18
APLIKASI DARI ASAM NUKLEAT

aplikasi dna

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aplikasi dna

Citation preview

APLIKASI DARI ASAM NUKLEAT

APLIKASI DARI ASAM NUKLEAT

Diagnosis Penyakit

Dalam menelusuri patogen-patogen tertentu, dimanfaatkan PCR sebagai alat pembantunya. PCR (Polymerase Chain Reaction) merupakan suatu teknik perbanyakan (amplifikasi) potongan DNA secarain vitropada daerah spesifik yang dibatasi oleh dua buah primer oligonukleotida. Primer yang digunakan sebagai pembatas daerah yang diperbanyak adalah DNA untai tunggal yang urutannya komplemen dengan DNA templatnya.

Tahapan PCR

Denaturasi

Selama proses denaturasi, DNA untai ganda akan membuka menjadi dua untai tunggal. Hal ini disebabkan karena suhu denaturasi yang tinggi menyebabkan putusnya ikatan hidrogen diantara basa-basa yang komplemen. Pada tahap ini, seluruh reaksi enzim tidak berjalan. Denaturasi biasanya dilakukan antara suhu 90oC 95oC.

Tahapan PCR

Penempelan primer

Pada tahap penempelan primer (annealing), primer akan menuju daerah yang spesifik yang komplemen dengan urutan primer. Pada prosesannealingini, ikatan hidrogen akan terbentuk antara primer dengan urutan komplemen pada template. Proses ini biasanya dilakukan pada suhu 50oC 60oC. Selanjutnya, DNA polymerase akan berikatan sehingga ikatan hidrogen tersebut akan menjadi sangat kuat dan tidak akan putus kembali apabila dilakukan reaksi polimerisasi selanjutnya, misalnya pada 72oC.

Tahapan PCR

Pemanjangan PrimerSelama tahap ini Taq polymerase memulai aktivitasnya memperpanjang DNA primer dari ujung 3. Kecepatan penyusunan nukleotida oleh enzim tersebut pada suhu 72oC diperkirakan 35 100 nukleotida/detik. Dengan demikian untuk produk PCR dengan panjang 2000 pasang basa, waktu 1 menit sudah lebih dari cukup untuk tahap perpanjangan primer ini. Biasanya di akhir siklus PCR waktu yang digunakan untuk tahap ini diperpanjang sampai 5 menit sehingga seluruh produk PCR diharapkan terbentuk DNA untai ganda.

Terapi Gen

Terapi gen adalah suatu teknik untuk memperbaiki gen yang cacat atau rusak sehingga dapat menimbulkan penyakit. Upaya-upaya pada terapi gen manusia belum menghasilkan manfaat pada pasien yang bisa dibuktikan. Akan tetapi untuk setiap kelainan genetik yang bisa ditelusuri hingga ke alel rusak tunggal, seharusnya secara teoritis ada kemungkinan untuk mengganti atau melengkapi alel rusak itu dengan alel yang masih berfungsi normal dengan menggunakan teknik DNA rekombinan. Alel baru dapat diselipkan ke dalam sel somatik dari jaringan yang di pengaruhi kelainan tersebut dalam diri manusia. Agar terapi gen sel somatik itu permanen, sel yang menerima alel normal haruslah sel yang memperbanyak diri sepanjang hidup si pasien, sehingga alel cangkokan akan bereplikasi dan terus diekspresikan.

Vektor Terapi Gen

Virus

Vektor Terapi Gen

Retrovirus

Vektor Terapi Gen

Adenovirus

Resiko Terapi Gen

Virus yang disuntikkan ke dalam tubuh bisa saja virus tersebut memasuki sel tubuh yang lain (bukan hanya sel kanker seperti yang diharapkan) dan bila mengenai sel reproduksi, maka mutasi ini akan diturunkan juga pada keturunan penderita

Gen yang ditransfer dan menempel pada lokasi yang salah dalam rantai DNA, bisa menimbulkan mutasi genetik yang berbahaya merusak DNA, bahkan kanker jenis baru.

Gen yang ditransfer bila bereaksi berlebihan di lingkungan barunya (sel kanker) sehingga akan menimbulkan peradangan, atau memicu reaksi pertahanan/perlawanan sel kankernya.

Terapi gen melalui virus vector dapat menyebabkan infeksi dan / atau peradangan dari jaringan, dan pengenalan buatan virus ke dalam tubuh dapat memulai proses penyakit lain.

Forensik Menggunakan Teknologi DNA

Vaksin

Vaksin merupakan varian atau derivaitf (turunan) patogen tidak berbahaya yang merangsang sistem imun untuk melawan patogen tersebut. Vaksin tradisional untuk penyakit virus terdiri atas dua jenis: partikel virus virulen yang telah diinaktivasi dengan cara-cara kimiawi atau fisis, dan partikel virus aktif dari strain virus yang telah di perlemah (non patogenik). Teknik DNA rekombinan dapat menghasilkan molekul protein spesifik dalam jumlah besarr yang secara normal dapat ditemukan pada permukaan suatu patogen. Jika protein tersebut, yang dianggap sebagai subunit, merupakan salah satu protein yang memicu respon imun melawan patogen utuh, maka protein itu dapat digunakan sebagai vaksin. Cara lainnya, metode rekayasa genetik dapat digunakan untuk memodifikasi genom patogen tersebut untuk memperlemahnya.

Kloning

Kloning adalah proses pembentukan satu atau sejumlah individu, tanaman, atau hewan yang mempunyai susunan genetik yang sama.

Teknologi Plasmid

Molekul DNA berbentuk sirkuler yang terdapat dalam selbakteri atau ragi disebut plasmid. Plasmid merupakan molekul DNA nonkromosom yang dapat berpindah dari bakteri satu ke bakteri yang lain dan mempunyai sifat pada keturunan bakteri sama dengan induknya. Selain itu, plasmid juga dapat memperbanyak diri melalui proses replikasi sehingga dapat terjadi pengklonan DNA yang menghasilkan plasmid dalam jumlah banyak. Karena sifat-sifat plasmid yang menguntungkan, maka plasmid digunakan sebagai vektor atau pembawa gen untuk memasukkan gen ke dalam sel target. Contoh aplikasi penggunaan teknologi plasmid yang telah dikembangkan manusia adalah produksi insulin secara besar-besaran.

Teknologi Transgenik Pada Tumbuhan

Ti plasmid dikeluarkan dari sel bakteri

Ti plasmid dipotong pada sisi yang spesifik dengan menggunakan enzim restriksi.

DNA yang berasal dari sel tanaman dipotong dengan menggunakan enzim restriksi yang sama agar diperoleh sisi yang speksifik. Kemudian gen tanaman yang membawa sifat yang diinginkan dipisahkan dari DNA-nya.

Gen tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam plasmid sehingga menghasilkan DNA rekombinan.

e. Plasmid yang telah mengandung gen tersebut dimasukkan ke dalam sel tanaman yang dikultur. Saat ini, sel tanaman telah memiliki gen dari tanaman lain.

f. Terjadi regeberasi sel tumbuhan yang akan terus mengalami pembelahan hingga menjadi satu individu tanaman baru. Tanaman baru ini memiliki sifat baru yang diinginkan dan merupakan tanaman transgenik

Teknologi Transgenik Pada Hewan

Hewan transgenik adalah hewan yang telah mengalami rekayasa genetika sehingga dihasilkan hewan dengan sifat yang diharapkan. Teknologi transgenik pada hewan dilakukan dengan cara penyuntingan fragmen DNA secara mikro ke dalam sel telur yang telah mengalami pembuahan.