Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA Umum Ide Kontrol dari ABS (Anti-lock Brake System) (1/1) Tenaga pengereman Toleransi ABS meleset : Tenaga pengereman : tenaga berbelok Beton kering Aspal basah Beton kering Aspal basah Es Es Tenaga berbelok 0 2 0 4 0 6 0 8 0 100 Rasio meleset (%) Rasio slip Kecepatan kendaraan – kecepatan roda Kecepatan kendaraan 100 %
TOYOTA Corporate PhilosophyUmum
Ide kontrol dari ABS (Anti-lock Brake System)
Untuk menghindarkan ban dari penguncian dan kehilangan kemampuan
untuk membelokkan roda steering saat pengereman darurat, adalah hal
yang efektif untuk menekan dan melepaskan rem berkali-kali. Namun
saat pengereman darurat tidak ada waktu untuk melakukan ini. ABS
menggunakan sebuah komputer untuk menentukan kondisi rotasi dari
keempat roda saat pengereman dan dapat secara otomatis menekan dan
melepaskan rem. Perbedaan rasio antara kecepatan badan kendaraan
dan kecepatan roda dikenal dengan "slip ratio". Bila perbedaan
antara kecepatan roda dan kecepatan kendaraan menjadi terlalu
besar, selip terjadi antara ban dan permukaan jalan. Ini juga
menghasilkan friksi dan pada akhirnya akan berfungsi sebagai tenaga
pengereman dan meperlambat kecepatan kendaraan. Hubungan antara
tenaga pengereman dan slip ratio akan dapat dimengerti lebih baik
dari grafik di sebelah kiri. Tenaga pengereman tidak proporsional
terhadap slip ratio, berada pada kondisi maksimum bila persentase
slip ratio antara 10 dan 30%. Diatas 30%, tenaga pengereman secara
bertahap akan menurun. Karenanya, untuk mempertahankan tingkat
maksimum dari tenaga pengereman, slip ratio harus dipertahankan
antara 10 hingga 30% setiap waktu. Sebagai tambahan, sangat penting
untuk mempertahankan cornering force pada tingkat yang tinggi untuk
menjaga stabilitas langsung. Untuk melakukan hal ini, ABS didisain
untuk memaksimumkan kinerja rem dengan menggunakan slip ratio
10-30% apapun kondisi jalannya, pada saat yang sama juga menjaga
cornering force setinggi mungkin untuk mempertahankan stabilitas
langsung (directional stability).
Petunjuk:
1. Pada jalan yang licin, permukaan jalan mempunyai friksi
koefisien yang rendah (µ), karena jarak pengereman bertambah
sebagai perbandingan dengan permukaan jalan yang mempunyai nilai
tinggi dari µ walaupun ABS diaktifkan, kecepatan harus dikurangi
bila berjalan diatas permukaan jalan seperti itu .
2. Pada jalan yang kasar, atau pada jalan berbatuan atau jalan
dengan salju baru, operasi ABS akan berakibat pada jarak berhenti
yang lebih panjang daripada bagi kendaraan yang tidak dilengkapi
dengan ABS .
Sebagai tambahan, suara dan getaran akan dihasilkan bila ABS
diaktifkan untuk memberi informasi kepada pengemudi bahwa ABS
sedang bekerja.
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
Konstruksi
Umum
(1/1)
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
Konstruksi
Umum
(1/1)
Bagian ini menentukan jumlah ketergelinciran (slip) antara roda dan
permukaan jalanan berdasarkan signal dari sensor, dan mengendalikan
penngerak rem.
Sekarang ini, beberapa model memiliki Skid Control ECU terpasang di
penggerak rem (brake actuator).
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
Konstruksi
Umum
(1/1)
Bagian ini menentukan jumlah ketergelinciran (slip) antara roda dan
permukaan jalanan berdasarkan signal dari sensor, dan mengendalikan
penngerak rem.
*
Penggerak rem (brake actuator) mengendalikan tekanan hidrolik di
silinder roda oleh signal output Skid Control ECU.
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
Konstruksi
Umum
(1/1)
3. Sensor kecepatan
Sensor kecepatan mendeteksi kecepatan roda pada tiap roda keempat
roda dan mengirimkan signal ke Skid Control ECU.
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
Konstruksi
Umum
(1/1)
5. Sakelar lampu berhenti
Sakelar ini mendeteksi bahwa pedal rem telah ditekan dan
mengirimkan signal ke Skid Control ECU.
ABS menggunakan signal sakelar lampu berhenti. Akan tetapi, jika
signal sakelar lampu berhenti tidak input karena pada waktu dimana
sakelar lampu berhenti telah gagal, kontrol ABS dilakukan ketika
ban-ban menjadi terkunci. Dalam kasusu ini, kontrol mulai setelah
tingkat ketergelinciran telah menjadi lebih tinggi (roda cenderung
mengunci) daripada waktu sakelar lampu berhenti berfungsi secara
normal.
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
Konstruksi
Umum
(1/1)
3. Sensor kecepatan
Sensor perlambatan merasakan tingkat perlambatan kendaraan dan
mengirimkan signal ke Skid Control ECU.
ECU menentukan kondisi permukaan jalan yang tepat dengan
menggunakan signal-signal ini dan mengambil kendali yang
sesuai.
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
Konstruksi
Umum
(1/1)
3. Sensor kecepatan
(1) Lampu peringatan ABS
Ketika ECU mendeteksi kegagalan di ABS atau sistem pembantu rem,
lampu ini menyala untuk memperingati pengemudi.
(2) Lampu peringatan sistem rem
Ketika lampu ini menyala pada saat yang bersamaan lampu peringatan
ABS juga menyala, lampu ini memperingati pengemudi bahwa ada
kegagalan fungsi di sistem ABS dan EBD.
Petunjuk:
1.bin
Kontrol
1. Umum
Combination meter
Sensor kecepatan
Berdasarkan signal dari sensor kecepatan, Skid Control ECU
merasakan kecepatan rotasi roda dan kecepatan kendaraan.
Selama pengereman, walaupun kecepatan rotasi roda menurun, jumlah
perlambatan akan bervariasi tergantung pada baik kecepatan
kendaraan selama pengereman maupun kondisi permukaan jalan, seperti
aspal kering, permukaan basah dan beres, dll.
Dengan perkataan lain, ECU menentukan jumlah ketergelinciran
(slipping) antara roda dan permukaan jalan dari perubahan pada
kecepatan rotasi roda selama pengereman, dan mengendalikan pentil
solenoid dari penggerak rem dalam 3 mode berikut: pengurangan
tekanan, mempertahankan tekanan, dan mode meningkatkan tekanan,
untuk secara optimal mengendalikan kecepatan roda.
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
Kontrol
ECU secara terus menerus menerima signal kecepatan roda dari 4
sensor kecepatan, dan memperkirakan kecepatan kendaraan dengan
menghitung kecepatan dan perlambatan setiap roda.
Ketika pedal rem ditekan, tekanan hidrolik pada tiap silinder roda
mulai meningkat dan kecepatan roda mulai berkurang. Jika ada roda
terlihat akan terkunci, ECU mengurangi tekanan hidrolik di silinder
roda dari roda tersebut.
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
Kontrol
Skid Control ECU memasang pentil solenoid ke mode
pengurangan/reduksi tekanan sesuai dengan tingkat perlambatan roda,
dengan demikian mengurangi tekanan hidrolik di silinder roda.
Aetelah tekanan menurun, Sakelar ECU menggeser pentil solenoid ke
mode “holding” untuk memantau perubahan pada kecepatan roda.
Jika ECU menentukan bahwa tekanan hidrolik perlu dikurangi lebih
jauh lagi, ia akan mengurangi kembali tekanan itu.
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
Kontrol
Skid Control ECU
<2> Section B
Ketika tekanan hidrolik di dalam silinder roda berkurang (bagian
A), tekanan hidrolik yang diberikan ke ban turun.
Hal ini memungkinkan roda yang hampir mengunci untuk menambah
kecepatan. Tetapi, jika tekanan hidrolik ditahan, tenaga pengereman
yang bekerja di roda akan menjadi terlalu rendah.
Untuk mencegahnya, ECU memasang pentil solenoid ke mode “tekanan
meningkat” dan mode “holding” secara bergantian ketika roda yang
hampir mengunci mengembalikan kecepatannya.
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
Kontrol
Ketika tekanan hidrolik berangsur-angsur bertambah di silinder roda
oleh ECU (bagian B), roda cenderung untuk mengunci lagi.
Oleh karen itu, ECU menggeser kembali pentil solenoid ke mode
“reduksi tekanan” untuk mengurangi tekanan hidrolik di dalam
silinder roda.
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
Kontrol
Skid Control ECU
<4> Bagian D
Karena tekanan hidrolik di silinder roda berkurang (bagian C), ECU
mulai menambah lagi tekanan seperti di bagian B.
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
Kontrol
(2) Fungsi pemeriksaan awal
Skid Control ECU mengoperasikan katup solenoid dan motor pompa
secara berurutan untuk mengecek sistem elektrik dari ABS. Fungsi
ini bekerja setiap kali saat kunci kontak diputar ke ON, dan
kendaraan berjalan dengan kecepatan lebih dari 6 km/h (4 mph)
dengan lampu stop (lampu rem) OFF. Alat ini hanya beroperasi sekali
tiap kali kunci kontak diputar ke ON.
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
Kontrol
Skid Control ECU
(3) Diagnosa fungsi
Bila terjadi malfungsi pada sistem signal, lampu peringatan ABS
pada combination meter akan menyala, seperti yang terlihat pada
tabel di sebelah kiri, dan akan memperingatkan pengemudi bahwa
telah terjadi malfungsi.
Pada saat yang sama, DTC (Diagnosis Trouble Codes) disimpan di
memori. DTC dapat dibaca dengan menghubungkan hand-held tester ke
DLC untuk berkomunikasi dengan ECU secara langsung atau membuat
sirkuit pendek antara terminal-terminal TC dan CG dari DLC3 dan
dengan mengawasi pola kedip dari lampu peringatan ABS.
Sistem ini mempunyai fungsi pengecekan signal sensor. Signal sensor
dapat dibaca dengan menghubungkan hand-held tester ke DLC atau
membuat sirkuit pendek antara terminal-terminal TS dan CG dari DLC3
dan dengan mengawasi pola kedip dari lampu peringatan ABS.
Untuk keterangan yang lebih lengkap mengenai DTC yang disimpan
dalam memori Skid Control ECU dan mengenai DTC yang merupakan
output melalui fungsi pengecekan sensor, lihat Repair Manual.
DTC dapat dibebaskan dengan menghubungkan hand-held tester ke DLC3
atau membuat sirkuit pendek antara terminal-terminal TC dan CG dari
check connector dan dengan menekan pedal rem sebanyak 8 kali atau
lebih dalam waktu 5 detik.
(4) Fungsi Fail-safe
Bila Skid Control ECU mendeteksi adanya malfungsi pada sistem
signal atau adanya malfungsi pada relay, electrical current yang
menuju ke actuator dari ECU dimatikan. Sebagai akibatnya, sistem
rem bekerja seakan-akan ABS tidak beroperasi, dengan memastikan
fungsi pengereman normal.
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
Cara kerja
Brake Actuator
Pentil solenoid pengurang tekanan
Persimpangan dari pemandangan B
Actuator rem terdiri dari pentil solenoid holding tekanan, pentil
solenoid reduksi tekanan, pompa, motor, dan penampungan/reservoir.
Ketika actuator rem menerima signal dari Skid Control ECU, solenoid
menyala atau mati dan tekanan hidrolis dari wheel cylinder
ditambah, diturunkan, atau ditahan untuk mengoptimalkan slip rate
dari tiap roda. Sebagai tambahan, sirkuit hidrolis diubah untuk
memenuhi persyaratan dari tiap tipe kontrol.
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
Cara kerja
Brake Actuator
Pressure sensor
Kanan belakang
Kiri belakang
Kanan depan
Sensor kecepatan
Deceleration sensor
(4WD vehicle)
2. Cara kerja
Sirkuit hidrolis di ABS untuk kendaraan FF dibagi menjadi sistem
roda kanan depan dan roda kiri belakang, dan roda kiri depan dan
roda kanan belakang seperti yang diperlihatkan gambar. Penjelasan
selanjutnya diberikan hanya untuk cara kerja salah satu dari
sistem-sistem ini, tapi sistem-sistem yang lain bekerja dengan cara
yang sama.
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
Cara kerja
Brake Actuator
Pressure sensor
(1) Selama pengereman normal (ketika sistem tidak bekerja)
Selama pengereman normal, signal kontrol dari Skid Control ECU
bukan input. Untuk alasan ini, pentil solenoid holding tekanan dan
reduksi tekanan dimatikan (off), port (a) pada sisi solenoid
holding tekanan dibuka, dan port (b) pada sisi solenoid reduksi
tekanan ditutup.
Ketika pedal rem ditekan. Cairan/gas rem dari silinder induk
mengalir melalui port (a) pada sisi solenoid holding dan secara
langsung dikirimkan ke silinder roda. Pada saat ini, pengoperasian
dari pemeriksaan pentil (2) mencegah cairan/gas rem dikirimkan ke
sisi pompa.
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
Cara kerja
Brake Actuator
Pressure sensor
<1> Mode reduksi tekanan
Signal kendali dari Skid Control ECU menyalakan (on) solenoid
holding tekanan dan sisi solenoid reduksi tekanan dengan cara
menutup port (a) pada sisi solenoid holding tekanan dan membuka
port (b) pada sisi solenoid reduksi tekanan. Hal ini membuat
cairan/gas rem masuk melaui port (b) ke penampungan untuk
mengurangi tekanan hidrolik pada silinder roda. Pada saat ini, port
(e) tertutup oleh kelayakan penampungan. Pompa tetap bergerak
selama ABS bekerja, sehingga cairan/gas rem yang masuk ke
penampungan tertarik oleh pompa dan dikembalikan ke silinder
induk.
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
Cara kerja
Brake Actuator
Pressure sensor
<2> Mode holding
Signal kendali dari Skid Control ECU menyalakan (on) solenoid
holding tekanan dan mematikan (off) solenoid reduksi tekanan dengan
cara menutup port (a) dan port (b).
Ha; ini menutup tekanan hidrolik silinder roda baik dari silinder
master maupun sisi penampungan untuk menjaga tekanan hidrolik
silinder roda tetap konstan.
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
Cara kerja
Brake Actuator
Pressure sensor
<3> Mode meningkatkan tekanan
Signal kendali dari Skid Control ECU mematikan (off) solenoid
holding tekanan dan reduksi tekanan dengan membuka port (a) pada
sisi solenoid holding tekanan dan menutup port (b) pada solenoid
reduksi tekanan secara bersamaan ketika pengereman normal. Hal ini
menyebabkan tekanan hidrolik dari silinder induk bekerja pada
silinder roda menyebabkan tekanan hidrolik silinder roda
meningkat.
Petunjuk:
Katup solenoid pengubah pembantu rem (brake assist changeover
solenoid valve) hanya digunakan pada kendaraan yang dilengkapi
dengan BA
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
Cara Kerja
Brake Actuator
Saat memeriksa kerja aktuator rem, akan sulit untuk melakukan tes
pada saat kendaraan sedang dijalankan, sehingga metode berikut
digunakan untuk menghasilkan sinyal-sinyal yang telah distimulasi
untuk menstimulasi dan memeriksa kondisi kerja ABS.
(1) Bila menggunakan SST
Hubungkan SST dengan aktuator rem dengan menggunakan harness pada
sisi SST dan harness pada bagian kendaraan seperti yang terlihat
pada ilustrasi di sebelah kiri. SST akan mengirim sinyal yang telah
distimulasi kepada aktuator rem yang menyebabkan aktuator bekerja,
kemudian lakukan pemeriksaan aktuator rem.
(2) Bila menggunakan hand-held tester
Hubungkan hand-held tester ke DLC3.
Gunakan ACTIVE TEST untuk mengoperasikan aktuator rem dan kemudian
periksa aktuator rem.
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
Tipe-tipe dari Penggerak (actuator) rem
Circuit Hidrolik
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
Tipe-tipe dari Penggerak (actuator) rem
Circuit Hidrolik
*
1. Pentil solenoid 2-posisi (4) dengan pentil kendali aliran
(4)
Pentil kendali aliran dioperasikan secara mekanik (bekerja tanpa
instruksi langsung dari ECU) untuk mengendalikan tekanan hidrolik
pada tiap rem.
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
Tipe-tipe dari Penggerak (actuator) rem
Circuit Hidrolik
*
2. Pentil solenoid 2-posisi (6) dengan pentil peningkat tekanan
(2)
Pentil peningkat tekanan beroperasi secara mekanik untuk
mengendalikan tekanan hidrolik dari roda belakang bersama dengan
pentil solenoid belakang.
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
Tipe-tipe dari Penggerak (actuator) rem
Circuit Hidrolik
Pentil solenoid 3-posisi
Pentil mekanik bekerja untuk mengendalikan tekanan hidrolik dari
rem belakang kanan dan kiri.
(suatu pentil mekanik digunakan bila ada diagonal piping.)
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
Tipe-tipe dari Penggerak (actuator) rem
Circuit Hidrolik
Pentil solenoid 3-posisi
Pentil solenoid 3-posisi mengendalikan tekanan hidrolik pada tiap
rem berdasarkan signal dari ECU.
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
ABS dengan EBD
1. Umum /
Distribusi ideal dengan beban ringan
Distribusi tenaga pengereman pada kendali distribusi tenaga
pengereman depan-belakang
Jumlah pengingkatan tenaga pengereman dengan beban berat
Ketika distribusi tenaga pengereman depan –belakang tetap
Dengan beban berat
Dengan beban ringan
Tenaga pengereman depan
Saat pengereman berbelok
Pengendali EBD menggunakan ABS, membantu menghasilkan distribusi
tenaga rem yang sesuai antara roda-roda depan dan belakan sesuai
dengan kondisi mengemudi. Sebagai tambahan, selama pengereman
cornering, ia juga mengontrol tenaga pengereman roda-roda kanan dan
kiri, untuk membantu mempertahankan keseimbangan kendaraan.
2. Cara kerja
(1) Distribusi tenaga rem roda depan/belakang
Bila rem digunakan saat kendaraan bergerak ke depan, mentransfer
beban mengurangi beban yang diberikan ke roda belakang. Skid
Control ECU menentukan kondisi ini dari signal yang diberikan oleh
sensor kecepatan, dan mengontrol ABS actuator untuk mengontrol
distribusi tenaga pengereman untuk roda belakang secara optimal.
Sebagai contoh, jumlah beban yang diberikan pada roda belakang
selama pengereman berbeda tergantung apakah kendaraan membawa beban
atau tidak. Jumlah dari beban yang diberikan pada roda belakang
juga berbeda tergantung dari jarak deselerasi. Sehingga distribusi
tenaga pengereman pada roda belakang secara optimal dikontrol untuk
dapat secara efektif menggunakan tenaga pengereman dari roda
belakang dalam kondisi seperti ini.
(2) Distribusi tenaga rem roda-roda kanan/kiri (saat rem
berbelok)
Bila pengereman dilakukan saat kendaraan dalam posisi cornering,
beban yang diberikan pada roda dalam menurun. Skid Control ECU
menentukan kondisi ini berdasarkan signal dari sensor kecepatan,
dan ECU mengontrol ABS actuator untuk secara optimal mengontrol
distribusi tenaga pengereman untuk roda dalam.
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
BA (Brake Assist)
1. Umum
Terkadang orang-orang yang tidak biasa mengemudi atau orang-orang
yang mudah panik walaupun mereka biasa mengemudi tidak menginjak
pedal rem cukup kuat saat pengereman darurat supaya bisa
mendapatkan hasil optimal dari sistem rem.
BA adalah sebuah sistem yang menggunakan sensor tekanan di dalam
ABS actuator untuk mendeteksi kecepatan dan kekuatan dari pedal rem
yang ditekan sehingga komputer dapat mengukur keinginan pengereman
darurat pengemudi untuk meningkatkan kekuatan pengereman supaya
dapat mendapatkan hasil yang maksimum dari sistem pengereman. BA
ini juga mempunyai waktu pengesetan pembantu dan jumlah tenaga
bantu untuk membuat pengereman terasa sealami mungkin dengan
menyesuaikan jumlah tenaga bantu yang dibutuhkan seperti yang
diperlihatkan pada grafik di gambar.
Petunjuk:
Di waktu yang lalu, pedal stroke sensor digunakan di kendaraan yang
dilengkapi dengan BA untuk mendeteksi tingkatan penekanan pedal
rem.
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
BA (Brake Assist)
Pressure sensor
2. Cara kerja
Saat Skid Control ECU menentukan bahwa pengemudi sedang dalam
kondisi pengereman darurat, brake assist switching solenoid valve
bekerja, suatu jejak terbentuk antara master cylinder dan
reservoir, dan cairannya disalurkan ke pompa.
Cairan tersebut mengalir ke pompa dan dialirkan kembali ke wheel
cylinder. Relief valve 4 terbuka untuk memastikan tekanan wheel
cylinder tidak melebihi tekanan master cylinder yang lebih dari
jumlah yang dibutuhkan untuk mempertahankan perbedaan
tekanan.
Diagnosis Technician >> Brake >> ABS, EBD and BA
*
Konstruksi
(1/1)
Biasanya, lampu penringatan dibiarkan tetap mati (off) oleh signal
yang dikirimkan ke meter kombinasi atau relai kendali ABS oleh
ECU.
Jika ECU gagal dan tidak ada signal, lampu peringatan ABS, lampu
peringatan sistem rem, lampu indikator OFF TRC (kendaraan yang
diperlengkapi dengan TRC), dan lampu peringatan VSC (kendaraan yang
diperlengkapi denganVSC) selalu menyala (on).
4.bin