21
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK INFORMASI KOS DI KECAMATAN DEPOK, YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Sonya Puspitaratri 11.01.2972 Nurul Rahmawati 11.01.2986 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_11.01.2972, 11.01.2986.pdf · Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_11.01.2972, 11.01.2986.pdf · Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK INFORMASI KOS DI KECAMATAN DEPOK, YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Sonya Puspitaratri 11.01.2972 Nurul Rahmawati 11.01.2986

kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA

2014

Page 2: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_11.01.2972, 11.01.2986.pdf · Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan

i

Page 3: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_11.01.2972, 11.01.2986.pdf · Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan

ii

APPLICATION OF WEB-BASED GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM FOR INFORMATION BOARDING HOUSE IN THE DISTRICT DEPOK,YOGYAKARTA

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK INFORMASI

KOS DI KECAMATAN DEPOK, YOGYAKARTA

Sonya Puspitaratri Nurul Rahmawati

Ali Mustopa Jurusan Teknik Informatika

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Yogyakarta is famous as the city of education and students , and therefore many new migrants and students who wish to continue their studies , especially in the District, Depok, Sleman, Yogyakarta, because the District Depok has 23 universities. Because of this many students outside the region of Yogyakarta who need a temporary residence such as boarding house.

It takes an information system that can help the settlers and looking for new students in the boarding house in the district of Depok, Yogyakarta.With the Geographic Information System can help the students who need to find a location boarding house are visualized with a map of the location of the boarding facilities are equipped with boarding and boarding prices. The system with web-based geographic information making it easier for users, especially students to access these applications through the internet.

The problem the settlers and new students have difficulty in finding boarding , due to lack of information and they do not understand the strategic location and suitable boarding house. Keywords: Route, Boarding House, GIS, MapServer, PostGIS

Page 4: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_11.01.2972, 11.01.2986.pdf · Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan

1

1. Pendahuluan

Pada masa ini banyak pelajar dan mahasiswa merantau ke daerah lain untuk

melanjutkan studi mereka ke jenjang yang lebih tinggi, di Kecamatan Depok sendiri terdapat

beberapa perguruan tinggi diantaranya STMIK AMIKOM Yogyakarta, Universitas Islam

Indonesia dan Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta. Keberadaan

perguruan tinggi tersebut menghadirkan ribuan pelajar, mahasiswa dan pendatang yang

berdomisili di Kecamatan Depok.

Sebagai penduduk pendatang yang tinggal sementara di Kecamatan Depok, mereka

membutuhkan tempat tinggal sementara seperti kos. Tetapi mencari kos yang sesuai

terkadang sulit, salah satu faktornya karena kurangnya informasi dan penduduk pendatang

belum paham mengenai wilayah di Kecamatan Depok sehingga mereka susah menemukan

hunian yang cocok dan nyaman.

Banyak mahasiswa pendatang mencari kos dengan berbagai spesifikasi, mulai dari

jarak lokasi kos, kelengkapan fasilitas dan harga kos. Pada umumnya mahasiswa pendatang

mencari lokasi kos yang dekat dengan kampus agar mereka lebih cepat sampai, kemudian

mencari fasilitas dan harga yang sesuai kebutuhan agar merasa nyaman.

Maka dari itu diperlukan sistem informasi geografis berbasis internet yang dapat

membantu penduduk pendatang dalam mencari kos yang dilengkapi dengan letak, fasilitas

dan rincian harga serta membantu pemilik kos dalam mempromosikan kosnya. Dengan

berbasis internet dapat memudahkan pengguna dalam mengakses aplikasi dengan

cepat,efisien dan efektif.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, peneliti tertarik ingin membuat Aplikasi

Sistem Informasi Geografis Berbasis Website untuk Informasi Kos di Kecamatan Depok,

Sleman, Yogyakarta sebagai informasi yang valid.

2. Landasan Teori 2.1 Pengertian Sistem, Informasi Dan Sistem Informasi 2.1.1 Sistem

Sistem mempunyai beberapa kelompok pengertian yang menekankan pada

pendekatan yang berbeda. Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan

sistem, yaitu sistem yang menekankan pada prosedurnya dan sistem yang menekankan

Page 5: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_11.01.2972, 11.01.2986.pdf · Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan

2

pada komponen atau elemennya1.Menurut Jerry Fitz.Gerald, Ardra F. FitzGerald dan Warren

D. Stallings, Jr., yang menekankan sistem pada prosedur, maka sistem dapat didefinisikan

sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,berkumpul

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran

tertentu2.Berbagai pengertian sistem telah dibahas sebelumnya, maka dapat disimpulkan

bahwa sistem adalah sekumpulan suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen

atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Terdapat

karakter atau sifat-sifat yang dimiliki sistem yaitu sebagai berikut3:

1. Komponen Sistem

Suatu sistem memiliki sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan

bekerjasama untuk membentuk satu kesatuan. Setiap komponen mempunyai

sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan

mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan system

lainnya. Batas sistem ini memungkinkan bagi suatu sistem dipandang sebagai

satu kesatuan.

3. Lingkungan Luar Sistem

Merupakan sesuatu diluar batas suatu sistem yang mempengaruhi operasi

sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga

merugikan dan juga merugikan sistem itu sendiri.

4. Penghubung Sistem

Merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem yang

lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir

dari satu subsistem ke subsistem lainnya, dan juga dapat berintegrasi menjadi

satu kesatuan.

1 Jogiyanto. Analisis dan Desain Informasi : Pendekatan terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, C.V ANDI Offset (Penerbit ANDI), Yogyakarta, 2001, hal 1 2 Jerry FitzGerald, Ardra F. FitzGerald, Warren D. Stallings, Jr., Fundamentals of Systems Analysis (edisi kedua; New York: John Willey & Sons, 1981) hal 5 3 Denny Charter dan Irma Agtrisari. Desain dan Aplikasi Geographics Information System, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003, hal 2.

Page 6: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_11.01.2972, 11.01.2986.pdf · Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan

3

5. Masukan Sistem

Semacam masukan energi ke sistem, yang dapat berupa perawatan atau

sinyal. Perawatan energi yang menjadi sistem dapat beroperasi, dan energi

tersebut diproses menjadi keluaran.

6. Keluaran Sistem

Hasil dari proses pengolahan energi yang diklarifikasikan menjadi keluaran

yang berguna dan dapat pula menjadi masukan untuk subsistem lainnya.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan mengubah

masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Setiap sistem akan mempunyai sasaran, sasaran sistem akan menentukan

masukan yang dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang akan dihasilkan.

Sasaran dikatakan berhasil jika mengenai sasaran dan tujuannya.

2.1.2 Informasi

Informasi begitu penting dalam kehidupan manusia. Informasi sangat erat kaitannya

dengan pengambilan data dan pengolahan data sehingga menghasilkan sesuatu yang

bermakna dan dapat dimanfaatkan sebagi landasan dalam mengambil keputusan sesuai

dengan kepentingan. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian

dan kesatuan nyata4, dan kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu.

Informasi yang berkualitas akan membantu fungsional atau manajemen dalam

pengambilan keputusan manajemen. Informasi yang berkualitas mempunyai tiga kriteria5,

yaitu:

1. Akurat

Informasi yang akurat akan mengurangi kesalahan di dalam pengambilan

keputusan.

2. Relevan

Informasi harus relevan, artinya bahwa informasi harus disesuaikan dengan

kebutuhannya dan yang membutuhkannya.

4 Jogiyanto. Analisis dan Desain Informasi : Pendekatan terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, C.V ANDI Offset (Penerbit ANDI), Yogyakarta, 2001,hal 8. 5 Riyanto,dkk. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Desktop dan Web,Penerbit Gava Media, Yogyakarta,2009,hal 25

Page 7: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_11.01.2972, 11.01.2986.pdf · Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan

4

3. Tepat pada Waktunya

Informasi harus tepat waktu karena keterlambatan menyebabkan perubahan

dalam mengambil keputusan di dalam organisasi.

2.1.3 Sistem Informasi

Sebuah informasi tidak lepas dari sebuah sistem informasi, karena sistem informasi

dapat dihasilkan dari sistem informasi yang disebut juga processing system atau information

processing system.

Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis mendefinisikan sistem informasi

sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan

startegi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-

laporan yang diperlukan6.

John Burch dan Gray Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi

terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut7:

1. Blok Masukan

Input merupakan data yang masuk kedalam sistem informasi dan input

sendiri termasuk metode-metode serta media yang menangkap data

yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang

berguna memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data

yaitu dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran

yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan

informasi yang berkualitas dan doumentasi yang berguna untuk semua

tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

6 Jogiyanto. Analisis dan Desain Informasi : Pendekatan terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, C.V ANDI Offset (Penerbit ANDI), Yogyakarta,2001, hal 11. 7 Riyanto,dkk. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Desktop dan Web,Penerbit Gava Media, Yogyakarta,2009,hal 27-28

Page 8: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_11.01.2972, 11.01.2986.pdf · Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan

5

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,

menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan

keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

Teknologi sendiri terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware),

perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data

Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan

lainnya, tersimpan dalam hardware dan digunakan software untuk

memanipulasi.

6. Blok Kendali

Dirancang dan diterapkan untuk mencegah maupun mengatasi secara

langsung kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem.

2.2 Sistem Informasi Geografis (SIG)

Definisi sistem informasi geografis selalu berkembang, bertambah dan bervariasi.

Hal ini dapat dilihat dari banyaknya definisi yang telah ada. Selain itu, SIG juga merupakan

suatu bidang kajian ilmu dan teknologi yang relatif baru digunakan oleh banyak bidang

disiplin ilmu, dan berkembang dengan pesat. Berikut ini beberapa definisi-definisi Sistem

Informasi Geografis8:

1. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan

(capturing), menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan,memanipulasi,

menganalisa dan menampilkan data-data yang berhubungan dengan

posisiposisi di permukaan bumi (Rice20).

2. SIG adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak computer yang

memungkinkan untuk mengelola (manage), menganalisa, memetakan

informasi spasial berikut data atributnya (data deskritif) dengan akurasi

kartografi (Basic20).

SIG adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat

lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh,

menyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalisa dan menampilkan semua bentuk

informasi yang bereferensi geografi (Esri90).

8 Prahasta Eddy, Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, C.V Informatika, Bandung, 2002, hal 54

Page 9: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_11.01.2972, 11.01.2986.pdf · Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan

6

Sistem informasi geografis dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai

berikut9:

1. Data Input

Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data

spasial dan atribut dari berbagai sumbernya.

2. Data Output

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau

sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy.

3. Data Management

Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam

sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diupdate dan

diedit.

4. Data Manipulation & Analysis

Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh

SIG.

2.2.1. Sistem Informasi Geografis Berbasis Web

SIG berbasis web adalah sebuah aplikasi SIG yang dapat dijalankan dan

diaplikasikan pada suatu web browser. Baik aplikasi tersebut dijalankan dalam suatu jaringan

global yaitu internet, maupun dalam suatu jaringan lokal atau jaringan LAN, atau dalam suatu

komputer yang memiliki web server.

9 Prahasta Eddy, Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, C.V Informatika, Bandung, 2002, hal 56

Page 10: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_11.01.2972, 11.01.2986.pdf · Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan

7

2.2.2. Perbandingan SIG Dekstop dan SIG Web

Tabel 2.1 Perbandingan SIG desktop dengan SIG web

SIG Desktop SIG Web

1. Untuk menggunakannya user

melakukan instalasi pada komputer.

2. Kemampuan SIG desktop lebih bagus.

3. Pengguna bebas menjalankan query

dan analisis spasialnya terkait selama

perangkat lunak yang bersangkutan

menyediakannya.

4. Pengguna berinteraksi langsung dengan

user interface dan enginenya.

1. Untuk memperoleh informasi user hanya

memerlukan web browser dan terkoneksi

ke internet.

2. Kemampuan SIG web masih dibawah

SIG desktop

3. User menjalankan fungsionalitasnya

sangat bergantung pada komponen

mapserver dan aplikasi server.

4. User tidak dapat berhubungannlangsung

dengan engine-nya, karena harus

terhubung dengan web server.

2.3 Model Data 2.3.1. Data Spasial

Data spasial mempunyai pengertian sebagai suatu data yang mengacu pada posisi,

obyek, dan hubungan diantaranya dalam ruang bumi. Data spasial merupakan salah satu

sistem dari informasi, dimana didalamnya terdapat informasi mengenai bumi termasuk

permukaan bumi, dibawah permukaan bumi, perairan, kelautan dan bawah atmosfir. Data

spasial dan informasi turunannya digunakan untuk menentukan posisi dari identifikasi suatu

elemen di permukaan bumi.

2.3.1.1. Sumber Data Spasial Data spasial dapat dihasilkan dari berbagai macam sumber, diantaranya :

1. Citra Satelit

Data ini menggunakan satelit sebagai wahananya. Satelit tersebut

menggunakan sensor untuk merekam kondisi atau gambaran dari

permukaan bumi.

2. Peta Analog

Peta analog merupakan bentuk tradisional dari data spasial, dimana data

ditampilkan dalam bentuk kertas atau film.

3. Data GPS (Global Positioning System)

Page 11: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_11.01.2972, 11.01.2986.pdf · Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan

8

Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data

bagi SIG. Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan

berkembangnya teknologi. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format

vektor.

2.3.1.2. Model Data Spasial

Terdapat dua model data spasial, yaitu model data raster dan model data

vektor.Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda,selain itu dalam pemanfaatannya

tergantung dari masukan data dan hasil akhir yang akan dihasilkan.

1. Model Data Raster

Model data raster mempunyai struktur data yang tersusun dalam bentuk

matriks atau piksel memiliki nilai tertentu dan meemiliki atribut

tersendirri,termasuk nilai koordinat yang unik. Tingkat keakurasian model ini

sangat tergantung pada ukuran piksel.

2. Model Data Vektor

Model data vektor merupakan model data yang paling banyak digunakan,

model ini berbasiskan pada titik (point) dengan nilai koordinat (x,y) untuk

membangun obyek spasialnya. Obyek yang dibangun terbagi menjadi tiga

bagian yaitu berupa titik (point),garis (line) dan area (polygon).

Page 12: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_11.01.2972, 11.01.2986.pdf · Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan

9

2.3.1.3. Perbandingan Data Vektor dan Raster

Kedua model data spasial yang telah disebutkan diatas (raster dan vektor)

mempunyai karakteristik yang berbeda dalam mengaplikasikannya. Hal ini sangat

bergantung pada tujuan, analisis, dan aplikasi yang akan digunakan. Tabel berikut ini

memperlihatkan perbandingan diatara kedua model tersebut.

Tabel 2.2 Perbandingan struktur data vektor dan raster

Parameter Vektor Raster

Akurasi Akurat dan lebih presisi Sangat bergantung dengan

ukuran grid/sel

Atribut Relasi langsung dengan

DBMS (database)

Grid/sel merepresentasikan

atribut. Relasi dengan DBMS

tidak secara langsung

Output Kualitas tinggi sangat

bergantung plotter/printer

Bergantung terhadap output

printer/plotter

Output Integrasi spasial dan

atribut.Kompleksitasnya

sangat tinggi

Bergantung dengan

algoritma dan mudah untuk

dianalisis

Input Integrasi spasial dan

atribut.Kompleksitasnya

sangat tinggi

Sangat memungkinkan untuk

diaplikasikan dari hasil

konversi dengan

menggunakan scan

2.3.2. Data Non Spasial

Data non-spasial adalah data yang merepresentasikan aspek deskripsi dari

fenomena yang dimodelkan yang mencakup items dan properti, sehingga informasi yang

disampaikan akan semakin beragam. Contoh data non-spasial adalah: Nama Kabupaten,

Jumlah penduduk, Jumlah penduduk laki-laki, Jumlah penduduk perempuan, Nama bupati,

Alamat kantor pemerintahan, Alamat web site, Nama gunung.

2.4 Konsep Model Sistem 2.4.1. Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah gambaran grafis dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk

simbol yang menggambarkan bagaimana data mengalir dari suatu proses yang saling

Page 13: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_11.01.2972, 11.01.2986.pdf · Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan

10

berkaitan. Untuk memudahkan pembacaan DFD, maka penggambaran DFD disusun

berdasarkan tingkatan atau level dari atas ke bawah,yaitu;

a. Diagram konteks (level 0)

Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup proses. Hal yang digambarkan dalam diagram

konteks adalah hubungan terminator dengan sistem dan juga sistem dalam

suatu proses. Hal yang tidak digambarkan dalam diagram konteks adalah

hubungan antara terminator dan data store.

b. Diagram zero (level 1)

Merupakan diagram yang berada diantara diagram konteks dan diagram detail

serta menggambarkan proses utama dari DFD. Hal yang digambarkan dalam

diagram zero adalah proses utama dari sistem serta hubungan entity, proses,

alur data dan data store.

c. Diagram detail

Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam diagram zero. Diagram

yang paling rendah dan tidak dapat diuraikan lagi. Beberapa simbol yang

digunakan pada Diagram Arus Data10:

1) Kesatuan Luar (External Entity)

Setiap sistem mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan

suatu sistem dengan lingkungan luarnya11. Sistem akan menerima input

dan menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar

adalah kesatuan (entry) diluar lingkungan luarnya. Kesatuan luar dapat

disimbolkan dengan notasi kotak Kesatuan luar dapat diberi identifikasi

dengan huruf kecil di ujung kiri atas sepaerti di bawah ini12.

Gambar 2.1 Simbol terminator 2) Arus Data (Data Flow)

10 Jogiyanto. Analisis dan Desain Informasi : Pendekatan terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, C.V ANDI Offset (Penerbit ANDI), Yogyakarta, 2001, hal 700. 11 Ibid 12 Ibid

Page 14: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_11.01.2972, 11.01.2986.pdf · Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan

11

Arus data dalam DFD diberi simbol panah. Arus data menghubungkan

antara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar

(external entity)13. Data yang dibawa oleh arus data dapat berupa

masukan untuk sistem atau hasil dari suatu proses sistem. Arus data

dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.2 Simbol arus data

3) Proses (Process)

Proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau

komputer (kesatuan luar) dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam

proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Simbol

suatu proses dapat ditunjukkan seperti pada gambar berikut ini14:

Gambar 2.3 Simbol proses

4) Simpanan Data (Data Store)

Simpanan data merupakan tempat penyimpanan output dari suatu proses

yang dapat juga menjadi input bagi proses yang lain15. Simpanan data

dapat berupa:

a. Suatu file atau database di sistem komputer.

b. Suatu arsip atau catatan manual.

c. Suatu tabel acuan manual.

Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis

horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.

13 Ibid 14 Jogiyanto. Analisis dan Desain Informasi : Pendekatan terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, C.V ANDI Offset (Penerbit ANDI), Yogyakarta, 2001 hal 705. 15 Jogiyanto. Analisis dan Desain Informasi : Pendekatan terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, C.V ANDI Offset (Penerbit ANDI), Yogyakarta, 2001 hal 707.

Page 15: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_11.01.2972, 11.01.2986.pdf · Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan

12

2.5 Konsep Basis Data

Basis data terdiri dari dua kata, yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat

diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan data

adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu obyek.Adapun basis data dapat

didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti16:

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi

sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan

mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama

sedemikian rupa dan tanpa perulangan (redundansi) yang tidak perlu, untuk

memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam

media penyimpanan elektronis.

Prinsip utama basis data adalah agar kita dapat memperoleh, menemukan kembali

data dengan mudah dan cepat. Tujuan basis data adalah sebagai berikut:

1. Kecepatan dan kemudahan (speed)

2. Efisiensi ruang penyimpanan (space)

3. Keakuratan (accuracy)

4. Ketersediaan (availability)

5. Kelengkapan (completeness)

6. Keamanan (security)

7. Kebersamaan pemakaian (sharability)

2.5.1. SQL

SQL merupakan bahasa basis data relasional standard. Terdapat macam-macam

versi SQL. Versi aslinya pertama kali dikembangkan oleh IBM San Jose Research

Laboratory.Bahasa SQL mempunyai beberapa bagian yaitu:

1. Data Definition Language (DDL)

DDL memberikan perintah untuk mendefinisikan skema relasi,

penghapusan relasi, membuat indeks dan modifikasi skema relasi.

2. Intercative Data-Manipulation Lnaguage (DML)

16 Fathansyah, Basis Data, Informatika, Bandung, 1999, hal 2

Page 16: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_11.01.2972, 11.01.2986.pdf · Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan

13

DML merupakan bahasa query yang berdasarkan pada aljabar relasi dan

kalkulus. Termasuk didalamnya adalah perintah untuk penyisipan,

penghapusan dan modifikasi.

3. Embedded DML

Bentuk embedded SQL biasanya terdapat dalam bahasa pemrograman

multi guna seperti PL/I, Cobol, Pascal dan Fortran.

4. View Definition

DDL SQL memasukkan perintah untuk mendefinisikan view.

5. Authorization

DDL SQL memasukkan perintah untuk memasukkan hak-hak akses ke

relasi dan view.

6. Integrity

DDL SQL memasukkan perintah untuk menentukan konstrain integritas

yang harus dipenuhi oleh data yang tersimpan dalam basis data

7. Transaction control

SQL memasukkan perintah-perintah untuk menentukan awal dan akhir

transaksi. Beberapa implementasi juga memungkinkan locking data untuk

concurrency control.

2.6 Pengertian Peta

Peta dapat didefinisikan sebagai suatu alat penyajian secara grafis tentang

penyebaran kenampakan-kenampakan geografis atau fenomena yang ada pada permukaan

atau di dalam bumi. Pengertian kata spasial adalah mengacu kepada ruang suatu wilayah

geografis tertentu. Informasi spasial juga bisa diartikan sebagai geoinformasi yang bentuk

penyajiannya berupa peta. Informasi tentang data spasial dapat berupa informasi

sumberdaya lahan (batuan, tanah, hutan, air, mineral), sumberdaya sosial (penduduk),

sumberdaya ekonomi, dan lain-lain. Data spasial yang ada dalam peta mengandung

informasi tentang daerah yang disajikan, yaitu informasi tentang posisi geografis pada

permukaan bumi, hubungan antara berbagai kenampakan, jenis dan nama kenampakan.

2.6.1. Jenis-jenis Peta

Peta dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Peta umum

Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara

umum. Peta umum ini memuat semua penampakan yang terdapat dalam

Page 17: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_11.01.2972, 11.01.2986.pdf · Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan

14

suatu daerah, baik kenampakan alam maupun kenampakan sosial budaya.

Peta umum dikelompokkan lagi menjadi dua, yaitu:

a. Peta topografi

Peta yang menggambarkan bentuk tinggi rendahnya permukaan

bumi.Dalam peta topografi digunakan garis kontur, yaitu garis

yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian

sama

b. Peta chorografi

Peta chorografi adalah peta yang menggambarkan seluruh atau

sebagian permukaan bumi dengan skala lebih kecil antara

1:250.000 sampai 1:1000.000 atau lebih. Peta chorografi

menggambarkan daerah yang luas, misalnya propinsi, negara

bahkan dunia. Dalam peta chorografi juga digambarkan semua

kenampakan yang ada pada suatu wilayah diantaranya gunung,

sungai, danau, jalan batas wilayah, kota. Atlas merupakan salah

satu kumulan peta chorografi.

2. Peta khusus atau tematik

Peta khusus hanya menggambarkan satu atau dua kenampakan pada

permukaan bumi yang ingin ditampilkan, baik kondisi fisik maupun social

budaya. Contoh: peta curah hujan, peta kepadatan penduduk, peta

penyebaran penduduk dan lain- lain.

2.6.2. Proyeksi Peta

Sebagaimana telah diketahui secara umum, bahwa hasil suatu proses pemetaan

adalah peta itu sendiri. Peta merupakan suatu representasi konvensional (miniatur) dari

unsur-unsur (features) fisik dari sebagian atau keseluruhan permukaan bumi di atas media

bidang datar dengan skala tertentu. Tetapi, permukaan bumi ini secara keseluruhan

merupakan permukaan yang melengkung dan sama sekali tidak memungkinkan untuk dapat

dibentangkan sehingga menjadi bidang datar sempurna tanpa mengalami perubahan atau

kerusakan. Dengan demikian, hasil pemetaan dari permukaan bumi yang luas dan

melengkung di atas tidak dapat dipetakkan pada bidang datar tanpa mengalami distorsi atau

perubahan dari bentuk aslinya.

Page 18: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_11.01.2972, 11.01.2986.pdf · Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan

15

2.6.3. Pengertian Peta Digital

Peta digital adalah representasi fenomena geografik yang disimpan untuk

ditampilkan dan dianalisis oleh komputer digital. Setiap objek pada peta digital disimpan

sebagai sebuah atau sekumpulan koordinat. Sebagai contoh, objek berupa lokasi sebuah

titik akan disimpan sebagai sebuah koordinat, sedangkan objek berupa wilayah akan

disimpan sebagai sekumpulan koordinat.

2.7 ArcView 3.3

ArcView adalah salah satu tools yang populer yang digunakan untuk penyajian

sistem informasi geografis yang dikembangkan oleh ESRI (Environmental System Research

Institute, Inc). ArcView memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut17:

1. Pertukaran data: membaca dan menuliskan data dari dan ke dalam format

perangkat lunak sistem informasi geografis lainnya.

a. ArcView dapat membaca data spasial raster yang dituliskan dalam

format-format perangkat lunak sistem informasi geografis dan

penginderaan jauh, misalnya: JPEG, BMP, TIFF, GeoTIFF dan

lainlain.

b. ArcView dapat membaca data spasial vektor yang dituliskan dalam

format perangkat lunak SIG lainnya (import); misalnya: Arcinfor

(coverage), Mapinfo (MIF), AutoCad (DWG dan DXF) dan

sebagainya.

c. ArcView dapat menuliskan basisdata spasial vektornya (coverage

dan shape files) baik ke dalam format shape file sendiri maupun ke

dalam perangkat lunak sistem informasi geografis lainnya, contoh

Mapinfo

2. Melakukan analisis statistik dan operasi-operasi matematis.

3. Menampilkan informasi (basis data) spasial maupun atributnya

a. ArcView dapat menampilkan informasi (basisdata dengan format

sendiri) baik yang terdapat pada sistem komputer yang

bersangkutan maupun yang tersebar di jaringan komputer.

b. ArcView dapat mengakses dan menampilkan basis data eksternal

17 Prahasta, Eddy. Sistem Informasi Geografis: Tutorial ArcView, C.V Informatika, Bandung, 2002, hal 1.

Page 19: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_11.01.2972, 11.01.2986.pdf · Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan

16

c. Menampilkan informasi atau data dalam bentuk View (tampilan

untuk dilayar monitor), Layout (tata letak peta format siap cetak),

table (tabel data), chart (grafik).

4. Menjawab query spasial maupun atribut

a. Menghubungkan informasi spasial dengan atribut-atributnya yang

terdapat (disimpan) di dalam basis data atribut.

b. Menggunakan SQL sebagai standard untuk melakukan query

terhadap basis datanya.

5. Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG

6. Membuat peta tematik

a. Menyediakan pustaka simbol dan warna (features) untuk pembuatan

peta tematik.

b. Menggunakan simbol dan warna untuk merepresentasikan features-

nya berdasarkan atribut-atributnya (membuat peta-peta tematik

turunan).

2.8 MapServer MapServer (http://mapserver.gis.umn.edu) merupakan aplikasi freeware dan open

source yang memungkinkan kita menampilkan data spasial (peta) di web. Aplikasi pertama

kali dikembangkan di Universitas Minesotta, Amerika Serikat untuk proyek ForNet (sebuah

proyek untuk manejemen sumber daya alam) yang disponsori NASA (National Aeronautics

and Space Adminisstration). Saat ini,karena sifatnya yang terbuka (open source),

pengembangan MapServer dilakukan oleh pengembang dari berbagai negara.

2.8.1. Arsitektur MapServer MapServer adalah program CGI (Common Gateway Interface)yang terpasang dan

berjalan tapi tidak aktif dalam server (aktif hanya saat dipanggil). Saat permintaan dikirimkan

ke MapServer, maka akan digunakan informasi yang dikirimkan lewat URL dan mapfile untuk

membuat (generate) peta yang diinginkan. Permintaan ini bisa juga termasuk permintaan

untuk membuat legenda, peta refrensi, batang skala dan variabel lain yang dikirimkan ke

CGI.

Page 20: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_11.01.2972, 11.01.2986.pdf · Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan

17

Gambar 2.4 Gambar Arsitektur Mapserver

2.9 Web Server Apache

Apache merupakan web server yang paling banyak digunakan. Hal ini disebabkan

karena Apache bersifat open source dan kemudahan pada hal instalasi dan kofigurasi.

Selain itu Apache juga kompatibel dengan database server melalui PHP.

Alasan mengapa menggunakan Apache adalah:

1. Apache termasuk kategori freeware.

2. Proses instalasi yang mudah.

3. Mampu berjalan pada beberapa platform sistem operasi. Antara web server

yang satu dengan yang lain, memiliki perbedaan dalam hal fasilitas dan

kemudahannya.

Page 21: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_11.01.2972, 11.01.2986.pdf · Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan

18

2.10 PostgreSQL dan PostGIS PostgreSQL merupakan Object Relational Database Management System

(ORDBMS) yang bersifat open source yang mendukung Standard Query Language (SQL)

dengan kemampuan anatara lain transactions, subqueries, triggers dan lain-lain18.PostGIS

adalah salah satu ekstensi yang ada di dalam PostgreSQL, yang mengizinkan objek SIG

untuk disimpan di dalam database. PostGIS mendukung fungsi dan analisis untuk

memproses objek geografis19. PostGIS dikembangkan oleh Refractions Research sebagai

suatu proyek open source teknologi basis data spatial. Refractions merupakan perusahaan

konsultan GIS dan database di Victoria, Columbia, Inggris dan Canada. PostGIS digunakan

untuk mengkonversi data dari ESRI Shapefile yang berformat *.shp, lalu disimpan dalam

geo-database di PostgreSQL dan PostGIS.

DAFTAR PUSTAKA Charter Denny dan Irma Agtrisari, 2003, Desain dan Aplikasi Geographics Information

System, Elex Media Komputindo, Jakarta

Fathansyah, 1999, Basis data, Informatika, Bandung

Jerry Fitz Gerald, Ardra F. Fitz Gerald, Warren D. Stallings, Jr.,1981, Fundamental Of

System Analysis Jhon Willey &Sons, NewYork

Jogiyanto H.M, 2005, Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan

Praktik Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta

Prahasta, Eddy, 2002, Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Informatika,

Bandung

Prahasta, Eddy, 2006, Membangun Aplikasi Web-based GIS dengan MapServer,

Informatika, Bandung

Ramsey Paul, 25 Maret 2014, PostGIS Manual for version 1.3.2

http://postgis.refractions.net

Riyanto, 2009, Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Desktop dan

Web, Gava Media, Yogyakarta.

18 Yusran, Fajar. Koneksi PHP-PostgreSQL. Kuliah Umum IlmuKomputer.com 19 Ramsey, Paul. PostGIS Manual For version 1.5.1, http://postgis.refractions.net.