Upload
buikhuong
View
214
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
i
ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK
PRODUK MINYAK PELUMAS PERTAMINA PRIMA XP
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Marianus Agus Margono
012214203
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
ii
iii
iv
HALAMAN MOTTO
Baik terlihat karena ada buruk. Sukses menyala karene gelapnya kegagalan.
Naik indah kalau pernah turun. Kesucian bergetar karena keluar dari
kotoran.
(Gede Prama)
Kesuksesan lebih diukur dari rintangan yang berhasil diatasi seseorng saat
berusaha sukses daripada dari posisi yang telah diraihnya dalam kehidupan
(Booker T.Washingtong)
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya
(Pengkhotbah 3:1)
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi yang telah kususun ini, kepersembahkan kepada :
� Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
� Bapakku Hendrikus Mujiono dan Ibuku Indrati
� Adikku Bernadinus Dwi Wantoro (alm) dan Kristiyanto
vi
vii
ABSTRAK
Analisis Elemen-Elemen Ekuitas Merek
Produk Minyak Pelumas Pertamina Prima XP
Marianus Agus Margono
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2009
Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur elemen-elemen ekuitas
(brand awareness, brand association, perceived quality, dan brand loyalty)
produk minyak pelumas Pertamina Prima Xp. Jenis penelitian ini adalah studi
kasus dengan jumlah sampel 100 orang responden dan populasinya adalah
pengguna minyak pelumas yang berdomisili di Yogyakarta. Teknik pengumpulan
data menggunakan kuesioner. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2009.
Teknik analisis yang digunakan meliputi analisis prosentase, analisis performance
dan importance dan Uji Cochran. Dari 100 orang responden yang diteliti
mengenai brand awareness, urutan pertama top of mind ditempati oleh minyak
pelumas Prima XP sebesar 33%, brand recall Prima XP di urutan ke tiga yaitu
sebesar 10%, brand recognition sebesar15% dan unware of brand sebeasar 0%.
Brand association minyak pelumas Prima XP terbentuk oleh dua asosiasi yaitu
harga yang terjangkau dan mudah didapat. Dalam diagram kartesius, variabel
umur pemakaiannya lama berada pada kuadran I, variabel mampu melindungi
mesin, mudah didapat dan harganya terjangkau berada dalam kuadran II
(maintained) sedangkan variabel membuat akselerasi mobil atau motor lebih
bagus, dan kualitasnya tidak kalah dengan buatan luar negri berada dalam kuadran
III (low priority). Hasil perhutungan Brand loyalty, nilai switcher sebesar 56%,
nilai habitual buyer sebesar 36%, nilai liking the brand sebesar 48%, dan nilai
committed buyer sebesar 47%.
viii
ABSTRACT
EQUITY ELEMENTS ANALYSIS OF PRODUCT BRAND OF
PERTAMINA PRIMA XP LUBRICANT OIL
Marianus Agus Margono
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2009
The aim of this research was to measure the elements of equity (brans
awareness, brand association, perceived quality, and brand loyalty) of Pertamina
Prima XP lubricant oil. Type of research was a case study employing 100
respondents and the population was the lubricant oil user in Yogyakarta. The data
collecting method was questionnaire. The research was conducted in February
2009. Analysis technique used Percentage Analysis, Performance and Importance
analysis, and Chocran test. From 100 respondents that have observed about brand
awerness, firs rank top of mind was Prima XP lubricant oil as much as 33%, brand
recall Prima XP was in third rank (10%), brand recognition (15%) and unware of
brand as much as 0%. Brand association of lubricant oil Prima XP was formed
from two associations: good price and easy to get. In cartesius diagram, variable
of lifetime was at quadrant I, the variables of being able to protect machine, easy
to get and good price, ware grouped into quadrant II (maintained) while variables
of increasing mobile acceleration, the quality of product is equal with foreign
products was at quadrant III (low priority). The value for brand loyalty, switcher
value was 56%, habitual buyer value was 36%, liking the brand value was 48%
and commited buyer value was 47%.
ix
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat melakukan penelitian dengan
lancar dan menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar
sarjana ekonomi, program studi manajemen. Dalam menyelesaikan penyusunan
skripsi ini penulis mendapatkan bantuan dan dorongan dari barbagai pihak, oleh
karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih pada :
1. Rektor dan Wakil Rektor yang telah memberikan pengarahan, bimbingan
dan informasi selama masa kuliah.
2. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono,M.Si, Akt.,QIA. Selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
3. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A. selaku Ketua Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
4. Ibu Dra. Diah Utari Bertha Rivieda, M.Si selaku dosen pembibing I yang
telah membantu baik tenaga maupun pikiran dalam memberikan bimbingan
dan nasehat selama penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Dr. H.Herry Maridjo, M.Si selaku deosen pembibing II yang telah
memberikan waktu, tenaga maupun pikiran dalam memberikan bimbingan
dan nasehat selama penyusunan skripsi ini.
6. Bapak T. Handono Eko P., MBA.,Ph.D selaku dosen penguji yang telah
memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam ujian skripsi.
xi
7. Para Dosen Fakultas Ekonomi yang telah memberikan bimbingan semasa
kuliah dan nasehat-nasehat dalam mengajar sehingga penulis bisa
mempunyai ilmu ekonomi dan ilmu lainnya yang bermanfaat bagi penulis
dan orang lain.
8. Para karyawan sekretariat FE yang telah membantu memberikan informasi
mengenai kuliah dan sekitarnya
9. Kedua orang tuaku yang sangat kucintai dan kusanyangi. Terima kasih atas
kesabarannya dan juga dukungannya baik berupa doa, materi dsb.
10. Yang sangat kuhormati dan sayangi, merdekawati yang telah sabar dan setia
dalam memberikan bimbingan dan dukungan.
11. Saudara-saudaraku, Bapak Katmin, Ibu lilik, adikku Kristianto, mas Danang
terimakasih telah memberikan motivasi, nasehat dan doa sehingga bisa
menyelesaikan skripsi ini.
12. Sahabatku, Cahyo (simbah) dan Ipang Yang telah membantu memberikan
saran dan motivasi serta membantu dalam pengolahan data.
13. Teman-teman semasa kuliah, Sih Pangarso, Triniji, Ria, Sukristanto, Bayu,
Cahyo, Rahmat, Mikael, dan kawan-kawan lainnya yang belum disebutkan,
senang rasanya mengalami kebersamaan.
14. Sahabatku, Romo Tulus Sudarta, Boby, Widodo, Ari, kang Min, Prapto,
Endro, Sugeng, Cung Kus, Cung Dab yang telah memberikan nasehat,
motivasi, saran dan kritik, terimakasih atas segala dukunggannya.
15. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
xii
Meskipun penulis berusaha menyelesaikan skripsi sebaik mungin, penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurana karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu penulis mengharapkan segala kritik
dan saran yang bersifat membangun.
Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat tidak hanya memenuhi salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana, tetapi juga merupakan sumbangan
bagi dunia akademis dan ilmiah.
Yogyakarta , Maret 2009
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
ABSTRACK .................................................................................................... viii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI....................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI.................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL............................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 3
C. Batasan Masalah.......................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
F. Sistematika Penelitian ................................................................. 5
xiv
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................ 6
A. Pengertian Pemasaran ................................................................. 6
B. Perilaku Konsumen ..................................................................... 6
C. Ekuitas Merek ............................................................................. 14
D. Kerangka Pemikiran.................................................................... 21
E. Review Penelitian Terdahulu ...................................................... 22
F. Pengujian Hipotesis..................................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................. 27
A. Jenis Penelitian............................................................................ 27
B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 27
C. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................... 27
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran ........................................... 28
E. Jenis Sumber Data....................................................................... 31
F. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 31
G. Populasi dan Sampel ................................................................... 31
H. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ........................................... 32
I. Teknik Analisa Data.................................................................... 34
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.......................................... 42
A. Sejarah Pertamina........................................................................ 42
B. Visi dan Misi ............................................................................... 43
C. Tata Nilai PT Pertamina.............................................................. 44
xv
D. Produk dan Jasa Pertamina.......................................................... 45
E. Produk Minyak Pelumas ............................................................. 46
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................ 49
A. Pengujian Instrumen Penelitian.................................................... 49
B. Analisis Brand Awarnes ............................................................... 53
C. Analisis Brand Assosiation .......................................................... 58
D. Analisis Perceived Quality........................................................... 59
E. Analisis Loyalitas Merek.............................................................. 66
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 72
A. Kesimpulan ................................................................................. 72
B. Saran ............................................................................................. 73
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 75
LAMPIRAN ..................................................................................................... 76
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas....................................................................... 51
Tabel 5.2 Hasil Uji Reliabilitas.................................................................. 52
Tabel 5.3 Top of Mind ................................................................................ 53
Tabel 5.4 Brand Recal................................................................................. 55
Tabel 5.5 Brand Recognition ..................................................................... 56
Tabel 5.6 Brand Asosiasi ............................................................................ 58
Tabel 5.7 Hasil Uji Cochran ....................................................................... 58
Tabel 5.8 Analisis Tingkat Performance dan Importance ......................... 60
Tabel 5.9 Switcher....................................................................................... 68
Tabel 5.10 Habitual Buyer ............................................................................ 68
Tabel 5.12 Liking the Brand......................................................................... 69
Tabel 5.13 Commited Buyer.......................................................................... 70
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Ekuitas Merek ............................................................................. 15
Gambar 2.2 Kesadaran Merek ........................................................................ 17
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran.................................................................... 21
Gambar 5.1 Diagram Kartesius...................................................................... 63
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di pasar terdapat berbagai macam produk minyak pelumas baik minyak
pelumas buatan lokal maupun buatan luar negeri yang menawarkan keunggulan
masing-masing seperti Top 1, Castrol, Repsol, Pertamina Prima XP, Shell Helix,
dan lain sebagainya. Dengan demikian dapat dikatakan persaingan di sektor
minyak pelumas kian hari makin tajam seiring dengan miningkatnya jumlah
kendaraan bermotor yang beredar di pasar. Oleh karena itu Pertamina sebagai
perusahaan yang memproduksi minyak pelumas dengan merek-mereknya yang
dikenal di pasar lokal sepereti Pertamina Prima XP, Mesran B, Pertamina Fastron
dan lain-lain diharapkan mampu bersaing dengan minyak pelumas buatan luar
negeri.
Konsumen akan mengetahui banyak tentang produk itu setelah ia mencoba
membeli dan menggunakan produk itu untuk memenuhi kebutuhannya, daripada
hanya sekedar mengetahui melalui iklan atau informasi dari pihak lain. Setelah
konsumen membeli dan menggunakan produk itu, ia akan menilai apakah ia
merasa puas setelah menggunakan produk itu ataukah tidak. Bila ia merasa puas
dan senang maka cenderung akan melakukan tindakan menggunakan kembali
produk tersebut. Konsumen yang loyal adalah konsumen yang mempunyai
kebiasaan melakukan pembelian berulang pada suatu merek tertentu.
2
Ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan
dengan suatu merek, nama dan simbolnya yang melekat pada produk. Ekuitas
merek mempunyai unsur-unsur pembentuk yaitu brand association (asosiasi
merek), brand awareness (kesadaran merek), perceived quality (persepsi kualitas),
brand loyalty (loyalitas merek). Unsur-unsur inilah yang akan mempengaruhi
perilaku konsumen terhadap merek tersebut. Maka dari itu ekuitas merek perlu
dikelola dengan cermat agar ekuitasnya tidak menurun nilainya. Pengelolaan
ekuitas ini menuntut pemeliharaan dan peningkatan kesadaran merek, peresepsi
mutu dan fungsionalitas, dan asosiasi yang positif. Semua tugas tersebut
memerlukan penelitian yang terus-menerus, iklan yang menarik, penjualan dan
layanan konsumen yang bagus.
Atas dasar latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian berjudul : “Analisis Elemen-Elemen Ekuitas Merek Produk Minyak
Pelumas Pertamina Prima XP”.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat disusun
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana brand awareness (kesadaran merek) konsumen terhadap
minyak pelumas Pertamina Prima XP ?
2. Diantara atribut-atribut produk yang ada, manakah atribut yang
membentuk brand association (asosiasi merek) konsumen terhadap
minyak pelumas Pertamina Prima XP?
3. Bagaimanakah posisi perceived quality (kualitas persepsi) konsumen
terhadap minyak pelumas Pertamina Prima XP ?
4. Bagaimana brand loyalty (loyalitas merek) konsumen terhadap minyak
pelumas Pertamina Prima XP ?
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini untuk mempersempit lingkup
permasalahan yang akan diteliti. Pada penelitian ini penulis hanya membatasi
masalah pada :
1. Penelitian dilakukan pada minyak pelumas Pertamina Prima XP
2. Responden yang dipilih adalah konsumen yang membeli dan
menggunakan produk minyak pelumas Pertamina Prima XP
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui brand awareness (kesadaran merek) konsumen
terhadap minyak pelumas Pertamina Prima XP
4
2. Untuk mengetahui atribut-atribut produk manakah yang membentuk brand
association (asosiasi merek) konsumen terhadap minyak pelumas
Pertamina Prima XP
3. Untuk mengetahui posisi perceived quality (persepsi kualitas) konsumen
terhadap minyak pelumas Pertamina Prima XP
4. Untuk mengetahui brand loyalty (loyalitas merek) konsumen terhadap
minyak pelumas Pertamina Prima XP
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa manfaat, manfaat dari penelitian ini
diharapkan dapat berguna bagi perusahaan yang diteliti, universitas, dan bagi
penulis sendiri
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan tentang kekuatan
dari masing-masing elemen yang mempengaruhi brand equity.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai informasi untuk
penelitian selanjutnya dan koleksi karya ilmiah di perpustakaan USD
3. Bagi Penulis
Penulis dapat memahami elemen-elemen ekuitas merek pada produk
minyak pelumas Pertamina PrimaXP.
5
F. Sitematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan
BAB II : Landasan Teori
Bab ini membahas tentang teori-teori terpilih berkaitan dengan
topik penelitian
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini berisikan tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu
penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan data
dan teknik analisis data.
BAB IV : Gambaran Umum
Bab ini membahas tentang data perusahaan yang dijadikan objek
penelitian.
BAB V : Analisis Data
Bab ini berisi tentang proses analisis data yang dilakukan penulis
dan pebahasan terhadap permasalahan yang diambil
BAB VI : Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran
Bab ini berisi tentang kesimpulan, keterbatasan dan saran.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran
Kegiatan pemasaran bukan hanya sekedar menciptakan penjualan
tetapi harus bisa memuaskan kebutuhan konsumen. Tujuan utama pemasaran
adalah untuk mengetahui dan memehami pelanggan sedemikian rupa sehingga
produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan. Menurut Kotler dan Armstrong
(2001:6), pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain.
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:16), manajemen pemasaran
adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian program-
program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran
demi mencapai tujuan organisai.
B. Perilaku Konsumen
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Suatu organisasi dapat mencapai tujuannya bila mampu memahami
kebutuhan dan keinginan konsumen dan mampu memenuhi dengan cara
yang lebih efisien dan efektif dibandingkan dengan pesaing. Para ahli
mendefinisikan perilaku konsumen sebagai berikut (Simamora 2002:1) :
7
a. Menurut Enggel et al, perilaku konsumen adalah tindakan yang
langsung terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi, dan
mengahabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan mengikuti tindakan ini.
b. Menurut Loudon dan Bitta, perilaku konsumen adalah proses
pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas individu untuk
mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau mengatur barang dan
jasa.
c. Menurut Kotler dan Armstrong, perilaku konsumen sebagai perilaku
pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga, yang
membeli produk untuk konsumsi personal.
Dari definisi di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan :
a. Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dan rumah tangga.
b. Perilaku konsumen menyangkut suatu proses keputusan sebelum
pembelian serta tindakan dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan
menghabiskan suatu produk.
2. Karakteristik yang mempengaruhi perilaku konsumen
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:200), perilaku konsumen sangat
dipengaruhi oleh karakteristik budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.
Faktor-faktor itu tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, namun mereka
harus mempertimbangkannya. Faktor-faktor tersebut adalah :
8
a. Faktor-faktor budaya
Faktor-faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dalam perilaku
konsumen. Pemasar perlu memahami pengaruh yang ditimbulkan oleh
budaya, subbudaya, dan kelas sosial pembeli.
1) Budaya (culture) adalah penyebab paling mendasar dari keinginan
dan perilaku seseorang. Anak-anak yang tumbuh menjadi dewasa
dalam suatu masyarakat mempelajari serangkaian nilai pokok,
persepsi, preferensi, dan perilaku melalui suatu proses sosialisasi
yang melibatkan keluarga dan lembaga inti lainnya
2) Sub budaya (sub culture) adalah bagian yang lebih kecil dari
budaya atau kelompok orang dengan sistem nilai yang sama
berdasarkan pengalaman dan situasi hidup yang sama. Sub budaya
meliputi kewarganegaraan, agama, kelompok ras, dan daerah
geografis.
3) Kelas sosial (class social), pada dasarnya masyarakat mempunyai
suatu bentuk struktur kelas sosial. Kelas sosial adalah susunan
yang relatif permanen dan teratur dalam suatu masyarakat yang
anggotanya mempunyai nilai, minat, dan perilaku yang sama.
Kelas sosial tidak ditentukan oleh faktor tunggal seperti
pendapatan tetapi diukur sebagai suatu kombinasi pekerjaan,
pendapatan, pendidikan, kekayaan, dan variabel lainnya.
9
b. Faktor sosial
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial seperti
kelompok- kelompok kecil, keluarga, peran dan status sosial
konsumen.
1) Kelompok
Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok. Kelompok
acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang mempunyai
pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku
seseorang.
2) Keluarga
Anggota keluarga pembeli dapat menanamkan suatu pengaruh
yang kuat pada perilaku pembeli. Dalam kehidupan keluarga dapat
dibedakan menjadi :
a) Keluarga orientasi adalah keluarga yang terdiri dari orang tua
dan keluarga kandung sesorang.
b) Keluarga prokreasi adalah suami istri dan anak-anak.
3) Peran dan status
Seseorang dapat berperan serta dalam banyak kelompok, seperti :
keluarga, perkumpulan, organisasi. Posisi seseorang dalam tiap
kelompok dapat ditentukan dari segi peran dan status. Suatu peran
adalah kegiatan yang diharapkan untuk dilakukan sesuai dengan
orang-orang di sekelilingnya. Tiap peran membawa status yang
10
mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakat sesuai dengan
status ini.
c. Faktor pribadi
1) Usia dan tahap siklus hidup
Selera terhadap barang dan jasa sesorang berbeda sepanjang
hidupnya karena dipengaruhi oleh usia, sehingga pemasar perlu
menetapkan pasar sasarannya menurut tahap daur hidup seseorang
kemudian mengembangkan produk dan rencana pemasaran yang
tepat.
2) Pekerjaan
Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi barang dan jasa yang
dibelinya, sehingga akan mudah bagi pemasar untuk mengenali
perilaku pembelian.
3) Keadaan ekonomi
Keadaan ekonomi akan sangat mempengaruhi pilihan produk.
Keadaan ekonomi terdiri dari penghasilan yang dapat dibelanjakan
(tingkat kestabilan, pola waktu), tabungan, hutang, kemampuan
untuk meminjam dan sikap atas belanja dan menabung. Jika
indikator-indikator ekonomi menujukkan adanya resesi, pemasar
dapat mengambil langkah–langkah untuk merancang kembali,
menentukan kembali posisi, dan menetapkan harga produk-
produknya.
11
4) Gaya hidup
Gaya hidup adalah pola kehidupan sesorang yang diekspresikan
dalam minat, aktivitas dan opininya. Gaya hidup menggambarkan
seluruh pola seseorang dalam bereaksi dan berintraksi di dunia.
5) Kepribadian dan konsep diri
Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang unik, yang
menghasilkan tanggapan yang relatif konsisten dan menetap
terhadap lingkungan seseorang. Kepribadian bisa berguna untuk
menganalisis perilaku konsumen atas suatu produk atau suatu
pilahan merek. Sedangkan konsep diri adalah citra pribadi yaitu
bagaimana seseorang menilai dirinya.
d. Faktor Psikologis
1) Motivasi
Motivasi merupakan kebutuhan yang mendorong seseorang untuk
bertindak. Dengan terpuaskan kebutuhan maka ketegangan akan
berkurang.
2) Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan
menginterprestasikan informasi untuk membentuk gambaran yang
berarti mengenai dunia. Persepsi tidak hanya tergantung pada
rangsangan fisik tetapi juga rangsangan yang berhubungan dengan
lingkungan sekitar individu yang bersangkutan. Persepsi ini
memacu seseorang untuk bertindak.
12
3) Pembelajaran
Pembelajaran adalah perubahan perilaku individu yang muncul
karena pengalaman. Hampir semua perilaku seseorang barasal dari
pembelajaran. Proses pembelajaran berlangsung melalui dorongan,
rangsangan, petunjuk, tanggapan, penguatan, yang saling
mempengaruhi. Teori pembelajaran ini mengajarkan pemasar
bahwa mereka dapat membangun permintaan produk dengan
mengaitkannya dengan dorongan-dorongan yang kuat,
menggunakan petunjuk-petunjuk motivasi dan memberikan
penguatan yang positif.
4) Keyakinan dan sikap
Keyakinan adalah pemikiran diskriptif seseorang mengenai
sesuatu. Sikap menggambarkan penilaian, perasaan, dan
kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang atas sebuah
objek atau gagasan.
e. Perilaku Pembelian Konsumen
1) Empat tipe perilaku pembelian:
a) Perilaku pembelian kompleks
Konsumen berada dalam perilaku pembelian kompleks ketika
mereka sangat terlibat dalam pembelian dan mempunyai
persepsi yang sangat siqnifikan mengenai perbedaan di antara
merek.
13
b) Perilaku Pembelian Pengurangan Desonansi
Perilaku pembelian pengurangan desonansi terjadi ketika
konsumen mempunyai keterlibatan yang tinggi dan konsumen
menyadari hanya terdapat sedikit perbedaan di antara berbagai
merek.
c) Peilaku Pembelian Kebiasaan
Suatu situasi dimana konsumen mempunyai keterlibatan rendah
dan perbedaan yang tidak jauh antar merek. Konsumen
memilih produk secara berulang bukan karena merek produk,
tetapi karena mereka sudah mengenal produk tersebut.
d) Perilaku Pembelian Pencarian Variasi
Perilaku ini memiliki keterlibatan yang sangat rendah, namun
masih terdapat perbedaan merek yang jelas. Konsumen
berperilaku dengan tujuan mencari keragaman dan bukan
kepuasan.
2) Proses Pembelian
Tahap-tahap proses pengambilan keputusan pembelian:
1) Kesadaran yaitu tahap dimana pelanggan potensial mengetahui
adanya produk tertentu tetapi tidak tahu persis rinciannya.
2) Minat yaitu tahap apabila pelanggan potensial ini kemudian
berminat, mereka mengumpulkan informasi dan fakta secara
umum tentang produk itu.
14
3) Penilaian yaitu tahap di manana pelanggan pelumas mulai
mencoba coba produk.
4) Percobaan yaitu pelanggan pelumas mungkin membeli produk
itu untuk mengalami penggunaannya. Produk yang
percobaannya terlalu mahal atau tidak tersedia untuk dicoba
mungkin tidak akan pernah dicoba sama sekali.
5) Keputusan yaitu mereka memutuskan apakah akan menerima
atau menolak, penilaian dan percobaan yang memuaskan
kemungkinan besar akan menimbulkan penerimaan produk dan
penggunaan secara reguler.
6) Konfirmasi yaitu tahap para penerima terus memikirkan
kembali keputusannya dan mencari dukungan atas
keputusannya tersebut dan penguatan lebih lanjut.
C. Ekuitas Merek
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:86), ekuitas merek adalah efek
deferensial positif yang ditimbulkan oleh pengetahuan nama merek terhadap
tanggapan pelanggan atas produk atau jasa tersebut. Dengan kata lain ekuitas
merek adalah seperangkat aset yang berkaitan dengan merek, yang menambah
atau mengurangi nilai yang diberikan kepada sebuah barang.
15
Gambar 2-1
Ekuitas Merek
Pada gambar 2-1 terlihat bahwa aset dan liabilitas yang mendasari ekuitas
merek dapat dikelompokkan ke dalam lima katagori, yaitu:
1. Brand loyality ( loyalitas merek)
Menurut Aaker (1997:57), loyalitas merek merupakan satu ukuran
ketertarikan seorang pelanggan pada sebuah merek. Hal tersebut
mencerminkan bagaimana seorang konsumen mungkin akan beralih ke merek
lain, terutama jika merek tersebut membuat suatu perubahan, baik dalam harga
maupun unsur-unsur produk.
Ekuitas Merek
(nama,simbol)
Persepsi Kualitas Assosiasi Merek Kesadaran merek
Loyalitas Merek
Memberikan nilai kepada pelanggan
dengan peperkuat
• Proses informasi
• Rasa percaya diri dalam pembelian
• Pencapaian kepuasan dari pelanggan
Memberikan nilai
kepada perusahaan
dengan memperkuat
• Efisiensi dan efektivitas
program pemasaran
• Brand Loyality
• Harga/laba
• Perluasan merek
• Peningkatan
perdagangan
• Keuntungan kompetitif
16
Lima tingkatan dalam loyalitas merek :
a. Switcher/price buyer
Merupakan tingkatan loyalitas yang paling dasar. Pembeli yang tidak
loyal sama sekali terhadap merek.
b. Habitual buyer
Pembeli yang puas dengan produk dan membeli produk itu karena
kebiasaan.
c. Satisfied buyer
Adalah orang-orang yang puas namun mereka memikul biaya
peralihan, yaitu biaya dalam waktu, ruang, atau risiko kinerja
sehubungan dengan tindakan beralih merek.
d. Lingking the brand
pembeli yang sungguh-sungguh menyukai merek tersebut, kerena
dilandasi pada suatu asosiasi, seperti simbol, rangkaian pengalaman
dalam menggunakan produk.
e. Commited buyer
Pelanggan yang setia. Mereka memiliki suatu kebanggaan dalam
mengunakan suatu merek.
2. Brand awareness (kesadaran merek)
Menurut Aaker (1997:90), kesadaran merek adalah kesanggupan
seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa
suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.
17
Top of
Minds
Brend Recall
Brand Recognition
Unaware of Brand
Konsumen akan cenderung memilih merek yang sudah mereka kenal
karena akan lebih merasa aman, dan merek yang sudah dikenal kualitasnya
dapat dipertanggung jawabkan.
Gambar 2-2
Kesadaran Merek
Gambar di atas menunjukkan adanya empat tingkatan kesadaran merek
yang berbeda, yatu:
a) Unawere of Brand (tidak menyadari merek)
Katagori ini adalah merek yang sudah tidak dikenal walaupun sudah
dilakukan pengingatan kembali.
b) Brand Recognition ( pengenalan merek)
Katagori ini meliputi merek produk yang dikenal konsumen setelah
pengingatan kembali lewat bantuan.
18
c) Brand of Recall (pengingatan kembali merek)
Katagori ini meliputi merek dalam kategori suatu produk yang
disebutkan atau diingat kembali, tanpa harus dilakukan pengingatan
kembali, diistilahkan pengingatan kembali tanpa bantuan.
d) Top of Mind (puncak pikiran)
Kategori ini meliputi produk yang pertama kali muncul di benak
konsumen pada umumnya.
3. Brand Association (asosiasi merek)
Suatu merek yang sudah mapan akan mempunyai posisi yang
menonjol dalam kompetisi karena didukung oleh asosiasi yang kuat.
Menurut Aaker (1997:160), asosiasi merek adalah segala hal yang
berkaitan dengan ingatan sebuah merek. Dengan kata lain suatu asosiasi
merek mencerminkan bagaimana orang memandang suatu merek. Selain
dapat menciptakan nilai bagi perusahaan dan pelanggannya asosiasi merek
dapat juga digunakan untuk:
a. Membantu proses atau menyusun informasi
Membantu meringkas sekumpulan fakta dan spesifikasi produk yang
mungkin tidak dapat diakses oleh pembeli.
b. Membedakan atau memposisikan merek
Memberikan landasan yang penting bagi produsen untuk
membedakan dan memisahkan suatu merek dengan merek yang lain.
19
c. Membangkitkan alasan untuk membeli
Asosiasi mempengaruhi keputusan pembelian dengan cara
memberikan kridibilitas dan rasa percaya diri atas suatu merek.
d. Menciptakan sikap dan perasaan positif
Beberapa asosiasi mampu merangsang suatu perasaan positif yang
akhirnya merembet ke merek yang bersangkutan.
e. Memberikan landasan bagi perusahaan
Suatu asosiasi bisa menghasilkan landasan bagi perusahaan dengan
menciptakan rasa kesesuaian antara merek dan sebuah produk baru
atau dengan menghadirkan alasan untuk membeli produk perluasan
tersebut.
4. Perceived Quality (persepsi kualitas)
Menurut Aaker (dalam Darmadi et al 2001:97), persepsi kualitas
didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas
atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang
diharapkan pelanggan.
Merek menciptakan nilai atau manfaat, yaitu:
1. Nilai bagi pelanggan:
a) Aset ekuitas merek membantu konsumen dalam menafsirkan,
memproses, dan menyimpan informasi dalam jumlah besar mengenai
produk dan merek.
20
b) Ekuitas merek memberi rasa percaya diri kepada konsumen dalam
mengambil keputusan pembelian, baik karena pengalaman masa lalu
dalam karakteristiknya.
c) Persepsi kualitas dan assosiasi merek bisa menguatkan kepuasan
pelanggan dengan pengalaman menggunakannya.
2. Nilai Bagi Perusahaan
a) Ekuitas merek bisa menguatkan program pengikat para konsumen baru
atau merangkul kembali konsumen lama.
b) Kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan aset-aset
merek lainnya mampu menguatkan loyalitas merek, yaitu bisa
memberikan alasan untuk membeli dan mempengaruhi kepuasan
penggunaan.
c) Ekuitas merek biasanya akan memungkinkan margin yang lebih tinggi
dengan memungkinkan harga yang optimum dan mengurangi biaya
ketergantungan pada promosi.
d) Ekuitas merek memberikan landasan untuk pertumbuhan melelui
perluasan merek.
e) Ekuitas merek bisa memberikan dorongan dalam saluran distribusi.
f) Aset-aset ekuitas merek memberikan keuntungan kompetitif yang
seringkali menghadirkan rintangan nyata terhadap para kompetitor.
21
D. Kerangka Pemikirian
Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Kerangka Pemikiran
Gambar 2-3
Pada gambar 2-3 terlihat bahwa ekuitas merek dipengaruhi oleh variabel
brand loyalty, brand awarenes, brand association, perceived Quality
Brand Equity
(Ekuitas Merek)
Brand Loyalty
1. Commited Buyer
2. Liking The Brand
3. Satisfied Buyer
4. Habitual Buyer
5. Swtcher
Brand Awarenes
1. Top of Mind
2. Brand Recall
3. Brand Recognition
4. Unaware of Brand
Brand Association
1. Harga yang terjangkau
2. Iklannya menarik
3. Kemasannya menarik
4. Mudah didapatkan
5. Kualitasnya tidak kalah dengan
buatan luar negeri
6. Digunakan oleh banyak orang
7. Banyak mensponsori acara olah
raga
Perceived Quality
1. Mampu melindungi mesin
2. Membuat akslerasi bagus
3. Umur pemakainnya lama
4. Mudah untuk didapat
5. Harganya terjangkau
6. Iklannya menarik
7. kualitasnya yang tidak kalah dengan
buatan luar negri
22
1. Brand loyality ( loyalitas merek)
Menurut Aaker (1997:57), loyalitas merek merupakan satu ukuran
ketertarikan seorang pelanggan pada sebuah merek.
2. Brand awareness (kesadaran merek)
Menurut Aaker (1997:90), kesadaran merek adalah kesanggupan seorang
calon pembeli untuk mengenali atau mengingatkan kembali bahwa suatu
merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu
3. Brand association (Asosiasi – asosiasi merek)
Menurut Aaker ( 1997:160), asosiasi merek adalah segala hal yang
berkaitan dengan ingatan sebuah merek. Dengan kata lain suatu brand
association mencerminkan bagaimana orang memandang suatu merek.
4. Perceived Quality
Perceived quality adalah bagaimana orang memandang terhadap
keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan
berkaitan dengan apa yang diharapkan pelanggan.
E. Review Penelitian Terdahulu
Dalam jurnal penelitian yang ditulis oleh Humdiana tahun 2005
dengan judul Analisis Elemen-Elemen Ekuitas Merek Produk Djarum Black,
pokok masalah dalam studi ini adalah kekuatan elemen elemen ekuitas merek
produk rokok Djarum Black dalam menciptakan nilai bagi pelanggan dan
perusahaan. Kajian teori dalam studi ini difokuskan pada kajian atas brand
equity (ekuitas merek) dan variabel – variabel yang terkait dengannya. Secara
pokok variabel-variabel meliputi brand awarnes (kesadaran merek), brand
23
assosiation (asosiasi merek), brand loyality (loyalitas merek). Pengambilan
data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan jumlah 229 responden.
1. Brand Awarennes
Analisis ini meliputi variabel-variabel top of mind, brand recal, dan brand
recognition.
a. Analisis Top of Mind
Top of mind Djarum Black menempati posisi ketiga dari empat rokok
mild. Hal tersebut dikarenakan Djarum Black didukung oleh
kampanye iklan yang menarik dan imajinatif, dengan semboyan
Djarum Black “full of ima-gination” yang dikomonikasikan dengan
pelannggannya.
b. Analisis Brand Recaall
Posisi brand recall Djarum Black berada pada posisi ke tiga berarti
konsumen perlu diingatkan kembali akan keberadaan merek rokok
Djarum Black.
c. Analisis Brand Recognition
Responden yang mengenal Djarum Black setelah mengisi kuesioner
sebesar 46,7% dengan demikian responden harus diingatkan dalam
pengenalan kesadaran. Responden yang tidak mengetahui kesadaran
merek sebesar 13,1 %. Hal ini menunjukan bahwa Djarum Black
merupakan merek yang belum cukup dikenal oleh seluruh responden
24
2 Brand Association
Analisis brand association dilakukan dengan pengujian reliabilitas dan
penghitungan brand association. Asosiasi–asosiasi yang terbentuk pada
merek rokok Djarum Black berdasarkan penelitian ini adalah rokok hitam
dengan kandungan tar dan nikotin rendah, rokok hitam untuk laki-laki,
berani tampil beda, iklannya menarik, imajinatif dan kreatif
3 Perceived Quality
Perceived quality diukur dengan analisis performance dan importance.
Dalam penelitian ini analisis perceived quality Djarum Black terhadap
kualitas kadar tar dan nikotin, rasa, pendistribusian, kemasan, dan harga
secara keseluruhan termasuk katagori baik
4 Brand Loyality
a. Habitual Bayer
Pengukuran habitual bayer adalah pengukuran suatu kebiasaan. Dari
penelitian dapat diketahui berapa besar prosentase yang didapat dari
konsumen yang memiliki kebiasaan membeli rokok merek Djarum
Black. Habitual buyer Djarum Black untuk keseluruhan sebesar
11,33%, Satisfed buyer untuk kualitas sebesar 28%, satisfied buyer
rasa sebesar 30,00%.
b. Liking the Brand
Pengukuran ini dimaksudkan untuk mengetahui tentang kesukaan
konsumen terhadap merek rokok Djrum Black. Dari hasil
25
penghitungan atas kesukaan terhadap rokok djarum black sebesar
30,67 %
c. Comitted Buyer
Pengukuran ini dimaksudkan untuk mengetahui tentang komitmen
pembelian rokok merek Djarum Black. Hasil penelitian menunjukkan
adanya comitted buyer 8,67 % berada dalam katagori hampir tidak
pernah memiliki komitmen yang jelas dalam keputusan pembeliaan.
F. Pengujian Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data
yang terkumpul. Peneliti mengumpulkan data-data yang berguna untuk
menguji hipotesis. Oleh karena hipotesis ini masih berupa anggapan
sementara.
Dalam penelitian ini untuk menjawab permasalahan yang berkaitan
dengan brand awareness (kesadaran merek), perceived quality (persepsi
kualitas), brand loyalty (loyalitas merek) tidak diperlukan penggunaan
hipotesis. Hipotesis dalam penelitian ini digunakan untuk menjawab
permasalahan mengenai brand association (asosiasi merek). Asosiasi-
asosiasi yang digunakan dalam meneliti brand association minyak pelumas
Pertamina Prima XP adalah :
1. Harga yang terjangkau
2. Iklannya menarik
3. Kemasannya menarik
26
4. Mudah didapatkan
5. Kualitasnya tidak kalah dengan buatan luar negeri
6. Digunakan oleh banyak orang
7. Banyak mensponsori acara olah raga
Adapun hipotesa dalam penelitian ini adalah satu atau lebih variabel asosiasi
yang diuji secara bersama-sama mampu membentuk brand image.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus
yaitu penelitian terhadap objek tertentu kemudian data yang diperoleh diolah
dan dianalisis sehingga kesimpulan yang akan diambil hanya berlaku pada
objek yang diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Dalam pembuatan sekripsi ini, penulis melakukan penelitian di bengkel
Pro Circuit Jl Tamansiswa no 27 Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2009
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Arikunto (2003:200), berpendapat bahwa subjek penelitian merupakan
sesuatu yang sangat penting dalam penelitian, dimana subjek tersebut
adalah orang-orang yang akan dimintai keterangan berkaitan dengan
penelitian yang akan dilakukan penulis. Dalam penelitian ini yang menjadi
subjek penelitian adalah orang-orang yang menggunakan minyak pelumas.
28
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah variabel-variabel brand eguity (ekuitas
merek). Variabel-variabel tersebut meliputi brand awareness (kesadaran
merek), brand association (asosiasi merek), perceived quality (persepsi
kualitas), brand loyalty (loyalitas merek).
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran
1. Variabel Brand Awareness
a. Unaware of Brand (tidak menyadari merek)
Kondisi dimana responden sama sekali tidak mengenal suatu merek
meskipun sudah dilakukan pengingatan kembali (menujukan foto
produk dan memberikan sempel, menyebutkan nama merek).
b. Brand Recognition (pengenalan merek)
Kondisi dimana responden mengenal suatu merek setelah dilakukan
pengingatan kembali lewat bantuan. Indikatornya adalah sebagai
contoh responden ditanya apakah dia mengenal pelumas Pertamina
Prima XP dengan menunjukan sampel produk kemudian responden
mengatakan bahwa ia mengenal produk tersebut.
c. Brand Recall (pengingatan kembali merek)
Kondisi dimana responden mengenal produk tersebut tanpa harus
diingatkan kembali. Indikatornya adalah sebagai contoh pada saat
responden diminta menyebutkan mengenai suatu merek pada kategori
produk yang sama maka jawaban merek yang disebut merupakan
brand recall.
29
d. Top of Mind (puncak pikiran)
Katagori ini meliputi merek produk yang pertama kali muncul di benak
responden. Indikatornya adalah sebagai contoh ketika responden
diminta menyebutkan satu merek yang paling diingat dari suatu
katagori minyak pelumas, maka jawaban pertama kali yang disebut
merupakan top of mind.
2. Variabel Brand Association
Asosiasi-asosiasi yang digunakan dalam meneliti brand association
minyak pelumas Pertamina Prima XP adalah :
8. Harga yang terjangkau
9. Iklannya menarik
10. Kemasannya menarik
11. Mudah didapatkan
12. Kualitasnya tidak kalah dengan buatan luar negeri
13. Digunakan oleh banyak orang
14. Banyak mensponsori acara olah raga
3. Variabel Perceived Quality
Indikator dalam variabel percaived quality meliputi mampu melindungi
mesin, membuat akslerasi atau tarikan mobil lebih bagus, umur
pamakaiannya yang lama, model kemasannya yang menarik, kualitasnya
yang tidak kalah dengan buatan luar negeri, mudah untuk didapat, harga
yang terjangkau.
30
4. Variabel Brand Loyalty
a. Swithcher (berpindah-pindah)
Pada tingkatan ini pembeli tidak loyal sama sekali terhadap suatu
merek. Indikatornya pembeli selalu berpindah-pindah merek
berdasarkan pertimbangan harga yang jauh lebih murah.
b. Habitual Buyer (kebiasaan)
Pada tingkat ini pembeli puas dengan suatu merek dan membeli suatu
merek produk tertentu kerena kebiasaan. Indikatornya konsumen
membeli produk dengan merek yang sama hanya karena terbiasa
dengan merek tersebut dan tidak mau mencoba merek lain.
c. Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan)
Pada tingkat ini pembeli merasa puas pada suatu merek tetapi pembeli
memikul biaya peralihan, yaitu biaya dalam waktu, uang, atau risiko
kinerja sehubungan dengan pergantian merek. Indikatornya pembeli
yang merasa puas dengan merek tertentu dan mencoba mencari merek
lain.
d. Liking The Brand (pembeli yang menyukai merek)
Pada kategori ini adalah konsumen sungguh-sungguh menyukai merek.
Indikatornya adalah adanya perasaan suka terhadap merek tersebut.
e. Committed Buyer (pembeli yang setia)
Pada tahap ini konsumen adalah pembeli yang setia. Indikatornya
adalah konsumen bangga akan suatu merek sehingga bersedia untuk
merekomendasikan merek tersebut kepada orang lain.
31
E. Jenis Sumber Data
1. Data Primer
Data ini diperoleh dengan mengadakan wawancara dan menggunakan
angket atau kuesioner dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber yang
dipublikasikan sebagai tambahan informasi, seperti teori-teori yang
mendukung dan sumber-sumber informasi lain seperti majalah, surat kabar
dan jurnal.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Tanya jawab secara langsung dengan responden mengenai objek yang
diteliti untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.
2. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk di jawabnya (Sugiyono,2001:35)
G. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2001:72), populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
32
ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen
pengguna minyak pelumas.
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang akan diteliti. Sampel yang
akan diambil dari populasi harus betul-betul representative atau mewakili
(Sugiyono,2001:73). Pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik non probability yaitu teknik pengambilan sampel
yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Peneliti menggunakan teknik
accidental sampling dimana penulis dan pihak-pihak yang membantu
dalam menyebarkan kuesioner bebas menentukan siapa saja yang ditemui
dan bersedia mengisi kuesioner. Dalam penelitian ini peneliti menetapkan
besarnya sampel sebanyak 100 responden.
H. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
1. Analisis Validitas
Pengujian validitas digunakan untuk menujukan sejauh mana ketepatan
dan kecermatan instrumen penelitian dalam melaksanakan fungsinya.
Semakin tinggi validitas suatu alat ukur semakin tepat pula pengukuran
mengenai sasarannya. Untuk mengukur validitas item secara empiris
dilakukan dengan teknik korelasi product moment.
Rumus yang digunakan adalah:
( )( )
( ) }{ ( ){ }∑ ∑ ∑ ∑∑ ∑∑
−−
−=
2222 γγχχ
γχχγ
Nn
nr
2
xy
33
Keterangan :
xyr = koefisien korelasi terhadap item.
n = jumlah sampel.
x = nilai dari setiap item.
y = jumlah skor total.
xy = sekor pada subjek n dikalikan skor total.
Besarnya r dapat dihitung dengan menggunakan korelasi dengan taraf
siqnifikan (α) : 5% jika xyr lebih besar dari r tabel maka setiap butir
pertayaan yang digunakan sebagai alat ukur dapat dikatakan valid atau sah.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Bilson Simamora (2002:63), reliabilitas adalah tingkat keandalan
kuesioner. Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila
dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan
menghasilkan data yang sama pula. Hasil pengukuran pertama (X) dengan
hasil pengukuran kedua (Y) dikorelasikan dengan teknik product moment.
Rumus yang digunakan adalah:
( )( )
( ) }{ ( ){ }∑ ∑ ∑ ∑∑ ∑∑
−−
−=
2222 γγχχ
γχχγ
Nn
nr
2
xy
Keterangan :
xyr = korelasi antara dua kali pengujian instrumen
N = jumlah sampel
∑ X = total skor pengujian pertama
34
∑Y = total skor pengujian kedua
Besarnya r dapat dihitung dengan menggunakan korelasi dengan taraf
siqnifikan (α) : 5% jika xyr lebih besar dari r tabel maka setiap butir
pertayaan yang digunakan sebagai alat ukur dapat dikatakan reliabel.
I. Teknik Analisis Data
1. Analisis Prosentase
Pengukuran brand awareness didasarkan pada pengertian brand
awareness yang mencakup tingkatan brand awareness. Analisis data
mengenai brand awareness dilakukan dengan cara melakukan tabulasi data
yang diperoleh dan melakukan perhitungan prosentase.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
n
XP∑
=1
x 100%
Keterangan:
P = hasil prosentase
∑ 1X = banyaknya responden pada karakteristik tertentu
n = banyaknya responden keseluruhan
a. Analisis Top of mind
Tabulasi dan perhitungan persentase didasarkan pada jawaban responden
atas pertanyaan merek minyak pelumas apa yang paling mereka ingat.
35
b. Analisis Brand recall
Tabulasi dan perhitungan persentase didasarkan pada jawaban responden
atas pertanyaan merek minyak pelumas apa yang mereka ingat setelah
menyebutkan merek pertama.
c. Analisis Brand recognition
Tabulasi dan perhitungan persentase didasarkan pada jawaban responden
yang mengenal minyak pelumas Pertamina Prima XP setelah mengisi
kuesioner.
d. Analisis Unware brand
Tabulasi dan perhitungan persentase didasarkan pada jawaban responden
yang sama sekali tidak mengenal minyak pelumas Pertamina Prima XP.
2. Analisis Brand Association
Informasi untuk penelitian brand association diperoleh dengan
menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan tertutup dengan alternatif
jawaban “ya” dan “tidak”. Untuk pengukurannya menggunakan Uji Cochran.
Adapun variabel asosiasi yang diukur yaitu:
a. Harga yang terjangkau.
b. Iklan kreatif dan inovatif.
c. Kemasan menarik
d. Mudah didapatkan.
e. Kualitasnya tidak kalah dengan buatan luar negeri.
f. Digunakan oleh banyak orang.
g. Banyak mensponsori acara olah raga.
36
Hipotesis pengujian:
Ho : semua variabel asosiasi yang diuji secara bersama-sama membentuk
brand image suatu merek.
H1 : satu atau lebih variabel asosiasi yang diuji secara bersama-sama
membentuk brand image suatu merek.
Langkah-langkah:
a. Hitung statistik Q dengan rumus
( )
∑∑
∑ ∑
==
= =
−
−−
=n
i
n
i
i
k
j
k
j
jj
LLk
GGkk
Q
1
2
1
1
1
2
1
21
Keterangan :
k = Jumlah asosiasi
n = Jumlah responden
L = Jumlah jawaban “ya”
jG = jumlah jawaban ”ya” pada masing-masing variabel.
b. Tolak Ho bila 2X tabel. (α,v) V=k-1
Terapan uji Cochran untuk mengetahui signifikansi setiap variabel asosiasi
yang ada dalam suatu merek. Langkah pertama menguji semua variabel
asosiasi, kemudian membandingan antara nilai Q dengan 2X tabel (α,v). Bila
diperoleh nilai Q < 2X tabel (α,v) maka Ho ditolak yang berarti satu atau lebih
asosiasi yang diuji saling berhubungan membentuk brand image dari suatu
produk dan pengujian dilanjutkan ke langkah kedua untuk mengetahui asosiasi
37
mana yang dikeluarkan dari asosiasi-asosiasi penyusun brand image suatu
merek.
Untuk masuk ke langkah kedua dicari asosiasi yang jumlah jawaban
“ya”paling rendah yang selanjutnya dikeluarkan dari komponen asosiasi
pembentuk brand image. Dengan demikian jumlah variabel asosiasi berkurang
sebesar nilai total variabel asosiasi yang dikeluarkan dari tabel dan derajat
bebas 2X tabel (α,v) berkurang satu pula. Nilai Q dihitung kembali dengan
mempertimbangkan kondisi baru tersebut. Tahap pembandingan Q dengan
2X tabel (α,v) dilakukan lagi, ika hasil penghitungan masih monolak Ho maka
dilakukan secara berulang-ulang sampai Ho diterima.
3. Analisis Performance-Importance
Mengukur Perceived Quality berarti mengukur persepsi pelanggan
terhadap keseluruhan kualitas yang dimiliki produk. Kualitas yang dimaksud
adalah kualitas dari atribut yang dimiliki oleh produk tersebut.
Menganalisis persepsi kualitas pelanggan terhadap suatu merek digunakan
pembandingan performance-importance. Performance dalam hal ini adalah
atribut-atribut yang berhubungan dengan kinerja atau kualitas minyak pelumas
Pertamina Prima Xp, sedangkan importance dalam hal ini adalah harapan
responden yang terkait dengan variabel yang diteliti. Untuk mengukur atribut-
atribut performance dan importance menggunakan rumus sebagai berikut :
1. Performance
a) Rumus untuk mengukur atribut-atribut performance
38
n
xX
∑=
b) Nilai rata-rata seluruh atribut performance
k
X
X
n
i
∑== 1
2. Importance
a) Rumus untuk mengukur atribut-atribut importance
n
xY
∑=
b) Nilai rata-rata seluruh atribut importance
k
Y
Y
n
i
∑== 1
Keterangan:
X = nilai rata-rata tingkat kinerja (performance)
X = nila rata-rata keseluruhan atribut tingkat kinerja (performance)
Y = nilai rata-rata setiap atribut kepentingan (importance)
Y = nilai rata-rata keseluruhan atribut kepentingan (importance)
K = banyaknya atribut yang dapat mempengaruhi kepuasan
kensumen
Kemudian perbandingan antara performance dan importance dirangkum
dalam diagram cartesius yang terbagi atas empat kuadran. Kuadran I
dimana performance rendah diikuti oleh importance tinggi maka disebut
39
juga underect. Kuadran II dimana performance diikuti importance tinggi
pula disebut maintained. Kuadran III dimana kondisi performance rendah
diikuti oleh tingkat importance yang rendah pula sehingga disebut low
priority. Kuadran IV mengambarkan posisi dimana kondisi overacting
dengan tingkat performance yang dinilai berlebihan oleh pelanggan tetapi
importance yang rendah.
Daigram Cartesius
Gambar 3-1
Sumbu mendatar adalah tingkat performance sedangkan sumbu vertikal
adalah tingkat importance.
4. Analisis Brand Loyality
Dalam menganalisis brand loyality didasarkan pada pengertian brand
loyality yang mencakup tingkatan brand loyality. Informasi untuk penelitian
Kuadran
I
Underact
Kuadran
III Low Priority
Kuadran
II
Maintain
Kuadran
IV
Overacting
Performance
Imp
ort
an
ce
0 2 4 6 8 10
10
8
6
4
2
40
brand loyality diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang berisi
pertanyaan tertutup dengan alternatif jawaban “ya” dan “tidak”, kemudian
dilakukan perhitungan prosentase.
a. Analisis Switcher
Switcher adalah konsumen yang sensitif terhadap perubahan harga. Yang
termasuk switcher adalah responden yang menjawab pertayaan pada
kuesioner dengan jawaban “Ya”.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Jumlah responden yang menjawab “Ya”
Switcher =
X100%
Jumlah sampel yang diteliti
b. Analisis Habitual Buyer
Habitual buyer adalah pembeli yang bersifat kebiasaan. Yang termasuk
habitual buyer adalah responden yang menjawab pertayaan pada kuesioner
dengan jawaban “Ya”.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Jumlah responden yang menjawab “Ya”
Habitual =
X100%
Jumlah sampel yang diteliti
c. Analisis Satisfied Buyer
satisfied buyer adalah pembeli yang merasa puas dengan merek tertentu
dan mencoba mencari merek pengganti. Konsumen yang termasuk
41
satisfied buyer adalah responden yang menjawab pertayaan pada kuesioner
dengan jawaban “Ya”.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Jumlah responden yang menjawab “Ya”
Satisfied =
X100%
Jumlah sampel yang diteliti
d. Analisis Lingking the Brand
Lingking the Brand adalah pembeli yang benar-benar menyukai suatu
merek tertentu. Konsumen yang termasuk lingking the brand adalah
responden yang menjawab pertayaan pada kuesioner dengan jawaban
“Ya”.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Jumlah responden yang menjawab “Ya”
Lingking the Brand =
X100%
Jumlah sampel yang diteliti
e. Analisis Committed Buyer
Committed Buyer adalah pembeli yang benar-benar menyukai dan mau
merekomendasikan merek tersebut kepada orang lain. Konsumen yang
termasuk committed buyer adalah responden yang menjawab pertayaan
pada kuesioner dengan jawaban “Ya”.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Jumlah responden yang menjawab “Ya”
Committed Buyer =
X100%
Jumlah sampel yang diteliti
42
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Pertamina
Pertamina adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki
Pemerintah Indonesia, yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957 dengan
nama PT Permina. Pada tahun 1961 perusahaan ini berganti nama menjadi PN
Permina dan setelah merger dengan PN Pertamin di tahun 1968 namanya
berubah menjadi PN Pertamina. Dengan bergulirnya Undang Undang No. 8
Tahun 1971 sebutan perusahaan menjadi Pertamina. Sebutan ini tetap dipakai
setelah pertamina berubah status hukumnya menjadi PT Pertamina.
Berdasarkan akta Notaris Lenny Janis Ishak, SH No. 20 tanggal 17 September
2003, dan disahkan oleh Menteri Hukum & HAM melalui Surat Keputusan
No. C-24025 HT.01.01 pada tanggal 09 Oktober 2003 PT Pertamina berubah
menjadi PT pertamina (Persero), Maksud dari perusahaan perseroan adalah
untuk menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi, baik di dalam
maupun di luar negeri serta kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang
kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi tersebut. Adapun tujuan dari
perusahaan perseroan adalah untuk:
1. Mengusahakan keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perseroan
secara efektif dan efisien.
2. Memberikan kontribusi dalam meningkatkan kegiatan ekonomi untuk
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
43
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, perseroan melaksanakan
kegiatan usaha sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi beserta hasil
olahan dan turunannya.
2. Menyelenggarakan kegiatan usaha di bidang panas bumi yang ada pada
saat pendiriannya, termasuk pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP)
yang telah mencapai tahap akhir negosiasi dan berhasil menjadi milik
Perseroan.
3. Melaksanakan pengusahaan dan pemasaran Liquified Natural Gas (LNG)
dan produk lain yang dihasilkan dari kilang LNG.
4. Menyelenggarakan kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang
kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam nomor 1, 2, dan 3.
Sesuai dengan ketentuan dalam undang-undang migas baru, Pertamina tidak
lagi menjadi satu-satunya perusahaan yang memonopoli industri migas
dimana kegiatan usaha minyak dan gas bumi diserahkan kepada mekanisme
pasar.
B. Visi dan Misi
Visi PT Pertamina adalah menjadi perusahaan minyak nasional kelas dunia
sedangkan misinya menjalankan usaha inti minyak, gas, dan bahan bakar
nabati secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat
44
C. Tata Nilai PT Pertamina
1. Clean (Bersih)
Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak
menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas.
Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.
2. Competitive (Kompetitif)
Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional,
mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar
biaya dan menghargai kinerja
3. Confident (Percaya Diri)
Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam
reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa
4. Customer Focused (Fokus Pada Pelanggan)
Beorientasi pada kepentingan pelanggan, dan berkomitmen untuk
memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
5. Commercial (Komersial)
Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil
keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.
6. Capable (Berkemampuan)
Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta
dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun
kemampuan riset dan pengembangan.
45
D. Produk dan Jasa Pertamina.
Produk yang dihasilkan oleh pertamina berupa BBM dan non BBM (bahan
bakar minyak), gas, petrokimia, dan jasa tranportasi migas.
1. BBM
BBM yang terdiri dari gasoline (Premium RON-88, Pertamax RON-92,
Pertamax Plus RON-95, aviasi (avtur dan avigas)), kerosene, HSD/solar,
IDF/diesel, dan fuel oil.
2. Gas
Pertamina memproduksi Liquefied Natural Gas (LNG), Liquefied
Petroleum Gas (LPG), dan Compressed Natural Gas (CNG) yang di
Indonesia dikenal dengan sebutan bahan bakar gas (BBG).
3. Petrokimia
Pertamina juga memproduksi petrokimia yang terdiri dari: propylene dan
polypropylene, paraxylene, benzene dan toluene (BTX), PTA, dan
refrigerant/Aerosol.
4. Non BBM
Untuk produk jenis non BBM Pertamina adalah pelumas, lube-base,
aspal, lilin, paraffinic oil/RPO, minarex, green & calcined coke, solvent,
dan lain-lain. Dan di luar jenis produk itu meproduksi LSWR, decant oil,
naptha, sulfur.
46
5. Jasa
Sedangkan di bidang jasa, ada bidang usaha transportasi migas dan
petrokimia melalui laut dan pipa. Juga jasa maritim, niaga untuk minyak
mentah, produk minyak, dan lainnya.
E. Poduk Minyak Pelumas
Produk –produk minyak pelumas yang dihasilkan Pertamina khususnya untuk
kendaran bermotor adalah :
1. Fastron fully synthetic
Fastron fully synthetic adalah pelumas mesin kendaraan bensin bermutu
tinggi yang diformulasikan khusus dari bahan dasar full synthetic
polyalphaolefin atau yang lebih dikenal dengan PAO,sehingga pelumas
ini sangat unggul dikelasnya. Fastron fully synthetic dengan kekentalan
SAE 0W-50 Fastron fully synthetic direkomendasikan untuk kendaraan
modern dengan teknologi terkini dari pabrikan-pabrikan mobil
terkemuka, yang beroperasi pada kondisi ekstrim dan membutuhkan
pelumas dengan kualitas unggulan.
2. Pertamina Synthetic ATF
Pertamina Synthetic ATF adalah minyak transmisi otomatis multifungsi
bermutu tinggi yang diformulasikan dari bahan dasar sintetis dan aditif
pilihan. Cocok digunakan untuk transmisi tomatik pada semua jenis
kendaraan, sistem hidrolik dan mesin industri.
47
3. Fastron Synthetic
Fastron synthetic adalah pelumas mesin kendaraan bermutu tinggi yang
diformulasikan khusus dari bahan dasar base oil synthetic.
4. Fastron
Fastron adalah minyak lumas mesin kendaraan dengan bahan dasar semi
synthetic berkualitas tinggi dengan kekentalan ganda sehingga pelumas
mudah bersirkulasi pada temperatur rendah dan memberikan
perlindungan optimal terhadap keausan komponen mesin pada suhu dan
kecepatan tinggi. Fastron dengan kekentalan dan SAE 10W-40
direkomendasikan untuk kendaraan mesin bensin modern yang
dilengkapi dengan sistem direct injection dan multikatup. Fastron dapat
juga digunakan pada kendaraan mesin diesel tugas sedang.
5. Prima XP
Prima XP SAE 20W-50 adalah pelumas mesin bensin yang
diformulasikan dari bahan dasar pilihan berkualitas tinggi dari jenis HVI
dengan aditif hasil teknologi mutakhir dalam jumlah, jenis dan
komposisi yang optimal, antara lain detergent dipersant, anti oksidasi,
anti aus serta viscosity index improper yang kesemuanya mampu
memberikan perlindungan yang maksimal terhadap bagian-bagian mesin
yang dilumasi. Prima XP memiliki keunggulan utama yaitu mempunyai
kekentalan ganda (multigrade), mantap pada suhu tinggi dan rendah
sehingga pelumas ini mudah dihidupkan pada waktu suhu rendah serta
tetap mempunyai kekentalan yang sesuai untuk pelumasan pada suhu
48
dan kecepatan tinggi. Formula pelumas ini dikembangkan khusus untuk
memberikan perlindungan terhadap pembentukan endapan dan
mempunyai ketahanan terhadap degradasi serta mempunyai karakteristik
tingkat penguapan yang sangat kecil sehingga konsumsi pelumasnya
lebih hemat. Prima XP merupakan generasi pelumas terbaru sebagai
upaya peningkatan kualitas pelumas Mesran Prima generasi sebelumnya.
Pelumas ini diakui (approved) dan memperoleh sertifikat dari The
American Petroleum Institute (API) Engine Oil Licensing and
Certification System (EOLCS).
6. Mesran Super
Mesran Super SAE 20W-50 adalah pelumas mesin bensin yang
diproduksi dari bahan dasar pelumas berkualitas tinggi. Mengandung
aditif detergent dispersant, anti oksidasi, anti aus dan mempunyai sifat-
sifat melindungi dan memelihara kebersihan torak, mencegah
terbentuknya sludge (endapan lumpur), mampu mengurangi keausan
pada bagian-bagian yang bergerak terutama pada katup dengan baik.
Pelumas Mesran Super mengandung bahan aditif khusus sehingga
memiliki kekentalan ganda (multigrade), menjadikan pelumas ini mudah
bersirkulasi. Mesin mudah dihidupkan pada waktu mesin dingin dan
suhu rendah serta tetap mempunyai kekentalan yang mantap saat
pengoperasian pada suhu dan kecepatan tinggi.
49
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian dilakukan pada konsumen pengguna minyak pelumas yang
berdomisili di Yogyakarta, penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh
kemampuan setiap variabel merek pada produk minyak pelumas Pertamina Prima
XP dalam membangun suatu ekuitas merek yang mampu menciptakan nilai bagi
pelanggan dan bagi perusahaan, serta untuk mengetahui strategi pemasaran yang
sesuai dengan analisis ekuitas merek pada produk minyak pelumas Pertamina
Prima XP. Penelitian dilakukan terhadap 100 responden yang pernah membeli dan
meggunakan minyak pelumas. Untuk menjawab seluruh tujuan penelitian ini
maka teknik analisis data yang digunakan meliputi analisis frekuensi, analisis
performance dan importance, dan uji cochran. Sebelum dilakukan analisis lebih
lanjut terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
A. Pengujian Instrumen Penelitian
Pengujian instrumen penelitian ini terdiri dari uji validitas dan
reliabilitas. Pengujian ini dilakukan terhadap beberapa pertanyaan yang
menggunakan skala likert yaitu pada variabel brand loyalty dan perceved
quality.
1. Uji Validitas
Uji validitas bertujuan untuk mengukur sejauh mana ketepatan suatu
alat ukur melakukan fungsi ukurnya. Teknik yang digunakan untuk uji
50
validitas adalah korelasi pearson product moment. Instrumen pengukuran
dikatakan memiliki validitas yang tinggi, apabila alat tersebut menjalankan
fungsi ukur yang sesuai dengan maksud dilakukan pengukuran tersebut.
Secara statistik, angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan
angka kritik tabel korelasi nilai r. Untuk taraf signifikansi 0,05 dengan
jumlah respoden sebanyak 100 orang maka angka kritiknya adalah 0,1965 (r
tabel). Alat ukur yang akan di uji dalam peneltian ini terdiri dari 7 butir
pertanyaan untuk brand assosiation, 7 butir performance (kinerja), 7 butir
importance (harapan) dan 5 butir pertanyaan untuk variabel brand loyalty.
Setelah melalui proses pengolahan data dengan program SPSS 16.0, maka
hasil uji validitas dapat dilihat dalam tabel 5.1. Adapun perhitungan
selengkapnya tentang pengujian validitas dapat dilihat di lampiran.
51
Hasil uji validitas dapat ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 5.1
Hasil Uji Validitas
NO Variabel Indikator
Corrected Item-
Total Correlation r tabel Keterangan
1 Brand assosiation BA1 0,319 0,1965 Valid
2 BA2 0,366 0,1965 Valid
3 BA3 0,355 0,1965 Valid
4 BA4 0,219 0,1965 Valid
5 BA5 0,310 0,1965 Valid
6 BA6 0,174 0,1965 -
7 BA7 0,383 0,1965 Valid
8 Performance Perf1 0,299 0,1965 Valid
9 Perf2 0,447 0,1965 Valid
10 Perf3 0,395 0,1965 Valid
11 Perf4 0,051 0,1965 -
12 Perf5 0,264 0,1965 Valid
13 Perf6 0,295 0,1965 Valid
14 Perf7 0,301 0,1965 Valid
15 Importance Imp1 0,545 0,1965 Valid
16 Imp2 0,691 0,1965 Valid
17 Imp3 0,655 0,1965 Valid
18 Imp4 0,582 0,1965 Valid
19 Imp5 0,425 0,1965 Valid
20 Imp6 0,582 0,1965 Valid
21 Imp7 0,658 0,1965 Valid
22 Brand loyalty BL1 0,215 0,1965 Valid
23 BL2 0,309 0,1965 Valid
24 BL3 0,014 0,1965 -
25 BL4 0,469 0,1965 Valid
26 BL5 0,314 0,1965 Valid
Sumber : Data sekunder diolah, 2009 ( lampiran 3)
Dari hasil pengujian validitas diatas ternyata ada 3 butir instrumen
penelitian yang diyatakan tidak valid karena r hitung lebih kecil dari pada r
tabel (r tabel = 0,1965) yaitu pada pada butir ke 6,11,dan 24.
52
Dengan demikian ketiga butir pertanyaan tersebut tidak dapat di
gunakan untuk penelitian selanjutnya.
2. Uji Reliabilitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur dapat
memberikan hasil yang konsisten bila digunakan untuk mengukur obyek
yang sama dengan alat ukur yang sama. Teknik yang digunakan untuk
menilai reliabilitas adalah Alpha Cronbach’s, dengan cara menyebarkan
kuesioner kepada para konsumen yang pernah membeli atau menggunakan
minyak pelumas. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel
(handal), jika nilai Alpha Cronbach’s > r tabel (0.1965)
Hasil pengujian reliabilitas dapat ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 5.2
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Alpha
Cronbach
Nilai Kritis Keterangan
Brand Assosiasion
Performance
Importance
Brand Loyalty
0,594
0,615
0,838
0,574
0,1965
0,1965
0,1965
0,1965
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Sumber : Data sekunder diolah, 2009 ( lampiran 3)
Berdasarkan ringkasan hasil uji reliabilitas seperti yang terangkum
dalam tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai koefisien Alpha Cronbach’s
pada seluruh variabel lebih besar dari r tabel (0,1965). Dengan demikian
semua butir pertanyaan dalam variabel penelitian adalah handal. Sehingga
butir-butir pertanyaan dalam variabel penelitian dapat digunakan untuk
penelitian selanjutnya.
53
B. Analisis Brand Awarness
Pengukuran brand awareness didasarkan kepada pengertian-pengertian
dari brand awareness yang mencakup empat tingkatan brand awareness yaitu
top of mind ( puncak pikiran ), brand recall (pengingatan kembali merek ),
brand recognition (pengenalan merek) dan unaware of brand (tidak meyadari
merek). Informasi dapat diperoleh dengan menggunakan kuisioner (daftar
pertanyaan) yang berisi pertanyaan tunggal atau pertanyaan jamak.
Adapun hasil riset brand awareness konsumen terhadap merek produk
minyak pelumas Pertamina Prima XP adalah sebagai berikut :
1. Top of Mind
Top of Mind menggambarkan merek yang pertama kali diingat
responden atau pertama kali disebut ketika responden ditanya tentang suatu
kategori produk. Top of Mind adalah single respons question, artinya satu
responden hanya memberikan satu jawaban untuk pertanyaan ini.
Di bawah ini adalah tabel Top of Mind untuk merek-merek minyak pelumas
yang diteliti :
Table 5.3
Tabel Top of Mind – Brand Awareness
NO Merek minyak
pelumas
Jumlah
Responden
Persentase
1 Prima XP 33 33%
2 Castrol 15 15%
3 Top 1 13 13%
4 Mesran 9 9%
5 Repsol 7 7%
6 Yamalube 6 6%
7 Enduro 3 3%
8 Shell 3 3%
9 Agip 2 2%
54
10 BM 1 2 2%
11 Federal 1 1%
12 Autolube 1 1%
13 Eneos 1 1%
14 Fastron 1 1%
15 Advance 1 1%
16 Penzoil 1 1%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2009 (lampiran 4 )
Dari 100 orang responden, 33 orang ( 33 % ) menyebutkan Prima
XP sebagai merek pertama yang mereka ingat, 15 orang ( 15 % ) mengingat
merek Castrol, 13 orang (13%) mengingat merek Top1, 9 orang (9 %)
mengingat Mesran, 7 orang atau 7% mengingat merek Repsol, 6 orang atau
6% mengingat merek Yamalube, 3 orang atau 3% mengingat merek shell
dan Enduro, merek Agip dan BM1 masing-masing 2 orang (2%) mengingat,
dan 1% atau 1 orang masing-masing menyebutkan merek Advance,
Autolube, Eneos, Fastron dan Penzoil ketika pertama kali ditanya.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut terbukti bahwa merek Prima
XP paling diingat oleh sebagian besar responden, di tempat kedua diduduki
oleh merek Castrol. Hal tersebut sangat masuk akal mengingat kedua merek
ini selalu meningkatkan inovasi produknya, sehingga selalu muncul produk-
produk baru dengan iklannya yang lebih menarik.
2. Brand Recall
Brand Recall atau pengingatan kembali merek mencerminkan merek-
merek apa yang diingat responden setelah menyebutkan merek yang pertama
kali disebut. Berikut adalah tabel Brand Recall untuk ketiga merek yang
diteliti
55
Tabel 5.4
Tabel Brand Recall of Brand Awareness
NO Merek minyak
pelumas
Jumlah Responden Persentase
1 Castrol 24 24%
2 Top 1 16 16%
3 Prima XP 10 10%
4 Mesran 9 9%
5 Agip 6 6%
6 BM 1 6 6%
7 Shell 6 6%
8 Yamalube 5 5%
9 Penzoil 3 3%
10 Enduro 3 3%
11 Fastron 3 3%
12 Repsol 3 3%
13 Envalube 1 1%
14 Enviro 1 1%
15 Federal 1 1%
16 Havolin 1 1%
17 Meditran 1 1%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2009 ( lampiran 4)
Hasil penelitian menunjukkan merek Castrol mempunyai tingkat
yang paling tinggi yaitu 24 orang ( 24% ). Peringkat kedua ditempati oleh
Top 1 yaitu 16 orang ( 16% ), Prima XP sebanyak 10 orang atau 10%,
Mesran sebesar 9 orang atau 9%, Agip sebesar 6 orang (6%), Bm1 sebesar 6
orang (6%), Shell Helix sebesar 6 orang (6%), Yamalube sebesar 5 orang
atau (5%),Penzoil sebasar 3%, Enduro sebesar 3%, Fastron sebesar 3%,
Repsol sebesar 3% dan masing-masing 1 orang atau 1% untuk
Envalube,Enviro,Federal,Havolin, dan Meditran.
Dengan demikian Brand Recall pada produk minyak pelumas adalah
merek Castrol, artinya merek ini merupakan merek yang diingat kembali
setelah merek pertama kali disebutkan, dimana peringkat teratas pada
56
tingkatan ini merupakan merek yang potensial dan mempunyai
kemungkinan besar untuk menggeser posisi teratas pada tingkatan top of
mind. Sedangkan Brand recall minyak pelumas Pertamina Prima XP
menduduki peringkat ketiga.
3. Brand Recognition
Brand recognition atau pengenalan merek merupakan kondisi
dimana responden mengenal suatu merek setelah dilakukan pengingatan
kembali lewat bantuan. Pengukuran Brand recognition ditunjukkan pada
jawaban di kuesioner bagian A.3 yang responden memilih b. (Ya, saya
mengenal setelah mengisi pertanyaan ini).
Di bawah ini adalah tabel Brand recognition yang diteliti :
Tabel 5.5
Brand Recognition
Jawaban responden Jumlah
Responden
Persentase
a. Ya, saya mengenal 85 85%
b. Ya, saya mengenal setelah
mengisi kuesioner ini
15 15%
c. Saya tidak mengenal sama
sekali
0
0%
Total responden 100 100 %
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2009 ( lampiran 4)
Dari penelitian pada tingkatan ini diperoleh hasil bahwa responden
yang harus diingatkan mengenai keberadaan produk minyak pelumas merek
Pertamina Prima XP sebesar 15% atau 15 orang. Hasil penelitian ini
membuktikan bahwa produk minyak pelumas Pertamina Prima XP
mempunyai tingkatan ingatan yang baik, karena hanya sebagian kecil saja
yang perlu diingatkan terhadap keberadaan merek ini.
57
4. Unware of Brand (tidak menyadari merek )
Dari penelitian yang dilakukan terhadap 100 orang responden,
diketahui bahwa tidak ada responden yang tidak menyadari keberadaan
produk minyak pelumas Pertamina Prima XP. Hal ini dapat dilihat dari
responden yang menjawab pertanyaan A.3 bagian c (tidak mengenal sama
sekali).
Berdasarkan hasil analisis brand awarnes pada tabel 5.4 dan 5.5
diatas menunjukkan bahwa posisi merek-merek produk minyak pelumas
pada tiap tingkatan brand awareness konsumen dengan urutan merek
sebagai berikut :
1. Top of Mind ditempati oleh Prima XP, artinya Prima XP merupakan
merek yang pertama kali diingat oleh konsumen.
2. Brand Recall diduduki oleh Castrol, artinya produk minyak pelumas
Castrol merupakan merek yang diingat kembali oleh konsumen setelah
menyebut merek pertama. Sedangkan brand recall minyak pelumas
Pertamina Prima XP berada di urutan ke tiga
3. Brand Recognition untuk produk minyak pelumas Pertamina Prima XP,
adalah cukup baik karena dari 100 responden hanya 15 orang saja yang
harus diingatkan kembali mengenai keberadaan minyak pelumas merek
Pertamina Prima XP
4. Brand Unaware, untuk produk minyak pelumas Pertamina Prima XP,
juga cukup baik karena tidak ada satupun responden yang tidak
mengenal sama sekali keberadaan produk ini.
58
C. Analisis Brand Assosiation
Dalam mencari asosiasi pembentuk brand image pada produk minyak
pelumas Pertamina Prima XP yang diteliti digunakan uji cochran. Hasil yang
diperoleh dari 100 responden untuk jawaban “Ya” dapat dilihat pada tabel 5.6.
Tabel 5.6
Tabel Asosiasi Responden Terhadap Produk Minyak
Pelumas Pertamina Prima XP
No Asosiasi Jawaban “Ya”
1 Harga terjangkau 85
2 Iklan kreatif dan inovatif 64
3 Kemasan menarik 58
4 Mudah didapat 89
5 Kualitas tidak kalah buatan luar negeri 75
6 Banyak mensponsori acara olah raga 54
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2009 ( lampiran 5)
Sedangkan hasil uji cochran dapat ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 5.7
Hasil Uji Cochran
Tahap
Uji
Q DF X2 tabel Atribut yang
dikeluarkan
Kesimpulan
1 60,279 5 11,0705
_ Menolak Ho
2 43,384 4 9,4877 Banyak
mensponsori acara
olah raga
Menolak Ho
3 25,123 3 7,8147 Kemasan menarik
Menolak Ho
4 9,176 2 5,9915
Iklan kreatif dan
inovatif
Menolak Ho
5 0,889 1 3,8415 Kualitas tidak
kalah dengan
buatan luar negeri
Terima Ho
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2009 ( lampiran 5)
59
Pada pengujian asosiasi produk minyak pelumas Pertamina Prima XP
dilakukan dengan lima kali pengujian. Pada pengujian tahap pertama sebanyak
enam asosiasi yang diuji, nilai Q yang didapat sebesar 60,279 sedangkan nilai
X2 tabel (α=0,05) sebesar 14,067. Karena nilai Q > nilai X
2 tabel maka Ho
ditolak dan dilakukan pengujian tahap kedua dengan menghilangkan asosiasi
yang jumlah jawaban “Ya” paling kecil.
Pada pengujian tahap kedua, ketiga dan keempat pada tabel 5.7 masih
menolak Ho maka dilakukan dengan penghitungan tahap kelima dengan
menghilangkan asosiasi yang mempunyai jawaban “ya” terkecil.
Hasil perhitungan yang didapat pada pengujian tahap kelima adalah nilai
Q sebesar 0,889 sedangkan nilai X2 tabel (α=0,05) sebesar 3,8415. Karena
nilai Q < nilai X2 tabel maka pengujian ini dihentikan dan Ho diterima. Hal ini
berararti semua variabel asosiasi yang diuji secara bersama-sama membentuk
brand image suatu merek. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada dua variabel
asosiasi yang mampu membentuk brand image produk minyak pelumas
Pertamina Prima XP yaitu :
a. Harga terjangkau
b. Mudah didapat
D. Analisis Perceived Quality
Perceived quality akan diukur melalui analisis Performance dan
Importance. Perbandingan antara performance (kondisi saat ini) dan
importance (tingkat kepentingan) akan dirangkum dalam diagaram cartesius.
60
Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan antara skor performance
(kinerja) dengan skor importance (kepentingan). Semakin tinggi tingkat
kesesuaian berarti semakin besar kepuasan konsumen.
Untuk mengukur tingkat kesesuaian ini digunakan rumus :
%100xYi
XiTki =
Keterangan :
Tki = Tingkat kesesuaian responden
Xi = Skor performance (kinerja)
Yi = Skor importance (kepentingan konsumen)
Sebagai contoh pada atribut mampu melindungi mesin dengan skor kinerja
(Xi) = 3,78 dan skor kepentingan (Yi) sebesar 4,11 maka besarnya tingkat
kesesuaian adalah sebagai berikut:
Xi 3,78
Tki = x 100% = x 100 % = 92,0%
Yi 4,11
Begitu juga perhitungan untuk atribut yang lain dapat dilakukan dengan cara
yang sama. Hasil selengkapnya tingkat kesesuaian dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 5.8
Analisis Tingkat Performance dan Importance
No Atribut Performance Importance Kesesuaian
1 Mampu melindungi mesin 3,78 4,11 92,0%
2
Membuat akselerasi mobil lebih
bagus 3,52 3,90 90,3%
3 Umur pemakaiannya lama 3,40 4,04 84,2% 4 Mudah didapat 3,90 4,16 93,8%
61
5 Harga terjangkau 3,81 4,09 93,2%
6
Kualitas tidak kalah dengan
buatan luar negeri 3,45 3,94 87,6%
Rata-rata 3,64 4,04 90,1%
Sumber : Data primer diolah 2009 ( lampiran 2 )
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa skor kinerja untuk atribut
mampu melindungi mesin adalah sebesar 3,78 dan skor kepentingan adalah
sebesar 4,11 dengan tingkat kesesuaian sebesar 92,0%. Hal ini berarti
kepentingan konsumen akan kemampuan produk minyak pelumas Pertamina
Prima XP dalam melindungi mesin baru sebesar 92,0% terpenuhi.
Skor kinerja untuk atribut membuat akselerasi mobil lebih bagus adalah
sebesar 3,52 dan skor kepentingan adalah sebesar 3,90 dengan tingkat
kesesuaian sebesar 90,3%. Hal ini berarti kepentingan konsumen tentang
kemampuan produk minyak pelumas Pertamina Prima XP dalam membuat
akselerasi mobil menjadi lebih bagus baru sebesar 90,3% terpenuhi.
Skor kinerja untuk atribut umur pemakaiannya lama adalah sebesar 3,40
dan skor kepentingan adalah sebesar 4,04 dengan tingkat kesesuaian sebesar
84,2%. Hal ini berarti kepentingan konsumen tentang umur pemakaian yang
lebih lama baru sebesar 84,8% terpenuhi.
Skor kinerja untuk atribut mudah didapat adalah sebesar 3,90 dan skor
kepentingan adalah sebesar 4,16 dengan tingkat kesesuaian sebesar 93,8%.
Hal ini berarti kepentingan konsumen tentang kemudahan untuk mendapatkan
produk sudah terpenuhi sebesar 93,8% terpenuhi.
Skor kinerja untuk atribut harga terjangkau adalah sebesar 3,81 dan skor
kepentingan adalah sebesar 4,09 dengan tingkat kesesuaian sebesar 93,2%.
62
Hal ini berarti kepentingan konsumen tentang harga yang terjangkau sudah
sebesar 93,2% terpenuhi.
Sekor kinerja untuk atribut kualitas tidak kalah dengan buatan luar negeri
adalah sebesar 3,45 dan skor kepentingan adalah sebesar 3,94 dengan tingkat
kesesuaian sebesar 87,6%. Hal ini berarti kepentingan konsumen tentang
kualitas tidak kalah dengan buatan luar negeri sudah sebesar 87,6% terpenuhi.
Untuk menentukan atribut-atribut mana yang perlu dipertahankan atau
ditingkatkan digunakan diagram kartesius. Diagram kartesius merupakan
suatu bangun yang dibagi empat bagian yang dibatasi oleh dua baris yang
berpotongan tegak lurus pada titik ),( YX , dimana :
X = Sekor rata-rata seluruh performance atribut pada produk minyak
pelumas Pertamina Prima XP
Y = Skor rata-rata dari seluruh faktor kepentingan konsumen
K
Xi
X i
∑== 1
K
Yi
Y i
∑== 1
Sehingga dapat ditentukan besarnya skor rata-rata tersebut sebagai berikut :
3,78 + 3,52 + 3,40 + 3,90 + 3,81 + 3,45
X = = 3,64
6
4,11 + 3,90 + 4,04 + 4,16 + 4,09 + 3,94
Y = = 4,04
6
Hasil perhitungan analisis diagram kartesius pada produk minyak pelumas
Pertamina Prima XP dapat ditunjukkan pada tabel 5.8 diatas.
63
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kinerja
sebesar 3,64 dan rata-rata nilai kepentingan adalah sebesar 4,04 Selanjutnya
angka rata-rata kinerja dijadikan sebagai titik pembatas kuadran berdasarkan
sumbu X dan nilai rata-rata kepentingan dijadikan sebagai titik pembatas
kuadran berdasarkan sumbu Y.
Dalam menggambarkan diagram kartesius akan terbagi kedalam 4
kuadran. Kuadran II yaitu untuk item yang nilai kinerja kurang dari 3,64 dan
nilai kepentingannya diatas 4,04. Untuk kuadran II, yaitu item-item yang
memiliki nilai kinerja diatas 3,64 dan nilai kepentingannya diatas 4,04 Untuk
kuadran III yaitu item yang memiliki nilai kinerja kurang dari 3,64 dan nilai
kepentingannya kurang dari 4,04. Sedangkan pada kuadran IV berisi item-item
yang memiliki nilai kinerja lebih dari 3,64 tetapi nilai kepentingannya kurang
dari 4,04. Selanjutnya dari data yang diperoleh pada tabel 5.8 diatas dapat
digambarkan diagram kartesius sebagai berikut :
Gambar 5.1
Diagram Kartesius produk minyak pelumas Pertamina Prima XP
3,85
3,90
3,95
4,00
4,05
4,10
4,15
4,20
3,20 3,40 3,60 3,80 4,00
Kinerja
Kep
entingan/H
ara
pan 1
2
3
4
5
6
I. Prioritas Utama II. Pertahankan Prestasi
III. Prioritas RendahIV. Berlebihan
64
Berdasarkan gambar 5.1 diatas menunjukkan beberapa atribut berada
pada kuadran I, II, dan III. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Kuadran I
Variabel yang berada pada kuadran I artinya variabel ini memiliki
tingkat kinerja di bawah rata-rata tetapi tingkat kepentingan konsumen
cukup tinggi. Atribut yang berada di kuadran I ini penanganannya perlu
diprioritasnya oleh perusahaan, karena keberadaan atribut inilah yang
dinilai sangat penting oleh pelanggan, sedangkan kinerjanya masih belum
memuaskan. Untuk kasus diatas atribut yang ada dalam kuadran I adalah
atribut umur pemakaiannya lama
Dengan demikian pihak manajemen Pertamina harus
memprioritaskan pada peningkatan kinerja atau performance pada atrbut
ini yaitu dengan cara meningkatkan kualitas produk secara keseluruhan,
meningkatkan kinerja tim baik dari laborat, sebagai tim ekperimen sampai
dengan tim pemasar. Inovasi produk hendaknya terus dilakukan dengan
membuat formula yang tepat, untuk menghasilkan produk minyak pelumas
yang berkualitas namun tetap dapat dijangkau oleh masyarakat.
2. Kuadran II
Variabel yang masuk dalam kuadran II merupakan kekuatan
perusahaan karena memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dengan
performance yang tinggi pula. Atribut-atribut yang ada dalam kuadran II
ini adalah :
a) Variabel 1 yaitu mampu melindungi mesin
65
b) Variabel 4 yaitu mudah di dapat
c) Variabel 5 yaitu harganya terjangkau
Dengan demikian perusahaan harus dapat mempertahankan ketiga
atribut diatas yang telah dinilai oleh konsumen sebagai atribut yang
memuaskan. Hal ini memang sesuai dengan realita, bahwa produk ini
sangat mudah didapat dari dealer resmi hingga pada bengkel-bengkel
pinggir jalan tetap menyediakan produk ini, sehingga konsumen sangat
mudah untuk mendapatkan produk tersebut. Harganya relatif lebih murah
dibandingkan dengan produk-produk luar negeri seperti Top 1, Castrol,
Agip dan lain sebagainya.
3. Kuadran III
Variabel yang berada pada kuadran III adalah variabel yang
memiliki tingkat kepentingan dan kinerja relatif rendah. Walaupun tingkat
kepentingan konsumen rendah namun kinerja yang rendah dapat
menimbulkan ketidakpuasan bagi konsumen ketika menggunakan produk
minyak pelumas Pertamina Prima XP. Variabel yang ada pada kuadran ini
adalah :
a) Variabel 2 yaitu membuat akselerasi mobil atau montor lebih bagus
b) Variabel 6 yaitu kualitasnya tidak kalah dengan buatan luar negri.
Dalam kedua atribut tersebut responden menganggap tidak terlalu
penting dan dalam kenyataan ketiga atribut tersebut memeng mempunyai
kinerja yang rendah dalam kualitas minyak pelumas Pertamina Prima
XP. Dengan demikian pihak manajemen Pertamina harus memberikan
66
perhatian dan pengelolaan yang serius pada ketiga variabel tersebut,
karena ketidakpuasan konsumen pada umumnya berawal dari variabel
ini.
4. Kuadran IV
Variabel yang berada pada kuadran IV adalah variabel yang memiliki
kinerja yang menurut pelanggan sangat baik, tetapi variabel ini memiliki
tingkat kepentingan yang tidak begitu tinggi. Pada penelitian ini tidak ada
variabel yang berada di kuadran ini.
E. Analisis Loyalitas Merek (Brand Loyalty)
Hasil penelitian ini akan didapat informasi mengenai di posisi mana
tingkatan brand loyalty dari produk minyak pelumas merek Pertamina Prima
XP. Adapun tingkatan dari brand loyalty adalah switcher, habitual buyer,
satisfied buyer, liking the brand dan commited buyer. Pada penelitian untuk
satisfied buyer tidak dapat di teliti karena pertanyaan mengenai satisfied
buyer tidak valid.
1. Perhitungan switcher
Switcher merupakan konsumen yang sensitif terhadap perubahan
harga. Apabila ada yang tidak disukai, mereka langsung mencari alternatif
minyak pelumas lain yang sesuai dengan keinginan mereka. Yang
termasuk switcher adalah responden yang menjawab “Ya” pada kuesioner
loyalitas merek. Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan ringkasan hasil
tabulasi dan perhitungan switcher untuk produk minyak pelumas
Pertamina Prima XP :
67
Tabel 5.9
Ringkasan perhitungan switcher produk minyak pelumas
Pertamina Prima XP
Pertimbangan harga yang lebih murah Frekuensi Persentase
Ya 56 56%
Tidak 44 44%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2009 ( lampiran 2 )
56
Switcher = -------- = 0,56
100
Dari hasil penelitian terhadap 100 responden pengguna minyak
pelumas Prima XP mengenai loyalitas mereka terhadap produk minyak
pelumas Pertamina Prima XP, diperoleh informasi bahwa responden yang
sering berpindah ke minyak pelumas merek lain karena faktor harga
adalah berjumlah 56 orang (56%). Nilai rata-rata responden dalam
tingkatan ini sebesar 0,56 termasuk dalam kategori kurang loyal.
Dari hasil penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa konsumen
kurang loyal terhadap produk minyak pelumas Pertamina Prima XP,
meskipun mereka sering menggunakan produk minyak pelumas Pertamina
Prima XP, tetapi masih ada kemungkinan mereka untuk bergeser ke
minyak pelumas lainnya dikarenakan adanya faktor lain, seperti untuk
mencari harga yang lebih murah, atau sekedar ingin mencoba produk baru
(kebutuhan mencari variasi saja).
68
2. Perhitungan Habitual Buyer
Pengukuran habitual bayer adalah pengukuran suatu kebiasaan. Dari
hasil penelitian akan dapat diketahui seberapa besar prosentase yang
didapat dari konsumen yang memiliki kebiasaan membeli produk minyak
pelumas merek Pertamina Prima XP. Habitual Buyer dihitung berdasarkan
jawaban “Ya” pada kuesioner. Hasil tabulasi merek Prima XP
menunjukkan data sebagai berikut :
Tabel 5.10
Ringkasan perhitungan habitual buyer produk minyak pelumas
Pertamina Prima XP
Membeli Prima XP karena kebiasaan Frekuensi Persentase
Ya 36 36%
Tidak 64 64%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2009 ( lampiran 2 )
36
Habitual Buyer = ------ = 0,36
100
Dari penelitian yang dilakukan terhadap 100 responden produk
minyak pelumas Pertamina Prima XP mengenai kebiasaan mereka dalam
menggunakan produk minyak pelumas Pertamina Prima XP, diperoleh
informasi bahwa responden yang berpendapat tidak setuju mengenai
penggunaan produk minyak pelumas Pertamina Prima XP hanya karena
kebiasaan adalah berjumlah 64 orang. Responden yang benar-benar
menggunakan produk minyak pelumas Pertamina Prima XP karena
69
kebiasaan berjumlah 36 orang (36%). Nilai rata-rata responden yang
diperoleh pada tingkatan ini termasuk dalam kategori cukup.
Informasi ini memberikan harapan yang baik bagi produk minyak
pelumas Pertamina Prima XP karena dari kebiasaan konsumen dalam
menggunakan produk minyak pelumas Pertamina Prima XP diharapkan
akan mendapatkan kepuasan maksimal, sehingga dapat beralih pada
tingkatan selanjutnya.
3. Perhitungan Liking the Brand
Perhitungan ini dimaksudkan untuk mengetahui tentang kesukaan
konsumen terhadap merek minyak pelumas Prima XP. Perhitungan liking
the brand dalam kasus ini adalah bila responden menjawab pernyataan
pada kuesioner jawaban “Ya”. Berikut ini tabel pembeli yang suka
terhadap produk minyak pelumas Pertamina Prima XP.
Tabel 5.11
Ringkasan perhitungan liking the brand produk minyak pelumas
Pertamina Prima XP
Menyukai Prima XP Frekuensi Persentase
Ya 48 48%
Tidak 52 52%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2009 ( lampiran 2 )
48
liking the brand = ------ = 0,48
100
Dari penelitian yang dilakukan terhadap 100 responden produk
minyak pelumas Pertamina Prima XP mengenai kesukaanya dalam
70
menggunakan produk minyak pelumas Pertamina Prima XP, diperoleh
informasi bahwa sebagian besar responden menyatakan suka terhadap
produk ini. Hal ini terlihat dari jumlah responden yang menyatakan suka,
yaitu sebesar 48 orang (48%).
Dari hasil penelitian di atas dapat dikatakan bahwa kesukaan
responden terhadap produk minyak pelumas Pertamina Prima XP
memberikan harapan yang baik bagi produk minyak pelumas tersebut di
masa yang akan datang, karena dengan timbulnya tanggapan positif akibat
kesukaan mereka diharapkan mereka akan berpindah pada tingkatan yang
lebih tinggi.
4 Perhitungan Commited Buyer
Pengukuran ini dimaksudkan untuk mengetahui informasi mengenai
komitmen pembelian minyak pelimas Pertamina Prima XP. Perhitungan
Commited buyer dalam kasus ini adalah bila responden menjawab
pernyataan pada kuesioner jawaban “Ya”.
Tabel 5.12
Ringkasan perhitungan commited buyer produk minyak pelumas
Pertamina Prima XP
Merekomendasikan kepada orang lain Frekuensi Persentase
Ya 47 47%
Tidak 53 53%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2009 ( lampiran 2 )
47
Commited buyer = ------ = 0,47
100
71
Tingkatan ini merupakan suatu keadaan yang paling diharapkan oleh
banyak pemasar. Dengan semakin besarnya konsumen atau responden
yang termasuk dalam tingkatan ini, maka kemungkinan untuk berpindah
ke minyak pelumas lain sangat kecil.
72
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian seperti yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan yaitu :
1. Dari 100 orang responden yang diteliti mengenai brand awareness
(kesadaran merek), urutan pertama top of mind ditempati oleh minyak
pelumas Prima XP dengan jumlah 33 responden (33%) dan urutan kedua
ditempati oleh Castrol dengan jumlah 15 responden (15%). Dengan
demikian produk minyak pelumas Prima XP merupakan merek minyak
pelumas paling diingat responden atau mempunyai tingkat kesadaran
merek yang lebih kuat dibandingkan dengan produk lainnya. Hasil yang
lain menunjukkan bahwa Brand recall ditempati oleh produk minyak
pelumas merek castrol, yaitu sebanyar 24% urutan kedua ditempati oleh
top 1 dengan jumlah 16 responden(16%) dan prima xp di urutan ke tiga
yaitu sebesar 10 orang (10%) menyebut merek ini setelah merek utama.
Sementara dari hasil Brand recognition menunjukkan bahwa hanya
sebagian kecil saja (15%) konsumen harus diingatkan terhadap keberadaan
merek ini. Namun demikian tidak ada satupuan responden yang tidak
menyadari merek (unware of Brand = 0). Hasil ini menunjukkan bahwa
tingkat kesadaran merek konsumen terhadap produk minyak pelumas
Pertamina Prima XP adalah kuat.
73
2. Berdasarkan hasil penelitian mengenai asosiasi pembentuk brand image
yang telah dilakukan terhadap produk minyak pelumas Pertamina Prima
XP, diperoleh informasi bahwa minyak pelumas Prima XP terbentuk oleh
dua asosiasi, dari tujuh atribut yang diplih yaitu harga yang terjangkau dan
mudah didapat.
3. Berdasarkan hasil diagram kartesius menunjukkan bahwa atribut yang
perlu diprioritaskan performance atau kinerjanya adalah atribut umur
pemakaiannya lama sedangkan atribut yang hendaknya dipertahankan
kinerjanya adalah atribut mampu melindungi mesin, mudah didapat dan
harganya terjangkau karena kedua atribut ini berada pada kuadran II.
Atribut membuat akslerasi mobil atau montor dan atribut kualitasnya tidak
kalah dengan buatan luar negri berada pada kuadran III.
4. Dari hasil perhitungan loyalitas konsumen terhadap produk minyak
pelumas Pertamina Prima XP, maka diperoleh informasi bahwa nilai
tingkatan switcher pada produk minyak pelumas Pertamina Prima XP
sebesar 56%. Sedangkan nilai habitual buyer yang diperoleh sebesar 36
persen, nilai liking the brand sebesar 48 persen, dan nilai committed buyer
sebesar 47 persen. Hasil ini menunjukkan bahwa loyalitas konsumen
terhadap produk minyak pelumas Pertamina Prima XP masih kurang
B. Saran
1. Mengacu pada hasil penelitian brand awareness, dimana produk minyak
pelumas Pertamina Prima XP berada pada brand awarnes yaitu Top of
Mind. Dengan demikian merek Prima XP merupakan merek no 1 dengan
74
merek pengikut adalah Castrol. Agar lebih diingat dalam benak konsumen,
hendaknya sering melakukan promosi baik lewat media elektronik, media
cetak dan media-media lainnya, agar keberadaan merek Pertamina Prima
XP lebih dikenal oleh masyarakat, dan mampu bersaing dengan pesaing
utamanya yaitu merek Castrol.
2. Pihak manajemen harus memprioritaskan performance atau kinerjanya
pada atribut umur pemakaiannya lebih lama dengan cara melakukan riset
dan pengembangan produk sehingga apa yang diharapkan konsumen bisa
terpenuhi
3. Konsumen minyak pelumas prima XP sangat sensitif terhadap perubahan
harga, maka dari itu pihak manajemen harus bisa menekan biaya prodoksi
sehingga harga minyak pelumas Pertamina Prima XP bisa lebih murah.
75
DAFTAR PUSTAKA
Aaker. D.A. 1997. Memanfaatkan Nilai dari Suatu Merek. Jakarta: Penerbit Mitra
Utama
Simamora, Bilson. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Durianto, Darmadi., Sugiarto dan Sitinjak, Toni. 2001. Strategi Menaklukan
Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Husein, Umar. 2002. Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka berkerjasama dengan Jakarta Bisness Research
Center.
Humdiana. 2005. ”Analisis Elemen-Elemen Ekuitas Merek Produk Rokok Merek
Djarum Black.” Jurnal Manajemen dan Akuntasi, Volume 2 (Maret),
42-59.
Kotler, Philip., Armstrong, Gary. 2001. Dasar Dasar Pemasaran. Jilid I. Jakarta:
Penerbit PT Indeks kelompok Gramedia.
Kotler, Philip., Armstrong, Gary. 2001. Prinsip Prinsip Pemasaran. Jilid I.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit CV ALVABETA.
Arikunto, Suharsimi. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Penerbit PT Rineka
Cipta.
76
LAMPIRAN
77
Lampiran 1
Yogyakarta, Februari 2009
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Saudara
Pengguna minyak pelumas
Pertamina Prima XP
Dengan hormat,
Perkenankanlah saya untuk menyampaikan kuesioner (angket) yang
berisikan Pertanyaan-pertanyaan mengenai Brand Equiti (ekuitas merek) produk
minyak pelumas Pertamina Prima XP
Kuesioner ini desebarkan semata-mata untuk kepentingan penelitian dalam
rangka penulisan skripsi dengan judul “Analisis Elemen-Elemen Ekuitas Merek
Produk Minyak Pelumas Pertamina Prima XP”. Sekrpsi ini dibuat sebagai
syarat dalam semester akhir diprogram strata 1 (sarjana) Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Saya mohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner ini dengan lengkap
dan jujur, sesuai dengan pendapat saudara. Tidak ada jawaban salah, karena
apapun jawaban yang anda berikan akan sangat berguna dalam penelitian ini.
Perlu juga saya sampaikan bahwa jawaban kuesioner ini hanya untuk kepentingan
penelitian dan saya menjamin kerahasiaan jawaban anda tersebut.
Demikian permohonan dan harapan saya kepada Bapak/Ibuk sekalian.
Atas kesediaannya mengisi kuesioner ini, saya ucapkan banyak terima kasih.
Hormat saya,
M.Agus Margono
KUESIONER
78
Pertanyaan-pertanyaan mengenai ekuitas merek minyak pelumas Pertamina Prima
XP ini dibagi menjadi empat bagian :
Bagian I
Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan mengenai brand Awarenes (kesadaran
merek). Anda diminta untuk mengisi pertayaan dibawah ini dan memberikan
tanda silang (X) sesuai dengan jawaban anada.
1. Merek minyak pelumas yang paling anda ingat (satu merek saja)
:……………….
2. Selain minyak pelumas yang anda sebutkan diatas, merek apalagi yang anda
ingat:
………………………………
………………………………
………………………………
………………………………
3. Apakah anda mengenal minyak pelumas Pertamina Prima XP
a. Ya, saya mengenal
b. Ya, saya mengenal setelah mengisi kuesioner ini
c. Saya tidak mengenal sama sekali
Jika anda mengenal minyak pelumas Pertamina Prima Xp, silahkan anda
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini sesuai dengan pendapat anda :
79
Bagian II
Berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai Brand Asociation (asosiasi merek). Anda
diminta untuk memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang menurut anda
benar.
1. Apakah minyak pelumas Pertamina Prima XP harganya terjangkau ?
a. Ya b. Tidak
2. Apakah minyak pelumas Pertamina Prima XP iklannya kreatif dan inovatif ?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah minyak pelumas Pertamina Prima XP kemasannya menarik?
a. Ya b. Tidak
4. Apakah minyak pelumas Pertamina Prima XP mudah didapatkan ?
a. Ya b. Tidak
5. Apakah minyak pelumas Pertamina Prima XP kualitasnya tidak kalah dengan
buatan luar negeri ?
a. Ya b. Tidak
6. Apakah minyak pelumas Pertamina Prima XP digunakan oleh banyak orang ?
a. Ya b. Tidak
7. Apakah minyak pelumas Pertamina Prima XP banyak mensponsori acara olah
raga ?
a. Ya b. Tidak
80
Bagian III
Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan mengenai Percaived Quality (persepsi
kualitas). Anda diminta untuk memberikan jawaban pada semua pertanyaan
dibawah ini dengan cara memberi tanda centang ( v ) pada jawaban yang anda
anggap paling sesuai.
SS = Sangat Setuju S = Setuju RR = Ragu-Ragu
TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
Kinerja minyak pelumas Prima XP
(Performance)
No Pertanyaan SS S RR TS STS
1 Minyak pelumas Pertamina Prima XP
mampu melindungi mesin mobil atau montor anda
2 Minyak pelumas Pertamina Prima XP
membuat akslerasi mobil atau montor anda lebih
bagus
3 Minyak pelumas Pertamina Prima XP
umur pemakiannya lebih lama
4 Minyak pelumas Pertamina Prima XP
model kemasan yang menarik
5 Minyak pelumas Pertamina Prima XP
mudah untuk didapat
6 Minyak pelumas Pertamina Prima XP
harganya terjangkau
7 Minyak pelumas Pertamina Prima XP kualitasnya
tidak kalah dengan buatan luar negeri
81
Harapan yang anda inginkan terhadap minyak pelumas Prima XP
(Importance)
No Pertanyaan SS S RR TS STS
1 Melindungi mesin mobil atau montor
anda
2 Membuat akslerasi mobil atau
montor anda lebih bagus
3 Umur pemakiannya lebih lama
4 Model kemasan yang menarik
5 Mudah untuk didapat
6 Harganya terjangkau
7 Kualitas yang tidak kalah dengan buatan
luar negeri
Bagian IV
Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan mengenai Brand Loyalty (loyalitas
Merek). Berilah tanda silang (X) didepan jawaban yang anda anggap paling
sesuai.
1. Apakah anda dalam membeli minyak pelumas sering berganti-ganti merek
karena pertimbangan harga yang lebih murah ?
a. Ya b. Tidak
2. Apakah anda dalam membeli minyak pelumas Pertamina Prima XP hanya
karena kebiasaan ?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah anda puas menggunakan minyak pelumas Pertamina Prima XP dan
mau mencoba mencari merek lain ?
a. Ya b. Tidak
4. Apakah anda benar-benar menyukai minyak pelumas Pertamina Prima XP ?
a. Ya b. Tidak
82
5. Apakah anda setia dan mau merekomendasikan minyak pelumas Pertamina
Prima XP kepada orang lain ?
a. Ya b. Tidak
83
Lampiran 2
REKAPITULASI DATA PENELITIAN
BRAND LOYALTY
No Paling diingat Selain Merek Utama
Mengenal Prima
XP
1 Prima XP Castrol TOP 1 Fastron Shell Helix 1
2 Prima XP Castrol agip yamalube 1
3 Prima XP Castrol Penzoil Top 1 1
4 Prima XP Top 1 BM 1 Mesran Castrol 1
5 Castrol BM 1 TOP 1 Mesran Syntyum 1
6 Shell Helix Enduro Repsol Motul 1
7 Prima XP penzoil BM 1 Mesran agip 1
8 Mesran Enduro Supersyin Castrol Shell Helix 1
9 Castrol Shell Caltex BM 1 1
10 Castrol Fastron Shell Top 1 Mesran 1
11 Mesran Prima XP BM 1 Castrol Penzoil 1
12 Top 1 Castrol BM 1 2
13 Prima XP Castrol Fastron Shell Syntyum 1
14 Top 1 Prima XP Castrol 1
15 Castrol BM 1 Mesran Meditran Prima XP 1
16 Castrol Top 1 Mesran enduro 1
17 Prima XP Mesran Federal 1
18 Prima XP Mesran Castrol Agip 2
19 Prima XP Havoline TOP 1 Castrol BM 1 1
20 Prima XP Fastron Castrol BM 1 Shell Helix 1
21 Top 1 Prima XP 1
22 Yamalube Prima XP BM 1 Fastron Castrol 2
23 Prima XP Castrol Mesran Shell BM 1 1
24 Penzoil Prima XP Castrol Mesran 1
25 Advance Yamalube Meditran Prima XP 2
26 Mesran Agip Yamalube Top 1 2
27 Federal Mesran TOP 1 Agip 1
28 Mesran Prima XP Castrol Top 1 1
29 Yamalube Castrol Mesran Federal 1
30 Autolube Prima XP 1
31 Castrol Yamalube 1
32 Castrol Yamalube 1
33 Mesran Top 1 Federal enduro 2
34 Federal BM 1 TOP 1 2
35 Top 1 federal BM 1 1
36 Shell Helix Top 1 BM 1 Federal 1
37 Agip Mesran Prima XP Top 1 1
38 Mesran Meditran Repsol Agip 1
39 Enduro Prima XP 1
40 Prima XP Top 1 agip Castrol 1
41 Prima XP Agip TOP 1 Shell 1
84
42 Repsol Castrol Penzoil Agip 2
43 Prima XP Enduro 1
44 Yamalube Shell Castrol 1
45 Yamalube Castrol Mesran Shell Federal 1
46 Prima XP Shell Petronas Bp 1
47 Repsol Castrol TOP 1 yamalube Shell Helix 1
48 Prima XP Repsol Castrol enduro 1
49 Top 1 Castrol Repsol petronas 1
50 Repsol Shell Federal yamalube 2
51 Top 1 Castrol Mesran 2
52 Prima XP Mesran Castrol Agip 1
53 Castrol Agip Prima XP Mesran 1
54 Prima XP Castrol agip Mesran 1
55 Top 1 Prima XP Mesran Castrol 2
56 Prima XP Mesran agip Castrol 1
57 Castrol Agip Mesran Prima XP 2
58 Top 1 Castrol Prima XP Agip 1
59 Castrol Top 1 Mesran Shell 1
60 Castrol penzoil TOP 1 1
61 Agip Top 1 Castrol Prima XP 1
62 Prima XP Top 1 1
63 Prima XP penzoil Yamalube Top 1 1
64 Yamalube Castrol TOP 1 1
65 Yamalube Top 1 Caltex Shell BM 1 1
66 BM 1 Castrol Mesran Meditran Prima XP 1
67 Repsol Top 1 Castrol Shell 1
68 enoes enviro Mesran Top 1 1
69 Enduro Repsol Castrol Shell enoes 1
70 fastron Shell Repsol Agip 1
71 Prima XP Castrol TOP 1 Shell Mesran 1
72 Castrol Yamalube 1
73 Castrol Shell TOP 1 1
74 Prima XP Castrol Enduro 1
75 Prima XP BM 1 TOP 1 Castrol 1
76 Castrol Top 1 Petronas BM 1 Mesran 1
77 Top 1 Castrol Penzoil BM 1 Mesran 1
78 Prima XP Castrol BM 1 1
79 Prima XP Castrol BM 1 Fastron 1
80 Prima XP penzoil Castrol Agip BM 1 2
81 Mesran Top 1 Castrol Prima XP Shell Helix 1
82 Prima XP BM 1 TOP 1 Agip Mesran 1
83 Top 1 Repsol Prima XP 1
84 Prima XP Mesran TOP 1 Castrol BM 1 1
85 Prima XP Top 1 Penzoil Castrol 1
86 Repsol Castrol agip 1
87 Prima XP BM 1 Mesran repsol Shell Helix 1
88 Enduro Mesran Castrol Top 1 evalube 1
89 Mesran Top 1 Federal enduro 2
85
90 Prima XP Fastron Castrol BM 1 Shell Helix 1
91 Castrol Top 1 envalube Mesran enduro 1
92 Top 1 Prima XP Castrol Agip 1
93 BM 1 Top 1 Repsol Agip 1
94 Shell Helix Castrol TOP 1 Motul 2
95 Repsol Agip TOP 1 Castrol 1
96 Top 1 Mesran Enduro 1
97 Top 1 Castrol BM 1 1
98 Mesran envalube Castrol 1
99 Repsol Agip TOP 1 Shell BM 1 1
100 Prima XP Yamalube Federal 1
86
No Brand Asosiasi Performance
BA1 BA2 BA3 BA4 BA5 BA6 BA7 Perf1 Perf2 Perf3 Perf4 Perf5 Perf6 Perf7
1 1 0 1 1 1 0 0 4 4 4 4 5 5 3
2 1 1 1 1 1 1 1 5 4 2 4 4 3 2
3 1 0 0 1 1 1 0 5 4 4 2 5 4 4
4 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4
5 0 0 0 1 1 1 0 4 3 3 3 4 3 4
6 1 1 1 1 1 1 1 5 4 4 4 4 4 4
7 1 1 1 1 1 1 1 4 4 3 4 3 4 3
8 0 0 0 1 0 1 0 4 1 3 3 3 3 1
9 1 1 0 1 1 1 1 4 3 3 3 4 4 4
10 1 1 1 1 1 0 0 4 4 4 5 4 4 4
11 1 0 1 1 1 1 1 4 4 3 5 4 4 2
12 0 1 1 1 0 0 1 4 4 4 3 4 4 3
13 1 1 1 1 1 1 1 4 3 4 4 5 5 4
14 1 0 1 1 1 1 0 3 4 2 4 4 4 4
15 0 0 0 1 1 0 0 4 2 3 4 4 2 2
16 1 1 1 1 1 0 1 3 4 4 4 4 4 4
17 1 1 0 1 1 1 1 4 4 4 2 4 4 4
18 1 1 1 1 1 0 1 4 3 4 4 4 5 4
19 1 0 0 1 1 1 0 4 3 3 3 4 4 3
20 1 1 0 1 0 1 0 4 3 3 2 4 3 3
21 1 1 1 1 1 0 0 3 4 2 4 4 2 4
22 0 1 0 0 1 0 1 4 4 4 4 2 2 4
23 1 0 1 1 1 0 0 4 3 2 4 4 4 4
24 1 0 0 1 1 1 0 5 4 4 2 4 4 2
25 1 1 1 1 1 0 0 3 2 4 4 4 4 4
26 1 1 1 0 1 0 0 4 4 4 4 4 4 4
27 1 1 1 1 0 0 0 5 4 4 4 4 4 5
28 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 3
29 0 0 0 0 0 0 0 3 3 3 3 3 3 3
30 1 1 1 1 1 1 0 3 3 3 4 3 3 3
31 0 1 1 1 0 1 1 4 4 4 3 4 3 2
32 1 1 0 1 1 1 1 4 4 4 3 5 5 5
33 1 0 0 1 1 1 0 4 3 3 2 4 4 4
34 1 1 1 1 0 1 0 4 4 4 4 4 4 4
35 1 1 0 1 0 1 0 4 4 3 4 4 4 3
36 1 0 0 1 0 0 0 4 3 2 4 4 5 2
37 1 0 0 1 0 0 0 4 3 3 3 5 5 3
38 1 0 1 1 1 0 0 5 5 5 5 4 4 4
39 1 1 1 0 1 1 0 4 4 4 4 3 4 4
40 1 0 0 1 0 1 1 4 4 3 5 5 4 3
41 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 5 4 4 4
42 0 0 0 1 1 1 1 4 4 3 1 4 3 4
43 1 1 0 1 0 1 0 4 4 2 2 4 4 2
44 1 0 0 1 0 1 0 4 4 3 2 5 5 3
45 1 0 0 1 0 1 0 3 3 3 2 4 4 3
46 1 1 1 1 1 1 1 4 3 4 3 5 5 4
87
47 1 0 0 1 1 1 0 3 4 2 2 5 4 4
48 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 4
49 1 0 1 0 0 0 0 4 4 4 2 2 4 2
50 1 0 0 1 1 1 1 4 4 4 3 5 5 3
51 1 1 1 1 1 1 1 2 3 2 4 4 3 4
52 0 1 0 1 0 0 1 5 4 4 4 4 4 4
53 1 1 1 1 1 1 0 5 3 4 5 2 3 4
54 1 1 0 0 1 0 0 3 3 3 4 3 3 3
55 1 1 1 1 0 0 0 4 4 2 4 2 4 4
56 0 1 1 1 0 1 1 4 4 3 4 3 2 3
57 1 1 0 0 1 0 1 3 3 2 3 2 2 3
58 1 1 1 1 1 1 0 4 4 4 3 3 3 3
59 0 1 1 0 0 0 1 4 4 4 4 4 4 4
60 1 1 0 1 1 1 0 4 4 4 4 3 2 3
61 1 1 1 1 1 0 1 2 2 2 4 2 2 2
62 1 0 1 1 1 1 1 3 5 4 4 5 3 4
63 1 1 1 1 1 1 1 4 3 4 3 4 4 2
64 1 0 0 1 0 0 1 4 3 3 3 4 4 3
65 1 1 1 1 1 1 1 4 4 3 4 4 4 3
66 0 0 1 1 0 0 0 4 2 3 3 5 2 3
67 1 0 0 1 1 0 1 3 3 3 4 5 5 3
68 1 1 1 0 1 1 1 2 2 2 4 4 4 2
69 1 1 1 1 1 1 1 4 4 3 4 4 4 3
70 1 1 0 1 1 0 0 3 3 3 4 4 4 3
71 1 1 1 1 1 1 1 3 3 4 4 3 4 4
72 1 1 0 1 1 1 1 4 4 4 3 5 5 5
73 1 1 1 1 1 1 1 3 3 2 4 3 5 4
74 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 3 4 4
75 1 1 0 1 1 0 1 3 3 3 4 3 5 3
76 0 0 0 1 1 1 0 4 3 4 2 4 3 4
77 1 1 1 1 1 0 1 4 4 4 3 3 4 3
78 1 1 1 1 1 1 1 4 5 3 3 3 4 4
79 1 0 0 0 1 1 0 4 4 4 3 4 4 4
80 1 1 1 1 1 0 1 4 4 3 5 4 2 5
81 1 1 1 1 1 1 1 3 4 4 4 4 4 4
82 1 1 1 1 1 1 1 4 5 4 3 5 5 3
83 1 1 1 1 1 0 1 4 4 4 3 5 4 3
84 1 1 0 1 1 1 1 2 2 5 4 4 4 4
85 1 0 0 1 1 0 0 4 4 5 3 5 4 5
86 1 0 1 1 1 0 1 2 2 5 4 5 3 2
87 1 1 1 1 1 0 0 4 4 4 3 3 2 5
88 1 0 1 1 1 1 1 4 2 4 3 2 4 4
89 1 0 0 1 1 1 0 4 3 3 2 4 4 4
90 1 1 0 1 1 1 0 4 3 2 2 4 4 5
91 1 1 1 1 0 0 1 4 3 4 3 4 5 4
92 1 0 1 1 1 1 1 3 4 3 4 5 5 4
93 1 0 0 1 0 1 1 3 3 3 4 4 4 2
94 0 0 0 0 0 0 0 3 3 3 3 4 4 3
88
95 1 1 1 1 0 1 1 4 4 4 4 4 4 3
96 1 1 1 1 1 0 1 4 3 2 3 5 4 4
97 0 1 0 1 1 1 0 4 4 3 2 4 3 3
98 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 5 4 4 5
99 1 0 0 1 1 0 0 4 3 3 2 4 5 2
100 1 1 1 1 1 0 0 3 3 3 3 3 3 4
Sekor 85 64 58 89 75 61 54 3,78 3,52 3,40 3,47 3,90 3,81 3,45
89
Importance Brand Loyalty
No Imp
1
Imp
2
Imp
3
Imp
4
Imp
5
Imp
6
Imp
7 BL1 BL2 BL3 BL4 BL5
1 4 4 4 4 4 4 5 1 0 1 1 0
2 4 5 5 4 5 5 4 1 1 0 1 1
3 4 4 5 2 4 4 4 0 1 0 1 0
4 4 4 4 4 4 4 4 0 0 0 0 1
5 4 4 3 3 4 3 4 0 0 1 0 0
6 5 5 5 5 5 5 5 0 0 1 0 0
7 4 4 4 4 4 4 4 0 0 1 1 0
8 3 2 2 2 3 4 3 0 0 0 0 0
9 4 4 4 4 4 4 4 0 1 0 1 1
10 4 4 4 4 4 4 4 1 0 1 1 1
11 4 4 3 4 4 3 2 1 1 0 1 1
12 5 5 5 4 3 3 5 1 0 1 0 0
13 5 5 5 5 5 5 5 1 1 0 1 1
14 4 5 5 4 5 5 5 1 1 1 1 1
15 4 3 3 4 4 2 2 0 0 1 0 0
16 4 4 5 4 5 4 4 0 1 0 0 0
17 4 4 4 3 4 4 4 0 0 0 1 1
18 5 4 2 4 5 4 4 1 0 1 0 0
19 4 3 3 3 4 4 3 0 0 1 1 1
20 4 3 3 2 4 3 3 0 0 0 0 0
21 5 5 5 5 5 5 5 1 0 1 0 1
22 5 5 4 4 4 4 4 1 0 1 1 0
23 4 4 4 4 4 4 4 1 0 1 1 1
24 4 4 3 4 4 4 5 1 1 0 1 1
25 4 4 4 4 3 3 3 1 1 0 1 1
26 4 5 4 4 4 3 3 1 1 1 1 1
27 5 4 4 4 4 4 4 1 0 1 0 0
28 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1
29 5 5 5 5 5 5 5 0 0 0 0 0
30 4 3 3 3 4 3 4 1 1 1 1 1
31 5 5 5 5 5 5 5 1 1 0 1 1
32 5 5 5 5 5 5 5 0 0 0 0 1
33 4 3 4 4 4 4 4 0 0 0 0 0
34 3 3 3 3 3 3 3 1 0 1 0 0
35 3 3 3 2 4 4 3 0 0 0 0 0
36 5 5 5 4 4 4 4 1 0 0 0 0
37 4 4 4 3 5 5 3 1 0 1 0 0
38 4 4 4 4 4 4 4 1 0 1 1 1
39 5 5 5 5 5 5 5 1 0 1 1 1
40 4 4 3 3 5 4 3 1 0 1 0 0
41 3 4 5 5 5 5 3 1 0 1 0 0
42 4 3 4 3 5 3 4 1 0 0 0 0
43 4 4 2 2 4 4 2 1 0 1 0 1
44 4 4 3 2 5 5 3 1 0 0 0 0
45 4 4 5 4 5 5 5 0 0 1 0 1
90
46 4 4 4 4 4 4 4 1 0 0 0 0
47 4 3 4 4 4 5 5 0 0 1 0 0
48 5 5 5 5 5 5 5 1 1 1 1 1
49 4 4 4 2 5 3 2 1 0 1 0 0
50 5 5 5 4 5 5 5 0 0 1 0 1
51 5 3 4 5 3 3 5 0 1 1 1 0
52 5 5 5 5 5 5 5 1 0 1 1 0
53 5 4 4 3 4 4 4 0 0 0 1 1
54 4 2 4 4 3 4 4 1 1 1 0 0
55 4 5 5 4 3 3 5 0 0 0 1 1
56 5 5 5 5 5 5 5 1 1 0 1 0
57 4 4 5 5 4 3 3 0 0 1 0 1
58 4 4 4 4 3 3 3 1 1 1 1 1
59 5 4 4 5 4 4 5 1 0 1 1 1
60 4 4 4 4 3 4 5 0 0 0 0 0
61 3 2 4 3 4 4 4 0 0 0 0 0
62 3 3 3 3 3 3 3 0 0 1 0 1
63 3 2 5 2 4 4 2 0 1 1 1 0
64 4 4 3 5 4 3 3 0 0 1 0 0
65 4 4 4 4 5 5 4 0 1 1 1 1
66 5 4 4 4 5 5 4 0 0 0 0 0
67 5 5 5 4 5 5 5 0 0 1 0 0
68 2 2 2 4 4 4 2 0 0 0 0 0
69 4 4 4 4 4 4 4 1 0 1 0 0
70 4 4 4 4 4 4 5 1 0 1 0 0
71 5 3 4 5 4 5 5 0 0 1 1 1
72 5 5 5 5 5 5 5 0 0 0 0 1
73 4 4 5 4 4 5 4 1 1 1 0 0
74 4 4 4 3 4 4 3 1 0 1 1 0
75 4 4 5 5 5 5 5 1 0 1 1 0
76 4 3 3 2 4 3 4 0 0 0 0 0
77 3 3 3 4 3 3 4 1 1 0 0 1
78 4 3 5 4 4 4 3 0 1 1 0 1
79 4 5 4 5 4 5 5 1 1 1 1 1
80 4 3 3 3 5 3 3 0 1 1 1 0
81 4 4 4 2 4 4 3 0 1 0 1 0
82 4 4 5 4 5 3 3 1 1 0 0 1
83 4 4 4 3 3 5 4 1 1 0 1 0
84 3 4 5 4 4 4 3 1 0 1 0 0
85 5 5 5 3 5 4 5 0 1 0 1 1
86 4 4 5 4 4 5 4 1 1 0 1 0
87 2 4 5 5 4 5 4 0 1 1 1 1
88 5 5 5 5 5 5 5 1 0 0 1 1
89 4 3 4 4 4 4 4 0 0 0 0 0
90 4 4 3 2 4 4 4 1 0 0 1 1
91 3 3 4 4 3 4 5 0 1 1 1 0
92 4 4 5 4 5 5 4 1 1 1 0 1
93 4 4 4 4 4 5 5 1 0 0 1 1
91
94 3 3 3 3 4 4 3 0 0 0 0 0
95 4 3 4 4 4 4 4 0 1 0 1 1
96 4 5 4 4 3 4 4 1 0 0 0 1
97 5 3 3 3 2 3 3 1 1 0 0 0
98 4 3 2 4 4 4 4 1 0 0 1 1
99 4 2 3 2 5 4 2 1 0 0 0 0
100 4 4 4 4 3 4 4 1 1 0 1 1
4,11 3,90 4,04 3,80 4,16 4,09 3,94 56 36 53 48 47
92
Lampiran 3
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
1. Brand Assosiation
� Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
BA1 4.0100 2.293 .319 .179 .541
BA2 4.2200 2.032 .366 .240 .518
BA3 4.2800 2.022 .355 .248 .523
BA4 3.9700 2.454 .219 .107 .570
BA5 4.1100 2.180 .310 .149 .541
BA6 4.2500 2.270 .174 .115 .594
BA7 4.3200 1.977 .383 .200 .511
� Reliabilitas
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items N of Items
.594 .583 6
93
2. Performance
� Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Perf1 21.5500 7.321 .299 .256 .519
Perf2 21.8100 6.559 .447 .287 .462
Perf3 21.9300 6.591 .395 .175 .479
Perf4 21.8600 7.819 .051 .073 .615
Perf5 21.4300 7.076 .264 .221 .530
Perf6 21.5200 6.838 .295 .213 .518
Perf7 21.8800 6.753 .301 .125 .515
� Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.615 .621 6
94
3. Importance
� Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Imp1 23.9300 13.278 .545 .452 .824
Imp2 24.1400 11.718 .691 .535 .800
Imp3 24.0000 11.737 .655 .467 .805
Imp4 24.2400 11.881 .582 .407 .819
Imp5 23.8800 13.642 .425 .398 .839
Imp6 23.9500 12.674 .582 .495 .818
Imp7 24.1000 11.485 .658 .569 .805
� Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on Standardized
Items
N of
Items
.838 .837 7
95
4. Brand Loyalty
� Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
BL1 1.8400 1.489 .215 .051 .449
BL2 2.0400 1.413 .309 .217 .385
BL3 1.8700 1.730 .014 .033 .574
BL4 1.9200 1.226 .469 .310 .262
BL5 1.9300 1.379 .314 .184 .381
� Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on Standardized
Items
N of
Items
.574 .574 4
96
Lampiran 4
FREKUENSI TABEL
Top of Mind
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Advance 1 1.0 1.0 1.0
Agip 2 2.0 2.0 3.0
Autolube 1 1.0 1.0 4.0
BM 1 2 2.0 2.0 6.0
Castrol 15 15.0 15.0 21.0
Enduro 3 3.0 3.0 24.0
enoes 1 1.0 1.0 25.0
fastron 1 1.0 1.0 26.0
Federal 2 2.0 2.0 28.0
Mesran 9 9.0 9.0 37.0
Penzoil 1 1.0 1.0 38.0
Prima XP 33 33.0 33.0 71.0
Repsol 7 7.0 7.0 78.0
Shell He 3 3.0 3.0 81.0
Top 1 13 13.0 13.0 94.0
Yamalube 6 6.0 6.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
97
Brand Recaall
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Agip 6 6.0 6.0 6.0
BM 1 6 6.0 6.0 12.0
Castrol 24 24.0 24.0 36.0
Enduro 3 3.0 3.0 39.0
envalub 1 1.0 1.0 40.0
enviro 1 1.0 1.0 41.0
Fastron 3 3.0 3.0 44.0
federal 1 1.0 1.0 45.0
Havolin 1 1.0 1.0 46.0
Meditra 1 1.0 1.0 47.0
Mesran 9 9.0 9.0 56.0
penzoil 4 4.0 4.0 60.0
Prima XP 10 10.0 10.0 70.0
Repsol 3 3.0 3.0 73.0
Shell 6 6.0 6.0 79.0
Top 1 16 16.0 16.0 95.0
Yamalub 5 5.0 5.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Mengenal minyak pelumas Pertamina Prima XP
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Ya, saya mengenal 85 85.0 85.0 85.0
Ya, saya mengenal setelah
mengisi kuesioner ini 15 15.0 15.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
98
Lampiran 5
Cochran Test
� Uji pertama
Frequencies
Value
0 1
BA1 15 85
BA2 36 64
BA3 42 58
BA4 11 89
BA5 25 75
BA7 46 54
� Uji kedua
Frequencies
Value
0 1
BA1 15 85
BA2 36 64
BA3 42 58
BA4 11 89
BA5 25 75
Test Statistics
N 100
Cochran's Q 60.279a
df 5
Asymp. Sig. .000
a. 1 is treated as a success.
Test Statistics
N 100
Cochran's Q 43.383a
df 4
Asymp. Sig. .000
a. 1 is treated as a success.
99
� Uji ketiga
Frequencies
Value
0 1
BA1 15 85
BA2 36 64
BA4 11 89
BA5 25 75
� Uji keempat
Frequencies
Value
0 1
BA1 15 85
BA4 11 89
BA5 25 75
� Uji kelima
Frequencies
Value
0 1
BA1 15 85
BA4 11 89
Test Statistics
N 100
Cochran's Q 25.123a
df 3
Asymp. Sig. .000
a. 1 is treated as a success.
Test Statistics
N 100
Cochran's Q 9.176a
df 2
Asymp. Sig. .010
a. 1 is treated as a success.
Test Statistics
N 100
Cochran's Q .889a
df 1
Asymp. Sig. .346
a. 1 is treated as a success.
100
Lampiran 6
TABEL KORELASI PEARSON PRODUCT MOMENT
PADA αααα 5 %
N 2-tailed 1-tailed N 2-tailed 1-tailed
3 0,9969 0,9877 53 0,2704 0,2282
4 0,9500 0,9000 54 0,2679 0,2261
5 0,8783 0,8054 55 0,2654 0,2240
6 0,8114 0,7293 56 0,2630 0,2219
7 0,7545 0,6694 57 0,2607 0,2199
8 0,7067 0,6215 58 0,2584 0,2180
9 0,6664 0,5822 59 0,2562 0,2161
10 0,6319 0,5494 60 0,2540 0,2143
11 0,6021 0,5214 61 0,2519 0,2125
12 0,5760 0,4973 62 0,2499 0,2107
13 0,5529 0,4762 63 0,2479 0,2090
14 0,5324 0,4575 64 0,2459 0,2074
15 0,5140 0,4409 65 0,2440 0,2057
16 0,4973 0,4259 66 0,2421 0,2041
17 0,4821 0,4124 67 0,2403 0,2026
18 0,4683 0,4000 68 0,2385 0,2011
19 0,4555 0,3887 69 0,2368 0,1996
20 0,4438 0,3783 70 0,2351 0,1981
21 0,4329 0,3687 71 0,2334 0,1967
22 0,4227 0,3598 72 0,2318 0,1953
23 0,4132 0,3515 73 0,2302 0,1940
24 0,4044 0,3438 74 0,2286 0,1926
25 0,3961 0,3365 75 0,2271 0,1913
26 0,3882 0,3297 76 0,2256 0,1900
27 0,3809 0,3233 77 0,2241 0,1888
28 0,3739 0,3172 78 0,2226 0,1876
29 0,3673 0,3115 79 0,2212 0,1864
30 0,3610 0,3061 80 0,2198 0,1852
31 0,3550 0,3009 81 0,2185 0,1840
32 0,3494 0,2960 82 0,2171 0,1829
33 0,3440 0,2913 83 0,2158 0,1817
34 0,3388 0,2869 84 0,2145 0,1806
35 0,3338 0,2826 85 0,2132 0,1796
36 0,3291 0,2785 86 0,2120 0,1785
37 0,3246 0,2746 87 0,2107 0,1775
38 0,3202 0,2709 88 0,2095 0,1764
39 0,3160 0,2673 89 0,2084 0,1754
40 0,3120 0,2638 90 0,2072 0,1744
41 0,3081 0,2605 91 0,2060 0,1735
42 0,3044 0,2573 92 0,2049 0,1725
43 0,3008 0,2542 93 0,2038 0,1716
101
44 0,2973 0,2512 94 0,2027 0,1707
45 0,2940 0,2483 95 0,2016 0,1697
46 0,2907 0,2455 96 0,2006 0,1688
47 0,2876 0,2429 97 0,1995 0,1680
48 0,2845 0,2403 98 0,1985 0,1671
49 0,2816 0,2377 99 0,1975 0,1662
50 0,2787 0,2353 100 0,1965 0,1654
51 0,2759 0,2329 101 0,1955 0,1646
52 0,2732 0,2306 102 0,1946 0,1638
102
Lampiran 7
TABEL CHI SQUARE (X2)
PADA αααα 5 %
DF 5% 10% DF 5% 10%
1 3,8415 2,7055 51 68,6693 64,2954
2 5,9915 4,6052 52 69,8322 65,4224
3 7,8147 6,2514 53 70,9935 66,5482
4 9,4877 7,7794 54 72,1532 67,6728
5 11,0705 9,2364 55 73,3115 68,7962
6 12,5916 10,6446 56 74,4683 69,9185
7 14,0671 12,0170 57 75,6237 71,0397
8 15,5073 13,3616 58 76,7778 72,1598
9 16,9190 14,6837 59 77,9305 73,2789
10 18,3070 15,9872 60 79,0819 74,3970
11 19,6751 17,2750 61 80,2321 75,5141
12 21,0261 18,5493 62 81,3810 76,6302
13 22,3620 19,8119 63 82,5287 77,7454
14 23,6848 21,0641 64 83,6753 78,8596
15 24,9958 22,3071 65 84,8206 79,9730
16 26,2962 23,5418 66 85,9649 81,0855
17 27,5871 24,7690 67 87,1081 82,1971
18 28,8693 25,9894 68 88,2502 83,3079
19 30,1435 27,2036 69 89,3912 84,4179
20 31,4104 28,4120 70 90,5312 85,5270
21 32,6706 29,6151 71 91,6702 86,6354
22 33,9244 30,8133 72 92,8083 87,7430
23 35,1725 32,0069 73 93,9453 88,8499
24 36,4150 33,1962 74 95,0815 89,9560
25 37,6525 34,3816 75 96,2167 91,0615
26 38,8851 35,5632 76 97,3510 92,1662
27 40,1133 36,7412 77 98,4844 93,2702
28 41,3371 37,9159 78 99,6169 94,3735
29 42,5570 39,0875 79 100,7486 95,4762
30 43,7730 40,2560 80 101,8795 96,5782
31 44,9853 41,4217 81 103,0095 97,6796
32 46,1943 42,5847 82 104,1387 98,7803
33 47,3999 43,7452 83 105,2672 99,8805
34 48,6024 44,9032 84 106,3948 100,9800
35 49,8018 46,0588 85 107,5217 102,0789
36 50,9985 47,2122 86 108,6479 103,1773
37 52,1923 48,3634 87 109,7733 104,2750
38 53,3835 49,5126 88 110,8980 105,3722
39 54,5722 50,6598 89 112,0220 106,4689
40 55,7585 51,8051 90 113,1453 107,5650
103
41 56,9424 52,9485 91 114,2679 108,6606
42 58,1240 54,0902 92 115,3898 109,7556
43 59,3035 55,2302 93 116,5110 110,8502
44 60,4809 56,3685 94 117,6317 111,9442
45 61,6562 57,5053 95 118,7516 113,0377
46 62,8296 58,6405 96 119,8709 114,1307
47 64,0011 59,7743 97 120,9896 115,2232
48 65,1708 60,9066 98 122,1077 116,3153
49 66,3386 62,0375 99 123,2252 117,4069
50 67,5048 63,1671 100 124,3421 118,4980
104