289983744-LP-Tetanus

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 289983744-LP-Tetanus

    1/19

    LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

    PASIEN DENGAN TETANUS

    DI RUANG 13

    Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Departemen Surgical 

    RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

    DISUSUN OLEH :

    DIDIK EKO SETYANTO

    150070300113026

    KELOMPOK 17

    PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS RAWA!AYA

    2016

  • 8/17/2019 289983744-LP-Tetanus

    2/19

    LAPORAN PENDAHULUAN TETANUS

    A. TIN!AUAN TEORITIS TETANUS1. PENGERTIAN

    Penyakit tetanus merupakan salah satu infeksi  yang berbahaya karena

    mempengaruhi sistem urat saraf  dan otot. Kata tetanus diambil dari bahasa Yunani

    yaitu tetanos  dari teinein  yang berarti menegang. Penyakit ini adalah penyakit

    infeksi di mana spasme otot tonik dan hiperrefleksia menyebabkan trismus (lockjaw),

    spasme otot umum, melengkungnya punggung (opistotonus), spasme glotal, kejang

    dan spasme dan paralisis pernapasan.Tetanus yang juga dikenal dengan lockjaw  , merupakan penyakit yang disebakan

    oleh  tetanospasmin, yaitu sejenis  neurotoksin  yang diproduksi oleh Clostridium

    tetani  yang menginfeksi  sistem urat saraf  dan otot sehingga saraf dan otot menjadi

    kaku (rigid). Kitasato merupakan orang pertama yang berhasil mengisolasi

    organisme dari korban manusia yang terkena tetanus dan juga melaporkan bahwa

    toksinnya dapat dinetralisasi dengan antibodi yang spesifik. Tetanus adalah penyakit dengan tanda utama kekakuan otot (spasme) tanpa

    disertai gangguan kesadaran.Tetanus adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh toksin kuman clostiridium

    tetani yang dimanefestasikan dengan kejang otot secara proksimal dan diikuti

    kekakuan seluruh badan. Kekakuan tonus otot ini selalu nampak pada otot masester 

    dan otot rangka.

    Penyakit  tetanus adalah  penyakit infeksi yang  diakibatkan toksin kuman

    lostridium tetani, bermanifestasi dengan kejang otot secara proksimal dan diikuti

    kekakuan otot seluruh badan. Kekuatan tonus otot massater dan otot!otot rangka."adi, dapat disimpulkan Tetanus merupakan penyakit infeksi yang berbahaya

    disebabkan oleh toksin yang mempengaruhi system urat saraf dan otot.

    2. E"#$%'(')#Tetanus terjadi secara luas di seluruh dunia namun paling sering pada daerah

    dengan populasi padat, pada iklim hangat dan lembab. #rganisme penyebab

    ditemukan secara primer pada tanah dan saluran cerna hewan dan manusia.

    Transmisi secara primer terjadi melalui luka yang terkontaminasi. $uka dapat

    berukuran besar atau kecil. Pada tahun!tahun terakhir ini, tatanus sering terjadi

    melalui luka! luka yang kecil. Tetanus juga dapat menyertai setelah luka operasi

    elektif, luka bakar, luka tusuk yang dalam, luka robek, otitis media, infeksi gigi,

    gigitan binatang, aborsi dan kehamilan.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Infeksihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_urat_saraf&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Penyakithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tetanospasmin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Neurotoksinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_urat_saraf&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Korbanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Antibodihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Spesifik&action=edit&redlink=1http://blog.ilmukeperawatan.com/tag/yanghttp://blog.ilmukeperawatan.com/tag/denganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Infeksihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_urat_saraf&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Penyakithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tetanospasmin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Neurotoksinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_urat_saraf&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Korbanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Antibodihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Spesifik&action=edit&redlink=1http://blog.ilmukeperawatan.com/tag/yanghttp://blog.ilmukeperawatan.com/tag/dengan

  • 8/17/2019 289983744-LP-Tetanus

    3/19

    %i &merika 'erikat, insidensi tetanus telah berhasil diturunkan sejak pertengahan

    tahun *+, sejalan degan penggunaan imunisasi tetanus secara luas. Pelaporan

    kasus pada tahun - oleh % di &merika menunjukkan bahwa angka

    kematian pasien dengan tetanus hanya sekitar *+. %ari tahun !* telah

    dilaporkan bahwa /+ pasien berusia 0+ !1 tahun dan 21 3/+tahun.'ecara internasional pada tahun 0 terhitung sekitar 14.+++ bayi mengalami

    kematian karena tetanus neonatorum. Pada tahun 0+++, dengan data dari 56#

    menghitung insidensi secara global kejadian tetanus di dunia secara kasar berkisar 

    antara +,1 - juta kasus dan tetanus neonatorum terhitung sekitar 1+ dari

    kematian akibat tetanus di negara - negara berkembang. Perkiraan insidensi

    tetanus secara global adalah per ++.+++ populasi per tahun. %i negara

    berkembang, tetanus lebih sering mengenai laki - laki dibanding perempuan dengan

    perbandingan 2 7 atau * 7'ecara epidemiologi, angka kematian tetanus sekitar *1 dan / diketahui

    mendapatkan !0 dosis tetanus toksoid, dan 1 pada indi8idu yang tidak di8aksin.

     &ngka kematian tertinggi diketahui pada penderita dengan usia 3/+ tahun ()3. ETIOLOGI

    Penyakit ini tersebar di seluruh dunia, terutama pada daerah resiko tinggi

    dengan cakupan imunisasi %PT yang rendah. 9eser8oir utama kuman ini adalah

    tanah yang mengandung kotoran ternak sehingga resiko penyakit ini di daerah

    peternakan sangat tinggi. 'pora kuman Clostridium tetani  yang tahan kering dapat

    bertebaran di mana!mana.Port of entry  tak selalu dapat diketahui dengan pasti, namun dapat diduga melalui7

    a. $uka tusuk, gigitan binatang, luka bakar b. $uka operasi yang tidak dirawat dan dibersihkan dengan baikc. #:P, caries gigid. Pemotongan tali pusat yang tidak steril.e. Penjahitan luka robek yang tidak steril.

    Clostridium tetani   termasuk dalam bakteri ;ram positif, anaerob obligat,

    dapat membentuk spora, dan berbentuk drumstick . 'pora yang dibentuk oleh C.

    tetani   ini sangat resisten  terhadap panas dan antiseptik. mumnya, spora bakteri ini

    terdistribusi pada tanah dan saluran penceranaan serta feses dari kuda, domba,

    anjing, kucing, tikus, babi, dan ayam. Ketika bakteri tersebut berada di dalam tubuh,

    ia akan menghasilkan neurotoksin  (sejenis protein yang bertindak sebagai racun

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anaerob_obligat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Resisten&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Panashttp://id.wikipedia.org/wiki/Antiseptikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fenolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kotoranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pertanianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Feseshttp://id.wikipedia.org/wiki/Neurotoksinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anaerob_obligat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Resisten&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Panashttp://id.wikipedia.org/wiki/Antiseptikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fenolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kotoranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pertanianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Feseshttp://id.wikipedia.org/wiki/Neurotoksin

  • 8/17/2019 289983744-LP-Tetanus

    4/19

    yang menyerang bagian sistem saraf). C. tetani  menghasilkan dua buah eksotoksin,

    yaitu tetanolysin dan tetanospasmin.  ?ungsi dari tetanoysin tidak diketahui dengan

    pasti, namun juga dapat memengaruhi tetanus. Tetanospasmin merupakan toksin

    yang cukup kuat.

    *. K(+,#-#+,#:

    1. T%/+, ('+( ('+(#/%$ T%/+,

    Pada lokal tetanus dijumpai adanya kontraksi otot yang persisten, pada daerah

    tempat dimana luka terjadi (agonis, antagonis, dan fi@ator). 6al inilah merupakan

    tanda dari tetanus lokal. Kontraksi otot tersebut biasanya ringan, bisa bertahan

    dalam beberapa bulan tanpa progressif dan biasanya menghilang secara

    bertahap.

    $okal tetanus ini bisa berlanjut menjadi generaliAed tetanus, tetapi dalam bentuk

    yang ringan dan jarang menimbulkan kematian. =isajuga lokal tetanus ini

    dijumpai sebagai prodromal dari klasik tetanus atau dijumpai secara terpisah. 6al

    ini terutama dijumpai sesudah pemberian profilaksis antitoksin.

    2. 4%"+(# /%/+,

    ephalic tetanus adalah bentuk yang jarang dari tetanus. :asa inkubasi berkisar 

    -0 hari, yang berasal dari otitis media kronik (seperti dilaporkan di

  • 8/17/2019 289983744-LP-Tetanus

    5/19

    =entuk ini yang paling banyak dikenal. 'ering menyebabkan komplikasi yang

    tidak dikenal beberapa tetanus lokal oleh karena gejala timbul secara diam!diam.

    Trismus merupakan gejala utama yang sering dijumpai ( 1+ ), yang disebabkan

    oleh kekakuan otot!otot masseter, bersamaan dengan kekakuan otot leher yang

    menyebabkan terjadinya kaku kuduk dan kesulitan menelan. ;ejala lain berupa

    9isus 'ardonicus ('ardonic grin) yakni spasme otot!otot muka, opistotonus

    ( kekakuan otot punggung), kejang dinding perut. 'pasme dari laring dan otot!

    otot pernafasan bisa menimbulkan sumbatan saluran nafas, sianose asfiksia.

    =isa terjadi disuria dan retensi urine,kompressi frak tur dan pendarahan didalam

    otot. Kenaikan temperatur biasanya hanya sedikit, tetapi begitupun bisa

    mencapai *+ . =ila dijumpai hipertermi ataupun hipotermi, tekanan darah tidak

    stabil dan dijumpai takhikardia, penderita biasanya meninggal. %iagnosa

    ditegakkan hanya berdasarkan gejala klinis.

    *. N%'+/+( /%/+,

    =iasanya disebabkan infeksi . tetani, yang masuk melalui tali pusat sewaktu

    proses pertolongan persalinan. 'pora yang masuk disebabkan oleh proses

    pertolongan persalinan yang tidak steril, baik oleh penggunaan alat yang telah

    terkontaminasi spora .tetani, maupun penggunaan obat!obatan 5ltuk tali pusat

    yang telah terkontaminasi. Kebiasaan menggunakan alat pertolongan persalinan

    dan obat tradisional yang tidak steril,merupakan faktor yang utama dalam

    terjadinya neonatal tetanus.

    A$+ 3 8%/ (## $+r# /%/+,9 +#/:

    ) Tetanus lokal 7 otot terasa sakit, lalu timbul rigiditas dan spasme pada bagian

    paroksimal luar. ;ejala itu dapat menetap dalam beberapa minggu dan

    menghilang tanpa sekuele.0) Tetanus generalB merupakan bentuk paling sering, timbul mendadak dengan

    kaku kuduk, trismus, gelisah, mudah tersinggung dan sakit kepala merupakan

    manifestasi awal. %alam waktu singkat konstruksi otot somatik C meluas. Timbul

    kejang tetanik bermacam grup otot, menimbulkan aduksi lengan dan ekstensi

    ekstremitas bagian bawah. Pada mulanya spasme berlangsung beberapa detik

    sampai beberapa menit dan terpisah oleh periode relaksasi.2) Tetanus cephalic 7 8arian tetanus local yang jarang terjadi masa inkubasi !0 hari

    terjadi sesudah otitis media atau luka kepala dan muka. Paling menonjol adalah

    disfungsi saraf

  • 8/17/2019 289983744-LP-Tetanus

    6/19

    M%r/ 8%r+/ )%;+(+ $+"+/ $#8%$++ 3 ,/+$#& :

    a) Trismus (2 cm) tanpa kejang!lorik umum meskipun dirangsang.b) Trismur (2 cm atau lebih kecil) dengan kejang torik umum bila dirangsang.c) Trismur ( cm) dengan kejang torik umum spontan.

    5. PATOFISIOLOGITetanus disebabkan neurotoksin  (tetanospasmin) dari bakteri ;ram positif 

    anaerob, Clostridium tetani , dengan mula!mula hingga 0 minggu setelah inokulasi

    bentuk spora ke dalam darah tubuh yang mengalami cedera (periode inkubasi).

    Penyakit ini merupakan dari * penyakit penting yang manifestasi klinis utamanya

    adalah hasil dari pengaruh kekuatan eksotoksin  (tetanus, gas ganggren, dipteri,

    botulisme).  Tempat masuknya kuman penyakit ini bisa berupa luka yang dalam yang

    berhubungan dengan kerusakan jaringan lokal, tertanamnya benda asing atau

    sepsis dengan kontaminasi tanah, lecet yang dangkal dan kecil atau luka geser yang

    terkontaminasi tanah, trauma pada jari tangan atau jari kaki yang berhubungan

    dengan patah tulang jari dan luka pada pembedahan.

    Pada keadaan anaerobik, spora bakteri ini akan bergerminasi menjadi sel

    8egetatif . 'elanjutnya, toksin akan diproduksi dan menyebar ke seluruh bagian tubuh

    melalui  peredaran darah dan sistem limpa. Toksin tersebut akan berakti8itas pada

    tempat!tempat tertentu seperti pusat sistem saraf termasuk otak. ;ejala klonis yangditimbulakan dari toksin tersebut adalah dengan memblok pelepasan dari

    neurotransmiter   sehingga terjadi kontraksi otot yang tidak terkontrol. &kibat dari

    tetanus adalah rigid paralysis  (kehilangan kemampuan untuk bergerak) pada

    voluntary muscles  (otot yang geraknya dapat dikontrol), sering disebut lockjaw

    karena biasanya pertama kali muncul pada otot rahang dan wajah. Kematian

    biasanya disebabkan oleh kegagalan pernafasan dan rasio kematian sangatlah

    tinggi.

    6. MANIFESTASI KLINIS.

    a. :asa inkubasi tetanus berkisar antara 0!0 hari

    b. Ketegangan otot rahang dan leher (mendadak)

    c. Kesukaran membuka mulut (trismus)

    d. Kaku kuduk (epistotonus), kaku dinding perut dan tulang belakang

    e. 'aat kejang tonik tampak risus sardonikus

    http://id.wikipedia.org/wiki/Neurotoksinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Inokulasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sporahttp://id.wikipedia.org/wiki/Darahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Manifestasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Eksotoksin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakithttp://id.wikipedia.org/wiki/Lukahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Patah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pembedahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Anaerobikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vegetatif&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Toksin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peredaran&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Limpahttp://id.wikipedia.org/wiki/Neurotransmiterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Neurotoksinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Inokulasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sporahttp://id.wikipedia.org/wiki/Darahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Manifestasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Eksotoksin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakithttp://id.wikipedia.org/wiki/Lukahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Patah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pembedahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Anaerobikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vegetatif&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Toksin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peredaran&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Limpahttp://id.wikipedia.org/wiki/Neurotransmiter

  • 8/17/2019 289983744-LP-Tetanus

    7/19

    f. ;ambaran umum yang khas pada tetanus7

    • =adan kaku dengan epistotonus

    • Tungkai dalam ekstensi

    • $engan kaku dan tangan mengepal

    • =iasanya keasadaran tetap baik

    • 'erangan timbul proksimal dan dapat dicetuskan oleh karena7 9angsang

    suara, rangsang cahaya, rangsang sentuhan, spontan

    • Karena kontriksi sangat kuat dapat terjadi aspiksia, sianosis, retensi urine,

    fraktur 8ertebralis (pada anak!anak), demam ringan dengan stadium akhir.

    Pada saat kejang suhu dapat naik 0!* derakat celsius dari normal,

    diaphoresis, takikardia dan sulit menelan.

    Pemeriksaan fisik7

    . Trimus adalah kekakuan otot mengunyah sehingga sukar membuka mulut.

    0. 9isus sardonicus, terjadi sebagai kekakuan otot mimic, sehingga tampak dahi

    mengkerut, mata agak tertutup, dan sudut mulut tertarik keluar kebawah.

    2. #pistotonus adalah kekakuan otot yang menunjang tubuh seperti otot punggung,

    otot leher, otot badan, dan trunk muscle. Kekakuan yang sangat berat dapat

    menyebabkan tubuh melengkung seperti busur.

    *. #tot dinding perut kaku sehingga dinding perut seperti papan.

    1. =ila kekakuan semakin berat, akan timbul kejang umum yang awalnya hanya

    terjadi setelah dirangsang missal nya dicubit, digerakkan secara kasar, atau

    terkena sinar yang kuat.

    /. Pada tetanus yang berat akan terjadi gangguan pernafasan akibat kejang yang

    terus menerus atau oleh kekakuan otot laring yang dapat menimbulkan anoksia

    dan kematian.

    Klasifikasi berat ringannnya tetanus menurut &lbert7

    N'. K(+,#-#+,# T+$+ $+ )%;+(+. %erajat

    (ringan)

    Trimus ringan sampai sedang, spastisitas general, tanpa

    gangguan pernafasan, tanpa spasme, sedikit atau tanpa

    disfagia

    0. %erajat 0

    (sedang)

    Trimus sedang, rigiditas yang nampak jelas, spasme

    singkat ringan sampai sedang, gangguan pernafasan

    sedang 99 F 2+@Gmenit, disfagia ringan.

  • 8/17/2019 289983744-LP-Tetanus

    8/19

    2. %erajat 2

    (berat)

    Trimus berat, spatisitas generaisata, spasme reflek

    berkepanjangan, 99 F *+@Gmenit, seranga apnea,

    disfagia berat, takikardi F0+.

    *. %erajat *

    (sangat berat)

    #tomik berat melibatkan siste kardio8askular, hipotensi

    berat, takikardia terjadi berselingan dengan hipotensi danbradikardi (salah satunya menetap

    7. PEMERIKSAAN PENUN!ANG

    a. %iagnosa didasarkan pada riwayat perlukaan disertai keadaan klinis

    kekakuanotot rahang.

     b. $aboratorium B leukositosis ringan, peninggian tekanan otak, deteksi kuman suli

    c. Pemeriksaan Hcg dapat terlihat gambaran aritmia 8entrikuler 

    d. Pemeriksaan fisik 7 adanya luka dan ketegangan otot yang khas terutama pada

    rahang.

    e. Pemeriksaan darah (kalsium dan fosfat).

  • 8/17/2019 289983744-LP-Tetanus

    9/19

    ntuk terapi, pemberian &T' melelui 2 cara yaitu7

    • %i suntik disekitar luka +.+++ ( ampul)

    • Gkg ==G0* jam

  • 8/17/2019 289983744-LP-Tetanus

    10/19

    ! 'ekobarbitalGPentobarbital /!+ mgGkg ==

  • 8/17/2019 289983744-LP-Tetanus

    11/19

    mengendalikan tekanan darah dan denyut jantung. 'etelah sembuh, harus diberikan

    8aksinasi lengkap karena infeksi tetanus tidak memberikan kekebalan terhadap

    infeksi berikutnya.

    =. KOMPLIKASI

    a. Patah tulang (fraktur)

    Kejang otot berulang!ulang dan kejang!kejang yang disebabkan oleh infeksi tetanus

    dapat menyebabkan patah tulang di tulang belakang, dan juga di tulang lainnya.

    Patah tulang kadang!kadang dapat menyebabkan kondisi yang disebut myositis

    circumscripta ossificans, yang mana tulang mulai terbentuk dalam jaringan lunak,

    sering di sekitar sendi.

    b. &spirasi pneumonia

    "ika &nda memiliki infeksi tetanus, rigiditas otot dapat membuat batuk dan menelan

    sulit. 6al ini dapat menyebabkan pneumonia aspirasi untuk berkembang. &spirasi

    pneumonia terjadi sebagai akibat menghirup sekresi atau isi perut, yang dapat

    menyebabkan infeksi saluran pernapasan bawah.

    c. $aryngospasm

    $aryngospasm adalah tempat laring (kotak suara) masuk ke dalam kejang, singkat

    sementara yang biasanya berlangsung 2+!/+ detik. $aryngospasm mencegah

    oksigen dari mencapai paru!paru &nda, membuat sulit bernapas. 'etelah serangan

    laryngospasm, pita suara &nda biasanya akan rileks dan kembali normal. Iamun,

    dalam kasus yang sangat parah, laryngospasm dapat mengakibatkan asfiksia (mati

    lemas). Tidak ada obat untuk efektif mengobati laryngospasm, tetapi duduk dan

    mencoba untuk rileks seluruh tubuh &nda dapat mempercepat pemulihan.

    d. Pulmonary embolism

    'uatu emboli paru adalah kondisi serius dan berpotensi mengancam nyawa. 6al ini

    disebabkan oleh penyumbatan dalam pembuluh darah di paru!paru yang dapat

    mempengaruhi pernapasan dan sirkulasi. #leh karena itu, penting bahwa

    pengobatan segera diberikan dalam bentuk obat anti!pembekuan dan, jika

    diperlukan, terapi oksigen.e. ;agal ginjal akut

    Kejang otot parah yang berhubungan dengan infeksi tetanus dapat menyebabkan

    kondisi yang dikenal sebagai rhabdomyolysis. 9habdomyolysis adalah tempat otot

    rangka dengan cepat hancur, sehingga mioglobin (protein otot) bocor ke dalam urin.

    6al ini dapat menyebabkan gagal ginjal akut.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Tekananhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Denyut&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Vaksinasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekananhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Denyut&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Vaksinasi

  • 8/17/2019 289983744-LP-Tetanus

    12/19

    10. PROGNOSISTetanus memiliki angka kematian sampai 1+. Kematian biasanya terjadi pada

    penderita yang sangat muda, sangat tua dan pemakai obat suntik.  "ika gejalanya

    memburuk dengan segera atau jika pengobatan tertunda maka prognosisnya  akanmenjadi buruk.

    11. PEN4EGAHAN

    :encegah tetanus melalui 8aksinasi adalah jauh lebih baik daripada mengobatinya.

    Pada anak!anak, 8aksin tetanus diberikan sebagai bagian dari 8aksin %PT (difteri,

    pertusis, tetanus).%ewasa sebaiknya menerima booster, Pada seseorang yang memiliki luka, jika7

    • Telah menerima booster tetanus dalam waktu 1 tahun terakhir, tidak perlu

    menjalani 8aksinasi lebih lanjut• =elum pernah menerima booster dalam waktu 1 tahun terakhir, segera diberikan

    8aksinasi

    • =elum pernah menjalani 8aksinasi atau 8aksinasinya tidak lengkap, diberikan

    suntikan immunoglobulin tetanus dan suntikan pertama dari 8aksinasi 2 bulanan.

    'etiap luka (terutama luka tusukan yang dalam) harus dibersihkan secara seksama

    karena kotoran dan jaringan mati akan mempermudah pertumbuhan bakteri

    lostridium tetani.

    . TIN!AUAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN TETANUS1. PENGKA!IAN

    %ata fokus meliputi 7

    a) &pakah ada riwayat luka tusuk, bakar atau luka tembak.

    b) &paka pernah digigit hewan

    c) &pakah sedang menderita infeksi telinga atau gigi berlubang.

    d) Pada neonatus 7 pengkajian prenatal, antal dan Post natal.

    e) Keadaan umum klien

    f) Tanda!tanda 8ital

    g) Pemeriksaan fisik

    Pengkajian >mum

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kematianhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prognosis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kematianhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prognosis&action=edit&redlink=1

  • 8/17/2019 289983744-LP-Tetanus

    13/19

    a. 9iwayat penyakit sekarangB adanya luka parah atau luka bakar dan imunisasi yang

    tidak adekuat.

    b. 'istem Pernafasan B dyspneu asfiksia dan sianosis akibat kontaksi otot pernafasan

    c. 'istem kardio 8askulerB disritmia, takikardia, hipertensi dan perdarahan, suhu tubuhawal 2!*+ atau febril, terminal *2!**

    d. 'istem IeurolgisB (awal) irritability, kelemahan, (akhir) kon8ulsi, kelumpuhan satu

    atau beberapa saraf otak.

    e. 'istem perkemihanB retensi urine (distensi kandung kencing dan urine out put tidak

    adaGoliguria)

    f. 'istem pencernaanB konstipasi akibat tidak adanya pergerakan usus.

    g. 'istem integumen dan muskuloskletalB nyeri kesemutan tempat luka, berkeringan

    (hiperhidrasi). Pada awalnya didahului trismus, spasme oto muka dengan

    meningkatnya kontraksi alis mata, risus sardonicus, otot!otot kaku dan kesulitan

    menelan. &pabila hal ini berlanjut akan terjadi status kon8ulsi dan kejang umum.

    2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

    a. Kebersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sputum

    pada trakea dan spame otot pernafasan.

    b. ;angguan pola nafas berhubungan dengan jalan nafas terganggu akibat spasme

    otot!otot pernafasan.

    c. Peningkatan suhu tubuh (hipertermia) berhubungan dengan efeks toksin

    (bakterimia)

    d. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kekakuan otot

    pengunyah

    e. 9isiko terjadi cedera berhubungan dengan sering kejang

    f. 9isiko terjadi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan

    intake yang kurang dan oliguria

  • 8/17/2019 289983744-LP-Tetanus

    14/19

    g. ;angguan pemenuhan kebutuhan sehari!hari berhubungan dengan kondisi

    lemah dan sering kejang

    h. Kurangnya pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakit tetanus dan

    penanggulangannya berhbungan dengan kurangnya informasi.

    3. INTERVENSI

    N' D#+)',+ T;+ I/%r>%,#

    =ersihan "alan Iafas tidakHfektif 

    %efinisi 7 Ketidakmampuanuntuk membersihkan sekresiatau obstruksi dari saluranpernafasan untuk

    mempertahankan kebersihan jalan nafas.

    =atasan Karakteristik 7

    • %ispneu, Penurunan suara

    nafas

    • #rthopneu

    • yanosis

    • Kelainan suara nafas

    (rales, wheeAing)

    • Kesulitan berbicara

    • =atuk, tidak efekotif atautidak ada

    • :ata melebar 

    • Produksi sputum

    • ;elisah

    • Perubahan frekuensi dan

    irama nafas

    ?aktor!faktor yang

    berhubungan7

    • $ingkungan 7 merokok,

    menghirup asap rokok,perokok pasif!P#K, infeksi

    • ?isiologis 7 disfungsi

    neuromuskular, hiperplasiadinding bronkus, alergi

     jalan nafas, asma.

    • #bstruksi jalan nafas 7

    spasme jalan nafas,sekresi tertahan,

    I# 7  9espiratory status 7Dentilation  9espiratory status 7 &irwaypatency  &spiration ontrol

    Kriteria 6asil 7. :endemonstrasikan

    batuk efektif dan suaranafas yang bersih, tidakada sianosis dandyspneu (mampumengeluarkan sputum,mampu bernafasdengan mudah, tidakada pursed lips)

    0. :enunjukkan jalannafas yang paten (klien

    tidak merasa tercekik,irama nafas, frekuensipernafasan dalamrentang normal, tidakada suara nafasabnormal)

    2. :ampumengidentifikasikan danmencegah factor yangdapat menghambat

     jalan nafas

    NI4 : &irway suction. Pastikan kebutuhan oral G trac

    suctioning0. &uskultasi suara nafas sebelum

    sesudah suctioning.2.

  • 8/17/2019 289983744-LP-Tetanus

    15/19

    banyaknya mukus, adanya jalan nafas buatan, sekresibronkus, adanya eksudatdi al8eolus, adanya bendaasing di jalan nafas.

    +. =erikan pelembab udara Kassa baIal $embab

    . &tur intake untuk cairan mengoptimakeseimbangan.

    0. :onitor respirasi dan status #0

    0 Iyeri

    %efinisi 7'ensori yang tidakmenyenangkan danpengalaman emosional yangmuncul secara aktual ataupotensial kerusakan jaringanatau menggambarkan adanyakerusakan (&sosiasi 'tudi Iyeri

  • 8/17/2019 289983744-LP-Tetanus

    16/19

    tekanan darah, perubahannafas, nadi dan dilatasi pupil)

    • Perubahan autonomic dalam

    tonus otot (mungkin dalamrentang dari lemah ke kaku)

    • Tingkah laku ekspresif 

    (contoh 7 gelisah, merintih,menangis, waspada, iritabel,nafas panjangGberkeluhkesah)

    • Perubahan dalam nafsu

    makan dan minum

    • ?aktor yang berhubungan 7

    •  &gen injuri (biologi, kimia,

    fisik, psikologis)

    dosis, dan frekuensi2. ek riwayat alergi*. Pilih analgesik yang diperlukan

    kombinasi dari analgesik kepemberian lebih dari satu

    1. Tentukan pilihan analgesik tergan

    tipe dan beratnya nyeri/. Tentukan analgesik pilihan,

    pemberian, dan dosis optimal4. Pilih rute pemberian secara

  • 8/17/2019 289983744-LP-Tetanus

    17/19

    • #perasi, trauma wajah,

    mulut, leher 

    • =atuk, gag reflek

    • Penurunan motilitas

    gastrointestinal

    • $ambatnya pengosonganlambung

    * Perfusi jaringan tidak efektif bGd

    kerusakan transport oksigen

    melalui al8eolar dan atau

    membran kapiler 

    %efinisi 7Penurunan pemberian oksigendalam kegagalan memberimakan jaringan pada tingkat

    kapiler =atasan karakteristik 79enal

    • Perubahan tekanan darah di

    luar batas parameter 

    • 6ematuria

    • #liguriGanuria

    • Hle8asiGpenurunan

    =>IGrasio kreatinin

    • ;astro

  • 8/17/2019 289983744-LP-Tetanus

    18/19

    • =ruit

    • Terlambat sembuh

    • Pulsasi arterial berkurang

    • 5arna kulit pucat pada

    ele8asi, warna tidak kembali

    pada penurunan kaki• erebral

    •  &bnormalitas bicara

    • Kelemahan ekstremitas atau

    paralis

    • Perubahan status mental

    • Perubahan pada respon

    motorik

    • Perubahan reaksi pupil

    • Kesulitan untuk menelan

    • Perubahan kebiasaan

    •Kardiopulmonar

    • Perubahan frekuensi

    respirasi di luar batasparameter 

    • Penggunaan otot pernafasan

    tambahan

    • =alikkan kapiler 3 2 detik

    (apillary refill)

    •  &bnormal gas darah arteri

    • Perasaan J

  • 8/17/2019 289983744-LP-Tetanus

    19/19

    • Tidak sebanding antara

    8entilasi dengan aliran darah

    • Keracunan enAim

    • Perubahan afinitasGikatan

    #0 dengan 6b

    Penurunan konsentrasi 6bdalam darah

    1 9esiko trauma bGd kejang NO4 :  Knowledge 7 Personal'afety  'afety =eha8ior 7 ?aalPre8ention  'afety =eha8ior 7 ?allsoccurance  'afety =eha8ior 7 Physical#r'&%/+( M++)%&%/ ,+-%/. 'ediakan lingkungan yang aman u

    pasien0.