16
Virus Komputer Training ICT USAID-DBE1 53 [MODUL MERAKIT KOMPUTER] Pilot Project EMIS-ICT Strengthening in Aceh 2010 USAID-DBE1: Management and Education Governance

4. Merakit Komputer-DBE1[Final]1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 4. Merakit Komputer-DBE1[Final]1

Virus Komputer

Training ICT USAID-DBE1

53

[MODUL MERAKIT KOMPUTER] Pilot Project EMIS-ICT Strengthening in Aceh

2010

USAID-DBE1: Management and Education Governance

Page 2: 4. Merakit Komputer-DBE1[Final]1
Page 3: 4. Merakit Komputer-DBE1[Final]1

Merakit Komputer

Training ICT USAID-DBE1

53

MERAKIT KOMPUTER

Tujuan :

- Peserta mampu merakit komputer (menyusun komponen-komponen perangkat

keras) dan memahami tingkat kesesuaian antar komponen tersebut

- Peserta mampu menangani troubleshooting (permasalahan/kendala/kerusakan)

yang terjadi pada Desktop berdasarkan pemahaman dari proses perakitan komputer

Waktu :

- 1 sesi pelatihan (45 Menit)

Metode :

- Pemaparan dan presentasi materi

- Diskusi dan tanya jawab

- Praktek perakitan dipanelisasi

Media dan Bahan :

- Modul dan slide presentasi

- Komponen-komponen perangkat keras komputer

PENDAHULUAN

Merakit adalah hal yang paling mendasar yang harus dilakukan saat ingin membangun

sebuah personal computer (PC). Kemampuan merakit PC sudah seharusnya dimiliki oleh tiap

pengguna agar tidak terjadi ketergantungan terhadap jasa servis komputer saat terjadi

masalah—masalah kecil yang sebenarnya mudah namun karena ketidakpahaman dianggap

sebagai sesuatu masalah yang besar. Dengan pengetahuan perangkat keras (hardware) juga

akan memudahkan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan perangkat keras

(upgrade) dengan efisien sesuai kebutuhan dan peruntukan PC.

Page 4: 4. Merakit Komputer-DBE1[Final]1

Merakit Komputer

USAID-DBE1 Training ICT

54

CARA MERAKIT KOMPUTER

Merakit komputer adalah salah satu langkah yang oleh kebanyakan orang dianggap

sulit saat kita membeli dan ingin menggunakan komputer. Dalam modul ini akan dijelaskan

mengenai cara merakit komputer lengkap dengan gambar. Tahap—tahap dalam merakit

komputer antara lain: persiapan, perakitan, pengujian, serta penanganan masalah.

A. PERSIAPAN

Persiapan akan memudahkan dalam perakitan komputer serta menghindari

permasalahan yang mungkin timbul karena kurangnya pengetahuan dan pengenalan

hardware. Hal yang terkait dalam persiapan meliputi: penentuan konfigurasi komputer,

persiapan komponen dan perlengkapan, serta pengamanan.

a. Penentuan Konfigurasi Komputer

Konfigurasi komputer berkait dengan penentuan jenis komponen dan fitur dari

komputer serta bagaimana seluruh komponen dapat bekerja sebagai sebuah sistem

komputer sesuai keinginan kita. Penentuan komponen dimulai dari jenis prosessor,

motherboard, lalu komponen lainnya seperti kartu grafis dan kartu suara serta memory RAM

dan Harddisk.

Faktor kompatibilitas dari komponen terhadap motherboard (Papan induk/PCB)

harus diperhatikan, karena setiap jenis motherboard mendukung jenis prosessor, modul

memori, port dan input/ouput (I/O) bus yang berbeda-beda. Bukalah buku manual

motherboard Bapak/Ibu untuk mengetahui komponen yang didukung olehnya.

b. Persiapan Kompunen dan perlengkapan

Komponen komputer beserta perlengkapan untuk perakitan dipersiapkan terlebih

dahulu untuk memudahkan perakitan. Perlengkapan yang disiapkan terdiri dari:

Komponen komputer

Kelengkapan komponen seperti kabel, sekerup, jumper, baut, dan sebagainya

Buku manual dan referensi dari komponen

Alat bantu berupa obeng pipih (negatif) maupun positif.

Software sistem operasi, device driver, dan program aplikasi.

Buku manual diperlukan sebagai rujukan untuk mengetahui diagram posisi dari

elemen koneksi (konektor, port dan slot) dan elemen konfigurasi (jumper dan switch)

beserta cara setting jumper dan switch yang sesuai untuk komputer yang dirakit. Ini

dikarenakan konfigurasi atau penataan komponen di tiap motherboard berbeda satu

dengan yang lain.

Page 5: 4. Merakit Komputer-DBE1[Final]1

Merakit Komputer

Training ICT USAID-DBE1

55

c. Pengamanan

Tindakan pengamanan diperlukan untuk menghindari masalah seperti kerusakan

komponen oleh muatan listrik statis, jatuh, panas berlebihan, atau tumpahan cairan.

Pencegahan kerusakan karena listrik statis dengan cara:

1. Menggunakan gelang anti statis atau menyentuh permukaan logam pada casing

sebelum memegang komponen untuk membuang muatan statis,

2. Tidak menyentuh langsung komponen elektronik, konektor, atau jalur rangkaian

tetapi memegang pada badan logam atau plastik yang terdapat pada komponen,

3. Menggunakan alas kaki saat melakukan perakitan,

4. Putuskan segala koneksi listrik ke komponen pada saat perakitan dan pastikan

tidak ada material yang memungkinkan terjadi korsleting saat Bapak/Ibu akan

menyalakan Dekstop/PC.

B. PERAKITAN

Tahapan proses pada perakitan komputer terdiri dari: memasang prosessor,

memasang heatsink, memasang memori (RAM), memasang motherboard pada casing,

memasang kabel power, memasang harddisk dan CDROM, memasang card adapter, serta

penyelesaian akhir.

a. Memasang Prosessor

Prosessor lebih mudah dipasang sebelum motherboard menempati casing. Cara

memasang prosessor dual core cukup mudah, yakni :

Buka terlebih dahulu tuas pengunci prosessor pada motherboard, kemudian buka

cover (penutup) prosessor.

Page 6: 4. Merakit Komputer-DBE1[Final]1

Merakit Komputer

USAID-DBE1 Training ICT

56

Masukkan/letakkan prosessor pada posisi yang tepat dengan memperhatikan tanda

yang berbentuk segitiga pada salah satu sudut prosessor dan dudukannya pada

motherboard.

Proses ini hanya sekedar meletakan prosessor pada posisi yang tepat tanpa

memerlukan tekanan atau dorongan.

Setelah posisi dari prosessor berada pada dudukan yang tepat, maka turunkan

kembali cover (penutup) dan kunci tuasnya.

Page 7: 4. Merakit Komputer-DBE1[Final]1

Merakit Komputer

Training ICT USAID-DBE1

57

b. Memasang Heatsink

Fungsi heatsink adalah membuang panas yang dihasilkan oleh prosessor lewat

konduksi panas dari prosessor ke heatsink.Untuk mengoptimalkan pemindahan panas maka

heatsink harus dipasang rapat pada bagian atas prosessor dengan beberapa clip/pin sebagai

penahan. Pada tipe ini ada 4 lubang pin di masing-masing sudut prosessor sebagai landasan

pin pengunci kipas (heatsink)

Pastikan bahwa keempat pin heatsink ada pada posisi (tanda panah terbuka) seperti gambar

di bawah ini, agar ketika dikencangkan/ditekan pin langsung mengunci.

Setelah itu, letakkan pada motherboard yakni secara tepat dengan mengarahkan ke 4 pin

pada lubang yang ada, lalu tekan dan gunakan obeng negatif untuk memutar pin agar

terkunci optimal.

Page 8: 4. Merakit Komputer-DBE1[Final]1

Merakit Komputer

USAID-DBE1 Training ICT

58

Sehingga posisi heatsink seperti pada gambar berikut dan pastikan telah terkunci.

Terkuncinya dapat diketahui dengan munculnya suara cetak atau pin tidak lagi

longgar/bergoyang.

Kemudian tinggal memasangkan kabel power heatsink pada pin power prosessor

yang ada di dekat dudukannya. Hal yang cukup mudah, yakni dengan menyesuaikan posisi

kunciannya saja, karena bila terbalik connector-nya tidak akan bisa terpasang.

c. Memasang Memori (RAM)

Modul memori umumnya dipasang berurutan dari nomor socket terkecil. Urutan

pemasangan dapat dilihat dari diagram motherboard. Untuk memasang memori dengan

jenis DDR (double data rate), perhatikan lubang tengah, sesuaikan panjang sisi kanan-kiri

lubang pada modul pada soket DDR yang ada di motherboard. Kemudian buka pengait pada

masing-masing sisi.

Page 9: 4. Merakit Komputer-DBE1[Final]1

Merakit Komputer

Training ICT USAID-DBE1

59

Setelah itu, masukkan modul dan tekan ujung kanan-kiri modul ke dalam pengunci modul

yang ada di motherboard hingga terdengar bunyi “clik”.

d. Memasang Motherboard pada Casing

Masukkan dan pasang motherboard di casing kemudian kencangkan dengan baut

atau mur yang tersedia. Tahapan memasang motherboard pada casing ialah sebagai berikut:

1. Tentukan posisi lubang untuk setiap dudukan plastik dan logam. Lubang untuk

dudukan logam (metal spacer) ditandai dengan cincin pada tepi lubang.

2. Pasang dudukan logam atau plastik pada tray casing sesuai dengan posisi setiap

lubang dudukan yang sesuai pada motherboard.

3. Tempatkan motherboard pada tray casing sehingga kepala dudukan keluar dari

lubang pada motherboard. Pasang sekrup pengunci pada setiap dudukan logam.

4. Pasang bingkai port I/O (I/O shield) pada motherboard jika ada.

Page 10: 4. Merakit Komputer-DBE1[Final]1

Merakit Komputer

USAID-DBE1 Training ICT

60

Pasanglah konektor (kabel-kabel) power, HDD Led, Sound, Led power yang ada di

casing ke motherboard. Power led digunakan untuk menghubungkan led power, jika

komputer dalam keadaan ON, maka led ini akan menyala dan umumnya berwarna kuning.

Hdd led menghubungkan dengan led hardisk; jika terjadi pembacaan pada hardisk maka led

ini menyala, umumnya berwarna merah. Sedangkan reset sw dan power sw

menghubungkan tombol power dan reset. Untuk memasang konektor-konektor tersebut

sebaiknya melihat buku manual bawaan motherboard yang biasanya telah tersedia. Untuk

sebagian motherboard telah terdapat tulisan yang tertera di motherboard (lihat gambar).

e. Memasang Kabel Power (dari Power Supply ke MotherBoard)

Pasang kabel power untuk motherboard dari power supply (biasanya yang paling

banyak kabel). Pada umumnya telah terdapat pengunci pada kabel power yang posisinya

harus tepat pada socket power yang ada di motherboard, dan pasang pula kabel power

12v untuk RAM.

Tanda Pengunci

Page 11: 4. Merakit Komputer-DBE1[Final]1

Merakit Komputer

Training ICT USAID-DBE1

61

f. Memasang Harddisk dan CD ROM

Langkah selanjutnya adalah memasang kabel power dan data dari harddisk dan CD-

ROM/DVD-ROM. Harddisk tersedia dalam dua tipe, yaitu harddisk IDE dan harddisk SATA.

f.1. Harddisk IDE

Untuk harddisk IDE, lebih baik jumper hardisk dijadikan master dan CD ROM dijadikan

slave yaitu jika kabel data yang tersedia hanya satu. Untuk konfigurasi jumper-nya lihat

di manual (pada bagian luar harddisk). Jika kabel data ada dua maka satu kabel

dipasang untuk harddisk dan satu kabel lainnya dipasang pada CD-ROM. Pada kasus

kabel data ada dua, setting jumper harddisk dan CD-ROM masing-masing dijadikan

master (tidak ada yang menjadi slave).

f.2. Harddisk SATA Jika harddisk yang digunakan bertipe SATA, maka hubungkan motherboard dengan

harddisk menggunakan kabel SATA yang ada. Sedangkan.CD-ROM/DVD-ROM

dihubungkan dengan motherboard menggunakan kabel IDE. Setting jumper harddisk

dan CD-ROM masing-masing dijadikan master (tidak ada yang menjadi slave). Ilustrasi

pemasangan kabel SATA dan kabel IDE bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

motherboard

Kabel SATA

Pemasangan Socket Harddisk SATA

motherboard

Kabel IDE

Pemasangan Socket IDE CD-ROM

Hasil AkhirPemasangan Socket

Harddsik SATA & Socket IDE CD-ROM

CD-ROM

Kabel IDE

Kabel Power

Page 12: 4. Merakit Komputer-DBE1[Final]1

Merakit Komputer

USAID-DBE1 Training ICT

62

Catatan: Pastikan sisi warna merah untuk kabel data (Hardisk, CD-ROM, Floppy), berdekatan dengan power hardisk atau CD-ROM. Demikian pula kabel warna merah pada power juga berdekatan dengan kabel data. Singkatnya sisi merah dari kabel data dan kabel power saling bertemu

g. Memasang Card Adapter

Card adapter yang umum dipasang adalah video card, sound, network, modem, dan SCSI

adapter. Video card umumnya harus dipasang dan di-install sebelum memasang card

adapter lainnya. Cara memasang adapter:

1. Pegang card adapter pada tepi, hindari menyentuh komponen atau rangkaian

elektronik. Tekan card hingga konektor tepat masuk pada slot ekspansi di

motherboard.

2. Pasang sekrup penahan card ke casing.

3. Hubungkan kembali kabel internal pada card, bila ada.

h. Penyelesaian Akhir

Pasang penutup casing dengan menggeser tutup casing pada posisinya.

Sambungkan kabel dari catu daya ke soket dinding.

Pasang konektor monitor ke port video card.

Pasang konektor kabel telepon ke port modem bila ada.

Page 13: 4. Merakit Komputer-DBE1[Final]1

Merakit Komputer

Training ICT USAID-DBE1

63

Hubungkan konektor kabel keyboard dan konektor mouse ke port mouse atau

port serial (tergantung jenis mouse).

Hubungkan piranti eksternal lainnya seperti speaker, joystick, dan microphone

bila ada ke port yang sesuai. Periksa manual dari card adapter untuk

memastikan lokasi port.

C. PENGUJIAN

Komputer yang baru selesai dirakit dapat diuji dengan menjalankan program setup

BIOS. Cara melakukan pengujian dengan program BIOS ialah sebagai berikut:

Hidupkan monitor lalu unit sistem. Perhatikan tampilan monitor dan suara dari speaker.

Program POST dari BIOS secara otomatis akan mendeteksi hardware yang terpasang

di komputer. Bila terdapat kesalahan maka tampilan monitor akan kosong dan

speaker mengeluarkan bunyi beep secara teratur sebagai kode indikasi kesalahan.

Periksa referensi kode BIOS untuk mengetahui indikasi kesalahan yang dimaksud

oleh kode beep tersebut.

Jika tidak terjadi kesalahan maka monitor menampilkan proses eksekusi dari

program POST. Tekan tombol interupsi BIOS sesuai petunjuk di layar untuk masuk ke

program setup BIOS.

Periksa semua hasil deteksi hardware oleh program setup BIOS. Beberapa setting

mungkin harus diubah nilainya terutama kapasitas hardisk dan boot sequence.

Simpan perubahan setting dan keluar dari setup BIOS.

Setelah keluar dari setup BIOS, komputer akan load Sistem Operasi dengan urutan

pencarian sesuai setting boot sequence pada BIOS. Masukkan disket atau CD

Bootable yang berisi sistem operasi pada drive pencarian.

D. PENANGANAN MASALAH

Permasalahan yang umum terjadi dalam perakitan komputer dan penanganannya

diantaranya ialah sebagai berikut:

1. Komputer atau monitor tidak menyala, kemungkinan disebabkan oleh switch atau

kabel daya belum terhubung.

2. Card adapter yang tidak terdeteksi disebabkan oleh pemasangan card ke slot

belum pas.

3. LED dari harddisk, floppy, atau CD menyala terus disebabkan kesalahan

pemasangan kabel konektor atau ada pin yang belum pas terhubung.

Page 14: 4. Merakit Komputer-DBE1[Final]1

Merakit Komputer

USAID-DBE1 Training ICT

64

Masalah dengan komponen hardware perlu penanganan yang serius karena sulit dijelaskan

dan diatasi tanpa tools yang tepat serta keahlian dan pengalaman yang menunjang. Berikut

adalah penjelasan umum pada masalah yang sering terjadi disertai dengan cara

mengatasinya.

1. Masalah pada Power Supply

Gejala : Setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak ada tampilan di monitor,

tidak ada lampu indikator (led) yang menyala, kipas power supply tidak

berputar, lampu indikator pada monitor tidak menyala.

Solusi : Periksalah apakah kabel terhubung dengan benar dan steker terpasang

dengan baik pada soketnya, periksa juga apakah ada tombol on/off di

belakang, tepatnya dibelakang Power Supply, sudah dalam posisi On. Jika

sudah yakin terpasang dengan benar tapi tetap tidak ada respon untuk

meyakinkan silahkan Bapak/Ibu ganti kabel power dengan yang Bapak/Ibu

yakini bagus. Jika masalah masih berlanjut berati masalah ada pada Power

Supply. Silahkan ganti power supply, disarankan sebaiknya ganti saja Power

Supply yang rusak dengan yang baru, dan hati-hatilah dalam pemasangannya.

Catatan : Jika kerusakan hanya pada Power Supply saja, setelah menggantinya,

komputer akan kembali bekerja dengan normal. Kecuali jika ada masalah

pada komponen yang lainnya seperti Motherboard, VGA Card, dan Memory.

2. Masalah pada Motherboard

Gejala : Setelah dihidupkan, tidak ada tampilan di monitor, lampu indikator (led) di panel

depan menyala, lampu indikator (led) monitor berkedip-kedip, kipas power

supply dan kipas prosesor berputar, serta tidak ada suara beep di speaker.

Solusi : Langkah pertama lepas semua kabel power yang terhubung ke listrik, kabel

data ke monitor, kabel keyboard/mouse, dan semua kabel yang terhubung ke

CPU, kemudian lepas semua sekrup penutup casing. Dalam keadaan casing

terbuka silahkan lepaskan juga komponen-komponen lainnya, yaitu kabel

tegangan dari power supply yang terhubung ke motherboard, harddisk,

floppy. Hati-hati dalam pengerjaannya jangan terburu-buru. Begitu juga

dengan berbagai card yang menempel pada motherboard (VGA, Sound, atau

Card lainnya). Sekarang yang menempel pada casing hanya motherboard saja.

Silahkan periksa motherboard-nya dengan teliti, lihat Chip (IC), Elko,

transistor, dan yang lainnya apakah ada yang terbakar. Jika tidak ada tanda-

tanda komponen yang terbakar kemungkinan motherboard masih bagus, tapi

ada kalanya motherboard tidak jalan karena kerusakan pada program yang

terdapat di BIOS. Setelah itu pasangkan kembali, dan nyalakan.

Page 15: 4. Merakit Komputer-DBE1[Final]1

Merakit Komputer

Training ICT USAID-DBE1

65

3. Masalah pada Harddisk

Gejala : Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu proses

tidak berlanjut dan diam beberapa saat tidak langsung masuk ke sistem

operasi (operating system – OS), dan kemudian di layar monitor ada pesan

“harddisk error”, “harddisk Failure”, setelah itu muncul pesan “press F1 to

continue”. Setelah kita menekan tombol F1 tidak masuk Operating system

dan muncul pesan “Operating system not found”.

Solusi : Periksa kabel tegangan dan kabel data yang masuk ke harddisk apakah

longgar, sebaiknya dikencangkan, kemudian nyalakan dan coba Bapak/Ibu

dengarkan apakah suara yang keluar dari harddisk normal, jika tidak normal

berati harddisk rusak di controller-nya. Ada kemungkinan operating system

rusak, hal ini bisa diatasi dengan install ulang atau jika OS menggunakan

Windows 2000/XP ada Fasilitas Repair-nya, atau ada kemungkinan juga

harddisk sudah rusak.

4. Mengatasi Masalah pada CD/DVD-ROM

Gejala : Jenis kerusakan yang biasa ditemui :

1. Tidak terdeteksi di Windows

2. Tidak bisa keluar masuk CD/DVD

3. Tidak bisa membaca/menulis/hanya bisa membaca saja. (CD)

4. Tidak bisa membaca/menulis/write protect (Floppy disk)

Solusi :

1. Periksa kabel data dan kabel tegangan yang masuk ke CD-floppy, periksa

di setup BIOS apakah sudah dideteksi? Sebaiknya di-set auto. Periksa

apakah led menyala, jika tidak maka kerusakan di Controller-nya.

2. Kerusakan ada pada mekanik motor atau karet motor.

3. Kerusakan biasanya pada optik, tetapi ada kemungkinan masih bisa

diperbaiki dengan cara men-set ulang optik tersebut.

4. Head kotor, bisa dibersihkan menggunakan cotton bud.

5. Masalah BIOS

Gejala-1: Hati-hati dalam Update BIOS, ketika meng-Update Bapak/Ibu keliru memilih

versi BIOS, PC jadi tidak jalan bahkan Bapak/Ibu tidak dapat masuk ke BIOS.

Solusi : Biasanya update tidak dapat dibatalkan, hanya jenis motherboard tertentu

yang memiliki backup BIOS pada Chip-nya. Disitu tersimpan jenis asli BIOS yang

tidak dapat dihapus, untuk dapat me-restore-nya Bapak/Ibu tinggal

Page 16: 4. Merakit Komputer-DBE1[Final]1

Merakit Komputer

USAID-DBE1 Training ICT

66

memindahkan posisi Jumper khusus yang biasanya sudah ada petunjuk di buku

manualnya. Kemudian hidupkan PC dan tunggu 10 detik, BIOS yang asli telah di

Restore, kembalikan posisi Jumper pada posisi semula, dan PC siap dijalankan

kembali. Jika motherboard tidak memiliki fasilitas tersebut, Chip BIOS harus

dikirim ke produsen (vendor). Jenis BIOS dapat Bapak/Ibu lihat di buku

manualnya. Berhati-hati dalam pemasangannya jangan sampai kaki IC BIOS

patah atau terbalik posisinya.

Gejala-2: CPU mengeluarkan suara beep beberapa kali di speaker-nya dan tidak ada

tampilan ke layar monitor, padahal monitor tidak bermasalah.

Solusi : Bunyi beep menandakan adanya pesan kesalahan tertentu dari BIOS. Bunyi

tersebut menunjukkan jenis kesalahan apa yang terjadi pada PC. Biasanya

kesalahan pada Memory yang tidak terdeteksi, VGA Card yang tidak terpasang

dengan baik, Prosessor bahkan kabel data Monitor pun bisa jadi penyebabnya.

Silahkan periksa masalah tersebut.

6. Battere CMOS Rusak/Lemah

Gejala : Muncul Pesan CMOS Checksum Failure/Battery Low, diakibatkan tegangan yang

men-supply IC CMOS/BIOS tidak normal dikarenakan battere lemah, sehingga

settingan BIOS kembali ke Default-nya/setingan standar pabrik, dan konfigurasi

Hardware harus di set ulang.

Solusi : Segera ganti Battere-nya

7. Sistem Operasi Hang/Berhenti Berproses/Blue Screen

Gejala : CPU yang sering hang/berhenti beraktifitas

Solusi : Ada beberapa faktor terjadi hanging diantaranya : Ada Bad Sector di Harddisk,

ada Virus, ada masalah di hardware seperti Memory Kotor/Rusak,

Motherboard Kotor/Rusak, Cooling Fan perputaran kipasnya sudah lemah,

Power Supply tidak stabil. Pesan Blue Screen bisa disebabkan system windows

ada yang rusak, bisa dari memory, bisa dari harddisk, bisa dari komponen

lainnya, tergantung pesan blue screen yang ditampilkan. Jika setelah

melakukan pembersihan virus masih tetap terjadi, kemungkinan besar

komputer harus di-install ulang.

Referensi

1. http://www.pcstats.com

2. http://www.perbaikankomputer.com

3. http://www.hardwarezone.com