Upload
buidung
View
217
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS DAN PENERAPAN VIDEO PROFILE SEBAGAI FORMAT VIDEO STREAMING (STUDI KASUS PT JOGJAHOST)
NASKAH PUBLIKASI
disusun oleh
Abdullah 10.12.4803
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA
2014
ANALYSIS AND APPLICATION VIDEO PROFILE AS STREAMING VIDEO FORMAT (CASE STUDY PT JOGJAHOST)
ANALISIS DAN PENERAPAN VIDEO PROFILE
SEBAGAI FORMAT VIDEO STREAMING (STUDI KASUS PT JOGJAHOST)
Abdullah
Dhani Ariatmanto JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Application of this video format on the analysis performed in three video formats avi, mp4, mov. Three video formats are applied to a video profile as a destination for streaming media applications. By performing compression file formats and implement appropriate codek in three videos.
In this application the required compression in order to deliver a smaller size but does not reduce the quality during streaming. This is done so that the profile can be applied to video format for streaming media initernet, and convey information or berbetuk video.
Video profile of one of the media information to develop or mepromosikan companies and organizations. PT jogjahost implement video streaming profile in the media and in making video profiles using the software Adobe After Effects and Adobe Premiere.
Keywords : Video profile, Multimedia
1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi saat ini semakin mendukung kreatifitas manusia dalam
segala bidang, salah satunya di bidang multimedia yaitu media streaming internet.
Multimedia mampu menghasilkan suatu informasi, sebagai contoh penyampaian
informasi kepada masarakat umum. Dimana data yang di susun dapat berupa text,
gambar, animasi bahkan dapat diperlengkap dengan data-data atau video sekalipun.
PT. Jogjahost merupakan salah satu unit usaha yang bergerak pada penyediaan jasa
online seperti hosting, domain, dan media online. Dengan perkembangan jaman PT.
jogjahost memiliki cara penyampaian informasi saat ini, yang akan di buat dengan
bentuk video profile yang akan lebih banyak memberikan tampilan, gambar-gambar dan
audio agar informasi dapat disajikan dengan bergam.Dalam teknologi streaming
digunakan juga proses codec (compression dan decompression) terhadap file video /
audio yang diinginkan. Codec dalam konteks streaming adalah satu metode algoritma
yang terdapat pada sebuah streaming player yang fungsinya adalah melakukan proses
pengklompokan dan pendekompresan file video media streaming. " Analisis dan penerapan vormat video profile sebagai format video streaming " (Studi kasus PT jogjahost).
2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Sistem
Agnew dan kellermen (1990) mendefinisikan video sebagai media digital yang
menujukan susunan atau urutan gambar-gambar dan memberikan ilusi, gambar serta
fantasi pada gambar yang bergerak. Video juga bias dikatakan sebagai gambar-gambar
mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tretentu.1
1 Prof. Dr. Munir,M.IT, Multimedia, Konsep & Aplikasi dalam pendidikan. (Yogyakarta : Alfabeta, 2012,)
2.2.1 Format file video
Format file dalam video merupakan hal yang penting. Integrasi video digital ke
dalam aplikasi multimedia sejenisnya berbeda-beda. Ada sejumlah format pita analog
dan digital, meskipun file video digital juga dapat di simpan pada system file computer
yang memiliki format sendiri. Format file computer antara lain MPEG, AVI, MOV.
a. Montion Picture Exprest Group (MPEG)
MPEG adalah sekema kompresi dan sepesifikasi format file video digital yang
dikembangkan oleh grup ini. MPEG merupakan salah satu dari “ rich media”
yang mendukung web dan banyak situs web mempunyai video dan animasi
MPEG. Hampir seluruh web browser terkenal mengandung mpeg. Agar playback
dapat memainkan video secara halus, maka membutuhkan perangkat keras.
MPEG terbaru didukung perangkat keras yang lebih murah dan mengndung
teknologi yang baru berkembang missalnya DVD.
b. Audio Video Interleave (AVI)
AVI merupakan format video dan animasi yang digunakan video dan berektensi
AVI Sebagai besar outhoring mendukung format AVI. Juga didukung oleh Net
scape. Kekurangan penggunaan file AVI pada playback yaitu harus mngubah file
ke format lain untuk playback. AVI kurang canggih, bebasis track, kemampua
untuk mendukung dan melakukan sinkronisasi dengan Quick Time kurang
bagus.2
c. MOV digunakan untuk Quicktime, standar dari Apple. Bisa dimainkan pada
Macintosh dan windows.
2.2.2 Kompresi Video
Kompresi/pemadatan video atau kompresi video berhadapan dengan kompresi
data video digital. Kompresi video dibutuhkan untuk koding data video secara efisien
dalam format file video dan streaming format video. Kompresi adalah sebuah kompresi
data ke sebuah format yang lebih kecil. Biasanya dilakukan sehingga data dapat di
simpan atau disalurkan lebih efisien.
Proses pengmbalian data yang sudah dikecilkan tersebut disebut dekompresi. Bila
proses dekompresi menghasilkan data yang sama dengan yang semula maka kompres
itu di sebut”lossless” sedangkan bila data yang didekompresi tersebut menghasilkan data
yang lebih kecil maka kompres disebut “lossy”. Kompres video lossless meskipun
mungkin dilakukan, namun dalam prakteknya jarang digunakan, dan semua data video
standar biasanya membuang sebagian data (kompresi lossy).
2 Prof Dr. Munir, M.IT 2012, Multimedia, Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan (Yogyakarta : Alfabeta, 2012)
Codec adalah perangkat lunak untuk mengatasi masalah ini di web. Codec
merupakan perangkat lunak system yang dapat melakukan kompresi dan dekompresi
dengan cara berbeda-beda pada tipe-tipe media digital. Codec merupakan singkatan dari
Compression-DECompression dan berisi algoritma perangat lunak tingkat tinggi.
Maanfaat codec ini menjadi penting bila bekerja dengan data yang besar yang
melibatkan penyimpanan dan playback pada computer. Ketika membuat video digital,
maka Codec melakukan kompresi.
Sebagian besar solusi aliran video untuk web menyediakan “encoder” dan
“decoder” dengan codec yang menyertainya. Baik buruknya codec bekerja ,bergantung
pada isi video. Jika akan melakukan kompresi untuk filem, maka codec harus diinstal ke
computer untuk membuat filem dan untuk playback.
1. Lossless Compression
Adalah salah satu tipe dari tipe compression image dengan cara memodifikasi
data yang terorganisir atau diwakili untuk mengurangi ukuran penyimpanan.
Dalam mode ini setelah proses dekompersi, imformasi di dapatkan kembali
dalam bentuk utuh tanpa perubahan. Digunakan untuk data atau program yang
tidak boleh berubah karena proses kompersi. Disebut juga bit preserving
compression atau reversible compression.
2. Loosy Compression
Infomasi hasil dekompersi berbeda dengan informasi aslinya. Perbedaan
imformasi tidak mengakibatkan adanya pebedaan presepsi pengamat. Sangat
cocok untuk kebanyakan media kontinyu seprti sound, image dan video.
Tabel 2.1 Contoh teknik kompresi dalam aplikasi multimedia
Tipe Media Lossy/ Lossless Standard Rasio kompresi
Audio Lossy Di tetapkan industri CD 4 : 1
Citra Lossy JPEG 25 : 1
Lossless JBIG Variatif
Teks Lossless - 3 : 1
Video Lossy MPEG 160 : 1
2.3 Video Streaming 2.3.1 Pengertian video Streaming
Pengertian video streaming berasal dari pengertian video dan streaming. Video
adalah suatu perangkat yang berfugsi sebagai penerima gambar dan suara. Streaming
adalah proses penghantaran data dalam aliran berkelanjutan dan tetap yang
memungkinkan pengguna mengakses dan menggunakan file sebelum data dihantar
sepenuhnya. Dalam kasus, streaming bias berarti pengaliran atau mengalir. Jadi video
streaming adalah salah satu cara untuk mengetahui informasi atau berita secara audio
maupun visual dari seluruh dunia melalui internet.
3. Analisis 3.1 Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1 Sejarah Singkat PT. Jogjahost
PT. Jogjahost merupakan salah satu unit usaha yang bergerak pada
penyediaan jasa online seperti hosting, domain, dan media online. PT.jogjahost
dilahirkan dari keinginan untuk membangun sebuah layanan yang murah dan
terjangkau oleh semua, dan PT jogjahost ingin juga menyediakan layanan-
layanan berbasis web yang gratis dan sekarng sudah bisa anda temukan di
www.evims.com.
Salah satu perbedaan yang sangat mendasar sekali antara PT jogjahost
dan provider hosting lain adalah PT jogjahost mempunyai bandwith lebih besar
sehingga alokasi bandwith baik dalam maupun luar negeri tidak menjadi
masalah.
3.2 Analisis Informasi
Informasi merupakan komoditas yang kursial bagi pemakai akhir. Kemapuan
sistem informasi berbasis multimedia dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat
dapat dievaluasi untuk menangani masalah dan peluang untuk mengatasi masalah
tersebut.
3.2.1.1 Analisis Pelayanan
Peningkatan pelayanan memperlihatkan kategori yang beragam.Proyek yang
dipicu oleh peningkatan pelayanan dipilih guna memberikan pelayanan yang lebih baik
terhadap bisnis, para pelanggannya, ataupun keduanya.Pelayanan yang ditingkatkan
untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, karyawan, ataupun pimpinan. Sebagai
kategori kita yang lain, peningkatan pelayanan dapat dimaksutkan untuk memecahkan
masalah pelayanan khusu memanfaatkan sebaik-baiknya peluang untuk mengingkatkan
pelayanan atau mematuhi petunjuk dari pimpinan.
3.2.1.2 Identifikasi Masalah
Mengidentifikasi masalah merupakan tahap awal yang dilakukan dalam analisi
sistem. Masalah merupakan suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan.
Masalah ini yang menyebabkan sasaran dari sistem yang tidak dapat dicapai. Oleh
sebab itu langkah pertama yang harus dilakukan oleh analisi sistem adalah
mengidentifikasi terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi.
Dari definisi masalah pada penelitian ini masalah yang dapat diketahui bahwa
penerapan video profile PT jogjahost yang akan di terapkan pada format video media
streaming agar dapat di akses dan dapat dijalankan di media streaming tanpa terjadi
buferr.
Selama ini penyampain informasi PT. Jogjahost di lakukan secara manual
.penyampaian secara manual tersebut masih di anggap kurang, maka dari itu informasi
akan dikemas dalam betuk video profile.
3.2.2 Analisis SWOT
3.2.2.1 Faktor internal dan eksternal
1. Faktor internal merupakan lingkungan internal yang terdiri dari kekuatan
dan kelemahan yang ada didalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam
pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Lingkungan
internal terdiri dari keuangan dan akutansi, sdm, pemasaran,oprasi, dan
penelitian atau pengembangan.
2. Faktor eksternal merupakan lingkungan bisnis yang melengkapi oprasi
perusahaan yang daripadanya muncul peluang dan ancaman. Faktor ini
mencakup lingkungan industry dan lingkungan bisnis.
3.2.2.2 Identifikasi lingkunan Internal dan Eksternal
Tabel 3.1 Identifikasi lingkungan Internal dan Eksternal
3.3. Analisis Kebutuhan Fungsional
a. Video dapat memberikan informasi keunggulan dari objek
b. Video meberikan informasi dengan bentuk gambar ,teks, animasi dan
audio
Eksternal
Internal
Peluang
• Kemajuan teknilogi yang
semakin berkembang
• Maraknya Bisnis Online
• Meningkatnya permintaan
risiler
Ancaman
• Munculnya pesaing baru
• Mudahnya masarakat
bosan
• Persaingan dan inovasi
yang kuat
Kekuatan
• Dapat ditampilkan dengan
betuk gambar
• Memberikan informasi yang
beragam
• Masyarakat sudah lebih
beralih ke media internet
dan televise
• Maraknya Jejaring social
• Memiliki tingkat
informasi yang tinggi
Rancana Strategi (SO)
• Melakukan penayangan
Video profile
• Melakukan Identifikasi
Tempat yang berpotensi
• Menjadikan video sebagai
alat promosi yang menarik
Rancana Strategi (ST)
• Melakukan peninjauan
pada perusahaan yang
menjadi kendala
• Mengembangkan informasi
semakin luas
Kelemahan
• Tidak dapat dilihat secara
manual
• harus memenuhi bandwidth
yang di butuhkan
• Tidak bias dilihat secara off
line
• Durasi yang sebentar
Rancana Strategi (WO)
• Mengembangkan informasi
penawaran dengan cepat
• Melakukan penelitian pada
kegiatan yang produktif
Rencana Strategi (WT)
• Meningkatkan kesadaran
dan partisipasi terhadap
penjualan
• Penciptaan langkah
pemasaran yang lebih
besar
• Mejadikan promosi sebagai
langkah pengembangan
3.3.1 Analisis Kebutuhan Non Fungsional
1. kebutuhan perangkat keras (Hardware)
Analisi perangkat keras bertujuan untuk mengetahui secara tepat perangkat
keras yang dibutuhkan sistem. Adapun hadware yang digunakan untuk
mengimplementasikan sistem adalah :
Prosesor : intel core 2 duo 2.66 ghz
VGA : nvidia gforce 9400 M
Harddisk : 320 gb
Ram : 4 gb ddr 3
2. Kebutuhan Perangkat Lunak (software)
Analisis perangkat lunak menganalisi secaratepat perangkat lunak apa saja
yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu sistem informasi. Adapun
perangkat lunak yang digunakan adalah :
a. Adobe Premiere
b. Adobe After Effect
4. Implementasi dan Pembahasan
4.1 Rancangan Kegiatan Implementasi
Implementasi merupakan tahap yang akan dilakukan pada pengambilan gambar.
Rancangan implementasi merupakan kegiatan awal dari tahap implementasi pembuatan
video. Rancangan kegiatan berfungsi agar dapat mengatur implementasi yang akan
dilakukan sesuai dengan rencana yang diharapkan. Rencana kegiatan implemetasi juga
berfungsi untuk menentukan biaya dan waktu yang dibutuhkan
4.4.1 Tampilan format video di Youtube 1. Format video MP4
Format MP4 dengan kualitas format MP4 dalam media streaming
dengan kecepatan 0,52 mbps dapat menapilkan tampilan gambar yang baik
dan tidak terjadi Buffer dengan resolusi gambar 360p dapat dilihat setelah
dilakukan pengetesan seperti hasil gambar 4.17.
Gambar 4.17 Tampilan Video Mp4 YouTube
2. Format video MOV
Format video MOV setelah dilakukan percobaan di Media
streaming internet dengan video yang sama dapat menghasilkan gambar
yang baik juga dan tidak mengalami buffer, dan dapat dilihat juga
dengan gambar 4.18.
Gambar 4.18 Tampilan Video MOV YouTube
3. Forat video AVI
Format video AVI dengan format tersebut setelah di masukan
dalam media setreaming dapat berjalan seperti format video yang lain
dan tidak terjadi Buffer pada pemutaran video tersebut gambar dapat
dilihat 4.19.
Gambar 4.19 Tampilan Video AVI YouTube
4.4.2 Tampilan Video di Youtube Dengan Speed 0,10 Mbps
Untuk mengetahui apakah video profile yang telah dibuat memiliki
permasalahan dalam proses penampilan di internet, disini digunakan
www.youtube.com, maka dilakukan proses ujicoba, antara lain :
1. Setelah di lakukan Analisis dengan beberapa format video di Speed 0,10 mbps
terdapat bufeer pada video MOV pada durasi 00:17 tetapi tidak mengurangi
kualitas tampilan video dengan besar file 18,232 kb pada format video MOV,
dapat dilihat pada hasil gambar 4.20.
Gambar 4.20 Tampilan Video MOV YouTube
2. Hasil dari video AVI yang di ambil pada Upload Speed 0,10 mbps masih
dapat berjalan dengan dan tidak terjadi Bufeer. dan hasil ini dapat di
simpulkan bahwa format dengan ukuran file 10,596 kb dapat memberikan
tampilan seperti gambar 4.21.
Gambar 4.21 Tampilan Video AVI YouTube
3. Hasil dari video Mp4 yang di ambil pada Upload Speed 0,10 mbps
masih dapat berjalan dan tidak terjadi bufeer, dengan ukuran file 16,535
kb dapat terlihat dengan jelas dari hasil pengujian di youtube
memberikan gambar 4.22.
Tabel 4.1 Format Video& Audio yang Supported
Infomasi Format Video Video Format Supported Audio Format Supported
1. Format Mp4
Codec, High Definition H. 264
Resolution, 640*480
Frame Rate, 30 fps
Bit Rate, 2000 kbps
Codec, ACC
Channel , 2 Channels stereo
Sampel Rate, 44100 Hz
Bit Rate, 96 kbps
2. Format AVI
Codec, Xvid
Resolution, 640 * 480
Frame rate 30 fps
Bit Rate 1500 kbps
Codec, Mp3
Channel, 2 Channels stereo
Simpel Rate 44100 Hz
Bit Rate 96 kbps
3. Format MOV
Codec, High Definition H. 264
Resolution, 640 * 480
Frame Rate,30 fps
Bit Rate,2000kbps
Codec, ACC Audio
Channel , 2 Channels stereo
Sampel Rate, 44100 Hz
Bit Rate, 96 kbps
1.Pembahasan Data Video dengan Format yang Sama
Dari tabel 4.1 dapat di beritahukan format video yang memiliki codec yang
sama yaitu format video MP4 dan MOV dari hasil kompersi yang di lakukan
pada masing - masing video. Hasil ini tetap membedakan ukuran file yang telah
di kompersi dari hasil yang telah di peroleh data file Mp4 16,535 kb sedangkan
hasil dari MOV memiliki file 18, 232 kb dari hasil ini telah di lakukan percobaan
pada media streaming internet dan mendapatkan hasil bahwa kecepatan speed
0,10 mbps dan 0,52 mbps, Masih dapat terlihat kualitas dan hasil yang baik di
media streaming. Dan kualitas bit rate yang di tetapkan pada format kedua video
tersebut yaitu 2000 kbps untuk melihat kualitas sesuai dengan format video Mp4
dan MOV. Dan batasan kecepatan yang di gunakan pada pecobaan ini yaitu dari
0,10 Mbps sampai dengan 0,52 mbps.
5. Kesimpulan
Dari penjelasan dan penguraian seluruh bab sampai akhir dari analisis dan
penerapan format video sebagai standar media streaming internet (studi kasus PT
jogjahost). Didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam penerapan format video profile PT Jogjahost sebagai setandar media
streaming di gunakan tiga format video Mp4, Mov dan Avi. Dengan Speed
0,10 mbps minimal pada waktu percobaan video dengan hasil terjadi buffer
pada video Mov, sedangkan video mp4 dan Avi tidak.
2. Dengan kecepatan max sekitar 10 frame rate perdetik untuk bias
mendapatkan gambar yang tidak terputus-putus.
3. Batasan maksimal dan minimal speed yang di gunakan yaitu 0,10 mbps
sampai dengan kecepatan 0,52 mbps.
Untuk lebih memahami tentang sebuah sistem informasi multimedia diperlukan
pemahaman terhadap format video dan multimedia dengan baik. Untuk itu diperlukan
saran dan pertimbangan untuk pengembangan sistem selanjutnya :
1. Untuk pengembangan video selajutnya di perlukan penyempurnaan video
dengan penerapan format agar memberikan informasi yang lebih baik.
2. Penerapan format video bertujuan untuk mengetahui format yang dapat di
akses di dalam media streaming internet .
3. Semoga para pengola video multimedia selanjutnya dapat menyempurnakan
hasil video dan penerapan format lebih baik.
Daftar Pustaka
Eka, Purnama, Bambang. 2013 Konsep Dasar Multimedia. Yogyakarta : GRAHA ILMU Munir. 2012. Multimedia: Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung : ALFABETA Suyanto,M. 2005. Multimedia : Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.
Yogyakarta : ANDI Anonim. http://en.wikipedia.org/wiki/Windows_Media_Video. Diakses pada tanggal 15
November 2013 Anomim.http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17499/G08bap.pdf .
Diakses pada tanggal 3 November 2013