11
PAJANAN HG PADA PETAMBANG EMAS TRADISIONAL DI KABUPATEN GUNUNG MAS, KALIMANTAN TENGAH Mercury Exposure Of Traditional Miners In Gunung Mas District, Central Kalimantan Inswiasri*, Haryoto Kusnoputranto** Abstract. Increasing traditional gold mining activities can cause environmental pollution and affected the public health. So that, the study was needed in order to assess the determinants that influenced Hg exposure biomarker of population working in or living near gold mining and processing in Gunung Mas District, Central Kalimantan. Subjects in cross sectional study were 112 traditional miners and 112 living near gold mining and processing. The content of mercury in ambient, water and fish were measured; and the subjects were interviewed by using questionaires. Subjects completed the questionaire and provided urinary, hair and blood samples. Detection of mercury using Atomic Absorption Spectrophotometer (A AS) and cold vapour method was conducted at Ecology Health Research Center Laboratory. The result showed that; the mean concentration of ambient mercury was 0.072 + 0,0198 mg/m3 in mining area and 0.0369 + 0,0092 mg/m3 in outside of mining area respectively. The highest mean level of mercury in fish 0.3167 ppm from market in Kurun District. Intake of inhalation mercury 0.02285 mg/kg, day for miners and 0.01406 mg/kg, day for non-miner living near the mining and processing. Mean of urinary mercury was 0.0547 ppm, mean of mercury in hair was 22.1134 ppm, and mean of mercury in blood was 0.0267 ppm. Over all, regression analysis showed a significant association. Log (Urinary Hg) = -3,507 + 379,745 (intake Hg inhalation) -0.170 (living) with 85,3%predicted (Hair mercury) = 2.013 + 0.007 (living time) + 0.642 (intake Hg inhalation) + 0.102 log(intake Hg from fish) - 558 (job) with r = 0.890. Blood mercury = - 1.627 + 9.046 (intake Hg inhalation) - 0.141 (job) with r = 0.404. Intake of Hg inhalation was highly influenced by Hg exposure biomarker. Keywords: Traditional gold miner, air pollution, mercury PENDAHULUAN Kegiatan tambang emas rakyat yang pada umumnya menggunakan proses amalgamisasi akan menghasilkan dampak positif berupa emas yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, tetapi juga menimbulkan dampak negatif berupa pencemaran lingkungan oleh uap Hg. Sebanyak 10%-30% Hg yang digunakan dalam kegiatan tersebut akan terlepas/hilang ke lingkungan (Alpers et al, 2006). Pengaruh Hg pada kesehatan bergantung pada bentuk senyawanya. Senyawa Hg anorganik dan Hg metalik dalam International Agency for Research on Cancer (IARC) masuk grup 3 yaitu kelompok bahan berbahaya yang tidak menimbulkan kanker pada manusia; sedangkan metilmerkuri dan senyawa-senyawanya masuk dalam grup 2B yaitu kelompok bahan berbahaya yang mungkin bersifat karsinogen terhadap manusia. Merkuri merupakan neurotoksik yaitu racun terhadap sistem syaraf pusat (Central Nervous System- CNS) (WHO,1976;1990;2001). Efek dari Hg * Peneliti pada Puslitbang Ekologi & Status Kesehatan ** Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia 72 organik adalah pada gangguan syaraf, walaupun organ lain juga terlibat seperti sistem pencernaan, sistem pernapasan, hati, immunitas, kulit dan ginjal (Risher et al, 2002). Keracunan Metilmerkuri menimbulkan gangguan CNS seperti ataxia, pandangan menyempit, pendengaran menurun, neuropathy. Propinsi Kalimantan Tengah terdiri atas 14 kabupaten/kota. Luas wilayah 53.564 km 2 yang merupakan wilayah terluas nomor 3 setelah Kalimantan Timur dan Papua, atau dapat dikatakan luasnya + 1,5 kali P. Jawa. Jumlah rumah tangga 454.521 dengan total penduduk 1.913.788 jiwa. Kegiatan penambang emas rakyat di Propinsi Kalimantan Tengah tersebar di 12 kabupaten. Salah satu kabupaten yang akan mengatur tentang kegiatan tambang emas rakyat adalah kabupaten Gunung Mas yang mempunyai luas wilayah 10.804 km 2 dengan jumlah rumah tangga 16.600 terdiri atas 83.530 jiwa (BPS, 2006). Kabupaten Gunung Mas merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Kapuas

1698-842-1-PB

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sf

Citation preview

  • PAJANAN HG PADA PETAMBANG EMAS TRADISIONALDI KABUPATEN GUNUNG MAS, KALIMANTAN TENGAH

    Mercury Exposure Of Traditional Miners In Gunung Mas District, CentralKalimantan

    Inswiasri*, Haryoto Kusnoputranto**

    Abstract. Increasing traditional gold mining activities can cause environmental pollution and affected thepublic health. So that, the study was needed in order to assess the determinants that influenced Hgexposure biomarker of population working in or living near gold mining and processing in Gunung MasDistrict, Central Kalimantan. Subjects in cross sectional study were 112 traditional miners and 112 livingnear gold mining and processing. The content of mercury in ambient, water and fish were measured; andthe subjects were interviewed by using questionaires. Subjects completed the questionaire and providedurinary, hair and blood samples. Detection of mercury using Atomic Absorption Spectrophotometer (A AS)and cold vapour method was conducted at Ecology Health Research Center Laboratory. The result showedthat; the mean concentration of ambient mercury was 0.072 + 0,0198 mg/m3 in mining area and 0.0369 +0,0092 mg/m3 in outside of mining area respectively. The highest mean level of mercury in fish 0.3167 ppm

    from market in Kurun District. Intake of inhalation mercury 0.02285 mg/kg, day for miners and 0.01406mg/kg, day for non-miner living near the mining and processing. Mean of urinary mercury was 0.0547ppm, mean of mercury in hair was 22.1134 ppm, and mean of mercury in blood was 0.0267 ppm. Over all,regression analysis showed a significant association. Log (Urinary Hg) = -3,507 + 379,745 (intake Hginhalation) -0.170 (living) with 85,3%predicted (Hair mercury) = 2.013 + 0.007 (living time) + 0.642(intake Hg inhalation) + 0.102 log(intake Hg from fish) - 558 (job) with r = 0.890. Blood mercury = -1.627 + 9.046 (intake Hg inhalation) - 0.141 (job) with r = 0.404. Intake of Hg inhalation was highlyinfluenced by Hg exposure biomarker.

    Keywords: Traditional gold miner, air pollution, mercury

    PENDAHULUAN

    Kegiatan tambang emas rakyat yangpada umumnya menggunakan prosesamalgamisasi akan menghasilkan dampakpositif berupa emas yang dapat digunakanuntuk memenuhi kebutuhan manusia, tetapijuga menimbulkan dampak negatif berupapencemaran lingkungan oleh uap Hg.Sebanyak 10%-30% Hg yang digunakandalam kegiatan tersebut akan terlepas/hilangke lingkungan (Alpers et al, 2006).

    Pengaruh Hg pada kesehatanbergantung pada bentuk senyawanya.Senyawa Hg anorganik dan Hg metalikdalam International Agency for Research onCancer (IARC) masuk grup 3 yaitu kelompokbahan berbahaya yang tidak menimbulkankanker pada manusia; sedangkanmetilmerkuri dan senyawa-senyawanyamasuk dalam grup 2B yaitu kelompok bahanberbahaya yang mungkin bersifat karsinogenterhadap manusia. Merkuri merupakanneurotoksik yaitu racun terhadap sistemsyaraf pusat (Central Nervous System- CNS)(WHO,1976;1990;2001). Efek dari Hg* Peneliti pada Puslitbang Ekologi & Status Kesehatan** Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

    72

    organik adalah pada gangguan syaraf,walaupun organ lain juga terlibat sepertisistem pencernaan, sistem pernapasan, hati,immunitas, kulit dan ginjal (Risher et al,2002). Keracunan Metilmerkurimenimbulkan gangguan CNS seperti ataxia,pandangan menyempit, pendengaranmenurun, neuropathy.

    Propinsi Kalimantan Tengah terdiriatas 14 kabupaten/kota. Luas wilayah 53.564km2 yang merupakan wilayah terluas nomor3 setelah Kalimantan Timur dan Papua, ataudapat dikatakan luasnya + 1,5 kali P. Jawa.Jumlah rumah tangga 454.521 dengan totalpenduduk 1.913.788 jiwa. Kegiatanpenambang emas rakyat di PropinsiKalimantan Tengah tersebar di 12 kabupaten.Salah satu kabupaten yang akan mengaturtentang kegiatan tambang emas rakyat adalahkabupaten Gunung Mas yang mempunyailuas wilayah 10.804 km2 dengan jumlahrumah tangga 16.600 terdiri atas 83.530 jiwa(BPS, 2006).

    Kabupaten Gunung Mas merupakanwilayah pemekaran dari Kabupaten Kapuas

  • Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 10 No 2, Juni 2011 : 72

    pada tahun 2002 sesuai dengan Undang-undang no.5 tahun 2002 tentangPembentukan Kabupaten Katingan,Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara,Kabupaten Lamandau, Kabupaten GunungMas, Kabupaten Pulang Pisau, KabupatenMurung Raya dan Kabupaten Barito Timur diPropinsi Kalimantan Tengah. Luas wilayahKabupaten Gunung Mas 10.804 km2 denganjumlah penduduk 81.933 jiwa pada akhirtahun 2005 dan terdiri atas 42.736 laki-lakidan 39.197 perempuan. Kepadatan penduduk7,58 jiwa per km2(BPS, 2006).

    Berdasarkan latar belakang tersebutmaka dapat dirumuskan masalah penelitiansebagai berikut: adanya kegiatan tambangemas rakyat yang jumlahnya besar mencapai3.630 petambang dengan 726 mesinpenyedot, dalam proses amalgamisasi danpemijaran akan menimbulkan masalahpencemaran uap Hg ke udara. Apabilabuangan bahan berbahaya uap Hg tersebuttidak dikelola dengan baik akan terakumulasidi lingkungan melebihi nilai ambang batas,

    maka akan dapat mengakibatkanterganggunya kesehatan masyarakat disekitar wilayah tersebut. Sebelum timbulgangguan kesehatan masyarakat, dengankondisi lingkungan yang demikian, makaperlu penelitian yang mempelajari tentangfaktor-faktor apa saja yang berpengaruhterhadap biomarker pajanan Hg padamasyarakat yang tinggal di wilayah tersebut.

    Penelitian ini bertujuan untukmengkaji faktor-faktor yang berpengaruhterhadap biomarker pajanan logam berbahayaHg yang digunakan dalam kegiatan tambangemas rakyat di Kabupaten Gunung Mas,Kalimantan Tengah.

    BAHAN DAN CARAKerangka Teori

    Kerangka teori tentang hubunganvariabel-variabel yang berpengaruh terhadapvariabel Hg dalam tubuh manusia sepertigambar2.1

    Sumber lain

    Karakteristik individu: Jenis kelamin,umur, berat bbadan, asupan Hg.Pola aktivitas: lama pajanan, frekuensipakjanan.

    Pharmako kinetikReaksi tubuh terhadap Hg

    Pharmako dinamikReaksi tubuh terhadap Hg

    Sumber pajanan:Penggunaan Hg

    Hg di lingkungan (dalamudara, air, ikan)

    Intake Hg pada manusia

    Hg dalam tubuh manusia(dalam urin, rambut, darah

    Efek kesehatan: Akutatau kronis

    Gambar 1. Kerangka Teori Hubungan Variabel-Variabel yang Berpengaruh Terhadap VariabelHg dalam Tubuh Manusia

    73

  • Pajanan HG pada petambang emas...(Inswiasri dan Haryoto)

    Kerangka Konsep Analisis PajananKerangka konsep dalam melaksanakan penelitian, dapat dilihat seperti dalam Gambar 2.

    Tambang emasrakyat

    Pola aktivitas:Lamapajanan, frekuensipajanan, lamatinggal, asupan Hg,berat badan **)

    * = diukur kadar Hlaboratorium* *

    =

    didapatkuesioner.

    * di

    dari

    Hg udara, air, ikan *)

    iIntake Hg

    ikar

    r

    udara, air,'*)

    Karakteristikindividu: Umurjeniskeiamin, pendidikan,pekerjaan, status gizi

    Perilaku:merokok, alkohol **)

    . 1

    Hg rambut,urin, darah *)

    4 i

    Gambar 2. Kerangka Konsep Hubungan Variabel-Variabei Yang Berpengaruh terhadap VariabelHg dalam Tubuh Manusia

    Di wilayah tambang emas rakyatdiidentifikasi atau diukur kadar Hg dalamlingkungan yang meliputi kadar Hg dalamudara, air, dan ikan untuk menghitung intakeHg yang berpengaruh terhadap kadar Hgdalam tubuh manusia (Hg dalam urin,rambut, dan darah). Selain itu perludipertimbangkan sebagai variabel-variabellain yang berpengaruh adalah karakterindividu meliputi jenis keiamin, umur, statusgizi, perilaku merokok dan minum minumanberalkohol. Pola aktivitas digunakan untukmenghitung intake Hg ke dalam tubuhmanusia.

    Penelitian ini bertujuan untukmembuktikan bahwa kadar Hg di lingkunganberpengaruh terhadap kadar Hg dalambiomarker.

    Disain PenelitianDalam tinjauan pustaka telah

    diuraikan bahwa penelitian ini dilakukandengan design potong lintang mengukurkadar Hg di udara, air dan ikan sebagaipajanan yang ada di lingkungan, danmengukur kadar Hg dalam urin, darah danrambut sebagai dampak pajanan tersebutdengan mempertimbangkan karakteristik danperilaku responden (digali dengan

    menggunakan kuesioner). Data dalampenelitian ini dapat dianalisis untuk melihatadanya hubungan antara kadar Hg dilingkungan dengan kadar Hg dalam urin,darah dan rambut. Selanjutnya dilakukanestimasi risiko kesehatan yang dinyatakandengan Risk Quotient (RQ). PengendalianRQ dilakukan dengan analisis systemdynamics.

    Populasi Dan Sampel

    Populasi adalah penduduk setempatyang terpajan langsung maupun yangterpajan tidak langsung oleh Hg dalamkegiatan proses tambang emas. Sampeladalah penduduk setempat di Gunung Masdengan kriteria inklusi sebagai berikut:

    Bertempat tinggal di Desapetambang emas yang berlokasi di sekitartambang atau sepanjang sungai Kahayan dantelah tinggal di daerah tersebut minimal 5tahun.

    Berumur lebih dari 15 tahun (usiakerja), laki-laki atau perempuan mempunyaikesempatan yang sama.Kriteria eksklusi:

    74

  • Memenuhi kriteria inklusi tetapirambutnya beruban atau dicat.

    berdasarkan pekerjaan sebagai petambanglebih tinggi dibanding bukan petambang.

    Bila u, adalah kadar Hg rata-ratadalam urin petambang dan u2 adalah kadarHg rata-rata dalam urin bukan petambang(kontrol) dengan variansi o2, kesalahan tipe 1(a) 5% dan kesalahan tipe 2 (P) 20%, makaHo: u,. u2 = 0 dan Ha = u,. u2 > 0.

    Besar sampel dihitung dengan rumus sebagai berikut (Lemeshow et al, 1997):

    Besar Sampel

    Dalam penelitian ini akan dibuktikanbahwa ada perbedaan kadar Hg dalam urin

    Karena o2 tidak diketahui makadihitung dengan cara:

    SP2 = ^

    Z (,) =1,645; Z(1.P) = 0,842.Dari penelitian terdahulu yang

    dilakukan oleh Jasmin et al, 2006 diketahuibahwa Ui = 321,45 186,71 ug/1 dengan n =27

    H2 = 252,639+ 1,75 ug/1 dengan n = 6(al-l)51z , i.r,2-i)S2''_ ,

    o " = Sp" = (nl-1)

    = 26(186.71)2

    26 + 5

    = 906391.5385 =29238,4367

    31

    n = 2 C2923 8.4367) (1.645 + 0.842)2

    (321,45-251,54)2

    = 361691.1574 = 74,0054887,4081

    Jumlah sampel adalah 74 untuk satukelompok. Jumlah sampel ini akan baikhasilnya bila dilakukan sampling dengansimple random sampling. Pada komunitasyang berada di 3 kecamatan sangat sulitmelakukan sampling dengan cara simplerandom sampling. Alternatif design sampling

    adalah claster yang dibatasi oleh kecamatan.Oleh karena itu besarnya sampel perludikoreksi dengan efek design (DEFF) yangbesarnya berkisar 1,5 - 2,0. Dengandemikian besar sampel dengan sampling nonsimple random sampling adalah 74 x 1,5 =111 untuk satu kelompok. Jadi jumlahsampel seluruhnya adalah 2x111= 222.

    Media lingkungan adalah komponenlingkungan yang menjadi media Hg untukbisa masuk ke dalam tubuh manusia,meliputi: Udara yang dihirup oleh manusiasetiap hari, air yang menjadi sumber airminum (Air yang digunakan oleh masyarakatsehari-hari). Air badan air (sungai), sedimensungai, dan ikan yang dimakan olehpenduduk sehari-hari.

    Responden dikumpulkan di tempatyang Sudan ditentukan untuk mengikutipenelitian. Setelah respondenmenandatangani informed consent, dicatatidentitasnya dan dilakukan wawancaradengan menggunakan kuesioner yang telahdisediakan. Selanjutnya responden ditimbangdeng nenggunakan timbangan badan dandiuki tingginya untuk mendapatkaninformasi tentang status gizi. Pemeriksaankesehatan oleh dokter, diukur tekanan darahdan gula darah sewaktu, diminta sampelrambut, urin dan darah untuk pemeriksaankadar Hg. Terakhir responden diberi susu danvitamin sebagai ucapan terima kasih.

    Pengambilan sampel lingkungan,spesimen urin, rambut, dan darah, sertapemeriksaan kadar Hg mengikuti US-EPAstandard method edisi 19, tahun 1995 danStandar Nasional Indonesia (SNI)

    75

  • Pajanan HG pada petambang emas.. .(Inswiasri dan Haryoto)

    Analisis DataAnalisis statistik dilakukan secara

    univariae, bivariate, dan multivariate. Untukmembuktikan hipotesis yang telah dibuatyaitu:

    Kadar Hg udara berisiko terhadappopulasi digunakan odds ratio yang dapatdicari dengan membuat tabel 2 x 2 denganpengelompokkan lebih dari nilai ambang(berisiko) dan di bawah nilai ambang (tidakberisiko).

    Ada perbedaan kadar Hg dalam urin,darah dan rambut berdasarkan pekerjaan,jenis kelamin, merokok, dan minum alkoholdigunakan uji t dan uji manova

    Ada hubungan antara kadar merkuridalam urin, darah dan rambut dengan intakemerkuri. Untuk membuktikan hipotesis 3dilakukan normalisasi kadar Hg dalam urin,darah dan rambut. Normalisasi intake Hg dariudara dan factor-faktor lain (karakteristik danperilaku responden). Selanjutnya dilakukan

    uji korelasi. Apakah ada korelasi antara kadarHg dalam urin, darah dan rambut denganintake Hg dalam udara, ikan dan air sertafaktor-faktor karakteristik dan perilakuresponden. Terakhir dilakukan uji regresilinier antara kadar Hg dalam urin, darah danrambut dengan intake Hg dari udara, ikan danair serta factor-faktor karakteristik danperilaku responden. Uji asumsi multivariatedilakukan untuk mengetahui adanyalinieritas, multikolinieritas, independensieksistensi variabel-variabei. Bila kadar Hgdalam variable dependen tidak normal,dilakukan pengelompokan (variaabelkategorik) dan selanjutnya dilakukan ujiregresi logistik.

    BASILLingkungan

    Hasil pengukuran kadar Hg di udaradapat dilihat dalam Tabel 1.

    Tabel 1. Kadar Hg dalam Udara wilayah penelitian di Kabupaten Gunung Mas, KalimantanTengah

    Keterangan

    MinimumMaksimumRata-rataMedianStd. DeviasiStd. Error

    Kadar Hg di Udara(mg/m3)0,00470,17330,05670,04600,04260,0055

    Kadar Hg di udara ambien wilayahpenelitian maksimum terukur adalah 0,1733mg/m3 dengan rata-rata 0,0567 0,0110mg/m3. Kadar rata-rata tersebut sudah

    melebihi nilai normal wilayah pemukimanyang berkisar 10-20 ng/m3. Bila dibedakanberdasarkan wilayah tambang dan non-tambang, hasilnya seperti dalam Tabel 2.

    Tabel 2. Kadar Merkuri Dalam Udara Wilayah Tambang dan Non-Tambang Kabupaten GunungMas

    Kadar Hg dalam Udara (mg/mj)rvciciaiigaii

    Jumlah sampelMinimumMaksimumRata-rataMedianStandardDeviasiStandard Error

    Tambang30

    0,01320,17800,07250,05650,0489

    0,0089

    Non-Tambang30

    0,00470,08230,03690,03580,0254

    0,0046

    76

  • Jumal Ekologi Kesehatan Vol. 10 No 2, Juni 2011 : 72 - 82

    Kadar Hg rata-rata udara wilayahtambang (rata-rata 2 SE) adalah 0,0725 0,0198 mg/m3 dan kadar rata-rata Hg udarawilayah non-tambang 0,0369 + 0,0092mg/m3. Bila dibandingkan dengan kadarmaksimal yang diperbolehkan untuk wilayahkerja menurut American Conference ofGovernmental Industrial Hygienist (ACGIH,1999) yaitu 0,05 mg/m3, maka kadar Hg di

    udara wilayah petambang sudah melebihikadar tersebut.

    Bila dikelompokkan dalam 2kelompok yaitu kadar Hg udara yangmelebihi nilai ambang tempat kerja (0,05mg/m3) dan yang tidak melebihi nilaiambang, maka dapat dilihat seperti dalamlabel 3.

    Tabel 3. Kadar Hg Udara Berisiko dan Tidak Berisiko Berdasarkan Wilayah Di KabupatenGunung Mas

    Kadar Hg udaraWilayah

    Tambang

    Non-tambang

    Total

    Berisiko

    17(56,7%)

    10

    27(45%)

    Tidakberisiko

    13(43,3%)

    20(66,7%)

    " *>JJ

    (55%)

    Total

    30(100%)

    30(100%)

    60(100%)

    OR

    2,615

    Kadar Hg udara yang melebihiambang batas di wilayah tambang ada 56,7%sedangkan di wilayah non-tambang ada33,3%. Odds ratio risiko terkena dampakkesehatan berupa neurotoksik kelompok

    petambang adalah 2,615 kali dibandingkelompok non-petambang (dengan 95% CI:0,917 - 7,457). Kadar Hg dalam air dapatdilihat dalam Tabel 4.

    Tabel 4 Kadar Merkuri Dalam Air Bersih di Kabupaten Gunung Mas

    Keterangan

    Jml sampelMinimumMaksimumRata-rataMedianStd. deviasiStd. Error

    PAM30

    0,08001,83000,47800,11000,57990,1059

    Kadar Hg dalam air (ppb)Sumur

    300,04002,19000,52900,12000,66370,1212

    Sungai30

    0,099,12002,84951,68002,78450,5084

    Berdasarkan Tabel 4.4, kadar Hgrata-rata dalam air bersih masyarakat palingtinggi terdapat dalam air sungai yaitu 2,8495+ 1,0168 ppb (rata-rata 2 SE). Kadar Hgrata-rata dalam air PAM adalah 0,4780 +0,2118 ppb, dan kadar Hg rata-rata dalam airsumur adalah 0,5290 0,2424 ppb.

    Kadar Hg maksimum yangdiperbolehkan menurut Permenkes no.907/2002 dan no 416/1990 adalah 0,001 mg/1atau 1,00 ppb.

    Kadar Hg dalam ikan dapat dilihatseperti dalam Tabel 5.

    77

  • Pajanan HG pada petambang emas.. .(Inswiasri dan Haryoto)

    Tabel 5. Kadar Merkuri Dalam Ikan Yang Dikonsumsi Masyarakat di Kabupaten Gunung Mas

    Keterangan

    Jml sampelMinimumMaksimumRata-rataMedianStd. deviasiStd. Error

    Kadar HgKahayan Hulu

    100,0000,6500,27000,26380,26530,0839

    dalam ikan (ppm)Kurun

    100,0500,6800,31670,28030,24560,0777

    Sepang10

    0,030,57

    0,20640,09950,21810,0690

    Kadar Hg rata-rata dari pasar dikecamatan Kurun paling tinggi biladibandingkan dengan kadar Hg dalam ikanyang didapat dari pasar di lokasi lain.

    Bila kadar Hg dalam ikan tersebutdibandingkan dengan kadar Hg yangdiperbolehkan dalam ikan menurut keputusanBadan Pengawasan Obat dan Makanan no.3725/B/SK/VII/89 yaitu 0,5 ppm, makakadar Hg dalam ikan yang melebihi batasantersebut ada 26,7%.

    Analisis PajananBerdasarkan kadar Hg dalam udara,

    ikan dan air dan asupan udara melaluiinhalasi, konsumsi air minum setiap hariserta konsumsi ikan yang digali darikuesioner dapat dihitung intake Hg melaluimasing-masing jalur pajanan. Hasilperhitungannya dapat dilihat dalam Tabel 6.

    Tabel 6. Intake Hg dari Udara, Air, dan Ikan ke dalam Tubuh Responden

    Keterangan

    MinimumMaksimumRata-rataMedianStd.DeviasiStd. Error

    Intake Hg dariudr

    (mg/kg,hari)0,00260,05520,01840,01750,0089

    0,0006

    Intake Hg dariair

    (mg/kg,hari)0,00000,0003

    0,0000590,0000430,000053

    0,000004

    Intake Hg dariikan

    (mg/kg,hari)0,000010,001250,000300,000230,0004

    0,00002

    Intake rata-rata Hg dari udara adalahpaling tinggi 0,0184 0,0012 mg/kg,hari biladibandingkan dengan intake Hg dari airmaupun intake Hg dari ikan. Biladikelompokkan antara petambang dan non-petambang berdasarkan jalur pajanan, dapatdilihat seperti dalam Tabel 7.

    Intake Hg rata-rata melalui udarakelompok petambang adalah 0,0228 mg/kg,hari dan kelompok non-petambang 0,0141mg/kg, hari. Rata-rata intake Hg melalui air

    kelompok petambang maupun non-petambang hampir sama sekitar 0,0000619mg/kg, hari untuk kelompok petambang dan0,0000567 mg/kg,hari untuk kelompok non-petambang. Rata-rata intake Hg melaluimakan ikan kelompok petambang 0,000322mg/kg,hari dan intake Hg melalui konsumsiikan untuk kelompok non-petambang hampir0,000273 mg/kg,hari. Apakah intake Hgmelalui udaara, air dan ikan berbeda? Hal inidapat dilihat dalam Tabel 8.

    78

  • Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 10 No 2, Juni 2011 : 72 - 82

    Tabel 7. Intake Hg ke Dalam Tubuh Manusia

    Keterangan

    Intake Hg udara(x KfVng/kg, hari)

    Intake Hg air(xKT'mg/k&hari)

    Intake Hg ikan(x KT'mg/kg, hari)

    Jml sampelMinimumMaksimumRata-rataMedianStd. deviasiStd. Error

    Ptambang

    11270,2555,2228,5214,589,98,5

    Non-Ptambang

    11425,7304,1140,6136,763,35,9

    Ptambang

    1120,02,50,6190,5790,520,049

    Non-Ptambang

    1140,02,80,5670,3630,530,050

    Ptambang

    1120,212,53,222,432,610,25

    Non-Ptambang

    1140,112,42,732,362,160,20

    Tabel 8. Perbedaan Intake Hg Kelompok Petambang dan no Petambang di Kabupaten GunungMas, Kalimantan Tengah

    Intake Hg(mg/kg,hari)

    Melalui Udara

    Melalui konsumsiair

    Petambang

    0,02285

    0,0000619

    BukanPetambang

    0,01406

    0,0000567

    P

    P

    P

    = 0,002

    = 0,868

    Melalui konsumsiikan 0,000322 0,000273 p = 0,007

    Berdasarkan Tabel 4.8 terlihat bahwaintake Hg melalui udara dan ikan berbedasecara bermakna dengan p = 0,002 dan p =0,007. Intake Hg melalui konsumsi airminum kelompok petambang maupun non-petambang tidak berbeda secara bermaknadengan p = 0,868.

    Kadar Hg dalam urin merupakanindikator atau petanda biologi pajanan uapHg yang masuk ke dalam tubuh manusiamelalui udara. Kadar Hg dalam urin, rambutdan darah merupakan petanda biologi adanyapajanan Hg. Hasi! pemeriksaan Hg dalamurin, rambut dan darah dapat dilihat dalamTabel 9.

    Tabel 9. Kadar Hg dalam Urin, Rambut, dan Darah Responden Di Wilayah Tambang EmasRakyat di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah

    MinimumMaksimumRata-rataMedianStd. DeviasiStd. Error

    Hg urin(ppm)0,00920,15600,05470,03780,04160,00423

    Hg Rambut(ppm)1,9448

    73,500022,113412,500020,68672,0348

    Hg darah(ppm)0,00200,07600,02670,02300,01880,0019

    Kadar Hg dalam urin rata-rata 0,0547+ 0,00846 ppm, kadar Hg dalam rambut22,1134 + 4,0696 ppm dan kadar Hg dalamdarah adalah 0,0267 0,0038 ppm.

    Perbedaan kadar Hg dalam urin,rambut dan darah dapat dilihat dalam Tabel10.

    79

  • Pajanan HG pada petambang emas.. .(Inswiasri dan Haryoto)

    Tabel 10. Perbedaan Kadar Hg dalam Urin, Rambut, dan Darah Berdasarkan KelompokPetambang dan No-Tambang

    Kadar Hg (ppm)rveierangan

    Pekerjaan:Petambang

    Non-Petambang

    P

    Urin

    0,0753

    0,0246

    0,000

    Rambut

    36,1560

    8,0280

    0,000

    Darah

    0,0360

    0,0200

    0,000

    Berdasarkan Tabel 4.10, kadar Hgdalam urin, rambut dan darah kelompokpetambang dan non-petambang berbedabermakna dengan p = 0,000.

    Hubungan variabel dependen (Hgurin, rambut dan darah) dengan variabelindependen adalah sebagai berikut.

    Kadar Hg dalam urin tidakberdistribusi normal, oleh karena ituhubungan antara variabel Hg urin denganvariabel independen digunakan uji regresilogistik. Hasil uji tersebut adalah sebaagaiberikut.

    Log (Hg urin) = - 3,507 + 379,745(Intake Hg udara) - 0,170 (lama tinggal)

    Model tersebut mempunyaiketepatan prediksi 85,3% dengan p = 0,000

    Uji normalitas Hg dalam rambutdidapat bahwa log Hg rambut adalah normalsehingga uji hubungan antara Hg dalamrambut menggunakan regresi linier. Hasil ujiregresi linier adalah sebagai berikut.

    Log Hg rambut = 2,013 + 0,007(lama tinggal) + 0,642 (intake Hg udara) +0,102 log (intake Hg ikan) - 558 (pekerjaan)

    r = 0,890r2 = 0,793

    p = 0,000

    Uji normalitas Hg dalam darahadalah normal, sehingga hubungan antaravariabel Hg dalam darah dengan variabelindependen menggunakan uji regresi linier.Hasil uji dapat dilihat sebagai berikut.

    (Hg darah) = - 1,627 + 9,046 (intakeHg udara) - 0,141 (pekerjaan)

    r = 0,404

    r2 = 0,163p = 0,000

    Untuk mengetahui hubungan antarakadar Hg dalam urin dengan kadar Hg dalamrambut; Hg dalam urin dengan Hg dalamdarah dilakukan uji regresi logistik.Hubungan Hg dalam rambut dengan Hgdalam darah digunakan analisis regresi linier.Hasil uji tersebut adalah sebagai berikut:

    Log (Hg urin) = - 1,790 + 58,517 Hgdarah dengan ketepatan prediksi 69,5% dengp = 0,000.

    Log (Hg urin) = - 12,141 + 8,921(log Hg rambut) dengan ketepatan prediksi89,8%, p = 0,000

    Hg darah = - 2,071 + 0,328 log (Hgrambut)

    r = 0,399

    r2 = 0,159p = 0,000Hubungan yang paling kuat adalah

    hubungan antara Hg urin dan Hg rambut.

    PEMBAHASANKadar Hg di Lingkungan

    Kisaran kadar Hg di udara wilayahpenelitian berkisar antara 0,0567 - 0,1733mg/m3. Kadar tersebut sudah melebihi kadarnormal wilayah pemukiman yang berkisar

    80

  • Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 10 No 2, Juni 2011 : 72 - 82

    antara 10 ng/ m3 - 20 ng/ m3. Kalaudibedakan kadar Hg di udara wilayahtambang dan wilayah non-tambang disekitarnya terlihat bahwa kadar Hg di udaradi wilayah tambang berkisar antara 0,0132mg/m3 - 0,1780 mg/m3 sedangkan kadar Hgdi wilayah non-tambang berkisar antara0,0047 mg/m3 - 0,0842 mg/m3 seperti yangterlihat dalam label 4.2. Kalau kadar tersebutdibandingkan dengan kadar maksimum Hg diudara tempat kerja yaitu 0,05 mg/m3 menurutACGIH tahun 1999, maka kadar Hg di udarawilayah tambang memberi risiko kesehatanterhadap petambang 2,615 kali dibandingkadar Hg di udara wilayah non-tambang.Pada penelitian lain juga menunjukkanbahwa kadar Hg di wilayah tambang emastradisional lebih tinggi dibandingkan wilayahbukan tambang (Donoghue A.M.,1998;AkagiH. et al, 2000; Frery N., 2001; Brian S.J.Hoet al, 2003)

    Kadar Hg dalam air bersih wilayahpenelitian yang berasal dari sungai palingtinggi kadar Hg rata-rata nya dibandingkankadar Hg dari sumur maupun PAM. KadarHg rata-rata yang berasal dari sungai 2,8495mg/1. Kadar maksimum Hg dalam air bersihmenurut Permenkes no 416/1990 adalah0,001 ppm.

    Kadar Hg dalam ikan rata-rata masihdi bawah kadar maksimum yangdiperbolehkan menurut keputusan BPOM no.3725/B/SK/VII/89 yaitu 0,5 ppm. Penelitianlain yang juga mengukur kadar Hg dalam air,dan ikan adalah Aspinall C., 2001; BurgerJoanna et al, 2005; Doreo G. Jose et al, 2003;Jennings S. Norman (ed), 2003. Dalampenelitian tersebut didapatkan bahwa kadarHg dalam air maupun ikan di sekitar wilayahtambang emas umumnya di atas batasnormal.

    Dilihat kadar Hg dalam air, ikan, danudara, intake Hg dari udara paling tinggidibanding intake Hg dari air maupun ikan.(seperti terlihat dalam tabel 8). Apakahintake Hg dari udara ini berpengaruhterhadap biomarker pajanan Hg dalam tubuhmanusia di wilayah penelitian?

    Kadar Hg dalam biomarker

    Kadar Hg dalam urin, rambut dan

    darah kelompok petambang lebih besardibanding kadar Hg dalam urin, rambut, dandarah seperti terlihat dalam tabel 4.9. Setelahdilakukan uji regresi logistik, kadar Hgdalam rambut dan urin sangat dipengaruhioleh intake Hg dari udara dengan prediksikontribusinya sebesar 85,3%. Sedangkanpengaruh intake Hg dari udara terhadap kadarHg dalam darah mempunyai keeratanhubungan yang rendah yaitu 0,163 dengankontribusi 40%. Hal ini membuktikan bahwaHg dalam udara berpengaruh terhadap kadarHg dalam urin, dan rambut yang merupakanbiomarker pajanan Hg secara kronis.Biomarker tersebut juga digunakan dalampenelitian-penelitian terdahulu seperti dalampenelitian Counter S. Allen et al, 2005;Doreo G. Jose et al, 2003, Tsuji S. Joyce etal, 2003.

    KESIMPULANKadar Hg udara rata-rata di wilayah

    petambang maupun wilayah non-petambangtelah melebihi standar WHO untukpemukiman yaitu 1 0 - 2 0 ng/m' maupununtuk tempat kerja 0,05 mg/ m3. Kadar Hgrata-rata di udara wilayah petambang lebihtinggi dan mempunyai risiko bagi petambangterhadap gangguan syaraf 2,615 kali (CI95%: 0,917 - 7,457) dibanding wilayah non-petambang.

    Intake Hg rata-rata dari udara adalah0,0184 0,0012 mg/kg,hari, intake Hg rata-rata melalui air minum 0,000059 + 0,000008mg/kg,hari, dan intake Hg rata-rata melaluikonsumsi ikan 0,00030 + 0,00004 mg/kg,hari. Intake Hg melalui udara dan ikanberbeda secara bermakna dengan p = 0,002dan p = 0,007 sedangkan intake Hg melaluikonsumsi air minum kelompok petambangmaupun non-petambang tidak berbeda secarabermakna dengan p = 0,868. Intake Hg dariudara sangat berpengaruh terhadap kadar Hgdalam urin, dan rambut.

    Kadar Hg dalam urin rata-rataresponden 0,0547 + 0,00846 ppm. Kadar Hgrata-rata dalam rambut responden 22,1134 +4,0696 mg/kg. Kadar Hg rata-rata dalamdarah responden 0,0267 0,0038 mg/1.Kadar Hg rata-rata dalam urin, rambut dandarah kelompok petambang dan non-petambang berbeda secara bermakna.

    81

  • Pajanan HG pada petambang emas.. .(Inswiasri dan Haryoto)

    Hubungan kadar Hg dalam urindengan intake Hg dari udara mempunyaiketepatan prediksi 85,3% setelah dikontroldengan lama tinggal. Hubungan antara Hgurin, rambut dan darah yang paling kuatadalah hubungan antara kadar Hg dalam urindan kadar Hg dalam rambut denganketepatan prediksi 89,8%.

    SARANUntuk Pemerintah Daerah Penataan

    ruang wilayah setempat terpisah antarapemukiman dan proses penambangansehingga Hg di udara dapatterendapkan/jatuh ke tanah di lokasi prosespenambangan (tidak di pemukiman).

    UCAPAN TERIMA KASIHTerima kasih kepada Ibu Kapuslit

    Ekologi dan Status Kesehatan dr. FaizatiKarim, MPH, yang telah memberikepercayaan melaksanakan penelitiantersebut. Dan kepada tetnan-teman sejawatpeneliti yang sangat membantu dalampelaksanaan penelitian tersebut.

    DAFTAR PUSTAKAAkagi H. and Akira N. (2000). Human exposure to

    mercury and the accumulation of methylmercury that is associated with gold miningin the Amazon Basin, Brazil. Journal ofHealth Science, 46(5); 323-328, 2000.

    Alpers N. Charles and Michael P. Hunerlach, (2006).Mercury Contamination from Historic GoldMining in California.http://ca.water.usgs.gov/mercury/fs061 OO.htp1, 2 april 2006

    Aspinall C., (2001). Small-scale mining in Indonesia.Report of MMSD Project, no. 79. September2001.

    Biro Pusat Statistik, (2006). Profil Propinsi KalimantanTengah.

    Brian S.J.Ho et al, (2003). Mercury vapor inhalationfrom Chinese red (cinnabar). Journal ofToxicology Clinical Toxicology vol. 41, no.1,75-78,2003.

    Burger Joanna. Alan H. Stern, and Michael G., (2005).Mercury in Commercial Fish: OptimizingIndividual Choices to Reduce Risk.Environmental Health Perspectives vol.113(3): 266-271, March 2005.

    Counter S. Alien, Leo H. Buchanan, Fernando Ortega(2005). Mercury Level in Urine and Hair ofChildren in an Andean Gold-miningSettlement. International Journal ofOccupational and Environmental Health11(2), 132 - 137, April/June 2005.

    Donoghue A.M., (1998). Mercury toxicity due to theSmelting of placer gold recovered bymercury amalgam (Case report)Occupational Medicine vol. 48, no. 6: 413 -415, 1998.

    Doreo G. Jose et al, (2003). Mercury in hair and fishconsumed by Riparian women of the RioNegro, Amazon, Brazil. International Journalof Environmental Health Research 13(3), 239- 248, September 2003.

    Frery N. et al, (2001). Gold- mining activities andmercury contamination of nativecommunities in French Guiana.Environmental Health Perspectives May2001.

    International Agency for Research on Cancer WorldHealth Organization, (1993). IARCMonographs on the Evaluation ofCarcinogenic Risks to Humans. Volume 58.Beryllium, Cadmium, Mercury, andExposures in the Glass ManufacturingIndustry.

    Jasmin Hurtado, Gustavo F. Gonzales, Kyle Steenland,(2006). Mercury exposures in informal goldminer and relatives in Southern Peru.International Journal of OccupationEnvironmental Health 2006; 12: 340 - 345.

    Lemeshovv Stanley, (1997). Besar Sample DalamPenelitian Kesehatan. Diterjemahkan olehDibyo Pramono, Gadjah Mada UniversityPress.

    Risher J.F.. Murray H.E.. and Prince G.R.. (2002).Organic Mercury Compounds: HumanExposure and its Relevance to Public Health.Journal of Toxicology and Industrial Health,2002, vol. 18, no. 3: 109-160.

    Tsuji S. Joyce et al, (2003). Evaluation of Mercury inUrine as an Indicator of Exposure to LowLevels of Mercury Vapor. EnvironmentalHealth Perspectives vol. I l l no. 4, April2003.

    United State Departement of Health and Services,Public Health Service, (1999). Agency forToxic Substances and Disease Registry,Toxicological Profile for Mercury, 1999.

    World Health Organikzation, (1989). EnvironmentalHealth Criteria 86; Mercury - EnvironmentAspect, IPCS, Geneva.

    World Health Organization (1976); EnvironmentalHealth Criteria 1, Mercury.

    World Health Organization, (1990). EnvironmentalHealth Criteria 101; Methyl- Mercury. IPCS,Geneva.

    World Health Organization, (2001). EnvironmentalHealth Criteria 118; Inorganic Mercury,IPCS, Geneva.

    82