2018...PT Sedaya Multi Investama 344.931.040 344.931.040.000 60 PT Sedaya Multi Investama Marubeni Corporation 201.209.774 201.209.774.000 35 Marubeni Corporation PT Marubeni Indonesia

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

20

18

Annual ReportLaporan Tahunan

2018

1

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanPernyataan Dewan Komisaris Dan Direksi

Corporate Social ResponsibilityStatement Of The Board Of Commissioners And The Board Of Directors

LAPORAN TAHUNAN 20182018 ANNUAL REPORT

LAPORAN TAhUNAN 2018 ANNUAL REPORT PT Surya arTha NuSaNTara FiNaNce

2

Ikhtisar Perseroan

Company’s highlights

Laporan dan Profil ManajemenReport and Profile of Management

Pembahasan dan Analisa ManajemenManagement Discussion and Analysis

DAFTAR ISICONTENTS

VisiVision

4

MisiMission

4

Nilai-nilaiValues

4

riwayat Singkat PerusahaanCompany Profile 5

Komposisi Pemegang SahamShareholders composition

6

Struktur OrganisasiOrganization Structure

7

ikhtisar KeuanganFinancial highlights

8

IKHTISAR PERSEROAN01COMPANY’S hIGhLIGhTS

Laporan Dewan Komisaris

Board of commissioners report14

Laporan Direksi

Board of Directors report17

Profil KomisarisBoard of Commissioners Profile

22

Profil DireksiBoard of Directors Profile

29

Peristiwa Penting 2018

event highlights 201834

LAPORAN DAN PROFIL mANAjEmEN

02REPORT AND PROFILE OF MANAGEMENT

03 analisis Dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and analysis 37

Kondisi Makro ekonomi

Macroeconomic condition37

Tinjauan Operasional

Operational review38

Jenis Pembiayaan

Financing Types38

Portofolio Nasabah

customer’s Portfolio39

Tinjauan Keuangan

Financial review41

aset

asset41

Liabilitas

Liabilities42

ekuitas

equity42

Laba Bersih

Net income43

Pendapatan

income43

Beban

expenses44

arus Kas

cash Flow44

rasio-rasio dan Kolektabilitas Piutangratios and receiveable collectability 45

PendanaanFunding 46

Struktur Modal

capital Structure47

Kebijakan Struktur Modal capital Structure Policy 47

informasi dan Fakta Material Setelah

Tanggal Laporan akuntan

Subsequent information and Material Facts

48

Prospek usaha 2019

2019 Business Prospect48

Perbandingan antara Target awal Tahun

Dan realisasi Tahun 2018, Serta Proyeksi 2019

Target comparison in The Beginning and

realization in 2018, and 2019 Projection

49

Perbandingan Struktur Permodalan Tahun 2018 Dan 2017

2018 and 2017 capital Structure comparison

50

aspek Pemasaran

Marketing aspect50

Sumber Daya Manusia

human capital51

Kronologis Pencatatan Saham Share Listing history 54

Kronologis Pencatatan efek Dan Lainnya Other Security Listing history 54

Kebijakan Dividen

Dividend Policy54

informasi Material investasi, ekspansi, Merger, akuisisi, Dan restrukturisasi hutang/Modal

information On Material investment, expansion, Merger, acquisition, and capital/Debt restructuring

55

Informasi Material Transaksi AfiliasiInformation On Material AffiliateTransaction

55

Perubahan Peraturan dan DampaknyaTerhadap Kinerja Perusahaanregulation changes and its impact Towards the company’s Performance

56

Perkembangan Terakhir Standar akuntansi Keuangan dan Dampaknya Terhadap Laporan Keuanganrecent update on the Financial accounting Standards and its impact towards Financial Statements

57

PEmbAHASAN DAN ANALISA mANAjEmEN

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

ikhtisar ObligasiShares highlights

10

realisasi Penggunaan Dana Obligasi Bonds Proceeds realization 11

Nama dan alamat Perusahaan Pemeringkat efekrating agency Names and addresses

12

Nama dan alamat Lembaga dan/atau Profesi PenunjangSupporting institution and/or Profession Names and addresses

12

Periode Penggunaan auditor eksternal & Biaya auditexternal auditor Work Period and auditFee

12

3





04 TATA KELOLA PERUSAHAAN

GOOD CORPORATE GOVERNANCE


Good corporate Governance59

rapat umum Pemegang Saham (ruPS)

General Meeting of Shareholders (GMS)59

Dewan Komisaris dan Direksi

Board of commissioners and Directors61

Dewan Komisaris

Board of commissioners61

Direksi

Board of Directors65

Komite audit

audit committee67

Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite audit 2018

2018 audit committee activity report

70

Profil Komite AuditAudit Committee Profile

71

Komite Nominasi Dan remunerasi

remuneration and Nomination committee74

Profil Komite Nominasi Dan Remunerasi remuneration and Nomination Committee Profile

77

Komite Pemantau risiko

risk Monitoring committee80

Profil Komite Pemantau RisikoRisk Monitoring Committee Profile

82

Seketaris Perusahaan

corporate Secretary85

audit internal

internal audit86

Profil Kepala audit internalHead of Internal Audit Profile 86

aktivitas audit internal 2018internal audit activity 2018

88

Sistem Pengendalian internal

internal control System88

Sistem Manajemen risiko

risk Management System89

Perkara Penting yang Sedang Dihadapi dan Sanksi administrasi

important cases and administrative anction

91

Sanksi administratif yang Dikenakan kepada Perseroan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Otoritas Lain

administration charge imposed by the Financial Service authorities to the company, Board of commissioner and Director members

91

Kode etik Perusahaancompany’s code of conduct

92

implementasi Kode etik

code of conduct’s implementation92

etika bisnis

Business ethics92

etika Kerja

Work ethics92

Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan atau Manajemen

Share Ownership Program

92

Whistleblowing System

Whistleblowing System93

Penanganan Pengaduan

complaint handling93

Teknologi informasi

information Technology93

Penerapan atas Pedoman Tata Keloal Perusahaan

implementation of Good corporate Governance

95

TANGGUNG jAWAb SOSIAL PERUSAHAAN

Tanggung Jawab Sosial Perusahaancorporate Social responsibility

97

Penghargaan

awards

100

Kantor Selain Kantor cabangRepresentative Office

101

05

06 PERNYATAAN mANAjEmEN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

STATEMENT OF MANAJEMEN

Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi

Statement of the Board of commissioners and the Board of Directors

103

Laporan Keuangan Konsolidasian

consolidated Financial Statements105

referensi Otoritas Jasa Keuangan

Financial Services authorities references206


4

Ikhtisar Perseroan




IKHTISAR PERUSAHAANCOMPANY'S hIGhLIGhTS

Ikhtisar Perusahaan4

Menjadi perusahaan pembiayaan alat berat

yang terdepan di Indonesia dengan menciptakan nilai yang bermanfaat

bagi semua pihak yang berkepentingan.

To become the leading heavy equipment financing company in Indonesia by

creating excellent value for all stakeholders.

Visi | Vision misi | mission

Menyediakan jasa pembiayaan alat berat melalui hubungan yang

berkesinambungan dengan para mitra bisnis.

Providing heavy equipment financing

services through sustainable relationship with business partners.

Memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan

bersahabat dengan sikap dan cara yang proaktif

dan responsif guna memenuhi kebutuhan

pelanggan.

Providing a fast, accurate and friendly service with a proactive and responsive attitude

in order to satisfy the customers’ need.

Menciptakan suasana kerja yang ceria dan

kondusif bagi setiap insan agar dapat menumbuh-kembangkan kreativitas

guna menghasilkan produktivitas kerja yang

optimal.

Creating a cheerful and conducive work environment to all

employees to grow and develop their creativity in order to bring out the

optimal productivity.

FAST FINE FUN

Nilai-nilai | Values

Melakukan proses kerja yang excellent guna

memberikan solusi yang terbaik bagi seluruh

pemangku kepentingan.

Performing an excellent work process in

order to give the best solution available to all

stakeholders.

5





RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAANCOMPANY PROFILE

PT Surya Artha Nusantara Finance (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 25 Agustus 1983 dengan nama PT Sangga Loka Subur dan kemudian mengubah namanya menjadi PT Surya Artha Nusantara Leasing pada tahun 1984.

Pada tahun 1989 kembali mengubah namanya menjadi PT Surya Artha Nusantara Finance dan telah memperoleh izin usaha sebagai lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia.

Perusahaan merupakan sebuah perusahaan joint venture yang dimiliki oleh PT Astra International Tbk melalui anak perusahaannya yaitu PT Sedaya Multi Investama, dengan Marubeni Corporation Group, dengan komposisi saham masing-masing sebesar 60% dan 40%.

Perusahaan melakukan pemberian fasilitas pembiayaan atas alat-alat berat dan kendaraan pendukungnya dan pada tahun 2015. Seiring dengan adanya peraturan dari OJK yang memperluas lingkup usaha untuk perusahaan pembiayaan, Perusahaan dapat melakukan diversifikasi pembiayaan dengan melakukan pemberian fasilitas pembiayaan sebagai berikut:

1. Pembiayaan Investasi dengan cara Sewa Pembiayaan;

2. Pembiayaan Investasi dengan cara Jual dan Sewa Balik;

3. Pembiayaan Investasi dengan cara Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan dari Penjual Piutang;

4. Pembiayaan Investasi dengan cara Pembelian dengan Pembayaran Angsuran;

5. Pembiayaan Modal Kerja dengan cara Jual dan Sewa Balik;

6. Pembiayaan Modal Kerja dengan cara Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan dari Penjual Piutang;

7. Pembiayaan Modal Kerja dengan cara Anjak Piutang Tanpa Pemberian Jaminan dari Penjual Piutang;

8. Pembiayaan Modal Kerja dengan cara Fasilitas Modal Usaha.

hingga kini Perusahaan mengelompokkan portofolio pembiayaannya berdasarkan segmen pertambangan, agrikultur, kehutanan, konstruksi dan industri.

Dalam melakukan kegiatan usahanya, Perusahaan mengandalkan jaringan pemasarannya yang per tanggal 31 Desember 2018 berjumlah 11 (sebelas) kantor selain kantor cabang yang tersebar di 4 (empat) pulau di Indonesia yaitu Jawa, Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi. Perusahaan akan terus mengembangkan jaringan pemasaran yang lebih luas sejalan dengan perkembangan usaha Perusahaan.

Dalam rangka mendukung kegiatan usahanya tersebut, Perusahaan memperoleh pendanaan dalam bentuk pinjaman bilateral, baik pinjaman melalui lembaga keuangan maupun melalui sinergi dengan Grup Astra lainnya.

PT Surya Artha Nusantara Finance (“Company”) was established on 25 August 1983, formerly known as PT Sangga Loka Subur but changed its name to PT Surya Artha Nusantara Leasing in 1984.

Later in 1989, the Company changed its name again to PT Surya Artha Nusantara Finance and obtained the license as a financing institution from the Minister of Finance, Republic of Indonesia.

The Company is a joint venture company owned by PT Astra International Tbk through its subsidiary, PT Sedaya Multi Investama collaborating with Marubeni Corporation Group, with ownership of each at 60% and 40%.

The Company provides the financing facility of the heavy equipment and all of its supporting tools furthermore in 2015. Concomitant to FSA rules to expand the financing scope of business, the Company diversify its financing facility by offering financing products such as:

1. Investment Financing through Finance Lease;

2. Investment Financing through Sale and Leaseback;

3. Investment Financing through Factoring with Recourse;

4. Investment Financing through Purchase with Payment by Installment;

5. Business Capital Financing through Sale and Leaseback;

6. Business Capital Financing through Factoring with Recourse;

7. Business Capital Financing through Factoring without Recourse;

8. Business Capital Financing through Business Capital Facility.

Presently, the Company classifies its financing portfolio based on mining, agriculture, forestry, construction and industry segments.

In conducting its business activity, the Company relies on its marketing network in which as of 31 December 2017 in total of 11 (eleven) representative office spread in 4 (four) regions i.e Java, Kalimantan, Sumatra, and Sulawesi. The Company will expand its marketing network in accordance to the Company’s business developments.

The Company obtained funding in the form of bilateral loans, through financial institutions and through synergies with other Astra Groups, to support its business activities.

Company's highlights 5


6

Ikhtisar Perseroan




Komposisi Pemegang Saham Shareholders composition

Keterangan

Nilai Nominal rp 1000 per saham Par Value Rp 1000 Per Share

DescriptionJumlah Saham

Number of StockJumlah Nilai Nominal

Total Amount%

Modal Dasar 2.000.000.000 2.000.000.000.000 Authorized Capital

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

574.885.067 574.885.067.000 Issued & Fully Paid Capital

Pemegang Saham: Shareholders:

PT Sedaya Multi Investama 344.931.040 344.931.040.000 60 PT Sedaya Multi Investama

Marubeni Corporation 201.209.774 201.209.774.000 35 Marubeni Corporation

PT Marubeni Indonesia 28.744.253 28.744.253.000 5 PT Marubeni Indonesia

Sampai dengan 31 Desember 2018, tidak ada anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang tercatat memiliki saham Perusahaan.

ENTITAS ANAK, ASOSIASI DAN VENTURA

Berdasarkan Akta No. 30 Tahun 2018 yang telah memperoleh penerimaan pemberitahuan dari Kementerian hukum dan hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AhU-Ah.01.03-0151680 tertanggal 17 April 2018, Perusahaan telah melakukan penjualan 99.000 saham dalam PT Surya Cakra Anugerah Nusantara kepada PT Sedaya Multi Investama, Silver Capital Investment Corporation dan PT Marubeni Indonesia dengan rincian sebagai berikut:

a. 59.000 saham dijual kepada PT Sedaya Multi Investama;

b. 35.000 saham dijual kepada Silver Capital Investment Corporation;

c. 5.000 saham dijual kepada PT Marubeni Indonesia.

Pada tanggal 31 Desember 2018, Perusahaan tidak lagi tercatat sebagai pemegang saham PT Surya Cakra Anugerah Nusantara dan tidak memiliki entitas anak.

Until 31 December 2018, there is no member of Board of Commissioners and/or Board of Directors listed as the Company’s shareholders.

SUbSIDIARY, ASSOCIATION AND jOINT VENTURES

According to Deed No. 30 of 2018 which has received notification from the Ministry of Law and human Rights of the Republic of Indonesia No. AhU-Ah.01.03-0151680 dated 17 April 2018, the Company has sold 99,000 shares of PT Surya Cakra Anugerah Nusantara to PT Sedaya Multi Investama, Silver Capital Investment Corporation and PT Marubeni Indonesia with the following details:

a. 59,000 shares were sold to PT Sedaya Multi Investama;

b. 35,000 shares were sold to Silver Capital Investment Corporation;

c. 5,000 shares were sold to PT Marubeni Indonesia.

Therefore, as of 31 December 2018 the Company is no longer listed as a shareholder of PT Surya Cakra Anugerah Nusantara.

KOmPOSISI PEmEGANG SAHAmShAREhOLDERS COMPOSITION

Jardine Strategic holdings Limited Bermuda (Public

company with Standard Listing in London as its primary listing)

PT Marubeni indonesia

Jardine cycle & carriage Limited (Public company listed in Singapore)

PT astra international Tbk(Public company listed in indonesia)

PT Sedaya Multi investama

Marubeni corporation(Public company listed in Tokyo,

Nagoya, Osaka)100%

99.96%

5%

50.11%

60%

Jardine Matheson holding Limited Bermuda (Public

company with Standard Listing in London as its primary listing)

84.32%

75.00%

99.99%35%

57.95%

Marubeni asean Private Ltd

7





STRUKTUR ORGANISASIORGANIZATION STRUCTURE

Wempy Kunto Wiambodo

President Director

irvan Nusantara Lubis

PDCA

christine Sanjaya

Internal Audit

Tiur Tamara Kardinal

Legal, CorporateSecretary & Compliance

NaGa SuJaDyOperation Director

haNDy harTONOFinance Director

GeN hOShiNORisk Director

TeuKu KhaLiDSupplier Relation

Director

husein alatasRisk Management

Division

handy hartonoDeputy: irawan

Credit & IT Division

handy hartono Deputy: David rony r.

Finance Division

Wempy Kunto W.hCGA &PDCA

Division

Naga SujadySales & Marketing

Division

SupriyantoAsset Management

Division


8

Ikhtisar Perseroan




IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL hIGhLIGhTS

*) Restated and has been reclassed

Laporan Laba rugi Komprehensif 2018 2017 2016 Statements of comprehensive income

(dalam jutaan Rupiah) (in million Rupiah)

Pendapatan 465,973 626,018 621,717 Income

Beban 410,717 568,921 511,857 Expenses

Laba Kotor 55,256 57,097 109,860 Gross Income

Laba yang Diatribusikan kepada: Profit Attributable to:

- Pemilik Entitas Induk - - - - The Owners of the Parent

- Kepentingan Non Pengendali - - - - Non-Controlling Interest

Laba Bersih 42,105 37,129 80,895 Net Income

Laba Komprehensif yang Diatribusikan kepada:

Comprehensive Income Attributable

to:

- Pemilik Entitas Induk - - - - The Owners of the Parent

- Kepentingan Non Pengendali - - - - Non-Controlling Interest

Laba Komprehensif 46,791 36,900 79,727 Comprehensive Income

Laba Bersih per Saham Dasar (Rupi-ah penuh)

73 65 141 Basic Earnings per Share (Full amount)

Laporan Posisi Keuangan 2018 2017 2016 Statement of Financial Position

aSeT aSSeTS

Kas dan setara kas 772,616 252,629 1,083,223 Cash and cash equivalents

Investasi dalam sewa pembiayaan - bersih

2,033,333 2,120,635 2,103,772 Investment in direct finance leases -

net

Piutang pembiayaan konsumen - bersih

798,134 2,040,685 2,228,391 Consumer financing receivables - net

Anjak Piutang - bersih 110,751 - 23,178 Factoring Receivables - net

Piutang pembiayaan modal usaha - bersih

160,324 964,594 981,126 Working capital financing - net

Beban dibayar dimuka dan piutang lain-lain

363,626 205,696 249,736 Prepaid expenses and other receiv-

ables

Aset tetap - bersih 55,200 56,413 61,728 Fixed assets - net of accumulated

Aset lain-lain 52,609 39,729 60,624 Others assets

JuMLah aSeT 4,346,593 5,680,381 6,791,778 TOTaL aSSeTS

9





LiaBiLiTaS LiaBiLiTieS

Pinjaman yang diterima - bersih 3,384,911 3,848,949 5,073,821 Borrowings - net

Liabilitas pajak 4,303 2,190 3,906 Taxes liabilities

hutang lain-lain dan beban yang ma-sih harus dibayar

254,625 378,847 269,937 Other payables and accrued expenses

JuMLah LiaBiLiTaS 3,643,839 4,229,986 5,347,664 TOTaL LiaBiLiTieS

JuMLah eKuiTaS 702,754 1,450,395 1,444,114 TOTaL eQuiTy

JuMLah LiaBiLiTaS DaN eKuiTaS 4,346,593 5,680,381 6,791,778 TOTaL LiaBiLiTieS aND eQuiTy

raSiO-raSiO 2018 2017 2016 raTiOS

Laba Sebelum Pajak Penghasilan/Pendapatan (%)

12% 9% 18% Income Before Tax/Total Income (%)

Laba Bersih/Pendapatan (%) 9% 6% 13% Net Income/Total Income (%)

Laba Bersih/Ekuitas (%) 6% 3% 6% Net Income/Equity (%)

Laba Bersih/Jumlah Aset (%) 1% 1% 1% Net Income/Total Assets (%)

Pendapatan/Jumlah Aset (%) 11% 11% 9% Income/Total Assets (%)

raSiO KeuaNGaN 2018 2017 2016 FiNaNciaL raTiOS

Pinjaman terhadap Ekuitas (x)4.83 2.66 3.51 Debt to Equity Ratio (x)

Total Liabilitas terhadap Ekuitas (%) 519% 292% 370% Total Liabilities to Equity (%)

Total Liabilitas terhadap Aset (%) 84% 74% 79% Total Liabilities to Assets (%)

Total Aset Lancar terhadap Liabilitas Lancar (%)

143% 129% 169%Total Current Assets to Current Liabil-

ities (%)

Total Piutang Pembiayaan terhadap Total Aset (%)

71% 90% 79% Financing to Assets Ratio (%)

raSiO PerTuMBuhaN 2018 2017 2016 GrOWTh raTiOS

Jumlah Pendapatan -26% 1% -8% Total Income

Laba Bersih 13% -54% -27% Net Income

Jumlah Aset -23% -16% 1% Total Assets

Jumlah Liabilitas -14% -21% 1% Total Liabilities

Jumlah Ekuitas -52% 0% 3% Total Equity


10

Ikhtisar Perseroan




IKHTISAR ObLIGASIShARES hIGhLIGhTS

NamaName

SeriSeries

Jumlah(dalam miliar)

Amount (in billion Rupiah)

hasil Pemeringkatan awalInitial Rating

Periode Jatuh

TempoDue

Period

Jatuh Tempo

Due

Jumlah yang Belum Jatuh Tempo per 31

Desember 2018 (dalam miliar)

Outstanding Amount as of 31 December 2018 (in

billion Rupiah)

Obligasi SAN Finance l Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga TetapSAN Finance Bond I Year 2011 with Fixed Interest Rate

A Rp 105

idA (Single A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia

idA (Single A) from PT Pemeringkat Efek Indonesia

370 haridays

30 JanuariJanuary

2012

Jatuh Tempo dan Sudah Terbayar

Matured and Fully Paid

B Rp 10124 bulanmonths

25 JanuariJanuary

2013



C Rp 39436 bulanmonths

25 JanuariJanuary

2014



Sub Total rp 600

Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga TetapSAN Finance Bond II Year 2012 with Fixed Interest Rate

A Rp 553 AA (idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia dan idAA- (Double A

Minus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia

AA(idn) from PT Fitch Ratings Indonesia and

idAA- (Double A Minus) from PT Pemeringkat Efek Indonesia

370 haridays

24 JanuariJanuary

2013




20 JanuariJanuary

2014




20 JanuariJanuary

2015



Sub Total rp 1.500

Obligasi Berkelanjutan Tahap I SAN Finance Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga TetapSAN Finance Shelf Registration Bond I Phase I Year 2013 with Fixed Interest Rate

A Rp 109AA (idn) dari PT Fitch Ratings Indonesiadan idAA (Double A

Minus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia

AA(idn) from PT Fitch Ratings Indonesia and

idAA- (Double A Minus) from PT Pemeringkat Efek Indonesia

370 haridays

5 OktoberOctober

2014




25 SeptemberSeptember

2016



Sub Total rp 500

Obligasi Berkelanjutan Tahap II SAN Finance Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga TetapSAN Finance Shelf Registration Bond I Phase II Year 2014 with Fixed Interest Rate

- Rp 1.000

idAA- (Double A Minus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia idAA- (Double A Minus) from PT Pemeringkat Efek Indonesia

36 bulanmonths

16 DesemberDecember

2017



Sub Total rp 1.000

Obligasi Berkelanjutan Tahap III SAN Finance Tahun 2015 dengan Tingkat Bunga TetapSAN Finance Shelf Registration Bond I Phase III Year 2015 with Fixed Interest Rate

- Rp 500

idAA- (Double A Minus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia idAA- (Double A Minus) from PT Pemeringkat Efek Indonesia

36 bulanmonths

6 OktoberOctober

2018



Sub Total rp 500

Obligasi Berkelanjutan II SAN FINANCE dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016SAN Finance Shelf Registration Bond II Phase I Year 2016 with Fixed Interest Rate

A Rp 560 idAA- (Double A Minus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia

idAA (Double A Minus) from PT Pemeringkat Efek Indonesia

370 haridays

19 JuniJune 2017



B Rp 1.09036 bulanmonths

9 JuniJune 2019

Rp 1090

Sub Total rp 1.650

Obligasi Berkelanjutan II SAN FINANCE dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2017SAN Finance Shelf Registration Bond II Phase II Year 2017 with Fixed Interest Rate

A Rp 801AA(idn) dari PT Fitch Ratings

Indonesia dan idAA- (Double A Minus) dari PT Pemeringkat Efek

IndonesiaAA (idn) from PT Fitch Ratings Indonesia and idAA (Double A Minus) from PT Pemeringkat

Efek Indonesia

370 haridays

10 AprilApril 2018




30 MaretMarch 2020

Rp 440


30 MaretMarch 2022

Rp 31

Sub Total rp 1.272 rp 471

Grand Total rp 7.022 rp 1.561

11





Perusahaan melakukan penerbitan Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap sebesar Rp 600 miliar pada bulan Januari 2011. Di mana hasilnya setelah dikurangi biaya-biaya emisi telah dipergunakan sepenuhnya untuk modal kerja Perusahaan. Pada tanggal 25 Januari 2014 Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap telah jatuh tempo dan dibayar penuh.

Perusahaan melakukan penerbitan Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap sebesar Rp 1.500 miliar pada bulan Januari 2012. Di mana hasilnya setelah dikurangi biaya–biaya emisi telah dipergunakan sepenuhnya untuk modal kerja Perusahaan. Pada tanggal 20 Januari 2015 Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap telah jatuh tempo dan dibayar penuh.

Perusahaan melakukan penerbitan Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2013 sebesar Rp 500 miliar pada bulan September 2013 di mana hasilnya setelah dikurangi biaya-biaya emisi telah dipergunakan sepenuhnya untuk modal kerja Perusahaan. Pada tanggal 25 September 2016 Obligasi SAN Finance I dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 telah jatuh tempo dan dibayar penuh.

Perusahaan melakukan penerbitan Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2014 sebesar Rp 1.000 miliar pada bulan Desember 2014 di mana hasilnya setelah dikurangi biaya-biaya emisi telah dipergunakan sepenuhnya untuk modal kerja Perusahaan. Pada Tanggal 16 Desember 2017 Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2014 telah jatuh tempo dan dibayar penuh.

Perusahaan melakukan penerbitan Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III Tahun 2015 sebesar Rp 500 miliar pada bulan Oktober 2015. Di mana untuk Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap III Tahun 2015 hasilnya setelah dikurangi biaya-biaya emisi telah dipergunakan sepenuhnya untuk modal kerja Perusahaan. Pada tanggal 6 Oktober 2018 Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III Tahun 2015 telah jatuh tempo dan dibayar penuh.

Perusahaan melakukan penerbitan Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 sebesar Rp 1.650 miliar pada bulan Juni 2016 di mana hasilnya setelah dikurangi biaya-biaya emisi telah dipergunakan sepenuhnya untuk modal kerja Perusahaan.

The Company issued SAN Finance Bond I Year 2011 Bond with Fixed Interest Rate at the amount of IDR 600 billion in January 2011. The proceeds from SAN Finance Bonds net off issuance costs were used for the Company’s working capital. On 25 January 2014, SAN Finance Bond I Year 2011 with Fixed Interest Rate had matured and been fully paid.

The Company issued SAN Finance Bond II Year 2012 with Fixed Interest Rate at the amount of IDR 1,500 billion in 2012. The proceeds from SAN Finance Bonds net off issuance costs were used for the Company’s working capital. On 20 January 2015, SAN Finance Bond II Year 2012 with Fixed Interest Rate had matured and been fully paid.

The Company Issued SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase I Year 2013 with Fixed Interest Rate at the amount of IDR 500 billion in September 2013, in which the proceeds from SAN Finance Bonds net off issuance costs were used for the Company’s working capital. On 25 September 2016, SAN Finance Bond I Year 2016 with Fixed Interest Rate had matured and been fully paid.

The Company Issued SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase II Year 2014 with Fixed Interest Rate at the amount of IDR 1,000 billion in December 2014, in which the proceeds from SAN Finance Bonds net off issuance costs were used for the Company’s working capital. On 16 December 2017, SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase II Year 2014 with Fixed Interest Rate had matured and been fully paid.

The Company issued SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase III Year 2015 with Fixed Interest Rate at the amount of IDR 500 billion in October 2015. The proceeds from SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase III Year 2015 net off issuance costs were used for the Company’s working capital. In 6 October 2018, the Shelf Registration Bond I Phase III Year 2015 with Fixed Interest Rate had matured and fully paid.

The Company Issued SAN Finance Shelf Registration Bond II Phase I Year 2016 with Fixed Interest Rate at the amount of IDR 1,650 billion in June 2016, in which the proceeds from SAN Finance Bonds net off issuance costs were used for the Company’s working capital.

REALISASI PENGGUNAAN DANA ObLIGASIBONDS PROCEED REALIZATION


12

Ikhtisar Perseroan




PeriODe PeNGGuNaaN auDiTOr eKSTerNaL DaN Biaya auDiT

Auditor Eksternal berkewajiban memberikan pendapat tentang kewajaran dan kesesuaian Laporan Keuangan dengan prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia.

Laporan Keuangan Perusahaan periode 31 Desember 2018 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan. Biaya audit yang akan dibayarkan Perusahaan atas Laporan Keuangan periode ini adalah sebesar Rp 1,05 miliar, di luar Out of Pocket Expenses.

exTerNaL auDiTOr WOrK PeriOD aND auDiT Fee

External auditor is obligated to provide the feedback regarding the Financial Statements’ fairness and appropriateness based on Indonesia’s accounting principle.

The Company Financial Report period of 31 December 2018 was audited by Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Partners Public Accounting Firm. The audit fees had been costed to The Company in total amount of IDR 1.05 billion, exclude Out of Pocket Expenses.

Perusahaan juga melakukan penerbitan Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2017 sebesar Rp 1.272 miliar pada bulan Maret 2017. Di mana untuk Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2017 hasilnya setelah dikurangi biaya-biaya emisi telah dipergunakan sepenuhnya untuk modal kerja Perusahaan.

Perihal di atas disesuaikan dengan Laporan Realisasi Penggunaan Dana hasil Penawaran Umum terakhir yang disampaikan oleh Perusahaan pada tanggal 12 Juli 2017 dalam rangka pemenuhan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 30/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015.

The Company also issued SAN Finance Shelf Registration Bond II Phase II Year 2017 with Fixed Interest Rate at the amount of IDR 1,272 billion in March 2017. The proceeds from SAN Finance Shelf Registration Bond II Phase II Year 2017 with Fixed Interest Rate net off issuance costs were used for the Company’s working capital.

The statement above was adapted from the last Bonds Proceeds Realization Report announced by the Company’s on 12 July 2017 to comply with Financial Services Authority Regulation No. 30/POJK.04/2015 dated 16 December 2015.

NAmA DAN ALAmAT PERUSAHAAN PEmERINGKAT EFEKRATING AGENCY NAmES AND ADDRESSES

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)Panin Tower Senanyan City, 17th floor

Jl. Asia Afrika Lot. 19Jakarta 10270, Indonesia

T +62 21 7278 2380F +62 21 7278 2370

PT Fitch ratings indonesiaDBS Bank Tower, 24th Floor, Suite 2403

Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 3 – 5Jakarta 12940, Indonesia

T +62 21 2988 6800F +62 21 2988 6822

NaMa DaN aLaMaT LeMBaGa DaN/aTau PrOFeSi PeNuNJaNGSUPPORTING INSTITUTION AND/OR PROFESSION NAmES AND ADDRESSES

Adapun lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal Perusahaan yang memberikan jasa secara berkala yaitu :

The details of supporting institution(s) and/or profession(s) which provide periodical services for the Company’s capital market, namely:

Akuntan Publik / Public AccountantKantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan

(a member firm of PwC Global Network)WTC 3

Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31Jakarta 12920, Indonesia

Wali amanat / TrusteePT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Bagian Trust & Corporate Services

Divisi Investment ServicesGedung BRI II, 30th floor

Jl. Jend. Sudirman Kav. 44 – 46Jakarta 10210, Indonesia

T +62 21 5758 144/5758 130F +62 21 5752 444/2510 316

agen Pembayaran / Paying AgentPT Kustodian Sentral Efek Indonesia

Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1, 5th floorJl. Jend. Sudirman Kav. 52-53

Jakarta 12190, IndonesiaT +62 21 5299 1099 F +62 21 5299 1199

13





LAPORAN mANAjEmENMaNaGeMeNT rePOrT


14

Ikhtisar Perseroan




LAPORAN DEWAN KOmISARISBOARD OF COMMISSIONERS REPORT

Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan bimbingan-Nya sepanjang tahun 2018. Kami juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemegang Saham, Para Pemangku Kepentingan dan seluruh pihak terkait atas kepercayaan yang diberikan kepada kami untuk menjalankan fungsi-fungsi pengawasan terhadap Direksi Perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional Perusahaan.

Penilaian atas Kinerja Direksi Tahun 2018

Iklim ekonomi dan bisnis di sepanjang 2018 tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana sejak semester kedua tahun 2018 terdapat perbaikan pada industri alat berat yang dipicu oleh meningkatnya harga komoditas, walaupun kondisi pasar global masih cukup memperlihatkan gejolak di sepanjang tahun. Pada kuartal terakhir 2018, Amerika Serikat menunjukan tanda-tanda pertumbuhan yang mana juga berdampak pada kenaikan suku bunga acuan Federal Reserve. Namun demikian, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif serta mendapatkan hasil pemeringkatan yang cukup baik.

Meskipun tahun 2018 masih merupakan tahun yang cukup menantang, namun Perusahaan mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 42,1 miliar. hal ini dicapai melalui fungsi pengelolaan Perusahaan yang baik dan senantiasa berfokus pada pengembangan internal terutama pada aspek operasional sehingga Perusahaan mampu mempertahankan kinerjanya di tahun ini.

Kami menilai bahwa Direksi dan jajarannya dengan secara konsisten menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dalam rangka peningkatan nilai bagi para Pemegang Saham dan seluruh pihak pemangku kepentingan. Lebih dari itu, Good Corporate Governance (GCG) juga menjamin pertumbuhan Perusahaan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, Dewan Komisaris mendukung penuh penerapan prinsip-prinsip GCG dan komitmen Direksi beserta jajaran manajemen serta karyawan Perusahaan untuk mengembangkan budaya Perusahaan yang sejalan dengan prinsip-prinsip GCG.

Untuk mendukung keberlangsungan bisnis, Perusahaan telah memperkuat struktur pendanaan melalui penandatangan Fasilitas Bilateral Loan dengan nilai plafon total sebesar lebih dari Rp 3,6 triliun.

Dewan Komisaris juga mengapresiasi pencapaian Direksi yang tetap mampu mempertahankan posisi Perusahaan pada peringkat AA(idn) (Double A) dari Fitch Ratings dan peringkat idAA- (Double A Minus) dari Pefindo pada tahun ini.

Dear Shareholders and Stakeholders,

We would like to express our deepest gratitude to God Almighty for all the grace and guidance throughout 2018. We also would like to thank all of the Shareholders, Stakeholders and relevant parties for the trust and support given to us in overseeing the Company’s Board of Directors in running the Company’s operations.

assessment of Board of Directors’ Performance in 2018

The economic and business climate in 2018 was relatively similar to the previous year. however, there has been an improvement in the heavy equipment industry triggered by rising commodity prices since the second half of 2018. On the other hand, the global market still faced significant turmoil throughout the year. In the final quarter of 2018, the United States showed signs of growth which also affected the Federal Reserve fund rate. Nevertheless, Indonesia’s national condition is still supported by sentiment towards government and positive economic growth rate as well as good ranking for Indonesia.

Although the year 2018 remained to be a challenging year, the Company was able to book a net profit of IDR 42,1 billion. This is achieved through the good Company’s management functions that are good and always focus on internal development, especially in the operational aspects so that the Company is able to maintain its performance this year.

We appreciate that the Board of Directors are consistently implements good corporate governance in order to increase the values of shareholders and stakeholders. Moreover, Good Corporate Governance (GCG) also ensures the Company’s sustainability growth. hence, Board of Commissioners fully supports the implementation of GCG principles and Board of Directors’ commitment along with management and employees of the Company are committed to developing the Company’s culture in accordance with the GCG principles.

In order to support business sustainability, the Company has strenghtened its financing structure by signing Bilateral Loan Facility with a total ceiling value more than IDR 3.6 trillion.

Board of Commissioners also gives their appreciation to Board of Directors’ achievement in able to maintain the Company’s position, i.e. AA (idn) (Double A) Fitch Ratings and Pefindo’s idAA- (Double A Minus) this year.

15





Fungsi Pengawasan Dewan Komisaris

Dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan terhadap Direksi, Dewan Komisaris secara berkesinambungan memberikan supervisi dan rekomendasi terhadap Direksi agar Perusahaan senantiasa berjalan sesuai dengan arahan strategis yang ditentukan.

Sepanjang tahun 2018, Komite Audit serta Komite Pemantau Risiko yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris telah menjalankan fungsinya dengan baik. hal tersebut dilakukan melalui peninjauan dan pemantauan yang efektif dan berkelanjutan terhadap aspek transparansi, akuntabilitas serta kepatuhan Perusahaan. Disamping itu, Komite Nominasi dan Remunerasi juga telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam membantu fungsi pengawasan Dewan Komisaris khususnya terkait dengan proses evaluasi, nominasi dan remunerasi untuk Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan.

Perubahan Dewan Komisaris

Pada tahun 2018 terdapat perubahan dalam jajaran Dewan Komisaris Perusahaan. Pada tanggal 21 Mei 2018, Bapak Buntoro Muljono telah efektif menjabat sebagai Komisaris Independen Perusahaan menggantikan Bapak Drs. h. Mohammad husni, MM berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 6 tanggal 6 Juli 2018 yang dibuat di hadapan Nanny Wiana Setiawan, S.h. Serta pada tanggal 16 Juli 2018, Ibu Arietta Adrianti telah efektif menjabat sebagai Komisaris Perusahaan menggantikan Ibu Diana Makmur berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 37 tanggal 16 Agustus 2018 yang dibuat di hadapan Nanny Wiana Setiawan, S.h., Notaris di Jakarta

Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mohammad husni dan Ibu Diana Makmur atas segala kontribusi, kinerja serta pengalaman yang telah diberikan kepada Perusahaan selama masa jabatannya sebagai anggota Dewan Komisaris Perusahaan.

Demikian susunan Anggota Dewan Komisaris per tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Presiden Komisaris Gidion hasan President Commissioner

Komisaris Arietta Adrianti Commissioner

Komisaris Masamichi Takeda Commissioner

Komisaris Independen Buntoro Muljono Independent Commissioner

Komisaris Independen hardi Montana Independent Commissioner

Setiap anggota Dewan Komisaris memiliki pengalaman dan rekam jejak yang baik di industri jasa keuangan. Perubahan komposisi Dewan Komisaris dilakukan sesuai dengan tata cara yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Board of commissioners’ Supervisory Function

In performing its supervisory function for Board of Directors, Board of Commissioners continuously oversees and provides recommendations to Board of Directors so the Company constantly operates according to the desired strategic direction.

Throughout 2018, both Audit Committee and Risk Monitoring Committee whom directly reporting to Board of Commissioners has performed their functions well. This is achieved through effective and continuous observation and monitoring of the Company’s transparency, accountability and compliance. Moreover, Nomination and Remuneration Committee also had performed their duties and responsibility to assist the Board of Commissioners supervisory function, especially in the process of evaluation, nomination and remuneration for the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners.

changes in Board of commissioners

In 2018, there has been a change in the Company’s Board of Commissioners’ structure. On 21 May 2018, Mr. Buntoro Muljono effectively served as the Company’s President Commissioner replacing Mr. Drs. h. Mohammad husni, MM pursuant to the Deed of Statement of Meeting Resolutions No. 6 dated on 6 July 2018 drafted in the presence of Nanny Wiana Setiawan, S.h. hereafter, Mrs. Arietta Adrianti also effectively served as the Company’s Commissioner replacing Mrs. Diana Makmur on 16 July 2018 pursuant to the Deed of Statement of Meeting Resolutions No. 37 dated on 16 August 2018 drafted in the presence of Nanny Wiana Setiawan, S.h., Notary in Jakarta.

Board of Commissioners would like to express their highest gratitude to Mr. Mohammad husni and Mrs. Diana Makmur for all of their contributions, performance and experience shared with the Company during their tenure as the Company’s Board of Commissioners’ Members

Thus, the composition of the Company’s Board of Commissioners as of 31 December 2018 is as follows:

All of the officials above are experienced and have an excellent track record in the financial service industry. The changes to the composition of Board of Commissioners have been made according to the procedures set forth with the prevailing laws and regulations.


16

Ikhtisar Perseroan




Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Dewan Komisaris telah mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sepanjang tahun 2018. hal tersebut dilakukan melalui penelaahan serta pemberian pengarahan dan persetujuan atas rencana kerja Perusahaan untuk tahun 2018; Pengarahan, penelaahan serta pengawasan yang dilakukan secara berkala melalui pemberian rekomendasi dan nasihat kepada Direksi atas kinerja Perusahaan, melalui arahan kepada komite – komite dibawahnya atas laporan yang sudah disampaikan serta memberikan nasihat kepada Direksi mengenai hal – hal strategis yang mempengaruhi ataupun dapat mempengaruhi Perusahaan.

Pandangan terhadap Prospek usaha

Pada tahun 2019 mendatang, situasi bisnis diharapkan akan membaik. Namun demikian, Perusahaan tetap waspada dengan volatilitas serta tetap tanggap dengan setiap peluang yang mungkin terjadi.

Kami yakin dengan perencanaan dan strategi yang telah dipersiapkan oleh Direksi untuk menghadapi situasi yang akan datang telah dipersiapkan secara komprehensif dan penuh pertimbangan. Terutama fokus strategi yang telah ditetapkan untuk rencana penjualan, penyeimbangan aset, pengembangan untuk fungsi-fungsi pendukung serta pengelolaan sumber daya yang semakin optimal. Pelaksanaan yang sesuai, diharapkan untuk dapat menghasilkan dampak positif bagi perkembangan bisnis Perusahaan.

apresiasi

Akhir kata, Dewan Komisaris memberikan apresiasi sebesar – besarnya kepada Direksi, manajemen serta seluruh karyawan Perusahaan atas segala upaya dan kerja kerasnya yang pada akhirnya membuahkan hasil yang baik di tengah situasi yang penuh tantangan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para Pemegang Saham, Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Pemantau Risiko, Institusi Keuangan, mitra bisnis dan seluruh pihak terkait atas kepercayaan, dukungan, kerjasama serta dedikasinya selama tahun 2018. Semoga kita bersama-sama dapat menyongsong tahun 2019 yang lebih baik dengan semangat baru.

Jakarta, Maret | March 2019Atas nama Dewan Komisaris PT Surya Artha Nusantara Finance

On behalf of the Board of Commissioners of PT Surya Artha Nusantara Finance

Gidion hasanPresiden Komisaris

President Commissioner

Board of commissioners’ Duties and responsibilities

Board of Commissioners has optimally performed their duties and responsibilities in 2018. It is completed by reviewing as well as briefing and approving the Company’s 2018 work plan; Guidance, review and supervision regarding the Company’s performance conducted periodically by means of giving recommendation as well as advice to Board of Directors, through advices given to the subordinate committees regarding the submitted reports as well as advising Board of Directors concerning the Company’s strategy which affect or may affect the Company.

Views on Business Prospect

In 2019, business condition is expected to be better which last year. Nevertheless, we must remain vigilant about volatility and remain responsive to any opportunities that may come up.

We are confident that the plans and strategies that have been prepared by Board of Directors to handle the future have been prepared in a comprehensive and thoughtful manner. Particularly the focus of the strategy that has been set for sales, asset balancing, development of support functions and more optimal resource management. Appropriate implementation is expected to have a positive impact on the Company’s business development.

appreciation

Last but not least, Board of Commissioners would like to express their highest appreciation to Board of Directors, management and all of the Company’s employees for all of the efforts and hard work which in the end brought excellent results amidst the challenging situation. We also want to thank to the Shareholders, Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee financial institutions, business partners, and all related parties for the trust, support, cooperation and dedication in 2018. hopefully we can jointly welcome 2019 with better and new enthusiasm.

17





LAPORAN DIREKSIBOARD OF DIRECTORS REPORT

Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang kami hormati,

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang selalu membimbing dan memberi rahmat karunia-Nya sehingga Perusahaan dapat meraih pencapaian yang baik pada tahun 2018 di tengah situasi perekonomian Indonesia yang cukup kompetitif.

Kinerja Perusahaan tahun 2018

Di tengah berbagai tantangan perekonomian di Indonesia yang terjadi dan semakin kompetitifnya industri alat berat, Perusahaan mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 42,1 miliar. Angka pencapaian tersebut meningkat sebanyak 13,4% dibandingkan dengan laba tahun sebelumnya sebesar Rp 37,1 miliar. hasil tersebut dapat tercapai tidak lepas dari kerja keras seluruh insan Perusahaan terutama dalam menjaga kualitas akuisisi serta portofolio Perusahaan. Angka tersebut disertai dengan nilai pembiayaan yang dibukukan oleh Perusahaan pada tahun 2018 yaitu sebesar Rp 1,81 triliun, di mana nilai pembiayaan tahun sebelumnya (diluar consumer finance) sebesar Rp 1,31 triliun, naik sebesar 38,17%. Walaupun, jika dibandingkan dengan keseluruhan nilai pembiayaan tahun 2017 sebesar Rp 3,00 triliun adanya penurunan sebesar 40%. Nilai pembiayaan yang dicapai tersebut berasal dari pembiayaan atas 1.143 unit alat berat, lebih tinggi dari tahun 2017 yaitu sebesar 14,7%. Di mana dilakukan beberapa strategi penjualan, antara lain melalui program kerjasama dengan supplier.

Tahun 2018 merupakan tahun yang penuh tantangan, berlanjutnya ketidakpastian ekonomi yang disertai dengan melemahnya nilai tukar Rupiah di beberapa negara berkembang dan juga fluktuasi harga komoditas merupakan beberapa faktor yang menjadi tantangan bagi Perusahaan dalam mencapai kinerjanya. Namun, kami senantiasa bersyukur karena Perusahaan telah berhasil melewati tahun 2018 ini dengan pencapaian yang baik.

Kebijakan Strategis 2018

Dalam upaya mencapai target Perusahaan serta menghadapi tantangan yang ada, Perusahaan fokus pada penerapan Kebijakan Manajemen Risiko dan Akuisisi, upaya ini kami lakukan melalui pengelolaan kualitas aset dan keseimbangan portofolio, efektifitas penggunaan biaya, dan inovasi bisnis. Berbagai langkah strategis telah diimplementasikan untuk mendukung upaya tersebut, antara lain:

1. Strategi Penjualan dan Pemasaran

Sehubungan dengan kondisi pasar yang tidak menentu, Perusahaan menggunakan 2 (dua) pendekatan untuk memperoleh pembiayaan baru yaitu melalui pendekatan organik dan non-organik. Pendekatan organik bertujuan untuk memulihkan dan meningkatkan pangsa pasar Perusahaan terhadap penjualan produk yang

Dear Shareholders and Stakeholders,

We would like to deliver our praises and gratitude to God Almighty for his blessings and guidance which enabled the Company to achieve good performance in 2018 amidst the increasing competitiveness of Indonesia’s economic growth.

company Performance year 2018

In the midst of various economic challenges that have occurred in Indonesia and the increasingly competitive heavy equipment industry, the Company was able to book a net profit of IDR 42.1 billion. This figure indicates an increase of 13,4% from the previous year’s profit of IDR 37.1 billion. These results can be achieved due to the hard work of all Company personnel, especially in maintaining the quality of the acquisition and the Company’s portfolio. This achievement was accompanied by the Company’s success in maintaining total financing in 2018 amounting to IDR 1.81 Trillion, of which the previous year’s total financing (excluding consumer finance) amounted to IDR 1.31 Trillion, or up by 38,17%. Although, when compared with the overall total financing in 2017 of IDR 3.00 Trillion there was a 40% decline. The figure was a result of 1,143 units of heavy equipment produced for the Company through several strategies, one of them is joint program with Affiliated Companies, compare to 2017 is 14.7% higher.

2018 was a year full of challenges, continued economic uncertainty followed by the weakening of the Rupiah exchange rate in several developing countries as well as fluctuations in commodity prices were some of the factors that became challenges for the Company in achieving its performance. however, we should are continuously grateful because we have successfully passed 2018 with good achievements.

2018 Strategic Policies

In an effort to achieve the Company’s targets and face existing challenges, the Company focuses on the application of Risk Management and Acquisition Policies, this is done by managing asset quality and portfolio balance, cost-effectiveness, and business innovation. A number of strategic steps have been implemented to support these efforts, namely:

1. Sales and Marketing Strategy

In connection with uncertain market conditions, the Company used 2 (two) approaches to obtain new financing, namely by using an organic and non-organic approaches. The organic approach aims to restore and increase the Company’s market share in the sale of UT products. Throughout 2018, the Company managed to maintain its contribution to


18

Ikhtisar Perseroan




diageni oleh PT United Tractors, Tbk. Selama tahun 2018, Perusahaan berhasil mempertahankan kontribusinya di pasar penjualan PT United Tractors, Tbk sebesar 10,4%, dari total unit dengan penjualan secara kredit. Sedangkan melalui pendekatan non-organik, Perusahaan telah menciptakan berbagai program kerja sama melalui melalui pemberian Fasilitas Modal Usaha dan Anjak Piutang. Selain itu, Perusahaan juga meningkatkan pembiayaan alat berat yang sudah terpakai melalui kerjasama dengan pihak ketiga.

2. Strategi Manajemen aset

Strategi Perusahaan terkait mananjemen aset adalah fokus terhadap evaluasi kebijakan dan standar umum yang digunakan terhadap kegiatan manajemen aset, dari kegiatan operasional, pelaporan, sampai dengan pengawasan dan pengaturan aset dalam rangka memaksimalkan penagihan dan meminimalkan kerugian yang diperoleh pada masa yang akan datang; menyatukan seluruh proses melalui sistem yang telah disempurnakan; menetapkan standar terhadap aset yang dimiliki kembali.

3. Strategi terhadap Fungsi Pendukung

Untuk memastikan bahwa kegiatan usaha Perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efisien, fungsi pendukung memegang peran yang penting. Oleh karena itu, Perusahaan terfokus dengan beberapa strategi, seperti: digitalisasi proses kegiatan usaha yang dapat membantu proses pengambilan keputusan, peningkatan atas tingkat pemahaman risiko dalam setiap aspek serta peningkatan ketaatan terhadap ketentuan manajemen risiko yang sudah ada; meningkatkan pengawasan serta implementasi kebijakan untuk menjaga keberlanjutan perkembangan kegiatan usaha; serta yang terakhir adalah untuk memperkuat pengamanan aset baik dari aspek legal ataupun administratif.

4. Strategi Sumber Daya Manusia dan Perusahaan

Perusahaan juga fokus terhadap fungsi Sumber Daya Manusia dan Perusahaan untuk meningkatkan produktivitas melalui nilai 3F (Fast, Fine, Fun) dan budaya inovasi melalui diluncurkannya SANF Innovation Award yang pertama pada bulan April tahun 2018.

Dalam upaya Perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dana, Perusahaan terus menjaga hubungan baik dengan beberapa bank dan lembaga keuangan lainnya. Perusahaan senantiasa melakukan diversifikasi sumber pendanaan di mana diantaranya bersumber dari pinjaman bank dari dalam dan luar negeri, penerbitan surat hutang, serta signing deal loan dengan beberapa bank. Perusahaan juga melakukan melakukan transaksi cross currency swap serta lindung nilai melalui transaksi interest rate swap bagi pinjaman yang memiliki suku bunga mengambang apabila terdapat perbedaan mata uang dari sumber pinjaman dengan pembiayaan yang disalurkan.

the United Tractors sales market i.e. 10.4%, of the total credit sales. On the other hand, the Company has established various cooperation programs through Venture Capital Facility and Factoring through the non-organic approach. In addition, the Company also increased the financing of heavy equipment already used by cooperating with third parties.

2. asset Management Strategy

The Company’s asset management strategy focuses on evaluating general policies and standards used in asset management activities, from operational activities, reporting, to asset supervision and regulation in order to maximize billing and minimize losses incurred in the future; integrating all processes through an improved system; set standards for repossessed assets.

3. Strategy for Supporting Functions

Supporting functions play an important role in ensuring that the Company’s business activities can run effectively and efficiently. Therefore, the Company focused on several strategies, such as: digitizing business activities that can help the decision-making process, increasing the level of understanding of risks in each aspect and increasing compliance with existing risk management provisions; improve supervision and implementation of policies to maintain the sustainability of business activities; and lastly, to strengthen asset security, in terms of legal and administrative aspects.

4. human resources and company Strategy

The company also focused on the functions of human Resources to increase productivity through the value of 3F (Fast, Fine, Fun) and the culture of innovation through the launch of the first SANF Innovation Award in April 2018.

As an effort to meet funding needs, the Company continued to maintain good relations with several banks and other financial institutions. The company continued to diversify its funding sources, sourced from domestic and foreign bank loans, issuance of debt securities, and signing loan agreements with several banks. The company also carries out cross-currency swap transactions and hedging through interest rate swap transactions for loans with floating interest rates if there are differences in the currency used by the source of the loan and the disbursed financing.

19





Perbandingan antara hasil dengan target di tahun 2018

Perusahaan menetapkan target penjualan pada tahun 2018 sebesar Rp 2 triliun, di mana realisasi jumlah pembiayaan baru Perusahaan sebesar Rp 1,81 triliun, lebih rendah 9,5% dari target yang ditentukan. Secara aset, Perusahaan menargetkan Total Aset sebesar IDR 4,8 triliun pada awal tahun 2018, di mana realisasi pencapaian Perusahaan pada akhir tahun 2018 sebesar Rp 4,3 triliun, lebih rendah 10,4% dari target. Dalam hal laba bersih, Perusahaan mampu membukukan kenaikan laba bersih sebesar Rp 4,97 miliar atau setara dengan kenaikan 13.4% dibanding tahun 2017 yang lalu.

Prospek usaha 2019

Prospek ekonomi Indonesia tahun 2019 diprediksi akan lebih baik dari tahun 2018, seiring dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi global. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% di mana angka ini lebih tinggi sebesar 0,1% dari tahun 2018. Pencapaian target pertumbuhan ekonomi tahun 2019 ditopang oleh peran permintaan domestik yang meningkat, terutama berasal dari investasi.

Setelah melewati periode penurunan harga komoditas dalam beberapa tahun terakhir, industri alat berat mulai memperlihatkan pertumbuhan di tahun 2017 dan berlanjut hingga sekarang. Namun, pada akhir tahun 2018, terjadi oversupply batubara di negara Tiongkok sehingga berdampak pada regulasi impor yang mempengaruhi harga batubara itu sendiri. Sehingga, permintaan alat berat menyesuaikan kondisi tersebut. Selain itu, Perusahaan berupaya untuk meningkatkan pangsa pasar di PT United Tractors, Tbk baik pada sektor mining maupun disektor bisnis lainnya. Kolaborasi bisnis yang sudah berjalan akan terus ditingkatkan oleh Perusahaan terutama dalam mencoba peluang bisnis lainnya di grup Astra dan grup Marubeni.

Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa tantangan besar yang dihadapi oleh Perusahaan adalah segmen yang terkonsentrasi, volatilitas atau ketidakpastian harga komoditas, juga ketidakstabilan harga di pasar alat berat used. Oleh karena itu, untuk menjalankan bisnis di pasar yang dinamis, Perusahaan lebih memilih untuk menjaga kualitas aset dan menyeimbangkan komposisi portofolio. Untuk menjaga kualitas aset, Perusahaan terus meningkatkan kebijakannya terkait Manajemen Kredit dan Risiko, terutama dalam proses akuisisi. Selain itu, Perusahaan berupaya meningkatkan dan memperkuat fungsi pengelolaan aset dengan fokus terhadap pengelolaan kualitas aset Perusahaan saat ini dan masa depan. Sementara itu, dalam menyeimbangkan portofolio aset, Perusahaan berupaya mencari peluang baru di sektor non-mining untuk memiliki komposisi yang lebih berimbang antara portofolio mining dan non-mining.

comparison between results and targets in 2018

In 2018, the company set a sales target of IDR 2 trillion, of which the Company’s total new financing amounted to IDR 1.81 trillion, 9.5% lower than the target set. In terms of asset, the Company targeted Total Assets of IDR 4.8 Trillion at the beginning of 2018. As of the end of 2018, the Company achieved IDR 4,3 Trillion, approximately 10,4% below the target. The Company was able to book an increase in Net Profit of IDR 4,97 Billions or equivalent to 13,4% compared to previous year in 2017.

Business Prospect in 2019

Indonesia’s economic prospect in 2019 is predicted to be better than in 2018, concomitant to global economic recovery continuity. The government is targeting economic growth of 5.3% which is higher by 0.1% from 2018. The achievement of economic growth targets for 2019 is supported by the increasing domestic demand, mainly from the investment.

After going through a period of declining commodity prices in recent years, the heavy equipment industry began to show growth in 2017 which continues to this day. however, at the end of 2018, there was oversupply of coal in China, this brought an impact on import regulations that affected the coal price. Therefore, demand for heavy equipment adjusted to these conditions. In addition, the Company expects an increase in market share on product sales in PT United Tractors, Tbk. The company will continue to explore the existing business synergy, especially in other business opportunities in the Astra group and Marubeni group.

In recent years, several major challenges faced by the Company are concentrated segments, volatility or uncertainty in commodity prices, as well as price volatility in the used heavy equipment market. Therefore, the Company prefers to maintain asset quality and balance the composition of the portfolio to conduct business in a dynamic market. The Company continues to improve its policies related to Credit and Risk Management, especially during the acquisition process, to maintain asset quality. In addition, the Company seeks to improve and strengthen the asset management function with a focus on managing the quality of the Company’s current and future assets. On the other hand, as an effort for balancing asset portfolios, the Company seeks new opportunities in the non-mining sector to have a balanced composition between mining and non-mining portfolios.


20

Ikhtisar Perseroan





Sebagai pelaku dalam industri pembiayaan, Perusahaan tetap berkomitmen menjalankan setiap aktivitas dengan prinsip kehati-hatian dan senantiasa menjunjung prinsip Good Corporate Governance (GCG) melalui fungsi-fungsi yang dibentuk secara khusus untuk memfasilitasi tercapainya pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik. Selain itu, Perusahaan terus melakukan evaluasi secara berkala agar Perusahaan dapat terus menjalankan proses bisnis yang sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk selanjutnya, Perusahaan juga akan meningkatkan implementasi Tata Kelola Perusahaan yang baik sehingga akan semakin selaras dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini.

Audit Internal Perusahaan akan memperkuat pengawasan serta pengendalian terhadap kontrol internal. Audit Internal akan berfokus pada pengawasan dan pengendalian keselarasan proses bisnis serta pelaksanaan kebijakan yang diterapkan oleh Direksi untuk memastikan bahwa kebijakan dapat berjalan dengan efektif. Audit Internal akan memastikan Perusahaan telah berjalan sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan oleh Perusahaan sebelumnya.

Sehubungan dengan penerapan tata kelola terintegrasi, Perusahaan sebagai bagian dari Konglomerasi Keuangan wajib menerapkan tata kelola terintegrasi. Dengan menerapkan tata kelola terintegrasi, diharapkan bahwa Konglomerasi Keuangan memiliki tata kelola dengan prinsip kehati-hatian yang meningkat di mana sejalan dengan kebutuhan transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi atau profesional, dan adil untuk seluruh pemangku kepentingan.

Perubahan Komposisi Direksi

Pada tahun 2018 terdapat perubahan dalam jajaran Direksi Perusahaan. Pada tanggal 9 Mei 2018, Bapak Wempy Kunto Wiambodo dan Bapak handy hartono telah efektif menjabat secara berturut-turut sebagai Presiden Direktur dan Direktur Perusahaan menggantikan Bapak Bugie Laksmana dan Bapak Andrijanto berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 5 tanggal 7 Juni 2018 yang dibuat di hadapan Nanny Wiana Setiawan, S.h., Notaris di Jakarta. Pada tanggal 16 Juli 2018, Bapak Gen hoshino dan Bapak Teuku Khalid keduanya telah efektif menjabat sebagai Direksi Perusahaan menggantikan Bapak Motoki Toyoshima dan Bapak harly Setiabudi berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 37 tanggal 16 Agustus 2018 yang dibuat di hadapan Nanny Wiana Setiawan, S.h., Notaris di Jakarta.

Seluruh jajaran Direksi mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bugie Laksmana, Bapak Andrijanto, Bapak Motoki Toyoshima, dan Bapak harly Setiabudi atas segala kontribusi, kinerja serta pengalaman yang telah diberikan kepada Perusahaan selama masa jabatannya sebagai anggota Direksi Perusahaan.

Good corporate Governance

As an actor in the financing industry, the Company commits to perform its activities with the principles of prudence and to continuously uphold Good Corporate Governance (GCG) principles through functions specifically formed to facilitate the implementation of Good Corporate Governance. In addition, the Company performs periodical evaluation to ensure that their business processes are in line with the prevailing laws and regulations. Furthermore, the Company will increase Good Corporate Governance implementation to ensure that it is in line with the prevailing laws and regulations.

The Company’s Internal Audit will strengthen internal control. It will focus on the supervision and control of the business process alignment as well as the policies implemented by Board of Directors to ensure that the policy is carried out effectively. Internal audit also ensure that the Company is running in compliance with the guidelines set.

In connection with the implementation of integrated governance, the Company as part of a Financial Conglomerate is obliged to apply integrated governance. By implementing integrated governance, the Financial Conglomerate is expected to apply governance with the principles of prudence which increase in line with the needs of transparency, accountability, responsibility, independence or professional, and fairness for all stakeholders.

changes in the Board of Directors

There has been a change to the Company’s Board of Directors in 2018. On 9 May 2018, Mr. Wempy Kunto Wiambodo and Mr. handy hartono have been effectively serving as the President Director and Director of the Company replacing Mr. Bugie Laksmana and Mr. Andrijanto based on the Deed of Meeting Resolution Number 5 dated 7 June 2018 drafted in the presence of Nanny Wiana Setiawan, S.h. On 16 July 2018, Mr. Gen hoshino and Mr. Teuku Khalid both effectively served as Directors of the Company replacing Mr. Motoki Toyoshima and Mr. harly Setiabudi based on the Deed of Meeting Resolution Number 37 dated 16 August 2018 drafted in the presence of Nanny Wiana Setiawan, S.h., Notary in Jakarta.

The Board of Directors would like to thank Mr. Bugie Laksmana, Mr. Andrijanto, Mr. Motoki Toyoshima, and Mr. harly Setiabudi for all the contributions, performance and experience that have been given to the Company during their tenure as members of the Company’s Board of Directors.

21





Susunan Anggota Direksi Perusahaan per tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Presiden Direktur Wempy Kunto Wiambodo President Director

Direktur handy hartono Director

Direktur Naga Sujady Director

Direktur Gen hoshino Director

Direktur Teuku Khalid Director

Perubahan komposisi Direksi dilakukan seiring dengan dinamika Perusahaan.

apresiasi

Akhir kata, mewakili jajaran Direksi, saya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tulus bagi seluruh pemegang saham, Dewan Komisaris, Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Pemantau Risiko dan seluruh karyawan Perusahaan atas segala dukungan dan kerjasama yang luar biasa yang telah diberikan sehingga Perusahaan dapat mencapai kinerja yang cukup baik pada tahun ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih bagi seluruh pemasok, pelanggan, dan rekan usaha terutama institusi keuangan yang senantiasa mendukung kinerja Perusahaan. Pada tahun 2019 ini, Perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerja yang diberikan sehingga dapat memberikan layanan yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Perusahaan menyambut tahun 2019 dengan rasa optimis tetapi tetap berhati-hati dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul di tahun 2019 ini. Kami percaya bahwa dengan sinergi yang harmonis dengan para pemangku kepentingan, pemegang saham, serta pihak regulator, Perusahaan dapat terus meningkatkan kinerja di tahun-tahun mendatang dan sekaligus memberi makna pada kehidupan masyarakat secara berkesinambungan.

Semoga Tuhan yang Maha Kuasa senantiasa memberkati dan menyertai kita semua.

The composition of the Company’s Board of Directors as of 31 December 2018 are as follows:

The composition of Board of Directors may be changed in line with the dynamics of the Company.

appreciation

Last but not least, on behalf of Boards of Directors, I would like to express my sincere gratitude to all Shareholders, Boards of Commissioners, Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee, Risk Monitoring Committee and all of the employees of the Company for their extraordinary support and teamwork leading to the Company’s good performance this year.

We would also like to thank the suppliers, customers and business partners, especially financial institutions who constantly support the Company’s performance. In 2019, the Company will constantly improving its performance and provide a better service than in the previous years.

The Company welcomes 2019 with optimism, but remains cautious in facing the potential challenges in 2019. We believe that with a harmonious synergy with the stakeholders, shareholders and regulators, the Company will continue to improve its performance in the upcoming years while continuously contributing a valuable purpose to the society.

May God Almighty continue to bless all of us.

Jakarta, Maret | March 2019Atas nama Direksi PT Surya Artha Nusantara Finance

On behalf of the Board of Directors of PT Surya Artha Nusantara Finance

Wempy Kunto WiambodoPresiden Direktur President Director


22

Ikhtisar Perseroan




PrOFiL KOMiSariSBOARD OF COMMISSIONERS PROFILE

Menyelesaikan pendidikan terakhir di bidang Keuangan di Rogers State University, Oklahoma, Amerika Serikat pada tahun 1994.

Menjabat sebagai Presiden Komisaris Perusahaan sejak tahun 2017 berdasarkan Akta No. 27, tertanggal 28 September 2017, dibuat dihadapan Nanny Wiana Setiawan, S.h., notaris di Jakarta.

Mengawali karir di Grup Astra sebagai Senior Financial Analyst di PT Astra International Tbk pada tahun 1999. Kemudian berlanjut pada tahun 2000 sampai tahun 2005 diangkat sebagai Division Head Corporate Planning & Investor Relation di PT Astra International Tbk. Pada tahun 2006, beliau menjabat sebagai Chief Corporate Planning Strategy di PT Astra International Tbk. dan kemudian dipercaya sebagai Direktur Keuangan & Administrasi di PT United Tractors Tbk dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2013 sebelum kemudian pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT United Tractors Tbk. beliau kemudian juga diangkat sebagai Presiden Komisaris PT United Tractors Pandu Engineering sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2017.

Pada saat ini, selain menjabat sebagai Presiden Komisaris Perusahaan, beliau juga menjabat sebagai : Presiden Komisaris di PT Karya Supra Perkasa & PT Tuah Turangga Agung sejak tahun 2014, Direktur UT heavy Industry Pte. (S) Ltd Singapura sejak tahun 2015, Presiden Direktur PT United Tractors Tbk sejak tahun 2015, Presiden Komisaris PT Pamapersada Nusantara sejak tahun 2015, Presiden Komisaris PT Acset Indonusa Tbk sejak tahun 2015, Presiden Komisaris PT Komatsu Astra Finance sejak tahun 2017 di mana sebelumnya beliau menjabat sebagai Komisaris pada tahun 2016, sebagai Direktur PT Astra International Tbk sejak tahun 2016, Presiden Komisaris PT Tambang Supra Perkasa sejak tahun 2016, Presiden Komisaris di PT Tambang Karya Supra sejak tahun 2017, sebagai Komisaris PT Astratol Nusantara sejak tahun 2017, sebagai Komisaris PT Astra Nusa Perdana sejak tahun 2017, sebagai anggota Dewan Pengawas di Dana Pensiun Astra 1 sejak tahun 2017, sebagai anggota Dewan Pengawas di Dana Pensiun Astra 2 sejak tahun 2017, serta Direktur PT Sedaya Multi Investama sejak tahun 2017 serta anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perusahaan sejak tahun 2017.

Graduated from Rogers State University, Oklahoma, United States majoring in Finance in 1994.

Appointed as President Commissioner of the Company since 2017 pursuant to the Deed No. 27, dated 28 September 2017, drafted in the presence of Nanny Wiana Setiawan, S.h., notary in Jakarta.

Began his career in the Astra Group as a Senior Financial Analyst at PT Astra International Tbk in 1999. Subsequently, in 2000-2005 he was appointed as the Division head Corporate Planning & Investor Relation at PT Astra International Tbk. In 2006, he served as the Chief Corporate Planning Strategy at PT Astra International, Tbk and later appointed as the Director of Finance & Administration at PT United Tractors Tbk in 2006-2013. Subsequently, in 2013-2015 he served as the Vice President Director of PT United Tractors Tbk. he was then appointed as President Commissioner of PT United Tractors Pandu Engineering from 2015-2017.

Presently, not only he serves as the Company President Commissioner, but also serves as: President Commissioner of PT Karya Supra Perkasa & PT Tuah Turangga Agung since 2014, Director of UT heavy Industry Pte. (S) Ltd. Singapore since 2015, President Director of PT United Tractors Tbk since 2015, President Commissioner of PT Pamapersada Nusantara since 2015, President Commissioner of PT Acset Indonusa Tbk since in 2015, President Commissioner of PT Komatsu Astra Finance since 2017 where he previously served as Commissioner in 2016, as Director of PT Astra International Tbk since 2016, President Commissioner of PT Tambang Supra Perkasa since 2016, President Commissioner of PT Tambang Karya Supra since 2017, as Commissioner of PT Astratol Nusantara since 2017, as Vice President Commissioner of PT Astra Nusa Perdana since 2017, as a member of the Board of Trustees at Dana Pensiun Astra 1 since 2017, as a member of the Board of Trustees at Dana Pensiun Astra 2 since 2017, and Director of PT Sedaya Multi Investama since 2017 as well as a member of the Remuneration and Nomination Committee since 2017.

GiDiON haSaNPresiden KomisarisWarga Negara Indonesia, 47 tahun.

President CommissionerIndonesian Citizen, 47 years.

23





Selain itu, beliau juga telah mengikuti beberapa pelatihan seperti Stanford Lead Program yang diadakan oleh The Stanford University Graduate School of Business pada tahun 2010, Targeted Selection Training yang diadakah oleh Daya Dimensi Indonesia pada tahun 2011, serta Advanced Management Program yang diadakan oleh The Business School of the World pada tahun 2012.

Di tahun 2018, beliau mengikuti Seminar Internasional “Digitalization as Multifinance’s New Era” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) pada tanggal 21 September 2018 di Grand hyatt hotel, Singapura.

In addition, he has also attended several training such as the Stanford Lead Program held by The Stanford University Graduate School of Business in 2010, the Targeted Selection Training held by Daya Dimensi Indonesia in 2011, as well as the Advanced Management Program held by The Business School of the World in 2012.

In 2018, he attended the International Seminar on “Digitalization as Multifinance’s New Era” organized by the Association of Indonesian Financing Companies (APPI) on 21 September 2018 at the Grand hyatt hotel, Singapore


24

Ikhtisar Perseroan




Menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1981, kemudian melanjutkan pendidikan S2 program Magister Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 2005.

Menjabat sebagai Komisaris Perusahaan sejak tahun 2018 berdasarkan Akta No. 69 tertanggal 27 April 2018, yang kemudian ditegaskan kembali dalam Akta No. 37 tanggal 16 Agustus 2018, kedua Akta tersebut dibuat dihadapan Nanny Wiana Setiawan, S.h., Notaris di Jakarta.

Mengawali karir selama lebih dari 30 tahun di Grup Astra, dan menduduki berbagai jabatan di beberapa perusahaan diantaranya sebagai berikut: General Manager di PT Astratel Nusantara (1993-1995), Direktur Keuangan di PT Pramindo Ikat Nusantara (1995-2002), Direktur Keuangan di PT Marga Mandala Sakti serta di PT Astratel Nusantara (2002-2006), Presiden Direktur di PT Unimitra Aspera (2004 - 2006), Bendahara di Koperasi Astra International (2004 - 2006), Direktur Keuangan di PT Federal International Finance (2006-2009), Direktur Keuangan di Sigap Prima Astrea (2009-2013), Bendahara di Yayasan Darma Bhakti Astra (2009-2013), Presiden Direktur di PT Astra Mitra Ventura (2009-2013), Ketua di Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (2014-2017).

Selain berkarir di Astra Group, beliau juga aktif mengajar sebagai dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia sejak tahun 1986 sampai saat ini, serta menjabat sebagai anggota Komite Audit di PT Astra Graphia Tbk.

Di tahun 2018, beliau telah mengikuti Seminar “Industri Pembiayaan di Pasar Modal” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) pada tanggal 26 Juli 2018 di Raffles Hotel, Jakarta, Indonesia.

Obtained her Bachelor’s degree from the Faculty of Economics, University of Indonesia in 1981, then continued her education and obtained a Master’s degree in Management from the Faculty of Economics, University of Indonesia in 2005.

Appointed as Commissioner of the Company since 2018 pursuant to the Deed No. 69 dated 27 April 2018, which was drafted in the presence of Nanny Wiana Setiawan, S.h., Notary in Jakarta, which was later reaffirmed in Deed No. 37 dated 16 August 2018.

Starting a career for more than 30 years in the Astra Group, and holding a number of positions in several companies including the following: General Manager at PT Astratel Nusantara (1993-1995), Finance Director at PT Pramindo Ikat Nusantara (1995-2002), Director of Finance at PT Marga Mandala Sakti and at PT Astratel Nusantara (2002-2006), President Director of PT Unimitra Aspera (2004 - 2006), Treasurer of Astra International Cooperative (2004 - 2006), Director of Finance at PT Federal International Finance (2006-2009), Director of Finance at Sigap Prima Astrea (2009-2013), Treasurer of Darma Bhakti Astra Foundation (2009-2013), President Director of PT Astra Mitra Ventura (2009- 2013), Chairman of the Astra - Michael D. Ruslim Educational Foundation (2014-2017).

In addition to a career at the Astra Group, she has also been actively teaching as a lecturer at the Faculty of Economics and Business - University of Indonesia from 1986 to date, as well as serving as a member of the Audit Committee at PT Astra Graphia Tbk.

In 2018, she participated in the “Financing Industry in Capital Market” Seminar organized by the Association of Indonesian Financing Companies (APPI) on 26 July 2018 at Raffles Hotel, Jakarta, Indonesia.

arieTTa aDriaNTiKomisarisWarga Negara Indonesia, 64 tahun.

CommissionerIndonesian Citizen, 64 years.

25





Menyelesaikan pendidikan terakhir di Universitas Seikei, Jepang dengan jurusan Ilmu hukum pada tahun 1986.

Menjabat sebagai Komisaris Perusahaan sejak tahun 2016 berdasarkan Akta No. 8 tertanggal 7 November 2016, yang dibuat dihadapan Nanny Wiana Setiawan, S.h., Notaris di Jakarta Pusat.

Mengawali karier di Marubeni Corporation, Tokyo Jepang pada tahun 1986 sebagai Staf Departemen II Mesin Konstruksi Sektor Koordinasi. Pada tahun 1987, beliau menjabat sebagai Staf Departemen Pengembangan dan Mesin Agrikultur-Industri Sektor I di Marubeni Corporation Tokyo, Jepang. Pada tahun 1990, beliau menjabat sebagai Staf Departemen Pengembangan dan Mesin Agrikultur-Industri Sektor III di Marubeni Corporation, Tokyo, Jepang. Selanjutnya pada tahun 1992, beliau menjabat sebagai staf di Marubeni Machinery & Engineering Corporation.

Kemudian pada tahun 1993, beliau dipindahkan sementara ke Kubota Tractor Corporation, Los Angeles Amerika Serikat. Kemudian pada tahun 1999, beliau kembali ditempatkan di Marubeni Corporation Tokyo, Jepang sebagai Staf Departemen Proyek Transportasi dan Jalur Kereta Sektor I serta merangkap sebagai Asisten Manajer Bagian Perencanaan Bisnis. Pada tahun 2000, beliau diangkat sebagai Deputy General Manager di Marubeni Corporation Jakarta Representative Office. Pada tahun 2006, beliau menjabat sebagai General Manager Tim Mesin dan Perlengkapan Agrikultur, Departemen Konstruksi & Mesin Agrikultur di Marubeni Corporation, Tokyo Jepang dan kemudian diangkat sebagai Managing Director Marubeni AG Machinery Turki pada tahun 2008. Pada tahun 2009, beliau menjabat sebagai General Manager Departemen Mesin Agrikultur di Marubeni America Corporation Los Angeles, Amerika Serikat. Lalu, pada tahun 2013 bertindak sebagai Managing Director di Marubeni Nigeria Limited sebelum kemudian diangkat sebagai Direktur Machinery pada tahun 2017 di PT Marubeni Indonesia.

Pada saat ini, selain menjabat sebagai Komisaris Perusahaan, beliau juga aktif sebagai Wakil Presiden Direktur di PT Marubeni Indonesia sejak tahun 2017, beliau juga menjabat sebagai Komisaris di PT Mega Central Finance sejak tahun 2018, Direktur di PT Surya Cakra Anugerah Nusantara sejak tahun 2018, serta Direktur di PT Trans Oto Internasional sejak tahun 2018.

Di tahun 2018, Beliau telah mengikuti Seminar “Industri Pembiayaan di Pasar Modal” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) pada tanggal 26 Juli 2018 di Raffles Hotel, Jakarta, Indonesia.

Graduated from Seikei University, Japan majoring in Law in 1986.

Appointed as Commissioner of the Company since 2016 pursuant to the Deed No. 8, dated 7 November 2016, drafted in the presence of Nanny Wiana Setiawan, S.h., Notary in Jakarta.

he began his career at Marubeni Corporation, Tokyo, Japan in 1986 as a Staff of the Construction Machinery Department II - Coordinating Sector. In 1987, he served as Staff of the Development and Agriculture Machinery Department - Sector I Industry at Marubeni Corporation Tokyo, Japan. In 1990, he served as Staff of the Development and Agriculture Machinery Department - Sector III Industry at Marubeni Corporation, Tokyo, Japan. Subsequently, in 1992, he served as a staff member at Marubeni Machinery & Engineering Corporation.

Later in 1993, he was temporarily transferred to Kubota Tractor Corporation, Los Angeles, United States. Then in 1999, he was again placed at the Marubeni Corporation of Tokyo, Japan as a Staff of the Transportation and Railroad Project Department Sector I and also as Assistant Manager of the Business Planning Section. In 2000, he was appointed as Deputy General Manager at Marubeni Corporation Jakarta Representative Office. In 2006, he served as General Manager of the Machinery and Agricultural Equipment Team, Department of Construction & Agriculture Machinery at Marubeni Corporation, Tokyo Japan and was later appointed as Managing Director of Marubeni AG Machinery Turkish in 2008. In 2009, he served as General Manager of the Agricultural Machinery Department at Marubeni America Corporation - Los Angeles, United States. Then, in 2013 he acted as the Managing Director of Marubeni Nigeria Limited before being appointed as Director of Machinery in 2017 at PT Marubeni Indonesia.

Presently, in addition to serving as the Company’s Commissioner, he has also been working as Vice President Director of PT Marubeni Indonesia since 2017, he has also served as a Commissioner of PT Mega Central Finance since 2018, Director of PT Surya Cakra Anugerah Nusantara since 2018, and Director of PT Trans Oto Internasional since 2018.

In 2018, he participated in the “Financing Industry in Capital Market” Seminar organized by the Association of Indonesian Financing Companies (APPI) on 26 July 2018 at Raffles Hotel, Jakarta, Indonesia.

MaSaMichi TaKeDaKomisarisWarga Negara Jepang, 56 tahun.

CommissionerJapanese Citizen, 56 years.


26

Ikhtisar Perseroan




Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Elektro di Fakultas Teknik Universitas Indonesia pada tahun 1981, dan S1 di Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia pada tahun 1986.

Telah menjabat sebagai Komisaris Independen Perusahaan sejak tahun 2018 berdasarkan Akta No. 69 tertanggal 27 April 2018, yang dibuat dihadapan Nanny Wiana Setiawan, S.h., Notaris di Jakarta, yang kemudian ditegaskan kembali dalam Akta No. 6 tertanggal 6 Juli 2018 yang dibuat dihadapan Nanny Wiana Setiawan, S.h., Notaris di Jakarta.

Mengawali karir di Grup Astra sebagai Management Trainee di PT United Tractors, Tbk pada tahun 1981, beliau telah berkarir selama lebih dari 30 tahun di Grup Astra dan menduduki berbagai jabatan di beberapa perusahaan di antaranya sebagai berikut: General Manager di PT Pandu Dayatama Patria (1985-1992), General Manager Corporate Finance di PT United Tractors, Tbk (1993-1999), Direktur di UT heavy Industry (s) Pte.Ltd (1997-2006), Komisaris di PT Pamapersada Nusantara (1998-2001), Komisaris di PT Komatsu Indonesia (1998-2001), Komisaris di PT Swadaya harapan Nusantara (1998-2006), PT Traktor Nusantara (1998-2006), Direktur di PT Berau Coal (1999-2002), Direktur Keuangan dan Administrasi di PT United Tractors, Tbk (1999-2002), Direktur di PT United Tractors Pandu Engineering (1999-2006), Komisaris di PT Pandu Dayatama Patria (1999-2006), serta Presiden Direktur di PT Toyota Astra Financial Services (2006-2014).

Saat ini, selain menjabat sebagai Komisaris Independen Perusahaan, beliau juga menjabat sebagai: Ketua Komite Audit & anggota Komite Pemantau Risiko Perusahaan, anggota Komite Audit di PT Acset Indonusa Tbk; sejak tahun 2015., Komisaris Independen, Ketua Komite Audit & Ketua Komite Pemantau Risiko di PT Komatsu Astra Finance; serta Komisaris Independen & Ketua Komite Audit di PT United Tractors Tbk.


Obtained his Bachelor’s degree in Electrical Engineering from the Faculty of Engineering, University of Indonesia in 1981, and Master’s degree from the Faculty of Economics at the University of Indonesia in 1986.

Appointed as Independent Commissioner of Company since 2018 pursuant to the deed No. 69 dated 27 April 2018, which was drafted in the presence of Nanny Wiana Setiawan, S.h., Notary in Jakarta, which was later reaffirmed in Deed No. 6, dated 6 July 2018, drafted in the presence of Nanny Wiana Setiawan, S.h. Notary in Jakarta.

Starting his career in Astra Group as Management Trainee of PT United Tractors, Tbk from 1981. Furthermore, for more than 30 years he was appointed in various positions within Astra Group and served in various positions in a number of companies, including: General Manager at PT Pandu Dayatama Patria (1985-1992), General Manager of Corporate Finance at PT United Tractors, Tbk (1993-1999), Director of UT heavy Industry (s) Pte. Ltd. (1997-2006), Commissioner of PT Pamapersada Nusantara (1998-2001), Commissioner of PT Komatsu Indonesia (1998-2001), Commissioner of PT Swadaya harapan Nusantara (1998-2006), PT Traktor Nusantara (1998-2006), Director of PT Berau Coal (1999-2002), Director of Finance and Administration at PT United Tractors, Tbk (1999-2002), Director of PT United Tractors Pandu Engineering (1999-2006), Commissioner of PT Pandu Dayatama Patria (1999-2006), and President Director of PT Toyota Astra Financial Services (2006-2014).

Currently, in addition to serving as an Independent Commissioner of the Company, he also serves as a member of the Audit Committee at PT Acset Indonusa Tbk; Independent Commissioner, Chairman of the Audit Committee & Chairman of the Risk Monitoring Committee at PT Komatsu Astra Finance; and Independent Commissioner & Chairman of the Audit Committee at PT United Tractors Tbk.


BuNTOrO MuLJONOKomisaris IndependenWarga Negara Indonesia, 63 tahun.

Independent Commissioner Indonesian Citizen, 63 years.

27





Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1983 dan S2 Risk & Insurance di Glasgow Caledonian University, Skotlandia pada tahun 1986. Beliau juga telah memiliki beberapa sertifikasi di bidang asuransi seperti: Associate of the Chartered Insurance Institute (ACII) yang diselenggarakan oleh Chartered Insurance Institute di Inggris pada tahun 1987, Ahli Asuransi Indonesia Bidang/Sektor Kerugian pada tahun 1990, serta Chartered Insurer yang diselenggarakan oleh Chartered Insurance Institute di Inggris pada tahun 1995.

Menjabat sebagai Komisaris Indonesia Perusahaan sejak tahun 2015, berdasarkan Akta No. 79 tertanggal 29 Mei 2015, dibuat dihadapan Kumala Tjahjani, S.h., M.h., M.Kn., Notaris di Jakarta.

Mengawali karir di Commodity Future Trading/Shopping Mall pada tahun 1980, dan sebagai Auditor di Price Waterhouse, Jakarta pada tahun 1981 hingga tahun 1982, kemudian menjabat sebagai Chief of Accounting & Administration pada Arge Indoc Consultant, Jakarta untuk 1 tahun berikutnya.

Beliau mengawali karir di grup Astra dengan menjadi Management Trainee pada tahun 1983 hingga tahun 1986 di PT Asuransi Astra Buana. Pada tahun 1986, beliau diangkat menjadi Kepala Departemen UW dan Klaim untuk kemudian selanjutnya secara berturut-turut menjadi Kepala Departemen Marketing dan Teknik, Kepala Divisi Keuangan dan hRD, hingga akhirnya diangkat sebagai Direktur Keuangan dan hRD PT Asuransi Astra Buana pada tahun 1991.

Kemudian beliau melanjutkan karir sebagai Presiden Direktur pada PT Asuransi Jiwa Astra pada periode tahun 1991 sampai dengan tahun 1992 dan PT Astra Jardine CMG Life (1992-1994). Sejak 1995 hingga 2010 dipercaya sebagai Wakil Presiden Direktur PT Asuransi Astra Buana sebelum diangkat menjadi Presiden Direktur PT Asuransi Astra Buana periode 2010-2014. Pada tahun 2008 hingga 2015, beliau menjabat selaku Komisaris PT Samadista Karya. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Astra Aviva Life terhitung sejak tahun 2014 sampai dengan tahun 2015.

Graduated from the Faculty of Economics, University of Indonesia in 1983 and obtained a Master’s degree in Risk & Insurance at Glasgow Caledonian University, Scotland in 1986. He also holds several certifications in the insurance field such as: Associate of the Chartered Insurance Institute (ACII) which was organized by the Chartered Insurance Institute in the United Kingdom in 1987, Indonesian Insurance Expert in the Loss Sector/Field in 1990, and a Chartered Insurer organized by the Chartered Insurance Institute in the United Kingdom in 1995.

Appointed as Commissioner the Company since 2015 pursuant to the Deed No. 79 dated 29 May 2015, drafted in the presence of Kumala Tjahjani, S.h., M.h., M.Kn., notary in Jakarta.

he began his career at Commodity Future Trading/Shopping Mall in 1980, and as an Auditor at Price Waterhouse, Jakarta from 1981-1982, then served as Chief of Accounting & Administration at Arge Indoc Consultant, Jakarta for the upcoming one year.

he started his career in the Astra group as a Management Trainee from 1983-1986 at PT Asuransi Astra Buana. In 1986, he was appointed head of the UW and Claims Department to subsequently become head of the Marketing and Engineering Department, head of the Finance and HRD Division, until finally appointed as Director of Finance and hRD at PT Asuransi Astra Buana in 1991.

he then continued to serve as the President Director of PT Astra Life Insurance in 1991-1992 and PT Astra Jardine CMG Life (1992-1994). In 1995-2010 he was appointed as Vice President Director of PT Asuransi Astra Buana before being appointed as President Director of PT Asuransi Astra Buana for the period of 2010-2014. In 2008-2015, he served as Commissioner of PT Samadista Karya. he also served as Commissioner of PT Astra Aviva Life from 2014-2015.

harDi MONTaNaKomisaris IndependenWarga Negara Indonesia, 63 tahun.

Independent CommissionerIndonesian Citizen, 63 years.


28

Ikhtisar Perseroan




hingga saat ini selain menjabat sebagai Komisaris Independen, anggota Komite Audit, Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi, Ketua Komite Pemantau Risiko Perusahaan, beliau juga aktif menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko PT Astra Aviva Life, anggota Komite Audit PT Astra Aviva Life, anggota Komite Audit PT Tunas Ridean Tbk, serta Komisaris Independen PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, Ketua Komite Audit dan Ketua Komite Pemantau Risiko PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance.


To date, in addition to serving as an Independent Commissioner, member of the Audit Committee, Chairman of the Remuneration and Nomination Committee, Chairman of the Company’s Risk Monitoring Committee, he also actively serves as a member of the Risk Monitoring Committee of PT Astra Aviva Life, member of the Audit Committee of PT Astra Aviva Life, member of the Audit Committee of PT Tunas Ridean Tbk, and Independent Commissioner of PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, Chairman of the Audit Committee and Chairman of the Risk Monitoring Committee of PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance.


29





PrOFiL DireKSiBOARD OF DIRECTORS PROFILE

Menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Teknik jurusan Teknik Kimia, Universitas Pembangunan Nasional (UPN Veteran), Surabaya pada tahun 1992 dan memperoleh gelar Magister Manajemen di Sekolah Bisnis dan Manajemen, Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.

Menjabat sebagai Presiden Direktur Perusahaan sejak tahun 2018 berdasarkan Akta No. 69 tertanggal 27 April 2018, yang dibuat dihadapan Nanny Wiana Setiawan, S.h., Notaris di Jakarta, yang kemudian ditegaskan kembali dalam Akta No. 5 tanggal 7 Juni 2018.

Mengawali karir selama lebih dari 20 tahun di PT Astra Sedaya Finance dan menduduki berbagai jabatan di beberapa departemen, dimulai sebagai Management Trainee pada tahun 1996, Marketing Support Staff pada tahun 1997, Operation Support Staff pada tahun 1998, Staff Operation Support pada tahun 2000, Collection Head Denpasar pada tahun 2001, Branch Manager Banjarmasin pada tahun 2003, Collection Department Head Surabaya pada tahun 2004, Regional Manager PRODA pada bulan Maret sampai Desember 2005, Area Manager Jawa Barat pada tahun 2005, Area Manager Sumatera pada tahun 2007, National Underwriting Head pada bulan Januari sampai Agustus 2008, Retail Operation Acting Division Head pada tahun 2008, Retail Operation Division Head pada tahun 2009, Retail Operation Support & Development Division Head pada tahun 2011, Retail Operation Division Head pada tahun 2014, Risk Division Head pada tahun 2016. Kemudian beliau dipercaya untuk menjabat sebagai Direktur PT Staco Estika Sedaya Finance pada tahun 2012 sebelum kemudian diangkat sebagai Presiden Direktur pada tahun 2014 di perusahaan yang sama sebelum diangkat sebagai Presiden Direktur Perusahaan.

hingga saat ini selain menjabat sebagai Presiden Direktur Perusahaan, beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Surya Cakra Anugrah Nusantara sejak tahun 2018.


Graduated from the Faculty of Engineering majoring in Chemical Engineering, Universitas Pembangunan Nasional (UPN Veteran), Surabaya in 1992 and obtained a Masters in Management from the School of Business and Management, Bandung Institute of Technology in 1995.

Appointed as President Director the Company since 2018 pursuant to the Deed No. 69 dated 27 April 2018, which was drafted in the presence of Nanny Wiana Setiawan, S.h., Notary in Jakarta, which was later reaffirmed in Deed No. 5 dated 7 June 2018.

Started his career for more than 20 years at PT Astra Sedaya Finance and held various positions in several departments, starting as Management Trainee in 1996, Marketing Support Staff in 1997, Operation Support Staff in 1998, Operation Support Staff in 2000, Head of Collection - Denpasar in 2001, Banjarmasin Branch Manager in 2003, head of Collection Department - Surabaya in 2004, PRODA Regional Manager in March - December 2005, West Java Area Manager in 2005, Sumatra Area Manager in 2007, National Underwriting head in January - August 2008, Retail Operation Acting Division head in 2008, Retail Operation Division head in 2009, Retail Operation Support & Development Division head in 2011, Retail Operation Division head in 2014, Risk Division head in 2016. Furthermore, he served as Director of PT Staco Estika Sedaya Finance in 2012 before being appointed as President Director in 2014 for PT Staco Estika Sedaya Finance and then appointed as President Director of the Company.

Presently, not only serves as the Company’s President Director, he also serves as President Commissioner of PT Surya Cakra Anugrah Nusantara since 2018.


WeMPy KuNTO WiaMBODOPresiden DirekturWarga Negara Indonesia, 50 tahun.

President DirectorIndonesian Citizen, 50 years.


30

Ikhtisar Perseroan




Menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Tarumanagara, Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi pada tahun 1994 dan memperoleh gelar Magister dari Universitas Gajah Mada pada tahun 2009.

Menjabat sebagai Direktur Perusahaan sejak tahun 2018 berdasarkan Akta No. 69 tertanggal 27 April 2018, yang kemudian ditegaskan kembali dalam Akta No. 5 tanggal 7 Juni 2018, kedua Akta tersebut dibuat dihadapan Nanny Wiana Setiawan, S.h., Notaris di Jakarta.

Memulai karir sebagai Audit Supervisor di Arthur Andersen & Co pada tahun 1992 sampai dengan tahun 1996, sebelum kemudian diangkat menjadi Manajer Keuangan dan Akuntansi di PT Mitra Adiperkasa, Tbk pada tahun 1997 sampai tahun 2006. Kemudian beliau mengawali karir di Grup Astra sebagai Senior Manager Divisi Analisis dan Perencanaan Keuangan di PT Astra honda Motor pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2015, lalu dipercaya sebagai General Manager of Treasury Division Head di PT Astra honda Motor pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 sebelum diangkat sebagai Direktur Perusahaan.


Graduated from Universitas Tarumanagara, Faculty of Economics majoring in Accounting in 1994 and obtained a Master’s degree from Universitas Gadjah Mada in 2009.

Appointed as Director the Company since 2018 pursuant to the Deed No. 69 dated 27 April 2018, which was drafted in the presence of Nanny Wiana Setiawan, S.H., Notary in Jakarta, which was later reaffirmed in Deed No. 5 dated 7 June 2018.

Started his career as an Audit Supervisor at Arthur Andersen & Co in 1992-1996, before then being appointed as Finance and Accounting Manager at PT Mitra Adiperkasa, Tbk in 1997-2006. Furthermore, he started his career in the Astra Group as a Senior Manager of the Financial Analysis and Planning Division at PT Astra honda Motor in 2007-2015, then served as General Manager of Treasury Division head at PT Astra honda Motor in 2016-2018 before being appointed as Director of the Company.


haNDy harTONODirektur Keuangan Warga Negara Indonesia, 48 tahun.

Finance Director Indonesian Citizen, 48 years.

31





Menyelesaikan pendidikan di Universitas Katolik Indonesia Atmajaya, Fakultas Ekonomi pada tahun 1997.

Menjabat sebagai Direktur Perusahaan sejak tahun 2014 berdasarkan Akta No. 36 tertanggal 14 Mei 2014 yang dibuat dihadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.h, M.h., M.Kn., Notaris di Jakarta.

Mengawali karir pada tahun 1997 di Grup Astra di PT Surya Artha Nusantara Finance sebagai Accounting Officer. Kemudian, beliau bergabung di Astra Credit Companies sebagai staf Departemen Analisis dan Perencanaan Keuangan dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2003. Pada tahun 2006, kembali ke Perusahaan dan menjabat sebagai Kepala Divisi Keuangan Perusahaan dan menjadi Kepala Divisi Pemasaran Perusahaan pada tahun 2011 sampai 2012.Pada tahun 2011 hingga 2014 beliau juga menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan. Di tahun 2013 hingga 2014 diangkat sebagai Deputy Director of Sales & Marketing Perusahaan. Sejak tahun 2017, beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Surya Cakra Anugerah Nusantara.


Graduated from Atmajaya Catholic Univeristy of Indonesia, Faculty of Economics, in 1997.

Appointed as the Company’s Director since 2014 pursuant to the Deed No. 36 dated 14 May 2014 drawn up by Kumala Tjahjani Widodo, S.h, M.h, M.Kn, Notary in Jakarta.

Started his career in 1997 on Astra Group, specifically at PT Surya Artha Nusantara Finance as Accounting Officer. And thus, joined at Astra Credit Companies as Analysis and Planning Department Staff in 1998-2003. In 2006, he returned to the Company and serves as the Chief of Finance Division head and later he serves as Sales & Marketing Division head in 2011-2012. At the same time, he also serves as the Company’s Corporate Secretary in 2011-2014. In 2013-2014 he was appointed as the Company’s Deputy Director of Sales & Marketing. In 2017, he also served as a commissioner of PT Surya Cakra Anugerah Nusantara.

In 2018, he participated in the “Financing Industry in Capital Market ”Seminar organized by the Association of Indonesian Financing Companies (APPI) on 26 July 2018 at Raffles Hotel, Jakarta, Indonesia.

NaGa SuJaDyDirektur OperasionalWarga Negara Indonesia, 42 tahun

Operational DirectorIndonesia Citizen, 42 years


32

Ikhtisar Perseroan




Menyelesaikan pendidikan terakhir di Universitas Keio, Jepang, jurusan Ekonomi pada tahun 2010.

Menjabat sebagai Direktur Perusahaan sejak tahun 2018 berdasarkan Akta No. 69 tertanggal 27 April 2018, yang kemudian ditegaskan kembali dalam Akta No.37 tanggal 16 Agustus 2018, kedua Akta tersebut dibuat dihadapan Nanny Wiana Setiawan, S.h. Notaris di Jakarta.

Sebelum menjabat sebagai Direktur Manajemen Risiko Perusahaan, bergabung dengan Marubeni Corporation di tahun 2014 sebagai Asisten untuk General Manager di Departemen Mesin Konstruksi Sektor 1. Sebelumnya, pada kurun waktu tahun 2012 sampai dengan 2014 beliau ditempatkan di Maxima Machineries Inc di Filipina sebagai Asisten Eksekutif Wakil Presiden Direktur.

Selain menjabat sebagai Direktur Manajemen Risiko Perusahaan, beliau juga menjabat sebagai Komisaris di PT Surya Cakra Anugerah Nusantara sejak tahun 2018.


Graduated from Keio University, Japan, majoring in Economics in 2010.

Appointed as Director the Company since 2018 pursuant to the Deed No. 69 dated 27 April 2018, which was drafted in the presence of Nanny Wiana Setiawan, S.H., Notary in Jakarta, which was later reaffirmed in Deed No. 37 dated 16 August 2018.

Prior to serving as the Director of Risk Management, he was Company joined Marubeni Corporation in 2014 as Assistant to General Manager in the Construction Machinery Department - Sector 1. Furthermore, he was transferred to Maxima Machineries Inc. in the Philippines as Deputy Executive Assistant to the President Director in 2012-2014.

In addition to serving as the Director of Risk Management at the Company, he has also served as a Commissioner of PT Surya Cakra Anugerah Nusantara since 2018.


GeN hOShiNODirektur Manajemen RisikoWarga Negara Jepang, 31 tahun.

Director of Risk Management Japanese Citizen, 31 years.

33





Menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia, Fakultas Teknik pada tahun 1986 jurusan Teknik Metalurgi.

Menjabat sebagai Direktur Perusahaan sejak tahun 2018 berdasarkan Akta No. 69 tertanggal 27 April 2018, yang dibuat dihadapan Nanny Wiana Setiawan, S.h., Notaris di Jakarta, yang kemudian ditegaskan kembali dalam Akta No. 37 tanggal 16 Agustus 2018.

Mengawali karir sebagai konsultan di PT Inovasi Teknik pada tahun 1987 sampai dengan tahun 1989, kemudian memulai karir di Marubeni Group sebagai staf senior pada tahun 1989 sampai tahun 1995 yang kemudian beliau menjabat sebagai supervisor di Marubeni Corporation Representative Office pada tahun 1995 sampai dengan tahun 2000. Pada tahun 2000 beliau diangkat sebagai Assistant Manager Construction Machinery sampai dengan tahun 2014 di PT Marubeni Indonesia, lalu diangkat sebagai Direktur di PT Mega Auto Finance pada tahun 2015 sampai tahun 2018.

Pada saat ini, selain menjabat selaku Direktur Perusahaan, Beliau juga menjabat selaku Manager Construction Macinery PT Marubeni Indonesia sejak tahun 2014.


Graduated from the Faculty of Engineering, majoring in Metallurgy Engineering of the University of Indonesia in 1986.

Appointed as Director the Company since 2018 pursuant to the Deed No. 69 dated 27 April 2018, which was drafted in the presence of Nanny Wiana Setiawan, S.H., Notary in Jakarta, which was later reaffirmed in Deed No. 37 dated 16 August 2018.

he began his career as a consultant at PT Inovasi Teknik in 1987 - 1989, then began his career at Marubeni Group as a senior staff in 1989 - 1995, then he served as a supervisor at Marubeni Corporation Representative Office in 1995 - 2000. He was appointed as Assistant Manager Construction Machinery in 2000 - 2014 at PT Marubeni Indonesia, then appointed as Director of PT Mega Auto Finance in 2015 - 2018.

Presently, in addition to serving as a Director of the Company, he has also served as the Construction Machinery Manager at PT Marubeni Indonesia since 2014.


TeuKu KhaLiDDirektur hubungan PemasokWarga Negara Indonesia, 57 tahun.

Director of Supplier RelationsIndonesian Citizen, 57 years.


34

Ikhtisar Perseroan




PeriSTiWa PeNTiNG 2018EVENT hIGhLIGhTS 2018

10 - 11 Maret 2018

SANF Gathering 2018 mengusung tema “Looking Backward For Stepping Forward” diadakan di Pulau Anyer.

11 April 2018

Penandatangan perjanjian Bilateral Loan dengan

Bank Mandiri sebesar IDR 500.000.000.000,-.

10-11 March 2018SANF Gathering 2018 themed“Looking Backward for SteppingForward” held at Pulau Ayer.

11 April 2018Signing of Bilateral Loan with

Mandiri Bank amounted toIDR 500.000.000.000,-

28 Maret 2018

Penandatangan perjanjian Bilateral Loan dengan Standard Chartered Bank,Singapore sebesar USD 80.000.000,-

28 March 2018Signing Bilateral Loan withStandard Chartered Bank,Singapore amounted toUSD 80.000.000,-


IKhTISAR PERUSAhAAN34

Ikhtisar Perseroan



Pembahasan dan Analisa Manajemen

Management Discussion and Analysis

35





19 - 21 Juli 2018

half Year Meeting 2018 yang diadakan di Bandung, Jawa Barat.

15 - 16 November 2018

Planning Cycle 2018 dengan mengusung tema “Energy

of Change!” yang diadakan di Bandung, Jawa Barat.

25 August 2018

35th Birthday Celebration of the Company.

19 - 21 July 2018half Year Meeting 2018 held in Bandung, West Java

15 - 16 November 20182018 Planning Cycle themed

“Energy of Change!” heldin Bandung, West Java.

25 Agustus 2018

Perayaan ulang tahun Perseroan ke 35.

COMPANY'S hIGhLIGhTS 35






36

Ikhtisar Perseroan




ANALISIS DAN PEmbAHASAN mANAjEmEN

MaNaGeMeNT DiScuSSiON aND aNaLySiS

37





ANALISIS DAN PEmbAHASAN mANAjEmENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

KONDISI mAKRO EKONOmI

Secara global, kondisi perekonomian masih terus berlanjut dengan adanya tren penurunan karena perlambatan ekonomi dan ketidakstabilan pada pusat-pusat perekonomian dunia. Di negara maju, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat tetap ditopang oleh konsumsi dan investasi yang berimbas pada kenaikan suku bunga Federal secara hawkish yang mempengaruhi arus investasi di negara-negara lain, khususnya negara-negara berkembang. Di sisi lain, pemulihan ekonomi di Benua Eropa diperkirakan sedikit tertahan dibayangi risiko politik regional seperti adanya fenomena Brexit dan data perekonomian Kawasan yang kurang menggembirakan. Secara keseluruhan, terdapat potensi peningkatan pada pertumbuhan ekonomi global terutama terkait dampak positif reformasi pajak terhadap pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat. Berlanjutnya pemulihan ekonomi global tersebut akan mendorong volume perdagangan dunia dan harga komoditas global, termasuk minyak, yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2018 ini, dapat dikatakan negara kita memiliki peluang yang baik dalam pertumbuhan sistem ekonomi Indonesia. Melimpahnya tenaga kerja dan sarana infrastruktur yang meningkat cukup baik membuat sistem ekonomi Indonesia pun ikut membaik. Tercatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018 sebesar 5,17% dimana menunjukan sedikit perbaikan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 yaitu sebesar 5,07%. Tren perbaikan pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh meningkatnya ekspor komoditas yang mendorong peningkatan investasi non bangunan pada korporasi berbasis komoditas. Perbaikan ini terindikasi dari membaiknya berbagai harga komoditas non minyak dan gas (migas) maupun migas seperti crude palm oil (CPO) dan batubara serta meningkatnya pertumbuhan ekonomi dunia. Kenaikan harga komoditas, terutama batu bara dan mineral serta permintaan dari negara importir komoditas untuk meningkatkan cadangan atau persediaan akan membantu pertumbuhan sektor pertambangan penggalian.

harga batubara pada tahun 2018 masih dalam tren menurun berdasarkan data Wood Mackenzie Coal Market Service, terutama untuk kalori rendah dan sedang. Berdasarkan prediksi, indeks Newcastle 5500 NAR, FOB Indonesia dari 5000-4200 GAR, dan persepsi harga Batubara Acuan (hBA) 6322 GAR masih akan mengalami penurunan pada semester pertama tahun 2019, terutama pada batubara dengan kalori rendah. Informasi strategis lainnya terkait perubahan pasar komoditi batubara yaitu adanya sentimen negatif perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, serta kebijakan pemerintah Tiongkok dalam membatasi impor batubara selama kuartal 4 tahun 2018 hingga semester pertama 2019.

mACROECONOmIC CONDITION

Globally, economic conditions continued to decline due to the economic slowdown and instability in the centers of the world economy. In developed countries, US economic growth continues to be sustained by consumption and investment which have an impact on hawkish Federal interest rate increases which affect investment flows in other countries, especially developing countries. On the other hand, Europe’s economic recovery is expected to be a little restrained overshadowed by regional political risks such as the Brexit phenomenon and less encouraging regional economic data. Overall, there is potential for an increase in global economic growth especially considering the positive impact of tax reform on US economic growth. The continuance of the global economic recovery will boost trade volume in the world and global commodity prices, including oil, which is higher than the previous year.

Indonesia’s economic growth in 2018 indicates that our country has good opportunities for growth in the Indonesian economic system. The abundance of labor and infrastructure facilities which have increased quite significantly has also improved Indonesia’s economic system. Indonesia recorded an economic growth of 5.17% in 2018, a slight increase compared to Indonesia’s economic growth in 2017, i.e. 5.07 %. The improvement trends of economic growth are supported by increasing commodity exports that boosted non-construction investment in commodity-based corporations. This improvement is indicated by the increasing prices of non-oil and gas commodities such as crude palm oil (CPO) and coal as well as increasing world economic growth. Rising commodity prices, especially coal and minerals and demand from commodity importers to boost reserves or supplies will support the growth of the mining sector.

The price of coal in 2018 still indicates a downward trend based on data from the Wood Mackenzie Coal Market Service, especially for low and medium calories. Based on predictions, the Newcastle 5500 NAR index, FOB Indonesia from 5000-4200 GAR, and the perception of Reference Coal Prices (hBA) 6322 GAR will still decline in the first semester of 2019, especially for low-calorie coal. Other strategic information related to changes in the coal commodity market is the negative sentiment of the trade war between the United States and China, as well as the Chinese government’s policy to restrict coal imports during the fourth quarter of 2018 to the first semester of 2019.


38

Ikhtisar Perseroan




Indonesia juga menjadi salah satu negara yang tidak mengambil keuntungan yang cukup besar pada permintaan produk manufaktur sehingga masih mengandalkan ekspor dari sektor komoditas seperti batubara sebesar 49%, minyak sawit mentah 44%, dan migas 21%. Untuk ekspor produk manufaktur hanya tumbuh 2,5%. Pemerintah melakukan upaya dalam mengurangi ketergantungan produk komoditas dengan menerbitkan 16 paket reformasi kebijakan dalam dua tahun terakhir. hingga akhirnya Indonesia mendapatkan peringkat 72 dalam Ease of Doing Business oleh Bank Dunia. Terlepas dari tekanan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang cukup kuat pada kuartal ketiga tahun 2018, pemerintah melalui Bank Indonesia bekerja keras untuk menutup kekurangan tersebut dengan berbagai terobosan ekonomi seperti membentuk pasar domestic non-deliverable forward (DNDF), melakukan intervensi pada pasar valas, dan menaikkan suku bunga dengan prinsip ahead the curve sebesar 175 bps selama tahun 2018. hal ini menunjukkan prioritas pemerintah pada konsep stability over growth pada masa turbulensi ekonomi domestik ketika arus investasi kembali ke safe haven karena penguatan ekonomi Amerika Serikat.

Tahun 2018 masih menjadi tahun yang cukup menantang bagi Perusahaan. Bisnis komoditas secara global dan pertumbuhan sektor pertambangan yang masih belum mengalami perubahan yang signifikan cukup berpengaruh terhadap kinerja Perusahaan. Namun melalui strategi bisnis serta dukungan dari para pemegang saham melalui sinergi bisnis dengan afiliasi, Perusahaan tetap mampu mempertahankan kinerjanya di tahun 2018.

TINjAUAN OPERASIONAL

Penjelasan kinerja operasional Perusahaan meliputi jenis pembiayaan, segmen usaha serta wilayah operasional. Berikut perkembangan operasional Perusahaan sepanjang tahun 2018.

Jenis Pembiayaan

Perusahaan hingga kini menyalurkan pembiayaannya dalam bentuk sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, fasilitas modal usaha serta anjak piutang. Sepanjang tahun 2018 melihat tren penjualan alat berat yang mulai membaik, Perusahaan tidak melanjutkan sinergi dalam bentuk pembiayaan konsumen dengan grup Astra. Pembiayaan baru di tahun 2018 tercatat sebesar Rp 1.812 miliar, mengalami penurunan sebesar 40% dari angka pembiayaan baru tahun 2017 (Rp 3.004 miliar) hal tersebut disebabkan oleh berakhirnya kerja sama dalam bentuk pembiayaan konsumen. Namun, atas nilai pembiayaan yang dicapai pada tahun 2018 berasal dari pembiayaan 1.143 unit alat berat, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2017 yaitu sebesar 14,7%.

OPERATIONAL REVIEW

Explanations of the Company’s operational performance includes the type of financing, business segment and operational area. The Company’s operational development throughout 2018 is as presented below.

Financing Type

To date, the Company has channeled financing in the form of finance lease, consumer finance, working capital facility and factoring. In 2018, the Company foresees the improved heavy equipment sales trend, thus Company decided not to continue working capital facility with other Asta group yet. In 2018, the Company has recorded new financing amounting to IDR 1,812 billion, this figure has declined by 40% compared to the new financing in 2017 (IDR 3,004 billion) due to an end of the partnership of consumer finance. Nevertheless, the figure was a result of 1,143 units financed by the company, compare to 2017 is 14.7% higher.

Indonesia is also one of the countries that do not take considerable profits from the demand for manufactured products, hence it still relies on exports from the commodity sector such as 49% coal, 44% crude palm oil and 21% oil and gas. Exports of manufactured products only grew by 2.5%. The government made efforts in reducing dependence on commodity products by issuing 16 packages of policy reforms in the past two years. Until Indonesia finally ranked 72 in the Ease of Doing Business by the World Bank. Apart from the strong pressure on the rupiah against the US dollar in the third quarter of 2018, the government through Bank Indonesia worked hard to cover these shortcomings with various economic breakthroughs such as forming a domestic non-deliverable forward (DNDF) market, intervening in the foreign exchange market , and raising interest rates with the principle of ahead the curve by 175 bps during 2018. This shows that the government’s priority on the concept of stability overgrowth in a period of turbulence in the domestic economy when investment flows return to a safe haven due to the strengthening of the US economy.

The year 2018 remained to be a challenging year for the Company. The global commodity business and growth of the mining sector has not significantly changed, hence this has affected the Company’s performance. however, the Company was still able to maintain its performance in 2018 through its business strategy and support from the shareholders through business synergy with affiliates.

39





Sewa Pembiayaan (dalam miliar rupiah)Financial Lease (billion rupiah)

anjak Piutang (dalam miliar rupiah)Factoring (billion rupiah)

Fasilitas Modal usaha (dalam miliar rupiah)Working capital (billion rupiah)

Pembiayaan Konsumen (dalam miliar rupiah)customer Finance (in billion rupiah)

2017

2018

1,181

1,548118

146

1,699123

1

Pembiayaan BaruNew Booking

Jumlah pendapatan dari kegiatan pembiayaan yang dilakukan Perusahaan disepanjang tahun 2018 berjumlah Rp 466 miliar. Terjadi penurunan sebesar 25,57% dibandingkan dengan pendapatan Perusahaan di tahun sebelumnya.

(dalam jutaan Rupiah) (in million Rupiah)

Pendapatan Pembiayaan Financing income

uraian 2018 2017 Description

Sewa Pembiayaan 206,330 170,197 Financial Lease

Pembiayaan Konsumen 174,419 303,958 Consumer Finance

Anjak Piutang 2,109 26 Factoring

Pembiayaan Modal Usaha 24,529 51,458 Working Capital Financing

Pendapatan bunga dan lain-lain 58,586 100,379 Interest and other income

Total 465,973 626,018 Total

Portofolio Nasabah

Portofolio nasabah merupakan salah satu faktor penentu dalam pengambilan keputusan terkait strategi pemasaran dan penjualan, ekspektasi pasar, serta evaluasi kinerja Perusahaan. hingga akhir tahun 2018, Perusahaan memiliki lebih dari 2.400 data base nasabah yang terdaftar. Adapun untuk portofolio nasabah Perusahaan dapat diklasifikasikan berdasarkan segmen, wilayah, merek, dan mata uang pembiayaan.

Berdasarkan segmen, portofolio nasabah diluar pembiayaan konsumen dibagi berdasarkan segmen agro, konstruksi, kehutanan, industri dan pertambangan. Portofolio nasabah Perusahaan terbesar saat ini berasal dari segmen pertambangan sebesar 62%, angka ini mengalami penurunan sebesar 4% dari tahun sebelumnya. hingga kini segmen tambang masih merupakan segmen utama yang menggerakan industri alat berat. Kemudian untuk posisi selanjutnya yaitu segmen kehutanan, agro, konstruksi, dan industri.

Untuk merek unit alat berat yang dibiayai dalam bentuk sewa pembiayaan, portofolio Perusahaan masih didominasi oleh merek-merek yang didistribusikan oleh PT. United Tractors Tbk; seperti Komatsu dengan kontribusi sebesar 70%, lalu disusul Scania & Bomag sebesar 10% , dan selebihnya kontribusi dari UD Truck, serta yang lainnya.

The revenue from the Company’s financing activities in 2018 amounted to IDR 466 billion. A decrease of 25,57% compared to the Company’s revenue from the previous year.

customer’s Portfolio

Customer portfolio is determining factors in decision making on marketing and sales strategy, market expectation, as well as the Company’s performance evaluation. At the end of 2018, the Company has more than 2,400 customer database. In which, the Company’s customer portfolio can be classified by segment, region, brand, and currency.

By segment, the customer portfolio for sectors other than consumer financing is divided into agro, construction, forestry, industry, and mining. The largest Company customer portfolio is currently dominated by mining, i.e. 62% of the total portfolio, which has slightly decreased by 4% compared to the previous year. Up until now, the mining sector is indeed a dominant sector for heavy equipment financing. Thereafter followed other segment i.e forestry, agro, construction and industry.

In terms of brand unit financed, the Company’s portfolio is still dominated by the brands distributed by PT United Tractors, Tbk., such as Komatsu which contributes up to 70%, followed by Scania and Bomag which contributes up to 10% while the remaining contributions from UD Truck and others.


40

Ikhtisar Perseroan




Berdasarkan wilayah, 45% dari total nasabah Perusahaan berada di Jabodetabek meskipun kebanyakan area proyeknya tersebar ke seluruh Indonesia dan menjadikannya sebagai domisili usaha saja. Selain di Jabodetabek, sebaran nasabah Perusahaan juga berada di Kalimantan sebesar 30%, dan di Sumatera sebesar 14%.

Portofolio pembiayaan Perusahaan hingga akhir tahun 2018 terbagi dalam dua jenis mata uang, yaitu dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat. Pembiayaan dalam mata uang Rupiah sebesar 98% dari total portofolio pembiayaan Perusahaan sedangkan pembiayaan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat saat ini berkisar 2% dari total portofolio. Perusahaan melakukan pembiayaan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan nasabah yang memiliki pendapatan dalam mata uang tersebut sebelum diberlakukannya peraturan mengenai transaksi dalam mata uang asing oleh Bank Indonesia pada tahun 2015 yang mewajibkan penggunaan rupiah pada transaksi yang terjadi di dalam negeri.

14%Forestry

3% industrial & Other

7%construction

14%agriculture

62%Mining (coal & Non coal)

4%uD Truck

70%Komatsu

16%Other

10%Scania &

Bomag

30%Kalimantan

4%Sulawesi

7%Java

45%Jabodetabek

14%Sumatra

2% uSD

98% iDr

By region, 45% of the customers reside in Jabodetabek and make it as their business domicile, although most of the projects area are spread troughout Indonesia. Aside Jabodetabek, 30% of the Company’s customers reside in Kalimantan, while the other 14% located in Sumatra.

Until the end of 2018, the Company’s financing portfolio is devided into two currencies, i.e Rupiah and US Dollar. Currently, the Rupiah financing contributes to approximately 98% of the total portfolio, whilist the US Dollar financing only contributes to 2% from total portfolio. The US Dollar financing the Company provided was only to accommodate customers who receive their income in the above mentioned currency prior to the enactment of the Bank Indonesia regulation in 2015 which requires the use of rupiah in all of domestic transactions.

41





TINjAUAN KEUANGAN

aset

Aset Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang, piutang pembiayaan modal usaha, biaya dibayar dimuka, piutang lain-lain, aset derivatif, aset tetap, aset pajak tangguhan, dan aset lain-lain.

Rincian jumlah aset Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan rupiah) (in million rupiah)

aset asset

2018 2017 %

Kas dan setara kas 772,616 252,629 206% Cash and cash equivalents

Piutang sewa pembiayaan setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 55.910 pada 31 Des 2018 dan Rp 169.891 pada 31 Des 2017

2,033,333 2,120,635 -4%

Finance Lease receivables- net of allowance for Impairment

losses of Rp 55,910 as of 31 Dec 2018 and Rp 169,891 as of 31 Dec

2017

Piutang pembiayaan konsumen setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 4.361 pada 31 Des 2018 dan Rp 330 pada 31 Des 2017

798,134 2,040,685 -61%

Consumer Finance receivables - net of allowance for Impairment losses of Rp 4,361 as of 31 Dec

2018 and Rp 330 as of 31 Dec 2017

Piutang pembiayaan modal usaha setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 24.431 pada31 Des 2018 dan Rp 57.809 pada 31 Des 2017

160,324 964,594 -83%

Working capital financing receivable net of allowance for impairment losses of Rp 24,431

as of 31 Dec 2018 and Rp 57,809 as of 31 Dec 2017

Tagihan anjak piutang – bersih setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 3.696 pada 31 Des 2018 dan Rp- pada 31 Des 2017

110,751 - 100%

Factoring receivables – net of allowance for impairment losses

of Rp 3,696 as of 31 Dec 2018 and Rp- as of 31 Dec 2017

Biaya dibayar dimuka 1,588 1,831 -13% Prepaid expenses

Piutang lain-lain 362,038 203,865 78% Other receivables

Aset derivatif 28,854 2,974 870% Derivative asset

Aset tetapsetelah dikurangi penyusutansebesar Rp 22.151 pada 31 Des 2018dan Rp 19.087 pada 31 Des 2017

55,200 56,413 -2%

Fixed asset - net of accumulated depreciation of Rp 22,151 as of 31 Dec 2018 and

Rp 19,087 as of 31 Dec 2017

Aset pajak tangguhan 22,871 35,909 -36% Deferred tax asset

Aset lain-lain 884 846 -4% Other asset

JuMLah aSeT 4,346,593 5,680,381 -23% TOTaL aSSeTS

Jumlah aset Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 4.346 miliar, angka ini mengalami penurunan sebesar 23% dari tanggal 31 Desember 2017.

hal ini disebabkan oleh adanya jual beli portofolio piutang dengan PT Surya Cakra Anugerah Nusantara sebesar Rp 1.256.777 pada tanggal 27 Maret 2018.

FINANCIAL REVIEW

asset

The Company’s assets consist of cash and cash equivalents, finance lease receivables, consumer finance receivables, working capital facility, factoring receivables, other receivables, prepaid expenses, derivative assets, fixed assets, deferred tax assets, and other assets.

Details of the Company’s assets as of 31 December 2018 and 2017 are as follows:

The Company’s total assets as of 31 December 2018 had amounted to IDR 4.346 billion, decreased 23% since 31 December 2017.

This is due to the sale and purchase of the accounts receivable portfolio with PT Surya Cakra Anugerah Nusantara amounting to IDR 1,256,777 on 27 March 2018.


42

Ikhtisar Perseroan




Liabilitas

Pada tahun 2018, total liabilitas Perusahaan adalah sebesar Rp 3.644 miliar, menurun sebesar Rp 586 miliar atau 14% dari tahun 2017. hal ini disebabkan adanya pelunasan pinjaman, obligasi, dan surat hutang yang jatuh tempo selama tahun 2018 yang cukup signifikan.


Liabilitas Liabilities

2018 2017 %

Pinjaman yang diterima – bersih 1,826,748 794,007 130% Borrowing – net

Utang obligasi – bersih 1,558,163 2,854,942 -45% Bonds payable – net

Medium Term Notes – bersih - 200,000 -100% Medium Term Notes – net

Liabilitas Pajak 4,303 2,190 -97% Tax liabilities

Biaya akrual 24,787 24,665 -0% Accrued expenses

Utang lain-lain 215,242 334,692 -36% Other payables

Liabilitas derivatif - - 0% Derivative liabilities

Liabilitas imbalan kerja 14,596 19,490 -25% Employee benefits obligation

JuMLah LiaBiLiTaS 3,643,839 4,229,986 -14% TOTaL LiaBiLiTieS

ekuitas

Ekuitas Perusahaan terdiri dari modal awal pada saat Perusahaan didirikan dan modal tambahan (bila ada) serta saldo laba yang dihasilkan oleh Perusahaan.

Ekuitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:


ekuitas equity

2018 2017 %

Modal saham – nilai nominal Rp 1.000 (rupiah penuh) per sahamModal dasar – 2.000.000.000 sahamModal ditempatkan dan disetor penuh – 574.885.067 saham

574,885 574,885 -

Share capital – par value Rp 1,000 (full amount) per share

Authorized – 2,000,000,000 sharesIssued and fully paid – 574,885,067

shares

Agio Saham 47,937 49,367 - Capital paid in excess of par value

Cadangan lindung nilai arus kas 3,742 (312) 1523% Cash flow hedging reserve

Saldo laba ditahan 76,190 825,453 -91% Retained earnings

Ekuitas yang di atribusikan kepada pemilik entitas induk

702,754 1,449,393 -52%Equity attributable to oweners of the

parent

Kepentingan nonpengendali - 1,002 -100% Non-controlling interest

JuMLah eKuiTaS 702,754 1,450,395 -51.5% TOTaL eQuiTy

Jumlah ekuitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 703 miliar, menurun sebesar Rp 748 miliar atau 51,5% dari posisi pada tanggal 31 Desember 2017. Penurunan ini disebabkan karena adanya pembayaran dividen sebesar Rp 792 miliar pada bulan Maret 2018.

Liabilities

In 2018, the Company’s total liabilities was IDR 3,644 billion, decreasing by IDR 586 billion or 14% from 2017. This was due to the repayment of loans, bonds, and debentures that mature during the year 2018 amounting to a relatively significant amount.

equity

The Company’s equity consists of total authorized capital since the Company had established plus additional capital (if any) and retained earnings acquired by the Company.

The Company’s equity as of 31 December 2018 and 2017 is as follows:

The total equity of the Company as of 31 December 2018 was IDR 703 billion, a decrease of IDR 748 billion or 51.5% from the position on 31 December 2017. This decrease was due to a dividend payment of IDR 792 billion in March 2018.

43





Net income

income

The Company’s revenue is acquired from the finance lease, consumer financing, working capital facility, factoring as well as the interest and other income. The Company’s total revenue in 2018 was IDR 466 billion, which is slightly decreased by IDR 160 billion or 26% compared to the total income in 2017 which amounted to IDR 626 billion. This decrease in income was a result of the decline in consumer finance leases and venture capital financing. Meanwhile, one of the reasons for the increase in the rental of heavy equipment financing is that many mining companies are trying to expand by increasing the number of heavy equipment in line with the improving performance of the domestic mining sector.

Finance lease, consumer financing, working capital facility and factoring income are the interest income acquired from the customer based on the financing agreement. These incomes are calculated from total interest income minus interest expense.

Interest and other income consist of penalty fee as well as the administration charges booked upon realization as well as the interest rate of the placement fund given by the related bank to the Company.

Laba Bersih


Laba Bersih Net income

2018 2017 %

Pendapatan 465,973 626,018 -26% Income

Beban 410,717 568,921 -28% Expenses

Laba sebelum pajak penghasilan 55,256 57,097 -3% Income before tax

Beban pajak penghasilan 13,151 19,968 -34% Income tax expense

Laba bersih 42,105 37,129 13% Net income

Pendapatan komprehensif lain setelah pajak

4,686 (229) 2148%Other comprehensive

income net of tax

Jumlah pendapatan komprehensif 46,791 36,900 27% Total comprehensive income

Laba bersih per saham dasar (rupiah penuh)

73 65 13%Basic earnings per share

(full amount)

Pendapatan


Pendapatan revenue

2018 2017 %

Sewa pembiayaan 206,330 170,197 16% Financial lease

Pembiayaan konsumen 174,419 303,958 -61% Consumer financing

Anjak piutang 2,109 26 804% Factoring

Pembiayaan modal usaha 24,529 51,458 -101% Working capital financing

Pendapatan bunga dan lain-lain 58,586 100,379 -26% Interest and other income

JuMLah PeNDaPaTaN 465,973 626,018 -26% TOTaL iNcOMe

Pendapatan Perusahaan diperoleh dari pendapatan sewa pembiayaan, pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan pembiayaan modal usaha, pendapatan anjak piutang serta pendapatan bunga dan lain-lain. Total pendapatan Perusahaan pada tahun 2018 sebesar Rp 466 miliar, di mana angka ini terjadi penurunan sebesar Rp 160 miliar atau 26% dibandingkan tahun 2017 di mana total pendapatan sebesar Rp 626 miliar. Penurunan pendapatan ini merupakan dampak dari penurunan pada sewa pembiayaan konsumen dan pembiayaan modal usaha. Sedangkan, peningkatan sewa pembiayaan alat berat salah satunya dikarenakan banyak perusahaan tambang berupaya untuk melakukan ekspansi dengan menambah jumlah alat beratnya seiring dengan semakin membaiknya performa sektor pertambangan dalam negeri.

Pendapatan sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, pembiayaan modal usaha serta anjak piutang merupakan penghasilan bunga yang diterima dari konsumen sesuai dengan perjanjian pembiayaan yang disepakati. Jumlah pendapatan ini merupakan total pendapatan bunga setelah dikurangi dengan beban bunga.

Pendapatan bunga dan lain-lain terdiri dari keterlambatan pembayaran angsuran pembiayaan oleh nasabah maupun administrasi yang dicatat pada saat realisasi dan juga berasal dari tingkat bunga yang diberikan oleh bank atas penempatan dana Perusahaan di rekening pada bank bersangkutan.


44

Ikhtisar Perseroan




Beban

Beban Perusahaan terdiri atas beban bunga dan keuangan, beban usaha serta penyisihan kerugian penurunan nilai.

(dalam jutaan rupiah) (in million rupiah)Beban expenses

2018 2017 %Beban bunga dan keuangan 288,096 426,547 -32% Interest and financing chargesBeban usaha 76,614 71,964 6% Operating expensesPenyisihan kerugian penurunan nilai 39,926 58,151 -31% Allowance for impairment lossesBeban Pajak Final 6,081 12,259 -50% Final tax expensesJuMLah BeBaN 410,717 568,921 -28% TOTaL exPeNSeS

Total beban Perusahaan pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar Rp 152 miliar atau sebesar 27% dibanding tahun 2017. Penurunan tersebut sebagian besar disebabkan oleh penurunan beban bunga obligasi yang telah dilunasi pada tahun 2018 serta penurunan beban penyisihan kerugian penurunan nilai.

Beban bunga dan keuangan terdiri atas beban bunga dan biaya-biaya terkait pinjaman, obligasi dan MTN serta biaya-biaya lainnya.

Nilai beban bunga dan keuangan tahun 2018 sebesar Rp 288 miliar. Angka ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar Rp 138 miliar atau sebesar 4%.

Total beban usaha Perusahaan untuk tahun 2018 adalah sebesar Rp 76 miliar. Angka ini meningkat sebesar Rp 5 miliar atau sebesar 6% dibandingkan tahun 2017.

Penyisihan kerugian penurunan nilai oleh Perusahaan dilakukan berdasarkan penelaahan terhadap kerugian serta tingkat kolektabilitas piutang secara historis.

Beban pajak final merupakan beban pajak atas pendapatan bunga yang di peroleh Perusahaan selama tahun berjalan.

arus Kas

Berikut tabel arus kas Perusahaan sepanjang tahun 2018 yang disusun menggunakan metode langsung yaitu dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan:

(dalam jutaan rupiah) (in million rupiah)arus Kas cash Flow

2018 2017 %Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi

1,713,759 477,400 259%Net cash flows provided from

operating activitiesArus kas bersih diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas investasi

94,336 (368) -25.735% Consumer financing

Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan

(1,290,488) (1,306,527) -1% Net cash flows used in

Kenaikan/(Penurunan) bersih kas dan setara kas

517,607 (829,495) -162% Net increase/(decrease)

Penyesuaian atas selisih kurs dari saldo kas dan setara kas

2,380 (1,099) -317%Foreign exchanges adjustment

in cash and cash equivalents

Kas dan setara kas awal tahun 252,629 1,083,223 -77%Cash and cash equivalents at

beginning of year

Kas dan setara kas akhir tahun 772,616 252,629 206%Cash and cash equivalents at

end of year

expenses

The Company’s expenses consist of interest and financing charges, operating expenses and allowance for impairment losses.

The Company’s total expenses for 2018 has decreased by IDR 152 billion or 27% compared to 2017. The decrease was largely due to a decrease in interest expense on bonds that had been repaid in 2018 and a decrease in the allowance for impairment losses.

Interest and financial expenses consist of interest expenses and costs related to loans, bonds and MTN and other costs.

The total interest and financial expenses for 2018 was IDR 288 billion. This figure has decreased by IDR 138 billion or by 4% from the previous year.

The Company’s total operating expenses for 2018 were IDR 76 billion, this figure has increased by IDR 5 billion or 6% compared to 2017.

The allowance for impairment losses was based on historical review of losses and receivable collectability of the Company.

Final tax expense is an interest income tax expense obtained by the Company’s current year.

cash Flow

The Company’s cash flow throughout 2018 compiled using direct method that is categorizing it into operating, investing and funding activities as illustrated below:

45





At the end of 2018, the Company’s cash and cash equivalents increased by IDR 520 billion compared to the amount of cash and cash equivalents at the beginning of the year. The 206% increase was largely due to the cash inflow from the Company’s operational activities of IDR 1,713 billion. Whereas in terms of funding activities, the Company issued net cash of IDR 1,290 billion.

ratios and receivable collectability

A company’s ability to repay its liability can be measured from its Debt to Equity Ratio. In 2018, the Company’s Debt to Equity ratio met the provisions of the Indonesia Financial Services Authority Regulation No. 35/POJK.05/2018 on Financing Company with a maximum Debt to Equity ratio of 10 times. The position of the Company’s 2018 Debt to Equity ratio increased compared to 2017 due to the payment of dividends in March 2018 amounting to IDR 792 billion.

The Company’s profitability can be measured through its ratio of return on equity and return on assets. These ratios indicate the Company’s ability to generate net income from the capital invested and the assets owned by the Company.

In 2018, the Company’s return on equity increased by 3% becoming 6%. On the other hand, the return on assets in 2018 and 2017 were respectively 1% and 1%.

The quality of the Company’s portfolio has increased from last year’s position, where the level of collectability has increased quite significantly. Outstanding debts of

Pada akhir tahun 2018 jumlah kas dan setara kas Perusahaan mengalami peningkatan sebesar Rp 520 milliar jika dibandingkan dengan jumlah kas dan setara kas di awal tahun. Peningkatan sebesar 206% tersebut sebagian besar disebabkan oleh arus kas masuk dari aktivitas operasi Perusahaan sebesar Rp 1.713 milliar. Sedangkan dari aktivitas pendanaan, Perusahaan mengeluarkan kas bersih sebesar Rp 1.290 miliar.

rasio-rasio dan Kolektabilitas Piutang

rasio Keuangan Financial ratio

2018 2017

Pinjaman Terhadap Ekuitas (x) 4.83 2.66 Debt to Equity Ratio (x)

Pengembalian Terhadap Ekuitas (%) 6% 3% Return On Equity (%)

Pengembalian Terhadap Aset (%) 1% 1% Return On Asset (%)

Rasio antara pinjaman terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio) menunjukkan kemampuan Perusahaan untuk membayar kembali kewajibannya. Pada tahun 2018 posisi Debt to Equity Ratio Perusahaan memenuhi ketentuan berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.35/POJK.05/2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan di mana maksimal Debt to Equity Ratio adalah 10 kali. Posisi Debt to Equity Ratio Perusahaan tahun 2018 ini meningkat dibandingkan posisi pada tahun 2017 dikarenakan pembayaran dividen pada bulan Maret 2018 sebesar Rp 792 miliar.

Tingkat profitabilitas Perusahaan dapat diukur menggunakan rasio antara pengembalian terhadap ekuitas serta rasio antara pengembalian terhadap aset. Kedua rasio tersebut menunjukan kemampuan Perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari modal yang ditanamkan dan dari aset yang dimiliki oleh Perusahaan.

Posisi pengembalian terhadap ekuitas Perusahaan pada 2018 mengalami peningkatan sebesar 3% menjadi 6%. Sedangkan pengembalian terhadap aset secara berturut-turut pada tahun 2018 dan 2017 adalah sebesar 1% dan 1%.

Kolektabilitas Piutang Pembiayaan KantorGross Account Receivable Collectibility

6,486 6,476

3,689

1.61%

3.80%

0.26%

3.99%

2.63%

Piutang Pembiayaan Kotor (dalam miliar Rupiah)Gross Receivebles (in billion IDR)

Tertunggak >60 hariOverdue >60 days

Tertunggak >90 hariOverdue >90 days

0.28%

Kualitas portofolio Perusahaan mengalami peningkatan dari posisi tahun lalu, di mana tingkat kolektabilitas mengalami peningkatan yang cukup baik. Piutang


46

Ikhtisar Perseroan




tertunggak lebih dari 90 hari mengalami penurunan yang cukup signifikan dari 3.80% di tahun 2017, menjadi 0.26% di tahun 2018. Namun piutang tertunggak lebih dari 60 hari sedikit meningkat dari 0.19% di tahun 2017, menjadi 0.28% di tahun 2018. Selanjutnya, Perusahaan telah menyiapkan penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 88 milliar pada tahun 2018. Dengan kondisi portofolio Perusahaan saat ini, jumlah tersebut dinilai cukup untuk mengantisipasi kerugian yang mungkin terjadi di masa mendatang.

Sewa Pembiayaan (dalam miliar rupiah)Financial Lease (billion rupiah)

anjak Piutang (dalam miliar rupiah)Factoring (billion rupiah)

Fasilitas Modal usaha (dalam miliar rupiah)Working capital (billion rupiah)

Pembiayaan Konsumen (dalam miliar rupiah)customer Finance (in billion rupiah)

2017

2016205

17058

564

4

24

1

29

2018

Penyisihan Kerugian Penurunan NilaiAllowance for Impairment Losses

Pendanaan

Pendanaan merupakan salah satu faktor penting dalam perusahaan pembiayaan guna mendukung pembiayaan yang kompetitif. Sumber pendanaan Perusahaan sangat tergantung kepada ketersediaan dana pihak perbankan dan pasar modal.

Perusahaan senantiasa memperluas sumber dan tipe pendanaannya untuk menyeimbangkan portofolio pendanaan serta menerapkan matching policy dan fully hedged policy untuk meminimalisir risiko keuangan yang mungkin timbul. Perusahaan melakukan transaksi lindung nilai (hedge) atas fasilitas pendanaan yang menggunakan valuta asing demi menghindari timbulnya risiko bisnis yang tidak terduga. Perusahaan akan melakukan Cross Currency Swap (CCS) terhadap fasilitas pendanaan dalam mata uang asing jika akan digunakan untuk pembiayaan dalam mata uang Rupiah, sedangkan untuk fasilitas dengan bunga mengambang (floating) akan dilakukan lindung nilai melalui Interest Rate Swap (IRS).

Komposisi pendanaan Perusahaan pada akhir tahun 2018 dalam mata uang Rupiah adalah sebesar 84% dan mata uang USD sebesar 16%. Perusahaan memperoleh pendanaannya melalui fasilitas pinjaman bilateral, baik dari lembaga keuangan perbankan maupun melalui sinergi Grup Astra.

more than 90 days have decreased significantly from 3.80% in 2017, to 0.26% in 2018. however, outstanding debts of more than 60 days slightly increased from 0.19% in 2017, to 0.28% in 2018. Furthermore, the Company has prepared an allowance for impairment losses of IDR 88 billion in 2018. With the current condition of the Company’s portfolio, the amount is considered sufficient to anticipate future losses.

Funding

Funding is an important factor for financing companies to support competitive financing. The Company’s source of funds highly depends on the availability of funds from the banks and capital market.

The Company continues to expand its sources and type of funding to balance its financing portfolio and implement a matching policy and fully hedged policy to minimize possible financial risks. The Company implements hedge transactions for the funding facilities in foreign currency to avoid unforeseen business risks. The Company will perform a Cross Currency Swap (CCS) using foreign currency for funding facilities and Rupiah for financing, whilst hedge trough Interest Rate Swap (IRS) will be applied for floating rate facilities.

The composition of Company funding as of the end of 2018 is 84% in IDR and 16% in USD. The company obtained funding through bilateral loan facilities, both from banking financial institutions and through the synergy of the Astra Group.

47





Struktur Pendanaan Funding Structure

Jenis Pendanaan uSD iDr Type of Loan

Bilateral 15,51% 38,48% Bilateral

Sindikasi atau Club Deal - - Syndicated or Club Deal

Medium Term Notes - - Medium Term Notes

Obligasi - 46,01% Bond

Total 15,51% 84,49% Total

Diversifikasi sumber pendanaan dilakukan Perusahaan untuk menghindari risiko terbatasnya likuiditas dari sumber pendanaan tertentu. Oleh karena itu, sumber pendanaan Perusahaan dapat berasal dari pinjaman offshore dan onshore. Sampai dengan akhir tahun 2018, pendanaan terbesar bersumber dari pinjaman onshore sebesar 84% dan sumber pendanaan dari pinjaman offshore sebesar 16%.

16% uSD

84% iDr

STRUKTUR mODAL

Struktur Modal capital Structure

Pemegang Saham Shareholders

Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh

Number of shares issued and fully paid

Persentase Kepemilikan (%)

Ownership Percentage (%)

Jumlah (rp000)Total (Rp000)

PT Sedaya Multi Investama 344,931,040 60% 344,931,040

Marubeni Corporation 201,209,774 35% 201,209,774

PT Marubeni Indonesia 28,744,253 5% 28,744,253

Total 574,885,067 100% 574,885,067

KEbIjAKAN STRUKTUR mODAL

Ketentuan modal minimal Perusahaan Pembiayaan diatur pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.28/POJK.05/2014 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Pembiayaan. Dalam ketentuan tersebut diatur badan hukum Perusahaan terbatas harus memiliki modal disetor paling sedikit Rp 100.000.000.000. Anggaran Dasar Perusahaan mengatur jumlah modal dasar Perusahaan adalah sebesar 2 triliun yang terbagi atas 2 miliar lembar saham, tiap-tiap saham dengan nilai nominal Rp 1.000. Dari modal dasar tersebut, sebanyak 574.885.067 lembar saham telah ditempatkan oleh para pemegang

The Company diversify the source of funding to avoid risks of limited liquidity from certain sources of funds. Therefore, the Company’s source of funding can be obtained from offshore and onshore loans. As of the end of 2018, the largest source of funding is from onshore loans i.e. 84% and offshore loans i.e. 16%

caPiTaL STrucTure.

CAPITAL STRUCTURE POLICY

Provisions on the minimum capital requirement for Financing Companies are set forth in the Financial Services Authority (FSA) Regulation No. 28/POJK.05/2014 on Business License and Institutionalism of Financing Companies. The provision regulates that the minimum Paid-up Capital required from limited liability companies is IDR 100,000,000,000. The Company’s Articles of Association regulate that the Company’s authorized capital shall amount to IDR 2 trillion, which is divided to 2 billion shares valued IDR 1,000 per share. Out of the authorized capital, a total of 574,885,067 shares has been placed by the


48

Ikhtisar Perseroan




saham, sehingga modal ditempatkan Perusahaan berjumlah Rp 574.885.067.000 yang mana jumlah tersebut telah memenuhi ketentuan modal minimal Perusahaan Pembiayaan pada peraturan di atas.

INFORmASI DAN FAKTA mATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN

Pada tanggal 12 Maret 2019, Perusahaan telah melakukan pendaftaran efek bersifat utang melalui Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan III SAN FINANCE dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp2.500.000.000.000 (dua triliun lima ratus miliar Rupiah), Perusahaan akan menerbitkan dan menawarkan Obligasi Berkelanjutan III SANF Tahap I Tahun 2019 dengan jumlah pokok sebanyak-sebanyaknya Rp750.000.000.000 (tujuh ratus lima puluh milliar Rupiah)

Melalui Surat Keputusan Direksi Nomor 130/LSANF/BOD/III/2019 telah dilakukan pengangkatan Bayuaji Natamijaya sebagai Kepala Unit Audit Internal Perusahaan menggantikan Saudari Christine Sanjaya, pengangkatan ini efektif pada tanggal 15 Maret 2019.

PROSPEK USAHA 2019

Setelah melewati periode penurunan harga komoditas dalam beberapa tahun terakhir, industri alat berat mulai memperlihatkan pertumbuhan di tahun 2017. Namun, pada akhir tahun 2018, terjadi oversupply batubara di negara Tiongkok yang berdampak pada regulasi impor dan mempengaruhi harga batubara itu sendiri, sehingga, permintaan alat berat menyesuaikan kondisi tersebut.

Selain itu, Perusahaan mengharapkan adanya peningkatan pangsa pasar di PT United Tractors, Tbk pada penjualan produk. Sinergi bisnis yang sudah berjalan akan terus digali oleh Perusahaan terutama dalam peluang bisnis lainnya dalam grup Astra dan grup Marubeni. Melihat peluang ini Perusahaan berencana untuk terus meningkatkan pemberian pembiayaan alat berat serta menggali peluang untuk melakukan pembiayaan terhadap nasabah Perusahaan terutama melalui fasilitas modal usaha.

Dalam rangka mempertahankan pertumbuhan bisnis dan memitigasi risiko serta mengingat volatilitas harga komoditas, Perusahaan memiliki inisiatif untuk meningkatkan portofolio bisnis pada sektor non-pertambangan, antara lain dengan tetap merambah bisnis alat berat melalui peluang di sektor bisnis yang akan berkembang di tahun 2019 serta sektor bisnis baru. Perusahaan berkomitmen untuk menjaga kualitas aset serta keseimbangan portofolio aset yang dimiliki saat ini. Untuk menjaga kualitas aset, Perusahaan akan menerapkan Kebijakan Manajemen Risiko dan Kredit untuk melaksanakan proses akuisisi kredit melalui analisis yang mendalam serta memperhatikan prinsip kehati-hatian, dengan terus memperkuat manajemen

2019 bUSINESS PROSPECT

After experiencing a period of declining commodity prices in recent years, the heavy equipment industry began to show growth in 2017. however, at the end of 2018, there was oversupply of coal in China. This brought an impact on import regulations that affected the coal price. Therefore, demand for heavy equipment adjusted to these conditions.

In addition, the Company expects an increase in market share on product sales in PT United Tractors, Tbk. The company will continue to examine the existing business synergy, especially in other business opportunities in the Astra group and Marubeni group. Seeing this opportunity, the Company plans to increase heavy equipment financing as well as explore opportunities to finance the Company’s customers through its venture capital facility.

In order to maintain business growth and mitigate risks and considering the volatility of commodity prices, the Company has initiatives to increase the business portfolio in the non-mining sector, among others by continuing to expand the heavy equipment business through opportunities in the business sector and new business sectors that will develop in 2019. The Company is committed to maintaining its asset quality and balance of its existing asset portfolio. To maintain asset quality, the Company will implement a new Risk and Credit Management Policy to carry out the credit acquisition process through in-depth analysis and prudence, while continuously strengthening risk management by applying Anti Money Laundering

shareholders, hence the Company’s issued capital amounts to IDR 574,885,067,000 which has met the required minimum capital for Financing Companies set in the regulation mentioned above.

SUbSEQUENT INFORmATION AND mATERIAL FACTS

On 12 March 2019, the Company has registered debt securities through the Public Offering BONDS Shelf Registration III SAN FINANCE with a target of raising IDR 2,500,000,000,000 (two trillion five hundred billion Rupiah), the Company will issue and offer BONDS Shelf Registration III SANF Phase I Year 2019 with a principal amount of up to IDR 750,000,000,000 (seven hundred fifty billion Rupiah).

Pursuant to Board of Directors Circuler No. 130/LSANF/BOD/III/2019, Bayuaji Natamijaya will be appointed as Internal Audit Unit head replacing Christine Sanjaya, effective on 15 March 2019.

49





risiko dengan menerapkan prinsip Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme, memperbarui skenario mitigasi risiko, serta menerapkan prinsip Risk Based Supervision melalui penilaian tingkat risiko yang dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam setahun.

Untuk itu, Perusahaan akan terus melakukan pembaruan terhadap struktur organisasi dengan memperkuat fungsi manajemen aset atau asset management. Langkah ini akan diambil untuk meningkatkan pengelolaan kualitas aset Perusahaan yang dimiliki saat ini dan yang akan datang.

Di sisi lain, dalam rangka sinergi antara Grup Astra dan Grup Marubeni, saat ini Perusahaan menjalin kerjasama bisnis dengan Grup Marubeni melalui beberapa project financial lease. Salah satunya dengan anak perusahaan Grup Marubeni di Indonesia pada bidang kehutanan yang lokasinya tersebar baik di Sumatera maupun Kalimantan. Sebagai rencana pengembangan bisnis kedepan dan menguatkan kerjasama antara Grup Astra dan Grup Marubeni, Perusahaan berencana untuk memberikan dukungan penuh melalui pembiayaan alat berat yang akan digunakan pada proyek tersebut. hal ini dapat memberikan dampak positif pada Perusahaan yang berusaha untuk memperbesar sektor non-tambangnya.

PERbANDINGAN ANTARA TARGET AWAL TAHUN DAN REALISASI TAHUN 2018, SERTA PROYEKSI 2019

Pada awal tahun 2018, Perusahaan menetapkan target angka pembiayaan baru yaitu sebesar Rp 2 triliun. Kondisi harga komoditas yang membaik, terutama harga batubara yang meningkat dari tahun 2017, cukup memberi dampak positif pada jumlah pembiayaan baru di akhir tahun 2018. Kerjasama dengan perusahaan afiliasi baik dalam bentuk program-program pembiayaan dengan struktur yang menarik dapat membantu Perusahaan untuk mencapai angka pembiayaan baru yang cukup baik. Di luar dari pembiayaan program kerjasama dengan afiliasi, Perusahaan membukukan kenaikan penjualan sebesar Rp 506 miliar atau sebesar 38,78%. Realisasi jumlah pembiayaan baru Perusahaan pada tahun 2018 sebesar Rp 1,8 triliun yaitu 90% dari target awal.

Selain itu pada awal tahun 2018, Perusahaan menargetkan pendapatan sebesar Rp 550 miliar dengan target laba bersih sebesar Rp 45 miliar. Pada akhir tahun 2018 pendapatan Peseroan mencapai Rp 465 miliar dengan laba bersih Rp 42 miliar. Realisasi angka pendapatan sebesar Rp 465 miliar atau sebesar 85% dari target yaitu sebesar Rp 550 miliar. Realisasi laba bersih mencapai Rp 42 miliar atau sebesar 93% dari target yaitu sebesar Rp 45 miliar.

Total aset yang ditargetkan Perusahaan pada awal tahun 2018 sebesar Rp 4.8 triliun. Total aset Perusahaan pada akhir tahun 2018 sebesar Rp 4.3 triliun.

and Counter-Terrorism Financing principles, updating risk mitigation scenarios, and applying the Risk-Based Supervision principle through risk assessment at least once a year.

Therefore, the Company will continue to make updates to the organizational structure by strengthening its asset management function. This step will be taken to improve the management of the Company’s current and future asset quality.

On the other hand, in the context of the synergy between the Astra Group and the Marubeni Group, the Company is currently working together with the Marubeni Group through several project financial leases. Among others with a subsidiary of the Marubeni Group in Indonesia in the field of forestry whose location is spread in Sumatra and Kalimantan. As a plan for future business development and strengthening partnerships between the Astra Group and the Marubeni Group, the Company plans to provide full support through the financing of heavy equipment to be used in the project. This can have a positive effect on companies that seek to expand their non-mining sectors.

TARGET COmPARISON IN THE bEGINNING AND REALIZATION IN 2018, AND 2019 PROjECTION

At the beginning of 2018, the Company set a new financing target amounting IDR 2 trillion. The fact that commodity prices, especially coal, have impoved from 2017 is enough to give a positive impact to new financing in the end of 2018. Partnership with affiliated companies in the form of joint financing or financing programs with interesting structure can support the Company in achieving a higher amount of new financing. Aside from the joint financing, the Company booked sales increase amounting IDR 506 billion or equivalent to 38,78%. The Company’s total new financing realized in 2018 amounts to IDR 1,8 trillion i.e 90% of the original target.

In addition, in the beginning of 2018, the Company also targeted a revenue of IDR 550 billion, with a target net profit of IDR 45 billion. At the end of 2018, the Company’s revenue reached IDR 465 billion, with a net profit of IDR 42 billion. The revenue realized was IDR 465 billion or 85% from the target amounted IDR 550 billion. Whilist net profit realized was IDR 42 billion or 93% of the planned target i.e IDR 45 billion.

In the beginning of 2018, the Company targeted total asset of IDR 4.8 trillion. The Company total asset at the end of 2018 is IDR 4.3 trillion.


50

Ikhtisar Perseroan





Perbandingan antara Target awal Tahun Buku dengan realisasi Tahun 2018 dan Proyeksi Tahun 2019

comparison between Target at the Beginning of Fiscal year with 2018 realization and 2019

Projection

realisasiRealization 2018

TargetTarget 2018

realisasiRealization (%)

TargetTarget 2019

Pendapatan 465,973 550,307 85% 404,980 Income

Beban 410,717 489,812 84% 340,299 Expenses

Laba Sebelum Pajak Penghasilan

55,256 60,495 91% 64,681Net Income Before

Income Tax

Beban Pajak Penghasilan

13,151 15,124 87% 16,170 Income Tax

Laba Bersih 42,105 45,371 93% 48,511 Net Income

PERbANDINGAN STRUKTUR PERmODALAN TAHUN 2018 DAN 2017

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh tercatat sebesar Rp 574,9 miliar dengan nilai nominal Rp 1,000 per saham dan jumlah agio saham Perusahaan pada tahun 2018 tercatat sebesar Rp 47,9 miliar, terdapat penurunan sebesar Rp 1,4 miliar yang disebabkan oleh pelepasan anak Perusahaan.

Jumlah cadangan lindung nilai arus kas pada tahun 2018 mengalami peningkatan 1.299% dibandingkan pada tahun 2017. Jumlah saldo laba Perusahaan pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 91% dari angka Rp 825 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp76 miliar pada tahun 2018.


Perbandingan Struktur Permodalan comparison of capital Structure

2018 2017Modal Saham 574,885 574,885 Capital issued and fully paid

Agio Saham 47,937 49,367 Capital paid in excess of par value

Cadangan lindung nilai arus kas 3,742 (312) Cash flow hedging reserveSaldo Laba 76,190 825,453 Income Balance

Kepentingan nonpengendali - 1,002 Non-controlling Interest

JuMLah 702,754 1,450,396 TOTaL

ASPEK PEmASARAN

Pelaksanaan kegiatan Pemasaran berperan sangat penting bagi Perusahaan dalam pemenuhan kebutuhan konsumen untuk senantiasa bersaing dalam pasar yang semakin dinamis. hal tersebut tidak terlepas dari kesadaran Perusahaan sebagai penyedia layanan pembiayaan agar dapat memperluas jangkauan usaha, mengantisipasi persaingan dan perubahan terhadap tren bisnis, serta menawarkan produk baru dan inovatif. Selama tahun 2018, kegiatan Perusahaan terfokus pada pendekatan organik serta non-organik pada aspek pemasaran untuk memperoleh pembiayaan baru.

2018 AND 2017 CAPITAL STRUCTURE COmPARISON

The number issued capital and paid-up capital booked was IDR 574.9 billion, with a nominal value of IDR 1,000 per share and the number of premium shares of the Company in 2018 booked was IDR 47.9 billion, a decrease of IDR 1.4 billion caused by the release of the Company’s subsidiaries.

The total cash flow hedging reserve in 2018 has declined by 1.299% compared to 2017. The Company’s total retained earnings in 2018 have increased by 91%, from IDR 825 billion in 2017 to IDR 76 billion in 2018.

mARKETING ASPECT

The implementation of marketing activities plays a very important role for the Company in fulfilling the need of consumers to always compete in an increasingly dynamic market. This is due to the Company’s awareness as a financing service provider to expand its business scope, anticipate competition and changes to business trends, and offer new and innovative products. Throughout 2018, the Company’s activities focused on organic and non-organic approaches to the marketing aspect to obtain new financing.

51





Penyebaran jaringan pemasaran menjadi salah satu faktor strategis sehingga bisa mengoptimalkan kinerja operasional. Maka dari itu, Perusahaan memiliki jaringan pemasaran yang tersebar dibeberapa wilayah di Indonesia. Pada tahun 2018, terdapat 11 jaringan pemasaran Perusahaan yang terletak di DKI Jakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, serta Sulawesi Selatan.

Jaringan pemasaran tersebut berfungsi sebagai titik penghubung (point of contact) antara Perusahaan yang berkantor pusat di DKI Jakarta dengan nasabah-nasabah yang tersebar di luar DKI Jakarta. Jaringan ini berfungsi untuk menyerap kebutuhan pembiayaan di daerah-daerah yang telah ditentukan dengan mempromosikan produk pembiayaan yang disediakan oleh Perusahaan. Selanjutnya, diharapkan komunikasi dengan customer dapat terjalin dengan baik dan tentunya dapat memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pihak berkepentingan.

Dimulai dengan program-program pembiayaan yang kompetitif, kemudahan dalam pembiayaan, layanan yang berkualitas, tenaga kerja profesional yang terampil dan responsif, penanganan purna jual yang terpadu serta hubungan yang erat dengan pihak pemasok dalam proses pemasaran dan penjualan yang sedang berjalan menjadi pokok dari pelaksanaan kegiatan pemasaran. Salah satu keunggulan Perusahaan dapat dinilai dari produk-produk berkualitas tinggi serta merek-merek ternama yang dibiayai. Selain itu, fasilitas pembiayaan yang kami berikan ditujukan bagi nasabah korporasi maupun perorangan.

SUmbER DAYA mANUSIA

Dengan terus beradaptasi pada kebutuhan bisnis dan strategi perusahaan, Perusahaan secara terus menerus berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya yang berkarakter, berkompetensi serta mempunyai komitmen dan motivasi tinggi agar mampu berkontribusi pada Perusahaan.

Distribution of network marketing is one of the strategic factors so that it can optimize operational performance. Therefore, the Company has a marketing network spread across several regions in Indonesia. In 2018, the company has 11 marketing network in DKI Jakarta, East Java, North Sumatra, Riau, Jambi, South Sumatra, West Kalimantan, East Kalimantan, South Kalimantan, and South Sulawesi.

The marketing network functions as a point of contact between companies headquartered in Jakarta and customers spread outside Jakarta. This network serves to absorb the financing needs in the areas that have been determined by promoting financing products provided by the Company. Furthermore, it is expected that communication with customers can be well maintained and the best service can be provided for all relevant parties.

Starting with competitive financing programs, ease of financing, quality services, skilled and responsive professional workforce, integrated after-sales handling and close relationships with suppliers in the existing marketing and sales process hence serving as the main part of the marketing activities. One of the Company’s excellence can be assessed from its high-quality products and the famous brands financed by the Company. In addition, the financing facilities that we provide are intended for corporate and individual customers.

HUmAN CAPITAL

By continuing to adapt to the business needs and company strategy, the company is continuously committed to developing the skills of their human resources with character, competence as well as high commitment and motivation to be able to contribute to the Company.


52

Ikhtisar Perseroan




Sejalan dengan pedoman pelaksanaan pengelolaan sumber daya manusia yang dituangkan dalam Astra Human Capital Management, secara berkesinambungan Perusahaan melaksanakan program-program tersebut yang terintegrasi dalam pilar Organization Development Management & Culture Management, pilar Recruitment Management, pilar People Development Management, pilar Performance Management, pilar Reward Management, pilar Industrial Relations Management dan pilar Termination Management.

Organization Development Management & Pilar Culture Management - Perumusan strategi Perusahaan disusun secara sistematis mengacu pada Astra Management System (AMS) mulai dari tingkat Perusahaan sampai pada Individual Performance Plan (IPP) demi memastikan pencapaian yang optimal. Pembenahan alur bisnis dan proses kerja dilakukan secara bertahap mulai dari fungsi operation sampai pada fungsi support demi meningkatkan kualitas layanan yang terbaik bagi pelanggan internal dan eksternal. Budaya inovasi menjadi salah satu program yang ditargetkan dengan dibentuknya Team Innovation Culture sebagai motor penggerak program inovasi di seluruh organisasi secara berkesinambungan mulai dari pembekalan kompetensi anggota team sampai pada sosialisasi dan asistansi pada setiap fungsi.

Recruitment Management - ”The right man in the right place and time”. Pemenuhan sumber daya manusia menjadi suatu proses yang sangat menentukan bagi Perusahaan, pentingnya proses seleksi dilakukan dengan komprehensif dengan menggunakan Astra Leadership Competencies agar mereka memenuhi kriteria kandidat pemimpin Perusahaan masa depan. Proses pencarian kandidat melalui program ”On Campus Recruitment” yang dibungkus dalam program literasi keuangan bagi para mahasiswa berjalan secara efektif di Jakarta dan Bandung. Pembekalan bagi karyawan baru melalui New Employee Orientation Program (NEOP) diselenggarakan secara In-Class Training (ICT), On The Job Training (OJT) serta program mentoring dirasakan sangat membantu mereka untuk dapat bekerja secara optimal.

People Development Management – Program pengembangan kompetensi karyawan disusun berdasarkan hasil assessment dari setiap atasan dengan mempertimbangkan kompetensi matrix setiap jabatan baik leadership, bisnis maupun teknisnya. Sesuai arahan bisnis Perusahaan, beberapa program In-Class Training telah diselenggarakan seperti ”Leading with Business Sensibility” bagi para leader, ”Property Industrial Knowledge” bagi fungsi operation, DMAIC Improvement Methodology Workshop serta program-program pengembangan kompetensi lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap karyawan. Perusahaan juga mengikutsertakan seluruh karyawan sesuai dengan ketentuan POJK No.24 dalam program sertifikasi yang diselenggarakan oleh SPPI. Dalam rangka memastikan kesinambungan proses suksesi para leader, Perusahaan juga mengikutsertakan karyawan yang berpotensi dalam program leadership yang diselenggarakan oleh Astra Management

In line with the human resource management guidelines that have been provided in the Astra human Capital Management, the company continuously carries out programs that are integrated in the following pillars: Organization Development Management and Culture Management Pillar, Recruitment Management Pillar, People Development Management Pillar, Performance Management Pillar, Reward Management Pillar as well as the Industrial Relations Management Pillar and Termination Management Pillar.

Organization Development management & Culture management Pillar - The formulation of the Company’s strategy is systematically formulated referring to the Astra Management System (AMS), starting from the Company level to the Individual Performance Plan (IPP), to ensure optimal achievement. Business flow and work processes are gradually refined, starting from the operation function to the support function, to improve the quality of services for internal and external customers. Innovation culture became one of the targeted programs with the establishment of Team Innovation Culture as the motor of the innovation program throughout the organization, starting from the debriefing of team members’ competence to the socialization and assistance for every function.

recruitment Management - “The right man in the right place and time”. The recruitment of human resources is a very crucial process for the Company, it is highly important that the selection process is done comprehensively by using the Astra Leadership Competencies to meet the criteria of future Corporate Leadership candidates. The candidate recruitment process through “On Campus Recruitment” program was packaged into a financial literacy program for university students and has been effective in Jakarta and Bandung. The New Employee Orientation Program (NEOP) provided through In-Class Training (ICT), On The Job Training (OJT) and mentoring program was considered to be very helpful in supporting employees to work optimally.

People Development Management - The employee competency development program is prepared based on the assessment submitted by all supervisors by considering the competency matrix for each position; either leadership, business or technical. As per the Company’s business directives, a number of In-Class Training programs have been organized such as “Leading with Business Sensibility” for leaders, “Property Industrial Industrial Knowledge” for operation functions, DMAIC Improvement Methodology Workshop and other competency development programs tailored to the needs of each employee. The Company also involves all employees, in accordance with the provisions of Financial Services Authority Regulation No.24, in the certification program held by SPPI. To ensure continuity of the successors for leadership positions, the Company also invites potential employees in leadership programs organized by Astra Management Development Program (AMDI)

53





Development Program (AMDI) dengan program unggulan ABMP, AFMP, AMMP, AGMP, AEP dan AAEP.

Tabel anggaran Pelatihan Training Budget Table

Pelatihan anggaran Budget (Rp)

Training

Program Pengembangan Kepemimpinan 61,066,667 Leadership Development Program

Program Pengembangan Teknis 1,120,541,762 Technical Development Program

Total 1,181,608,429 Total

Performance Management – Menjadi kewajiban setiap leader untuk memastikan bahwa setiap karyawan mempunyai Individual Performance Plan (IPP) yang menjadi dasar dalam penilaian dan pemberian reward bagi karyawan. Proses evaluasi kinerja dilakukan 2 kali dalam satu tahun, sedangkan proses penilain karya dilakukan 1 kali, yaitu pada bulan Desember. Melalui proses ini karyawan belajar untuk membuat rencana kerja harian agar kontribusinya memberikan kontribusi pada unit kerja masing-masing.

Reward Management – Perusahaan senantiasa mengupayakan untuk memberikan kompensasi yang menarik bagi seluruh karyawan sesuai dengan kontribusi masing-masing, kinerja perusahaan serta kemampuan Perusahaan untuk memberikan serta ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan sistem penggolongan dan kepangkatan kompensasi setiap karyawan akan ditetapkan.

Profil Sumber Daya Manusia

a. Statistik Karyawan berdasarkan Jenjang

Pendidikan:

Jenjang PendidikanEducational Level

31 Desember/December

2015 2016 2017 2018SD / Elementary School 1 1 1 1

SLTP / Junior high School - - - -

SMU / Senior high School 4 3 3 3

Diploma (D3) 11 8 7 6

Sarjana (S1) / Bachelor Degree 118 106 107 111

Pasca Sarjana (S2) / Postgraduate 4 6 5 10

Jumlah / Total 138 124 123 131

b. Statistik Karyawan berdasarkan Jenjang Manajemen:

Jenjang ManajemenManagement Level


2015 2016 2017 2018Diektur / Director 5 5 5 5

Kepala Divisi / Division head 2 2 2 4

Kepala Departemen / Department head 15 16 16 11

Kepala Operasi Bisnis / Business Operation head 10 10 10 9

Officer 68 57 56 69

Staff 38 34 34 33

Jumlah / Total 138 124 123 131

with leading programs ABMP, AFMP, AMMP, AGMP, AEP, and AAEP.

Performance Management - Every leader is required to ensure that all employees have an Individual Performance Plan (IPP) that serves as the basis for assessing and rewarding employees. The performance evaluation process is done twice a year, whereas the work assessment process is done once a year, in December. Employees learn to prepare a daily work plan to contribute to their respective work units through this process.

reward Management - The Company continuously strives to provide an attractive compensation package to all employees in accordance with their respective contributions, company performance and the Company’s ability as well as the applicable legislation. The compensation for each employee will be determined based on the grading system and rank.

Human Capital Profile

a. The Employees’ Statistics based on the Educational Level:

b. The Employees’ Statistics based on Management Level:


54

Ikhtisar Perseroan




c. Statistik Karyawan berdasarkan Jenjang Usia :

Jenjang usiaAge Level


2015 2016 2017 2018

18 – 25 tahun / years 20 8 13 26

26 – 35 tahun/ years 84 79 68 67

36 – 45 tahun / years 24 25 29 23

> 45 tahun / years 10 12 13 15

Jumlah / Total 138 124 123 131

d. Statistik Karyawan berdasarkan Lama Bekerja :

Lama BekerjaLength of Work


2015 2016 2017 2018

< 5 tahun / years 67 50 39 46

5-10 tahun / years 62 43 50 50

> 10 tahun / years 9 31 34 35

Jumlah / Total 138 124 123 131

KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2018, Perseroan tidak mencatatkan saham di PT Bursa Efek Indonesia maupun di bursa efek lainnya.

KRONOLOGIS PENCATATAN EFEK DAN LAINNYA

Periode Penggunaan auditor eksternal dan Biaya audit

Auditor Eksternal berkewajiban memberikan pendapat tentang kewajaran dan kesesuaian Laporan Keuangan dengan prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia.

Laporan Keuangan Perseroan periode 31 Desember 2018 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan. Biaya Audit yang akan dibayarkan Perseroan atas Laporan Keuangan periode ini adalah sebesar Rp 1,05 miliar, di luar Out of Pocket Expenses.

KEbIjAKAN DIVIDEN

Pembagian dividen untuk para pemegang saham Perusahaan diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perusahaan. Pembagian dividen interim diakui sebagai liabilitas ketika dividen disetujui berdasarkan keputusan rapat Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan.

c. The Employees’ Statistics based on Age Level:

d. The Employees’ Statistics based on Length of Work:

SHARE LISTING HISTORY

As of 31 December 2018, the Company did not register any shares in the Indonesia Stock Exchange or any other stock exchange.

OTHER SECURITY LISTING HISTORY

external auditor Work Period and audit Fee

External auditor is obligated to provide the feedback regarding the Financial Statements’ fairness and appropriateness based on Indonesia’s accounting principle.

The Company Financial Report period of 31 December 2018 was audited by Public Accounting Firm of Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Partners. The audit fees had cost the Company in total amount of IDR 1.05 billion, exclude Out of Pocket Expenses.

DIVIDEND POLICY

The dividend shared to the Company’s shareholders is recognized as a liability in the financial statements in the same period when it was approved by the Company’s shareholders. The interim dividend payment is recognized as a liability at the same time the dividends are approved based on the Board of Directors’ decree in accordance with the Company’s Articles of Association.

55





Berdasarkan Keputusan Sirkuler Direksi Perusahaan No. 077/LSANF/CIR/III/2018 tanggal 14 Maret 2018 dan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Perusahaan No. 078/LSANF/ CIR/III/2018 tanggal 14 Maret 2018, Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris telah menyetujui pembagian dividen final sejumlah Rp 792 miliar. Dividen tersebut telah dibayar pada tanggal 15 Maret 2018. Pada tahun 2018 Perusahaan tidak melakukan pembagian dividen interim.


Kebijakan Dividen Dividend Policy

uraian 2018 2017 Description

Laba Bersih setelah Pajak 42,105 37,129 Net Income after Tax

Persentase Dividen 2140.54% - Percentage of Dividend

Dividen yang Dibagikan 792,000 - Dividend Distributed

Dividen per Lembar Saham (dalam Rupiah penuh)

1,378 -Dividend per share

(in full amount Rupiah)

INFORmASI mATERIAL INVESTASI, EKSPANSI, mERGER, AKUISISI, DAN RESTRUKTURISASI HUTANG/mODAL

Berdasarkan Akta No. 30 Tahun 2018 yang dibuat di hadapan Notaris Nanny Wlana Setiawan, S.h., Notaris di Jakarta, telah memperoleh penerimaan pemberitahuan dari Kementerian hukum dan hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AhU-Ah.01.03-0151680 tertanggal 17 April 2018, Perusahaan telah melakukan penjualan 99.000 saham dalam PT Surya Cakra Anugerah Nusantara kepada PT Sedaya Multi Investama, Silver Capital Investment Corporation dan PT Marubeni Indonesia dengan rincian sebagai berikut:

a. 59.000 saham dijual kepada PT Sedaya Multi Investama;

b. 35.000 saham dijual kepada Silver Capital Investment Corporation;

c. 5.000 saham dijual kepada PT Marubeni Indonesia.

Pada tanggal 31 Desember 2018 Perusahaan tidak lagi tercatat sebagai pemegang saham PT Surya Cakra Anugerah Nusantara.

INFORmASI mATERIAL TRANSAKSI AFILIASI

Sepanjang tahun 2018, Perusahaan tidak melakukan transaksi material dengan pihak terafiliasi selain yang telah disampaikan pada laporan keuangan:

Based on the Circular Decision of the Board of Directors No. 077/LSANF/CIR/III/2018 dated 14 March 2018 and Circular Decision of the Board of Commissioners No. 078/LSANF/CIR/III/2018 dated 14 March 2018, the Board of Directors with approval from the Board of Commissioners has approved the distribution of final dividends amounting to IDR 792 billion. The dividend was paid on 15 March 2018. The Company did not distribute an Interim Dividend in 2018.

INFORmATION ON mATERIAL INVESTmENT, EXPANSION, mERGER, ACQUISITION, AND CAPITAL/DEbT RESTRUCTURING

According to Deed No. 30 Year 2018 drafted in the presence of Notary Nanny Wiana Setiawan, S.h., Notary in Jakarta, which has received notification from the Ministry of Law and human Rights of the Republic of Indonesia No. AhU-Ah.01.03-0151680 dated 17 April 2018, the Company has sold 99,000 shares of PT Surya Cakra Anugerah Nusantara to PT Sedaya Multi Investama, Silver Capital Investment Corporation and PT Marubeni Indonesia with the following details:

a. 59,000 shares were sold to PT Sedaya Multi Investama;

b. 35,000 shares were sold to Silver Capital Investment Corporation;

c. 5,000 shares were sold to PT Marubeni Indonesia.

Therefore, as of 31 December 2018 the Company is no longer listed as a shareholder of PT Surya Cakra Anugerah Nusantara.

INFORmATION ON mATERIAL AFFILIATE TRANSACTION

Transactions with affiliated parties carried out by the Company throughout 2018 are as follows:


56

Ikhtisar Perseroan




PERUbAHAN PERATURAN DAN DAmPAKNYA TERHADAP KINERjA PERUSAHAAN

Pada tahun 2018, baik Bank Indonesia maupun OJK mengeluarkan beberapa peraturan yang berdampak langsung bagi Perusahaan. Berikut adalah peraturan-peraturan yang dikeluarkan dan dampaknya bagi Perusahaan:

1. POJK Nomor 35/POJK.05/2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan.

2. POJK Nomor 22/POJK.02/2018 tentang Perubahan atas POJK Nomor 3/POJK.02/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pungutan oleh OJK.

3. POJK Nomor 18/POJK.07/2018 tentang Layanan Pengaduan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan.

4. POJK Nomor 11/POJK.04/2018 tentang Penawaran Umum Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk kepada Pemodal Profesional.

5. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 17/SEOJK.07/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Layanan Pengaduan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan.

6. Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/10/PBI/2018 tentang Transaksi Domestik Non-Deliverable Forward.

7. Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/13/PBI/2018 tantang Transaksi Derivatif Suku Bunga Rupiah.

Dengan dikeluarkannya peraturan-peraturan yang telah disebutkan di atas, terutama POJK 35/POJK.05/2018, menyebabkan munculnya kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi oleh Perusahaan, yaitu sebagai berikut: penyesuaian terhadap Penerapan Layanan Pengaduan Konsumen, penerapan anti fraud, penyesuaian pemenuhan syarat penerbitan efek melalui penawaran umum kepada OJK, serta penyesuaian terhadap kalkulasi Tingkat Kesehatan Keuangan Perusahaan.

Selain itu, POJK 35/POJK.05/2018 juga memperluas kegiatan usaha Perusahaan dengan menghapus jangka waktu fasilitas pembiayaan yang diberikan serta menambah fasilitas dana sebagai salah satu fasilitas pembiayaan baru yang dapat diberikan Perusahaan. Namun di sisi lain, dengan adanya pembatasan nilai pembiayaan untuk setiap debitur maksimal sebesar Rp 500.000.000,- maka hal ini berdmpak secara signifikan terhadap penurunan portfolio Perusahaan terhadap Pembiayaan Modal Kerja dengan Fasilitas Modal Usaha.

REGULATION CHANGES AND ITS ImPACT TOWARDS THE COmPANY’S PERFORmANCE

In 2018, Bank Indonesia and the Financial Services Authority issued a number of regulations which directly affected the Company. The regulations issued and its impact on the Company are as follows:

1. Financial Services Authority Regulation Number 35/POJK.05/2018 regarding Operation of Financing Company Business.

2. Financial Services Authority Regulation Number 22/POJK.02/2018 regarding Amendment of OJK Regulation Number 3/POJK.02/2014 concerning Procedure for Implementation of Levies by the Financial Services Authority.

3. Financial Services Authority Regulation Number 18/POJK.07/2018 regarding Consumer Complaint Service in the Financial Services Sector.

4. Financial Services Authority Regulation Number 11/POJK.04/2018 regarding Public offering of Debt Securities and/or Sukuk to the Professional Investors.

5. Financial Services Authority Circular Number 17/SEOJK.07/2018 regarding Guidelines for Implementation of Consumer Complaint Services in the Financial Services Sector.

6. Bank Indonesia Regulation Number 19/9/PBI/2017 regarding Domestic Non-Deliverable Forward Transaction.

7. Bank Indonesia Regulation Number 20/13/PBI/2018 regarding Derivative Transactions with Rupiah Interest Rate.

With the issuance of the above-mentioned regulations, especially POJK 35/POJK.05/2018, the Company must fulfill various obligations, namely as follows: adjustments to the Application of Consumer Complaint Services, anti-fraud implementation, adjustment of requirements for the issuance of securities through a public offering to OJK, as well as adjustments to the calculation of the Company’s Financial health.

In addition, POJK 35/POJK.05/2018 also broaden the Company’s business activities by removing the period of financing facilities provided and added provision of funds as one of the new financing facilities that the Company can provide. On the other hand, the maximum financing to be provided for each debtor shall not exceed IDR 500,000,000, - this resulted in a significant reduction in the Company’s portfolio of Working Capital Financing with Venture Capital Facility.

57





Peraturan mengenai Surat Berharga Komersial (SBK) dikeluarkan Bank Indonesia menimbang bahwa bahwa surat berharga komersial merupakan salah satu instrumen pasar uang yang perlu dikembangkan untuk memberikan fleksibilitas pengelolaan likuiditas pelaku pasar uang dan mendorong pembiayaan ekonomi nasional. SBK dinilai dapat menjadi alternatif diversifikasi sumber pendanaan yang cepat dan murah bagi perusahaan pembiayaan, di luar sumber dana selama ini dari kredit perbankan, obligasi, dan medium term note (MTN).

PERKEmbANGAN TERAKHIR STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN DAmPAKNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menerbitkan standar baru, amandemen dan interpretasi berikut, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2018 sebagai berikut :

- ISAK 33 “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di Muka”;

- ISAK 34 “Ketidakpastian dalam Perlakuan Pajak Penghasilan”;

- Amandemen PSAK 24 “Imbalan Kerja: Amandemen, Kurtailmen, atau Penyelesaian Program”;

- Penyesuaian Tahunan 2018 PSAK 22 “Kombinasi Bisnis”;

- Penyesuaian Tahunan 2018 PSAK 26 “Biaya Pinjaman”;

- Penyesuaian Tahunan 2018 PSAK 46 “Pajak Penghasilan”; dan

- Penyesuaian Tahunan 2018 PSAK 66 “Pengendalian Bersama”.

Standar tersebut akan berlaku efektif pada 1 Januari 2019.

- PSAK 71 “Instrumen Keuangan”;

- PSAK 72 “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan”;

- PSAK 73 “Sewa”;

- Amendemen PSAK 15 “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”;

- Amandemen PSAK 62 “Kontrak asuransi - Menerapkan PSAK 71 : Instrumen Keuangan”; dan

- Amandemen PSAK 71 “Instrumen Keuangan: tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif”.


Pada saat penerbitan laporan keuangan Perusahaan masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Perusahaan.

Regulations on Commercial Paper (SBK) issued by Bank Indonesia consider commercial papers to be one of the money market instruments that need to be developed to provide flexibility in managing the liquidity of money market participants and encourage the financing of the national economy. SBK is considered to be an alternative to diversify fast and cheaper sources of funding for finance companies, beyond the current source of funds from bank loans, bonds, and Medium Term Notes (MTN).

RECENT UPDATE ON THE FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS AND ITS ImPACT TOWARDS FINANCIAL STATEmENTS

Board of Financial Accounting Institute of Indonesia Chartered Accountant (DSAK-IAI) has issued new standards, amendments and interpretations, but not yet effective for the fiscal year started on or after 1 January 2018, are as follows:

- ISFAS 33 “Foreign Currency Transactions and Advance Consideration”.

- ISFAS 34 “Uncertainty over Income Tax Treatments”;

- The amendments to SFAS 24 “Employee Benefits: Plan amendment, Curtailment or Settlement”;

- Annual Improvement 2018 SFAS 22 “Business Combination”;

- Annual Improvement 2018 SFAS 26 “Borrowing Cost”;

- Annual Improvement 2018 SFAS 46 “Income Taxes”; and

- Annual Improvement 2018 SFAS 66 “Joint Arrangements”.

The above standards will be effective on 1 January 2019.

- SFAS 71 “Financial Instruments”;

- SFAS 72 “Revenue from Contracts with Customers”;

- SFAS 73 “Leasing”;

- The amendments to SFAS 15 “Investments in Associates and Joint Ventures: Long-term Interests in Associates and Joint Ventures”;

- The amendments to SFAS 62 “Insurance contract -- Implementation of SFAS 71: Financial Instruments”; and

- The amendments to SFAS 71 “Financial Instruments: Prepayment Features with Negative Compensation”.


By the time this financial statement was issued, the Company still studying the effect which might occur by implementing those new standards and revisions as well as its impact on the Company’s financial statement.


58

Ikhtisar Perseroan




TATA KELOLA PERUSAHAAN

GOOD cOrPOraTe GOVerNaNce

59





Semakin berkembangnya industri perusahaan pembiayaan yang semakin pesat dan dinamis dapat berdampak pada tingkat risiko yang semakin tinggi dikarenakan kondisi industri yang semakin kompleks. Oleh karena itu, Perusahaan berkomitmen untuk terus mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang terdiri dari 5 (lima) prinsip dasar, yang meliputi:

a. Keterbukaan;

b. Akuntabilitas;

c. Pertanggungjawaban;

d. Kemandirian;

e. Kesetaraan dan kewajaran.

Dalam rangka menerapkan kelima prinsip dasar di atas, Perusahaan senantiasa berpedoman kepada ketentuan dan persyaratan yang berlaku dalam peraturan perundang-undangan terkait pasar modal, perusahaan pembiayaan, Perusahaan terbatas, termasuk Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT). Sehingga seiring dengan implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) tersebut, Perusahaan juga senantiasa menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan aktivitas bisnisnya.

Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas Indonesia, Perusahaan memiliki 3 (tiga) organ perusahaan yaitu: Rapat Umum Pemegang Saham, Direksi dan Dewan Komisaris. Masing-masing dari organ perusahaan tersebut telah memiliki tugas dan wewenang tersendiri. Ketiga organ Perusahaan tersebut telah berjalan sesuai dengan ketentuan pengurusan Perusahaan Terbatas di Indonesia.

RAPAT UmUm PEmEGANG SAHAm (RUPS)

RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi, dengan batasan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar Perusahaan. Wewenang tersebut antara lain adalah membuat keputusan atas hal-hal sebagai berikut:

- Persetujuan atas laporan tahunan dan pengesahan laporan Dewan Komisaris dan laporan keuangan Perusahaan;

- Menunjuk dan memberhentikan Akuntan Publik yang bertindak sebagai auditor Perusahaan;

- Menyetujui anggaran tahunan dan rencana kerja Perusahaan;

- Perubahan anggaran dasar;

- Penggunaaan laba bersih Perusahaan;

- Pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi;

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

The rapidly growing and dynamic development of financing companies can result in an increasingly high level of risk due to increasingly complex industrial conditions. Therefore, the Company is committed to continuing to implement the principles of Good Corporate Governance (GCG), consisting of 5 (five) basic principles namely:

a. Transparency;

b. Accountability;

c. Responsibility;

d. Independency;

e. Fairness.

To apply these five basic principles, Company continues to refer to the provisions and requirements in the prevailing laws and regulations regarding capital markets, finance companies, limited liability companies, including Anti Money Laundering and Counter Terrorism Financing (APU-PPT). Therefore, in line with the implementation of the Good Corporate Governance (GCG) principles, the Company also always applies the principles of prudence in conducting its business activities.

In accordance with the provisions of Law Number 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company, the Company has 3 (three) corporate organs namely: General Meeting of Shareholders, Board of Directors and Board of Commissioners. Each of the company’s organ has its own duties and authorities. All the Company’s organs have been running in accordance with the provisions on the management of Limited Liability Company in Indonesia.

GENERAL mEETING OF SHAREHOLDERS (GmS)

General Meeting of Shareholders (GMS) has a privilege which is not given both to Board of Commissioners and Board of Directors, but limited to the regulations and/or Company’s Articles of Association. The privilege includes making following decisions:

- Approval of annual report and ratification of the Company’s Board of Commissioners report and financial report;

- Appointment and dismissal of Public Accountant who acts as the Company’s Auditor;

- Approval of the Company’s net income utilization;

- Changes of the Company’s Articles of Association ;

- The Company’s net income utilization;

- Appointment and dismissal of both The member of Board of Commissioners and Board of Directors as well as determining their remuneration ;


60

Ikhtisar Perseroan




- Penggabungan, peleburan atau pemisahan Perusahaan;

- Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan; dan

- Rencana Perusahaan melakukan transaksi yang melebihi nilai tertentu dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan.

RUPS dibedakan menjadi 2 (dua) yakni Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilaksanakan apabila diperlukan sesuai dengan kebutuhan.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) diselenggarakan dengan tujuan untuk menyetujui Laporan Tahunan, yang antara lain terdiri dari Laporan Keuangan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta pembagian laba bersih Perusahaan.

Pada tanggal 12 April 2018, telah diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan (“Rapat”) dan menghasilkan keputusan sebagai berikut:

Keputusan agenda 1:

1. Menyetujui dan menerima Laporan Tahunan Perusahaan untuk tahun buku 2017, termasuk Laporan Tugas Pengawasan oleh Dewan Komisaris (“Laporan Tahunan”);

2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017;

Keputusan agenda 2:

1. Mengalokasikan sebesar Rp 25.000.000,00 sebagai dana cadangan Perusahaan;

2. Membagikan dividen tunai sebesar Rp 792.000.000.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

Keputusan agenda 3:

• Menunjuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris, sesuai dengan pengajuan yang dilakukan oleh PT. Sedaya Multi Investama melalui surat Nomor 29/SMI/LGL/III/18 pada tanggal 1 Maret 2018 dan oleh Marubeni Corporation dalam surat Nomor 7 Maret 2018 yang efektif sejak penutupan Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat pada tahun 2020 dan tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya sewaktu-waktu, dengan komposisi sebagai berikut:

Presiden Direktur/ President Director :Bapak Wempy Kunto Wiambodo

Direktur/Director :Bapak handy hartono

Direktur/Director :Bapak Naga Sujady

Direktur/Director :Bapak Gen hoshino

- Merger, acquisition or spin-off of the Company;

- Changes of the Company’s Articles of Association; and

- Corporate plans of making transactions exceeding a certain value and transactions indicating any conflicts of interest.

GMS is distinguished into 2 (two) types; Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders which was held if necessary.

Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) is intendedly held to approve the Annual Reports, which is consist of Financial Statements and Supervisory Duties reports of Board as well as the Company’s net income distribution.

On 12 April 2018, the Company has held Annual General Meeting of Shareholders (“Meeting”) in which has adopted the following resolutions:

resolution 1:

1. Approving and receiving the Company’s Annual Report for fiscal year 2017, including the report of the Company’s Board of Commissioners Supervisory Duties (“Annual Report”);

2. Ratifying Financial Statements for fiscal year ended on 31 December 2017;

resolution 2:

1. Allocating IDR 25,000,000.00 as the Company’s reserve fund;

2. Distributing cash dividend amounted IDR 792,000,000,000.00 with the details as follows:

resolution 3:

• Appointing both of the Board of Directors and Board of Commissioners member concordance to the request submitted by PT Sedaya Multi Investama trough letter Number 29/SMI/LGL/III/18 dated on 1 March 2018 and Marubeni Corporation in the letter Number 7 March 2018 until the closing of Company’s Annual General Meeting of Shareholders in 2018 and without lessening the rights of General Meeting of Shareholders to dismiss them at any time, with the composition as follows:

61





Direktur/Director :Bapak Teuku Khalid

Presiden Komisaris/President Commissioner :Bapak Gidion hasan

Komisaris/Commissioner :Ibu Arietta Adrianti

Komisaris/Commissioner :Bapak Masamichi Takeda

Komisaris Independen/ Independent Commissioner :Bapak Buntoro Muljono

Komisaris Independen Independent Commissioner :Bapak hardi Montana

• Dengan ketentuan pengangkatan seluruh tanggung jawab dan wewenang Bapak Wempy Kunto Wiambodo, Bapak handy hartono, Bapak Gen hoshino, Bapak Teuku Khalid,Ibu Arietta Adrianti, dan Bapak Buntoro Muljono tergantung pada keberhasilannya menyelesaikan menyelesaikan Fit and Proper Test.

Menyetujui dan mengesahkan tindakan Dewan Komisaris Perusahaan untuk menentukan remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan (dalam bentuk honorarium dan/atau tunjangan) untuk masa jabatannya berdasarkan pengaturan/kebijakan yang ditetapkan oleh Pemegang Saham hingga Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berikutnya.

Keputusan agenda 4:

Menunjuk Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan sebagai kantor akuntan publik tersertifikasi dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan yang merupakan afiliasi dari jaringan global PricewaterhouseCoopers, untuk melakukan audit terhadap laporan/catatan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2018 serta untuk menetapkan jumlah honorarium, persyaratan dan ketentuan lainnya sehubungan dengan penunjukan tersebut dengan mengindahkan rekomendasi dari Komite Audit dan Dewan Komisaris Perusahaan.

DEWAN KOmISARIS DAN DIREKSI

Per 31 Desember 2018, seluruh anggota Dewan Komisaris telah memenuhi perannya dalam melakukan pengawasan dan pemberian rekomendasi kepada Direksi Perusahaan dalam menjalankan Perusahaan. Begitu pula peran Direksi Perusahaan dalam pelaksanaan pengelolaan Perusahaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam menjalankan fungsinya, Dewan Komisaris dibantu oleh komite-komite di bawahnya yaitu: Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, serta Komite Pemantau Risiko.

DEWAN KOmISARIS

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

a. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;

b. Memeriksa catatan dan dokumen-dokumen lainnya termasuk aset Perusahaan;

c. Meminta dan menerima informasi terkait dengan Perusahaan dari Direksi;

• All responsibility and authority of Mr. Wempy Kunto Wiambodo, Mr. handy hartono, Mr. Gen hoshino, Mr. Teuku Khalid, Mrs. Arietta Adrianti, and Mr. Buntoro Muljono are depending on the successful completion of the Fit and Proper Test.

Approving and ratifying the Company’s Board of Commissioners’ actions to determine remuneration for members of the Company’s Boards of Directors and Commissioners (in the form of honorarium and/or gratuity) for the term of service based on the arrangement/policies specified by Shareholders until the next Annual General Meeting of Shareholders.

resolution 4:

Certifying public accountant firm of Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Partners which is an affiliate of the Pricewaterhouse Coopers global network, to conduct an audit of the Company’s financial statement/record for fiscal year ended in 31 December 2018 as well as to determine the amount of honorarium, and other terms and conditions related to the appointment with regards to the Company’s recommendation of Audit Committee and Board of Commissioners.

bOARD OF COmmISSIONERS AND bOARD OF DIRECTORS

As of 31 December 2018, Board of Commissioners has fulfilled their role in monitoring, supervising and advising Board of Directors in managing the Company. On the other hand, the Company’s Board of Directors had fulfilled their role running the Company in order to achieve the intended purpose. In order to fulfill their duties Board of Commissioners is assisted by its subordinate committees i.e Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee, as well as Risk Monitoring Commttee.

bOARD OF COmmISSIONERS

Duties and responsibilities of Board of commissioners

a. To supervise the implementation of the duties and responsibilities of Board of Directors;

b. Examine records and other documents including Company assets;

c. Request and receive information related to the Company from Board of Directors;


62

Ikhtisar Perseroan




d. Memberikan persetujuan terhadap tindakan korporasi Perusahaan yang diajukan oleh Direksi;

e. Untuk sementara waktu memberhentikan anggota Direksi apabila bertindak melanggar ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dewan Komisaris melaksanakan tugas dengan didasari itikad baik, prinsip kehati-hatian, dan tanggung jawab sesuai kewenangannya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan, peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan prinsip-prinsip GCG.

Dewan Komisaris merupakan suatu majelis di mana setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri. Presiden Komisaris bertugas mengkoordinasikan berbagai kegiatan Dewan Komisaris.

Ketentuan Komisaris independen

POJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik mensyaratkan jumlah minimal Komisaris Independen perusahaan dengan status Emiten adalah sebesar 30% dari seluruh anggota Dewan Komisaris. Keberadaaan Komisaris Independen di Perusahaan bertujuan untuk mendorong terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang lebih objektif dan menempatkan kewajaran (fairness) dengan memperhatikan berbagai kepentingan para pemangku kepentingan.

Struktur Dewan Komisaris

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan Nomor 69 tanggal 27 April 2018 yang dibuat dihadapan Nanny Wiana Setiawan, S.h., Notaris di Jakarta jumlah anggota Dewan Komisaris Perusahaan berjumlah 5 (lima) orang dengan komposisi 1 (satu) orang Presiden Komisaris, 2 (dua) orang anggota Komisaris dan 2 (dua) orang Komisaris Independen.

Adapun pada tahun 2018, telah terjadi perubahan anggota Dewan Komisaris Perusahaan sehingga komposisi Dewan Komisaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Jabatan NamaName

Position

Presiden Komisaris Gidion hasan President Commissioner

Komisaris Arietta Adrianti Commissioner

Komisaris Masamichi Takeda Commissioner

Komisaris Independen Buntoro Muljono Independent Commissioner

Komisaris Independen hardi Montana Independent Commissioner

Masing-masing anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga dengan Komisaris lainnya dan/atau Direktur Perusahaan.

d. To approve the corporate actions proposed by Board of Directors;

e. Temporarily terminate members of Board of Directors if they violate the Articles of Association and prevailing laws and regulations.

Board of Commissioners conducts its duties based on goodwill, prudence and responsibility in accordance with its authority as provided in the Company’s Articles of Association, applicable legislation and GCG principles.

Board of Commissioners is a board where each member cannot act individually. President Commissioner is in charge of coordinating various activities of Board of Commissioners.

independent commissioner requirements

Financial Services Authority Regulation No. 33/POJK.04/2014 regarding Board of Directors and Board of Commissioners of Issuers or Public Companies requires that the minimum amount of the Company’s Independent Commissioners with Issuer status is 30%. The Company’s Independent Commissioners are exist to create objective atmosphere and work environment as well as its fairness by considering various stakeholders’ interest.

Board of commissioner Structure

Based on Declaration Deed of the Company’s Shareholders Number 69 dated 27 April 2018 drawn up by Nanny Wiana Setiawan, S.h., Notary in Jakarta; the Company’s Board of Commissioners consists of 5 (five) members with 1 (one) President Commissioner, 2 (two) Commissioners and 2 (two) Independent Commissioners.

however, there has been a change in Board of Commissioners structure in 2018, and thus the composition of the Company’s Board of Commissioners on 31 December 2018, is as follows:

Each of Board of Commissioners members did not have family relationships with fellow members of Board of Commissioners and/or Board of Directors.

63





Kebijakan remunerasi

Kebijakan untuk menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan pada pertimbangan evaluasi hasil kinerja dan tanggung jawab pekerjaan serta standar domestik yang berlaku. Sebagai bagian dari Grup Astra, kebijakan pemberian remunerasi di setiap level dirancang dalam rangka pemberian penghargaan sesuai dengan jabatannya. Dengan adanya kebijakan remunerasi, diharapkan dapat memberikan semangat dan motivasi untuk mencapai kinerja yang terbaik.

Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris Perusahaan ditetapkan oleh pemegang saham melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan berdasarkan pada hasil evaluasi dan kinerja anggota Dewan Komisaris. Berdasarkan salah satu keputusan dalam RUPS Tahunan Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 12 April 2018 telah ditetapkan besaran remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris pada tahun buku 2017.

Besarnya gaji dan tunjangan untuk Dewan Komisaris pada tahun 2018 adalah sebesar sebesar Rp 1 miliar.

Di tahun 2018, Dewan Komisaris melalui Rapat Dewan Komisaris telah:

1. Melakukan penelaahan dan memberikan persetujuan atas rencana kerja Perusahaan tahun 2018 yang telah disampaikan oleh Direksi;

2. Melakukan penelaahan secara berkala dan memberikan rekomendasi dan nasihat kepada Direksi atas kinerja Perusahaan;

3. Melakukan penelaahan secara berkala dan memberikan arahan kepada komite-komite yang berada di bawahnya atas laporan yang disampaikan oleh komite-komite tersebut;

4. Memberikan nasihat kepada Direksi mengenai isu-isu penting yang mempengaruhi atau dapat mempengaruhi Perusahaan.

Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam Rapat Dewan Komisaris mengadakan rapat dan pertemuan baik rapat internal Dewan Komisaris maupun rapat bersama Direksi serta komite-komite. Keputusan Rapat Dewan Komisaris diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara terbanyak. Rapat Dewan Komisaris terdiri dari rapat internal dan rapat dengan mengundang Direksi untuk membahas berbagai aspek operasional dan pengelolaan finansial Perusahaan. Pada tahun 2018,

remuneration Policy

Board of Commissioners’ remuneration policy is enacted based on the performance evaluation results and job responsibilities as well as the prevailing domestic standard. As a part of the Astra Group, the remuneration policy is designated for certain positions in the Company. The remuneration policy is expected to encourage and motivate to achieve the best performance.

Board of Commissioners’ remuneration is established by the shareholders through a resolution of the Annual General Meeting of Shareholders of the Company based on the evaluation and performance of Board of Commissioners. Based on one of the Company’s resolution of the AGMS held on 12 April 2018, the amount of remuneration of the members of Board of Commissioners has been set in fiscal year 2017.

The salaries and benefit for Board of Commissioners in 2018 amounted to IDR 1 bilion.

In 2018, Board of Commissioners trough Board of Commissioners meeting had perform these functions:

1. Review and approve the Company’s work plan in 2018 assembled by Board of Directors;

2. Periodically review, recommend and suggest Board of Director regarding the Company’s performance;

3. Periodically review and advice subordinate committee regarding the reports submitted by the related committee;

4. Advice Board of Directors regarding important issues that affects or may affects the Company.

The frequency of meetings and the level of attendance of the Board of Commissioners in the Board of Commissioners’ Meetings hold meetings and meetings both at the Board of Commissioners internal meetings and meetings with the Board of Directors and committees. Decisions in the Board of Commissioners’ Meeting are made through deliberation. In the event that a consensus is not reached, the decision is made based on the most votes. The Board of Commissioners’ meetings consists of internal meetings and meetings by inviting the Board of Directors to discuss various aspects of the Company’s operational and financial


64

Ikhtisar Perseroan




Dewan Komisaris mengadakan 6 kali pertemuan atau rapat dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota sebagai berikut:

NamaName

Jumlah rapatMeeting Frequency

Jumlah KehadiranAttendance Frequency

Presentase%

Gidion hasan 6 6 100%

Arietta Adrianti 5 5* 100%

Masamichi Takeda 6 6 100%

hardi Montana 6 6 100%

Buntoro Muljono 5 5** 100%

*1 pertemuan lainnya dihadiri oleh Ibu Diana Makmur

**1 pertemuan lainnya dihadiri oleh Bapak Drs. H. Mohammad Husni, MM

Adapun Dewan Komisaris juga telah menerbitkan beberapa keputusan secara tertulis yang dibuat secara sirkuler guna memberikan persetujuan kepada Direksi atas tindakan korporasi tertentu, antara lain sebagai berikut:

1. Memberi persetujuan atas pembayaran dividen Perusahaan;

2. Memberi persetujuan atas pemberian fasilitas kredit oleh PT United Tractors, Tbk;

3. Memberi persetujuan atas pemberian fasilitas kredit oleh Bank Standard Chartered;

4. Memberi persetujuan atas pemberian fasilitas kredit oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk;

5. Memberi persetujuan atas pemberian fasilitas kredit oleh PT Bank ANZ Indonesia;

6. Memberi persetujuan atas perjanjian kerja sama dengan PT Ernst & Young Indonesia;

7. Memberi persetujuan atas remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2018;

8. Memberi persetujuan atas pengangkatan Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, serta Komite Pemantau Risiko;

9. Memberi persetujuan atas Rencana Bisnis dan Anggaran Perusahaan untuk tahun 2019.

Pelatihan Dewan Komisaris

Guna menunjang tugas dan tanggung jawab yang diemban Dewan Komisaris, para anggota Dewan Komisaris juga mengikuti seminar atau pelatihan yang diselenggarakan baik di dalam maupun luar negeri.

Piagam Dewan Komisaris

Dalam rangka terus melaksanakan prinsip-prinsip GCG, Dewan Komisaris telah menetapkan Piagam Dewan Komisaris sebagai pedoman Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan POJK 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

management. In 2018 the Board of Commissioners held 6 conferences or meetings with the attendance rates of each member as follows:

The Board of Commissioners have also issued a number of decisions, in writing and circulated, to grant approval for the Board of Directors to perform certain corporate actions, including:

1. Approving the payment of the Company’s dividends;

2. Approving the provision of credit facilities by PT United Tractors, Tbk;

3. Approving the provision of credit facilities by Standard Chartered Bank;

4. Approving the provision of credit facilities by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk;

5. Approving the provision of credit facilities by PT Bank ANZ Indonesia;

6. Approving the cooperation agreement with PT Ernst & Young Indonesia;

7. Approving the remuneration of the Board of Directors and Board of Commissioners in 2018;

8. Approving the appointment of the Audit Committee, Remuneration and Nomination Committee, and Risk Monitoring Committee;

9. Approving the Company’s 2019 Business Plan and Budget.

Board of commissioners' Training

To support Board of Commissioners’ duties and responsibilities, members of Board of Commissioners has attended seminars or training either conducted in Indonesia or overseas.

Board of commissioners charter

In order to continue implementing GCG principles, Board of Commissioners have adopted Board of Commissioners Charter as a guideline for Board of Commissioners in performing its duties in accordance with Financial Services Authority Regulation No. 33/POJK.04/2014 regarding Board of Directors and Board of Commissioners of Issuers or Public Companies.

*1 the other meetings were attended by Mrs. Diana Makmur

**1 the other meetings were attended by Mr. Drs. H. Mohammad Husni, MM

65





DireKSi

Direksi Perusahaan bertanggung jawab untuk memimpin dan mengelola Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan. Direksi wajib melaksanakan tugas pokoknya dengan itikad baik, hati-hati, dan penuh tanggung jawab sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan prinsip-prinsip GCG.

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Tugas Direksi secara kolektif antara lain:

a. Menyusun visi, misi, dan nilai-nilai serta rencana strategis Perusahaan dalam bentuk rencana korporasi (corporate plan) dan rencana bisnis (working plan);

b. Menetapkan struktur organisasi Perusahaan, lengkap dengan rincian tugas dari setiap divisi dan unit usaha;

c. Mengendalikan dan mengembangkan sumber daya yang dimiliki Perusahaan secara efektif dan efisien;

d. Membentuk sistem pengendalian internal dan manajemen risiko Perusahaan;

e. Melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan Perusahaan;

f. Mengelola daftar pemegang saham dan daftar khusus Perusahaan;

g. Menyusun dan menyediakan laporan keuangan berkala dan laporan tahunan Perusahaan;

h. Menyusun dan menyampaikan informasi material kepada masyarakat sesuai dengan peraturan yang berlaku;

i. Memperhatikan kepentingan dari pemangku kepentingan Perusahaan.

Struktur Direksi

Pada tahun 2018 terdapat perubahan dalam jajaran Direksi Perusahaan. Pada tanggal 9 Mei 2018, Bapak Wempy Kunto Wiambodo dan Bapak handy hartono telah efektif menjabat secara berturut-turut sebagai Presiden Direktur dan Direktur Perusahaan menggantikan Bapak Bugie Laksmana dan Bapak Andrijanto berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 5 tanggal 7 Juni 2018 yang dibuat di hadapan Nanny Wiana Setiawan, S.h., Notaris di Jakarta.

Pada tanggal 16 Juli 2018, Bapak Gen hoshino dan Bapak Teuku Khalid keduanya telah efektif menjabat sebagai anggota Direksi Perusahaan menggantikan Bapak Motoki Toyoshima dan Bapak harly Setiabudi berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 37 tanggal 16 Agustus 2018 yang dibuat di hadapan Nanny Wiana Setiawan, S.h.,Notaris di Jakarta.

bOARD OF DIRECTORS

Board of Directors is responsible to lead and manage the Company. They are obligated to carry out their duty with goodwill, prudence and responsible in accordance to the Company’s Articles of Association, prevailing regulations and GCG principles.

Board of Directors’ Duties and responsibilities

Board of Directors’s duties and responsibilities collectively are:

a. Establish the Company’s vision, mission, and values as well as strategic plans in the form of corporate plan and working plan;

b. Determine the Company’s organization structure, along with details of tasks of each divisions and business units;

c. Effectively and efficiently control and develop the Company’s resources;

d. Develop the Company’s internal control system and risk management;

e. Implement the Company’s corporate social and environmental responsibility;

f. Manage the Company’s list of shareholders and registered list;

g. Prepare and provide the Company’s periodic financial statements and annual reports;

h. Prepare and submit material information to the public in accordance to prevailing regulations;

i. Pay attention to the interests of the Company’s stakeholders

Board of Directors’ Structure

There has a change in Board of Directors’ structure in 2018, In 9 May 2018, In 9 May 2018, Mr. Wempy Kunto Wiambodo and Mr. Handy Hartono has effectively served as the Company’s President Director and Director replacing Mr. Bugie Laksmana and Mr. Andrijanto pursuant to the Deed of Statement of Meeting Resolutions Number 5 dated on 7 June 2018 drafted in the presence of Nanny Wiana Setiawan, S.h., Notary in Jakarta.

In 16 July 2018, Mr. Gen hoshino and Mr. Teuku Khalid both has been effectively served as the Company’s Board of Directors members replacing Mr. harly Setiabudi pursuant to the Deed of Statement of Meeting Resolutions Number 37 dated on 16 August 2018 drafted in the presence of Nanny Wiana Setiawan, S.h., Notary in Jakarta.


66

Ikhtisar Perseroan




Komposisi Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Jabatan NamaName

Position

Presiden Direktur Wempy Kunto Wiambodo President Director

Direktur handy hartono Director

Direktur Naga Sujady Director

Direktur Gen hoshino Director

Direktur Teuku Khalid Director

remunerasi

Pemberian remunerasi bagi Direksi di Perusahaan bertujuan untuk memberikan penghargaan sesuai dengan jabatannya dan memotivasi Direksi untuk memberikan kinerja yang terbaik bagi Perusahaan. Jumlah remunerasi untuk Direksi ditetapkan dalam RUPS Tahunan. Perumusan sistem remunerasi bagi Direksi didasarkan pada evaluasi kinerja dan kontribusi yang diberikan kepada Perusahaan.

Penentuan besaran remunerasi bagi anggota Direksi ditetapkan melalui RUPS Tahunan. RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 12 April 2018 telah memutuskan untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menentukan remunerasi bagi anggota Direksi untuk tahun buku 2018.

Besarnya remunerasi untuk Direksi pada tahun 2018 adalah dengan rincian sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah)

Imbalan Jangka Pendek 8,528 Short-term employee benefitsImbalan pascakerja dan Imbalan jangka panjang lainnya

1,312 Post-employee Benefits and other long-term benefit

Jumlah 9,840 Total

Frekuensi rapat

Direksi bertanggung jawab penuh atas pengelolaan Perusahaan sesuai dengan kepentingan terbaik, maksud dan tujuan Perusahaan. Direksi bersikap sebagai wakil Perusahaan baik di dalam maupun luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perusahaan.

Direksi mengadakan rapat dan pertemuan baik rapat internal Dewan Komisaris maupun rapat bersama Direksi maupun bersama Dewan Komisaris yang diagendakan secara berkala setiap tahunnya untuk menindaklanjuti berbagai pembahasan terkait rencana dan evaluasi kinerja bisnis. Rapat Direksi juga bisa dilaksanakan di luar yang diagendakan dan ditetapkan jika terdapat hal-hal yang luar biasa serta mendesak. Pada tahun 2018, Direksi mengadakan 12 kali pertemuan atau rapat dengan tingkat kehadiran masing - masing anggota sebagai berikut:

The Composition of the Company’s Board of Directors as of 31 December 2018 as follows:

remuneration

The remuneration given to Board of Directors is the Company’s appreciation suited to its position to motivate the Directors to give their best. Total remuneration for Board of Directors is set out in the AGMS. The remuneration system for Board of Director is based on the performance evaluation and contribution given to the Company.

The amount of remuneration for the members of Board of Directors is determined on the Annual General Meeting. AGMS held on 12 April 2018 has authorized Board of Commissioners to determine the remuneration for the members of Board of Directors for the 2018 fiscal year.

The amount of remuneration for Board of Directors in 2018 is as follows: (in million Rupiah)

Meeting Frequency

Board of Directors are fully responsible for the Company’s management in accordance to the Company’s best interests, aims and objectives. Board of Directors act as representatives of the Company both inside and outside the court in accordance to the Company’s articles of association.

The Board of Directors held meetings and gatherings, both internal meetings of the Board of Commissioners and meetings with the Board of Directors and together with the Board of Commissioners, which are scheduled regularly every year to follow up on various discussions related to the plan and evaluation of business performance. The Board of Directors’ meetings can also take place outside of the schedule if there are extraordinary and urgent matters. Since 2018, Board of Commissioners had held 12 conferences or meetings with the level of each attendance rate as follows:

67





NamaName

JabatanPosition

Jumlah rapat Total Meeting

Jumlah KehadiranAttendance Rate

PresentasePercentage

Wempy Kunto WiambodoPresiden Direktur/ President Director

9 9* 100%

handy hartono Direktur/ Director 9 9** 100%

Naga Sujady Direktur/ Director 12 12 100%

Gen hoshino Direktur/ Director 9 9*** 100%

Teuku Khalid Direktur/ Director 9 9**** 100%

*9 pertemuan lainnya dihadiri oleh Bapak Bugie Laksmana**9 pertemuan lainnya dihadiri oleh Bapak Andrijanto***9 pertemuan lainnya dihadiri oleh Bapak Motoki Toyoshima ****9 pertemuan lainnya dihadiri oleh Bapak Harly Setiabudi

Pelatihan Direksi

Guna menunjang tugas dan tanggung jawab yang diemban Direksi, para anggota Direksi juga mengikuti seminar atau pelatihan yang diselenggarakan baik di dalam maupun luar negeri.

Piagam Direksi

Dalam rangka terus melaksanakan prinsip-prinsip GCG, Direksi telah menetapkan Piagam Direksi sebagai pedoman Direksi dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan POJK 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

KOmITE AUDIT

Komite Audit PT Surya Artha Nusantara Finance (“Perusahaan”) dibentuk melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris SANF No. 014/SANF/CIR/VI/2011, yang dikeluarkan pada tanggal 1 Juni 2011. Komite Audit dibentuk dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan Komisaris melalui pemantauan, pengkajian dan review untuk mendapatkan keyakinan yang memadai atas integritas dan efektifitas dari laporan keuangan, hukum, manajemen risiko dan pengendalian internal sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Selain memantau penerapan fungsi audit internal, Komite juga melakukan review atas kinerja, kualifikasi serta independensi Auditor Eksternal. Dalam pelaksanaan tugasnya, Komite bekerjasama secara erat dengan Unit Audit Internal maupun Auditor Eksternal. Seluruh anggota Komite merupakan pihak independen dan memenuhi kualifikasi sebagaimana telah ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”).

Tugas dan Tanggung jawab

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit Perusahaan berpedoman pada Piagam Komite Audit yang telah disusun pada tanggal 30 Juni 2011 dan kemudian diperbaharui kembali pada tanggal 30 September 2013, di mana Komite Audit bertugas melaksanakan fungsi pengawasan terhadap:

1. Laporan Keuangan – Kredibilitas dan objektivitas Laporan Keuangan Perusahaan sebelum dipublikasikan kepada publik.

Board of Directors’ Training

To support Board of Directors’ duties and responsibilities, members of Board of Directors have attended seminars or training conducted both in Indonesia and overseas.

Board of Directors’ charter

To continue implementing GCG principles, Board of Directors have adopted Board of Directors Charter as a guideline for Board of Directors in performing its duties in accordance with Financial Services Authority Regulation No. 33/POJK.04/2014 regarding Board of Directors and Board of Commissioners of Issuers or Public Companies

AUDIT COmmITTEE

Audit Committee of PT Surya Artha Nusantara Finance (‘Company”) was formed in pursuant to Board of Commissioners Circular No. 014/SANF/CIR/VI/2011 released on 1 June 2011. Audit Committee was formed in order to assist Board of Commissioners duties and functions by means of supervise, assess, and review to reassure the integrity and effectivity of the financial statement, legal, risk management and internal control in accordance with the prevailing regulations.

In addition to monitoring the implementation of the internal audit function, the Committee also reviews the performance, qualifications, and independence of the External Auditor. The Committee works closely with the Internal Audit Unit and the External Auditor in performing its duties. All members of the Committee are independent and qualified as stipulated by the Financial Services Authority (“FSA”).

Duties and responsibilities

In carrying their duties and responsibilities, Audit Committee is oriented to the Audit Committee Charter released on 30 June 2011 and revised on 30 September 2013, in which Audit Committee is assigned to perform supervision functions of:

1. Financial Statements - The credibility and objectivity of the Financial Statements of the Company prior to its public release.

*9 the other meetings were attended by Mr. Bugie Laksmana**9 the other meetings were attended by Mr. Andrijanto***9 the other meetings were attended by Mr. Motoki Toyoshima****9 the other meetings were attended by Mr. Harly Setiabudi


68

Ikhtisar Perseroan




2. Audit Internal – Perencanaan dan pelaksanaan Audit Internal serta tindak lanjut temuan. Selain itu, Komite memastikan objektivitas dan independensi fungsi Audit Internal.

3. Manajemen Risiko – Kecukupan proses pengidentifikasian dan mitigasi risiko serta memantau profil risiko Perusahaan yang berisiko tinggi.

4. Hukum – Isu dan masalah hukum yang signifikan yang dihadapi oleh Perusahaan serta ketaatan terhadap peraturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.

5. Audit Eksternal - Objektivitas dan Independensi Audit Eksternal.

Susunan anggota Komite audit

Sesuai dengan Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Komite Audit paling sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari Komisaris Independen dan Pihak dari luar Emiten atau Perusahaan Publik. Mengacu kepada ketentuan tersebut, Komite Audit Perusahaan berjumlah 3 (tiga) orang, dengan latar belakang di bidang keuangan dan pembukuan yang kompeten serta memiliki pengalaman yang luas dari berbagai organisasi.

Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan No. 093/SANF/CIR/IV/2018, Perusahaan melakukan pergantian anggota Komite Audit per tanggal 12 April 2018 yaitu atas nama Mohammad husni dan Budy Kurniawan Ratulangi menjadi Buntoro Muljono dan hardi Montana dengan masa tugas sampai penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan (untuk tahun buku 2020). Adapun susunannya adalah sebagai berikut:

No. Nama anggota Komite auditName of Audit Committee Member

JabatanPosition

1 Buntoro Muljono Ketua/Chairman

2 hardi Montana Anggota/Member

3 Lianny Leo Anggota/Member

Seluruh anggota Komite Audit Perusahaan merupakan pihak independen dan bebas dari benturan kepentingan, dipilih berdasarkan latar belakang kemampuan dan pendidikan yang sesuai, serta telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan OJK.

independensi Komite audit

Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk mendukung tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris sesuai dengan Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 yang mengatur bahwa Emiten atau Perusahaan Publik wajib memiliki Komite Audit.

Sesuai dengan Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Komite Audit terdiri dari 3 (tiga)

2. Internal Audit - Planning and implementing as well as following-up the findings. Moreover, the Committee ensures the objectivity and independence of the Internal Audit function.

3. Risk Management - The adequacy of the risk identification and mitigation process and monitoring the Company’s high-risk profiles.

4. Legal - Issues and significant legal issues faced by the Company and compliance to the prevailing laws and regulations.

5. External Audit - The Objectivity and Independency of External Audit.

audit committee composition

In line with Financial Services Authority Regulation No. 55/POJK.04/2015 on the Establishment and Working Guidelines for the Audit Committee, the Audit Committee shall consist of at least 3 (three) members who are Independent Commissioners and External Parties of the Issuer or Public Company. Referring to these provisions, the Audit Committee of the Company consists of 3 (three) people, with a background in finance and bookkeeping who are competent and have extensive experience from various organizations.

In accordance with Board of Commissioners’ Decree No. 093/SANF/CIR/IV/2018, the Company has replaced members of the Audit Committee as of 12 April 2018, namely Mohammad husni and Budy Kurniawan Ratulangi to Buntoro Muljono and hardi Montana with a term of office until the end of the fiscal year 2020. The composition is as follows:

All of the Company’s Audit Committee members are independent and free from any conflict of interest, chosen based on suitable competency and educational background, and has met the requirements set in the Financial Services Authority Regulation.

audit committee independency

Audit committee is formed by Board of Commissioners to support their duties and responsibilities corresponding to FSA regulation No. 55/POJK.04/2015 which stated that Issuers or Public Company is obliged to have Audit Committee.

In line with FSA Regulation No. 55/POJK.04/2015 regarding the Establishment and Working Guidelines for the Audit Committee, the Audit Committee

69





orang anggota yang independen dan diketuai oleh seorang Komisaris Independen. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris.

Komite Audit telah memenuhi persyaratan keanggotaan sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 di mana Buntoro Muljono dan hardi Montana adalah Komisaris Independen dan Lianny Leo adalah pihak dari luar Perusahaan. Komite Audit bertindak secara independen dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Frekuensi rapat dan Tingkat Kehadiran

Selama tahun 2018, Komite Audit telah menyelenggarakan 6 (enam) kali pertemuan rapat, antara lain dengan Dewan Komisaris, Direksi, Kepala Divisi, Auditor Internal, Akuntan Publik Perusahaan, termasuk pertemuan internal Komite Audit, dengan rincian sebagai berikut:

No. Nama anggota Komite audit Name of Audit Committee Member

Frekuensi Pertemuan Meeting Frequency

Tingkat Kehadiran Attendance Rate

1 Buntoro Muljono 5/6* 83%

2 hardi Montana 5/6* 83%

3 Lianny Leo 6/6 100%

*1 pertemuan lainnya dihadiri oleh Bapak Drs. H. Mohammad Husni **1 pertemuan lainnya dihadiri oleh Bapak Budy Kurniawan Ratulangi

aktivitas Komite audit

Aktivitas Komite Audit di 2018 meliputi hal-hal sebagai berikut:

• Melakukan kajian atas hasil laporan Audit Internal sepanjang tahun 2018 dan mengingatkan Direksi dan Dewan Komisaris atas setiap isu penting yang memerlukan perhatian khusus;

• Melakukan kajian atas kepatuhan Perusahaan dengan ketentuan dan regulasi pasar modal serta instrumen regulasi lain yang relevan;

• Melakukan evaluasi atas kinerja, kompetensi, independensi, dan obyektifitas Auditor Eksternal dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai usulan eksternal auditor untuk Laporan Keuangan tahun fiskal 2018 sesuai dengan ketentuan POJK 13/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan;

• Melakukan kajian dan pemberian opini atas hasil audit Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun fiskal 2018 oleh Auditor Eksternal; dan

• Melakukan kajian atas Laporan Keuangan sebelum dipublikasikan.

shall consist of at least 3 (three) members who are independent and shall be led by an Independent Commissioner. Members of the Audit Committee are appointed and terminated by Board of Commissioners.

Audit Committee had fulfilled the membership requirements as stated in FSA Regulation No. 55/POJK.04/2015 in which Buntoro Muljono and hardi Montana act as an Independent Commissioner while Lianny Leo acts as the Company’s unassociated personnel. Audit Committe acts independently in carrying out their duties and responsibilities.

Meetings Frequency and attendance rate

Board of Commissioners has held 6 (six) meetings in 2018, including joint meeting with Board of Commisioners, Directors, Division heads, Internal Auditors, Company’s Public Accountant Firm, including other meetings with internal Audit Committee as detailed below:

audit committee activity

Audit Committee Activity in 2018 were:

• Reviewing the Internal Audit Report throughout 2018 and reminding Board of Directors and Board of Commissioners on any important issues that require special attention;

• Reviewing the Company’s compliance with the provisions and regulation of the capital market as well as other relevant regulatory instrument;

• Evaluating the External Auditor’s performance, competence, independence, and objectivity as well as giving recommendation to Board of Commissioners on the External Auditor’s proposal for Financial Statement 2018 in accordance with the Financial Services Authority Regulation No. 13/2017 on The Use of Public Accountant and Auditing Firm in Financial Services Activities;

• Reviewing and advising the result of the Company’s Financial Statement for Fiscal Year 2018 which has been audited by the external auditor; and

• Reviewing the Financial Statement before it was published.

*1 the other meetings were attended by Mr. Drs. H. Mohammad Husni

**1 the other meetings were attended by Mr. Budy Kurniawan Ratulangi


70

Ikhtisar Perseroan




Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite audit 2018

Komite Audit adalah Komite yang dibentuk dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Seluruh anggota Komite Audit merupakan pihak independen dan memenuhi kualifikasi sebagaimana telah ditetapkan oleh Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Komite Audit Perusahaan berjumlah 3 (tiga) orang, termasuk seorang Komisaris Independen dari Perusahaan yang sekaligus diangkat sebagai Ketua Komite Audit, susunan Komite Audit saat ini adalah sebagai berikut:

Ketua Buntoro Muljono Chairman

Anggota hardi Montana Member

Anggota Lianny Leo Member

Seluruh tugas dan tanggung jawab Komite Audit telah diatur dalam piagam kerja Komite Audit. Pada tahun 2018, Komite Audit telah melaksanakan 6 (enam) kali pertemuan dengan Manajemen Perusahaan, Dewan Komisaris, dan Auditor Eksternal sesuai dengan rencana kerja tahun 2018. Pertemuan dengan Manajemen dilaksanakan dalam rangka menelaah dan mendiskusikan laporan keuangan serta temuan-temuan utama Audit Internal dan juga aktivitas yang dijalankan oleh fungsi Manajemen Risiko dan hukum Perusahaan.

Komite Audit juga telah memeriksa independensi Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan, salah satu firma anggota PricewaterhouseCoopers (PwC), dan telah memastikan konfirmasi dari Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan. Komite Audit berpendapat bahwa Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk Perusahaan adalah independen dan tidak memiliki benturan kepentingan dalam melakukan audit atas Laporan Keuangan Perusahaan.

Pertemuan dengan Auditor Eksternal dilaksanakan dalam rangka menetapkan rencana audit, mengikuti pelaksanaannya, membicarakan metode audit yang digunakan, dan menyampaikan laporan hasil audit sebagai bagian dari proses audit.

Komite Audit wajib menyampaikan laporan kepada Dewan Komisaris, yang meliputi:

a. Laporan manajemen dan laporan aktivitas kuartalan Komite Audit yang disampaikan pada saat Rapat Dewan Komisaris.

b. Laporan tahunan kegiatan Komite Audit, disampaikan pada akhir setiap tahun keuangan. Laporan kegiatan dimasukkan dalam Laporan Tahunan Perusahaan.

Seluruh masukan dan rekomendasi yang disampaikan oleh Komite Audit telah diterima dan diimplementasikan dengan baik oleh Manajemen Perusahaan. Seluruh kegiatan yang dijalankan oleh Perusahaan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik.

Jakarta, 31 Desember/ December 2018Buntoro Muljono

2018 Audit Committee Activity Report

Audit Committee is a committee formed and responsible to Board of Commissioners. All of the Committee members are independent and qualified in correspondence to Financial Service Authority Regulation (“FSA”) Number 55/POJK.04/2015 regarding the Audit Committee Establishment and Work Implementation.

Audit Committee consist of 3 (three) members, including one of the Company’s Independent Comssioner which also appointed as Audit Committee Chairman, the composition of Audit Committee is as follows:

All duties and responsibilities of the Audit Committee are set out in the Audit Committee Charter. In 2018, the Audit Committee has conducted 6 (six) meetings with the Management of the Company, Board of Commissioners and External Audit in accordance with the 2018 work plan. The meeting with Management was conducted to review and discuss the financial statements, the main Internal Audit findings and also activities undertaken by the Risk Management and Corporate Law functions.

The independency of Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Partners Public Accountant Firm, one of Price WaterhouseCoopers (PwC) firm member had been checked and confirmed. Audit Committee concluded that the chosen firm is an independent firm and did not have any conflict of interest in auditing the Company’s Financial Statement.

The meetings with External Auditor was held in order to stipulate audit plan, monitor the implementation, discuss audit method used, and submit the report as a part of audit process.

Audit Committe shall deliver the report to Board of Commissioners, includes:

a. Management and quartal activity report which delivered in the Meeting of Board of Commissioners.

b. Audit Committee activity annual report, delivered at the end of fiscal year. The report was included in the Company’s annual report.

All of the input and recommendation stated by Audit Committee had been well accepted and implemented by the Company’s Management. All of the activities undertaken by the Company is in accordance with the legislation and the principles of Good Corporate Governance.

71





Profil Komite Audit

Menyelesaikan pendidikan di Teknik Elektro, Universitas Indonesia pada tahun 1981 dengan gelar Sarjana Teknik dan Jurusan Ekonomi di Universitas Indonesia dengan gelar Sarjana Ekonomi di tahun 1986. Mulai menjabat sebagai Ketua Komite Audit Perusahaan sejak 12 April 2018. Beliau ditunjuk sebagai Ketua Komite Audit Perusahaan berdasarkan Surat Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris No.093/SANF/CIR/IV/2018.

Beliau memulai karir sebagai Management Trainee di PT. United Tractors, Tbk. ada tahun 1981 - 1983. Kemudian pada tahun 1985 - 1992 beliau menjabat sebagai General Manager di PT. Pandu Dayatama Patria. Pada tahun 1993 - 1999 beliau kembali ke PT. United Tractor, Tbk. sebagai General Manager Corporate Finance. Selain itu, beliau juga pernah menjabat di beberapa perusahaan seperti: pada tahun 1997 - 2006, beliau menjabat sebagai Direktur UT heavy Industry (s) Pte. Ltd. Beliau menjabat sebagai komisaris untuk pertama kali di PT. Pama Persada Nusantara pada tahun 1998 - 2001. Pada tahun yang sama, beliau juga menjabat sebagai komisaris di PT. Komatsu Indonesia. Pada tahun 1998 - 2006 beliau menjabat sebagai komisaris di PT. Swadaya harapan Nusantara. Pada periode yang sama, beliau juga menjabat sebagai komisaris di PT. Traktor Nusantara. Pada tahun 1999 - 2002, beliau menjabat sebagai Direktur di PT. Berau Coal. Pada masa periode yang sama, beliau juga menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Administrasi di PT. United Tractors, Tbk. Pada masa yang sama untuk periode yang lebih lama, yaitu pada tahun 1999 - 2006, beliau menjabat sebagai Direktur di PT. United Tractors Pandu Engineering dan Komisaris di PT. Pandu Dayatama Patria. Pada tahun 2006 - 2014, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur di PT. Toyota Astra Financial Services.

Saat ini, selain menjabat sebagai Ketua Komite Audit Perusahaan, beliau juga menjabat sebagai: Komisaris Independen & anggota Komite Pemantau Risiko Perusahaan, anggota Komite Audit di PT Acset Indonusa Tbk; sejak tahun 2015., Komisaris Independen, Ketua Komite Audit & Ketua Komite Pemantau Risiko di PT Komatsu Astra Finance; serta Komisaris Independen & Ketua Komite Audit di PT United Tractors Tbk.

Obtained his Bachelor’s degree in Electrical Engineering from the Faculty of Engineering, University of Indonesia in 1981, and Master’s degree from the Faculty of Economics at the University of Indonesia in 1986. Appointed as Audit Committee Chairman pursuant to the Circular Resolution of Board Commisioners No.093/SANF/CIR/IV/2018.

Starting his career in Astra Group as Management Trainee of PT United Tractors, Tbk from 1981. Furthermore, for more than 30 years he was appointed in various positions within Astra Group and served in various positions in a number of companies, including: General Manager at PT Pandu Dayatama Patria (1985-1992), General Manager of Corporate Finance at PT United Tractors, Tbk (1993-1999), Director of UT heavy Industry (s) Pte. Ltd. (1997-2006), Commissioner of PT Pamapersada Nusantara (1998-2001), Commissioner of PT Komatsu Indonesia (1998-2001), Commissioner of PT Swadaya harapan Nusantara (1998-2006), PT Traktor Nusantara (1998-2006), Director of PT Berau Coal (1999-2002), Director of Finance and Administration at PT United Tractors, Tbk (1999-2002), Director of PT United Tractors Pandu Engineering (1999-2006), Commissioner of PT Pandu Dayatama Patria (1999-2006), and President Director of PT Toyota Astra Financial Services (2006-2014). Currently, in addition to serving as an Independent Commissioner of the Company, he also serves as a member of the Audit Committee at PT Acset Indonusa Tbk; Independent Commissioner, Chairman of the Audit Committee & Chairman of the Risk Monitoring Committee at PT Komatsu Astra Finance; and Independent Commissioner & Chairman of the Audit Committee at PT United Tractors Tbk.

Currently, in addition to serving as Chairman of the Audit Committee of the Company, he also serves as a member of the Audit Committee at PT Acset Indonusa Tbk; Independent Commissioner, Independent Commissioner & Chairman of the Risk Monitoring Committee at PT Komatsu Astra Finance; and Independent Commissioner & Chairman of the Audit Committee at PT United Tractors Tbk.

BuNTOrO MuLJONOKetua Komite AuditWarga Negara Indonesia, 63 tahun.

Audit Committee ChairmanIndonesia Citizen, 63 years.


72

Ikhtisar Perseroan




Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1983 dan S2 Risk & Insurance di Glasgow Caledonian University, Skotlandia pada tahun 1986. Beliau juga telah memiliki beberapa sertifikasi di bidang asuransi seperti: Associate of the Chartered Insurance Institute (ACII) yang diselenggarakan oleh Chartered Insurance Institute di Inggris pada tahun 1987 serta Chartered Insurer yang diselenggarakan oleh Chartered Insurance Institute di Inggris pada tahun 1995.

Beliau diangkat menjadi Anggota Komite Audit dengan Surat Keputusan No: 093/SANF/CIR/IV/2018.


Beliau mengawali karir di grup Astra dengan menjadi Management Trainee pada tahun 1983 hingga tahun 1986 di PT Asuransi Astra Buana. Pada tahun 1986, Beliau diangkat menjadi Kepala Departemen UW dan Klaim untuk kemudian selanjutnya secara berturut-turut menjadi Kepala Departemen Marketing dan Teknik, Kepala Divisi Keuangan dan hRD, hingga akhirnya diangkat sebagai Direktur Keuangan dan hRD PT Asuransi Astra Buana pada tahun 1991.

Kemudian Beliau melanjutkan karir sebagai Presiden Direktur pada PT Asuransi Jiwa Astra (1991-1992) dan PT Astra Jardine CMG Life (1992-1994). Sejak tahun 1995 hingga 2010 beliau dipercaya sebagai Wakil Presiden Direktur PT Asuransi Astra Buana sebelum diangkat menjadi Presiden Direktur PT Asuransi Astra Buana periode 2010-2014. Pada tahun 2008 hingga 2015, beliau menjabat sebagai Komisaris PT Samadista Karya. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Astra Aviva Life terhitung sejak tahun 2014 sampai dengan tahun 2015.


Graduated from Faculty of Economy, University of Indonesia in 1983 as well as Risk & Insurance in Glasgow Caledonian University, Scotland in 1986. he also has several insurance certification i.e: Associate of the Chartered Insurance Institute (ACII) held by Chartered Insurance Institute in England on 1987, conjointly as Chartered Insurer held Chartered Insurance Institute in England on 1995.

Appointed as the Company’s Audit Committee member pursuant to the Circular Resolution of Board of Commissioners No: 093/SANF/CIR/IV/2018.

he began his career as sales at Commodity Future Trading/Shopping Mall in 1980 as well as Auditor of Price Waterhouse, Jakarta since 1981 to 1982, then as Chief of Accounting & Administration of Arge Indoc Consultant, Jakarta for the next 1 year.

he started his career in Astra group as a Management Trainee since 1983 to 1986 at PT Asuransi Astra Buana. Later in 1986, he was appointed as head Department of UW and Claim, thus consecutively serves as head Department of Marketing and Technic, Finance and hR Division head, until he was appointed as Finance and hR Director of PT Asuransi Astra Buana in 1991.

Furthermore, he continues to serve as President Director of PT Asuransi Jiwa Astra (1991-1992) and PT Astra Jardine CMG Life (1992 - 1994). Since 1995 to 2010, he was trusted to serve as Vice President Director of PT Asuransi Astra Buana before being appointed as President Director of PT Asuransi Astra Buana since 2010 to 2014. Since 2008 to 2015, he served as Commissioner of PT Samadista Karya. he also served as a Commissioner of PT Astra Aviva Life effectively since 2014 to 2015.

In addition to serve as the Company’s Independent Commissioner Audit Committee member, Nomination and Remuneration Committee Chairman, Risk Monitoring Committee Chairman; he also appointed as Risk Monitoring Committee of PT Astra Aviva Life, Audit Committee PT Tunas Ridean Tbk, and Independent Commissioner PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, Chairman of Audit Committee and Risk Monitoring PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance.

harDi MONTaNaKomite AuditWarga Negara Indonesia, 63 tahun.

Audit CommitteIndonesian Citizen, 63 years old.

73





Menyelesaikan pendidikan Sarjana hingga Doktor di Universitas Indonesia, Fakultas Ekonomi pada tahun 1992 dengan gelar Sarjana Ekonomi, Magister Akuntansi pada tahun 2003, dan Doktor Ilmu Akuntansi pada tahun 2011. Kemudian memperoleh Certificate of Public Accountant dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) tahun 1998, Certified Management Accountants dari The Institute of Certified Management Accountants tahun 2011, dan Chartered Accountant dari IAI tahun 2013.

Menjabat sebagai Anggota Komite Audit Perusahaan sejak tahun 2017. Beliau ditunjuk sebagai Komite Audit Perusahaan berdasarkan Surat Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris No. 015/SANF/CIR/V/2017 dan diperbarui dengan Surat Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris No. 093/SANF/CIR/IV/2018.

Sebelumnya pernah menduduki beberapa jabatan di berbagai institusi atau perusahaan yaitu sebagai Auditor di Deloitte Jakarta tahun 1991-2006 dengan jabatan terakhir sebagai Partner Audit, Audit Supervisor di Deloitte & Touche LLP, San Francisco, USA tahun 1996-1998, Pengajar di Trisakti School of Management tahun 1995-2005, dan Partner Audit di KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny (anggota Moore Stephens International) tahun 2006-2016.

Tahun 2005 hingga saat ini beliau menjabat sebagai pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Indonesia, Partner Audit di KAP Darmawan hendang Kaslim & Rekan (anggota dari AGN International) dari tahun 2017 hingga saat ini, Anggota Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI untuk periode 2013-2019, dan Anggota Komite Audit PT. United Tractors Tbk dari tahun 2017 hingga saat ini.

Completed her Bachelor’s degree to Doctorate degree at the University of Indonesia, Faculty of Economics obtaining a Bachelor of Economics in in 1992, Master of Accounting in 2003, and Ph.D. in Accounting in 2011. She then obtained a Certificate of Public Accountant from the Institute of Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) in 1998, Certified Management Accountants from The Institute of Certified Management Accountants in 2011, and Chartered Accountant from IAI in 2013.

Served as a member of the Audit Committee of the Company since 2017. She was appointed as a member of the Audit Committee of the Company based on Board of Commissioner Circular Letter No. 015/SANF/CIR/V/2017 then re-appointed again by the Board of Commissioner Circular Letter No. 093/SANF/CIR/IV/2018.

She previously held a number of positions in various institutions or companies, namely as an Auditor in Deloitte Jakarta in 1991 - 2006 last position as Audit Partner, Audit Supervisor at Deloitte &Touche LLP, San Francisco, USA in 1996 - 1998, Trisakti School of Management Lecturer in 1995 - 2005, and Audit Partner in KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny (member of Moore Stephens International) in 2006 - 2016.

From 2005 to this day, she is a lecturer at the Faculty of Economics and Business at the University of Indonesia, an Audit Partner at KAP Darmawan hendang Kaslim & Rekan (member of AGN International) from 2017 to present, Member of IAI Financial Accounting Standards Council for the period 2013- 2019, and Member of the Audit Committee of PT. United Tractors Tbk from 2017 to present.

LiaNNy LeOKomite AuditWarga Negara Indonesia, 49 tahun.

Audit CommitteeIndonesia Citizen, 49 years old.


74

Ikhtisar Perseroan




KOmITE NOmINASI DAN REmUNERASI

Komite Nominasi dan Remunerasi Perusahaan dibentuk melalui Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Perusahaan No. 021/SANF/CIR/XI/2015, yang dikeluarkan pada tanggal 24 November 2015. Komite Nominasi dan Remunerasi dibentuk dalam rangka membantu fungsi dan tugas Dewan Komisaris terkait nominasi dan remunerasi terhadap anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan.

Tugas dan Tanggung jawab

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Nominasi dan Remunerasi Perusahaan berpedoman pada Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi yang telah disusun pada tanggal 24 November 2015, di mana Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas melaksanakan fungsi pengawasan terhadap:

1. Fungsi Nominasi

Dalam menjalankan fungsi Nominasi, Komite Nominasi dan Remunerasi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:

(i) Komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;

(ii) Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses nominasi; dan

(iii) Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;

b. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolak ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi;

c. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dan

d. Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.

2. Fungsi remunerasi

Dalam menjalankan fungsi Remunerasi, Komite Nominasi dan Remunerasi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:

(i) Struktur remunerasi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;

NOMiNaTiON aND reMuNeraTiON cOMMiTTee

Nomination and Remuneration Committee was established pursuant to the Circular Resolution of Board of Commissioners No. 021/SANF/CIR/XI/2015 released on 24 November 2015. Nomination and Remuneration Committee was formed in charge of assisting and supervising the system management of nomination and remuneration for both members of Board of Directors and Board of Commissioners.


In order to fulfil their duties and responsibilities, Chairman of Nomination and Remuneration Committee oriented their action based on Nomination and Remuneration charter established on 24 November 2015, in which the Nomination and Remuneration Committee is responsible to perform its supervisory function as followed:

1. Nomination Function

In carrying out Nomination functions, the Nomination and Remuneration Committee has to perform such duties and responsibilities as follows:

a. Provide recommendation to Board of Commissioners regarding:

(i) Members composition of Board of Directors and/or Board of Commissioners;

(ii) Policies and criteria required in nomination process; and

(iii)Performance evaluation policy for members of Board of Directors and/or members of Board of Commissioners

b. Assist Board of Commissioners to assess members of Board of Directors performance and/or Board of Commissioners based on prepared benchmark as evaluation basis;

c. Give recommendations to Board of Commissioners regarding development program for members of Board of Directors and/or Board of Commissioners; and

d. Suggest qualified candidates as members of Board of Directors and/or Board of Commissioners to Board of Commissioners to be presented to GMS.

2. remuneration Function

In carrying out Remuneration function, the Nomination and Remuneration Committee has to perform such duties and responsibilities as follows:

a. Giving recommendation to the Board of Commissioners regarding:

(i) Remuneration structure of members of Board of Directors and/or members of Board of Commissioners;

75





(ii) Kebijakan atas remunerasi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dan

(iii) Besaran atas remunerasi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;

b. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

Susunan anggota Komite Nominasi dan remunerasi

Sesuai dengan Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik, Komite Nominasi dan Remunerasi paling sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari Komisaris Independen dan anggota lainnya yang dapat berasal dari: (i) anggota Dewan Komisaris; (ii) pihak yang berasal dari luar Emiten atau Perusahaan public yang bersangkutan; atau (iii) pihak yang menduduki jabatan manajerial di bawah Direksi yang membidangi sumber daya manusia. Mengacu kepada ketentuan tersebut, Komite Nominasi dan Remunerasi Perusahaan berjumlah 3 (tiga) orang, dengan latar belakang di bidang sumber daya manusia yang kompeten serta memiliki pengalaman yang luas dari berbagai organisasi.

Sesuai dengan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Perusahaan Nomor 095/SANF/CIR/IV/2018 tanggal 12 April 2018, Perusahaan melakukan pengangkatan kembali anggota Komite Nominasi dan Remunerasi per tanggal 12 April 2018 dengan masa tugas sampai dengan berakhirnya tahun buku 2020. Adapun susunannya adalah sebagai berikut:

No. Nama anggota Komite Nominasi dan remunerasiName of Nomination and Remuneration Committee Member

JabatanPosition

1 hardi Montana Ketua/Chairman

2 Gidion hasan Anggota/Member

3 Theresia S. Nayuti Anggota/Member

independensi Komite Nominasi dan remunerasi

Komite Nominasi dan Remunerasi dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk mendukung tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris sesuai dengan Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 yang mengatur bahwa Emiten atau Perusahaan Publik wajib memiliki Komite tentang Komite Nominasi dan Remunerasi.

Sesuai dengan Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik , Komite Nominasi dan Remunerasi terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari Komisaris Independen dan anggota lainnya yang dapat berasal dari: (i) anggota Dewan Komisaris; (ii) pihak yang berasal dari luar Emiten atau Perusahaan public yang bersangkutan; atau (iii) pihak yang menduduki jabatan manajerial di bawah Direksi yang membidangi sumber daya manusia dan diketuai oleh seorang

(ii) Remuneration policy of members of Board of Directors and/or members of Board of Commissioners; and

(iii)The amount of remuneration of members of Board of Directors and/or members of Board of Commissioners;

b. Assist Board of Commissioners to assess performance with adjusted remuneration received by each member of Board of Directors and/or members of Board of Commissioners.

Nomination and remuneration committee Structure

In line with FSA’s Regulation No. 34/POJK.04/2014 on the Nomination and Remuneration Committee of Issuers or Public Companies, the Nomination and Remuneration Committee shall consist of at least 3 (three) members who are Independent Commissioners and other members who are: (i) members of Board of Commissioners; (ii) any external party of the respective Issuer or Public Company; or (iii) a manager under Board of Directors in charge of human resources. Referring to these provisions, the Nomination and Remuneration Committee of the Company consists of 3 (three) people, who are competent with backgrounds in human resources and extensive experience from various organizations.

Based on Board of Commissioners’ Circular Resolution No. 095/SANF/CIR/IV/2018 dated 12 April 2018, the Company has re-appointing the members of the Nomination and Remuneration Committee as of 12 April 2018 with a term of office until the end of the fiscal year 2020. The composition is as follows:

Nomination and remuneration committee independency

The Nomination and Remuneration Committee was established by Board of Commissioners to support the duties and responsibilities of Board of Commissioners in line with the Financial Services Authority Regulation No. 34/POJK.04/2014 which stating that Issuers or Public Companies shall have a Nomination and Remuneration Committee.

In line with Financial Services Authority Regulation No.34/POJK.04/2014 on the Nomination and Remuneration Committee of Issuers or Public Companies, the Nomination and Remuneration Committee shall consist of at least 3 (three) members who are Independent Commissioners and other members who are: (i) members of Board of Commissioners; (ii) any external party of the respective Issuer or Public Company; or (iii) a manager under Board of Directors in charge of human resources and


76

Ikhtisar Perseroan




Komisaris Independen. Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris.

Komite Nominasi dan Remunerasi telah memenuhi persyaratan keanggotaan sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 di mana Bapak hardi Montana adalah Komisaris Independen, Bapak Gidion hasan adalah anggota Dewan Komisaris Perusahaan, serta Ibu Theresia S. Nayuti adalah pihak yang menduduki jabatan manajerial di bawah Direksi yang membidangi sumber daya manusia. Komite Nominasi dan Remunerasi bertindak secara independen dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.


Selama tahun 2018, Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyelenggarakan 3 (tiga) kali pertemuan rapat, antara lain dengan Dewan Komisaris, Direksi, Kepala Divisi, termasuk pertemuan internal Komite Nominasi dan Remunerasi, dengan rincian sebagai berikut:

No. Nama anggota Komite audit Name of Audit Committee Member

Frekuensi PertemuanMeeting Frequency

Tingkat Kehadiran Attendance Rate

1 hardi Montana 3/3 100%

2 Gidion hasan 3/3 100%

3 Theresia S. Nayuti 3/3 100%

aktivitas Komite Nominasi dan remunerasi

Aktivitas Komite Nominasi dan Remunerasi di 2018 meliputi hal-hal sebagai berikut:

• melakukan penilaian (self-assessment) terhadap kandidat presiden komisaris Perusahaan yang akan menempuh penilaian kemampuan dan kepatutan oleh OJK;

• menentukan gaji dan imbalan Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan;

• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

led by an Independent Commissioner. Members of the Nomination and Remuneration Committee are appointed and terminated by Board of Commissioners.

The Nomination and Remuneration Committee have met the membership requirements as stipulated in FSA Regulation No. 34/POJK.04/2014 in which Mr. hardi Montana as an Independent Commissioner, Mr. Gidion hasan as a member of Board of Commissioners, and Ms. Theresia S. Nayuti holding a managerial position reporting to Board of Directors in charge of human resources. The Nomination and Remuneration Committee act independently in carrying out their duties and responsibilities.

Meeting Frequency and attendance rate

Throughout 2018, the Audit Committee has held 3 (three) meetings, including with Board of Commissioners, Board of Directors, head of Division, including the Nomination and Remuneration Committee’s internal meeting, with the following details:

Nomination and remuneration committee activity

Nomination and Remuneration Activity in 2018 is as follows:

• Conducting a self-assessment of the Company’s President Commissioner candidate who will undergo the Financial Services Authority’s fit and proper test;

• Determining the remuneration and reward for the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners;

• Giving recommendation to the Board of Commissioners regarding Board of Directors and/or Board of Commissioners development program.

77





Profil Komite Nominasi Dan Remunerasi


Beliau diangkat kembali menjadi Anggota Komite Nominasi dan RemunerasimelaluiKeputusan Dewan Komisaris No: 095/SANF/CIR/IV/2018.



Kemudian Beliau melanjutkan karir sebagai Presiden Direktur pada PT Asuransi Jiwa Astra (1991-1992) dan PT Astra Jardine CMG Life (1992-1994). Sejak tahun 1995 hingga 2010 beliau dipercaya sebagai Wakil Presiden Direktur PT Asuransi Astra Buana sebelum diangkat menjadi Presiden Direktur PT Asuransi Astra Buana periode 2010-2014. Pada tahun 2008 hingga 2015, beliau menjabat sebagai Komisaris PT Samadista Karya. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Astra Aviva Life terhitung sejak tahun 2014 sampai dengan tahun 2015.


Graduated from Faculty of Economy, University of Indonesia in 1983 and finished his master degree of Risk & Insurance in Glasgow Caledonian University, Scotland in 1986. he also has several insurance certification i.e: Associate of the Chartered Insurance Institute (ACII) held by Chartered Insurance Institute in England on 1987 and Chartered Insurance held by Chartered Insurance Institute in England on 1995.

Appointed as the Company’s Nomination and Remuneration Committee pursuant to the Circular Resolution of Board of Commissioners No:095/SANF/CIR/IV/2018.

he began his career as sales at Commodity Future Trading/Shopping Mall in 1980 as well as Auditor of Price Waterhouse, Jakarta since 1981 to 1982, then as Chief of Accounting & Administration of Arge Indoc Consultant, Jakarta for the next 1 year.



In addition to serve as the Company’s Independent Commissioner, Audit Committee member, Nomination and Remuneration Committee Chairman, Risk Monitoring Committee Chairman; he also appointed as Risk Monitoring Committee of PT Astra Aviva Life, Audit Committee PT Tunas Ridean Tbk, and Independent Commissioner PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, Chairman of Audit Committee and Risk Monitoring PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance.

harDi MONTaNaKetua Komite Nominasi dan RemunerasiWarga Negara Indonesia, 63 tahun.

Chairman of Nomination and Remuneration CommitteeIndonesian Citizen, 63 years old.

Nomination and Remuneration Committee Profile


78

Ikhtisar Perseroan




Menyelesaikan pendidikan terakhir di bidang Keuangan di Rogers State University, Oklahoma, Amerika Serikat pada tahun 1994.

Beliau diangkat kembali menjadi Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi melalui Keputusan Dewan Komisaris No: 095/SANF/CIR/IV/2018.

Mengawali karir di Grup Astra sebagai Senior Financial Analyst di PT Astra International Tbk pada tahun 1999. Kemudian berlanjut pada tahun 2000 sampai tahun 2005 diangkat sebagai Division Head Corporate Planning & Investor Relation di PT Astra International Tbk. Pada tahun 2006, beliau menjabat sebagai Chief Corporate Planning Strategy di PT Astra International,Tbk. dan kemudian dipercaya sebagai Direktur Keuangan & Administrasi di PT United Tractors Tbk dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2013 sebelum kemudian pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT United Tractors Tbk. beliau kemudian juga diangkat sebagai Presiden Komisaris PT United Tractors Pandu Engineering sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2017.

Pada saat ini, selain menjabat sebagai Presiden Komisaris Perusahaan, beliau juga menjabat sebagai : Presiden Komisaris di PT Karya Supra Perkasa & PT Tuah Turangga Agung sejak tahun 2014, Direktur UT heavy Industry Pte. (S) Ltd Singapura sejak tahun 2015, Presiden Direktur PT United Tractors Tbk sejak tahun 2015, Presiden Komisaris PT Pamapersada Nusantara sejak tahun 2015, Presiden Komisaris PT Acset Indonusa Tbk sejak tahun 2015, Presiden Komisaris PT Komatsu Astra Finance sejak tahun 2017 di mana sebelumnya beliau menjabat sebagai Komisaris pada tahun 2016, sebagai Direktur PT Astra International Tbk sejak tahun 2016, Presiden Komisaris PT Tambang Supra Perkasa sejak tahun 2016, Presiden Komisaris di PT Tambang Karya Supra sejak tahun 2017, sebagai Komisaris PT Astratol Nusantara sejak tahun 2017, sebagai Komisaris PT Astra Nusa Perdana sejak tahun 2017, sebagai anggota Dewan Pengawas di Dana Pensiun Astra 1 sejak tahun 2017, sebagai anggota Dewan Pengawas di Dana Pensiun Astra 2 sejak tahun 2017, serta Direktur PT Sedaya Multi Investama sejak tahun 2017 serta anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perusahaan sejak tahun 2017.

Graduated from Rogers State University, Oklahoma, United States majoring in Finance in 1994.

Appointed as the Company’s Nomination and Remuneration Committee pursuant to the Circular Resolution of Board of Commissioners No:095/SANF/CIR/IV/2018.

Began his career in the Astra Group as a Senior Financial Analyst at PT Astra International Tbk in 1999. Subsequently, in 2000 - 2005 he was appointed as the Division head Corporate Planning & Investor Relation at PT Astra International Tbk. In 2006, he served as the Chief Corporate Planning Strategy at PT Astra International,Tbk and later appointed as the Director of Finance & Administration at PT United Tractors Tbk since 2006 until 2013, in which subsequently served as Vice President Director of PT United Tractors Tbk until 2015. he also appointed as President Commissioner of PT United Tractors Pandu Engineering since 2015 to 2017.

Presently, not only serves as President Commissioner of the Company, he also serves as Director of UT heavy Industry Pte. (S) Ltd Singapore since 2015; Director President of PT United Tractors Tbk since 2015; President Commissioner of PT Pamapersada Nusantara since 2015; President Commissioner of PT Acset Indonusa Tbk since 2015, President Commissioner of PT Komatsu Astra Finance since 2017 before previously he served as Commissioner in 2016, Director of PT Astra International Tbk since 2016, President Commissioner of PT Tambang Supra Perkasa since 2016, President Commissioner of PT Tambang Karya Supra since 2017, as Commissioner of PT Astratol Nusantara since 2017, Vice President Commissioner PT Astra Nusa Perdana since 2017, Supervisory Board member of Dana Pensiun Astra 2 since 2017, as well as Director of PT Sedaya Multi Investama since 2017 and Nomination and Remuneration Committee of the Company 2017.

GiDiON haSaNKomite Nominasi dan RemunerasiWarga Negara Indonesia, 47 tahun

Nomination and Remuneration CommitteeIndonesia Citizen, 47 years

79





Menyelesaikan pendidikan di Akademi Sekretaris LPK Tarakanita pada tahun 1990.

Beliau diangkat kembali menjadi Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi melalui Keputusan Dewan Komisaris No: 095/SANF/CIR/IV/2018.

Mengawali karir di Badan Analisa Keuangan, Departemen Keuangan Republik Indonesia pada periode tahun 1990 sampai dengan tahun 1991. Kemudian menjabat sebagai Human Resources Department Head di PT Astra CMG Life pada periode tahun 1991 hingga tahun 2007. Sejak tahun 2007 sampai dengan saat ini dipercaya sebagai Human Capital & General Affairs Department Head di Perusahaan selain sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi.

Graduated from the Academy of Secretary LPK Tarakanita in 1990.

Appointed as the Company’s Nomination and emuneration Committee pursuant to the Circular esolution of Board of Commissioners No:095/SANF/CIR/IV/2018

Started her career in Financial Analysis Agency, Ministry of Finance, Republic of Indonesia from 1990 to 1991. Furthermore, she served as human Resources Department head in PT Astra CMG Life since 1991 - 2007. Not only being appointed as the Company’s Nomination and Remuneration Committee but she also serves as Human Capital & General Affairs Department head since 2007 until present.

Selain itu, beliau juga telah mengikuti beberapa pelatihan seperti Stanford Lead Program yang diadakan oleh The Stanford University Graduate School of Business pada tahun 2010, Targeted Selection Training yang diselenggarakan oleh Daya Dimensi Indonesia pada tahun 2011, serta Advanced Management Program yang diadakan oleh The Business School of the World pada tahun 2012.

In addition, he has also attended several trainings such as the Stanford Lead Program held by The Stanford University Graduate School of Business in 2010, Targeted Selection Training held by Daya Dimensi Indonesia in 2011, and Advanced Management Program held by The Business School of the World in 2012.

ThereSia Sri NayuTiKomite Nominasi dan RemunerasiWarga Negara Indonesia, 50 tahun.

Nomination and Remuneration Committee Indonesian Citizen, 50 years


80

Ikhtisar Perseroan




KOmITE PEmANTAU RISIKO

Komite Pemantau Risiko Perusahaan dibentuk melalui Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris SANF No.094/SANF/CIR/IV/2018, yang dikeluarkan pada tanggal 12 April 2018. Komite Pemantau Risiko dibentuk dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan Komisaris dalam menjalankan tanggung jawab pengawasannya atas penerapan kebijakan Manajemen Risiko terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta penerapan tata kelola perusahaan yang baik dalam Perusahaan.

Selain memantau penerapan fungsi manajemen risiko, Komite juga melakukan review atas Piagam Komite Pemantau Risiko dan meminta persetujuan atas setiap perubahan kepada Dewan Komisaris dan mengevaluasi kinerja mereka dengan Dewan Komisaris secara berkala.

Tugas dan Tanggung Jawab

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Pemantau Risiko Perusahaan berpedoman pada Piagam Komite Pemantau Risiko yang telah disusun pada tanggal 12 September 2017, dimana Komite Pemantau Risiko bertugas melaksanakan fungsi pengawasan terhadap:

1. Manajemen Risiko – kebijakan dan strategi Manajemen Risiko dan pelaksanaanya serta tindak lanjut atas evaluasi kebijakan dan strategi Manajemen Risiko Perusahaan .

2. Manajemen Risiko – kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko.

3. Hukum – Isu dan masalah hukum yang signifikan yang dihadapi oleh Perusahaan dan kepatuhan terhadap peraturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.

Susunan anggota Komite Pemantau risiko

Sesuai dengan Piagam Komite Pemantau Risiko Perusahaan, Komite Pemantau Risiko paling sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang salah satunya adalah Komisaris Independen dan pihak luar Emiten atau Perusahaan Publik. Mengacu kepada ketentuan tersebut, Komite Pemantau Risiko Perusahaan berjumlah 3 (tiga) orang, dengan latar belakang di bidang risiko yang kompeten.

Sesuai dengan Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan No. 094/SANF/CIR/IV/2018, Perusahaan melakukan penunjukan anggota Komite Pemantau Risiko per tanggal 12 April 2018 dengan masa tugas sampai dengan dilaksanakannya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2020 untuk tahun buku 2019. Adapun susunannya adalah sebagai berikut:

No. Nama anggota Komite Pemantau risiko Name of Risk Monitoring Committee Member

JabatanPosition

1 hardi Montana Ketua/Chairman

2 Lianny Leo Anggota/Member

3 Buntoro Muljono Anggota/Member

RISK mONITORING COmmITTEE

The Risk Monitoring Committee of the Company was established through SANF Board of Commissioners’ Circular Resolution No. 094/SANF/CIR/IV/2018, issued on 12 April 2018. It was established to assist Board of Commissioners’ duties and functions in carrying out its oversight responsibilities on the implementation of Risk Management policy against applicable laws and regulations as well as the implementation of good corporate governance within the Company.

In addition to monitoring the implementation of risk management functions, the Committee also reviews the Risk Monitoring Committee Charter and requests approval for any changes to Board of Commissioners and periodically evaluates their performance with Board of Commissioners.


In performing its duties and responsibilities, the Company’s Risk Monitoring Committee is guided by the Risk Monitoring Committee Charter which was prepared on 12 September 2017, in which the Risk Monitoring Committee is in charge of performing the following supervisory functions:

1. Risk Management - Risk Management policy and strategy as well as its implementation and follow up on the evaluation of the Company’s Risk Management policy and strategy.

2. Risk Management - adequacy of the identification, measurement, monitoring, and risk control process.

3. Law - Significant legal issues and problems faced by the Company and compliance with applicable laws and regulations.

risk Monitoring committee composition

In accordance with the Risk Monitoring Committee Charter, Risk Monitoring Committee shall consist of at least 3 (three) members, of which one of them is an Independent Commissioner and External Party of the Issuer or Public Company. Referring to these provisions, the Risk Monitoring Committee consists of 3 (three) people, who are competent with backgrounds in risk.

In accordance with Board of Commissioners’ Circular Resolution No. 094/SANF/CIR/IV/2018, the Company shall appoint members of the Risk Monitoring Committee as of 12 April 2018 with a term of office until the 2020 Annual General Meeting of Shareholders for the fiscal year 2019. The composition is as follows:

81





Organisasi Komite Pemantau risiko

Komite Pemantau Risiko dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk mendukung tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris sesuai dengan SEOJK No. 10/SEOJK.05/2016 tentang Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dan Laporan hasil Penilaian Sendiri Penerapan Manajemen Risiko bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank.

Komite Pemantau Risiko telah memenuhi persyaratan keanggotaan sebagaimana diatur dalam Piagam Komite Pemantau Risiko di mana Bapak hardi Montana adalah Komisaris Independen dan Ibu Lianny Leo pernah menjabat sebagai Komite Audit, serta Bapak Buntoro Muljono pernah menjabat sebagai Komisaris Independen.


Selama tahun 2018, Komite Pemantau Risiko telah menyelenggarakan 4 (empat) kali pertemuan rapat dengan Direksi, dan melakukan pelaporan kepada Dewan Komisaris sebanyak 4 (empat) kali dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota komite adalah 100%.

aktivitas Komite Pemantau risiko

Aktivitas Komite Pemantau Risiko di 2018 meliputi hal-hal sebagai berikut:

• Menyediakan laporan tertulis kepada Dewan Komisaris yang berisi rincian kegiatan Komite Pemantau Risiko, rekomendasi-rekomendasi untuk ditindaklanjuti, dan hal-hal signifikan yang perlu disampaikan kepada Dewan Komisaris;

• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas Kebijakan Manajemen Risiko serta penerapannya di Perusahaan;

• Menyiapkan laporan rincian kegiatan Komite Pemantau Risiko untuk Laporan Tahunan, yang antara lain mencakup rincian pelanggaran signifikan terhadap hokum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kekurangan dalam sistem manajemen risiko dan pengendalian internal, segala konflik yang signifikan atas isu-isu kepentingan yang dicatat oleh Komite Pemantau Risiko; dan

• Menyediakan Laporan Khusus kepada Dewan Komisaris seperti: Laporan Ringkasan Kegiatan dari Manajemen Risiko.

risk Monitoring committee Organization

Risk Monitoring Committee was established by Board of Commissioners to support the duties and responsibilities of Board of Commissioners in accordance with Financial Services Authority Circular No. 10/SEOJK.05/2016 regarding Risk Management Guidelines and Self-Assessment Report for Non-Bank Financial Services Company.

Risk Monitoring Committee has met the membership requirements stipulated in the Risk Monitoring Committee Charter in which Mr. hardi Montana serves an Independent Commissioner and Mrs. Lianny Leo who has served as Audit Committee, while Mr. Buntoro Muljono whom has served as an Independent Commissioner.

Meeting Frequency and attendance rate

Throughout 2018, Risk Monitoring Committee has conducted 4 (four) meeting with Board of Directors, and reported to Board of Commissioners once, in which the attendance of each committee member is 100%.

risk Monitoring committee activity

The activities of the Risk Monitoring Committee in 2018 include the following:

• Providing a written report to Board of Commissioners containing details of the Risk Monitoring Committee’s activities, recommendations for follow up, and significant matters that need to be informed to Board of Commissioners;

• Providing recommendations to Board of Commissioners on Risk Management Policy and its implementation in the Company;

• Preparing a detailed report on the activities of the Risk Monitoring Committee for the Annual Report, which among other things, include details of significant violations of prevailing laws and regulations, weaknesses in the risk management system and internal control, any significant conflicts over issues of interest recorded by the Committee Risk Monitoring; and

• Providing a Special Report to Board of Commissioners namely: Summary Report for Risk Management Activities.


82

Ikhtisar Perseroan





Menjabat sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko Perusahaan sejak tahun 2017 dan kemudian diangkat kembali berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 094/SANF/CIR/IV/2018.



Kemudian Beliau melanjutkan karir sebagai Presiden Direktur pada PT Asuransi Jiwa Astra pada periode tahun 1991 sampai dengan tahun 1992 dan PT Astra Jardine CMG Life (1992-1994). Sejak 1995 hingga 2010 dipercaya sebagai Wakil Presiden Direktur PT Asuransi Astra Buana sebelum diangkat menjadi Presiden Direktur PT Asuransi Astra Buana periode 2010-2014. Pada tahun 2008 hingga 2015, beliau menjabat selaku Komisaris PT Samadista Karya. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Astra Aviva Life terhitung sejak tahun 2014 sampai dengan tahun 2015.

hingga saat ini selain menjabat sebagai Komisaris Independen, Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi, Ketua Komite Pemantau Risiko Perusahaan, sebagai Komite Pemantau Risiko PT Astra Aviva Life, Komite Audit PT Astra Aviva Life, Komite Audit PT Tunas Ridean Tbk, serta Komisaris Independen PT Astra Auto Finance, Ketua Komite Audit dan Ketua Komite Pemantau Risiko PT Astra Auto Finance.

Graduated from Faculty of Economy, University of Indonesia in 1983 and finished his master degree of Risk & Insurance in Glasgow Caledonian University, Scotland in 1986. he also has several insurance certification i.e: Associate of the Chartered Insurance Institute (ACII) held by Chartered Insurance Institute in England on 1987 and Chartered Insurance held by Chartered Insurance Institute in England on 1995.

Appointed as the Company’s Risk Monitoring Committee pursuant to the Circular Resolution of Board of Commissioners Number: Number: 094/SANF/CIR/IV/2018.

Began his career as sales at Commodity Future Trading/Shopping Mall in 1980 as well as Auditor of Price Waterhouse, Jakarta since 1981 to 1982, then as Chief of Accounting & Administration of Arge Indoc Consultant, Jakarta for the next 1 year.



In addition to serve as the Company’s Independent Commissioner Audit Committee member, Nomination and Remuneration Committee Chairman, Risk Monitoring Committee Chairman; he also appointed as Risk Monitoring Committee of PT Astra Aviva Life, Audit Committee PT Astra Aviva Life, Audit COmmittee PT Tunas Ridean Tbk, as well as Independent Commissioner PT Astra Auto Finance, Audit Committee Chairman and Risk Monitoring Committee PT Astra Auto Finance.

harDi MONTaNaKetua Komite Pemantau RisikoWarga Negara Indonesia, 62 tahun

Risk Monitoring Committee ChairmanIndonesian Citizen, 62 years

Profil Komite Pemantau Resiko

83





Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Elektro di Fakultas Teknik Universitas Indonesia pada tahun 1981, dan S1 di Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia pada tahun 1986.

Menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko Perusahaan sejak tahun 2018 berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 094/SANF/CIR/IV/2018.

Mengawali karir di Grup Astra sebagai Management Trainee di PT United Tractors, Tbk pada tahun 1981, beliau telah berkarir selama lebih dari 30 tahun di Grup Astra dan menduduki berbagai jabatan di beberapa perusahaan di antaranya sebagai berikut: General Manager di PT Pandu Dayatama Patria (1985-1992), General Manager Corporate Finance di PT United Tractors, Tbk (1993-1999), Direktur di UT heavy Industry (s) Pte.Ltd (1997-2006), Komisaris di PT Pamapersada Nusantara (1998-2001), Komisaris di PT Komatsu Indonesia (1998-2001), Komisaris di PT Swadaya harapan Nusantara (1998-2006), PT Traktor Nusantara (1998-2006), Direktur di PT Berau Coal (1999-2002), Direktur Keuangan dan Administrasi di PT United Tractors, Tbk (1999-2002), Direktur di PT United Tractors Pandu Engineering (1999-2006), Komisaris di PT Pandu Dayatama Patria (1999-2006), serta Presiden Direktur di PT Toyota Astra Financial Services (2006-2014).

Saat ini, selain menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko Perusahaan, beliau juga menjabat sebagai: Ketua Komite Audit & Komisaris Independen Perusahaan, anggota Komite Audit di PT Acset Indonusa Tbk; sejak tahun 2015., Komisaris Independen, Ketua Komite Audit & Ketua Komite Pemantau Risiko di PT Komatsu Astra Finance; serta Komisaris Independen & Ketua Komite Audit di PT United Tractors Tbk.

BuNTOrO MuLJONOKomisaris Pemantau RisikoWarga Negara Indonesia, 63 tahun.

Risk Monitoring CommitteeIndonesian Citizen, 63 years

Obtained his Bachelor’s degree in Electrical Engineering from the Faculty of Engineering, University of Indonesia in 1981, and Master’s degree from the Faculty of Economics at the University of Indonesia in 1986.

Appointed as Independent Commissioner of Company since 2018 pursuant to Board of Commisioners Circular Resolution Number: 094/SANF/CIR/IV/2018.

Starting his career in Astra Group as Management Trainee of PT United Tractors, Tbk from 1981. Furthermore, for more than 30 years he was appointed in various positions within Astra Group and served in various positions in a number of companies, including: General Manager at PT Pandu Dayatama Patria (1985-1992), General Manager of Corporate Finance at PT United Tractors, Tbk (1993-1999), Director of UT heavy Industry (s) Pte. Ltd. (1997-2006), Commissioner of PT Pamapersada Nusantara (1998-2001), Commissioner of PT Komatsu Indonesia (1998-2001), Commissioner of PT Swadaya harapan Nusantara (1998-2006), PT Traktor Nusantara (1998-2006), Director of PT Berau Coal (1999-2002), Director of Finance and Administration at PT United Tractors, Tbk (1999-2002), Director of PT United Tractors Pandu Engineering (1999-2006), Commissioner of PT Pandu Dayatama Patria (1999-2006), and President Director of PT Toyota Astra Financial Services (2006-2014).

Currently, in addition to serving as a member of Risk Monitoring Committee of the Company, he also serves as a of the Audit Committee at PT Acset Indonusa Tbk; Independent Commissioner, Chairman of the Audit Committee & Chairman of the Risk Monitoring Committee at PT Komatsu Astra Finance; and Independent Commissioner & Chairman of the Audit Committee at PT United Tractors Tbk.


84

Ikhtisar Perseroan




Menyelesaikan pendidikan Sarjana hingga Doktor di Universitas Indonesia, Fakultas Ekonomi pada tahun 1992 dengan gelar Sarjana Ekonomi, Magister Akuntansi pada tahun 2013, dan Doktor Ilmu Akuntansi pada tahun 2011. Kemudian memperoleh Certificate of Public Accountant dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) tahun 1998, Certified Management Accountants dari The Institute of Certified Management Accountants tahun 2011, dan Chartered Accountant dari IAI tahun 2013.

Menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko Perusahaan sejak tahun 2017, beliau diangkat kembali melalui Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris No. 094/SANF/CIR/IV/2018.

Sebelumnya pernah menduduki beberapa jabatan di berbagai institusi atau perusahaan yaitu sebagai Auditor di Deloitte Jakarta tahun 1991-2006 dengan jabatan terakhir sebagai Partner Audit, Audit Supervisor di Deloitte & Touche LLP, San Francisco, USA tahun 1996-1998, Pengajar di Trisakti School of Management tahun 1995-2005, dan Partner Audit di KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny (anggota Moore Stephens International) tahun 2006-2016.

Tahun 2005 hingga saat ini beliau menjabat sebagai pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Indonesia, Partner Audit di KAP Darmawan hendang Kaslim & Rekan (anggota dari AGN International) dari tahun 2017 hingga saat ini, Anggota Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI untuk periode 2013-2019, dan Anggota Komite Audit PT. United Tractors Tbk dari tahun 2017 hingga saat ini.

Completed her Bachelor’s degree to Doctorate degree at the University of Indonesia, Faculty of Economics obtaining a Bachelor of Economics in in 1992, Master of Accounting in 2013, and Ph.D. in Accounting in 2011. She then obtained a Certificate of Public Accountant from the Institute of Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) in 1998, Certified Management Accountants from The Institute of Certified Management Accountants in 2011, and Chartered Accountant from IAI in 2013.

Served as a member of the Audit Committee of the Company since 2017. She was re-appointed again by the Board of Commissioner Circular Letter 094/SANF/CIR/IV/2018.

She previously held a number of positions in various institutions or companies, namely as an Auditor in Deloitte Jakarta in 1991 - 2006 last position as Audit Partner, Audit Supervisor at Deloitte &Touche LLP, San Francisco, USA in 1996 - 1998, Trisakti School of Management Lecturer in 1995 - 2005, and Audit Partner in KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny (member of Moore Stephens International) in 2006 - 2016.

From 2005 to this day, she is a lecturer at the Faculty of Economics and Business at the University of Indonesia, an Audit Partner at KAP Darmawan hendang Kaslim & Rekan (member of AGN International) from 2017 to present, Member of IAI Financial Accounting Standards Council for the period 2013- 2019, and Member of the Audit Committee of PT. United Tractors Tbk from 2017 to present.

LiaNNy LeOKomite Pemantau RisikoWarga Negara Indonesia, 49 tahun.

Risk Monitoring CommitteeIndonesian Citizen, 49 years old.

85





SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sekretaris Perusahaan pada saat ini dijabat oleh Tiur Tamara Kardinal, warga Negara Indonesia, yang menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tanggal 10 Februari 2014 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 065/LSANF/BOD/II/2014 tertanggal 10 Februari 2014.

Beliau menyelesaikan pendidikan hukum dari Fakultas hukum Universitas Indonesia pada tahun 2005 dan kemudian meraih gelar Magister Kenotariatan dari Fakultas hukum Universitas Indonesia pada tahun 2008.

Bergabung dengan Perusahaan sejak tahun 2010 dan sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Departemen Legal & UKPN Perusahaan.

Dalam menjalankan fungsinya, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden Direktur dan selama tahun 2018, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan tugas dan fungsinya, antara lain sebagai berikut:

a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

b. Mengikuti perkembangan isu terkait perusahaan pembiayaan termasuk peraturan perundang-undangan terkait;

c. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya;

d. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:

1. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik;

2. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu;

3. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham; penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan

4. Pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

e. Sebagai penghubung antara Perusahaan dengan pemegang saham, Otoritas Jasa Keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya.

Pada tahun 2018, Sekretaris Perusahaan mengikuti berbagai seminar dan pelatihan pasar modal antara lain Comprehension Workshop for Corporate Secretary.

CORPORATE SECRETARY

Presently, the Company’s corporate secretary is served by Tiur Tamara Kardinal, Indonesian citizen, whom appointed since 10 February 2014 pursuant to Board of Directors Circuler No. 065/LSANF/BOD/II/2014 dated 10 Februari 2014.

Graduated from the Faculty of Law at University of Indonesia in 2005 and earned Master degree of Notary from Faculty of Law at University of Indonesia in 2008.

Joined the Company since 2010 and previously served as Corporate Legal & UKPN Department head.

In carrying out her duty, Corporate Secretary is directly responsible to President Director of the Company and throughout 2018, Corporate Secretary has conducted her duties and functions, covering the following activities:

a. Following the development of Capital Market, particularly applicable regulations in Capital Market sector;

b. Following recent update issues related to financial company including all prevailing regulations;

c. Providing input to the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners to comply with existing regulation in Capital Market sector and other related regulations;

d. Assisting Board of Directors and Board of Commissioners in implementing corporate governance including:

1. Disclosure of information to the society, including information availability on Issuer’s or Public Company’s Website;

2. Submit Financial Services Authority’s report on time;

3. Convene and record General Meeting of Shareholder; convene and record Board of Directors and/or Board of Commissioners; and

4. Conduct orientation program on the Company for Board of Directors and/or Board of Commissioners.

e. As liaison between the Company and the Shareholders, Financial Services Authority, and other stakeholders.

In 2018, Corporate Secretary participated in various capital market’s seminars and training namely Comprehension Workshop for Corporate Secretary.


86

Ikhtisar Perseroan




Seluruh kegiatan Sekretaris Perusahaan telah dijalankan sesuai dengan rencana kerja Sekretaris Perusahaan untuk tahun 2018 di mana seluruh laporan pelaksanaan kegiatan, fungsi dan tanggung jawab dilakukan secara berkala kepada Presiden Direktur.

AUDIT INTERNAL

Unit Audit Internal memiliki peranan penting dalam memberikan gambaran yang obyektif atas kegiatan operasional Perusahaan dan memberikan konsultansi serta saran perbaikan kepada seluruh departemen guna meningkatkan kinerja operasional. Unit Audit Internal juga membantu Perusahaan untuk menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola yang baik.

Unit Audit Internal bertugas membantu Presiden Direktur dan Dewan Komisaris untuk melakukan pengawasan atas kegiatan operasional Perusahaan. Dalam menjalankan fungsinya, audit internal melakukan pendekatan yang objektif dan berbasis risiko dalam rangka meningkatkan efektifitas dari aktivitas manajemen risiko, pengendalian, dan tata kelola perusahaan, mendorong kesadaran organisasi untuk menjalankan pengendalian internal serta pengelolaan risiko secara efektif.

Sesuai dengan Piagam Kerja Unit Audit Internal yang menetapkan struktur, tugas dan tanggung jawab dari UAI. UAI dipimpin oleh Kepala Audit Internal, yang diangkat oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris, serta bertanggungjawab langsung kepada Presiden Direktur Perusahaan. Kepala Audit Internal Perusahaan hingga 31 Desember 2018 adalah Christine Sanjaya.

Profil Kepala Audit Internal

chriSTiNe SaNJaya

Warga Negara Indonesia, lahir di Tarakan. Diangkat sebagai Kepala Audit Internal sejak tanggal 1 Desember 2011 oleh Presiden Direktur berdasarkan persetujuan dari Dewan Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.700/LSANF/BOD/XII/2011. Mengawali karir di Kantor Akuntan Publik Ernst&Young Indonesia sejak tahun 2009 sebelum bergabung dengan Perusahaan di tahun 2011. Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Katholik Atma Jaya Jakarta dan telah memiliki sertifikasi Certified Fraud Examiner (CFE) dari Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) Global headquarters dan QIA (Qualified Internal Audit) dari YPIA (Yayasan Pendidikan Internal Audit) pada tahun 2014.

Dalam menjalankan fungsinya, UAI selalu berpedoman kepada Piagam Kerja Unit Audit Internal yang telah dibentuk pada tanggal 30 Juni 2011 dan kemudian telah diperbaharui kembali pada tanggal 15 September 2017 sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 Tahun 2015 Tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.

INTERNAL AUDIT

Internal Audit Unit plays an important role in guaranteeing the Company's independent and objective operational activity as well as consistently consulting and giving recommendation to all departments in order to develop the operational activity. UAI also helps the Company in implementing the good corporate governance principles.

Internal Audit Unit is in charge of helping President Director and Board of Commissioners to supervise the Company’s operational activities. In carrying out its function, internal audit took a systematic, objective and risk-based approach in order to improve the effectiveness of risk management activities, control, and corporate governance, encouraging the Company’s awareness to carry out the internal control and manage the risk effectively.

As stated in Internal Audit Unit Work Charter which established the UAI structure, duties and responsibilities. UAI is led by Internal Audit Chairman who was appointed by Director and approved by Board of Commissioners, and thus directly responsible to the President Director. As of 31 December 2018, the Company's Internal Audit head position is held by Christine Sanjaya.

Head Of Internal Audit Profile

chriSTiNe SaNJaya

Indonesian citizen, born in Tarakan, North Kalimantan. Appointed as head of Internal Audit since 1 December 2011 by President Director based on the approval of Board of Commissioners pursuant to Board of Directors Decree No. 700/LSANF/BOD/XII/2011. Started her career in Indonesia’s Ernst&Young Public Accounting Firm since 2009, before joined the Company in 2011 as Internal Audit. had Accounting degree from Catholic University of Atma Jaya in 2009 and Certified Fraud Examiner (CFE) from the Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) Global headquarters and QIA (Qualified Internal Audit) from YPIA (Yayasan Pendidikan Internal Audit) in 2014.

In carrying out its functions, UAI is always guided by the Internal Audit Unit Charter issued on 30 June 2011 which was subsequently renewed on 15 September 2017 in accordance with the Financial Services Authority Regulation No. 56/POJK.04/2015 Year 2015 on the Establishment and Guidelines for the Preparation of the Internal Audit Unit Charter.

All activities of Corporate Secretary have been conducted properly based on Corporate Secretary’s Work Plan in 2018 in which all reports on activities, functions, and responsibilities are delivered periodically to the President Director.

87





Dalam Piagam Kerja Unit Audit Internal yang terbaru telah diatur tanggung jawab dari Unit Audit Internal, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal Tahunan;

2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan system manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perusahaan;

3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya;

4. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukan;

5. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan;

6. Membantu Perusahaan dalam melaksanakan kontrol secara efektif dengan mengevaluasi efektivitas dan efisiensi kegiatan operasionalnya dan mendorong penyempurnaan terus-menerus untuk mencapai kondisi sebagai berikut;

• Tersedianya informasi finansial dan operasional yang terpercaya;

• Kegiatan operasional berjalan secara efisien dengan dan mencapai hasil yang efektif;

• Seluruh tindakan dan keputusan Perusahaan telah dilaporkan kepada manajemen Perusahaan dan telah dijalankan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang dan peraturan yang berlaku.

Kegiatan UAI dijalankan sesuai dengan rencana audit tahunan yang telah disusun atas hasil konsultasi dengan Presiden Direktur dan Komite Audit. hasil dari kegiatan audit, implementasi rekomendasi serta kegiatan lainnya terkait dengan aktivitas audit internal dilaporkan dalam rapat triwulanan kepada kepada pihak Direksi, Komite Audit dan Dewan Komisaris.

Kedudukan audit internal Dalam Organisasi

unit audit internalInternal Audit Unit

Presiden DirekturPresident Director

DeWaN KOMiSariS

Board of Commissioners

Komite auditaudit committee

The responsibilities of the Internal Audit Unit has been set forth in the most recent Internal Audit Unit Charter, namely:

1. Developing and implementing the Annual Internal Audit plan;

2. Testing and evaluating the implementation of internal control and risk management system in accordance with the company policy;

3. Conducting an examination and assessment of the efficiency and effectiveness of finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and other activities;

4. Developing programs to evaluate the quality of the internal audit activities undertaken;

5. Monitor, analyze and report the follow up of suggested improvements;

6. Helping the Company to effectively control by evaluating operational effectiveness and efficiency and encourage continuous refinement to achieve;

• Reliable financial and operational information;

• Efficient operational activity to achieve effective results;

• All of the Company’s actions and decisions have been reported to the management and has been implemented in accordance with the prevailing laws and regulations.

UAI activity was excecuted according to the annual audit planning as consulted with President Director and Audit Committee. The result of audit activity, recommendation implementation as well as other activities related to the internal audit activity is made in written reports and summarized in the quarterly meeting to Board of Directors, Audit Committee and Board of Commissioners.

internal audit Position in the Organization


88

Ikhtisar Perseroan




aktivitas audit internal 2018

Pelaksanaan kegiatan UAI dilaksanakan berdasarkan rencana kerja Audit Internal tahun 2018. Sampai dengan akhir 2018, Unit Audit Internal melaksanakan 14 audit routines dari 15 audit routines yan dimiliki. Selama tahun 2018 tidak terdapat pelanggaran yang secara signifikan mempengaruhi kegiatan operasional dan reputasi Perusahaan.

Selain aktivitas audit, berikut merupakan aktivitas lain yang dilaksanakan oleh UAI sepanjang tahun 2018, diantaranya:

1. Menyampaikan ringkasan atas Laporan hasil Audit kepada Manajemen dan Dewan Komisaris;

2. Menindaklanjuti pelaksanaan rekomendasi audit yang telah disepakati;

3. Menjalin hubungan dengan GANRA (Group Audit and Risk Advisory) dari PT Astra International Tbk dalam hal pelaksanaan audit (joint audit), pelaporan kegiatan UAI PT SANF triwulanan, internal audit training dan kegiatan lainnya yang mendukung pengembangan UAI Perusahaan.

4. Menjalin kerjasama dengan audit eksternal dalam hal praktik UAI Perusahaan.

Seluruh Laporan hasil audit dan laporan status hasil implementasi rekomendasi audit serta laporan kegiatan lainnya telah disampaikan kepada Presiden Direktur and anggota Direksi terkait setelah manajemen menyetujui seluruh rekomendasi dan tindakan perbaikan yang akan dilaksanakan.

SISTEm PENGENDALIAN INTERNAL

Sistem pengendalian internal Perusahaan yang diterapkan Perusahaan antara lain meliputi:

1. Pengkajian dan pengendalian internal dalam Perusahaan yang terstruktur dan dipantau oleh seluruh jajaran Manajemen termasuk didalamnya pengendalian atas keuangan dan operasional Perusahaan.

2. Pengkajian dan pemantauan atas peraturan perundang-undangan terbaru.

3. Pengkajian dan pengelolaan risiko operasional dan penanganan / tindak lanjut hasil pemeriksaan audit oleh unit Audit Internal.

evaluasi Terhadap efektivitas Sistem Pengendalian internal

Evaluasi terhadap efektivitas sistem pengendalian internal dilaksanakan secara berkala guna menyempurnakan sistem dan kebijakan yang telah ada menjadi lebih efektif dalam mendukung kegiatan operasional Perusahaan.

Evaluasi ini juga bertujuan untuk menilai efektivitas pelaksanaan pengawasan dan tindakan penanggulangan atas sistem pengendalian internal Perusahaan guna memberikan keyakinan kepada pemegang saham bahwa penerapan pengendalian internal telah cukup memadai dalam mendukung pencapaian tujuan dan sasaran Perusahaan.

internal audit activity 2018

UAI activities are implemented based on the 2018 Internal Audit work plan. Until the end of 2018, Audit Internal Unit had conducted 14 out of 15 audit routines. Throughout 2018, there is no significant violation which affecting operational activity and reputation of the Company.

In addition to the audit, the UAI also carried out the following activities throughout 2018, among others:

1. Submit the Audit Report to the Management and Board of Commissioner;

2. Follow-up on the implementation of audit recommendation;

3. Establish good relationship with GANRA (Group Audit and Risk Advisory) from PT Astra International Tbk in executing joint audit, submitting the Company’s quarterly report of UAI activity, internal audit training and other related activities which supporting the Company’s UAI development;

4. Establish good relationship with external audit related to the Company’s UAI activity.

All of the Audit report and the implementation of audit recommendations as well as another activity report had been submitted to the President Director and Director in charge after it has been approved by the management.

INTERNAL CONTROL SYSTEm

Internal control system implemented on the Company including:

1. Assessment and internal control of a structured Company and monitored by all managements including the Company’s cost and operational control.

2. Assessment and monitoring of the latest regulations.

3. Assessment and operational risk management and handling/follow up audit findings by Internal Audit unit.

evaluation Of The internal control System Effectiveness

Evaluation of the Internal Control System effectiveness is conducted in a regular basis in order to improve the existing system and policies to be more effective to support the Company’s operational activities.

This evaluation also aims to assess the supervision and mitigation action effectiveness in the Company’s internal control system in order to convince the shareholders that the implementation of internal control is sufficient to achieve the Company’s goals and objectives.

89





SISTEm mANAjEmEN RESIKO

Gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko

Sebagai Perusahaan penyedia layanan pembiayaan, Perusahaan menyadari bahwa terdapat berbagai risiko baik dari dalam maupun luar yang dapat mempengaruhi kondisi Perusahaan. Oleh sebab itu, Perusahaan senantiasa memperkuat komitmen untuk melakukan pengelolaan manajemen risiko secara optimal, sistematis dan berkesinambungan. Pengelolaan tersebut berupa identifikasi risiko, penilaian risiko, pengendalian serta mitigasi dari risiko yang telah dinilai.

Sejak tahun 2018 hingga saat ini, Perusahaan secara konsisten memperkuat tatanan manajemen risiko yang sejalan dengan pembentukan divisi Risk secara independen pada penerapan manajemen risiko dan membentuk dua fungsi baru di bawah divisi Risk dalam Perusahaan yaitu :

1. Enterprise Risk Management

Fungsi ini bertanggungjawab atas pengelolaan risiko yang berada diluar lingkup tatanan operasional perusahaan.

2. Operational Risk Management

Fungsi ini bertanggungjawab atas pengelolaan seluruh risiko yang ada pada tatanan operasional perusahaan.

Adapun pembagian tersebut bermaksud agar Perusahaan lebih fokus dalam melakukan analisa, pengendalian dan mitigasi seluruh risiko yang dapat menghambat Perusahaan dalam upaya mencapai targetnya.

Dalam penerapan Sistem Manajemen Risiko di tahun 2018, Perusahaan melakukan beberapa pengembangan sebagai berikut:

1. Terkait pengelolaan risiko, Perusahaan mengembangkan metode RCSA (Risk Control & Self Assesment) untuk mengidentifikasi, penyusunan kontrol, dan memonitoring risiko secara periodik.

2. Mengembangkan aplikasi terkait dengan Asset Monitoring System dengan memanfaatkan teknologi Komtrax yang dapat mengetahui dengan tepat kondisi dan lokasi asset yang dibiayai khususnya alat berat (hE).

3. Terkait dengan akuisisi,

a. Membuat penyaringan aplikasi dengan menggunakan “96 Rule”, membuat dashboard system dalam melakukan monitoring F6PD (”First 6th Payment Default”) dan pengembangan lainnya.

b. Mengembangkan metode mobile survey untuk meningkat akurasi hasil survey project.

c. Membuat MRP (Market Retail Price) yang bertujuan sebagai pedoman untuk akusisi unit used dan penghitungan aset pembiayaan & jaminan tambahan.

The categorization aims to make the Company more focused on carrying out analysis, control, and mitigation of all risks that may hinder the Company’s efforts in achieving its targets.

In implementing the Risk Management System in 2018, the Company carried out the following developments:

1. In relation to risk management, the Company developed the Risk Control & Self-Assessment (RCSA) method to identify, control, and monitor risks periodically.

2. Developing applications related to the Asset Monitoring System by utilizing the Komtrax technology to accurately identify the conditions and location of financed assets, particularly heavy equipment (hE).

3. In relation to acquisition,

a. Filtering applications by using the “96 Rule”, namely by establishing a dashboard system for the “First 6th Payment Default” (F6PD) monitoring and other developments.

b. Developing the mobile survey method to improve the accuracy of the project survey results.

c. Determining the Market Retail Price (MRP) aiming to serve as a guideline for used unit acquisition and to calculate financing assets & additional guarantees.

RISK mANAGEmENT SYSTEm

Overview of the risk Management System

As a financing company, the Company recognizes that there are various risks, both within and outside the Company that may affect the Company’s condition.Therefore, the Company continuously strengthens its commitment to optimally, systematically and sustainably manage risk. Risk management consists of risk identification, risk assessment, control and mitigation of the risks assessed.

Since 2018 to date, the Company has consistently strengthened its risk management in line with the implementation of integrated risk management and establishing two new functions under Risk Division in the company, namely:

1. Enterprise Risk Management

This function is responsible for the risk that may occur outside the scope of the Company’s operational activity.

2. Operational Risk Management

This function is responsible for the risk that may occur within the Company’s operational activity.


90

Ikhtisar Perseroan




4. Terkait pengendalian aset (AR), Perusahaan membuat kriteria baru untuk mengelompokan tipe customer yang dinilai memiliki risiko yang tinggi, kriteria tersebut dinamakan dengan LAR (Loan at Risk), dengan memantau kriteria LAR, diharapkan Perusahaan dapat mendeteksi risiko dan menyiapkan mitigasinya lebih dini.

5. Terkait kebijakan/aturan, Risk Management senantiasa melakukan pemantauan terhadap kebijakan-kebijakan yang ada agar sesuai dengan kondisi terkini dalam iklim bisnis.

Review atas Efektifitas Sistem Manajemen Risiko

Pengawasan berbasis pelaksanaan manajemen risiko (Risk Based Supervision atau RBS) di Perusahaan yang termasuk dalam pembiayaan non-bank telah dilakukan oleh OJK sejak tahun 2014, melalui self-assessment.

hasil self-assessment ini dilaporkan setiap 1 (satu) tahun sekali pada akhir periode. Dalam pelaporan terdapat beberapa aspek penilaian risiko yang meliputi 7 (tujuh) risiko utama yaitu Risiko Kepengurusan, Tatakelola, Strategi, Operasional, Pembiayaan, Aset & Liabilitas dan Dukungan dana. Pada tahun 2017 pelaporan RBS dilakukan melalui Sistem Informasi Risk Based Supervision (SIRIBAS) yang dilaksanakan secara on-line pada website OJK.

Secara garis besar, Perusahaan menunjukan adanya perbaikan dalam kualitas booking yang telah dilakukan. Pencapaian tersebut tidak lepas dari adanya program improvement, guna memperbaiki kualitas kredit yang dilakukan oleh Perusahaan. Program-program yang dilakukan seperti penerapan metode “96 Rule”, Desk Analysis, perbaikan template credit application report untuk analisa kredit, dan pemanfaatan customer database dengan memberikan plafon pembiayaan kepada prime customer sehingga tingkat risiko lebih rendah.

Adanya kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan dalam rangka pengelolaan risiko, seperti: penerbitan memo internal, surat edaran, dan pedoman teknis dalam pelaksanaan penerapan manajemen risiko. Kebijakan yang telah dikeluarkan akan ditinjau kembali secara berkala.

Dalam hal pengawasan risiko yang ada, Perusahaan membuat tools dalam bentuk management dashboard system yang dapat membantu manajemen dalam pengawasan risiko. Selain itu, Perusahaan juga melakukan pemantauan terhadap kondisi eksternal seperti makro ekonomi, harga komoditas dan juga regulasi seperti contohnya regulasi yang diterbitkan oleh OJK. Selain pengawasan oleh Dewan Direksi, Perusahaan juga telah membentuk Komite Pemantau Risiko di tahun 2017 yang bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Komite ini berfungsi untuk membantu pengawasan pelaksanaan penerapan manajemen risiko.

4. In relation to asset control (AR), the Company established new criteria to categorize the types of customers considered to pose a high risk. This criterion is known as the Loan at Risk (LAR). By monitoring the LAR criteria, the Company is expected to be able to detect risks and prepare earlier mitigation.

5. In relation to policies/regulations, Risk Management continuously carries out monitoring on the existing policies to ensure alignment with the latest conditions of the business climate.

Review on Risk Management System Effectivity

Risk Based Supervision or RBS in the Company, which categorized as a non-bank financing, has been done by the FSA since 2014 by implementing self-assesment.

The result of self-assessment is reported once a year at the end of period. There are a few aspects involves 7 (seven) major risks such as Management Risk, Governance Risk, Strategy Risk, Operational Risk, Financing Risk, Assets & Liabilities Risk, and Funding Risk. In 2017, RBS report will be done online through the Risk Based Supervision Information System (SIRIBAS) through the FSA website.

In general, the Company showed improvement in the quality of booking that has been done. This is cannot be separated from the improvement program carried out by the Company in order to improve the Company’s credit quality. The programs implemented namely “96 Rule”, Desk Analysis, correcting the credit application credit template report for credit analysis, utilizing the customer database by providing financing ceiling to prime customers for lower risk.

The policies issued by the Company in the context of risk management are done through the issuance of internal memos, circular letters, and technical guidelines in the implementation of risk management. The policies that have been issued will be periodically reviewed.

In terms of risk monitoring, the Company has created tools in the form of a management dashboard system that can assist the management in risk monitoring. In addition to internal risks, the Company also monitors external changes such as: macroeconomic changes, commodity prices and also updates to existing legislation such as regulations issued by OJK. In addition to supervision by Board of Directors, the Company has also established a Risk Monitoring Committee in 2017 that serves to assist in overseeing the risk management implemented by Board of Directors and this committee is directly responsible to Board of Commissioners.

91





PERKARA PENTING YANG SEDANG DIHADAPI PERUSAHAAN DAN SANKSI ADmINISTRASI

Perusahaan terlibat dalam beberapa perkara perdata. Perkara-perkara perdata yang dihadapi oleh Perusahaan hingga per tanggal 31 Desember 2018 pada umumnya timbul dalam kaitannya dengan adanya kelalaian customer Perusahaan yang tidak memenuhi kewajiban pembayaran atas fasilitas pembiayaan yang diberikan Perusahaan dan tindakan penguasaan kembali Barang Modal yang dilakukan oleh Perusahaan.

Per tanggal 31 Desember 2018, Perusahaan terlibat dalam 5 perkara perdata dengan customer dan 1 perkara perdata dengan pihak selain customer dengan perincian sebagai berikut:

NO.NOMOr

PerKaraCASE NUMBER

POSiSi PeruSahaaNCOMPANY’s POSITION

PihaK LaWaNPLAINTIFF

MaTeri PerKaraCASE MATERIAL

STaTuS PerKaraCASE STATUS

1. 727/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Sel.

TERGUGAT

DEFENDAN

PT SOLUSI KREASI UTAMA

PERBUATAN MELAWAN hUKUM

UNLAWFUL ACT

Putusan PN telah berkekuatan hukum Tetap

District Court’s Ruling is legally binding

2. 793/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Sel.

TERGUGAT/ TERBANDING

DEFENDANT/APPELLEE

PT ShANTRI PRANA ABADI


UNLAWFUL ACT

Proses Banding di Pengadilan Tinggi

Appeal process at high Court

3. 20/Pdt.Sus/2017 PN.Psp

PELAKU USAhA/PEMOhON KEBERATAN/PEMOhON KASASI

CASSATION APPEAL

CV ROSDIANA PERBUATAN MELAWAN hUKUM

UNLAWFUL ACT

Putusan Mahkamah Agung telah berkekuatan hukum Tetap

Supreme Court’s Ruling is legally binding

4. 31/Pdt.Sus-BPSK/2017 PN.Pms

PELAKU USAhA/PEMOhON KEBERATAN/TERMOhON KASASI

CASSATION APPEAL

CV KARYA PRIMA GEMILANG


UNLAWFUL ACT

Putusan Mahkamah Agung berkekuatan hukum Tetap

Supreme Court’s Ruling is legally binding

5. 154/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst

PENGGUGAT/TERBANDING/TERMOhON KASASI

PLAINTIFF/APPELLEE/CASSATION

PT BANK TABUNGAN NEGARA


UNLAWFUL ACT

Proses Kasasi di Mahkamah Agung

Cassation at the Supreme Court

6. 733/Pdt. G /2018/PN. Mdn

TERGUGAT

DEFENDANT

YUDhISTIRA PERBUATAN MELAWAN hUKUM

UNLAWFUL ACT

Proses Sidang di Pengadilan Negeri

hearing Process at the Distric Court

SANKSI ADmINISTRATIF YANG DIKENAKAN KEPADA PERUSAHAAN, ANGGOTA DEWAN KOmISARIS DAN DIREKSI OLEH OTORITAS jASA KEUANGAN DAN OTORITAS LAIN

Sepanjang tahun 2018, Perusahaan tidak menerima Surat Teguran Tertulis dan/atau sanksi dari Otoritas Jasa Keuangan.

ImPORTANT CASE AND ADmINISTRATIVE SANCTION

The Company is involved in some civil lawsuit. In general, the lawsuits faced by the Company as of 31 December 2018 are the result of the customer’s negligence whom failed to fulfil their obligation in paying the installment for financing facilities provided and asset repossession.

Until 31 December 2018, the Company is involved in 5 civil lawsuit related to the customer and 1 civil lawsuit with the other institution as described below:

ADmINISTRATIVE SANCTION ImPOSED TO THE COmPANY, mEmbERS OF bOARD OF COmmISSIONERS AND bOARD OF DIRECTORS bY THE FINANCIAL SERVICES AUTHORITY OR OTHERS

Troughout 2018, the Company did not received any Written Warning Letter from the Financial Services Authority or others.


92

Ikhtisar Perseroan




KODe eTiK PeruSahaaN

Kode etik Perusahaan

Sebagai bagian dari Astra Group, Kode Etik Perusahaan (Code of Conduct) Perusahaan merujuk pada Pedoman Code of Conduct Astra Group. Kode Etik tersebut berisikan Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja yang menjadi landasan serta pedoman karyawan dalam melaksanakan pekerjaan di Perusahaan.

implementasi Kode etik

Kode Etik Perusahaan berlaku untuk seluruh karyawan Perusahaan di semua level manajemen dan organisasi. Penerapan Kode Etik tersebut merupakan bagian dari internalisasi budaya Perusahaan dan budaya kerja sesuai dengan Pedoman Code of Conduct Astra Group.

etika bisnis

Merupakan sistem nilai yang dijabarkan dari Filosofi Perusahaan dan Prinsip-Prinsip Dasar Astra, dan dianut oleh organisasi usaha atau kelompok organisasi usaha, sebagai acuan untuk berhubungan dengan lingkungannya, baik lingkungan internal maupun eksternal.

Etika Bisnis berisikan tentang:

- Ketentuan umum

- Good Corporate Citizen,

- Good Corporate Governance,

- Kemitraan,

- Karyawan.

- hubungan Dengan Publik

- Pelanggan

- Pesaing

- Pemasok

- Pemegang Saham

- Penyelenggara Negara

- Masyarakat

- Media Massa

etika Kerja

Merupakan sistem nilai yang dianut secara perorangan yang termasuk etika hubungan antar karyawan dan Perusahaan. Etika kerja mengatur hubungan yang lebih bersifat ke dalam (Perusahaan) yakni antara karyawan dan Perusahaan secara umum.

Etika Kerja berisikan tentang:

- hubungan Perusahaan dengan Karyawan;

- hubungan Karyawan dengan Perusahaan;

- hubungan antar Karyawan.

PrOGraM KePeMiLiKaN SahaM OLeh KaryaWaN aTau MaNaJeMeN

Sepanjang tahun 2018, Perusahaan tidak memiliki program kepemilikan saham oleh karyawan atau manajemen.

CODE OF CONDUCT

company’s code of conduct

As a part of Astra Group, the Company’s Code of Conduct refers to Astra Group’s Code of Conduct Charter. The Code of Conduct contains Code of Business Ethics and Work Ethics, which underlies and guides the employees in running the Company.

code of conduct’s implementation

The Company’s Code of Conduct applies to all management and organization levels within the Company. The code of conduct implementation is a part of the Company’s culture internalization and work culture in accordance with Astra Group’s Code of Conduct Guidelines.

Business ethics

A value system that is derived from the Company’s Philosophy and Astra’s Basic Principles, and adopted by the business organization or group of business organizations, as a reference in dealing with the environment, both internally and externally.

Business Ethics contains of:

- General requirements

- Good Corporate Citizen;

- Good Corporate Governance;

- Partnership;

- Employee.

- Public relations

- Customer;

- Competitor;

- Supplier;

- Shareholder;

- Government Officials;- Society;

- Mass Media.

Work ethics

A system of values held by individuals in which includes the ethical relationships between employees and the Company. Work ethics manages more of internal (the Company) affairs between the employee and the Company in general.

Work Ethics consist of:

- Relationship between the Company and Employee;

- Relationship between the Employee and Company;

- Relationship among employees.

SHARE OWNERSHIP PROGRAm

Throughout 2018, the Company does not have any share ownership program for employees or management.

93





WHISTLEBLOWING SYSTEM

Salah satu upaya dalam peningkatan kualitas pelaksanaan tata kelola perusahan dilakukan dengan cara penerapan kebijakan pelaporan pelanggan. Kebijakan yang dimaksud memfasilitasi semua pihak baik pimpinan maupun karyawan untuk melakukan pelaporan pelanggaran yang terjadi.

Pelanggaran tersebut meliputi penyimpangan atas etika bisnis, etika kerja, kebijakan perusahaan, peraturan perundangan yang berlaku, anggaran dasar perusahaan, perjanjian kontrak perusahaan dengan pihak luar, rahasia perusahaan, atau perbuatan lainnya yang dapat merugikan perusahaan maupun pemangku kepentingan yang dilakukan oleh karyawan atau pimpinan perusahaan.

Setiap indikasi pelanggaran yang dapat merugikan Perusahaan, karyawan dapat langsung melaporkan kepada pimpinan Perusahaan atau Unit Audit Internal yang dapat mengambil tindakan atas pelanggaran tersebut. Unit Audit Internal menjamin kerahasiaan dan perlindungan atas setiap pihak yang melaporkan adanya pelanggaran.

Salah satu bentuk peran aktif Unit Audit Internal dalam menjalankan Whistle Blower System Perusahaan di tahun 2018 adalah melalui pengembangan sistem WBS dengan media kuisioner digital, sepanjang tahun 2018 tidak ada pelaporan yang diterima terkait dengan pelanggaran / issue fraud, sebagian besar pelaporan yang diterima oleh Unit Audit Internal lebih kepada masalah pelaksanaan kegiatan operasional di Perusahaan.

PENANGANAN PENGADUAN

Seluruh kritik, saran dan issue yang masuk melalui Whistle-Blower System pada tahun 2018 telah dikategorikan sesuai dengan departemen yang berwenang dan telah dilakukan upaya untuk diselesaikan dengan memadai. Selanjutnya apabila terdapat laporan yang diterima Manajemen atau Unit Audit Internal akan segera dilakukan ditindaklanjuti dengan penyelidikan dan penelusuran barang bukti. Pelaku pelanggaran yang telah terbukti berdasarkan hasil investigasi, akan diproses melalui sanksi sesuai dengan peraturan Perusahaan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

TEKNOLOGI INFORmASI

Perusahaan memiliki suatu sistem teknologi informasi yang dinamakan SISCA (SANFinance Integrated System for Credit Application) untuk mengelola database Perusahaan. SISCA mengakomodasi kebutuhan seluruh lini bisnis internal Perusahaan dari front liner hingga ke back office. SISCA didesain sebagai centralized system yang dapat diakses oleh seluruh jaringan pemasaran Perusahaan secara online dan real time. Sistem ini terus dikembangkan dari waktu ke waktu seiring kebutuhan

WHISTLEbLOWING SYSTEm

The implementation of Violation Reporting Policy is an attempt to improve the quality of corporate governance implementation. This policy facilitates all parties for managerial level as well as employees to report any violations.

These violations include deviations over business ethics, work ethics, company policy, applicable legislations, regulations, company’s articles of association, company’s contractual agreements with outside parties, company confidences, or any other actions that may harm the Company as well as stakeholders carried out by employees or Company’s management.

Employees may directly report any indication of violations that may harm the Company to the management of the Company or the Internal Audit unit who may take action on the violation. The Internal Audit Unit guarantees the confidentiality and protection of any party reporting any violation.

One of Internal Audit’s role in disseminating the Whistle Blower System of the Company is by developing WBS system in digital media questionnaire. Throughout 2018, Internal Audit has not received any report related to fraud issue, the reports received was mostly related to the Company’s operational activity.

COmPLAINTS HANDLING

All criticisms and suggestions received through Whistle-Blower System have been categorized according to the authorized departments and have been adequately responded to. In the future, reports of violations received by Board of Directors or the Internal Audit Unit will be followed up promptly through an investigation process and evidence collection. Violation perpetrators proven based on the result of the investigation will be processed by imposing sanctions in accordance with the Company’s rules and regulations.

INFORmATIOm TECHNOLOGY

The Company has developed and implemented an effective and efficient information technology system called SISCA (SANFinance Integrated System for Credit Application) to manage the Company’s database. SISCA accommodates the needs of every internal business lines from frontliner to back office. SISCA is designed as a centralized system online and real time basis that can be accessed by all of the Company’s marketing representatives. This system


94

Ikhtisar Perseroan




penggunanya dan perkembangan usaha Perusahaan. SISCA juga diperbaharui dengan sistem terintegrasi yang user-friendly guna menunjang pertumbuhan usaha berkelanjutan Perusahaan.

Saat ini Perusahaan masih terus mengembangkan apllikasi SISCA yang dapat diakses pada perangkat smartphone android yang disebut SISCA mobile. Fitur-fitur pada SISCA mobile masih terus dikembangkan dan disempurnakan untuk menunjang proses bisnis yang ada pada Perusahaan seiring dengan perkembangan bisnis Perusahaan.

Selain SISCA dan SISCA mobile, Perusahaan juga masih terus mengembangkan dashboard system dan Business Intelligence System sebagai salah satu alat pendukung untuk meningkatkan analisis kredit yang prudent dan suatu panduan bagi komite kredit Perusahaan untuk menyetujui suatu fasilitas pembiayaan kepada nasabah Perusahaan serta memantau kondisi bisnis Perusahaan seperti nilai penjualan, kualitas piutang, dan lain-lain, untuk kemudian melakukan analisis dan mengambil tindakan yang tepat sejak dini apabila dibutuhkan secara real time.

Perusahaan juga memiliki ESS (Employee Self Service) yaitu sistem yang diperuntukkan bagi karyawan internal Perusahaan. Perusahaan telah memperbaharui sistem tersebut dengan mengintegrasikan sistem untuk transaksi-transaksi sehubungan dengan sumber daya manusia (seperti: pengajuan dan persetujuan cuti, lembur, klaim kesehatan, dan lain-lain) dengan sistem payroll dalam suatu sistem yang dinamakan Employee Dashboard untuk memudahkan kinerja Human Capital Department. ESS akan terus dikembangkan seiring dengan kondisi dan kebutuhan karyawan Perusahaan.

Di samping itu, dalam upaya mendukung kegiatan sehubungan dengan manajemen risiko, Perusahaan telah memiliki DRC (Disaster Recovery Center) yang merupakan backup sistem utama Perusahaan yang dapat digunakan apabila terjadi suatu bencana. DRC ditempatkan jauh dari kantor pusat sebagai tindakan preventif apabila server utama tidak dapat diakses. DCR ini juga selalu dilakukan testing sebanyak minimum 1 kali dalam setahun sesuai dengan policy Perusahaan.

Untuk meningkatkan sinergi, Perusahaan dengan beberapa rekan usaha Perusahaan dalam bidang perasuransian tengah terus meningkatkan dan mengembangkan penggunaan business to business (b2b) system. hal ini dilakukan agar sistem operasional yang digunakan dapat semakin optimal dan meningkatkan kinerja Perusahaan

is gradually improved from time to time following the need of users and the Company’s business development. SISCA is continuously renewed under user-friendly integrated system in order to sustain Company’s business growth.

Currently, the Company still continues to develop SISCA application that is available for android smartphones named SISCA mobile. The features on SISCA mobile will be continuously improved and developed to support the Company’s business process along with the Company’s business development.

Besides SISCA and SISCA mobile, the Company also develops dashboard system and Business Intelligence System as one of supporting tools to increase prudent credit analysis and as guideline for the Company’s credit committee to provide approval on financial facility and monitor business condition of the Company, such as selling value, account receivable quality, and others, to be analyzed and followed up by real-time necessary actions if needed.

The Company also has ESS (Employee Self Service) which is a system designed for the Company’s employees. The Company has renewed the system by integrating the system for transaction related with human resources (such as leave, over time, medical claim application and approval and others) equipped with payroll system named Employee Dashboard to assist employees and boost process management effectiveness. ESS will be gradually developed along with the conditions and needs of the Company’s employees.

Moreover, in order to support the risk management related activities, the Company already prepares DRC (Disaster Recovery Center) in which is acts as main system backup of the Company that can be used in time of disaster. DRC is intentionally located quite far from the head office as preventive measure in case the main server cannot be accessed. DRC is also annually tested in accordance to the Company’s policy.

Along with several insurance business partners, the Company is continuously improving and developing business-to-business (b2b) system. It is done in order to optimize and enhance the Company’s productivity.

95





PeNeraPaN aTaS PeDOMaN TaTa KeLOLa PeruSahaaN

Guna terus meningkatkan implementasi GCG dalam setiap aktivitas operasional Perusahaan, Perusahaan senantiasa melakukan penilaian secara berkala untuk mengevaluasi penerapan praktik GCG. Penilaian tersebut dilakukan dengan tujuan agar setiap karyawan Perusahaan dapat menjalankan sistem kepengurusan yang efektif dengan berlandaskan moral & etika serta hukum yang berlaku. Penilaian secara berkala dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam setahun pada akhir bulan keempat sesudah tahun buku berakhir dan dilaporkan kepada OJK sesuai dengan Pasal 58 POJK 30/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Pembiayaan dan SEOJK 15/SEOJK.05/2016 tentang Laporan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan.

Pada tahun 2018, Perusahaan telah melaporkan Laporan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada tanggal 30 April 2018 untuk periode sampai dengan 31 Desember 2017. Laporan tersebut terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu sebagai berikut:

a. Transparansi Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik;

b. Penilaian Sendiri atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik;

c. Rencana Tindak.

berdasarkan Rencana Tindak tersebut, terdapat 2 (dua) isu yang dihadapi oleh Perusahaan, yaitu sebagai berikut:

1. Rentabilitas yang berada di level kurang sehat (ROA: 1,37%, ROE: 5,60%, BOPO: 102,4%, Nett Interest Margin: 1,6%);

2. Penyesuaian terhadap SEOJK Nomor 10/SEOJK.05/2016 tentang Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dan Laporan hasil Penilaian Sendiri Penerapan Manajemen Risiko bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank.

Untuk masing-masing isu yang dihadapi Perusahaan, tindakan korektif yang diambil oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Melakukan diversifikasi penjualan ke dalam pembiayaan modal kerja dengan margin yang lebih baik, memperbesar volume pembiayaan, memastikan efektivitas pengelolaan aset Perusahaan;

2. Merumuskan risk appetite, risk tolerance, dan risk limit Perusahaan.

Target penyelesaian dari tindakan korektif tersebut telah dipenuhi oleh Perusahaan.

ImPLEmENTATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE

To continuously improve the implementation of GCG in all of the Company’s operations, the Company conducts periodic evaluations to evaluate the implementation of GCG practices. The assessment is conducted with the objective that all Company employee can run an effective management system based on morals and ethics as well as applicable law. Periodic assessments shall be done at least once a year at the end of the fourth month after the end of the financial year and reported to Financial Services Authority in accordance with Article 58 Financial Services Authority Regulation No. 30/POJK.05/2014 regarding Good Corporate Governance for Financing Companies and Financial Services Authority Circular No.15/SEOJK.05/2016 regarding Report of Good Corporate Governance Implementation for Financing Companies.

In 2018, the Company has submitted the Report on the Implementation of Good Corporate Governance on 30 April 2018 for the period up to 31 December 2017. This report consists of 3 (three) sections, namely:

a. Transparency of the Implementation of Good Corporate Governance;

b. Self-Assessment for the Implementation of Good Corporate Governance;

c. Action Plan.

Based on the Action Plan, there are 2 (two) issues faced by the Company, among others:

1. Profitability was at a less sound level (ROA: 1.37% ROE: 5.60% BOPO: 102.4%, Net Interest Margin: 1.6%);

2. Adjustments to Financial Services Authority Circular Number 10/SEOJK.05/2016 regarding Risk Management Guidelines and Self-Assessment Report for Non-Bank Financial Services Company.

For each of the issues faced by the Company, the corrective action taken by the Company is as follows:

1. Diversifying sales into working capital finance with better margins, increasing financing volume, ensuring effective Company asset management;

2. Formulating the Company’s risk appetite, risk tolerance, and risk limit.

The completion target of the corrective action has been fixed in accordance with the specified target.


96

Ikhtisar Perseroan




TANGGUNG jAWAb SOSIALcOrPOraTe SOciaL reSPONSiBiLiTy

97





TANGGUNG jAWAb SOSIAL

Perusahaan menyadari keberlanjutan usaha akan berjalan dengan baik apabila berada di tengah-tengah masyarakat serta lingkungan yang sejahtera. hal ini dikarenakan Perusahaan menganggap masyarakat dan lingkungan adalah pemangku kepentingan dalam siklus usaha yang dijalankan. Perusahaan pun berkomitmen untuk senantiasa memberikan manfaat kepada seluruh aspek yang terkait dalam kegiatan bisnis Perusahaan. Maka dari itu, Perusahaan berkomitmen mewujudkannya melalui beberapa cara, sebagai berikut:

• Menciptakan pandangan positif terhadap Perusahaan

• Meningkatkan kualitas hidup masyarakat

• Membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar lingkungan Perusahaan

• Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, aman, serta sehat bagi karyawan sehingga dapat meningkatkan kebanggaan karyawan terhadap Perusahaan

Komitmen yang dimiliki Perusahaan berguna dalam memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan sekitar diwujudkan dalam kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang berpedoman kepada 3 pilar, yaitu pilar lingkungan, pendidikan, serta kesehatan. Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai dari lingkup kantor pusat hingga kantor selain kantor cabang dengan beragam kegiatannya. CSR juga dijadikan sebagai budaya Perusahaan dan menjadi salah satu konsep utama dalam menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

Pilar Lingkungan

Kepedulian Perusahaan terhadap lingkungan sekitar melalui diadakannya beberapa kegiatan yang mendukung pilar lingkungan yaitu:

1. Pemberdayaan masyarakat dengan memberikan modal bergulir untuk meningkatkan kapasitas produksi usaha jasa boga, khususnya yang bergerak dibidang usaha kue basah.

2. Berpartisipasi dalam memberikan hewan Kurban kepada masyarakat yang membutuhkan sekitar lingkungan Perusahaan.

3. Donasi kepada beberapa Panti Asuhan dan masyarakat kurang mampu berupa bantuan operasional panti dan sarana penunjang pendidikan anak-anak asuhnya.

4. Mengunjungi dan menyalurkan bantuan yang berasal dari Perusahaan dan donasi karyawan kepada Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia.

5. Melakukan penananam pohon buah langka di area Universitas Indonesia, Depok.

6. Donasi untuk korban musibah gempa bumi di Lombok dan Palu-Donggala.

Company realize that the business sustainabilty will be well performed in the midst of a prosperous community and environment. It is believed that the community and its environment plays an important role in the Company’s business cycle. The Company is also commited to constantly providing benefit to all aspects related to the Company’s business activity. hence, the Company also committed to realizing it trough these activity, among others:

• Creating a positive corporate image

• Improving the quality of life

• Building harmonious relationship with the Company’s surrounding community

• Creating comfortable, safe, and healthy work environment for employees to improve the pride of the employees towards the Company.

The Company’s commitment to provide added value for the community and surrounding environment is realized trough Corporate Social Responsibilty (CSR) activities which is guided by 3 pillars, i.e. education, environment, and health pillars. Those various activities were held starts from the scope of head office trough offices excluding the branch office. CSR is also used as a corporate culture and become one of the main concepts in applying the principles of good corporate governance.

environment Pillar

A form of the Company’s concern for the surrounding environment. Activities held, namely:

1. Community empowerment by providing revolving working capital to increase production capacity of a catering services, especially in the pastry business.

2. Contributing sacrificial animals to the people in need in the surrounding environment;

3. Donating several orphanages and underprivileged communities in the form of operational assistance for orphanages and also educational supporting facilities for the foster children;

4. Visiting and distributing donations, both from the Company itself and the employee, to Kasih Anak Kanker Indonesia Foundation.

5. Planting rare fruit trees in the area of Universitas Indonesia, Depok

6. Distributing donation to the victims of earthquake in Lombok and Palu -Donggala.

CCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY


98

Ikhtisar Perseroan




Lebih lanjut, Perusahaan juga senantiasa berkomitmen memberikan kontribusi terhadap lingkungan dalam lingkup kantor pusat melalui beberapa kegiatan sebagai berikut:

• Mengoptimalkan penggunaan kertas dengan memanfaatkan kedua sisi

• Penggunaan lampu jenis LED pada seluruh jaringan kantor Perusahaan

• Pemilahan sampah domestik kedalam dua kategori yaitu Organic dan Non Organic

• Penyediaan sarana penunjang keselamatan kerja dan pelatihan penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) serta pemeriksaan kelayakan APAR secara berkala

Pilar Pendidikan

Pilar ini mencakup kegiatan yang mendukung kegiatan pendidikan. Kegiatan yang telah dilaksanakan adalah literasi keuangan kepada siswa dan siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 20 Jakarta Selatan. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah mensosialisasikan kegiatan usaha pembiayaan pada umumnya dan mengajak masyarakat luas agar lebih bijak dalam mengelola keuangan sehingga diharapkan Perusahaan semakin dikenal baik di masyarakat luas.

Pilar Kesehatan

Bentuk kepedulian Perusahaan terhadap bidang kesehatan melalui kegiatan donor darah yang telah dilakukan sebanyak 4 kali di Lingkungan Kantor Pusat. Perusahaan berharap melalui kegiatan ini dapat membantu pemenuhan kebutuhan darah bagi pihak yang membutuhkan.

anggaran program tanggung jawab Sosial

Adapun anggaran yang membantu dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan selama tahun 2018, sebagai berikut:

Pilar Lingkungan Rp 106,429,920.- Enviroment Pillar

Pilar Pendidikan Rp 3.000.000,- Education Pillar

Pilar Kesehatan Rp 3,000,000.- healt Pillar

Total rp 112,429,920.- Total

In addition, the Company also commits to give contribution to the environment in the head office trough several activities, such as:

• Optimizing the use of paper by utilizing both sides

• Using LED in all of Company’s office network

• Sorting domestic wastes into two categorize i.e Organic and Non Organic

• Providing safety support facilities and training in using Fire Extinguisher (APAR) and periodically check it

education Pillar

Education pillars include activities that support educational activities. The activities that have been conducted is sharing knowledge in the form of Financial Literacy to the students in Vocational School 20 Jakarta Selatan. The objective of this activity is to socialize general financing activities and invite the public to be wiser in managing the finances so the Company becomes more well known by the public.

health Pillar

A form of the Company’s concern toward the health sector through blood donor activities held in head Office four times. Trough this activity, the Company hopes could aid the bloods for those in needs.

Sosial corporate Social responsibility Budget

The budget estimation in implementing Corporate Social Responsibility activities during 2018, as follows:

99





Kegiatan donor darah Perseroan.

The Company’s Blood Donation Event

Astra Berbagi Ilmu (ABI) SAN Finance melakukan kegiatan berbagi ilmu dengan materi Literasi Keuangan bersama SMK N 20 Cilandak Barat, Jakarta Selatan.

SAN Finance’s Astra Berbagi Ilmu (ABI) held sharing knowledge about Financial Literacy in SMK N 20 West Cilandak, South Jakarta

14 maret/

March 2018

19 April/

April 2018

30 juli/

July 2018

Buka Puasa bersama dengan anak-anak Yatim.

Iftar with the Orphans.

SAN Finance berpartisipasi dalam memberikanhewan kurban di lingkungan perseroan.

SAN Finance was contributing sacrificial animals to the people in the surrounding environment.

Taman Pohon dan Fun Bike

SAN Finance bersama dengan Astra Financial

lainnya menggelar kegiatan tanam pohon di

area Boulevard Universitas Indonesia.

Collaborating with the other Astra Financial Group, SAN Finance

participated in Tree Planting within the Boulevard area of University of

Indonesia as well as Fun Bike Activity.

SAN Finance berkunjung ke YayasanKasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI).

SAN Finance was visiting Kasih Anak Cancer Foundation (YKAKI)

30 juli/July 2018

10 November/

November 2018

20 Desember/December 2018


100

Ikhtisar Perseroan




2014Multifinance dengan Kinerja

Keuangan 2013 “Sangat Bagus” dari majalah “iNFO BaNK”

Multifinance with “Excellent” Financial Performance in 2013 from “INFO BANK” magazine

2015Multifinance dengan Kinerja Keuangan 2014 “Sangat Bagus” dari majalah “iNFO BaNK”


2013 Perusahaan pembiayaan Terbaik 2012 dari “asosiasi Perusahaan

Pembiayaan indonesia” kategori Total aset diatas rp 500 Miliar

Best Multifinance Company in 2012 from “Indonesian Financial

Services Association” with Category of Assets above IDR 500 Billion

2012 Multifinance dengan Kinerja Keuangan 2011 “Sangat Bagus” dari majalah “iNFO BaNK”


2011 Multifinance dengan Kinerja


Multifinance with ”Excellent” Financial Performance in 2010 from “INFO BANK” magazine

2010 Multifinance Terbaik 2009 dari majalah “iNVeSTOr” kategori aset rp 2 Triliun-5 Triliun

Best Multifinance in 2009 from “INVESTOR” magazine with Category of Assets IDR 2 Trillion-5 Trillion

2009 Multifinance dengan Kinerja


Multifinance with “Excellent” Financial Performance in 2008

from “INFO BANK” magazine





2006Multifinance Terbaik 2005 dari

majalah “iNVeSTOr” Kategori : aset di bawah rp 250 Miliar

Best Multifinance 2005 from “INVESTOR” magazine Category:

Assets below IDR 250 Billion



PENGHARGAANAWARDS

101





KANTOR SELAIN KANTOR CAbANGREPRESENTATIVE OFFICE

KaNTOr PuSaThEAD OFFICE

18 Office Park Lantai 23Jl. TB Simatupang No. 18 Jakarta 12520Telp : 62-21 781 7555 (h), Fax: 62-21 781 9111, 7884 7224 (h)www.sanfinance.com

KaNTOr SeLaiN KaNTOr caBaNGREPRESENTATIVE OFFICE

DKi Jakarta

18 Office Park Lantai 23Jl. T.B. Simatupang No. 18

Jakarta 12520

Tel. (021) 7817555 (h)

Fax. (021) 7819111

Medan

Mandiri Building, Lantai 5

Jl. Imam Bonjol No. 16-D

Medan 20112

Tel. (061) 4519555

Fax. (061) 4536696

Pekanbaru

Komp. Perkantoran Grand Sudirman

Blok A7

Jl. Parit Indah/Datuk Setiamaharaja

Pekanbaru 28282

Tel. (0761) 39447

Fax. (0761) 39447

Palembang

Sudirman City Centre Lantai 6

Jl. Jendral Sudirman No. 57

Palembang 30125

Tel. (0711) 5630715

Fax. (0711) 5630715

Jambi

Gd. Asuransi Astra Lantai 2

Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro

Blok C No. 11 Sipin - Jambi 36135

Tel. (0741) 3064534

Fax. (0741) 3064534

Surabaya

Gedung Kompas Gramedia, Lantai 1

Jl. Raya Jemursari 64

Surabaya 60237

Tel. (031) 8471431

Fax. (031) 8471401

Pontianak

Komp. Ruko A. Yani Mega Mall Blok C

Jl. Ahmad Yani No. 12 A

Pontianak 78122

Tel. (0561) 760063

Fax. (0561) 736103

Banjarmasin

Gedung UTP

Jl. Ahmad Yani KM. 11,3

Kel. Mekar Raya

Kec. Kertak Manyar,

Kab. Banjar, Banjarmasin

Tel. (0511) 4220410

Fax. (0511) 4221014

Balikpapan

Komplek Ruko Little China Blok AB

6 No. 3

Balikpapan Baru

Balikpapan - 76114

Tel. (0542) 7204281

Fax. (0542) 7204338

Samarinda

hotel Bumi Senyiur, Lantai Dasar

Jl. P. Diponegoro No. 17 - 19

Samarinda 75111

Tel. (0541) 748755

Fax. (0541) 748754

Makassar

hotel Claro

Jl. Andi Pangeran Pettarani No. 3

Makassar 90222

Tel. (0411) 833888 ext 2229

Fax. (0411) 854107


102

Ikhtisar Perseroan




103





Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan Tahun 2018

PT Surya artha Nusantara Finance

Statement of The Board of commissioners and the Board of Directors regarding the responsibility for the 2018 annual report of

PT Surya artha Nusantara Finance

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Surya Artha Nusantara Finance tahun 2018 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

We the undersigned hereby declare that all information in the 2018 Annual Report of PT Surya Artha Nusantara has been provided in a complete manner and the Company is fully responsible for the accuracy of the contents of the Company’s Annual Report.

This statement is made truthfully.

Dewan Komisaris/Board of commissioners

GiDiON haSaNPresiden Komisaris/President Commissioner

arieTTa aDriaNTiKomisaris/Commissioner

MaSaMichi TaKeDaKomisaris/Commissioner

BuNTOrO MuLJONOKomisaris Independen /

Independent Commissioner

harDi MONTaNaKomisaris Independen /

Independent Commissioner

Direksi/Board of Directors

WeMPy KuNTO WiaMBODOPresiden Direktur/President Director

haNDy harTONODirektur/Director

NaGa SuJaDyDirektur/Director

GeN hOShiNODirektur/Director

TeuKu KhaLiDDirektur/Director


104

Ikhtisar Perseroan




halaman ini sengaja dikosongkan

This page has been left blank intentionally

105





PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

LaPOraN KeuaNGaN KONSOLiDaSiaN/cONSOLiDaTeD FiNaNciaL STaTeMeNTS

31 DeSeMBer/DeceMBer 2018 DaN/aND 2017


106

Ikhtisar Perseroan






107






108

Ikhtisar Perseroan






109






110

Ikhtisar Perseroan




FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017 111


Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

The accompanying notes form an integral part of these financial statements

LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2018 AND 2017 (Expressed in million of Rupiah,

unless otherwise stated)

ASET ASSETS Kas dan setara kas Cash and cash equivalents - Pihak ketiga 2d,2f,4 630,011 100,387 Third party - - Pihak berelasi 2d,2f,2u,4,20 142,605 152,242 Related party - Piutang sewa pembiayaan - Finance lease receivables setelah dikurangi penyisihan - net of allowance kerugian penurunan nilai for impairment sebesar Rp 55.910 losses of Rp 55,910 (2017: Rp 169.891) 2d,2g,5 2,033,333 2,120,635 (2017: Rp 169,891) Piutang pembiayaan konsumen - Consumer financing setelah dikurangi penyisihan receivables - net of kerugian penurunan nilai allowance for impairment sebesar Rp 4.361 losses of Rp 4,361 (2017: Rp 330) 2d,2h,6 798,134 2,040,685 (2017: Rp 330) Piutang pembiayaan modal usaha - Working capital financing setelah dikurangi penyisihan receivables - net of kerugian penurunan nilai allowance for impairment sebesar Rp 24.431 losses of Rp 24,431 (2017: Rp 57.809) 2d,2i,7 160,324 964,594 (2017: Rp 57,809) Tagihan anjak piutang bersih - Factoring receivables - net setelah dikurangi penyisihan of allowance for kerugian penurunan nilai impairment sebesar Rp 3.696 losses of Rp 3,696 (2017: Rp Nihil) 2d,2j,8 110,751 - (2017: Rp Nil) Beban dibayar dimuka Prepaid expenses - Pihak ketiga 2l,9 1,476 1,744 Third party - - Pihak berelasi 2l,9,20 112 87 Related party - Piutang lain-lain Other receivables - Pihak ketiga 2d,2l,9 144,647 200,868 Third party - - Pihak berelasi 2d,2l,2u,9,20 217,391 2,997 Related party - Aset derivatif 2d,2e,10 28,854 2,974 Derivative assets Aset tetap - setelah Fixed assets dikurangi akumulasi penyusutan - net of accumulated sebesar Rp 22.151 pada depreciation of Rp 22,151 (2017: Rp 19.087) 2m,11 55,200 56,413 (2017: Rp 19,087) Aset pajak tangguhan 2r,14c 22,871 35,909 Deferred tax assets Aset lain-lain 2d 884 846 Other assets JUMLAH ASET 4,346,593 5,680,381 TOTAL ASSETS

Catatan/

Notes 2018 2017

LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017112




LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2018 AND 2017 (Expressed in million of Rupiah,


Catatan/

Notes 2018 2017

LIABILITAS LIABILITIES Utang lain-lain Other payables - Pihak ketiga 2d,15 114,011 165,638 Third party - - Pihak berelasi 2d,2u,15,20 101,231 169,054 Related party - Biaya akrual Accrued expenses

- Pihak ketiga 2d,15 18,175 19,740 Third party - - Pihak berelasi 2d,2u,15,20 6,612 4,925 Related party -

Liabilitas pajak Tax liabilities - Pajak penghasilan badan 2r,14a 232 33 Corporate income tax - - Pajak lainnya 2r,14a 4,071 2,157 Other taxes -

Pinjaman yang diterima - bersih Borrowings - net - Pihak berelasi 2d,2n,2u,12,20 1,305,892 663,711 Related party - - Pihak ketiga 2d,2n,12 520,856 130,296 Third party - Utang obligasi - bersih 2d,2s,13a 1,558,163 2,854,942 Bonds payable - net Medium Term Notes - bersih Medium Term Notes - net

- Pihak berelasi 2d,2s,2u,13b,20 - 200,000 Related party - Liabilitas imbalan kerja 2o,21 14,596 19,490 Employee benefits obligation Jumlah liabilitas 3,643,839 4,229,986 Total liabilities EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Share capital - par value Rp 1.000 per saham Rp 1,000 per share (dalam satuan penuh) (in full amount)

- Modal dasar - 2.000.000.000 Authorised - saham 2,000,000,000 shares

- Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid - penuh - 574.885.067 saham 16 574,885 574,885 574,885,067 shares Capital paid in excess of Agio saham 47,937 49,367 par value Cadangan lindung nilai arus kas 2e,10 3,742 (312) Cash flow hedging reserve Saldo laba Retained earnings

- Dicadangkan 325 300 Appropriated - - Belum dicadangkan 75,865 825,153 Unappropriated -

Ekuitas yang diatribusikan Equity attributable to kepada pemilik entitas induk 702,754 1,449,393 owners of the parent Kepentingan nonpengendali - 1,002 Non-controlling interest Jumlah ekuitas 702,754 1,450,395 Total equity JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES AND DAN EKUITAS 4,346,593 5,680,381 EQUITY





LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2018 AND 2017 (Expressed in million of Rupiah,


Catatan/

Notes 2018 2017

PENDAPATAN INCOME Sewa pembiayaan 2g,17a 206,330 170,197 Direct financing leases Pembiayaan konsumen 2h,17b 174,419 303,958 Consumer financing Pembiayaan modal usaha 2i,17c 24,529 51,458 Working capital financing Anjak piutang 2j,17d 2,109 26 Factoring Pendapatan bunga dan lain-lain 2p,2u,17e,20 58,586 100,379 Interest and other income Jumlah pendapatan 465,973 626,018 Total income BEBAN EXPENSES Interest and financing Beban bunga dan keuangan 2p,18 288,096 426,547 charges Beban usaha 19 76,614 71,964 Operating expenses Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai 2d,5,6,7,8 39,926 58,151 impairment losses Beban pajak final 6,081 12,259 Final tax expenses Jumlah beban 410,717 568,921 Total expenses LABA SEBELUM PROFIT BEFORE PAJAK PENGHASILAN 55,256 57,097 INCOME TAX BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2r,14b (13,151) (19,968) INCOME TAX EXPENSE LABA BERSIH NET PROFIT FOR TAHUN BERJALAN 42,105 37,129 THE YEAR

PENGHASILAN OTHER COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF LAIN: INCOME: Item that will not be Pos yang tidak akan reclassified to direklasifikasi ke laba rugi profit or loss

Pengukuran kembali Remeasurements of post- imbalan pasca kerja 2o,21 843 (1,539) employment benefits Pajak penghasilan terkait 14c (211) 385 Related income tax 632 (1,154) Item that will be Pos yang akan direklasifikasi reclassified to profit ke laba rugi or loss Lindung nilai arus kas 2e 5,404 1,234 Cash flow hedges Pajak penghasilan terkait 14c (1,350) (309) Related income tax 4,054 925

LABA/(RUGI) KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE LAIN TAHUN BERJALAN, INCOME/(LOSS) FOR SETELAH PAJAK 4,686 (229) THE YEAR NET OF TAX JUMLAH PENGHASILAN TOTAL COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF INCOME FOR TAHUN BERJALAN, THE YEAR, NET OF SETELAH PAJAK (dipindahkan) 46,791 36,900 TAX (carried forward)





LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2018 AND 2017 (Expressed in million of Rupiah,


Catatan/

Notes 2018 2017

JUMLAH PENGHASILAN TOTAL COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF INCOME FOR THE TAHUN BERJALAN, YEAR, NET OF TAX SETELAH PAJAK (pindahan) 46,791 36,900 (brought forward)

LABA BERSIH YANG NET PROFIT DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk 42,105 37,127 Owners of the parent Kepentingan nonpengendali - 2 Non-controlling interest 42,105 37,129 JUMLAH PENGHASILAN TOTAL COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF YANG INCOME DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk 46,791 36,898 Owners of the parent Kepentingan nonpengendali - 2 Non-controlling interest 46,791 36,900 LABA PER SAHAM - EARNINGS PER SHARE - DASAR DAN DILUSIAN BASIC AND DILUTED (dalam Rupiah penuh) 2t,24 73 65 (in full Rupiah amount)



Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan


Halaman - 3 - Page

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR YEARS ENDED

31 DECEMBER 2018 AND 2017 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)

Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/

Attributable to owners of the parent

Kepentingan nonpengendali/Non-controlling

interest

Jumlah/ Total

Catatan/ Notes

Modal saham/ Share capital

Agio saham/ Capital paid in excess of

par value

Saldo laba/Retained earnings

Cadangan lindung nilai

arus kas/ Cash flow

hedging reserve Jumlah/

Total

Dicadangkan/ Appropriated

Belum dicadangkan/

Unappropriated

Saldo 1 Januari 2017 574,885 49,367 275 820,824 (1,237) 1,444,114 - 1,444,114 Balance at 1 January 2017 Penerbitan saham kepada Issuance of shares to pemegang saham nonpengendali 2c - - - - - - 1,000 1,000 non-controlling shareholder Laba bersih tahun berjalan - - - 37,127 - 37,127 2 37,129 Net profit for the year Pengukuran kembali Remeasurements of imbalan pasca-kerja - bersih 2o,21 - - - (1,154) - (1,154) - (1,154) post-employee benefits - net Keuntungan penyesuaian nilai Gain on fair value adjustment wajar lindung nilai arus kas - bersih - - - - 925 925 - 925 cash flow hedge - net Dividen 2016 2v,16 - - - (31,619) - (31,619) - (31,619) 2016 dividend Alokasi cadangan wajib - - 25 (25) - - - - Allocation to statutory reserves Saldo 31 Desember 2017 574,885 49,367 300 825,153 (312) 1,449,393 1,002 1,450,395 Balance at 31 December 2017 Laba bersih tahun berjalan - - - 42,105 - 42,105 - 42,105 Net profit for the year Pengukuran kembali Remeasurements of imbalan pasca-kerja - bersih 2o,21 - - - 632 - 632 - 632 post-employee benefits - net Keuntungan penyesuaian nilai Gain on fair value adjustment wajar lindung nilai arus kas - bersih - - - - 4,054 4,054 - 4,054 cash flow hedge - net Dividen 2017 2v,16 - - - (792,000) - (792,000) - (792,000) 2017 dividend Alokasi cadangan wajib - - 25 (25) - - - - Allocation to statutory reserves Pelepasan anak Perusahaan 20 - (1,430) - - - (1,430) (1,002) (2,432) Divestment on Subsidiary Saldo 31 Desember 2018 574,885 47,937 325 75,865 3,742 702,754 - 702,754 Balance at 31 December 2018





LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2018 AND 2017 (Expressed in million of Rupiah,


Catatan/

Notes 2018 2017

Cash flows from operating Arus kas dari aktivitas operasi activities Penerimaan kas dari: Cash received from: - Pelanggan 2,853,041 3,683,248 Customers - - Penjualan piutang 1,039,400 - Sale of receivables - - Bunga bank 24,835 49,036 Interest income - - Lain-lain 3,675 357,137 Others - Jumlah penerimaan kas 3,920,951 4,089,421 Total cash receipts Pengeluaran kas untuk: Cash disbursements for: - Pembayaran ke pemasok (1,727,421) (2,954,688) Payment to suppliers - Interest and financing - - Beban bunga dan keuangan (319,871) (433,073) charges - Beban usaha (45,241) (48,583) Operating expenses - - Pajak penghasilan badan (1,475) (3,481) Corporate income tax - - Lain-lain (113,184) (172,196) Others - Jumlah pengeluaran kas (2,207,192) (3,612,021) Total cash disbursements Arus kas bersih diperoleh dari Net cash flows provided aktivitas operasi 1,713,759 477,400 from operating activities Cash flows from Arus kas dari aktivitas investasi investing activities Pembelian aset tetap 2m,11 (4,849) (416) Purchase of fixed assets Penjualan aset tetap 2m,11 185 48 Sales of fixed assets Penerimaan dari pelepasan anak Cash received from disposal perusahaan 99,000 - of subsidiary Arus kas bersih diperoleh dari/ Net cash flows provided (digunakan untuk) from/(used in) aktivitas investasi 94,336 (368) investing activities Arus kas dari aktivitas Cash flows from pendanaan financing activities Penerimaan pinjaman 2,318,080 580,000 Receipts from borrowings Penerimaan obligasi - 1,272,000 Receipts from bonds Penerbitan saham kepada Issuance of shares to kepentingan nonpengendali - 1,000 non-controlling interest Pembayaran pinjaman (1,315,568) (912,978) Payments of borrowings Pembayaran utang obligasi 13a (1,301,000) (1,560,000) Payment of bonds Pembayaran biaya Payment of bonds emisi obligasi - (4,930) issuance cost Pembayaran Payment of Medium Medium Term Notes 13b (200,000) (650,000) Term Notes Pembayaran dividen 16 (792,000) (31,619) Payment of dividend Arus kas bersih digunakan untuk Net cash flows used in aktivitas pendanaan (1,290,488) (1,306,527) financing activities Net increase/(decrease) Kenaikan/(penurunan) bersih kas cash and cash dan setara kas 517,607 (829,495) equivalents Adjustments of foreign exchange differences Penyesuaian atas selisih kurs in cash and cash dari saldo kas dan setara kas 2,380 (1,099) equivalents Kas dan setara kas pada Cash and cash equivalents awal tahun 2a, 4 252,629 1,083,223 at beginning of year Kas dan setara kas pada akhir 2a, 4 Cash and cash equivalents tahun 772,616 252,629 at end of year


PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)

1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION

a. Pendirian dan informasi umum a. Establishment and general information

PT Surya Artha Nusantara Finance (“Perseroan”) didirikan dengan nama PT Sangga Loka Subur berdasarkan Akta Notaris Nyonya Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 58, tanggal 25 Agustus 1983. Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 19 Januari 1984 melalui Surat Keputusan No. C2-423 HT01.01-Th84, dan didaftarkan dalam Buku Register di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.697/1984 tanggal 6 Maret 1984, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 38 tanggal 15 Mei 1984, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 484.

PT Surya Artha Nusantara Finance (the “Company”) was established with the name of PT Sangga Loka Subur based on Notarial Deed of Mrs. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 58 dated 25 August 1983. The deed was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia on 19 January 1984 based on its Decision Letter No. C2-423 HT01.01-Th84, and registered in Register Book at Central Jakarta District Court No.697/1984 dated 6 March 1984, and also published in State of Gazette No. 38 dated 15 May 1984, Supplement No. 484.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami perubahan yang dimuat dalam Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 81 tanggal 13 Agustus 2008 mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseoan Terbatas. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. AHU-62964.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 15 September 2008, dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Jakarta Selatan No.2531/RUB 09.03/XII/2008 tanggal 23 Desember 2008, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 89 tanggal 4 November 2008, Tambahan No. 22169.

The Articles of Association have since been amended by Notarial Deed of Benny Kristianto, S.H., No. 81 dated 13 August 2008 concerning the adjustment of the Articles of Association of the Company regarding to Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company. The changes had been approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia through its Decision Letter No. AHU-62964.AH.01.02. Year 2008 dated 15 September 2008, and registered in Company Registration Office of South Jakarta No.2531/ RUB 09.03/XII/2008 dated 23 December 2008, and also published in State of Gazette No. 89 dated 4 November 2008, Supplement No. 22169.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir berdasarkan Akta Notaris Kumala Tjahjani Widodo, S.H, M.H., M.Kn., No. 78 tanggal 29 Mei 2015 tentang perubahan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan, komposisi dan jumlah anggota dewan komisaris Perseroan, serta kuorum rapat dewan komisaris Perseroan. Perubahan ini telah disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. AHU-0937214. AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 12 Juni 2015 serta telah diberitahukan, diterima, dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0940743 tertanggal 12 Juni 2015.

The Articles of Association have been amended several times and the latest by Notarial Deed of Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., No. 78 dated 29 May 2015 regarding changes in the aims, objectives, and business activities of the Company, composition and number of the Board of Commissioners of the Company as well as quorum meeting of the Board of Commissioners of the Company. The changes had been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through its Decision Letter No. AHU-0937214.AH.01.02.Year 2015 dated 12 June 2015 and has been notified, received and recorded in the database of Legal Entity Administration System of the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0940743 dated 12 June 2015.

Perseroan memperoleh izin usaha dalam bidang usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. 1660/KMK.013/1990 tanggal 31 Desember 1990. Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1985.

The Company obtained its license to operate as a financing company from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia based on its Decision Letter No. 1660/KMK.013/1990 dated 31 December 1990. The Company commenced its commercial operations in 1985.



CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)



1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION

a. Pendirian dan informasi umum a. Establishment and general information

Perseroan bergerak di bidang (a) pembiayaan investasi dengan cara sewa pembiayaan, jual dan sewa balik, anjak piutang dengan pemberian jaminan dari penjual piutang, pembelian dengan pembayaran secara angsuran; (b) pembiayaan modal kerja dengan cara jual dan sewa balik, anjak piutang dengan pemberian jaminan dari penjual piutang, anjak piutang tanpa pemberian jaminan dari penjual piutang, dan fasilitas modal usaha.

The Company is engaged in (a) investment financing through financial lease, sales and leaseback, factoring with recourse, installment financing; (b) working capital financing through sales and leaseback, factoring with recourse, factoring without recourse, and working capital facility.

Kantor pusat Perseroan berdomisili di 18 Office Park Lantai 23, Jalan T.B. Simatupang No. 18, Jakarta 12520. Perseroan juga mempunyai 11 jaringan pemasaran (tidak diaudit) yang berlokasi di Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak.

The Company’s head office is located at 18 Office Park 23rd Floor, Jalan T.B. Simatupang No. 18, Jakarta 12520. The Company also has 11 marketing network offices (unaudited) located in Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, and Pontianak.

b. Surat berharga yang diterbitkan b. Securities issued

Obligasi Bonds

Nama/Name

Tanggal efektif/

Effective date Persetujuan/

Approval

Jumlah pokok/

Nominal value

Jangka waktu/ Tenor

Tanggal jatuh

tempo/ Maturity

date

Tingkat bunga/ Interest

rate Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap II Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap II Tahun 2014”)/SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase II Year 2014 with Fixed Interest Rate (“SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase II Year 2014”)

17 Desember/ December

2014

Dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK), berdasarkan Surat Keputusan No. S-268/D.04/2013/ Became effective by the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (BAPEPAM-LK) in its letter No. S-268/D.04/2013

1,000,000 36 bulan/ months

16 Desember/ December

2017

10.50%

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap III Tahun 2015 dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap III Tahun 2015”)/SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase III Year 2015 with Fixed Interest Rate (“SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase III Year 2015”)

7 Oktober/ October 2015

Dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK), berdasarkan Surat Keputusan No. S-268/D.04/2013/ Became effective by the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (BAPEPAM-LK) in its letter No. S-268/D.04/2013

500,000 36 bulan/ months

6 Oktober/ October

2018

9.40%





1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

b. Surat berharga yang diterbitkan (lanjutan) b. Securities issued (continued)

Obligasi (lanjutan) Bonds (continued)

Nama/Name

Tanggal efektif/


Approval

Jumlah pokok/

Nominal value

Jangka waktu/ Tenor

Tanggal jatuh

tempo/ Maturity

date


rate

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II Tahap I Tahun 2016 dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II Tahap I Tahun 2016”)/SAN Finance Shelf Registration Bond II Phase I Year 2016 with Fixed Interest Rate (“SAN Finance Shelf Registration Bond II Phase I Year 2016”)

1 Juni/June 2016

Dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan, berdasarkan Surat Keputusan No. S-260/D.04/2016/ Became effective by Financial Services Authority in its letter No. S-260/D.04/2016

Seri/Series A: 560,000 Seri/Series B: 1,090,000

Seri/Series A: 12 bulan/ months Seri/Series B: 36 bulan/ months

Seri/Series A: 17 Juni/June 2017 Seri/Series B: 10 Juni/June 2019

Seri/Series A: 8.25% Seri/Series B: 9.00%

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II Tahap II Tahun 2017 dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II Tahap II Tahun 2017”)/SAN Finance Shelf Registration Bond II Phase II Year 2017 with Fixed Interest Rate (“SAN Finance Shelf Registration Bond II Phase II Year 2017”)

20 Maret/March

2017

Dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan, berdasarkan Surat Keputusan No. S-260/D.04/2016/ Became effective by Financial Services Authority in its letter No. S-260/D.04/2016

Seri/Series A: 801,000 Seri/Series B: 440,000 Seri/Series C: 31,000

Seri/Series A: 370 hari/ days Seri/Series B: 36 bulan/ months Seri/Series C: 60 bulan/ months

Seri/Series A: 10 April/April 2018 Seri/Series B: 30 Maret/ March 2020 Seri/Series C: 30 Maret/ March 2022

Seri/Series A: 8.00% Seri/Series B: 9.00% Seri/Series C: 9.25%

Medium Term Notes (MTN) Medium Term Notes (MTN)

Nama/Name

Tanggal efektif/


Approval

Jumlah pokok/

Nominal value

Jangka waktu/ Tenor

Tanggal jatuh

tempo/ Maturity

date


rate

MTN SAN Finance VI Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Tetap (“MTN VI”)/MTN SAN Finance VI Year 2014 with Fixed Interest Rate (“MTN VI”)

Seri/Series A: 24 Maret/ March 2014 Seri/Series B: 24 April/April 2014 Seri/Series C: 23 Mei/May 2014 Seri/Series D: 24 Juni/June 2014

Telah didaftarkan di KSEI pada tanggal 18 Maret 2014 dan dilakukan sesuai dengan Perjanjian Penerbitan No. 27 tanggal 18 Maret 2014 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat Pemegang MTN/Registered with KSEI on 18 March 2014 and based on the Issuance Agreement No. 27 dated 18 March 2014, signed by the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as trustee of the MTN holders.

Seri/Series A: 250,000 Seri/Series B: 250,000 Seri/Series C: 250,000 Seri/Series D: 250,000

Seri/Series A: 36 bulan/ months Seri/Series B: 24 bulan/ months Seri/Series C: 370 hari/ days Seri/Series D: 24 bulan/ months

Seri/Series A: 24 Maret/ March 2017 Seri/Series B: 25 April/April 2017 Seri/Series C: 3 Juni/ June 2015 Seri/Series D: 24 Juni/June 2016

6.50%







b. Surat berharga yang diterbitkan (lanjutan) b. Securities issued (continued)

Medium Term Notes (MTN) (lanjutan) Medium Term Notes (MTN) (continued)

Nama/Name

Tanggal efektif/

Effective date

Persetujuan/ Approval

Jumlah pokok/

Nominal value

Jangka waktu/ Tenor

Tanggal jatuh

tempo/ Maturity

date


rate

MTN SAN Finance VII Tahun 2015 dengan Tingkat Bunga Tetap (“MTN VII”)/MTN SAN Finance VII Year 2015 with Fixed Interest Rate (“MTN VII”)

Seri/Series A: 8 April/ April 2015 Seri/Series B: 8 Mei/May 2015

Telah didaftarkan di KSEI pada tanggal 1 April 2015 dan dilakukan sesuai dengan Perjanjian Penerbitan No. 01 tanggal 1 April 2015 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat Pemegang MTN/Registered with KSEI on 1 April 2015 and based on the Issuance Agreement No. 01 dated 1 April 2015, signed by the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as trustee of the MTN holders.

Seri/Series A: 400,000 Seri/Series B: 300,000

Seri/Series A: 24 bulan/ months Seri/Series B: 36 bulan/ months

Seri/Series A: 10 April/ April 2017 Seri/Series B: 8 Mei/May 2018

6.50%

c. Entitas anak c. Subsidiary Pada tahun 2017 Perseroan mempunyai

kepemilikan secara langsung pada entitas anak berikut:

As of 2017 the Company has direct ownership in subsidiary is as follows:

Entitas anak/ Subsidiaries

Kegiatan usaha/ Business activities

Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership

Jumlah aset/ Total assets

2018 2017 2018 2017

PT Surya Cakra Anugrah Nusantara

(“SCAN”)

Penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi atas alat berat/Heavy equipment’s rental and leasing.

-

99.00%

-

100,232

Perseroan dan PT Sedaya Multi Investama (“SMI”), pemegang saham mayoritas Perseroan, telah mendirikan anak perusahaan yang bernama PT Surya Cakra Anugerah Nusantara (“SCAN”) berdasarkan Akta Notaris Nyonya Nanny Wiana Setiawan, S.H. No. 1, tanggal 3 Februari 2017. Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 14 Februari 2017 melalui Surat Keputusan No. AHU-0007086.AH.01.01 Tahun 2017. Kepemilikan saham Perseroan dan SMI pada SCAN masing-masing sebesar 99% dan 1%. Perseroan dan SMI melakukan setoran modal masing-masing sebesar Rp 99 miliar dan Rp 1 miliar.

The Company and PT Sedaya Multi Investama (“SMI”), the majority shareholder of the Company, has established a subsidiary, with the name PT Surya Cakra Anugerah Nusantara (“SCAN”) based on Notarial Deed of Mrs. Nanny Wiana Setiawan, S.H. No. 1 dated 3 February 2017. The establishment has been approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic Indonesia through its Decision Letter No. AHU-0007086.AH.01.01 Year 2017 dated 14 February 2017. The share ownership of the Company and SMI in SCAN are 99% and 1%, respectively. The Company and SMI provide capital injection amounted to Rp 99 billion and Rp 1 billion, respectively.






c. Entitas anak (lanjutan) c. Subsidiary (continued)

Pada tanggal 27 Maret 2018, Perseroan menjual 99.000 saham, yang merupakan 99% dari total saham yang ditempatkan pada entitas anak kepada pihak berelasi dengan harga Rp 99.000.

As of 27 March 2018 the Company has sold 99,000 shares, constituting 99% of the total issued and paid up shares of the subsidiary to related party with price amounted Rp 99,000.

Perseroan telah mendapat persetujuan dari Keputusan Sirkuler Pemegang Saham sebagai pengganti dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tertanggal 14 Maret 2018. Selanjutnya Perseroan juga telah mendapatkan persetujuan dari Badan Kordinasi Penanaman Modal No. 623/1/PI_PB/PMA/2018 tanggal 21 Maret 2018 untuk penjualan dan pengalihan saham.

The Company has obtained approval of the Circular Shareholders Resolution in lieu of an Extraordinary General Meeting of Shareholders of the company dated 14 March 2018. In addition, the Company has obtained approval from the Indonesian Capital Investment Cordinating Board No. 623/1/PI_PB/PMA/2018 dated 21 March 2018 for the sale and transfer of the shares.

PSAK 38 mensyaratkan selisih antara harga pengalihan dan nilai buku dari pengalihan aset dan kewajiban dalam transaksi restrukturisasi entitas sepengendali untuk dicatat pada pos "Tambahan Modal Disetor" pada bagian ekuitas.

SFAS 38 requires the difference between the transfer price and book value of the assets and liabilities transfer in the restructuring transaction of entities under common control to be recorded on the “Additional Paid in Capital” in the equity section.

d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit,

Komite Pemantau Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi, Satuan Kerja Audit Internal, dan Sekretaris Perusahaan

d. Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Nomination and Remuneration Committee, Internal Audit Unit, and Corporate Secretary

Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017:

The Company's Boards of Commissioners and Board of Directors as at 31 December 2018 and 2017:

2018 2017 Dewan Komisaris: Board of Commissioners: Presiden Komisaris Gidion Hasan Gidion Hasan President Commissioner Komisaris Arietta Adrianti*) Diana Makmur**) Commissioner Komisaris Masamichi Takeda Masamichi Takeda Commissioner

Komisaris Independen Buntoro Muljono*) Drs. H. Mohammad

Husni, MM**) Independent Commissioner Komisaris Independen Hardi Montana Hardi Montana Independent Commissioner Direksi: Board of Directors: Presiden Direktur Wempy Kunto Wiambodo*) Bugie Laksmana**) President Director Direktur Keuangan Handy Hartono*) Andrijanto**) Finance Director Direktur Operasi Naga Sujady Naga Sujady Operation Director Direktur Manajemen

Risiko Gen Hoshino*)

- Risk Management

Director Direktur Pengembangan

Bisnis -

Motoki Toyoshima**) Business Development

Director Direktur Hubungan

Pemasok Teuku Khalid*)

Harly Setiabudi**) Supplier Relations Director

*) Efektif pada tanggal 12 April 2018 setelah mendapatkan persetujuan oleh Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 12 April 2018.

**) Mengundurkan diri, efektif pada tanggal 12 April 2018 setelah mendapatkan persetujuan oleh Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 12 April 2018.

*) Effective on 12 April 2018 after obtaining the approval from Annual General Shareholders Meeting dated 12 April 2018.

**) Effective resigned on 12 April 2018 after obtaining the approval from Annual General Shareholders Meeting dated 12 April 2018.







d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi, Satuan Kerja Audit Internal, dan Sekretaris Perusahaan (lanjutan)

d. Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Nomination and Remuneration Committee, Internal Audit Unit, and Corporate Secretary (continued)

Pembentukan Komite Audit Perseroan telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) No. 55/POJK.04/2015 juncto Peraturan BAPEPAM - LK No. IX.I.5 tentang pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja Komite Audit. Susunan Komite Audit Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

The establishment of the Company’s Audit Committee is in compliance with Financial Services Authority Regulation (“OJK”) No. 55/POJK.04/2015 juncto BAPEPAM - LK Regulation No. IX.I.5 regarding forming and guidelines of Audit Committee’s work implementation. The Company’s Audit Committee as at 31 December 2018 and 2017 are as follows:

2018 2017 Ketua Buntoro Muljono*) Drs. H. Mohammad Husni, MM**) Chairman Anggota Lianny Leo Lianny Leo Member Anggota Hardi Montana*) Budy Kurniawan Ratulangi**) Member

*) Efektif pada tanggal 12 April 2018 *) Effective on 12 April 2018 **) Mengundurkan diri, efektif pada tanggal 12 April 2018 **) Effective resigned on 12 April 2018

Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan telah sesuai dengan Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014. Susunan Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

The establishment of the Nomination and Remuneration Committee is in compliance with OJK Regulation No. 34/POJK.04/2014. The Company’s Nomination and Remuneration Committee as at 31 December 2018 and 2017 are as follows:

2018 2017 Ketua Hardi Montana Hardi Montana Chairman Anggota Gidion Hasan Gidion Hasan Member Anggota Theresia S. Nayuti Theresia S. Nayuti Member

Pembentukan Komite Pemantau Risiko Perseroan telah sesuai dengan Surat Edaran OJK No. 10/SEOJK.05/2016. Susunan Komite Pemantau Risiko Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

The establishment of the Company’s Risk Monitoring Committee is in compliance with OJK Circular Letter No. 10/SEOJK.05/2016. The Company’s Risk Monitoring Committee as at 31 December 2018 and 2017 are as follows:

2018 2017

Ketua Hardi Montana Hardi Montana Chairman Anggota Lianny Leo*) Andrijanto**) Member Anggota Buntoro Muljono*) Irawan**) Member

*) Efektif pada tanggal 12 April 2018 *) Effective on 12 April 2018 **) Mengundurkan diri, efektif pada tanggal 12 April 2018 **) Effective resigned on 12 April 2018

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 700/LSANF/BOD/XII/2011 tanggal 1 Desember 2011, Kepala Satuan Kerja Audit Internal pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah Christine Sanjaya.

Based on Decision Letter of the Company’s Board of Directors No. 700/LSANF/BOD/XII/2011 dated 1 December 2011, the Head of Internal Audit as at 31 December 2018 and 2017 is Christine Sanjaya.






d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi, Satuan Kerja Audit Internal, dan Sekretaris Perusahaan (lanjutan)

d. Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Nomination and Remuneration Committee, Internal Audit Unit, and Corporate Secretary (continued)

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 065/LSANF/BOD/II/2014 tanggal 10 Februari 2014, Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah Tiur Tamara Kardinal.

Based on Decision Letter of the Company’s Board of Directors No. 065/LSANF/BOD/II/2014 dated 10 February 2014, the Corporate Secretary as at 31 December 2018 and 2017 is Tiur Tamara Kardinal.

Pembayaran kompensasi kepada Direksi, Dewan Komisaris, dan Komite Audit adalah sebagai berikut:

Compensation payments to Board of Directors, Board of Commissioners and Audit Committee are as follows:

2018 2017

Direksi 9,840 9,579 Board of Directors Dewan Komisaris 1,000 839 Board of Commissioners Komite Audit 658 779 Audit Committee

Pada tanggal 31 Desember 2018, Perseroan mempunyai 131 karyawan (tidak diaudit) (2017: 123 karyawan (tidak diaudit)).

As at 31 December 2018, the Company has 131 employees (unaudited) (2017: 123 employees (unaudited)).

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. ACCOUNTING POLICIES Laporan keuangan disusun dan diotorisasi oleh

Direksi untuk terbit pada tanggal 18 Februari 2019.

The financial statements have been prepared and authorised for issuance by the Board of Directors on 18 February 2019.

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi utama yang

diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan. Presented below are the principal accounting

policies adopted in preparing the financial statements.

a. Dasar penyusunan laporan keuangan a. Basis of preparation of the financial

statements Laporan keuangan pada tanggal 31

Desember 2018 dan 2017 telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Bapepam dan LK No. VIII.G.7. Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK (sejak 1 Januari 2013, OJK telah mengambil alih fungsi dari Bapepam-LK) No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.

The financial statements as at 31 December 2018 and 2017 have been prepared and presented in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards issued by the Indonesian Institute of Accountants and Bapepam and LK Regulation No.VIII.G.7. Attachment of the Chairman of Bapepam-LK Decree (since 1 January 2013, OJK takes over the function of Bapepam-LK) No. KEP-347/BL/2012 dated 25 June 2012 regarding “Guidelines for Financial Statements Presentation and Disclosures for Issuers or Public Entities”.






2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan (lanjutan)

a. Basis of preparation of the financial statements (continued)

Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk aset dan liabilitas keuangan yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai, yang diukur berdasarkan nilai wajar. Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali laporan arus kas.

The financial statements have been prepared under the historical cost convention, except for financial assets and liabilities designated and effective as hedging instruments, which have been measured at fair value. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for the statement of cash flows.

Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas dan kas di bank yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan pinjaman, setelah dikurangi cerukan.

The statement of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities. For the purpose of the statement of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand and cash in banks which are not restricted and pledged as collateral for any borrowings, net of overdraft.

Seluruh angka dalam laporan keuangan ini,

dibulatkan menjadi dan dinyatakan dalam jutaan Rupiah yang terdekat, kecuali dinyatakan lain.

Amounts in the financial statements are rounded to and expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated.

Penyusunan laporan keuangan sesuai

dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perseroan. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan di Catatan 3.

The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates and asumptions. It also requires management to exercise its judgement in the process of applying the Company’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the financial statements are disclosed in Note 3.

b. Perubahan kebijakan akuntansi yang

signifikan b. Change in significant accounting

policies Kebijakan akuntansi telah diterapkan secara

konsisten dengan laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2017, yang telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The accounting policies applied are consistent with those of the financial statements as at 31 Desember 2017, which conform to the Indonesian Financial Accounting Standards.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan

Akuntan Indonesia (“DSAK-IAI”) telah menerbitkan standar baru, amandemen dan interpretasi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2018 sebagai berikut:

Financial Accounting Standard Board of Indonesia Institute of Accounting (“DSAK-IAI”) has issued the following new standards, amendments and interpretation which are effective as at 1 January 2018 as follows:

- Amandemen PSAK 2 “Laporan arus kas”

- Amandemen PSAK 13 “Properti investasi” - Amandemen PSAK 15 “Investasi pada

entitas asosiasi dan ventura bersama” - Amandemen PSAK 16 “Aset tetap”

- Amendment to SFAS 2 “Statement of cash flows”

- Amendment to SFAS 13 “Investment property”

- Amendment to SFAS 15 “Investment in associate and joint venture”

- Amendment to SFAS 16 “Property, plant and equipment






b. Perubahan kebijakan akuntansi yang signifikan (lanjutan)

b. Change in significant accounting policies (continued)

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK-IAI”) telah menerbitkan standar baru, amandemen dan interpretasi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2018 sebagai berikut: (lanjutan)

Financial Accounting Standard Board of Indonesia Institute of Accounting (“DSAK-IAI”) has issued the following new standards, amendments and interpretation which are effective as at 1 January 2018 as follows: (continued)

- Amandemen PSAK 46 “Pajak penghasilan”

- Amandemen PSAK 53 “Pembayaran berbasis saham”

- Amandemen PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain”

- PSAK 69 “Agrikultur”

- Amendment to SFAS 46 “Income taxes”

- Amendment to SFAS 53 “Share-based payment”

- Amendment to SFAS 67 “Disclosure of interests in other entities”

- SFAS 69 “Agriculture”

Amandemen atas standar dan interpretasi tersebut di atas tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Perseroan dan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang dilaporkan pada tahun berjalan atau tahun sebelumnya.

The above amendments of standards and interpretations do not result in changes to the Company’s accounting policies and had no significant impact on the amounts reported for current or prior financial years.

c. Prinsip - prinsip konsolidasi c. Principles of consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perseroan dan entitas anak.

The consolidated financial statements consist of the Company and its subsidiary’s financial statements.

Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Perseroan memiliki pengendalian. Perseroan mengendalikan entitas lain ketika Perseroan terekspos atas, atau memiliki hak untuk, pengembalian yang bervariasi dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengembalian tersebut melalui kekuasaannya atas entitas tersebut. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal dimana pengendalian dialihkan kepada Perseroan. Entitas anak tidak dikonsolidasikan lagi sejak tanggal dimana Perseroan kehilangan pengendalian.

Subsidiary is an entity over which the Company has control. The Company controls an entity when the Company is exposed to, or has rights to, variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those returns through its power over the entity. Subsidiary is fully consolidated from the date on which control is transferred to the Company. It is de-consolidated from the date on which that control ceases.

Kepentingan nonpengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak diatribusikan pada Perseroan.

Non-controlling interests represent the proportion of the results and net assets of subsidiaries not attributable to the Company.

Perseroan mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.

The Company recognises any non-controlling interest in the acquiree on an acquisition-by acquisition basis, either at fair value or at the non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets. Non-controlling interest is reported as equity in the consolidated statement of financial position, separate from the owner of the parent’s equity.

Seluruh transaksi, saldo, keuntungan dan kerugian intra kelompok usaha yang belum direalisasi dan material telah dieliminasi.

All material intercompany transactions, balances, unrealised surpluses and deficits on transactions between group companies are eliminated.







c. Prinsip - prinsip konsolidasi (lanjutan) c. Principles of consolidation (continued)

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini telah diterapkan secara konsisten, kecuali jika dinyatakan lain.

The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied unless otherwise stated.

d. Aset dan liabilitas keuangan d. Financial assets and liabilities Perseroan mengklasifikasikan instrumen

keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan.

The Company classified its financial instruments into financial assets and liabilities.

(i) Aset keuangan (i) Financial assets

Perseroan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; pinjaman yang diberikan dan piutang; aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

The Company classifies its financial assets in the following categories of financial assets at fair value through profit and loss; loans and receivables; held-to-maturity financial assets, and available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.

Perseroan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual, sehingga kebijakan akuntansi untuk aset tersebut tidak diungkapkan.

The Company has no financial assets categorised as fair value through profit or loss, held-to-maturity and available-for-sale, hence the accounting policies relating to such assets have not been disclosed.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:

- yang dimaksudkan oleh Perseroan untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;

- those that the Company intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the entity upon initial recognition designate as at fair value through profit or loss;

- yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau

- dalam hal Perseroan mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.

- those that the Company upon initial recognition designate as available for sale; or

- those for which the Company may not recover substantially all of its initial investment, other than because of loan and receivables deterioration.






d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) d. Financial assets and liabilities

(continued)

(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)

Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan)

Loans and receivables (continued)

Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi sebagai pendapatan sewa pembiayaan, pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan anjak piutang, dan pendapatan pembiayaan modal usaha.

Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Income on financial assets classified as loans and receivables is included in the profit or loss as direct financing lease income, consumer financing income, factoring income, and working capital financing income.

Dalam hal restrukturisasi piutang bermasalah dilakukan hanya dengan modifikasi persyaratan piutang, Perseroan mencatat dampak restrukturisasi tersebut secara prospektif dan dapat mengubah nilai tercatat piutang pada tanggal restrukturisasi.

In troubled receivables restructuring which only involves modification of the receivables terms, the Company accounts for the restructuring’s effect prospectively and may change the carrying amount of the receivables at the time of restructuring.

Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas, piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang, piutang pembiayaan modal usaha, piutang lain-lain, dan aset lain-lain.

Loans and receivables consist of cash and cash equivalents, net investment in finance leases, consumer financing receivable, factoring receivable, working capital financing receivable, other receivables, and other assets.

Pengakuan Perseroan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan.

Recognition The Company uses settlement date accounting for regular way contract when recording financial assets transactions.

(ii) Liabilitas keuangan (ii) Financial liabilities

Perseroan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Perseroan tidak memiliki liabilitas keuangan dalam kategori yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, sehingga kebijakan akuntansinya tidak diungkapkan. Perseroan memiliki instrumen lindung nilai atas arus kas (lihat Catatan 2e).

The Company classified its financial liabilities in the category of financial liabilities at fair value through profit or loss and financial liabilities measured at amortised cost. The Company has no financial liabilities categorised as fair value through profit or loss, hence the related accounting policy has not been disclosed. The Company has hedging instruments in cash flow hedges (refer to Note 2e).








(continued)

(ii) Liabilitas keuangan (lanjutan) (ii) Financial liabilities (continued)

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan ke dalam liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Financial liabilities at amortised cost Financial liabilities that are not classified as fair value through profit and loss are categorised into financial liabilities measured at amortised cost.

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung dengan liabilitas keuangan tersebut dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Amortisasi suku bunga efektif diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “Beban bunga dan keuangan”.

Financial liabilities measured at amortised cost are initially recognised at fair value plus transaction cost (if any) that are directly attributable to the financial liabilities and subsequently measured at amortised cost using effective interest rate. Effective interest rate amortization is recognised in the profit and loss as “Interest and financing charges”.

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain biaya, utang lain-lain dan akrual, pinjaman yang diterima, utang obligasi, dan Medium Term Notes.

Financial liabilities measured at amortised cost are costs, other payables and accrued expenses, borrowings, bonds payable, and Medium Term Notes.

(iii) Penentuan nilai wajar (iii) Determination of fair value

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan dimana Perseroan memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date in the principal market or, in its absence, the most advantageous market to which the Company has access at that date. The fair value of a liability reflects its non-performance risk.

Jika tersedia, Perseroan mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut.

When available, the Company measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument.






d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) d. Financial assets and liabilities (continued)

(iii) Penentuan nilai wajar (lanjutan) (iii) Determination of fair value (continued)

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya, seperti quoted market price atau broker’s quoted price dari Bloomberg dan Reuters.

The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the statements of financial position date and based on routinely published and reputable sources such as quoted market prices or broker’s quoted price from Bloomberg and Reuters.

Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service atau regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.

A financial instrument is considered has quoted in an active market, if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bid-offer spread or significant increase in the bid-offer spread or there are few recent transactions.

Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang secara substansi memiliki karakteristik yang sama atau dihitung berdasarkan ekspektasi arus kas yang didiskonto dengan tingkat suku bunga pasar yang relevan.

For financial instruments with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristic or calculated based on the expected cash flows discounted by relevant market rates.

Nilai wajar atas piutang pembiayaan, serta pinjaman yang diterima, utang obligasi dan MTN ditentukan menggunakan nilai kini berdasarkan arus kas kontraktual dengan mempertimbangkan kualitas kredit, likuiditas, dan biaya.

The fair value for financing receivables as well as borrowings, bonds payable, MTN are determined using a present value model on the basis of contractually agreed cash flows, taking into account credit quality, liquidity, and costs.








(iii) Penentuan nilai wajar (lanjutan) (iii) Determination of fair value (continued)

Bukti terbaik dari nilai wajar pada saat pengakuan awal adalah harga transaksinya (yaitu nilai wajar pembayaran yang diserahkan atau diterima), kecuali nilai wajar dari instrumen tersebut dapat dibuktikan dengan perbandingan transaksi untuk instrumen yang sama di pasar terkini yang dapat diobservasi (yaitu yang tanpa modifikasi atau re-packaging) atau berdasarkan teknik penilaian dimana variabelnya hanya data dari pasar yang dapat diobservasi.

The best evidence of fair value at initial recognition is the transaction price (that is, the fair value of the consideration given or received), unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with other observable current market transactions in the same instrument (that is, without modification or re-packaging) or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets.

Untuk instrumen keuangan yang diukur menggunakan nilai wajar, Perseroan menggunakan hierarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan dalam melakukan pengukuran (tingkat 1, 2, dan 3) seperti dijelaskan pada Catatan 23e.

For financial instruments that measured at fair value, the Company use the fair value hierarchy which reflect the significance of input used in the measurement (level 1, 2, and 3) as explained in Notes 23e.

(iv) Penghentian pengakuan (iv) Derecognition

Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perseroan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (if substantially all the risks and rewards are not transferred, hence the Company evaluates to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition). Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed or otherwise extinguished.

Piutang pembiayaan konsumen, piutang sewa pembiayaan, tagihan anjak piutang, dan piutang modal kerja dihentikan pengakuannya ketika piutang tersebut telah dihapusbukukan.

Consumer financing receivables, finance leases receivables, factoring receivables, and working capital financing receivables are derecognised when the receivables have been written-off.







(v) Saling hapus (v) Offsetting Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan jumlah netonya disajikan pada laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika Perseroan memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Financial assets and liabilities are offset and the net amount is presented in the statement of financial position when, and only when the Company has a legal enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realise the assets and settle the liabilities simultaneously.

Hak berkekuatan hukum tersebut haruslah tidak bergantung pada kondisi masa depan dan hak tersebut harus dapat tetap didapatkan dalam kondisi bisnis normal dan dalam hal terjadinya kegagalan, ketidakmampuan membayar maupun kebangkrutan dari perseroan ataupun pihak rekanan.

The legally enforceable right must not be contingent on future events and must be enforceable in the normal course of business and in the event of default, insolvency or bankruptcy of the company or the counterparty.

(vi) Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan

(vi) Classification of financial assets and liabilities

Perseroan mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:

The Company classifies the financial instruments into classes that reflect the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below:

Kategori berdasarkan PSAK 55/ Category based on SFAS 55 Golongan/Class

Sub-golongan/ Sub-classes

Aset keuangan/ Financial assets

Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables

Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents

Piutang sewa pembiayaan/Finance lease receivables

Piutang pembiayaan konsumen/Consumer financing receivables

Pembiayaan modal usaha/Working capital financing

Tagihan anjak piutang/Factoring receivables

Piutang lain-lain/Other receivables

Aset lain-lain/Other assets

Derivatif lindung nilai/Hedging derivatives

Lindung nilai atas arus kas/ Hedging instruments in cash flow hedges

Aset derivatif/Derivative assets

Liabilitas keuangan/ Financial liabilities

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/Financial liabilities at amortised cost

Utang lain-lain/Other payables

Biaya akrual/Accrued expenses

Pinjaman yang diterima/Borrowings

Utang obligasi/Bonds payable

Medium Term Notes/Medium Term Notes

Derivatif lindung nilai/Hedging derivatives

Lindung nilai atas arus kas/Hedging instruments in cash flow hedges

Liabilitas derivatif/Derivative liabilities








(continued)

(vii) Penurunan nilai dari aset keuangan (vii) Impairment of financial assets

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

The Company assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.

Kesulitan keuangan yang dialami debitur, kemungkinan debitur akan bangkrut, restrukturisasi piutang oleh Perseroan dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, atau kegagalan atau penundaan pembayaran angsuran dapat dipertimbangkan sebagai indikasi adanya penurunan nilai atas piutang tersebut.

Significant financial difficulties of the debtors, probability that the debtors will enter into bankruptcy, restructuring of a receivable by the Company on terms that the Company would not otherwise consider, or default or delinquency in payments can be considered as indicators that the receivable is impaired.

Perseroan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas piutang yang diberikan. Penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang yang diberikan yang mengalami penurunan nilai dihitung secara individual dengan menggunakan estimasi harga jual agunan sesuai dengan kondisi masing-masing agunan dan memperhitungkan biaya untuk menjual.

The Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for receivables. Allowance for impairment losses on impaired receivables are individually assessed using estimated resale value of the collateral based on the condition of each collateral and taking into account cost to sell.

Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat piutang yang diberikan dengan nilai kini dari estimasi harga jual agunan termasuk biaya pengambilalihan. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun penyisihan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi.

The amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the estimated resale value of the collaterall including repossession cost. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance for impairment losses and the amount of the loss is recognised in the statement of profit or loss.

Untuk piutang yang diberikan yang tidak mengalami penurunan nilai, penyisihan kerugian penurunan nilai dinilai secara kolektif berdasarkan data kerugian historis.

For receivables which have no objective evidence of impairment, the allowance for impairment losses is assesed collectively based on historical loss experience.







(vii) Penurunan nilai dari aset keuangan

(lanjutan) (vii) Impairment of financial assets

(continued) Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit dengan mempertimbangkan status ketertunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.

For the purpose of collective assessment, financial assets are grouped on the basis of similar credit risk characteristics by considering past due status. Those characteristics are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such assets which indicate debtors or counterparties’ ability to pay all amounts due according to the contractual terms of the assets being evaluated.

Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut di dalam Perseroan. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.

Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience of the Company. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not currently exist.

Dalam hal terjadi penurunan nilai, penyisihan kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “Penyisihan kerugian penurunan nilai”.

In the case of impairment, allowance for impairment losses is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables recognised in the statement of profit or loss as “Allowance for impairment losses”.

Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dengan menyesuaikan penyisihan piutang ragu-ragu. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi.

If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognised impairment loss is reversed by adjusting the allowance account. The amount of the reversal is recognised in the statement of profit or loss.








(continued)

(vii) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)

(vii) Impairment of financial assets (continued)

Ketika suatu piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Piutang tersebut dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.

When a receivable is uncollectible, it is written off against the related allowance for receivable impairment. Such receivables are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined.

Penerimaan kemudian atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya, diakui sebagai pendapatan lain-lain, sedangkan penerimaan kemudian atas aset keuangan yang dihapusbukukan pada periode berjalan, dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan kerugian penurunan nilai.

Subsequent recoveries of financial assets written-off in the previous period are recognised as other income, whilst subsequent recoveries of financial assets written-off in the current period, are credited to the allowance for impairment losses.

e. Instrumen keuangan derivatif dan akuntansi lindung nilai

e. Derivative financial instruments and hedge accounting

Instrumen derivatif diakui pertama-tama pada nilai wajar pada saat kontrak tersebut dilakukan dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif.

Derivative instruments are initially recognised at fair value on the date the contracts are entered into and are subsequently remeasured at their fair values. Derivatives are carried as assets when the fair value is positive and as liabilities when the fair value is negative.

Metode pengakuan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar tergantung pada apakah derivatif tersebut adalah instrumen lindung nilai dan sifat dari unsur yang dilindungi nilainya.

The method of recognising the result of fair value gain or loss depends on whether the derivative is designated as a hedging instrument and the nature of the item being hedged.

Perseroan menggunakan instrumen keuangan derivatif, cross currency, dan interest rate swap, sebagai bagian dari aktivitas manajemen aset dan liabilitas untuk melindungi dampak risiko tingkat suku bunga dan risiko mata uang asing. Perseroan menerapkan akuntansi lindung nilai arus kas pada saat transaksi tersebut memenuhi kriteria perlakuan akuntansi lindung nilai.

The Company uses derivative instruments, cross currency, and interest rate swap as part of its asset and liability management activities to manage exposures to interest rate and foreign currency risks. The Company applies cash flow hedge accounting when transactions meet the specified criteria for hedge accounting treatment.






e. Instrumen keuangan derivatif dan akuntansi lindung nilai (lanjutan)

e. Derivative financial instruments and hedge accounting (continued)

Pada saat terjadinya transaksi, Perseroan membuat dokumentasi mengenai hubungan antara instrumen lindung nilai dan unsur yang dilindungi nilainya, juga tujuan manajemen risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Proses dokumentasi ini menghubungkan derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai dengan aset dan liabilitas tertentu atau dengan komitmen penuh tertentu atau transaksi yang diperkirakan. Pada saat terjadinya transaksi lindung nilai dan pada periode berikutnya, Perseroan juga membuat dokumentasi atas penilaian apakah derivatif yang digunakan sebagai transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas dari unsur yang dilindungi nilainya.

The Company documents, at the inception of the transaction, the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objective and strategy for undertaking various hedge transactions. This process includes linking all derivatives designated as hedges to specific assets and liabilities to specific firm commitments or forecast transactions. The Company also documents its assessment, both at the hedge inception and on an ongoing basis, as to whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of hedged items.

Lindung nilai dinyatakan efektif oleh Perseroan hanya jika memenuhi kriteria sebagai berikut: i) pada saat terjadinya dan sepanjang umur

transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas yang melekat pada risiko-risiko yang dilindungi nilainya dan

ii) tingkat efektivitas lindung nilai berkisar antara 80% - 125%. Perseroan akan menghentikan penerapan akuntansi lindung nilai ketika derivatif tersebut tidak atau tidak lagi efektif; ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual, dihentikan atau dibayar atau ketika transaksi yang diperkirakan akan terjadi tidak lagi diperkirakan akan terjadi.

The Company regards a hedge as highly effective only if the following criteria are met: i) at inception of the hedge and

throughouts its life, the hedge is expected to be highly effective in achieving offsetting changes in fair value or cash flows attributable to the hedged risks, and

ii) actual results of the hedge are within a range of 80% to 125%. The Company discontinues hedge accounting when it determines that a derivative is not, or has ceased to be, highly effective as a hedge; when the derivative expires or is sold, terminated or exercised or when a forecast transactions is no longer deemed highly probable.

Lindung nilai arus kas Cash flow hedges

Bagian yang efektif atas perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas, diakui sebagai cadangan lindung nilai arus kas pada bagian penghasilan/rugi komprehensif lain. Keuntungan atau kerugian atas bagian yang tidak efektif (jika ada) diakui langsung pada laporan laba rugi. Jumlah akumulasi dalam ekuitas dibebankan ke laporan laba rugi ketika unsur yang dilindungi nilainya mempengaruhi laba bersih. Ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual atau ketika suatu lindung nilai tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai, akumulasi penghasilan/(rugi) komprehensif lain yang ada diakui pada laporan laba rugi.

The effective portion of changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges are recognised in other comprehensive income/(loss) under cash flow hedge reserves. The gain or loss relating to the ineffective portion (if any) is recognised immediately in the statement of profit and loss. Amounts accumulated in equity are recycled to the statement of profit and loss in the periods in which the hedged item will affect net income. When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in the other comprehensive income/(loss) at that time is recognised in the statement of profit or loss.







e. Instrumen keuangan derivatif dan akuntansi lindung nilai (lanjutan)

e. Derivative financial instruments and hedge accounting (continued)

Lihat Catatan 2d untuk perlakuan akuntansi aset dan liabilitas keuangan.

Refer to Note 2d for the accounting policy of financial assets and liabilities.

f. Kas dan setara kas f. Cash and cash equivalents Kas dan setara kas mencakup kas, kas di

bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.

Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and time deposits with maturity of three months or less, which are not restricted and pledged as collateral for any borrowings.

g. Piutang sewa pembiayaan g. Finance lease receivables Piutang sewa pembiayaan pada awalnya

diakui sebesar nilai wajar dikurangi pendapatan administrasi dan ditambah biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif.

Finance lease receivables are recognised initially at fair value, deducted by administration income and plus directly attributable transactions costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method.

Pada saat pengakuan awal, nilai wajar

piutang sewa pembiayaan merupakan jumlah piutang sewa pembiayaan ditambah nilai sisa yang akan diterima oleh perusahaan sewa pada akhir masa sewa pembiayaan dikurangi dengan pendapatan sewa pembiayaan yang ditangguhkan dan simpanan jaminan. Selisih antara nilai piutang bruto dan nilai kini piutang diakui sebagai pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui. Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui dialokasikan sebagai pendapatan tahun berjalan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif. Piutang sewa pembiayaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

At initial recognition, the fair value of net investment in direct finance lease represents lease financing receivables plus the residual value at the end of the lease period deducted by unearned lease income and security deposits. The difference between the gross lease receivables and the present value of the lease receivables is recognised as unearned lease income. Unearned lease income is allocated to the current year statement of profit or loss using the effective interest rate. Net investment in finance lease are classified as loans and receivables. Refer to Note 2d for the accounting policy of loans and receivables.

Penyewa memiliki hak opsi untuk membeli aset yang disewa-pembiayaankan pada akhir masa sewa pembiayaan dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa pembiayaan.

The lessee has the option to purchase the leased asset at the end of the lease period at a price mutually agreed at the commencement of the agreement.

Penyelesaian kontrak sebelum masa sewa pembiayaan berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak sewa dan laba atau rugi yang timbul dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan pada tanggal terjadinya transaksi.

Early termination is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the current year profit or loss at the transaction date.






g. Piutang sewa pembiayaan (lanjutan) g. Finance lease receivables (continued) Sesuai dengan PSAK 30, klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee.

Under SFAS 30, the classification of leases is based on the extent to which risks and rewards incidental to ownership of a leased asset lie with the lessor or the lessee.

Pembiayaan bersama Piutang pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain disajikan di laporan posisi keuangan secara bersih.

Joint financing

Joint financing receivables are presented on a net basis in the statement of financial position.

h. Pembiayaan konsumen h. Consumer financing Piutang pembiayaan konsumen diakui pada

awalnya dengan nilai wajar dikurangi pendapatan administrasi dan ditambah biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat suku bunga efektif setelah dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, penyisihan kerugian penurunan nilai, dan jumlah yang dibiayai bersama pihak-pihak lain.

Consumer financing receivables are recognised initially at fair value, deducted by administration income and plus directly attributable transactions costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method net of unearned income on consumer financing, allowance for impairment losses, and amount jointly financed by other parties.

Pendapatan pembiayaan konsumen yang

belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan, yang akan diakui sebagai penghasilan sesuai dengan jangka waktu kontrak dengan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif. Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d untuk perlakuan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.

Unearned consumer financing income is the difference between total installments to be received from customers and the total financing which is recognised as income over the term of the contract using the effective interest rate. Consumer financing receivables are classified as financial assets in loans and receivables. Refer to Note 2d for the accounting policy of loans and receivables.

Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang terjadi pada saat transaksi timbul diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan pada tanggal terjadinya transaksi.

Early termination is treated as cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the current year statement of profit or loss at the transaction date.

Pembiayaan bersama Joint financing Lihat Catatan 2g untuk kebijakan akuntansi

terkait dengan pembiayaan bersama. Refer to Note 2g for the accounting policy

of joint financing.







i. Piutang pembiayaan modal usaha i. Working capital financing receivables

Piutang pembiayaan modal usaha merupakan jumlah piutang setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.

Working capital financing receivables are stated at the outstanding balance less the allowance for impairment losses.

Tagihan pembiayaan modal usaha

diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.

Working capital financing receivables are classified as financial assets in loans and receivables. Refer to Note 2d for the accounting policy of loans and receivables.

j. Tagihan anjak piutang j. Factoring receivables

Tagihan anjak piutang without recourse merupakan jumlah piutang setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.

Factoring receivables acquired without recourse are stated at the outstanding balance less the allowance for impairment losses.

Tagihan anjak piutang without recourse

diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d untuk perlakuan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.

Factoring receivables without recourse are classified as financial assets in loans and receivables. Refer to Note 2d for the accounting policy of loans and receivables.

k. Piutang dari jaminan yang dikuasai kembali

k. Receivables from collateral

Piutang dari jaminan yang dikuasai kembali

dinyatakan berdasarkan nilai realisasi bersih yaitu nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen atau piutang sewa pembiayaan dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang tersebut. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

Receivables from collateral are stated at net realizable value which is carrying value of related consumer financing receivables or net investment in finance leases which deducted with allowance for impairment losses of receivables from collateral. Refer to Note 2d for the accounting policy of loans and receivables.

Selisih antara nilai tercatat piutang terkait dengan nilai realisasi bersih dicatat sebagai “penyisihan kerugian penurunan nilai”.

Difference between carrying value of related receivables with net realizable value is recorded as “allowance for impairment losses”.

Konsumen memberi kuasa kepada Perseroan untuk menjual ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian pinjaman konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan. Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilai penjualan dengan liabilitas bersih konsumen. Jika terjadi selisih kurang, Perseroan akan mencatat sebagai kerugian atas penjualan piutang dari jaminan yang dikuasai kembali.

In case of default, the consumer gives the right to the Company to sell the receivables from collateral or take any other actions to settle the outstanding receivables. Consumers are entitled to the positive differences between the proceeds from the sales of receivables from collateral and the outstanding loans. If there are negative differences, the Company will record these as losses from disposal of receivables from collateral.






l. Beban dibayar dimuka dan piutang lain-lain

l. Prepaid expenses and other receivables

Beban dibayar dimuka dibebankan selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortised over the periods of benefit using the straight line method.

Piutang lain-lain terdiri dari piutang premi asuransi, pinjaman karyawan, uang muka pembayaran, dan piutang pelunasan dipercepat.

Other receivables consist of insurance premium receivable, employee loan, advance payment, and early termination receivable.

Beban dibayar dimuka dan piutang lain-lain merupakan instrumen aset keuangan yang termasuk dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d untuk perlakuan pengukuran dan pengakuan.

Prepaid expenses and other receivables are the financial assets instruments which categorised as loan and receivables. Refer to Note 2d for the measurement and recognition method.

m. Aset tetap dan penyusutan m. Fixed assets and depreciation

Pada saat pengakuan awal, aset tetap diakui sebesar harga perolehan, dan selanjutnya dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai (jika ada), sesuai dengan PSAK 16 - Aset Tetap.

Fixed assets are initially stated at cost, and subsequently stated at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment (if any), in accordance with SFAS 16 - Fixed Assets.

Semua aset tetap disusutkan sampai nilai sisanya berdasarkan metode garis lurus selama estimasi masa manfaat aset sebagai berikut:

Fixed assets are depreciated to its residual value using the straight line method over their expected useful lives which are as follows:

Tahun/Years Tarif/Rate Gedung 20 5% Buildings Kendaraan 5 20% Motor vehicles Peralatan dan perabot kantor 5 20% Office equipment and fixtures Prasarana 5 20% Leasehold improvements

Nilai sisa adalah estimasi jumlah yang dapat diperoleh saat ini dari pelepasan aset tetap, setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan, jika aset telah mencapai kondisi yang diperkirakan pada akhir umur manfaatnya.

Residual value is the estimated amount that the entity would currently obtain from disposal of the asset, after deducting the estimated costs of disposal, if the asset were already of the age and in the condition expected at the end of its useful life.

Biaya perbaikan dan pemeliharaan

dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis dikapitalisasi dan disusutkan.

Repairs and maintenance are charged to the statement of profit or loss during the financial period in which they are incurred. Expenditures which extend the future life of assets or provide further economic benefits are capitalised and depreciated.

Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan berdasarkan nilai tertinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai.

When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined based on the higher of net selling price or value in use.






2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan) m. Fixed assets and depreciation

(continued) Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau

dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi.

When fixed assets are retired or disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are eliminated from the financial statements and the resulting gains or losses are recognised in the statement of profit or loss.

n. Pinjaman yang diterima n. Borrowings Pinjaman yang diterima pada awalnya diakui

sebesar nilai wajar setelah dikurangi biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung. Pinjaman yang diterima selanjutnya dicatat menggunakan biaya perolehan diamortisasi, selisih antara jumlah yang diterima (bersih setelah dikurangi biaya-biaya transaksi) dan nilai penyelesaian pinjaman yang diterima tersebut diakui dalam laporan laba rugi sepanjang masa pinjaman dengan menggunakan metode bunga efektif. Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Borrowings are recognised initially at fair value, net of directly attributable transaction costs (if any). Borrowings are subsequently stated at amortised cost, any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in the profit or loss over the period of the borrowings using the effective interest method. Borrowings are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2d for the accounting policy of financial liabilities at amortised cost.

o. Imbalan kerja o. Employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.

Short-term employee benefits are recognised when they accrue to the employees.

Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya

Pension benefits and other post-employment benefits

Perseroan memiliki program pensiun imbalan pasti dan iuran pasti. Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih, seperti umur, masa kerja, dan jumlah kompensasi.

The Company has defined benefit and defined contribution pension plans. A defined benefit pension plan is a pension plan that defines an amount of pension that will be received by the employees when becoming entitled to a pension, which usually depends on one or more factors such as age, years of service and compensation.

Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun di mana Perseroan akan membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah (dana pensiun) dan tidak memiliki liabilitas hukum atau konstruktif untuk membayar kontribusi lebih lanjut.

A defined contribution plan is a pension plan under which the Company pays fixed contributions into a separate entity (pension fund) and has no legal or constructive obligation to pay further contributions.






o. Imbalan kerja (lanjutan) o. Employee benefits (continued)

Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya (lanjutan)

Pension benefits and other post-employment benefits (continued)

Perseroan diharuskan menyediakan imbalan

pensiun minimum yang diatur dalam UU No. 13/2003, yang merupakan liabilitas imbalan pasti. Jika imbalan pensiun sesuai dengan UU No. 13/2003 lebih besar, selisih tersebut diakui sebagai bagian dari liabilitas imbalan pensiun. Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program manfaat pasti.

The Company is required to provide minimum pension benefits as stipulated in the Law No. 13/2003 which represents an underlying defined benefit obligation. If the pension benefits based on Law No. 13/2003 are higher, the difference is recorded as part of the overall pension benefits obligation. Since the Labor Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under the Labor Law represent defined benefit plans.

Program pensiun imbalan pasti ditujukan untuk karyawan yang telah menjadi peserta Dana Pensiun Astra sebelum atau pada tanggal 20 April 1992. Sedangkan program pensiun iuran pasti ditujukan untuk karyawan yang menjadi peserta Dana Pensiun Astra sesudah tanggal 20 April 1992.

Defined benefit pension plan is designated for all employees who became member of Dana Pension Astra on or before 20 April 1992. Hence, defined contribution pension plan is designated for employees who become a member of Dana Pensiun Astra after 20 April 1992.

Liabilitas program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset program. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar di masa yang akan datang dengan menggunakan tingkat bunga Obligasi Pemerintah dalam mata uang yang sama dengan mata uang pensiun yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo pensiun yang bersangkutan.

The liability recognised in the statement of financial position in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the statement of financial position’s date less the fair value of plan assets. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the Projected Unit Credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of Government Bonds that are denominated in the currency in which the pension will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya melalui penghasilan komprehensif lainnya pada saat terjadinya.

Actuarial gain and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumption charged or credited to equity in other comprehensive income in the period in which they arise.

Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi.

Past-service cost are recognised immediately in statement of profit or loss.







o. Imbalan kerja (lanjutan) o. Employee benefits (continued) Imbalan pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya (lanjutan)

Pension benefits and other post-employment benefits (continued)

Keuntungan dan kerugian dari kurtailmen atau penyelesaian program manfaat pasti diakui di laba rugi ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi.

Gains or losses on the curtailment or settlement of a defined benefit plan are recognised in profit or loss when the curtailment or settlement occurs.

Perseroan juga memberikan imbalan pasca-kerja lainnya, seperti uang penghargaan dan uang pisah. Imbalan berupa uang penghargaan diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun. Sedangkan imbalan berupa uang pisah, dibayarkan kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, setelah memenuhi minimal masa kerja tertentu. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.

The Company also provide other post-employment benefits, service pay and separation pay. The service pay benefit vests when the employees reach their retirement age. The separation pay benefit is paid to employees in the case of voluntary resignation, subject to a minimum number of years of service. These benefits have been accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension plan.

Imbalan jangka panjang lainnya Other long-term benefits

Imbalan jangka panjang lainnya seperti cuti berimbalan jangka panjang dan penghargaan jubilee dihitung dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dan didiskontokan ke nilai kini. Kewajiban ini dinilai setiap tahun oleh aktuaris independen yang memenuhi syarat.

Other long-term employee benefits such as long service leave and jubilee awards are calculated using the projected unit credit method and discounted to present value.These obligations are valued annually by independent qualified actuaries.

p. Pengakuan pendapatan dan beban p. Income and expense recognition Pendapatan dari sewa pembiayaan (lihat

Catatan 2g), pembiayaan konsumen (lihat Catatan 2h), pembiayaan modal usaha (lihat Catatan 2i), dan anjak piutang (lihat Catatan 2j) diakui sesuai dengan jangka waktu kontrak berdasarkan metode suku bunga efektif.

Income from finance lease (refer to Note 2g), consumer financing (refer to Note 2h), working capital (refer to Note 2i), and factoring (refer to Note 2j) is recognised over the term of the respective contracts using the effective interest method.

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perseroan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup biaya transaksi (jika ada).

The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Company estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but does not consider future credit losses. These calculations include transaction costs (if any).






p. Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan)

p. Income and expense recognition (continued)

Pendapatan dan beban lainnya diakui pada

saat terjadinya, dengan menggunakan dasar akrual.

Pendapatan dan beban dicatat sesuai dengan PSAK 23 - Pendapatan dan PSAK 55 - Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.

Other income and expenses are recognised as incurred on an accruals basis.

Income and expense are recorded in accordance with SFAS 23 - Revenue and SFAS 55 - Financial Instrument: Recognition and Measurement.

q. Penjabaran mata uang asing q. Foreign currency translation

Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perseroan.

The financial statements are presented in Rupiah, which is the functional currency of the Company.

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan

ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.

Transactions denominated in a foreign currency are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transactions. At the financial position date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date.

Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi.

Exchange gains and losses arising from transactions in foreign currency and from the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the statement of profit or loss.

Kurs nilai tukar yang digunakan adalah kurs

tengah Bank Indonesia. Berikut ini adalah kurs nilai tukar yang digunakan (Rupiah penuh):

The exchange rates used are the Bank Indonesia middle rate. Below are the exchange rate used (full amount):

2018 2017

1 Dolar Amerika Serikat 1 United States Dollar (“Dolar AS”) 14,481 13,548 (“USD”)

r. Perpajakan r. Taxation

Pajak penghasilan terdiri dari pajak penghasilan kini dan tangguhan. Pajak penghasilan ini diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke penghasilan komprehensif lainnya. Dalam hal ini pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.

The income tax comprises current and deferred tax. Tax is recognised in statement of profit and loss, except to the extent that it relates to items recognised directly in other comprehensive income. In this case, the tax is also recognised in other comprehensive income or equity.







r. Perpajakan (lanjutan) r. Taxation (continued)

Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada periode pelaporan keuangan, di negara dimana Perseroan beroperasi dan menghasilkan pendapatan kena pajak.

The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively enacted at the reporting period in the countries where the Company’s operate and generate taxable income.

Manajemen melakukan evaluasi secara periodik atas posisi yang diambil sehubungan dengan pemahaman peraturan perpajakan. Dimana dapat memberikan dasar yang memadai untuk menghitung jumlah yang harus dibayar ke kantor pajak.

Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect situation in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provisions where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.

Pajak penghasilan tangguhan diakui sepenuhnya, dengan menggunakan metode liabilitas untuk semua perbedaan temporer yang berasal dari selisih antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan konsolidasian. Namun, liabilitas pajak penghasilan tangguhan tidak diakui jika berasal dari pengakuan awal goodwill. Pajak penghasilan tangguhan juga tidak diperhitungkan jika pajak penghasilan tangguhan tersebut timbul dari pengakuan awal aset atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang bukan kombinasi bisnis yang pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak/rugi pajak.

Deferred income tax is provided in full, using the liability method, on temporary differences which arise from the difference between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the consolidated financial statements. However, deferred tax liabilities are not recognised if they arise from the initial recognition of goodwill. Deferred income tax is also not accounted for if it arises from initial recognition of an asset or liability in a transaction other than a business combination that at the time of the transaction affects neither accounting nor taxable profit or loss.

Pajak penghasilan tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang sudah diberlakukan atau secara substantif berlaku pada akhir periode pelaporan dan diekspektasi akan digunakan ketika aset pajak tangguhan yang berhubungan direalisasi atau liabilitas pajak tangguhan diselesaikan.

Deferred income tax is determined using tax rates (and laws) that have been enacted or substantially enacted by the end of the reporting period and are expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.

Aset pajak tangguhan diakui hanya jika kemungkinan jumlah penghasilan kena paja di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih dapat dimanfaatkan.

Deferred tax assets are recognised only if it is probable that future taxable amounts will be available to utilise those temporary differences and losses.

Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama. Aset pajak kini dan liabilitas pajak kini akan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto atau untuk merealisasikan dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan

Deferred tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets and liabilities and when the deferred tax balances relate to the same taxation authority. Current tax assets and tax liabilities are offset where the entity has a legally enforceable right to offset and intends either to settle on a net basis, or to realise the asset and settle the liability simultaneously.






r. Perpajakan (lanjutan) r. Taxation (continued)

Perpajakan dicatat sesuai dengan PSAK 46 - Pajak Penghasilan.

Taxation is in accordance with SFAS 46 - Income Taxes.

s. Surat berharga yang diterbitkan s. Securities issued Surat berharga yang diterbitkan dicatat

sebesar nilai nominal dikurangi dengan biaya emisi yang belum diamortisasi. Biaya emisi adalah biaya yang terjadi sehubungan dengan surat berharga yang diterbitkan, diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil emisi dan diamortisasi selama jangka waktu surat berharga yang diterbitkan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Surat berharga yang diterbitkan adalah utang obligasi dan Medium Term Notes. Surat berharga yang diterbitkan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Securities issued are presented at nominal value net of unamortised securities issuance cost. Costs incurred in connection with securities issuance are recognised as a discount and offset directly from the proceeds derived from such offerings and amortised over the period of the securities issued using effective interest rate method. Securities issued are bonds payable and Medium Term Notes. Securities issued are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2d for the accounting policy of financial liabilities at amortised cost.

t. Laba per saham t. Earnings per share Laba per saham dasar dihitung dengan

membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar sepanjang tahun.

Basic earning per share is calculated by dividing net income in the year by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.

Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan menyesuaikan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dengan asumsi bahwa semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif dikonversi.

Diluted earnings per share is calculated by adjusting the weighted average number of ordinary shares outstanding to assume conversion of all potential dilutive ordinary shares.

u. Transaksi dengan pihak berelasi u. Transaction with related party

Perseroan melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Sesuai dengan PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Berelasi”, yang dimaksud dengan pihak yang berelasi adalah orang atau entitas yang berelasi dengan entitas pelapor sebagai berikut: a. Orang atau anggota keluarga

terdekatnya berelasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama terhadap entitas pelapor;

ii. memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor; atau

iii. personal manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk pelapor.

The Company has transactions with related party. In accordance with SFAS No. 7 regarding “Related Party Disclosure”, the meaning of a related party is a person or entity that is related to a reporting entity as follows: a. A person or a close member of that

person’s family is related to a reporting entity if that person: i. has control or joint control over the

reporting entity;

ii. has significant influence over the reporting entity; or

iii. is member of the key management personel of the reporting entity of a parent of the reporting entity.







u. Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) u. Transaction with related party

(continued)

Perseroan melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Sesuai dengan PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Berelasi”, yang dimaksud dengan pihak yang berelasi adalah orang atau entitas yang berelasi dengan entitas pelapor sebagai berikut: (lanjutan)

The Company has transactions with related party. In accordance with SFAS No. 7 regarding “Related Party Disclosure”, the meaning of a related party is a person or entity that is related to a reporting entity as follows: (continued)

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi hal-hal sebagai berikut:

i. entitas dan entitas pelapor adalah

anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);

ii. suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya);

iii. kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;

iv. suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;

b. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:

i. the entity and the reporting entity

are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others);

ii. one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of member of a company of which the other entity is a member);

iii. both entities are joint ventures of

the same third party; iv. one entity is a joint venture of a

third entity and the other entity is an associate of the third entity;

v. entitas tersebut adalah suatu program

imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari suatu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor;

vi. entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a);

vii. orang yang diidentifikasi, dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau anggota manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

v. the entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity;

vi. the entity controlled or jointly controlled by a person identified in (a);

vii. a person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personel of the entity (or of a parent of the entity).

Jenis transaksi dan saldo dengan pihak berelasi, diungkapkan dalam Catatan 20.

The nature of transactions and balances of accounts with related party, are disclosed in the Note 20.

v. Dividen v. Dividends Pembagian dividen kepada para pemegang

saham Perseroan diakui sebagai sebuah liabilitas dalam laporan keuangan pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perseroan. Pembagian dividen interim diakui sebagai liabilitas ketika dividen disetujui berdasarkan keputusan rapat Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.

Dividend distribution to the Company’s shareholders is recognised as a liability in the financial statements in the period which the dividends are approved by the Company’s shareholders. Interim dividend distributions are recognised as a liability when the dividends are approved based on a Board of Directors’ resolution in accordance with the Company’s Articles of Association.






w. Informasi segmen w. Segment information Sebuah segmen operasi adalah suatu

komponen dari entitas: i. yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang

memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

An operating segment is a component of entity which: i. involves with business activities to

generate income and expenses (include income and expenses relating to the transactions with other components with the same entity);

ii. hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

iii. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

ii. operations result is observed regularly by chief decision maker to make decisions regarding the allocation of resources and to evaluate the works; and

iii. separate financial information is available.

Segmen operasi Perseroan disajikan berdasarkan segmen bisnis yang terdiri dari sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, anjak piutang, pembiayaan modal kerja dan lain-lain (lihat Catatan 22).

The Company discloses the operating segment based on business segments that consists of: finance leases, consumer financing, factoring, working capital financing and others (refer to Note 22).

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING

3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS

Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam

rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.

Certain estimates and assumptions are made in the preparation of the financial statements. These often require management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.

Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang

berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.

Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regard to future events.

Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat

berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.

Although these estimates and assumptions are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumption.

Sumber utama ketidakpastian estimasi: Key sources of estimation uncertainty:

a. Nilai wajar dari instrumen keuangan a. Fair value of financial instruments

Dalam menentukan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas yang tidak mempunyai harga pasar, Perseroan menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2d.iii. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai wajar menjadi kurang obyektif dan membutuhkan berbagai tingkat penilaian tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya.

In determining the fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price, the Company uses the valuation techniques as described in Note 2d.iii. For financial instruments that are traded infrequently and lack of price transparency, fair value is less objective and requires varying degrees of judgement depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.






3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI

YANG PENTING (lanjutan) 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND

JUDGEMENTS (continued)

Sumber utama ketidakpastian estimasi: (lanjutan)

Key sources of estimation uncertainty:

b. Penyisihan kerugian penurunan nilai aset

keuangan b. Allowance for impairment losses of

financial assets

Perseroan melakukan review atas aset keuangan pada setiap tanggal laporan untuk melakukan penilaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang telah dicatat. Pertimbangan manajemen diperlukan dalam menentukan estimasi yang digunakan untuk menentukan tingkat penyisihan yang dibutuhkan.

The Company reviews its financial assets at reporting date to evaluate the allowance for impairment losses. Management’s judgement is applied in the estimation when determining the level of allowance required.

Kondisi spesifik penurunan nilai debitur dalam pembentukan penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan debitur dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada dan strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima disetujui secara independen oleh Manajemen Risiko.

The specific debtors' conditions in determining allowance for impairment amount of the financial assets is evaluated individually and is based upon management's best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgements about the debtors' financial situation and the net realizable value of any underlying collateral. Each impaired asset is assessed on its merits and the workout strategy and estimated cash flows considered recoverable are independently approved by the Risk Management.

Perseroan juga membentuk penyisihan penurunan nilai kolektif atas eksposur piutang yang diberikan, dimana evaluasi dilakukan berdasarkan data kerugian historis (lihat Catatan 2d.vii).

The Company also estimates the collective impairment allowance for its receivables portfolio, where evaluation is performed based on historical data (refer to Note 2d.vii).

Perhitungan penyisihan penurunan nilai kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama. Dalam menilai kebutuhan untuk penyisihan penurunan nilai kolektif, Manajemen mempertimbangkan faktor-faktor antara lain kualitas kredit dan jenis produk. Guna membuat estimasi penyisihan yang diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang melekat, dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini.

Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of financial assets with similar economic characteristics. In assessing the need for collective impairment allowances, management considers factors such as credit quality and type of product, among others. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modelled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions.

Keakuratan penyisihan tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan penyisihan penurunan nilai kolektif.

The accuracy of the allowances depends on how well these estimate future cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective impairment allowances.





3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI

YANG PENTING (lanjutan) 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND

JUDGEMENTS (continued)

Sumber utama ketidakpastian estimasi: (lanjutan)

Key sources of estimation uncertainty:

c. Imbalan kerja c. Employee benefits

Nilai kini imbalan kerja karyawan tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan atas asumsi-asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat atas imbalan kerja karyawan.

The present value of the employee benefit obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employee benefit obligations.

Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya/(pendapatan) untuk imbalan kerja karyawan antara lain tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji di masa datang, usia pensiun normal, tingkat mortalita, dan lain-lain.

The assumptions used in determining the net cost/(income) for employee’s benefit included the discount rate, salary increment rate, normal pension age, mortality rate, and others.

Perseroan menentukan tingkat diskonto yang tepat pada setiap akhir periode pelaporan. Ini merupakan tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini atas arus kas keluar masa depan yang diestimasi dan akan digunakan untuk membayar imbalan kerja karyawan. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Peseroan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang mempunyai jangka waktu yang menyerupai jangka waktu imbalan kerja karyawan.

The Company determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the employee’s benefit obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company considers the interest rates of government bonds that have terms to maturity approximating the terms of the related employee’s benefit liability.

Tingkat kenaikan gaji per tahun didasarkan pada informasi historis atas tingkat kenaikan gaji sebelumnya, tingkat inflasi, dan masa kerja.

Annual salary increment rate is determined based on historical information of previous salary increment rate, inflation rate, and length of service.

Asumsi tingkat mortalita telah didasarkan pada tabel mortalita terbaru yang dihitung dengan menggunakan metode aktuaria yang diterima secara umum.

Mortality rate assumption is based on the latest mortality table which is calculated using actuarial method generally accepted.

Tingkat pengembalian investasi didasarkan pada informasi historis dan proyeksi pasar ke depan.

Expected rate of return on investment is based on historical information and future market projections.

Asumsi tingkat pengunduran diri didasarkan pada informasi historis dan disesuaikan dengan kondisi saat ini.

Resignation rate assumption is based on historical information and adjusted for current condition.

d. Provisi dan kontijensi d. Provision and contingencies

Pertimbangan signifikan diperlukan dalam menentukan provisi atas kasus hukum. Direksi melakukan penilaian untuk menentukan besarnya provisi yang dibutuhkan dengan mempertimbangkan kasus hukum terkait, termasuk hasil konsultasi dengan penasehat hukum. Keputusan hukum atas kasus terkait dapat berbeda dengan estimasi manajemen dan dapat berpengaruh terhadap laporan laba rugi Perseroan.

Significant judgement is required in determining provision for legal case. The Directors exercise its judgment to determine the amount of provision needed by considering the related legal case, including consultation result with legal counsel. The verdict of the related legal case may differ compared to management’s estimate and may impact the Company’s profit or loss.






4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS 2018 2017

Kas 130 130 Cash on hand

Bank Cash in banks Pihak ketiga: Third parties:

Rupiah Rupiah PT Bank BTPN Tbk 309,490 70,548 PT Bank BTPN Tbk Standard Chartered Bank 222,753 53 Standard Chartered Bank PT Bank UOB Indonesia 49,170 247 PT Bank UOB Indonesia PT Bank MNC International Tbk 5,303 4,370 PT Bank MNC International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2,367 15,220 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk 971 1,286 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 954 129 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk 282 264 PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 77 669 (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk 72 11 PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk 58 204 PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 36 50 (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk 22 PT Bank Bukopin Tbk PT Bank DKI 11 11 PT Bank DKI PT Bank KEB Hana Indonesia 10 10 PT Bank KEB Hana Indonesia PT Bank Mayapada Tbk 9 10 PT Bank Mayapada Tbk PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 2 2 (Persero) Tbk PT Bank ANZ Indonesia 1 4 PT Bank ANZ Indonesia PT Bank CTBC Indonesia - 7 PT Bank CTBC Indonesia

591,566 93,117

Dolar AS US Dollar PT Bank BTPN Tbk 27,885 - PT Bank BTPN Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 8,176 - (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1,579 6,395 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk 280 168 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk 210 197 PT Bank Danamon Indonesia Tbk Standard Chartered Bank 166 155 Standard Chartered Bank PT Bank ANZ Indonesia 19 18 PT Bank ANZ Indonesia PT Bank HSBC Indonesia - 149 PT Bank HSBC Indonesia PT Bank Mizuho Indonesia - 58 PT Bank Mizuho Indonesia

38,315 7,140

630,011 100,387 Pihak berelasi: Related party:

Rupiah Rupiah PT Bank Permata Tbk 138,582 144,796 PT Bank Permata Tbk

Dolar AS US Dollar PT Bank Permata Tbk 4,023 7,446 PT Bank Permata Tbk

142,605 152,242

772,616 252,629

Suku bunga rekening bank per tahun berkisar antara 0,50% - 1,25% pada 31 Desember 2018 untuk mata uang Rupiah (2017: 0% - 3%) dan 0,04% - 0,15% untuk mata uang Dolar AS (2017: 0% - 0,25%).

The bank accounts earned annual interest at rates ranging between 0.50% - 1.25% for the year ended 31 December 2018 for Rupiah currency (2017: 0% - 3%) and 0.04% - 0.15% for US Dollars currency (2017: 0% - 0.25%).

Lihat Catatan 20 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.

Refer to Note 20 for details of related party balances and transactions.





5. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN 5. FINANCE LEASE RECEIVABLES

2018 2017

Piutang sewa pembiayaan - kotor Direct finance lease receivables - gross

- Pembiayaan sendiri 2,379,821 2,627,244 Direct financing - - Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain 65,173 64,449 Joint financing -

2,444,994 2,691,693 Dikurangi: pembiayaan bersama without recourse bagian yang Less: joint financing without recourse dibiayai pihak lain (12,412) (17,415) amount financed by other parties Piutang sewa pembiayaan Direct finance lease receivables - kotor 2,432,582 2,674,278 - gross

Nilai sisa 1,718,941 1,681,563 Residual value Pendapatan sewa pembiayaan Unearned income on direct finance yang belum diakui: lease:

- Pembiayaan sendiri (341,893) (382,737) Direct financing - - Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain (1,836) (1,289) Joint financing -

(343,729) (384,026)

Dikurangi: pembiayaan bersama without recourse bagian yang Less: joint financing without recourse dibiayai pihak lain 390 274 amount financed by other parties

Pendapatan sewa pembiayaan Unearned income on direct yang belum diakui (343,339) (383,752) finance lease

Simpanan jaminan (1,718,941) (1,681,563) Security deposits 2,089,243 2,290,526 Dikurangi: Less:

Penyisihan kerugian penurunan nilai (55,910) (169,891) Allowance for impairment losses Bersih 2,033,333 2,120,635 Net

Saldo piutang sewa pembiayaan - kotor pada tanggal 31 Desember 2018 dalam mata uang Dolar AS adalah sebesar Rp 66.095 (2017: Rp 265.187).

The balance of direct finance lease receivables-gross as at 31 December 2018 denominated in US Dollar amounted to Rp 66,095 (2017: Rp 265,187).

Piutang sewa pembiayaan - kotor (cicilan) yang akan diterima dari konsumen sesuai dengan tanggal jatuh temponya:

The above direct finance lease receivables - gross (installment) have the following maturity profile:

2018 2017

< 1 tahun 1,324,179 1,295,298 < 1 year 1 - 2 tahun 789,209 831,978 1 - 2 years > 2 tahun 319,194 547,002 > 2 years 2,432,582 2,674,278

Jangka waktu kontrak sewa pembiayaan alat-alat berat yang disalurkan oleh Perseroan berkisar antara 36 - 48 bulan.

The period of direct finance lease contracts for heavy equipment ranged from 36 - 48 months.





5. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) 5. FINANCE LEASE RECEIVABLES (continued)

Analisis umur piutang sewa pembiayaan - kotor adalah sebagai berikut:

Aging analysis of direct finance lease receivables - gross is as follows:

2018 2017

Belum jatuh tempo 2,415,321 2,308,271 Not yet overdue Lewat jatuh tempo: Overdue: 1 - 30 hari 6,397 30,121 1 - 30 days 31 - 60 hari 3,188 103,224 31 - 60 days > 60 hari 7,676 232,662 > 60 days 2,432,582 2,674,278

Perubahan pada penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Movements of the allowance for impairment losses are as follows:

2018 2017

Saldo awal 169,891 205,176 Beginning balance (Pembalikan)/penambahan (17,920) 30,270 (Reversal)/additions Penghapusan (96,061) (65,555) Write-off Saldo akhir 55,910 169,891 Ending balance

Analisis saldo dan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Analysis of total balance and allowance for impairment losses are as follows:

2018 2017

Penilaian secara individual: Individual assessments: Saldo piutang sewa Balance of direct finance lease pembiayaan 130,592 672,102 receivables

Penyisihan kerugian penurunan nilai (18,161) (148,325) Allowance for impairment losses

Penilaian secara kolektif: Collective assessments: Saldo piutang sewa Balance of direct finance lease pembiayaan 1,958,651 1,618,424 receivables

Penyisihan kerugian penurunan nilai (37,749) (21,566) Allowance for impairment losses

Jumlah penyisihan kerugian Total allowance for penurunan nilai (55,910) (169,891) impairment losses

Suku bunga efektif portofolio sewa pembiayaan per tahun berkisar sebagai berikut:

Effective annual interest rates of direct finance lease portfolio ranged as follows:

2018 2017

Rupiah 8.00% - 17.00% 8.00% - 17.00% Rupiah Dolar AS 8.00% - 9.50% 8.00% - 10.40% US Dollar

Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.

The Directors believe that the above allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses arising from uncollectible direct finance lease receivables.





5. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) 5. FINANCE LEASE RECEIVABLES (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 piutang sewa pembiayaan - kotor yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima masing-masing sebesar Rp 1.232.023 dan Rp 749.741 (lihat Catatan 12).

As at 31 December 2018 and 2017 direct finance lease receivables - gross amounting to Rp 1,232,023 and Rp 749,741 respectively are used as collateral for borrowings (refer to Note 12).

Tidak terdapat piutang sewa pembiayaan dengan pihak berelasi.

There are no direct finance lease receivables with related party.

Dalam rangka restrukturisasi portofolio pembiayaan, Perseroan menjual portofolio piutang sewa pembiayaan sebesar Rp 582.094 yang disahkan dalam perjanjian jual beli piutang usaha antara Perseroan dengan pihak berelasi pada tanggal 27 Maret 2018 (lihat Catatan 20).

With respect to the restructurisation of financing portfolio, the Company sold its finance lease receivables portfolio of Rp 582,094 which was stated on sale and purchase agreement of receivables between the Company and related party on 27 March 2018 (refer to Note 20).

6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH 6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES -

NET

2018 2017

Rupiah Rupiah Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - kotor: receivables - gross: - Pembiayaan sendiri 8,931 15,761 Direct financing - - Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain 872,859 2,399,947 Joint financing -

Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - kotor 881,790 2,415,708 receivables - gross

Dikurangi: Less: Pendapatan pembiayaan Unearned income konsumen yang belum diakui: on consumer financing: - Pembiayaan sendiri (1,569) (3,215) Direct financing - - Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain (77,726) (371,478) Joint financing -

Pendapatan pembiayaan Unearned income konsumen yang belum diakui (79,295) (374,693) on consumer financing

802,495 2,041,015 Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian penurunan nilai (4,361) (330) Allowance for impairment losses

Bersih 798,134 2,040,685 Net

Piutang pembiayaan konsumen - kotor (cicilan) yang akan diterima dari konsumen sesuai dengan tanggal jatuh temponya:

The above consumer financing receivables - gross (installment) have the following maturity profile:

2018 2017

< 1 tahun 721,952 1,405,269 < 1 year 1 - 2 tahun 159,838 827,422 1 - 2 years > 2 tahun - 183,017 > 2 years 881,790 2,415,708






6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH

(lanjutan) 6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES -

NET (continued)

Jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen kendaraan dan alat-alat berat yang disalurkan oleh Perseroan berkisar antara 24 - 36 bulan.

The period of consumer financing contracts for vehicles and heavy equipments ranged from 24 - 36 months.

Analisis umur piutang pembiayaan konsumen - kotor adalah sebagai berikut:

Aging analysis of consumer financing receivables - gross is as follows:

2018 2017

Belum jatuh tempo 881,783 2,415,628 Not yet overdue Lewat jatuh tempo: Overdue: 1 - 30 hari 2 40 1 - 30 days 31 - 60 hari 2 40 31 - 60 days > 60 hari 3 - > 60 days 881,790 2,415,708



2018 2017

Saldo awal 330 574 Beginning balance Penambahan/(pembalikan) 4,418 (149) Addition/(reversal) Penghapusan (387) (95) Write-off Saldo akhir 4,361 330 Ending balance



2018 2017

Penilaian secara individual: Individual assessments: Saldo piutang pembiayaan Balance of consumer financing konsumen - 3,197 receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai - (330) Allowance for impairment losses Penilaian secara kolektif: Collective assessments: Saldo piutang pembiayaan Balance of consumer financing konsumen 802,495 2,037,818 receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai (4,361) - Allowance for impairment losses Jumlah penyisihan kerugian Total allowance for penurunan nilai (4,361) (330) impairment losses

Suku bunga efektif portofolio pembiayaan konsumen per tahun berkisar sebagai berikut:

Effective annual interest rates of consumer financing portfolio ranged are as follows:

2018 2017

Rupiah 13.00% - 16.50% 9.00% - 16.50% Rupiah

Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.

The Directors believe that the above allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses arising from uncollectible consumer financing receivables.





6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH (lanjutan)

6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES - NET (continued)

Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen, Perseroan menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) dari kendaraan bermotor yang dibiayai Perseroan. PT Federal International Finance, pihak berelasi, pihak lawan Joint Finance bertindak sebagai administrator BPKB tersebut.

The consumer financing receivables are mainly secured by fiduciary on vehicles subject to finance whereby the Company receives Motor Vehicle Ownership Certificates (“BPKB”). PT Federal International Finance, related party, the Joint Finance counterpart, acts as the administrator for these BPKB.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 piutang pembiayaan konsumen - kotor yang digunakan sebagai jaminan atas surat berharga yang diterbitkan masing-masing sebesar Rp 939.023 dan Rp 1.706.745 (lihat Catatan 13).

As at 31 December 2018 and 2017, the consumer financing receivables - gross amounting to Rp 939,023 and Rp 1,706,745 respectively are used as securities issued (refer to Note 13).

Tidak terdapat piutang pembiayaan konsumen dengan pihak berelasi.

There are no consumer financing receivables with related party.

Dalam rangka restrukturisasi portofolio pembiayaan, Perseroan menjual portofolio piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp 2.915 yang disahkan dalam perjanjian jual beli piutang usaha antara Perseroan dengan pihak berelasi pada tanggal 27 Maret 2018 (lihat Catatan 20).

With respect to the restructurisation of financing portfolio, the Company sold its consumer financing receivables portfolio of Rp 2,915 which was stated on sale and purchase agreement of receivables between the Company and related party on 27 March 2018 (refer to Note 20).

7. PIUTANG PEMBIAYAAN MODAL USAHA -

BERSIH 7. WORKING CAPITAL FINANCING

RECEIVABLES - NET

2018 2017

Piutang pembiayaan Working capital financing modal usaha - kotor 228,194 1,385,958 receivables - gross Dikurangi: Less: Pendapatan pembiayaan Unearned income konsumen yang belum diakui (43,439) (363,555) on consumer financing 184,755 1,022,403 Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian penurunan nilai (24,431) (57,809) Allowance for impairment losses

Bersih 160,324 964,594 Net

Saldo tagihan pembiayaan modal usaha - kotor pada tanggal 31 Desember 2018 dalam mata uang Dolar AS adalah sebesar Rp 10.432 (2017: Rp 54.219).

The balance of working capital financing receivables - gross as at 31 December 2018 denominated in US Dollar amounted to Rp 10,432 (2017: Rp 54,219).

Jangka waktu kontrak pembiayaan modal usaha berkisar antara 12 - 24 bulan.

The period of working capital financing contracts ranged from 12 - 24 months.

Perseroan mensyaratkan agunan sebagai bagian dari persyaratan kredit. Umumnya, Perseroan menerima agunan dalam bentuk kendaraan, alat-alat berat, tanah dan bangunan, gadai saham, dan gadai piutang.

The Company requires collateral as part of its credit requirement. Typically, the Company accepts vehicle, heavy equipment, land and building, pledged shares, and pledged receivables as collateral.





7. PIUTANG PEMBIAYAAN MODAL USAHA -

BERSIH (lanjutan) 7. WORKING CAPITAL FINANCING

RECEIVABLES - NET (continued)



2018 2017

Saldo awal 57,809 29,321 Beginning balance Penambahan 24,732 28,488 Additions Penghapusan (58,110) - Write-off Saldo akhir 24,431 57,809 Ending balance



2018 2017

Penilaian secara individual: Individual assessments: Saldo pembiayaan modal Balance of working capital usaha 39,706 736,664 financing receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai (21,895) (49,357) Allowance for impairment losses

Penilaian secara kolektif: Collective assessments: Saldo pembiayaan modal Balance of working capital usaha 145,049 285,739 financing receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai (2,536) (8,452) Allowance for impairment losses Jumlah penyisihan kerugian Total allowance for penurunan nilai (24,431) (57,809) impairment losses

Suku bunga efektif portofolio per tahun berkisar sebagai berikut:

Effective annual interest rates portfolio ranged are as follows:

2018 2017

Rupiah 8.00% - 20.00% 8.00% - 20.00% Rupiah Dollar AS 9.00% 9.00% - 10.40% US Dollar

Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya pembiayaan modal usaha.

The Directors believe that the above allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses arising from uncollectible of working capital financing.

Tidak terdapat piutang pembiayaan modal usaha dengan pihak berelasi.

There are no working capital receivables with related party.

Dalam rangka restrukturisasi portofolio pembiayaan, Perseroan menjual portofolio piutang pembiayaan modal usaha sebesar Rp 671.768 yang disahkan dalam perjanjian jual beli piutang usaha antara Perseroan dengan pihak berelasi pada tanggal 27 Maret 2018 (lihat Catatan 20).

With respect to the restructurisation of financing portfolio, the Company sold its working capital receivables portfolio of Rp 671,768 which was stated on sale and purchase agreement of receivables between the Company and related party on 27 March 2018 (refer to Note 20).





8. TAGIHAN ANJAK PIUTANG - BERSIH 8. FACTORING RECEIVABLES - NET

2018 2017

Tagihan anjak piutang - kotor 145,949 - Factoring receivables - gross Dikurangi: Less: Pendapatan pembiayaan Unearned income konsumen yang belum diakui (7,950) - on consumer financing 137,999 - Dikurangi: Less: Simpanan jaminan (23,552) - Security deposits 114,447 - Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian penurunan nilai (3,696) - Allowance for impairment losses Bersih 110,751 - Net Tagihan anjak piutang - kotor yang akan diterima dari konsumen sesuai dengan tanggal jatuh temponya:

The above factoring receivables - gross have the following maturity profile:

2018 2017

< 1 tahun 93,273 - < 1 year 1 - 2 tahun 21,174 - 1 - 2 years 114,447 -

Jangka waktu kontrak anjak piutang berkisar antara 1 - 24 bulan.

The period of factoring contracts ranged from 1 - 24 months.

Analisa umur tagihan anjak piutang - kotor adalah sebagai berikut:

Aging analysis of the factoring receivables - gross is as follows:

2018 2017

Belum jatuh tempo 114,447 - Not yet overdue Lewat jatuh tempo: Overdue: 1 - 30 hari - - 1 - 30 days > 30 hari - - > 30 days 114,447 -



2018 2017

Saldo awal - 458 Beginning balance Penambahan/(pembalikan) 3,696 (458) Addition/(reversal) Saldo akhir 3,696 - Ending balance



2018 2017

Penilaian secara individual: Individual assessments: Saldo anjak piutang 6,842 - Balance of factoring receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai (1,196) - Allowance for impairment losses

Penilaian secara kolektif: Collective assessments: Saldo anjak piutang 131,157 - Balance of factoring receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai (2,500) - Allowance for impairment losses Jumlah penyisihan kerugian Total allowance for penurunan nilai (3,696) - impairment losses






8. TAGIHAN ANJAK PIUTANG - BERSIH (lanjutan) 8. FACTORING RECEIVABLES – NET

(continued) Suku bunga efektif portofolio anjak piutang per tahun berkisar sebagai berikut:

Effective annual interest rates of factoring portfolio ranged are as follows:

2018 2017

Rupiah 8.45% - 11.50% - Rupiah

Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya tagihan anjak piutang.

The Directors believe that the above allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses arising from uncollectible factoring receivables.

9. BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN PIUTANG LAIN - LAIN

9. PREPAID EXPENSES AND OTHER RECEIVABLES

2018 2017

Beban dibayar dimuka Prepaid expenses Pihak ketiga: Third party:

- Sewa 1,476 1,744 Rental - Pihak berelasi: Related party:

- Asuransi 112 87 Insurance -

1,588 1,831

Piutang lain-lain Other receivables Pihak ketiga: Third party: - Tagihan kepada pihak ketiga 117,220 147,457 Receivable from third parties - - Piutang premi asuransi 47,619 30,101 Insurance premium receivable - - Uang muka pembayaran 2,161 20,869 Advance payment - - Pinjaman karyawan 2,647 2,441 Employee loans - 169,647 200,868

Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian penurunan nilai (25,000) - Allowance for impairment losses

144,647 200,868

Pihak berelasi: Related party: - Tagihan kepada pihak berelasi 217,377 - Receivables from related party - - Pinjaman karyawan 14 2,997 Employee loans - 217,391 2,997

362,038 203,865

Piutang premi asuransi merupakan piutang pembayaran asuransi dari nasabah untuk biaya asuransi yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perseroan.

Insurance premium receivable represents receivables from customer for insurance cost which is paid in advance by the Company.

Pinjaman karyawan terdiri dari pinjaman untuk pembelian kendaraan dengan berbagai jangka waktu yang pelunasannya dilakukan melalui pemotongan gaji setiap bulan.

Employee loans consist of vehicle loans with various loan terms, repayment of which will be effected through monthly salary deductions.

Uang muka pembayaran merupakan uang muka yang digunakan untuk keperluan perjalanan dinas dan keperluan operasional lain.

Advance payment represents advance provided for business travel and other operational purposes.

Termasuk dalam piutang kepada pihak ketiga adalah tagihan kepada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (“BTN”).

Included in receivable from third parties is receivable from PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (“BTN”).





9. BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN PIUTANG

LAIN - LAIN (lanjutan) 9. PREPAID EXPENSES AND OTHER

RECEIVABLES (continued) Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang lain-lain.

The Directors believe that the above allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses arising from uncollectible other receivables.

Tagihan kepada pihak berelasi merupakan piutang kepada pihak berelasi terkait tagihan pembayaran atas transaksi penjualan portofolio piutang (lihat Catatan 20). Direksi berpendapat bahwa piutang tersebut dapat tertagih sehingga tidak diperlukan penyisihan kerugian penurunan nilai.

Receivables from related party represents outstanding receivables to a related party related to sale of receivables portfolio transactions (refer to Note 20). The Directors believe that the receivables are recoverable and therefore no allowance for impairment losses is required.

10. ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF 10. DERIVATIVE ASSETS AND LIABILITIES

Perseroan melakukan kontrak cross currency swap dan interest rate swap dalam rangka mengantisipasi risiko fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar atas pinjaman bank dalam mata uang asing. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, nilai wajar dari kontrak cross currency swap dan interest rate swap yang masih berjalan adalah sebagai berikut:

The Company entered into cross currency swap and interest rate swap contracts in order to mitigate the risk of fluctuations in exchange rates and interest rate from bank loans denominated in foreign currency. The fair value of the outstanding cross currency swap and interest rate swap contracts as at 31 December 2018 and 2017 are as follows:


Nilai wajar/Fair values

Instrumen/

Instruments

Jumlah nosional/ Notional amount

(“000”)

Tanggal perjanjian/ Agreement

date

Tanggal jatuh tempo/

Maturity date

Tagihan derivatif/

Derivative assets

Liabilitas derivatif/

Derivative liabilities

Cross currency swaps

- Standard Chartered Bank USD 33,333 28-03-2018 05-04-2021 28,531 - Interest rate swaps - PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk

USD 2,000

22-09-2016

24-09-2019

63

- - JP. Morgan Chase Bank

N.A

USD 1,000

22-03-2016

22-03-2019

260

-

28,854 -


Nilai wajar/Fair values

Instrumen/

Instruments

Jumlah nosional/ Notional amount

(“000”)

Tanggal perjanjian/ Agreement

date

Tanggal jatuh tempo/

Maturity date

Tagihan derivatif/

Derivative assets

Liabilitas derivatif/

Derivative liabilities

Cross currency swaps

- PT Bank ANZ Indonesia USD 4,500 02-03-2015 28-03-2018 1,754 - - PT Bank ANZ Indonesia USD 500 02-03-2015 28-03-2018 194 - Interest rate swaps - PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk

USD 4,667

22-09-2016

24-09-2019

586

- - JP. Morgan Chase Bank

N.A

USD 5,000

22-03-2016

22-03-2019

440

-

2,974 -






10. ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan) 10. DERIVATIVE ASSETS AND LIABILITIES

(continued)

Perubahan atas nilai wajar dari kontrak cross currency swap dan interest rate swap yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai, yang secara efektif menghapus variabilitas arus kas dari pinjaman terkait, dicatat di ekuitas. Nilai ini kemudian diakui dalam laporan laba rugi sebagai penyesuaian atas laba atau rugi selisih kurs dan beban bunga pinjaman terkait yang dilindungi nilai pada periode yang sama dimana selisih kurs dan beban bunga tersebut di akui pada perkiraan laba rugi. Nilai wajar bersih dari aset dan liabilitas derivatif, pada tanggal 31 Desember 2018 sejumlah Rp 3.742 - kredit (2017: Rp 312 - debit) dicatat sebagai “Cadangan lindung nilai arus kas” pada Ekuitas.

Changes in the fair value of the cross currency swap and interest rate swap designated hedging instruments that effectively offset the variability of cash flows associated with the borrowings are recorded in equity. The amounts subsequently are recognised to the profit or loss as adjustments of the exchange rate differences and interest payments related to the hedged borrowings in the same period in which the related exchange rate differences and interest affects profit or loss. The net fair value of derivatives assets and liabilities, as at 31 December 2018 amounting to Rp 3,742 - credit (2017: Rp 312 - debit) is recorded as “Cash flow hedging reserve” in the Equity.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, jumlah sebesar Rp 30.868 (kredit) telah direklasifikasikan dari ekuitas ke laporan laba rugi tahun berjalan (2017: Rp 4.282 (debit)). Jumlah tersebut terdiri dari Rp 44.057 yang dikreditkan pada rugi selisih kurs - bersih dan Rp 13.189 yang didebitkan pada beban bunga dan keuangan di laba rugi (2017: Rp 2.876 (kredit) dan Rp 7.158 (debit)).

For the year ended 31 December 2018, the total amount of Rp 30,868 (credit) has been reclassified from equity to the current year profit and loss (2017: Rp 4,282 (debit)). The amount consist of Rp 44,057 credited to loss on foreign exchange - net and Rp 13,189 debitted to interest and financing charges in profit and loss (2017: Rp 2,876 (credit) and Rp 7,158 (debit)).

11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS


Saldo awal/ Beginning

balance Penambahan/

Additions Pengurangan/

Disposals Saldo akhir/

Ending balance

Kepemilikan langsung Direct ownership Harga perolehan Cost Bangunan 52,622 - - 52,622 Building Kendaraan 3,084 4,093 1,061 6,116 Motor vehicles Peralatan dan Office equipment perabot kantor 12,395 756 763 12,388 and fixtures Leasehold Prasarana 7,399 - 1,174 6,225 improvements

75,500 4,849 2,998 77,351 Accumulated Akumulasi penyusutan depreciation Bangunan 5,262 2,631 - 7,893 Building Kendaraan 2,549 395 876 2,068 Motor vehicles Peralatan dan Office equipment perabot kantor 8,231 1,554 759 9,026 and fixtures Leasehold Prasarana 3,045 1,243 1,124 3,164 improvements 19,087 5,823 2,759 22,151

Nilai buku bersih 56,413 55,200 Net book value





11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)



balance Penambahan/

Additions Pengurangan/

Disposals Saldo akhir/

Ending balance

Kepemilikan langsung Direct ownership Harga perolehan Cost Bangunan 52,622 - - 52,622 Building Kendaraan 2,851 233 - 3,084 Motor vehicles Peralatan dan Office equipment perabot kantor 12,697 363 665 12,395 and fixtures Leasehold Prasarana 7,951 53 605 7,399 improvements

76,121 649 1,270 75,500 Accumulated Akumulasi penyusutan depreciation Bangunan 2,631 2,631 - 5,262 Building Kendaraan 2,276 273 - 2,549 Motor vehicles Peralatan dan Office equipment perabot kantor 7,227 1,592 588 8,231 and fixtures Leasehold Prasarana 2,259 1,408 622 3,045 improvements 14,393 5,904 1,210 19,087

Nilai buku bersih 61,728 56,413 Net book value

Berdasarkan evaluasi Direksi, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

Based on the Directors’ assessment, there have been no events or changes in circumstances which may indicate impairment in value of fixed assets as at 31 December 2018 and 2017.

Perseroan melakukan peninjauan atas masa manfaat, metode penyusutan, dan nilai residu aset tetap secara berkala dan menyimpulkan bahwa tidak terdapat perubahan atas metode dan asumsi tersebut.

The Company performed a review on useful lives, depreciation method, and residual value of fixed assets on a regular basis and concluded that there is no change on the methodology and assumptions.

Selama tahun 2018, Perseroan menjual aset tetap dengan harga perolehan, akumulasi penyusutan, harga jual, dan kerugian atas penjualan aset tetap masing-masing sebesar Rp 1.061, Rp 876, Rp 185, dan Rp Nihil. Selama tahun 2017, masing-masing sebesar Rp 1.270, Rp 1.210, Rp 48, dan Rp 12. Selama tahun 2018, Perseroan menghapus aset tetap dengan harga perolehan, akumulasi penyusutan, dan kerugian atas penghapusan aset tetap masing-masing sebesar Rp 1.937, Rp 1.883 dan Rp 54. Perseroan tidak melakukan penghapusan aset tetap selama tahun 2017.

During the year 2018, the Company sold the fixed assets with cost, accumulated depreciation, proceeds, and gain on sale of fixed assets amounted to Rp 1,061, Rp 876, Rp 185, and Rp Nil, respectively. During the year 2017, amounted to Rp 1,270, Rp 1,210, Rp 48, and Rp 12, respectively. During the year 2018, the Company write-off the fixed asset with cost, accumulated depreciation, and loss of fixed assets amounted to Rp 1,937, Rp 1,883 and Rp 54. The Company did not write-off any fixed asset during 2017.

Estimasi nilai wajar bangunan adalah sebesar Rp 45.248 pada tanggal 31 December 2018 (2017: Rp 47.788) (level 3 - hirarki nilai wajar). Direksi berpendapat bahwa tidak terdapat perbedaan material antara nilai wajar dengan harga perolehan bangunan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017. Direksi juga telah memperhitungkan penyusutan atas nilai bangunan tersebut.

The estimated fair value of building is Rp 45,248 as at 31 December 2018 (2017: Rp 47,788) (level 3 - fair value hierarchy). The Directors believe that there are no material difference between fair value and carrying value of building as at 31 December 2018 and 2017. The Directors has also considered the depreciated value of the building.






11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)

Untuk aset tetap selain tanah dan bangunan, tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai wajar dengan nilai tercatatnya.

For fixed assets other than land and building, there is no significant difference between the fair values and carrying values

Semua aset tetap pada tanggal pelaporan digunakan untuk menunjang aktivitas operasi Perseroan. Pada tanggal 31 Desember 2018, harga perolehan aset tetap yang telah disusutkan secara penuh adalah Rp 6.361 (2017: Rp 6.926).

All of the fixed assets as at the reporting date are fully used to support the Company’s operation activities. As at 31 December 2018, cost of fixed assets which are fully depreciated amounted to Rp 6,361 (2017: Rp 6,926).

Tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh Perseroan.

There are no fixed assets pledged as security collateral for the Company’s credit facilities.

Pada tanggal 31 Desember 2018, seluruh aset Perseroan diasuransikan kepada PT Asuransi Astra Buana, pihak berelasi, terhadap seluruh resiko termasuk risiko pemogokan, huru-hara dan kerusuhan sipil dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 11.388 (2017: Rp 9.565). Direksi berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

As at 31 December 2018, the Company’s assets are insured with PT Asuransi Astra Buana, a related party, against all risk insurance cover including losses arising from strikes, riots and civil unrest with sum insured of Rp 11,388 (2017: Rp 9,565). The Directors believe that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

12. PINJAMAN YANG DITERIMA 12. BORROWINGS

2018 2017

Bank Banks Pihak ketiga: Third parties: Dolar AS US Dollar Standard Chartered Bank 482,700 - Standard Chartered Bank 482,700 - Bukan bank Non banks Pihak ketiga: Third parties: Dolar AS US Dollar MG Leasing, Corp. 43,443 130,964 MG Leasing, Corp. 43,443 130,964 Pihak berelasi: Related party: Rupiah Rupiah PT United Tractors Tbk 1,305,892 663,711 PT United Tractors Tbk 1,349,335 794,675 Dikurangi: Less: Biaya provisi dan administrasi (5,287) (668) Provision and administration fees 1,826,748 794,007

Cicilan pokok pinjaman sesuai dengan tanggal jatuh temponya:

Installments of borrowings principal based on its maturity profile:

2018 2017

< 1 tahun 791,225 345,829 < 1 year 1 - 2 tahun 674,501 288,584 1 - 2 years 2 - 3 tahun 366,309 160,262 2 - 3 years 1,832,035 794,675





12. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 12. BORROWINGS (continued)

Sepanjang tahun 2018, Perseroan melakukan penarikan pinjaman baru dalam mata uang Dolar AS dan dalam mata uang Rupiah. Tingkat bunga dari pinjaman - pinjaman tersebut di atas adalah sebesar 5,00% untuk pinjaman dalam mata uang Rupiah dan 2,32% untuk pinjaman dalam mata uang Dolar AS. (2017: 5,00% untuk pinjaman dalam mata uang Rupiah dan 3,08% untuk pinjaman dalam mata uang Dolar AS).

During 2018, the Company drawdowns new loans in US Dollar and in Rupiah. The above loans bear interest rates of 5.00% for loans in Rupiah and 2.32% for loans in US Dollar. (2017: 5.00% for loans in Rupiah and 3.08% for loans in US Dollar).

Perseroan telah melakukan kontrak cross currency swap dan interest rate swap untuk mengantisipasi risiko fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar atas pinjaman dalam mata uang Dolar AS dari semua pinjaman di atas (lihat Catatan 10).

The Company has entered into cross currency swap and interest rate swap contracts in order to mitigate the risk of fluctuation in interest rate and exchange rate from its borrowings in US Dollar (refer to Note 10).

Fasilitas pinjaman yang diterima tersebut di atas dijamin dengan piutang sewa pembiayaan (lihat Catatan 5).

Borrowings facilities are collateralised by financing lease receivables (refer to Note 5).

Fasilitas pinjaman dari beberapa bank mensyaratkan Perseroan untuk memberikan pemberitahuan tertulis dalam hal perubahan modal dan pemegang saham, perubahan susunan Direksi dan Komisaris serta perubahan bisnis utama. Dalam perjanjian pinjaman tersebut, Perseroan diwajibkan untuk menjaga gearing ratio maksimal 10:1 dan kewajiban penyampaian laporan lainnya.

Loan facilities from several banks require the Company to provide written notice in respect of changes of capital and shareholders, changes of Directors and Commissioners, and changes of main business activities. Under the loan agreements, the Company is also obliged to maintain gearing ratio at the maximum 10:1 and other reporting obligations.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Perseroan telah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan dalam semua perjanjian pinjaman yang diterima.

As at 31 December 2018 and 2017, the Company has fulfilled all covenants requirements stipulated in all of the borrowing agreements.

Semua pinjaman yang diterima Perseroan digunakan untuk modal kerja.

All Company’s borrowings are used for working capital.

Pada tanggal 31 Desember 2018, nilai tercatat pinjaman yang diterima adalah Rp 1.842.488 (2017: Rp 798.105) yang mencakup nilai nominal pinjaman, biaya provisi yang belum diamortisasi, dan utang bunga.

As at 31 December 2018, the carrying value of borrowing is Rp 1,842,488 (2017: Rp 798,105) which includes the nominal amount of the borrowing, unamortised provision costs, and interest payable.

Standard Chartered Bank Standard Chartered Bank

Pada tanggal 28 Maret 2018, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman bilateral sebesar Dolar AS 80.000.000 (nilai penuh) dari Standard Chartered Bank, Cabang Singapura sebagai facility agent dan lender, dan Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta sebagai security agent.

On 28 March 2018, the Company obtained a bilateral loan facility amounting of US Dollar 80,000,000 (full amount), from Standard Chartered Bank, Singapore Branch as facility agent and as lender, and Standard Chartered Bank, Jakarta Branch as security agent.

Perseroan telah menarik fasilitas ini sebesar Dolar AS 40.000.000 (nilai penuh) pada tanggal 5 April 2018. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 28 Maret 2022.

The Company has drawdown this facility amounting of US Dollar 40,000,000 (full amount) on 5 April 2018. This loan facility will mature on 28 March 2022.

Sampai dengan 31 Desember 2018, Perseroan telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman dari Standard Chartered Bank sebesar Dolar AS 6.666.667 (nilai penuh).

As of 31 December 2018, the Company has paid this loan facilities from Standard Chartered Bank amounting to US Dollar 6,666,667 (full amount).






12. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 12. BORROWINGS (continued)

MG Leasing Corporation (“MGL”)

Pada tanggal 27 Maret 2015, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 20.000.000 (nilai penuh) dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 27 Maret 2016. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan.

MG Leasing Corporation (“MGL”) On 27 March 2015, the Company obtained a working capital loan facility with maximum credit limit amounting to US Dollar 20,000,000 (full amount) with availability period until 27 March 2016. This loan facility will mature 3 (three) years after drawdown date.

Sampai dengan 31 Desember 2018, Perseroan telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman dari MGL sebesar Dolar AS 17.000.000 (2017: Dolar AS 10.333.333) (nilai penuh).

As of 31 December 2018, the Company has paid this loan facilities from MGL amounting to US Dollar 17,000,000 (2017: US Dollar 10,333,333) (full amount).

PT United Tractors Tbk PT United Tractors Tbk

Pada tanggal 18 Mei 2016, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT United Tractors Tbk dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 1.000.000. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan. Pada tanggal 25 Mei 2018, Perseroan dan PT United Tractors Tbk melakukan addendum perjanjian yang memperpanjang periode ketersediaan fasilitas hingga 31 Mei 2019 dan menambah jumlah maksimum penarikan menjadi Rp 1.750.000.

On 18 May 2016, the Company obtained a loan facility from PT United Tractors Tbk with a maximum credit limit amounting to Rp 1,000,000. This facility will mature in 3 (three) years after the drawdown date. On 25 May 2018, the Company and PT United Tractors Tbk conducted an amandment of agreement that extended the availability period of facilities until 31 May 2019 and increased the maximum credit limit amounting to Rp 1,750,000.

Perseroan telah menarik fasilitas ini sebesar Rp 963.000 selama tahun 2018. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 31 Mei 2019 dengan cicilan pembayaran pokok pinjaman satu bulan setelah setiap tanggal penarikan dan dengan pembayaran penuh pada saat jatuh tempo.

The Company has drawdown this facility amounting to Rp 963,000 during 2018. This facility will mature on 31 May 2019 with monthly repayment commenced 1 month after each drawdown date and with bullet payment on due date.

Sampai dengan 31 Desember 2018, Perseroan telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman dari PT United Tractors Tbk sebesar Rp 444.108 (2017: Rp 105.461).

As of 31 December 2018, the Company has paid this loan facilities from PT United Tractors Tbk amounting to Rp 444,108 (2017: Rp 105,461).

PT Bank ANZ Indonesia PT Bank ANZ Indonesia

Pada tanggal 20 Desember 2018, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman short term revolving sebesar Dolar AS 15.000.000 (nilai penuh).

On 20 December 2018, the Company obtained a short term revolving loan facility amounting of US Dollar 15,000,000 (full amount).

Sampai dengan 31 Desember 2018, Perseroan belum melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman tersebut.

As of 31 December 2018, the Company has not withdrawn the loan facilities.

13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN 13. SECURITIES ISSUED

a. Utang obligasi a. Bonds payable

2018 2017

Nilai nominal Par value - Obligasi Berkelanjutan SAN SAN Finance Shelf Registration - Finance I Tahap III Tahun 2015 - 500,000 Bonds I Phase III Year 2015 - Obligasi Berkelanjutan SAN SAN Finance Shelf Registration - Finance II Tahap I Tahun 2016 1,090,000 1,090,000 Bonds II Phase I Year 2016 - Obligasi Berkelanjutan SAN SAN Finance Shelf Registration - Finance II Tahap II Tahun 2017 471,000 1,272,000 Bonds II Phase II Year 2017 1,561,000 2,862,000 Dikurangi: Less: Biaya emisi obligasi yang belum Unamortised bond diamortisasi (2,837) (7,058) issuance costs Bersih 1,558,163 2,854,942 Net

Amortisation of bonds Beban amortisasi emisi obligasi 5,074 7,519 issuance costs





13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN

(lanjutan) 13. SECURITIES ISSUED (continued)

a. Utang obligasi (lanjutan) a. Bonds payable (continued)

Informasi lain mengenai obligasi pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

Other information relating to bonds as at 31 December 2018 and 2017 are as follows:

Surat berharga/ Securities

Nilai nominal/ Nominal

value Tingkat bunga/

Interest rate

Jatuh tempo/

Due date Cicilan/

Installment

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap II Tahun 2014/SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase II Year 2014

1,000,000 10.50% 16 Desember/ December

2017

Pembayaran pokok obligasi secara penuh telah dilakukan

pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan

setiap triwulanan/The bond’s principal amount has been paid

in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a

quarterly basis.

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap III Tahun 2015/SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase III Year 2015

500,000 9.40% 8 Oktober/ October

2018

Pembayaran pokok obligasi secara penuh akan dilakukan


setiap triwulanan/The bond’s principal amount will be paid in a

lump sum amount on the due date. Interest is paid on a

quarterly basis.

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II Tahap I Tahun 2016/SAN Finance Shelf Registration Bond II Phase I Year 2016 Seri/Series A

560,000 8.25% 19 Juni/ June 2017

Pembayaran pokok obligasi secara penuh telah dilakukan


setiap triwulanan/The bond’s principal amount has been paid

in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a

quarterly basis.

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II Tahap I Tahun 2016/SAN Finance Shelf Registration Bond II Phase I Year 2016 Seri/Series B

1,090,000 9.00% 10 Juni/ June 2019





quarterly basis.

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II Tahap II Tahun 2017/SAN Finance Shelf Registration Bond II Phase II Year 2017 Seri/Series A

801,000 8.00% 10 April/ April 2018





quarterly basis.









Informasi lain mengenai obligasi pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut: (lanjutan)

Other information relating to bonds as at 31 December 2018 and 2017 are as follows: (continued)


Nilai nominal/ Nominal

value Tingkat bunga/

Interest rate

Jatuh tempo/

Due date Cicilan/

Installment

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II Tahap II Tahun 2017/SAN Finance Shelf Registration Bond II Phase II Year 2017 Seri/Series B

440,000 9.00% 30 Maret/ March 2020





quarterly basis.

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II Tahap II Tahun 2017/SAN Finance Shelf Registration Bond II Phase II Year 2017 Seri/Series C

31,000 9.25% 30 Maret/ March 2022





quarterly basis.

Informasi mengenai peringkat obligasi pada tanggal 31 Desember 2018 and 2017 adalah sebagai berikut:

Information related to bonds rating as at 31 December 2018 and 2017 are as follows:



Peringkat/ Rating

Tanggal/ Date

Sumber/ Source

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II Tahap I Tahun 2016/ SAN Finance Shelf Registration Bond II Phase I Year 2016

idAA- (Double A

minus)

2 Februari/February 2018

PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter

No. RC-063/PEF-DIR/II/2018

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II Tahap II Tahun 2017/ SAN Finance Shelf Registration Bond II Phase II Year 2017

idAA- (Double A

minus)






Peringkat/ Rating

Tanggal/ Date

Sumber/ Source

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap II Tahun 2014/ SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase II Year 2014

AAidn (Double A)

9 Februari/February 2017 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter









Informasi mengenai peringkat obligasi pada tanggal 31 Desember 2018 and 2017 adalah sebagai berikut (lanjutan):

Information related to bonds rating as at 31 December 2018 and 2017 are as follows (continued):



Peringkat/ Rating

Tanggal/ Date

Sumber/ Source

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap III Tahun 2015/ SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase III Year 2015

idAA- (Double A

minus)

9 Februari/February 2017 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter


Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II Tahap I Tahun 2016/ SAN Finance Shelf Registration Bond II Phase I Year 2016

idAA- (Double A

minus)




Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II Tahap II Tahun 2017/ SAN Finance Shelf Registration Bond II Phase II Year 2017

AAidn (Double A)

30 November/November 2017 PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat/with letter

No. 254/DIR/RAT/XI/2017

Dalam perjanjian perwaliamanatan obligasi juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan antara lain rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1 dan selama pokok utang obligasi belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lain, membagi dividen atau distribusi pembayaran lain kepada pemegang saham Perseroan. Apabila Perseroan lalai dalam membayar jumlah terhutang obligasi, Perseroan tidak diperkenankan menjual, menyewakan, mentransfer atau mengalihkan lebih dari 40% total aset Perseroan yang bukan piutang pembiayaan kecuali pengalihan yang disetujui oleh wali amanat atau pengalihan dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari. Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.

The bonds trustee agreements require several negative covenants to the Company, among others, debt to equity ratio at the maximum 10:1 and on the condition that the payment for bonds payable are still not yet paid on the due date, the Company is not allowed to, among others, declare dividends or other payment distributions to the Company shareholders. In the event the Company defaults on its bonds obligations, the Company is not allowed to sell, rent, transfer or hands over more than 40% of the the Company’s total non-financing receivables unless the transfer is approved by the trustee or on the ordinary course of business. The Company has complied with the covenants requirements stipulated in the trustee agreements.





13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)

13. SECURITIES ISSUED (continued)


Utang obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang yang nilai objek jaminannya tidak kurang 60% dari jumlah pokok yang terhutang, dengan ketentuan piutang tersebut tidak melewati jangka waktu 90 hari kalender sejak berakhirnya penagihan dan tetap tidak dibayar oleh nasabah Perseroan.

The bonds payable are secured by the fiduciary receivables which secured object value of no less than 60% of the outstanding principal amount, provided that the receivables do not exceed a period of 90 calendar days from the end of the billing and still not paid by the customers of the Company.

Pada tanggal 31 Desember 2018, nilai tercatat utang obligasi adalah Rp 1.563.885 (2017: Rp 2.871.762) yang mencakup nilai nominal utang obligasi, biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi dan utang bunga.

As at 31 December 2018, the carrying value of bonds payable is Rp 1,563,885 (2017: Rp 2,871,762) which includes the nominal amount of the bonds payable, unamortised bonds issuance costs and interest payable.

b. Medium Term Notes (MTN) b. Medium Term Notes (MTN)

2018 2017

Nilai nominal Par value Pihak berelasi: Related party: - MTN VII - 200,000 MTN VII -

- 200,000

Informasi lain mengenai MTN pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

Other information relating to MTN as at 31 December 2018 and 2017 are as follows:

Surat

berharga/ Securities

Nilai

nominal/ Par value


rate

Jatuh tempo/

Due date

Status saldo/ Balance status

Cicilan/ Installment

MTN VII 600,000 6.50%

8 Mei/ May 2018

Telah jatuh tempo dan dibayar penuh /Already matured and fully paid

Pembayaran pokok MTN secara penuh telah dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran

bunga dibayarkan setiap triwulanan/The MTN principal has been paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.

Dalam perjanjian perwaliamanatan MTN juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan antara lain rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1 dan selama pokok MTN belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lain, membagi dividen atau distribusi pembayaran lain kepada pemegang saham Perseroan. Apabila Perseroan lalai dalam membayar jumlah terhutang MTN, Perseroan tidak diperkenankan menjual, menyewakan, mentransfer atau mengalihkan lebih dari 40% aset Perseroan yang bukan piutang pembiayaan. Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.

The MTN trustee agreements requires several negative covenants to the Company, among others, debt to equity ratio at the maximum 10:1 and on the condition that the payment for MTN payable are still not yet paid on the due date, the Company is not allowed to, among others, declare dividends or other payment distributions to the Company shareholders. In the event the Company defaults on its MTN obligations, the Company is not allowed to sells, rent, transfer or hands over more than 40% of the Company’s non financing receivables. The Company has complied with the covenants requirements stipulated in the trustee agreements.





13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)

13. SECURITIES ISSUED (continued)

b. Medium Term Notes (MTN) (lanjutan) b. Medium Term Notes (MTN) (continued)

MTN ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang yang nilai objek jaminannya tidak kurang 60% dari jumlah pokok yang terhutang, dengan ketentuan piutang tersebut tidak melewati jangka waktu 90 hari kalender sejak berakhirnya penagihan dan tetap tidak dibayar oleh nasabah Perseroan.

The MTN are secured by the fiduciary receivables which the secured object valued of no less than 60% of the outstanding principal amount, provided that the receivables do not exceed a period of 90 calendar days from the end of the billing and still not paid by the customers of the Company.

Pada tanggal 31 Desember 2018, MTN telah dilunasi. Nilai tercatat MTN pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp 201.914 yang mencakup nilai nominal MTN dan utang bunga.

As at 31 December 2018, MTN has been fully paid. The carrying value of MTN as at 31 December 2017 is Rp 201,914 which includes the nominal amount of the MTN and interest payable.

14. PERPAJAKAN 14. TAXATION

a. Liabilitas pajak a. Taxes liabilities

2018 2017

Pajak penghasilan badan: Corporate income tax: - Pasal 29 7 7 Article 29 - - Pasal 25 225 26 Article 25 -

232 33 Pajak lainnya: Other taxes: - Pasal 21, 23 dan 26 4,032 2,153 Article 21, 23 and 26 - - Pasal 4 (2) 39 4 Article 4 (2) -

4,071 2,157

4,303 2,190

b. Beban pajak penghasilan b. Income tax expense

2018 2017

Pajak penghasilan kini 1,674 3,503 Current income tax Pajak tangguhan 11,477 16,465 Deferred tax 13,151 19,968

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Company’s profit before income tax are as follows:

2018 2017

Laba sebelum pajak penghasilan 55,255 57,097 Profit before income tax Pajak dihitung menggunakan tarif pajak (25%) 13,814 14,274 Tax calculated at tax rates (25%) Penghasilan yang dikenakan pajak final (7,602) (15,324) Income subject to final tax Biaya yang tidak diperkenankan 6,939 21,018 Non deductible expenses

13,151 19,968





14. PERPAJAKAN (lanjutan) 14. TAXATION (continued)

b. Beban pajak penghasilan (lanjutan) b. Income tax expense (continued)

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan estimasi penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income before tax, as shown in the profit or loss, and estimated taxable income is as follows:

2018 2017

Laba sebelum pajak penghasilan 55,255 57,097 Profit before income tax Perbedaan waktu: Timing differences: - Penyisihan kerugian penurunan nilai (42,400) (66,280) Allowance for impairment losses - - Beban imbalan pasca kerja 1,840 844 Post employee benefits expense - - Selisih antara penyusutan Difference between commercial - komersial dan fiskal 540 414 and tax depreciation - Lain-lain - bersih (5,888) (838) Others - net - Perbedaan tetap: Permanent differences: - Biaya yang tidak Non deductible - diperkenankan - bersih 27,757 84,070 expenses - net - Penghasilan yang dikenakan pajak final: Income subject to final tax: - - Pendapatan bunga (30,407) (61,294) Interest income - Penghasilan kena pajak 6,697 14,013 Taxable income Estimasi beban pajak penghasilan 1,674 3,503 Estimated income tax expense Dikurangi: Less: Pajak dibayar dimuka (1,667) (3,496) Prepaid taxes Liabilitas pajak kini 7 7 Current tax liabilities

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018 adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada saat Perseroan menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) pajaknya. Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2017 adalah sesuai dengan SPT Perseroan.

The corporate income tax calculation for the year ended 31 December 2018 is a preliminary estimate made for accounting purposes and is subject to revision when the Company lodges its Annual Corporate Income Tax Return. The calculation of income tax for the year ended 31 December 2017 conform to the Company’s Annual Corporate Income Tax Return.

c. Aset pajak tangguhan c. Deferred tax assets



balance

(Dibebankan)/ dikreditkan ke laba rugi/ (Charged)/

credited to profit or loss

(Dibebankan)/dikreditkan ke ekuitas/ (Charged)/ credit to equity

Saldo akhir/ Ending balance

Penyisihan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai 30,943 (10,600) - 20,343 losses Penyisihan imbalan kerja 3,270 460 (211) 3,519 Provision for employee benefits Aset tetap (9) 135 - 126 Fixed assets Lain-lain 1,602 (1,472) - 130 Others Cadangan lindung nilai Cash flow hedges arus kas 103 - (1,350) (1,247) reserve

35,909 (11,477) (1,561) 22,871





14. PERPAJAKAN (lanjutan) 14. TAXATION (continued)

c. Aset pajak tangguhan (lanjutan) c. Deferred tax assets (continued)



balance

(Dibebankan)/ dikreditkan ke laba rugi/ (Charged)/

credited to profit or loss

Dikreditkan/ (dibebankan) ke ekuitas/ Credited/

(charged) to equity


Penyisihan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai 47,513 (16,570) - 30,943 losses Penyisihan imbalan kerja 2,674 211 385 3,270 Provision for employee benefits Aset tetap (113) 104 - (9) Fixed assets Lain-lain 1,812 (210) - 1,602 Others Cadangan lindung nilai Cash flow hedges arus kas 412 - (309) 103 reserve

52,298 (16,465) 76 35,909

d. Administrasi d. Administration

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perseroan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.

Under the taxation laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.

15. UTANG LAIN-LAIN DAN BIAYA AKRUAL 15. OTHER PAYABLES AND ACCRUED EXPENSES

2018 2017

Utang lain-lain Other payables Pihak ketiga: Third parties:

- Uang muka pelanggan 101,014 150,973 Advance from customers - - Utang asuransi 7,938 8,731 Insurance payable - - Utang fidusia 1,727 1,700 Fiducia payables - - Lain-lain 3,332 4,234 Others -

114,011 165,638 Pihak berelasi : Related party:

- Uang muka pelanggan 77,845 151,613 Advance from customers - - Utang asuransi 23,386 17,441 Insurance payable -

101,231 169,054

215,242 334,692

Biaya akrual Accrued expenses Pihak ketiga: Third parties:

- Bunga 14,850 17,907 Interest - - Tenaga ahli 2,110 715 Professional fees - - Lain-lain 1,215 1,118 Others -

18,175 19,740

Pihak berelasi: Related party:

- Bunga 6,612 4,925 Interest -

24,787 24,665

Termasuk dalam uang muka pelanggan adalah penerimaan uang dari PT United Tractors Tbk sehubungan dengan piutang sewa pembiayaan dimana UT akan menanggung seluruh risiko kerugian dari kewajiban pelanggan (Lihat Catatan 23b).

Included in the advance from customers is money received from PT United Tractors Tbk related to finance lease receivables where UT bear the whole risk of loss from unpaid customer obligation (Refer to Note 23b).





16. MODAL SAHAM 16. SHARE CAPITAL

Komposisi para pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

The Company’s shareholders composition as at 31 December 2018 and 2017 are as follows:

Pemegang saham/ Shareholders

Jumlah saham yang ditempatkan dan

disetor penuh (dalam nilai penuh)/ Number of shares

issued and fully paid (in full

amount)

Persentase pemilikan/

Percentage of ownership

Jumlah/ Amount

PT Sedaya Multi Investama 344,931,040 60% 344,931 Marubeni Corporation, Japan 201,209,774 35% 201,210 PT Marubeni Indonesia 28,744,253 5% 28,744 574,885,067 100% 574,885

Dividen Dividends Berdasarkan Keputusan Sirkuler Direksi Perseroan No. 077/LSANF/CIR/III/2018 tanggal 14 Maret 2018 dan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Perseroan No. 078/LSANF/ CIR/III/2018 tanggal 14 Maret 2018, Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris telah menyetujui pembagian dividen final sejumlah Rp 792.000. Dividen tersebut telah dibayar pada tanggal 15 Maret 2018.

Based on Circular Resolutions of The Board of Directors of the Company No. 077/LSANF/CIR/III/2018 dated 14 March 2018 and Circular Resolutions of The Board of Commissioners of the Company No. 078/LSANF/ CIR/III/2018 dated 14 March 2018, The Board of Directors with approval from the Board of Commissioners agreed to distribute final cash dividend amounting to Rp 792,000. The dividend has been paid in 15 March 2018.

Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 12 April 2017, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen final sejumlah Rp 31.619 dari laba bersih tahun 2016.

At the Annual General Meeting of Shareholders on 12 April 2017, the shareholders approved final dividend of Rp 31,619 to be paid from 2016 net profit.

17. PENDAPATAN BUNGA DAN LAIN-LAIN 17. INTEREST AND OTHER INCOME

a. Sewa pembiayaan a. Direct financing leases

2018 2017

- Pendapatan Direct financing - sewa pembiayaan 206,300 170,074 leases income

- Pendapatan dari pembiayaan bersama Interest from joint financing - without recourse 30 123 without recourse

206,330 170,197

Tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi. There is no transaction with related party.

b. Pembiayaan konsumen b. Consumer financing

2018 2017 - Pendapatan Consumer - pembiayaan konsumen 964 3,598 financing income

- Pendapatan dari pembiayaan bersama 173,455 300,360 Interest from joint financing -

174,419 303,958 Tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi. There is no transaction with related party.





17. PENDAPATAN BUNGA DAN LAIN-LAIN (lanjutan) 17. INTEREST AND OTHER INCOME (continued)

c. Pembiayaan modal usaha c. Working capital financing

2018 2017

Pendapatan pembiayaan modal usaha 24,529 51,458 Working capital financing income


d. Anjak piutang d. Factoring

2018 2017

Pendapatan anjak piutang 2,109 26 Factoring income


e. Pendapatan bunga dan lain-lain e. Interest and other income

2018 2017

Pihak ketiga: Third parties: - Pendapatan administrasi dan Administration and penalty - penalti 24,380 26,737 income - Bunga 23,315 47,884 Interest - - Lain-lain 3,799 12,347 Others -

51,494 86,968 Pihak berelasi: Related party: - Bunga 7,092 13,411 Interest -

58,586 100,379

Lihat Catatan 20 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.

Refer to Note 20 for details of balances and transactions with related party.

18. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 18. INTEREST AND FINANCING CHARGES

2018 2017

Pihak ketiga: Third parties: - Bunga obligasi 194,270 346,459 Interest for bonds - - Bunga pinjaman 35,199 25,776 Interest for borrowings -

- Amortisasi beban dibayar Amortisation of upfront charges - dimuka pinjaman dan obligasi 9,198 11,331 of borrowings and bonds - (Keuntungan)/kerugian selisih kurs - bersih (2,380) 1,099 (Gain)/loss on foreign exchange - net - - Lain-lain 2,052 3,253 Others -

238,339 387,918 Pihak berelasi: Related party: - Bunga pinjaman 45,161 18,147 Interest for borrowings - - Bunga MTN 4,596 20,482 Interest for MTN -

49,757 38,629

288,096 426,547








19. BEBAN USAHA 19. OPERATING EXPENSES

2018 2017

Pihak ketiga: Third parties: - Gaji, tunjangan dan Salaries, allowance and -

imbalan kerja 47,038 45,985 employee benefits - Penyusutan 5,823 5,905 Depreciation - - Sewa 3,179 2,934 Rental - - Jasa ahli 5,016 2,085 Professional fees - - Keperluan kantor 2,147 1,936 Office expenses - - Transportasi dan perjalanan 2,012 1,843 Travelling and accomodation - - Perbaikan dan pemeliharaan 1,495 1,734 Repairs and maintenance - - Rekrutmen dan pelatihan 1,171 1,208 Recruitment and training - - Pensiun dan Jamsostek 868 808 Pension and Jamsostek - - Biaya Otoritas Jasa Keuangan 566 1,000 Financial Services Authority fees - - Telekomunikasi 553 582 Telecommunication - - Utiliti 530 514 Utilities - - Iklan, pemasaran Advertising, marketing - dan promosi 98 137 and promotion - Lain-lain 1,137 990 Others -

71,633 67,661

Pihak berelasi: Related party: - Tunjangan dan imbalan kerja 4,000 3,164 Allowance and employee benefits - - Sewa 930 1,094 Rental - - Administrasi bank 51 45 Bank charges -

4,981 4,303

76,614 71,964



20. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 20. RELATED PARTY TRANSACTIONS Perseroan dikendalikan oleh Grup PT Astra

International Tbk (“AI”). Sisa kepemilikan dipegang dan dimiliki oleh Grup Marubeni sebagai pemegang saham dengan pengaruh signifikan.

The Company is controlled by PT Astra International Tbk (“AI”) Group. The remaining shares are held by the Marubeni Group as shareholders with significant influence.

Dalam melakukan kegiatan usahanya,

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi yang berada di bawah pengendalian pemegang saham yang sama dengan kelompok usaha Astra.

In the normal course of business, the Company engages in transactions with parties which are related through common ownership within the Astra Group.

Berikut adalah rincian sifat hubungan berelasi untuk pihak-pihak yang memiliki transaksi signifikan dengan Perusahaan:

The nature of relationships for related party which have significant transactions with the Company:

Pihak berelasi/ Related party

Sifat dari hubungan/ Nature of relationship

Sifat dari transaksi/ Nature of transactions

PT Astra Internasional Tbk (“AI”)

Perseroan dikendalikan oleh PT Astra

International Tbk, induk perusahaan, yang berdomisili di Indonesia. Pemegang saham terbesar PT Astra International Tbk adalah Jardine Cycle & Carriage, perusahaan yang berdomisili di Singapura. Jardine Cycle and Carriage adalah anak perusahaan dari Jardine Matheson Holdings Limited, perusahaan yang berdomisili di Bermuda/The Company is controlled by parent company PT Astra International Tbk, a company incorporated in Indonesia. PT Astra International Tbk's largest shareholder is Jardine Cycle & Carriage, a company incorporated in Singapore. Jardine Cycle and Carriage is a subsidiary of Jardine Matheson Holdings Limited, a company incorporated in Bermuda.

-





20. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)

20. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)

Pihak berelasi/ Related party

Sifat dari hubungan/ Nature of relationship

Sifat dari transaksi/ Nature of transactions

PT Sedaya Multi Investama (“SMI”) SMI merupakan pemegang saham

mayoritas Perseroan/SMI is the Company’s majority shareholder.

-

Marubeni Corporation, Japan

(“Marubeni”) Marubeni merupakan pemegang saham

dengan pengaruh signifikan/Marubeni is a shareholder with significant influence.

-

PT Marubeni Indonesia (“Marubeni

Indonesia”) Marubeni Indonesia merupakan pemegang

saham dengan pengaruh signifikan/Marubeni Indonesia is a shareholder with significant influence.

-

PT Bank Permata Tbk (“Permata”) AI merupakan salah satu pemegang saham Permata/AI is one of the shareholder of Permata.

Perseroan memiliki rekening bank di Permata/The Company has bank accounts in Permata.

PT Asuransi Astra Buana (“AAB”) SMI merupakan pemegang saham utama

dari AAB/SMI is the majority shareholder of AAB.

Sebagian besar unit yang dibiayai oleh Perseroan diasuransikan melalui AAB serta asuransi kesehatan AAB bagi karyawan SANF/Most of the financed vehicles are insured through AAB and also AAB health insurance for SANF’s employee.

PT United Tractors Tbk (“UT”) AI merupakan pemegang saham utama dari

UT/AI is the majority shareholder of UT. UT adalah pemasok utama unit yang

dibiayai oleh Perseroan dan juga pemegang dari MTN Perseroan. Perseroan juga memiliki fasilitas pinjaman dari UT/UT is the main supplier of units financed by the Company and also the holder of MTN issued by the Company. The Company also has loan facility from UT.

Dana Pensiun Astra (“DPA”) DPA adalah program imbalan pasca kerja

perusahaan/DPA is the Company’s pension benefit plan.

DPA mengelola program pensiun untuk karyawan yang telah menjadi peserta DPA/DPA is managing pension benefit plan for employees who became members of DPA.

PT Federal International Finance (“FIF”) AI merupakan pemegang saham FIF/AI is

the shareholder of FIF. AI merupakan pihak pengendali langsung

dari FIF. Sejak bulan Oktober 2013, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan FIF dalam rangka pembiayaan bersama kendaraan bermotor roda dua/AI is the direct controlling shareholder of FIF. Since October 2013, the Company has entered into cooperation agreement with FIF to provide joint financing for motorcycles.

PT Komatsu Astra Finance (“KAF”) AI merupakan pemegang saham KAF/AI is

the shareholder of KAF. Sejak bulan Juli 2010, Perseroan

mengadakan perjanjian kerjasama dengan KAF dalam rangka pembiayaan bersama alat berat/Since July 2010, the Company has entered into cooperation with KAF to provide joint financing agreements for heavy equipments.

PT Serasi Autoraya AI merupakan pemegang saham PT Serasi

Autoraya/AI is the shareholder of PT Serasi Autoraya.

Sejak bulan Januari 2010, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Serasi Autoraya dalam rangka pengadaan mobil untuk kebutuhan operasional maupun karyawan Perseroan/Since January 2010, the Company has entered into cooperation with PT Serasi Autoraya to provide procurement of cars for operational and employee needs.

PT Surya Cakra Anugerah Nusantara (“SCAN”)

SMI merupakan pemegang saham PT Surya Cakra Anugerah Nusantara/SMI is the shareholder of PT Surya Cakra Anugerah Nusantara

Pada bulan Maret 2018, Perseroan melakukan pengalihan sejumlah piutang pembiayaan kepada PT Surya Cakra Anugerah Nusantara/In March 2018, the Company has sold and transferred certain financing receivables to PT Surya Cakra Anugerah Nusantara.





20. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

(lanjutan) 20. RELATED PARTY TRANSACTIONS

(continued)

Ringkasan saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The summary of balances and transactions with related party are as follows:

2018 2017

Aset Assets Kas dan setara kas: Cash and cash equivalents: - Permata 142,605 152,242 Permata - Beban dibayar dimuka Prepaid expenses

- AAB 112 87 AAB - Piutang lain-lain: Other receivables: - Tagihan kepada pihak berelasi 217,377 - Receivable from related party - - Personil manajemen kunci 14 2,997 Key management personnel - Jumlah aset yang terkait Total assets with dengan pihak berelasi 360,108 155,326 related party Persentase terhadap total aset 8.28% 2.73% Percentage of total assets

Liabilitas Liabilities Utang lain-lain: Other payables: - UT 77,845 151,613 UT - - AAB 23,386 17,441 AAB - Biaya akrual: Accrued expenses: - UT 6,612 4,925 UT - Pinjaman yang diterima: Borrowings: - UT 1,305,892 663,711 UT - Medium Term Notes: Medium Term Notes: - UT - 200,000 UT -

Jumlah liabilitas yang terkait Total liabilities due to dengan pihak berelasi 1,413,735 1,037,690 related party Persentase terhadap total liabilitas 38.80% 24.53% Percentage of total liabilities

Pendapatan Income Pendapatan bunga: Interest income: - Permata 7,092 13,411 Permata -

Jumlah pendapatan yang terkait Total income derived from dengan pihak berelasi 7,092 13,411 related party

Persentase terhadap total pendapatan 1.52% 2.14% Percentage of total income

Beban Expenses Beban bunga dan keuangan: Interest and financing charges: - UT 49,757 38,629 UT - Beban usaha: Operating expenses: - AAB 2,902 2,082 AAB - - DPA 1,098 1,082 DPA - - PT Serasi Autoraya 930 1,094 PT Serasi Autoraya - - Permata 51 45 Permata -

Total beban usaha 4,981 4,303 Total operating expenses

Jumlah beban yang terkait Total expenses incurred dengan pihak berelasi 54,738 42,932 with related party Persentase terhadap total beban 13.33% 7.55% Percentage of total expenses







(continued)

Kompensasi manajemen kunci Key management compensation

Personil manajemen kunci adalah orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas Perseroan, secara langsung atau tidak langsung, yaitu Direktur dan Komisaris dari Perseroan.

Key management personnel are those people whom have the authority and responsibility to plan, lead, and control activities of the Company, directly or indirectly, are the Directors and Commissioners of the Company.

Kompensasi manajemen kunci adalah sebagai berikut:

Compensation of key management are as follows:

2018 2017

Imbalan jangka pendek Short-term employee benefits

- Direksi 8,528 8,676 Board of Directors - - Dewan Komisaris 1,000 839 Board of Commissioners -

Imbalan pascakerja dan imbalan Post-employment benefits and jangka panjang lainnya other long-term benefits - Direksi 1,312 903 Board of Directors -

Jumlah 10,840 10,418 Total

Pelepasan anak perusahaan Divestment on subsidiary

Perseroan melepas 99% dari total kepemilikan saham yang ditempatkan pada PT Surya Cakra Anugerah Nusantara pada tangal 27 Maret 2018 dengan nilai Rp 99.000.

Perseroan melepas kepemilikan saham atas PT Surya Cakra Anugerah Nusantara kepada pihak berelasi yaitu PT Sedaya Multi Investama, Silver Capital Investment Corp. dan PT Marubeni Indonesia dengan persentase masing-masing sebesar 59%, 35% dan 5%.

The Company divest 99% of the total ownership shares placed in PT Surya Cakra Anugerah Nusantara on 27 March 2018 with the value Rp 99,000. The Company divest its shares ownership of PT Surya Cakra Anugerah Nusantara to the related party as follows PT Sedaya Multi Investama, Silver Capital Investment Corp. and PT Marubeni Indonesia with a percentage of 59%, 35% and 5% respectively.

Sesuai dengan PSAK 38, selisih antara harga pengalihan dan nilai buku dari pengalihan aset dan kewajiban dalam transaksi restrukturisasi entitas sepengendali sebesar Rp 1.430 dicatat pada pos "Tambahan Modal Disetor" pada bagian ekuitas.

In accordance with SFAS 38, the difference between the transfer price and book value of the assets and liabilities transfer in the restructuring transaction of entities under common control amounted to Rp 1,430 is recorded on the “Additional Paid in Capital” in the equity section.

Penjualan portofolio piutang Sales of receivables portfolio

Pada tanggal 27 Maret 2018, Perseroan menandatangani perjanjian jual beli portofolio piutang dengan PT Surya Cakra Anugerah Nusantara, pihak berelasi. Dalam perjanjian tersebut, Perseroan menjual total portofolio piutang sebesar Rp 1.256.777 kepada SCAN, yang terdiri dari portofolio piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan piutang pembiayaan modal usaha masing-masing sebesar Rp 582.094, Rp 2.915 dan Rp 671.768. Penjualan tersebut (tanpa jaminan dari Perseroan) mencerminkan penjualan 99% dari total nilai tagihan pembiayaan kepada masing-masing debitur, dimana Perseroan masih memiliki porsi 1% dari nilai tagihan pembiayaan. Berdasarkan perjanjian, Perseroan akan menerima pembayaran dari SCAN dalam jangka waktu 2 tahun. Sepanjang tahun 2018, SCAN telah melakukan pembayaran sebesar Rp 1.039.400 kepada Perseroan, sehingga sisa total tagihan Perseroan kepada SCAN pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 217.377, yang disajikan sebagai piutang lain-lain (lihat Catatan 9).

On 27 March 2018, the Company signed a sale and purchase agreement for receivables portfolio with PT Surya Cakra Anugerah Nusantara, a related party. Based on the agreement, the Company sold receivables portfolio total amounting Rp 1,256,777 to SCAN, which consist of portfolio of finance lease receivables, consumer financing receivables and working capital financing receivables amounting Rp 582,094, Rp 2,915 and Rp 671,768, respectively. The sales (without recourse to the Company) represents 99% portion of the total outstanding receivables to the respective debtors, in which the Company still retains 1% portion of the receivables. In accordance with the agreement, the Company will receive payment from SCAN within 2 years period. During 2018, SCAN has made payment total amounting Rp 1,039,400 to the Company, therefore the remaining outstanding receivables to SCAN related to this transaction as at 31 December 2018 amounting Rp 217,377 which is presented as other receivables (refer to Note 9).







(continued)

Penjualan portofolio piutang (lanjutan) Sales of receivables portfolio (continued)

Penentuan nilai transaksi penjualan sebesar Rp 1.256.777 adalah sesuai dengan hasil penilaian independen yang dilakukan oleh KJPP Firman Suryantoro Sugeng Suzy Hartomo dan Rekan, terdaftar di OJK, melalui laporannya tertanggal 22 Desember 2017.

The sale and purchase transaction value amounting Rp 1,256,777 is supported by valuation result performed by independent appraisal of KJPP Firman Suryantoro Sugeng Suzy Hartomo dan Rekan, registered in OJK, based on its report dated 22 December 2017.

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

Liabilitas imbalan kerja yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The employee benefits obligation recognised in the statement of financial position is determined as follows:

2018 2017 Imbalan kerja jangka pendek 520 6,408 Short-term employee benefits Imbalan pensiun dan Pension benefits and other pasca kerja lainnya 11,888 10,904 post-employment benefits

Imbalan jangka panjang lainnya 2,188 2,178 Other long-term benefits 14,596 19,490

Liabilitas imbalan kerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 dihitung oleh aktuaris independen PT Milliman Indonesia dengan menggunakan metode projected unit credit.

Berikut ini adalah asumsi aktuarial utama penting yang diungkapkan dalam laporan aktuaria masing-masing tertanggal 16 Januari 2019 dan 16 Januari 2018:

The liability for employee benefits for the years ended 31 December 2018 and 2017, is calculated by an independent actuary PT Milliman Indonesia using the projected unit credit method.

The following are principal actuarial assumptions in the actuarial report dated 16 January 2019 and 16 January 2018, respectively:

2018 2017

Asumsi keuangan: Financial assumptions: - Tingkat diskonto 8 - 8.5% 7.5% - 8.0% Discount rate - - Tingkat kenaikan gaji masa datang

7% 7% Future salary increase -

Asumsi lainnya: Other assumptions: - Tingkat kematian TMI (Tabel Mortalitas Indonesia) III tahun 2011/

(Indonesian Mortality Table III) Year 2011

Mortality rate -

- Tingkat cacat 5% dari tingkat mortalitas/ 5% of mortality rate

Disability rate -

- Tingkat pengunduran diri peserta

5% per tahun pada usia sampai dengan 25 tahun dan berkurang hingga 1% pada usia 45 tahun dan

selanjutnya/ 5% per annum up to age 25 and reducing linearly to 1%

for age 45 and thereafter

Withdrawal rate -

- Usia pensiun normal 55 Normal retirement age -

Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya Pension and other post-employment benefits

Sebelum tanggal 6 September 2005, Perseroan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk seluruh karyawan tetapnya yang dikelola oleh Dana Pensiun Astra. Sejak tanggal 6 September 2005, Perseroan memiliki dua jenis program pensiun, yaitu program pensiun imbalan pasti dan program pensiun iuran pasti.

Prior to 6 September 2005, the Company had a defined benefit pension plan covering all permanent employees which was managed by Dana Pensiun Astra. Since 6 September 2005, the Company’s pension arrangements were reorganised to include both defined benefit pension plan and defined contribution plan.





21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (continued)

Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya (lanjutan)

Pension and other post-employment benefits (continued)

Sejak tanggal 6 September 2005, Dana Pensiun Astra dilanjutkan menjadi “Dana Pensiun Astra Satu (DPA 1)”, yang khusus menangani program pensiun imbalan pasti, yang ditujukan untuk karyawan yang telah menjadi peserta Dana Pensiun Astra sebelum atau pada tanggal 20 April 1992. Sedangkan program pensiun iuran pasti dikelola oleh “Dana Pensiun Astra Dua (DPA 2)” ditujukan untuk karyawan yang menjadi peserta Dana Pensiun Astra sesudah tanggal 20 April 1992.

Effective from 6 September 2005, Dana Pensiun Astra was continued under a new scheme called “Dana Pensiun Astra Satu (DPA 1)”, specifically designed for the defined benefit pension plan, which is designated for all employees who became member of Dana Pensiun Astra on or before 20 April 1992. The defined contribution pension plan “Dana Pensiun Astra Dua (DPA 2)” is designated for employees who became members of Dana Pensiun Astra after 20 April 1992.

Pada tanggal 31 Desember 2018, jumlah peserta DPA 1 dan DPA 2 masing-masing adalah 4 orang dan 107 orang (2017: 5 orang dan 104 orang) (tidak diaudit).

As at 31 December 2018, DPA 1 and DPA 2 have 4 participants and 107 participants, respectively (2017: 5 participants and 104 participants) (unaudited).

Liabilitas imbalan pensiun pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The pension benefit recognised in the statement of financial position are determined as follows:

2018 2017

Nilai kini liabilitas 15,768 17,014 Present value of obligations Nilai wajar aset program (3,880) (6,110) Fair value of plan assets 11,888 10,904

Mutasi liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

The movement in the liability recognised in the consolidated statement of financial position are as follows:

2018 2017 Awal tahun 10,904 8,631 Beginning of the year Jumlah yang dibebankan Total expense charged in the pada laporan laba rugi 3,164 1,112 profit or loss Jumlah beban yang (dikreditkan)/ Total expense (credited)/ dibebankan pada pendapatan - - charged in the komprehensif lainnya (843) 1,539 other comprehensive income Imbalan/iuran yang dibayarkan (1,337) (378) Contributions/benefit paid Pada akhir tahun 11,888 10,904 At the end of year

Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut:

The amounts recognised in the of profit or loss are as follows:

2018 2017

Biaya jasa kini 2,363 416 Current service cost Biaya bunga 801 696 Interest cost

3,164 1,112

Biaya ini dibukukan sebagai biaya gaji, tunjangan, dan imbalan kerja dalam laporan laba rugi.

The expense is accounted for as salaries, allowance, and employee benefits in the statement of profit or loss.






21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

(continued)



Mutasi liabilitas imbalan pascakerja adalah sebagai berikut:

The movement of post-employment benefit liabilities are as follows:

2018

Nilai kini kewajiban/

Present value of obligation

Nilai wajar aset program/ Fair value of plan assets

Liabilitas imbalan

pascakerja/ Post-

employment benefit

obligations

Pada awal tahun 17,014 (6,110) 10,904 At the beginning of year Biaya jasa kini 1,179 - 1,179 Current service cost Beban/(penghasilan) bunga 1,143 (342) 801 Interest expense/(income) Biaya pemindahan karyawan 1,184 - 1,184 Transfer employee cost Pengukuran kembali: Remeasurement: - Imbal hasil atas aset Return on plan assets, - program, tidak termasuk excluding amounts jumlah dalam beban/ included in interest (penghasilan) bunga - 95 95 expense/(income) - Perubahan dalam asumsi Change in financial - keuangan (763) - (763) assumptions - Penyesuaian pengalaman Experience adjustment - kewajiban (175) - (175) on obligation Iuran pemberi kerja - (178) (178) Employeer’s contributions Iuran pekerja 41 (41) - Employee’s contributions Imbalan yang dibayar (3,855) 2,696 (1,159) Benefits paid

Pada akhir tahun 15,768 (3,880) 11,888 At end of year Bagian jangka pendek 2,008 Current portion Bagian jangka panjang 9,880 Non-current portion

2017

Nilai kini kewajiban/

Present value of obligation

Nilai wajar aset program/ Fair value of plan assets

Liabilitas imbalan

pascakerja/ Post-

employment benefit

obligations

Pada awal tahun 14,019 (5,388) 8,631 At the beginning of year Biaya jasa kini 416 - 416 Current service cost Beban/(penghasilan) bunga 1,114 (418) 696 Interest expense/(income) Pengukuran kembali: Remeasurement: - Imbal hasil atas aset Return on plan assets, - program, tidak termasuk excluding amounts jumlah dalam beban/ included in interest (penghasilan) bunga - 30 30 expense/(income) - Perubahan dalam asumsi Change in financial - keuangan 861 - 861 assumptions - Penyesuaian pengalaman Experience adjustment - kewajiban 648 - 648 on obligation Iuran pemberi kerja (273) (273) Employeer’s contributions Iuran pekerja 61 (61) - Employee’s contributions Imbalan yang dibayar (105) - (105) Benefits paid

Pada akhir tahun 17,014 (6,110) 10,904 At end of year Bagian jangka pendek 376 Current portion Bagian jangka panjang 10,528 Non-current portion








Durasi rata-rata tertimbang dari liabilitas program pensiun imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2018 adalah 22 tahun. (2017: 24 tahun)

The weighted average duration of the defined benefit pension obligation at 31 December 2018 is 22 years. (2017: 24 years)

Keuntungan aktual aset program pensiun imbalan pasti adalah Rp 245 (2017: Rp 387).

The actual gain on plan assets of the defined benefit pension plan was Rp 245 (2017: Rp 387).

Analisis jatuh tempo yang diharapkan dari manfaat pensiun tidak didiskontokan adalah sebagai berikut:

Expected maturity analysis of undiscounted pension benefits are as follows:

2018 2017

< 1 tahun 2,351 341 < 1 year 1 - 2 tahun 210 2,811 1 - 2 years 2 - 5 tahun 5,365 11,102 2 - 5 years > 5 tahun 113,577 119,077 > 5 years 121,503 133,331

Sensitivitas dari kewajiban imbalan pasti terhadap perubahan asumsi aktuarial utama adalah sebagai berikut:

The sensitivity of the defined benefit obligation to changes in the weighted principal assumptions are as follows:


(Tidak diaudit/Unaudited)

Dampak atas kewajiban imbalan pasti/ Impact on defined benefit obligation

Perubahan asumsi/

Change in assumption

Kenaikan asumsi/

Increase in assumption

Penurunan asumsi/

Decrease in assumption

Tingkat diskonto 1% (1,454) 1,716 Discount rate Tingkat kenaikan gaji di masa depan 1% 1,940 (1,666) Salary growth rate


(Tidak diaudit/Unaudited)

Dampak atas kewajiban imbalan pasti/ Impact on defined benefit obligation

Perubahan asumsi/

Change in assumption

Kenaikan asumsi/

Increase in assumption

Penurunan asumsi/

Decrease in assumption

Tingkat diskonto 1% (1,629) 1,907 Discount rate Tingkat kenaikan gaji di masa depan 1% 2,137 (1,850) Salary growth rate







(continued)



Analisa sensitivitas didasarkan pada perubahan atas satu asumsi aktuarial dimana asumsi lainnya dianggap konstan. Dalam praktiknya, hal ini jarang terjadi dan perubahan beberapa asumsi mungkin saling berkorelasi. Dalam perhitungan sensitivitas kewajiban imbalan pasti atas asumsi aktuarial utama, metode yang sama (perhitungan nilai kini kewajiban imbalan pasti dengan menggunakan metode projected unit credit di akhir periode) telah diterapkan seperti dalam penghitungan kewajiban pensiun yang diakui dalam laporan posisi keuangan.

The sensitivity analysis are based on a change in an assumption while holding all other assumptions constant. In practice, this is unlikely to occur, and changes in some of the assumptions may be correlated. When calculating the sensitivity of the defined benefit obligation to significant actuarial assumptions the same method (present value of the defined benefit obligation calculated with the projected unit credit method at the end of the reporting period) has been applied as when calculating the pension liability recognised within the statement of financial position.

Aset program terdiri dari: Plan assets comprise the following:

2018 2017

Instrumen ekuitas 30% 34% Equity instruments Instrumen utang pemerintah 38% 59% Government bonds Lain-lain 32% 7% Others

Melalui program pensiun imbalan pasti, Perseroan terekspos beberapa risiko seperti volatilitas aset dan perubahan imbal hasil obligasi, sebagai berikut:

Through its defined benefits pension plans, the Company is exposed to a number of risk such as assets volatility and changes in bonds yields, as follows:

Volatilitas aset Asset volatility Liabilitas program dihitung menggunakan tingkat diskonto yang merujuk kepada tingkat imbal hasil obligasi pemerintah, jika imbal hasil aset program lebih rendah, maka akan menghasilkan defisit program. Program pensiun imbalan pasti Perseroan memiliki porsi ekuitas yang signifikan, yang diharapkan untuk menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan obligasi pemerintah dan perusahaan jangka panjang sementara memberikan volatilitas dan risiko dalam jangka pendek.

The plan liabilities are calculated using a discount rate set with reference to government bond yields, if plan assets underperform this yield, this will create a deficit. The Company’s defined benefit pension plans hold a significant proportion of equities, which are expected to outperform government and corporate bonds in the long-term while providing volatility and risk in the short-term.

Perubahan imbal hasil obligasi Changes in bond yields Penurunan imbal hasil obligasi pemerintah akan meningkatkan liabilitas program, walaupun hal ini akan saling hapus secara sebagian dengan kenaikan dari nilai obligasi program yang dimiliki.

A decrease in government bond yields will increase plan liabilities, although this will be partially offset by an increase in the value of the plan’s bond holdings.








Perubahan imbal hasil obligasi (lanjutan) Changes in bond yields (continued) PT Astra International Tbk (“AI”) selaku pendiri Dana Pensiun Astra memastikan bahwa posisi investasi telah diatur dalam kerangka asset-liability matching (“ALM”) yang telah dibentuk untuk mencapai hasil jangka panjang yang sejalan dengan liabilitas pada program pensiun imbalan pasti. Dalam kerangka ALM, tujuan AI adalah untuk menyesuaikan aset-aset dan liabilitas pensiun dengan berinvestasi pada portofolio yang terdiversifikasi dengan baik dalam menghasilkan tingkat pengembalian yang cukup, disesuaikan dengan risiko yang ada, untuk disesuaikan dengan pembayaran imbalan. AI juga secara aktif memantau durasi dan imbal hasil investasi yang diharapkan untuk memastikan bahwa telah sesuai dengan arus kas keluar yang diharapkan timbul dari kewajiban pensiun.

PT Astra International Tbk (“AI”) as the founder of Dana Pensiun Astra ensures that the investment positions are managed within an asset-liability matching (“ALM”) framework that is developed to achieve long-term returns that are in line with the obligation in defined benefit pension plans. Within this ALM framework, AI’s objective is to match assets and the pension obligations by investing in a well-diversified portfolio the generates sufficient risk-adjusted returns the match the benefit payments. AI also actively monitors the duration and the expected yield of the investments to ensure it matches the expected cash outflows arising from the pension obligations.

Investasi pada program telah terdiversifikasi dengan baik, sehingga kinerja buruk satu investasi tidak akan memberikan dampak material bagi seluruh kelompok aset.

Investment across the plans are well diversified, such that the failure of any single investment would not have a material impact on the overall level of assets.

Imbalan jangka panjang lainnya Other long-term benefits Liabilitas imbalan pensiun yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The pension benefit recognised in the statement of financial position are determined as follows:

2018 2017

Nilai kini liabilitas 2,188 2,178 Present value of obligations

Mutasi liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The movement in the liability recognised in the statement of financial position is as follows:

2018 2017

Awal tahun 2,178 2,065 Beginning of the year Jumlah yang dibebankan Total expense charged in the pada laporan laba rugi 761 955 profit or loss (Iuran)/imbalan yang dibayarkan (583) (625) (Contributions)/benefit paid Pengukuran kembali: Remeasurement: Keuntungan aktuarial bersih yang diakui selama Net actuarial gains tahun berjalan (168) (217) recognised during the year Saldo akhir 2,188 2,178 Ending balance






(continued)

Imbalan jangka panjang lainnya (lanjutan) Other long-term benefits (continued)

Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut:

The amounts recognised in the profit or loss are as follows:

2018 2017

Biaya jasa kini 737 819 Current service cost Biaya bunga 137 136 Interest cost Biaya transfer pekerja (113) - Cost of transferred employees 761 955 Keuntungan aktuarial bersih yang diakui selama Net actuarial gains tahun berjalan (168) (217) recognised during the year 593 738

Biaya ini dibukukan sebagai biaya gaji dan imbalan kerja dalam laporan laba rugi.

The expense is accounted for salaries and employee benefits in the statement of profit or loss.

22. SEGMEN OPERASI 22. OPERATING SEGMENT Bentuk pelaporan berdasarkan segmen usaha Reporting format based on business

segments Segmen operasi Perseroan dibagi berdasarkan produk usaha, sebagai berikut: sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, anjak piutang, pembiayaan modal kerja, dan lain-lain. Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan laporan internal yang disiapkan untuk pengambil keputusan operasional yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya ke segmen tertentu dan melakukan penilaian atas performanya.

The Company’s operating segments represent the product, as follows: finance leases, consumer financing, factoring, working capital financing, and others. Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the chief operating decision maker, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance.

Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan laporan internal yang disiapkan untuk Direksi yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya ke segmen dan melakukan penilaian atas performanya. Seluruh segmen operasi yang digunakan oleh Perseroan telah memenuhi kriteria pelaporan berdasarkan PSAK 5, “Segmen Operasi”.

Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to The Directors, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance. All operating segments used by the Company meet the definition of a reportable segment under SFAS 5, “Operating Segment”.

Direksi berkeyakinan bahwa informasi tersebut paling relevan dalam mengevaluasi hasil segmen tersebut relatif terhadap entitas lain yang beroperasi dalam industri tersebut, sebagaimana disajikan dalam tabel di bawah ini:

The Directors believes that such information is the most relevant in evaluating the results of those segments relative to other entities that operate within these industries, as set out in the table below:





22. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 22. OPERATING SEGMENT (continued)

Bentuk pelaporan berdasarkan segmen usaha (lanjutan)

Reporting format based on business segments (continued)

31 Desember/December 2018 Sewa

pembiayaan/ Finance leases

Pembiayaan konsumen/ Consumer financing

Tagihan anjak piutang/

Factoring

Pembiayaan modal

kerja/Working capital

financing

Tidak dapat dialokasikan/ Unallocated

Jumlah/Total

Laporan laba rugi Statement of profit or loss

Pendapatan Income Pendapatan bunga 206,330 174,419 2,109 24,529 30,407 437,794 Interest income Lain-lain 15,278 8,156 1 1,742 3,002 28,179 Others Jumlah pendapatan 221,608 182,575 2,110 26,271 33,409 465,973 Total income Beban Expenses

Beban usaha - - - - 70,791 70,791 Operating expenses Beban penyusutan - - - - 5,823 5,823 Depreciation expense

Beban bunga dan Interest and financing keuangan - - - - 288,096 288,096 charges Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai (17,920) 4,418 3,696 24,732 25,000 39,926 impairment losses Beban pajak final - - - - 6,081 6,081 Final tax expenses Jumlah beban (17,920) 4,418 3,696 24,732 395,791 410,717 Total expense Laba sebelum pajak penghasilan 239,528 178,157 (1,586) 1,539 (362,382) 55,256 Income before tax

Beban pajak penghasilan - - - - (13,151) (13,151) Income tax expense Laba bersih 239,528 178,157 (1,586) 1,539 (375,533) 42,105 Profit for the year

Jumlah aset 2,033,333 798,134 110,751 160,324 1,244,051 4,346,593 Total assets Jumlah liabilitas - - - - 3,643,839 3,643,839 Total liabilities

31 Desember/December 2017 Sewa

pembiayaan/ Finance leases

Pembiayaan konsumen/ Consumer financing

Tagihan anjak piutang/

Factoring

Pembiayaan modal

kerja/Working capital

financing

Tidak dapat dialokasikan/ Unallocated

Jumlah/Total

Laporan laba rugi Statement of profit or loss

Pendapatan Income Pendapatan bunga 169,825 303,958 26 51,458 61,295 586,562 Interest income Lain-lain 14,113 11,356 6 1,444 12,537 39,456 Others Jumlah pendapatan 183,938 315,314 32 52,902 73,832 626,018 Total income Beban Expenses

Beban usaha - - - - 66,059 66,059 Operating expenses Beban penyusutan - - - - 5,905 5,905 Depreciation expense

Beban bunga dan Interest and financing keuangan - - - - 426,547 426,547 charges Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai 30,270 (149) (458) 28,488 - 58,151 impairment losses Beban pajak final - - - - 12,259 12,259 Final tax expenses Jumlah beban 30,270 (149) (458) 28,488 510,770 568,921 Total expense Laba sebelum pajak penghasilan 153,668 315,463 490 24,414 (436,938) 57,097 Income before tax

Beban pajak penghasilan - - - - (19,968) (19,968) Income tax expense Laba bersih 153,668 315,463 490 24,414 (456,906) 37,129 Profit for the year

Jumlah aset 2,120,635 2,040,685 - 964,594 554,467 5,680,381 Total assets Jumlah liabilitas - - - - 4,229,986 4,229,986 Total liabilities





22. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 22. OPERATING SEGMENT (continued) Bentuk pelaporan berdasarkan segmen geografis

Reporting format based on geographical segments

Segmen berdasarkan geografis terdiri dari 12 jaringan pemasaran yang terbagi menjadi 5 area yaitu DKI Jakarta, Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi.

Geographical segment consists of 12 marketing networks that are divided into 5 areas, namely DKI Jakarta, Java, Kalimantan, Sumatera, and Sulawesi.

Segmen informasi berdasarkan geografis adalah sebagai berikut:

Segment information based on geographical segments is as follows:

2018 2017

Pendapatan Income - Area DKI Jakarta 290,121 490,225 DKI Jakarta area - - Area Kalimantan 96,763 65,684 Kalimantan area - - Area Sumatera 43,159 35,635 Sumatera area - - Area Jawa 17,822 13,712 Java area - - Area Sulawesi 10,826 8,147 Sulawesi area - 458,691 613,403 Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan 7,282 12,615 Unallocated income Jumlah pendapatan 465,973 626,018 Total income

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Aktivitas Perseroan mengandung berbagai macam risiko-risiko keuangan: risiko nilai tukar mata uang asing dan suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perseroan terfokus pada ketidakpastian pasar keuangan dan meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak pada kinerja keuangan Perseroan. Perseroan menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi.

The Company’s activities expose it to a variety of financial risks: foreign exchange risk and interest rate, credit risk and liquidity risk. The Company’s overall risk management program focuses on the unpredictability of financial markets and seeks to minimise potential adverse effects on the Company’s financial performance. The Company uses derivative financial instrument to hedge certain risk exposures.

Manajemen risiko dilaksanakan dengan kebijakan-kebijakan yang disetujui oleh Direksi. Direksi memberikan kebijakan atas manajemen risiko secara keseluruhan, termasuk kebijakan yang mencakup area khusus, seperti risiko nilai tukar, risiko suku bunga, risiko kredit, dan pemanfaatan instrumen keuangan. Risiko yang berasal dari instrumen keuangan yang dihadapi oleh Perseroan mengandung risiko keuangan, termasuk juga risiko pasar, risiko kredit, dan risiko likuiditas.

Risk management is carried out under policies approved by Directors. The Directors provides principles for overall risk management, as well as policies covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk, and use of financial instrument. The risk arising from financial instruments to which the Company is exposed are financial risks, which includes market risk, credit risk, and liquidity risk.

a. Risiko pasar a. Market risk

Perseroan menghadapi eksposur terhadap risiko pasar, yaitu risiko dimana nilai wajar atas arus kas masa depan atas suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan pada harga pasar. Risiko pasar berasal dari posisi terbuka yang terkait dengan produk-produk suku bunga, mata uang dan ekuitas, yang seluruhnya dipengaruhi oleh pergerakan pasar baik secara spesifik maupun umum, dan perubahan volatilitas tingkat suku bunga pasar atau harga seperti suku bunga, nilai tukar, dan produk ekuitas.

The Company is exposed to market risks which are the risks that the fair value of future cash flows of financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. Market risks arise from open positions in interest rate, currency and equity products, all of which are exposed to the general and specific market movements and changes in the level of volatility or market rates or prices such as interest rates, foreign exchange rates, and equity products.





23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued)

Risiko tingkat bunga Interest rate risk Perseroan menyadari adanya perubahan risiko nilai tukar mata uang asing dan suku bunga yang terjadi akibat fluktuasi mata uang Rupiah terhadap Dolar AS, dan suku bunga sehingga Perseroan melakukan transaksi cross currency swap dan interest rate swap dari suku bunga mengambang menjadi suku bunga tetap dengan tujuan melakukan aktivitas lindung nilai atas ketidakpastian suku bunga dan mata uang asing yang timbul dari ketidakpastian arus kas atas pokok dan bunga pinjaman dalam mata uang asing.

The Company is aware of the foreign exchange and interest rate risk due to foreign exchange and interest rate fluctuations, therefore the Company entered into cross currency swap and interest rate swap contracts from US Dollar floating rate to Rupiah fixed rate in order to hedge the interest rate and foreign exchange uncertainty that will arise from the variability in cash flows arising from principal and interest on the foreign currencies borrowings.

Perseroan terekspos risiko tingkat suku bunga yang berasal dari perubahan tingkat bunga atas aset dan liabilitas yang dikenakan bunga. Risiko ini dikelola pada umumnya dengan menggunakan interest rate swaps untuk mengkonversi pinjaman dengan tingkat bunga mengambang menjadi tingkat bunga tetap.

The Company is exposed to interest rate risk through the impact of rate changes on interest bearing assets and liabilities. These exposures are managed mainly through the use of interest rate swaps, which have the economic effect of converting borrowings from floating rate to fixed rate.

Perseroan meminimalisasi eksposur tingkat bunga dengan mengutamakan ketersediaan dana yang berimbang sesuai dengan Panduan Transaksi/Kontrak Derivatif.

The Company minimalises interest rate exposure with priotizing on matching funding availability in compliance with Transactions Guidelines/Derivative Contract.

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan aset dan liabilitas keuangan berbunga Perseroan pada nilai tercatat, yang dikategorikan menurut mana yang terlebih dahulu antara tanggal repricing secara kontraktual (contractual repricing) atau tanggal jatuh tempo.

The table below summarise the Company’s interest earning financial assets and interest bearing financial liabilities at carrying amounts, categorised by the earlier of contractual repricing or maturity dates.


Variabel/Variable Suku bunga tetap/ Fixed interest rate

Tidak dikenakan

bunga/ Non

interest bearing

Jumlah/ Total

Kurang dari

satu tahun/ Less than

one year

1 - 2 tahun/ years

2 - 3 tahun/ years

Lebih dari

3 tahun/ More than

3 years

Kurang dari


one year

1 - 2 tahun/ years

2 - 3 tahun/ years

Lebih dari

3 tahun/ More than

3 years

ASET ASSETS Cash and cash Kas dan setara kas 772,486 - - - - - - - 130 772,616 equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan - bersih - - - - 1,047,109 704,971 268,929 12,324 - 2,033,333 receivables - net Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - bersih - - - - 645,193 152,941 - - - 798,134 receivables - net Piutang pembiayaan Working capital financing modal usaha - bersih - - - - 103,799 35,223 13,347 7,955 - 160,324 receivables - net Tagihan anjak piutang - bersih - - - - 89,576 21,175 - - - 110,751 Factoring receivables - net

Piutang lain-lain - - - - - - - - 362,038 362,038 Other receivables Aset lain-lain - - - - - - - - 884 884 Other assets

Jumlah aset 772,486 - - - 1,885,677 914,310 282,276 20,279 363,052 4,238,080 Total assets LIABILITAS LIABILITIES Utang lain-lain dan Other payables and biaya akrual - - - - - - - - 240,029 240,029 accrued expenses Pinjaman yang diterima - bersih: Borrowings - net: - Rupiah - - - - 551,359 479,683 269,564 - - 1,300,606 Rupiah - - Dolar AS 236,522 193,080 96,540 - - - - - - 526,142 US Dollar - Utang obligasi - bersih - - - - 1,087,494 439,754 - 30,915 - 1,558,163 Bonds payables - net

Jumlah liabilitas 236,522 193,080 96,540 - 1,638,853 919,437 269,564 30,915 240,029 3,624,940 Total liabilities Jumlah selisih penilaian Total interest repricing bunga sebelum derivatif 535,964 (193,080) (96,540) - 246,824 (5,127) 12,712 (10,636) 123,023 613,140 gap before derivative Derivatif: Derivatives: - Cross currency swap 199,052 199,052 149,289 - (199,052) (199,052) (149,289) - - - Cross currency swap - - Interest rate swap 69,670 - - - (69,670) - - - - - Interest rate swap - Jumlah selisih bunga Total interest repricing setelah derivatif 804,686 5,972 52,749 - (21,898) (204,179) (136,577) (10,636) 123,023 613,140 gap after derivative







a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued)

Risiko tingkat bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued)


Variabel/Variable Suku bunga tetap/ Fixed interest rate

Tidak dikenakan

bunga/ Non

interest bearing

Jumlah/ Total

Kurang dari


one year

1 - 2 tahun/ years

2 - 3 tahun/ years

Lebih dari

3 tahun/ More than

3 years

Kurang dari


one year

1 - 2 tahun/ years

2 - 3 tahun/ years

Lebih dari

3 tahun/ More than

3 years

ASET ASSETS Cash and cash Kas dan setara kas 252,499 - - - - - - - 130 252,629 equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan - bersih - - - - 881,546 749,308 350,095 139,686 - 2,120,635 receivables - net Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - bersih - - - - 1,136,836 729,984 173,865 - - 2,040,685 receivables - net Piutang pembiayaan - - - - 320,895 450,184 70,467 123,048 - 964,594 Working capital financing modal usaha - bersih receivables - net

Piutang lain-lain - - - - - - - - 203,865 203,865 Other receivables Aset lain-lain - - - - - - - - 846 846 Other assets

Jumlah aset 252,499 - - - 2,339,277 1,929,476 594,427 262,734 204,841 5,583,254 Total assets LIABILITAS LIABILITIES Utang lain-lain dan Other payables and biaya akrual - - - - - - - - 359,357 359,357 accrued expenses Pinjaman yang diterima - bersih: Borrowings - net: - Rupiah - - - - 254,861 247,940 159,032 1,230 - 663,063 Rupiah - - Dolar AS 90,320 40,624 - - - - - - - 130,944 US Dollar - Utang obligasi - bersih - - - - 1,296,453 1,087,797 439,771 30,921 - 2,854,942 Bonds payables - net Medium Term Notes - - - - 200,000 - - - - 200,000 Medium Term Notes Jumlah liabilitas 90,320 40,624 - - 1,751,314 1,335,737 598,803 32,151 359,357 4,208,306 Total liabilities Jumlah selisih penilaian Total interest repricing bunga sebelum derivatif 162,179 (40,624) - - 587,963 593,739 (4,376) 230,583 (154,516) 1,374,948 gap before derivative Derivatif: Derivatives: - Cross currency swap 67,740 - - - (67,740) - - - - - Cross currency swap - - Interest rate swap 279,992 - - - (239,348) (40,644) - - - - Interest rate swap - Jumlah selisih bunga Total interest repricing setelah derivatif 509,911 (40,624) - - 280,875 553,095 (4,376) 230,583 (154,516) 1,374,948 gap after derivative

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba bersih Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 atas perubahan tingkat suku bunga yaitu:

The table below shows the sensitivity of the Company’s net income to movement of interest rates on 31 December 2018 and 2017:

Pengaruh terhadap laba bersih/

Impact to net income

Peningkatan/ Increase by

1%

Penurunan/ Decrease by

1% 31 Desember 2018 6,180 (6,180) 31 December 2018 31 Desember 2017 2,020 (2,020) 31 December 2017

Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa perubahan tingkat suku bunga telah terjadi pada tanggal pelaporan dan telah diperhitungkan dalam perhitungan eksposur atas risiko tingkat suku bunga baik untuk instrumen keuangan derivatif maupun non-derivatif yang dimiliki pada tanggal tersebut.

The projection assumes that the change in interest rate had occured at the reporting date and had been applied to the exposure to interest rate risk for both derivative and non-derivative financial instruments.

Risiko nilai tukar mata uang asing Foreign exchange risk Tabel dibawah ini mengikhtisarkan aset keuangan dan liabilitas keuangan Perseroan terhadap risiko nilai tukar mata uang asing.

The table below summarises the Company’s financial assets and liabilities exposure to foreign exchange rate risk.






a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued) Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan)

Foreign exchange risk (continued)

Dolar AS/US Dollar

(dalam ribuan/in thousand)

2018 2017 ASET ASSETS Kas dan setara kas 2,924 1,077 Cash and cash equivalents Piutang sewa pembiayaan - bersih 2,224 1,224 Finance leases receivables - net Piutang pembiayaan modal Working capital financing usaha - bersih 1,070 1,373 receivables - net Beban dibayar dimuka Prepaid expenses dan piutang lain-lain - 2,716 and other receivables Jumlah aset 6,218 6,390 Total assets LIABILITAS LIABILITIES Utang lain - lain Other payables and dan akrual 3,189 1,184 accrued expenses Pinjaman yang diterima Borrowings - Pinjaman yang Borrowings - diterima - kotor 36,333 9,667 - gross - Pinjaman yang dilindung nilai (33,333) (5,000) Hedged borrowings - Pinjaman yang diterima - bersih 3,000 4,667 Borrowings - net Jumlah liabilitas 6,189 5,851 Total liabilities

Bersih 29 539 Net

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba bersih Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 atas perubahan nilai tukar mata uang asing yaitu:

The table below shows the sensitivity of Company’s net income to movement of foreign exchange rates on 31 December 2018 and 2017:

Pengaruh terhadap laba bersih/

Impact to net income

Peningkatan/ Increase by

1%

Penurunan/ Decrease by

1%

31 Desember 2018 3 (3) 31 December 2018 31 Desember 2017 55 (55) 31 December 2017

Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa perubahan nilai tukar mata uang asing bergerak pada jumlah yang sama sehingga tidak mencerminkan perubahan potensial kepada laba atas perubahan beberapa nilai tukar mata uang asing sementara lainnya tidak berubah. Proyeksi juga mengasumsikan bahwa seluruh variabel lainnya adalah konstan dan berdasarkan tanggal pelaporan yang konstan serta seluruh posisi hingga jatuh tempo.

The projection assumes that foreign exchange rates move by the same amount and, therefore, do not reflect the potential impact on profit of some rates changing while others remain unchanged. The projections also assume that all other variables are held constant and are based on a constant reporting date position and that all positions run to maturity.







b. Risiko kredit b. Credit risk

Perseroan menghadapi risiko pembiayaan, terutama berasal dari ketidakmampuan nasabah untuk membayar kembali pembiayaan yang diberikan. Risiko ini terjadi jika kelayakan nasabah dan piutang pembiayaan tidak dikelola dengan baik. Perseroan menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan pengawasan portofolio kredit secara berkesinambungan dan melakukan pengelolaan atas penagihan angsuran untuk meminimalisasi risiko kredit.

The Company is exposed to credit risk mainly from the defaulting customers. Improper assessment on customer’s credit worthiness and collection management will trigger the credit risk. The Company applies prudent credit acceptance policies, perform ongoing credit portfolio monitoring as well as managing the collection of customer financing receivables in order to minimise the credit risk exposure.

Pengukuran risiko kredit Credit risk measurement

Estimasi terhadap eksposur kredit adalah proses yang kompleks dan memerlukan penggunaan model, dimana nilai dari suatu produk bervariasi tergantung dengan perubahan pada variabel-variabel pasar, arus kas masa depan dan rentang waktu. Penilaian risiko kredit atas suatu portofolio aset memerlukan estimasi-estimasi, seperti kemungkinan terjadinya wanprestasi, rasio kerugian dan korelasi wanprestasi antar rekanan.

The estimation of credit exposure is complex and requires the use of models, as the value of a product varies with changes in market variables, expected cash flows and the passage of time. The assessment of credit risk of a portfolio of assets entails further estimations as to the likelihood of defaults occurring, of the associated loss ratios and of default correlations between counterparties.

Perseroan telah mengembangkan model untuk mendukung kuantifikasi dari risiko kredit. Model peringkat dan skor ini digunakan untuk keseluruhan portofolio kredit utama dan membentuk basis untuk mengukur risiko wanprestasi. Dalam mengukur risiko kredit untuk kredit yang diberikan, Perseroan mempertimbangkan tiga komponen: (i) ‘probability of default’ (PD) klien atau counterpart atas liabilitas kontraktualnya; (ii) eksposur terkini pada rekanan dan kemungkinan perkembangan masa depan, yang akan digunakan Perseroan untuk mendapatkan ‘exposure at default’ (EAD) dan (iii) kemungkinan rasio pemulihan atas liabilitas yang telah wanprestasi (‘loss given default’) (LGD). Model ini ditelaah secara rutin untuk memonitor tingkat akurasi model, relatif terhadap kinerja aktual dan diubah jika diperlukan untuk mengoptimalisasi keefektivitasannya.

The Company has developed models to support the quantification of the credit risk. These rating and scoring models are in use for all key credit portfolios and form the basis for measuring default risks. In measuring credit risk of loans, the Company considers three components: (i) the ‘probability of default’ (PD) by the client or counterparty on its contractual obligations; (ii) current exposures to the counterparty and its likely future development, from which the Company derive the ‘exposure at default’ (EAD); and (iii) the likely recovery ratio on the defaulted obligations (the ‘loss given default’) (LGD). The models are reviewed regularly to monitor their robustness relative to actual performance and amended as necessary to optimise their effectiveness.






b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Pengukuran risiko kredit (lanjutan) Credit risk measurement (continued)

EAD dihitung berdasarkan jumlah terhutang yang Perseroan harapkan pada saat wanprestasi terjadi. LGD merupakan ekspektasi Perseroan atas besarnya kerugian dari suatu klaim pada saat wanprestasi terjadi. Hal ini dinyatakan dalam persentase kerugian per unit dari suatu eksposur. Loss given default biasanya bervariasi sesuai dengan tipe counterpart, jenis dan senioritas dari klaim dan ketersediaan agunan atau pendukung kredit lainnya.

EAD is based on the amounts the Company expect to be owed at the time of the default occur. LGD represents the Company’s expectation of the extent of loss on a claim should default occur. It is expressed as percentage loss per unit of exposure. Loss given default typically varies by the type of counterparty, type and seniority of claim and availability of collateral or other credit support.

Konsentrasi risiko aset keuangan Perseroan menerapkan berbagai kebijakan dan praktik untuk memitigasi risiko kredit. Praktik yang umum dilakukan adalah dengan meminta agunan. Perseroan menerapkan berbagai panduan atas jenis-jenis agunan yang dapat diterima dalam rangka memitigasi risiko kredit.

Concentration risk of financial assets The Company implements a range of policies and practices to mitigate credit risk. The most common practice to mitigate this risk is by requiring collateral. The Company implements guidelines on the acceptability of specific classes of collateral for credit risk mitigation.

Tabel berikut adalah eksposur maksimum Perseroan terhadap risiko kredit untuk instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan, tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau pengembangan kredit lainnya dan konsentrasi risiko kredit yang dimiliki Perseroan:

The following table presents the Company’s maximum exposure to credit risk of on balance sheet financial instrument, without taking into account of any collateral held or other credit enhancement and risk concentration of the Company:


Konsentrasi risiko kredit/Credit risk concentration

Eksposur

maksimum/ Maximum exposure

Pertambangan/ Mining

Perkebunan/ Agro

Kehutanan/ Forestry

Konstruksi/ Construction

Lain-lain/ Others

Cash and Kas dan setara kas - - - - 772,616 772,616 cash equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan 1,190,648 201,025 228,208 77,227 392,135 2,089,243 receivables Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen 16 - - - 802,479 802,495 receivables Piutang pembiayaan Working capital

modal usaha 63,555 33,897 1,873 16,376 69,054 184,755 financing receivables Tagihan anjak piutang - - - - 114,447 114,447 Factoring receivables Piutang lain-lain - - - - 362,038 362,038 Other receivables Aset derivatif - - - - 28,854 28,854 Derivative assets Aset lain-lain - - - - 884 884 Other assets Jumlah 1,254,219 234,922 230,081 93,603 2,542,507 4,355,332 Total Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai (113,398) impairment losses Jumlah - bersih 4,241,934 Total - net







Konsentrasi risiko aset keuangan (lanjutan) Risk concentrating of financial assets (continued)


Konsentrasi risiko kredit/Credit risk concentration

Eksposur

maksimum/ Maximum exposure

Pertambangan/ Mining

Perkebunan/ Agro

Kehutanan/ Forestry

Konstruksi/ Construction

Lain-lain/ Others

Cash and Kas dan setara kas - - - - 252,629 252,629 cash equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan 1,493,248 280,861 283,922 134,538 97,957 2,290,526 receivables Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen 3,143 - - - 2,037,872 2,041,015 receivables Piutang pembiayaan Working capital

modal usaha 762,079 11,101 14,348 77,879 156,996 1,022,403 financing receivables Piutang lain-lain - - - - 203,865 203,865 Other receivables Aset derivatif - - - - 2,974 2,974 Derivative assets Aset lain-lain - - - - 846 846 Other assets Jumlah 2,258,470 291,962 298,270 212,417 2,753,139 5,814,258 Total Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai (228,030) impairment losses Jumlah - bersih 5,586,228 Total - net

Manajemen percaya akan kemampuannya untuk mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimum berdasarkan hal-hal sebagai berikut: - Perseroan telah membentuk penyisihan

kerugian penurunan nilai yang memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut berdasarkan data historis kerugian yang ada.

- Sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, pembiayaan modal usaha dan tagihan anjak piutang, yang merupakan portofolio terbesar dilindungi dengan jaminan yang mencukupi.

Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure of credit risk to the Group based on the following: - The Company have provided sufficient

allowance for impairment losses to cover incurred losses arising from uncollectible receivables based on existing historical loss.

- Direct finance leases, consumer financing, working capital financing and factoring receivables which represent the biggest portfolio, are secured by sufficient collaterals.

Berdasarkan kualitas aset keuangan Termasuk dalam sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen adalah pembiayaan berdasarkan perjanjian dengan PT United Tractors Tbk (“UT”) (lihat Catatan 26). Fasilitas tersebut terbagi atas risiko yang ditanggung oleh masing-masing pihak dengan kesepakatan bersama apabila pelanggan mengalami gagal bayar. Per 31 Desember 2018, total pembiayaan dimana UT akan menanggung seluruh risiko kerugian dari kewajiban pelanggan adalah Rp 171.001 (2017: Rp 396.698).

Based on quality of financial assets Included in direct finance leases and consumer financing are financing based on agreement with PT United Tractors Tbk (“UT”) (refer Note 26). Those facilities are divided into risk that will be addressed by each party in the event the customer defaulted. As at 31 December 2018, total financing for facility where UT will bear the whole risk of loss from unpaid customer obligation are Rp 171,001 (2017: Rp 396,698).







Berdasarkan kualitas aset keuangan (lanjutan)

Based on quality of financial assets (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, eksposur risiko kredit atas aset keuangan terbagi atas:

As at 31 December 2018 and 2017, credit risk exposure to financial assets are divided as follows:

31 Desember/December 2018 Belum jatuh Telah jatuh tempo atau tempo tidak mengalami tetapi tidak penurunan nilai/ mengalami Neither past penurunan nilai/ Mengalami due nor Past due but penurunan nilai/ Jumlah/ Impaired not impaired Impaired Total

Kas dan setara kas 772,616 - - 772,616 Cash and cash equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan receivables - Pertambangan 1,027,972 23,787 138,889 1,190,648 Mining - - Bukan pertambangan 847,832 21,317 29,446 898,595 Non Mining - Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen receivables - Pertambangan - 16 - 16 Mining - - Bukan pertambangan 802,478 1 - 802,479 Non Mining - Piutang pembiayaan Working capital financing modal usaha receivables - Pertambangan 10,784 26,856 25,915 63,555 Mining - - Bukan pertambangan 102,344 5,065 13,791 121,200 Non Mining - Tagihan anjak piutang Factoring receivables - Pertambangan - - - - Mining - - Bukan pertambangan 107,605 - 6,842 114,447 Non Mining - Piutang lain-lain 252,038 110,000 - 362,038 Other receivables Aset derivatif 28,854 - - 28,854 Derivative assets Aset lain-lain 884 - - 884 Other assets Jumlah 3,953,407 187,042 214,883 4,355,332 Total Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai (113,398) impairment losses Jumlah-bersih 4,241,934 Total-net

31 Desember/December 2017 Belum jatuh Telah jatuh tempo atau tempo tidak mengalami tetapi tidak penurunan nilai/ mengalami Neither past penurunan nilai/ Mengalami due nor Past due but penurunan nilai/ Jumlah/ Impaired not impaired Impaired Total

Kas dan setara kas 252,629 - - 252,629 Cash and cash equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan receivables - Pertambangan 924,881 73,544 494,823 1,493,248 Mining - - Bukan pertambangan 537,869 117,153 142,256 797,278 Non Mining - Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen receivables - Pertambangan - - 3,143 3,143 Mining - - Bukan pertambangan 2,037,872 - - 2,037,872 Non Mining - Piutang pembiayaan Working capital financing modal usaha receivables - Pertambangan 39,461 27,634 694,984 762,079 Mining - - Bukan pertambangan 166,660 52,595 41,069 260,324 Non Mining - Piutang lain-lain 93,865 110,000 - 203,865 Other receivables Aset derivatif 2,974 - - 2,974 Derivative assets Aset lain-lain 846 - - 846 Other assets Jumlah 4,057,057 380,926 1,376,275 5,814,258 Total Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai (228,030) impairment losses Jumlah-bersih 5,586,228 Total-net










Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, rincian kualitas aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai berdasarkan pengelolaan internal sebagai berikut:

The quality of financial assets that are “neither past due nor impaired” as at 31 December 2018 and 2017 can be assessed by reference to the internal monitoring as follows:

31 Desember/December 2018 Pernah mengalami tunggakan/ Baik/ Has overdue Jumlah/ Good history Total

Kas dan setara kas 772,616 - 772,616 Cash and cash equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan receivables - Pertambangan 942,939 85,033 1,027,972 Mining - - Bukan Pertambangan 831,652 16,180 847,832 Non Mining - Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen receivables - Pertambangan - - - Mining - - Bukan Pertambangan 802,478 - 802,478 Non Mining - Piutang pembiayaan Working capital financing modal usaha receivables

- Pertambangan 10,784 - 10,784 Mining - - Bukan Pertambangan 74,617 27,727 102,344 Non Mining - Tagihan anjak piutang Factoring receivables

- Pertambangan - - - Mining - - Bukan Pertambangan 107,605 - 107,605 Non Mining - Piutang lain-lain 252,038 - 252,038 Other receivables Aset derivatif 28,854 - 28,854 Derivative assets Aset lain-lain 884 - 884 Other assets

3,824,467 128,940 3,953,407

31 Desember/December 2017 Pernah mengalami tunggakan/ Baik/ Has overdue Jumlah/ Good history Total

Kas dan setara kas 252,629 - 252,629 Cash and cash equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan receivables - Pertambangan 825,193 99,688 924,881 Mining - - Bukan Pertambangan 517,155 20,714 537,869 Non Mining - Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen receivables - Pertambangan - - - Mining - - Bukan Pertambangan 2,037,872 - 2,037,872 Non Mining - Piutang pembiayaan Working capital financing modal usaha receivables

- Pertambangan 33,988 5,473 39,461 Mining - - Bukan Pertambangan 115,410 51,250 166,660 Non Mining - Piutang lain-lain 93,865 - 93,865 Other receivables Aset derivatif 2,974 - 2,974 Derivative assets Aset lain-lain 846 - 846 Other assets

3,879,932 177,125 4,057,057

Penjelasan pembagian kualitas piutang pembiayaan/aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai adalah:

Details for credit quality of financing receivables/financial assets that are “neither past due nor impaired” are as follows:

- Baik Terdapat keyakinan tinggi bahwa aset

seluruhnya dapat diterima kembali berdasarkan kondisi saat ini dan tidak terdapat permasalahan saat ini;

- Good There is a high likelihood of the assets

could be recovered in full based on current conditions and there is no immediate concern;

- Pernah mengalami tunggakan Piutang dalam kategori ini dianggap memiliki

kapasitas memadai untuk membayar bunga dan pokoknya. Namun terdapat pertimbangan terkait dengan kemampuan nasabah dalam melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo karena nasabah pernah mengalami keterlambatan pembayaran di masa lalu.

- Has overdue history This category is considered to have

adequate capacity to pay interest and principal. However, there is concern over the counterparty’s ability to make payment when due because of previous overdue experience.






b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued) Berdasarkan kualitas aset keuangan (lanjutan)


Analisis umur piutang pembiayaan yang diberikan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

An aging analysis of financing receivables that are “past due but not impaired” on 31 December 2018 and 2017 is set out below:

31 Desember/December 2018 Lewat jatuh tempo/Overdue

1 - 30

hari/days 31 - 60 hari/days 61 - 90 hari/days > 90 hari/

days Jumlah/

Total Piutang sewa pembiayaan Finance lease receivables - Pertambangan 23,787 - - - 23,787 Mining - - Bukan pertambangan 20,955 362 - - 21,317 Non mining - Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen receivables - Pertambangan - - 16 - 16 Mining - - Bukan pertambangan - - 1 - 1 Non mining - Pembiayaan modal Working capital financing usaha receivables - Pertambangan 26,856 - - - 26,856 Mining - - Bukan pertambangan 5,065 - - - 5,065 Non mining - Piutang lain-lain Other receivables - Pertambangan - - - - - Mining - - Bukan pertambangan - - - 110,000 110,000 Non mining - Eksposur maksimum 76,663 362 17 110,000 187,042 Maximum exposure

31 Desember/December 2017 Lewat jatuh tempo/Overdue

1 - 30

hari/days 31 - 60 hari/days 61 - 90 hari/days > 90 hari/

days Jumlah/

Total Piutang sewa pembiayaan Finance lease receivables - Pertambangan 13,992 57,787 1,765 - 73,544 Mining - - Bukan pertambangan 35,202 79,793 2,158 - 117,153 Non mining - Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen receivables - Pertambangan - - - - - Mining - - Bukan pertambangan - - - - - Non mining - Pembiayaan modal Working capital financing usaha receivables - Pertambangan 14,957 12,677 - - 27,634 Mining - - Bukan pertambangan 50,657 - 1,938 - 52,595 Non mining - Piutang lain-lain Other receivables - Pertambangan - - - - - Mining - - Bukan pertambangan - - - 110,000 110,000 Non mining - Eksposur maksimum 114,808 150,257 5,861 110,000 380,926 Maximum exposure

Analisis umur piutang pembiayaan yang diberikan yang mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

An aging analysis of financing receivables that are impaired on 31 December 2018 and 2017 is set out below:

31 Desember/December 2018 31-60 hari/days >60 hari/days Total

Piutang sewa Finance lease pembiayaan receivables - Pertambangan 135,767 3,122 138,889 Mining - - Bukan Pertambangan 26,723 2,723 29,446 Non Mining - Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen receivables - Pertambangan - - - Mining - - Bukan Pertambangan - - - Non Mining - Piutang pembiayaan Working capital financing modal usaha receivables

- Pertambangan 25,915 - 25,915 Mining - - Bukan Pertambangan 13,791 - 13,791 Non Mining - Tagihan anjak piutang Factoring receivables

- Pertambangan 6,842 - 6,842 Mining - - Bukan Pertambangan - - - Non Mining -

Eksposur maksimum 209,038 5,845 214,883 Maximum exposure

Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai (41,252) impairment losses Jumlah-bersih 173,631 Total-net










31 Desember/December 2017 31-60 hari/days >60 hari/days Total

Piutang sewa Finance lease pembiayaan receivables - Pertambangan 428,015 66,808 494,823 Mining - - Bukan Pertambangan 96,030 46,226 142,256 Non Mining - Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen receivables - Pertambangan 427 2,716 3,143 Mining - - Bukan Pertambangan - - - Non Mining - Piutang pembiayaan Working capital financing modal usaha receivables

- Pertambangan 468,374 226,610 694,984 Mining - - Bukan Pertambangan 36,734 4,335 41,069 Non Mining -

Eksposur maksimum 1,029,580 346,695 1,376,275 Maximum exposure

Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai (198,012) impairment losses Jumlah-bersih 1,178,263 Total-net

c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk

Risiko likuiditas timbul jika Perseroan mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan. Risiko likuiditas dapat juga berupa ketidaksesuaian atas jangka waktu sumber dana yang dimiliki dengan jangka waktu pembiayaan. Perseroan melakukan evaluasi dan menelaah struktur laporan posisi keuangan dan melakukan analisis serta pengukuran risiko likuiditas.

Liquidity risk arises in situations where the Company has difficulties in obtaining funding. Liquidity risk also arises from situations in which the Company has a mismatch between the maturity of its funding and the maturity of its consumer financing receivables. The Company evaluates and reviews its balance sheet structure, by analysing and measuring liquidity risk.

Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari liabilitas sesuai kontrak menjadi arus kas yang undiscounted pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

The maturity table below provide information about maturities on a contractual undiscounted cash flows of liabilities on 31 December 2018 and 2017.


Kurang dari satu tahun/ Less than one year

1 - 2 tahun/years

2 - 3 tahun/years

Lebih dari 3

tahun/ More than 3

years

Jumlah/

Total

LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman

yang diterima 858,408 737,459 408,682 - 2,004,549 Borrowings Utang lain-lain Other payables and dan biaya akrual 240,029 - - - 240,029 accrued expenses Utang obligasi 1,339,410 466,561 1,125 31,748 1,838,844 Bonds payable

Jumlah liabilitas 2,437,847 1,204,020 409,807 31,748 4,083,422 Total liabilities

Instrumen derivatif (7,116) 372 3,169 - (3,575) Derivative instrument


Kurang dari satu tahun/ Less than one year

1 - 2 tahun/years

2 – 3 tahun/years

Lebih dari 3

tahun/ More than 3

years

Jumlah/

Total

LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman

yang diterima 361,625 303,255 167,752 1,297 833,929 Borrowings Utang lain-lain Other payables and dan biaya akrual 359,357 - - - 359,357 accrued expenses Utang obligasi 1,367,793 1,147,567 463,898 32,621 3,011,879 Bonds payable Medium Term Notes 204,333 - - - 204,333 Medium Term Notes

Jumlah liabilitas 2,293,108 1,450,822 631,650 33,918 4,409,498 Total liabilities

Instrumen derivatif 1,776 110 - - 1,886 Derivative instrumen






d. Risiko permodalan d. Capital risk

Tujuan Perseroan dalam mengelola permodalannya adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perseroan untuk dapat memberikan hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada stakeholders lainnya dan memelihara optimalisasi struktur permodalan untuk mengurangi biaya modal (cost of capital).

The Company’s objectives when managing capital are to safeguard the Company’s ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.

Dalam rangka memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, imbal hasil modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru untuk mengurangi pinjaman.

In order to maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the amount of dividends paid to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares to reduce debt.

Konsisten dengan pelaku industri lainnya, Perseroan memonitor permodalan berdasarkan gearing ratio. Rasio ini dihitung dari pinjaman (termasuk utang obligasi dan Medium Term Notes) dibagi dengan jumlah modal. Jumlah modal diambil dari ekuitas yang tercantum dalam laporan posisi keuangan.

Consistent with others in the industry, the Company monitors capital on the basis of the gearing ratio. This ratio is calculated as debt (including bonds payable and Medium Term Notes) divided by total capital. Total capital is calculated as ‘equity’ as shown in the statement of financial position.

Berdasarkan peraturan yang berlaku, jumlah maksimum gearing ratio adalah sebesar 10 kali dari total modal.

Based on the prevailing regulation, the maximum gearing ratio is 10 times from total capital.

2018 2017

Pinjaman Debt - Pinjaman yang diterima 1,832,035 794,675 Borrowings - - Utang obligasi 1,561,000 2,862,000 Bonds payable - - Medium term notes - 200,000 Medium term notes -

Jumlah pinjaman 3,393,035 3,856,675 Total debt

Jumlah modal 702,754 1,450,395 Total capital Gearing ratio 4.8 kali/times 2,7 kali/times Gearing ratio

e. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan e. Fair value of financial assets and liabilities

Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar menggunakan hierarki nilai wajar sebagai berikut:

Financial assets and liabilities measured at fair value using the fair value hierarchy as follows:

a. Tingkat 1 Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam

pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;

a. Level 1 Quoted prices (unadjusted) in active

markets for identical assets or liabilities;

b. Tingkat 2 Input selain harga kuotasian yang

termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) maupun tidak langsung (misalnya derivasi harga); dan

b. Level 2 Inputs other than quoted prices included

within level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices); and

c. Tingkat 3 Input untuk aset atau liabilitas yang bukan

berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

c. Level 3 Inputs for the assets or liabilities that are

not based on observable market data (unobservable inputs).







e. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

e. Fair value of financial assets and liabilities (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar diukur dengan menggunakan hierarki nilai wajar sebagai berikut:

As at 31 December 2018 and 2017, financial assets and liabilities measured at fair value based on the following fair value hierarchy:

31 Desember/December 2018 Nilai tercatat/ Carrying Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Nilai wajar/ Value Level1 Level 2 Level 3 Fair value

Aset Assets Aset derivatif 28,854 - 28,854 - 28,854 Derivative assets

Liabilitas Liabilities Liabilitas derivatif - - - - - Derivative liabilities

31 Desember/December 2017 Nilai tercatat/ Carrying Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Nilai wajar/ Value Level1 Level 2 Level 3 Fair value

Aset Assets Aset derivatif 2,974 - 2,974 - 2,974 Derivative assets

Liabilitas Liabilities Liabilitas derivatif - - - - - Derivative liabilities

Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen keuangan yang tidak diukur dalam nilai wajar yang tersaji di laporan posisi keuangan Perseroan:

The table below sets out the carrying amounts and fair value of those financial instruments which are not measured at fair value on the Company’s statements of financial positions:


Nilai tercatat/

Carrying value Nilai wajar/ Fair value

Aset keuangan: Financial assets: Kas dan setara kas 772,616 772,616 Cash and cash equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan - bersih 2,089,243 1,854,901 receivables - net Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - bersih 802,495 738,371 receivables - net Piutang pembiayaan Working capital financing usaha - bersih 184,755 160,864 receivables - net Tagihan anjak piutang Factoring receivables

- bersih 114,447 101,891 - net Piutang lain-lain 362,038 281,640 Other receivables Aset lain-lain 884 673 Other assets Liabilitas keuangan: Financial liabilities: Utang lain-lain dan Other payables and biaya akrual 240,029 240,029 accrued expenses Pinjaman yang diterima - bersih 1,826,748 1,731,284 Borrowings - net Utang obligasi - bersih 1,558,163 1,570,686 Bonds payable - net









Nilai tercatat/

Carrying value Nilai wajar/ Fair value

Aset keuangan: Financial assets: Kas dan setara kas 252,629 252,629 Cash and cash equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan - bersih 2,290,526 2,003,244 receivables - net Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - bersih 2,041,015 1,752,779 receivables - net Piutang pembiayaan Working capital financing usaha - bersih 1,022,403 836,870 receivables - net Piutang lain-lain 203,865 172,772 Other receivables Aset lain-lain 846 716 Other assets Liabilitas keuangan: Financial liabilities: Utang lain-lain dan Other payables and biaya akrual 359,357 359,357 accrued expenses Pinjaman yang diterima - bersih 794,007 743,345 Borrowings - net Utang obligasi - bersih 2,854,942 2,580,833 Bonds payable - net Medium Term Notes Medium Term Notes - bersih 200,000 200,000 - net

Kas dan setara kas Cash & cash equivalents

Estimasi nilai wajar dari kas dan setara kas dikarenakan jatuh temponya di bawah satu tahun, nilai tercatat merupakan perkiraan yang layak atas nilai wajarnya.

For estimated fair value of cash and cash equivalent, since the maturity is below one year, the carrying value is a reasonable approximation of fair value.

Piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, anjak piutang, dan pembiayaan modal usaha

Direct financing lease receivables, consumer financing receivables, factoring, and working capital financing receivables

Nilai wajar dari piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, anjak piutang, dan pembiayaan modal usaha diestimasi menggunakan diskonto arus kas, dengan mengacu pada rata-rata tertimbang dari tingkat suku bunga pasar yang diberikan Perseroan untuk aset keuangan yang memiliki karakteristik yang sama dengan aset keuangan tersebut pada tanggal laporan posisi keuangan (tingkat 3 - hierarki nilai wajar).

The fair value of direct financing receivables, consumer financing receivables, factoring, and working capital financing receivables are estimated by using discounted cash flows applying weighted average market rates offered by the Company at statements of financial position date for financial assets that have similar characteristics with the above mentioned financial assets (level 3 - fair value hierarchy).

Piutang lain-lain Other receivables

Termasuk di dalam piutang lain-lain adalah piutang karyawan yang nilai wajarnya dinilai menggunakan tingkat suku bunga yang digunakan oleh Perusahaan Grup Astra (level 3 - hierarki nilai wajar). Sehubungan dengan tagihan kepada BTN, nilai tercatat merupakan perkiraan atas nilai wajarnya berdasarkan kajian dari Direksi atas ketertagihan dari nasabah lain yang serupa yang diperoleh dari bank lain (tingkat 3 - hierarki nilai wajar).

Included in other receivables are employee loans which the fair value is estimated by using interest rate applied by Astra Group Company (level 3 - fair value hierarchy). For receivable from BTN, the carrying value approximate the fair value based on Directors’ assessment of similar past customers recoveries from other banks (level 3 - fair value hierarchy).









Utang obligasi dan pinjaman yang diterima Bonds payable and borrowings Nilai wajar utang obligasi dan pinjaman yang diterima diestimasi menggunakan diskonto arus kas, dengan mengacu pada rata-rata tertimbang dari tingkat suku bunga pasar yang diberikan Perseroan untuk liabilitas keuangan yang memiliki karakteristik yang sama dengan liabilitas keuangan tersebut pada tanggal laporan posisi keuangan (tingkat 3 - hierarki nilai wajar).

The fair value of bonds and borrowings is estimated by using discounted cash flows applying weighted average market rates offered by the Company at statements of financial position date for financial liabilities that have similar characteristics with the above mentioned financial liabilities (level 3 - fair value hierarchy).

Utang lain-lain dan biaya akrual Other payables and accrued expenses Estimasi nilai wajar dari utang lain-lain dan biaya akrual dikarenakan jatuh temponya di bawah satu tahun, nilai tercatat merupakan perkiraan yang layak atas nilai wajarnya.

For estimated fair value of other payables and accrued expenses, since the maturity is below one year, the carrying value is a reasonable approximation of fair value.

24. LABA PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN 24. BASIC AND DILUTIVE EARNINGS PER SHARE

Laba per saham dasar

Basic earnings per share

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih pemegang saham dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share is calculated by dividing the net profit attributable to shareholders by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.

2018 2017

Laba bersih yang tersedia Net profit attributable to bagi pemegang saham 42,105 37,129 shareholders

Rata-rata tertimbang saham Weighted average number biasa yang beredar (dalam of ordinary share on jutaan) (termasuk dana issue (in million) (including setoran modal) 575 575 capital paid in advance) Laba per saham dasar Basic earnings per share (nilai penuh) 73 65 (full amount)

Laba per saham dilusian Diluted earnings per share

Dalam perhitungan laba bersih per saham dilusian jumlah rata-rata tertimbang jumlah yang beredar disesuaikan dengan asumsi bahwa semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif dikonversi.

Diluted earnings per share is calculated by adjusting the weighted average number of ordinary shares outstanding to assume conversion of all potential dilutive ordinary shares.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Perseroan tidak memiliki potensi saham yang bersifat dilutif.

As at 31 December 2018 and 2017, the Company has no potential dilutive shares.





25. REKONSILIASI AKTIVITAS PENDANAAN

BERSIH 25. NET FINANCING ACTIVITIES

RECONCILIATION

Rekonsiliasi dari aktivitas pendanaan adalah sebagai berikut:

Reconciliation from financing activities are as follows:

2018

Perubahan non kas/ Non-cash changes


balance Arus kas/ Cashflow

Pergerakan valuta asing/ Movement of

foreign exchange *)

Pergerakan beban

transaksi/ Changes in transaction

cost


Pinjaman yang diterima 794,007 1,002,512 34,848 (4,619) 1,826,748 Borrowings Utang obligasi 2,854,942 (1,301,000) - 4,221 1,558,163 Bond payables Medium term Medium term notes 200,000 (200,000) - - - notes

Total liabilities Jumlah liabilitas dari from financing aktivitas pendanaan 3,848,949 (498,488) 34,848 (398) 3,384,911 activities *) Perseroan telah menerapkan kebijakan lindung nilai untuk

pinjaman yang diterima dalam mata uang asing dan memiliki tingkat suku bunga mengambang (lihat Catatan 10).

*) The Company has applied hedging policy to borrowings denominated in foreign currencies with floating interest rates (see Notes 10).

26. PERJANJIAN KERJASAMA 26. COOPERATION AGREEMENTS

PT Bank Permata Tbk (Permata) PT Bank Permata Tbk (Permata)

Pada tanggal 25 Maret 2009, Perseroan mengadakan perjanjian Pelaksanaan Jasa Layanan Pengambilan Post and Dated Cheque (PDC) dengan Permata dan telah dilakukan perubahan perjanjian pada tanggal 4 April 2018. Perjanjian ini akan berakhir apabila terdapat penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

On 25 March 2009, the Company entered into a Post Date Cheque (PDC) Intake Service Agreement with Permata and its last amendment on 4 April 2018. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification.

Pada tanggal 28 Mei 2009, Perseroan mengadakan perjanjian pembiayaan bersama without recourse dengan Permata dan telah dilakukan perubahan pada tanggal 27 April 2012. Perjanjian ini akan berakhir apabila terdapat penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

Pada tanggal 28 Juni 2010, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama layanan produk perbankan berupa Virtual Account dengan Permata. Perjanjian ini akan berakhir apabila terdapat penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

Pada tanggal 1 Mei 2013, Perseroan mengadakan Perjanjian Kerjasama Penggunaan Layanan Bank untuk melakukan Transaksi Pembayaran Masal dengan Permata. Perjanjian ini akan berakhir apabila terdapat penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

On 28 May 2009, the Company entered into a without recourse joint financing agreement with Permata and amended on 27 April 2012. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification.

On 28 June 2010, the Company entered into Virtual Account Services agreement with Permata. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification.

On 1 May 2013, the Company entered into Mass Payment Transactions with Permata. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification.

PT Komatsu Astra Finance (“KAF”) PT Komatsu Astra Finance (“KAF”)

Pada tanggal 20 Juli 2010, Perseroan mengadakan perjanjian pembiayaan bersama without recourse dengan KAF dan telah dilakukan perubahan perjanjian pada tanggal 19 Agustus 2011 dan kemudian diubah kembali pada tanggal 15 Mei 2012. Perjanjian ini akan berakhir sampai jika ada penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

On 20 July 2010, the Company entered into a without recourse joint financing agreement with KAF and amended on 19 August 2011 and 15 May 2012. This agreement will expire if one of the party terminate this agreement through a written notification.






26. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan) 26. COOPERATION AGREEMENTS (continued)

PT United Tractos Tbk (“UT”)

Pada tanggal 7 Oktober 2013, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan UT untuk memberikan fasilitas pembiayaan alat berat yang menarik dan kompetitif kepada pelanggan dalam bentuk Fasilitas G-LIBAS dan telah dilakukan perubahan dengan addendum pertama perjanjian pada tanggal 26 Juli 2016. Perjanjian ini akan berakhir sampai jika ada penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

PT United Tractors Tbk (“UT”) On 7 October 2013, the Company entered into a cooperation agreement with UT to provide a financing facility of heavy equipments in the form of G-LIBAS and its first amendment on 26 July 2016. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification.

Pada tanggal 11 April 2014, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan UT untuk memberikan fasilitas pembiayaan alat berat yang menarik dan kompetitif kepada pelanggan dalam bentuk Fasilitas New Generation dan telah dilakukan perubahan dengan addendum pertama perjanjian pada tanggal 2 Juni 2014 dan kemudian diubah kembali dengan addendum kedua perjanjian tanggal 26 Juli 2016. Perjanjian ini akan berakhir sampai jika ada penghentian dari salah satu pihak secara tertulis. Pada tanggal 11 Mei 2015, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan UT untuk memberikan fasilitas pembiayaan alat berat yang menarik dan kompetitif kepada pelanggan dalam bentuk Fasilitas G 500 dan telah dilakukan perubahan dengan addendum pertama perjanjian pada tanggal 4 Januari 2016 dan kemudian diubah kembali dengan addendum kedua perjanjian tertanggal 26 Juli 2016. Perjanjian ini akan berakhir sampai jika ada penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

On 11 April 2014, the Company entered into a cooperation agreement with UT to provide a financing facility of heavy equipments in the form of New Generation and its first amendment on 2 June 2014 then it is changed into second amendment on 26 July 2016. This agreement will expire if one of the party terminate this agreement through a written notification. On 11 May 2015, the Company entered into a cooperation agreement with UT to provide a financing facility of heavy equipments in the form of G 500 Facility and its first amendment on 4 January 2016 then its second amendment on 26 July 2016. This agreement will expire if one of the party terminate this agreement through a written notification.

Pada tanggal 16 September 2015, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan UT untuk memberikan fasilitas pembiayaan alat berat yang menarik dan kompetitif kepada pelanggan dalam bentuk Fasilitas G 75 dan telah dilakukan perubahan dengan addendum pertama perjanjian pada tanggal 26 Juli 2016. Perjanjian ini akan berakhir sampai jika ada penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

On 16 September 2015, the Company entered into a cooperation agreement with UT to provide a financing facility of heavy equipments in the form of G 75 Facility and its first amendment on 26 July 2016. This agreement will expire if one of the party terminate this agreement through a written notification.

Pada tanggal 23 Oktober 2015, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan UT untuk memberikan fasilitas pembiayaan alat berat yang menarik dan kompetitif kepada pelanggan dalam bentuk Fasilitas G 10 dan telah dilakukan perubahan dengan addendum pertama perjanjian pada tanggal 26 Juli 2016. Perjanjian ini akan berakhir sampai jika ada penghentian dari salah satu pihak secara tertulis. Pada tanggal 12 Mei 2016, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan UT untuk memberikan fasilitas pembiayaan alat berat yang menarik dan kompetitif kepada pelanggan dalam bentuk Fasilitas G 16 dan telah dilakukan perubahan dengan addendum terakhir perjanjian pada tanggal 25 Mei 2018. Perjanjian ini akan berakhir sampai jika ada penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

On 23 October 2015, the Company entered into a cooperation agreement with UT to provide a financing facility of heavy equipments in the form of G 10 Facility and its first amendment on 26 July 2016. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification. On 12 May 2016, the Company entered into a cooperation agreement with UT to provide a financing facility of heavy equipments in the form of G 16 Facility and its last amendment on 25 May 2018. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification.





26. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan) 26. COOPERATION AGREEMENTS (continued)

PT Federal International Finance (“FIF”) PT Federal International Finance (“FIF”) Pada tanggal 31 Oktober 2013, Perseroan mengadakan perjanjian pembiayaan bersama dengan FIF dan telah dilakukan perubahan pertama pada tanggal 24 Februari 2015, diubah kembali dengan perubahan kedua perjanjian kerjasama pada tanggal 19 Januari 2016, serta kemudian diubah kembali dengan perubahan ketiga perjanjian kerjasama pada tanggal 2 Maret 2016, kemudian diubah kembali dengan perubahan keempat perjanjian kerjasama pada tanggal 9 Januari 2017. Perjanjian ini akan berakhir jika ada penghentian dari salah satu pihak secara tertulis. Porsi fasilitas pembiayaan yang akan diberikan untuk konsumen adalah 90% dari Perseroan dan 10% dari FIF.

On 31 October 2013, the Company entered into a joint financing agreement with FIF and its first amendment on 24 February 2015, its second amendment on 19 January 2016, its third amendment on 2 March 2016 and its fourth amendment on 9 January 2017. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification. The portion of financing facilities for the customer is 90% from the Company and 10% from FIF.

PT Serasi Autoraya Pada tanggal 26 Januari 2010, Perseroan mengadakan kerjasama pengadaan sejumlah mobil untuk kebutuhan operasional maupun karyawan Perseroan dengan PT Serasi Autoraya. Perjanjian ini akan berakhir sesuai tanggal periode sewa yang tercantum dalam lampiran perjanjian.

PT Serasi Autoraya On 26 January 2010, the Company entered into a procurement of cars for operational and employee needs with PT Serasi Autoraya. This agreement will expire if one of the party terminate this agreement through a written notification.

27. KASUS LITIGASI 27. LITIGATION CASE

Berdasarkan Tanda Bukti Lapor No. TBL/290/IV/2017/Bareskrim tertanggal 26 April 2017, Perseroan telah mengajukan Laporan Kepolisian terkait dengan adanya dugaan tindak pidana Perbankan yang diduga dilakukan oleh oknum pejabat/pegawai pada salah satu bank nasional yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (“Bank”) dan/atau pihak lain. Dugaan tindak pidana tersebut terkait dengan dana Perseroan sebesar Rp 110.000 yang belum dapat ditarik kembali oleh Perseroan. Bank menginformasikan bahwa dana tersebut menjadi objek investigasi pihak yang berwenang terkait dugaan tindak pidana pemalsuan dan/atau tindak pidana pencucian uang.

Based on Police Report No. TBL/290/IV/2017/Bareskrim dated 26 April 2017, the Company has reported the allegation of criminal offense of Banking Crime allegedly committed by official/employee of a national bank listed on Indonesia Stock Exchange (the “Bank”) and/or other party.

The alleged criminal act relates to Company’s funds amounting Rp 110,000 that can not be withdrawn by the Company. The Bank informed that Company’s funds become the object of investigation by the authorities on the alleged criminal offense of forgery and /or money laundering.

Selanjutnya atas kasus tersebut, Perseroan juga telah mengajukan gugatan hukum perdata yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 14 Maret 2017 dengan No. 154/PDT.G/2017/PN.JKT.PST. Pada tanggal 12 September 2017, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memutuskan untuk menolak gugatan Bank dan Perseroan. Atas putusan Pengadilan Negeri tersebut, Bank telah mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Jakarta dan pada tanggal 7 Juni 2018, Pengadilan Tinggi Jakarta telah memutus menegaskan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tertanggal 12 September 2017 No. 154/PDT.G/2017/PN.JKT.PST.

Thereafter, the Company has also filed a civil claim at Central Jakarta District Court on 14 March 2017 with reference No. 154/PDT.G/2017/PN.JKT.PST. On 12 September 2017, the Central Jakarta District Court rejected the claim of both the Bank and the Company.

Upon the verdict of the District Court, the Bank has filed an appeal to the High Court of Jakarta and on 7 June 2018, the High Court of Jakarta issued its verdict to reinforce/ affirm the verdict of Central Jakarta District Court dated 12 September 2017 Number 154/PDT.G/2017/ PN.JKT.PST.


--

--

-

-

--

--

-

-




27. KASUS LITIGASI (lanjutan) 27. LITIGATION CASE (continued)

Bank mengajukan permohonan Kasasi atas putusan Pengadilan Tinggi Jakarta tersebut yang telah diterima dan terdaftar di Mahkamah Agung pada tanggal 22 November 2018 dengan Reg. Nomor 3556 K/PDT/2018.

Based on the verdict of the High Court of Jakarta, the Bank has filled cassation which has been accepted and registered in the Supreme Court dated 22 November 2018 with Registration Number 3556 K/PDT/2018.

Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, status dari kasus litigasi masih dalam proses.

Until the date of this financial statement, the status of litigation case is still pending.

28. SALING HAPUS 28. OFFSETTING

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, tidak terdapat aset dan liabilitas keuangan yang saling hapus pada laporan posisi keuangan.

As at 31 December 2018 and 2017, there is no financial assets and liabilities that are subject to offsetting in the statement of financial position.

Perseroan memiliki pinjaman dan surat berharga yang diterbitkan yang dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen (lihat Catatan 6), yang menjadi subyek untuk memenuhi netting arrangements dan perjanjian serupa, yang tidak saling hapus pada laporan posisi keuangan.

The Company has borrowing and securities issued collaterised by fiduciary of consumer financing receivable (refer to Note 6), which are subject to enforceable netting arrangements and similar agreements that are not set off in the statement of financial position.

Perseroan memiliki aset dan liabilitas keuangan derivatif yang tunduk pada perjanjian induk untuk menyelesaikan secara neto, dimana perjanjian antara Perseroan dan pihak counterparty memperbolehkan penyelesaian neto atas aset dan liabilitas keuangan tersebut ketika kedua pihak memilih untuk menyelesaikan dengan dasar neto. Ketika kedua pihak tidak memilih untuk menyelesaikan secara neto, aset dan liabilitas keuangan diselesaikan dengan dasar bruto, akan tetapi masing-masing pihak dalam perjanjian induk mempunyai opsi untuk menyelesaikan jumlah-jumlah tersebut dengan dasar neto pada peristiwa di mana terjadi gagal bayar salah satu pihak.

The Company has derivative assets and liabilities that are subject to enforceable master netting arrangements whereas the agreement between the Company and the counterparty allows for net settlement of the relevant financial assets and liabilities when both elect to settle on a net basis. Otherwise, financial assets and liabilities will be settled on a gross basis. However, each party to the master netting agreement will have the option to settle such amount on a net basis in the event of default of the other party.

29. STANDAR AKUNTANSI BARU 29. NEW ACCOUNTING PRONOUNCEMENT

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menerbitkan standar baru, amandemen dan interpretasi berikut, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2018 sebagai berikut :

Financial Accounting Standard Board of Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) has issued the following new standards, amendments and interpretations, but not yet effective for the financial year beginning 1 January 2018 as follows :

- ISAK 33 "Transaksi Valuta Asing dan Imbalan

di Muka"; - ISFAS 33 "Foreign Currency Transactions

and Advance Consideration"; - ISAK 34 "Ketidakpastian dalam Perlakuan

Pajak Penghasilan"; - ISFAS 34 "Uncertainty over Income Tax

Treatments"; - Amandemen PSAK 24 “Imbalan Kerja:

Amandemen, Kurtailmen, atau Penyelesaian Program”;

- The amendments to SFAS 24 “Employee Benefits: Plan amendment, Curtailment or Settlement”;

- Penyesuaian Tahunan 2018 PSAK 22 “Kombinasi Bisnis”;

- Annual Improvement 2018 SFAS 22 “Business Combination”;

- Penyesuaian Tahunan 2018 PSAK 26 “Biaya Pinjaman”;

- Annual Improvement 2018 SFAS 26 “Borrowing Cost”;

- Penyesuaian Tahunan 2018 PSAK 46 “Pajak Penghasilan”; dan

- Annual Improvement 2018 SFAS 46 “Income Taxes”; and

- Penyesuaian Tahunan 2018 PSAK 66 “Pengendalian Bersama”.

- Annual Improvement 2018 SFAS 66 “Joint Arrangements”.





29. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 29. NEW ACCOUNTING PRONOUNCEMENT

(continued) Standar tersebut akan berlaku efektif pada 1 Januari 2019.


- PSAK 71 "Instrumen Keuangan"; - PSAK 72 "Pendapatan dari Kontrak dengan

Pelanggan"; - PSAK 73 “Sewa”; - Amendemen PSAK 15 "Investasi pada Entitas

Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama";

- Amandemen PSAK 62 “Kontrak asuransi - Menerapkan PSAK 71 : Instrumen Keuangan”; dan

- Amandemen PSAK 71 “Instrumen Keuangan: tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif”.

- SFAS 71 "Financial Instruments"; - SFAS 72 "Revenue from Contracts with

Customers"; - SFAS 73 “Leases”; - The amendments to SFAS 15 "Investments

in Associates and Joint Ventures: Long-term Interests in Associates and Joint Ventures";

- The amandements to SFAS 62 "Insurance contract -- Implementation of SFAS 71: Financial Instruments”; and

- The amendments to SFAS 71 “Financial Instruments: Prepayment Features with Negative Compensation.



Pada saat penerbitan laporan keuangan Perseroan masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Perseroan.

As at the authorisation date of these financial statements, the Company is still evaluating the potential impact of these new and revised standards to the Company’s financial statements.


NO KRITERIA/CRITERIA PENJELASAN/DESCRIPTION HALAMAN/PAGE

I.UMUM/GENERAL1 Laporan Tahunan wajib disajikan dalam Bahasa

IndonesiadanbahasaasingpalingsedikitmenggunakanbahasaInggris.The Annual Report is presented in good and correctIndonesian and is recommended to provide the Englishversionaswell.

v

2 LaporanTahunandisajikandalambentukdokumencetakdansalinandokumenelektronik.The Annual Report is presented in print and electronicmedia.LaporanTahunanyangdisajikandalambentukdokumencetak, dicetak pada kertas yang berwarna terang,berkualitas baik, berukuran A4, dijilid, dan dapatdiperbanyakdengankualitasyangbaik.For printed version, the Annual Report shall be printedandcopied ingoodquality, sizeA4,andbound,aswellasabletobemultipliedingoodquality.Laporan Tahunan yang disajikan dalam bentuk salinandokumen elektronik merupakan Laporan Tahunan yangdikonversidalamformatpdf.Forelectronicmediaversion,theAnnualReportshallbeconvertedtoPDFversion.

v

3 Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaandenganjelas.The Annual Report shall put a comprehensiveinformationregardingcompany’sinformation.

NamaperusahaandantahunAnnualReportditampilkandi:1. Sampulmuka;2. Samping;3. Sampulbelakang;dan4. Setiaphalaman.

NameoftheCompanyandyearoftheAnnualReportiswrittenon:1.Thefrontcover;2.Sides;3.Backcover;and4.Eachpage.

v

4 Laporantahunanditampilkandiwebsiteperusahaan. TheAnnualReportshallbepublishedintheCompany’swebsite. vII.IKHTISARDATAKEUANGAN/FINANCIAL HIGHLIGHTS1 Ikhtisar Data Keuangan Penting memuat informasi

keuangan yang disajikan dalam bentuk perbandinganselama3(tiga)tahunbukuatausejakmemulaiusahanyajika Emiten atau Perusahaan Publik tersebutmenjalankan kegiatan usahanya kurang dari 3 (tiga)tahun.Financial Highlights of the Company shall containfinancialstatementscomparisonforthepast3 financialyearorsincethecompanystartsitsbusinessactivityforlessthan3year.

Informasimemuatantaralain:1. Pendapatan/penjualan;2. Lababruto;3. Laba(rugi);4. Jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik

entitasindukdankepentingannonpengendali;5. Totallaba(rugi)komprehensif;6. Jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan

kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali;

7. Laba(rugi)persaham;8. Jumlahaset;9. Jumlahliabilitas;10. Jumlahekuitas;11. Rasiolaba(rugi)terhadapjumlahaset;12. Rasiolaba(rugi)terhadapekuitas;13. Rasiolaba(rugi)terhadappendapatan/penjualan;14. Rasiolancar;15. Rasioliabilitasterhadapekuitas;16. Rasioliabilitasterhadapjumlahaset;dan17. Informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan

EmitenatauPerusahaanPublikdanjenisindustrinya.Informationregarding:

1. Income;2. Grossincome;3. Netincome;

8-9


4. Profit attributable to the owners of the parent and non-controllinginterest;

5. Totalcomprehensiveincome;6. Total Profit attributable to the owners of the parent and

non-controllinginterest;7. Basicearningspershare;8. Totalasset;9. Totalliabilities;10. Totalequity;11. Netincome/totalassets;12. Netincome/equity;13. Netincome/totalincome;14. Currentratio;15. Totalliabilitiestoequity;16. Totalliabilititestototalassets;17. Otherinformations.

III.LAPORANKEPADAPEMANGKUKEPENTINGAN/REPORTTOTHESTAKEHOLDERS1 LaporanDireksi

ReportfromtheBoardofDirectorsMemuathal-halsebagaiberikut:

1. Uraian singkat mengenai kinerja Emiten atau PerusahaanPublik,palingsedikitmeliputi:a. strategi dan kebijakan strategis Emiten atau

PerusahaanPublik;b. perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang

ditargetkan;danc. kendalayangdihadapiEmitenatauPerusahaanPublik;

2. Gambarantentangprospekusaha;3. PenerapantatakelolaEmitenatauPerusahaanPublik;dan4. Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan

perubahannya(jikaada).

Consistofthefollowingaspects:1. Analysis on the Company’s performance, including the

strategic policy, comparison between achieved result andtarget, implemented and any constrain faced by theCompany;

2. Businessprospect;3. Goodcorporategovernanceimplementatationcarriedoutin

theCompany;4. Changes on the Board of Directors composition and its

reason(ifany).

17-21

2 LaporanDewanKomisarisReportfromBoardofCommissioners

Memuathal-halsebagaiberikut:1. Penilaian terhadap kinerja Direksi mengenai pengelolaan

EmitenatauPerusahaanPublik;2. Pengawasan terhadap implementasi strategi Emiten atau

PerusahaanPublik;3. Pandangan atas prospek usaha Emiten atau Perusahaan

PublikyangdisusunolehDireksi;4. Pandangan atas penerapan tata kelola Emiten atau

PerusahaanPublik;5. Perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris dan alasan

perubahannya(jikaada);dan6. Frekuensi dan cara pemberian nasihat kepada anggota

Direksi.

Theinformationcontains:1. EvaluationoftheBoardofDirectorsperformanceregarding

theCompany’smanagement;2. BoardofCommissioners’Supervisoryfunctionregardingthe

implementationofCompany’sstrategics;3. Viewsonbusinessprospect4. viewsontheimplementationofgoodcorporategovernance

intheCompany;5. changesintheBoardofCommissioners’compositionandits

reason;6. thefrequencyandmethodinregardsofprovidingadviceto

theBoardofDirectors.

14-16

IV.PROFILPERUSAHAAN/COMPANYPROFILE1 NamaEmitenatauPerusahaanPublik

NamadanalamatlengkapperusahaanNameandaddressofthecompany

Nama Emiten atau Perusahaan Publik termasuk apabila terdapatperubahan nama, alasan perubahan, dan tanggal efektif perubahannamapadatahunbuku;

5-6




v


v




v

4 Laporantahunanditampilkandiwebsiteperusahaan. TheAnnualReportshallbepublishedintheCompany’swebsite. vII.IKHTISARDATAKEUANGAN/ 1 Ikhtisar Data Keuangan Penting memuat informasi








8-9


Includingamongothers:establishmentdate/year,nameandchangesinnameoftheCompanyanditsreason(ifany).

2 AksesterhadapEmitenatauPerusahaanPublikAccesstotheCompany

AksesterhadapEmitenatauPerusahaanPubliktermasukkantorcabangatau kantor perwakilan yang memungkinkan masyarakat dapatmemperoleh informasi mengenai Emiten atau Perusahaan Publik,meliputi:

a. alamat;b. nomortelepon;c. nomorfaksimile;d. alamatsuratelektronik;dane. alamatSitusWeb.

Theinformationconsistofnameandaddress,zipcode,telephoneand/orfacsimile,email,website.

101

3 RiwayatsingkatperusahaanBriefhistoryofthecompany

Mencakupantara lain: tanggal/tahunpendirian,nama,danperubahannamaperusahaan(jikaada).Includingamongothers:establishmentdate/year,nameandchangesinnameoftheCompanyanditsreason(fany).

5

4 VisidanmisiperusahaanVisionandMissionoftheCompany

Mencakup:1. Visiperusahaan;2. Misiperusahaan.

Including:1.Companyvision;2.Companymission.

4

5 KegiatanUsahaBusinessField

Kegiatanusahamenurutanggarandasarterakhir,kegiatanusahayangdijalankan pada tahun buku, serta jenis barang dan/atau jasa yangdihasilkan.Company’s business activities in accordance with the latest deed ofestablishment, alongside with the goods and services offered byCompany

5

6 StrukturorganisasiOrganizationalstructure

StrukturorganisasiEmitenatauPerusahaanPublikdalambentukbagan,palingsedikitsampaidenganstruktur1(satu)tingkatdibawahDireksi,disertaidengannamadanjabatan.In form of chart, including the name and position of at least onepositionstructure/positionbelowtheBoardofDirectors.

7

7 ProfilDireksiName, title, and brief profile of the Board of Directorsmembers

Informasimemuatantaralain:1. Nama dan jabatan yang sesuai dengan tugas dan tanggung

jawab;2. Fototerbaru;3. Usia;4. Kewarganegaraan;5. Riwayatpendidikan;6. Riwayatjabatan,meliputiinformasi:

a. dasarhukumpenunjukansebagaianggotaDireksipadaEmitenatauPerusahaanPublikyangbersangkutan;

b. rangkapjabatan,baiksebagaianggotaDireksi,anggotaDewan Komisaris, dan/atau anggota komite sertajabatanlainnya(jikaada);dan

c. pengalaman kerja beserta periode waktunya baik didalammaupundiluarEmitenatauPerusahaanPublik;

7. Pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti anggotaDireksi dalam meningkatkan kompetensi dalam tahun buku(jikaada);dan

8. Hubungan Afiliasi dengan anggota Direksi lainnya, anggotaDewan Komisaris, dan pemegang saham utama (jika ada)meliputinamapihakyangterafiliasi

Informationincluding:

1. Nameandposition;2. Latestphoto;3. Age;4. Citizenship;5. Educations;6. Employmenthistory,including:

a. TheunderlyingforitsappointmentintheCompany;b. Double post, as the member of Board of Directors,

BoardofCommissioners,andothercommittees7. Traininginthefinancialyear;

29-33




v


v




v









8-9


8. Affiliated association between the member of Board ofDirectors,BoardofCommissioners,andshareholders

8 ProfilDewanKomisarisBoardofCommissionersProfile

Informasimemuatantaralain:1. Nama;2. Fototerbaru;3. Usia;4. Kewarganegaraan;5. Riwayatpendidikan;6. Riwayatjabatan,meliputiinformasi:

a. dasar hukum penunjukan sebagai anggota DewanKomisaris yang bukan merupakan KomisarisIndependenpadaEmitenatauPerusahaanPublikyangbersangkutan;

b. dasarhukumpenunjukanpertamakalisebagaianggotaDewan Komisaris yang merupakan KomisarisIndependenpadaEmitenatauPerusahaanPublikyangbersangkutan;

c. rangkap jabatan, baik sebagai anggota DewanKomisaris, anggota Direksi, dan/atau anggota komitesertajabatanlainnya(jikaada);dan

d. pengalaman kerja beserta periode waktunya baik didalammaupundiluarEmitenatauPerusahaanPublik;

7. Pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti anggotaDewan Komisaris dalam meningkatkan kompetensi dalamtahunbuku(jikaada);

8. HubunganAfiliasidengananggotaDewanKomisaris lainnyadanpemegangsahamutama(jikaada)meliputinamapihakyangterafiliasi;dan

9. Pernyataan independensi Komisaris Independen dalam halKomisaris Independen telah menjabat lebih dari 2 (dua)periode(jikaada);

Informationincluding:1. Nameandposition;2. Latestphoto;3. Age;4. Citizenship;5. Educations;6. Employmenthistory,including:

a. TheunderlyingforitsappointmentintheCompany;b. Double post, as the member of Board of Directors,

BoardofCommissioners,andothercommittees7. Traininginthefinancialyear;8. Affiliated association between the member of Board of

Directors,BoardofCommissioners,andshareholders;9. Statement of independency of Independent Commissioner

in the case that he/she has been served as IndependentCommissionersmorethan2periods.

22-28

9 Perubahan susunan anggota Direksi dan/atau anggotaDewanKomisarisChanges in the composition of Board of Directors andBoardofCommissioners

20&15

10 JumlahkaryawandandeskripsiNumberofemployeesanddescription

Jumlah karyawan dan deskripsi sebaran tingkat pendidikan dan usiakaryawandalamtahunbuku.Thenumberofemployeeanddescriptionwhichcontainstheeducationlevelandagelevel

53-54

11 NamapemegangsahamdanpersentasekepemilikanNameoftheshareholdersandownershippercentage

Namapemegangsahamdanpersentasekepemilikanpadaakhir tahunbuku,yangterdiridari:1. Pemegang saham yang memiliki 5% (lima persen) atau lebih

sahamEmitenatauPerusahaanPublik;2. Anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang memiliki

sahamEmitenatauPerusahaanPublik;dan3. Kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu kelompok

pemegang saham yang masing-masing memiliki kurang dari 5%(limapersen)sahamEmitenatauPerusahaanPublik.

TheInformationconsistof:1.Namesofshareholderswhowashaving5%ormoreshares;2.DirectorsandCommissionersnameswhoownshares;3.Publicshareholdersthatholdslessthan5%sharesownershipand

itssharesownershippercentages.

6




v


v




v









8-9


12 JumlahpemegangsahamdanpersentasekepemilikanShareholderscompositionandpercentage

Jumlah pemegang saham dan persentase kepemilikan per akhir tahunbukuberdasarkanklasifikasi:

1. Kepemilikaninstitusilokal;2. Kepemilikaninstitusiasing;3. Kepemilikanindividulokal;dan4. Kepemilikanindividuasing;

Theclassificationofshareholderscompostionandpercentagebasedontheownershipfrom:

1. Indonesiancompany;2. Foreigncompany;3. Indonesianindividual;4. Foreignindividual

6

13 Informasi mengenai pemegang saham utama danpengendali Emiten atau Perusahaan Publik, baiklangsungmaupuntidaklangsung,sampaikepadapemilikindividu.Information of the controlling shareholders, directly orindirectly

Disajikandalambentukskemaataubagan.intheformofchart

6

14 Nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaanventurabersamadimanaEmitenatauPerusahaanPublikmemiliki pengendalian bersama entitas, besertapersentasekepemilikansaham,bidangusaha,totalaset,dan status operasi Emiten atau Perusahaan Publiktersebut(jikaada). Nameofthesubsidiary/associatedentity2.Sharehownershipcomposition3. Information regarding subsidiary/associated entitybusinessfield4. Information regarding subsidiary and/or associatedentityoperational status (has been operated or has not benoperated).

Untuk entitas anak, ditambahkan informasi mengenai alamat entitasanaktersebut.Providetheinformationforthesubsidiary’saddress

6

15 Kronologispencatatansaham.ShareslistingHistory

Kronologi pencatatan saham, jumlah saham, nilai nominal, dan hargapenawaran dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta namaBursa Efek dimana saham Emiten atau Perusahaan Publik dicatatkan(jikaada);1.Shareslistinghistory;2. Types of the corporate action that caused changes in the shares

volume;3. Changes in thesharesvolumefromthe initialshares listingtothe

endofrecentfinancialyearperiod;4.NameofStockExchangewheretheCompanysharesarelisted

24

16 KronologispencatatanefeklainnyaOtherSecuritiesListingHistory

Kronologi pencatatan Efek lainnya selain Efek sebagaimana dimaksudpada angka 15), yang paling sedikit memuat nama Efek, tahunpenerbitan, tanggal jatuh tempo, nilai penawaran, dan peringkat Efek(jikaada).1.Othersecuritieslistinghistory;2. Types of corporate action that caused changes in the securities

Volume;3. Changesinthesecuritiesvolumefromtheinitiallistingtotheend

ofcurrentfinancialyearperiod;4.NameofStockExchangewheretheCompany’sothersecuritiesare

listed;5.Securitiesrating.

10

17 Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjangpasarmodal.Name and address of stock exchangesupportinginstitutionsandorprofessions.

Informasimemuatantaralain:1. NamadanalamatBAE2. NamadanalamatKantorAkuntanPublik3. Namadanalamatperusahaanpemeringkatefek.Dalam hal terdapat profesi penunjang pasar modal yang memberikanjasa secara berkala kepada Emiten atau Perusahaan Publik,diungkapkaninformasimengenaijasayangdiberikan,komisi(fee),danperiodepenugasan;Theinformationcontainsof:1.NameandaddressofSharesRegisterAgency.2.NameandaddressofPublicAccountants’Office.3.Nameandaddressofthesecuritiesratingcompany.

12




v


v




v









8-9


18 Penghargaan dan/atau sertifikasi yang diterimaperusahaan baik yang berskala nasional maupuninternasional.Rewardandcertificationreceivedbythecompany,bothonnationalorinternationalscale

Informasimemuatantaralain:1. Namapenghargaandan/atausertifikasi;2. Badanataulembagayangmemberikan;dan3. Masaberlakupenghargaandan/atausertifikasi(jikaada).Informationregarding:1.NameofTheAwardand/orcertification;2.Awardingand/orcertificationinstitutions;3.ValidityPeriod(forcertification).

100

V.ANALISADANPEMBAHASANMANAJEMEN/MANAGEMENTDISCUSSIONANDANALYSIS1 Tinjauanoperasipersegmenusaha

OperationalreviewperbusinesssegmentMemuaturaianmengenai:1. Produksiyangmeliputiproses,kapasitas,danperkembangannya;2. Penjualan/pendapatanusaha;3. Profitabilitas.Informationregarding:1.Production/businessactivity;2.Sales/operatingincome.3.Profitability.

37-40

2 UraianataskinerjakeuanganperusahaanDescriptionofcompany’sfinancialperformance

Kinerja keuangan komprehensif yang mencakup perbandingan kinerjakeuangan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir, penjelasan tentangpenyebab adanya perubahan dan dampak perubahan tersebut, palingsedikitmengenai:1. Asetlancar,asettidaklancar,dantotalaset;2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total

liabilitas;3. Ekuitas;4. Pendapatan/penjualan, beban, laba (rugi), penghasilan

komprehensiflain,dantotallaba(rugi)komprehensif;dan5. Aruskas.

Financialperformanceanalysisincludingthecomparisonbetweencurrentyearwithpreviousyearfinancialperformance(innarationandtableforms),asfollows:1.Currentasset,non-currentassetandtotalasset;2.Short-termliabilities,long-termliabilitiesandtotalliabilities;3.Equity;4.Operatingrevenue/costofsales,income(loss)andexpense,other

comprehensiveincomeandtotalcomprehensiveincome(loss);5.CashFlow.

41-45

3 Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayarutang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan,denganmenyajikanperhitunganrasioyangrelevan.DiscussionandanalysisregardingtheCompany’ssolvability and collectibility by presenting relevant ratiocalculation

Penjelasantentang:1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun

jangkapanjang2. Tingkatkolektibilitaspiutang.

Explanationon:1.Solvability,bothshortorlongterm;2.Accountsreceivablecollectabilityratio.

45-46

4 Bahasan tentang struktur modal dan kebijakanmanajemenatasstrukturmodal.Discussion on capital structure and capital structurepolicy

Penjelasanatas:1. Strukturmodaldan2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure

policy)disertaidasarpenentuankebijakandimaksud.

Explanationon:1.Capitalstructure;2.Capitalstructurepolicy.

47-48

5 Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasibarangmodal.Discussion on capital goods investment materialcommitment

Penjelasantentang:1. Tujuandariikatantersebut2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan

tersebut3. Matauangyangmenjadidenominasi4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk

melindungirisikodariposisimatauangasingyangterkait.Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasibarangmodal,agardiungkapkan.Explanationon:1.Thepurposeofthecommitment;2.Expectedfundsourcetofulfiltherespectivecommitment;3.Currencyofdenomination;4.StepstakenbytheCompanytoprotecttheriskagainstrelatedforeigncurrencyposition;

-




v


v




v









8-9


Note:ShouldbestatediftheCompanyhasnomaterialtiesininvestmentsincapitalgoods

6 Bahasan mengenai investasi barang modal yangdirealisasikandalamtahunbukuterakhirCapitalgoodsinvestmentinfiscalyear2016

Penjelasantentang:1. Jenisinvestasibarangmodal;2. Tujuaninvestasibarangmodal;dan3. Nilaiinvestasibarangmodalyangdikeluarkan.

Informationregarding:

1. Capitalgoodsinvestmentcategory;2. Purposeoftheinvestment;3. Totalamountoftheinvestment.

-

7 Informasidanfaktamaterialyangterjadisetelahtanggallaporanakuntan.Material Information and subsequent event to theaccountant’sreportingdate

Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasukdampaknyaterhadapkinerjadanrisikousahadimasamendatang.Descriptionregardingsignificantsubsequenteventstotheaccountant’s reporting date including their impact on future businessperformanceandrisks.

48

8 Uraiantentangprospekusahaperusahaan.Company’sBusinessProspectDescription

Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industry danekonomisecaraumumdisertaidatapendukungkuantitatifdarisumberdatayanglayakdipercaya. Company’sprospectsdescriptionrelatedwithindustryandeconomyingeneral,accompaniedwithsupportingquantitativedatafromaccountabledatasource.

48-49

9 Perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahunbukudenganhasilyangdicapai(realisasi)Comparisonbetweenresultsandtargets

Informasimemuatantaralain:1. Pendapatan/penjualan;2. Laba(rugi);3. Strukturmodal;atau4. Hal lainnya yang dianggap penting bagi Emiten atau

PerusahaanPublik.

Informationwhichcontainsof:1. Income;2. Profit;3. Capitalstructure;4. Others

49-50

10 Target/proyeksi yang ingin dicapai Emiten atauPerusahaanPublikuntuk1(satu)tahunmendatangComparative information between target at thebeginning of fiscal year with realization, and target orprojectionfornextoneyearregardingrevenue,income,capitalstructure,orotheraspectsconsideredsignificantfortheCompany

Mengenai:1. Pendapatan/penjualan;2. Laba(rugi);3. Strukturmodal(capitalstructure);4. Kebijakandividen;atau5. Hal lainnya yang dianggap penting bagi Emiten atau

PerusahaanPublik;

Informationregarding:1. Income;2. Profit;3. Dividendpolicy;4. Others

49-50

11 UraiantentangaspekpemasaranMarketingandsalesaspect

Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasaperusahaan,antaralainstrategipemasarandanpangsapasar.Descriptionincluding:marketingstrategy

50-51

12 Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividenkas per saham dan jumlah dividen per tahun yangdiumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun bukuterakhirDescriptionregardingthedividendpolicyaswellasdateandamountofcashdividendpershareandamountofdividendperyearasannouncedorpaidduringthepasttwo(2)years

Memuaturaianmengenai:1. Kebijakandividen;2. Tanggalpembayarandividenkasdan/atautanggaldistribusi

dividennonkas;3. Jumlahdividenpersaham(kasdan/ataunonkas);dan4. Jumlahdividenpertahunyangdibayar.

Containinginformationregarding:

1. DividendPolicy;2. Thedateofdividenddistribution;3. Dividendpershare;4. Dividenddistributed.

54-55

13 RealisasipenggunaandanahasilpenawaranumumBonds Proceeds realization (regarding Company’sobligationtodiscloseBondsproceedsrealizationreport)

Memuaturaianmengenai:1. Dalam hal selama tahun buku, Emiten memiliki kewajiban

menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana, makadiungkapkan realisasi penggunaan dana hasil PenawaranUmum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku;dan

2. Dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana

11




v


v




v









8-9


sebagaimanadiaturdalamPeraturanOtoritasJasaKeuangantentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana HasilPenawaran Umum, maka Emiten menjelaskan perubahantersebut.

Containinginformationof:1. ReportoftherealizationofBonds;2. ReportofmodificationoftheBondsRealization(ifany)

14 Informasi material (jika ada), antara lain mengenaiinvestasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburanusaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksiAfiliasi, dan transaksi yang mengandung benturankepentingan,yangterjadipadatahunbuku.Material information, regarding investment,expansion,divestment,acquisition,debt/capitalrestructuring

Antaralainmemuat:1. Tanggal,nilai,danobjektransaksi;2. Namapihakyangmelakukantransaksi;3. SifathubunganAfiliasi(jikaada);4. Penjelasanmengenaikewajarantransaksi;dan5. Pemenuhanketentuanterkait;

Informationregarding:

1. Date,object,andtotalamount;2. Partiesinvolvedinthetransaction.

55

15 Perubahanketentuanperaturanperundang-undanganExplanation regarding changes in regulation that holdssignificantimpacttothecompany

Uraianmemuatantaralain:perubahanperaturanperundangundangandandampaknyaterhadapperusahaan(jikaada) Description should contain among others: any changes in regulationanditsimpactontheCompany(ifany)

56-57

16 UraianmengenaiperubahankebijakanakuntansiExplanationregardingchangesinaccountingpolicy

Uraianmemuatantaralain:perubahankebijakanakuntansi,alasandandampaknyaterhadaplaporankeuangan(jikaada) Descriptionshouldcontain:thechangesinaccountingpolicyaswellasitsreasonandimpacttothefinancialstatement

57

VI.TATAKELOLAPERUSAHAAN/GOODCORPORATEGOVERNANCE1 UraianDireksi

BoardofDirectors’Report

Uraianmemuatantaralain:1. Tugasdantanggungjawabmasing-masinganggotaDireksi;2. Pernyataan bahwa Direksi memiliki pedoman atau piagam

(charter)Direksi;3. Prosedur, dasar penetapan, struktur, dan besarnya

remunerasimasing-masinganggotaDireksi, sertahubunganantara remunerasi dengan kinerja Emiten atau PerusahaanPublik;

4. Kebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat Direksi,termasuk rapat bersama Dewan Komisaris, dan tingkatkehadirananggotaDireksidalamrapattersebut;

5. Informasi mengenai keputusan RUPS 1 (satu) tahunsebelumnya,meliputi:a. keputusanRUPSyangdirealisasikanpada tahunbuku;

danb. alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum

direalisasikan;6. Informasi mengenai keputusan RUPS pada tahun buku,

meliputi:a. keputusanRUPSyangdirealisasikanpada tahunbuku;

danb. alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum

direalisasikan;dan7. penilaian terhadap kinerja komite yang mendukung

pelaksanaantugasDireksi;

Descriptionincludes:1. dutiesandresponsibilities’2. StatementforBoardofDirectors’Charter;3. remunerationpolicy;4. BoardofDirectors’meetingpolicyandfrequency;5. Information regarding Shareholders’ approval in the fiscal

year2017;6. Information regarding the Shareholders’ approval in the

formerfiscalyear2016;7. Evaluationofperformancefromsupportingcommittee.

65-67

2 UraianDewanKomisarisBoardofCommissioners’Report

Uraianmemuatantaralain:1. TugasdantanggungjawabDewanKomisaris;2. PernyataanbahwaDewanKomisarismemilikipedomanatau

piagam(charter)DewanKomisaris;3. Prosedur, dasar penetapan, struktur, dan besarnya

61-64




v


v




v









8-9


remunerasimasing-masinganggotaDewanKomisaris;4. Kebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat Dewan

Komisaris, termasuk rapat bersama Direksi, dan tingkatkehadirananggotaDewanKomisarisdalamrapattersebut;

5. Kebijakan Emiten atau Perusahaan Publik tentang penilaianterhadap kinerja anggota Direksi dan anggota DewanKomisarisdanpelaksanaannya,palingsedikitmeliputi:a. prosedurpelaksanaanpenilaiankinerja;b. kriteriayangdigunakan;danc. pihakyangmelakukanpenilaian;

6. Penilaian terhadap kinerja komite yang mendukungpelaksanaantugasDewanKomisaris;dan

7. Dalam hal Dewan Komisaris tidak membentuk KomiteNominasi dan Remunerasi, dimuat informasi paling sedikitmengenai:a. alasantidakdibentuknyakomite;danb. prosedur nominasi dan remunerasi yang dilakukan

dalamtahunbuku;

Theinformationshouldinclude:1. dutiesandresponsibilities;2. statementforBoardofCommissioners’Charter;3. remunerationpolicy;4. BoardofCommissioners’meetingpolicyandfrequency;5. Assessment of the Board of Directors and Board of

Commissioners’performance;6. Audit Committee & Nomination and Remuneration

Committee’sAssessment

3 KomiteAuditAuditCommittee

Mencakupantaralain:1. Namadanjabatannyadalamkeanggotaankomite;2. Usia;3. Kewarganegaraan;4. Riwayatpendidikan;5. Riwayatjabatan,meliputiinformasi:

a. dasarhukumpenunjukansebagaianggotakomite;b. rangkap jabatan, baik sebagai anggota Dewan

Komisaris, anggota Direksi, dan/atau anggota komitesertajabatanlainnya(jikaada);dan


6. PeriodedanmasajabatananggotaKomiteAudit;7. PernyataanindependensiKomiteAudit;8. Kebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat Komite

Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalamrapattersebut;

9. Pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti dalamtahunbuku(jikaada);dan

10. PelaksanaankegiatanKomiteAuditpadatahunbukusesuaidengan yang dicantumkan dalam pedoman atau piagam(charter)KomiteAudit;

Informationregarding:1. Name,positionandbriefprofileofthemembersand/or2. Age;3. Citizenship;4. Educationhistory;5. Employment history (underlying of her/his appointment,

doublepost);6. Appointmentperiod;7. IndependencyofAuditCommittee;8. frequencyandattendancelevelinAuditcommitteemeeting;9. Seminarortraining;10. Auditcommitteedutiesimplementationreport

67-73

4 KomitelainyangdimilikiEmitenatauPerusahaanPublikdalam rangka mendukung fungsi dan tugas Direksidan/atauDewanKomisaris,sepertiKomiteNominasidanRemunerasi

Mencakupantaralain:1. Namadanjabatannyadalamkeanggotaankomite;2. Usia;3. Kewarganegaraan;4. Riwayatpendidikan;5. Riwayatjabatan,meliputiinformasi:

a. dasarhukumpenunjukansebagaianggotakomite;b. rangkap jabatan, baik sebagai anggota Dewan

74-84




v


v




v









8-9


Komisaris, anggota Direksi, dan/atau anggota komitesertajabatanlainnya(jikaada);dan


6. Periodedanmasajabatananggotakomite;7. Uraiantugasdantanggungjawab;8. Pernyataan bahwa telah memiliki pedoman atau piagam

(charter)komite;9. Pernyataanindependensikomite;10. Kebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat komite

dantingkatkehadirananggotakomitedalamrapattersebut;11. Pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti dalam

tahunbuku(jikaada);dan12. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun

buku;

Informationregarding:1. Name,positionandbriefprofileofthemembersand/or2. Age;3. Citizenship;4. Educationhistory;5. Employment history (underlying of her/his appointment,

doublepost);6. Appointmentperiod;7. Dutiesandresponsibilitiesdescription;8. Statement from Audit Committee in regards of Audit

CommitteeCharter;9. IndependencyoftheCommittee10. frequency and attendance level in Nomination and/or

remunerationcommitteemeeting;11. Seminarortraining;12. Nomination and/or remuneration committee duties

implementationreport

5 SekretarisperusahaanCorporateSecretary

Mencakupantaralain:1. Nama;2. Domisili;3. Riwayatjabatan,meliputiinformasi:

a. Dasar hukum penunjukan sebagai SekretarisPerusahaan;dan

b. pengalaman kerja beserta periode waktunya baik didalammaupundiluarEmitenatauPerusahaanPublik;

4. Riwayatpendidikan;5. Pendidikan dan/atau pelatihan yang diikuti dalam tahun

buku;dan6. Uraian singkat pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan

padatahunbuku;

Including:1. name;2. domicilie;3. employmenthistory(underlyingofherappointment);4. educationhistory;5. seminar/training;6. brief description of Corporate Secretary implementation

report.

85-86

6 Unitauditinternal

Mencakupantaralain:1. NamakepalaUnitAuditInternal;2. Riwayatjabatan,meliputiinformasi:

a. dasar hukum penunjukan sebagai kepala Unit AuditInternal;dan

b. pengalaman kerja beserta periode waktunya baik didalammaupundiluarEmitenatauPerusahaanPublik;

3. Kualifikasiatausertifikasisebagaiprofesiaudit internal(jikaada);

4. Pendidikan dan/atau pelatihan yang diikuti dalam tahunbuku;

5. StrukturdankedudukanUnitAuditInternal;6. Uraiantugasdantanggungjawab;7. Pernyataan bahwa telah memiliki pedoman atau piagam

(charter)UnitAuditInternal;dan8. Uraian singkat pelaksanaan tugas Unit Audit Internal pada

86-88




v


v




v









8-9


tahunbuku.

Includes:1.NameoftheHeadofinternalauditunit;2.Employmenthistory;3. Internal audit qualification/certification as an internal auditprofession;4.Seminar/training5.Organizationalstructureorpositionoftheinternalauditunit6.Duties&responsibilities7.StatementforestablishingtheInternalAuditUnit8.Theduties&responsibilitiesthathasbeencarriedout in fiscalyear2017

7 Uraian mengenai sistem pengendalian intern yang

diterapkanolehEmitenatauPerusahaanPublikExplanationonInternalControllingSystem

Mencakupantaralain:1. Pengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan

terhadapperaturanperundang-undanganlainnya;dan2. Tinjauanatasefektivitassistempengendalianinternal.

1.Compliancetotheregulations,financialandoperationcontrol;2.analysisoftheeffectivenessofInternalControlSystem.

88

8 Sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh EmitenatauPerusahaanPublikDescription regarding Risk Management system in theCompany

Mencakupantaralain:1. Gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko

EmitenatauPerusahaanPublik;2. Jenisrisikodancarapengelolaannya;dan3. Tinjauan atas efektivitas sistem manajemen risiko Emiten

atauPerusahaanPublik.

Informationregarding:1.descriptionofRiskManagementSystem;2.eachtypeofrisksanditsmanagement;3. analysis for the effectiveness of risk management system of theCompany.

89-90

9 Perkara penting yang dihadapi oleh Emiten atauPerusahaan Publik, entitas anak, anggota Direksi dananggotaDewanKomisaris(jikaada). LitigationorlegalcaseswhichinvolvedtheCompany,subsidiaries,membersofBoardofDirectorsand/orBoardofCommissionersservingontheAnnualReportPeriod.

Mencakupantaralain:1. Pokokperkara/gugatan;2. Statuspenyelesaianperkara/gugatan;dan3. Pengaruhnya terhadap kondisi Emiten atau Perusahaan

Publik.

Informationincludes:1.Case/litigationdescription;2.Case/litigationsettlementstatus;3.ImpactsontheCompany’sfinancialcondition.

91

10 InformasitentangsanksiadministratifInformationregardingadministrativesanction

Informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada Emitenatau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, olehotoritasPasarModaldanotoritaslainnyapadatahunbuku(jikaada).Information regarding administrative sanction that has been disposedtotheCompany

91

11 Informasi mengenai kode etik Emiten atau PerusahaanPublikInformationregardingCompany’sCodeofConduct

Memuaturaianantaralain:1. Pokok-pokokkodeetik;2. Bentuksosialisasikodeetikdanupayapenegakannya;dan3. Pernyataan bahwa kode etik berlaku bagi anggota Direksi,

anggota Dewan Komisaris, dan karyawan Emiten atauPerusahaanPublik.

Containingdescriptions,asfollows:1.CodeofConductpolicies;2.socializationandenforcementmethods;and3. Statement forCodeofConduct formembersofBoardofDirectors,BoardofCommissioners,andemployeeoftheCompany.

92

12 Informasi mengenai budaya perusahaan (corporateculture)ataunilai-nilaiperusahaan(jikaada).Information regarding Company’s values (corporateculture).

4

13 Uraian mengenai program kepemilikan saham olehkaryawan dan/atau manajemen yang dilaksanakanEmitenatauPerusahaanPublik(jikaada).Shareownershipprogrambyemployeeormanagement.

Antaralainmengenai:1. Jumlahsahamdan/atauopsi;2. Jangkawaktupelaksanaan;3. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak;

dan

92




v


v




v









8-9


4. Hargapelaksanaan;

Informationwhichcontains;1. Sharecompositions;2. Timeframe;3. Requirementoftheholders;4. Totalamount.

14 PengungkapanmengenaiwhistleblowingsystemDisclosuresofthewhistleblowingsystem

Memuaturaiantentangmekanismewhistleblowingsystemantaralain:1. Carapenyampaianlaporanpelanggaran;2. Perlindunganbagipelapor;3. Penangananpengaduan;4. Pihakyangmengelolapengaduan;dan5. Hasildaripenangananpengaduan,palingsedikitmeliputi:

a. jumlah pengaduan yang masuk dan diproses dalamtahunbuku;dan

b. tindaklanjutpengaduan.Thedetailsofwhistleblowingsystemmechanismamongothers:

1.themethodofviolationreportingsystem;2.protectionforthewhistleblower;3.Reporthandlingmethod;4.themanagementparty;5. Resultof reporthandling,minimumconsistof: total reports

thathasbeenreceivedandprocessedandfollowedup.

93

15 Penerapan atas Pedoman Tata Kelola PerusahaanTerbuka bagi Emiten yang menerbitkan Efek BersifatEkuitasatauPerusahaanPublikTheimplementationoftheGoodCorporateGovernanceintheCompany.

Meliputi:1. Pernyataanmengenairekomendasiyangtelahdilaksanakan;

dan/atau2. Penjelasan atas rekomendasi yang belum dilaksanakan,

disertaialasandanalternatifpelaksanaannya(jikaada);

Consistsof:1. Statement regarding recommendation that has been

implemented;2. Theexplanationfortherecommendationthathasnotbeen

implementedyet(ifany).

95

VII.TANGGUNGJAWABSOSIALDANLINGKUNGAN/CORPORATESOCIALRESPONSIBILITY1 Informasi mengenai tanggung jawab sosial dan

lingkunganEmitenatauPerusahaanPublikDescription regarding corporate social responsibility onsocialandcommunityempowermentactivities.

Meliputi kebijakan, jenis program, dan biaya yang dikeluarkan, antaralainterkaitaspek:

1. Lingkunganhidup,antaralain:a. penggunaan material dan energi yang ramah

lingkungandandapatdidaurulang;b. sistem pengolahan limbah Emiten atau Perusahaan

Publik;c. mekanismepengaduanmasalahlingkungan;dand. sertifikasidibidanglingkunganyangdimiliki;

2. Praktikketenagakerjaan,kesehatan,dankeselamatankerja,antaralain:a. kesetaraangenderdankesempatankerja;b. saranadankeselamatankerja;c. tingkatperpindahan(turnover)karyawan;d. tingkatkecelakaankerja;e. pendidikandan/ataupelatihan;f. remunerasi;dang. mekanismepengaduanmasalahketenagakerjaan;

3. Pengembangansosialdankemasyarakatan,antaralain:a. penggunaantenagakerjalokal;b. pemberdayaan masyarakat sekitar Emiten atau

Perusahaan Publik antara lain melalui penggunaanbahan baku yang dihasilkan oleh masyarakat ataupemberianedukasi;

c. perbaikansaranadanprasaranasosial;d. bentukdonasilainnya;dane. komunikasi mengenai kebijakan dan prosedur anti

korupsi di Emiten atau Perusahaan Publik, sertapelatihanmengenaiantikorupsi(jikaada);

4. Tanggungjawabbarangdan/ataujasa,antaralain:a. kesehatandankeselamatankonsumen;b. informasibarangdan/ataujasa;danc. sarana, jumlah, dan penanggulangan atas pengaduan

konsumen.Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik menyajikan informasimengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimanadimaksudpadalaporantersendirisepertilaporantanggungjawabsosial

97-99




v


v




v









8-9


dan lingkungan atau laporan keberlanjutan (sustainability report),Emiten atau Perusahaan Publik dikecualikan untuk mengungkapkaninformasi mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan dalamLaporan Tahunan; dan disampaikan kepada Otoritas Jasa KeuanganbersamaandenganpenyampaianLaporanTahunan.Information should include Policy, Activities carried out, Financialimpact regarding the social empowerment activity among others:environment aspect, manpowers, surrounding communityempowerment,socialinfrastructureimprovement,otherdonations.

VIII.INFORMASIKEUANGAN&SURATPERNYATAAN/FINANCIALINFORMATION&STATEMENTLETTER1 LaporanKeuanganTahunanyangTelahDiaudit

AuditedFinancialStatement

Laporan keuangan tahunan yang dimuat dalam Laporan Tahunandisusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dantelah diaudit oleh Akuntan. Laporan keuangan dimaksud memuatpernyataan mengenai pertanggungjawaban atas laporan keuangansebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan di sektorPasar Modal yang mengatur mengenai tanggung jawab Direksi ataslaporankeuanganatauperaturanperundang-undangandisektorPasarModal yang mengatur mengenai laporan berkala Perusahaan EfekdalamhalEmitenmerupakanPerusahaanEfek.The Annual Financial Statement contained in Annual Report has beendrafted in accordance with the Financial Accounting Standard inIndonesia and has been audited by external auditor. The FinancialStatement should contain statements regarding responsibilities offinancial statement in accordance with Indonesian capital marketregulations.

105

2 Surat Pernyataan Anggota Direksi dan Anggota DewanKomisaris tentang Tanggung Jawab atas LaporanTahunanStatement letter from the members of Board ofDirectors and Board of Commissioners regarding theResponsibilityoftheAnnualReport

Surat pernyataan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaristentang tanggung jawab atas Laporan Tahunan disusun sesuai denganformatSuratPernyataanAnggotaDireksidanAnggotaDewanKomisaristentangTanggungJawabatasLaporanTahunan.StatementletterfromthemembersofBoardofDirectorsandBoardofCommissionersregardingtheirfullresponsibilityofAnnualReport

103




v


v




v









8-9

20

18

Annual ReportLaporan Tahunan

2018

Documents

2018...PT Sedaya Multi Investama 344.931.040 344.931.040.000 60 PT Sedaya Multi Investama Marubeni Corporation 201.209.774 201.209.774.000 35 Marubeni Corporation PT Marubeni Indonesia