32
23 Universitas Indonesia Bargaining power of li Threat of substitute Threat of new entrants Bargaining power of BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model Porter’s Five Forces untuk memberikan informasi mengenai situasi industry yang ada. Berikut adalah gambar model Porter’s Five Forces: Gambar 5.1 Porter’s 5 Forces Model Porter’s 5 Forces menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu usaha, yaitu : 5.1. Rivalry among existing firms Secara umum persaingan antara industry furniture cukup tinggi, hal ini dikarenakan banyaknya entity bisnis yang bergerak di bidang ini. Mulai dari perindutrian skala kecil/rumah tangga hingga skala besar seperti merek-merek Da Vinci, Olympic, Ligna, dll. Produk-produk tersebut telah memiliki brand image yang kuat di masyarakat karena telah lebih dulu memulai bisnisnya dibanding Bramante Furniture. Da Vinci, sebagai produk furniture mewah berada pada segmen golongan masyarakat atas hingga atas-atas, dimana golongan tersebut tidak terlalu memikirkan harga dari suatu produk namun value yang didapatkan. Prestige dari sebuah produk Da Vinci telah melekat dalam benak masyarakat, sehingga hal ini menjadikan kesulitan atau ancaman bagi PT XYZ untuk memasarkan produknya. Industry Competitor Rivalry among existing firms Potential Supplier Buyers Substitutes Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

23 Universitas Indonesia

Bargaining power of

li

Threat of substitute

Threat of new entrants

Bargaining power of

BAB 5

ANALISA INDUSTRI

Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model Porter’s Five

Forces untuk memberikan informasi mengenai situasi industry yang ada. Berikut

adalah gambar model Porter’s Five Forces:

Gambar 5.1 Porter’s 5 Forces

Model Porter’s 5 Forces menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

kelangsungan hidup suatu usaha, yaitu :

5.1. Rivalry among existing firms

Secara umum persaingan antara industry furniture cukup tinggi, hal ini

dikarenakan banyaknya entity bisnis yang bergerak di bidang ini. Mulai dari

perindutrian skala kecil/rumah tangga hingga skala besar seperti merek-merek Da

Vinci, Olympic, Ligna, dll. Produk-produk tersebut telah memiliki brand image

yang kuat di masyarakat karena telah lebih dulu memulai bisnisnya dibanding

Bramante Furniture.

Da Vinci, sebagai produk furniture mewah berada pada segmen golongan

masyarakat atas hingga atas-atas, dimana golongan tersebut tidak terlalu

memikirkan harga dari suatu produk namun value yang didapatkan. Prestige dari

sebuah produk Da Vinci telah melekat dalam benak masyarakat, sehingga hal ini

menjadikan kesulitan atau ancaman bagi PT XYZ untuk memasarkan produknya.

Industry Competitor

Rivalry among existing firms

Potential

Supplier

Buyers

Substitutes

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 2: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

24

Universitas Indonesia

Bramante Furniture, sebagai sebuah usaha bisnis yang menggunakan bahan

baku alternatif selain kayu, plastik dan logam, akan membuka pasar baru

mengenai industry furniture yang berbahan baku ramah lingkungan. Dengan

demikian akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan disbanding usaha

sejenis. Namun, disisi lain hal ini merupakan sebuah tantangan karena diperlukan

edukasi lebih lanjut mengenai pentingnya pencarian dan penggunaan bahan baku

alternatif dalam kehidupan sehari-hari.

Belum meluasnya informasi mengenai bambu laminasi dan perusahaan di

Indonesia turut memberikan peluang bagi perkembangan bisnis ini dengan

menempatkan perusahaan dalam kondisi pasar blue ocean yang masih minim akan

pesaing dengan menggunakan bahan baku dari bambu laminasi.

5.2. Threat of New Entrants

Untuk membuat atau mendirikan industry furniture tantangan pertama yang

harus dihadapi adalah pemodalan, mengingat faktor tersebut merupakan salah satu

sumber daya yang terbatas.

Dalam kasus Bramante Furniture ini, yang mana memiliki target konsumen di

golongan menengah atas. Maka diperlukan modal yang cukup besar, mengingat

untuk mendapatkan pangsa pasar di golongan ini terbilang cukup eksklusif.

Dimana pada umumnya orang yang tergolong menengah atas tersebut, hanya akan

tertarik terhadap sebuah produk yang di jual pada tempat, cara, lokasi, dan

fasilitas yang membutuhkan modal cukup besar.

5.3. Bargaining power of buyers

Konsumen memiliki bargaining power yang relative kecil. Hal ini

dikarenakan, saat ini industry furniture yang menggunakan bahan baku dari

bambu laminasi sangatlah jarang khususnya di Indonesia.

5.4. Bargaining power of suppliers

Dikarenakan Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis, dimana

banyak memiliki sebaran populasi bamboo hamper di seluruh wilayah membuat

daya tawar supplier menjadi rendah.

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 3: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

25

Universitas Indonesia

5.5. Threat of substitute products

Furniture saat ini dapat dibuat dari berbagai macam bahan, mulai dari kayu,

rotan, logam, plastik, beton, dll. Saat ini merupakan sebuah ancaman yang cukup

besar bagi Bramante Furniture, karena masyarakat Indonesia telah terbiasa

menggunakan produk furniture yang berbahan baku seperti disebutkan

sebelumnya.

Namun, bila dilihat untuk kebutuhan jangka panjang, maka ancaman akan

produk substitusi tersebut menjadi moderate. Mengingat sumber daya furniturnya

terutama kayu dan rotan sudah mulai menipis. Hal ini bias mengakibatkan

jarangnya dan kesulitan mendapatkan bahan baku di masa akan dating. Sehingga

harga yang mereka patok akan naik.

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 4: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

26 Universitas Indonesia

BAB 6

ANALISA INTERNAL

Analisis internal berguna dalam mengevaluasi faktor-faktor strength

(kekuatan) dan weakness (kelemahan) yang terdapat dalam PT. XYZ, yang

selanjutnya akan menggunakan Model Rantai Nilai (Value Chain Model).

6.1 Analisa SWOT

6.1.1 Strength

PT. XYZ memiliki keunggulan produk desain yang fleksibel sesuai

dengan keinginan konsumen, sehingga tidak diproduksi secara missal dan hanya

dimiliki oleh pemesan saja, serta penggunaan bahan baku bambu laminasi yang

ikut serta menjaga lingkungan. Finishing dan packaging yang sangat baik dan

kekuatan setara dengan kayu jati kemudian dipadu dengan sistem pelayanan

terbaik untuk setiap konsumen.

6.1.2 Weakness

Minimnya informasi dan pengetahuan mengenai bambu laminasi membuat

PT XYZ harus melakukan pembuatan wacana mengenai apa dan bagaimana

bambu laminasi.

6.1.3 Opportunity

Pangsa pasar yang masih cukup luas dan minimnya pesaing untuk

produsen furnitur yang berbahan baku bambu laminasi sebagai produk alternatif

bagi konsumen memberikan peluang cukup besar bagi PT. XYZ.

6.1.4 Threat

Produk-produk furniture mewah yang pada umumnya adalah produk

impor dan furniture kayu jati menjadi ancaman bagi PT XYZ, mengingat mereka

telah memiliki image di masyarakat.

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 5: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

27

Universitas Indonesia

6.2 Strategi Bisnis

Strategi bisnis yang dilaksanakan PT. XYZ adalah strategi diferensiasi dan

fokus. Strategi diferensiasi dilaksanakan dengan pemberian alternatif furnitur

pilihan bagi konsumen dengan bahan baku bambu laminasi selain dari bahan baku

kayu, rotan, dan logam; merupakan customized product sehingga sesuai dengan

keinginan dan kebutuhan konsumen dan tidak banyak diproduksi dan tidak umum.

Oleh sebab itu, untuk mendukung strategi diferensiasi tersebut maka

dalam perancangan strategi fokus dilaksanakan dengan membidik niche market

yaitu target market dengan golongan menengah-atas hingga atas. Dengan memilih

target market ini diharapkan margin yang didapat tinggi.

Pembahasan lebih mendalam mengenai pelayanan yang akan diberikan

PT. XYZ kepada konsumen akan dibahas pada bab selajutnya di Business Plan

ini.

6.3 Value Chain Model

Dalam menciptakan proses nilai ini dibagi aktivitas-aktivitas utama (primary

activities) dan aktivitas-aktivitas pendukung (supporting activities).

Aktivitas utama terdiri dari :

(1) aktivitas penelitian dan pengembangan (litbang atau R&D),

(2) aktivitas produksi (production activitiy),

(3) aktivitas pemasaran dan penjualan (marketing and sales activities),

(4) aktivitas layanan purna-jual (after-sales service activity).

Aktivitas-aktivitas pendukung terdiri dari:

(1) aktivitas pengelolaan material (material management activity),

(2) aktivitas sumber daya manusia (human resource activity),

(3) aktivitas keuangan (financial activity), dan

(4) infrastruktur perusahaan (company infrastructure).

a) Aktivitas-aktivitas Utama dalam Penciptaan Nilai

PT. XYZ merupakan perusahaan furnitur yang menggunakan bahan baku

bambu laminasi. Produk furnitur memberikan nilai tambah bagi konsumen

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 6: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

28

Universitas Indonesia

yang peduli terhadap lingkungan akibat penebangan hutan kayu dan pilihan

furnitur alternatif dimana kualitasnya setara dengan kayu jati.

Aktivitas utama dalam penciptaan nilai pada PT. XYZ diawali dengan

aktivitas penelitian dan pengembangan (R&D) yang dimulai dengan

mengetahui dan perancangan desain furnitur yang diminati oleh konsumen,

dikarenakan produk yang dihasilkan PT. XYZ merupakan customized product,

sehingga konsumen dapat terpenuhi keinginannya dan furnitur dengan desain

tersebut hanya dimiliki oleh satu konsumen.

Aktivitas produksi di PT. XYZ berlangsung dari senin-sabtu sepanjang

ada pemesanan dari konsumen, jadi sifat produksi PT. XYZ adalah make to

order. Uraian yang lebih lengkap terdapat dalam bagian perencanaan produk

dan operasional yang berada dalam business plan ini.

Aktivitas pemasaran dilaksanakan untuk memperoleh konsumen yang

memesan furnitur. Aktivitas ini akan dijalankan dengan beberapa cara, seperti

melalui katalog yang akan dibagikan kepada calon konsumen dimana

menjelaskan mengenai prosedur pemesanan produk furnitur PT. XYZ, dan

juga melalui website dimana terpampang informasi yang lebih komprehensif

dan sebagai media interaksi komunikasi dengan konsumen. Uraian

perencanaan pemasaran juga terdapat dalam business plan ini.

Aktivitas pelayanan purna-jual bermanfaat dalam memberikan benefit

lebih bagi konsumen serta mempertahankan loyalitas konsumen dengan

menjaga kepuasan mereka. Akitivitas ini memberikan jaminan garansi dan

dapat tempat untuk konsultasi tambahan konsumen dengan desainer produk

yang dihasilkan PT. XYZ melalui telepon, fax, dan e-mail.

b) Aktivitas-Aktivitas Pendukung

Aktivitas ini dilakukan untuk mendukung aktivitas-aktivitas utama agar

tetap berjalan dengan baik. Hal ini dimulai dengan aktivitas pengelolaan

material dengan mempersiapkan komputer dengan software pendukung,

bahan baku, air minum, dan lain-lain. Kebutuhan pendukung tersebut didapat

melalui supplier tertentu sesuai kebutuhan. Kegiatan ini dilakukan secara

reguler sesuai kebutuhan yang diperlukan sehingga tidak terbuang percuma

sebagai inventory. Uraian lebih lengkap mengenai aktivitas pengelolaan

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 7: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

29

Universitas Indonesia

material terdapat dalam perencanaan produksi dan operasional yang juga

terdapat dalam business plan ini.

Aktivitas sumber daya meliputi pekerja produksi, desainer, dan

karyawan lainnya yang terdapat dalam perusahaan. Dikarenakan produk yang

dihasilkan merupakan customized product bukan mass production maka

karyawan yang diperlukan pada awalnya tidak terlalu banyak. Uraian lebih

lengkap terdapat dalam bagian perencanaan sumber daya manusia dalam

business plan ini.

Aktivitas keuangan meliputi pendapatan dan biaya yang terjadi pada

perusahaan. Pendapatan yang didapat berasal dari konsumen yang dimulai dari

proses konsultasi dan pembayaran produk PT. XYZ setelah diterima oleh

konsumen. Penetapan harga yang tinggi dikarenakan target market yang dituju

adalah kelas menengah-atas hingga atas karena customized product yang

dihasilkan tidak akan diproduksi banyak oleh PT. XYZ sehingga memberi

kesan bahwa konsumen tersebut hanya memiliki produk yang terbatas. Biaya-

biaya yang timbul seperti gaji karyawan, biaya listrik, biaya telepon, dan lain-

lain. Uraian yang lebih terperinci terdapat dalam perencanaan keuangan dalam

business plan ini.

Infrastuktur perusahaan meliputi struktur organisasi, sistem

pengendalian, dan budaya organisasi. PT. XYZ akan membentuk sturktur

organisasi yang sederhana, menerapkan sistem pengendalian dengan saran

dan kritik dari karyawan internal dan pelanggan, serta dengan budaya

organisasi yang positif dimana mendorong karyawan untuk selalu bersikap

positif dan selalu menjalankan pekerjaannya dengan penuh tanggung jawab

untuk kepentingan bersama.

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 8: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

30

Universitas Indonesia

Gambar 6.1 Value Chain Model

Sumber: wikipedia.org

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 9: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

31 Universitas Indonesia

BAB 7

ANALISA PELUANG BISNIS

Kondisi lingkungan makro dan mikro yang fluktuatif cukup membawa

ancaman dan peluang bagi PT. XYZ, oleh karena itu penting bagi perusahaan

untuk memantau perubahan yang terjadi sehingga pada akhirnya dapat

merencanakan strategi untuk mengatasinya. Kemampuan perusahaan dalam

beradaptasi terhadap segala perubahan cukup penting untuk menjaga

kelangsungan hidup usaha. Dalam business plan ini, PT. XYZ akan mencoba

untuk mengetahui dampak lingkungan tersebut terhadap perusahaan.

7.1 Analisis Pasar

Pertumbuhan penduduk Indonesia disertai dengan pertumbuhan proyek

pembangunan perumahan merupakan suatu pertanda bahwa perekonomian

Indonesia sedang tumbuh dan permintaan akan tempat tinggal dengan beragam

tipe dan ukuran menaik, sehingga keadaan ini dapat menunjang permintaan

pelengkap rumah tangga (misal furniture, barang elektronik, dll) juga bertambah.

7.2 Analisis Pesaing

Dikarenakan furniture dari bambu laminasi merupakan hal yang cukup

baru di Indonesia, maka pesaing yang ada berasal dari perusahaan furniture

dengan bahan baku kayu, logam, plastik, rotan, dll. Jumlah pemain yang ada di

industri furniture memang cukup banyak dengan beragam skala usaha, namun PT.

XYZ dengan bahan baku dari bambu laminasi cukup mempunyai peluang dalam

bersaing dengan beberapa keunggulan yang dimiliki seperti biaya yang lebih

murah, fleksibilitas desain dan produksi, serta turut melindungi kelestarian hutan

Indonesia.

Pesaing PT. XYZ dalam industri furniture mewah adalah Da Vinci dimana

memiliki persamaan dalam target market yang dituju yaitu kelas ekonomi atas.

Berikut analisa mengenai Da Vinci :

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 10: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

32

Universitas Indonesia

7.2.1 Latar Belakang Perusahaan

Da Vinci merupakan salah satu pemain dalam industri furniture mewah

di Indonesia dengan slogan “The Great Way to Live”. Pertama kali masuk

dalam pasar furniture Indonesia pada tahun 1995 dengan mendirikan butik

pertama di Duta Merlin dan diikuti oleh pembukaan empat butik berikutnya di

Tanah Abang, Fatmawati, Melawai, dan di Surabaya.

7.2.2 Layanan

Da Vinci menawarkan calon konsumen kelas atas beragam koleksi

furniture dengan desain yang mewah dan antik. Sistem pelayanan yang

berkesan personal menimbulkan kesan nyaman dan merasa diperhatikan bagi

calon konsumen. Konsumen juga dapat melakukan konsultasi mengenai

desain bentuk furniture dan rancangan interior.

7.2.3 Waktu Operasional

Jam operasional showroom Da Vinci seragam di setiap cabangnya yaitu

waktu buka mulai jam 09.00 hingga waktu penutupan jam 17.00 dari hari

senin hingga hari minggu. Dan memiliki waktu libur pada saat libur nasional

dan hari besar agama.

7.2.4 Showroom

Pada masing-masing showroom Da Vinci di Jakarta dan Surabaya

memiliki beragam koleksi furniture yang dapat langsung dilihat oleh

konsumen.

7.2.5 Pemasaran

Da Vinci cukup aktif dalam melakukan kegiatan pemasaran. Walaupun

tidak cukup banyak melakukan aktifitas promosi melalui media elektronik, Da

Vinci memusatkan kegiatan promosinya di showroom-showroom yang

dimiliki dengan ditunjang promosi melalui media cetak pada periode atau

event tertentu.

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 11: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

33

Universitas Indonesia

7.2.6 Harga

Da Vinci memakai Premium Strategy. Penetapan harga yang sangat

mahal didukung oleh kualitas produk dan pelayanan yang sangat baik

merupakan faktor kunci kesuksesan Da Vinci dapat berkembang dalam

industri furniture mewah. Namun pada periode tertentu, Da Vinci memberikan

potongan harga untuk beberapa produknya untuk meningkatkan penjualan.

Perbandingan kompetitif mengenai Da Vinci sebagai kompetitor dari PT.

XYZ dapat terlihat pada tabel di bawah ini yang akan membandingkan

kegiatan-kegiatan yang diberikan dan juga akan diikuti oleh analisa SWOT

untuk mengetahui tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang

akan dihadapi.

7.2.7 Perbandingan Kompetitif

Di bawah ini akan dibandingkan antara kegiatan operasional antara Da

Vinci dan PT.XYZ.

Tabel 7.1 Tabel Perbandingan Kegiatan Operasional Da Vinci dan PT

XYZ

Da Vinci XYZ

Layanan Personal Personal

Waktu Operasional 09.00 hingga 17.00 setiap

hari dan libur pada libur

nasional

Dari jam 09.00 hingga

pukul 17.00 setiap hari dan

libur pada libur nasional

Showroom Memiliki 5 showroom Hanya memiliki 2

showroom

Pemasaran Aktif Aktif

Harga Premium Strategy Premium Strategy namun

dibawah Da Vinci

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 12: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

34

Universitas Indonesia

Sedangkan di bawah ini dibandingkan mengenai kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman, terdiri dari :

Tabel 7.2 Analisa SWOT Untuk Da Vinci dan PT XYZ

Da Vinci XYZ Kekuatan • Brand yang sudah dikenal

masyarakat • Pengalaman yang sudah

cukup lama • Showroom yang berdiri

sudah cukup banyak

• Fleksibilitas desain sesuai keinginan dan kebutuhan konsumen

• Proses perakitan langsung di tempat konsumen

• Membidik konsumen kelas menengah atas hingga atas

• Produksi dilakukan oleh sendiri untuk menjamin kualitas

Kelemahan • Furniture belum tentu sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen

• Hanya membidik segmen atas dan atas-atas

• Furniture belum tentu diproduks i sendiri oleh perusahaan

• Pemain baru dalam industri furniture mewah

Peluang • Kebutuhan furniture makin tumbuh seiring dengan peningkatan rumah menengah atas

• Resource bahan baku lain yang makin terbatas

• Anjuran pemerintah dalam penggunaan bahan baku alternatif

• Kebutuhan furniture makin tumbuh seiring dengan peningkatan rumah menengah atas

Ancaman • Inflasi yang semakin tinggi • Kemungkinan beralihnya

konsumen ke XYZ

• Kemungkinan konsumen lebih memilih Da Vinci

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 13: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

35 Universitas Indonesia

BAB 8

PERENCANAAN PEMASARAN

8.1 Tujuan Strategi Pemasaran

Untuk menentukan langkah-langkah stratejik yang dapat dilakukan

perusahaan untuk jangka pendek dan jangka panjang dalam menghadapi

persaingan dalam industri furniture (Fajar Hudhiarto,2008), yaitu:

• Membangun awareness konsumen terhadap furniture bambu laminasi

• Meningkatkan pertumbuhan penjualan

• Mendapat market share yang signifikan dan profit bagi perusahaan

8.2 Sasaran Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran yang dilakukan PT. XYZ diharapkan mendapat timbal

balik yang positif dari konsumen yang dapat dilihat pada tingkat penjualan dan

market share yang didapat (Fajar Hudhiarto,2008).

8.3 Kunci Sukses Pemasaran

Beberapa faktor yang turut membantu dalam kelancaran kinerja pemasaran

PT. XYZ dalam memasarkan furniture bambu laminasi adalah :

• Kualitas produk dan fleksibilitas desain

Kualitas yang harus selalu dijaga dimulai dari pemilihan bahan baku yang

sesuai hingga pengiriman produk furniture bambu laminasi. Hal ini

dilakukan untuk membantu kelancaran kegiatan pemasaran perusahaan ke

konsumen agar lebih mudah dalam mendorong konsumen untuk membeli.

Desain yang digunakan sesuai dengan keinginan konsumen yang didapat

melalui proses interaksi pra-pemesanan atau desain dari rancangan

konsumen sehingga tingkat fleksibilitas dalam hal desain furniture bambu

laminasi dapat tetap terjaga dan desain tersebut hanya dimiliki oleh satu

konsumen saja karena tidak diproduksi secara massal (mass production).

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 14: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

36

Universitas Indonesia

• Gaya komunikasi

PT. XYZ menggunakan gaya komunikasi dua arah antara pihak

perusahaan dan konsumen. Pendekatan personal approach dilakukan

karena segmen yang dituju merupakan niche market sehingga pelayanan

yang ditawarkan antar individu juga berbeda disesuaikan dengan

karakteristik konsumen. Kegiatan komunikasi dilakukan sejak masa

pemesanan hingga pasca pembelian dimana konsumen tetap dapat

berkonsultasi dengan pihak perusahaan terhadap produk furniture yang

mereka dapat. Hal ini dapat dilakukan melalui media website perusahaan

dan mailist (Fajar Hudhiarto,2008).

• Interaksi dengan konsumen

Pembentukan sebuah komunitas digunakan sebagai media interaksi

perusahaan dengan konsumen dimana dapat digunakan sebagai media

promosi dan sebagai saluran sharing ide dan trend desain yang sedang

digemari di masyarakat. Hal ini berguna untuk member masukan bagi PT

XYZ dalam melakukan perbaikan mutu produk.

8.4 Segmenting, Targeting, Positioning (STP)

Penentuan strategi pemasaran yang sesuai dengan kondisi PT. XYZ turut

menentukan dalam pengembangan perusahaan serta menjaga kelangsungan hidup.

Penentuan ini akan dilakukan melalui pemilihan Segmentasi, Targeting, dan

Positioning (STP).

8.4.1 Segmentasi

Segmen konsumen yang dibidik oleh PT. XYZ pada lima tahun kedepan

masih berada di pulau Jawa dan Bali dikarenakan prospek yang cukup luas.

Dari segi usia yang dipilih adalah pada tingkat usia 24-30 hingga 41-50 tahun

dimana menurut Kasali (1999) berada masa pembentukan keluarga hingga

masa kemapanan, PT. XYZ tidak membidik usia diatas 51 tahun dikarenakan

kelompok tersebut sudah masuk masa persiapan pensiunan dimana mereka

sangat hati-hati terhadap keuangan. Dari segi kelas sosial, PT. XYZ segmen

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 15: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

37

Universitas Indonesia

yang sesuai adalah kelas menengah-atas (B+) hingga kelas atas (A-) karena

kelompok ini dianggap tidak terlalu sensitif pada harga.

8.4.1 Targeting

PT. XYZ akan membagi pasar menjadi pasar sasaran jangka pendek-

masa depan dan pasar sasaran primer-sekunder (Fajar Hudhiarto,2008). Dalam

pasar sasaran jangka pendek, PT. XYZ akan fokus pada area DKI Jakarta pada

tahun awal berdiri dikarenakan tingkat pertumbuhan pembangunan perumahan

menengah atas dan apartemen cukup tinggi dan turut mempelajari potensi pasar

dan kebutuhan masyarakat daerah lain.

Kemudian dalam pasar sasaran masa depan, PT. XYZ akan mencakup

area pulau Jawa dan Bali dalam beberapa tahun kedepan. Dalam pasar sasaran

primer, target konsumen yang dituju adalah para penyuka produk bambu dan

konsumen yang tidak suka dengan furniture berbahan baku non-alam namun

memiliki selera desain furniture yang tinggi. Kemudian pasar sasaran sekunder,

target konsumen adalah pembeli furniture yang mencari alternatif selain kayu

dan logam. Untuk mencapai target konsumen yang diinginkan, maka PT. XYZ

akan mempromosikan melalui iklan di media cetak yang sesui dengan

karakteristik konsumen yang dituju (misal dengan promosi iklan di The Jakarta

Post dan majalah desain interior).

8.4.3 Positioning

Positioning yang dilakukan oleh PT. XYZ dengan produk dari bambu

laminasi sebagai furniture yang memiliki desain mewah serta ramah

lingkungan dan kualitas setara dengan kayu jati untuk menunjang status dan

gaya hidup konsumen kelas menengah atas.

8.5 Marketing Mix

Untuk memasarkan furniture untuk kalangan menengah atas hingga atas,

PT.XYZ akan melakukan beragam kegiatan pemasaran melalui proses marketing

mix, terdiri dari :

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 16: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

38

Universitas Indonesia

8.5.1 Place

Untuk menjaga kualitas pelayanan dan brand image perusahaan di mata

konsumen dan keseragaman pelayanan sehingga calon konsumen mendapat

informasi yang tepat dan pelayana yang optimal, maka PT XYZ hanya

menggunakan atribut lokasi saja karena tidak menggunakan distributor atau

melalui retailer.

Letak showroom PT. XYZ yang berlokasi di Ciganjur (sekaligus sebagai

kantor pusat) dan ITC Fatmawati pada awal operasional perusahaan dengan

tenaga pemasar menjadi ujung tombak dalam memasarkan furniture bambu

laminasi.

8.5.2 Product

Untuk produk dapat dijelaskan menjadi :

• Quality

Karena dalam proses pembuatan bambu laminasi telah dilakukan

penyortiran terlebih dahulu terhadap kualitas bambu yang akan

dipakai, kemudian penjagaan kualitas hingga akhir produk menjadi

bambu laminasi. Maka kualitas bahan baku furniture PT XYZ amatlah

terjaga.

• Style

Divisi yang menangani masalah desain furniture di PT XYZ

disesuaikan kompetensi sumber daya manusianya dalam melakukan

pengembangan produk agar sejalan dengan hasil riset pemasaran yang

dilakukan sehingga dapat mengerti trend furniture yang akan terjadi.

• Services

PT XYZ akan memberikan pelayanan yang terbaik mengingat

persaingan industry furniture cukup tinggi dan dalam rangka menggaet

konsumen baru untuk membeli produk unggulan PT XYZ. Untuk lebih

lengkapnya akan dibahas dalam tesis, Fajar Hudhiarto,Business Plan

“Bramante Furniture” Dilihat Dari Sisi Pemasaran,2008.

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 17: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

39

Universitas Indonesia

• Guarantees

Jaminan garansi yang diberikan kepada konsumen adalah furniture

yang dihasilkan dan waktu penyelesaian akan sesuai dengan pesanan

yang telah dilakukan sebelumnya.

Apabila suatu ketika terjadi kerusakan akibat kesalahan produksi maka

PT.XYZ akan langsung melakukan janji temu dengan konsumen untuk

mengambil kembali furniture rusak tersebut untuk diganti dengan yang

baru dan konsumen juga akan mendapat bonus aksesoris sebagai

permintaan maaf dari perusahaan.

8.5.3 Promotion

Kegiatan promosi yang dilakukan untuk menunjang kegiatan pemasaran

berbasis komunitas kalangan menengah atas dimana diharapkan dapat

terjadinya word of mouth yang baik, kegiatan promosi dapat dilakukan dengan :

• Sales Promotion

Pilihan-pilhan dalam menjalankan bisnis ini terutama mengenai

promosi penjualan dapat dilihat sebagai berikut:

a) Penjualan di trading exhibition baik untuk event skala nasional dan

internasional

b) Menjalin kerja sama dengan developer atau pengembang

perumahan menengah atas atau apartemen untuk menjadi rekanan

c) Pemberian insentif bagi arsitek dan desainer interior apabila

memesan furniture bambu laminasi dari PT.XYZ untuk klien

mereka.

• Advertising

Iklan digunakan sebagai media pesan penjualan furniture bambu

laminasi yang ditujukan kepada calon konsumen menengah atas. Dapat

dilakukan dengan mencetak katalog produk-produk yang dihasilkan

oleh PT. XYZ untuk mempermudah tenaga penjualan menawarkan

kepada calon konsumen. Dan juga melakukan penempatan spot iklan

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 18: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

40

Universitas Indonesia

pada majalah desain interior dan koran yang memiliki target market

yang sama yaitu kelas menengah atas (misal The Jakarta Post).

• Personal Selling

Beberapa arsitek dan desainer interior yang memiliki jalinan kerja

sama dengan PT. XYZ dalam hal penciptaan desain furniture bambu

laminasi juga menjadi sales representation perusahaan dalam

mendapat konsumen.

• Publicity

Dengan mengkomunikasikan mengenai keunggulan-keunggulan yang

dimiliki oleh bambu laminasi (misal harga lebih murah, fleksibilitas

desain produk, daya tahan setara dengan kayu jati, dll) kepada

konsumen diharapkan terbangun brand awareness terlebih dahulu.

• Point-of-purchase

Interaksi komunikasi dan pelayanan yang sangat baik dan personal

yang dilakukan staff pemasaran terhadap calon konsumen yang datang

di showroom diharapkan dapat mempengaruhi konsumen untuk

membeli furniture bambu laminasi. Hal ini dilakukan dengan perilaku

dan gaya bahasa staff pemasaran yang sopan, ramah, dan informatif

kepada calon konsumen.

• Interactive Marketing

Merancang sebuah website untuk mempermudah konsumen dan

perusahaan saling berinteraksi dan konsumen juga mudah mendapat

informasi dan pemesanan mengenai furniture bambu laminasi yang

diinginkan.

8.5.4 Price

Kegiatan pemasaran dalam hal penetapan harga dilakukan dengan :

• List Price

Harga yang ditetapkan oleh PT.XYZ akan mendekati harga Da Vinci

yang dianggap sebagai pesaing dalam industri furniture mewah untuk

kalangan menengah atas. Namun dengan penetapan harga yang lebih

rendah dari Da Vinci, pelayanan yang diberikan kepada konsumen

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 19: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

41

Universitas Indonesia

menyamai yang diberikan oleh Da Vinci. Hal ini dapat dijadikan

pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih furniture bambu

laminasi PT.XYZ.

• Discount

PT XYZ tidak memberikan potongan harga ataupun diskon karena

kami yakin akan value yang kami berikan kepada pelanggan sesuai

dengan harga yang dibayarkan, kecuali untuk periode tertentu diskon

dapat diberikan, yaitu pada hari lingkungan hidup, hari kemerdekaan

Indonesia, hari besar agama yang dkomunikasikan kepada masyarakat

melalui media cetak dan website.

• Payment Period

Pilihan tersebut meliputi :

Pembayaran lunas pada saat kepastian pembelian

Pembayaran DP 20% dimuka pada saat kepastian pembelian dan

sisanya dibayar lunas pada furniture telah selesai dirakit di tempat

konsumen dan diserahterimakan

8.6 Proyeksi dan Target per tahun

Kantor pusat dan showroom PT.XYZ direncanakan dimulai operasionalnya

pada awal tahun 2009. Di bawah ini terdapat tabel mengenai proyeksi dan target

penjualan furniture selama 5 tahun dari awal beroperasinya perusahaan

berdasarkan skenario most likely.

Tabel8.2 Proyeksi Most-likely Penjualan per unit PT.XYZ

2009 2010 2011 2012 2013 Showroom 48 53 59 65 72 Trading Exhibition 96 106 118 130 144 Total Penjualan Furniture 96 159 177 195 216 Total Penjualan Aksesoris 192 318 354 390 432

Dalam proyeksi diatas dikehendaki bahwa dalam setiap tahun ada

peningkatan sebesar 10% dari tahun sebelumnya baik penjualan dalam showroom

dan pada saat trading exhibition. Pada tahun 2009, penjualan pada showroom

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 20: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

42

Universitas Indonesia

Ciganjur dan showroom ITC Fatmawati diestimasikan 4 unit per bulan sedangkan

penjualan pada trading exhibition baik event nasional dan internasional untuk

meningkatkan awareness serta menjaring calon konsumen.

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 21: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

43 Universitas Indonesia

BAB 9

PERENCANAAN PERSIAPAN OPERASIONAL

PT.XYZ merupakan perusahaan penyedia furniture mewah untuk kalangan

konsumen mengah atas hingga atas. Oleh karena itu, PT.XYZ perlu

mempersiapkan serangkaian aktifitas perencanaan operasional untuk menunjang

pelayananan yang diperlukan untuk memberikan profuk furniture yang memiliki

kualitas baik untuk konsumen dimana kegiatan ini meliputi persiapan fisik dan

persiapan non fisik.

9.1 Persiapan Fisik

Lokasi kantor pusat sekaligus sebagai showroom PT. XYZ bertempat di

Ciganjur direncanakan akan mulai dibangun pada bulan November 2008 dan

menurut hasil wawancara dengan pihak kontraktor yang menjadi mitra dalam

pembangunan kantor tersebut diperkirakan akan memerlukan waktu hingga tahap

mulainya kegiatan operasional perusahaan akan dimulai pada bulan Januari 2009.

Sedangkan pada showroom di ITC Fatmawati akan menyewa sebuah ruko

dengan terlebih dahulu melakukan renovasi interior dan eksterior untuk

menghasilkan tampilan yang berkesan eksklusif dan sesuai dengan image

PT.XYZ dimana kegiatan operasionalnya dimulai bersamaan dengan kegiatan

operasional di kantor pusat yaitu bulan Januari 2009.

Dalam perencanaan fisik juga akan melakukan serangkaian kegiatan persiapan, yaitu :

• Pengecatan bangunan dan Lahan Parkir

Bangunan baik di Ciganjur dan ITC Fatmawati akan dicat dengan desain

yang minimalis namun menimbulkan kesan eksklusif. Dengan melakukan

pengecatan bangunan diharapkan gedung terlihat bersih, nyaman, dan

menarik perhatian konsumen menengah atas.

Persiapan lahan parkir khusus tamu PT.XYZ di ITC Fatmawati perlu

dilakukan untuk memberikan kenyamanan calon konsumen untuk datang

ke showroom. Sedangkan di Ciganjur akan dibedakan antara parkir khusus

tamu dengan karyawan, dimana lahan parkir khusus tamu akan diletakkan

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 22: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

44

Universitas Indonesia

di depan lobby kantor dengan dilindungi oleh pepohonan yang rindang,

sedangkan parkir karyawan akan diletakkan di samping gedung.

• Pemasangan Listrik, Air, Telepon, dan Sistem Jaringan

Pemasangan listrik untuk kegunaan kegiatan operasional kantor dengan

membuat tempat sambungan sebagai sumber listrik untuk mesin dan

peralatan kantor lainnya.

Pada kantor pusat Ciganjur akan dibangun fasilitas tempat penyimpanan

air dan akan dialirkan melalui saluran-saluran ke fasilitas-fasilitas untuk

memenuhi kebutuhan karyawan sehari-hari. Sedangkan di ITC Fatmawati

akan memanfaatkan saluran air dari pihak pengelola gedung dengan

melakukan perubahan tata letak yang diperlukan agar sesuai dengan

desain.

Fasilitas telepon di kantor pusat dan showroom ITC Fatmawati akan

menyediakan 3 saluran telepon yang terbagi untuk faksimili, showroom

dan manajemen dimana semuanya tersambung dulu ke bagian resepsionis.

Untuk sistem jaringan akan dibangun untuk menunjang kelancaran

komunikasi antara kantor pusat dengan showroom ITC Fatmawati.

• Pemasangan Mesin Produksi

Pemasangan mesin akan dilakukan oleh supplier dan juga menyediakan

pelatihan bagi karyawan tentang penggunaan dan perawatan mesin

produksi tersebut.

• Pembangunan Counter

Desain counter yang akan dibangun harus menyeleraskan dengan image

perusahaan yang eksklusif dan mewah. Fasilitas yang akan dibangun untuk

counter showroom di Ciganjur dan ITC Fatmawati menyediakan meja dan

sofa untuk konsumen berkonsultasi dan memesan furniture, layout display

produk furniture juga akan disesuaikan dengan keterbatasan lahan yang

tersedia dimana semuanya akan menggunakan furniture bambu laminasi.

• Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

Di kantor pusat Ciganjur dan showroom ITC Fatmawati akan disediakan

kursi dan meja, komputer, UPS untuk back up daya listrik apabila terjadi

pemadaman mendadak, alat pendingin ruangan (AC), papan tulis untuk

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 23: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

45

Universitas Indonesia

rapat dan presentasi, peralatan alat tulis kantor (ATK) dan genset untuk

mengantisipasi terjadinya pemadaman listrik.

• Pemasangan Logo

Logo PT.XYZ sebagai produsen furniture bambu laminasi akan dipasang

di depan bangunan, baik di kantor pusat Ciganjur dan di ITC Fatmawati.

• Kendaraan Operasional

PT. XYZ akan memiliki kendaraan operasional dengan fungsi-fungsi

sebagai berikut :

Sebagai media iklan yang bergerak (mobile advertising)

Alat transportasi bagi staff pemasaran untuk datang ke tempat

konsumen yang membutuhkan konsultasi langsung

Sebagai transportasi untuk delivery services

Jenis kendaraan yang digunakan adalah kendaraan minibus yang

digunakan untuk staff pemasaran, sedangkan untuk pengantaran furniture

akan menggunakan jenis mobil box. Kendaraan minibus yang dipilih

adalah Kijang Innova dan mobil box akan mempergunakan Daihatsu Gran

Max. Mobil box sebagai media iklan yang bergerak akan diberikan logo

perusahaan dan website yang dapat dikunjungi.

Persiapan Non Fisik

• Pengurusan Izin dan Badan Hukum

Untuk pengurusan izin dan badan hukum, meliputi pengurusan dokumen-

dokumen yang diperlukan untuk mendukung legalitas beroperasinya PT.

XYZ kedepan. Dokumen serta perizinan yang diperlukan adalah sebagai

berikut :

a. Pembuatan akte pendirian badan usaha dihadapan notaris

b. Didaftarkan kepada kepaniteraan pengadilan negeri untuk kemudian

diumumkan dalam tambahan BNRI

c. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

d. Surat Keterangan Domisili

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 24: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

46

Universitas Indonesia

e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

f. Izin Undang-Undang Gangguan (HO)

g. Izin menggunakan billboard untuk nama

h. Izin iklan bergerak untuk kendaraan Delivery Services

• Riset Pasar

Riset pasar dilakukan untuk mengetahui potensi pasar dan juga untuk

merencanakan strategi pemasaran PT. XYZ. Data-data yang dikumpulkan

didalam riset pasar meliputi data primer dan data sekunder. Data primer

didapat dari diskusi dan in-depth interview dengan arsitek dan desain

interior, para pengembang atau developer dan dengan konsumen.

Sedangkan data sekunder didapatkan dari berbagai sumber seperti instansi-

instansi pemerintah.

• Software Akuntansi

Sistim akuntansi keuangan PT. XYZ akan didukung dengan software

akuntansi MYOB. Ini diharapkan sistem administrasi keuangan PT. XYZ

dapat dikelola dengan tertib dengan adanya dukungan software akuntansi

ini.

Software MYOB juga dirancang untuk mengelola database pelanggan.

Setiap transaksi pelanggan akan direcord dengan menggunakan software

ini. Database pelanggan tersebut digunakan untuk berbagai aktivitas

komunikasi pemasaran dan penjualan serta untuk meningkatkan loyalitas

pelanggan.

Suplier software akuntansi MYOB diharapkan memberikan pelatihan pada

para karyawan mengenai tata cara penggunaan software tersebut.

• Persiapan Sumber Daya Manusia

Persiapan Sumber Daya Manusia PT. XYZ lebih lengkapnya akan

dijelaskan di Bab 9 dari rencana bisnis ini. Yang secara garis besar terdiri

dari :

a. Rekrutmen

b. Seleksi

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 25: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

47

Universitas Indonesia

c. Orientasi

d. Training

• Soft Opening

Ketika soft opening dan beroperasinya PT. XYZ, akan dilakukan beberapa

kegiatan promosi seperti pembagian brosur serta katalog ke sekitar

perumahan yang menjadi target market PT. XYZ. Serta akan mengadakan

open house yang akan mengundang pembicara seperti Rhenald Kasali,

Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Menteri Lingkungan Hidup untuk

berbicara tentang bambu sebagai alternatif pengganti kayu yang sejalan

dengan PT. XYZ.

• Desain Logo

Desain logo yang akan menjadi logo PT. XYZ dan produk furniturenya

akan ditunjuk pihak ketiga untuk membuatnya. ini dilakukan untuk

menjaga image perusahaan sebagai perusahaan yang menghasilkan

furniture mewah dan berukualitas.

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 26: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

48

Universitas Indonesia

BAB 10

STRATEGI SUMBER DAYA MANUSIA

10.1 Tujuan dan Sasaran Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia memiliki peran penting dalam perusahaan dan sebagai

penentu keberhasilan serta perkembangan menuju tujuan yang telah ditentukan.

Sehingga kebutuhan akan sumber daya manusia yang handal dan terampil mutlak

diperlukan didalam perusahaan dan didekung dengan system pengimbalan yang

seimbang dan menjanjikan bagi karyawan.

Agar PT. XYZ mendapatkan, mengembangkan serta mempertahankan

sumber daya manusia yang diinginkan maka dibutuhkan perencanaan yang

matang dalam sumber daya manusia PT. XYZ yang tepat (Ferry Dianda,2008).

10.1.1 Tujuan Sumber Daya Manusia

Departemen Sumber Daya Manusia di PT.XYZ menurut Noe dan

Hollenbeck (2003) bertujuan untuk melakukan Analysis and Design of work, HR

Planning, Recruiting, Selection, Training and Development, Compensation,

Performance Management dan Employee Relations untuk mendukung tercapainya

tujuan perusahaan.

10.1.2 Sasaran Sumber Daya Manusia

Sasaran dari Departemen Sumber Daya Manusia menurut Welther dan

Davis (2003) yaitu untuk menyeimbangkan tantangan dari organisasi, fungsi

Sumber Daya Manusia, lingkungan social dan orang-orang yang berkaitan.

1. Sasaran Organisasi

Yaitu membantu manajer setiap departemen untuk mencapai tujuan

organisasi melalui kegiatan Sumber Daya Manusia yang diperlukan.

2. Sasaran Fungsional

Yaitu merencanakan dan menyediakan Sumber Daya Manusia

yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan dari setiap departemen, untuk

mendukung tercapainya sasaran organisasi.

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 27: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

49

Universitas Indonesia

3. Sasaran Sosial

Yaitu melakukan kegiatan-kegiatan sumber daya manusia dengan

memperhatikan lingkungan sosial masyarakat.

4. Sasaran Personal

Yaitu menciptakan iklim kerja yang kondusif bagi setiap karyawan untuk

terus mengembangkan kompetensinya yang mencakup pengetahuan,

keterampilan dan perilaku, dengan tingkat turnover tidak melebihi 5%.

Secara umum, sasaran yang dituju manajemen SDM yaitu untuk

meningkatkan kinerja perusahaan dan membangun budaya organisasi demi

menunjang keuanggulan bersaing perusahaan (Ferry Dianda,2008).

10.2 Budaya Organisasi

Menurut Becker (1982) Budaya organisasi perusahaan mengacu pada

suatu sistem nilai bersama yang dianut oleh anggota-anggotanya yang

membedakan organisasi tersebut dengan organisasi-organisasi lainnya.

Terbentuknya suatu budaya dalam organisasi sangat dipengaruhi oleh pendirinya

maupun pemimpin dalam organisasi tersebut. Budaya organisasi merupakan hal

yang penting karena budaya organisasi bisa merefleksikan suatu standar atau

perilaku karyawan dalam organisasi dan sebagai sarana pendukung tercapainya

visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu dalam menentukan budaya perusahaan,

kita harus memperhatikan juga strategi perusahaan kita.

PT.XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi furniture

dari bambu laminasi, dan budaya perusahaan yang dianut oleh PT.XYZ yaitu :

1. Inovation

2. Commit to Excellence

3. Integrity

4. Clean and Healthiness

5. Process and result oriented

Agar budaya perusahaan yang sudah ada dapat terpelihara maka PT.XYZ

harus melakukan beberapa hal, diantaranya:

1. Proses rekrutmen yang efektif.

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 28: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

50

Universitas Indonesia

2. Memberikan contoh perilaku sehari-hari yang sesuai dengan budaya

perusahaan PT. XYZ melalui manajer maupun karyawan perusahaan, bisa

dengan cara mempelakukan karyawan sebagai keluarga serta memberikan

penghargaan bagi karyawannya.

3. Mensosialisasikan nilai-nilai yang ada di PT. XYZ kepada karyawan

melalui program orientasi di minggu-minggu awal pertama masuk kerja.

Dari budaya yang ada sekarang, perusahaan berharap para karyawan PT.

XYZ bisa cepat menyesesuaikan diri pada nilai-nilai yang terkandung dalam

budaya perusahaan sehingga bisa diminimalkan tingkat turn over yang ada

sekaligus bisa meningkatkan kinerja para karyawan PT. XYZ.

10.3 Pemimpin

Kepempinan adalah suatu kemampuan untuk mempengaruhi seseorang

atau sekelompok orang untuk melakukan sesuatu agar mencapai tujuan tertentu

(Ferry Dianda,2008).

Seorang pemimpin didalam setiap bagian PT. XYZ merupakan suatu figur

yang harus menjadi teladan bagi bawahannya. Seorang figur pemimpin didalam

PT. XYZ akan disesuaikan dengan pekerjaannya serta bidangnya tersendiri.

10.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang akan digunakan oleh PT.XYZ yaitu struktur

organisasi fungsional (Ferry Dianda,2008). Dimana departemen-departemen

dalam struktur organisasi ini akan dibagi berdasarkan fungsinya dan sifat

pengambilan keputusan yang cenderung sentralisasi. Menurut Robbins (2001),

suatu struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai cara mendistribusikan tugas-

tugas yang ada secara formal, yang dikelompokkan serta dikoordisasikan dalam

suatu organisasi atau perusahaan. Struktur organisasi secara formal dapat

menciptakan suatu aturan yang jelas dalam bekerja sama mencapai tujuan

perusahaan.

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 29: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

51

Universitas Indonesia

Gambar 10.1. Struktur Organisasi PT. XYZ Sumber: Dianda, Ferry.Business Plan Bramante Furniture Dilihat Dari Sisi SDM.2008

PT. XYZ adalah perusahaan yang menghasilkan furniture yang

berkualitas, oleh karena itu sangat penting dalam setiap pengerjaan produk-

produknya menggunakan standarisasi yang ketat yang ditetapkan perusahaan.

10.5 Perencanaan Sumber Daya Manusia

Dalam merencanakan, PT XYZ melakukan sebuah proses

berkesinambungan serta terus menerus yang bertujuan untuk agar perusahaan

selalu mendapatkan SDM yang berkualitas serta yang bisa menunjang kegiatan

operasional serta meminimalkan tingkat turn over karyawan. Perencanaan Sumber

Daya Manusia dilakukan dengan berdasarkan deskripsi pekerjaan untuk setiap

pekerjaan dengan melihat kualifikasi tenaga atau orang yang dibutuhkan sesuai

dengan posisi maupun tanggung jawab pekerjaan masing-masing karyawan.

Berikut adalah table kebutuhan SDM untuk PT XYZ selama lima tahun

kedepan berdasarkan skenario most-likely:

DIREKTUR

MANAJER PEMASARAN

MANAJER KEUANGAN

MANAJER OPERASIONAL

MANAJER SUMBER DAYA

MANUSIA

STAFF STAFF STAFF

STAFF

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 30: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

52

Universitas Indonesia

Tabel 10.2 Kebutuhan Tenaga Kerja PT. XYZ untuk 5 Tahun kedepan

Posisi

Perencanaan SDM PT XYZ

Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

Direktur 1 1 1 1 1

Manajer Pemasaran 1 1 1 1 1

Manajer Operasi 1 1 1 1 1

Manajer Keuangan 1 1 1 1 1

Manajer SDM 1 1 1 1 1

Karyawan Riset&Desain 1 2 2 2 2

Karyawan Marketing&Showroom 6 7 8 9 10

Karyawan Finance 2 2 2 2 2

Karyawan Produksi & Finishing 6 8 10 12 14

Security 3 3 3 3 3

Sopir 1 2 2 2 2

Cleaning Service 3 3 3 3 3

Office Boy 2 3 3 3 3

Total 29 35 38 41 44 Sumber: Dianda, Ferry.Business Plan Bramante Furniture Dilihat Dari Sisi SDM.2008

Untuk bisa didapatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas maka PT.

XYZ akan melakukan sendiri aktivitas rekrutmen dan seleksi bagi calon

karyawannya.

10.6 Kompetensi

Istilah kompetensi digunakan Spenser dan Spencer (1993) untuk

menggambarkan karakteristik dasar seorang pekerja. Karakteristik dasar ini

merupakan bagian paling dalam dari kepribadiannya dan biasanya bersifat

permanen, sehingga akan dapat mempengaruhi semua perilakunya. Untuk konteks

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 31: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

53

Universitas Indonesia

ini, akhirnya berpengaruh pada kemampuan untuk menghasilkan prestasi

kerjanya.

PT XYZ dalam menglola sumber daya manusia yang dimiliki sebagai asset,

menggunakan prinsip berbasis kompetensi. Hal ini digunakan oleh manajemen

agar terjadi alignment antara tujuan perusahaan dengan kondisi yang dimiliki

perusahaan.

10.7 Performance Appraisal

Setiap pekerjaan yang dilakukan karyawan akan dinilai oleh atasannya.

Setiap karyawan PT. XYZ memiliki target individu yang menjadi tolak ukur

untuk penilaian karyawan. Target individu ini disusun berdasarkan dengan target

departemennya. Lalu target dari setiap departemen yang mengacu kepada target

korporat. Ini dilakukan agar karyawan tahu kekurangan serta kelebihan yang

dimilikinya, jadi bisa dilihat timbal balik dari atasan kebawahan atas kinerja

karyawan tersebut. Menurut (Dessler, 2000) Performance appraisal ini dilakukan

sebagai penilaian atas kinerja karyawannya yang merupakan suatu proses evaluasi

pencapaian suatu standar kinerja karyawan yang telah ditetapkan sebelumnya

(Feey Dianda,2008).

10.8 Sistem Kompensasi

Sistem kompensasi diadakan untuk menurunkan tingkat turn over karyawan

pada perusahaan dan juga untuk meningkatkan loyalitas serta motivasi karyawan

dalam menyelesaikan setiap pekerjaannya (Ferry Dianda,2008). Kompensasi

diberikan kepada karyawan sebagai timbal balik atas kontribusinya bagi

perusahaan. Imbalan yang akan diberikan oleh perusahaan bisa berupa financial

yang terdiri atas gaji, tunjangan, bonus, dan lain-lain maupun non financial yang

berupa fasilitas dalam perusahaan PT. XYZ.

10.9 Perencanaan dan Pengembangan Karir

PT. XYZ merupakan perusahaan baru dan memiliki karyawan yang terbatas,

maka jenjang karirpun akan terbatas sehingga nantinya jika ada kekosongan posisi

dalam PT. XYZ maka yang akan diutamakan ditawarkan kepada karyawan

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

Page 32: BAB 5 ANALISA INDUSTRI - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/127607-T 26374-Business plan...BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model

54

Universitas Indonesia

internal perusahaan PT. XYZ (Ferry Dianda,2008). Tidak semua posisi yang ada

di dalam PT. XYZ yang mempunyai jenjang karir. Misalnya untuk bagian sopir,

dan tenaga keamanan tidak ada jenjang karir. Begitu juga dengan bagian

riset&desain tidak ada jenjang karir, tetapi untuk bagian marketing, financing dan

beberapa posisi lainnya mempunyai jenjang karir.

Promosi yang ada di PT. XYZ dilakukan secara vertikal maupun

horizontal. Maksudnya adalah vertikal berarti karyawan tersebut diangkat keposisi

yang lebih tinggi dalam perusahaan sedangkan untuk horizontal yaitu

memindahkan karyawan keposisi lain dalam level yang sama maupun

kedepartemen lainnya. Ini dilakukan agar terjadi penyegaran dan peningkatan

keahlian karyawan dibidang lain.

10.10 Pemutusan Hubungan Kerja

Ada masanya ketika perusahaan harus melakukan pemutusan hubungan

kerja terhadap karyawannya. Ini disebabkan karena bermacam-macam alasan,

diantaranya yang umum terjadi yaitu karyawan tidak mentaati peraturan yang

berlaku yang telah disepakati didalam PT. XYZ, atau mungkin karyawan itu tidak

bisa lagi mengerjakan tugas serta tanggung jawab yang telah diberikan oleh

karyawan.

Seperti yang dilakukan oleh perusahaan lain yaitu PT. XYZ akan

melakukan terlebih dahulu pembinaan dan motivasi serta konseling melalui

bagian SDM terhadap karyawan yang bermasalah tersebut untuk mengintrospeksi

diri dan memperbaiki diri. Tetapi jika karyawan tersebut telah diberikan

pembinaan, motivasi maupun konseling dari bagian SDM dan PT. XYZ juga telah

memberikan surat teguran atau surat peringatan sebanyak tiga kali namun tidak

adaperubahan maka perusahaan akan merumahkan karyawan tersebut alias di

PHK. PT. XYZ akan memberikan kompensasi kepada karyawan yang di PHK

tersebut berupa pesangon yang sesuai peraturan pemerintah Jakarta atau Depnaker

yang berlaku saat itu (Ferry Dianda,2008).

Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008