Upload
teguh-firmansyah
View
227
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Philosophy of Education
Citation preview
Filsafat PendidikanPROF. DR. H. TEGUH FIRMANSYAH APRILIANA P.HD.
Pengertian“Philosophy is a way of framing distinctive sorts of questions having to do with what is presupposed, perceived, intuited,
believed, and known”- Greene -
“Educational Philosophy is a matter of doing philosophy with respect to the educational enterprise as it engages the educator….To do educational philosophy is to become critically conscious of what is involved in the complex
business of teaching and learning”
Filsafat Pendidikan menurut Al-Syaibany adalah :
“Pelaksnaan pandangan falsafah dan kaidah falsafah
dalam bidang pendidikan. Filsafat itu mencerminkan
satu segi dari pelaksanaan falsafah umum dan
menitikberatkan kepada pelaksanaan prinsip-prinsip dan
kepercayaan-kepercayaan yang menjadi dasar dari
falsafah umum dalam menyelesaikan masalah-masalah
pendidikan secara praktis”
Filsafat Umum
Filsafat Pendidika
n
Hakikat kehidupan yang baik
Hakikat manusia
Hakikat masyarakat
Hakikat realitas akhir
Hubungan
Tujuan filsafat pendidikanTerikat dengan peletakan suatu perencanaan , apa yang dianggap sebagai pendidik terbaik
secara mutlak.
Memberikan arah dengan merujuk pada macam pendidikan yang terbaik dalam suatu konteks
politik, sosial dan ekonomi.
Filsafat pendidikan dipenuhi dengan koreksi pelanggaran-pelanggaran prinsip dan kebijakan
pendidikan.
4 Filosofi Pendidikan Progresivisme Rekonstrukionisme Perenialisme Esensialisme
ProgresivismePengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar di masa mendatang.
Kehidupan berkembang dalam suatu arah positif.
Pendidik memberikan kebebasan kepada siswa dalam menentukan pengalaman-pengalaman.
Guru berorientasi secara progresif berfungsi sebagai seorang pembimbing atau orang yang menjadi sumber dan menjadi fasilitator.
Child-centered
Implementasi dalam kurikulumKurikulum disusun sekitar pengalaman siswa, baik pengalaman pribadi maupun pengalaman social.
Menggunakan pendekatan interdisipliner.
Metode yang digunakan : metode ilmiah dalam inkuiri dan problem solving.
Guru dituntut untuk sabar, fleksibel, berfikir interdisipliner, kreratif, dan cerdas.
RekonstrukionismePengalaman siswa menjadi utama.
Mencocokan “Sekolah dengan anak” bukan “anak dengan sekolah”.
Membawa lingkungan ke dalam kelas.
Sekolah harus mendominasi/mengarahkan perubahan atau rekonstruksi pada tatanan social saat ini.
Tujuan pendidikan adalah menumbuhkan kesadaran terdidik berkaitan dengan masalah-masalah social, ekonomi, dan politik dalam skala global dan memberikan keterampilan untuk memecahkannya.
Implementasi dalam pendidikanPendidikan merupakan usaha social. Misi sekolah adalah untuk meningkatkan rekonstruksi social.
Tujuan pendidikan bertanggung jawab dalam menciptakan aturan social yang ideal.
Kurikulum sekolah tidak boleh didominasi oleh budaya mayoritas maupun budaya yang ditentukan.
Semua budaya dan nilai-nilai yang berhubungan berhak mendapatkan tempat dalam kurikulum.
Nilai-nilai budaya siswa yang dibawa ke sekolah merupakan hal yang berharga
Metode aktivitas (Learning by doing)
Guru harus menunjukan rasa hormat yang sejati terhadap semua budaya.
EsensialismeMenyampaikan warisan budaya dan sejarah kepada generasi muda.
Penyajian kembali materi kurikulum secara tegas.
Mengangkat wibawa guru dalam kelas.
Perubahan terjadi sebagai kemampuan intelegensi manusia yang mampu mengenal kebutuhan untuk mengadakan amandemen cara-cara bertindak, organisasi, dan fungsi social.
Implementasi dalam kurikulumMenekankan pengajaran fakta-fakta
Pelajaran IPA dan teknik serta kejuruan adalah hal yang benar-benar penting yang diperlukan siswa.
Kurikulum berpusat pada mata pelajaran
Di SD penekanannya pada kemampuan dasar membaca, menulis, dan matematika.
Pendidikan harus dilakukan melalui usaha keras, tidak begitu saja timbul dari dalam diri siswa.
Inisiatif dalam pendidikan ditekankan pada guru, bukan pada siswa.
PerenialismeSolusi untuk menghadapi krisis adalah kembali ke masa lampau, menggunakan kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup.
Kebenaran sebagai hal yang konstan, abadi atau perennial.
Tujuan pendidikan adalah memastikan siswa memperoleh pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau gagasan-gagasan besar yang tidak berubah.
Implementasi dalam kurikulumKurikulum harus menekankan pertumbuhan intelektual siswa pada seni dan sains.
Pendidikan harus mengangkat pencarian kebenaran manusia yang berlangsung terus menerus.
Pendidikan harus menstimulasi para mahasiswa untuk berpikir secara mendalam mengenai gagasan-gagasan signifikan.
Sekolah bagi anak merupakan peraturan-peraturan yang artifisial dimana ia berkenalan dengan hasil yang terbaik dari warisan social budaya.
Metode: karyawisata