Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
(Studi Kasus pada PT Federal International Finance Cabang Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Elisabeth Lilyn Lestari
NIM: 152114076
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
(Studi Kasus pada PT Federal International Finance Cabang Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Elisabeth Lilyn Lestari
NIM: 152114076
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Life is like a book.
Some chapters are sad, some happy,
and some exciting.
But if you never turn the page,
you will never know what the next chapter holds.
tinybuddha.com
Skripsi ini kupersembahkan untuk yang paling ku kasihi:
Tuhan Yesus Kristus
Bapak (Alm.) dan Ibu
Keluargaku serta kedua sahabatku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN ...………………………………………… iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………… iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ………… v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH ………………………………………………………………….. vi
HALAMAN KATA PENGANTAR …………………………………… vii
HALAMAN DAFTAR ISI ……………………………………………… ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ………………………………………… xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ……………………………………… xiv
ABSTRAK ………………………………………………………………. Xv
ABSTRACT ……………………………………………………………... xvi
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….. 1
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………… 4
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………….. 4
D. Manfaat Penelitian ……………………………………………… 4
E. Sistematika Penulisan …………………………………………... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………… 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
A. Pengertian Good Corporate Governance ……………………… 7
B. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance …………………... 8
C. Tujuan Good Corporate Governance …………………………... 10
D. Manfaat Good Corporate Governance …………………………. 11
E. Pilar Pendukung Good Corporate Governance ………………... 12
F. Perkembangan Good Corporate Governance di Indonesia …….. 13
G. Perseroan Terbatas ……………………………………………… 15
H. Penelitian Terdahulu ……………………………………………. 15
BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………… 19
A. Jenis dan Sumber Penelitian ……………………………….…… 19
B. Waktu dan Tempat Penelitian …………………………………... 20
C. Subjek dan Objek Penelitian ……………………………………. 21
D. Teknik Pengambilan Sampel …………………………………... 22
E. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………… 22
F. Teknik Analisis Data ……………………………………………. 24
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ………………... 26
A. Profil PT Federal International Finance ……………………….. 26
B. Visi dan Misi ……………………………………………………. 27
C. Budaya Perusahaan ……………………………………………… 27
D. Logo Perusahaan ……………………………………………….. 28
E. Bidang Usaha ……………………………………………………. 29
F. Produk dan Layanan ……………………………………………. 29
G. Struktur Organisasi ……………………………………………… 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
H. Asesmen Good Corporate Governance pada FIFGROUP …….. 33
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN …………………... 35
A. Profil Responden Penelitian ……………………………………. 35
1. Usia ……………………………………………………….. 35
2. Pendidikan Terakhir ……………………………………… 36
3. Lama Bekerja ……………………………………………. 37
B. Analisis Data ……………………………………………………. 37
1. Implementasi Prinsip Transparansi (Transparency) pada
FIFGROUP Cabang Yogyakarta …………………………. 37
2. Implementasi Prinsip Akuntabilitas (Accountability) pada
FIFGROUP Cabang Yogyakarta …………………………. 39
3. Implementasi Prinsip Pertanggungjawaban (Responsibility)
pada FIFGROUP Cabang Yogyakarta ...………………… 40
4. Implementasi Prinsip Kemandirian (Independency) pada
FIFGROUP Cabang Yogyakarta …………………………. 41
5. Implementasi Prinsip Kewajaran (Fairness) pada
FIFGROUP Cabang Yogyakarta …………………………. 42
C. Pembahasan ……………………………………………………... 43
1. Transparansi ……………………………………………… 43
2. Akuntabilitas ……………………………………………… 47
3. Pertanggungjawaban ……………………………………… 52
4. Kemandirian ……………………………………………… 55
5. Kewajaran ………………………………………………… 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB VI PENUTUP ……………………………………………………... 59
A. Kesimpulan ……………………………………………………... 59
B. Keterbatasan Peneliti ……………………………………………. 62
C. Saran ……………………………………………………………. 63
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 64
LAMPIRAN …………………………………………………………....... 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFtAR TABEL
Tabel 1. Hasil Assesment FIFGROUP Tahun 2019 …………………….. 33
Tabel 2. Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia ……………………… 36
Tabel 3. Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ……... 36
Tabel 4. Klasifikasi Responden Berdasarkan Lama Bekerja …………… 37
Tabel 5. Hasil Penghitungan Pencapaian Implementasi Prinsip
Transparansi (Transparency) pada FIFGROUP Cabang
Yogyakarta …………………………….………………………... 38
Tabel 6. Hasil Penghitungan Pencapaian Implementasi Prinsip
Akuntabilitas (Accountability) pada FIFGROUP Cabang
Yogyakarta ……………………………………………………… 39
Tabel 7. Hasil Penghitungan Pencapaian Implementasi Prinsip
Pertanggungjawaban (Responsibility) pada FIFGROUP
Cabang Yogyakarta ..…………………………………………… 40
Tabel 8. Hasil Penghitungan Pencapaian Implementasi Prinsip
Kemandirian (Independency) pada FIFGROUP Cabang
Yogyakarta ……………………………………………………… 41
Tabel 9. Hasil Penghitungan Pencapaian Implementasi Prinsip
Kewajaran (Fairness) pada FIFGROUP Cabang
Yogyakarta ……………………………………………………… 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar I. Struktur Organisasi FIFGROUP (Per Maret 2019) ………….. 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRAK
ANALISIS IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
(Studi Kasus Pada PT Federal International Finance Cabang Yogyakarta)
Elisabeth Lilyn Lestari
NIM: 152114076
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2020
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan prinsip-
prinsip Good Corporate Governance pada FIFGROUP Cabang Yogyakarta yang
terdiri dari lima aspek, yaitu: transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban,
kemandirian, dan kewajaran. Penelitian ini penting untuk dilakukan karena
penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance tidak hanya berlaku untuk
jajaran perusahaan dengan level tertinggi, namun juga harus diimplementasikan
hingga pada level paling bawah sehingga visi dan misi perusahaan dapat terwujud
dengan baik dan kelangsungan hidup perusahaan dapat terus dipertahankan.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data-data yang diperoleh dengan
melakukan penyebaran kuesioner, wawancara, observasi serta metode
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan
analisis kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kelima prinsip Good
Corporate Governance pada FIFGROUP Cabang Yogyakarta yang terdiri dari
transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, dan kewajaran
mendapatkan kategori sangat terwujud dengan persentase masing-masing yaitu:
transparansi 95,7%, akuntabilitas 89,7%, pertanggungjawaban 94,8%,
kemandirian 86,3% serta kewajaran 90,5%.
Kata kunci: good corporate governance, transparansi, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, kemandirian, kewajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACT
ANALYSIS ON IMPLEMENTATION OF
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
(A Case Study in PT Federal International Finance Yogyakarta Branch)
Elisabeth Lilyn Lestari
NIM: 152114076
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2020
The aims of this study is to determine the implementation of Good
Corporate Governance Principles in FIFGROUP Yogyakarta branch which
includes, transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness.
This study is important because the implementation of Good Corporate
Governance not only related with the highest level management, but also all
stakeholders.
This is a case study research using data collecting from questionnaire,
interview, observation, and documentation. Qualitative analysis is used in
analyzing the data.
The result showed that the implementation of five principles of Good
Corporate Governance in FIF GROUP Yogyakarta branch is well applied with
percentage of each principle as follows: 95.7% transparency, 89.7%
accountability, 94.8% responsibility, 86.3% independency, and 90.5% fairness.
Keyword: good corporate governance, transparency, accountability,
responsibility, independency, fairness.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia bisnis di era modern saat ini kian mengalami
peningkatan setiap tahunnya. Hal tersebut dapat kita lihat dengan banyak
munculnya perusahaan-perusahaan baru yang membuat persaingan bisnis
menjadi semakin ketat. Oleh karena itu, setiap perusahaan dituntut untuk
memiliki keunggulan yang kompetitif agar kelangsungan hidup perusahaan
dapat terus dipertahankan. Selain itu, perusahaan juga dituntut untuk
melakukan pengelolaan perusahaan dengan baik agar nantinya visi dan misi
perusahaan dapat tercapai dengan baik.
Salah satu cara untuk mencapai visi dan misi perusahaan adalah dengan
diterapkannya prinsip Good Corporate Governance atau sistem tata kelola
perusahaan yang baik. Penerapan Good Corporate Governance adalah salah
satu jawaban bagi perusahaan yang ingin melangsungkan kehidupan
perusahaannya secara sehat, sehingga perusahaan mampu memiliki nilai
tambah di mata para calon investor. Dengan diterapkannya Good Corporate
Governance, selain tingkat kepercayaan para investor mampu meningkat,
diharapkan pula agar implementasi Good Corporate Governance bukan saja
bermanfaat bagi manajemen dan karyawan perusahaan, melainkan juga untuk
para pemangku kepentingan (stakeholders), konsumen, pemasok (supplier),
pemerintah serta lingkungan masyarakat dimana perusahaan tersebut berada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Menurut Effendi (2009:99), penerapan dari Good Corporate Governance
diharapkan mampu membantu terwujudnya persaingan usaha yang sehat serta
setidaknya dapat dihindarkan dari adanya praktik monopoli serta persaingan
usaha yang tidak sehat.
Di Indonesia sendiri, penerapan prinsip Good Corporate Governance
belum sepenuhnya diterapkan oleh setiap perusahaan yang ada. Hal ini
ditunjukkan dengan masih sedikitnya perusahaan yang menerapkan prinsip
ini, terutama untuk perusahaan-perusahaan non BUMN. Fakta menunjukkan
bahwa penerapan GCG di Indonesia masih tertinggal dibanding negara lain di
Asia Tenggara. Dari 50 perusahaan terbaik dalam praktik GCG di Asia
Tenggara pada 2015, hanya dua perusahaan Indonesia yang masuk dalam
daftar 50 perusahaan terbaik dalam praktik GCG. Adapun selebihnya berasal
dari Thailand sebanyak 23 perusahaan, Filipina 11 perusahaan, Singapura 8
perusahaan, dan Malaysia 6 perusahaan. (Primadhyta, Safyra. 2017).
Selain itu, budaya korupsi juga masih menjadi hal yang dianggap lumrah
di dalam dunia bisnis sehingga sulit untuk diberantas, padahal hal ini tentu
sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang ada pada Good Corporate
Governance. Hal ini dapat timbul dikarenakan di Indonesia belum ada sanksi
tegas bagi perusahaan yang tidak menerapkan prinsip Good Corporate
Governance. Bagi perusahaan yang tidak mengimplementasikan Good
Corporate Governance, dampak yang ditimbulkan pastinya akan sangat
merugikan seperti halnya ditinggalkan oleh para investor, masyarakat menjadi
kurang percaya, terlebih lagi kelangsungan hidup perusahaan juga akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
terancam. Oleh karena itu, saat ini Good Corporate Governance telah
menjadi hal yang sangat penting untuk dimiliki setiap perusahaan.
PT Federal International Finance atau yang lebih dikenal dengan nama
FIFGROUP merupakan perusahaan swasta yang berpusat di Jakarta dan
bergerak di sektor pembiayaan. Perusahaan yang telah berdiri sejak 30 tahun
silam ini merupakan entitas anak dari PT Astra International Tbk.
FIFGROUP bergerak pada bisnis pembiayaan, seperti pembiayaan investasi,
pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna, sewa operasi, (operating
lease) dan/ atau kegiatan berbasis fee, pembiayaan syariah, serta pembiayaan
lain berdasarkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan. Namun, seiring dengan
perkembangan bisnis Perseroan, FIFGROUP kemudian berfokus pada
pembiayaan sepeda motor Honda sejak tahun 1996, kemudian dilajutkan pada
tahun 2017 perusahaan memberikan layanan tambahan berupa pembiayaan
multiguna yang dapat digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan
masyarakat. Terhitung 31 Desember 2019, jaringan kantor serta kerjasama
FIFGROUP telah didukung oleh 234 kantor cabang yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia, salah satunya adalah di Yogyakarta.
Sebagai perusahaan pembiayaan yang besar dan telah dikenal luas oleh
masyarakat Indonesia, FIFGROUP banyak menyabet penghargaan dari
berbagai institusi sebagai bentuk pengakuan atas layanan yang telah diberikan
kepada masyarakat. Pada 2018 lalu, FIFGROUP telah berhasil menerima
peringkat Platinum oleh Economic Review dalam ajang Indonesia Good
Corporate Award 2018. Oleh karena hal tersebut, maka peneliti ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
mengetahui lebih dalam sejauh mana implementasi dari asas-asas Good
Corporate Governance ini juga diterapkan pada cabang FIFGROUP yang
terletak di Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka peneliti merumuskan
masalah bagaimana penerapan prinsip transparansi, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, kemandirian, dan kewajaran pada FIFGROUP Cabang
Yogyakarta.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan prinsip-
prinsip Good Corporate Governance pada subjek penelitian yang terdiri dari
lima aspek, yaitu: transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban,
kemandirian, dan kewajaran.
D. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan manfaat
kepada beberapa pihak, antara lain:
1. Bagi FIFGROUP
Penelitian ini diharapkan dapat membantu untuk memberikan masukan
serta evaluasi kepada FIFGROUP dalam mengembangkan
perusahaannya melalui Good Corporate Governance yang semakin baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
agar kedepannya kelangsungan hidup perusahaan dapat terus
berkembang seiring persaingan yang semakin ketat.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat membantu teman-teman mahasiswa untuk
menambah ilmu mengenai implementasi asas-asas Good Corporate
Governance agar memiliki gambaran bagaimanakah implementasi Good
Corporate Governance seharusnya diterapkan dan dilaksanakan.
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan baru bagi
peneliti mengenai implementasi yang sesungguhnya pada perusahaan
serta menjadi pengalaman baru dalam mempraktekkan teori yang
diperoleh pada saat belajar di kelas dengan cara meneliti dan menilai
secara langsung bagaimanakah Good Corporate Governance diterapkan.
E. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini, peneliti membahas mengenai latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika
penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka
Pada bab ini, peneliti membahas tentang teori-teori yang digunakan
dalam mendukung penelitian terhadap implementasi asas-asas
Good Corporate Governance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Bab III Metode Penelitian
Pada bab ini, peneliti menjelaskan mengenai jenis penelitian yang
digunakan, waktu dan tempat penelitian, jenis dan sumber data,
subjek dan objek penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik
pengumpulan data serta teknik dalam menganalisis data yang
digunakan dalam penelitian.
Bab IV Gambaran Umum Objek Penelitian
Pada bab ini, peneliti menjelaskan mengenai PT Federal
International Finance, dimulai dari sejarah, visi dan misi, budaya
perusahaan, penjelasan mengenai logo perusahaan, bidang usaha,
produk layanan serta struktur organisasinya.
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Pada bab ini, peneliti membahas mengenai implementasi prinsip-
prinsip Good Corporate Governance yang dijelaskan satu per satu
berdasarkan prinsip-prinsip yang ada kemudian dibandingkan
dengan teori yang ada guna mengetahui apakah FIFGROUP telah
menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dengan
baik.
Bab VI Penutup
Pada bab ini, peneliti memberikan kesimpulan dari analisis dan
pembahasan dari bab sebelumnya, keterbatasan penelitian dalam
menganalisis data serta saran bagi pihak-pihak yang terkait.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Good Corporate Governance
1. Good Corporate Governance Menurut Peraturan Menteri BUMN
Menurut Pasal 1 ayat 1, Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik
Negara Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate
Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, disebutkan bahwa tata
kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), yang
selanjutnya disebut GCG adalah prinsip-prinsip yang mendasari suatu
proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan berlandaskan peraturan
perundang-undangan dan etika berusaha.
2. Good Corporate Governance Menurut Forum For Corporate Governance
on Indonesia (FCGI)
Menurut Forum For Corporate Governance on Indonesia (FCGI)
Corporate Governance adalah seperangkat peraturan yang mengatur
hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan,
pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan
intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban
mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan
mengendalikan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Good Corporate Governance Menurut Finance Committee on Corporate
Governance (FCCG)
Menurut Finance Committee on Corporate Governance (FCCG),
Corporate Governance adalah sebagai proses dan struktur yang digunakan
untuk mengarahkan dan mengelola bisnis serta aktivitas perusahaan ke
arah peningkatan pertumbuhan bisnis dan akuntabilitas perusahaan.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, Effendi (2009:2)
menyimpulkan pengertian Good Corporate Governance sebagai berikut:
GCG secara singkat dapat diartikan sebagai seperangkat sistem yang
mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai
tambah (value added) bagi para pemangku kepentingan. Hal ini
disebabkan karena GCG dapat mendorong terbentuknya pola kerja
manajemen yang Bersih, Transparan, dan Profesional (BTP).
Implementasi prinsip-prinsip GCG secara konsisten di perusahaan akan
menarik minat para investor, baik domestik maupun asing. Hal ini
sangat penting bagi perusahaan yang akan mengembangkan usahanya,
seperti melakukan investasi baru maupun proyek ekspansi.
B. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance
Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (2006), setiap
perusahaan harus memastikan bahwa asas GCG diterapkan pada setiap anak
bisnis dan di semua jajaran perusahaan. GCG memiliki lima prinsip dasar,
yaitu:
1. Transparansi (transparency)
Untuk menjaga objektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus
menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang
mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan
harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal
yang penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham,
kreditur dan pemangku kepentingan lainnya.
2. Akuntabilitas (accountability)
Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara
transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar,
terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap
memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku
kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan
untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.
3. Pertanggungjawaban (responsibility)
Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta
melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan
sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang
dan mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen.
4. Kemandirian (independency)
Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola
secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak
saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.
5. Kewajaran (fairness)
Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa
memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku
kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Perusahaan yang telah menerapkan prinsip-prinsip GCG dengan baik akan
mampu memiliki tingkatan sensitivitas yang tinggi terhadap segala aktivitas
bisnis yang dijalankannya dalam menghadapi persaingan usaha. Dengan
menerapkan GCG, sebuah perusahaan akan memperlakukan para pesaingnya
sebagai mitra bisnis yang setara, sehingga dapat tercapai win-win solution.
(Effendi 2009:99).
C. Tujuan Good Corporate Governance
Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance pada perusahaan
saat ini telah menjadi suatu tuntutan yang sangat umum agar perusahaan
mampu tetap bersaing di dalam persaingan global. Disamping itu, diharapkan
penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance mampu
meningkatkan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan. Menurut
Komite Nasional Kebijakan Governance (2006), ada beberapa tujuan
penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, yaitu:
1. Mendorong tercapainya kesinambungan perusahaan melalui pengelolaan
yang didasarkan pada asas transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
independensi serta kewajaran dan kesetaraan.
2. Mendorong pemberdayaan fungsi dan kemandirian masing-masing organ
perusahaan, yaitu Dewan Komisaris, Direksi dan Rapat Umum Pemegang
Saham.
3. Mendorong pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan anggota
Direksi agar dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dilandasi oleh nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan.
4. Mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung jawab sosial perusahaan
terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di sekitar
perusahaan.
5. Mengoptimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dengan tetap
memperhatikan pemangku kepentingan lainnya.
6. Meningkatkan daya saing perusahaan secara nasional maupun
internasional, sehingga meningkatkan kepercayaan pasar yang dapat
mendorong arus investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional yang
berkesinambungan.
D. Manfaat Good Corporate Governance
Menurut (Hery dalam Tadikapury, 2010) terdapat lima manfaat yang
diperoleh perusahaan dalam menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance, yaitu:
1. GCG secara tidak langsung akan dapat mendorong pemanfaatan sumber
daya perusahaan ke arah yang lebih efektif dan efisien, yang pada
gilirannya akan turut membantu terciptanya pertumbuhan atau
perkembangan ekonomi nasional.
2. GCG dapat membantu perusahaan dan perekonomian nasional, dalam hal
ini menarik modal investor dengan biaya yang lebih rendah melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
perbaikan kepercayaan investor dan kreditur domestik maupun
internasional.
3. Membantu pengelolaan perusahaan dalam memastikan/menjamin bahwa
perusahaan telah taat pada ketentuan, hukum, dan peraturan.
4. Membangun manajemen dan Corporate Board dalam pemantauan
penggunaan aset perusahaan.
5. Mengurangi korupsi.
E. Pilar Pendukung Good Corporate Governance
Dalam penerapannya, Good Corporate Governance perlu didukung oleh
pilar-pilar yang saling berhubungan. Menurut Komite Nasional Kebijakan
Governance (2006), terdapat tiga pilar yang saling berhubungan, yaitu:
1. Negara dan perangkatnya
Negara dan perangkatnya menciptakan peraturan perundang-undangan
yang menunjang iklim usaha yang sehat, efisien dan transparan,
melaksanakan peraturan perundang-undangan dan penegakan hukum
secara konsisten (consistent law enforcement).
2. Dunia usaha
Dunia usaha sebagai pelaku pasar menerapkan GCG sebagai pedoman
dasar pelaksanaan usaha.
3. Masyarakat
Masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa dunia usaha serta pihak
yang terkena dampak dari keberadaan perusahaan, menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
kepedulian dan melakukan kontrol sosial (social control) secara objektif
dan bertanggung jawab.
F. Perkembangan Good Corporate Governance di Indonesia
Menurut Ridwan (2007:60), Implementasi GCG di Indonesia sangat
terlambat jika dibandingkan dengan negara-negara lain, mengingat masuknya
konsep GCG di Indonesia relatif masih baru. Konsep GCG di Indonesia pada
awalnya diperkenalkan oleh pemerintah Indonesia dan International
Monetary Fund (IMF) dalam rangka pemulihan ekonomi (economy recovery)
pascakrisis.
Pada April 2001, Komite Nasional Indonesia untuk Kebijakan Tata Kelola
Perusahaan (Corporate Governance Policies) mengeluarkan The Indonesian
Code for Good Corporate Governance (Kode Tata Kelola Perusahaan yang
Baik) bagi masyarakat bisnis Indonesia (Effendi 2016:23). Respons pihak
pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan swasta,
maupun perusahaan yang telah go public sangat positif atas upaya
mewujudkan GCG tersebut. Konsep mengenai GCG sendiri tidak hanya
penting untuk diketahui oleh chief executive officer (CEO) semata, namun
perlu juga diketahui oleh karyawan, pemegang saham, pemerintah, serta
masyarakat (publik). Oleh karena itu, adanya upaya untuk menyebarluaskan
konsep dan implementasi GCG perlu dukungan kita bersama. GCG memang
bukan satu-satunya faktor yang menentukan dalam reformasi bisnis, namun
komitmen perusahaan terhadap implementasi prinsip-prinsip GCG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
merupakan salah satu faktor kunci sukses (key success factor) untuk
mempertahankan dan menumbuhkan kepercayaan para investor (terutama
investor asing) terhadap perusahaan di Indonesia. Implementasi prinsip-
prinsip GCG dalam pengelolaan perusahaan mencerminkan bahwa
perusahaan tersebut telah dikelola dengan baik dan transparan. Hal tersebut
merupakan modal dasar bagi timbulnya kepercayaan publik sehingga bagi
perusahaan yang telah go public, saham perusahaannya akan lebih diminati
oleh para investor dan berdampak positif terhadap peningkatan nilai saham.
Namun, dalam implementasinya, perusahaan memerlukan komitmen penuh
dan konsistensi dari top management serta dewan komisaris. Penerapan GCG
perlu dibuktikan dengan tindakan nyata dari seluruh pihak yang terkait.
Sayang, dalam praktiknya upaya untuk mengimplementasikan prinsip GCG di
Indonesia menghadapi berbagai kendala atau tantangan yang sulit diatasi
dengan tepat dan cepat karena masih kentalnya budaya korupsi, kolusi, dan
nepotisme (KKN) yang sangat bertentangan dengan prinsip GCG. Beberapa
kalangan menganggap bahwa korupsi di Indonesia telah merambah secara
sistematis di berbagai lapisan masyarakat dari kalangan lapisan bawah sampai
lapisan atas serta telah menjadi “penyakit” yang akut sehingga sulit untuk
diberatas sampai ke akar-akarnya. (Effendi 2006:207-209).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
G. Perseroan Terbatas
1. Pengertian Perseroan Terbatas
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007,
Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan
hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang
seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
2. Good Corporate Governance Pada Perseroan Terbatas
Menurut Erlina (2017:35), Good Corporate Governance berfungsi
untuk mengendalikan perilaku pengelola perusahaan agar tidak bertindak
hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga bagi pemegang saham atau
bisa dikatakan menyamakan kepentingan antara pemegang saham dengan
pengelola perusahaan dan memberikan manfaat terhadap lingkungan
dimana perusahaan tersebut melakukan kegiatan usaha.
H. Penelitian Terdahulu
Antonius Kaban, Marlon Sihombing, dan Usman Tarigan (2017)
melakukan sebuah penelitian penerapan Good Corporate Governance dalam
upaya untuk meningkatkan kinerja, menjaga, menumbuhkan, serta
meningkatkan kepercayaan pihak-pihak yang berkepentingan baik internal
maupun eksternal. Hasil dari penelitian tersebut menjelaskan bahwa dari
kelima prinsip yang ada, dua prinsip dikategorikan baik sedangkan tiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
prinsip lainnya dikategorikan kurang baik. Adapun yang dikategorikan baik
adalah prinsip transparansi dan akuntabilitas, serta yang dikategorikan kurang
baik adalah prinsip pertanggungjawaban, kemandirian, dan kewajaran. Oleh
karena masih adanya beberapa prinsip yang mendapat nilai kurang baik, maka
PT XYZ Finance mengadakan perbaikan secara totalitas baik dari sisi internal
maupun eksternal yang disesuaikan dengan hambatan-hambatan yang ada
dalam prinsip-prinsip Good Corporate Governance pada PT XYZ Finance.
Rizki Novita Sari, Mochammad Al Musadieq, dan Muhammad Cahyo
Widyo Sulistyo (2018) melakukan penelitian mengenai implementasi kelima
prinsip Good Corporate Governance serta faktor-faktor yang mendukung dan
faktor-faktor yang menghambat dalam implementasi prinsip-prinsip Good
Corporate Governance pada PT Pelabuhan Indonesia III (Persero). Hasil
penelitian tersebut menyatakan bahwa implementasi prinsip-prinsip Good
Corporate Governance pada PT Pelabuhan III (Persero) telah diterapkan
dengan sangat baik sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN
No.PER01/MBU/2011 Tanggal 1 Agustus 2011 juncto
No.PER09/MBU/2012 Tanggal 16 Juli 2012 tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik pada Badan Usaha Milik Negara.
Antonius Manggala Wahyubroto dan Ronny H. Mustamu (2017)
melakukan penelitian mengenai implementasi prinsip-prinsip Good
Corporate Governance yang bertujuan demi kelangsungan hidup perusahaan.
Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa implementasi pada perusahaan
tersebut tergolong baik, namun belum dapat dikatakan sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
dikarenakan terdapat dua prinsip yang tergolong kurang baik, yaitu prinsip
transparansi dan akuntabilitas.
Gusti Ayu Asri Pramesti dan Daniel Raditya Tandio (2018) melakukan
penelitian mengenai penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada
koperasi di Kota Denpasar yang bertujuan agar anggota koperasi dapat
memperoleh informasi yang akurat dari pengelola. Hasil dari penelitian
tersebut menyatakan bahwa dari kelima indikator GCG yang ada, koperasi di
Kota Denpasar mendapatkan hasil yang baik serta diperoleh kesimpulan
berdasarkan dari kriteria interval mengenai keseluruhan pelaksanaan GCG,
koperasi yang ada di Kota Denpasar dalam melaksanakannya dapat
dikategorikan sangat baik.
Imam Suwandi, Ria Arifianti, dan Muhamad Rizal (2018) melakukan
penelitian mengenai penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada PT
Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) serta melihat hambatan dan kendalanya
dalam pelaksanaan GCG di perusahaan. Hasil dari penelitian tersebut
menyatakan bahwa penerapan kelima prinsip GCG pada PT Asuransi Jasa
Indonesia (Jasindo) mendapatkan penilaian yang baik, namun masih terdapat
kendala dalam penerapan prinsip transparansi, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, dan kewajaran.
Bena Eka Putri (2014) melakukan penelitian mengenai sejauh mana
penerapan prinsip Good Corporate Governance pada perusahaan keluarga PT
Purnama Semesta Alamiah. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa PT
Purnama Semesta Alamiah dalam menerapkan prinsip transparansi sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
menjalankannya dengan cukup baik, prinsip akuntabilitas,
pertanggungjawaban, dan kewajaran sudah sesuai dengan prinsip-prinsip
yang ada serta prinsip kemandirian telah dijalankan dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Sumber Penelitian
1. Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah
deskriptif. Menurut Nuryaman (2015:6), penelitian deskriptif adalah
penelitian tujuannya untuk memperoleh deskripsi atau gambaran tentang
karakteristik tertentu (variabel tertentu) dari suatu subjek yang sedang
menjadi perhatian dalam kegiatan penelitian tersebut.
Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan informasi dari data-data
yang dikumpulkan melalui responden terpilih yang betujuan untuk
memperoleh gambaran mengenai implementasi prinsip-prinsip Good
Corporate Governance pada FIFGROUP Cabang Yogyakarta yang terdiri
dari 5 prinsip dasar dan selanjutnya peneliti akan mendeskripsikan
masalah yang telah diteliti.
2. Sumber Penelitian
a. Data Primer
Menurut Sekaran (2006:60), data primer mengacu pada informasi
yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan
variabel minat untuk tujuan spesifik studi. Sumber data primer
diperoleh melalui survei, wawancara, kelompok fokus, atau juga bisa
didapatkan melalui observasi (Sekaran 2017:41).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data primer dengan
cara menyebarkan kuesioner kepada pegawai FIFGROUP Cabang
Yogyakarta yang telah dipilih langsung oleh HRD serta memenuhi
kriteria, kemudian melakukan wawancara terhadap para pegawai
dengan menjawab daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya
oleh peneliti.
b. Data Sekunder
Data sekunder (secondary data) yaitu data yang telah ada dan tidak
perlu dikumpulkan oleh peneliti. Data sekunder dapat diperoleh melalui
buletin statistik, publikasi pemerintah, informasi yang dipublikasikan
atau tidak dipublikasikan dari dalam atau luar perusahaan, data yang
tersedia dari penelitian sebelumnya, studi kasus dan dokumen
perpustakaan, data online, situs web perusahaan, dan internet pada
umumnya (Sekaran 2017:41).
Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan data sekunder melalui
annual report PT Federal International Finance pada tahun 2019,
mengakses situs web resmi milik PT Federal International Finance serta
dokumen-dokumen lain yang ada pada PT Federal International Finance
Cabang Yogyakarta sebagai lokasi penelitian.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama bulan April - Mei 2020.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kantor PT. Federal International Finance
(FIFGROUP) Cabang Yogyakarta yang beralamatkan di Jl. Magelang No.
19-153, Rogoyudan, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
“Subjek penelitian dalam terminologi metode penelitian adalah unit
analisis atau unit observasi yang akan diteliti. Unit analisis dapat berupa:
orang (manusia), organisasi, peristiwa, dan berbagai hal lainnya yang
menjadi perhatian dalam kegiatan penelitian” (Nuryaman 2015:5).
Dalam penelitian ini, subjek penelitian adalah pegawai yang ada pada PT
Federal International Finance (FIFGROUP) Cabang Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Nuryaman (2015:5-6) menyebutkan bahwa objek penelitian adalah
karakteristik yang melekat pada subjek penelitian. Karakteristik ini jika
diberikan nilai maka nilainya akan bervariasi (berbeda) antarindividu satu
dengan lainnya. Dalam terminologi penelitian, objek penelitian ini
dinamakan variabel penelitian.
Adapun objek penelitian dalam penelitian ini adalah penerapan prinsip-
prinsip Good Corporate Governance oleh pegawai PT Federal
International Finance (FIFGROUP) Cabang Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
D. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam menentukan informan, peneliti menggunakan metode convenience
sampling. Menurut Sekaran (2017), convenience sampling adalah desain
pengambilan sampel nonprobabilitas dimana informasi atau data penelitian
diperoleh dari anggota populasi yang dapat dengan mudah diakses oleh
peneliti.
Dalam penelitian ini, peneliti meminta bantuan HRD pada FIFGROUP
Cabang Yogyakarta untuk menunjuk dan menetukan siapakah pegawai yang
tepat untuk dijadikan responden penelitian. Setelah HRD menentukan
responden terpilih, kemudian HRD menyebarkan kuesioner sejumlah 40
eksemplar yang kemudian dilanjukan oleh peneliti dengan melakukan proses
wawancara.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Kuesioner
Menurut Sugiyono (2012:142), kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Dalam penelitian ini, peneliti menyebarkan 40 kuesioner yang
diberikan secara langsung kepada HRD. Kuesioner tersebut kemudian
dibagikan kepada para karyawan FIFGROUP Cabang Yogyakarta sebagai
responden. Responden yang terpilih merupakan responden yang telah
memenuhi kriteria dimana telah ditentukan langsung oleh HRD. Dari 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
kuesioner yang disebarkan, hanya 39 kuesioner yang dapat diterima
kembali oleh peneliti dan kemudian diolah datanya.
2. Metode Wawancara
Metode wawancara digunakan apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal
dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya
sedikit/kecil (Sugiyono 2012:137).
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara secara langsung
kepada HRD untuk menggali informasi-informasi terkait gambaran
perusahaan, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab di setiap divisi
yang ada, serta penerapan Good Corporate Governance pada perusahaan
secara lebih mendalam.
3. Metode Observasi
Menurut Sekaran (2017:151), observasi melibatkan kegiatan melihat,
mencatat, menganalisis, dan menginterpretasikan perilaku, tindakan, atau
peristiwa secara terencana. Metode observasi ini memungkinkan untuk
peneliti mendapatkan data tanpa mengajukan pertanyaan kepada
responden.
4. Metode Dokumentasi
Adapun dokumentasi yang dikumpulkan oleh peneliti diperoleh dari
data-data pribadi yang dimiliki oleh FIFGROUP Cabang Yogyakarta, yang
meliputi: papan pengumuman perusahaan, struktur organisasi perusahaan,
serta informasi mengenai data pegawai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
F. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2015:368), analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil hasil observasi,
wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
memilih mana yang penting, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif
sehingga data yang disajikan menghasilkan data deskriptif yang pada
akhirnya dilakukan penarikan kesimpulan secara logis.
Adapun analisis data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan
melakukan penghitungan kuesioner yang telah disebarkan kepada para
responden. Dalam melakukan penghitungan, peneliti menggunakan rumus
yang dikemukakan oleh Dean J. Champion, yaitu:
Persentase =∑ Jawaban "Ya"
∑ Jumlah Kuesioner × Jumlah Pertanyaan× 100%
Keterangan:
Jawaban “Ya”
Jumlah Kuesioner
Jumlah Pertanyaan
:
:
:
Seluruh penjumlahan jawaban “Ya” yang dijawab
oleh responden dalam kuesioner.
Seluruh penjumlahan kuesioner yang beredar yang
wajib diisi oleh para responden berdasarkan kriteria
yang telah ditentukan sebelumnya.
Pertanyaan yang ada dalam kuesioner berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
klasifikasinya masing-masing.
Kemudian hasil penghitungan kuesioner sehubungan dengan analisis
dibandingkan apakah sudah sesuai dengan hasil assesment yang telah
dilakukan oleh pusat melalui penilaian sendiri (self-assesment).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Profil PT Federal International Finance
Pada awal mulanya, tanggal 1 Mei 1989 PT Federal International berdiri
dengan nama PT Mitrapustaka Artha Finance yang bergerak dibidang
pembiayaan. Namun, dengan adanya perubahan komposisi pemegang saham
perseroannya, melalui Berita Acara PT Mitrapustaka Artha Finance Nomor
58 tanggal 21 Oktober 1991 yang telah disahkan oleh Keputusan Menteri
Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 7 November 1991, PT
Mitrapustaka Artha Finance berubah nama menjadi PT Federal International
Finance. Seiring berjalannya waktu, PT Federal International Finance di
tahun 1996 mencoba untuk memenuhi permintaan pasar yang ada dengan
memfokuskan dirinya pada pembiayaan sepeda motor Honda, dan pada Mei
2013 PT Federal International Finance mulai meluncurkan merek FIFGROUP
serta menjadi entitas anak dari PT Astra International Tbk.
Per 31 Desember 2019, jaringan kantor dan kerja sama FIFGROUP
didukung oleh 234 kantor cabang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, pada 2018 FIFGROUP merintis FIFADA sebagai chanel E-
commerce. Sampai saat ini, FIFGROUP telah menerima banyak penghargaan
dari berbagai institusi sebagai bentuk pengakuan atas kualitas layanan yang
ditawarkan, antara lain: dinobatkan sebagai Top 5 Most Admired Company
Category Multifinance di ajang Indonesia Most Admired Companies Award
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2019 oleh Warta Ekonomi, The Best in Finance for The Category
Multifinance Companies in Indonesia 2019 Rangking 1 – Platinum Grate: A
– Very Excellent dalam ajang Indonesia Finance Award – II 2019 oleh
Economic Review, Omni Brands of the Year 2019 dalam ajang Omni Brands
2019 oleh Marketeers dan The Best Performance Multifinance dalam ajang
Bisnis Indonesia Financial Award 2019 oleh Bisnis Indonesia.
B. Visi dan Misi
PT Federal International Finance (FIFGROUP) memiliki visi dan misi
yaitu:
1. Visi
Menjadi Pemimpin Industri yang Dikagumi Secara Nasional
2. Misi
Membawa Kehidupan yang Lebih Baik untuk Masyarakat
C. Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan dari FIFGROUP sering disingkat dengan nama TEAM.
Nilai TEAM memiliki makna sebagai berikut:
1. Teamwork
Mendorong semangat semua insan untuk bersinergi yang didasari oleh
sikap saling menghargai, berpikir positif serta mengutamakan kepentingan
Perseroan agar menghasilkan kinerja yang optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. Excellence
Mendorong semua insan untuk mengutamakan layanan unggul pada
konsumen eksternal dan internal melalui proses yang sederhana, lugas
serta berkualitas yang didasari oleh sikap pro aktif dalam melakukan
perbaikan berkesinambungan.
3. Achieving
Mendorong semua insan berintegritas dan berkomitmen untuk terus
meningkatkan prestasi kerja setinggi-tingginya dengan mengedepankan
profesionalisme untuk menghasilkan inovasi-inovasi.
4. Moving Forward
Mendorong semua insan agar peka dan tanggap terhadap perubahan serta
berwawasan jauh ke depan dalam merancang dan melakukan perubahan
strategis.
D. Logo Perusahaan
Logo FIFGROUP diambil dari simbol sidik jari, yaitu simbol otentik yang
dimiliki setiap orang namun satu dengan yang lainnya memiliki perbedaan.
Simbol ini menggambarkan tiga aspek terpenting dari identitas perusahaan,
yaitu:
1. Komitmen tinggi FIFGROUP kepada pelanggan dan mitra bisnisnya.
2. Fokus FIFGROUP kepada setiap pelanggan dan kebutuhannya.
3. FIFGROUP mengedepankan kustomisasi layanan dan produk yang tepat
dan sesuai bagi setiap kebutuhan pelanggan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Logo dari FIFGROUP ini menggambarkan nilai terpenting dari misi
FIFGROUP untuk “Membawa kehidupan dan masa depan yang lebih baik”.
E. Bidang Usaha
Bidang usaha PT Federal International Finance (FIFGROUP) dibagi dalam
beberapa jenis, yaitu:
1. Pembiayaan Investasi
2. Pembiayaan Modal Kerja
3. Pembiayaan Multiguna, Sewa Operasi (Operating Lease) dan/atau
kegiatan berbasis fee
4. Pembiayaan Syariah meliputi Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan
Investasi, dan/atau Pembiayaan Jasa yang dilakukan dengan menggunakan
akad berdasarkan prinsip syariah
5. Pembiayaan lain berdasarkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan
F. Produk dan Layanan
Pada akhir tahun 2017, FIFGROUP bukan hanya memberikan layanan
kepada masyarakat untuk kendaraan bermotor saja. Untuk lebih memanjakan
masyarakat serta menjawab kebutuhan setiap konsumennya, FIFGROUP
mulai mengembangkan pelayanannya dengan memberikan fasilitas
pembiayaan multiguna yang dapat digunakan untuk memenuhi berbagai
keperluan masyarakat. Layanan-layanan produk dari FIFGROUP ini
senantiasa berpegang pada prinsip inovasi dan kreativitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Adapun layanan pembiayaan yang ditawarkan terdiri dari beberapa jenis,
dimana setiap layanan yang diberikan memiliki merek masing-masing, yang
terdiri dari:
1. FIFASTRA
Jasa layanan pembiayaan sepeda motor Honda. Baik motor baru maupun
bekas berkualitas.
2. SPEKTRA
Jasa layanan pembiayaan multiguna untuk menjawab berbagai kebutuhan
masyarakat, mulai dari alat elektronik, perabot rumah tangga, furniture,
gadget, produk lifestyle, dan kebutuhan lainnya.
3. DANASTRA
DANASTRA adalah merek usaha dari FIFGROUP yang bergerak di
bidang kredit mikro. DANASTRA hadir untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat akan:
a. Modal Kerja
Solusi pembiayaan yang membantu masyarakat dalam membangun
usahanya. Memenuhi modal kerja berupa kebutuhan bahan baku dan
perlengkapan usaha demi mendukung produktivitas masyarakat.
b. Multiguna
Solusi pembiayaan tepat dalam membantu masyarakat memenuhi
beragam kebutuhannya. Mulai dari kesehatan, pendidikan, renovasi
bangunan, liburan, modal nikah, kendaraan hingga segala macam
kebutuhan lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
4. AMITRA
Menyediakan pembiayaan syariah untuk berbagai produk. AMITRA telah
mempromosikan produk perjalanan religius unggulannya dalam bentuk
Umroh Reguler, Umroh Plus, dan Haji. Semua kontrak di AMITRA dibuat
dalam akad berbasis syariah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
G. Struktur Organisasi
Gambar I. Struktur Organisasi FIFGROUP (Per Maret 2019)
Sumber: www.fifgroup.co.id
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
H. Asesmen Good Corporate Governance pada FIFGROUP
Dalam mewujudkan penyelenggaraan Good Corporate Governance
FIFGROUP yang efektif termonitor, Perseroan menerapkan evaluasi tindak
lanjut penerapan pedoman tata kelola Perseroan. Evaluasi tersebut dilakukan
dengan menggunakan Self-Assessment terhadap penerapan Pedoman Tata
Kelola Perseroan Yang Baik dan menyusun Rencana Tindak Lanjut atas
evaluasi Self-Assessment yang dilakukan.
Penilaian sendiri (self-assessment) atas penerapan Tata Kelola Perseroan
Yang Baik pada FIFGROUP berpedoman kepada Lampiran Surat Edaran
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 15/SEOJK.05/2016 tentang Laporan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik bagi Perusahaan Pembiayaan.
Berikut hasil assessment GCG FIFGROUP pada tahun 2019:
Tabel 1. Hasil Assesment FIFGROUP Tahun 2019
No. Faktor Bobot Pencapaian
2018
1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung
Jawab Direksi dan Dewan Komisaris. 37.50 37.41
2. Kelengkapan Pelaksanaan Tugas
Komite Audit atau Fungsi Lainnya
yang Membantu Dewan Komisaris.
5.00 5.00
3. Penerapan Fungsi Kepatuhan, Auditor
Internal dan Auditor Eksternal. 7.50 5.00
4. Penerapan Manajemen Risiko dan
Sistem Pengendalian Intern. 10.00 10.00
5. Penerapan Kebijakan Remunerasi dan
Fasilitas Lain. 2.50 2.50
6. Transparansi Kondisi Keuangan dan
Non Keuangan Perusahaan. 15.00 15.00
7. Rencana Jangka Panjang Rencana
Kerja dan Anggaran Tahunan. 7.50 7.50
8. Pengungkapan Kepemilikan Saham. 2.50 2.50
9. Hubungan Keuangan dan Hubungan
Keluarga Bagi Direksi. 2.50 2.50
10. Hubungan Keuangan dan Hubungan 2.50 2.50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 1. Hasil Assesment FIFGROUP Tahun 2019 (Lanjutan)
No. Faktor Bobot Pencapaian
2018
Keluarga Bagi Dewan Komisaris.
11. Pengungkapan Hal-Hal Penting
Lainnya. 10.00 9.13
Total 100.00 99.05
Predikat Sangat Baik
Sumber: Annual Report FIFGROUP Tahun 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Profil Responden Penelitian
Dalam melakukan penelitian pada PT Federal International Finance
(FIFGROUP) Cabang Yogyakarta, peneliti melakukan beberapa tahapan,
dimulai dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 40 eksemplar yang
diberikan kepada HRD FIFGROUP Cabang Yogyakarta yang kemudian
disebarkan kepada responden terpilih. Dari 40 kuesioner, hanya 1 kuesioner
saja yang tidak kembali kepada peneliti. Dari 39 kuesioner yang kembali,
peneliti kemudian mengolah hasil yang didapat, dilanjutkan dengan
menganalisis dan melakukan penghitungan skor. Setelah itu, peneliti
melanjutkan dengan melakukan wawancara terhadap HRD untuk
mendapatkan informasi yang lebih mendalam. Setelah mendapatkan cukup
informasi, kemudian peneliti mengambil beberapa data perusahaan yang
tertuang pada annual report FIFGROUP tahun 2019 yang didapatkan dengan
mengakses situs web resmi di www.fifgroup.co.id. Dengan seluruh data yang
didapatkan, kemudian peneliti merangkum dan menganalisis data penelitian
yang diperoleh.
1. Usia
Data responden berdasarkan usia pada FIFGROUP ditunjukkan pada tabel
yang disajikan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 2. Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia
No. Usia Responden Jumlah Persentase
1. 18 - 22 tahun 4 10,2%
2. 23 - 27 tahun 12 30,8%
3. 28 - 32 tahun 11 28,2%
4. 33 - 37 tahun 7 17,9%
5. 38 - 42 tahun 1 2,7%
6. 43 - 47 tahun 2 5,1%
7. 48 - 52 tahun 2 5,1%
Jumlah 39 100%
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 39 responden yang diteliti,
responden paling banyak berusia antara 23 – 27 tahun yaitu sebanyak 12
responden, dan responden paling sedikit berusia antara 38 – 42 tahun yaitu
sebanyak 1 responden.
2. Pendidikan Terakhir
Data responden berdasarkan pendidikan terakhir pada FIFGROUP
ditunjukkan pada tabel yang disajikan sebagai berikut:
Tabel 3. Klasifikasi Responden Berdasarkan
Pendidikan Terakhir
No. Pendidikan Responden Jumlah Persentase
1. SMA 18 46,2%
2. Diploma 5 12,8%
3. Sarjana / S1 16 41,0%
4. Master / S2 0 0%
5. Doktor / S3 0 0%
Jumlah 39 100%
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 39 responden yang diteliti,
responden paling banyak berpendidikan akhir SMA yaitu sebanyak 18
responden, kemudian pada urutan kedua yaitu sarjana / S1 sebanyak 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
responden, dan responden paling sedikit berpendidikan akhir sebagai
diploma yaitu sebanyak 5 responden.
3. Lama Bekerja
Data responden berdasarkan lamanya masa kerja pada FIFGROUP
ditunjukkan pada tabel yang disajikan sebagai berikut:
Tabel 4. Klasifikasi Responden Berdasarkan Lama
Bekerja
No. Masa Kerja Responden Jumlah Persentase
1. 1 - 5 tahun 29 74,3%
2. 6 - 10 tahun 8 20,5%
3. 11 - 15 tahun 0 0%
4. 16 – 20 tahun 0 0%
5. 21 - 25 tahun 1 2,6%
6. 26 - 30 tahun 1 2,6%
Jumlah 39 100%
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 39 responden yang diteliti,
responden paling banyak memiliki masa kerja antara 1 – 5 tahun yaitu
sebanyak 29 responden. Responden yang memiliki masa kerja antara 6 –
10 tahun sebanyak 8 responden dan paling sedikit yaitu sebanyak 1
responden memiliki masa kerja antara 21 – 25 tahun dan 26- 30 tahun.
B. Analisis Data
1. Implementasi Prinsip Transparansi (Transparency) pada FIFGROUP
Cabang Yogyakarta
Berdasarkan hasil analisis implementasi mengenai prinsip transparansi
pada FIFGROUP Cabang Yogyakarta, hasil jawaban dari 39 responden
atas kuesioner yang telah dibagikan dapat dilihat pada Tabel 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 5. Hasil Penghitungan Pencapaian Implementasi Prinsip
Transparansi (Transparency) pada FIFGROUP Cabang
Yogyakarta
No. Pertanyaan
Jawaban
Total Ya
Ragu-Ragu
Tidak
1. PT Federal International Finance mengungkapkan informasi keuangan dan non-keuangan serta kejadian penting secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh pihak-pihak berkepentingan sesuai dengan haknya.
35 3 1 39
2. Kebijakan perusahaan telah tertulis dan dikomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan (stakeholders) dan yang berhak memperoleh informasi tentang kebijakan tersebut.
39 0 0 39
3. Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance telah disajikan secara lengkap, akurat, terkini dan telah disampaikan tepat waktu pihak-pihak berkepentingan (stakeholders) sesuai ketentuan yang berlaku.
38 1 0 39
Jumlah 112 4 1 117
% Transparansi =112
117× 100%
% Transparansi = 95,7%
Dari hasil persentase yang didapat, prinsip transparansi pada FIFGROUP
Cabang Yogyakarta memperoleh hasil 95,7% sehingga dapat dikatakan
bahwa implementasi prinsip transparansi pada FIFGROUP Cabang
Yogyakarta sudah sesuai dengan hasil self-assesment.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2. Implementasi Prinsip Akuntabilitas (Accountability) pada FIFGROUP
Cabang Yogyakarta
Berdasarkan hasil analisis implementasi mengenai prinsip akuntabilitas
pada FIFGROUP Cabang Yogyakarta, hasil jawaban dari 39 responden
atas kuesioner yang telah dibagikan dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Hasil Penghitungan Pencapaian Implementasi Prinsip
Akuntabilitas (Accountability) pada FIFGROUP Cabang
Yogyakarta
No. Pertanyaan
Jawaban
Total Ya
Ragu-Ragu
Tidak
4. PT Federal International Finance telah menetapkan tanggung jawab yang jelas dari masing-masing jajaran yang selaras dengan visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan.
36 3 0 39
5. Seluruh jajaran perusahaan mempunyai kompetensi sesuai dengan tanggung jawabnya dan memahami perannya dalam pelaksanaan Good Corporate Governance.
35 4 0 39
6. PT Federal International Finance memiliki sistem pengendalian internal yang efektif dalam pengelolaan perusahaan.
33 5 1 39
7. PT Federal International Finance memiliki ukuran kinerja dari seluruh jajaran berdasarkan ukuran-ukuran yang disepakati konsisten dengan nilai perusahaan (corporate value), sasaran usaha, strategi, serta memiliki sistem pemberian penghargaan dan sanksi (reward and punishment system).
37 2 0 39
8. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, setiap karyawan berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku yang telah disepakati.
34 5 0 39
Jumlah 175 19 1 195
% Akuntabilitas =175
195× 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
% Akuntabilitas = 89,7%
Dari hasil persentase yang didapat, prinsip akuntabilitas pada FIFGROUP
Cabang Yogyakarta memperoleh hasil 89,7% sehingga dapat dikatakan
bahwa implementasi prinsip akuntabilitas pada FIFGROUP Cabang
Yogyakarta sudah sesuai dengan hasil self-assesment.
3. Implementasi Prinsip Pertanggungjawaban (Responsibility) pada
FIFGROUP Cabang Yogyakarta
Berdasarkan hasil analisis implementasi mengenai prinsip
pertanggungjawaban pada FIFGROUP Cabang Yogyakarta, hasil jawaban
dari 39 responden atas kuesioner yang telah dibagikan dapat dilihat pada
Tabel 7.
Tabel 7. Hasil Penghitungan Pencapaian Implementasi Prinsip
Pertanggungjawaban (Responsibility) pada FIFGROUP
Cabang Yogyakarta
No. Pertanyaan
Jawaban
Total Ya
Ragu-Ragu
Tidak
9. Untuk menjaga kelangsungan usahanya, PT Federal International Finance berpegang pada prinsip kehati-hatian dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
37 2 0 39
10. PT Federal International Finance memiliki pedoman, sistem, dan prosedur kerja seluruh tingkatan atau jenjang organisasi yang tersedia secara lengkap dan sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
37 2 0 39
PT Federal International Finance telah bertindak sebagai warga perusahaan yang baik (Good Corporate Citizen), termasuk peduli terhadap lingkungan dan melaksanakan tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility.
37 1 1 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 7. Hasil Penghitungan Pencapaian Implementasi Prinsip
Pertanggungjawaban (Responsibility) pada FIFGROUP
Cabang Yogyakarta (Lanjutan)
No. Pertanyaan
Jawaban
Total Ya
Ragu-Ragu
Tidak
Responsibility).
Jumlah 111 5 1 117
% Pertanggungjawaban =111
117× 100%
% Pertanggungjawaban = 94,8%
Dari hasil persentase yang didapat, prinsip pertanggungjawaban pada
FIFGROUP Cabang Yogyakarta memperoleh hasil 94,8% sehingga dapat
dikatakan bahwa implementasi prinsip pertanggungjawaban pada
FIFGROUP Cabang Yogyakarta sudah sesuai dengan hasil self-assesment.
4. Implementasi Prinsip Kemandirian (Independency) pada FIFGROUP
Cabang Yogyakarta
Berdasarkan hasil analisis implementasi mengenai prinsip kemandirian
pada FIFGROUP Cabang Yogyakarta, hasil jawaban dari 39 responden
atas kuesioner yang telah dibagikan dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil Penghitungan Pencapaian Implementasi Prinsip
Kemandirian (Independency) pada FIFGROUP Cabang
Yogyakarta
No. Pertanyaan
Jawaban
Total Ya
Ragu-Ragu
Tidak
12. PT Federal International Finance memiliki kebijakan, sistem dan prosedur penyelesaian mengenai benturan kepentingan yang mengikat seluruh jajaran perusahaan.
36 3 0 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 8. Hasil Penghitungan Pencapaian Implementasi Prinsip
Kemandirian (Independency) pada FIFGROUP Cabang
Yogyakarta (Lanjutan) 13. Seluruh jajaran PT Federal
International Finance dapat mengambil keputusan secara objektif dan bebas dari segala tekanan dari pihak manapun.
31 8 0 39
14. PT Federal International Finance mengungkapkan benturan kepentingan dalam setiap keputusan, dilengkapi dengan risalah rapat dan didokumentasi dengan baik.
34 5 0 39
Jumlah 101 16 0 117
% Kemandirian =101
117× 100%
% Kemandirian = 86,3%
Dari hasil persentase yang didapat, prinsip kemandirian pada FIFGROUP
Cabang Yogyakarta memperoleh hasil 86,3% sehingga dapat dikatakan
bahwa implementasi prinsip kemandirian pada FIFGROUP Cabang
Yogyakarta sudah sesuai dengan hasil self-assesment.
5. Implementasi Prinsip Kewajaran (Fairness) pada FIFGROUP Cabang
Yogyakarta
Berdasarkan hasil analisis implementasi mengenai prinsip kewajaran pada
FIFGROUP Cabang Yogyakarta, hasil jawaban dari 39 responden atas
kuesioner yang telah dibagikan dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Hasil Penghitungan Pencapaian Implementasi Prinsip
Kewajaran (Fairness) pada FIFGROUP Cabang
Yogyakarta
No. Pertanyaan Jawaban
Total Ya
Ragu-Ragu
Tidak
15. PT Federal International Finance senantiasa memperhatikan
35 4 0 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 9. Hasil Penghitungan Pencapaian Implementasi Prinsip
Kewajaran (Fairness) pada FIFGROUP Cabang
Yogyakarta (Lanjutan) kepentingan seluruh pihak-pihak
berkepentingan (stakeholders) berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran.
16. PT Federal International Finance memberikan kesempatan kepada seluruh pihak-pihak berkepentingan (stakeholders) untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan perusahaan serta mempunyai akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan.
34 5 0 39
17. PT Federal International Finance memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan, berkarir, dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa membedakan suku, agama, gender dan kondisi fisik.
37 2 0 39
Jumlah 106 11 0 117
% Kewajaran =106
117× 100%
% Kewajaran = 90,5%
Dari hasil persentase yang didapat, prinsip kewajaran pada FIFGROUP
Cabang Yogyakarta memperoleh hasil 90,5% sehingga dapat dikatakan
bahwa implementasi prinsip kewajaran pada FIFGROUP Cabang
Yogyakarta sudah sesuai dengan hasil self-assesment.
C. Pembahasan
1. Transparansi
Di dalam prinsip transparansi, terdapat tiga pernyataan yang dijelaskan
di dalam kuesioner. Berikut adalah masing-masing penjelasan yang akan
dibahas berdasarkan setiap pernyataan yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
a. PT Federal International Finance mengungkapkan informasi
keuangan dan non-keuangan serta kejadian penting secara tepat
waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta
mudah diakses oleh pihak-pihak berkepentingan sesuai dengan
haknya.
Bagi perusahaan, transparansi dalam menyampaikan informasi
menjadi bagian yang sangat penting dalam menerapkan tata kelola
perusahaan. Seperti yang tertuang pada annual report perusahaan di
tahun 2019, dalam hal menyampaikan informasi kepada para pemangku
kepentingan (stakeholders) serta para pemegang saham, FIFGROUP
selalu menerapkan prinsip transparansi dimana para pemangku
kepentingan (stakeholders) dan para pemegang saham dapat mengakses
segala informasi terkait perusahaan baik kondisi keuangan maupun non-
keuangan melalui situs web resmi di www.fifgroup.co.id.
Di FIFGROUP Cabang Yogyakarta, transparansi di dalam lingkup
perusahaan dibuktikan bahwa komunikasi antar divisipun dapat terjalin
dengan baik. Hal ini dikarenakan FIFGROUP Cabang Yogyakarta
memfasilitasinya dengan papan pengumuman berisi informasi-
informasi terkait perusahaan yang ditempel dan dipublikasikan
sehingga siapapun dapat membacanya tanpa terkecuali. Selain itu,
seiring perkembangan teknologi di jaman modern ini, untuk
memudahkan para karyawan dalam berkomunikasi, perusahaan juga
membuat online group melalui aplikasi whatsapp sehingga segala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
informasi yang ada di perusahaan dapat tersampaikan secara lebih cepat
dan praktis.
Selain itu, transparansi kepada para pelanggan juga dibuktikan oleh
FIFGROUP dengan cara memberikan pelayanan yang transparan
kepada para pelanggan yang meliputi informasi produk, saran,
pengalaman serta penanganan atas keluhan pelanggan. FIFGROUP
Cabang Yogyakarta senantiasa memberikan fasilitas Customer Relation
Executive sehingga para pelanggan dapat secara langsung
berkomunikasi dan menyampaikan segala keluhan ataupun pengaduan
kepada pihak CRE. Selain memberikan fasilitas pelayanan secara
langsung, bagi para pelanggan yang tidak bisa datang untuk bertatatap
muka, FIFGROUP memfasilitasi dengan layanan komunikasi lainnya
seperti:
1) FIFGROUP Chat, yang dapat diakses melalui situs web resmi di
www.fifgroup.co.id. Hanya dengan memasukkan nama, email dan
nomor telepon, para pelanggan dapat dengan mudah berkomunikasi
melalui virtual chat untuk menyampaikan kebutuhannya. Selain
melalui virtual chat, pada situs web resmi juga disediakan layanan
kepada pelanggan dengan mengisi formulir yang tertera pada situs
web.
2) Facebook yang dapat diakses di www.facebook.com/FIFCLUB
3) Twitter yang dapat diakses di www.twitter.com/fifclub
4) Youtube yang dapat diakses di www.youtube.com/user/fifgroup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
5) Instagram yang dapat diakses di www.instagram.com/fifclub
6) Halo FIF, dimana memiliki 3 layanan khusus yaitu melalui:
a) Telepon di nomor 1500-343
b) E-mail dengan alamat [email protected]
c) Whatsapp di nomor 0895-21500-343
Adapun untuk seluruh layanan pelanggan yang diberikan oleh
FIFGROUP, perusahaan wajib menyampaikan informasi secara akurat,
jujur, jelas, dan tidak menyesatkan. Keluhan ataupun pengaduan
tersebut kemudian didokumentasikan sehingga nantinya dapat
digunakan sebagai alat bukti dalam format Bahasa Indonesia, kemudian
ditindaklanjuti dan diselesaikan paling lambat dua puluh hari kerja
setelah tanggal penerimaan keluhan ataupun pengaduan. Dengan
adanya layanan pelanggan tersebut, FIFGROUP membuktikan bahwa
dapat memberikan pelayanan secara optimal serta dapat menjawab dan
membantu seluruh kebutuhan pelanggan terkait informasi-informasi
produk, saran, pengalaman serta keluhan pelanggan secara terbuka.
Selain bertujuan untuk memberikan kepercayaan kepada para
pelanggan, transparansi yang dilakukan oleh FIFGROUP juga bertujuan
untuk memperbaiki kinerja perusahaan sehingga kedepannya dapat
berkembang dan melayani pelanggan dengan lebih baik lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
b. Kebijakan perusahaan telah tertulis dan dikomunikasikan kepada
pihak yang berkepentingan (stakeholders) dan yang berhak
memperoleh informasi tentang kebijakan tersebut.
Penerapan prinsip transparansi pada FIFGROUP dibuktikan bahwa
seluruh kebijakan perusahaan tertuang pada annual report yang selalu
disajikan setiap tahunnya sebagai bukti laporan tertulis tentang kegiatan
perusahaan baik informasi keuangan maupun non-keuangan serta
dipublikasikan melalui web resmi perusahaan.
c. Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance telah disajikan
secara lengkap, akurat, terkini dan telah disampaikan tepat waktu
pihak-pihak berkepentingan (stakeholders) sesuai ketentuan yang
berlaku.
Dalam menerapkan prinsip transparansi, seluruh laporan
pelaksanaan Good Corporate Governance telah dituangkan pada
annual report perusahaan yang diterbitkan setiap tahunnya sesuai
dengan POJK No.30/POJK.04/2014.
2. Akuntabilitas
Di dalam prinsip akuntabilitas, terdapat lima pernyataan yang
dijelaskan di dalam kuesioner. Berikut adalah masing-masing penjelasan
yang akan dibahas berdasarkan setiap pernyataan yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
a. PT Federal International Finance telah menetapkan tanggung
jawab yang jelas dari masing-masing jajaran yang selaras dengan
visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan.
Untuk mendorong kemajuan perusahaan, dalam pengelolaan
Sumber Daya Manusia (SDM), FIFGROUP mengembangkannya secara
profesional dan proporsional. Karyawan yang kompeten dan memiliki
daya saing yang tinggi dianggap sebagai faktor penting demi
kelangsungan hidup perusahaan dalam rangka mewujudkan visi dan
misi perusahaan untuk menjadikan Perseroan yang andal di industri
pembiayaan. Oleh karena hal tersebut, FIFGROUP memiliki Kode Etik
Perseroan (code of conduct) yang berfungsi untuk mengatur setiap tugas
dan tanggung jawab seluruh jajaran perusahaan sesuai dengan visi dan
misi perusahaan.
b. Seluruh jajaran perusahaan mempunyai kompetensi sesuai dengan
tanggung jawabnya dan memahami perannya dalam pelaksanaan
Good Corporate Governance.
Dalam menjalankan usahanya, FIFGROUP senantiasa berusaha
untuk terus memaksimalkan kinerja dan kompetensi para karyawannya
demi kemajuan perusahaan. Untuk meningkatkan kualitas dan
kompetensi para karyawan, FIFGROUP memfasilitasinya dengan
berbagai macam pelatihan dan pengembangan yang dapat diikuti oleh
seluruh karyawan yang diselenggarakan oleh FIFGROUP Digital
Academy. FIFGROUP Digital Academy merupakan wadah untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
pengembangan SDM di FIFGROUP. Pelatihan tersebut dilakukan
dengan menggunakan video conference. Selain itu, FIFGROUP Digital
Academy juga memiliki kurikulum pelatihan dan pengembangan yang
sudah memadai yang nantinya disesuaikan dengan kebutuhan masing-
masing karyawannya. FIFGROUP Cabang Yogyakarta sendiri setiap
tahunnya mengikuti berbagai pelatihan untuk meningkatkan kompetensi
para karyawannya dengan mengikuti pelatihan yang diperuntukkan
untuk cabang, meliputi training technical skill seperti: Collect to Win,
Cashier Beyond on Top, CRE in Action, Be A Great MCE, Training
Taksasi serta training soft skill. Selain itu, di setiap akhir tahun,
perusahaan juga menilai setiap karyawannya sebagai bahan
pertimbangan untuk memberikan penghargaan dan sanksi (reward and
punishment). Bagi karyawan yang memiliki kompetensi unggul, mereka
berhak untuk dipromosikan golongannya serta dapat mengikuti Talent
Management yang diselenggarakan oleh pusat. Talent Management
tersebut merupakan sebuah sistem yang dimiliki perusahaan untuk
memilih calon pemimpin yang memiliki kinerja dan kompetensi yang
baik.
c. PT Federal International Finance memiliki sistem pengendalian
internal yang efektif dalam pengelolaan perusahaan.
Dalam melaksanakan sistem pengendalian internal, FIFGROUP
menggunakan susunan yang telah sesuai dengan aturan yang berlaku
yaitu menggunakan susunan yang dikembangkan oleh Committee of
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO) untuk
mengatur setiap tugas dan tanggung jawab para karyawan.
d. PT Federal International Finance memiliki ukuran kinerja dari
seluruh jajaran berdasarkan ukuran-ukuran yang disepakati
konsisten dengan nilai perusahaan (corporate value), sasaran usaha,
strategi, serta memiliki sistem pemberian penghargaan dan sanksi
(reward and punishment system).
Untuk mencapai keberhasilan perusahaan, FIFGROUP Cabang
Yogyakarta berpedoman kepada Kode Etik Perseroan (Code of
Conduct) yang telah ditetapkan oleh kantor pusat. Code of Conduct ini
berisi Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja. Kode Etik tersebut
digunakan oleh seluruh karyawan sebagai pedoman dalam bersikap,
berperilaku, dan berhubungan dengan lingkungan serta pihak-pihak
yang terkait dalam proses pelaksanaan kerja. Adapun untuk di cabang,
FIFGROUP Cabang Yogyakarta mengadopsi Kode Etik Perseroan yang
berupa Etika Kerja. Isi dari pedoman Etika Kerja meliputi:
1) Sikap karyawan dalam Perseroan
2) Sikap karyawan dalam menggunakan wewenang dan jabatan di
Perseroan
3) Sikap karyawan berkaitan dengan informasi rahasia Perseroan
4) Hubungan karyawan sebagai atasan/bawahan di Perseroan
5) Hubungan sesama karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Kode Etik Perseroan ini ditetapkan untuk seluruh jajaran
perusahaan dari level teratas hingga paling bawah tanpa adanya
diskriminasi atau pembeda. Bahkan, perusahaan tidak segan-segan
untuk menindak tegas dan memberikan sanksi apabila diketahui adanya
pelanggaran Kode Etik Perseroan yang dilakukan oleh seluruh jajaran
perusahaan. Kode Etik Perseroan ini selaras dengan nilai budaya
perusahaan yaitu Teamwork, Excellence, Achieving serta Moving
Forward yang biasa disebut dengan nama “Budaya TEAM” dengan
harapan perusahaan akan memiliki budaya organisasi yang unggul.
Untuk setiap pelanggaran yang dilakukan oleh seluruh jajaran
perusahaan, Perseroan akan memberikan sanksi secara bertahap mulai
dari Surat Peringatan Pertama, Surat Peringatan Kedua, Surat
Peringatan Ketiga, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) hingga
diberikannya sanksi pidana bagi pelanggaran yang melanggar hukum.
Sedangkan untuk para karyawan yang memiliki kinerja yang bagus,
perusahaan akan memberikan penghargaan berupa hadiah kinerja serta
rekomendasi jabatan sebagai bentuk apresiasinya.
e. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, setiap
karyawan berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku yang
telah disepakati.
Di dalam menjalankan setiap tugas dan tanggung jawabnya sebagai
warga perusahaan, setiap karyawan FIFGROUP wajib untuk mengikuti
segala aturan dan ketentuan perusahaan yang telah diatur di dalam Kode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Etik Perseroan. Kode Etik Perseroan tersebut berlaku bagi seluruh
jajaran perusahaan dari level paling tinggi hingga paling bawah tanpa
adanya diskriminasi.
3. Pertanggungjawaban
Di dalam prinsip pertanggungjawaban, terdapat tiga pernyataan yang
dijelaskan di dalam kuesioner. Berikut adalah masing-masing penjelasan
yang akan dibahas berdasarkan setiap pernyataan yang ada.
a. Untuk menjaga kelangsungan usahanya, PT Federal International
Finance berpegang pada prinsip kehati-hatian dan memastikan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Dalam menjaga kelangsungan usahanya, FIFGROUP senantiasa
berpegang pada prinsip kehati-hatian serta mematuhi peraturan
perundang-undangan yang berlaku seperti halnya di bidang pembiayaan
dan nilai-nilai etika serta standar, prinsip, dan praktik penyelenggaraan
usaha pembiayaan yang sehat.
b. PT Federal International Finance memiliki pedoman, sistem, dan
prosedur kerja seluruh tingkatan atau jenjang organisasi yang
tersedia secara lengkap dan sesuai dengan ketentuan dan
perundang-undangan yang berlaku.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pihak-pihak yang
berkepentingan serta pemegang saham, FIFGROUP memiliki pedoman,
sistem, dan prosedur kerja yang tersedia secara lengkap dalam Kode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Etik Perseroan yang berlaku sama untuk seluruh jajaran perusahaan dari
Dewan Komisaris hingga karyawan. Kode Etik Perseroan tersebut
merupakan pemenuhan terhadap POJK No. 30/POJK.05/2014 tentang
Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Pembiayaan. Kode etik tersebut
merupakan strategi perusahaan untuk mengatur segala aktivitas para
karyawannya dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan.
Selain itu, adanya Kode Etik Perseroan bertujuan untuk mengatur
segala upaya pelanggaran yang terjadi di lingkup perusahaan serta dapat
meminimalisir dengan sebaik-baiknya.
c. PT Federal International Finance telah bertindak sebagai warga
perusahaan yang baik (Good Corporate Citizen), termasuk peduli
terhadap lingkungan dan melaksanakan tanggung jawab sosial
(Corporate Social Responsibility).
Sebagai warga perusahaan yang baik serta untuk menjaga
kelangsungan usahanya, FIFGROUP memiliki komitmen bahwa
kehadirannya dapat terus memberikan manfaat yang luas bagi
kehidupan melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
(Corporate Social Responsibility-CSR). Dalam melaksanakan program
tanggung jawab sosial tersebut, FIFGROUP mengadaptasi kerangka
Environment, Health, Safety & Social Responsibility (ESR) yang
terbagi ke dalam dua bidang yaitu Environment, Health and Safety
(EHS) bagi pihak internal perusahaan serta Corporate Social
Responsibility (CSR) bagi pihak eksternal perusahaan yaitu masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Dalam memberikan tanggung jawab sosial kepada para karyawannya,
FIFGROUP Cabang Yogyakarta memberikan berbagai fasilitas seperti:
1) Simulasi tanggap darurat bencana dengan memberikan pelatihan
cara penggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) serta adanya
simulasi terhadap bencana kebakaran dan gempa bumi.
2) Program 5R (Ringkas, Rapih, Resik, Rajin, Rawat) sebagai
program pemilahan barang-barang yang berkaitan dengan
kelangsungan operasional perusahaan untuk terciptanya lingkungan
kerja yang nyaman, aman, dan sehat.
3) Pemberian berbagai tunjangan serta jaminan kesehatan seperti
tunjangan hari raya, tunjangan transportasi, uang makan, tunjangan
jabatan, uang pulsa, dana pensiun, hadiah kerja, serta asuransi
kesehatan melalui Asuransi Garda Medika.
Sedangkan untuk program tanggung jawab sosial kepada masyarakat,
hingga tahun 2020, FIFGROUP Cabang Yogyakarta telah melakukan
berbagai program CSR dengan memberikan bantuan seperti:
1) Memberikan dana sebesar Rp 50.000.000,00 yang diserahkan
kepada Kraton Yogyakarta untuk membeli peralatan kesehatan
guna melengkapi klinik yang digunakan khusus untuk melayani
para abdi dalem Kraton.
2) Pembangunan Reading Corner pada SMKN1 Nglipar Yogyakarta.
3) Program Desa Sejahtera di Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
4) Penyerahan hewan Qurban kepada masjid sekitar perusahaan dalam
rangka peringatan Idul Adha.
5) Pengadaan peminjaman bus gratis bagi masyarakat.
4. Kemandirian
Di dalam prinsip kemandirian, terdapat tiga pernyataan yang dijelaskan
di dalam kuesioner. Berikut adalah masing-masing penjelasan yang akan
dibahas berdasarkan setiap pernyataan yang ada.
a. PT Federal International Finance memiliki kebijakan, sistem dan
prosedur penyelesaian mengenai benturan kepentingan yang
mengikat seluruh jajaran perusahaan.
Dalam menangani berbagai benturan kepentingan yang dapat
mengganggu berjalannya kegiatan perusahaan, FIFGROUP memiliki
sistem dan prosedur pelaporan pelanggaran atau yang biasa disebut
dengan whistleblowing dengan menciptakan FIFGROUP Integrity (FIT)
sebagai sarana/wadah bagi seluruh karyawan untuk melaporkan segala
tindak kecurangan (fraud) yang terjadi di dalam lingkup perusahaan.
Dalam hal ini, perusahaan sangat menjamin perlindungan terhadap
pelapor sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Seluruh jajaran PT Federal International Finance dapat
mengambil keputusan secara objektif dan bebas dari segala
tekanan dari pihak manapun.
Di dalam lingkup internal perusahaan, seluruh karyawan
FIFGROUP dapat bebas berpendapat, mengambil keputusan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
objektif dan bebas dari segala tekanan manapun, namun hal tersebut
tetap harus sesuai dan selaras dengan visi dan misi yang ada di dalam
perusahaan. Namun sebagai kantor cabang, FIFGROUP Cabang
Yogyakarta tidak dapat secara langsung memutuskan sebuah peraturan
ataupun kebijakan tanpa campur tangan kantor pusat. Segala bentuk
peraturan ataupun kebijakan harus diusulkan terlebih dahulu kepada
kantor pusat untuk mendapat persetujuan hingga nantinya ditetapkan
sebuah keputusan akhir.
c. PT Federal International Finance mengungkapkan benturan
kepentingan dalam setiap keputusan, dilengkapi dengan risalah
rapat dan didokumentasi dengan baik.
Dalam mengungkapkan setiap benturan kepentingan yang terjadi di
perusahaan, FIFGROUP senantiasa mendokumentasikannya dengan
baik melalui notulen rapat yang nantinya dapat digunakan sebagai
bahan evaluasi sehingga perusahaan dapat terus mengoptimalkan serta
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
5. Kewajaran
Di dalam prinsip kewajaran, terdapat tiga pernyataan yang dijelaskan di
dalam kuesioner. Berikut adalah masing-masing penjelasan yang akan
dibahas berdasarkan setiap pernyataan yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
a. PT Federal International Finance senantiasa memperhatikan
kepentingan seluruh pihak-pihak berkepentingan (stakeholders)
berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran.
Dalam membangun komunikasi dan memperhatikan kepentingan
seluruh pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders), perusahaan
senantiasa menjalin hubungan secara internal dan eksternal. Secara
internal, FIFGROUP membangun komunikasi dengan para stakeholders
melalui surat elektronik maupun rapat berkala. Secara eksternal,
FIFGROUP terlibat dalam kegiatan usaha sehari-hari serta di asosiasi
industri sehingga perusahaan dapat menggali informasi terkait apa yang
diinginkan serta dikhawatirkan oleh para stakeholders. Adapun
tindakan lainnya dalam merespon hal tersebut, diimplementasikan
langsung oleh FIFGROUP melalui program CSR yang disesuaikan
dengan kebutuhan.
b. PT Federal International Finance memberikan kesempatan kepada
seluruh pihak-pihak berkepentingan (stakeholders) untuk
memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi
kepentingan perusahaan serta mempunyai akses terhadap
informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan.
Sebagai warga perusahaan yang baik, FIFGROUP senantiasa
memberikan kesempatan bagi seluruh pihak-pihak berkepentingan
seperti halnya masyarakat untuk menyampaikan segala pendapat
ataupun keluhan atas pelayanan yang diberikan oleh FIFGROUP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
melalui berbagai media yang disediakan oleh perusahaan serta dapat
mengakses segala informasi terkait perusahaan melalui web resmi.
c. PT Federal International Finance memberikan kesempatan yang
sama dalam penerimaan karyawan, berkarir, dan melaksanakan
tugasnya secara profesional tanpa membedakan suku, agama,
gender, dan kondisi fisik.
Sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh pusat, FIFGROUP
Cabang Yogyakartapun dalam melakukan rekrutmen karyawan tetap
menggunakan sistem E-Recruitment sehingga seluruh masyarakat yang
ingin bergabung dengan perusahaan mendapatkan kesempatan yang
sama dalam berkarir tanpa membedakan suku, agama, gender, dan
kondisi fisik. Pemilihan dalam perekrutan karyawan senantiasa
dilakukan secara objektif sesuai dengan kebutuhan di setiap unit
perusahaan. Selain itu, perusahaan juga sangat menjamin adanya
keadilan dan kesetaraan bagi seluruh karyawannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian, informasi-informasi yang telah diterima
peneliti serta data-data pendukung lainnya, peneliti menarik kesimpulan
bahwa implementasi kelima prinsip-prinsip Good Corporate Governance
yaitu transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, dan
kewajaran pada FIFGROUP Cabang Yogyakarta dikategorikan sangat
terwujud.
Adapun implementasi untuk masing-masing prinsip Good Corporate
Governance pada FIFGROUP Cabang Yogyakarta adalah sebagai berikut:
1. Transparansi
FIFGROUP telah menerapkan prinsip transparansi dengan sangat baik.
Transparansi ini diwujudkan dalam penyampaian informasi kepada para
pemangku kepentingan (stakeholders) serta para pemegang saham yang
dapat mengakses secara langsung informasi terkait perusahaan yang
semuanya tersaji di dalam situs web resmi di www.fifgroup.co.id.
Di dalam lingkungan perusahaan, prinsip transparansi yang diwujudkan
oleh FIFGROUP Cabang Yogyakarta adalah dengan difasilitasinya papan
pengumuman serta adanya online group melalui aplikasi whatsapp sebagai
media informasi antar karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Di dalam memberikan pelayanan yang transparan, FIFGROUP Cabang
Yogyakarta juga memfasilitasi para pelanggannya dengan Customer
Relation Executive sebagai tempat informasi yang meliputi informasi
produk, saran, pengalaman serta penanganan atas keluhan pelanggan.
Disamping itu, FIFGROUP juga memfasilitasi para pelanggannya untuk
memperoleh berbagai informasi memalui media online yang telah tersedia.
2. Akuntabilitas
Di dalam menerapkan prinsip akuntabilitas, FIFGROUP telah
menerapkannya dengan sangat baik. FIFGROUP memfasilitasi
karyawannya dengan berbagai macam pelatihan dan pengembangan yang
dinaungi oleh FIFGROUP Digital Academy sebagai wadah untuk
pengembangan SDM di FIFGROUP. FIFGROUP Cabang Yogyakarta
sendiri setiap tahunnya mengikuti berbagai pelatihan untuk meningkatkan
kompetensi para karyawannya dengan mengikuti pelatihan yang
diperuntukkan untuk cabang.
Dalam melaksanakan sistem pengendalian internal, FIFGROUP
mengadopsi susunan yang dikembangkan oleh Committee of Sponsoring
Organizations of the Treadway Commission (COSO), dan untuk mengatur
setiap tugas dan tanggung jawab karyawannya FIFGROUP Cabang
Yogyakarta berpedoman kepada Kode Etik Perseroan (Code of Conduct)
yang telah ditetapkan oleh kantor pusat dimana berisi Pedoman Etika
Bisnis dan Etika Kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
3. Pertanggungjawaban
Implementasi prinsip pertanggungjawaban pada FIFGROUP tercapai
sangat baik. FIFGROUP senantiasa berpegang pada prinsip kehati-hatian
serta mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai
bentuk pertanggungjawaban kepada pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholders) serta pemegang saham, FIFGROUP memiliki Kode Etik
Perseroan yang berlaku untuk seluruh jajaran perusahaan serta senantiasa
akan menindak tegas segala upaya pelanggaran yang terjadi di lingkup
perusahaan.
FIFGROUP juga melaksanakan tanggung jawab sosial yang dibagi
dalam dua bidang yaitu EHS untuk internal perusahaan serta CSR untuk
eksternal perusahaan atau masyarakat. FIFGROUP Cabang Yogyakarta
sampai saat ini telah melakukan berbagai program tanggung jawab sosial
kepada para karyawannya serta banyak berpartisipasi dalam program CSR
yang telah diselenggarakan oleh pusat.
4. Kemandirian
Dalam mengimplementasikan prinsip kemandirian, FIFGROUP telah
menerapkannya dengan sangat baik. Perusahaan memiliki sistem
pelaporan pelanggaran yang disebut dengan FIFGROUP Integrity (FIT)
sebagai sarana/wadah bagi seluruh karyawan untuk melaporkan segala
tindak kecurangan. Selain itu, di dalam lingkup internal perusahaan,
seluruh karyawanpun dapat bebas berpendapat, mengambil keputusan
secara objektif, dan bebas dari segala tekanan manapun, namun hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
tersebut tetap harus sesuai dan selaras dengan visi dan misi yang ada di
dalam perusahaan.
5. Kewajaran
Di dalam mengimplementasikan prinsip kewajaran, FIFGROUP telah
menerapkannya dengan sangat baik. Perusahaan membangun komunikasi
dan memperhatikan kepentingan seluruh pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholders) dengan menjalin hubungan secara internal dan eksternal.
Adapun tindakan lainnya dalam merespon hal tersebut, diimplementasikan
langsung oleh FIFGROUP melalui program CSR yang disesuaikan dengan
kebutuhan. Selain itu, sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh
pusat, FIFGROUP Cabang Yogyakartapun dalam melakukan rekrutmen
karyawan tetap menggunakan sistem E-Recruitment sehingga seluruh
masyarakat yang ingin bergabung dengan perusahaan mendapatkan
kesempatan yang sama dalam berkarir tanpa membedakan suku, agama,
gender, dan kondisi fisik.
B. Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan-keterbatasan yang ada di dalam penelitian ini adalah:
1. Proses wawancara hanya terbatas kepada pihak-pihak tertentu sehingga
peneliti tidak dapat melakukan perbandingan jawaban secara maksimal.
2. Peneliti tidak diperkenankan untuk mendapatkan dokumen-dokumen yang
ada di cabang seperti struktur organisasi serta tugas dan tanggung jawab
masing-masing divisi yang terdokumentasi di dalam file perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
C. Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti
menyarankan adanya beberapa hal, yaitu:
1. Bagi FIFGROUP Cabang Yogyakarta
Melihat dari implementasi Good Corporate Governance yang sudah
berjalan dengan baik, diharapkan para pemimpin perusahaan dapat lebih
memperhatikan penerapan budaya GCG di perusahaan serta dapat pula
dilakukan peningkatan dengan adanya sosialisasi kepada karyawan secara
berkala sehingga budaya GCG di dalam perusahaan dapat terus terjaga
sehingga kepercayaan dari para pihak-pihak yang berkepentingan serta
masyarakat dapat terus dipertahankan.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan mampu melakukan penelitian
dengan responden yang diwawancarai lebih banyak sehingga informasi
yang diperoleh dapat dikonfirmasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
DAFTAR PUSTAKA
Annual Report PT Federal International Finance tahun 2019.
Black, James A. dan Dean J. Champion. 2009. Metode dan Masalah Penelitian
Sosial. Refika Aditama, Bandung.
Effendi, Muh.Arief. 2009. The Power of Good Corporate Governance: Teori dan
Implementasi. Salemba Empat, Jakarta.
Effendi, Muh.Arief. 2016. The Power of Good Corporate Governance: Teori dan
Implementasi. Edisi 2. Salemba Empat, Jakarta.
Erlina. 2017. “Prinsip Good Corporate Governance Pada Perseroan Terbatas.
”Jurnal Jurisprudentie. Vol. 4. (Juni). No.1:35.
Kaban, Antonius, Marlon Sihombing, dan Usman Tarigan. 2017. “Analisis
Prinsip-prinsip Good Corporate Governance pada Perusahaan Pembiayaan.
”Jurnal Administrasi Publik. Vol. 7. (Juni). No. 1:1-16.
Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). 2006. Pedoman Umum Good
Corporate Governance Indonesia. Komite Nasional Kebijakan
Governance, Jakarta.
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Rosda, Bandung.
Nuryaman dan Veronica Christina. 2015. Metode Penelitian Akuntansi dan Bisnis.
Ghalia Indonesia, Bogor.
Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No:PER-01/MBU/2011
tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate
Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.
Pramesti, Gusti Ayu Asri dan Daniel Raditya Tandio. 2018. “Analisis
Implementasi Good Corporate Governance pada Koperasi di Kota
Denpasar.” Jurnal Riset Akuntansi. Vol. 8. (September). No.2:55-64.
Primadhtya, Safyra. 2017. “OJK: Praktik GCG Perusahaan Indonesia Masih
Tertinggal.”
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20170920070153-78-242846/ojk-
praktik-gcg-perusahaan-indonesia-masih-tertinggal. Diakses tanggal 04
Desember 2019.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Putri, Bena Eka. 2014. ”Penerapan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance
pada PT Purnama Semesta Alamiah.” Jurnal Agora. Vol. 2.No. 2.
Sari, Rizki Novita, Mochammad Al Musadieq, dan Muhammad Cahyo Widyo
Sulistyo. 2018. “Analisis Implementasi Prinsip-prinsip Good Corporate
Governance Pada PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero).” Jurnal
Administrasi Bisnis. Vol. 60. (Juli). No.1:90-99.
Sekaran, Uma dan Roger Bougie. 2017. Metode Penelitian Untuk Bisnis. Edisi 6
Buku 1. Salemba Empat, Jakarta.
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Edisi 4 Buku 2.
Salemba Empat, Jakarta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Alfabeta,
Bandung.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and
Development/R&D). Alfabeta, Bandung.
Suwandi, Imam, Ria Arifianti, dan Muhamad Rizal. 2018. “Pelaksanaan Prinsip-
prinsip Good Corporate Governance (GCG) pada PT. Jasa Asuransi
Indonesia (Jasindo).” Jurnal Manajemen Pelayanan Publik. Vol. 02.
(Agustus). No. 1:45-54.
Tadikapury, Violetta Jingga. 2011. “Penerapan Good Corporate Governance
(GCG) Pada PT Bank X TBK Kanwil X.” Skripsi. Universitas
Hasanuddin, Makassar.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas.
Wahyubroto, Antonius Manggala dan Ronny H. Mustamu. 2017. “Implementasi
Prinsip-prinsip Good Corporate Governance Pada Perusahaan di Kota
Gresik.” Jurnal Agora. Vol. 5.No.3.
www.fifgroup.co.id. Diakses 9 Juni 2020.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth,
Bapak/Ibu/Saudara/i Responden Penelitian
Di tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir yang sedang saya tempuh di
Program Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta, perkenankanlah saya untuk meminta sedikit waktu
dari Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuesioner yang saya lampirkan.
Adapun penelitian yang saya lakukan ini terkait tentang “Tata Kelola Perusahaan
yang Baik atau Good Corporate Governance”, dimana fokus dari penelitiannya
adalah penerapannya dengan melihat 5 prinsip dasar yang ada sebagai landasan,
yaitu: transparansi (transparency), akuntabilitas (accountability),
pertanggungjawaban (responsibility), kemandirian (independency), dan kewajaran
(fairness).
Menurut Forum For Corporate Governance on Indonesia (FCGI) Corporate
Governance adalah seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara
pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah,
karyawan, serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang
berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu
sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan.
Saya berharap, Bapak/Ibu/Saudara/i dapat mengisi kuesioner yang saya lampirkan
ini dengan jujur dan terbuka sesuai dengan fakta yang ada. Dan sesuai dengan
kode etik penelitian, saya akan sangat menjamin kerahasiaan dari data yang
Bapak/Ibu/Saudara/i berikan kepada saya dan data yang saya peroleh nantinya
murni hanya akan saya gunakan untuk kepentingan penelitian saya.
Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i dalam mengisi kuesioner ini, saya ucapkan
terimakasih.
Hormat saya,
Peneliti
Elisabeth Lilyn Lestari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
KUESIONER PENELITIAN
A. Data Responden
Isilah data diri Bapak/Ibu/Saudara/i pada kolom yang telah disediakan dengan
memberikan tanda check (). Apabila Bapak/Ibu/Saudara/i keberatan untuk
mencantumkan nama, pada kolom tersebut boleh dikosongkan dan dilanjutkan
untuk mengisi data diri pada kolom selanjutnya.
Nama : ………………………………….....
Jenis Kelamin : Laki-laki
Perempuan
Usia : ………. tahun
Pendidikan : SMA Master/S2
Diploma Doktor/S3
Sarjana/S1
Jabatan : ………………………………….....
Lama Bekerja : ………. tahun
B. Petunjuk Pengisian
Berilah tanda check () pada kolom jawaban yang menurut
Bapak/Ibu/Saudara/i sesuai atau paling tepat.
No. Uraian Pertanyaan Ya Ragu-
Ragu Tidak
A. Keterbukaan (Transparency)
1. PT Federal International Finance
mengungkapkan informasi keuangan dan
non-keuangan serta kejadian penting
secara tepat waktu, memadai, jelas,
akurat dan dapat diperbandingkan serta
mudah diakses oleh pihak-pihak
berkepentingan sesuai dengan haknya.
2. Kebijakan perusahaan telah tertulis dan
dikomunikasikan kepada pihak yang
berkepentingan (stakeholders) dan yang
berhak memperoleh informasi tentang
kebijakan tersebut.
3. Laporan Pelaksanaan Good Corporate
Governance telah disajikan secara
lengkap, akurat, terkini dan telah
disampaikan tepat waktu pihak-pihak
berkepentingan (stakeholders) sesuai
ketentuan yang berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
No. Uraian Pertanyaan Ya Ragu-
Ragu Tidak
B. Akuntabilitas (Accountability)
4. PT Federal International Finance telah
menetapkan tanggung jawab yang jelas
dari masing-masing jajaran yang selaras
dengan visi, misi, sasaran usaha dan
strategi perusahaan.
5. Seluruh jajaran perusahaan mempunyai
kompetensi sesuai dengan tanggung
jawabnya dan memahami perannya
dalam pelaksanaan Good Corporate
Governance.
6. PT Federal International Finance
memiliki sistem pengendalian internal
yang efektif dalam pengelolaan
perusahaan.
7. PT Federal International Finance
memiliki ukuran kinerja dari seluruh
jajaran berdasarkan ukuran-ukuran yang
disepakati konsisten dengan nilai
perusahaan (corporate value), sasaran
usaha, strategi, serta memiliki sistem
pemberian penghargaan dan sanksi
(reward and punishment system).
8. Dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya, setiap karyawan berpegang
pada etika bisnis dan pedoman perilaku
yang telah disepakati.
C. Pertanggungjawaban (Responsibility)
9. Untuk menjaga kelangsungan usahanya,
PT Federal International Finance
berpegang pada prinsip kehati-hatian dan
memastikan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
10. PT Federal International Finance
memiliki pedoman, sistem, dan prosedur
kerja seluruh tingkatan atau jenjang
organisasi yang tersedia secara lengkap
dan sesuai dengan ketentuan dan
perundang-undangan yang berlaku.
11. PT Federal International Finance telah
bertindak sebagai warga perusahaan
yang baik (Good Corporate Citizen),
termasuk peduli terhadap lingkungan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
No. Uraian Pertanyaan Ya Ragu-
Ragu Tidak
melaksanakan tanggung jawab sosial
(Corporate Social Responsibility).
D. Kemandirian (Independency)
12. PT Federal International Finance
memiliki kebijakan, sistem dan prosedur
penyelesaian mengenai benturan
kepentingan yang mengikat seluruh
jajaran perusahaan.
13. Seluruh jajaran PT Federal International
Finance dapat mengambil keputusan
secara objektif dan bebas dari segala
tekanan dari pihak manapun.
14. PT Federal International Finance
mengungkapkan benturan kepentingan
dalam setiap keputusan, dilengkapi
dengan risalah rapat dan didokumentasi
dengan baik.
E. Kewajaran (Fairness)
15. PT Federal International Finance
senantiasa memperhatikan kepentingan
seluruh pihak-pihak berkepentingan
(stakeholders) berdasarkan asas
kesetaraan dan kewajaran.
16. PT Federal International Finance
memberikan kesempatan kepada seluruh
pihak-pihak berkepentingan
(stakeholders) untuk memberikan
masukan dan menyampaikan pendapat
bagi kepentingan perusahaan serta
mempunyai akses terhadap informasi
sesuai dengan prinsip keterbukaan.
17.
PT Federal International Finance
memberikan kesempatan yang sama
dalam penerimaan karyawan, berkarir,
dan melaksanakan tugasnya secara
profesional tanpa membedakan suku,
agama, gender, dan kondisi fisik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI