Upload
fitriana-neza
View
268
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 Analisis Jurnal Ebp Terapi Modalitas Cnp 5
1/5
LAPORAN ANALISIS JURNAL
PENGARUH TERAPI KELOMPOK REMINISCENCE UNTUK MENURUNKAN
TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA
UNIT BUDI LUHUR KASONGAN, BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Community Nursing Program 5
NEZA NURFITRIANA
220110120019
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJAJARAN
2016
8/18/2019 Analisis Jurnal Ebp Terapi Modalitas Cnp 5
2/5
ANALISIS JURNAL
1 L!"!# B$%!&!'(
Proses menjadi usia lanjut merupakan proses alamiah yang akan dijalani oleh setiap
manusia. Dalam proses ini banyak terjadi perubahan secara biologis, psikologis, sosial,
emosional, dan spiritual. Perubahan-perubahan ini terjadi pada setiap individu secara berbeda-
beda. Kondisi kehidupan yang cenderung terus berubah membuat kondisi lansia juga mengalami
perubahan. Perubahan-perubahan yang dialami lansia tersebut seringkali menyebabkan
ketidakseimbangan dalam kehidupan lansia sehingga terjadi berbagai macam enomena
permasalahan lansia. Kesiapan dalam menghadapi perubahan ini menentukan kondisi lansia.
!dealnya semua perubahan-perubahan yang dialami oleh lansia tersebut tidak terlepas dari tugas-
tugas perkembangan lansia sesuai dengan tingkatan tahap-tahap perkembangannya. "ansia yang
siap menerima perubahan sesuai dengan tugas perkembangan lebih tenang dalam menghadapi
masa tuanya. Kenyataannya yang terjadi pada lansia saat ini adalah ketidakseimbangan antara
tugas-tugas perkembangan yang seharusnya dialami tidak sesuai dengan yang terjadi.
#eiring dengan meningkatnya usia harapan hidup menjadi enomena tersendiri bagi
lansia. $ursa kerja juga semakin maju yang menyebabkan banyak orang menghabiskan
%aktunya untuk bekerja sehingga para lansia kurang mendapatkan pera%atan di rumah. Para
lansia merasa sendiri, kesepian, dan terabaikan. #alah satu alternati yang dilakukan yakni
menitipkan lansia di Panti &reda atau lembaga yang bergerak di bidang kesejahteraan lansia.
#ebagian besar lansia perlu mempersiapkan dan menyesuaikan diri dengan peristi%a
kematian suami atau istri. #elain itu, lansia juga perlu membangun ikatan dengan anggota kelompok
usia mereka untuk menghindari kesepian karena berkurangnya hubungan dengan anggota keluarga
yang tumbuh semakin besar dan juga rekan kerja karena pensiun dari tempat mereka bekerja
'(urlock, )*+. enurut /iske, dkk. 'dalam Davison, 01 sebagian besar orang lanjut usia yang
mengalami depresi bukan untuk pertama kali mengalaminya2 namun, depresi yang mereka alami
tampaknya merupakan kelanjutan suatu kondisi yang terjadi di masa usia terdahulu. Pada orang
lanjut usia yang memang benar-benar baru mengalami depresi pada usia lanjut, depresi tersebut
sering kali dapat ditelusuri ke penyebab biologis yang spesiik. (asil %a%ancara dari pendamping
panti %reda $udi Dharma menyebutkan bah%a beberapa lansia sulit untuk berinteraksi dengan lansia
yang lain. 3ktivitas menurun terlihat ketika ada kegiatan di panti, beberapa lansia terlihat tidak mau
8/18/2019 Analisis Jurnal Ebp Terapi Modalitas Cnp 5
3/5
mengikuti kegiatan tersebut. "ansia juga terlihat kurang bersemangat dan merasa tertekan. Ketika
ditanya mengenai alasan berada di panti %reda, karena tidak mendapatkan dukungan keluarga
sehingga terlantar. isalnya salah satu dari lansia tersebut ditemukan oleh seorang penjual mie ayam
berada di pinggir jalan dan diba%a ke panti %reda tersebut. (al ini membuktikan bah%a adanya
gejala depresi yang dialami oleh lansia.
4ntuk mengatasi permasalahan depresi pada lansia agar tidak berkembang menjadi masalah
yang semakin berat dan serius perlu dilakukan penanganan secara komprehensi dari berbagai pihak
dalam membantu tugas-tugas perkembangannya secara optimal. #alah satu cara atau terapi untuk
menurunkan depresi pada lansia yaitu dengan terapi reminiscence.
Reminiscence therapy adalah salah satu treatment psikologi yang khusus dirancang untuk
lansia agar meningkatkan status kesehatan mental dengan recalling dan akses memori yang masih
eksis. Kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh reminiscence dibandingkan dengan intervensi yang
lainnya adalah metode yang menggunakan memori untuk melindungi kesehatan mental dan
meningkatkan kualitas kehidupan. Reminiscence bukan hanya untuk mengingat kejadian masa lalu
atau pengalaman namun sebuah proses terstruktur yang sistematik untuk mereleksikan sebuah
kehidupan dengan okus pada evaluasi ulang, pemecahan masalah dari masa lalu sehingga
menemukan makna sebuah kehidupan dan akses dalam mengatasi permasalahan secara adapti
'Chen, "i, "i, 0)0. $eberapa penelitian dengan reminiscence group therapy sudah banyak
dilakukan untuk berbagai macam masalah dan latar belakang klien yang juga berbeda-beda.
Penelitian selanjutnya oleh (sieh, dkk. '0) mengatakan bah%a reminiscence group therapy dapat
menurunkan gejala depresi dan apatis di nursing home resident dengan level demensia yang ringan
sampai sedang.
6ektivitas reminiscence group therapy dalam menurunkan depresi yang dialami oleh lansia
berkaitan dengan harapan hidupnya menjadi perhatian yang ingin ditelaah lebih lanjut oleh peneliti.
engingat depresi mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan lansia baik dari dalam diri
individu maupun lingkungan sekitarnya, dan untuk mencegah berkembangnya masalah menjadi berat
dan serius, maka peneliti ingin mencoba merancang suatu program intervensi yang bisa membantu
menurunkan depresi pada lansia dan meningkatkan kebermaknaan dalam hidupnya.
8/18/2019 Analisis Jurnal Ebp Terapi Modalitas Cnp 5
4/5
2 A'!%)*)* J+#'!%
Penelitian jurnal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok
reminiscence dalam menurunkan depresi pada lanjut usia.karakteristik subjek
penelitian ini adalah lanjut usia yang berusia diatas 1 tahun yang telah di diagnosis
depresi sesuai dengan hasil screening Geriatric Depression Scale '7D# 8 5 dan
Mini Mental State Examination '#6 8)9, lanjut usia yang tinggal di Panti #osial
:resna &reda Daerah !stime%a ;ogyakarta, belum pernah melakukan terapi
reminiscence, komunikati dan kooperati dalam kelompok, dan bersedia mengikuti
seluruh rangkaian kegiatan dan evaluasinya yang dibuktikan dengan pengisian inform
consent .
etode penelitian ini dia%ali dengan pengumpulan data penelitian yangdilakukan dengan menggunakan Geriatric Depression Scale (GDS), Mini Mental
State Examination (MMSE), observasi, %a%ancara dan evaluasi. (asil screening
pada seluruh lansia di P#:& 4nit $udi "uhur Kasongan, $antul, D!; berjumlah ++
orang, menyatakan bah%a sebanyak 0 orang mengalami gejala depresi. (al ini
disebabkan oleh beberapa aktor yaitu aktor dari dalam diri seperti adanya perasaan
tidak berharga, tidak berdaya dan kondisi yang tertekan. /aktor dari luar diri seperti
lingkungan yang kurang mendukung dalam memasilitasi kebutuhan seperti
kebutuhan dalam akses kesehatan yang lebih instens dan memadai dalam pengobatan.
$eberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum melakukan proses
pengumpulan data yaitu menyusun modul dan alat ukur. Penyusunan modul dalam
penelitian jurnal ini menggunakan teori dari (aight 'dalam Collins, 01 merupakan
teknik terapeutik untuk mereleksikan kehidupan dari masa kecil sampai masa
sekarang. Pendekatan ini memungkinkan individu untuk belajar dari pengalaman
masa lalu, menyelesaikan masalah yang belum terselesaikan, dan akhirnya dapat
mencapai keadaan penerimaan hidup. Klien mendapatkan keuntungan dari
peningkatan kepuasan hidup, mengurangi depresi, dan kesempatan untuk rekonsiliasi,
penerimaan, dan ketenangan. :erapi Kelompok Reminiscence dilakukan dengan
tahapan-tahapan sebagai berikut <
). $erbagi pengalaman masa anak
8/18/2019 Analisis Jurnal Ebp Terapi Modalitas Cnp 5
5/5
0. $erbagi pengalaman masa remaja
=. $erbagi pengalaman masa de%asa
>. $erbagi pengalaman masa keluarga dan di rumah
5. 6valuasi dan integrasi diri
Penelitian ini menggunakan pendekatan experimental design dengan metode
pretest-posttest control group design with follow up. Kelompok terdiri dari kelompok
perlakuan dan kontrol. #ubjek mendapat perlakuan berupa terapi kelompok
reminiscence, yang diberikan dalam enam kali pertemuan dan masing-masing pertemuan
membutuhkan %aktu sekitar 1-* menit Pembentukan kelompok subjek dalam
penelitian ini diperoleh dari hasil screening yang sekaligus sebagai pretest yang
memberikan inormasi mengenai kemampuan a%al 'initial position setiap subjek.
Konstansi terjadi bukan karena kondisi atau karakteristik subjek pada setiap
kelompok disamakan, namun karena pretest menjadi aseline bagi hasil pengukuran
pada posttest '#eniati, ;ulianto, #etiadi, 0)). !ollow up akan dilakukan satu kali
berupa pemberian skala 7D# pada rentang %aktu dua minggu setelah semua sesi
perlakuan berakhir. (al ini dilakukan untuk mengetahui lama pengaruh perlakuan
yang diberikan kepada anggota kelompok eksperimen.
(asilnya pada penelitian jurnal ini terapi kelompok reminiscence terbukti
memiliki pengaruh dalam menurunkan tingkat depresi pada subjek penelitian yang
ditandai dengan menurunnya skor depresi tersebut setelah diberikan intervensi.
Penurunan rata-rata tingkat depresi lansia P#:& $udi "uhur sebesar ),* 'satuan
7D# pada interval antara sebelum dan setelah intervensi terapi kelompok
reminiscence" (al ini ditunjukkan dengan perilaku anggota kelompok yang merasalebih berdaya, perasaan lebih berharga, memiliki harapan di masa depan dan tidak
cemas jika terjadi hal buruk yang menimpanya serta lebih bersemangat melakukan
aktivitas sehari-hari karena merasa kehidupan menjadi lebih bermakna.