Author
ridwan-arif-s-gucci
View
231
Download
4
Embed Size (px)
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
1/36
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
2/36
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
3/36
SUPERVISI AKADEMIK
LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN
PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN2011
Bahan Pembelajaran
Diklat Penyiapan Calon Kepala Sekolah
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
4/36
Bahan Pembelajaran
Supervisi Akademik
Tim Pengembang Bahan Pembelajaran
Lembaga Pengembangan dan
Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)
Pengarah Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd Kepala BPSDMP-PMP
Dr. Abi Sujak Kepala Pusbangtendik
Prof. Dr, Siswandari, M.Stats Kepala LPPKS
Penanggung Jawab Dr. Abdul Kamil Marisi
Tim Penulis Drs. Johannes Manggar,M.Sc
Drs. Yuli Cahyono, M.Pd Drs. Joko Wardjojo, MT
Tim Produksi Ady Saefudin, S.Pd
Ghandi Kusuma Jaya, S.T
Indah Mustika Rini, S.Pd
Siti Budiyah, S.Si
Diterbitkan Oleh
LPPKS, Karanganyar
@2011
Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopy, atau memperbanyak sebagian
atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari LPPKS.
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
5/36iSuper�isi Akademik
Dalam rangka peningkatan mutu kepala sekolah/madrasah pemerintah mengeluarkan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 28 tahun 2010 tentang Penugasan
Guru Sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah. Permendiknas ini memuat tentang sistem
penyiapan calon kepala sekolah/madrasah, proses pengangkatan kepala sekolah/
madrasah, masa tugas, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), penilaian
kinerja kepala sekolah/madrasah, mutasi dan pemberhentian tugas guru sebagai
kepala sekolah/madrasah
Dalam sistem penyiapan calon kepala sekolah/madrasah, peserta yang telah lulus
seleksi administrasi dan seleksi akademik, mengikuti Pendidikan dan Latihan Calon
Kepala Sekolah/madrasah (Diklat Cakep). Dalam Diklat Calon Kepala sekolahtersebut, peserta mendapat materi-materi yang berkaitan dengan tugas, pokok
dan fungsi kepala sekolah baik bersifat manajerial sekolah maupun kepemimpinan
sekolah.
Berkaitan dengan hal tersebut, LPPKS menyiapkan bahan pembelajaran sesuai
dengan materi yang dibutuhkan calon kepala sekolah. Materi ini dirancang untuk
pembelajaran mandiri, sehingga calon kepala sekolah dapat menggunakan bahan
pembelajaran ini secara aktif. Dengan harapan pada akhir kegiatan pembelajaran,
pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mempersiapkan diri menjadi kepalasekolah menujukkan peningkatan yang signifikan dan pada gilirannya akan
dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengembangan keprofesian mereka secara
berkelanjutan. Kemudian dari semua yang diperolehnya itu, diharapkan akan
berdampak pada semakin banyaknya pemimpin-pemimpin baru yang amanah,
berjiwa wirausaha, dan profesional.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan bahan
pembelajaran ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati kita
semua.
Surakarta, Juni 2011
Kepala LPPKS
Prof. Dr. Siswandari, M.Stats
KATA PENGANTAR
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
6/36ii Super�isi Akademik
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
7/36iiiSuper�isi Akademik
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
Tentang Bahan Pembelajaran Ini 1
Langkah-langkah Pembelajaran 2
Kompetensi yang Diharapkan 4
Ruang Lingkup 4
Kegiatan Pembelajaran 1 5
KONSEP, PERENCANAAN DAN LATIHAN SUPERVISI AKADEMIK 5 Materi 6
Penugasan 9
Kegiatan Pembelajaran 2 12
KONSEP DAN LATIHAN TEKNIK-TEKNIK SUPERVISI AKADEMIK 12
Materi 13
Studi Kasus 14
Latihan 15
Kegiatan Pembelajaran 3 17
KONSEP DAN LATIHAN TINDAK LANJUT HASIL SUPERVISI
AKADEMIK TERHADAP GURU 17
Materi 17
Penugasan 20
Studi Kasus 20
Re�leksi 21
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
8/36iv Super�isi Akademik
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
9/361Super�isi Akademik
Tentang Bahan Pembelajaran Ini
Modul Supervisi akademik ini disusun untuk
membekali para Calon Kepala Sekolah/Madrasah
agar dapat melaksanaan tugasnya dengan baik. Halini sesuai dngan tuntutan kompetensi kepala sekolah,
sesuai amanat Permendiknas Nomor 13/2007,
tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, yang
menetapkan bahwa ada lima dimensi kompetensi
kepala sekolah/madrasah yaitu: kepribadian,
manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial.
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan KepalaSekolah (LPPKS) selaku Unit Pelaksana Teknis
Kementerian Pendidikan Nasional, dengan tugas
pokok dan fungsinya memberikan pelatihan bagi
Calon Kepala Sekolah, sebagaimana tertulis dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 28
tahun 2010, tentang penugasan guru sebagai Kepala
sekolah/madrasah, dinyatakan bahwa Pendidikan
dan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah
adalah suatu tahapan dalam proses penyiapan
calon kepala sekolah/madrasah melalui pemberian
pengalaman pembelajaran teoritik maupun praktik
tentang kompetensi kepala sekolah/madrasah yang
diakhiri dengan penilaian sesuai standar nasional.
Atas dasar dan pertimbangan demikianlah, sehinggacalon Kepala Sekolah, perlu mendapat pembekalan
di awal masa tugasnya berupa kompetensi supervisi,
yang berdimensi pada kompetensi kepribadian,
sosial, manajerial, kewirausahaan. Kompetensi
supervisi akademik bertujuan untuk meningkatkan
mutu pendidikan.
Modul ini yang dipersiapankan bagi calon KepalaSekolah/Madrasah, adalah khusus membahas
tentang supervisi akademik. Didalam modul ini akan
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
10/362 Super�isi Akademik
dibahas tentang tiga unit belajar, yaitu bagaimana
memahami Konsep, perencanaan, pelaksanaan, dan
tindak lanjut hasil supervisi akademik.
Langkah-langkah Pembelajaran
Modul ini dirancang untuk dipelajari oleh Calon
Kepala Sekolah/Madrasah sebagai bahan bacaan
baik dalam pelatihan calon kepala sekolah saat In
Service Learning (in) maupun dalam tugas on the
job learning (on) Oleh karena itu, langkah-langkah
yang harus dilakukan dalam mempelajari materi ini
mencakup aktivitas individual dan kelompok. Secara
umum aktivitas individual meliputi: (1) membaca
materi, (2) melakukan latihan/tugas sekolah/
madrasah, memecahkan kasus pada setiap kegiatan
belajar, (3) membuat rangkuman/kesimpulan, dan
(4) melakukan re�leksi, dan melakukan tindak lanjut.
Sedangkan aktivitas selama on the job learningkelompok meliputi: (1) menyiapkan rencana
program supervisi akademik dan instrumen supervisi
akademik, (2) Berkoordinasi dengan sekolah untuk
praktik (3) melakukan praktik supervisi akademik
(pra observasi, observasi dan pos observasi berupa
diskusi dan umpan balik), (4) melakukan re�leksi,
membuat action plan, dan tindak lanjut, dan (5)
membuat laporan tertulis untuk diplenokan saat
In-2. Langkah-langkah tersebut dapat digambarkan
seperti berikut ini.
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
11/363Super�isi Akademik
Penjelasan Bagan Pelaksanaan Diklat Kompetensi Supervisi Akademik Bagi
Calon Kepala Sekolah selama In-1, On the Job Learning (OJL) dan In-2
Bagan di atas menunjukkan aktivitas selama In service learning pertama
(In-1) merupakan aktivitas untuk memahami konsep, tujuan, prinsip dan
perencanaan program supervisi serta latihan-latihan dan analisis kasus
yang ada. Aktivitas calon kepala sekolah pada saat on the job learning
(OJL) adalah aktivitas untuk mengimplementasikan hasil pemahamannya
selama In-1. Kegiatan OJL dimulai dari persiapan program dan instrumen
supervisi akademik/klinis, berkoordinasi dengan sekolah yang dituju,
melakukan supervisi dan membuat laporan tertulis sebagai bahan laporan
dan presentasi pada saat in service learning 2 (In-2).
Waktu untuk memahami dan mempraktikan selama OJL adalah 18 jam
@ 45 menit, dengan rincian In-1, dengan alokasi waktu 8 jam untuk tiga
kegiatan belajar, OJL dengan alokasi waktu 8 jam dan In-2 dengan alokasi
waktu 2 jam untuk mempresentasikan hasil OJL supervisi akademik.
Dengan mengikuti langkah-langkah dan waktu yang telah ditentukan dalam
modul, diharapkan calon kepala sekolah/madrasah dapat secara individu
dan bersama-sama meningkatkan kompetensinya, yang pada gilirannyaberdampak pada peningkatan kompetensinya sebagai kepala sekolah/
madrasah.
Bagan Pelaksanaan Diklat Kompetensi Supervisi Akademik Bagi Calon
Kepala Sekolah selama In-1, On the Job Learning (OJL) dan In-2
In Service Learning-1
(In-1)
On the Job Learning-
1 (OJL)
In Service Learning-1
(In-2)
- diskusi dan mengkajisimulasi dan latihan
- konsep, prinsipSupervisi Akademik
- teknik supervisi- tindak lanjut hasil
supervisi- Pelaksanaan OJL danre�leksi
- mengkaji perencanaandan pelaksnaanprogram supervisi disekolahnya
- mengkaji perencanaanprogram danpelaksanaan programsupervisi akademik disekolah lain.
- Membuat laporan hasilkajian dari keduasekolah tersebut.
- menyerahkan hasilportofolio hasil OJLsupervisi akademik
- presentasi hasil OJL
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
12/364 Super�isi Akademik
Setelah mempelajari, mendiskusikan, mendalami,
dan mempraktikkan modul ini calon Kepala Sekolah/
Madrasah diharapkan mampu:
1. Memahami konsep dan perencanaan program
supervisi akademik.
2. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru
dengan pendekatan dan teknik supervisi yang
tepat, dan
3. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik
terhadap guru dalam rangka peningkatanprofesionalisme guru.
Kompetensi yang Diharapkan
Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup supervisi akademik meliputi:1. Perencanaan program supervisi
2. Konsep, tujuan, prinsip supervisi akademik,
3. Teknik supervisi akademik dan tindak lanjut hasil
supervisi
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
13/36
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
14/366 Super�isi Akademik
supervisi akademik yang meliputi: pengertian,
tujuan dan prinsip-prinsip, serta instrumen yang
digunakan untuk mengumpul informasi tentang
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses
pembelajaran.
Oleh karena itu, tujuan umum pengembangan
modul ini adalah untuk meningkatkan kompetensi
supervisi akademik yang meliputi (1) perencanaan
program supervisi akademik, (2) pelaksanaan
program supervisi akademik dan (3) menindaklanjuti
program supervisi akademik.
Salah satu tugas Kepala Sekolah/Madrasah adalahmerencanakan supervisi akademik. Agar Calon
Kepala Sekolah/Madrasah dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik, maka calon Kepala Sekolah/
Madrasah harus memiliki kompetensi membuat
perencanaan program supervisi akademik.
Materi
1. Konsep supervisi akademik
Supervisi berasal dari kata ‘super dan vision’. Super
berarti tinggi, atas dan vision artinya melihat.
Sehingga supervisi adalah melihat dari atas, artinya
orang yang melihat itu mempunyai kemampuanyang lebih (tinggi) dari yang dilihat. Supervisi
akademik adalah serangkaian kegiatan membantu
guru mengembangkan kemampuannya mengelola
proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran (Daresh, 1989, Glickman, et al; 2007).
Pengertian yang hampir sama juga dituliskan oleh
Sujana (2008), yang menyatakan bahwa supervisi
akademik adalah menilai dan membina guru dalam
rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
15/367Super�isi Akademik
agar kompetensi peserta didik mencapai optimal.
Supervisi akademik yang menggunakan pendekatan
‘klinis’ yang disebut sebagai model supervisi
kontemporer sering disebut sebagai supervisi
klinis. Supervisi akademik dengan pendekatan
klinis, merupakan supervisi akademik yang bersifat
kolaboratif. Prosedur supervisi klinis sama dengan
supervisi akademik, yaitu: adanya observasi kelas,
namun pendekatannya berbeda. Sebagaimana
dikatakan Achenson, at.al (1987) bahwa konsep
‘klinis’ berarti menyarankan adanya hubungan tatap
muka antara guru dan supervisor yang berfokus
pada tingkahlaku aktual guru di dalam kelas. Padamodel supervisi klinis ini, guru diharapkan secara
sadar menyampaikan masalah pembelajarannya di
kelas kepada supervisor. Hal didukung oleh pendapat
Sullivan & Glanz ( 2005) dan Sergiovanni (1987)
yang menyatakan bahwa supervisi klinis adalah
pembinaan performansi guru mengelola proses
pembelajaran dengan tujuan untuk pengembangan
profesional dan motivasi kerja guru. Sullivan & Glanz
(2005). Pada supervisi akademik, dikenal ada empat
langkah dalam supervisi klinik, yaitu: perencanaan
pertemuan, observasi, pertemuan berikutnya, dan
re�leksi kolaborasi.
Supervisi klinis dapat dianalogikan dengan istilah
klinis dalam dunia kesehatan yang menunjuk padasuatu tempat untuk berobat. Seorang pasien datang
ke klinis bukan karena diundang dokter melainkan
karena ia membutuhkan pengobatan agar sembuh
dari penyakitnya. Selanjutnya, dokter mengadakan
diagnosis dan resep untuk mengobati penyakit
pasiennya. Dalam dunia sekolah, guru datang
sendiri menemui kepala sekolah untuk meminta
bantuan memecahkan permasalahan yang sedangdihadapinya.
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
16/368 Super�isi Akademik
Agar lebih memahami langkah-langkah supervisi
klinis secara detail dan perbedaan supervisi
tradisional lainnya Anda dapat membaca pada modul
Supervisi Akademik atau melalui internet. Menurut
Acheson et.al (1987:13), supervisi klinis terdiri dari
3 tahap, yaitu perencanaan konferensi, observasi
kelas dan umpan balik konferensi. Berdasarkan
kedua pendapat ini, pada tataran implementasi di
sekolah, kepala sekolah dan pengawas sekolah lebih
banyak menggunakan model supervisi dengan tiga
tahap seperti dalam pendekatan supervisi klinis,
sesuai dengan pendapat Acheson et.al. (1987).
Supervisi akademik merupakan kegiatan terencana,
terpola dan terprogram dalam mengubah perilaku
guru agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
(Sujana,hal:3). Berdasarkan pengertian di atas,
maka seorang kepala sekolah dituntut tidak
sekedar melakukan supervisi guru, tetapi
dituntut agar rangkaian kegiatan kepala sekolah
tersebut, membantu guru dalam mengembangkankemampuannya mengelola proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk itu
dibutuhkan suatu perencanaan program supervisi.
Dokumen perencanaan program supervisi akan
menjadi panduan bagi seluruh warga sekolah.
Perencanaan ini dapat berisikan tentang latar
belakang, tujuan, raung lingkup supervisi, instrumen, jadwal masing-masing guru, petugas supervsi dan
harus disosialisasikan dan dipahami oleh semua
warga sekolah. rutin guru.
2. Tujuan supervisi
Supervisi akademik betujuan untuk mengembangkan
kompetensi guru, mengembangkan kurikulum dan
mengembangkan kelompok kerja/musyawarah
guru mata pelajaran dan membimbing PTK.
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
17/369Super�isi Akademik
3. Prinsip supervisi
a. Praktis
b. Sistematis
c. Obyektif
d. Realistis
e. Antisipatif
f. Kooperatif
g. Kekeluargaan
h. Demokratis
i. Aktif
j. Humanis
k. Konstruktif
l. Berkelanjutan
m. Terpadu
n. Komprehensif
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
18/3610 Super�isi Akademik
Penugasan
Pak Djoko, Kepala Sekolah SMPN XX Kota K baru
saja diangkat sebagai Kepala Sekolah. Memahami
salah satu tugasnya sebagai supervisor, pak Djokomelaksanakan supervisi akademik. Dia secara
tiba-tiba masuk kelas dimana saya mengajar, dan
mengamati proses pembelajaran, dengan instrumen
supervisi. Saya merasa salah tingkah di depan siswa.
Saya melihat kepala sekolah asyik mencentangi dan
menulis sesuatu yang ada diinstrumennya. Setelah
pembelajaran selesai, ia ke luar kelas dan kembali ke
ruangannya. Setelah disupervisi, saya merasa tidak
nyaman, dan dalam hati saya pasti sebentar lagi saya
dipanggil kepala sekolah. Saya menceritakan hal ini
kepada guru lainnya, dan teman guru yang pernah
disupervisi ternyata juga mengalami hal yang
sama, dan tidak ada tindak lanjutnya. Berdasarkan
pengalaman ini, sehingga saya berpikir bahwa
supervisi akademik Sejak peristiwa itu, sampaisekarang tak terasa satu tahun ajaran telah berlalu,
hingga saya memperoleh daftar penilaian kinerja
berupa DP3, yang hasilnya rata-rata baik. Akhirnya
saya bertanya dalam hati, bagaimana sebenarnya
proses supervisi ini, dan apakah kekurangan saya
serta tindaklanjutnya.
Pertanyaan: Hal-hal apakah yang positi dan ataunegatif dari kasus diatas ditinjau dari konsep,
tujuan, dan prinsip supervisi akademik? Bagaimana
seharusnya dilakukan kepala Sekolah tsb?
Bapak Fulan adalah Kepala SD yang baru diangkat.
Semenjak menjadi kepala sekolah baru, dia mencoba
melakukan sosialisasi perencanaan program
supervisi akademik. Dia melakukan kunjungankelas tanpa perencanaan. Hal ini ditunjukkan oleh
perilakunya yang tidak pernah menggunakan
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
19/3611Super�isi Akademik
instrumen. Guru-guru enggan menanyakan
perencanaan program supervisi akademiknya
karena menjaga perasaannya atau takut tersinggung.
Dia mengetahui bahwa salah satu tugas kepala
sekolah adalah melakukan supervisi akademik dari
hasil bacaan. Untuk itu, ia melaksanakan supervisi
akademik. Tetapi dia tidak tahu bagaimana caranya
membuat perencanan program supervisi akademik.
Untuk bertanya kepada guru sebagai bawahan, ia
merasa malu. Demikian pula di KKKS/M atau MKKS/
M
Pertanyaan: Hal-hal apakah yang positif dan
negatif dari tindakan kepala sekolah pada kasus
diatas dilihat dari perencanaan program supervisi
akademik? Bagaimana seharusnya dilakukan kepala
Sekolah tsb?
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
20/3612 Super�isi Akademik
KONSEP DAN LATIHAN
TEKNIK-TEKNIK
SUPERVISI AKADEMIK
Kegiatan Pembelajaran 2
Setelah Anda memahami kegiatan belajar pertama
tentang konsep dan perencanaan supervisi
akademik, maka pada kegiatan belajar dua ini, Anda
sebagai calon kepala sekolah harus melaksanakan
kegiatan supervisi akademik dengan menggunakaninstrumen yang sesuai (lampiran 1 sampai 11).
Agar Anda dapat melaksanakan tugas supervisi
akademik dengan baik dan benar, sehingga
sesuai dengan tujuannya untuk meningkatkan
profesionalisme guru dalam perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian proses pembelajaran,
maka Anda harus memahami dan terampil dalamteknik supervisi. Sebagaimana diungkapkan
Glickman, at al; (2007), bahwa untuk melaksanakan
supervisi akademik secara efektif diperlukan
keterampilan konseptual, interpersonal dan
teknikal
Oleh sebab itu, setiap Kepala Sekolah/Madrasah
harus memiliki keterampilan teknikal berupa
kemampuan menerapkan teknik-teknik supervisi
yang tepat dalam melaksanakan supervisi akademik.
Teknik-teknik supervisi akademik meliputi dua
macam, yaitu: individual dan kelompok (Gwyn,
1961).
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
21/3613Super�isi Akademik
Mengingat pentingnya supervisi akademik untuk
membantu meningkakan profesionalisme guru,
maka calon kepala sekolah memahami dan terampil
melakukan supervisi akademik. Supervisi akademik
memiliki beberapa teknik.
Teknik supervisi akademik terdiri dari teknik
supervisi individual dan teknik supervisi kelompok.
1. Teknik supervisi individual
Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan
supervisi perorangan terhadap guru yang
mempunyai masalah khusus. Supervisor di sini
hanya berhadapan dengan seorang guru sehingga
dari hasil supervisi ini akan diketahui kualitas
pembelajarannya. Teknik ini dapat diterapkan
dengan cara: kunjungan kelas, observasi kelas,
pertemuan individual,kunjungan antarkelas, dan
menilai diri sendiri. Untuk memahami secaramendalam bagaimana teknik supervisi individu
dapat dibaca pada modul supervisi akademik.
2. Teknik Supervisi kelompok
Teknik supervisi kelompok adalah satu cara
melaksanakan program supervisi yang ditujukan
pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga,
sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalahatau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan
yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan
menjadi satu/bersama-sama. Kemudian kepada
mereka diberikan layanan supervisi sesuai dengan
permasalahan atau kebutuhan yang mereka hadapi.
Tidak satupun di antara teknik-teknik supervisi
individual atau kelompok di atas yang cocok atau bisaditerapkan untuk semua pembinaan guru di sekolah.
Oleh sebab itu, seorang kepala sekolah harus mampu
Materi
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
22/3614 Super�isi Akademik
menetapkan teknik-teknik mana yang sekiranya
mampu membina keterampilan pembelajaran
seorang guru. Untuk menetapkan teknik-teknik
supervisi akademik yang tepat tidaklah mudah.
Seorang kepala sekolah, selain harus mengetahui
aspek atau bidang keterampilan yang akan dibina,
juga harus mengetahui karakteristik setiap teknik di
atas dan sifat atau kepribadian guru sehingga teknik
yang digunakan betul-betul sesuai dengan guru
yang sedang dibina melalui supervisi akademik.
Sehubungan dengan kepribadian guru, Lucio dan
McNeil (1979) menyarankan agar kepala sekolah
mempertimbangkan enam faktor kepribadian guru,yaitu kebutuhan,, minat, bakat, temperamen, sikap,
dan sifat-sifat somatik guru.Untuk lebih mendalami
teknik memfasilitasi sesama orang dewasa,
disarankan Anda agar membaca beberapa hand out
yang disediakan dalam folder Bahan Bacaan dalam
CD ini.
Studi Kasus
Kasus-1: Selama saya mejadi Kepala Sekolah/
Madrasah, belum pernah sekalipun ada guru yang
datang kepada saya untuk meminta bantuan saya
untuk memecahkan masalah pembelajaran yang
muncul di kelasnya. Menurut saya, tampaknya
supervisi klinis belum berjalan sama sekali di
sekolah yang saya pimpin. Ada dugaan, guru enggan
atau malu meminta bantuan saya memecahkan
masalahnya karena takut dianggap tidak mampu
mengatasi masalahnya sendiri. Keengganan ini
menurut guru, mungkin berdampak pada penilaian
DP3 butir prakarsa. Guru takut nilai prakarsanya
rendah karena pernah minta bantuan kepada saya.Mereka takut saya menganggap mereka tidak punya
prakarsa, tidak kreatif, dan inovatif memecahkan
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
23/3615Super�isi Akademik
masalahnya sendiri. Selain itu, sebagian guru pernah
menerima pengarahan saya pada suatu rapat bahwa
datang ke bos jangan bawa masalah tapi bawalah
alternatif pemecahan masalah. Dan beberapa
guru juga pernah membaca buku How to manage
your boss dengan pernyataan yang sama seperti
pengarahan saya.
Pertanyaan:
Apakah yang positif dan atau yang kurang dari
kasus diatas ditinjau dari pendekatan/metode atau
teknik supervisi akademik? Bagaimana seharusnya
dilakukan andaikan Anda kepala Sekolahnya?
a. Tugas mensimulasikan teknik supervisi akademik
secara individu ;
i. Masing-masing kelompok mensimulasikan atau
memodelkan supervisi akademik, mulai daritahap pra observasi, dan post-observasi dalam
bentuk pemberian umpan balik.
ii. Gunakan instrumen yang ada dan yang relevan.
iii. (Kegiatan ini, dapat menggunakan alternatif
lain. Disini sudah disiapkan video supervisi
pembelajaran Mata pelajaran Bahasa Indoensia
jenjang SMP. Bila menggunakan video ini, maka
skenario kegiatan di atur sbb:
iv. Kepada peserta dibagikan instrumen supervisi
(atau menggunakan instrumen supervisi dalam
lapiran modul ini, dan silabus serta RPP dari guru
yang divideokan saat ini.
v. Tugas peserta adalah sbb:
1. Tahap pra-observasi, mengidenti�ikasi
silabus dan RPP yang ada, dan mengisidengan memberikan skor yang sesuai dengan
penilaian Anda pada instrumen 1
Latihan
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
24/3616 Super�isi Akademik
2. Dengan menggunakan instrumen pengamatan
proses pembelajaran (lampiran), Anda
melengkapi instrumen tesebut sesuai dengan
hasil pengamatan proses pembelajaran, mulai
tahap pendahuluan, inti dan penutup.
3. Dengan menggunakan instrumen yang
sesuai, Anda menuliskan saran pembinaan
dan feedback bagi guru. Setelah itu Anda
menuliskan hasil dan rencana tindak lanjut
hasil supervisi Anda pada format yang sesuai.
4. Akhirnya Anda secara berpasangan selama
15 menit merancang simulasi/memodelkan
bagaimana teknik pra-observasi dan
pemberian feedback pada pos-observasi serta
tindak lanjut. Secara acak Master trainer akan
meminta Anda untuk mendemostrasikan di
depan kelas bagaimana Anda menerapkan
teknik supervisi akademik individu ini.
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
25/3617Super�isi Akademik
Setelah Anda melakukan supervisi akademik dan
menganalisis hasilnya, maka pada kegiatan belajar 3
ini, Anda diharapkan mampu menndaklanjuti hasil
supervisi tersebut. Tindak lanjut tersebut berupa:
penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru
yang telah memenuhi standar, teguran yang bersifatmendidik diberikan kepada guru yang belum
memenuhi standard dan guru diberi kesempatan
untuk mengikuti pelatihan lebih lanjut. Hasil supervisi
perlu ditindaklanjuti agar memberikan dampak
yang nyata untuk meningkatkan profesionalisme
guru. Dampak nyata ini diharapkan dapat dirasakan
masyarakat maupun stakeholders.Agar calon kepalasekolah memahami bagaimana menindaklanjuti
hasil supervisi, maka berikut adalah strateginya.
Kegiatan Pembelajaran 3
KONSEP DAN LATIHAN TINDAK
LANJUT HASIL SUPERVISI
AKADEMIK TERHADAP GURU
Materi
Tindak lanjut hasil analisis supervisi akademik
merupakan pemanfaatan hasil supervisi. Secaragaris besar tindak lanjut hasil supervisi adalah
dalam bentuk:
1. Pembinaan
Kegiatan pembinaan, yang dapat berupa pembinaan
langsung dan tidak langsung.
a. Pembinaan langsung
Pembinaan ini dilakukan terhadap hal-hal yangsifatnya khusus, yang perlu perbaikan dengan
segera dari hasil analisis supervisi.
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
26/3618 Super�isi Akademik
b. Pembinaan tidak langsung
Pembinaan ini dilakukan terhadap hal-hal
yang sifatnya umum yang perlu perbaikan dan
perhatian setelah memperoleh hasil analisis
supervise, dalam bentuk penggunaan pendekatan
dan metoda mengajar yang baik, penggunaan
media dan sumber belajar yang sesuai serta
pembelajaran yang PAIKEM.
2. Pemantapan Instrumen Supervisi
Kegiatan untuk memantapkan instrumen supervisi
dapat dilakukan dengan cara diskusi kelompok
oleh para supervisor tentang instrumen supervisiakademik maupun instrumen supervisi non
akademik.
Dalam memantapkan instrumen supervisi,
dikelompokkan menjadi:
1) Persiapan mengajar guru meliputi: Program
Tahunan, Program Semester, Silabus, RPP,
Pelaksanaan proses pembelajaran, Penilaian
hasil pembelajaran, pengawasan proses
pembelajaran,
2) Instrumen supervisi pembelajaran, lembar
pengamatan, dan suplemen observasi
(ketrampilan mengajar, karakteristik mata
pelajaran, pendekatan klinis, dan sebagainya).
3) Komponen dan kelengkapan instrumen, baikinstrumen supervisi akademik maupun instrumen
supervisi non akademik.
4) Penggandaan instrumen dan informasi kepada
guru bidang studi binaan atau kepada karyawan
untuk instrumen non akademik.
Adapun substansi yang ditindaklanjuti dari hasil
supervisi akademik adalah:a. Sasaran utama supervisi akademik adalah
pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
27/3619Super�isi Akademik
b. Hasil analisis, catatan supervisor, dapat
dimanfaatkan untuk perkembangan
keterampilan mengajar guru atau meningkatkan
profesionalisme guru dan karyawan, setidak-
tidaknya dapat mengurangi kendala-kendala
yang muncul atau yang mungkin akan muncul.
c. Umpan balik akan memberi pertolongan bagi
supervisor dalam melaksanakan tindak lanjut
hasil supervisi.
d. Suasana komunikasi yang tercipta selama umpan
balik akan mendorong guru memperbaiki
penampilan, dan kinerjanya.
Cara-cara melaksanakan tindak lanjut hasil supervisiakademik sebagai berikut.
1. Me-review rangkuman hasil penilaian.
2. Bila standar pembelajaran, pengetahuan,
keterampilan dan sikap guru belum memenuhi
standar, perlu dilakukan penilaian ulang.
3. Bila tujuannya belum tercapai juga, maka
supervisor merancang kembali programsupervisi akademik untuk masa berikutnya.
4. Membuat rencana aksi supervisi akademik
berikutnya.
5. Mengimplementasikan rencana aksi tersebut
pada masa berikutnya.
Jadi, ada lima langkah yang harus diterapkan untuk
membina kemampuan guru melalui supervisiakademik, yaitu:
a) menciptakan hubungan-hubungan yang har-
monis,
b) analisis kebutuhan,
c) mengembangkan strategi dan media,
d) menilai, dan
e) revisi
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
28/3620 Super�isi Akademik
Tugas:
Sebagai seorang calon kepala sekolah, apakah hal
positif dan atau negatif dari kedua kasus dibawahini, ditinjau dari konsep dan tindak lanjut hasil
supervisi akademik! Hal apakah yang menarik bagi
Anda untuk dikembangkan agar lebih baik?
Studi Kasus
Penugasan
Kasus 1
Banyak hasil-hasil evaluasi pelaksanaan program
supervisi akademik tidak ada tindak lanjutnya. Hal
ini terjadi karena tidak ada ganjaran dan sanksi
jika tindak lanjut telah dilakukan. Akibatnya, hasil
evaluasi hanyalah perbuatan yang sia-sia saja.
Kasus 2
Sebagai kepala sekolah SD Sukamaju, Pak Arif Sri
Wiyana baru saja menerima enam guru baru. Empat
dari guru tersebut baru lulus sarjana pendidikan
(PGSD), dan dua orang yang lain mengenal sistem
pendidikan SD Sukamaju. Kedua kelompok guru ini
telah diuji sebagai calon guru. Pertimbangan apayang harus Pak Arif Sri Wiyana dan tim administratif
sekolah lakukan sebagai pengembangan strategi
untuk mensupervisi guru-guru baru ini?
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
29/3621Super�isi Akademik
Mohon untuk merenungkan kelebihan dan
kekurangan materi Kegiatan Belajar 3 ini. Jika
ada kekurangannya, bagaimana Anda mengatasikekurangannya? Bagaimana pemahaman Anda
terhadap materi ini. Jika sudah menguasai, bagaimana
pemanfaatan materi ini untuk meningkatkan
dimensi kompetensi supervisi Anda? Bagaimana
meningkatkan peran Anda sebagai supervisor di
sekolah?. Bagaimana meningkatkan profesionalisme
Anda sebagai kepala sekolah/madrasah? Jika belum
menguasai, bagaimana upaya Anda selanjutnya?
3. Kegiatan OJL
Agar calon kepala sekolah/madrasah memiliki
kompetensi yang memadai, maka selama OJL harus
mempelajarai isi bahan pembelajaran ini dengan
referensi lain dan berdiskusi selalu. Sehingga dalam
mengerjakan tugas OJL berupa kajian perencanaan
program dan pelaksanaan supervisi disekolahnya
dan sekolah lain dapat dilaksanakan dengan baik
dan meningkatkan konsep, teknik dan keterampilan
interpersonal Anda sebagai calon kepala sekolah.
Hal-hal lebih rinci tentang OJL akan dismpaikan
tersendiri pada mata Diklat RTL.
Refleksi
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
30/36
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
31/3623Super�isi Akademik
Format 2. Instrumen Observasi Pembelajaran
INSTRUMEN OBSERVASI KELAS
1. Nama sekolah : ………………………………………………………
2. Nama guru : ………………………………………………………3. Mata pelajaran : ………………………………………………………
4. Progarm : ………………………………………………………
5. Kelas/semester : ………………………………………………………
6. Hari/tanggal/jam ke : ………………………………………………………
7. Kompetensi dasar : ………………………………………………………
8. Jumlah peserta didik : ……… orang, hadir : ……… orang, tidak hadir : ……. orang
No
URAIAN KEGIATAN KRITERIA NILAI
1 2 3 4
A. PENDAHULUAN
1 Guru memberi apersepsi dan motivasi
2 Guru memberitahu kompetensi yangakan dicapai (tujuan pembelajaran)
B. KEGIATAN INTI
1. Guru tampak menguasai materi
pembelajaran (materi pembelajarandisampaikan dengan jelas)
2. Guru mengelola kelas dengan baik
3. Metode/pendekatan variatif
4. Guru menggunakan alat bantu/mediapembelajaran (alat peraga, peta, OHP,kaset & tape recorder, komputer & LCD,CD interaktif, dsb)
5. Guru berperan sebagai fasilitator dalammembantu mengatasi kesulitan pesetadidik
6. Guru menggunakan teknik bertanyadengan bahasa yang baik dan benar
7. Guru mendorong peserta didik untukmemanfaatkan teknologi informasi(komputer, internet)
8. Peserta didik berpartisipasi secara aktifdalam pembelajaran
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
32/3624 Super�isi Akademik
9. Pada kegiatan pembelajaran nampakada proses : eksplorasi, elaborasi dankon�irmasi
10. Peserta didik tampak ceria dan antusiasdalam belajar
11. Ada penilaian untuk mengetahuipencapaian kompetensi (ketercapaiantujuan pembelajaran)
12. Pelaksanaan pembelajaran sesuaidengan RPP
13. Pembelajaran diselesaikan tepat waktu
C. PENUTUP
1. Guru membimbing pesertadidik membuat rangkuman hasilpembelajaran
2. Pemberian tugas untuk pertemuanberikutnya
Catatan: Nilai akhir dihitung dengan cara: Jumlah skor yang diperoleh dibagi
dengan skor ideal dikali 100%; Skor ideal adalah 17 x 4 =68; Contoh : skor yang
diperoeh guru 52, maka Nilainya : 52/68 x 100%=76,47 (baik)
Saran Pembinaan:
.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
....................................................................................................................................
............,...........................2011
Guru yang diobservasi Observer
....................................... .....................................
*). Coret yang tidak sesuai
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
33/3625Super�isi Akademik
Daftar Pertanyaan Setelah Observasi
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana pendapat Saudara setelah
menyajikan pelajaran ini?
2. Apakah proses pembelajaran sudah
sesuai dengan yang direncanakan?
3. Dapatkah Saudara menceritakan hal-hal
yang dirasakan memuaskan dalam proses
pembelajaran tadi?
4. Bagaimana perkiraan Saudara mengenai
ketercapaian tujuan pembelajaran?
5. Apa yang menjadi kesulitan siswa?
6. Apa yang menjadi kesulitasn saudara?
7. Adakah alternatif lain untuk mengatasi
kesulitan Saudara?
8. Marilah bersama-sama kita identi�ikasi
hal-hal yang telah mantap dan hal-hal
yang perlu peningkatan, berdasarkan
kegiatan yang baru saja Saudara lakukan
dan pengamatan saya.
9. Dengan demikian, apa yang akan Saudara
lakukan untuk pertemuan berikutnya?
Kesan umum:
Saran:
Mengetahui .........,...................2011
Kepala Sekolah Supervisor,
NIP................................ NIP.....................................
Format 3. Instrumen Observasi Pembelajaran
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
34/3626 Super�isi Akademik
Instrumen Tindak Lanjut Hasil Supervisi Akademik
No Nama
Guru
Mapel Kelas Hasil
skor
Catatan
Khusus
Tindak
lanjut
Realisasi
Tindak
lanjut
Realisasi
Tindak Lanjut
Kualita Kuanti
1. Arif Mat X1 ............. .................. S u p e r v i s i
lanjutan dengan
k o m p e t e n s i
d a s a r
selanjutnya.
Catatan: pengisian format ini, adalah hasil dari analisis atas format 1-7
1. Pendahuluan (Diskripsi umum, dan Dasar hukum)
2. Tujuan supervisi
3. Teknik supervisi: (Individual/supervisi klinis).
4. Sasaran obyek kegiatan dan subyek
5. Waktu dan pelaksanaan supervisi (kepsek & guru senior)
6. Lampiran
a. Jadwal (aloksi waktu, nomor, hari tanggal, jam, kelas sasaran, maple,
nama guru, nama supervisor)
b. Instrumen supervisi: lembar observasi, pedoman wawancarac. Format rekapitulasi hasil berisi nomor, nama guru, mapel, skor angka,
konversi kedalam kualivikasi dan meeting, serta tidak lanjut berupa
kon�irmasi dengan guru.
No Nama
Guru
Mapel Kelas Hasil
skor
Catatan
Khusus
Tindak
lanjut
Realisasi
Tindak lanjut
Kualita Kuanti
1. Arif Mat X1 Meeting
(sumbang
s a r a n ,
pembinaan,
dll)
S u p e r v i s i
l a n j u t a n
d e n g a n
k o m p e t e n s i
d a s a r
selanjutnya.
…………,…………………
Kepala Sekolah,
(……………………………)
Format 4. Tindak Lanjut Hasil Supervisi Akademik
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
35/3627Super�isi Akademik
8/8/2019 6. Supervisi Akademik
36/36