19
ANALISIS PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) PADA REMUNERASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN RS UNS SURAKARTA Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata II Pada Jurusan Manajemen SDM Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : YUSUP NUR P100150030 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

ANALISIS PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE … fileanalisis pengaruh implementasi good corporate governance (gcg) pada remunerasi terhadap kinerja karyawan . rs uns surakarta

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISIS PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE

GOVERNANCE (GCG) PADA REMUNERASI

TERHADAP KINERJA KARYAWAN

RS UNS SURAKARTA

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata II Pada Jurusan Manajemen SDM Sekolah Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh :

YUSUP NUR P100150030

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

i

LEMBAR PERSETUJUAN

ANALISIS PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) PADA REMUNERASI

TERHADAP KINERJA KARYAWAN RS UNS SURAKARTA

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

YUSUP NUR P100150030

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Dosen pembimbing

Tonang Dwi Ardyanto, dr., Sp.PK, Ph.D

1

ANALISIS PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) PADA REMUNERASI TERHADAP

KINERJA KARYAWAN RS UNS SURAKARTA

ABSTRAK

Rumah sakit dengan tata kelola yang baik pada seluruh aktivitasnya, diharapkan akan lebih efektif dalam meningkatkan kualitas serta mencapai visi dan misi rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari implemntasi good corporate governance pada remunerasi terhadap kinerja karyawan. Jenis penelitian ini adalah survei dengan desain penelitian analisis descriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan rumah sakit. Sampel sebesar 65 responden dengan teknik proportionate stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel transparansi berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja karyawan Rumah sakit.Variabel akuntabilitas berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja karyawan Rumah sakit. Variabel responsibilitas dan independensi berpengaruh signifikan kinerja karyawan Rumah Sakit. Variabel Fairness berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja karyawan Rumah sakit. Berdasarkan hasil uji F menunjukkan bahwa implementasi good corporate governance pada remunerasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil koefisien determinasi diperoleh nilai R2 sebesar 0,286 (28,6%) menunjukkan kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan independensi, serta fairness sebesar 28,6%, sisanya sebesar 71,4% dapat dijelaskan oleh faktor lain. Kata kunci: good corporate governance, remunerasi, kinerja karyawan

ABSTRACT

Hospital with a good governance in all activity was expected to improve the quality of hospital effectively, then achieve the mission and vission of hospital as public organitation. The purpose of this research is to analyse the effect of good corporate governance implementation on remuneration into employees performance. Type in this research is survey with descriptive analysis research design. The population of this research is employees of Hospital. The sample is 65 respondents with proportionate stratified random sampling technique. Data collection used questionnaires. Data analysis techniques used multiple linear regression.The results showed that transparency on remuneration has unsignificant effect on employees performance of Hospital. Accountability on remuneration has unsignificant effect on employees performance of Hospital. Responsibility on remuneration and independency has significant effect on employees performance of Hospital. Fairness on remuneration has unsignificant effect on employees performance of Hospital. F test results show that the implementation of good corporate governance on remuneration has significant affect to employees performance together. The result of coefficient of determination is 0,286 (28,6%) shows that performance of employee can be explained by transparency, accountability, responsibility and independecy,

2

fairness are equal to 28,6%, while 71,4% is influenced by other variable. Keywords: good corporate governance, remuneration, the performance of employees

1. PENDAHULUAN Rumah sakit merupakan sarana penyedia layanan kesehatan untuk

masyarakat. Undang-Undang Republik Indonesia no. 44 tahun 2009 (DEPKES

RI, 2009) dalam kebijakannya disebutkan bahwa rumah sakit sebagai institusi

penyedia jasa pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna memiliki peran

yang sangat strategis untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-

tingginya. KEMENKES No. 129 tahun 2008 juga menambahkan bahwa peran

Rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan

standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Tuntutan masyarakat akan peningkatan dalam memberikan pelayanan

menunjukkan bahwa rumah sakit sebagai organisasi sektor publik dalam

pengelolaannya belum sesuai dengan harapan masyarakat di daerah, masyarakat

belum mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal dari rumah sakit, dimana

transparansi dan akuntabilitas publik dirasa masih kurang. Prasetyono

(Manasikana, 2015) menyebutkan bahwa belum optimalnya pelayanan publik dari

rumah sakit dimungkinkan karena belum diimplementasikan sepenuhnya konsep

good corporate governance.

Konsep good corporate governance (GCG) pada rumah sakit disebut sebagai

good hospital governace (GHG) atau dalam bahasa indonesia disebut sebagai

sistem tata kelola rumah sakit yang baik. Konsep good hospital governace (GHG)

sama dengan konsep tata kelola perusahaan pada umumnya, namun disesuaikan

aplikasinya pada jenis bisnisnya yaitu layanan kesehatan. Undang-Undang RI

nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit pada pasal 33 ayat 1 menyebutkan

bahwa “setiap rumah sakit harus memiliki organisasi yang efektif, efisien, dan

akuntabel”. Organisasi rumah sakit didirikan dengan tujuan untuk mencapai visi

dan misi rumah sakit dengan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik (good

corporate governance) dan tata kelola klinis yang baik (good clinical governance).

Hal ini menunjukkan urgensi dari penerapan sistem tata kelola rumah sakit di

3

setiap rumah sakit guna melayani kebutuhan akan kesehatan masyarakat yang

sangat penting.

KEMENKES RI (2010) dalam kebijakannya disebutkan bahwa di era pasar

bebas dan liberalisasi, profesionalisme merupakan suatu instrumen yang unggul

untuk memenangkan kompetisi, untuk itu SDM pada rumah sakit harus lebih

kompeten dan memiliki daya saing yang tinggi secara regional maupun global.

Tujuan reformasi birokrasi yang memang digalakkan adalah dalam rangka

mewujudkan Good Government yang bermuara pada perbaikan pelayanan,

sedangkan sasaran reformasi birokrasi ditinjau dari dimensi sumber daya manusia

adalah terwujudnya birokrasi yang profesional, netral dan sejahtera yang mampu

menempatkan dirinya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat guna mewujudkan

pelayanan publik yang lebih baik.

Upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit ini bukanlah hal yang

mudah, penyebab yang kerap kali muncul dari buruknya kualitas pelayanan,

antara lain karena keterbatasan kemampuan sumber daya pada rumah sakit, baik

sumber daya keuangan teknologi, maupun sumber daya manusianyayang dilihat

dari segi kuantitas dan kualitas, sehingga kendala ini telah menyebabkan

pelayanan yang diberikan dirasakan kurang memadai, kurang komunikatif dan

pada akhirnya menimbulkan penilaian kurang memuaskan pada pelayanan yang

diberikan.

Salah satu cara yang ditempuh manajemen rumah sakit untuk meningkatkan

hasil kerja dan memperoleh keuntungan organisasi secara optimal sesuai dengan

tujuan yang telah ditetapkan adalah melalui manajemen organisasi yang efektif

dan efisien. Manajemen organisasi yang efektif dan efisien menunjukkan tata

kelola yang baik dalam organisasi, hal ini berkaitan dengan prinsip-prinsip good

corporate governance (GCG) yang menjadi pedoman pelaksanaan tata kelola

organisasi. Good corporate governance memegang peranan penting, sebagai

sarana untuk mengukur kinerja suatu organisasi yang baik.

Surya (2010) menambahkan bahwa prinsip-prinsip Good corporate

governance (GCG) memegang peranan penting terkait kebutuhan manajemen

organisasi yang efektif dan efisien, sebagai sarana untuk mengukur kinerja suatu

4

organisasi yang baik. Penerapan good corporate governance dimaksudkan agar

terciptanya keterbukaan informasi, adanya pertanggungjawaban pimpinan,

perlakuan adil bagi setiap karyawan dalam menjalankan kewajiban dan menerima

hak-haknya sebagai karyawan maupun adanya keterlibatan dari seluruh karyawan

dalam mengembangan organisasi rumah sakit menjadi lebih baik lagi.

Brigham & Houston (Amri, 2016) menyebutkan bahwa perusahaan yang

mampu bersaing dan memiliki kinerja yang baik dapat diwujudkan dengan

mengimplementasikan good corporate governance dapat dilihat dari sisi salah satu

tujuan penting di dalam mendirikan sebuah perusahaan adalah untuk

meningkatkan kesejahteraan semua elemen dari perusahaan termasuk di dalamnya

karyawan.

Hasibuan (2011: h. 185) menjelaskan bahwa kesejahteraan karyawan adalah

balas jasa pelengkap (material dan non material) yang diberikan berdasarkan

kebijaksanaan, bertujuan untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik

dan mental karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat.

Sulistiyani et al (Utomo, 2010) menyebutkan bahwa kepuasan karyawan

secara subjektif berasal dari kesimpulan yang berdasarkan pada perbandingan

antara apa yang diterima karyawan dibandingkan dengan apa yang diharapkan dan

diinginkan. Suhartini (Sagala, 2014) menambahkankan bahwa keadilan

merupakan prinsip penting dalam pemberian kompensasi, dimana keadilan

merupakan jantungnya kompensasi.

De Pora (2011: h.3) menyebutkan bahwa pemberian kompensasi haruslah

berorientasi pada prestasi kerja, dimana salah satu teknik yang dapat digunakan

untuk menentukan kompensasi yang berorientasi prestasi adalah remunerasi.

remunerasi pegawai rumah sakit merupakan alat yang diharapkan dapat

mendorong motivasi pegawai untuk bekerja secara profesional dan

bertanggungjawab serta menunjukkan kinerja yang diharapkan untuk mendukung

kelancaran operasional layanan yang berkualitas sekaligus pertumbuhan dan

perkembangan rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan

masyarakat.

5

Berdasarkan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai serta

mewujudkan pencapaian visi dan misi rumah sakit, maka sistem remunerasi yang

tengah berjalan perlu ditinjau dan dirancang kembali bila di butuhkan

pembaharuan untuk dapat menjadi suatu alat motivasi bagi pegawai dan rumah

sakit untuk bersama melangsungkan pelayanan kesehatan dan perawatan kepada

masyarakat secara profesional dan berkualitas dalam menghadapi persaingan

global.

Prinsip-prinsip good corporate governance pada dasarnya memiliki tujuan

untuk memberikan kemajuan terhadap kinerja perusahaan termasuk di dalamnya

yaitu karyawan. Kualitas kinerja karyawan bisa diketahui dengan adanya

penilaian atau pengukuran, yang berfungsi sebagai alat bantu bagi manajemen

dalam proses pengambilan keputusan, juga untuk memperlihatkan kepada investor

maupun pihak-pihak yang berkepentingan bahwa perusahaan memiliki

kredibilitas yang baik. Kemampuan dan perilaku karyawan terhadap penerapan

prinsip-prinsip good corporate governance akan menentukan pencapaian kinerja

sesuai standar yang diinginkan.

Tujuan utama penerapan prinsip GCG adalah mencapai optimalisasi kinerja

para karyawan yang intinya akan meningkatkan kinerja organisasi, maka

kepentingan manajemen dan karyawan haruslah mendapat perlakuan yang

seimbang dan wajar sesuai dengan kedudukan masing-masing. Implementasi

GCG dapat menciptakan nilai (value creation) bagi masyarakat (publik), pemasok,

distributor, pemerintah, dan investor, sehingga akan berdampak langsung bagi

kelangsungan hidup perusahaan.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan

peneltian yang berjudul “Analisis Pengaruh Implementasi Good Corporate

Governance (GCG) Pada Remunerasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada RS UNS

Surakarta”. Studi ini bertujuan untuk mengkaji ulang dan mengetahui lebih

mendalam tentang pengaruh implementasi good corporate governance, khususnya

pada sektor pemberian kompensasi/ remunerasi untuk meningkatkan kinerja di RS

UNS sebagai rumah sakit pendidikan yang berkualitas dalam memberikan

layanan kesehatan dan layanan sosial. Penelitian ini menganalisis hubungan antara

6

implementasi good corporate governance pada remunerasi (X) yang meliputi

Transparansi (X1), Akuntabilitas (X2), Responsibilitas (X3), Independensi (X4),

dan Fairness (X5) yang menjadi variabel bebas terhadap Kinerja karyawan (Y)

sebagai variabel terikat.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1 : Terdapat pengaruh positif secara simultan antara implementasi good

corporate governance pada remunerasi meliputi transparansi, akuntabilitas,

responsibilitas, independensi, dan fairness terhadap kinerja karyawan RS UNS di

Surakarta.

H2 : Variabel Transparansi (X1) memiliki pengaruh positif terhadap kinerja

karyawan (Y).

H3 : Variabel Akuntabilitas (X2) memiliki pengaruh positif terhadap kinerja

karyawan (Y).

H4 : Variabel Responsibilitas (X3) memiliki pengaruh positif terhadap kinerja

karyawan (Y).

H5 : Variabel Independensi (X4) memiliki pengaruh positif terhadap kinerja

karyawan (Y).

H6 : Variabel Fairness (X5) memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan

(Y).

2. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif dengan pendekatan deskriptif yang dilaksanakan di RS UNS sesuai

dengan butir-butir rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang bermaksud

menggambarkan sifat atau keadaan yang sementara atau sedang berjalan serta

meneliti lebih dalam sejauh mana hubungan antar variabel dengan cara menguji

hipotesis. Adapun varibel bebas yaitu implementasai prinsip-prinsip good

corporate governance pada remunerasi dan variabel terikat adalah kinerja

karyawan.

Populasi dalam penelitian ini seluruh karyawan RS UNS di Surakarta.

Sampel penelitian sebesar 65 karyawan dengan menggunakan teknik probability

7

sampling yaitu proposionate stratified random sampling. Pengumpulan data

menggunakan kuesioner skala likert dengan penilaian Sangat setuju (SS) dengan

skor 4, setuju (S) dengan skor 3, tidak setuju (TS) dengan skor 2, sangat tidak

setuju (SS) dengan skor 1. Teknik analisi data menggunakan regresi linier

berganda.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil deskripsi data penelitian menunjukkan variabel Nilai mean total untuk

variabel transparansi adalah 2,8 berada pada kategori baik dimana menunjukkan

bahwa respon karyawan akan implementasi transparansi pada remunerasi bernilai

baik. Nilai mean total untuk variabel akuntabilitas adalah 3,0 berada pada

kategori baik dimana menunjukkan bahwa respon karyawan akan implementasi

akuntabilitas pada remunerasi bernilai baik. Nilai mean total untuk Variabel

responsibilitas adalah 3,0 berada pada kategori baik dimana menunjukkan bahwa

respon karyawan akan implementasi responsibilitas pada remunerasi bernilai baik.

Nilai mean total untuk Variabel independensi adalah 3,0 berada pada kategori

baik dimana menunjukkan bahwa respon karyawan akan implementasi

independensi pada remunerasi bernilai baik. Variabel fairness adalah 3,0 berada

pada kategori baik dimana menunjukkan bahwa respon karyawan akan

implementasi fairness pada remunerasi bernilai baik. Kemudian kinerja karyawan

sebagai vaeiabel terikat memiliki Nilai mean total 3,16 dimana menunjukkan

bahwa kinerja karyawan bernilai baik.

Hasil analisis regresi linier berganda dengan variabel independen yaitu

implementasi good corporate governance pada Remunerasi dan variabel

dependen yaitu kinerja karyawan diperoleh persamaan sebagai berikut :

Y = 8,565- 0,030X1+0,293X2+ 0,258X3- 0,109X4+ e

Hasil persamaan regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel

transparansi memiliki nilai koefisien (-0,030) dimana menunjukkan adanya

hubungan negatif dengan variabel terikat kinerja karyawan. Variabel akuntabilitas

memiliki nilai koefisien (0,293) dimana menunjukkan adanya hubungan positif

dengan variabel terikat kinerja karyawan. Variabel responsibilitas dan

independensi memiliki nilai koefisien 0,258 dimana menunjukkan adanya

8

hubungan positif dengan variabel terikat kinerja karyawan. Variabel fairness

memiliki nilai koefisien (-0,109) dimana menunjukkan adanya hubungan negatif

dengan variabel terikat kinerja karyawan.

Hasil uji F hitung diperoleh sebesar 6,014 dengan probabilitas 0,000(<0,05)

maka hipotesis alternatif diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa model yang

digunakan sesuai untuk menjelaskan pengaruh implementasi good corporate

governance pada Remunerasi secara signifikan terhadap kinerja karyawan.

Hasil koefisien determinan menunjukkan bahwa R bernilai 0,535(53,5%)

yang berarti menunjukkan bahwa kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh

transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan indepndensi, serta fairness sebesar

28,6%, sisanya sebesar 71,4% dapat dijelaskan oleh faktor lain diluar penelitian

ini. Dari lima prinsip GCG, responsibilitas dan independensi adalah faktor yang

menunjukkan signifikan dapat menjelaskan kinerja karyawan dengan koefisien

2,604.

1) Pengaruh Implementasi GCG Pada Remunerasi Terhadap Kinerja Karyawan

RS UNS

Berdasarkan hasil uji F menunjukkan bahwa nilai F hitung diperoleh sebesar

6,014 dengan probabilitas 0,000(<0,05) dimana menunjukkan bahwa model

yang digunakan sesuai untuk menjelaskan pengaruh implementasi good

corporate governance pada Remunerasi secara signifikan terhadap kinerja

karyawan.

Penerapan good corporate governance bertujuan untuk memberikan nilai

tambah bagi perseroan, agar bisa menentukan arah pengembangan dan

meningkatkan kinerja perseroan, serta berjalannya fungsi-fungsi pengelolaan

perusahaan secara efektif dan efisien.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Fauziah

(2016) yang menunjukkan bahwa prinsip-prinsip good corporate governance

yang meliputi transparansi, akuntabilitas, partisipasi, kemandirian, dan

pertanggungjawaban berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (Studi

Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta).

9

2) Pengaruh Transparansi Remunerasi Terhadap Kinerja Karyawan RS UNS

Hasil regresi linier dalam penelitian ini nilai variabel Transparansi pada

Remunerasi (X1) adalah (-0,030) dengan sig bernilai (0,837>0,05) yang

menunjukkan adanya hubungan negatif tidak signifikan. Hal ini menunjukkan

bahwa variabel Transparansi tidak memiliki kontribusi terhadap kinerja

karyawan, dimana semakin tinggi atau rendahnya nilai transparansi pada

remunerasi tidak akan mempengaruhi nilai pada kinerja karyawan.

Transparansi yaitu keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang

berlandaskan ketentuan dari pemerintah, dimana hal ini dapat terlihat dari

keterbukaan rumah sakit dalam memberikan informasi mengenai harga

layanan, penyediaan sistem pelayanan, fasilitas nomer telepon rumah sakit

yang online, website resmi rumah sakit dan media informasi lainnya yang

memudahkan untuk diakses pasien untuk mengetahui prosedur berobat bagi

pasien dengan asuransi BPJS, umum, serta tata cara pengaduan yang

disediakan oleh rumah sakit apabila terdapat pelayanan yang kurang dan

informasi yang memang diperlukan masyarakat.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Irwondy (2014) yang

menunjukkan bahwa transparansi memiliki pengaruh negatif tidak signifikan

terhadap kinerja non keuangan pada kantor pusat PT. Asuransi Jasa Indonesia

(Persero) di Jakarta Selatan.

3) Pengaruh Akuntabilitas Remunerasi Terhadap Kinerja Karyawan RS UNS

Hasil regresi linier dalam peneltian ini nilai variabel Akuntabilitas pada

Remunerasi (X2) adalah (0,293) dengan sig bernilai (0,223>0,05) dimana

menujukkan adanya hubungan positif tidak signifikan. Sehingga Akuntabilitas

pada Remunerasi tidak memiliki kontribusi terhadap kinerja karyawan, dimana

nilai akuntabilitas tidak mempengaruhi tinggi rendahnya nilai kinerja

karyawan.

Akuntabilitas merupakan prinsip yang menekankan pada rincian tugas dan

tanggung jawab masing-masing organ serta kinerjanya dalam perusahaan.

Perusahaan melakukan pembagian kerja yang jelas untuk setiap karyawan telah

dilaksanakan dengan baik dan tepat. Manfaat utama dari penerapan prinsip-

10

prinsip good corporate governance dimana salah satunya adalah akuntabilitas

yang bertujuan mendororng pengelolaan perusahaan secara profesional dan

efisien, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian setiap

organ dalam perusahaan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh Mutamimah (2014) yang

menunjukkan bahwa akuntabilitas berpengaruh positif tidak signifikan

terhadap kinerja sumber daya manusia RSUD Konawe Sulawesi Tenggara.

4) Pengaruh Responsibilitas dan Independensi Remunerasi Terhadap Kinerja

Karyawan RS UNS

Hasil regresi linier dalam peneltian ini nilai variabel Responsibilitas dan

Independensi (X3) yang merupakan penggabungan variabel Responsibilitas

dan Independensi adalah (0,258) dimana menujukkan adanya hubungan positif

terhadap variabel dependen dengan sig bernilai (0,012<0,05) dimana

menujukkan adanya hubungan positif signifikan. Hal ini berarti bahwa semakin

tinggi nilai variabel resposibilitas dan independensi pada remunerasi mampu

secara signifikan meningkatkan kinerja karyawan.

Prinsip responsibilitas mengatur pemenuhan tanggung jawab perusahaan

sebagai entitas bisnis dalam masyarakat kepada seluruh stakeholder yang

mencakup hal-hal terkait dengan peraturan hubungan antara perusahaan dengan

seluruh stakeholder untuk mewujudkan perusahaan sebagai perusahaan yang

baik.

Prinsip independensi mengatur tentang bagaimana karyawan mampu

menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh stakeholder. Sehingga

karyawan dalam melaksanakan fungsi, tugas dan tanggung jawab untuk

kegiatan perusahaan bebas dari tekanan atau pengaruh baik dari dalam maupun

luar perusahaan.

Hasil temuan penelitian sejalan dengan hasil penelitian oleh vinda (2015)

yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan dari

pertanggungjawaban (Responsibilitas) dan kemandirian (Independensi)

terhadap kinerja pegawai PT A.J. Central Asia Raya.

11

5) Pengaruh Fairness Remunerasi Terhadap Kinerja Karyawan RS UNS

Hasil regresi linier dalam peneltian ini nilai variabel Fairness terhadap

Remunerai (X4) adalah (-0,109) dimana menujukkan adanya hubungan

negatif tidak signifikan terhadap variabel dependen dengan sig bernilai

(0,657>0,05). Hal ini berarti bahwa variabel Fairness pada Remunerasi tidak

memiliki kontribusi terhadap kinerja karyawan.

Fairness yaitu menekankan perusahaan harus senantiasa memperhatikan

kepentingan pemegang saham mayoritas dan minoritas, konsumen serta

karyawan berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan. Beberapa bentuk

implementasi Fairness pada rumah sakit berupa pemberian kesempatan bagi

seluruh stakeholder untuk memberikan saran dan pendapatnya yang akan

disikapi dengan bijak untuk memajukan perusahaan.

Hasil temuan penelitian sejalan dengan hasil penelitian oleh Hati (2017)

yang menunjukkan bahwa Fairness berpengaruh negatif tidak signifikan

terhadap kinerja pegawai di Politeknik Negeri Batam.

4. PENUTUP

Hasil deskriptif variabel menunjukkan kategori pelaksanaan berdasarkan nilai

mean total untuk variabel implementasi good corporate governance pada

Remunerasi. Variabel transparansi memiliki nilai mean total 2,8 yang

menunjukkan implementasinya berada pada kategori baik. Variabel akuntabilitas

memiliki nilai mean total 3,0 yang menunjukkan implementasinya berada pada

kategori baik. Variabel responsibilitas memiliki nilai mean total 3,0 yang

menunjukkan implementasinya berada pada kategori baik. Variabel independensi

memiliki nilai mean total 3,0 yang menunjukkan implementasinya berada pada

kategori baik. Variabel Fairness memiliki nilai mean total 3,0 yang menunjukkan

implementasi berada pada kategori baik. Variabel Transparansi tidak berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan RS UNS. Variabel Akuntabilitas tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan RS UNS. Variabel

Responsibilitas dan Independensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan RS UNS. Variabel Fairness tidak berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawan RS UNS.

12

Hasil uji F menunjukkan bahwa nilai F hitung diperoleh sebesar 6,014 dengan

probabilitas 0,000(<0,05) maka hipotesis alternatif diterima. Sehingga model

yang digunakan dalam penelitian ini sesuai untuk menjelaskan pengaruh Good

Corporate Governance pada Remunerasi terhadap Kinerja Karyawan di RS UNS

Surakarta. Hasil koefisien determinasi diperoleh nilai R2 sebesar 0,286 (28,6%)

menunjukkan kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh transparansi, akuntabilitas,

responsibilitas dan indepndensi, serta fairness sebesar 28,6%, sisanya sebesar

71,4% dapat dijelaskan oleh faktor lain diluar penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Al Hakim, S., dkk. 2016. Implementasi Kebijakan Remunerasi Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik (JIAP) Vol. 2 No. 3 (2016) hal. 64-72.

Amatiwi, W. 2012. “Analisis Peran Dan Penerapan Pengendalian Internal, Audit Internal, Dan Komite Audit Dalam Upaya Peningkatan Good Corporate Governance : Studi Kasus Grup Rumah Sakit Ramsay Health Care Indonesia”. Skripsi Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia.

Azwar, S. 2013. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baitinggi, A & Badu, A. 2013. Manajemen Pelayanan Publik. Yogyakarta :CV ANDI OFFSET.

Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Erlangga.

Bhasin, M. 2010. Corporate Governance In Asian Countries. Retrieved july 10, 2017, from http://www.academicjournals.org.

Darmawansyah dkk. 2013.”Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan”. Jurnal AKK Indonesia. Vol 2 no 2, Mei 2013, hal 1-9.

Dessler, Gary. 2011. Manajemen sumber daya manusia. Jakarta : Indeks.

Dwiyanto, A. 2014. Mawujudkan Good Governance Melalui Pelayan Publik : cetakan keempat. Yogyakarta : gajah mada university press.

Fabrice Henard and Alexander Mitterle. 2012. Governance And Quality Guidlines In Higher Education. IMHE. Paris Cedex.

13

Fajarwati, Diana. 2011. Analisa Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Di Lingkungan Internal Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Jakarta. Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia.

Ferdiansyah, Fedy. 2008. Analisis Good Corporate Governance Dalam Meningkatkan Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Dengan Pendekatan Balanced Scorecard Di RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon. Fakultas Ekonomi. Universitas Widyatama Bandung.

Fitzpatrick, Maree., Corporate Governance In The Victorian Public Health Sector; Thesis Submitted For The Award Of Doctor Of Philosophy, School Of Management Faculty Of Business And Law, Victoria University, 2008.

Ghozali. 2012. Pengaruh Elemen Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Pelaporan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Sektor Perbankan Di Indonesia.

Hapsari, I. 2011. Hubungan Antara GCG Dan Transparansi Dengan Kinerja Perusahaan. Semarang : universitas diponegoro.

Hasibuan. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Kepmenkes No.625/Menkes/SK/V/2010 tentang Pedoman Penyusunan Sistem Remunerasi Pegawai Badan Layanan Umum Rumah Sakit di Lingkungan Kementerian Kesehatan.

Kessler, R. 2011. Competency Based Performance Reviews, Evaluasi Kinerja Karyawan Untuk Mencapai Sasaran Strategis Organisasi Verawaty Pakpahan, Penerjemah : Jakarta PPM Manajemen. Terjemahan dari : Competency Based Performance Review, How To Perform Employee Evaluation The Fortune 500 Way.

Lestari, Morita Indah. 2013. Pengaruh Budaya Organisasi Dan Pengendalian Intern Terhadap Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Pada Rumah Sakit Umum Di Kota Padang. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Padang.

Marniati, 2010. Analisis Penerapan Prinsip Good Corporate Governance (Gcg) Terhadap Kinerja Karyawan Di Bagian Administrasi Umum Rumah Sakit Umum Daerah DR. Zaenal Abidin Banda Aceh. Tesis Program Studi Kesehatan Masyarakat Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Medan.

Milagia, Misani, Nurdin Brasir dan Muh. Yunus Amar. Remunersi, motivasi kerja, dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai pada kantor pajak. Universitas Hasanuddin. Makassar. Jurnal analisis, Juni 2012, Vol.1 No.1 73-78.

14

Ningsih, Nining Ade dkk. 2011. Analisis Hubungan Prinsip-Prinsip Good Governance di Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur. Skripsi di Fakultas Kesehatan Mayarakat Universitas Hasanuddin: Makassar.

Noor, J. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Prabundu Tika, Moh. 2010. Budaya organisasi dan peningkatan kinerja perusahaan. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Rivai, Veithzal dan Ella jauvani Sagala. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali Pers.

Rolla Surbakti, 2010. “Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance (GCG) terhadap Kinerja SDM pada PTPN II (Persero) Tanjung Morawa”. Tesis. Program Studi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Medan.

Sakai H, Asaoka H. 2004. The Japanese Corporate Governance System And Firm Performance : Toward Sustainable Growth. Tokyo (JP) : Mitsubishi research institute.

Santoso S. 2014. Statistik Multivariat. Jakarta (ID): PT Gramedia.

Santoso, A., S. 2012. “Pengembangan Model Remunerasi Di Rumah Sakit Tugu Ibu Tahun 2011”. Tesis Magister Administrasi Rumah Sakit. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Unversitas Indonesia.

Sedarmayanti. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi, Dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil (cetakan kelima). Bandung : PT. Refika Aditama.

Sedarmayanti. 2012. Good Governance. Bandung : Mandar Maju.

Sjafri Mangkuprawira & Aida Vitayala Hubeis. 2010. Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia, Ghalia Indonesia. Bogor.

Sugiyono. 2015. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sujudi, A. 2011. Menjadi Seniman Organisasi : Seni Mengelola Healthcare Industry. Rajut publishing: Jakarta.

Surbakti, R. 2010. Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) (Studi Pada Kantor PTPN III (Persero) Tanjung Morawai. Medan : Universitas Sumatera Utara.

Sutedi A. 2013. Good Corporate Governace. Jakarta : Gramedia.

15

Suwanto, dkk. 2013. Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis, cetakan ketiga. Bandung : Alfabeta.

Suwati, Yuli. 2013. Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Kerja Terhadapkinerja Karyawan Pada PT Tunas Hijau Samarinda. Ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, ISSN 0000-0000 Vol. 1 No. 1, 2013.

Tahar, Ilham. 2012. “Kajian Sistem Remunerasi Berbasis Kinerja Pada Bank Indonesia”. Tesis Magister Ilmu Administrasi. Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik. Universitas Indonesia.

Undang-Undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.

Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Widodo, Joko. 2008. Membangun Birokrasi Berbasis Kinerja. Jakarta : Bayumedia Publishing.

Wijaya, T & Andreani, F. 2015. Pengaruh Motivasi Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Sinar Jaya Abadi Bersama. Universitas Kristen Petra Surabaya. Jurnal AGORA Vol. 3 No. 2 (2015).

Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja SDM. Jakarta : salemba empat.

Zaldy. 2011. Penerapan Good Corporate Governance Pada Rumah Sakit Islam Faisal Makassar.