19
Central Auditory Processing Disorders (CAPD) Akbarbudhi Antono 09-157 Pembimbing: Dr H. R. Krisnabudhi Sp THT-KL Kepanitraan klinik THT-KL RSUD Cibinong

APD auditory processing disorder

Embed Size (px)

DESCRIPTION

APD

Citation preview

  • Central Auditory Processing Disorders (CAPD)

    Akbarbudhi Antono09-157Pembimbing:Dr H. R. Krisnabudhi Sp THT-KLKepanitraan klinik THT-KL RSUD Cibinong

  • Anatomi & fisiologi sistem pendengaran

  • Fungsi pendengaran sentralPusat auditorik medular: berfungsi mencari sumber bunyi, refleks pendengar mengatur otak telinga tengah jika tiba-tiba mendengar suatu alarm. Pusat midbrain, kolikus inferior dan formasio artikularis mengatur refleks pendengar yang berkaitan dengan gerak kepala dan mata guna mencari sumber bunyi, masuk auditorik ke formasi retikular dan mempunyai pengaruh besar terhadap kewaspadaan, perhatian, dan terjaganya seseorang. Korikulus inferior, proyeksi bunyi lebih atas dari persepsi suara yang dipancarkan ke nuklei genikulata medial dari talamus karena adanya penyilangan, maka proyeksi auditorik bersifat bilateral dengan proyeksi kontralateral yang lebih intensif.

  • Korteks auditorik. Korteks auditorik primer mempunyai lokasi (peta tonotopik) sesuai dengan asal neuron di koklea (sesuai dengan tinggi rendah frekuensi suara).Area korteks auditorik: pada otak mampu menganalisa berbagai intensitas suara dan memberikan arti akan stimuli pendengaran dengan mengintegrasikan impuls yang diterima melalui asosiasi korteks lain (visual dan somatik).Korteks asosiasi auditorik: dari korteks auditorik primer, proyeksi serabut ditujukan ke area asosiasi auditorik untuk dilakukan analisis dan integrasi dengan data dari pusat korteks lain. Setiap bunyi, kata, dan suara dihubungkan dengan pusat bahasa.

  • Definisi APDdisfungsi proses dasar yang menyangkut pemahaman bahasa pada sistem neurologi auditorik sentral tanpa ditemukannya lesi sistem auditorik perifer

  • APD menyebabkan disabilitas di mana informasi auditorik yang diproses tetganggu sehingga juga mengganggu porses pembelajaran.APD terjadi bila telinga dan otak tidak berkoordinasi sepenuhnya, sehingga terjadi putusnya proses informasiSiswa dengan APD dapat mendengar kata-kata yang diucapkan, tetapi dia kesulitan atau tidak akan paham, apa artinya.

  • Epidemiologi & etiologiPrevalensi APD dilaporkan terjadi di mana saja berkisar dari 2-3% populasi anak-anak sampai hingga 70% pada populasi dewasa tuaEtiologi:APD didapat : trauma kepala, gangguan vaskular, sklerosis multipel, alzheimer, tumor, infeksi

  • APD perkembangan: keterlambatan maturasi mielin saat anak-anakRiwayat otitis media berulang saat anakgenetik

  • DiagnosisGejala:sulit mendengar bila lingkungan menimbulkan banyak suarasulit mengikuti arahan dan perintahsering kebingungan dan sering bertanya kembaliburuk melokalisasi suaramudah dialihkan perhatiannyakesulitan akademis, terutama pada materi membaca dan/atau mengejakemampuan musik yang buruk dan sulit mengapresiasi musikmemiliki riwayat otitis media

  • PemeriksaanEvaluasi kemungkinan gangguan neurologis didapat dengan EEG, CT scan atau MRI, cairan serebrospinal sesuai dengan tanda dan gejala klinisMenepis kelainan pendengaran perifer terlebih dahulu: audiometri nada murni

  • Mendeteksi gangguan pendengaran retrokoklear: speech audiometry, SISI test, tone decay test.Melakukan tes elektrofisiologi seperti ABR dan AMLRTes bertujuan melokalisasi lesi penyebab gangguan auditorik pusat

  • APD perlu juga dilakukan tes psiko akustik:Tes pendengaran dikotikTes Monoaural Low Redundancy Speech PerceptionTes lokalisasi dan lateralisasi binaural

  • Diagnosis APD tegak bila pemeriksaan:Terdapat nilai 2 standard deviasi atau di bawah rata-rata setidaknya untuk satu telinga atau 2 pemeriksaan psiko akustik (ASHA2005)Persepsi bahasa dan non bahasa yang buruk (BSA 2011)

  • Penatalaksanaan Plastisitas otak: sistem saraf pusat berkemampuan untuk dapat dirubah baik secara psikologis dan anatomis dengan memberi pemberian dan pencabutan stimuli sensorikPenggunaan strategi: modifikasi lingkungan Kompensasi latihan auditorik

  • Terapi spesifik terhadap lesi: defisit integrasi binaural (kemampuan dikotik kurang), sebaiknya dilakukan dichotic listening diference (DIID) training

  • Terima Kasih

    ***