan untuk anak-anak aktif dan memiliki lifestyle yang sehat.

2. Mendesign ruang publik yang hijau dan ruang yang ramah

3. Menyediakan anak-anak dan remaja pilihan transport/akses yang aman

4. Di design aman bagi anak-anak secara fisik dan psikologis.

5. Di design aksesibel dan multifungsi

Gaya Hidup Lingkungan yang Sehat Bagi Anak

Lingkungan yang memungkinkan anak-anak untuk aktif dan memiliki gaya

hidup yang sehat memiliki keuntungan untuk fisik anak-anak. Dari segi kesehatan

akan mereduksi kualitas kesehatan yang buruk. Ruang yang baik akan menimbulkan

sosialisasi yang baik untuk anak-anak dan remaja sehingga dapat mengembangkan

kapasitas belajar, fungsi kognitif, konsentrasi dan akademik.

Lingkungan yang ramah bagi anak dan remaja untuk aktif dan memiliki

lifestyle yang sehat terdiri dari :

1. Terkoneksikan dengan baik antara rute untuk berjalan dan transportasi yang aman

untuk anak seeprti design rute jalan yang membuat mobil berjalan secara lebih

perlahan dan design jalan setapak yang mudah.

2. Penunjuk arah yang jelas, atraktif , pintu masuk yang menyambut dan jalur yang

mudah dipahami oleh anak-anak.

3. Tujuan destinasi seperti fasilitas komersial yang dekat dari rumah

4. Jalan dan jalansetapak yang alami dan mudah dalam pengawasan/pengelihatan

mata ketika berjalan untuk anak-anak dan remaja

Page 22: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

45

Design Kawasan Hijau dan Ruang Publik yang Ramah

Kawasan yang ramah anak memerlukan design yang inovatif, adaptif dan

kreatif untuk menumbuhkan imajinasi anak, termasuk menyediakan ruang hijau yang

alami untuk menambahkan anak-anak untuk merasakan lingkungan, belajar

mengenai lingkungan. Anak-anak yang kurang bermian dengan lingkungan alami

dapat memiliki masalah tingkahlaku yang bernama “nature deficit disorder” .

Pemilihan Transportasi Ramah bagi Anak

Gambar 2.9 Remaja menggunakan sepeda untuk menuju ke sebuah tujuan

Sumber : Buku Building spaces and places for children and young people

Mendesign lingkungan dengan jalan dan gang yang aman bagi anak dan

terkoneksi dengan akses dan jalur yang jelas untuk berjalan, bersepeda sehingga

memberikan kebebasan bagi pengguna jalan dan anak-anak yang menggunakan alat

transportasi seperti sepeda.

Mendesain Ruang yang Aman

Anak-anak dapat menjadi korban dari serangan orang-orang yang berada di

sekitar lingkungannya . Tingkat ketakutan dan kecemasan anak menandakan bahwa

ruang tersebut tidak ramah ketika anak berada di sebuah kawasan publik.

Strategi untuk membangun lingkungan yang aman terdiri dari beberapa hal yaitu:

1. Melakukan perbaikan jalan,taman dan ruang terbuka

2. Menghapus dan menutupi vandalism

3. Membuat komunitas dari sebuah ruang publik

Page 23: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

46

4. Mempromosikan design rumah untuk lebih waspada terhadap pengawasan

5. Meningkatkan lingkungan yang lebih mengutamakan pejalan kaki melalui

konektivitas jalan dan tata letaknya

6. Menumbuhkan rasa komunitas/bersama.

Crime Prevention Enviromental Design (CPTED) sudah di gunakan di

Australia dan design internasional untuk pengawasan dan ruang yang ramah

pengguna dan ruang. CPTED berdasarkan dari teori keefektifan bangunan dapat

mengurangi ketatukan dan insiden dari kekerasan untuk memperbaiki kualitas hidup.

Pengaplikasian design termasuk dari pengaturan lingkungan perumahan, stasiun

kereta, pusat perbelanjaan, akses, fasilitas umum dan pusat kota.

Membangun lingkungan berdasarkan prespektif anak dan remaja dapat

membantu memabangun lingkungan yang aman dan ramah bagi semua orang.

Mendesain Ruang yang Multifungsi dan Mudah di Akses.

Anak-anak dan remaja selalu merasa ingin dianggap menjadi bagian dari

sebuah komunitas didalam sebuah lingkungan. Bangunan, fasilitas terkadang

didesain bukan untuk cakupan anak-anak dan remaja. Desain sebuah lingkungan

seharusnya di buat agar anak-anak dan remaja juga dapat mengakses sebuah

kawasan dengan mudah.

c. Kesimpulan Child Friendly Space

Child Friendly Space pada kesejahteraan anak-anak dan remaja untuk mendapatkan

hak-hak sesuai dengan seusianya seperti hak untuk mendapatkan ruang untuk bermain,

terhindar dari rasa terancam atau takut ,dan terhindar dari diskriminasi . Dalam konteks

ruang untuk memperlihatkan konsep pendekatan Child Friendly Space terdapat beberapa

konteks yang dapat di tekankan yaitu :

1. Memungkinkan untuk anak-anak aktif dan memiliki lifestyle yang sehat.

Page 24: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

47

2. Mendesign ruang publik yang hijau dan ruang yang ramah

3. Menyediakan anak-anak dan remaja pilihan transport/akses yang aman

4. Di design aman bagi anak-anak secara fisik dan psikologis.

5. Di design aksesibel dan multifungsi

Jika di lihat dari analisa kawasan bahwa pada rancangan Fun Dance Studio and

Crafting Art for Children memerlukan konsep CFS sebagai salah satu cara untuk

memperoleh tujuan memberikan hak-hak anak, membantu proses pertumbuhan dan

perkembangan anak yang lebih baik, edukasi masyarakat dan anak-anak dan sebagai sarana

untuk bersosialisasi. Karena pada kawasan Wirogunan masih sedikit perhatian mengenai

hak-hak anak untuk mendapatkan tempat yang layak untuk bermain dan mendapatkan ilmu

selain di sekolah yang lebih interaktif dan menyenangkan.

2.1.8 Lingkungan Sebagai Sumber Belajar

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan diartikan sebagai

lingkaran yang melingkupi . Pengertian lainnya lingkungan cukup bervariasi artinya seperti

circle, area, surrounding, sphere, domain, range dan environment , memiliki makna yang

lebih berhubungan dengan situasi atau hal-hal yang terdapat di sekeliling. Dalam sumber

lain di sebutkan bahwa lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan benda dan keadaan

mahluk hidup yang termasuk manusia dan perilakunya. Lingkungan berasal dari bermaca-

macam komposisi yang hidup dan yang mati (biotik abiotik) dan budaya manusia.

Lingkungan yang berada disekitar anak-anak merupakan salah satu sumber belajar yang

dapat di tambah lagi untuk mencapai proses dan pendidikan yang lebih baik dan berkualitas.

Sumber belajar yang berasal dari lingkungan sekitar akan memperkaya wawasan

da pengetahuan anak karena belajar dalam lingkungan tidak dibatasi oleh dinding pembatas

selain itu hasilnya lebih nyata karena anak merasakan sendiri dan dapat mengambil

kesimpulan dari apa yang dirasakannya, apakah suka atau tidak suka, apakah baik atau tidak

baik dan lain-lain. Kegiatan/aktivitas yang dilakukan di luar lebih menarik karena

menyediakan kegiatan yang lebih bervariasi atau beragam. Lingkungan merupakan

Page 25: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

48

pembelajaran mengenai kehidupan yang terus berlangsung, begitu banyak manfaat dan nilai

yang didapat dari lingkungan yang baik. (Tiara, 2014)

2.1.9 Konsep Crime Prevention through Enviromental Design (CPTED)

a. Sejarah

Telah terjadi kejadian/realita dimana lingkungan telah banyak dirubah untuk

memenuhi kebutuhan keamanan sebuah kawasan. CPTED tumbuh sebagai disiplin ilmu

yang berkembang dari berbagai teori yang berkontribusi mengenai hubungan lingkungan

dan perilaku manusia. Dalam bidang arsitektur CPTED memperhatikan hal mengenai

bagaimana sebuah desain diciptakan untuk mengurangi sebuah kejahatan di lingkungan

sekitar. Analisa secara psikologi diperlukan untuk mengetahui sikap seseorang dalam

merespon sebuah lingkungan mereka.

Pada tahun 1920 Universitas Chicago mempublikasikan sebuah kejahatan yang

terkait dengan lingkungan. Peneliti menemukan kejahatan di kota Chicago yang paling

riskan didalam kota ,dan kejahatan menurun ketika berada di kawasan yang jauh dari

perkotaan. Sejak penelitian ini dilakukan terlihat bahwa terdapat korelasi antara kejahatan

dan perilaku pertumbuhan penduduk. Jane Jacob menemukan bahwa adanya korelasi

terhadap keamanan, konsep mix-use dan kawasan yang remain untuk mengamati kegiatan

yang terjadi di lingkungan. Dari pengamatan yang dilakukan munculah prinsip CPTED.

b. Strategi CPTED

Strategi Crime Prevention Enviromental Design (CPTED) terbagi menjadi empat yaitu

:

1. Pengawasan Alami

Desain ditujukan agar setiap orang dapat mengamati setiap sudut pandang

kawasan. Hal ini dapat di aplikasikan pada ruang parkir, pintu masuk ruang

publik dan kawasan. Pedestrian yang terbuka, pencahayaan yang cukup baik

dikawasan , desain pavin blokyang jelas dapat menjadi sebuah pengawasan

dari lingkungan.

Page 26: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

49

2. Pengawasan Kawasan

Desain sebuah kawasan dapat berpengaruh terhadap orang yang berada

didalamnya. Dari kawasan yang dibangun seseorang dapat menumbuhkan

kepekaan dan kepedulian terhadap zona kawasannya. Aplikasi dari

pengawasan kawasan dapat terlihat dari penggunaan pagar yang membatasi

kawasan satu dengan yang lain , elemen-elemen struktural, penanda,

tumbuhan dan sistem di sebuah lingkungan yang dibangun.

3. Kendali Akses Alami

Desain dapat mengurangi sebuah kemungkinan kejahatan dengan sebuah

akses. Konsep ini muncul di jalan raya, pintu masuk, pintu samping yang dapat

mengindikasi perbedaan kawasan umum dan privat. Desain dapat membuat

presepsi orang melihat bahwa sebuah kawasan terasa bebas pengguna atau

sebuah kawasan merupakan sebuah kawasan privat.

4. Penekanan Target

Membuat hambatan pada setiap pintu masuk seperti jendela, celah-celah,

detil sebuah pagar yang tidak bisa di bongkar sehingga cukup membantu

mencegah terjadinya kejahatan dan mengurangi rasa takut terhadap

penghuni/pengunjung.

c. Pengaplikasian CPTED

Dalam lingkungan

1. Meminimkan pintu masuk sebuah kawasan

2. Mendesain sebuah jalan yang membuat presepsi orang bahwa jalan

tersebut adalah jalan privat

3. Membuat desain yang lapang sehingga akses pandangan menjadi luas

4. Penerangan yang baik di kawasan

Tempat Parkir

1. Desain tempat parkir yang terbuka , hindari lokasi parkir di bawah tanah

atau bertingkat banyak

2. Pencahayaan yang baik

Page 27: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

50

3. Menggunakan warna cerah untuk meningkatkan kualitas ruang/kawasan

yang terang

4. Hindari kolom dan cekungan sebagai tempat persembunyian

Ruang Publik

1. Ruang publik di gunakan oleh masyarakat setempat dan dekat dengan

masyarakat.

2. Menghindari tempat yang gelap dan tersembunyi atau jauh dari aktivitas

masyarakat

3. Menciptakan tata cahaya yang baik pada siang dan malam hari

d. Kesimpulan Konsep CPTED

CPTED merupakan salah satu bagian dari pendekatan Child Friendly Space yang

memiliki fungsi untuk mengontrol perilaku manusia di lingkungan sekitar dan sebagai sarana

keaman sehingga menghindari kejahatan yang mungkin terjadi di ruang publik.

CPTED perlu di terapkan pada ruang publik karena suatu space akan di katakan baik

jika orang tua tidak merasa khawatir anaknya bermain di sebuah lokasi/kawasan tanpa

pengawasan dari orang tua secara langsung, karena pengawasan secara tidak langsung

akan di bentuk pada rancangan dan akan memberikan dampak pada prespektif masyarakat

untuk lebih mudah dan aware dalam pengawasan lingkungan.

2.1.10 Psikologi Anak

Anak adalah aset penerus bangsa yang jika dari kecil di didik dan di

perhatikan dengan baik maka akan berkembang dan tumbuh dengan baik, namun

apabila tidak di didik dan di perhatikan dengan baik maka tidak akan menjadi sesuatu

yang di harapkan .

a. Masa Kecil Anak : Personal dan Pengembangan Sosial

Sarana utama untuk membangun hubungan anak dengan teman sebaya

adalah dengan bermain . Hubungan bermain dengan teman sebaya terjadi setelah

umur 2 tahun , sebelum umur 2 tahun interaksi terjadi secara symbol-simbol

Page 28: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

51

yang dilakukan oleh anak seperti mendorong mobil-mobilan atau bermain

boneka.

Gambar 2.10 Anak Prasekolah Bermain

Sumber:http://www.huffingtonpost.ca/craig-and-marc-kielburger/diverse-toys-

children_b_14283280.html

Saat anak bermain pra sekolah , mereka bermain saling bersanding namun

tanpa interaksi satu sama lain. Bermain sendiri muncul secara bertahap dan akan

tergantikan dengan bermain secara grup/kelompok selama prasekolah.

Pada umur 2-5 tahun interaksi anak-anak sangatlah tinggi frekuensinya

karena anak menjadi sangat aktif dan memiliki rasa ingin tahu yang kuat. Seiring

bertambahnya usia anak, anak menjadi dewasa dan dalam bermain memiliki

konstruksi bermain yang lebih umum seperti membuat sesuatu ,membayangkan

sesuatu imajinasi .

b. Kemajuan Emosional Anak

1. Pengertian dan Jenis Warna

Warna dapat mendatangkan berbagai manfaat seperti manfaat spiritual,

emosional, mental dan fisik. Warna terdiri dari dua kelompok secara

Page 29: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

52

psikologis yaitu kelompok warna positif (yang meningkatkan kesenangan

dan kegembiraan seperti warna merah , jingga, kuning) dan kelompok warna

negative (yang menyebabkan emosi tidak stabil) seperti warna hijau. Biru

dan ungu. Warna terdiri dari warna primer dan sekunder.

Warna primer adalah warna yang tidak dapat di buat melalui

percampuran warna lain. Zat warna primer adalah merah, biru dan kuning.

Percampuran keseluruhan warna dengan porsi yang sama akan

menghasilkan warna putih.

Gambar 2.11 Kombinasi dalam warna primer

Sumber : Olds, 1999 Child Care Design Guide.

Warna sekunder berasal dari mencampur dua zat warna primer

dalam porsi yang sama, contohnya adalah warna merah dan kunging

akan menghasilkan warna jingga. Warna kuning dan biru akan

menghasilkan warna hijau, serta warna biru dan merah akan

menghasilkan warna ungu. (Rui,Anita. 2001)

Page 30: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

53

Gambar 2.12 Kombinasi Warna Sekunder

Sumber : Olds, 1999. Child Care Design Guide

2. Pengaruh Jenis Warna

Warna yang dipakai dalam kehidupan manusia sehari-hari

mampu mempengaruhi manusia dari unsur warna tersbut.

Contohnya untuk meningkatkan nafsu makan, maka rumah makan

akan lebih baik jika menggunakan warna hijau atau orange yang

mampu menaikkan nafsu makan . warna tidak hanya di terapkan

pada cat dinding namun juga peralatan yang lain.

Salah satu table yang menunjukan hubungan warna dan

efek psikologis adalah :

Warna Efek yang ditimbulkan

Merah Energik, panas, agresif , membangkitkan, warna optimis dan

penuh dengan inisiatif

Orange Ceria , meluap percaya diri, digunakan pada ruang makan atau

untuk interaksi sosial

Kuning Penuh inspirasi, baik untuk konsentrasi, cocok untuk digunakan

pada dinding.

Page 31: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

54

Hijau

Tenang, warna yang natural dan penuh dengan keseimbangan,

sesuai unuk ruang istirahat

Biru Membangkitkan semangat, menimbulkan perasaan damai,

sesuai digunakan untuk lantai atau dinding plafon

Ungu Lembut, anggun, tenang

Putih Memberikan kesan sejuk, dan cocok untuk di padukan dengan

warna apapun .

Hitam Warna yang kuat, penuh misteri, introvert, sebaiknya ruang

untuk anak tidak banyak menggunakan warna hitam

Coklt Menimbulkan kesan seimbang, cocok untuk lantai, dinding dan

furniture dan kayu atau menyerupai kayu

Abu-abu Secara umum bukan warna yang bagus untuk anak-anak

Emas Hangat

Perak Dingin, penuh dengan rasa damai

Tabel 1.4 Pengaruh Warna Terhadap Ruang

Sumber : Skripsi Rohana Veramyha , Perpustakaan Sebagai Sarana Tumbuh Kembang Anak di

Yogyakara hal 101

3. Jenis Emosional Anak

Pada periode awal anak memiliki emosi yang sulit di

kendalikan, emosinya terus muncul hingga usia enam tahun di

picu karena sifat anak yang selalu ceria , penasaran dan

antusias. Emosi bisa timbul secara berlebihan pada beberapa

individu anak.

Emosi anak bisa muncul karena kurang jam tidur atau terlalu

lama bermain dan kurang beristirahat, masalah psikologis dilihat

saat orang tua memberikan batasan tertentu pada anak, merasa

terancam atau tidak aman.

Page 32: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

55

Emosi yang biasanya terjadi pada anak-anak adalah

a. Amarah

Marah terjadi biasanya mengenai pertengkaran dalam

permainan, pertengakaran dapat di picu karena saling ingin

berebut dengan anak lain atau bersaing. Amarah di tandai

dengan adanya ledakan tangisan, menendang, menggertak

atau memukul.

b. Takut

Takut pada anak bisa di sebabkan karena berbagai sebab

seperti pembiasaan, peniruan, pengingat mengenai hal buruk,

merasa terancam dan tidak aman, atau kurang kurang

menyenangkan media gambar yang memiliki unsur

menakutkan. Dalam kondisi takut, maka anak akan merikan

diri dengan cara berlari atau sembunyi.

b. Cemburu

Sikap anak yang cemburu karena merasa perhatian orang lain

yang ada di sekiliingnya berpindah arah menjadi lebih

perhatian terhadap orang lain. Sikap cemburuan anak dapat

dilihat dari anak menjadi jago ber-akting.

c. Ingin tahu

Anak memiliki rasa ingin tahu yang besar tanpa peduli lingkungan dan

dengan siapa ia berbincang (PAUD Jateng, 2015)

4. Psikologi Masa Awal Anak-Anak

Perkembangan dibagi menjadi dua yaitu masa anak-anak

dan akhir dan akhir masa anak-anak . Ciri awal masa perkembagan anak

dapat dilihat dari cerminan lingkungan, seperti orang tua terhadap anak,

Page 33: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

56

orang tua kerap kali menganggap masa awal kanak-kanak sebagai usia

mainan, kareana pada usia tersebut anak akan lebih banyak bermain-

main. Puncak masa bermain adalah pada masa kanak-kanak, kemudian

sedikit menurun intensitasnya pada saat memasuki sekolah. Intensitas

yang berkurang ini karena anak-anak memiliki kegiatan sendiri di luar

jam sekolah seperti ekstrakulikuler dan kegiatan lain. Masa sekolah

merupakan awal tahun masa kanak-anak , psikolog menyebutnya anak

usia kelompok. Anak usia kelompk merupakan anak-anak yang belajar

mengenai dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan dalam

berkehidupan.

Bermain pada usia awal kanak-kanak merupakan kegiatan

yang serius yang merupakan bagian penting dalam perkembangan

tahun-tahun pertama masa anak-anak. Kegiatan bermain menjadi

sebuah kegiatan serius karena kegiatan bermain pada masa awal

merupakan kegiatan pokok yang dilakukan oleh anak-anak pada usia

awal kanak-kanak. Minat bermain anak-anak di pengaruhi oleh bentuk

permainan tertentu, anak-anak telah mengerti jenis permainan yang

cocok sesuai dengan jenis kelamin , contohnya adalah anak laki-laki

paham bahwa bermain pedang-pedangan atau bermain mobil mobilan

lebih menarik.

b. Kesimpulan Psikologi Anak

Anak-anak memiliki emosi yang masih labil dan sedikit susah untuk di kendalikan

karena terjadi secara spontan. Pada masa kanak-anak seharusnya anak bermain dan

bersosialisasi dengan teman sebayanya dengan baik. Ketika anak bermain terkadang anak

masih belum mengerti dengan maksud dan arti lingkungan disekitarnya sehingga secara

tidak langsung anak-anak dapat memunculkan segala emosi atau rasa yang terjadi pada

ruangan/kawasan. Hal yang dirasakan seperti takut, resah,senang, dan gembira. Ketika anak

gembira dan senang pada suatu kawasan/rancangan bangunan yang berada di lingkungan

anak-anak hidup dan tinggal, maka anak tersebut dapat bertumbuh kembang secara baik

Page 34: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

57

dan tidak memiliki perasaan was-was untuk mengekplorasi dunianya. Salah satunya adalah

dengan pengendalian warna yang terdapat pada sebuah rancangan sehingga anak dapat

lebih nyaman untuk bermain dan tidak memiliki perasaan takut untuk beraktivitas

didalamnya.

2.1.11Preseden

a. Dance School in Oleiros

Sekolah tari/sanggar tari di Oleiros terdiri dari bangunan satu lantai yang di bangun dengan

konfigurasi volumetric yang sederhana untuk merespon kebutuhan program ruang yang di

perlukan. Program ruang terorganisir dari perbedaan volume massa yang berbeda di setiap

area dan mengoptimalkan permukaan dan sirkulasi.

Gambar 2.13 Gedung Dance School Oleiros

Page 35: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

58

Sumber : https://www.archdaily.com/419211/dance-school-in-oleiros-naos-

arquitectura/50fd9ad1b3fc4b068c00020b-dance-school-in-oleiros-naos-arquitectura-

photo

Bangunan ini memiliki luas sebesar 1.035 meter persegi dengan total luas tanah

sebesar 3.711 meter persegi. Terdapat elevasi yang berbeda dalam membedakan volume

ruang, bentuk dan tinggi dalam material. Fungsi internal di buat sejelas mungkin untuk

kebutuhan ruang, sirkulasi dan jalur. Pengembangan program ini menumbuhkan kebutuhan

yang memuaskan untuk pengguna sekolah tari ini dengan berbagai aktifitas di dalam 1

fasilitas.

Di desain dengan efisiensi energy, bangunan memiliki karateristik memaksimalkan

sumber energy dan penggunaan material yang tahan lama dan sedikit perawatan yang akan

memberikan keuntungan pada investasi.

Gambar. 2.14 Ruang Tari Dance School Oleiros

Sumber : https://www.archdaily.com/419211/dance-school-in-oleiros-

naos-arquitectura/50fd9b39b3fc4b068c00021c-dance-school-in-oleiros-

naos-arquitectura-photo

Page 36: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

59

Setting ploting cenderung kea rah selatan dengan menampung fasilitas bangunan

dan area penyimpanan. Tata letak interior bangunan di buat agar tidak bercampur antara

sirkulasi internal dengan pengguna sehingga memudahkan operasi.

Gambar 2.15 Pencahayaan Lobby Dance School Oleiros

Sumber : https://www.archdaily.com/419211/dance-school-in-oleiros-

naos-arquitectura/50fd9b39b3fc4b068c00021c-dance-school-in-oleiros-

naos-arquitectura-photo

Terdapat 2 akses dari lobby untuk mempersilahkan masuk orang tua yang datang

dan akses langsung masuk kedalam area menari. Terdapat ruang ganti, ruang music dan

perpustakaan didalam bangunan sebagai fasilitas penunjang.

b. Y Ballet School

Page 37: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

60

Gambar 2.16 Y Ballet School

Sumber:https://www.archdaily.com/772533/y-ballet-school-y-plus-

m/55dd3f0be58ece6d4100011b-y-ballet-school-y-plus-m-photo

Y Ballet School berada di tengah permukiman residen di area kota Tokushima.

Memiliki ukuran yang tidak jauh beda dengan lingkungan sekitar memiliki luas 192 meter

persegi dengan luas area lahan 204 meter persegi.

Dirancang dengan atap menyesuaikan dengan lingkungan sekitar dengan

transformasi dan memperhatikan ketinggian studio sesuai dengan gerakan latihan balet

seperti gerakan angkat. Untuk control penghawaan yang dihasilkan oleh penari balet setelah

latihan dibuat jendela di atas langit-langit dan kipas angin sensor.

Gambar 2.17 Studio Ballet Y School

Sumber:https://www.archdaily.com/772533/y-ballet-school-y-plus-

m/55dd4078e58ece13bd000125-y-ballet-school-y-plus-m-photo

Page 38: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

61

Kesinambungan antara pintu masuk dibuat untuk memberikan muka yang harmoni

dengan kehidupan sekitar dan sekolah ballet yang klasik. Terdapat beberapa fasilitas yang

terdapat di dalam Y Ballet school seperti kantor, ruang ganti, loker, ruang shower, ruang

penyimpanan , lounge, ballet studio dan parking area.

Studio mendapatkan penerangan yang baik dan terdapat ventilasi sehingga

memberikan sinar alami dan angina sejuk di setiap musim.

c. Children Recreation Center

Pusat rekreasi anak berada di daerah pedesaan dengan luas 1.500 meter persegi

dan luas asrea 5.250 meter persegi. Struktur utama dari bangunan ini adalah pola-pola dan

warna yang dirancang terbuka untuk anak-anak.

Gambar 2.18 Children Recreation Center

Sumber: https://www.archdaily.com/40323/children%25e2%2580%2599s-recreation-

centre-air-architecture/5011e57728ba0d5f4c000295-children%E2%80%99s-recreation-

centre-air-architecture-photo

Memiliki ruang terbuka yang luas memungkinkan anak-anak untuk bermain di luar

ruangan sehingga anak lebih bebas untuk berekspresi dan bersosialisasi .

d. Kesimpulan Preseden

Ruang publik untuk anak-anak terutama pada aktivitas dengan konteks bermain,

menari adalah dengan memperhatikan proporsi konfigurasi kebutuhan ruang bagi anak dan

Page 39: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

62

fasilitas pendukung lainnya untuk membentuk sebuah rancangan bangunan. Untuk mengatur

volume kebutuhan ruang yang terdapat pada dance and art studio dapat dilihat dari jumlah

manusia didalamnya, perilaku anak , perilaku kegiatan, dan kesan yang ingin di timbulkan

pada ruang. Perhatian kesinambungan antara kebutuhan ruang dan dampak dari sebuah

perilaku kegiatan diperlukan untuk merespon design yang ramah bagi anak dan lingkungan

sesuai dengan konteks aktivitas yang dilakukan. Seperti ruang tari cenderung dengan

perilaku manusia yang memiliki banyak gerakan didalam ruangan sehingga butuh

penghawaaan yang baik . salah satunya dengan memberikan jendela di atas alap-alap atau

dinding lebih banyak, selain menghemat energy juga memberikan penerangan secara alami

pada ruangan.

Page 40: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

63

2.2 Sintetis Penyelesaian Persoalan Desain

Sintetis penyelesaian persoalan desain berisikan tentang analisa jenis kegiatan,

analisa-analisa yang terjadi di lapangan, alternatif pemilihan kawasan , analisa kawasan dan

analisa perilaku pengguna ruang.

2.2.1 Analisa Kegiatan

a. Seni Tari

Page 41: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

64

Page 42: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

65

b. Membatik

Page 43: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

66

c. Melukis

Page 44: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

67

d. Wayang

Page 45: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

68

2.2.1 Lokasi Eksisting Kawasan

Lokasi kawasan berada di kecamatan Mergangsang , kelurahan Wirogunan .

pemilihan area di kawasan kelurahan Wirogunan dikarenakan berada di pusat kota namun

juga memiliki jumlah anak yang besar di antara tiga kelurahan yang terdapat di kecamatan

Mergangsang.

No Jenis Kelamin Kecamatan Mergangsang

Kel. Wirogunan Kel. Keparakan Kel.

Brontokusuman

1 Laki-laki 2435 2307 2260

Perempuan 2600 2558 2515

Jumlah 5035 4865 4775

Tabel 1.5 Jumlah anak di Kecamatan Mergangsang 2017

Sumber : Biro Tata Pemerintah D.I Yogyakarta

Terlihat kelurahan Wirogunan memiliki jumlah anak terbanyak dengan angka 5035,

dengan status pendidikan hingga ke jenjang Sekolah Menengah Pertama.

a. Tinjauan Lokasi Kawasan

Gambar 2.19 Kecamatan Mergangsang

Sumber : Buku Kecamatan Mergangsang dalam Angka 2017.

Page 46: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

69

Kecamatan Mergangsang adalah salah satu kecamatan di Yogyakarta yang memiliki

letak di bagian selatan kota Yogyakarta. Luas kawasan kecamatan mergangsang adalah 2.31

km2 . Kawasan kecamatan Mergangsang merupakan daerah yang memiliki permukiman

yang padat, sebagian wilayahnya digunakan untuk kegiatan perkantoran, usaha dan

pariwisata. Sehingga tanah persawahan tetap ada namun dengan jumlah yang sedikit.

Kecamatan Mergangsang memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

Utara : Kecamatan Pakualaman

Selatan : Kabupaten Bantul

Timur : Kecamatan Umbulharjo

Barat : Kecamatan Mantrijeron

Kecamatan Kraton

Kecamatan Gondomanan

b. Tinjauan Lokasi Alternatif

Terdapat 2 alternatif pemilihan lokasi yang berada di dalam satu kecamatan yang

sama yaitu dan terletak pada kelurahan Wirogunan. Pada Alternatif 1 terletak pada Kelurahan

Wirogunan RW 16 dan Kelurahan Wirogunan RW 02. Pemilihan alternatif 1 dan alternatif 2

memperhatikan aspek sebagai berikut :

1. Berada di kawasan masyarakat

2. Aksesbilitas

3. Alam sekitar

4. Kedekatan dengan fasilitas

5. Fungsi site

Page 47: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

70

Gambar 2.20 Kawasan Alternatif di Kelurahan Wirogunan

Sumber : Data Pribadi

Pada lokasi alternatif 1 terletak pada sisi selatan Kelurahan Wirogunan dan berada

di dalam perkampungan warga RW 16 kampung Mergangsang. Terdapat gedung

pemerintahan seperti kelurahan Wirogunan dan Puskesmas yang terdapat didalam satu RW.

Sedangkan pada lokasi alternatif 2 terletak pada sisi utara Kelurahan Wirogunan yang berada

di pinggir jalan dan perkantoran. Terdapat perbedaan kondisi lingkungan antara lokasi

alternatif 1 dan lokasi alternatif 2 , antara lain :

1. Lokasi Alternatif 1 (RW 16 Kampung Mergangsang)

Alternatif 1 terletak pada di kampung Mergangsang RW 16 dengan letak

yang berdekatan dengan permukiman, perumahan , kantor Kelurahan Wirogunan

dan Puskesmas terpadu. Kondisi permukaan relative datar dan ditumbuhi oleh

tanaman padi yang di garap oleh warga RW 16 dan sekitarnya.

Page 48: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

71

Gambar 2.21 Lokasi Site Alternatif 1

Sumber : Data Pribadi

Kondisi Site :

a. Luas Site : 11.002m2

b. Tidak terdapat bangunan di dalam site

c. Didepan site terdapat jalan selebar 4.5 meter

d. Site merupakan lahan kosong yang dikerjakan warga untuk bercocok tanam padi

Batasan Site :

a. Utara : Lapangan Tenis, Kolam Renang Perumahan Taman Siswa

b. Timur : Gedung Kelurahan Wirogunan,puskesmas Wirogunan, permukiman warga

c. Selatan : Area Persawahan

d. Barat : Kali Code

2. Lokasi Alternatif 2 ( RW 02 Kelurahan Wirogunan , jalan Bintaran

Alternatif 2 terletak di jalan Bintaran RW 02 Kelurahan Wirogunan. Berada di

tikungan jalan Bintaran dan dikawasan perkantoran. Jalan bintaran merupakan jalan

Page 49: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

72

lingkungan yang memiliki lebar 6 meter. Kondisi lahan area rumah warga yang telah

di ratakan dan sebagian merupakan permukiman warga serta hotel.

Gambar 2.22 Lokasi Site Alternatif 2

Sumber : Data Pribadi

Kondisi Site :

a. Luas Site : 10.382m2

b. Terdapat lahan yang telah di ratakan dan permukiman warga

c. Didepan site merupakan jalan lingkungan (jalan Bintaran) dengan lebar 6 m

d. Kendaraan yang berlalu-lalang ramai pada siang hari menjelang sore.

Batasan Site :

a. Utara : jalan Bintaran

b. Timur : Hotel Atria, Permukiman warga

c. Selatan : Kali Code

d. Barat : Permukiman Warga

Page 50: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

73

c. Penentuan Lokasi Site

Sesuai dengan tujuan fungsi sebagai pusat sanggar tari dan seni untuk anak, harus

mempertimbangkan faktor-faktor yang akan mendukung rancangan bangunan dengan

menggunakan pendekatan Child Friendly Space .

Sebagai pertimbangan lanjutan dalam pemilihan site yaitu dengan melihat

perbandingan yang berhubungan dengan segi akses yang aman untuk anak, potensi site,

kondisi kawasan setempat, keadaan tapak,guna lahan dan keamanan pencapaian.

Alternatif 1 Alternatif 2

G

U

N

A

L

A

H

A

N

1. Berada di kawasan permukiman

sehingga secara tidak langsung

warga dapat mengawasi

lingkungan

2. Lokasi site berupa area

persawahan

3. Mobil dan motor dapat

memasuki site dan lalu lalang

kendaraan tidak terlalu ramai

4. Dekat dengan fasilitas publik

seperti kantor kelurahan dan

puskesmas

5. Terdapat banyak anak-anak di

kampung terlihat dari anak yang

1. Berada di kawasan nonhomogen

(terdapat sekolah,asrama,

fasilitas publik berupa masjid,

gereja)

2. Kawasan kurang dapat diawasi

oleh masyarakat karena berada

di kawasan ruang publik,

asrama.

3. Mobil dan motor dapat

memasuki area namun jalan

cukup ramai.

4. Terlihat anak-anak bermain

didepan rumah karena tidak

terdapat lahan kosong.

Page 51: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

74

bermain di lingkungan terutama

di daerah persawahan.

A

L

A

M

S

E

K

I

T

A

R

1. Terdapat beberapa vegetasi di

sekitar site yang membuat

daerah lebih alami.

2. Site berada di pinggir jalan

lingkungan namun polusi udara

cenderung lebih sedikit karena

tidak banyak kendaraan yang

berlalu lalang

1. Terdapat vegetasi di luar site.

2. Site berada di pinggir jalan

lingkungan , dengan polusi yang

lebih banyak karena kendaraan

yang berlalu lalang.

A

K

S

E

S

Keterangan:

Keterangan :

Page 52: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

75

1. Gang Brojopermono merupakan

akses utama menuju ke site

dengan jarak 200meter dari jalan

utama(jalan taman siswa)

2. Akses di Gang Brojopermono

dapat memuat mobil dan motor,

dengan pedestrian di sisi utara

jalan.

3. Dekat dengan jalan utama ,jalan

Taman Siswa, pengunjung yang

datang dari luar daerah dapat

menggunakan transportasi

umum seperti transjogja yang

dapat ditempuh 15menit dari

lokasi.

1. Jalan yang lebar untuk

mempermudah akses

pengendara motor dan mobil

2. Lokasi site berada di tikungan

namun tidak terdapat pedestrian

sehingga sedikit membahayakan

pejalan kaki.

3. Dekat dengan jalan utama yaitu

jalan Taman Siswa namun untuk

menuju ke halte cukup jauh.

F

U

N

G

S

I

Fungsi site sebagai pertanian yang

dikerjakan oleh penduduk sekitar.

Fungsi lahan terdapat beberapa konteks,

yaitu sebagai permukiman, lahan kosong

dan hotel yang sedang di bangun.

Page 53: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

76

S

A

F

E

T

Y

1. Pengawasan secara tidak langsung

dapat dilakukan oleh warga karena

berdekatan dengan permukiman.

2. Keamanan yang di rancang dari

lingkungan bisa terlihat dari adanya

polisi tidur yang berjarak tidak terlalu

jauh sehingga pengendara jauh lebih

berhati-hati karena terdapat anak-

anak yang melintas di jalan.

1. Pengawasan secara tidak langsung

dilakukan oleh warga dengan lokasi

lahan yang berdekatan dengan

permukiman yaitu sisi timur.

2. Berada di pinggir jalan yang cukup

ramai dan berada di tikungan

sehingga perlu pengawasan lebih

untuk anak-anak yang melintas

karena tidak terdapat pedestrian.

d. Analisa Pemilihan Site

1) Guna Lahan

No Kriteria Alternatif 1 Alternatif 2

1 Guna

Lahan

3 2

Alasan -berada di tengah permukiman

warga sehingga dapat diawasi

secara langsung

-berada di lahan kosong sehingga

tidak menggusur warga

-berada di kawasan percampuran

komersial dan penduduk

sehingga pengawasan tidak

dapat maksimal dilakukan oleh

warga

-berada di 40% lahan yang sudah

diratakan dan 60% lahan pribadi

warga

Tabel 1.6 Guna Lahan

Sumber : Analisa Penulis 2018

Keterangan pemilihan bobot :

Page 54: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

77

Tata guna lahan sebagai Fun Dance and Art Studio Center for Children terletak di kawasan

permukiman warga , kawasan komersil seperti restoran, toko, kawasan pendidikan dan

sejarah dengan kriteria bobot:

Nilai 1 : tidak mendukung

Nilai 2 : kurang mendukung

Nilai 3 : mendukung

2) Akses

No Kriteria Alternatif 1 Alternatif 2

1 Akses 2 3

Alasan - dekat dengan jalan utama namun

jalan lingkungan menuju ke lokasi

site hanya selebar 1 mobil dan

motor.

-akses yang tidak lebar membuat

orang-orang menjadi lebih berhati

hati. Di tunjukkan dengan tulisan

untuk menurunkan kecepatan

karena terdapat banyak anak-anak

di kawasan tersebut

-lokasi lahan yang berada di

tikungan dan jalan lingkungan

yang cukup ramai membuat

perlunya keamanan lebih

terutama untuk anak-anak

Tabel 2.7 Akses

Sumber : Analisa Penulis 2018

Keterangan pemilihan bobot:

Kemudahan akses dan keamanan akses menjadi salah satu pertimbangan perancangan Fun

Dance and Art Studio Center for Children untuk dapat menjamin keselamatan anak dengan

nilai sebagai berikut:

Nilai 1 : tidak memiliki akses yang baik dan keamanan akses yang cukup

Page 55: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

78

Nilai 2 : cukup memiliki akses yang baik dan keamanan yang baik

Nilai : memiliki akses yang mudah, keamanan yang baik dan jalur yang mudah

3) Infrastruktur Jalan

No Kriteria Alternatif 1 Alternatif 2

1 Infrastruktur

Jalan

3 3

Alasan - memiliki jalur yang dapat

memuat mobil dan motor yang

akan mendukung keberadaan

bangunan

-dekat dengan jalan utama yaitu

jalan Taman Siswa yang berkisar

200meter

-memiliki jalur yang memuat

mobil dan motor yang akan

mendukung keberadaan

bangunan

-memiliki jarak yang cukup jauh

dengan jalan utama ,jalan Taman

Siswa

Tabel 2.8 Infrastruktur jalan

Sumber : Analisa Penulis

Keterangan pemilihan bobot:

Ketersediaan infrastruktur jalan berupa jalan lingkungan dan jalan utama menjadi salah satu

faktor untuk mempermudah pengunjunga datang ke Fun Dance and Art Studio Center for

Children dengan penilaian:

Nilai 1 : Tidak mendukung

Nilai 2 : cukup mendukung

Nilai 3 : sangat mendukung

4) Fasilitas Publik

No Kriteria Alternatif 1 Alternatif 2

Page 56: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

79

1 Fasilitas

Publik

3 2

Alasan - dekat dengan halte,

pertokoan,tempat beribadah,

kantor kelurahan, puskesmas dan

restaurant

-dekat dengan hotel, asrama ,

toko kecll dan warung kecil

Tabel 2.9 Fasilitas Publik

Sumber: Analisa Penulis

Keterangan pemilihan bobot:

Fasilitas publik seperti tempat beribadah , toko, restaurant, halted an fasilitas publik lainnya

dibutuhkan untuk mempermudah akses dan mendukung lingkungan sekitar, dengan

penilaian sebagai berikut:

Nilai 1 : Tidak mendukung

Nilai 2 : cukup mendukung

Nilai 3 : sangat mendukung

5) Ketersediaan lahan

No Kriteria Alternatif 1 Alternatif 2

1 Ketersediaan

lahan

3 1

Alasan - lahan luas dengan lahan awal

berupa persawahan

-lahan menggunakan lahan

kosong dan permukiman

Tabel 2.10 Ketersediaan lahan

Sumber : Analisa Pribadi

Keterangan pemilihan bobot:

Page 57: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

80

Ketersediaan lahan diperlukan sehingga dapat menunjang perancangan , dengan penilaian

sebagai berikut:

Nilai 1 : tidak memenuhi

Nilai 2 : cukup memenuhi

Nilai 3 : memenuhi

e. Kesimpulan Pemilihan Site

Dengan hasil analisa ketersediaan nilai-nilai yang mendukung perancangan Fun

Dance and Art Studio Center for Children dapat disimpulkan bahwa :

No Kriteria Alternatif 1 Alternatif 2

1 Guna Lahan 3 2

2 Akses 2 3

3 Infrastruktur Jalan 3 3

4 Fasilitas Publik 3 2

5 Ketersediaan Lahan 3 1

Jumlah 14 11

Tabel 2.11 Kesimpulan Pemilihan Site

Sumber: Analisa Penulis

Berdasarkan analisa yang akan mendukung Fun Dance Studio and Art Center for

Children , site alternatif 1 menjadi pilhan yang terbaik . alternatif 1 berada di RW 16 kampung

Mergangsang. Site berada di tengah-tengah kelurahan Wirogunan dengan akses jalan yang

cukup baik dan fasilitas yang tersebar di area site terdekat. Dengan adanya Fun Dance Studio

and Art Center for Children diharapkan dapat memberikan hak kepada anak untuk

mendaparkan tempat yang layak untuk bersosialisasi, mengembangkan bakat dan minat

serta mempertahankan budaya yang ada di Yogyakarta.

Page 58: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

81

2.2.2 Lokasi Eksisting Site

Lokasi berada di kawasan kelurahan Wirogunan kecamatan Mergangsang. Kawasan yang

akan di kembangkan adalah kawasan lahan terbuka yang pada kondisi eksisting adalah

persawahan hijau . Kawasan ini berada di kawasan padat dengan jalan besar terdekat

adalah jalan Taman Siswa, dan untuk kantor pemerintahan berada di belakang kantor

kelurahan Wirogunan.

Gambar 2.23 Kawasan Eksisting Fun Dance Studio and Art Centre

Sumber : Data Pribadi

A

C

B

Page 59: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

82

Gambar 2.24 Lingkungan Sekitar Kawasan

Sumber. Dokumentasi Pribadi.

Area ruang terbuka hijau digunakan sebagai area bercocok tanam oleh warga

sekitar, warga menggunakan area lahan dengan sistem bukan kepemilikan pribadi (sumber

: wawancara dengan petani)

a. Detail Kawasan Eksisting

Gambar 2.25 Dimensi Kawasan

Sumber : Data Pribadi

Page 60: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

83

1. Kondisi Site

a. Luasan Site 11.002 m2

b. Tidak terdapat bangunan di dalam site

c. Didepan site terdapat jalan selebar 4.5 meter

d. Site merupakan lahan kosong yang dikerjakan warga untuk bercocok tanam padi

e. Koefisien dasar bangunan (KDB) :

f. RTH : min 10%

g. Sempadan Sungai kedalaman 8m : 15 meter

2. Batas Site

a. Utara : Lapangan Tenis, Kolam Renang Perumahan Taman Siswa

b. Timur : Gedung Kelurahan Wirogunan,puskesmas Wirogunan,

permukiman warga

c. Selatan : Area Persawahan

d. Barat : Kali Code

2.2.3 Analisis Site

a. Analisa Peraturan

D

A

T

A

Page 61: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

84

A

N

A

L

I

S

A

Tabel. Analisis Peraturan

Sumber : Analisis Penulis

b. Analisa View Dalam

D

A

T

A

40%

Page 62: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

85

A

N

A

L

I

S

A

G

U

I

D

E

L

I

N

E

Tabel. Analisa View Dalam

Sumber : Analisa Penulis

Page 63: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

86

c. Analisa Keluar Site

D

A

T

A

A

N

A

L

I

S

A

Page 64: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

87

G

U

I

D

E

L

I

N

E

Tabel. Analisa Keluar Site

Sumber : Analisa Penulis 2018

d. Analisa Kebisingan

D

A

T

A

Page 65: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

88

A

N

A

L

I

S

A

G

U

I

D

E

L

I

N

E

Page 66: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

89

e. Analisa Akses

D

A

T

A

Page 67: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

90

A

N

A

L

I

S

A

G

U

I

D

E

L

I

N

E

Tabel. Analisa Akses

Sumber : Analisa Pribadi

Page 68: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

91

f. Analisa Permukiman

D

A

T

A

A

N

A

L

I

S

A

GUIDELI

NE

Massa bangunan yang tersebar dengan berbagai ukuran dimensi ruang .

Desain ruang flexible yang dapat digunakan untuk semua orang.

Page 69: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

92

2.2.4 Analisis Perancangan

a. Dasar Pendekatan

Pendekatan program merupakan dasar dari membuat sebuah rancangan Fun Dance

Studio and Art Center for Children menggunakan pendekatan Child Friendly Space yang

berkesinambungan dengan lingkungan sekitar. Dasar yang akan di bahas mengenai konteks

ini adalah aspek jenis kegiatan.

b. Analisa Bussines Plan

Gambar 2.25 Alur Busines Plan

Page 70: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

93

Sumber : Analisa Penulis

c. Analisa Jenis Kegiatan

Analisa jenis kegiatan yang mendukung perancangan Fun Dance Studio and Art

Center for Children adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan Pribadi

Kegiatan pribadi dilakukan oleh pekerja/pengelola yang membutuhkan ruang

istirahat, penyimpanan.

2) Kegiatan Edukatif

Kegiatan utama dari Fun Dance and Art Center for Children adalah kegiatan

edukasi yang merupakan pembelajaran tari dan seni untuk anak. Selain

mengembangkan bakat anak dapat juga membuat anak menjadi lebih kreatif.

Tari Seni

Tari Tradisional / Tari Klasik Melukis

Membatik

Pewayang

Tabel 2.12

3) Kegiatan Komunikatif

Kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak ,dan masyarakat untuk menjalin

sebuah komunikasi . Komunikasi menjadi hal yang penting untuk daerah

permukiman yang mulai kehilangan sosialisasi antar warga sehingga tidak terlalu

mengenal antar tetangga.

4) Kegiatan Rekreatif/Bermain.

Kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak untuk bersosialisasi dan bermain

yang dapat memiliki manfaat selain membentuk sebuah sosialisasi juga

mengembangkan kreatifitas anak. Kegiatan bermain dapat di wadahi dengan ruang

landscape yang luas sehingga anak lebih flexible untuk memainkan sesuatu.

5) Kegiatan Penunjang

Page 71: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

94

Kegiatan yang dapat menunjang sebuah aktivitas yang ada didalam Fun

Dance Studio and Art Center for Children seperti adanya foodcourt, dan small

market.

d. Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan

Analisa kebutuhan ruang berdasarkan kegiatan aktifitas yang akan di wadahi didalam

Fun Dance Studio and Art Center for Children adalah sebagai berikut :

No Nama

Kegiatan

Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang

1 Kegiatan

Pribadi

Pekerja/Pengelola Melayani

Istirahat

BAK/BAB

Menyimpan

barang

Mengawasi

Ruang

Resepsionis

Ruang

Istirahat

Toilet

Loker

Ruang

keamanan

Ruang

CCTV

2 Kegiatan

Edukatif

Anak Belajar Menari

Belajar melukis

Belajar

membatik

Belajar

mengukir

Istirahat

Mengganti

baju tari

Studio tari

dan seni

Loker

Ruang ganti

Toilet

Common

room

Page 72: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

95

Menyimpan

barang

Pekerja/Pengelola Mengajari

menari

Mengajari

melukis,

membatik,

mengukir

Mengganti

baju tari

Studio

Loker

Ruang Ganti

3 Kegiatan

Komunikatif

Masyarakat dan

anak anak

Bersosialisasi

Berkumpul

Menikmati

suasana

Bermain

Ruang

publik

Lounge

4 Kegiatan

bermain

Anak Berlari

Bermain

Bersosialiasai

Ruang

terbuka

Ruang

flexible

5 Kegiatan

penunjang

Anak

Masyarakat

Pekerja

Makan

Minum

Memarkir

kendaraan

Foodcourt

Small shop

Parking

area

Tabel 2.13 Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan

Sumber : Analisa Penulis

Page 73: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

96

e. Analisa Pelaku Kegiatan

Analisa pelaku kegiatan untuk memperoleh struktur kegiatan yang dilakukan oleh

setiap pelaku kegiatan di Fun Dance Studio and Art Center for Children . analisa pelaku

kegiatan dilakukan untuk mengetahui perbedaaan antara subjek pelaku anak-anak ,

pengunjung biasa dan karyawan(pekerja).

1. Pelaku anak-anak kegiatan menari

Tabel 2,14 Analisa kegiatan menari anak

Sumber : Analisa Penulis

Page 74: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

97

2. Pelaku anak kegiatan membatik

Tabel 2.15 membatik

Sumber : Penulis

3. Pelaku anak kegiatan melukis

Tabel 2.16 Kegiatan anak melukis

Page 75: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

98

Sumber : Analisa Penulis

4. Pelaku anak kegiatan belajar wayang

Tabel 2.17 Kegiatan anak mempelajari wayang

Sumber : Analisa Penulis

5. Pelaku Pengunjung

Tabel 2.18 Pelaku pengunjung

Sumber : Analisa Pribadi

Page 76: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

99

6. Pelaku Karyawan

Tabel 2.19 Kegiatan karyawan

Sumber : Analisa Penulis

f. Analisa Pengelompokan Ruang

Analisa pengelompokan ruang di gunakan untuk memperoleh kualitas ruang dalam

dan ruang luar dalam penggunaannya. Pengelompokkan ruang Fun Dance Studio and Art

Center for Children di bagi atas 4 kelompok dan dibagi berdasarkan sifat kegiatannya yaitu

:

No Pengelompokan Ruang Jenis Ruang

1 Publik Ruang Resepsionis

Common Room

Lounge

Foodcourt

Small Shop

Parking Area

Ruang terbuka

2 Semi Publik Studio tari dan seni

Loker

3 Privat Ruang pekerja

Toilet

Page 77: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

100

Gudang

Ruang Ganti

Ruang Keamanan

Ruang CCTV

Tabel 2.19 Pengelompokan Ruang

Sumber : Penulis

Page 78: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

101

g. Analisa Kualitas Ruang

No Macam Ruang Pencahayaan View Termal Akustik Akses

1 Ruang

Resepsionis

***** Perlu *** Tidak tenang Banyak

2 Common Room ***** Perlu *** Tidak tenang Banyak

3 Lounge **** Perlu *** Tidak tenang Banyak

4 Foodcourt **** Perlu *** Sedang Banyak

5 Small Shop **** Tidak ** Sedang Cukup

6 Parking Area ** Tidak * Tidak tenang Banyak

7 Ruang Terbuka ** Perlu * Tidak tenang Banyak

8 Studio Tari ***** Tidak *** Tenang Cukup

9 Studio Lukis ***** Perlu *** Tenang Cukup

10 Studio Membatik ***** Perlu *** Tenang Cukup

11 Studio Mengukir ***** Perlu *** Sedang Cukup

12 Loker ** Tidak ** Tidak tenang Sedikit

13 Ruang Pekerja ** Tidak ** Sedang Sedikit

14 Toilet * Tidak ** Agak tenang Sedikit

15 Gudang * Tidak * Agak tenang Cukup

16 Ruang Ganti * Tidak * agak tenang Sedikit

17 Ruang

Keamanan

** Tidak ** Agak tenang Sedikit

18 Ruang CCTV * Tidak ** Agak tenang Sedikit

19 Panggung ***** perlu ** Perlu Banyak

Tabel 2.20 Analisa Kualitas Ruang

Sumber : Penulis

Page 79: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

102

h. Program Ruang

Page 80: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

103

Page 81: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

104

Page 82: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

105

Page 83: BAB II PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN DAN …

106

Tabel 2.21 Program Ruang

Sumber : Analisa Penulis

Luas standar untuk memenuhi kebutuhan ruang di Fun Dance Studio and Art Center for Children

adalah 1.736,78m2 .

Ruang sirkulasi 20 % = 1.736,78 x 20%

= 350m2

Total standar program ruang yang dapat digunakan adalah

L= 1.739 m2 + 350 m2

= 2.089 m2