27
Ningky Sasanti Munir Program Studi S2 Magister Manajemen Sekolah Tinggi Manajemen PPM ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL: Bagian 2 : Lingkungan Industri

Analisis Industri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Analisis Industri

Citation preview

  • ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL:
    Bagian 2 : Lingkungan Industri

    Ningky Sasanti Munir

    Program Studi S2 Magister Manajemen

    Sekolah Tinggi Manajemen PPM

    Ningky Sasanti Munir - Prodi S2 Magister Manajemen PPM

  • PROSES PENYUSUNAN STRATEGI BISNIS

    ANALISIS LINGKUNGAN

    EKSTERNAL

    IDENTIFIKASIKAN PELUANG

    ANCAMAN

    ANALISIS

    LINGKUNGAN

    INTERNAL

    IDENTIFIKASIKAN KEKUATAN

    ANCAMAN

    EVALUASI KINERJA

    SAAT INI

    EVALUASI

    VISI

    MISI

    SASARAN

    ASUMSI-ASUMSI

    KEBIJAKAN

    EVALUASI

    TIM MANAJEMEN

    SAAT INI

    GABUNGKAN

    Aspek-Aspek STRATEGIS

    KE DALAM SWOT

    TETAPKAN

    SASARAN

    ASUMSI-ASUMSI

    KEBIJAKAN

    KEMBANGKAN

    ALTERNATIF-ALTERNATIF

    STRATEGI

    PILIH

    STRATEGI TERBAIK

    IMPLEMENTASI STRATEGI

    PROGRAM-PROGRAM

    ANGGARAN

    PROSEDUR

    MONITOR

    DAN

    EVALUASI

    Ningky Sasanti Munir - Prodi S2 Magister Manajemen PPM

  • Analisis lingkungan eksternal ditujukan untuk memperoleh tantangan strategis di lingkungan eksternal dalam bentuk peluang dan ancaman

    Ningky Sasanti Munir - Prodi S2 Magister Manajemen PPM

  • DAFTAR KONSEP

    Pengertian Industri;

    Daya Tarik Industri;

    Kemampulabaan (Profitability);

    Lima Kekuatan Bersaing (Porter, 1980);

    Ningky Sasanti Munir - Prodi S2 Magister Manajemen PPM

  • BAGIAN PERTAMA
    Pengertian Industri dan
    Batas Industri

    Ningky Sasanti Munir - Prodi S2 Magister Manajemen PPM

  • PENGERTIAN INDUSTRI

    Industri adalah kumpulan perusahaan yang menghasilkan barang dan/atau jasa yang sama

    Ningky Sasanti Munir - Prodi S2 Magister Manajemen PPM

  • MENDEFINISIKAN INDUSTRI
    Perlu Memperhatikan:

    Batas industri;

    Karakteristik dominan industri;

    Struktur industri;

    Faktor kunci sukses dalam industri.

    Ningky Sasanti Munir - Prodi S2 Magister Manajemen PPM

  • BATAS INDUSTRI

    Mengapa penting?

    Membantu perusahaan menentukan arena tempat bersaing (arena bermain);

    Membantu perusahaan memfokuskan strategi bersaing pada pesaing-pesaing utama;

    Membantu perusahaan mengidentifikasikan faktor-faktor kunci sukses;

    Membantu perusahaan meninjau ulang sasaran strategis dan strategi bersaingnya

    Ningky Sasanti Munir - Prodi S2 Magister Manajemen PPM

  • Membantu Perusahaan Menentukan:ARENA BERSAING

    Industri Kosmetika di Indonesia terdiri dari 12 kategori: bibir, mata, wajah, kulit, kepala, dst. Industri Farmasi di Indonesia terdiri dari 2 kategori utama: ethical dan over the counter (OTC) Industri Elektronik di Indonesia terdiri dari 5 kategori utama: mesin cuci, AC, lemari es, dst.Industri Otomotif di Indonesia terdiri dari 2 kategori utama: passenger car (city car, sedan, SUV, MPV) dan commercial car

    Ningky Sasanti Munir - Prodi S2 Magister Manajemen PPM

  • FOKUS PADA PESAING

    12 perusahaan bersaing di sektor eye cream dan eye moisturizer (LOreal)

    21 perusahaan bersaing di sektor eye brow pencil (Tancho/Mandom)

    31 perusahaan bersaing di sektor eye shadow (Martina Berto)

    19 perusahaan bersaing di sektor eye liner (Martina Berto)

    16 perusahaan bersaing di sektor mascara (Maybelline)

    10 perusahaan bersaing di sektor eye make-up removers (LOreal).

    PARA PEMAIN DALAM INDUSTRI KOSMETIKA
    Kategori: Kosmetika Mata

    Ningky Sasanti Munir - Prodi S2 Magister Manajemen PPM

  • ARENA BERSAING

    INDUSTRI

    JAMU

    INDUSTRI

    FARMASI

    ETHICAL

    INDUSTRI

    KOSMETIKA

    TRADISIONAL

    INDUSTRI

    FARMASI

    OTC

    INDUSTRI

    KOSMETIKA

    MODEREN

    INDUSTRI

    NUTRISIONAL

    INDUSTRI

    MINUMAN ENERGI

    Ningky Sasanti Munir - Prodi S2 Magister Manajemen PPM

  • KELOMPOK STRATEGIS

    1500 cc

    1500 cc

    3000 cc

    3000 cc

    SEDAN

    MPV 4 X 2

    SUV 4 X 4

    Honda New CRV Ford Escape Nissan XTrail Honda Jazz Toyota Yaris Suzuki Swift Honda City Toyota Vios Suzuki Baleno Honda Accord Toyota Camry Hyundai Azera Toyota Previa Ford Escape Hyundai Tucson KIA Carens Hyundai Matrix Suzuki Aerio Jeep Cherokee BMW X5 Range Rover

    ARENA BERSAING:

    Ningky Sasanti Munir - Prodi S2 Magister Manajemen PPM

  • FOKUS PADA PESAING

    Sumber: INDOCOMMERCIAL 16 April 2006

    Nama PerusahaanMerekKapasitas ProduksiPT. Astra Honda MotorHONDA3.000.000PT. Yamaha Indonesia Motor Mfg.YAMAHA2.000.000PT. Indomobil Suzuki InternationalSUZUKI1.200.000PT. Kawasaki Motor IndonesiaKAWASAKI1.000.000PT. Semesta Citra MotorindoKANZEN300.000PT. Danmotor IndonesiaVESPA114.000PT.Kymco Lippo Motor IndonesiaKYMCO100.000Lain-lain----500.000

    Ningky Sasanti Munir - Prodi S2 Magister Manajemen PPM

  • FAKTOR KUNCI SUKSES

    Di Industri ElektronikaBrandInovasiHargaJaringan DistribusiDi Industri Mikro KomputerBrandTeknologiDukungan purna jualHarga

    Ningky Sasanti Munir - Prodi S2 Magister Manajemen PPM

  • PERUBAHAN PADA SASARAN
    DAN STRATEGI PERUSAHAAN

    Kategori Ethical:PromagFatigonNeuralginRe-Kategori ke OTCPromagFatigonNeuralgin

    Industri OTC,

    terutama suplemen

    meningkat pesat

    Ningky Sasanti Munir - Prodi S2 Magister Manajemen PPM

  • KARAKTERISTIK DOMINAN
    INDUSTRI

    Besar pasar dan laju pertumbuhanInovasi produk dan prosesSkop demografi Derajat diferensiasi produkJumlah pemainSkala ekonomiKebutuhan pembeliDampak kurva belajarKapasitas produksiIntegrasi VertikalLaju Perubahan Teknologi

    Ningky Sasanti Munir - Prodi S2 Magister Manajemen PPM

  • BAGIAN KEDUA
    Daya Tarik dan Kemampulabaan dalam Industri

    Ningky Sasanti Munir - Prodi S2 Magister Manajemen PPM

  • DAYA TARIK INDUSTRI

    Industri yang menarik adalah industri yang mempunyai kemampulabaan (profitability) tinggi;Kemampulabaan adalah kemudahan perusahaan-perusahaan pemain memperoleh laba di industri;Kemampulabaan ditentukan oleh lima kekuatan bersaing

    Ningky Sasanti Munir - Prodi S2 Magister Manajemen PPM

  • LIMA KEKUATAN BERSAING

    PENDATANG BARU

    PEMASOK

    PEMBELI

    PRODUKSI SUBSTITUSI

    PERSAINGAN ANTAR ANGGOTA INDUSTRI

    Kekuatan pemasok

    Kekuatan pembeli

    Kekuatan produk substitusi

    Kekuatan penghalang masuk

    Ningky Sasanti Munir - Prodi S2 Magister Manajemen PPM

  • Contoh : Industri Penerbangan berjadwal Tahun 2003

    Industri Penerbangan Berjadwal

    Semakin ketat

    Dengan adanya banyak pemain yg menawarkan harga murah

    Siapapun dengan modal yang cukup bisa mendirikan perusahaan penerbangan berjadwal

    Pemasok terdiri dari perusahaan suku cadang, perusahaan pemeliharaan, dan pemasok bahan bakar. Juga pemasok awak pesawat. Suku cadang harganya meroket karena nilai tukar $ demikian pula bahan bakar

    Semakin banyak menuntut karena banyak pilihan maskapai penerbangan lain

    Transportasi darat seperti bus dan kereta api, serta transportasi laut semakin lemah ancamannya

    Ningky Sasanti Munir - Prodi S2 Magister Manajemen PPM

  • YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM INDUSTRI

    KemampulabaanPemahaman akan kekuatan-kekuatan dalam industri akan memberikan gambaran pada perusahaan mengenai seberapa mudah perusahaan dapat memperoleh labaPosisi bersaing perusahaanPemahaman akan kekuatan-kekuatan dalam industri akan memberikan gambaran pada perusahaan mengenai tempat bermain dimana perusahaan bisa berjaya/aman dan tempat bermain yang sebaiknya dihindari perusahaan

    Ningky Sasanti Munir - Prodi S2 Magister Manajemen PPM

  • KEMAMPULABAAN AKAN RENDAH BILA:

    Intensitas persaingan tinggi/ketat

    Pembeli lebih menentukan

    Pemasok lebih menentukan

    Halangan masuk rendah Pesaing baru mudah muncul

    Produk subtitusi kuat

    Menyebabkan margin rendah!

    Ningky Sasanti Munir - Prodi S2 Magister Manajemen PPM

  • TEKANAN DARI PERSAINGAN ANTAR PEMAIN DALAM INDUSTRI

    Kemampulabaan akan rendah bila persaingan antar pemain dalam industri sangat ketat, yaitu bila: Pertumbuhan industri lamban/rendah;Jumlah pemain banyak;Halangan untuk keluar dari industri besar;Produk mendekati komoditas;Terjadi akuisisi oleh perusahaan besar dari luar industri, atau merger antar pemain;Biaya beralih rendah;Basis persaingan adalah biaya (dan harga);Ada pemain yang sangat agresif

    Ningky Sasanti Munir - Prodi S2 Magister Manajemen PPM

  • TEKANAN DARI PERSAINGAN ANTAR PEMAIN DALAM INDUSTRI

    Jumlah pemain 201 perusahaanRata-rata pertumbuhan dalam 3 tahun terakhir 7.6%

    Sumber: Roadshow materials PT. Kalbe Farma, Tbk. 2006

    PERUSAHAANPANGSA PASARDexa Medica12 %Sanbe Farma10.3%Kalbe Farma9.4%Pfizer Indonesia3.9%

    Ningky Sasanti Munir - Prodi S2 Magister Manajemen PPM

    Chart1200120022003200420052006PertumbuhanTahun(%)Pertumbuhan Industri Farmasi1612151085Sheet1TahunPertumbuhan20011820011720031820041520051020065Tahun200120022003200420052006Pertumbuhan1612151085Sheet1000000PertumbuhanTahun(%)Pertumbuhan Industri Farmasi000000Sheet2Sheet3
  • TEKANAN DARI KEKUATAN TAWAR-MENAWAR PELANGGAN

    Kemampulabaan akan rendah bila pelanggan memiliki daya tawar yang lebih kuat, yaitu bila: Pembeli terkonsentrasi;Volume pembelian besar;Biaya beralih pembeli rendah: pembeli mudah beralih ke produk dari perusahaan lain;Pembeli memiliki informasi yang signifikan;Pembeli mempunyai kemampuan untuk melakukan integrasi ke belakang.

    Ningky Sasanti Munir - Prodi S2 Magister Manajemen PPM

  • TEKANAN DARI KEKUATAN TAWAR MENAWAR PEMASOK

    Kemampulabaan akan rendah bila pemasok memiliki daya tawar yang lebih kuat, yaitu bila:Pemasok terkonsentrasi;Volume pembelian besar;Biaya beralih pemasok rendah;Bahan yang dipasok sangat menentukan kualitas produk;Pemasok mempunyai kemampuan untuk melakukan integrasi ke depan.

    Ningky Sasanti Munir - Prodi S2 Magister Manajemen PPM

  • TEKANAN DARI KEKUATAN PRODUK SUBTITUSI

    Kemampulabaan akan rendah bila kekuatan produk subtitusi besar, yaitu bila:Biaya produk subtitusi murah, namun kinerjanya sama atau lebih baik dibandingkan produk industriPembeli memiliki kecenderungan untuk memilih produk subtitusi;Biaya beralih ke produk subtitusi rendah.

    Ningky Sasanti Munir - Prodi S2 Magister Manajemen PPM

    16

    12

    15

    10

    8

    5

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    (%)

    200120022003200420052006

    Tahun

    Pertumbuhan Industri Farmasi

    Pertumbuhan