181
www.rabobank.co.id Annual Report 2011 PT. Bank Rabobank International Indonesia

Annual Report 2011 - rabobank.co.id Report 2011.pdf · • Pembiayaan Delivery Order • Layanan lainnya services, Rabobank Indonesia offers the (penukaran mata uang, ekspor- impor,

Embed Size (px)

Citation preview

www.rabobank.co.id

Annual Report 2011PT. Bank Rabobank International Indonesia

Informasi KorporasiCorporate Information 3

Profil Rabobank Indonesia & Rabobank GroupProfile of Rabobank Indonesia & Rabobank Group

4

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights 10

Kata Pengantar Presiden KomisarisMessage from the President Commissioner 12

Kata Pengantar Presiden DirekturMessage from the President Director 14

Peristiwa Penting 2011Highlights 2011 16

Laporan ManajemenManagement Report 22

Dewan KomisarisBoard of Commissioners 28

Dewan DireksiBoard of Directors 31

Tata Kelola Perusahaan yang BaikGood Corporate Governance

35

Manajemen RisikoRisk Management 54

TI dan OperasionalIT and Operations 62

Memberdayakan Sumber Daya ManusiaEmpowering Human Resources 64

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility (CSR) 66

Pengurus Bank dan Pejabat EksekutifManagement and Executive Officers 70

Struktur Organisasi Rabobank Indonesia Rabobank Indonesia Organization Chart 72

PernyataanAcknowledgement 74

Jaringan Kantor CabangBranch Network 75

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor IndependenFinancial Statement and independent Auditor’s Report

79

IndexDaftar Isi

Nama perusahaan/Company name

PT Bank Rabobank International Indonesia

Alamat kantor/Office address

Plaza 89, 9th FloorJl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No.6Jakarta 12940, IndonesiaTel. (021) 2520876Fax. (021) 2520875Website: www.rabobank.co.id

Tanggal pendirian/ Date of establishment

11 April 1990

Akta Notaris Winnie Hadiprodjo, SH., pengganti Kartini Mulyadi, SH., No. 50Persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C2-3152.HT.01.01.TH’9290 tanggal 31 Mei 1990.

Notarial Deed of Winnie Hadiprodjo, SH., substitute of Kartini Mulyadi, SH., No. 50Ministry of Justice of the Republic of Indonesia Approval No. C2-3152.HT.01.01.TH’9290 dated 31 May 1990

Izin usaha/Business license

Keputusan Departemen Keuangan Republik Indonesia No. 998/KMK.013/1990tanggal 29 Agustus 1990 junctoKeputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 2/37/KEP.DGS/2000tanggal 6 Desember 2000

Decree of Ministry of Finance of the Republic of Indonesia Number 998/KMK.013/1990 dated 29 August 1990 junctoDecree of Senior Deputy Governor Bank Indonesia Number 2/37/KEP.DGS/2000 dated 6 December 2000

Tanggal mulai beroperasi/Operations commencement date

24 September 1990

Informasi KorporasiCorporate Information

Komposisi pemegang saham/Shareholders composition

Cooperatieve Centrale Raiffeisen Boerelenbank B.A 56.94%PT Aditirta Suryasentosa 16.99%PT Antarindo Optima 16.99%PT Antariksabuana Citanagara 8.50%PT Mitra Usaha Kencana Sejati 0.58%

Auditors/Auditor Ernst & Young Purwanto, Suherman & Surja

Dewan Komisaris/Board of Commissioners

Jan Alexander Pruijs Presiden Komisaris President Commissioner

Roelof Jan Dekker Komisaris Commissioner

Widiyarto Suwarto Sumitro Komisaris Commissioner

Hendrik Adams Komisaris Independen Independent Commissioner

Humayun Bosha Komisaris Independen Independent Commissioner

Sukatmo Padmosukarso Komisaris Independen Independent Commissioner

Dewan Direksi/Board of Directors

Hendrik G. Mulder Presiden Direktur President Director

Anna Maria Henrica Adriana Wakil Presiden Direktur Straathof Vice President Director

Ho Danny Hartono Wakil Presiden Direktur Vice President Director

Heradian Yoto Direktur Director

Yos Rizal Setiawan Direktur Director

Johanes Eri Budiono Direktur Director

Billie Fuliangsahar Direktur Director

Ponky Nayarana Pudijanto Direktur Kepatuhan Director of Compliance

Rusli Sutanto Direktur Director

3Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Corporate Information

Profil Rabobank Indonesia& Rabobank GroupProfile of Rabobank Indonesia & Rabobank Group

A. PT Bank Rabobank International Indonesia

PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank Indonesia) yang berkantor pusat di Plaza 89, Jl. HR. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6, Kuningan, Jakarta 12940, hadir sejak September 1990. Rabobank Indonesia adalah anak perusahaan dari Rabobank Group yang mengawali bisnisnya di Indonesia dengan memberikan layanan perbankan korporasi. Seperti perusahaan induknya di Belanda, Rabobank Indonesia memiliki pengetahuan yang baik mengenai food and agribusiness (pangan dan agribisnis) sehingga memiliki banyak nasabah korporasi yang bergerak di bidang ini.

Indonesia adalah salah satu negara dimana Rabobank memiliki rencana untuk terus mengembangkan bisnisnya. Sejalan dengan hal ini, pada tahun 2008 Rabobank Indonesia mulai memasuki bisnis perbankan UKM. Saat ini, Rabobank Indonesia memberikan layanan perbankan korporasi, komersial, dan UKM melalui jaringannya yang terdiri dari 90 kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas, serta 77 ATM yang tersebar di 30 kota di Indonesia.

Di masa depan, Rabobank Indonesia memiliki rencana untuk tumbuh secara cepat dan menjadi salah satu bank terdepan yang melayani komunitas bisnis melalui layanan perbankan korporasi, komersial, dan UKM. Untuk mendukung rencana ini, sejak Februari 2011 Bank telah memulai proses transformasi bisnis dengan meluncurkan program “Puncak Jaya”, yaitu program untuk memperbarui sistem TI dan melakukan melakukan perbaikan proses bisnis melalui reengineering.

Misi dan Nilai-Nilai Dasar

Seperti perusahaan induknya yaitu Rabobank Group, Rabobank Indonesia memiliki misi dan nilai-nilai dasar yang di pegang teguh yaitu:

Misi

Misi Rabobank Indonesia bermula dari, dan berdasarkan pada, kebutuhan nasabah. Tujuannya adalah untuk menciptakan nilai bagi nasabah dengan cara:

A. PT Bank Rabobank International Indonesia

PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank Indonesia), headquartered at Plaza 89, Jl. HR. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6, Kuningan, Jakarta 12940, started its operations on 24 September 1990. Rabobank Indonesia is a subsidiary of the Rabobank Group who initially established its business in Indonesia by offering corporate banking services. Like its parent company in The Netherlands, Rabobank Indonesia has a good knowledge on food and agribusiness and serves many corporate clients in this sector.

Indonesia is one of the countries where Rabobank is focused on growing its business. In line with this focus, Rabobank Indonesia entered the SME banking business in the year of 2008.

Today Rabobank Indonesia offers corporate, commercial and SME banking services through its network of 90 branches, sub-branches, cash offices, and 77 ATM in 30 cities.

In the future, Rabobank Indonesia plans to rapidly grow and become one of the leading business banks serving the needs of the business community. To support these plans, the Bank has started the “Puncak Jaya” program – a program to renew the IT system and reengineer the Bank’s business processes.

Mission and Core Values

Like its parent company the Rabobank Group, Rabobank Indonesia strongly adopts the following mission and core values:

Mission

Our mission starts from, and is based on, the best interests of the clients. The goal is to create value for clients by:

4 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Profil Rabobank Indonesia & Rabobank Group

5Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Profile of Rabobank Indonesia & Rabobank Group

• Menyediakanjasa-jasakeuanganyangdinilaiterbaik dan paling cocok oleh para nasabah kami;

• Memastikanlayananyangberkesinambunganuntuk melindungi kepentingan jangka panjang nasabah kami;

• Menunjukkankomitmenkamiterhadapparanasabah dan lingkungannya sehingga kami dapat membantu mereka mencapai ambisi-ambisi mereka.

Nilai-nilai DasarRabobank Indonesia ingin agar para nasabah mengenal dan mengakuinya sebagai juara dalam hal:

• Providingfinancialservicesconsideredbestand most appropriate by our clients;

• Ensuringcontinuityintheserviceswithaviewto protecting the long-term interests of our clients;

• Showingcommitmenttoourclientsandtheirenvironment, so that we can contribute to achieving their ambitions.

Core ValuesWe want our clients to recognize and acknowledge the bank as a champion of:

Jaringan kantor Rabobank IndonesiaRabobank Indonesia network

6 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Profil Rabobank Indonesia & Rabobank Group

• Integrity (integritas): Dalam kerjasama-kerjasamanya, bank ingin bertindak secara adil, jujur, teliti dan dapat dipercaya;

• Respect (saling menghargai): Dasar dari kerjasama bank adalah rasa hormat, penghargaan dan komitmen;

• Professionalism (profesionalisme): Bank melayani nasabahnya dengan menawarkan pengetahuan dan fasilitas tingkat tinggi;

• Sustainability (kebersinambungan): Bank berkeinginan untuk membangun masyarakat yang berkesinambungan dengan memberikan kontribusi dalam bidang ekonomi, sosial dan ekologi.

Produk dan Layanan

Perbankan korporasiDivisi Perbankan Korporasi menyediakan berbagai produk dan layanan perbankan yang dirancang untuk nasabah korporasi yang bergerak dalam bidang food and agribusiness (pangan dan agrisbisnis). Produk dan layanannya adalah sebagai berikut:

• Kreditdanpinjaman• Pembiayaanperdagangandankomoditas• Penggabungan&PengambilalihandanAdvisori

Korporasi• Food and Agribusiness Research and Advisory

(FAR) • Pembiayaankorporasi• Global Financial Markets (GFM)/Treasury • Institusikeuangan• Manajemenkasdalaminternet banking• Pembiayaanrantaipasok

Perbankan Komersial dan Usaha Kecil Menengah (UKM)Rabobank Indonesia menyediakan produk dan layanan perbankan untuk nasabah-nasabah komersial dan UKM yang memiliki usaha di berbagai bidang. Bagi nasabah-nasabah ini, produk dan layanan yang tersedia adalah:

• Rekeningtabungan,girodandeposito• PinjamanUKM• Pinjamankomersial• Pinjamankonsumer• Pembiayaanperdagangan• PembiayaanDelivery Order• Layananlainnya(penukaranmatauang,ekspor-

impor, Bank Garansi, Safe Deposit Box)Selain produk dan layanan yang disebutkan di atas, Rabobank Indonesia menyediakan layanan berikut kepada seluruh nasabahnya:

• KartuATMRaboWorldPass

• Layanantelepon24-jamRaboAccessCenter

• Integrity: On its dealings, the bank wants to be fair, honest, conscientious and trustworthy;

• Respect: The bank’s basis for collaboration is respect, appreciation and commitment;

• Professionalism: The bank serves its clients by offering high-level knowledge and facilities;

• Sustainability: The bank wants to help build a sustainable society by making contributions in economic, social and ecological areas.

Products and Services

Corporate BankingThe Corporate Banking division provides a wide range of banking products and services tailored to the needs of corporate clients in the food and agribusiness sector. The following products and services are offered:

• Creditandlending

• TradeandCommodityFinance(TCF)

• MergersandAcquisitionandCorporateAdvisory (MACA)

• FoodandAgribusinessResearchandAdvisory(FAR)

• Corporatefinance

• GlobalFinancialMarkets(GFM)/Treasury

• Financialinstitutions

• Cashmanagementthroughinternetbanking

• Supplychainfinancing

Commercial and Small Medium Enterprise (SME) BankingThe Commercial Banking and SME Banking division offer the following banking products and services to fulfil the needs of clients:

• Savingsaccount,currentaccount,timedeposit• SMElending• Commerciallending• Consumerlending• Tradefinancing• DeliveryOrderfinancing• Otherservices(foreignexchange,export-

import, Bank Guarantee, Safe Deposit Box)In addition to the above products and services, Rabobank Indonesia offers the following services to all its clients:

• RaboWorldPassATMCard

• RaboAccessCenter24-hourphonebankingservices

7Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Profile of Rabobank Indonesia & Rabobank Group

B. Rabobank Group

Rabobank Group adalah penyedia layanan jasa keuangan yang beroperasi berdasarkan prinsip koperasi dan berakar di bidang pertanian.

Pada tahun 1898, dua bank koperasi yang berbeda – Cooperative Centrale Raiffeisen Bank di Utrecht dan Cooperative Centrale Boerenleenbank di Eindhoven – didirikan oleh beberapa orang berjiwa wirausaha. Kedua bank tersebut memberikan pelayanan secara terpisah dan selama tiga perempat abad mempraktikkan prinsip koperasi dalam perbankan. Pada tahun 1972, kedua bank tersebut bergabung dan sepakat untuk menggunakan nama Rabobank Nederland.

Sejalan dengan bertambahnya kebutuhan nasabah Rabobank untuk mendapatkan layanan di luar negeri pada tahun 1970-an, Rabobank International mulai hadir secara perlahan dan pada akhirnya resmi didirikan pada 1996. Rabobank membuka kantor-kantor cabang di Eropa, Amerika Utara, Asia dan Amerika Selatan serta membentuk aliansi strategis dengan mitra grup. Kini, cabang-cabang Rabobank yang berada di Belanda beroperasi di bawah Rabobank Nederland dan cabang/anak perusahaan Rabobank di luar Belanda berada di bawah naungan Rabobank International.

Selain Rabobank Nederland dan Rabobank International, Rabobank Group juga mengoperasikan entitas-entitas khusus termasuk di antaranya Robeco Group (asset management), De Lage Landen (leasing dan pembiayaan vendor), Sarasin (private banking) dan Rabo Real Estate Group.

Saat ini, Rabobank Group telah memberikan layanan finansial kepada 10 juta nasabah di 48 negara dengan 59,000 karyawan yang tersebar di berbagai negara yang siap menghadirkan produk serta layanan perbankan unggulan bagi para nasabah. Rabobank Group juga merupakan salah satu dari 25 institusi keuangan terbesar di dunia jika dilihat dari tier 1 capital.

Berikut adalah sederet penghargaan prestisius yang telah diraih oleh Rabobank Group:

• AA+ Fitch Ratings – Oktober 2011 • World’s Biggest Banks – Global Finance, Oktober 2011 • World’s Safest Banks – The Banker, Global Finance,

Agustus 2011 • Top 1000 World Banks - The Banker, Juli 2011 • Best Global Soft Commodity Bank – Euromoney,

Juni 2011 • 6th Safest Bank in the World – Global Finance,

Agustus 2010 • 24th Largest Bank in Tier-1 Capital Globally – The

Banker, Agustus 2010 • Best Trade Bank in Soft Commodities – Trade and

Fortfaiting Review, June 2010• Best Developed Markets Bank in the Netherlands –

Global Finance, Februari 2010

B. Rabobank Group

Rabobank Group is an international financial services provider operating on the basis of cooperative principles and rooted in the food and agribusiness sector.

In 1898, the two separate cooperative banks – the Cooperative Centrale Raiffeisen Bank in Utrecht and the Cooperative Centrale Boerenleenbank in Eindhoven – were founded by a group of enterprising individuals. The two banks served their communities independently for three-quarters of a century practicing cooperative banking principles. In 1972, the two banks merged and decided to use the name Rabobank Nederland.

As Rabobank’s customers began to express a growing need for services abroad in the 1970’s, Rabobank International slowly came into existence in 1996. Rabobank later opened branch offices in Europe, North America, Asia and South America and entered into strategic alliances with European partners. Currently, Rabobank branches in The Netherlands operate under Rabobank Nederland and branches/subsidiaries outside The Netherlands operate under Rabobank International.

In addition to Rabobank Nederland and Rabobank International, Rabobank Group also operates several entities including Robeco Group (asset management), De Lage Landen (leasing and vendor financing), Sarasin (private banking) and Rabo Real Estate Group.

Today, Rabobank Group serves the financial services needs of about 10 million customers in 48 countries with 59,000 employees located in many countries who are ready to offer the utmost banking products and services to the clients. Rabobank Group is also among the world’s 25 largest financial institution in terms of tier 1 capital and all rating agencies have awarded Rabobank the highest rating possible for banks.

The following are several prestigious awards Rabobank Group has achieved:

• AA+FitchRatings–October2011• World’sBiggestBanks–GlobalFinance,October

2011• World’sSafestBanks–TheBanker,Global

Finance, August 2011• Top1000WorldBanks-TheBanker,July2011• BestGlobalSoftCommodityBank–

Euromoney, June 2011• 6thSafestBankintheWorld–GlobalFinance,

August 2010• 24thLargestBankinTier-1CapitalGlobally–

The Banker, August 2010• BestTradeBankinSoftCommodities–Trade

and Fortfaiting Review, June 2010• BestDevelopedMarketsBankinthe

Netherlands – Global Finance, February 2010

8 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Profil Rabobank Indonesia & Rabobank Group

9Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Financial Highlights

Sejalan dengan strategi dan rencana Bank untuk bertransformasi menjadi bank terdepan yang fokus pada perusahaan dan pemilik bisnis, maka pada tahun 2011 Rabobank memulai proses transformasi dengan meluncurkan “Program Puncak Jaya”. Puncak Jaya mencakup penggantian core banking system (sistem inti perbankan) serta reengineering dari proses-proses yang ada. Seperti yang diperkirakan, biaya pra-investasi ini telah menyebabkan biaya operasional lainnya yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu meningkat dari Rp 444,34 milyar di 2010 menjadi Rp 532,59 milyar di 2011.

Di area Kredit, perbaikan proses kredit dan manajemen portofolio telah mulai menunjukkan hasil. NPL bersih turun secara signifikan dari 2,67% menjadi 1,12%. Bank juga terus memperbaiki likuiditasnya yang ditunjukkan dengan LDR yang lebih rendah, yaitu 97,16% di 2011 dibandingkan dengan 113,05% pada tahun sebelumnya. CAR juga telah meningkat dari 11,71% menjadi 16,82%.

Selama tahun ini, simpanan nasabah tumbuh dari Rp 8.842,05 milyar menjadi Rp 10.318,50 milyar dan portofolio pinjaman tumbuh sedikit dari Rp 9.689,10 milyar menjadi Rp 9.831,33 milyar. Walaupun terjadi kenaikan biaya operasional yang tinggi, Rabobank Indonesia masih dapat membukukan laba bersih sebesar Rp 41,58 milyar.

In line with the Bank’s strategy and plan to transform itself into a leading bank with a focus on businesses and business owners, in 2011 Rabobank Indonesia started the transformation process by launching “Program Puncak Jaya”. Puncak Jaya involves a change in the core banking system and a reengineering of processes. As expected, the pre-investment cost of this program has led to a higher other operating cost compared to the previous year, increasing the cost from IDR 444.34 billion in 2010 to IDR 532.59 billion in 2011.

On the Credit side, improvements on the credit process and portfolio management has started to show results. Net NPL has significantly dropped from 2.67% to 1.12%. The Bank has also improved its liquidity which is demonstrated by a lower LDR, which is 97.16% in 2011 compared to 113.05% in the previous year. CAR has also increased from 11.71% to 16.82%.

During the year, customer deposits grew from IDR 8,842.05 billion to IDR 10,318.50 billion and the lending portfolio increased slightly from IDR 9,689.10 billion to IDR 9,831.33 billion. Despite the significantly higher operating cost, Rabobank Indonesia still managed to book a net profit of IDR 41.58 billion

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

Kepercayaan Rabobank Group terhadap strategi dan rencana bisnis Rabobank Indonesia telah menghasilkan penambahan modal yang terlihat dari meningkatnya pinjaman subordinasi secara signifikan dari Rp 168,94 milyar pada tahun 2010 menjadi Rp 510,05 milyar pada tahun 2011.

Rabobank Group’s confidence in Rabobank Indonesia’s strategy and business plan has resulted in a higher capital base as shown from the significant increase in subordinated loans from IDR 168.94 billion in 2010 to IDR 510.05 billion in 2011.

10 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Ikhtisar Keuangan

Angka dalam tabel ini ditulis menurut tata bahasa Indonesia; penggunaan titik dan koma berlawanan dengan penggunaannya dalam tata bahasa Inggris.

* Termasuk risiko operasional

Figures in this table are written according to Indonesian grammar; full-stops and commas are reversed in English grammar.

* Includes operational risk

11Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Financial Highlights

Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah

Neraca 20112010

(disajikan kembali/ as restated)

Balance sheet

Jumlah aktiva 13.327.844 12.848.040 Total assets

Kredit yang diberikan, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai

9.831.328 9.689.102 Total loans, net of

allowance for impairment losses

Total ekuitas 1.282.561 1.241.998 Total equity

Simpanan dari nasabah 10.318.495 8.842.050 Deposits from customers

Pinjaman subordinasi 510.047 168.938 Subordinated loans

Perhitungan Laba Rugi 20112010

(disajikan kembali/ as restated)

Profit Loss Account

Pendapatan bunga 1.098.943 1.022.529 Interest income

Beban bunga 535.942 474.590 Interest expense

Pendapatan operasional lainnya

56.989 59.779 Other operating income

Beban operasional lainnya 532.589 444.341 Other operating expenses

Laba operasional 55.004 113.389 Income from operations

Beban pajak, neto 27.411 24.114 Income tax expenses, net

Laba tahun berjalan 41.582 94.249 Income for the year

Rasio Keuangan 20112010

(disajikan kembali/ as restated)

Financial Ratios

Rasio NPL Gross 2,83% 4,84% NPL Ratio Gross

Rasio NPL Net 1,12% 2,67% NPL Ratio Net

Capital Adequacy Ratio (CAR)* 16,82% 11,71% Capital Adequacy Ratio

(CAR)*

Net Interest Margin (NIM) 4,61% 5,10% Net Interest Margin (NIM)

Loan to Deposit Ratio (LDR) 97,16% 113,05% Loan to Deposit Ratio (LDR)

Return on Assets (ROA) 0,52% 1,01% Return on Assets (ROA)

Return on Equity (ROE) 3,45% 7,98% Return on Equity (ROE)

Jumlah karyawan pekerja penuh 1.546 1.647 Full Time Employees

Kata PengantarPresiden KomisarisMessage from the President Commissioner

Atas nama Dewan Komisaris PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank Indonesia), dengan gembira saya sampaikan kemajuan dan juga tantangan yang dihadapi oleh Bank dalam perjalanannya menjadi bank yang terintegrasi dan tumbuh secara cepat, dengan posisi yang kuat dalam rantai food and agribusiness, nasabah perbankan korporasi, komersial, Usaha Kecil Menengah (UKM) dan segmen nasabah yang terkait.

Dalam hal kinerja keuangan, tahun 2011 adalah tahun yang penuh tantangan bagi Rabobank Indonesia. Sejalan dengan strategi global Rabobank untuk hanya berfokus kepada sektor food and agribusiness, Bank mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan hubungan perbankan korporasi dengan nasabah yang bukan dari sektor food and agribusiness dan juga untuk tidak memulai kerjasama baru dengan nasabah yang tidak masuk ke dalam sektor ini. Akibatnya, laba bersih bank turun 55,88% menjadi Rp 41,58 milyar. Hal ini merupakan sesuatu yang sudah diantisipasi, bahwa dalam jangka pendek, strategi ini akan mengurangi pendapatan potensial. Namun, kami percaya bahwa dalam jangka panjang keputusan untuk mengarah pada spesialiasi ini akan menjadi suatu kelebihan bank dalam menghadapi persaingan.

Penting juga untuk diperhatikan bahwa usaha manajemen risiko Bank untuk menurunkan jumlah kredit bermasalah telah menunjukkan hasil yang positif. NPL bersih (kredit bermasalah) telah menjadi lebih baik dari 2,67% pada tahun 2010 menjadi 1,12% pada tahun 2011. Disiplin dalam manajemen risiko selalu menjadi hal penting bagi Rabobank Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir kita telah menyaksikan institusi keuangan yang kelihatannya

On behalf of the Board of Commissioners of PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank Indonesia), I am pleased to highlight the progress as well as challenges of the Bank as it moves forward to become a fast growing integrated bank, with a strong position in the food and agribusiness chain and among corporate and commercial clients, small medium-sized enterprises (SME), and related client segments.

In terms of financial performance 2011 was a very challenging year for Rabobank Indonesia. In line with global Rabobank strategy of focusing solely on food and agribusiness sector, the Bank took a conscious decision to exit from existing corporate bank relationship with non-food and agribusiness clients and not entering into new business deals with companies outside of the food and agribusiness sector. As a result, net profit of the Bank decreased by 55.88% to IDR 41.58 billion for the year. It is to be expected that in the short-term, adoption of this strategy will reduce potential income, but we believe, in the longer-term this specialization will create a distinct competitive advantage for the bank.

It is also worth noting that the Bank’s risk management efforts to bring down the non performing loan number have started to show positive results. Net NPL has improved from 2.67 % in 2010 to 1.12% for the year reviewed. Risk management discipline has always been one of the cornerstones of Rabobank Indonesia. Over the past couple of years, we have seen seemingly credible financial institutions, both in Indonesia and overseas, failed to manage risks

NPL bersih (kredit bermasalah) telah menjadi lebih baik dari 2,67% pada tahun 2010 menjadi 1,12% pada tahun 2011. Disiplin dalam manajemen risiko selalu menjadi hal penting bagi Rabobank Indonesia

Net NPL has improved from 2.67 % in 2010 to 1.12% for the year reviewed. Risk management discipline has always been one of the cornerstones of Rabobank Indonesia.

12 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Kata Pengantar Presiden Komisaris

prudently resulting in serious reputational risk, operational losses, and even closure of the bank.

In that respect, the Board of Commissioners also noted that ground-works and foundations continues to be laid down to prepare Rabobank Indonesia for future growth, notably the strengthening of corporate governance across all units of the Bank, the building of a performance-driven culture based on meritocracy and on-going training programs, including technical competency certification programs, as well as training on Rabobank Group’s values and code of conduct to all employees. A full coverage of the bank’s governance program is presented in greater detail in the “corporate governance” section of this annual report.

As the Bank prepares its human resources to take up the challenges of the future, Rabobank Indonesia has entered the third phase of the implementation of the new core banking system to replace the current ex-legacy CSB-2008 system. These investments, both on the people-side and the hardware, will definitely propel Rabobank Indonesia to become a truly modern and efficient bank, with a strong focus on the business community.2012 will be a transition year for Rabobank Indonesia. No doubt, it will continue to be a challenging year for the Bank. However, the Board of Commissioners is confident that with a clear focus on strategy, a strong management team, a dedicated work force, and a sound risk management discipline, the Bank shall be able to sail through these challenging times in its journey to become a leading bank for the business community.

Allow me, on behalf of the Board of Commissioners, to take the opportunity to thank the three Committees under the Board of Commissioners: Audit, Remuneration & Nomination and Risk Monitoring, for their outstanding work in providing the necessary recommendations which effectively support our respective duties and responsibilities.

Last but not least, our heartfelt gratitude to all of Rabobank Indonesia shareholders for their continued confidence, to the Board of Directors, Management team, and Employees for their hard-work and continued dedication, and to Bank Indonesia for their continued guidance and support.

terpercaya di Indonesia maupun di luar negeri gagal untuk mengelola risiko secara berhati-hati yang berakibat risiko reputasi yang serius, kerugian operasional, hingga penutupan bank.

Berbicara mengenai hal tersebut, Dewan Komisaris juga mencatat bahwa fondasi dan dasar yang kuat harus terus dibuat untuk menyiapkan Rabobank Indonesia untuk pertumbuhan di masa depan, terutama memperkuat tata kelola perusahaan di semua unit Bank, membangun kultur kinerja yang didasarkan oleh hasil yang dicapai, program pelatihan yang terus berlanjut, termasuk program sertifikasi kompetensi teknis, dan juga pelatihan nilai-nilai dan kode etik perusahaan Rabobank Group untuk seluruh karyawan. Program tata kelola perusahaan yang lebih rinci akan disampaikan di bagian “tata kelola perusahaan” dalam laporan tahunan ini.

Sementara Bank menyiapkan sumber daya manusianya untuk menjawab tantangan masa depan, Rabobank Indonesia telah memasuki fase ketiganya dalam penerapan sistem inti perbankan yang baru untuk menggantikan sistem CSB-2008 yang sekarang digunakan. Investasi ini, baik dari sisi sumber daya manusia maupun perangkat keras, secara pasti akan menjadikan Rabobank sebagai bank yang moderen dan efisien, dengan fokus yang kuat kepada komunitas bisnis.2012 akan menjadi tahun transisi bagi Rabobank Indonesia. Sudah dapat dipastikan bahwa tahun ini masih akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi Bank. Namun demikian, Dewan Komisaris yakin bahwa dengan fokus yang jelas dalam strategi, tim manajemen yang kuat, staf yang berdedikasi dan disiplin manajemen risiko yang baik, Bank akan dapat melalui masa-masa penuh tantangan dalam perjalanannya menjadi salah satu bank terdepan dalam melayani komunitas bisnis.

Perkenankanlah saya, atas nama Dewan Komisaris, dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada tiga Komite di bawah Dewan Komisaris : Audit, Remunerasi & Nominasi, dan Pemantauan Risiko, atas kerja yang luar biasa dalam memberikan rekomendasi yang diperlukan yang secara efektif telah membantu tugas-tugas dan tanggungjawab kami.

Pada akhir kata, terima kasih yang tulus kepada semua pemegang saham Rabobank Indonesia, atas kepercayaan yang telah diberikan kepada Dewan Direksi, Tim Manajemen, dan Staf atas kerja keras dan dedikasinya, dan juga kepada Bank Indonesia atas pengarahan dan dukungannya.

Alexander Pruijs

Presiden KomisarisPresident Commissioner

13Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Message from the President Commissioner

Kata PengantarPresiden DirekturMessage from the President Director

Tahun 2011 merupakan salah satu momen penting dalam sejarah Rabobank Indonesia. Tahun ini adalah tahun dimana Rabobank Indonesia meluncurkan “Puncak Jaya” – salah satu program TI dan reengineering terbesar dari Rabobank International. Peluncuran Puncak Jaya di bulan Februari 2011 menandai langkah pertama dari Rabobank Indonesia dalam perjalanannya untuk bertransformasi menjadi salah satu bank bisnis terdepan dalam melayani nasabah perbankan Korporasi, Komersial, dan UKM.

Proyek Puncak Jaya mencakup perubahan sistem inti perbankan (core banking system) serta proses-proses yang nantinya akan memungkinkan Rabobank Indonesia untuk menyediakan produk dan layanan yang lebih lengkap, meningkatkan pelayanannya, serta dapat beroperasi dengan lebih efektif dan efisien. Kami telah memasuki fase ketiga dari implementasi sistem inti perbankan untuk menggantikan sistem CSB-2008 yang sebelumnya digunakan. Dengan selesainya proyek Puncak Jaya di tahun 2013, Rabobank Indonesia akan memiliki kapabilitas, kapasitas dan keunggulan kompetitif untuk beroperasi sebagai bank yang modern serta dapat memenuhi permintaan nasabah akan produk dan layanan yang terus berkembang.

Tahun 2011 juga merupakan tahun yang penuh tantangan bagi Rabobank Indonesia. Pada tahun 2010 kami telah membuat keputusan untuk menyelaraskan bisnis dan tidak melanjutkan layanan kepada nasabah Korporasi yang tidak bergerak dalam bidang food and agribusiness. Keputusan untuk mengambil satu langkah ke belakang dan melakukan perubahan sebagai investasi untuk pertumbuhan masa depan tetap diambil, walaupun akan berdampak terhadap penghasilan jangka pendek dan menengah Rabobank Indonesia.

The year 2011 is one of the milestones of Rabobank Indonesia. It is the year of the milestone launch of “Puncak Jaya” - one of the most significant IT and reengineering programs of Rabobank International. The launch of Puncak Jaya in February 2011 marks our first step in embarking on our journey to transform Rabobank Indonesia into a leading business bank serving Corporate, Commercial, and SME clients.

The Puncak Jaya project will involve changes in the core banking system and processes which will allow Rabobank Indonesia to offer a wide range of banking products and services, increase its service levels, and operate more effectively and efficiently. As we speak, we have entered the third phase of the implementation of the new core banking system to replace the current CSB-2008 system. Upon completion of Puncak Jaya in 2013, Rabobank Indonesia will have the capabilities, capacity and competitive edge to operate as a modern bank and meet the ever increasing demands of clients on products and services.

2011 has also been a very challenging year for Rabobank Indonesia. In 2010 we made the conscious decision to realign our business and step away from the non-food and agribusiness Corporate Banking clients. The decision to take a step back and change which we consider as an investment for future growth was made despite the consequences in our short and medium term earnings.

Peluncuran Puncak Jaya di bulan Februari 2011 menandai langkah pertama dari Rabobank Indonesia dalam perjalanannya untuk bertransformasi menjadi salah satu bank bisnis terdepan dalam melayani nasabah perbankan Korporasi, Komersial, dan UKM.

The launch of Puncak Jaya in February 2011 marks our first step in embarking on our journey to transform Rabobank Indonesia into a leading business bank serving Corporate, Commercial, and SME clients.

14 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Kata Pengantar Presiden Direktur

Despite the 16.70% increase in client deposits from IDR 8,842.05 billion in 2010 to IDR 10,318.50 billion in 2011 and an improved NPL from 2.67% to 1.12%, the impact of this decision and the 2011 European crises has to some extent impacted the businesses of our clients – affecting our lending portfolio and revenue. Furthermore, an increase in operating costs of which a considerable proportion is related to our transformation project has contributed to the 55.88% decrease in net profit. However, the operating costs related to the transformation project were anticipated and considered a much required investment for the bank’s future growth.

We understand the important role of employees to the success of the transformation of the bank and how critical it is to prepare them for the changes. This will require continuous training and development of our staff and therefore it is our priority to provide them with the necessary training and development programs. In 2011, Rabobank Indonesia invested IDR 13.90 billion for staff training and development which is 5.10% of total staff-related expense.

We expect more challenges in 2012 as it will be a year of transition where Rabobank Indonesia will focus on the preparation to re-introduce itself to the business community and public as a business bank with strong capabilities and a focus on the food and agribusiness and its supply chain.

On behalf of the Board of Directors, I would like to convey my sincere appreciation to our clients for their trust and loyalty, our commissioners and Bank Indonesia for their guidance and direction, our staff and their families for their dedication and understanding, the communities and the Rabobank Group for their continuous support for Rabobank Indonesia.

With our commitment to invest and transform ourselves for future growth, and develop our human resources, we believe that we are preparing Rabobank Indonesia for a great future ahead.

Meskipun terdapat kenaikan dana pihak ketiga sebesar 16,70% dari Rp 8.842,05 milyar di 2010 menjadi Rp 10.318,50 milyar di 2011 dan NPL yang membaik dari 2,67% menjadi 1,12%, dampak dari keputusan yang telah diambil serta krisis Eropa tahun 2011 yang telah sedikit banyak memberikan pengaruh terhadap bisnis nasabah, telah mempengaruhi portofolio pinjaman dan pendapatan. Lebih jauh lagi, kenaikan dalam biaya operasi yang berkaitan dengan proyek transformasi yang sedang dilakukan telah berkontribusi dalam menurunkan laba bersih sebesar 55,88%. Namun demikian, biaya operasional yang berkaitan dengan proyek transformasi telah diperhitungkan sebelumnya dan dianggap sebagai investasi yang memang diperlukan bagi pertumbuhan bank di masa depan.

Kami memahami dengan baik pentingnya peranan staf untuk kesuksesan bank dalam transformasinya, dan pentingnya menyiapkan mereka menghadapi perubahan. Hal ini memerlukan pelatihan dan pengembangan para staf secara kontinu. Oleh karena itu, adalah prioritas kami untuk membekali mereka dengan pelatihan dan pengembangan yang diperlukan. Pada tahun 2011, Rabobank Indonesia telah menginvestasikan Rp 13,90 milyar untuk pelatihan dan pengembangan staf yang mengambil porsi 5,10% dari total biaya yang berkaitan dengan staf.

Kami perkirakan adanya tantangan yang lebih besar di tahun 2012, karena tahun ini adalah tahun transisi dimana Rabobank Indonesia akan fokus pada persiapan untuk memperkenalkan dirinya kembali kepada komunitas bisnis dan publik sebagai bank bisnis dengan kemampuan yang tinggi dengan fokus kepada food and agribusiness beserta rantai pasokannya.

Atas nama Dewan Direksi, perkenankan saya untuk menyampaikan terima kasih yang tulus kepada para nasabah atas kepercayaan dan kesetiaannya, kepada komisaris dan Bank Indonesia atas bimbingan dan pengarahannya, kepada karyawan dan keluarganya atas dedikasi dan pengertiannya, dan kepada masyarakat dan Rabobank Group atas dukungannya yang terus menerus kepada Rabobank Indonesia.

Dengan komitmen kami untuk berinvestasi, melakukan transformasi, dan mengembangkan sumber daya manusia, kami percaya bahwa kami sedang menyiapkan Rabobank Indonesia untuk sebuah masa depan yang sangat baik.

Henk Mulder

Presiden DirekturPresident Director

15Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Message from the President Director

Peristiwa Penting 2011Highlights 2011

Tahun 2011 adalah tahun dimana Rabobank Indonesia secara aktif melakukan berbagai kegiatan. Banyak yang telah dicapai di tahun ini dan tentu saja memberikan berbagai kontribusi positif baik bagi Rabobank Indonesia dan para pemangku kepentingannya. Berbagai peristiwa penting terjadi di tahun 2011. Antara lain adalah kunjungan silaturahmi kepada Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, peresmian Rabobank Indonesia sebagai mitra perbankan WWF-Indonesia, pembukaan cabang pertama di Makassar, penyelenggaraan Konferensi Ekonomi Tahunan di Jakarta yang mengusung tema “Global Economic Outlook – Implications on Indonesia” dan beberapa peristiwa lainnya.

Selain kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan bisnis, kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR (Corporate Social Responsibility) juga menjadi bagian penting dari Rabobank Indonesia. Kegiatan CSR seperti pembangunan rumah untuk korban bencana alam Merapi, kunjungan ke koperasi binaan Rabobank Foundation serta seleksi mahasiswa IPB (Institut Pertanian Bogor) sebagai pemenang program Rabobank Undergraduate Scholarship turut mewarnai tahun 2011.

The year 2011 was a year where Rabobank Indonesia was actively engaged in a wide range of activities. A lot has been accomplished during the year - contributing positively to the bank and its stakeholders. Among the highlights of 2011 are the courtesy visit to the Deputy Minister of Agriculture of the Republic of Indonesia, the signing ceremony which officially marks the beginning of the banking relationship between Rabobank Indonesia and WWF-Indonesia, the launch of the first branch in Makassar, and the Annual Economic Conference themed “Global Economic Outlook – Implications on Indonesia”.

Besides business related events, CSR (Corporate Social Responsibility) is an integral part of Rabobank Indonesia. CSR initiatives which highlight 2011 include the handover of houses to the Merapi disaster victims, the visit to the Rabobank sponsored Setia Tani Pratama (STP Cooperative), and the selection process to name the IPB (Institut Pertanian Bogor) students as winners of the Rabobank Undergraduate Scholarship program.

16 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Peristiwa Penting 2011

Courtesy Visit to Deputy Minister of Agriculture of The Republic of Indonesia

Director of Corporate and Investment Banking Eri Budiono, Rabobank Group Global Strategist, Animal Protein Grains and Oilseeds for the Food and Agribusiness Research and Advisory (FAR) David Nelson and Head of FAR Asia John Baker paid a courtesy visit to Vice Minister of Agriculture Mr. Bayu Krisnamurthi. During the courtesy visit, the Rabobank team also had the opportunity to meet the ministry staff.

Rabobank Indonesia Awarded by PT Rintis

On 16 February Rabobank Indonesia received an award from PT Rintis, the operator of the Prima ATM network. The award was presented by PT Rintis Marketing Director Suryono Hidayat to Vice President Director Danny Hartono at Plaza 89, Jakarta. The award was presented as a token of appreciation for the long term relationship between Rabobank Indonesia and PT Rintis.

Kunjungan kepada Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia

Direktur Perbankan Korporasi dan Investasi Eri Budiono, Rabobank Group Global Strategist, Animal Protein Grains and Oilseeds for the Food and Agribusiness Research and Advisory (FAR), David C. Nelson, dan Head of FAR Asia, John Baker melakukan kunjungan kepada Wakil Menteri Pertanian Bapak Bayu Krisnamurthi. Dalam kunjungan tersebut tim Rabobank berkesempatan bertemu dengan staf kementerian.

Rabobank Indonesia Mendapatkan Penghargaan dari PT Rintis

Tanggal 16 Februari 2011 Rabobank Indonesia menerima penghargaan dari PT Rintis yang merupakan operator dari jaringan ATM Prima. Penghargaan diserahkan oleh Direktur Pemasaran PT Rintis Suryono Hidayat kepada Wakil Presiden Direktur Danny Hartono di Plaza 89, Jakarta. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi kerjasama Rabobank Indonesia dengan PT Rintis yang telah berlangsung lama.

Courtesy visit to the Deputy Minister of Agriculture

Kunjungan kepada Wakil Menteri Pertanian

Rabobank Indonesia receives award from PT Rintis

Rabobank Indonesia terima penghargaan dari PT Rintis

Januari

Februari

January

February

17Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Highlights 2011

Rabobank Foundation Managing Director, Pierre van Hedel Kunjungi Koperasi Binaan di Gadog, Bogor

Pierre van Hedel, Managing Director Rabobank Foundation yang berpusat di Utrecht, mengunjungi koperasi Setia Tani Pratama (STP) yang merupakan salah satu koperasi yang didukung oleh Rabobank Foundation (RF) di Gadog, Bogor, pada tanggal 25 Maret. STP adalah koperasi petani hortikultura yang didirikan dengan bantuan RF pada bulan Juli 2010 yang bertujuan meningkatkan pendapatan petani. RF membantu pendirian koperasi dan memberikan pengetahuan dan bantuan teknis kepada petani untuk meningkatkan produksi dan kualitas hasil pertanian. STP beranggotakan sekitar 300 petani yang memproduksi edamame, jagung, tomat, wortel dan sayuran lainnya. Hasil sayur dijual ke sejumlah hipermarket dan restoran di Jakarta.

Rabobank Indonesia Mitra Perbankan WWF-Indonesia

Pada tanggal 18 Maret Rabobank Indonesia secara resmi menjadi mitra perbankan WWF-Indonesia. Acara peresmian kemitraan ini diselenggarakan di kantor pusat Rabobank Indonesia dan dihadiri oleh Presiden Direktur Henk Mulder serta manajemen Rabobank Indonesia, Ketua Badan Pengurus Yayasan WWF-Indonesia Kemal Stamboel, Ketua Badan Pembina Yayasan WWF-Indonesia Pia Alisjahbana, Ketua Badan Pengawas Yayasan WWF-Indonesia Tati Darsoyo, manajemen dan CEO WWF-Indonesia Dr. Efransyah.

Rabobank Foundation Managing Director, Pierre van Hedel Visits Cooperative in Gadog, Bogor

On 25 March Pierre van Hedel, Managing Director of the Utrecht based Rabobank Foundation (RF) visited the RF supported Setia Tani Pratama (STP) cooperative in Gadog, Bogor. STP is a horticulture cooperative founded with the support of RF in July 2010. STP aims to increase the horticulture farmer’s income. RF supported the founding of the cooperative and currently provides the knowledge and technical assistance to farmers to increase production and improve quality of products. STP has 300 members who produce edamame, corn, tomatoes, carrots and other vegetables. The vegetables are sold to Jakarta’s hypermarkets and restaurants.

Rabobank Indonesia – WWF-Indonesia Commence Banking Relationship

On 18 March Rabobank Indonesia and WWF-Indonesia officially signed an agreement which marks the beginning of a banking relationship between the two organizations. The signing was conducted at the Rabobank Indonesia headquarters and was attended by President Director Henk Mulder and Rabobank Indonesia management, WWF-Indonesia Chairpersons Kemal Stamboel, Pia Alisjahbana, Tati Darsono, the WWF-Indonesia management and CEO Dr. Efransyah

Rabobank Indonesia President Director Henk Mulder and Chairman WWF-Indonesia Kemal Stamboel sign partnership agreement

Presiden Direktur Rabobank Indonesia Henk Mulder dan Ketua Badan Pengurus WWF-Indonesia Kemal Stamboel tandatangani perjanjian kemitraan

MaretMarch

Rabobank Foundation Managing Director Pierre van Hedel and horticulture farmers

Rabobank Foundation Managing Director Pierre van Hedel bersama petani hortikultura

18 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Peristiwa Penting 2011

Rabobank Indonesia Promotes Bank Indonesia’s Tabunganku

On 25 March, Rabobank Indonesia conducted a session to communicate Bank Indonesia’s Tabunganku. By launching Tabunganku, a savings account with a IDR 20,000 minimum balance, Bank Indonesia actively promotes banking to the lower income segment. This segment includes farmers and the informal sector. Head of Funding and Wealth Rully Hariwinata explained the product details and lead the Q&A. This session was held in Gadog, Bogor, and was attended by horticulture farmers.

Rabobank Indonesia Hands-Over Houses to Merapi Disaster Victims

Rabobank Indonesia helped the Merapi disaster victims gain their lives back by funding the construction and repair of 10 houses in the Ngargomulyo village of Magelang, Central Java. The houses were constructed by Habitat for Humanity, a non-profit organization dedicated to eliminate homelessness by building simple, decent and affordable houses for low-income families. Director of Sales and Distribution Rusli Sutanto handed over the houses to the people and visited the new houses after the handover ceremony. The source of funds are donations collected from PT Bank Rabobank International Indonesia, Rabobank Indonesia staff, and Rabobank Group staff outside Indonesia.

Rabobank Indonesia Laksanakan Program Tabunganku dari Bank Indonesia

Pada tanggal 25 Maret, Rabobank Indonesia mengadakan sosialisasi program Tabunganku yang merupakan produk dari Bank Indonesia. Dengan meluncurkan Tabunganku yang mensyaratkan saldo minimum hanya Rp 20.000, Bank Indonesia secara aktif memperkenalkan bank kepada masyarakat menengah bawah seperti petani, peternak dan pekerja sektor informal. Sosialisasi dilakukan oleh Head of Funding, and Wealth Rully Hariwinata yang menjelaskan mengenai produk dan juga memimpin sesi tanya jawab. Sosialisasi diadakan di Gadog, Bogor kepada petani-petani hortikultura.

Rabobank Indonesia Serahkan Rumah kepada Korban Merapi

Rabobank Indonesia membantu korban Merapi untuk kembali menjalankan hidupnya dengan membiayai pembangunan dan dan perbaikan 10 rumah di desa Ngargomulyo, Magelang, Jawa Tengah. Pembangunan rumah dilakukan oleh Habitat for Humanity, sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk menghilangkan kondisi dimana orang tidak memiliki tempat tinggal. Hal ini dilakukan dengan cara membangun rumah sederhana yang layak dan terjangkau bagi keluarga berpenghasilan rendah. Direktur Penjualan dan Distribusi Rusli Sutanto menyerahkan rumah kepada masyarakat dan mengunjungi rumah-rumah tersebut setelah upacara penyerahan. Sumber dana pembangunan rumah adalah sumbangan yang dikumpulkan dari PT Bank Rabobank International, staf Rabobank Indonesia, dan staf Rabobank Group di luar Indonesia.

Director of Sales and Distribution Rusli

Sutanto hands-over houses to Merapi

disaster victims

Direktur Penjualan dan Distribusi Rusli

Sutanto serahkan rumah kepada

korban bencana Merapi

AgustusAugust

19Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Highlights 2011

Rabobank Indonesia Serahkan Laporan FAR kepada Wakil Menteri Pertanian yang Baru

Pada tanggal 2 Oktober Presiden Direktur Henk Mulder dan Direktur Perbankan Korporasi dan Investasi Eri Budiono, mengadakan pertemuan dengan Bapak Rusman Heriawan yang baru diangkat sebagai Wakil Menteri Pertanian. Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk menyerahkan laporan mengenai pangan dan agribisnis Indonesia yang ditulis oleh Rabobank Group Food and Agribusiness Research and Advisory (FAR).

Peluncuran Rabobank Makassar

Tanggal 30-31 Oktober Rabobank Indonesia merayakan pembukaan cabangnya yang pertama di Makassar dan Sulawesi. Acara perayaan pembukaan cabang Makassar (Rabobank Makassar) di Hotel Aryaduta Makassar pada tanggal 30 Oktober berlangsung meriah dan dihadiri lebih dari 200 orang nasabah dan prospek dari kalangan pengusaha. Pada tanggal 31 Oktober di kantor cabang Makassar di Jl. Sulawesi 2A, Presiden Direktur Henk Mulder dan Pemimpin Bank Indonesia di Makassar Lambok Siahaan bersama-sama menggunting rangkaian bunga sebagai tanda diresmikannya kantor cabang Makassar bagi masyarakat. Direktur Penjualan dan Distribusi Rusli Sutanto memotong tumpeng yang diserahkan kepada Pemimpin Cabang Rabobank Makassar Wandy Bernardus.

Rabobank Indonesia Presents the FAR Report to The New Deputy Minister of Agriculture

On 2 October President Director Henk Mulder and Director of Corporate and Investment Banking Eri Budiono paid a visit to the newly appointed Deputy Minister of Agriculture Mr. Rusman Heriawan. The purpose of the visit was to present the Indonesian food and agribusiness report produced by Rabobank Group Food and Agribusiness Research and Advisory (FAR).

Rabobank Makassar Grand Opening

On 30-31 October Rabobank Indonesia celebrated the launch of its first branch in Makassar and Sulawesi. The celebration of the launch of the Makassar branch (Rabobank Makassar) at Hotel Aryaduta Makassar on 30 October was attended by more than 200 clients and prospective clients from the business community. On 31 October President Director Henk Mulder and Makassar Head of Bank Indonesia Lambok Siahaan jointly cut the flower ribbon marking the opening of the Makassar branch to the public. Director of Sales and Distribution Rusli Sutanto cut the nasi tumpeng (rice cone) and presented it to Rabobank Makassar Branch Manager Wandy Bernardus.

President Director Henk Mulder and Director of Corporate & Investment Banking Eri Budiono presents FAR report to Deputy Minister of Agriculture Mr. Rusman Heriawan

President Director Henk Mulder and

Makassar Head of Bank Indonesia Lambok Siahaan

at the Makassar branch opening

Presiden Direktur Henk Mulder dan Direktur Perbankan Korporasi & Investasi Eri Budiono serahkan laporan FAR kepada Wakil Menteri Pertanian Bapak Rusman Heriawan

Presiden Direktur Henk Mulder

dan Pimpinan Bank Indonesia

di Makassar Lambok Siahaan pada peresmian

cabang Makassar

OktoberOctober

20 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Peristiwa Penting 2011

Rabobank Indonesia Economic Conference 2011

On 17 November Rabobank Indonesia presented the “Indonesia Food and Agribusiness Outlook” report at the annual economic conference held at Hotel Gran Melia Jakarta. The economic conference, this year themed “Global Economic Outlook – Implications on Indonesia”, is an annual event dedicated to Rabobank Indonesia’s corporate, commercial, and SME clients. The keynote speech was delivered by Director General of Processing & Marketing Agricultural Products Dr. Ir. Zaenal Bachruddin MSc. Three other speakers were Rabobank International Head of Financial Markets Asia Pacific Dr. Adrian Foster, Rabobank International Managing Director, Head Food and Agribusiness Research and Advisory – Asia John Baker, and political analyst Wimar Witoelar. The conference was attended by nearly 300 clients.

Rabobank Undergraduate Scholarship for IPB Students

On 7 December, Rabobank Indonesia completed the selection process to name 9 Institut Pertanian Bogor (IPB) students as winners of the Rabobank Undergraduate Scholarship program. The nine students are the third batch of students to receive scholarship under the program which started in 2009. With the third batch of winners selected, currently 20 IPB students receive scholarship under this program. The scholarship aims to assist IPB students in need and have potential to be Indonesia’s future leaders in agriculture and agribusiness. The scholarship covers tuition fees, accommodation, books, living costs for eight semesters as well as research for the final thesis.

Konferensi Ekonomi Rabobank Indonesia 2011

Pada tanggal 17 November Rabobank Indonesia mempresentasikan hasil studi dengan judul “Indonesia Food and Agribusiness Outlook” dalam acara konferensi ekonomi tahunan di Hotel Gran Melia Jakarta. Konferensi ekonomi yang kali ini mengambil tema “Global Economic Outlook – Implications on Indonesia” adalah acara yang diselenggarakan setahun sekali oleh Rabobank Indonesia untuk nasabah perbankan korporasi, komersial, dan UKM. Pembicara utama dalam acara ini adalah Dirjen Pengolahan & Pemasaran Hasil Pertanian Dr. Ir. Zaenal Bachruddin MSc. Tiga pembicara lainnya dalam acara ini adalah Head of Financial Markets Asia Pacific Rabobank International, Adrian Foster, Managing Director, Head Food and Agribusiness Research and Advisory – Asia Rabobank International, John Baker, dan analis politik Wimar Witoelar. Acara ini dihadiri oleh hampir 300 nasabah.

Beasiswa Rabobank Undergraduate Scholarship untuk Mahasiswa IPB

Pada tanggal 7 Desember, Rabobank Indonesia selesai memilih 9 orang mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang menjadi pemenang beasiswa Rabobank Undergraduate Scholarship program. Ke sembilan mahasiswa ini adalah angkatan ketiga penerima beasiswa program Rabobank Undergraduate Scholarship yang mulai diselenggarakan tahun 2009. Dengan terpilihnya pemenang beasiswa angkatan ke tiga ini, maka jumlah mahasiswa IPB penerima beasiswa program ini berjumlah 20 orang. Beasiswa ini dimaksudkan untuk memberikan bantuan bagi mahasiswa IPB yang memerlukan bantuan dan memiliki potensi untuk menjadi penggerak sektor pertanian dan agribisnis Indonesia di masa depan. Beasiswa mencakup uang kuliah, akomodasi, buku, kebutuhan hidup selama delapan semester dan biaya penelitian untuk tugas akhir.

Rabobank Indonesia Economic

Conference2011

Konferensi Ekonomi

Rabobank Indonesia

2011

November

Desember

November

December

21Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Highlights 2011

Laporan ManajemenManagement Report

Hubungan baik antar manusia membentuk dasar dari setiap interaksi antar manusia dan seringkali menjadi dasar dari kesepakatan yang penuh keberhasilan, perdagangan yang menguntungkan dan bisnis yang berjaya. Sementara produk dan teknologi semakin tumbuh dan berkembang, makin banyak perusahaan mengandalkan hubungan baik untuk merebut hati pelanggannya. Di Rabobank Indonesia, kami menjalankan bisnis dengan berpikiran bahwa kesejahteraan dan kepuasan nasabah adalah sesuatu yang kami junjung tinggi sepenuh hati. Karena itulah orang yang ingin memiliki hubungan yang dekat dan lebih pribadi semakin banyak memilih Rabobank Indonesia untuk memenuhi keperluan perbankannya.

Relationships form the core of every human interaction and are often the basis for successful deals, profitable trades, and thriving businesses. In fact, as products and technology achieve increasing parity with one another, more and more companies are relying on strong relationships as a means to win the hearts and minds of their clients. At Rabobank Indonesia, we conduct our business with the well-being and satisfaction of our clients as something that we hold dear, in our minds and in our hearts. That is why a growing number of people who prefer to have a close and personal relationship select Rabobank Indonesia to fulfill their banking needs.

22 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Laporan Manajemen

Building and maintaining client’s confidence and trust is a life-long ambition and mission. Reputation, next to human resources, is the most important asset for a financial institution like Rabobank Indonesia. Over the past couple of years, we have seen seemingly credible financial institutions, both in Indonesia and overseas, failed to safeguard their customers’ trust resulting in serious reputational risk, even up to closure of business.

Rabobank Indonesia continues to place great value on respect, integrity, professionalism, and sustainability. In 2011 further efforts were undertaken to lay down strong foundations for sustainable future growth. At Rabobank Indonesia, we strive to maintain not only our client’s trust, but also expectations from other stakeholders. We do this diligently by applying the highest ethical standard for all our conduct and operations.

Highlights of 2011

The year was an exceptionally challenging year with fierce competition in the financial market due to excess liquidity, and the anticipated business impact of our decision to step away from the non-food and agribusiness clients in the corporate banking business.

In spite of the challenges, Rabobank Indonesia was still able to post a net profit of IDR 41.58 billion, albeit lower than previous year. During the year, a number of strategic initiatives were undertaken to take maximum advantage of the opportunities and to lay strong foundations for sustainable growth in the future.

Strengthening Brand Image

Strengthening of Rabobank’s brand image in Indonesia has been steadily progressing through the expansion of the branch network, branch relocation and renovation to give more banking service access to the Indonesian market and to be closer to the customers. In 2011, Rabobank Indonesia added a new flagship branch in Makassar, South Sulawesi to tap into the food and agribusiness potential of the region. The Bank also relocated three branches/sub-branches to better locations and renovated another eight into the Rabobank new-look branches which have a consistent look and feel, and are dominated with the Bank’s orange and blue corporate colors.

Membangun dan mempertahankan keyakinan dan kepercayaan nasabah adalah misi dan ambisi kami untuk selamanya. Reputasi, selain sumber daya manusia, adalah aset terpenting untuk institusi keuangan seperti Rabobank Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir kami telah menyaksikan institusi keuangan yang kelihatannya tepercaya, di Indonesia maupun di luar negeri, gagal untuk menjaga kepercayaan nasabah yang mengakibatkan risiko reputasi yang serius hingga penutupan perusahaannya.

Rabobank Indonesia senantiasa menempatkan rasa saling menghargai, integritas, profesionalisme dan keberkesinambungan sebagai nilai-nilai yang sangat berharga. Di tahun 2011 beberapa usaha dilakukan untuk membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan yang berkelanjutan di masa mendatang. Di Rabobank Indonesia, kami tidak hanya berusaha untuk menjaga kepercayaan nasabah kami, tapi juga ekspektasi dari pemangku kepentingan lainnya. Kami melakukannya dengan teliti dengan menerapkan standar etika tertinggi dalam segala tindakan dan cara beroperasi.

Peristiwa Penting 2011

Tahun 2011 adalah tahun yang penuh tantangan dengan kompetisi yang tinggi di industri keuangan karena likuiditas yang berlebih serta dampak yang sudah diantisipasi dari keputusan Bank untuk tidak melanjutkan layanan perbankan korporasi untuk nasabah yang tidak bergerak dalam food and agribusiness (pangan dan agribisnis).

Meskipun menghadapi banyak tantangan, Rabobank Indonesia masih dapat membukukan laba bersih sebesar Rp 41,58 milyar, yang memang lebih rendah dari tahun sebelumnya. Sejumlah inisiatif strategis telah dilakukan untuk sebanyak mungkin memanfaatkan kesempatan yang ada serta meletakkan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan di masa mendatang.

Memperkuat Brand Image

Usaha memperkuat brand image Rabobank Indonesia secara konsisten terus dilakukan melalui pembukaan cabang baru, relokasi dan renovasi cabang/cabang pembantu untuk memberikan akses layanan yang lebih baik dan menjadi lebih dekat dengan nasabah. Tahun 2011 Rabobank Indonesia menambah cabang baru di Makassar, Sulawesi Selatan untuk melayani potensi food and agribusiness di wilayah tersebut. Selain itu, telah dilakukan relokasi tiga cabang/cabang pembantu ke lokasi yang lebih strategis dan juga renovasi delapan cabang/cabang pembantu lainnya menjadi kantor dengan penampilan baru (Rabobank new-look branches) yang memiliki tampilan dan nuansa yang konsisten serta didominasi warna oranye dan biru yang merupakan warna korporasi Rabobank.

23Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Management Report

Memberdayakan Sumber Daya Manusia

Rabobank Indonesia menyadari pentingnya pelatihan dan pengembangan karir karyawannya secara berkelanjutan. Tahun 2011 banyak waktu dan usaha yang diberikan untuk mentransformasi sumber daya manusia untuk mendukung transformasi Bank menjadi salah satu bank bisnis terdepan, menambah wawasan guna memudahkan mencari solusi dari permasalahan yang ada dan mencapai operasional yang terbaik. Ekivalen sebanyak 3.283 personil telah mengikuti berbagai pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia di tahun 2011 dengan maksud untuk membantu karyawan beradaptasi dengan baik terhadap perubahan-perubahan yang sedang terjadi, mengembangkan pengetahuan serta mempertajam keahlian mereka dalam berbagai area spesifik di bidang perbankan. Pelatihan-pelatihan ini merupakan investasi sebesar Rp 13,90 milyar atau 5,10% dari total pengeluaran Bank untuk biaya sumber daya manusia.

Untuk membangun kultur kepatuhan yang kuat di seluruh organisasi, sebuah rapat kerja mengenai nilai-nilai Rabobank dan kode etik perusahaan akan dibuat untuk seluruh karyawan. Per Desember 2011, sebanyak 1.082 staf telah mengikuti rapat kerja tersebut.

Kinerja Keuangan

Kinerja Rabobank Indonesia dari segi operasional dan keuangan di tahun 2011 dipengaruhi oleh pertumbuhan yang lambat dari produk pinjaman di semester pertama. Pada tahun ini juga banyak terjadi undisbursed loan (pinjaman yang sudah disetujui oleh Bank, tetapi tidak ditarik oleh nasabah). Salah satu penyebabnya adalah kelebihan likuiditas di pasar karena dana off-shore (dari luar negeri) yang memasuki emerging markets (pasar-pasar yang sedang berkembang) untuk mendapatkan pengembalian yang lebih tinggi. Dengan kondisi umum seperti ini, maka kinerja keuangan Rabobank Indonesia di 2011 menjadi agak kurang baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Pendapatan total bertambah 6,80% menjadi Rp 1.155,93 milyar yang disebabkan meningkatnya net interest margin. Pendapatan bunga dan net interest income meningkat sebesar berturut-turut 7,47% dan 2,75% menjadi Rp 1.098,94 milyar dan Rp 563 milyar pada tahun 2011.

Di sisi pengeluaran, investasi dalam bidang sumber daya manusia dan provisi yang lebih besar untuk pinjaman-pinjaman bermasalah menyebabkan kenaikan total biaya operasional sebesar 14,29% menjadi Rp 564,99 milyar. Oleh karenanya, laba bersih setelah pajak berkurang 55,88% dari Rp 94,25 milyar tahun 2010 menjadi Rp 41,58 milyar untuk tahun 2011.

Dari neraca, total dana pihak ketiga meningkat hampir 16,70% dari tahun lalu menjadi Rp 10.318,50 milyar; sementara itu pertumbuhan pinjaman relatif stagnan sehingga jumlah total pinjaman adalah Rp 9.831,33 milyar di akhir 2011.

Empowering Human Resources

Rabobank Indonesia places great importance on the continuous training and career development of its people. In 2011, a great deal of time and efforts were spent on transforming our human resources to support the Bank’s transformation into a leading business bank, develop broader perspectives for finding solutions, and achieve operational excellence. An equivalent of 3,283 personnel undertook various human resources training and development programs in 2011 with the aim to help employees adapt well to the changes which are underway, expand knowledge, and sharpen their skills on specific areas of banking. These trainings amounted to IDR 13.90 billion in investment, or accounting for 5.10% of the Bank’s total personnel-related expenses.

To continuously embed a strong compliance culture throughout the organization, a workshop on Rabobank’s values, code of conduct, and compliance standards was made available for all employees. As of December 2011, a total of 1,082 employees have attended the workshop.

Financial Performance

Rabobank Indonesia’s result of operations and financial condition in 2011 was affected by the slow growth in lending products in the first half of the year. The year saw a significant number of undisbursed loans (loans approved but not drawn by client). One reason for the undisbursed loans is the excess liquidity in the market as off-shore funds rush to emerging markets to search for higher yield. Against this backdrop, Rabobank Indonesia’s financial performance in 2011 was slightly worse off than that of the previous year.

Total revenue increased by 6.80% to IDR1,155.93 billion caused by increase in net interest margin. Both interest income and net interest income increased by 7.47% and 2.75% to IDR 1,098.94 billion and IDR 563 billion, respectively, in 2011.

On the expense side, investment in human resources and higher provision for distressed loans resulted in increased total operating expenses by 14.29% to IDR 564.99 billion. As a result, net profit after tax decreased by 55.88% from IDR 94.25 billion in 2010 to IDR 41.58 billion for the year reported.

On the balance sheet side, total deposits (third party funds) increased by close to 16.70% from the previous year to IDR 10,318.50 billion; while loan growth was relatively stagnant due at IDR 9,831.33 billion by the end of 2011.

24 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Laporan Manajemen

As anticipated, the global economic crisis impacted our corporate banking clients more than our retail banking customers. As export volumes and commodity prices dropped during the crisis, total lending for the corporate banking declined from IDR 3,412.61 billion (net) in 2010 to IDR 3,222.82 billion (net) as at the end of 2011. The decrease is also attributable to the refocusing of business to the food and agribusiness sectors, which requires Rabobank Indonesia to discontinue lending to non food and agribusiness companies, such as the telecom, media, and internet industries.

However, the retail and SME banking segments provided strong cushion against the negative impact of the financial crisis. Third party funds in the retail banking division increased by 19.83% in 2011 to IDR 9,027.39 billion from IDR 7,533.43 billion in 2010, and retail lending increased by 5.29% or from IDR 6,276.49 billion (net) to IDR 6,608.51 billion (net) in 2011, somewhat compensating for the decrease in lending portfolio of our corporate banking division.

Meeting Our Goals in the Future

To meet our ambitious goals in the future, in the reported year Rabobank Indonesia has conducted the preparation required to replace the existing core banking system and has also identified prospective vendors. The new core banking system, which will be decided in early 2012 after a thorough analyses on the proposed systems capabilities and suitability to the Bank’s business objectives, will provide Rabobank Indonesia with the capabilities and capacity to truly operate as a modern and efficient bank serving businesses and business owners. We have also taken the opportunity to re-engineer our most critical processes to become more efficient, while at the same time improve our service performance and product delivery capabilities. The program, appropriately named “Puncak Jaya”, is a reflection of our continuous journey to provide better service and products for our clients and transform ourselves into a leading business bank. “Puncak Jaya” is expected to be completed by year end 2013.

Seperti yang diperkirakan, krisis ekonomi global lebih banyak mempengaruhi nasabah perbankan korporasi daripada nasabah perbankan ritel. Dengan turunnya volume ekspor dan harga komoditas selama krisis, total pinjaman yang diberikan oleh perbankan korporasi turun dari Rp 3.412,61 milyar (bersih) di tahun 2010 menjadi Rp 3.222,82 milyar (bersih) pada akhir tahun 2011. Penurunan ini juga merupakan akibat dari fokus bank yang kembali pada sektor food and agribusiness (pangan dan agribisnis) yang menyebabkan Rabobank Indonesia tidak melanjutkan pinjaman kepada perusahaan yang bukan food and agribusiness seperti industri telekomunikasi, media, dan internet.

Namun demikian, bisnis perbankan ritel dan UKM memberikan penahan yang kuat untuk menyerap dampak negatif dari krisis finansial. Dana pihak ketiga di perbankan ritel meningkat 19,83% di tahun 2011 menjadi Rp 9.027,39 milyar dari Rp 7.533,43 milyar tahun 2010. Pemberian pinjaman dari perbankan ritel meningkat 5,29% atau dari Rp 6.276,49 milyar (bersih) menjadi Rp 6.608,51 milyar (bersih) di tahun 2011, yang mana mengompensasikan pengurangan portfolio pinjaman di divisi perbankan korporasi.

Memenuhi Target Masa Depan

Untuk memenuhi target ambisius di masa depan, dalam tahun yang dilaporkan ini Rabobank Indonesia telah melakukan persiapan yang diperlukan untuk mengganti core banking system (sistem perbankan inti) dengan yang baru. Core banking system baru ini, yang akan dipilih awal 2012 setelah dilakukannya analisis lengkap mengenai kemampuan serta kesesuaiannya dengan tujuan bisnis Rabobank Indonesia, akan memberikan kapabilitas dan kapasitas bagi Rabobank Indonesia untuk benar-benar beroperasi sebagai bank yang moderen dan efisien, yang melayani bisnis dan pemilik bisnis. Kami juga mengambil kesempatan ini untuk melakukan re-engineering proses-proses yang paling penting untuk menjadi lebih efisien dan pada saat yang sama meningkatkan kinerja layanan dan produk. Program ini, yang dinamakan “Program Puncak Jaya” adalah cermin dari perjalanan yang dilakukan secara berkelanjutan untuk memberikan produk dan layanan yang lebih baik bagi nasabah kami dan mentransformasi diri menjadi bank bisnis terdepan. “Puncak Jaya” ini diharapkan akan rampung pada akhir 2013.

25Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Management Report

Dewan Direksi Board of Directors

Dewan Direksi bersama ini menyampaikan terima kasih yang tulus kepada seluruh staf Rabobank Indonesia yang berjumlah 1.546 orang pada akhir 2011. Tahun-tahun terakhir memberikan gambaran mengenai apa yang dapat kita hasilkan sebagai tim, terlepas dari tantangan yang kita hadapi. Dengan bantuan serta dukungan berkelanjutan dari para pemangku kepentingan, kami akan terus mengubah tantangan tersebut menjadi kesempatan. Semoga ini menjadi resolusi kita untuk berubah demi masa depan.

The Board of Directors once again expresses its heartfelt gratitude to the personnel of Rabobank Indonesia which numbered 1,546 at end of 2011. The past years have offered a glimpse of what we, as a team, can achieve despite the challenges that we face. With the help and continued support of our stakeholders, we continue to turn those challenges into opportunities. Let this be our resolve in transforming ourselves for the future.

26 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Laporan Manajemen

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Jan Alexander PruijsPresiden Komisaris President Commissioner

Sander Pruijs menjadi Presiden Komisaris Rabobank Indonesia sejak Oktober 2010. Ia memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di dalam industri perbankan dan memperoleh gelar Master di Belanda dalam bidang hukum bisnis dari Universitas Leiden. Tahun 1984 ia memulai karirnya di industri perbankan di ABN AMRO Bank NV sebagai Corporate Management Trainee di Belanda dan pernah bertugas di berbagai posisi di negara-negara Eropa dan Asia. Ia bergabung dengan Rabobank International sejak tahun 2008. Saat ini ia juga menjabat sebagai Chief Commercial Officer – Region East, Rabobank International Rural and Retail Banking.

Roelof Jan DekkerKomisaris Commissioner

Ralf Dekker menjadi Komisaris Rabobank Indonesia sejak Oktober 2010. Ia memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di perbankan dan mengkhususkan diri di bidang operasional dan TI. Gelar Master di bidang administrasi bisnis diperolehnya dari Interuniversity Interfaculty Business Administration, Delft, Belanda. Ia memulai karirnya di Amrobank dan selanjutnya di Peat Marwick di Belanda. Pada tahun 2000 ia bergabung dengan Rabobank International. Saat ini, ia adalah anggota dari tim manajemen dan Chief Operating Officer dari Rabobank International. Sejak 2008 hingga kini ia juga anggota dewan pengawas BGZ Bank di Polandia (anak perusahaan dimana Rabobank Nederland memiliki 60% saham).

Sander Pruijs was appointed as Rabobank Indonesia President Commissioner in October 2010. He has more than 25 years of experience in the banking industry and graduated with a Master degree in business law from Leiden University. In 1984 he started his career in the banking industry at ABN AMRO Bank NV as Corporate Management Trainee in The Netherlands and assumed a number of positions in Europe and Asia. He joined Rabobank International in 2008. Currently he is also Chief Commercial Officer – Region East, Rabobank International Rural and Retail Banking.

Ralf Dekker was named Rabobank Indonesia Commissioner in 2010. He has over 25 years of experience in banking and specializes in operations and IT. He holds a Master in Business Administration degree from Interuniversity Interfaculty Business Administration, Delft, The Netherlands. He started his career at Amrobank and later joined Peat Marwick in the Netherlands. In 2000 he joined Rabobank International and is currently member of the management team and Chief Operating Officer of Rabobank International. Since 2008 he is also member of the supervisory board of BGZ Bank in Poland (a subsidiary where Rabobank Nederland holds 60% of shares).

28 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Dewan Komisaris

Widiyarto Suwarto SumitroKomisaris Commissioner

Widiyarto Sumitro menjadi komisaris PT Bank Rabobank International Indonesia sejak Januari 2010. Ia memperoleh gelar MBA dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI). Widiyarto memulai karirnya sebagai akuntan pada Kantor Akuntan Negara Cirebon, Direktorat Jendral Pengawasan Keuangan Negara, Departemen Keuangan. Ia kemudian menempati berbagai posisi di Bank Duta dan PT Rabo Finance Indonesia. Pada tahun 2000 ia mulai berkarir di

Rabobank Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Layanan Transaksional. Saat ini ia juga aktif sebagai dosen di program Magister Manajemen (MM) di IPMI Eksekutif, Reguler, Investment Banking dan program MM Eksekutif di Binus Business School.

Hendrik AdamsKomisaris Independen Independent Commissioner

Hendrik Adams saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi di Rabobank Indonesia. Ia meraih gelar Staats voor Praktijk Diploma Bedrijfsadministratie I dan II dalam bidang Akuntansi dan Administrasi di Belanda dan bekerja untuk Rabobank International selama lebih dari 40 tahun. Jabatan terakhir sebagai Senior Advisor untuk Rabobank International yang bertanggung jawab untuk memberikan saran untuk strategi

ritel internasional di Amerika Utara. Ia memulai karirnya di Raiffeisenbank sebagai Presiden Direktur dan pernah menjabat berbagai posisi di beberapa negara, di antaranya Hong Kong, Polandia, Turki, Amerika dan Belanda. Ia pernah juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Rabobank Duta Indonesia dan merupakan salah satu penggagas kehadiran Rabobank International sebagai bank yang fokus pada pangan dan agribisnis di Indonesia pada tahun 1990.

Widiyarto Sumitro was named Rabobank Indonesia Commissioner in January 2010. He holds an MBA from the Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI). Widiyarto started his career in Cirebon as an accountant at the State Accountant Office, Directorate General of Financial Supervision, Ministry of Finance . He later assumed various positions at Bank Duta and PT Rabo Finance Indonesia. In 2000 he joined Rabobank Indonesia where his last position was Head of Transactional Services. He currently teaches at the Magister Manajemen (MM) programs at the IPMI Executive, IPMI Regular, IPMI Investment Banking and the MM Executive program of Binus Business School.

Hendrik Adams is currently Independent Commissioner and Chairman of the Remuneration and Nomination Committee of Rabobank Indonesia. He holds a Staats voor Praktijk Diploma Bedrijfsadministratie I & II in Accountancy and Administration from The Netherlands and has served Rabobank International for more than 40 years. His most recent position was Senior Advisor for Rabobank International responsible for the advisory of the international retail strategy in North America. He started his career at Raiffeisenbank as President Director and held various positions in Hong Kong, Poland, Turkey, America and The Netherlands. He was also President Director of PT Rabobank Duta Indonesia and one of the initiators of a food and agribusiness focused Rabobank International in Indonesia in 1990.

29Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Board of Commissioners

Humayun BoshaKomisaris Independen Independent Commissioner

Humayun Bosha menjabat sebagai Komisaris Independen di Rabobank Indonesia sejak 2008 dan juga menjadi Ketua Komite Audit. Sebelum merger pada tahun 2005 ia menjabat sebagai Presiden Komisaris Rabobank Indonesia. Ia lulus dari jurusan teknik dari Universitas Indonesia dan menghabiskan sebagian besar 30 tahun karir profesionalnya di PT Chevron Pacific Indonesia, perusahaan minyak terkemuka di Indonesia yang sebelumnya bernama PT Caltex Pacific Indonesia, dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur. Ia pernah juga menjabat sebagai Komisaris Pertamina di awal 2010.

Komisaris Independen Independent Commissioner

Sukatmo Padmosukarso menjabat sebagai Komisaris Independen Rabobank Indonesia sejak Januari 2010 dan juga menjadi Ketua Komite Pemantau Resiko. Ia memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman di industri perbankan dan meraih gelar MBA di Curtin University of Technology Perth, Australia. Ia pernah berkarir di Bank Pembangunan Indonesia, Bank Mandiri, dan Bank International Indonesia. Pada tahun 2009 ia diangkat sebagai Direktur Keuangan di PT Pos Indonesia (Persero) dan ditunjuk sebagai Direktur Eksekutif Perbanas pada tahun yang sama.

Sukatmo Padmosukarso

Humayun Bosha was appointed as Independent Commissioner of Rabobank Indonesia in 2008 and is alsoChairman of the Audit Committee. Before the merger in 2005 he served as President Commissioner.He graduated from the engineering department of Universitas Indonesia and spent most of his 30-yearcareer at PT Chevron Indonesia, a leading oil company in Indonesia formerly known as PT Caltex PacificIndonesia. His last position in the company was President Director. He also served as Commissionerof Pertamina in early 2010.

Sukatmo Padmosukarso was appointed as Independent Commissioner of Rabobank Indonesia in January2010 and is also Chairman of the Risk Monitoring Committee. He has more than 30 years of experiencein the banking industry and holds an MBA from Curtin University of Technology, Perth, Australia. He heldseveral positions in Bank Pembangunan Indonesia, Bank Mandiri, and Bank International Indonesia.In 2009 he became Director of Finance at PT Pos Indonesia (Persero) and was appointed as ExecutiveDirector of Perbanas in the same year.

30 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Dewan Komisaris

Dewan DireksiBoard of Directors

Hendrik Gezienus MulderPresiden Direktur President Director

Henk Mulder menjabat sebagai Direktur Utama Rabobank Indonesia sejak tahun 2009. Ia memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman di industri perbankan. Karir perbankannya dimulai di ABN AMRO Bank, Amsterdam. Pada tahun 2005 ia ditunjuk sebagai Country Executive and Head of Commercial Banking di ABN AMRO Indonesia. Pada tahun 2007, ia bergabung dengan Bank Lippo sebagai Presiden Direktur, dan pada tahun 2008 menjadi Wakil Presiden Direktur Bank CIMB Niaga. Henk meraih gelar Master di bidang Hukum dari Universitas Groningen, Belanda.

Anna Maria Henrica Adriana Straathof Wakil Presiden Direktur Vice President Director

Annemarie Straathof menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur/CFRO (Chief Financial and Risk Officer) Rabobank Indonesia sejak Juli 2011. Ia membawa banyak pengalaman dari posisi-posisi yang dijabat sebelumnya. Setelah 7 tahun sebagai Market Maker di European Options Exchange di Amsterdam, Annemarie bergabung di Rabobank International tahun 1995 sebagai Senior Dealer, Bond Derivatives and Interest Rate Options di Utrecht. Setelah itu ia menjabat berbagai posisi di tingkat

manajemen di antaranya sebagai Director of Risk, ACC Bank di Irlandia dan Regional Head Risk Management GFM – Americas di New York untuk Rabobank International. Annemarie meraih gelar Bachelor di bidang Bahasa dan Sastra Inggris dari University of Amsterdam, Belanda, dan kemudian mendapatkan gelar Master dalam bidang Global eCommerce dari Rotterdam School of Management/Erasmus University, Belanda.

Henk Mulder was appointed as President Director of Rabobank Indonesia in 2009. He has more than 30 years of experience in the banking industry. He started his banking career at ABN AMRO Bank, Amsterdam, and in 2005 was appointed as Country Executive and Head of Commercial Banking of ABN AMRO in Indonesia. In 2007 he joined Bank Lippo as President Director and became Vice President Director of Bank CIMB Niaga in 2008. Henk holds a Master degree in Law from the University of Groningen, The Netherlands.

Annemarie Straathof was appointed as Vice President Director/CFRO (Chief Financial and Risk Officer) Rabobank Indonesia in July 2011. She brings a wealth of experience from her previous positions. After 7 years as a Market Maker on the European Options Exchange in Amsterdam, Annemarie joined Rabobank International in 1995 as Senior Dealer, Bond Derivatives and Interest Rate Options in Utrecht. Afterwards, she assumed various management positions, including Director of Risk, ACC Bank in Ireland and Regional Head Risk Management GFM – Americas in New York for Rabobank International. Annemarie obtained her Bachelor degree in English Language and Literature from University of Amsterdam, The Netherlands and further obtained her Master degree in Global eCommerce from Rotterdam School of Management/Erasmus University, the Netherlands.

31Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Board of Directors

Ho Danny Hartono Wakil Presiden Direktur Vice President Director

Danny Hartono menjadi Wakil Presiden Direktur Rabobank Indonesia sejak Juli 2008. Ia memulai karir perbankannya di Westpac Banking Corp, Sydney pada tahun 1987 dan kemudian bergabung di HagaBank pada tahun 1989. Tanggung jawab utamanya di Rabobank Indonesia adalah mendorong inisiatif untuk memperluas penawaran produk, mencapai pertumbuhan aset dan peningkatan pendapatan. Saat ini ia menduduki posisi sebagai Wakil Ketua Umum Perbanas (Persatuan Bank Nasional) di Jakarta. Ia meraih gelar MBA dan BSc. dari Indiana University of Pennsylvania.

Johanes Eri BudionoDirektur Director

Eri Budiono memulai karir di bidang perbankan dengan ABN AMRO di Indonesia. Pada tahun 2000, ia bergabung dengan HSBC di Indonesia dan sejak tahun 2005 diangkat sebagai Kepala Perbankan Korporasi. Ia kemudian bergabung dengan perusahaan investasi yang berbasis di Singapura sebagai Direktur sebelum bergabung dengan Rabobank Indonesia sebagai Direktur Perbankan Korporasi dan Investasi. Eri memperoleh gelar Bachelor dalam bidang Keuangan dan Perbankan dari Monash University, Melbourne, Australia.

Danny Hartono was named Vice President Director of Rabobank Indonesia in July 2008. He started his banking career in 1987 at Wetspac Banking Corp, Sydney and later joined HagaBank in 1989. He is responsible in driving initiatives to enhance Rabobank Indonesia’s product offering and to promote asset and income growth. Currently he also serves as Vice Chairman of Perbanas (National Banks Association) in Jakarta. He holds an MBA and BSc. from Indiana University of Pennsylvania.

Eri Budiono started his banking career with ABN AMRO in Indonesia. In 2000 he joined HSBC and was appointed as Head of Corporate Banking in 2005. He was Director of a Singapore based investment company before joining Rabobank Indonesia as Director of Corporate and Investment Banking. Eri obtained a Bachelor degree in Finance and Banking from Monash University, Melbourne, Australia.

32 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Dewan Direksi

Rusli SutantoDirektur Director

Rusli Sutanto bergabung bersama Rabobank Indonesia sejak September 2009 sebagai Kepala Penjualan & Distribusi dan bulan April 2011 diangkat sebagai Direktur Penjualan & Distribusi. Ia memulai karirnya sebagai management trainee di Coca-Cola Indonesia sebelum bergabung di Citibank. Rusli memiliki banyak pengalaman di bidang perbankan di Indonesia dan Singapura, antara lain sebagai Vice President, Regional Sales Director, di Citibank Singapura, Senior

Vice President, International Private Client Group di Merril Lynch Singapura, Senior Vice President, Affluent Segment di PT Bank Danamon Indonesia, dan Senior Vice President, Personal Banking di HSBC Indonesia. Ia memperoleh gelar Bachelor di bidang Teknik Industri dari University of Alabama, Amerika Serikat.

Billie FuliangsaharDirektur Director

Billie Fuliangsahar secara resmi menjadi Direktur Tresury/GFM Rabobank Indonesia bulan Agustus 2011. Billie memulai karirnya di bidang perbankan bersama Citibank di Indonesia. Selama di Citibank ia menduduki berbagai posisi di Indonesia dan Hong Kong dengan posisi teraknir sebagai Vice President – Treasury Department di Citibank Indonesia. Setelah dari Citibank ia kemudian bergabung dengan Bank ICBC Indonesia dengan menjabat sebagai Senior Executive Vice President

– Head of Global Markets. Billie memperoleh gelar Sarjana di bidang Ilmu Komputer dari Sekolah Tinggi Teknik Surabaya dan gelar MBA di bidang Pemasaran & Keuangan Internasional dari Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT), Australia.

Rusli Sutanto joined Rabobank Indonesia in September 2009 as Head of Sales & Distribution and was appointed as Director of Sales & Distribution in April 2011. Rusli started his career as a management trainee at Coca-Cola Indonesia before joining Citibank. He brings a wealth of experience in banking from the various position he held in Indonesia and Singapore, which include Vice President, Regional Sales Director at Citibank Singapore, Senior Vice President, International Private Client Group at Merril Lynch Singapore, Senior Vice President, Affluent Segment, at PT Bank Danamon Indonesia, and Senior Vice President, Personal Banking, HSBC Indonesia. Rusli obtained his Bachelor degree in Industrial Engineering from University of Alabama, USA.

Billie Fuliangsahar was officially named Director of Treasury/GFM, Rabobank Indonesia in August 2011. Billie started his career in the banking industry at Citibank in Indonesia. He assumed various positions at Citibank in Indonesia and Hong Kong where his last position was Vice President – Treasury Department, Citibank Indonesia. After Citibank he joined Bank ICBC Indonesia as Senior Executive Vice President – Head of Global Markets. Billie holds a Bachelor degree in Computer Science from Sekolah Tinggi Teknik Surabaya and an MBA in Marketing and International Finance from Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT), Australia.

33Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Board of Directors

Ponky Nayarana PudijantoDirektur Kepatuhan Director of Compliance

Ponky Pudijanto diangkat sebagai Direktur Kepatuhan Rabobank Indonesia bulan Februari 2010. Ia memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman di bidang perbankan. Sebelumnya, ia adalah Head of Corporate Compliance di PT Bank Permata, Tbk. dan Director of Compliance untuk Asia Tenggara di American Express Bank. Ia juga pernah menjabat sebagai Senior Vice President, Operations, di PT Bank Danamon, Tbk. dan Vice President, Total Quality, di Citibank. Ia meraih gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Indonesia.

Heradian YotoDirektur Director

Heradian Yoto bergabung dengan Rabobank Indonesia pada bulan April 2009 sebagai Direktur TI dan Operasional. Gelar Sarjana di bidang Teknik Fisika diraihnya dari Institut Teknologi Bandung. Ia memiliki 20 tahun pengalaman di industri perbankan. Sebelum bergabung dengan Rabobank Indonesia, ia pernah menjadi Kepala Divisi Operasional di Bank Bira, Automation System Unit Head di Bank Lippo, dan terakhir sebagai Senior Vice President and Country Head of Service di RBS (sebelumnya ABN AMRO).

Yos Rizal SetiawanDirektur Director

Yos Rizal Setiawan menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia Rabobank Indonesia sejak Juli 2009. Ia bergabung dengan Rabobank Indonesia pada bulan September 2008 sebagai Kepala Sumber Daya Manusia. Sebelumnya ia adalah Human Resources Relations Manager dan Branch Sales Leadership Head di Citibank Indonesia, Country HR Manager di SDI Technologies Indonesia dan PT Microsoft Indonesia. Rizal memperoleh gelar Sarjana Teknik Komputer dari Universitas Gunadarma dan Psikologi dari Universitas Indonesia.

Ponky Pudijanto was appointed as Director of Compliance, Rabobank Indonesia, in February 2010. He has more than 20 years of experience in the banking industry. Previously, he was Head of Corporate Compliance at PT Bank Permata Tbk and Southeast Asia Director of Compliance at American Express Bank. He also assumed the positions of Senior Vice President, Operations, at PT Bank Danamon Indonesia and Vice President, Total Quality at Citibank. Ponky obtained his Bachelor degree in Accounting from Universitas Indonesia.

Heradian Yoto joined Rabobank Indonesia in April 2009 as Director of IT and Operations. Yoto holds a Bachelor degree from the Physics Engineering department, Institut Teknologi Bandung, and has 20 years of experience in the banking industry. Before joining Rabobank Indonesia, he assumed various positions which include Operations Division Head at Bank Bira, Automation System Unit Head at Bank Lippo, and most recently Senior Vice President and Country Head of Service at RBS (previously ABN AMRO).

Yos Rizal Setiawan assumed the position of Director of Human Resources, Rabobank Indonesia, in July 2009. He joined Rabobank Indonesia as Head of Human Resources in 2008. Prior to this appointment he was Human Resources Relations Manager and Branch Sales Leadership Head at Citibank Indonesia, Country HR Manager at SDI Technologies Indonesia and PT Microsoft Indonesia. Rizal holds a Bachelor degree in Computer Science from Universitas Gunadarma and Psychology from Universitas Indonesia.

34 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Dewan Direksi

Baik Rabobank Group maupun Rabobank Indonesia, berpendapat bahwa Good Corporate Governance (“GCG”) merupakan pilar utama yang mendukung pertumbuhan yang berkesinambungan dan memastikan bahwa aktivitas bisnis Bank dijalankan dengan integritas bisnis yang tinggi. GCG adalah salah satu prinsip yang mengarahkan Rabobank Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam food and agribusiness (pangan dan agribisnis) untuk Perbankan Korporasi dan menjadi salah satu bank bisnis terdepan untuk nasabah komersial dan UKM. Hal ini sejalan dengan keahlian Rabobank secara global dalam sektor food and agribusiness. Untuk jangka pendek maupun panjang, Rabobank Indonesia akan fokus pada pemberian kredit kepada nasabah korporasi yang bergerak dibidang food and agribusiness, selain juga meningkatkan penetrasinya pada nasabah-nasabah komersial dan UKM; menjadi organisasi yang kompetitif yang dikelola oleh para profesional yang memiliki kualifikasi di bidangnya dan hidup dengan menjunjung tinggi integritas dan saling menghormati. Implementasi GCG merupakan tanggung jawab dari semua karyawan.

Sebagai dasar dalam melaksanakan GCG, Rabobank Indonesia telah memiliki kebijakan internal yang jelas yaitu Code of Conduct . Kebijakan ini menetapkan standar perilaku yang diharapkan dari semua karyawan Rabobank Indonesia, yang di antaranya termasuk memperlakukan rekan kerja dengan hormat dan bermartabat, mematuhi hukum, peraturan dan standar kelompok, menolak suap dan korupsi, menghindari berkompromi karena hadiah atau hiburan dan konflik kepentingan.

Rabobank Group and Rabobank Indonesia believe that Good Corporate Governance (“GCG”) is key in supporting sustainable growth and ensuring that the bank’s business activities are performed in high standards of integrity. GCG is one of the principles which drives Rabobank Indonesia in implementing its strategy to be a top player in food and agribusiness (F&A) for the corporate banking, and to be a leading business bank for commercial and SME clients. This is in line with Rabobank’s global expertise in the F&A sector. In the short term as well as long term, Rabobank Indonesia will focus on lending to corporate clients in the food and agribusiness sector, while increasing penetration in the Commercial and SME business segments; and on being an organisation which is competitive and managed by professionals who are qualified and who live and uphold the values of respect and integrity. The implementation of GCG is the responsibility of all employees.

Rabobank Indonesia has established the Code of Conduct, an internal policy which governs the implementation of GCG. This policy sets out the standard behaviour expected from all Rabobank Indonesia employees, which include treating co-workers with respect and dignity, adhering to prevailing law, regulations and ethical standards, rejecting bribery and corruption, avoiding compromises through gifts and entertainment, and avoiding conflict of interest.

Tata Kelola Perusahaan yang baikGood Corporate Governance

Rabobank Group yang berpusat di Belanda, memiliki komitmen yang kuat untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Hal ini terbukti dengan adanya dukungan yang berkesinambungan kepada anak perusahaannya, yaitu PT Bank Rabobank International Indonesia (“Rabobank Indonesia”).

The Netherlands based Rabobank Group is strongly committed in growing its business in Indonesia. This commitment is confirmed by the continuous support to its subsidiary, PT Bank Rabobank International Indonesia (“Rabobank Indonesia).

35Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Good Corporate Governance

Kebijakan lainnya juga dibentuk untuk memastikan tata kelola perusahaan yang kuat dan efektif, dimana bisnis Rabobank Indonesia adalah terarah dan terkendali. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan kewirausahaan, termasuk integritas dan transparansi dari keputusan yang diambil oleh manajemen dan pengawasan yang tepat daripadanya, termasuk akuntabilitas untuk pengawasan tersebut.

Merujuk kepada Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 yang diubah melalui Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tentang Perubahan Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum dan Surat Edaran No. 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, Rabobank Indonesia telah mengadopsi GCG ke dalam ketentuan-ketentuan internal Bank agar dapat dilaksanakan sesuai dengan 5 prinsip dasar GCG, yaitu keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran.

Penerapan GCG di Rabobank Indonesia diuraikan sebagai berikut:

Rapat Umum Tahunan

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) merupakan badan tertinggi dalam struktur Rabobank Indonesia. Di antaranya, RUPS memiliki wewenang untuk menyetujui Laporan Tahunan, menunjuk dan/atau menunjuk kembali anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi, menunjuk dan/atau menunjuk kembali Auditor Eksternal dan memiliki tugas-tugas lainnya sebagaimana dinyatakan dalam Anggaran Dasar.

Selama tahun 2011 terdapat 4 resolusi sirkular Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, sehubungan dengan persetujuan mereka atas perubahan pada komposisi Dewan Direksi.

Dewan Komisaris

Dewan Komisaris Rabobank Indonesia terdiri dari para profesional dengan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang sesuai, dan berasal dari lingkungan Indonesia dan Rabobank Group. Semua anggota Dewan Komisaris telah lulus tes uji kemampuan dan kepatutan dari Bank Indonesia. Sepanjang tahun 2011, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 4 kali.

Dewan Komisaris atau Board of Commissioners (“BOC”) melaksanakan fungsi pengawasan pada Rabobank Indonesia. Dewan Komisaris memberikan arahan strategis dan mengawasi Dewan Direksi atau Board of Directors (“BOD”) dalam penentuan target dan tujuan, mengawasi pelaksanaannya dan memastikan bahwa pengendalian internal serta laporan berkala dilaksanakan. Dengan mempertimbangkan hal ini, susunan Dewan Komisaris menjadi penting karena hal ini menentukan kemampuan Dewan Komisaris untuk secara kolektif menunjukkan kepemimpinannya serta memberikan arahannya kepada pihak manajemen.

Other policies are also established to ensure a robust and effective corporate governance system by which Rabobank Indonesia’s business is directed and controlled. These policies are created to promote entrepreneurship, integrity and transparency of the decisions taken by management, proper supervision and accountability for such supervision.

Referring to Bank Indonesia (“BI”) regulation No. 8/4/PBI/2006 dated 30 January 2006 on the Implementation of a Good Corporate Governance for banks which was amended by BI regulation No. 8/14/PBI/2006 and BI Circular Letter No. 9/12/DPNP dated 30 May 2007, Rabobank Indonesia has adopted the 5 principles of GCG into its internal policies. The 5 principles of GCG are transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness.

The implementation of GCG in Rabobank Indonesia is as follows:

Annual General Meeting

The Annual General Meeting of Shareholders (AGM) represents the highest body within Rabobank Indonesia. The AGM has the authority to approve the annual report, appoint and reappoint members of the Board of Commissioners and the Board of Directors, appoint and/or reappoint of the external auditor and perform other duties as stated in the Article of Association.

During the year 2011, there were 4 circular resolutions of the Extraordinary General Meeting of the Shareholders with regards to their decision and approval to the changes in the composition of the Board of Directors.

Board of Commissioners

The Board of Commissioners consists of professionals with relevant skills, knowledge and experience, with an Indonesian and Rabobank Group background. All members of the Board of Commissioners have passed the Bank Indonesia fit and proper test. In 2011 The Board of Commissioners held four meetings.

The Board of Commissioners (“BOC”) performs the supervisory role within Rabobank Indonesia. The Board of Commissioners provide strategic direction and supervise the Board of Directors (“BOD”), which include defining the goals and objectives, overseeing their implementation, and ensuring that internal controls and periodic reports are in place. Due to this role, the composition of the Board of Commissioners is important since it determines the ability of the BOC to collectively provide leadership and guidance to the management.

36 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Tata Kelola Perusahaan yang Baik

As of 31 December 2011, the 6 members of the Board of Commissioners, include 1 chairman, and 3 independent commissioners. The members of the Board of Commissioners are as follows:

Board of Directors

The Board of Directors consists of the President Director and other directors who are independent from the shareholders. The Board of Directors are appointed in accordance with their ability, knowledge, integrity, experience as required by Bank Indonesia regulations.

The Board of Directors are responsible for the day-to-day management of the bank under the aforementioned conditions and guidelines. This includes ensuring the fulfillment of the annual business plan and ensuring the compliance with the law and regulation. It is the policy of Rabobank Indonesia’s Boards to follow up audit findings in a timely and effective manner and determine the necessary corrective actions which should be taken by the responsible management.

As of 31 December 2011, the Board of Directors consists of the President Director/Chief Executive Officer and 8 Directors. All members of the Board of Directors have passed the Bank Indonesia fit and proper test. The members of the Board of Directors are as follows:

Per 31 Desember 2011, Dewan Komisaris terdiri dari 6 anggota, termasuk 1 Komisaris Utama dan 3 Komisaris Independen. Adapun para anggota Dewan Komisaris tersebut adalah sebagai berikut :

Dewan Direksi

Dewan Direksi terdiri dari Presiden Direktur/Direktur Utama serta beberapa direktur lainnya yang berasal dari pihak independen terhadap Pemegang Saham. Dewan Direksi dipilih sesuai dengan kemampuan, pengetahuan, integritas, pengalaman yang dimilikinya sebagaimana dinyatakan dalam peraturan Bank Indonesia.

Dewan Direksi bertanggung jawab atas pelaksanaan manajemen sehari-hari sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Hal ini termasuk pencapaian rencana bisnis dan memastikan kepatuhan pada semua peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Di samping itu, merupakan kebijakan Dewan Direksi untuk menindaklanjuti temuan hasil audit secara tepat waktu dan dengan cara yang efektif dengan memastikan bahwa tindakan perbaikan yang diperlukan telah diambil oleh pihak manajemen yang terkait. Posisi per 31 Desember 2011, Dewan Direksi Rabobank Indonesia terdiri dari seorang Presiden Direktur dan 8 orang Direktur. Semua anggota direksi telah lulus uji kemampuan dan kepatutan dari Bank Indonesia. Para anggota Dewan Direksi tersebut adalah sebagai berikut:

No Nama/Name Jabatan/Position

1. Jan Alexander Pruijs Komisaris Utama/President Commissioner

2. Roelof Jan Dekker Komisaris/Commissioner

3. Widiyarto S. Sumitro Komisaris/Commissioner

4. Hendrik Adams Komisaris Independen/Independent Commissioner

5. Humayun Bosha Komisaris Independen/Independent Commissioner

6. Sukatmo Padmosukarso Komisaris Independen/Independent Commissioner

No Nama/Name Jabatan/Position

1. Hendrik G. Mulder Presiden Direktur/President Director

2. Anna Maria Henrica Adriana Straathof* Wakil Presiden Direktur/Vice President Director

3. Ho Danny Hartono Wakil Presiden Direktur/Vice President Director

4. Johanes Eri Budiono Direktur/Director

5. Ponky Nayarana Pudijanto Direktur Kepatuhan/Director of Compliance

6. Heradian Yoto Direktur/Director

7. Yos Rizal Setiawan Direktur/Director

8. Rusli Sutanto** Direktur/Director

9. Billie Fuliangsahar*** Direktur/Director

(*) Pengangkatan sebagai Wakil Presiden Direktur telah disetujui Bank Indonesia pada tanggal 14 Juli 2011

(**) Pengangkatan sebagai Direktur telah disetujui Bank Indonesia pada tanggal 10 Mei 2011

(***) Pengangkatan sebagai Direktur telah disetujui Bank Indonesia pada tanggal 25 Agustus 2011

(*) The appointment as Vice President Director has been approved by Bank Indonesia on 14 July 2011

(**) The appointment as Director has been approved by Bank Indonesia on 10 May 2011

(***) The appointment as Director has been approved by Bank Indonesia on 25 August 2011

37Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Good Corporate Governance

Dengan merujuk kepada rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi Rabobank Indonesia, para pemegang saham Rabobank Indonesia telah menyetujui rencana perubahan pada anggota Dewan Direksi tersebut diatas sebelum proses Uji Kemampuan dan Kepatutan mereka.

Rapat-rapat Dewan Komisaris dan Dewan Direksi

Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya maka Dewan Komisaris dan Dewan Direksi mengadakan rapat secara berkala. Selama tahun 2011, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 4 kali dan Dewan Direksi telah pula mengadakan rapat dua mingguannya sebanyak 27 kali. Disamping itu, terdapat Rapat Gabungan Dewan Komisaris – Dewan Direksi yang diselenggarakan setiap triwulan.

Rapat Dewan Komisaris

Rapat Dewan Direktur

Based on the recommendation of the Remuneration & Nomination Committee, the shareholders of Rabobank Indonesia have approved the proposed changes to the Board of Directors prior to the processing of their Fit & Proper test by Bank Indonesia.

Meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors.

The BOC and BOD meet regularly to perform their duties. In 2011, the Board of Commissioners conferred 4 times and the Board of Directors had 27 bi-weekly meetings. Furthermore, the BOC and the BOD have conducted quarterly joint meetings.

Board of Commissioners Meeting

Board of Directors Meeting

Nama/Name Jabatan/Position Jumlah Rapat yang Dihadiri/No. of Meetings Attended

Jan Alexander Pruijs Presiden Komisaris/ President Commissioner

3/4

Roelof Jan Dekker Komisaris/Commissioner 4/4

Widiyarto S. Sumitro Komisaris/Commissioner 4/4

Hendrik Adams Komisaris Independen/ Independent Commissioner

4/4

Humayun Bosha Komisaris Independen Independent Commissioner

4/4

Sukatmo Padmosukarso Komisaris Independen/ Independent Commissioner

4/4

Nama/Name Rapat Dewan Direksi/BOD Meeting

Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi/BOC & BOD Joint Meetings

Hendrik G. Mulder 25/27 4/4

Ho Danny Hartono 26/27 4/4

Anna Maria Henrica Adriana Straathof

15/27 2/4

Johanes Eri Budiono 23/27 4/4

Ponky Nayarana Pudijanto 23/27 4/4

Heradian Yoto 25/27 4/4

Yos Rizal Setiawan 23/27 4/4

Rusli Sutanto 25/27 4/4

Billie Fuliangsahar 8/27 2/4

38 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Board of Commissioners & Board of Directors Share Ownership & Family Relationship

None of the BOC and BOD members own any shares of Rabobank Indonesia. None of the BOC and BOD members have family relationships with other members of BOC and BOD.

Board of Commissioners & Board of Directors Remuneration

Members of the BOC and BOD are entitled for remuneration which comprises of salaries and benefits. In fiscal year of 2011, total remuneration was approximately IDR 27.272 billion. Remuneration details are as follows:

Salary Ratio

Salary is defined as the right of the BOC, BOD, and employees to receive a sum of cash as payment from the company or the employer which is determined and paid in accordance with the respective employment agreement and the legislation. This includes allowances for the employees and their families for the work and/or services rendered.

Kepemilikan Saham Dewan Komisaris & Dewan Direksi & Hubungan Keluarga

Para anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi tidak memiliki saham di Rabobank Indonesia. Di samping itu, para anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi juga tidak memiliki hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi lainnya.

Remunerasi Dewan Komisaris & Dewan Direksi

Para anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi berhak atas remunerasi yang terdiri dari gaji dan manfaat. Untuk tahun fiskal 2011 jumlah remunerasi adalah Rp 27,272 milyar dengan rincian sebagai berikut:

Rasio Gaji

Yang dimaksud dengan gaji disini adalah hak Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan karyawan untuk menerima sejumlah imbalan tunai sebagai pembayaran dari perusahaan/pemberi kerja yang ditentukan dan dibayarkan sesuai dengan perjanjian kerja yang terkait, undang-undang, yang termasuk tunjangan bagi karyawan dan keluarganya atas hasil kerja dan/atau layanan yang diberikan.

Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain/ Type of Remuneration and Other Facilities

Total Diterima dalam 1 Tahun/Total Received in 1 Year

Dewan Komisaris/BOC Dewan Direksi/BOD

Orang/Person

Rp juta/IDR million

Orang/Person

Rp juta/IDR million

1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem dan fasilitas lain dalam bentuk non natura/Remuneration (salary, bonus, allowance, tantiem and other non monetary facilities).

4 2.181 9 20.411

2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan lain-lain*/Other facilities in monetary form (housing, transportation, medical insurance, etc)

a. dapat dimiliki/can be owned b. tidak dapat dimiliki/cannot be owned

9 4.680

Total 2.181 25.091

Angka dalam tabel ini ditulis menurut tata bahasa Indonesia; penggunaan titik dan koma berlawanan dengan penggunaannya dalam tata bahasa Inggris.

(*) Senilai Rupiah

Angka dalam tabel ini ditulis menurut tata bahasa Indonesia; penggunaan titik dan koma berlawanan dengan penggunaannya dalam tata bahasa Inggris.

(*) Diterima tunai

Figures in this table are written according to Indonesian grammar; full-stops and commas are reversed in English grammar.

(*) Rupiah value

Figures in this table are written according to Indonesian grammar; full-stops and commas are reversed in English grammar.

(*) Paid cash

Total Remunerasi per Orang dalam 1 Tahun*/Total Remuneration per Person per Year

Direktur/Director

Komisaris/Commissioner

>Rp 2.000.000.0005

>Rp 1.000.000.000 - Rp 2.000.000.0004

>Rp 500.000.000 - Rp 1.000.000.0002

< Rp 500.000.0002

39Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Good Corporate Governance

Selama tahun buku 2011 empat rasio gaji adalah sebagai berikut :

a) Rasio gaji karyawan tertinggi dan terendah: 100,58

b) Rasio gaji Direktur tertinggi dan terendah: 1,70

c) Rasio gaji Komisaris tertinggi dan terendah: 1,96

d) Rasio gaji tertinggi Direktur dan tertinggi karyawan: 1,09

Komite

Untuk mendukung efektivitas dan efisiensi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dan Dewan Direksi telah membentuk beberapa komite. Komite-komite tersebut adalah sebagai berikut:

Komite di bawah Dewan Komisaris

Dengan merujuk kepada peraturan Bank Indonesia mengenai Tata Kelola Perusahaan/Good Corporate Governance maka Dewan Komisaris telah membentuk beberapa komite untuk mendukung mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Anggota dari komite-komite ini ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Berikut ini adalah Komite-komite yang dimaksud:

1. Komite Audit & Kepatuhan

Komite Audit & Kepatuhan bertanggung jawab untuk mendukung Dewan Komisaris antara lain dalam memonitor dan melakukan evaluasi atas hasil temuan audit dan kepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan yang ada, baik yang dilakukan oleh pihak internal maupun oleh pihak eksternal termasuk pula mengawasi penerapan pelaporan keuangan Bank.

Per 31 Desember 2011 susunannya adalah sebagai berikut:

1. Humayun Bosha (Ketua, Komisaris Independen)

2. Sukatmo Padmosukarso (Anggota, Komisaris Independen)

3. Widiyarto S. Sumitro (Anggota, Komisaris)

4. Willy Prayogo (Anggota, pihak Independen)

5. Nanny Dewi (Anggota, pihak Independen)

Tujuan Komite adalah sebagai berikut:

a) Untuk mengawasi dan menilai kualitas kinerja fungsi Audit Internal. Adapun tanggung jawab komite adalah untuk:

• MeninjaurencanatahunanAuditInternaldan secara berkala melakukan, peninjauan atas pencapaian dari rencana tersebut dan mempertimbangkan area/bidang yang perlu menjadi perhatian audit dan perlu masuk dalam cakupan audit;

In the fiscal year 2011, the four salary ratios are:

a) The highest and lowest employee salary ratio: 100.58

b) The highest and lowest Director’s salary ratio: 1.70

c) The highest and lowest Commissioner’s salary ratio: 1.96

d) The highest Director’s and the highest employee’s salary ratio: 1.09

Committee

To increase effeciency and effectiveness in performing their duties the BOC and BOD have established a number of committees as follows:

Committees under Board of Commissioners

With reference to the prevailing Bank Indonesia regulation on Good Corporate Governance, the Board of Commissioners have formed various committees to support their duties and responsibility. Members of these committees are appointed by the BOC. The committees are:

1. Audit & Compliance Committee

The Audit & Compliance Committee is responsible for assisting the Board of Commissioners, among others, in monitoring and evaluating the results of the audit findings and regulatory compliance conducted by internal and/or external parties as well as overseeing the Bank’s financial reporting practices.

As of December 31, 2011 the composition is as follows:

1. Humayun Bosha (Chairman, Independent Commissioner)

2. Sukatmo Padmosukarso (Member, Independent Commissioner)

3. Widiyarto S. Sumitro (Member, Commissioner)

4. Willy Prayogo (Member, Independent)

5. Nanny Dewi (Member, Independent)

The objectives of the committee are:

a) To oversee and assess the quality of the performance of the Internal Audit function. The committee’s responsibility is to:

• ReviewtheannualAuditPlan,reviewtheprogress of that plan periodically, and consider areas of audit concern to be addressed;

40 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Tata Kelola Perusahaan yang Baik

• Reviewallinternal,externalauditreports and reports coming from the regulator; evaluate progress of corrective actions that have been taken by the management;

• DiscussresultswithAuditorsparticularlythose related to control and/or reporting short comings, degree of cooperation, and independency of audit;

• Ensurethatthemanagementistakingaction in accordance with the agreed recommendations to address significant inadequacies/problems of control in a timely fashion;

• Confirmthatthereisacoordinatedapproach with regard to the planning and conduct of work between Internal and External Auditors to ensure sufficient coverage in examining the systems regarding internal control and financial statements;

• Fromtimetotime,inconsultationwithInternal Audit, assess whether the duties and responsibilities of the Internal Audit function remain relevant, continuously improve the audit performance, and decide on changes that are deemed necessary.

b) To oversee the effectiveness of the internal control system and management reporting. The committee’s responsibility is to:

• EnsurethatissuesarisingfromAudit,Internal Control, financial statements and reporting are being managed and rectified in an appropriate and timely manner. This will involve an assessment by the committee to decide whether Management is taking action in accordance with the agreed recommendation to address significant insufficiencies/problems of control in a timely fashion;

• DiscusswithManagement,InternalAuditand (if applicable) External Auditors the procedures and controls regarding the safeguarding of assets and reliability of financial records to confirm the efficiency and effectiveness of the controls and to decide on further actions if necessary;

• Meninjausemualaporanhasilauditinternal dan eksternal, laporan dari regulator dan menilai perkembangan perbaikan yang telah dilakukan oleh pihak manajemen;

• Mendiskusikanhasillaporan/temuandengan Auditor khususnya terkait kelemahan pada kontrol dan/atau pelaporan, tingkat kerjasama yang diterima, serta independensi dari Audit;

• Memastikanmanajemenmengambiltindakan yang diperlukan sesuai dengan rekomendasi yang telah disepakati untuk memperbaiki kekurangan/permasalahan pada kontrol yang signifikan secara tepat waktu;

• Mengonfirmasikanbahwaterdapatpendekatan yang terkoordinasi dengan baik sehubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan kerja antara Audit Internal dan Audit Eksternal untuk memastikan tercapainya cakupan audit yang memadai dalam pelaksanaan pemeriksaan atas sistem pengendalian internal bank dan atas laporan keuangan bank;

• Secaraberkala,dengankonsultasidari Audit Internal, menilai apakah tugas dan tanggung jawab fungsi internal audit tetap relevan dan secara berkesinambungan memperbaiki kinerja Audit Internal dan menentukan perubahan-perubahan yang dipandang perlu.

b) Mengawasi efektivitas sistem pengendalian internal dan pelaporan manajemen. Tanggung jawab komite adalah untuk:

• Memastikanbahwapermasalahan-permasalahan yang muncul dari Audit dan pengendalian internal pada laporan keuangan maupun laporan lainnya telah ditangani dan diperbaiki sebagaimana mestinya dan secara tepat waktu. Hal ini membutuhkan penilaian dari Komite untuk menentukan apakah pihak manajemen telah mengambil tindakan yang tepat sesuai dengan rekomendasi yang telah disepakati untuk memperbaiki kekurangan/permasalahan pada kontrol yang signifikan secara tepat waktu;

• MendiskusikandenganManajemen,AuditInternal, dan (jika perlu) Auditor Eksternal mengenai prosedur dan kontrol dalam mengamankan aset bank dan kewajaran catatan pembukuan bank sehingga mereka dapat memberikan konfirmasinya atas efisiensi dan efektivitas dari kontrol yang ada dan untuk menentukan tindak lanjutnya, jika perlu;

41Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Good Corporate Governance

• MendiskusikandenganManajemen,AuditInternal, Audit Eksternal, dan Kepatuhan untuk menentukan apakah terdapat hal-hal yang tidak biasa sepanjang proses audit mereka terkait dengan ketentuan dari regulator;

• Menentukanapakahsetiapketentuandan peraturan dari otoristas perbankan telah dipenuhi dan apakah informasi yang diberikan kepada regulator adalah informasi yang dapat diandalkan.

c) Untuk mengawasi dan menilai efektifitas dari fungsi kepatuhan di cabang/entitas sebagai bagian dari kepatuhan terhadap kebijakan yang ada:

• Memberikanrekomendasiataspenunjukkanakuntan publik dan kantor akuntan publik kepada Dewan Komisaris;

• Memberikanrekomendasiterkaitefektifitas kontrol keuangan dan pelaporan sebagaimana dinyatakan di atas.

Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit & Kepatuhan mengadakan beberapa kali pertemuan. Selama tahun 2011, Komite Audit & Kepatuhan tercatat telah melakukan 3 kali rapat:

2. Komite Pengawasan Risiko

Tanggung jawab Komite Pengawas Risiko adalah membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi dan mengevaluasi keputusan strategis terkait risiko yang berkaitan dengan bank.

Para anggota komite adalah sebagai berikut:

1. Sukatmo Padmosukarso Ketua (Komisaris Independen)

2. Humayun Bosha Anggota (Komisaris Independen)

3. Widiyarto S. Sumitro Anggota (Komisaris)

4. Willy Prayogo Anggota (Pihak Independen)

5. Nanny Dewi Anggota (Pihak Independen)

• DiscusswiththeManagement,InternalAudit, the External Auditors, and Compliance to determine if any unusual matters were identified during the course of their audits with regards to the requirements of the regulator;

• Determinewhetherallstatutoryandregulatory requirements from the authorities are met and whether the information provided to the regulator is reliable.

c) To oversee and assess the effectiveness of the Compliance function within the branch/entity as part of the branch/entity’s compliance policy.

• Providerecommendationinappointingthepublic accountant and public accountant office to the BOC;

• Providerecommendationwithregardtothe effectiveness of financial control and reporting as stated above.

In performing its duties, the Audit & Compliance Committee have conducted several meetings. In the year 2011, the Audit & Compliance Committee held 3 meetings:

2. Risk Monitoring Committee

The responsibility of the Risk Monitoring Committee is to assist the Board of Commissioners in monitoring and evaluating the strategic decisions on risks associated with the bank.

Members of the Risk Monitoring Committee are:

1. Sukatmo Padmosukarso as Chairman (Independent Commissioner)

2. Humayun Bosha as Member (Independent Commissioner)

3. Widiyarto S. Sumitro as Member (Commissioner)

4. Willy Prayogo as Member (Independent Party)

5. Nanny Dewi as Member (Independent Party)

Nama/Name Jumlah Rapat yang Dihadiri/No. of Meetings Attended

Humayun Bosha 2/3

Sukatmo Padmosukarso 3/3

Widiyarto S. Sumitro 3/3

Willy Prayogo 3/3

Nanny Dewi 3/3

42 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Tata Kelola Perusahaan yang Baik

In 2011, the Risk Monitoring Committee has conducted 5 meetings attended by its members:

3. Remuneration & Nomination Committee

The Remuneration & Nomination Committee (“RNC”) is responsible in assisting the BOC in fulfilling its oversight function.

As of 31 December 2011 RNC members appointed by the BOC are:

1. Hendrik Adams Chairman (Independent Commissioner)

2. Jan Alexander Pruijs Member (Commissioner)

3. Rudy Aditya Member (Executive Officer, Human Resources Department)

The Objectives of the Committee are:

a. Related to Remuneration

• Toevaluatetheremunerationpolicy;

• ToproviderecommendationstotheBOC on the remuneration policies for members of the BOC and the BOD for submission to the General Meeting of Shareholders (GMS);

• ToproviderecommendationstotheBOCon the remuneration policies for the bank’s Executive Officers and employees for submission to the BOD.

b. Related to Nomination

• Toproviderecommendationsonthesystem and procedures for the selection and/or replacement process of members of the BOC and BOD for submission to the GMS;

• Toproviderecommendationsonprospective members of BOC and/or BOD for submission to the GMS;

Sepanjang tahun 2011, Komite Pengawas Risiko telah melakukan 5 kali rapat yang dihadiri oleh anggotanya:

3. Komite Remunerasi & Nominasi

Tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi (“RNC”) adalah membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tanggung jawab pengawasannya.

Per 31 Desember 2011, anggota komite yang diangkat oleh Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

1. Hendrik Adams Ketua (Komisaris Independen)

2. Jan Alexander Pruijs Anggota (Komisaris)

3. Rudy Aditya Anggota (Pejabat Eksekutif Departemen Sumber Daya Manusia)

Tujuan Komite adalah:

a. Yang berkaitan dengan Remunerasi

• Mengevaluasikebijakanremunerasi;

• MemberikanrekomendasikepadaDewanKomisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Dewan Direksi yang disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS);

• MemberikanrekomendasikepadaDewanKomisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan karyawan bank secara keseluruhan yang disampaikan kepada Dewan Direksi.

b. Yang berkaitan dengan Nominasi

• Menyampaikanrekomendasimengenaisistem dan prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS;

• Menyampaikanrekomendasimengenaicalon anggota Dewan Komisaris dan/atau Dewan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS;

Nama/Name Jumlah Rapat yang Dihadiri/No. of Meetings Attended

Sukatmo Padmosukarso 5/5

Humayun Bosha 5/5

Widiyarto S. Sumitro 5/5

Willy Prayogo 5/5

Nanny Dewi 5/5

43Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Good Corporate Governance

• Menyampaikanrekomendasimengenaipihak independen yang akan menjadi anggota komite kepada Dewan Komisaris.

Sepanjang tahun 2011, RNC melakukan 4 kali rapat dengan rincian sebagai berikut :

Komite di bawah Dewan Direksi

Dewan Direksi Rabobank Indonesia dibantu oleh beberapa komite yang bertugas untuk memberikan nasihat profesional dan rekomendasi yang berkaitan dengan kebijakan dan arahan kepada Tim Manajemen. Komite-komite tersebut adalah:

1. Komite Kredit

Terdapat prosedur dan ketentuan internal pelaporan yang ketat untuk semua kredit dan hal-hal yang berkaitan dengan kredit. Kebijakan risiko kredit yang lengkap dan terperinci telah tersedia bagi semua staf Rabobank Indonesia dan prosedur internal menjamin bahwa telah dilakukannya pengkinian secara berkala. Komite Kredit mengadakan rapat secara berkala setiap minggunya berdasarkan agenda tertentu dan hasil rapatnya didistribusikan kepada divisi-divisi terkait setelah disetujui untuk ditindak lanjuti.

Komite kredit terbagi menjadi masing-masing untuk (1) Usaha Kecil dan Menengah (dua tingkat), (2) Komersial dan (3) Korporasi. Dalam setiap komite, persetujuan limit telah ditentukan untuk pinjaman baru dan pinjaman dengan kinerja yang baik serta untuk pinjaman yang bermasalah. Susunan para anggota yang dapat memberikan suara menunjukkan keseimbangan antara fungsi komersial dan manajemen risiko.

• Toproviderecommendationsfortheappointment of independent parties as committee members to the BOC.

In 2011, the RNC held 4 meetings attended by:

Committees under Board of Directors

Rabobank Indonesia Board of Directors are assisted by a number of committees whose task is to provide professional advice and recommendation regarding policies and directions to the Management. The committees are:

1. Credit Committee

Strict internal procedures and reporting guidelines are in place for all credit and credit related matters. A detailed and comprehensive credit risk manual has been made available to all relevant staff within Rabobank Indonesia and internal procedures guaranty that periodic updates are provided. The Credit Committees meet regularly with a fixed agenda and minutes of the meeting are distributed to relevant areas after approval on further action

The Credit Committee are divided based on the following: (1) Small and Medium Enterprise (two levels), (2) Commercial, and (3) Corporate . In each committee, the approval limits have been set for new and performing loans as well as for non-performing loans. The composition of the voting members reflect a balance between the commercial and risk management functions.

Nama/Name Jumlah Rapat yang Dihadiri/No. of Meetings Attended

Hendrik Adams 4/4

Jan Alexander Pruijs 4/4

Rudy Aditya 4/4

Komite Kredit Korporasi /Corporate Credit Committee

Komite Kredit Komersial /Commercial Credit Committee

Presiden Direktur – Ketua President Director – Chairman

Presiden Direktur – Ketua President Director – Chairman

Chief Financial & Risk Officer (CFRO) – Wakil Ketua Chief Financial & Risk Officer (CFRO) – Vice Chairman

Chief Financial & Risk Officer (CFRO) – Wakil KetuaChief Financial & Risk Officer (CFRO) – Vice Chairman

Direktur Perbankan Korporasi Director of Corporate & Investment Banking

Wakil Presiden Direktur Vice President Director

Kepala Bagian Risiko Kredit Head of Credit Risk

Kepala Bagian Pemasaran – Komersial Head of Commercial Marketing

Kepala Bagian Analisa Kredit Perbankan Korporasi, Senior Manager Head of Corporate Credit Analyst

Kepala Bagian Risiko Kredit Head of Credit Risk

Relationship Manager, Senior Manager Commodity Support Group, Head

Kepala Bagian Analisa Kredit – Komersial Head of Commercial Credit Analyst

Direktur Kepatuhan – Undangan Director of Compliance - Invitee

Analis Kredit Senior Senior Credit Analyst

Direktur Kepatuhan - Undangan Director of Compliance – Invitee

44 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Tata Kelola Perusahaan yang Baik

2. Assets & Liability Committee (ALCO)

This committee meets monthly and decides on all issues related to treasury and treasury policies, regulatory issues, balance sheet management and funding issues, market risk issues, and operational issues.

Members are:

• PresidentDirector(Chairman) • ChiefFinancial&RiskOfficer(ViceChairman)• VicePresidentDirector• DirectorofTreasury• DirectorofCorporate&InvestmentBanking• DirectorofSales&Distribution• DirectorofCompliance• DirectorofOperations&IT• MarketRiskManager(Secretary)• RepresentativeofFinancialControl(Invitee)• RepresentativeofTreasury(Invitee)• RepresentativeofRelationshipManager-GFM

(Invitee)

3. Risk Management Committee

The Risk Management Committee is responsible to help the BOD in monitoring the implementation of policies and procedures pertaining to risk management.

Every month this committee discusses issues on reputation and integrity risks, strategic risk, operational risk (people, systems, and processes), legal, compliance, tax/regulatory issues, new products and complex transactions, CSR, HR and monitors the progress of action points recommended by Audit which are not overdue yet.

Members are:

• PresidentDirector–Chairman• ChiefFinancialandRiskOfficer–Vice

Chairman• DirectorofCompliance• Director/HeadofSalesandDistribution• DirectorofOperationsandIT• Director/HeadofCorporate&Investment

Banking• HeadofCorporateLegal• HeadofOperationalRisk• InternalAudit(invitee)

2. Komite Assets & Liability (ALCO)

Komite ini mengadakan rapat setiap bulan dan memutuskan semua masalah yang terkait dengan treasury dan kebijakan treasury, hal-hal yang berkaitan dengan peraturan/ketentuan yang berlaku, pengelolaan neraca dan masalah pendanaan, masalah risiko pasar dan masalah operasional.

Para anggota adalah :

• PresidenDirektur(Ketua)• Chief Financial & Risk Officer (Wakil Ketua)• WakilPresidenDirektur• Direktur Treasury• DirekturPerbankanKorporasi&Investasi• DirekturPenjualandanDistribusi• DirekturKepatuhan• DirekturOperasionaldanTI• ManajerRisikoPasar(Sekretaris)• PerwakilanFinancial Control (Undangan)• PerwakilanTreasury (Undangan)• PerwakilanRelationshipManager-GFM

(Undangan)

3. Komite Manajemen Risiko

Komite Manajemen Risiko bertanggung jawab membantu Direksi mengawasi penerapan kebijakan dan prosedur manajemen risiko Rabobank Indonesia.

Setiap bulannya Komite Manajemen Risiko membahas hal-hal sebagai berikut: masalah risiko reputasi dan integritas, risiko strategis, risiko operasional (orang, sistem dan proses), hukum, kepatuhan, masalah pajak/peraturan, produk baru dan transaksi kompleks, masalah tanggung jawab sosial perusahaan, masalah sumber daya manusia dan memonitor perkembangan pelaksanaan rekomendasi audit yang masih belum jatuh tempo.

Para anggotanya adalah:

• PresidenDirektur–Ketua• Chief Financial & Risk Officer – Wakil Ketua• DirekturKepatuhan• Direktur/KepalaBagianPenjualandan

Distribusi• DirekturOperasional&TI• Direktur/KepalaBagianPerbankanKorporasi

& Investasi • KepalaBagianHukumPerbankanKorporasi• KepalaBagianRisikoOperasional• AuditInternal(undangan)

45Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Good Corporate Governance

4. Komite KYC

Komite ini berfungsi untuk menentukan apakah suatu transaksi yang dilaporkan oleh Pejabat Unit Kerja Khusus Customer Due Diligence (UKK CDD) digolongkan sebagai transaksi mencurigakan dan menyetujui aplikasi pembukaan rekening nasabah korporasi dengan bisnis/lokasi/produk/layanan berisiko tinggi (nasabah korporasi dengan kategori risiko tinggi).

Para anggotanya adalah : • PresidenDirektur-Ketua• Chief Financial & Risk Officer- Wakil Ketua

• DirekturKepatuhan

Kepatuhan

Fungsi kepatuhan di Rabobank Indonesia telah dibentuk pada tingkat Direktur dan dimaksudkan untuk membantu dalam menangani risiko kepatuhan seluruh Rabobank Indonesia.

Fungsi kepatuhan merupakan fungsi yang independen dan bertanggung jawab dalam mengidentifikasi, menilai, memberikan nasihat profesional, memonitor dan melaporkan risiko kepatuhan Rabobank Indonesia yaitu risiko sanksi hukum atau sanksi peraturan, kerugian keuangan, ataupun kerugian peraturan yang mungkin diderita oleh Rabobank Indonesia sebagai akibat kegagalan bank untuk mematuhi perundang-undangan, peraturan dan standar yang berlaku.

Direktur Kepatuhan bertanggung jawab, dalam keadaan-keadaan tertentu serta berdasarkan konsultasi dengan divisi Hukum, Audit dan departemen lainnya, antara lain untuk:

• Mengidentifikasikanperundang-undangandanperaturan baru yang berlaku;

• Memberikannasihatprofesionaldalammenerjemahkan kebijakan menjadi prosedur organisasi;

• Meningkatkanpemahamandankesadaranakan ketentuan-ketentuan yang berlaku melalui proses pelatihan kepada staf yang berkesinambungan;

• Memberikannasihatprofesionalkepadabisnis mengenai masalah kepatuhan terkait pelaksanaan transaksi;

• Memastikantingkatkepatuhanterhadapketentuan-ketentuan yang berlaku;

• Memastikandilakukannyaperbaikanyangdiperlukan atas pelanggaran perundang-undangan dan/atau peraturan yang berlaku, jika ada;

• MelakukanfungsipenghubungbagiBankIndonesia;

• Memonitorkepatuhandalammenerapkanketentuan terkait transaksi rekening pribadi/personal account dealings;

• Fungsipelaporanpencucianuang.

4. KYC Committee

This committee determines whether a transaction reported by the CDD (Customer Due Diligence) Special Unit is categorized as a suspicious transaction and approves the account opening application of corporate clients with high risk business/location/product/services (corporate clients categorized as high risk).

Members are:• PresidentDirector-Chairman• ChiefFinancial&RiskOfficer–Vice

Chairman• DirectorofCompliance

Compliance

The compliance function within Rabobank Indonesia was established at the Director’s level and serves to assist in managing the bank’s compliance risk.

The compliance function is an independent function which is responsible to identify, assess, advise on, monitor and report the compliance risk which is the risk of legal or regulatory sanctions, financial losses, or regulation losses that Rabobank Indonesia is exposed to as a result of failure to comply with laws, rules and standards.

In certain circumstances as advised by the Legal, Audit and other departments, the Director of Compliance is responsible in:

• Identifyingnewlawsandregulations;

• Advisingontranslatingpoliciesintoorganisational procedures;

• Improvingtheunderstandingandawarenessof staff on new regulations though continuous training processes;

• Providingprofessionaladvicetothebusinesson compliance issues related to transactions;

• Ensuringthecompliancelevelonprevailingregulations;

• Ensuringthattherequiredcorrectionmeasuresare applied for breaches of laws and/or regulations if applicable;

• ActingasliaisonforBankIndonesia;

• Monitoringcomplianceinapplyingregulationsregarding personal account dealings;

• Performingthemoneylaunderingreportingfunction.

46 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Tata Kelola Perusahaan yang Baik

It should be noted that laws, rules and standards are those related to Rabobank Indonesia’s business activities, which include prevention of money laundering, issues related to regulations, prevention of terrorism financing, business conduct, privacy and data protection.

Customer Due Diligence

The purpose of the Customer Due Diligence (“CDD”) policy is to identify, verify, and monitor new and existing clients to ensure that their transactions are in line with the client’s profile. The policy is an implementation of risk management in line with the anti money laundering program and terrorism financing prevention program as stipulated in Bank Indonesia regulations and and other regulations.

Furthermore, the implementation of the Sanction Policy over countries that were sanctioned by the United Nations, European Union as well as the United States covers the screening of staff, clients, services and transactions. Implementation of the policy is expected to protect Rabobank Indonesia from the possibilities of financial charges, legal sanctions, and other sanctions which can damage the reputation of Rabobank Indonesia and Rabobank Group.

Internal Audit

The Internal Audit function has a hierarchical reporting line to the President Director and a functional line to Audit Rabobank Group Wholesale Rabobank International Asia/Oceania.

The Internal Audit annual plan and deviations, if any, must be approved by the President Director and the Board of Commissioners/Chairman of Audit Committee. All audit reports are submitted to the President Director, the auditee, the respective Regional Audit function, and the Regional and Global Audit function. The organisation structure of Internal Audit is as follows:

• HeadofInternalAudit;

• InternalAuditAdministrator;

• SMEAuditTeam;

• CorporateBankingandHeadOfficeAuditTeam;

• InformationTechnologyAuditTeam.

Internal audit adopts a risk-based and process oriented approach. Through the various audit techniques, Internal Audit has developed an understanding of key processes, risks and controls of various activities and has assessed its effectiveness.

Perlu digarisbawahi disini bahwa yang dimaksud dengan perundang-undangan, peraturan dan standar adalah perundang-undangan, peraturan dan standar yang berkaitan dengan aktivitas bisnis Rabobank Indonesia. Termasuk dalam hal ini adalah penanganan pencegahan pencucian uang, permasalahan yang terkait dengan peraturan, pencegahan pembiayaan kegiatan terorisme, perilaku dalam berbisnis, kerahasiaan pribadi serta perlindungan data.

Due Diligence Nasabah

Kebijakan Due Diligence Nasabah Rabobank Indonesia (“CDD”) bertujuan untuk mengidentifikasi, memverifikasi, dan memantau baik nasabah baru maupun nasabah lama untuk memastikan bahwa transaksi telah sesuai dengan profil nasabah. Kebijakan ini merupakan penerapan manajemen risiko yang terkait dengan program anti-pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Bank Indonesia dan ketentuan lainnya.

Selain itu, penerapan atas kebijakan sanksi (Sanction Policy) atas negara-negara yang dikenakan sanksi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, Uni Eropa maupun Amerika Serikat meliputi kegiatan dalam penerimaan karyawan, nasabah, jasa-jasa dan transaksi yang dilakukan. Dengan diterapkannya kebijakan ini diharapkan dapat mencegah Rabobank Indonesia dari kemungkinan pengenaan sanksi denda, sanksi hukum dan sanksi-sanksi lainnya yang dapat merusak reputasi Rabobank Indonesia dan Rabobank Group secara umum.

Audit Internal

Fungsi Audit Internal mempunyai jalur pelaporan hirarki kepada Presiden Direktur dan jalur fungsional kepada Audit Rabobank Group Wholesale Rabobank International Asia/Oceania.

Rencana tahunan Audit Internal serta penyimpangannya, jika ada, harus mendapatkan persetujuan dari Presiden Direktur dan Dewan Komisaris/Ketua Komite Audit. Semua laporan audit disampaikan kepada Presiden Direktur, pihak yang diaudit, fungsi Audit Regional yang terkait, dan fungsi Audit Regional and Global.

Struktur organisasi Audit Internal adalah sebagai berikut:

• KepalaAuditInternal;

• AdministratorAuditInternal;

• TimAuditPerbankanUKM;

• TimAuditPerbankanKorporasidanKantorPusat;

• TimAuditTeknologiInformasi.

Audit Internal mengikuti pendekatan audit berorientasi pada proses dan berdasarkan risiko. Melalui berbagai teknik audit, Audit Internal memperoleh pengertian mengenai proses kunci, risiko dan pengawasan berbagai aktivitas dan menilai efektivitasnya.

47Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Good Corporate Governance

Audit Eksternal

Untuk tahun buku 2011, Ernst & Young (KAP Purwantono, Suherman & Surja) telah ditunjuk sebagai Auditor Eksternal Rabobank Indonesia yang bertanggung jawab atas pelaksanaan audit atas laporan keuangan bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. Selama tahun 2011 Auditor Eksternal tidak menyediakan layanan lain kepada Rabobank Indonesia kecuali layanan audit keuangan dan karena itu bebas dari kemungkinan benturan kepentingan.

Implementasi Manajemen Risiko & Pengendalian Internal

Divisi Manajemen Risiko berada di bawah pengawasan Chief Financial & Risk Officer yang bertanggungjawab kepada Presiden Direktur. Divisi Manajemen Risiko terdiri dari departemen di bawah ini:

• ManajemenRisikoKredit;• AdministrasiKreditdanRisiko;• CommoditySupportGroup;• ManajemenPortofolio(unityangbaru

dibentuk);• SekretariatKredit;• ManajemenRisikoPasardanLikuiditas;• ManajemenRisikoOperasional;

Tanggung jawab kunci dari unit-unit di atas adalah sebagai berikut:

a. Manajemen Risiko Kredit

Semua aplikasi kredit baru maupun kredit yang termasuk dalam kaji ulang berkala akan dianalisa oleh departemen analisa risiko kredit. Hanya nasabah yang memiliki nilai kredit yang layak yang akan diproses untuk persetujuan selanjutnya. Semua kredit yang ada akan dikaji ulang sedikitnya sekali dalam satu tahun (frekuensi lebih banyak diperlukan untuk kredit yang termasuk dalam kategori kredit bermasalah).

b. Administrasi Kredit and Risiko

Tugas utama unit ini adalah memeriksa dan memastikan bahwa persyaratan-persyaratan untuk dilakukannya pencairan kredit telah dipenuhi di muka sebelum suatu limit kredit dapat ditetapkan. Termasuk didalamnya adalah memastikan bahwa penyimpangan dari persyaratan pencairan kredit yang telah ditetapkan, jika ada, telah disetujui oleh Komite Kredit sesuai dengan kredit matriks yang telah ditentukan bank, dan persetujuan tersebut diperoleh dalam jangka waktu segera.

External Audit

Rabobank Indonesia appointed Ernst & Young (KAP Purwantono, Suherman & Surja) as the Bank’s external auditor for the 2011 fiscal year responsible for auditing the bank’s financial reports for the year which ended on 31 December 2011. During the year of 2011 the External Auditor did not provide any other service to Rabobank Indonesia other than the financial audit service and therefore is free from any possibility of conflict of interest.

Implementation of Risk Management & Internal Control

The Risk Management division is under the supervision of the Chief Financial and Risk Officer who reports directly to the President Director. The Risk Management Division comprises the following units:

• CreditRiskManagement;• CreditandRiskAdministration;• CommoditySupportGroup;• PortfolioManagement(newlyestablishedunit);• CreditSecretariat;• MarketandLiquidityRiskManagement;• OperationalRiskManagement;

Key responsibilities of these units are:

a. Credit Risk Management

All new credit applications and reviews will be analysed by the credit risk analysis department. Only customers with acceptable credit worthiness will be processed for further approval. All existing credits are reviewed at least once a year (those considered as having problems are reviewed more frequently).

b. Credit and Risk Administration

The main duty of this unit is to verify that all requirements regarding loan disbursement have been fulfilled before a credit line is assigned. This includes ensuring that any deviations from the approved conditions, if any, have been approved by the Credit Committed according to the credit matrix and that the approval could be obtained as soon as possible.

48 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Tata Kelola Perusahaan yang Baik

c. Commodity Support Group

This unit monitors the specific requirements regarding financing, trade, and commodities credits where certain collateral procedures are applicable (stock of commodities, inventories, cash receivables). Plant inspection and warehouse inspection reports are also prepared regularly. The management, review, and update of corporate and retail banking collateral is also performed by this unit.

d. Portfolio Management

The Portfolio Management team monitors, analyses, and reports various concentration risk types attached to the bank’s assets and liabilities portfolio. This is performed to ensure that the bank monitors its portfolio against other factors which could impact its quality. Concentration risk in assets are mainly related to the credit portfolio which is further categorized by industry sector, type of facility, type of collateral, and group of debtor. On the liabilities side it is mostly related to third party deposits. The reporting to the CFRO is done by the Management Portfolio team.

To enhance synergy, effective 1 January 2012 this unit will be processing the Bank’s financial information and therefore will be managed by Financial Control and no longer managed by the Risk Management division.

e. Credit Secretariat

This unit prepares the agenda for the weekly credit committee meetings and is responsible for safekeeping and distributing all (signed) original minutes and credit decisions to the relevant parties.

f. Market Risk and Liquidity Management

This unit is physically located inside Rabobank Indonesia’s dealing room to ensure that real-time continuous monitoring of positions and limits are possible.

g. Operational Risk Management

The Operational Risk Management division is responsible for monitoring the operational risk management throughout the organisation. It performs top-down and bottom-up reviews to assess the operational risk. Examples of the top-down assessments are the Top Down Risk Assessment (TDRA) and the tracking of the consequences of actions to be taken. Examples of bottom-up assessments are the Risk and Control Self Assessments and the review of Key Risk Indicators through dashboards.

c. Commodity Support Group

Untuk kredit pembiayaan, perdagangan dan komoditas dimana prosedur agunan tertentu berlaku (stok komoditi, persediaan, tunai, tagihan), unit ini bertanggung jawab untuk memonitor semua ketentuan khusus ini. Selain itu, secara berkala, dibuat laporan inspeksi lapangan dan laporan inspeksi gudang. Pengawasan, peninjauan dan pengkinian agunan, baik perbankan ritel maupun korporasi dilakukan oleh tim ini.

d. Manajemen Portofolio

Tim Manajemen Portofolio melakukan pemantauan, analisa, serta pelaporan terhadap berbagai jenis risiko konsentrasi yang melekat pada portofolio aset dan kewajiban yang dimiliki Bank. Hal ini untuk memastikan agar bank memonitor portofolionya terhadap faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitasnya. Risiko konsentrasi dalam aset sebagian besar berkaitan dengan portofolio kredit yang diklasifikasikan lagi ke dalam sektor industri, jenis fasilitas, jenis agunan, serta grup peminjam. Sedangkan pada sisi kewajiban bank terutama berkaitan dengan konsentrasi DPK yang dimiliki bank. Pelaporan dilakukan oleh tim Manajemen Portofolio kepada CFRO.

Untuk meningkatkan sinergi yang lebih baik, efektif mulai 1 Januari 2012 unit ini termasuk di dalam struktur organisasi Financial Control sebagai unit yang memproses informasi keuangan bank sehingga tidak lagi termasuk di dalam divisi Manajemen Risiko.

e. Sekretariat Kredit

Unit ini menyiapkan agenda untuk rapat mingguan komite kredit dan bertanggung jawab untuk penyimpanan serta pendistribusian semua hasil rapat asli (yang telah ditandatangani) dan keputusan kredit dalam bidang terkait.

f. Manajemen Risiko Pasar & Likuiditas

Unit ini secara fisik berada di dalam dealing room Rabobank Indonesia untuk memastikan pengawasan yang terus menerus dan real time atas posisi, limit, kurs dan pasar terhadap bank.

g. Manajemen Risiko Operasional

Departemen Manajemen Risiko Operasional bertanggung jawab untuk memantau pengelolaan risiko operasional di seluruh organisasi. Hal ini dilakukan melalui penilaian top down dan bottom up untuk menilai risiko operasional. Contoh penilaian top down adalah Top Down Risk Assesment (TDRA) dan pelacakan akibat tindakan yang harus diambil. Contoh penilaian bottom up adalah melalui Risk and Control Self Assessment dan penilaian Risiko Indikator Kunci melalui dashboard.

49Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Good Corporate Governance

Selain itu, Departemen Manajemen Risiko Operasional juga bertanggung jawab atas pelaporan peristiwa risiko operasional.

Lingkungan pengendalian yang kuat dan baik merupakan prasyarat untuk prosedur pengawasan yang memadai dan efektif. Di Rabobank Indonesia kualitas lingkungan pengendalian telah memadai, yang ditunjukkan oleh:

• FungsiDewanDireksi;

• SistemoperasidancarapandangManajemententang pengendalian dan hal-hal lainnya terkait pengendalian;

• Strukturorganisasibankdanpembagianfungsiotorisasi dan tanggung jawab;

• PengendalianManajemensepertiauditinternal,sumber daya manusia, kualitas kebijakan dan prosedur tertulis, pembagian tugas, dll.

Tujuan utama sistem pengendalian internal Rabobank Indonesia (lingkungan pengendalian dan prosedur pengendalian) adalah:

• Memenuhisemuaperaturaninternaldaneksternal dan hukum;

• Memilikiaksesuntukkelengkapan,keakurasiandan pengkinian informasi manajemen keuangan dan lainnya;

• MemastikanbahwarisikoRabobankIndonesiadan budaya perusahaan yang tertanam dalam semua aktivitas dan tingkatan;

Additionally, the Operational Risk Management division is also responsible for operational risk incident reporting.

A strong and respectable control environment is the foundation for sufficient and effective control procedures. At Rabobank Indonesia the quality of the control environment is sufficient and demonstrated by:

• ThefunctionoftheBoardofDirectors;

• OperationssystemandManagementviewoncontrol and control related matters;

• TheorganisationstructureofRabobankIndonesia and the division of authority and responsibilities;

• Managementcontrol,whichincludeinternalaudit, human resources, quality of written policies and procedures, segregation of duties, etc.

The main objectives of Rabobank Indonesia’s internal control system (control environment and control procedures) are:

• Tocomplywithallinternalandexternalregulations and laws;

• Tohaveaccesstocomplete,accurateandup-to-date financial and other management information;

• ToensurethatRabobankIndonesia’sriskandcorporate culture is embedded in all activities and levels within Rabobank Indonesia;

50 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Tata Kelola Perusahaan yang Baik

• Tomaintaineffectiveandefficientbankingoperations.

Provision to Related Parties and Large Exposure Debtors

At Rabobank Indonesia, the process of granting a loan to related parties adheres to the existing policy, meaning that there is no differentiation from the credit process for clients in general. A completed credit application supported by thorough analyses on the prospect’s financials is required. Once this is done, Rabobank Indonesia’s Credit Committee will discuss the application and request for recommendation from shareholders if required. For large exposure debtors, Rabobank Indonesia must comply with Bank Indonesia’s regulation on maximum limit of credit extension (Batas Maksimum Pemberian Kredit).

As of 31 December 2011, provisions to related parties and bank main debtors are as follows:

Strategic Plan

Long Term Business Plan

Rabobank Indonesia long-term ambition is to be one of the top players in the food and agribusiness segment in Indonesia for the Corporate Banking segment and a leading bank and in serving the Commercial and SME segment.

Medium and Short Term Business Plan

The medium and short term target of Rabobank Indonesia is to be “a fast growing Corporate, Commercial and SME bank with a strong position in the food and agribusiness (F&A) sector and related customer segments”. One of the means to achieve this target is to leverage on the expertise of FAR (Food and Agribusiness Research and Advisory) , Rabobank International, to share knowledge and expertise to F&A clients.

• Mempertahankanefektivitasdanefisiensioperasional perbankan.

Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan Debitur Besar (Large Exposure)

Proses pemberian pinjaman Rabobank Indonesia kepada pihak terkait tetap mengikuti prosedur yang ada, artinya tidak ada perbedaan dalam proses pemberian kredit dengan nasabah umumnya sesuai dengan prosedur dan ketentuan dalam pengambilan pinjaman, dimana tetap diperlukan aplikasi kredit yang lengkap dan didukung dengan analisa yang mendalam dan cukup atas keadaan keuangan calon peminjam. Setelah hal ini dilakukan, komite kredit Rabobank Indonesia akan membahas aplikasi ini dan akan meminta rekomendasi dari pemegang saham apabila diperlukan. Sementara itu, untuk debitur besar, Rabobank Indonesia harus memenuhi peraturan Batas Maksimum Pemberian Kredit yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

Per 31 Desember 2011, ketentuan mengenai pihak terkait dan debitur utama bank adalah sebagai berikut:

Rencana Strategis

Rencana Bisnis Jangka Panjang

Ambisi jangka panjang Rabobank Indonesia adalah menjadi salah satu pemain utama di segmen food and agribusiness di Indonesia untuk perbankan Korporasi dan menjadi salah satu bank bisnis terdepan dalam melayani segmen komersial dan UKM.

Rencana Bisnis Jangka Menengah dan Jangka Pendek

Target jangka menengah dan jangka pendek Rabobank Indonesia adalah untuk menjadi “sebuah bank yang bergerak dalam perbankan Korporasi, Komersial, dan UKM yang tumbuh cepat dan memiliki posisi yang kuat di sektor food and agribusiness serta segmen nasabah terkait“. Salah satu cara yang dapat dijalankan adalah dengan memanfaatkan tenaga ahli FAR (Food and Agribusiness Research and Advisory) dari Rabobank International untuk memberikan saran yang baik kepada nasabah.

No. Fasilitas/Facility Total

Debitur/Debtor

Nominal (dalam Rp juta)/Amount (in IDR million)

1. Kepada Pihak Terkait/To Related Parties 51 28.988

2. Kepada Debitur Utama/ To Main Debtors a. Individual

b. Group0

250

3.357.918

Angka dalam tabel ini ditulis menurut tata bahasa Indonesia; penggunaan titik dan koma berlawanan dengan penggunaannya dalam tata bahasa Inggris.

Figures in this table are written according to Indonesian grammar; full-stops and commas are reversed in English grammar.

51Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Good Corporate Governance

Di samping itu, Bank juga akan melakukan pengembangan yang diperlukan untuk meningkatkan penetrasinya kepada para nasabah melalui produk treasury, trade, supply chain dan cash management, serta mengupayakan agar Bank dapat mendanai sendiri aktivitasnya. Sementara itu, Bank juga telah memulai berbagai investasinya seperti investasi di bidang sumber daya manusia, perangkat teknologi informasi, serta pada jaringan kantornya guna mendukung rencana pengembangan bisnisnya.

Masalah Hukum

Yang dimaksud dengan permasalahan hukum disini adalah masalah hukum perdata dan pidana yang dihadapi Bank selama periode pelaporan dan yang telah diproses secara hukum.

Pada segmen perbankan Korporasi, terdapat 3 kasus perdata yang masih dalam proses, yaitu 1 kasus terkait klaim bank atas jaminan pribadi yang masih menunggu keputusan dari pengadilan tinggi dan 2 kasus terkait eksekusi hipotik.

Sedangkan pada segmen Ritel terdapat 7 kasus perdata dimana 3 kasus telah diselesaikan dan 4 kasus masih dalam proses penyelesaian. Semua kasus perdata pada segmen Ritel terkait tuntutan pihak ketiga atas jaminan yang diagunkan kepada Bank yang dapat berimbas kepada Rabobank Indonesia dikemudian hari. Rabobank Indonesia senantiasa memantau secara ketat perkembangan terhadap kasus-kasus ini.

Di bawah ini adalah permasalahan hukum per 31 Desember 2011.

Penyimpangan Internal

Yang dimaksud dengan penyimpangan internal adalah penyimpangan/pemalsuan yang dilakukan oleh manajemen, karyawan tetap dan karyawan tidak tetap (kontrak dan alih daya) yang berhubungan dengan pekerjaan dan aktivitas operasional Bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan. Yang dimaksud dengan mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan adalah penyimpangan dengan nilai lebih dari Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah).

Selama tahun 2011 terdapat 1 kasus yang termasuk dalam kategori ini yang telah diselesaikan dengan baik oleh Bank.

The Bank also aims to increase its penetration on FX, trade, supply chain and cash management products and be able to self-fund its activities. The Bank has also initiated a number of investments which include investment in the area of human resources, information technology, and branch network to support the business growth plans.

Legal Issues

Legal issues are civil and criminal legal issues of the Bank during the reporting period and those which have been legally processed.

In the corporate banking business, there are 3 civil cases which are being processed of which 1 case involves the Bank’s claim over a personal guarantee that awaits supreme court ruling, and two other cases involve the execution of mortgages.

In the Retail business , there are 7 civil cases of which 3 cases have been resolved and 4 others are still in the legal process. All of the Retail cases involve third-party claims over collateral pledged to the Bank that may impact to Rabobank Indonesia in the future. Rabobank Indonesia is monitoring the progress of these cases closely.

Legal issues as of 31 December 2011

Internal Fraud

Internal fraud is the non-compliance/fraud done by the management, permanent and temporary (contractual and outsourcing) employees related to work and operational activities of the Bank which affects the Bank’s financial condition significantly. The meaning of affecting the Bank’s financial condition significantly” is if the impact is more than IDR 100,000,000 (one hundred million rupiah).

In 2011 there was one internal fraud case which met the above criteria and was later well resolved by the Bank.

Permasalahan Hukum/Legal Issue Jumlah/No. of Cases

Perdata/Civil Pidana/Criminal

Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)/ Resolved

3 -

Dalam proses penyelesaian/In the process of resolving 7 -

Jumlah/Total number 10 -

52 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Shares Options

Shares options are options to purchase shares by members of the Board of Commissioners, Directors and Executive Officers which are carried out through an initial offering of shares or stock options to provide compensation to members of the Board of Commissioners, Directors and Executive Officers of the Bank which has been decided in General Meeting of Shareholders and/or Articles of Association.

In 2011 there are no share options for Rabobank Indonesia’s Board of Commissioners, Board of Directors and Executive Officers of Rabobank Indonesia

Buy Back Shares and Buy Back Bonds

Buy back shares and buy back bonds are a mean to reduce the number of shares or bonds issued by the Bank by buying back shares or bonds, of which the payment procedure is carried out in accordance with the prevailing regulations.

In 2011 Rabobank Indonesia did not conduct any Rabobank buy back shares or bonds transactions.

Conflict of Interest Transactions

There is no conflict of interest transaction in Rabobank Indonesia during the year 2011.

Donations for Social Activities

Construction of houses in co-operation with Habitat for Humanity

In 2011 Rabobank Indonesia has contributed to the financing of rebuilding ten houses for Merapi disaster victims at Ngargomulyo, Magelang. The houses were constructed by Habitat for Humanity Indonesia and were handed over to the people of the village on 16 August 2011.

Besides houses for Merapi victims, another 20 houses for Mentawai tsunami victims were also handed over in October 2011. The source of funds are Rabobank Indonesia staff, Rabobank offices worldwide, and Rabobank Indonesia which reached IDR 284 million and placed in the Rabobank Indonesia Care account. Habitat for Humanity is a non-profit organization which aims to provide housing to financially underprivileged families by building simple and decent houses.

Opsi Saham

Yang dimaksud dengan opsi saham adalah opsi untuk membeli saham oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif yang dilakukan melalui penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank yang telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan/atau Anggaran Dasar Bank

Selama tahun 2011 tidak terdapat opsi saham untuk Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Pejabat Eksekutif Rabobank Indonesia.

Buy Back Saham dan Buy Back Obligasi

Yang dimaksud dengan buy back saham dan buy back obligasi adalah upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah diterbitkan Bank dengan cara membeli kembali saham atau obligasi tersebut, yang tata cara pembayarannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sepanjang tahun 2011 Rabobank Indonesia tidak pernah melakukan buy back saham maupun obligasi Rabobank.

Transaksi Benturan Kepentingan

Tidak terdapat transaksi benturan kepentingan selama tahun 2011 di Rabobank Indonesia.

Sumbangan untuk Aktivitas Sosial

Pembangunan rumah bekerjasama dengan Habitat for Humanity

Di tahun 2011, Rabobank Indonesia ikut mendukung pembiayaan pembangunan dan perbaikan 10 rumah di desa Ngargomulyo, Magelang bagi korban bencana letusan Merapi. Pembangunan rumah dilakukan oleh Habitat for Humanity Indonesia dan telah diserahterimakan kepada warga pada tanggal 16 Agustus 2011.

Selain itu telah dilakukan pula pembangunan 20 rumah bagi korban tsunami Mentawai yang telah diserahkan pada Oktober 2011. Sumber pendanaan pembangunan rumah berasal dari sumbangan staf Rabobank Indonesia, staf Rabobank negara-negara lain, serta Rabobank Indonesia sebesar Rp 284 juta yang ditempatkan dalam akun Rabobank Indonesia Care. Habitat for Humanity adalah organisasi nirlaba yang bertujuan memberikan tempat tinggal kepada keluarga tidak mampu dengan membangun rumah yang sederhana dan layak.

53Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Good Corporate Governance

Risk management policy and procedures are implemented to provide an integrated risk management framework enabling effective monitoring by the Risk Management Committee and other committees over various risks faced by Rabobank Indonesia including, but not limited to, credit risk, market risk, liquidity risk, and operational risk.

Prosedur dan kebijakan manajemen risiko diimplementasikan untuk menyediakan kerangka manajemen risiko yang terintegrasi yang memungkinkan pemantauan secara efektif oleh Komite Manajemen Risiko dan komite lain untuk berbagai risiko yang dihadapi Rabobank Indonesia termasuk tapi tidak terbatas pada risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko operasional.

Manajemen RisikoRisk Management

Rabobank Indonesia percaya akan pentingnya melindungi dan menjaga reputasi bank serta mempertahankan kepentingan pemangku kepentingan. Kemampuan manajemen risiko yang baik menunjukkan kemampuan dasar yang sangat diperlukan bagi keberlanjutan sebuah Bank. Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Rabobank Indonesia menempatkan manajemen risiko sebagai prioritas dalam kerangka strategi secara keseluruhan.

Rabobank Indonesia believes in protecting the Bank’s reputation and maintaining the best interest of stakeholders. A strong risk management capability represents a core competence of absolute necessity for the sustainability of a bank. Rabobank Indonesia’s Board of Commissioners and Board of Directors place risk management as a priority within the overall strategy framework.

Manajemen Risiko

Rabobank Indonesia - Annual Report 201154

To ensure maximum effectiveness, the risk management function operates independently and separately from operational and business activities. The Risk Management Committee and other committees act in an oversight capacity over the Risk Management group, which is traditionally responsible for the implementation of risk management procedures within Rabobank Indonesia. The followingare explanations on Rabobank Indonesia’s approach to the various risks faced.

Credit Risk

Credit risk is the counterparty risk when the bank’s borrowers or guarantors are unable to meet their contractual obligations to the bank. To mitigate this, Rabobank Indonesia thoroughly analyses all new credit applications and reviews existing lending portfolio on a periodical basis (normally at least once a year) and only those with acceptable credit worthiness will be processed for further approval.

For the larger corporate credit risk exposures Rabobank Indonesia Credit Risk Department uses a financial analytical tool which has been implemented in all Rabobank offices worldwide. The credit application follows a standard format and credit analysis for quicker and relevant decision making.

For the SME/Retail credit risk exposures, the analysis is performed by SME credit analysts. The analyst teams are located in regional offices and led by the Regional Team Leader Analyst. This is to smoothen the control process, simplify the work flow and to maintain independency from the business units in the branch offices. All of the Regional Team Leader Analysts report to the SME Credit Risk Analyst Head, who in turn reports to the Head of Credit Risk at the head office in Jakarta.

For Commercial/Retail credit risk (capturing exposure in average of > USD 1 million and up to USD 7 million or equivalent IDR 70 billion), the analysis and reviews are conducted by Commercial credit analysts, who are centrally located at the head office in Jakarta. All Commercial credit analysts report to the Commercial Credit Risk Analyst Head who subsequently reports to the Head of Credit Risk.

The Head of Credit Risk reports directly to the Group Head Risk Management. Hence, it is expected that with the above governance structure, the Credit Risk can function independently and professionally. Both SME/Retail and Commercial credit applications are processed through an application system aptly named CAT for “Credit Assessment Tool”, which has been used since March 2009. It effectively and efficiently helps the bank to control and monitor the approval process through an integrated and standardised system and process.

Untuk memastikan efektifitas maksimum, fungsi manajemen risiko beroperasi secara independen dan terpisah dari aktivitas operasional maupun bisnis. Komite Manajemen Risiko dan komite lainnya bertindak selaku pengawas dari grup Manajemen Risiko yang secara tradisional bertanggung jawab atas implementasi prosedur manajemen risiko di Rabobank Indonesia. Berikut ini adalah pendekatan yang digunakan Rabobank Indonesia untuk berbagai risiko yang dihadapi.

Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko yang terjadi apabila pihak peminjam atau penjamin tidak dapat memenuhi kewajiban terhadap bank yang sudah disepakati. Untuk melakukan mitigasinya, Rabobank Indonesia menganalisa semua aplikasi kredit secara menyeluruh dan melakukan peninjauan ulang terhadap portfolio pinjaman yang ada secara berkala (biasanya setahun sekali). Hanya yang layak dari segi kredit yang akan diproses lebih lanjut untuk mendapatkan persetujuan.

Untuk melakukan analisa kredit Korporasi yang memiliki risiko lebih besar, Rabobank Indonesia menggunakan perangkat analisis keuangan yang telah digunakan kantor Rabobank di seluruh dunia. Aplikasi kredit menggunakan format dan analisa kredit standar untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat dan relevan.

Untuk risiko kredit UKM/Ritel analisa kredit dilakukan oleh analis kredit UKM. Tim analis ini berlokasi di kantor-kantor wilayah yang dipimpin oleh Pemimpin Tim Analis Wilayah. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses kontrol, menyederhanakan alur kerja dan memastikan independensi dari unit bisnis di cabang. Semua Pemimpin Tim Analis Wilayah bertanggungjawab kepada Kepala Analis Risiko Kredit UKM yang bertanggung jawab kepada Kepala Risiko Kredit di kantor pusat Jakarta.

Untuk risiko kredit Komersial/Ritel (untuk jumlah rata-rata di atas USD 1 juta hingga USD 7 juta atau ekivalen hingga Rp 70 milyar), analisa dan peninjauan dilakukan oleh Analis Kredit Komersial yang berkantor di kantor pusat di Jakarta. Semua Analis Kredit Komersial bertanggung jawab kepada Kepala Analis Resiko Kredit yang selanjutnya bertanggungjawab kepada Kepala Risiko Kredit.

Kepala Risiko Kredit bertanggung jawab kepada Group Head Risk Management. Dengan struktur demikian diharapkan fungsi risiko kredit dapat bekerja secara independen dan profesional. Baik aplikasi risiko kredit untuk UKM/Ritel maupun Komersial telah menggunakan sistem aplikasi yang disebut CAT atau “Credit Assessment Tool” sejak Maret 2009. Sistem ini secara efektif dan efisien membantu bank untuk mengontrol dan memonitor proses persetujuan melalui sistem dan proses standar yang terintegrasi.

Risk Management

Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia 55

Semua aplikasi persetujuan kredit diserahkan kepada Komite Kredit untuk dibahas dan disetujui karena Rabobank Indonesia tidak memberikan kewenangan kredit secara perorangan. Rapat dimana pembahasan dan persetujuan dilakukan selalu dihadiri oleh staf Risiko Kredit. Komite Kredit memberikan persetujuan kredit berdasarkan konsensus.

Untuk terus dapat mempercepat proses kredit, Rabobank Indonesia telah menerapkan proses baru untuk pinjaman kecil di bawah Rp 2 milyar untuk peminjam UKM/Ritel dengan menggunakan checklist (daftar kelengkapan) sejak November 2011. Inisiatif selanjutnya untuk semakin meningkatkan produktivitas dan kecepatan proses kredit UKM/Ritel dan Komersial sedang dikembangkan lebih lanjut. Inisiatif-inisiatif ini dilakukan dalam proyek Puncak Jaya.

Unit Special Asset Management

Agar usaha recovery atau penyelamatan aset dari kredit bermasalah berlangsung efektif, maka unit Special Asset Management (SAM) atau Manajemen Aset Khusus diaktifkan kembali tahun 2009. Unit SAM bertanggung jawab untuk mengelola semua aset yang berpotensi bermasalah dari Ritel, Komersial, dan Korporasi. Unit ini juga dilibatkan untuk menangani kredit yang sejak tahap awal telah menunjukkan tanda-tanda tidak baik.

Risiko Pasar dan Likuiditas

Risiko pasar adalah risiko kerugian akibat pergerakan pasar yang tidak menguntungkan yang berkaitan dengan suku bunga, komoditas, valuta asing, atau eksposur sekuritas. Risiko likuiditas adalah risiko ketidakmampuan untuk memenuhi kewajiban finansial karena kurangnya dana cair. Di Rabobank Indonesia risiko likuiditas termasuk ke dalam fungsi ALM (Asset Liability Management) Market Risk. Unit ini secara fisik terdapat di dealing room Rabobank Indonesia untuk memastikan bahwa posisi dan limit dapat dipantau secara berkelanjutan pada saat real-time.

All credit approval applications are submitted to the relevant credit committees for review and approvals since Rabobank Indonesia does not provide individual credit authorities, with Credit Risk staff always present in the meeting. The credit committee decisions are taken on a consensus basis.

In order to continually improve credit process turn around time, Rabobank Indonesia has been implementing a new credit review process for small loans under IDR 2 billion for SME/Retail borrowers using a checklist since November 2011. Further initiatives are currently under development in order to further increase productivity and turn around time of SME/Retail and Commercial credit processes. These initiatives are organized under the bank’s Puncak Jaya project.

Special Asset Management Unit

To allow effective recovery of non-performing loans, a Special Asset Management (SAM) Department was reactivated in 2009. The SAM unit is in charge of managing and monitoring all (potential) non-performing loans of Retail, Commercial, and Corporate. They should also be notified/involved in all early problematic loans, which show deterioration trend.

Market and Liquidity Risks

Market risk is the risk of loss from unfavourable market movements related to interest rate, commodities, foreign exchange, or securities exposures. Liquidity risk is the risk of inability to meet current financial obligations due to lack of liquid funds. In Rabobank Indonesia, liquidity risk is included in the ALM (Asset Liability Management) Market Risk function. This unit is physically located inside Rabobank Indonesia’s dealing room to ensure that real-time continuous monitoring of positions and limits is possible.

Manajemen Risiko

Rabobank Indonesia - Annual Report 201156

As a member of the Rabobank Group of Companies, the market risk management function is supported by the Regional Risk Management GFM team in Hong Kong and adequate arrangements have been made to ensure that at all times the required daily reports are being prepared to monitor the risks and limits. Regional Management GFM has promoted a standardised reporting approach across the Asia Pacific to make back up easily in absence of each local market risk.

The Limit and Control Structure sets limits, trading controls, triggers and guidelines on book level of Rabobank Indonesia. This structure is based on the nature of trading activities, risk appetite, annual budget, system infrastructure, and past performance.

The various aspects of market risk are managed through a number of methods and tools for which Rabobank Indonesia has set limits. The ALM Market Risk Manager generates daily market risk report showing the Value at Risk (VAR) utilisation of the limit against the approved limit. VAR summarizes the worst loss over a target period with a given level of confidence and thus, describing the probability boundary of potential loss. The Net Cumulative Cash Outflow (NCO) is also regularly produced covering a defined period of overnight, seven-day, and thirty-day calendar days, and per currency. The purpose is to mitigate funding liquidity risk in case of adverse market conditions in short term interest rates. Whenever required, stress testing is performed to analyze the effects of extreme but plausible predefined moves in market risk factors on profit and loss of individual portfolios.

Management oversight over market and liquidity risks is implemented through the Balance Sheet and Risk Management Committee (BRMC).

Operational Risk

Operational risk is the risk of loss resulting from inadequate or failed internal processes, people and systems, or from external events. In the course of doing business, Rabobank Indonesia may be exposed to many types of operational risks including fraud conducted by external people or staff, Information Technology (IT) risks, and credit losses related to operational risk events. The Bank may also be subject to disruption in its operating systems due to the events that are beyond its control (for example, flood, act of terrorism, and breach of security systems by outsiders) which may result in financial losses to the Bank and/or customers and inadequate services to the customers. These risks are also relevant when the Bank utilizes the services of third parties to provide services to its customers.

Sebagai bagian dari kelompok usaha Rabobank Group, fungsi manajemen risiko pasar didukung oleh tim Regional Risk Management GFM di Hong Kong. Segala sesuatu telah dilakukan untuk memastikan bahwa laporan harian selalu disiapkan untuk memantau risiko dan limit. Regional Risk Management GFM telah memperkenalkan pendekatan pelaporan terstandarisasi di Asia Pasifik untuk memudahkan melakukan back-up seandainya fungsi risiko pasar lokal sedang tidak ada.

Struktur Limit and Control menentukan limit, kontrol trading, dan petunjuk pada book level (tingkat buku) di Rabobank Indonesia. Struktur ini didasarkan atas sifat aktivitas trading, risk appetite, target tahunan, sistem infrastruktur dan kinerja sebelumnya.

Berbagai aspek dari risiko pasar dikelola melalui sejumlah metoda dan perangkat dimana Rabobank Indonesia telah menentukan limitnya. ALM Market Risk Manager mengeluarkan laporan harian risiko pasar yang menunjukkan penggunaan limit Value at Risk (VAR) dibandingkan dengan limit yang telah disetujui. VAR merangkum kerugian terburuk yang dapat terjadi dalam satu periode tertentu dengan tingkat keyakinan tertentu yang menunjukkan batas-batas potensi kerugian. Net Cummulative Cash Outflow (NCO) juga secara teratur dihasilkan dan mencakup periode tertentu untuk satu malam, tujuh hari dan tiga puluh hari kalender untuk setiap mata uang. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko likuiditas pendanaan sekiranya terjadi kondisi pasar yang kurang menguntungkan untuk suku bunga jangka pendek. Jika diperlukan, stress test dilakukan untuk menganalisa efek dari pergerakan faktor-faktor penentu risiko pasar yang ekstrim namun memiliki kemungkinan untuk terjadi serta pengaruhnya terhadap keuntungan dan kerugian portofolio individual.

Pengawasan manajemen terhadap risiko pasar dan likuiditas dilakukan melalui Balance Sheet and Risk Management Committee (BRMC).

Risiko Operasional

Risiko operational adalah risiko kerugian yang terjadi karena kegagalan ataupun ketidaklayakan proses internal, manusia, sistem, ataupun kejadian eksternal. Dalam menjalankan bisnis, Rabobank Indonesia dapat terekspos oleh beberapa jenis risiko operasional termasuk fraud (kecurangan) yang dilakukan oleh pihak eksternal maupun staf, risiko sistem informasi dan teknologi (TI), kerugian kredit yang berkaitan dengan peristiwa risiko operasional. Bank juga dapat mengalami gangguan dalam sistem operasinya karena adanya kejadian-kejadian di luar kontrolnya (misalnya, banjir, aksi terorisme, pelanggaran sistem keamanan oleh pihak luar) yang dapat menyebabkan kerugian finansial bagi Bank dan/atau nasabah ataupun layanan yang tidak layak bagi nasabah. Risiko ini juga dapat terjadi apabila bank menggunakan jasa pihak ke tiga untuk memberikan layanan kepada nasabahnya.

Risk Management

Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia 57

Kerangka kerja risiko operasional Rabobank Indonesia diatur dalam kebijakan risiko operasional perusahaan yang di dalamnya termasuk:

• Risikoyangdimilikiolehsetiapbisnis;

• Pengawasanolehtimmanajemenrisikoindependen (termasuk tim risiko operasional khusus yang bertanggung jawab kepada Group Head Risk Management yang selanjutnya bertanggung jawab kepada Chief Financial and Risk Officer);

• Pemeriksaansecaraindependenolehauditorinternal maupun eksternal.

Sejak 3 tahun yang lalu Rabobank Indonesia telah mengimplementasikan metode Risk and Control Self Assessment (RCSA) untuk membantu identifikasi dan pengukuran potensi risiko. RCSA didasarkan atas pendekatan top-down dan bottom-up yang mencakup semua unit bisnis dan fungsi pendukung.

Masing-masing pemilik risiko dan kontrol juga akan dilibatkan melalui wawancara dan juga rapat kerja untuk mengidentifikasi area risiko utama, menilai efektifitas kontrol internal, mengkuantifikasi dampak risiko, menentukan kemungkinan kejadiannya, dan menyepakati tindakan yang akan diambil untuk memperbaiki kekurangan kontrol internal jika memang teridentifikasi.

Pengukuran risiko operasional akan dilakukan dengan Key Risk Indicators (KRI) dimana batas ambang akan diusulkan dan disetujui oleh Komite Manajemen Risiko untuk keperluan pemantauan dan pelaporan. KRI ini adalah hasil dari RCSA yang telah disetujui oleh Komite Manajemen Risiko.Pemantauan dan pelaporan risiko akan dilakukan melalui Risk and Control Management Information System (RCMIS). Ini adalah perangkat internal untuk memantau dan melaporkan KRI dimana pemilik kontrol bertanggung jawab untuk memberikan masukan di RCMIS secara teratur setiap bulannya. Hasil KRI akan dilaporkan ke Komite Manajemen Risiko. Warna “lampu lalu lintas” dalam laporan menentukan mana yang harus mendapatkan prioritas dalam penindaklanjutan. Komite yang terdiri dari sebagian besar Dewan Direksi akan memberikan petunjuk dan keputusan yang diperlukan untuk memperbaiki kontrol internal dan juga menindaklanjuti hal-hal yang harus dilakukan oleh berbagai pihak.

Selain dari risiko yang disebutkan di atas, Rabobank Indonesia juga mengelola dan memantau risiko berikut:

Rabobank Indonesia’s operational risk framework is governed by the company’s operational risk policy and includes the following checks and balances:

• Riskownershipbythebusinesses;

• Oversightbyindependentriskmanagement(including a fully dedicated operational risk team reporting to the Group Head Risk Management who reports to the Chief Financial and Risk Officer);

• Independentreviewbyinternalandexternalauditors.

Since 3 years ago Rabobank Indonesia has implemented the Risk and Control Self-Assessment (RCSA) method to help identifying and measuring potential risks. The RCSA is based on Top Down and Bottom Up approaches covering all business units and support functions.

The relevant risk and control owners will also be involved through interviews as well as workshops in order to identify the key risk areas, assess the effectiveness of internal controls, quantify the risk impact, determine the likelihood of occurrence, and agree on the actions to be taken to improve the internal controls in case deficiencies of internal controls are identified.

Operations risk measurement will be done through Key Risk Indicators (KRI) whereby thresholds will be proposed and approved by the Risk Management Committee for monitoring and reporting purposes. These KRIs are the results from RCSAs that are approved by the Risk Management Committee.

Risk monitoring and reporting will be done through the Risk and Control Management Information System (RCMIS). It is an internal tool to monitor and report the KRIs whereby the control owners are responsible to provide inputs in the RCMIS regularly on a monthly basis. The resulting KRI dashboard will then be reported to the Risk Management Committee. Each “traffic light color” will determine the urgency of required actions whereby the Committee, which involves the majority of the Board of Directors, will provide guidance and decisions for further improvements in internal controls as well as follow up actions by the responsible areas and persons.

In addition to the above risks, Rabobank Indonesia also manages and monitors the following risks:

Manajemen Risiko

Rabobank Indonesia - Annual Report 201158

Reputation Risk

Reputation risk is defined as the potential loss or volatility experienced in the value of reputation. The value of the bank’s reputation can change as the result of credit, market, operational or business risk events that impact the expectation of the bank’s stakeholders and may affect future earnings.

Reputation risk is a secondary effect of underlying primary risk events that can occur anywhere in the bank. It arises when such risk events create the perception that the bank’s conduct differs from stakeholders’ expectations. Therefore, effective reputation risk management starts with the mapping of the stakeholders (customers, employees, suppliers, investors (including regulators), and community/society expectations.

In order to ensure a good governance of reputation risk management, its framework must have executive level ownership and must be governed by those with a solid understanding of the bank’s risk appetite profile the authority to affect business decisions and direct resources bank-wide. In Rabobank Indonesia, this risk is managed by the CFRO and CEO who will also ensure that this risk will be a key component of strategic business decisions, including board/management, succession planning, new product development, mergers & acquisitions, etc.

Strategic Risk

Strategic risk is the current and prospective impact on earnings or capital arising from adverse business decisions, improper implementation of decisions, or lack of responsiveness to industry changes.

This risk is a function of the compatibility of an organisation’s strategic goals, the business strategies developed to achieve those goals, the resources deployed against these goals, and the quality of implementation. The resources needed to carry out business strategies are both tangible and intangible. They include communication channels, operating systems, delivery networks, and managerial capacities and capabilities. The organization’s internal characteristics must be evaluated against the impact of economic, technological, competitive, regulatory, and other environmental changes. Strategic risk is pervasive and overlaps many of the other risks including credit, market, liquidity, operational, legal, tax, and regulatory risks.

Risiko Reputasi

Risiko reputasi didefinisikan sebagai potensi kerugian atau gangguan dalam nilai reputasi. Reputasi dari bank dapat berubah nilainya sebagai akibat dari kejadian-kejadian yang menyangkut risiko kredit, pasar, operasional ataupun bisnis yang memberikan dampak terhadap ekspektasi pemangku kepentingan bank dan dapat mempengaruhi perolehan pendapatan di kemudian hari.

Risiko reputasi merupakan dampak sekunder yang diakibatkan kejadian-kejadian risiko primer yang dapat terjadi di manapun di bank. Risiko reputasi timbul jika kejadian-kejadian yang menyangkut risiko itu memberikan persepsi bahwa apa yang dilakukan oleh bank berbeda dengan ekspektasi pemangku kepentingan. Karena itu, manajemen risiko reputasional yang efektif bermula dari mengidentifikasi ekspektasi pemangku kepentingan (nasabah, staf, pemasok, investor (termasuk regulator), dan masyarakat umum.

Untuk memastikan manajemen risiko dilakukan dengan baik, kerangka kerjanya harus dikelola oleh tingkat eksekutif yang memiliki pengetahuan yang baik mengenai profil risiko yang diinginkan bank dan memiliki kewenangan untuk mempengaruhi keputusan bisnis dan sumber daya di seluruh bank. Di Rabobank Indonesia risiko ini dikelola oleh CEO dan CFRO yang akan memastikan bahwa risiko ini akan menjadi komponen penting dalam keputusan strategis bisnis, termasuk mengenai dewan/manajemen, perencanaan suksesi, pengembangan produk baru, penggabungan & pengambilalihan dan lain-lain.

Risiko Strategis

Risiko strategis adalah dampak saat ini dan dampak potensial terhadap pendapatan atau modal yang terjadi akibat keputusan bisnis yang tidak menguntungkan, pelaksanaan keputusan yang tidak tepat, dan sikap kurang tanggap terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam industri.

Risiko ini adalah fungsi dari kesesuaian tujuan strategis organisasi, strategi bisnis yang disusun untuk mencapai tujuan tersebut, sumber daya yang digunakan untuk tujuan ini, dan kualitas implementasinya. Sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan strategi bisnis bisa bersifat fisik maupun non-fisik. Di dalamnya termasuk alur komunikasi, sistem operasi, jaringan distribusi, kapasitas dan kemampuan manajerial. Karakteristik internal organisasi harus dievaluasi terhadap dampak perubahan ekonomi, teknologi, persaingan, regulasi, dan perubahan-perubahan lainnya. Risiko strategis bersifat pervasif (selalu ada) dan tumpang tindih dengan risiko lainnya termasuk kredit, pasar, likuiditas, operasional, hukum, pajak, dan regulasi.

Risk Management

Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia 59

Risiko Hukum

Risiko hukum adalah risiko kerugian finansial atau lainnya yang terjadi karena litigasi atau kasus hukum. Rabobank Indonesia memiliki target untuk menciptakan satu kultur dan standar hukum dengan mengadopsi praktek manajemen risiko hukum dari entitas-entitas yang bergabung (mantan Hagabank, mantan Bank Hagakita, dan Rabobank) dengan mengikuti ketentuan Rabobank Group dan menyesuaikannya agar sejalan dengan hukum, regulasi, dan kondisi lokal.

Adalah juga tujuan dari Departemen Hukum untuk bekerja sebagai mitra bisnis dengan area lainnya untuk memastikan bahwa semua risiko hukum potensial yang berkaitan dengan transaksi/kesepakatan Rabobank Indonesia dengan nasabah, staf, pemasok dan pihak ketiga lainnya dapat dimitigasi dengan baik. Dengan alasan ini maka seluruh penasihat hukum dari Rabobank Indonesia akan selalu bekerja keras untuk menerapkan prinsip kehati-hatian, bertindak secara independen, dan secara berkelanjutan mempelajari perubahan undang-undang dan regulasi untuk memastikan bahwa tim memberikan saran hukum berdasarkan ketentuan regulasi terkini.

Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan didefinisikan sebagai risiko kerugian finansial atau lainnya yang timbul akibat ketidakpatuhan dalam mengikuti undang-undang, peraturan atau kesepakatan yang berlaku di industri jasa keuangan. Ada juga sejumlah alasan ketidak patuhan, seperti :

a) Kurangnya pengetahuan akan undang-undang dan regulasi;

b) Kesalahan interpretasi;

c) Kurangnya pengetahuan akan adanya perubahan regulasi;

d) Kurangnya kontrol untuk memastikan bahwa persyaratan dipenuhi;

e) Kegagalan untuk memantau efektivitas prosedur yang ada.

Dengan demikian misi dan ruang lingkup kepatuhan di Rabobank Indonesia yang diimplementasikan oleh unit Kepatuhan yang independen dengan bekerjasama dengan unit Bisnis, Hukum, Audit, Financial Control, Operasional, dan departemen lainnya mencakup area berikut:

• Mengidentifikasidanmengkomunikasikanundang-undang dan regulasi baru;

• Memberikansarandalammenterjemahkankebijakan dan persyaratan regulasi ke dalam prosedur organisasi;

• Meningkatkanpengetahuandanmelakukanpelatihan kepada staf mengenai persyaratan regulasi baru;

• Memberikansaranindependenkepadabisnis untuk hal-hal yang berkaitan dengan kepatuhan bertransaksi;

Legal Risk

Legal risk is the risk of loss, financial or otherwise, resulting from litigation or from legal cases. Rabobank Indonesia aims to create one legal risk culture and standard by adopting the legal risk management practices of the merged entities (ex-Hagabank, ex-Bank Hagakita, and Rabobank) following Rabobank Group’s requirements, and adjusting these requirements to fit into the local laws, regulations, and conditions.

It is also the objective of the Legal Department to work as a business partner with the other areas to ensure that all of the potential legal risks related to Rabobank Indonesia’s transactions/agreements with its customers, employees, suppliers/vendors, and other third parties are adequately mitigated. For that reason, all legal counsels of Rabobank Indonesia will always strive to apply prudent principles, act independently, and continue learning the changing laws and regulations in order to ensure that the team provides legal advice based on the most updated regulatory requirements.

Compliance Risk

Compliance risk is defined as the risk of loss, financial or otherwise, arising from a failure to comply with the laws, regulations or Codes applicable to the financial services industry. There are also a number of reasons for non-compliance, such as :a) Lack of understanding of the laws and

regulations;

b) Misinterpretation of their meaning;

c) Lack of awareness of regulatory change;

d) Inadequate controls to ensure requirements are met;

e) Failure to monitor procedural effectiveness.

As such, the mission and scope of compliance in Rabobank Indonesia which is implemented by an independent compliance unit in cooperation with Business Units, Legal, Audit, Financial Control, Operations, or other departments, covers the following areas:

• Identifyingandcommunicatingnewlawsandregulations;

• Advisingontranslatingpoliciesandregulatoryrequirements into the organisational procedures;

• Increaseawarenessofandtrainingstaffonnewregulatory requirements;

• Givingindependentadvicetothebusinessontransactional compliance issues;

Manajemen Risiko

Rabobank Indonesia - Annual Report 201160

• Ensuringmonitoringofcompliancewithapplicable laws, rules and regulations;

• Ensuringcorrectiveactionsonbreachesoflawsand regulations are in place and effective to prevent reoccurrence;

• Liaisonfunctionwithregulatorbymaintaininga conducive working relationship;

• Embeddingarobustcompliancecultureacrossthe organisation;

• ImplementationofRabobankIndonesia’santi-money laundering and anti-terrorist financing programs and their related reporting requirements.

Customer Due Diligence

Rabobank Indonesia’s Customer Due Diligence Policy (CDD) aims to complete adequate due diligence on new and existing customers in order to assess and control risks involved in the customer relationship. In other words move from customer identification (legal approach) to a more comprehensive risk based approach to customer due diligence, which in the past was known as Know Your Customer (KYC) principles.

The purpose of this regulation is to provide rules and guidelines for establishing and maintaining a banking relationship with customers in order to identify, assess and control risks involved from a CDD perspective.

This means implementing a risk framework which complies with pre-defined standards on anti-money laundering, customer due diligence and sanctions imposed by various (inter) national bodies

Key elements for an adequate CDD regulation are:

• Customeracceptancestandards;

• Formalidentificationstandards;

• On-goingmonitoringofaccountsandtransactions;

• Riskmanagementframework.

• Memastikanpemantauankepatuhandarisegiundang-undang, peraturan, dan regulasi yang berlaku;

• Memastikanbahwatindakankorektifterhadappelanggaran hukum dan regulasi dilakukan secara efektif untuk mencegah pengulangan kembali;

• Melaksanakanfungsisebagaipenghubungdengan regulator dengan mempertahankan hubungan kerja yang kondusif;

• Menumbuhkanbudayakepatuhandiseluruhorganisasi;

• Mengimplementasikanprogramantipencucianuang dan anti pembiayaan teroris Rabobank Indonesia serta melaporkannya.

Customer Due Diligence

Kebijakan Customer Due Diligence (CDD) dari Rabobank Indonesia bertujuan untuk melaksanakan due diligence yang memadai untuk nasabah lama dan baru dengan tujuan menilai dan mengontrol risiko yang ada dalam hubungan dengan nasabah. Dengan kata lain beralih dari identifikasi nasabah (pendekatan hukum) kepada pendekatan komprehensif yang lebih berbasis risiko yaitu customer due diligence, yang sebelumnya dikenal sebagai prinsip Know Your Customer (KYC).

Tujuan dari regulasi ini adalah untuk memberikan aturan dan petunjuk untuk membangun dan mempertahankan hubungan perbankan dengan nasabah untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengontrol risiko dari segi CDD. Hal ini berarti mengimplementasikan kerangka kerja risiko yang mematuhi standar yang telah ditetapkan untuk anti pencucian uang, CDD, dan sanksi-sanksi yang ditetapkan oleh berbagai badan (inter)nasional.

Elemen-elemen utama untuk regulasi CDD yang memadai adalah:

• Standarpenerimaannasabah;• Standaridentifikasiresmi;• Pengawasanrekeningdantransaksisecara

berkelanjutan• Kerangkakerjamanajemenrisiko.

Risk Management

Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia 61

Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank per 31 Desember 2011

a. Nilai Komposit dan Predikatnya

Nilai Komposit Predikat Komposit

1.77 Baik

b. Peringkat Masing-masing Faktor

No Faktor Predikat

1 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 2

2 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 2

3 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite 2

4 Penanganan Benturan Kepentingan 1

5 Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank 1

6 Penerapan Fungsi Audit Intern 2

7 Penerapan Fungsi Audit Ekstern 1

8 Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern 1

9 Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party)

Dan Debitur Besar (Large Exposures)

2

10 Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan

Bank, Laporan Pelaksanaan GCG dan Laporan Internal

2

11 Rencana Strategis Bank 2

Kelemahan dan Penyebab Hasil self assessment GCG tahun 2011 menunjukan nilai komposit 1.77 yang termasuk dalam kategori Baik sehingga

menunjukan bahwa tidak terdapat kelemahan yang signifikan dalam penerapan GCG di PT Rabobank International

Indonesia.

Kekuatan Pelaksanaan Good Corporate Governance Sebagai dasar dalam melaksanakan GCG, PT Rabobank International Indonesia telah memiliki kebijakan internal yang

jelas yaitu Code of Conduct. Kebijakan ini menetapkan standard perilaku yang diharapkan dari semua karyawan

Rabobank Indonseia,yang diantaranya termasuk memperlakukan rekan kerja dengan hormat dan bermartabat,

mematuhi hukum, peraturan dan standard kelompok, menolak suap dan korupsi, menghindari berkompromi karena

hadiah atau hiburan dan konflik kepentingan. Selain itu pula PT Bank Rabobank International Indonesia telah

mengadopsi GCG ke dalam ketentuan-ketentuan internal Bank agar dapat dilaksanakan sesuai dengan 5 prinsip

dasar GCG, yaitu keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran. Sehingga struktur

dan kerangka operasional tata kelola PT Bank Rabobank International Indonesia telah mengikuti ketentuan yang

berlaku dan diperkuat oleh dukungan dan peran aktif Dewan Komisaris dan Direksi serta seluruh karyawan.

Tindak Lanjut PT Bank Rabobank International Indonesia senantiasa berkomitmen dalam penerapan tata kelola perusahaan

dengan standard yang telah ditentukan serta melakukan penyempurnaan dan optimalisasi yang berkesinambungan

atas pelaksanaan setiap aspek GCG demi keberlangsungan tata kelola yang baik sesuai dengan 5 prinsip dasar GCG.

Humayunbosha Hendrik G. Mulder Komisaris Presiden Direktur

TI dan OperasionalIT and Operations

Sejalan dengan rencana bisnis Rabobank Indonesia untuk bertransformasi menjadi bank terdepan dalam melayani kebutuhan bisnis dan pengusaha, maka adalah komitmen Rabobank Indonesia untuk terus memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada nasabah sesuai dengan kebutuhannya yang semakin meningkat.

In accordance with Rabobank Indonesia’s business plan to transform itself into a leading bank serving the needs of businesses and entrepreneurs, it is the Bank’s commitment to continuously provide convenience and comfort to meet the ever increasing needs of clients.

Salah satu wujud dari komitmen ini adalah diaktifkannya layanan pembayaran tagihan (bill payment) melalui jaringan ATM. Pada pertengahan 2011 nasabah sudah dapat melakukan pembayaran tagihan telepon dan listrik, serta dapat juga melakukan pembelian voucher pulsa telepon genggam melalui ATM.

Pada tahun 2011 Bank juga meningkatkan layanan Rabo Online yang merupakan layanan internet banking untuk nasabah korporasi Rabobank Indonesia. Saat ini nasabah dapat menikmati fitur baru seperti Multi Companies Account View (dapat melihat rekening beberapa nasabah dalam kelompok usaha yang sama), Alerts (pemberitahuan mengenai dana yang sudah diterima, pemberitahuan mengenai saldo), dan Batch Upload for Bulk Payment (beberapa transaksi pembayaran yang dapat dilakukan sekaligus) sehingga mendapatkan layanan yang lebih lengkap.

Agar lebih efisien, secara berkesinambungan terus dilakukan perbaikan proses di berbagai bidang. Diantaranya adalah sentralisasi kegiatan operasional di kantor pusat operasional yang sebelumnya dilakukan di kantor cabang dan pemindahan kegiatan administrasi dari staf Customer Service (layanan nasabah) ke kantor pusat operasional atau teller sehingga cabang dapat lebih fokus dalam penjualan dan pelayanan nasabah.

Tahun 2011 ini juga merupakan tahun dimana persiapan untuk mengganti core banking system (sistem inti perbankan) dilakukan. Pada tahun ini mulai dilakukan identifikasi vendor-vendor potensial serta analisa mengenai kesesuaian produknya dengan stategi dan tujuan bisnis Rabobank Indonesia. Penentuan core banking system yang akan menggantikan sistem yang lama direncanakan akan rampung pada awal 2012. Core banking system yang baru ini nantinya akan menjadikan Rabobank Indonesia mampu menyediakan produk dan layanan yang semakin lengkap dalam mendukung bisnis nasabahnya.

One of the undertakings in line with this commitment, is the bill payment services which the Bank has made available through the ATM network. Starting the middle of 2011, clients can pay their telephone and electricity bills, as well as purchase mobile phone vouchers through the ATM.

In 2011, the Bank also enhanced the services of Rabo Online, an internet banking service available to Rabobank Indonesia corporate clients. Today clients can enjoy the new features which include Multi Companies Account View, Alerts and Batch Upload for Bulk Payment, and therefore experience a more comprehensive service range.

To be more efficient, Rabobank Indonesia is continuously improving processes in thevarious areas of the Bank. A few examples include centralizing operations, which was previously done in branches, at the operations headquarters and transferring administrative duties from the Customer Service staff to the operations headquarters or the teller to allow branches to focus on sales and client services.

The year 2011 is also the year when the preparations to change the core banking system were conducted. During the year, the Bank started to identify prospective vendors and explore the suitability of their products with the strategy and business objectives of Rabobank Indonesia. The decision on the new core banking system which will replace the existing one is scheduled for early 2012. This new core banking system will allow Rabobank Indonesia to offer a more comprehensive product and service range to support the businesses of its clients.

62 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

TI dan Operasional

63Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

IT and Operations

The training and development program in 2011 was focused on preparing human resources for the transformation process, so that Rabobank Indonesia will have qualified human resources to support its business strategy in the future. The training and development programs were conducted across all functions, and include both the individual/staff level and the supervisor/management level.

The training and development program for the individual/staff level aims to improve the staff’s capability in self-management and increasing productivity. Some courses

Program pelatihan dan pengembangan di tahun 2011 lebih diarahkan untuk mempersiapkan sumber daya manusia menghadapi proses tranformasi sehingga Rabobank Indonesia memiliki sumber daya yang handal untuk mendukung strategi bisnis di masa depan. Program pelatihan dan pengembangan dilaksanakan untuk seluruh fungsi, baik pada tingkatan individu/karyawan maupun pada tingkatan atasan/pimpinan.

Program pelatihan dan pengembangan untuk tingkatan individu/karyawan bertujuan untuk meningkatkan kehandalan setiap karyawan untuk

Dengan dimulainya proses transformasi Rabobank Indonesia, pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin terlaksana dan tercapainya tujuan bisnis berdasarkan strategi yang telah ditetapkan.

As the transformation process of Rabobank Indonesia is underway, human resources management and empowerment are critical to ensure that business objectives are achieved and in line with the overall strategy.

MemberdayakanSumber Daya ManusiaEmpowering Human Resources

64 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Memberdayakan Sumber Daya Manusia

related to self-management include Becoming Proactive, Time Management and Achievement Motivation. On the other hand, the training and development program for the management level aims to increase leadership competency and ensure that the management is not only capable of managing the business side, but also capable of managing human resources in their team. Courses conducted for the management level includes Branch Management Development Program (BMDP) and Rabo Essential Supervisory Skills (RESS).During the 2011 period, the Bank conducted a number of training and development programs to enhance competence and refresh staff on Rabobank policies. The training sessions include Risk Management, Compliance Workshop, Procurement Workshop, and Teller Awareness Training.

With regard to the limited human resources which run hand-in-hand with the increasingly competitive banking industry, we acknowledge the importance of trainee programs to develop talented young fresh graduates into future leaders of Rabobank Indonesia. Currently we have 3 trainee programs: Rabo Retail Marketing Academy Program (R2MAP), Rabo Operations and Technology Academy (ROTA) and Rabo High Flyer Program (RHFP).

In addition to carrying out the regular training and development program, Rabobank Indonesia also focuses on a unique training and development program for key and talented employees (Talent Group). We have designed a special program for this group, which include quarterly regular training with reputable speakers/trainers, the opportunity for job enrichment, job rotation, job assignment and to meet and interact with Directors and other distinguished guests from the regional office and the Netherlands headquarters.

mengelola diri sendiri (self management) dan meningkatkan produktivitas. Beberapa pelatihan yang terkait dengan pengelolaan diri sendiri diantaranya: Menjadi Pribadi Proaktif (Becoming Proactive), Pengelolaan Waktu (Time Management), dan Motivasi Berprestasi (Achievement Motivation). Sedangkan program pelatihan dan pengembangan untuk tingkatan atasan/pimpinan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan sehingga para atasan/pimpinan bukan hanya handal dalam mengelola bisnisnya, tetapi juga handal dalam mengelola sumber daya manusia di dalam timnya. Beberapa pelatihan untuk para atasan/pimpinan diantaranya: Branch Manager Development Program (BMDP) dan Rabo Essential Supervisory Skills (RESS). Selama periode 2011, beberapa pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan kompetensi kerja dan penyegaran terhadap kebijakan Rabobank juga telah dilaksanakan, diantaranya: Risk Management, Compliance Workshop, Procurement Workshop, dan Teller Awareness Training.

Sehubungan dengan terbatasnya sumber daya manusia yang diikuti dengan semakin ketatnya tingkat kompetisi industri perbankan, kami menyadari pentingnya program trainee bagi para generasi muda berbakat yang baru lulus dari universitas untuk dikembangkan sebagai penerus kepemimpinan Rabobank Indonesia di masa mendatang. Sampai saat ini, kami telah memiliki 3 program trainee yang kami namakan Rabo Retail Marketing Academy Program (R2MAP), Rabo Operations and Technology Academy (ROTA) dan Rabo High Flyer Program (RHFP).

Selain menjalankan program pelatihan dan pengembangan secara reguler, Rabobank Indonesia juga memfokuskan program pelatihan dan pengembangan khusus untuk kelompok karyawan kunci dan berbakat (Talent Group). Kami merancang secara khusus program pelatihan dan pengembangan untuk kelompok karyawan ini, diantaranya pelatihan reguler setiap kuartal dengan mengundang pembicara/trainer khusus, memberikan kesempatan untuk mendapatkan pengayaan pekerjaan (job enrichment), perpindahan kepekerjaan (job rotation), pemberian tugas khusus (job assignment) dan kesempatan untuk bertemu dan berinteraksi langsung dengan Direksi dan tamu-tamu penting lainnya dari kantor regional maupun kantor pusat di Belanda.

65Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Empowering Human Resources

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility (CSR)

For the aforementioned reasons, Rabobank Indonesia CSR programs are brought into the core business and operations. In applying these principles, Rabobank Indonesia ensures responsible use of scarce resources, applies firm purchasing policies and develops criteria in deciding on customers and potential customers with regard to the business activities involved.

In terms of CSR, there are local initiatives from Rabobank Indonesia and there are also initiatives coming from Rabobank Group which are conducted with the support of Rabobank Foundation. All initiatives aim to increase the living standards and welfare of the community.

Sejalan dengan hal ini, CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan di Rabobank Indonesia dibawa ke dalam caranya beroperasi. Dalam penerapannya, Rabobank Indonesia memastikan penggunaan yang bijak atas sumber daya yang langka, menerapkan kebijaksanaan pembelian yang tegas dan mengembangkan kriteria dalam menentukan nasabah potensial terkait aktivitas-aktivitas bisnis yang dilakukannya.

Dalam hal tanggung jawab perusahaan, di Indonesia terdapat inisiatif-inisiatif lokal dari Rabobank Indonesia dan juga inisiatif-inisiatif yang datang dari Rabobank Group yang dilakukan dengan dukungan Rabobank Foundation yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Sustainability has always been at the heart of Rabobank. It is integral to who Rabobank is and how Rabobank operates. Rabobank works closely with its customers and local communities to build a sustainable future. Wherever Rabobank operates, its vision towards sustainability also applies to CSR programs. What Rabobank Indonesia does for CSR is a reflection of Rabobank’s commitment to sustainability principles on food and agribusiness, and also demonstrates Rabobank’s role as a solution provider in a community. Like Rabobank Group, Rabobank Indonesia aims to contribute in improving living standards and welfare.

Kebersinambungan senantiasa berada dalam diri Rabobank. Hal ini melandasi jati diri Rabobank dan bagaimana Rabobank beroperasi. Rabobank bekerja sama dengan erat dengan para nasabahnya dan komunitas lokal demi masa depan yang berkelanjutan. Dimana pun Rabobank beroperasi, visinya terhadap prinsip kebersinambungan diterapkan juga melalui program tanggung jawab sosial (CSR) perusahaannya. Apa yang dilakukan Rabobank Indonesia merupakan wujud dan komitmen Rabobank pada prinsip-prinsip kebersinambungan terkait pangan dan agribisnis sekaligus bagaimana Rabobank Indonesia dapat menjadi pemberi solusi di suatu lingkungan masyarakat. Seperti Rabobank Group, Rabobank Indonesia ingin memberikan kontribusi terhadap peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

66 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Rabobank Foundation is part of the Rabobank Group which has strong experience in managing projects related to cooperatives, banking and agriculture. In many cases, support is provided together with Rabobank branches and Rabobank customers. Rabobank Foundation was founded in 1973 and currently supports more than 150 projects per year worldwide. Rabobank Foundation activities have touched more than 3.5 million people around the world. Rabobank Foundation actively aims to improve living standards of people in 25 developing countries including Indonesia. It is focused on micro-financing and sustained development of the supply chain.

In 2011, Indonesia has a total of 22 CSR initiatives which include:

Merapi Disaster Housing Project

Rabobank Indonesia helped Merapi disaster victims by funding the construction and repair of 10 houses in Ngargomulyo, Magelang, Central Java. The houses were constructed by Habitat for Humanity Indonesia, a non-profit organization dedicated to eliminate homelessness by building simple, decent and affordable houses for low-income families. The houses were handed over in August 2011.

Mentawai Tsunami Housing Project

The tsunami which struck Mentawai near the end of 2010 has caused a number of families to lose shelter. To help families whose homes have been lost or damaged, Rabobank Indonesia has funded the construction and repair of 20 houses in Katiet, Mentawai, West Sumatera. The houses were built and repaired in a local community effort coordinated by Habitat for Humanity Indonesia.

Rabobank Foundation adalah bagian dari Rabobank Group yang sangat berpengalaman dalam mengelola proyek yang berhubungan dengan koperasi, perbankan dan pertanian. Dalam banyak kasus, dukungan diberikan secara terintegrasi dengan cabang-cabang Rabobank dan nasabah Rabobank. Rabobank Foundation didirikan tahun 1973 dan mendukung lebih dari 150 proyek dalam satu tahun di seluruh dunia. Aktivitas Rabobank Foundation telah menyentuh lebih dari 3,5 juta orang di seluruh dunia. Rabobank Foundation secara aktif berupaya meningkatkan taraf hidup masyarakat di 25 negara berkembang termasuk Indonesia. Aktivitasnya berfokus pada pembiayaan mikro dan pengembangan rantai pasok yang berkelanjutan.

Pada tahun 2011 ini, terdapat 22 program CSR yang dilaksanakan di Indonesia. Beberapa diantaranya adalah:

Pembangunan Rumah untuk Korban Bencana Merapi

Rabobank Indonesia membantu korban Merapi dengan membiayai pembangunan dan perbaikan 10 rumah di desa Ngargomulyo, Magelang, Jawa Tengah. Pembangunan rumah dilakukan oleh Habitat for Humanity Indonesia, sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk menghilangkan kondisi dimana orang tidak memiliki tempat tinggal. Hal ini dilakukan dengan cara membangun rumah sederhana yang layak dan terjangkau bagi keluarga berpenghasilan rendah. Penyerahan rumah dilakukan bulan Agustus 2011.

Pembangunan Rumah untuk Korban Tsunami di Mentawai

Tsunami yang melanda Mentawai menjelang akhir 2010 mengakibatkan puluhan keluarga kehilangan tempat tinggal. Untuk meringankan beban mereka yang mengalami kehilangan atau kerusakan tempat tinggal, Rabobank Indonesia telah membangun dan memperbaiki 20 rumah di desa Katiet, Mentawai, Sumatra Barat. Pembangunan rumah dilakukan secara gotong-royong oleh masyarakat setempat dengan koordinasi oleh Habitat for Humanity Indonesia.

New home for Merapi disaster victim

Rumah baru untuk korban bencana Merapi

67Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Corporate Social Responsibility (CSR)

Rabobank Indonesia Undergraduate Scholarship Program

Rabobank Indonesia has selected 9 Institut Pertanian Bogor (IPB) students as winners of the Rabobank Undergraduate Scholarship program. The nine students are the third batch of winners to receive scholarship under the program which started in 2009.

With the third batch of winners selected, currently 20 IPB students receive scholarship under this program. The scholarship aims to assist IPB students who have the potential to be Indonesia’s future leaders in agriculture and agribusiness but are currently in need of assistance. The scholarship covers tuition fees, accommodation, books, living costs for eight semesters as well as research for the final thesis.

Beasiswa Rabobank Undergraduate Scholarship untuk Mahasiswa IPB

Rabobank Indonesia telah memilih 9 orang mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang menjadi pemenang beasiswa program Rabobank Undergraduate Scholarship program. Kesembilan mahasiswa ini adalah angkatan ketiga penerima beasiswa program Rabobank Undergraduate Scholarship yang mulai diselenggarakan tahun 2009.

Dengan terpilihnya pemenang beasiswa angkatan ketiga ini, maka jumlah mahasiswa IPB penerima beasiswa program ini berjumlah 20 orang. Beasiswa ini dimaksudkan untuk memberikan bantuan bagi mahasiswa IPB yang yang memiliki potensi untuk menjadi penggerak sektor pertanian dan agribisnis Indonesia di masa depan yang saat ini memerlukan bantuan. Beasiswa mencakup uang kuliah, akomodasi, buku, kebutuhan hidup selama delapan semester dan biaya penelitian untuk tugas akhir.

Ciliwung Sejahtera Cooperative and Siaga Bersama Cooperative

In 2011, Rabobank Foundation disbursed working capital loans to strengthen two cooperatives; Ciliwung Sejahtera Cooperative and Siaga Bersama Cooperative. Moreover, Rabobank Foundation also conducted trainings on credit management, basic accounting, work plan development, standard of operations and product development.

Koperasi Simpan Pinjam Ciliwung Sejahtera dan Koperasi Siaga Bersama

Pada tahun 2011 Rabobank Foundation memberikan pinjaman modal kerja kepada dua koperasi yaitu Koperasi Simpan Pinjam Ciliwung Sejahtera dan Koperasi Siaga Bersama (SIGAB). Selain itu, untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggotanya telah dilaksanakan pelatihan manajemen kredit, akuntansi dasar, pembentukan rencana kerja, standar operasi dan pengembangan produk.

Membangun rumah di Mentawai

Building a house in Mentawai

68 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

The Ciliwung Sejahtera and Siaga Bersama (SIGAB) Cooperatives were initiated by Rabobank Foundation in cooperation with the Indonesia Red Cross, the Netherlands Red Cross and Eureko Achmea Foundation. The cooperatives aim to improve the life of local communities who regularly suffer from floods, educate them to save in anticipation of recurring flood disasters and facilitate them to own a micro insurance policy.

Besides the CSR initiatives above, other CSR programs are :

Koperasi Simpan Pinjam Ciliwung Sejahtera dan Koperasi SIGAB dibentuk atas hasil kerja sama Rabobank Foundation dengan Palang Merah Indonesia, Palang Merah Belanda dan Eureko Achmea Foundation. Tujuan didirikannya koperasi ini adalah untuk membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat korban banjir, mengedukasi mereka agar menabung untuk mempersiapkan diri menghadapi bencana banjir yang sering terjadi di lingkungannya, serta memfasilitasi mereka untuk memiliki asuransi mikro.

Selain program CSR yang telah disebutkan di atas, program lainnya yang sedang berjalan adalah:

Lokasi/Location Program/Program

Lombok PKSU

Yogyakarta Kopdit Adil

KSP Merapi

Toraja KSP Balota

Tomohon KSP Bukit Sarang

Pasuruan CU Sawiran

Jakarta Microsave

INA-HPSP

Lokasi/Location Program/Program

Jember Koptas Ewindo

Bandung KPSBU

KPGS

KPBS

Kotera Asri Wangi

Sumedang Tandangsari

Bogor Koperasi Setia Tani Pratama

Medan CUM Talenta Progreso

69Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Corporate Social Responsibility (CSR)

Pengurus Bank dan Pejabat EksekutifManagement and Executive Officers

Aris J. SetiawanSenior FX Trader

Aida SutantoHead of Trade Finance & Supply Chain

Cecen SaputraHead of Special Unit CDD

Dewi Susana OnggarahardjaHead of General Service

Dewi WidaningsihHead of Human Resources Service

Elvie TanuwijayaHead of Cash Management

Emirza IhsanSenior Money Market Dealer

Endang MuwarniHead of Retail/Commercial Sales

Gilang Hasniati Esfandiari SoepangkatHead of Corporate and Marketing Communications

Heko Sri SuharyatmoHead of Retail Legal

Heru HatmanHead of Relationship Management Team A

Hery SyafrilHead of Financial Control

IB. Budhy ParwathaHead of Human Resources Relationship Manager Coordinator, Industrial Relations & Outsourcing

Ladyka Patria Sari RRHead of Senior Human Resources Relationship Manager

Kuan Keng SengHead of Loan Products Group

Marco A.R. LalisangHead of Security & BCM

Mesagus AzhariHead of International Trade Service

Michael Gerald JusantiHead of Coverage

Rory PramudyantoroHead of Central Operations

Rudy AdityaHead of Compensation and Benefit

Sige W.C. VinkenHead of Business Strategy and Retail

Sitawati MayadewiHead of Operations Development & Support

Tiadewi TanudjajaHead of Corporate Sales

Dewan Komisaris Board of CommissionersJan Alexander PruijsPresident Commissioner

Roelef J. DekkerCommissioner

Widiyarto Suwarto SumitroCommissioner

Hendrik AdamsIndependent Commissioner

Humayun BoshaIndependent Commissioner

Sukatmo PadmosukarsoIndependent Commissioner

Dewan Direksi Board of DirectorsHendrik G. MulderPresident Director

Ho Danny HartonoVice President Director

Anna Maria Henrica Adriana StraathofVice President Director

Yos Rizal SetiawanDirector

Johanes Eri BudionoDirector

Heradian YotoDirector

Billie FuliangsaharDirector

Ponky N. PudijantoDirector

Rusli SutantoDirector

Pejabat Eksekutif Executive OfficersAgustini AriswantiHead of IT

Albert Willy ClaussenSenior Human Resources Relationship Manager

Amalia Setyanti LHead of Compliance Advisory and Assurance

Andri Sori Muda DaulayHead of Learning and Development

Anthony SetiadiHead of Wholesale Legal

Aris Budiman Hartono Kepala Satuan Kerja Internal Audit

70

Manajemen Risiko

Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Pejabat Eksekutif

John Adam TjahjadiHead of Bogor Branch

Agus Salim**Pjs. Head of Pekanbaru Branch

JunaidiHead of Palembang Ilir Branch

Andrian PrasetyaHead of Bandung Branch

Andrian Prasetya**Pjs. Head of Sukabumi Branch

Andriana PeiterHead of Palmerah Branch

Maria Franciska AmaliaHead of Tebet Branch

MarlinnaHead of Taman Alfa Branch

MelyHead of Asia-Medan Branch

Ninik JuniatiRegional Head I

Stefani Friska Viryani HadiHead of kebon Sirih Branch

OktonusHead of Teluk Betung Branch

Ong Mei LanHead of Magelang Branch

Remy Wiro Rufinus LomboanHead of Solo Branch

Ricky WijayaHead of Pasar Pagi Branch

Ricky Wijaya**Pjs. Head of Bandengan Branch

RinawatiRegional Head II

RisniwatiHead of Tanjung Duren Branch

Roostina ZulkiflieHead of Ngagel Branch

Rosalina Chandra AsrulHead of Plaza 89 Branch

Rose WulansariHead of Abdul Muis Branch

Rudy LesmanaHead of Pontianak Branch

SugiyantoHead of Cirebon Branch

Swandayani HandojoHead of Kembang Jepun Branch

Tan Yulianik SoetantoHead of Jember Branch

Roby Tan Siaw Siong**Pjs. Head of Mangga Dua Branch

Sugiyanto**Pjs. Head of Tegal Branch

Wandy Bernardus EliasHead of Makassar Branch

Wita HanayoriHead of Delivery Channels

Yohanes SutantoHead of Commercial

Yudiana MustariHead of Information Technology System & Development

Cabang BranchesAgus SalimRegion Head III

Agustianto SusiloHead of Kudus Branch

AliHead of Medan Branch

Andreas Andy RahadiHead of Perniagaan Branch

Andreas Chindy PrasetyaHead of Krekot Branch

Barita HutasoitHead of Kramat Jati Branch

Bernard Erwin KaramoyHead of Malang Branch

Budi SantosoHead of Tunjungan Branch

RogerHead of Batam Branch

Darwin RinaldyHead of Raden Saleh Branch

Elizabeth SulistijatiHead of Semarang A. Salim Branch

Danny Tan**Pjs. Head of Kelapa Gading Branch

Evi WikarsaHead of Pasar Turi Branch

Haris MunandarHead of Karawang Branch

Hendrik SusantoHead of Kartini Branch

Minarto Wijaya**Pjs. of Yogyakarta Branch

Henry RichardHead of Kediri Branch

Kurniawan Putra**Pjs. of Jatinegara Branch

Indrajani HarsonoRegional Head V

Indrajani Harsono**Pjs. Head of Denpasar Branch

Inge IrawatiRegional Head IV

Iskandar WijayaHead of Tanah Abang Branch

Denny WirawanHead of Iskandarsyah Branch

* *Pjs = pejabat sementara = temporary officer

71

Risk Management

Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Executive Officer

Struktur Organisasi Rabobank Indonesia Rabobank Indonesia Organization Chart

Financial Control

Legal & Corporate Secretary

Group Head Risk Management

Head of CentralOps Liabilities+ Fx

Head of Delivery Channel

Head of IT Infrastructure

Head of Security & BCM

Head of PM & BPI

Operations &IT Business Manager

General Services

FX Trading

Money Market

Corporate Sales

Retail/Commercial Sales

Director ofSales & Distribution

Vice PresidentDirector

Director of Corporate &Investment Banking

Director ofTreasury/GFM

CFRO(Chief Financial &

Director ofIT & Operations

PresidentDirector

Director of ComplianceHead of Internal Audit

Director ofHuman Resources

Head ofCorporate & Marketing

Communications

CommercialRelationship Banking

Head of Region Head of Coverage

Head of Loan Products Group

Head of Cash Management

Head of Trade Finance &Supply Chain

CommercialManagement

ProductSales Support

International Desk

Head of Sales & ServiceQuality Improvement

Sales & MarketingAnalytics

Distribution Channel &Network Optimization

E-Banking

SME Product

Head ofCentral Operations Asset

Head of OperationsDevelopment & Support

Head ofIT System & Development

72

Manajemen Risiko

Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Struktur Organisasi Rabobank Indonesia

Financial Control

Legal & Corporate Secretary

Group Head Risk Management

Head of CentralOps Liabilities+ Fx

Head of Delivery Channel

Head of IT Infrastructure

Head of Security & BCM

Head of PM & BPI

Operations &IT Business Manager

General Services

FX Trading

Money Market

Corporate Sales

Retail/Commercial Sales

Director ofSales & Distribution

Vice PresidentDirector

Director of Corporate &Investment Banking

Director ofTreasury/GFM

CFRO(Chief Financial &

Director ofIT & Operations

PresidentDirector

Director of ComplianceHead of Internal Audit

Director ofHuman Resources

Head ofCorporate & Marketing

Communications

CommercialRelationship Banking

Head of Region Head of Coverage

Head of Loan Products Group

Head of Cash Management

Head of Trade Finance &Supply Chain

CommercialManagement

ProductSales Support

International Desk

Head of Sales & ServiceQuality Improvement

Sales & MarketingAnalytics

Distribution Channel &Network Optimization

E-Banking

SME Product

Head ofCentral Operations Asset

Head of OperationsDevelopment & Support

Head ofIT System & Development

73

Risk Management

Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia

Rabobank Indonesia Organization Chart

PernyataanAcknowledgement

Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen PT Bank Rabobank International Indonesia dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi di bawah ini.

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Dewan Direksi Board of Directors

This Annual Report, including the financial statements and related financial information, is the responsibility of PT Bank Rabobank International Indonesia management and has been signed by all members of the Board of Commissioners and Directors.

74 Rabobank Indonesia - Annual Report 2011

Pernyataan

Jaringan Kantor CabangBranch Network

JAKARTA

RADEN SALEHJl. Raden Saleh No. 8 Jakarta 10430Tel : (021) 2300432Fax : (021) 2302007

MARGONDA DEPOKJl. Margonda Raya No.192Depok 16423Tel : (021) 77212077 Fax : (021) 77212790

HERMINA DEPOKRSIA Hermina DepokJl. Raya Siliwangi No. 50,Pancoran Mas Depok 16436 Tel : (021) 77200668 Fax : (021) 77200713

KENARI MASPusat Pertokoan Kenari MasLt. 2 No. G-03Jl. Kramat Raya No. 101Jakarta 10430Tel : (021) 39842855 Fax : (021) 39842850

CIPINANGPasar Induk Beras CipinangBlok HA/17-19, Jl. Pisangan TimurJakarta 13280Tel : (021) 4718177 Fax : (021) 47862563

ABDUL MUISJl. Abdul Muis No. 28Jakarta-Pusat Jakarta 10160Tel : (021) 2312021, 2312888Fax : (021) 2312250, 2312360

SLIPIJl S. Parman Kav. 76,Slipi, Jakarta Barat Jakarta 11410Tel : (021) 53666860 Fax : (021) 53666625

TANAH ABANGJl. Tanah Abang II No. 89Jakarta 10150Tel : (021) 3506969 Fax : (021) 2310008

KEBON SIRIHWisma PentaJl. Kebon Sirih No. 65 Jakarta 10340Tel : (021) 3152828 Fax : (021) 39836505

TEBETRuko Graha SaharjoJl. Dr. Saharjo No. 244 Tebet,Jakarta 12870Tel : (021) 83790309 Fax : (021) 83790304

KREKOTJl. KH. Samanhudi No. 17AJakarta 10710Tel : (021) 3860572 Fax : (021) 3860566

JATINEGARAJl. Pasar Barat No. 20 RT 001/006Kelurahan Balimester, JatinegaraJakarta 13310Tel : (021) 2800801 Fax : (021) 2800164

HERMINA JATINEGARAJl. Raya Jatinegara Barat No. 126Jakarta 13320Tel : (021) 8515811 Fax : (021) 8515811

PRAMUKAPD. Pasar Pramuka JayaBlok A Lt. 1 LOS AKS, No. 206-207Jl. Pramuka Raya, Jakarta 10440Tel : (021) 8582019

HERMINA PODOMORORSIA Hermina PodomoroJl. Danau Agung Blok E3/28-30Sunter Podomoro Jakarta 14350Tel : (021) 65835957 Fax : (021) 65835958

HERMINA BEKASIRS. Hermina,Jl. Kemakmuran No. 39,Marga Jaya, Bekasi 17141Tel/Fax : (021) 8896 0524

SUNTERJl. Danau Sunter UtaraBlok D1 Kav. 12-13 No.2Sunter Agung, Jakarta 14350Tel : (021) 6520119 Fax : (021) 6521915

ISKANDARSYAHWisma IskandarsyahJl. Iskandarsyah RayaBlok A8 No. 12-14,Kebayoran Baru Jakarta 12160Tel : (021) 7221075 Fax : (021) 7221294

FATMAWATIJl. RS. FatmawatiKomp. Pertokoan Duta Mas A1/12, Jakarta 12410Tel : (021) 2702753 Fax : (021) 2702754

BINTAROBintaro Jaya Sektor IBlok E No. 6 Jakarta 12330Tel : (021) 7374929 Fax : (021) 7374928

PERNIAGAANJl. Perniagaan Timur No. 32Jakarta 11230Tel : (021) 2600490 Fax : (021) 2600350

Kantor Pusat

Plaza 89, 9th FloorJl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6Jakarta 12940 - IndonesiaTelp. : (021) 2520876Fax. : (021) 2520875Homepage : www.rabobank.co.id

Branch Network

Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia 75

DAAN MOGOT BARUPerum. Daan Mogot BaruBlok LB V/36 Jakarta 11840Tel : (021) 5445111 Fax : (021) 5445110

TAMAN PALEM LESTARIJl. Kamal Raya Blok C5 No. 31Taman Palem Lestari Jakarta 11730Tel : (021) 55960909 Fax : (021) 55961919

HERMINA DAAN MOGOTRSIA Hermina Daan MogotJl. Kintamani Raya No.2Daan Mogot Jakarta 11840Tel : (021) 54395717 Fax : (021) 54395274

PALMERAHJl. Palmerah Barat No. 11Jakarta 10270Tel : (021) 5331111 Fax : (021) 5333211

BANDENGANKomp. Puri Delta Mas Blok I Kav. 55Jl. Bandengan Selatan No. 43Jakarta 14450Tel : (021) 6629670 Fax : (021) 6612307

PASAR PAGIJl. Pasar Pagi No. 118, Roa MalakaJakarta 11230Tel : (021) 2600482 Fax : (021) 6909834

MANGGA DUA MALLMall Mangga Dua, Blok RM No. 14Jl. Arteri Mangga Dua RayaJakarta 10620Tel : (021) 6129009 Fax : (021) 6129123

GLODOK MAKMURPertokoan Glodok MakmurBlok A/38 Jakarta 11180Tel : (021) 6010707 Fax : (021) 6268464

MUARA KARANGJl. Pluit Karang No. 30Blok CC 5 Selatan, Kav. No. 38,Jakarta 14450Tel : (021) 66603210 Fax : (021) 6680355

TANJUNG DURENJl. Tanjung Duren Raya No. 104Jakarta 11470Tel : (021) 5666538 Fax : (021) 5666565

GREEN GARDENRukan. Golden Green No. 8Jl. Raya Kedoya Rt. 002/07Kedoya Utara, Jakarta 11520Tel : (021) 58302467 Fax : (021) 58302487

TELUK GONGKomp. TPI II Blok Z-2 No. 23Jakarta 14450Tel : (021) 6603525 Fax : (021) 6603536

TAMAN ALFAPerumahan Taman Alfa IndahBlok C-2/18 Jakarta 11640Tel : (021) 5849605 Fax : (021) 5867832

MERUYAJl. Pesanggrahan Raya No. 23FMeruya Utara, Jakarta 11620Tel : (021) 5851692 Fax : (021) 5851670

KRAMAT JATIPD. Pasar Jaya Kramat JatiBlok A/43-44Jl. Raya Bogor 13510Tel : (021) 8091685 Fax : (021) 8005621

KELAPA GADINGJl. Bulevar Kelapa GadingBlok FX I/15-16, Jakarta 14240Tel : (021) 4532880 Fax : (021) 4529978

BANTEN

TANGERANGJl. Gatot Subroto/Jl. Merdeka No. 189 Tangerang 15113Tel : (021) 5533888 Fax : (021) 513744

BUMI SERPONG DAMAIJl. Komp. BSD Sektor 7 Blk RO/81 Tangerang 15311Tel : (021) 5376879 Fax : (021) 5371021

GADING SERPONGRuko Financial CenterJl. Boulevard Raya Blok BA 2/10Gading Serpong, Tangerang 15310Tel : (021) 021-54220877 / 54203300 / 5460447-48 Fax : (021) 54220876

JAWA BARAT

BOGORJl. Raya Pajajaran No. 84 JBogor 16143Tel : (0251) 8327177 Fax : (0251) 8328842

HERMINA BOGORRSIA Hermina Bogor,Jl. Ring Road I Kav. 23, 25, 27, Perumahan Taman YasminBogor 16313Tel : (0251) 348449 Fax : (0251) 348611

KARAWANG - TUPAREVJl. Tuparev No. 94Karawang 41312Tel : (0267) 8450381 Fax : (0267) 845 0384

HARAPAN INDAH BEKASIRuko Harapan IndahBlok EA No. 1, Bekasi 17131Tel : (021) 8876369 Fax : (021) 88974831

BANDUNG - ACEHJl. Aceh No. 42Bandung 40017Tel : (022) 4216846 Fax : (022) 4216615

BANDUNG - ABCJl. ABC No. 17 Bandung 40111Tel : (022) 4207092 Fax : (022) 4263451

BANDUNG - KOPOKomp. Taman Kopo Indah IIBlok I A No. 39, Bandung 40218Tel : (022) 5405053 Fax : (022) 5406186

BANDUNG – HERMINA PASTEURRSIA Hermina PasteurJl. Dr. Djunjunan No. 107Pasteur, Bandung 40173Tel : (022) 6070797 Fax : (022) 6037815

CIREBONJl. Karang Getas No. 70Pekalangan Cirebon 45118Tel : (0231) 246141 Fax : (0231) 246146

SUKABUMIJl. Jend. Sudirman No. 80Sukabumi 43132Tel : (0266) 227877 Fax : (0266) 6250145

Jaringan Kantor Cabang

Rabobank Indonesia - Annual Report 201176

HERMINA SUKABUMIRSIA Hermina SukabumiJl. Sukaraja Rt. 03 Rw. 03Sukabumi 43192Tel : (0266) 6250346 Fax : (0266) 6250345

JAWA TENGAH

SEMARANG - AGUS SALIMJl. KH. Agus Salim Blok A 3-4Semarang 50121Tel : (024) 3556962 Fax : (024) 3556952

SEMARANG - HERMINA PANDANARANRSIA Hermina PandanaranJl. Pandanaran No. 24Semarang 50241Tel : (024) 8416761 Fax : (024) 8416762

SEMARANG - PURI ANJASMOROKomp. Puri Niaga Center No. 15Jl. Puri Anjasmoro, Blok DDTawangsari, Semarang 50144Tel : (024) 7617545 Fax : (024) 7610275

SEMARANG - AHMAD YANIJL. A. Yani 151Semarang 50136Tel : (024) 8314280 Fax : (024) 8313443

TEGALJl. Ahmad. Yani No. 172Tegal 52121Tel : (0283) 325430-32Fax : (0283) 325434

MAGELANGJl. Tentara Pelajar Blok D-E No. 43Kemirirejo, Magelang 56122Tel : (0293) 314583-4Fax : (0293) 314684

TEMANGGUNGJl. Tentara Pelajar No. 2A,Temanggung 56212Tel : (0293) 4900051 Fax : (0293) 493788

KUDUSKomp. Pertokoan Panjunan Blok A/1-2,Jl. A. Yani 5-7, Kudus 59317 Tel : (0291) 434303 Fax : (0291) 434302

REMBANGJl. DR. Wahidin No. 34Rembang 59212Tel : (0295) 692132 Fax : (0295) 693482

PATIJl. Jend. Sudirman No. 121Pati 59111Tel : (0295) 383988 Fax : (0295) 384492

SOLOJl. Slamet Riyadi No. 32Solo 57111Tel : (0271) 656471 Fax : (0271) 656474

PALURJl. Raya Palur No. 41Palur, Karanganyar 57771Tel : (0271) 826300 Fax : (0271) 821455

KLATENJl. Pemuda Utara No. 15Klaten 57414Tel : (0272) 325858 Fax : (0272) 325825

YOGYAKARTA

YOGYAKARTAJl. Pangeran Mangkubumi No. 77 Yogyakarta 55232Tel : (0274) 552150 Fax : (0274) 584 867

JAWA TIMUR

SURABAYA - TUNJUNGANJl. Tunjungan No. 60Surabaya 60275Tel : (031) 5325969 Fax : (031) 5325992

SURABAYA - HR MUHAMMADKomp. Surya Inti Permata II Blok D1-2Jl. HR. Muhammad No. 173 BSurabaya 60226Tel : (031) 7340060 Fax : (031) 7340084

SURABAYA - NGAGELManyar Megah Indah Plaza Blok B/3 Surabaya 60284Tel : (031) 5023833 Fax : (031) 5042190

KEDIRIJl. Brawijaya No. 15Kediri 64123Tel : (0354) 686888 Fax : (0354) 695900

SURABAYA - KEMBANG JEPUNJl. Kembang Jepun No. 133Surabaya 60162Tel : (031) 3531140 Fax : (031) 3531141

SURABAYA - PASAR TURIKomp. Sinar Galaxy Pasar TuriJl. Tambaan No. 38 DSurabaya 60174Tel : (031) 3542886 Fax : (031) 3558163

MALANG - PASAR BESARJl. Pasar Besar No. 55Malang 65118Tel : (0341) 354354 Fax : (0341) 369295

JEMBERPertokoan Johar Baru PlazaBlok B9-10, Jember 68131Tel : (0331) 485893 Fax : (0331) 485896

BALI

DENPASARJl. Thamrin No. 29Denpasar 80119Tel : (0361) 420096 Fax : (0361) 423104

LAMPUNG

LAMPUNG - KARTINIJl. Kartini No. 85, Tanjung KarangBandar Lampung 35116Tel : (0721) 259773 Fax : (0721) 265038

LAMPUNG - METROKomp. Pertokoan Sumur BandungBlok C/11 MetroLampung Tengah 34111Tel : (0725) 47892 Fax : (0725) 42807

LAMPUNG - PRINGSEWUJl. KH. Gholib No. 19Pringsewu, TanggamusLampung 35373Tel : (0729) 24288 Fax : (0729) 24291

LAMPUNG - BANDAR JAYAKomp. Pertokoan Bandar JayaPlaza Ruko No. 25Jl. Proklamator Bandar JayaLampung Tengah 34162Tel : (0725) 529601 Fax : (0725) 529603

Branch Network

Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia 77

LAMPUNG - TANJUNG KARANGKomp. Pertokoan Pasar TengahJl. Padang Blok B/35, Tanjung Karang Lampung 35111Tel : (0721) 267196, 266754Fax : (0721) 267196, 266274

LAMPUNG - SIMPURSimpur Center Lt. Dasar, Blok A/35-36Jl. Brigjend Katamso No. 55Tanjung Karang Lampung 35111Tel : (0721) 267262 Fax : (0721) 267797

LAMPUNG - TELUK BETUNGKomp. Pasar AyamJl. Ikan Bandeng Blok B No. 31-32,Bandar Lampung 35223Tel : (0721) 488038 Fax : (0271) 480194

SUMATRA SELATAN

PALEMBANG - ILIR BARAT PERMAIKomp. Ilir Barat PermaiBlok D1 No. 28-29, Palembang 30134Tel : (0711) 378222 Fax : (0711) 373682

PALEMBANG - SAYANGANJl. Sayangan No. 769, 16 IlirPalembang 30125Tel : (0711) 368155 Fax : (0711) 367852

SUMATRA UTARA

MEDAN - ASIAJl. Asia No. 97-RMedan 20214Tel : (061) 7355678 Fax : (061) 7351188

MEDAN - DIPONEGOROJl. Diponegoro No. 14D-EMedanTel : (061) 4576688 Fax : (061) 4575233

RIAU

PEKANBARUKomp. Riau Bisnis CenterJl. Riau No. 1 C, Pekanbaru 28292Tel : (0761) 862555 Fax : (0761) 862022

BATAMKomp. Penuin Center Blok E No. 8-9Batam 29441Tel : (0778) 429089 Fax : (0778) 431220

KALIMANTAN BARAT

PONTIANAKJl. Tanjung Pura No. 196Pontianak 78123Tel : (0561) 762288 Fax : (0561) 762268

SULAWESI SELATAN

MAKASSAR Jl. Sulawesi No. 2 AMakassar 90174 Tel : (0411) 3632522 Fax : (0411) 3632521

Jaringan Kantor Cabang

Rabobank Indonesia - Annual Report 201178

PT Bank Rabobank International Indonesia

Laporan keuangan beserta

laporan auditor independen

31 Desember 2011, 2010 dan

1 Januari 2010/31 Desember 2009

dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010

Financial statements with

independent auditors’ report

December 31, 2011, 2010 and

January 1, 2010/December 31, 2009

and years ended December 31, 2011 and 2010

The original financial statements included herein are in the

Indonesian language. PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009

DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA FINANCIAL STATEMENTS

WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT DECEMBER 31, 2011, 2010

AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009 AND YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010

Daftar Isi Table of Contents

Halaman/ Pages Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan………………….…….…... 1-2 .…….…………………Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif ………………….. 3-4 .…….………..Statements of Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas. ……….………………… 5 .…………………...…Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas.…………………….……………….. 6-7 ………………………………Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan.….………………… 8-92 .……………………. Notes to the Financial Statements **************************

The original financial statements included herein are in the Indonesian

language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

1

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

1 Januari/ January 1, 2010/ 31 Desember/ 2010 December 31, 2009 *) Catatan/ Disajikan kembali/ Disajikan kembali/ Notes 2011 As restated As restated

ASET ASSETS Kas 2c,37 143.279 159.268 149.726 Cash

Current accounts with

Giro pada Bank Indonesia 2c,2d,3,37 916.813 607.963 387.927 Bank Indonesia

Current accounts with

Giro pada bank lain other banks Setelah dikurangi cadangan net of allowance for impairment Kerugian penurunan nilai sebesar losses of Rp1,875 as of Rp1.875 per 1 Januari 2010/ 2c,2d,2j,2w January 1, 2010/ 31 Desember 2009 4,32,35,37 115.516 55.939 22.801 December 31, 2009

Penempatan pada Bank Indonesia 2c,2e,2w,5 Placements with Bank Indonesia dan bank lain 32,35,37 69.974 244.311 22.102 and other banks

Surat-surat berharga, setelah dikurangi diskonto Marketable securities, yang belum diamortisasi net of unamortized discount of masing-masing sebesar Rp40,706, Rp31,626 and Rp40.706, Rp31.626 dan Rp5,206 as of December 31, Rp5.206 per 31 Desember 2011 2011 and 2010 and January 1, dan 2010 dan 1 Januari 2010/ 2c,2f,6,35 2010/ December 31, 2009, 31 Desember 2009 37 1.795.933 1.562.951 908.062 respectively

2c,2g,2w,7 Tagihan derivatif 32,35,37 4.275 11.696 5.807 Derivatives receivable

Kredit yang diberikan, Loans, setelah dikurangi cadangan net of allowance for impairment kerugian penurunan nilai sebesar losses of Rp193,643, Rp193.643, Rp306.412 dan Rp306,412 and Rp262,367 as of Rp262.367 per 31 Desember December 31, 2011 and 2010, 2011 dan 2010, and January 1, 2010/ dan 1 Januari 2010/ 2c,2h,2j,2w December 31, 2009, 31 Desember 2009 8,32,35,37 9.831.328 9.689.102 9.314.743 respectively

Tagihan akseptasi 2c,2i,9a,35,37 44.603 113.606 104.046 Acceptances receivable

Pendapatan bunga yang masih akan diterima 2c,2w,10,32,37 55.782 55.224 64.195 Accrued interest receivables

Biaya dibayar dimuka 2l,11 53.587 41.123 38.843 Prepaid expenses

Aset tetap, setelah dikurangi Fixed assets, akumulasi penyusutan net of accumulated depreciation masing-masing sebesar of Rp103,225, Rp140,350 Rp103.225, Rp140.350 dan and Rp118,790 as of Rp118.790 per 31 Desember December 31, 2011 and 2010 2011 dan 2010 dan 1 Januari January 1, 2010/December 31 2010/31 Desember 2009 2k,12 184.642 181.729 197.308 2009, respectively

Aset pajak tangguhan - neto 2j,2v,18c,35 29.609 34.104 17.731 Deferred tax assets - net

2c,2j,2m,2w Aset lain-lain 13,32,35,37 82.503 91.024 85.924 Other assets

JUMLAH ASET 13.327.844 12.848.040 11.319.215 TOTAL ASSETS

*) Setelah penyesuaian berdasarkan ketentuan transisi PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)

*) After the adjustments based on transition provision of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006)

The original financial statements included herein are in the Indonesian

language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

2

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)

31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued)

December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

1 Januari/ January 1, 2010/ 31 Desember/ 2010 December 31, 2009 *) Catatan/ Disajikan kembali/ Disajikan kembali/ Notes 2011 As restated As restated

LIABILITIES AND LIABILITAS DAN EKUITAS EQUITY LIABILITAS LIABILITIES Liabilitas segera 2c,2n,14,37 32.512 13.000 14.944 Liabilities due immediately Simpanan dari nasabah 2c,2o,2w,15,32,37 10.318.495 8.842.050 8.355.092 Deposits from customers Simpanan dari bank lain 2c,2p,2w,16,32,37 635.081 1.600.469 540.621 Deposits from other banks Liabilitas derivatif 2c,2g,2w,7,32,37 4.260 11.751 4.786 Derivatives payable Liabilitas akseptasi 2c,2i,9b,37 44.603 113.606 104.046 Acceptances payable Pinjaman yang diterima 2c,2q,2w,17,32,37 299.562 473.535 745.437 Fund borrowings Utang pajak 2v,18a 11.608 8.992 19.655 Taxes payable Liabilitas lain-lain 2c,2u,2w,19,32,37 189.115 373.701 188.742 Other liabilities Pinjaman subordinasi 2c,2r,2w,20,32,37 510.047 168.938 199.644 Subordinated loans

JUMLAH LIABILITAS 12.045.283 11.606.042 10.172.967 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Share capital - par value of sebesar Rp500.000 (nilai penuh) Rp500,000 (full amount) Modal dasar - sebesar Authorized - 5,720,000 shares 5.720.000 saham (nilai penuh) (full amount) Ditempatkan dan disetor penuh - Issued and fully paid - sebesar 1.430.000 saham 1,430,000 shares (nilai penuh) 21 715.000 715.000 715.000 (full amount) Tambahan modal disetor 2.741 2.741 2.741 Additional paid-in capital Laba yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dalam Unrealized gains on available- kelompok tersedia untuk dijual - for-sale marketable securities - setelah pajak tangguhan 2f 549 1.568 67 net of deferred tax Saldo laba 2j,35 564.271 522.689 428.440 Retained earnings

JUMLAH EKUITAS 1.282.561 1.241.998 1.146.248 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES DAN EKUITAS 13.327.844 12.848.040 11.319.215 AND EQUITY

*) Setelah penyesuaian berdasarkan ketentuan transisi PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)

*) After the adjustments based on transition provision of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No .55 (Revised 2006)

The original financial statements included herein are in the Indonesian

language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

3

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2010 Catatan/ Disajikan kembali/ 2011 Notes As restated

2s,2t,2w,22 PENDAPATAN BUNGA 1.098.943 32 1.022.529 INTEREST INCOME

BEBAN BUNGA (535.942 ) 2s,2w,23,32 (474.590) INTEREST EXPENSE

PENDAPATAN BUNGA NETO 563.001 547.939 NET INTEREST INCOME

PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA OTHER OPERATING INCOME Provisi dan komisi lainnya 13.316 36 18.935 Other fees and commissions Laba selisih kurs - neto 13.572 2b 4.148 Foreign exchange gains - net Laba penjualan surat-surat berharga - 8.247 Gain on sale of marketable securities Lain-lain 30.101 28.449 Others

JUMLAH PENDAPATAN TOTAL OTHER OPERASIONAL LAINNYA 56.989 59.779 OPERATING INCOME

BEBAN KERUGIAN PROVISION FOR PENURUNAN NILAI ATAS IMPAIRMENT LOSSES ON ASET KEUANGAN (32.397) 2j,24 (49.991) FINANCIAL ASSETS

KEUNTUNGAN DARI GAIN FROM CHANGES PERUBAHAN NILAI WAJAR IN FAIR VALUE OF ASET KEUANGAN - 2f,6 3 FINANCIAL ASSETS

BEBAN OPERASIONAL LAINNYA OTHER OPERATING EXPENSES Gaji dan imbalan kerja (278.628) 2u,25,33 (250.731) Salaries and employee benefits Umum dan administrasi (251.578) 2w,26,32 (193.610) General and administrative Rugi penjualan surat-surat berharga (2.383) 2f - Loss on sale of marketable securities

JUMLAH BEBAN OPERASIONAL TOTAL OTHER OPERATING LAINNYA (532.589 ) (444.341) EXPENSES

LABA OPERASIONAL 55.004 113.389 INCOME FROM OPERATIONS

PENDAPATAN NON-OPERATING NON-OPERASIONAL - NETO 13.989 2j,36 4.974 INCOME - NET

LABA SEBELUM INCOME BEFORE MANFAAT (BEBAN) PAJAK 68.993 118.363 TAX BENEFIT (EXPENSE)

(BEBAN) MANFAAT PAJAK TAX (EXPENSE) BENEFIT Kini (22.576) 2v,18b (40.987) Current Tangguhan (4.835) 2j,2v,18b 16.873 Deferred

BEBAN PAJAK - NETO (27.411) (24.114) TAX EXPENSE - NET

LABA TAHUN BERJALAN 41.582 94.249 INCOME FOR THE YEAR

The original financial statements included herein are in the Indonesian

language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

4

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF (lanjutan)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

(continued) Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

2010 Catatan/ Disajikan kembali/ 2011 Notes As restated

LABA TAHUN BERJALAN 41.582 94.249 INCOME FOR THE YEAR PENDAPATAN KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE

LAIN: INCOME: Keuntungan (kerugian) yang belum Unrealized gains (losses) direalisasi atas perubahan on changes in fair value nilai wajar surat-surat berharga of available for-sale yang tersedia untuk dijual - marketable securities - setelah pajak tangguhan (1.019) 2c,2f 1.501 net of deferred tax

LABA (RUGI) KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE LAIN - SETELAH PAJAK (1.019) 1.501 INCOME (LOSS) - NET OF TAX

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN 40.563 95.750 INCOME FOR THE YEAR

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

C

atatan atas laporan keuangan terlampir m

erupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accom

panying notes form an integral part

of these financial statements.

5

PT BA

NK

RA

BO

BA

NK

INTER

NA

TION

AL IN

DO

NESIA

LA

POR

AN

PERU

BA

HA

N EK

UITA

S Tahun yang B

erakhir pada Tanggal-tanggal 31 D

esember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam

jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT B

AN

K R

AB

OB

AN

K IN

TERN

ATIO

NA

L IND

ON

ESIA

STATEM

ENTS O

F CH

AN

GES IN

EQU

ITY Years Ended D

ecember 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of R

upiah, unless otherwise stated)

Laba (rugi)

yang belum

direalisasi atas

surat-surat

berharga dalam

kelompok tersedia

untuk dijual -

setelah pajak

Modal saham

tangguhan/

ditem

patkan

U

nrealized

dan disetor

gain (loss) on

penuh/

Tam

bahan available-for-sale

Jumlah

Issued and

m

odal disetor/

m

arketable

Saldo laba/

ekuitas/

Catatan/

fully paid-up

A

dditional

securities - net

Retained

Total

Note

capital

paid-in capital

of deferred tax

earnings

equity

Saldo per 31 Desem

ber 2009

715.000

2.741

67

447.718

1.165.526

Balance as of D

ecember 31, 2009

Penyesuaian atas saldo aw

al

Adjustm

ent to the opening balance

sehubungan dengan penerapan

relating to the implem

entation of

PS

AK

No. 55 (R

evisi 2006)

35

-

-

-

(33.891)

(33.891) S

FAS

No. 55 (R

evised 2006)

Saldo pada tanggal 1 Januari 2010

B

alance as of January 1, 2010

setelah penerapan

after the im

plementation of

P

SA

K N

o. 55 (Revisi 2006)

715.000

2.741

67

413.827

1.131.635

SFA

S N

o. 55 (Revised 2006)

Penyesuaian sehubungan dengan penerapan

A

djustment due to the im

plementation of B

ank

surat Bank Indonesia N

o.13/658/DP

NP

/lDP

nP

Indonesia letter N

o. 13/658/DP

NP

/lDP

nP

tanggal 23 D

esember 2011

2j

-

-

-

14.613

14.613

dated Decem

ber 23, 2011

Saldo 1 Januari 2010 (disajikan kem

bali)

715.000

2.741

67

428.440

1.146.248 B

alance as of January 1, 2010 - as restated Laba tahun berjalan (disajikan kem

bali)

2j

-

-

-

94.249

94.249

Income for the year - as restated

Keuntungan yang belum

direalisasi atas kenaikan nilai

U

nrealized gain on increase in fair value of

wajar surat-surat berharga dalam

kelompok tersedia

available-for-sale marketable securities -

untuk dijual - setelah dikurangi pajak tangguhan

2f

-

- 1.501

- 1.501

net of deferred tax

Jumlah laba kom

prehensif tahun berjalan

-

- 1.501

94.249 95.750

Total com

prehensive income for the year

Saldo per 31 Desem

ber 2010

715.000

2.741

1.568

522.689

1.241.998

Balance as of D

ecember 31, 2010

Laba tahun berjalan

-

-

-

41.582 41.582

Incom

e for the year K

erugian yang belum direalisasi atas penurunan nilai

Unrealized loss on decrease in fair value of

w

ajar surat-surat berharga dalam kelom

pok tersedia

available-for-sale m

arketable securities -

untuk dijual - setelah dikurangi pajak tangguhan

2f

- -

(1.019)

-

(1.019) net of deferred tax

Jumlah laba kom

prehensif tahun berjalan

- -

(1.019)

41.582

40.563 Total com

prehensive income for the year

Saldo per 31 Desem

ber 2011

715.000

2.741

549

564.271

1.282.561

Balance as of D

ecember 31, 2011

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

6

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN ARUS KAS

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENTS OF CASH FLOWS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

2010 Disajikan kembali/ 2011 As restated

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING OPERASI ACTIVITIES Receipts from interests, Penerimaan bunga, provisi dan komisi 1.111.701 1.050.435 fees and commission Pembayaran bunga, provisi dan komisi (530.917) (474.599) Payments of interest, fees and commission Penerimaan operasional lainnya 91.143 149.539 Receipts from other operating income Payments of salaries and Pembayaran gaji dan imbalan kerja (270.434) (251.521) employee benefits Payments of general and Pembayaran beban umum dan administrasi (264.844) (196.940) administrative expenses Pembayaran beban operasional lainnya (32.400) (97.272) Payments of other operating expenses Penerimaan pendapatan non-operasional lainnya - 4.427 Receipts from other non-operating income Pembayaran beban non-operasional lainnya (136.659) - Payments of other non-operating expenses Pembayaran pajak penghasilan badan (23.208) (52.653) Payments of corporate income tax

Arus kas sebelum perubahan Cash flows before changes aset dan liabilitas operasi (55.618) 131.416 in operating assets and liabilities

Perubahan dalam aset dan Changes in operating assets liabilitas operasi: and liabilities: Penurunan (kenaikan) aset: Decrease (increase) in assets: Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia dan bank lain 196.239 (196.239 ) and other banks Surat-surat berharga 53.022 (13.388 ) Marketable securities Kredit yang diberikan (29.457) (403.819 ) Loans Aset lain-lain 8.545 (21.105 ) Other assets

Kenaikan (penurunan) liabilitas: Increase (decrease) in liabilities: Liabilitas segera 19.512 (1.944 ) Liabilities due immediately Simpanan dari nasabah 1.476.445 486.958 Deposits from customers Simpanan dari bank lain (965.388) 1.059.848 Deposits from other banks Utang pajak 3.248 1.003 Taxes payable Liabilitas lain-lain (197.000) 186.807 Other liabilities

Jumlah 565.166 1.098.121 Total

Kas neto yang diperoleh dari Net cash provided by aktivitas operasi 509.548 1.229.537 operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING INVESTASI ACTIVITIES Kenaikan surat-surat berharga Increase in available- yang tersedia untuk dijual (289.746) (1.406.043) for-sale marketable securities Perolehan aset tetap (33.446) (12.862) Acquisitions of fixed assets Penerimaan dari penjualan aset tetap 7.090 4.462 Proceeds from sale of fixed assets

Kas neto yang digunakan untuk Net cash used in aktivitas investasi (316.102) (1.414.443 ) investing activities

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

7

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN ARUS KAS (lanjutan)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued)

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

2010 Disajikan kembali/ 2011 As restated

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING PENDANAAN ACTIVITIES Pembayaran pinjaman yang diterima (177.408 ) (243.318 ) Repayment of fund borrowings Penerimaan (pembayaran) pinjaman Proceeds (repayment) of subordinated subordinasi 340.031 (22.525 ) loans

Kas neto yang diperoleh dari Net cash provided by (used in) (digunakan untuk) aktivitas pendanaan 162.623 (265.843 ) financing activities

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO NET INCREASE (DECREASE) IN KAS DAN SETARA KAS 356.069 (450.749 ) CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT AWAL TAHUN 871.242 1.359.225 BEGINNING OF YEAR Pengaruh perubahan kurs Effect of foreign currencies mata uang asing 18.271 (37.234 ) exchange rate changes

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 1.245.582 871.242 AT END OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS COMPONENTS OF CASH AND TERDIRI DARI: CASH EQUIVALENTS: Kas 143.279 159.268 Cash Giro pada Bank Indonesia 916.813 607.963 Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain 115.516 55.939 Current accounts with other bank Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placements with Bank Indonesia and yang jatuh tempo dalam 3 bulan atau kurang other banks with original maturities of sejak tanggal perolehan 69.974 48.072 3 months or less from acquisition date

Jumlah kas dan setara kas 1.245.582 871.242 Total cash and cash equivalents

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

8

1. UMUM 1. GENERAL Pendirian Bank dan Informasi Umum Establishment of the Bank and General

Information PT Rabobank International Indonesia (“Bank”)

didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 11 April 1990 berdasarkan akta No. 50 yang dibuat oleh notaris Winnie Hadiprodjo, S.H., yang menggantikan notaris Kartini Muljadi, S.H., dengan nama “PT Rabobank Duta”. Akta pendirian tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) berdasarkan Surat Keputusan No. C2-3152.HT.01.01.TH’90 tanggal 31 Mei 1990 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 59, Tambahan No. 2576 tanggal 24 Juli 1990.

PT Bank Rabobank International Indonesia (the “Bank”) was incorporated in the Republic of Indonesia based on the notarial deed No. 50 of Winnie Hadiprodjo, S.H., substitute notary of Kartini Muljadi, S.H., dated April 11, 1990, with the name of “PT Rabobank Duta”. The deed of the establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Laws and Human Rights) in his Decision Letter No. C2-3152.HT.01.01.TH’90 dated May 31, 1990 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 59, Supplement No. 2576 dated July 24, 1990.

Nama Bank telah mengalami beberapa kali

perubahan, terakhir dengan nama PT Bank Rabobank International Indonesia berdasarkan akta No. 25 yang dibuat oleh notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 16 Agustus 2000. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) dalam Surat Keputusan No. C-23005 HT.01.04.TH.2000 tanggal 24 Oktober 2000 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 34, Tambahan No. 2724 tanggal 27 April 2001.

The name of the Bank changed several times, the last of which was the change in the name to PT Bank Rabobank International Indonesia based on the notarial deed No. 25 of Hendra Karyadi, S.H., dated August 16, 2000. This amendment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Laws and Human Rights) in his Decision Letter No. C-23005 HT.01.04.TH.2000 dated October 24, 2000 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 34, Supplement No. 2724 dated April 27, 2001.

Pada tanggal 13 November 2002, Bank

meningkatkan modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh dari Rp350.000 menjadi Rp600.000, yang secara formal dimuat dalam akta perubahan anggaran dasar No. 34 yang dibuat oleh notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 29 November 2002. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) melalui Surat Keputusan No. C-01306 HT.01.04.TH.2003 tanggal 22 Januari 2003 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 21, Tambahan No. 2008 tanggal 14 Maret 2003.

On November 13, 2002, the Bank increased its authorized and paid-up capital from Rp350,000 to Rp600,000 which was formalized in the deed of amendment of the Articles of Association No. 34 of Hendra Karyadi, S.H., dated November 29, 2002. This amendment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Laws and Human Rights) in his Decision Letter No. C-01306 HT.01.04.TH.2003 dated January 22, 2003 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 21, Supplement No. 2008 dated March 14, 2003.

Berdasarkan Akta Penggabungan yang secara

formal dimuat dalam akta No. 110 yang dibuat oleh notaris Sutjipto, S.H., M.Kn. pada tanggal 15 Mei 2008, pemegang saham telah setuju meningkatkan modal Bank menjadi Rp715.000 yang terdiri dari 1.430.000 saham dengan nilai nominal Rp500.000 (nilai penuh).

Based on the merger deed (Akta Penggabungan) which was formally covered in the deed No. 110 of Sutjipto, S.H., M.Kn. dated May 15, 2008, the Bank’s shareholders have approved the increase in Bank’s capital to become Rp715,000 which consist of 1,430,000 shares with par value of Rp500,000 (full amount).

Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa

kali perubahan, perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris No. 21 tanggal 23 September 2011 dari Notaris Siti Safarijah, S.H., mengenai perubahan Direksi. Bank telah menerima pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengenai perubahan

The Bank’s Articles of Association has been amended several times, with the last amendment made under notarial deed No. 21 dated September 23, 2011 of Notary Siti Safarijah, S.H., regarding the change in the composition of Directors. The Bank has received the acknowledgement regarding the changes in the

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

9

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) Pendirian Bank dan Informasi Umum (lanjutan) Establishment of the Bank and General

Information (continued) data Bank tersebut melalui Surat Keputusan

No. AHU-AH.01.10-39787 tanggal 8 Desember 2011.

Bank’s data from the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia through his Decision Letter No. AHU-AH.01.10-39787 dated December 8, 2011.

Bank mulai beroperasi secara komersial dalam

aktivitas perbankan pada tanggal 24 September 1990. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, Bank dapat melakukan kegiatan dalam aktivitas umum perbankan dan transaksi pertukaran mata uang asing. Bank telah memperoleh izin untuk menjalankan kegiatan tersebut di atas berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 998/KMK.013/1990 tanggal 29 Agustus 1990 dan surat persetujuan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 2/37/KEP.DGS/2000 tanggal 6 Desember 2000.

The Bank started its commercial operations in banking activities on September 24, 1990. According to Article 3 of the Articles of Association, the Bank is engaged in banking activities and foreign exchange transactions. The Bank has obtained a license to conduct these activities under the Decision Letter No. 998/KMK.013/1990 of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia dated August 29, 1990 and Bank Indonesia’s Senior Deputy Governor approval letter No. 2/37/KEP.DGS/2000 dated December 6, 2000.

Bank telah melakukan penggabungan usaha dengan PT Bank Haga dan PT Bank Hagakita yang dimiliki secara mayoritas oleh Rabobank International Holding BV, yang entitas induknya adalah Cooperatieve Centrale Raiffeisen-Boerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland). Penggabungan usaha efektif dilakukan pada tanggal 24 Juli 2008.

The Bank has completed the merger with PT Bank Haga and PT Bank Hagakita which were majority-owned by Rabobank International Holding BV, whose parent entity is Cooperatieve Centrale Raiffeisen - Boerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland). The merger became effective on July 24, 2008.

Kantor pusat Bank berlokasi di Plaza 89, lantai 9,

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6, Jakarta 12940.

The Bank’s head office is located at Plaza 89, 9th floor, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6, Jakarta 12940.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Bank

memiliki jaringan distribusi sebagai berikut: As of December 31, 2011 and 2010, the Bank has

distribution network as follows:

2011 2010

Kantor Pusat 1 1 Head Office Kantor Cabang 45 44 Branches Kantor Cabang Pembantu 19 21 Sub-Branches Kantor Kas 25 26 Cash Offices

90 92

Jumlah karyawan Bank pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah 1.547 dan 1.647 karyawan (tidak diaudit).

As of December 31, 2011 and 2010, the Bank has 1,547 and 1,647 employees, respectively (unaudited).

Susunan Pengurus Bank Composition of the Bank’s Management Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Bank

pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The composition of the Bank’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2011 and 2010 is as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Komisaris Utama Alexander Pruijs President Commissioner Komisaris Roelof Jan Dekker Commissioner Komisaris Widiyarto Suwarto Sumitro Commissioner Komisaris Independen Hendrik Adams Independent Commissioner Komisaris Independen Humayun Bosha Independent Commissioner Komisaris Independen Sukatmo Padmosukarso Independent Commissioner

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

10

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

Susunan Pengurus Bank (lanjutan) Composition of the Bank’s Management (continued)

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2011 December 31, 2010

Direksi Directors Direktur Utama Hendrik Gezienus Mulder Hendrik Gezienus Mulder President Director Wakil Direktur Utama Ho Danny Hartono Ho Danny Hartono Vice President Director Wakil Direktur Utama Anna Maria H. A. Straathof Gerardus C. M. W. Embrechts Vice President Director Direktur Ponky N. Pudijanto Ponky N. Pudijanto Director Direktur Heradian Yoto Heradian Yoto Director Direktur Eri Budiono Eri Budiono Director Direktur Billie Fuliangsahar Sonny Samuel Director Direktur Yos Rizal Setiawan Yos Rizal Setiawan Director Direktur Rusli Sutanto Rusli Sutanto Director Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, susunan Komite Audit adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2011 and 2010, the composition of the Audit Committee is as follows:

Komite Audit Audit Committee Ketua Humayun Bosha Chairman Anggota Willy Prayogo Member Anggota Nanny Dewi Member

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

tanggal 28 Juni 2011 (notulen rapat yang dibuat oleh Notaris Siti Safarijah, SH., dengan Akta No. 41) memutuskan memberikan pembebasan dan pelepasan sepenuhnya kepada Bapak Gerardus Cornelis Marie Wilhelmus Embrechts dari segala tanggung jawab dan kewajiban atas tindakan-tindakan selaku Wakil Presiden Direktur Perseroan dan mengangkat Ibu Anna Maria Henrica Adriana Straathof sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan sesuai dengan persetujuan Bank Indonesia melalui surat No. 13/73/GBI/DPIP/ Rahasia tanggal 14 Juli 2011.

The Shareholders during their Extraordinary General Meeting on June 28, 2011 (with the minutes prepared by public notary Siti Safarijah, SH., in the Deed No. 41) decided to release and discharge completely Mr. Gerardus Cornelis Marie Wilhelmus Embrechts from all responsibilities and liabilities for the actions as Vice President Director of the Company and appoint Mrs. Anna Maria Henrica Adriana Straathof as Vice President Director of the Company after obtaining the approval from Bank Indonesia through approval letter No. 13/73/GBI/DPIP/Rahasia dated July 14, 2011.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

tanggal 23 September 2011 (notulen rapat yang dibuat oleh Notaris Siti Safarijah, SH., dengan Akta No. 21) memutuskan memberikan pembebasan dan pelepasan sepenuhnya kepada Bapak Sonny Samuel dari segala tanggung jawab dan kewajiban atas tindakan-tindakan selaku Direktur Perseroan dan mengangkat Bapak Billie Fuliangsahar sebagai Direktur Perseroan sesuai dengan persetujuan Bank Indonesia melalui surat No. 13/97/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 25 Agustus 2011.

The Shareholders during their Extraordinary General Meeting on September 23, 2011 (with the minutes prepared by public notary Siti Safarijah, SH., in the Deed No. 21) decided to release and discharge completely Mr. Sonny Samuel from all responsibilities and liabilities for the actions as Director of the Company and appoint Mr. Billie Fuliangsahar as Director of the Company after obtaining the approval from Bank Indonesia through approval letter No. 13/97/GBI/DPIP/Rahasia dated August 25, 2011

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES Dalam pembukuan dan pelaporan keuangannya,

Bank menganut kebijakan akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK). Kebijakan-kebijakan akuntansi yang signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsisten dengan kebijakan akuntansi yang

In accounting and financial reporting, the Bank adopted accounting policies in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (FAS). The significant accounting policies adopted in preparing the financial statements are consistent with the accounting policies

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku efektif 1 Januari 2011 seperti dijelaskan di bawah ini:

adopted in preparing the financial statements for the year ended December 31, 2010 except for the adoption of several FAS which have been revised and are effective January 1, 2011 as follows:

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan a. Basis of Preparation of the Financial Statements

Laporan keuangan Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait selanjutnya, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi, diterbitkan dan diterapkan secara efektif tanggal 1 Januari 2011, baik secara prospektif maupun retrospektif.

The Bank's financial statements for the years ended December 31, 2011 and 2010 have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, which include Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants. As disclosed in the succeeding related notes, some accounting standards have been revised, published and implemented effective January 1, 2011, both prospectively and retrospectively .

Laporan keuangan disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009) yang diterapkan efektif 1 Januari 2011.

The financial statements have been prepared in accordance with Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 1 (Revised 2009) which is applied effective on January 1, 2011.

PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, pertimbangan dan estimasi akuntansi yang signifikan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lain, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan.

SFAS No. 1 (Revised 2009) regulates the financial statements presentations, such as, the purpose of reporting components of the financial statements, fair presentation, materiality and aggregation, offset, the difference between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, comparative information, the consistency presentation and introduced new disclosures, among others, significant accounting judgments and estimates, the management of capital, other comprehensive income, the departures from financial accounting standards and statements of compliance.

Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan. Bank menyajikan laporan laba rugi komprehensif dalam satu laporan dan menyajikan tambahan pengungkapan pertimbangan dan estimasi akuntansi yang signifikan pada Catatan 2y serta manajemen modal pada Catatan 30.

The application of SFAS No. 1 (Revised 2009) has significant impact for the presentation and related disclosures in the financial statements. Bank presents a statement of comprehensive income in one report and provide additional disclosures of significant accounting judgments and estimates in Note 2y and capital management in Note 30.

Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan kecuali yang terkait dengan instrumen keuangan tertentu seperti surat berharga yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijuaI serta instrumen derivatif. Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi akrual, kecuali untuk laporan arus kas.

The financial statements have been prepared under the historical cost convention except for certain financial instruments such as trading and available-for-sale marketable securities and derivative instruments. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for statements of cash flows.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

(lanjutan)

a. Basis of Preparation of the Financial Statements (continued)

Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya.

The statements of cash flows present the receipts and payments of cash and cash equivalents which are classified into operating, investing and financing activities. The statement of cash flows is prepared using direct method. For the purpose of statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and Certificates of Bank Indonesia maturing within 3 (three) months from the date of acquisition, provided they are not pledged as collateral for borrowings nor restricted.

b. Penjabaran Mata Uang Asing b. Foreign Currency Translations

i. Mata Uang Pelaporan i. Reporting Currency

Laporan keuangan dijabarkan dalam mata

uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan Bank.

The financial statements are presented in Rupiah, which is the reporting currency of the Bank.

ii. Transaksi dan Saldo ii. Transactions and Balances

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke Rupiah berdasarkan kurs spot Reuters pada tanggal tersebut pukul 16.00 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB) seperti dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dicatat pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the rates of exchange prevailing at the date of the transactions. At statements of financial position date, all monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah based on Reuters spot rate on that date at 16.00 Western Indonesian Time (WIB) as published by Bank Indonesia. The resulting gains or losses from the translation of monetary assets and liabilities in foreign currencies are recognized in the statements of comprehensive income for the current year.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kurs mata uang asing terhadap Rupiah adalah sebagai berikut (dalam Rupiah penuh):

As of December 31, 2011 and 2010, the exchange rates used for translation into Rupiah were as follows (amounts in full Rupiah):

2011 2010

1 Dolar Amerika Serikat 9.068 9.010 United States Dollar 1 1 Poundsterling Inggris 13.975 13.941 British Poundsterling 1 1 Euro Eropa 11.715 12.018 European Euro 1 100 Yen Jepang 11.682 11.075 Japanese Yen 100 1 Dolar Hong Kong 1.167 1.159 Hong Kong Dollar 1 1 Dolar Australia 9.206 9.169 Australian Dollar 1 1 Dolar Singapura 6.984 7.026 Singapore Dollar 1

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan c. Financial Assets and Liabilities

Bank telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” secara prospektif sejak 1 Januari 2010. Dampak penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) diungkapkan dalam Catatan 35.

The Bank has implemented SFAS No. 50 (Revised 2006) on ”Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and SFAS No. 55 (Revised 2006) on ”Financial Instruments: Recognition and Measurement” prospectively effective January 1, 2010. The effect of first adoption of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) are described in Note 35.

Bank mengklasifikasikan aset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: • Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok yang diperdagangkan;

• Pinjaman yang diberikan dan piutang; • Investasi dimiliki hingga jatuh tempo; • Investasi tersedia untuk dijual.

The Bank classifies its financial assets in the following categories at initial recognition: • Financial assets at fair value through profit

or loss, which has 2 (two) subclassifications, i.e. financial assets designated as such upon initial recognition and financial assets held for trading;

• Loans and receivables; • Held-to-maturity investments; • Available-for-sale investments.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: • Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba

rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang telah diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;

• Liabilitas keuangan lain.

Financial liabilities are classified into the following categories at initial recognition: • Fair value through profit or loss, which has

2 (two) sub-classifications, i.e. those designated as such upon initial recognition and those classified as held for trading;

• Other financial liabilities.

Pengakuan dan Pengukuran Recognition and Measurement

Seluruh aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui pada tanggal penyelesaian.

All financial assets and liabilities are recognized on the settlement date.

Klasifikasi instrumen keuangan pada pengakuan awal tergantung pada tujuan dan intensi manajemen atas instrumen keuangan yang diperoleh, serta karakteristik dari instrumen keuangan tersebut.

The classification of financial instruments at initial recognition depends on the purpose and the management's intention for which the financial instruments were acquired and their characteristics.

Semua instrumen keuangan pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dimana biaya transaksi diakui langsung dalam laporan laba rugi komprehensif periode berjalan.

All financial instruments are initially measured at their fair value plus transaction costs, except for financial assets and financial liabilities recorded at fair value through profit or loss, transaction costs are taken directly to the statements of comprehensive income in the current period.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

(lanjutan)

c. Financial Assets and Liabilities (continued)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)

Instrumen keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah instrumen keuangan yang ditetapkan oleh manajemen pada saat pengakuan awal dan instrumen keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan. Instrumen keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan adalah instrumen keuangan yang diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat.

Financial instruments designated at fair value through profit or loss are those that have been designated by management on initial recognition and those classified as held for trading. Held for trading financial instruments are those which have been acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term.

Manajemen telah menetapkan aset keuangan dan liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi berdasarkan kriteria berikut: - Penetapan tersebut mengeliminasi atau

mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan perlakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau liabilitas atau pengakuan keuntungan atau kerugian atas aset atau liabilitas tersebut karena penggunaan dasar yang berbeda;

- Kelompok aset keuangan dan/atau liabilitas keuangan yang dikelola, dievaluasi dan diinformasikan secara internal berdasarkan nilai wajar;

- Instrumen keuangan memiliki satu atau lebih derivatif melekat yang secara signifikan mengubah arus kas yang diperlukan sesuai kontrak.

Management has designated financial assets and liabilities at fair value through profit or loss in the following criteria: - The designation eliminates or significantly

reduces the inconsistent treatment that would otherwise arise from measuring the assets or liabilities or recognizing gains or losses on them on a different basis;

- The group of financial assets and/or

financial liabilities are managed, evaluated and reported internally on a fair value basis;

- The financial instrument contains one or more embedded derivatives which significantly modify the cash flows that otherwise would be required by the contract.

Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar aset keuangan”.

Financial instruments designated at fair value through profit or loss are stated at fair value. The unrealized gains or losses resulting from changes in fair value are recognized in the statements of comprehensive income as “Gain or loss from changes in fair value of financial assets”.

Instrumen keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Setelah pengukuran awal, instrumen keuangan tersedia untuk dijual diukur sebesar nilai wajar.

Available-for-sale financial instruments are non-derivative financial assets that are not classified as loans and receivables, held-to-maturity investments, or financial assets at fair value through profit or loss. After initial measurement, available-for-sale financial instruments are measured at fair value.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

(lanjutan)

c. Financial Assets and Liabilities (continued)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)

Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui langsung dalam ekuitas sebagai “Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual”.

Unrealized gains or losses are recognized directly to equity in the "Unrealized gain (losses) on changes in fair value of available-for-sale marketable securities".

Penurunan nilai atas aset keuangan tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Beban kerugian penurunan nilai atas aset keuangan” dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam dikeluarkan dari ekuitas.

Impairment on available-for-sale financial assets is recognized in the statements of comprehensive income as “Provision for impairment losses on financial assets” and the cumulative gains or losses previously recognized are removed from equity.

Instrumen keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, instrumen keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Pendapatan bunga”. Penurunan nilai dari aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo akan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Beban kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”.

Held-to-maturity financial instuments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities, which the Bank has the positive intention and ability to hold until maturity. After initial measurement, held-to-maturity financial instruments are measured at amortized cost using the effective interest rate method, less impairment losses. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is recognized in the statements of comprehensive income as “Interest income”. Impairment of held-to-maturity financial assets is recognized in the statements of comprehensive income as “Provision for impairment losses on financial assets”.

Instrumen keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:

Loans and receivables financial instruments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:

i. yang dimaksudkan untuk dijual dalam

waktu dekat yang diklasifikasikan dalam kelompok untuk diperdagangkan dan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;

i. those that the Bank intends to sell immediately or in the near term which are classified as held for trading and those that, upon initial recognition, are designated as at fair value through profit or loss;

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

(lanjutan)

c. Financial Assets and Liabilities (continued)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)

ii. yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau

ii. those that upon initial recognition are designated as available-for-sale; or

iii. dalam hal Bank mungkin tidak akan

memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.

iii. those for which the Bank may not recover substantially all of the initial investment, other than because of credit deterioration on quality of loans and receivables.

Setelah pengukuran awal, kredit yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

After initial measurement, loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest rate method, less impairment losses. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and transaction costs that are integral part of the effective interest rate.

Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Pendapatan bunga”. Penurunan nilai dari pinjaman yang diberikan dan piutang akan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Beban kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”.

The amortization is recognized in the statements of comprehensive income as “Interest income”. Impairment of loans and receivables is recognized in the statements of comprehensive income as “Provision for impairment losses on financial assets”.

Tabel berikut menyajikan klasifikasi instrumen keuangan Bank berdasarkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut:

The following table presents classification of financial instruments of the Bank based on the characteristics of those financial instruments:

Instrumen Keuangan Klasifikasi/Classification Financial Instruments Aset keuangan: Financial assets:

Kas Pinjaman yang diberikan dan piutang/

Loans and receivables Cash

Giro pada Bank Indonesia Pinjaman yang diberikan dan piutang/

Loans and receivables Current accounts with Bank

Indonesia

Giro pada bank lain Pinjaman yang diberikan dan piutang/

Loans and receivables Current accounts with other

banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables

Placements with Bank Indonesia and other banks

Surat-surat berharga

Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, investasi tersedia untuk dijual, dan pinjaman yang diberikan dan piutang/Financial assets designated at fair value through profit or loss, held-to-maturity investments, available-for-

sale investments and loans and receivables Marketable securities

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

(lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (continued)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)

Instrumen Keuangan (lanjutan) Klasifikasi/Classification (lanjutan/continued) Financial Instruments

(continued) Aset keuangan: (lanjutan) Financial assets: (continued)

Tagihan derivatif

Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui

laporan laba rugi/Financial assets designated at fair value through profit or loss Derivatives receivable

Kredit yang diberikan

Pinjaman yang diberikan dan piutang/

Loans and receivables Loans

Tagihan akseptasi

Pinjaman yang diberikan dan piutang/

Loans and receivables Acceptances receivable

Pendapatan bunga yang masih akan diterima

Pinjaman yang diberikan dan piutang/

Loans and receivables Accrued interest receivables

Aset lain-lain: Other Assets: Uang muka dan pembayaran dimuka lainnya

Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables

Advances and other prepayments

Uang jaminan Pinjaman yang diberikan dan piutang/

Loans and receivables Security deposits

Liabilitas keuangan:

Financial liabilities:

Liabilitas segera

Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities Liabilities due immediately

Simpanan dari nasabah

Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities Deposits from customers

Simpanan dari bank lain

Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities Deposits from other banks

Liabilitas derivatif

Liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi/Financial Liabilities designated at

fair value through profit or loss Derivatives payable

Liabilitas akseptasi

Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities Acceptances payable

Pinjaman yang diterima

Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities Fund borrowings

Pinjaman subordinasi

Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities Subordinated loans

Liabilitas lain-lain:

Other liabilities: Utang kepada entitas

induk dan cabang regional Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities Payables to the parent

entity and regional branches Bunga yang masih harus

dibayar Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities Accrued interest payable Beban yang masih harus

dibayar Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities Accrued expenses

Penghentian Pengakuan Derecognition Bank menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir atau Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung

The Bank derecognizes a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired or the Bank has transferred its rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay the

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

(lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (continued)

Penghentian Pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)

liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga berdasarkan kesepakatan pelepasan (pass-through arrangement) dan (i) Bank telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset atau (ii) Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset tersebut.

received cash flows in full without material delay to a third party under a ‘pass-through’ arrangement and either (i) the Bank has transferred substantially all the risks and benefits of the asset or (ii) the Bank has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

Jika Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari suatu aset keuangan atau melakukan kesepakatan pelepasan dan tidak mentransfer atau tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset tersebut, atau tidak mentransfer pengendalian atas aset tersebut, aset diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan Bank atas aset tersebut. Dalam hal ini, Bank juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki Bank.

When the Bank has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass-through arrangement and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Bank’s continuing involvement in the asset. In that case, the Bank also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Bank has retained.

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas dihentikan atau dibatalkan atau berakhir.

A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or expired.

Saling Hapus Offsetting

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus jumlah yang telah diakui tersebut dan Bank berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

Penentuan Nilai Wajar

Determination of Fair Value

Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction).

Fair value is the value which is used to exchange an asset or to settle a liability between parties who understand and are willing to perform a fair transaction (arm’s length transaction).

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

(lanjutan)

c. Financial Assets and Liabilities (continued)

Penentuan Nilai Wajar (lanjutan)

Determination of Fair Value (continued)

Nilai wajar suatu aset atau liabilitas keuangan dapat diukur dengan menggunakan kuotasi di pasar aktif (harga penawaran bagi aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan diterbitkan dan harga permintaan untuk aset yang akan diperoleh atau liabilitas yang dimiliki). Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service/regulatory agency) dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.

Fair value of a financial asset or liability can be measured by using the quotation in an active market (bid price for long positions and ask price for short positions). Financial instrument is regarded as having a quotation in an active market if the quoted price is readily and regularly available from the stock exchange, dealer, broker, group of industry, pricing service/regulatory agency and the price represents the actual and regularly occurring market transaction on an arm’s length basis.

Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatu aset atau liabilitas keuangan, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak yang berkeinginan dan memahami, dan apabila tersedia, analisis arus kas yang didiskonto dan referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama.

In case there is no active market for a financial asset or liability, the Bank determines the fair value by using the appropriate valuation techniques. Valuation techniques include using a recent market transaction performed on an arm’s length basis between willing and knowledgeable parties, and if available, discounted cash flows analysis and reference to the recent fair value of another instrument which is substantially the same.

Reklasifikasi Instrumen Keuangan Reclassification of Financial Instruments

Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke klasifikasi yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.

The Bank shall not reclassify any financial instrument out of or into the fair value through profit or loss classification while it is held or issued.

Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu 2 (dua) tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dimana: a. dilakukan ketika aset keuangan sudah

mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;

The Bank cannot classify any financial assets as held-to-maturity investments, if the entity has, during the current financial year or during the 2 (two) preceding financial years, sold or reclassified a significant amount of held-to-maturity investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of held-to-maturity investments) other than sales or reclassifications that:

a. are so close to maturity or the financial asset’s repurchase date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the financial asset’s fair value;

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

(lanjutan)

c. Financial Assets and Liabilities (continued)

Reklasifikasi Instrumen Keuangan (lanjutan) Reclassification of Financial Instruments (continued)

b. terjadi setelah Bank telah memperoleh

secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau grup telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau

c. terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.

b. occur after the Bank has collected substantially all of the original principal of the financial assets through scheduled payments or early repayments; or

c. are attributable to an isolated event that is beyond the Bank’s control, is non-recurring and could not have been reasonably anticipated by the Bank.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajar.

Reclassification of held-to-maturity financial asset to available-for-sale is recorded at fair value.

Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan pada saat itu keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

The unrealized gain or loss is recognized in equity, at which time the cumulative gain or loss previously recognized in equity is recognized in the statements of comprehensive income.

d. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain d. Current Accounts with Bank Indonesia and Other Banks

Giro pada Bank Indonesia dan bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai.

Current accounts with Bank Indonesia and other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently measured at their amortized cost using effective interest rate method. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment.

e. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain

e. Placements with Bank Indonesia and Other Banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai.

Placements with Bank Indonesia and other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest rate method. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment.

f. Surat-surat Berharga

f. Marketable Securities

Surat-surat berharga terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), wesel ekspor, obligasi korporasi dan efek utang Iainnya yang diperdagangkan di bursa efek.

Marketable securities consists of Certificates of Bank Indonesia (SBI), export bills, corporate bonds and other debt securities traded on the stock exchange.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Surat-surat Berharga (lanjutan) f. Marketable Securities (continued)

Surat-surat berharga diklasifikasikan sebagai berikut:

Marketable securities are classified as follows:

1. Surat-surat berharga yang diklasifikasikan sebagai “untuk diperdagangkan” disajikan pada nilai wajar. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi akibat dari kenaikan/penurunan nilai wajar diakui dalam laba rugi komprehensif tahun berjalan. Pada saat penjualan surat-surat berharga dalam klasifikasi untuk diperdagangkan, selisih antara harga penjualan dengan nilai wajar yang tercatat diakui sebagai keuntungan atau kerugian yang telah direalisasi dari penjualan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

1. Marketable securities classified as “held for trading” are reported at fair value. The unrealized gains/losses resulting from increases/decreases in fair value are recognized in the current year’s statement of comprehensive income. Upon sale of marketable securities in the trading portfolio, the difference between the selling price and fair value per books is recognized as realized gain or loss on sale in the current year’s statement of comprehensive income.

2. Surat-surat berharga yang diklasifikasikan sebagai “tersedia untuk dijual” disajikan pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan/penurunan nilai wajar tidak diakui pada laba rugi komprehensif tahun berjalan, melainkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui pada laba atau rugi komprehensif tahun berjalan pada saat realisasi. Penurunan permanen atas nilai surat berharga yang tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

2. Marketable securities classified as “available-for-sale” are reported at fair value. Unrealized gains or losses resulting from increases/ decreases in fair value are not recognized in the current year’s statement of comprehensive income, but are presented as a separate component of equity. Unrealized gains or losses are recognized in the current year’s statement of comprehensive income upon realization. Any permanent decline in the value of available-for-sale marketable securities is recognized in the current year’s statement of comprehensive income.

Untuk surat-surat berharga yang secara

aktif diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal laporan posisi keuangan, kemudian disesuaikan dengan biaya-biaya yang terkait dengan perolehan aset tersebut. Untuk surat-surat berharga yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar ditentukan dengan mengacu pada nilai pasar instrumen lain yang substansinya adalah sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan akan diperoleh dari aset bersih surat-surat berharga tersebut.

For marketable securities which are actively traded in organized financial markets, fair value is generally determined by reference to quoted market bid prices of the stock exchanges at the close of business on the statements of financial position date, adjusted for transaction costs necessary to realize the asset. For marketable securities where there is no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument, which is substantially the same or is calculated based on the expected cash flows of the underlying net asset base of the marketable securities.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Surat-surat Berharga (lanjutan) f. Marketable Securities (continued)

Surat-surat berharga diklasifikasikan sebagai berikut: (lanjutan)

Marketable securities are classified as follows: (continued)

3. Surat-surat berharga yang diklasifikasikan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo” dinyatakan pada biaya perolehan yang dikurangi atau ditambah dengan amortisasi diskonto atau premi.

3. Marketable securities classified as “held-to-maturity” are stated at amortized cost reduced or increased by the amortization of discounts or premiums.

4. Surat-surat berharga yang diklasifikasikan

sebagai “Pinjaman yang diberikan dan piutang” dinyatakan pada biaya perolehan yang dikurangi atau ditambah dengan amortisasi diskonto atau premi.

4. Marketable securities classified as “Loans and receivables” are stated at cost reduced or increased by the amortization of discounts or premiums.

Premi atau diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Premium or discount is amortized using effective interest rate method.

Cadangan kerugian penurunan nilai dan perubahan nilai wajar disajikan sebagai penambah/pengurang terhadap surat-surat berharga. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai.

The allowance for impairment losses and changes in fair value are presented as additions to/deductions from the outstanding balance of marketable securities. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment.

g. Tagihan dan Liabilitas Derivatif

g. Derivatives Receivable and Payable

Tagihan atau liabilitas derivatif disajikan sebesar nilai keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut merupakan selisih antara nilai kontrak dengan nilai wajar instrumen derivatif pada tanggal laporan posisi keuangan, yang ditentukan berdasarkan nilai pasar dan metode penentuan harga lainnya pada tanggal pelaporan.

Derivatives receivable or payable are presented at the amount of unrealized gains or losses on derivative contracts. The unrealized gains or losses represent the difference between contract value and fair value of the derivative instruments as of the statements of financial position date, which are determined based on market value and other pricing models at reporting date.

Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai (atau kontrak derivatif yang tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai instrumen lindung nilai) dibebankan pada laba rugi komprehensif tahun berjalan. Transaksi-transaksi derivatif Bank tidak diakui sebagai lindung nilai untuk tujuan akuntansi.

Gain or loss on a derivative contract not designated as a hedging instrument (or derivative contract that does not qualify as a hedging instrument) is recognized in the current year’s statement of comprehensive income. The Bank’s derivative transactions do not qualify as hedging for accounting purposes.

Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai.

The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Kredit yang Diberikan

h. Loans

Kredit yang diberikan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai (Catatan 2j).

Loans are measured at amortized cost using the effective interest rate method, less allowance for impairment losses. Amortized cost is calculated by taking into account any transaction costs that are an integral part of effective interest rate. The amortization is recognized in the statements of comprehensive income. Allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment (Note 2j).

Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika

tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi tersebut dihapusbukukan dengan cadangan kerugian. Penerimaan kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan di laporan posisi keuangan, sedangkan jika setelah tanggal laporan posisi keuangan dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya.

Loans are written off when there is no realistic prospect of collection or when the Bank’s normal relationship with the borrowers has ceased to exist. When loans are deemed uncollectible, they are written off against the related allowance for impairment losses. Subsequent recoveries from loans previously written off, if in the current period, are credited to the allowance for impairment losses on loans in the statement of financial position, but if after statement of financial position date, are credited to other operating income.

Restrukturisasi Kredit yang Diberikan Loan Restructuring

Kredit yang direstrukturisasi mencakup

modifikasi persyaratan kredit (Catatan 8e), konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya.

Loan restructuring may involve a modification of the terms of the loan (Note 8e), conversion of the loans into equity or other financial instruments and/or a combination of both.

Kerugian restrukturisasi kredit yang berkaitan

dengan modifikasi persyaratan kredit hanya diakui bila nilai tunai penerimaan kas masa depan yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.

Losses on loan restructuring in respect of modification of the terms of the loans are recognized only if the cash value of total future cash receipts specified by the new terms of the loans, including both receipts designated as interest and those designated as loan principal, are less than the recorded amounts of loans before restructuring.

Untuk restrukturisasi kredit dengan cara

konversi kredit yang diberikan menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya, kerugian dari restrukturisasi kredit diakui hanya apabila nilai wajar penyertaan saham atau instrumen keuangan yang diterima dikurangi estimasi biaya untuk menjualnya, adalah kurang dari nilai buku kredit yang diberikan.

For loan restructuring which involve a conversion of loans into equity or other financial instruments, a loss on loan restructuring is recognized only if the fair value of the equity or other financial instruments received, reduced by estimated expenses to sell them, is less than the book value of the loan.

Setelah persyaratan kredit direnegosiasi, penurunan nilai diukur dengan menggunakan suku bunga efektif awal yang dihitung sebelum persyaratan dimodifikasi dan kredit tersebut tidak lagi dianggap “past due”. Manajemen akan melakukan penelaahan ulang atas kredit

After the terms of loans have been renegotiated, any impairment is measured using the original effective interest rate as calculated before the modification of terms and the loan is no longer considered past due. Management continuously reviews

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Kredit yang Diberikan (lanjutan) h. Loans (continued)

Restrukturisasi Kredit yang Diberikan (lanjutan) Loan Restructuring (continued)

yang direnegosiasi secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa semua kriteria terpenuhi dan pembayaran di masa datang akan terjadi.

renegotiated loans to ensure that all criteria are met and that future payments are likely to occur.

Evaluasi penurunan nilai individual atau kolektif akan terus dilakukan untuk kredit tersebut, mengikuti evaluasi penurunan nilai atas kredit.

The loans continue to be subject to an individual or collective impairment assessment, following the impairment assessment of loans.

Tunggakan bunga, yang dikapitalisasi menjadi pokok kredit dalam perjanjian kredit yang baru dalam rangka restrukturisasi, dicatat sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional berdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok kredit pada saat pembayaran kredit diterima.

Deferred interest, which is capitalized into receivables under the new restructuring agreements, is recorded as deferred interest income and is amortized proportionately based on the amount of capitalized interest relative to the loan principal upon loan collections.

Biaya-biaya langsung yang terjadi dalam restrukturisasi kredit dicatat sebagai biaya pada saat terjadinya.

Direct costs in receivable restructuring are recorded as expenses when incurred.

i. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi i. Acceptances Receivable and Payable

Tagihan akseptasi pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai. Liabilitas akseptasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Acceptances receivable are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest rate method. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment. Acceptances payable are measured at amortized cost using effective interest rate method.

j. Penurunan Nilai Aset Keuangan

j. Impairment of Financial Assets

Pada setiap akhir periode pelaporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

At the end of reporting period, the Bank assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired and the value is reduced if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) which has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.

Bukti obyektif penurunan nilai meliputi indikasi kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur atau penerbit, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga restrukturisasi kredit dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, kemungkinan

Evidence of impairment may include indications that the debtors or issuers are experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, loan restructuring with terms that may not be applied if the debtor is not experiencing financial difficulty, the probability

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)

j. Impairment of Financial Assets (continued)

bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya, dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.

that the debtor will enter bankruptcy or other financial reorganization, and observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows relating to a group of financial assets such as adverse changes in the payment status of the debtor or issuer in the group or economic conditions that correlate with defaults in the asset in such group.

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

For financial assets carried at amortized cost, the Bank first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Bank determines that there is no objective evidence of impairment for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the Bank includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognized are not included in a collective assessment for impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.

If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred) discounted using the financial asset’s original effective interest rate. The calculation of present value of the estimated future cash flows of a collateralized financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable.

Pada tahun 2010, Bank menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum. Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009 untuk penerapan pertama kali PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan No. 55 (Revisi 2006).

On 2010, the Bank applies the transition rule for collective impairment calculation on loans based on the prevailing Bank Indonesia regulation on Asset Quality Ratings for Commercial Banks. In accordance with the Bank Indonesia Circular Letter No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009 for the first adoption of SFAS No. 50 (Revised 2006) and No. 55 (Revised 2006).

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)

j. Impairment of Financial Assets (continued)

Efektif 1 Januari 2011, cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan menggunakan statistical model analysis method, yaitu roll rate analysis method dan migration analysis method dari data historis berupa profitability of default di masa lalu, waktu pengembalian, jumlah kerugian yang terjadi (Loss Given Default) dan disesuaikan lagi dengan pertimbangan manajemen terkait kondisi ekonomi dan kredit saat ini.

Effective January 1, 2011, in assessing collective impairment, the Bank uses statistical model analysis method, roll rate analysis method and migration analysis method of historical data such as the probability of defaults, time of recoveries, the amount of loss incurred (Loss Given Default), and by considering for management’s judgment of current economic and credit conditions.

Untuk aset keuangan tersedia untuk dijual, pada akhir periode pelaporan Bank menilai apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.

For available-for-sale financial assets, at the end or reporting period the Bank assesses whether there is objective evidence that financial asset is impaired.

Penurunan yang signifikan atau penurunan

jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual di bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai.

In the case of debt instruments classified as available-for-sale, a significant or prolonged declined in the fair value of debt instrument below its cost is an objective evidence of impairment and resulting in the recognition of an impairment loss.

Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas ke dalam laporan laba rugi komprehensif. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif merupakan selisih antara biaya perolehan, setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi, dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

Impairment losses on available-for-sale financial assets are recognized by transferring the cumulative loss that has been recognized directly in equity to the statements of comprehensive income. The cumulative loss that has been removed from equity and recognized in the statements of comprehensive income is the difference between the acquisition cost, net of any principal repayment and amortization, and the current fair value, less any impairment loss previously recognized in the statements of comprehensive income.

Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 13/658/DPNP/IDPnP (SE-BI) tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas aset non-produktif dan transaksi rekening administratif (komitmen dan kontinjensi), namun Bank tetap harus menghitung cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku.

In accordance with the Letter from Bank Indonesia. No.13/658/DPNP/IDPnP (SE-BI) dated December 23, 2011, the Bank is no longer required to provide an allowance for impairment losses on non-earning assets and administrative account transactions (commitments and contingencies), but the Bank still have to calculate the allowance for impairment losses in accordance with the applicable accounting standards.

Sebelum Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/658/DPNP/IDPnP (SE-BI) tersebut dikeluarkan, Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset non produktif dan komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 12/516/DPNP/IDPnP tanggal 21 September 2010.

Prior to the issuance of Circular Letter Bank Indonesia No. 13/658/DPNP/IDpnP, the Bank assesses the allowance for impairment losses on non-productive assets and administrative account transaction with credit risk based on Bank Indonesia Regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 and in accordance with Letter from Bank Indonesia No. 12/516/DPNP/IDPnP dated September 21, 2010.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)

j. Impairment of Financial Assets (continued)

Perubahan metode penentuan cadangan kerugian penurunan nilai di atas merupakan perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan secara retrospektif dengan menyesuaikan saldo awal setiap komponen ekuitas yang terpengaruh untuk periode sajian paling awal dan jumlah komparatif lainnya diungkapkan untuk setiap periode sajian seolah-olah penerapan peraturan Bank Indonesia tersebut sudah diterapkan sebelumnya.

The change in the method of determining allowance for impairment losses above is a change in accounting policy which is applied retrospectively by adjusting the opening balance of each affected component of equity for the beginning period presented and the other comparative amounts disclosed for each period presented as if Bank Indonesia regulation has been applied before by the bank.

Oleh karena itu, laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan laporan posisi keuangan tanggal 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 telah disajikan kembali.

Accordingly, the financial statements as of December 31, 2010 and for the year then ended and the statement of financial position as of January 1, 2010/ December 31, 2009 have been restated.

Dampak dari penyajian kembali terhadap laporan keuangan tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan tanggal 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

Impact of the restatement of financial statements as of December 31, 2010 and for the year then ended and as of January 1, 2010/ December 31, 2009 are as follows:

31 Desember/ December 31, 2010

Sebelum Setelah penyajian kembali/ penyajian kembali/ Before Penyesuaian/ After restatement Adjustment restatement Laporan posisi keuangan Statement of financial position Aset Assets Aset pajak tangguhan 37.449 (3.345 ) 34.104 Deferred tax assets Aset lain-lain 85.853 5.171 91.024 Other assets Jumlah Aset 12.846.214 1.826 12.848.040 Total Assets Liabilitas Liabilities Estimated losses on Estimasi kerugian atas commitments and komitmen dan kontijensi 8.235 (8.235 ) - contigenciess Jumlah Liabilitas 11.614.277 (8.235) 11.606.042 Total Liabilities Ekuitas Equity Saldo laba 512.628 10.061 522.689 Retained earnings Jumlah Ekuitas 1.231.937 10.061 1.241.998 Total Equity Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 12.846.214 1.826 12.848.040 Total Liabilities and Equity Laporan laba-rugi komprehensif Statement of comprehensive income Beban estimasi kerugian atas Provision for estimated komitmen dan losses on commitments kontinjensi (516 ) 516 - and contingencies Beban kerugian Provision for penurunan nilai atas aset impairment losses on non-keuangan (1.444 ) 1.444 - non-financial assets Laba operasional 111.429 1.960 113.389 Income from Operations Pendapatan non-operasional - neto 5.218 (244 ) 4.974 Non-operating income - net Laba sebelum beban pajak 116.647 1.716 118.363 Income before tax expense Manfaat pajak tangguhan 23.141 (6.268 ) 16.873 Deferred tax benefit Beban pajak neto (17.846) (6.268 ) (24.114 ) Tax expense-net Laba tahun berjalan 98.801 (4.552 ) 94.249 Income for the year

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)

j. Impairment of Financial Assets (continued)

31 Desember/ December 31, 2010

Sebelum Setelah penyajian kembali/ penyajian kembali/ Before Penyesuaian/ After restatement Adjustment restatement Laporan arus kas Statements of cash flows Pembayaran beban operasional Payments of other operating lainnya (98.716 ) 1.444 (97.272) expenses Penerimaan pendapatan Receipts from other non-operasional lainnya 4.671 (244 ) 4.427 non-operating income Perubahan dalam aset dan Changes in operating assets liabilitas operasi: and liabilities: Decrease (increase) Penurunan (kenaikan) aset: in assets: aset lain-lain (19.661 ) (1.444 ) (21.105) Other Assets Kas neto yang diperoleh dari Net cash provided by aktivitas operasi 1.229.781 (244 ) (1.229.537) operating activities Pengaruh perubahan kurs Effect of foreign currencies mata uang asing (37.478 ) 244 (37.234) exchange rate changes 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009

Sebelum Setelah penyajian kembali *)/ penyajian kembali/ Before Penyesuaian/ After restatement*) Adjustment restatement

Aset Assets Aset pajak tangguhan 14.808 2.923 17.731 Deferred tax assets Aset lain-lain 82.197 3.727 85.924 Other assets Jumlah Aset 11.312.565 6.650 11.319.215 Total Assets Liabilitas Liabilities Estimated losses on Estimasi kerugian atas commitments and komitmen dan kontijensi 7.963 (7.963 ) - contigenciess Total Liabilitas 10.180.930 (7.963 ) 10.172.967 Total Liabilities Ekuitas Equity Saldo laba 413.827 14.613 428.440 Retained earnings Jumlah Ekuitas 1.131.635 14.613 1.146.248 Total Equity Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 11.312.565 6.650 11.319.215 Total Liabilities and Equity

*) Setelah penyesuaian berdasarkan ketentuan transisi PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)

*) After the adjustments based on transition provision of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006)

k. Aset Tetap k. Fixed Assets

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya

perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Fixed assets are stated at cost less

accumulated depreciation.

Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, semua biaya dan beban yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, antara lain, biaya perizinan, biaya survei dan pengukuran lokasi, biaya notaris dan pajak-pajak yang berhubungan dengan hal tersebut, ditangguhkan dan disajikan terpisah dari harga perolehan hak atas tanah. Biaya yang ditangguhkan sehubungan dengan perolehan hak atas tanah disajikan sebagai bagian dari aset “Aset Tetap” dan diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.

In acccordance with SFAS No. 47, “Land Accounting”, all costs and expenses incurred in relation with the acquistion on the land rights, such as license, fee, survey and measurement cost, notary fee and taxes, are deferred and presented separately from the cost from landright. The deferred cost related to the acquisition of the landright was presented as part of “Fixed Assets” and amortized over the period of the related landright using straight-line method.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Aset Tetap (lanjutan)

k. Fixed Assets (continued)

Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap tersebut sebagai berikut:

Fixed assets are depreciated using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years

Bangunan 20 Buildings Prasarana - kantor 3 Leasehold - office Peralatan kantor, perangkat keras Office equipment, computer hardware dan lunak komputer 3-5 and software Kendaraan bermotor 4-5 Vehicles Instalasi 5 Installation

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya; biaya pemugaran dan perbaikan dalam jumlah yang signifikan dicatat sebagai bagian dari nilai tercatat aset yang bersangkutan apabila kemungkinan besar Bank akan mendapatkan manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut yang melebihi standar kinerja yang diperkirakan sebelumnya. Biaya pemugaran dan perbaikan yang signifikan ini akan disusutkan selama sisa masa manfaat aset yang bersangkutan.

The cost of repairs and maintenance is charged to current year’s statement of comprehensive income as incurred; the cost of significant renewals or betterments are included in the carrying amount of the asset when it is probable that future economic benefits, in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset, will flow to the Bank. These costs of significant renewals or betterments are depreciated over the remaining useful life of the related asset.

Pada saat aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dijual, nilai buku dan akumulasi penyusutan dari aset tetap tersebut dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying value and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in current year’s statement of comprehensive income.

Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran

jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.

When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Bank menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.

Effective on January 1, 2011, the Bank implemented SFAS No. 48 (Revised 2009), "Impairment of Assets", prospectively.

PSAK No. 48 (Revisi 2009) menerapkan

prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi

SFAS No. 48 (Revised 2009) determines the procedures applied to ensure that assets are recorded at no more than their recoverable amount. An asset is recorded more than their recoverable amount if that amount exceeds the amount to be recovered through the utilization or sale of assets. In this case, there is an impairment of assets and this standard is required the entity to recognize the impairment losses. This revised SFAS also determine when the entity reverse the impairment losses

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Aset Tetap (lanjutan)

k. Fixed Assets (continued)

penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan.

and the required disclosures. Implementation of this revised SFAS does not have a significant impact on the financial statements.

l. Biaya Dibayar Dimuka

l. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

m. Agunan yang Diambil Alih m. Foreclosed Collaterals

Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi disajikan sebagai bagian dari aset lain-lain. Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo pinjaman di atas nilai bersih yang dapat direalisasi dari agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun cadangan aset. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan.

Foreclosed collaterals are stated at net realizable value presented as part of other assets. Net realizable value is the fair value of the foreclosed collaterals less estimated costs of liquidating the collaterals. The excess of loan receivable over the net realizable value of the foreclosed collateral is charged to allowance for losses. The difference between the recorded amount of the foreclosed collaterals and the proceeds from the sale of such collateral is recorded as a gain or loss when the collateral is sold.

Biaya-biaya yang berkaitan dengan

pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.

The costs of maintenance of foreclosed collaterals are charged to statement of comprehensive income as incurred.

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

The carrying amount of the properties is written down to recognize a permanent decline in the value of such properties, which is charged to current year’s statement of comprehensive income.

n. Liabilitas Segera

n. Liabilities Due Immediately

Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank yang harus segera dibayarkan kepada pihak lain berdasarkan kontrak atau perintah dari pihak yang mempunyai kewenangan untuk itu. Liabilitas segera dinyatakan sebesar nilai liabilitas Bank.

Liabilities due immediately represent liabilities to third parties which have to be settled immediately based on contract or instruction by authorized party. These are stated at the amounts payable by the Bank.

o. Simpanan dari Nasabah o. Deposits from Customers

Giro, tabungan dan deposito berjangka

diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Demand deposits, savings deposits and time deposits are classified as other financial liabilities measured at amortized cost, which are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Simpanan dari Nasabah (lanjutan) o. Deposits from Customers (continued)

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan dari nasabah dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from customers and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.

p. Simpanan dari Bank Lain

p. Deposits from Other Banks

Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari, deposito berjangka dan sertifikat deposito.

Deposits from other banks represent liabilities to local and overseas bank in the form of demand deposit, interbank call money with original maturities of 90 days or less, time deposits and certificates of deposits.

Simpanan dari bank lain diklasifikasikan

sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan dari bank lain dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Deposits from other banks are classified as other financial liabilities measured at amortized cost, which are initially recognized at fair value and subsequently are measured at amortized cost using the effective interest rate method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from other banks and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.

q. Pinjaman yang Diterima

q. Fund Borrowings

Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari Pemerintah Indonesia, Bank Indonesia, bank lain, atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.

Fund borrowings are funds received from the Government of the Republic of Indonesia, Bank Indonesia, other banks, or other parties with payment obligation based on fund borrowings agreements.

Pinjaman yang diterima diklasifikasikan

sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada awalnya dinyatakan sebesar nilai wajar dan kemudian dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman diterima dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Fund borrowings are classified as other financial liabilities measured at amortized cost which are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of fund borrowings and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.

r. Pinjaman Subordinasi r. Subordinated Loans

Pinjaman subordinasi diakui sebesar nilai wajar pada awalnya dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Subordinated loans are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Amortized cost is calculated by taking

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

32

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Pinjaman Subordinasi (lanjutan) r. Subordinated Loans (continued)

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman subordinasi dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

into account any discount or premium on subordinated loan and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.

s. Pendapatan dan Beban Bunga

s. Interest Income and Expenses

Efektif 1 Januari 2011, Bank menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan” yang mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan.

Effective January 1, 2011, the Bank implemented SFAS No. 23 (Revised 2010) "Revenue" which identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. It prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. It also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. Implementation of this revised SFAS has no significant impact on the financial statements.

Secara prospektif, pendapatan dan beban bunga untuk seluruh instrumen keuangan yang dikenakan suku bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi, aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, pendapatan maupun beban bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang akan mendiskonto secara tepat estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur instrumen keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat untuk nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Perhitungan dilakukan dengan memperhitungkan seluruh syarat dan ketentuan dari kontraktual instrumen keuangan dan biaya tambahan yang timbul secara langsung untuk instrumen tersebut dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Prospectively, interest income or expense for all financial instruments that bears interest will be measured at amortized cost and financial assets classified as available-for-sale, is recorded using the effective interest rate method, which is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. The calculation takes into account all contractual terms of the financial instrument and includes any fees or incremental costs that are directly attributable to the instrument and are an integral part of the effective interest rate.

Nilai tercatat aset atau liabilitas keuangan

disesuaikan jika Bank merevisi estimasinya untuk pembayaran maupun penerimaan. Nilai tercatat yang disesuaikan tersebut dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal dan perubahannya dicatat di laporan laba rugi komprehensif. Tetapi untuk aset keuangan yang telah direklasifikasi, dimana pada periode berikutnya Bank meningkatkan estimasi penerimaan kas sebagai hasil dari peningkatan pengembalian penerimaan kas, dampak peningkatan pemulihan tersebut diakui sebagai penyesuaian pada suku bunga efektif sejak tanggal perubahan estimasi.

The carrying amount of the financial asset or financial liability is adjusted if the Bank revises its estimates of payments or receipts. The adjusted carrying amount is calculated based on the original effective interest rate and the change in carrying amount is recorded in the statements of comprehensive income. However, for a reclassified financial asset for which the Bank subsequently increases its estimates of future cash receipts as a result of increased recoverability of those cash receipts, the effect of that increase is recognized as an adjustment to the effective interest rate from the date of the change in estimate.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

33

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Pendapatan dan Beban Bunga (lanjutan) s. Interest Income and Expenses (continued)

Pada saat nilai tercatat aset keuangan atau

kelompok aset keuangan yang serupa telah diturunkan akibat adanya kerugian penurunan nilai, pendapatan bunga tetap diakui menggunakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa mendatang untuk mengukur besarnya kerugian penurunan nilai.

Once the recorded value of a financial asset or a group of similar financial assets has been reduced due to an impairment loss, interest income continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment losses.

Pendapatan bunga yang sudah diakui atau dicatat tetapi belum diterima, dibatalkan pada saat kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai non-performing dan dicatat sebagai tagihan kontinjensi dalam rekening administratif dan akan diakui kemudian sebagai pendapatan ketika pembayaran tunai diterima.

Interest income recognized or recorded but not yet received are reversed when the loans are classified as non-performing and are recorded as contingent receivables in the administrative accounts and will be subsequently recognized as income when collection in cash is received.

Kredit yang diberikan atau aset produktif lain (tidak termasuk surat-surat berharga) diklasifikasikan sebagai non-performing ketika diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan atau macet. Surat-surat berharga diklasifikasikan sebagai non-performing (diklasifikasikan sebagi kurang lancar dan macet) ketika penerbit surat-surat berharga gagal dalam membayar bunga dan/atau pokok atau jika mereka diklasifikasikan lebih rendah dari 1 (satu) tingkat di bawah tingkat investasi.

Loans and other earning assets (excluding marketable securities) are considered as non-performing when they are classified as sub-standard, doubtful or loss. Marketable securities are categorized as non-performing (classified as sub-standard and loss) when the issuer of marketable securities defaults on its interest and/or principal payments or if they are rated no lower than 1 (one) level below investment grade.

t. Pendapatan Provisi dan Komisi

t. Fees and Commission Income

Pendapatan dan beban provisi dan komisi atas aset dan liabilitas keuangan yang merupakan bagian dari suku bunga efektif, dimasukkan dalam perhitungan suku bunga efektif. Pendapatan dan beban ini diamortisasi sepanjang umur aset atau liabilitas keuangan, atau selama periode risiko.

Fees and commission income and expense of financial assets and liabilities, which are an integral part of the effective interest rate are being taken into account in calculating the effective interest rate. These income and expense are amortized during the life of financial assets or liabilities or during the period of the risk.

u. Penyisihan Imbalan Kerja Karyawan u. Provision for Employee Service

Entitlements

Bank mengakui penyisihan imbalan kerja karyawan yang tidak didanai berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UUTK”) dan peraturan ketenagakerjaan Perusahaan.

The Bank recognized a provision for unfunded employee service entitlements in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“Labor Law”) and the Company’s employment regulation.

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”, pembebanan biaya untuk imbalan kerja karyawan ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria “Projected Unit Credit”.

Under SFAS No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”, the cost of providing employee benefits is determined using the projected unit credit actuarial valuation method.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

34

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Penyisihan Imbalan Kerja Karyawan

(lanjutan) u. Provision for Employee Service

Entitlements (continued)

Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari liabilitas manfaat pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian tersebut diakui berdasarkan metode garis lurus sepanjang ekspektasi sisa masa kerja rata-rata karyawan.

Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees.

Lebih lanjut, biaya jasa lalu yang belum vested

yang timbul dari pengenalan program manfaat pasti atau perubahan liabilitas manfaat dari program yang ada, diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata hingga manfaat tersebut vested.

Further, un-vested past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized using straight-line method over the average period until the benefits concerned become vested.

Bank juga memiliki Dana Pensiun iuran pasti melalui program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Bank membebankan pembayaran iuran bulanan kepada DPLK dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat karyawan memberikan jasanya.

The Bank also has a defined contribution plan in the form of Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). The Bank records monthly payment of defined contribution to the DPLK as expense in current year’s statement of comprehensive income at the same time when the employees rendered their services.

Bank juga memberikan penghargaan masa

kerja untuk karyawan. Untuk imbalan tersebut, PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengharuskan perlakuan akuntansi yang hampir sama dengan akuntansi untuk program manfaat pasti, kecuali bahwa semua keuntungan dan kerugian aktuaria dan biaya jasa lalu yang timbul harus diakui sekaligus pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

In addition, the Bank provides for long service award for employees. For such benefits, SFAS No. 24 (Revised 2004) requires an accounting treatment similar to that of a defined benefit plan, except that the actuarial gains and losses and past-service costs should all be recognized immediately in the current year’s statement of comprehensive income.

Penyisihan manfaat tersebut dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan dari Program Pensiun pada usia normal dengan manfaat yang akan diterima setelah dikurangi dengan akumulasi kontribusi Bank di DPLK dan hasil investasinya.

The provision has been calculated by comparing the benefit that will be received by an employee at normal pension age from the pension plan with the benefit stipulated after deducting the Bank’s accumulated contributions in the DPLK and the results of its investments.

Iuran kepada dana pensiun sebesar persentase tertentu gaji pegawai yang menjadi peserta program pensiun iuran pasti Bank dicadangkan dan diakui sebagai biaya ketika jasa telah diberikan oleh pegawai-pegawai tersebut. Pembayaran dikurangkan dari utang iuran. Iuran terhutang dihitung berdasarkan jumlah yang tidak didiskontokan.

Contribution payable to a pension fund equivalent to a certain percentage of salaries of qualified employees under the Bank’s defined contribution plan is accrued and recognized as expense when services have been rendered by the qualified employees. Actual payments are deducted from the contribution payable. Contribution payable is measured using undiscounted amounts.

Biaya pemutusan kontrak kerja dan dampak

kurtailmen diakui pada periode Bank menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program.

Termination costs and curtailment effects are recognized in the period when the Bank is demonstrably committed to make a material reduction in the number of employees covered by a plan.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

35

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

v. Perpajakan

v. Taxation

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode berjalan dan dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the period and computed using prevailing tax rates.

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansi telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at statements of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity.

Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk pelaporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas (liability method).

Deferred income tax is provided, using the liability method, for temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes.

Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dapat dikompensasi dengan aset pajak tangguhan yang diakui tersebut.

A deferred tax asset is recognized to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the asset can be utilized.

Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan/atau banding tersebut diterima.

Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if objected/appealed against, when the result of the objection/appeal is determined.

w. Transaksi dengan Pihak Berelasi

w. Transactions with Related Parties

Efektif 1 Januari 2011, Bank menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, yang mengantikan PSAK No. 7 (Revisi 1994), “Pengungkapan Pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa". PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan.

Effective January 1, 2011, the Bank implemented the changes on SFAS No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosure” which replace SFAS. 7 (Revised 1994), "Related Party Disclosure". This revised SFAS requires the diclosures of related party relationship, transaction and balance with related parties, including commitments, in the financial statements. Implementation of this revised SFAS has no significant impact on related disclosures in the financial statements.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak.

The transaction is made on terms agreed by both parties

Rincian saldo dan transaksi yang material dengan pihak berelasi disajikan dalam Catatan 32.

Details of material balances and transactions with the related parties are disclosed in Note 32.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

36

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

x. Provisi x. Provision

Efektif 1 Januari 2011, Bank menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), "Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi". PSAK revisi ini harus diterapkan secara prospektif dan menetapkan kriteria pengakuan dan dasar pengukuran untuk provisi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi, dan untuk memastikan bahwa informasi yang memadai diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan pengguna dalam memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Penerapan PSAK revisi tersebut tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan.

Effective January 1, 2011, the Bank implemented SFAS. 57 (Revised 2009), "Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets". This revised SFAS applied prospectively and regulate the recognition and measurement of estimated liabilities, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to financial statements to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information. Implementation of this revised SFAS does not have a significant impact on the financial statements.

Provisi diakui jika Bank memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan total liabilitas tersebut dapat diestimasi secara andal.

Provisions are recognized when the Bank has a present obligation (either legal or constructive) if, as a result of past events, it is probable that settlement obligations resulting in an outflow of resources that contain economic benefits and total liabilities can be reliably estimated.

Provisi dikaji pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, maka provisi dibatalkan.

Provision is reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the best estimate of the current condition. If most likely the provision not occur the outflow of resources that contain the economic benefits to settle the obligation, the provision is canceled.

y. Pertimbangan dan Estimasi Akuntansi

yang Signifikan y. Significant Accounting Judgments and

Estimates

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank, manajemen telah melakukan pertimbangan profesional dan perkiraan dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Pertimbangan profesional dan estimasi yang signifikan adalah sebagai berikut:

In the process of applying the Bank’s accounting policies, management has exercised judgment and estimates in determining the amounts recognized in the financial statements. The most significant uses of the judgment and estimates are as follows:

Usaha yang berkelanjutan Going concern

Manajemen Bank telah melakukan penilaian

atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.

The Bank’s management has made an assessment of the Bank’s ability to continue as a going concern and is satisfied that the Bank has the resources to continue in business for the foreseeable future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Bank’s ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

37

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

y. Pertimbangan dan Estimasi Akuntansi

yang Signifikan (lanjutan)

y. Significant Accounting Judgments and Estimates (continued)

Nilai wajar atas instrumen keuangan

Fair value of financial instruments

Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika.

Where the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the statements of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models.

Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar.

The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but where observable market data are not available, judgment by management is required to establish fair values. The judgments include considerations of liquidity and model inputs such as volatility for long term derivatives and discount rates, prepayment rates and default rate assumptions.

Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan

piutang Impairment losses on loans and receivables

Bank mengkaji pinjaman yang diberikan dan

piutang secara individu pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai.

The Bank reviews its individually significant loans and receivables at each statement of financial position date to assess whether an impairment loss should be recorded in the statements of comprehensive income. In particular, judgment by management is required in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the impairment loss.

Dalam estimasi arus kas ini, Bank membuat

justifikasi tentang situasi keuangan debitur dan nilai realisasi bersih agunan. Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual yang mungkin berbeda, yang tercermin dalam perubahan cadangan kerugian penurunan nilai di masa mendatang.

In estimating these cash flows, the Bank makes judgments about the debtor’s financial situation and the net realizable value of collateral. These estimates are based on assumptions about a number of factors and actual results may differ, resulting in future changes to the allowance for impairment losses.

Penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual

dan dimiliki hingga jatuh tempo Impairment of available-for-sale and held-to-

maturity investments

Bank mengkaji efek utang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penilaian tersebut memerlukan pertimbangan yang sama seperti yang diterapkan pada penilaian individu pada kredit yang diberikan.

The Bank reviews its debt securities classified as available-for-sale and held-to-maturity investments at each statements of financial position date to assess whether they are impaired. This requires similar judgment as applied to the individual assessment of loans.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

38

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

y. Pertimbangan dan Estimasi Akuntansi

yang Signifikan (lanjutan)

y. Significant Accounting Judgments and Estimates (continued)

Liabilitas imbalan kerja Liability for employee benefits Penentuan liabilitas imbalan kerja Bank

bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.

The determination of the Bank’s liability for employee benefits is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such accounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate.

Sementara Bank berkeyakinan bahwa

asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Bank dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.

While the Bank believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Bank’s actual results or significant changes in the Bank’s assumptions may materially affect its estimated employee benefits liablity and net employee’s benefit expense.

Penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets Biaya perolehan aset tetap disusutkan

dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 3 (tiga) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana bank menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.

The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets ranging from 3 (three) to 20 (twenty) years. These are common life expectancies applied in the industries where the Bank conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.

z. Penerapan standar akuntansi revisi lain z. Other Implementation of Revised SFAS

Selain standar akuntansi revisi yang telah

disebutkan sebelumnya, pada tanggal 1 Januari 2011, Bank juga telah menerapkan standar akuntansi yang telah direvisi berikut, yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan:

In addition to the revised of accounting standards that have been mentioned earlier, on January 1, 2011, the Bank has also applied the following revised accounting standards, which are considered relevant to the financial statements but did not cause a significant impact on the financial statements:

i. PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”.

i. SFAS No. 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”.

ii. PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”.

ii. SFAS No. 8 (Revised 2010), “Events After the Reporting Period”.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

39

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

z. Penerapan standar akuntansi revisi lain (lanjutan)

z. Other Implementation of Revised SFAS (continued)

iii. PSAK No. 25 (Revisi 2009),

“Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”.

iii. SFAS No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”.

iv. Interpretasi Stándar Akuntansi Keuangan (ISAK) No. 10, “Program Loyalitas Pelanggan”.

iv. Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) No. 10, “Customer Loyalty Programmes”.

aa. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang telah dikeluarkan tetapi belum berlaku efektif

aa. Statements of Financial Accounting Standards issued but not yet effective

Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK - Ikatan Akuntan Indonesia) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan Bank tetapi belum efektif di tahun 2011 adalah sebagai berikut:

Accounting Standards issued by the Financial Accounting Standards Board (DSAK - Indonesian Institute of Accountants) up to the date of completion of the Bank’s financial statements but not yet effective in 2011 are summarized below:

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:

Effective on or after January 1, 2012:

a. PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh

Perubahan Kurs Valuta Asing”. Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.

a. SFAS No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”. Prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.

b. PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap”.

PSAK ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan dan rugi penurunan.

b. SFAS No. 16 (Revised 2011) "Fixed Assets". Establish the accounting of fixed assets, so that users of financial statements can discern information about an entity investing in fixed assets and changes in such investment. The main problem in the fixed asset accounting is the recognition of assets, determination of the carrying amount, charging depreciation and impairment losses.

c. PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi

dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”. PSAK revisi ini mengatur tentang penentuan biaya manfaat purnakarya dalam laporan keuangan pemberi kerja yang memiliki program manfaat purnakarya. Dengan demikian Pernyataan ini melengkapi PSAK No. 24 (Revisi 2010).

c. SFAS No. 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”. The revised SFAS concerned with the determination of the cost of retirement benefits in the financial statements of employers having plans. Hence this Standard complements SFAS No. 24 (Revised 2010).

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

40

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

aa. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

yang telah dikeluarkan tetapi belum berlaku efektif (lanjutan)

aa. Statements of Financial Accounting Standards issued but not yet effective (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: (lanjutan)

Effective on or after January 1, 2012: (continued)

d. PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. PSAK revisi ini mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja dan mensyaratkan pengakuan liabilitas dan beban jika pekerja telah memberikan jasanya dan entitas menikmati manfaat ekonomik yang dihasilkan dari jasa tersebut.

d. SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits” . The revised SFAS establish the accounting and disclosures for employee benefits and requires the recognation of liability and expense when an employee has provided service and the entity consumes economic benefit arising from the service.

e. PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi

Pajak Penghasilan”. Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) dimasa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.

e. SFAS No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”. Prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statements of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.

f. PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen

Keuangan: Penyajian”. Menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.

f. SFAS No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”. Establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.

g. PSAK No. 55 (Revisi 2011), ”Instrumen

Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. PSAK ini mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. Persyaratan penyajian informasi instrumen keuangan yang diatur dalam PSAK No. 50 (Rivisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian. Pensyaratan pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK No.60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan.

g. SFAS No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. The SFAS establishes principles for recognising and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. Requirements for presenting information about financial instruments are in SFAS No. 50 (Revised 2010): Financial Instruments: Presentation. Requirements for disclosing information about financial instruments are in SFAS No. 60: Financial Instruments: Disclosures.

h. PSAK No. 60 (Revisi 2010), ”Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.

h. SFAS No. 60 (Revised 2010), “Financial Instruments: Disclosures”. Requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

41

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

aa. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

yang telah dikeluarkan tetapi belum berlaku efektif (lanjutan)

aa. Statements of Financial Accounting Standards issued but not yet effective (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: (lanjutan)

Effective on or after January 1, 2012: (continued)

i. ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”. Memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

i. IFAS No. 15, “SFAS No. 24 - The Limiton a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”. Provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under SFAS No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.

j. ISAK No. 20, “Pajak penghasilan -

Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.

j. IFAS No. 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders.

k. ISAK No. 25, ”Hak atas Tanah” membahas mengenai perlakuan hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai.

k. IFAS No. 25, "Land Rights" prescribe the treatment of land rights in the form of leasehold, building use rights and right to use.

Bank sedang mengevaluasi dampak dari Standar dan Interprestasi yang direvisi dan yang baru tersebut serta belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.

The Bank is presently evaluating and has not yet determined the effects of these Standards and Interpretations on its financial statements.

3. GIRO PADA BANK INDONESIA 3. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA 2011 2010

Rupiah 712.794 571.923 Rupiah Dolar Amerika Serikat 204.019 36.040 United States Dollar

916.813 607.963

Bank-bank dipersyaratkan untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) dalam mata uang Rupiah dan mata uang asing. GWM disimpan dalam bentuk giro pada Bank Indonesia.

Banks are required to maintain minimum statutory reserves requirement (GWM) in Rupiah and foreign currencies. The minimum statutory reserves are maintained in the form of current accounts with Bank Indonesia.

Pada tanggal 9 Februari 2011, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/10/PBI/2011 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR). GWM Primer dalam Rupiah

On February 9, 2011, Bank Indonesia issued a regulation (PBI) No. 13/10/PBI/2011 regarding the Minimum Statutory Reserves at Bank Indonesia for Commercial Banks in Rupiah and foreign currencies. In accordance with such regulation, the minimum ratio of Statutory Reserves consist of Primary Minimum Statutory Reserves, Secondary Minimum Statutory Reserves and Loan to Deposit

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

42

3. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) 3. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (continued)

ditetapkan sebesar 8% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari DPK dalam Rupiah. GWM LDR dalam Rupiah sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif. GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8% dari DPK dalam valuta asing. Peraturan tersebut mulai berlaku pada tanggal 1 Juni 2011.

Ratio (LDR) Minimum Statutory Reserves. Primary Statutory Minimum Statutory Reserves is 8% of Third Party Funds (TPF) in Rupiah and Secondary Minimum Reserves is 2.5% of TPF in Rupiah. LDR Minimum Statutory Reserves in Rupiah is determined in the amount of computation between parameters under disincentive and over disincentive for the difference between the Bank’s LDR and LDR target by taking into account the difference between the Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR Incentive. The Minimum Statutory Reserves in foreign currencies is 8% from TPF in foreign currencies. This regulation is effective starting June 1, 2011.

Peraturan yang berlaku sebelumnya adalah Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 sebagai perubahan PBI No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing.

The previous prevailing regulation is Bank Indonesia Regulation No. 12/19/PBI/2010 dated October 4, 2010 as the amendment to Bank Indonesia Regulation No. 10/25/PBI/2008 dated October 23, 2008 regarding the Minimum Reserve Requirement for Commercial Banks at Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies.

Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The ratios of GWM, as of December 31, 2011 and 2010 were as follows:

2011 2010

GWM Rupiah Rupiah GWM Utama 8,19% 8,21% Primary Sekunder 19,84% 25,44% Secondary GWM mata uang asing Foreign currency GWM Dolar Amerika Serikat 8,22% 1,11% United States Dollar

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai GWM.

As of December 31, 2011 and 2010, the Bank has complied with Bank Indonesia regulation on the GWM.

4. GIRO PADA BANK LAIN 4. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS

a. Berdasarkan mata uang: a. By currency:

2011 2010

Rupiah 10.195 8.473 Rupiah Mata uang asing 105.321 47.466 Foreign currencies

Jumlah 115.516 55.939 Total

b. Berdasarkan kolektibilitas: b. By collectibility:

Seluruh giro pada bank lain pada tanggal-

tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 digolongkan sebagai “lancar”.

All current accounts with other banks as of December 31, 2011 and 2010 were classified as “current”.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

43

4. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) 4. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued)

c. Berdasarkan transaksi dengan pihak berelasi

dan pihak ketiga: c. By related parties and third parties:

2011 2010

Pihak-pihak berelasi (Catatan 32): Related parties (Note 32): Mata uang asing: Foreign currencies: Rabobank International, Rabobank International,

Singapore Branch 33.404 21.192 Singapore Branch Rabobank Nederland 1.935 - Rabobank Nederland Rabobank International, Rabobank International,

Hong Kong Branch 107 77 Hong Kong Branch Rabobank International, Rabobank International,

London 105 38 London

35.551 21.307

Pihak ketiga: Third parties: Rupiah: Rupiah: PT Bank Central Asia Tbk 9.400 7.553 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 496 501 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lain-lain 299 419 Others

10.195 8.473

Mata uang asing: Foreign currencies:

PT Bank Central Asia Tbk 26.576 11.096 PT Bank Central Asia Tbk JP Morgan Chase Bank, JP Morgan Chase Bank, Amerika Serikat 21.164 7.921 United States of America

ANZ Banking Group Ltd, Australia 16.209 69 ANZ Banking Group Ltd, Australia Standard Chartered Bank, Jepang 3.142 847 Standard Chartered Bank, Japan

United Overseas Bank, Singapura 2.640 5.355 United Overseas Bank, Singapore Lain-lain 39 871 Others

69.770 26.159

Jumlah 115.516 55.939 Total

d. Tingkat suku bunga rata-rata setahun: d. Average interest rates per annum: 2011 2010

Rupiah 0,95% 1,02% Rupiah Mata uang asing: Foreign currencies: Euro Eropa 0,31% 0,05% European Euro Dolar Amerika Serikat 0,02% 0,02% United States Dollar

e. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai atas giro pada bank lain selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:

e. The changes in the allowance for impairment losses on current accounts with other banks during the year are as follows:

2010

Saldo awal 2.103 Beginning balance Penyesuaian atas saldo awal Adjustment to the opening balance sehubungan dengan relating to the implementation of

penerapan PSAK No. 55 SFAS No. 55 (Revised 2006) (Revisi 2006) (Catatan 35) (228) (Note 35)

Penerimaan kembali giro pada bank Recoveries from written-off current lain yang telah dihapusbukukan (1.443) accounts with other banks

Penghapusbukuan selama tahun berjalan (432) Write-off during the year

Saldo akhir - Ending balance

Manajemen berpendapat bahwa cadangan

kerugian penurunan nilai tidak diperlukan. Management believes that no allowance for

impairment losses is necessary.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

44

5. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN

5. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS

a. Berdasarkan jenis dan mata uang: a. By type and currency:

2011 2010

Rupiah: Rupiah: Penempatan pada Bank Indonesia (FASBI) bersih setelah dikurangi Placement in Bank Indonesia diskonto yang belum (FASBI) - net of unamortized diamortisasi 69.974 196.239 discount Mata uang asing: Foreign currencies: Interbank call money Interbank call money Rabobank Nederland - 48.072 Rabobank Nederland

Jumlah 69.974 244.311 Total

b. Berdasarkan transaksi dengan pihak berelasi

dan pihak ketiga: b. By related party and third parties:

2011 2010

Pihak berelasi (Catatan 32): Related party (Note 32): Mata uang asing: Foreign currencies:

Rabobank Nederland - 48.072 Rabobank Nederland Pihak ketiga: Third party: Rupiah: Rupiah: Bank Indonesia 69.974 196.239 Bank Indonesia

Jumlah 69.974 244.311 Total

c. Berdasarkan kolektibilitas: c. By collectibility:

Seluruh penempatan Bank pada bank lain pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 diklasifikasikan sebagai “lancar”.

All of the Bank’s placements with other banks as of December 31, 2011 and 2010 are classified as “current”.

d. Tingkat suku bunga rata-rata setahun: d. Average interest rates per annum:

2011 2010

Rupiah 4,45% 5,53% Rupiah Mata uang asing: Foreign currencies: Dolar Amerika Serikat 0,13% 0,16% United States Dollar Euro Eropa 0,71% 0,35% European Euro

e. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai

atas penempatan pada bank lain selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:

e. The changes in the allowance for impairment losses on placements other banks during the year are as follows:

2010

Saldo awal 176 Beginning balance Penyesuaian atas saldo awal Adjustment to the opening balance sehubungan dengan relating to the implementation of

penerapan PSAK No. 55 SFAS No. 55 (Revised 2006) (Revisi 2006) (Catatan 35) (176) (Note 35)

Saldo akhir - Ending balance

Manajemen berpendapat bahwa cadangan

kerugian penurunan nilai tidak diperlukan. Management believes that no allowance for

impairment losses is necessary.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45

6. SURAT-SURAT BERHARGA 6. MARKETABLE SECURITIES

a. Berdasarkan jenis dan mata uang: a. By type and currency: 2011 2010

Rupiah: Rupiah: Tersedia untuk dijual Available-for-sale Sertifikat Bank Indonesia

termasuk diskonto yang belum diamortisasi Certificates of Bank Indonesia -

sebesar Rp40.706 including unamortized dan Rp31.626 pada discount of Rp40,706 and tahun 2011 dan 2010 1.709.294 1.428.072 Rp31,626 in 2011 and 2010

Obligasi Pemerintah termasuk premium yang belum diamortisasi Government bonds

sebesar Rp3.403 including unamortized dan Rp1.431 pada premium of Rp3,403 and tahun 2011 dan 2010 83.403 71.431 Rp1,431 in 2011 and 2010

Obligasi Perum Pegadaian 1.000 1.000 Perum Pegadaian bonds Laba yang belum direalisasi Unrealized gain from

dari kenaikan nilai wajar 732 2.091 increase in fair value

Jumlah tersedia untuk dijual 1.794.429 1.502.594 Total available-for-sale Nilai wajar melalui laba rugi Fair value through profit or loss

Obligasi Pemerintah - 55.402 Government bonds Laba yang belum direalisasi Unrealized gain from

dari kenaikan nilai wajar - 3 increase in fair value

Jumlah nilai wajar melalui Total fair value though laba rugi - 55.405 profit or loss

Mata uang asing: Foreign currencies: Kredit yang diberikan

dan piutang Loans and receivables Wesel ekspor - neto 1.504 4.952 Export bills - net

Jumlah 1.795.933 1.562.951 Total

b. Berdasarkan kolektibilitas: b. By collectibility:

Seluruh surat berharga milik Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 diklasifikasikan sebagai “lancar”.

All of the Bank’s marketable securities as of December 31, 2011 and 2010 are classified as “current”.

Rincian peringkat obligasi dari PT Pemeringkat

Efek Indonesia (PT Pefindo) dan Fitch Ratings untuk obligasi dalam Rupiah seperti yang dilaporkan oleh Bursa Efek Indonesia pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

Bond ratings as of December 31, 2011 and 2010 from PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) and Fitch Ratings for bonds in Rupiah as reported by Indonesia Stock Exchange are as follows:

2011 2010

Obligasi Perum Pegadaian idAA+ idAA+ Perum Pegadaian Bonds Obligasi Pemerintah - Indonesia BBB- BB+ Government Bonds - Indonesia

c. Tingkat suku bunga rata-rata setahun: c. Average interest rates per annum:

2011 2010

Rupiah 8,52% 9,65% Rupiah Mata uang asing 6,89% 7,30% Foreign currency

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

46

6. SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) 6. MARKETABLE SECURITIES (continued) d. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai

atas surat-surat berharga selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:

d. The changes in the allowance for impairment losses on marketable securities during the year are as follows:

2010

Saldo awal 128 Beginning balance Penyesuaian atas saldo awal Adjustment to the opening balance sehubungan dengan relating to the implementation of

penerapan PSAK No. 55 SFAS No. 55 (Revised 2006) (Revisi 2006) (Catatan 35) (128) (Note 35)

Saldo akhir - Ending balance

Manajemen berpendapat bahwa cadangan

kerugian penurunan nilai tidak diperlukan. Management believes that no allowance for

impairment losses is necessary. 7. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF 7. DERIVATIVES RECEIVABLE AND PAYABLE Dalam melaksanakan operasi sehari-hari, Bank

membuat perjanjian kontrak berjangka dan swap mata uang asing dengan nasabah dan lembaga keuangan lainnya. Sebagai bagian dari kebijakan manajemen risiko Bank, Bank menutup kontrak derivatif ini dengan kontrak yang lain untuk menjaga posisi mata uang dalam posisi yang minimum atau dalam batas (limit) yang telah disetujui. Kontrak yang lain ini memiliki nilai kontrak dan jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan kontrak awal transaksi derivatif tersebut.

In conducting its daily operations, the Bank enters into forward and cross currency swap contracts with customers or other financial institutions. As part of the Bank’s risk management policy, the Bank covers these contracts with corresponding contracts to offset the currency position and bring it to a minimum or within the approved limit. These offsetting contracts have approximately similar notional amounts and maturities as the original derivative contracts.

Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

Summary of the derivative transactions outstanding as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:

31 Desember/December 31, 2011

Jumlah nosional (kontrak)/ Tagihan Liabilitas Notional derivatif/ derivatif/ amount Nilai wajar/ Derivatives Derivatives Jenis (contract) Fair value receivable payable Type

Pihak-pihak berelasi (Catatan 32): Related parties (Note 32): Related to exchange Kontrak terkait nilai tukar: rate contracts: Swap - beli Swap - buy Euro Eropa 122.776 121.695 - 1.081 European Euro Swap - jual Swap - sell Dolar Australia 70.527 68.603 - 1.924 Australian Dollar Kontrak berjangka - jual Forward - sell

Euro Eropa 605 628 23 - European Euro

23 3.005

Pihak ketiga: Third parties: Related to exchange Kontrak terkait nilai tukar: rate contracts: Swap - beli Swap - buy

Dolar Australia 70.482 72.497 2.015 - Australian Dollar Swap - jual Swap - sell

Dolar Amerika Serikat 273.353 273.921 1.296 728 United States Dollar Euro Eropa 40.120 40.485 365 - European Euro

Kontrak berjangka - beli Forward - buy Dolar Amerika Serikat 82.010 82.252 513 271 United States Dollar Euro Eropa 610 589 - 21 European Euro

Kontrak berjangka - jual Forward - sell Dolar Amerika Serikat 22.967 22.795 63 235 United States Dollar

4.252 1.255

4.275 4.260

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

47

7. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan)

7. DERIVATIVES RECEIVABLE AND PAYABLE (continued)

31 Desember/December 31, 2010

Jumlah nosional (kontrak)/ Tagihan Liabilitas Notional derivatif/ derivatif/ amount Nilai wajar/ Derivatives Derivatives Jenis (contract) Fair value receivable payable Type

Pihak-pihak berelasi (Catatan 32): Related parties (Note 32): Related to exchange Kontrak terkait nilai tukar: rate contracts: Swap - beli Swap - buy Dolar Amerika Serikat 77.286 78.328 1.042 - United States Dollar Kontrak berjangka - jual Forward - sell

Dolar Amerika Serikat 20.265 20.853 588 - United States Dollar Euro Eropa 1.061 1.039 - 22 European Euro Dolar Australia 66.813 60.739 - 6.074 Australian Dollar

1.630 6.096 Related to interest Kontrak terkait suku bunga: rate contracts: Swap - mata uang asing Cross currency

dan suku bunga and interest rate swap Dolar Amerika Serikat - 2.381 2.390 9 United States Dollar

4.020 6.105

Pihak ketiga: Third parties: Related to exchange Kontrak terkait nilai tukar: rate contracts: Swap - beli Swap - buy

Dolar Amerika Serikat 680.874 677.806 526 3.594 United States Dollar Swap - jual Swap - sell

Dolar Amerika Serikat 90.780 91.419 639 - United States Dollar Kontrak berjangka - beli Forward - buy

Dolar Amerika Serikat 396.276 394.436 211 2.051 United States Dollar Euro Eropa 1.070 1.096 26 - European Euro Dolar Australia 66.714 72.988 6.274 - Australian Dollar

Kontrak berjangka - jual Forward - sell Dolar Amerika Serikat 905 904 - 1 United States Dollar

7.676 5.646

11.696 11.751

Seluruh tagihan derivatif Bank pada

tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 diklasifikasikan sebagai “lancar”.

All of the Bank’s derivatives receivable as of December 31, 2011 and 2010 are classified as “current”.

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai

tagihan derivatif selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses on derivatives receivable during the year are as follows:

2010

Saldo awal 30 Beginning balance Penyesuaian atas saldo awal Adjustment to the opening balance sehubungan dengan relating to the implementation of

penerapan PSAK No. 55 SFAS No. 55 (Revised 2006) (Revisi 2006) (Catatan 35) (30) (Note 35)

Saldo akhir - Ending balance

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan.

Management believes that no allowance for impairment losses is necessary.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

48

8. KREDIT YANG DIBERIKAN 8. LOANS

a. Berdasarkan jenis dan mata uang: a. By type and currency: 2011 2010

Pihak-pihak berelasi (Catatan 32): Related parties (Note 32): Rupiah: Rupiah: Karyawan 16.058 15.740 Employees

Pihak ketiga: Third parties: Rupiah: Rupiah: Korporasi 1.030.347 1.871.199 Corporate Komersial 5.741.337 5.490.584 Commercial Konsumsi 465.267 461.560 Consumer Karyawan 16.700 20.015 Employee

7.253.651 7.843.358

Mata uang asing: Foreign currencies: Korporasi 2.234.979 1.713.592 Corporate Komersial 520.283 422.824 Commercial

2.755.262 2.136.416

Jumlah 10.024.971 9.995.514 Total

Cadangan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai (193.643) (306.412) losses

9.831.328 9.689.102

b. Berdasarkan sektor ekonomi: b. By economic sector: 2011 2010

Rupiah: Rupiah: Perdagangan, restoran dan hotel 2.639.557 2.868.403 Trade, restaurant and hotel Industri pengolahan 2.313.639 1.972.913 Manufacturing Jasa-jasa dunia usaha 440.473 553.392 Business services Pengangkutan, pergudangan Transportation, warehouse dan komunikasi 417.640 646.166 and communication Konstruksi 345.156 348.232 Construction Pertanian, perburuan dan Agriculture, hunting and sarana pertanian 302.579 476.158 agriculture facilities Jasa-jasa sosial/masyarakat 231.560 240.016 Social services

Pertambangan 931 10.228 Mining Listrik, gas dan air 763 1.853 Electricity, gas and water Lain-lain 577.411 741.737 Others

7.269.709 7.859.098

Mata uang asing: Foreign currencies: Industri pengolahan 1.685.001 898.636 Manufacturing

Perdagangan, restoran dan hotel 410.098 629.931 Trade, restaurant and hotel Pertanian, perburuan dan Agriculture, hunting and sarana pertanian 401.389 284.985 agriculture facilities

Pertambangan 101.209 238.061 Mining Jasa-jasa dunia usaha 69.469 74.446 Business services Jasa-jasa sosial/masyarakat 3.958 4.177 Social services Pengangkutan, pergudangan Transportation, warehouse

dan komunikasi 1.635 901 and communication Konstruksi 480 685 Construction Lain-lain 82.023 4.594 Others

2.755.262 2.136.416

Jumlah 10.024.971 9.995.514 Total

Cadangan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai (193.643) (306.412) losses

9.831.328 9.689.102

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

49

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 8. LOANS (continued)

b. Berdasarkan sektor ekonomi: (lanjutan) b. By economic sector: (continued)

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, rincian kredit bermasalah (diklasifikasikan kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:

The details of non-performing loans (classified as sub-standard, doubtful and loss) as of December 31, 2011 and 2010 based on economic sector are as follows:

2011 2010

Rupiah: Rupiah: Perdagangan, restoran dan hotel 82.453 105.935 Trade, restaurant and hotel Industri pengolahan 70.708 103.380 Manufacturing Jasa-jasa dunia usaha 34.873 39.632 Business services Konstruksi 13.177 12.756 Construction Pengangkutan, pergudangan Transportation, warehouse and dan komunikasi 9.050 311.462 communication Jasa-jasa sosial/masyarakat 3.917 2.114 Social services Pertanian, perburuan dan sarana Agriculture, hunting and pertanian 343 - agricultutre facilities Lain-lain 25.702 20.008 Others

Jumlah 240.223 595.287 Total Cadangan kerugian Allowance for impairment

penurunan nilai (138.875) (186.051) losses

Neto 101.348 409.236 Net

Mata uang asing: Foreign currencies: Perdagangan, restoran dan hotel 42.254 37.909 Trade, restaurant and hotel Industri pengolahan 1.485 18.417 Manufacturing

Jumlah 43.739 56.326 Total Cadangan kerugian Allowance for impairment

penurunan nilai (32.690) (30.818) losses

Neto 11.049 25.508 Net 112.397 434.744

Kredit yang telah dihentikan pembebanan

bunganya (“non-performing loans”) adalah sebesar Rp283.962 dan Rp651.613 masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Rasio kredit bermasalah sebelum dikurangi cadangan kerugian (gross basis) pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah 2,83% dan 4,84% (rasio kredit bermasalah setelah dikurangi cadangan kerugian (net basis) sebesar 1,12% dan 2,67% masing-masing untuk tahun 2011 dan 2010). Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 3/25/PBI/2001 tanggal 26 Desember 2001 mengenai penetapan status bank dan penyerahan bank kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional, bank-bank di Indonesia diwajibkan untuk memiliki rasio dari kredit bermasalah berdasarkan net basis tidak boleh melebihi 5% dari jumlah kredit yang diberikan Bank.

The loans whereby the accrual of interest have been stopped (non-performing loans) amounted to Rp283,962 and Rp651,613 as of December 31, 2011 and 2010, respectively. The non-performing loan ratio on a gross basis as of December 31, 2011 and, 2010 is 2.83% and 4.84%, respectively, (on a net basis is 1.12% and 2.67% for 2011 and 2010, respectively). Based on Bank Indonesia’s regulation No. 3/25/PBI/2001 dated December 26, 2001 concerning the determination of bank’s status and transfer of bank to the Indonesian Bank Restructuring Agency, banks in Indonesia are required to have a net non-performing loan ratio not exceeding 5% of the bank’s total loans.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

50

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 8. LOANS (continued) c. Berdasarkan jatuh tempo perjanjian kredit: c. By maturity based on loan agreement:

2011 2010

Rupiah: Rupiah: < 1 tahun 2.461.655 4.228.529 < 1 year ≥ 1 - 2 tahun 2.202.661 959.869 ≥ 1 - 2 years > 2 - 5 tahun 745.685 1.726.062 > 2 - 5 years > 5 tahun 1.859.708 944.638 > 5 years

7.269.709 7.859.098

Mata uang asing: Foreign currencies: < 1 tahun 1.051.312 661.721 < 1 year ≥ 1 - 2 tahun 894.744 1.073.429 ≥ 1 - 2 years > 2 - 5 tahun 304.695 357.246 > 2 - 5 years > 5 tahun 504.511 44.020 > 5 years

2.755.262 2.136.416

Jumlah 10.024.971 9.995.514 Total

Cadangan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai (193.643) (306.412) losses

9.831.328 9.689.102

d. Tingkat suku bunga rata-rata setahun: d. Average interest rates per annum: 2011 2010

Rupiah 10,12% 10,23% Rupiah Mata uang asing Foreign currencies

Dolar Amerika Serikat 5,61% 5,05% United States Dollar Dolar Singapura 5,55% 2,68% Singapore Dollar Euro Eropa 1,75% - European Euro

e. Kredit yang direstrukturisasi: e. Restructured loans: Skema restrukturisasi yang disetujui terdiri dari

pengurangan bunga, penjadwalan kembali bunga yang tertunggak, perpanjangan tanggal jatuh tempo dan perpanjangan periode pembayaran atas bunga yang tertunggak.

The agreed restructuring schemes comprise the reduction of interest rates, rescheduling of past due interest, extension of the maturity dates and extension of the periods of payment of past due interest.

2011 2010

Kredit yang direstrukturisasi 64.298 442.020 Restructured loans Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai (6.832) (115.699) impairment losses

57.466 326.321

f. Kredit sindikasi: f. Syndicated loans: Kredit sindikasi merupakan kredit yang

diberikan kepada nasabah berdasarkan perjanjian sindikasi dengan bank-bank lain. Persentase keikutsertaan Bank dalam kredit sindikasi, dimana Bank bertindak sebagai pimpinan sindikasi sebesar 27,35% dari jumlah pinjaman sindikasi pada tahun 2011 (23,64% sampai dengan 67,62% pada tahun 2010). Jumlah keikutsertaan Bank dalam kredit

The syndicated loans represent loans provided to customers under syndication agreements with other banks. Bank’s percentage share in syndicated loans, where the Bank acts as the lead arranger amounting to 27.35% of the total syndicated loans in 2011 (23.64% to 67.62% in 2010). The Bank’s total participation in syndicated loans, where the Bank acts as a participant ranged from 2.35% to 25.48% of

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

51

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 8. LOANS (continued) f. Kredit sindikasi: (lanjutan) f. Syndicated loans: (continued) sindikasi, dimana Bank bertindak sebagai

anggota sindikasi berkisar antara 2,35% sampai dengan 25,48% dari jumlah pinjaman sindikasi pada tahun 2011 (4,71% sampai dengan 21,58% pada tahun 2010).

total syndicated loans in 2011 (4.71% to 21.58% in 2010).

g. Kredit yang diberikan kepada karyawan: g. Employee loans:

Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank

terdiri dari kredit yang dibebani bunga sebesar 3% sampai dengan 7% per tahun pada tahun 2011 (3% sampai dengan 6% per tahun pada tahun 2010), yang ditujukan untuk pembelian kendaraan, rumah dan keperluan lainnya dan dilunasi dalam waktu 1 sampai dengan 20 tahun melalui pemotongan gaji setiap bulan.

The loans to the Bank’s employees consist of interest-bearing loans at interest rates of 3% to 7% per annum in 2011 (3% to 6% per annum in 2010), which are intended for acquisitions of vehicles, houses and other personal purposes and are repayable within 1 to 20 years through monthly payroll deductions.

Kredit yang diberikan kepada pihak-pihak berelasi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing berjumlah Rp16.058 dan Rp15.740, yang diberikan kepada dewan komisaris, direksi dan pejabat eksekutif dan diklasifikasikan lancar (Catatan 32).

Loans to related parties as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp16,058 and Rp15,740, respectively, which are given to board of commissioners, directors, and executive officers, and are classified as current (Note 32).

h. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai

atas kredit yang diberikan selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:

h. The changes in the allowance for impairment losses on loans during the year are as follows:

2011 2010

Saldo awal 306.412 215.541 Beginning balance Penyesuaian atas saldo awal Adjustment to the opening balance sehubungan dengan relating to the penerapan PSAK No. 55 implementation of SFAS No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 35) - 46.826 (Revised 2006) (Note 35) Penambahan cadangan (Catatan 24) 32.397 49.991 Addition to allowance (Note 24)

Penghapusbukuan selama tahun berjalan (145.422) (254) Write-off during the year Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing 256 (5.692) Foreign exchange translation

Saldo akhir 193.643 306.412 Ending balance

Cadangan kerugian penurunan nilai untuk

kredit yang diberikan secara individual dan kolektif untuk tahun 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

Allowance for impairment losses for invidual and collective assessments of loans for 2011 and 2010 are as follows:

2011 2010

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Allowance for impairment losses Individual 65.496 190.341 Individual Kolektif 128.147 116.071 Collective

Jumlah cadangan kerugian Total allowance for impairment penurunan nilai 193.643 306.412 losses

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah memadai.

Management believes that the allowance for impairment losses is adequate.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

52

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 8. LOANS (continued) i. Lain-lain i. Others

Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin

dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka, mesin, persediaan, atau jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank. Jumlah kredit yang diberikan yang dijamin dengan giro, tabungan dan deposito berjangka pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp624.975 (2010: Rp775.136).

The loans are generally collateralized by registered mortgages or by powers of attorney to mortgage or sell, time deposits, machinery, inventory or other guarantees acceptable to the Bank. The loans secured by demand deposits, savings deposit and time deposits as of December 31, 2011 amounted to Rp624,975 (2010: Rp775,136).

Berdasarkan laporan Batas Maksimum

Pemberian Kredit (BMPK) yang disampaikan Bank kepada Bank Indonesia pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan BMPK.

Based on the Legal Lending Limit (LLL) report submitted by the Bank to Bank Indonesia as of December 31, 2011 and 2010, there were no loans exceeding the LLL.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kredit yang disalurkan dengan sistem penyaluran kredit melalui lembaga pembiayaan kepada pengusaha kecil dan pengusaha mikro masing-masing adalah sebesar Rp97 dan Rp97.

As of December 31, 2011 and 2010, loans extended to small and micro enterprise through a finance company amounted to Rp97 and Rp97, respectively.

9. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI 9. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE

a. Tagihan akseptasi: a. Acceptances receivable: 2011 2010

Rupiah Rupiah Non-bank Non-banks Lancar 3.717 2.213 Current Dalam perhatian khusus - 1.041 Special mention Mata uang asing Foreign currencies

Non-bank Non-banks Lancar 40.886 110.352 Current

Jumlah 44.603 113.606 Total

Perubahan pada cadangan kerugian penurunan nilai atas tagihan akseptasi selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:

The changes in allowance for impairment losses on acceptances receivable during the year are as follows:

2010

Saldo awal 1.076 Beginning balance Penyesuaian atas saldo awal Adjustment to the opening balance sehubungan dengan relating to the implementation of

penerapan PSAK No. 55 SFAS No. 55 (Revised 2006) (Revisi 2006) (Catatan 35) (1.076) (Note 35)

Saldo akhir - Ending balance

b. Liabilitas akseptasi: b. Acceptances payable:

2011 2010

Rupiah Rupiah Bank 3.717 3.254 Banks Mata uang asing Foreign currencies Bank 40.886 110.352 Banks

44.603 113.606

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

53

9. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI (lanjutan)

9. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE (continued)

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan.

Management believes that no allowance for impairment losses is necessary.

10. PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN

DITERIMA 10. ACCRUED INTEREST RECEIVABLES

2011 2010

Kredit yang diberikan 54.345 52.912 Loans Surat-surat berharga 314 408 Marketable securities Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain 26 784 and other banks Lain-lain 1.097 1.120 Others

55.782 55.224

Termasuk dalam pendapatan bunga yang masih

akan diterima dari kredit yang diberikan adalah pendapatan bunga yang masih akan diterima yang berasal dari pihak-pihak berelasi dengan Bank (Catatan 32).

Including in accrued interest receivables from loans are accrued interest receivables from related parties with the Bank (Note 32).

11. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 11. PREPAID EXPENSES 2011 2010

Sewa 31.063 24.585 Rent Promosi 8.218 8.361 Promotion Renovasi kantor 7.837 3.679 Office renovations Lain-lain 6.469 4.498 Others

53.587 41.123

12. ASET TETAP 12. FIXED ASSETS

31 Desember/December 31, 2011

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/ Beginning Balance Additions Deductions Reclassifications Ending Balance Biaya perolehan: Cost: Tanah 82.969 - 469 - 82.500 Land Hak guna tanah 257 - - - 257 Land rights Bangunan 70.763 - 1.269 - 69.494 Buildings Peralatan kantor 84.729 22.959 62.648 8.569 53.609 Office equipment Perangkat keras dan Computer hardware lunak komputer 49.843 482 63 - 50.262 and software Instalasi 8.490 80 1 (8.569 ) - Installations Prasarana - kantor 14.270 123 - - 14.393 Leasehold - office Kendaraan bermotor 10.758 9.802 3.208 - 17.352 Vehicles 322.079 33.446 67.658 - 287.867 Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation: Hak guna tanah 182 13 - - 195 Land rights Bangunan 23.427 4.125 286 - 27.266 Buildings Peralatan kantor 66.146 11.196 62.003 7.339 22.678 Office equipment Perangkat keras dan Computer hardware lunak komputer 30.134 8.082 60 - 38.156 and software Instalasi 6.584 756 1 (7.339 ) - Installations Prasarana - kantor 5.150 2.210 - - 7.360 Leasehold - office Kendaraan bermotor 8.727 1.917 3.074 - 7.570 Vehicles 140.350 28.299 65.424 - 103.225 Nilai Buku Bersih 181.729 184.642 Net Book Value

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

54

12. ASET TETAP (lanjutan) 12. FIXED ASSETS (continued)

31 Desember/December 31, 2010

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir/ Beginning Balance Additions Deductions Ending Balance

Biaya perolehan: Cost: Tanah 84.924 - 1.955 82.969 Land Hak guna tanah 257 - - 257 Land rights Bangunan 71.201 2.253 2.691 70.763 Buildings Peralatan kantor 81.317 5.172 1.760 84.729 Office equipment Perangkat keras dan Computer hardware lunak komputer 45.588 4.255 - 49.843 and software Instalasi 7.750 740 - 8.490 Installations Prasarana - kantor 13.851 419 - 14.270 Leasehold - office Kendaraan bermotor 11.210 23 475 10.758 Vehicles

316.098 12.862 6.881 322.079

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation: Hak guna tanah 169 13 - 182 Land rights Bangunan 19.736 4.270 579 23.427 Buildings Peralatan kantor 59.661 8.144 1.659 66.146 Office equipment Perangkat keras dan Computer hardware lunak komputer 21.747 8.387 - 30.134 and software Instalasi 5.509 1.075 - 6.584 Installations Prasarana - kantor 3.503 1.647 - 5.150 Leasehold - office Kendaraan bermotor 8.465 737 475 8.727 Vehicles

118.790 24.273 2.713 140.350

Nilai Buku Bersih 197.308 181.729 Net Book Value

Pengurangan aset tetap di atas termasuk penjualan

aset dengan rincian sebagai berikut: The above deductions in fixed assets include sale of

assets with details as follows:

2011 2010

Nilai buku - bersih 2.234 4.168 Net book value Harga jual 7.090 4.462 Selling price

Laba penjualan aset tetap 4.856 294 Gains from sale of fixed assets

Penyusutan aset tetap yang dibebankan pada

laporan laba rugi komprehensif tahun 2011 adalah sebesar Rp28.299 (2010: Rp24.273) (Catatan 26).

Depreciation of fixed assets charged to 2011 statement of comprehensive income amounted to Rp28,299 (2010: Rp24,273) (Note 26).

Pada tanggal 31 Desember 2011, aset tetap Bank

diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan pencurian dengan nilai pertanggungan sebesar Rp141.119 (2010: Rp137.904). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.

Fixed assets of the Bank as of December 31, 2011 were insured against risks of fire and theft for Rp141,119 (2010: Rp137,904). Management believes that the insurance coverage is adequate to cover losses on the assets insured.

Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak kepemilikan berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang akan jatuh tempo sampai dengan 2037. Manajemen berpendapat hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang.

The Bank owned several parcels of land with Building Use Rights (HGB) which will expire in 2037. Management believes that the land rights can be extended.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

Management believes that there is no impairment in value of fixed assets as of December 31, 2011 and 2010.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

55

13. ASET LAIN-LAIN 13. OTHER ASSETS 2010 Disajikan kembali/ 2011 As restated

Agunan yang diambil alih 29.591 37.372 Foreclosed collaterals Uang muka dan pembayaran di muka lainnya 11.549 11.402 Advances and other prepayments Persediaan buku dan barang cetakan 4.385 5.287 Books and printing materials Uang jaminan 2.231 2.048 Security deposits Lainnya 34.747 34.915 Others

82.503 91.024

Pada tanggal 31 Desember 2010, aset lain-lain yang terkait dengan pihak berelasi adalah sebesar Rp6.467 (Catatan 32).

As of December 31, 2010, other assets related to related parties amounted to Rp6,467 (Note 32).

Agunan yang diambil alih merupakan agunan pinjaman berupa tanah dan bangunan yang telah diambil alih oleh Bank.

Foreclosed collaterals represent loan collaterals taken over by the Bank in the form of land and buildings.

14. LIABILITAS SEGERA 14. LIABILITIES DUE IMMEDIATELY 2011 2010

Kiriman uang 20.009 3.390 Fund transfer Tagihan notaris 8.212 6.352 Notary collection Lain-lain 4.291 3.258 Others

32.512 13.000

15. SIMPANAN DARI NASABAH 15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS

Simpanan dari nasabah terdiri dari: Deposits from customers consist of the following: 2011 2010

Rupiah: Rupiah: Giro 1.348.346 1.154.319 Current accounts Tabungan 1.824.414 1.251.712 Savings accounts Deposito berjangka 5.680.890 4.617.487 Time deposits Sertifikat deposito 49 1.382 Certificate of deposits

8.853.699 7.024.900

Mata uang asing: Foreign currencies: Giro 762.649 771.767 Current accounts Deposito berjangka 702.147 1.045.383 Time deposits

1.464.796 1.817.150

10.318.495 8.842.050

Berdasarkan Undang-undang No. 24 tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku dan saat ini Bank adalah peserta dari program tersebut.

Based on the Law No. 24, dated September 22, 2004, effective since September 22, 2005, the Indonesian Deposit Insurance Corporation (ICDC) was formed to guarantee certain liabilities of commercial banks under the applicable guarantee program and currently, the Bank is a participant of the program.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

56

15. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan) 15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued) Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tentang “Besaran Nilai Simpanan yang Dijamin LPS”. Berdasarkan Peraturan tersebut, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula berdasarkan Undang-undang No. 24 Tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp100 diubah menjadi maksimum Rp2.000.

On October 13, 2008, the President of the Republic of Indonesia enacted Government Regulation No. 66 Year 2008 regarding “The Amount of Deposits Guaranteed by IDIC”. Based on such Regulation, the guaranteed deposit amount in a bank which previously according to Law No. 24 Year 2004 amounted to a maximum of Rp100 was amended to a maximum amount of Rp2,000.

a. Giro terdiri dari: a. Current accounts consist of: 2011 2010

Pihak-pihak berelasi (Catatan 32): Related parties (Note 32): Rupiah 1.798 1.123 Rupiah Mata uang asing 2.425 2.484 Foreign currencies

4.223 3.607

Pihak ketiga: Third parties: Rupiah 1.346.548 1.153.196 Rupiah Mata uang asing 760.224 769.283 Foreign currencies

2.106.772 1.922.479

2.110.995 1.926.086

Giro dari pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah berasal dari Stichting Rabobank Foundation, Rabo Club, Rabobank International Holding BV dan manajemen kunci (Catatan 32).

Demand deposits from related parties as of December 31, 2011 and 2010 were placed by Stichting Rabobank Foundation, Rabo Club, Rabobank International Holding BV and key management (Note 32).

Giro yang dijadikan sebagai jaminan atau diblokir oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp60.541 (2010: Rp1.196.558).

Demand deposits amounting to Rp60,541 are pledged as collateral or blocked as of December 31, 2011 (2010: Rp1,196,558).

Tingkat suku bunga rata-rata setahun: Average interest rates per annum:

2011 2010

Rupiah 2,63% 3,03% Rupiah Valuta asing: Foreign currencies: Euro Eropa 0,92% 0,85% European Euro Dolar Amerika Serikat 0,50% 0,68% United States Dollar Dolar Singapura 0,17% 0,25% Singapore Dollar

b. Tabungan terdiri dari: b. Savings accounts consist of: 2011 2010

Pihak-pihak berelasi (Catatan 32): Related parties (Note 32): Rupiah: Rupiah: Maestro 1.779 1.314 Maestro Beta 1.028 1.025 Beta Mantap 931 289 Mantap Gamma 523 269 Gamma Si Mungil 96 206 Si Mungil Tabunganku 61 94 Tabunganku

4.418 3.197

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

57

15. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan) 15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)

b. Tabungan terdiri dari: (lanjutan) b. Savings accounts consist of: (continued) 2011 2010

Pihak ketiga: Third parties: Rupiah: Rupiah: Maestro 1.097.813 622.012 Maestro Gamma 323.738 290.908 Gamma Beta 152.060 158.442 Beta Mantap 121.900 56.604 Mantap Si Mungil 74.235 78.272 Si Mungil Alpha 45.873 40.331 Alpha Tabunganku 4.377 1.946 Tabunganku

1.819.996 1.248.515

1.824.414 1.251.712

Tabungan dari pihak-pihak berelasi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah berasal dari manajemen kunci (Catatan 32).

Savings accounts from related parties as of December 31, 2011 and 2010 were placed by key management (Note 32).

Tabungan yang dijadikan sebagai jaminan atau diblokir oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp36.387 (2010: Rp48.279).

Savings deposits amounting to Rp36,387 are pledged as collateral or blocked as of December 31, 2011 (2010: Rp48,279).

Tingkat suku bunga rata-rata setahun: Average interest rates per annum:

2011 2010

Rupiah 3,55% 2,92% Rupiah

c. Deposito berjangka terdiri dari: c. Time deposits consist of: 2011 2010

Pihak-pihak berelasi (Catatan 32): Related parties (Note 32): Rupiah 20.958 10.502 Rupiah

Mata uang asing 4.966 1.837 Foreign currencies

25.924 12.339

Pihak ketiga: Third parties: Rupiah 5.659.932 4.606.985 Rupiah

Mata uang asing 697.181 1.043.546 Foreign currencies

6.357.113 5.650.531

6.383.037 5.662.870

Deposito berjangka dari pihak-pihak berelasi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah berasal dari Stichting Rabobank Foundation dan manajemen kunci (Catatan 32).

Time deposits of related parties as of December 31, 2011 and 2010 were placed by Stichting Rabobank Foundation and key management (Note 32).

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

58

15. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan) 15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)

c. Deposito berjangka terdiri dari: (lanjutan)

c. Time deposits consist of: (continued)

Tingkat suku bunga rata-rata setahun: Average interest rates per annum: 2011 2010

Rupiah 7,95% 7,48% Rupiah Mata uang asing: Foreign currencies: Dolar Amerika Serikat 2,12% 2,17% United States Dollar Euro Eropa 0,97% 1,49% European Euro Dolar Singapura 1,57% 0,95% Singapore Dollar Dolar Australia 1,77% - Australian Dollar

Deposito berjangka yang dijadikan sebagai jaminan atau diblokir oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp767.424 (2010: Rp1.052.500).

Time deposits amounting to Rp767,424 are pledged as collateral or blocked as of December 31, 2011 (2010: Rp1,052,500).

d. Sertifikat deposito terdiri dari: d. Certificate of deposits consist of:

Klasifikasi sertifikat deposito berdasarkan

jangka waktu adalah sebagai berikut: Classification of certificate of deposits based on

maturity are as follows: 2011 2010

12 bulan 50 1.400 12 months Bunga dibayar dimuka yang belum diamortisasi (1) (18) Unamortized prepaid interest

Neto 49 1.382 Net

16. SIMPANAN DARI BANK LAIN 16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS

Simpanan dari bank lain terdiri dari: Deposits from other banks consist of: 2011 2010

Rupiah: Rupiah: Giro 18.203 181.365 Current accounts Deposito berjangka 12.500 11.000 Time deposits Tabungan 11.087 - Savings accounts Interbank call money 90.000 745.000 Interbank call money

131.790 937.365 Mata uang asing: Foreign currencies: Giro 45 5.374 Current accounts Interbank call money 503.246 657.730 Interbank call money

503.291 663.104

635.081 1.600.469

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

59

16. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan)

16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued)

a. Giro terdiri dari: a. Current accounts consist of:

2011 2010

Pihak-pihak berelasi (Catatan 32): Related parties (Note 32): Rupiah 6.275 162.785 Rupiah Mata uang asing - 5.374 Foreign currencies

6.275 168.159

Pihak ketiga: Third parties: Rupiah 11.928 18.580 Rupiah Mata uang asing 45 - Foreign currency

11.973 18.580

18.248 186.739

b. Deposito berjangka terdiri dari: b. Time Deposits consist of:

2011 2010

Pihak ketiga: Third parties: Rupiah 12.500 11.000 Rupiah

Deposito berjangka dari bank lain merupakan penempatan dari bank lain dalam Rupiah dengan jangka waktu 1 bulan dengan tingkat bunga rata-rata 7,22% pada tahun 2011 dan 6,90% pada tahun 2010.

Time deposits from other banks represent placements from other banks in Rupiah with terms of 1 month with an average interest rate of 7.22% in 2011 and 6.90% in 2010.

c. Tabungan terdiri dari: c. Savings account consist of:

2011 2010

Pihak ketiga: Third parties: Rupiah 11.087 - Rupiah

d. Interbank call money terdiri dari: d. Interbank call money consist of: 2011 2010

Pihak berelasi (Catatan 32): Related party (Note 32): Mata uang asing 362.700 144.160 Foreign currency

Pihak ketiga: Third parties: Rupiah 90.000 745.000 Rupiah Mata uang asing 140.546 513.570 Foreign currency

230.546 1.258.570 593.246 1.402.730

Tingkat suku bunga rata-rata setahun: Average interest rates per annum:

2011 2010

Rupiah 7,22% 5,43% Rupiah Mata uang asing: Foreign currency: Dolar Amerika Serikat 0,19% 0,44% United States Dollar

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

60

17. PINJAMAN YANG DITERIMA 17. FUND BORROWINGS

a. Berdasarkan mata uang: a. By currency: 2011 2010

Mata uang asing: Foreign currencies: Dolar Amerika Serikat 299.562 465.008 United States Dollar Yen Jepang - 8.527 Japanese Yen

299.562 473.535

b. Berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga: b. By related parties and third parties:

2011 2010

Pihak berelasi (Catatan 32): Related party (Note 32): Rabobank Nederland 73.673 84.469 Rabobank Nederland Pihak ketiga: Third party: European Investment Bank 225.889 389.066 European Investment Bank

299.562 473.535

i. Rabobank Nederland i. Rabobank Nederland

Fasilitas pinjaman yang diterima sebesar US$15 juta (nilai penuh) dari Rabobank Nederland merupakan pinjaman yang digunakan untuk pendanaan portofolio kredit yang diberikan. Suku bunga pinjaman adalah sebesar 6 (enam) bulan LIBOR ditambah 0,25% per tahun, dibayarkan kembali melalui cicilan setengah tahunan sebesar US$625.000 (nilai penuh), dimulai pada tanggal 28 November 2006 sampai dengan tanggal 29 Mei 2018.

The borrowing facility received from Rabobank Nederland amounting to US$15 million (full amount) represents borrowing for loan portfolio financing. Interest is payable at 6 (six) months LIBOR plus 0.25% per annum, repayable in semi-annual installments of US$625,000 (full amount), commencing November 28, 2006 until May 29, 2018.

ii. European Investment Bank ii. European Investment Bank

Pinjaman ini terdiri dari: These borrowings consist of:

a) Fasilitas pinjaman Global I merupakan fasilitas pinjaman sebesar JPY539 juta dan US$20 juta dengan jangka waktu 7 (tujuh) tahun, dimulai pada tanggal 12 Februari 2004 sampai dengan tanggal 15 September 2011. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 0,87% per tahun untuk Yen Jepang dan batas tertinggi untuk 3 (tiga) bulan LIBOR ditambah 0,40% per tahun untuk Dolar Amerika Serikat.

a) The borrowing facility Global I represents borrowing facility amounting to JPY539 million and US$20 million with a term of 7 (seven) years, commencing February 12, 2004 until September 15, 2011. This facility bears interest rate at 0.87% per annum for Japanese Yen and the ceiling of 3 (three) months LIBOR plus 0.40% per annum for United States Dollar.

b) Fasilitas pinjaman Global II merupakan fasilitas pinjaman sebesar US$54 juta. Fasilitas ini dimulai pada tahun 2005 dan akan berakhir pada tahun 2018. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar batas tertinggi untuk 3 (tiga) bulan LIBOR ditambah 0,25% per tahun.

b) The borrowing facility Global II represents borrowing facility amounting to US$54 million. This facility started in 2005 and will be ended in 2018. This borrowing bears interest rate at the ceiling of 3 (three) months LIBOR plus 0.25% per annum.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

61

18. PERPAJAKAN 18. TAXATION

a. Utang pajak a. Taxes payable 2011 2010

Pajak penghasilan pasal 4 (2) 6.546 5.312 Income tax article 4 (2) Pajak penghasilan pasal 21 3.672 2.769 Income tax article 21 Pajak penghasilan pasal 23 1.114 85 Income tax article 23 Pajak penghasilan pasal 26 88 19 Income tax article 26 Pajak penghasilan pasal 29 88 720 Income tax article 29 Pajak lainnya 100 87 Other tax payable

11.608 8.992

b. Manfaat (beban) pajak

b. Tax benefit (expense)

2010 Disajikan kembali/ 2011 As Restated

Pajak kini (22.576) (40.987) Current tax

Pajak tangguhan (4.835) 16.873 Deferred tax

(27.411) (24.114)

Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The reconciliations between income before tax benefit (expense), as shown in the statements of comprehensive income, and taxable income for the years ended December 31, 2011 and 2010 were as follows:

2010 Disajikan kembali/

2011 As Restated

Laba sebelum manfaat (beban) pajak sebagaimana disajikan Income before tax benefit (expense)

dalam laporan laba rugi as shown in the statement of komprehensif 68.993 118.363 comprehensive income

Pendapatan yang dikenakan pajak final (1.942) - Income subject to final tax

Perbedaan temporer: Temporary differences: Cadangan kerugian penurunan Provision for impairment nilai atas kredit yang diberikan (33.626) 15.220 losses on loans Estimasi liabilitas imbalan Estimated employee benefit kerja karyawan 4.983 816 liabilities Beban yang masih harus dibayar 4.126 (765) Accrued expenses Penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets dan amortisasi 1.578 2.039 and amortization Bonus yang masih harus dibayar 3.599 4.431 Accrual for bonus

Jumlah perbedaan temporer (19.340) 21.741 Total temporary differences

Perbedaan permanen: Permanent differences:

Biaya kesejahteraan karyawan 27.182 22.637 Benefits-in-kind Laba dari penjualan aset tetap 1.941 173 Gain on sale of fixed asset Komponen-komponen biaya lain yang tidak dapat dikurangkan 13.471 1.031 Other non-deductible expenses

Jumlah perbedaan permanen 42.594 23.841 Total permanent differences

Laba kena pajak 90.305 163.945 Taxable income

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

62

18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)

b. Manfaat (beban) pajak (lanjutan)

b. Tax benefit (expense) (continued)

Beban pajak penghasilan tahun berjalan dan taksiran utang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

Taxable income for the year and the estimated corporate income tax payable is as follows:

2011 2010

Pajak penghasilan tahun berjalan sesuai dengan tarif pajak Current income tax expense at yang berlaku (25%) 22.576 40.987 standard statutory tax rate (25%) Dikurangi: pajak penghasilan badan yang telah dibayar 22.488 40.267 Less: Corporate income tax paid

Utang atas pajak penghasilan Corporate income tax badan 88 720 payable

Laba kena pajak dan beban pajak kini Bank tahun 2010 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak. Untuk tahun 2011, Bank akan menyampaikan SPT sesuai dengan perhitungan di atas.

The taxable income and current tax payable of the Bank for 2010 are in accordance with the annual tax returns filed by the Bank to the Tax Service Office. For 2011, the Bank will file its annual tax return in accordance with the above computation.

c. Aset (liabilitas) pajak tangguhan c. Deferred tax assets (liabilities)

Rincian dari aset pajak tangguhan Bank adalah sebagai berikut:

The details of the Bank’s deferred tax assets are as follows:

2011 (Dibebankan)/ dikreditkan ke laporan laba rugi komprehensif/ (Dibebankan)/ (Charged)/ dikreditkan ke credited to ekuitas/ statement of (Charged)/ 1 Januari/ comprehensive credited to 31 Desember/ January 1 income equity December 31 Estimasi liabilitas atas imbalan Estimated employment benefits kerja karyawan 16.606 1.246 - 17.852 liabilities Perbedaan nilai buku bersih aset Difference in net book value of

tetap antara komersial fixed asset between commercial dan fiskal (2.775) 394 - (2.381 ) and tax

Bonus yang masih harus dibayar 3.737 900 - 4.637 Bonus accrual Cadangan kerugian aset produktif Allowance for impairment losses kredit yang diberikan 15.538 (8.406) - 7.132 on earning assets loans Beban lain yang masih harus dibayar 1.520 1.031 - 2.551 Other accrued expenses Keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dalam Unrealized gain on available-for- kelompok tersedia untuk dijual (522) - 340 (182 ) sale investment Aset pajak tangguhan - neto 34.104 (4.835) 340 29.609 Deferred tax assets - net

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

63

18. PERPAJAKAN (lanjutan)

18. TAXATION (continued)

c. Aset (liabilitas) pajak tangguhan (lanjutan) c. Deferred tax assets (liabilities) (continued)

2010 Disajikan kembali/ As restated

Penyesuaian atas saldo awal sehubungan dengan penerapan (Dibebankan)/ PSAK No. 55 dikreditkan ke (Revisi 2006)/ laporan laba rugi Adjustment to komprehensif/ (Dibebankan)/ opening balance (Charged)/ dikreditkan ke relating to the credited to ekuitas/ implementation statement of (Charged)/ 1 Januari/ of SFAS No. 55 comprehensive credited to 31 Desember/ January 1 (Revised 2006) income equity December 31

Estimasi liabilitas atas imbalan Estimated employment benefits

kerja karyawan 16.399 - 207 - 16.606 liabilities Perbedaan nilai buku bersih aset Difference in net book value of

tetap antara komersial fixed asset between commercial dan fiskal (13.379) - - - (2.775) and tax

Bonus yang masih harus dibayar 2.629 - 1.108 - 3.737 Bonus accrual Cadangan kerugian aset produktif Allowance for impairment losses

kredit yang diberikan (26) 11.707 3.857 - 15.538 on earning assets loans Cadangan kerugian aset produktif Allowance for impairment losses

selain kredit yang diberikan (878) (410) 1.288 - - other than loans Beban lain yang masih harus

dibayar 1.711 - (191) - 1.520 Other accrued expenses Keuntungan yang belum direalisasi

atas surat-surat berharga dalam Unrealized gain on available-for- kelompok tersedia untuk dijual (22) - - (500) (522) sale investment

Aset pajak tangguhan - neto 6.434 11.297 16.873 (500) 34.104 Deferred tax assets - net

Pemanfaatan aset pajak tangguhan yang diakui Bank bergantung atas laba kena pajak pada masa mendatang yang melebihi laba yang timbul atas pemulihan perbedaan temporer kena pajak yang ada.

The utilization of deferred tax assets recognized by the Bank is dependent upon future taxable income in excess of income arising from the reversal of existing taxable temporary differences.

Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer diperkirakan dapat direalisasikan pada periode mendatang.

Management believes that deferred tax assets resulting from temporary differences can be realized in the next period.

d. Administrasi d. Administration

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2007 tentang “Perubahan Ketiga atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan” yang berlaku mulai tahun 2008, Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu lima tahun sejak tanggal terhutangnya pajak. Ketentuan peralihan dari Undang-undang tersebut mengatur bahwa perpajakan untuk tahun fiskal 2007 dan sebelumnya dapat ditetapkan oleh DJP paling lambat pada akhir tahun 2013.

Based on the Law of the Republic of Indonesia No. 28 Year 2007 regarding “Third Amendment of Law No. 6 Year 1983 regarding General Rules and Procedures of Taxation” which are applicable starting 2008, the Directorate General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within five years from the date the tax becomes due. The transitional provisions of the said Law stipulate that taxes for fiscal year 2007 and before may be assessed by the DGT at the latest at the end of 2013.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

64

19. LIABILITAS LAIN-LAIN 19. OTHER LIABILITIES

2011 2010

Imbalan kerja karyawan (Catatan 33) 72.090 66.426 Employee benefits (Note 33) Biaya yang masih harus dibayar 42.133 64.141 Accrued expenses Utang kepada entitas induk Payables to the parent entity and dan cabang regional (Catatan 32) 33.390 41.241 regional branches (Note 32) Bunga yang masih harus dibayar 26.211 21.186 Accrued interest payable Jaminan yang diterima 3.300 172.187 Guarantee received Lain-lain 11.991 8.520 Others

189.115 373.701

Utang pada entitas induk dan cabang regional

merupakan liabilitas atas penyediaan jasa-jasa tertentu oleh pihak berelasi ini.

Payables to the parent entity and regional branches represent liabilities for certain services provided by these related parties.

20. PINJAMAN SUBORDINASI 20. SUBORDINATED LOANS

Bank memperoleh pinjaman subordinasi dari Rabobank Nederland, pemegang saham mayoritas Bank, pada beberapa tanggal dengan jumlah terhutang pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut (Catatan 32):

The Bank obtained subordinated loans from Rabobank Nederland, the Bank’s majority shareholder, on various dates with outstanding balances as of December 31, 2011 and 2010 as follows (Note 32):

Tanggal perolehan 2011 2010 Date Obtained

17 November 2003 147.347 168.938 November 17, 2003 26 September 2011 362.700 - September 26, 2011

510.047 168.938

Pada tanggal 17 November 2003, Bank

memperoleh pinjaman subordinasi sebesar US$30 juta (nilai penuh) untuk memperkuat laporan posisi keuangan Bank, pendanaan sub-prime portofolio kredit yang diberikan, membuat bisnis baru dengan pelanggan tertentu dan tujuan entitas umum. Suku bunga pinjaman ditetapkan sebesar 6 (enam) bulan LIBOR ditambah 0,25% per tahun, dibayarkan kembali melalui cicilan setengah tahunan sebesar US$1,25 juta (nilai penuh), dimulai pada tanggal 10 Juni 2006 sampai dengan tanggal 4 Juni 2018. Pinjaman ini dijamin oleh Nederlandsche Credietverzekering Maatschappij (”NCM“) untuk risiko negara dan politik.

The Bank obtained a subordinated loan of US$30 million (full amount) on November 17, 2003 to strengthen the Bank’s statement of financial position, financing the sub-prime loan portfolio, allow new business with core customers and for general entity purposes. Interest is payable at 6 (six) months LIBOR plus 0.25% per annum, repayable in semi-annual installments of US$1.25 million (full amount), commencing June 10, 2006 until June 4, 2018. The loan is guaranteed by Nederlandsche Credietverzekering Maatschappij (“NCM”) for country and political risk.

Bank memperoleh pinjaman subordinasi tambahan US$40 juta (nilai penuh) pada tanggal 26 September 2011 sebagai pendanaan modal kerja. Suku bunga pinjaman ditetapkan sebesar 3 (tiga) bulan LIBOR ditambah 2,75% per tahun, angsuran dibayar kembali melalui 5 (lima) kali cicilan sebesar US$8 juta (nilai penuh) setiap tanggal 26 September setiap tahunnya, dengan pembayaran pertama setelah 6 (enam) tahun sejak tanggal perjanjian pinjaman ("grace period") dan setelah itu, setiap 12 bulan setelah itu. Angsuran terakhir akan dibayarkan paling lambat 10 tahun setelah tanggal perjanjian pinjaman.

The Bank obtained an additional subordinated loan of US$40 million (full amount) on September 26, 2011 for funding its working capital. Interest is payable at 3 (three) months LIBOR plus 2.75% per annum, repayable in 5 (five) equal installments of US$8 million (full amount), on 26th day of September every year, with the first repayment to be made in the year falling 6 (six) years after the date of this loan agreement (the “grace period”) and, thereafter, every 12 months after that. The last installment will be paid no later than 10 years after the date of this loan agreement.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

65

21. MODAL SAHAM 21. SHARE CAPITAL Modal Bank yang ditempatkan dan disetor penuh

pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The Bank’s issued and paid-up capital as of December 31, 2011 and 2010 is as follows:

Jumlah Saham yang Diterbitkan dan Disetor Penuh/ Number Nilai Nominal Persentase of Issued (nilai penuh)/ Kepemilikan/ and Fully Par Value Jumlah/ Percentage Paid Shares (full amount) Amount of Ownership

Cooperatieve Centrale Cooperatieve Centrale Raiffeisen - Raiffeisen - Boerenleenbank B.A. Boerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland) 814.281 500.000 407.140 56,94 (Rabobank Nederland) PT Aditirta Suryasentosa (AS) 242.998 500.000 121.499 16,99 PT Aditirta Suryasentosa (AS) PT Antarindo Optima (AO) 242.998 500.000 121.499 16,99 PT Antarindo Optima (AO) PT Antariksabuana Citanagara (AC) 121.498 500.000 60.749 8,50 PT Antariksabuana Citanagara (AC) PT Mitra Usaha Kencana PT Mitra Usaha Kencana Sejati (MUKS) 8.225 500.000 4.113 0,58 Sejati (MUKS)

1.430.000 715.000 100,00

22. PENDAPATAN BUNGA 22. INTEREST INCOME 2011 2010

Kredit yang diberikan 945.449 899.804 Loans Surat-surat berharga 136.205 103.777 Marketable securities Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia dan bank lain 13.028 18.190 and other banks Giro pada bank lain 4.227 656 Current accounts with other banks Lain-lain 34 102 Others

1.098.943 1.022.529

Pendapatan bunga dari pihak-pihak berelasi untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp2.815 dan Rp2.688 (Catatan 32).

Interest income from related parties in 2011 and 2010 amounted to Rp2,815 and Rp2,688, respectively (Note 32).

23. BEBAN BUNGA 23. INTEREST EXPENSE 2011 2010

Simpanan dari nasabah dan bank lain: Deposits from customers and other banks: Deposito berjangka 399.311 340.487 Time deposits Tabungan 41.109 26.690 Savings deposits Giro 35.227 41.746 Current accounts Interbank call money 1.080 984 Interbank call money Sertifikat deposito 26 62 Certificate of deposits Premi asuransi untuk program Insurance premiums on third party penjaminan nasabah (Catatan 15) 26.877 18.126 funds guarantee program (Note 15) Transaksi derivatif 21.575 29.921 Derivative transactions Pinjaman subordinasi 4.303 4.099 Subordinated loans Pinjaman yang diterima 1.997 4.219 Fund borrowings Lain-lain 4.437 8.256 Others

535.942 474.590

Beban bunga untuk pihak-pihak berelasi untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp7.346 dan Rp6.887 (Catatan 32).

Interest expense to related parties in 2011 and 2010 amounted to Rp7,346 and Rp6,887, respectively (Note 32).

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

66

24. BEBAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ATAS ASET KEUANGAN

24. PROVISION FOR IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL ASSETS

2011 2010

Kredit yang diberikan (Catatan 8h) 32.397 49.991 Loans (Note 8h)

25. BEBAN GAJI DAN IMBALAN KERJA 25. SALARIES AND EMPLOYEE BENEFITS 2011 2010

Gaji dan upah 151.624 135.647 Salaries and wages Bonus dan tunjangan hari raya 43.509 41.482 Bonus and holiday allowances Tunjangan kesehatan 25.635 22.078 Medical allowances Imbalan pasca-kerja 17.926 18.152 Post-employment benefits Pendidikan dan pelatihan 13.896 11.982 Education and training Tunjangan lembur 4.700 4.632 Overtime allowances Asuransi karyawan (Jamsostek) 4.643 4.170 Employees insurance (Jamsostek) Lain-lain 16.695 12.588 Others

278.628 250.731

Imbalan pasca-kerja mencakup kontribusi program pensiun dan suatu liabilitas manfaat karyawan yang tidak didanai berdasarkan UU Ketenagakerjaan masing-masing berjumlah Rp8.715 dan Rp4.036 pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Catatan 33).

The employee benefits consist of contribution pension plan and an unfunded employee benefit liability in accordance with Labor Law amounting to Rp8,715 and Rp4,036 as of December 31, 2011 and 2010, respectively (Note 33).

26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 26. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

2011 2010

Beban administrasi yang dibebankan Administration expenses oleh kantor pusat 56.564 52.698 charged by head office Biaya jasa profesional 49.082 18.484 Professional fees Penyusutan (Catatan 12) 28.299 24.273 Depreciation (Note 12) Perlengkapan kantor 24.837 21.897 Office supplies Iklan dan promosi 18.891 10.988 Advertising and promotion Sewa 16.280 16.351 Rent Media komunikasi 11.769 11.716 Media communication Perbaikan dan pemeliharaan 8.728 8.739 Repairs and maintenance Perjalanan dinas 7.868 5.592 Business travel Listrik dan air 6.566 6.327 Electricity and water Asuransi 3.434 2.451 Insurance Surat-menyurat dan telekomunikasi 3.273 2.981 Mailing and telecommunications Lain-lain 15.987 11.113 Others

251.578 193.610

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, beban umum dan administrasi yang dibayarkan kepada pihak berelasi masing-masing adalah sebesar Rp56.564 dan Rp52.698 (Catatan 32). Beban administrasi dengan pihak berelasi tersebut merupakan biaya yang dikeluarkan untuk jasa-jasa seperti teknologi informasi, manajemen, audit, pengendalian dan kepatuhan, sumber daya manusia, dan jasa-jasa lainnya yang diberikan oleh entitas induk dan cabang-cabang regional lainnya, yang ditentukan berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang disepakati bersama.

As of December 31, 2011 and 2010, general and administrative expenses incurred with related parties amounted to Rp56,564 and Rp52,698, respectively (Note 32). Administration expenses with the related parties are expenses incurred such as information technology services, management, audit, control and compliance, human resources, and other services provided by the parent entity and other regional branches, which are determined based on mutually agreed terms and conditions.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

67

27. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 27. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES Komitmen dan kontinjensi diperoleh dari pihak

ketiga dan pihak terkait terdiri dari: Commitments and contingencies are derived from

third parties and related parties consisting of the following:

2011 2010

Komitmen Commitments Liabilitas komitmen: Commitment payables: Fasilitas kredit kepada debitur Unused loan facilities

yang belum digunakan (5.314.509) (4.611.358) Letter of credit yang masih berjalan Outstanding irrevocable dan tidak dapat dibatalkan (211.705) (140.831) letters of credit

Jumlah liabilitas komitmen (5.526.214) (4.752.189) Total commitment payables

Kontinjensi Contingencies Tagihan kontinjensi: Contingent receivables: Interest receivables on Pendapatan bunga kredit bermasalah 29.067 142.701 non-performing loans Bank garansi yang diterima 2.367.900 1.507.373 Bank guarantee received

Liabilitas kontinjensi: Contingent payables: Bank garansi yang diterbitkan (324.523) (220.068) Bank guarantees issued

Tagihan kontinjensi - neto 2.072.444 1.430.006 Contingent receivables - net

Komitmen dan kontinjensi - neto (3.453.770) (3.322.183) Commitments and contingencies - net

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo transaksi komitmen dan kontinjensi dengan pihak berelasi masing-masing sebesar Rp188.980 dan Rp70.065 (Catatan 32).

As of December 31, 2011 and 2010, the balance of commitments and contingent transactions with related parties amounted to Rp188,980 and Rp70,065, respectively (Note 32).

28. ANALISIS JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS BERDASARKAN PERIODE YANG TERSISA

28. MATURITY PROFILE BASED ON REMAINING PERIOD TO MATURITY

2011

>1 bulan s.d. >3 bulan s.d. >1 tahun s.d. Sampai dengan 3 bulan/ 12 bulan/ 5 tahun/ 1 bulan/ >1 month up >3 months up >1 year up to >5 tahun/ Lain-lain/ Jumlah/ Up to 1 month to 3 months to 12 months 5 years >5 years Others Total

Aset Assets Kas 143.279 - - - - - 143.279 Cash Current accounts with Bank Giro pada Bank Indonesia 916.813 - - - - - 916.813 Indonesia Giro pada bank lain 115.516 - - - - - 115.516 Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia Indonesia dan bank lain 69.974 - - - - - 69.974 and other banks Surat-surat berharga 500.410 10.017 1.210.347 73.876 1.283 - 1.795.933 Marketable securities Tagihan derivatif 3.739 23 513 - - - 4.275 Derivatives receivable

Kredit yang diberikan 6.747.230 34.617 374.932 2.318.965 549.227 - 10.024.971 Loans Dikurangi cadangan Less allowance for kerugian penurunan nilai - - - - - (193.643 ) (193.643 ) impairment losses Tagihan akseptasi 25.984 11.627 6.992 - - - 44.603 Acceptances receivable Pendapatan bunga yang masih akan diterima 55.782 - - - - - 55.782 Accrued interest receivable Biaya dibayar dimuka 3.501 52 13.681 27.566 8.787 - 53.587 Prepaid expense Aset tetap - neto - - - - - 184.642 184.642 Fixed assets - net Aset pajak tangguhan - - - - - 29.609 29.609 Deferred tax assets Aset lain-lain 2.615 3.868 24.864 33.966 17.190 - 82.503 Other assets

Jumlah 8.584.843 60.204 1.631.329 2.454.373 576.487 20.608 13.327.844 Total

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

68

28. ANALISIS JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS BERDASARKAN PERIODE YANG TERSISA (lanjutan)

28. MATURITY PROFILE BASED ON REMAINING PERIOD TO MATURITY (continued)

2011 (lanjutan)/(continued)

>1 bulan s.d. >3 bulan s.d. >1 tahun s.d. Sampai dengan 3 bulan/ 12 bulan/ 5 tahun/ 1 bulan/ >1 month up >3 months up >1 year up to >5 tahun/ Lain-lain/ Jumlah/ Up to 1 month to 3 months to 12 months 5 years >5 years Others Total

Liabilitas Liabilities Liabilitas segera 32.512 - - - - - 32.512 Liabilities due immediately Simpanan dari nasabah 9.331.598 754.830 221.024 3.450 7.593 - 10.318.495 Deposits from customers Simpanan dari bank lain 635.081 - - - - - 635.081 Deposits from other banks Liabilitas derivatif 3.240 1.020 - - - - 4.260 Derivatives payable Liabilitas akseptasi 24.481 11.099 9.023 - - - 44.603 Acceptances payable Pinjaman yang diterima - - - - 299.562 - 299.562 Fund borrowings Utang pajak 11.608 - - - - - 11.608 Taxes payable Biaya yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 26.211 - 47.060 115.844 - - 189.115 Accruals and other liabilities Pinjaman subordinasi - - - - 510.047 - 510.047 Subordinated loans

Jumlah 10.064.731 766.949 277.107 119.294 817.202 - 12.045.283 Total

Aset (liabilitas) - neto (1.479.888 ) (706.745 ) 1.354.222 2.335.079 (240.715 ) 20.608 1.282.561 Net assets (liabilities)

2010 Disajikan kembali/ As restated

>1 bulan s.d. >3 bulan s.d. >1 tahun s.d. Sampai dengan 3 bulan/ 12 bulan/ 5 tahun/ 1 bulan/ >1 month up >3 months up >1 year up to >5 tahun/ Lain-lain/ Jumlah/ Up to 1 month to 3 months to 12 months 5 years >5 years Others Total

Aset Assets Kas 159.268 - - - - - 159.268 Cash Current accounts with Bank Giro pada Bank Indonesia 607.963 - - - - - 607.963 Indonesia Giro pada bank lain 55.939 - - - - - 55.939 Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia Indonesia dan bank lain 48.072 - 196.239 - - - 244.311 and other banks Surat-surat berharga 134.685 297.156 1.003.159 94.010 33.941 - 1.562.951 Marketable securities Tagihan derivatif 2.969 8.727 - - - - 11.696 Derivatives receivable

Kredit yang diberikan 934.529 1.467.878 4.329.585 2.596.156 667.366 - 9.995.514 Loans Dikurangi cadangan Less allowance for kerugian penurunan nilai - - - - - (306.412) (306.412) impairment losses Tagihan akseptasi 14.729 71.186 18.720 8.971 - - 113.606 Acceptances receivable Pendapatan bunga yang masih akan diterima 55.224 - - - - - 55.224 Accrued interest receivable Biaya dibayar dimuka 33 1.193 5.342 34.050 505 - 41.123 Prepaid expense Aset tetap - neto - - - - - 181.729 181.729 Fixed assets - net Aset pajak tangguhan - - - - - 34.104 34.104 Deferred tax assets Aset lain-lain 2.722 27.627 17.064 43.611 - - 91.024 Other assets

Jumlah 2.016.133 1.873.767 5.570.109 2.776.798 701.812 (90.579) 12.848.040 Total

Liabilitas Liabilities Liabilitas segera 13.000 - - - - - 13.000 Liabilities due immediately Simpanan dari nasabah 8.296.709 314.038 231.303 - - - 8.842.050 Deposits from customers Simpanan dari bank lain 1.590.469 10.000 - - - - 1.600.469 Deposits from other banks Liabilitas derivatif 2.898 8.817 36 - - - 11.751 Derivatives payable Liabilitas akseptasi 14.729 71.186 18.720 8.971 - - 113.606 Acceptances payable Pinjaman yang diterima - - 33.835 - 439.700 - 473.535 Fund borrowings Utang pajak 8.992 - - - - - 8.992 Taxes payable Biaya yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 26.455 33 53.187 294.026 - - 373.701 Accruals and other liabilities Pinjaman subordinasi - - - - 168.938 - 168.938 Subordinated loans

Jumlah 9.953.252 404.074 337.081 302.997 608.638 - 11.606.042 Total

Aset (liabilitas) - neto (7.937.119 ) 1.469.693 5.233.028 2.473.801 93.174 (90.579 ) 1.241.998 Net assets (liabilities)

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

69

28. ANALISIS JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS BERDASARKAN PERIODE YANG TERSISA (lanjutan)

28. MATURITY PROFILE BASED ON REMAINING PERIOD TO MATURITY (continued)

Langkah yang diambil oleh Bank sehubungan dengan mismatch aset dan kewajiban moneter yang jatuh tempo sampai dengan satu bulan adalah meningkatkan pelayanan kepada nasabah serta menawarkan produk dan bunga yang menarik kepada nasabah untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas jumlah simpanan. Di samping itu, Bank juga mengintensifkan usaha penagihan kepada debitur bermasalah.

The main steps taken by the Bank in relation to the mismatch between monetary assets and liabilities up to one month are to increase the services being provided to depositors and offer competitive interest rates and interesting products to customers to keep the stability and continuity of deposits in the Bank. In addition, the Bank also intensifies its collection efforts for troubled debtors.

29. POSISI DEVISA NETO 29. NET OPEN POSITION Posisi Devisa Neto (PDN) pada tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 dihitung berdasarkan Peraturan BI No. 12/10/PBI/2010 tanggal 28 Januari 2010 mengenai Perubahan Ketiga atas Peraturan BI No. 5/13/PBI/2003 mengenai PDN untuk Bank Komersial. Berdasarkan surat keputusan ini, bank-bank diharuskan untuk menjaga posisi devisa neto keseluruhan setinggi-tingginya 20% dari jumlah modal.

Net Open Position (NOP) as of December 31, 2011 and 2010 are computed based on BI Regulation No. 12/10/PBI/2010 dated January 28, 2010 regarding The Third Amendment of BI Regulation No. 5/13/PBI/2003 regarding NOP for Commercial Banks. Based on these regulations, banks are required to maintain overall net open position at a maximum of 20% of the total regulatory capital.

PDN dan rasio PDN Bank pada tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The Bank’s NOP and NOP ratio as of December 31, 2011 and 2010 are calculated as follows:

2011

Aset/ Liabilitas/ Neto - absolut/ Assets Liabilities Net - absolute

Mata uang Mata uang Mata uang asing (nilai asing (nilai asing (nilai penuh)/ penuh)/ penuh)/ Foreign Ekuivalen Foreign Ekuivalen Foreign Ekuivalen currencies dalam Rp/ currencies dalam Rp/ currencies dalam Rp/ Mata uang (full amount) Equivalent in Rp (full amount) Equivalent in Rp (full amount) Equivalent in Rp Currencies

Laporan posisi keuangan Statements of financial position Dolar Amerika Serikat 400.464.681 3.631.213 371.786.916 3.371.178 28.677.765 260.035 United States Dollar Yen Jepang 144.209.891 16.847 141.249.189 16.501 2.960.702 346 Japanese Yen Euro Eropa 8.439.656 98.869 15.408.699 180.509 6.969.043 81.640 European Euro Poundsterling Inggris 204 3 - - 204 3 British Poundsterling Dolar Australia 3.556.207 32.738 3.504.928 32.266 51.279 472 Australian Dollar Franc Swiss 6.154 59 242 2 5.912 57 Swiss Franc Dolar Hong Kong 101.106 118 73 - 101.033 118 Hongkong Dollar Dolar Singapura 11.164.579 77.968 11.047.840 77.153 116.739 815 Singapore Dollar Dolar New Zealand 4.431 31 - - 4.431 31 New Zealand Dollar

3.857.846 3.677.609 343.517

Keseluruhan (laporan posisi keuangan Aggregate (statements of financial dan rekening administratif) position and administrative account) Dolar Amerika Serikat 451.904.326 4.097.642 449.929.209 4.079.733 1.975.117 17.909 United States Dollar Yen Jepang 144.209.890 16.847 141.249.189 16.501 2.960.701 346 Japanese Yen Euro Eropa 25.341.716 296.872 25.365.364 297.149 23.648 277 European Euro Poundsterling Inggris 3.532 49 6.636 93 3.104 44 British Poundsterling Dolar Australia 11.606.129 106.843 11.504.928 105.912 101.201 931 Australian Dollar Franc Swiss 6.154 59 242 2 5.912 57 Swiss Franc Dolar Hong Kong 101.962 119 73 - 101.889 119 Hongkong Dollar Dolar Singapura 11.168.514 77.996 11.097.364 77.499 71.150 497 Singapore Dollar Dolar New Zealand 4.431 31 - - 4.431 31 New Zealand Dollar

4.596.458 4.576.889 20.211

Jumlah Modal 1.809.276 Total Capital

Persentase PDN terhadap modal 1,12% Percentage of NOP to capital

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

70

29. POSISI DEVISA NETO (lanjutan) 29. NET OPEN POSITION (continued) 2010

Aset/ Liabilitas/ Neto - absolut/ Assets Liabilities Net - absolute

Mata uang Mata uang Mata uang asing (nilai asing (nilai asing (nilai penuh)/ penuh)/ penuh)/ Foreign Ekuivalen Foreign Ekuivalen Foreign Ekuivalen currencies dalam Rp/ currencies dalam Rp/ currencies dalam Rp/ Mata uang (full amount) Equivalent in Rp (full amount) Equivalent in Rp (full amount) Equivalent in Rp Currencies

Laporan posisi keuangan Statements of financial position Dolar Amerika Serikat 247.429.190 2.229.337 344.161.487 3.100.895 96.732.297 871.558 United States Dollar Yen Jepang 348.343.115 38.579 340.740.406 37.737 7.602.709 842 Japanese Yen Euro Eropa 4.268.684 51.301 10.728.500 128.935 6.459.816 77.634 European Euro Poundsterling Inggris 2.726 38 - - 2.726 38 British Poundsterling Dolar Australia 59.982 550 - - 59.982 550 Australian Dollar Franc Swiss 598.063 5.753 593.905 5.713 4.158 40 Swiss Franc Dolar Hong Kong 159.609 185 - - 159.609 185 Hongkong Dollar Dolar Singapura 4.482.991 31.497 4.443.850 31.222 39.141 275 Singapore Dollar Dolar New Zealand 4.878 34 - - 4.878 34 New Zealand Dollar

2.357.274 3.304.502 951.156

Keseluruhan (laporan posisi keuangan Aggregate (statements of financial dan rekening administratif) position and administrative account) Dolar Amerika Serikat 400.124.972 3.605.126 399.155.050 3.596.387 969.922 8.739 United States Dollar Yen Jepang 535.945.824 59.356 531.124.153 58.822 4.821.671 534 Japanese Yen Euro Eropa 10.910.227 131.119 10.911.891 131.139 1.664 20 European Euro Poundsterling Inggris 2.726 38 - - 2.726 38 British Poundsterling Dolar Australia 8.059.999 73.906 8.000.017 73.356 59.982 550 Australian Dollar Franc Swiss 598.063 5.753 593.905 5.713 4.158 40 Swiss Franc Dolar Hong Kong 159.609 185 - - 159.609 185 Hongkong Dollar Dolar Singapura 4.508.753 31.678 4.464.772 31.369 43.981 309 Singapore Dollar Dolar New Zealand 4.878 34 - - 4.878 34 New Zealand Dollar

3.907.195 3.896.786 10.449

Jumlah Modal 1.422.958 Total Capital

Persentase PDN terhadap modal 0,73% Percentage of NOP to capital

Rasio PDN berdasarkan jumlah modal pada tanggal 30 November 2011 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut:

NOP Ratios based on the total capital as of November 30, 2011 (unaudited) are as follows:

Total Modal pada tanggal 30 November 2011 1.807.999 Total Capital as of November 30, 2011 Rasio PDN (Keseluruhan) 1,12% NOP Ratio (Aggregate)

Rasio PDN berdasarkan jumlah modal pada tanggal 30 November 2010 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut:

NOP Ratios based on the total capital as of November 30, 2010 (unaudited) are as follows:

Total Modal pada tanggal 30 November 2010 1.468.978 Total Capital as of November 30, 2010 Rasio PDN (Keseluruhan) 0,71% NOP Ratio (Aggregate) 30. MANAJEMEN MODAL 30. CAPITAL MANAGEMENT

Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk mempertahankan posisi modal yang kuat untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan mempertahankan investor, deposan, pelanggan dan kepercayaan pasar. Dalam pengelolaan permodalan, Bank mempertimbangkan faktor-faktor seperti: pengembalian modal yang optimal pada pemegang saham, menjaga keseimbangan antara keuntungan yang lebih tinggi dengan gearing ratio serta keamanan yang diberikan oleh posisi modal yang sehat.

The Bank’s capital management objective is to maintain a strong capital position to support business growth and to sustain investor, depositor, customer and market confidence. In managing its capital, the Bank considers factors such as: an optimal capital rate of return to shareholders and maintaining a balance between high return gearing ratio and safety provided by a sound capital position.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

71

30. MANAJEMEN MODAL (lanjutan) 30. CAPITAL MANAGEMENT (continued) Perhitungan Kecukupan Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

Capital Adequacy Ratio (CAR) calculations for the Bank as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:

2011 2010

Dengan pembebanan risiko kredit: Credit risk charges:

Jumlah Modal Tier I dan II 1.809.276 1.422.958 Total Tier I and II Capital

Jumlah Risiko-Aset Tertimbang 9.536.757 11.065.160 Total Risk-Weighted Assets

KPMM - risiko kredit 18,97% 12,86% CAR - credit risk

Dengan pembebanan risiko kredit dan pasar: Credit and market risks charges:

Jumlah Modal Tier I dan II 1.809.276 1.422.958 Total Tier I and II Capital Jumlah Risiko-Aset Tertimbang 9.595.873 11.091.473 Total Risk-Weighted Assets

KPMM - risiko kredit dan pasar 18,85% 12,83% CAR - credit and market risks

Dengan pembebanan risiko kredit, pasar Credit market and operational dan operasional risks charges:

Jumlah Modal Tier I dan II 1.809.276 1.422.958 Total Tier I and II Capital Jumlah Risiko-Aset Tertimbang 10.758.729 12.148.067 Total Risk-Weighted Assets

KPMM - risiko kredit, pasar CAR - credit, market dan operasional 16,82% 11,71% and operational risks

KPMM minimum yang diwajibkan Minimum CAR required based on oleh Peraturan Bank Indonesia 8% 8% Bank Indonesia regulation

Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 tentang “Kewajiban Penyediaan Modal Bank Umum”. Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional pada posisi 31 Desember 2011 dan 2010 telah sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang “Perhitungan ATMR untuk Risiko Operasional dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID)”.

The calculation of the minimum Capital Adequacy Ratio (CAR) is in compliance with Bank Indonesia Regulation No. 10/15/PBI/2008 dated September 24, 2008 regarding “Capital Adequacy for Commercial Banks”. The calculation of Risk Weighted Assets (RWA) for Operational Risk for position as of December 31, 2011 and 2010 is in compliance with Bank Indonesia Circular Letter No. 11/3/DPNP dated January 27, 2009 regarding “Calculation of RWA for Operational Risk Using Basic Indicator Approach (BIA)”.

31. PERSENTASE ASET PRODUKTIF

BERMASALAH TERHADAP JUMLAH ASET PRODUKTIF

31. PERCENTAGE OF NON-PERFORMING EARNING ASSETS TO TOTAL EARNING ASSETS

Persentase rasio aset produktif bermasalah

sebelum dikurangi cadangan kerugian (gross basis) terhadap jumlah aset produktif pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah masing-masing sebesar 2,37% dan 4,89%.

The non-performing earning assets ratio (gross) as a percentage of the total earning assets as of December 31, 2011 and 2010 amounted to 2.37% and 4.89%, respectively.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

72

32. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

32. RELATED PARTY TRANSACTIONS

Pihak terkait/ Related parties

Sifat dari hubungan/ Nature of relationship

Sifat dari transaksi/ Nature of transaction

Rabobank International, Singapore Branch

Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder

Giro pada bank lain/Current accounts with other banks, Aset lain-lain/Other assets, Simpanan dari bank lain/

Deposits from other banks

Rabobank Australia

Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder

Tagihan derivatif/Derivatives receivable, Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks, Liabilitas

derivatif/Derivatives payable

Rabobank International, Hong Kong Branch

Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder

Giro pada bank lain/Current accounts with other banks, Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks,

Pinjaman yang diterima/Fund borrowings

Rabobank International London

Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder

Giro pada bank lain/Current accounts with other banks, Liabilitas lain-lain/Other liabilities

Rabobank International Holding BV

Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder

Giro pada bank lain/Current accounts with other banks, Tagihan derivatif/Derivatives receivable, Simpanan dari

nasabah/Deposits from customers, Liabilitas derivatif/Derivatives payable

Stichting Rabobank Foundation

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate

shareholder

Simpanan dari nasabah/Deposits from customers

Rabo Club Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate

shareholder

Simpanan dari nasabah/Deposits from customers

Cooperatieve Centrale Raiffeisen Boerenleenbank (Rabobank Nederland)

Pemegang saham/Shareholder Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other bank,

Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks, Pinjaman yang diterima/Fund borrowings, Liabilitas

lain-lain/Other liabilities, Pinjaman subordinasi/Subordinated loans, Komitmen dan

kontinjensi/Commitments and contingencies

Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif/Board of Commissioners, Directors and Executive Officers

Manajemen kunci/Key management Kredit yang diberikan/Loans, Simpanan dari nasabah/Deposits from customers, Beban gaji dan

imbalan kerja/Salaries and employee’ benefit

Dalam kegiatan usaha sehari-hari, Bank melakukan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi yang merupakan entitas dengan pengendalian bersama berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, kecuali untuk kredit yang diberikan kepada manajemen kunci (Catatan 8g), sebagai berikut:

In the ordinary course of its business, the Bank engages in significant transactions with related parties which are entity under common control based on term agreed by both parties, except for loan to key managements (Note 8g), as follows:

2011 2010

Aset Assets Giro pada bank lain (Catatan 4c) 35.551 21.307 Current accounts with other banks (Note 4c) Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia and dan bank lain (Catatan 5b) - 48.072 other banks (Note 5b) Tagihan derivatif (Catatan 7) 23 4.020 Derivatives receivable (Note 7) Kredit yang diberikan (Catatan 8g) 16.058 15.740 Loans (Note 8g) Pendapatan bunga yang masih harus diterima (Catatan 10) 20 - Accrued interest receivables (Note 10) Aset lain-lain (Catatan 13) - 6.467 Other assets (Note 13)

Jumlah aset dari pihak-pihak berelasi 51.652 95.606 Total assets with related parties

Jumlah Aset 13.327.844 12.848.040 Total Assets

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

73

32. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)

32. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)

Persentase atas saldo aset dari pihak-pihak berelasi terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut:

The percentages of asset balances with related parties compared to total assets are as follows:

2011 2010

Giro pada bank lain 0,27% 0,17% Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia and dan bank lain - 0,37% other banks Tagihan derivatif 0,0002% 0,03% Derivatives receivable Kredit yang diberikan 0,12% 0,12% Loans Pendapatan bunga yang masih harus diterima 0,0002% - Accrued interest receivables Aset lain-lain - 0,05% Other assets

Persentase aset dari pihak-pihak berelasi terhadap jumlah aset Total percentage of assets with 0,39% 0,74% related parties to total assets

Liabilitas Liabilities Simpanan dari nasabah (Catatan 15) 34.565 19.143 Deposits from customers (Note 15) Simpanan dari bank lain (Catatan 16) 368.975 312.319 Deposits from other banks (Note16) Liabilitas derivatif (Catatan 7) 3.005 6.105 Derivatives payable (Note 7) Pinjaman yang diterima (Catatan 17) 73.673 84.469 Fund borrowings (Note 17) Liabilitas lain-lain (Catatan 19) 33.390 41.241 Other liabilities (Note 19) Pinjaman subordinasi (Catatan 20) 510.047 168.938 Subordinated loans (Note 20)

Jumlah liabilitas dari pihak-pihak berelasi 1.023.655 632.215 Total liabilities with related parties

Jumlah Liabilitas 12.045.283 11.606.042 Total Liabilities

Persentase atas saldo liabilitas dari pihak-pihak

berelasi terhadap jumlah liabilitas adalah sebagai berikut:

The percentages of liability balances with related parties compared to total liabilities are as follows:

2011 2010

Simpanan dari nasabah 0,29% 0,17% Deposits from customers Simpanan dari bank lain 3,06% 2,69% Deposits from other banks Liabilitas derivatif 0,03% 0,05% Derivatives payable Pinjaman yang diterima 0,61% 0,73% Fund borrowings Liabilitas lain-lain 0,28% 0,36% Other liabilities Pinjaman subordinasi 4,23% 1,46% Subordinated loans

Persentase liabilitas kepada pihak- pihak berelasi terhadap Total percentage of liabilities with jumlah liabilitas 8,50% 5,46% related parties to total liabilities

2011 2010

Laporan laba rugi komprehensif Statement of comprehensive income Pendapatan bunga (Catatan 22) 2.815 2.688 Interest income (Note 22) Beban bunga (Catatan 23) 7.346 6.887 Interest expenses (Note 23) General and administrative expenses Beban umum dan administrasi (Catatan 26) 56.564 52.698 (Note 26)

Persentase atas saldo laporan laba rugi

komprehensif dari pihak-pihak berelasi terhadap jumlah masing-masing adalah sebagai berikut:

The percentages of statement of comprehensive income accounts with related parties compared to respective totals are as follows:

2011 2010

Pendapatan bunga 0,26% 0,26% Interest income Beban bunga 1,37% 1,45% Interest expenses Beban umum dan administrasi 22,48% 27,22% General and administrative expenses

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

74

32. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)

32. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)

2011 2010

Komitmen dan kontinjensi Commitments and contingencies Liabilitas kontinjensi Contingent payables Bank garansi yang diterbitkan Bank guarantees issued (Catatan 27) 188.980 70.065 (Note 27) Kompensasi atas manajemen kunci Bank adalah

imbalan kerja jangka pendek sebesar Rp56.692 (2010: Rp38.886)

Compensation for Bank’s key management is short-term employee benefits amounting to Rp56,692 (2010: Rp 38,886)

33. IMBALAN KERJA KARYAWAN 33. EMPLOYEE BENEFITS Bank mempunyai suatu program pensiun iuran

pasti yang meliputi seluruh karyawan tetap yang didanai melalui iuran tetap bulanan kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia. DPLK ini memperoleh pengesahan terakhir kali dari Menteri Keuangan yang tertuang dalam Surat Keputusan No. KEP-331/KM.6/2004 tanggal 9 Agustus 2004. Program Pensiun ini didanai dari Bank sebesar 10% dari gaji kotor. Usia pensiun secara normal adalah 55 tahun.

The Bank has defined contribution pension plan covering substantially all of its eligible employees. This Pension Plan is managed by “Dana Pensiun Lembaga Keuangan” (DPLK) Manulife Indonesia. The DPLK was legalized based on the approval from the Ministry of Finance in its decree No. KEP-331/KM.6/2004 dated August 9, 2004. The Pension Plan is funded by contribution from the Bank at 10% of gross salary. The normal retirement age is 55.

Penilaian aktuaria atas manfaat pensiun pada

tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dilakukan oleh perusahaan konsultan aktuaria terdaftar, PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria), dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”.

The actuarial calculation of pension benefits for the years ended December 31, 2011 and 2010 was prepared by a registered actuarial consulting firm, PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria), using the “Projected Unit Credit Method”.

Asumsi dasar yang digunakan untuk menghitung liabilitas atas kesejahteraan karyawan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The principal assumptions used in determining employee benefits liability as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:

2011 2010

Suku bunga per tahun 7% 9% Interest rate per year Hasil yang diharapkan dari aset program 9% 9% Expected return on plan assets Tingkat kenaikan gaji 8% 8% Salary increase rate Tingkat mortalitas TMI 1999 TMI 1999 Mortality rate Usia pensiun 55 tahun/years 55 tahun/years Retirement age Metode penilaian aktuaria Projected Unit Credit Projected Unit Credit Actuarial valuation method

Tabel di bawah ini merupakan komponen dari estimasi beban bersih atas imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif dan jumlah yang diakui dalam laporan posisi keuangan dalam hubungannya dengan liabilitas yang diestimasi atas imbalan kerja karyawan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, oleh aktuaris independen (Biro Pusat Aktuaria) dalam laporannya tertanggal 22 Maret 2012 dan 10 Maret 2011.

The following tables summarize the components of net employee service entitlement expense recognized in the statement of comprehensive income and amounts recognized in the statements of financial position in relation to employee service entitlements as determined as of December 31, 2011 and 2010 by an independent actuary (Biro Pusat Aktuaria) in its reports dated March 22, 2012 and March 10, 2011, respectively.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

75

33. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 33. EMPLOYEE BENEFITS (continued)

a. Rekonsiliasi antara liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan dan liabilitas aktuaria adalah sebagai berikut:

a. The reconciliation between the liability recognized in the statements of financial position and the actuarial obligation is as follows:

2011 2010

Nilai kini liabilitas 52.532 42.597 Present value of obligation Biaya jasa masa lalu yang belum Unrecognized past service

diakui-vested 21.407 22.497 cost-vested Keuntungan aktuaria yang belum diakui (1.849) 1.332 Unrecognized actuarial gain

Liabilitas yang diakui Liability recognized in the pada laporan posisi keuangan 72.090 66.426 statements of financial position

b. Rekonsiliasi perubahan selama tahun berjalan

atas liabilitas bersih yang diakui di laporan posisi keuangan:

b. The changes during the year of the net liability recognized in the statements of financial position:

2011 2010

Liabilitas bersih pada Net liability at beginning awal tahun 66.426 65.597 of year Biaya selama tahun berjalan 8.715 4.036 Expense recognized during the year Pembayaran manfaat (3.051) (3.207) benefit paid

Liabilitas bersih pada Net liability at end akhir tahun 72.090 66.426 of year

c. Biaya imbalan kerja yang dibebankan pada

laporan laba rugi komprehensif: c. Employee benefit expense recognized in the

statements of comprehensive income: 2011 2010

Biaya jasa kini 6.103 5.456 Current service cost Biaya bunga 3.834 3.716 Interest cost Kerugian aktuaria tahun Net actuarial losses recognized berjalan - neto (132) (444) in current year Amortisasi biaya jasa masa lalu (1.090) (1.090) Amortization of past service cost Keuntungan atas kurtailmen Gain on curtailment and dan settlement - (3.602) settlement

Expense recognized in the Biaya yang dibebankan pada statements of comprehensive laporan laba rugi komprehensif 8.715 4.036 income

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

76

34. MANAJEMEN RISIKO 34. RISK MANAGEMENT

Bank menghadapi risiko tertentu sehubungan dengan usaha penghimpunan dan penyaluran dana, pengelolaan portfolio investasi serta lingkungan dimana Bank beroperasi. Tujuan Bank dalam manajemen risiko adalah untuk meyakinkan bahwa Bank dapat mengidentifikasi, mengukur, dan memantau berbagai macam risiko yang timbul dan bahwa organisasi Bank telah sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang disusun untuk menghadapi risiko tersebut, sepanjang dapat dijelaskan dan diterapkan.

The Bank is exposed to specific risks in connection with the deposit-taking and lending business, the management of the investment portfolio and the environment within which the Bank operates. The Bank’s goal in risk management is to ensure that the Bank identifies, measures and monitors the various risks that arise and that the Bank’s organization adheres, as far as reasonably and practically, to the policies and procedures which are established to address those risks.

Bank mengelola beberapa jenis risiko antara lain risiko kredit, risiko pasar (termasuk risiko suku bunga, risiko perdagangan dan risiko nilai tukar mata uang asing), risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko kepatuhan dan risiko strategis.

Bank manages different types of risks such as credit risk, market risk (including interest rate risk, trading risk and foreign exchange risk), liquidity risk, operational risk, legal risks, reputational risk, compliance risk and strategic risk.

Bank memfokuskan seluruh jenis risiko melalui komite-komite terkait yang ada di Bank, dengan anggota-anggota yang relevan, berwenang dan didokumentasikan secara layak.

Bank focuses all risk types through appropriate committees, which have relevant members, authorities and proper minutes taking.

Pada tingkat Direksi, terdapat beberapa komite, yaitu: 1. Komite Kredit 2. Komite Manajemen Risiko 3. BRMC (Balance Sheet and Risk Management Committee)/Asset Liability Committee 4. Komite KYC 5. Rapat Direktur

In Directors level, there are several committees, i.e.: 1. Credit Committee 2. Risk Management Committee 3. BRMC (Balance Sheet and Risk Management Committee)/Asset Liability Committee 4. KYC Committee 5. Board of Directors meeting

Sedangkan pada tingkat Dewan Komisaris, komite yang dimiliki Bank adalah: 1. Komite Audit dan Kepatuhan 2. Komite Pemantau Risiko 3. Komite Remunerasi 4. Rapat Dewan Komisaris

Meanwhile, in Board of Commissioners level, Bank has several committees, i.e.: 1. Audit and Compliance Committee 2. Risk Monitoring Committee 3. Remuneration Committee 4. Board of Commissioners meeting

Semua komite dan meeting ini diatur dalam Risk Management Policy and Charter.

These Committees and meetings are all governed by the Risk Management Policy and Charter.

Agenda dari Komite Manajemen Risiko adalah membahas isu risiko operasional, hukum, sumber daya manusia, produk baru, perubahan proses dan transaksi yang kompleks, kepatuhan, regulasi, audit, teknologi informasi, security dan business continuity plan, komplain nasabah, kebijakan dan prosedur dan isu terkait lainnya.

Agenda of the Risk Management Committee is to discuss issues in operational risk, legal, human resources, new product, complex transaction and process changes, compliance, regulation, audit, information technology, security and business continuity plan, customer complaint, policy and procedure and other risk-related issues.

Komite Manajemen Risiko melapor kepada Dewan Komisaris empat kali dalam setahun mengenai status risiko Bank melalui Komite Pemantau Risiko.

The Risk Management Committee reports four times a year to the Board of Commissioners on the risk status of the Bank via the Risk Monitoring Committee.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

77

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 34. RISK MANAGEMENT (continued)

Profil Risiko Risk Profile

Profil risiko Bank menggambarkan risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank (inherent risk), termasuk kualitas penerapan Manajemen Risiko yang mencerminkan sistem pengendalian risiko (risk control system) untuk masing-masing jenis risiko. Penilaian Profil Risiko Bank telah dilakukan sesuai dengan lampiran SE BI No. 13/24/ DPNP tanggal 25 Oktober 2011.

The risk profile of the Bank reflects the inherent risk of the Bank’s business, including the quality of risk management application for each type of risks. Risk Assessment Profile of the Bank has been carried out in accordance with appendices of SE BI No. 13/24/ DPNP dated October 25, 2011.

Sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan Bank Indonesia terkait penerapan manajemen risiko, Bank menyusun laporan profil risiko triwulanan secara self assessment. Dari hasil self assessment ini, profil risiko triwulanan yang disampaikan kepada Bank Indonesia hingga posisi 31 Desember 2011 memiliki predikat risiko Bank secara keseluruhan pada tingkat risiko komposit rendah ke moderat.

In accordance with Bank Indonesia regulation regarding the implementation of risk management, the Bank prepares quarterly risk profile report based on self assesment basis. Based on the self assessment results, the quarterly risk profile report submitted to Bank Indonesia up to December 31, 2011 provided the Bank’s overall risk profile is at low to moderate composite risk level.

Risiko Kredit Credit Risk

Bank mendefinisikan risiko kredit sebagai counterparty risk, yang jika tidak dimitigasi atau dikendalikan, akan menimbulkan kerugian keuangan kepada Bank, baik pada masa kini atau masa depan.

For the Bank, credit risk is defined as the counterparty risk, which if not mitigated or controlled, would pose financial losses to the Bank, either present or contingent.

Untuk mengurangi risiko kredit, Bank telah menyusun kebijakan dan pedoman kredit yang menjelaskan proses dan prosedur analisis kredit, persetujuan kredit, pemantauan dan pengawasan, serta restrukturisasi kredit (jika diperlukan, yaitu sebagian besar untuk kredit bermasalah). Melalui kebijakan dan pedoman kredit, diharapkan Bank dapat mempertahankan kualitas asetnya. Kebijakan tersebut mencakup analisis kredit dan penelaahan berkala atas status kredit, diversifikasi portofolio dan kecukupan jaminan serta pengendalian internal. Sebagian besar keputusan kredit dibuat oleh Komite Kredit melalui penilaian faktor kualitatif dan kuantitatif. Untuk debitur korporasi, Bank menerapkan penilaian Analisis Risiko Kredit untuk menghasilkan rating (serta Probability of Default, Loss Given Default dan Expected Losses) dan rasio laba terhadap modal yang disesuaikan dengan risiko (Risk-adjusted Return on Capital) untuk keperluan pengambilan keputusan.

In order to mitigate credit risk, the Bank has written credit policies and guidelines which specify the process and procedures for credit analysis, credit approval, monitoring and supervision and credit restructuring (the latter if so required i.e. mostly for NPL accounts). Through these credit policies and guidelines, the Bank attempts to maintain the asset quality. The policies involve credit analysis and periodic review of credit status, portfolio diversification and sufficient collateral and internal controls. Most credit decisions are made by Credit Committees through assessment of qualitative and quantitative factors. For corporate debtors, the Bank implements a Credit Risk Analysis tool to generate rating (as well as Probability of Default, Loss Given Default and Expected Losses) and corresponding Risk-adjusted Return on Capital for decision making.

Kebijakan kredit ditinjau dan disetujui oleh Komite Kebijakan Kredit, Direksi dan Dewan Komisaris secara teratur dan diubah dan diperbarui jika diperlukan (biasanya secara tahunan) untuk mengantisipasi perubahan dalam kebijakan Bank dan peraturan perbankan yang berlaku. Kebijakan yang telah disetujui akan didistribusikan kepada semua staf melalui intranet.

The credit policy is reviewed and approved by the Credit Policy Committee, the Directors and the Board of Commissioners on a regular basis and is amended and updated as needed (normally on annual basis) to incorporate changes in the Bank’s policy and new banking regulations. Approved policy will be shared to all staff through intranet.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

78

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 34. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued)

Oleh karena risiko kredit umumnya muncul sejak awal pemberian kredit sampai dengan penutupan kredit, Bank menyadari pentingnya fungsi pemantauan dan pengawasan. Pengawasan terhadap setiap kredit dilakukan secara berkala oleh pejabat yang bertanggung jawab atas kredit tersebut.

Since most credit risk in its loan portfolio is taken during the loan origination and continues to exist until the loan closing, the Bank realizes the importance of monitoring and supervision. All loans are monitored on a regular basis by the responsible officers.

Walaupun risiko kredit telah dikelola dengan hati-hati, kadang-kadang tidak dapat dihindari bagi Bank untuk menghadapi kondisi gagal bayar dari beberapa debitur yang dikarenakan penurunan ekonomi atau gangguan bisnis atau alasan lain. Jika demikian, pinjaman tersebut dapat diturunkan peringkatnya menurut kriteria Bank Sentral ataupun kebijakan rating internal. Jika dan ketika sebuah rekening diturunkan ke peringkat sub-standar ataupun lebih rendah, pengelolaan rekening tersebut dipindahkan ke unit Special Asset Management, yang mengkhususkan diri dalam menangani kredit bermasalah untuk memaksimalkan perolehan kembali atau meminimalkan kerugian bagi Bank.

While utmost care is given to manage credit risk, sometimes it is unavoidable for Bank to encounter payment default from some of its borrowers due to economic downturn or business disruptions or other reasons. If so, such loans could be downgraded following the Central Bank or internal rating policy. If and when the account is downgraded to sub-standard or lower, the management of the account is transferred to the Special Asset Management unit, which specializes in handling problem loans to maximize recovery or minimize losses for the Bank.

a. Risiko kredit maksimum a. Maximum credit risk

Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatatnya. Untuk bank garansi yang diterbitkan serta L/C dan SKBDN yang masih berjalan dan tidak dapat dibatalkan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank jika liabilitas atas bank garansi, L/C, dan SKBDN tersebut terjadi.

For financial assets recognized on the statements of financial position, the maximum exposure to credit risk equals their carrying amount. For the bank guarantee issued and outstanding irrevocable L/C and Domestic L/C, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank has to pay if the obligation of the bank guarantee issued and outstanding irrevocable L/C and Domestic L/C are called upon.

Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum Bank terhadap risiko kredit untuk instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif, tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau perlindungan kredit lainnya:

The following table presents the Bank’s maximum exposure to credit risk of assets on the statements of financial position and administrative accounts items, without taking into account any collateral held or other credit enhancement:

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2011 2010

Laporan Posisi Keuangan Statement of financial position Giro pada Bank Indonesia 916.813 607.963 Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain 115.516 55.939 Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia dan bank lain 69.974 244.311 and other banks Surat-surat berharga 1.795.933 1.562.951 Marketable securities Tagihan derivatif 4.275 11.696 Derivatives receivable Kredit yang diberikan 10.046.458 10.014.788 Loans Tagihan akseptasi 44.603 113.606 Acceptances receivable

12.993.572 12.611.254

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

79

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 34. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Kredit (lanjutan)

Credit Risk (continued)

a. Risiko kredit maksimum (lanjutan) a. Maximum credit risk (continued)

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2011 2010

Rekening Administratif Administrative accounts Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan dan masih berjalan 211.705 140.831 Outstanding irrevocable letters of credit Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan 5.314.509 4.611.358 Unused loan facilities Bank garansi 324.523 220.068 Bank guarantee

5.850.737 4.972.257

b. Konsentrasi risiko kredit b. Concentration of credit risk

Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan area geografis pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

The following table provides details of the Bank’s credit exposures at their carrying amounts (without taking into account any collateral held or other credit support), as categorized by geographic region as of December 31, 2011 and 2010.

Dalam hal konsentrasi risiko kredit berdasarkan geografis, distribusi portofolio Bank mencerminkan distribusi konsentrasi dari aktivitas ekonomi di dalam negeri, sebagai berikut:

In terms of concentration of credit risk based on geographic region, Bank’s portfolio distribution reflected the domestic economic concentration activities, which as follows:

2011

Jawa selain Jabotabek/ Java other than Lain-lain/ Jumlah/ Jabotabek Jabotabek Sumatera Kalimantan Others Total

Laporan Posisi Keuangan Statement of Financial Position Current accounts with Giro pada Bank Indonesia 916.813 - - - - 916.813 Bank Indonesia Current accounts Giro pada bank lain 115.328 - 188 - - 115.516 with other banks Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia dan bank lain 69.974 - - - - 69.974 Indonesia and other banks Surat-surat berharga 1.794.791 1.142 - - - 1.795.933 Marketable securities Tagihan derivatif 4.275 - - - - 4.275 Derivatives receivable Kredit yang diberikan 4.420.394 3.554.150 1.618.634 330.934 100.859 10.024.971 Loans Tagihan akseptasi 42.160 2.443 - - - 44.603 Acceptances receivable Rekening Administratif Administrative Accounts

Fasilitas kredit kepada nasabah Unused loans yang belum digunakan 3.220.629 1.416.280 602.866 11.447 63.287 5.314.509 facilities L/C dan SKBDN yang masih berjalan dan Outstanding irrevocable L/C tidak dapat dibatalkan 211.705 - - - - 211.705 and domestic L/C Bank garansi yang diterbitkan 225.216 65.992 32.715 600 - 324.523 Bank guarantees issued 11.021.285 5.040.007 2.254.403 342.981 164.146 18.822.822

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

80

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 34. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Kredit (lanjutan)

Credit Risk (continued)

b. Konsentrasi risiko kredit (lanjutan) b. Concentration of credit risk (continued)

2010

Jawa selain Jabotabek/ Java other than Lain-lain/ Jumlah/ Jabotabek Jabotabek Sumatera Kalimantan Others Total

Laporan Posisi Keuangan Statement of Financial Position Current accounts with Giro pada Bank Indonesia 607.963 - - - - 607.963 Bank Indonesia Current accounts Giro pada bank lain 19.568 - - - 36.371 55.939 with other banks Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia dan bank lain 196.239 - - - 48.072 244.311 Indonesia and other banks Surat-surat berharga 1.559.576 - - - 3.375 1.562.951 Marketable securities Tagihan derivatif 7.662 34 - - 4.000 11.696 Derivatives receivable Kredit yang diberikan 4.678.899 3.029.640 1.587.288 579.739 119.948 9.995.514 Loans Tagihan akseptasi 111.394 2.212 - - - 113.606 Acceptances receivable Rekening Administratif Administrative Accounts

Fasilitas kredit kepada nasabah Unused loans yang belum digunakan 2.952.287 963.545 573.906 64.896 56.724 4.611.358 facilities L/C dan SKBDN yang masih berjalan dan Outstanding irrevocable L/C tidak dapat dibatalkan 111.453 21.746 7.632 - - 140.831 and domestic L/C Bank garansi yang diterbitkan 130.697 12.565 6.441 - 70.365 220.068 Bank guarantees issued 10.375.738 4.029.742 2.175.267 644.635 338.855 17.564.237

Dalam hal konsentrasi risiko kredit berdasarkan sektor industri, portofolio korporasi tetap berfokus pada sektor pangan dan agrikultur (perdagangan), sementara portofolio ritel terdiversifikasi ke dalam berbagai sektor ekonomi.

In terms of concentration of credit risk by industry sector, corporate portfolio remained focus on food and agricultural sectors (trade), while retail portfolio are diversified into various economic sectors.

\

2011

Keuangan/ Pemerintah/ Konsumsi/ Perdagangan/ Konstruksi/ Manufaktur/ Jasa/ Jumlah/ Financial Government Consumers Trade Construction Manufacturing Services Total

Laporan Posisi Statement of Keuangan Financial Position Giro pada Bank Current account with Indonesia 916.813 - - - - - - 916.813 Bank Indonesia Giro pada bank Current accounts lain 115.516 - - - - - - 115.516 with other banks Penempatan pada Placements with Bank Bank Indonesia Indonesia and dan bank lain 69.974 - - - - - - 69.974 other banks Surat-surat berharga 1.712.451 83.482 - - - - - 1.795.933 Marketable securities Tagihan derivatif 1.832 - - - - 2.443 - 4.275 Derivatives receivable Kredit yang diberikan 33.200 - 1.388.970 3.051.502 863.642 3.999.743 687.914 10.024.971 Loans Acceptances Tagihan akseptasi - - - 21.662 3.879 19.062 - 44.603 receivable

Rekening Administrative Administratif Accounts Fasilitas kredit yang belum digunakan 369.112 - 225.336 2.261.099 208.536 2.117.981 132.445 5.314.509 Unused loans L/C dan SKBN yang masih berjalan dan Outstanding tidak dapat Irrevocable L/C dibatalkan - - - 98.902 112.803 - - 211.705 and domestic L/C Bank garansi yang Bank guarantees diterbitkan - - 2.000 104.846 191.390 18.974 7.313 324.523 issued

3.218.898 83.482 1.616.306 5.538.011 1.380.250 6.158.203 827.672 18.822.822

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

81

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 34. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Kredit (lanjutan)

Credit Risk (continued)

b. Konsentrasi risiko kredit (lanjutan) b. Concentration of credit risk (continued)

2010

Keuangan/ Pemerintah/ Konsumsi/ Perdagangan/ Konstruksi/ Manufaktur/ Jasa/ Jumlah/ Financial Government Consumers Trade Construction Manufacturing Services Total

Laporan Posisi Statement of Keuangan Financial Position Giro pada Bank Current account with Indonesia 607.963 - - - - - - 607.963 Bank Indonesia Giro pada bank Current accounts lain 55.939 - - - - - - 55.939 with other banks Penempatan pada Placements with Bank Bank Indonesia Indonesia and dan bank lain 244.311 - - - - - - 244.311 other banks Surat-surat berharga 1.434.535 128.416 - - - - - 1.562.951 Marketable securities Tagihan derivatif 5.499 - - 103 - 6.094 11.696 Derivatives receivable Kredit yang diberikan 234.661 - 1.521.102 3.498.334 348.917 2.871.549 1.520.951 9.995.514 Loans Acceptances Tagihan akseptasi - - - 64.668 - 48.732 206 113.606 receivable

Rekening Administrative Administratif Accounts Fasilitas kredit yang belum digunakan 415.680 - 172.946 1.897.879 77.221 1.792.284 255.348 4.611.358 Unused loans L/C dan SKBN yang masih berjalan dan Outstanding tidak dapat Irrevocable L/C dibatalkan - - - 77.168 52.577 7.632 3.454 140.831 and domestic L/C Bank garansi yang Bank guarantees diterbitkan 70.065 - 60.530 65.604 1.234 13.014 9.621 220.068 issued

3.068.653 128.416 1.754.578 5.603.756 479.949 4.739.305 1.789.580 17.564.237

c. Agunan dan perlindungan kredit lainnya

c. Collaterals and other credit enhancements

Nilai dan jenis jaminan yang dibutuhkan tergantung pada penilaian risiko kredit dari pihak lawan (counterparty). Panduan tentang jenis jaminan dan parameter penilaian yang bisa diterima telah diimplementasikan. Jenis agunan utama yang diperoleh adalah tanah, bangunan, kendaraan, persediaan barang dan piutang.

The amount and type of collateral required depends on an assessment of the credit risk of the counterparty. Guidelines are implemented regarding the acceptability of types of collateral and valuation parameters. The main types of the collaterals obtained are land, building, vehicles, inventories and receivables.

Umumnya agunan yang diperlukan dalam setiap pemberian kredit sebagai sumber terakhir pelunasan kredit (“secondary source of repayment”) dan sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko kredit. Sumber utama pelunasan kredit adalah dari hasil usaha debitur.

Generally, collateral is required for all credits extended as a second source of credit repayment and also as a form of credit risk mitigation. The primary source of credit repayment is the funds generated from business operations of the borrowers.

d. Kualitas aset keuangan d. Quality of financial assets

Kualitas aset keuangan dikelola oleh Bank dengan menggunakan panduan dari Bank Indonesia dan diungkapkan pada catatan-catatan atas laporan keuangan.

The quality of financial assets is managed by the Bank using the guidance from Bank Indonesia and disclosed in the notes to the financial statements.

Bank memiliki kebijakan untuk mempertahankan peringkat risiko yang akurat dan konsisten untuk seluruh portofolio aset keuangan. Hal ini akan memfasilitasi manajemen risiko yang terfokus pada risiko yang ada dan perbandingan eksposur kredit di seluruh lini bisnis, daerah geografis, dan produk. Sistem peringkat ini didukung oleh berbagai analisis keuangan, dikombinasikan dengan informasi pasar yang

It is the Bank’s policy to maintain accurate and consistent risk ratings across the portfolio of financial assets. This facilitates the management risk to focus on the applicable risks and the comparison of credit exposures across all lines of business, geographic regions and products. The rating system is supported by a variety of financial analytics, combined with processed market information to provide main inputs for the

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

82

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 34. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Kredit (lanjutan)

Credit Risk (continued)

d. Kualitas aset keuangan (lanjutan)

d. Quality of financial assets (continued)

telah diolah untuk menyediakan masukan utama untuk pengukuran risiko pihak lawan (counterparty). Semua peringkat risiko disesuaikan dengan berbagai kategori dan ditentukan sesuai dengan panduan peringkat Bank Indonesia. Peringkat risiko yang telah ditetapkan tersebut dinilai dan diperbaharui secara berkala.

measurement of counterparty risk. All risk ratings are tailored to the various categories and are derived in accordance with the Bank Indonesia’s rating guidance. The attributable risk ratings are assessed and updated regularly.

e. Evaluasi penurunan nilai e. Impairment assessment

Untuk tujuan akuntansi, Bank menggunakan model incurred loss untuk pengakuan kerugian penurunan nilai aset keuangan. Hal ini berarti kerugian hanya dapat diakui jika terdapat bukti objektif atas peristiwa kerugian spesifik.

For accounting purposes, the Bank uses an incurred loss model for the recognition of losses on impaired financial assets. This means that losses can only be recognized when objective evidence of a specific loss event has been observed.

Pertimbangan utama evaluasi penurunan nilai kredit yang diberikan termasuk adanya pembayaran pokok atau bunga yang telah jatuh tempo lebih dari 90 hari atau terdapat kesulitan debitur atau pelanggaran dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak awal. Bank melakukan evaluasi penurunan nilai dalam dua area: evaluasi penurunan nilai secara individual dan evaluasi penurunan nilai secara kolektif.

The main considerations for the loan impairment assessment include whether any payments of principal or interest are overdue by more than 90 days or there are any known difficulties or infringement of the original terms of the contract. The Bank addresses impairment assessment in two areas: individually assessed allowances and collectively assessed allowances.

(i). Evaluasi penurunan nilai secara individual

(i). Individually assessed allowances

Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual untuk masing-masing kredit yang signifikan. Hal-hal yang dipertimbangkan dalam menentukan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai antara lain mencakup keberlanjutan rencana bisnis debitur, kemampuan debitur untuk memperbaiki kinerja saat menghadapi kesulitan keuangan, proyeksi penerimaan dan ekspektasi pengeluaran saat terjadi kepailitan, ketersediaan dukungan keuangan lainnya, nilai agunan yang dapat direalisasikan, dan ekspektasi waktu diperolehnya arus kas. Penyisihan kerugian penurunan nilai dievaluasi pada setiap tanggal pelaporan, kecuali terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan adanya perhatian lebih.

The Bank determines the allowances for impairment losses for each individually significant loans on an individual basis. Items considered when determining allowance for impairment losses include the sustainability of the debtor’s business plan, its ability to improve performance once a financial difficulty arises, projected receipts and the expected payout should bankruptcy occurs, the availability of other financial support, the realizable value of collateral and the timing of expected cash flows. Allowances for impairment losses are evaluated at each reporting date, unless foreseen circumstances that require more careful attention.

(ii). Evaluasi penurunan nilai secara kolektif

(ii). Collectively assessed allowances

Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif dilakukan atas kredit yang diberikan yang tidak signifikan secara individual. Metodologi evaluasi penyisihan secara kolektif telah diungkapkan pada Catatan 2j.

Allowances for impairment losses are assessed collectively for losses on loans that are not individually significant. The methodology of collectively assessed allowances has been disclosed in Note 2j.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

83

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 34. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Kredit (lanjutan)

Credit Risk (continued)

e. Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) e. Impairment assessment (continued)

Berikut ini adalah risiko kredit berdasarkan klasifikasi evaluasi penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010:

Below are credit risk based on allowance for impairment losses assessment classification as of December 31, 2011 and 2010:

Giro pada bank lain Current accounts with other banks Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif.

As of December 31, 2011 and 2010, this financial asset is not impaired either individually or collectively.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placement with Bank Indonesia and other banks Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif.

As of December 31, 2011 and 2010, this financial asset is not impaired either individually or collectively.

Surat-surat berharga Marketable securities Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif.

As of December 31, 2011 and 2010, this financial asset is not impaired either individually or collectively.

Tagihan derivatif Derivatives receivable Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif.

As of December 31, 2011 and 2010, this financial asset is not impaired either individually or collectively.

Kredit yang diberikan Loans

2011

Mengalami penurunan nilai/Impaired Tidak mengalami penurunan nilai/ Individu/ Kolektif/ Jumlah/ Non-impaired Individual Collective Total

Rupiah Rupiah Karyawan 32.758 - - 32.758 Employee Korporasi 32.955 24.323 973.069 1.030.347 Corporate Komersial - 45.126 5.696.211 5.741.337 Commercial Konsumsi - - 465.267 465.267 Consumer

65.713 69.449 7.134.547 7.269.709

Mata uang asing Foreign currencies Korporasi 246.309 42.254 1.946.416 2.234.979 Corporate Komersial 520.283 520.283 Commercial

\

246.309 42.254 2.466.699 2.755.262

Jumlah 312.022 111.703 9.601.246 10.024.971 Total

Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai - (65.496) (128.147) (193.643) impairment losses

312.022 46.207 9.473.099 9.831.328

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

84

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 34. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Kredit (lanjutan)

Credit Risk (continued)

e. Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) e. Impairment assessment (continued)

Kredit yang diberikan (lanjutan) Loans (continued)

2010

Mengalami penurunan nilai/Impaired Tidak mengalami penurunan nilai/ Individu/ Kolektif/ Jumlah/ Non-impaired Individual Collective Total

Rupiah Rupiah Karyawan 35.755 - - 35.755 Employee Korporasi 1.816.685 37.756 16.758 1.871.199 Corporate Komersial 4.970.024 403.940 116.620 5.490.584 Commercial Konsumsi 441.347 - 20.213 461.560 Consumer

7.263.811 441.696 153.591 7.859.098

Mata uang asing Foreign currencies Korporasi 1.672.740 40.852 - 1.713.592 Corporate Komersial 407.350 13.998 1.476 422.824 Commercial \

2.080.090 54.850 1.476 2.136.416

Jumlah 9.343.901 496.546 155.067 9.995.514 Total

Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai (89.543) (190.341) (26.528 ) (306.412) impairment losses

9.254.358 306.205 128.539 9.689.102

Tagihan akseptasi Acceptances receivable Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif.

As of December 31, 2011 and 2010, this financial asset is not impaired either individually or collectively.

Risiko Pasar Market Risk

Risiko pasar adalah risiko berkurangnya

pendapatan di masa yang akan datang, terhadap nilai wajar, atau arus kas pada masa yang akan datang akibat perubahan harga dari instrumen keuangan. Nilai wajar dari instrumen keuangan dapat berubah sebagai akibat perubahan suku bunga, nilai tukar mata uang asing, harga komoditas, harga instrumen ekuitas dan perubahan pasar lainnya yang mempengaruhi instrumen yang sensitif terhadap risiko pasar. Eksposur terhadap risiko pasar merupakan fungsi dari aktivitas pengelolaan aset dan liabilitas Bank. Tujuan pengelolaan risiko pasar adalah untuk mencegah kemungkinan kewajiban yang berlebihan dari posisi terbuka, yang dapat mempengaruhi pendapatan dan ekuitas serta mengelola fluktuasi yang melekat pada instrumen keuangan. Bank menelaah limit, kebijakan dan prosedur terkait risiko pasar secara tahunan.

Market risk is the risk of loss of future earnings, from fair values, or future cash flows that may result from changes in the price of a financial instrument. The fair value of a financial instrument may change as a result of changes in interest rates, foreign currency exchange rates, commodity prices, equity prices and other market changes that affect market risk sensitive instruments. The exposure to market risk is a function of the asset and liability management activities. The objective of market risk management is to avoid excessive exposure from the open positions, which potentially impact earnings and equity and to manage the volatility inherent in financial instruments. The Bank reviews market risk limits, policy and procedure on annual basis.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

85

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 34. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Pasar (lanjutan) Market Risk (continued)

Pengelolaan aset dan liabilitas dimulai dengan

proses pengukuran parameter ekonomi yang mempengaruhi Bank, terutama inflasi, jumlah uang beredar, suku bunga SBI, nilai tukar mata uang Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah dan faktor makro ekonomi lainnya. Risiko likuiditas, mata uang asing dan suku bunga dilaporkan setiap hari kepada Chief Financial and Risk Officer. Risiko pasar terutama terdiri dari risiko suku bunga, risiko perdagangan dan risiko nilai tukar mata uang asing.

The asset and liability management process begins with assessment of current economic parameters affecting the Bank, which are primarily inflation, money supply, SBI rates, the US Dollar-Rupiah exchange rate and other macro economic factors. Liquidity risk, foreign currency risk and interest rate risk are reported to the Chief Financial and Risk Officer on a daily basis. Market risk mainly comprises of interest rate risk, trading risk and foreign exchange risk.

a. Risiko suku bunga a. Interest rate risk

Simpanan merupakan liabilitas yang paling

sensitif terhadap suku bunga, sedangkan kredit yang diberikan merupakan aset yang paling sensitif terhadap suku bunga. Komite Manajemen memantau pergerakan suku bunga dan membuat penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan atas suku bunga simpanan dan suku bunga kredit melalui pengukuran delta.

The main interest rate-sensitive liabilities are deposits and the principal interest rate sensitive assets are loans. The Management Committee monitors interest rate movements and makes adjustments to deposit and loan rates to account for interest rate movements through delta measurement.

Untuk simpanan dalam mata uang Rupiah,

suku bunga diusahakan pada tingkat yang sama atau lebih rendah dari suku bunga Sertifikat Bank Indonesia, sedangkan untuk simpanan dalam mata uang asing, suku bunga adalah sesuai dengan suku bunga pasar yang bervariasi tergantung pada kondisi pasar, persaingan, tanggal jatuh tempo, serta besarnya nilai simpanan tersebut.

The Bank seeks to maintain the interest rates paid on deposits at or below the rates of Certificates of Bank Indonesia for Rupiah currency and market rates for foreign currencies that generally vary according to market and competitive conditions and the maturity and size of the deposit.

Bank menetapkan suku bunga kredit berdasarkan tingkat cost of funds ditambah sejumlah premi risiko. Tingkat cost of funds ditelaah setiap bulan oleh Balance Sheet and Risk Management Committee. Tingkat cost of funds terdiri dari cost of money (termasuk giro wajib minimum) dan biaya overhead.

The Bank determines the interest rates for lending products using cost of funds rate plus risk premium. The cost of funds rate is reviewed every month by the Balance Sheet and Risk Management Committee. The cost of funds rate consists of cost of money (including minimum reserve requirements) and overhead costs.

Premi risiko yang diterapkan pada suatu

pinjaman tergantung pada beberapa faktor, termasuk kualitas debitur, jaminan atas pinjaman tersebut dan tujuan penggunaan pinjaman tersebut.

The risk premium applied to a particular loan depends on several factors, including the credit worthiness of the borrower, the collateral provided to secure the loan and the intended use of the loan.

b. Risiko perdagangan b. Trading risk

Untuk keperluan pengawasan aktivitas perdagangan bagian Treasury, Bank menghasilkan laporan value at risk dari semua produk keuangan yang diperdagangkan oleh Bank secara harian, mingguan dan bulanan. Laporan ini dibuat untuk mengukur risiko kerugian yang dapat

In monitoring the Treasury trading activities, the Bank produces value at risk reports for all financial products traded by the Bank daily, weekly and monthly basis. The value at risk reports are intended to provide measures of the risk of losses arising from potential adverse movements in interest rates, foreign exchange

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

86

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 34. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Pasar (lanjutan) Market Risk (continued)

b. Risiko perdagangan (lanjutan) b. Trading risk (continued)

timbul karena kemungkinan pergerakan yang memburuk pada suku bunga, nilai tukar mata uang asing dan fluktuasi lain yang dapat mempengaruhi nilai instrumen keuangan. Untuk menangani pergerakan pasar yang abnormal, Bank telah menerapkan metode stress testing yang dapat mengukur risiko keuangan yang mungkin timbul dari pergerakan pasar yang abnormal setiap triwulanan.

rates and other volatilities which could affect values of financial instruments. To manage abnormal market behavior, the Bank has implemented stress testing methodologies to quantify financial risk arising from abnormal market movements on a quarterly basis.

c. Risiko nilai tukar mata uang asing c. Foreign exchange risk

Bank memusatkan pengelolaan operasional atas posisi mata uang asingnya pada Departemen Treasury, dengan berpedoman pada kebijakan dan prosedur yang ditentukan oleh Komite Manajemen dan batasan posisi devisa neto sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Posisi devisa neto Bank dalam seluruh mata uang asing telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia untuk tidak melebihi 20% dari Modal Tier I dan Tier II. Pada tanggal 31 Desember 2011, rasio posisi devisa neto (keseluruhan) adalah sebesar 1,12% (2010: 0,73%) dari jumlah modal Tier I dan Tier II.

The Bank’s operational management of its foreign exchange position is within the Treasury Department, which is required to follow the policies and procedures set by the Management Committee and the overall net open position limit set by BI regulations. The Bank's net open position in all foreign currencies complies with BI requirement, which does not exceed 20% of Tier I and Tier II Capital. As of December 31, 2011, the ratio of net open position (aggreggate) was 1.12% (2010: 0.73%) of the total Tier I and Tier II capital.

Risiko Likuiditas Liquidity Risk

Risiko likuiditas muncul pada aktivitas penghimpunan dana untuk keperluan pemberian kredit, pembayaran kembali deposito dan pengelolaan kebutuhan modal kerja. Termasuk juga risiko dari kenaikan tak terduga dari cost of funds atas portofolio aset pada saat jatuh tempo dan risiko ketidakmampuan untuk melikuidasi posisi aset Bank pada waktu yang tepat dengan harga yang wajar. Tujuan dari manajemen likuiditas adalah agar Bank dapat memenuhi seluruh liabilitas keuangan kontraktual dan regulasi, bahkan di saat kondisi buruk sekalipun.

Liquidity risk arises in the funding of lending activities, repayment of deposits and management of working capital needs. It includes both the risk of unexpected increase in the cost of funding for the asset portfolio at appropriate maturities and the risk of being unable to liquidate a position in a timely manner at a reasonable price. The goal of liquidity management is for the Bank to be able, even under adverse conditions, to meet all contractual and regulatory financial obligations.

Bank menitikberatkan pada pemeliharaan likuiditas yang cukup untuk memenuhi komitmennya pada para nasabah dan pihak-pihak lainnya, baik dari segi permintaan kredit dan pembayaran deposito, dan juga dalam hal pemenuhan persyaratan likuiditas operasional. Fungsi manajemen likuiditas ini dilakukan oleh Departemen Global Financial Market.

The Bank emphasizes maintenance of adequate liquidity to meet commitments to customers and counter-parties, both in terms of loan demand and repayment of deposits and in terms of satisfying operational liquidity requirements. The function of managing these liquidity requirements is carried out by the Global Financial Market Department.

Risiko Operasional Operational Risk Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakmampuan dan/atau kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/atau kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.

Operational risk is the risk resulting from inadequate and/or failure in internal processes, people, systems and/or from external events which affect the Bank’s operations.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

87

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 34. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko Operasional (lanjutan) Operational Risk (continued)

Sebagai lembaga keuangan, Bank menghadapi berbagai macam risiko operasional, yang secara umum dapat dikategorikan sebagai risiko bisnis dan risiko peristiwa. Risiko bisnis timbul sebagai akibat dari ketidakpastian lingkungan usaha Bank secara umum dapat mengakibatkan gangguan aktivitas usaha Bank dan penurunan tingkat keberhasilan strategi Bank yang diimplementasikan. Risiko juga dapat diakibatkan oleh kejadian-kejadian non-ekonomi seperti kesalahan proses, kegagalan sistem, kegagalan pengawasan, pencurian, kecurangan dan bencana yang disebabkan manusia atau alam.

As a financial institution, the Bank is exposed to many types of operational risks, which can be generally classified under business risk and event risk. Business risk arises from the uncertainties in the Bank’s general business environment, which may disturb business operations and impair the attainment of implementation of the Bank’s strategy. Event risk, on the other hand, results from non-economic events such as process error, system malfunction, control breakdown, theft, fraud and man-made or natural disasters.

Di dalam mengelola risiko operasional, risk owner bertanggung jawab atas risiko yang terjadi pada departemennya masing-masing. Tata cara pengendalian risiko tersebut diatur dalam kebijakan Bank dan prosedur secara menyeluruh pada setiap departemen.

ln managing operational risk, the risk owner is responsible for the risk that occurs in the respective departments. The risk management is regulated in the Bank’s overall policies and procedures in each department.

Risiko operasional utama yang mempengaruhi Bank diidentifikasi melalui Top Down dan Bottom Up Risk and Control Self-Assessment (RCSA) untuk semua lini bisnis internasional, termasuk risiko-risiko utama terkait pencapaian rencana bisnis Bank untuk tahun berjalan.

The types of major operational risks affecting the Bank are identified through Top Down and Bottom Up Risk and Control Self-Assessment (RCSA) of all global business lines, including the top risks related to the achievement of the Bank’s business plans for the current year.

Indikator Risiko Kunci (Key Risk Indicator atau “KRI”) dashboard dan tindakan yang diperlukan yang dihasilkan oleh proses ini, dilaporkan secara rutin kepada pihak manajemen melalui Komite Manajemen Risiko.

The resulting Key Risk Indicators (“KRI”) dashboard and required actions are then regularly updated to the management via the Risk Management Committee.

Seluruh KRI dan insiden ataupun kerugian operasional yang signifikan dilaporkan dan dicatat di dalam Risk and Control Management Information System (“RCMIS”) yang merupakan sistem yang dikelola oleh Operational Risk Control Rabobank International yang berada di kantor pusat. Di dalam sistem ini, semua pemilik kontrol akan memperbarui data terkait KRI secara rutin setiap bulannya.

All of the KRI and signfiicant operational incidents/ losses are reported and registered into the Risk and Control Management Information System (“RCMIS”) which is a global system maintained by the Operational Risk Control of Rabobank International located at the head office. In this system, all of the control owners will regularly update the various KRI on a monthly basis.

Kebijakan dan prosedur operasional yang ada

merupakan kombinasi dari kebijakan operasional kantor pusat dan peraturan dari regulator lokal dimana Bank bertujuan untuk mematuhi kebijakan dan peraturan dari keduanya. Dengan mengikuti kerangka kerja risiko operasional dari kantor pusat dan berdasarkan pendekatan home-host dari Basel II, Bank telah memenuhi persyaratan Advanced Measurement Approach untuk manajemen risiko operasional.

The operational policies and procedures are a combination of the global operational risk policy and the local regulatory requirements as the Bank aims to comply with both global and local requirements. Following the global framework and based on the home-host approach of Basel II, the Bank is already in compliance with the Advanced Measurement Approach for operational risk management.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

88

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 34. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko Operasional (lanjutan) Operational Risk (continued)

Bank juga telah memenuhi persyaratan Bank Indonesia perihal Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) menggunakan perhitungan berdasarkan Pendekatan Indikator Dasar (Basic Indicator Approach) sebesar 15%.

The Bank also comply with Bank Indonesia Regulation regarding the Minimum Capital Charges Requirement which the Bank is implementing Basic Indicator Approach for 15%.

Bank memantau dan mengelola risiko

operasionalnya agar kegiatan operasional perbankan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku maupun yang akan diberlakukan.

The Bank monitors and manages operational risks so that the banking operations will comply with existing and anticipated Bank Indonesia regulatory requirements.

Bank telah memiliki Business Continuity Plan (BCP) dan telah dilakukan pengujian minimal sekali dalam setahun. Bank juga memiliki lokasi off-site back up yang digunakan pada saat pengujian BCP.

Business Continuity Plan (BCP) is in place and at least tested once a year. The bank has an off-site back up location and this off-site is being used when the BCP is tested.

Risiko Hukum Legal Risk

Risiko hukum adalah risiko karena aspek hukum, tuntutan hukum dan/atau kelemahan dalam perjanjian, yang antara lain disebabkan oleh tidak adanya peraturan pendukung, kelemahan dalam perjanjian seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.

Legal risk is the risk due to legal aspects, legal claims and/or weaknesses in agreements which among others are caused by absence of supporting regulations, weaknesses in agreements, such as the criteria for valid contract is not fulfilled and collateral arrangement is not proper.

Identifikasi risiko hukum, yang menjadi tanggung jawab dari Departemen Hukum, dilakukan pada seluruh aktivitas fungsional yang melekat pada perkreditan (penyediaan dana), treasuri, operasional dan jasa, trade finance services, teknologi sistem informasi dan Sistem Informasi Manajemen (MIS), serta pengelolaan sumber daya manusia.

Legal risk identification, which is the responsibility of Legal Department, is performed in all functional activities that are inherent to loan (lending), treasury, operational and services, trade finance services, information system technology and Management Information System (MIS) and human resources management.

Bank berusaha mengurangi risiko hukum dengan menggunakan dokumentasi yang sah dan memadai secara hukum, menjalankan prosedur-prosedur yang dirancang untuk meyakinkan bahwa transaksi telah diotorisasi dengan benar dan, jika perlu, melakukan konsultasi dengan penasehat hukum eksternal.

The Bank seeks to reduce legal risk by using appropriate legal documentation, employing procedures designed to ensure that transactions are properly authorized and consulting with external legal advisors, if necessary.

Risiko Reputasi Reputational Risk

Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.

Reputational risk is the risk due to decrease in stakeholders’ trust that comes from negative perception on the Bank.

Persepsi yang negatif dapat terjadi antara lain sebagai akibat dari adanya publikasi negatif di media dan/atau adanya keluhan nasabah. Setiap keluhan nasabah dicatat dengan benar dan dimonitor secara teratur untuk memastikan penanganan secara tepat waktu. Laporan statistik bulanan atas semua keluhan yang diterima Bank disampaikan dan didiskusikan di dalam pertemuan bulanan Komite Manajemen Risiko.

A negative perception could be derived among others from negative media publication and/or customer complaint. Every customer’s complaint is registered properly and monitored regularly to ensure timely responses. A monthly statistic report of all complaints received by the Bank is submitted and discussed in the monthly Risk Management Committee meeting.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

89

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 34. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko Kepatuhan Compliance Risk Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi karena Bank tidak mematuhi ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk pula ketentuan internal yang ada. Hal ini tidak hanya dapat mengakibatkan pengenaan sanksi keuangan terhadap Bank, tetapi dapat pula mengakibatkan pencabutan ijin operasional Bank oleh lembaga yang berwenang, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis dan operasional Bank.

Compliance risk is the risk that the Bank is not in compliance with the prevailing rules and regulations, which also include internal policies. This will have an impact not only on the financial penalties imposed to the Bank, but could cause a revocation of the Bank’s operational license by the relevant authorized institutions, which inadvertently affect the Bank’s business and operations as a going concern.

Direksi bertanggung jawab dalam menanamkan budaya kepatuhan yang kuat di seluruh organisasi. Departemen Kepatuhan akan memantau secara ketat kepatuhan unit-unit bisnis kepada kode etik Grup Rabobank, kebijakan-kebijakan kepatuhan internal, serta terhadap ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.

The Board of Directors are responsible in embedding a robust compliance culture across the organization. Compliance Department closely monitors the business units’ compliance to the Rabobank Group code of conduct, the internal compliance policies as well as the prevailing Bank Indonesia regulations.

Risiko Strategis Strategic Risk

Risiko strategis adalah risiko akibat pengambilan keputusan yang tidak akurat dan/atau pelaksanaan keputusan strategis serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Identifikasi risiko strategis dilakukan secara periodik berdasarkan pengalaman kerugian dimasa lalu yang disebabkan oleh risiko strategis.

Strategic risk is the risk due to inaccurate decision-making and/or implementation of strategic decision and failure in anticipating business environment changes. Strategic risk identification is performed periodically based on knowledge on historical losses due to strategic risk.

Risiko ini juga mencakup kemampuan Bank dalam mengembangkan daya saing dan menciptakan keunggulan kompetitif Bank di tengah kompetisi perbankan yang semakin ketat.

This risk also includes the ability of the Bank in developing the competitiveness and creating competitive advantages facing increasingly tougher competition.

Pengendalian risiko strategis dilakukan melalui pemantauan terhadap pencapaian/realisasi atas anggaran (rencana bisnis), yang sudah ditetapkan secara berkala dan dilanjutkan dengan mitigasi dari faktor-faktor penyebab kegagalan.

Strategic risk control is performed through monitoring on realization of budget (business plan), which is determined periodically, followed by investigation of failure causing factors.

35. PENERAPAN PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN

PSAK NO. 55 (REVISI 2006) 35. THE IMPLEMENTATION OF SFAS NO. 50

(REVISED 2006) AND SFAS NO. 55 (REVISED 2006)

Sebagaimana dinyatakan pada Catatan 2c, laporan

keuangan untuk tanggal dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah laporan keuangan pertama yang disajikan sesuai dengan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006).

As stated in Note 2c, the financial statements as of and for the year ended December 31, 2010 are the first financial statements prepared in accordance with SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006).

Dalam menerapkan standar-standar baru di atas,

Bank telah mengidentifikasi penyesuaian termasuk penyesuaian transisi berikut sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 tentang ketentuan transisi penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) sebagaimana diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

In adopting the above new standards, the Bank has identified the adjustments including the following transition adjustments in accordance with Technical Bulletin No. 4 concerning the transitional provisions for the initial adoption of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) as issued by the Indonesian Institute of Accountants.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

90

35. PENERAPAN PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006) (lanjutan)

35. THE IMPLEMENTATION OF SFAS NO. 50 (REVISED 2006) AND SFAS NO. 55 (REVISED 2006) (continued)

Dampak transisi ke PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan

PSAK No. 55 (Revisi 2006) untuk laporan posisi keuangan Bank per tanggal 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut:

The effect of the transition to SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) on the Bank’s statements of financial position as of January 1, 2010 is set out in the following table:

Penyesuaian ke PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)/ Adjustments to SFAS No. 50 Sebelum (Revised 2006) and Setelah penyesuaian/ SFAS No. 55 disesuaikan/ Laporan posisi keuangan Before adjustment (Revised 2006) As adjusted Statement of financial position

Aset Assets Giro pada bank lain - neto Current accounts with other banks (Catatan 4e) 22.573 228 22.801 (Note 4e) Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia dan bank lain - neto (Catatan 5e) 21.926 176 22.102 and other banks - net (Note 5e) Surat-surat berharga - neto (Catatan 6d) 907.934 128 908.062 Marketable securities - net (Note 6d) Tagihan derivatif - neto (Catatan 7) 5.777 30 5.807 Derivatives receivable - net (Note 7) Kredit yang diberikan - neto (Catatan 8h) 9.376.154 (61.411)* 9.314.743 Loans - net (Note 8h) Tagihan akseptasi - neto (Catatan 9a) 102.970 1.076 104.046 Acceptances receivable - net (Note 9a) Aset pajak tangguhan (Catatan 2j dan 18c) 3.511 11.297 14.808 Deferred tax assets (Notes 2j and 18c) Aset lain-lain - neto (Catatan 2j dan 13) 67.612 14.585 82.197 Other assets - net (Notes 2j and 13) Ekuitas Equity Saldo laba 447.718 (33.891) 413.827 Retained earnings

*) Merupakan angka perubahan cadangan kerugian penurunan nilai Rp46.826 (Catatan 8h) dan nilai wajar pinjaman karyawan sebesar Rp14.585.

*) Represent changes in the allowance for impairment losses amounting to Rp46,826 (Note 8h) and fair value of employee loans amounting to Rp14,585.

Penyesuaian di atas berasal dari penilaian ulang

atas cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Dasar untuk penilaian ulang atas kerugian penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 2c dan 2j.

The above adjustments were derived from the re-assessment of allowance for impairment losses for financial assets in accordance with SFAS No. 55 (Revised 2006). The basis for the re-assessment of allowance for impairment losses is disclosed in Notes 2c and 2j.

36. REKLASIFIKASI AKUN 36. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Beberapa akun pada laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun-akun pada laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 sebagai berikut:

Certain accounts on the financial statements as of December 31, 2010 has been reclassified in accordance with presentation of accounts on the financial statements as of December 31, 2011 as follow:

31 Desember/ December 31, 2010

Dilaporkan Dilaporkan sebelumnya / saat ini/ As previously Reklasifikasi/ Currently reported Reclassification reported Laporan laba-rugi komprehensif Statement of comprehensive income Provisi dan komisi lainnya 21.820 (2.885 ) 18.935 Other fees and commissions Jumlah pendapatan operasional lainnya 62.664 (2.885 ) 59.779 Total other operating income Laba operasional 114.314 (2.885 ) 111.429 Income from Operations Pendapatan non-operasional - neto 2.333 2.885 5.218 Non-operating income - net

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

91

36. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)

36. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (continued)

31 Desember/ December 31, 2010 (lanjutan/ continued)

Dilaporkan Dilaporkan sebelumnya / saat ini/ As previously Reklasifikasi/ Currently reported Reclassification reported

Laporan arus kas Statements of cash flows Penerimaan bunga, provisi Receipts from interests, dan komisi 1.053.320 (2.885 ) 1.050.435 fees and commission Penerimaan pendapatan Receipts from other non-operasional lainnya 1.786 2.885 4.671 non-operating income 37. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 37. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas

nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan yang tercatat dalam laporan keuangan.

The table presents the comparison, by class, of the carrying amounts and fair value of the Bank’s financial instruments that are recognized in the financial statements.

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2011 December 31, 2010 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value Carrying value Fair value

Aset keuangan: Financial assets: Kas 143.279 143.279 159.268 159.268 Cash Current accounts with Bank Giro pada Bank Indonesia 916.813 916.813 607.963 607.963 Indonesia Giro pada bank lain Current accounts with 115.516 115.516 55.939 55.939 other bank Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia dan bank lain 69.974 69.974 244.311 244.311 and other banks Surat-surat berharga 1.795.933 1.795.933 1.562.951 1.562.951 Marketable securities Tagihan derivatif 4.275 4.275 11.696 11.696 Derivatives receivable Kredit yang diberikan - neto 9.831.328 9.831.328 9.689.102 9.689.102 Loans - net Tagihan akseptasi 44.603 44.603 113.606 113.606 Acceptances receivable Pendapatan bunga yang masih akan diterima 55.782 55.782 55.224 55.224 Accrued interest receivables Aset lain-lain 13.780 13.780 13.450 13.450 Other Asset 12.991.283 12.991.283 12.513.510 12.513.510 Liabilitas keuangan: Financial liabilities: Liabilitas segera 32.512 32.512 13.000 13.000 Liabilities due immediately Simpanan dari nasabah 10.318.495 10.318.495 8.842.050 8.842.050 Deposits from customers Simpanan dari bank lain 635.081 635.081 1.600.469 1.600.469 Deposits from other banks Liabilitas derivatif 4.260 4.260 11.751 11.751 Derivatives payable Liabilitas akseptasi 44.603 44.603 113.606 113.606 Acceptances payable Pinjaman yang diterima 299.562 299.562 473.535 473.535 Fund borrowings Pinjaman subordinasi 510.047 510.047 168.938 168.938 Subordinated loans Utang kepada entitas Payables to the parent entity induk dan cabang regional 33.390 33.390 41.241 41.241 and regional branches Bunga yang masih harus dibayar 26.211 26.211 21.186 21.186 Accrued interest payable Beban masih harus dibayar 42.133 42.133 64.141 64.141 Accrued expenses 11.917.831 11.917.831 11.297.722 11.297.722

Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk

perkiraan nilai wajar: The following methods and assumptions are used

to estimate the fair value:

Nilai wajar aset dan liabilitas tertentu selain kredit yang diberikan, pinjaman yang diterima, surat berharga dan tagihan and liabilitas derivatif mendekati nilai tercatat karena instrumen keuangan tersebut memiliki jangka waktu jatuh tempo yang singkat dan memiliki tingkat bunga sesuai pasar.

Fair values of certain assets and liabilities other than loans, borrowings, marketable securities and derivative receivable and payable approximate their carrying amounts due to short-term maturities of these financial instruments and due to the interest rate is at market rate.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

92

37. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

37. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Nilai wajar kredit yang diberikan dan pinjaman yang diterima mendekati nilai tercatat karena tingkat bunga selalu dinilai secara berkala.

Fair value of loans and fund borrowings approximate their carrying amounts as the interest rate is always revalued periodically.

Nilai wajar surat-surat berharga, tagihan dan

liabilitas derivatif adalah berdasarkan kuotasi harga pasar.

Fair value of marketable securities and derivatives receivable and payable are based on quoted market price.

38. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 38. COMPLETION OF THE FINANCIAL

STATEMENTS Manajemen Bank bertanggung jawab atas

penyusunan laporan keuangan yang diotorisasi untuk terbit pada tanggal 28 Maret 2012.

The management of the Bank is responsible for the preparation of these financial statements that were authorized for issue on March 28, 2012.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIAPlaza 89, 9th Floor

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6Jakarta 12940 - Indonesia

Telp. : (021) 2520876Fax. : (021) 2520875

Homepage: www.rabobank.co.id