3
An ounce of practice is worth more than a ton of preaching “Satu ons praktik lebih bernilai daripada satu ton kotbah” Wacana Harian Bhagawan Sri Sathya Sai Baba (Thought For The Day) - Senin, 5 Juni 2017 Kembangkan kualitas memaafkan (Kshama) dan menahan diri dari perkataan yang kasar. Engkau harus menyadari bahwa jika engkau melepaskan kualitas kesabaran dan memaafkan, engkau tidak akan memiliki kedamaian. Apapun yang orang lain bisa lakukan pada dirimu maka jangan pedulikan hal itu. Apa yang akan hilang dari dirimu karena perilaku buruk mereka? Jika engkau melakukan pembalasan maka engkau hanya akan memperburuk keadaan! Engkau tidak mengetahui apakah itu adalah kekuatan atau kelemahanmu. Hadapilah situasi yang seperti itu dengan berani dan jangan berikan dirimu menjadi gelisah terhadap hal itu. Engkau harus menang atas yang lain dengan kesabaranmu. Jadikanlah kesabaran sebagai nafas hidupmu dan idealmu. Engkau semua memiliki intisari kebaikan, kedamaian, dan welas asih yang indah di dalam dirimu secara berlimpah. Dengan rahmat Tuhan, engkau bebas dari duka cita dan kualitas yang buruk – jangan biarkan kedua sifat itu memasuki dirimu! Kembangkan semangat kebaikan dan cinta kasih. Perlakukan hidup sebagai sebuah permainan dan raihlah kemenangan dengan menjalani hidup yang ideal. Ini adalah kemenangan yang harus engkau capai! (Divine Discourse Jan 14, 1997) - BABA - Wacana Harian Bhagawan Sri Sathya Sai Baba (Thought For The Day) - Selasa, 6 Juni 2017 Lahir dalam masyarakat dan besar dalam masyarakat, mendapatkan pendidikan dari masyarakat dan memperoleh keuntungan yang tidak terhingga dari masyarakat, lantas apa yang engkau lakukan untuk masyarakat? Pelayanan sosial seharusnya dipersembahkan sebagai rasa terima kasih kepada masyarakat terhadap apa yang telah diberikan kepada kita. Tanpa masyarakat maka kita tidak bisa bertahan. Tuhan memberikan tubuh seharusnya digunakan untuk menjalankan Dharma (dijelaskan sebagai kewajiban). Wanita seharusnya memperlakukan bahkan kegiatannya sehari-hari sebagai bentuk dari kerja yang terpusat. Jika mereka tidak mampu untuk hadir dalam Satsang (perkumpulan spiritual) karena kewajiban di rumah, mereka seharusnya tidak merasa sedih. Melaksanakan kewajiban di rumah adalah sama sucinya dengan menghadiri satsang. Hanya jika engkau melaksanakan kewajibanmu di rumah dengan baik maka engkau akan mampu melakukan pelayanan di luar. Apapun pekerjaan yang engkau lakukan di rumah, apakah itu menyapu lantai atau membuat makanan chapati, maka ubahlah semua kegiatan itu dalam bentuk latihan spiritual. Masukkan ke dalam setiap perbuatan dengan kasih Tuhan dan persembahkan kepada Tuhan. (Divine Discourse, Mar 23, 1989) - BABA - Edisi : 151 (5 - 11 Juni 2017)

An ounce of practice is worth more than a ton of preaching filePerlakukan hidup sebagai sebuah permainan dan ... Pada dasarnya ini berarti kesatuan dalam pikiran, perkataan, dan

  • Upload
    lephuc

  • View
    213

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

An ounce of practice is worth more than a ton of preaching

“Satu ons praktik lebih bernilai daripada satu ton kotbah”

Wacana Harian Bhagawan Sri Sathya Sai Baba (Thought For The Day) - Senin, 5 Juni 2017 Kembangkan kualitas memaafkan (Kshama) dan menahan diri dari perkataan yang kasar. Engkau harus menyadari bahwa jika engkau melepaskan kualitas kesabaran dan memaafkan, engkau tidak akan memiliki kedamaian. Apapun yang orang lain bisa lakukan pada dirimu maka jangan pedulikan hal itu. Apa yang akan hilang dari dirimu karena perilaku buruk mereka? Jika engkau melakukan pembalasan maka engkau hanya akan memperburuk keadaan! Engkau tidak mengetahui apakah itu adalah kekuatan atau kelemahanmu. Hadapilah situasi yang seperti itu dengan berani dan jangan berikan dirimu menjadi gelisah terhadap hal itu. Engkau harus menang atas yang lain dengan kesabaranmu. Jadikanlah kesabaran sebagai nafas hidupmu dan idealmu. Engkau semua memiliki intisari kebaikan, kedamaian, dan welas asih yang indah di dalam dirimu secara berlimpah. Dengan rahmat Tuhan, engkau bebas dari duka cita dan kualitas yang buruk – jangan biarkan kedua sifat itu memasuki dirimu! Kembangkan semangat kebaikan dan cinta kasih. Perlakukan hidup sebagai sebuah permainan dan raihlah kemenangan dengan menjalani hidup yang ideal. Ini adalah kemenangan yang harus engkau capai!

(Divine Discourse Jan 14, 1997) - BABA -

Wacana Harian Bhagawan Sri Sathya Sai Baba (Thought For The Day) - Selasa, 6 Juni 2017 Lahir dalam masyarakat dan besar dalam masyarakat, mendapatkan pendidikan dari masyarakat dan memperoleh keuntungan yang tidak terhingga dari masyarakat, lantas apa yang engkau lakukan untuk masyarakat? Pelayanan sosial seharusnya dipersembahkan sebagai rasa terima kasih kepada masyarakat terhadap apa yang telah diberikan kepada kita. Tanpa masyarakat maka kita tidak bisa bertahan. Tuhan memberikan tubuh seharusnya digunakan untuk menjalankan Dharma (dijelaskan sebagai kewajiban). Wanita seharusnya memperlakukan bahkan kegiatannya sehari-hari sebagai bentuk dari kerja yang terpusat. Jika mereka tidak mampu untuk hadir dalam Satsang (perkumpulan spiritual) karena kewajiban di rumah, mereka seharusnya tidak merasa sedih. Melaksanakan kewajiban di rumah adalah sama sucinya dengan menghadiri satsang. Hanya jika engkau melaksanakan kewajibanmu di rumah dengan baik maka engkau akan mampu melakukan pelayanan di luar. Apapun pekerjaan yang engkau lakukan di rumah, apakah itu menyapu lantai atau membuat makanan chapati, maka ubahlah semua kegiatan itu dalam bentuk latihan spiritual. Masukkan ke dalam setiap perbuatan dengan kasih Tuhan dan persembahkan kepada Tuhan.

(Divine Discourse, Mar 23, 1989) - BABA -

Edisi : 151 (5 - 11 Juni 2017)

Wacana Harian Bhagawan Sri Sathya Sai Baba (Thought For The Day) - Rabu, 7 Juni 2017

Hari ini sinisme dan apati merajalela dan manusia terperangkap dalam kecemasan yang tidak ada gunanya, keinginan yang tanpa akhir dan ambisi yang tidak dapat tercapai, serta tidak memiliki kedamaian pikiran. Manusia telah melupakan intisari kualitas keillahian mereka. Hanya penerangan spiritual yang dapat membukakan jalan yang benar kepada setiap orang yang sedang meraba-raba dalam kegelapan dari kebodohan dan tanpa adanya kedamaian. Keillahian merupakan menjadi sifat dari manusia. Umat manusia harus menemukan sifat dasar dari kemanusiaan itu. Apa itu nilai-nilai kemanusiaan? Pada dasarnya ini berarti kesatuan dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Kualitas manusia yang sejati dapat tumbuh hanya dalam hati yang penuh welas asih, seperti halnya sebuah benih dapat tumbuh dalam tanah yang subur dan bukan pada bongkahan batu. Oleh karena itu semua darimu harus mengembangkan kualitas welas asih dan ketenangan hati. Keillahian adalah meliputi semuanya dan bersemayam di dalam diri dan juga di luar diri setiap makhluk hidup. Setiap orang darimu adalah perwujudan dari keillahian. Seperti halnya Tuhan maka engkau juga adalah perwujudan cinta kasih. Perluas kasihmu dengan membaginya kepada semuanya tanpa pikiran yang sempit dan buatlah hidupmu berguna dan berfaedah. (Divine Discourse Mar 24, 1989) - BABA -

Wacana Harian Bhagawan Sri Sathya Sai Baba (Thought For The Day) - Kamis, 8 Juni 2017

Tuhan adalah sepenuhnya bebas dari kepentingan diri; apapun yang Tuhan lakukan sepenuhnya suci dan semata-mata untuk kesejahteraan dunia. Tidak ada apapun yang melampaui kekuatan-Nya. Tuhan adalah sang pencipta, pelindung, dan juga pelebur. Ketika Tuhan memilih untuk melindungi, maka tidak ada yang menanyakan mengapa Beliau memberikan perlindungan. Sebaliknya, ketika Tuhan tidak memberikan perlindungan, manusia menanyakan mengapa Tuhan diam dan ketika Tuhan memberikan hukuman, manusia bertanya, “Mengapa Tuhan memberikan hukuman?” sejatinya pertanyaan yang seperti itu didorong oleh sifat mementingkan diri sendiri dan kepentingan diri. Setiap perbuatan serta tindakan Tuhan adalah tepat dan benar. Kewajibanmu adalah berdoa kepada Tuhan dan mendapatkan karunia-Nya. Ketika Sakkubai ingin bergabung dalam perjalanan suci ke Pandharpur, Sri Krishna memutuskan untuk memperlihatkan kepada dunia reputasi baik yang dimilikinya dan kesadaran akan tugasnya kepada suami dan mertuanya. Jadi Sri Krishna berpura-pura mengambil wujud Sakkubai dan mengijinkan diri-Nya sendiri untuk menerima semua bentuk gangguan dari mertua Sakkubai, sedangkan Sakkubai yang asli sedang dalam keadaan bahagia berada di Pandharpur. Tuhan selalu siap untuk membuat diri-Nya sendiri menerima segala bentuk kesulitan untuk menegakkan Dharma dan melimpahkan karunia kepada bhakta-Nya. (Divine Discourse, Feb 21, 1988) - BABA -

Wacana Harian Bhagawan Sri Sathya Sai Baba (Thought For The Day) - Jumat, 9 Juni 2017

Seorang manusia yang sejati adalah seseorang yang menghadapi kesulitan hidup dengan ketabahan dan mengatasi segala kesulitan itu. Untuk hal ini, apa yang diperlukan adalah kekuatan dari jiwa (spirit). Tanpa adanya kekuatan spiritual, semua benda yang lainnya adalah tidak ada nilainya. Apapun jenis latihan spiritual yang mungkin engkau jalankan atau tidak maka tingkatkan kasih bagi semuanya. Persembahkan kasih kepada semuanya seperti persembahan kepada Tuhan bagi semuanya. Hanya dengan melalui cinta kasih maka persatuan dunia dapat ditingkatkan. Hanya karena tidak adanya cinta kasih maka semua bentuk perbedaan mulai muncul. Kasih adalah Tuhan. Hiduplah dalam kasih. Buatlah prinsip ini menjadi aturan dalam hidupmu. Perwujudan kasih illahi! Ingatlah selalu bahwa Tuhan meresapi semuanya yang ada di alam semesta ini. Segala sesuatu yang engkau alami adalah illahi. Segala sesuatu yang engkau lihat adalah illahi. Apa yang engkau makan adalah illahi. Udara yang engkau hirup adalah illahi. Engkau tidak bisa melihat udara dan juga memegangnya. Sama halnya engkau tidak bisa memahami Tuhan. Mata tidak bisa melihat-Nya. Tuhan hanya bisa dialami di dalam hati. Tuhan adalah melampaui pikiran.

(Divine Discourse, Mar 24, 1989) - BABA -

Wacana Harian Bhagawan Sri Sathya Sai Baba (Thought For The Day) - Sabtu, 10 Juni 2017 Mengenali keunggulan dari tindakan, engkau harus melihat bahwa segala sesuatu yang engkau lakukan adalah suci dan murni. Perbuatan tidak dibatasi hanya pada apa yang dilakukan oleh tanganmu saja. Apa yang engkau dengar, apa yang engkau lihat, apa yang engkau katakan dan bahkan apa yang engkau pikirkan – semuanya ini mendasari perbuatan. Hal ini berarti bahwa hal-hal yang engkau lihat, kata-kata yang engkau dengarkan, ide atau gagasan yang engkau pikirkan, dan perkataan yang engkau ucapkan semuanya harus suci. Semua yang engkau serap melalui lima indriamu seharusnya bermanfaat dan suci! Hanya dengan demikian maka engkau bisa memiliki sifat alami yang satvik atau murni. Bhakti seharusnya tidak hanya dibatasi pada bhajan saja atau mengungkapkan kerinduan pada Swami. Engkau adalah arsitek pada nasibmu sendiri. Isilah setiap tindakanmu dengan bhakti, liputi setiap perbuatanmu dengan kebajikan dan persembahkan semuanya kepada Tuhan. Jika engkau mengikuti ini maka hidupmu akan menjadi suci dan engkau mungkin sama sekali tidak perlu lahir kembali. Ini adalah doa-Ku untukmu semuanya. (Divine Discourse, Feb 21, 1988) - BABA -

Wacana Harian Bhagawan Sri Sathya Sai Baba (Thought For The Day) - Minggu, 11 Juni 2017

Hening adalah hanya satu-satunya bahasa bagi mereka yang tercerahkan. Jalankan sikap tidak berlebihan dalam berbicara. Hal ini akan membantu dalam banyak hal. Hal ini juga akan mengembangkan kasih yang tanpa syarat (prema) karena kebanyakan kesalahpahaman dan perselihan dalam kelompok muncul dari perkataan yang ceroboh. Ketika kaki terpeleset maka lukanya dapat disembuhkan, namun ketika lidah terpeleset maka luka yang ditimbulkan di dalam hati yang lainnya akan membusuk dalam kehidupan. Lidah memungkinkan untuk melakukan empat kesalahan besar, yaitu : mengucapakan kebohongan, skandal, mencari kesalahan pada diri orang lain dan terlalu banyak bicara. Keempat hal ini harus dihindarkan jika kita mengharapkan adanya kedamaian (shanti) dalam level individu dan juga masyarakat. Ikatan persaudaraan yang bersifat universal akan dikuatkan jika manusia sedikit bicara dan berbicara dengan lembut. Oleh karena itu, keheningan dijelaskan sebagai janji bagi peminat spiritual oleh wejangan spiritual. Engkau semuanya adalah peminat spiritual dalam berbagai tingkatan jalan, jadi disiplin ini juga penting bagimu. (Divine Discourse, Jul 22, 1958) - BABA -

Pakailah kalung permata bhakti di lehermu, penuhi pikiran, perkataan, dan perbuatanmu

dengan kasih Tuhan

Illumineoursoulwith‘LenteraSai(SAI+LENTERA).Welcominguniversal,tranquil,peacefulandwisdommind(SAILENT+ERA).DecoratetheeraofSaiwithLove(SAI+ERA)