Upload
builiem
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK, STRUKTUR MODAL
DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
Skripsi
Oleh
WINDA ROSMALINDA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRACT
ANALYSIS OF EFFECT OF TAX AVOIDANCE, CAPITAL STRUCTUREAND PROFITABILITY TO THE VALUE OF COMPANY
ByWinda Rosmalinda
The aim of this research is to examine and analyze the effect of taxavoidance, capital structure, and profitability on firm value. Tax avoidance ismeasured by CETR, the capital structure is measured by debt to equity ratio (DER),and profitability is measured by return on assets (ROA). Company value ismeasured by Tobin's Q. The sample in this study is a company listed on the LQStock Index 45 years 2014-2017. Pursuant to purposive sampling method , thenumber of samples obtained is 28 company. The data used is secondary data ,namely the financial statements of companies listed on the Indonesia StockExchange (BEI).
The results showed that capital structure and profitability has a significanteffect on firm value, while tax avoidance does not affect the value of the company.
Keywords : Tax Avoidance, Cash Effective Tax Rate (CETR), CapitalStructure, Debt to Equity Ratio ( D ER) , Profitability, Return onAssets (ROA) , Company Value.
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK, STRUKTUR MODALDAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
OlehWinda Rosmalinda
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruhpenghindaran pajak, struktur modal, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan.Penghindaran pajak diukur dengan CETR, struktur modal diukur dengan debt toequity ratio (DER), dan profitabilitas diukur dengan return on assets (ROA). Nilaiperusahaan diukur dengan Tobin’s Q. Sampel dalam penelitian ini adalahperusahaan yang terdaftar di Indeks Saham LQ 45 tahun 2014-2017. Berdasarkanmetode purposive sampling, jumlah sampel yang diperoleh adalah 28 perusahaan.Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu laporan keuangan perusahaanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). .
Hasil penelitian menujukkan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikanterhadap nilai perusahaan, sedangkan penghindaran pajak dan struktur modal tidakberpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Kata Kunci : Penghindaran Pajak, Cash Effective Tax Rate (CETR), StrukturModal, Debt to Equity Ratio (DER), Profitabilitas, Return onAssets (ROA), Nilai Perusahaan.
ANALISIS PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK, STRUKTUR MODAL
DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
Oleh
WINDA ROSMALINDA
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bumi Jaya Lampung Tengah pada
tanggal 09 Agustus 1996, Sebagai anak ketiga dari tiga
bersaudara, dari pasangan Bapak Tumin Nurdin dan Ibu
Sukinah. Dilahirkan di tengah- tengah keluarga yang
sederhana, yang mana ayah berprofesi sebagai karyawan
swasta dan ibu sebagai Pegawai Negeri Sipil menjadikan motivasi penulis
menempuh pendidikan sampai tingkat perguruan tinggi.
Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) PKK Wates, diselesaikan tahun 2002, Sekolah
Dasar Negeri Wates, diselesaikan pada tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama
Negeri 1 Trimurjo, diselesaikan pada tahun 2011, dan Sekolah Menengah Atas
Swasta Al-Kautsar Bandar Lampung, diselesaikan pada tahun 2014. Tahun 2014,
peneliti melanjutkan pendidikannya sebagai mahasiswa S1 Akuntansi, Program Studi
Akuntansi. Peneliti mengikuti program pengabdian kepada masyarakat yaitu Kuliah
Kerja Nyata (KKN) di Kampung Bandar Putih Tua, Kecamatan Anak Ratu Aji,
Kabupaten Lampung Tengah selama 40 hari.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung pada tahun 2014 melalui jalur SBMPTN. Selain itu, pada tahun
2016 penulis terpilih sebagai anggota kesekretariatan dalam kegiatan
Simposium Nasional Akuntansi (SNA) yang merupakan kegiatan tahunan yang
diselenggarakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai perwujudan kepedulian
akuntan terhadap pembangunan bangsa dan negara Indonesia.
Pada tahun 2017 penulis juga terpilih untuk dapat mengikuti pelatihan Brevet Pajak
A dan B yang diselenggarakan Tax Center FEB Unila bekerjasama dengan Ikatan
Konsultan Pajak Indonesia cabang Lampung.
PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat yang telahdiberikan,sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Karya ini kupersembahkan kepada:
Kedua orangtuaku, Bapak Tumin Nurdin dan Ibu Sukinah yang selalu memberikankasih sayang, doa, dukungan, nasihat dan fasilitas untukku meraih pendidikan hingga
saat ini. Terimakasih atas segala pengorbanan yang telah diberikan kepadaku.Semoga Bapakdan Ibu selalu diberi kesehatan dan kebahagiaan.
Kakakku Zam-Zami Tirta Aji, S.Si dan Kakakku Puspaning Pertiwi, Amd.Keb. yangselalu member semangat kepada penulis dan selalu mengerti dan menerima keluh
kesah penulis.
Sahabat dan teman-temanku, untuk dukungan, keceriaan dan nasihat yang selaludiberikan.
Almamater tercinta, Universitas Lampung.
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah
selesai (dari satu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan lain. Dan
hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap
(Q.S. Al-Insyirah: 6-8)
if I fall asleep, I can dream. however, if I am awake, dreams can come true.
(Winda)
Bekerjalah sampai Idolamu menjadi sainganmu.
(G-Dragon)
Don’t Cry in front of the person you love Because the person will feel the pain morethan you feel it.
(Baekhyun EXO)
You do not have to give up just because you've lost your way.(Anonymous)
SANWACANA
Bismillahirrohmaanirrohmim,
Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul:
“Analisis Pengaruh Penghindaran Pajak, Struktur Modal, dan Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan”. Skripsi ini adalah salah satu syarat untuk
menyelesaiakan pendidikan dan memperoleh gelar sarjana ekonomi di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Dalam penelitian skripsi ini, peneliti
memperoleh bantuan, dukungan, bimbingan serta petunjuk dari semua pihak, maka
dalam kesempatan ini, peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S. E., M. Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Bapak Dr. Nurdiono, S.E., M.M., CPA., Ak., CA., CSRS selaku Pembimbing
Akademik yang selalu memberi saran selama proses perkuliahan.
5. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt., CPA., dan Ibu Ninuk Dewi K, S.E.,
M.Si., Akt., selaku Dosen Pembimbing I dan II yang telah memberikan
bimbingan, saran, motivasi dan mengajarkan bagaimana cara menyelesaikan
penelitian dengan benar.
6. Bapak Drs. A. Zubaidi Indra, M.M., CPA., CA., Ak., selaku Penguji Utama
dalam ujian skripsi yang telah memberikan masukan dan saran untuk
memperbaiki penelitian ini dengan benar, sehingga skripsi ini menjadi lebih
baik.
7. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf Akademik Fakultas Ekonomi dan
BisnisUniversitas Lampung.Bapak dan Ibu Staf Administrasi Fakultas Ekonomi
danBisnis universitas lampung yang telah membantu peneliti dalam segala
proses administrasi.
8. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Tumin Nurdin dan Ibu Sukinah atas
dukungan, kasih sayang, pengorbanan, perhatian, cinta kasih, dan doa yang telah
diberikan demi kesuksesan penulis semoga kelak di kemudian hari putrimu ini
dapat membahagiakan dan menjadi kebanggaan kalian. Kalian Istimewa.
9. Kakak kakakku tercinta Mas Zam-Zam dan Mbak Puspa serta kedua kakak
iparku Mbak Ija dan Mas Nuri atas dukungan, kasih sayang, perhatian,
cintakasih, dan doa yang telah diberikan demi kesuksesan peneliti.
10. Keempat keponakanku tersayang Iyas, Ilyasa, Azzahra dan Azizah atas canda
tawa yang selalu diberikan kepada peneliti sehingga selalu bahagia ketika
melihat mereka berdua tertawa ceria.
11. Sahabat – sahabat tercinta Nabila dan Syaharani terima kasih atas seluruh waktu,
dukungan, semangat selamat 4 tahun ini, dan semoga kita semua menjadi orang
yang sukses dan selalu menjaga silaturahmi. Kalian terbaik.
12. Sahabat - sahabat seperjuangan dari SMA, Aprina, Bila, Chintya, Do, Liana,
Sendy, serta sahabat terbaikku di kampus Bila dan Saha, terimakasih atas semua
bantuan, dukungan, dan doa semoga kita semua menjadi orang yang sukses dan
selalu menjaga silaturahmi.
13. Sahabat – Sahabat seperjuangan dari SD dan SMP, Mega, Maya, Elsa, Ana,
Irmaya, Aulia, Lupi, Asti, dan yang tak bisa disebutkan satu persatu terimakasih
atas semua bantuan, dukungan, doa dan waktunya yang selalu diberikan, semoga
kita semua menjadi orang yang sukses dan selalu menjaga silaturahmi.
14. KKN Bandar Putih Tua Mike, Indy, Deta, Rama, Dibyo, Biaton Terima kasih
untuk kebersamaannya selama 40 hari yang tak terlupakan.
15. Terimakasih untuk Almamater Tercinta Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas
Lampung.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari dari kesempurnaan,
akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
kita semua.Aminn YaaRabbal’aalaminn...
Bandar Lampung, 07 Juni 2018
Penulis
Winda Rosmalinda
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i
ABSTRACT..... ...................................................................................................... ii
ABSTRAK ... ....................................................................................................... iii
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ iv
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. v
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ vii
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................ viii
PERSEMBAHAN ................................................................................................. ix
MOTTO ................................................................................................................. x
SANWACANA ..................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xviii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xx
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................. 6
1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori .................................................................................. 9
2.1.1. Teori Agensi............................................................................. 9
2.1.2. Trade-Off Theory ..................................................................... 11
2.1.3. Penghindaran Pajak .................................................................. 12
2.1.4. Struktur Modal ......................................................................... 13
2.1.5. Profitabilitas ............................................................................. 14
2.1.6. Nilai Perusahaan ...................................................................... 15
2.2. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 15
2.3. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 17
2.4. Pengembangan Hipotesis ................................................................... 18
2.4.1. Tax Avoidance dan Nilai Perusahaan ....................................... 18
2.4.2. Struktur Modal ......................................................................... 19
2.4.3. Profitabilitas ............................................................................. 21
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 23
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................... 23
3.3. Definisi dan Pengukuran Operasional Variabel ................................. 24
3.3.1. Variabel Dependen................................................................... 24
3.3.2. Variabel Independen ................................................................ 25
3.3.2.1. Penghindaran Pajak ..................................................... 25
3.3.2.2. Struktur Modal............................................................. 26
3.3.2.3. Profitabilitas ................................................................ 26
3.4. Metode Analisis ................................................................................. 27
3.4.1. Statistik Deskriptif ................................................................... 27
3.4.2. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 28
3.4.2.1. Uji Normalitas ............................................................. 28
3.4.2.2. Uji Multikoliniearitas .................................................. 28
3.4.2.3. Uji Heterokedastisitas .................................................. 29
3.4.2.4. Uji Autokorelasi .......................................................... 30
3.4.3. Uji Analisis Regresi Linier Berganda ...................................... 31
3.4.4. Uji Hipotesis ............................................................................ 32
3.4.4.1. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) .......................... 32
3.4.4.2. Kelayakan Model Regresi (Uji Statitik F) ................... 32
3.4.4.3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) 33
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................... 34
4.2. Analisis Data ...................................................................................... 35
4.2.1. Statistik Deskriptif ................................................................... 35
4.2.2. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 37
4.2.2.1. Uji Normalitas ............................................................. 37
4.2.2.2. Uji Multikoliniearitas .................................................. 38
4.2.2.3. Uji Heterokedastisitas .................................................. 40
4.2.2.4. Uji Autokorelasi .......................................................... 41
4.2.3. Uji Analisis Regresi Linier Berganda ...................................... 42
4.2.4. Uji Hipotesis ............................................................................ 43
4.2.4.1. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) .......................... 43
4.2.4.2. Kelayakan Model Regresi (Uji Statitik F) ................... 44
4.2.4.3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) 45
4.3. Pembahasan ........................................................................................ 47
4.3.1. Pengaruh Penghindaran Pajak terhadap Nilai Perusahaan....... 47
4.3.2. Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan .............. 48
4.3.3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan .................. 49
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan ............................................................................................ 51
5.2. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 52
5.3. Saran .................................................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 15
4.1 Kriteria Pemilihan Sampel Penelitian ........................................................ 34
4.2 Hasil Statistik Deskriptif Model Regresi ................................................... 35
4.3 Hasil Statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov test ............................. 38
4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ......................................................................... 39
4.5 Hasil Uji Autokolerasi ............................................................................... 42
4.6 Hasil Uji Signifikansi Paramater Individual (Uji Statistik t) ..................... 43
4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ......................................... 44
4.8 Hasil Uji Kelayakan Model Regresi (Uji Statistik F) ................................ 45
4.9 Hasil Uji Signifikansi Paramater Individual (Uji Statistik t) ..................... 46
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran................................................................................... 17
4.1 Hasil Uji Heterokedastisitas....................................................................... 41
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Data Sampel Perusahaan Indeks Saham LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2014-2017 ..................................................................... L-1
2. Hasil Perhitungan Uji Dummy Penghindaran Pajak (CETR)................... L-2
3. Hasil Perhitungan Struktur Modal (DER)................................................. L-4
4. Hasil Perhitungan Profitabilitas (ROA) .................................................... L-6
5. Hasil Uji Normalitas ................................................................................. L-8
6. Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................................... L-8
7. Hasil Uji Multikolinearitas........................................................................ L-9
8. Hasil Uji Autokolerasi .............................................................................. L-9
9. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)........................................ L-9
10. Hasil Uji Kelayakan Model Regresi (Uji Statistik F) ............................... L-10
11. Hasil Uji Signifikansi Paramater Individual (Uji Statistik t) .................... L-10
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Nilai perusahaan merupakan konsep penting bagi para investor, karena merupakan
indikator bagi pasar menilai perusahaan secara keseluruhan atau dapat dikatakan
nilai perusahaan merupakan harga yang harus dibayar kepada calon pembeli
apabila perusahaan tersebut dijual (Utami, 2011). Perusahaan umumnya berupaya
meningkatkan nilai perusahaan karena tingginya nilai perusahaan yang tercermin
dalam harga saham akan dapat meningkatkan kemakmuran para pemegang saham.
Hal tersebut akan berdampak kepada para investor yang akan tetap
mempertahankan investasinya atau bahkan calon investor tertarik menanamkan
modalnya kepada perusahaan tersebut. Berbagai upaya dilakukan pihak
manajemen untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan salah satu cara yang
dapat dilakukan dengan mengefisienkan beban pajak melalui penghindaran pajak
(Ilmiani dan Sutrisno, 2013).
Pajak merupakan sumber pendapatan negara yang sangat penting bagi
pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional yang berlangsung terus-
menerus dan berkesinambungan. Pajak juga bertujuan meningkatkan
kesejahteraan negara karena semakin besar jumlah pajak yang diterima akan
2
semakin baik keuangan suatu negara tersebut. Namun, berbeda dengan
kepentingan negara, perusahaan sebagai wajib pajak yang menganggap pajak
adalah suatu beban. Perusahaan akan berusaha mengoptimalisasikan beban pajak
dengan cara efisiensi beban, sehingga tetap memaksimalkan laba. Dalam hal
efisiensi beban pajak, banyak perusahan melakukan penghindaran pajak. Beban
pajak itu sendiri dihitung berdasarkan tarif pajak dikali dengan laba perusahaan.
Menurut PSAK 46, laba perusahaan dibagi menjadi dua, yaitu laba akuntansi dan
laba fiskal. Perbedaan penghitungan laba akuntansi yang terdapat di laporan
keuangan yang dihitung dengan laba fiskal menurut perpajakan dapat menjadi
celah perusahan melakukan penghindaran pajak (Hanafi dan Harto, 2014).
Penghindaran pajak merupakan usaha untuk mengurangi hutang pajak yang
bersifat legal (Lawful), sedangkan penggelapan pajak (Tax Evasion) adalah
usaha untuk mengurangi hutang pajak yang bersifat tidak legal (Unlawful)
(Xynas, 2011). Persoalan penghindaran pajak merupakan persolan yang rumit
dan unik, karena satu sisi penghindaran pajak diijinkan dan diperbolehkan, tapi
di sisi yang lain penghindaran pajak tidak diinginkan oleh pemerintah. Di satu
sisi, pemerintah selalu berusaha meningkatkan penerimaan pajak semaksimal
mungkin setiap periode nya sesuai dengan target Anggaran Pendapatan Belanja
Negara (APBN). Namun, di sisi lain perusahaan berusaha memperkecil
pembayaran pajak dengan cara melakukan penghindaran pajak sehingga
memperkecil penerimaan pajak negara.
Pada tahun 2016, Presiden Joko Widodo mengesahkan UU baru terkait
Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty, yaitu Undang-Undang Nomor 11 Tahun
3
2016 tentang Pengampunan Pajak. Program pengampunan Pajak dicanangkan
pemerintah dengan harapan bertambahnya penerimanan pajak dalam APBN
tahun 2016 dan seterusnya, sehingga akan membuat APBN lebih suistainable.
APBN lebih suistainable dan kemampuan pemerintah untuk belanja juga akan
semakin besar, sehingga otomatis akan sangat membantu program-program
pembangunan tidak hanya infrastruktur tapi juga dalam hal perbaikan
kesejahteraan masyarakat (Kemenkeu.go.id., 2016).
Negara Indonesia menempati posisi tertinggi dalam hal penerimaan Uang
Tebusan Amnesti Pajak dibandingkan negara-negara yang juga sebelumnya
menerapkan program pengampunan pajak (Sumber: Kompilasi CITA), namun
tetap saja hasil yang didapat jauh dari target. Berdasarkan data Direktorat
Jenderal Pajak, setelah ditutup pada 31 Maret 2017 pelaporan harta tax
amnesty mampu mencapai Rp 4.855 triliun. Deklarasi harta di dalam negeri masih
mendominasi dengan total Rp 3.676 triliun. Sisanya yaitu deklarasi harta di luar
negeri Rp 1.031 triliun dan harta yang dibawa pulang ke Indonesia (repatriasi) Rp
147 triliun. Adapun jumlah uang tebusan mencapai Rp 114 triliun. Sementara itu
pemerintah sempat memunculkan target-target program tax amnesty yang meliputi
harta deklarasi Rp 4.000 triliun, repatriasi Rp 1.000 triliun, dan uang tebusan Rp
165 triliun. Dari indikator tersebut, dapat diketahui bahwa masih banyak Wajib
Pajak Indonesia yang masih melakukan penghindaran pajak (Pajak.go.id, 2017).
Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau
pemegang saham. Tujuan ini dapat diwujudkan dengan memaksimumkan nilai
perusahaan dengan asumsi bahwa pemilik perusahaan atau pemegang saham akan
4
makmur jika kekayaannya meningkat. Meningkatnya kekayaan dapat dilihat dari
semakin meningkatnya harga saham yang berarti juga nilai perusahaan meningkat.
Masalah struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi setiap
perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek yang
langsung terhadap posisi keuangan perusahaan. Suatu perusahaan yang
mempunyai struktur modal yang tidak baik dan mempunyai hutang yang sangat
besar akan memberikan beban berat kepada perusahaan yang bersangkutan
(Riyanto, 2001). Struktur modal merupakan sesuatu yang sangat penting bagi
perusahaan yang menyangkut sumber dana yang menjalankan suatu usaha dari
perusahaan tersebut yang paling menguntungkan, dimana sumber dana
perusahaan tersebut adalah memperoleh modalnya dari modal sendiri atau dengan
modal asing dari pihak investor. Sehingga, apabila semakin besarnya struktur
modal yang dimiliki perusahaan, menggambarkan bahwa sumber dana yang
diperoleh perusahaan tersebut berasal dari hutang.
Selain penghindaran pajak dan struktur modal, banyak faktor yang mempengaruhi
nilai perusahaan. Nilai perusahaan sering dikaitkan dengan harga saham, dimana
semakin tinggi harga saham maka nilai perusahaan dan kemakmuran para
pemegang saham juga semakin meningkat. Salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi tinggi atau rendahnya harga saham yaitu melalui laba yang
dihasilkan perusahaan. Laba yang dihasilkan perusahaan berkaitan dengan
profitabilitas. Profitabilitas adalah salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
nilai perusahaan (Amirya dan Atmini, 2007). Profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan
modal tertentu (Hanafi, 2003).
5
Salah satu indikator penting bagi investor dalam menilai prospek perusahaan di
masa depan adalah dengan melihat sejauh mana pertumbuhan profitabilitas
perusahaan (Tandelilin, 2001). Menurut Haryanto dan Toto (2003), profitabilitas
perusahaan adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat
pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasinya. Profitabilitas dapat
mencerminkan keuntungan dari investasi keuangan, artinya profitabilitas
berpengaruh terhadap nilai perusahaan karena sumber internal yang semakin
besar. Semakin baik pertumbuhan profitabilitas perusahaan berarti prospek
perusahaan di masa depan dinilai semakin baik, artinya nilai perusahaan juga akan
dinilai semakin baik di mata investor. Apabila kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba meningkat, maka harga saham juga akan meningkat (Husnan,
2001).
Menurut Rizqia, dkk. (2013) perusahaan yang dapat menjaga kestabilan dan
meningkatkan laba dapat dilihat sebagai sinyal positif oleh investor berkaitan
dengan kinerja perusahaan. Hal tersebut terjadi disebabkan perusahaan yang
mengalami peningkatan laba mencerminkan bahwa perusahaan mempunyai
kinerja yang baik, sehingga menimbulkan sentimen positif dari investor dan dapat
membuat harga saham perusahaan mengalami peningkatan. Meningkatnya harga
saham di pasar berarti meningkat pula nilai perusahaan dimata investor. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Astuti dan Erma Setiawati (2014), dan Rizqia dkk
(2013) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan dan Rahman Rusdi Hamidy dkk (2015) menunjukkan bahwa
profitabilitas dan struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian sebelumnya. Perbedaan
6
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu penambahan variabel
independen yang digunakan yaitu penghindaran pajak yang mengacu pada
penelitian yang dilakukan oleh Ampriyanti dan Aryani (2016) yang berjudul
pengaruh tax avoidance jangka panjang terhadap nilai perusahaan dengan
karakter eksekutif sebagai variabel pemoderasi yang menyebutkan bahwa tax
avoidance jangka panjang berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan dan
Karakter eksekutif memperlemah pengaruh tax avoidance jangka panjang
terhadap nilai perusahaan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
juga terletak pada sampel yang digunakan yaitu perusahaan yang terdaftar di
Indeks Saham LQ selama periode pada tahun 2014-2016. Berdasarkan penjelasan
di atas, penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Analisis
Pengaruh Penghindaran Pajak, Struktur Modal, dan Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan“.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan gambaran umum mengenai ruang lingkup
penelitian dan penelaahan variabel penelitian. Berdasarkan pernyataan tersebut,
maka dalam penelitian ini masalah yang akan dirumuskan dalam suatu rumusan
masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah penghindaran pajak berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan?
2. Apakah struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan?
3. Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan?
7
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa:
1. Penghindaran pajak berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
2. Struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
3. Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian maka diharapkan hasil penelitian bermanfaat
untuk:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi dan bahan
pengembangan bagi penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
Penelitian ini untuk menambah pengetahuan dan wawasan yang berkaitan dengan
implementasi pengaruh penghindaran pajak, struktur modal dan profitabilitas
terhadap nilai perusahaan.
b. Bagi perusahaan
Sebagai informasi untuk perusahaan atas dampak-dampak apa saja yang akan
ditimbulkan terhadap nilai perusahaan apabila melakukan penghindaran pajak,
serta membantu perusahaan memahami faktor-faktor yang dibutuhkan untuk
meningkatkan nilai perusahaan.
8
c. Bagi investor
Penelitian ini dapat membantu investor memahami prospek perusahaan dan
praktek penghindaran pajak di perusahaan.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Agensi
Teori Agensi mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham (shareholders)
sebagai prinsipal dan manajemen sebagai agen. Manajemen merupakan pihak
yang dikontrak oleh pemegang saham untuk bekerja demi kepentingan pemegang
saham. Karena mereka dipilih, maka pihak manejemen harus
mempertanggungjawabkan semua pekerjaannya kepada pemegang saham.
Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan agency cost sebagai jumlah dari
biaya yang dikeluarkan prinsipal untuk melakukan pengawasan terhadap agen.
Hampir mustahil bagi perusahaan untuk memiliki zero agency cost dalam rangka
menjamin manajer akan mengambil keputusan yang optimal dari
pandangan shareholders karena adanya perbedaan kepentingan yang besar
diantara mereka.
Hubungan keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu atau lebih orang
(prinsipal) memerintah orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama
prinsipal serta memberi wewenang kepada agen membuat keputusan yang terbaik
bagi prinsipal. Jika kedua belah pihak tersebut mempunyai tujuan yang sama
10
untuk memaksimumkan nilai perusahaan, maka diyakini agen akan bertindak
dengan cara yang sesuai dengan kepentingan prinsipal.
Menurut Bathala,et.al., (1994) terdapat beberapa cara yang digunakan untuk
mengurangi konflik kepentingan, yaitu : a) meningkatkan kepemilikan saham oleh
manajemen (insider ownership), b) meningkatkan rasio dividen terhadap laba
bersih (earning after tax), c) meningkatkan sumber pendanaan melalui utang, d)
kepemilikan saham oleh institusi (institutional holdings).
Teori agensi dapat menimbulkan konfilk kepentingan antara principal dan agent
dalam perusahaan. Konflik semakin meningkat ketika principal tidak memiliki
informasi yang cukup tentang kinerja agent karena ketidakmampuan principal
memonitor aktivitas agent dalam perusahaan sedangkan agent mempunyai lebih
banyak informasi mengenai perusahaan secara keseluruhan dan terkadang tidak
melaporkan keadaan perusahaan yang sebenernya kepada pemegang saham
(principal). Oleh karena itu dapat terjadi asymmetry information antara principal
dan agent karena ketidakseimbangan informasi yang dimiliki oleh principal dan
agent.
Perbedaan kepentingan antara principal dan agent dapat menpengaruhi berbagai
hal yang menyangkut kinerja perusahaan, salah satunya adalah kebijakan
perusahaan mengenai pajak. Sistem perpajakan di Indonesia menggunakan self
assessment system yaitu wewenang yang diberikan oleh pemerintah untuk
menghitung dan melaporkan pajak sendiri. Penggunaan self assessment system
dapat memberikan kesempatan kepada pihak agen untuk menghitung pajak
penghasilan pajak serendah mungkin, sehingga beban pajak yang ditanggung
perusahaan menjadi turun. Hal ini dilakukan pihak agen karena adanya asymmetry
11
information terhadap pihak principal, dengan melakukan manajemen pajak maka
pihak agent akan memperoleh keuntungan tersendiri yang tidak bisa didapatkan
dari kerjasama dengan pihak prinsipal (Ardyansah dan Zulaikha, 2014)
2.1.2 Trade-Off Theory
Teori ini membahas tentang hubungan antara struktur modal dengan nilai
perusahaan. Model trade-off mengasumsikan bahwa struktur modal perusahaan
merupakan hasil trade-off dari keuntungan pajak dengan menggunakan hutang
dengan biaya yang akan timbul sebagai akibat penggunaan hutang tersebut. Esensi
trade-off theory dalam struktur modal adalah menyeimbangkan manfaat dan
pengorbanan yang timbul sebagai akibat penggunaan hutang. Sejauh manfaat
lebih besar, tambahan utang masih diperkenankan. Apabila pengorbanan karena
penggunaan hutang sudah lebih besar, maka tambahan hutang sudah tidak
diperbolehkan. Semakin banyak perusahaan menggunakan hutang, maka semakin
tinggi nilai dan harga sahamnya, menurut asumsi tulisan Moddigliani-Miller
dengan pajak, harga saham sebuah perusahaan akan mencapai nilaimaksimal jika
perusahaan sepenuhnya menggunakan hutang 100 persen. Dalam dunia nyata,
perusahaan jarang menggunakan hutang 100 persen. Alasan utama perusahaan
membatasi penggunaan hutang adalah untuk menjaga biaya-biaya yang
berhubungan dengan kebangkrutan tetap rendah.
Sebelumnya trade off theory ini dikenal dengan nama balanced theory. Husnan
(1996), mengatakan bahwa secara garis besar dapat disimpulkan bahwa balanced
theory menganut pola keseimbangan antara keuntungan penggunaan dana dari
utang dengan tingkat bunga yang tinggi dan biaya kebangkrutan. Teori
keseimbangan (trade-off theory) merupakan penyeimbang manfaat dan
12
pengorbanan yang timbul sebagai akibat penggunaan utang. Jika manfaat yang
dihasilkan lebih besar, porsi utang dapat ditambah. Berdasarkan teori ini,
perusahaan berusaha mempertahankan struktur modal yang ditargetkan dengan
tujuan memaksimumkan nilai pasar.
2.1.3 Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)
Penghindaran Pajak (tax avoidance) adalah “arrangement of a transaction in
order to obtain a tax advantage, benefit, or reduction in a manner unintended by
the tax law” (Brown, 2012). Untuk memperjelas, penghindaran pajak umumnya
dapat dibedakan dari penggelapan pajak (tax evasion), di mana penggelapan
pajak terkait dengan penggunaan cara-cara yang melanggar hukum untuk
mengurangi atau menghilangkan beban pajak sedangkan penghindaran pajak
dilakukan secara “legal” dengan memanfaatkan celah (loopholes) yang terdapat
dalam peraturan perpajakan yang ada untuk menghindari pembayaran pajak, atau
melakukan transaksi yang tidak memiliki tujuan selain untuk menghindari pajak
(Pajak.go.id.).
Menurut Mardiasmo (2003), penghindaran pajak (Tax Avoidance) adalah suatu
usaha meringankan beban pajak dengan tidak melanggar undang-undang yang
ada, seperti memanfaatkan pengecualian dan potongan yang diperkenankan
maupun menunda pajak yang belum diatur dalam peraturan perpajakan yang
berlaku. Penghindaran pajak merupakan usaha untuk mengurangi hutang pajak
yang bersifat legal (Lawful), sedangkan penggelapan pajak (Tax Evasion) adalah
usaha untuk mengurangi hutang pajak yang bersifat tidak legal (Unlawful)
(Xynas, 2011).
13
Hal ini dilakukan dengan cara tidak melaporkan atau melaporkan masih tetap
dalam aturan yang ada namun tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya atas
pendapatan yang bisa dikenai pajak. Penghindaran pajak ini telah membuat basis
pajak atas pajak pendapatan menjadi sempit dan mengakibatkan begitu besarnya
kehilangan potensi pendapatan pajak yang dapat digunakan untuk mengurangi
beban defisit anggaran negara. Dengan demikian dalam kontek perusahaan,
penghindaran pajak ini sengaja dilakukan oleh perusahaan dalam rangka
memperkecil besarnya tingkat pembayaran pajak yang harus dilakukan dan
meningkatkan cash flow perusahaan.
2.1.4 Struktur Modal
Struktur Modal dalam hal ini yaitu inti (ekuitas) dan non inti (hutang) sangat
penting dalam menentukan nilai perusahaan. Menurut Sjahrial (2014) Struktur
modal merupakan perimbangan antara penggunaan modal pinjaman yang terdiri
dari utang jangka pendek yang bersifat permanen dan utang jangka panjang
dengan modal sendiri yang terdiri dari saham preferen dan saham biasa.
Sedangkan menurut Atmaja (2008) Struktur modal adalah perbandingan antara
modal sendiri dengan hutang (biasanya hutang jangka panjang) perusahaan.
Brigham dan Houston (2009) mengartikan bahwa struktur keuangan (financial
leverage) merupakan cara aktiva-aktiva perusahaan dibelanjai/dibiayai. Hal ini
seluruhnya merupakan bagian kanan neraca, sedangkan struktur modal (capital
structure) merupakan pembiayaan pembelanjaan permanen perusahaan, yang
terutama berupa hutang jangka panjang, saham preferen/prioritas dan modal
saham biasa, tetapi tidak semua masuk kredit jangka pendek. Jadi struktur modal
dalam suatu perusahaan hanya sebagian dari struktur keuangannya.
14
2.1.5 Profitabilitas
Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan
manajemen perusahaaan (Brigham dan Gapenski, 2006). Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa profitabilitas perusahaan merupakan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang dilakukan pada suatu periode
akuntansi. Profitabilitas menurut Saidi (2004) adalah kemampuan perusahaan
dalam memperoleh laba. Para investor menanamkan saham pada perusahaan
adalah untuk mendapatkan return, yang terdiri dari yield dan capital gain.
Semakin tinggi kemampuan memperoleh laba, maka semakin besar return yang
diharapkan investor, sehingga menjadikan nilai perusahaan menjadi lebih baik.
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva atau dengan modal (ekuitas). Dalam
hal ini dapat dijelaskan untuk mengetahui profitabilitas suatu perusahaan adalah
sangat penting bagi investor maupun kreditor.
Menurut Sartono (2001) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun
modal sendiri. Sedangkan menurut Munawir (1995) profitabilitas adalah
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam periode tertentu. Dari
kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama
periode tertentu yang dapat dihitung berdasarkan penjualan atau aktiva atau
modal sendiri.
15
2.1.6 Nilai Perusahaan
Memaksimumkan nilai perusahaan adalah memaksimumkan nilai sahamnya. Arti
memaksimumkan nilai perusahaan berarti memaksimumkan nilai sekarang semua
keuntungan dimasa datang yang akan diterima oleh pemilik perusahaan, dan lebih
menekankan pada aliran hasil bukan sekedar laba bersih dalam pengertian
akuntansi (Yanti, 2010).
Nilai perusahaan pada dasarnya diukur dari beberapa aspek salah satunya adalah
harga pasar saham perusahaan, karena harga pasar saham perusahaan
mencerminkan penilaian investor atas keseluruhan ekuitas yang dimiliki
(Wahyudi dan Pawestri, 2006). Rika dan Ishlahuddin (2008) mendefinisikan nilai
perusahaan sebagai nilai pasar. Alasannya karena nilai perusahaan dapat
memberikan kemakmuran atau keuntungan bagi pemegang saham secara
maksimum jika harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham,
maka makin tinggi keuntungan pemegang saham sehingga keadaan ini akan
diminati oleh investor karena dengan permintaan saham yang meningkatkan
menyebabkan nilai perusahaan juga akan meningkat.
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Tabel Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Judul Hasil
1. Ayuningtias
(2013)
Pengaruh Profitabilitas
Terhadap Nilai
Perusahaan Kebijakan
Dividen dan
Kesempatan Investasi
Sebagai Variabel Antara
Profitabilitas
berpengaruh positif
terhadap nilai
perusahaan. Kebijakan
dividen memperkuat
pengaruh profitabilitas
16
terhadap nilai perusahaan
dan kesempatan investasi
memperkuat pengaruh
profitabilitas terhadap
nilai perusahaan
2. Ampriyanti
dan Aryani M
(2016)
Pengaruh tax avoidance
jangka panjang terhadap
nilai perusahaan dengan
karakter eksekutif sebagai
variabel pemoderasi
Tax avoidance jangka
panjang tidak
berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan
sedangkan tax avoidance
jangka pendek
berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap nilai
perusahaan dan Karakter
eksekutif memperlemah
pengaruh tax avoidance
jangka panjang terhadap
nilai perusahaan.
3. Masri dan
Martani (2012)
Pengaruh Tax Avoidance
Terhadap Cost of Debt
Pengaruh Tax Avoidance
terhadap cost of debt
adalah positif. Struktur
kepemilikan keluarga
menunjukan bahwa
perilaku tax avoidance
meningkatkan biaya
utang.
4. Rizqia dkk
(2013)
Effect of Managerial
Ownership, Financial
Leverage, Profitability,
Firm Size, and Investment
Opportunity on Dividend
Policy and Firm Value.
Profitabilitas
berpengaruh positif
terhadap nilai
perusahaan.
5. Astuti dan
Setiawati
(2014)
Analisis Pengaruh
Profitabilitas, Kebijakan
Deviden, Kebijakan
Hutang, dan Kepemilikan
Manjerial Terhadap Nilai
Perusahaan
Profitabilitas
berpengaruh positif
terhadap nilai
perusahaan.
6. Wijaya Dan
Sedana
(2015)
Pengaruh profitabilitas
terhadap nilai perusahaan
(variabel dividen dan
kesempatan investasi
sebagai variabel moderasi)
Profitabilitas
berpengaruh positif
terhadap nilai
perusahaan. Kebijakan
dividen memperkuat
pengaruh profitabilitas
terhadap nilai perusahaan
dan kesempatan investasi
memperkuat pengaruh
profitabilitas terhadap
17
nilai perusahaan
7. Hamidy dkk
(2015)
Pengaruh struktur modal
terhadap nilai perusahaan
dengan profitabilitas
sebagai variabel
intervening pada
perusahaan properti dan
real estate di bursa efek
indonesia
Profitabilitas mampu
memediasi pengaruh
struktur modal terhadap
nilai perusahaan, karena
utang akan dapat
meningkatkan nilai
perusahaan, dan
peningkatan nilai
perusahaan ini akan lebih
besar apabila utang dapat
meningkatkan
profitabilitas dari
perusahaan.
8. Chaidir
(2015)
Pengaruh struktur modal,
profitabilitas, dan
pertumbuhan perusahaan
terhadap nilai perusahaan
Debt to Asset Ratio, Debt
to Equity Ratio, Return
On Asset, Return On
Equity, dan Asset
Growth bersama-sama
menunjukkan pengaruh
yang signifikan terhadap
PBV
9. Budiman
dan
Setiyono
(2012)
Pengaruh Karakter
Eksekutif Terhadap
Penghindaran Pajak (Tax
Avoidance)
Karakter Eksekutif
berpengaruh terhada.p
penghindaran pajak.
2.3 Kerangka Pemikiran
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
Penghindaran Pajak (X1)
Profitabilitas (X3)
Nilai Perusahaan (Y)
H1 (-)
H3 (+)
Struktur Modal (X2) H2 (+)
18
2.4 Pengembangan Hipotesis
2.4.1 Tax avoidance dan nilai perusahaan
Wang (2010), membuktikan transparansi perusahaan berpengaruh terhadap
tindakan tax avoidance yang dilakukan. Hasil dari penelitian ini menemukan
bahwa tax avoidance mempengaruhi nilai perusahaan, terutama untuk
perusahaan yang transparansinya baik. Penelitian yang dilakukan oleh Tang
(2008) membuktikan bahwa Book Tax Differences berpengaruh negatif dengan
earning perusahaan di periode berikutnya.
Penelitian lain mengenai book tax defferences dilakukan oleh Michelle Hanlon
(2005) dengan menggunakan book tax differences sebagai salah satu indikator
dalam memprediksi dan presistensi earning, cash flow dan accrual di masa
yang akan datang. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa perusahaan
dengan Book Tax Differences yang besar cenderung kurang presisten
earningnya dibanding dengan perusahaan dengan Book Tax Differences yang
lebih kecil.
Pemegang saham, sebagai pengawas menyetujui tindakan tax avoidance yang
dilakukan oleh manajemen ketika keuntungan atau benefit yang akan diterima atas
imbal jasa aktivitas tersebut masih lebih tinggi dibanding dengan biaya yang
dikeluarkan. Selain itu, pajak juga menjadi salah satu faktor yang memotivasi dan
menentukan dalam pengambilan keputusan perusahaan. Di Indonesia, penegakan
hukum dan kedisiplinan penerapan peraturan masih rendah, sehingga tax
avoidance lebih dipandang sebagai benefit bukan risiko, karena risiko deteksi
yang dapat diminimalkan.
19
Menurut Robert H Anderson dalam buku Siti Kurnia Rahayu (2010) Penghindaran
pajak (Tax Avoidance) merupakan cara mengurangi pajak yang masih dalam batas
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dan dapat dibenarkan
terutama melalui perencanaan perpajakan. Penghindaran pajak dapat dilakukan
dengan memperkecil laba dengan cara tidak mengakui pendapatan saat ini tetapi
realisasinya di masa yang akan datang agar laba yang dilaporkan pada periode
sekarang kecil. Selain itu, penghindaran pajak dapat juga dilakukan dengan
mengakui biaya personal menjadi biaya operasional perusahaan sehingga laba
yang diperoleh akan berkurang. Karena semakin rendah laba perusahaan yang
dilaporakan dalam laporan keuangan, maka semakin tinggi beban pajaknya.
Ketika perusahaan melakukan penghindaran pajak, maka perusahaan akan
menekan laba yang diperoleh sehingga pajak yang dibayarkan perusahaan juga
berkurang. Jumlah laba yang diperoleh juga berkaitan dengan nilai perusahaan
tersebut. Karena, investor melihat laba bersih yang diperoleh untuk
menggambarkan nilai perusahaan itu sendiri. Semakin besar laba yang diperoleh,
maka semakin besar pula investor dan calon para investor ingin menanamkan
sahamnya di perusahaan tersebut.
H1: Penghindaran pajak berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan
2.4.2 Struktur Modal
Menurut Kasmir (2011) mengemukakan bahwa bagi bank (kreditor), semakin
besar rasio ini, akan semakin tidak menguntungkan karena akan semakin besar
risiko yang ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan.
Namun, bagi perusahaan justru semakin besar rasio akan semakin baik.
20
Sebaliknya dengan rasio yang rendah, semakin tinggi tingkat pendanaan yang di
sediakan pemilik dan semakin besar batas pengamanan bagi peminjam jika terjadi
kerugian atau penyusutan terhadap nilai aktiva. Rasio ini juga memberikan
petunjuk umum tentang kelayakan dan risiko keuangan perusahaan.
Penelitian ini menggunakan variabel DER untuk mengetahui struktur modal
perusahaan Variabel DER dapat digunakan para calon investor sebagai dasar
untuk menanamkan investasinya ke dalam perusahaan karena variabel ini
menggambarkan modal sendiri, total hutang dan total aset dimana ketiganya
dimanfaatkan oleh mereka untuk melihat tingkat risiko, tingkat pengembalian
(return) dan pendapatan (revenue) yang akan diterima oleh perusahaan. Tingkat
resiko, tingkat pengembalian (return) dan pendapatan (revenue) perusahaan dapat
mempengaruhi tinggi rendahnya permintaan akan saham dimana hal tersebut juga
akan mempengaruhi nilai perusahaan.
Trade-off theory menjelaskan bahwa jika posisi struktur modal berada di bawah
titik optimal maka setiap penambahan utang akan meningkatkan nilai perusahaan.
Pada intinya teori trade-off menunjukkan bahwa nilai perusahaan dengan hutang
akan semakin meningkat dengan meningkatnya pula tingkat hutang. Penggunaan
hutang akan meningkatkan nilai perusahaan tetapi hanya pada sampai titik
tertentu. Setelah titik tersebut, penggunaan hutang justru menurunkan nilai
perusahaan. Namun, selama manfaat hutang yang ditimbulkan lebih besar dari
beban yang ditimbulkan dari penggunan hutang sebagai sumber pembiayaan dapat
meningkatkan nilai perusahaan.
21
Ketika manajer menggunakan dana yang berasal dari hutang, maka akan timbul
biaya modal berupa bunga yang dibebankan kreditur, yang mana bunga yang
dibayarkan berfungsi sebagai pengurang pajak. Dengan demikian, bagi
perusahaan yang menggunakan hutang bisa menghemat pajak, yang akhirnya bisa
meningkatkan kesejahteraan pemilik dan meningkatkan nilai perusahaan.
H2 : Struktur Modal berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan.
2.4.3 Profitabilitas
Profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan menghasilkan laba (Saidi,
2004). Keberhasilan kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba dapat
diukur dengan ROA. Return On Assets (ROA) merupakan indikator kemampuan
sebuah unit usaha untuk memperoleh laba atas sejumlah aset yang dimiliki oleh
unit usaha tersebut. ROA digunakan untuk melihat tingkat efisiensi operasi
perusahaan secara keseluruhan dan dapat melihat juga kinerja perusahaan dalam
kebijakan-kebijakan pimpinan perusahaan (karakter eksekutif) dalam memberikan
keputusan yang mempengaruhi nilai perusahaan. Jika diperoleh ROA yang cukup
tinggi, maka dapat dikatakan perusahaan tersebut beroperasi secara efektif, hal ini
menjadi daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya, yang artinya
mengakibatkan kenaikan nilai saham perusahaan yang bersangkutan. Kenaikan
nilai saham perusahaan tersebut diikuti dengan meningkatnya permintaan akan
saham tersebut dan diikuti dengan naiknya harga saham. Semakin tinggi rasio ini,
semakin baik nilai suatu perusahaan.
22
Menurut Kasmir (2010) profitabilitas merupakan faktor yang dapat mempengaruhi
nilai perusahaan. Jika manajer mampu mengelola perusahaan dengan baik maka
biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan akan menjadi lebih kecil sehingga
laba yang dihasilkan menjadi lebih besar. Besar atau kecilnya laba ini yang akan
mempengaruhi nilai perusahaan.
Tingkat pengembalian investasi kepada pemegang saham tergantung pada laba
yang dihasilkan perusahaan. Dengan tingginya tingkat laba yang dihasilkan,
berarti prospek perusahaan untuk menjalankan operasinya dimasa depan juga
tinggi sehingga nilai perusahaan yang tercermin dari harga saham perusahaan
akan meningkat pula. Profitabilitas yang tinggi mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham.
Semakin besar keuntungan yang diperoleh semakin besar pula kemampuan
perusahaan untuk membayarkan dividennya, dan hal ini berdampak pada kenaikan
nilai perusahaan. Dengan rasio profitabilitas yang tinggi yang dimilki sebuah
perusahaan akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya
diperusahaan.
H3: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari laporan tahunan atau
laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2014-2016.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data yang dimaksud dapat
yang berasal dari Laporan Keuangan tahunan atau laporan tahunan dan dokumen-
dokumen terkait lainnya. Data untuk penelitian diperoleh Website BEI
(www.idx.co.id) serta laporan keuangan perusahaan khususnya terkait dengan
informasi ekonomi dan keuangan. Data lainnya diperoleh dari jurnal, data dari
internet, dan literatur lainnya yang memberikan informasi yang dibutuhkan dalam
penelitian ini.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di Indeks
Saham LQ45 pada tahun 2014-2016. Hal ini dilakukan karena Indeks Saham
LQ45 merupakan 45 perusahaan yang memiliki likuiditas tingi, yang diseleksi
tidak hanya likuiditasnya namun kapitalisasi pasar. Sampel yang dipilih
24
menggunakan metode purposive sampling dimana populasi yang akan dijadikan
sampel penelitian adalah populasi yang memenuhi kriteria sampel tertentu.
1. perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan di BEI dan masuk
dalam Indeks Saham LQ45 selama periode pada tahun 2014-2016.
2. perusahaan yang selalu masuk dalam Indeks Saham LQ45 selama periode
tahun 2014-2016.
3. Perusahaan yang dimasukkan adalah perusahaaan non finansial, karena
perusahaan finansial memiliki unsur karakteristik laporan keuangan yang
berbeda.
3.3 Definisi dan Pengukuran Operasional Variabel
3.3.1 Variabel Dependen
Variabel Dependen adalah Variabel terikat yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variable independen (Sugiyono, 2007). Dalam penelitian ini
variabel dependen yang digunakan adalah Nilai Perusahaan. Nilai Perusahaan
diproksikan menggunakan rasio Tobin’s Q karena seperti yang dilakukan oleh
peneliti sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Chasbiandani dan
Martini (2012), Simarmata (2014), Herawaty (2008), dan Utami (2011). Alasan
menggunakan Tobin’s Q, karena Tobin’s Q memasukkan semua unsur utang dan
modal saham perusahaan, tidak hanya saham biasa saja dan tidak hanya ekuitas
perusahaan yang dimasukkan namun seluruh aset perusahaan.
Persamaan matematis untuk menghitung Tobin’s Q adalah sebagai berikut:
25
Tobin’s Q =
Keterangan:
Tobin’s Q = Nilai perusahaan
MVE = Nilai Ekuitas Pasar ( market value of
Equity)
D = Nilai buku dari total hutang
TA = Total Aset
3.3.2 Variabel Independen
Variabel Independen adalah Variabel bebas yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2007).
Penelitian ini menggunakan dua variabel independen:
3.3.2.1 Penghindaran Pajak
Penghindaran pajak merupakan usaha untuk mengurangi, atau bahkan
meniadakan hutang pajak yang harus dibayar perusahaan dengan tidak
melanggar (legal) dengan tetap mengikuti undang undang yang ada. Menurut
Dyreng at al., (2010) variabel ini dihitung melalui CETR (cash effective tax rate)
perusahaan yaitu kas yang dikeluarkan untuk biaya pajak dibagi dengan laba
sebelum pajak. Adapun rumus untuk menghitung CETR adalah sebagai berikut:
Tax Avoidance ini diukur menggunakan variabel dummy, yaitu 1 melakukan
penghindaran pajak dan 0 tidak melakukan pengindaran pajak. Dalam PPh Pasal
17 ayat (2b) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Undang-undang Pajak
26
Penghasilan, penghitungan PPh Badan yang terutang untuk Wajib Pajak Badan
dengan bentuk badan hukum perseroan terbuka (Tbk) yaitu pada tahun pajak 2010
sampai saat ini tarif perusahaan yang masuk bursa (go public) sebesar 20%
(www.pajak. go.id). Perusahaan dikategorikan melakukan penghindaran pajak
apabila Cash Effective Tax Rate (CETR) kurang dari 20%, dan apabila Cas
Effective Tax Rate (CETR) lebih dari 20% dikategorikan tidak melakukan
penghindaran pajak.
3.3.2.2 Struktur Modal
Struktur modal merupakan perbandingan antara utang dengan ekuitas. Dalam hal
ini menggunakan rasio solvabilitas, yaitu Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio
yang digunakan untuk menunjukkan seberapa besar perusahaan memakai
pendanaan yang diperoleh melalui hutang jika dibandingkan dengan pendanaan
yang diperoleh melalui modal sendiri. Semakin tinggi rasio, semakin rendah
pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Dari perspektif
kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan
semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
panjangnya. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
3.3.2.3 Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
(Kasmir,2011). Pengukuran profitabilitas pada penelitian ini diwakili oleh Return
On Asset (ROA), dengan alasan bahwa ROA dapat mencerminkan alat ukur
kinerja keuangan yang baik dan berkesinambungan dan mencerminkan kebijakan-
27
kebijakan yang dimiliki pimpinan perusahaan yang cukup berpengaruh dalam hal
keputusan investor untuk berinvestasi. Jika diperoleh ROA yang cukup tinggi,
maka perusahaan tersebut beroperasi secara efektif, hal ini menjadi daya tarik bagi
investor untuk menanamkan modalnya, yang artinya mengakibatkan kenaikan
nilai saham perusahaan yang bersangkutan. Kenaikan nilai saham perusahaan
tersebut diikuti dengan meningkatnya permintaan akan saham tersebut dan diikuti
dengan naiknya harga saham.
ROA menunjukkan keefektifan produktivitas dalam suatu perusahaan, sehingga
apabila nilai ROA naik akan mengakibatkan nilai perusahaan baik sehingga
menarik para investor untuk menanamkan sahamnya. Menurut Brigham dan
Houston (2001), Return On Assets dihitung dengan cara membandingkan laba
bersih yang tersedia untuk pemegang saham biasa dengan total aktiva.
3.4 Metode Analisis
3.4.1 Statistik Deskriptif
Menurut Ghozali (2016) Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi
suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, range, kurtosis, dan kemencengan distribusi (skewness)
(Ghozali, 2016). Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel-
variabel dalam penelitiian inidalam penelitian ini.
28
3.4.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji kelayakan model regresi. Uji asumsi
klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji
multikoliniearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
3.4.2.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2016). Suatu
model regresi yang baik adalah data terdistribusi secara normal atau mendekati
normal. Pada penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah uji statistik One
Sample Kolmogorov Smirnov (K-S test). Dasar pengambilan keputusan dari One
Sample Kolmogorov Smirnov dapat dilihat dari nilai asympotic significant (2-
Tailed) dengan kriteria:
Nilai signifikansi (sig) > 0,05, maka mengindikasikan data terdistribusi
secara normal.
Nilai signifikansi (sig) < 0,05, maka mengindikasikan data tidak terdistribusi
secara normal.
3.4.2.2 Uji Multikoliniearitas
Uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali,
2016). Uji multikoliniearitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
melihat nilai VIF (variance Inflaction Factor) dan nilai Tolerance yang
dihasilkan melalui pengolahan data dengan bantuan software SPSS. Dasar
29
pengambilan keputusan pada uji multikoliniearitas dapat dilakukan dengan dua
cara yakni:
1) Melihat Nilai Tolerance
Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10 maka mengindikasikan
tidak terjadi multikolinearitas terhadap data yang diuji.
Jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,10 maka mengindikasikan
terjadi multikolinearitas terhadap data yang diuji.
2) Melihat Nilai VIF (Variance Inflaction factor)
Jika nilai VIF lebih kecil dari 10,00 maka mengindikasikan tidak
terjadi multikolinearitas terhadap data yang diuji.
Jika nilai VIF lebih besar dari 10,00 maka mengindikasikan terjadi
multikolinearitas terhadap data yang diuji.
3.4.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedatisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan
yang lain (Ghozali, 2016). Suatu model regresi yang baik seharusnya terjadi
homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji glejser
dan dengan melihat grafik scatterplot. Uji glejser dilakukan dengan meregres
nilai absolut residual terhadap variabel independen melalui pengolahan data
dengan bantuan software SPSS. Heteroskedastisitas terjadi apabila nilai
probabilitas signifikansinya berada dibawah tingkat kepercayaan 5% (Ghozali,
2016). Sementara itu, diagram scatterplot dihasilkan melalui pengolahan data
30
dengan bantuan software SPSS. Dasar pengambilan keputusan pada uji
heteroskedastisitas dengan melihat diagram scatterplot adalah sebagai berikut:
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, menyebar, melebar, kemudian
menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka nol sumbu y maka mengindikasikan tidak terjadi
heteroskedastisitas.
3.4.2.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear
ada korelasi yang terjadi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2016).
Persyaratan yang harus dipenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model
regresi. Uji autokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan uji Durbin Watson (DW Test) dengan bantuan software SPSS.
Dasar pengambilan keputusan pada uji autikorelasi dengan menggunakan uji
DW adalah sebagai berikut :
Jika nilai DW terletak diantara dU dan (4-dU) maka koefisien
autokorelasi = 0, berarti tidak ada autokorelasi.
Jika nilai DW lebih rendah daripada dL maka koefisien autokorelasi >
0, berarti ada autokorelasi positif.
31
Jika nilai DW lebih besar dari (4-dL) maka koefisien autokorelasi < 0,
berarti ada autokorelasi negatif.
Jika nilai DW terletak antara dU dan dL atau DW terletak antara (4-dU)
dan (4-dL), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
Nilai dU dan nilai dL dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin Watson yang
bergantung pada banyaknya observasi dan banyaknya variabel yang
menjelaskan
3.4.3 Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
linier berganda. Analisis regresi linier berganda adalah teknik statistik melalui
koefisien parameter untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Pengujian terhadap hipotesis baik secara parsial
maupun secara simultan dilakukan setelah model regresi yang digunakan bebas
dari pelanggaran asumsi klasik. Persamaan regresi tersebut adalah sebagai
berikut:
Tobins Q = α + β1CETR + β2DER + β3ROA + e
Keterangan :
Tobins Q = Nilai Perusahaan
β0 = Koefisien regresi konstanta
β1,2,3,4,5 = Koefisien regresi masing-masing proksi
CETR = Penghindaran Pajak
DER = Struktur Modal
ROA = Profitabilitas
ε = error
32
3.4.4 Uji Hipotesis
Menurut Ghozali (2016), ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai aktual
dapat diukur dari goodness of fit-nya. Secara statistik dapat diukur dari nilai
koefisien determinasi, nilai statistik F, dan nilai statistik t. Perhitungan statistik
disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji yang dikehendaki statistiknya
berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak). H0 yang menyatakan
bahwa variabel independen tidak berpengaruh secara parsial maupun simultan
terhadap variabel dependen. Sebaliknya perhitungan tersebut dianggap tidak
signifikan apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H0
diterima.
3.4.4.1 Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Koefisien determinasi (Adjusted R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi dari variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil
menunjukkan kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variabel dependen sangatlah terbatas. Nilai R2 yang mendekati satu
menunjukkan variabel-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memperbaiki variabel dependen (Ghozali,
2016).
3.4.4.2 Kelayakan Model Regresi (Uji Statistik F)
Uji statistik F Digunakan untuk memastikan bahwa model penelitian yang telah
dirumuskan dapat diterapkan dalam penelitian ini. Uji model dilakukan denga
menggunakan uji F. Pengambilan keputusan dalam pengujian ini dapat
33
dilaksanakan dengan menggunakan nilai probability value (p value) maupun F
hitung. Kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian yang menggunakan p
value atau F hitung adalah jika p value < 0,05 atau F hitung ≥ F tabel maka Ha
diterima, artinya model regresi dalam penelitian ini layak (fit) untuk digunakan
dalam penelitian. Sebaliknya, jika p value ≥ 0,05 F hitung < F tabel maka Ha
ditolak, artinya model regresi dalam penelitian ini tidak layak (fit) untuk
digunakan dalam penelitian (Ghozali, 2016).
3.4.4.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui secara parsial pengaruh masing-
masing variabel independen terhadap variabel dependen. Uji statistik t pada
dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen (Ghozali, 2016). Penerapan uji ini didasarkan pada hipotesis nol (H0)
yang akan diuji hipotesis alternatifnya (Ha). Pengujian dilakukan dengan
menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (α = 5%). Dasar pengambilan keputusan
pada uji statistik t adalah sebagai berikut:
Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (sig < 0,05) maka hipotesis
terdukung, yang berarti secara individual variabel independen memiliki
pengaruh terhadap variabel dependen.
Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (sig > 0,05) maka hipotesis
tidak terdukung, yang berarti secara individual variabel independen
tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.
51
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh penghindaran pajak, struktur
modal dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Sampel perusahaan yang
diteliti adalah perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Saham LQ45 pada periode
tahun 2014-2016.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab 4,
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel Penghindaran Pajak yang diproksikan menggunakan CETR
menunjukkan tidak berpengaruh signifkan terhadap nilai perusahaan. Hasil
penelitian ini memliki arti semakin tinggi nilai CETR maka semakin
rendah penghindaran pajak di suatu perusahaan. Semakin rendah
penghindaran pajak maka nilai perusahaan semakin rendah. Hal ini bisa
terjadi karena kecenderungan investor untuk tidak melihat berapa besar
pajak yang dibayarkan perusahaan sehingga tidak terlalu
mempertimbangkan besarnya penghindaran pajak yang dilakukan oleh
perusahaan. Investor pada umumnya lebih memilih menanamkan
52
investasinya pada perusahaan yang labanya stabil atau tinggi. Maka
dengan demikian, ada atau tidaknya penghindaran pajak pada perusahaan
tidak mempengaruhi keputusan investor dalam melakukan investasi.
Berbeda dengan tax evasion atau penggelapan pajak yang artinya tindakan
yang dilakukan ole wajib pajak terutang atau sama sekali tidak
membayarkan pajaknya melalui cara-cara ilegal.
2. Variabel Struktur Modal yang diproksikan menggunakan DER
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Tobins Q. Penggunaan hutang
sebagai sumber pembiayaan dapat menjadi sinyal positif bagi investor dan
mampu meningkatkan nilai perusahaan selama manfaat hutang lebih besar
dari biaya yang ditimbulkan.
3. Variabel Profitabilitas terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan. Return On Asset (ROA) merupakan rasio profitabilitas
yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan. Kinerja
perusahaan yang baik ditunjukkan dengan peningkatan profitabilitas yang
juga berarti prospek perusahaan yang semakin baik.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memliki keterbatasan yang mungkin dapat menimbulkan gangguan
terhadap hasil penelitian, diantaranya adalah:
1. Dalam penelitian ini hanya mengambil sampel dari perusahaan yang
terdaftar dalam indeks saham LQ 45, sehingga terbatas dalam
mencerminkan reaksi pasar modal secara keseluruhan.
53
2. Penelitian ini menggunakan tiga variabel independen sehingga
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen
masih terbatas karena masih banyak variabel lainnya yang mampu
menjelaskan variabel dependen.
3. Periode pengamatan yang tidak panjang, yaitu 3 tahun sehingga sampel
yang digunakan dalam penelitian ini pun sedikit jumlahnya.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disarankan bagi peneliti selanjutnya
yaitu:
1. Penelitian selanjutnya hendaknya menambah variabel yang diteliti dan
jumlah sampel penelitian yang melibatkan sektor industri yang terdapat di
BEI lainnya agar mencerminkan reaksi dari pasar modal secara
keseluruhan.
2. Memperpanjang periode pengamatan agar sampel yang digunakan dapat
lebih mewakili sehingga hasil penelitian dapat lebih akurat.
54
DAFTAR PUSTAKA
Amirya, Mirna dan Atmini Sari. 2007. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai
perusahaan yang dimediasi oleh leverage sebagai variabel intervening:
sebuah prsepektif Pecking Order Theory. The 1 Accounting conference
faculty of economics Universitas Indonesia, Depok 7-9 November 2007.
Ampriyanti, Ni Made dan M, Aryani Lely Kt Ni. 2016. Pengaruh Tax Avoidance
Jangka Panjang Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Karakter Eksekutif
Sebagai Variabel Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana,
Vol.16.3. September (2016): 2231-2259.
Astuti dan Erma Setiawati. 2014. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan
Deviden, Kebijakan Hutang, dan Kepemilikan Manjerial Terhadap Nilai
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2010 – 2012. Seminar Nasional dan Call Paper. Hal 325 – 336.
Ayuningtias, Dwi. 2013. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan
Kebijakan Dividen dan Kesempatan Investasi Sebagai Variabel Antara.
Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. 1 (1), h: 37-57.
Bayu Irfandi Wijaya, B.I. dan Sedana, I.B.P. 2015. Pengaruh profitabilitas
terhadap nilai perusahaan dengan variabel dividen dan kesempatan investasi
sebagai variabel moderasi. e-Jurnal Manajemen Unud,. ISSN: 2302-8912,
Vol. 4, No. 12.
Budiman, Judi dan Setiyono. 2012. Pengaruh Karakter Eksekutif terhadap
Penghindaran Pajak (Tax Avoidance). Jurnal Universitas Islam Sultan
Agung.
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Buku II.
Jakarta : Erlangga.
Brown, K. B. 2012. A Comparative Look at Regulation of Corporate Tax
Avoidance. New York: Springer.
Chaidir. 2015. Pengaruh struktur modal, profitabilitas, dan pertumbuhan
perusahaan terhadap nilai perusahaan. JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen
Fakultas Ekonomi) Volume 1 No. 2 Tahun 2015, Hal. 1-21.
55
Chasbiandani, Tryas dan Martani, Dwi.2012. Pengaruh Tax Avoidance Jangka
Panjang Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Program Pasca Sarjana Ilmu
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, pp: 1-26.
Desai, Mihir, A. & Dharmapala, Dhammika. 2004. Corporate Tax Avoidance
and High Powered Incentives, Economics Working Papers, 4-1
Desai, Mihir, A. & Dharmapala, Dhammika. 2009. Corporate tax avoidance and
firm value. The Review of Economics and Statistics. Vol 91 (3), p.537 – 546
Dewi, Kristiana dan Jati, I Ketut. 2014. Pengaruh Karakter Eksekutif,
Karakteristik Perusahaan, Dan Dimensi Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
Pada Tax Avoidance Di Bursa Efek Indonesia E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana, (9)(1), pp: 249-260
Dewi, Inggi Rovita. Siti Ragil Handayani, dan Nila Firdausi Nuzula. 2014.
Pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan. Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB)|Vol. 17 No. 1 Desember 2014.
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. 2017. Amnesti Pajak.
http://www.pajak.go.id/amnestipajak di akses tanggal 31 Maret 2017
Dyreng, Scott D., Hanlon, Michelle & Maydew, Edward L. 2008. Long-Run
Corporate Tax Avoidance, The Accounting Review, 83 (1), 61-82
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
23. Edisi 8. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang
Hamidy, Rahman Rusdi. I Gusti Bagus Wiksuana, dan Luh Gede Sri Artini. 2015.
Pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas
sebagai variabel intervening pada perusahaan properti dan real estate di
bursa efek indonesia. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
4.10 (2015) : 665-682.
Hanlon, Michelle. 2005. The Persistence and pricing of Earnings, Accruals and
cash flow when firms have large book tax differences. The Accounting
Review. 80 (1), 137 – 166
Hanlon, Michelle & Heitzman, S. 2010. A review of tax research. Journal of
Accounting and Economics, 50, 127-178.
Hermuningsih, Sri dan Dewi Kusuma Wardani. 2009. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Malaysia Dan Bursa Efek Indonesia. Jurnal Siasat Bisnis. 13(2),
h:173- 183.
Husnan, S. 1996. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka
Panjang). Edisi Keempat, Yogyakarta.
56
Ilmiani, Amalia & Sutrisno, Catur Ragil. 2013. Pengaruh Tax Avoidance
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Transparansi Perusahaan Sebagai
Variabel Moderating. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Pekalongan..
Jensen, M. C., & Meckling, William H. 1976. Theory Of The Firm: Managerial
Behavior, Agency Cost and Ownership Structure, Journal of Financial
Economics, 3, 305-360.
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kenneth R. MacCrimmon & Donald A. Wehrung. 1990. Characteristics of Risk
Taking Executives, Mnagement Science, pg 422.
Masdupi. 2005. Analisis Dampak struktur kepemilikan pada Kebijakan Hutang
dalam Mengontrol Konflik Keagenan. Jurnal Ekonomi Bisnis vol.20, No.1.
Desember .56-69.
Masri, L. & Martani, D. 2012. Pengaruh Tax Avoidance terhadap Cost of Debt.
Jurnal Magister Akuntasi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Munawir, S. 2012. Analisis Informasi Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Pasaribu, Mirry Yuniyanti. Topowijono, dan Sri Sulasmiyati. 2016. Pengaruh
Struktur Modal, Struktur Kepemilikan Dan Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan. Jurnal Administrasi Bisnis (Jab)|Vol. 35 No. 1 Juni 2016.
Rahayu, Siti Kurnia. 2010. Perpajakan Indonesia : Konsep & Aspek Formal.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rizqia, Dwita Ayu. Aisjah, Siti dan Sumiati. 2013. Effect of Managerial
Ownership, Financial Leverage, Profitability, Firm Size, and Investment
Opportunity on Dividend Policy and Firm Value. Research Journal of
Finance and Accounting. 4 (11), h: 120-130.
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: PT.
BPFE.
Susilawati, Christie Dwi Karya. 2012. Analisis Perbandingan Pengaruh
Likuiditas, Solvabilitas dan Profitabilitas terhadap Harga Saham pada
Perusahaan LQ 45. Jurnal Akuntansi. 4 (2), h: 1-11.
Sutrisno. 2016. Struktur Modal: Faktor Penentu Dan Pengaruhnya Pada Nilai
Perusahaan. Jurnal Siasat Bisnis Vol. 20 No. 1, Januari 2016.
Tahir, I. M. & A. R. Razali. 2011. The Relationship between Enterprise Risk
Management and Firm Value: Evidence from Malaysian Public Listed
57
Companies. International Journal of Economics and Management Sciences,
1(2): 32-41.
Tang, Tanya & Firth, Michael. 2008. Can book tax differences capture earnings
management and tax management? Empirical evidence from China.
International Journal of Accounting 46. Pp 175 – 204.
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio.
Yogyakarta : PT. BPFE.
Tarihoran, Anita. 2016. Pengaruh Penghindaran Pajak Dan Leverage Terhadap
Nilai Perusahaan Dengan Transparansi Perusahaan Sebagai Variabel
Moderasi. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, Volume 6, Nomor 02, Oktober
2016.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 sebagaimana diubah
terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2008
Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Wang, Tina. 2010. Tax avoidance, corporate transparancy and firm value.
University of Texas at Austin.
Wijaya, B. I., dan Sedana, I. B. 2015. “Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan (Kebijakan Dividen Dan Kesempatan Investasi Sebagai
Variabel Mediasi).” E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 4(12).
Wijaya, Anthony & Linawati, Nunik. 2015. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap
Nilai Perusahaan. Jurnal Finesta 3(1): 46-51
Xynas, Lidia. 2011. Tax Planning, Avoidance and Evasion in Australia 1970-
2010: The Regulatory Responses and Taxpayer Compliance. Revenue Law
Journal, 20-1.