193095241-stroke

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    1/46

    SKENARIO 2

    LUMPUH SEPARUH BADAN

    Kelompok B-8

    Ketua : Prieza Noor Amalia (1102009217)

    Sekretaris: Muhammad Arman Pratomo (1102009180)

    Anggota : Nia Anestya (1102009203)

    Prizqy Rimadhyani (1102009223)

    Silvia Okta Roza (1102008325)

    Selvira Shitta MP (1102008236)

    Tifani Diah Nissa (1102007277)

    Rahayu (1102009233)

    Vicky Yunitasari (1102009292)

    Wemdi priya Prasetya ( 1102009296)

    UNIVERSITAS YARSI

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    TAHUN PELAJARAN 2011-2012

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    2/46

    1

    Skenario :

    LUMPUH SEPARUH BADAN

    Laki-laki, 60 tahun saat berolah raga dengan anaknya, tiba-tiba mengalami penurunankesadaran. Pada pemeriksaan ditemukan kelumpuhan Nervus Facialis dan peningkatantekanan intrakranial. Pada pemeriksaan kekuatan motorik didapatkan kesan kelumpuhananggota gerak kanan. Penderita didiagnosis sebagai gangguan peredaran darah otak atauStroke. Sebagai anak wajib merawat orang tuanya sebagai salah satu bentuk Birrul walidain(berbakti kepada orang tua).

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    3/46

    2

    Pertanyaan :

    1. Apa yang menyebabkan gangguan peredaran darah otak (stroke) ?

    2. Apa yang menyebabkan kelumpuhan N. Facialis ?3. Pemeriksaan apa yang dilakukan untuk mendiagnosis stroke ?4. Bagaimana mekanisme kelumpuhan anggota gerak badan kanan ?5. Apa yang menyebabkan penurunan kesadaran pada pasien ?

    Jawaban :

    1. Stroke : Hemoragik : Terdapat pendarahan intracranial

    Non-hemoragik : Terdapat sumbatan pada pembuluh darah (thrombus atauemboli).

    2. Disebabkan oleh peningkatan intrakranial, yang menyebabkan penekanan pada N.Facialis.

    3. Score Stroke Siriraj, CT Scan & MRI, dan pemeriksaan fisik saraf kranial.4. Akibat adanya kerusakan pada hemisphere kiri sehingga anggota gerak badan kanan

    lumpuh.5. Karena adanya peningkatan tekanan intrakranial.

    Hipotesis :

    Stroke dibagi menjadi dua, yaitu hemoragik dan non hemoragik. Stroke hemoragikdisebabkan oleh peningkatan intrakranial, yang kemudian mengakibatkan turunnyakesadaran, lumpuh anggota gerak badan, dan lumpuhnya N. Facialis. Sedangkan stroke non-hemoragik disebabkan oleh thrombus dan emboli, yang kemudian menyebabkan iskemiksehingga terjadi penurunan kesadaran, lumpuh anggota gerak badan, dan lumpuh N. Facialis.

    Pada stroke dapat dilakukan pemeriksaan penunjang seperti Score Stroke Siriraj, CTScan & MRI, dan pemeriksaan fisik saraf kranial.

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    4/46

    3

    Sasaran Belajar :

    1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi dan Fisiologi Nervus Cranialis1.1. Menjelaskan anatomi makroskopik dan fisiologi nervus cranialis1.2. Menjelaskan jaras motorik dan sensorik1.3. Menjelaskan vaskularisasi otak

    2. Memahami dan Menjelaskan Stroke2.1. Definisi2.2. Etiologi2.3. Klasifikasi2.4. Patofisiologi2.5. Manifestasi Klinis2.6. Diagnosis

    2.7. Pemeriksaan Penunjang2.8. Tatalaksana2.9. Komplikasi2.10. Pencegahan2.11. Prognosis

    3. Memahami dan Menjelaskan Bells Palsy 3.1. Definisi3.2. Etiologi3.3. Patofisiologi3.4. Manifestasi Klinis3.5. Diagnosis dan Diagnosis Banding3.6. Tatalaksana3.7. Prognosis3.8. Pencegahan

    4. Memahami dan Menjelaskan Gangguan Kesadaran4.1. Mekanisme Gangguan Kesadaran4.2. Klasifikasi Gangguan Kesadaran4.3. Penentuan Gangguan Kesadaran

    5. Memahami dan Menjelaskan Kewajiban Anak Terhadap Orang Tua

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    5/46

    4

    1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi dan Fisiologi Nervus Cranialis

    1.1. Menjelaskan anatomi makroskopik dan fisiologi nervus cranialis

    1. SARAF OLFAKTORIUS (N.I)

    Sistem olfaktorius dimulai dengansisi yang menerima rangsangan olfaktorius.Sistem ini terdiri dari bagian berikut:mukosa olfaktorius pada bagian atas kavumnasal, fila olfaktoria, bulbus subkalosal padasisi medial lobus orbitalis.

    Saraf ini merupakan saraf sensorik

    murni yang serabut-serabutnya berasal dari membran mukosa hidung dan menembus areakribriformis dari tulang etmoidal untuk bersinaps di bulbus olfaktorius, dari sini, traktusolfaktorius berjalan dibawah lobus frontal dan berakhir di lobus temporal bagian medial sisiyang sama.

    Sistem olfaktorius merupakan satu-satunya sistem sensorik yang impulsnya mencapaikorteks tanpa dirilei di talamus. Bau-bauan yang dapat memprovokasi timbulnya nafsumakan dan induksi salivasi serta bau busuk yang dapat menimbulkan rasa mual dan muntahmenunjukkan bahwa sistem ini ada kaitannya dengan emosi. Serabut utama yangmenghubungkan sistem penciuman dengan area otonom adalah medial forebrain bundle danstria medularis talamus. Emosi yang menyertai rangsangan olfaktorius mungkin berkaitan keserat yang berhubungan dengan talamus, hipotalamus dan sistem limbik.

    2. SARAF OPTIKUS (N. II)

    Saraf Optikus merupakan saraf sensorik murniyang dimulai di retina. Serabut-serabut saraf ini, inimelewati foramen optikum di dekat arteri optalmikadan bergabung dengan saraf dari sisi lainnya pada

    dasar otak untuk membentuk kiasma optikum.Orientasi spasial serabut-serabut dari berbagai bagianfundus masih utuh sehingga serabut-serabut dari

    bagian bawah retina ditemukan pada bagian inferiorkiasma optikum dan sebaliknya.

    Serabut-serabut dari lapangan visual temporal(separuh bagian nasal retina) menyilang kiasma,sedangkan yang berasal dari lapangan visual nasaltidak menyilang. Serabut-serabut untuk indeks cahaya

    yang berasal dari kiasma optikum berakhir dikolikulus superior, dimana terjadi hubungan dengan

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    6/46

    5

    kedua nuklei saraf okulomotorius. Sisa serabut yang meninggalkan kiasma berhubungandengan penglihatan dan berjalan di dalam traktus optikus menuju korpus genikulatumlateralis. Dari sini serabut-serabut yang berasal dari radiasio optika melewati bagian posteriorkapsula interna dan berakhir di korteks visual lobus oksipital.

    Dalam perjalanannya serabut-serabut tersebut memisahkan diri sehingga serabut-serabut untuk kuadran bawah melalui lobus parietal sedangkan untuk kuadaran atas melaluilobus temporal. Akibat dari dekusasio serabut-serabut tersebut pada kiasma optikum serabut-serabut yang berasal dari lapangan penglihatan kiri berakhir di lobus oksipital kanan dansebaliknya.

    3. SARAF OKULOMOTORIUS (N. III)

    Nukleus saraf okulomotorius terletak sebagian di

    depan substansia grisea periakuaduktal (Nukleus motorik)dan sebagian lagi di dalam substansia grisea (Nukleusotonom).

    Nukleus motorik bertanggung jawab untuk persarafan otot-otot rektus medialis, superior, dan inferior,otot oblikus inferior dan otot levator palpebra superior.

    Nukleus otonom atau nukleus Edinger-westhpal yang bermielin sangat sedikit mempersarafi otot-otot mata inferior yaitu spingter pupil dan ototsiliaris.

    4. SARAF TROKLEARIS (N. IV)

    Nukleus saraf troklearis terletak setinggi kolikuliinferior di depan substansia grisea periakuaduktaldan berada di bawah Nukleus okulomotorius. Sarafini merupakan satu-satunya saraf kranialis yangkeluar dari sisi dorsal batang otak. Saraf troklearismempersarafi otot oblikus superior untuk

    menggerakkan mata bawah, kedalam dan abduksidalam derajat kecil.

    5.SARAF TRIGEMINUS (N. V)

    Saraf trigeminus bersifat campuran terdiri dari serabut-serabut motorik dan serabut-serabut sensorik. Serabut motorik mempersarafi otot masseter dan otot temporalis. Serabut-serabut sensorik saraf trigeminus dibagi menjadi tiga cabang utama yatu saraf oftalmikus,

    maksilaris, dan mandibularis. Daerah sensoriknya mencakup daerah kulit, dahi, wajah,

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    7/46

    6

    mukosa mulut, hidung, sinus. Gigi maksilar dan mandibula, dura dalam fosa kranii anteriordan tengah bagian anterior telinga luar dan kanalis auditorius serta bagian membran timpani.

    6.SARAF ABDUSENS (N. VI)

    Nukleus saraf abdusens terletak pada masing-masing sisi pons bagian bawah dekatmedula oblongata dan terletak dibawah ventrikel ke empat saraf abdusens mempersarafi ototrektus lateralis.

    7.SARAF FASIALIS (N. VII)

    Saraf fasialis mempunyai fungsi motorik dan fungsi sensorik fungsi motorik berasal dari Nukleus motorik yang terletak pada bagian ventrolateral dari tegmentum pontin bawah dekatmedula oblongata. Fungsi sensorik berasal dari Nukleus sensorik yang muncul bersamanukleus motorik dan saraf vestibulokoklearis yang berjalan ke lateral ke dalam kanalis

    akustikus interna.

    Serabut motorik saraf fasialis mempersarafi otot-otot ekspresi wajah terdiri dari ototorbikularis okuli, otot buksinator, otot oksipital, otot frontal, otot stapedius, otot stilohioideus,otot digastriktus posterior serta otot platisma. Serabut sensorik menghantar persepsi

    pengecapan bagian anterior lidah.

    8.SARAF VESTIBULOKOKLEARIS (N. VIII)

    Saraf vestibulokoklearis terdiri dari dua komponen yaitu serabut- serabut aferen yangmengurusi pendengaran dan vestibuler yang mengandung serabut-serabut aferen yangmengurusi keseimbangan. Serabut-serabut untuk pendengaran berasal dari organ corti dan

    berjalan menuju inti koklea di pons, dari sini terdapat transmisi bilateral ke korpusgenikulatum medial dan kemudian menuju girus superior lobus temporalis. Serabut-serabutuntuk keseimbangan mulai dari utrikulus dan kanalis semisirkularis dan bergabung denganserabut- serabut auditorik di dalam kanalis fasialis. Serabut-serabut ini kemudian memasuki

    pons, serabut vestibutor berjalan menyebar melewati batang dan serebelum.

    9.SARAF GLOSOFARINGEUS (N. IX)

    Saraf Glosofaringeus menerima gabungan dari saraf vagus dan asesorius pada waktu

    meninggalkan kranium melalui foramen tersebut, saraf glosofaringeus mempunyai duaganglion, yaitu ganglion intrakranialis superior dan ekstrakranialis inferior. Setelah melewatiforamen, saraf berlanjut antara arteri karotis interna dan vena jugularis interna ke ototstilofaringeus. Di antara otot ini dan otot stiloglosal, saraf berlanjut ke basis lidah danmempersarafi mukosa faring, tonsil dan sepertiga posterior lidah.

    10. SARAF VAGUS (N. X)

    Saraf vagus juga mempunyai dua ganglion yaitu ganglion superior atau jugulare danganglion inferior atau nodosum, keduanya terletak pada daerah foramen jugularis, saraf vagus

    mempersarafi semua visera toraks dan abdomen dan menghantarkan impuls dari dindingusus, jantung dan paru-paru.

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    8/46

    7

    11. SARAF ASESORIUS (N. XI)

    Saraf asesorius mempunyai radiks spinalis dan kranialis. Radiks kranial adalah aksondari neuron dalam nukleus ambigus yang terletak dekat neuron dari saraf vagus. Sarafaksesoris adalah saraf motorik yang mempersarafi otot sternokleidomastoideus dan bagianatas otot trapezius, otot sternokleidomastoideus berfungsi memutar kepala ke samping danotot trapezius memutar skapula bila lengan diangkat ke atas.

    12. SARAF HIPOGLOSUS (N. XII)

    Nukleus saraf hipoglosus terletak pada medula oblongata pada setiap sisi garis tengah dandepan ventrikel ke empat dimana semua menghasilkan trigonum hipoglosus. Saraf hipoglosusmerupakan saraf motorik untuk lidah dan mempersarafi otot lidah yaitu otot stiloglosus,hipoglosus dan genioglosus.

    1.2. Menjelaskan Jaras Motorik dan Sensorik

    1. Motorik

    Sistem motorik merupakan sistem yang mengatur segala gerakan pada manusia. Gerakandiatur oleh pusat gerakan yang terdapat di otak, diantaranya yaitu area motorik di korteks,ganglia basalis, dan cerebellum. Jaras untuk sistem motorik ada dua, yaitu traktus piramidaldan ekstrapiramidal :

    A. Traktus piramidal s. Traktus CorticospinalisMerupakan jaras motorik utama yang pusatnya di girus precentralis (area 4

    Broadmann), yang disebut juga korteks motorik primer. Impuls motorik dari pusatmotorik disalurkan melalui traktus piramidal berakhir pada cornu aanterior medullaspinalis.

    Pusat jaras Motorik Neuron Motorik Atas

    Semua serabut saraf turun yang berasal dari sel pyramid cortex cerebri (PusatSupraspinal). Meliputi :

    o Ganglia basalis tractus corticostriatao Di-encephalon tractus cortico-diencephalon

    o Batang otak cortico bulbaris

    Motorik atas terletak pada cortex cerebri, neuron yang ada dicortex cerebrisebagai Neuron orde pertama (sel pyramidalis). Axo neuron pertama turun melaluicorona radiata masuk crus posterior capsula interna mes-encephalon, pons,medulla oblongata dan medulla spinalis bersinap dengan neuron orde kedua padacornu anterior subt.grisea medulla spinalis.

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    9/46

    8

    Asal Neuron Orde pertama :

    o 1/3 berasal dari Area 4 Brodmann (pusat motorik primer) pada gyrus precentralis

    o 1/3 berasal dari Area 6 Brodmann (pusat motorik sekunder) pada gyrus precentralis

    o 1/3 berasal dari Area 3,2,1 Brodmann (pusat somastesi) pada gyrus postcentralis

    Neuron Motorik Bawah (Pusat Spinal)Cornu anterius medulla spinalis (Pusat Spinal) tractus corticospinalis. Letakcolumna subt.grisea medulla spinalis terdapat dua neuron :

    o Neuron orde kedua (neuron antara) terletak pada pangkal columna anteriorsubt.grisea

    o Neuron orde ketiga axon neuron ketiga keluar dari medulla spinalissebagai radix anterior n.spinalis yang bergabung dengan radix posteriormembentuk n.spinalis dan akhirnya pergi ke efektor sadar

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    10/46

    9

    B. Traktus EkstrapyramidalDatang dari Batang Otak menuju Medulla Spinalis

    1. Tractus reticulospinalisAsal : Formatio reticulare yang terletak sepanjang mes-encephalon, pons dan medulla

    oblongata (neuron orde pertama).Jalan :

    Dari neuron yang ada di pons, dikirmkan axon lurus kebawah : traktusreticulospinlis pontinus

    Dari neuron di medulla oblongata, menyilang garis tengah baru turun kemedulla spinalis : traktus reticulospinalis medulla spinalis

    Tujuan : cornu anterius medulla spinalis (pusat spinal: neuron orde kedua dan ketiga)Fungsi : mengontrol neuron orde kedua dan ketiga dalam bentuk fasilitasi dan

    inhibisi kontraksi otot skelet berkaitan dengan fungsi kseimbangantubuh.

    2. Tractus TectospinalisAsal : colliculus superior mes-encephalon (neuron orde pertama)Jalan : menyilang garis tengah dan turun melalui pons, medulla oblongata.

    Jalannya dekat sekali dengan fasciculus longitudinale medialisTujuan : cornu anterius medulla spinalis (pusat spinal) dan bersinaps dengan neuron

    orde kedua dan ketigaFungsi :1) terjadinya reflex pupilodilatasi sbg. respon kalau lagi berada dalam ruang gelap2) terjadinya reflex gerakan tubuh sbg. respon terhadap ransang penglihatan

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    11/46

    10

    3. Tractus RubrospinalisAsal : nucleus ruber (neuron orde pertama) pada tegmentum mes-encephalon

    setinggi coliculus superior.Jalan : axon neuron orde pertama menyilang garis tengah turun kebawah melewati

    pns, medulla oblongata menuju cornu anterior meulla spinalis subt. grisea(pusat spinal)

    Fungsi : memacu kontraksi otot fleksor dan menghambat kontraksi otot ekstensor berkaitan dengan fungsi keseimbangan tubuh

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    12/46

    11

    4. Tractus vestibulospinalisAsal : nuclei vestibularis = neuron orde pertama (dalam pons dan med. oblongata),

    menerima akson dari auris interna melalui N.vestibularis dan cerebelumTujuan : cornu anterius medulla spinalis (pusat spinal)Fungsi: memacu kontraksi otot ekstensor dan menghambat kontraksi otot fleksor

    berkaitan dengan fungsi keseimbangan tubuh

    5. Tractus olivospinalisAsal : nucleus olivarius inferius (neuron orde pertama), menerima axon dari : cortex

    cerebrii, corpus striatum, nuceu ruber

    Tujuan : cornu anterius med. spinalis (pusat spinal)Fungsi : mempengaruhi kontraksi otot skelet berkaitan dengan fungsi keseimbangantubuh

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    13/46

    12

    Datang dari Cortex Cerebri menuju Batang Otaka. Tractus Corticothalamus

    Asal : area brodmann 10, 11, 12Tujuan : nucleus medialis thalami

    Asal : area brodmann 9 dan 11Tujuan : nuclei septi thalami

    Asal : area brodmann 9Tujuan : nucleus medialis et lateralis thalami

    Asal : area brodmann 6Tujuan : nuclei septi thalami, nucleus medualis et lateralis thalami

    Asal : area brodmann 4Tujuan : nuclei lateralis thalami

    b. Tractus corticohypothalamicusAsal : cortec hypocampiTujuan : hypothalamus

    c. Tractus corticosubthalamicusAsal : area brodman 6Tujuan : subthalamus

    d. Tractus CorticonigraAsal : area brodmann 4, 6 dan 8Tujuan : substantia nigra

    e. Tractus yang berasal dari area brodmann 4 dan 6Tujuan : tegmentum (mes-encephalon), nuclei pontis (pons), nucleus

    olivarius inferius (medulla oblongata)

    2. SensorikReseptor adalah sel atau organ yang berfungsi menerima rangsang atau stimulus. Dengan

    alat ini sistem saraf mendeteksi perubahan berbagai bentuk energi di lingkungan dalam danluar. Setiap reseptor sensoris mempunyai kemampuan mendeteksi stimulus dan mentranduksienergi fisik ke dalam sinyal (impuls) saraf.

    Menurut letaknya, reseptor dibagi menjadi:

    Exteroseptor : perasaan tubuh permukaan (kulit), seperti sensasi nyeri, suhu, dan raba Proprioseptor : perasaan tubuh dalam, seperti pada otot, sendi, dan tendo. Interoseptor : perasaan tubuh pada alat-alat viscera atau alat-alat dalam, seperti jantung,

    lambung, usus, dll.

    Menurut tipe atau jenis stimulus, reseptor dibagi menjadi :

    MekanoreseptorKelompok reseptor sensorik untuk mendeteksi perubahan tekanan, memonitor tegangan

    pada pembuluh darah, mendeteksi rasa raba atau sentuhan. Letaknya di kulit, otot rangka, persendn dna organ visceral. Contoh reseptornya : corpus Meissner (untuk rasa rabaringan), corpus Merkel dan badan Paccini (untuk sentuhan kasar dan tekanan).

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    14/46

    13

    ThermoreseptorReseptor sensoris unuk mendeteksi perubahan suhu. Contohnya : bulbus Krause (untuksuhu dingin), dan akhiran Ruffini (untuk suhu panas).

    NociseptorReseptor sensorik untuk mendeteksi rasa nyeri dan merespon tekaan yang dihasilkan olehadanya kerusakan jaringan akibat trauma fisik maupun kimia. Contoh reseptornya berupaakhiran saraf bebas (untuk rasa nyeri) dan corpusculum Golgi (untuk tekanan).

    ChemoreseptorReseptor sensorik untuk mendeteksi rangsang kimiwa, seperti : bu-bauan yang diterimasel reseptor olfaktorius dalam hidung, rasa makanan yang diterima oleh sel reseptor

    pengecap di lidah, reseptor kimiawi dalam pembuluh darah untuk mendeteksi oksigen,osmoreseptor untuk mendeteksi perubahan osmolalitas cairan darah, glucoreseptor dihipotalamus mendeteksi perubahan kadar gula darah.

    PhotoreseptorReseptor sensorik untuk mendeteksi perbahan cahaya, dan dilakukan oleh sel

    photoreceptor (batang dan kesrucut) di retina mata.

    Jaras somatosensorik yang dilalui oleh sistem sensorik adalah sebagai berikut :

    A. Untuk rasa permukaan (eksteroseptif) seperti rasa nyeri, raba, tekan, dan suhu : sinyalditerima reseptor dibawa ke ganglion spinale melalui radiks posterior menujucornu posterior medulla spinalis berganti menjadi neuron sensoris ke-2 lalumenyilang ke sisi lain medulla spinalis membentuk jaras yang berjalan ke atasyaitu traktus spinotalamikus menuju thalamus di otak berganti menjadi neuronsensoris ke-3 menuju korteks somatosensorik yang berada di girus postsentralis(lobus parietalis)

    B. Untuk rasa dalam (proprioseptif) seperti perasaan sendi, otot dan tendo :sinyal diterima reseptor ganglion spinale radiks posterior medulla spinalis lalu naik sebagai funiculus grasilis dan funiculus cuneatus berakhir di nucleus Goll berganti menjadi neusron sensoris ke-2 menyilang ke sisi lain medulla spinalis menuju thalamus di otak berganti menjadi neuron sensoris ke-3 menuju kekorteks somatosensorik di girus postsentralis (lobus parietalis).

    1.3. Menjelaskan vaskularisasi otak

    VASKULARISASI OTAK

    Darah mengalir ke otak melalui dua arteri carotis dan dua arteri vertebralis :

    Arteri carotis interna, setelah memisahkan diri dari arteri carotis comunis, naik danmasuk ke rongga tengkorak melalui canalis carotikus, berjalan dalam sinus cavernosus,mempercabangkan arteri untuk nervus opticus dan retina, akhirnya bercabang dua : artericerebri anterior dan arteri cerebri media :

    Arteri carotis interna memberikan vaskularisasi pada regio sentral dan lateralhemisfer.

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    15/46

    14

    Arteri cerebri anterior memberikan vaskularisasi pada korteks frontalis, parietalis bagian tengah, corpus calosum dan nukleus caudatus.

    Arteri cerebri media memberikan vaskularisasi pada korteks lobus frontalis, parietalis dan temporalis.

    Sistem vertebral dibentuk oleh arteri vertebralis kanan dan kiri yang berpangkal di arterisubclavia, menuju dasar tengkorak melalui canalis transversalis di kolumna vertebraliscervikalis, masuk rongga kranium melalui foramen magnum, lalu mempercabangkan masing-masing sepasang arteri cerebelli inferior. Pada batas medulla oblongata dan pons, keduanya

    bersatu menjadi arteri basilaris dan setelah mengeluarkan 3 kelompok cabang arteri, padatingkat mesencephalon, arteri basilaris berakhir sebagai sepasang cabang arteri cerebri

    posterior.

    Arteri vertebralis memberikan vaskularisasi pada batang otak dan medula spinalis

    atas. Arteri basilaris memberikan vaskularisasi pada pons. Arteri serebri posterior memberikan vaskularisasi pada lobus temporalis,

    oksipitalis, sebagian kapsula interna, talamus, hipokampus, korpus genikulatumdan mamilaria, pleksus koroid dan batang otak bagian atas

    Arteria basilaris ( aa. vertebrales a. Basilaris) terdiri dari :

    Inferior anterior cerebelli (a. labyrinthi) Aa. pontis Aa. mesencephalicae Superior cerebelli Aa. cerebri posteriores circulus arteriosus cerebri Willisi

    Circulus Arteriosus Wilisi

    Merupakan anastomose yang penting antara 4 arteri (a.vertebralis & a.carotis interna) yangmemasok darah ke otak. Dibentuk oleh a.cerebri posterior, a.communicans posterior, a.carotisinterna, a.cerebri anterior, dan a.comunicans anterior.

    Masing-masing a.cerebralis mengantar darah ke satu permukaan dan satu kutub cerebrum :

    1. A. c erebri anterior mengantar darah hampir seluruh per mukaan medial & superiorserta polus frontalis

    2. A. c erebri media mengantar darah ke permukaan lateral & polus temporalis 3. A. c erebri posterior mengantar darah ke permukaan inferior & polus occipitalis .

    Pembuluh balik di otak

    Ada 2 kelompok pembuluh balik :

    1. Vv.cerebrales superficialis (v.cerebri externa)2. Vv.cerebrales profunda (v.cerebri interna)

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    16/46

    15

    Cabang v.cerebri externa : v.cerebri superior, v.cerebri media, v.cerebri anteriordan v.basilaris v. cerebri externa terdapat dirongga subarachnoid.

    Cabang v.cerebri interna : v. terminalis & v. choroidea v. terminalis & v.choroidea bergabung membentuk v. cerebri magna.

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    17/46

    16

    2. Memahami dan Menjelaskan Stroke

    2.1. Definisi

    Stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit

    pembuluh darah otak.yg tersumbat atau terputus.

    2.2 Etiologi

    Faktor resiko :

    Antara lain Hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi) Kolesterol Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah) Gangguan jantung

    Diabetes Riwayat stroke dalam keluarga Migrain Merokok (aktif & pasif) Makanan tidak sehat ( junk food , fast food ) Alkohol Kurang olahraga Mendengkur Kontrasepsi oral Narkoba

    Obesitas

    2.3. Klasifikasi

    Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah keotak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah stroke Iskemik. Stroke iskemikini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

    1. Stroke Trombotik :Proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan.2. Stroke Embolik : Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.3. Hipoperfusion Sistemik : Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena

    adanya gangguan denyut jantung.

    Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak.Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi. Stroke hemoragik ada2 jenis, yaitu:

    1. Hemoragik Intraserebral : pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak.2. Hemoragik Subaraknoid : pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang

    sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    18/46

    17

    2.4. Patofisiologi

    Berikut ini adalah skema terjadinya stroke :

    2.5. Manifestasi Klinis

    Berikut ini adalah manifestasi klinis stroke berdasarkan lokasi penyumbatan

    1. Pembuluh besar dalam sirkulasi anteriora. Arteri cerebri media

    Sumbatan total :Contralateral hemiplegia, hemianasthesia, homonymous hemianopia, pandangancenderung pada sisi ipsilateral. Dapat pula terjadi global aphasia pada hemisphere

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    19/46

    18

    yang dominan dan ansognosia, constructional aphasia, dysarthria pada hemispherenon dominan.

    Sumbatan partial :Lemah tangan / lengan atau lemah wajah dengan aphasia broca dengan atau tanpakelemahan lengan. Ataupun dapat terjadi aphasia wernicke tanpa kelemahan.

    b. Arteri cerebri anteriorRespons motorik dan verbal menurun, paraparesis, dan inkontinensia urin.

    c. Arteri choroid anteriorHemiplegia contralateral, hemianasthesia, homonymous hemianopia.

    d. Arteri carotis internaGejala mirip dengan gejala pada arteri cerebri media, namun juga terdapat transientmonocular blindness.

    e. Arteri carotis communisGejala sama dengan pada carotis interna.

    2. Pembuluh darah besar dalam sirkulasi posteriora. Arteri cerebri posterior

    Infark pada lesi lateral subthalamus, thalamus medial, ipsilateral pedunculus cerebral,dan midbrain. Dapat pula terjadi palsy N. III dengan ataxia contralateral atauhemiplegia contralateral.Penyumbatan pada bagian distal arteri ini mengakibatkan infark pada temporal medialdan occipital, yang kemudian menyebabkan contralateral homonymous hemianopia,gangguan ingatan apabila hippocampus terlibat. Infark pada splenium corpuscallosum menyebabkan alexia tanpa agraphia.

    b. Arteri vertebral dan cerebri posterior inferiorVertigo, kaku wajah ipsilateral dan badan kontralateral, diplopia, hoarseness,dysarthria, dysphagia, Wallenbergs syndrome .Infark cerebral dan edema dapat mengakibatkan respiratory arrest.

    c. Arteri basilarisGejala pusing (dizziness), diplopia, dysarthria, kaku wajah, gejala hemisensorik.

    d. Arteri cerebelli superiorAtaxia cerebellar ipsilateral, mual muntah, dysarthria, rasa kebal kontralateral, tidakmerasakan sensasi suhu pada ekstremitas, badan, dan wajah.

    e. Arteri cerebelli anterior inferiorPenurunan pendengaran ipsilateral, lemah wajah, vertigo, mual muntah, nystagmus,tinnitus, cerebellar ataxia, kebal contralateral.

    3.

    Pembuluh kecil (lacunar stroke)Gejala dapat berupa hemiparesis motorik, ataxic hemiparesis, dysarthria, dan aphasia broca.

    2.6. Diagnosis

    Anamnesis

    a. Identitas

    Nama, umur, jenis kelamin, dokter yang merujuk, pemberi informasi (misalnya pasien,keluarga,dll), dan keandalan pemberi informasi.

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    20/46

    19

    b. Keluhan utama

    Pernyataan dalam bahasa pasien tentang permasalahan yang sedang dihadapinya.

    c. Riwayat penyakit sekarang (RPS).

    d. Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)

    Berupa pengobatan yang dijalani sekarang, termasuk OTC, vitamin dan obatherbal.Allergi (alergi obat dan yang lainnya yang menyebabkan manifestasi alergispesifik), operasi, rawat inap di rumah sakit, transfusi darah termasuk kapan dan berapa

    banyak jumlah produk darahnya, trauma dan riwayat penyakit yang dulu.Pada pasien dewasa : Tanya apakah menderita penyakti DM, HTN, stroke, PUD, asthma,emphysema, tyroid, hepar dan ginjal, penyakit perdarahan, kanker, TB, hepatitis dan

    penyakit menular seksual. Pada pasien anak-anak: mencakup riwayat prenatal dankelahiran, makanan, intoleransi makana, riwayat imunisasi, temperatur pemanas aiat dan

    penggunaan helm waktu bersepeda.

    e. Riwayat Keluarga

    Umur, status anggota keluarga (hidup, mati) dan masalah kesehatan pada anggotakeluarga (tanya apakah ada yang menderita kanker terutama payudara, kolon dan prostat),TB, asma, infark miokard, HTN, penyakit tyroid, penyakit ginjal, PUD, DM, penyakit

    perdarahan, glaukoma, degenerasi makular dan depresi atau penyalahgunaan alkohol atauobat-obatan. Gunakan skema keluarga (pedagre).

    f. Riwayat psychosocial (sosial)

    Stressor (finansial, hubungan spesial, lingkungan kerja atau sekolah, kesehatan) dandukungan (keluarga, teman, dll), faktor resiko gaya hidup (alkohol, obat-obatan,tembakau dan penggunaan kafein, diet, olah raga, paparan terhadap agen lingkungan dan

    prilaku seksual, profil pasien (mencakup status pernikahan, anak, orientasi seksual, pekerjaan sekarang dan sebelumnya, dukungan finansial dan asurasi, pendidikan, agama,hoby, kepercayaan, kondisi tempat tinggal), untuk veteran mencakup riwayat militer.Pasien pediatrik mencakup tingkat sekolah dan kebiasaan tidur dan bermain.

    Pemeriksaan fisik nervus cranialis :

    a. N.I : olfaktorius (daya penciuman)

    Pasien memejamkan mata, disuruh membedakan yang dirasakan (kopi, tembakau,alkohol,dll)

    b. N.II : optikus (tajam penglihatan)

    Dengan snellen card, funduscope, dan periksa lapang pandang.

    c. N.III : okulomorius (gerakan kelopak mata ke atas, kontriksi pupil, gerakan otot mata)

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    21/46

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    22/46

    21

    2.7. Pemeriksaan penunjang

    Skor yang dapat digunakan oleh tenaga medis untuk mengarahkan diagnosis diantaranya :A. Skor Siriraj

    1. Kesadaran ( x 2,5 )siaga 0Pingsan 1Semi koma, koma 2

    2. Muntah ( x 2 ) No 0Yes 1

    3.

    Nyeri kepala dalam 2 jam ( x2) No 0Yes 1

    4. Tekanan Diastolik ( DBP )DBP x 0,1

    5. Atheroma markers ( x -3 )Done 0Diabetes, angina, claudicatio intermitten 1

    6. Konstanta 12

    Siriraj Stroke Score (SSS): ( 2,5 x derajat kesadaran ) + ( 2 x vomitus ) + ( 2 x nyeri kepala )+ ( 0,1 x tekanan diastolik ) ( 3 x petanda ateroma ) 12

    Interpretasi score : Skor -1 = Infark , 1 = Hemoragik

    Poin-poin pada masing-masih gejala klinis tersebut ditambahkan, dan ditemukan hasil denganinterpretasi < -1 adalah kemungkinan strok non-hemorrhagic, sedangkan pada skor >1 makakemungkinan strok hemorrhagic.

    Pemeriksaan radiologis

    a. CT-scan

    CT-scan merupakan alat pencitraan yang dipakai pada kasus-kasus emergensi sepertiemboli paru, diseksi aorta, akut abdomen, semua jenis trauma dan menentukan tingkatandalam stroke. Pada kasus stroke, CT-scan dapat menentukan dan memisahkan antara

    jaringan otak yang infark dan daerah penumbra. Selain itu, alat ini bagus juga untuk

    menilai kalsifikasi jaringan. Berdasarkan beberapa studi terakhir, CT-scan dapat

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    23/46

    22

    mendeteksi lebih dari 90 % kasus stroke iskemik, dan menjadi baku emas dalamdiagnosis stroke.

    Normal stroke(tanda-tanda perdarahan (warna putih/hiperdens)atau tanda iskemia/infark(warna menurun/hipodens)

    khas pada strok non-hemoragik

    b. Magnetic Resonance Imaging (MRI)Secara umum lebih sensitif dibandingkan CT-scan . MRI juga dapat digunakan pada

    kompresi spinal. Kelemahan alat ini adalah tidak dapat mendeteksi adanya emboli paru,udara bebas dalam peritoneum dan fraktur. Kelemahan lainnya adalah prosedur

    pemeriksaan yang lebih rumit dan lebih lama, hanya sedikit sekali rumah sakit yangmempunyai, harga pemeriksaan yang sangat mahal serta tidak dapat dipakai pada pasienyang memakai alat pacemaker jantung dan alat bantu pendengaran.

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    24/46

    23

    2.8. Tatalaksana

    Pengobatan UmumUntuk pengobatan umum ini dipakai patokan 5 B yaitu:1. Breathing

    Harus dijaga agar jalan nafas bebas dan fungsi paru-paru baik. Pengobatan denganoksigen hanya perlu bila kadar oksigen darah berkurang.

    2. BrainUdem otak dan kejang-kejang harus dicegah dan diatasi. Bila terjadi udem otak, dapatdilihat dari keadaan pasien yang mengantuk, adanya bradikardi atau dengan pemeriksaanfunduskopi, dapat diberikan manitol. Untuk mengatasi kejang-kejang yang timbul dapatdiberikan Diphenylhydantoin atau Carbamazepin.

    3. BloodTekanan darah dijaga agar tetap cukup tinggi untuk mengalirkan darah ke otak.Pengobatan hipertensi pada fase akut dapat mengurangi tekanan perfusi yang justru akanmenambah iskemik lagi.Kadar Hb dan glukosa harus dijaga cukup baik untuk metabolisme otak. Pemberian infusglukosa harus dicegah karena akan menambah terjadinya asidosis di daerah infark yangakan mempermudah terjadinya udem. Keseimbangan elektrolit harus dijaga.

    4. BowelDefekasi dan nutrisi harus diperhatikan. Hindari terjadinya obstipasi karena akanmembuat pasien gelisah. Nutrisi harus cukup. Bila perlu diberikan nasogastric tube(NGT).

    5. BladderMiksi dan balance cairan harus diperhatikan. Jangan sampai terjadi retentio urin.Pemasangan kateter jika terjadi inkontinensia.

    Perawatan suportif Pelihara oksigenasi jaringan secara adekuat; membutuhkan bantuan saluran napas dan

    ventilasi. Cek aspirasi pneumonia yang mungkin terjadi. Tekanan darah; pada kebanyakan kasus, tekanan darah tidak boleh diturunkan secara

    cepat. Jika terlalu tinggi, menurunkan tekanan darah secara berhati-hati, karena statusneurologis dapat bertambah buruk ketika tekanan darah diturunkan.

    Status volume darah; koreksi hipovolemia dan elektrolit-elektrolit tetap pada batasnormal.

    Demam; harus dicari sumber dari demam dan diturunkan dengan anti piretik yangsesuai.

    Hypoglycemia/dan atau hyperglycemia; harus dijaga dengan kontrol yang ketat.Hiperglikemia dapat bertambah buruk pada cedera iskemik.

    Profilaksis DVT; stroke dengan pasien yang mempunyai risiko tinggi untuk DVT.Penting untuk menggunakan heparin subcutan 5,000 IU q. 8 atau 12 jam atausubkutan enoksaparin 30 mg q. 12 jam pada ambulasi awal.

    a. Penatalaksanaan Stroke Hemoragik Singkirkan kemungkinan koagulopati . Pastikan hasil masa protrombin dan masa

    tromboplastin parsial adalah normal. Jika masa protrombin memanjang, berikan plasma beku segar (FFP) 4-8 unit intravena setiap 4 jam dan vitamin K 15 mgintravena bolus, kemudian 3 kali sehari 15 mg subkutan sampai masa protrombinnormal. Koreksi antikoagulasi heparin dengan protamin sulfat 10-50 mg bolus lambat(1 mg mengoreksi 100 unit heparin).

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    25/46

    24

    Kendalikan HT. Tekanan yang tinggi bisa menyebabkan perburukan perihematom.Tekanan darah sisitolik >180mmHg dengan labetalol (20 mg intravena dalam 2 menitulangi 40-80 mg intravena dalam interval 10 menit sampai tekanan yang diinginkankemudian infus 2 mg/menit dan dirasi atau penghambat ACE 12,5 mg-25 mg, 2-3 kalisehari atau antagonis kalsium (nifedipin oral 4x 10 mg).

    Pertimbangkan bedah saraf apabila perdarahan serebelum diameter lebih dari 3 cmatau volum lebih dari 50 ml. Pemasangan ventrikulo-peritoneal bila ada hidroefalusobstruktif akut atau kliping aneurisma.

    Pertimbangkan angiografi untuk menyingkirkan aneurisma/malformasi arteriovenosa. Berikan manitol 20% (1 mg/kg BB intravena dalan 20-30 menit). Steroid tidak

    terbukti efektif pada perdarahan intraserebral. Pertimbangkan fenitoin (10-20 mg/kg BB intravena atau peroral). Pada umumnya anti

    konvulsan diberikan bila terdapat kejang. Pertimbangkan terapi hipervolemik dan nimodipin untuk mencegah vasospasme. Untuk mengatasi perdarahan intracerebral : obati penyebabnya, turunkan TIK, beri

    neuroprotektor, tindakan bedah dengan pertimbangan GCS >4 dilakukan pada pasiendengan perdarahan serebelum > 3cm, hidrosefalus akibat perdarahan intraventrikelatau serebelum, perdarahan lobar diatas 60 cc dengan tanda peningkatan TIK akut danencaman herniasi.

    Pada TIK yang meninggi :o Manitol bolus, 1 gr/kgBB dalam 20-30 menit lanjutkan dengan 0,25-0,5g/kgBB

    tiap 6 jam smpai maksimal 48 jam.o Gliserol 50% oral, 0,25-1 gr/kgBB setiap 4-6 jam atau gliserol 10% intravena 10

    ml/kgBB dalam 3-4 jam (untuk edema serebri ringan-sedang).o Furosemid 1mg/ kg BB intravena.o Intubasi dan hiperventilasi terkontrol sampai pCO 2 29-35 mmHgo Penggunaan steroid masih kontroversial.o Kraniotomi dekompresif.

    Perdarahan subaraknoido Nimodipin digunakan untuk mencegah vasospasme.o Tindakan operasi dapat dilakukan pada perdarahan subaraknoid stadium I dan II

    akibat pecahnya aneurisma sakular berry dan adanya komplikasi hidrosefalusobstruktif.

    b. Penatalaksanaan Stroke Non-Hemoragik

    Tujuan terapi:1. Pencegahan stroke melalui reduksi faktor risiko. 2. Pencegahan sejak awal atau pada stroke yang rekuren dengan memodifikasi proses

    patologik mendasar. 3. Mereduksi kerusakan otak sekunder dengan pemeliharaan perfusi yang adekuat pada

    daerah yang secara garis besar mengalami iskemik dengan mengurangi dan ataumenurunkan edema.

    Penanganan dari Serangan Iskemia Akut1. Mengeleminasi atau mengontrol faktor-faktor risiko.2. Memberi edukasi pada pasien mengenai pengurangan faktor risiko dan tanda serta gejala-

    gejala dari TIA dan stroke ringan.

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    26/46

    25

    3. Intervensi-BedahEndarterektomi karotis ( Cea) Pengeluaran plak ateromatosa dengan cara bedah. Pasien yang direservasi untuk pengeluaran bekuan atau lesi berulserasi yang

    mengoklusi > 70% dari aliran darah pada arteri karotis.

    Dapat menurunkan risiko dari strok > 60% selama tahun keduanya setelah dioperasidan wajib mengikuti mengikuti prosedur.

    Endarterektomi vertebra umumnya tidak lagi digunakan.

    a. Angioplasti balonMenempatkan suatu balon kecil yang dideflasikan pada pembuluh darah yang yangmengalami stenose Balon kemudian dipompakan menekan plak ateromatosa kearah dinding. Mempunyai risiko melepasnya emboli kecil yang dapat berpindah keretina atau otak.

    b. Penempatan StenProsedur eksperimental; > 50-60% mengalami kekambuhan. Menempatkan suatu coil

    baja tahan-karat kedalam pembuluh darah yang kemudian difiksasi pada salah satudinding dari arteri; saat ini coil ditambahkan dengan obat-obatan slow-release.

    4. Agen-agen antiplatelet

    Aspirin

    Mekanisme kerja: a) Menghambat agregasi platelet. b) Menurunkan atau mengurangi pelepasan substansi vasoaktif dari platelet. c) Menginaktivasi secara irreversibelsiklooksigenase-platelet; dan efeknya cukup berlangsung selama hidup dari platelet; 5-7 hari

    Efikasi

    a. ASA telah menunjukkan pengurangan yang bermakna secara klinis (22-24%) pada risikostroke dan kematian, pada uji-uji klinis acak pasien-pasien yang telah mengalami suatuTIA sebelumnya atau strok sebagai pencegahan sekunder.

    b. Dosis berkisar dari 50 -1500 mg perhari. Pada uji klinis terakhir; evaluasi dosis rendah (30-325 mg perhari); hasilnya

    mengindikasikan bahwa dosis rendah mungkin lebih bermanfaat dengan berkurangnya efek-efek tidak diinginkan dari asam salisilat pada lambung.

    Pada beberapa studi menyatakan; bahwa ASA lebih efektif pada laki-laki dibandingsejumlah kecil perempuan pada studi lain.

    Peran pada pencegahan primer belum jelas.

    Dipiridamol ( Persantine )

    Mekanisme kerja: a) Inhibitor lemah dari agregasi platelet. b) Sebagai inhibit fosfodiesterase platelet.Efikasi: a) Pada uji klinis belum mempunyai bukti yang kuat dalam penggunaan dipiridamol

    pada iskemia otak. b) Tidak ada efek aditif yang ditemukan bersama dengan aspirin.

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    27/46

    26

    Sulfinpirazon ( Anturane )

    Mekanisme kerja: Innhibisi reversibel dari siklooksigenase.Efikasi: Uji klinis belum mempunyai dukungan rekomendasi penggunaan.

    Tiklopidin ( Ticlid) Mekanisme Kerja: a) Inhibisi agregasi platelet dan menginduksi ADP. b) Inhibisi agregasi

    platelet yang diinduksi oleh kolagen, PAF, epinefrin dan thrombin. c) Waktu perdarahandiperpanjang. d) Berefek minimal pada siklooksigenase.

    Efikasi:

    a. Telah menunjukkan dapat mereduksi insidens stroke, kira-kira 22% pada pasien-pasienyang telah mengalami TIAs sebelumnya atau stroke.

    b. Lebih efektif dibanding aspirin dengan kurangnya efek gastrointestinal.c. Tidak ada perbedaan gender yang memperlihatkan tiklopidin bereaksi sama; seperti

    halnya dengan ASA.d. Dosis 500 mg perhari dibagi menjadi dua dosis (250 mg peroral-bid)

    Efek samping: diare, ruam pada kulit, total kolesterol serum yang meningkat.

    Antikoagulasi (warfarin)

    a. Belum ada studi-studi yang membuktikan superioritas dari antikoagulan ini sebagai agenantiplatelet.

    b. Dapat mereduksi risiko dari stroke pada pasien dengan infark miokard sebelumnya.c. Bermanfaat pada pasien yang menderita keluhan simptomatik pada terapi antiplatelet.

    d.

    Eksepsi mayor adalah pada pasien dengan embolisme otak yang berasal kardiac;1. Antikoagulasi kronik dengan warfarin telah dibuktikan untuk mencegah keadaangangguan serebrovaskuler pada pasien dengan AF (atrial fibrilasi).

    2. Penanganan terhadap stroke infarction /dan atau ischemic serebral akut.

    Obat Antihipertensi Pada Stroke

    Golongan/Obat Mekanisme Dosis Interaksi Obat Efek SampingTiazid

    Diazoksid Aktivasi ATPsensitive K-channels

    IV bolus: 50-100 mg; IVinfus; 15-30mg/menit

    Awitan < 5menit Retensi cairandan garam,hiperglikemia

    berat, durasilama (1-12 jam).

    ACEIEnalaprit ACE inhibitor 0,625-1,25 mg

    IV selama 15menit.

    Awitan < 15menit.

    Durasi lama (6 jam), disfungsirenal.

    Calcium Channel Blocker Nikardipin

    ClevidipinVerapamil

    Penyekat kanal

    kalsium

    5 mg/jam IV,

    2.5 mg/jam tiap15 menit,

    Awitan cepat

    (1-5 menit),tidak terjadi

    Bradikardia,

    hipotensi, durasilama (4-6 jam).

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    28/46

    27

    Diltiazem sampai 15mg/jam.

    rebound .Eliminasi tidakdipengaruhioleh disfungsihati/ renal,

    potensiinteraksi obatrendah.

    Beta BlockerLabetalol

    Esmolol

    Antagonisreseptor 1, 1,2

    Antagonisselektif reseptor1.

    10-80 mg IVtiap 10 menitsampai 300mg/hari; infus0,5-2 mg/menit.

    0,25-0,5 mg/kgIV bolus disusuldosis

    pemeliharaan.

    Awitan cepat(5-10 menit).

    Awitan segera,durasi singkat 220/ diastolik >130)tekanan darah tidak perlu diturunkan, karena akan turun sendiri setelah 48 jam. Pada

    pasien hipertensi kronis tekanan darah juga tidak perlu diturunkan segera. Kadar gula darah. Pasien stroke seringkali merupakan pasein DM sehingga kadar

    glukosa darah pasca stroke tinggi. Akan tetapi seringkali terjadi kenaikan glukosa

    darah pasein sebagai reaksi kompensasi atau akibat mekanisme stress. Gangguan jantung. Baik sebagai penyebab maupun sebagai komplikasi. Keadaan inimemerlukan perhatian khusus, karena seringkali memperburuk keadaan stroke bahkansering merupakan penyebab kematian.

    Gangguan respirasi. Baik akibat infeksi maupun akibat penekanan di pusat napas. Infeksi dan sepsis. Merupakan komplikasi stroke yang serius pada ginjal dan hati. Gangguan cairan, elektrolit, asam dan basa. Ulcer stres . Yang dapat menyebabkan terjadinya hematemesis dan melena.

    2. Komplikasi Kronik

    Akibat tirah baring lama di tempat tidur bias terjadi pneumonia, dekubitus,inkontinensia serta berbagai akibat imobilisasi lain. Rekurensi stroke. Gangguan sosial-ekonomi. Gangguan psikologis.

    2.10. Pencegahan

    Rekomendasi American Stroke Association (ASA) tentang pencegahan stroke adalah sebagai berikut:

    1. Pencegahan Primer StrokePendekatan pada pencegahan primer adalah mencegah dan mengobati faktor-faktor risikoyang dapat dimodifikasi. Hipertensi

    Hipertensi harus diobati, untuk mencegah stroke ulang maupun mencegah penyakit vaskular lainnya. Pengendalian hipertensi ini sangat penting artinya bagi para penderita stroke iskemik dan TIA. Target absolut dalam hal penurunan tekanandarah belum dapat ditetapkan, yang penting adalah bahwa tekanan darah < 120 / 80mm Hg. Modifikasi berbagai macam gaya hidup berpengaruh terhadap upaya

    penurunan tekanan darah secara komprehensif.Obat obat yang dianjurkan adalah diuretika dan ACE inhibitor; namun demikian

    pilihan obat disesuaikan dengan kondisi / karakteristik masing masing individu. Diabetes melitus

    Pada penderita diabetes melitus maka penurunan tekanan darah dan lipid darah perlu memperoleh perhatian yang lebih serius. Dalam kasus demikian ini maka obatantihipertensi dapat lebih dari 1 macam. ACE inhibitor merupakan obat pilihan untukkasus gangguan ginjal dan diabetes melitus

    Pada penderita stroke iskemik dan TIA, pengendalian kadar guladirekomendasikan sampai dengan mendekati kadar gula plasma normal(normoglycemic), untuk mengurangi komplikasi mikrovaskular dan kemungkinantimbulnya komplikasi makrovaskular. Sementara itu kadar HbA1c harus lebih rendahdari 7%.

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    32/46

    31

    LipidPenderita stroke iskemik atau TIA dengan kadar kolesterol yang tinggi, penyakit

    arteri koroner, atau adanya bukti aterosklerosis, maka pasien harus dikelola secarakomprehensif meliputi modifikasi gaya hidup, diet secara tepat, dan pengobatan.Target penurunan kadar kolesterol adalah sebagai berikut: LDL < 100 mg% dan kadar

    LDL < 70 mg% bagi penderita dengan faktor risiko multipel.Penderita stroke iskemik atau TIA yang dicurigai mengalami aterosklerosis tetapi

    tanpa indikasi pemberian statis (kadar kolesterol normal, tanpa penyakit arterikoroner, atau tidak ada bukti aterosklerosis) dianjurkan untuk diberi statin untukmengurangi risiko gangguan vaskular.

    Penderita stroke iskemik atau TIA dengan kadar HDL kolesterol rendah dapatdipertimbangkan untuk diberi niasin atau gemfibrozil.

    MerokokSetiap pasien stroke atau TIA harus segera menghentikan kebiasaan merokok.

    Penghentian merokok dapat diupayakan dengan cara penyuluhan dan mengurangi jumlah rokok yang dihisap / hari secara bertahap.

    ObesitasBagi setiap penderita stroke iskemik atau TIA dengan obesitas/overweight sangat

    dianjurkan untuk mempertahankan body mass index (BMI) antara 18,5 24,9 kg/m 2 dan lingkat panggul kurang dari 35 inci (perempuan) dan kurang dari 40 inci(laki laki). Penyesuaian berat badan diupayakan melalui keseimbangan antara asupankalori, aktivitas fisik dan penyuluhan kebiasaan hidup sehat

    Aktivitas fisikSetiap pasien stroke iskemik atau TIA yang mampu untuk melakukan aktivitas

    fisik sangat dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik ringan selama 30 menit/hari.Untuk pasien yang tidak mampu melakukan aktivitas fisik maka dianjurkan untuk

    melakukan latihan dengan bantuan orang yang sudah terlatih.

    2. Pencegahan Sekunder StrokePencegahan sekunder stroke mengacu pada kepada strategi untuk mencegah

    kekambuhan stroke. Pendekatan utama adalah mengendalikan hipertensi, CEA, danmemakai obat antiagregat antitrombosit. Aggrenox adalah satu-satunya kombinasi aspirindan dipiridamol yang telah terbukti efektif untuk mencegah stroke sekunder.

    2.11. Prognosis

    Indikator prognosis adalah: tipe dan luasnya serangan, age of onset, dan tingkatkesadaran. Hanya 1/3 pasien bisa kembali pulih setelah serangan stroke iskemik. Umumnya,1/3-nya lagi adalah fatal, dan 1/3- nya mengalami kecacatan jangka panjang. Jika pasienmendapat terapi dengan tepat dalam waktu 3 jam setelah serangan, 33% diantaranya mungkinakan pulih dalam waktu 3 bulan.

    Prognosis pasien dengan stroke hemoragik ( perdarahan intrakranial ) tergantung pada ukuran hematoma hematoma > 3 cm umumnya mortalitas tinggi, hematoma yangmassive biasanya bersifat lethal.

    Jika infark terjadi pada spinal cord prognosis bervariasi tergantung keparahangangguan neurologis jika kontrol motorik dan sensasi nyeri terganggu prognosis buruk.

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    33/46

    32

    3. Memahami dan Menjelaskan Bells Palsy

    3.1. Definisi

    Bells Palsy adalah suatu bentuk kelumpuhan di daerah wajah yang disebabkan oleh

    disfungsi nervus facialis, sehingga penderita tidak dapat mengontrol otot-otot wajah di sisiyang terpengaruh.

    3.2. Etiologi

    Etiologi sebenarnya dari Bells palsy masih belum diketahui, namun penyakit inikemungkinan disebabkan oleh infeksi virus pada ganglion geniculata dan pada beberapakasus terhadap aktivasi dari infeksi herpes simpleks laten.

    3.3. Patofisiologi

    Perubahan patologis terdiri dari inflamasi dan edema nervus facialis pada canalisfacialis. Hal tersebut menyebabkan peningkatan tekanan pada nervus, yang mengakibatkankelumuhan yang diikuti dengan degenerasi akson wallerian

    3.4. Manifestasi klinis

    Tanda dan gejala Bells palsy datang secara tiba -tiba, dan mungkin meliputi : Kelemahan ringan hingga kelumpuhan total pada satu sisi wajah yang terjadi dalam

    beberapa jam hingga hari sehingga sulit untuk tersenyum atau menutup mata pada sisiyang terkena

    Wajah terkulai dan kesulitan membuat ekspresi wajah Sakit di sekitar rahang atau di belakang telinga pada sisi yang terkena Peningkatan sensitivitas untuk suara pada sisi yang terkena Sakit kepala Penurunan kemampuan untuk mencicipi Perubahan jumlah air mata dan air liur yang di hasilkan Dalam beberapa, Bel ls palsy dapat mempeng aruhi saraf di kedua sisi wajah

    Karakteristik kelumpuhan N. Facialis dan penyebabnya :

    Lokasi Karakteristik Penyebab1 Lesi Supranuclear Kelemahan pada

    kontralateral, wajah bawahLesi pada tractuscorticobulbar di atas

    pons

    2 Lesi nuclear atau pontine

    Lumpuh wajah total padasisi tersebut

    Kelainan sekresi salivaTaste intact

    Sindrom MobiusEncephalitis, rabies,

    meningitisEncephalopathy

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    34/46

    33

    Kelainan lakrimasiKelumpuhan N. V atau VII

    pada sisi yang samaMata menyimpang ke sisilesi

    Ophtalmoplegia internuclearHemiparesis contralateral

    WernickePontine, gliomaInfark, hemoragiMultiple sclerosis,syringobulbia,

    amyotrophic lateralsclerosis

    3 Extracranial pada anguluscerebellopontine

    Lumpuh wajah totalHilang pendengaranVertigo episodikRefleks kornea menurunKelainan sekresi salivaKelainan lakrimasi

    Meningitis, TBC,siphilis, fungiAcoustic neuroma,meningioma dermoid,chordoma,carcinomatosismening, aneurisma a.BasilarisMultiple sclerosis

    4 Extracranial pada canalis fascialis

    aAntara meatus auditorius

    internus dan gangliongeniculata

    Lumpuh wajah totalPendengaran menurunKelainan lakrimasiKelainan sekresi salivaTaste lost pada 2/3 anteriortubuh

    Fraktur tulang petroustemporalOtitis media,mastoiditis, Ramsey-Hunt syndrome,sarcoidosis, Guillan-Barre syndrome

    bAntara ganglion geniculata dan

    asal nervus - stapedius

    Lumpuh wajah totalKelainan sekresi saliva

    Taste lost pada 2/3 anteriorlidahHiperacusis

    DMCholesteatoma, tumor

    epidermoid tulangtemporal, tumorkelenjar parotid,deposit leukemik dicanalis fascialis

    c Antara asal nervus stapediusdan asal chorda tympani

    Lumpuh wajah totalKelainan sekresi salivaTaste lost pada 2/3 anteriorlidah

    d Distal ke arah chorda tympani Lumpuh wajah total

    3.5. Diagnosis dan diagnosis banding

    Diagnosis

    Tidak ada tes laboratorium khusus yang dapat mengkonfirmasi diagnosis Bells palsy.Dokter Anda mungkin dapat membuat diagnosis awal Bells palsy dengan melihat wajah

    penderita dan meminta penderita untuk memindahkan otot-otot wajah dengan menutup mata,mengangkat alis, menunjukkan gigi dan merengut, atau gerakan lain.

    Anamnesis : rutinitas sehari-hari, riwayat bells palsy PF neuro : PF N. VII seperti tersenyum, bersiul,mengerutkan dahi. CT Scan MRI

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    35/46

    34

    Diagnosis Banding Lesi struktur telinga dan kelenjar parotis (kolesteatoma, tumor kelenjar ludah) dapat

    menekan saraf. Guillain-Barre syndrome Lyme disease otitis media Ramsay Hunt syndrome

    3.6. Tatalaksana

    Hasil penelitian menunujukkan efektifitas kombinasi dua jenis obat yang biasa digunakanuntuk mengobati bells palsy yaitu : kortikosteroid dan antivirus.

    Kortikosteroid, seperti prednison, adalah agen anti-peradangan yang kuat. Obat inidapat mengurangi pembengkakan pada saraf wajah dan akan lebih cocok karena lebihnyaman.

    Obat antivirus, seperti acyclovir atau valacyclovir, dapat menghentikan perkembangan infeksi jika virus diketahui sebagai penyebabnya.

    Beberapa studi klinis menunjukkan manfaat dari perawatan dini dengan kortikosteroid, anti-virus atau kombinasi dari kedua jenis obat. Bukti efektivitas kortikosteroid tampaknya lebihkuat daripada obat antivirus, dan mereka cenderung paling efektif jika diberikan dalam waktutiga hari sejak munculnya gejala.Terdapat pula pengobatan lainnya, seperti :

    Terapi Fisik.Otot yang lumpuh dapat menyusut sehingga dapat menyebabkan kontraktur

    permanen. Seorang terapis fisik dapat mengajarkan penderita bagaimana pijatan dan

    latihan otot-otot wajah untuk membantu mencegah hal ini terjadi. Pasien yang tidak dapat menutup mata dapat diberikan tetes mata methylcellulose,kemudian mata ditutup dengan eyepatch sampai kelopak mata dapat berfungsikembali.

    Obat herbal tradisionalObat herbal atau obat tradisional yang dapat digunakan untuk membantu

    penyembuhan bells palsy adalah jus mengkudu. Jus mengkudu m emiliki efek antiradang dan antivirus. Jus mengkudu sangat baik untuk kesehatan saraf.

    3.7. Prognosis.Secara umum penyakit ini dapat disembuhkan, kendati tergantung dari derajat kerusakan

    sarafnya. Pada minggu kedua perbaikan sudah mulai dirasakan dan dalam 3-6 bulan wajahdapat kembali normal.

    3.8. Pencegahan.1. Jika berkendaraan motor, gunakan helm penutup wajah full untuk mencegah angin

    mengenai wajah.2. Jika tidur menggunakan kipas angin, jangan biarkan kipas angin menerpa wajah

    langsung. Arahkan kipas angin itu ke arah lain. Jika kipas angin terpasang di langit-langit, jangan tidur tepat di bawahnya. Dan selalu gunakan kecepatan rendah saat

    pengoperasian kipas.3. Kalau sering lembur hingga malam, jangan mandi air dingin di malam hari. Selain

    tidak bagus untuk jantung, juga tidak baik untuk kulit dan syaraf.

    http://en.wikipedia.org/wiki/Guillain%E2%80%93Barr%C3%A9_syndromehttp://en.wikipedia.org/wiki/Lyme_diseasehttp://en.wikipedia.org/wiki/Lyme_diseasehttp://en.wikipedia.org/wiki/Guillain%E2%80%93Barr%C3%A9_syndrome
  • 8/12/2019 193095241-stroke

    36/46

    35

    4. Bagi penggemar naik gunung, gunakan penutup wajah / masker dan pelindung mata.Suhu rendah, angin kencang, dan tekanan atmosfir yang rendah berpotensi tinggimenyebabkan Anda menderita Bells Palsy.

    5. Setelah berolah raga berat, JANGAN LANGSUNG mandi atau mencuci wajahdengan air dingin.

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    37/46

    36

    4. Memahami dan Menjelaskan Gangguan Kesadaran

    4.1. Mekanisme gangguan kesadaran

    A. Menurut penyebabnya:1. Kelainan otak

    a. TraumaKomosio, kontusio, laserasio, hematoma epidural, hematoma, subdural.

    b. Gangguan sirkulasiPerdarahan intraserebral, infark otak oleh trombosis danemboli.

    c. RadangEnsefalitis, meningitis.

    d. NeoplasmaPrimer, metastatik.

    e. EpilepsiStatus epilepsy

    2. Kelainan sistemika. Gangguan metabolisme dan elektrolit

    Hipoglikemia, diabetik ketoasidosis, uremia, gangguan hepar, hipokalsemia,hiponatremia.

    b. HipoksiaPenyakit paru berat, kegagalan jantung berat, anemia berat.

    c. ToksikKeracunan CO, logam berat, obat, alkohol.

    B. Menurut mekanisme gangguan serta letak lesi :

    1. Gangguan kesadaran pada lesi supratentorial.2. Gangguan kesadaran pada lesi infratentorial.3. Gangguan difus (gangguan metabolik).

    Lesi Supratentorial

    Pada lesi supratentorial, gangguan kesadaran akan terjadi baik oleh kerusakanlangsung pada jaringan otak atau akibat penggeseran dan kompresi pada ARAS (ascendingreticular activating system) karena proses tersebut maupun oleh gangguan vaskularisasi danedema yang diakibatkannya. Sedangkan ARAS berfungsi mempertahankan kesadaransehingga bila terjadi gangguan pada daerah ini akan mengalami gangguan kesadaran. Proses

    ini menjalar secara radial dari lokasi lesi kemudian ke arah rostrokaudal sepanjang batangotak.

    Gejala-gejala klinik akan timbul sesuai dengan perjalan proses tersebut yang dimulaidengan gejala-gejala neurologik fokal sesuai dengan lokasi lesi. Jika keadaan bertambah beratdapat timbul sindroma diensefalon, sindroma meseisefalon bahkan sindroma pontomedulerdan deserebrasi. Oleh kenaikan tekanan intrakranial dapat terjadi herniasi girus singuli dikolong falks serebri, herniasi transtentoril dan herniasi unkus lobus temporalis melaluiinsisura tentorii.

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    38/46

    37

    Lesi infratentorial

    Pada lesi infratentorial, gangguan kesadaran dapat terjadi karena kerusakan ARAS(ascending reticular activating system) baik oleh proses intrinsik pada batang otak maupunoleh proses ekstrinsik.

    Gangguan difus (gangguan metabolik)

    Pada penyakit metabolik, gangguan neurologik umumnya bilateral dan hampir selalusimetrik. Selain itu gejala neurologinya tidak dapat dilokalisir pada suatu susunan anatomictertentu pada susunan saraf pusat. Penyebab gangguan kesadaran pada golongan initerutamaakibat kekurangan oksigen, kekurangan glukosa, gangguan sirkulasi darah serta pengaruh

    berbagai macam toksin.

    Kekurangan oksigen

    Otak yang normal memerlukan 3,3 cc O2/100 gr otak/menit yang disebut Cerebral

    Metabolic Rate for Oxygen (CMR O2).CMR O2 ini pada berbagai kondisi normal tidak banyak berubah. Hanya pada kejang-kejang CMR O2 meningkat dan jika timbul gangguanfungsi otak, CMR O2menurun. Pada CMR O2 kurang dari 2.5 cc/100 gram otak/menit akanmulai terjadi gangguan mental dan umumnya bila kurang 2 cc O2/100 gram otak/menitterjadi koma.

    Glukosa

    Energi otak hanya diperoleh dari glukosa. Tiap 100 gram otak memerlukan 5.5 mgrglukosa/menit. Pada hipoglikemi, gangguan pertama terjadi pada serebrum dan kemudian

    progresif ke batang otak yang letaknya lebih kaudal. Menurut Arduini hipoglikemimenyebabkan depresi selektif pada susunan saraf pusat yang dimulai pada formasioretikularis dan kemudian menjalar ke bagian-bagian lain. Pada hipoglikemi, penurunan ataugangguan kesadaran merupakan gejala dini.

    Gangguan sirkulasi darah

    Untuk mencukupi keperluan O2 dan glukosa, aliran darah ke otak memegang peranan penting. Bila aliran darah ke otak berkurang, O2dan glukosa darah juga akan berkurang.

    Toksin

    Gangguan kesadaran dapat terjadi oleh toksin yang berasal dari penyakit metabolikdalam tubuh sendiri atau toksin yang berasal dari luar/akibat infeksi.

    4.2. Klasifikasi gangguan kesadaran

    Kesadaran mempunyai 2 aspek yakni derajat kesadaran dan kualitas kesadaran. Derajatkesadaran atau tinggi rendahnya kesadaran mencerminkan tingkat kemampuan sadarseseorang dan merupakan manifestasi aktifitas fungsional ARAS terhadap stimulussomatosensorik.

    Kualitas kesadaran atau isi kesadaran menunjukkan kemampuan dalam mengenal dirisendiri dan sekitarnya yang merupakan fungsi hemisfer serebri. Perbedaan kedua aspek

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    39/46

    38

    tersebut sangat penting sebab ada beberapa bentuk gangguan kesadaran yang derajatkesadarannya tidak terganggu tetapi kualitas kesadarannya berubah.

    Delirium adalah kesadaran menurun disertai kekacauan mental dan motorik sepertidesorientasi, iritatif, salah persepsi terhadap rangsang sensorik, sering timbul ilusi dan

    halusinasi. Pada keadaan ini seringkali pasien tampak gaduh gelisah.Secara sederhana tingkat kesadaran dapat dibagi atas:

    a. Kompos mentis :Keadaan waspada dan terjaga pada seseorang yang bereaksi sepenuhnya dan adekuatterhadap rangsang visual, auditorik dan sensorik.

    b. Apatis :Sikap acuh tak acuh, tidak segera menjawab bila ditanya.

    c. Somnolen :Keadaan mengantuk. Kesadaran dapat pulih penuh bila dirangsang. Somnolen disebut

    juga sebagai: letargi, obtundasi. Tingkat kesadaran ini ditandai oleh mudahnya penderitadibangunkan, mampu memberi jawaban verbal dan menangkis rangsang nyeri.

    d. Sopor (stupor) :Kantuk yang dalam. Penderita masih dapat dibangunkan dengan rangsangan yang kuat,namun kesadarannya segera menurun lagi. Ia masih dapat mengikuti suruhan yangsingkat, dan masih terlihat gerakan spontan. Dengan rangsangan nyeri penderita tidakdapat dibangunkan sempurna. Reaksi terhadap perintah tidak konsisten dan samar. Tidakdapat diperoleh jawaban verbal dari penderita. Gerak motorik untuk menangkis rangsangnyeri masih baik.

    e. Koma-ringan (semi-koma) :Pada keadaan ini, tidak ada respon terhadap rangsang verbal. Relfkes (kornea, pupil)

    masih baik. Gerakan terutama timbul sebagai respons terhadap rangsang nyeri. Reaksiterhadap rangsang nyeri tidak terorganisasi, merupa kan jawaban primitif penderitasama sekali tidak dapat dibangunkan

    f. Koma (dalam atau komplit)Tidak ada gerakan spontan. Tidak ada jawaban sama sekali terhadap rangsang nyeri yang

    bagaimanapun kuatnya.

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    40/46

    39

    4.3. Penentuan tingkat kesadaran

    Untuk menentukan derajat gangguan kesadaran dapat digunakan Glasgow Coma Scale (GCS)

    Pada GSC tingkat kesadaran dinilai menurut 3 aspek :

    1. Kemampuan membuka mata ( EYE opening = E ) a. Dapat membuka mata sendiri secara spontan (4)

    b. Dapat membuka mata atas perintah (3)c. Dapat membuka mata atas rangsang nyeri (2)d. Tidak dapat membuka mata dengan rangsang nyeri apapun (1)

    2. Aktifitas motorik ( MOTOR response = M)Dinilai anggota gerak yang memberikan reaksi paling baik dan tidak dinilai pada anggotagerak dengan fraktur/kelumpuhan. Biasanya dipilih lengan karena gerakannya lebih

    bervariasi daripada tungkai.a. Mengikuti perintah (6)

    b. Adanya gerakan untuk menyingkirkan rangsangan yang diberikan pada beberapatempat atau melokalisasi nyeri (5)

    c. Reaksi menghindar atau bergerak tapi tidak mampu melokalisasi nyeri (4)d. Reaksi fleksi patologis (dekortikasi) yaitu saat dirangsang nyeri, terjadi fleksi siku. (3)e. Reaksi ekstensi patologis (deserbrasi), yaitu adanya ekstensi pada siku yang selalu

    disertai fleksi spastic pada pergelangan tangan. (2)f. Tidak ada reaksi (1)

    3. Kemampuan bicara (VERBAL response = V )a. Bicara baik dan tidak ada disorientasi (5)

    b. Kacau (confused), dapat berbicara dalam kalimat, namun ada disorientasi waktu dantempat (4)

    c.

    Dapat mengucapkan kata-kata, namun tidak berupa kalimat dan tidak tepat. (3)d. Mengerang, tidak mengucapkan kata, hanya suara mengerang. (2)e. Tidak ada jawaban. (1)

    E + M + V = 15

    15 normal

    13-14 injuri kepala ringan

    9-12 injuri kepala sedang

    < 8 cedera kepala berat

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    41/46

    40

    5. Memahami dan Menjelaskan Kewajiban Anak Terhadap Orang Tua

    A. Ketika Orangtua Masih Hidup

    1. Menaati mereka selama tidak mendurhakai Allah Taala. Menaati kedua orangtua hukumnya wajib atas setiap muslim, sedang mendurhakai

    keduanya merupakan perbuatan yang diharamkan, kecuali jika mereka menyuruh untukmenyekutukan Allah Taala (berbuat syirik) atau bermaksiat kepadaNya. Allah Taala

    berfirman, artinya, Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan denganAku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikutikedua nya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, . ( QS.Luqman: 15 ). Anda

    juga dapat membaca hal yang sama dalam Surat Al Israa ayat 23 -24 serta Ash Shaaffatayat 102.

    Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, Tidak ada ketaatan untuk

    mendurhakai Allah. Sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam melakukan kebaikan. ( HR.Al-Bukhari )

    Adapun contoh ketaatan anak kepada orangtuanya dapat diwujudkan dalam bentuk:a. Apabila orang tua meminta makan maka anak wajib memberikan makan.

    b. Apabila orang tua butuh dilayani maka anak waji melayani.c. Apabila orang tua membutuhkan pakaian maka anak wajib membelikannya.d. Jika anak dipanggil maka wajib segera datang.e. Perintah apapun asal bukan maksiat maka wajib dilaksanakan.

    2. Berbakti dan merendahkan diri di hadapan kedua orangtuaAllah Taala berfirman, artinya, dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu

    bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamumengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah kamu membentak merekadan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadapmereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, Wahai Rabbku, kasihilahmereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil. ( QS.Al- Israa: 23 -24 ) Anda akan mendapati ayat serupa dalam Al Baqarah ayat 83, An

    Nisaa ayat 36, Al Anaam ayat 151, Al Ankabuut ayat 8, Lu kman ayat 14, Al Ahqaafayat 15.

    Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, Sungguh merugi , sungguhmerugi , dan sungguh merugi orang yang mendapatkan kedua orangtuanya yang sudahrenta atau salah seorang dari mereka kemudian hal itu tidak dapat memasukkannya kedalam surga. ( HR. Muslim ) .

    Di antara bakti terhadap kedua orangtua adalah menjauhkan ucapan dan perbuatanyang dapat menyakiti mereka, walaupun berupa isyarat atau dengan ucapan ah, tidakmengeraskan suara melebihi suara mereka. Rendahkanlah diri di hadapan keduanyadengan cara mendahulukan segala urusan mereka.

    Wujud lain sebagai pernyataan anak berbakti dan merendahkan diri kepadaorangtuanya adalah:

    a. Jangan memanggil orang tua dengan namanya. b. Apabila berjalan tidak boleh mendahului orang tua (jika berjalan bersama).

    c. Anak wajib ridho terhadap sesuatu yang terjadi / yang ada pada dirinya .* Sesuatu yang membuat kita senang beritahukan kepada orang tua agar senang,

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    42/46

    41

    tetapi jika sesuatu membuat kita sedih jangan diberitahukan pada orang tua.

    3. Berbicara lemah lembut di hadapan merekaBergaul dengan orangtua dengan cara yang baik, antara lain adalah dengan berbicara

    yang lemah lembut kepada keduanya. Tawadlu (rendah hati) kepada keduanya merupakan

    suatu hal yang wajib bagi anak.

    4. Menyediakan makanan untuk merekaHal ini juga termasuk bentuk bakti kepada kedua orang tua, terutama jika hal tersebut

    merupakan hasil jerih payah sendiri. Lebih-lebih jika kondisi keduanya sudah renta.Sudah seyogyanya, mereka disediakan makanan dan minuman yang terbaik dan lebihmendahulukan mereka berdua dari pada dirinya, anaknya dan istrinya.

    5. Meminta izin kepada mereka sebelum berjihad dan pergi untuk urusan lainnyaIzin kepada orangtua diperlukan untuk jihad yang belum ditentukan (kewajibannya

    untuk dirinya-pent). Seorang laki- laki datang kepada Rasulullah shallallahu alaihiwasallam dan bertanya, Wahai Rasulullah apakah aku boleh ikut berjihad? Beliau balik

    bertanya, Apakah kamu masih mempunyai kedua orangtua? Laki -laki tersebutmenjawab, Masih. Beliau bersabda, Berjihadlah (dengan cara berbakti) kepadakeduanya. ( HR. al-Bukhari dan Muslim ), dan masih banyak hadits yang semaknadengan hadits tersebut.

    6. Memberikan nafkah kepada orangtuaBeberapa ayat dalam Al Quran yang membahas tentang hal ini adalah Al Baqarah

    ayat 15 dan Ar Rum ayat 38. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah bersabdakepada seorang laki- laki ketika ia berkata, Ayahku ingin mengambil hartaku. Nabishallallahu alaihi wasallam bersabda, Kamu dan hartamu adalah milik ayahmu. ( HR.Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah ).

    Oleh sebab itu, hendaknya seseorang jangan bersikap bakhil (kikir) terhadap orangyang menyebabkan keberadaan dirinya, memeliharanya ketika kecil, serta telah berbuat

    baik kepadanya.

    7. Membuat keduanya ridha dengan berbuat baik kepada orang-orang yang dicintainya.Hendaknya seseorang membuat kedua orang tuanya ridha dengan berbuat baik kepada

    orang-orang yang mereka cintai. Yaitu dengan memuliakan mereka, menyambung talisilaturrahim dengan mereka, menunaikan janji-janji (orang tua) kepada mereka, dan lainsebagainya.

    8. Memenuhi sumpah/Nazar kedua orangtuaJika kedua orang tua bersumpah untuk suatu perkara tertentu yang di dalamnya tidak

    terdapat perbuatan maksiat, maka wajib bagi seorang anak untuk memenuhi sumpahkeduanya karena hal itu termasuk hak mereka.

    9. Tidak Mencaci maki kedua orangtua.Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, Termasuk dosa besar adalah seseorangmencaci maki orangtuanya. Para sahabat bertanya, Ya Rasulullah, apa ada orang yangmencaci maki orangtuanya? Beliau menjawab, Ada. Dia mencaci maki ayah orang lainkemudian orang tersebut membalas mencaci maki orangtuanya. Dia mencaci maki ibu

    orang lain lalu orang itu membalas mencaci maki ibunya. ( HR. al-Bukhari danMuslim )

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    43/46

    42

    Terkadang perbuatan tersebut tidak dirasakan oleh seorang anak, dan dilakukan dengan bergurau padahal hal ini merupakan perbuatan dosa besar.

    10. Mendahulukan berbakti kepada ibu daripada ayah.Seorang lelaki pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, Siapa

    yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku? beliau menjawab, Ibumu.Lelaki itu bertanya lagi, Kemudian siapa lagi? Beliau kembali menjawab, Ibumu.Lelaki itu kembali bertanya, Kemudian siapa lagi? Beliau menjawab, Ibumu. Lalusiapa lagi? Tanyanya. Ayahmu, jawab beliau. ( HR. al-Bukhari dan Muslim )

    Hadits di atas tidak bermakna lebih menaati ibu daripada ayah. Sebab, menaati ayahlebih didahulukan jika keduanya menyuruh pada waktu yang sama dan dalam hal yangdibolehkan syariat. Alasannya, ibu sendiri diwajibkan taat kepada suaminya. Maksud lebih mendahulukan berbuat baik kepada ibu dalam hadits terseb ut adalah

    bersikap lebih halus dan lembut kepada ibu daripada ayah. Sebagian Ulama salaf berkata,Hak ayah lebih besar dan hak ibu patut untuk dipenuhi.

    11. Mendahulukan berbakti kepada kedua orang tua daripada berbuat baik kepada istri.Di antara hadits yang menunjukkan hal tersebut adalah kisah tiga orang yang terjebak

    di dalam gua lalu mereka tidak bisa keluar kemudian mereka bertawasul dengan amal baik mereka, di antara amal mereka, ada yang mendahulukan memberi susu untuk keduaorang tuanya, walaupun anak dan istrinya membu tuhkan.

    12. Mendoakan kedua orang tuaAyat Al Quran yang membahas tentang kewajiban anak mendoakan keduanya adalah

    Ibrahim ayat 41, Al Israa ayat 24 dan Nuh ayat 28.

    13. Memelihara OrangtuaAyat Al Quran yang membahas tentang hal ini dapat anda jumpai dalam Al Israaayat 23 dan Al Ahqaaf ayat 15.

    B. Ketika Orangtua Telah MeninggalAda suatu dialog di zaman Rasulullah. Seorang sahabat menemui Rasulullah dan

    menyatakan penyesalannya bahwa selama orangtuanya masih hidup ia tidak sempat berbuat baik kepada bapak-ibunya. Ia sekarang menyesal karena merasa sudah tertutup baginya untuk berbuat baik kepada bapak-ibunya. Mendengar keluhan itu Rasulullah menyatakan bahwa berbuat baik kepada kedua orangtua ada dua macam, yaitu ketika mereka masih hidup dan

    ketika mereka sudah meninggal dunia.Ada empat perkara yang dapat dilakukan oleh seorang anak untuk berbuat baik atau berbakti kepada orang tuanya, yaitu: 1) mendoakan keduanya, 2) menjaga tali silaturahmiyang telah dijaga dan dirintis oleh kedua orang tua, 3) melanjutkan kebaikkan yang selamaini dilakukan oleh keduanya, dan 4) jika memungkinkan menziarahi makam keduanya.Uraian lebih rinci adalah seperti uraian di bawah ini.

    1. Mengurus jenazahnya dan banyak mendoakan keduanya, karena hal ini merupakan baktiseorang anak kepada kedua orang tuanya. Menguburkan jenazah orang muslim harusdisegerakan, tidak boleh ditunda-tunda. Mungkin kita dapat menundanya untuk waktuyang tidak terlalu lama.

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    44/46

    43

    2. Beristighfar (memohonkan ampun kepada Allah Taala) untuk mereka berdua, karenamerekalah orang yang paling utama untuk didoakan agar Allah Taala mengampuni dosa -dosa mereka dan menerima amal baik mereka.

    3. Menunaikan janji dan wasiat kedua orang tua yang belum terpenuhi semasa hidup merekayang sesuai dengan syariat, dan melanjutkan amal-amal baik yang pernah merekakerjakan selama hidup mereka. Sebab, pahala akan terus mengalir kepada mereka berduaapabila amal baik tersebut dilanjutkan.

    4. Memuliakan teman atau sahab at dekat kedua orang tua, Rasulullah shallallahu alaihiwasallam pernah bersabda, Sesungguhnya bakti anak yang terbaik adalah seorang anakyang menyambung tali persahabatan dengan keluarga teman ayahnya setelah ayahnyameninggal. ( HR. Muslim )

    5. Menyambung tali silaturrahim dengan kerabat Ibu dan Ayah. Rasulullah shallallahualaihi wasallam bersabda, Barang siapa yang ingin menyambung silaturrahim ayahnyayang ada dikuburannya, maka sambunglah tali silaturrahim dengan saudara-saudaraayahnya setelah ia m eninggal. (HR. Ibnu Hibban ).

    6. Mendoakan kedua orangtuaDalam sebuah hadist, Rasulullah bersabda bahwa sesungguhnya ketika seorang

    hamba meninggal dunia maka putuslah segala amalnya kecuali: a) ilmu yang bermanfaat, b) amal jariyah, c) anak sholeh yang mendoakan keduanya.

    Pengertian anak dalam hadist ini bukan sekadar anak kandung, tetapi juga anak tiri,anak angkat, atau anak muslim. Jadi bagi mereka yang tidak ada mempunyai anakkandung tidak usah khawatir. Agar anak itu mendoakan orangtua baik ketika hidupmaupun sudah meninggal, maka tentu saja orangtua harus menunaikan kewajibannyasebagai orangtua. Bukankah ketika kita berdoa, kita diajarkan untuk mendoakan dirisendiri, orangtua dan kaum muslimin.

    7. Membayarkan hutang-hutang keduanyaHutang adalah salah satu hal yang harus segera ditunaikan ketika kita mampu

    membayarkan. Tidak boleh ditunda-tunda. Oleh sebab itu, jika kita mengetahui orangtuakita meninggalkan hutang segera kita melunasinya jika kita mampu.

    Ada dua perbuatan yang negatif yang akan segera dibalas oleh Allah di dunia. Salah satudiantaranya adalah durhaka kepada kedua orangtua. Agar kita terhindar dari perbuatan itu

    maka ada baiknya kita memahami bentuk-bentuk durhaka kepada orangtua.Diantara bentuk bentuk durhaka (uquq) adalah:a. Menimbulkan gangguan terhadap orang tua baik berupa perkataan (ucapan)

    ataupun perbuatan yang membuat orang tua sedih atau sakit hati. b. Berkata ah dan tidak memenuhi panggilan orang tua c. Membentak atau menghardik orang tuad. Melaknak dan mencaci kedua orang tuae. Bakhil (pelit) tidak mengurusi orang tuanya bahkan lebih mementingkan yang

    lain dari pada mengurusi orang tuanya padahal orang tuanya sangatmembutuhkan. Seandainya memberi nafkah pun, dilakukan dengan penuh

    perhitungan.

    f. Bermuka masam dan cemberut dihadapan orang tua, merendahkan orang tua,

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    45/46

    44

    mengatakan bodoh, kolot, dllg. Menyuruh orang tuah. Menyebutkan kejelekan orang tua di hadapan orang banyak atau mencemarkan

    nama baik orang tuai. Memasukkan kemungkaran ke dalam rumah, misalnya alat musik, menghisap

    rokok, dll. j. Mendahulukan taat kepada istri daripada orang tua. Bahkan ada sebagian

    orang dengan teganya mengusir ibunya demi menuruti kemauan istrinya,naudzubillah.

    k. Malu mengakui orang tuanya. Sebagian orang merasa malu dengankeberadaan orang tua dan tempat tinggalnya ketika status sosialnyameningkat. Tidak diragukan lagi, sikap semacam ini adalah sikap yang amattercela, bahkan termasuk kedurhakaan yang keji dan nista.

    Sebab sebab anak durhaka kepada orang tua adalah :

    1. Karena kebodohan2. Jeleknya pendidikan orang tua dalam mendidik anak3. Paradok, orang tua menyuruh anak berbuat baik tapi orang tua tidak berbuat4. Bapak dan ibunya dahulu pernah durhaka kepada orang tua sehingga dibalas oleh

    anaknya5. Orang tua tidak membantu anak dalam berbuat kebajikan6. Jeleknya akhlak istri

  • 8/12/2019 193095241-stroke

    46/46

    Daftar Pustaka :

    Martono, Hadi. Strok Dan Penatalaksanaannya Oleh Internis. Dalam: Sudoyo A,setyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1edisi 5 . Jakarta: InternaPublishing 2009: 892-897.

    Price.Sylvia A.,Wilson.Lorraine M, (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit., Edisi 6. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

    Gunawan , Sulistis Gan et all. (2007). Farmakologi dan Terapi Edisi 5 . Jakarta. FKUI

    Kowalak, Jennifer P., William Welsh, (2011). Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta. PenerbitBuku Kedokteran EGC.

    Uddin, Jurnalis. 2009. Anatomi Susunan Saraf Manusia. FKUY : Jakarta

    Chandra B. Diagnostik dan penanggulangan penderita dalam koma Cermin DuniaKedokteran, nomor khusus, 2002; 95 - 100.

    Yusuf Misbach. Penatalaksanaan umum penderita koma. Media Aesculapius 30September 2002.

    Bannister R. Consciousness and Unconciousness. Brain's clinical Neurology 5th ed.Oxford : The English Book Society Oxford University Press, 2000; pp 150 - 160.

    Rizal T. Rumawas. Patologi dan patofisiologi gangguan kesadaran. Simposium Koma,Jakarta 3 September 2001; hal 1 - 13.

    Pedoman Praktis Pemeriksaan Neurologi FK UI. Kesadaran. Jakarta 2006; hal. 39-50.

    Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia, (2011), Guideline Stroke Tahun 2011 ,Jakarta.

    Gilroy, John. Basic Neurology, Third Edition . McGraw-Hill Companies, Inc.

    Harrison. Principles of Internal Medicine. McGraw-Hill Companies, Inc.

    http://uripsantoso.wordpress.com/2009/04/16/kewajiban-anak-terhadap-orangtua/