Bab i Fisika Modern_fix

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    1/92

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    2/92

    F I S I K A M O D E R N | 1

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    3/92

    F I S I K A M O D E R N | 2

    FISIKA MODERN

    Pada akhir abad ke-19,banyak ilmuwan percaya mereka telah belajar

    sebagian besar dari apa yang diketahui tentang fisika.Hukum Newton tentang

    gerak dan teori gravitasi universal,menurut kerja teori Maxwell dalam

    menyatukan listrik dan magnet,hukum termodinamikadan teori kinetik,dan prinsip

    optik sangat sukses dalam menjelaskan jenis fenomena.

    Pada peralihan abad ke-20,rupanya sebuah perubahan besar mengguncang

    dunia fisika.Pada tahun 1900,Max Planck memberikan ide dasar yang

    menyebabkan perumusan teori kuantum,dan pada tahun 1905,Albert Einstein

    Detektor Padat Muon Solenoid (PMS) merupakan bagian besar Hadron Collider

    dilaboratorium fisika partikel dieropa yang dioperasikan oleh CERN.Salah satu

    dari beberapa detektor meneliti untuk partikel dasar.Untuk skala pemberitahuan

    ada a ar hi au ke arah kiri detektor da at terhitun seban ak lima lantai.

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    4/92

    F I S I K A M O D E R N | 3

    merumuskan khususnya teori relativitas.Perasaan senang dapat ditangkap dalam

    kata-kata Einstein sendiri: Itu sangat baik sekali untuk hidup.Kedua teori

    memiliki pengaruh besar dalam pemahaman kita tentang alam.Dalam beberapa

    dekade,mereka terinspirasi pengembangan baru dalam bidang fisika atom,fisika

    nuklir,dan fisika unsur padat.

    Pada bab 39,kita akan memperkenalkan teori ralativitas khusus .Teori ini

    memberikan kita sesuatu yang baru dan pandangan lebih tentang hukum

    fisika.Meskipun prediksi teori ini sering melanggar akal sehat,teori ini

    menjelaskan tepat hasil eksperimen yang melibatkan kecepatan yang mendekati

    kecepatan cahaya.Versi luas dalam buku pelajaran ini, Fisika untuk ilmuwan daninsinyur dengan fisika modern,sampul konsep dasar fisika kuantum dan aplikasi

    mereka untuk fisika atom dan molekul.Tambahan,kita dikenalkan fisika

    padat,fisika nuklir,fisika partikel,dan kosmologi dalam versi luas.

    Meskipun fisika dikembangkan selama abad ke-20 yang menyebabkan

    banyaknya pencapaian teknologi atau mesin penting,cerita ini masih belum

    lengkap.Penemuan akan berlanjut untuk berkembang selama hidup kita,dan

    banyak banyak penemuan ini akan memperdalam atau memproses pemahaman

    kita tentang alam dan bumi sekitar kita.itu masih sangat baik sekali untuk hidup.

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    5/92

    F I S I K A M O D E R N | 4

    BAB 39

    Relativitas39.1 Prinsip Relativitas Galileo39.2 Eksperimen Michelson-Morley

    39.3 Prinsip Relativitas Einstein

    39.4 Konsekuensi Khusu Teori Relativitas

    39.5 Persamaan Tranformasi Lorentz

    39.6 Persamaan Transformasi Kecepatan Lorentz

    39.7 Momentum Linear Relativitas

    39.8 Energi Relativitas

    39.9 Massa dan Energi

    39.10 Teori Umum Relativitas

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    6/92

    F I S I K A M O D E R N | 5

    Pengalaman dan pengamatan kita sehari-hari pasti selalu berhubungan

    dengan benda-benda yang bergerak dengan kelajuan yang lebih kecil dari kelajuan

    cahaya. Hukum Newton tentang gerakan benda dirumuskan melalui pengamatan

    dan penggambaran gerak benda, dan cara ini sangat berhasil menggambarkan

    berbagai fenomena yang terjadi pada kelajuan cukup rendah. Namun, cara ini

    gagal menggambarkan dengan tepat mengenai gerakan benda yang memiliki

    kelajuan mendekati kelajuan cahaya.

    Secara eksperimen, prediksi teori Newton diuji pada kelajuan tinggi

    dengan cara mempercepat elektron atau partikel bermuatan lainnya melalui

    pemberian beda potensial listrik yang besar. Sebagai contoh, sebuah elektronmungkin dapat dipercepat hingga kelajuan 0,99c (dimana c adalah kelajuan

    cahaya) dengan memberikan beda potensial (tegangan) beberapa juta volt.

    Menurut mekanika Newton, jika beda potensial meningkat menjadi empat kali,

    energi kinetik elektron menjadi empat kali lebih besar dan kelajuannya menjadi

    dua kali lipat, yakni 1,98c. namun, eksperimen menunjukkan bahwa kelajuan

    elektronbegitu juga dengan kelajuan berbagai benda di Alam Semestaselalu

    lebih kecil daripada kelajuan cahaya, terlepas dari beberapa besarnya tegangan

    mempercepat. Oleh karena benda tidak mungkin berada di atas batas kelajuan

    cahaya, mekanika Newton tentang gerak bertentangan dengan hasil eksperimen

    modern dan jelas menjadi teori yang terbatas.

    Pada tahun 1905,pada usia 26,Einstein mengumumkan teori relativitas

    khususnya.Sehubungan dengan teori ini,Einstein menulis:

    Teori Relativitas muncul dari kebutuhan,dari berat dan pertentangan

    dalam dengan teori lama dari yang ada Nampak tidak ada jalan

    keluar.Kemudian kekuatan baru atau terletak pada ketetapan dan

    kesederhanaan yang ada itu menyelesaikan semua kesulitan.

    Meskipun Einstein memberikan berbagai kontribusi penting lainnya untuk

    ilmu pengetahuan, teori relativitas khusus merepresentasikan salah satu

    pencapaian intelektual terbesar sepanjang masa. Dengan teori ini, pengamatan

    secara eksperimen dapat diprediksi dengan baik, mulai dari kelajuan v=0 hingga

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    7/92

    F I S I K A M O D E R N | 6

    kelajuan yang mendekati kelajuan cahaya. Pada kelajuan rendah, teori Einstein

    disederhanakan menjadi mekanika Newton tentang gerak sebagai situasi

    pembatas. Sangatlah penting untuk mengetahui bahwa Einstein sedang menekuni

    elektromagnetisme ketika ia mengembangkan teori relativitasnya. Ia

    membuktikan kebenaran persamaan Maxwell, dan dalam rangka menghubungkan

    persamaan tersebut dengan postulatnya, ia memperoleh gagasan revolusioner

    bahwa ruang dan waktu tidaklah mutlak.

    Bab ini memperkenalkan teori relativitas khusus, dengan penekanan pada

    beberapa konsekuensinya. Teori khusus ini melingkupi fenomena seperti

    perlambatan jam yang sedang bergerak dan pemendekkan suatu benda yangpanjang yang sedang bergerak. Kita juga membahas bentuk relativistic dari

    momentum dan energi.

    Selain dari perannya yang sangat popular dan penting dalam fisika teori,

    teori relativitas juga memiliki aplikasi penting, termasuk dalam perancangan

    pembangkit tenaga nuklir dan global positioning system (GPS) modern. Alat-alat

    ini tidak bekerja apabila dirancang menurut prinsip-prinsip nonrelativistik.

    39.1 Prinsip Relativitas Galileo

    Untuk menggambarkan sebuah kejadian fisis ,kita harus menentukan

    sebuah kerangka acuan. Anda harus melihat kembali Bab 5 (buku 1) yang

    menjelaskan bahwa kerangka acuan inersia adalah kerangka dimana benda yang

    diamati tidak memiliki percepatan ketika tidak ada gaya yang diberikan pada

    benda tersebut. Selanjutnya, berbagai system yang bergerak dengan kelajuan

    konstan terhadap suatu kerangka inersia juga harus berada di dalam kerangka

    inersia.

    Tidak ada kerangka acuan inersia yang mutlak. hal ini berarti bahwa hasil

    sebuah eksperimen yang dilakukan di dalam sebuah kendaraan yang kelajuannya

    seragam akan identik dengan hasil eksperimen yang sama yang dilakukan di

    dalam kendaraan yang diam. Pernyataan formal dari hasil ini disebut dengan

    prinsip relativitas Galileo:

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    8/92

    F I S I K A M O D E R N | 7

    Hukum mekanika harus sama dengan semua kerangka acuan inersia.

    Mari kita perhatikan suatu pengamatan yang mengilustrasikan ekuivalensi

    hukum-hukum mekanika di dalam kerangka inersia yang berbeda. Sebuah truk

    pengangkut bergerak dengan kelajuan konstan, seperti pada gambar 39.1a

    (halaman 1146). Jika penumpang di dalam truk melempar bola lurus ke atas dan

    jika berpengaruh udara diabaikan, maka penumpang tersebut mengamati bahwa

    bola bergerak dalam lintasan vertical. Gerakan bolanya akan tampak sama seperti

    jika bola dilempar oleh seseorang yang diam di atas permukaan bumi. Hukum

    gravitasi universal dan persamaan gerak dengan percepatan konstan tidak

    dipengaruhi oleh keadaan truk, apakah truk sedang diam atau bergerak beraturan.

    Kedua pengamat bersepakat tentang hukum-hukum fisikanyamereka

    masing-masing melempar sebuah bola lurus ke atas dan naik terlebih dahulu

    sebelum jatuh kembali tangan mereka. Bagaimana dengan lintasan bola yang

    dilempar oleh

    Gambar 39.1Dua pengamat mengamati lintasan lemparan bola dan memperoleh hasil

    berbeda.

    pengamat di dalam truk? apakah pengamat tersebut setuju dengan lintasan

    sebelumnya? pengamat di atas tanah melihat lintasan bola sebagai parabola,

    seperti yang diilustrasikan pada gambar 39.1b. sementara itu, seperti yang

    disebutkan sebelumnya, pengamat dalam truk melihat bola bergerak dalam

    lintasan vertikal. selanjutnya, menurut pengamat di atas tanah, bola memiliki

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    9/92

    F I S I K A M O D E R N | 8

    komponen horizontal dari kelajuan yang besarnya sama dengan kelajuan truk.

    meskipun kedua pengamat tidak sepakat mengenai kebenaran hukum Newton dan

    prinsip-prinsip klasik, seperti kekekalan energi dan kekekalan momentum linier.

    kesepakatan ini secara tidak langsung menyatakan bahwa tidak ada eksperimen

    mekanika yang dapat menentukan perbedaan antara kedua kerangka inersia. satu-

    satunya hal yang dapat ditentukan adalah gerak relatif dari kerangka yang satu

    terhadap kerangka lainnya.

    Kuis Cepat 39.1 Pengamat manakah dalam gambar 39.1 melihat bola pada

    lintasan yang benar. (a) Pengamat didalam truk, (b) Pengamat diatas bumi, (c)

    keduannya.

    misalkan suatu fenomena fisis, yang kita sebut dengan kejadian, terjadi

    dan diamati oleh seorang pengamat yang tidak bergerak di dalam kerangka acuan

    inersia. lokasi kejadian dan waktu kejadian dapat ditentukan oleh empat koordinat

    (x,y,z,t). kita ingin mentransformasikan koordinat-koordinat tersebut dari

    pengamat di dalam kerangka inersia yang satu ke pengamat lain di dalam suatu

    kerangka yang bergerak dengan kelajuan relatif beraturan dibandingkan dengan

    kerangka yang pertama. ketika kita katakana bahwa suatu pengamat berada

    dalam sebuah kerangka, maka yang dimaksud di sini adalah pengamat tersebut

    berada dalam keadaan diam relatif terhadap titik asal dari kerangka tersebut.

    perhatikan dua kerangka inersia S dan S (gambar 39.2). Kerangka S

    bergerak dengan kelajuan konstan v sepanjang sumbu xdan x, dimana v diukur

    relatif terhadap S. kita mengasumsikan pada awalnya S dan S bertemu pada t=0

    dan bahwa suatu kejadian terjadi di titik P di dalam ruang pada waktu tertentu.

    seorang pengamat di S menggambarkan kejadian tersebut dengan koordinat ruang

    pada waktu tertentu (x,y,z,t), dan pengamat di S menggunakan koordinat

    (x,y,z,t) untuk menggambarkan kejadian yang sama. seperti yang kita lihat

    pada geometri di dalam gambar 39.2, hubungan antara koordinat-koordinat yang

    berbeda ini dapat ditulis menjadi:

    (39.1)

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    10/92

    F I S I K A M O D E R N | 9

    Gambar 39.2 Sebuah peristiwa terjadi

    pada titik .Kejadian ini terlihat oleh duapengamat dalam kerangka inersia dan dimana bergerak dengan kecepatanrelatif ke

    persamaan-persamaan ini

    merupakan persamaan transformasi ruang-waktu Galileo. perhatikan bahwa

    waktu diasumsikan sama pada kerangka inersia. artinya, di dalam kerangka kerja

    mekanika klasik, semua jam mengukur waktu secara sama, tanpa memperhatikankelajuan jamnya sehingga waktu kejadian untuk pengamat di S sama dengan

    waktu kejadian untuk pengamat di S. sebagai akibatnya, selang waktu kedua

    kejadian akan sama untuk kedua pengamat. meskipun asumsi ini kelihatannya

    sudah sangat jelas, asumsi ini dapat menjadi tidak benar untuk situasi dimana v

    mendekati kelajuan cahaya.

    sekarang, perhatikan sebuah partikel yang berpindah sejauh dx sepanjang

    sumbu xdalam selang waktu dtsebagaimana diukur oleh pengamat di S. dengan

    demikian, menurut persamaan 39.1, perpindahan yang bersesuaian dx yang

    diukur oleh pengamat di S adalah dx=dx-vdt, dimana kerangka S bergerak

    dengan kelajuan vdi dalam arahxrelatif terhadap kerangka S. oleh karena dt=dt,

    kita menemukan bahwa

    atau Dimana dan merupakan kecepatan partikel komponen dinilai

    oleh masing-masing pengamat dan .(Kita gunakan simbol daripada untuk kecepatan partikel karena biasa digunakan untuk kecepatan relatif dalamdua kerangka acuan).Persamaan 39.2 merupakan Persamaan Transformasi

    Kecepatan Galileo. persamaan tersebut konsisten dengan gagasan intuisi kita

    mengenai waktu dan ruang, seperti halnya dengan pembahasan di Subbab 4.6

    (buku 1). akan tetapi, sebagaimana akan segera kita pelajari, hal ini membawa kita

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    11/92

    F I S I K A M O D E R N | 10

    kepada sebuah kontradiksi yang serius bila diterapkan pada gelombang-

    gelombang elektromagnetik.

    Kuis Cepat 39.2 Seorang pelempar bola baseball melempar bola dengan

    kecepatan bola 90-mi/h sambil berdiri didalam lori kereta api yang bergerak pada

    110 mi/h.Bola dilemparkan kearah yang sama dengan kecepatan kereta api.Jika

    kamu menerapkan persamaan transformasi kecepatan Galileo dalam situasi

    ini,berapa kecepatan relative bola terhadap bumi? (a) 90 mi/h, (b) 110 mi/h, (c) 20

    mi/h, (d) 200 mi/h, atau (e) tak hingga.

    Kecepatan Cahaya

    cukup masuk akal bagi kita untuk bertanya apakah prinsip relativitas

    Galileo juga dapat diterapkan untuk listrik, magnetic, dan optika. eksperimen

    menunjukkan bahwa jawabannya adalah tidak. ingat kembali dari Bab 34 ( Buku 2

    ) dimana Maxwell menunjukkan bahwa kelajuan cahaya di dalam ruang bebas

    adalah m/s. para fisikawan di akhir tahun 1800-an mengira bahwagelombang cahaya bergerak melalui suatu medium yang disebutEterdan kelajuan

    cahaya adalah chanya dalam sebuah kerangka mutlak yang khusus pada keadaandiam relatif terhadap eter. Persamaan transformasi kecepatan Galileo diperkirakan

    untuk berlaku dalam pengamatan cahaya yang dilakukan oleh seorang pengamat

    bergerak dengan kecepatanvrelatif terhadap kerangka eter yang mutlak. Artinya,

    apabila cahaya bergerak sepanjang sumbu x dan pengamat bergerak dengan

    kecepatan vsepanjang sumbux, maka pengamat akan mengukur cahaya memiliki

    Pencegahan perangkap 39.1 Hubungan antara kerangka dan

    Banyak pernyataan tentang matematika dalam bab ini adalah benar hanya untuk

    hubungan yang ditentukan antara kerangka dan .Sumbu dan berhimpitkecuali awalnya berbeda.Sumbu dan (serta sumbu dan ) meruapakan

    parallel tetapi mereka hanya berhimpit pada saat satu kerena beda waktu

    perpindahan awal dengan hubungan terhadap .Kita memilih waktu padasaaat dimana dua koordinat awal sistem berhimpit.Jika kerangka bergerak

    kearah relatif positif terhadap ,kemudian adalah posotif sebailiknya itu

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    12/92

    F I S I K A M O D E R N | 11

    kelajuan , bergantung pada arah perjalanan pengamat dan cahaya.Oleh karena adanya suatu kerangka eter mutlak yang dipilih menunjukkan

    bahwa cahaya adalah serupa dengan gelombang klasik lainnya dan gagasan

    Newton mengenai kerangka mutlak adalah benar, maka sangatlah penting untuk

    memastikan adanya kerangka eter tersebut. Pada akhir 1800-an, eksperimen yang

    berkenaan dengan cahaya yang bergerak di dalam medium pada kelajuan tertinggi

    yang dapat dicapai di laboratorium saat itu tidak dapat menentukan perbedaan

    sekecil apapun antara c dan . Pada awal sekitar tahun 1880, para ilmuwanmemutuskan untuk menggunakan bumi sebagai kerangka geraknya untuk

    mencoba meningkatkan peluang merekamenentukan perubahan kecil dari kelajuan cahaya.

    Sebagai para pengamat di atas bumi, kita

    dapat beranggapan bahwa kita berada dalam

    keadaan diam dan kerangka eter mutlaknya

    mengandung medium untuk perambatan cahaya

    yang bergerak ke arah kita dengan kelajuan v.

    dengan menentukan kelajuan cahaya di dalam

    keadaan-keadaan ini, seperti menentukan kelajuan

    pesawat antariksa yang melintas di dalam arus

    udara yang sedang bergerak atau angin; sebagai

    akibatnya, kita berbicara tentang angin eter yang

    berhembus melalui peralatan yang kita pasang di

    bumi.

    Suatu metode langsung untuk mendeteksi keberadaan angin eter adalah

    menggunakan suatu peralatan yang dipasang bumi untuk mengukur pengaruh

    angin eter terhadap kelajuan cahaya. Jika v adalah kelajuan eter relatif terhadap

    bumi, maka cahaya seharusnya memiliki kelajuan maksimum c+v ketika cahaya

    merambat dengan embusan angin, seperti pada gambar 39.3a. begitu pula,

    kelajuan cahaya seharusnya bernilai minimum c-v ketika cahaya merambat

    dengan arah yang berlawanan dengan arah angin seperti pada gambar 39.3b, dan

    nilai tengahnya (c2-v2)1/2 adalah pada arah yang tegak lurus dengan arah angin

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    13/92

    F I S I K A M O D E R N | 12

    eter, seperti pada gambar 39.3c. Jika matahari diasumsikan diam dalam eter, maka

    kelajuan angin eter akan sama dengan kelajuan orbit bumi mengelilingi matahari,

    yang besarnya kira-kira 3 x 104m/s. oleh karena c= 3 x 108 m/s sangatlah penting

    untuk menentukan perubahan kelajuan sebesar 1 per 104 untuk pengukuran di

    dalam arah yang searah atau berlawanan dengan arah angin. Meskipun suatu

    perubahan seperti itu dapat diukur oleh eksperimen, seluruh percobaan untuk

    menentukan perubahan dan membuat keberadaan angin eter ( dan dengan

    demikian keberadaan kerangka mutlak) terbukti merupakan usaha yang sia-sia!

    Kita akan membahas eksperimen klasik pencarian eter di Subbab 39.2

    Prinsip relativitas Galileo hanya mengacu pada hukum-hukum mekanika.Jika diasumsikan bahwa hukum listrik dan magnetism sama di dalam semua

    kerangka inersia, maka paradoks mengenai kelajuan cahaya akan otomatis

    muncul. Kita dapat memahami hal ini dengan menyadari bahkan persamaan

    Maxwell tampaknya menyatakan bahwa kelajuan cahaya selalu memiliki nilai

    tetap 3,00 x 108m/s di dalam semua kerangka inersia, suatu hasil yang jelas-jelas

    kontradiktif dengan apa yang diperkirakan menggunakan persamaan transformasi

    kecepatan Galileo. Menurut Relativitas Galileo, kelajuan cahaya seharusnya tidak

    sama di dalam semua kerangka inersia.

    Untuk merekonsiliasikan kontradiksi ini dalam teori-teori, kita harus

    menyimpulkan bahwa salah satu dari (1) hukum listrik dan magnet tidak sama di

    dalam semua kerangka inersia, (2) persamaan transformasi kecepatan Galileo

    adalah tidak benar. Jika kita mengasumsikan alternatif yang pertama, maka suatu

    kerangka acuan yang dipilih di mana kelajuan cahaya bernilai c, haruslah ada dan

    kelajuan yang terukur haruslah lebih besar atau lebih kecil dari nilai ini di dalamkerangka acuan lainnya, yang sesuai dengan persamaan transformasi kecepatan

    Galileo. Jika kita mengasumsikan alternatif yang kedua, maka kita dipaksa untuk

    membuang gagasan mengenai waktu mutlak dan panjang mutlak yang membentuk

    dasar bagi persamaan transformasi ruang waktu Galileo.

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    14/92

    F I S I K A M O D E R N | 13

    39.2 Eksperimen Michelson-Morley

    Percobaan yang paling terkenal yang dirancang untuk mendeteksi

    perubahan kecil dalam kecepatan cahaya pertama kali dilakukan pada tahun 1881

    oleh AA Michelson (lihat Bagian 37.6) dan kemudian diulang dalam berbagai

    kondisi oleh Michelson dan Edward W. Morley (1838-1923).Seperti yang kita

    akan lihat, hasil percobaan bertentangan dengan hipotesis eter.

    Eksperimen ini dirancang untuk menentukan kelajuan bumi relatif

    terhadap eter yang diduga. Peralatan eksperimental yang digunakan adalah

    interferometer Michelson, yang sudah dibahas di subbab 37.7 dan ditunjukkan

    kembali di figure 39.4. Lengan 2 diluruskan sepanjang arah gerakan bumi melalui

    ruang angkasa. Bumi yang bergerak melalui eter pada kelajuan vadalah ekuivalen

    dengan eter yang mengalir melewati bumi dalam arah yang berlawanan dengan

    kelajuan v. Angin eter yang berembus dalam arah yang berlawanan dengan arah

    gerak bumi akan menyebabkan kelajuan cahaya yang terukur di Bumi menjadi c

    v seiring cahaya mendekati cermin M2 dan c+v setelah pemantulan, dimana c

    adalah kelajuan cahaya di dalam kerangka eter.

    Dua sinar cahaya yang dipantulkan dari M1 dan M2 lalu bergabung

    kembali, kemudian membentuk sebuah pola interferensi, seperti yang dibahas di

    Subbab 37.7. pola interferensi diamati, sedangkan interferometernya diputar

    melalui sudut 900. Rotasi ini mengubah kelajuan angin eter di antara lengan-

    lengan interferometer. Rotasi tersebut seharusnya mengakibatkan pola rumbainya

    bergeser sedikit sekali, tetapi terukur. Pengukuran ini gagal untuk menunjukkan

    perubahan dalam pola interferensinya! Eksperimen Michelson-Morley diulang di

    waktu-waktu yang berbeda saat besar dan arah angin eter diperkirakan berubah

    arah dan besarnya, namun hasilnya selalu sama: tidak pernah diamati adanya

    pergeseran rumbai dengan besar yang cukup.2

    Hasil negative dari eksperimen Michelson-Morley tidak hanya

    bertentangan dengan hipotesis tentang eter, tetapi juga menunjukkan bahwa tidak

    mungkin mengukur kecepatan mutlak bumi relatif terhadap kerangka Eter.

    Meskipun demikian, Einstein mengajukan postulat untuk teori relativitas

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    15/92

    F I S I K A M O D E R N | 14

    khususnya yang memberikan interpretasi yang

    sungguh berbeda mengenai hasil-hasil yang negatif

    ini. Di tahun-tahun berikutnya, sifat-sifat alamiah

    cahaya sudah lebih dipahami, gagasan bahwa

    terdapat eter di seluruh ruangan sudah ditinggalkan.

    Kini, cahaya dipahami sebagai sebuah gelombang

    elektromagnetik yang tidak membutuhkan

    medium untuk merambat. Sebagai akibatnya,

    anggapan bahwa gelombang merambat di dalam eter

    menjadi tidak lagi penting.

    Rincian Percobaan Michelson-

    Morley

    Untuk memahami hasil dari eksperimen

    Michelson-Morley, mari kita asumsikan kedua

    lengan interferometer dalam Aktif Gambar 39,4

    memiliki panjang yang sama. Kita akan menganalisis

    keadaannya jika terdapat angin eter, karena itulah

    yang diharapkan Michelson dan Morley untuk

    ditemukan. Seperti disebutkan di atas, kecepatan

    cahaya sinar sepanjang dua lengan seharusnya menjadi begitu sinarcahayanya mendekati M2dan setelah sinar dipantulkan. Dengan demikian,selang waktu untuk perambatan ke kanan adalah dan selang waktuuntuk perambatan ke kiri adalah

    . Selang waktu total untuk

    perjalanan bolak-balik sepanjang dua lengan adalah

    Sekarang, anggap sinar cahayanya berjalan di sepannjang lengan 1, tegak

    lurus terhadap angin eter. Oleh karena itu, kelajuan sinar cahaya relatif terhadap

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    16/92

    F I S I K A M O D E R N | 15

    bumi adalah 1/2 di dalam kasus ini (terlihat pada gambar 39.3c),selangwaktu untuk setengah perjalanan adalah 1/2 dan selang waktu totaluntuk perjalanan bolak-balik adalah

    Dengan demikian, selisih selang waktu antara perjalanan bolak-balik secarahorizontal (lengan 2) dan perjalanan bolak-balik secara vertikal (lengan 1) sebagai

    berikut

    Karena , kita dapat menyederhanakan rumus ini denganmenggunakan ekspansi binomial berikut setelah membuang semua suku yang

    lebih tinggi daripada dua orde:

    Dalam kasus ini, dan kita dapati bahwa: (39.3)

    Perbedaan waktu antara kedua waktu dimana sinar cahaya yang

    dipantulkan sampai kepada teleskop menimbulkan beda fase antara sinar-sinar

    cahaya dan menghasilkan pola interferensi ketika sinar-sinar tersebut bergabungpada posisi dari teleskop. Suatu pergeseran dalam pola interferensi akan dapat

    dideteksi ketika interferometer diputar melalui sudut 900dalam bidang horizontal

    sehingga kedua sinar tersebut akan bertukar peran. Rotasi ini mengakibatkan

    perbedaan waktu dua kali lebih besar dari yang diberikan oleh persamaan 39.3.

    dengan demikian, beda lintasan yang bersesuaian dengan perbedaan waktu ini

    adalah

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    17/92

    F I S I K A M O D E R N | 16

    Oleh karena perubahan panjang lintasan suatu panjang gelombang bersesuaian

    dengan pergeseran suatu batas, maka pergeseran rumbai yang bersesuaian adalah

    sama dengan beda lintasan dibagi panjang gelombang cahaya:

    (39.4)Dalam eksperimen yang dilakukan oleh Michelson dan Morley,masing-

    masing sinar cahaya dipantulkan oleh cermin berkali-kali untuk memperoleh

    panjang lintasan efektif kira-kira Lsekitar 11 meter. Dengan menggunakan nilai

    ini,mengambil untuk sama dengan 3.0 X 104 m/s (kecepatan Bumi sekitarmatahari),dan menggunakan 500 nm untuk panjang gelombang cahaya,kita harap

    perubahan tepi

    Peralatan yang digunakan oleh Michelson dan Morley dapat menemukan

    pergeseran sekecil 0,01 rumbai. Meskipun demikian, peralatan tersebut tidak

    menemukan pergeseran apa pun di dalam pola rumbainya. Sejak saat itu, telah

    dilakukan eksperimen ini berulang kali oleh para ilmuwan yang berbeda-beda

    dengan variasi kondisi yang sangat berbeda, dan tidak pernah ada pergeseran pola

    rumbai yang dapat diamati. Jadi, semua kejadian ini menyimpulkan bahwa

    gerakan bumi relatif terhadap eter, yang dipostulatkan tidak dapat dideteksi.

    Berbagai upaya dilakukan untuk menjelaskan hasil negatif dari eksperimen

    Michelson-Morley, dan untuk menyelamatkan konsep kerangka eter dan

    persamaan transformasi kecepatan Galileo untuk cahaya. Seluruh proposal yang

    dihasilkan dari upaya-upaya ini telah dibuktikan salah. Tidak ada eksperimen

    dalam sejarah fisika yang pernah segitu beraninya dalam menjelaskan suatu

    ketiadaan hasil penelitian yang diperkirakan seperti eksperimen Michelson-

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    18/92

    F I S I K A M O D E R N | 17

    Morley. Einsteinlah yang memecahakan persoalan tersebut pada tahun 1905

    dengan teori relativitas khusus yang digagasnya.

    39.3 PRINSIP RELATIVITAS EINSTEINPada bagian sebelumnya, kita telah memastikan bahwa kelajuan eter relatif

    terhadap bumi tidak mungkin diukur, dan bahwa persamaan transformasi

    kecepatan Galileo gagal menjelaskan kasus yang melibatkan cahaya. Einstein

    mengajukan sebuah teori yang benar-benar menghilangkan kesulitan-kesulitan

    tersebut dan pada waktu yang bersamaan, sepenuhnya mengubah anggapan kita

    mengenai ruang dan waktu. Ia mendasarkan teori khususnya mengenai relativitas

    pada dua postulat:Berdasarkan teori khusus relativitas pada dua postulat:

    Postulat pertama menegaskan bahwa semua hukum fisikayang

    berhubungan dengan mekanika, listrik, serta magnet, optika, termodinamika, dan

    lain-lainadalah sama di dalam semua kerangka acuan yang bergerak dengan

    kelajuan konstan relatif terhadap satu sama lain. Postulat ini merupakan

    generalisasi menyeluruh dari prinsip relativitas Galileo, yang hanya mengacu pada

    hukum-hukum mekanika. Dari sudut pandang eksperimental, prinsip relativitas

    Einstein memiliki pengertian bahwa berbagai jenis eksperimen ( pengukuran,

    kelajuan cahaya, sebagai contoh) yang dilakukan di dalam laboratorium yang

    diam harus memberikan hasil yang sama ketika dilakukan di dalam laboratorium

    yang bergerak dengan kelajuan konnstan relatif terhadap yang diam. Oleh karena

    itu, tidak ada kerangka acuan inersia yang diutamakan, dan tidak mungkin bagi

    kita untuk mendeteksi suatu gerakan yang mutlak.

    1. Prinsip relativitas:Hukum fisika harus sama di semua kerangka

    acuan inersial.

    2. ketetapan dari kecepatan cahaya:Kecepatan cahaya dalam ruang

    hampa memiliki nilai yang sama, c = 3.00 x 108 m / s, di semua

    kerangka inersial, terlepas darikecepatan pengamat atau kecepatan

    sumber memancarkan cahaya.

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    19/92

    F I S I K A M O D E R N | 18

    Perlu diperhatikan bahwa postulat

    2 disyaratkan oleh postulat 1: jika

    kelajuan cahaya tidak sama di dalam

    semua kerangka inersia, maka pengukuran

    kelajuan-kelajuan yang berbeda akan

    membuat kita dapat membedakan

    berbagai kerangka inersia; sebagai

    akibatnya, kita dapat mengidentifikasi

    suatu kerangka mutlak yang diutamakan.

    Hal ini bertentangan dengan postulat 1.

    Meskipun percobaan Michelson-

    Morley dilakukan sebelum Einstein

    menerbitkan karyanya tentang relativitas,

    tidak jelas apakah Einstein perincian

    eksperimen tersebut atau tidak. Meskipun

    demikian, dasar-dasar asumsi eksperimen

    Michelson-Morley tidaklah benar. Saat

    mencoba menjelaskan hasil-hasil yang

    diperkirakan, kita menetapkan bahwa

    ketika cahaya merambat melawan angin

    eter, kelajuannya adalah c-v, sesuai

    dengan persamaan transformasi kecepatan

    Galileo. Akan tetapi, jika keadaan gerak

    dari pengamat ataupun sumber tidak

    berpengaruh pada nilai yang ditemukan

    untuk kelajuan cahaya, maka kita akan

    selalu mengukur bahwa nilainya adalah c.

    demikian juga, cahaya mengalami

    perambatan balik setelah terjadi

    pemantulan dari cermin dengan kelajuan

    c, bukan c+v . Dengan demikian, gerakan

    Albert Einstein, Fisikawan

    Jerman-Amerika (1879-1955)

    Einstein, salah satu fisikawan

    terbesar sepanjang waktu, lahir di

    Ulm, Jerman. Pada tahun 1905, di

    usia 26, ia menerbitkan empat

    karya ilmiah yang merevolusi

    fisika. Makalah keduanya yang

    sekarang dianggap memiliki

    kontribusi paling penting: teori

    relativitas khusus.

    Pada tahun 1916, Einstein

    menerbitkan karyanya berupa

    teori relativitas umum. Yangpaling dramatis prediksi dari teori

    ini adalah gelar cahaya yang

    dibelokkan oleh gravitasi

    lapangan. Pengukuran yang

    dilakukan oleh para astronom di

    bintang terang di sekitar gerhana

    Matahari. Pada tahun 1919

    prediksi Einstein dikomfirmasi,

    dan Einstein menjadi terkenal.

    Einstein sangat terganggu oleh

    pembangunan mekanika kuantumpada tahun 1920 meskipun

    perannya sendiri sebagai

    revolusioner ilmiah. Secara

    khusus, ia tidak pernah bisa

    menerima peristiwa probabilistik

    di alam yang adalah ciri utama

    dari teori kuantum. Beberapa

    dekade terakhir hidupnya

    dicurahkan untuk mencari

    kegagalan Teori yang akan

    menggabungkan gravitasi dan

    elektromagnetisme.

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    20/92

    F I S I K A M O D E R N | 19

    bumi tidak mempengaruhi pola rumbai yang diamati dalam eksperimen Michelson

    Morley, dan hasil negatif tersebut seharusnya adalah hasil yang diperkirakan.

    Jika kita menerima teori relativitas Einstein, kita harus menyimpulkan

    bahwa gerakan relatif tidaklah penting ketika mengukur kecepatan cahaya. Pada

    saat yang sama, kita akan memahami bahwa kita harus mengubah anggapan

    umum mengenai ruang dan waktu harus siap menerima konsekuensi yang

    mengejutkan. Saat membaca halaman-halaman berikutnya, Anda akan terbantu

    apabila tetap memperlihatkan bahwa gagasan-gagasan akal sehat kita didasarkan

    dari pengalaman kita sehari-hari dan bukan dari pengamatan terhadap benda-

    benda yang bergerak dengan kelajuan ratusan ribu kilometer per detik. Dengandemikian, hasil ini akan terlihat aneh, tetapi hanya karena kita tidak memiliki

    pengalaman dengan benda-benda semacam itu.

    39.4 KONSEKUENSI DARI TEORI RELATIVITAS

    KHUSUS

    Sebelum kita membahas akibat dari teori relativitas khusus Einstein,

    pertama-tama kita harus memahami bagaimana pengamat yang berada di dalam

    suatu kerangka acuan inersia menggambarkan suatu kejadian. Seperti yang

    disebutkan sebelumnya, suatu kejadian adalah peristiwa yang digambarkan

    melalui tiga koordinat ruang dan satu waktu koordinat waktu. Pengamat di dalam

    kerangka inersia yang berbeda nilainya.

    Pada saat kita menelaah beberapa akibat dari relativitas di bagian ini, kita

    membatasi pembahasan kita pada konsep keserentakan (simultaneity), selang

    waktu, dan panjang. Ketiganya benar-benar berbeda dalam mekanika relativistik

    dibandingkan dalam mekanika Newton. Sebagai contoh, dalam mekanika

    relativistik, jarak antara dua titik dan selang waktu antara dua kejadian bergantung

    pada kerangka acuan dimana keduanya diukur. Hal ini berarti, dalam mekanika

    Relativistik, tidak ada yang disebut dengan panjang mutlak atau selang

    waktu mutlak. Terlebih lagi, kejadian- kejadian di tempat berbeda, yang

    diamati terjadi pada saat bersamaan (serentak) dalam suatu kerangka,

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    21/92

    F I S I K A M O D E R N | 20

    belum tentu akan diamati terjadi serentak dalam kerangka lain yang

    bergerak secara beraturan relatif terhadap kerangka yang pertama.

    Keserentakan dan Relativitas Waktu

    Dasar pemikiran mekanika Newton adalah bahwa terdapat skala waktu interval

    yang sama untuk semua pengamat. Pada kenyataannya, Newton menuliskan

    Waktu yang mutlak, sejati, dan matematis, dari dirinya sendiri, dan dari sifat

    alamiahnya sendiri, mengalir sebagaimana mestinya tanpa ada hubungannya

    dengan apa pun yang bersifat eksternal. Dengan demikian, Newton dan para

    pengikutnya dengan mudah berkesimpulan bahwa keserentakan itu nyata. Dalam

    teori khususnya mengenai relativitas, Einstein meninggalkan asumisi ini.

    Einstein merencanakan eksperimen pemikiran berikut ini untuk

    mengilustrasikan gagasan tersebut. Sebuah gerbong pengakut barang bergerak

    dengan kelajuan seragam, dan dua kilatan petir meenyambar ujung-ujungnya,

    seperti yang diilustrasikan pada Gambar 39.5a (halaman 1152), kemudian

    meninggalkan bekas tanda pada gerbong barang dan di atas tanah. Bekas tanda di

    gerbong ditandai dengan A dan B, sedangkan ditandai dengan label A dan B.

    Seorang pengamat O bergerak dengan gerbong yang tengah antara A dan B,

    dan pengamat tanah O adalah tengah-tengah antara A dan B. kejadian-kejadian

    yang direkam oleh kedua pengamat adalah sambaran dua kilatan petir pada

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    22/92

    F I S I K A M O D E R N | 21

    gerbong barang.

    Sinyal-sinyal cahaya dipancarkan dari A dan B pada sambaran petir

    mencapai pengamat O pada waktu yang sama, seperti pada gambar 39.5b.

    pengamat ini menyadari bahwa sinyal-sinyal tersebut berkelajuan sama serta

    menempuh jarak yang sama, dan dengan yakin menyimpulkan bahwa kejadian A

    dan B terjadi secara bersamaan. Sekarang perhatikan kejadian yang sama, seperti

    yang ditinjau oleh pengamat O. setelah sinyal mencapai pengamat O, dan

    pengamat O telah bergerak seperti yang diperlihatkan di gambar 39.5b. Dengan

    demikian, sinyal B telah adalasinyal B melihat sinyal dari A. Menurut Einstein,

    dua pengamat pasti mendapati bahwa cahaya merambat pada kelajuan sama.

    Oleh karena itu, pengamat O menyimpulkan bahwa kilatnya menyambar bagian

    depan gerbong sebelum menyambarkan bagian belakangnya

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    23/92

    F I S I K A M O D E R N | 22

    Eksperimen pemikiran ini dengan jelas mendemonstrasikan bahwa dua

    kejadian yang terlihat serentak bagi pengamat O tampak tidak serentak bagi

    pengamat O.

    Dengan kata lain,

    Dua kejadian yang terjadi secara serentak di dalam satu kerangka acuan, secara

    umum tidak serentak di dalam kerangka kedua yang bergerak relatif terhadap

    kerangka pertama. Artiya, keserentakan bukanlah konsep mutlak, melainkan

    bergantung pada kelajuan keadaan gerak pengamatnya.

    Eksperimen pemikiran eistein inni menunjukkan bahwa kedua pengamattidak sepakat mengenai keserentakan dari kedua kejadian tersebut.

    Ketidaksepakatan ini bagaimanapun juga, bergantung pada waktu transit

    dari cahaya terhadap

    para pengamat, dan

    oleh karena itu, tidak

    mendemonstrasikan

    pemahaman yang lebih

    mendalam mengenai

    relativitas. Di dalam

    analisis relativistik

    mengenai situasi-situasi

    berkelajuan tinggi,

    relativitas menunjukkan bahwa keserentakan adalah relatif, bahwa ketika waktu

    transitnya telah dihilangkan. Pada kenyataannya, seluruh efek-efek relativistik

    yang akan kita bahas mulai dari sekarang akan mengasumsikan bahwa kita

    mengabaikan perbedaan yang disebabakan oleh waktu transit dari cahaya

    terhadap pengamat.

    Penggembungan Waktu

    Penanggulangan Kesalahan 39,2 Siapa Benar?

    Anda mungkin bertanya-tanya siapa pengamat di

    Gambar 39.5 yang benar tentang dua sambaran petir.

    Keduanya benar karena prinsip relativitas menyatakan

    bahwa tidak ada pilihan inersia kerangka acuan.

    Meskipun kedua pengamat mencapai kesimpulan yang

    berbeda, keduanya benar dalam kerangka acuan mereka

    sendiri karena konsep simultanitas tidak mutlak. Pada

    kenyataannya, adalah titik pusat relativitas: benda

    seragam bergerak dari referensi dapat digunakan untuk

    menggambarkan peristiwa fisika.

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    24/92

    F I S I K A M O D E R N | 23

    Kita dapat mengilustrasikan kenyataan bahwa pengamat-pengamat di

    dalam kerangka inersia yang berbeda-beda dapat mengukur selang waktu yang

    berbeda antara sepasang kejadian melalui anggapanbahwa kendaraan bergerak ke

    kanan dengan kelajuan v, seperti gerbong barang pada Gambar 39.6a. Sebuah

    cermin diletakkan ke langit-langit kendaraan, dan seorang pengamat O yang diam

    di dalam kerangka berada di dalam kendaraan sambil memegang senter sejauh d

    di bawah cermin. Pada suatu saat, senter memancarkan pulsa cahaya yang arahnya

    menghadap ke cermin (kejadian 1), dan pada pada saat lainnya setelah

    dipantulkan dari cermin, pulsa sampai di senter kembali (kejadian 2). Pengamat

    O membawa sebuah jam dan menggunakannya untuk mengukur selang waktu

    tp antara dua kejadian . (indeks p artinya proper, atau wajar, seperti yang kita

    pelajari sebentar lagi.). oleh karena pulsa cahaya memiliki kelajuan c, maka

    selang waktu yang dibutuhkan oleh pulsa untuk merambat dari O ke cermin dan

    kembali lagi adalah

    tp= (39.5)Sekarang perhatikan pasangan kejadian yang sama yang ditinjau oleh

    pengamat O di dalam kerangka kedua, seperti yang ditunjukkan pada gambar

    39.6b. menurut pengamat ini, cermin dari senter bergerak ke kanan dengan

    kelajuan v, dan akibatnya rangkaian kejadian tampak benar-benar berbeda. Setelah

    cahaya dari senter mencapai cermin telah bergerak ke kanan pada jarak v,dimana adalah selang waktu yang dibutuhkan cahaya merambat dari O kecermin dan kembali lagi ke O sebagaimana diukur oleh O. Dengan kata lain, O

    menyimpulkan bahwa, kereta kendaraannya bergerak, jika cahayanya mencapai

    cermin maka cahaya tersebut harus meninggalkan senter pada suatu sudut yang

    dibentuk terhadap arah vertikal. Dengan membandingkan gambar 39.6a dan b,

    kita lihat bahwa cahayanya pasti merambat lebih jauh di (b) daripada di (a).

    (perhatikan bahwa kedua pengamat tidak mengetahui bahwa dirinya bergerak.

    Masing-masing berada pada keadaan diam di dalam kerangka inersianya.)

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    25/92

    F I S I K A M O D E R N | 24

    Berdasarkan postulat kedua dari teori relativitas khusus, kedua pengamat

    pasti menggunakan c sebagai kelajuan cahaya. Oleh karena cahaya merambat

    lebih jauh. Menurut O, ini berarti selang waktu yang diukur oleh O lebihpanjang daripada selang waktu oleh O untuk memperolehhubungan antara kedua selang waktu ini, maka baik kita untuk menggunakan

    segitiga siku-siku, seperti yang ditunjukkan pada gambar 39.6c. teorema

    Phytagoras memberikan

    Pemecahan untuk t memberikan

    (39.6)Karena tp= 2d / c, kita dapat menyatakan hasil ini sebagai

    (39.7) Dilatasi WaktuDimana

    (39.8)

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    26/92

    F I S I K A M O D E R N | 25

    Oleh karena selalu lebih besar dari 1, hasil ini menyatakan bahwa selang waktuyang diukur oleh pengamat yang bergerak relatif terhadap sebuah jamadalah lebih panjang daripada selang waktu

    yang diukur oleh pengamat

    diam relatif terhadap jam tersebut. Efek ini dikenal sebagai pengembungan

    waktu.

    Gambar 39.7

    Grafik vs v. sebagai kecepatan mendekati cahaya, meningkatkan dengan

    cepat.

    Tabel 39.1

    Nilai perkiraan untuk pada

    Berbagai Kecepatan

    Kita dapat melihat bahwa efek

    penggembungan waktu tidak diamati dalam

    kehidupan sehari-hari dengan memperhatikan. Faktor ini berbeda secara signifikan darisuatu nilai sebesar 1 hanya untuk kelajuan

    yang sangat tinggi, seperti yang ditunjukkan pada gambar 39.7 dan table 39.1.

    sebagai contoh, untuk kelajuan 0,1c, nilai adalah 1,005. Jadi, terdapatpenggembungan waktu sebesar 0,5% jika kelajuannya adalah sepersepuluh

    kelajuan cahaya. Kelajuan yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari tentunya

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    27/92

    F I S I K A M O D E R N | 26

    Penanggulangan

    Kesalahan 39.3

    Selang waktu yang wajar

    Perhitungan dengan benar

    sangat penting dalam

    relativistik,

    mengidentifikasi pengamat

    yang mengukur jangka

    waktu dengan tepat.

    Interval waktu yang tepat

    antara dua peristiwa selalu

    diukur oleh pengamatterhadap dua peristiwa

    yang berlangsung di posisi

    yang sama.

    jauh lebih rendah daripada kelajuan ini sehingga

    kita tidak melihat adanya penggembungan waktu

    pada situasi yang normal.

    Selang waktu tp dalam Persamaan 39.5

    dan 39.7 disebut interval waktu wajar

    (proper). (Einstein menggunakan istilah Jerman

    Eigenzeit, yang berarti " waktu - sendiri.") Secara

    umum, selang waktu wajar adalah selang waktu

    antara dua kejadian yang diukur dengan

    pengamat yang melihat kejadian terjadi pada titikyang sama dalam ruang.

    jika sebuah jam bergerak relatif terhadap

    Anda, selang waktu antara dua detak-detak jam

    yang bergerak akan diamati lebih panjang

    daripada selang waktu antara detak-detak jam identik yang berada dalam kerangka

    acuan. Dengan demikian, sering kali dikatakan bahwa jam bergerak diukur

    berdetak lebih lambat daripada jam di dalam kerangka acuan Anda, dengan faktor. Hal ini berlaku untuk jam mekanik, seperti telah digambarkan untuk jamcahaya. seperti telah digambarkan untuk jam cahaya. Kita dapat memperluas hasil

    ini dengan menyatakan bahwa seluruh proses fisis, termasuk kimia dan biologi,

    terukur lebih lambat ketika proses ini terjadi di dalam kerangka yang bergerak

    relatif terhadap pengamat. Sebagai contoh, detak jantung seorang astronot yang

    bergerak di luar angkasa akan sesuai dengan dengan jam di dalam pesawat

    antariksa tersebut. Baik jam astronot maupun detak jantungnya akan terukurberdetak lebih lambat menurut pengamat di bumi yang membandingkan selang

    waktunya dengan selang waktu dari jamnya sendiri (meskipun astronot tidak akan

    mengalami sensasi perlambatan kehidupan di dalam pesawat antariksa).

    Kuis Cepat 39.3 Misalkan pengamat O di kereta pada Gambar 39.6

    menyala dan mematikan senternya pada dinding yang jauh dari gerbong dan,

    mengirim pulsa cahaya ke arah dinding. Kedua pengamat O dan O mengukur

    waktu interval antara saat gelombang meninggalkan senter dan ketika menyentuh

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    28/92

    F I S I K A M O D E R N | 27

    dinding yang jauh. Yang mengukur pengamat interval waktu yang tepat antara

    kedua Peristiwa? (a)O9 (b)O (c)kedua pengamat (d)pengamat tidak

    Kuis Cepat 39.4 Seorang awak pesawat ruang angkasa menyaksikan

    sebuah film selama dua jam. Pesawat ruang angkasa bergerak dengan kecepatan

    tinggi melalui ruang. Apakah yang dirasakan pengamat saat menonton layar film

    di pesawat ruang angkasa melalui teleskop yang kuat mengukur durasi film

    menjadi (a) lebih lama dari, (b) lebih pendek dari, atau (c) sama dengan dua jam?

    Hal ini mungkin tampak aneh, namun penggembungan waktu merupakan

    fenomena yang telah dibuktikan. Sebuah eksperimen yang dilaporkan oleh Hafele

    dan Keating memberikan bukti nyata mengenai penggembungan waktu.4 selang

    waktu yang diukur dengan empat buah jam atom Cesium di dalam penerbangan

    jet dibandingkan dengan selang waktu yang diukur oleh sejumlah jam atom acuan

    yang berbasis di bumi. Dalam rangka membandingkan hasil ini dengan teori,

    berbagai faktor harus diperhatikan termasuk periode kelajuan naik dan turun

    relatif terhadap bumi, variasi arah gerak, serta kenyataan bahwa medan gravitasi

    yang dialami jam yang sedang terbang lebih lemah daripada medan gravitasi yang

    dialami oleh jam yang berbasis di Bumi. Hasil ini sangat sesuai dengan prediksi

    dari teori relativitas khusus dan dapat dijelaskan oleh gerak relatif antara bumi dan

    pesawat jet. Di dalam laporan ilmiah mereka, Hafele dan Keating menyatakan

    bahwa Relatif terhadap skala waktu atomic U.S Naval Observatory, jam yang

    sedang terbang kehilangan 59 selama melaju ke arah timur danmemperoleh 273 selama melaju ke arah barat hasil ini memberikan

    pemecahan empiris yang jelas dari paradoks jam terkenal menggunakan jam-jam

    makroskopis.

    Contoh lain yang menarik dari penggembungan waktu adalah pengamatan

    muon , partikel elementer tidak stabil yang memiliki muatan sama dengan

    elektron dan massanya 270 kali massa elektron. (kita kan membahas muon dan

    partikel lain pada bab 46). Muon dapat dihasilkan melalui tumbukkan radiasi

    kosmis dengan atom-atom yang berada di atmosfer. Muon yang bergerak lebih

    lambat di dalam laboratorium memiliki umur yang diukur sebagai selang waktu

    yang wajar tp = 2.2 s. Jika kita mengasumsikan bahwa kelajuan muon di

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    29/92

    F I S I K A M O D E R N | 28

    atmosfer hampir sama dengan kelajuan cahaya, maka kita menemukan bahwa

    partikel ini dapat merambat dengan jarak sekitar (3,0 x 108m / s) (2.2 x 10-6s)

    6,6 x 102 m sebelum meluruh (Gbr.39.8a). Oleh karena itu, muon tidak akan

    mencapai permukaan bumi dari atmosfer yang tinggi dimana muon dihasilkan.

    Meskipun demikian, ekseperimen menunjukkan bahwa sejumlah besar muon

    ternyata mencapai permukaan bumi. Fenomena penggembungan waktu

    menjelaskan efek ini. Apabila diukur oleh pengamat di Bumi, maka muon

    memiliki massa hidup yang mengalami penggembungan, yang sama dengan tp.

    sebagai contoh untuk v = 0.99c, 7.1, dan tp 16 s. Oleh karena itu,jarak

    rata-rata yang ditempuh oleh muon selang waktu tersebut pada saat diukur oleh

    pengamat di Bumi adalah sekitar (0,99) (3,0 x 108m / s) (16 x 10-6s) 4,8 x 103

    m seperti yang ditunjukkan pada Gambar 39.8b.

    Pada tahun 1976, di laboratorium Dewan Eropa untuk Riset Nuklir

    (CERN) di Jenewa, muon-muon yang disuntikkan ke dalam sebuah cincin

    penyimpanan yang besar mencapai kelajuan sekitar 0,999 4c. Elektron-elektron

    yang dihasilkan melalui peluruhan muon dideteksi melalui mesin pencacah di

    sekitar cincin sehingga para ilmuwan dapat mengukur laju peluruhannya

    kemudian mengukur masa hidup muon. Massa hidup muon yang bergerak, terukur

    kira-kira 30 kali masa hidup muon yang diam (gambar 39.9), cocok dengan

    prediksi relativitas hingga kisaran du per seribu.

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    30/92

    F I S I K A M O D E R N | 29

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    31/92

    F I S I K A M O D E R N | 30

    periode pendulum terukur 3,00s di dalam kerangka acuan pendulum. Berapaperiode ketika diukur oleh pengamat yang bergerak dengan kelajuan 0.960c relatif

    terhadap pendulum?

    SOLUSI

    Untuk mengkonseptualisasikan soal ini, mari kita ubah kerangka-kerangka

    acuannya. Daripada pengamat bergerak pada0.960c, kita dapat mengambil sudut

    pandang yang pengamat yang diam dan pendulum bergerak di 0.960c melewati

    pengamat diam. Oleh karena itu, pendulum adalah contoh dari jam yang bergerak

    dengan kelajuan tinggi relatif terhadap pengamat dan kita dapat mengategorikan

    sebagai soal tentang penggembungan waktu.

    Mengkategorikan Berdasarkan langkah konsep, kita dapat mengkategorikan

    masalah ini sebagai salah satu yang melibatkan dilatasi waktu.

    Menganalisis Interval waktu yang ditentukan, diukur dalam kerangka sisa

    pendulum, adalah tp= 3,00 s.

    Gunakan Persamaan 39,7 untuk menemukan interval waktu melebar:

    = 3.57(3.00) = 10.7

    Penyelesaian hasil ini menunjukkan bahwa pendulum bergerak yang diukur

    membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan periode dari pendulum

    pada saat istirahat. Periode meningkat dengan faktor = 3,57.

    BAGAIMANA JIKA? Bagaimana jika kecepatan pengamat meningkat 4,00%?

    Apakah interval waktu kenaikan melebar oleh 4.00%?

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    32/92

    F I S I K A M O D E R N | 31

    Jawaban Berdasarkan perilaku yang sangat nonlinear sebagai fungsi dari vpada Gambar 39,7, kita akan memperkirakan bahwa peningkatan di t akan

    berbeda dari 4,00%.

    Melakukan perhitungan dilatasi waktu:

    Vnew= (1.040 0) (0.960) = 0.998 4c

    Menemukan kecepatan baru jika meningkat sebesar 4,00%:

    = 17.68 (3.00) = 53.1 s

    Oleh karena itu, kenaikan 4,00% dalam kelajuan menyebabkan 400% kenaikan

    dalam penggembungan waktunya!

    Misalkan anda sedang mengendarai mobil Anda dalam perjalanan bisnis dengan

    melaju 30 m/s. Atasan Anda, yang sedang menunggu Anda di tempat tujuan,

    mengharapkan perjalanan yang ditempuh dalam waktu 5,0 jam. Ketika Anda

    terlambat,alasan Anda adalah bahwa jam mobil Anda tepat menunjukkan 5,0 jam

    sebagai waktu tempuhnya, tetapi Anda mengemudi dengan cepat sehingga jam

    Anda bergerak lebih lambat daripada jam atasan Anda. Jika jam mobil Anda

    menunjukkan tepat 5,0 jam perjalanan, berapa lama waktu tempuh yang diukur

    oleh jam atasan Anda, yang sedang diam di bumi?

    SOLUSI

    Konsep pengamat adalah bos Anda berdiri diam di bumi. Jam ini di mobil Anda,

    mobil bergerak 30 m / s terhadap atasan Anda.

    Mengkategorikan Kecepatan rendah 30 m / s menunjukkan kita mungkin

    mengkategorikan masalah ini sebagai salah satu masalah di mana kita

    menggunakan konsep dan persamaan klasik. Berdasarkan pernyataan masalah

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    33/92

    F I S I K A M O D E R N | 32

    bahwa jam bergerak lebih lambat dibandingkan jam diam, bagaimanapun, kami

    mengkategorikan masalah ini sebagai salah satu yang melibatkan dilatasi waktu.

    Menganalisis Interval waktu yang ditentukan, diukur dalam kerangka sisa mobil,

    adalah tp= 5.0 h.

    Gunakan Persamaan 39,8 untuk menilai :

    Jika Anda mencoba untuk menentukan nilai ini pada kalkulator Anda, Andamungkin akan mendapatkan = 1. Sebaliknya, melakukan binomial ekspansi:

    Gunakan Persamaan 39,7 untuk menemukan interval waktu yang melebar diukur

    oleh atasan Anda: t = tp= (1 + 5.0 x 10-19) (5.0h)

    = 5.0 h + 2.5 x 10-14h = 5.0 h + 0.090 ns

    Penyelesaian jam bos Anda akan menjadi 0.090 ns lebih cepat dari jam mobil

    Anda. Anda mungkin ingin memikirkan alasan lain!

    Paradok Kembar

    Suatu akibat yang menarik dari penggembungan waktu disebut paradoks

    anak kembar (gbr 39.10). perhatikan sebuah ekperimen yang melibatkan

    sepasang anak kembar yang bernama Speedo dan Goslo. Ketika mereka sama-

    sama berusia 20 tahun, Speedo si petualang merencanakan perjalanan nekatnya ke

    planet X, yang berjarak 20 tahun cahaya dari bumi. (perhatikan bahwa 1 tahun

    cahaya adalah jarak yang ditempuh oleh cahaya di dalam ruang angkasa selama 1

    tahun). Selanjutnya, pesawat antariksa Speedo mampu mencapai kelajuan 0,95c

    relatif terhadap kerangka inersia saudara kembarnya di rumah. Setelah tiba di

    planet X, Speedo merasa rindu pada rumah dan ia bergegas kembali ke bumi

    dengan kelajuan sama, 0,95c. pada saat ia kembali ke bumi, Speedo terkejut

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    34/92

    F I S I K A M O D E R N | 33

    mendapati bahwa usia Goslo bertambah 42 tahun dan sekarang sudah berusia 62

    tahun. Sementara itu, usia Speedo hanya bertambah 13 tahun.

    Paradoks tidak menyatakan bahwa kembar telah berusia pada tingkat yang

    berbeda. Berikut penjelasan tentang paradoks. Dari kerangka acuan Goslo, ia diam

    sementara saudaranya melakukan perjalanan pada kecepatan tinggi darinya dan

    kemudian kembali. Namun menurut Speedo, dirinya tidak bergerak, sedangkan

    Goslo dan bumi pergi menjauhinya kemudian kembali lagi. Hal ini mengantarkan

    kita pada suatu yang tampak kontradiktif, yang diakibatkan oleh sifat simetri yang

    sepertinya berlaku pada pengamatan kita. Siapa yang akan tampak lebih tua?

    Situasi ini sebenarnya tidak simetris. Untuk mencari jalan keluar dari

    sesuatu yang tampaknya merupakan paradoks, ingat bahwa teori relativitas khusus

    menggambarkan pengamatan-pengamatan yang dilakukan di dalam kerangka-

    kerangka inersia yang bergerak relatif terhadap satu sama lainnya. Speedo si

    petualang angkasa, pasti mengalami sejumlah percepatan selama perjalanan

    karena ia harus membakar mesin roketnya untuk memperlambat dan mulai

    bergerak kembali ke bumi. Sebagai akibatnya, kelajuannya tak selalu seragam

    sehingga ia tidak berada dalam satu kerangka saja. Oleh karenaa itu, sebenarnya

    tidak terdapat paradokshanya Goslo, yang selalu berada dalam kerangka inersia

    tunggal, dapat membuat prediksi yang tepat berdasarkan relativitas khusus.

    Selama tahun-tahun yang dilalui oleh Goslo, bagi Speedo waktu hanya berlalu

    sekitar 4 bulan saja.

    hanya Goslo, yang selalu dalam kerangka inersia tunggal, bisa membuat

    prediksi yang benar berdasarkan relativitas khusus. Goslo menemukan bahwa

    alih-alih penuaan 42 tahun, Speedo usia hanya (1 - v 2 / c 2) 1/2 (42 tahun) = 13

    tahun. Dari jumlah tersebut 13 tahun, Speedo menghabiskan 6,5 tahun perjalanan

    ke Planet X dan 6,5 tahun kembali.

    Kuis Cepat 39,5 Misalkan astronot dibayar sesuai dengan jumlah waktu

    yang mereka habiskan bepergian di ruang angkasa. Setelah perjalanan

    panjang pada kecepatan mendekati c, sepertinya awak akan dibayar sesuai

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    35/92

    F I S I K A M O D E R N | 34

    Perangkap Pencegahan 39,4

    Panjang yang wajar

    Interval waktu yang tepat,

    sangat penting dalam

    perhitungan relativistik dengan

    benar mengidentifikasi

    pengamat yang mengukurpanjang. Panjang yang tepat

    antara dua poin di ruang selalu

    diukur oleh pengamat diam

    dengan memperhatikan poin.

    Seringkali, interval waktu yang

    tepat dan panjang yang tepat

    tidak diukur oleh pengamat

    yang sama

    dengan (a) Jam berbasis bumi, (b) jam pesawat ruang angkasa mereka,

    atau (c) yang manapun sama saja?

    Pemendekan Panjang

    Jarak diukur antara dua titik dalam ruang

    juga tergantung pada kerangka acuan dari

    pengamat. Panjang Lp yang tepat dari

    sebuah objek adalah panjang diukur oleh

    pengamat pada saat diam relatif terhadap

    benda. Panjang objek diukur oleh seseorang

    dalam kerangka acuan yang bergerakterhadap objek selalu kurang dari panjang

    yang tepat. Efek ini dikenal sebagai

    pemendekan panjang.

    Kita bayangkan sebuah pesawat

    antariksa sedang meluncur dengan kelajuan

    v dari satu bintang ke bintang lainnya. Ada

    dua pengamat: satu berada di Bumi dan yang lain berada di dalam pesawat.

    Pengamat yang diam di Bumi (dan juga diasumsikan diam relatif terhadap kedua

    bintang) mengukur jarak antara kedua bintang sebagai panjang wajarLp. menurut

    pengamat tersebut, selang waktu yang dibutuhkan pesawat untuk melakukan

    perjalanannya adalah . Jalur lintasan antara kedua bintang yang dilaluipesawat tersebut terjadi pada posisi yang sama untuk penjelajah ruang angkasa.

    Dengan demikian, penjelajah ruang angkasa mengukur selang waktu wajar Oleh karena penggembungan waktu, selang waktu wajar dihubungkan denganselang waktu terukur di Bumi, yaitu , ia menyimpulkan bahwa jarak Lantarakedua bintang adalah

    Oleh karena panjang wajar adalah Lp= v t, maka kita peroleh

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    36/92

    F I S I K A M O D E R N | 35

    Pemendekan panjang (39.9)Di mana adalah faktor kurang dari satu. Apabila suatu objek memilikipanjang wajar L p ketika diukur oleh seorang pengamat yang diam relatifterhadap objek tersebut, maka ketika objek tersebut bergerak dengan

    kelajuan v sejajar panjangnya, makan panjangnya yang terukur akan lebih

    pendek, sesuai dengan rumus .

    Sebagai contoh, misallkan sebuah tongkat yang panjangnya satu meterbergerak melewati seorang pengamat yang diam di Bumi dengan kelajuan v,

    seperti pada Figur 39.11. panjang tongkat yang diukur oleh seorang pengamat di

    dalam suatu kerangka yang melekat pada tongkat adalah panjang wajar , sepertiditunjukkan di Figur 39.11a. panjang tongkat L yang diukur oleh pengamat di

    Bumi adalah lebih kecil daripada , dengan faktor . perhatikan bahwapemendekan panjang hanya terjadi di sepanjang arah geraknya.

    Panjang wajar dan selang waktu ditetapkan secara berbeda. Panjang

    wajar diukur oleh seorang pengamat yang baginya titik-titik ujung panjangnya

    tidak bergerak di ruang angkasa. Selang waktu yang wajar diukur oleh seseorang

    yang mengalami kedua kejadian pada posisi yang sama di ruang angkasa. Sebagai

    contoh, mari kita kembali kepada muon yang meluruh yang bergerak dengan

    kelajuan mendekati kelajuan cahaya. Seorang pengamat di dalam kerangka acuan

    muon akan mengukur waktu hidup wajarnya, sedangkan pengamat yang berada di

    Bumi akan mengukur panjang wajarnya (jarak dari pembentukan muon hingga

    peluruhan muon pada figure 39.8). di dalam kerangka acuan muon, tidak terdapat

    penggembungan waktu, tetapi jarak perjalanan ke permukaan bumi diamati lebih

    pendek ketika diukur di dalam kerangka ini. Demikian juga, di dalam kerangka

    acuan pengamat di bumi, terjadi penggembungan waktu, namun jarak

    perjalanannya diukur sebagai panjang wajar. Dengan demikian, ketika

    perhitungan muon dilakukan di dalam kedua kerangka, hasil dari eksperimennya

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    37/92

    F I S I K A M O D E R N | 36

    dalam satu kerangka akan sama dengan hasil dalam kerangka lainnyalebih

    banyak muon yang mencapai permukaan bumi daripada diprediksi, tanpa adanya

    efek-efek relativistik.

    Kuis Cepat 39.6 Anda sedang bersiap untuk melakukan perjalanan ke

    bintang lain. Selama perjalanan, Anda akan bergerak dengan kelajuan

    0.99c. Anda mencoba menentukan apakah harus membeli pakaian yang

    berukuran lebih kecil karena Anda akan lebih kurus dalam perjalanan

    Anda akibat dari efek pemendekan panjang. Selain itu, Anda sedang

    berpikir untuk menghemat uang dengan memesan kamar yang lebih kecil

    untuk tidur karena Anda akan menjadilebih pendek ketika Anda berbaring saat

    melakukan perjalanan antarbintang.

    Apakah Anda sebaiknya (a) membeli

    pakaian yang berukuran lebih kecil, (b)

    menyewa kamar yang lebih kecil, (c)

    tidak melakukan kedua hal tersebut, atau

    (d) justru melakukan kedua hal tersebut?

    Kuis Cepat 39.7 Anda sedang

    mengamati sebuah pesawat antariksa

    yang bergerak menjauhi Anda. Anda

    mengukurnya menjadi lebih pendek

    daripada ketika pesawat tersebut diam

    dan berada di atas tanah dekat Anda.

    Anda juga melihat sebuah jam melaluijendela pesawat, dan Anda mengamati

    bahwa waktu yang berlalu pada jam

    tersebut terukur lebih lambat daripada yang diukur oleh jam tangan Anda.

    Dibandingkan ketika pesawat berada di atas tanah, apa yang akan Anda ukur jika

    pesawat berputar-putar terlebih dahulu lalu datang mendekati Anda dengan

    kelajuan yang sama? (a) pesawat diukur menjadi lebih panjang dan jamnya

    berdetak lebih cepat. (b) pesawatnya diukur menjadi lebih panjang dan jam

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    38/92

    F I S I K A M O D E R N | 37

    Gambar 39.11 Paradoks kembar di grafik

    ruang-waktu. Pengamat yang tetap di Bumi

    memiliki garis dunia sepanjang sumbu ct

    (hijau). Jalan dari pengamat yang melakukan

    perjalanan melalui ruang- waktu diwakili oleh-

    garis dunia yang mengubah arah (biru). Garis

    merah-coklat adalah dunia-baris untuk berkas

    cahaya perjalanan di arah x positif (di sebelah

    kanan) atau arah x negatif (di sebelah kiri).

    berdetak lebih lambat. (c) pesawatnya diukur menjadi lebih pendek dan jam

    berdetak lebih cepat. (d) pesawat diukur menjadi lebih pendek dan jamnya

    berdetak lebih lambat.

    Grafik Ruang-Waktu

    Kadang-kadang sangatlah membantu untuk membut sebuah grafik ruang-

    waktu, dimana ctadalah ordinatnya dan posisi x adalah absisnya. Paradoks anak

    kembar ditampilkan dalam grafik seperti itu pad figure 39.12, dari sudut pandang

    Goslo.

    Garis-dunia untuk berkas cahaya merupakan garis diagonal pada grafik

    ruang-waktu, yang biasanya digambarkan pada sudut 450ke kanan atau kiri dari

    garis vertikal (dengan asumsi bahwa sumbu x dan ct mempunyai skala yang

    sama), bergantung pada arah berkas cahayanya, baik pada arah nilai x menaik

    maupun arah nilai x menurun. Kedua garis-dunia ini berarti bahwa semua

    kemungkinan peristiwa akan terjadi di masa depan untuk Goslo dan Speedo

    berada di dalam garis 450yang memanjang dari titik asal. Keberadaan salah satu

    anak kembar pada suatu kejadian di luar kerucut cahaya tersebut akan

    mengharuskannya bergerak dengan kelajuan lebih besar dari c, yang telah kita

    nyatakan tidak mungkin. Selain itu, satu-satunyna kejadian di masa lalu yang

    dapat dialami Goslo dan Speedo telah terjadi

    di dalam dua garis-dunia 450yang sama, yang

    mendekati titik asal dari bawah sumbux.

    Jika Gambar 39.11 diputar sekitar

    sumbu ct, garis merah-coklat menyapu

    kerucut, disebut kerucut cahaya, yang

    generalisasi Gambar 39.11 untuk

    dua dimensi ruang. Itu sumbu y

    bisa dibayangkan keluar dari

    halaman. Semua kejadian di masa

    depan untuk pengamat pada titik

    asal harus terletak dalam kerucut

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    39/92

    F I S I K A M O D E R N | 38

    cahaya. Kita bisa membayangkan rotasi lain yang akan menggeneralisasi kerucut

    cahaya untuk tiga dimensi ruang untuk memasukkan z, tetapi karena satu syarat

    selama empat dimensi (tiga dimensi ruang dan waktu), kita tidak bisa mewakili

    situasi ini dalam gambar dua dimensi di atas kertas.

    Contoh 39.3 Sebuah Petualangan Ke Sirius

    Seorang Astronot melakukan perjalanan ke Sirius, yang berjarak 8 tahun cahaya

    dari Bumi. Astronot tersebut mengukur bahwa waktu untuk satu kali jalan adalah

    6 tahun. Jika pesawat Antariksa bergerak dengan kecepatan konstan 0,8c,

    bagaimanakah jarak 8 tahun tersebut dapat direkonsiliasikan dengan waktu

    tempuh 6 tahun yang diukur oleh astronot?

    SOLUSI

    Konsep Seorang pengamat di Bumi mengukur cahaya membutuhkan 8 tahun

    untuk perjalanan antara Sirius dan bumi. Astronot mengukur interval waktu untuk

    perjalanan nya hanya 6 tahun. Astronot bepergian lebih cepat dari cahaya?

    Mengkategorikan Karena astronot yang mengukur panjang ruang antara bumi

    dan Sirius yang bergerak dengan hormat padanya, kami mengkategorikan contoh

    ini sebagai masalah panjang kontraksi. Kami juga membuat model astronot

    sebagai partikel bergerak dengan kecepatan konstan.

    MenganalisisJarak dari 8 ly merupakan panjang yang tepat dari Bumi ke Sirius

    diukur oleh pengamat di Bumi melihat kedua objek hampir diam.

    Hitung panjang kontrak yang diukur oleh astronot menggunakan Persamaan 39.9:

    Gunakan partikel di bawah model kecepatan konstan untuk menemukan waktu

    tempuh diukur pada jam astronot:

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    40/92

    F I S I K A M O D E R N | 39

    MenyelesaikanPerhatikan bahwa kita telah menggunakan nilai untuk kecepatan

    cahaya sebagai c = 1 tahun cahaya /tahun. Perjalanan memakan waktu selang

    waktu yang lebih singkat dibandingkan 8 tahun untuk astronot karena, jarak antara

    Bumi dan Sirius diukur lebih pendek.

    BAGAIMANA JIKA? Bagaimana jika perjalanan ini diamati dengan

    teleskop yang sangat kuat oleh teknisi di Mission Control di Bumi?

    Kapankah teknisi melihat astronot tiba di Sirius?

    JawabanInterval waktu tindakan teknisi untuk astronot tiba adalah:

    Supaya sang teknisi dapat melihat tibanya astronot, cahaya dari kejadian tibanya

    astronot harus bergerak ke Bumi dan memasuki teleskop. Peristiwa ini

    membutuhkan selang waktu.`` Dengan demikian, teknisi melihat astronot tiba setelah 10 tahun + 8 tahun = 18

    thn. Perhatikan bahwa jika astronot tersebut segera kembali ke bumi, maka ia

    akan tiba, menurut teknisi. Dalam waktu 20 tahun setelah berangkat dari Bumi,

    hanya 2 tahun setelah teknisi tersebut melihatastronot itu tiba di Sirius! Selain itu,

    sang Astronot hanya akan bertambah usianya sebanyak 12 tahun

    Contoh 39.3 Paradoks Galah dalam Bidang

    Paradoks anak kembar, seperti yang dibahas sebelumnya, merupakan sebuah

    paradoks klasik dalam relativitas. Paradoks klasik lainnya adalah seperti

    berikut: seorang pelari bergerak pada kelajuan 0,75c dengan membawa sebuah

    galah horizontal sepanjang 15m menuju sebuah gudang dengan panjang 10 m.

    gudang tersebut mempunyai pintu depan dan pintu belakang. Seorang pengamat di

    gudang dapat secara langsung dan bersamaan membuka dan menutup kedua pintu

    tersebut dengan alat kendali. Ketika pelari dan galah berada di dalam gudang,

    pengamat tersebut menutup dan galah terperangkap sesaat dalam gudang sehingga

    pelari dan galah terperangkap sesaat dalam gudang hingga kemudian keluar dari

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    41/92

    F I S I K A M O D E R N | 40

    Gambar 39.12(Contoh 39,4) grafik Ruang-

    waktu untuk tiang di gudang paradoks (a) dari

    sudut pandang pengamat lapangan dan (b)

    darisudut pandang pelari.

    gudang melalui pintu keluar. Apakah pelari dan pengamat sepakat bahwa si pelari

    dapat melewati gudang tersebut dengan selamat?

    SOLUSI

    Mengkategorikan tiang ini bergerak sehubungan dengan pengamat tanah

    sehingga pengamat mengukur panjangnya menjadi terkontraksi, sedangkan

    gudang diam memiliki panjang yang tepat dari 10 m. Kami mengkategorikan

    contoh ini sebagai kontraksi panjang masalah.

    Menganalisis Gunakan Persamaan 39.9 untuk menemukan panjang kontraksi

    tiang menurut pengamat tanah:

    Oleh karena itu, pengamat tanah mengukur

    tiang untuk menjadi sedikit lebih pendek dari

    gudang dan tidak ada masalah dengan sesaat

    menangkap tiang di dalamnya. "Paradoks"

    muncul ketika kita mempertimbangkan titik

    pelari pandang. Gunakan Persamaan 39.9

    untuk menemukan panjang kontraksi dari

    gudang menurut pengamat berjalan:

    Karena tiang di dalam kerangka

    pelari, pelari mengukur untuk memiliki panjang yang tepat dari 15 m. Sekarang

    situasi terlihat bahkan lebih buruk: bagaimana bisa 15 m tiang pas di dalam 6,6 m

    gudang? Meskipun pertanyaan ini salah satu pertanyaan klasik yang sering

    ditanya, itu bukan pertanyaan yang kami minta karena itu bukan yang penting.

    Kami bertanya, "Apakah pelari membuatnya aman melalui gudang? "

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    42/92

    F I S I K A M O D E R N | 41

    Resolusi "paradoks" terletak pada relativitas keserentakan. Penutupan

    dua pintu diukur menjadi simultan oleh pengamat lapangan. Karena pintu pada

    posisi yang berbeda, namun, mereka tidak menutup secara bersamaan yang diukur

    dengan pelari. Pintu belakang ditutup dan kemudian membuka pertama, yang

    memungkinkan akhir utama tiang untuk keluar. Pintu depan gudang tidak

    menutup sampai trailing akhir tiang lewat.

    Kita dapat menganalisis "paradoks" menggunakan grafik ruang-

    waktu.Gambar 39.12a adalah grafik ruang-waktu dari sudut pandang pengamat

    lapangan. Kami memilih x = 0 sebagai posisi depan pintu gudang dan t = 0

    sebagai saat di mana awalan dan akhir tiang terletak di pintu depan gudang.Dunia-garis untuk dua pintu gudang dipisahkan oleh 10 m dan vertikal karena gudang

    tidak bergerak relatifpengamat ini. Untuk tiang, kita mengikuti dua worldlines

    miring,satu untuk masing-masing ujung tiang bergerak. Ini dunia-garisadalah 9,9

    m terpisah horizontal, yang merupakan panjang kontraksi dilihat oleh pengamat

    lapangan. Seperti yang terlihat pada Gambar 39.12a, yang tiang sepenuhnya di

    dalam gudang pada beberapa waktu.

    Gambar 39.12b menunjukkan ruang-waktu sesuai dengan grafik pelari.

    Di sini, dunia-baris untuk tiang dipisahkan oleh 15 m dan vertikal karena tiang

    berada dalam keadaan diam di kerangka acuan pelari. Gudang melesat menuju

    pelari, sehingga dunia-garis untuk pintu depan dan belakang gudang yang miring

    ke kiri. Dunia-baris untuk gudang dipisahkan sebesar 6,6 m, panjang kontraksi

    seperti yang terlihat oleh pelari. Akhir utama tiang daun pintu belakang gudang

    lama sebelum akhir tiang memasuki gudang. Oleh karena itu, pembukaan pintu

    belakang terjadi sebelum menutup pintu depan.

    Dari titik tanah pengamat pandang, menggunakan partikel di bawah model

    kecepatan konstan untuk menemukan waktu setelah t = 0 di mana akhir trailing

    tiang memasuki gudang:

    (1)

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    43/92

    F I S I K A M O D E R N | 42

    Dari sudut pandang pelari, menggunakan partikel dengan kecepatan konstan untuk

    menemukan waktu di mana akhir utama tiang meninggalkan gudang:

    (2)

    Cari waktu di mana akhir tiang memasuki pintu depan gudang:

    (3)

    Situasi ini konsisten dengan titik pada sumbu ct pada Gambar 39.12a, tiang di

    dalam gudang. dari Persamaan (2), akhir terkemuka tiang meninggalkan gudang

    di ct = 8,8 m. Situasi ini konsisten dengan titik pada sumbu ct di Gambar 39.12b

    dimana pintu belakang gudang tiba di akhir tiang. Persamaan (3) memberikan ct =

    20 m, yang sesuai dengan saat yang ditunjukkan pada Gambar 39.12b di mana

    pintu depan gudang tiba di akhir tiang.

    Efek Doppler Relativistik

    Akibat penting lainnya dari penggembungan waktu adalah pergeseran frekuensi

    untuk cahaya yang dipancarkan oleh atom-atom yang bergerak, dibandingkan

    dengan cahaya yang dipancarkan atom-atom yang diam. Fenomena tersebut

    adalah efek Doppler, yang dibahas di Bab 17 (buku 1) mengenai kaitannya dengan

    gelombang bunyi. Pada kasus bunyi, gerakan dari sumber relatif terhadap medium

    perambatan dapat dibedakan dari gerakan pengamat terhadap mediumnya.

    Gelombang cahaya haruslah dianalisis secara berbeda karena gelombang cahaya

    tidak memerlukan medium untuk merambat dan karena tidak ada metode untuk

    membedakan gerakan sumber cahaya dari gerakan pengamat.

    Jika sumber cahaya dan pengamat saling mendekati dengan kecepatan v

    relatif, frekuensif diukur oleh pengamat adalah

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    44/92

    F I S I K A M O D E R N | 43

    di mana fs adalah frekuensi sumber diukur dalam kerangka diamnya. Perhatikan

    bahawa persamaan pergeseran Doppler relativistik, tidak seperti persamaan

    pergeseran Doppler untuk bunyi, hanya bergantung pada kelajuan relatif v dari

    sumber dan pengamat serta berlaku untuk kelajuan relatif hingga sebesar c. seperti

    yang telah Anda perkirakan, persamaannya memprediksi bahwa fp > fs ketika

    sumber dan pengamat saling mendekat. Kita memperoleh persamaan untuk kasus

    ini, dimana sumber dan pengamat saling menjauh dengan menyubstitusi nilai

    negatif untuk vke dalam persamaan 39.10

    penggunaan efek Doppler relativistik yang paling spektakuler dan dramatis

    adalah pengukuran pergeseran frekuensi cahaya yang dipancarkan oleh objek luarbiasa besar yang bergerak, misalnya galaksi. Cahaya yang dipancarkan oleh atom-

    atom dan yang biasanya ditemukan di daerah violet dari spectrum mengalami

    pergeseran menuju ujung merah dari spectrum untuk atom-atom di galaksi-galaksi

    lainmenunjukkan bahwa galaksi-galaksi tersebut sefang menjauhi dari kita.

    Astronom Amerika Edwin Hubble (1889-1953) melakukan pengukuran yang

    ekstensif dari pergeseran merah ini untuk memastikan bahwa sebagian besar

    galaksi bergerak menjauh dari kita yang menandakan bahwa alam semesta terus

    berkembang.

    39.5 Persamaan-Persamaan Transformasi Lorentz

    Andaikan sebuah peristiwa yang terjadi pada suatu titik P dilaporkan oleh

    dua pengamat. Pengamat pertama sedang diam dalam kerangka S dan pengamat

    kedua dalam kerangka S dan bergerak ke kanan dengan kelajuan v, sepertipada

    gambar 39.13. pengamat S melaporkan kejadian dengan koordinat ruang-waktu

    (x,y,z,t), sedangkan pengamat di S melaporkan kejadian yang sama dengan

    koordinat (x,y,z,t). jika dua kejadian terjadi pada titik P dan Q, maka

    persamaan 39.1 memprediksi bahwa , yang berarti bahwa jarak antarakedua titik dalam ruang dimana kejadian tersebut berlangsung tidaklah bergantung

    pada gerakan pengamat. Oleh karena hal ini bertentangan dengan gagasan

    pemendekan panjang, makan transformasi Galileo tidaklah tepat ketika v

    mendekati kelajuan cahaya. Pada bagian ini, kita menyatakan persaman-

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    45/92

    F I S I K A M O D E R N | 44

    persamaan transformasi yang tepat dan berlaku untuk semua nilai kelajuan antara

    0 .

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    46/92

    F I S I K A M O D E R N | 45

    Gambar 39.13 kejadian berlangsung di titik P dan Q diamati oleh seorang pengamat dipinggir

    kerangka , yang bergerak ke kanan dengan kecepatan v.Persamaan-persamaan yang tepat untuk semua kelajuan dan

    memungkinkan kita mentransformasikan koordinat dari S ke S adalah

    persamaan transformasi Lorentz:

    (39.11)transformasi Lorentzuntuk

    Persamaan transformasi ini dikembangkan oleh Hendrik A. Lorentz (1853-

    1928) di tahun 1890 dalam kaitan dengan electromagnet. Akan tetapi, Einstein lah

    yang mengakui bagaimanapun yang mengenal pentingnya fisika dan mengambil

    langkah berani untuk menafsirkannya di dalam kerangka teori relativitas khusus.

    Perhatikan perbedaan antara persamaan-persamaan waktu Galileo dan

    Lorentz. Pada kasus Galileo, t=t, tetapi dalam kasus Lorentz, nilai untuk t yang

    diberikan kepada kejadian yang diamati oleh pengamat O di dalam kerangka S

    pada figure 39.14 bergantung pada waktu t dan pada koordinatxyang diukur oleh

    pengamat O di dalam kerangka S. hal ini konsisten dengan gagasan bahwa sebuah

    peristiwa yang dikarakterisasi oleh empat koordinat ruang-waktu (x,y,z,t). Dengan

    kata lain, dalam relativitas, ruang dan waktu bukanlah dua konsep yang terpisah,

    melainkan terjalin erat satu sama lain.

    Jika kita ingin mentransformasi koordinat dalam S ke koordinat S, kita

    hanya perlu mengganti v denganvdan menukar tempat koordinat beraksen dan

    koordinat tanpa aksen dalam persamaan 39.11:

    (39.12)

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    47/92

    F I S I K A M O D E R N | 46

    Ketika , persamaan transformasi Lorentz akan disederhanakan menjadipersamaan Galilean. Untuk membuktikannya, perhatikan bahwa ketika mendekati nol,

    ; jadi

    dan persamaan 39.11 disederhanakan menjadi

    persamaan transformasi jarak-waktu Galileo di persamaan 39.11

    Dalam berbagai situasi, kita ingin mengetahui perbedaan dalam koordinat

    dua kejadian atau selang waktu antara dua kejadian yang diamati pengamat O dan

    O. kita dapat mengetahuinya dengan cara menuliskan persamaan-persamaan

    Lorentz dalam bentuk yang sesuai untuk menggambarkan pasangan kejadiannya.

    Dari

    persamaan 39.11 dan 39.12, kita dapat menyatakan perbedaan antara keempat

    variablex,x,t, dan t, dalam bentuk.

    Dimana dan adalah pengukuran perbedaan olehpengamat dan dan adalah pengukuran perbedaanoleh pengamat O. (kita belum termasuk memperlihatkan hubungan koordinaty

    danzkarena mereka tidak dipengaruhi oleh gerak sepanjang arahx.) Serentak dan

    dilatasi waktu kembali

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    48/92

    F I S I K A M O D E R N | 47

    (A) Gunakan persamaan transpormasi Lorentz dalam perbedaan bentuk untuk

    menunjukkan secara bersamaan bukan konsep.

    SOLUSI

    KonsepBayangkan dua kejadian yang secara bersamaan dan terpisah dalam jarak

    sebagai diukur bingkai seperti yang mutlak dan Pengukuran iniyang dibuat oleh pengamat yang bergerak dengan kecepatan relatif terhadap O.MengkategorikanPernyataan dari masalah menjelaskan kita untuk mengkategorikan

    contoh sebagai salah satu termasuk penggunaan transformasi Lorentz.

    MenganalisaDari contoh untuk yang diberikan di persamaan 39.14,

    menemukan interval waktu diukuroleh pengamat O.

    MenyelesaikanInterval waktu sama untuk dua peristiwa yang diukur oleh Oadalah

    bukan nol, jadi peristiwa tidak tampil menjadi secara bersamaan untuk O.

    (B) Gunakan persamaan transpormasi Lorentz dalam bentuk berbeda untuk

    menunjukkan secara pergerakan jam diukur untuk menjalankan lebih lambat dari

    jam itu adalah sisa terhadap pengamat.

    SOLUSI

    Konsep Bayangkan pengamat yang membawa sebuah jam yang dia gunakan untukmengukur interval waktu . Dia menemukan bahwa dua peristiwa terjadi di tempatyang sama dalam bukunya kerangka yang dijadikan patokan tetapi padawaktu yang berbeda . Pengamat bergerak dengan kecepatan relative vke O.MengkategorikanPernyataan dari masalah menjelaskan kita untuk mengkategorikan

    contoh sebagai salah satu termasuk penggunaan transformasi Lorentz.

    MenganalisaDari contoh untuk yang diberikan di persamaan 39.14, * + menemukan interval waktu diukuroleh pengamat O.

    MenyelesaikanHasil ini adalah persamaan untuk pelebaran waktu ditemukan

    sebelumnya (Eq.39.7), dimana adalah interval waktu yang tepat diukurdengan jam dilakukan oleh pengamat . Oleh karena itu, O mengukur jam bergerak

    berjalan lambat.

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    49/92

    F I S I K A M O D E R N | 48

    39.6 Persamaan Transformasi Kecepatan Lorentz

    Andaikan dua pengamat yang sedang bergerak relative terhadap satu sama

    lain mengamati gerakan suatu benda. Sebelumnya, kita mendefinisikan suatu

    kejadian sebagai sesuatu yang berlangsung dalam suatu waktu. Sekarang, kita

    akan menginterpretasikan kejadian sebagai gerakan dari benda. Kita mengetahui

    bahwa transformasi kecepatan Galileo (persamaan 39.2) berlaku untuk kelajuan

    yang kecil. Bagaimanakah hubungan antara pengukuran kecepatan benda yang

    dilakukan oleh kedua pengamat, jika kelajuan benda mendekati kelajuan cahaya?

    Sekali lagi, kerangka S bergerak dengan kelajuan v relative terhadap S.

    asumsikan bahwa benda memiliki komponen kelajuan uxdiukur dalam kerangka

    S, dimana

    (39.15)Menggunakan persamaan 39.11, kita punya

    Ganti nilai ini ke dalam persamaan 39.15

    Istilah dx/dt, adalah komponen kecepatan dari pengukuranbenda oleh pengamat di , jadi pernyataan menjadi

    (39.16) transformasi kecepatan

    Lorentz untuk

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    50/92

    F I S I K A M O D E R N | 49

    Jika benda memiliki komponen kecepatan sepanjang sumbuydanz, komponen

    yang diukur oleh pengamat di adalah

    dan (39.17)Perhatikan bahwa dan tidak memiliki parameter vdinumerator karena kecepatan relatif sepanjang sumbu

    x.

    Ketika v jauh lebih kecil daripada c (bukan

    kasus nonrelativistik). Penyebut dari persamaan

    39.16 mendekati satu sehingga itulahpersamaan transformasi kecepatan Galileo. Dalam

    kasus yang lebih ekstrim, ketika , Persamaan39.16 menjadi

    Dari hasil ini, kita melihat bahwa suatu kelajuan

    yang diukur sebesar c oleh pengamat di S dan S.

    perhatikan bahwa kesimpulan ini sesuai dengan dalil

    kedua Einstein-bahwa kelajuan cahaya adalah c

    relative terhadap semua kerangka acuan inersia.

    Selanjutnya, kita dapat bahwa kelajuan dari benda

    tidak akan pernah diukur lebih besar dari c. artinya,

    kelajuan cahaya merupakan kelajuan maksimum

    yang mungkin. Kita akan kembali pada hal ini nanti.

    Untuk mendapatkan dalam bentuk ,kita ganti dengan v oleh -vdipersamaan 39.16 dan

    peranan dari dan .

    Pencegahan Kesalahan39.5

    Apa yang bisa pengamatsepakati? Kita telah

    melihat beberapapengukuran dimanapengamat O dantidaksetuju pada : (1) waktuinterval antara kejadiandi tempat yang posisinyasama di salah satukerangka mereka, (2)jarak antara dua titikyang menyisakanperbaikan di salah satukerangka (3) komponenkecepatan dari partikelyang bergerak (4) jikadua kejadianberlangsung dilokasiberbeda di keduakerangka secarabersamaan atau tidakdua pengamatmenyepakati (1)kecepatan relatif darigerak vdengan

    memperhatikan satusama lain (2) kecepatancpada beberapa sinarcahaya dari (3) duakejadian secarabersamaan berada dposisi dan waktu yangsama dalam kerangka.

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    51/92

    F I S I K A M O D E R N | 50

    (39.18)

    Contoh 39.6 Kecepatan Realtif dari Dua Pesawat Ruang Angkasa

    Penyelesaian untuk membuat konseptualisasi soal ini, kita dengan cermat perlu

    mengidentifikasi pengamat dan kejadiannya. Satu pengamat berada di Bumi dan

    satu lagi dalam pesawat A. Kejadiannya adalah gerakan pesawat B. oleh karena

    soal iini menanyakan kelajuan yang diukur oleh pengamat, kita kategorikan soal

    ini sebagai soal yang membutuhkan transformasi kecepatan Lorentz. Untuk

    menganalisis soalnya, kita perhatikan bahwa pengamat di bumi melakukan dua

    pengukuran, satu untuk setiap pesawat. Kita identifikasikan pengamat ini sebagai

    Anda mengemudi pada jalan umum di kecepatan tetap. (i) Arah di depanmu, teknisi

    berdiri di tanah menghidupkan senter dan cahaya bergerak persis secara vertical

    keatas seperti yang terlihat oleh teknisi. Anda pengamat cahaya lampu, Anda

    mengukur besarnya dari komponen vertical kecepatannya sebagai (a) sama denganc,

    (b) lebih besar c, (c) kurang dari c. (ii) Jika teknisi menuju lampu sorot langsung pada

    anda bukan langsung ke atas, Anda mengukur besarnya dari komponen horizontal

    kecepatannya sebagai (a) sama denganc, (b) lebih besar c, (c) kurang dari c?

    Kuis Cepat

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    52/92

    F I S I K A M O D E R N | 51

    pengamat yang diam dalam kerangka S. oleh karena itu, kelajuan pesawat B akan

    kita ukur, kita identifikasikan kelajuan uxsebesar -0,850c. kecepatan dari pesawat

    A juga merupakan kecepatan dari pesawat A juga merupakan kecepatan dari

    pengamat yang diam di dalam kerangka S, yang melekat pada pesawat, relative

    terhadap pengamat yang diam di S. dengan demikian, v= 0,750c. sekarang kita

    dapat memperoleh kelajuan uxdari pesawat B relative terhadap A menggunakan

    persamaan 39.16

    Untuk finalisasi soal ini, perhatikan bahwa tanda negatif merupakan bahwa

    pesawat B bergerak dalam arahxnegatif seperti diamati oleh awak di pesawat A.

    apakah ini sesuai dengan dugaan Anda dari Figur 39.14? perhatikan bahwa

    kelajuannya lebih kecil dari c. hal ini berarti, sebuah objek yang mempunyai

    kelajuan lebih kecil dari c, dalam sebuah kerangka acuan haruslah mempunyai

    kelajuan lebih kecil dari c di dalam semua kerangka lainnya. (jika persamaan

    transformasi kecepatan Galileo digunakan dalam contoh ini, kita mendapatkan

    ux= uxv= -0,850c-0,750c= -1,60c, yang tidak mungkin terjadi. Persamaan

    transformasi Galileo tidak berlaku dalam situasi ralativistik.)

    Bagaimana jika? Bagaimana jika dua pesawat antariksa saling berpapasan?

    Sekarang, berapakah kelajuan relatifnya?

    Jawaban perhitungan menggunakan persamaan 39.16 hanya menghitungkan

    kecepatan dari kedua pesawat dan tidak bergantung pada lokasinya. Setelah

    keduanya saling berpapasan, keduanya mempunyai kecepatan yang sama

    sehingga kecepatan pesawat B, yang diamati oleh awak pesawat A adalah sama

    yaitu 0,977c. perbedaanya hanyalah setelah keduanya berpapasan, B semakin jauh

    dari A, sedangkan sebelumnya mendekati A.

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    53/92

    F I S I K A M O D E R N | 52

    Figure 39.15 (contoh 39.7) David bergerak ke timur dengan kelajuan 0,75crelative terhadap sepanjang

    seorang polisi sedangkan Emily ke selatan dengan kelajuan 0,90crelative terhadap polisi yang sama.

    Perhatikan bahwa kelajuan ini lebih kecil dari c, seperti yang diwajibkan olehteori relativitas.

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    54/92

    F I S I K A M O D E R N | 53

    39,7Momentum Linear Relativistik

    Kita telah melihat bahwa untuk menjelaskan gerakan partikel yang tepat didalam kerangka kerja teori relativitas khusus, kita harus mengganti persamaan-

    persamaan transformasi Galileo dengan persamaan-persamaan transformasiLorentz. Oleh karena hukum-hukum fisika seharusnya tidak berubah dalamtransformasi Lorentz, maka kita perlu menggeneralisasi hukum-hukum Newtondan definisi dari momentum linier serta energi untuk mencocokkannya dengan

    persamaan-persamaan transformasi Lorentz dan prinsip relativitas. Generalisasipersamaan Lorentz ini harus dapat disederhanakan menjadi definisi untuk fisikaklasik (nonrelativistik) dimana v

  • 7/26/2019 Bab i Fisika Modern_fix

    55/92

    F I S I K A M O D E R N | 54

    Dimanaa pberasal dari persamaan 39.19. persamaan ini, yang merupakan bentuk

    relativistic dari hukum Newton kedua, dianggap masuk akal karena sesuai dengan

    mekanika klasik dalam batas kelajuan yang rendah dan konsisten dengan

    kekekalan momentum linier untuk sistem terisolasi terisolasi (F=0), baik secara

    relativistic maupun klasik.

    Pada bagian akhir bab ini, soal 69 meminta kita untuk menunjukkan

    bahwa dalam kondisi-kondisi relativistic, percepatan a dari sebuah partikel,

    menurun di bawah pengaruh gaya konstan, dimana

    . Dari

    kesebandingan ini, kita melihat bahwa seiring kela