36
BAB I PENDAHULUAN A. LAT AR BELAKANG  Indikator derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat ditandai den gan jumlah kematia n ibu , jumlah kematia n bay i dan usi a har apa n hidup. Sampai saat ini kematian bayi masih merupakan salah satu masalah  prioritas bidang kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Tingg inya Angka Kemati an Bay i (AKB) ser ta lambatny a penurunan angka terse but, menunjukkan bahwa pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak sangat mendesak unt uk di ti ngk at ka n bai k dar i se gi ja ng kauan maupun kua li tas  pelayanannya. Tujuan keempat dan kelima  Millenium Development Goals / !"s pada tahun #$%& bagi Indonesia merupakan tantangan yang sangat berat walaupun berbagai upaya untuk memper bai ki de raj at kesehatan ibu dan bay i bar u lahir telah dit erapkan di Indonesia tetapi hasilnya masih belum memuaskan. Berdasarkan kesepakatan global !"s #$$$ pada tahun #$%& diharapkan AKI menurun sebesar ' dalam kurun wak tu %** $+# $%& dan AKB dan AKAB A men uru n sebesar #' dal am kur un wak tu %**$+#$%&. Ber das arkan hal itu Indone sia mempunya i komitmen untuk menurunk an AKI menjad i %$#%$$.$$$ K, AKB - menjadi #'%.$$$ K dan AKABA */ menjadi '#%.$$$ K pada tahun #$%&.  0amun permasalahan pokok yang dihadapi bangsa Indonesia adalah ma sal ah kesehatan yang ter jad i pa da kelompok ibu dan anak, ya ng ditandai masih tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian  bayi (AKB). Kematian pada maternal dan bayi yang tinggi men1erminkan kemampuan negara dalam me mberi ka n pelayanan kesehatan pada masyarakat belum baik. asil Sur2ei !emogra3i dan Kesehatan Indonesia (S!KI) tahun #$$/ dip eroleh AKI di Indone sia ## per %$$.$$ $ K %

4.1 Mini Project Pkm 14

Embed Size (px)

Citation preview

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 1/36

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

  Indikator derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat ditandai

dengan jumlah kematian ibu, jumlah kematian bayi dan usia harapan

hidup. Sampai saat ini kematian bayi masih merupakan salah satu masalah

 prioritas bidang kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Tingginya Angka

Kematian Bayi (AKB) serta lambatnya penurunan angka tersebut,

menunjukkan bahwa pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak sangat mendesak 

untuk ditingkatkan baik dari segi jangkauan maupun kualitas

 pelayanannya. Tujuan keempat dan kelima  Millenium Development 

Goals / !"s pada tahun #$%& bagi Indonesia merupakan tantangan yang

sangat berat walaupun berbagai upaya untuk memperbaiki derajat

kesehatan ibu dan bayi baru lahir telah diterapkan di Indonesia tetapi

hasilnya masih belum memuaskan.

Berdasarkan kesepakatan global !"s

#$$$ pada tahun #$%& diharapkan AKI menurun sebesar ' dalam kurun

waktu %**$+#$%& dan AKB dan AKABA menurun sebesar #' dalam

kurun waktu %**$+#$%&. Berdasarkan hal itu Indonesia mempunyai

komitmen untuk menurunkan AKI menjadi %$#%$$.$$$ K, AKB -

menjadi #'%.$$$ K dan AKABA */ menjadi '#%.$$$ K pada tahun

#$%&.

 0amun permasalahan pokok yang dihadapi bangsa Indonesia adalah

masalah kesehatan yang terjadi pada kelompok ibu dan anak, yang

ditandai masih tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian

 bayi (AKB). Kematian pada maternal dan bayi yang tinggi men1erminkan

kemampuan negara dalam memberikan pelayanan kesehatan pada

masyarakat belum baik. asil Sur2ei !emogra3i dan Kesehatan Indonesia

(S!KI) tahun #$$/ diperoleh AKI di Indonesia ## per %$$.$$$ K

%

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 2/36

(kelahiran hidup), AKB ' per %$$$ K, dan Angka Kematian 0eonatal

(AK0) sebesar #$ per %$$$ K. Angka Kematian bayi di Indonesia

masih tinggi dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Angka

Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi dalam usia # hari

 pertama kehidupan per %$$$ kelahiran hidup. Angka ini merupakan salah

satu indikator derajat kesehatan bangsa. Tingginya angka Kematian bayi

ini dapat menjadi petunjuk bahwa pelayanan maternal dan noenatal kurang

 baik, untuk itu dibutuhkan upaya untuk menurunkan angka kematian bayi

tersebut (Saragih, #$%%). 

Kematian bayi merupakan ukuran penting kesehatan nasional karena

2ariabel tersebut berkaitan dengan berbagai 3aktor antara lain kesehatan

ibu, kondisi sosial ekonomi, praktik kesehatan masyarakat dan mutu

 pelayanan kesehatan. 4esiko terbesar kematian bayi baru lahir terjadi pada

# jam pertama, minggu pertama dan bulan pertama kehidupannya. 5paya

kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain

dengan melakukan pertolongan persalinan yang ditolong oleh tenaga

kesehatan dan pelayanan neonatal. Berdasarkan standar minimal

 pelayanan neonatal dijelaskan bahwa setiap neonatus berhak memperoleh

 pelayanan kesehatan sedikitnya dua kali pada minggu pertama dan satu

kali pada minggu ke+# setelah lahir. 6akupan Kunjungan 0eonatus (K0)

adalah pelayanan kesehatan kepada bayi umur $+# hari sesuai dengan

standar oleh Bidan desa yang memiliki kompetensi klinis kesehatan

neonatal, paling sedikit ' kali pada satu wilayah kerja pada kurun waktu

tertentu, baik di sarana pelayanan kesehatan maupun melalui kunjungan

rumah. Kunjungan 0eonatus murni (K0 murni) adalah kunjunganneonatus yang dilakukan pada -+ jam setelah lahir, sedangkan

Kunjungan 0oenatus lengkap (K0 lengkap) adalah kunjungan yang

dilakukan sebanyak ' kali selama periode $+# hari yaitu pada -+ jam,

'+/ hari dan +# hari setelah lahir. Kunjungan neonatus bertujuan untuk 

meningkatkan akses neonatus terhadap pelayanan kesehatan dasar,

mengetahui sedini mungkin komplikasi yang terjadi pada bayi sehingga

#

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 3/36

dapat segera ditangani dan bila tidak dapat ditangani maka dirujuk ke

3asilitas yang lebih lengkap untuk mendapatkan perawatan yang optimal.

!alam memberikan pelayanan neonatus, bidan menggunakan

 pendekatan komprehensi3 yang meliputi pelayanan kesehatan neonatal

dasar (pemeriksaan neoantus, tindakan resusitasi, pen1egahan hipotermi,

 pemberian ASI dini dan eksklusi3, pen1egahan in3eksi berupa perawatan

mata, tali pusat, kulit, dan pemberian imunisasi)7 pemberian injeksi

2itamin K%7 imunisasi hepatitis B7 5ntuk men1atat kegiatan digunakan

3orm anajemen Terpadu Bayi uda (TB) dan konseling perawatan

 bayi dirumah menggunakan buku KIA.

enurut 4ISK8S!AS #$$/, penyebab kematian neonatal $+- hari

adalah gangguan perna3asan ('/9), prematuritas ('9), sepsis (%#9),

hipotermi (/9), kelainan darahikterus (-9), postmatur ('9), dan

kelainan kongenital (%9). :enyebab kematian neonatal /+# hari adalah

sepsis (#$,&9), kelainan kongenital (%*9), pneumonia (%/9), 4espiratory

!istress Syndrome4!S (%9), prematuritas (%9), ikterus ('9), 1edera

lahir ('9), tetanus ('9), de3isiensi nutrisi ('9), dan Suddenly In3ant

!eath SyndromeSI!S.

5paya menurunkan AKB dan men1apai target  Millenium

 Development  

Goals (!"s) untuk anak lahir hidup tidak akan mungkin

tanpa penurunan angka kematian neonatal (;awn et al., #$$&). Berbagai

upaya yang aman dan e3ekti< dapat dilakukan untuk men1egah dan

mengatasi penyebab utama kematian bayi baru lahir (BB;). 5paya

tersebut antara lain pelayanan antenatal  berkualitas, asuhan persalinan

normal (A:0) dan pelayanan kesehatan neonatal oleh tenaga kesehatanyang memiliki kemampuan dan keterampilan manajemen as3iksia bayi

 baru lahir yang sesuai dengan standar atau mutu pelayanan kesehatan

antara lain oleh dokter spesialis, dokter umum maupun oleh bidan (=0:K+

K4, #$$). :emberian pelayanan kesehatan yang bermutu akan dapat

menurunkan kematian neonatal yang tinggi (!epkes 4I, #$$-, =ehan et al.,

#$$*a, arsh et al., #$$#).

'

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 4/36

Berdasarkan laporan program KIA :uskesmas !umai Kota

didapatkan data bahwa 1akupan perolehan neonatal risiko tinggi

komplikasi pada bulan =anuari > !esember #$%' (&9). 6akupan yang

didapatkan belum men1apai target ($9) dari jumlah sasaran bayi

 pertahunnya yang mengalami resiko tinggi komplikasi. Kasus neonatal

resiko tinggi terbanyak pada tahun #$%' adalah kasus BB;4.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, didapatkan rumusan masalah sebagai

 berikut ?

%. <aktor apa saja yang menyebabkan 1akupan perolehan neonatalrisiko tinggi komplikasi di wilayah :uskesmas !umai Kota

 belum men1apai target nasional @

#. Bagaimana alternati3 peme1ahan masalah yang dapat dilakukan

untuk mengatasi 3aktor penyebab rendahnya 1akupan perolehan

neonatal risiko tinggi komplikasi di wilayah :uskesmas !umai

Kota untuk dapat men1apai target @

'. Apa saja kegiatan yang dapat dilakukan untuk peme1ahan masalah

rendahnya 1akupan perolehan neonatal risiko tinggi komplikasi di

wilayah :uskesmas !umai Kota @

C. TUJUAN

%. Tujuan 5mum

engetahui dan menganalisa 3aktor+3aktor yang menyebabkan

rendahnya 1akupan perolehan neonatal risiko tinggi komplikasi di

wilayah :uskesmas !umai Kota, serta memberikan alternati3 peme1ahan

masalah dalam rangka upaya perbaikan kinerja program KIA di

:uskesmas.

#. Tujuan Khusus

a. ampu mengidenti3ikasi masalah rendahnya 1akupan perolehan

neonatal risiko tinggi komplikasi di wilayah :uskesmas !umai Kota.

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 5/36

 b. ampu menganalisis penyebab masalah dari prioritas masalah

rendahnya 1akupan perolehan neonatal risiko tinggi komplikasi di

wilayah :uskesmas !umai Kota berdasarkan pendekatan sistem.

1. ampu membuat alternati3 peme1ahan masalah dari masalah

rendahnya 1akupan perolehan neonatal risiko tinggi komplikasi di

wilayah :uskesmas !umai Kota.

d. ampu menentukan pengambilan keputusan dari alternati3 masalah

rendahnya 1akupan perolehan neonatal risiko tinggi komplikasi di

wilayah :uskesmas !umai Kota.

e. ampu menyusun ren1ana kegiatan dari peme1ahan masalah

rendahnya 1akupan perolehan neonatal risiko tinggi komplikasi di

wilayah :uskesmas !umai Kota.

D. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

:enyusunan ini proje1t ini dilakukan pada tanggal #% =uli > * Agustus

#$%, bertempat di :uskesmas !umai Kota.

E. MANFAAT

%. :enulis

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan penulis

tentang program KIA di :uskesmas dan dapat menganalisis masalah di

KIA, terutama masalah penanganan komplikasi neonatal risti serta

men1ari alternati3 peme1ahan masalah tersebut.

#. :uskesmas

;aporan Mini Project  ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan

 pertimbangan bagi perumusan kebijakan program kesehatan terutama

 program KIA di wilayah kerja :uskesmas !umai kota dalam rangka

meningkatkan 1akupan perolehan neonatal risiko tinggi komplikasi.'. asyarakat

emberikan edukasi dan penyuluhan sederhana kepada masyarakat agar 

ikut peran serta se1ara akti3 guna meningkatkan 1akupan perolehan

neonatal risiko tinggi komplikasi.

F. METODOLOGI

&

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 6/36

!alam pelaksanaan mini project ini dilakukan beberapa langkah atau

tahapan. ;angkah awal dilakukan dengan menentukan suatu topik masalah

dari upaya kesehatan di :uskesmas yang masih perlu ditingkatkan atau

diperbaiki. !ari salah satu topik masalah ini kemudian dianalisis dengan

mengumpulkan data yang diperlukan. !ata primer diperoleh dari

wawan1ara kepala puskesmas, pemegang program KIA dan bidan desa di

:uskesmas !umai Kota. !ata sekunder adalah data yang diperoleh dari

1atatan tertulis yang ada di :uskesmas !umai Kota =anuari > !esember 

#$%'. !ata yang diperoleh kemudian di analisa se1ara deskripti3 dengan

metode pendekatan sistem dengan melihat 3ungsi manajemen yang

 bertujuan mengetahui permasalahan se1ara menyeluruh. Kemudian

analisis 3aktor penyebab masalah tersebut dimasukkan ke dalam  Fish Bone

 Analyze. Kemudian di kon3irmasi dengan pelaksana program KIA untuk 

menentukan penyebab masalah. :enyebab masalah yang telah terpilih

kemudian di1ari alternati3 peme1ahan masalahnya. ;alu alternati3 

 peme1ahan masalah yang di dapat dilakukan penentuan prioritas dengan

metode kriteria matriks. Kemudian dilakukan pengambilan keputusan

mengenai peme1ahan masalah mana yang akan diusulkan dan dibuat plan

of action.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

-

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 7/36

A. Pelayanan Kesehatan Nenat!s

:elayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standar 

yang diberikan oleh tenaga kesehtatan yamg kompeten kepada neonatussedikitnya ' kali, selama periode $ sampai dengan # hari setelah lahir, baikdi

3asilitas kesehatan maupun melalui kunjungan rumah.

:elaksanaan pelayanan kesehatan neonatus ?

%. Kunjungan 0eonatal ke+%(K0 %) dilakukan pada kurun waktu -+ jam

setelah lahir 

#. Kunjungan 0eonatal ke+# (K0 #) dilakukan pada kurun waktu hari ke '

sampai dengan hari ke / setelah lahir '. Kunjungan 0eonatal ke+' (K0 ') dilakukan pada kurun waktu hari ke

sampai dengan hari ke # setelah lahir 

Kunjungan neonatal bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus

terhadap pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat

kelainanmasalah kesehatan pada neonatus. 4isiko terbesar kematian neonatus

terjadi pada # jam pertama kehidupan, minggu pertama dan bulan pertama

kehidupannya. Sehingga jika bayi lahir di 3asilitas kesehatan sangat dianjurkanuntuk tetap tinggal di 3asilitas kesehatan selama # jam pertama.

:elayanan Kesehatan 0eonatal dasar dilakukan se1ara komprehensi3

dengan melakukan pemeriksaan dan perawatan Bayi baru ;ahir dan pemeriksaan

menggunakan pendekatan anajemen Terpadu Bayi uda (TB) untuk

memastikan bayi dalam keadaan sehat, yang meliputi ?

%) :emeriksaan dan :erawatan Bayi Baru ;ahir 

• :erawatan Tali pusat

• elaksanakan ASI eksklusi3 

• emastikan bayi telah diberi injeksi itamin K%

• emastikan bayi telah diberi Salep ata Antibiotik 

• :emberian Imunisasi epatitis B+$

#) :emeriksaan menggunakan pendekatan TB

• :emeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan in3eksi bakteri,

ikterus, diare, berat badan rendah dan asalah pemberian ASI

/

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 8/36

• :emberian imunisasi hepatitis B$ bila belum diberikan pada waktu

 perawatan bayi baru lahir 

• Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI

eksklusi3, pen1egahan hipotermi dan melaksanakan perawatan bayi

 baru lahir di rumah dengan menggunakan Buku KIA

Tenaga kesehatan yang dapat memberikan pelayanan kesehatan neonatus

adalah ? dokter spesialis anak, dokter, bidan dan perawat

B. Ca"!#an #elayanan nenat!s #e$ta%a &KN '(

Adalah 1akupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar

 pada -+ jam setelah lahir disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

!engan indikator ini dapat diketahui akses jangkauan pelayanan kesehatan

neonatal

4umus yang dipergunakan adalah sebagai berikut ?

=umlah sasaran bayi bisa didapatkan dari perhitungan berdasarkan jumlah

 perkiraan bayi dalam satu wilayah tertentu

C. Ca"!#an #elayanan "esehatan nenat!s )*+, ha$- &KN Len"a#(

Adalah 1akupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar paling

sedikit tiga kali dengan distribusi waktu % kali pada -+ jam, % kali pada hari ke

'+ hari ke / dan % kali pada hari ke + hari ke # setelah lahir disuatu wilayah

kerja pada kurun waktu tertentu.

=umlah neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar

 pada -+ jam setelah lahir disuatu wilayah kerja pada kurun waktu

 tertentu+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ %$$

=umlah seluruh sasaran bayi di suatu wilayah kerja dalam % tahun

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 9/36

!engan indikator ini dapat diketahui e3ekti3itas dan kualitas pelayanan kesehatan

neonatal.

4umus yang dipergunakan adalah sebagai berikut ?

D. Ca"!#an Penananan "%#l-"as- nenat!s

Adalah 1akupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani se1ara de3initi3 oleh

tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan di suatu

wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. :enanganan de3initi3 adalah pemberian

tindakan akhir pada setiap kasus komplikasi neonatus yang pelaporannya dihitung

% kali pada masa neonatal. Kasus komplikasi yang ditangani adalah seluruh kasus

yang ditangani tanpa melihat hasilnya hidup atau mati.

Indikator ini menunjukan kemampuan sarana pelayanan kesehatan dalam

menangani kasus > kasus kegawatdaruratan neonatal, yang kemudian

ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangannya, atau dapat dirujuk ke tingkat

 pelayanan yang lebih tinggi.

4umus yang dipergunakan adalah sebagai berikut?

Komplikasi pada neonatus dengan melihat tanda+tanda atau gejala+gejala sebagai

 berikut?

%. Tidak mau minum menyusu atau memuntahkan semua

#. 4iwayat kejang

'. Bergerak hanya jika dirangsang;etargis

. <rekuensi na3as CD '$ menit dan ED-$ menit

*

=umlah neonatus yang telah memperoleh ' kali pelayanan kunjungan

neonatal sesuai standar disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ %$$

=umlah seluruh sasaran bayi di suatu wilayah kerja dalam % tahun

=umlah neonatus dengan komplikasi yang mendapat penanganan de3initi3

di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ %$$%&9 jumlah sasaran bayi di suatu wilayah kerja dalam % tahun

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 10/36

&. Suhu tubuh CD'&,&6 dan ED'/,&6

-. Tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat

/. erintih

. Ada pustul kulit

*. 0anah banyak di mata%$. :usar kemerahan meluas ke dinding perut

%%. ata 1ekung dan 1ubitan kulit perut kembali sangat lambat

%#. Timbul kuning dan atau tinja berwarna pu1at

%'. Berat badan menurut umur rendah dan atau ada masalah pemberian ASI

%. BB;4 ? Bayi Berat ;ahir 4endah C #&$$ gram

%&. Kelainan kongenital seperti ada 1elah di bibir dan langit+langit

Komplikasi pada neonatus antara lain ?

%. :rematuritas dan BB;4 (Bayi Berat ;ahir 4endah C #&$$ gram)#. As3iksia

'. In3eksi Bakteri

. Kejang

&. Ikterus

-. !iare

/. ipotermia

. Tetanus 0eonatorum

*. asalah pemberian ASI

%$. Trauma lahir, sindroma gangguan perna3asan, kelainan kongenital, dll.

E. PELAKSANAAN MTBM PADA BA/I UMUR KURANG + BULAN

:roses manajemen kasus disajikan dalam bagan yang memperlihatkan

urutan langkah+langkah dan penjelasan 1ara pelaksanaannya

% :enilaian dan klasi3ikasi

# Tindakan dan :engobatan

' Konseling bagi ibu

:elayanan Tindak lanjut

a Kunjungan :ertama lakukan pemeriksaan berikut ?

% :eriksa Bayi uda untuk kemungkinan PEN/AKIT SANGAT

BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI.Selanjutnya dibuatkan

klasi3ikasi berdasarkan tanda dan gejalanya yang ditemukan

# enanyakan pada ibu apakah bayinya DIARE, jika diare periksa tanda

dan gejalanya yang terkait. Klasi3ikasikan Bayi uda untuk 

DEHIDRASI nya dan klasi3ikasikan juga untuk diare persisten dan

kemungkinan disentri

%$

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 11/36

' :eriksa semua Bayi uda untuk IKTERUS dan klasi3ikasikan

 berdasarkan gejala yang ada

:eriksa bayi untuk kemungkinan BERAT BADAN RENDAH DAN

ATAU MASALAH PEMBERIAN ASI.  Selanjutnya klasi3ikasikan

Bayi uda berdasarkan tanda dan gejala yang ditemukan

& enanyakan kepada ibu apakah bayinya sudah di IMUNISASI0.

Tentukan status imunisasi Bayi uda

- enanyakan status pemberian it K%

/ enanyakan kepada ibu masalah lain seperti KELAINAN

KONGENITAL1 TRAUMA LAHIR1 PERDARAHAN TALI PUSAT

dan sebagainya.

enanyakan kepada ibu keluhan atau masalah yang terkait dengan

kesehatan bayinya.

=ika Bayi uda membutuhkan 45=5KA0 S8"84A lanjutkan

 pemeriksaan se1ara 1epat. Tidak perlu melakukan penilaian pemberian

ASI karena akan memperlambat rujukan

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI BA/I MUDA UMUR KURANG +

BULAN

A Ke%!n"-nan Penya"-t Sanat Be$at Ata! In2e"s- Ba"te$-

In3eksi pada Bayi uda dapat terjadi se1ara sistemik atau lokal.

In3eksi sistemik gejalanya tidak terlalu khas, umumnya

menggambarkan gangguan 3ungsi organ seperti ? gangguan

kesadaran sampai kejang, gangguan napas, bayi malas minum,

tidak bisa minum atau muntah, diare, demam atau hipotermi

:ada in3eksi lokal biasanya bagian yang terin3eksi teraba panas,

 bengkak, merah. In3eksi lokal yang sering terjadi pada Bayi udaadalah in3eksi pada tali pusat, kulit, mata dan telinga

emeriksa gejala kejang dapat dilakukan dengan 1ara (TA0FA, ;IAT,

4ABA)

' Ke3an

%%

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 12/36

Kejang merupakan gejala kelainan susunan sara3 pusat dan

merupakan kegawat daruratan. Kejang pada Bayi uda umur G

# hari berhubungan dengan as3iksia, trauma lahir, dan kelainan

 bawaan dan jika lebih dari # hari dikaitkan dengan tetanus

neonatorium.

• Tanya ? adakah riwayat kejang@ Tanyakan ke ibu dan

gunakan bahasa atau istilah lokal yang mudah

dimengerti ibu

• ;ihat ? apakah bayi tremor dengan atau tanpa kesadaran

menurun@ Tremor atau gemetar adalah gerakan halus

yang konstan, tremor disertai kesadran menurun

menunjukkan kejang. Kesadaran menurun dapat dinilai

dengan melihat respon bayi pada saat baju bayi dibuka

akan terbangun.

• ;ihat ? apakah ada gerakan yang tidak terkendali@ !apat

 berupa gerakan berulang pada mulut, gerakan bola mata

1epat, gerakan tangan dan kaki berulang pada satu sisi.

• ;ihat ? apakah mulut bayi men1u1u@

• ;ihat dan raba ? apakah bayi kaku seluruh tubuh dengan

atau tanpa rangsangan. ulut men1u1u seperti mulut

ikan merupakan tanda yang 1ukup khas pada tetanus

neonatorum

• !engar ? apakah bayi menangis melengking tiba+tiba@

Biasanya menunjukkan ada proses tekanan intra kranial

atau kerusakan susunan sara3 pusat lainnya

+ Bay- t-4a" 5-sa %-n!% 4an %e%!ntah"annya

Bayi menunjukkan tanda tidak bisa minum atau menyusu jika

 bayi terlalu lemah untuk minum atau tidak bisa mengisap dan

menelan.

Bayi mempunyai tanda memuntahkan semua jika bayi sama

sekali tidak dapat menelan apapun.

6 Gan!an Na#as

%#

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 13/36

:ola napas Bayi uda tidak teratur (normal '$+&* kalimenit)

 jika C'$ kalimenit atau H -$ kalimenit menunjukkan ada

gangguan napas, biasanya disertai dengan tanda atau gejala

 bayi biru(sianosis), tarikan dinding dada yang sangat kuat

(dalam sangat kuat mudah terlihat dan menetap), pernapasan

1uping hidung serta terdengar suara merintih (napas pendek 

menandakan kesulitan bernapas)

7 H-#te$%-a

Suhu noramal '-,& +'/,& 6 jika suhu C '&,&6 disebut hipotermi

 berat yang mengidentikasikan in3eksi berat sehingga harussegera dirujuk, suhu '&,&+'-,$ 6 disebut hipotermi sedang dan

suhu H '/,& disebut demam

engukur suhu menggunakan termometer pada aksiler selama

& menit tidak dianjurkan se1ara rektal karena dapat

mengakibatkan perlukaan rektal.

8 In2e"s- Ba"te$- L"al

In3eksi bakteri lokal yang sering terjadi adalah in3eksi pada

kulit, mata dan pusar. :ada kulit apakah ada tanda gejala ber1ak 

merah, benjolan berisi nanah dikulit. :ada mata terlihat

 bernanah, berat ringannya dilihat dari produksi nanah dan mata

 bengkak. :usar kemerahan atau bernanah (kemerahan meluas

ke kulit daerah perut berbau , bernanah) berarti bayi mengalami

in3eksi berat.

6A4A 80"K;ASI<IKASI K850"KI0A0 :A0FAKIT

SA0"AT B84AT ATA5 I0<8KSI BAKT84I

Tan4a ata! Ge3ala Klas-2-"as-

• Tidak mau minum atau memuntahkan

semua ATA5

• 4iwayat kejang ATA5

• Bergerak hanya jika distimulasi ATA5:80FAKIT SA0"AT B84AT

%'

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 14/36

•  0apas 1epat ATA5

•  0apas lambat ATA5

• Tarikan dinding dada ke dalam yang kuat

ATA5• erintih ATA5

• !emam (H '/,&6) ATA5

• ipotermi ( C'&,&6) ATA5

•  0anah yang banyak di mata ATA5

• :usar kemerahan meluas sampai dinding

 perut

I0<8KSI BAKT84I B84AT

• :ustul kulit ATA5

• ata bernanah ATA5

• :usat kemerahan atau bernanah

I0<8KSI BAKT84I ;KA;

• Tidak terdapat salah satu tanda diatas 50"KI0 B5KA0 I0<8KSI

B Men-la- D-a$e

Ibu mudah mengenal diare karena perubahan bentuk tinja

yang tidak seperti biasanya dan 3rekuensi beraknya lebih sering

dibandingkan biasanya. Biasanya bayi dehidrasi rewel dan gelisah

dan jika berlanjut bayi menjadi letargis atau tidak sadar, karena

 bayi kehilangan 1airan matanya menjadi 1ekung dan jika di1ubit

kulit akan kembali dengan lambat atau sangat lambat. 6ubit kulit

 perut dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk lihat apakah kulit

itu kembali lagi dengan sangat lambat (lebih dari # detik), lambat

atau segera.

K;ASI<IKASI !IA48

Tanda dan "ejala Klasi3ikasi

Terdapat # atau lebih tanda berikut ?

• ;etargis atau tidak sadar 

• ata 6ekung

• 6ubitan kulit perut kembalinya sangat

lambat

!IA48 !8I!4ASI B84AT

Terdapat # atau lebih tanda berikut ?

• "elisah atau rewel

!IA48 !8I!4ASI 4I0"A0 S

%

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 15/36

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 16/36

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 17/36

%. Apakah bayi diberi ASI dalam % jam terakhir jika tidak sarankan

ibu untuk menyusui, jika iya menunggu bayi mau menyusu

lagi, amati pemberian ASI.

#. ;ihat bayi menyusu dengan baik (posisi bayi benar, melekat

dengan baik, mengisap dengan e3ekti3)

  K;ASI<IKASI K850"KI0A0 B84AT BA!A0

480!A !A0 ASA;A :8B84IA0 ASI

Tanda dan "ejala Klasi3ikasi

• Ada kesulitan pemberian ASI

Berat badan menurut umur rendah

• ASI kurang dari kali perhari

• endapat makananminuman

lain selain ASI

• :osisi bayi salah

• Tidak melekat dengan baik 

• Tidak mengisap dengan e3ekti3 

• Terdapat luka ber1ak putih

• Terdapat 1elah bibir langit+

langit

B84AT BA!A0

480!A 80545T

554 !A0

ASA;A

:8B84IA0 ASI

Tidak terdapat tandagejala diatas B84AT BA!A0

TI0!AK 480!A

80545T 554 

!A0 TI!AK A!A

ASA;A

:8B84IA0 ASI

E Me%e$-"sa Stat!s 9Peny!nt-"an :-ta%-n K'Karena sistem pembekuan darah pada bayi baru lahir belum

sempurna maka semua bayi yang berisiko untuk mengalami

 perdarahan (!0D haemorrhagi1 !isease o3 the 0ewborn).

:erdarahn bisa ringan atau berat berupa perdarahan pada kejadian

ikutan pas1a imunisasi ataupun perdarahan intrakranial dan untuk 

%/

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 18/36

men1egah diatas maka semua bayi diberikan suntikan 2it K%

setelah proses I! dan sebelum pemberian imunisasi b

F Me%e$-"sa Stat!s I%!n-sas-

:enularan epatitis pada bayi dapat terjadi se1ara 2ertikal (ibu ke

 bayi pada saat persalinan) dan horiJontal (penularan orang lain).

!an untuk men1egah terjadi in3eksi 2ertikal bayi harus diimunisasi

B sedini mungkin.

Imunisasi B $ diberikan ($+/ hari) di paha kanan selain itu bayi

 juga harus mendapatkan imunisasi B6" di lengan kiri dan polio

diberikan # tetes oral yang dijadwalnya disesuaikan dengan tempat

lahir 

G Me%e$-"sa %asalah9"el!han La-n

%.emeriksa kelainan bawaankongenital

Adalah kelainan pada bayi baru lahir bukan akibat trauma lahir 

dan untuk mengenali jenis kelainan lakukan pemeriksaan 3isik 

(anense3alus, hidrose3alus, meningomielokel dll)

#.emeriksa kemungkinan Trauma lahir 

erupakan perlukaan pada bayi baru lahir yang terjadi pada

 proses persalinan (kaput suksedanium, se3al hematome dll)

'.emeriksa :erdarahan Tali pusat

:erdarahan terjadi karena ikatan tali pusat longgar setelah

 beberapa hari dan bila tidak ditangani dapat syok 

H Me%e$-"sa %asalah -5!

:entingnya menanyakan masalah ibu adalah meman3aatkan

kesempatan waktu kontak dengan Bayi uda untuk memberikan

 pelayanan kesehatan kepada ibu. asalah yang mungkin

 berpengaruh kepada kesehatan bayi

%

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 19/36

+ Bagaimana keadaan ibu dan apakah ada keluhan (misalkan ?

demam, sakit kepala, pusing, depresi)

+ Apakah ada masalah tentang (pola makan+minum, waktu

istirahat, kebiasaan BAK dan BAB)+ Apakah lokea berbau, warna dan nyeri perineum

+ Apakah ASI lan1ar 

+ Apakah ada kesulitan merawat bayi

+ Apakah ibu minum tablet besi, 2it A dan menggunakan alat

kontrasepsi

TINDAKAN DAN PENGOBATAN

Bayi muda yang termasuk klasi3ikasi merah memerlukan rujukan

segera ke 3asilitas pelayanan yang lebih baik dan sebelum merujuk 

lakukan pengobatan pra rujukan dan minta In3ormed 6onsent.

Klasi3ikasi kuning dan hijau tidak memerlukan rujukan.

  PRA RUJUKAN.

Klasi3ikasi berat (warna 84A 5!A) memerlukan rujukan

segera, tetap lakukan pemeriksaan dan lakukan penanganan segera

sehingga rujukan tidak terlambat

• :enyakit sangat berat atau in3eksi bakteri berat

• Ikterus berat

• !iare dehidrasi berat

TI0!AKA0:80"BATA0 :4A 45=5KA0

a. Kejang

Bebaskan jalan na3as dan memberi oksigen

enangani kejang dengan obat anti kejang (pilihan %

3enobarbital '$ mg D $,- ml I, pilihan # diaJepam

$.#& ml dengan berat C#&$$ gr dan $,& ml dengan berat

H #&$$ gr per rektal)

=angan memberi minum pada saat kejang akan terjadi

aspirasi

enghangatkan tubuh bayi (metode kangguru selama

 perjalanan ke tempat rujukan

%*

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 20/36

=ika 1uriga Tetanus 0eonatorum beri obat !iaJepam

 bukan <enobarbital

Beri dosis pertama antibiotika ::

 b. "angguan 0a3as pada penyakit sangat berat atau in3eksi

 bakteri berat

:osisikan kepala bayi setengah mengadah jika perlu

 bahu diganjal dengan gulungan kain

Bersihkan jalan na3as dan beri oksigen # l per menit

=ika apnoe lakukan resusitasi

1. ipotermi

enghangatkan tubuh bayi

6egah penurunan gula darah (berikan ASI bila bayi

masih bisa menyusu dan beri ASI perah atau air gula

menggunakan pipet bila bayi tidak bisa menyusu) dapat

menyebabkan kerusakan otak 

 0asehati ibu 1ara menjaga bayi tetap hangat selama

 perjalanan rujukan

4ujuk segerta

d. Ikterus 6egah turunnya gula darah

 0asehati ibu 1ara menjaga bayi tetap hangat

4ujuk segera

e. "angguan saluran 1erna

=angan berikan makanan minuman apapun peroral

6egah turunnya gula darah dengan in3us

=aga kehangatan bayi

4ujuk segerta

3. !iare

4ehidrasi (4; atau 0a6l %$$ mlkg BB

'$ mlkg BB selama % jam

/$ ml kg BB selama & jam

=ika memungkinkan beri oralit & mlkg BBjam

4ehidrasi melalui pipa nasogastrik #$ mlkg BBjam

selama - jam (%#$ mlkg BB)

Sesudah - jam periksa kembali derajat dehidrasi

#$

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 21/36

g. Berat tubuh rendah dan atau gangguan pemberian ASI

6egah penurunan gula darah dengan pemberian in3us

=aga kehangatan bayi

4ujuk segera

  TIDAK MEMERLUKAN RUJUKAN

Klasi3ikasi yang berwarna K50I0" !A0 I=A5

• In3eksi bakteri lokal, ungkin bukan in3eksi, !iare

dehidrasi ringansedang, diare tanpa dehidrasi, ikterus,

 berat badan rendah menurut umur dan atau masalah

 pemberian ASI, Berat badan tidak rendah dan tidak ada

masalah pemberian ASI!ibawah ini beberapa tindakan pengobatan pada Bayi uda yang

tidak memerlukan rujukan ?

• enghangatkan tubuh bayi segera

• en1egah gula darah tidak turun

• emberi antibiotik per oral yang sesuai

• engobati in3eksi bakteri lokal

• elakukan rehidrasi oral baik diklinik maupun dirumah

• engobati luka atau ber1ak putih di mulut

elakukan asuhan dasar Bayi uda (men1egah in3eksi,menjaga bayi tetap hangat, memberi ASI sesering mungkin,

imunisasi

  KONSELING BAGI IBU

  Konseling diberikan pada Bayi uda dengan klasi3ikasi kuning

dan hijau

• engajari ibu 1ara pemberian obat oral di rumah (ma1am obat,

dosis, 1ara pemberian )

• engajari ibu 1ara mengobati in3eksi bakteri lokal (tetes

mata salep tetra1iklinkloram3enikol, mengeringkan telinga

dengan bahan penyerap, luka dimulut dengan gentian 2iolet)

• engajari pemberian oralit

#%

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 22/36

• enasehati ibu tentang pemberian ASI ? pemberian ASI

eksklusi3, 1ara meningkatkan produksi ASI, posisi yang benar 

saat meneteki, 1ara menyimpan ASI

• engajari ibu 1ara merawat tali pusat dan menjelaskan jadwal

 pemberian imunisasi

• enasehati ibu kapan harus segera membawa bayi ke petugas

kesehatan dan kapan kunjungan ulang

• enasehati ibu tentang kesehatan dirinya

  KUNJUNGAN ULANG UNTUK PELA/ANAN

TINDAK LANJUT

:ada kunjungan ulang petugas dapat menilai apakah anak membaik 

setelah diberi obat atau tindakan lainnya. Apabila anak mempunyai

masalah lain gunakan penilaian awal lengkap pada kunjungan

awal.

Kunjungan ulang

a !ua hari

+ In3eksi bakteri lokal+ "angguan pemberian ASI

+ ;uka atau ber1ak putih di mulut

+ ipotermi sedang

+ !iare dengan dehidrasi ringan sedang

+ Ikterus 3isiologik jika tetap kuning

 b % hari

+ Berat Badan 4endah menurut umur 

##

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 23/36

#'

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 24/36

#

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 25/36

Lingkungan :

Fisik, Kependudukan, Sosial Budaya, Ekonomi dan Kebijakan

INPUT :

Man

Money

Me!od

Mae"ial

Ma#!ine

P$%SES :

P&

P'

P(%UTPUT %UT)%ME

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

A. KERANGKA BERFIKIR PENDEKATAN MASALAH

:eme1ahan masalah menggunakan kerangka pemikiran pendekatan sistem sebagai

 berikut ?

"ambar %. Kerangka pemikiran pendekatan sistem (artoyo,#$$*)

asalah adalah kesenjangan antara harapan atau tujuan yang ingin di1apai dengan

kenyataan sesungguhnya sehingga menimbulkan rasa tidak puas. :ermasalahan yang

timbul terdapat pada outcome di mana hasil kegiatan tidak sesuai Standar :elayanan

inimal.

 !engan demikian didapatkan 1iri+1iri masalah ?

• enyatakan hubungan dua atau lebih 2ariabel

• !apat diukur 

• !apat diatasi (artoyo, #$$*)

#&

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 26/36

5rutan dalam siklus peme1ahan masalah adalah sebagai berikut ?

%.Identi3ikasi masalah

enetapkan keadaan spesi3ik yang diharapkan, yang ingin di1apai,

menetapkan indikator tertentu sebagai dasar pengukuran kinerja, misalnya S:.

;angkah berikutnya, mempelajari keadaan yang terjadi dengan menghitung atatu

mengukur hasil pen1apaian. Fang terakhir membandingkan antara keadaan nyata

yang terjadi dengan keadaan tertentu yang diinginkan atau indikator tertentu yang

sudah ditetapkan.

#. :enentuan prioritas masalah

'. :enentuan penyebab masalah

. emilih penyebab yang paling mungkin

&.enentukan alternati3 peme1ahan masalah

-. :enyusunan ren1ana penerapan (:A)

/. onitoring dan e2aluasi

B. KEGIATAN /ANG BERMASALAH

:ada laporan program KIA :uskesmas !umai Kota bulan =anuari > 

!esember #$%' didapatkan 1akupan :enanganan Kasus Komplikasi 0enonatal

4isti belum men1apai $9 sesuai target yang ditetapkan. asalah ini selanjutnya

akan dilakukan analisis untuk menentukan kemungkinan penyebab masalah

dengan metode pendekatan sistem (input , proses, lingkungan, output ) yang akan

dilakukan di wilayah kerja :uskesmas !umai Kota yang memiliki & kelurahan.

C. ANALISIS PEN/EBAB MASALAH%. Analisis kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan

 pendekatan sistem

!alam menganalisis penyebab masalah manajemen se1ara menyeluruh digunakan

 pendekatan sistem yang meliputi input, proses, serta lingkungan. !engan pola

 peme1ahan masalah berdasarkan pendekatan sistem tersebut, dapat ditelusuri

se1ara retrospekti3 hal+hal yang dapat menyebabkan mun1ulnya permasalahan.

#-

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 27/36

Ta5el '. I4ent-2-"as- "e%!n"-nan #enye5a5 %asalah Taha# Anal-s-s Pen4e"atan S-ste%

Komponen Kekurangan Kelebihan

Inputan

+   • :etugas sudahmendapatkan

 pelatihan TB

oney   • =umlah dana kurang

untuk bidan desa

• Tersedianya dana

BK

ethod   • :etugas jarang

menggunakan 3ormat

TB pada saat

kunjungan neonatal

a1hine +   • Tersedianya

transportasi

aterial +   • ateribahan

 pemeriksaan yang

sesuai tersedia

• Tersedianya

3ormat TB

;ingkungan   • Kurangnya

 pengetahuan dan

keakti3an kader 

• Kurangnya

 pengetahuan dan

kesadaran masyarakat

tentang kesehatan

(khususnya kesehatan

 bayi mudanenonatus)

• Terdapatnya

kader posyandu

disetiap kelurahan

#/

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 28/36

:roses :%   • Belum terdapatnya

sistem peren1anaan

 program TBsesuai target program

KIA

• Terdapat TB

sebagai pedoman

 program KIA

:#   • Kurangnya koordinasi

lintas sektoral 4S dan

:uskesmas

• Belum terlaksananya

 program K0 denganTB sebagai alat

deteksi dini neonatal

risiko tinggi

• ateri 3ormat

TB mudah

dipahami

:'   • Tidak dilakukan

e2aluasi loka karya

mini tiap bulan

mengenai program

KIA khususnya

1akupan neonatal

risiko tinggi

• 82aluasi dan

 feedbac

dilakukan se1ara

rutin oleh bidan

koordinator

 program KIA

• :elaporan

disampaikan

se1ara rutin ke

!inkes Kota

!umai dan

diperoleh

 feedbac  yang

 baik 

Ta5el +. I4ent-2-"as- Penye5a5 Masalah Setelah Kn2-$%as- Ke#a4a P-ha" P!s"es%as

Komponen Kekurangan

#

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 29/36

 Man

 Money

 Methode

 Machine

 Material 

 Proses

 !in"un"a

n

• =umlah dana kurang untuk bidan desa

• :etugas jarang menggunakan 3ormat TB pada saat

kunjungan neonatal

• Belum terdapatnya sistem peren1anaan program TB

sesuai target program KIA• Belum terlaksananya program K0 dengan TB sebagai

alat deteksi dini neonatal risiko tinggi

• Kurangnya koordinasi lintas sektoral 4S dan :uskesmas

• Tidak dilakukan e2aluasi loka karya mini tiap bulan mengenai

 program KIA khususnya 1akupan neonatal risiko tinggi

• Kurangnya pengetahuan dan keakti3an kader 

• Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang

kesehatan (khususnya kesehatan bayi mudanenonatus)

#*

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 30/36

#. :enyebab asalah :aling ungkin

Setelah melakukan kon3irmasi kepada petugas program KIA dan

karyawan :uskesmas !umai Kota, maka berdasarkan analisis

 penyebab masalah diatas didapatkan penyebab masalah yang

 paling mungkin ?

'$

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 31/36

a. Kurangnya pengetahuan dan keakti3an kader (khususnya kesehatan

 bayi mudanenonatus)

 b. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang

kesehatan (khususnya kesehatan bayi mudanenonatus)1. Kurangnya koordinasi lintas sektoral 4S dan :uskesmas

D. OUTCOME

Berdasarkan laporan program KIA :uskesmas !umai Kota

didapatkan data bahwa 1akupan perolehan neonatal risiko tinggi

komplikasi pada bulan =anuari > !esember #$%' (&9). 6akupan yang

didapatkan belum men1apai target ($9) dari jumlah sasaran bayi

 pertahunnya yang mengalami resiko tinggi komplikasi.

BAB I:

PEMECAHAN MASALAH

A. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Setelah diperoleh da3tar penyebab masalah paling mungkin, langkah

selanjutnya adalah membuat alternati3 peme1ahan masalah sebagai berikut?

!a3tar alternati3 peme1ahan masalah

NO

.

MASALAH PEMECAHAN MASALAH

'%

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 32/36

%. Kurangnya pengetahuan dan

keakti3an kader (khususnya

kesehatan bayi mudanenonatus)

%. elakukan penyuluhan rutin kepada

kader tentang masalah bayi resiko

tinggikomplikasi

#. !iberikan reward yang bagi bidan dan

kader yang akti3 

#. Kurangnya pengetahuan dan

kesadaran masyarakat tentang

kesehatan (khususnya kesehatan

 bayi mudanenonatus)

'. elakukan penyuluhan rutin kepada

masyarakat tentang masalah bayi

resiko tinggikomplikasi

'. Kurangnya koordinasi lintas

sektoral antara 4S dan

:uskesmas

. eningkatkan koordinasi ulang antara

 puskesmas dan 4S

B. PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH

Setelah menemukan alternati3 peme1ahan masalah, maka selanjutnya

dilakukan penentuan prioritas alternati3 peme1ahan masalah. :enentuan

 prioritas alternati3 peme1ahan masalah dilakukan dengan metode kriteria

matriks. 5ntuk men1ari penyelesaian masalah sebaiknya memenuhi

kriteria ?

%. 83ekti3itas program, yaitu menunjuk pada kemampuan program

mengatasi penyebab masalah yang ditemukan. akin tinggi

kemampuan makin e3ekti3 1ara penyelesaian tersebut.

#. 83isiensi program, yaitu menunjuk pada pemekaian sumber daya.

Bila 1ara penyelesaian dengan biaya (1ost) yang ke1il, maka 1aratersebut e3isiensi.

5ntuk mengukur e3ekti3itas masalah, terdapat beberapa pedoman, yaitu ?

%) Berdasarkan besarnya penyebab masalah agnitude

Semakin besar atau semakin banyak penyebab masalah yang

dapat di selesaikan, maka semakin e3ekti3. Kriteria ini bernilai %+

&, semakin banyak penyebab masalah yang dapat diselesaikan,

maka semakin besar nilainya (semakin mendekati &).

'#

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 33/36

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 34/36

Setelah melakukan penentuan prioritas alternati3 peme1ahan masalah dengan

menggunakan metode kriteria matriks, maka didapatkan urutan prioritas alternati3 

 peme1ahan penyebab masalah rendahnya 1akupan perolehan neonatal risti

komplikasi di wilayah kerja dumai kota. Berdasarkan prioritas alternati3 

 peme1ahan masalah tersebut didapatkan urutan prioritas sebagai berikut?

%. elakukan penyuluhan rutin kepada kader tentang masalah bayi resiko

tinggikomplikasi

#. elakukan penyuluhan rutin kepada masyarakat tentang masalah bayi

resiko tinggikomplikasi

C. RENCANA TINDAK LANJUT KEGIATAN

Setelah menentukan prioritas alternati3 peme1ahan masalah, kemudian

dibuat tabel ren1ana atau plan of action yang meliputi kegiatan, tujuan,

sasaran, waktu, dana, lokasi, pelaksana, metode dan indikator yang sesuai

dengan masalah yang ditentukan.

'

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 35/36

BAB :

SIMPULAN DAN SARAN

%. SI:5;A0

:en1apaian 1akupan perolehan neonatal risti komplikasi di wilayah kerja

 puskesmas dumai kota tahun #$%' belum men1apai target $9. asalah ini

disebabkan oleh karena ?

a.Kurangnya pengetahuan dan keakti3an kader (khususnya kesehatan

 bayi mudanenonatus)

 b. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang

kesehatan (khususnya kesehatan bayi mudanenonatus)

1.Kurangnya koordinasi lintas sektoral 4S dan :uskesmas

Setelah diperoleh penyebab masalah paling mungkin, di dapatkan alternati3 

 penyelesaian masalah sebagai berikut ?

a. elakukan penyuluhan rutin kepada kader tentang masalah bayi

resiko tinggikomplikasi

 b. !iberikan reward yang bagi bidan dan kader yang akti3 

'&

8/10/2019 4.1 Mini Project Pkm 14

http://slidepdf.com/reader/full/41-mini-project-pkm-14 36/36

1. elakukan penyuluhan rutin kepada masyarakat tentang masalah bayi

resiko tinggikomplikasi

d. eningkatkan koordinasi ulang antara puskesmas dan 4S

Kemudian dilakukan prioritas alternati3 peme1ahan masalah tersebut didapatkan

urutan prioritas sebagai berikut?

a. elakukan penyuluhan rutin kepada kader tentang masalah bayi

resiko tinggikomplikasi

 b. elakukan penyuluhan rutin kepada masyarakat tentang masalah bayi

resiko tinggikomplikasi

!ari prioritas  peme1ahan masalah, didapatkan keputusan tetap berupa kegiatan

 publikasi berupa penyuluhan dan lea3let mengenai neonatal ristikomplikasi

(As3iksia, masalah ASI). Adapun ren1ana kegiatan tersebut seperti yang terlampir.

#. SA4A0

5ntuk mengatasi masalah rendahnya 1akupan perolehan neonatal risti

komplikasi di wilayah kerja puskesmas dumai kota tahun #$%', kami

menyarankan kepada puskesmas hal+hal sebagai berikut?

a. embuat peren1anaan mengenai penyuluhan neonatal ristikomplikasi

 b. eningkatkan koordinasi dan kerjasama antara dokter, bidan, kader 

dan masyarakat di wilayah kerja puskesmas dumai kota.

1. enentukan anggaran khusus untuk kegiatan penyuluhan neonatal

ristikomplikasi

d. elakukan pengawasan dan e2aluasi kegiatan agar dapat dilakukan

 berkesinambungan untuk men1apai perolehan 1akupan neonatal

ristikomplikasi.

e. eningkatkan koordinasi antara 4S dan :uskesmas untuk 

meningkatkan perolehan 1akupan kasus neonatal ristikomplikasi.