ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN Corporate Governance

A N A L IS A & PE M B A H A S A N M A N A J E M E N Management Discussion & Analysis

TATA KE LO L A PE RUS A H A A N Corporate Governance

Ke b e r l a njuta n d a n Ta n g gun g J awa b S o s ia l Sustainability and Corporate Social Responsibility

Laporan Tahunan 2020 Annual Report

2 3PT Multi Bintang Indonesia Tbk | Laporan Tahunan 2020 Annual Report PT Multi Bintang Indonesia Tbk | Laporan Tahunan 2020 Annual Report

IK H T IS A R Highlights

PRO F IL PE RUS A H A A N Company Profile

L A P O R A N M A N A J E M E N Management Report




Ikhtisar

Highlights

01 02 03

04 05 06 07

Profil Perusahaan

Company Profile

Laporan Manajemen

Management Report

Analisa & Pembahasan Manajemen

Management Discussion & Analysis

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Keberlanjutan dan Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan

Sustainability and Corporate Social Responsibility

Laporan Keuangan

Financial Statements

08 Profil Perushaan Company Profile

10 Sejarah Perseroan

Milestones

12 Our Purpose dan Our Values

Our Purpose and Our Values

16 Struktur Organisasi Organization Structure

28 Peristiwa Penting 2020

2020 Highlights

62 Tinjauan Operasional Operational Review

71 Tinjauan Kinerja Keuangan

Financial Review

78 Orang-orang Kami Our People

134 Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Sustainability and Corporate Social Responsibility

04 Informasi Data Keuangan Summary of Financial Data

91 Struktur GCG

GCG Structures

111 Komite Audit Audit Comittee

117 Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary

121 Manajemen Risiko

Risk Management

36 Laporan Dewan Komisaris

Report from the Board of Commissioners

42 Profil Dewan Komisaris

Profile of the Board of Commissioners

48 Laporan Direksi Report from the Board of Directors

56 Profil Direksi Profile of the Board of Directors

DAFTAR ISITable of Content







dalam juta Rp 2020 2019 2018** 2018 2017 in million Rp

Penjualan Bersih 1.985.009 3.711.405 3.574.801 3.649.615 3.389.736 Net sales

Laba Kotor 940.226 2.285.054 2.210.051 2.462.707 2.271.704 Gross Profit

Laba Usaha 427.787 1.648.765 1.653.242 1.653.242 1.785.753 Operating Profit

Laba Usaha, sebelum dikurangi dampak dari biaya tertentu yang tidak terjadi setiap tahun (sanksi cukai) 427.787 1.648.765 1.653.242 1.653.242 1.565.137

Operating Profit, before the impact of one time charge of exceptional item

(excise penalty)

Laba Sebelum Pajak 396.470 1.626.612 1.671.912 1.671.912 1.780.020 Profit Before Tax

Laba Bersih Tahun Berjalan 285.617 1.206.059 1.224.807 1.224.807 1.322.067 Net Income for the year

Laba Bersih Tahun Berjalan, sebelum dikurangi dampak dari biaya tertentu yang tidak terjadi setiap tahun (sanksi cukai) 285.617 1.206.059 1.224.807 1.224.807 1.101.451

Net Income for the year before the impact of one time charge of exceptional

item (excise penalty)

Laba Bersih yang dapat diatribusikan kepada Net Profit attributable to

Pemilik Entitas Induk 285.666 1.205.743 1.224.586 1.224.586 1.321.795 Owners of the Company

Kepentingan Non-Pengendali (49) 316 221 221 272 Non-controlling interest

Total Penghasilan Komprehensif Lain 285.617 1.206.059 1.224.807 1.224.807 1.322.067 Other Comprehensive Income

Laba bersih dan jumlah laba rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada

Net Income and total comprehensive income attributable to

Pemilik Entitas Induk 288.690 1.206.758 1.227.819 1.227.819 1.320.627 Owners of the Company

Kepentingan Non-Pengendali (48) 316 222 222 270 Non-controlling interest

Laba dasar per Saham (dalam Rupiah penuh) 136 572 581 581 627

Basic earnings per share (in full Rupiah amount)

Modal Kerja Bersih (149.180) (425.891) (349.958) (349.958) (227.269) Net Working Capital

Jumlah Aset 2.907.425 2.896.950 2.889.501 2.889.501 2.510.078 Total Asset

Jumlah Liabilitas 1.474.019 1.750.943 1.721.965 1.721.965 1.445.173 Total Liabilities

Jumlah Ekuitas 1.433.406 1.146.007 1.167.536 1.167.536 1.064.905 Total Equity

Rasio Total Penghasilan Komprehensif Terhadap Jumlah Aset % 10% 42% 42% 42% 53%

Total Comprehensive Income to Total Assets Ratio %

Rasio Total Penghasilan Komprehensif Terhadap Jumlah Ekuitas % 20% 105% 105% 105% 124%

Total Comprehensive Income to Total Equity Ratio %

Rasio Lancar % 89% 73% 78% 78% 83% Current Ratio %

Rasio Jumlah LiabilitasTerhadap Jumlah Ekuitas % 103% 153% 147% 147% 136% Total Liabilities to Total Equity Ratio %

Rasio Jumlah Liabilitas Terhadap Jumlah Aset % 51% 60% 60% 60% 58% Total Liabilities to Total Assets Ratio %

Rasio Laba bersih tahun berjalan terhadap Pendapatan % 14% 32% 34% 34% 39% Net Income for the year to Sales Ratio %

*Sebelum dikurangi dampak dari biaya tertentu yang tidak terjadi setiap tahun (sanksi cukai) * *Disajikan kembali

*Before the impact of one time charge of exceptional item (excise penalty)**Restated

IKHTISAR DATA KEUANGANSummary of Financial Data

LABA USAHA (dalam juta rupiah) Operating Profit (in million rupiah)

JUMLAH LIABILITAS (dalam juta rupiah) Total Liabilities (in million rupiah)

JUMLAH ASET (dalam juta rupiah) Total Assets (in million rupiah)

Meskipun dampak pandemi Covid-19 tak terelakan tercermin dalam hasil keuangan Perseroan secara keseluruhan, fokus kepada konsumen yang tiada henti dan respon yang segera terhadap peluang pertumbuhan membuat Perseroan tetap unggul di berbagai pasar kecuali Bali.

Although the impact of the Covid-19 pandemic was inevitably reflected in the company’s overall financial results, a relentless consumer focus and an agile response to growth opportunities saw the company outperform the market everywhere except Bali.

3.389.736

3.711.405 3.574.801

1.985.009

2017 2018 2019 2020

PENJUALAN BERSIH (dalam juta rupiah) Net Sales (in million rupiah)

1.785.753

1.648.765 1.653.242

2017 2018 2019 2020

1.445.173 2.510.078

1.750.943

2.896.950 1.721.965 2.889.501 1.474.019

2.907.425

20172017 2018 20192018 2019 20202020

427.787









02

PT Multi Bintang Indonesia Tbk, produsen Bir Bintang ikonik

Indonesia, telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1931.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk, producer of Indonesia’s iconic Bintang

Beer, has been operating in Indonesia since 1931.

Profil Perusahaan

Company Profile








PROFIL PERUSAHAAN Company Profile


MULTI BINTANG IN BRIEF The Company was established in Medan in 1929 as NV Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen. It started operating commercially two years later, on 21 November 1931, opening its first brewery in Surabaya. In 1936, the Company moved its domicile from Medan to Surabaya and Heineken became the Company’s majority shareholder, changing its name to N.V. Heineken’s Nederlandsch-Indische Bierbrouweerijen Maatschappij.

RIWAYAT SINGKAT MULTI BINTANGPerseroan didirikan di Medan pada tahun 1929 dengan nama NV Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen. Perseroan mulai beroperasi secara komersial 2 (dua) tahun kemudian, pada 21 November 1931, membuka brewery pertamanya di Surabaya. Pada tahun 1936, Perseroan memindahkan domisili dari Medan ke Surabaya dan Heineken menjadi pemegang saham mayoritas, mengubah namanya menjadi Nederlandsch-

Identitas PerseroanCompany Identity

Nama Perseroan |Company Name PT Multi Bintang Indonesia Tbk

Domisili | DomicileJakarta Selatan, Indonesia South Jakarta, Indonesia

Tanggal Pendirian Date of Establishment

3 Juni 1929Berdasarkan akta notarial No. 8 dibuat oleh Tjeerd Dijkstra, notaris public di Medan, atas nama N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen.June 3, 1929Based on notarial deed No. 8 drawn up by Tjeerd Dijkstra, notary public in Medan, under the name N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen.

Dimulainya Operasi KomersialCommencement of Commercial Operations

1931

Alamat Kantor Pusat Address of Head Office

Talavera Office Park 20th FloorJl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22-26Jakarta 12430, IndonesiaPO BOX 3264 JKT, Jakarta 10032

Telepon | Telephone 021- 27833800

Faksimili | Fax 021-7592 4617

Website Perseroan | Company website www.multibintang.co.id

Kepemilikan | OwnershipHeineken International BV 81.78%Publik | Public 18.22%

Informasi Pencatatan Saham Share listing information

terdaftar di Bursa Efek Jakarta / Bursa Efek Surabaya sejak 1981.Listed on the Jakarta Stock Exchange/Surabaya Stock Exchange since 1981. Pada 30 November 2007, Bursa Efek Surabaya digabung dengan Bursa Efek Jakarta menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) dan sejak itu saham Perseroan diperdagangkan di BEI dengan kode MLBI.On 30 November 2007, the Surabaya Stock Exchange was merged with the Jakarta Stock Exchange to become the Indonesia Stock Exchange (IDX) and since then, the Company’s shares have been traded on the IDX, under the code MLBI.

Modal Dasar | Authorized Capital 21.070.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully Paid Up Capital

21.070.000.000

Aktivitas Bisnis Inti berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan Core Business Activities according to the Articles of Association

Produksi minuman beralkohol (Golongan A) dan minuman non-alkoholProduction of alcoholic beverages (Category A /golongan A) and non-alcoholic beverages

Jumlah karyawan | Number of employees459 karyawan pada 2020 dan 468 karyawan pada 2019 459 employees in 2020 and 468 employees in 2019

Indische Bierbrouweerijen Maatschappij milik N.V. Heineken. Brewery tersebut menghentikan operasinya selama Perang Dunia II, tetapi dibuka kembali pada tahun 1949, dengan meluncurkan bir Heineken di pasar Indonesia. Perusahaan berganti nama lagi pada tahun 1951 menjadi Heineken’s Indonesische Bierbrouwerijen Maatschappij NV.

Perseroan mengalami perubahan nama lebih lanjut pada tahun 1972, menjadi P.T. Perusahaan Bir Indonesia, dan pada tahun 1973 membuka brewery baru di Tangerang.

Produsen bir dan minuman ringan yang berbasis di Medan, P.T. Brasseries de l’Indonesia, diakuisisi oleh Perseroan pada tanggal 1 Januari 1981. Pada tanggal 2 September 1981, Perseroan pindah domisili ke Jakarta dan berubah nama menjadi PT Multi Bintang Indonesia. Kemudian, Perseroan mengadakan penawaran umum perdana, mencatatkan sahamnya di (saat itu) Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Sejak penggabungan BEJ dan BES pada Desember 2007, saham Perseroan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pada tahun 1997, Perseroan memindahkan operasi brewery di Surabaya ke brewery baru yang dibuat khusus di Sampangagung, Jawa Timur.

Perseroan mendirikan anak perusahaan pertamanya, PT Multi Bintang Indonesia Niaga, pada tahun 2004 sebagai distributor utama Perseroan di Indonesia dan luar negeri, menangani penjualan dan pemasaran. Anak perusahaan mulai beroperasi pada 1 Januari 2005.

Saham mayoritas Heineken International BV (HIBV) di Perseroan diambil alih oleh Asia Pacific Breweries Limited (APB) yang berbasis di Singapura pada tahun 2010. HIBV kembali sebagai pemegang saham mayoritas Perusahaan pada bulan September 2013.

Peresmian fasilitas produksi non-alkohol mutakhir milik Perseroan senilai Rp 210 miliar di Sampangagung pada bulan Desember 2014 merupakan langkah signifikan menuju transformasi Multi Bintang menjadi perusahaan multi-minuman.

Demi lebih fokus ke bisnis minuman non-alkohol, Perseroan mendirikan anak perusahaan baru, PT Tirta Prima Indonesia, pada tahun 2017. Perusahaan ini baru mulai berproduksi secara komersial pada tahun 2018.

The brewery suspended operations during World War II but reopened in 1949, launching Heineken beer on the Indonesian market. The Company changed its name again in 1951 to Heineken’s Indonesische Bierbrouwerijen Maatschappij NV.

The Company underwent a further change of name in 1972, becoming P.T. Perusahaan Bir Indonesia, and in 1973 it opened a new brewery in Tangerang.

Medan-based beer and soft drinks producer P.T. Brasseries de l’Indonesia was acquired by the Company on 1 January 1981. On 2 September 1981, the Company moved its domicile to Jakarta and changed its name to PT Multi Bintang Indonesia. It then held an IPO, listing its shares on the (then) Jakarta Stock Exchange (JSX) and Surabaya Stock Exchange (SSX). Since the merger of the JSX and SSX in December 2007, the Company’s shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX).

In 1997 the Company relocated its Surabaya brewing operation to a new, custom-built brewery in Sampangagung, East Java.

The Company established its first subsidiary, PT Multi Bintang Indonesia Niaga, in 2004 as the Company’s main distributor in Indonesia and overseas, handling sales and marketing. The subsidiary began operating on 1 January 2005.

Heineken International BV (HIBV)’s majority stake in the Company was taken over by Singapore-based Asia Pacific Breweries Limited (APB) in 2010. HIBV returned as the Company’s majority shareholder in September 2013.

The commissioning of the Company’s Rp 210 billion state-of-the-art non-alcoholic beverage plant in Sampangagung in December 2014 represented a significant step towards Multi Bintang’s transformation into a multi-beverage company.

To enable a sharper focus on the non-alcoholic beverages business, the Company founded a new subsidiary, PT Tirta Prima Indonesia, in 2017. The new company began commercial production in 2018.








SEJARAH PERSEROANMilestones

Perusahaan mulai beroperasi dan memproduksi “Java Beer”. The company commenced operations, brewing “Java Beer”.

1931Heineken Group menjadi pemegang saham mayoritas, mengganti Namanya menjadi N.V. Heineken’s Nederlandsch-Indische Bierbrouweerijen Maatschappij. The Heineken Group became the majority shareholder in the Company, which began operating under a new name, N.V. Heineken’s Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen Maatschappij.

Operasional brewery di Surabaya pindah lokasi ke brewery yang baru di Sampangagung, Mojokerto

The Surabaya brewing operation relocated to the Company’s new brewery in Sampangagung, Mojokerto.

1997Anak Perusahaan, PT Multi Bintang Indonesia Niaga, didirikan untuk menangani penjualan dan pemasaran merek-merek Perseroan. A subsidiary, PT Multi Bintang Indonesia Niaga, was established to handle the sales and marketing of our brands.

Perseroan meluncurkan untuk pertama kali bir non-alkoholnya, Bintang Zero. The Company launched its first non-alcoholic beer, Bintang Zero.

2005

1949Brewery kembali dibuka setelah Perang Dunia II dan bir Heineken diperkenalkan di Indonesia. The brewery re-opened

after World War II and

Heineken beer was

launched in Indonesia.

Perseroan dinasionalisasi oleh Pemerintah Indonesia. The Company was nationalised by the Indonesian government.

Bir Bintang diproduksi pertama kali. Bintang Beer was produced for the first time.

19651952 1967Heineken mendapatkan kembali kepemilikannya atas Perseroan. Heineken regained ownership of the Company.

1972Perseroan merubah namanya menjadi PT Perusahaan Bir Indonesia. The Company changed its name to PT Perusahaan Bir Indonesia.

Brewery baru di Tangerang mulai beroperasi. The Company’s new brewery in Tangerang commenced operations.

1973

1981Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dengan nama PT Multi Bintang Indonesia (MLBI). The Company listed its shares on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges under the name PT Multi Bintang Indonesia (MLBI).

Perseroan mengambil alih PT Brasseries de L’Indonesie beserta brewerynya di Medan. The Company took over PT Brasseries de L’Indonesie and its Medan brewery.

Brewery di Medan ditutup. The Medan brewery closed down.

1992

1936

Asia Pacific Breweries Limited of Singapore menjadi pemegang saham mayoritas Perseroan. Asia Pacific Breweries Limited of Singapore became the Company’s majority shareholder.

2010Kepemilikan mayoritas kembali ke Heineken International BV. Majority ownership in the Company returned to Heineken International BV.

Brewery di Tangerang menjalani peningkatan secara teknis. The Tangerang brewery underwent a technical upgrade.

2013Pabrik minuman non-alkohol yang baru di Sampangagung mulai beroperasi. The Company’s new non-alcoholic beverages factory in Sampangagung began operating.

Bintang Radler, bir dengan alcohol 2% bercitarasa jus lemon alami diluncurkan. Bintang Radler, a 2% alcohol beer flavoured with natural lemon juice, was launched.

2014Meluncurkan identitas korporasi yang baru A new Identity was Launched

2015

2016PT Multi Bintang Tbk merayakan ulang tahunnya yang ke-85 dengan meluncurkan beberapa produk baru: • Bintang Radler 0.0%; • Strongbow Cider PT Multi Bintang Indonesia Tbk celebrated its 85th anniversary with the launch of several new products: • Bintang Radler 0.0%; • Strongbow Cider

2017Peluncuran bintang Radler Orange.Bintang Radler Orange was launched.

Perseroan mendirikan anak Perusahaan baru, PT Tirta Prima Indonesia, yang fokus pada bisnis minuman non-alkohol. The Company established a new subsidiary, PT Tirta Prima Indonesia, to focus on the non-alcoholic beverages business.

Perseroan mulai mengekspor Bir Bintang ke Amerika Serikat dan Korea Selatan. The Company began exporting Bintang Beer to the USA and South Korea.

PT Tirta Prima Indonesia mengambil alih produksi komersial minuman non-alkohol. PT Tirta Prima Indonesia took over the commercial production of the Company’s non-alcoholic beverages.

2018 2019Produksi strongbow cider dimulai di brewery Tangerang. Production of Strongbow cider began at the Multi Bintang’s Tangerang brewery.

Perseroan berkomitmen bahwa 100% energi yang digunakan dalam produksi akan berasal dari sumber energi terbarukan di tahun 2025. The Company pledged that 100% of the energy used in production would be derived from renewable sources by 2025.

2020Perseroan meluncurkan Bintang Radler 0,0% Blackcurrant dan Lime. The Company launched Bintang Radler 0.0% Blackcurrant and Lime.









OUR PURPOSE DAN OUR VALUESOur Purpose and Our Values

“To responsibly brew enjoyment and pride for Indonesia”

Our Purpose

Passion for quality

01 02Respect for people and planet

Enjoyment of life

03

Our ValuesMulti Bintang telah mengadopsi Heineken Behaviours

and Leadership Expectations sebagai budaya korporasi. The Behaviours, yang berlaku bagi seluruh karyawan,

meliputi: Put Safety First, Act as an Entrepreneur, Collaborate Through Trust, Keep it Simple, dan Learn

to Improve. The Leadership Expectations, yang berlaku untuk peran kepemimpinan, yaitu Connect, Shape, Develop, Deliver, dan Role Model the Behaviours.

Multi Bintang has adopted the Heineken Behaviours and Leadership Expectations as its corporate culture. The Behaviours, which apply to all employees, are: Put Safety First, Act as an Entrepreneur, Collaborate Through Trust, Keep it Simple, and Learn to Improve. The Leadership Expectations, which apply to people in leadership roles, are:

Connect, Shape, Develop, Deliver, and Role Model the Behaviours.








BUSINESS ACTIVITIESAs stated in the Articles of Association, the Company operates in the beer and other beverages industry. The Company performs the following activities in pursuit of its business objectives:• The production of beer and other beverages and other

relevant products;• The marketing of the above products in local and

international markets;• The import of promotional materials relevant to the

above products.

OUR BRANDSMulti Bintang produces the following products: • Bintang beer, Indonesia’s iconic brand and beer of

choice;• Heineken®, the most valuable premium global beer

brand; • Bintang Radler, a fusion of Bintang beer and natural

citrus juice with an alcohol content of 2%, which comes in two variants: Bintang Radler Lemon and Bintang Radler Orange;

• Bintang Zero 0.0%, Indonesia’s first alcohol-free malt beverage;

• Bintang Radler 0.0% Lemon and Bintang Radler 0.0% Blackcurrant & Lime, zero alcohol carbonated malt beverages infused with natural citrus juice;

• Strongbow, the world’s leading cider brand, in a choice of Gold Apple and Dark Fruit flavours;

• Green Sands, a carbonated soft drink, in three citrus-based variants: Lime & Apple, Lime & Grape and Lime & Lychee.

The Company’s subsidiary, PT Multi Bintang Indonesia Niaga, is the main distributor for the above products and handles their sale and marketing.

AKTIVITAS BISNISSebagaimana dinyatakan dalam Anggaran Dasar, Perseroan beroperasi di industri bir dan minuman lainnya. Perseroan menjalankan aktivitas-aktivitas sebagai berikut untuk mencapai target bisnisnya:• Memproduksi bir, minuman lain, dan produk terkait

lainnya;• Produk-produk tersebut dipasarkan ke pasar lokal dan

internasional;• Mengimpor materi promosi yang terkait dengan

produk-produknya.

MEREKMulti Bintang memproduksi produk-produk berikut:• Bir Bintang, merek ikonik Indonesia dan bir pilihan;• Heineken®, merek bir premium global terkemuka• Bintang Radler, perpaduan bir Bintang dan jus citrus

alami dengan kandungan alcohol 2%, yang tersedia dalam 2 varian: Bintang Radler Lemon dan Bintang Radler Orange.

• Bintang Zero 0,0%, minuman malt bebas alkohol pertama di Indonesia;

• Bintang Radler 0,0% Lemon dan Bintang Radler 0,0% Blackcurrant & Lime, minuman malt berkarbonasi nol alkohol yang diresapi dengan jus citrus alami;

• Strongbow, merek cider terkemuka di dunia, dengan pilihan rasa Gold Apple dan Dark Fruit;

• Green Sands, minuman ringan berkarbonasi dalam 3 (tiga) varian berbahan dasar citrus: Lime & Apple, Lime & Grape, Lime & Lychee.

Anak perusahaan, PT Multi Bintang Indonesia Niaga, adalah distributor utama untuk produk-produk tersebut diatas dan menangani penjualan dan pemasarannya.

INFORMASI DI SITUS WEB PERSEROANInformation on the Company Website

The information below can be found on our corporate website, www.multibintang.co.id: • Information on the majority shareholder and number

of public shareholders;• The Code of Business Conduct;• Summaries of the minutes of Annual and Extraordinary

General Meetings of Shareholders as well as related notices and invitations, dating back to 2015;

• The Company’s annual reports/financial statements dating from 2005, and quarterly (interim) financial statements dating from 2011;

• Profiles of the Board of Commissioners, Board of Directors and the Audit Committee; and

• The Charters of the Board of Directors, Audit Committee and Internal Audit Unit, and the Terms of Reference of the Remuneration Committee.

Informasi dibawah ini dapat ditemukan di situs web kami, www.multibintang.co.id:• Informasi tentang pemegang saham mayoritas dan

jumlah pemegang saham publi;• Pedoman Perilaku Bisnis;• Ringkasan risalah Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan dan Luar Biasa serta pemberitahuan dan undangan, sejak tahun 2015;

• Laporan Tahunan/Laporan Keuangan Perusahaan sejak tahun 2005, dan laporan keuangan kuartalan sejak 2011;

• Profil Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit; dan• Piagam Direksi, Komite Audit dan Unit Audit Internal,

dan Kerangka Acuan Komite Remunerasi.









STRUKTUR ORGANISASI Organization Structure

ICT Manager

Supply Chain Business Controller

OpCo Procurement Manager

Reporting & Accounting Manager

Tax Manager

Commercial Business Controller

Internal Audit and P&CI Manager

Strategic Business Controller

Regional Sales Manager - West

Regional Sales Manager - Kalimantan, South-Central-South East Sulawesi

Regional Sales Manager - Bali & Nusra

Regional Sales Manager - Java

National Key Account Manager

Head of Trade Marketing

Distributor Development Manager

Regional Sales Manager - North Sulawesi, Maluku and Papua

Digital Commerce ManagerMarketing Manager -

Flavored & 0.0

Marketing Manager - Heineken

Marketing Manager - Bintang

Media & Digital Manager

CMI & Innovation Manager

Customer Service & Logistic Manager

Senior Quality Assurance Technologist

Brewery Manager - Tangerang

OpCo Engineering Manager

Brewery Manager - Sampangagung

René Sánchez Valle President Director

Public and Regulatory Affairs Manager

Sustainability & Partnership Manager

Integrated Communication Manager

Ika NovieraCorporate Affairs Director

Jessica Setiawan*Marketing Director

Darryl Lim Eu Gin* Sales Director

Joerg GruetzmacherSupply Chain Director

Sandra Asher Pattenden Finance Director

Human Resources Business Partner Talavera and Inclusive & Diversity Ambassador

Human Resources Business Partner Sampangagung Brewery

Health & Safety Manager

Human Resources Operations Manager

Human Resources Business Partner Tangerang Brewery

Melia Halik*Human Resources Director

Head of Legal & Corporate Secretary Internal Audit Manager

* Direktur Non Akta *Non Statutory Director


OpCo Transformation Lead








PROFIL KARYAWANEmployee Profile

Komposisi karyawan berdasarkan jenis kelaminEmployee composition by gender

Komposisi karyawan berdasarkan tingkat pendidikanEmployee composition by educational level

Komposisi karyawan berdasarkan usia Employee composition by age

Komposisi karyawan berdasarkan status kepegawaianEmployee composition by employment status

Komposisi karyawan berdasarkan peringkat jabatan Employee composition by job level

Perputaran karyawan Employee Turnover

Kelompok usia Age group

2020 % 2019 %

20 - 25 tahun | years 32 6.97% 32 7%

25 - 30 tahun | years 94 20.48% 102 22%

30 - 35 tahun | years 107 23.31% 100 21%

35 - 40 tahun | years 74 16.12% 71 15%

40 - 45 tahun | years 51 11.11% 52 11%

45 - 50 tahun | years 50 10.89% 57 12%

50 - 55 tahun | years 35 7.63% 39 8%

55 - 60 tahun | years 16 3.49% 15 3%

Jumlah Total | Grand Total 459 468

20192020

2020 2019

20192020

370358

7.9%6.75%

17.1%15.22%

59.4%61.87%

15.6%16.12%

PriaMale

PriaMale

WanitaFemale

WanitaFemale

2020 2019

98101

Kontrak | Contract

Kepala DivisiDivisional Head

Kepala DivisiDivisional Head

DireksiBoard Of Directors

DireksiBoard Of Directors

Manajer SeniorSenior Manager

Manajer SeniorSenior Manager

Supervisor / Manajer JuniorSupervisor / Junior Manager

Supervisor / Manajer JuniorSupervisor / Junior Manager

StaffStaff

StaffStaff

PKB CLA

PKB CLA

9.1%

7%

44

33

7575

174208

133116

7953

Tetap | Permanent Masa Percobaan | Probation

2020

2019

3337

432422

30

Master (S2, S3)Master’s Degree

Master (S2, S3)Master’s Degree

DiplomaDiploma

DiplomaDiploma

Sarjana (S1) Bachelor’s Degree

Sarjana (S1) Bachelor’s Degree

Sekolah Lanjutan & Kejuruan

High School & Vocational

Sekolah Lanjutan & Kejuruan

High School & Vocational









INFORMASI KHUSUS BAGI PEMEGANG SAHAMSpecific Information for Shareholders

Pemegang Saham | Shareholders Jumlah SahamNumber of Shares % Nilai Nominal

Par Value

Heineken International BV 1.723.151.000 81,78% 17.231.510.000

Publik | Public 383.849.000 18,22% 3.838.490.000

2.107.000.000 100% 21.070.000.000

SHAREHOLDER INFORMATIONAs of 31 December 2020, Heineken International B.V. owned 1,723,151,000 shares, or 81.78%, of the Company’s total shares. The remaining 383,849,000 shares, or 18.22% of the total,were owned by the public.

No single public shareholder owns more than 5% of the total shares.

None of the Company’s Commissioners or Directors own any of the Company’s shares.

INFORMASI PEMEGANG SAHAMPer 31 Desember 2020, Heineken International B.V. memiliki 1.723.151.000 saham atau 81,78% dari total jumlah saham Perseroan. Sisanya 383.849.000 saham atau 18,22% dari total dimiliki oleh publik.

Tidak ada pemegang saham publik tunggal yang memiliki lebih dari 5% dari total saham.

Tidak ada Komisaris atau Direktur Perseroan yang memiliki saham Perseroan.

PEMEGANG SAHAM PUBLIK DENGAN KEPEMILIKAN DI BAWAH 5% (Per 31 Desember 2020)Public shareholders with holding of less than 5% (As per 31 December 2020)

Status Pemegang SahamTotal

% Shareholder StatusJumlah Pemegang SahamNumber of Shareholders

Total Jumlah Saham Number of Shares

Perorangan 2.162 37.961.700 1,80% Individu

Badan Usaha & Perseroan Terbatas

66 240.858.700 11,43% Corporate

Danareksa 19 66.299.000 3,15% Mutual Fund

Asuransi 10 13.465.000 0,64% Insurance

Yayasan 15 25.264.600 1,20% Foundation

Koperasi 0 0 0,00% Cooperative

Lain-lain 0 0 0,00% Others

Total 2.290 383.849.000 18,22% Total

* Kepemilikan saham diatas 5% hanya dipegang oleh Heineken International B.V The only shareholder with a share of more than 5% is Heineken International B.V.

JENIS KEPEMILIKAN SAHAM (Per 31 Desember 2020)Type of Share ownership (As per 31 December 2020)

Tipe Kepemilikan Bersama

Total% Type of ShareownershipJumlah Pemegang Saham

Number of ShareholdersTotal Jumlah Saham

Number of Shares

Institusi Lokal 68 106.144.880 5,04% Local Institution

Institusi Asing 43 1.962.893.420 93,16% Foreign Institution

Perorangan Lokal 2.162 37.926.300 1,80% Local Individual

Perorangan Asing 17 35.400 0% Foreign Individual

Total 2.290 2.107.000.000 100% Total

DIVIDEN DIVIDEND

DIVIDEN YANG DIBAYARKAN DALAM 2 TAHUN TERAKHIRDividend payment in the last 2 years

TahunYear

Tahun BukuBook Year

Dividen/saham (Rp)Dividend/share (Rp)

Tanggal Pembayaran Payment Date

Jumlah Dividen (dalam jutaan Rp)

Total Dividend ( in Rp million)

2020 2019 Final - - -

2020 Interim -- -

2019 2018 Final 536 24 Mei / May 2019 1.129.352

2019 Interim 47 27 November / November 2019

99.029

81.78%

Heineken International BV

18.22%

Public









INFORMASI KHUSUS BAGI PEMEGANG SAHAMSpecific Information for Shareholders

KINERJA SAHAMShare Performance

SAHAM BEREDAROUTSTANDING SHARES

2020

KUARTAL | QUARTER TertinggiHighest

TerendahLowest

PenutupanClosing

VolumeVolume

Kapitalisasi PasarMarket Capitalization

(dalam Rp penuh / in full Rp amount) (dalam juta Rp / in million Rp)

Q1 15.750 10.200 13.717 1.680.300 28.901.017

Q2 12.500 9.825 10.308 3.151.600 21.719.658

Q3 10.050 8.200 9.283 2.895.500 19.559.983

Q4 10.400 8.250 9.517 6.394.500 20.051.617

Kurs Akhir | Closing rate 15.750 8.200 9.700

Total 14.121.900

2019

KUARTAL | QUARTER TertinggiHighest

TerendahLowest

PenutupanClosing

VolumeVolume


(dalam Rp penuh / in full Rp amount) (dalam juta Rp / in million Rp)

Q1 18.950 15.500 17.558 1.761.900 36.995.408

Q2 20.550 18.875 20.275 314.000 42.719.425

Q3 20.275 17.750 18.417 411.400 38.803.917

Q4 19.000 15.400 16.133 595.100 33.992.933

Kurs Akhir | Closing rate 20.550 15.400 15.500

Total 3.082.400

2.107.000.000 per 31 Desember 2020

as of 31 December 2020

VolumeVolume

TertinggiHighest

TerendahLowest

PenutupanClosing


Jan-20 75.200 15.750 15.000 15.500 32.658.500.000.000 Jan-20

Feb-20 605.300 15.500 14.000 14.700 30.972.900.000.000 Feb-20

Mar-20 1.067.500 15.000 10.200 10.950 23.071.650.000.000 Mar-20

Apr-20 989.600 12.500 10.600 10.950 23.071.650.000.000 Apr-20

Mei-20 752.800 10.900 9.825 9.950 20.964.650.000.000 May-20

Jun-20 1.409.200 12.000 9.950 10.025 21.122.675.000.000 Jun-20

Jul-20 984.100 10.050 9.500 9.800 20.648.600.000.000 Jul-20

Agu-20 1.076.200 9.800 9.350 9.450 19.911.150.000.000 Aug-20

Sep-20 835.200 9.650 8.200 8.600 18.120.200.000.000 Sep-20

Okt-20 255.800 9.400 8.400 9.150 19.279.050.000.000 Oct-20

Nov-20 3.673.800 10.400 8.250 9.700 20.437.900.000.000 Nov-20

Dec-20 2.464.900 10.125 9.250 9.700 20.437.900.000.000 Dec-20

Jan-19 215.100 16.500 15.500 16.200 34.133.400.000.000 Jan-19

Feb-19 1.038.700 18.000 16.000 17.675 37.241.225.000.000 Feb-19

Mar-19 508.100 18.950 17.675 18.800 39.611.600.000.000 Mar-19

Apr-19 162.300 20.450 18.875 20.100 42.350.700.000.000 Apr-19

Mei-19 74.100 20.550 19.500 20.550 43.298.850.000.000 May-19

Jun-19 77.600 20.500 20.025 20.175 42.508.725.000.000 Jun-19

Jul-19 65.800 20.275 18.700 18.800 39.611.600.000.000 Jul-19

Agu-19 129.000 19.000 18.150 18.500 38.979.500.000.000 Aug-19

Sep-19 216.600 18.500 17.750 17.950 37.820.650.000.000 Sep-19

Okt-19 374.800 19.000 16.600 16.900 35.608.300.000.000 Oct-19

Nov-19 83.000 16.975 16.000 16.000 33.712.000.000.000 Nov-19

Des-19 137.300 16.000 15.400 15.500 32.658.500.000.000 Dec-19

Saham (unit)Share (unit)

- 1.000

2.000

3.000 4.000

5.000

6.000

7.000 8.000

9.000

10.000 11.000

12.000

13.000

14.000 15.000

16.000

17.000 18.000

19.000

20.000 21.000

22.000

-

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

3.000.000

3.500.000

4.000.000

Jan-19

Feb-1

9

Mar-19

Apr-19

May-19

Jun-19

Jul-19

Aug-19

Sep-1

9Oct-

19

Nov-19

Dec-19

Jan-20

Feb-2

0

Mar-20

Apr-20

May-20

Jun-20

Jul-20

Aug-20

Sep-2

0Oct-

20

Nov-20

Dec-20

Share Performance 2019 - 2020

VolumeVolume

TertinggiHighest

TerendahLowest

PenutupanClosing

- 1.000

2.000

3.000 4.000

5.000

6.000

7.000 8.000

9.000

10.000 11.000

12.000

13.000

14.000 15.000

16.000

17.000 18.000

19.000

20.000 21.000

22.000

-

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

3.000.000

3.500.000

4.000.000

Jan-19

Feb-1

9

Mar-19

Apr-19

May-19

Jun-19

Jul-19

Aug-19

Sep-1

9Oct-

19

Nov-19

Dec-19

Jan-20

Feb-2

0

Mar-20

Apr-20

May-20

Jun-20

Jul-20

Aug-20

Sep-2

0Oct-

20

Nov-20

Dec-20


VolumeVolume

TertinggiHighest

TerendahLowest

PenutupanClosing

- 1.000

2.000

3.000 4.000

5.000

6.000

7.000 8.000

9.000

10.000 11.000

12.000

13.000

14.000 15.000

16.000

17.000 18.000

19.000

20.000 21.000

22.000

-

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

3.000.000

3.500.000

4.000.000

Jan-19

Feb-1

9

Mar-19

Apr-19

May-19

Jun-19

Jul-19

Aug-19

Sep-1

9Oct-

19

Nov-19

Dec-19

Jan-20

Feb-2

0

Mar-20

Apr-20

May-20

Jun-20

Jul-20

Aug-20

Sep-2

0Oct-

20

Nov-20

Dec-20


VolumeVolume

TertinggiHighest

TerendahLowest

PenutupanClosing


Rupiah

VolumeVolume

TertinggiHighest

TerendahLowest

PenutupanClosing








STRTUKTUR KEPEMILIKANOwnership Structure KRONOLOGI PENCATATAN SAHAM

Chronology of Share Listing

PENCATATAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIARegistration of Shares on the Indonesian Stock Exchange

Tanggal Date

Aksi KorporasiCORPORATE ACTION

Total Kenaikan/Penurunan Saham

TOTAL INCREASE/ DECREASE IN SHARE

Total SahamTotal share

4 November / November 1981

Penawaran Umum- Pemegang saham Indonesia yang sudah ada- Saham yang ditawarkan kepada masyarakat IndonesiaInitial Public Offering- Existing Indonesia Shareholders- Shares offered to Indonesian public

358.012 3.162.000 3.520.012

15 Desember / December 1981

Saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana dicatatkan di bursa efekShares offered during IPO were listed at the stock exchange

3.520.012

12 Januari /January 2001

Pencatatan saham Perseroan (Bursa Efek Jakarta)Company listing (Jakarta Stock Exchange)

17.546.988 21.070.000 5 Februari /

February 2001Pencatatan saham Perseroan (Bursa Efek Surabaya)Company listing (Surabaya Stock Exchange)

10 Februari / February 2010

Transfer kepemilikan saham dari Heineken International BV ke Asia Pacific Breweries LtdTransfer of share ownership from Heineken International BV to Asia Pacific Breweries Ltd

21.070.000

23 September/ September 2013

Transfer kepemilikan saham dari Asia Pacific Breweries Ltd ke Heineken International BVTransfer of share ownership from Asia Pacific Breweries Ltd to Heineken International BV

21.070.000

6 November /November 2014

Pemecahan Saham dengan rasio 1:100Nilai nominal Rp 1.000 ke Rp 10Stock Split with ratio 1:100Par value Rp 1,000 to Rp 10

2.085.930.000 2.107.000.000

KRONOLOGIS PENCATATAN SURAT BERHARGA LAINNYAOther Securities Listing Chronology

Pada tanggal 4 November 1981 hingga 17 November 1981, Perseroan melakukan penawaran umum kepada masyarakat. Sejumlah 3.162.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham ditawarkan kepada masyarakat dengan harga Rp 1.570 per saham.

Pada 31 Desember 2019, Perseroan hanya mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Tidak ada surat berharga lain yang diterbitkan oleh Perseroan di bursa efek manapun.

The Company’s initial public offering took place for the first time on 4 to 17 November 1981. The total of 3,162,000 shares with par value of Rp 1,000 per share was offered to the public at the price of Rp 1,570 per share.

As of 31 December 2020, the Company’s shares were listed only on the Indonesia Stock Exchange. The Company has not issued any other securities on any exchange.

99.9%

81.78%

100%

18.22%

0.10%

0.10%99.9%

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk HEINEKEN ASIA PACIFIC PTE LTD

HEINEKEN INTERNATIONAL B.V PUBLIC

HEINEKEN N.V

PT MULTI BINTANG INDONESIA NIAGA

PT TIRTA PRIMA INDONESIA








JARINGAN LOKASI /KANTOR PERSEROAN

BreweriesJl. Daan Mogot Km 19,Tangerang 15122, IndonesiaT 021-27880800F 021-619 0190

Jl. Raya Mojosari-Pacet Km. 50,Sampang Agung, Kec. Kutorejo,Kab. Mojokerto, Jawa Timur, IndonesiaT 0321- 2800800F 0321- 592 508

Pabrik Minuman Non-Alkohol (dioperasikan oleh PT Tirta Prima Indonesia)Jl. Raya Sampangagung, Kuripansari Km 1,Desa Sampang Agung, Kec. Kutorejo,Kab. Mojokerto, Jawa Timur, IndonesiaT 0321- 2800880F 0321- 592 508

COMPANY NETWORK/LOCATIONS/OFFICES

BreweriesJl. Daan Mogot Km 19,Tangerang 15122, IndonesiaT 021-27880800F 021-619 0190

Jl. Raya Mojosari-Pacet Km. 50,Sampang Agung, Kec. Kutorejo,Kab. Mojokerto, Jawa Timur, IndonesiaT 0321- 2800800F 0321- 592 508

Non-Alcoholic Beverages Plant (operated by PT Tirta Prima Indonesia)Jl. Raya Sampangagung, Kuripansari Km 1,Desa Sampang Agung, Kec. Kutorejo,Kab. Mojokerto, Jawa Timur, IndonesiaT 0321- 2800880F 0321- 592 508

ENTITAS ANAKSubsidiaries

NAMA DAN ALAMAT LEMBAGA DAN PROFESIONAL PENUNJANG PASAR MODALNames and addresses of capital market supporting institutions and/or professionals

Entitas Anak Subsidiary

Persentase Kepemilikan

Percentage Ownership

Jenis BisnisType of Business

Total AsetTotal Assets

Status Operasi

Operating Status

PT Multi Bintang Indonesia NiagaTalavera Office Park Building, 20th FloorJl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22-26Jakarta 12430Indonesia

99.90%Distributor Utama /

Main Distributor

1.207.023.795.434 Active

PT Tirta Prima Indonesia Talavera Office Park Building, 20th FloorJl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22-26Jakarta 12430Indonesia

99.90%Industri Minuman Ringan / Soft Drink

Manufacturer

298.449.378.180 Active

Akuntan PublikPublic Accountant

Nama | Name Siddharta Widjaja & Rekan

Alamat | AddressWisma GKBI, 33rd FloorJl. Jend. Sudirman No. 28Jakarta 10210, Indonesia

Telepon | Telephone +62 21 574 2333 | +62 21 574 2888

Faksimili | Fax +62 21 574 1777 | +62 21 574 2777

Service(s) rendered | Service(s) renderedMengaudit Laporan keuangan perseroanAuditing the Company’s financial statements

Biro Administrasi EfekShare Registrar

Nama | Name PT Raya Saham Registra

Alamat | AddressGedung Plaza Sentral, Lt. 2Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48Jakarta 12930

Telepon | Telephone (021) 2525666

Faksimili | Fax (021) 2525028

Service(s) rendered | Service(s) rendered

Administrasi saham termasuk namun tidak terbatas pada mendukung Perseroan dengan pembayaran dividen, mendukung Perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham, dan mendukung Perseroan jika terdapat aksi korporasi (bila diperlukan).

Share administration including but not limited to supporting the Company with the dividend payment, supporting the Company at the General Meeting of Shareholders, and supporting the Company if there is any corporate action (when necessary).









PERISTIWA PENTING 2020 2020 Highlights

Peluncuran Blok Sampah, Bali: Bersama mitra kami, Make A Change World dan Sungai Watch, kami memasang blok sampah di Desa Tibubeneng, Bali, dan melakukan pembersihan di dekat Pantai Berawa dan Pura Perancak Tibubeneng. Trash Block Launch, Bali: With our partners, Make A Change World and Sungai Watch, we installed a trash block at Tibubeneng Village, Bali, and organised a clean-up at nearby Berawa Beach and Perancak Tibubeneng temple.

Bintang Tahun Baru Imlek: Kami meluncurkan kampanye 360 untuk merayakan periode perayaan melalui aktivasi online, di dalam toko, dan di lapangan. Jangkauan kampanye secara kumulatif mencapai 54 juta dari media sosial dan seluler, 21% di atas target. Bintang Chinese New Year: We launched a 360 campaign celebrating the festive period through online, in-store, and on-ground activations. The campaign achieved a cumulative reach of 54 million from social media and mobile, 21% above the target.

Donasi Sabun Cair: Melalui Yayasan Sahabat Multi Bintang (YSMB), kami mendistribusikan lebih dari 3.000 bungkus sabun cair ke rumah tangga di sekitar tempat brewery kami untuk membantu mencegah penyebaran Covid-19 dengan mencuci tangan yang benar.Liquid Soap Donation: Through the Sahabat Multi Bintang Founda-tion (YSMB), we distributed more than 3,000 packs of liquid soap to household around our breweries to help prevent the spread of Covid-19 by proper handwashing.

Donasi Masker Non Medis: YSMB melibatkan pengrajin yang setengah menganggur di Bali serta produsen tekstil untuk memproduksi lebih dari 50.000 masker, yang kami distribusikan ke gerai mitra kami dan masyarakat umum.Non-Medical Masks Donation: YSMB engaged underemployed artisans in Bali as well as a textile manufacturer to produce more than 50,000 masks, which we distributed to pour partner outlets and the public.

Peluncuran Nasi di Meja: Kami melakukan pengiriman beras pertama ke rumah tangga yang membutuhkan di masyarakat sekitar brewery kami. Dengan menggunakan dana Perseroan dan sumbangan karyawan, kami menyumbangkan 40.330 kg beras antara bulan Mei dan September kepada ribuan penerima manfaat. Nasi di Meja (Rice on the Table) Launch: We made the first deliveries of rice to households in need in the communities around our breweries. Using company funds and employee donations, we donated 40,330kg of rice between May and September to thousands of beneficiaries.

Distribusi Hand Sanitizer: Melalui YSMB, kami menyumbangkan 5000 liter hand sanitizer kepada petugas kesehatan dan relawan Palang Merah di Banten dan Jawa Timur. Hand Sanitizer Distribution: Through YSMB, we donated 5000 litres of hand sanitizer to health workers and Red Cross volunteers in Banten and East Java.

Bintang #StayAtHome Multipack: Bir Bintang meluncurkan edisi khusus 32cl-multipack untuk mendukung hal positif di dalam toko dan kegiatan di rumah.Bintang #StayAtHome Multipack: Bintang Beer launched a special edition 32cl-multipack to bring positivity to in-store and at home occasions.

Bintang #TetapBisa Virtual Nongkrong: Lebih dari 900 orang mendaftar virtual hangout di Zoom, bergabung dengan selebriti untuk mengobrol, bermain game, dan berbagi kiat menikmati makanan, musik, fotografi, dan perjalanan selama pandemi. Acara tersebut menjangkau lebih dari 29 juta orang. Bintang #TetapBisa Virtual Nongkrong: More than 900 people registered for a virtual hangout on Zoom, joining celebrities to talk, play games, and share tips on enjoying food, music, photography, and travel during the pandemic. The event reached more than 29 million people.

01

03

05

JAN/JAN

MAR/MAR

MEI/MAY

Bintang sebagai Mitra Bir resmi di Java Jazz 2020: Stan Bir Bintang kami yang imersif dan menarik perhatian memberikan pengalaman merek yang menarik bagi pengunjung salah satu festival jazz terbesar di dunia, membangkitkan kebanggaan Bintang sebagai pembuat bir pertama di Indonesia.

Bintang as the official Beer Partner at Java Jazz 2020: Our immersive and eye-catching Bintang Brewery booth drove an exciting brand experience for visitors to one of the world’s largest jazz festivals, evoking the pride of Bintang as the first beer brewer in Indonesia.

02 FEB/FEB

Heineken Socialise Responsibly: Kampanye komunikasi kami di digital dan sosial, yang berlangsung dari April hingga Juni, fokus untuk tetap dekat dengan teman dan keluarga dengan menemukan berbagai cara yang lebih aman untuk terhubung, menjangkau 20,5 juta orang. Heineken Socialise Responsibly: Our communication campaign in digital & social, which ran from April until June, focused on staying close with friends and family by finding different, safer ways to connect, reaching 20.5 million people.

Kampanye Bintang #KarenaDiRumah (Terpisah Tapi Bersama): Pesan video kami yang mendorong orang untuk tinggal di rumah dan tetap positif selama masa pandemi Covid-19 yang tidak menentu dan tidak nyaman, mencapai 22,9 juta orang. Bintang #KarenaDiRumah (Apart But Together) Campaign: Our video message encouraging people to stay home and stay positive during the uncertain, uncomfortable times of the Covid-19 pandemic, reached 22.9 million people.

Bantuan APD: Melalui YSMB, kami menyumbangkan 2000 jas hazmat untuk petugas kesehatan garis depan.PPE Donation: Through YSMB, we donated 2000 hazmat suits for frontline health workers

04

06

APR/APR

JUN/JUN









07 08

08

09

10 11

12

JUL/JUL AGU/AUG

AGU/AUG

SEP/SEP

OKT/OCT NOV/NOV

DES/DEC

Kampanye “Occasions” Heineken : Untuk mendukung program tetap di rumah, kami menjalan aktivasi untuk mendorong momen untuk tetap bisa menikmati kegiatan social di rumah melalui komunikasi dan promosi Heineken Occasions Campaign : To support stay at home program, we activated campaign to support moment you can still enjoy socializing at home through communication and promotion.

Bintang #TetapBisa : Support outlet-outlet on-premise yang mulai kembali buka secara aman melalui info protokol sosial dan promosi untuk konsumen.Bintang #Tetap Bintang #TetapBisa : Supporting on-premise outlets as they are opening up in safe manner through social protocol info and consumer promo

Peluncuran Bintang Radler 0.0% Blackcurrant & Lime Kami memperkenalkan rasa baru yang menyegarkan ke dalam portofolio tanpa alkohol.

Bintang Radler 0.0% Blackcurrant & Lime launch We introduced a refreshing new flavour to our zero alcohol portfolio.

Sound of Bintang Virtual Karaoke Battle: Pertarungan karaoke online pertama di Indonesia mempertemukan selebriti dengan kontestan sebagai bagian dari kampanye #TetapBisa Bintang. Acara tersebut, yang berlangsung dari 5 Sep hingga 10 Okt, menghasilkan lebih dari 450 kiriman video, 21.000 penayangan acara streaming langsung dan 20.000 penyuka, dan menjangkau 23 juta orang.Sound of Bintang Virtual Karaoke Battle: Indonesia’s first-ever online karaoke battle brought celebrities together with contestants as part of Bintang’s #TetapBisa campaign. The event, running from 5 Sep to 10 Oct, generated more than 450 video submissions, 21,000 livestreaming event views and 20,000 likes, and reached 23 million people.

JumpStart Bali: Demi mendukung inisiatif Dinas Pariwisata Bali untuk menghidupkan kembali perekonomiannya, kami memberikan pelatihan dan dukungan kepada lebih dari 50 gerai untuk mendapatkan sertifikasi kesehatan dan keselamatan ‘normal baru’ dari pemerintah daerah.JumpStart Bali: To support the Bali Tourism Agency’s initiative to revive the island’s economy, we provided training and support to more than 50 outlets to get ‘new normal’ health and safety certification from the local government.

Bintang Bali Barcode: Sebagai bagian dari inisiatif JumpStart Bali, kami meluncurkan hub informasi online kami yang menyediakan infor-masi tentang protokol kesehatan & keselamatan dan promosi di bar dan restoran favorit di Bali serta fitur pelacakan kontak. Bintang Bali Barcode: As part of the JumpStart Bali initiative, we launched our online informa-tion hub providing information on health & safe-ty protocols and promotions in Bali’s favourite bars and restaurants as well as a contact-tracing feature.

Bintang Radler 0.0% Lemon Peluncuran Paket Baru: Kami memperkenalkan tampilan baru tetapi dengan kesegaran yang sama. Bintang Radler 0.0% Lemon New Pack Launch: We introduced a new look but with the same great freshness.

Kampanye Perayaan Heineken: Bagian berikutnya dari kampanye Bersosialisasi dengan Bertanggung Jawab, film Heineken ‘Holidays as Usual’ mendorong orang-orang untuk merayakan musim perayaan dengan aman. Heineken Celebrations campaign: The next chapter of the Socialise Responsibly campaign, Heineken’s ‘Holidays as Usual’ film encouraged people to celebrate the festive season safely.

Bintang #TETAPBISA Rayakan Kebersamaan (Merayakan Kebersamaan): Kampanye perayaan Bintang tahun ini difokuskan pada mendorong orang untuk terhubung kembali secara bertanggung jawab selama musim perayaan. Bintang #TETAPBISA Rayakan Kebersamaan (Celebrate Togetherness): Bintang’s festive campaign this year focused on encouraging people to reconnect responsibly during the festive season.

Bintang x Brightspot Virtual City: Kami berkolaborasi dengan Brightspot untuk menciptakan pasar virtual pertama dari makanan, mode, gaya hidup, dan hiburan pilihan, yang menarik lebih dari 73.000 kunjungan.Bintang x Brightspot Virtual City: We collaborated with Bright-spot to create the first ever virtual marketplace of curated food, fashion, lifestyle and entertainment, which attracted more than 73,000 visits.

Peluncuran Perangkap Sampah Cisadane, Tangerang: Bersama Aliansi Air Cisadane, Yayasan Bankasuci dan Pemerintah Kota Tangerang, kami memasang bak sampah setinggi 60 m di seberang sungai. Dengan menggunakan teknologi sederhana dan terjangkau, perangkat ini mencegah limbah mencapai laut dan memberikan pendapatan bagi masyarakat lokal yang mengambil dan mendaur ulang limbah yang terperangkap.Cisadane Waste Trap Launch, Tangerang: With the Cisadane Water Alliance, Yayasan Bankasuci and Tangerang City government, we installed a 60m trash boom across the river. Using simple, affordable technology, the device prevents waste from reaching the sea and provides income for local communities who retrieve and recycle the waste caught in the trap.

Heineken x Ashta District 8: Mempersembahkan Jakarta Christmas District Heineken bermitra dengan tempat terbaru di Jakarta, menghidupkan Jakarta Christmas District dengan promo konsumen dan Pohon Natal LED Heineken.Heineken x Ashta District 8: Presents Jakarta Christmas District Heineken partnered with Jakarta’s latest ‘it’ spot, bringing the Jakarta Christmas District alive with consumer promos and Heineken’s LED Christmas Tree.

Kampanye Heineken Kembali ke Bar: Berhubung outlet-outlet on-premise kembali buka, kami ingin mendukung mereka tetap buka dan Heineken disini untuk mendukung konsumen tetap bertanggung jawab dalam bersosialisasi walau kadang terkesan aneh melalui protokol kesehatan dan menyambut kembali mereka melalui komunikasi dan promosi.Heineken Back to the Bars Campaign: Since on-premise outlets are reopening, we want to support keeping them open and Heineken is here to encourage people to socialise responsibly no matter how awkward that may be though safety protocols and welcoming them back through communication and promotion.









PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI Awards and Certification

Awards in 2020 Multi Bintang memperoleh penghargaan di tahun 2020 sebagai berikut: Multi Bintang received the following awards in 2020:

Tipe SerifikasiCertification Type

RecipientRecipient

Valid until Valid until

Certifying bodyCertifying body

ISO 9001 (Quality Management System)

Tangerang BrewerySampangagung Brewery

17 Mei | May 202221 April | April 2022

ISO Organisation (SGS)

FSSC 22000 (Food Safety System)Tangerang Brewery

Sampangagung Brewery13 Februari | February 2023

4 Desember | December 2020*ISO Organisation (SGS)

Laboratory Star System Sampangagung Brewery 03 Juli | July 2023Heineken Global Supply

Chain

PROPER (Environmental Management and Sustainability)

Tangerang Brewery, BLUE ratingSampangagung Brewery, BLUE rating

2020-20212020-2021

Ministry of Environment and Forestry

ISO 14001 (Environmental Management System)

PT Multi Bintang Indonesia TbkSampangagung Brewery

26 Mei | May 202224 Mei | May 2022

ISO Organisation (SGS)

SMK3 (Occupational Health & Safety Management System)

Tangerang Brewery, GOLD ratingSampangagung Brewery, GOLD rating

14 July 2020**17 September 2023

Ministry of Manpower and Transmigration

Nama PenghargaanAward Name

Award TypeAward Type

Award InstitutionAward Institution

DateDate

RecipientRecipient

Sustainable Business Awards 2019

Special Recognition Workforce Global Initiatives21 Februari

| February 2020Corporate

ICONOMICS CSR Brand Equity Awards 2020

Gold Brand Equity Award in the Consumer Goods Category

ICONOMICS27 Februari

| February 2020

Gold Quality Award 59th World Selection 2020 of Beers, Waters and Soft Drinks

Monde Selection 7 April | April 2020 Bir Bintang

Most Valuable Indonesia Brands 2020

Most Valuable Indonesia Brands 2020

Majalah SWA |SWA Magazine

30 Juni | June 2020 Bir Bintang

ICONOMICS Issuer Awards

Issuer Award in the Consumer Goods Category

ICONOMICS18 Desember

| December 2020Corporate

Corporate Social Responsibility Reporting 2020

Pemerintah Kabupaten Mojokerto / Mojokerto Regency Government

21 Desember | December 2020

Sampangagung Brewery

Certification in 2020

* Brewery telah lulus audit sertifikasi yang berlangsung pada 19-21 Januari 2021 dan kini menunggu sertifikat baru dikeluarkan / The brewery has just passed the certification audit that took place on 19-21 January 2021 and now is waiting for the new certificate to be issued** Dalam proses sertifikasi ulang / Now in the process of recertification







03Laporan Manajemen

Management Report

Kami dengan segera menerapkan kerangka kerja strategis baru untuk mengelola krisis, yang terdiri dari 4

(empat) pilar utama: manusia dan keselamatan, kelangsungan bisnis,

mitigasi dampak, serta pemulihan dan percepatan.

We quickly put in place a new strategic framework to manage the crisis, comprising four key pillars: people and safety, business

continuity, impact mitigation, and recovery and acceleration.








LAPORAN DEWAN KOMISARISReport from the Board of Commissioner

ASSESSMENT OF THE BOARD OF DIRECTORS’ PERFORMANCEThe Covid-19 pandemic drove Indonesia into recession for the first time in two decades, with the economy contracting by 2.07% in 2020 as the government imposed widespread mobility restrictions to contain the spread of the virus. Although this, together with the allocation of more than Rp 700 trillion in economic stimulus, health and social support packages, likely helped to avert a more severe crisis, the more consumer-facing sectors, including hospitality, suffered a major impact.

For the beer market, the crisis was compounded by the loss of the foreign tourist trade, which forms a significant part of our business, as a result of global travel restrictions. Foreign tourist arrivals in Bali, one of our key markets, dropped by 83% year-on-year, a devastating setback for the island, which relies heavily on tourism.

Although these impacts were inevitably reflected in the company’s overall financial results, a relentless consumer focus and an agile response to growth opportunities saw the company outperform the market everywhere except Bali and deliver signs of recovery in the last quarter.

Management took decisive and early action to keep employees healthy and safe, whether they were working from home or on site. We are particularly proud of the fact that Multi Bintang did not lay off any permanent employees as a result of the crisis.

We also appreciated the management’s discipline on cost and cash management, including their initiatives to ease the financial pressures on our distributors through the crisis. Supporting them to keep their businesses afloat will help to secure the continuity of our own business going forward. SUPERVISION OF STRATEGIC EXECUTION AND ADVICE TO THE BOARD OF DIRECTORSThe Commissioners maintained our schedule of regular joint board meetings with the Directors to discuss and provide guidance on market updates, key priorities and strategies, results, governance and sustainability. We had a total of 6 meetings, 5 of which were held virtually. In addition, throughout the year we engaged continuously with management on both a collective and

PENILAIAN TERHADAP KINERJA DIREKSIPandemi Covid-19 membawa Indonesia masuk ke dalam resesi untuk pertama kalinya dalam dua dekade terakhir. Kontraksi ekonomi mencapai angka 2,07% pada tahun 2020, karena Pemerintah memberlakukan pembatasan mobilitas yang meluas untuk menahan penyebaran virus. Bersamaan dengan pembatasan tersebut, dialokasikan lebih dari Rp 700 triliun dalam bentuk stimulus ekonomi, paket kesehatan dan bantuan sosial, demi membantu mencegah krisis yang lebih parah, dimana sektor yang berhadapan langsung dengan konsumen, termasuk hospitality, mengalami dampak yang besar.

Sementara di pasar bir, krisis diperparah dengan hilangnya lalu lintas perjalanan turis asing, yang merupakan bagian penting dari bisnis kami, sebagai akibat dari pembatasan perjalanan global. Kedatangan turis asing di Bali, salah satu pasar utama kami, turun sebanyak 83% dalam periode setahun. Suatu hal buruk yang menghancurkan kondisi Pulau Bali, yang sangat bergantung pada sektor pariwisata.

Dampak tak terelakan dari pandemi tercermin dalam kinerja keuangan Perseroan secara keseluruhan. Namun, fokus kepada konsumen yang tiada henti dan respons yang cepat terhadap adanya peluang pertumbuhan membuat Perseroan dapat tetap unggul di berbagai pasar kecuali Bali, dan menunjukkan tanda-tanda pemulihan di kuartal terakhir tahun 2020.

Manajemen mengambil tindakan tegas dan segera untuk menjaga kesehatan dan keamanan karyawan, baik mereka yang bekerja dari rumah atau di kantor dan pabrik. Kami sangat bersyukur bahwa Multi Bintang sama sekali tidak memberhentikan karyawan tetapnya karena adanya krisis ini.

Kami juga menghargai kedisiplinan manajemen dalam pengelolaan biaya dan kas, termasuk inisiatif untuk meringankan tekanan keuangan pada distributor selama krisis. Upaya mendukung mereka untuk menjaga bisnis tetap berjalan akan membantu mengamankan kelangsungan bisnis Perseroan di masa depan.

PENGAWASAN TERHADAP IMPLEMENTASI STRATEGIS DAN SARAN KEPADA DIREKSI Dewan Komisaris tetap menjalankan rapat gabungan rutin dengan Direksi untuk membahas dan memberikan arahan tentang perkembangan pasar, prioritas dan strategi utama, pencapaian, tata kelola dan program keberlanjutan. Di tahun 2020, kami mengadakan 6 kali pertemuan, 5 kali diantaranya diadakan secara virtual. Selain itu, di sepanjang tahun kami juga terlibat

Maurits Daniel Rudolf Lalisang Presiden Komisaris / Komisaris Independen President Commissioner / Independent Commissioner

Multi Bintang bersikap proaktif dalam menghadapi tantangan besar di tahun 2020, dengan segera mengambil tindakan untuk melindungi bisnis, orang-orang kami dan komunitas, serta beradaptasi dengan kondisi baru

di tempat kami berada. Hasilnya, Perseroan dapat merespons dengan cepat untuk berubah sesuai kebutuhan pelanggan, meningkatkan

pangsa di sebagian besar pasar, dan menangkap peluang baru sambil mempertahankan fundamental tetap kokoh.

Multi Bintang was proactive in the face of the profound challenges of 2020, taking immediate action to protect the business, our people and communities, and adapt to the new landscape in which we found ourselves. As a result, the company was able to respond

with agility to changing customer needs, grow share in most of our markets and capture new opportunities while keeping our fundamentals intact.








JAKARTA, MARET/ MARCH 2021 Untuk dan atas nama Dewan Komisaris

for and on behalf of the Board of Commissioners

MAURITS DANIEL RUDOLF LALISANG Presiden Komisaris

President Commissioner

individual basis to advise and ensure early action on emerging challenges and opportunities. All our meetings were very productive and both boards are essentially aligned on the priorities and strategic direction of the business.

As active members of the Board committees, we also had strong visibility over the financial reporting, internal and external audits, compliance, risk management and remuneration processes. The Audit Committee met 6 times and the Remuneration Committee met 2 times in 2020.

CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATIONThe company’s longstanding commitment to doing business responsibly, ethically and sustainably helped to ensure that the company’s high standards of corporate governance were upheld throughout the year, despite the changed circumstances. Management adapted quickly, ensuring that the necessary safeguards were in place, while the Board committees and the internal audit provided assurance that all processes and controls continued to function effectively across all levels of the organisation.

The company completed a great deal of work towards our ambitious sustainability goals on renewable energy use, protecting water resources, waste management and promoting circular economies. These actions are driving positive and lasting value not only for our business but for the communities in which we operate.

Alleviating some of the worst impacts of the pandemic on the communities within which we live and work became an integral part of our sustainability mission in 2020. During the year, the company distributed food aid to households around our breweries and in Bali, donated PPE to health workers and engaged unemployed garment industry workers in Bali to produce more than 50,000 cloth masks, which were then distributed to our partner outlets and the public. As restrictions began to ease, supporting our partner outlets to prepare to re-open safely became a top priority, with the company providing training on the new health and safety protocols that will enable consumers to return to bars with confidence.

PERSPECTIVE ON BUSINESS PROSPECTS

The government has forecast growth of 4.3%-5.3% for 2021, expecting this to be driven by a recovery in consumption and investment on the back of its robust economic and social protection response. However, considerable downside risks remain amid the lingering uncertainty over the pace and efficacy of global efforts to distribute the Covid-19 vaccine and bring the pandemic under control, and over the stability of the recovery.

Given these uncertainties, which include the timing of the return of international tourism to Indonesia, we expect the impact of the pandemic to be felt for some months to come. However, the initiatives taken in the last year have established a strong foundation on which to build, and we are confident that the strategies formulated by the Board of Directors are appropriately focused on returning the business to a strong growth trajectory. CHANGES IN THE BOARD OF COMMISSIONERSI would like to express the Board’s gratitude and good wishes to Sumantri Slamet, who stepped down as a Commissioner in 2020. There were no new appointments to the Board during the year.

In closing, we would like to commend the management and employees not only for the discipline they have shown over this difficult year but also for their dedication to supporting others in our community to deal with the crisis. Our gratitude is also due to our shareholders and partners for their continued trust. I believe that with the company’s agile business model and firm focus on long-term sustainability, Multi Bintang is well-positioned to take advantage of the opportunities that will emerge as the country recovers.

secara terus-menerus dengan manajemen baik secara kolektif maupun individual untuk memberikan saran dan memastikan tindakan lebih awal atas tantangan dan peluang yang muncul. Semua pertemuan tersebut berjalan sangat produktif. Dewan Komisaris maupun Direksi pada prinsipnya sejalan terkait prioritas dan arah strategis bisnis.

Sebagai anggota aktif dari komite-komite Dewan Komisaris, kami juga memiliki visibilitas yang kuat atas pelaporan keuangan, audit internal dan eksternal, kepatuhan, manajemen risiko, dan proses remunerasi. Komite Audit melakukan rapat sebanyak 6 kali dan Komite Remunerasi melakukan rapat sebanyak 2 kali di tahun 2020.

PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Komitmen Perseroan sejak awal untuk menjalankan bisnis secara bertanggung jawab, mematuhi etika yang berlaku dan secara berkelanjutan membantu memastikan bahwa standar tata kelola perusahaan yang tinggi ditegakan di sepanjang tahun, meskipun situasi dan kondisi berubah. Manajemen beradaptasi dengan cepat, memastikan bahwa pengamanan yang diperlukan tersedia, sementara komite-komite Dewan Komisaris dan audit internal memberikan kepastian bahwa semua proses dan kontrol terus berfungsi secara efektif di semua tingkat organisasi.

Perseroan telah menyelesaikan banyak pekerjaan untuk mencapai tujuan keberlanjutan yang ambisius atas penggunaan energi terbarukan, melindungi sumber daya air, pengelolaan limbah, dan mendukung perputaran siklus ekonomi. Tindakan ini mendorong nilai-nilai positif yang dapat bertahan lama, tidak hanya untuk bisnis tetapi juga untuk komunitas dimana kami beroperasi.

Mengurangi beberapa dampak terburuk dari pandemi terhadap masyarakat tempat dimana kami tinggal dan bekerja menjadi bagian integral dari misi keberlanjutan di tahun 2020. Selama tahun tersebut, Perseroan mendistribusikan bantuan makanan kepada rumah tangga di sekitar brewery kami dan di Bali, menyumbangkan APD kepada petugas kesehatan dan mempekerjakan pekerja industri garmen yang menganggur di Bali untuk memproduksi lebih dari 50.000 masker kain, yang kemudian didistribusikan ke outlet mitra kami dan publik. Ketika pembatasan mulai berkurang, kami mendukung gerai mitra untuk bersiap buka kembali dimana aspek keamanan menjadi prioritas utama. Perseroan juga memberikan pelatihan tentang protokol kesehatan serta keselamatan baru yang akan memungkinkan konsumen untuk kembali ke bar dengan rasa percaya diri.

PERSPEKTIF TERHADAP PROSPEK BISNIS Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kisaran angka 4,3% -5,3% untuk tahun 2021. Perkiraan ini akan didorong oleh pemulihan konsumsi dan investasi yang didukung oleh respons perlindungan ekonomi dan sosial yang kuat. Hal ini dengan tetap mempertimbangkan risiko penurunan cukup besar yang tetap ada ditengah ketidakpastian atas kecepatan dan kemanjuran upaya global dalam pendistribusian vaksin Covid-19 dan upaya mengendalikan pandemi, serta stabilitas pemulihan.

Mengingat ketidakpastian tersebut, termasuk waktu kembalinya pariwisata internasional ke Indonesia, kami perkirakan dampak pandemi masih akan terasa selama beberapa bulan mendatang. Namun, inisiatif yang diambil pada tahun lalu telah membentuk landasan yang kuat untuk dibangun, dan kami yakin bahwa strategi yang dirumuskan oleh Direksi secara tepat difokuskan untuk mengembalikan bisnis ke jalur pertumbuhan yang kuat.

PERUBAHAN DI DEWAN KOMISARIS

Atas nama Dewan Komisaris, saya mengucapkan terima kasih dan harapan yang terbaik kepada Sumantri Slamet yang telah mengundurkan diri sebagai Komisaris pada tahun 2020. Tidak ada pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Baru selama tahun 2020.

Sebagai penutup, kami ingin menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada manajemen dan karyawan tidak hanya atas disiplin yang telah mereka tunjukan selama tahun yang sulit tetapi juga atas dedikasinya untuk mendukung orang-orang di sekitar dalam menghadapi krisis. Terima kasih juga kami sampaikan kepada para pemegang saham dan mitra kami atas kepercayaan mereka yang tiada henti. Saya percaya bahwa dengan model bisnis Perseroan yang tangkas dan fokus yang kuat pada pertumbuhan keberlanjutan jangka panjang, Multi Bintang berada pada posisi yang tepat untuk memanfaatkan peluang yang akan timbul seiring dengan pemulihan negara.









DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners

3Nurhadijono Komisaris Independen Independent Commissioner

1 Kenneth Choo Tay Sian Komisaris Commissioner

2 Nicolaas Adrianus Vervelde Komisaris Commissioner

4Maurits Daniel Rudolf Lalisang

Presiden Komisaris President Commissioner

6Wahyu Hidayat Komisaris Independen Independent Commissioner

5 Bartholomeus A.C van den Huijsen Komisaris Commissioner








PROFIL DEWAN KOMISARISProfile of the Board of Commissioners

Maurits Daniel Rudolf Lalisang Presiden Komisaris / Komisaris Independen President Commissioner / Independent Commissioner

Indonesian citizen, aged 67 as of 31 December 2020, domiciled in Jakarta. He was appointed as the Independent President Commissioner of the company by the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 25 October 2019. He serves concurrently as an Independent Commissioner of PT. ICI Paints Indonesia since 2009, Independent Commissioner of PT. Deltomed Laboratories since 2017, and as a Partner of PT Saratoga Investama Sedaya, Tbk since 2015. He had a long and distinguished career at Unilever Indonesia, starting as a management trainee in 1980 and earning his first appointment as a Director in 1991. Having held the positions of Corporate Relations Director, Foods Director, Home Care Director and Sales Director, he was the Company’s President Director from 2004 to 2014 and President Commissioner from 2015 to 2020.

He holds a degree in Business Administration from the University of Indonesia (1978) and attended the Advanced Executive Program at the Kellogg Graduate School of Management of Northwestern University, USA, in June 2001.

He has no affiliated relationship with other members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors, or majority shareholders.

Warga Negara Indonesia, berusia 67 tahun per 31 Desember 2020. Berdomisili di Jakarta. Beliau diangkat sebagai Presiden Komisaris/Komisaris Independen Perusahaan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 25 Oktober 2019. Saat ini, beliau menjabat sebagai Komisaris Independen PT ICI Paints Indonesia sejak tahun 2009, Komisaris Independen PT Deltomed Laboratoris sejak tahun 2017, dan sebagai Partner PT Saratoga Investama Sedaya Tbk sejak tahun 2015. Beliau memiliki karir yang panjang dan cemerlang di Unilever Indonesia, mulai sejak sebagai management trainee di tahun 1980 dan memperoleh penunjukan pertama sebagai Direktur di tahun 1991. Menduduki posisi-posisi sebagai Direktur Hubungan Korporasi, Direktur Makanan, Home Care Director dan Direktur Penjualan, sebagai Presiden Direktur Perusahaan sejak tahun 2004 hingga tahun 2014, serta sebagai Presiden Komisaris sejak tahun 2015 hingga tahun 2020.

Beliau memperoleh gelar di bidang Administrasi Bisnis dari Universitas Indonesia (tahun 1978) dan menghadiri Advanced Executive Program di Kellog Graduate School of Management di Northwestern Universiti, Amerika Serikat, pada bulan Juni 2001.

Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi, dan pemegang saham mayoritas.

Indonesian citizen, aged 65 as of 31 December 2019, domiciled in Jakarta. He was appointed as an Independent Commissioner of the Company by the Annual General Meeting of Shareholders on 19 May 2015. He is a former Commissioner of PT Semen Indonesia (2014-2019). In a distinguished career in government between 1985 and 2014 he served as, among others, Deputy Minister for Restructuring and Strategic Planning (2013-2014) and Ministry Secretary (2012-2013) at the Ministry of State-Owned Enterprises. As a business leader, he was President Commissioner of PT Rajawali Nusantara Indonesia (2008-2012), Jamsostek (2007-2008) and PT Madani Securities (2002-2006); a Commissioner at PT Bank Mandiri (2012-2014), PT Krakatau Steel (2012), PT Indo Exchange Tbk (2003-2006) and PT Adhi Karya (1992-1995); and Finance Director at PT SUCOFINDO (Persero) (1995-1999). He was also a leading actor in Indonesia’s airline sector, serving as President Director of PT Pelita Air Service (2003-2005) and PT Merpati Nusantara Airlines (1999-2002) and Chairman of the Indonesia National Air Carriers Association (INACA) (1999-2005).

He holds a Bachelor’s degree in Corporate Economics from Gajah Mada University (1979) and a Diploma in Development Finance from the University of Birmingham, UK (1984).


Warga Negara Indonesia, berusia 65 tahun per 31 Desember 20219. Berdomisili di Jakarta. Beliau diangkat sebagai Komisaris Independen Perusahaan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 19 Mei 2015. Beliau pernah menjabat sebagai Komisaris PT Semen Indonesia (2014-2019). Dalam karirnya yang cemerlang di pemerintahan antara tahun 1985 hingga 2014, beliau diantaranya pernah menjabat sebagai Deputi Menteri Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis (2013-2014) dan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (2012-2013). Sebagai pimpinan bisnis, beliau pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (2008-2012), Jamsostek (2007-2008), dan PT Madani Securities (2002-2006); Komisaris di PT Bank Mandiri (2012-2014), PT Krakatau Steel (2012), PT Indo Exchange Tbk (2003-2006), dan PT Adhi Karya (1992-1995); Direktur Keuangan di PT Sucofindo (Persero) (1995-1999). Beliau juga merupakan actor terkemuka di sector penerbangan Indonesia. Menjabat sebagai Presiden Direktur PT Pelita Air Service (2003-2005) dan PT Merpati Nusantara Airlines (1999-2002), serta Ketua Indonesia National Air Carriers Association (INACA) (1999-2005).

Beliau memperoleh gelar Sarjana bidang Ekonomi Perusahaan dari Universitas Gajah Mada (1979) dan Diploma bidang Pengembangan Finansial dari University of Birmingham, UK (1984).

Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi, atau pemegang saham mayoritas.

Wahyu Hidayat Komisaris Independen Independent Commissioner










Nurhadijono Komisaris Independen Independent Commissioner

Nicolaas Adrianus Vervelde Komisaris

Commissioner

Indonesian citizen, aged 57 as of 31 December 2020, domiciled in Jakarta. He was appointed as an Independent Commissioner of the Company by the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 25 October 2019. He is one of the founding shareholders of Cardig International Group, the largest independent third-party aviation and logistics specialist in Indonesia, and serves on the boards of several Cardig International subsidiaries, including as Commissioner of Cardig Aero Services Tbk. and Commissioner of JAS Airport Services Tbk. After joining DMT New York Inc. in New York as a commodity trader, he worked in the US, Singapore and Indonesia before being appointed as Vice President Director of Cardig Air (1998-2003) and Vice President Director of Jasa Angkasa Semesta (1998-2003). He later served as President Director (2003-2005) and Commissioner (2005-2009) of Pangansari Utama, Chief Financial Officer of Bimantara Citra (1999-2006), Commissioner of Media Nusantara Citra (2001-2007), Commissioner of Global Informasi Bermutu (2004-2007), President and CEO (2006-2007 and 2009-2011) and President Commissioner (2006-2009) of Mandala Airlines, and Commissioner of Gotrans Interna Express (2005-2009), President & CEO of Cardig International (2003-2020), and President & Group CEO of Cardig Aero Services Tbk. (2011-2020).

He currently heads the Indonesia Chamber of Commerce and Industry’s Permanent Committee for The Americas and International Economic Institutions (2015-present), and is the Chapter Forum Officer for the Young Presidents Organization (YPO) Indonesia Gold Chapter (2018-present). He is also one of the founding shareholders and Commissioner of Angin, Indonesia’s largest angel investment network.

He graduated from the University of Rochester, USA with a Bachelor’s degree in economics and earned an MBA in International business and finance from Pace University, USA.


Warga Negara Indonesia, berusia 57 tahun per 31 Desember 2020. Berdomisili di Jakarta. Beliau diangkat sebagai Komisaris Independen Perusahaan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 25 Oktober 2019. Beliau adalah salah seorang pemegang saham pendiri dari Cardig International Group, spesialis penerbangan dan logistik terbesar di Indonesia, dan menjabat sebagai Direksi di beberapa anak perusahaan Cardig International, termasuk sebagai Komisaris Cardig Aero Services Tbk. dan Komisaris JAS Airport Services Tbk. Setelah bergabung dengan DMT New York Inc. di New York sebagai pedagang komoditas, beliau bekerja di Amerika Serikat, Singapuran, dan Indonesia sebelum diangkat sebagai Wakil Presiden Direktur Cardig Air (1998-2003) dan Wakil Presiden Direktur Jasa Angkasa Semesta (1998-2003). Kemudian, menjabat sebagai Direktur Utama (2003-2005) dan Komisaris (2005-2009) Pangansari Utama, Chief Financial Officer Bimantara Citra (1999-2006), Komisaris Media Nusantara Citra (2001-2007), Komisaris Global Informasi Bermutu (2004-2007), Presiden dan CEO (2006-2007 dan 2009-2011) dan Presiden Komisaris (2006-2009) Mandala Airlines, dan Komisaris Gotrans Interna Express (2005-2009), President 7 CEO Cardig International (2003-2020), dan President & Group CEO of Cardig Aero Services Tbk (2011-2020).

Saat ini, beliau mengepalai Komite Tetap Kamar Dagang dan Industri Indonesia untuk Amerika dan Lembaga Ekonomi Internasional (2015-sekarang), dan merupakan Chapter Forum Officer untuk Young Presidents Indonesia (YPO) Indonesia Golf Chapter (2018-sekarang). Beliau juga merupakan salah 1 (satu) pemegang saham pendiri dan Komisaris Angin, jaringan investasi angel terbesar di Indonesia.

Beliau lulus dari University of Rochester, Amerika Serikat dengan gelar Sarjana Ekonomi dan memperoleh gelar MBA dalam bisnis dan keuangan internasional dari Pace University, Amerika Serikat.

Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi, atau pemegang saham mayoritas.

Dutch citizen, aged 62 as of 31 December 2020, domiciled in Amsterdam. He was appointed as a Commissioner of the Company by the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 30 October 2017. He serves concurrently as Senior Director, Partnerships (2019-present). Prior to that he was Managing Director of Heineken Asia Pacific Region (2017-2019), with responsibility for Singapore, Indonesia, Philippines, Papua New Guinea, Solomon Islands, New Zealand, New Caledonia, Timor-Leste and Heineken Asia Pacific Export. Since beginning his career with Heineken in 1984 as a Management Trainee, he has held senior management positions in the Netherlands, Rwanda, Bahamas, Ireland, and Puerto Rico, including as Deputy Director and Director for the Africa and Middle-East region (1998-2003), Managing Director of Heineken Ireland (2003-2006), Managing Director of Heineken Caribbean and Central America (2006-2010), and Managing Director/CEO of Nigerian Breweries Limited, a Heineken subsidiary (2010-2017).

He graduated from the Agricultural University of Wageningen, the Netherlands in 1986 with a degree in Management Science and Chemical Engineering.

Warga Negara Belanda, berusia 62 tahun per 31 Desember 2020. Berdomisili di Amsterdam. Beliau diangkat sebagai Komisaris Perusahaan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 30 Oktober 2017. Saat ini menjabat sebagai Senior Director, Partnerships (2019-sekarang). Sebelumnya, Managing Director Heineken Asia Pasific Region (2017-2019), dengan tanggung jawab untuk Singapura, Indonesia, Filipina, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Selandia Baru, Keledonia Baru, Timor-Leste, dan Heineken Asia Pasific Export. Sejak memulai karirnya dengan Heineken pada tahun 1984 sebagai Management Trainee, beliau telah menduduki berbagai posisi manajemen senior di Belanda, Rwanda, Bahamas, Irlandia, dan Puerto Rico, termasuk sebagai Wakil Direktur dan Direktur untuk wilayah Afrika dan Timur Tengah (1998-2003), Managing Director Heineken Ireland (2003-2006), Managing Director Heineken Caribbean and Central America (2006-2010), dan Managing Director/CEO Nigerian Breweries Limited, anak perusahaan Heineken (2010-2017).

Beliau lulus dari Agricultural University of Wageningen, Netherlands tahun 1986 dengan gelar bidang Ilmu Manajemen dan Teknik Kimia.










Bartholomeus A.C. van den Huijsen Komisaris Commissioner

Kenneth Choo Tay Sian Komisaris

Commissioner

Dutch citizen, aged 54 as of 31 December 2020, domiciled in Singapore. He was appointed as Commissioner by Extraordinary General Meeting of Shareholders on 15 August 2019. He serves concurrently as Senior Regional Finance Director for Heineken Europe, Regional Finance Europe (2021-present). He joined Heineken as a Business Analyst for the Asia Pacific Region (1996-1999), going on to become Finance Manager at Multi Bintang (1999-2003), Group Controller for Heineken NV (2003-2006), Finance Director at Heineken Italia (2006-2010), Senior Regional Finance Director for Heineken America (2010-2012), Executive Director of Strategic Planning & Business Control of Heineken NV in the Netherlands (2013-2019), and Senior Regional Finance Director for Heineken Asia Pacific Pte. Ltd. in Singapore (2019-2020).

He graduated from Erasmus University, the Netherlands, in 1991 with a Master’s in Business Economics and earned a Post Master’s degree from Vrije University Amsterdam, the Netherlands, in 1995. He has attended a number of executive education courses, including the Mobilizing People – IMD Executive Education in Lausanne, Switzerland, in 2002; the Heineken International Leadership Program – INSEAD Business School, France, in 2010; and the Executive Leadership Campus at the Harvard Business School, Boston, USA, in 2016.

Warga Negara Belanda, berusia 54 tahun per 31 Desember 2020. Berdomisili di Singapura. Beliau diangkat sebagai Komisaris oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 15 Agustus 2019. Saat ini menjabat sebagai Senior Regional Finance Director Heineken Europe, Regional Finance Europe (2021-sekarang). Beliau bergabung dengan Heineken sebagai Analis Bisnis untuk Wilayah Asia Pasifik (1996-1999), kemudian menjadi Manajer Keuangan di Multi Bintang (1999-2003), Group Controller untuk Heineken NV (2003-2006), Direktur Keuangan di Heineken Italia (2006-2010), Senior Regional Finance Director untuk Heineken Amerika (2010-2012), Executive Director of Strategic Planning & Business Control of Heineken NV di Belanda (2013-2019), dan Senior Regional Finance Director untuk Heineken Asia Pacific Pte. Ltd. Di Singapura (2019-2020).

Beliau lulus dari Erasmus University, Belanda, pada tahun 1991 dengan gelar Master di bidang Ekonomi Bisnis dan memperoleh gelar Pasca Master dari Vrije University Amsterdam, Belanda, pada tahun 1995. Beliau telah mengikuti sejumlah kursus Pendidikan eksekutif, termasuk Mobilizing People – IMD Pendidikan Eksekutif di Lausanne, Swiss, pada tahun 2002; Program Kepemimpinan Internasional Heineken – INSEAD Business School, Prancis, pada tahun 2010; dan Kampus Kepemimpinan Eksekutif di Harvard Business School, Boston, Amerika Serikat, pada tahun 2016.

Singaporean citizen, aged 53 as of 31 December 2020, domiciled in Singapore. He was appointed as a Commissioner by the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 15 August 2019. He serves concurrently as Managing Director of Heineken Asia Pacific Pte Ltd, where he is responsible for overseeing the growth and development a Heineken operating companies in the Asia Pacific region (2014-present). He joined Heineken Asia Pacific Pte Ltd in 2003 and since then has served in senior roles including being the CFO for Asia Pacific. Prior to joining Heineken, he was Regional Business Development Director of Royal Ahold NV (1997-2003).

He graduated from Nanyang Technological University, Singapore with a Bachelor’s degree (Hons) in Accountancy and attended an Advanced Management Programme at Harvard Business School, USA. He is a registered Chartered Accountant in Singapore.

Warga Negara Singapura, berusia 53 tahun per 31 Desember 2020. Berdomisili di Singapura. Beliau diangkat sebagai Komisaris oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 15 Agustus 2019. Saat ini menjabat sebagai Managing Director Heineken Asia Pacific Pte. Ltd., dimana beliau bertanggung jawab untuk mengawasi pertumbuhan dan perkembangan perusahaan operasional Heineken di Kawasan Asia Pasifik (2014-sekarang). Beliau bergabung dengan Heineken Asia Pacific Pte. Ltd. pada tahun 2003 dan sejak itu menjabat posisi senior termasuk sebagai CFO untuk Asia Pasifik. Sebelum bergabung dengan Heineken, beliau adalah Regional Business Development Director Royal Ahold NV (1997-2003).

Beliau lulus dari Nanyang Technological University, Singapura dengan gelar Sarjana (Hons) di bidang Akuntansi dan mengikuti Program Manajemen Lanjutan di Harvard Business School, Amerika Serikat. Beliau adalah Chartered Accountant terdaftar di Singapura.









LAPORAN DIREKSIReport from the Board of Directors

BUSINESS CONDITIONS AND CHALLENGES IN 2020

Amid the onslaught of the Covid-19 pandemic, Indonesia’s economy experienced its first full-year contraction since 1998, with GDP growth at -2.07% in 2020. Despite the government’s implementation of wide-ranging stimulus and relief measures as well as strict health protocols from the onset of the pandemic, the country—like others around the globe—saw a sharp rise in unemployment, deteriorating consumer sentiment and a significant decline in retail sales.

The impact on our industry was swift. The government’s imposition of large-scale social distancing measures in March to contain the outbreak signalled the start of a months-long closure of bars, restaurants and other entertainment venues, and for safety reasons, the country was forced to shut its doors to international visitors. Despite the gradual lifting of restrictions from July onwards, lockdowns continue to be imposed on a local basis when needed, strict health protocols and restrictions on international arrivals are still in place. With Indonesia having set a target of 17 million international visitors at the beginning of 2020, the loss of foreign tourism represented a major revenue loss for the country and hit Bali, one of our major markets, particularly hard.

PERFORMANCEAs the outbreak began to spread early in the first quarter, Multi Bintang took a number of anticipatory measures and as a result, the transition to working from home as soon as the national lockdown was announced

KONDISI BISNIS DAN TANTANGANNYA DI TAHUN 2020

Di tengah serangan pandemi Covid-19, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi setahun penuh pertama sejak 1998, dengan pertumbuhan PDB sebesar -2,07% di tahun 2020. Meskipun Pemerintah menerapkan berbagai langkah stimulus dan bantuan serta protokol kesehatan yang ketat sejak awal pandemi, namun sebagaimana negara lain di seluruh dunia — mengalami peningkatan pengangguran yang tajam, sentimen konsumen yang memburuk, dan penurunan penjualan ritel yang signifikan.

Hal ini memberi dampak yang sangat cepat pada industri. Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di bulan Maret untuk mencegah penyebaran wabah menandakan dimulainya penutupan bar, restoran, dan tempat hiburan lainnya selama berbulan-bulan. Demi alasan keamanan, negara terpaksa menutup pintunya bagi warga negara asing. Meskipun PSBB sejak bulan Juli mulai dikurangi, namun di tingkat lokal masih diberlakukan jika diperlukan. Protokol kesehatan yang ketat tetap diberlakukan, begitu pula dengan pembatasan kedatangan warga negara asing. Sebelumnya, Pemerintah telah menetapkan target 17 juta wisatawan internasional di tahun 2020. Hilangnya potensi wisatawan asing merupakan kerugian besar bagi pendapatan Negara dan hal ini sangat berdampak bagi Pulau Bali, yang merupakan salah satu pasar utama kami .

KINERJAKetika wabah mulai menyebar di awal kuartal pertama, Multi Bintang mengambil sejumlah langkah antisipatif. Hasilnya, ketika mekanisme bekerja dari rumah diberlakukan maka dampak yang dialami menjadi

Tahun 2020 adalah tahun yang luar biasa. Multi Bintang melewati krisis global yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan memprioritaskan komunitas — kolega, mitra, konsumen, dan orang-orang di sekitar kita. Dengan melakukan itu, kami tidak hanya berhasil mengurangi beberapa dampak pada bisnis; tetapi juga menemukan peluang baru untuk memperluas pasar, memperkuat tujuan, dan menciptakan platform baru untuk pertumbuhan di masa depan.

This was an extraordinary year. Multi Bintang navigated an unprecedented global crisis by prioritizing community—our colleagues, partners, consumers and the people around us. In so doing we managed not only to mitigate some of the impact on our business; we also found new opportunities to expand our market, strengthen our purpose and create new platforms for growth going forward.

PROTECTING OUR PEOPLE AND OUR COMMUNITIES, PROTECTING OUR BUSINESS

René Sánchez Valle Presiden Direktur President Director








was accomplished with minimal disruption. However, the impact of the pandemic throughout the rest of the year on both the on-trade channel and tourism, which together represent a significant share of our business, was reflected in our results, with revenue falling by 47% compared to 2019 and operating profit declining by 74% over the same period.

We recorded a number of successes. Compared to the previous quarters, our last-quarter results showed a small but significant recovery in sales volume, and we are optimistic that this trajectory will continue in the coming year. Moreover, with the exception of Bali, where volumes more than halved, we outperformed the market in all regions, and we believe that the initiatives we took in 2020 will continue to drive results in 2021.

We are a people-oriented business, and this year, more than ever, was a time to focus on our colleagues. We therefore take pride in the fact that despite the enormous pressures on the business, we did not lay off any permanent employees. We were also gratified to see that, despite the challenges of working from home, and dealing with strict social distancing measures for those working on site, our annual climate survey results showed a slight improvement on the prior year.

STRATEGIC EXECUTION In response to the fundamental change in our operating environment during the first quarter, we quickly reassessed our priorities and put in place a new strategic framework to manage the crisis, comprising four key pillars: people and safety, business continuity, impact mitigation, and recovery and acceleration.

People and Safety: As noted above, our first priority was to ensure the safety of our people. While most worked from home, we kept a core team of essential people on site to keep our production facilities running. With modifications put in place to ensure safe distancing on site, all employees were fully equipped with personal protective equipment and daily health checks were provided for them and their families. For those on and off-site, our consistent attention throughout the year to keeping engagement and morale high through both work and non-work activities contributed to maintaining our spirit of togetherness and resilience.

Business continuity: With mobility restrictions putting pressure on our supply chain, we focused on getting

all legal, administrative and physical requirements in place to ensure that raw material deliveries, brewery operations and product distribution could continue without interruption.

Impact mitigation: Stringent cost and cash management enabled the company to weather the crisis with its fundamentals intact. In addition to drawing down external lending to secure our cash flow, we worked closely with distributors to understand their challenges. Recognising that no recovery would be possible without the survival of their businesses, we took various initiatives to help them stay afloat during the most challenging months.

Recovery and acceleration: Leveraging agility has been a cornerstone for the company in recent years, and this stood us in good stead in 2020. We deployed a number of cross-functional teams to collect and act quickly on market information as consumer needs and behaviours altered to align with the new market realities. This enabled us to respond rapidly to new opportunities as they emerged, leading, for example, to the accelerated launch of Bintang Radler 0.0% Blackcurrant and Lime as we saw a surge in demand for our zero alcohol products. Armed with this market knowledge, we were also able to optimise our digital platforms to effectively communicate messages about safe socializing. Our teams also worked in tandem with the local government in Bali to safely reopen venues by putting in place the necessary knowledge, health protocols and support infrastructure, including our dedicated online directory of safe venues and contact tracing app.

Ensuring that our people continue to develop the skills needed to activate both their own and the company’s full potential is a critical aspect of our recovery. During the year, we maximized the opportunity to optimise our online training platforms, which served the dual purpose of enhancing knowledge and maintaining engagement with the company for those working from home.

GOVERNANCE AND SUSTAINABILITY

Corporate governance was more important than ever in 2020. We maintained our strong focus on risk identification and mitigation, and the management continued to consult frequently with the commissioners on a wide range of issues. After considerable due diligence, we made a number of updates, such as

minimal. Namun, dampak pandemi yang masih berlangsung hingga akhir tahun di jalur perdagangan dan pariwisata, yang merupakan lingkaran industri kami, tak terhindarkan berdampak pada pencapaian Perseroan kami. Pendapatan turun 47% dan laba operasional turun 74% dibanding periode yang sama di tahun 2019. Kami mencatat sejumlah keberhasilan. Di kuartal terakhir, terjadi pemulihan volume penjualan yang signifikan dibanding kuartal sebelumnya. Kami optimis hal ini akan berlanjut di tahun mendatang. Selain itu, di pasar-pasar di semua wilayah kami juga tetap unggul, dengan pengecualian di Bali, dimana volume penjualan lebih dari setengahnya. Kami yakin, inisiatif di tahun 2020 akan terus memberikan dampak baik di tahun 2021.

Bisnis kami berorientasi pada orang. Tahun 2020 merupakan waktu untuk lebih fokus kepada kolega dibanding sebelumnya. Oleh karenanya, kami bangga dan bersyukur bahwa meskipun terdapat tekanan yang berat di bisnis kami tidak memberhentikan satu pun karyawan tetap. Kami juga senang, survei tahunan iklim kerja menunjukkan sedikit peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Hasil ini diperoleh ditengah penerapan bekerja dari rumah yang memiliki tantangan tersendiri, dan adanya pemberlakuan jaga jarak bagi mereka yang bekerja di kantor maupun di brewery.

IMPLEMENTASI STRATEGISMerespon perubahan mendasar dalam lingkup operasional selama kuartal pertama, kami segera menilai ulang skala prioritas dan menerapkan kerangka kerja strategis yang baru untuk mengelola krisis, yang terdiri dari 4 (empat) pilar utama: manusia dan keselamatan, keberlangsungan bisnis, mitigasi dampak, serta pemulihan dan akselerasi.

Orang dan Keselamatan: Seperti disebutkan di atas, prioritas pertama kami adalah memastikan keselamatan karyawan. Meskipun sebagian besar bekerja dari rumah, kami mempertahankan tim inti untuk menjaga fasilitas produksi tetap berjalan. Modifikasi dilakukan untuk memastikan jarak aman. Semua karyawan diperlengkapi dengan peralatan pelindung pribadi dan pemeriksaan kesehatan harian disediakan untuk mereka dan keluarga. Perhatian ini secara konsisten dilakukan sepanjang tahun, baik bagi mereka yang bekerja di lokasi kerja maupun di luar. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keterlibatan dan semangat kerja yang tinggi, baik melalui aktivitas kerja ataupun yang lainnya, sehingga semangat kebersamaan dan ketahanan dapat terjaga.

Keberlangsungan bisnis: Adanya pembatasan mobilitas memberi pengaruh besar pada rantai pasokan

kami. Oleh karena itu, kami fokus untuk memenuhi semua persyaratan hukum, administrative, dan fisik guna memastikan bahwa pengiriman bahan baku, operasional brewery, dan distribusi produk dapat berlangsung tanpa gangguan.

Mitigasi dampak: Pengelolaan biaya dan arus kas yang ketat memungkinkan Perseroan mengatasi krisis dengan fundamental yang kuat. Selain menarik pinjaman dari pihak eksternal untuk mengamankan arus kas, kami bekerjasama dengan distributor untuk memahami tantangan mereka. Menyadari bahwa pemulihan tidak akan mungkin terjadi tanpa kelangsungan bisnis, maka kami mengambil berbagai inisiatif untuk membantu mereka tetap bertahan selama bulan-bulan yang penuh tantangan.

Pemulihan dan akselerasi: Memanfaatkan ketangkasan telah menjadi landasan Perseroan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini sangat bermanfaat menjaga keberadaan di tahun 2020. Kami mengerahkan sejumlah tim lintas fungsi untuk mengumpulkan dan bertindak cepat terhadap informasi pasar, seiring dengan perubahan kebutuhan dan perilaku konsumen untuk menyelaraskan dengan realitas pasar yang baru. Hal ini memungkinkan kami untuk cepat tanggap terhadap peluang yang baru muncul. Misalnya, percepatan peluncuran Bintang Radler 0.0% Blackcurrant dan Lime seiring dengan lonjakan permintaan untuk produk minuman non-alkohol. Berbekal pengetahuan tentang pasar ini, kami juga dapat mengoptimalkan platform digital untuk mengkomunikasi pesan secara efektif tentang perilaku sosial yang aman. Tim bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Bali membuka kembali tempat dengan penerapan pengetahuan yang diperlukan, protokol kesehatan, dan infrastruktur pendukung, termasuk direktori online khusus tentang tempat yang aman serta aplikasi pelacakan kontak.

Memastikan bahwa karyawan terus mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengaktifkan potensi mereka dan Perseroan merupakan aspek penting dari pemulihan. Selama tahun 2020, kami memaksimalkan kesempatan untuk mengoptimalkan platform digital pelatihan online, dengan tujuan ganda yaitu meningkatkan pengetahuan dan mempertahankan keterlibatan dengan Perseroan bagi mereka yang bekerja dari rumah.

TATA KELOLA DAN PROGRAM KEBERLANJUTANTata kelola perusahaan menjadi lebih penting dari sebelumnya pada tahun 2020. Kami mempertahankan fokus yang kuat pada identifikasi dan mitigasi risiko. Manajemen terus berkonsultasi secara berkala dengan Dewan Komisaris mengenai berbagai hal. Setelah melalui uji tuntas yang cukup, kami membuat sejumlah









e-signing, to certain governance-related procedures to accommodate our adjusted working arrangements.

Sustainability remains a key pillar of our business model and an integral part of our approach to risk management. Throughout the year, we continued to uphold our environmental commitments, and our pledge to be using only renewable energy in production by 2025 is still on track. Although restrictions on mobility and social activities forced us to curtail many of our community-based activities, Multi Bintang continued to lead on efforts to improve water governance and security, notably through The Water Coalition, a high-level partnership of national and multinational corporations and NGOs in Indonesia. Moreover, despite our focus on cost management, the company displayed a strong commitment to sustainability around the pandemic. In addition to supporting our colleagues and partners, we played an active role in raising awareness, delivering relief to severely impacted communities and distributing PPE and sanitation equipment to frontline health workers. Much of this work was implemented through our foundation, Yayasan Sahabat Multi Bintang.

OUTLOOK FOR 2021Indonesia has taken a number of significant steps to drive its recovery, allocating a total of Rp 700 trillion to economic stimulus, pandemic mitigation and social support packages for 2021. The government is currently ramping up its distribution of the Covid-19 vaccination. In parallel with the targeted easing of restrictions on social activities and mobility, these measures are expected to restore consumer and investor confidence and drive a rebound in domestic consumption to support a projected GDP growth in the 4.3% to 5.3% range for the year. Nevertheless, considerable uncertainty remains, and much will depend on the effectiveness of the ongoing pandemic response and vaccine rollout, not just in Indonesia but worldwide.

A major factor for our business will be the timing of the country’s reopening to international tourism. However, the transformation agenda we have driven over the last two years, and particularly the specific measures initiated in the last few months, have given us a solid platform from which to accelerate the recovery from the impacts of the pandemic. We also took the opportunity to review the long-term strategy of the business within the changing context of our industry, and using the pandemic as an inflection point, we put in place a new 5-year business plan.

For 2021—Year 1 of our plan—a key strategic priority will be leveraging the strength of the Bintang brand to continue growing our share of the beer market, while strengthening our lead in the premium market with Heineken®. At the same time, we will build on the momentum we saw in the Bintang 0.0% family in 2020 to drive growth in our non-alcoholic beverage portfolio, with a full innovation pipeline to support our efforts.

The challenges of the last year gave us a unique opportunity to deepen the connection with our customers and consumers, powered by technology and, increasingly, analytics. We will continue to leverage these relationships to understand and cater more effectively to emerging consumer needs and trends in order to capture all opportunities for growth.

People development will remain a priority for us as a key enabler for the implementation of these strategies. We will also maintain a strict focus on revenue management and cost efficiency.

CHANGES IN THE BOARD OF DIRECTORSOn behalf of the Company I’d like to extend my thanks to my predecessor as President Director, Murk Hidde Spits, as well as to Chew Boon Hee, both of whom resigned in 2020 to take up other appointments. We welcomed Joerg Gruetzmacher as our new Supply Chain Director.

2020 brought home to us the importance of community, and I would like to thank all those in our extended Bintang family—our Commissioners, shareholders, partners and consumers—for their support. Most of all I would like to pay tribute to the extraordinary efforts and resilience of our people in rising to the exceptional challenges we faced during the year. Looking forward, we are optimistic about the growth of Indonesia’s economy and of our business within it.


JAKARTA, MARET/ MARCH 2021 Untuk dan atas nama Direksi

for and on behalf of the Board of Directors

pembaharuan. Diantaranya, penandatanganan secara elektronik pada prosedur terkait tata kelola tertentu untuk mengakomodasi pengaturan kerja yang telah disesuaikan.

Program keberlanjutan tetap menjadi pilar utama model bisnis dan merupakan bagian integral dari pendekatan terhadap manajemen risiko. Kami terus menjunjung tinggi komitmen terhadap lingkungan dan janji untuk hanya menggunakan energi terbarukan dalam produksi di tahun 2025 masih di jalur yang tepat sesuai rencana. Meskipun pembatasan mobilitas dan aktivitas sosial memaksa untuk membatasi banyak kegiatan berbasis masyarakat, Multi Bintang tetap berupaya meningkatkan tata kelola dan keamanan penggunaan air, terutama melalui The Water Coalition, kemitraan tingkat tinggi antara Perusahaan Nasional dan Multi-Nasional serta LSM di Indonesia. Selain itu, meskipun fokus pada pengelolaan biaya, Perseroan tetap menunjukkan komitmen yang kuat terhadap keberlanjutan ditengah pandemi. Selain mendukung kolega dan mitra, kami berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran, memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak parah, serta mendistribusikan APD dan peralatan sanitasi kepada petugas Kesehatan garis depan. Banyak dari pekerjaan ini dilaksanakan melalui Yayasan kami, Yayasan Sahabat Multi Bintang.

PROSPEK TAHUN 2021Indonesia telah mengambil langkah-langkah signfikan untuk mendorong pemulihan. Mengalokasikan Rp 700 triliun untuk stimulus ekonomi, mitigasi pandemi, dan paket bantuan sosial untuk tahun 2021. Pemerintah saat ini sedang meningkatkan distribusi vaksinasi Covid-19. Sejalan dengan pelonggaran pembatasan aktivitas sosial dan mobilitas, Langkah-langkah ini diharapkan dapat memulihkan kepercayaan konsumen dan investor, serta mendorong peningkatan konsumsi domestik untuk mendukung proyeksi pertumbuhan PDB di kisaran 4,3% hingga 5,3%. Namun demikian, masih banyak ketidakpastian, dan banyak yang akan bergantung kepada keefektifan respon terhadap pandemi yang sedang berlangsung dan peluncuran vaksin. Ini terjadi tidak hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia.

Faktor utama bisnis kami adalah saat negara membuka kembali jalur wisatawan internasional. Namun, agenda transformasi yang telah kami kembangkan selama dua tahun terakhir, dan khususnya langkah-langkah spesifik yang sudah dimulai dalam beberapa bulan terakhir, telah memberi kami landasan yang kokoh untuk mempercepat pemulihan dari dampak pandemi. Kami juga mengambil kesempatan untuk meninjau strategi jangka panjang bisnis dalam konteks perubahan di industri, dan menggunakan pandemi sebagai titik perubahan. Kami menerapkan rencana bisnis 5 (lima) tahun yang baru.

Untuk tahun 2021 — Tahun 1 dari rencana kami — prioritas strategis utama akan memanfaatkan kekuatan merek Bintang untuk terus menumbuhkan pangsa pasar bir, sekaligus memperkuat kepemimpinan di pasar premium dengan Heineken®. Pada saat yang sama, kami akan membangun momentum yang kami lihat dalam keluarga Bintang 0,0% pada tahun 2020, untuk mendorong pertumbuhan dalam portofolio minuman non-alkohol, dengan penuh inovasi sebagai bagian dari upaya kami.

Tantangan tahun lalu memberi kami kesempatan unik untuk memperdalam hubungan dengan pelanggan dan konsumen, didukung oleh teknologi yang semakin meningkat dan analitik. Kami akan terus memanfaatkan hubungan ini untuk memahami dan melayani secara lebih efektif kebutuhan konsumen dan tren yang muncul untuk menangkap semua peluang pertumbuhan.

Pengembangan sumber daya manusia akan tetap menjadi prioritas sebagai pendorong utama untuk penerapan strategi ini. Kami juga akan mempertahankan fokus yang ketat pada manajemen pendapatan dan efisiensi biaya.

PERUBAHAN ANGGOTA DIREKSI

Atas nama Perseroan, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada pendahulu saya sebagai Presiden Direktur, Murk Hidde Spits, serta kepada Chew Boon Hee, yang keduanya mengundurkan diri pada tahun 2020 untuk menjalankan tugas lain. Kami menyambut Joerg Gruetzmacher sebagai Direktur Supply Chain kami yang baru.

Tahun 2020 menyadarkan kami akan pentingnya komunitas. Saya ingin berterima kasih kepada semua pihak dalam keluarga besar Bintang — Dewan Komisaris, Pemegang Saham, Mitra, dan Konsumen — atas dukungan mereka. Yang terpenting, saya ingin memberikan penghormatan atas upaya luar biasa dan ketahanan orang-orang kami dalam menghadapi tantangan luar biasa yang dihadapi selama tahun 2020. Kedepan, kami optimis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan bisnis kami yang menjadi bagiannya.









DIREKSIBoard of Directors

31 2 4René Sánchez Valle Presiden Direktur President Director

Joerg Gruetzmacher Direktur Supply Chain Supply Chain Director

Sandra Asher Pattenden Direktur Keuangan Finance Director

Ika Noviera Direktur Corporate Affairs Corporate Affairs Director








PROFIL DEWAN DIREKSIProfile of the Board of Directors


Joerg Gruetzmacher Direktur Supply Chain

Supply Chain Director

Mexican citizen, aged 45 as of 31 December 2020, domiciled in Jakarta. He was appointed as President Director of the Company by the Annual General Meeting of Shareholders on 28 August 2020. Since joining HEINEKEN in 2010, he has held various senior positions within the Group including Managing Director of HEINEKEN Myanmar and Managing Director of HEINEKEN Mongolia.

He holds a Bachelor degree in Economics from the University of Leicester, UK and a Master of Science in Financial Economics from the University of Exeter, UK.

Warga Negara Meksiko, berusia 45 tahun per 31 Desember 2020. Berdomisili di Jakarta. Diangkat sebagai Presiden Direktur Perseroan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 28 Agustus 2020. Sejak bergabung dengan Heineken pada tahun 2010, beliau telah menduduki berbagai posisi senior dalam Grup termasuk Managing Director Heineken Myanmar dan Managing Director Heineken Mongolia.

Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari University of Leicester, Inggris dan Master of Scince in Financial Economics dari University of Exeter, Inggris.

German citizen, aged 56 as of 31 December 2020, domiciled in Jakarta. He was appointed as a Director of the Company by the Annual General Meeting of Shareholders on 28 August 2020. Prior to this appointment he was Heineken Production Director at China Resources SNOW Breweries in Shanghai, China (2019-2020). Since joining Heineken in 2001 as Deputy Brewery manager at Chur Brewery, Switzerland (2001-2004), he has served as Brewery Manager Novosibirsk, Group Production Integration Manager St. Petersburg and Brewery Manager Sterlitamak, all at Heineken Russia (2004-2009); Group Supply Chain at the Head Office of Heineken International, Zoeterwoude, the Netherlands (2009-2010); and Regional Supply Chain Support Manager (Vice President Supply Chain Support) for Heineken Americas (Regional Head Office North & South America) in New York City, USA (2010-2015); National Supply Chain Director & General Manager/Legal Representative of Heineken Breweries at Heineken China (2015-2019).

Prior to joining Heineken, he held a number of senior positions in Germany, including Managing Director at Ingenieurbüro Grützmacher, Managing Director at the Hamburger Brau GmbH HBG, Brewery Manager at the Wicküler – Brewery Group, Department Manager Brewing at the Schlosser Brewery Group and Senior Consultant at the National Institute for Brewing Industry.

He graduated from the Food Technology Institute, East Germany in 1987 with an MSc. in Beverage and Fermentation Technology and took correspondence courses in Biotechnology from Humboldt University, Germany from 1987 to 1990.

Warga Negara Jerman, berusia 56 tahun per 31 Desember 2020. Berdomisili di Jakarta. Beliau diangkat sebagai Direktur Perseroan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 28 Agustus 2020. Sebelumnya, menjabat sebagai Heineken Production Director di China Resources SNOW Breweries di Shanghai, China (2019-2020). Sejak bergabung dengan Heineken pada tahun 2001 sebagai Deputy Brewery Manager di Chur Brewery, Swiss (2001-2004), beliau telah menjabat sebagai Brewery Manager Novosibirsk, Group Production Integration Manager St. Petersburg dan Brewery Manager Sterlitamak, semuanya di Heineken Russia (2004-2009), Group Supply Chain di Kantor Pusat Heineken International, Zoeterwoude, Belanda (2009-2010); dan Regional Supply Chain Support Manager (Vice President Supply Chain Support) untuk Heineken Americas (Kantor Pusat Regional Amerika Utara dan Selatan) di New York City, Amerika Serikat (2010-2015); Direktur Supply Chain Nasional dan General Manager/Legal Representative Heineken Breweries di Heineken China (2015-2019).

Sebelum bergabung dengan Heineken, beliau memegang sejumlah posisi senor di Jerman, termasuk Managing Director di Ingenieurburo Grutzmacher, Managing Director di Hamburger Brau GmbH HBG, Brewery Manager di Wickuler – Brewery Group, Department Manager Brewing di Schlosser Brewery Group dan Senior Consultant di National Institute for Brewing Industry.

Ia lulus dari Food Technology Institute, Jerman Timur pada tahun 1987 dengan gelar MSc. di Minuman dan Teknologi Fermentasi dan mengambil kursus korespondensi di Bioteknologi dari Universitas Humboldt, Jerman dari tahun 1987 sampai 1990.








PROFIL DEWAN DIREKSIProfile of the Board of Directors

Sandra Asher Pattenden Direktur Keuangan Finance Director

Ika Noviera Direktur Corporate Affair

Corporate Affairs Director

New Zealand citizen, aged 38 as of 31 December 2020, domiciled in Jakarta. She was appointed as a Director by the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 31 January 2020. Prior to that, she served as Heineken’s Strategic Controller for the Europe Region, based in Amsterdam (2017-2019), and for New Zealand (2015-2017). She had already forged a successful career in the FMCG sector in New Zealand and the UK prior to joining the Heineken Group, serving as Group Strategy and Planning Manager (2013-2014) and Commercial Manager–Sales and Marketing (2010-2013) at Asahi - Independent Liquor NZ, and as Commercial Finance Manager (2008-2009)at Diageo Great Britain. She began her career in 2003 as a graduate trainee at Lion Nathan and became a Financial Planning Analyst (2005-2006) before moving to SABMiller–Miller Brands UK Ltd as a Management Analyst-Marketing Finance (2006-2008).

She holds a Bachelor of Science degree, majoring in Computer Science and Maths, from Waikato University, New Zealand (2002) and received a Certificate in Business Accounting from the Chartered Institute of Accountants (CIMA) in 2014.

Warga Negara Selandia Baru, berusia 38 tahun per 31 Desember 2020. Berdomisili di Jakarta. Beliau diangkat sebagai Direktur oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 31 Januari 2020. Sebelumnya, menjabat sebagai Strategic Controller Heineken untuk Kawasan Eropa, yang berbasis di Amsterdam (2017-2019), dan untuk Selandia Baru (2015-2017). Beliau telah membangun karir yang sukses di sector FMCG di Selandia Baru dan Inggris sebelum bergabung dengan Grup Heineken, menjabat sebagai Manajer Strategi dan Perencanaan Grup (2013-2014) dan Manajer Komersial – Penjualan dan Pemasaran (2010-2013) di Asahi – Independet Liquor NZ, dan sebagai Manajer Keuangan Komersial (2008-2009) di Diageo Great Britain. Beliau memulai karirnya pada tahun 2003 sebagai lulusan pelatihan di Lian Nathan dan menjadi Analis Perencanaan Keuangan (2005-2006) sebelum pindah ke SABMiller – Miller Brands UK Ltd. sebagai Analis Manajemen – Pemasaran Keuangan (2006-2008).

Meraih gelar Bachelor of Science, jurusan Computer Science and Maths, dari Waikato University, New Zealand (2002) dan menerima Certificate in Business Accounting dari Chartered Institute of Accountants (CIMA) pada tahun 2014.

Indonesian citizen, aged 36 as of 31 December 2020, domiciled in Jakarta. She was appointed as a Director of the Company by the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 1 July 2019. She served previously as Regional Corporate Affairs Manager for Heineken Asia Pacific Pte Ltd (2016-2019), where she supported 22 operating companies across the Asia Pacific region from their regional base in Singapore. She joined the Heineken Group in 2012, when she was appointed as Corporate Communications and Sustainability Manager, Multi Bintang Indonesia (2012-2016). Prior to joining MBI, she was Head of Marketing and Communications at Mazars Indonesia (2009-2012) and a senior consultant at APCO Worldwide (2006-2009).

She holds a Bachelor’s degree in Business and Commerce from Monash University, Australia (2005) specializing in Marketing and Public Relations (double major).

Warga Negara Indonesia, berusia 36 tahun per 31 Desember 2020. Berdomisili di Jakarta. Beliau diangkat sebagai Direktur Perseroan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 1 Juli 2019. Sebelumnya, menjabat sebagai Regional Corporate Affairs Manager untuk Heineken Asia Pacific Pte. Ltd. (2016-2019), dimana ia mendukung 22 perusahaan yang beroperasi di seluruh Wilayah Asia Pasifik dari basis regional di Singapura. Beliau bergabung dengan Grup Heineken pada tahun 2012, ketika ditunjuk sebagai Manajer Komunikasi dan Keberlanjutan Perusahaan, Multi Bintang Indonesia (2012-2016). Sebelum bergabung dengan MBI, beliau adalah Head of Marketing and Communications di Mazars Indonesia (2009-2012) dan konsultan senior di APCO Worldwide (2006-2009).

Beliau memegang gelar Sarjana Bisnis dan Perdagangan dari Monash University, Australia (2005) dengan spesialisasi dalam Pemasaran dan Hubungan Masyarakat (jurusan ganda).









04

Multi Bintang tetap menjadi pemimpin pasar bir. Kami melihat

pertumbuhan pangsa pasar di semua wilayah kecuali Bali.

Multi Bintang remains the clear market leader in beer. We saw growth of our market

share in all regions except Bali.

Analisa & Pembahasan Manajemen

Management Discussion &

Analysis







OPERATIONAL REVIEW

Indonesia’s GDP growth contracted by 2.07% in 2020 as a direct result of the impact of the COVID-19 pandemic. The second half of the year saw a gradual recovery as the economy began to re-open and the government introduced fiscal and monetary stimulus measures. However, with ongoing restrictions on social gathering and mobility amid the continued increase in COVID-19 infections, coupled with rising unemployment and poverty due to mass retrenchment, private consumption remains significantly below 2019 levels.

TINJAUAN OPERASIONAL

Pertumbuhan PDB Indonesia mengalami kontraksi sebesar 2,07% di tahun 2020, sebagai akibat langsung dari dampak pandemi Covid-19. Di paruh kedua tahun 2020, mulai terjadi pemulihan secara bertahap karena ekonomi sudah mulai bergerak kembali dan Pemerintah meluncurkan langkah-langkah stimulus fiskal dan moneter. Namun, masih adanya pembatasan pertemuan warga masyarakat dan mobilitas ditengah meningkatnya kasus Covid-19, ditambah lagi dengan meningkatnya pengangguran dan kemiskinan karena pemutusan hubungan kerja secara massal, maka konsumsi pribadi masih jauh dibawah tingkat konsumsi tahun 2019.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENManagement Discussion and Analysis

INDUSTRY REVIEWResponding to the rapid spread of COVID-19, the government imposed large-scale measures to restrict civic activities and mobility, forcing the temporary closure of workplaces, schools and other public gathering places throughout Indonesia.

Public-facing industries, including hospitality and retail, were among the hardest hit by the social distancing restrictions. For the beer industry, the near-total closure of the on-trade channel between March and July and the dramatic decline in tourism have been the most significant challenges. While a gradual easing of restrictions began in the second half of the year, the country has remained closed to foreign tourists. Bali, which saw some 6.3 million foreign visitors in 2019 and is heavily dependent on tourism, has been particularly hard hit: in Q4 2020, the province’s economy contracted by 12.21% compared to the same period in 2019. While government at both national and regional level has responded rapidly to the evolving dynamics of the pandemic by implementing new regulations as needed, these have inevitably added to the uncertainty as businesses have, in some cases, been left with little time to prepare. At the same time, the reduction in disposable income and consumer confidence as pandemic-related unemployment soared has negatively impacted demand among domestic consumers.

COMPANY PERFORMANCE OVERVIEWMulti Bintang is engaged in the production, distribution and sale of beer (including low-alcohol and non-alcoholic beers), cider and carbonated soft drinks.

In a year of unprecedented challenges, the adverse economic consequences of the measures imposed to control the spread of the pandemic had a major impact on our 2020 results. Revenue decreased by 47% year-on-year from Rp 3.711 billion in 2019 to Rp 1.985 billion in 2020, while operating profit experienced a decline of 74% from Rp 1.645 billion in 2019 to Rp 433 billion in the same period.

The company adapted fast to the new realities, executing strategies that enabled us to capitalise on the opportunities arising from the partial easing of restrictions in the second half as well as the government’s economic stimulus measures. This helped to drive a gradual improvement in the last quarter, with revenue improving by 41% and operating profit up by 71% compared to Q3 2020.


TINJAUAN INDUSTRI Menghadapi pesatnya penyebaran Covid-19, Pemerintah memberlakukan langkah-langkah berskala besar untuk membatasi aktivitas dan mobilitas warga masyarakat, memaksa penutupan sementara tempat kerja, sekolah, dan tempat-tempat pertemuan umum lainnya di seluruh Indonesia.

Industri yang berhubungan langsung dengan masyarakat, masuk di dalamnya hospitality dan ritel, termasuk yang paling terpukul dengan adanya pembatasan jarak sosial. Bagi industri bir, penutupan hampir seluruh saluran perdagangan antara bulan Maret dan Juli, serta penurunan yang sangat signifikan di sektor pariwisata, menjadi tantangan terberat. Meskipun pelonggaran pembatasan secara bertahap sudah mulai di paruh kedua tahun 2020, namun Indonesia masih tertutup untuk turis asing. Bali, yang dikunjungi sekitar 6,3 juta wisatawan asing pada tahun 2019 dan sangat bergantung pada pariwisata, mengalami pukulan yang sangat parah. Pada Q4 2020, ekonomi provinsi tersebut mengalami kontraksi sebesar 12,21% dibanding periode yang sama tahun 2019. Ketika Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, menerapkan peraturan baru dengan cepat untuk mengatasi pandemi yang dinamis, hal ini menambah ketidakpastian bagi bisnis karena dalam beberapa kasus sektor bisnis hanya memiliki sedikit waktu untuk persiapannya. Pada saat yang sama, penurunan pendapatan harian dan kepercayaan konsumen seiring dengan melonjaknya pengangguran akibat pandemi, telah berdampak negatif pada sisi permintaan di kalangan konsumen domestik.

TINJAUAN KINERJA PERSEROANMulti Bintang bergerak di sisi produksi, distribusi, dan penjualan bir (termasuk bir rendah alkohol dan non-alkohol), cider dan minuman ringan berkarbonasi.

Di tahun dengan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dampak ekonomi merugikan dari tindakan yang diberlakukan untuk mengendalikan penyebaran pandemi, berdampak besar pada hasil Perseroan di tahun 2020. Pendapatan turun sebesar 47% dari Rp 3.711 miliar pada tahun 2019 menjadi Rp 1.985 miliar di tahun 2020. Sementara laba usaha mengalami penurunan sebesar 74% dari Rp 1.645 miliar pada tahun 2019 menjadi Rp 433 miliar di tahun 2020.

Perseroan cepat beradaptasi dengan realita baru. Kami melakukan strategi yang memungkinkan dapat memanfaatkan peluang yang muncul dari pelonggaran bertahap atas pembatasan-pembatasan yang ada di paruh kedua dan langkah-langkah stimulus ekonomi Pemerintah. Hal ini membantu mendorong peningkatan bertahap di kuartal terakhir, dengan peningkatan pendapatan sebesar 41% dan laba operasional naik sebesar 71% dibanding Q3 2020.








Multi Bintang remains the clear market leader in beer. We saw growth of our market share in all regions except Bali, as well as in the premium segment as a result of the continued strength of Heineken and a strong performance during the end-of-year festive period.

The substantial decline in demand for beer due to the closure of on-trade outlets in Q2 prompted the company to suspend operations at both breweries for two months. As a result, production volume for the year was well below that of 2019, and thus below our target.

By region, Bali, which accounts for a significant part of our business, suffered the greatest impact, with sales volumes during the initial months of lockdown dramatically reduced versus the prior year. Multi Bintang’s package of support measures for our partner outlets helped to ensure a modest recovery once the island re-opened to domestic tourists, but with the government’s decision to postpone the re-opening for international tourism arrivals in light of the worsening coronavirus situation overseas, business has remained extremely subdued.

Java, another major contributor to our business, was less severely impacted: volumes decreased significantly at the start of the crisis but had begun to strengthen by year end. Elsewhere, our key markets in North Sumatra, Batam, Kalimantan, Sulawesi and Papua saw a much faster recovery, particularly in the last quarter, as did the so-called ‘new Bali’ destinations, including Labuan Bajo and Lombok.

The highest priority throughout the year was the safety of our employees, customers and consumers. Timely introduction of innovative measures and technology, coupled with strict COVID-19 discipline enabled all our people to work safely and productively whether on site or from home. No permanent employees were laid off due to the impact of the pandemic.

We took a number of proactive steps to manage cash flow during the crisis, including securing Rp 1.1 trillion in external funding to safeguard our cash position, foregoing an additional dividend payout and postponing some capital expenditure projects. We also maintained a strict focus on driving efficiencies on our fixed cost base. The substantial reduction in travel, meeting and conference costs due to mobility restrictions also resulted in some savings.

SEGMENT PERFORMANCE

BeerThe mainstays of our portfolio, Bintang and Heineken®, both experienced negative revenue growth in 2020 due to the almost complete absence of the on-trade channel for several months of the year and the loss of 83% of the tourist trade in Bali, our most important market. However, having taken proactive steps to connect with consumers in ways that reflect the new shopping and socialising realities, drive engagement through ecommerce channels and safeguard the continuity of our partners’ businesses in preparation for the resumption of economic activity, we saw sales begin to recover in the last quarter of the year.

Indonesia’s most iconic beer brand, Bintang, maintained its leadership in the overall and mainstream beer segments as the market contracted. As consumers adjusted to staying home, shopping online and connecting virtually, we tapped into these trends with campaigns that spoke directly to these new realities.

Bintang’s #TetapBisa! (You Still Can!) campaign, which reached almost 30 million people, featured popular influencers engaging in virtual hangouts with consumers as an inspiring example of how people can still connect, be productive and enjoy a Bintang together online. This initiative evolved with messages about reconnecting safely and observing Covid-19 protocols when on-trade premises began to reopen in Q3. Last year’s hugely successful Sound of Bintang campaign was revived in the form of a virtual karaoke battle, with people participating, alongside popular stars, from home.

Multi Bintang tetap memimpin di pasar bir. Kami melihat adanya pertumbuhan pangsa pasar di seluruh wilayah kecuali Bali, serta di segmen premium sebagai hasil dari kekuatan merek Heineken yang terus berlanjut dan kinerja yang kuat selama periode perayaan akhir tahun.

Penurunan besar terhadap permintaan bir karena penutupan gerai-gerai perdagangan di Q2, mendorong Perseroan untuk menghentikan kegiatan operasional kedua pabrik selama dua bulan. Akibatnya, volume produksi di tahun 2020 jauh dibawah produksi tahun 2019, dan juga dibawah target kami.

Berdasarkan wilayah, Bali yang merupakan bagian penting dari bisnis kami, mengalami dampak terbesar dimana volume penjualan berkurang drastis dibanding tahun sebelumnya. Paket dukungan Multi Bintang untuk gerai mitra dimaksudkan membantu memastikan kesiapan mereka ketika pulau tersebut dibuka kembali untuk wisatawan domestik. Tetapi, keputusan Pemerintah untuk menunda pembukaan kembali kedatangan wisatawan internasional sehubungan dengan situasi virus corona yang memburuk di luar negeri, membuat bisnis tetap sangat lemah.

Jawa, kontributor utama bisnis kami lainnya, tidak terlalu terpengaruh. Volume penjualan menurun secara signifikan pada awal krisis, tetapi mulai menguat di akhir tahun. Pasar lainnya di Sumatera Utara, Batam, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, mengalami pemulihan yang jauh lebih cepat, terutama pada kuartal terakhir. Hal ini sebagaimana dialami daerah tujuan yang disebut “Bali Baru”, termasuk Labuan Bajo dan Lombok.

Prioritas utama di sepanjang tahun adalah keselamatan karyawan, pelanggan, dan konsumen kami. Pengenalan langkah-langkah dan teknologi inovatif tepat waktu, ditambah dengan disiplin Covid-19 yang ketat, memungkinkan seluruh karyawan bekerja dengan aman dan produktif, baik di pabrik maupun dari rumah. Tidak ada karyawan tetap yang diberhentikan karena dampak pandemi.

Kami mengambil sejumlah langkah proaktif untuk mengelola arus kas selama krisis. Termasuk mengamankan dana eksternal sebesar Rp 1,1 triliun untuk menjaga posisi kas, tidak membayar dividen tambahan, dan menunda beberapa proyek belanja modal. Kami juga memberikan fokus perhatian yang ketat pada efisiensi terhadap biaya tetap. Penurunan biaya perjalanan, pertemuan, dan konferensi secara signifikan karena adanya pembatasan mobilitas juga mendukung upaya penghematan.

KINERJA SEGMEN

BirPortofolio andalan kami, Bintang dan Heineken®, keduanya mengalami pertumbuhan pendapatan yang negatif di tahun 2020. Penyebabnya, karena hampir tidak adanya gerai on-trade selama beberapa bulan dan hilangnya 83% perdagangan oleh turis di Bali, pasar terpenting kami. Namun, setelah mengambil langkah proaktif untuk terhubung dengan konsumen melalui metode belanja dan sosialisasi baru, mendorong keterlibatan melalui saluran e-commerce serta menjaga kelangsungan bisnis mitra kami dalam persiapan dimulainya kembali aktivitas ekonomi, kami melihat penjualan mulai pulih di kuartal terakhir tahun 2020.

Merek bir paling ikonik di Indonesia, Bintang, mempertahankan kepemimpinannya di segmen bir secara keseluruhan dan juga di segmen bir utama ditengah terjadinya kontraksi pasar. Ketika konsumen menyesuaikan diri dengan tinggal di rumah, berbelanja online, dan terhubung secara virtual, kami memanfaatkan tren ini dengan mengkampanyekan secara langsung realitas baru ini.

Kampanya Bintang #TetapBisa!, yang menjangkau hamper 30 juta orang, menampilkan influencer ternama yang ikut hangouts secara virtual dengan konsumen menjadi inspirasi tentang bagaimana orang masih dapat terhubung, produktif, dan menikmati Bintang bersama-sama secara online. Inisiatif ini berkembang dengan pesan tentang terhubung kembali secara aman dan memantau perkembangan protokol Covid-19 ketika tempat perdagangan mulai dibuka kembali pada Q3. Kampanye Sound of Bintang yang sangat sukses di tahun lalu dihidupkan kembali dalam bentuk lomba karaoke









Almost 25,000 viewers joined the livestreams, powering further engagement with the brand.

We took the opportunity to drive home consumption by shifting our messaging to focus on newly relevant home occasions, such as close family celebrations and relaxing after work, and launching new multipacks such as the Bintang 4 x 50cl pack and the Bintang 24 pack. As well as promoting these through supermarkets and hypermarkets with exclusive merchandise, we also leveraged the growing momentum of online shopping with our ecommerce partners.

Heineken®, the world’s most popular premium lager, continued to lead the segment in Indonesia. Throughout the year, we sought to connect with consumers in relevant and meaningful ways as we adjusted to each phase of the ‘new normal’. Heineken’s #SocialiseResponsibly campaign reached some 20.5 million consumers with a focus on at-home occasions and staying connected virtually, as we offered exclusive merchandise with multipack purchases for home consumption. To support the on-trade recovery in Q3, we evolved the message to focus on helping the bars stay open by being mindful of safety protocols, backing up the campaign by rolling out a recovery package to more than 1500 partner outlets nationwide (see below).

Both Bintang and Heineken® ran highly visible festive campaigns with exclusive merchandise for purchases for home consumption, as well as consumer promotions in outlets. The campaigns effectively built brand awareness and played a significant role in driving the business at the close of the year.

From the onset of the pandemic, we worked closely with our modern and traditional on-trade customers to mitigate the impact of the crisis on their businesses. We developed a comprehensive crisis support package that included supporting both Bintang and Heineken® partner outlets to implement proper cleaning and safety measures, in line with our safe socialising campaigns. We helped to ease them back into business by replenishing any unused expired draft beer stock with fresh stock and offered kickstart promotional deals for outlets to pass on to consumers. In Bali, we coordinated with the provincial tourism office to train and certify more than 50 partner bars and restaurants that have fulfilled Covid-19 health and safety standards, as well as developing an online directory of certified outlets and a platform to facilitate contact tracing. This initiative, which generated

substantial media coverage, is part of a broader effort to revive Bali’s tourism sector by assuring visitors that they can again enjoy the island, responsibly (please see the Sustainability section for more details). Overall, the on-trade recovery program contributed to the significant uptick in sales in Q4.

The Bintang Radler 2% portfolio continued to make a strong contribution. The thirst-quenching properties of Bintang beer sweetened with the refreshing taste of natural citrus juice make Bintang Radler Lemon and Bintang Radler Orange an easy-to-drink alternative to traditional beer for new consumers.

CiderWe began producing Strongbow locally in 2019, which has allowed us to better serve the small but growing market for cider. The brand, which is now the market leader the cider category, has continued to gain traction as a refreshing, more palatable alternative to beer among consumers who prefer its smoother, sweet-sour taste profile. The crisp, natural fruit flavour of both variants, Golden Apple and Dark Fruit, make Strongbow an excellent pairing for any occasion.

Non-alcoholic beveragesThere is still tremendous scope to grow understanding and acceptance of the zero alcohol proposition among Indonesian consumers. The desire for greater choice is driving interest in zero- and low-alcohol beers. Consumers are discovering more occasions to enjoy beer—especially, during the lockdown period, at home—but may sometimes want to opt for an alcohol-free version. Non-beer drinkers, meanwhile, are seeking out more sophisticated tastes and experiences that are differentiated from traditional carbonated soft drinks. Our Bintang 0.0% portfolio of non-alcoholic beers is a perfect fit for these trends, and the launch of the breakthrough Bintang Radler 0.0% Blackcurrant and Lime flavour in Q3 drove healthy growth for the brand.

The launch was reinforced by extensive social media and mobile content, including an exclusive digital launch on Shopee (see below). This helped to consolidate the increased visibility around the entire Bintang 0.0% portfolio that was driven by revamped packaging and the introduction of the innovative Zero Zones in off-trade outlets.

secara virtual, dimana masyarakat yang berpartisipasi berdampingan dengan bintang-bintang ternama dari rumah. Hampir 25.000 pemirsa bergabung, mendorong keterlibatan lebih lanjut dengan merek.

Kami mengambil kesempatan untuk mendorong konsumsi di rumah dengan mengalihkan pesan yang fokus pada aktivitas baru di rumah, seperti perayaan keluarga dekat dan bersantai setelah bekerja, dan meluncurkan multipak baru seperti paket Bintang 4 x 50cl dan paket Bintang 24. Selain mempromosikannya melalui supermarket dan hypermarket dengan merchandise yang eksklusif, kami juga memanfaatkan momentum belanja online dengan mitra e-commerce kami.

Heineken®, bir premium paling populer di dunia, terus memimpin segmen ini di Indonesia. Di sepanjang tahun, kami berusaha untuk terhubung dengan konsumen, dengan cara yang tepat dan bermakna pada saat kami menyesuaikannya dengan setiap fase ‘normal baru’. Kampanye #SocialiseResponsibly Heineken menjangkau sekitar 20,5 juta konsumen dengan fokus pada acara-acara di rumah dan tetap terhubung secara virtual, karena kami menawarkan merchandise eksklusif dengan pembelian multipak untuk konsumsi rumah. Untuk mendukung pemulihan perdagangan di Q3, kami mengembangkan pesan untuk fokus membantu bar tetap buka dengan memperhatikan protokol keselamatan, mendukung kampanye dengan meluncurkan paket pemulihan ke lebih dari 1500 gerai mitra di seluruh negeri (lihat di bawah).

Baik Bintang dan Heineken® melakukan kampanye meriah dengan merchandise eksklusif untuk pembelian konsumsi rumah, serta promosi konsumen di gerai-gerai. Kampanye tersebut secara efektif membangun kesadaran merek dan memainkan peran penting dalam mendorong bisnis di akhir tahun.

Sejak awal pandemi, kami bekerjasama dengan pelanggan on-trade modern dan tradisional untuk mengurangi dampak krisis pada bisnis mereka. Kami mengembangkan paket dukungan krisis yang komprehensif termasuk mendukung gerai mitra Bintang dan Heineken® untuk menerapkan pembersihan dan tindakan keamanan yang tepat, sejalan dengan kampanye sosialisasi kami yang aman. Kami membantu memudahkan mereka kembali ke bisnis dengan mengisi kembali stok draft beer yang tidak terpakai dengan stok yang baru, dan menawarkan promosi awal untuk diteruskan ke konsumen. Di Bali, kami berkoordinasi dengan dinas pariwisata provinsi untuk melatih dan mensertifikasi lebih dari 50 bar dan restoran mitra yang telah memenuhi standar kesehatan dan keselamatan Covid-19, serta mengembangkan direktori online gerai bersertifikat dan platform untuk memfasilitasi

pelacakan kontak. Inisiatif ini, yang menghasilkan liputan media yang besar, adalah bagian dari upaya untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata Bali dengan meyakinkan pengunjung bahwa mereka dapat kembali menikmati pulau itu secara bertanggung jawab (lihat bagian Keberlanjutan untuk lebih jelasnya). Secara keseluruhan, program pemulihan perdagangan berkontribusi pada kenaikan signifikan dalam penjualan di Q4.

Portofolio Bintang Radler 2% terus memberikan kontribusi yang kuat. Sifat pelepas dahaga bir Bintang yang dimaniskan dengan rasa menyegarkan dari jus sitrus alami menjadikan Bintang Radler Lemon dan Bintang Radler Orange, minuman yang mudah diminum sebagai alternatif bir tradisional bagi konsumen baru.

CiderKami mulai memproduksi Strongbow secara lokal pada tahun 2019, yang memungkinkan kami melayani pasar cider yang kecil namun terus berkembang dengan baik. Merek, yang kini menjadi pemimpin pasar dalam kategori cider, terus menjadi daya tarik sebagai alternatif bir yang menyegarkan dan lebih sesuai selera diantara konsumen yang lebih menyukai profil rasa asam manisnya yang lebih lembut. Rasa buah yang renyah dan alami dari kedua varian, Golden Apple dan Dark Fruit, menjadikan Strongbow pasangan yang sangat baik untuk setiap kesempatan.

Minuman Non-alkoholMasih ada ruang yang lebar untuk menumbuhkan pemahaman dan penerimaan proposisi nol alkohol di kalangan konsumen Indonesia. Keinginan untuk pilihan yang lebih luas mendorong minat pada bir tanpa alkohol dan rendah alkohol. Konsumen memiliki lebih banyak kesempatan untuk menikmati bir — terutama, selama periode lockdown, di rumah — tetapi terkadang ingin memilih versi bebas alkohol. Sementara itu, peminum non-bir mencari cita rasa dan pengalaman yang lebih canggih yang dibedakan dari minuman ringan berkarbonasi tradisional. Portofolio bir non-alkohol Bintang 0,0% kami sangat cocok untuk tren ini, dan peluncuran terobosan rasa Bintang Radler 0,0% Blackcurrant dan Lime di Q3 mendorong pertumbuhan yang sehat untuk merek ini.

Peluncuran tersebut diperkuat oleh media sosial dan konten seluler yang luas, termasuk peluncuran digital eksklusif di Shopee (lihat di bawah). Ini membantu mengkonsolidasikan peningkatan visibilitas di seluruh portofolio Bintang 0,0% yang didorong oleh pengemasan yang diperbarui dan pengenalan Zero Zone yang inovatif di gerai-gerai off-trade.









Green Sands maintained its position in the carbonated soft drinks segment, continuing to make a significant contribution to the business. With its unique blend of sweet fruit and refreshing citrus, and its wide availability in both convenience stores and traditional trade channels, Green Sands remains a popular choice for young adult consumers. Green Sands is available in Lime & Apple, Lime & Lychee, and Lemon & Grape flavours.

Enhancing digital connections Ecommerce grew 49% overall in Indonesia in 2020, driven by the imposition of social distancing restrictions from the end of Q1. We seized the opportunity to get closer to consumers, accelerating our digital commerce roadmap implementation by optimizing our presence in e-grocery and food delivery as well as strengthening partnerships with major pure players in the local market, and succeeded in doubling our online sales volume year-on-year. At the same time, we continued to navigate the strict restrictions on the online promotion and selling of alcohol products while strengthening our controls to prevent sales to underage consumers.

Opening our official online store, Drink Corner, provided a platform for live activations, flash selling, cross-category bundling and other activities that drove our brands’ availability and visibility in the second half of the year. The exclusive online launch of Bintang Radler 0.0% Blackcurrant and Lime gained 9.2 million impressions. With opportunities for in-store sampling limited by social distancing considerations, we leveraged our online platforms, sending out more than 15,000 digital samples

of Bintang Radler 0.0% Blackcurrant and Lime over a 3-week period.

We have continued to invest in more innovative and effective ways to drive brand communication and get closer to consumers, particularly individualized data-driven marketing (IDDM). With IDDM, we can deliver relevant, individualised content but at scale. It also enables us to verify that our messaging is reaching the right consumer targets, which is a critical aspect of fulfilling our commitment to responsible drinking.

Since launching our B2B ordering platform, Toko Bintang, in 2019, we have brought some 100,000 customers in Bali and Surabaya online. In 2020 we focused on implementing the learnings from this limited launch. To better engage outlets and encourage them to increase their basket size with each purchase, we plan to launch a new mobile app in 2021. At the same time, we will continue to enhance system integration in readiness for a wider roll-out of the platform.

SUPPLY CHAINMulti Bintang operates state-of-the-art breweries at Tangerang, near Jakarta, and Sampangagung in East Java, as well as a fully halal-certified non-alcoholic beverages factory at Sampangagung, operated by our subsidiary, Tirta Prima Indonesia (TPI).

Multi Bintang’s end-to-end supply chain approach—from barley to bar—is driven by a relentless focus on quality, efficiency, sustainability and continuous improvement. This mindset enabled us to adapt quickly to the very challenging environment we encountered in 2020 while continuing to implement improvements that will positively impact our performance going forward.

Reducing our consumption of water and energy per hectolitre of product produced is a cornerstone of our sustainable business strategy. However, as a result of our decision to reduce production volume in response to the severe market contraction, we were unable to achieve our 2020 targets on water and energy consumption. Nevertheless, by driving continual process optimization as part of our Total Productive Management (TPM) framework, we delivered lower consumption levels than in 2018, despite 30% lower volumes; this provides a strong foundation for achieving our 2021 targets when production volumes return.

Green Sands mempertahankan posisinya di segmen minuman ringan berkarbonasi, dengan terus memberikan kontribusi yang signifikan. Dengan perpaduan unik antara buah manis dan sitrus yang menyegarkan, serta ketersediaannya yang luas di toko serba ada dan jalur perdagangan tradisional, Green Sands tetap menjadi pilihan populer bagi konsumen dewasa muda. Green Sands tersedia dalam rasa Lime & Apple, Lime & Lychee, dan Lemon & Grape.

Meningkatkan koneksi digitalE-commerce tumbuh sebesar 49% secara keseluruhan di Indonesia pada tahun 2020. Hal ini turut didorong oleh pemberlakuan pembatasan jarak sosial sejak akhir Q1. Kami memanfaatkan kesempatan untuk lebih dekat dengan konsumen, mempercepat implementasi roadmap perdagangan digital dengan mengoptimalkan kehadiran kami di e-grocery dan pengiriman makanan serta memperkuat kemitraan dengan pemain utama di pasar lokal. Inisiatif ini berhasil menggandakan volume penjualan online. Pada saat yang sama, kami terus menata pembatasan ketat pada promosi online dan penjualan produk alkohol sambil memperkuat kontrol untuk mencegah penjualan kepada konsumen dibawah umur.

Membuka toko online resmi kami, Drink Corner, menyediakan platform untuk aktivasi langsung, penjualan flash, paket lintas kategori, dan aktivitas lain yang mendorong ketersediaan dan visibilitas merek di paruh kedua tahun 2020. Peluncuran online Bintang Radler 0,0% Blackcurrant and Lime memperoleh 9,2 juta tayangan. Peluang untuk sampling di toko yang dibatasi oleh pertimbangan jarak sosial, kami manfaatkan melalui platform online, mengirimkan lebih dari 15.000

contoh digital Bintang Radler 0,0% Blackcurrant dan Lime selama 3 minggu.

Kami terus berinvestasi dalam cara yang lebih inovatif dan efektif untuk mendorong komunikasi merek dan lebih dekat dengan konsumen, terutama pemasaran berbasis data individual (IDDM). Dengan IDDM, kami dapat memberikan konten yang relevan dan personal tetapi dalam skala besar. Ini juga memungkinkan kami memverifikasi bahwa pesan mencapai target konsumen yang tepat, yang merupakan aspek penting guna memenuhi komitmen kami untuk minum secara bertanggung jawab.

Sejak meluncurkan platform pemesanan B2B, Toko Bintang, pada tahun 2019, kami telah memperoleh sekitar 100.000 pelanggan di Bali dan Surabaya secara online. Di tahun 2020, kami fokus pada penerapan pembelajaran dari peluncuran terbatas ini. Untuk lebih melibatkan gerai dan mendorong mereka untuk meningkatkan ukuran keranjang setiap pembelian, kami berencana untuk meluncurkan aplikasi seluler baru pada tahun 2021. Pada saat yang sama, kami akan terus meningkatkan integrasi sistem dalam kesiapan untuk peluncuran platform yang lebih luas.

SUPPLY CHAINMulti Bintang mengoperasikan brewery mutakhir di Tangerang, dekat Jakarta, dan Sampangagung di Jawa Timur, serta fasilitas produksi minuman non-alkohol bersertifikat halal di Sampangagung, yang dioperasikan oleh anak Perusahaan kami, Tirta Prima Indonesia (TPI).

Pendekatan rantai pasokan end-to-end Multi Bintang — dari barley ke bar — didorong oleh fokus tanpa henti pada kualitas, efisiensi, keberlanjutan, dan peningkatan berkelanjutan. Pola pikir ini memungkinkan kami untuk cepat beradaptasi dengan lingkungan yang sangat menantang yang kami temui di tahun 2020, sambil terus menerapkan peningkatan yang akan berdampak positif pada kinerja kami di masa mendatang.

Mengurangi konsumsi air dan energi per hektoliter produk yang dihasilkan adalah landasan strategi bisnis berkelanjutan kami. Namun, sebagai akibat dari keputusan mengurangi volume produksi sebagai respons terhadap kontraksi pasar yang parah, kami tidak dapat mencapai target tahun 2020 untuk konsumsi air dan energi. Namun demikian, dengan mendorong optimalisasi proses berkelanjutan sebagai bagian dari kerangka Total Productive Management (TPM), kami menghasilkan tingkat konsumsi yang lebih rendah daripada tahun 2018, meskipun volume lebih rendah 30%. Ini memberikan landasan yang kuat untuk mencapai target tahun 2021 saat volume produksi kembali.









Kami tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai target menggunakan 100% energi terbarukan dalam produksi pada tahun 2025, menyelesaikan persiapan untuk pembangunan pabrik biomassa di Tangerang, dan pemasangan panel surya di atap di kedua brewery. Informasi lebih lanjut tentang investasi dalam inovasi untuk mengurangi rasio konsumsi air dan energi dapat dilihat di bagian Keberlanjutan dalam Laporan ini.

Pendekatan TPM kami terus memberikan kerangka kerja untuk peningkatan berkelanjutan dalam keselamatan, efisiensi, pemeliharaan fasiltas produksi, dan kualitas. Hal ini memungkinkan untuk mengembalikan operasi brewery ke kapasitasnya setelah ditutup dengan penundaan minimal dan dengan tetap mempertahankan tingkat kualitas yang sangat baik. Dukungan wilayah dan protokol pemantauan kualitas disesuaikan dengan era ‘normal baru’ atas jarak sosial dan pembatasan perjalanan dengan alat inovatif seperti audit jarak jauh.

Transformasi digitalTransformasi digital tetap menjadi salah satu prioritas utama saat kami berupaya mengoptimalkan rantai pasokan dengan meningkatkan ketangkasan, pengambilan keputusan berdasarkan fakta, dan eksekusi cepat. Saat kami melaksanakan roadmap digital di tahun 2020, kami mengimplementasikan sejumlah proyek ‘connected brewery’, termasuk real time dashboard untuk mengoptimalkan proses pembuatan bir, menyediakan layanan pelanggan yang lebih mulus melalui otomatisasi tenaga penjualan, dan alat uji coba untuk meningkatkan e-procurement. Kami juga memperluas penerapan telematika untuk mengoptimalkan transportasi. Untuk memungkinkan peningkatan ini, kami terus meningkatkan kemampuan karyawan melalui pelatihan tentang Big Data, berfikir kritis, dan budaya digital.

Kami terus memanfaatkan keahlian dan kerja sama wilayah saat kami mengejar keberlanjutan jangka panjang dan nilai dalam end-to-end rantai pasokan kami. Salah satu proyek utama pada tahun 2020 adalah GlassRUN, yang kami perkenalkan dengan membandingkan dan mengadaptasi praktik terbaik dari salah satu brewery Heineken di Vietnam. Dengan mendigitalkan seluruh proses OtD (Order to Delivery), alat ini meningkatkan transparansi informasi antara pelanggan dan semua fungsi terkait, mengurangi waktu pemesanan hingga 50%, meningkatkan akurasi, dan memungkinkan penyelesaian keluhan lebih cepat.

We remained on track towards our target of using 100% renewable energy in production by 2025, completing preparations for the construction of our biomass plant in Tangerang and the installation of rooftop solar panels at both breweries. More information about our investments in innovation to reduce our water and energy consumption ratios can be fond in the Sustainability section of this Report.

Our TPM approach continued to provide a framework for ongoing improvements in safety, efficiency, plant maintenance and quality. This enabled us to bring brewery operations back up to capacity after the shutdown with minimal delay and while maintaining excellent quality levels. Regional support and quality monitoring protocols were adapted to the ‘new normal’ of social distancing and travel restrictions with innovative tools such as remote auditing.

Digital transformationDigital transformation remains one of our top priorities as we seek to optimise our supply chain by enhancing agility, fact-based decision making and rapid execution. As we executed our digital roadmap in 2020, we implemented a number of ‘connected brewery’ projects, including real-time dashboards for optimizing brewery processes, providing more seamless customer service through sales force automation, and piloting tools to enhance e-procurement. We also extended the deployment of telematics to optimize transport. To enable these improvements, we continued to improve human capabilities through training on Big Data, critical thinking and digital culture.

We have continued to leverage regional expertise and cooperation as we pursue long-term sustainability and value in our end-to-end supply chain. One of the key projects in 2020 was GlassRUN, which we introduced by benchmarking and adapting best practices from one of Heineken’s breweries in Vietnam. By digitalizing the entire OtD (Order to Delivery) process, this tool improved information transparency between the customer and all related functions, reducing ordering time by up to 50%, improving accuracy and allowing for faster resolution of complaints.


FINANCIAL REVIEW Revenue for the full year 2020 decreased by 47% versus the prior year to Rp1,985 billion; this decline was due to the Covid-19 crisis. Export volumes declined due to a one-off export to Korea last year, while domestic revenue decreased due to the closing of bars and restaurants for several months, resulting in decreased demand.

Net Profit for the same period decreased by 76% versus 2019 to Rp 286 billion.

Total AssetsTotal assets increased from Rp 2,897 billion in FY2019 to Rp 2,907 billion over the same period in FY2020.

Current AssetsCurrent assets increased from Rp 1,163 billion in FY2019 to Rp 1,189 billion in FY2020, mainly from higher cash and cash equivalents, offset by the lower receivables at year-end.

Receivables Receivables decreased from Rp 861 billion as per FY2019 to Rp 337 billion per FY2020, mainly due to the decline in sales during 2020.

Non-Current Assets Non-current assets decreased from Rp 1,734 billion in FY2019 to Rp 1,718 billion in FY2020, mainly due to the depreciation of property, plant and equipment, offset by a higher claim for tax refund.

TINJAUAN KINERJA KEUANGANPendapatan di tahun 2020 turun sebesar 47% dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp 1.985 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh krisis Covid-19. Volume ekspor turun karena ekspor 1 (satu) kali ke Korea tahun lalu. Sementara pendapatan domestik turun karena penutupan bar dan restoran selama beberapa bulan, yang mengakibatkan penurunan permintaan.

Laba Bersih untuk periode yang sama turun sebesar 76% dibanding tahun 2019 menjadi Rp 286 miliar.

Jumlah AsetTotal aset meningkat dari Rp 2.897 miliar di FY2019 menjadi Rp 2.907 miliar di FY2020.

Aset LancarAset lancar meningkat dari Rp 1.163 miliar di FY2019 menjadi Rp 1.189 miliar di FY2020. Peningkatan ini terutama dari kas dan setara kas yang lebih tinggi, diimbangi dengan penurunan piutang di akhir tahun.

PiutangPiutang turun dari Rp 861 miliar di FY2019 menjadi Rp 337 miliar di FY2020. Terutama karena penurunan penjualan selama FY2020.

Aset Tidak LancarAset tidak lancar turun dari Rp 1.734 miliar di FY2019 menjadi Rp 1.718 miliar di FY2020. Terutama karena depresiasi aset tetap, diimbangi dengan klaim pengembalian pajak yang lebih tinggi.








Total LiabilitiesTotal current liabilities decreased from Rp 1,589 billion in FY2019 to Rp 1,338 billion over the same period in FY2020. The decrease was primarily from accrued expenses and other current liabilities.

The company’s working capital (current assets minus current liabilities) remained negative, decreasing from Rp 426 billion in FY2019 to Rp 149 billion over the same period in FY2020. Meanwhile, the current ratio increased from 0.73 in FY2019 to 0.89 in FY2020.

EquityTotal equity increased from Rp 1,146 billion in FY2019 to Rp 1,433 billion in FY2020, mostly due to net income of Rp 288 billion and no dividend distribution during this year.

Sales and RevenueNet sales decreased by 47% from Rp 3,711 billion in FY2019 to Rp 1,985 billion over the same period in FY2020, due to the Covid-19 crisis.

Cost of Goods SoldCost of goods sold decreased 27% from Rp 1,426 billion in FY2019 to Rp 1,045 billion over the same period in FY2020, due to the decreased sales.

Gross Profit Gross Profit decreased by 59% from Rp 2,285 billion in FY2019 to Rp 940 billion over the same period in FY2020. The gross profit margin was at 62% and 47% for 2019 and 2020, respectively.

Operating ExpensesOperating expenses decreased by 19% from Rp 636 billion in FY2019 to Rp 512 billion over the same period in FY2020, mainly as a result of a decrease in selling and general administrative expenses.

Selling expenses decreased by 30% from Rp 368 billion in FY2019 to Rp 258 billion over the same period in FY2020, mainly from a decrease in promotions, as well as salaries and benefits expenses.

Operating Profit Operating profit decreased by 74% from Rp 1,645 billion in FY2019 to Rp 433 billion over the same period in FY2020, mainly due to the decrease in sales. This also resulted in a lower Operating Profit margin of 22% in FY2020, down from 44% in FY2019.

Finance Costs and IncomeHigher net finance costs by IDR 18 billion were due to the increased frequency of loan withdrawals during FY2020.

Jumlah LiabilitasJumlah liabilitas jangka pendek turun dari Rp 1.589 miliar di FY2019 menjadi Rp 1.338 miliar di FY2020. Penurunan ini terutama berasal dari biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lancar lainnya.

Modal kerja Perseroan (aset lancar dikurangi liabilitas jangka pendek) tetap negatif, turun dari Rp 426 miliar di FY2019 menjadi Rp 149 miliar di FY2020. Sementara itu, rasio lancar meningkat dari 0,73 pada FY2019 menjadi 0,89 pada FY2020.

EkuitasJumlahl ekuitas meningkat dari Rp 1.146 miliar di FY2019 menjadi Rp 1.433 miliar di FY2020. Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh laba bersih sebesar Rp 288 miliar dan tidak ada pembagian dividen di FY2020.

Penjualan dan PendapatanPenjualan bersih turun sebesar 47% dari Rp 3.711 miliar di FY2019 menjadi Rp 1.985 miliar di FY2020, utamanya karena krisis Covid-19.

Beban Pokok PenjualanBeban pokok penjualan turun sebesar 27% dari Rp 1.426 miliar di FY2019 menjadi Rp 1.045 miliar di FY2020, seiring terjadinya penurunan penjualan.

Laba KotorLaba kotor turun sebesar 59% dari Rp 2.285 miliar di FY2019 menjadi Rp 940 miliar di turun 2020. Margin laba kotor masing-masing sebesar 62% dan 47% untuk tahun 2019 dan 2020.

Beban UsahaBeban usaha turun sebesar 19% dari Rp 636 miliar di FY2019 menjadi Rp 512 miliar di FY2020. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan beban penjualan dan administrasi umum.

Beban penjualan turun sebesar 30% dari Rp 368 miliar di FY2019 menjadi Rp 258 miliar di FY2020. Penurunan ini terutama dari penurunan biaya promosi, gaji, dan tunjangan.

Laba OperasiLaba operasi turun sebesar 74% dari Rp 1.645 miliar di FY2019 menjadi Rp 433 miliar di FY2020, terutama disebabkan oleh penurunan penjualan. Hal ini juga mengakibatkan margin laba operasional yang lebih rendah sebesar 22% di FY2020, turun dari 44% di FY2019.

Beban Keuangan dan PendapatanBeban keuangan bersih yang lebih tinggi sebesar Rp 18 miliar disebabkan oleh peningkatan frekuensi penarikan pinjaman selama FY2020.

Profit Before Income TaxProfit before tax decreased by 76% from Rp 1,627 billion in FY2020 to Rp 396 billion over the same period in FY2020.

Income Tax ExpenseIncome tax expense decreased from Rp 421 billion in FY2019 to Rp 111 billion in FY2020, following the decrease in profit in FY2020.

Net IncomeNet income decreased by 76% from Rp 1,206 billion in FY2019 to Rp 286 billion in FY2020. Consequently, earnings per share also decreased from Rp 572 to Rp 136.

Cash FlowsCash flow from operating activities decreased from Rp 1,335 billion in FY2019 to Rp 873 billion in FY2020. This was mainly due to lower cash generated from customers.

Cash flow used in investing activities decreased from Rp 320 billion in FY2019 to Rp 253 billion over the same period in FY2020, mainly due to withheld purchases in capex.

Cash flow used in financing activities decreased from Rp 1,244 billion in FY2019 to Rp 64 billion over the same period in FY2020 as no dividends were distributed for FY2020.

SolvencyThe Company’s net interest-bearing debt position was Rp 300 billion per FY2020. Its gearing ratio was 20%.

Receivables CollectabilityTotal receivables represented 17% of annual sales as per FY2020, thereby the accounts receivables turnover ratio was 6 times as per year-end 2020. Except for receivables for which an allowance for impairment has been recorded, the company does not foresee any issues with the collectability of its receivables. The mandated average credit period on the sale of goods is 30 days.

Capital Structure The debt to equity ratio was 0.21 as per FY2020, a decrease of 0.9 compared with FY2019. The company expects to be able to service its debt from existing cash balances and operating cash inflows.

The company’s policy is to maintain a strong capital base in order to maintain investor, shareholder and market confidence. To achieve this, Management determines the level of dividends paid to shareholders by considering the long-term cashflow forecast and availability of both committed and back-up credit lines.

Laba Sebelum PajakLaba sebelum pajak turun sebesar 76% dari Rp 1.627 miliar di FY2019 menjadi Rp 396 miliar di FY2020.

Beban Pajak PenghasilanBeban pajak penghasilan turun dari Rp 421 miliar di FY2019 menjadi Rp 111 miliar di FY2020. Hal ini mengikuti penurunan laba di FY2020.

Laba BersihLaba bersih turun sebesar 76% dari Rp 1.206 miliar di FY2019 menjadi Rp 286 miliar di FY2020. Akibatnya, laba bersih per saham pun turun dari Rp 572 menjadi Rp 136.

Arus KasArus kas dari aktivitas operasi turun dari Rp 1.335 miliar di FY2019 menjadi Rp 873 miliar di FY2020. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan kas yang diperoleh dari pelanggan.

Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi menurun dari Rp 320 miliar pada FY2019 menjadi Rp 253 miliar pada periode yang sama pada FY2020. Hal ini terutama karena pemotongan belanja modal.

Arus kas yang digunakan untuk aktivitas pendanaan menurun dari Rp 1.244 miliar di FY2019 menjadi Rp 64 miliar dibandingkan periode yang sama di FY2020 karena tidak ada dividen yang dibagikan di FY2020.

SolvabilitasPosisi hutang dengan bunga bersih Perseroan adalah Rp 300 miliar di FY2020. Gearing ratio sebesar 20%.

Kolektibilitas PiutangTotal piutang mewakili 17% dari penjualan tahunan di FY2020. Dengan demikian, rasio perputaran piutang adalah 6 kali per akhir tahun 2020. Kecuali untuk piutang yang penyisihan penurunan nilai telah dicatat, Perseroan tidak melihat adanya masalah dengan kolektibilitas piutang. Jangka waktu kredit rata-rata yang diamanatkan untuk penjualan barang adalah 30 hari.

Struktur ModalRasio hutang terhadap ekuitas adalah 0,21 di FY2020. Turun 0,9 dibandingkan dengan FY2019. Perseroan berharap dapat melunasi hutangnya dari saldo kas yang ada dan arus kas masuk operasional.

Kebijakan Perseroan adalah menjaga basis permodalan yang kuat guna menjaga investor, pemegang saham, dan kepercayaan pasar. Untuk mencapai hal ini, Manajemen menetapkan tingkat dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham dengan mempertimbangkan perkiraan arus kas jangka panjang dan ketersediaan komitmen maupun cadangan pemberian pinjaman.









Material Commitments for Capital Investment In FY2019 and FY2020, the company did not make any material commitment for investment in capital goods out of the ordinary course of business and did not enter into any related financing with external parties.

Capital Investment Realization in 2020Our total capital investment realisation was Rp 186 billion in 2020 compared with Rp 282 billion in 2019. We invested in various types of capital expenditures, where returnable bottles, crates and kegs were the largest components.

Material Information and Facts Subsequent to the Accountant’s Report Date No significant events occurred after the date of the public accountant’s report that could have a material effect on the company or its financial statements.

Business Prospects Multi Bintang is well positioned in terms of product portfolio and exciting new innovations, especially in the low and no-alcoholic beer and beverages segments as well as in cider.

Multi Bintang continues to activate the on-trade channel as well as supermarkets and hypermarkets. The hotel, restaurant and bar segments in Indonesia’s major tourist destinations also represent a key market for the company. While this market suffered a substantial decline in 2020 due to the pandemic, it will remain an important focus for Multi Bintang when the tourist industry recovers.

The company continuously aims to improve cost and production efficiencies by implementing best practices. Outlook for 2020 The government expects Indonesia’s economy to return to a growth rate of 4.3-5.3% in 2021, similar to the World Bank’s projection of 4.4%. The recovery is expected to be driven by strengthening consumer confidence and investment on the back of at least Rp 699 trillion in fiscal and monetary stimulus packages, although economic activity is likely to remain muted due to the ongoing impact of the pandemic. However, considerable uncertainty remains over the speed and coverage of the global vaccine rollout as well as the evolution of the pandemic itself as more virulent strains emerge in Europe and Africa.

While we believe there is healthy growth potential in both the alcohol and NAB portfolios, we do not expect alcohol volumes to return to 2019 levels much before

Komitmen Material Investasi ModalPada FY2019 dan FY2020, Perseroan tidak membuat komitmen material apa pun untuk investasi barang modal di luar kegiatan usahanya dan tidak melakukan pembiayaan terkait dengan pihak eksternal.

Realisasi Investasi Modal di Tahun 2020Total realisasi penanaman modal adalah sebesar Rp 186 miliar pada tahun 2020 dibandingkan dengan Rp 282 miliar pada tahun 2019. Kami berinvestasi dalam berbagai jenis belanja modal, di mana botol, peti, dan tong yang dapat dikembalikan merupakan komponen terbesar.

Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan

Tidak ada peristiwa penting yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan publik yang dapat berdampak material terhadap Perseroan atau laporan keuangannya.

Prospek BisnisMulti Bintang memiliki posisi yang baik dalam hal portofolio produk dan inovasi baru yang menarik, terutama di segemen bir dan minuman rendah dan non-alkohol serta juga cider.

Multi Bintang terus mengaktifkan saluran perdagangan serta supermarket dan hypermarket. Segmen hotel, restoran, dan bar di tujuan wisata utama Indonesia juga merupakan pasar utama Perseroan. Meskipun pasar ini mengalami penurunan substansial pada tahun 2020 karena pandemi, namun pasar ini akan tetap menjadi fokus penting bagi Multi Bintang ketika industri pariwisata pulih.

Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi biaya dan produksi dengan menerapkan praktik terbaik.

Perkiraan Tahun 2021Pemerintah mengharapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali ke tingkat 4,3-5,3% pada tahun 2021, sama dengan proyeksi Bank Dunia sebesar 4,4%. Pemulihan tersebut diperkirakan akan didorong oleh penguatan kepercayaan konsumen dan investasi yang didukung oleh sedikitnya Rp 699 triliun dalam bentuk paket stimulus fiskal dan moneter, meskipun aktivitas ekonomi kemungkinan besar akan tetap perlahan karena dampak pandemi yang terus berlanjut. Masih banyak ketidakpastian terkait kecepatan peluncuran dan cakupan vaksin global, serta evolusi pandemi yang lebih ganas yang muncul di Eropa dan Afrika.

Meskipun kami yakin ada potensi pertumbuhan yang sehat baik dalam portofolio alkohol dan NAB, kami tidak berharap volume alkohol kembali ke level di tahun 2019

2022. A major challenge will be the timing of the return of international tourism, which remains uncertain. Once this sector is reopened, we expect to see incremental sales growth.

We believe that with the actions taken in 2020 and the strategic plans for 2021, the company is well prepared to capture opportunities going forward. Our priorities will be to: • leverage our position in the beer and premium beer

markets, • grow the 0.0% alcohol portfolio, with the support of a

strong innovation pipeline, • leverage our capacity to adapt rapidly to market

changes, and • develop our people, while maintaining a strict focus on revenue management and cost efficiency.

Given that the draft law on alcohol remains under discussion in parliament, we will also continue to communicate with all stakeholders, including the government, on fair regulation in the alcoholic beverages sector.

jauh sebelum tahun 2022. Tantangan utama adalah waktu kembalinya pariwisata internasional, yang masih belum pasti. Setelah sektor ini dibuka kembali, kami perkirakan akan terjadi peningkatan pertumbuhan penjualan.

Kami yakin dengan tindakan yang diambil pada tahun 2020 dan rencana strategis tahun 2021, Perseroan siap menangkap peluang kedepan. Prioritas kami adalah:• meningkatkan posisi kami di pasar bir dan bir premium,• menumbuhkan portofolio alkohol 0,0%, dengan

dukungan jalur inovasi yang kuat,• memanfaatkan kapasitas untuk beradaptasi

dengan cepat terhadap perubahan pasar, dan mengembangkan karyawan kami,

sambil mempertahankan fokus pada manajemen pendapatan dan efisiensi biaya.

Mengingat RUU tentang alkohol masih dalam pembahasan di parlemen, kami juga akan terus berkomunikasi dengan semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, tentang regulasi yang adil di sektor minuman beralkohol.









Our principal investments in 2021 will be in returnable packaging materials as well as advancing our renewable energy roadmap, with the construction and commissioning of the biomass plant in Tangerang and the installation of rooftop solar panels in both breweries. Other capex will include the installation of a new labelling line in the Sampangagung brewery as well as routine replacement expenditure.

Marketing Aspects The company maintains its market leadership in the mainstream, premium and non-alcoholic beer segments by driving continuous innovation in its portfolio of iconic brands: Bintang, Heineken and the Bintang 0.0% family. The company’s data-driven marketing, which is underpinned by sophisticated digital capabilities, enables us to adapt rapidly to market changes and serve our customers and consumers more effectively and personally, with the ultimate aim of making our brands the beverage of choice across an increasingly wide range of consumption occasions and settings.

DividendThe Company is committed to creating shareholder value by paying out our operating profits in the form of a dividend to our shareholders on condition that the Company has a healthy long-term cash flow forecast as well as sufficient committed financing and back-up credit lines in place. In 2019, the Company distributed the following dividends: • Based on the Minutes of Annual General Meeting of

Shareholders of the Company on April 23, 2019 the Company declared and distributed final cash dividends to shareholders based on 2018 results amounting to Rp 536 (full Rupiah amount) per share or equivalent to Rp 1,129 billion.

• Based on the Circular Resolution of the Board of Directors of the Company on October 31, 2019, the Company declared and distributed interim cash dividends to shareholders based on 2019 interim results amounting to Rp 47 (full rupiah amount) per share or equivalent to Rp 99 billion.

In view of the significant revenue losses suffered by the Company in 2020 as a direct result of the economic and social impacts of the COVID-19 pandemic, the Company determined that no additional dividend will be distributed and therefore, to ratify the Interim Dividend as the final dividend distributed to the shareholders for the period ended 31 December 2019.

Investasi utama kami pada tahun 2021 adalah dalam bahan kemasan yang dapat dikembalikan serta memajukan roadmap energi terbarukan, dengan pembangunan pabrik biomassa di Tangerang dan pemasangan panel surya di kedua brewery. Belanja modal lainnya akan mencakup pemasangan jalur pelabelan baru di brewery Sampangagung serta pengeluaran penggantian rutin.

Aspek PemasaranPerseroan mempertahankan kepemimpinan pasarnya di segmen bir mainstream, premium, dan non-alkohol dengan mendorong inovasi berkelanjutan pada portofolio merek ikoniknya: Bintang, Heineken, dan keluarga Bintang 0,0%. Pemasaran berbasis data, yang didukung oleh kemampuan digital canggih, memungkinkan kami untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan melayani pelanggan dan konsumen secara lebih efektif dan personal. Tujuan akhir, menjadikan merek kami minuman pilihan di seluruh dunia yang semakin luas di berbagai kesempatan dan pertemuan.

DividenPerseroan berkomitmen untuk menciptakan nilai pemegang saham dengan membagikan keuntungan operasional dalam bentuk dividen kepada pemegang saham dengan syarat bahwa Perseroan memiliki perkiraan arus kas jangka panjang yang sehat serta adanya komitmen pendanaan dan cadangan pinjaman. Pada tahun 2019, Perseroan membagikan dividen sebagai berikut:• Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan Perseroan tanggal 23 April 2019, Perseroan mengumumkan dan membagikan dividen tunai final kepada pemegang saham berdasarkan hasil tahun 2018 sebesar Rp 536 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 1.129 miliar.

• Berdasarkan Keputusan Sirkuler Direksi Perseroan tanggal 31 Oktober 2019, Perseroan mengumumkan dan membagikan dividen tunai interim kepada pemegang saham berdasarkan hasil interim 2019 sebesar Rp 47 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 99 miliar.

Mengingat kerugian pendapatan yang signifikan yang dialami oleh Perseroan pada tahun 2020 sebagai akibat langsung dari dampak ekonomi dan sosial dari pandemi COVID-19, Perseroan menetapkan bahwa tidak ada tambahan dividen yang akan dibagikan dan oleh karena itu, untuk meratifikasi Dividen Interim sebagai dividen final yang dibagikan kepada pemegang saham untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019.

Use of IPO Proceeds

The company has not conducted any IPO offering to the public since its listing on the Jakarta Stock Exchange in 2001. The proceeds from the IPO were fully utilised before 2020.

Material information related to investment, expansion, divestment, mergers/consolidations, acquisitions, debt/capital restructuring, related party transactions, and transactions containing a conflict of interest in 2020

Except as disclosed in the financial statements or referred to in this Financial Review section, the company did not enter into any material transactions in 2020.

Changes in Laws and Regulations

There was no new or amended legislation that had a significant effect on the company in 2020.

Changes in Accounting PolicyOn 1 January 2020, the company adopted Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) 73, Leases. In line with the transitional provisions, we have applied PSAK 73 using the modified retrospective approach, which recognises the cumulative effect of initially applying PSAK 73 as an adjustment to retained earnings per 1 January 2020. The 2019 comparative information therefore has not been restated, and as such it is reported in accordance with the previous guidance on Leases, PSAK 30.

Under PSAK 73, lessees use a single, on-balance sheet lease accounting model. Assets and liabilities for all leases with a term of more than 12 months must be recognised, unless the underlying asset is of low value. Lessor accounting remains similar to current practice, i.e. lessors continue to classify leases as finance or operating leases.

PSAK 73 changes the nature of lease-related expenses as the previous straight-line operating lease expense is replaced by a depreciation charge for right-of-use assets and interest expense on lease liabilities.

Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum PerdanaPerseroan belum melakukan penawaran umum kepada publik sejak pencatatannya di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2001. Dana hasil penawaran umum perdana tersebut telah digunakan sepenuhnya sebelum tahun 2020.

Informasi material terkait investasi, ekspansi, divestasi, merger/konsolidasi, akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksi pihak terkait, dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan di tahun 2020

Kecuali seperti yang diungkapkan dalam laporan keuangan atau disebut di bagian Tinjauan Keuangan ini, Perseroan tidak melakukan transaksi material apa pun di tahun 2020.

Perubahan Bidang Hukum dan Peraturan PerundanganTidak ada undang-undang baru atau yang diubah yang berdampak signifikan pada Perseroan pada tahun 2020.

Perubahan Kebijakan AkuntansiPada tanggal 1 Januari 2020, Perseroan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) 73, Sewa. Sejalan dengan ketentuan transisi, kami telah menerapkan PSAK 73 dengan menggunakan pendekatan retrospektif yang dimodifikasi, yang mengakui dampak kumulatif dari penerapan awal PSAK 73 sebagai penyesuaian terhadap saldo laba per 1 Januari 2020. Oleh karena itu, informasi komparatif tahun 2019 belum disajikan kembali, dan oleh karena itu dilaporkan sesuai dengan pedoman Sewa sebelumnya, PSAK 30.

Berdasarkan PSAK 73, penyewa menggunakan satu model akuntansi sewa di neraca. Aset dan liabilitas untuk semua sewa dengan jangka waktu lebih dari 12 bulan harus diakui, kecuali aset yang mendasarinya bernilai rendah. Akuntansi Perseroan pembiayaan tetap sama dengan praktik saat ini, yaitu Perseroan pembiayaan mengklasifikasikan sewa sebagai sewa pembiayaan atau operasi.

PSAK 73 mengubah sifat beban terkait sewa karena beban sewa operasi sebelumnya langsung diganti dengan biaya penyusutan untuk aset hak guna dan beban bunga atas kewajiban sewa.









OUR PEOPLEOur people are the foundation of our business. We invest in and empower them to drive creativity and performance in an inclusive and collaborative culture that promotes continuous improvement and inspires excellence.

In 2020 our primary concern was the safety and wellbeing of our people. Risk mitigation began as soon as the coronavirus began to spread: we introduced hygiene and health monitoring procedures, distributed PPE to employees, and convened a ‘People and Safety’ team to design and lead our response. In March, the company largely shifted to remote work, while a core team of essential operational staff remained at our production facilities under strict health and safety protocols, including daily health checks for themselves and their families. All work-related travel was suspended. Despite

ORANG-ORANG KAMIOrang-orang kami adalah fondasi bisnis kami. Kami berinvestasi dan memberdayakan mereka demi memacu kreativitas dan kinerja dalam budaya inklusif dan kolaboratif sehingga mendorong adanya peningkatan berkelanjutan dan menginspirasi keunggulan.

Di tahun 2020, perhatian utama kami adalah keselamatan dan kesejahteraan dari orang-orang kami. Mitigasi risiko dimulai segera setelah virus corona mulai menyebar. Kami memperkenalkan prosedur pemantauan kebersihan dan kesehatan. Mendistribusikan APD kepada karyawan, serta membentuk tim People & Safety untuk merancang dan menjalankan respon. Di bulan Maret, sebagian besar pekerjaan beralih ke kerja jarak jauh. Sementara tim inti staf operasional tetap bekerja di fasilitas produksi dengan menjalankan protokol kesehatan dan keselamatan secara ketat,

Data per Desember 2020 Data as of Dec 2020

Wanita Female

%Pria

Male % Total

Anggota Tim Manajemen Management Team members

4 57% 3 43% 7

Manajer Managers (HNK JG 15-30)

28 25% 83 75% 111

Total Keseluruhan All company

101 22% 355 78% 456

the challenges of working almost exclusively across digital platforms, we saw highly effective collaboration, learning and engagement during the year.

Equality and diversityWe are committed to being a fair and inclusive workplace where people of all ages, social and religious backgrounds can thrive and enjoy equal access to opportunities. We embrace diversity and practice non-discrimination in accordance with the principles set out in the Heineken Code of Business Conduct.

Women’s representation on the management team increased from 43% in 2019 to 57% in 2020, reflecting our proactive stance on gender balance, particularly in senior positions, while the proportion of women in middle management functions and in the overall headcount remained almost the same as in the prior year. In 2020 we continued to work across the organisation to identify and address inequities and challenges to women’s fuller participation in our workforce.

termasuk pemeriksaan kesehatan harian bagi karyawan dan keluarganya. Semua perjalanan terkait pekerjaan ditangguhkan. Terlepas adanya tantangan bekerja melalui platform digital secara khusus, kami melihat kolaborasi, pembelajaran, dan keterlibatan berjalan sangat efektif di sepanjang tahun 2020.

Kesetaraan dan keberagamanKami berkomitmen untuk menjadi tempat kerja yang adil dan inklusif, dimana orang-orang dari segala usia, latar belakang sosial dan agama, dapat berkembang dan mendapat peluang yang sama untuk maju. Kami merangkul keragaman dan mempraktikkan non-diskriminasi sesuai dengan prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam Pedoman Perilaku Bisnis Heineken.

Representasi wanita dalam tim manajemen meningkat dari 43% pada tahun 2019 menjadi 57% di tahun 2020. Hal ini mencerminkan sikap proaktif kami terhadap keseimbangan gender, terutama pada posisi senior. Sementara proporsi wanita dalam fungsi manajemen menengah dan jumlah pegawai secara keseluruhan hamper sama dengan tahun sebelumnya. Di tahun 2020, kami terus bekerja di keseluruhan organisasi untuk mengidentifikasi dan mengatasi ketidaksetaraan dan tantangan terhadap partisipasi penuh kaum wanita pada tenaga kerja kami.

For example, we provided extended benefits for female employees to ensure that their family members (spouse and children) are covered by the Company. We continued to raise awareness around zero tolerance of discrimination and harassment through sharing sessions during our ‘Week of Integrity’ as well as inclusion and diversity training for our Trusted Representatives. In line with our Women in Sales initiative, 45% of the participants on our Management Trainee program in the Sales Division are women. We also held a sharing session on ‘Confident Women in Business’ in April 2020.

Misalnya, kami memberikan perluasan tunjangan bagi karyawan wanita demi memastikan bahwa anggota keluarga mereka (pasangan dan anak-anaknya) ditanggung oleh Perseroan. Kami terus meningkatkan kesadaran tentang tidak adanya toleransi terhadap diskriminasi dan pelecehan melalui sesi berbagi selama “Week of Integrity”, serta pelatihan inklusi dan keragaman untuk Trusted Representative kami. Sejalan dengan inisiatif Women in Sales, 45% peserta program Management Trainee di Divisi Penjualan adalah wanita. Kami juga mengadakan sesi berbagi tentang “Confident Women in Business” pada bulan April 2020.









Bidang kompetensi Competency area

Jumlah jam pelatihan Total training hours

Rata-rata peserta di setiap pelatihan Average participants per training

WajibMandatory

857 282

KeselamatanSafety

1.956 71

Soft skills 677 21

Keahlian teknisTechnical skills

2.149 20

Asesmen Kompetensi FungsionalFunctional Competencies Assessment

1.902 23

Total 7.541

Training and developmentWe invest in building capabilities so that our people can deliver consistently high performance, develop the vision and agility to address the present and future challenges of the business, and achieve their own individual potential.

While we believe firmly in the efficacy of experiential learning, with at least 70% of our training typically delivered through on-the-job learning and application, this mode was paused in 2020, and we kept up the pace of personal and professional development largely through online learning. All colleagues had access to the Heineken Learning Platform, a digital portal to a comprehensive knowledge base and a wide range of flexible learning programs from trusted sources, some of which were assigned as mandatory training. We also held an online English course from a reputable vendor for 100 participants. One of the advantages of digital learning is that it offers opportunities for cross-functional learning. It has also encouraged our people to take more responsibility for their own growth and career direction.

We saw high participation in e-learning during the year, and Multi Bintang was consistently among the top five Heineken operating companies in terms of online learning completion. We continued to provide in-person training, including safety training, for the core operational staff working on site.

We provided a total of 7,541 hours of training in 2020. The company’s investment in human resource development in 2020 amounted to Rp. 3.2 billion.

Pelatihan dan pengembanganKami berinvestasi dalam membangun kapabilitas sehingga karyawan dapat memberikan kinerja terbaik secara konsisten, mengembangkan visi dan ketangkasan untuk mengatasi tantangan bisnis saat ini dan masa depan, dan mencapai potensi individual mereka sendiri.

Kami sangat percaya pada keandalan pembelajaran berdasarkan pengalaman. Setidaknya, 70% pelatihan kami biasanya disampaikan melalui pembelajaran dan aplikasi di tempat kerja. Model ini dihentikan sementara di tahun 2020. Pengembangan pribadi dan professional sebagian besar dilakukan melalui pembelajaran online. Semua kolega memiliki akses ke Heineken Learning Platform, portal digital berisi pengetahuan dasar yang komprehensif dan berbagai program pembelajaran dari sumber terpercaya, beberapa diantaranya ditetapkan sebagai pelatihan wajib. Kami juga mengadakan kursus bahasa Inggris secara online dari vendor terkemuka untuk 100 peserta. Salah satu kelebihan pembelajaran digital adalah adanya kesempatan pembelajaran lintas fungsi. Hal ini juga mendorong karyawan lebih bertanggung jawab atas perkembangan dan arah karir mereka.

Kami melihat partisipasi yang tinggi dalam program e-learning di sepanjang tahun. Multi Bintang secara konsisten berada diantara lima operating company Heineken teratas dalam hal penyelesaian pembelajaran secara online. Kami terus memberikan pelatihan secara langsung, termasuk pelatihan keselamatan, untuk staf operasional inti yang bekerja di brewery.

Di tahun 2020, kami memberikan total 7.541 jam pelatihan. Investasi Perseroan dalam aspek pengembangan sumber daya manusia mencapai sebesar Rp 3,2 miliar di tahun 2020.

Performance management and assessmentWe maintain an ongoing dialogue with employees about their performance, personal and professional development and career goals. Performance objectives are set in the early months of each year by the employees with their line managers, and progress is evaluated at mid-year and final reviews. Review ratings are calibrated annually by line managers and senior management to ensure objectivity. This continuous, transparent process enables the company to make early interventions regarding training, support or career direction, as well as to identify and nurture talent. It also allows employees to be more proactive in managing their performance and determining development needs, which are discussed with their line managers and articulated in their Personal Development Plans (PDP).

Recruiting, retaining and planning for successionWe prioritise internal promotion and internal job posting to fill vacant positions, but from time to time vacancies may also be advertised on the employee referral program or on our social media platforms, including LinkedIn, Instagram and Facebook. To ensure that we find the best fresh graduate talent, we recruit through our careers website, sales management trainee program and internship program as well as through campus recruitment and job fairs. However, given that one of our highest priorities while navigating this pandemic was ensuring the job security of our people, we decided to freeze vacancies and recruitment in 2020.

Leadership succession planning is also centred on the principle of ‘growth from within.’ A key component in this strategy is Heineken’s Asia Pacific Graduate Program (APGP). Designed to prepare future leaders from across the region, this two-year accelerated leadership program offers formal and on-the-job training combined with high-level mentorship as participants rotate through different functions and working environments, not only in their home country but in two other regional operating companies as well. Due to travel restrictions, however, overseas assignments in 2020 were postponed and switched to local or virtual assignments. With five APGP trainees currently in the program, Multi Bintang has recruited four more emerging talents for the 2021 intake.

APGP graduates enter our Top Talent pool. Top Talents, who may also be identified from elsewhere in the company, are put on an accelerated path to senior

Manajemen kinerja dan penilaian

Kami menjalankan dialog berkelanjutan dengan karyawan tentang kinerja, pengembangan pribadi dan professional, serta tujuan karir mereka. Sasaran kinerja ditetapkan di bulan-bulan awal setiap tahun oleh karyawan dengan manajer lini mereka. Kemajuannya dievaluasi di tengah tahun dan akhir tahun. Penilaian tahunan dilakukan oleh manajer lini dan manajemen senior untuk memastikan obyektivitas. Proses yang terus-menerus dan transparan ini memungkinkan Perseroan melakukan intervensi sejak dini terkait pelatihan, dukungan atau arahan karir, serta untuk mengidentifikasi dan memelihara bakat. Hal ini juga memungkinkan karyawan untuk lebih proaktif dalam mengelola kinerja mereka dan menentukan kebutuhan pengembangan, yang didiskusikan dengan manajer lini dan diartikulasikan dalam Personal Development Plans (Rencana Pengembangan Pribadi) mereka.

Perekrutan, mempertahankan dan perencanaan suksesiKami memprioritaskan promosi internal dan kesempatan pekerja internal untuk mengisi posisi yang kosong. Tetapi, lowongan juga dapat diiklankan di program referensi karyawan atau platform media sosial, termasuk LinkedIn, Instagram, dan Facebook. Demi memastikan mendapatkan talenta lulusan baru terbaik, kami merekrut melalui situs web karir kami, program pelatihan manajemen penjualan, program magang, serta melalui rekrutmen kampus dan pameran kerja. Namun, mengingat bahwa salah satu prioritas utama saat menghadapi pandemi adalah memastikan keamanan pekerjaan dari orang-orang kami, maka kami memutuskan untuk membekukan lowongan dan perekrutan di tahun 2020.

Perencanaan suksesi kepemimpinan juga dipusatkan pada prinsip pertumbuhan dari dalam. Komponen kunci dalam strategi ini adalah Asia Pacific Graduate Program (APGP) milik Heineken. APGP dirancang untuk mempersiapkan pemimpin masa depan dari seluruh wilayah. Program kepemimpinan selama 2 (dua) tahun ini menawarkan pelatihan formal dan di tempat kerja, yang dikombinasikan dengan bimbingan tingkat tinggi saat peserta menjalani pelatihan di berbagai fungsi dan lingkungan kerja, tidak hanya di negara asal tetapi juga di dua operating company lainnya. Oleh karena adanya pembatasan perjalanan, tugas ke luar negeri di tahun 2020 ditunda dan dialihkan ke tugas local atau virtual. Saat ini ada lima peserta APGP, dan Multi Bintang telah merekrut empat talenta baru untuk Angkatan 2021.

Lulusan APGP masuk dalam kelompok Top Talent. Para Top Talent, yang juga dapat berasal dari tempat lain di Perseroan, ditempatkan di jalur percepatan menuju









area strategi dan kepemimpinan senior. Jalur cepat ini memerlukan proyek-proyek khusus, penugasan domestik atau internasional jangka pendek dan pelatihan kepemimpinan dari Regional Office. Dengan demikian, sistem Top Talent dapat mendukung perencanaan suksesi kami dengan menyediakan para pemimpin internasional yang terus-menerus dibekali dengan keterampilan dan pengalaman lintas fungsi.

Remunerasi dan manfaatMulti Bintang menawarkan paket remunerasi yang terdiri dari gaji tetap dan berbagai manfaat lainnya. Kami percaya, kompensasi ini adil dan kompetitif, berdasarkan tolok ukur tahunan terhadap data Asia Pacific Compensation and Benefits Forum (APCBF) untuk sector FMCG Multinasional. Gaji individu juga ditinjau setiap tahun, dengan mempertimbangkan penilaian kinerja dan daya saing pasar sebagai salah satu faktornya.

Budaya kerja dan keterlibatan karyawanPedoman Perilaku Bisnis menjelaskan prinsip-prinsip yang harus dipatuhi oleh setiap orang yang bertindak untuk atau atas nama Perseroan. Pedoman dan kebijakan memberikan panduan dalam menjalankan bisnis secara adil, berintegritas dan menghormati hak asasi manusia, menetapkan kebijakan tentang non-diskriminasi, anti-korupsi, anti-kerja paksa dan pekerja anak, serta terlibat dengan pemangku kepentingan.

Orang-orang kami juga mengikuti Heineken Behaviours, yang menerjemahkan Pedoman ke dalam perilaku sehari-hari yang diharapkan dari semua orang di tempat kerja, diantaranya meliputi safety, collaboration and trust, entrepreneurship, dan continuous improvement. Manajer di tingkat atas juga diharapkan memenuhi Heineken Leadership Expectations (Connect, Shape, Develop, Deliver, dan Role Model the Heineken Behaviours) dalam semua hal yang mereka lakukan. Kepatuhan terhadap Perilaku dan Leadership Expectations diperhitungkan dalam evaluasi kinerja proses pengembangan karyawan. Heineken Behaviours dan Leadership Expectations, bersama dengan Pedoman Perilaku Bisnis serta Nilai-Nilai kami, merupakan inti dari budaya Perseroan.

Dengan sebagian kolega bekerja dari rumah, dan sebagian lagi bekerja di lapangan dan di brewery dibawah protokol jarak sosial yang ketat, kami memprioritaskan mempertahankan tingkat keterlibatan yang tinggi dan memastikan bahwa mereka berada di tempat yang tepat sesuai pengaturan baru dan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan. Manajemen memberikan info terkini kepada semua karyawan melalui townhall virtual, kami juga menyelenggarakan berbagai aktivitas non-pekerjaan untuk menjaga semangat tetap tinggi

dan meminimalkan dampak adanya pembatasan sosial terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan karyawan. Diantaranya latihan, sesi berbagi tentang beragam topik seperti kesehatan, keuangan pribadi, manajemen stress dan pemberdayaan wanita, kontes online secara regular, termasuk karaoke sore hari dengan selebritis sebagai tamu seperti Ario Wahab dan Saykoji.

Karyawan juga memiliki akses ke konsultasi kesehatan mental yang diberikan oleh professional kesehatan mental independen. Di bulan Mei, Perseroan memperluas cakupan asuransi kesehatan, yang disediakan sebagai tambahan dari skema asuransi Kesehatan nasional wajib, untuk mencakup diagnosis dan pengobatan Covid-19. Semua kebijakan tentang personel, kesehatan, dan keselamatan dalam proses tinjau ulang untuk memastikan sepenuhnya mematuhi pembaruan terkini Kebijakan Kesehatan Global Heineken serta kebijakan Pemerintah Indonensia. Sejalan dengan kebijakan tersebut dan penilaian terhadap situasi kesehatan dan keselamatan, pengaturan kerja dari rumah masih tetap berlaku saat penulisan laporan ini.

Kemampuan beradaptasi, akal, dan motivasi orang-orang Multi Bintang dalam menghadapi lingkungan kerja yang berubah secara mendasar, tercermin dalam survei iklim kerja tahunan. Dengan tingkat partisipasi 98%, indeks Employee Engagement meningkat 3 poin dari 2019 menjadi 89%. Sedangkan indeks Performance Enablement naik 4 poin menjadi 86%. Kedua hasil tersebut berada di atas norma regional dan global. Tenaga kerja kami juga mendapatkan pengakuan khusus dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional ketika Perseroan menerima Penghargaan Bisnis Berkelanjutan dari Kementerian untuk kelima kalinya secara berturut-turut di tahun 2020.

Hubungan industrialPerseroan berkomitmen unguk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan bermanfaat, sehingga membantu membina hubungan yang proaktif dan positif antara karyawan dengan Manajemen. Hubungan ini tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). PKB yang terakhir ditandatangani pada tahun 2018. Biasanya, dinegosiasikan ulang setiap dua tahun. Tetapi, mengingat keadaan khusus di tahun 2020, baik manejemen maupun serikat pekerja sepakat untuk memperpanjang hingga Mei 2021. Tidak ada keluhan yang dicatat di tahun 2020. Karyawan juga dapat melaporkan dugaan pelanggaran melalui jalur khusus whistleblowing, Speak Up, yang dijelaskan dalam Bab Tata Kelola dari laporan ini.

strategic and leadership roles. This fast track entails special projects, short-term domestic or international assignments and leadership training from the Regional Office. The Top Talent system thus underpins our succession planning by giving the company a continually replenished pipeline of internationally mobile leaders with cross-functional skills and experience.

Remuneration and benefitsMulti Bintang offers a remuneration package comprising a fixed salary and various other benefits. We believe this compensation is fair and competitive, based on our yearly benchmarking against the Asia Pacific Compensation and Benefits Forum (APCBF) data for the Multinational FMCG sector. Individual salaries are also reviewed annually, with performance appraisals and market competitiveness among the factors taken into consideration.

Working culture and employee engagementOur Code of Business Conduct defines the principles that must be observed by everyone who acts for or on behalf of the company. The Code and its underlying polices provide guidance on doing business fairly, with integrity and with respect for human rights, setting out our polices on, for example, non-discrimination, anti-corruption, anti-forced labour and child labour, and engaging with stakeholders.

Our people also follow the Heineken Behaviours, which translate the Code into the day-to-day behaviours we expect of everyone in the workplace, covering safety, collaboration and trust, entrepreneurship, and continuous improvement, among others. High-level managers are also expected to live up to the Heineken Leadership Expectations (Connect, Shape, Develop, Deliver, and Role Model the Heineken Behaviours) in all they do. Compliance with the Behaviours and Leadership Expectations are taken into account in the performance review and employee development process. The Heineken Behaviours and Leadership Expectations, together with our Code of Business Conduct and our Values, are at the core of our corporate culture.

With most of our colleagues working from home, and those on site working under strict social distancing protocols, we made it a priority to maintain high levels of engagement and ensure that people were properly adjusted to the new arrangements and had the support they needed. Management gave regular updates to all employees via virtual Townhalls, and we organised numerous non-work activities to keep spirits high and minimize the impact of the social restrictions on employees’ mental health and wellbeing. These included

workouts, sharing sessions on a variety of topics such as health, personal finance, stress management and empowering women, and regular online contests, including a karaoke afternoon with celebrity guests such as Ario Wahab and Saykoji.

Employees also had access to mental health consultations provided by independent mental health professionals. In May, the company expanded its private health insurance coverage, which is provided in addition to the mandatory national health insurance scheme, to cover COVID-19 diagnosis and treatment. All our personnel, health and safety polices were under review throughout the year to ensure they were fully compliant with the latest updates to Heineken’s Global Health policy as well as Indonesian government policy. In line with said policies and our own assessment of the health and safety situation, our work-from-home arrangements remain in place as of the time of writing of this report.

The adaptability, resourcefulness and motivation of Multi Bintang’s people in dealing with a fundamentally changed working environment was reflected in the annual climate survey. With a participation rate of 98%, the Employee Engagement index increased 3 points from 2019 to 89%, while the Performance Enablement index was up 4 points at 86%. Both results were above regional and global norms. Our workforce was also cited for Special Recognition by the Minister for National Development Planning when the company received the Ministry’s Sustainable Business Award for the fifth consecutive time in 2020.

Industrial relationsThe company’s commitment to creating an inclusive and rewarding work environment has helped to foster proactive and positive relations between employees and management. This relationship is enshrined in the Collective Labour Agreement (CLA). The CLA, which was last signed in 2018, is normally renegotiated every two years, but given the special circumstances in 2020, both management and the employees’ union agreed to extend it until May 2021. No grievances were registered in 2020. Employees can also report suspected misconduct through our confidential whistleblowing hotline, Speak Up, which is described in the Corporate Governance chapter of this report.









TIM MANAJEMENManagement Team

dari kiri ke kanan from left to right

1. Joerg Gruetzmacher

2. Sandra Asher Pattenden

3. René Sánchez Valle

4. Jessica Setiawan

5. Melia Halik

6. Ika Noviera

7. Darryl Lim Eu Gin








PROFIL MANAJEMEN TIMProfile of the Management Team

Darryl Lim Eu Gin Direktur Penjualan* Sales Director*

Melia Halik Direktur SDM* HR Director*

Jessica Setiawan Direktur Pemasaran*

Marketing Director*

Singapore citizen, aged 44 as of 31 December 2020, domiciled in Jakarta. Previously, he was Sales Director at Asia Pacific Breweries Singapore (2014-2020). He has built a successful career in the Beverage sector since 2003, holding strategic positions in both sales and marketing, including as General Sales Manager, Modern On-Trade, Asia Pacific Breweries Singapore August (2013-2014), General Manager, Red Bull Gmbh, Singapore & Malaysia (2011-2013), National Off Trade Sales Manager, Red Bull Gmbh, Singapore & Malaysia October (2010-2011) and Marketing Manager, Red Bull Gmbh, Singapore (2007-2010).

He holds a Bachelor of Arts degree in Communication from the Royal Melbourne Institute of Technology, Australia (2002) and attended the Heineken International Management Course (HIMAC) at INSEAD in Singapore in 2016.

Warga Negara Singapura, berusia 44 tahun per 31 Desember 2020. Berdomisili di Jakarta. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Penjualan di Asia Pacific Breweries Singapore (2014-2020). Beliau telah membangun karir yang sukses di sektor Minuman sejak tahun 2003, memegang posisi strategis baik dalam penjualan dan pemasaran, termasuk sebagai General Sales Manager, Modern On-Trade, Asia Pacific Breweries Singapore Agustus (2013-2014), General Manager, Red Bull Gmbh, Singapura & Malaysia (2011-2013), Manajer Penjualan Perdagangan Luar Nasional, Red Bull Gmbh, Singapura & Malaysia Oktober (2010-2011) dan Manajer Pemasaran, Red Bull Gmbh, Singapura (2007-2010).

Meraih gelar Bachelor of Arts in Communication dari Royal Melbourne Institute of Technology, Australia (2002) dan mengikuti Heineken International Management Course (HIMAC) di INSEAD di Singapura pada tahun 2016.

Warga Negara Indonesia, berusia 43 tahun per 31 Desember 2020. Berdomisili di Jakarta. Sebelum pengangkatannya, dia menjabat sebagai Senior Strategic Business Controller (sebelumnya ‘Financial Controller’) (2010-2020) dan Investor Relations Manager (2017-2020). Beliau bergabung dengan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk pada tahun 2006 sebagai Operational Audit Manager (2006-2009) sebelum menjadi Account Manager Guinness (2009-2010).

Beliau lulus dari Universitas Sebelas Maret, Indonesia, pada tahun 2000 dengan gelar Sarjana Ekonomi dan Akuntansi dan merupakan Certified Investor Relations (CIR) profesional (IRPAS Singapore, 2017).

Indonesian citizen, aged 43 as of 31 December 2020, domiciled in Jakarta. Immediately prior to her appointment, she was serving as Senior Strategic Business Controller (formerly ‘Financial Controller’) (2010-2020) and Investor Relations Manager (2017-2020). She joined PT Multi Bintang Indonesia, Tbk. in 2006 as Operational Audit Manager (2006-2009) before becoming Account Manager Guinness (2009-2010).

She graduated from Sebelas Maret University, Indonesia, in 2000 with a Bachelor’s degree in Economics and Accounting and is a Certified Investor Relations (CIR) professional (IRPAS Singapore, 2017).

Indonesian citizen, aged 36 as of 31 December 2020, domiciled in Jakarta. Previously, she was Marketing Manager for APB Singapore (2020), having previously served as Heineken Global Communication Manager for Heineken International B.V. (2016-2020) based in Amsterdam and Singapore. Prior to that, she had held various managerial roles at Multi Bintang Indonesia (2011-2016), including Heineken Marketing Manager. Before joining the HEINEKEN group, she worked at HM Sampoerna (Philip Morris International) and Unilever Indonesia.

She graduated from the University of Indonesia in 2006 with a Bachelor’s degree in Architecture, and holds a Master’s degree in Management (Marketing) from Prasetiya Mulya Business School, Jakarta, Indonesia (2008).

Warga Negara Indonesia, berusia 36 tahun per 31 Desember 2020. Berdomisili di Jakarta. Sebelumnya menjabat sebagai Manajer Pemasaran untuk APB Singapura (2020), setelah sebelumnya menjabat sebagai Manajer Komunikasi Global Heineken untuk Heineken International B.V. (2016-2020) yang berbasis di Amsterdam dan Singapura. Sebelumnya, beliau pernah menjabat berbagai peran manajerial di Multi Bintang Indonesia (2011-2016), termasuk Heineken Marketing Manager. Sebelum bergabung dengan grup HEINEKEN, dia bekerja di HM Sampoerna (Philip Morris International) dan Unilever Indonesia.

Beliau lulus dari Universitas Indonesia pada tahun 2006 dengan gelar Sarjana Arsitektur, dan meraih gelar Magister Manajemen (Pemasaran) dari Prasetiya Mulya Business School, Jakarta, Indonesia (2008).

* Direktur Non Akta *Non Statutory Director









05

Tata kelola perusahaan yang baik mendukung untuk pencapaian tujuan

kami dan meyakinkan para pemangku kepentingan bahwa kepentingan mereka

dilindungi.

Good corporate governance is conducive to the achievement of our objectives and assures

stakeholders that their interestsare protected.

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance







TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

GOOD CORPORATE GOVERNANCE COMMITMENT Our commitment to good corporate governance is central to our corporate responsibility to create sustainable value for our shareholders and stakeholders, who include our employees, customers, consumers, business partners, regulatory authorities and the public. Adhering to the good corporate governance principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness in every aspect of our operations is conducive to the achievement of our objectives and assures stakeholders that their interests are protected. This contributes to a strong foundation for the long-term growth of our business.

KOMITMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKKomitmen terhadap tata kelola perusahaan yang baik adalah inti dari tanggung jawab Perusahaan untuk menciptakan nilai yang berkelanjutan bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan, yang mencakup karyawan, pelanggan, konsumen, mitra bisnis, regulator, dan publik. Mematuhi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik yaitu transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian, dan keadilan dalam setiap aspek operasi mendukung pencapaian tujuan kami dan meyakinkan para pemangku kepentingan bahwa kepentingan mereka dilindungi. Ini berkontribusi kepada fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang bisnis.

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Direksi Board of Directors

Komite Audit Audit Committee

Komite Remunerasi Remuneration Committee

Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders


GCG STRUCTURE The company’s governance structure consists of the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners and the Board of Directors, which are mutually independent. In line with the provisions of Law No. 40/2007 regarding Limited Liability Companies (the Company Law), the GMS is the highest decision-making authority, while the Board of Directors manages the company, including planning and executing its strategies, and the Board of Commissioners exercises oversight over the management. This structure ensures clear separation between the oversight and decision-making functions.

The governance framework also incorporates the Audit Committee, which supports the Board of Commissioners’ oversight function; the Remuneration Committee, which makes recommendations to the Board of Commissioners on remuneration policy and the remuneration of the Board members; the Internal Audit Department, which provides independent assurance on the risk management and internal control functions; and the Corporate Secretary, which facilitates communication and advises on compliance. Robust control mechanisms—the internal control and risk management systems and our quality and environmental management systems—are in place to support effective governance.

Underpinning this framework are the company’s Articles of Association, which define our operational rules and responsibilities, the Code of Business Conduct, which set out the values and expected behaviours for everyone in the company, the Board and Committee Charters and the Supplier Code. These policies and regulations are subject to regular review to ensure that they remain aligned with the scope of the business, our priorities and the complexities of our operating environment.

STRUKTUR GCGStruktur tata kelola perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi yang saling independen. Sejalan dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), RUPS merupakan otoritas pengambilan keputusan tertinggi, sedangkan Direksi mengelola Perseroan, termasuk merencanakan dan melaksanakan strateginya, dan Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas manajemen. Struktur ini memastikan pemisahan yang jelas antara fungsi pengawasan dan pengambilan keputusan.

Kerangka tata kelola juga mencakup Komite Audit, yang mendukung fungsi pengawasan Dewan Komisaris; Komite Remunerasi, yang memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi dan remunerasi anggota Dewan Komisaris; Departemen Audit Internal, yang memberikan jaminan independen atas fungsi manajemen risiko dan pengendalian internal; dan Sekretaris Perusahaan, yang memfasilitasi komunikasi dan memberikan nasihat tentang kepatuhan. Mekanisme kontrol yang kuat — kontrol internal dan sistem manajemen risiko serta sistem manajemen kualitas dan lingkungan— tersedia untuk mendukung tata kelola yang efektif.

Yang mendasari kerangka kerja ini adalah Anggaran Dasar Perseroan, yang menetapkan aturan dan tanggung jawab operasional, Pedoman Perilaku Bisnis, yang menjabarkan nilai-nilai dan perilaku yang diharapkan untuk semua orang di Perseroan, Piagam Dewan Komisaris dan Komite, serta Pedoman Pemasok. Kebijakan dan peraturan ini ditinjau secara berkala untuk memastikan bahwa semuanya tetap selaras dengan ruang lingkup bisnis, prioritas, dan kompleksitas lingkungan operasi.








GCG ASSESSMENT AND STRENGTHENING OF GCG IMPLEMENTATION

Assessment and Assessing PartiesWe seek to continually improve and strengthen the company’s governance to ensure that it continues to add value for our stakeholders. In addition to the year-round review of governance through the operation of the Audit Committee, the Internal Audit and our risk management and internal control processes, we also annually benchmark our practices against the OJK’s recommendations on corporate governance for public companies. Another parameter we use is the ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS), which is based on the Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)’s principles of good corporate governance.

No external parties assessed Multi Bintang’s corporate governance directly in 2020.

Criteria We take the following into consideration in our self-assessment of corporate governance: 1. The ACGS indicators, covering (1) shareholders’ rights;

(2) equitable treatment of shareholders; (3) the role of stakeholders; (4) disclosure and transparency; and (5) board responsibilities.

2. The Financial Services Authority (OJK)’s recommendations on Corporate Governance Guidelines for Public Companies published in the annex to OJK Circular No. 32/SEOJK.04/2015.

ResultsThe company’s fulfilment of the OJK recommendations as at the end of 2020 is shown in the table on page 95.

Implementation of Recommendations/Improvements We implemented various improvements based on our internal and external audit findings.

GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS The General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest decision-making authority in the company. This forum offers our shareholders the opportunity to express their concerns directly to the Company’s Boards and senior management and give their opinion on their performance as presented in the annual report. As stipulated in the Company Law and the Articles of Association, the GMS has certain authorities that are cannot be delegated to the Board of Commissioners or the Board of Directors.

In accordance with Multi Bintang’s Articles of Association and the Company Law, the shareholders have the following rights and responsibilities in the GMS:1. To receive and ratify the Company’s Annual Report;2. To determine the appropriation of the profits of the

Company, including the distribution of dividends to shareholders;

3. To determine the remuneration of the members of the Board of Commissioners and Board of Directors;

4. To appoint and dismiss the members of the Board of Commissioners and/or the Board of Directors,

5. To approve important corporate actions in connection with the management of the Company.

The resolutions agreed at the GMS are taken in the interests of fulfilling the Company’s long-term business goals and objectives. Without prejudicing the power and authority of the GMS, shareholders cannot intervene against the execution of the tasks, functions and authority of the Board of Commissioners and the Board of Directors in carrying out their rights and obligations under the Articles of Association and the prevailing legislation.

The GMS refers to both the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and the Extraordinary General Meetings of Shareholders (EGMS), if any. As a public company operating under Indonesian Company Law, Multi Bintang is required to hold an AGMS no later than six months after the end of the financial year. EGMS may be held whenever deemed necessary. The company held one AGMS and two EGMS in 2020. The resolutions, and those of the 2019 GMS, are summarized below.

GMS Procedures AGMS resolutions are usually adopted by consensus reached through deliberation, but if a consensus cannot be reached, a vote may be taken, using a formula calculated on the number of shares owned by each shareholder. An independent party (a notary) counts and validates the votes and immediately announces the results.

Directors, Commissioners and senior management of the company, as well as the company’s external auditor, notary, legal counsel and share registrar were present at the AGMS to address shareholders’ questions and concerns.

Annual General Meeting of Shareholders Implementation in 2020The Company’s Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) was held on 28 August 2020 at the Dharmawangsa Hotel, South Jakarta. The Extraordinary

ASESMEN GCG DAN PENGUATAN IMPLEMENTASI GCG

Asesmen dan AsesorKami berupaya untuk terus meningkatkan dan memperkuat tata kelola perusahaan untuk memastikan bahwa hal itu terus memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan. Selain penelaahan tata kelola sepanjang tahun melalui kegiatan Komite Audit, Audit Internal dan proses manajemen risiko, serta pengendalian internal, kami juga melakukan benchmark praktik tata kelola kami terhadap rekomendasi OJK tentang tata kelola perusahaan untuk perusahaan publik. Parameter lain yang digunakan adalah ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS), yang didasarkan pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dari Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).

Tidak ada pihak eksternal yang menilai praktik tata kelola perusahaan Multi Bintang secara langsung pada tahun 2020.

KriteriaKami mempertimbangkan hal-hal berikut dalam penilaian secara mandiri atas tata kelola perusahaan:1. Indikator ACGS, meliputi (1) hak pemegang saham;

(2) perlakuan yang adil dari pemegang saham; (3) peran pemangku kepentingan; (4) keterbukaan dan transparansi; dan (5) tanggung jawab dewan.

2. Rekomendasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka yang dimuat dalam lampiran Surat Edaran OJK No. 32 / SEOJK.04 / 2015.

HasilPemenuhan rekomendasi OJK oleh Perseroan pada akhir tahun 2020 dapat dilihat pada tabel di halaman 95.

Penerapan Rekomendasi/Perbaikan

Kami menerapkan berbagai perbaikan berdasarkan temuan audit internal dan eksternal.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMRapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan otoritas pengambilan keputusan tertinggi di Perseroan. Forum ini menawarkan kepada pemegang saham kesempatan untuk mengungkapkan kekhawatiran mereka secara langsung kepada Dewan Komisaris, Direksi dan manajemen senior Perseroan, serta memberikan pendapat mereka atas kinerja para anggota Dewan seperti yang disajikan dalam laporan tahunan. Sebagaimana diatur dalam UUPT dan Anggaran Dasar, RUPS memiliki kewenangan tertentu yang tidak dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris atau Direksi.

Sesuai Anggaran Dasar Multi Bintang dan UUPT, pemegang saham memiliki hak dan tanggung jawab sebagai berikut dalam RUPS:1. Menerima dan mengesahkan Laporan Tahunan

Perseroan;2. Menentukan penggunaan laba Perseroan, termasuk

pembagian dividen kepada pemegang saham;3. Menetapkan remunerasi para anggota Dewan

Komisaris dan Direksi;4. Mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan

Komisaris dan/atau Direksi;5. Menyetujui aksi korporasi penting dalam hubungannya

dengan manajemen Perseroan.

Keputusan yang disepakati dalam RUPS diambil untuk memenuhi maksud dan tujuan bisnis jangka panjang Perseroan. Tanpa mengurangi kekuasaan dan wewenang RUPS, pemegang saham tidak dapat melakukan intervensi terhadap pelaksanaan tugas, fungsi, dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dalam menjalankan hak dan kewajibannya sesuai Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

RUPS mengacu pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), jika ada. Sebagai perusahaan publik yang beroperasi berdasarkan Undang-Undang Perusahaan Indonesia, Multi Bintang diwajibkan untuk menyelenggarakan RUPS selambat-lambatnya enam bulan setelah akhir tahun buku. RUPSLB dapat diadakan setiap kali dianggap perlu. Perseroan menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPST dan 2 (dua) kali RUPSLB pada tahun 2020. Hasil keputusannya dan keputusan RUPS 2019 dirangkum di bawah ini.

PROSEDUR RUPSKeputusan RUPS biasanya diambil dengan musyawarah mufakat, namun apabila mufakat tidak tercapai, dapat dilakukan ambil suara dengan menggunakan rumus yang dihitung berdasarkan jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pemegang saham. Pihak independen (notaris) menghitung dan mengesahkan suara dan segera mengumumkan hasilnya.

Direksi, Dewan Komisaris dan manajemen senior Perseroan, serta auditor eksternal Perseroan, notaris, penasihat hukum, dan biro administrasi efek hadir pada RUPST untuk menjawab pertanyaan dan kekhawatiran pemegang saham.

Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun 2020Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan telah diselenggarakan pada tanggal 28 Agustus 2020 di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan.









General Meeting of Shareholders (EGMS) took place on the same day at the same venue. To enable broader participation under the pandemic-related mobility and distancing restrictions, we also used KSEI’s e-proxy platform for the AGMS.

To maximise shareholder participation at the AGMS, we complied with the provisions of the company’s Articles of Association, OJK Regulation No. 15/POJK.04/2020 regarding the Planning and Organisation of the General Meeting of Shareholders of a Public Company, and OJK Regulation No. 16/POJK.04/2020 e-GMS, as follows:1. Published the announcement of the AGMS in two daily

newspapers, on the Company’s website and on the Stock Exchange’s website not less than 15 days prior to the AGMS.

2. Published the notice of the AGMS in two daily newspapers, on the Company’s website and on the Stock Exchange’s website not less than 21 days prior to the AGMS. The AGMS notice clarified who is entitled to attend the meeting and the procedure for assigning proxies for voting purposes.

3. Submitted proof to the OJK that the AGMS announcement and notice had been published in daily newspapers in accordance with OJK rules.

At the end of the discussion of each agenda item, the Chairman of GMS provided an opportunity to the shareholders or their representatives attending the meeting to ask questions and/or give an opinion. Only one shareholder (represented by his proxy) asked questions.

Extraordinary General Meetings of Shareholders in 2020The Company held Extraordinary General Meetings of Shareholders (EGMS) on 31 January and 28 August 2020, in Jakarta. For the second EGMS, we also used KSEI’s e-proxy platform to enable broader participation under the pandemic-related mobility and distancing restrictions.

We sought to encourage maximum shareholder participation in the EGMS by complying with the requirements specified by the Company’s Articles of Association, OJK Regulation No. 15/POJK.04/2020 regarding the Planning and Organisation of the General Meeting of Shareholders of a Public Company, and OJK Regulation No. 16/POJK.04/2020 e-GMS, as follows:1. Published the announcement and the notice of the

EGMS in daily newspapers, on the Company’s website and on the Stock Exchange’s website.

2. Submitted evidence that the EGMS announcement and the notice had been made in accordance with OJK rules.

3. Ensured that the Company’s Board of Directors, Board of Commissioners and senior management as well as other parties including the notary, legal counsel, and share registrar attended the EGMS.

4. Announced the resolutions of the AGMS and EGMS in daily newspapers and uploaded them to the Company’s website at www.multibintang.co.id/investor/announcement.

Implementation of the AGMS and EGMS Resolutions in 2020 and 2019

Pelaksanaan Keputusan RUPS dan RUPSLB Tahun 2020 dan 2019Implementation of the AGMS and EGMS Resolutions in 2020 and 2019

No.No.

KeputusanResolution

Disetujui olehApproved by

EksekusiExecution

RUPS 28 Agustus 2020 AGMS 28 August 2020

1

Menyetujui Laporan Tahunan 2019 dan Laporan Keuangan 2019, termasuk laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris sebagaimana dinyatakan dalam Laporan Tahunan 2019 To approve the 2019 Annual Report and the 2019 Financial Statements, including the report of the supervisory duties of the BoC of the Company as set forth in the 2019 Annual Report.

100% saham dengan hak suara penuh. 100% of shares with legitimate voting rights.

Terpenuhi di RUPS 2020 Fulfilled at the 2020 AGMS

2 Menetapkan Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk dana cadangan. Menetapkan tidak ada dividen tambahan dan meratifikasi Dividen Interim sebagai dividen final ke pemegang saham untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019. To set aside Rp 10,000,000.00 (ten million rupiah) for a reserved fund. To determine that there will be no additional dividend and therefore to ratify the Interim Dividend as the final dividend to the shareholders for the period ended 31 December 2019.

100% dengan hak suara penuh. 100% of shares with legitimate voting rights.

Terpenuhi Fulfilled

3

Memberi wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Akuntan Publik terdaftar untuk mengaudit buku Perseroan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2020 dan menetapkan honor Akuntan Publik dimaksud. To authorize the BoC to appoint a registered public accountant to audit the books of the Company for the year ending 31 December 2020 and determine the honorarium of such public accountant.

97,8% saham dengan hak suara penuh. 97.8% of shares with legitimate voting rights.

Terpenuhi. Menunjuk KAP Siddhar-ta Widjaja & Rekan. Fulfilled. Appointed Siddharta Widjaja & Rekan.

4 Menyetujui pengangkatan kembali 2 (dua) anggota Direksi, Presiden Komisaris Independen, 2 (dua) Komis-aris Independen, dan 3 (tiga) Komisaris Perseroan.Mengangkat 2 anggota Direksi baru.To approve the reappointment of 2 members of the BOD, the Independent President Commissioner, 2 Independent Commissioners and 3 Commissioners of the Company.To appoint 2 new members of the BOD.


Terpenuhi Fulfilled

5. Memberi wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. To authorize the BoC to determine the remuneration of the members of the BoC and BoD


Terpenuhi Fulfilled

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) berlangsung pada hari yang sama di tempat yang sama. Untuk memungkinkan partisipasi yang lebih luas dibawah pembatasan mobilitas dan jarak terkait pandemi, kami juga menggunakan platform e-proxy KSEI untuk RUPST.

Untuk memaksimalkan partisipasi pemegang saham dalam RUPST, kami telah memenuhi ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, Peraturan OJK No. 15/POJK.04/2020 tentang Perencanaan dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, dan Peraturan OJK No. 16/POJK.04/2020 tentang e-RUPS, sebagai berikut:1. Mempublikasikan pengumuman RUPS di 2 (dua) surat

kabar harian, di situs web Perseroan, dan di situs web Bursa Efek tidak kurang dari 15 hari sebelum RUPST.

2. Mempublikasikan pemanggilan RUPS di 2 (dua) surat kabar harian, di situs web Perseroan, dan di situs web Bursa Efek tidak kurang dari 21 hari sebelum RUPST. Pemanggilan RUPST mengklarifikasi siapa yang berhak menghadiri rapat dan tata cara penunjukan kuasanya untuk keperluan pemungutan suara.

3. Menyerahkan bukti kepada OJK bahwa pengumuman dan pemanggilan RUPS telah dipublikasikan di surat kabar harian sesuai dengan ketentuan OJK.

Di akhir pembahasan setiap mata acara, Pimpinan RUPS memberikan kesempatan kepada pemegang saham atau wakilnya yang hadir untuk mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat. Hanya 1 (satu) pemegang saham (diwakili oleh wakilnya) yang mengajukan pertanyaan.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tahun 2020Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 31 Januari dan 28 Agustus 2020, di Jakarta. Untuk RUPSLB kedua, kami juga menggunakan platform e-proxy KSEI untuk memungkinkan partisipasi yang lebih luas dibawah pembatasan mobilitas dan jarak terkait pandemi.

Kami berupaya untuk mendorong partisipasi pemegang saham yang maksimal dalam RUPSLB dengan memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Anggaran Dasar Perseroan, Peraturan OJK No. 15/POJK.04/2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, dan Peraturan OJK No. 16/POJK.04/2020 tentang e-RUPS, sebagai berikut:1. Mempublikasikan pengumuman dan pemanggilan

RUPSLB di surat kabar harian, situs web Perseroan, dan situs web Bursa Efek.

2. Menyerahkan bukti bahwa pengumuman RUPSLB dan pemanggilan telah sesuai dengan ketentuan OJK.

3. Memastikan bahwa Direksi, Dewan Komisaris dan

manajemen senior Perseroan, serta pihak lain termasuk notaris, penasihat hukum, dan biro administrasi efek menghadiri RUPSLB.

4. Mengumumkan hasil RUPST dan RUPSLB di surat kabar harian dan diunggah ke situs web Perseroan di www.multibintang.co.id/investor/announcement.

Pelaksanaan Keputusan RUPST dan RUPSLB Tahun 2020 dan 2019









Kehadiran Attendance:

Komisaris | Commissioners:Maurits Daniel Rudolf Lalisang (Presiden Komisaris, Independen | President Commissioner, Independent)Melalui video conference | By video conference:Sumantri Slamet (Independen | Independent)Wahyu Hidayat(Independen | Independent)Nurhadijono (Independen | Independent)Nicolaas Adrianus VerveldeBartholomeus Adrianus Cornelis van den Huijsen Kenneth Choo Tay Sian

Direksi | Directors:Sandra Asher Pattenden (Direktur | Director)

Pemegang Saham1.793.627.620 saham atau 85,13% dari total yang hadir atau mewakili.Shareholders1,793,627,620 shares or 85.13% of the total were present or represented

RUPSLB 31 Januari 2020 EGMS 31 January 2020

1. Menyetujui pengunduran diri Yong Weng Hong dan Erik Pieter Mul dari masing-masing jabatannya sebagai Komisaris dan Direktur Perseroan, efektif sejak penutupan Rapat. To approve the resignations of Yong Weng Hong and Erik Pieter Mul from their respective position as a Commissioner and Director of the Company, both effective as of the closing of the Meeting.

97,84% saham dengan hak suara penuh 97.84% of shares with legitimate voting rights

Terpenuhi Fulfilled

2. Mengangkat Sandra Asher Pattenden sebagai Direktur Perseroan, efektif sejak penutupan Rapat. To appoint Sandra Asher Pattenden as a Director of the Company, effective as of the closing of the Meeting.

97,84% saham dengan hak suara penuh 97.84% of shares with legitimate voting rights

Terpenuhi Fulfilled

Kehadiran Attendance:

Komisaris | Commissioners:Maurits Daniel Rudolf Lalisang (Presiden Komisaris, Independen | President Commissioner, Independent)Sumantri Slamet (Independen | Independent)Wahyu Hidayat (Independen | Independent)Nurhadijono (Independen | Independent)Kenneth Choo Tay Sian

Direksi | Directors:Murk Hidde Spits (Presiden Direktur | President Director)Chew Boon HeeIka Noviera

Pemegang Saham1.803.365.239 saham atau 85,59% dari total yang hadir atau mewakili. Shareholders1,803,365,239 shares or 85.59% of the total were present or represented

RUPSLB 28 Agustus 2020 EGMS 28 August 2020

1 Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan sesuai dengan Peraturan OJK No. 15/2020. To approve the amendment of the Company’s Articles of Association to adjust to FSA Reg. 15/2020.


Terpenuhi Fulfilled

Kehadiran Attendance::

Komisaris | Commissioners:Maurits Daniel Rudolf Lalisang (Presiden Komisaris, Independen | President Commissioner, Independent)Melalui video conference | By video conference:Sumantri Slamet (Independen | Independent)Wahyu Hidayat(Independen | Independent)Nurhadijono (Independen | Independent)Nicolaas Adrianus VerveldeBartholomeus Adrianus Cornelis van den Huijsen Kenneth Choo Tay Sian

Direksi | Directors:Sandra Asher Pattenden (Direktur | Director)

Pemegang Saham1.793.627.520 saham atau 85,13% dari total yang hadir atau mewakiliShareholders1,793,627,520 shares or 85.13% of the total were present or represented

RUPST 23 April 2019 AGMS 23 April 2019

1 Menyetujui Laporan Tahunan 2018 dan Laporan Keuangan 2018, termasuk laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris Perseroan sebagaimana dinyatakan dalam Laporan Tahunan 2018. To approve the 2018 Annual Report and the 2018 Financial Statements, including the report of the supervisory duties of the BoC of the Company as set forth in the 2018 Annual Report.


Terpenuhi pada RUPS 2019 Fulfilled at the 2019 AGMS

2 Menyetujui dividen final senilai Rp 583,00 per saham atau total Rp 1.228.381.000.000,00. To approve the final dividend in the amount of Rp583.00 per share or a total of Rp1,228,381,000,000.00


Terpenuhi. Pembayaran dilakukan pada 24 Mei 2019. Fulfilled. Payment made on 24 May 2019.

3 Memberi wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Akuntan Publik terdaftar untuk mengaudit buku Perseroan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan menetapkan honor akuntan publik dimaksud. To authorize the BoC to appoint a registered public accountant to audit the books of the Company for the year ending 31 December 2019 and determine the honorarium of such public accountant.


Terpenuhi. Menunjuk KAP Siddharta Widjaja & Rekan. Fulfilled. Appointed Siddharta Widjaja & Rekan.

4 Memberi wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi To authorize the BoC to determine the remuneration of the members of the BoC and BoD


Terpenuhi Fulfilled


Komisaris | Commissioners:Cosmas Batubara (Presiden Komisaris, Independen | President Commissioner, Independent)Sumantri Slamet (Independen | Independent)Wahyu Hidayat (Independen | Independent)Nicolaas Adrianus VerveldeYong Weng Hong

Direksi | Directors:Chin Kean Huat (Presiden Direktur | President Director)Erik Pieter MulBambang BritonoChew Boon Hee


RUPSLB 1 Juli 2019 EGMS 1 July 2019

1 Menyetujui pengangkatan anggota Direksi Perseroan. To approve the appointment of a member of the Board of Directors of the Company.


Terpenuhi.Direktur baru menduduki jabatan-nya pada 1 Juli 2019Fulfilled. New Director took up post on 1 July 2019.


Komisaris | Commissioners:Cosmas Batubara (Presiden Komisaris, Independen | President Commissioner, Independent)Sumantri Slamet (Independen | Independent)Wahyu Hidayat (Independen | Independent)Yong Weng Hong

Direksi | Directors:Chin Kean Huat (Presiden Direktur | President Director)Erik Pieter MulChew Boon Hee



No.No.

KeputusanResolution


EksekusiExecution


No.No.

KeputusanResolution


EksekusiExecution









THE BOARD OF COMMISSIONERS The Board of Commissioners is collectively responsible for the governance of the Company through its oversight of the management actions taken by the Board of Directors. The Board of Commissioners advises the Directors on strategic planning, the execution of global and local strategies, corporate governance and the implementation of the Company’s statutes. The Board of Commissioners reports to the Annual General Meeting of Shareholders.

Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners The Board Charter defines the duties of the Board of Commissioners as follows: 1. To exercise oversight over the Board of Directors in

managing and running the Company, to carry out other work as may be assigned from time to time by a General Meeting of Shareholders, to give advice to the Board of Directors, and to execute other matters as stipulated in the Company’s Articles of Association;

2. To monitor the Company’s business risks and the adequacy of risk management measures in implementing internal controls;

3. To monitor the implementation of good corporate governance in the Company’s business activities;

4. To ensure that the Board of Directors has upheld the interests of the stakeholders.

Members of the Board of Commissioners are required to act in the best interests of the Company and its stakeholders at all times when carrying out their duties.

RUPSLB 15 Agustus 2019 EGMS 15 August 2019

Menyetujui pengangkatan Presiden Direktur dan 2 (dua) anggota Dewan Komisaris Perseroan.

To approve the appointment of the President Director and two members of the BOC of the Company.

97,87% saham dengan hak suara penuh.

97.87% of shares with legitimate voting rights.

Terpenuhi.Presiden Direktur baru dan Komis-aris baru menempati posisinya pada 15 Agustus 2019.

Fulfilled. New President Director and new Commissioners took up post on 15 August 2019.


Komisaris | Commissioners:Sumantri Slamet (Independen | Independent)Wahyu Hidayat (Independen | Independent)Nicolaas Adrianus VerveldeYong Weng Hong

Direksi | Directors:Chin Kean Huat (Presiden Direktur | President Director)Erik Pieter MulChew Boon HeeIka Noviera

Pemegang Saham1.798.549.310 saham atau 85,36% dari total yang hadir atau mewakili

Shareholders1,798,549,310 shares or 85.36% of the total were present or represented

RUPSLB 25 Oktober 2019 EGMS 25 October 2019

1 Menyetujui pengangkatan Presiden Komisaris dan 1 (satu) anggota Dewan Komisaris Perseroan.

To approve the appointment of the President Commissioner and one other member of the BOC of the Company.


Terpenuhi.Presiden Komisaris baru dan Ko-misaris baru menempati posisinya pada 25 Oktober 2019.

Fulfilled. New President Commissioner and new Commissioner took up post on 25 October 2019.


Komisaris | Commissioners:Sumantri Slamet (Independen | Independent)Wahyu Hidayat (Independen | Independent)Bartholomeus AC van den HuijsenKenneth Choo Tay SianYong Weng Hong

Direksi | Directors:Murk Hidde Spits (Pres. Director)Erik Pieter MulChew Boon HeeIka Noviera

Pemegang Saham1.798.281.839 saham atau 85,35% dari total yang hadir atau mewakili

Shareholders1,798,281,839 shares or 85.35% of the total were present or repre-sented.


No.No.

KeputusanResolution


EksekusiExecution

DEWAN KOMISARISDewan Komisaris bertanggung jawab secara kolektif atas tata kelola Perusahaan melalui pengawasan atas tindakan manajemen yang diambil oleh Direksi. Dewan Komisaris memberikan nasihat kepada Direksi tentang perencanaan strategis, pelaksanaan strategi global dan lokal, tata kelola perusahaan dan penerapan Anggaran Dasar Perseroan. Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan KomisarisPiagam Dewan Komisaris menetapkan tugas dari Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:1. Melakukan pengawasan terhadap Direksi dalam

mengurus dan menjalankan Perseroan, melaksanakan pekerjaan lain yang sewaktu-waktu ditugaskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, memberikan nasihat kepada Direksi, dan melaksanakan tugas-tugas lainnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan;

2. Memantau risiko bisnis Perseroan dan kecukupan langkah-langkah manajemen risiko dalam melaksanakan pengendalian internal;

3. Memantau pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik dalam kegiatan bisnis Perseroan;

4. Memastikan bahwa Direksi telah menjunjung tinggi kepentingan para pemangku kepentingan.

Anggota Dewan Komisaris wajib setiap saat bertindak untuk kepentingan Perseroan dan pemangku kepentingan dalam menjalankan tugasnya.









Board Charter The Board of Commissioners has a Board Charter that defines the duties and responsibilities of the as well as the Board procedures. The Charter can be found on the company’s website.

Appointment and Dismissal of the Board of Commissioners Members of the Board of Commissioners are appointed by the AGMS for a term that runs from the date determined at the AGMS until the closing of the third AGMS after the appointment of the Commissioner concerned. Commissioners may be re-appointed for further terms. If a member is replaced prior to the end of his or her term, the new member will serve for the remaining term of office of the other members still serving, unless decided otherwise by the AGMS.

The AGMS has the authority to dismiss any member of the Board of Commissioners before the end of their term if he or she: (a) cannot perform his/her duties properly, (b) does not implement the regulations and/or the corporate statutes, (c) is declared bankrupt or under remission based on a court decision, (d) is found guilty by a legally binding court decision, (e) resigns, or (f) passes away.

Independent CommissionersMulti Bintang has three independent commissioners, including the President Commissioner, who are not affiliated with either the company or its controlling shareholder. They comprise 50% of the Board, meaning that the company complies with the stipulation in OJK Regulation No. 33/POJK.04/2014 dated 8 December 2015 regarding the Board of Directors and Board of Commissioners of an Issuer or Public Company, that at least 30% of the members of the Board of Commissioners must be independent. As independent commissioners represent the public as minority shareholders, their presence on the Board is intended to ensure that all the company’s shareholders are treated equally, that their interests are protected equally, and that the company operates lawfully.

Independent Commissioner Appointment Criteria An Independent Commissioner, according to the company’s policy and OJK Regulation No. 33/POJK.04/2014, is a member of the Board of Commissioners from outside the company who fulfils the following conditions:1. Has not worked for the company, nor had authority or

responsibility to plan, lead, control and supervise the

company’s activities in the last six (6) months;2. Does not have shares in the company, either directly

or indirectly;3. Is not affiliated with the company or any other

members of the Board of Commissioners, the Board of Directors, or major shareholders of the company; and

4. Does not have a business relationship, either directly or indirectly, related to the company’s business activities.

Remuneration of the Board of Commissioners Please see ‘Remuneration Policy for the Board of Commissioners and Board of Directors’ on page 109 of this Annual Report.

Orientation for the Board of Commissioners Newly appointed members of the Board of Commissioners receive a comprehensive induction to familiarise them with the company, its strategies, operations, governance policies, values and Code of Business Conduct.

As there were no new appointments in 2020, no orientations were provided during the year

Competency Development of the Board of Commissioners Commissioners are expected engage in continuous learning and professional development throughout their term to stay apprised of the latest developments in the industry, the regulatory environment and best practice, as well as any other matters that relate to the effective performance of their duties.

Composition of the Board of Commissioners in 2020The Board of Commissioners currently comprises six members, of whom three are independent. The composition of the Board as at 31 December 2020 was as follows:

NamaName

JabatanPosition

Awal Masa Jabatan

Term started

Akhir Masa Jabatan Term ends

PeriodePeriod

Maurits DR LalisangPresiden Komisaris – Independen President Commissioner - Independent

2019 2023 2

Wahyu Hidayat Komisaris Independen Independent Commissioner

2015 2023 3

NurhadijonoKomisaris Independen Independent Commissioner

2019 2023 2

Nicolaas Adrianus Vervelde Komisaris | Commissioner 2017 2023 2

Kenneth Choo Tay Sian Komisaris | Commissioner 2019 2023 2

Bartholomeus A.C. van den Huijsen

Komisaris | Commissioner2019 2023 2

Piagam Dewan KomisarisDewan Komisaris memiliki Piagam Dewan Komisaris yang menjelaskan tugas dan tanggung jawab serta prosedur Dewan Komisaris. Piagam dapat ditemukan di situs web Perseroan.

Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan KomisarisAnggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPST untuk jangka waktu yang berlaku sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPST sampai dengan ditutupnya RUPST ketiga setelah pengangkatan Komisaris yang bersangkutan. Komisaris dapat diangkat kembali untuk masa jabatan selanjutnya. Jika ada anggota yang diganti sebelum masa jabatannya berakhir, maka anggota baru tersebut akan menjabat selama sisa masa jabatan dari anggota lainnya yang masih menjabat, kecuali ditentukan lain oleh RUPST.

RUPST berwenang memberhentikan anggota Dewan Komisaris sebelum masa jabatannya berakhir apabila: (a) tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, (b) tidak melaksanakan ketentuan dan/atau anggaran dasar Perseroan, (c) dinyatakan pailit atau dibawah remisi berdasarkan keputusan pengadilan, (d) dinyatakan bersalah berdasarkan keputusan pengadilan yang mengikat, (e) mengundurkan diri, atau (f) meninggal dunia.

Komisaris IndependenMulti Bintang memiliki 3 (tiga) komisaris independen, termasuk Presiden Komisaris, yang tidak terafiliasi baik dengan Perseroan maupun dengan pemegang saham pengendali. Komisaris Independen ini merupakan 50% dari Dewan Komisaris, artinya Perseroan telah memenuhi ketentuan dalam Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2015 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, bahwa setidaknya 30% dari anggota Dewan Komisaris harus independen. Sebagai Komisaris Independen, mereka mewakili publik sebagai pemegang saham minoritas. Kehadiran mereka di Dewan Komisaris dimaksudkan untuk memastikan bahwa semua pemegang saham Perseroan diperlakukan sama, bahwa kepentingan mereka dilindungi secara setara, dan bahwa Perseroan beroperasi secara sah.

Kriteria Pengangkatan Komisaris IndependenKomisaris Independen menurut kebijakan Perseroan dan Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 adalah anggota Dewan Komisaris dari luar Perseroan yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:1. Belum pernah bekerja untuk Perseroan, juga tidak

memiliki wewenang atau tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan dan

mengawasi kegiatan Perseroan dalam 6 (enam) bulan terakhir;

2. Tidak memiliki saham dalam Perseroan baik langsung maupun tidak langsung;

3. Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan atau anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi, atau pemegang saham utama Perseroan; dan

4. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.

Remunerasi Dewan Komisaris

Silakan lihat ‘Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi’ di halaman 109 Laporan Tahunan ini.

Pengenalan Dewan Komisaris

Anggota Dewan Komisaris yang baru diangkat menerima pengenalan yang komprehensif untuk memperkenalkan mereka dengan Perseroan, strategi, operasi, kebijakan tata kelola, nilai-nilai dan Pedoman Perilaku Bisnis.

Karena tidak ada pengangkatan baru di tahun 2020, tidak ada pengenalan yang diberikan sepanjang tahun.

Pengembangan Kompetensi Dewan KomisarisKomisaris diharapkan terlibat dalam pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan profesional selama masa jabatan mereka untuk tetap mengetahui perkembangan terbaru dalam industri, perkembangan peraturan dan praktik terbaik, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan tugas mereka.

Komposisi Dewan Komisaris di Tahun 2020Dewan Komisaris saat ini terdiri dari 6 (enam) anggota, 3 (tiga) diantaranya adalah Independen. Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:









Board of Commissioners’ Meetings in 2020In compliance with the Articles of Association and OJK Regulation No. 33/POJK.04.2014, the Board of Commissioners held 6 meetings in 2020, with details as shown in the table below.

BoC Meeting AgendasThe agendas in 2020 included strategy, results, risk management including the company’s Covid-19 response, internal control, management changes, and reports and recommendations from the Audit Committee and the Remuneration Committee.

Performance assessment of the Board CommitteesThe Board of Commissioners’ oversight and decision making functions are supported by the Audit Committee and the Remuneration Committee. Based on a review of

Nama Name

Jabatan Position

1 2 3 4 5 6 JumlahRapatNo. of

Meetings

JumlahKehadiran

Number Attended

PersentaseKehadiranAttendance Percentage

7 Feb 2020

14 Apr 2020

25 Jun

2020

29 Sep 2020

27 Oct 2020

10 Dec 2020

Maurits Daniel Rudolf Lalisang

Presiden Komisaris-Independen President Commissioner - Independent

V V V V V V 6 6 100%

Sumantri Slamet*Komisaris Independen Independent Commissioner

V V V N/A N/A N/A 3 3 100%

Wahyu HidayatKomisaris Independen Independent Commissioner

V V V V V V 6 6 100%


X V V V V V 6 5 83%

Kenneth Choo Tay Sian

Komisaris | Commissioner V V V V V V 6 6 100%


Komisaris | Commissioner V V V X X X 6 3 50%

Nicolaas A. Vervelde

Komisaris | Commissioner V V V V V V 6 6 100%

Rata-Rata Kehadiran Dewan Komisaris:Average Meeting Attendance of the Board of Commissioners: 90.42%

the execution of their respective terms of reference and annual work plans in 2020, the Board of Commissioners is satisfied that both committees effectively performed their duties and responsibilities during the year.

Nomination FunctionThe company’s nomination function is carried out by the Board of Commissioners, as specified in article 11 of OJK regulation POJK No. 34/POJK.04/2014.

In 2020, the Board of Commissioners made recommendations to the General Meeting of Shareholders on the nomination of Mr. René Sánchez Valle and Mr. Joerg Gruetzmacher to the Board of Directors.

THE BOARD OF DIRECTORS The Board of Directors is responsible for the management of the company, including determining its objectives and strategic direction, and safeguarding its assets for the interests of the shareholders.

The Board of Directors is accountable to the Shareholders, and presents its actions to them each year at the AGMS in the form of an annual report.

Duties and Responsibilities of the Board of Directors The Board Charter specifies the duties and responsibilities of the Board of Directors as follows:

A. Duties and Responsibility1. As specified in the Company’s Articles of Association

and in accordance with the prevailing laws and regulations, the Board of Directors shall be fully responsible to carry out all activities related to the Company’s management in the interest of the Company and in accordance with the Company’s objectives.

2. In carrying out their duties, the Board of Directors has the power and authorities vested in them respectively pursuant to the relevant laws and the Company’s Articles of Association.

3. In performing their duties, the Board of Directors consistently adheres to the principles of good corporate governance and corporate social responsibility.

4. The Board of Directors has overall responsibility for the management of risk and for reviewing the effectiveness of the system of internal control and risk management approach.

B. AuthorityThe Board of Directors is empowered to represent the Company in or outside a court of law on any matter and in any events, bind the Company to other parties and to take all actions relating to management and ownership

Rapat Dewan Komisaris di Tahun 2020

Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Peraturan OJK No. 33/POJK.04.2014, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 6 (enam) kali pada tahun 2020, dengan rincian seperti pada tabel di bawah ini.

*Hingga 28 Agustus 2020 Until 28 August 2020

Agenda Rapat Dewan KomisarisAgenda rapat tahun 2020 meliputi strategi, hasil, manajemen risiko termasuk respon Perseroan terhadap pandemi Covid-19, pengendalian internal, perubahan manajemen, serta laporan dan rekomendasi dari Komite Audit dan Komite Remunerasi.

Penilaian kinerja Dewan Komite

Fungsi pengawasan dan pengambilan keputusan Dewan Komisaris didukung oleh Komite Audit dan Komite Remunerasi. Berdasarkan penelaahan atas pelaksanaan

kerangka acuan dan rencana kerja tahunan masing-masing di tahun 2020, Dewan Komisaris yakin bahwa kedua komite tersebut secara efektif menjalankan tugas dan tanggung jawabnya selama tahun tersebut.

Fungsi NominasiFungsi nominasi Perseroan dijalankan oleh Dewan Komisaris, sebagaimana diatur dalam POJK No. 34/POJK.04/2014 Pasal 11.

Di tahun 2020, Dewan Komisaris memberikan rekomendasi kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai pengangkatan Bapak René Sánchez Valle dan Bapak Joerg Gruetzmacher kedalam jajaran Direksi.

DIREKSIDireksi bertanggung jawab atas pengelolaan Perseroan, termasuk menentukan tujuan dan arahan strategisnya, serta menjaga asetnya untuk kepentingan pemegang saham.

Direksi bertanggung jawab kepada Pemegang Saham, dan menyampaikan tindakannya setiap tahun dalam RUPST dalam bentuk laporan tahunan.

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Piagam Direksi menjelaskan tugas dan tanggung jawab Direksi sebagai berikut:

A. Tugas dan Tanggung Jawab1. Sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan

dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Direksi bertanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua kegiatan yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan tujuan Perseroan.

2. Dalam menjalankan tugasnya, Direksi memiliki kekuasaan dan kewenangan masing-masing sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perseroan.

3. Dalam menjalankan tugasnya, Direksi secara konsisten berpegang pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan tanggung jawab sosial perusahaan.

4. Direksi memiliki tanggung jawab penuh atas pengelolaan risiko dan mengkaji efektivitas sistem pengendalian internal dan pendekatan manajemen risiko.

B. WewenangDireksi diberi wewenang untuk mewakili Perseroan di dalam atau di luar pengadilan dalam hal apa pun dan dalam peristiwa apa pun, mengikat Perseroan kepada pihak lain dan untuk mengambil semua tindakan









with certain exceptions as provided in the regulations, corporate statutes and/or GMS’ decisions.

C. Scope of WorkTo enable the Directors to perform effectively and efficiently, the Board of Directors distributes specific tasks and responsibilities according to the competencies of each member, based on an agreement between the members. This distribution of tasks does not limit their authority as inter-sectoral directors in the decision-making process.

Board Charter The Board of Directors’ Charter sets out their duties and responsibilities as well as their working procedures. The Charter is available on the company’s website.

Appointment and Dismissal of the Board of Directors Members of the Board of Directors are appointed and dismissed by the AGMS, as specified the Board Charter. A Director’s term of office is counted from the date of the AGMS that appointed him/her until the closing of the third AGMS after the date of such appointment. A Director may be appointed for a further term. The AGMS reserves the right to dismiss a Director at any time before their term ends.

If a Director is replaced prior to the end of his or her term, the new Director will serve for the remaining term of office of the other Directors still serving, unless stipulated otherwise by the AGMS.

The General Meeting of Shareholders has the authority to dismiss a member of the Board of Directors before their term ends if the individual: (a) cannot perform his/her duties properly, (b) does not implement the regulations and/or the corporate statutes, (c) is declared bankrupt or under remission based on a court decision, (d) is found guilty by a court decision that has legal force, (e) resigns, or (f) passes away.

Board of Directors’ Appointment CriteriaThe Board of Directors’ Charter defines the following criteria for the Board of Directors:

1. Formal requirements:a. Have a good character, morals, integrity, tolerance,

impartiality and balance; b. Capable of conducting any legal action and to act

critically and independently; c. Within 5 years prior to appointment and during his/her

term of office: 1. Has never been declared bankrupt; 2. Has never become a member of the BoD and/or BoC

of a company that has been declared bankrupt; 3. Has never been convicted of criminal acts that harm

the country’s financial and/or other financial sector; 4. Has never been part of a BoD and/or BoC of a

company that: i. Ever refrained from conducting an AGM; ii. The responsibility report of the BoD and/or BoC has

not been accepted by the AGM or ever refrain from submitting a responsibility report as BoD and/or BoC to the AGM; and

iii. Ever caused a company that has a permit approval or effective statement from the Financial Services Authority to not fulfil the obligation to submit the annual report and/or other financial reports to the FSA;

5. Has commitment to comply with the prevailing laws and regulations; and

6. Meets other requirements as determined by the legislation in force, as long as not contrary to the requirements mentioned above;

d. Domiciled in Indonesia;e. Members of the Board of Directors are prohibited from

having family ties to the second degree with a fellow member of the BoD and the BoC.

2. Material requirements:a. Desired expertise and experience: In view of the Company’s objectives and activities,

it is important that the BoD has sufficient financial literacy, has at least one financial expert and is composed in such a way that the following expertise and experience are present in one or more of its members:

1. Experience and knowledge of corporate governance issues with a company comparable in size and international spread of activities with stock exchange listings;

2. Understanding of human resources and remuneration of large international companies;

3. Experience of financial administration, accounting policies and internal control;

4. Risk management of multinationals with share listings;

5. Understanding of the markets where the Company is active;

6. Understanding of the FMCG market; 7. Knowledge of marketing and commercial expertise; 8. Awareness of corporate social responsibility issues.

yang berkaitan dengan pengelolaan dan kepemilikan dengan pengecualian tertentu sebagaimana diatur dalam peraturan, anggaran dasar Perseroan dan/atau keputusan RUPS.

C. Lingkup PekerjaanAgar Direksi dapat bekerja secara efektif dan efisien, Direksi membagi tugas dan tanggung jawab tertentu sesuai dengan kompetensi masing-masing anggota, berdasarkan kesepakatan antar anggota. Pembagian tugas ini tidak membatasi kewenangannya sebagai direktur lintas sektoral dalam proses pengambilan keputusan.

Piagam DireksiPiagam Direksi menjabarkan tugas dan tanggung jawab serta prosedur kerja mereka. Piagam tersedia di situs web Perseroan.

Pengangkatan dan Pemberhentian DireksiAnggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPST sesuai dengan Piagam Direksi. Masa jabatan Direktur terhitung sejak tanggal RUPST mengangkatnya sampai dengan ditutupnya RUPST ketiga setelah tanggal pengangkatan tersebut. Seorang Direktur dapat diangkat untuk masa jabatan selanjutnya. RUPST berhak memberhentikan Direktur sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir.

Jika seorang Direktur diganti sebelum masa jabatannya berakhir, maka Direktur baru akan menjabat untuk sisa masa jabatan Direktur lainnya yang masih menjabat, kecuali ditentukan lain oleh RUPST.

Rapat Umum Pemegang Saham berwenang memberhentikan anggota Direksi sebelum masa jabatannya berakhir jika yang bersangkutan: (a) tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik, (b) tidak melaksanakan ketentuan dan/atau anggaran dasar Perseroan, (c) dinyatakan pailit atau dalam pengampunan berdasarkan putusan pengadilan, (d) dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum, (e) mengundurkan diri, atau (f) meninggal dunia.

Kriteria Pengangkatan DireksiPiagam Direksi menetapkan kriteria Direksi sebagai berikut:

1. Persyaratan formala. Memiliki karakter yang baik, akhlak, integritas,

toleransi, ketidak berpihakan dan keseimbangan;b. Mampu melakukan perbuatan hukum dan bertindak

kritis dan mandiri;c. Selama 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan

selama periode jabatannya: 1. Tidak pernah dinyatakan bangkrut; 2. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau

Dewan Komisaris dari Perseroan yang pernah dinyatakan bangkrut;

3. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau sektor keuangan lainnya;

4. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris dari Perseroan yang:

i. Pernah tidak melaksanakan RUPST; ii. Laporan pertanggungjawaban Direksi dan/

atau Dewan Komisaris belum diterima oleh RUPST atau tidak menyampaikan laporan pertanggungjawaban sebagai Direksi dan/atau Dewan Komisaris kepada RUPST; dan

iii. Pernah menyebabkan Perseroan yang telah mendapat persetujuan izin atau pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan lainnya kepada OJK;

5. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan

6. Memenuhi persyaratan lain yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, sepanjang tidak bertentangan dengan persyaratan tersebut diatas;

d. Tinggal di Indonesia;e. Anggota Direksi dilarang memiliki hubungan keluarga

sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi dan Dewan Komisaris.

2. Persyaratan material:a. Keahlian dan pengalaman yang diinginkan: Mengingat tujuan dan aktivitas Perseroan, penting

bagi Direksi untuk memiliki pengetahuan keuangan yang memadai, memiliki setidaknya 1 (satu) ahli keuangan dan disusun sedemikian rupa sehingga keahlian dan pengalaman berikut terdapat pada satu atau lebih anggotanya:

1. Pengalaman dan pengetahuan tentang masalah tata kelola perusahaan dengan Perseroan yang ukurannya sebanding dan sebaran kegiatan internasional dengan bursa saham;

2. Pemahaman tentang sumber daya manusia dan remunerasi perusahaan internasional berskala besar;

3. Pengalaman administrasi keuangan, kebijakan akuntansi dan pengendalian internal;

4. Manajemen risiko perusahaan multinasional tercatat;

5. Memahami pasar tempat Perusahaan aktif; 6. Memahami pasar FMCG; 7. Pengetahuan tentang pemasaran dan keahlian

komersial; 8. Kesadaran akan masalah tanggung jawab sosial

perusahaan.









b. Desired personal qualifications: 1. Good personal qualities such as impartiality,

integrity, tolerance of other points of view, balance and ability to act critically and independently;

2. Capable of assessing the broad outline of the overall policy and shall have the specific expertise required for the fulfilment of the duties assigned to the role designated to them within the framework of the BoD profile;

3. Should observe the principles underlying the corporate governance codes of the Republic of Indonesia;

4. Should avoid any material conflict of interest; 5. Fluent in English, as the business in the BoD and

their committees may be conducted in the English language.

Orientation for the Board of Directors Newly appointed Directors receive an orientation to introduce them to each department within their division as well as to the cross-divisional departments, and to familiarise them with the company’s values and Code of Business Conduct. This policy is stated in the Board Charter.

Competency Development of the Board of DirectorsTo ensure that Members of the Board of Directors remain up-to-date with developments and best practices in the industry and regulatory environment, they are required to undertake continual professional development. This may include attendance (virtually or in person) at relevant training programs, conferences and seminars or other forums, either at their own request or that of the company.

Composition of the Board of Directors There are currently four members of the Board of Directors, two male and two female, all of whom are professionals with the requisite qualifications and experience. The membership of the Board of Directors in 2020 was as follows:

NamaName

JabatanPosition

Awal Masa Jabatan

Term started


PeriodePeriod

René Sánchez Valle President Direktur | President Director 2020 2023 1

Ika Noviera Direktur | Director 2019 2023 2

Sandra Asher Pattenden Direktur | Director 2020 2023 2

Joerg Gruetzmacher Direktur | Director2020 2023 1

28 Agustus 2020 – 31 Desember 2020 | 28 August 2020 – 31 December 2020

Board of Directors’ Meetings in 2020In compliance with OJK Regulation No. 33/POJK.04.2014 and the Board Charter, the Board of Directors meets at least once a month, and may meet at any other time as needed.

The Board of Directors held a total of 12 meetings in 2020, as shown in the table below.

Nama Name

Jabatan Position

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12JumlahRapatNo. ofMeet-ings

JumlahKehad-

iranNumber Attend-

ed

Persen-tase

Kehad-iran

Atten-dance

Percent-age

Jan 20

Jan 20

Mar 20

Apr 20

May 20 Jun 20 Jul

20Aug 20

Sep 20

Oct 20

Nov 20

Dec 20

Murk Hidde Spits*

President DirekturPresident Director

V V V V V V V X N/A N/A N/A N/A 8 7 87.5%

René Sánchez Valle**

President DirekturPresident Director

N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A V V V V 4 4 100%

Ika NovieraDirektur Director

V V V V V V V X X V V V 12 10 83.3%

Chew Boon Hee*Direktur Director

V X V V V V X V N/A N/A N/A N/A 8 6 75%

Erik Pieter Mul***Direktur Director

V V N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 2 2 100%

Sandra Asher Pattenden****

Direktur Director

N/A N/A V V V V V V V V V V 10 10 100%

Joerg Gruetzmacher**

Direktur Director

N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A X V V V 4 3 75%

Rata-Rata Kehadiran Dewan Direksi:Average Meeting Attendance of the Board of Directors: 88.7%

* hingga 28 Agustus 2020 | until 28 August 2020** sejak 28 Agustus 2020 | from 28 August 2020*** hingga 31 Januari 2020 | until 31 January 2020

**** sejak 31 Januari 2020 | from 31 January 2020

b.Kualifikasi pribadi yang diinginkan: 1. Kualitas pribadi yang baik seperti ketidakberpihakan,

integritas, toleransi terhadap sudut pandang lain, keseimbangan dan kemampuan untuk bertindak kritis dan mandiri;

2. Mampu menilai garis besar seluruh kebijakan dan harus memiliki keahlian khusus yang diperlukan untuk memenuhi tugas yang diberikan pada peran yang melekat sebagai Direksi;

3. Harus memperhatikan prinsip-prinsip yang mendasari pedoman tata kelola perusahaan Republik Indonesia;

4. Harus menghindari konflik kepentingan yang material;

5. Lancar berbahasa Inggris, karena kegiatan Direksi dan komitenya dapat dilakukan dalam bahasa Inggris.

Pengenalan DireksiDirektur yang baru diangkat menerima orientasi untuk memperkenalkan mereka ke setiap departemen di divisi mereka serta departemen lintas-divisi, dan untuk membiasakan mereka dengan nilai-nilai Perseroan dan Pedoman Perilaku Bisnis. Kebijakan ini dituangkan dalam Piagam Direksi.

Pengembangan Kompetensi DireksiUntuk memastikan bahwa anggota Direksi tetap up-to-date dengan perkembangan dan praktik terbaik di industri dan peraturannya, mereka diwajibkan untuk melakukan pengembangan profesional secara berkelanjutan. Ini mungkin termasuk kehadiran (secara virtual atau secara langsung) di program pelatihan, konferensi dan seminar yang relevan atau forum lain, baik atas permintaan mereka sendiri atau atas permintaan Perseroan.

Komposisi DireksiSaat ini, terdapat 4 (empat) anggota Direksi, 2 (dua) laki-laki dan 2 (dua) perempuan, semuanya profesional dengan kualifikasi dan pengalaman yang dipersyaratkan. Keanggotaan Direksi pada tahun 2020 adalah sebagai berikut:

NamaName

JabatanPosition

Awal Masa Jabatan

Term started


PeriodePeriod

Murk Hidde Spits President Direktur | President Director 2019 2020 1

Sandra Asher Pattenden Direktur | Director 2020 2020 1

Chew Boon Hee Direktur | Director 2015 2020 2

Ika Noviera Direktur | Director 2019 2020 1

Hingga 28 Agustus 2020 | Up to 28 August 2020

Rapat Direksi di Tahun 2020Sesuai dengan Peraturan OJK No. 33/POJK.04.2014 dan Piagam Direksi, Direksi mengadakan rapat minimal 1 (satu) kali dalam sebulan, dan dapat bertemu pada waktu lain sesuai kebutuhan.

Direksi menyelenggarakan 12 kali Rapat di tahun 2020, sebagaimana terlihat dalam tabel dibawah ini.









BoD Meeting AgendasAt their meetings in 2020, the BoD discussed strategic planning and implementation, including mitigating the impact of the pandemic; financial and operational results; market trends; resource issues; risk management; internal control; corporate actions and other matters relating to company business.

Joint Meetings of the Boards of Commissioners and Directors in 2020As required by OJK Regulation No. 33/POJK.04.2014, the Board of Directors and the Board of Commissioners hold joint board meetings at least once every four months.

Members of the Board of Directors attended all 6 (six) of the Board of Commissioners’ meetings in 2020. Attendance details in 2020 are shown below.

Nama Name

Jabatan Position

1 2 3 4 5 6 JumlahRapatNo. of

Meetings

JumlahKehadiran

Number Attended

PersentaseKehadiranAttendance Percentage

7 Feb 2020

14 Apr 2020

25 Jun

2020

29 Sep 2020

27 Oct 2020

10 Dec 2020

Dewan Komisaris | Board of Commissioners

Maurits Daniel Rudolf Lalisang

Presiden Komisaris-Independen President Commissioner - Independent

V V V V V V 6 6 100%

Sumantri Slamet*Komisaris Independen Independent Commissioner

V V V N/A N/A N/A 3 3 100%

Wahyu HidayatKomisaris Independen Independent Commissioner

V V V V V V 6 6 100%


X V V V V V 6 5 83.3%

Kenneth Choo Tay Sian Komisaris |Commissioner V V V V V V 6 6 100%


Komisaris |Commissioner V V V X X X 6 3 50%

Nicolaas Adrianus Komisaris |Commissioner V V V V V V 6 6 100%

Direksi | Board of Directors

Murk Hidde Spits*President DirekturPresident Director

V V V N/A N/A N/A 3 3 100%

René Sánchez Valle**President DirekturPresident Director

N/A N/A N/A V V V 3 3 100%

Ika Noviera Direktur Director V V V X V V 6 5 83.3%

Sandra Asher Pattenden Direktur Director V V V V V V 6 6 100%

Chew Boon Hee* Direktur Director V V V N/A N/A N/A 3 3 100%

Joerg Gruetzmacher** Direktur Director N/A N/A N/A X V V 3 2 66.7%

Committees that support the Board of Directors As of the end of 2020, the Board of Directors had not established any formal committees to support its functions and responsibilities.

REMUNERATION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS

Remuneration Policy Our remuneration policy is to offer a level of compensation that is both fair and competitive enough to attract talented individuals who will support our business strategy and the sustained growth of the business.

Procedure for proposing and determining the remuneration amount in 20201. The General Meeting of Shareholders authorised

the Board of Commissioners to determine the remuneration and allowances for each member of the Board of Commissioners and Board of Directors.

2. As instructed by the Board of Commissioners, the Remuneration Committee reviewed the honorarium, salaries and allowances paid to the Board of Commissioners and Board of Directors in 2019, as well as their performance assessments.

3. The Remuneration Committee submitted its recommendations on the amount of the compensation to be paid to each Commissioner and Director in 2020 to the Board of Commissioners.

4. The Board of Commissioners reviewed the recommendations and presented them to the Annual General Meeting of Shareholders for approval.

Indicators used in determining the remuneration amountThe Remuneration Committee takes the following into account when reviewing the individual and collective performance of the Board of Commissioners and Board of Directors: 1. The company’s financial and operational performance; 2. The company’s performance against its purpose;3. Individual performance against members’ specific

duties, responsibilities and KPIs; 4. Other matters.

Remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors in 2020The total remuneration paid or payable to the Board of Directors and Board of Commissioners in 2020 amounted to Rp 25,458 million.

Agenda Rapat DireksiDalam rapat di tahun 2020, Direksi membahas perencanaan dan implementasi strategis, termasuk mitigasi dampak pandemi; hasil keuangan dan operasional; tren pasar; masalah sumber daya; manajemen risiko; pengendalian internal; aksi korporasi dan hal-hal lain yang berkaitan dengan bisnis Perseroan.

Rapat Bersama Dewan Komisaris dengan Direksi di Tahun 2020Sesuai dengan Peraturan OJK No. 33/POJK.04.2014, Direksi dan Dewan Komisaris mengadakan rapat gabungan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan.

Anggota Direksi menghadiri seluruh 6 (enam) rapat Dewan Komisaris pada tahun 2020. Rincian kehadiran pada tahun 2020 dapat dilihat di bawah ini.

* hingga 28 Agustus 2020 | until 28 August 2020** sejak 28 Agustus 2020 | from 28 August 2020

Komite Pendukung Direksi

Hingga akhir tahun 2020, Direksi belum membentuk komite formal untuk mendukung fungsi dan tanggung jawabnya.

REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Kebijakan RemunerasiKebijakan remunerasi kami adalah menawarkan tingkat kompensasi yang adil dan cukup kompetitif untuk menarik individu berbakat yang akan mendukung strategi bisnis dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Prosedur Pengajuan dan Penetapan Nilai Remunerasi di Tahun 20201. Rapat Umum Pemegang Saham memberikan

wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan remunerasi dan tunjangan bagi masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

2. Sesuai instruksi Dewan Komisaris, Komite Remunerasi telah melakukan penelaahan terhadap honorarium, gaji, dan tunjangan yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi pada tahun 2019, serta penilaian kinerjanya.

3. Komite Remunerasi menyampaikan rekomendasi besarnya kompensasi yang akan dibayarkan kepada masing-masing Komisaris dan Direktur pada tahun 2020 kepada Dewan Komisaris.

4. Dewan Komisaris mengkaji rekomendasi tersebut dan menyampaikannya kepada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk mendapatkan persetujuan.

Indikator yang digunakan untuk menetapkan nilai remunerasiKomite Remunerasi mempertimbangkan hal-hal berikut dalam meninjau kinerja Dewan Komisaris dan Direksi secara individu dan kolektif:1. Kinerja keuangan dan operasional Perseroan;2. Kinerja Perseroan sesuai dengan maksud dan

tujuannya;3. Kinerja individu terhadap tugas khusus, tanggung

jawab, dan KPI;4. Hal-hal lainnya.

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi di Tahun 2020

Jumlah remunerasi yang dibayarkan atau terutang kepada Direksi dan Dewan Komisaris pada tahun 2020 adalah sebesar Rp 25.458 juta.









The total remuneration paid to the Board members in 2019 was Rp 32,784 million.

PERFORMANCE ASSESSMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS

Performance Assessment CriteriaThe Board of Commissioners’ performance is evaluated on the basis of their fulfilment of their respective duties and responsibilities as described in the Board of Commissioners’ Charter.

The Board of Directors’ performance assessment also takes into account their fulfilment of the responsibilities specified in the Board of Directors’ Charter as well as the achievement of their company-wide and individual key performance indicators (KPIs).

Parties Conducting the AssessmentBoth Boards conduct an annual self-assessment of their performance. Their performance is also evaluated by the Annual General Meeting of Shareholders when they present their account of their supervisory and management actions during the year. The AGMS takes this into consideration when deciding whether to reappoint or terminate any member of the Board of Commissioners or Directors.

The Board of Commissioners also evaluates the Board of Directors’ performance on an ongoing basis through their supervision of the Directors’ management of the company.

MAJORITY AND CONTROLLING SHAREHOLDERS

Disclosure of Affiliation and Management Positions in other CompaniesOur non-independent Commissioners and Directors are employees of Multi Bintang’s controlling shareholder, Heineken. None of the Independent Commissioners or Directors have any relationship or affiliation with the controlling shareholder.

No member of the Board of Directors or Board of Commissioners has any familial relationship or affiliation with any other member of either Board.

Share Ownership by the Board of Directors and Board of Commissioners As of the end of 2020, none of the members of the Board of Commissioners or Board of Directors owned any of the company’s shares.

COMMITTEES UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERS

AUDIT COMMITTEE The Board of Commissioners established an Audit Committee to assist in supervising the quality of the company’s financial statements, the adequacy and effectiveness of its internal control, risk management systems, internal and external audits, and the extent of its compliance. The Audit Committee adds value to the company by helping to prevent and mitigate risks to its operational productivity.

Audit Committee CompositionIn compliance with the Audit Committee Charter and OJK Rule No. 55/POJK.04/2015 dated 23 December 2015 regarding the Establishment and Working Guidelines of the Audit Committee, the Audit Committee consists of three members, two of whom are not members of the Company. The Audit Committee is chaired by one of our Independent Commissioners.

As at 31 December 2020 the composition of the Audit Committee was as follows:

Chairman: NurhadijonoHis profile can be seen in the ‘Profile of the Board of Commissioners’ on page 44 of this Annual Report.

Legal Basis of Appointment: He was appointed to the Audit Committee by a BoC resolution dated 28 August 2020 until the closing of the third AGMS after the date of his appointment.

NurhadijonoKetua | Chairman

Franky JaminAnggota | Member

Setiawan KriswantoAnggota | Member

Total remunerasi yang dibayarkan kepada anggota Dewan pada tahun 2019 adalah Rp 32.784 juta.

PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Kriteria Penilaian KinerjaKinerja Dewan Komisaris dievaluasi berdasarkan pemenuhan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing sebagaimana diuraikan dalam Piagam Dewan Komisaris.

Penilaian kinerja Direksi juga mempertimbangkan pemenuhan tanggung jawab yang ditentukan dalam Piagam Direksi serta pencapaian indikator kinerja utama (KPI) Perseroan dan individu.

Pihak yang Melakukan PenilaianDewan Komisaris dan Direksi melakukan penilaian mandiri tahunan atas kinerja mereka. Kinerja mereka juga dievaluasi oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ketika mereka mempresentasikan laporan atas tindakan pengawasan dan manajemen selama tahun tersebut. RUPST ini mempertimbangkan hal tersebut dalam memutuskan apakah akan mengangkat kembali atau memberhentikan anggota Dewan Komisaris atau Direksi.

Dewan Komisaris juga mengevaluasi kinerja Direksi secara berkesinambungan melalui pengawasan terhadap pengelolaan Perseroan oleh Direksi.

PEMEGANG SAHAM MAYORITAS DAN PENGENDALI

Pengungkapan Posisi Afiliasi dan Manajemen di Perseroan lainKomisaris dan Direktur non-independen kami adalah karyawan pemegang saham pengendali Multi Bintang, Heineken. Tidak ada satupun dari Komisaris Independen atau Direksi yang memiliki hubungan atau afiliasi apapun dengan pemegang saham pengendali.

Tidak ada anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang memiliki hubungan keluarga atau afiliasi dengan anggota Direksi lainnya.

Kepemilikan Saham oleh Direksi dan Dewan KomisarisHingga akhir tahun 2020, tidak ada satupun anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang memiliki saham Perseroan.

KOMITE-KOMITE DIBAWAH DEWAN KOMISARIS

KOMITE AUDITDewan Komisaris membentuk Komite Audit untuk membantu pengawasan atas kualitas laporan keuangan Perseroan, kecukupan dan efektivitas pengendalian internal, sistem manajemen risiko, audit internal dan eksternal, serta sejauhmana kepatuhannya. Komite Audit memberikan nilai tambah bagi Perseroan dengan membantu mencegah dan memitigasi risiko terhadap produktivitas operasionalnya.

Komposisi Komite AuditSesuai dengan Piagam Komite Audit dan Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Kerja Komite Audit, Komite Audit terdiri dari 3 (tiga) anggota, 2 (dua) diantaranya bukan merupakan anggota Perseroan. Komite Audit diketuai oleh salah satu Komisaris Independen.

Per 31 Desember 2020, komposisi Komite Audit adalah sebagai berikut:

Ketua: NurhadijonoProfilnya dapat dilihat di ‘Profil Dewan Komisaris’ di halaman 44 Laporan Tahunan ini.

Dasar Hukum Pengangkatan: Diangkat sebagai Komite Audit berdasarkan keputusan Dewan Komisaris tanggal 28 Agustus 2020 sampai dengan penutupan RUPST ketiga setelah tanggal pengangkatannya.









Member: Franky JaminIndonesian citizen, aged 69.Legal Basis of Appointment: He was appointed to the Audit Committee by a BoC resolution dated 28 August 2020 until the closing of the third AGMS after the date of his appointment.

Experience: He serves concurrently as a Commissioner of PT Paramount Enterprise International, as an Independent Commissioner and Audit Committee member of PT Tigaraksa Satria Tbk and on the Audit Committee of PT Asuransi Central Asia. He is a member of the Indonesian Commissioners and Directors Organization and the Association of Indonesian Audit Committees. He has held various senior positions, including Financial Controller, Company Controller, Senior MIS Manager and Corporate Development Manager at PT Unilever Indonesia Tbk, (1987-2012),President Director of PT Unilever BC Indonesia Tbk (2012-2014) and Independent Commissioner of PT Kamadjaja Logistics (2014-2019). He also chairs/serves on the executive boards of various professional accountants’ associations in Indonesia and is a lecturer at Atma Jaya University.

Education: He graduated with CIMA and ACCA qualifications from NELP/University of East London, UK in 1975, earned his ACCA and ACMA in 1980/81 and became a Fellow of the Chartered Association of Certified Accountants UK (FCCA) and Chartered Institute of Management Accountants UK (FCMA) in 1985 and 1987, respectively.

Member: Setiawan KriswantoIndonesian citizen, aged 59. Legal Basis of Appointment: He was appointed to the Audit Committee by a BoC resolution dated 28 August 2020 until the closing of the third AGMS after the date of his appointment.

Experience: He serves concurrently as an Independent Commissioner of Danareksa Finance and on the audit committees of GIA, UOB, TMT Group and WOM Finance, among others. He is currently a Lecturer at Pakuan University, Bogor, and a Facilitator for the Certification in Audit Committee Practices (CACP) organised by IKAI. He also has extensive professional experience in accounting, auditing and risk management.

Education: He graduated from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA), Surabaya, in 1986 and earned his Master of Management degree from Krisna Dwipayana University, Jakarta, in 2002. He holds various professional accountancy and risk management qualifications, including CPMA, RNA and CACP.

Term of appointment of Audit Committee membersAudit Committee members serve from the date of their appointment until the closing of the third AGMS after the date of their appointment. Members may be reappointed for one further term, up to a maximum of 2 terms of office.

Independence of the Audit CommitteeAll the Audit Committee members are independent professionals with no business or familial affiliation with any member of the Board of Commissioners, Board of Directors, or the controlling shareholder, and have no financial connection to the company other than the compensation they receive for their services as members of the Audit Committee and (in the case of the Chairman) the Board of Commissioners. This complies with OJK Regulation No, 55/POJK.04/2015 dated 23 December 2015 regarding the Establishment and Working Guidelines of Audit Committees.

Audit Committee CharterThe Audit Committee has a Charter that specifies their duties and responsibilities and is available on the company’s website.

Duties and Responsibilities of the Audit CommitteeThe Audit Committee Charter specifies the Committee’s responsibilities as follows: 1. To review the financial information that will be released

by the company to the public and/or authorities, such as financial statements, financial projections and other reports relating to the financial information of the company;

2. To review the compliance with the laws and regulations which is related to the activities of the company;

3. To provide independent opinion to any disagreements between management and public accountant regarding the services rendered;

4. To provide recommendation to the Board of Commissioners regarding the appointment of public accountant based on independency, scope of engagement, and fees;

5. To review the implementation of audits by internal auditor and to supervise the follow-up actions on the finding of internal auditor to the Boards of Directors;

6. To review the implementation of risk management by Board of Directors, in the case where the company does not retain risk monitoring function under the Board of Commissioner;

7. To review any complaints regarding the accounting processes and financial statements of the company;

8. To review and provide recommendation to the Board of Commissioners regarding the Company’s potential conflict of interest; and

9. To safeguard the confidentiality of company’s documents, data, and information.

Anggota: Franky JaminWarga Negara Indonesia, 69 tahun.Dasar Hukum Pengangkatan: Diangkat sebagai Komite Audit berdasarkan keputusan Dewan Komisaris tanggal 28 Agustus 2020 sampai dengan penutupan RUPST ketiga setelah tanggal pengangkatannya.

Pengalaman: Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Paramount Enterprise International, Komisaris Independen dan anggota Komite Audit PT Tigaraksa Satria Tbk, serta Komite Audit PT Asuransi Central Asia. Beliau adalah anggota dari Organisasi Dewan Komisaris dan Direksi Indonesia dan Asosiasi Komite Audit Indonesia. Menjabat berbagai posisi senior, antara lain Financial Controller, Company Controller, Senior MIS Manager dan Corporate Development Manager di PT Unilever Indonesia Tbk, (1987-2012), Presiden Direktur PT Unilever BC Indonesia Tbk (2012-2014) dan Komisaris Independen PT Kamadjaja Logistics (2014-2019). Ia juga memimpin/menjabat sebagai dewan eksekutif di berbagai asosiasi profesional akuntan di Indonesia dan menjadi dosen di Universitas Atma Jaya.

Pendidikan: Lulus dengan kualifikasi CIMA dan ACCA dari NELP/University of East London, Inggris pada tahun 1975, memperoleh ACCA dan ACMA pada tahun 1980/81, serta menjadi Fellow of the Chartered Association of Certified Accountants UK (FCCA) dan Chartered Institute of Management Akuntan UK (FCMA) masing-masing pada tahun 1985 dan 1987.

Anggota: Setiawan KriswantoWarga Negara Indonesia, 59 tahun.Dasar Hukum Pengangkatan: Diangkat sebagai Komite Audit berdasarkan keputusan Dewan Komisaris tanggal 28 Agustus 2020 sampai dengan penutupan RUPST ketiga setelah tanggal pengangkatannya.

Pengalaman: Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Independen Danareksa Finance dan diantaranya di komite audit GIA, UOB, TMT Group dan WOM Finance. Saat ini menjadi Dosen di Universitas Pakuan, Bogor, dan Fasilitator untuk Sertifikasi Praktik Komite Audit yang diselenggarakan oleh IKAI. Ia juga memiliki pengalaman profesional yang luas di bidang akuntansi, audit, dan manajemen risiko.

Pendidikan: Lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA), Surabaya, pada tahun 1986 dan memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Krisna Dwipayana, Jakarta, pada tahun 2002. Beliau memegang berbagai kualifikasi akuntansi profesional dan manajemen risiko, termasuk CPMA, RNA dan CACP.

Jangka waktu pengangkatan anggota Komite AuditAnggota Komite Audit menjabat sejak tanggal pengangkatannya sampai dengan penutupan RUPST ketiga setelah tanggal pengangkatannya. Anggota dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) masa jabatan berikutnya, hingga maksimal 2 (dua) masa jabatan.

Independensi Komite AuditSemua anggota Komite Audit adalah profesional independen yang tidak memiliki hubungan bisnis atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau pemegang saham pengendali, dan tidak memiliki hubungan keuangan dengan Perseroan selain kompensasi yang mereka terima atas jasanya sebagai anggota Komite Audit dan (dalam hal Ketua) Dewan Komisaris. Hal ini sesuai dengan Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Kerja Komite Audit.

Piagam Komite AuditKomite Audit memiliki Piagam yang menetapkan tugas dan tanggung jawabnya dan tersedia di situs web Perseroan.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite AuditPiagam Komite Audit menetapkan tanggung jawab Komite sebagai berikut:1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan

yang akan dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau pihak otoritas seperti laporan keuangan, proyeksi keuangan dan laporan lain yang berkaitan dengan informasi keuangan Perseroan;

2. Menelaah kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kegiatan Perseroan;

3. Memberikan pendapat independen terhadap setiap ketidaksepakatan antara manajemen dan akuntan publik tentang jasa yang diberikan;

4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan akuntan publik berdasarkan independensi, ruang lingkup penugasan, dan honor;

5. Menelaah pelaksanaan audit oleh auditor internal dan mengawasi tindak lanjut temuan auditor internal kepada Direksi;

6. Menelaah pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi, dalam hal Perseroan tidak memiliki fungsi pemantauan risiko dibawah Dewan Komisaris;

7. Menelaah setiap pengaduan tentang proses akuntansi dan laporan keuangan Perseroan;

8. Menelaah dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai potensi benturan kepentingan Perseroan; dan

9. Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi Perseroan.









Audit Committee Authority In the performance of its duties, the Audit Committee is authorised to: 1. Access documents, data and information on the

company’s employees, funds, assets and resource requirements;

2. Communicate directly with employees, including directors, parties who perform the internal audit and risk management functions, and the public accountant, in relation to the duties and responsibilities of the Audit Committee.

Audit Committee Meetings According to the Committee Charter, the Audit Committee must meet at least once every three months. In 2020, the Audit Committee held 6 meetings, on the following dates: 23 January, 18 February, 21 April, 28 July, 23 October and 16 December 2020. Attendance is shown in the table below

The meetings included discussion of the following: 1. The annual external and internal audit plans, audit

findings, the monitoring and review of the internal control system, and remedial actions taken;

2. The financial statements and the external auditor’s report, prior to its submission to the Board of Commissioners and the OJK;

3. Compliance with the relevant laws and regulations;4. The independence and objectivity of the external and

internal auditors; and5. Business issues related to the management of key

business risks and internal controls.

Report on the Audit Committee’s Activities in 2020 During the year the Audit Committee reviewed and provided their professional and independent opinion and recommendations to the Board of Commissioners on the following: 1. The company’s quarterly and annual financial

statements prior to their submission to the OJK;2. The company’s compliance with prevailing laws,

regulations and reporting requirements;3. The external auditor;4. The internal audit’s quarterly summary reports;5. The external auditor’s audit plan and findings on the

company’s interim and final financial statements;6. Management’s actions to follow up the findings of the

internal and external audits.The Committee’s findings were based on reviews of corporate documentation and data, meetings with relevant persons and site visits. The Committee had full and unrestricted access to the company’s documentation, facilities and personnel.

REMUNERATION COMMITTEE The Remuneration Committee provides input for the Board of Commissioners’ decisions on the remuneration of members of the Board of Commissioners, the Board of Directors, the Audit Committee and Remuneration Committee. Members of the Remuneration Committee are appointed and dismissed by the Board of Commissioners. Composition As of 31 December 2020, the Remuneration Committee membership was as follows: Chairman : Maurits Lalisang (Independent President Commissioner)Members : Wahyu Hidayat (Independent Commissioner) : Kenneth Choo Tay Sian (Commissioner)Secretary : Melia Halik (non-voting)

NamaName

JabatanPosition

Jumlah Kehadiran padaRapat Komite Audit

Number of AC Meetings Attended

Sumantri Slamet*Komisaris Independen/Ketua Komite Audit Independent Commissioner/ Audit Committee Chairman

4

Rodion Wikanto* Anggota Komite Audit Audit Committee Member 4

Mawar Napitupulu*Anggota Komite Audit Audit Committee Member

4

Nurhadijono** Komisaris Independen/Ketua Komite Audit Independent Commissioner/ Audit Committee Chairman 2

Franky Jamin** Anggota Komite Audit Audit Committee Member 2

Setiawan Kriswanto** Anggota Komite Audit Audit Committee Member 2

Wewenang Komite AuditDalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit berwenang untuk:1. Mengakses dokumen, data, dan informasi tentang

karyawan Perseroan, dana, aset, dan kebutuhan sumber daya;

2. Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direktur, pihak yang menjalankan fungsi audit internal dan manajemen risiko, serta akuntan publik, terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit.

Rapat Komite AuditSesuai dengan Piagam Komite, Komite Audit wajib mengadakan rapat minimal 3 (tiga) bulan sekali. Selama tahun 2020, Komite Audit telah mengadakan 6 (enam) kali rapat, pada tanggal-tanggal berikut: 23 Januari, 18 Februari, 21 April, 28 Juli, 23 Oktober, dan 16 Desember 2020. Jumlah kehadiran dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Pertemuan tersebut mencakup pembahasan tentang hal-hal berikut ini:1. Rencana audit eksternal dan internal tahunan,

temuan audit, pemantauan dan peninjauan sistem pengendalian internal, dan tindakan perbaikan yang diambil;

2. Laporan keuangan dan laporan auditor eksternal, sebelum disampaikan kepada Dewan Komisaris dan OJK;

3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan terkait;4. Independensi dan objektivitas auditor eksternal dan

internal; dan5. Masalah bisnis yang terkait dengan pengelolaan

risiko bisnis utama dan pengendalian internal.

Laporan Kegiatan Komite Audit di Tahun 2020Selama tahun berjalan, Komite Audit menelaah dan memberikan pendapat dan rekomendasi profesional dan independen kepada Dewan Komisaris mengenai hal-hal berikut:1. Laporan keuangan triwulanan dan tahunan Perseroan

sebelum diserahkan ke OJK;2. Kepatuhan Perseroan terhadap hukum, peraturan

dan persyaratan pelaporan yang berlaku;3. Auditor eksternal;4. Laporan ringkasan triwulanan audit internal;5. Rencana audit auditor eksternal dan temuan atas

laporan keuangan interim dan final Perseroan;6. Tindakan manajemen untuk menindaklanjuti temuan

audit internal dan eksternal.Temuan Komite didasarkan pada penelaahan dokumentasi dan data Perseroan, pertemuan dengan orang-orang yang relevan dan kunjungan lapangan. Komite memiliki akses penuh dan tidak terbatas ke dokumentasi, fasilitas, dan personel Perseroan.

KOMITE REMUNERASIKomite Remunerasi memberikan masukan atas keputusan Dewan Komisaris mengenai remunerasi anggota Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Komite Remunerasi. Anggota Komite Remunerasi diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris.

KomposisiPer 31 Desember 2020, keanggotaan Komite Remunerasi adalah sebagai berikut:Ketua : Maurits Lalisang (Presiden Komisaris, Independen)

Anggota : Wahyu Hidayat (Komisaris Independen) Kenneth Choo Tay Sian (Komisaris)Sekretaris : Melia Halik(tanpa hak suara)

*hingga 21 August 2020 | *until 21 August 2020** sejak 21 Agustus 2020 | from 21 August 2020









Profiles of Committee MembersProfiles of the Committee Chairman and members can be found in the Board of Commissioners’ Profile on page 42-47 of this Annual Report. The Secretary’s profile can be seen on page 86.

Independence of the Remuneration CommitteeThe Chairman and one other member of the Remuneration Committee are Independent Commissioners, which provides assurance of the committee’s independence. The other member is one of the company’s Commissioners.

Remuneration Committee Charter The Remuneration Committee’s duties and responsibilities are specified in its Terms of Reference, which were formally adopted by the Board of Commissioners on 14 December 2015 and can be seen on the company’s website.

Duties and Responsibilities of the Remuneration CommitteeThe Remuneration Committee is accountable to the Board of Commissioners. It exists primarily to assist the Board of Commissioners in:1. Reviewing and making recommendations on the

company’s policy of remuneration for both the Commissioners and the (Functional) Directors.

2. Making recommendations to the Board of Commissioners on the remuneration for Commissioners that will later be proposed to the Annual General Meeting of Shareholders.

Whenever necessary and reasonable, the Remuneration Committee shall, in accordance with the procedure and at the cost of the company:1. Have the authority to investigate any matter within

its terms of reference;2. Have the resources which are required to perform its

duties;3. Have the full and unrestricted access to any

information pertaining to the company;4. Be able to seek independent professional advice.

Remuneration Committee MeetingsThe Remuneration Committee held 2 meetings in 2020.

Implementation of the Remuneration Committee’s Activities in 2020 The Remuneration Committee reviewed the company’s policy and practices on remuneration for the Boards, management and employees, and provided updates and recommendations to the Board of Commissioners. The Remuneration Committee also benchmarked the company’s executive remuneration package against those of selected peer companies in the FMCG sector and advised the Board on the company’s competitive positioning with regard to remuneration.

Succession Policy for the Board of Directors The Board of Commissioners oversees the planning for leadership regeneration at Board and senior management level as part of its nomination function. This includes maintaining a pipeline of qualified people who can quickly fill leadership positions in order to ensure the continuity of the business.

CORPORATE SECRETARY The Corporate Secretary advises the Boards on governance and compliance matters and ensures the effective flow of information and communication both internally and with the company’s external stakeholders. The Corporate Secretary is appointed by, and reports to, the Board of Directors.

NamaName

JabatanPosition

Jumlah Kehadiran pada Rapat Komite RemunerasiNumber of RC Meetings Attended

Maurits LalisangPresiden Komisaris Independen/Ketua Komite Remunerasi Independent President Commissioner/ Remuneration Committee Chairman

2

Wahyu Hidayat Anggota Komite Remunerasi Remuneration Committee Member 2

Kenneth Choo Tay SianAnggota Komite Remunerasi Remuneration Committee Member

2

Profil Anggota Komite RemunerasiProfil Ketua Komite dan anggotanya dapat dilihat pada Profil Dewan Komisaris pada halaman 42-47 Laporan Tahunan ini. Profil Sekretaris dapat dilihat di halaman 86.

Independensi Komite Remunerasi

Ketua dan seorang anggota Komite Remunerasi adalah Komisaris Independen, yang menjamin independensi komite. Anggota lainnya adalah salah 1 (satu) Komisaris Perseroan.

Piagam Komite RemunerasiTugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi tertuang dalam Kerangka Acuan yang secara resmi diadopsi oleh Dewan Komisaris pada tanggal 14 Desember 2015 dan dapat dilihat di situs web Perseroan.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite RemunerasiKomite Remunerasi bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Komite ini ada terutama untuk membantu Dewan Komisaris dalam:1. Menelaah dan membuat rekomendasi atas kebijakan

remunerasi Perseroan baik bagi Dewan Komisaris maupun Direksi (Fungsional).

2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai remunerasi Komisaris yang nantinya akan diusulkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.

Kapanpun diperlukan dan beralasan, Komite Remunerasi harus, sesuai dengan prosedur dan atas biaya Perseroan:1. Memiliki kewenangan untuk menyelidiki masalah apa

pun dalam kerangka acuannya;2. Memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk

menjalankan tugasnya;3. Memiliki akses penuh dan tidak terbatas ke informasi

apa pun yang berkaitan dengan Perseroan;4. Mampu mencari nasihat profesional independen.

Rapat Komite RemunerasiKomite Remunerasi menyelenggarakan 2 (dua) kali rapat di tahun 2020.

Pelaksanaan Kegiatan Komite Remunerasi di Tahun 2020Komite Remunerasi menelaah kebijakan dan praktik Perseroan mengenai remunerasi untuk Dewan Komisaris, manajemen dan karyawan, serta memberikan update dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. Komite Remunerasi juga membandingkan paket remunerasi dari eksekutif Perseroan dengan paket Perseroan sejenis terpilih di sektor FMCG dan memberi pandangan kepada Dewan Komisaris tentang posisi kompetitif Perseroan terkait dengan remunerasi.

Kebijakan Suksesi untuk Direksi

Dewan Komisaris mengawasi perencanaan regenerasi kepemimpinan di tingkat Direksi dan manajemen senior sebagai bagian dari fungsi nominasi. Ini termasuk mempertahankan orang-orang yang memenuhi syarat, yang dapat dengan cepat mengisi posisi kepemimpinan untuk memastikan kelangsungan bisnis.

SEKRETARIS PERUSAHAANSekretaris Perusahaan memberi nasihat kepada Direksi tentang tata kelola dan kepatuhan, serta memastikan aliran informasi dan komunikasi yang efektif, baik secara internal maupun dengan pemangku kepentingan eksternal Perseroan. Sekretaris Perusahaan diangkat oleh dan bertanggung jawab kepada Direksi.

Richard KurniadiSekretaris Perusahaan dan Head of Legal | Corporate Secretary and Head of Legal

The company’s Corporate Secretary and Head of Legal is Richard Winner Kurniadi, who was appointed by the Board of Directors on 27 December 2019, effective 1 January 2020. Richard joined Multi Bintang in 2014 as a Legal Counsel and completed a short-term assignment at Heineken Legal Affairs in Amsterdam as a Business Conduct Counsel in 2019. Prior to joining the company, Richard worked at Sony Indonesia and Mercedes-Benz Indonesia in legal and compliance roles and was also a practicing lawyer in a law firm. Richard graduated from Udayana University in 2006 with a Bachelor’s degree in Law and has Master’s degree as a Notary from Brawijaya University. He was certified as a lawyer by PERADI in 2009.

Sekretaris Perusahaan dan Head of Legal Perseroan adalah Richard Winner Kurniadi, yang diangkat oleh Direksi pada 27 Desember 2019, efektif 1 Januari 2020. Richard bergabung dengan Multi Bintang pada tahun 2014 sebagai Legal Counsel dan menyelesaikan penugasan jangka pendek di Heineken Legal Affairs di Amsterdam sebagai Business Conduct Counsel pada tahun 2019. Sebelum bergabung dengan Perseroan, Richard bekerja di Sony Indonesia dan Mercedes-Benz Indonesia dalam bidang hukum dan kepatuhan, serta berpraktik sebagai pengacara di sebuah firma hukum. Richard lulus dari Universitas Udayana pada tahun 2006 dengan gelar Sarjana Hukum dan gelar Master sebagai Notaris dari Universitas Brawijaya. Ia disertifikasi sebagai pengacara oleh PERADI pada tahun 2009.

Profil Sekretaris PerushaanProfile of the Corporate Secretary









Duties and Responsibilities The Corporate Secretary’s duties and responsibilities are as follows: 1. To be the principal point of contact between the

company and the Financial Services Authority (OJK), the Capital Market and other authorities, the shareholders, market analysts and other stakeholders;

2. To be responsible for the administration of all documents and information relating to the Company’s compliance with the prevailing laws and capital market regulations, in support of the company’s accountability for its performance and its responsibility to the stakeholders.

3. With the Investor Relations Manager, and in line with the Shareholder Communications Policy, to establish and maintain proactive communication with investors through planned investor relations activities as part of the company’s commitment to communicate its business strategy and activities as clearly as possible to the stakeholders.

4. To ensure that the public has access to accurate and timely information about the company’s performance, including quarterly reports, annual reports and other information about the company.

5. To organize the annual and extraordinary meetings of shareholders as well as meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors, and to manage the documentation pertaining to them.

Relationships with our shareholders and investors are managed jointly by the Corporate Secretary and the Investor Relations Manager.

Implementation of the Corporate Secretary’s Activities in 2020The Corporate Secretary’s activities included the following:1. Organized the AGMS and the EGMS;2. Organized the Board of Commissioners’ and Board

of Directors’ meetings, and administered the records and minutes of each meeting;

3. Organized the company’s public expose;4. With the Investor Relations Manager, held meetings

with analysts, investors and individual shareholders;5. Submitted reports to the OJK and the Indonesia Stock

Exchange, and maintained regular communication with both authorities.

INTERNAL AUDIT The Internal Audit Department (IAD) assists the Management and business process owners by providing assurance on the discipline and integrity of the company’s operations, facilitating the operation of the risk management system and leading the design, implementation, monitoring and improvement of processes and controls to ensure their efficiency and effectiveness.

Internal Audit Manager

Raditya CapelleManajer Audit Internal | Internal Audit Manager

The Internal Audit Manager is Mr Raditya Capelle, who was appointed by the President Director, on the recommendation of the Audit Committee, on 17 November 2017. Mr Capelle has a degree in Accounting from Trisakti University, Jakarta (2004) and a Master of Management degree from Monash University, Melbourne (2005).

The Internal Audit Manager is supported by an Internal Audit Assistant Manager.

Manajer Audit Internal dijabat oleh Bapak Raditya Capelle yang diangkat oleh Presiden Direktur atas rekomendasi Komite Audit pada tanggal 17 November 2017. Bapak Capelle memiliki gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Trisakti, Jakarta (2004) dan gelar Magister Manajemen dari Monash University, Melbourne (2005).

Manajer Audit Internal didukung oleh seorang Asisstant Manager.

Tugas dan Tanggung JawabTugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut:1. Menjadi penghubung utama antara Perseroan

dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Pasar Modal dan otoritas lainnya, pemegang saham, analis pasar dan pemangku kepentingan lainnya;

2. Bertanggung jawab atas penatausahaan seluruh dokumen dan informasi yang berkaitan dengan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan pasar modal, dalam mendukung akuntabilitas Perseroan atas kinerja dan tanggung jawabnya kepada pemangku kepentingan.

3. Bersama-sama dengan Manajer Hubungan Investor, dan sejalan dengan Kebijakan Komunikasi Pemegang Saham, menjalin dan memelihara komunikasi proaktif dengan investor melalui kegiatan hubungan investor yang direncanakan sebagai bagian dari komitmen Perseroan untuk mengkomunikasikan strategi dan kegiatan bisnisnya sejelas mungkin kepada para pemangku kepentingan.

4. Memastikan masyarakat memiliki akses informasi yang akurat dan tepat waktu tentang kinerja Perseroan, termasuk laporan triwulanan, laporan tahunan dan informasi lain tentang Perseroan.

5. Menyelenggarakan rapat pemegang saham tahunan dan luar biasa, rapat Dewan Komisaris dan Direksi, serta mengelola dokumentasi yang berkaitan dengan mereka.

Hubungan dengan pemegang saham dan investor kami dikelola bersama oleh Sekretaris Perusahaan dan Manajer Hubungan Investor.

Implementasi Kegiatan Sekretaris Perusahaan di Tahun 2020Kegiatan Sekretaris Perusahaan termasuk diantaranya:1. Mengkoordinir penyelenggaraan RUPST dan RUPSLB;2. Mengkoordinir Rapat Dewan Komisaris dan Rapat

Direksi, dan mengadministrasikan rekaman dan notulen setiap rapat;

3. Mengkoordinir acara paparan publik Perseroan;4. Bersama-sama dengan Manajer Hubungan Investor,

mengadakan rapat dengan analis, investor, dan pemegang saham individual.

5. Menyampaikan laporan ke OJK dan Bursa Efek Indonesia, serta mengelola komunikasi berkala dengan kedua otoritas tersebut.

AUDIT INTERNALDepartemen Audit Internal (IAD) membantu Manajemen dan pemilik proses bisnis dengan memberikan jaminan atas disiplin dan integritas operasi Perseroan, memfasilitasi pengoperasian sistem manajemen risiko dan memimpin disain, implementasi, pemantauan dan peningkatan proses dan kontrol untuk memastikan efisiensi dan efektivitasnya.

Manajer Audit Internal

Posisi Departemen Audit Internal dalam Struktur KorporasiIAD bertanggung jawab kepada Presiden Direktur, yang juga mengangkat kepala IAD (Manajer Audit Internal). IAD memiliki akses penuh dan tidak terbatas ke semua fungsi, orang, catatan, dokumentasi, dan properti Perseroan yang relevan untuk memungkinkannya melaksanakan tugasnya secara efektif.

Piagam Audit InternalPiagam Audit Internal menetapkan struktur organisasi IAD; posisi, tugas dan tanggung jawab serta wewenang auditor internal; standar audit internal; kode etik auditor internal dan kualifikasi yang harus mereka miliki.

Tugas dan Tanggung Jawab Departemen Audit InternalDepartemen Audit Internal bertanggung jawab untuk:1. Memantau dan menguji efektivitas pengendalian dan

mendorong implementasi tindakan koreksi;2. Memastikan proses bisnis dan kontrol dirancang,

dibangun, diterapkan dan dipelihara dengan tepat;

Position of the Internal Audit Department within the corporate structure The IAD reports to the President Director, who also appoints the head of the IAD (Internal Audit Manager). The IAD has full and unrestricted access to all relevant company functions, people, records, documentation and property to enable it to carry out its duties effectively.

Internal Audit Charter The Internal Audit Charter specifies the organizational structure of the IAD; the position, duties and responsibilities and authority of the internal auditors; the internal auditing standards; the code of ethics for internal auditors and the qualifications they are required to have.

Duties and responsibilities of the Internal Audit DepartmentThe Internal Audit Department is responsible for:1. Monitoring and testing control effectiveness and

driving the implementation of remediating actions;2. Ensuring business processes and controls are

appropriately designed, constructed, implemented and maintained;









3. Improving fraud prevention and detection, and supporting fraud investigation when required;

4. Ensuring that the processes and controls are designed, implemented and operating in line with the relevant policies procedures and Heineken Rules;

5. Supporting Heineken Global audits and external audits; efficiently planning and executing audits and driving closure of audit findings.

Report on Internal Audit Activities in 2020The Internal Audit Department’s activities included: 1. Carrying out the audits specified in the approved

annual audit plan;2. Examining the effectiveness of internal controls and

financial reporting, in coordination with the external audit;

3. Providing consultations on a range of projects for business process owners;

4. Supporting fraud management by raising awareness of fraud risk and investigating cases.

EXTERNAL AUDIT

Public AccountantThe 2020 Annual General Meeting of Shareholders authorized the Board of Commissioners to appoint a public accountant registered with the Financial Services Authority (Otoritas Jasa Keuangan/OJK) to audit the company’s Financial Statements for the year ending on 31 December 2020. The Board of Commissioners duly appointed Siddharta Widjaja & Rekan (KPMG), a registered public accounting firm, to perform the audit.

TahunYear

Kantor Akuntan Publik (KAP) Public Accountants

Akuntan Publik (AP)Signing Partner

2020 Siddharta Widjaja & Rekan Lince Ledy

2019 Siddharta Widjaja & Rekan Lince Ledy

2018 Satrio Bing Eny & Rekan Yulia

2017 Satrio Bing Eny & Rekan Xenia Ayubudhi

2016 Satrio Bing Eny & Rekan Eny Indria W.

Public Accountant’s FeeThe company paid a fee of Rp 1,485 million for the audit of PT Multi Bintang Tbk and its subsidiaries in 2020. The total audit fee paid in 2019 was Rp 1,534 million.

Other Services RenderedSiddharta Widjaja & Rekan (KPMG) did not perform any non-audit services for the company in 2020 and 2019.

RISK MANAGEMENTLike any other business, Multi Bintang is exposed to risks that could disrupt the achievement of our strategic objectives and threaten our long-term growth. Under the company’s enterprise-wide risk management framework, risk identification and management is integrated into day-to-day business operations and decision making. This helps to spread risk awareness and responsibility across the entire organisation. In this framework, the Board of Directors is responsible for identifying risk management priorities, determining the company’s risk appetite, and reviewing the adequacy of our internal control system, while line management is responsible for identifying potential strategic, operational, reporting and compliance risks, and for taking appropriate actions to mitigate them. Risk management works continuously across all our operations and corporate functions and provides reasonable, but not absolute, assurance that the risks facing the company are being effectively mitigated and our assets safeguarded.

3. Meningkatkan pencegahan dan deteksi penipuan, dan mendukung investigasi penipuan bila diperlukan;

4. Memastikan bahwa proses dan kontrol dirancang, diterapkan, dan beroperasi sejalan dengan prosedur kebijakan yang relevan dan Heineken Rules;

5. Mendukung audit Heineken Global dan audit eksternal; merencanakan dan melaksanakan audit secara efisien dan mendorong penyelesaian temuan audit.

Laporan Kegiatan Audit Internal di Tahun 2020Kegiatan Departemen Audit Internal termasuk diantaranya:1. Melaksanakan audit yang ditentukan dalam rencana

audit tahunan yang telah disetujui;2. Menguji efektivitas pengendalian internal dan

pelaporan keuangan, berkoordinasi dengan audit eksternal;

3. Memberikan konsultasi tentang berbagai proyek untuk pemilik proses bisnis;

4. Mendukung pengelolaan anti penipuan dengan meningkatkan kesadaran akan risiko penipuan dan melakukan penyelidikan kasus.

AUDIT EKSTERNAL

Akuntan PublikRapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2020 memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk akuntan publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengaudit Laporan Keuangan perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2020. Dewan Komisaris telah menunjuk Siddharta Widjaja & Rekan (KPMG), kantor akuntan publik terdaftar, untuk melakukan audit.

Honor Akuntan PublikPerseroan membayar honor sebesar Rp 1.485 juta untuk audit PT Multi Bintang Tbk dan entitas anak pada tahun 2020. Total honor audit yang dibayarkan pada tahun 2019 sebesar Rp 1.534 juta.

Jasa Lain yang DiberikanSiddharta Widjaja & Rekan (KPMG) tidak melakukan jasa non audit untuk Perseroan pada tahun 2020 dan 2019.

MANAJEMEN RISIKOSeperti bisnis lainnya, Multi Bintang menghadapi risiko yang dapat mengganggu pencapaian tujuan strategis dan mengancam pertumbuhan jangka panjang. Dibawah kerangka kerja manajemen risiko Perseroan, identifikasi dan manajemen risiko diintegrasikan kedalam operasi bisnis sehari-hari dan pengambilan keputusan. Hal ini membantu menyebarkan kesadaran dan tanggung jawab risiko ke seluruh organisasi. Dalam kerangka ini, Direksi bertanggung jawab untuk mengidentifikasi prioritas manajemen risiko, menentukan selera risiko Perseroan, dan menelaah kecukupan sistem pengendalian internal. Sedangkan manajemen lini bertanggung jawab untuk mengidentifikasi potensi risiko strategis, operasional, pelaporan dan kepatuhan, dan untuk mengambil tindakan yang tepat untuk mengurangi risiko. Manajemen risiko bekerja terus-menerus di semua operasi dan fungsi Perseroan, dan memberikan jaminan yang wajar, tetapi tidak mutlak, bahwa risiko yang dihadapi Perseroan secara efektif dimitigasi dan aset dijaga.









Risk Identification and AssessmentRisks and material threats to the safety of our employees, the company’s reputation, our assets and the achievement of our strategic objectives are identified and evaluated, on an ongoing basis, through our governance and business review processes. The Directors then mitigate and monitor the most significant risks and report on them every quarter. Our internal policies and operational controls are regularly reviewed and updated to accommodate any changes in the risk profile or the company’s risk appetite.

Risk ProfileThe company operates predominantly in Indonesia’s alcoholic beverages industry, which has been subject to unfavourable attention in the media and from certain social and political groups in recent years. This could amplify negative perceptions of alcohol among the public and lead to the imposition of tighter restrictions on the industry, such as limits on availability, advertising, sponsorships, distribution and points of sale, and higher taxes. Consumer preferences might then be influenced away from alcoholic beverages, which could adversely impact our brand equity and sales.

Evaluation of Risk Management System Effectiveness in 2020Risk management effectiveness was evaluated through an annual self-assessment as well as regular testing of key processes and controls. Any deficiencies were addressed through remediation actions. Progress on these actions was followed up and reported by the Directors on a quarterly basis.

INTERNAL CONTROLThe company’s internal control function is designed to provide reasonable assurance regarding the accuracy of our financial information, compliance with internal policies, compliance with laws and regulations, and the effectiveness of our internal processes. The internal control system thus serves as the second line of defence in maintaining effective and lawful operation of the company, as explained below.

The Internal Control SystemThe company is operated according to the company rules, comprising the minimum standards and procedures required to achieve our strategic objectives and goals. These rules, as well as our corporate culture and ethical standards, are underpinned by the Code of Business Conduct and the whistleblowing policy, which are described on page 124 and page 125, respectively, of this report.

The company has put in place a ‘three-line defence’ structure to ensure that all of the above operate effectively and legally. 1. The first line of defence is operational management,

which owns and is accountable for the assessment, control and mitigation of risks;

2. The second line is Process & Control Improvement, our internal control function, which monitors compliance with financial reporting policies, leads continuous process improvement, facilitates risk assessments and ensures that any identified risks and deficiencies are followed up. Further control activities are implemented by the Accounting & Reporting and Business Control functions.

3. The third line of defence is the Internal Audit, which reviews specific processes across the company in line with our strategic priorities and key risks.

Evaluation of Internal Control Effectiveness in 2020 The Board of Directors reviewed the adequacy and effectiveness of various processes and controls, including the internal audit function, the risk management function, compliance, and financial and operational controls. While the Board is satisfied that the internal control framework is sufficiently robust and effective, it will continue to monitor areas that could be strengthened, ensure that appropriate remediation actions are taken, and report progress at least every quarter.

MATERIAL LITIGATIONNeither the company nor the Board of Commissioners nor the Board of Directors were involved in any criminal or civil legal proceedings in 2020.

ADMINISTRATIVE SANCTIONSThe company, the Board of Commissioners and the Board of Directors were not subject to any administrative sanctions imposed by the capital market authority or any other authorities in 2020.

ACCESS TO INFORMATION

Open Door PolicyWe are committed to doing business transparently and with full accountability to our stakeholders. As such, our policy on information disclosure is as follows: 1. Non-confidential information about the company is

readily available to the public. 2. Material information or facts that could influence our

share price or investors’ decisions is announced no later than two days after the company obtains such information, in compliance with OJK and Indonesia Stock Exchange regulations.

3. Any other information that could influence

Indentifikasi dan Pengukuran RisikoRisiko dan ancaman material terhadap keselamatan karyawan, reputasi Perseroan, aset, dan pencapaian tujuan strategis diidentifikasi dan dievaluasi, secara berkelanjutan, melalui proses tata kelola dan peninjauan bisnis. Direksi kemudian memitigasi dan memantau risiko yang paling signifikan dan melaporkannya setiap kuartal. Kebijakan internal dan pengendalian operasional secara berkala ditinjau dan diperbarui untuk mengakomodasi setiap perubahan dalam profil risiko atau selera risiko Perseroan.

Profil RisikoPerseroan beroperasi terutama di industri minuman beralkohol di Indonesia, yang telah mendapat perhatian yang kurang baik di media dan dari kelompok sosial dan politik tertentu dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dapat memperkuat persepsi negatif tentang alkohol di kalangan masyarakat dan mengarah pada pemberlakuan pembatasan yang lebih ketat pada industri tersebut, seperti pembatasan ketersediaan, iklan, sponsor, distribusi dan tempat penjualan, serta pajak yang lebih tinggi. Preferensi konsumen kemudian dapat dipengaruhi oleh minuman beralkohol, yang dapat berdampak buruk pada ekuitas merek dan penjualan kami.

Evaluasi atas Efektivitas Sistem Manajemen Risiko di Tahun 2020Efektivitas manajemen risiko dievaluasi melalui penilaian mandiri tahunan serta pengujian rutin dari proses dan kontrol utama. Setiap kekurangan ditangani melalui tindakan perbaikan. Kemajuan dari tindakan ini ditindaklanjuti dan dilaporkan oleh Direksi setiap triwulan.

PENGENDALIAN INTERNALFungsi pengendalian internal Perseroan dirancang untuk memberikan jaminan yang wajar mengenai keakuratan informasi keuangan, kepatuhan terhadap kebijakan internal, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan, dan keefektifan proses internal. Sistem pengendalian internal dengan demikian berfungsi sebagai pertahanan lapis kedua dalam menjaga operasi Perseroan yang efektif dan sah, seperti yang dijelaskan di bawah ini.

Sistem Pengendalian InternalPerseroan dioperasikan sesuai aturan Perseroan, yang terdiri dari standar dan prosedur minimum yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis. Aturan ini, serta budaya Perseroan dan standar etika, didukung oleh Pedoman Perilaku Bisnis dan kebijakan pelaporan pelanggaran, yang masing-masing dijelaskan pada halaman 124 dan halaman 125 dari laporan ini.

Perseroan telah menerapkan struktur ‘pertahanan tiga lapis’ untuk memastikan bahwa semua hal diatas beroperasi secara efektif dan sesuai hukum.1. Lapis pertahanan pertama adalah manajemen

operasional, yang memiliki dan bertanggung jawab atas penilaian, pengendalian dan mitigasi risiko;

2. Lapis kedua adalah Peningkatan Proses & Pengendalian, fungsi pengendalian internal, yang memantau kepatuhan terhadap kebijakan pelaporan keuangan, memimpin perbaikan proses berkelanjutan, memfasilitasi penilaian risiko dan memastikan bahwa setiap risiko dan kekurangan yang teridentifikasi ditindaklanjuti. Aktivitas pengendalian lebih lanjut diimplementasikan oleh fungsi Akuntansi & Pelaporan dan Pengendalian Bisnis;

3. Pertahanan lapis ketiga adalah Audit Internal, yang meninjau proses spesifik di seluruh Perseroan sejalan dengan prioritas strategis dan risiko utama.

Evaluasi atas Efektivitas Pengendalian Internal di Tahun 2020Direksi mengkaji kecukupan dan efektivitas berbagai proses dan pengendalian, termasuk fungsi audit internal, fungsi manajemen risiko, kepatuhan, serta pengendalian keuangan dan operasional. Meskipun Direksi yakin bahwa kerangka pengendalian internal cukup kuat dan efektif, Direksi akan terus memantau area yang dapat diperkuat, memastikan bahwa tindakan perbaikan yang tepat telah diambil, dan melaporkan kemajuan setidaknya setiap kuartal.

LITIGASI MATERIALBaik Perseroan maupun Dewan Komisaris dan Direksi tidak terlibat dalam proses hukum pidana atau perdata pada tahun 2020.

SANKSI ADMINISTRATIFPerseroan, Dewan Komisaris, dan Direksi tidak dikenakan sanksi administratif apa pun yang dikenakan oleh otoritas pasar modal atau otoritas lainnya pada tahun 2020.

AKSES INFORMASI

Kebijakan Pintu TerbukaKami berkomitmen untuk melakukan bisnis secara transparan dan dengan akuntabilitas penuh kepada para pemangku kepentingan. Oleh karena itu, kebijakan kami tentang keterbukaan informasi adalah sebagai berikut:1. Informasi non-rahasia tentang Perseroan tersedia

untuk umum.2. Informasi atau fakta material yang dapat

mempengaruhi harga saham atau keputusan investor diumumkan selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah Perseroan memperoleh informasi tersebut, sesuai









shareholders’ and stakeholders’ decision making is disseminated promptly via our website and/or other communication media.

4. Confidential information can only be disclosed with the specific approval of the Board of Commissioners and the Board of Directors.

Access to Information1. Our Annual Reports provide comprehensive information

on our operational and financial performance, governance policies, how we are performing on our corporate social responsibility agenda, and corporate data. These reports are available on our website.

2. Visitors to our website, www.multibintang.co.id, can find our annual reports, interim and annual financial statements, information about the company’s stock performance, corporate actions, shareholders’ meetings, press releases and organization and policies. Inquiries or requests for information about the company can be made at any time through the website.

CODE OF BUSINESS CONDUCT We first launched our Code of Business Conduct (‘the Code’) in 2008 to created a shared understanding of the principles and expected behaviours that apply to everyone in the company, and thereby reduce the company’s exposure to ethics-related risks. In 2013 it was aligned with Heineken’s Code of Business Conduct and underwent a further update in 2018. The Code policies include: 1. We advocate for responsible consumption • Responsible consumption 2. We respect people and the planet • Health and safety • Human rights • Discrimination and harassment • Environment3. We conduct business with integrity and fairness • Competition • Bribery • Gifts, entertainment, hospitality and donations • Money laundering and sanctions • Conflicts of interest • Business partners 4. We safeguard our Company’s assets • Use of company resources • Fraud • Privacy and data protection • Intellectual property and confidential information • Insider dealing • Responsible communications

Company-wide Application of the Code of Business ConductThe Code applies equally to everyone working for the company, as well as to individuals working for or on behalf of the company through a third party contract.

Code of Conduct Implementation and ComplianceCode compliance is established through regular communication, training and e-learning. Our whistleblowing system is an essential component of this, providing employees and third parties with a channel for reporting misconduct in confidence.

Sanctions for Code ViolationsSanctions or disciplinary measures are imposed for cases of proven misconduct. As specified in our Collective Labour Agreement, these are proportionate to the gravity and impact of the violation, and may include termination of employment with the company. Other measures may be taken where necessary in accordance with the law.

Anti-Corruption PolicyAs stated in our Code, the company stands against corruption in all its forms, including extortion and bribery is never to engage in any form of corruption at any time. Employees must report any incidence of receiving, or being asked to give, a bribe.

CORPORATE VALUES AND CULTUREOur corporate culture is aligned with Heineken’s global Behaviours and Leadership Expectations. The Behaviours, which consist of Put Safety First, Act as an Entrepreneur, Collaborate Through Trust, Keep it Simple, and Learn to Improve, apply to all employees. The Leadership Expectations are Connect, Shape, Develop, Deliver, and Role Model for Heineken Behaviours. They apply to anyone in a leadership role.

We have communicated the corporate culture to all teams and divisions.

WHISTLEBLOWING SYSTEM Breaches of our Code of Business Conduct or the law can result in serious consequences for the company and the people involved. We therefore strongly encourage any employee, contractor or member of the public who witnesses or suspects any other employees of acting illegally or in violation of the Code of Business Conduct. Under our whistleblowing policy, people can report concerns in confidence and without fear of retaliation by

dengan peraturan OJK dan Bursa Efek Indonesia.3. Informasi lain yang dapat mempengaruhi

pengambilan keputusan pemegang saham dan pemangku kepentingan akan segera disebarluaskan melalui situs web dan/atau media komunikasi lainnya.

4. Informasi rahasia hanya dapat diungkapkan dengan persetujuan khusus dari Dewan Komisaris dan Direksi.

Akses Informasi1. Laporan Tahunan memberikan informasi lengkap

tentang kinerja operasional dan keuangan, kebijakan tata kelola, bagaimana kinerja dalam agenda tanggung jawab sosial perusahaan, dan data korporasi. Laporan ini tersedia di situs web.

2. Pengunjung situs web, www.multibintang.co.id, dapat menemukan laporan tahunan, laporan keuangan interim dan tahunan, informasi tentang kinerja saham Perseroan, aksi korporasi, rapat pemegang saham, siaran pers, organisasi, dan kebijakan. Pertanyaan atau permintaan informasi tentang Perseroan dapat dilakukan kapan saja melalui situs web.

PEDOMAN PERILAKU BISNISKami pertama kali meluncurkan Pedoman Perilaku Bisnis pada tahun 2008 untuk menciptakan pemahaman bersama tentang prinsip dan perilaku yang diharapkan yang berlaku untuk semua orang di Perseroan, dan dengan demikian mengurangi eksposur Perseroan terhadap risiko terkait etika. Pada tahun 2013, sejalan dengan Pedoman Perilaku Bisnis Heineken, mengalami pembaruan lebih lanjut pada tahun 2018.Kebijakan pedoman termasuk:1. Kami menganjurkan konsumsi yang bertanggung

jawab • Konsumsi yang bertanggung jawab2. Kami menghormati manusia dan bumi • Kesehatan dan keselamatan • Hak-hak asasi manusia • Diskriminasi dan pelecehan • Lingkungan3. Kita menjalankan bisnis dengan integritas dan

kesetaraan • Kompetisi • Suap • Hadiah, hiburan, keramahtamahan dan sumbangan • Pencucian uang dan sanksi • Konflik kepentingan • Rekanan bisnis4. Kami menjaga aset Perseroan • Penggunaan sumber daya Perseroan • Penipuan • Kerahasiaan dan perlindungan data • Kekayaan intelektual dan informasi rahasia • Transaksi orang dalam • Komunikasi yang bertanggung jawab

Penerapan Pedoman Perilaku Bisnis di Seluruh PerseroanPedoman ini berlaku sama untuk semua orang yang bekerja untuk Perseroan, serta individu yang bekerja untuk atau atas nama Perseroan melalui kontrak pihak ketiga.

Penerapan dan Kepatuhan Kode EtikKepatuhan terhadap Pedoman dibuat melalui komunikasi reguler, pelatihan dan e-learning. Sistem pelaporan pelanggaran kami merupakan komponen penting terkait hal ini, memberikan saluran bagi karyawan dan pihak ketiga untuk melaporkan pelanggaran secara rahasia.

Sanksi atas Pelanggaran PedomanSanksi atau tindakan disipliner diberlakukan untuk kasus pelanggaran yang terbukti. Sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian Kerja Bersama, hal ini sebanding dengan berat dan dampak pelanggaran, dan dapat mencakup pemutusan hubungan kerja dengan Perseroan. Tindakan lain dapat diambil jika perlu sesuai dengan hukum.

Kebijakan Anti KorupsiSebagaimana dinyatakan dalam Pedoman kami, Perseroan menentang korupsi dalam segala bentuknya, termasuk pemerasan dan penyuapan tidak pernah mentolerir korupsi dalam bentuk apa pun kapan pun. Karyawan harus melaporkan setiap kejadian menerima, atau diminta memberi, suap.

NILAI-NILAI DAN BUDAYA PERSEROANBudaya Perseroan selaras dengan Perilaku global dan Harapan Kepemimpinan Heineken. Perilaku, yang terdiri dari Mengutamakan Keselamatan, Bertindak sebagai Pengusaha, Berkolaborasi Melalui Kepercayaan, Menjaga Kesederhanaan, dan Belajar untuk Meningkat, berlaku untuk semua karyawan. Harapan Kepemimpinan adalah Terhubung, Membentuk, Mengembangkan, Menyampaikan, dan Model Peran untuk Perilaku Heineken. Hal ini berlaku untuk siapa saja dalam peran kepemimpinan.

Kami telah mengkomunikasikan budaya Perseroan kepada semua tim dan divisi.

SISTEM PELAPORAN PELANGGARANPelanggaran Pedoman Perilaku Bisnis atau hukum dapat mengakibatkan konsekuensi serius bagi Perseroan dan orang-orang yang terlibat. Oleh karena itu, kami sangat menganjurkan setiap karyawan, kontraktor, atau anggota masyarakat yang menyaksikan atau mencurigai karyawan lain yang bertindak secara ilegal atau melanggar Pedoman Perilaku Bisnis untuk melapor. Dibawah kebijakan pelaporan pelanggaran, orang dapat









the company or the parties concerned. Multi Bintang’s whistleblowing policy is aligned with Heineken’s global ‘Speak Up’ policy.

Whistleblowing System ManagerConcerns can be reported to the Speak Up service, which is managed by an independent third party; or directly to Heineken’s Global Business Conduct team, which is based in the Netherlands.

Reporting ChannelsEmployees can report misconduct, abuse and wrongdoing or other concerns through any of the following channels:

1. Any manager, human resources representative, internal auditor or legal counsel;

2. The company’s Trusted Representative, if the employee prefers not to speak directly to any of the above;

3. One of the following hotlines (external service channels):

Email : [email protected] Phone : 007-803-011-0160

(Speak Up integrity line) Website : http://speakup.heineken.com

Protection for WhistleblowersThe Speak Up system ensures the confidentiality of all reports. Information is shared only with a limited number of people on a strict need-to-know basis, and is only disclosed to others if the company is required to do so by law or it involves an important matter of public interest.

As long as the whistleblower makes their report in good faith and with no malicious intent, their name will not be disclosed to the person who is the subject of the allegation.

Report Handling Procedure1. The issue is reported through the Speak Up system or

to the Global Business Conduct team and logged into the case management systems.

2. The whistleblower receives confirmation of receipt within 5 to 7 working days, as well as an estimation of how long it will take to resolve the case.

3. The case is given an initial assessment. 4. If it is decided that misconduct has likely occurred, the

case is formally investigated by the company or by a Global Case Manager.

5. If misconduct is proven, the company imposes sanctions commensurate with the nature and the impact of the case. These sanctions may include termination from the Company.

6. The whistleblower is informed about whether or not misconduct has been proven.

Party Handling Reports As soon as report is received, it is logged into a case management system. Depending on the nature, urgency and potential impact of the case, the case is then handled either by the company or by a Global Case Manager who works under the supervision of Heineken’s Integrity Committee. If necessary, external experts such as lawyers or accountants can be engaged to assist in the investigation.

SHARE OWNERSHIP PROGRAMThe company does not have an employee or management stock ownership program.

CORPORATE SOCIAL AND ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY The company’s policies and actions on corporate social and environmental responsibility are presented on pages 134-145 of this Annual Report.

DIVERSITY OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS In appointing people to the boards and senior management, the company aims for a balance of knowledge, expertise and experience that will enable the company to address the complexities of the business, execute our strategic priorities and reflect the diversity of or stakeholders. The diverse educational backgrounds, careers, ages and nationalities as well as the gender balance on the Boards and in senior management at present reflect these aims.

melaporkan kekhawatiran secara rahasia dan tanpa takut akan pembalasan oleh Perseroan atau pihak terkait. Kebijakan pelaporan pelanggaran Multi Bintang sejalan dengan kebijakan global ‘Speak Up’ Heineken.

Manajer Sistem Pelaporan PelanggaranMasalah dapat dilaporkan ke layanan Speak Up, yang dikelola oleh pihak ketiga yang independen; atau langsung ke tim Perilaku Bisnis Global Heineken, yang berbasis di Belanda.

Saluran PelaporanKaryawan dapat melaporkan kesalahan, pelecehan dan pelanggaran atau masalah lain melalui salah satu saluran berikut:1. Setiap manajer, perwakilan sumber daya manusia,

auditor internal atau penasihat hukum;2. Perwakilan Tepercaya Perseroan, jika karyawan

memilih untuk tidak berbicara langsung dengan salah satu pihak diatas;

3. Salah 1 (satu) saluran hotline (saluran layanan eksternal):

Email : [email protected] Telepon : 007-803-011-0160 (saluran Speak Up) Situs : http://speakup.heineken.com

Perlindungan bagi Pelapor PelanggaranSistem Speak Up memastikan kerahasiaan semua laporan. Informasi hanya dibagikan kepada sejumlah orang terbatas atas dasar kebutuhan-untuk-tahu yang ketat, dan hanya diungkapkan kepada orang lain jika Perseroan diharuskan melakukannya oleh undang-undang atau menyangkut masalah kepentingan publik yang penting.

Selama pelapor membuat laporannya dengan itikad baik dan tanpa niat jahat, nama mereka tidak akan diungkapkan kepada orang yang menjadi subjek tuduhan.

Prosedur Penanganan Laporan1. Masalah ini dilaporkan melalui sistem Speak Up atau

ke tim Perilaku Bisnis Global dan masuk ke sistem manajemen kasus.

2. Pelapor menerima konfirmasi penerimaan dalam 5 sampai 7 hari kerja, serta perkiraan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kasus tersebut.

3. Kasus tersebut diberi penilaian awal.4. Jika diputuskan bahwa pelanggaran kemungkinan

telah terjadi, kasus tersebut akan diselidiki secara resmi oleh Perseroan atau oleh Manajer Kasus Global.

5. Jika terbukti adanya perbuatan menyimpang, Perseroan akan menjatuhkan sanksi yang sesuai dengan sifat dan dampak perkara. Sanksi tersebut

dapat berupa pemutusan hubungan kerja dari Perseroan.

6. Pelapor diberi tahu tentang apakah pelanggaran telah terbukti atau tidak.

Pihak yang Menangani LaporanSegera setelah laporan diterima, laporan itu masuk ke sistem manajemen kasus. Bergantung pada sifat, urgensi dan potensi dampak dari kasus tersebut, kasus tersebut kemudian ditangani baik oleh Perseroan atau oleh Manajer Kasus Global yang bekerja dibawah pengawasan Komite Integritas Heineken. Jika perlu, ahli eksternal seperti pengacara atau akuntan dapat dilibatkan untuk membantu penyelidikan.

PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAMPerseroan tidak memiliki program kepemilikan saham karyawan atau manajemen.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAANKebijakan dan tindakan Perseroan atas tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan disajikan pada halaman 134-145 Laporan Tahunan ini.

KERAGAMAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Dalam menunjuk orang untuk menjadi anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan manajemen senior, Perseroan berupaya mendapatkan keseimbangan pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang akan memungkinkan Perseroan untuk mengatasi kompleksitas bisnis, melaksanakan prioritas strategis, dan mencerminkan keragaman dari pemangku kepentingan. Latar belakang pendidikan, karir, usia, dan kebangsaan yang beragam serta keseimbangan gender di Dewan Komisaris, Direksi, dan dalam manajemen senior saat ini mencerminkan tujuan-tujuan ini.









PrinsipPrinciple

RekomendasiRecommendation

StatusStatus

Aspek 1: Hubungan antara Perusahaan Publik dengan Pemegang Saham dalam Memastikan Hak-hak Pemegang SahamAspect 1: Relations between Public Companies and Shareholders in Assuring Shareholders’ Rights

Prinsip 1Meningkatkan nilai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Principle 1Increase the value of the general meetings of shareholders (GMS)

Perseroan harus memiliki prosedur untuk pengambilan suara, baik terbuka maupun tertutup, yang melindungi independensi dan kepentingan pemegang saham.The company should have procedures for voting, whether open or closed, that protect the shareholders’ independence and interests.

Terpenuhi. Prosedur RUPS tersedia bagi pemegang saham di setiap RUPS.Fulfilled. The procedural rules for the GMS are provided to shareholders at each GMS.

Seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.All members of the Board of Directors and Board of Commissioners attend the annual general meeting of shareholders.

Oleh karena adanya pandemi Covid-19, hanya Presiden Komisaris dan 1 (satu) Direktur yang diperbolehkan hadir dalam RUPST 2020. Anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya mengikuti melalui video conference.Due to the Covid-19 pandemic, only the President Commissioner and one Director were able to attend the 2020 AGMS in person. Other Board members attended by video conference.

Ringkasan notulen RUPS harus tersedia di situs Perseroan minimal setahun.A summary of the minutes of AGMs should be available on the company’s website for at least one year.

Terpenuhi. Notulen tersedia di situs web: www.multibintang.co.id/investorFulfilled. Minutes are available indefinitely on our website: www.multibintang.co.id/investor

Prinsip 2Penguatan kualitas komunikasi antara perusahaan publik dengan pemegang saham atau investornya

Principle 2Strengthen the quality of communications between public companies and their shareholders or investors.

Perseroan harus mempunyai kebijakan komunikasi dengan pemegang saham dan investornya.The company should have a policy on communications with its shareholders or investors.

Terpenuhi. Perseroan mempunyai kebijakan komunikasi dengan pemegang saham dan investor potensial.Fulfilled. The Company has a policy on communication with shareholders and potential investors.

Melalui kebijakan ini, Perseroan menetapkan proses umum untuk menerapkan komunikasi yang efektif dan efisien dengan pemegang saham untuk mendukung aktivitas dan memastikan hak-hak pemegang saham aman dan dapat dijalankan. Through this policy, the company sets out the general process to promote effective and efficient communication with the shareholders to encourage active engagement and to ensure shareholders rights are secured and can be exercised.

Kebijakan komunikasi harus disampaikan di situs web.The communications policy should be disclosed on the website.

Terpenuhi. Kebijakan dimaksud tersedia di situs web kami. Fulfilled. The policy is available on our website.

APPLICATION OF THE CORPORATE GOVERNANCE GUIDELINES FOR PUBLIC COMPANIES

The table below summarizes the company’s implementation of the Corporate Governance Aspects and Principles issued in OJK Regulation No.21/POJK.04/2015.

PENERAPAN PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN UNTUK PERUSAHAAN PUBLIK

Tabel dibawah ini merangkum implementasi Perseroan atas Aspek dan Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang ditetapkan dalam Peraturan OJK No. 21/POJK.04/2015.

Aspek 2: Fungsi dan Peran Dewan KomisarisAspect 2: Function and Role of the Board of Commissioners

Prinsip 3Penguatan keanggotaan dan komposisi Dewan Komisaris

Principle 3Strengthen the membership and composition of the Board of Commissioners

Kondisi Perseroan harus dipertimbangkan dalam menetapkan jumlah anggota Dewan Komisaris.The condition of the company should be considered in determining the number of members of the Board of Commissioners.

Terpenuhi. Per 31 Desember 2020, Dewan Komisaris terdiri dari 1 Presiden Komisaris dan 5 Komisaris. 3 anggota, atau 50%, adalah Komisaris Independen.Fulfilled. As at 31 December 2020, the BoC comprises 1 President Commissioner and 5 Commissioners. Three members, or 50%, of the BoC are independent.

Komposisi Dewan Komisaris harus memperhitungkan lingkup keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dipersyaratkan oleh Perseroan.The composition of the Board of Commissioners should take into account the range of expertise, knowledge, and experience required by the Company.

Terpenuhi. Komposisi anggota Dewan Komisaris memiliki keseimbangan dalam hal pengetahuan, keahlian, dan pengalaman yang tercermin dari keragaman latar belakang pendidikan, karir, usia, dan kewarganegaraan.Fulfilled. The composition of the BOC members has an appropriate balance of knowledge, expertise and experience which is reflected in their diverse educational backgrounds, careers, ages and nationalities.

Prinsip 4Penguatan kualitas eksekusi tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.

Principle 4Strengthen the quality of execution of the Board of Commissioners’ duties and responsibilities.

Dewan Komisaris memiliki kebijakan tentang asesmen mandiri untuk mengevaluasi kinerjanya. The Board of Commissioners has a policy on self-assessment to evaluate its performance.

Terpenuhi. Dewan Komisaris menjalankan asesmen mandiri tahunan sebagai bentuk dari akuntabilitas secara kolegial untuk mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris. Berdasarkan asesmen mandiri ini, diharapkan setiap anggota Dewan Komisaris dapat menyumbangkan pengembangan kinerja mereka secara terus-menerus.Fulfilled. The Board of Commissioners conducts an annual self-assessment as a form of accountability for collegially evaluating the Board of Commissioners’ performance. With this self-assessment, it is expected that each of the Board of Commissioners member can contribute to improving their performance on an ongoing basis.

Kebijakan asesmen mandiri harus disampaikan dalam Laporan Tahunan Perseroan.The self-assessment policy should be disclosed in the company’s annual report.

Asesmen mandiri Dewan Komisaris disampaikan dalam Laporan Tahunan.The BoC self-assessments are disclosed in the Annual Report.

Dewan Komisaris harus mempunyai kebijakan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris yang terlibat dalam tindak kejahatan keuangan. The Board of Commissioners should have a policy on the resignation of board members who are involved in financial crimes.

Terpenuhi. Kami menerapkan aturan dan regulasi secara penuh.Fulfilled. We apply the prevailing rules and regulations in full.

Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan fungsi nominasi dan remunerasi harus mempunyai kebijakan suksesi bagi anggota Direksi. The Board of Commissioners or the committee that performs the nomination and remuneration functions should have a succession policy for members of the Board of Directors.

Kami akan menetapkan kebijakan formal.We will establish the formal policy.

PrinsipPrinciple


StatusStatus









Aspek 3: Fungsi dan Peran Direksi Aspect 3: Function and Role of the Board of Directors

Prinsip 5Penguatan keanggotaan dan komposisi Direksi

Principle 5Strengthen the membership and composition of the Board of Directors.

Kondisi Perseroan dan efektivitas dalam membuat keputusan harus menjadi pertimbangan dalam menetapkan jumlah anggota Direksi. The condition of the company and effectiveness in decision making should be considered in determining the number of members of the Board of Directors.

Terpenuhi. Perseroan harus memastikan bahwa komposisi dan kualitas anggota Direksi sejalan dengan kondisi dan efektivitas pengambilan keputusan di Perseroan.Fulfilled. The Company has ensured that the composition and quality of members of the Board of Directors are in accordance to the Company’s condition and effectiveness in decision making.

Komposisi Direksi harus mempertimbangkan lingkup keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan oleh Perseroan.The composition of the Board of Directors should take into account the range of expertise, knowledge and experience required by the Company.

Terpenuhi. Komposisi Direksi telah memiliki keseimbangan di sisi pengetahuan, keahlian, dan pengalaman yang tercermin dalam perbedaan latar belakang pendidikan, karir, usia, kewarganegaraan, dan gender.Fulfilled. The composition of the Board of Directors has an appropriate balance of knowledge, expertise and experience which is reflected in the diverse educational backgrounds, careers, ages, nationalities and gender balance.

Anggota Direksi yang menangani akutansi atau fungsi keuangan harus memiliki keahlian dan/pengetahuan di bidang akuntansi.Members of the Board of Directors who are in charge of accounting or finance functions should have expertise in and/or knowledge of accounting.

Terpenuhi. Direksi melakukan asesmen mandiri tahunan berdasarkan lingkup KPI Perseroan dan individual.Fulfilled. The current Finance Director earned her Certificate in Business Accounting from the Chartered Institute of Accountants and has financial experience in several senior positions.

Prinsip 6Penguatan kualitas eksekusi Direksi terkait tugas dan tanggung jawabnya.

Principle 6Strengthen the quality of execution of the Board of Directors’ duties and responsibilities.

Direksi harus memiliki kebijakan tentang asesmen mandiri untuk mengevaluasi kinerjanya.The Board of Directors should have a policy on self-assessment to evaluate its performance.

Terpenuhi. Direksi melakukan asesmen mandiri tahunan berdasarkan lingkup KPI Perseroan dan individual.Fulfilled. The Board of Directors conducts an annual self-assessment based on their company-wide and individual KPIs.

Kebijakan asesmen mandiri harus disampaikan Laporan Tahunan Perseroan.The self-assessment policy should be disclosed in the company’s annual report.

Asesmen mandiri tahunan Direksi disampaikan dalam Laporan Tahunan. The BoD’s annual self-assessments are disclosed in the annual report.

Direksi harus mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi yang terlibat tindak kejahatan keuangan.The Board of Directors should have a policy on the resignation of board members who are involved in financial crimes.

Terpenuhi. Direksi merujuk kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan Pedoman Perilaku Bisnis, dan hal ini tercakup di dalamnya.. Fulfilled. The Directors are subject to the prevailing rules and regulations and the Company’s Code of Business Conduct, and this matter is covered therein.

Aspect 4: Stakeholder Participation

Prinsip 7Penguatan tata kelola perusahaan melalui partisipasi pemangku kepentingan.

Principle 7Strengthen corporate governance through stakeholder participation.

Perseroan harus memiliki kebijakan pencegahan transaksi orang dalam.The company should have a policy on preventing insider trading.

Terpenuhi. Hal ini tercakup dalam Pedoman Perilaku Bisnis.Fulfilled. This is covered in the Company’s Code of Business Conduct.

Perseroan harus memiliki kebijakan anti korupsi dan anti penipuan.The company should have anti-corruption and anti-fraud policies.

Terpenuhi. Hal ini tercakup dalam Pedoman Perilaku Bisnis.Fulfilled. This is covered in the Company’s Code of Business Conduct.

Perseroan harus memiliki kebijakan tentang pemilihan dan pengembangan vendor/pemasok.The company should have a policy on vendor/supplier selection and improvement.

Terpenuhi. Hal ini tercakup dalam Pedoman Pengadaan dan juga Pedoman Pemasok.Fulfilled. This is covered in our Procurement Manual as well as in our Supplier Code.

Perseroan harus memiliki kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur. The company should have a policy on fulfilling creditors’ rights.

Hal ini tercakup dalam Pedoman Perilaku Bisnis.Fulfilled. This is covered in our Company’s Code of Business Conduct.

Perseroan harus memiliki kebijakan pelaporan pelanggaran.The company should have a whistleblowing policy.

Terpenuhi. Lihat Sistem Pelaporan Pelanggaran dalam bagian Tata Kelola Perusahaan dari Laporan ini. Fulfilled. See the Whistleblowing System section in the GCG Chapter of this Report.

Perseroan harus memiliki kebijakan pemberian insentif jangka Panjang kepada Direksi dan karyawan.The company has a policy on giving long-term incentives to Directors and employees.

Terpenuhi. Fulfilled.

Aspect 5: Information Disclosure

Prinsip 8Penguatan keterbukaan informasi

Principle 8Strengthen information disclosure.

Perseroan harus menggunakan berbagai teknologi informasi (sebagai tambahan atas website) sebagai alat untuk keterbukaan informasi.The company should make use of a range of information technology (in addition to their websites) as a means of disclosing information.

Terpenuhi. Keterbukaan terdapat di website Perseroan, website Bursa Efek Indonesia, dan melalui email. Sebagai tambahan, kami juga berkomunikasi melalui berbagai platform media sosial seperti LinkedIn, YouTube, dan Instagram.Fulfilled. Disclosures are made on our website, the Indonesia Stock Exchange website, and by e-mail. In addition, we also communicate through various social media platforms such as LinkedIn, YouTube and Instagram.

Laporan Tahunan Perseroan harus menyampaikan informasi tentang pemegang saham diatas 5%, sebagai tambahan dari keterbukaan informasi tentang pemegang saham utama Perseroan melalui pemegang saham utama dan pengendali.The company’s annual report should disclose the ultimate beneficial owners of shareholdings of 5% (five percent) or more of their shares, in addition to disclosing the ultimate beneficial owners of shareholdings in the company through the ultimate and controlling shareholders.

Terpenuhi. Informasi detil dapat dilihat di halaman 20 dari Laporan ini.Fulfilled. The details can be seen on page 20 of this Report.

PrinsipPrinciple


StatusStatus

PrinsipPrinciple


StatusStatus







06Keberlanjutan dan

Tanggung Jawab Sosial

Sustainability and Corporate Social

ResponsibilityStrategi keberlanjutan kami, Brewing

a Better World, fokus pada 6 (enam) area utama dimana kami dapat membuat

perbedaan.

Our sustainability strategy, Brewing a Better World, focuses on six key areas where we can

make a difference.







we face. Most importantly, throughout the pandemic, we put our colleagues first, ensuring that they were able to continue working safely and access the support they needed. We also made it a priority to support not only our customers and outlets, but also those in our wider stakeholder network who were struggling to survive the crisis. And we continued to make significant strides towards our renewable energy future as we began the installation of solar panels in our breweries.

EVERY DROP – PROTECTING WATER RESOURCESWater is essential for sustaining ecosystems. It is also essential for our business. Reducing our consumption and protecting water sources is therefore vital for the future of our company and for the society within which we operate. Our operations are based in Banten and East Java, both densely populated provinces that are experiencing increasing water scarcity. For this reason, over the last few years, Multi Bintang has focused on reducing our water impact not only by using water more efficiently in our production, but also through optimising water circularity by treating and reusing water, and balancing our water use by enhancing the stewardship of local watersheds.

Even with production running under capacity for much of the year, certain fixed levels of water use had to be maintained for operational and cleaning purposes. As a result, the ratio of water consumed to production volume increased. Nevertheless, our water and energy consumption KPIs in 2020 compared favourably to those of 2018, despite significantly lower production volumes than in that year. If volume recovers in 2021 as expected, we are on track for a strong improvement on our KPIs.

This positive outlook reflects our continued investment in innovation and technology to reduce, reclaim and recycle the water used in our production processes, such as our new effluent reclamation plant (ERP) in Sampangagung, which was commissioned in late 2020. Like the ERP in Tangerang, it will enable us to reduce the volume of water taken from source by using treated waste water for secondary purposes.

tantangan yang semakin kompleks dan konsekuensial yang kami hadapi. Yang terpenting, selama pandemi, kami mengutamakan kolega, memastikan bahwa mereka dapat terus bekerja dengan aman dan mengakses dukungan yang mereka butuhkan. Kami juga memprioritaskan untuk mendukung tidak hanya pelanggan dan gerai, tetapi juga mereka yang berada di jaringan pemangku kepentingan yang lebih luas yang berjuang untuk bertahan dari krisis. Perseroan terus membuat langkah signifikan menuju masa depan energi terbarukan saat kami mulai memasang panel surya di brewery.

EVERY DROP – PERLINDUNGAN SUMBER DAYA AIRAir sangat penting untuk melestarikan ekosistem. Dan juga penting untuk bisnis kami. Oleh karena itu, mengurangi konsumsi dan melindungi sumber air sangat penting untuk masa depan Perseroan dan masyarakat tempat kami beroperasi. Operasi kami berbasis di Banten dan Jawa Timur, keduanya provinsi padat penduduk yang mengalami peningkatan kelangkaan air. Untuk alasan ini, selama beberapa tahun terakhir, Multi Bintang fokus pada pengurangan dampak air tidak hanya dengan menggunakan air secara lebih efisien dalam produksi, tetapi juga melalui optimalisasi sirkulasi air dengan mengolah dan menggunakan kembali air, dan menyeimbangkan penggunaan air dengan meningkatkan pengelolaan daerah aliran sungai setempat.

Meskipun produksi berjalan di bawah kapasitas hampir sepanjang tahun 2020, tingkat penggunaan air tertentu harus dipertahankan untuk tujuan operasional dan pembersihan. Akibatnya, rasio konsumsi air terhadap volume produksi meningkat. Namun demikian, KPI konsumsi air dan energi di tahun 2020 lebih baik dibanding tahun 2018, meskipun volume produksi secara signifikan lebih rendah. Jika volume produksi pulih pada tahun 2021 seperti yang diharapkan, kami berada di jalur yang tepat untuk peningkatan KPI yang kuat.

Pandangan positif ini mencerminkan investasi berkelanjutan dalam inovasi dan teknologi untuk mengurangi, mengambil kembali, dan mendaur ulang air yang digunakan dalam proses produksi, seperti instalasi reklamasi limbah (ERP) baru di Sampangagung, yang mulai beroperasi di akhir tahun 2020. Seperti ERP di Tangerang, ini akan memungkinkan pengurangan penggunaan volume air yang diambil dari sumbernya dengan menggunakan air limbah yang diolah untuk keperluan sekunder.

As a company, we have long recognized that environmental and social responsibility are as crucial to the long-term success of our business as economic responsibility. The unprecedented scale of the challenges the world is facing today—climate change, poverty, hunger, water scarcity, and now a global pandemic—have made it even clearer that corporations have a duty to think beyond profit, and pay more attention to how they engage with, and impact, a broader framework of stakeholders and environments.

For that reason, sustainability is a core pillar of our business model. Our sustainability strategy, Brewing a Better World, focuses on six key areas where we can make a difference, and we have defined targets and action plans to drive positive, sustained impact across our value chain.

The challenges brought on by the pandemic impacted the delivery of some of these targets in 2020, and we had to put many of the initiatives we support on hold for safety reasons. Nevertheless, we upheld our commitments to invest in sustainability, collaborating with a variety of local, national and international partners to address the increasingly complex and consequential challenges

Sebagai sebuah perusahaan, kami telah lama menyadari bahwa tanggung jawab lingkungan dan sosial sama pentingnya untuk keberhasilan jangka panjang bisnis seperti halnya tanggung jawab ekonomi. Skala tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dihadapi dunia saat ini — perubahan iklim, kemiskinan, kelaparan, kelangkaan air, dan sekarang pandemi global — semakin memperjelas bahwa Perusahaan memiliki kewajiban untuk berpikir di luar keuntungan, dan lebih memperhatikan bagaimana mereka terlibat dengan, dan berdampak, terhadap kerangka kerja pemangku kepentingan dan lingkungan yang lebih luas.

Oleh karena itu, keberlanjutan merupakan pilar inti dari model bisnis kami. Strategi keberlanjutan, Brewing a Better World, berfokus pada 6 (enam) area utama dimana kami dapat membuat perbedaan, dan telah menetapkan target dan rencana tindakan untuk mendorong dampak positif dan berkelanjutan di seluruh rantai nilai.

Tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi mempengaruhi pencapaian beberapa target di tahun 2020, dan harus menunda banyak inisiatif yang kami dukung untuk alasan keamanan. Namun demikian, kami menjunjung tinggi komitmen untuk berinvestasi dalam keberlanjutan, berkolaborasi dengan berbagai mitra lokal, nasional, dan internasional untuk mengatasi

Water hl/hls

2020 Target 2019

3.7 2.7 3.5

41.1% 7.8%

SUSTAINABILITY AND CSRKeberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial









Given that our operations are located in water-stressed regions, we aim to replenish the water we take from our local watersheds. We have been tackling this through a range of initiatives at the local level, including planting vegetation, building infiltration wells and making biopore holes to improve water recharge. Much of this work is done in partnership with the multistakeholder Water Alliances we established in the Cisadane and Brantas watersheds. With field activities restricted in 2020, we focused on organisational strengthening to enable the Alliances to engage more effectively with government and other stakeholders.

To take these actions to scale and maximise their impact, the company has played a leading role in the National Water Coalition. In 2020, this coalition of multinationals and local and international NGOs held two meetings to share current best practices, define priorities and identify bold moves that will advance Indonesia’s water security agenda and drive sustainable water governance across the country.

In recent years we have broadened our focus on watershed health to address Indonesia’s urgent plastic waste problem. Every year, massive volumes of plastic waste are disposed of into Indonesia’s waterways, degrading water quality, damaging ecosystems, reducing people’s access to clean water and, when the trash reaches the sea, decimating marine biodiversity. With our NGO partners, we have been applying innovative, affordable technology to reduce the contamination in rivers and prevent pollution from entering the ocean. Since installing our first waste trap on the Cisadane in 2017, we have been evaluating and adapting this technology to create more effective and durable designs.

In Bali, where the waste crisis is harming the island’s image as a tourist destination, we have been working with Make A Change World and Sungai Watch to design and install trash blocks in rivers and irrigation channels. We are also educating communities on disposing of waste more responsibly and how to turn trash into value by collecting and selling it for recycling. In January, we installed a trash block in the Subak Perancak channel in North Kuta and organised a community clean-up at the nearby Berawa Beach and Perancak Tibubeneng Temple. With activities on hold for most of the rest of the year due to pandemic restrictions, this and our other trash

blocks in Bali were monitored by local farmer groups in collaboration with Make A Change World.

In December we worked with our partners in the Cisadane Water Alliance to install a trash boom across the width of the Cisadane river in Tangerang. At 60 metres, this is the longest trash boom installed in Indonesia. The Cisadane trash boom was installed ahead of schedule to address the growing accumulation of medical waste as used masks get dumped in rivers and waterways.

DROP THE C – REDUCING CO2 EMISSIONSClimate change is one of the most urgent global threats we face, and carbon emissions are a leading contributor. Multi Bintang has continued to take action to reduce our carbon footprint in three key areas: production, waste management and packaging.

With much-reduced volumes as a result of the pandemic’s impact on the market, our brewery assets were under-utilised in 2020, and we did not achieve our KPIs on total energy consumption in 2020. However, given the energy efficiency initiatives and best practices we implemented over the year, including converting the Tangerang brewery from natural gas to biogas, we expect to reach our targets in 2021 if the recovery momentum continues.

Electricity Consumption (Kwh/hl) Thermal Energy MH/hls

Combined Energy MJ/hls

2020 Target 2019

12.5 9.6 9.9

30.6%

2020 Target 2019

66.9 67.8 67.2

-1.4% -0.4%

2020 Target 2019

111.8 104.1 102.7

7.3% 8.9%

Mengingat bahwa operasi kami berlokasi di wilayah yang mengalami kesulitan air, kami bertujuan untuk mengisi kembali air yang diambil dari daerah aliran sungai setempat. Kami telah menangani hal ini melalui berbagai inisiatif di tingkat lokal, termasuk menanam vegetasi, membangun sumur resapan, dan membuat lubang biopori untuk meningkatkan pengisian air. Banyak dari pekerjaan ini dilakukan dalam kemitraan dengan Aliansi Air, berbagai pihak berkepentingan, yang kami dirikan di DAS Cisadane dan Brantas. Adanya pembatasan aktivitas lapangan di tahun 2020, kami fokus pada penguatan organisasi agar Aliansi dapat terlibat secara lebih efektif dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.

Untuk menjalankan aksi demi meningkatkan dan memaksimalkan dampaknya, Perseroan telah memainkan peran utama dalam Koalisi Air Nasional. Di tahun 2020, koalisi multinasional serta LSM lokal dan internasional mengadakan 2 (dua) pertemuan untuk berbagi praktik terbaik saat ini, menentukan prioritas dan mengidentifikasi langkah berani yang akan memajukan agenda keamanan air Indonesia dan mendorong tata kelola air yang berkelanjutan di seluruh negeri.

Dalam beberapa tahun terakhir, kami memperluas fokus kami pada kesehatan daerah aliran sungai untuk mengatasi masalah sampah plastik yang mendesak di Indonesia. Setiap tahun, sampah plastik dalam jumlah besar dibuang ke perairan Indonesia, menurunkan kualitas air, merusak ekosistem, mengurangi akses masyarakat terhadap air bersih dan, ketika sampah mencapai laut, merusak keanekaragaman hayati laut. Bersama mitra LSM, kami telah menerapkan teknologi inovatif dan terjangkau untuk mengurangi pencemaran di sungai dan mencegah pencemaran masuk ke laut. Sejak memasang perangkap limbah pertama di Cisadane pada tahun 2017, kami telah mengevaluasi dan mengadaptasi teknologi ini untuk menciptakan disain yang lebih efektif dan tahan lama.

Di Bali, dimana krisis sampah merusak citra pulau itu sebagai tujuan wisata, kami telah bekerjasama dengan Make A Change World dan Sungai Watch untuk merancang dan memasang blok sampah di sungai dan saluran irigasi. Kami juga mendidik masyarakat tentang membuang sampah secara lebih bertanggung jawab dan bagaimana mengubah sampah menjadi lebih bernilai dengan mengumpulkan dan menjualnya untuk didaur ulang. Pada bulan Januari, kami memasang blok sampah di saluran Subak Perancak di Kuta Utara dan mengorganisir komunitas pembersih di sekitar Pantai Berawa dan Pura Perancak Tibubeneng. Adanya

pembatasan aktivitas hampir sepanjang sisa tahun karena adanya pembatasan pandemi, blok ini dan blok sampah lainnya di Bali dipantau oleh kelompok tani lokal bekerja sama dengan Make A Change World.

Pada bulan Desember, kami bekerja dengan mitra di Aliansi Air Cisadane untuk memasang tempat pembuangan sampah di seberang sungai Cisadane di Tangerang. Dengan tinggi 60 meter, ini merupakan tong sampah terpanjang yang dipasang di Indonesia. Ledakan sampah Cisadane dipasang lebih cepat dari jadwal untuk mengatasi penumpukan limbah medis karena masker bekas dibuang ke sungai dan saluran air.

DROP THE C - PENGURANGAN EMISI CO2Perubahan iklim adalah salah satu ancaman global paling mendesak yang kita hadapi, dan emisi karbon adalah penyumbang utamanya. Multi Bintang terus mengambil tindakan untuk mengurangi jejak karbon di 3 (tiga) bidang utama: produksi, pengelolaan limbah, dan pengemasan.

Dengan volume yang jauh berkurang sebagai akibat dari dampak pandemi di pasar, aset brewery kurang dimanfaatkan di tahun 2020, dan kami tidak mencapai KPI terkait konsumsi energi total pada tahun 2020. Namun, mengingat inisiatif efisiensi energi dan praktik terbaik yang kami implementasikan di sepanjang tahun 2020, termasuk mengubah brewery Tangerang dari gas alam menjadi biogas, kami berharap dapat mencapai target di tahun 2021 jika momentum pemulihan terus berlanjut.









Multi Bintang’s returnable bottle system also plays a key role in shrinking our carbon footprint as well as reducing expenditure on bottle production. In 2020, around 80% of all our beer bottles were returned and thus not sent to landfills. Any bottles that are not fit for reuse are recycled. Packaging by-products, including cartons and labels, are sold back to the manufacturers for recycling.

Environmental Certification Multi Bintang complies fully with all applicable national and local laws and regulations related to the environment. Details of the company’s environmental and safety certification are provided on page 33 of this report.

Environment-related Grievance Mechanisms Members of the public can report concerns or complaints related to the company’s environmental practices through our Consumer Care Hotline (see page 126) or using the contact details provided in this report and on our website. Employees and vendors can do so through our whistleblowing channels program (see Whistleblowing System’ on page 125 of this report).

SOURCING SUSTAINABLYWe work only with suppliers that meet our high standards on health and safety, labour and human rights, anti-bribery and anti-corruption commitments and environmental practices, as set out in the HEINEKEN Supplier Code (this can be accessed on our website, www.multibintang.co.id). Our suppliers are also required to fulfil several other minimum conditions, for example on equitable pay, decent work conditions and overtime, that the Code does not specifically cover.

Due diligence is carried out throughout the contract period through regular compliance audits and ongoing risk monitoring. As part of our proactive supplier performance management, we work closely with under-performing suppliers to manage risks and facilitate improvements. However, suppliers that ultimately are

Renewable EnergyRenewable energy sources generate lower carbon emissions than non-renewable fossil fuels. In 2020, 38% of the energy used in our production came from renewable sources, which puts us on track to deliver on our 100% renewable energy use pledge by 2025. The bulk of this will come from biomass, which we are developing in partnership with PT Tasma Bio Energi. Our first biomass boiler came online in Sampangagung in 2018, and we aim to commission the Tangerang facility in 2022. Solar energy will fulfil most of our remaining energy needs. During the year we made preparations to install and operate rooftop solar panels by the end of 2021.

Our conversion to biomass is also driving emission reductions along our supply chain: the rice husks we use for feedstock would otherwise be burnt, thereby releasing more carbon into the atmosphere.

Waste ManagementOne of our priorities is to keep waste out of landfills, where it could generate carbon emissions. More than 98% of our waste is reused or recycled; of the remaining 2%, some is hazardous medical waste that has to be disposed of by government-designated parties. We are also working hard to reduce waste overall. In 2020 we saw a significant decrease in brewery by-products as well as waste in general compared to 2019, but this was largely in line with our reduced production output as a result of the brewery shutdowns in the early months of the pandemic.

We are also finding innovative ways to maximise the value of our waste products and create a more circular economy. Sludge from our waste water treatment plants, rice husk ash and malt dust from our biomass facilities, and domestic waste are processed into potent organic fertilizer. This is made available to local farmers as a cheaper, more environment-friendly alternative to chemical fertilisers. Our own employees are also using the fertiliser to grow a variety of fruit and vegetables on our premises, which allows us to monitor its quality. Our nutrient-rich spent yeast and grain are sold to local farming cooperatives and dairy companies as a valuable addition to animal feed.

Total Waste Yeast/ton Total Spent Grains/ton

2020 Target 2019

631.3 n.a 1,243.9

n.a (612.5)

2020 Target 2019

10,341.0 n.a 17,745.1

n.a (7,404.1)

Energi TerbarukanSumber energi terbarukan menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah daripada bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbarui. Di tahun 2020, 38% energi yang digunakan dalam produksi berasal dari sumber terbarukan, yang menempatkan kami pada jalur yang tepat untuk memenuhi janji penggunaan energi terbarukan 100% pada tahun 2025. Sebagian besar akan berasal dari biomassa, yang kami kembangkan dalam kemitraan dengan PT Tasma Bio Energi. Boiler biomassa pertama kami terpasang di Sampangagung pada tahun 2018, dan kami bertujuan untuk mengoperasikan fasilitas Tangerang pada tahun 2022. Energi matahari akan memenuhi sebagian besar kebutuhan energi yang tersisa. Selama tahun 2020, kami melakukan persiapan untuk memasang dan mengoperasikan panel surya atap pada akhir tahun 2021.

Konversi ke biomassa juga mendorong penurunan emisi di sepanjang rantai pasokan: sekam padi yang digunakan sebagai bahan baku akan dibakar, sehingga melepaskan lebih banyak karbon ke atmosfer.

Pengelolaan LimbahSalah satu prioritas adalah menjauhkan limbah dari tempat pembuangan sampah, yang dapat menghasilkan emisi karbon. Lebih dari 98% limbah digunakan kembali atau didaur ulang; dari 2% sisanya, sebagian merupakan limbah medis berbahaya yang harus dibuang oleh pihak yang ditunjuk oleh pemerintah. Kami juga bekerja keras untuk mengurangi limbah secara keseluruhan. Di tahun 2020, kami melihat penurunan signifikan pada produk sampingan brewery serta limbah secara umum dibanding tahun 2019. Tetapi, ini sebagian besar sejalan dengan penurunan produksi sebagai akibat dari penghentian brewery di bulan-bulan awal pandemi.

Kami juga menemukan cara inovatif untuk memaksimalkan nilai produk limbah dan menciptakan ekonomi yang lebih sirkular. Lumpur dari instalasi pengolahan air limbah, abu sekam padi dan debu malt dari fasilitas biomassa, dan limbah domestik diolah menjadi pupuk organik yang potensial. Ini tersedia bagi petani lokal sebagai alternatif yang lebih murah dan lebih ramah lingkungan dari pupuk kimia. Karyawan kami juga menggunakan pupuk tersebut untuk menanam berbagai buah dan sayuran di tempat kami, yang memungkinkan untuk memantau kualitasnya. Ragi dan biji-bijian yang kaya nutrisi dijual ke koperasi pertanian lokal dan perusahaan susu sebagai tambahan yang berharga untuk pakan ternak.

Sistem botol yang dapat dikembalikan Multi Bintang juga memainkan peran penting dalam mengurangi jejak karbon serta mengurangi pengeluaran untuk produksi botol. Di tahun 2020, sekitar 80% dari semua botol bir dikembalikan dan tidak dikirim ke tempat pembuangan sampah. Setiap botol yang tidak cocok untuk digunakan kembali akan didaur ulang. Produk sampingan kemasan, termasuk karton dan label, dijual kembali ke pabriknya untuk didaur ulang.

Sertifikasi LingkunganMulti Bintang mematuhi sepenuhnya semua hukum dan peraturan nasional dan lokal yang berlaku terkait dengan lingkungan. Rincian sertifikasi lingkungan dan keselamatan Perseroan tersedia di halaman 33 laporan ini.

Mekanisme Pengaduan Terkait LingkunganAnggota masyarakat dapat melaporkan kekhawatiran atau keluhan terkait praktik lingkungan Perseroan melalui Saluran Telepon Layanan Konsumen kami (lihat halaman 126) atau menggunakan detil kontak yang disediakan dalam laporan ini dan di situs web kami. Karyawan dan vendor dapat melakukannya melalui program saluran pelaporan pelanggaran kami (lihat Sistem Pelaporan Pelanggaran di halaman 125 dari laporan ini).

SUMBER DAYA YANG BERKELANJUTANKami hanya bekerja dengan pemasok yang memenuhi standar tinggi tentang kesehatan dan keselamatan, ketenagakerjaan dan hak asasi manusia, komitmen anti-penyuapan dan antikorupsi serta praktik lingkungan, sebagaimana ditetapkan dalam Pedoman Pemasok HEINEKEN (ini dapat diakses di situs web kami, www.multibintang.co.id). Pemasok juga diharuskan memenuhi beberapa persyaratan minimum lainnya, misalnya tentang upah yang adil, kondisi kerja yang layak dan lembur, yang tidak secara spesifik dicakup oleh Pedoman Pemasok.

Uji tuntas dilakukan selama periode kontrak melalui audit kepatuhan rutin dan pemantauan risiko yang berkelanjutan. Sebagai bagian dari manajemen kinerja pemasok proaktif, kami bekerjasama dengan pemasok berkinerja rendah untuk mengelola risiko dan memfasilitasi peningkatan. Namun, pemasok yang









unable to comply are replaced. These measures helped to boost Supplier Code compliance to 100% in 2020.

PROMOTING HEALTH & SAFETY

We are committed to living a “safety first” culture that is founded upon risk awareness, discipline and taking personal responsibility for the safety of our ourselves, our colleagues and our stakeholders and in which safety is always top of mind. Our safety committees at each site play a key role in communicating health and safety strategies and identifying areas for improvement in both technical and behavioural compliance. Our safety strategies and training cover all employees, whether on or off site, as well as third-party vendors.

Throughout 2020 our primary focus was keeping our colleagues and communities (including customers and consumers) safe from Covid-19. Early on in the pandemic, we formed a ‘People and Safety’ team to create policy on Covid-related health and safety protocols and monitor the health of our people. While most worked from home, our breweries were rapidly adapted, working arrangements adjusted and training and PPE provided to ensure that our supply chain teams could continue to work safely on site. Our medical teams performed daily health checks of everyone on the premises and their family members, and developed a robust contact tracing system.

Despite the disruption, we maintained our schedule of regular internal safety audits, awareness raising and training under our Total Production management (TPM) approach. Although many of these were done remotely, there was no compromise on quality.

For our distributors, sales teams and partner outlets, we developed dedicated Covid-19 health and safety protocols and provided virtual training and support to help them implement them. More on how this was done with bars and restaurants in Bali can be see below (‘Bintang Barcode)’.

Road Safety Most of the company’s recorded incidents occur on the road. In recent years we have installed telematics in our operational vehicle fleet to give insights into driver behaviour, and in 2020 we continued to use this data to address unsafe or inconsiderate driving through training.

Accident and Incident Rate The company has recorded zero fatalities for more than six consecutive years, and both the Sampangagung brewery and the Logistics division maintained their zero accident records in 2020. Regrettably, there was one serious accident in the Tangerang brewery, resulting in the employee concerned being unable to work for three days. Action was taken across the organisation to ensure that the lessons from this incident have been learned.

JumpStart Bali and Bintang BarcodeWe recognised early on that in order to keep their staff and customers safe, bars and restaurants would need to follow strict health and safety measures once they were able to reopen. We therefore created a branded Covid-19 protocol for outlets, covering cleanliness, safely distanced seating, mask-wearing, signage and more, and provided virtual training on how to implement it. In Bali, we rolled out this program to more than 57 bars and restaurants in partnership with the Bali Tourism Agency to support their certification scheme for outlets that are compliant with health and safety protocols. This is part of a broader initiative to rebuild confidence in the island’s tourism industry. In addition to helping outlets to prepare for certification, we also launched the Bintang Barcode platform, which provides tourists with a convenient directory of health and safety-certified tourist destinations and outlets as well as a contact-tracing feature to support the provincial administration’s efforts to prevent the spread of Covid-19. The Bintang Barcode platform can be accessed at the Bintang microsite, tetapbisa.id.

akhirnya tidak dapat memenuhinya diganti. Langkah-langkah ini membantu meningkatkan kepatuhan Pedoman Pemasok hingga 100% di tahun 2020.

MEMPROMOSIKAN KESEHATAN & KESELAMATANKami berkomitmen untuk menjalankan budaya “mengutamakan keselamatan” yang didasarkan pada kesadaran risiko, disiplin dan mengambil tanggung jawab pribadi untuk keselamatan diri sendiri, kolega kita dan pemangku kepentingan, dimana keselamatan selalu menjadi prioritas utama. Komite keselamatan di setiap lokasi memainkan peran kunci dalam mengkomunikasikan strategi kesehatan dan keselamatan serta mengidentifikasi area untuk peningkatan kepatuhan secara teknis maupun perilaku. Strategi dan pelatihan keselamatan mencakup semua karyawan, baik di dalam maupun di luar lokasi pabrik, serta pihak ketiga.

Sepanjang tahun 2020, fokus utama adalah menjaga kolega dan komunitas kami (termasuk pelanggan dan konsumen) aman dari Covid-19. Pada awal pandemi, kami membentuk tim ‘People and Safety’ untuk membuat kebijakan tentang protokol kesehatan dan keselamatan terkait Covid dan memantau kesehatan karyawan. Meskipun sebagian besar bekerja dari rumah, kedua brewery kami beradaptasi dengan cepat, pengaturan kerja disesuaikan dan pelatihan serta APD disediakan untuk memastikan bahwa tim supply chain dapat terus bekerja dengan aman di lokasi. Tim medis melakukan pemeriksaan kesehatan harian semua orang di lokasi dan anggota keluarga mereka, dan mengembangkan sistem pelacakan kontak yang kuat.

Meskipun terjadi gangguan, kami mempertahankan jadwal audit keselamatan internal reguler, peningkatan kesadaran, dan pelatihan dibawah pendekatan Total Productive Management (TPM). Meskipun banyak diantaranya dilakukan dari jarak jauh, tidak ada kompromi terhadap kualitas.

Untuk distributor, tim penjualan, dan gerai mitra, kami mengembangkan protokol kesehatan dan keselamatan Covid-19 yang berdedikasi serta memberikan pelatihan dan dukungan virtual untuk membantu mereka menerapkannya. Lebih lanjut tentang bagaimana hal ini dilakukan dengan bar dan restoran di Bali dapat dilihat di bawah ini (‘Bintang Barcode)’.

Keselamatan PerjalananSebagian besar insiden Perseroan yang tercatat terjadi di jalan. Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah memasang telematika di armada kendaraan operasional untuk memberikan wawasan tentang perilaku pengemudi. Di tahun 2020, kami terus menggunakan

data ini untuk mengatasi cara mengemudi yang tidak aman atau membahayakan melalui pelatihan.

Tingkat Kecelakaan dan InsidenPerseroan mencatat nihil kematian selama lebih dari enam tahun berturut-turut. Baik brewery Sampangagung maupun Divisi Logistik mempertahankan catatan nihil kecelakaan di tahun 2020. Sayangnya, terdapat satu kecelakaan serius di brewery Tangerang, yang mengakibatkan karyawan yang bersangkutan tidak dapat bekerja selama tiga hari. Tindakan diambil di seluruh organisasi untuk memastikan bahwa insiden ini telah menjadi pembelajaran.

JumpStart Bali dan Bintang BarcodeKami menyadari sejak awal bahwa untuk menjaga keamanan staf dan pelanggan, bar dan restoran harus mengikuti langkah-langkah kesehatan dan keselamatan yang ketat begitu mereka dapat dibuka kembali. Oleh karena itu, kami membuat protokol Covid-19 bermerek untuk gerai, yang mencakup kebersihan, tempat duduk dengan jarak yang aman, penggunaan masker, rambu, dan lainnya, serta memberikan pelatihan virtual tentang penerapannya. Di Bali, kami meluncurkan program ini ke lebih dari 57 bar dan restoran bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Bali guna mendukung skema sertifikasi mereka untuk gerai yang sesuai dengan protokol kesehatan dan keselamatan. Ini adalah bagian dari inisiatif yang lebih luas untuk membangun kembali kepercayaan pada industri pariwisata pulau itu. Selain membantu gerai untuk mempersiapkan sertifikasi, kami juga meluncurkan platform Bintang Barcode, yang menyediakan direktori tujuan wisata dan gerai bersertifikasi kesehatan dan keselamatan yang nyaman bagi wisatawan serta fitur pelacakan kontak untuk mendukung upaya pemerintah provinsi dalam mencegah penyebaran Covid-19. Platform Bintang Barcode dapat diakses di situs mikro Bintang, tetapbisa.id.









Health and safety grievance mechanisms

Employees can voice health and safety-related complaints or concerns through at least three channels: our monthly communication sessions; the regular discussions between the management and labour union representatives; or through the ‘Speak Up’ program. Through Speak Up, employees can discuss any personal concerns, including mental health, in strict confidence, with the company’s Trusted Representatives. (Further details about Speak Up can be found under “Whistleblowing System’ on page 125 of this report).

Sustainable Labour Practices For more information on Multi Bintang’s employment practices, including gender equality and diversity, remuneration, and training and development, please see ‘Our People’ on page 78 of this Annual Report.

Growing with CommunitiesMulti Bintang is dedicated to investing in and empowering communities to drive changes that will, through their positive social, economic and environmental impacts, lead to a better quality of life. As an employer, taxpayer and consumer, we make an important contribution to local economic growth in the communities where we work. We also partner with stakeholders to maximise the impact of various community-driven initiatives that are helping to create a more sustainable future.

In 2020, our priority was helping our communities to stay safe and well during the pandemic. We donated more than 40,330 kg of rice through the ‘Nasi di Meja’ (Rice on the Table) program. The beneficiaries included some of our own associates and partners who were on reduced hours as a result of the lockdown; 2,860 households around our breweries; local orphanages; and more than 12,000 people in Bali through the Million Meals Paddle event. The Nasi di Meja initiative was driven by our own employees, whose donations, through the Sahabat Multi Bintang Foundation (YSMB), were matched by the company.

East Java and Banten, where we operate, along with Bali, are among the most disproportionately affected provinces in the country. Through YSMB, we donated Covid-19 relief to communities in need in all three provinces. YSMB also donated 2000 hazmat suits, 5000 litres of hand sanitizer and electric hand sprayers for frontline health workers and Red Cross volunteers, and distributed liquid soap to households.

Thousands of people in Bali, including those in the garment and craft industries, lost their jobs when tourism was suspended. We engaged small-scale garment and handicraft producers in as well as a textile manufacturer in Bali to make more than 50,000 non-medical masks, which we distributed to our partner outlets, stakeholders and the public.

We also donated Rp 70 million to more than 80 households affected by flooding in Jakarta and Tangerang.

Through the Green School program, we are helping to shape future leaders on sustainability. By implementing pro-environment curriculums and activities, often in partnership with the local community, green schools across the country are building capacity for sustainability from an early age. Our support for 10 schools in Mojokerto, East Java, is primarily focused on water conservation using simple technology, waste management and gardening – all areas where our staff have contributed their own expertise. In 2020 one of our supported schools achieved provincial level certification on the government’s Adiwiyata (Green School) Program, and will now pursue national level recognition.

In an initiative to improve food security as the pandemic increased pressures on low income families, we introduced hydroponic vegetable cultivation to 150 households in nine communities close to the Tangerang brewery. After more than 50 hours of training by volunteers from the company, participants successfully produced vegetables for their own consumption and to exchange with neighbours.

In recent years we have invested in hundreds of waste banks in our local communities that are contributing to sustainable waste management and providing additional income for households. As the Covid-19 pandemic has led to a dramatic increase in potentially hazardous medical waste in the form of used masks, which the waste banks were not equipped to handle, they suspended operations for safety reasons. When social distancing restrictions were eased, we trained the waste bank teams on strategies and techniques to manage such waste, and they were able to safely resume operations in the last quarter.

Mekanisme Pengaduan Kesehatan dan KeselamatanKaryawan dapat menyuarakan keluhan atau kekhawatiran terkait kesehatan dan keselamatan melalui setidaknya 3 (tiga) saluran: sesi komunikasi bulanan; diskusi rutin antara manajemen dan perwakilan serikat pekerja; atau melalui program ‘Speak Up’. Melalui Speak Up, karyawan dapat mendiskusikan masalah pribadi apa pun, termasuk kesehatan mental, dengan kerahasiaan yang ketat, dengan Perwakilan Tepercaya Perseroan. (Detil lebih lanjut tentang Speak Up dapat ditemukan di “Sistem Pelaporan Pelanggaran” di halaman 125 dari laporan ini).

Praktik Ketenagakerjaan BerkelanjutanUntuk informasi lebih lanjut tentang praktik ketenagakerjaan Multi Bintang, termasuk kesetaraan dan keragaman gender, remunerasi, serta pelatihan dan pengembangan, lihat ‘Orang-orang Kami’ di halaman 78 Laporan Tahunan ini.

Berkembang Bersama KomunitasMulti Bintang berdedikasi untuk berinvestasi dan memberdayakan masyarakat demi mendorong perubahan yang berdampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang positif, sehingga menghasilkan kualitas hidup yang lebih baik. Sebagai pemberi kerja, pembayar pajak, dan konsumen, kami memberikan kontribusi penting bagi pertumbuhan ekonomi lokal di komunitas tempat kami bekerja. Kami juga bermitra dengan pemangku kepentingan untuk memaksimalkan dampak dari berbagai inisiatif berbasis komunitas yang membantu menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.

Di tahun 2020, prioritas kami adalah membantu komunitas untuk tetap aman dan sehat selama pandemi. Kami menyumbangkan lebih dari 40.330 kg beras melalui program ‘Nasi di Meja’. Penerima manfaat termasuk beberapa rekan dan mitra yang mendapat pengurangan jam kerja sebagai akibat dari lockdown; 2.860 rumah tangga di sekitar brewery; panti asuhan lokal; dan lebih dari 12.000 orang di Bali melalui acara Million Meals Paddle. Inisiatif Nasi di Meja dimotori oleh karyawan kami sendiri, yang sumbangannya, melalui Yayasan Sahabat Multi Bintang (YSMB), diimbangi oleh Perseroan.

Jawa Timur dan Banten, tempat kami beroperasi, bersama dengan Bali, termasuk diantara provinsi yang paling terpengaruh secara tidak proporsional di negara ini. Melalui YSMB, kami menyumbangkan bantuan Covid-19 kepada masyarakat yang membutuhkan di ketiga provinsi tersebut. YSMB juga mendonasikan 2000 seragam hazmat, 5000 liter hand sanitizer dan electric hand sprayer untuk petugas kesehatan garis depan dan

relawan Palang Merah, serta membagikan sabun cair kepada rumah tangga.

Ribuan orang di Bali, termasuk yang bergerak di industri garmen dan kerajinan, kehilangan pekerjaan ketika pariwisata dihentikan. Kami melibatkan produsen garmen dan kerajinan tangan skala kecil serta produsen tekstil di Bali untuk membuat lebih dari 50.000 masker non-medis, yang kami distribusikan ke gerai mitra, pemangku kepentingan, dan publik.

Kami juga mendonasikan Rp 70 juta kepada lebih dari 80 rumah tangga terdampak banjir di Jakarta dan Tangerang.

Melalui program Sekolah Hijau, kami membantu membentuk pemimpin masa depan dalam program keberlanjutan. Dengan menerapkan kurikulum dan kegiatan pro lingkungan, bermitra dengan komunitas lokal, sekolah hijau di seluruh negeri membangun kapasitas untuk keberlanjutan sejak usia dini. Dukungan kami untuk 10 sekolah di Mojokerto, Jawa Timur, terutama difokuskan pada konservasi air dengan menggunakan teknologi sederhana, pengelolaan limbah, dan berkebun – di seluruh area dimana staf kami telah menyumbangkan keahliannya masing-masing. Di tahun 2020, salah satu sekolah yang kami dukung memperoleh sertifikasi tingkat provinsi pada Program Adiwiyata (Sekolah Hijau) Pemerintah, dan sekarang akan mengejar pengakuan tingkat nasional.

Dalam prakarsa untuk meningkatkan ketahanan pangan dimana pandemi telah memberikan tekanan lebih pada keluarga berpenghasilan rendah, kami memperkenalkan budidaya sayuran hidroponik kepada 150 rumah tangga di sembilan komunitas yang dekat dengan brewery Tangerang. Setelah lebih dari 50 jam dilatih oleh relawan dari Perseroan, para peserta berhasil memproduksi sayuran untuk dikonsumsi sendiri dan untuk bertukaran dengan tetangga.

Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah berinvestasi di ratusan bank sampah di komunitas lokal yang berkontribusi pada pengelolaan sampah berkelanjutan dan memberikan penghasilan tambahan bagi rumah tangga. Karena pandemi Covid-19 menyebabkan peningkatan dramatis limbah medis yang berpotensi berbahaya dalam bentuk masker bekas, yang tidak dapat ditangani oleh bank sampah, mereka menangguhkan operasinya demi alasan keamanan. Ketika pembatasan jarak sosial dilonggarkan, kami melatih tim bank sampah tentang strategi dan teknik untuk mengelola limbah tersebut, dan mereka dapat kembali beroperasi dengan aman pada kuartal terakhir tahun 2020.









Advocating Responsible Consumption

Indonesians’ enjoyment of beer predates Multi Bintang’s establishment almost 100 years ago, and traditional alcoholic beverages have formed an important part of the culture of many communities across the country since long before that. Nevertheless, we recognise the potential harms that can arise from irresponsible drinking, and we are committed to engaging consumers and customers alike on enjoying beer responsibly and safely.

In recent years, we have taken several initiatives in all our channels, including ecommerce, to ensure that our alcoholic beverages are sold only to those who are above the legal drinking age. At the same time, we are disseminating responsible consumption messages to consumers through all our social media channels and marketing campaigns. We also have safeguards in place to ensure that content on our alcoholic products is not accessed by underage people. All Multi Bintang products that contain alcohol clearly display responsible consumption messages on both labels and packaging.

An increasingly important part of our responsible consumption mission is to create more and better choices for consumers. Our Bintang 0.0% and Bintang Radler portfolios offer refreshing, tasty alcohol-free and low-alcohol options for any occasion, and we will continue to drive innovation in these segments to meet consumer needs. Our Zero Zones in selected off-trade outlets make it even easier for consumers to find their zero-alcohol beverage of choice.

Product Safety We implement strict end-to-end quality control over our supply chain. All our production facilities have fulfilled the FSSC 22000 criteria for food safety, and also have ISO 9001 certification for quality management. In addition, our non-alcoholic beverages factory is Halal-certified, which guarantees that all its products are alcohol-free. We did not receive any justified food safety complaints in 2020.

Product Information All our product labels and secondary packaging clearly display the ingredients and, for alcoholic beverages, the alcohol content and cautions that the product should not be consumed by people under the legal drinking age, during pregnancy, or by those who are driving. Consumers can also access comprehensive information about all Multi Bintang’s beverages through our website.

Anjuran Konsumsi yang Bertanggung JawabKenikmatan bir di Indonesia sudah ada sebelum Multi Bintang didirikan hampir 100 tahun lalu, dan telah sejak lama minuman beralkohol tradisional menjadi bagian penting dari budaya banyak komunitas di seluruh penjuru negeri. Namun demikian, kami menyadari potensi bahaya yang dapat timbul dari minum yang tidak bertanggung jawab, dan kami berkomitmen untuk melibatkan konsumen dan pelanggan dalam menikmati bir secara bertanggung jawab dan aman.

Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah mengambil beberapa inisiatif di semua saluran, termasuk e-commerce, untuk memastikan bahwa minuman beralkohol kami hanya dijual kepada mereka yang secara hukum sudah memenuhi syarat untuk meminum minuman beralkohol. Pada saat yang sama, kami menyebarkan pesan konsumsi yang bertanggung jawab kepada konsumen melalui semua saluran media sosial dan kampanye pemasaran. Kami juga menerapkan pengamanan untuk memastikan bahwa konten pada produk alkohol tidak diakses oleh orang dibawah umur. Semua produk Multi Bintang yang mengandung alkohol dengan jelas menampilkan pesan konsumsi yang bertanggung jawab pada label dan kemasan.

Bagian yang semakin penting dari misi konsumsi bertanggung jawab kami adalah menciptakan pilihan yang lebih banyak dan lebih baik bagi konsumen. Portofolio Bintang 0.0% dan Bintang Radler menawarkan pilihan yang menyegarkan, lezat, bebas alkohol dan rendah alkohol untuk setiap kesempatan, dan kami akan terus mendorong inovasi di segmen ini untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Zero Zone kami di gerai off-trade tertentu semakin memudahkan konsumen untuk menemukan minuman tanpa alkohol pilihan mereka.

Keamanan ProdukKami menerapkan kontrol kualitas end-to-end yang ketat atas rantai pasokan kami. Semua fasilitas produksi telah memenuhi kriteria FSSC 22000 untuk keamanan pangan, dan juga memiliki sertifikasi ISO 9001 untuk manajemen mutu. Selain itu, pabrik minuman non-alkohol kami bersertifikat Halal, yang menjamin bahwa semua produknya bebas alkohol. Kami tidak menerima keluhan keamanan pangan di tahun 2020.

Informasi ProdukSemua label produk dan kemasan sekunder dengan jelas menampilkan bahan-bahannya dan, untuk minuman beralkohol, kandungan alkoholnya dan peringatan bahwa produk tersebut tidak boleh dikonsumsi oleh mereka yang secara hukum belum memenuhi syarat untuk meminum minuman beralkohol, selama kehamilan, atau mereka yang sedang mengemudi. Konsumen juga

All Bintang products carry the ‘Enjoy Bintang Responsibly’ tagline on their labels and packaging, alongside the Bintang website URL (www.birbintang.co.id) and our Consumer Care Hotline number. This number is also displayed on Heineken products, in addition to the ‘Enjoy Heineken Responsibly’ tagline and Heineken’s responsible consumption website address, EnjoyHeinekenResponsibly.com. We also ensure that the relevant recycling symbols are clearly visible on all Multi Bintang cans, bottles, plastic wrap and cartons.

Consumer Care We value our consumers’ feedback on our products and services as part of our ongoing quality review and improvement process. Our trained Consumer Care Hotline operators deal promptly and professionally with complaints, inquiries and suggestions, and complaints typically receive a response within three days of entering the system. The Consumer Care Hotline number (0804-1-200-300) is displayed on all our product packaging. Consumers can also contact us by e-mail at [email protected].

In 2020 we received a total of 37 consumer and customer complaints, of which eight were justified.

dapat mengakses informasi lengkap tentang semua minuman Multi Bintang melalui situs web kami.

Semua produk Bintang memiliki tagline ‘Enjoy Bintang Responsibly’ pada label dan kemasannya, di samping URL situs web Bintang (www.birbintang.co.id) dan nomor Hotline Layanan Konsumen. Nomor ini juga ditampilkan pada produk Heineken, selain tagline ‘Enjoy Heineken Responsibly’ dan alamat situs web konsumsi yang bertanggung jawab dari Heineken, EnjoyHeinekenResponsibly.com. Kami juga memastikan bahwa simbol daur ulang yang relevan terlihat jelas di semua kaleng, botol, bungkus plastik, dan karton Multi Bintang.

Perhatian Terhadap KonsumenKami menghargai masukan konsumen tentang produk dan layanan kami sebagai bagian dari proses peninjauan dan peningkatan kualitas yang berkelanjutan. Operator Hotline Layanan Konsumen yang terlatih menangani keluhan, pertanyaan dan saran dengan segera dan professional, dan keluhan biasanya ditanggapi dalam waktu tiga hari setelah masuk sistem. Nomor Hotline Layanan Konsumen (0804-1-200-300) ditampilkan di semua kemasan produk. Konsumen juga dapat menghubungi kami melalui email di [email protected].

Di tahun 2020, kami menerima total 37 keluhan konsumen dan pelanggan, delapan di antaranya benar.


PT Multi Bintang Indonesia Tbk | Laporan Tahunan 2020 Annual Report PT Multi Bintang Indonesia Tbk | Laporan Tahunan 2020 Annual Report

SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS

LAPORAN TAHUNAN 2020Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam

Laporan Tahunan 2020 PT Multi Bintang Indonesia Tbk telah dimuat secara lengkap dan benar dan kami bertanggung jawab atas isi Laporan Tahunan Perseroan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners

Maurits Daniel Rudolf Lalisang Presiden Komisaris/Komisaris Independen

President Commissioner/Independent Commissioner

Bartholomeus A.C van den Huijsen

Komisaris Commissioner

Kenneth Choo Tay Sian

Komisaris

Commissioner

Nurhadijono Komisaris Independen

Independent Commissioner

Nicolaas Adrianus Vervelde

Komisaris Commissioner

Wahyu HidayatKomisaris Independen

Independent Commissioner

DIREKSIBoard of Directors

BOARD OF COMMISIONERS AND BOARD OF DIRECTORS’ STATEMENT REGARDING THE RESPONSIBILITY FOR THE

2020 ANNUAL REPORTWe, the undersigned declare that all information in the 2020 Annual Report of

PT Multi Bintang Indonesia Tbk has been completely and correctly disclosed and we are responsible for the content of the Company’s Annual Report.

This statement is made truthfully.


Joerg Gruetzmacher Direktur Director

Sandra Asher Pattenden Direktur Director

Ika Noviera Direktur Director






07Laporan Keuangan

Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasian berikut ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Keuangan Indonesia

The following consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with the Indonesian Financial

Standards.

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DESEMBER 2020 31 DECEMBER 2020

1

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND

SUBSIDIARIES

ISI

HAL/ PAGE

CONTENTS

SURAT PERNYATAAN DIREKSI BOARD OF DIRECTORS‘ STATEMENT OF

RESPONSIBILITY LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2020:

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2020:

LAPORAN POSISI KEUANGAN

KONSOLIDASIAN ------------------------------ 1 - 2 CONSOLIDATED STATEMENTS OF

----------------------------- FINANCIAL POSITION

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN --

3

CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE

------------------------------------------------ INCOME

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN ------------------------------------ 4

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES --------------------------------------------- IN EQUITY

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN --------- 5 CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH

------------------------------------------------- FLOWS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN ------------------------------------ 6 – 69

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL --------------------------------------- STATEMENTS

INFORMASI TAMBAHAN SUPPLEMENTARY INFORMATION

Skedul I : Laporan Posisi Keuangan (Perusahaan Induk Saja)

70 Schedule I : Statements of Financial Position (Parent Company Only)

Skedul II : Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain (Perusahaan Induk Saja)

71 Schedule II : Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income (Parent Company Only)

Skedul III : Laporan Perubahan Ekuitas (Perusahaan Induk Saja)

72 Schedule III : Statements of Changes in Equity (Parent Company Only)

Skedul IV : Laporan Arus Kas (Perusahaan Induk Saja)

73 Schedule IV : Statements of Cash Flows (Parent Company Only)

Skedul V : Catatan Investasi dalam Entitas Anak (Perusahaan Induk Saja)

74 Schedule V : Note on Investments in Subsidiaries (Parent Company Only)

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS‘ REPORT

1


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2020 DAN 2019 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2020 AND 2019

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

Notes 2020 2019

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas 4 633,253 77,797 Cash Piutang usaha 5 Trade accounts receivable

Pihak ketiga 336,035 858,299 Third parties Pihak berelasi 738 2,352 Related parties

Persediaan 6 171,037 165,633 Inventories Beban dibayar di muka 7 36,658 53,757 Prepaid expenses Pajak pertambahan nilai dibayar di muka 1,656 - Prepaid value-added tax Aset derivatif 15 1,858 - Derivative assets Aset lancar lainnya 8,026 4,964 Other current assets

Jumlah Aset Lancar 1,189,261 1,162,802 Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset tetap 8 1,479,447 1,559,289 Property, plant and equipment Aset hak-guna 9 24,330 - Right-of-use assets Aset pajak tangguhan 25 93,039 89,330 Deferred tax assets Klaim pengembalian pajak 10 103,036 57,892 Claims for tax refunds Aset tidak lancar lainnya 18,312 27,637 Other non-current assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 1,718,164 1,734,148 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 2,907,425 2,896,950 TOTAL ASSETS

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian ini.

See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these Consolidated Financial

Statements.

2


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2020 DAN 2019 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2020 AND 2019


Catatan/ Notes 2020 2019

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang usaha 11 Trade accounts payable

Pihak ketiga 172,781 128,702 Third parties Pihak berelasi 1,470 10,341 Related parties

Pinjaman jangka pendek 12 Short-term loans Pihak berelasi 300,000 300,000 Related party Bank - 50,000 Bank

Utang pajak 13 Taxes payable Pajak penghasilan badan 42,334 94,510 Corporate income tax Pajak-pajak lainnya 17,974 45,936 Other taxes

Jaminan embalasi 14 172,182 225,582 Deposit on containers Liabilitas derivatif 15 320 565 Derivative liabilities Liabilitas sewa – bagian jangka pendek 9 5,463 - Lease liabilities – current portion Biaya yang masih harus dibayar dan utang

lain-lain

16

625,917 733,057 Accrued expenses and other current

liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1,338,441 1,588,693 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Liabilitas pajak tangguhan 25 96,961 123,463 Deferred tax liabilities Liabilitas imbalan kerja 27 12,419 13,220 Employee benefits obligation Liabilitas sewa – bagian jangka panjang 9 20,528 - Lease liabilities – non-current portion Liabilitas jangka panjang lainnya 5,670 25,567 Other non-current liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 135,578 162,250 Total Non-Current Liabilities

Jumlah Liabilitas 1,474,019 1,750,943 Total Liabilities EKUITAS EQUITY Modal saham – nilai nominal Rp 10 (dalam Rupiah

penuh) per saham Modal dasar – 2.107.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh – 2.107.000.000 saham 17 21,070 21,070

Share capital – Rp 10 par value (in full Rupiah amount) per share

Authorized – 2,107,000,000 shares Subscribed, issued and paid-up –

2,107,000,000 shares Tambahan modal disetor 18 1,802 1,802 Additional paid-in capital Saldo laba Retained earnings

Ditentukan penggunaannya 19 26 16 Appropriated Tidak ditentukan penggunaannya 1,410,082 1,122,644 Unappropriated

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik

entitas induk 1,432,980 1,145,532 Equity attributable to the owners of

the Company Kepentingan nonpengendali 426 475 Non-controlling interests Jumlah Ekuitas 1,433,406 1,146,007 Total Equity JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 2,907,425 2,896,950 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY



Statements.

3


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 DAN 2019 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan laIn)


CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2020 AND 2019




Statements.

Catatan/

Tahun berakhir 31 Desember/

Year ended 31 December Notes 2020 2019

PENJUALAN BERSIH 21,29 1,985,009) 3,711,405) NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN 22,29 (1,044,783) (1,426,351) COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 940,226) 2,285,054) GROSS PROFIT

Beban penjualan 23 (257,864) (367,927) Selling expenses Beban umum dan administrasi 24,29 (191,970) (207,854) General and administrative expenses Kerugian penurunan nilai piutang usaha 5 (62,605) (60,508) Impairment loss on trade accounts receivable Pendapatan (beban) lain-lain – bersih 5,061) (4,171) Other income (expense) - net

(507,378) (640,460) LABA OPERASI 432,848) 1,644,594) OPERATING PROFIT Beban keuangan (63,650) (44,576) Finance costs

Pendapatan keuangan 27,272) 26,594) Finance income BEBAN KEUANGAN BERSIH (36,378) (17,982) NET FINANCE COSTS

LABA SEBELUM PAJAK 396,470) 1,626,612) PROFIT BEFORE TAX Beban pajak penghasilan 25 (110,853) (420,553) Income tax expense LABA 285,617) 1,206,059) PROFIT

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi

ke laba rugi Items that will not be reclassified to

profit or loss Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti 27 3,781) 1,353) Remeasurement of defined benefit liability Pajak atas penghasilan komprehensif lain 25 (756) (338) Tax on other comprehensive income

JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 3,025) 1,015)

TOTAL OTHER COMPREHENSIVE INCOME

JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF 288,642) 1,207,074) TOTAL COMPREHENSIVE INCOME JUMLAH LABA (RUGI) BERJALAN YANG

DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: TOTAL PROFIT (LOSS) ATTRIBUTABLE

TO:

Pemilik entitas induk 285,666) 1,205,743) )Owners of the Company Kepentingan nonpengendali (49) 316) Non-controlling interest

285,617) 1,206,059) JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF

YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk 288,690) 1,206,758) Owners of the Company Kepentingan nonpengendali (48) 316) Non-controlling interest

288,642) 1,207,074)

Laba dasar per saham (dalam nilai penuh) 28 136) 572) Basic earnings per share (in full amount)

4


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 DAN 2019 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2020 AND 2019


Modal ditempatkan dan disetor

Tambahan modal disetor/

Saldo laba/Retained earnings

Ekuitas yang dapat diatribusikan

kepada pemilik entitas induk/

Equity attributable Kepentingan Jumlah

Catatan/ penuh/ Issued and fully paid

Additional paid-in

Sudah ditentukan penggunaannya/

Belum ditentukan penggunaannya/

to the owners of the

nonpengendali/Non-controlling

ekuitas/ Total

Notes Share capital capital Appropriated Unappropriated Company interest equity Saldo per 31 Desember 2018 21,070 1,802 15 1,144,268) 1,167,155) 381) 1,167,536) Balance as of 31 December 2018

Penghasilan komprehensif - 2019 Comprehensive income - 2019 Laba - - - 1,205,743) 1,205,743) 316) 1,206,059) Profit Jumlah penghasilan komprehensif lain - - - 1,015) 1,015) -) 1,015) Total other comprehensive income

Dividen kas oleh entitas anak - - - -) -) (222) (222) Cash dividends by the

subsidiaries Dividen kas 20 - - - (1,228,381) (1,228,381) -) (1,228,381) Cash dividends

Pembentukan cadangan umum 19 - - 1 (1) -) -) -) Appropriation for general reserve

Saldo per 31 Desember 2019 21,070 1,802 16 1,122,644) 1,145,532) 475) 1,146,007) Balance as of 31 December 2019

Penyesuaian atas penerapan awal PSAK 73 - Sewa 2b - - - (1,242) (1,242) (1) (1,243)

Adjustment on initial application of PSAK 73 - Leases

Saldo per 1 Januari 2020 setelah penyesuaian 21,070 1,802 16 1,121,402) 1,144,290) 474) 1,144,764)

Adjusted balance as of 1 January 2020

Penghasilan komprehensif - 2020 Comprehensive income - 2020 Laba (rugi) - - - 285,666) 285,666) (49) 285,617) Profit (loss) Jumlah penghasilan komprehensif lain - - - 3,024) 3,024) 1) 3,025) Total other comprehensive income

Pembentukan cadangan umum 19 - - 10 (10) -) -) -) Appropriation for general reserve

Saldo per 31 Desember 2020 21,070 1,802 26 1,410,082) 1,432,980) 426) 1,433,406) Balance as of 31 December 2020 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian ini.

See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these Consolidated Financial Statements.

5


LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 DAN 2019 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND

SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2020 AND 2019 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2020

2019

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan kas dari pelanggan 2,455,900) 3,465,660) Cash received from customers Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (1,300,113) (1,663,678) Cash paid to suppliers and employees Kas dihasilkan dari operasi 1,155,787) 1,801,982) Cash generated from operations Penerimaan bunga 27,272) 26,594) Interest received Pembayaran bunga (63,736) (44,558) Interest paid Pembayaran pajak penghasilan (246,674) (456,918) Cash paid for income taxes Penerimaan pengembalian pajak -) 7,424) Cash received from tax refunds

Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 872,649) 1,334,524) Net cash from operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Perolehan aset tetap (255,406) (322,284) Acquisitions of property, plant and equipment

Hasil penjualan aset tetap 2,712) 1,984) Proceeds from sale of property, plant and

equipment

Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi (252,694) (320,300) Net cash used in investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Pembayaran dividen tunai (500) (1,224,323) Cash dividends paid Pembayaran liabilitas sewa (13,999) -) Payments of lease liabilities Penerimaan utang bank jangka pendek 1,500,000) 1,930,000) Proceeds from short-term bank loans Pembayaran utang bank jangka pendek (1,550,000) (1,950,000) Payments of short-term bank loans

Kas bersih digunakan untuk aktivitas

pendanaan (64,499) (1,244,323) Net cash used in financing activities KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS 555,456) (230,099) NET INCREASE (DECREASE) IN CASH KAS AWAL TAHUN 77,797) 307,896) CASH AT BEGINNING OF THE YEAR

KAS AKHIR TAHUN 633,253) 77,797) CASH AT END OF THE YEAR



Statements.

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 DAN 2019 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS



6

1. UMUM 1. GENERAL

a. PT Multi Bintang Indonesia Tbk (Perseroan) a. PT Multi Bintang Indonesia Tbk (“the Company”)

Perseroan didirikan pada tanggal 3 Juni 1929 berdasarkan Akta Notaris No. 8 dari Tjeerd Dijkstra, notaris di Medan, dengan nama N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami perubahan beberapa kali. Perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris Irene Yulia, SH. No. 20 tanggal 25 September 2020. Perubahan tersebut telah diterima dan disetujui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat Nomor AHU-0182006.AH.01.11.TAHUN 2020 tanggal 28 Oktober 2020.

The Company was established on 3 June 1929, based on Notarial Deed No. 8 of Tjeerd Dijkstra, notary public in Medan, under the name N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen. The Company’s Articles of Association have been amended several times. The most recent amendment was effected by deed of notary public Irene Yulia, SH. No. 20 dated 25 September 2020. The change was acknowledged and approved by Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia with notary statement Number AHU-0182006.AH.01.11.TAHUN 2020 dated on 28 October 2020.

Sesuai dengan Anggaran Dasar, Perseroan beroperasi dalam industri minuman beralkohol. Untuk mencapai tujuan usahanya, Perseroan dapat melakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:

In accordance with the Articles of Association, the Company operates in the alcoholic beverages industry. To achieve its business objectives, the Company can conduct the following activities:

Produksi minuman beralkohol dan produk-produk lain yang relevan

Pemasaran produk-produk tersebut di atas, pada pasar lokal dan internasional

Impor atas bahan-bahan promosi yang relevan dengan produk-produk di atas.

Production of alcoholic beverages and other relevant products

Marketing of its products, as mentioned above, in local and international markets

Import of promotional materials relevant to the above products.

Perseroan berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat berlokasi di Talavera Office Park Lantai 20, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22-26, Jakarta 12430, dan pabrik berlokasi di Jl. Daan Mogot KM. 19, Tangerang 15122 dan Jl. Raya Mojosari – Pacet KM. 50, Sampang Agung, Jawa Timur. Perseroan adalah bagian dari Grup Heineken, dimana pemegang saham pengendali terakhir adalah Heineken Holding N.V. (Heineken).

The Company is domiciled in Indonesia with its head office located at Talavera Office Park 20th Floor, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22-26, Jakarta 12430, and breweries located at Jl. Daan Mogot KM. 19, Tangerang 15122 and at Jl. Raya Mojosari – Pacet KM. 50, Sampang Agung, East Java. The Company is part of the Heineken Group, where the ultimate shareholder is Heineken Holding N.V. (“Heineken”).

Perseroan memulai operasi komersial pada tahun 1929.

The Company commenced commercial operations in 1929.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Perseroan dan entitas anak (Grup) mempunyai masing-masing 457 dan 472 karyawan (tidak diaudit).

As of 31 December 2020 and 2019, the Company and its subsidiaries (“the Group”) had 457 and 472 employees (unaudited), respectively.

Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perseroan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

The Company’s Boards of Commissioners and Directors and Audit Committee as at 31 December 2020 and 2019 consist of the following members:

31 Desember/ December 2020 31 Desember/ December 2019

Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris/

Komisaris Independen :

Tn./Mr. Maurits Daniel Rudolf Lalisang

Tn./Mr. Maurits Daniel Rudolf Lalisang

President Commissioner/ Independent Commissioner...

Komisaris Independen : Tn./Mr. Wahyu Hidayat Tn./Mr. Sumantri Slamet Independent Commissioners Tn./Mr. Nurhadijono Tn./Mr. Wahyu Hidayat Tn./Mr. Nurhadijono

Komisaris : Tn./Mr. Nicolaas Adrianus Vervelde Tn./Mr. Nicolaas Adrianus Vervelde Commissioners Tn./Mr. Kenneth Choo Tay Sian Tn./Mr. Kenneth Choo Tay Sian Tn./Mr. Bartholomeus Adrianus

Cornelis van den Huijsen Tn./Mr. Bartholomeus Adrianus

Cornelis van den Huijsen

Tn./Mr. Yong Weng Hong

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 DAN 2019 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


(Continued) FOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2020 AND 2019 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

7

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

a. PT Multi Bintang Indonesia Tbk (Perseroan) (Lanjutan)

a. PT Multi Bintang Indonesia Tbk (“the Company”) (Continued)

31 Desember/ December 2020 31 Desember/ December 2019

Direksi Board of Directors Direktur Utama : Tn./Mr. Rene Sanchez Valle Tn./Mr. Murk Hidde Spits President Director Direktur : Ibu/Ms. Sandra Asher Pattenden Tn./Mr. Erik Pieter Mul Directors Tn./Mr. Joerg Gruetzmacher Tn./Mr. Chew Boon Hee Ibu/Ms. Ika Noviera Ibu/Ms. Ika Noviera

Komite Audit Audit Committee Ketua : Tn./Mr. Nurhadijono Tn./Mr. Sumantri Slamet Chairman Anggota : Tn./Mr. Franky Jamin Tn./Mr. Rodion Wikanto Members Tn./Mr. Setiawan Kriswanto Ibu/Ms. Mawar Napitupulu

Direktur Perseroan menyetujui penerbitan Laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 5 Maret 2021.

The Company’s Directors approved the consolidated financial statements for issuance on 5 March 2021.

b. Entitas Anak yang Dikonsolidasi b. Consolidated Subsidiaries

PT Multi Bintang Indonesia Niaga (MBIN) didirikan dengan akta notaris Singgih Susilo, SH No. 69, tanggal 17 Desember 2004. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. C-31593 HT.01.01.TH.2004 tanggal 29 Desember 2004, didaftarkan dengan No. TDP 09.05.1.51.50089 pada Kantor Pendaftaran Perseroan Jakarta Pusat No. 09.05.000055 tanggal 10 Januari 2005, dan diumumkan dalam Tambahan No. 1059 pada Berita Negara No. 9 tanggal 1 Februari 2005.

PT Multi Bintang Indonesia Niaga (”MBIN”) was established by deed of Singgih Susilo, SH No. 69, dated 17 December 2004. This deed was ratified by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under No. C-31593 HT.01.01.TH.2004 on 29 December 2004, registered under No. TDP 09.05.1.51.50089 at Central Jakarta Company Registration Office No. 09.05.000055 on 10 January 2005, and published in Supplement No. 1059 to State Gazette No. 9 on 1 February 2005.

Anggaran Dasar MBIN telah mengalami perubahan beberapa kali. Perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris Irene Yulia, SH. No. 27, tanggal 21 Agustus 2019 . Perubahan tersebut telah diterima dan disetujui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat Nomor AHU-0056031.AH.01.02.TAHUN 2019 tanggal 22 Agustus 2019.

MBIN’s Articles of Association have been amended several times. The most recent amendment was effected by deed of notary public Irene Yulia, SH. No. 27, dated 21 August 2019. The change was acknowledged and approved by Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia with notary statement Number AHU-0056031.AH.01.02.TAHUN 2019 dated on 22 August 2019.

Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, MBIN beroperasi sebagai distributor utama minuman. MBIN memulai operasi komersial pada tanggal 1 Januari 2005.

In accordance with the Articles of Association, MBIN operates as a main beverage distributor. MBIN commenced commercial operations on 1 January 2005.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, MBIN mempunyai masing-masing 158 dan 161 karyawan (tidak diaudit).

As of 31 December 2020 and 2019, MBIN had 158 employees and 161 employees (unaudited), respectively.

Total aset MBIN pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing adalah sebesar Rp 811.592 dan Rp 1.207.023.

Total assets of MBIN as of 31 December 2020 and 2019 were Rp 811,592 and Rp 1,207,023, respectively.

MBIN adalah perusahaan yang berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat yang berlokasi di Talavera Office Park Lantai 20, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22 – 26, Jakarta 12430.

MBIN is an Indonesian domiciled company with its head office located at Talavera Office Park 20th Floor, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22 – 26, Jakarta 12430.

Persentase kepemilikan Perseroan pada MBIN adalah 99,9%.

The Company’s ownership interest in MBIN is 99.9%.





8


b. Entitas Anak yang Dikonsolidasi (Lanjutan) b. Consolidated Subsidiaries (Continued)

PT Tirta Prima Indonesia (TPI) didirikan dengan akta notaris Surjadi, SH No. 29, tanggal 26 Mei 2017. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. AHU-0029089.AH.01.01 tanggal 7 Juli 2017, didaftarkan dengan No. TDP 09.03.1.11.112177 pada Kantor Pendaftaran Perseroan Jakarta Pusat.

PT Tirta Prima Indonesia (“TPI”) was established by deed of Surjadi, SH No. 29, dated 26 May 2017. This deed was ratified by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under No. AHU-0029089.AH.01.01 on 7 July 2017, registered under No. TDP 09.03.1.11.112177 at Company Registration Office Central Jakarta.

Anggaran Dasar TPI telah mengalami perubahan beberapa kali. Perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris Irene Yulia, SH. No. 28, tanggal 21 Agustus 2019. Perubahan tersebut telah diterima dan disetujui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat Nomor AHU-0056032.AH.01.02.TAHUN 2019 tanggal 22 Agustus 2019.

TPI’s Articles of Association have been amended several times. The most recent amendment was effected by deed of notary public Irene Yulia, SH. No. 28, dated 21 August 2019. The change was acknowledged and approved by Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia with notary statement Number AHU-0056032.AH.01.02.TAHUN 2019 dated on 22 August 2019.

Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, entitas anak beroperasi di bidang industri minuman ringan yang tidak mengandung alkohol, termasuk minuman ringan. TPI memulai operasi komersialnya pada tanggal 7 September 2018.

In accordance with the Articles of Association, TPI operates in the non-alcoholic beverage industry. TPI commenced commercial operations on 7 September 2018.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, TPI mempunyai masing-masing 14 karyawan (tidak diaudit).

As of 31 December 2020 and 2019, TPI had 14 employees (unaudited), respectively.

Total aset TPI pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing adalah sebesar Rp 406.957 dan Rp 298.449.

Total assets of TPI as of 31 December 2020 and 2019 were Rp 406,957 and Rp 298,449, respectively.

TPI adalah perusahaan yang berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat yang berlokasi di Talavera Office Park Lantai 20, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22 – 26, Jakarta 12430 dan pabrik berlokasi di Jl. Raya Mojosari – Pacet KM. 50, Sampang Agung, Jawa Timur.

TPI is an Indonesian domiciled company with its head office located at Talavera Office Park 20th Floor, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22 – 26, Jakarta 12430 and brewery located at Jl. Raya Mojosari – Pacet KM. 50, Sampang Agung, East Java.

Persentase kepemilikan Perseroan pada TPI adalah 99,9%.

The Company’s ownership interest in TPI is 99.9%.

c. Penawaran Umum Efek Perseroan c. Public Offering of Shares

Pada tahun 1981, Perseroan melakukan penawaran umum sejumlah 3.162.000 lembar saham kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham.

In 1981, the Company offered a total of 3,162,000 shares to the public with par value of Rp 1,000 (full Rupiah amount) per share.

Perseroan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran saham ini kepada Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM) di Jakarta sesuai dengan surat Keputusan Ketua BAPEPAM No. 003/PM/1977 tanggal 21 Juni 1977.

The Company submitted the Registration Statement for these shares to the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) in Jakarta, in accordance to the decree of the Chairman of BAPEPAM No. 003/PM/1977 dated 21 June 1977.





9


d. Penawaran Umum Efek Perseroan d. Public Offering of Shares

Pada tanggal 15 Desember 1981, 16,71% dari modal dasar ditempatkan Perseroan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Dengan surat dari PT Bursa Efek Jakarta No. S-3728/BEJ.EEM/12-2000 tanggal 18 Desember 2000 dan PT Bursa Efek Surabaya No. JKT-019/MKT-LIST/BES/I/2001 tanggal 29 Januari 2001, saham Perseroan yang ditempatkan sejumlah 21.070.000 dicatatkan di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 12 Januari 2001 dan di Bursa Efek Surabaya sejak tanggal 5 Februari 2001. Pada tanggal 30 Nopember 2007, Bursa Efek Surabaya di-merger ke Bursa Efek Jakarta, dan keduanya membentuk Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan demikian, sejak 3 Desember 2007, saham-saham Perseroan diperdagangkan di BEI.

On 15 December 1981, 16.71% of the Company’s authorized issued share capital was listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges. By letters from PT Bursa Efek Jakarta No. S-3728/BEJ.EEM/12-2000 dated 18 December 2000 and PT Bursa Efek Surabaya No. JKT-019/MKT-LIST/BES/I/2001 dated 29 January 2001, the Company’s issued shares totalling 21,070,000 were listed on the Jakarta Stock Exchange from 12 January 2001 and on the Surabaya Stock Exchange from 5 February 2001. On 30 November 2007, the Surabaya Stock Exchange was merged into the Jakarta Stock Exchange to become the Indonesia Stock Exchange (“IDX”). Accordingly, from 3 December 2007, the Company’s shares were traded on the IDX.

Berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa Perseroan tanggal 19 September 2014, pemegang saham Perseroan menyetujui perubahan nilai nominal saham dari sebesar Rp 1.000 (seribu Rupiah - dalam Rupiah penuh) per saham menjadi Rp 10 (sepuluh Rupiah - dalam Rupiah penuh) per saham (pemecahan saham). Keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa ini telah didaftarkan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat No. AHU-0099624.40.80.2014 tanggal 29 September 2014 dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Based on an extraordinary shareholders meeting held on 19 September 2014, the Company’s shareholders approved the change in the nominal value of share from Rp 1,000 (one thousand Rupiah - in full Rupiah amount) per share to become Rp 10 (ten Rupiah - in full Rupiah amount) per share (stock split). The resolutions of the extraordinary shareholders meeting have been registered with the Minister of Law and Human Rights based on letter No. AHU-0099624.40.80.2014 dated 29 September 2014 and recorded in the database of the Legal Entities Administration System of the Ministry of Law and Human Rights.

Pemecahan saham ini telah mendapat persetujuan dari Bursa Efek Indonesia melalui surat No. S-05116/BEI.PNG/10-2014 tanggal 29 Oktober 2014. Dengan demikian, saham Perseroan yang dicatatkan di BEI menjadi 2.107.000.000 saham.

The stock split was approved by the Indonesia Stock Exchange through its letter No. S-05116/BEI.PNG/10-2014 dated 29 October 2014. Accordingly, the Company’s issued shares totalling 2,107,000,000 shares were listed on the IDX.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, seluruh saham Perseroan atau sejumlah lembar saham telah dicatatkan pada BEI.

As of 31 December 2020 and 2019, all of the Company’s outstanding shares are listed on the IDX.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance

Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) (sekarang menjadi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK) No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perseroan Publik, yang terlampir dalam Surat Keputusan No. KEP-347/BL/2012.

The consolidated financial statements of the Group have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), and the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM-LK)’s Regulation (currently Indonesian Financial Services Authority or OJK) No. VIII.G.7 regarding the Presentation and Disclosures of Financial Statements of Issuers or Public Companies, enclosed in the Decision Letter No. KEP-347/BL/2012.





10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

b. Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, menggunakan konsep biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu yang diukur menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini.

The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis using historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the basis explained in the accounting policies below.

Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa.

Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for goods and services.

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

The consolidated statement of cash flows is prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing, and financing activities.

Asumsi kelangsungan usaha Going concern basis

Manajemen terus memiliki ekspektasi yang wajar bahwa Grup memiliki sumber daya yang memadai untuk terus beroperasi setidaknya selama 12 bulan ke depan dan bahwa dasar akuntansi kelangsungan usaha tetap sesuai. Merebaknya wabah COVID-19 dan langkah-langkah yang diambil pemerintah untuk memitigasi penyebarannya berdampak negatif terhadap kinerja keuangan Grup sepanjang tahun.

Management continues to have a reasonable expectation that the Group has adequate resources to continue in operation for at least the next 12 months and that the going concern basis of accounting remains appropriate. The outbreak of the COVID-19 pandemic and the measures adopted by the government to mitigate its spread have negatively impacted the Group’s financial performance during the year.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020, Grup mencatatkan laba bersih sebesar Rp 285.617. Liabilitas lancar bersih Grup pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp 149.180. Grup memiliki kas sebesar Rp 633.253 dan fasilitas pinjaman yang belum digunakan sebesar Rp 1.485.901 yang tersedia pada tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini.

For the year ended 31 December 2020, the Group recognized a net profit of Rp 285,617. The Group’s net current liabilities as of 31 December 2020 were Rp 149,180. The Group has Rp 633,253 of cash and unused borrowing facilities of Rp 1,485,901 available as of the date of issuance of these consolidated financial statements.

Masih terdapat ketidakpastian mengenai bagaimana perkembangan wabah di masa depan akan berdampak pada bisnis Grup dan permintaan pelanggan atas produk yang dimiliki Grup. Kesesuaian dasar akuntansi kelangsungan usaha bergantung pada keberlanjutan ketersediaan pinjaman.

There is still uncertainty over how the future development of the outbreak will impact the Group’s business and customer demand for the Group’s products. The appropriateness of the going concern basis of accounting is dependent on the continued availability of borrowings.

Selain itu, manajemen memiliki kemampuan untuk mengambil tindakan mitigasi untuk mengurangi biaya, mengoptimalkan arus kas Grup, dan menjaga likuiditas melalui pembatalan belanja modal yang tidak penting dan pengurangan belanja pemasaran.

In addition, management has the ability to take the mitigating actions to reduce costs, optimise the Group’s cash flow and preserve liquidity through cancelling non-essential capital expenditure and reducing marketing spend.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, manajemen memiliki ekspektasi yang wajar bahwa Grup memiliki sumber daya dan keleluasaan yang memadai atas fasilitas pinjaman.

Based on these factors, management has a reasonable expectation that the Group has adequate resources and sufficient headroom for loan facility.





11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

b. Dasar Penyusunan (Lanjutan) b. Basis of Preparation (Continued)

Asumsi kelangsungan usaha (Lanjutan) Going concern basis (Continued)

Laporan keuangan konsolidasian ini disusun atas dasar kelangsungan usaha dan tidak termasuk penyesuaian atas jumlah tercatat dan klasifikasi aset, kewajiban dan beban yang dilaporkan yang mungkin diperlukan jika dasar kelangsungan usaha tidak sesuai.

These consolidated financial statements have been prepared on a going concern basis and do not include any adjustments to the carrying amounts and classification of assets, liabilities and reported expenses that may otherwise be required if the going concern basis was not appropriate.

Perubahan pada kebijakan-kebijakan akuntansi

Changes in accounting policies

Kebijakan-kebijakan akuntansi tertera dibawah ini telah diaplikasikan secara konsisten terhadap semua periode yang dipresentasikan dalam laporan keuangan konsolidasi ini, kecuali untuk perubahan-perubahan terhadap PSAK yang diimplementasi oleh Grup selama tahun berjalan.

The accounting policies set out below have been applied consistently to all periods presented in these consolidated financial statements, except for the amendments to PSAK which have been implemented by the Group during the year.

Pada tanggal 1 Januari 2020, Grup menerapkan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) 73, Sewa. Sesuai dengan ketentuan transisi dari standar ini, Grup telah menerapkan PSAK 73 dengan menggunakan pendekatan retrospektif modifikasian, dengan mengakui dampak kumulatif pada awal penerapan PSAK 73 sebagai penyesuaian saldo laba pada tanggal 1 Januari 2020. Oleh karena itu, informasi komparatif tahun 2019 tidak disajikan kembali, dan dilaporkan sesuai dengan PSAK 30, Sewa.

On 1 January 2020, the Group adopted statement of financial accounting standards (“PSAK”) 73, Leases. In accordance with the transitional provisions of the standard, the Group has applied PSAK 73 using the modified retrospective approach, i.e. by recognizing the cumulative effect of initially applying PSAK 73 as an adjustment to retained earnings at 1 January 2020. Therefore, the 2019 comparative information has not been restated, i.e. it is reported in accordance with PSAK 30, Leases.

PSAK 73 memperkenalkan model tunggal pengakuan sewa di neraca untuk akuntansi pesewa. Penyewa mengakui aset hak-guna yang merupakan hak penyewa untuk menggunakan aset pendasar dan liabilitas sewa yang merupakan kewajiban penyewa untuk melakukan pembayaran sewa. Terdapat pengecualian untuk pengakuan sewa jangka pendek dan sewa atas aset bernilai-rendah. Akuntansi untuk pesewa tetap sama dengan praktik saat ini - yaitu pesewa tetap mengklasifikasikan sewa sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi.

PSAK 73 introduces a single, on-balance sheet lease accounting model for lessees. A lessee recognises a right-of-use asset representing its right to use the underlying asset and a lease liability representing its obligation to make lease payments. There are recognition exemptions for short-term leases and leases of low-value items. Lessor accounting remains similar to current practice, i.e. lessors continue to classify leases as finance or operating leases.

Grup diharuskan untuk mengakui aset dan liabilitas untuk semua sewa dengan jangka waktu lebih dari 12 bulan, kecuali aset tersebut bernilai rendah.

The Group is required to recognize assets and liabilities for all leases with a term of more than 12 months, unless the underlying asset is of low value.

Sifat dari beban-beban yang terkait dengan sewa tersebut sekarang akan berubah karena PSAK 73 menggantikan beban sewa operasi yang sebelumnya diakui secara garis lurus, dengan beban penyusutan untuk aset hak-guna dan beban bunga atas liabilitas sewa.

The nature of expenses related to those leases will now change as PSAK 73 replaces the previous straight-line operating lease expense, with a depreciation charge for right-of-use assets and interest expense on lease liabilities.

Group menggunakan cara praktis berikut yang diperbolehkan dalam PSAK 73 untuk sewa yang sebelumnya diperlakukan sebagai sewa operasi berdasarkan PSAK 30:

The Group used the following practical expedients allowed in PSAK 73 for leases that previously were treated as operating lease under PSAK 30:

- Menerapkan tingkat diskonto tunggal untuk portofolio sewa dengan karakteristik yang serupa;

- Applied a single discount rate to a portfolio of leases with similar characteristics;





12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

b. Dasar Penyusunan (Lanjutan) b. Basis of Preparation (Continued)

Perubahan pada kebijakan-kebijakan akuntansi (Lanjutan)

Changes in accounting policies (Continued)

- Menerapkan pengecualian untuk tidak mengakui aset hak-guna atas sewa yang masa sewanya berakhir dalam 12 bulan dari tanggal penerapan awal;

- Applied the exemption for not recognizing right-of-use assets and liabilities for leases with a remaining term of less than 12 months from date of initial application;

- Mengecualikan biaya langsung awal dari pengukuran aset hak-guna pada tanggal penerapan awal; dan

- Excluded initial direct costs from measurement of the right-of-use assets at the date of initial application; and

- Menggunakan tinjauan ke belakang ketika menentukan masa sewa jika kontrak mengandung opsi untuk diperpanjang atau menghentikan sewa.

- Used hindsight when determining the lease term if the contract contained an option to extend or terminate the lease.

Pada saat transisi, liabilitas sewa diukur pada nilai kini dari sisa pembayaran sewa yang didiskontokan dengan suku bunga pinjaman inkremental Grup pada tanggal 1 Januari 2020. Suku bunga rata-rata tertimbang yang dipakai adalah 9,83% per tahun.

On transition, lease liabilities were measured at the present value of the remaining lease payments, discounted at the Group’s incremental borrowing rate at 1 January 2020. The weighted-average rate applied is 9.83% per annum.

Pada saat transisi ke PSAK 73, Group mengakui aset hak-guna sebesar Rp 17.201 dan liabilitas sewa sebesar Rp 18.444 dan mencatat selisihnya sebagai saldo laba pada tanggal 1 Januari 2020.

On transition to PSAK 73, the Group recognized Rp 17,201 of right-of-use assets and Rp 18,444 of lease liabilities and accounted for the difference in retained earnings as at 1 January 2020.

1 Januari/ January 2020

Liabilitas sewa yang diakui pada saat transisi, didiskontokan menggunakan suku bunga pinjaman inkremental pada tanggal 1 Januari 2020

33,760)

Lease liabilities recognized at transition, discounted using the incremental borrowing

rate at 1 January 2020 Pengecualian pengakuan untuk: Recognition exemption for:

- Sewa jangka pendek (12,850) Short-term leases - - Sewa atas aset bernilai-rendah (2,466) Leases of low-value assets -

Liabilitas sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2019 (sebelumnya dicatat sebagai Biaya yang masih harus dibayar dan utang lain-lain dan Liabilitas jangka panjang lainnya) 16,564)

Finance lease liabilities at 31 December 2019 (previously recorded as Accrued expenses

and other current liabilities and Other non-current liabilities)

Liabilitas sewa yang diakui pada tanggal 1 Januari 2020 35,008) Lease liabilities recognized at 1 January 2020

Sebagai hasil dari penerapan PSAK 73, Grup telah mengubah kebijakan akuntansi untuk sewa sebagaimana diungkap dalam Catatan 2p.

As a result of adoption of PSAK 73, the Group changed its accounting policy for leases as disclosed in Note 2p.

c. Dasar Konsolidasi c. Basis of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perseroan dan entitas anak. Pengendalian tercapai jika Perseroan mempunyai kekuasaan atas investee, eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor.

The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and its subsidiaries. Control is achieved where the Company has the power over the investee; is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee; and has the ability to use its power to affect its returns.





13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

c. Dasar Konsolidasi (Lanjutan) c. Basis of Consolidation (Continued)

Perseroan menilai kembali apakah Perseroan mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahaan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian yang disebutkan di atas.

The Company reassesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control listed above.

Ketika Perseroan memiliki hak suara kurang dari mayoritas di-investee, ia memiliki kekuasaan atas investee ketika hak suara investor cukup untuk memberinya kemampuan praktis untuk mengarahkan aktivitas relevan secara sepihak. Perseroan mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah hak suara Perseroan cukup untuk memberikan Perseroan kekuasaan, termasuk (i) ukuran kepemilikan hak suara Perseroan relatif terhadap ukuran dan penyebaran kepemilikan pemilik hak suara lain; (ii) hak suara potensial yang dimiliki oleh Perseroan, pemegang suara lain atau pihak lain; (iii) hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain; dan (iv) setiap fakta dan keadaan tambahan apapun mengindikasikan bahwa Perseroan memiliki, atau tidak memiliki, kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas yang relevan pada saat keputusan perlu dibuat, termasuk pola suara pemilikan dalam rapat umum pemegang saham sebelumnya.

When the Company has less than a majority of the voting rights of an investee, it has power over the investee when the voting rights are sufficient to give it the practical ability to direct the relevant activities of the investee unilaterally. The Company considers all relevant facts and circumstances in assessing whether or not the Company’s voting rights in an investee are sufficient to give it power, including (i) the size of the Company’s holding of voting rights relative to the size and dispersion of holding of the other vote holders; (ii) potential voting rights held by the Company, other vote holders or other parties; (iii) rights arising from other contractual arrangements; and (iv) any additional facts and circumstances that indicate that the Company has, or does not have, the current ability to direct the relevant activities at the time that decisions need to be made, including voting patterns at previous shareholders’ meetings.

Konsolidasi entitas anak dimulai ketika Perseroan memperoleh pengendalian atas entitas anak dan akan dihentikan ketika Perseroan kehilangan pengendalian pada entitas anak. Secara khusus, pendapatan dan beban entitas anak diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasian dan penghasilan komprehensif lain dari tanggal diperolehnya pengendalian Perseroan sampai tanggal ketika Perseroan berhenti mengendalikan entitas anak.

Consolidation of a subsidiary begins when the Company obtains control over the subsidiary and ceases when the Company loses control of the subsidiary. Specifically, income and expense of a subsidiary acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income from the date the Company gains control until the date when the Company ceases to control the subsidiary.

Kepentingan nonpengendali diukur pada awalnya sebesar bagian proporsional dari aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi pada tanggal akuisisi. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.

Non-controlling interests are measured initially at their proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets at the date of acquisition. Non-controlling interests are presented within the equity in the consolidated statement of financial position, separately from the equity of the owners of the parent company.

Laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepada kepentingan nonpengendali. Perseroan juga mengatribusikan total penghasilan komprehensif entitas anak kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit.

Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to the owners of the Company and to the non-controlling interest. Total comprehensive income of subsidiaries is attributed to the owners of the Company and the non-controlling interest even if this results in the non-controlling interest having a deficit balance.





14



c. Dasar Konsolidasi (Lanjutan) c. Basis of Consolidation (Continued)

Transaksi, saldo, dan keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi antar entitas Grup telah dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas anak konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diadopsi Grup.

Transactions, balances and unrealized gains and losses on transactions between Group entities are eliminated. Subsidiaries’ accounting policies conforms with the policies adopted by the Group.

Perubahan kepemilikan Perseroan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian Perseroan atas entitas anak dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jumlah tercatat dari kepemilikan Perseroan dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan kepentingan relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara jumlah tercatat kepentingan nonpengendali yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang dibayar atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan dengan pemilik entitas induk.

Changes in the Company’s ownership interest in existing subsidiaries that do not result in the Company losing control over the subsidiaries are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Company’s interest and the non-controlling interest are adjusted to reflect the changes in their relative interest in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interest are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to owners of the Company.

Ketika Perseroan kehilangan pengendalian pada entitas anak, keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) agregat nilai wajar pembayaran yang diterima dan nilai wajar sisa kepemilikan (retained interest) dan (ii) jumlah tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill), dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Seluruh jumlah yang diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan entitas anak yang dicatat seolah-olah Perseroan telah melepaskan secara langsung aset atau liabilitas terkait entitas anak (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer ke kategori lain dari ekuitas sebagaimana ditentukan/ diizinkan oleh standar akuntansi yang berlaku).

When the Company losses control of a subsidiary, a gain or loss is recognized in profit or loss and is calculated as the difference between (i) the aggregate of the fair value of the consideration received and the fair value of any retained interest and (ii) the previous carrying amount of the assets (including goodwill), and liabilities of the subsidiary and any non-controlling interest. All amounts previously recognized in other comprehensive income in relation to that subsidiary are accounted for as if the Company had directly disposed of the related assets or liabilities of the subsidiary (i.e. reclassified to profit or loss or transferred to another category of equity as specified/permitted by applicable accounting standards).

d. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing

d. Foreign Currency Transactions and Translation

Laporan keuangan individu masing-masing entitas Grup diukur dan disajikan dalam mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan konsolidasian dari Grup disajikan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional dan mata uang penyajian untuk laporan keuangan konsolidasian.

The individual financial statements of each entity in the Group are measured and presented in the currency of the primary economic environment in which the entity operates (its functional currency). The consolidated financial statements of the Group are presented in Indonesian Rupiah, which is the functional currency and the presentation currency for the consolidated financial statements.

Dalam penyusunan laporan keuangan setiap entitas individual Grup, transaksi dalam mata uang selain mata uang fungsional entitas (mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap akhir perode pelaporan, pos moneter dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam valuta asing tidak dijabarkan kembali.

In preparing the financial statements of each individual Group entity, transactions in currencies other than the entity’s functional currency (foreign currencies) are recognized at the rates of exchange prevailing at the dates of the transactions. At the end of each reporting period, monetary items denominated in foreign currencies are retranslated at the rates prevailing at that date. Non-monetary items carried at fair value that are denominated in foreign currencies are retranslated at the rates prevailing at the date when the fair value was determined. Non-monetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are not retranslated.





15



d. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing (Lanjutan)

d. Foreign Currency Transactions and Translation (Continued)

Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya.

Exchange differences on monetary items are recognized in profit or loss in the period in which they arise.

e. Transaksi Pihak-pihak Berelasi e. Transactions with Related Parties

Istilah pihak berelasi digunakan sesuai dengan PSAK 7, “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

Related party terms used are in accordance with PSAK 7, “Related Party Disclosures”.

Semua transaksi signifikan yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

All significant transactions with related parties, are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.

f. Instrumen Keuangan Derivatif f. Derivative Financial Instruments

Grup menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk mengelola risiko eksposur atas nilai tukar. Rincian lebih lanjut tentang penggunaan derivatif diungkapkan di Catatan 15 dan 32.

The Group uses derivative financial instruments to manage its exposure to foreign exchange rate risks. Further details on the use of derivatives are disclosed in Notes 15 and 32.

Derivatif diukur pada nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif ditandatangani dan selanjutnya diukur pada nilai wajar pada setiap tanggal pelaporan.

Derivatives are initially recognized at fair value at the date the derivative contract is entered into and are subsequently measured to their fair value at each reporting date.

Meskipun merupakan lindung nilai ekonomi terhadap eksposur nilai tukar, derivatif ini tidak dimaksudkan dan tidak memenuhi syarat sebagai akuntansi lindung nilai dan karenanya perubahan nilai wajar diakui langsung dalam laporan laba rugi.

Although entered into as economic hedge of exposure against foreign exchange rate risks, these derivatives are not designated and not qualified as hedge accounting and therefore changes in fair values are recognized immediately in profit or loss.

Suatu derivatif disajikan sebagai aset tidak lancar atau kewajiban tidak lancar jika sisa jatuh tempo dari instrumen yang lebih dari 12 (dua belas) bulan dan diperkirakan tidak akan direalisasi atau diselesaikan dalam waktu 12 (dua belas) bulan. Derivatif lain disajikan sebagai aset atau kewajiban lancar.

A derivative is presented as a non-current asset or a non-current liability if the remaining maturity of the instrument is more than 12 (twelve) months and is not expected to be realized or settled within 12 (twelve) months. Other derivatives are presented as current assets or current liabilities.

g. Instrumen Keuangan g. Financial Instruments

(i) Aset keuangan (i) Financial assets

Pada pengakuan awal, aset keuangan diklasifikasikan dengan diukur pada biaya perolehan diamortisasi; nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain (FVOCl) - investasi utang; FVOCI - investasi ekuitas; atau, nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL).

On initial recognition, a financial asset is classified as measured at amortized cost; fair value through other comprehensive income (“FVOCI”) – debt investment; FVOCI – equity investment; or, fair value through profit or loss (“FVTPL”).

Aset keuangan tidak direklasifikasi setelah pengakuan awal kecuali jika Grup mengubah model bisnisnya untuk mengelola aset keuangan yang dalam hal ini semua aset keuangan yang terkena dampak direklasifikasi pada hari pertama periode pelaporan pertama setelah perubahan dalam model bisnis.

Financial assets are not reclassified subsequent to their initial recognition unless the Group changes its business model for managing financial assets in which case all affected financial assets are reclassified on the first day of the first reporting period following the change in the business model.





16



g. Instrumen Keuangan (Lanjutan) g. Financial Instruments (Continued)

(i) Aset keuangan (Lanjutan) (i) Financial assets (Continued)

Aset keuangan yang tidak ditetapkan sebagai FVTPL diukur pada biaya perolehan diamortisasi jika bisnis model dari aset tersebut adalah memiliki aset untuk menagih arus kas kontraktual; dan persyaratan-persyaratan kontraktualnya menghasilkan arus kas pada tanggal tertentu yang semata-mata dari pembayaran pokok untuk bunga dari jumlah pokok terutang.

A financial asset which is not designated as FVTPL is measured at amortized cost if it is held within a business model whose objective is to hold assets to collect contractual cash flows; and its contractual terms give rise on specified dates to cash flows that are solely payments of principal and interest on the principal amount outstanding.

Semua aset keuangan, termasuk aset keuangan derivatif, yang tidak diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau FVOCI sebagaimana dijelaskan di atas, diukur pada FVTPL.

All financial assets, including derivative financial assets, not classified as measured at amortized cost or FVOCI as described above are measured at FVTPL.

Aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi terdiri dari kas dan piutang usaha. Aset keuangan ini pada awalnya diakui pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dikurangi oleh kerugian penurunan nilai. Pendapatan bunga, keuntungan dan kerugian selisih kurs dan penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian dari penghentian pengakuan diakui dalam laba rugi.

The financial assets that are measured at amortized cost consist of cash and trade account receivables. These financial assets are initially recognized at fair value plus directly attributable transaction costs, and subsequently are measured at amortized cost using the effective interest method. The amortized costs is reduced by impairment losses. Interest income, foreign exchange gains and losses and impairment are recognized in profit or loss. Any gain or loss on derecognition is recognized in profit or loss.





17




(ii) Liabilitas keuangan (ii) Financial liabilities

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan diamortisasi, atau FVTPL. Liabilitas keuangan diklasifikasikan pada FVTPL jika diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, derivatif, atau ditetapkan seperti itu pada saat pengakuan awal. Liabilitas-liabilitas keuangan Grup adalah utang usaha, pinjaman jangka pendek, jaminan embalasi, biaya yang masih harus dibayar dan hutang lain-lain dan liabilitas derivatif.

Financial liabilities are classified as either measured-at-amortized-cost, or FVTPL. A financial liability is classified as at FVTPL if it is classified as held-for-trading, it is a derivative, or it is designated as such on initial recognition. The Group’s financial liabilities are trade accounts payable, short-term loans, deposits on containers, accrued expenses and other current liabilities and derivative liabilities.

Utang usaha, pinjaman jangka pendek, jaminan embalasi, liabilitas sewa dan biaya yang masih harus dibayar dan utang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dikurangkan biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Beban bunga dan keuntungan dan kerugian selisih kurs diakui di dalam laba rugi. Setiap keuntungan atau kerugian dari penghentian pengakuan juga diakui di dalam laba rugi.

Trade accounts payable, short-term loans, deposit on containers, lease liabilities and accrued expenses and other current liabilities, are initially recognized at fair value less transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method. Interest expense and foreign exchange gains and losses are recognized in profit or loss. Any gain or loss on derecognition is also recognized in profit or loss.

Liabilitas derivatif, diklasifikasikan sebagai FVTPL, dan semua keuntungan atau kerugian, dan beban bunga, diakui di dalam laba rugi.

Derivative liabilities, are classified as at FVTPL, and all gains or losses, and interest charges, are recognized in profit or loss.

(iii) Penghentian pengakuan (iii) Derecognition

Aset Keuangan Financial Assets Grup menghentikan pengakuan aset keuangan ketika hak kontraktual atas arus kas dari aset keuangan berakhir, atau ketika Grup mentransfer hak untuk menerima arus kas kontraktual di dalam sebuah transaksi dimana secara substansial semua risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan tersebut ditransfer atau dimana Grup tidak mentransfer atau mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta tidak memiliki kontrol atas aset keuangan.

The Group derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire, or when it transfers the rights to receive the contractual cash flows in a transaction in which substantially all of the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred or in which the Group neither transfers, nor retains substantially all of the risks and rewards of ownership and does not retain control of the financial asset.





18




(iii) Penghentian pengakuan (Lanjutan) (iii) Derecognition (Continued)

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan ketika liabilitas kontraktualnya dihentikan, dibatalkan, atau dihapuskan. Grup juga menghentikan pengakuan liabilitas keuangan ketika persyaratan-persyaratannya diubah dan arus kas dari liabilitas yang dimodifikasi berbeda secara substansial, dalam hal ini liabilitas keuangan baru, berdasarkan persyaratan-persyaratan yang dimodifikasi, diakui pada nilai wajar.

The Group derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged, canceled, or otherwise extinguished. The Group also derecognizes a financial liability when its terms are modified and the cash flows of the modified liability are substantially different, in which case a new financial liability, based on the modified terms, is recognized at fair value.

Pada saat penghentian pengakuan liabilitas keuangan, perbedaan antara jumlah tercatat yang dihapuskan dan imbalan yang dibayarkan (termasuk aset-aset non-tunai yang ditransfer atau liabilitas yang ditanggung) diakui di dalam laba rugi.

On derecognition of a financial liability, the difference between the carrying amount extinguished and the consideration paid (including any non-cash assets transferred or liabilities assumed) is recognized in profit or loss.

(iv) Saling hapus (iv) Offsetting

Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan jumlah netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukukan saling hapus atas jumlah tersebut dan ada maksud untuk melakukan penyelesaian secara neto apabila asset direalisasi dan liabilitas diselesaikan secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount presented in the statement of financial position when, and only when, the Group currently has a legally enforceable right to set off the amounts and it intends either to settle them on a net basis or to realize the asset and settle the liability simultaneously.

(v) Penurunan nilai (v) Impairment

Grup mengakui penyisihan kerugian untuk kerugian kredit ekspektasi (KKE) pada aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

The Group recognizes loss allowances for expected credit losses (ECL) on financial assets measured at amortized cost.

Grup mengukur cadangan kerugian dengan jumlah yang sama dengan KKE sepanjang umurnya, kecuali untuk saldo bank yang risiko kreditnya (yaitu risiko gagal bayar yang terjadi selama umur instrumen keuangan yang diharapkan) tidak meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal, diukur sebagai KKE 12 bulan.

The Group measures loss allowances at an amount equal to lifetime ECL, except for bank balances for which credit risk (i.e. the risk of default occurring over the expected life of the financial instrument) has not increased significantly since initial recognition, are measured as 12-month ECL.

Penyisihan kerugian untuk piutang usaha selalu diukur pada jumlah yang sama dengan KKE sepanjang umurnya.

Loss allowances for trade accounts receivable are always measured at an amount equal to lifetime ECL.





19




(v) Penurunan nilai (Lanjutan) (v) Impairment (Continued)

Ketika menentukan apakah risiko kredit suatu aset keuangan telah meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal dan ketika mengestimasikan KKE, Grup mempertimbangkan informasi yang wajar, relevan, dapat dibuktikan dan tersedia tanpa biaya atau usaha yang tidak semestinya. Hal ini mencakup informasi dan analisis kuantitatif dan kualitatif, berdasarkan pada pengalaman historis Grup dan penilaian kredit dan termasuk informasi masa depan.

When determining whether the credit risk of a financial asset has increased significantly since initial recognition and when estimating ECL, the Group considers reasonable and supportable information that is relevant and available without undue cost or effort. This includes both quantitative and qualitative information and analysis, based on the Group's historical experience and informed credit assessment and including forward-looking information.

Grup menganggap aset keuangan gagal bayar ketika pelanggan tidak mampu membayar kewajiban kreditnya kepada Grup secara penuh. Periode maksimum yang dipertimbangkan ketika memperkirakan KKE adalah periode maksimum kontrak di mana Grup terekpos terhadap risiko kredit.

The Group considers a financial asset to be in default when the customer is unlikely to pay its credit obligations to the Group in full. The maximum period considered when estimating ECLs is the maximum contractual period over which the Group is exposed to credit risk.

Pengukuran KKE Measurements of ECL

KKE adalah estimasi probabilitas tertimbang dari kerugian kredit. Kerugian kredit diukur sebagai nilai sekarang dari semua kekurangan kas (yaitu perbedaan antara arus kas terutang dari entitas berdasarkan kontrak dan arus kas yang Grup harapkan untuk diterima). KKE didiskontokan pada suku bunga efektif dari aset keuangan tersebut.

ECLs are a probability-weighted estimate of credit losses. Credit losses are measured as the present value of all cash shortfalls (i.e. the difference between the cash flows due to the entity in accordance with the contract and the cash flows that the Group expects to receive). ECLs are discounted at the effective interest rate of the financial asset.

Penyajian penyisihan KKE di dalam laporan posisi keuangan

Presentation of allowance for ECL in the statement of financial position

Cadangan kerugian untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dikurangkan dari jumlah tercatat bruto aset.

Loss allowances for financial assets measured at amortized cost are deducted from the gross carrying amount of the assets.

Penghapusan Write-off Jumlah tercatat bruto dari aset keuangan dihapuskan (baik sebagian atau seluruhnya) sejauh tidak ada prospek pemulihan yang realistis. Hal ini umumnya terjadi ketika Grup menentukan bahwa debitur tidak memiliki aset atau sumber pendapatan yang dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk membayar jumlah yang harus dihapuskan. Namun, aset keuangan yang dihapuskan masih dapat dipaksakan secara hukum untuk mematuhi prosedur Grup untuk pemulihan jumlah yang jatuh tempo.

The gross carrying amount of a financial asset is written off (either partially or in full) to the extent that there is no realistic prospect of recovery. This is generally the case when the Group determines that the debtor does not have assets or sources of income that could generate sufficient cash flows to repay the amounts subject to the write-off. However, financial assets that are written off could still be subject to enforcement activities in order to comply with the Group's procedures for recovery of amounts due.





20



h. Pengakuan Pendapatan dan Biaya h. Recognition of Revenues and Expenses

Pendapatan diukur berdasarkan imbalan yang tercantum dalam kontrak dengan pelanggan. Pendapatan disajikan neto setelah dikurangi pajak pertambahan nilai, retur, potongan harga dan diskon.

Revenue is measured based on the consideration specified in a contract with a customer. Revenue is shown net of value-added tax, returns, rebates and discounts.

Grup mengakui pendapatan ketika pelanggan memperoleh pengendalian atas barang yang diperoleh. Indikator bahwa kendali sudah diserahkan adalah:

The Group recognises revenue when the customer obtains control of the goods. Indicators that control has been transferred are:

a) pelanggan dapat menentukan penggunaan dari barang yang diperoleh, dan

b) pelanggan akan memperoleh manfaat ekonomi atas penerimaan barang.

a) the customer can direct the use of the goods acquired, and

b) the customer will obtain the economic benefits from holding the goods.

Penjualan ekspor diakui ketika pengendalian dialihkan pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengirim. Penjualan lokal diakui ketika barang dikirimkan dan diterima oleh pelanggan di lokasi mereka.

Export sales are recognised when the control is transferred upon shipment of the goods to the customers. Domestic sales are recognised when the goods are delivered to and have been accepted by customers at their premises.

Beban diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan metode akrual.

Expenses are recognised when incurred on the accrual basis.

i. Pendapatan dan Beban Keuangan i. Finance Income and Finance Costs

Pendapatan keuangan dan beban keuangan terdiri dari pendapatan bunga atas tabungan serta beban bunga atas pinjaman dan liabiltas sewa.

Finance income and finance cost comprise interest income on saving accounts and interest expense on borrowings and lease liabilities.

j. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang dan termasuk pengeluaran yang terjadi untuk memperoleh persediaan, biaya produksi atau konversi dan biaya lain yang timbul untuk membawa persediaan ke lokasi dan kondisi saat ini. Harga perolehan barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lain dan biaya overhead produksi berdasarkan kapasitas produksi normal. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan.

j. Inventories

Inventories are stated at cost and net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method and includes expenditures incurred in acquiring the inventories, production or conversion costs and other costs incurred in bringing them to their existing location and condition. The cost of finished goods and work-in-progress comprises of raw and indirect materials, direct labor, other direct costs and appropriate share of production overheads based on normal production capacity. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and the estimated selling cost necessary to make the sale.

k. Beban Dibayar Di muka

Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

k. Prepaid Expenses

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.





21



l. Aset Tetap

Tanah yang diperoleh dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) diukur pada biaya perolehan (termasuk biaya legal dan administrasi untuk memperoleh tanah) dan tidak diamortisasi.

l. Property, Plant and Equipment

Land acquired under Building Right Title (HGB) title is measured at acquisition cost (include legal and administrative costs incurred in transactions to acquire the land) and is not amortized.

Aset tetap lainnya diukur dengan menggunakan model biaya, yaitu awalnya diukur pada biaya perolehan dan selanjutnya dicatat setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Penyusutan diterapkan dengan menggunakan metode garis lurus selama estimasi masa manfaat aset sebagai berikut:

Other property, plant and equipment are measured using the cost model, i.e., initially measured at cost and subsequently carried net of accumulated depreciation and accumulated impairment losses. Depreciation is applied using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years Bangunan dan perumahan 10 – 40 Buildings and houses Mesin dan instalasi 5 – 30 Machinery and installations Alat-alat pengangkutan 5 Transportation equipment Inventaris 3 – 15 Furnitures and fixtures Krat 8 – 12 Crates Botol 2 – 4 Bottles Keg dan tabung CO2 5 – 15 Kegs and CO2 cylinders

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direviu setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

The cost of maintenance and repairs is charged to profit or loss as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.

Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak ada manfaat ekonomik masa depan yang diharapkan timbul dari penggunaan aset secara berkelanjutan. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari pelepasan atau penghentian pengakuan suatu aset tetap ditentukan sebagai selisih antara hasil penjualan dan nilai tercatat aset dan diakui dalam laba rugi.

An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected to arise from the continued use of the asset. Any gain or loss arising on the disposal or retirement of an item of property, plant and equipment is determined as the difference between the sales proceeds and the carrying amount of the asset and is recognized in profit or loss.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan, dimana termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

Construction in progress is stated at cost which includes borrowing costs during construction on debt incurred to finance the construction. Construction in progress is transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for use.





22



m. Perpanjangan Hak atas Tanah m. Renewal of Land Rights

Biaya legal pengurusan hak atas tanah pada saat perolehan tanah tersebut diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada aset tetap.

The legal cost of land rights upon acquisition of the land is recognized as part of the cost of land under property, plant and equipment.

Biaya pembaruan atau pengurusan perpanjangan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi selama periode hak atas tanah sebagaimana tercantum dalam kontrak atau umur ekonomis aset, mana yang lebih pendek.

The cost of renewal or extension of legal rights on land is recognized as an intangible asset and amortized over the period of land rights as stated in the contract or economic life of the asset, whichever is shorter.

n. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan n. Impairment of Non-Financial Assets

Pada akhir setiap periode pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individual, Grup mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset.

At the end of each reporting period, the Group reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets are impaired. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimates the recoverable amount of the cash-generating unit to which the asset belongs.

Perkiraan jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.

Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted.

Jika jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar jumlah terpulihkan dan rugi penurunan nilai segera diakui dalam laba rugi.

If the recoverable amount of the non-financial asset (cash-generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash-generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.

Rugi penurunan nilai yang diakui pada periode sebelumnya dievaluasi pada setiap tanggal pelaporan atas indikasi apakah rugi penurunan nilai telah berkurang atau tidak ada lagi. Rugi penurunan nilai dipulihkan jika telah terjadi perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan. Rugi penurunan nilai dipulihkan sebatas nilai aset tercatat yang tidak melebihi nilai tercatat yang seharusnya diakui, setelah dikurangi penyusutan atau amortisasi, jika tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui.

Impairment losses recognized in prior periods are assessed at each reporting date for any indications that the loss has decreased or no longer exists. An impairment loss is reversed if there has been a change in the estimates used to determine the recoverable amount. An impairment loss is reversed only to the extent that the asset’s carrying amount does not exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation or amortization, if no impairment loss had been recognized.





23



o. Jaminan embalasi o. Liability for Deposits on Containers

Jaminan embalasi atas botol, krat, keg, dan tabung CO2 di pasar dinilai berdasarkan harga jaminan yang berlaku.

The liability for deposits on bottles, crates, kegs, and CO2 cylinders in the market is valued at current deposit prices.

p. Sewa p. Leases

Kebijakan berlaku mulai 1 Januari 2020 (PSAK 73)

Policy applicable from 1 January 2020 (PSAK 73)

Pada tanggal insepsi suatu kontrak, Grup menilai apakah kontrak merupakan atau mengandung sewa dengan mempertimbangkan apakah kontrak tersebut memberikan hak untuk mengendalikan penggunaan aset identifikasian selama suatu jangka waktu untuk dipertukarkan dengan imbalan. Kontrak memberikan hak untuk mengendalikan suatu asset identifikasian jika memenuhi semua kriteria berikut ini:

At inception of a contract, the Group determines if a contract is, or contains, a lease by considering whether the contract conveys the right to control the use of an identified asset for a period of time in exchange for a consideration. A contract conveys the right to control the use of an identified asset if all of the following conditions are meet:

- kontrak melibatkan penggunaan substansial seluruh kapasitas dari suatu aset identifikasian yang dapat dibedakan secara fisik (ditentukan secara eksplisit atau implisit dalam kontrak). Jika pemasok memiliki hak substitusi substantif, maka aset tersebut tidak teridentifikasi;

- the contract involves the use of substantially all of the capacity of an identified asset that is physically distinct (as specified explicitly or implicitly in the contract). If the supplier has the substantive substitution right, then the asset is not identified;

- Grup memiliki hak untuk memperoleh secara substansial seluruh manfaat ekonomik dari penggunaan aset selama periode penggunaan; dan

- the Group has the right to obtain substantially all of the economic benefits from the use of the asset throughout the period of use; and

- Grup memiliki hak untuk mengarahkan penggunaan aset identifikasian, seperti hak pengambilan keputusan yang paling relevan untuk mengubah bagaimana dan untuk tujuan apa aset tersebut digunakan.

- the Group has the right to direct the use of the asset: i.e. it has decision-making rights that are most relevant to changing how and for what purpose the asset is used.

Pada tanggal insepsi atau pada saat penilaian kembali suatu kontrak yang mengandung suatu komponen sewa, Grup mengalokasikan imbalan dalam kontrak ke masing-masing komponen sewa berdasarkan harga tersendiri relatif dari komponen sewa.

At inception or on reassessment of a contract that contains a lease component, the Group allocates consideration in the contract to each lease component on the basis of their relative stand-alone prices.

Grup mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa pada tanggal dimulainya sewa. Aset hak-guna awalnya diukur pada biaya perolehan, yang terdiri dari jumlah pengukuran awal dari liabilitas sewa disesuaikan dengan pembayaran sewa yang dilakukan pada atau sebelum tanggal permulaan, ditambah dengan biaya langsung awal yang dikeluarkan, dan estimasi biaya untuk membongkar dan memindahkan aset pendasar atau untuk merestorasi aset pendasar atau tempat di mana aset berada, dikurangi insentif sewa yang diterima.

The Group recognizes a right-of-use asset and a lease liability at the lease commencement date. The right-of-use asset is initially measured at cost, which comprises the initial amount of the lease liability adjusted for any lease payments made at or before the commencement date, plus any initial direct costs incurred and an estimate of costs to dismantle and remove the underlying asset or to restore the underlying asset or the site on which it is located, less any lease incentives received.





24



p. Sewa (Lanjutan) p. Leases (Continued)

Aset hak-guna selanjutnya disusutkan dengan menggunakan metode garis-lurus dari tanggal permulaan hingga tanggal yang lebih awal antara akhir masa manfaat aset hak-guna atau akhir masa sewa. Estimasi masa manfaat dari aset hak-guna ditentukan dengan dasar yang sama dengan aset tetap. Selain itu, aset hak-guna secara berkala dikurangi dengan kerugian penurunan nilai, jika ada, dan disesuaikan dengan pengukuran kembali liabilitas sewa.

The right-of-use asset is subsequently depreciated using the straight-line method from the commencement date to the earlier of the end of the useful life of the right-of-use asset or the end of the lease term. The estimated useful lives of right-of-use assets are determined on the same basis as those of fixed assets. In addition, the right-of-use asset is periodically reduced by impairment losses if any and adjusted for certain remeasurements of the lease liability.

Liabilitas sewa awalnya diukur pada nilai kini atas pembayaran sewa yang belum dibayar pada tanggal permulaan, didiskontokan menggunakan suku bunga implisit dalam sewa atau, jika suku bunga tersebut tidak dapat ditentukan, digunakan suku bunga pinjaman inkremental Grup sebagai suku bunga diskonto.

The lease liability is initially measured at the present value of the lease payments that are not paid at the commencement date, discounted using the interest rate implicit in the lease or, if that rate cannot be readily determined, the Group’s incremental borrowing rate.

Pembayaran sewa yang termasuk dalam pengukuran liabilitas sewa meliputi:

Lease payments included in the measurement of the lease liability consist of the following:

- pembayaran tetap, termasuk pembayaran tetap secara-substansi;

- fixed payments, including in-substance fixed payments;

- pembayaran sewa variabel yang bergantung pada suatu indeks atau suku bunga, yang pada awalnya diukur dengan menggunakan indeks atau suku bunga pada tanggal permulaan;

- variable lease payments that depend on an index or a rate, initially measured using the index or rate as at the commencement date;

- jumlah yang diperkirakan akan dibayarkan dalam jaminan nilai residual; dan

- amounts expected to be payable under a residual value guarantee; and

- harga eksekusi opsi beli dimana Grup cukup pasti untuk mengeksekusi opsi tersebut, pembayaran sewa dalam periode perpanjangan opsional jika Grup cukup pasti untuk mengeksekusi opsi perpanjangan, dan penalti untuk penghentian dini dari sewa kecuali jika Grup cukup pasti untuk tidak mengakhiri lebih dini.

- the exercise price under a purchase option that the Group is reasonably certain to exercise, lease payments in an option renewal period if the Group is reasonably certain to exercise an extension option, and penalties for early termination of a lease unless the Group is reasonably certain not to terminate early.

Liabilitas sewa diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Liabilitas sewa diukur kembali ketika ada perubahan pembayaran sewa masa depan yang timbul dari perubahan indeks atau suku bunga, jika ada perubahan estimasi Grup atas jumlah yang diperkirakan akan dibayar dalam jaminan nilai residual, atau jika Grup mengubah penilaiannya apakah akan mengeksekusi opsi beli, perpanjangan atau penghentian.

The lease liability is measured at amortized cost using the effective interest method. It is remeasured when there is a change in future lease payments arising from a change in an index or rate, if there is a changes in the Group’s estimate of the amount expected to be payable under a residual value guarantee, or if the Group changes its assessment of whether it will exercise a purchase, extension or termination option.

Ketika liabilitas sewa diukur kembali dengan cara ini, penyesuaian terkait dilakukan terhadap jumlah tercatat aset hak-guna, atau dicatat dalam laba rugi jika jumlah tercatat aset hak-guna telah berkurang menjadi nol.

When the lease liability is measured this way, a corresponding adjustment is made to the carrying amount of the right-of-use asset, or is recorded in profit or loss if the carrying amount of the right-of-use asset has been reduced to zero.





25



p. Sewa (Lanjutan) p. Leases (Continued)

Grup memilih untuk tidak mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa untuk sewa jangka-pendek yang memiliki masa sewa selama 12 bulan atau kurang dan sewa atas aset bernilai-rendah. Grup mengakui pembayaran sewa terkait dengan sewa ini sebagai beban dengan dasar garis-lurus selama masa sewa.

The Group has elected not to recognize right-of-use assets and lease liabilities for short-term leases that have a lease term of 12 months or less and leases of low-value assets. The Group recognizes the lease payments associated with these leases as an expense on a straight-line basis over the lease term.

Kebijakan berlaku sebelum 1 Januari 2020 (PSAK 30)

Policy that was applicable before 1 January 2020 (PSAK 30)

Sewa dimana Grup mengasumsikan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diakuisisi, diklasifikasikan sebagai "sewa pembiayaan". Pada saat pengakuan awal, aset sewaan diukur pada jumlah yang sama dengan nilai yang lebih rendah antara nilai wajar dan nilai kini pembayaran sewa minimum. Setelah pengakuan awal, aset sewaan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi yang berlaku untuk aset tersebut. Jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Grup akan memperoleh kepemilikan pada akhir masa sewa, aset tersebut disusutkan sepenuhnya selama periode sewa yang lebih pendek dari periode sewa dan masa manfaatnya.

Leases in which the Group assumes substantially all the risks and rewards of ownership of the assets acquired are classified as “finance leases”. Upon initial recognition, the leased asset is measured at an amount equal to the lower of its fair value and the present value of the minimum lease payments. Subsequent to initial recognition, the leased asset is accounted for in accordance with the accounting policy applicable to that asset. If there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term, the asset is fully depreciated over the shorter of the lease term and its useful life.

Pengaturan sewa dimana risiko dan manfaat kepemilikan tidak disampaikan kepada Grup dikategorikan sebagai "sewa operasi" dan diperlakukan sebagai kontrak eksekutori, dimana pembayaran sewa diakui sebagai beban selama masa sewa, dan aset yang pendasar tidak diakui dalam laporan posisi keuangan.

Leasing arrangements in which risks and rewards of ownership are not conveyed to the Group are categorized as “operating leases” and treated as an executory contract, wherein lease payments are recognized as expense over the lease term, and the underlying assets are not recognized in the statement of financial position.

q. Liabilitas Imbalan Kerja

q. Employee Benefits Obligation

Imbalan Kerja Imbalan Pasti Defined Employee Benefits

Grup memberikan imbalan pascakerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (Undang Undang Ketenagakerjaan) dan Peraturan Kerja Bersama (PKB). Untuk pensiun normal, Grup menghitung dan mengakui imbalan yang lebih tinggi antara Undang Undang Ketenagakerjaan dan PKB.

The Group provides post-employment benefits as required under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”) and Collective Labor Arrangement (“CLA”). For normal pension scheme, the Group calculates and recognizes the higher of the benefits under the Labor Law and CLA.

Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit dengan penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, perubahan dampak batas atas aset (jika ada) dan dari imbal hasil atas aset program (tidak termasuk bunga), diakui segera dalam penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya.

The cost of providing benefits is determined using the projected unit credit method, with actuarial valuations being carried out at the end of each annual reporting period. Remeasurement, comprising actuarial gains and losses, the effect of the changes to the asset ceiling (if applicable) and the return on plan assets (excluding interest), is recognized immediately in other comprehensive income in the period in which they occur.





26



q. Liabilitas Imbalan Kerja (Lanjutan) q. Employee Benefits Obligation (Continued)

Imbalan Kerja Imbalan Pasti (Lanjutan) Defined Employee Benefits (Continued)

Grup melakukan pendanaan untuk program imbalan kerja imbalan pasti tersebut di atas dengan mengikutsertakan karyawannya dalam program pensiun iuran pasti. Iuran terutang kepada program iuran pasti diakui sebagai liabilitas dan beban ketika pekerja telah memberikan jasa kepada Grup.

The Group funds the defined benefit employee benefits plan mentioned above by including its employees in a defined contribution pension plan. Contributions payable of the defined contribution plan are recognized as liabilities and expenses when workers have provided services to the Group.

Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain Other Long-Term Employee Benefits

Grup juga memberikan penghargaan tambahan kepada seluruh karyawannya yang mencapai kriteria tertentu dalam masa kerja sesuai dengan PKB. Perhitungan imbalan kerja jangka panjang lain menggunakan metode Projected Unit Credit. Seluruh keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu diakui segera pada laba rugi.

The Group also provide additional awards to all of its employees who meet certain requirements within length of service according to CLA. The other long-term employee benefits are computed using the Projected Unit Credit method. Actuarial gains or losses and past service costs are immediately recognized in profit or loss.

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban untuk imbalan kerja jangka panjang lain di laporan posisi keuangan adalah nilai kini kewajiban imbalan kerja jangka panjang lain per tanggal pelaporan.

The amount recognized as an obligation for other long-term employee benefits in the statements of financial position is the present value of other long-term employee benefit obligations as of the reporting date.

r. Pajak Penghasilan

r. Income Tax

Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak tersebut diakui dalam laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui dalam ekuitas atau dalam penghasilan komprehensif lain. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam ekuitas atau penghasilan komprehensif lain.

The income tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised directly in equity or in other comprehensive income. In this case, the tax is also recognised directly in equity or in other comprehensive income, respectively.

Pajak penghasilan kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang telah diberlakukan pada tanggal posisi keuangan, dan mencakup penyesuaian terhadap provisi pajak tahun sebelumnya baik untuk rekonsiliasi dengan pajak penghasilan dilaporkan dalam laporan pajak tahunan, atau untuk memperhitungkan perbedaan yang timbul dari pemeriksaan pajak. Utang atau pengembalian pajak penghasilan kini diukur dengan menggunakan estimasi terbaik dari jumlah yang diharapkan akan dibayar atau diterima, dengan mempertimbangkan ketidakpastian terkait dengan kompleksitas peraturan perpajakan.

The current income tax is calculated using tax rates that have been enacted at the financial position date, and includes true-up adjustments made to the previous years’ tax provisions either to reconcile them with the income tax reported in annual tax returns, or to account for differences arising from tax assessments. Current tax payable or refundable is measured using the best estimate of the amount expected to be paid or received, taking into consideration the uncertainty associated with the complexity of tax regulations.

Pajak penghasilan tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya. Pajak penghasilan tangguhan diukur menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan dan yang diharapkan akan diterapkan pada saat aset pajak tangguhan yang bersangkutan direalisasi atau pada saat liabilitas pajak tangguhan diselesaikan.

Deferred income tax is recognised for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts. Deferred income tax is measured at the tax rates that have been enacted or substantially enacted as at reporting date and are expected to be applied when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.





27



r. Pajak Penghasilan (Lanjutan)

r. Income Tax (Continued)

Aset pajak tangguhan merupakan sisa saldo bersih dari manfaat pajak tangguhan yang telah diperoleh dan digunakan sampai dengan tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan direviu pada setiap tanggal pelaporan dan dikurangi sepanjang kemungkinan besar manfaat pajak terkait tidak lagi dapat direalisasikan; pengurangan tersebut dibalik ketika meningkatnya kemungkinan realisasinya melalui laba kena pajak di masa depan.

Deferred tax assets represent the net remaining balance of deferred tax benefits that have been originated and utilized through the reporting date. Deferred tax assets are reviewed at each reporting date and are reduced to the extent that it is no longer probable that the related tax benefit will be realized; such reductions are reversed when the probability of their realization through future taxable profits improves.

Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.

Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income tax assets and liabilities relate to income taxes charged by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis.

s. Laba per Saham s. Earnings per Share

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share is computed by dividing net income attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.

t. Informasi Segmen t. Segment Information

Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada Direktur dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.

Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the Directors in order to allocate resources to the segments and to assess their performances.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

An operating segment is a component of an entity:

a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

a. that engages in business activities from which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);

b. yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh Direktur untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

b. whose operating results are reviewed regularly by the entity’s Directors to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and

c. dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

c. for which discrete financial information is available.





28

3. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN SUMBER UTAMA KETIDAKPASTIAN ESTIMASI

3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND KEY SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup yang dijelaskan dalam Catatan 2, direksi diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi mengenai jumlah tercatat asset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.

In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2, the directors are required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.

Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui secara prospektif.

The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized prospectively.

Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi

Critical Judgments in Applying Accounting Policies

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 2, manajemen tidak membuat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, selain dari penyajian estimasi yang ditetapkan di bawah ini.

In the process of applying the accounting policies described in Note 2, management has not made any critical judgments that have a significant impact on the amounts recognized in the consolidated financial statements, apart from those involving estimates, which are set out below.

Sumber Utama Ketidakpastian Estimasi

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama ketidakpastian estimasi lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:

Key Sources of Estimation Uncertainty

The key assumptions concerning future and other key sources of estimation at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap

Masa manfaat setiap aset tetap Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direviu secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lain atas pemakaian aset. Hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan estimasi ini yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.

Estimated Useful Lives of Property, Plant and Equipment

The useful life of each item of the Group’s property, plant and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimations are based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in this estimate brought about by changes in the factors mentioned above.

Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 8.

The carrying amounts of property, plant and equipment are disclosed in Note 8.

Imbalan Kerja

Nilai kini kewajiban imbalan kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan kewajiban imbalan kerja mencakup tingkat diskonto, dan kenaikan gaji. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat kewajiban imbalan kerja.

Employee Benefits Obligation

The present value of the employee benefits obligation depends on the several factors that are determined by actuarial based assumptions. Assumptions used to determine the net cost of employee benefits include a discount rate, and salary increase rate. Changes in these assumptions will affect the carrying amounts of employee benefits obligation.





29

3. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN SUMBER UTAMA KETIDAKPASTIAN ESTIMASI (Lanjutan)

3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND KEY SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (Continued)

Imbalan Kerja (Lanjutan) Employee Benefits Obligation (Continued)

Tingkat diskonto ditentukan pada akhir periode pelaporan. Dalam menentukan tingkat diskonto yang sesuai, Grup mempertimbangkan hasil pengembalian dari obligasi pemerintah tanpa kupon pada tanggal pelaporan yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pembayaran imbalan, dan yang memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu kewajiban imbalan kerja yang terkait.

The appropriate discount rate is determined at the end of the reporting period. In determining the appropriate level of discount rates, the Group consider the yield of zero coupon government bonds at the reporting date, denominated in Rupiah, the currency in which the benefits will be paid, and which has a similar time period with a period of related employee benefits obligation.

Asumsi utama yang digunakan untuk penentuan liabilitas imbalan kerja termasuk asumsi kondisi pasar saat ini. Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan 27.

The key assumptions used for determining employee benefits obligation included current market conditions. Additional information is disclosed in Note 27.

4. KAS 4. CASH

2020 2019

Kas 136 119 Cash on hand Bank Cash in banks

Citibank N.A., cabang Jakarta 629,269 72,194 Citibank N.A., Jakarta branch Deutsche Bank AG, cabang Jakarta 3,100 3,445 Deutsche Bank AG, Jakarta branch PT Bank CIMB Niaga Tbk 542 1,899 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank HSBC Indonesia 156 128 PT Bank HSBC Indonesia PT Bank BNP Paribas Indonesia 50 12 PT Bank BNP Paribas Indonesia

633,253 77,797 Kas dalam mata uang asing diungkapkan di Catatan 30.

Foreign currencies denominated cash are disclosed in Note 30.

5. PIUTANG USAHA 5. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE

2020 2019

a. Berdasarkan pelanggan a. By debtors Pihak ketiga 483,248) 942,907) Third parties Dikurangi cadangan kerugian

penurunan nilai (147,213) (84,608) Less allowance for impairment losses Jumlah 336,035) 858,299) Total Pihak berelasi (Catatan 29) 738) 2,352) Related parties (Note 29)

Bersih 336,773) 860,651) Net

2020 2019

b. Berdasarkan umur b. By age category Lancar 290,530) 626,514) Current Lewat jatuh tempo: Overdue:

1 – 30 hari 34,908) 170,037) 1 – 30 days Lebih dari 30 hari 158,548) 148,708) More than 30 days

Jumlah 483,986) 945,259) Total Cadangan kerugian penurunan nilai (147,213) (84,608) Allowance for impairment losses

Bersih 336,773) 860,651) Net





30

5. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 5. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE (Continued)

2020 2019

c. Berdasarkan mata uang c. By currency Rupiah 336,035 858,299 Rupiah Dolar Amerika Serikat 494 1,581 US Dollar Euro 244 771 EUR

Jumlah 336,773 860,651 Total

Tidak ada pelanggan utama untuk saldo piutang melebihi 10% dari total piutang bersih pada 31 Desember 2020 (31 Desember 2019: PT Tirta Emas Murni sebesar Rp 125.719).

There are no major customers for which the balance of trade accounts receivable exceeded 10% of total net trade accounts receivable at 31 December 2020 (31 December 2019: PT Tirta Emas Murni accounted for Rp 125,719).

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai Movement in the allowance for impairment losses

2020 2019

Saldo awal 84,608 24,100 Beginning balance Kerugian penurunan nilai piutang 62,605 60,508 Impairment losses recognized on receivables

Saldo akhir 147,213 84,608 Ending balance

Jangka waktu rata-rata kredit penjualan barang adalah 30 hari. Dalam menerapkan model penurunan nilai terhadap piutang usaha, Grup menerapkan pendekatan yang disederhanakan yang tersedia terhadap piutang usaha karena tidak terdapat komponen pendanaan terhadap piutang usaha. Grup menghitung kerugian kredit ekspektasian dari piutang usaha berdasarkan umur dari piutang usaha tersebut.

The average credit period for sale of goods is 30 days. In applying the impairment model to trade accounts receivable, the Group adopts the simplified approach that is available to trade accounts receivable as there is no financing element to trade accounts receivable. The Group calculates the expected credit losses of its trade accounts receivable based on the aging of its trade accounts receivable.

Pada 31 Desember 2020 dan 2019, sebesar 65% dan 24% piutang usaha dijamin dengan jaminan berupa bank garansi dari pelanggan masing-masing sebesar Rp 220.432 dan Rp 210.205.

As of 31 December 2020 and 2019, 65% and 24% of trade accounts receivable are collateralized by bank guarantees from customers amounting to Rp 220,432 and Rp 210,205, respectively.

Per 31 Desember 2020 dan 2019, Grup telah membentuk cadangan kerugian piutang ragu-ragu untuk piutang tertentu yang nilai tercatatnya melebihi perkiraan nilai yang dapat dipulihkan. Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari piutang yang tidak tertagih.

As of 31 December 2020 and 2019, the Group had provided an allowance for impairment loss for certain receivables whose carrying amount exceeded their expected recoverable amounts. Management believes that the allowance for impairment is adequate to cover losses that may arise from the non-collectible accounts.

Pada tanggal 31 Desember 2020, piutang usaha sebesar Rp 46.243 (31 Desember 2019: Rp 234.137) telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai. Grup tidak mengakui cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang ini karena belum ada perubahan yang signifikan dalam kualitas kredit dan jumlah piutang masih dapat dipulihkan. Analisis umur piutang ini adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2020, trade accounts receivable of Rp 46,243 (31 December 2019: Rp 234,137) were past due but not impaired. The Group has not recognized an allowance for impairment losses for these receivables because there has been no significant change in the credit quality and the amounts are still considered recoverable. The aging analysis of these receivables is as follows:





31

5. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 5. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE (Continued) Umur piutang yang telah jatuh tempo tetapi belum diturunkan nilainya

Age of receivables that are past due but not impaired

2020 2019

Kurang dari 30 hari 34,908 170,037 Under 30 days Lebih dari 30 hari 11,335 64,100 More than 30 days

46,243 234,137

6. PERSEDIAAN 6. INVENTORIES

2020 2019

Barang jadi 64,293) 54,954) Finished goods Barang dalam pengolahan 18,978) 15,468) Goods in process Bahan baku 34,035) 50,864) Raw materials Bahan kemasan 13,593) 13,040) Packaging materials Suku cadang 26,317) 19,360) Spare parts Barang dalam perjalanan 18,027) 14,057) Materials in transit Jumlah 175,243) 167,743) Total Penyisihan penurunan nilai persediaan (4,206) (2,110) Allowances for decline in value of inventories Bersih 171,037) 165,633) Net

Mutasi dalam penyisihan penurunan nilai

persediaan adalah sebagai berikut: Movements in the allowance

for decline in value of inventories are as follows: Saldo awal 2,110) 6,360) Beginning balance Penambahan 20,967) 7,387) Additions Penghapusan (18,871) (11,637) Write-off

Saldo akhir 4,206) 2,110) Ending balance

Penyisihan penurunan nilai persediaan barang merupakan penyisihan untuk semua tipe persediaan kecuali barang dalam pengolahan dan barang dalam perjalanan. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi pasar dan fisik dari persediaan, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan adalah cukup.

The allowance for decline in value of inventories was provided for all types of inventories except for goods in process and materials in transit. Based on the result of the assessment of market condition and physical condition of inventories, management believes that the allowance for decline in value of inventories is adequate.

Pada 31 Desember 2020 dan 2019, persediaan diasuransikan dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 328.367 dan Rp 222.187. Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah pertanggungan asuransi ini dapat menutupi kemungkinan risiko kerugian yang antara lain dapat timbul akibat kebakaran, bencana alam dan banjir.

At 31 December 2020 and 2019, the inventories were insured for Rp 328,367 and Rp 222,187, respectively. Management believes that the sum insured is sufficient to cover the risk of potential loss due to, among other risks, fire, natural catastrophe and flooding.

7. BEBAN DIBAYAR DI MUKA 7. PREPAID EXPENSES

2020 2019

Cukai 31,453 41,276 Excise Sewa 3,893 4,510 Rent Lainnya 1,312 7,971 Others Jumlah 36,658 53,757 Total





32

8. ASET TETAP 8. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT


Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Deductions

Reklasifikasi/ Reclassifications

31 Desember/ December 2020

Biaya perolehan: At cost: Tanah 24,014) -) -) -) 24,014) Land Bangunan dan perumahan 340,294) -) -) 26,310 366,604) Buildings and houses Mesin dan instalasi 1,319,671) -) (30,772) 27,875 1,316,774) Machinery and installations Alat-alat pengangkutan 323) -) -) -) 323) Transportation equipment Inventaris 164,768) 32,115) -) -) 196,883) Furniture and fixtures Krat 233,275) 7,941) -) -) 241,216) Crates Botol 580,572) 47,902) (30,179) -) 598,295) Bottles Keg dan tabung CO2 56,515) 3,662) -) -) 60,177) Kegs and CO2 cylinders

Aset dalam penyelesaian 73,860) 94,088) -) (54,185) 113,763) Assets under construction 2,793,292) 185,708) (60,951) -) 2,918,049) Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation: Bangunan dan perumahan (86,156) (15,726) -) -) (101,882) Buildings and houses Mesin dan instalasi (548,551) (78,949) 30,772) -) (596,728) Machinery and installations Alat-alat pengangkutan (267) (28) -) -) (295) Transportation equipment Inventaris (101,098) (25,725) -) -) (126,823) Furniture and fixtures Krat (172,268) (19,924) -) -) (192,192) Crates Botol (293,441) (121,634) 30,179) -) (384,896) Bottles

Keg dan tabung CO2 (32,222) (3,564) -) -) (35,786) Kegs and CO2 cylinders

(1,234,003) (265,550) 60,951) -) (1,438,602)

Jumlah tercatat neto 1,559,289 1,479,447) Net carrying amount


Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Deductions

Pembalikan penurunan

nilai/ Reversal impairment

Reklasifikasi/ Reclassifications

31 Desember/ December

2019

Biaya perolehan: At cost: Tanah 21,791) 2,223) -) - -) 24,014) Land Bangunan dan perumahan 242,664) -) -) - 97,630) 340,294) Buildings and houses Mesin dan instalasi 1,183,409) -) -) - 136,262) 1,319,671) Machinery and installations Alat-alat pengangkutan 323) -) -) - -) 323) Transportation equipment Inventaris 127,468) 41,977) (4,677) - -) 164,768) Furniture and fixtures Krat 208,911) 24,364) -) - -) 233,275) Crates Botol 512,560) 144,221) (76,209) - -) 580,572) Bottles Keg dan tabung CO2 51,887) 4,628) -) - -) 56,515) Kegs and CO2 cylinders

Aset dalam penyelesaian 243,162) 64,590) -) - (233,892) 73,860) Assets under construction

2,592,175) 282,003) (80,886) - -) 2,793,292) Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation: Bangunan dan perumahan (71,900) (14,256) -) - -) (86,156) Buildings and houses Mesin dan instalasi (475,312) (73,239) -) - -) (548,551) Machinery and installations Alat-alat pengangkutan (239) (28) -) - -) (267) Transportation equipment Inventaris (84,366) (21,409) 4,677) - -) (101,098) Furniture and fixtures Krat (153,119) (19,149) -) - -) (172,268) Crates Botol (253,517) (116,133) 76,209) - -) (293,441) Bottles Keg dan tabung CO2 (29,015) (3,207) -) - -) (32,222) Kegs and CO2 cylinders

(1,067,468) (247,421) 80,886) - -) (1,234,003) Penurunan nilai aset: Asset impairment: Mesin dan peralatan (646) -) -) 646 -) -) Machinery and installations

Jumlah tercatat neto 1,524,061) 1,559,289) Net carrying amount

Pada tanggal 31 Desember 2020, manajemen telah mereviu estimasi masa manfaat dari aset tetap dan telah menganggapnya sesuai. Masa manfaat didasarkan pada estimasi periode manfaat ekonomis masa depan yang akan diterima oleh Grup, dengan mempertimbangkan perubahan merugikan yang tidak terduga atas keadaan atau peristiwa.

As of 31 December 2020, management has reviewed the estimated useful lives of fixed assets and has found them to be appropriate. The useful lives are based on the estimated period over which future economic benefits will be received by the Group, taking into account any unexpected adverse changes in circumstances or events.

Per 31 Desember 2020, Nilai Jual Objek Pajak untuk tanah dan bangunan yang dimiliki Grup adalah sebesar Rp 1.013.520 (31 Desember 2019: Rp 609.948).

As of 31 December 2020, the assessed tax sales value of the Group’s land and buildings amounted to Rp 1,013,520 (31 December 2019: Rp 609,948).





33

8. ASET TETAP (Lanjutan) 8. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)

Penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: Disposals of property, plant and equipment are as

follows:

2020 2019

Jumlah tercatat neto -) -) Net carrying amount Penerimaan dari penjualan aset

tetap 2,712

1,984 Proceeds from sale of property,

plant and equipment

Keuntungan penjualan aset tetap 2,712) 1,984) Gain on sale of property, plant

and equipment

Beban penyusutan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2020 dan 2019 dialokasikan sebagai berikut:

Depreciation expense for the years ended 31 December 2020 and 2019 was allocated to the following:

2020 2019

Biaya pabrikasi 260,056 242,141 Manufacturing overhead Beban umum dan administrasi 5,494 5,280 General and administrative expenses Jumlah 265,550 247,421 Total Pada 31 Desember 2020 dan 2019, aset tetap (selain tanah) dengan nilai tercatat masing-masing sebesar Rp 1.455.433 dan Rp 1.535.275 diasuransikan dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 3.440.118 dan Rp 3.148.869. Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah pertanggungan asuransi ini dapat menutupi kemungkinan kerugian yang antara lain dapat timbul akibat kebakaran, bencana alam dan banjir.

At 31 December 2020 and 2019, property, plant and equipment (excluding land) with a total carrying amount of Rp 1,455,433 and Rp 1,535,275, respectively, was insured for Rp 3,440,118 and Rp 3,148,869, respectively. Management believes that the sum insured is sufficient to cover potential loss due to, among other risks, fire, natural catastrophe and flooding.

Rincian dari tanah adalah sebagai berikut: Details of land are as follows:

Satu sertifikat HGB terletak di Desa Poris Gaga,

Kecamatan Batuceper, Kabupaten Tangerang, Jawa Barat, berlaku sampai dengan 10 April 2033.

59 sertifikat HGB terletak di Desa Sampang Agung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, berlaku sampai dengan tahun 2025 – 2043.

One HGB title certificate located at Desa Poris Gaga, Kecamatan Batuceper, Kabupaten Tangerang, West Java, valid until 10 April 2033.

59 HGB title certificates located at Desa Sampang Agung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, East Java, valid through 2025 - 2043.

Sertifikat tanah tersebut di atas adalah atas nama Perseroan. Berdasarkan hukum yang berlaku saat ini, Perseroan dapat mengajukan perpanjangan atas sertifikat HGB tersebut.

These land title certificates are in the name of the Company. Under the current law, the Company can apply for an extension of the term of HGB title certificates.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, manajemen berkeyakinan bahwa nilai terpulihkan aset tetap masih melebihi nilai tercatat aset tetap.

As of 31 December 2020 and 2019, management believes that the net carrying amounts of property, plant and equipment do not exceed their recoverable amounts.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, nilai masing-masing sebesar Rp 37.410 dan Rp 107.108 belum dibayarkan untuk pembelian aset tetap tertentu.

As of 31 December 2020 and 2019, balances amounting to Rp 37,410 and Rp 107,108, respectively, remained unpaid for purchases of certain property, plant and equipment.

Pada tanggal 31 Desember 2020 tingkat penyelesaian atas aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2020, construction in progress is expected to be completed as follows:

Persentase

penyelesaian/Completion percentage

Estimasi tahun penyelesaian/Estimated

completion year

Mesin-mesin dan instalasi 99% 2021 Machineries and installations Bangunan 38% 2021 Buildings Jumlah harga perolehan tercatat aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 448.259 dan Rp 346.968.

The acquisition cost of property, plant and equipment that are fully depreciated and still in use for production as of 31 December 2020 and 2019 amounted to Rp 448,259 and Rp 346,968, respectively.





34

9. ASET HAK-GUNA DAN LIABILITAS SEWA 9. RIGHT-OF-USE ASSETS AND LEASE LIABILITIES

Rekonsiliasi kelompok-kelompok utama aset hak-guna dan liabilitas sewa adalah sebagai berikut:

The reconciliation of right-of-use assets and lease liabilities by major classifications was as follows:

Properti/ Property

Mesin/ Machinery

Kendaraan/ Vehicles

Jumlah/ Total

Aset hak-guna Right-of-use assets

Saldo per 1 Januari 2020 8,232) 15,533) 8,969) 32,734) Balance at 1 January

2020 Penambahan selama

tahun berjalan 2,706) -) 2,602) 5,308) Additions for the year Pengurangan selama

tahun berjalan -) -) (304) (304) Deductions for the year Beban penyusutan

selama tahun berjalan (4,329) (1,158) (7,921) (13,408) Depreciation charge for

the year Saldo per 31 Desember

2020 6,609) 14,375) 3,346) 24,330) Balance at 31 December

2020

Liabilitas sewa (2019: dicatat sebagai Biaya yang masih harus dibayar dan utang lain-lain dan Liabilitas jangka panjang lainnya) pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

Lease liabilities (2019: recorded as Accrued expenses and other current liabilities and Other non-current liabilities) as of 31 December 2020 and 2019 were as follows:

2020 2019

Liabilitas sewa akan dibayarkan pada: Lease liabilities are payable as follows: 2020 - 2,322) 2020 2021 7,943) 2,322) 2021 2022 6,022) 2,322) 2022 2023 4,603) 2,322) 2023 2024 2,322) 2,322) 2024 2025 dan seterusnya 19,160) 17,218) 2025 onwards

Jumlah pembayaran sewa minimum di masa depan 40,050)

28,828) Total future minimum lease payments

Bunga atas pembayaran sewa (14,059) (12,264) Interest portion of the lease payments Nilai kini pembayaran sewa 25,991) 16,564) Present value of lease payments Liabilitas sewa, bagian jangka pendek (5,463) (724) Lease liabilities, current portion Liabilitas sewa, jangka panjang 20,528) 15,840) Lease liabilities, non-current portion

2020

Jumlah diakui di laba rugi Amounts recognised in profit or loss Bunga atas liabilitas sewa 3,150 Interest on lease liabilities Beban penyusutan aset hak-guna 13,408 Depreciation of right-of-use assets Beban terkait sewa jangka pendek atau sewa atas

aset bernilai-rendah 15,316 Expenses relating to leases of short-term or

low value assets

10. KLAIM PENGEMBALIAN PAJAK 10. CLAIMS FOR TAX REFUNDS

2020 2019

Perseroan: The Company: Lebih bayar Pajak Penghasilan Badan

(PPh Badan) periode 1 Januari sampai 31 Desember 2014 16,239

16,239

Corporate Income Tax (CIT) overpayment for period from 1 January to

31 December 2014 Entitas anak: The subsidiaries:

Lebih bayar PPh Badan periode 1 Januari sampai 31 Desember 2017 39,225

39,225 CIT overpayment for period from 1 January

to 31 December 2017 Lebih bayar PPh Badan periode

1 Januari sampai 31 Desember 2018 5,077

2,428 CIT overpayment for period from 1 January

to 31 December 2018 Lebih bayar PPh Badan periode

1 Januari sampai 31 Desember 2020 42,495

- CIT overpayment for period from 1 January

to 31 December 2020 Jumlah 86,797 41,653 Total Jumlah konsolidasian 103,036 57,892 Total consolidated





35

10. KLAIM PENGEMBALIAN PAJAK (Lanjutan) 10. CLAIMS FOR TAX REFUNDS (Continued)

PPH Badan Perseroan tahun pajak 2012 dan 2013

Pada bulan Februari 2016, melalui surat keputusannya, Direktorat Jendral Pajak (DJP) menolak surat keberatan wajib pajak terkait dengan pajak penghasilan badan untuk tahun 2012 dan 2013. Pada bulan Mei 2016, Perseroan mengajukan banding kepada pengadilan pajak dan pada tanggal 20 Mei 2019 melalui putusan No. PUT-102977.15/2012/PP/M.VIIIA Tahun 2019 dan PUT-102978.15/2013/PP/M.VIIIA Tahun 2019 tanggal 24 Mei 2019, Pengadilan Pajak mengabulkan seluruh permohonan Perseroan. Lalu pada tanggal 20 Juni 2019 melalui Surat Pelaksanaan Putusan Banding S-093/WPJ.19/KP.0203/SP2B/2019 dan S-094/WPJ.19/ KP.0203/ SP2B/2019, DJP memproses pengembalian pajak tersebut. Pada tanggal 24 Juli 2019, Perseroan telah menerima pengambilan pajak tersebut sebesar Rp 7.424. DJP telah mengajukan surat Pemberitahuan Permohonan Peninjauan Kembali dan Pengiriman Memori Peninjauan kembali No. MPK-3167/PAN.Wk/2019 dan MPK-3175/ PAN.Wk/2019. Pada tanggal 19 September 2019, Perseroan mengajukan Kontra Memori terhadap permohonan peninjauan kembali dengan nomor surat No.4.04/4-09.19-237/Tax-Tbk/PK2012 dan No.4.04/4-09.19-238/Tax-Tbk/PK2013. Pada tanggal 3 Agustus 2020, Perseroan menerima surat pemberitahuan No. PPMA-1448T/PAN/2020 tanggal 28 Juli 2020 dan PPMA-1348T/PAN/2020 tanggal 23 Juli 2020 dari Pengadilan Pajak atas salinan putusan Mahkamah Agung dengan nomor putusan REG.1150/B/PK/Pjk/2020 tanggal 8 April 2020 dan REG.1225/B/PK/Pjk/2020 tanggal 13 Mei 2020, yang memutuskan untuk menolak permohonan peninjauan kembali atas putusan Pengadilan Pajak No.PUT-102977.15/2012/PP/M.VIIIA Tahun 2019 dan PUT-102978.15/2013/PP/M.VIIIA Tahun 2019 tanggal 24 Mei 2019.

The Company’s CIT for fiscal year 2012 and 2013

In February 2016, Directorate General of Taxation (“DGT”) through its decision letter, rejected the Company’s objection related to corporate income tax for the year 2012 and 2013. In May 2016, the Company filed an appeal to the tax court which verdict was announced on 20 May 2019 through decree No. PUT-102977.15/2012/PP/M.VIIIA year 2019 and PUT-102978.15/2013/PP/M.VIIIA year 2019 dated 24 May 2019 in which the Tax Court favored the Company’s plea. On 20 June 2019 through appeal implementation letter no. S-093/ WPJ.19/ KP.0203/SP2B/2019 and S-094/WPJ.19/ KP.0203/ SP2B/2019, DGT processed the tax refund. On 24 July 2019, the Company received the tax refund amounting to Rp 7,424. DGT has submitted the Letter of Notice for Judicial Review Request and Memory Judicial Review No. MPK-3167/PAN.Wk/2019 and MPK-3175/ PAN.Wk/2019. On 19 September 2019, the Company submitted Contra Memory of Judicial Review Letter no No.4.04/4-09.19-237/Tax-Tbk/PK2012 and No.4.04/4-09.19-238/Tax-Tbk/PK2013. On 3 August 2020, the Company received notification letter No. PPMA-1448T/PAN/2020 dated 28 July 2020 and PPMA-1348T/PAN/2020 dated 23 July 2020 from the Tax Court, on copy of Supreme Court Verdict No. REG.1150/B/PK/Pjk/2020 dated 8 April 2020 and REG.1225/B/PK/Pjk/2020 dated 13 May 2020 that decided to reject the judicial review on Tax Court decision letter No PUT-102977.15/2012/PP/M.VIIIA year 2019 dan PUT-102978.15/2013/PP/M.VIIIA year 2019 dated 24 May 2019.

PPH Badan Perseroan tahun pajak 2014

Pada tanggal 25 Oktober 2018, Perseroan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dari DJP No.00008/206/14/092/18 tertanggal 19 Oktober 2018 terkait dengan pajak penghasilan badan untuk tahun 2014 sebesar Rp 29.753. Pada tanggal 7 Januari 2019, Perseroan mengajukan surat keberatan kepada DJP dengan nilai sebesar Rp 16.239 dan sisanya sebesar Rp 13.513 dicatat sebagai beban pajak pada laba rugi tahun 2018. Pada bulan November 2019, melalui surat keputusannya, DJP menolak surat keberatan wajib pajak terkait dengan pajak penghasilan badan untuk tahun 2014. Pada tanggal 29 Januari 2020, Perseroan mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Pajak. Per tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, belum ada keputusan dari Pengadilan Pajak atas permohonan banding yang diajukan Perseroan.

The Company’s CIT for fiscal year 2014

On 25 October 2018, the Company received Underpayment Tax Assessment Letter from DGT No. 00008/206/14/092/18 dated 19 October 2018 for its corporate income tax 2014 that states an underpayment amounting to Rp 29,753. On 7 January 2019, the Company filed an objection amounting to Rp 16,239 and the difference of Rp 13,513 was charged as tax expense in 2018 profit or loss. In November 2019, DGT through its decision letter, rejected the Company’s objection related to corporate income tax for the year 2014. On 29 January 2020, the Company filed an appeal letter to tax court. As of the issuance of consolidated financial statements, no decision has been issued by the tax court on the appeal letter filed by the Company.





36

10. KLAIM PENGEMBALIAN PAJAK (Lanjutan) 10. CLAIMS FOR TAX REFUNDS (Continued)


Pada tanggal 14 Maret 2018, melalui surat keputusannya, DJP menolak surat keberatan wajib pajak terkait dengan pajak penghasilan badan untuk tahun 2015. Pada tanggal 28 Juni 2018, Perseroan mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Pajak, dan melalui Putusan Pengadilan Pajak No. PUT-004703.15/2018/PP/M.VIA Tahun 2019 tertanggal 2 Juli 2019 permohonan banding Perseroan ditolak. Perseroan memutuskan tidak melakukan upaya peninjauan kembali dan membebankan tambahan klaim sebesar Rp 3.197 sebagai beban pajak pada laba rugi 2019.


On 14 March 2018, DGT, through its decision letter, rejected the objection letter related to corporate income tax for 2015. On 28 June 2018, the Company filed an appeal letter to tax court, and through court decree No. PUT-004703.15/2018/PP/ M.VIA Tahun 2019 dated 2 July 2019, the Company’s appeal was rejected. The Company decided not to pursue judicial review and the additional claim of Rp 3,197 was charged as tax expense in 2019 profit and loss.


Pada tanggal 4 Februari 2021, Perseroan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dari DJP No. 00008/206/16/092/21 tertanggal 4 Februari 2021 terkait dengan pajak penghasilan badan untuk tahun 2016 sebesar Rp 2.027. Per tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, Perseroan sedang menyiapkan pengajuan surat keberatan ke DJP.


On 4 February 2021, the Company received Underpayment Tax Assessment Letter from DGT No. 00008/206/16/092/21 dated 4 February 2021 for its corporate income tax 2016 that states an underpayment amounting to Rp 2,027. As of the issuance of consolidated financial statements, the Company is preparing submission of objection letter to DGT.

PPH Badan MBIN tahun pajak 2016

Pada tanggal 16 Desember 2020, MBIN menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dari DJP No. 00013/206/16/056/20 tertanggal 8 Desember 2020 terkait dengan pajak penghasilan badan untuk tahun 2016 sebesar Rp 19.279. Pada tanggal 23 December 2020, MBIN membayar kurang bayar tersebut dan dibebankan sebagai beban pajak pada laba rugi 2020.

MBIN’s CIT for fiscal year 2016

On 16 December 2020, MBIN received Underpayment Tax Assessment Letter from DGT No. 00013/206/16/056/20 dated 8 December 2020 for its corporate income tax 2016 that states an underpayment amounting to Rp 19,279. On 23 December, MBIN has paid the underpayment and charged as tax expense in 2020 profit or loss.


Pada tanggal 29 April 2019, MBIN telah menerima SKPKB dari DJP No. 00010/206/17/056/19 terkait dengan pajak penghasilan badan untuk tahun 2017 sebesar Rp 22.888 (sebelumnya lebih bayar sebesar Rp 16.337). MBIN mengajukan surat keberatan dengan nilai sebesar Rp 39.225 pada tanggal 16 Juli 2019. Pada tanggal 8 Juli 2020, DJP menolak surat keberatan MBIN. Pada tanggal 7 Oktober 2020, MBIN menyampaikan permohonan banding kepada Pengadilan Pajak. Per tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, belum ada keputusan dari Pengadilan Pajak atas permohonan banding yang diajukan MBIN.

MBIN’s CIT for fiscal year 2017

On 29 April 2019, MBIN received Underpayment Tax Assessment Letter from DGT No. 00010/ 206/17/056/19 for its corporate income tax for year 2017 amounting to Rp 22,888 (previously overpayment amounted to Rp 16,337). MBIN filed an objection letter amounting to Rp 39,225 on 16 July 2019. On 8 July 2020, DGT through its decision letter, rejected MBIN’s objection. On 7 October 2020, MBIN submitted the appeal letter to the Tax Court. As of the issuance of consolidated financial statements, no decision has been issued by the Tax Court on the appeal letter filed by MBIN.


Pada tanggal 18 Mei 2020, MBIN telah menerima SKPKB dari DJP No. 00004/206/18/056/20 tertanggal 22 April 2020 terkait dengan pajak penghasilan badan untuk tahun 2018 sebesar Rp 2.687 (MBIN mengklaim lebih bayar sebesar Rp 2.390, selisih nilai tercatat sebesar Rp 38 dibebankan pada laba rugi 2020). MBIN mengajukan surat keberatan dengan nilai sebesar Rp 5.077 pada tanggal 17 Juli 2020. Per tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, belum ada keputusan dari DJP atas permohonan keberatan yang diajukan MBIN.

MBIN’s CIT for fiscal year 2018 On 18 May 2020, MBIN received Underpayment Tax Assessment Letter from DGT No. 00004/206/18/056/20 dated 22 April 2020 for its corporate income tax for year 2018 that states an underpayment amounting to Rp 2,687 (MBIN claimed overpayment amounted to Rp 2,390, the difference with carrying amount of Rp 38 charged in 2020 profit and loss). MBIN filed an objection letter amounting to Rp 5,077 on 17 July 2020. As of the issuance of consolidated financial statements, no decision has been issued by DGT on the objection letter filed by MBIN.





37

11. UTANG USAHA 11. TRADE ACCOUNTS PAYABLE

2020 2019

Berdasarkan pemasok By supplier Pihak ketiga 172,781 128,702 Third parties Pihak berelasi (Catatan 29) 1,470 10,341 Related parties (Note 29) Jumlah 174,251 139,043 Total

2020 2019

Berdasarkan umur By age category Belum jatuh tempo 168,879 137,733 Not yet due Lewat jatuh tempo: Past due: 1 - 30 hari 5,372 1,310 1 - 30 days Jumlah 174,251 139,043 Total

Berdasarkan mata uang By currency Rupiah 103,189 77,628 Rupiah Euro 33,772 37,883 Euro Dolar Amerika Serikat 25,179 16,070 US Dollar Poundsterling Britania Raya 12,111 7,452 Great Britain Poundsterling

Dolar Australia - 10 Australian Dollar Jumlah 174,251 139,043 Total

Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar 30 sampai dengan 120 hari. Tidak ada bunga yang dibebankan pada utang usaha yang telah jatuh tempo.

Purchases of raw and indirect materials, both from local and foreign suppliers, have credit terms of 30 to 120 days. No interest is charged to the overdue trade accounts payable.

12. PINJAMAN DAN FASILITAS BANK 12. LOAN AND BANK FACILITIES

Pinjaman dari pihak berelasi jangka pendek Short-term loans from a related party

Pada tanggal 28 Mei 2018, Perseroan mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman (“Perjanjian”) dengan Heineken Asia Pacific Pte Ltd, pihak berelasi. Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan memiliki hak untuk menarik pinjaman dengan jumlah maksimum Rp 500.000, dan berlaku dari 26 Juni 2018.

Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga JIBOR plus 0,80% margin dan commitment fee sebesar 0,30% per tahun untuk fasilitas yang tidak terpakai dan dibatalkan.

Masa berakhirnya fasilitas pinjaman ini adalah pada tanggal 28 Juni 2021.

Pada tanggal 27 Juni 2018, Perseroan melakukan penarikan dana sebesar Rp 300,000 dari fasilitas pinjaman dengan jatuh tempo pinjaman adalah pada tanggal 28 Januari 2020. Selanjutnya, Perseroan melakukan perpanjangan sampai tanggal 25 Maret 2021.

On 28 May 2018 the Company entered into a borrowing facility agreement (“the Agreement”) with Heineken Asia Pacific Pte Ltd, a related party. Under the agreement, the Company shall be entitled to borrow with total maximum facility of Rp 500,000, effective from 26 June 2018.

The loan is subject to interest of JIBOR plus a margin of 0.80% and commitment fee of 0.30% per annum on the undrawn and un-cancelled amount of the facility.

The end date of the facility is on 28 June 2021.

On 27 June 2018, the Company made a drawdown amounting to Rp 300,000 from the loan facility with maturity date on 28 January 2020. Subsequently, the Company rolled over its loan until 25 March 2021.

Fasilitas Bank

Citibank N.A, cabang Jakarta

Bank Facilities

Citibank N.A, Jakarta branch

Pada tanggal 27 Juli 2011, Perseroan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan Citibank N.A, cabang Jakarta, yang terdiri dari cerukan, bank garansi, pinjaman bank jangka pendek dan fasilitas pendanaan utang dagang dan piutang dagang. Fasilitas maksimum yang tersedia pada tanggal pelaporan 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 500.000 yang tersedia masing-masing sampai dengan 4 September 2021 dan 4 September 2020.

On 27 July 2011, the Company entered into borrowing facility agreements with Citibank N.A, Jakarta branch, which consists of bank overdraft, bank guarantee, short-term bank loan and trade payable and trade receivable financing facilities. The available maximum facility as of 31 December 2020 and 2019 amounted to Rp 500,000, respectively, which is available until 4 September 2021 and 4 September 2020, respectively.





38

12. PINJAMAN DAN FASILITAS BANK (Lanjutan) 12. LOAN AND BANK FACILITIES (Continued)

Citibank N.A, cabang Jakarta (Lanjutan) Citibank N.A, Jakarta branch (Continued)

Fasilitas tersedia dari tanggal perjanjian sampai dengan periode 1 (satu) tahun dan akan diperpanjang terus-menerus untuk periode 1 (satu) tahun.

The facility is available from the date of the agreement to 1 (one) year period and will be automatically extended continuously for 1 (one) year period.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Grup menggunakan fasilitas bank masing-masing sebesar Rp 2.964 dan Rp 52.801.

As of 31 December 2020 and 2019, the Group utilized bank facilities amounting to Rp 2,964 and Rp 52,801, respectively.

Saldo pinjaman atas fasilitas pinjaman ini pada 31 Desember 2019 sebesar Rp 50.000, dengan tingkat suku bunga 6,40%. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 27 Januari 2020.

The loan balance utilized from this loan facility as of 31 December 2019 amounted to Rp 50,000, with interest rate of 6.40%. The loan was fully paid on 27 January 2020.

Deutsche Bank AG, cabang Jakarta Deutsche Bank AG, Jakarta branch

Pada tanggal 12 Juni 2014, Perseroan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan Deutsche Bank AG, cabang Jakarta, yang terdiri dari bank garansi, pinjaman bank jangka pendek dan fasilitas cerukan.

On 12 June 2014, the Company entered into borrowing facility agreement with Deutsche Bank AG, Jakarta branch, which consists of bank guarantee, short-term bank loan and bank overdraft facilities.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, fasilitas maksimum yang tersedia pada tanggal pelaporan sebesar Rp 450.000, yang akan tersedia masing-masing sampai tanggal 30 April 2021 dan 30 April 2020.

As of 31 December 2020 and 2019, the available maximum facility amounted to Rp 450,000, which is available until 30 April 2021 and 30 April 2020, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Perseroan tidak menggunakan fasilitas tersebut

As of 31 December 2020 and 2019, the Company has not utilized any of the facilities

PT Bank HSBC Indonesia, cabang Jakarta PT Bank HSBC Indonesia, Jakarta branch Pada tanggal 9 Desember 2009, Perseroan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan PT Bank HSBC Indonesia, cabang Jakarta. Perjanjian terakhir dibuat pada tanggal 28 Agustus 2017 yang menyatakan keabsahan perjanjian untuk satu tahun dan akan diperbarui terus-menerus kecuali bank membatalkan, menghentikan atau membebaskan Perseroan dari kewajibannya berdasarkan perjanjian ini.

Total maksimum fasilitas bank garansi, pinjaman bank jangka pendek, dan fasilitas cerukan bank adalah sejumlah Rp 400.000. Pada tanggal 4 Oktober 2017, perjanjian ini diperpanjang untuk menambah fasilitas maksimum menjadi Rp 401.000, dan tersedia sampai dengan 31 Agustus 2021.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Perseroan telah menggunakan fasilitas bank garansi masing-masing sebesar Rp 262.245 dan Rp 277.881.

Tidak ada saldo pinjaman atas fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.

On 9 December 2009, the Company entered into borrowing facility agreement with PT Bank HSBC Indonesia, Jakarta branch. The latest agreement was made on 28 August 2017 stating the validity of the agreement for one year and shall be renewed continuously unless the Bank cancels, ceases or discharges in writing the Company from its obligation under this agreement.

Total maximum facility for bank guarantee, short-term bank loan and bank overdraft facilities amounted to Rp 400,000. On 4 October 2017, the agreement was amended to increase the maximum facility to Rp 401,000, and available until 31 August 2021.

As of 31 December 2020 and 2019, the Company utilized the bank guarantee facility amounting to Rp 262,245 and Rp 277,881, respectively.

No loan balance was utilized from this loan facility as of 31 December 2020 and 2019.

PT Bank BNP Paribas Indonesia, cabang Jakarta PT Bank BNP Paribas Indonesia, Jakarta branch

Pada tanggal 15 Januari 2018, Perseroan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan PT Bank BNP Paribas Indonesia, cabang Jakarta. Total maksimum fasilitas cerukan adalah sejumlah Rp 200.000 dan tersedia sampai tanggal 30 April 2021.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Perseroan tidak menggunakan fasilitas tersebut.

On 15 January 2018, the Company entered into a borrowing facility agreement with PT Bank BNP Paribas Indonesia, Jakarta branch. Total maximum facility loan and bank overdraft facilities amounted to Rp 200,000, and available until 30 April 2021.

As of 31 December 2020 and 2019, the Company has not utilized any of the facilities.





39

13. UTANG PAJAK 13. TAXES PAYABLE

2020 2019 Perseroan The Company PPh badan 36,584 75,789 Corporate income tax Utang Pajak Lain Other taxes payable

PPh Pasal 21 1,038 1,156 Income tax Article 21 PPh Pasal 23/26 267 742 Income tax Article 23/26 Pajak pertambahan nilai 12,106 25,270 Value added tax

Entitas anak Subsidiaries PPh badan 5,750 18,721 Corporate income tax Utang Pajak Lain Other taxes payable

PPh Pasal 21 535 509 Income tax Article 21 PPh Pasal 23/26 525 1,040 Income tax Article 23/26 PPh Pasal 25 2,641 10,173 Income tax Article 25

Pajak pertambahan nilai 862 7,046 Value added tax Jumlah 60,308 140,446 Total

14. JAMINAN EMBALASI 14. DEPOSIT ON CONTAINERS

Jaminan embalasi dengan jumlah tercatat per 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 172.182 dan Rp 225.582 merupakan uang jaminan atas kemasan (botol, keg, tabung CO2 dan krat) yang diterima dari pihak ketiga dan akan dikembalikan pada saat kemasan tersebut dikembalikan, dalam jangka pendek.

Deposit on containers with carrying amount of Rp 172,182 and Rp 225,582 as of 31 December 2020 and 2019, respectively represents returnable packaging (bottles, kegs, CO2 cylinders and crates) deposits received from third parties and will be refunded when the packaging is returned, in the short-term period.

15. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF 15. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS

Merupakan nilai wajar dari kontrak valuta berjangka dengan berbagai bank sebagai berikut:

This account represents the fair value of forward exchange contracts with various banks as follows:

2020 2019

Jumlah Nosional/

Total Notional

Nilai

wajar/

Jumlah Nosional/

Total Notional

Nilai

wajar/ Amount Fair value Amount Fair value

Aset derivatif 67,483 1,858) - -) Derivative assets Liabilitas derivatif 34,704 (320) 64,797 (565) Derivative liabilities Instrumen keuangan derivatif Grup tidak memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai karena persyaratan untuk penerapan akuntansi lindung nilai tidak terpenuhi. Perubahan atas nilai wajar dari instrumen keuangan derivatif diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun berjalan.

The Group’s derivative financial instruments did not qualify for hedge accounting because the requirements for the application of hedge accounting were not met. The changes in the fair value of these derivative instruments are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the respective year.

Kontrak valuta berjangka per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut (USD dan EUR dalam nilai penuh):

The outstanding forward exchange contracts as of 31 December 2020 and 2019 were as follows (USD and EUR are in full amount):

31 Desember 2020: 31 December 2020:

Membeli dari Deutsche Bank AG, cabang Jakarta: USD 1.450.000 untuk Rp 20.728, tanggal

penyelesaian kontrak antara 14 Januari 2021 hingga 15 Maret 2021.

EUR 4.800.000 untuk Rp 81.459, tanggal penyelesaian kontrak antara 14 Januari 2021 hingga 15 Maret 2021.

To buy from Deutsche Bank AG, Jakarta branch: USD 1,450,000 for Rp 20,728, contract

settlement dates ranging from 14 January 2021 to 15 March 2021.

EUR 4,800,000 for Rp 81,459, contract settlement dates ranging from 14 January 2021 to 15 March 2021.





40

15. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (Lanjutan) 15. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS

(Continued)

31 Desember 2019: 31 December 2019:

a. Membeli dari PT Bank BNP Paribas Indonesia, cabang Jakarta: USD 435.000 untuk Rp 6.142, tanggal

penyelesaian kontrak pada 3 Maret 2020. EUR 2.075.000 untuk Rp 32.623, tanggal

penyelesaian kontrak antara 11 Februari 2020 hingga 9 Maret 2020.

a. To buy from PT Bank BNP Paribas Indonesia, Jakarta branch: USD 435,000 for Rp 6,142, contract settlement

date on 3 March 2020. EUR 2,075,000 for Rp 32,623, contract

settlement dates ranging from 11 February 2020 to 9 March 2020.

b. Membeli dari Citibank N.A, cabang Jakarta: USD 810.000 untuk Rp 11.472, tanggal

penyelesaian kontrak antara 6 Januari 2020 hingga 4 Februari 2020.

EUR 925.000 untuk Rp 14.560, tanggal penyelesaian kontrak pada 14 Januari 2020.

b. To buy from Citibank N.A, Jakarta branch: USD 810,000 for Rp 11,472, contract

settlement dates ranging from 6 January 2020 to 4 February 2020.

EUR 925,000 for Rp 14,560, contract settlement date on 14 January 2020.

Keuntungan (kerugian) bersih atas keuangan derivatif masing-masing sebesar Rp 9.941 dan (Rp 3.829) pada periode 31 Desember 2020 dan 2019, disajikan sebagai bagian dari pendapatan (beban) keuangan.

Net gain (loss) on financial derivatives amounted to Rp 9,941 and (Rp 3,829) in 31 December 2020 and 2019, respectively, which is presented as part of finance income (cost).

16. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN

UTANG LAIN-LAIN 16. ACCRUED EXPENSES AND OTHER CURRENT

LIABILITIES

2020 2019

Iklan dan promosi 265,956 277,602 Advertising and promotions Transportasi 90,851 138,211 Transportation Perolehan aset tetap (Catatan 8) 37,410 107,108 Acquisition of fixed assets (Note 8) Gaji dan kompensasi karyawan

lainnya 34,046

51,944 Salaries and other employee

compensation Dividen (Catatan 20) 25,450 25,950 Dividends (Note 20) Jasa teknik dan royalty (Catatan 29

dan 33) 24,459

40,699 Technical fees and royalty (Notes 29

and 33) Suku cadang 10,645 12,558 Spare parts Lainnya 137,100 78,985 Others Jumlah 625,917 733,057 Total

17. MODAL SAHAM 17. SHARE CAPITAL

Susunan pemegang saham Perseroan per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

The Company’s shareholders as of 31 December 2020 and 2019 are as follows:

Nama pemegang saham

Jumlah saham/ Number of

Shares

Persentase kepemilikan/

Percentage of Ownership

Jumlah modal saham/Total

paid-up capital Name of Stockholders % Heineken International B.V. 1,723,151,000 81.78 17,232 Heineken International B.V. Masyarakat lainnya 383,849,000 18.22 3,838 Public shareholders Jumlah 2,107,000,000 100.00 21,070 Total

18. TAMBAHAN MODAL DISETOR 18. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Tambahan modal disetor merupakan selisih antara harga jual dengan nilai nominal saham Perseroan yang dijual kepada masyarakat Indonesia pada tahun 1981.

This account represents the amount received by the Company in excess of the Rupiah par value of the shares sold to the Indonesian public in 1981.





41

19. SALDO LABA YANG DICADANGKAN 19. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007, mengenai Perseroan Terbatas, Perseroan diwajibkan mengalokasikan sejumlah tertentu dari laba bersih setiap tahunnya ke dana cadangan hingga cadangan tersebut mencapai 20% dari modal yang ditempatkan. Jumlah minimum yang wajib dicadangkan belum ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia. Cadangan ini harus digunakan untuk menutup kerugian pada masa yang akan datang yang tidak dapat ditutup dengan saldo laba.

Based on the Law of Republic of Indonesia No. 40 year 2007 on Limited Liability Companies, the Company is obliged to annually allocate certain amount of net income to a statutory reserve fund, until such statutory reserve fund reaches 20% of subscribed capital. The minimum required amount to be annually allocated to the statutory reserve fund has not been determined by the Indonesian Government. The statutory reserve fund shall be used to cover future losses not otherwise absorbed by retained earnings.

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tanggal 28 Agustus 2020 dan sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris No. 28 pada tanggal 28 Agustus 2020, dari Irene Yulia S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui untuk mengalokasikan sejumlah Rp 10 dari laba bersih Perseroan tahun 2019 sebagai cadangan.

Based on the Minutes of Annual General Meeting of Shareholders of the Company on 28 August 2020, and as stated in Notarial Deed No. 28 dated 28 August 2020, of Irene Yulia S.H., notary public in Jakarta, the shareholders agreed to allocate Rp 10 of the Company’s 2019 net income to the statutory reserve.

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tanggal 23 April 2019 dan sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris No. 16 pada tanggal 23 April 2019, dari Irene Yulia S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui untuk mengalokasikan sejumlah Rp 1 dari laba bersih Perseroan tahun 2018 sebagai cadangan.

Based on the Minutes of Annual General Meeting of Shareholders of the Company on 23 April 2019, and as stated in Notarial Deed No. 16 dated 23 April 2019, of Irene Yulia S.H., notary public in Jakarta, the shareholders agreed to allocate Rp 1 of the Company’s 2018 net income to the statutory reserve.

Saldo laba yang dicadangkan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing berjumlah Rp 26 dan Rp 16.

The balance of appropriated retained earnings as of 31 December 2020 and 2019 amounted to Rp 26 and Rp 16, respectively.

20. DIVIDEN TUNAI 20. CASH DIVIDENDS

Berdasarkan Keputusan Sirkuler Direksi Perseroan pada tanggal 31 Oktober 2019, Direksi menyetujui pembagian interim dividen tunai kepada para pemegang saham berdasarkan hasil interim operasi 2019 sebesar Rp 47 (rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 99.029. Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tanggal 28 Agustus 2020 dan sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris No. 28 pada tanggal 28 Agustus 2020, dari Irene Yulia S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui untuk mengesahkan interim dividen tunai tersebut menjadi final dividen tunai berdasarkan hasil operasi 2019.

Based on the Circular Resolution of the Board of Directors of the Company on 31 October 2019, the Board of Directors approved the distribution of interim cash dividends to shareholders based on 2019 interim results amounting to Rp 47 (full rupiah amount) per share or equivalent to Rp 99,029. Based on the Minutes of Annual General Meeting of Shareholders of the Company on 28 August 2020, and as stated in Notarial Deed No. 28 dated 28 August 2020, of Irene Yulia S.H., notary public in Jakarta, the shareholders agreed to certify the interim cash dividend as a final cash dividend based on 2019 operating results.

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tanggal 23 April 2019 dan sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris No. 16 pada tanggal 23 April 2019, dari Irene Yulia S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui pembagian final dividen tunai kepada para pemegang saham berdasarkan hasil operasi 2018 sebesar Rp 536 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 1.129.352.

Based on the Minutes of Annual General Meeting of Shareholders of the Company on 23 April 2019, and as stated in Notarial Deed No. 16 dated 23 April 2019, of Irene Yulia S.H., notary public in Jakarta, the stockholders approved the distribution of final cash dividends to shareholders based on 2018 operating results amounting to Rp 536 (full Rupiah amount) per share or equivalent to Rp 1,129,352.





42

20. DIVIDEN TUNAI (Lanjutan) 20. CASH DIVIDENDS (Continued)

Utang dari deklarasi dividen yang masih belum dibayarkan adalah sebesar Rp 25.450 dan Rp 25.950, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.

Outstanding declared dividends payable amounted to Rp 25,450 and Rp 25,950 as of 31 December 2020 and 2019, respectively.

21. PENJUALAN BERSIH 21. NET SALES

2020 2019

Penjualan bersih ke pihak ketiga: Net sales to third parties: Lokal 1,969,257 3,684,094 Local Ekspor 4,814 10,959 Export

Penjualan ekspor ke pihak berelasi (Catatan 29) 10,938 16,352

Export sales to related parties (Note 29)

Jumlah 1,985,009 3,711,405 Total Penjualan bersih berdasarkan

kelompok produk: Net sales by product group: Alkohol 1,640,379 3,270,531 Alcoholic Non-Alkohol 344,630 440,874 Non-Alcohollic

Jumlah 1,985,009 3,711,405 Total

Pelanggan utama dengan nilai penjualan bersih melebihi 10% dari nilai penjualan bersih konsolidasian adalah sebagai berikut:

Major customers for which the net sales value exceeded 10% of the consolidated net sales are as follows:

2020 2019

PT Bintang Bali Indah 337,426 946,687 PT Bintang Bali Indah PT Langgeng Kreasi Jayaprima 227,113 265,314 PT Langgeng Kreasi Jayaprima

22. BEBAN POKOK PENJUALAN 22. COST OF GOODS SOLD

2020 2019

Bahan baku dan bahan kemasan yang digunakan 371,298) 610,388) Raw materials and packaging used

Biaya upah langsung 98,430) 108,081) Direct labor cost Biaya pabrikasi 587,904) 697,175) Manufacturing overhead Jumlah biaya produksi 1,057,632) 1,415,644) Total manufacturing costs Persediaan barang dalam proses Goods in process

Awal tahun 15,468) 13,060) At beginning of year Akhir tahun (18,978) (15,468) At end of year

Biaya pokok produksi 1,054,122) 1,413,236) Cost of goods manufactured Persediaan barang jadi Finished goods

Awal tahun 54,954) 68,069) At beginning of year Akhir periode (64,293) (54,954) At end of year

Jumlah beban pokok penjualan 1,044,783) 1,426,351) Total cost of goods sold

1,54% dari total beban pokok penjualan atau sebesar Rp 16.124 untuk tahun 2020 dan 3,23% dari total beban pokok penjualan atau sebesar Rp 46.044 untuk tahun 2019 merupakan pembelian material dari pihak berelasi (Catatan 29).

1.54 % of the total cost of goods sold or Rp 16,124 in 2020 and 3.23% of the total cost of goods sold or Rp 46,044 in 2019 were comprised of materials purchased from a related party (Note 29).

Tidak ada pembelian dari satu penjual yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih konsolidasian.

There were no purchases from any single supplier which exceeded 10% of the total consolidated net sales.

23. BEBAN PENJUALAN 23. SELLING EXPENSES

2020 2019

Promosi 123,570 237,384 Promotion Gaji dan tunjangan 84,249 96,977 Salaries and benefits Lain-lain 50,045 33,566 Others Jumlah 257,864 367,927 Total





43

24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

2020 2019 Gaji dan kompensasi karyawan lainnya 69,633 72,511 Salaries and other employee compensation Penyusutan dan amortisasi 18,441 12,380 Depreciation and amortization Perjalanan, komunikasi, jasa

professional dan lain-lain (Catatan 29) 103,896 122,963

Travelling, communications, professional fees and others (Note 29)

Jumlah 191,970 207,854 Total

25. PAJAK PENGHASILAN 25. INCOME TAX

Beban pajak penghasilan Grup terdiri dari: Income tax expense of the Group consists of the

following:

2020 2019 Pajak kini Current tax Perseroan: The Company:

Pajak kini 90,090) 285,465) Current year Penyesuaian untuk tahun-tahun

sebelumnya -) 3,197) Adjustment for prior years Sub-jumlah 90,090) 288,662) Subtotal Entitas anak: Subsidiaries:

Pajak kini 32,413) 138,388) Current year Penyesuaian untuk tahun-tahun

sebelumnya 19,317) -) Adjustment for prior years Sub-jumlah 51,730) 138,388) Subtotal Pajak tangguhan Deferred tax Perseroan (28,045) 19,761) The Company Entitas anak (2,922) (26,258) Subsidiaries Sub-jumlah (30,967) (6,497) Subtotal Jumlah 110,853) 420,553) Total

Pajak Kini Current Tax Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak yang ditunjukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan taksiran laba kena pajak dan beban pajak kini pada tahun 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

The reconciliation between profit before tax as shown in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income with estimated taxable income and current tax expense in 2020 and 2019 are as follows:

2020 2019 Laba sebelum pajak penghasilan

konsolidasian 396,470) 1,626,612) Consolidated profit before tax Eliminasi (8,734) 172,726) Elimination Laba sebelum pajak penghasilan

entitas anak (72) (428,195) Subsidiaries’ profit before income tax Laba sebelum pajak penghasilan

Perseroan 387,664) 1,371,143) The Company’s profit before income tax Perbedaan permanen: Permanent differences:

Dividen -) (222,063) Dividend Tunjangan karyawan 30,965) 28,359) Employee benefits Perjamuan, sumbangan, dan lainnya 14,228) 4,171) Entertainment, donations, and others Pendapatan bunga (27,619) (10,029) Interest income

Jumlah perbedaan permanen 17,574) (199,562) Total permanent differences





44

25. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) 25. INCOME TAX (Continued)

2020 2019

Perbedaan temporer: Temporary differences: Penyusutan aset tetap (3,560) (20,736) Depreciation of fixed assets Liabilitas imbalan kerja 2,201) 404) Employee benefits obligation Bonus dan kompensasi lain yang

masih harus dibayar (12,962) (4,487) Accrued bonus and other compensation Penyisihan untuk penurunan nilai

aset tetap -) (646) Provision for impairment of fixed assets Penyisihan persediaan slow-moving 2,494) (4,620) Provision for slow-moving inventory Laba penjualan aset tetap 122) 116) Gain from sales of fixed assets Lainnya 15,968) 249) Others

Jumlah perbedaan temporer 4,263) (29,720) Total temporary differences

Laba kena pajak 409,501) 1,141,861) Taxable profit

Beban pajak kini 90,090) 285,465) Current tax expense

Pajak dibayar dimuka: Prepaid taxes: Pajak penghasilan Pasal 22 (2,849) (8,669) Income tax Article 22 Pajak penghasilan Pasal 23 (5,611) (6,342) Income tax Article 23 Pajak penghasilan Pasal 25 (45,046) (194,665) Income tax Article 25

Pajak penghasilan kurang bayar (Catatan 13) 36,584) 75,789)

Under payment of corporate income tax (Note 13)

Laba kena pajak yang diungkapkan digunakan sebagai dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT).

The disclosed taxable profit is used as the basis for filing the Annual Tax Return (“SPT”).

Pajak Tangguhan

Deferred Tax

Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perseroan dan entitas anak adalah sebagai berikut:

The details of the Company and its subsidiaries’ deferred tax assets and liability are as follows:

2019

Diakui di laba rugi/

Recognized in profit or loss

Diakui di penghasilan

komprehensif lain/

Recognized in other

comprehensive income 2020

Perseroan: The Company: Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets: Laba belum terealisasi dalam

persediaan 18,663) (7,183) -) 11,480) Unrealized profits in inventories Liabilitas imbalan kerja 1,982) 44) (449) 1,577) Employee benefits obligation Bonus dan kompensasi lain yang

masih harus dibayar 8,163) (3,832) -) 4,331) Accrued bonus and other

Compensation Penyisihan penurunan nilai

persediaan 231) 521) -) 752) Allowance for decline in value

of inventories Lain-lain 7,888) 2,567) -) 10,455) Others 36,927) (7,883) (449) 28,595)

Liabilitas pajak tangguhan: Deferred tax liability: Cukai (10,321) 7,887) -) (2,434) Excise tax Aset tetap (143,652) 28,041) -) (115,611) Fixed assets

(153,973) 35,928) -) (118,045)

Liabilitas pajak tangguhan - bersih (117,046) 28,045) (449) (89,450) Deferred tax liabilities - net

Entitas anak: Subsidiaries: Liabilitas pajak tangguhan -

bersih (6,417) (1,092) (2) (7,511) Deferred tax liabilities - net

Total Liabilitas pajak tangguhan – bersih (123,463) 26,953 (451) (96,961)

Total Deferred tax liabilities – net





45


2019




komprehensif lain/

Recognized in other


Entitas anak: Subsidiaries: Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets: Beban promosi dan jasa

professional yang masih harus dibayar 55,928) (5,057) -) 50,871)

Accrued promotion and professional fees expense

Kerugian penurunan nilai cadangan piutang 21,152) 11,235) -) 32,387)

Impairment losses of accounts receivable

Penyisihan penurunan nilai persediaan 289) (201) -) 88)

Allowance for decline in value of inventories

Imbalan kerja yang masih harus dibayar 1,287) (110) (305) 872) Employee benefits obligation

Bonus dan kompensasi lain yang masih harus dibayar 10,422) (1,940) -) 8,482)

Accrued bonus and other compensation

Aset tetap 252) 87) -) 339) Fixed assets Aset pajak tangguhan - bersih 89,330) 4,014) (305) 93,039) Deferred tax assets - net

2018




komprehensif lain/

Recognized in other


Perseroan: The Company: Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets: Laba belum terealisasi dalam

persediaan 45,264) (26,601) -) 18,663) Unrealized profits in inventories Liabilitas imbalan kerja 2,119) 101) (238) 1,982) Employee benefits obligation Bonus dan kompensasi lain yang

masih harus dibayar 9,285) (1,122) -) 8,163) Accrued bonus and other

Compensation Penyisihan penurunan nilai

persediaan 1,386) (1,155) -) 231) Allowance for decline in value

of inventories Penyisihan kerugian penurunan

nilai aset tetap 161) (161) -) -) Provision for impairment of

fixed assets Lain-lain 7,826) 62) -) 7,888) Others 66,041) (28,876) (238) 36,927)

Liabilitas pajak tangguhan: Deferred tax liability: Cukai (24,591) 14,270) -) (10,321) Excise tax Aset tetap (138,497) (5,155) -) (143,652) Fixed assets

(163,088) 9,115) -) (153,973)

Liabilitas pajak tangguhan - bersih (97,047) (19,761) (238) (117,046) Deferred tax liabilities - net

Entitas anak: Subsidiaries: Liabilitas pajak tangguhan -

bersih (1,001) (5,408) (8) (6,417) Deferred tax liabilities - net

Total Liabilitas pajak tangguhan –

bersih (98,048) (25,169) (246) (123,463) Total Deferred tax liabilities –

net Deferred

Entitas anak: Subsidiaries:

Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets: Beban promosi dan jasa

professional yang masih harus dibayar 38,270) 17,658) -) 55,928)

Accrued promotion and professional fees expense

Kerugian penurunan nilai cadangan piutang 6,025) 15,127) -) 21,152)

Impairment losses of accounts receivable

Penyisihan penurunan nilai persediaan 304) (15) -) 289)

Allowance for decline in value of inventories

Imbalan kerja yang masih harus dibayar 1,127) 252) (92) 1,287) Employee benefits obligation

Bonus dan kompensasi lain yang masih harus dibayar 11,593) (1,171) -) 10,422)

Accrued bonus and other compensation

Aset tetap 437) (185) -) 252) Fixed assets Aset pajak tangguhan - bersih 57,756) 31,666) (92) 89,330) Deferred tax assets - net





46


Realisasi dari aset pajak tangguhan Grup tergantung pada laba fiskal yang dapat dihasilkan pada periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan ini dapat dipulihkan pada periode mendatang.

Realization of the Group’s deferred tax assets is dependent upon the availability of future taxable income. Management believes that these deferred tax assets are realizable in the foreseeable future.

Sesuai peraturan perpajakan di Indonesia, Grup melaporkan pajak-pajaknya berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut sebelum masa kadaluwarsa pemeriksaan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh peraturan yang berlaku.

Under the taxation laws of Indonesia, the Group submits tax returns on the basis of self-assessment. The tax authorities may assess or amend taxes within the statute of limitations, under prevailing regulations.

Posisi pajak Grup mungkin akan dipertanyakan oleh fiskus. Manajemen berusaha mempertahankan posisi pajak Perseroan yang sebagaimana dipercaya memiliki dasar-dasar teknis yang memadai berdasarkan peraturan perpajakan.

The Group’s tax positions may be challenged by the tax authorities. Management vigorously defends the Company’s tax positions which are believed to be grounded on sound technical basis, in compliance with the tax regulations.

Berdasarkan UU No. 2/2020, tarif pajak penghasilan badan diturunkan dari tarif wajib pajak sebelumnya sebesar 25% menjadi 22% untuk tahun 2020 dan 2021, dan menjadi 20% untuk tahun 2022 dan seterusnya (25% adalah tarif pajak wajib yang berlaku pada tahun 2019).

Pursuant to Law No. 2/2020, the corporate income tax rate is reduced from the previous statutory rate of 25% to 22% for 2020 and 2021, and to 20% for 2022 onwards (25% was the applied statutory tax rate in 2019).

Rekonsiliasi antara beban pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan perhitungan beban pajak menggunakan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

The reconciliations between tax expense in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income and tax expense calculated using the prevailing tax rates are as follows:

2020 2019 Laba sebelum pajak penghasilan

konsolidasian 396,470) 1,626,612) Consolidated profit before income tax Tarif pajak yang berlaku 22%) 25%) Statutory tax rate 87,223) 406,653) Dampak perubahan tarif pajak (19,698) -) Effect of change in statutory tax rate Penyesuaian untuk tahun-tahun

sebelumnya 19,317) 3,197) Adjustment for prior years 86,842) 409,850) Perbedaan permanen dikalikan dengan

tarif pajak yang berlaku Permanent differences at applicable tax rate: Tunjangan karyawan 11,301) 10,998) Employee benefits Perjamuan, sumbangan dan lainnya 19,141) 2,573) Entertainment, donations and others Pendapatan bunga (6,431) (2,865) Interest income Lainnya -) (3) Others

Jumlah 24,011) 10,703) Total Beban pajak penghasilan 110,853) 420,553) Income tax expense

26. CUKAI 26. EXCISE

Perseroan menerima surat keputusan cukai dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk sanksi administratif berupa denda melalui surat tagihan No. STCK-1-5/WBC.06/KPP.MP.02/2015 tanggal 19 Agustus 2015 sebesar Rp 139.390 dan surat tagihan No. 000002/WBC.10/KPP.MP.07/STCK1/2015 tanggal 25 Agustus 2015 sebesar Rp 186.240.

The Company received an excise assessment letter from Directorate General of Customs and Excise for administrative penalty in form of fines collected by Assessment Letter No. STCK-1-5/WBC.06/KPP.MP.02/2015, dated 19 August 2015 amounting to Rp 139,390 and Letter No. 000002/WBC.10/KPP.MP.07/STCK1/2015, dated 25 August 2015 amounting to Rp 186,240.





47

26. CUKAI (Lanjutan) 26. EXCISE (Continued)

Pada 15 September 2015, Perseroan mengajukan surat keberatan atas tagihan cukai dan mendapatkan surat keputusan berkurangnya kewajiban perseroan dari Rp 139.390 dan Rp 186.240 menjadi Rp 111.852 dan Rp 108.763.

On 15 September 2015, the Company filed the objection letter on excise assessments and obtained decision letters that the obligations were reduced from Rp 139,390 and Rp 186,240 to Rp 111,852 and Rp 108,763.

Perseroan telah membayar sebesar Rp 111.852 pada tanggal 15 Desember 2015 dan Rp 108.763 pada tanggal 27 November 2015. Pembayaran telah dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun 2015.

The Company paid Rp 111,852 on 15 December 2015 and Rp 108,763 on 27 November 2015. The payment was charged to the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for fiscal year 2015.

Pada tanggal 16 Desember 2015, Perseroan telah mengajukan surat banding No. 001/LGL/XII/2015 dan No. 002/LGL/XII/2015 ke Pengadilan Pajak.

On 16 December 2015, the Company submitted Appeal Letter No. 001/LGL/XII/2015 and No. 002/LGL/XII/2015 to Tax Court.

Pada tanggal 17 April 2017, Perseroan telah menerima surat putusan Pengadilan Pajak No.Put-82077/PP/M.VIIB/20/2017 tanggal 6 April 2017 dan No. Put-82078/PP/M/VIIB/20/2017 tanggal 6 April 2017 yang mengabulkan permohonan banding Perseroan masing-masing sebesar Rp 111.852 dan Rp 108.763.

On 17 April 2017, the Company received the Tax Decision Letters No. Put-82077/PP/M.VIIB/20/2017 dated 6 April 2017 and No. Put-82078/PP/M.VIIB/20/2017 dated 6 April 2017 granting the Company’s appeal amounting to Rp 111,852 and Rp 108,763, respectively.

Berdasarkan surat putusan Pengadilan Pajak tersebut, Perseroan mengajukan permohonan pengembalian denda cukai kepada Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai tanggal 23 Mei 2017 dan 12 Juni 2017 masing-masing sebesar Rp 108.763 dan Rp 111.852 yang diterima Perseroan masing-masing pada tanggal 20 Juni 2017 dan 20 Juli 2017. Pengembalian dana denda cukai dicatat di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun 2017.

Based on the Tax Decision Letters received, the Company has filed for an excise penalty refund to the Directorate General of Custom and Excise on 23 May 2017 and 12 June 2017 for the appeal amounting to Rp 108,763 and Rp 111,852, respectively, which the Company received on 20 June 2017 and 20 July 2017, respectively. The refunds received were recorded in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income in 2017.

Pada tanggal 14 November 2017, Perseroaan menerima surat pemberitahuan No.MPK-2126/PAN.Wk/2017 dari Pengadilan Pajak atas permohonan peninjauan kembali dan memori peninjauan kembali yang diajukan oleh Direktur Jenderal Bea Cukai atas putusan pengadilan No.Put-82077/PP/M.VIIB/20/2017 tanggal 6 April 2017. Pada tanggal 13 Desember 2017 Perseroan telah mengajukan kontra memori peninjauan kembali kepada Pengadilan Pajak.

On 14 November 2017, the Company received a notification letter No.MPK-2126/PAN.Wk/2017 from Tax Court, submitted by Directorate General of Custom and Excise, proposing a judicial review to object the Decision Letter No. Put-82077/PP/M.VIIB/20/2017 dated 6 April 2017. On 13 December 2017, the Company filed a contra-memorandum against the mentioned proposed judicial review.

Pada tanggal 3 September 2018, Perseroan menerima surat pemberitahuan No. PPMA-3271/PAN.Wk/2018 dari Pengadilan Pajak, atas salinan putusan Mahkamah Agung No.1238/B/PK/Pjk/2018 tanggal 9 Juli 2018, yang memutuskan untuk menolak permohonan peninjauan kembali atas putusan Pengadilan Pajak No.Put-082077/PP/M.VIIB/20/2017.

On 3 September 2018, the Company received a notification letter No. PPMA-3271/PAN.Wk/2018 from Tax Court, on copy of Supreme Court Verdict No.1238/B/PK/Pjk/2018 dated 9 July 2018 that decided to reject the judicial review on Tax Court decision letter No.Put-082077/PP/M.VIIB/20/2017.





48

26. CUKAI (Lanjutan) 26. EXCISE (Continued)

Pada tanggal 6 Desember 2019, Perseroan menerima surat pemberitahuan No.MPK-2213T/PAN.Wk/2019 dari Pengadilan Pajak atas permohonan peninjauan kembali dan memori peninjauan kembali yang diajukan oleh Direktur Jenderal Bea Cukai atas putusan pengadilan No.Put-82078/PP/M.VIIB/20/2017 tanggal 6 April 2017. Pada tanggal 30 Desember 2019, Perseroan mengajukan kontra memori peninjaukan kembali kepada Pengadilan Pajak. Sampai dengan penerbitan laporan keuangan konsolidasian, belum ada keputusan dari Mahkamah Agung atas kontra memori peninjauan kembali yang diajukan Perseroan.

On 6 December 2019, the Company received a notification letter No.MPK-2213T/PAN.Wk/2019 from Tax Court, submitted by Directorate General of Custom and Excise, proposing a judicial review to object the Decision Letter No. Put-82078/PP/M.VIIB/20/2017 dated 6 April 2017. On 30 December 2019, the Company filed a contra memorandum against the mentioned proposed judicial review. As of the issuance of consolidated financial statements, no decision has been issued by the Supreme Court on the contra-memorandum filed by the Company.

27. LIABILITAS IMBALAN KERJA 27. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

a. Program Pensiun Karyawan a. Employee Pension Plan

Grup memberikan imbalan pascakerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (Undang Undang Ketenagakerjaan) dan PKB. Grup menghitung dan mengakui mana yang lebih tinggi antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan Undang Undang Ketenagakerjaan dan PKB.

The Group provides post-employment benefits as required under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”) and CLA. The Group calculates and recognizes the higher of the benefits under the Labor Law and CLA.

Grup memiliki program imbalan pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Allianz Indonesia dan yang telah disahkan oleh Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No. KEP-7/NB.1/2016 tertanggal 27 Januari 2016. Imbalan pensiun akan dibayarkan apabila karyawan tersebut pensiun, cacat atau meninggal dunia. Iuran untuk program pensiun tersebut adalah sebesar 11% dari gaji bulanan karyawan dan menjadi beban Grup.

The Group has a defined contribution plan which is managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan (“DPLK”) Allianz Indonesia and was legalized by the Decree of Board of Commissioners of Indonesia Financial Services Authority No. KEP-7/NB.1/2016 dated 27 January 2016. The pension benefits will be paid if the employees are retired, disabled or passed away. Pension fund contributions are 11% of the employees’ monthly salaries, which are borne by the Group.

Jumlah beban sehubungan dengan program kontribusi pasti pada periode yang berakhir pada 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 7.648 dan Rp 8.122. Saldo utang iuran pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 sebesar Rp 1.098 and Rp 874 disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar dan utang lain-lain – gaji dan kompensasi karyawan lainnya” (Catatan 16).

The total expense in relation to the defined contribution plan for the period ended 31 December 2020 and 2019 amounted to Rp 7,648. and Rp 8,122, respectively. As of 31 December 2020 and 2019, the related payables amounting to Rp 1,098 and Rp 874, respectively are presented as part of “Accrued expenses and other current liabilities – salaries and other employee compensation” (Note 16).

Program pensiun karyawan memberikan eksposur Grup terhadap risiko aktuarial seperti risiko tingkat bunga dan risiko gaji.

The employee pension plan typically exposes the Group to actuarial risks, such as interest risk and salary risk.

Risiko Tingkat Bunga

Interest risk

Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program.

A decrease in the obligation interest rate will increase the plan liability.





49

27. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan) 27. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued)

a. Program Pensiun Karyawan (Lanjutan) a. Employee Pension Plan (Continued)

Risiko Gaji

Salary risk

Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu.

The present value of the defined benefit plan liability is calculated by reference to the future salaries of plan participants. As such, an increase in the salary of the plan participants will increase the plan’s liability.

Estimasi iuran untuk tahun 2021 adalah sebesar Rp 11.252.

The expected contributions for 2021 will be Rp 11,252.

b. Program imbalan kerja jangka panjang lain b. Other long-term employee benefits plan

Grup juga memberikan penghargaan tambahan kepada seluruh karyawannya yang mencapai kriteria tertentu dalam masa kerja sesuai dengan PKB.

The Group also provide additional awards to all of its employees who meet certain requirements within length of service according to CLA.

c. Jumlah yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:

c. The amounts recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income are as follows:

Imbalan pascakerja/ Post-employment

benefits

Imbalan kerja jangka panjang lain/Other long-term employee benefits Jumlah/Total

2020 2019 2020 2019 2020 2019

Biaya jasa Service cost.

Biaya jasa kini 3,781) 3,381) 181) 167) 3,962) 3,548) Current service cost Biaya jasa lalu yang diakui

segera (1,584) (2,421) (20) (87) (1,604) (2,508) Past service cost Beban bunga neto 916) 871) 49) 51) 965) 922) Net interest expense. Kerugian dari penyelesaian 59) 1) 3) -) 62) 1) Loss from settlement. Kerugian bersih aktuarial yang

diakui -) -) 35) 49) 35) 49) Recognized net actuarial.

loss Komponen dari biaya imbalan

pasti yang diakui dalam laba rugi 3,172) 1,832) 248) 180) 3,420) 2,012)

Components of defined. Benefit cost recognized in

profit or loss

Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti – neto

Remeasurement on the net. Defined benefit liability

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari:

Actuarial gains and losses arising from

changes in: Asumsi demografi 455) -) -) -) 455) -) Demographic assumptions Asumsi keuangan (3,692) (1,904) -) -) (3,692) (1,904) Financial assumptions Penyesuaian atas

pengalaman (544) 551) -) -) (544) 551) Experience adjustments

Komponen beban imbalan pasti yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain (3,781) (1,353) -) -) (3,781) (1,353)

Components of defined. benefit cost recognized in

other comprehensive income Jumlah (609) 479) 248) 180) (361) 659) Total.

d. Mutasi nilai kini kewajiban imbalan kerja adalah

sebagai berikut: d. Movements in the present value of the employee

benefit obligation were as follows:

Imbalan pascakerja/ Post-employment

benefits

Imbalan kerja jangka Panjang lain/Other long-term employee benefits Jumlah/Total

2020 2019 2020 2019 2020 2019

Kewajiban imbalan kerja - awal 12,440) 12,285) 780) 856) 13,220) 13,141) Employee benefits

obligation - beginning Biaya jasa kini 3,781) 3,381) 181) 216) 3,962) 3,597) Current service cost Biaya jasa lalu (1,584) (2,421) (20) (87) (1,604) (2,508) Past service cost Biaya bunga 916) 871) 49) 51) 965) 922) Interest cost Provisi untuk kelebihan

pembayaran imbalan 13,209) 5,043) -) -) 13,209) 5,043) Provision for excess

benefit payment Pembayaran manfaat (13,395) (5,366) (157) (256) (13,552) (5,622) Benefits paid Keuntungan bersih aktuarial (3,781) (1,353) -) -) (3,781) (1,353) Net actuarial gain Kewajiban imbalan kerja - akhir 11,586) 12,440) 833) 780) 12,419) 13,220)

Employee benefits obligation - ending





50


e. Asumsi dasar 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

e. The principal actuarial assumptions as of 31 December 2020 and 2019 are as follows:

Program pensiun imbalan pasti/ Defined benefits pension plan

Imbalan kerja jangka panjang lain/ Other long-term employee benefits

2020 2019 2020 2019

Tabel mortalita ITM 2019 ITM 2011 ITM 2019 ITM 2011 Mortality table Tingkat diskonto 7.60% per tahun/p.a. 8.13% per tahun/p.a. 6.25% per tahun/p.a. 7.30% per tahun/p.a. Discount rate Tingkat kenaikan gaji 5% per tahun/p.a. 7% per tahun/p.a. 5% per tahun/p.a. 7% per tahun/p.a. Salary increase rate Usia pensiun 57 57 57 57 Pension age

Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan kenaikan gaji yang diharapkan. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.

Significant actuarial assumptions for the determination of the defined obligation are discount rate and expected salary increase rate. The sensitivity analysis below have been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occurring at the end of the reporting period, while holding all other assumptions constant.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, pengaruh pergerakan 25 basis poin dalam asumsi tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji terhadap nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2020 and 2019, the effect of 25 basis points movement in assumed discount rate and salary increase rate on present value of defined benefit obligation is as follows:

2020 2019

Kenaikan/ Increase

Penurunan/ Decrease

Kenaikan/ Increase

Penurunan/ Decrease

Tingkat diskonto (266) 397) (349) 366) Discount rate Pertumbuhan gaji 639) (468) 744) (673) Salary incremental rate

Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi.

The sensitivity analysis presented above may not be representative of the actual change in the defined benefit obligation as it is unlikely that the change in assumptions would occur in isolation of one another as some of the assumptions may be correlated.

Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the defined benefit obligation has been calculated using the projected-unit credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in calculating the defined benefit obligation liability recognized in the consolidated statement of financial position.

Tidak ada perubahan dalam metode dan asumsi yang digunakan dalam penyusunan analisis sensitivitas dari tahun sebelumnya.

There was no change in the methods and assumptions used in preparing the sensitivity analysis from prior years.





51


e. Asumsi dasar 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut: (Lanjutan)

e. The principal actuarial assumptions as of 31 December 2020 and 2019 are as follows: (Continued)

Durasi rata-rata dari kewajiban imbalan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing adalah sebagai berikut:

The average duration of the benefit obligation at 31 December 2020 and 2019, respectively, are as follows:

Program pensiun imbalan pasti/ Defined benefits pension plan

Imbalan kerja jangka panjang lain/ Other long-term employee benefits

2020 2019 2020 2019

Durasi rata-rata kewajiban imbalan (dalam tahun) 18.40 19.68 8.34 8.31

Average duration of benefit obligation (in years)

28. LABA PER SAHAM 28. EARNINGS PER SHARE

Perhitungan laba bersih per saham adalah berdasarkan data sebagai berikut:

The computation of basic earnings per share are based on the following data:

2020 2019

Laba Earnings Laba untuk perhitungan laba per saham

dasar 285,666 1,205,743 Earnings for computations of basic

earnings per share

Jumlah saham Number of shares

Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar untuk perhitungan laba bersih per saham dasar (dalam nilai penuh) 2,107,000,000 2,107,000,000

Weighted average number of ordinary shares for computation of basic earnings per share

(in full amount) Laba bersih per saham (dalam nilai penuh) 136 572 Basic earnings per share (in full amount)

Perseroan tidak memiliki efek berpotensi saham biasa dilusian pada tahun 2020 dan 2019.

The Company has no dilutive potential ordinary shares in 2020 and 2019.

29. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI 29. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS

WITH RELATED PARTIES

Saldo dengan pihak berelasi per tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

Outstanding balances with related parties as of and 31 December 2020 and 2019 are as follows:

2020 2019

% *) % *)

Piutang usaha (Catatan 5): Trade accounts receivable (Note 5): Heineken Asia Pacific Beverage,

Singapura 480 0.14 - - Heineken Asia Pacific Beverage,

Singapore Heineken Nederland Supply,

Belanda 244 0.07 326 0.04 Heineken Nederland Supply,

The Netherlands Heineken Lanka, Sri Lanka 14 0.01 - - Heineken Lanka, Sri Lanka Drinkworks Limited, Australia - - 1,063 0.12 Drinkworks Limited, Australia Heineken Timor S.A., Timor Leste - - 517 0.06 Heineken Timor S.A., East Timor Heineken Korea Inc, Korea Selatan

(Catatan 33f) - - 446 0.05 Heineken Korea, Inc., South Korea

(Note 33f) Jumlah 738 0.22 2,352 0.27 Total

Utang usaha (Catatan 11): Trade accounts payable (Note 11): Alken Maes N.V., Belgia 1,470 0.84 10,341 7.44 Alken Maes N.V., Belgium

Pinjaman jangka pendek (Catatan 12): Short-term loans (Note 12): Heineken Asia Pacific Pte Ltd.,

Singapura 300,000 100.00 300,000 100.00 Heineken Asia Pacific Pte Ltd.,

Singapore

*) % terhadap jumlah akun bersangkutan *) % of total respective account





52

29. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (Lanjutan)

29. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)

2020 2019

% *) % *) Biaya yang masih harus dibayar – jasa

teknik dan royalti (Catatan 16): Accrued expenses-technical fees

and royalty (Note 16): Royalty dan jasa teknik: Royalty and technical fee:

Heineken Asia Pacific Pte Ltd., Singapura (Catatan 33a) 14,933 2.39 22,647 3.09

Heineken Asia Pacific Pte Ltd., Singapore (Note 33a)

Heineken Brouwerijen B.V., Belanda (Catatan 33c dan 33e) 3,769 0.60 5,034 0.69

Heineken Brouwerijen B.V., The Netherlands (Note 33c and 33e)

Heineken Beverages Switzerland AG, Swiss (Catatan 33b) 482 0.08 538 0.07

Heineken Beverages Switzerland AG, Switzerland (Note 33b)

Premium Beverages International B.V., Belanda (Catatan 33d) 3 0.00 132 0.02

Premium Beverages International B.V., The Netherlands (Note 33d)

Jasa manajemen: Management service:

Heineken International B.V., Belanda (Catatan 33a) 2,956 0.47 4,373 0.60

Heineken International B.V., The Netherlands (Note 33a)

Jasa pengadaan: Procurement service:

Heineken Global Procurement B.V., Belanda (Catatan 33a) 2,316 0.37 7,975 1.09

Heineken Global Procurement B.V., The Netherlands (Note 33a)

Jumlah 24,459 3.91 40,699 5.56 Total

Utang lain-lain (Catatan 16): Other current liabilities (Note 16): Biaya-biaya tenaga kerja asing: Charges related to employee costs:

Heineken International B.V., Belanda 1,394 0.22 2,679 0.37

Heineken International B.V., The Netherlands

Heineken Asia Pacific Pte. Ltd., Singapura - - 453 0.06

Heineken Asia Pacific Pte Ltd., Singapore

Lainnya: Others:



Heineken Asia Pacific Pte Ltd., Singapura 1,585 0.25 - -


Heineken Supply Chain B.V., Belanda (Catatan 33a) 670 0.11

6,652

0.91

Heineken Supply Chain B.V., The Netherlands (Note 33a)……..

Heineken Brouwerijen B.V., Belanda 419 0.07 - - Heineken Brouwerijen B.V.,

The Netherlands Asia Pacific Breweries (Singapura)

Pte. Ltd., Singapura 23 0.00 - - Asia Pacific Breweries (Singapore)

Pte.Ltd., Singapore Jumlah 12,468 1.99 12,246 1.68 Total

Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi pada tahun 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

Related party transactions in 2020 and 2019 are as follows:

2020 2019

% *) % *) Pembelian persediaan (Catatan 22): Purchases of inventories (Note 22):

Alken Maes N.V., Belgia 16,124 1.54 46,044 3.23 Alken Maes N.V., Belgium

Royalty dan jasa teknik: Royalty and technical fee:

Heineken Asia Pacific Pte Ltd., Singapura (Catatan 33a) 44,490 4.26 73,281 5.14

Heineken Asia Pacific Pte Ltd., Singapore (Note 33a)

Heineken Brouwerijen B.V., Belanda (Catatan 33c dan 33e) 8,430 0.81 16,510 1.16

Heineken Brouwerijen B.V., The Netherlands (Note 33c and 33e)

Heineken Beverages Switzerland AG, Swiss (Catatan 33b) 1,788 0.17 1,774 0.12

Heineken Beverages Switzerland AG, Switzerland (Note 33b)

Premium Beverages International B.V., Belanda (Catatan 33d) 235 0.02 918 0.06

Premium Beverages International B.V., The Netherlands (Note 33d)

Jumlah 54,943 5.26 92,483 6.48 Total

Jasa manajemen (Catatan 24): Management service (Note 24):

Heineken International B.V., Belanda (Catatan 33a) 8,838 0.59 14,633 0.73

Heineken International B.V., The Netherlands (Note 33a)

Jasa pengadaan: Procurement service:

Heineken Global Procurement B.V., Belanda (Catatan 33a) 4,513 0.30 12,525 0.63

Heineken Global Procurement B.V., The Netherlands (Note 33a)






53



2020 2019

% *) % *) Penjualan (Catatan 21): Sales (Note 21):

Drinkworks Limited, Australia 7,047 0.36 5,313 0.14 Drinkworks Limited, Australia Heineken Asia Pacific Beverage,

Singapura 2,028 0.10 - - Heineken Asia Pacific Pte. Lte.,

Singapore Heineken Korea Inc., Korea Selatan

(Catatan 33f) 953 0.05 9,242 0.25 Heineken Korea Inc., South Korea

(Note 33f) Heineken Timor, S.A., Timor Leste 332 0.02 1,469 0.04 Heineken Timor, S.A., East Timor Solomon Breweries,

Kepulauan Solomon 322 0.02 - - Solomon Breweries,

Solomon Island Heineken Nederland Supply,

Belanda 256 0.01 328 0.01 Heineken Nederland Supply,

The Netherlands Jumlah 10,938 0.56 16,352 0.44 Total

Biaya-biaya tenaga kerja asing: Charges related to employee costs:



Heineken Asia Pacific Pte Ltd., Singapura 1,945 0.13 6,611 0.33


Jumlah 28,478 1.91 27,004 1.35 Total

Lainnya: Others:



Heineken Asia Pacific Pte Ltd., Singapura 3,893 0.26 2,804 0.14


Heineken Supply Chain B.V., Belanda (Catatan 33a) 3,834 0.26 3,735 0.19

Heineken Supply Chain B.V., The Netherlands (Note 33a)

Heineken Brouwerijen B.V., Belanda 521 0.03 10,110 0.50 Heineken Brouwerijen B.V.,

The Netherlands Jumlah 38,714 2.59 38,347 1.91 Total


Seluruh saldo transaksi pihak berelasi memiliki persyaratan 15-90 hari sejak tanggal penerimaan barang atau jasa. Selama ini, tidak ada bunga yang dibebankan baik utang maupun piutang kepada pihak berelasi.

All related party balances have 15-90 day terms from the date of received goods or services. During this time, there is no interest charged on either the payables or receivables with related parties.

Sifat hubungan dan jenis transaksi dengan pihak-pihak berelasi antar entitas sepengendalian (Kelompok Heineken) adalah sebagai berikut:

The nature of the relationship and transactions with related parties under common control (Heineken Group) is as follows:

Pihak-pihak berelasi/ Hubungan relasi/ Transaksi/ Related parties Related parties relationship Transactions

Heineken International B.V., Belanda/ Heineken International B.V., The Netherlands

Perseroan induk/ Parent company

Jasa manajemen/Management service Biaya-biaya tenaga kerja asing/ Charges

related to employee costs Lainnya/Others

Heineken Global Procurement B.V.,

Belanda/ Heineken Global Procurement B.V., The Netherlands

Perseroan afiliasi/ Affiliated company

Jasa Pengadaan/Procurement service

Heineken Asia Pacific Pte. Ltd., Singapura/ Heineken Asia Pacific Pte. Lte., Singapore


Jasa teknik/Technical services Royalti/Royalty Biaya-biaya tenaga kerja asing/ Charges

related to employee costs Pinjaman jangka pendek/Short-term loans Lainnya/Others

Alken Maes N.V., Belgia Alken Maes N.V., Belgium


Pembelian persediaan/ Purchases of inventories

Heineken Supply Chain B.V., Belanda/ Heineken Supply Chain B.V.,

The Netherlands


Lainnya/Others





54



Pihak-pihak berelasi/ Hubungan relasi/ Transaksi/

Related parties Related parties relationship Transactions

Heineken Brouwerijen B.V., Belanda/ Heineken Brouwerijen B.V.,

The Netherlands


Royalti/Royalty Lainnya/Others

Premium Beverages International B.V.,

Belanda/ Premium Beverages International B.V.,

The Netherlands


Royalti/Royalty

Heineken Beverages Switzerland AG,

Swiss/ Heineken Beverages Switzerland AG,

Switzerland


Royalti/Royalty

Heineken Asia Pacific Beverage,

Singapura/ Heineken Asia Pacific Beverage,

Singapore


Penjualan/Sales

Drinkworks Limited, Australia/ Drinkworks Limited, Australia


Penjualan/Sales

Heineken Nederland Supply, Belanda/ Heineken Nederland Supply, The

Netherlands


Penjualan/Sales

Heineken Korea, Inc., Korea Selatan/ Heineken Korea, Inc., South Korea


Penjualan/Sales

Heineken Timor, S.A., Timor Leste/ Heineken Timor, S.A., East Timor


Penjualan/Sales

Solomon Breweries, Kepulauan Solomon/ Solomon Breweries, Solomon Island


Penjualan/Sales

Kompensasi personil manajemen kunci Key management employees compensation Yang termasuk personil manajemen kunci adalah Komisaris dan Direksi.

Key management includes Commissioners and Directors.

Berikut ini mencerminkan kompensasi yang dibayarkan atau terutang kepada personil manajemen kunci:

The following reflects compensation paid or payable to key management personnel:

2020 2019 Dewan Direksi dan Komisaris

Board of Directors & Commisioners Dewan Direksi dan Komisaris

Board of Directors & Commisioners

% Rp % Rp Gaji dan imbalan kerja

jangka pendek lain 94.5 24,108 90.0 29,498 Salaries and other short

term benefits Imbalan pasca kerja 0.5 133 0.4 144 Post-employment benefits Imbalan kerja jangka

panjang lainnya 5.0 1,217 9.6 3,142

Other long-term benefits

Jumlah 100.0 25,458 100.0 32,784 Total





55

30. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

30. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

As of 31 December 2020 and 2019, the Group had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:

2020 2019

Mata uang asing/

Foreign currencies

Jumlah/ Amounts

Dalam jutaan/ In millions

rupiah Jumlah/ Amounts

Dalam jutaan/ In millions

rupiah

Aset Assets Kas USD 155,662 2,196) 121,020 1,682) Cash EUR 7,367 128) 267,793 4,175)

SGD 6,646 71) 2,017 21) GBP 2,052 39) 2,194 40) CHF 514 8) 22,399 322) AUD 41 -) 92 1)

Piutang usaha USD 34,985 494) 113,711 1,581) Trade accounts receivable EUR 14,100 244) 49,500 771)

Jumlah Aset 3,180) 8,593) Total Assets

Liabilitas Liabilities Utang usaha EUR 1,948,768 (33,772) 2,430,089 (37,883) Trade accounts payable

USD 1,785,108 (25,179) 1,156,066 (16,070) GBP 634,569 (12,111) 408,326 (7,452) AUD - -) 1,050 (10)

Biaya yang masih harus dibayar dan utang lain-lain EUR 3,298,782 (57,168) 4,702,646 (73,308)

Accrued expenses and other current liabilities

SGD 1,633,747 (17,390) 64,031 (712) USD 212,901 (3,003) 1,111,415 (15,450) CHF 30,541 (488) 55,041 (791) GBP 2,585 (49) - -)

Jumlah Liabilitas (149,160) (151,676) Total Liabilities

Liabilitas bersih (145,980) (143,083) Net Liabilities

Kurs konversi yang digunakan Perseroan dan entitas anak pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut (dalam Rupiah penuh):

The conversion rates used by the Company and its subsidiaries on 31 December 2020 and 2019 are as follows (in full Rupiah):

2020 2019

Mata uang asing Foreign currencies

EUR 1 17,330 15,589 EUR 1 CHF 1 15,982 14,366 CHF 1 USD 1 14,105 13,901 USD 1 SGD 1 10,644 10,321 SGD 1 AUD 1 10,771 9,739 AUD 1 GBP 1 19,085 18,250 GBP 1

31. INFORMASI SEGMEN 31. SEGMENT INFORMATION

Segmen Bisnis Business Segments Grup hanya mempunyai satu pelaporan segmen bisnis berdasarkan PSAK 5, Segmen Operasi, yaitu segmen bisnis minuman. Namun demikian, Direksi juga memperoleh analisis untuk produk alkohol dan non-alkohol yang terbatas hanya pada informasi pendapatan seperti yang diungkapkan pada Catatan 21.

The Group has only one reportable business segment under PSAK 5, Operating Segments, which is the beverage business segment. Nevertheless, the Directors also obtain the analysis of alcohol and non-alcohol products which is limited only to revenue information as disclosed in note 21.





56

31. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 31. SEGMENT INFORMATION (Continued) Segmen Geografis Geographical Segments Grup hanya mempunyai satu pelaporan segmen geografis berdasarkan PSAK 5, Segmen Operasi, yang merupakan bisnis di Indonesia.

The Group has only one reportable geographical segment under PSAK 5, Operating Segments, which is the business in Indonesia.

32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO

MODAL 32. FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK

MANAGEMENT Klasifikasi Instrumen Keuangan Financial Instruments Classification Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, aset keuangan Grup yang terdiri dari kas dan piutang usaha diklasifikasikan sebagai “aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Aset derivatif diklasifikasikan sebagai “aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi”.

As of 31 December 2020 and 2019, the Group’s financial assets comprise cash and trade accounts receivable are classified as “financial assets at amortized cost”. Derivative assets are classified as “financial assets at fair value through profit or loss”.

Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

Financial risk management objectives and policies

Dalam aktivitas usahanya sehari-hari, Grup dihadapkan pada berbagai risiko. Risiko utama yang dihadapi Grup yang timbul dari instrumen keuangan adalah risiko kredit, risiko pasar (yaitu risiko harga, tingkat suku bunga dan risiko kurs mata uang asing) dan risiko likuiditas. Fungsi utama dari manajemen risiko Grup adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini dan mengelola posisi risiko sesuai dengan kebijakan dan tata cara Grup. Grup secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk dan praktek pasar terbaik.

In its daily business activities, the Group is exposed to risks. The main risks facing by the Group arising from its financial instruments are credit risk, market risk (i.e. price risk, interest rate risk and foreign currency risk) and liquidity risk. The core function of the Group’s risk management is to identify all key risks for the Group, measure these risks and manage the risk positions in accordance with its policies and group risk appetite. The Group regularly reviews its risk management policies and systems to reflect changes in markets, products and best market practice.

a. Risiko Pasar a. Market risk

Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Grup dipengaruhi risiko pasar terutama risiko nilai tukar mata uang asing, risiko harga dan risiko tingkat suku bunga seperti yang dijelaskan dibawah ini.

Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. The Group is exposed to market risks, in particular, foreign currency exchange risk, price risk and interest rate risk as described below.

i Risiko nilai tukar mata uang i Foreign currency risk

Risiko mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dari nilai tukar mata uang asing.

Foreign currency risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates.





57

32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (Lanjutan)

32. FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENT (Continued)

a. Risiko Pasar (Lanjutan) a. Market risk (Continued)

i Risiko nilai tukar mata uang (Lanjutan) i Foreign currency risk (Continued) Transaksi pembelian aset tetap dan persediaan dari produsen luar negeri dan pembayaran biaya iklan dan promosi menyebabkan Grup memiliki risiko nilai tukar mata uang asing, terutama dari utang dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan Euro. Eksposur atas risiko nilai tukar mata uang asing dari mata uang lain adalah minimal. Grup mengelola keseluruhan risiko dengan membeli atau menjual Dolar Amerika Serikat dan Euro, jika diperlukan.

Purchases of fixed assets and inventories from overseas suppliers and payment of advertising and promotion costs expose the Group to fluctuating foreign exchange rates, primarily arising from US Dollar and Euro payables. The exposure to foreign currency risk from other currencies is minimal. The Group manages the overall risk by buying or selling US Dollars and Euro at spot rates when necessary.

Pada saat diperlukan, Perseroan mengadakan kontrak valuta berjangka untuk mengatasi risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang timbul dari aktivitas operasional.

When necessary, the Company enters into forward exchange contracts to manage its exposure to changes in foreign currency exchange rates arising from operating activities.

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas Grup terhadap peningkatan dan penurunan Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat dan Euro pada tahun 2020 dan 2019. Tingkat persentasi dari sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko mata uang asing kepada karyawan kunci, dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar valuta asing. Analisis sensitivitas hanya mencakup item mata uang asing moneter yang ada dan menyesuaikan translasinya pada akhir periode dalam nilai tukar mata uang asing.

The following table details the Group’s sensitivity to percentage rate increase and decrease in the Rupiah against US Dollar and Euro in 2020 and 2019. The percentage rate is the sensitivity rate used when reporting foreign currency risk internally to key management personnel and represents management’s assessment of the reasonably possible change in foreign exchange rates. The sensitivity analysis includes only outstanding foreign currency denominated monetary items and adjusts their translation at the period end for change in foreign currency rates.

31 Desember 2020

Persentase kenaikan (penurunan)/

Increase (decrease) in percentage

Laba sebelum pajak/ Effect on profit

before tax 31 December 2020 Dolar Amerika Serikat 4% (1,020) US Dollar (4%) 1,020) Euro 6% (5,434) Euro (6%) 5,434)

31 Desember 2019

Persentase kenaikan (penurunan)/

Increase (decrease) in percentage

Laba sebelum pajak/ Effect on profit

before tax 31 December 2019 Dolar Amerika Serikat 1% (283) US Dollar (1%) 283) Euro 2% (2,125) Euro (2%) 2,125)

Pada tanggal pelaporan, nilai bersih risiko nilai tukar mata uang asing Grup tercermin di Catatan 30.

At reporting dates, the Group’s net exposure to foreign currencies is reflected in Note 30.





58




i Risiko nilai tukar mata uang (Lanjutan) i Foreign currency risk (Continued) Kontrak valuta berjangka Forward foreign exchange contracts

Tabel berikut menunjukkan kontrak valuta berjangka yang masih belum jatuh tempo pada akhir tanggal pelaporan:

The following table details the forward foreign currency contracts outstanding at the end of the reporting period:

Nilai tukar rata-rata/ Average exchange

rate

Mata uang asing (Nilai penuh)/

Foreign currency (Full amount)

Nilai nosional/ Notional value

Nilai wajar bersih/ Net fair value

31 Desember 2020 31 December 2020 Beli Dolar Amerika Serikat Buy US Dollars Kurang dari 3 bulan 14,295 1,450,000 20,728 (278) Less than 3 months Beli Euro Buy Euros Kurang dari 3 bulan 16,971 4,800,000 81,459 1,816) Less than 3 months 102,187 1,538)

Nilai tukar rata-rata/ Average exchange

rate

Mata uang asing (Nilai penuh)/

Foreign currency (Full amount)

Nilai nosional/ Notional value

Nilai wajar bersih/ Net fair value

31 Desember 2019 31 December 2019 Beli Dolar Amerika Serikat Buy US Dollars Kurang dari 3 bulan 14,148 1,245,000 17,614 (287) Less than 3 months Beli Euro Buy Euros Kurang dari 3 bulan 15,728 3,000,000 47,183 (278) Less than 3 months 64,797 (565)

ii Risiko harga ii Price risk

Grup akan mengalami risiko harga jika terjadi kenaikan tarif pada pajak cukai yang ditetapkan oleh Pemerintah. Grup dapat meminimalkan risiko harga dengan memonitor perubahan tarif pada pajak cukai dan menghitung efek kenaikan tersebut pada harga jual.

The Group would be exposed to price risk if there is a rate increase of excise tax which is determined by the Government. The Group minimizes the price risk by monitoring rate changes on excise tax and calculating the impact to the increase of selling price.

iii Risiko suku bunga iii Interest rate risk

Risiko tingkat suku bunga adalah nilai wajar dari arus kas masa depan dari instrumen keuangan yang akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Dampak bagi grup atas risiko perubahan tingkat suku bunga pasar terkait dengan pinjaman jangka pendek Grup dengan suku bunga mengambang. Grup terus memantau tingkat fluktuasi suku bunga pasar dan ekspektasi pasar sehingga dapat mengambil tindakan yang diperlukan yang pada waktunya bermanfaat bagi Grup. Manajemen saat ini mempertimbangkan tidak perlunya untuk melakukan swap suku bunga.

Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group’s exposure to the risk of changes in market interest rates relates primarily to the Group’s short-term debt obligations with floating interest rates. The Group closely monitors the market interest rate fluctuation and market expectation so it can take necessary actions most beneficial to the Group in due time. The management currently does not consider it necessary to enter into any interest rate swaps.





59




iii Risiko suku bunga iii Interest rate risk

Eksposur Grup terhadap tingkat suku bunga dalam aset keuangan dan liabilitas keuangan dirinci dalam manajemen risiko likuiditas pada catatan ini.

The Group’s exposures to interest rates on the financial assets and financial liabilities are detailed in the liquidity risk management section of this note.

Analisis sensitivitas suku bunga Interest rate sensitivity analysis

Analisis sensitivitas telah ditentukan berdasarkan eksposur tingkat suku bunga untuk instrumen non-derivatif pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan dengan suku bunga mengambang, analisis tersebut disusun dengan asumsi jumlah aset keuangan dan liabilitas keuangan yang terutang pada akhir periode pelaporan itu terutang sepanjang tahun. Kenaikan atau penurunan 50 basis poin digunakan ketika melaporkan tingkat risiko suku bunga internal kepada karyawan kunci dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga.

The sensitivity analysis has been determined based on the exposure to interest rates for non-derivative instrument at the end of the reporting period. For floating rate financial instruments, the analysis is prepared assuming the amount of the financial asset and financial liability outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole year. A 50 basis point increase or decrease is used when reporting interest rate risk internally to key management personnel and represents management’s assessment of the reasonably possible change in interest rates.

Jika tingkat suku bunga lebih tinggi/lebih rendah 50 basis poin dan semua variabel lainnya tetap, laba sebelum pajak pada tahun yang berakhir 31 Desember 2020 dan 2019, masing-masing akan turun/naik sebesar Rp 1.500 dan Rp 1.750.

If interest rates had been 50 basis points higher/lower and all other variables were held constant, the Group’s profit before tax for the years ended 31 December 2020 and 2019, would decrease/increase by Rp 1,500 and Rp 1,750, respectively.

b. Risiko kredit b. Credit risk

Risiko kredit mengacu pada risiko bahwa mitra akan gagal membayar kewajiban kontrak yang mengakibatkan kerugian keuangan pada Grup.

Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its contractual obligation resulting in financial loss to the Group.

Nilai tercatat aset keuangan merupakan eksposur kredit maksimum.

The carrying amounts of financial assets represent the maximum credit exposure.

Kas di bank Cash in banks

Kas di bank milik Grup disimpan pada bank terkemuka yang tunduk pada peraturan yang ketat sehingga risiko kerugian dapat diminimalkan.

The Group’s cash in banks are deposited at reputable banks that are subject to tight regulations, therefore, the exposure to loss is minimized.

Piutang usaha Trade accounts receivable

Eksposur risiko kredit Grup terutama dipengaruhi oleh karakteristik individu dari setiap pelanggan. Namun, manajemen juga mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi risiko kredit basis pelanggannya, termasuk risiko gagal bayar yang terkait dengan industri dan negara tempat pelanggan beroperasi.

The Group’s exposure to credit risk is influenced mainly by the individual characteristics of each customer. However, management also considers the factors that may influence the credit risk of its customer base, including the default risk associated with the industry and country in which customers operate.





60



b. Risiko Kredit (Lanjutan) b. Credit risk (Continued)

Grup meminimalkan eksposur risiko kredit dari piutang usaha dengan menilai dan memonitor kelayakan kredit dari pelanggan dan mewajibkan pelanggan tertentu untuk memberikan uang jaminan. Penjualan produk dilakukan kepada pelanggan dengan riwayat kredit yang sesuai. Eksposur ini juga dibatasi lebih lanjut dengan mewajibkan syarat pembayaran tidak lebih dari 30 hari dan dengan secara aktif memberlakukan penagihan dari pelanggan sebelum tanggal jatuh tempo.

The Group minimizes its exposure to credit risk of trade accounts receivable by assessing and monitoring the credit worthiness of customers and by requiring certain customers to provide guarantee deposits. Sales of products are made to customers with an appropriate credit history. The exposure is also further limited by mandating payment terms of no longer than 30 days and by actively enforcing collection from customers prior to the due date.

Sebagai respon wabah COVID-19, Grup lebih sering melakukan peninjauan batas penjualan untuk pelanggan yang terken dampak parah. Grup membatasi eksposurnya terhadap risiko kredit dari piutang usaha dengan menetapkan jangka waktu pembayaran maksimum 30 hari. Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020, Grup untuk sementara memperpanjang jangka waktu kredit untuk pelanggan tertentu yang memiliki kendala likuiditas yang timbul sebagai akibat langsung dari wabah COVID-19 dan setiap pelanggan yang diberikan perpanjangan dimonitor secara ketat untuk penurunan kredit. Jika pelanggan diberikan perpanjangan sementara periode kredit, status jatuh tempo didasarkan pada periode kredit yang diperpanjang.

In response to the COVID-19 pandemic, the Group has been performing more frequent reviews of sales limits for customers that are severely impacted. The Group limits its exposure to credit risk from trade receivables by establishing a maximum payment period of 30 days. During the year ended 31 December 2020, the Group temporarily extended the credit terms for specific customers with liquidity constraints arising as a direct result of the COVID-19 pandemic and each customer that was granted an extension is closely monitored for credit deterioration. Where a customer has been granted a temporary extension in the credit period, the past-due status is based on the extended credit period.

Dalam mengukur KKE, Grup telah mempertimbangkan faktor-faktor skalar berdasarkan prospek industri, termasuk perkiraan dampak dari kebijakan pemerintah. Faktor skalar meningkat di tahun 2020, yang mencerminkan dampak nyata dan perkiraan dari wabah COVID-19.

In measuring ECL, the Group has considered scalar factors based on industry outlook, including the expected impact of government support measures. The scalar factors were increased in 2020, reflecting the actual and expected impact of the COVID-19 pandemic.





61



Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan)

Financial risk management objectives and policies (Continued)

b. Risiko kredit (Lanjutan) b. Credit risk (Continued)

Tabel berikut ini memberikan informasi tentang paparan risiko kredit dan KKE untuk piutang dagang pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019:

The following table provides information about the exposure to credit risk and ECL for trade accounts receivable as at 31 December 2020 and 2019:

31 Desember/December 2020

Dalam Jutaan Rupiah

Tingkat kerugian rata-rata tertimbang/ Weighted average

loss rate

Jumlah tercatat bruto/Gross

carrying amount

Provisi atas penurunan nilai/

Provision for impairment

Kredit macet/ Credit impaired In millions of Rupiah

Belum lewat jatuh tempo - 290,530 -) Tidak/No Not past due Jatuh tempo kurang dari

30 hari - 34,908 -) Tidak/No Less than 30 days past

due Lebih dari 30 hari 92.85% 158,548 (147,213) Ya/Yes More than 30 days

483,986 (147,213)

31 Desember/December 2019

Dalam Jutaan Rupiah

Tingkat kerugian rata-rata tertimbang/ Weighted average

loss rate

Jumlah tercatat bruto/Gross

carrying amount

Provisi atas penurunan nilai/

Provision for impairment

Kredit macet/ Credit impaired In millions of Rupiah

Belum lewat jatuh tempo - 626,514 -) Tidak/No Not past due Jatuh tempo kurang dari

30 hari - 170,037 -) Tidak/No Less than 30 days past

due Lebih dari 30 hari 56.89% 148,708 (84,608) Ya/Yes More than 30 days

945,259 (84,608)

c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Grup tidak bisa memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo.

Liquidity risk is the risk that the Group is unable to meet its obligations when they fall due.

Grup akan mengalami risiko likuiditas jika terdapat perbedaan waktu yang signifikan antara tertagihnya piutang dan penyelesaian utang. Grup mengelola risiko likuiditas ini dengan melakukan pengawasan secara terus menerus atas arus kas proyeksi dan aktual. Lihat Catatan 2b, Asumsi kelangsungan usaha, untuk respon manajemen atas dampak wabah COVID-19 terhadap likuiditas Grup.

The Group would be exposed to liquidity risk if there is a significant mismatch in the timing of receivables collection and the settlement of payables. The Group manages liquidity risk by going monitoring of the projected and actual cash flows. See note 2b, Going concern basis, for further discussion of management's responses to COVID-19 pandemic impact on the Group's liquidity.

Tabel risiko likuiditas dan suku bunga Liquidity and interest rate risk table

Tabel berikut merinci sisa jatuh tempo kontrak untuk liabilitas keuangan dengan periode pembayaran yang disepakati Grup. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas yang tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal terawal di mana Grup dapat diminta untuk membayar. Tabel mencakup arus kas bunga dan pokok. Untuk arus bunga tingkat mengambang jumlah tidak didiskontokan berasal dari kurva suku bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo kontraktual didasarkan pada tanggal terawal di mana Grup mungkin akan diminta untuk membayar.

The following table details the Group’s remaining contractual maturity for its financial liabilities with agreed repayment periods. The table has been drawn up based on the undiscounted cash flows of financial liabilities based on the earliest date on which the Group can be required to pay. The table includes both interest and principal cash flows. To the extent that interest flows are floating rate, the undiscounted amount is derived from interest rate curves at the end of the reporting period. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Group may be required to pay.





62



Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan)

Financial risk management objectives and policies (Continued)

c. Risiko likuiditas (Lanjutan) c. Liquidity risk (Continued)

Tingkat bunga

efektif rata- rata Arus kas kontraktual/ tertimbang/ Contractual cash flow


Jumlah tercatat/ Carrying amount

Weighted average effective

interest rate

Kurang dari satu tahun/ Less than

1 year 1 – 2 tahun/ 1 – 2 years

2 – 5 tahun/ 2 – 5 years

Lebih dari 5 tahun/

More than 5 years

Jumlah/ Total

Tanpa bunga: Non-interest-bearing: Utang usaha 174,251 - 174,251 - - - 174,251 Trade accounts payable Biaya yang masih harus

dibayar dan utang lain-lain* 625,152

- 625,152 - - - 625,152

Accrued expenses and other current

liabilities* Liabilitas derivatif 320 - 320 - - - 320 Derivative liabilities Jaminan embalasi 172,182 - 172,182 - - - 172,182 Deposit on containers Liabilitas jangka panjang lainnya 5,670 - - 5,670 - - 5,670

Other non-current liabilities

Sub-total 977,575 971,905 5,670 - - 977,575 Sub-total

Instrumen tingkat bunga variable:

Variable interest rate instruments:

Pinjaman jangka pendek Short-term loan Pihak berelasi 300,000 4.61% 300,960 - - - 300,960 Related party

Liabilitas sewa 25,991 10.77% 7,943 10,625 6,965 14,517 40,050 Lease liabilities Sub-total 325,991 308,903 10,625 6,965 14,517 341,010 Sub-total

Jumlah 1,303,566 1,280,808 16,295 6,965 14,517 1,318,585 Total

Tingkat bunga

efektif rata- rata Arus kas kontraktual/ tertimbang/ Contractual cash flow


Jumlah tercatat/ Carrying amount

Weighted average effective

interest rate

Kurang dari satu tahun/ Less than

1 year 1 – 2 tahun/ 1 – 2 years

2 – 5 tahun/ 2 – 5 years

Lebih dari 5 tahun/

More than 5 years

Jumlah/ Total

Tanpa bunga: Non-interest-bearing: Utang usaha 139,043 - 139,043 - - - 139,043 Trade accounts payable Biaya yang masih harus

dibayar dan utang lain-lain* 731,981

- 731,981 - - - 731,981


liabilities* Liabilitas derivatif 565 - 565 - - - 565 Derivative liabilities Jaminan embalasi 225,582 225,582 - - - 225,582 Deposit on containers Liabilitas jangka panjang lainnya 10,727 - - 10,727 - - 10,727

Other non-current liabilities

Sub-total 1,107,898 1,097,171 10,727 - - 1,107,898 Sub-total

Instrumen tingkat bunga variable:

Variable interest rate instruments:

Pinjaman jangka pendek Short-term loan Pihak berelasi 300,000 6.24% 301,456 - - - 301,456 Related party Bank 50,000 6.40% 50,240 - - - 50,240 Bank

Biaya yang masih harus dibayar dan utang lain-lain* 724 11.35% 2,322 - - -

2,322


liabilities* Liabilitas jangka panjang

lainnya 15,840 11.35% - 2,322 6,966 17,218 26,506 Other non-current

liabilities Sub-total 366,564 354,018 2,322 6,966 17,218 380,524 Sub-total

Jumlah 1,474,462 1,451,189 13,049 6,966 17,218 1,488,422 Total

* Tidak termasuk uang muka dari pelanggan * Excluding advances from customers





63



Estimasi nilai wajar Fair value estimation Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.

The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.

PSAK No. 68, “Pengukuran nilai wajar” mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:

PSAK No. 68, “Fair value measurement” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy:

(a) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1);

(a) quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (level 1);

(b) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya turunan dari harga) (tingkat 2); dan

(b) inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from prices) (level 2); and

(c) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).

(c) inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (level 3).

Pengukuran nilai wajar dari utang derivatif termasuk dalam Level 2. Instrumen keuangan tersebut tidak diperdagangkan di pasar aktif sehingga nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin tidak mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam Level 2.

The fair value measurement of derivative payables are included in Level 2. These financial instruments are not traded in an active market; as such their fair values are determined using certain valuation techniques. These valuation techniques maximize the use of observable market data where it is available and rely as little as possible on estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in Level 2.

Instrumen keuangan utama Grup terdiri dari kas, piutang usaha, utang usaha, pinjaman jangka pendek, jaminan embalasi, liabilitas sewa dan biaya yang masih harus dibayar dan utang lain-lain. Aset dan liabilitas keuangan Grup diharapkan terealisasi atau terselesaikan dalam waktu dekat. Oleh karena itu, nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan tersebut akan mendekati nilai wajarnya.

The main financial instruments of the Group consist of cash, trade accounts receivables, trade accounts payable, short-term loans, deposit on containers, lease liabilities and accruals and other payables. The Group’s financial assets and liabilities are expected to be realized or settled in the near term. Therefore, their carrying amounts approximate their fair values.

Pengelolaan risiko modal Capital risk management

Kebijakan Grup adalah untuk menjaga landasan modal yang kuat sehingga menjaga kepercayaan investor, kreditor dan pasar dan juga untuk mempertahankan perkembangan masa depan dari bisnis Grup. Dalam usaha untuk menjaga struktur modal yang optimal, manajemen dapat menentukan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham. Struktur modal Grup terdiri dari pinjaman (Catatan 12) dan ekuitas pemegang saham induk dan kepentingan non-pengendali.

The Group’s policy is to maintain a strong capital base so as to maintain investor, creditor and market confidence and to sustain future development of the Group’s business. To maintain optimal structure of capital, management determines the level of dividends paid to shareholders. The Group’s capital structure consists of debt (Note 12) and equity of the holding and non-controlling interests.

Dewan Direksi Grup secara berkala melakukan review struktur permodalan Grup. Sebagai bagian dari reviu ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.

The Board of Directors of the Group periodically reviews the Group’s capital structure. As part of this review, the Board of Directors considers the cost of capital and related risks.





64



Rasio pinjaman terhadap ekuitas pada tanggal 31 Desember 2020 and 2019 adalah sebagai berikut:

Debt to equity ratio as of 31 December 2020 and 2019 are as follows:

2020 2019

Pinjaman 300,000 350,000 Debt Ekuitas 1,433,406 1,146,007 Equity Rasio pinjaman terhadap ekuitas 0.21 0.30 Debt to equity ratio

33. PERJANJIAN 33. AGREEMENTS

a. Efektif 1 Januari 2015, Perseroan mengadakan

Perjanjian dengan pihak-pihak berikut: a. Effective 1 January 2015, the Company entered

into Agreements with the following parties:

- Perjanjian Ijin Merk Dagang (TMLA) dengan Heineken Asia Pacific Pte. Ltd (HAPPL)

- Trademark License Agreements (“TMLA”) with Heineken Asia Pacific Pte. Ltd (“HAPPL”)

Berdasarkan Perjanjian ini, HAPPL akan memberikan Perseroan hak untuk menggunakan label dan merk dagang Bir Bintang secara berkelanjutan selama 5 tahun, efektif dari tanggal 1 Januari 2015. Sebagai imbalan atas hak ini, Perseroan setuju untuk membayar HAPPL sejumlah royalti sebesar 2,5% dari total penjualan konsolidasi atas produk bermerk “Bintang”. Perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis untuk periode 5 tahun berikutnya kecuali diakhiri oleh salah satu pihak secara tertulis 12 bulan sebelumnya.

Under this agreement, HAPPL shall provide the Company with the continued use of Bir Bintang label and trademark, for a period of 5 years effective from 1 January 2015. In consideration for this right, the Company has agreed to pay HAPPL a royalty fee equal to 2.5% of the consolidated revenue from products branded “Bintang”. This agreement shall be automatically renewed for a further period of 5 years unless terminated by either party providing 12 months written notice towards the end of the first period.

Beban yang terjadi sehubungan dengan transaksi di atas masing-masing sebesar Rp 44.490 dan Rp 73.281 pada tahun 2020 dan 2019 dicatat dalam “Biaya pabrikasi” sebagai bagian dari “Beban pokok penjualan” (Catatan 22). Saldo utang atas transaksi ini pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 14.933 dan Rp 22.647 disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar - jasa teknik dan royalti” (Catatan 16).

Expenses related to the above transaction amounted to Rp 44,490 and Rp 73,281 in 2020 and 2019, respectively, and are recorded as part of “Manufacturing overhead” presented under “Cost of goods sold” (Note 22). As of 31 December 2020 and 2019, the related payables amounting to Rp 14,933 and Rp 22,647, respectively are presented as part of “Accrued expenses – technical fees and royalty” (Note 16).

- Bantuan Teknis dengan Heineken Supply

Chain B.V. (HSC)

- Technical Assistance Agreement with Heineken Supply Chain B.V. (“HSC”)

Berdasarkan Perjanjian ini HSC akan memberikan jasa, nasihat dan bimbingan berkaitan dengan aspek teknis dan operasional dari kegiatan operasi industri bir, untuk periode 5 tahun dimulai dari 1 Januari 2015. Sebagai imbalan atas jasa ini, Perseroan akan membayar kepada HSC semua biaya langsung dan/atau tidak langsung sehubungan dengan servis yang diberikan. Perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis untuk periode 5 tahun berikutnya kecuali diakhiri oleh salah satu pihak secara tertulis 12 bulan sebelum akhir dari periode 5 tahun pertama atau akhir dari periode 5 tahun berikutnya.

Under this agreement, HSC shall provide services, advices and guidance related to technical and operational aspect from operational activity of breweries, for a period of 5 years effective from 1 January 2015. In consideration of the service rendered, the Company shall pay to HSC all direct and/or indirect costs incurred from the services rendered. This agreement shall be automatically renewed for a further period of 5 years unless terminated by either party providing 12 months written notice towards the end of the first period or at the end of any subsequent period of 5 years.





65

33. PERJANJIAN (Lanjutan) 33. AGREEMENTS (Continued)

a. Efektif 1 Januari 2015, Perseroan mengadakan Perjanjian dengan pihak-pihak berikut: (Lanjutan)

a. Effective 1 January 2015, the Company entered into Agreements with the following parties: (Continued)

Beban terkait dengan perjanjian ini adalah sebesar Rp 3.834 dan Rp 10.110 pada tahun 2020 dan 2019. Saldo utang atas transaksi ini pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 670 dan Rp 6.652 disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar – lainnya” (Catatan 16).

Expenses related to this agreement amounted to Rp 3,834 and Rp10,110 in 2020 and 2019, respectively. As of 31 December 2020 and 2019, the related payables amounting to Rp 670 and Rp 6,652, respectively, are presented as part of “Accrued expenses –others” (Note 16).

- Perjanjian ‘Corporate “Know-How” dengan

Heineken International B.V., (HI) - Corporate “Know-How” Agreement with Heineken

International B.V., (“HI”) Berdasarkan Perjanjian ini, HI akan mentransfer, menyediakan dan mengkomunikasikan pengetahuan dan informasi yang bersifat rahasia kepada Perseroan yang berhubungan dengan merk dagang produk, database, prosedur, sistem dari Grup Heineken dan praktek-praktek yang baik yang berlaku di Grup Heineken, untuk periode 5 tahun dimulai dari 1 Januari 2015. Sebagai imbalan atas hak ini, Perseroan setuju untuk membayar HI sejumlah remunerasi net atas pajak dan cukai sebesar 0,4% dari total penjualan konsolidasi Perseroan.

Under this agreement, HI shall transfer, provide, and communicate the knowledge and information which is confidential, related to trademarked product, database, procedures, systems of the Heineken Group, good practices available in the Heineken Group, for a period of 5 years effective from 1 January 2015. In consideration of this knowledge, the Company shall pay to HI remuneration net of, all duties and taxes and the rate of 0.4% of the consolidated revenue of the Company.

Beban yang terjadi sehubungan dengan transaksi tersebut di atas masing-masing sebesar Rp 8.838 dan Rp 14.633 pada tahun 2020 dan 2019 dicatat dalam “Lain-lain” sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” (Catatan 24). Saldo utang atas transaksi ini pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 2.956 dan Rp 4.373 disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar - jasa teknik dan royalti” (Catatan 16).

Expenses related to above transaction amounted to Rp 8,838 and Rp 14,633 in 2020 and 2019, respectively, and are recorded as part of “Others” presented under “General and administrative expenses” (Note 24). As of 31 December 2020 and 2019 the related payables amounting to Rp 2,956 and Rp 4,373, respectively, are presented as part of “Accrued expenses – technical fees and royalty” (Note 16).

Perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis untuk periode 5 tahun berikutnya kecuali diakhiri oleh salah satu pihak secara tertulis 6 bulan sebelum akhir dari periode 5 tahun pertama atau akhir dari periode 5 tahun berikutnya.

This agreement shall be automatically renewed for a further period of 5 years, unless terminated by either party by providing 6 months written notice towards the end of the first period or at the end of any subsequent period of 5 years.

- Perjanjian Jasa Pengadaan dengan Heineken

Global Procurement B.V. (HGP). - Procurement Service Agreement with Heineken

Global Procurement B.V. (“HGP”). Berdasarkan Perjanjian ini, HGP akan melakukan negosiasi dengan pemasok atas nama Perseroan. Kontrak perjanjian pemasokan barang tetap antara Perseroan dengan pemasok. HGP tidak menanggung risiko atas penjualan dan pembelian barang. Dengan penandantangan perjanjian ini, diharapkan adanya penurunan harga pembelian untuk barang yang dinegosiasikan oleh HGP. Untuk jasa pengadaan barang ini, Perseroan akan membayar kepada HGP komisi (komisi pembelian) sebesar 2,5% dari total nilai pengadaan barang yang dinegosiasikan oleh HGP. Perjanjian ini berlaku mulai dari 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2019 kecuali diakhiri lebih awal sebagaimana diatur oleh perjanjian ini.

Under this agreement, HGP will negotiate with the vendors on behalf of the Company. The procurement contract will still be between the Company and the vendors. HGP shall not take any risk related to the sale and purchase of the goods. With the signing of this agreement, it is expected that the purchase price will decrease for the goods negotiated by HGP. For this procurement service, the Company will pay HGP a commission (‘buying commission) equal to 2.5% of the total procurement value negotiated by HGP. This agreement covers a period from 1 January 2015 until 31 December 2019, unless terminated earlier in accordance with the terms of this agreement.





66


a. Efektif 1 Januari 2015, Perseroan mengadakan Perjanjian dengan pihak-pihak berikut: (Lanjutan)

a. Effective 1 January 2015, the Company entered into Agreements with the following parties: (Continued)

Perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis untuk periode 5 tahun berikutnya kecuali diakhiri oleh salah satu pihak secara tertulis 12 bulan sebelum akhir dari periode 5 tahun berikutnya.

This agreement shall be automatically renewed for a further period of 5 years unless terminated by either party providing 12 months written notice towards the end of any subsequent period of 5 years.

Beban yang terjadi sehubungan dengan transaksi tersebut di atas masing-masing sebesar dan Rp 4.513 dan Rp 12.525 pada tahun 2020 dan 2019 dicatat dalam “Biaya pabrikasi” sebagai bagian dari “Beban pokok penjualan” (Catatan 22). Saldo utang atas transaksi ini pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 2.316 dan Rp 7.975 disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar - jasa teknik dan royalti” (Catatan 16).

Expenses related to above transaction amounted to Rp 4,513 and Rp 12,525 in 2020 and 2019, respectively, and are recorded as part of “Manufacturing overhead” presented under “Cost of goods sold” (Note 22). As of 31 December 2020 and 2019, the related payables amounting to Rp 2,316 and Rp 7,975, respectively, are presented as part of “Accrued expenses – technical fees and royalty” (Note 16).

b. Pada tahun 1982, Perseroan mengadakan

perjanjian royalti (Perjanjian) dengan Heineken Beverages Switzerland AG (dahulu Green Sands S.A., Swiss (GSS)). Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan diperbolehkan menggunakan merek dagang Green Sands, membeli konsentrat dan memproduksi Green Sands selama jangka waktu 10 tahun efektif sejak 30 Juni 1982. Perjanjian ini secara otomatis diperpanjang untuk setiap 5 tahun berikutnya, kecuali dan sampai salah satu pihak memberitahukan keinginannya untuk mengakhiri perjanjian ini secara tertulis 12 bulan sebelum tanggal pengakhiran. Tidak ada pihak yang mengeluarkan pemberitahuan tersebut sampai saat ini. Perseroan setuju untuk membayar royalti kepada Heineken Beverages Switzerland AG sebesar CHF 1,79 untuk setiap hektoliter penjualan Green Sands.

b. In 1982, the Company entered into a royalty agreement (“the Agreement”) with Heineken Beverages Switzerland AG (formerly Green Sands S.A., Switzerland). Under the Agreement, the Company is granted the permission to use the Green Sands trademark, to purchase their concentrate and manufacture Green Sands for a period of 10 years effective from 30 June 1982. The Agreement is automatically renewable for another 5 years, unless and until either party gives to the other 12-month prior notice in writing of its intention to terminate the Agreement. Neither party has issued such notice to date. The Company has agreed to pay Heineken Beverages Switzerland AG a royalty of CHF 1.79 per hectoliter of Green Sands sales as consideration for such rights.

Beban yang terjadi sehubungan dengan transaksi tersebut di atas masing-masing sebesar Rp 1.788 dan Rp 1.774 pada tahun 2020 dan 2019 dicatat dalam “Biaya pabrikasi” sebagai bagian dari “Beban pokok penjualan” (Catatan 22). Saldo utang atas transaksi ini pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 482 dan Rp 538 disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar - jasa teknik dan royalti” (Catatan 16).

Expenses related to above transaction amounted to Rp 1,788 and Rp 1,774 in 2020 and 2019, respectively, and are recorded as part of “Manufacturing overhead” presented under “Cost of goods sold” (Note 22). As of 31 December 2020 and 2019, the related payables amounting to Rp 482 and Rp 538, respectively, are presented as part of “Accrued expenses – technical fees and royalty”, respectively (Note 16).





67


c. Pada tanggal 17 Januari 2005, Perseroan mengadakan perjanjian lisensi merek dagang (Perjanjian) dengan Heineken Brouwerijen B.V., Belanda, pihak berelasi. Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan memiliki hak eksklusif untuk menggunakan merek dagang Heineken selama jangka waktu 10 tahun efektif sejak 1 Agustus 2004, yang mana Perseroan membayar sejumlah royalti sebesar 7,2% dari nilai penjualan Heineken. Perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis untuk periode 5 tahun berikutnya kecuali diakhiri oleh salah satu pihak secara tertulis 12 bulan sebelum akhir dari periode 10 tahun pertama atau akhir dari periode 5 tahun berikutnya.

c. On 17 January 2005, the Company entered into a trademark license agreement (“the Agreement”) with Heineken Brouwerijen B.V., The Netherlands, a related party. Under the Agreement, the Company has the exclusive right to use Heineken trademarks for a period of 10 years effective from 1 August 2004, for which the Company pays a royalty fee equal to 7.2% of Heineken sales proceeds. This agreement shall be automatically renewed for a further period of 5 years unless terminated by either party providing 12 months written notice toward the end of the first period of 10 years or at the end of any subsequent period of 5 years.

Beban yang terjadi sehubungan dengan transaksi Rp 8.426 dan Rp 16.416 pada tahun 2020 dan 2019 dicatat dalam “Biaya pabrikasi” sebagai bagian dari “Beban pokok penjualan” (Catatan 22). Saldo utang atas transaksi ini pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 3.762 dan Rp 5.010 disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar - jasa teknik dan royalty” (Catatan 16).

Expenses related to above transaction amounted to Rp 8,426 dan Rp 16,416 in 2020 and 2019, respectively, and are recorded as part of “Manufacturing overhead” presented under “Cost of goods sold” (Note 22). As of 31 December 2020 and 2019, the related payables amounting to Rp 3,762 and Rp 5,010, respectively, are presented as part of “Accrued expenses - technical fees and royalty” (Note 16).

d. Pada tanggal 27 Januari 2016, Perseroan

mengadakan Perjanjian Lisensi Merek Dagang dengan Premium Beverages International B.V. untuk memproduksi, pemasaran, dan pendistribusian merek dagang Fayrouz (Merek dagang) oleh Perseroan. Perjanjian memiliki jangka waktu 10 tahun dan akan secara otomatis diperpanjang untuk jangka waktu 5 tahun.

d. On 27 January 2016, the Company entered into License Agreement for Trademark with Premium Beverages International B.V. for the production, marketing and distribution of the Fayrouz brand (“the Brand”) by the Company. This agreement is valid for a period of 10 years and will be automatically extended for a period of 5 years.

Perseroan wajib membayar royalti yang ditetapkan sebesar 3,75% untuk tahun 2019 dan 5% untuk tahun 2020 dan seterusnya dari pendapatan penjualan dengan merk dagang terkait.

The Company is obligated to pay the royalty stipulated at 3.75% for 2019 and 5% for 2020 and onwards of the total sales revenue of the Brand.

Beban yang terjadi sehubungan dengan transaksi tersebut di atas Rp 235 dan Rp 918 pada tahun 2020 dan 2019 dicatat dalam “Biaya pabrikasi” sebagai bagian dari “Beban pokok penjualan” (Catatan 22). Saldo utang atas transaksi ini pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 3 dan Rp 132 disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar - jasa teknik dan royalty” (Catatan 16).

Expenses related to the above transaction amounted to Rp 235 and Rp 918 in 2020 and 2019, respectively, and are recorded as part of “Manufacturing overhead” presented under “Cost of goods sold” (Note 22). As of 31 December 2020 and 2019, the related payables amounting to Rp 3 and Rp 132, respectively, is presented as part of “Accrued expenses – technical fees and royalty” (Note 16).





68


e. Pada tanggal 18 Oktober 2016, Perseroan mengadakan perjanjian Lisensi Merek Dagang dengan Heineken Brouwerijen B.V. untuk memasarkan dan pendistribusian label Strongbow oleh Perseroan. Perjanjian ini memiliki jangka waktu 5 tahun. Sebagai imbalan atas hak ini, Perseroan wajib membayar royalti yang ditetapkan sebesar 2,5% untuk tahun 2019, 3,75% untuk tahun 2020 dan 5% untuk tahun 2021 dan seterusnya dari pendapatan penjualan Strongbow.

e. On 18 October 2016, the Company entered into License Agreement for Trademark with Heineken Brouwerijen B.V. to grant the Company with the continued use of Strongbow label for the marketing and distribution by the Company. This agreement is valid for the period of 5 years. In consideration for this right, the Company is obligated to pay the royalty stipulated at 2.5% for 2019, 3.75% for 2020 and 5% for 2021 and onwards of the total sales revenue of Strongbow.

Beban yang terjadi sehubungan dengan transaksi Rp 4 dan Rp 94 pada tahun 2020 dan 2019 dicatat dalam “Biaya pabrikasi” sebagai bagian dari “Beban pokok penjualan” (Catatan 22). Saldo utang atas transaksi ini pada 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 7 dan Rp 24 disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar - jasa teknik dan royalty” (Catatan 16).

Expenses related to above transaction amounted to Rp 4 and Rp 94 in 2020 and 2019, respectively, and are recorded as part of “Manufacturing overhead” presented under “Cost of goods sold” (Note 22). As of 31 December 2020 and 2019, the related payables amounting to Rp 7 and Rp 24, respectively, are presented as part of “Accrued expenses - technical fees and royalty” (Note 16).

f. Pada tanggal 1 April 2018, Perseroan mengadakan Sourcing Agreement dengan Heineken Korea Inc., untuk memproduksi dan menjual produk bir Bintang kepada Heineken Korea Inc. Perjanjian ini berlaku dari tanggal 1 April 2018 dan berlanjut hingga waktu tidak terbatas hingga salah satu pihak mengakhiri perjanjian dengan pemberitahuan tertulis 6 bulan sebelumnya.

f. On 1 April 2018, the Company entered into Sourcing Agreement with Heineken Korea Inc., to produce and sell Bintang beer product to Heineken Korea Inc. This agreement is valid from 1 April 2018 and shall continue to be in force for an unlimited period of time unless and until it has been terminated by either of the Parties with prior written notice 6 months.

Pendapatan atas transaksi ini masing-masing sebesar Rp 953 dan Rp 9.242 pada tahun 2020 dan 2019. Saldo piutang atas transaksi ini pada tanggal 31 December 2020 dan 2019 masing-masing sebesar nihil dan Rp 446 (Catatan 29).

Revenue arising from this transaction amounted to Rp 953 and Rp 9,242 in 2020 and 2019, respectively. As of 31 December 2020 and 2019, the related receivables amounted to nil and Rp 446, respectively (Note 29).

g. Pada tanggal 1 Juni 2018, Perseroan

menandatangani perjanjian produksi dan distribusi (Perjanjian) dengan PT Langgeng Kreasi Jayaprima (LKJ). Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan akan memperoleh hak untuk menggunakan merek dagang atas produk Guinness Foreign Extra Stout and Kilkenny dan berhak memproduksi dan mengemas produk atas nama LKJ.

g. On 1 June 2018, the Company entered into a brewing and distribution agreement (“the Agreement”) with PT Langgeng Kreasi Jayaprima (“LKJ”). Under the agreement, the Company shall acquire a sublicense of the trademarks related to the products Guinness Foreign Extra Stout and Kilkenny and therefore the Company is allowed to manufacture and pack the products on behalf of LKJ.

Perjanjian ini akan berakhir paling cepat 31 Desember 2018 atau kapan saja setelah tanggal tersebut dengan pemberitahuan tertulis tidak kurang dari 14 bulan.

This Agreement will expire on 31 December 2018 at the earliest, or any date thereafter with prior written notice not less than 14 months.

Pendapatan yang dihasilkan dari transaksi ini adalah sebesar Rp 227.113 dan Rp 265.314 pada tahun 2020 dan 2019. Saldo piutang atas transaksi ini pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 34.671 dan Rp 55.373 (Catatan 5).

Revenue arising from this transaction amounted to Rp 227,113 and Rp 265,314 in 2020 and 2019, respectively. As of 31 December 2020 and 2019, the related receivables amounted to Rp 34,671 and Rp 55,373, respectively (Note 5).





69

34. REKONSILIASI LIABILITAS YANG TIMBUL DARI AKTIVITAS PENDANAAN

34. RECONCILIATION OF LIABILITIES ARISING FROM FINANCING ACTIVITIES

Tabel di bawah ini menjelaskan perubahan dalam liabilitas Grup yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas dan perubahan nonkas. Liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan adalah liabilitas yang arus kas, atau arus kas masa depannya, diklasifikasikan dalam laporan arus kas konsolidasian Grup sebagai arus kas dari aktivitas pendanaan.

The table below details changes in the Group’s liabilities arising from financing activities, including both cash and non-cash changes. Liabilities arising from financing activities are those for which cash flows were, or future cash flows will be, classified in the Group’s consolidated statement of cash flows as cash flows from financing activities.

1 Januari/

January 2020 Arus kas / Cash flows

Perubahan non-kas/ Non-cash changes


Pinjaman jangka pendek Short-term loans

Pihak berelasi 300,000 -) - 300,000 Related party Bank 50,000 (50,000) - - Bank

Liabilitas sewa 35,008 (13,999) 4,982 25,991 Lease liabilities

Jumlah 385,008 (63,999) 4,982 325,991 Total

31 Desember/

December 2018

Arus kas keluar dari aktivitas

pendanaan/Cash outflows from

financing activities 31 Desember/

December 2019

Pinjaman jangka pendek Short-term loans Pihak berelasi 300,000 -) 300,000 Related party Bank 70,000 (20,000) 50,000 Bank

Jumlah 370,000 (20,000) 350,000 Total

35. INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK 35. PARENT ENTITY FINANCIAL INFORMATION

Informasi keuangan Entitas Induk hanya menyajikan informasi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan investasi dalam entitas anak.

The Parent Entity financial information comprises the statements of financial position, statements of profit or loss and other comprehensive income, statements of changes in equity, statements of cash flows information and note on investments in subsidiaries.

Informasi keuangan Entitas Induk disajikan pada halaman 70 sampai dengan 74. Informasi keuangan Entitas Induk mengikuti kebijakan akuntasi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian seperti yang dijelaskan di Catatan 2, kecuali investasi pada entitas anak yang dicatat menggunakan metode biaya.

The Parent Entity financial information is presented on pages 70 to 74. These Parent Entity financial information follow the accounting policies used in the preparation of the consolidated financial statements that are described in Note 2, except for the investments in subsidiaries which are accounted for using the cost method.

70

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk

SKEDUL I: LAPORAN POSISI KEUANGAN (PERUSAHAAN INDUK SAJA) 31 DESEMBER 2020 DAN 2019 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


SCHEDULE I: STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (PARENT COMPANY ONLY)



2020 2019 ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas 290,821 27,324 Cash Piutang usaha Trade accounts receivable


Persediaan 134,249 121,077 Inventories Beban dibayar dimuka 6,345 8,163 Prepaid expenses Aset derivatif 1,858 - Derivative assets Aset lancar lainnya 43,068 40,059 Other current assets

Jumlah aset lancar 602,825 464,697 Total current assets ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Investasi pada entitas anak 163,621 163,621 Investment in subsidiaries Aset tetap 1,332,166 1,397,212 Property, plant and equipment Aset hak-guna 17,412 - Right-of-use assets Klaim pengembalian pajak 16,239 16,239 Claims for tax refunds Aset tidak lancar lainnya 12,353 25,908 Other non-current assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 1,541,791 1,602,980 Total non-current assets

JUMLAH ASET 2,144,616 2,067,677 TOTAL ASSETS

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang usaha Trade accounts payable


Pinjaman jangka pendek dari bank 50,000 Short-term loan from a bank Pinjaman jangka pendek dari pihak berelasi 300,000 300,000 Short-term loan from a related party Utang pajak Taxes payable

Pajak penghasilan badan 36,584 75,789 Corporate income tax Pajak lainnya 13,411 27,168 Other taxes

Jaminan embalasi 132,953 188,309 Deposit on containers Liabilitas derivatif 320 565 Derivative liabilities Liabilitas sewa – bagian jangka pendek 2,430 - Lease liabilities – current portion Biaya yang masih harus dibayar dan utang

lain-lain 199,499 288,930 Accrued expenses and other current

liabilities Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 815,100 1,034,163 Total Current Liabilities LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Liabilitas pajak tangguhan 98,496 125,388 Deferred tax liabilities Liabilitas imbalan kerja 7,884 7,927 Employee benefits obligation Liabilitas sewa – bagian jangka panjang 16,420 - Lease liabilities – non-current portion Liabilitas jangka panjang lainnya 4,668 24,304 Other non-current liabilities Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 127,468 157,619 Total Non-Current Liabilities

Jumlah Liabilitas 942,568 1,191,782 Total Liabilities EKUITAS EQUITY Modal saham – nilai nominal Rp 10 (dalam Rupiah

penuh) per saham Modal dasar – 2.107.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh – 2.107.000.000 saham 21,070 21,070

Share capital – Rp 10 value (in full Rupiah amount) per share

Authorized – 2,107,000,000 shares Subscribed, issued and paid-up –

2,107,000,000 shares Tambahan modal disetor 18,792 18,792 Additional paid-in shares Saldo laba Retained earnings

Ditentukan penggunaannya 26 16 Appropriated Tidak ditentukan penggunaannya 1,162,160 836,017 Unappropriated

Jumlah Ekuitas 1,202,048 875,895 Total Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 2,144,616 2,067,677 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

71


SKEDUL II: LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (PERUSAHAAN INDUK SAJA) UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 DAN 2019 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan laIn)


SCHEDULE II: STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

(PARENT COMPANY ONLY) FOR THE YEARS ENDED



2020 2019

PENJUALAN BERSIH 1,238,101) 2,247,362) NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN (730,388) (960,703) COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 507,713) 1,286,659) GROSS PROFIT

Beban umum dan administrasi (92,835) (104,235) General and administrative expenses Pendapatan dividen -) 222,063) Dividend income Keuntungan lain-lain – bersih 7,953) 949) Other gains - net (84,882) 118,777) LABA OPERASI 422,831) 1,405,436) OPERATING PROFIT Beban keuangan (62,786) (44,322) Finance costs

Pendapatan keuangan 27,619) 10,029) Finance income BEBAN KEUANGAN BERSIH (35,167) (34,293) NET FINANCE COSTS LABA SEBELUM PAJAK 387,664) 1,371,143) PROFIT BEFORE TAX Beban pajak penghasilan (62,749) (296,091) Income tax expense LABA 324,915) 1,075,052) PROFIT PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Items that will not be reclassified to

profit or loss Pengukuran kembali atas program imbalan

pasti 2,243) 953) Remeasurement of defined benefit liability Pajak atas penghasilan comprehensive lain (449) (238) Tax on other comprehensive income

JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 1,794) 715) TOTAL OTHER COMPREHENSIVE INCOME

TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF 326,709) 1,075,767) TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

Laba dasar per saham (dalam nilai penuh) 155) 510) Basic earnings per share (in full amount)

72


SKEDUL III: LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS INDUK (PERUSAHAAN INDUK SAJA) UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 DAN 2019 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan laIn)


SCHEDULE III: STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (PARENT COMPANY ONLY)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2020 AND 2019 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Modal ditempatkan

dan disetor Tambahan

modal disetor/

Saldo laba/Retained earnings Jumlah

penuh/ Issued and

fully paid Additional

paid-in Sudah ditentukan penggunaannya/

Belum ditentukan penggunaannya/

ekuitas/ Total

Capital stock capital Appropriated Unappropriated equity Saldo per 31 Desember 2018 21,070 18,792 15 988,632) 1,028,509) Balance as of 31 December 2018 Penghasilan komprehensif - 2019 Comprehensive income - 2019 Laba - - - 1,075,052) 1,075,052) Profit Penghasilan komprehensif lainnya - - - 715) 715) Other comprehensive income Dividen kas - - - (1,228,381) (1,228,381) Cash dividends

Pembentukan cadangan umum - - 1 (1) -) Appropriation for general reserve Saldo per 31 Desember 2019 21,070 18,792 16 836,017) 875,895) Balance as of 31 December 2019

Penyesuaian atas penerapan awal PSAK 73 - Sewa - - - (556) (556) Adjustment on initial application of

PSAK 73 - Leases Saldo per 1 Januari 2020 setelah penyesuaian 21,070 18,792 16 835,461) 875,339) Adjusted balance as of 1 January 2020

Penghasilan komprehensif - 2020 Comprehensive income - 2020 Laba - - - 324,915) 324,915) Profit Penghasilan komprehensif lainnya - - - 1,794) 1,794) Other comprehensive income Pembentukan cadangan umum - - 10 (10) -) Appropriation for general reserve

Saldo per 31 Desember 2020 21,070 18,792 26 1,162,160) 1,202,048) Balance as of 31 December 2020

73


SKEDUL IV: LAPORAN ARUS KAS (PERUSAHAAN INDUK SAJA) UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 DAN 2019 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


SCHEDULE IV: STATEMENTS OF CASH FLOWS (PARENT COMPANY ONLY)



2020

2019

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan kas dari pelanggan 1,380,103) 2,265,585) Cash received from customers Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (668,225) (915,627) Cash paid to suppliers and employees Kas dihasilkan dari operasi 711,878) 1,349,958) Cash generated from operations Penerimaan bunga 27,619) 10,029) Interest received Pembayaran bunga (62,700) (44,340) Interest paid Pembayaran pajak penghasilan (129,295) (310,860) Cash paid for income taxes Penerimaan pengembalian pajak -) 7,424) Cash received from tax refunds Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 547,502) 1,012,211) Net cash from operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Perolehan aset tetap (231,166) (234,870) Acquisitions of property, plant and equipment Hasil penjualan aset tetap 2,712) 1,984) Proceeds from sale of property, plant and equipment Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (228,454) (232,886) Net cash used in investing activities

ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Penerimaan dividen tunai -) 222,063) Cash dividends received Pembayaran dividen tunai (500) (1,224,101) Cash dividends paid Pembayaran liabilitas sewa (5,051) -) Payments of lease liabilities Penerimaan utang bank jangka pendek 1,500,000) 1,900,000) Proceeds from short-term bank loans Pembayaran utang bank jangka pendek (1,550,000) (1,850,000) Payments of short-term bank loans Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan (55,551) (952,038) Net cash used in financing activities KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS 263,497) (172,713) NET INCREASE (DECREASE) IN CASH KAS AWAL TAHUN 27,324) 200,037) CASH AT BEGINNING OF THE YEAR

KAS AKHIR TAHUN 290,821) 27,324) CASH AT END OF THE YEAR

74


SKEDUL V: CATATAN INVESTASI DALAM ENTITAS ANAK (PERUSAHAAN INDUK SAJA) 31 DESEMBER 2020 DAN 2019 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan laIn)


SCHEDULE V: NOTE ON INVESTMENTS IN SUBSIDIARIES (PARENT COMPANY ONLY)


Jenis usaha/

Persentase pemilikan/

Percentage of ownership Tahun operasi komersial/

Start of commercial

Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination

No Entitas Anak/Subsidiaries Domisili/Domicile Nature of business 2020 2019 operations 2020 2019 1

PT Multi Bintang Indonesia Niaga (MBIN) Jakarta

Distributor minuman/ Beverage distributor 99.9% 99.9% 2005 811,592 1,207,023

2

PT Tirta Prima Indonesia (TPI) Jakarta

Produsen minuman tidak mengandung alkohol/ Producer of non-alcoholic beverages 99.9% 99.9% 2018 406,957 298,449

150 PT Multi Bintang Indonesia Tbk | Laporan Tahunan 2020 Annual Report




HEAD OFFICE

Talavera Office Park 20th Floor

Jl. Let. Jend. TB Simatupang

Kav. 22-26 Jakarta 12430, Indonesia

PO BOX 3264 JKT, Jakarta 10032

T. 021-2783 3800

F. 021-7592 4617

www.multibintang.co.id

Jl. Raya Mojosari-Pacet Km. 50,

Sampang Agung, Kec. Kutorejo,

Kab. Mojokerto, Jawa Timur,

Indonesia

T. 0321- 2800 880

F. 0321- 592 508

BREWERIES

Jl. Daan Mogot Km 19,

Tangerang 15122,

Indonesia

T. 021-2788 0800

F. 021-619 0190

Documents

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN Corporate Governance