Upload
alim-sumarno
View
895
Download
7
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : PUJI RINI SETYOWATI, DIAN ANITA NUSWANTARA, http://ejournal.unesa.ac.id
Citation preview
1
ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS
PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. SURYA JAYA
PERKASA
Puji Rini Setyowati
Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya
ABSTRACT
The results indicate that the internal control over penggajian and wages in
organizational structure not appropriate because the double office, systems and
authorisation procedures were, the practice of being hale, and employees ' s based
on their responsibility is conducted based on accuracy. The advice given to pt.
Surya jaya perkasa is better performing the separation between timekeeper attended
with an operation for ensuring thoroughness and reliability the slave-generated
data, the present time or an absentee used as a basic salary and to avoid paying
salaries and wages the employees who do not deserve it.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern atas penggajian dan
pengupahan dalam struktur organisasi belum sesuai dikarenakan adanya rangkap
jabatan, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, praktek yang sehat, serta
karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya sudah dilaksanakan
berdasarkan ketepatan yang ada. Saran yang diberikan untuk PT. Surya Jaya Perkasa
adalah sebaiknya melakukan pemisahan fungsi antara pencatat waktu hadir dengan
fungsi operasional demi menjamin ketelitian dan keandalan data yang dihasilkan,
karena waktu hadir atau daftar absensi dipakai sebagai dasar perhitungan gaji serta
untuk menghindari pembayaran gaji dan upah kepada pegawai yang tidak berhak
menerimanya
Kata Kunci : Sistem Pengendalian Intern, Penggajian dan Pengupahan.
2
Setiap perusahaan yang
bergerak dalam bidang jasa, dagang
maupun manufaktur, tidak lepas dari
karyawan yang melaksanakan proses
operasionalnya, walaupun teknologi
semakin berkembang dan canggih
dalam mengoperasiannya, namun
perusahaan masih memerlukan
peranan sumber daya manusia sebagai
karyawannya. Sumber daya manusia
sebagai sarana untuk mencapai tujuan
perusahaan dan merupakan salah satu
faktor penentu yang mempunyai andil
besar dalam kinerja ke depan suatu
perusahaan.sumber daya manusia
tersebut diartikan sebagai karyawan
pengelola dan pelaksana suatu
perusahaan yang dipercaya oleh
perusahaan dalam melaksanakan
tugas kegiatan. Perusahaan
mempunyai kesempetan yang baik
untuk bertahan dan maju jika
mempunyai karyawan yang tepat,
sehingga membutuhkan usaha yang
terus menerus untuk mencari,
memilih, dan melatih calon karyawan.
Sebaliknya, karyawan membutuhkan
perusahaan sebagai tempat untuk
mencari nafkah. Karyawan harus
bekerja untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Oleh karenanya karyawan
berhak untuk mendapatkan gaji yang
memadai dan sesuai keahlian. Gaji
yang diterima oleh karyawan
seharusnya berupa gaji yang wajar.
Masalah gaji merupakan
masalah manajemen kepegawaian dan
merupakan salah satu aspek yang
paling berarti, baik bagi karyawan
maupun bagi perusahaan. Gaji adalah
pembayaran atas penyerahan jasa
yang dilakukan oleh karyawan yang
mempunyai jenjang jabatan manajer,
umumnya gaji dibayarkan secara
tetap per bulan. Dengan adanya
pemberian gaji tersebut diharapkan
menjadi motivator dalam pelaksanaan
kegiatan diwaktu yang akan datang.
Karyawan akan merasa puas apabila
besarnya gaji yang diterimanya sesuai
dengan keahlian dan jabatannya
sehingga karyawan akan terdorong
untuk semaksimal mungkin bekerja
sesuai dengan kemampuannya.
Sebagai pimpinan perusahaan
harus dapat menetapkan strategi yang
dapat digunakan sebagai acuan dalam
berkompetisi dengan perusahaan lain
dan dapat mempertahankan
kelangsungan hidup dari perusahaan
itu sendiri. Untuk itu perusahaan
harus mampu mengelola kegiatan
operasional dengan baik karena
perusahaan yang dikelola dan
didukung oleh SDM yang
berkompeten akan terjadi perusahaan
yang berkembang dan
menguntungkan bagi semua pihak.
Sebagaimana perusahaan besar
yang memiliki komitmen tinggi untuk
3
terus eksis dalam bisnis jasa
konstruksi. PT. Surya Jaya Perkasa
yang bergerak dibidang jasa
konstruksi dan mengerjakan proyek-
proyek besar ditingkat nasional
maupun internasional. Disamping itu
perusahaan juga mengerjakan proyek-
proyek dibidang Infrastruktur seperti
general contraktor, supplier,
mechanical, enginering, electrical,
fabrication dan Spare part, indoor
dan outdoor advertising, dan lain-
lain. Jumlah tenaga kerja yang
digunakan relatif besar dan sangat
berfariasi mulai dari tenaga kerja
tetap hingga tenaga kerja kontrak atau
harian, yang melibatkan fungsi SDM
yang melaksanakan kegiatan
administrasi SDM dan administrasi
pengelolaan SDM meliputi
perencanaan, penggandaan,
penempatan, penilaian dan
pengembangan SDM yaitu
melaksanakan pencatatan, dan
penyimpanan data SDM (termasuk
data kesehatan karyawan).
PT. Surya Jaya Perkasa masih
terdapat kelemahan, hal ini
dikarenakan adanya perangkapan
tugas yaitu fungsi personalia dan
fungsi pencatatan waktu, sehingga
memungkinkan terdapatnya
manipulasi dan penyelewengan dari
pihak-pihak yang bersangkutan.
Penyelewengan dalam kegiatan
penggajian dan pengupahan kerap
sekali terjadi dalam perusahaan.
Beberapa bentuk penyelewengan yang
sering dijumpai adalah, adanya
tambahan nama-nama karyawan palsu
dalam daftar gaji dan upah, dan
uangnya diterima oleh si pemalsu
daftar tersebut. Bentuk kecurangan
lain adalah memanipulasi
(menambah) jam kerja karyawan, dan
sebagainya. Maka, agar tidak terjadi
penyelewengan harus dilakukan
pemisahan tugas antara fungsi - fungsi
yang terkait (sumber : PT. Surya Jaya
Perkasa Surabaya).
Sunarto (2003:138)
Pengendalian intern adalah suatu
proses yang dipengaruhi oleh dewan
komisaris, manajemen, personel
satuan usaha lainnya yang dirancang
untuk mendapat keyakinan memadai
tentang pencapaian tujuan dalam hal
keandalan pelaporan keuangan,
kesesuaian dengan UU dan peraturan
yang berlaku serta efektivitas dan
efisiensi operasi.
Akmal (2006:3) menjelaskan
pengendalian intern sabagai berikut:
Pemeriksaan intern merupakan
aktivitas pengujian yang memberikan
keandalan atau jaminan yang
independen dan obyektif serta
aktifitas konsultasi yang dirancang
untuk memberikan nilai tambah dan
4
melakukan perbaikan terhadap
operasi organisasi.
Nainggolan (2005:193) menjelaskan
bahwa:
Sistem pengendalian intern atau kerap
disebut sebagai Internal Control
merupakan suatu rangakaian dari
kebijakan-kebijakan dan prosedur-
prosedur yang diciptakan untuk
memberikan jaminan yang memadai
untuk tercapainya tujuan organisasi.
Mulyadi (2008:163)
mendefinisikan:
Sistem pengendalian intern meliputi
struktur organisasi, metode dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan
untuk menjaga kekayaan organisasi,
mengecek ketelitian dan keandalan
data akuntansi, mendorong efisiensi
dan dipatuhinya kebijakan
manajemen.
Tujuan Pengendalian Intern
Pengendalian intern
merupakan suatu alat menajemen
untuk mempermudah tercapainya
tujuan-tujuan perusahaan baik
tujuan jangka pendek maupun
jangka panjang. Tujuan sistem
pengendalian intern menurut
Nainggolan (2005:195) adalah: (a)
Harta kekayaan organisasi terjaga
Mengamankan kekayaan
organisasi bertujuan untuk
mencegah penyelewengan yang
disengaja atau mencegah
kesalahan administratif yang tidak
disengaja. Misalnya perkalian,
salah penjumlahan, dan
semacamnya. Demikian juga
usaha-usaha mencegah kesalahan
dalam pengambilan keputusan
manajemen, dan yang terakhir
pemilihan sistem, metode-metode
yang dipakai dalam proses
pengambilan keputusan
merupakan bagian dari
pengendalian intern. (b) Mengecek
dan meneliti keandalan data
akuntansi
Data dipercaya karena dapat
dipakai oleh pihak yang
mempunyai kepentingan berbeda-
beda dan dapat dipercaya karena
dapat dipakai untuk penentuan
keperluan intern perusahaan. ©
Mendorong efisiensi
Agar operasi perusahaan tetap
lancar pada kapasitas yang
maksimal, kemajuan-kemajuan
dalam penjualan selalu diimbangi
dengan kemajuan-kemajuan dalam
pelayanan. Penyempurnaan
dibidang organisasi dan prosedur-
prosedur selalu dilakukan. Setiap
periodik selalu dievaluasi
kelemahannya dan memberikan
perbaikan yang diperlukan. (d)
5
Mendorong keputusan terhadap
kebijakan
Tujuan perusahaan baik
jangka pendek maupun jangka
panjang akan mudah dicapai
apabila kebujakan manajemen
yang ditetapkan telah dipatuhi atau
dilaksanakan dengan baik oleh
semua pihak yang ada pada
organisasi tersebut. Keputusan
melaksanakan kebijakan-kebijakan
manajemen tidak muncul dengan
sendirinya, melainkan melalui
suatu proses pembinaan.
Unsur – unsur Sistem Pengendalian
Intern
Untuk memenuhi tujuan
pengendalian intern, terdapat
beberapa unsur dari pengendalian
intern yang harus dipenuhi oleh
perusahaan. Berikut ini adalah
unsur-unsur pokok sistem
pengendalian intern: (a) Struktur
organisasi yang memisahkan
tanggung jawab fungsional secara
tegas.
Struktur organisasi
merupakan kerangka (framework)
pembagian tanggung jawab
fungsional kepada unit-unit
organisasi yang dibentuk untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan
pokok perusahaan. Pembagian
tanggung jawab fungsional dalam
organisasi ini didasarkan pada
prinsip-prinsip berikut: (1) Harus
dipisahkan fungsi-fungsi operasi
dalam penyimpanan dari fungsi
akuntansi (2) Suatu fungsi tidak
boleh di beritanggung jawab penuh
untuk melaksanakan semua tahap
suatu transaksi. (b) Sistem
wewenang dan prosedur
pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap
kekayaan, utang, pendapatan dan
biaya.
Dalam organisasi, setiap
transaksi hanya terjadi atas dasar
otorisasi dari penjabat yang
memiliki wewenang untuk
menyetujui terjadinya transaksi
tersebut. Oleh karena itu, dalam
organisasi harus dibuat sistem
yang mengatur pembagian
wewenang untuk otorisasi atau
terlaksananya setiap transaksi.
Prosedur pencatatan yang baik
akan menjamin data yang direkam
dalam formulir dicatat dalam
catatan akuntansi dengan tingkat
ketelitian dan keandalannya
(realibility) yang tinggi, dengan
demikian sistem otorisasi akan
menjamin dihasilkannya dokumen
pembukuan yang dapat dipercaya.
© Praktik yang sehat dalam
6
melaksanakan tugas dan fungsi
setiap unit organisasi
Pembagian tanggung
jawab fungsional dan sistem
wewenang dan prosedur
pencatatan yang telah ditetapkan
tidak akan terlaksana dengan baik
jika tidak diciptakan cara-cara
untuk menjamin praktik yang sehat
dalam pelaksanaannya.
Keterbatasan pengendalian intern
Pengendalian intern yang baik
dapat menekan kemungkinan
terjadinya kecurangan semaksimal
mungkin. Akan tetapi pengendalian
intern yang baik tidak menjamin
bahwa kecurangan tidak akan terdapat
dalam organisasi, sebab pengendalian
intern adalah juga mempunyai
keterbatasan. Tuanokotta (1982:98-
99) mengemukakan tentang batas-
batas pengendalian intern, yaitu: (a)
Persengkongkolan : Persekongkolan
(collusion) menghancurkan sistem
pengendalian intern yang
bagaimanapun baiknya. Dengan
adanya sistem pengendalian intern
diusahakan agar persengkongkolan
dapat dihindari sejauh mungkin,
misalnya dengan mengharuskan
giliran petugas, larangan menjalankan
tugas-tugas yang bertentangan, dan
keharusan mengambil cuti. (b) Biaya :
Tujuan pengendalian intern adalah
bukan sekedar pengendalian, tetapi
berguna dan diperlukan untuk
berlangsungnya pelaksanaan tugas
atau usaha yang efisien dan mencegah
tindakan yang dapat merugikan
perusahaan serta mengendalikan hal-
hal tertentu yang mungkin melebihi
kegunaan. © Kelemahan Manusia :
Banyak kebobolan yang terjadi pada
sistem pengendalian intern yang
secara teoritis sudah baik, karena
pelaksanaannya adalah manusia yang
mempunyai kelamahan, misalnya
orang-orang harus memeriksa apakah
prosedur-prosedur tertentu sudah atau
belum dilaksanakan, sering
membutuhkan parafnya secara rutin
dan otomatis tanpa benar-benar
melakukan pengawasan. Hal ini
cukup bagi si pembuat kecurangan
untuk meneruskan kecurangan
tersebut tanpa diketahui
Fungsi Pengendalian Intern
Romney dan Steinbart
(2003:229) fungsi sistem penggajian
intern adalah sebagai berikut: (a)
Pengendalian untuk pencegahan,
Memperkerjakan personil akuntan
yang berkualitas tinggi, pemisahan
tugas pegawai yang memadai, dan
secara efektif mengendalikan akses
fisik atas asset, fasilitas dan informasi,
7
merupakan pengendalian pencegahan
yang efektif. Oleh karena itu tidak
semua masalah pengendalian bisa
dicegah. (b) Pengendalian untuk
pemeriksaan, Dibutuhkan untuk
mengungkapkan masalah ketika
masalah tersebut muncul. (c)
Pengendalian ini mencangkup
prosedur yang dilaksanakan untuk
mengidentifikasikan penyebab
masalah, memperbaiki masalah atau
kesulitan yang timbul dan merubah
sistem agar masalah ini dimasa
mendatang dapat diminimalkan atau
dihilangkan.
Krismiaji (2005:220)
pengendalian intern dikelompokkan
menjadi tiga meliputi : (a)
Pengendalian Prefektif, Untuk
mencegah masalah sebelum masalah
tersebut benar-benar terjadi. (b)
Pengendalian detektif, Untuk
menemukan segera setelah masalah
tersebut terjadi.
© Pengendalian korektif, Untuk
memecahkan masalah yang telah ditemukan
oleh pengendalian detektif.
Pengertian Penggajian dan
Pengupahan
Dalam perusahaan – perusahaan
besar penggajian dan pengupahan
merupakan bentuk balas jasa yang
diberikan perusahaan kepada
karyawannya dalam satuan nominal
yang pembeyarannya dalam jangka
waktu tertentu.
Mulyadi (2008:313) mendefinisikan
gaji dan upah sebagai berikut:
Gaji merupakan pembayaran atas
penyerahan jasa yang dilakukan oleh
karyawan yang mempunyai jenjang
jabatan manajer, sedangkan upah
merupakan pembayaran atas
penyerahan jasa yang dilakukan oleh
karyawan pelaksana (buruh).
Sistem Akuntansi Penggajian dan
Pengupahan
Sistem akuntansi penggajian dan
pengupahan dalam perusahaan
kontraktor melibatkan fungsi
kepegawaian, fungsi keuangan, dan
fungsi akuntansi. Fungsi kepegawaian
bertanggung jawab dalam
pengangkatan karyawan, penetapan
jabatan, penetapan tarif gaji dan upah,
promosi dan penurunan pangkat,
mutasi karyawan, penghentian
karyawan dari pekerjaannya, dan
penetapan pegawai tunjangan
kesejahteraan karyawan. Fungsi
keuangan bertanggung jawab atas
pelaksanaan pembayaran gaji dan
upah serta berbagai tunjangan
kesejahteraan karyawan. Fungsi
akuntansi bertanggung jawab atas
pencatatan biaya tenaga kerja dan
8
distribusi tenaga kerja untuk
kepentingan pehitungan harga pokok
produk dan penyediaan informasi
guna pengawasan tenaga kerja.
Mulyadi (2008:17) menyatakan
bahwa sistem akuntansi penggajian
dan pengupahan dibuat untuk
mengatur semua transaksi yang
berkaitan dengan perhitungan gaji dan
upah tersubut.
Sistem Pengendalian Intern Penggajian
dan Pengupahan
Seperti telah dikemukakan di
atas bahwa masalah gaji dan upah
merupakan terpenting dalam
perusahaan, sehingga manajemen
bertanggung jawab terhadap
keberhasilan untuk mencapai sistem
pengendalian intern yang memadai
mengelola sistem penggajian dan
pengupahan.
Menurut Mulyadi (2001:386)
unsur – unsur pengendalian intern
dalam sistem penggajian dan
pengupahan yaitu: (a) Organisasi,
meliputi: (1) Fungsi pembuatan daftar
gaji dan upah harus terpisah dari
fungsi keuangan. (2) Fungsi
pencatatan waktu hadir harus terpisah
dari fungsi operasi : (b) Sistem
Otorisasi, (1) Setiap orang yang
namanya tercantum dalam daftar gaji
dan upah harus memiliki surat
keputusan pengangkatan sebagai
karyawan perusahaan yang
ditandatangani oleh Direktur Utama,
(2) Setiap perubahan gaji dan upah
karyawan karena perubahan pangkat,
perubahan tariff gaji dan upah,
tambahan keluarga harus didasarkan
pada surat keputusan Direktur
Keuangan, (3) Setiap potongan atas
gaji karyawan selain dari pajak
penghasilan karyawan harus
didasarkan surat potongan gaji dan
upah yang diotorisasi oleh fungsi
kepegawaian. (4) Kartu jam hadir
harus diotorisasi oleh fungsi pencatat
waktu. (5) Perintah lembur harus
diotorisasi oleh kepala departemen
karyawan yang bersangkutan :
(6) Daftar gaji dan upah harus
diotorisasi oleh fungsi personalia. (7)
Bukti kas keluar untuk pembayaran
gaji dan upah harus diotorisasi oleh
fungsi akuntansi. (8) Perubahan
dalam catatan penghasilan karyawan
direkonsiliasi dengan daftar gaji dan
upah karyawan. (9) Tarif upah yang
dicantumkan dalam kartu jam kerja
diverifikasi ketelitiannya oleh fungsi
akuntansi.
Praktik yang sehat terdiri dari :
(1) Kartu jam hadir harus
dibandingkan dengan kartu jam kerja
sebelum kartu yang terakhir ini
dipakai sebagai dasar distribusi biaya
tenaga kerja langsung (2) Pemasukan
9
kartu jam hadir kedalam mesin
pencatat waktu harus diawasi oleh
fungsi pencatat waktu, (3) Pembuatan
daftar gaji dan upah harus diverifikasi
kebenaran dan ketelitian
perhitungannya oleh fungsi akuntansi
keuangan sebelum dilakukan
pembayaran, (4) Penghitungan pajak
penghasilan karyawan direkonsiliasi
dengan catatan penghasilan
karyawan, (5) Catatan penghasilan
karyawan disimpan oleh fungsi
pembuatan gaji dan upah.
Karyawan yang Mutunya sesuai
dengan tanggung jawabnya yang
terdiri dari : (1) Menyeleksi calon
karyawan sesuai dengan jabatan yang
dipilih masing – masing kepala fungsi
kepegawaian, fungsi pembuatan
daftar gaji dan upah, fungsi akuntansi,
dan keuangan. (2) Penempatan
karyawan sesuai dengan pendidikan
dan keahlian, (3) Pengembangan
pendidikan karyawan dan pelatihan
selama menjadi karyawan.
PEELITIAN TERDAHULU
Ifatur Robiyah (2006) yang
berjudul “Analisis Sistem
Pengendalian Intern atas Sistem dan
Prosedur Penggajian dan
Pengupahan”. Hasil penelitian ini
tentang masalah perangkapan jabatan
yang terjadi pada perusahaan.
sedangkan peneliti, meneliti prosedur
Penggajian.
Yenny Rochmawati (2006) yang
berjudul “Analisis pelaksanaan
penggajian dan pengupahan
menggunakan sistem penggajian
dengan prosedur yang berhubungan
dengan penetapan penggajian dan
pengupahan untuk menunjang
kelancaran dan tertib administrasi”.
Hasil penelitian ini tentang
pelaksanaaan penggajian dan
pengupahan menggunakan sistem
penggajian dengan prosedur yang
berhubungan dengan penetapan
penggajian dan pengupahan untuk
menunjang kelancaran dan tertib
administrasi.
Wahyu Endang Sri W
(2006) yang berjudul “Sistem
Penggajian dan Pengupahan”.
Hasil penelitian ini tentang
Prosedur penggajian dan
pengupahan dan SPI.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
pendekatan metode deskriptif,
deskriptif adalah pencarian fakta
dengan interprestasi yang tepat.
Tujuan dari penelitian deskriptif ini
adalah untuk membuat deskriptif,
gambaran atau lukisan secara
sistematis aktual dan akurat mengenai
10
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antar fenomena yang diselidiki.
Sehingga diharapkan dengan
penggunaan metode deskriptif ini
dapat menjawab rumusan masalah
yang diajukan. Data yang digunakan
yaitu data primer berupa kuesioner
dan data sekunder berupa data intern
perusahaan. Populasi dan sampel
yang digunakan yaitu sebanyak 92
orang pegawai dari PT. Surya Jaya
Perkasa Surabaya.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Sistem Pengendalian Intern atas
Penggajian dan Pengupahan pada
PT. Surya Jaya Perkasa.
Pelaksanaan system
pengendalian intern di PT. Surya Jaya
Perkasa merupakan aktivitas
pengendalian untuk memberikan
jaminan yang wajar sehingga visi dan
misi perusahaan akan tercapai tanpa
adanya kecurangan dan
penyelewengan terhadap karyawan
perusahaan.
Berdasarkan Tabel dapat
dijelaskan sebagai berikut: Tanggapan
responden pada item pertanyaan
pertama yaitu kriteria Struktur
Organisasi dapat dijelaskan sebagai
berikut: 5 responden (4,2%)
membuktikan bahwa sudah
membuktikan dengan baik sesuai
dengan kebutuhan dan keadaan
perusahaan.
Tanggapan responden pada item
pertanyaan kedua yaitu untuk kriteria
sistem otorisasi dan prosedur
pencatatan dapat dijelaskan sebagai
berikut: 9 responden (4,7%)
menyatakan baik, pencatatan
dokumen-dokumen sudah
menggunakan kompensasi masing-
masing bagian bertugas mengotorisasi
dokumen yang ada pada perusahaan.
Tanggapan responden pada item
pertanyaan ketiga yaitu prosedur
keamanan sistem informasi dapat
dijelaskan sebagai berikut: 5
responden (5,00%) menyatakan
sangat baik, PT. Surya Jaya Perkasa
dalam pembuatan daftar gaji dan upah
dibuat berdasarkan waktu jam hadir
karyawan yang dikemudian disetujui
oleh fungsi akuntansi sebelum
pembayaran gaji dan upah dilakukan.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data
merupakan kegiatan setelah data dari
seluruh responden terkumpul, selain
itu juga dimaksudkan untuk
mengetahui hasil dari serangkaian
penelitian yang telah dilakukan.
Dalam menganalisis atau mengilah
data pada penelitian ini, penelitian
11
menggunakan teknik analisis
deskriptif yaitu penelitian
mendeskripsikan atau membuat
gambaran mengenai situasi dan
kejadian yang sekarang terjadi.
Adapun unsur-unsur yang
akan dianalisis adalah sebagai berikut:
(1) Sistem dan prosedur penggajian
pada PT. Surya Jaya Perkasa. Teknik
analisis datanya adalah dengan cara
mengumpulkan data yang diperoleh
baik dari wawancara, observasi
maupun dokumentasi akan
dibandingkan dengan teori-teori yang
berhubungan dengan sistem dan
prosedur penggajian, kemudian
peneliti menyimpulkan dan
memberikan saran. (2) Pelaksanaan
pengendalian intern mencangkup
beberapa unsur yaitu: (a) Struktur
Organisasi, (b) Sistem wewenang dan
prosedur pencatatan, (c) Praktik yang
sehat, (d) Karyawan yang mutunya
sesuai dengan tanggung jawab.
Untuk pengendalian intern,
teknik analisis datanya adalah
menggunakan skala likert yaitu data
dari hasil jawaban kuesioner atau
daftar pertanyaan tentang pelaksanaan
sistem pengendalian intern yang akan
dilakukan penilaian dengan
memberikan skor pada hasil jawaban.
Pedoman dari masing-masing item
dibuat dalam tiap kriteria yang terdiri
dari tiga option jawaban yang dapat
dipilih oleh perusahaan sesuai dengan
pengendalian intern. Sedangkan skor
untuk masing-masing item tersebut
adalah sebagai berikut:
Jawaban
Skor
Jawa
ban
Sangat Sesuai
Sesuai
Belum Sesuai
Tidak Sesuai
Sangat Tidak Sesuai
5
4
3
2
1
Sumber : Sugiono (2008 : 135)
Jumlah skor adalah
penjumlaham masing-masing item
dengan menggunakan rumus rerata
yaitu : =Jumlah Skor
Jumlah Item pertanyaan
Mengacu pada
pedomanpenskoran berdasarkan
skala likert dapat diasumsikan
bahwa hasil rerata analisis daftar
pertanyaan penghasilan asumsi
sebagai berikut:
5 = berarti pelaksanaan
sistem akuntansi dan
prosedur penggajian
adalah sangat baik.
4 s.d 4,9 = berarti pelaksanaan
sistem akuntansi dan
prosedur penggajian
adalah baik.
3 s.d 3,9 = berarti pelaksanaan
sistem akuntansi dan
12
prosedur penggajian
adalah cukup baik.
2 s.d 2,9 = berarti pelaksanaan
sistem akuntansi dan
prosedur penggajian
adalah kurang baik.
1 s.d 1,9 = berarti pelaksanaan
sistem akuntansi dan
prosedur penggajian
adalah tidak baik.
Hasil yang diperoleh akan
dipadukan dengan teori dalam
kajian pustaka sehingga dapat
ditarik kesipulan dan diharapkan
dapat membuktikan teori yang ada
serta diberikan saran perbaikan.
Pembahasan
Sistem dan prosedur
penggajian dan pengupahan pada PT.
Surya Jaya Perkasa menggunakan
sistem penggajian dan pengupahan
manual. Bagian – bagian yang terkait
pada sistem penggajian dan
pengupahan pada PT. Surya Jaya
Perkasa ada banyak perbedaan
dibandingkan sistem penggajian dan
pengupahan yang ada pada teori.
Fungsi – fungsi yang terkait
K
et
er
an
ga
n
Bagian yang terkait
berdasarkan kajian
pustaka
Penerapan
pada PT. Surya
Jaya Perkasa
Fungsi 1. Manual
yang
terkait
a.,Unit produksi
b.Bagian pencatat
waktu
c. Bagian akuntansi
biaya
d. Bagian gaji dan
upah
e. Bagian utang
f.hBagian buku besar
g.Bagian personalia
h. Kasir
i. Pengawas intern
j. Bank
a. Bagian
absensi
b. Bagian
keuangan
c. Bagian
akuntansi
2. Komputerisaai
a.Departemen
penggajian
b.Departemen
pengolahan data
c.Manajemen SDM
d.Bagian utang
e.Kasir
d.Bagian SDM
Dari tabel di atas bisa dilihat
bahwa system penggajian dan
pengupahan yang di gunakan pada
perusahaan PT. Surya Jaya Perkasa
dimulai dari bagian pencatatan waktu
mengumpulkan daftar hadir karyawan
dari setiap sub bagian di PT. Surya
Jaya Perkasa karena pencatatan waktu
di PT. Surya Jaya Perkasa dilakukan
menggunakan manual biasa dengan
cara membubuhkan tandatangan pada
buku absensi, setelah daftar
dikumpulkan selanjutnya dilakukan
perekapan daftar hadir dan kemudian
diserahkan ke bagian SDM. Jika pada
teori secara komputerisasi bagian gaji
dan upah menerima kartu jam kerja
dan tiket jam kerja dari berbagai
departemen, absensi dilakukan dengan
menggunakan finger print.
13
Pada PT. Surya Jaya Perkasa
bagian SDM memiliki tugas yang
ganda antara sebagai personalia yang
mengurusi segala masalah tentang
karyawan serta bagian yang
memproses penggajian dan
pengupahan, jika pada teori terdapat
pemisahan fungsi yang membedakan
antara bagian penggajian/pengupahan
dan personalia. Hal ini berbeda
dengan teori yang membedakan antara
fungsi keuangan dengan kasir. Pada
fungsi akuntansi PT. Surya Jaya
Perkasa meskipun memiliki tugas
yang bisa dibilang sedikit, namun
peran fungsi akuntansi ini memiliki
kesamaan dengan pada teori yaitu
sama – sama melakukan penjurnalan
penggajian dan pengupahan
karyawan.
Dalam penggajian dan
pengupahan karyawan yang dilakukan
PT. Surya Jaya Perkasaberbeda
dengan kajian pustaka. Jika pada PT.
Surya Jaya Perkasa masih
menggunakan metode lama yaitu
dengan cara gaji diserahkan dalam
bentuk uang langsung yang telah
dimasukkan ke dalam ampop gaji
bersama dengan slip gaji, jika pada
kajian pustaka proses penggajian dan
pengupahan melibatkan kerja sama
dengan pihak bank, jadi masing –
masing karyawan telah mempunyai
rekening sehingga perusahaan
tingggal mengirimkan cek transfer
gaji, maka bank akan melakukan
pentransferan gaji ke rekening masing
– masing karyawan sehingga pihak
perusahaan tidak terlalu disibukkan
dengan urusan penggajian karyawan.
Dokumen – dokumen yang
digunakan
Keterangan
Dokumen yang
digunakan
berdasarkan
kajian pustaka
Penerapan
pada PT.
Surya Jaya
Perkasa
Dokumen
yang
digunakan
a. Manual
1) Kartu jam hadir
2) Kartu jam kerja
3) Daftar gaji dan
upah
4) Rekap daftar
gaji dan upah
5) Surat
pernyataan gaji
dan upah
6)Bukti kas keluar
1) Daftar absensi
dan kartu
absensi
2) Rekap daftar
gaji dan upah
3)Daftar dan upah
4)Slip gaji dan
upah
5)Bukti
pengeluaran kas
6) Bukti
penerimaan kas
Pada tabel di atas dapat
dilihat perbedaan antara teori dan
penerapan yang sebenarnya terjadi di
PT. Surya Jaya Perkasa. Perbedaan ini
terlihat nama dokumen saja namun
makna dari dokumen itu hamper
sama. Pada teori menggunakan kartu
jam kerja tetapi pada penerapan teori
menggunakan rekap daftar hadir.
Serta pada teori menggunakan cek
gaji dan pada penerapan
menggunakan dokumen slip gaji. Hal
ini disebabkan bahwa PT. Surya Jaya
14
Perkasa menghitung gaji berdasarkan
pada jumlah hari aktif karyawan.
Dokumen yang digunakan
antara teori dengan penerapan
memiliki arti yang sama yaitu sebagai
bukti bahwa telah terjadi transaksi
penggajian dan pengupahan
karyawan. Dokumen – dokumen yang
digunakan pada PT. Surya Jaya
Perkasasangat sederhana, hal ini
bertujuan untuk mengoptimalkan saja,
karena PT. Surya Jaya Perkasa telah
melakukan banyak penyederhanaan
fungsi – fungsi serta dokumen –
dokumen yang digunakan. Namun PT.
Surya Jaya Perkasa telah melakukan
proses penggajian dan pengupahan
cukup bagius, hal ini bisa terbukti dari
setiap kegiatan penggajian dan
pengupahan telah melakukan
perekaman dokumen yang digunakan
pada setiap bagian atau fungsi.
Sehingga apabila ada kesalahan yang
terjadi pada proses penggajian dan
pengupahan yang telah dilaksanakan
oleh setiap bagian atau fungsi yang
terkait dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya.
catatan yang digunakan
sistem penggajian antara Teori dan
penerapan pada PT. Surya Jaya
Perkasa.
K
e
t
Dokumen
yang
digunakan
berdasarka
n kajian
pustaka
P
e
n
e
r
a
p
a
n
p
a
d
a
P
T
.
S
u
r
y
a
j
a
y
a
P
e
r
k
a
s
a
C
a
t
a
t
a
n
y
a
n
1. Manual
a. Jurnal
b. Buku besar
c. Register bukti
kas keluar
d. Kartu biaya
a. Jurnal
b. Buku
besar
c. Bukti
pengelu
aran kas
d. Bukti
penerim
aan kas
15
g
d
i
g
u
n
a
k
a
n
PT. Surya Jaya Perkasa
melakukan pencatatan atas penggajian
dan pengupahan pada bagian
akuntansi, pencatatan tersebut
menggunakan cara manual. Bagian
akuntansi melakukan pencatatan
transaksi penggajian dan pengupahan
berdasarkan rekap gaji dan upah yang
diterima oleh bagian SDM.
Pencatatan ini sebagai tahap terakhir
dalam proses penggajian dan
pengupahan yang dilakukan PT.
Surya Jaya Perkasa bertujuan untuk
mengetahui beberapa besar gaji yang
dikeluarkan dalam setiap bulan.
Sehingga dalam perencanaan RKAP
(rencana kerja anggaran perusahaan)
yang disusun untuk tahun depan telah
diketahui besar dana untuk beban gaji.
Pada teori terdapat pencatatan
akuntansi dengan cara komputerisasi
pada file induk gaji, file transaksi gaji,
serta buku besar. Hal ini tidak terjadi
penerapan di PT. Surya Jaya Perkasa
sebab pencatatan akuntansi hanya
menggunakan cara manual.
Setelah diuraikan penjelasan
dari hasil dan pembahasan di atas,
maka dapat diambil kesimpulan
secara keseluruhan bahwa system
penggajian dan pengupahan di PT.
Surya Jaya Perkasa menggunakan dua
sistem yaitu system manual yang
terjadi pada saat absensi kehadiran
karyawan dan pada bagian akuntansi
saat melakukan penjurnalan
pengeluaran kas untuk penggajian dan
pengupahan. System yang ke dua
yaitu menggunakan sistem
komputerisasi nama program. Sistem
informasi professional SDM yang
terjadi pada bagian SDM sebagai alat
proses pengolah data penggajian dan
pengupahan karyawan. Selain gaji dan
upah yang menjadi hak, karyawan
juga menerima tunjangan – tunjangan
serta santunan sosial yang meliputi
bantuan sewa rumah, listrik, air,
bahan bakar, bantuan transport, dan
pakaian dinas yang besarnya sesuai
dengan jabatan atau golongan.
Prosedur penggajian dan
pengupahan di PT. Surya Jaya
Perkasa meliputi prosedur pembuatan
rekap gaji dan upah, prosedur
pembuatan slip gaji dan upah dan
prosedur pencatatan gaji dan upah
sedangkan fungsi yang terkait dengan
penggajian dan pengupahan adalah
fungsi absensi, fungsi SDM, fungsi
keuangan serta fungsi akuntansi.
16
Menurut teori fungsi yang terkait
dengan proses penggajian dan
pengupahan adalah unit produksi,
fungsi pencatat waktu, fungsi
akuntansi biaya, fungsi gaji dan upah,
fungsi utang, buku basar, fungsi
personalia, kasir, pengawasan intern
dan bank. Ada beberapa perbedaan
antara fungsi yang terdapat pada
penerapan dengan teori, namun sama
– sama memiliki arti atau tugas yang
sama, akan tetapi pada penerapan
mengalami penyederhanaan fungsi –
fungsi atau bagian – bagian yang
terkait. Pada bagia SDM memegang
fungsi yang inti dalam proses
penggajian dan pengupahan tetapi
juga sebagai personalia yang
mengurusi semua yang menyangkut
karyawan. Fungsi ganda juga terdapat
pada bagian keuangan yang
merangkap sebagai juru bayar/kasir.
Dokumen yang digunakan pada
proses penggajian dan pengupahan di
PT. Surya Jaya Perkasa meliputi
laporan absensi bulanan, rekap daftar
hadir, rekap gaji dan upah, slip gaji
serta amplop gaji. Pada teori dokumen
yang digunakan meliputi kartu jam
kerja, cek gaji, voucher, bukti setor
dan daftar gaji dan upah. Ada
persamaan dokumen yang digunakan
antara penerapan dengan teori, namun
berbeda pada nama dokumennya saja,
yaitu pada penerapan menggunakan
slip gaji di dalam teori menggunakan
nama cek gaji.
Sistem Pengendalian Intern atas
Penggajian dan Pengupahan pada PT.
Surya Jaya Perkasa di Surabaya.
PT. Surya Jaya Perkasa
merupakan sistem pengendalian intern
untuk menjamin pembayaran gaji dan
upah kepada karyawan sesuai
prosedur yang telah ditetapkan dan
mencegah adanya penyelewengan atas
pemberian gaji dan upah kepada
karyawan yang tidak berhak
menerimanya.
Aktivitas pengendalian intern
adalah sebagai berikut : Adanya
struktur organisasi yang memisahkan
tanggung jawab fungsional secara
tegas. Dengan diketahuinya hasil
kuesioner struktur organisasi yang
memisahkan tanggung jawab
fungsional secara tegas dengan nilai
rerata 4,2 dapat dinilai bahwa
pelaksanaan sistem pengendalian
intern atas struktur organisasi pada
PT. Surya Jaya Perkasa sudah cukup
baik. Berikut ini diuraikan lebih lanjut
mengenai bagaimana pelaksanaan
sistem pengendalian intern khususnya
untuk struktur organisasinya. Dengan
melihat struktur organisasinya pada
PT. Surya Jaya Perkasa dapat
diketahui bahwa : (1) Dalam
17
melaksanakan sistem penggajian dan
pengupahan karyawan, fungsi
pembuatan daftar gaji dan upah sudah
terpisah dari fungsi pembayaran gaji
dan upah. Fungsi pembayaran gaji dan
upah pada PT. Surya Jaya Perkasa,
hasil perhitungan gaji oleh bagian
SDM di cek ketelitian dan
keandalannya oleh bagian keuangan,
sebelum dilakukan pembayaran gaji
dan upah kepada karyawan yang
berhak. (2) Mencatat jam hadir
karyawan yang suah terpisah dari
fungsi operasi. Karyawan yang ada di
PT. Surya Jaya Perkasa terdapat
karyawan tetap dan non tetap,
sehingga dalam hal pencatatan jam
hadir karyawan seluruhnya sama dan
dilaksanakan oleh bagian absensi dan
dilakukan sendiri oleh bagian
pembuat daftar gaji dan upah karena
di PT. Surya Jaya Perkasa bagian
pembuat daftar gaji dan upah dengan
bagian pencatat waktu menjadi satu
job. Pelaksanaan sistem pengendalian
intern pada PT. Surya Jaya Perkasa,
khususnya struktur organisasi yang
memisahkan tanggung jawab dan
wewenang secara tegas sudah baik.
Hal ini menunjukkan bahwa untuk
melakukan pengendalian intern pada
struktur organisasi pada PT. Surya
Jaya Perkasa sudah hamper sesuai
dengan teori yang ada.
Adanya sistem wewenang,
otorisasi dan prosedur pencatatan.
Sistem otorisasi PT. Surya Jaya
Perkasa dalam melaksanakan aktivitas
pengendalian dapat dilihat dari
jawaban atas daftar pertanyaan yang
diajukan oleh peneliti dari hasil
kuesioner tersebut diperoleh rerata
sebesar 4,7 dapat dinilai bahwa
pelaksanaan sistem pengendalian
intern atas wewenang dan prosedur
pencatatan pada PT. Surya Jaya
Perkasa sudah baik. Berdasarkan data
di atas, sistem pengendalian intern
yang dilaksanakan pada PT. Surya
Jaya Perkasa terhadap sistem
penggajian dan pengupahan dapat
diketahui bahwa : (1) Semua
karyawan yang namanya tercantum
dalam daftar gaji dan upah telah
memiliki SK pengangkatan sebagai
karyawan oleh kepala pimpinan
perusahaan, dalam hal ini system yang
berlaku pada PT. Surya Jaya Perkasa
pengangkatan karyawan ini oleh
kepala perusahaan. Dengan demikian
dapat dihindari terdajinya pembayaran
gaji dan upah kepada karyawan yang
tidak berhak untuk menerimanya. (2)
Setiap perubahan gaji karyawan
karena perubahan pangkat, perubahan
tarif gaji dan tambahan keluarga harus
didasarkan pada PT. Surya Jaya
Perkasa Direktur utama. Pelaksanaan
yang berlaku pada PT. Surya Jaya
18
Perkasa dalam perubahan pangkat,
perubahan tarif gaji. Dengan demikian
maka dapat menjamin keandalan data
gaji dan upah karyawan. (3) Setiap
potongan atas gaji dan upah selain
dari pajak penghasilan karyawan
sudah didasarkan pada surat potongan
gaji yang telah diotorisasi oleh fungsi
kepegawean. Dengan demikian dapat
menjamin kebenaran pemberian
potongan gaji dan upah terhadap
karyawan yang harus dikenakan. (4)
Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh
fungsi pencatat waktu. Kartu jam
hadir digunakan sebagai dasar dalam
penyusunan daftar gaji dan upah .
untuk itu setiap bagian akan
menyerahkan hasil dari laporan
absensi bulanan yang langsung dari
mesin mencatat waktu yang
disesuaikan dengan daftar kehadiran
melalui tanda tangan yang dilakukan
diruang kerja masing – masing. (5)
Perintah lembur diotorisasi oleh
bagian yang bersangkutan. Hal ini
sudah sesuai dengan teori yang ada.
Dalam pelaksanaannya perintah
lembur ini diotorisasi oleh bagia
kepala karyawan yang bersangkutan,
yaitu supervisor senior dan kemudian
akan diteruskan kepada bagian
penggajian. Dengan demikian
tunjangan benar – benar diberioleh
perusahaan kepada karyawan untuk
pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan
dalam jam regular. (6) Daftar gaji dan
upah diotorisasi fungsi SDM. Hal ini
tidak sesuai dengan teori yang ada.
Dalam pelaksanaan yang terjadi pada
PT. Surya Jaya Perkasabahwa daftar
gaji dan upah diotorisasi oleh bagian
SDM untuk diajukan kebagian
keuangan untuk mendapatkan
persetujuan atas daftar gaji dan upah.
(7) Bukti kas keluar untuk bukti
pembayaran gaji dan upah harus
diotorisasi oleh fungsi keuangan. Pada
PT. Surya Jaya Perkasa daftar gaji dan
upah diotorisasi oleh fungsi keuangan
untuk mendapatkan persetujuan untuk
mencairkan cek untuk dilakukan
pembayaran gaji dan upah. (8)
Perubahan dalam pencatatan
penghasilan pegawai direkonsiliasi
dengan daftar gaji dan upah
karyawan. Hal ini sudah sesuai
dengan teori yang ada pada PT. Surya
Jaya Perkasa , khususnya bagian
akuntansi melakukan perubahan
penghasilan karyawan dengan daftar
gaji dan upah, sehingga data – data
yang ada dalam daftar gaji dan upah
karyawan lebih akurat dan sesuai
dengan kondisi. (9) Tarif upah yang
tercantum dalam kartu kerja
diverivikasi ketelitiannya oleh fungsi
akuntansi biaya. Hal ini belum sesuai
dengan teori yang ada pada PT. Surya
Jaya Perkasa.
19
Berdasarkan uraian mengenai
sistem pengendalian intern terhadap
sistem penggajian dan pengupahan
untuk karena sistem wewenang,
otorisasi dan prosedur pencatatan,
secara garis besar sudah cukup baik,
secara garis besar hamper sesuai
dengan teori yang ada.
Praktek yang sehat, PT. Surya
Jaya Perkasa merupakan pengendalian
intern yang sehat terhadap sistem
catatan penggajian selalu
menggunakan sebagai macam
dokumen dan catatan seperti formulir,
dan sebagainya. Praktek yang sehat
pada PT. Surya Jaya Perkasa dalam
melaksanakan aktivitas pengendalian
intern dapat dilihat dari jawaban atas
daftar pertanyaan yang diajukan oleh
peneliti, dari hasil kuesioner tersebut
diperoleh rerata sebesar 5 dapat
dinilai bahwa pelaksanaan sistem
pengendalian intern atas praktek yang
sehat pada PT. Surya Jaya Perkasa
sudah baik.
Berdasarkan jawaban praktik
yang sehat daftar pertanyaan di atas,
maka dapat dikatakan bahwa praktek
yang dilakukan secara garis besar
sudah baik dan sesuai dengan teori
yang ada walau ada satu point
pertanyaan, dan pertanyaan tersebut
tidak relevan bagi perusahaan.
Dengan melihat jawaban – jawaban
atas pertanyaan pertanyaan dapat
diketahui bahwa: (1) Memasukkan
kartu jam hadir kedalam mesin
pencatat waktu harus diawasi oleh
fungsi pencatat waktu. Hal ini sudah
sesuai pada prakteknya pada PT.
Surya Jaya Perkasa langsung diawasi
oleh bagian absensi, bila ada yang
melanggar akan dikenakan surat
peringatan. (2) Pembuatan daftar gaji
dan upah diverifikasi kebenarannya
dan ketelitiannya oleh fungsi
keuangan sebelum dilakukan oleh
bagian penggajian dan pengupahan,
dari bagian SDM tersebut telah
diperiksa dan diedit lebih dahulu oleh
bagian keuangan sebelum dilakukan
pembayaran gaji dan upah. Hal ini
sesuai dengan teori yang ada di dalam
PT. Surya Jaya Perkasa. (3)
Perhitungan penghasilan karyawan
direkonsiliasi dengan catatan
penghasilan karyawan. Hal ini sesuai
dengan teori, karena dalam
prakteknya bagian SDM akan
melakukan perusahaan terhadap
catatan penghasilan yang dikenakan
pada tiap – tiap karyawan. Dengan
demikian dalam perhitungan
penghasilan karyawan lebih handal
dan sesuai dengan yang seharusnya.
(4) Catatan penghasilan karyawan
disimpan oleh pembuat daftar gaji dan
upah adalah sudah sesuai dengan
teori, karena bagian SDM selain itu
juga bagian SDM juga bertugas untuk
20
membuat daftar gaji karyawan dan
perhitungan dan besaran gaji dan upah
karyawan. (5) Catatan penghasilan
karyawan disimpan oleh fungsi
pembuat daftar gaji dan upah belum
sesuai dengan teori.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian
dan analisa data yang diperoleh
peneliti, dapat diambil beberapa
kesimpulan mengenai pelaksanaan
sistem pengendalian intern atas
penggajian dan pengupahan pada PT.
Surya Jaya Perkasa sebagai berikut:
Sistem dan prosedur
penggajian dan pengupahan pada PT.
Surya Jaya Perkasa berjalan sesuai
dengan prosedur yang telah
diterapkan tetapi masih menggunakan
sistem penggajian manual yaitu cara
penghitungan gaji masih
menggunakan program sederhana
yaitu program axcel. Setelah
dibandingkan dengan teori, dokumen,
catatan akuntansi serta fungsi yang
terkait sebagian besar sudah sesuai
penerapannya. Fungi-fungsi yang
terkait diantaranya : fungsi absensi,
fungsi SDM, fungsi keuangan, fungsi
akuntansi.
Sistem pengendalian intern
atas penggajian dan pengupahan pada
PT. Surya Jaya Perkasa terdiri dari
beberapa kriteria dalam penilaiannya
yaitu: struktur organisasi yang
memisahkan tanggung jawab
fungsionalsecara tegas dengan nilai
rerata 3.50, yang belum sesuai, hal ini
dikarenakan adanya perangkapan
tugas di fungsi pencatat waktu dan
fungsi pembuatan daftar gaji. Sistem
otorisasi dan prosedur pencatatan
dengan nilai rerata 4,7 yang sudah
sesuai. Praktek yang sehat dengan
nilai rerata 4,00 sudah sesuai.
Karyawan yang mutunya sesuai
dengan tanggung jawabnya dengan
nilai 4,33 yang sudah sesuai. Dengan
pelaksanaan yang sesuai fungsi
masing-masing bisa diharapkan
memenuhi dari tujuan system
pengendalian intern
Saran
Berdasarkan simpulan di atas,
maka dapat diberikan saran sebagai
berikut: (a) Sebaiknya dalam
pembuatan gaji dan upah, fungsi
pembuatan gaji dan uapah membuat
SPU (Surat pernyataan Upah) terlebih
dahulu agar tidak ada kesempatan
untuk membesarkan jumlah upah
karyawan. (b) Sebaiknya pencatatan
jam hadir dan jam kerja dibedakan
atau disendirikan supaya dapat
membandingkan antara jam hadir dan
21
jam kerja agar tidak terjadi
kecurangan-kecurangan yang tidak
diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Posedur
Pendidikan Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta:
Bhineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
Pendidikan Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta:
Bhineka Cipta.
Baridwan, Zaki. 2000. Sistem
Akuntansi. Yogyakarta: BPFE.
Hall, A. James. 2001. Sistem Informai
Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.
Jusup, Haryono. 2001. Dasar – dasar
Akuntansi. Yogyakarta: STIE YKPN.
Krismiaji. 2005. Sistem Informasi
Akuntansi. Jakarta: Salemba
Empat.
Kusnandi, dkk. 2000. Pengantar
Akuntansi Keuangan.
Jakarta: PT. Grafindo
Marom, Chairul. 2002. Sistem
Akuntansi Perusahaan
Dagang. Jakarta: PT.
Grafindo.
Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi.
Jakarta : Salemba Empat.
Margono,S, 2005. Metodologi
Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Narko. 2004. Sistem Akuntansi.
Yogyakarta: Yayasan
Pustaka Nusantara.
Neunar, Jhon. J.W. 1997. Sistem
Akuntansi (Accounting
System Inflation). Edisi Ke-
lima. English Edition
Newyork. Richard D. Irwin
Inc.
Neunar, Jhon. J.W. 1997. Sistem
Akuntansi (Accounting
System Inflation). Edisi Ke-
lima. English Edition
Newyork. Richard D. Irwin
Inc.
Romney, Marshall B. & Paul Jhon
Steinbart. 2003. Accounting
Information System. Jakarta:
Salemba Empat.
Soemarso, S.R. 2005. Akuntansi Suatu
Pengantar. Jakarta: Salemba
Empat.
Sugiono. 2008. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R
& D. Bandung: Alfabeta.
22
Tim Penyusun. 2006. Panduan dan
Penilaian Skripsi
Universitas Negeri
Surabaya. Surabaya: Unesa
University Press.
Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem
Informasi Akuntansi.
Jakarta: Salemba Empat.