Upload
siti-hajar-korompot
View
886
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Jurnal ILKOM, ISSN:2087-1716, Volume 2, Nomor 3, Desember 2010
201
APLIKASI PERAGA KARAKTER DENGAN DOT MATRIX LED
DISPLAY 5X8 (5 KOLOM- 8 BARIS) BERBASIS MIKROKONTROLER
Dolly Indra*)
Abstract : Development of the existing microcontroller have been very fast. A lot
of electronic equipments exploits microcontroller. One other applicable at
microcontroller that is making the application of physic for presents character by
using dot matrix led display 5X8 (5 column-8 line) common cathode.
Basically dot matrix led display is aliance some led integrated forms a number of
columns and line. There is many type dot matrix led display sold marketing,
usually which differentiates is number of columns and number of the lines is and
common made in network dot matrix led the display for example matrix 5X7
common anode or common cathode, matrix 5X8 common anode or cathode,
matrix 8X8 common anode or common cathode. From the angle of physical of
people might possibly make it from single led, stringed up with certain order
based on its and common what applied.
For character physic application program bases on microcontroller AT89C51,
writer applies programming of assembly MCS51. In this research writer presents
letter “ A” and number “ 4” at dot matrix led display 5X8.
Keyword : Mikrokontroler, matrix led, common cathode, programming of
assembly MCS51.
I. Pendahuluan
Dot matrix led display berfungsi
sebagai sarana untuk menampilkan
informasi yang lebih menarik yang
sering kita temui ditempat umum.
Dot matrix led display banyak
digunakan karena memiliki efisiensi
daya yang tinggi dan mampu
diprogram untuk menampilkan
informasi yang lebih menarik. Pada
dasarnya dot matrik led ini
merupakan gabungan beberapa led
yang di integrasikan membentuk
sejumlah kolom dan baris.
Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah membuat rancangan aplikasi
peraga berbasis mikrokontroler
AT89C51 dengan output
menggunakan dot matrix led display
5X8 common katoda untuk membuat
contoh-contoh karakter seperti
angka, huruf dan lain-lain.
II. Landasan Teori
II.1. LED (Light Emmiting
Diode)
LED merupakan diode yang
bila diberi aliran arus dari kaki
anoda ke kaki katoda akan
memancarkan cahaya. Ketentuan
ukuran arus dan voltase di tinjau
dari segi karakteristik led itu
sendiri dari pabrik produksinya.
Led kecil yang umum di jual di
pasaran voltase yang dipakai
biasanya kisaran 3 volt dengan
arus orde mili Ampere dan ada
juga lebih tinggi dari itu.
Gambar 1. Simbol LED
Jurnal ILKOM, ISSN:2087-1716, Volume 2, Nomor 3, Desember 2010
201
Commod anoda merupakan
pin yang terhubung dengan semua
kaki anoda. Kaki anoda
dihubungkan dengan tegangan
Vcc, sedangkan kaki katoda
dengan label a sampai g di beri
logika rendah (0), kaki katoda ini
sebagai pin aktifasi untuk
menyalakan LED. Common
anoda biasanya sering disebut
dengan istilah aktif low.
a b c d e f g
Vcc
logika “0” Gambar 2. Commond anode
Common katoda merupakan
pin yang terhubung dengan semua
kaki katoda. Kaki katoda
dihubungkan dengan ground,
sedangkan kaki anoda dengan
label a sampai g di beri logika
tinggi (1), kaki anoda ini sebagai
pin aktifasi untuk menyalakan
LED. Common katoda biasanya
sering disebut dengan istilah aktif
high.
ground
a b c d e f g
logika “1”
Gambar 2. Commond katoda
II.2. Transistor tipe PNP
Transistor adalah komponen
elektronika yang terdiri dari 3
kaki yaitu : emitor (E), basis (B)
dan colector (C). Transistor
dibentuk dengan penggabungan
dua buah dioda. Dioda satu
dengan yang lain saling
digabungkan dengan cara
menyambungkan salah satu sisi
dioda yang sama. Transistor
berdasarkan tipenya terdiri dari
transistor tipe PNP dan NPN.
P N P
B
E C
(a)
N P N
B
E C
(b)
Gambar 3. (a) Struktur PNP
(b) Struktur NPN
II.3. Dot Matrix Led Display
Dot matrix led display
digunakan untuk menampilkan
display dari program yang kita
buat yang dikirim secara paralel.
Pada dasarnya led memiliki
dua buah kaki yaitu anoda
dihubungkan dengan tegangan
(Vcc) dan kotoda dihubungkan
dengan ground.
Kolom
Baris
Gambar 6. Dot matrix led
display
II.4. Mikrokontroler AT89C51
Mikrokontroler
AT89C51/52/52/55
/S53 disebut juga mikrokontroler
atmel keluarga 51 mempunyai 40
Jurnal ILKOM, ISSN:2087-1716, Volume 2, Nomor 3, Desember 2010
201
kaki, 32 kaki diantaranya adalah
kaki untuk keperluan port paralel.
Satu port paralel terdiri dari 8
kaki dengan demikian 32 kaki
tersebut membentuk 4 buah port
paralel, yang masing-masing
dikenal dengan Port 0, Port 1,
Port 2 dan Port 3.
Konfigurasi masing-masing pin :
1. Port 0
Port 0 merupakan port
I/O bertipe open drain
bidirectional. Sebagai port
keluaran, masing-masing kaki
dapat menyerap arus (sink)
delapan masukan TTL
(sekitar 3,8 mA). Pada saat
“1” dituliskan ke kaki-kaki
port 0 ini, maka port 0 dapat
digunakan sebagai masukan-
masukan berimpedansi tinggi.
Port 0 juga dapat
dikonfigurasikan sebagai bus
alamat/data bagian rendah
(low byte) selama proses
pengaksesan memori data dan
program eksternal. Jika
digunakan dalam mode ini
port 0 memiliki pullup
internal.
Port 0 juga menerima
kode-kode yang dikirimkan
kepadanya selama proses
pemrograman dan
mengeluarkan kode-kode
selama proses verifikasi
program yang telah tersimpan
dalam flash. Dalam hal ini
dibutuhkan pullup eksternal
selama proses verifikasi
program.
2. Port 1
Port 1 merupakan port
I/O dua arah yang dilengkapi
dengan pullup internal. Jika
“1” dituliskan ke kaki-kaki
port 1, maka masing-masing
kaki akan di pullup high
dengan pullup internal
sehingga dapat digunakan
sebagai masukkan. Jika kaki-
kaki port 1 dihubungkan ke
ground (di-pulled low), maka
masing-masing kaki akan
memberikan arus (source)
karena di-pulled high secara
internal. Port 1 juga
menerima alamat bagian
rendah (low byte) selama
pemrograman dan verfikasi
flash.
3. Port 2
Port 2 merupakan port
I/O dua arah dengan
dilengkapi pullup internal.
Jika “1” dituliskan ke kaki-
kaki port 2, maka masing-
masing kaki akan di pulled
high dengan pullup internal
sehingga dapat digunakan
sebagai masukan. Jika kaki-
kaki port 2 dihubungkan ke
ground (di-pulled low), maka
masing-masing kaki akan
memberikan arus (source)
karena di-pulled high secara
internal.
4. Port 3
Port 3 merupakan port
I/O dua arah dengan
dilengkapi pullup internal.
Jika “1” dituliskan ke kaki-
kaki port 3, maka masing-
masing kaki akan di-pulled
high dengan pullup internal
sehingga dapat digunakan
sebagai masukan. Jika kaki-
kaki port 3 dihubungkan ke
ground (di-pulled low), maka
masing-masing kaki akan
memberikan arus (source)
Jurnal ILKOM, ISSN:2087-1716, Volume 2, Nomor 3, Desember 2010
201
karena di-pulled high secara
internal.
III. Perancangan Aplikasi
III.1. Transistor tipe PNP Dalam mengaktifkan
sekian banyak led yang
dirangkai secara paralel tentu
saja akan mengakibatkan
drop aliran arus muatan
listrik yang cukup besar
untuk sekian beban paralel.
Fungsi dari transistor ini
digunakan untuk switching
dalam hal on/off led tersebut.
Led tidak akan bisa menyala
terang jika langsung di beri
tegangan TTL keluaran
mikrokontroler, kalaupun ada
banyak led untuk tipe
common katoda yang
digunakan dan ini akan
membahayakan bagi chip
mikrokontrolernya. Karena
itu dibutuhkan transistor tipe
PNP supaya dari
mikrokontroler mengirim
data low (0), maka transistor
sebagai switch on . Transistor
akan mengalirkan arus dari
collector ke emitor harus
dicatu 0V dari basis (PNP)
dan jika diberi data high (1)
maka transistor akan switch
off.
III.2. Dot Matrix Led
Display 5X8 Common
Katoda
Dot matrix led display
yang digunakan adalah 5X8
(5 kolom – 8 baris) common
katoda. Dimana untuk baris
menggunakan port 0 dan
kolom menggunakan port 2
pada mikrokontroler
AT89C51.
.
III.3 Perancangan
Algoritma Untuk membuat
tampilan pola pada dot matrix
led display 5 x 8 common
katoda yaitu :
1. Siapkan 5 data 8 bit (5
berkaitan dengan jumlah
kolom dan 8-berkaitan
dengan jumlah baris) untuk
membentuk pola tampilan
yang dikehendaki.
2. Aktifkan kolom ke-1
diikuti dengan pengiriman
data ke-1 ke port data.
3. Berikan tundaan
secukupnya.
4. Matikan kolom ke-1.
5. Aktifkan kolom ke-2
diikuti dengan pengiriman
data ke-2 ke port data.
6. Berikan tundaan
secukupnya.
7. Matikan kolom ke-2.
8. Ikuti langkah 2 sampai
dengan 4. Jika telah sampai
pada mematikan kolom ke-
5 maka kembali ulangi
langkah ke-2.
Tundaan yang diberikan
sebaiknya cukup kecil tetapi
jangan terlalu kecil (sekitar
100 milidetik, jangan lebih
dari 500 milidetik) sepanjang
mata tidak mampu mengikuti
perubahan mati dan hidupnya
lampu led tersebut, sehingga
mata akan melihat pola itu
hidup bersamaan.
Jurnal ILKOM, ISSN:2087-1716, Volume 2, Nomor 3, Desember 2010
201
III.4. Rangkaian Aplikasi Peraga Karakter dengan Dot Matrix Led Display
5X8 Common Katoda berbasi Mikrokontroler AT89C51
Port1 P1.0P1.1
P1.2P1.3
P1.4
P1.5P1.6
P1.7
RST
XTAL2
XTAL1
Vcc
P2.7
P2.6
P2.4
P2.3
P2.2P2.1
EA / VPP
30pF
30pF
12 Mhz
Crystal
10mF
8K2
Vcc100
RESET 1K
Vcc
8
765
4
32
1
J1
P2.0 1 Port2
J2
2
3
3
4
5
6
7
8
AT89C51
Gambar 11. Skematik rangkaian mikrokontroler AT89C51
Jurnal ILKOM, ISSN:2087-1716, Volume 2, Nomor 3, Desember 2010
201
d abcefg
hijklmn
Vcc
Vcc
Vcc
Vcc
Vcc
Vcc
Vcc
Vcc1
2 891
011
13
14
1234567
12345
5X1K
Kolom4
Kolom3 Kolom2Kolom1Kolom5
8
7
6
5
4
3
2
1
Baris4
Baris5
Baris6
Baris7Baris8
Baris3Baris2
Baris1
Port 1
J1
J2Port 2
MATRIX 5 X 8
COMMON KATODA
8X1K
Gambar 12. Skematik rangkaian Dot Matrix Led Display 5X8 Common Katoda
Jurnal ILKOM, ISSN:2087-1716, Volume 2, Nomor 3, Desember 2010
201
IV. Pengujian
1. Bagaimana menampilkan huruf “A” pada dot matrix led display 5X8
common katoda.
Gambar 13. Huruf A pada dot matrix led
a. Menyiapkan data pada baris dan kolom.
Tabel 1. Data huruf “A”
Kolo
m1
Kolom
2
Kolom
3
Kolom
4
Kolom
5
Keteranga
n
Output
Baris1 1 0 0 0 1 Bit0 P1.0
Baris2 0 1 1 1 0 Bit1 P1.1
Baris3 0 1 1 1 0 Bit2 P1.2
Baris4 0 1 1 1 0 Bit3 P1.3
Baris5 0 0 0 0 0 Bit4 P1.4
Baris6 0 1 1 1 0 Bit5 P1.5
Baris7 0 1 1 1 0 Bit6 P1.6
Baris8 0 1 1 1 0 Bit7 P1.7
DATA 01 EE EE EE 01 HEXA (Port 1)
Tabel 2. Data scanning kolom untuk huruf “A”
Scan
3 bit MSB
(P2.5-P2.8)
P2.4
P2.3
P2.2
P2.1
P2.0
HEXA
Kolom1 1 1 1 1 1 0 FE
Kolom2 1 1 1 1 0 1 FD
Kolom3 1 1 1 0 1 1 FB
Kolom4 1 1 0 1 1 1 F7
Kolom5 1 0 1 1 1 1 EF
Jurnal ILKOM, ISSN:2087-1716, Volume 2, Nomor 3, Desember 2010
201
b. Pembuatan program (menggunakan pemrograman assembly MCS51):
org 00h
MULAI : Mov P1,#01h clr p2.0
acall DELAY
setb p2.0 Mov P1,#0EEh
clr p2.1
acall DELAY setb p2.1
Mov P1,#0EEh
clr p2.2
acall DELAY
setb p2.2
Mov P1,#0EEh clr p2.3
acall DELAY
setb p2.3
Mov P1,#01h clr p2.4
acall DELAY
setb p2.4 sjmp MULAI
DELAY : Mov R0,#64H
DELAY1 : Mov
R1,#00H
djnz R1, $
djnz R0,
DELAY1 END
2. Bagaimana menampilkan angka “4” pada dot matrix led display
5X8 common katoda.
Gambar 14. Angka 4 pada dot matrix led
a. Menyiapkan data pada baris dan kolom.
Tabel 3. Data angka “4”
Kolom1 Kolom2 Kolom3 Kolom4 Kolom5 Ket Output
Baris1 1 1 1 0 1 Bit0 P1.0
Baris2 1 1 0 0 1 Bit1 P1.1
Baris3 1 0 1 0 1 Bit2 P1.2
Baris4 0 1 1 0 1 Bit3 P1.3
Baris5 0 0 0 0 0 Bit4 P1.4
Baris6 1 1 1 0 1 Bit5 P1.5
Baris7 1 1 1 0 1 Bit6 P1.6
Baris8 1 1 1 0 1 Bit7 P1.7
DATA E7 EB ED 00 EF HEXA (Port 1)
Tabel 4. Data scanning kolom untuk angka “4”
Scan
3 bit MSB
(P2.5-P2.8)
P2.4
P2.3
P2.2
P2.1
P2.0
HEXA
Kolom1 1 1 1 1 1 0 FE
Kolom2 1 1 1 1 0 1 FD
Kolom3 1 1 1 0 1 1 FB
Kolom4 1 1 0 1 1 1 F7
Kolom5 1 0 1 1 1 1 EF
Jurnal ILKOM, ISSN:2087-1716, Volume 2, Nomor 3, Desember 2010
201
c. Pembuatan program (menggunakan pemrograman assembly MCS51 :
org 00h
MULAI : Mov P1,#0E7h clr p2.0
acall DELAY
setb p2.0 Mov P1,#0EBh
clr p2.1
acall DELAY setb p2.1
Mov P1,#0EDh
clr p2.2
acall DELAY
setb p2.2
Mov P1,#00h clr p2.3
acall DELAY
setb p2.3
Mov P1,#0EFh clr p2.4
acall DELAY
setb p2.4 sjmp MULAI
DELAY : Mov R0,#64H
DELAY1 : Mov
R1,#00H
djnz R1, $
djnz R0,
DELAY1 END
IV. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan 1. Dengan menggunakan peraga dot
matrix led display kita bisa
menampilkan bermacam-macam
karakter seperti angka, huruf, simbol.
2. Output atau informasi yang
dihasilkan lebih bagus dibandingkan
dengan 7 segment atau led.
3. Pemrogram dapat menampilkan huruf
,angka atau simbol pada alat peraga
dot matrix led display dengan cara
memodifikasi program dan data
karakter yang kita inginkan.
Saran
Rangkaian dapat dimodifikasi dengan
cara menambahkan dua atau lebih dot
matrix led display sebagai keluarannya.
V. Daftar Pustaka
[1] Suryawan. (1998). Intisari Elektronika
penjelasan alfabetik A sampai Z.
Jakarta : PT. Gramedia.
[2] Eko putra, A. (2002). Belajar
Mikrokontroler AT89C51/52/55
(Teori dan Aplikasi). Yogyakarta :
Gava Media.
[3] Andi nalwan, P. (2003). Panduan
Praktis Teknik Antarmuka dan
Pemrograman Mikrokontroler
AT89C51. Jakarta : PT. Elex Media
Komputindo.
[4] Prihadi, FK. (2009). Sistem
Pengendali Led Matriks dengan
Antarmuka Serial Berbasis
Mikrokontroler ATMEGA16.
[Tanggal Akses : 24 Juli 2010].
[www.gunadarma.ac.id/library/
articles/graduate-
science/2009/Artikel_20104648.pdf]
[5] Permadi, E. Antarmuka LED.
[Tanggal Akses : 23 Juli 2010]
[http://eepu.files.wordpress.com/
2007/09/antarmuka-led.pdf].
[6] ------Dot Matrix Displays.
[Diakses Tanggal : 23 Juli 2010]
[http://pdf1.alldatasheet.com/
datasheet-pdf/view/35209/QT/
GMA2485C.html].
[7] ------Data Sheet.
[Diakses Tanggal : 20 Juli 2010].
[http://www.oup.com/us/pdf
/microcircuits/students
/bjt/2N2907-philip.pdf].
*) Dosen Tetap FIK UMI