14
INTERSPECIFIC HYBRIDIZATION OVERCOMING THE BARRIERS IN HYBRIDIZATION MATA KULIAH REKAYASA TANAMAN III PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2015

3 Overcoming the Barriers

Embed Size (px)

DESCRIPTION

overcoming the barriers

Citation preview

  • INTERSPECIFIC HYBRIDIZATION

    OVERCOMING THE BARRIERS IN HYBRIDIZATION

    MATA KULIAH REKAYASA TANAMAN III

    PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

    UNIVERSITAS PADJADJARAN 2015

  • Sebelum Fertilisasi : Kendala

    Failure of pollen germination

    Slow pollen tube growth

    Pollen tube unable to reach the style

    Arresting of pollen tube in style, ovary, and ovule

    Failure to obtain sexual hybrids

    Diffrences in ploidy level

  • Sebelum Fertilisasi : Teknik (1)

    Manipulation of the Chromosome Number

    Kesamaan jumlah kromosom akan memperkecil ketidak-berpasangan kromosom dalam rekombinasi gen

    Bridging Species Technique

    Kesamaan tingkat ploidi yang diperoleh melalui persilangan dengan Bridging Species akan membantu keberhasilan persilangan interspesifik

  • Sebelum Fertilisasi : Teknik (2)

    Shortening the Style

    Pemotongan stylus akan memperkecil masalah pertumbuhan pollen tube pada stylus

    Use of Recognition Mentor Pollen

    Spesies tanaman tertentu memiliki pollen yang mengandung protein tertentu yang dapat menjadi faktor pengenal dalam keberhasilan perkecambahan pollen tube

  • Sebelum Fertilisasi : Teknik (3)

    Use of Growth Hormones and Immunosuppressants

    Zat pengatur tumbuh dapat merangsang perpanjangan masa reseptivitas permukaan putik, pembentukan pollen tuber, dan pembentukan embryo

    In Vitro Fertilization

    Pembuahan secara in vitro yang diikuti dengan kultur ovule yang telah terbentuk dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan keberhasilan persilangan interspesifik

  • Sebelum Fertilisasi : Teknik (4)

    Protoplast Fusion

    Fusi protoplas yang diikuti dengan regenerasi somatik dapat dipertimbangkan untuk mengatasi permasalahan tidak berkembangnya embryo pada persilangan interspesifik

  • Setelah Fertilisasi : Kendala

    Hybrid inviability and weakness

    Embryo abortion

    Embryo abortion at very young stages

    Lethality of F1 hybrids

    Chromosome elimination

    Hybrid sterility

    Hybrid breakdown

    Lack of recombination

  • Setelah Fertilisasi : Teknik (1)

    Embryo Rescue

    Embryo yang terbentuk dari suatu persilangan interspesifik dapat diselamatkan dari keguguran melalui pendekatan kultur embryo

    Embryo Implantation

    Keguguran embryo pada awal, dapat diatas dengan modifikasi embryo rescue ini. Pada teknik ini, jaringan endosperma juga dikulturkan untuk memberikan nutrien bagi perkembangan embryo

  • Setelah Fertilisasi : Teknik (2)

    Ovary Culture and Ovule Culture

    Ovary/ ovule tahap awal yang terbentuk dilakukan kultur ovary/ ovule dengan media kultur tertentu

    Grafting Hybrids

    Pada persilangan interspesifik dijumpai bibit/ tanaman muda. Penyelamatan dapat dilakukan melalui grafting tanaman sejenis.

  • Setelah Fertilisasi : Teknik (3)

    Reciprocal Crosses

    Kegagalan pembentukan biji dapat disebabkan ketidak-cocokan antara endosperma dengan tetua betina. Persilangan resiprok akan diperoleh komposisi genom embryo viable dan komposisi endospermanya sama.

    Regenerating Plant in Embryo Culture

    Adakalanya, embryo tidak mampu berdiferensiasi. Pada kondisi seperti ini, embryo yang belum terdiferensiasi diinduksi proliferasi sebagai kalus dalam medium kultur .

  • Setelah Fertilisasi : Teknik (4)

    Altering Genomic Ratio

    Seringkali persilangan interspesifik akan memberikan unviable embryo. Penyesuaian tingkat ploidi akan memungkinkan diperoleh embryo yang viable.

    Chromosome Doubling

    Seringkali persilangan interspesifik akan memberikan sterile embryo. Penggandaan kromosom akan memungkinkan diperoleh embryo yang fertil.

  • Setelah Fertilisasi : Teknik (5)

    Backcrossing

    Sterility embryo karena perbedaan faktor genetik dengan tetua betina dapat dipulihkan melalui backcross.

    Isolate Desirable Recombinant

    Penanaman sejumlah F2 besar untuk mengatasi Hybrid Breakdown

  • Setelah Fertilisasi : Teknik (6)

    Kegagalan perpasangan kromosom dan rekombinasi genom kadang-kadang dapat diatasi melalui :

    Tissue culture of wide Hybrids

    Irradiation-Induced Chromosomal Transloaction

    Manipulation of the Chromosome Pairing

  • SELESAI