Upload
andi
View
212
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 AP 2 Program Pengamanan Radiasi
1/19
BAB I
PENDAHULUAN (AP6.2)
A. Latar Belakang
Pemanfaatan radiasi pengion dilakukan pada berbagai bidang yang bertujuan untuk
kesejahteran manusia, salah satunya dibidang kesehatan. Pemanfaatan radiasi pengion
(sinar-x atau sinar gamma) terutama dibidang diagnostik dan radioterapi. Pemanfaatan
radiasi pengion untuk bidang diagnostik dilakukan untuk pembuatan suatu citra (image)
medik yang menggambarkan anatomi dan fungsi tubuh. Citra medik i digunakan untuk
menegakkan diagnose suatu kelainan tubuh. Radiasi pengion selain digunakan untuk
penegakkan diagnosa, juga dapat berfungsi untuk suatu pengobatan atau terapi sel-sel
keganasan (kanker) dalam tubuh. nteraksi radiasi dengan materi menghasilkan proses
yang dapat membunuh sel-sel kanker.
Radiasi pengion selain mempunyai efek yang baik untuk dunia kedokteran, radiasi
pengion juga mempunyai efek yang kurang baik. !fek-efek radiasi yang kurang baik
atau berbahaya secara garis besar diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu efek
stokastik dan non-stokastik . "ebagian besar efek biologis akibat paparan radiasi berada
dalam kategori efek non-stokastik. !fek ini mempunyai ciri nilai ambang batas suatu
dosis minimum harus harus dilampaui sebelum nampak efek-efek khusus. !fek ini juga
bergantung pada besarnya nilai dosis paparan dan efek radiasi akan berbanding lurus
dengan terimaan dosis radiasi. !fek radiasi non-stokastik dikenal juga sebagai efek
ambang (threshold effect).
!fek stokastik dapat terjadi jika sel yang terpapar radiasi pengion mengalami
mutasi. !fek stokastik mempunyai ciri-ciri antara lain tidak mengenal dosis
ambang, timbul setelah masa tenang yang lama, keparahannya tidak bergantung
pada dosis radiasi dan tidak ada penyembuhan spontan. Contoh efek stokastik akibat
paparan radiasi adalah kanker, leukemia, dan efek pe#arisan (efek genetik)
$paya pengurangan bahaya dan akibat negati%e radisi pengion maka harus dilakukan
suatu usaha untuk melindungi, mencegah dan mengurangi kemungkinan munculnya
efak bahaya radiasi. $paya atau program ini dikenal dikenal dengan istilah program
8/16/2019 AP 2 Program Pengamanan Radiasi
2/19
proteksi dan keselamatan radiasi. "etiap indi%idu yang bekerja dengan sumber radiasi
pengion di medan radiasi termasuk dalam area instalasi radiologi di rumah sakit harus
selalu memperhatikan prosedur standar proteksi radiasi serta sadar bah#a akti%itas
yang sedang dilakukannya dapat menimbulkan efek yang merugikan bagi dirinya
maupun lingkungannya bila terjadi paparan yang berlebihan akibat kesalahan atau
kelalain.
B. Tujuan Penyusunan Program Proteks Dan !eselamatan "a#asPenyusunan program proteksi dan keselamatan radiasi mempunyai tujuan sebagai
berikut &'. "ebagai acuan bagi nstalasi Radiologi R" kademis aury usuf Putera *akassar
untuk melaksanakan program proteksi dan keselamatan radiasi+. "ebagai tolak ukur untuk e%aluasi nstalasi Radiologi R" kademis aury usuf
Putera *akassar terhadap pelaksanaan program proteksi dan keselamatan radiasi. "ebagai pedoman dalam upaya pengembangan lebih lanjut terhdap pelaksanaan
program proteksi dan keselamatan radiasi di nstalasi Radiologi R" kademis aury
usuf Putera *akassar
BAB II
PEN$ELEN%%A"A P"&TE!'I DAN !E'ELAATAN "ADIA'I
8/16/2019 AP 2 Program Pengamanan Radiasi
3/19
A. 'T"U!TU" &"%ANI'A'I PEN$ELEN%%A"A !E'ELAATAN "ADIA'I
"truktur organisasi proteksi dan keselamatan radiasi di nstalasi radiologi R"
kademis aury usuf Putera *akassar disusun berdasarkan Peraturan pemerintah
o. /ahun +000. 1alam peraturan ini salah satunya berisi & Penguasa nstalasi
uklir harus menerapkan system menejemen keselamatan radiasi yang meliputi
penyusunan organisasi proteksi radiasi, pemantauan dosis radiasi dan radioakti%itas,
penyedian alat proteksi radiasi, pemeriksaan kesehatan pekerja radiasi tiap tahun,
penyimpanan dokumen radiasi, jaminan kualitas dan peningkatan sumberdaya
manusia petugas dan pekerja radiasi melalui peningkatan jenjang pendidikan dan
pelatihan.2erikut struktur organisasi proteksi radiasi instaasi radiologi R" kademis aury
usuf Putera *akassar
Penguasa Instalas
( 3ys R".kademis )
Drektur "'. Aka#ems
Prof.1r. ohn *4 dam, "p.P1-5!*
!eala Instalas "a#olog
1r. chmad 1ara, "p Rad
Petugas Proteks "a#as (PP")
#aluddin 6ahid, .*d.Rad
8/16/2019 AP 2 Program Pengamanan Radiasi
4/19
7ambar '. "truktur 8rganisasi Proteksi dan 5eselamatan RadiasiR" kademis aury usuf Putera *akassar
B. Tugas #an Tanggung *a+a, Petugas "a#as'. Penguasa nstalasi uklir
1alam melaksanakan tanggung-ja#abnya dalam keselamatan radiasi.
Pengusaha nstalasi harus melaksanakan tindakan diba#ah ini &a. *embentuk organisasi proteksi radiasi dan menunjuk petugas proteksi
radiasi (PPR) dan bila perlu petugas proteksi radiasi pengganti.b. 9anya mengi:inkan seseorang bekerja dengan sumber radiasi setelah
memperhatikan segi kesehatan, pendidikan dan pengalaman kerja dengan
sumber radiasic. *emberitahukan kepada semua semua pekerja radiasi tentang adanya
potensi bahaya radiasi yang terkandung dalam tugas mereka dan
memberikan latihan proteksi radiasi
d. *enyediakan aturan keselamatan radiasi yang berlaku dalam lingkungannya
sendiri, termasuk aturan tentang penanggulangan keadaan darurat.e. *enyediakan prosedur kerja yang diperlukanf. *enyelenggarakan pemeriksaan kesehatan bagi magang dan pekerja radiasi
dan pelayanan kesehatan bagi pekerja radiasi.g. *enyediakan fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk bekerja dengan
sumber radiasi.h. *emberitahukan kepada 2apeten atai instansi lain terkait (misalnya
kepolisian dan dinas kebakaran) bila terjadi bahaya radiasi atau keadaan
darurat lainnya.+. Petugas Proteksi Radiasi (PPR)
1alam melaksanakan tanggung-ja#abnya dalam keselamatan radiasi. Petugas
Proteksi Radiasi (PP) mempunyai tugas dan tanggung ja#ab seperti tersebut
diba#ah ini &a. *emberi instruksi teknis baik lesan maupun tertulis kepada pekerja radiasi
tentang keselamatan kerja radiasi yang baik, instruksi ini harus mudah
dimengerti dan dapat dilaksanakan.b. *engambil tindakan untuk menjamin agar tindakan penyinaran serendah
mungkin dan tidak akan pernah mencapai batas tertinggi yang berlaku serta
Pekerja "a#asPekerja "a#asPekerja "a#as
8/16/2019 AP 2 Program Pengamanan Radiasi
5/19
menjamin agar pelaksanaan pengelolaan limbah radioaktif sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.c. *encegah dilakuknnya perubahan terhadap segala sesuatu sehingga dapat
menimbulkan kecelakaan radiasi.d. *encegah :at radioaktif jatuh ketangan orang yang tidak berhak.
e. *encegah kehadiran orang yang tidak berkepentingan ke dalam daerah
pengendalianf. *enyelenggarakan dokumentasi yang berhubungan dengan proteksi radiasi.g. *enyarankan pemeriksaan kesehatan terhadap pekerja radiasi apabila
diperlukan dan melaksanakan pemonitoran radiasi serta tindakan radiasi.h. *emberikan penjelasan dan menyediakan perlengkapan proteksi radiasi
yang memadai kepada para pengunjung atau keluarga pasien apabila
diperlukan.
. Pekerja Radiasi
"eorang pekerja radiasi ikut bertanggung-ja#ab terhadap keselamatan radiasi di
daerah kerjanya, dengan demikian ia mempunyai ke#ajiban sebagai berikut &a. *engetahui, memahami, dan melaksanakan semua ketentuan keselamatan
kerja radiasi.
b. *emanfaatkan sebaik-baiknya peralatan keselamatan radiasi yang tersedia,
bertindak hati-hati serta bekerja secara aman untuk melindungi baik dirinya
sendiri maupun pekerja lain.c. *elaporkan setiap kejadian kecelakaan bagaimanapun kecilnya kepada
Petugas Proteksi Radiasi (PPR)
d. *elaporkan setiap gangguan kesehatan yang dirasakan, yang diduga akibatpenyinaran lebih atau masuknya :at radioaktif ke dalam tubuh.
8/16/2019 AP 2 Program Pengamanan Radiasi
6/19
BAB III
PE"'&NIL PE!E"*A "ADIA'I DI IN'TALA'I "ADI&L&%I
nstalasi Radiologi merupakan instalasi di rumah sakit yang dalam memberikan
pelayanan kesehatan menggunakan pemanfaatan radiasi. Pemanfaatan radiasi di
instalasi radiologi meliputi pelayanan radiodiagnostik adalah pelayanan untuk
melakukan diagnosis dengan menggunakan radiasi pengion, meliputi antara lain
pelayanan ;-ray kon%ensional, Computed /omography "can
8/16/2019 AP 2 Program Pengamanan Radiasi
7/19
b. *emantau aspek operasional program Proteksi dan 5eselamatan
Radiasi.c. *emastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan Proteksi
Radiasi, dan memantau pemakaiannya.
d. *eninjau secara sistematik dan periodik, program pemantauandisemua tempat di mana Pesa#at "inar-; digunakan.
e. *emberikan konsultasi yang terkait dengan Proteksi dan
5eselamatan Radiasi.f. 2erpartisipasi dalam mendesain fasilitas Radiologi.g. *emelihara Rekaman.h. *engidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan pelatihan.i. *elaksanakan latihan penanggulangan dan pencarian keterangan
dalam hal kedaruratan. j. *elaporkan kepada Pemegang :in setiap kejadian kegagalan operasi
yang berpotensi kecelakaan Radiasi.k. *enyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan program
Proteksidan 5eselamatan Radiasi, dan %erifikasi keselamatan yang
diketahuoleh Pemegang :in untuk dilaporkan kepada 5epala
2P!/!.l. *elakukan in%entarisasi :at radioaktif.
+. 1okter "pesialis Radiologi1okter "pesialis Radiologi merupakan tenaga medis dengan pendidikan
minimal adalah spesialis ahli radiologi. 1okter "pesialis Radiologimempunyai tugas dan tanggung ja#ab sebagai berikut &
a. *enyusun dan menge%aluasi secara berkala "8P tindak medik
radiodiagnostik, imejing diagnostik dan radiologi inter%ensional
serta melakukan re%isi bila perlu.b. .*elaksanakan dan menge%aluasi tindak radiodiagnostik
imejindiagnostik dan radiologi inter%ensional sesuai yang telah
ditetapkan dalam "8P.c. *elaksanakan pemeriksaan dengan kontras dan fluroskopi
bersamadengan radiografer. 5husus pemeriksaan yang
memerlukanpenyuntikan intra%ena, dikerjakan oleh dokter spesialis
radiologi ataudokter lain
8/16/2019 AP 2 Program Pengamanan Radiasi
8/19
d. *enjelaskan dan menandatangani informed consent < i:in
tindakanmedik kepada pasien atau keluarga pasien.e. *elakukan pembacaan terhadap hasil pemeriksaan
radiodiagnostik,imejing diagnostik dan tindakan radiologi
inter%ensional.f. *elaksanakan teleradiologi dan konsultasi radiodiagnostik, imejing
diagnostik dan radiologi inter%ensional sesuai kebutuhan.g. *emberikan layanan konsultasi terhadap pemeriksaan yang akan
dilaksanakan.h. *enjamin pelaksanaan seluruh aspek proteksi radiasi terhadap
pasien.i. *enjamin bah#a paparan pasien serendah mungkin
untukmendapatkan citra radiografi yang seoptimal mungkin
denganmempertimbangkan tingkat panduan paparan medik j. *emberikan rujukan dan justifikasi pelaksanaan diagnosis
atauinter%ensional dengan mempertimbangkan informasi
pemeriksaan sebelumnya.k. *enge%aluasi kecelakaan radiasi dari sudut pandang klinis.l. *eningkatkan kemampuan diri sesuai perkembangan P/!5
Radiologi.. Radiografer
Radiografer merupakan tenaga medis dengan basic pendidikan minimal 1-
Radiologi (/R8) atau pendidikan lanjutan radiologi 1-? dengan penambahan
pelatihan tertentu seperti inter%ensi, C/ maupun *R. 2erikut tugas dan
tanggung ja#ab radiografer
a. *empersiapkan pasien, obat-obatan dan peralatan untuk
pemeriksaan dan pembuatan foto radiologi.b. *emposisikan pasien sesuai dengan teknik pemeriksaan.c. *engoperasionalkan peralatan radiologi sesuai "8P. 5husus
untukpemeriksaan dengan kontras dan fluoroskopi pemeriksaan
dikerjakan bersama dokter spesialis radiologi.d. *elakukan kegiatan processing film ( kamar gelap dan #ork
station).e. *elakukan penjaminan dan kendali mutu.f. *emberikan proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri dan
masyarakat disekitar ruang pesa#at sinar-;.
8/16/2019 AP 2 Program Pengamanan Radiasi
9/19
g. *enerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan
paparan yang diterima pasien sesuai kebutuhan.h. *era#at dan memelihara alat pemeriksaan radiologi secara rutin.
=. 4isika#an *edik4isika#an *edik merupakan tenaga medik berbasis 1- Radiologi yang
melanjutkan program pendidikan "-' 4isika *edik atau pendidikan "-+ 4isika
*edik. 2erikut adalah tugas dan tanggung ja#ab 4isika *edik &
a. Pengukuran dan analisa data radiasi dan menyusun tabel data
radiasiuntuk penggunaan klinik.b. Pelaksanaan aspek teknis dan perencanaan radiasi.c. Pengadaan prosedur @ dalam radiologi diagnostik, meliput
pelaksanaan diagnosa dan terapi, keamanan radiasi dan kendali mutu.d. *elakukan perhitungan dosis, terutama untuk menentukan dosis janin
pada #anita hamil.
e. aminan bah#a spesifikasi peralatan radiologi diagnostik sesuai
dengan keselamatan radiasi.f. Acceptance testA dari unit yang baru.g. "uper%isi pera#atan berkala peralatan radiologi diagnostik.h. 2erpartisipasi dalam meninjau ulang secara terus menerus
keberadaan sumber daya manusia, peralatan, prosedur dan
perlengkapan proteksiradiasi.i. 2erpartisipasi dalam in%estigasi dan e%aluasi kecelakaan radiasi.
j. *eningkatkan kemampuan sesuai perkembangan P/!5.B. /enaga /eknik !lektromedis
2asis pendidikan minimal 1- atau 1-? !lekromedis dengan tugas dan fungsi
sebagai berikut
a. *elakukan pera#atan peralatan Radiologi diagnostik, bekerja sama
dengan 4isika#an *edis secara rutin.b. *elakukan perbaikan ringan.c. /urut serta dengan supplier pada tiap pemasangan alat baru atau
perbaikan besar.. /enaga Pera#at
/enaga pera#at basis pendidikan 1- 5epera#atan dengan telah melaksanakan
pelatihan /C". 2erikut tugas pera#at di instalasi radiologi &a. *empersiapkan pasien dan peralatan yang dibutuhkan untuk
pemeriksaan radiologi.b. *embantu dokter dalam pemasangan alat-alat pemeriksaan dengan
bahan kontras.c. *embersihkan dan melakukan sterilisasi alat.d. 2ertanggung ja#ab atas keutuhan dan kelengkapan peralatan
8/16/2019 AP 2 Program Pengamanan Radiasi
10/19
D. /enaga dministrasi
/enaga administrasi radiologi basic pendidikan minimal "* atau yang sederajat
dengan tugas dan fungsi adalah *elakukan pencatatan dan pelaporan semua
kegiatan pemeriksaan yang dilakukan di institusi pelayanan.
B. Tata -ara Pemantauan Doss "a#as Personl #an Pemantauan !eseatan
Pekerja'. Pemantauan dosis radiasi personil
Pemantuan dosis radiasi personil menggunakan jenis monitoring personal
dosimetri film badge yang digunakan untuk memonitoring terimaan dosis radiasi
yang diterima oleh pekerja
8/16/2019 AP 2 Program Pengamanan Radiasi
11/19
BAB I/
0A'ILITA' 'UBE" "ADIA'I DAN PE"LEN%!APAN P"&TE!'I "ADIA'I
IN'TALA'I "ADI&DIA%N&'TI! "' A!DEI' *AU"$ *U'U0 PUTE"A
A!A''A"
A. 0asltas 'um,er "a#as "' Aka#ems *aury *usu1 Putera akassar 4asilitas medik di R" kademis aury usuf putera *akassar yang menggunakan
sumber radiasi pengion (x-ray) digunakan untuk kegiatan-kegiatan dalam rangkapenegakkan diagnosis suatu penyakit. 4asilitas dengan sumber radiasi x-ray meliputi
penggunaan pesa#at x-ray meliputi &'. *obile ;-ray
Pesa#at sinar-; radiografi mobile dalam ruangan adalah pesa#at sinar-; yang
dilengkapi dengan teknologi baterai charger sebagai po#er suplay dengan catu
daya tersambung langsung. Pesa#at dilengkapi dengan roda memungkinkan
8/16/2019 AP 2 Program Pengamanan Radiasi
12/19
pesa#at dapat pindah dari satu tempat ke tempat lain. Peruntukan pesa#at ini
biasanya untuk pembuatan pemeriksaan x-ray rutin foto thorax diruang C$ atau
pera#atan C$.+. Pesa#at ;-ray 4louroskophy
Pesa#at x-ray fluoroskophy adalah pesa#at jenis x-ray yang dilengkapi tabir
flouroskophy dengan penguatan (image intensifeir) fluoroskophy serta dilengkapi
%ideo yang dapat membuat pencitraan secara langsung dan bersifat dynamic
image. Penggunaan pesa#at jenis ini untuk pemeriksaan dengan menggunakan
bahan kontras seperti pemeriksaan system pencernaan & esofagografi, maag-
deunedum (*1), colon inloop dan pemeriksaan lainnya. "elain digunakan
pembuatan radiografi dengan teknik flouroskophy pesa#at ini sekaligus digunakan
juga untuk pembuatan pemeriksaan x-ray radiografi.. Pesa#at *ammografi
Pesa#at radiografi untuk pemeriksaan khusus payudara secara umum dikenaldengan istilah X-ray Mammografi. Pesa#at ini dirancang khusus untuk dapat
menampilkan struktur anatomis yang terdiri dari jaringan fibroglandula dan glandula
adiposa (fat) dari payudara. 1ua struktur jaringan ini menghasilkan kontras subjek
yang rendah. $ntuk menampilkanya diperlukan pesa#at x-ray dengan desain
menggunakan energi radiasi yang rendah berkisar +0 ke? sampai B ke?. 4ilter
dirancang terbuat dari bahan molybdenum (*o) atau rhodium (Ro) dengan ukuran
focal spot berkisar 0,'-0, mm.=. Pesa#at *ultislice "canning (*"C/) '
Computed /omography (C/) adalah ilmu
8/16/2019 AP 2 Program Pengamanan Radiasi
13/19
dengan potongan cross-sectional maka superpossisi objek dapat dihindari serta
mampu mem%isualisasikan objek dengan perbedaan kontras subjek yang rendah.
*ultisection Computed /omography (*"C/) diperkenalkan pada tahun 'EE+
dengan teknik dua irisan dalam satu scan (dual slice), kemudian berkembang
menjadi teknik empat irisan dalam satu scan (quad section technology ). 5elebihan
technologi *"C/ selain mampu melakukan irisan lebih dari satu potongan
8/16/2019 AP 2 Program Pengamanan Radiasi
14/19
pron adalah baju proteksi tubuh yang digunakan untuk pemeriksaan radiografi
atau floruskopy dengan tegangan tabung puncak sinar-x hingga 'B0 k?p harus
menyediakan sekurang-kurangnya setara 0,B mm lempeng Pb. /ebal kesetaran
timah hitam harus diberi tanda secara permanen dan jelas pada apron tersebut.
pron dapat berbentuk khusus untuk perlindungan tyroid saja, sarung tangan dan
perlindungan untuk gonad saja.
+. *onitoring Radiasi
4ilm 2adge merupakan salah satu personal monitoring radiasi (alat ukur radias)
yang digunakan untuk mencatat dosis radiasi yang terakumulasi selama periode
tertentu. 4ilm badge ini ringan, mudah diba#a dan mudah penggunaannya.
1isamping itu juga kuat dan dapat mengukur radiasi dari '0 mR sampai dengan
+0mR.4ilm badge terdiri dari dua bagian, yaitu film monitoring radiasi dan bingkai film (film
holder). 4ilm monitoring ini dibungkus dengan bahan yang kedap cahaya tanpa
menggunakan lembaran penguat (intensifying screen < "). 4ilm monitoring radiasi
mempunyai dua macam emulsi, yaitu emulsi cepat (fast emultion) yang terletak di
bagian depan dan emulsi lambat (lo emultion) yang terletak di bagian belakang
2ingkai film (film holder ) dibuat dari bahan polipropilin yang berbentuk kotak persegi
yang diberi engsel dan dapat memuat film monitoring yang ukurannya sama dengan
ukuran film gigi standar. 2ingkai film ini mempunyai beberapa filter (saringan)seperti pada gambar. 1engan menggunakan beberapa filter dapat digunakan
untuk mengukur dosis radiasi F, G, sinar ; dan neutron termal .
Pada bagian film di ablik jendela memberikan respon terhadap radiasi yang mampu
menembus bingkus film dan berinteraksi dengan emulsi film. 4ilter plastik B0
mg
8/16/2019 AP 2 Program Pengamanan Radiasi
15/19
BAB /P"&'EDU" P"&TE!'I DAN !E'ELAATAN "ADIA'I
A. Prose#ur Proteks #an !eselamatan "a#as #alam &eras Normal'. Prosedur pengoperasian pesa#at sinar-x
2erikut adalah prosedur pengoperasian pesa#at x-ray secara umum &- 9idupkan pesa#at sinar-; dengan menekan tombol line 8
8/16/2019 AP 2 Program Pengamanan Radiasi
16/19
- ika pada layar monitor tampil gambar AC/ 28;A putar kunci untuk
menghidupkan gantry- pabila tidak ada !R8R alat sudah dapat berfungsi normal.
b. *elakukan kalibrasi alat- 5lik H9omeA lalu gerakan meja (examination table) keluar gantry dan pastikan
tidak ada objek didalam lingkaran gantry- 5likA ir CalibrationA- kuti perintah yang tampak pada layar monitor lalu klik A85A- 5alibrasi dimulai dan tunggu sampai terlihat ACalibration ComplateA lalu klik
ACloseA- Pesa#at *"C/ siap digunakan. Cara melakukan pemeriksaan- 5lik tab "tar "tudy- *asukkan data-data pasien mulai &
omer pemeriksaan
ama Pasien
$mur
8/16/2019 AP 2 Program Pengamanan Radiasi
17/19
radiologi maupun semua pihak yang bekerja di medan radiasi agar tidak
menerima paparan dosis radiasi melebihi nilai 21 (ilai 2atas 1osis) yang
diperkenankan dan mencegah kemungkinan efek radiasi timbul.
2erikut beberapa ketentuan usaha yang dilakukan agar pekerja radiasi
mendapat penerimaaan dosis serendah mungkin &
a. Ruang sinar-x tidak boleh digunakan lebih dari satu pemeriksaan radiologi
secara simultan.b. 5ecuali orang-orang yang berkepentingan,tidak boleh seoarangpun berada di
ruang sianar-x ketika paparan dilakukan.c. Pekerja radiasi harus selamanya menjaga jarak sejauh mungkin dari berkas
utama. Paparan pekerja yang berasal dari berkas guna tidak diperkenankan
kecuali berkas yang dihamburkan oleh pasien,perlengkapan proteksi dan
layar screen.d. "emua pekerja radiasi harus menggunakan perlengkapan proteksi yang
tersediae. hli radiografi harus tetap berada dalam kendali atau dibelakang tabir
proteksi ketika sedang melaksanakan paparan sinar-x. 1alam kasus dimana
ada alas an untuk membuat hal itu tidak praktis, perlengkapan proteksi harus
digunakan.f. ika ada keperluan untuk membantu anak-anak atau pasien yang fisiknya
lemah, alat bantu proteksi (apron) harus digunakan. 1emikian pula jika
pengantar pasien yang melakukannya, posisi pengantar pasien harus diatur
sedemikian hingga agar tidak terkena berkas utama. /idak seorangpun
diperbolehkan melakukan tindakan tersebut secara rutin.g. pabila apron setara Pb digunakan, dosimeter perseorangan (film bafge atau
/1) harus digunakan diba#ah apron.h. "emua pintu masuk menuju ruang sinar-x dan ruang ganti harus ditutup
ketika pasien berada di ruang sinar-x.i. Pesa#at sinar-x yang dihidupkan dan siap untuk memancarkan radiasi tidak
boleh ditinggalkan begitu saja. 2ila dosis radiasi melebihi B J dari 21 yang
diterima oleh pekerja radiasi secara regular, maka langkah perbaikan yang
sesuai harus diambil untuk memperbaiki teknik dan langkah-lanhkah
proteksi. j. Pesa#at sinar-x harus dioperasikan oleh atau diba#ah super%ise langsung
orang yang mempunyai pendidikan formal dibidang radiografi.
k. 6adah tabung sinar-x tidak boleh dipegang tangan petugas selama operasi.
8/16/2019 AP 2 Program Pengamanan Radiasi
18/19
2. Prose#ur roteks #an keselamatan ra#as untuk asena. hli radiografi tidak boleh melaksanakan pemeriksaan apapun jika tidak ada
rujukan dokter yang bertanggung ja#ab terhadap pasien tersebutb. Paparan pasien harus dipertahankan hingga nilai paling yang terendah yang
dapat diterapkan,konsisten dengan tujuan klinis tanpa kehilangan informasi
diagnostik yang penting. 1alam kasus ini ahli radiografi harus bekerja dengan
teliti dan cermat agar dapat menghindari pengulangan paparan radiasi ke
pasien.c. 2erkas sinar-x yang digunakan harus terkolimasi secara baik untuk
membatasi berkas tersebut sebanyak mungkin yang dapat diterapkan
dengan daerah diagnostic yang diinginkan.d. $kuran berkas sinar-x harus dibatasi dengan ukuran penerimaaan citra atau
lebih kecil
e. 2erkas sinar-x hendaknya tidak diarahkan dengan gonad kecuali berkas
tersebut sangat penting, dalam hal ini penahan radiasi gonad harus
digunakan setiap saat asalkan maksud pemeriksaan tidak terganggu.f. arak target ke kulit harus diupayakan sejauh mungkin, konsisten dengan
teknik radiografi yang baik.g. $ntuk anak kecil, peralatan khusus hendaknya digunakan untuk membatasi
pergerakan
h. Rincian prosedur radiologi (SOP) lengkap yang dilaksanakan harus dicatat
pada rekaman klinis.
4. Prose#ur roteks #an keselamatan ra#as untuk en#amng asena. ika untuk kepentingan pemeriksaan keluarga pasien perlu mendampingi
pemeriksaan harus menggunakan baju proteksi (apron)b. "elama mendapingi pasien, keluarga pasien harus diatur sedemikian hingga
tidak terkena berkas utama dan berada pada jarak sejauh mungkin.c. Pemeriksaan radiologi dengan pendamping pasien harus dilaksanakan
secara cepat dan tepat, sehingga pendamping pasien tidak berada di dalam
medan radiasi yang terlalu lama.
-. "EN-ANA PENAN%%ULAN%AN !EADAAN DA"U"AT'. Potensi keadaan abnormal < darurat
5ondisi abnormal yang mungkin dapat terjadi pada penggunaan sumber radiasi
di lingkungan rumah sakit pada penggunaan pesa#at x-ray baik jenis
kon%entional maupun jenis pesa#at x-ray inter%entional adalah terjadinya
kebocoran radasi pada tabung x-ray. "tandar kebocoran minimal adalah tidak
boleh melebihi ' m7y
8/16/2019 AP 2 Program Pengamanan Radiasi
19/19
tertutup rapat serta nilai faktor eksposi yang digunakan pada kondisi nilai
eksposi tertinggi, misal '00 k? dengan =0 ms.+. Rencana penanggulangan kondisi abnormal
$paya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kondisi abnormal yang dapat
dilakukan adalah upaya pre%entif