Upload
azkaaldric
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 10010-22651-1-SM
http://slidepdf.com/reader/full/10010-22651-1-sm 1/13
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia
Vol. 13 No. 1 / April 2014
1
Evaluasi Manajemen Limbah Padat Dan Cair Di Rsud Mimika
Ealuation !" #olid And $aste $ater %anage&ent At 'sud %i&ika
Misgiono, Onny Setiani, udiyono
A(#)'A*) (a+kground, RSUD Mimika has implemented its solid and waste management. However, it has not been
implemented properly. This research aimed to evaluate the solid waste and waste water management rom input,
process and output aspects.
%ethods, The research applied an observational techni!ue rom the input, process, to output stages. The
research attempted to ind out problems during the management o solid waste and waste water. Data consisted
o primary data rom observation and secondary data rom documents. The data processing was done by
comparing them according to the hospital waste management standards to ind out whether problems arise,
which can be used or giving recommendation to waste"related problem"solving.
'esults, The research resulted in as ollows# no waste management or $%& kilograms o '( drug items) (*.+&kgday -'%/ o medical solid wastes were well managed) *.( kgday -$/ o medical solid wastes were poorly
managed) &0&.' kgday -'1.$/ o non medical solid wastes were well managed) +.& kgday -+.%/ o nonmedical solid wastes were poorly managed. The hospital produced +(.(1 m+ day o waste water and e2cessive
'.&& mgl 3H +"ree waste water.
*on+lusion, solid waste and waste water management at RSUD Mimika had not been eectively and eiciently
implemented due to problems related to input, process and output aspects.
Ke-ords, Hospital, Solid 4aste, 4aste 4ater, 5nput, 6rocess, 7utput .
PE!D"#$L$"!Perkembangan pengelolaan rumah sakit, baik dari
aspek manajemen maupun operasional sangat
dipengaruhi oleh berbagai tuntutan dari lingkungan,yaitu antara lain bahwa rumah sakit dituntut untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, dan
biaya pelayanan kesehatan terkendali sehingga akan
berujung pada kepuasan pasien. Tuntutan lainnya
adalah pengendalian biaya. Pengendalian biayamerupakan masalah yang kompleks karena
dipengaruhi oleh berbagai pihak yaitu mekanisme
pasar, tindakan ekonomis, sumber daya manusia yang
dimiliki ( proesionalitas) dan yang tidak kalah penting
adalah perkembangan teknologi dari rumah sakit itu
sendiri.1 Fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian
dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukandalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.
Penyelenggaran pelayanan kesehatan di rumah sakit
mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat
kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuannya masing-masing berinteraksi
satu sama lain. lmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran yang berkembang sangat pesat yang harus
diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka pemberian
pelayanan yang bermutu, membuat semakinkompleksnya permasalahan dalam rumah sakit.!
Pengelolaan rumah sakit meliputi berbagai aspek
termasuk pengelolaan limbah rumah sakit yang
mempunyai dampak negati". Pengelolaan limbahrumah sakit memerlukan manajemen yang baik dalam
mengelolanya, tanpa manajemen yang baik akan
menimbulkan kerugian besar bagi kesehatan,
lingkungan, keuangan, maupun #itra rumah sakit
sendiri.$ata 4orld Health 7rgani8ation (%&') 1,
dikutip dari laporan yang diajukan oleh *
9nvironmental 6rotection :gency di depan kongres
+merika menyajikan perkiraan kasus in"eksi &epatitis
B (&B) akibat #edera oleh benda tajam di kalangan
tenaga medis dan pengelolaan limbah rumah sakit.umlah kasus in"eksi &B per-tahun di +* akibat
pajanan limbah umah *akit adalah sekitar 1/!-0!1kasus dari jumlah total pertahun yang men#apai
0. kasus. Pada "asilitas layanan kesehatan di
manapun, perawat dan tenaga kebersihan merupakan
kelompok utama yang berisiko mengalami #edera, jumlah yang bermakna justru berasal dari luka teriris
dan tertusuk limbah benda tajam.0
umah sakit merupakan sarana kesehatan yang
menghasilkan limbah yang besar baik limbah padat,
limbah #air maupun limbah gas, baik medis maupunnon medis. umlah limbah yang dihasilkan per hari
dan per tempat tidur sangat berbeda dari rumah sakit
22222222222222222222222222222222222222222222222222
3isgiono, *T, 3.4es, *$ 334+ P+P+dr. 'nny *etiani, Ph.$, Program 3agister 4esehatan 5ingkungan 6$P
Budiyono, *43, 3.4es, Program 3agister 4esehatan 5ingkungan 6$P
8/18/2019 10010-22651-1-SM
http://slidepdf.com/reader/full/10010-22651-1-sm 2/13
Misgiono, Onny Setiani, udiyono
%
satu dengan rumah sakit lainnya, dan dari satu negara
dengan negara lain, tergantung pada situasi rumah
sakit. *ekitar 78 persen limbah rumah sakit adalah non
medis, sedangkan sisanya 18 persen terkontaminasi
dengan agen in"eksius (misalnya, mikrobiologi, darah
dan produk darah, #airan tubuh, limbah isolasi dari
pasien dengan penyakit menular, spesimen patologisdan benda tajam).9
&asil dari penilaian yang dilakukan %&' pada
tahun !! di !! negara-negara berkembang
menunjukkan bahwa proporsi "asilitas pelayanan
kesehatan yang menggunakan metode pembuangan
limbah yang tidak tepat berkisar dari 17: menjadi
/9:. ata-rata produksi limbah layanan kesehatan per
tempat tidur adalah 1,7 kilogram per hari (minimal;
,!9 kilogram per hari dan maksimum 9,! kilogram
per hari).8
3enurut 3oreira dan <unther (!1), dari hasil
studi penelitian menunjukkan bahwa, sampai saat ini
perhatian yang kurang untuk masalah limbah di Brasil,terutama menga#u pada unit ke#il kesehatan
masyarakat, di mana para pro"esional tidak
memperhatikan tentang penerapan praktek-praktek
yang lebih aman dari penanganan atau meminimalisasi
produksi limbah. 3anajemen limbah medis tidak bisahanya terpusat dalam pemenuhan penegakkan
peraturan dan penerapan teknologi baru. &al ini juga
mengharuskan perubahan dalam perilaku para
pro"esional yang terlibat./
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
4alai=ani (!) pada * di ndia menunjukkankebutuhan untuk penegakan ketentuan hukum dan
sistem manajemen lingkungan yang lebih baik untuk pembuangan limbah di rumah sakit. *tudi ini juga
menyimpulkan bahwa pengelolaan limbah layanan
kesehatan harus melampaui kompilasi data, penegakan
peraturan dan akuisisi peralatan yang lebih baik. niharus didukung melalui pendidikan yang tepat,
pelatihan dan komitmen dari sta" manajemen
kesehatan dan manajer kesehatan dalam sebuah
kebijakan yang e"ekti" dan kerangka legislati".
*tatus pengelolaan sampah yang buruk saat ini dikota menimbulkan risiko besar terhadap kesehatan
pada masyarakat atau pasien se#ara pro"esional, baik
langsung maupun tidak langsung melalui degradasi
lingkungan. &al ini dilihat dengan mun#ulnya penyakit menular seperti gastro-enteritis, hepatitis-+
dan B, in"eksi pernapasan dan penyakit kulit yang berhubungan dengan limbah rumah sakit baik se#ara
langsung sebagai akibat dari #edera limbah tajam
atau melalui saluran-saluran transmisi lainnya.>
Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Paramita
(!>) pada * Pusat +ngkatan $arat <atot *oebroto
ditemukan pengumpulan limbah medis se#ara umum belum memenuhi persyaratan untuk mengemasnya
dalam tempat tersendiri sebelum dimasukkan dalam
kantong sehingga sering ditemukan kantong-kantong
yang sobek karena adanya jarum suntik atau benda
tajam lain. 4emudian kekurangan dalam pengangkutan medis ini adalah digunakannya se#ara
bersamaan alat pengangkut bersamaan dengan sampah
non medis dalam kantong hitam sehingga sering
terjadi pen#ampuran sampah dan adanya tumpahan
#airan pada dasar bak pengangkut.7
Beberapa kegiatan yang telah dilakukan
4ementerian 5ingkungan &idup untuk
mengembangkan program rumah sakit yang berwawasan lingkungan antara lain dengan
mengirimkan pro"il e=aluasi kinerja pengelolaan
lingkungan ke beberapa rumah sakit di Pulau awa
dan Bali. $ari hasil lapangan ditemui bahwa 80,9:
rumah sakit yang melaksanakan pengelolaan limbah
#air dengan instalasi P+5 dan septic tank , sedangkan
/>: kualitas dari limbah rumah sakit di atas baku
mutu limbah #air yang ditetapkan Pemerintah
(4epmen 5& 87 Tahun 18), sedangkan untuk
pengelolaan limbah padat sebagian besar sudah
melakukan pemisahan antara limbah in"eksius dan
limbah domestik, tetapi dalam masalah pewadahan
baru !! : yang menggunakan pewadahan khususdengan warna dan tanda yang berbeda. ntuk limbah
in"eksius /! : dibakar dengan incinerator , 19:
dengan landill sedangkan sisanya dengan #ara lain.
Berdasarkan pro"il kesehatan ndonesia tahun 1>
diungkapkan seluruh rumah sakit dindonesia berjumlah 1. dengan 1!1./ tempat
tidur. &asil kajian terhadap 1 rumah sakit di awa
dan Bali menunjukkan bahwa rata-rata produksi
sampah sebesar 0,! 4g per tempat tidur per hari.
*edangkan produksi limbah #air sebesar 91/,7 liter
per tempat tidur per hari. +nalisis lebih jauhmenunjukkan, produksi sampah (limbah padat) berupa
limbah domestik sebesar >/,7 persen dan berupalimbah in"ektius sebesar !0,! persen. $iperkirakan
se#ara nasional produksi sampah (limbah padat) *
sebesar 0>/.7 ton per hari dan produksi air limbah
sebesar 97.78,> ton per hari.1,11
umah *akit mum $aerah 3imika, merupakan
rumah sakit Pemerintah $aerah 4abupaten 3imika,
mulai beroperasi sejak 1! 6opember !7. $ata dari
bagian kesekertariatan dan rekam medis tenaga
pelayanan kesehatan, yakni ; tenaga medis sebanyak!! orang, tenaga keperawatan sebanyak 18 orang,
tenaga paramedis non keperawatan sebanyak /8
orang, tenaga umum sebanyak 11> orang. *elama tiga
bulan terakhir (uli - *eptember !11), jumlah tempattidur 1!. ata-rata tempat tidur B' ( ;ed
7ccupancy Rate) adalah 8,>8 :, sedangkan (5'* ? <enght o Stay) rata-rata lama waktu tinggal pasien di
rumah sakit adalah 0, hari. umlah pasien dirawat@
hari 10/ orang. $ata B' menunjukkan berapa
banyak tempat tidur di rumah sakit yang digunakan
dalam jangka waktu tertentu, dan data 5'*
menunjukan lamanya waktu tinggal pasien di rumahsakit. $engan mengetahui jumlah kapasitas tempat
tidur, jumlah pasien dirawat, jumlah pasien bedah
yang tinggal di rumah sakit dalam jangka tertentu,
dapat diperkirakan jumlah limbah yang dihasilkan
dalam setiap harinya. 5imbah yang dihasilkan harussegera di tangani pihak *$ 3imika, serta
8/18/2019 10010-22651-1-SM
http://slidepdf.com/reader/full/10010-22651-1-sm 3/13
Evaluasi Manajemen Limbah Padat
&
bagaimana #ara-#ara penanganannya. *emakin tinggi
angka B' maka diperkirakan jumlah sampah medis
semakin banyak yang dihasilkan.
nstalasi sanitasi *$ 3imika yang mempunyai
tugas dan tanggung jawab mengelola lingkungan
rumah sakit diharapkan mampu mengelola lingkungan
rumah sakit. Berdasarkan sur=ey pendahuluandidapatkan data produksi limbah padat triwulan 0
(uliA*eptember !11) limbah padat non medis
sebesar >.78 kg atau rata-rata perhari sebesar 77,>!
kg, dan limbah padat medis 9./ kg atau rata-rata
perhari sebesar 89,8 kg. ntuk tempat limbah padat
non medis kapasitas >8 liter sebanyak 11 unit,
kapasitas 0/ liter sebanyak 17 unit, kapasitas > liter
sebanyak 9! unit dan kapasitas 8 liter sebanyak / unit
yang semuanya sudah menggunakan pelapis kantong
plastik warna hitam sedangkan tempat limbah padat
medis kapasitas 0/ liter sebanyak 8 unit sudah
menggunakan kantong plastik warna kuning dengan
simbol bioha8ard . $ari segi kapasitas tempat limbah padat sudah memenuhi kebutuhan namun dari segi
kuantitas berdasarkan hasil pengamatan masih kurang
karena beberapa tempat tidak disediakan tempat
limbah padat sehingga pengunjung membuang limbah
padat atau sampahnya di halaman.n"ormasi dari instalasi sanitasi pengelolaan
limbah padat masih ditemukan tempat sampah
in"eksius masih terdapat limbah padat domestik yang
sengaja dibuang ke dalam tempat limbah in"eksius,
belum ada sosialisasi standar operasional prosedur
yang ada tentang pengelolaan limbah padat. *uhu pembakaran pada insinerator berdasarkan
4ep.3en.4es nomor 1!9 tahun !9 adalah sekitar1!o sedangkan suhu insinerator yang ada di *$
3imika tidak terkontrol dikarenakan rusaknya
pengukur suhu dan tidak ber"ungsinya insinerator
dengan baik.5imbah #air yang dihasilkan dari akti"itas rumah
sakit juga mengalami permasalahan tidak diketahuinya
se#ara pasti debit limbahnya karena tidak dilengkapi
low meter atau alat pengukur debit, hasil uji
laboratorium yang harus dilaksanakan se#ara berkala belum sepenuhnya dilaksanakan, belum ada *'P
(Standart 7perating 6rocedure) tentang pengelolaan
limbah #air sehingga terkesan tidak terkelola dengan
baik. $iperkirakan limbah #air yang dihasilkan pertempat tidur terhuni sebesar 91/,7 liter berarti =olume
limbah #air rata-rata bulan uli sampai dengan*eptember !11 sebesar 0!,9 m0@hari, hasil
pemeriksaan limbah #air oleh Balai 5aboratorium
4esehatan ayapura bulan uli !11 sebagai berikut;
:mmonia (6&0-6); 7,91 mg@lt, ;iological 72ygen
Demand (B'$8); tidak diperiksa, =hemical 72ygen
Demand ('$); / mg@lt, 6hosphat (P'9-P); !,1/mg@lt, hasil pemeriksaan laboratorium tersebut masih
melebihi baku mutu 4ep.3en.5& 6o.87 tahun 18.
+spek peren#anaan program kerja dan peren#anaan
keuangan belum dilakukan kajian se#ara mendalam
sehingga masih banyak kegiatan pengelolaan limbahtidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. *egi
sumber daya manusia (*$3) yang diharapkan mampu
memberikan pelayanan sanitasi yang baik, namun
belum pernah mengikuti pelatihan di bidang sanitasi
rumah sakit. 3elihat kondisi ini terbukti bahwa
pengelolaan limbah di *$ 4abupaten 3imika
terdapat permasalahan dan hingga saat ini belum
pernah dilakukan e=aluasi, sehingga perludilakukannya e=aluasi tentang manajemen limbah
dalam rangka perbaikan dan peningkatan pelayanan
oleh pihak manajemen.
M"'ER( D"! ME'ODEenis penelitian ini adalah obser=asional yaitu
menggambarkan pengelolaan limbah padat dan
limbah #air di *$ 3imika mulai dari input, proses,dan output untuk memperoleh in"ormasi mengenai
masalah-masalah yang ada dalam sistem pengelolaan
limbah padat dan limbah #air di *$ 3imika.
Penelitian ini menggunakan analisa kualitati" yaitu
menganalisa beberapa =ariabel yang diteliti (sumberdaya manusia, keuangan@ren#ana anggaran, metode,sarana dan prasarana, =olume limbah yang dihasilkan,
teknik operasional, institusi pengelola limbah,
pengaturan@regulasi, keuangan@dana yang dialokasikan
untuk pengelolaan limbah, peran serta masyarakat).
*elanjutnya berpedoman pada beberapa
persyaratan atau teori yang dikemukakan dalam
tinjauan pustaka, =ariabel kajian tersebut berupa data-
data kualitati" yang akan dideskripsikan untuk
memperoleh keterangan yang memadai dengan tujuan
untuk mengetahui tingkat pengelolaan limbah padat
dan limbah #air di *$ 3imika. *elain itu juga
menggunakan analisa kuantati" yaitu pendekatan sainsmenggunakan data mentah (data hasil wawan#ara
dengan responden), yang selanjutnya diolah menjadi
in"ormasi yang berman"aat untuk dipergunakan dalam
pengambilan keputusan.
Tahapan analisis data adalah data hasil wawan#ara
dengan pengelola limbah dan masyarakat di *$
3imika dan data #he#klist hasil obser=asi, kemudian
dibandingan dengan standar pengelolaan limbah
rumah sakit yang telah ditetapkan sehingga dapat
diketahui ada atau tidaknya masalah dalam
pengelolaan limbah *$ 3imika kemudian di
analisis dengan #ara kualitati" men#ari penyebab
permasalahan dan memberikan masukan penyelesaianmasalah limbah di *$ 3imika.
#"S(L D"! PEM"#"S"! 6engelolaan <imbah 6adat RSUD Mimika
Sumber daya manusia4epala instalasi sanitasi yang mempunyai
tanggung jawab sebagai penyusun program
sanitasi diharapkan mampu melaksanakantanggung jawab tentang kondisi sanitasi rumahsakit termasuk mengenai pengelolaan limbah,
penyusunan program kerja pengelolaan limbah, peren#anaan sarana dan prasarana belumdilaksanakan sehingga kegiatan yang
8/18/2019 10010-22651-1-SM
http://slidepdf.com/reader/full/10010-22651-1-sm 4/13
Misgiono, Onny Setiani, udiyono
)
berlangsung hanya berdasarkan rutinitas saja.4etidakadaannya program kerja dan peren#anaansarana prasarana menyebabkan tidak optimalnya pengelolaan limbah sehingga perlu meningkatkankemampuan dan keterampilan melalui pelatihan,
mengingat hingga saat ini kepala instalasi sanitasi belum pernah mengikuti pelatihan baik sanitasi
rumah sakit maupun pengelolaan limbah rumahsakit Pengembangan kualitas tenaga melalui
pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkankeahlian dan keterampilan teknis pelaksanaan pekerjaan tenaga sehingga pengelolaan limbah bisa berjalan optimal.1!
nit 0 *anitasi merupakan bagian dariinstalasi sanitasi yang mempunyai tanggung jawab sebagai koordinator bidang Pengelolaanlimbah, Pengelolaan tempat pen#u#ian linen
(laundry) dan $ekontaminasi melalui disin"eksidan sterilisasi. Tugas sebagai koordinator bidang pengelolaan limbah untuk limbah padat adalahmelakukan pengawasan mulai dari pemilahan, pengumpulan, pengangkutan dan penanganan
akhir dengan uraian tugas pengelolaan limbahdiatas belum dilaksanakan se#ara terprogram
karena belum adanya program kerja instalasisanitasi sehingga hanya berdasarkan rutinitas sajayang mengakibatkan pengelolaan limbah tidakoptimal. ntuk mengoptimalkan pengelolaanlimbah selain program kerja yang jelas perlunya
penanggung jawab unit 0 sanitasi diberikankesempatan mengikuti pelatihan pengelolaanlimbah rumah sakit mengingat hingga saat iniyang bersangkutan belum pernah mengikuti pelatihan.
Pengelolaan limbah padat dilakukan oleh petugas ruangan dan cleaning service termasuk petugas pengangkut limbah padat yang berasaldari cleaning service tiap shit terdiri 1 orang, pelatihan untuk tenaga cleaning service dalam
hal pengelolaan limbah belum pernah dilakukan,kegiatan selama ini berdasarkan pembinaan dari
instalasi sanitasi dan dari petugas ruangan.
>euangan Total anggaran yang diren#anakan seperti dalam
4+ !11 sebesar p. 9.9.88/.!8, disusun
langsung oleh pihak manajemen bukan berdasarkan
pengusulan dari peren#anaan instalasi sanitasi.
Pendekatan anggaran ini menggunakan pendekatan
otoritarian atau top-down, yang sedikit mengambil
negoisasi antara instalasi sanitasi dan pihak
manajemen, pendekatan ini memiliki man"aat se#ara
relati" #epat dan e"isien serta men#erminkan perspekti"
manajemen. 6amun dengan pendekatan ini kebutuhandari instalasi sanitasi tidak terakomodir se#ara spesi"ik
dan terperin#i, sehingga juga harus menggabungkan
sistim bottom-up dimana instalasi sanitasi mengetahui
programnya sendiri diberikan kesempatan untuk
penyusunan ke dalam anggaran keuangan.10 $alam
$P+ atau da"tar pelaksanaan anggaran mengalami
penurunan sebesar p. 77.!/.!8, sehingga total
anggaran p. 0.8!.!/.,, anggaran yang ada
dinilai sudah #ukup terbukti bahwa dalam pelaksanaan pengelolaan limbah padat tidak ada hambatan yang
berkaitan dengan keuangan, #uma anggaran yang
tersedia haruslah dilakukan rin#ian kegiatan yang
akurat sehingga anggaran tersedia dapat dioptimalkan
yang menunjang pengelolaan limbah padat.
+nggaran yang tersedia bisa dioptimalkan apabila
diawali dari peren#anaan yang matang, peren#anaan
yang matang berasal dari prioritas masalah yang
diperoleh identi"ikasi masalah, identi"ikasi masalah
diperoleh berasal dari e=aluasi kegiatan atau program
yang sudah dilaksanakan, sedangkan kegiatan atau
program berasal dari peren#anaan. *iklus peren#anaan
tersebut diatas merupakan upaya memperbaiki sistem pengelolaan limbah yang ada di *$ 3imika
karena siklus ini belum diterapkan, dengan
menerapkan siklus ini diharapkan pengelolaan limbah
padat dapat berjalan e"ekti" dan e"isien dalam
pengelolaan anggaran.1!,19,18
Perhitungan anggaran untuk penambahan tenaga
operator insinerator dapat dilakukan perhitungan
berdasarkan hak-hak yang diterima pegawai kontrak
*$ 3imika yang diterima sebagai berikut; gaji
sebesar p. 8.,, insenti" sebesar p.
1.>8.,, uang makan sebesar p. >7., jadi total dalam satu bulan sebesar p. 0.97.,
sehingga anggaran yang dibutuhkan selama satu tahunsebesar p. 91.>/.,
Perhitungan peren#anaan anggaran untuk
kebutuhan habis pakai pengelolaan limbah padat,
berdasarkan data pemakaian habis pakai bulan$esember !11 kantong plastik limbah medis 0
lembar, kantong plastik limbah non medis 19!0
lembar dan saety bo2 ! biji, harga kantong plastik
limbah medis perlembar p. 1.8,, kantong plastik
limbah non medis p. 1.8, dan sa"ety boC per bijip. 0>.8, sehingga kantong plastik limbah padat
medis butuh anggaran p. 1.>/.78,, kantong
plastik limbah padat non medis p. !.109.8, dan
saety bo2 p >8.,. total anggaran yangdibutuhkan dalam satu tahun p. 88.>99.!,, jadi
anggaran ini bisa digunakan oleh instalasi sanitasiuntuk menghitung kebutuhan habis pakai limbah
padat.
Bahan bakar untuk insinerator perjamnya adalah
! liter solar atau minyak tanah tidak menjadi masalah
karena anggaran solar sebesar p 97./., untuk
pembakaran setiap hari selama 1 jam, anggarantersebut #ukup untuk 899 hari namun bila
menggunakan lama pembakaran ! jam anggaran
tersebut #ukup untuk !>! hari dengan asumsi per liter
solar p. 9.8,, disini operator tinggal
menyesuaikan dengan kondisi limbah yang akan
8/18/2019 10010-22651-1-SM
http://slidepdf.com/reader/full/10010-22651-1-sm 5/13
Evaluasi Manajemen Limbah Padat
*
diinsinerasi, jadi bahan bakar untuk operasional
insinerator tidak ada masalah.
%etodePeren#anaan metode yang dipilih untuk men#apai
tujuan pengelolaan limbah sangat penting guna
memperbaiki sistem pengelolaan limbah rumah sakitdalam pengelolaan limbah padat *$ 3imika
menga#u pada 4eputusan 3enteri 4esehatan nomor
1!9 tahun !9 tentang persyaratan kesehatan
lingkungan rumah sakit.
Pemilahan dalam pengelolaan limbah yang adadengan memilah limbah padat medis yaitu in"eksius
dan benda tajam serta limbah padat non medis
merupakan upaya yang sangat minimal atau
sederhana, pemilahan yang #ermat merupakan kun#i
upaya minimisasi limbah sehingga limbah bisa
dilakukan 0 ( Reuse, Reduse, Recycle). paya 0 belum menjadi suatu program kerja di instalasi
sanitasi dan seharusnya upaya ini mulai bisa dilakukanmisalnya dengan penggunaan botol in"us yang bisa
dikelola tersendiri sehingga tidak jadi beban
insinerator, karena botol in"us bisa di olah kembali
melalui penampung barang bekas, tentu saja tetapmemperhatikan keselamatan pekerja dari
terkontaminasinya botol tersebut.1/,1>paya reuse
dalam skala ke#il sudah dilakukan oleh beberapa
petugas untuk kepentingan pribadi misalnya sisa
makanan untuk makan ternak, botol bekas antibiotik
untuk kerajinan tangan di rumah.Pengumpulan merupakan proses untuk
menampung atau mengumpulkan limbah padat yang
sudah dipilah menurut karakteristiknya tidak adanya*'P atau sosialisasi kebijakan pemilahan dan
pengumpulan limbah merupakan permasalahan utamadalam hal pengelolaan limbah padat pada sumber atau
penghasil limbah ditambah sikap dan perilaku petugas
maupun pengunjung yang masa bodoh. paya
pengumpulan sesuai dengan karakteristiknya sudah
ditunjang dengan disediakan sarana dan prasarana
pengumpulan antara lain tersedianya tempat ataukontener untuk limbah padat medis, benda tajam dan
limbah padat non medis namun karena perilaku tadi
proses pemilahan pada penampungan belum 1:
terpilah sesuai karakteristiknya, berdasarkan sur=ey
yang dilakukan selama satu minggu didapatkan dari!18 kantong limbah padat medis terdapat /8 atau 0:kantong yang ter#ampur oleh limbah padat non medis,
ter#ampurnya limbah padat non medis pada kantong
limbah medis akan menjadi beban pada penanganan
akhir yaitu insinerasi yang pada akhirnya menambah
biaya operasional, kondisi ini bisa ditekan apabila
*'P sudah disosialisasikan serta menumbuhkan
kesadaran terhadap petugas.
Ter#ampurnya limbah padat non medis dengan
limbah padat medis merupakan permasalahan serius
karena pengelolaan limbah padat non medis terakhir
dibuang di TP+, ini berarti proses kontaminasi limbah
padat non medis oleh limbah medis membahayakan
masyarakat di sekitar TP+ akibat dari kuman patogen
yang terbawa. *ementara ter#ampurnya limbah padat
medis dengan benda tajam sangat membahayakan
petugas pengelola limbah, benda tajam yang terbuang
mungkin terkontaminasi oleh darah, #airan tubuh,
bahan mikrobiologi, dan bera#un #itotoksik. Benda
tajam mempunyai potensi bahaya tambahan yang
dapat menyebabkan in"eksi atau #idera karenamengandung bahan kimia bera#un, potensi untuk
menularkan penyakit akan sangat besar bila benda
tajam digunakan untuk pengobatan pasien in"eksi atau
penyakit in"eksi.(!/) paya yang harus dilakukan agar
pemilahan dan pengumpulan bisa dilaksanakan sesuai
ketentuan dengan ada inisiati" dari instalasi sanitasi
untuk melakukan koordinasi antar instalasi dalam
rangka pengelolaan limbah padat tentang kebijakan
pengelolaan limbah berdasarkan 4ep.3en.4es no
1!9 tahun !9 tentang persyaratan kesehatan
lingkungan rumah sakit. &al ini ditempuh merupakan
solusi sebelum *'P disyahkan serta disosialisasikan
atau karena belum adanya *'P.Peletakan pengumpulan terutama limbah padat
medis karena penuh diletakkan pada tempat yang tidak
aman kasus ini terjadi di <$ dan '4, limbah padat
medis yang penuh diletakan diluar gedung dekat jalan
umum tanpa menggunakan tempat atau kontener atauhanya kantong plastik kuning membahayakan
pengunjung karena proses untuk diangkut
membutuhkan waktu lebih dari 1 jam, kebo#oran
kantong plastik sangat mungkin yang mengakibatkan
#airan in"eksius keluar dan mengotori lokasi akan
terjadi kontaminasi oleh organisme patogen.17 Pengangkutan limbah padat dari ruangan-ruangan
ke tempat penampungan dengan menggunakan satutroly saja ini menyebabkan potensi bahaya tersendiri
dalam pengelolaan limbah, selain itu proses
pembersihan dan disin"eksi troly selesai digunakan
tidak dilakukan sehingga proses kontaminasi limbahmedis ke non medis akan terjadi, didesin"eksi troly
merupakan sesuatu yang harus dilakukan pada troly
pengangkut limbah medis, terjadinya kontaminasi
akan membahayakan pengelola limbah non medis
maupun masyarakat yang ada di TP+.1 Penanganan akhir limbah padat medis setelah
pengangkutan adalah penimbangan kemudian
dilakukan insinerasi, proses insinerasi dengan
menggunakan insinerator kapasitas ,/ m0 suhu pembakaran hanya men#apai 8!!o serta tidak sesuai
dengan spesi"ikasi insinerator yaitu /0o, suhu pembakaran #uma 8!!o mengakibatkan pembakaran
yang kurang sempurna, #ampuran material tersebut
jika dibakar pada suhu antara !8o sampai dengan
/o sangat berpotensi terbentuk dioksin, apalagi
jika pembakarannya tidak sempurna, kekurangan
oksigen dan pemanasannya tidak merata. $ioksinsebagian besar (7:) terbentuk di ly ash (abu hasil
pembakaran) dan bukan di asapnya.! +kibat suhu
yang tidak optimal diakibatkan tidak ber"ungsinya
insinerator residu sisa pembakaran ditemukan material
yang tidak terbakar dengan sempurna.
8/18/2019 10010-22651-1-SM
http://slidepdf.com/reader/full/10010-22651-1-sm 6/13
Misgiono, Onny Setiani, udiyono
+
esidu pembakaran sisa pembakaran ini diangkut
dengan troly@gerobak untuk dilakukan penimbunan,
troly yang digunakan pengangkut residu sudah tidak
layak karena terdapat lubang yang dapat
mengakibatkan ter#e#ernya residu pembakaran.
Penimbunan residu hasil pembakaran merupakan
proses selanjutnya dari penanganan akhir untuklimbah padat medis, penimbunan residu dilakukan
pada areal khusus yang diberi pagar pembatas, namun
proses penimbunan tidak memenuhi ketentuan hanya
digali sekitar 0 #m, ini akan menimbulkan potensi
bahaya bagi pekerja limbah mengingat residu tersebut
juga terdapat jarum atau benda tajam yang tidak
sepenuhnya terbakar sempurna, penimbunan residu ini
harusnya dilakukan dengan prinsip sanitary landill
sehingga juga ber"ungsi men#egah kontaminasi tanah
dan air permukaan serta air tanah.1/
Perlindungan terhadap pekerja atau petugas untuk
pengelolaan limbah padat dimulai dari pemilahan,
pengumpulan, pengangkutan dan penanganan akhirterhadap materi yang berpotensi membahayakan,
penggunaan +P$ dilingkungan rumah sakit sudah
menjadi kesadaran mulai dari proses pemilahan,
pengumpulan, pengangkutan dan penanganan akhir
namun untuk petugas pengangkutan maupun penanganan akhir alat pelindung diri yang harus
digunakan antara lain; penutup kepala, masker, saety
goggle, overall ( pakaian kerja), #elemek industri,
sepatu boot, sarung tangan.1/,1>,!! untuk pekerja limbah
di *$ 3imika untuk petugas pengangkut dan
penanganan akhir belum menggunakan pelindungkepala dan saety goggle hal ini penting digunakan
karena pada waktu penanganan limbah tersebutdikuatirkan per#ikan limbah bisa mengenai kepala dan
mata.
Sarana dan prasarana*arana dan prasarana yang ada di *$ 3imika
baik disediakan oleh pihak *$ 3imika maupun
pihak cleaning service sudah #ukup memadai mulai
dari tempat atau kontener untuk limbah padattermasuk kantong plastik, di laboratorium dan ni"as
menggunakan tempat atau kontener untuk benda tajam
tidak sesuai standar dari rumah sakit, yaitu hanya
berupa kardus biasa harusnya dihindari karena kardus
yang digunakan tidak untuk peruntukan benda tajamselain tidak ada gambar bioha8ard dikuatirkan terjadikesalahan penanganan yang harusnya di insinerasi tapi
malah ber#ampur dengan limbah padat non medis dan
terbuang ke TP+.
Troly untuk pengangkut limbah padat sebanyak !
unit sudah bisa memenuhi kebutuhan dengan
meningkatkan "rekwensi pengangkutan terutama
untuk limbah padat non medis, pemeliharan troly
harus selalu dilakukan terutama dalam kondisi rusak
sehingga troly untuk limbah padat dapat ber"ungsi
dengan baik, pembersihan dan didisin"eksi harus
selalu dilakukan agar mikroorganisme patogen dapat
dihilangkan agar tidak menimbulkan permasalahan
kesehatan terhadap pekerja.1/,!0,!9
nsinerator pirolitik yang dimiliki *$ 3imika
kapasitas ,/ m0 dengan suhu pembakaran /0o
untuk ruang pembakar utama sedangkan untuk ruang
bakar kedua suhu pembakaran 1!o tidak
memenuhi kriteria terutama untuk ruang bakar utama,
untuk pengolahan limbah layanan kesehatan harus
dioperasikan pada suhu antara o
dan1!o.1/,1>,! nsinerator yang ada mengalami
kerusakan dikarenakan tidak adanya operator
tersendiri untuk mengoperasikannya sehingga
pemeliharaan se#ara rutin tidak dilakukan
sebagaimana mestinya, insinerator pirolitik harus
dioperasikan dan dipantau oleh operator atau teknisi
yang terlatih dengan baik yang dapat mempertahankan
kondisi yang diperlukan, bahkan mengendalikan
sistem se#ara manual. Pengoperasian yang benar
sangat penting, bukan saja untuk memaksimalkan
e"isiensi dan meminimalkan dampak buangan
terhadap lingkungan, tetapi juga mengurangi biaya
pemeliharaan dan memperpanjang usia peralatan.
Regulasi4ebijakan pengelolaan limbah memiliki banyak
a#uan yang berlaku namun *$ 3imika barumenggunakan rujukan 4ep.3en.4es 6o 1!9
tahun !9 tentang persyaratan kesehatan lingkungan
rumah sakit selain menggunakan a#uan tersebut diatas
seharusnya tetap membuat aturan atau ketentuan
pelaksanaan yang dituangkan dalam *'P, adanya
*'P merupakan upaya legal dalam menata pengelolaan limbah padat, sehingga pengelolaan
limbah menjadi lebih terarah memberikan kepastian
serta dapat dipertanggungjawabkan.
6eran serta masyarakatPeran serta masyarakat yang ada di rumah sakit
terutama pengunjung haruslah dilakukan pembinaan
karena areal rumah sakit merupakan areal khusus yang
mempunyai potensi menularkan penyakit, promosi
mengenai penanganan dan pembuangan limbahkesehatan yang tepat sangat penting bagi masyarakat,
dan setiap masyarakat berhak mendapatkan in"ormasi
tentang bahaya yang mungkin ditimbulkan limbah
tersebut bagi kesehatan.1/
?umlah limbah padat5imbah "armasi yang berasal dari obat kadaluarsa
sangat besar jumlahnya sampai $esember !11
sebanyak 8 item dengan berat 7!1 kg belum
dilakukan penanganan merupakan masalah tersediri
dalam pengelolaan limbah karena limbah "armasi
memerlukan penanganan khusus, pengelola limbah
harus mampu menyiapkan teknis pengelolaan limbahtersebut. ntuk limbah "armasi ini tidak mungkin
dikembalikan ke distributor karena justru menjadi
mahal biayanya, pengelolaan limbah "armasi
dilakukan agar tidak disalah gunakan oleh pihak-pihak
tertentu dengan mengambil limbah berupa obat untukdijual kambali selain itu juga harus tetap
8/18/2019 10010-22651-1-SM
http://slidepdf.com/reader/full/10010-22651-1-sm 7/13
Evaluasi Manajemen Limbah Padat
memperhatikan dampak terhadap lingkungan jangan
sampai menjadi sumber pen#emar.
Pemusnahan limbah "armasi tersebut diatas metode
yang mungkin dilakukan adalah dengan insinerasi, ini
merupakan #ara terbaik untuk membuang limbah
sediaan "armasi, limbah harus dibuang bersama kardus
kemasannya, dan mungkin dengan limbah in"eksiusdan materi mudah terbakar lainnya, untuk
mewujudkan kondisi pembakaran yang optimum,
namun insinerasi suhu D 7o hanya memberikan
pengolahan terbatas untuk limbah jenis ini dan harus
dilanjutkan dengan pembakaran pada bilik kedua yang
beroperasi pada suhu1o untuk membakar gas
buang toksik yang mungkin dihasilkan. 4ondisi
insinerator *$ 3imika suhu pembakaran 8!!o
masih memungkinkan untuk membakar limbah
"armasi apabila bilik pembakaran kedua dapat ber"unsi
dengan suhu pembakaran 1!o. ara lain yang
dimungkinkan untuk penanganan limbah "armasi
adalah en#apsulation dimana limbah padat, #air dansemi #air dapat dipadatkan dengan #ampuran semen
dalam drum.1/,1>,!
5imbah padat medis yang terkelola oleh instalasi
sanitasi sebesar 89,>9 kg@hari atau !:, sedangkan
yang tidak terkelola sebesar 9,8 kg@hari atau 7:.ntuk limbah yang tidak terkelola atau digunakan
untuk kepentingan pribadi haruslah tetap mendapatkan
pengawasan agar jumlah dan beratnya tetap terpantau,
selain itu juga untuk menghindari barang yang
digunakan masih memiliki potensi bahaya terhadap
kesehatan, penyuluhan atau promosi kesehatanlingkungan harus selalu dilakukan se#ara berkala agar
pengelolaan limbah dapat berjalan dengan baik, tidakmenimbulkan dampak negati" terhadap petugas,
pasien dan pengunjung.
5imbah padat non medis yang terkelola oleh
instalasi sanitasi dengan berat 11,kg@hari atau >:sedang yang tidak terkelola 0,1 kg@hari atau 0:.
5imbah yang tidak terkelola berasal dari instalasi giEi
berupa sisa makanan pasien karena diman"aatkan oleh
petugas giEi untuk makanan ternak harus juga
diketahui beratnya oleh instalasi sanitasi sehingga data jumlah limbah padat dapat diketahui se#ara pasti.
6engelolaan <imbah =air RSUD Mimika
Sumber daya manusia*umber daya manusia sebagai pengelola limbah
#air terdiri dari satu orang yang berasal dari unit 0
sanitasi sekaligus menangani limbah padat, sebagai
penanggung jawab pengelola limbah #air mempunyai
uraian kerja melaksanakan pengawasan sumber
limbah #air, pengawasan saluran limbah #air,
pengawasan penampungan limbah #air, pengawasan
pengolahan limbah #air, melaksanakan pemeriksaan
parameter lapangan, pengambilan sampel limbah #air
dan perbaikan kualitas limbah #air. raian kerja untuk
unit 0 sanitasi sudah jelas namun belum terperin#i,
belum adanya program kerja menyebabkan uraiantugas tidak berjalan, kegiatan yang ada hanya
berdasarkan rutinitas saja namun begitu untuk
pengelolaan limbah #air kegiatan hanya bersi"at
insidental semata yaitu apabila ada permasalahan.
paya yang harus dilakukan dengan menyusun
program kerja dengan baik agar pengelolaan limbah
#air dapat optimal, penyusunan program bisa
berdasarkan dari permasalahan-permasalahan tahun
sebelumnya agar tidak timbul masalah kembali selainitu program pelatihan bagi sta" harus menjadi prioritas
untuk menunjang pengetahuan dan keterampilan.
>euanganPeren#anaan keuangan sangat dipengaruhi oleh
program kerja dari instalasi sanitasi, program kerja
disusun berdasarkan pengetahuan dan keterampilan
teknis oleh instalasi sanitasi dengan program kerjayang baik anggaran yang digunakan akan lebih e"ekti"
dan e"isien. +nggaran untuk pengelolaan limbah #air
disusun belum melalui peren#anaan yang baik dan
detail dalam 4+ tahun !11 anggaran untuk limbah
#air sebesar p. !!1.09/., sedangkan dalam$P+ tahun !11 sebesar p. 8.09/.,mengalami penurunan sebesar p. 1/!..,.
+nggaran sebesar p. 8.09/., uraian
kegiatannya tidak jelas penggunaan anggaran hanya
berdasarkan kebutuhan kerusakan dan bukan
pemeliharaan yang teren#ana se#ara baik, dari
anggaran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut p.
8.., untuk kegiatan pemeliharaan instalasi
air dan plumbing harus diuraikan dengan jelas
sehingga permasalahan yang terjadi dapat
diselesaikan.
+nggaran untuk pengawasan kualitas air limbah
sebesar p.8.8., untuk pemeriksaanlaboratorium sebanyak 9 kali dalam satu tahun tidak
men#ukupi karena sekali pemeriksaan limbah #air
anggaran yang dibutuhkan sebesar p. 8.9!.,
sudah termasuk akomodasi petugas yang mengirim,
karena pemeriksaan dilakukan di ayapura yang
menggunakan transportasi udara. +nggaran yang
seharusnya ada untuk pemeriksaan limbah #air selama
satu tahun dengan 9 kali pemeriksaan adalah p.
!1./7.,. 4ondisi ini yang menyebabkan
pengiriman sampel untuk tahun !11 hanya ! kali
penyebabnya adalah masalah peren#anaan yang
kurang akurat. +kibat kekurangan anggaran ini
kegiatan pemantauan limbah #air tidak bisa berjalansesuai dengan 4ep. 3en. 5& nomor 87 tahun 18.
+nggaran untuk penyusunan *'P sebesar p.
0.79/., penggunaannya belum diketahui
hasilnya karena *'P masih dalam proses penyusunan,
dengan adanya anggaran ini seharusnya *'P
pengelolaan limbah #air bisa diwujudkan sehingga
pengelolaan limbah #air lebih terarah dan terprogram
dengan baik.
MetodePengelolaan limbah #air di *$ 3imika dimulai
dari sumber limbah #air yang meliputi; kamar mandi,w#, washtael , handscrub, spolhook dan urinoir kemudian dari sumber disalurkan menggunakan pipa
8/18/2019 10010-22651-1-SM
http://slidepdf.com/reader/full/10010-22651-1-sm 8/13
Misgiono, Onny Setiani, udiyono
-
p=# 0 yang ada di dalam gedung selanjutnya
menggunakan saluran pipa 9 dari sini disalurkan
menuju jaringan pipa p=# 8 dan disalurkan menuju
jaringan induk pipa p=# /, untuk mengontrol
penyaluran dilengkapi dengan bak kontrol sebanyak
! unit menuju bak e!ualisasi, untuk ruang perawatan
+0 dan +9 dilengkapi pretreatment 0 unit septictank yang disalurkan ke jaringan induk, selain diruang
perawatan tersebut untuk instalasi giEi atau dapur juga
dilengkapi dengan pretreatment berupa greastrap
untuk menangkap lemak dan minyak. *emua limbah
#air yang berasal dari sumber masuk ke bak e!ualisasi
yang tidak dilengkapi barscreen yang mengakibatkan
kotoran berupa plastik, bungkus sabun, bungkus
sampo dan pembalut wanita masuk ke bak e!ualisasi
selanjutnya dipompakan ke unit pengolahan atau
P+5 dengan sistem anaerobic bio "ilter yang
memiliki bagian-bagian sedimentasi, unit biologis,
*istem +liran Bawah Permukaan (Sub Surace @low "
4etlands) dan indikator biologi selanjutnya limbah#air dibuang ke saluran drainase yang menuju sungai
disekitar *$ 3imika.
4ondisi unit sumber limbah #air kamar mandi
sebanyak 18> unit yang tidak baik@rusak sebanyak 18
unit atau ,8:, w# sebanyak 1/ unit yang tidak baiksebanyak18 unit atau ,9:, washtael sebanyak 107
unit yang tidak baik sebanyak 11 unit atau >,:,
handscrub sebanyak / unit semua dalam kondisi baik,
spolhook sebanyak > unit semua dalam kondisi baik,
sedangkan urinoir sebanyak 1> unit semua dalam
kondisi tidak baik atau 1:. 4erusakan inidiakibatkan oleh jaringan air bersihnya yang tidak
ber"ungsi, adanya kebo#oran serta tersumbatnya jaringan saluran pembuangan. +danya permasalahan-
permasalahan disumber seharusnya dijadikan data
untuk peren#anaan sehingga permasalahan tersebut
bisa diselesaikan dengan anggaran yang sudahdiren#anakan. 5imbah yang berasal dari proses "ilm
dari radiologi langsung dibuang ke jaringan limbah,
ini merupakan permasalahan serius karena larutan
pen#u#i "oto( i2er dan developer ). 5arutan "iCer
biasanya mengandung 8 A 1: hidroGuinon, 1 A 8:kalium hidroksida dan maksimal 1 : perak. 5arutan
developer mengandung sekitar 98: glutaraldehid .
+sam asetat juga digunakan baik dalam larutan pada
bak perendaman maupun dalam larutan i2er .1/ Penyaluran limbah #air yang dimulai dari sumber
limbah #air haruslah selalu mendapatkan perhatianyang #ukup permasalahan tersumbatnya jaringan
berasal karena sebagian dari lubang pembuangan tidak
dilengkapi penyaring sehingga kotoran, sampah
masuk kedalam saluran yang menyebabkan tersumbat
sehingga sumber limbah #air tidak ber"ungsi.
$iameter pipa p=# dari sumber 0 tidak memenuhiketentuan seharusnya minimal menggunakan pipa p=#
9 merupakan upaya untuk menghindari
penyumbatan.!0,!8 paya yang harus dilakukan untuk
menghindari penyumbatan adalah memasang saringan
pada lubang pembuangan kamar mandi.
Penampungan limbah #air yang memiliki =olume
07,!/ m0 se#ara teknis ber"ungsi sebagai;
a. 3eredam beban kejut akibat adanya "luktuasi
beban organik yang dapat mengganggu proses
biologis.
b. 3engendalikan p& limbah #air melalui
pen#ampuran limbah asam dan limbah basa,sehingga mengurangi biaya pengolahan.
#. 3en#egah konsentrasi bahan bera#un yang
memasuki bak pengolah biologis sehingga
mematikan mikroorganisme yang ada.!!
olume bak e!ualisasi 07,! m0 dengan perkiraan
debit 07 m0@hari berdasarkan kriteria desain untuk bak
e!ualisasi waktu detensi 9 A 7 jam, dengan debit
sekarang ini berarti waktu detensi yang ada sebesar !9
jam berarti =olume bak saat ini masih #ukup untuk
menampung limbah dengan waktu detensi yang
memenuhi kriteria desain, sedangkan kalau kita
analisa dengan =olume yang ada bak eGualisasi
tersebut masih mampu menampung limbah !!7m0@hari dengan waktu detensi 9 jam. 3asalah pompa
yang ada tidak dilengkapi otomatis agar dilengkapi
otomatis, karena yang terjadi pompa hanya menghisap
angin akibat limbah #air tidak men#ukupi dengan
kapasitas pompa. Pemasangan bar screen harus segeradilakukan agar tidak mengganggu proses pengolahan
serta menyebabkan kerusakan pompa
Pengolahan limbah #air mempunyai tujuan utama
adalah mengurangi B'$, partikel ter#ampur, serta
membunuh organisme patogen. Berikut ini kegiatan
pengolahan yang ada;a. Bak pretreatment
Septictank sebanyak 0 unit merupakan upayauntuk mengolah "a#es dari w#. Septictank
merupakan pengolahan limbah paling sederhana
menggunakan sistem anaerobic, pengolahan
menggunakan septictank ini dipengaruhi olehwaktu detensi yaitu waktu yang dibutuhkan untuk
memberikan kesempatan agar kotoran atau limbah
#air yang masuk untuk mengalami proses
pengendapan dan proses penguraian awal oleh
bakteri. !! adanya septictank ini bebandipenyaluran dan P+5 dapat berkurang.
Areastrap terdapat diarea dapur "ungsinya
adalah untuk memisahkan lemak atau minyak
dengan limbah #air agar tidak menyebabkan penyumbatan pada saluran dan unit pengolahan,
sebanyak 1 unit dengan =olume 9,9 m0. &arusselalu dilakukan pembersihan se#ara berkala agar
bisa ber"ungsi se#ara optimal.!!,!9,!7
b. Bak pengendapan
Terdapat ! bak pengendapan yang ber"ungsi
untuk mereduksi Eat padat tersuspensi yang ada
dalam limbah #air, kebanyakan material Eat padattersuspensi se#ara alamiah berbentuk lokulan(91).
%aktu detensi dalam bak pengendapan men#apai !
A 9 jam. 4ondisi dilapangan Bak pengendapan 1
dengan =olume 0>,19 m0 dengan debit limbah #air
07 m0@hari akan memiliki waktu detensi selama!0,8 jam sedangkan untuk bak pengendapan !
8/18/2019 10010-22651-1-SM
http://slidepdf.com/reader/full/10010-22651-1-sm 9/13
Evaluasi Manajemen Limbah Padat
.
dengan =olume 1/,8> m0 akan memiliki waktu
detensi selama />,9 jam. *ehingga total waktu
tinggal dibak pengendapan selama 0,>7 hari atau
. jam berarti waktu tinggal dibak pengendapan
yang ada sudah lebih dari #ukup.!,! limbah #air
dari bak pengendap ini selanjutnya di alirkan ke
bak pengolahan biologis.#. Bak pengolahan biologis
Terdapat 7 ruangan dengan =olume total !8,
70 m0 yang diletakkan batu =ulkanik yang
ber"ungsi sebagai tempat menempelnya bio"ilm
atau attached growth reactor adalah proses
pengolahan dimana mikroorganisme atau bakteri
anaerob melekat pada media batu =ulkanik yang
tumbuh membentuk bio"ilm dengan populasi
tinggi berperan terhadap proses mengurangi atau
menghilangkan pen#emar organik yang terdapat
dalam limbah #air.!,!!,!9,01 dengan kontak pada
media se#ara bertahap senyawa organik dalam
limbah #air ( suractant ) akan diuraikan pula se#ara bertahap, sehingga hasil akhir akan diperoleh
limbah #air yang lebih bening dengan beban
organik ke#il. 3akin luas bidang kontak maka
e"isiensi penurunan konsentrasi senyawa organik
(B'$) makin luas, selain menghilangkan B'$,sistem ini mampu pula mengurangi kandungan
padatan tersuspensi ( suspended solid ) dan total
nitrogen dan phospat. 4euntungan sistem ini
adalah prosesnya sangat sederhana, biaya
opersionalnya murah dan tidak menggunakan
bahan kimia, sedikit menghasilkan lumpur.! *elanjutnya limbah #air yang sudah melewati
pengolahan biologis dialirkan ke *istem +liranBawah Permukaan (Sub Surace @low " 4etlands)
d. *istem +liran Bawah Permukaan (Sub Surace
@low " 4etlands)
*istem yang menggunakan tanamanmakrophyta yang akarnya tenggelam atau sering
disebut juga amphibiuos plants dan biasanya
digunakan untuk 5ahan Basah Buatan tipe +liran
Bawah Permukaan (Subsurace @low4etlands)
SS@ -4etlands. (*uriawiria, 10). Proses ini bertujuan menga#u dari de"inisi 4etlands dari Met
=al B 9ddy (10), maka proses pengolahan
limbah pada 5ahan Basah Buatan +liran Bawah
Permukaan (SS@"4etlands) dapat terjadi se#ara"isik, kimia maupun biologi. Proses se#ara "isik
yang terjadi adalah proses sedimantasi, "iltrasi,adsorpsi oleh media yang ada. 3enurut %ood
dalam Tangahu H %armadewanthi (!1), dengan
adanya proses se#ara "isik ini hanya dapat
mengurangi konsentrasi '$ H B'$ solid
maupun T**, sedangkan '$ H B'$ terlarut
dapat dihilangkan dengan proses gabungan kimiadan biologi melalui akti=itas mikroorganisme
maupun tanaman. untuk memisahkan padatan yang
tersuspensi dengan limbah #air yang sudah
melewati pengolahan biologis dengan media batu
kerikil, dan ditumbuhi tanaman jenis 6hragmitesaustralis dengan terpisahkannya padatan
tersuspensi limbah #air menjadi lebih jernih.
3enurut Tangahu H %armadewanthi (!1),
bahwa pengolahan air limbah dengan sistem
tersebut lebih dianjurkan karena beberapa alasan
sebagai berikut;
a) $apat mengolah limbah domestik, pertanian
dan sebagian limbah industri termasuk logam berat.
b) I"isiensi pengolahan tinggi (7 :).
#) Biaya peren#anaan, pengoperasian dan
pemeliharaan murah dan tidak
d) membutuhkan ketrampilan yang tinggi.87,8 e. ndikator biologi
ndikator biologi menggunakan tanaman air
apu-apu ( 6ristia stratiotes) atau kapu-kapu atau
kiambang atau kayambang ber"ungsi seperti
tanaman yang ada di *istem +liran Bawah
Permukaan (Sub Surace @low " 4etlands).
Pemantauan limbah #air harus dilakukan setiap
hari agar terpantaunya pengelolaan limbah #air,terutama kualitas limbah #air yang akan masuk
unit pengolahan, pemantauan kualitas harian
berdasarkan parameter lapangan yaitu; p&, suhu
dan debit limbah #air.
Sarana dan prasarana*arana dan prasarana yang ada untuk pengelolaan
limbah #air masih membutuhkan tambahan yaitu bak
#lorinasi yang belum ada di unit P+5 *$ 3imika
yang bertujuan untuk mengurangi atau membunuhmikroorganisme patogen yang ada di dalam air
limbah. 3ekanisme pembunuhan sangat dipengaruhi
oleh kondisi dari Eat pembunuhnya danmikroorganisme itu sendiri. Banyak Eat pembunuh
kimia termasuk klorin dan komponennya memastikan bakteri dengan #ara merusak atau menginakti"kan
enEim utama, sehingga terjadi kerusakan dinding sel.
3ekanisme lain dari desin"eksi adalah dengan
merusak langsung dinding sel seperti yang dilakukan
apabila menggunakan bahan radiasi ataupun panas.99
Penambahan alat untuk proses pemantauan yaitu low meter atau alat pengukur debit limbah #air ini
mutlak diperlukan untuk mengetahui =olume dan debit
limbah #air yang sudah melalui proses pengolahan.
*elain itu juga pengukur p& dan suhu juga diperlukan
untuk mengetahui se#ara langsung kualitas limbah #airdimana dilakukan pengukuran. p& harus selaluterpantau karena konsentrasi ion hidrogen adalah
ukuran kualitas dari air limbah. +dapun kadar yang
baik adalah kadar dimana masih memungkinkan
kehidupan biologis di dalam air berjalan dengan baik.
5imbah #air dengan konsentrasi limbah #air tidak
netral akan menyulitkan proses biologis, sehingga
mengganggu proses pengolahan di P+5, dengan
terkontrolnya p& akan #epat diketahui dan diambil
tindakan agar proses pengolahan biologis di P+5
tidak terganggu.!9,0
8/18/2019 10010-22651-1-SM
http://slidepdf.com/reader/full/10010-22651-1-sm 10/13
Misgiono, Onny Setiani, udiyono
1/
RegulasiBanyak peraturan yang mengatur mengenai
pengelolaan limbah yang digunakan sebagai a#uan,namun tidak semua peraturan bisa diikuti atau
dilaksanakan oleh *$ 3imika karena adanya
keterbatasan masalah sosialisasi, persyaratan maupun
anggaran. 6amun peraturan pengelolaan limbah #airyang sudah bisa diterapkan haruslah dijabarkan se#ara
operasional untuk men#apai tujuan menggunakan *'Pagar pengelolaan limbah #air bisa terarah dan bisa
dipertanggung jawabkan namun kondisi dilapangan
se#ara operasional belum diatur menggunakan *'P.
Colume limbah cair&asil pengukuran limbah #air didapatkan hasil
bahwa debit limbah #air rata-rata ,9 liter@detik atau
!9 liter@menit atau 08,8/ m0@hari. &asil pengukuran ini
masih dibawah perkiraan debit limbah #air 07 m0@hari
yang akan melalui proses pengolahan di P+5, selain
itu juga debit sekarang masih dibawah dari kapasitasP+5 itu sendiri.
>ualitas limbah cair&asil pemeriksaan laboratorium limbah #air
ditemukan kadar 6&0 bebas ,11 mg@l yang masih
melebihi baku mutu yang seharusnya ,1 mg@l, serta
kemungkinan 3P6-koli. 6itrogen dan "os"or
merupakan kun#i penyebab pen#emar dalam limbah#air. Proses denitri"ikasi terjadi karena terdapat
pseudomonas denitriicans. +mmonia dihasilkan oleh
dekomposisi senyawa organik terdapat dalam limbah
#air yang harus dihilangkan sebab ammonia bersi"at
toksik atau bera#un terhadap kehidupan ikan air tawar
jika konsetrasi ammonia dalam air lebih dari 0 mg@ldan senyawa ammonia akan dioksidasi oleh mikroba
menjadi nitrat dengan menggunakan oksigen. 5imbah
#air *$ 3imika kadar 6&0 bebas sebesar ,11
mg@l harus dilakukan upaya untuk mengurangi atau
menekan sehingga memenuhi baku mutu, proses
penghilangan ammonia dalam limbah #air dilakukandengan proses aerobik pada ammonia dan oksidasi
nitrit, bakteri yang digunakan dalam oksidasi dari
nitrit menjadi nitrat adalah 3itrobacter , 3itrococcus,
dan 3itrospira.88 3P6 koli yang terpantau lebih dari
1/@1 ml harus diwaspadai karena bisa jadimelebihi baku mutu sebesar 1.@1 ml,
melengkapi P+5 dengan unit disin"eksi harus
dilakukan karena pada dasarnya pengolahan limbah
menggunakan mikroorganisme keberadaannya harus
ditekan atau dikurangi sebelum dibuang ke badan air
penerima.
6enerapan @ungsi ManaemenPenerapan "ungsi manajemen limbah yang ada di
*$ 3imika masih belum memenuhi, banyak aspek
belum dilaksanakan namun idialnya seharusnya
sebagai berikut "ungsi manajemen limbah yang
dipakai adalah peren#anaan, pengorganisasian, pergerakan-pelaksanaan dan pengawasan. Tiga prinsip
pokok penerapan asas-asas manajemen pada
pengembangan program kesehatan adalah upaya
peningkatan e"isiensi penggunaan sumber daya untuk
menunjang pelaksanaan program pengelolaan limbah,
peningkatan e"ekti=itas pelaksanaan kegiatan untuk
men#apai target terkelolanya semua limbah yang
dihasilkan serta kualitasnya memenuhi baku mutu,dan setiap pengambilan keputusan dapat dilakukan
se#ara rasional karena didasari peman"aatan data
se#ara tepat.
6erencanaanPeren#anaan merupakan "ungsi yang terpenting karena
merupakan awal dan arah dari proses manajemen
limbah se#ara keseluruhan. Peren#anaan programlimbah terdiri dari;
a. 3enjelaskan berbagai masalah atau identi"ikasi
masalah
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
diketahui berbagai masalah yang ada dalam pengelolaan limbah di *$ 3imika, seperti;kekurangan tenaga operator insinerator, pelatihan
tenaga pengelola limbah, *'P belum ada, teknik
operasional yang belum memenuhi ketentuan,
anggaran yang tidak detail, sarana dan prasarana
yang belum lengkap.
b. 3enentukan prioritas masalah
Penetapan prioritas masalah adalah sebuah
keharusan karena begitu kompleksnya masalah dan
terbatasnya sumber daya yang tersedia, prioritas
masalah dijadikan dasar untuk menentukan tujuan
peren#anaan program pengelolaan limbah.
#.
3enetapkan tujuan dan indikator keberhasilannya+pabila prioritas program sudah ditetapkan,
langkah selanjutnya adalah menetapkan tujuan,
misalnya untuk pengelolaan limbah adalah
terkelolanya limbah padat sebesar 1: dan
limbah #air yang sudah melalui pengolahan
memenuhi baku mutu.
d. 3engkaji hambatan dan kendala
*eperti diketahui hambatan dan kendala
pengelolaan limbah di *$ 3imika adalah
sumber daya yang meliputi, jumlah *$3,
pelatihan *$3, sarana dan prasarana.
e. 3enyusun ren#ana kerja operasional
$engan ren#ana kerja operasional akanmemudahkan untuk mengetahui sumber daya yang
dibutuhkan dan sebagai alat untuk pemantauan
program menyeluruh.18
6engorganisasian$ari struktur organisasi instalasi sanitasi diketahui
mekanisme pelimpahan wewenang dari kepala
instalasi kepada sta" sesuai dengan tugas-tugas yang
diberikan. +danya rapat yang diselenggarakan dapat
digunakan sebagai sarana koordinasi serta sinkronisasi pengelolaan limbah dengan unit atau bagian lain yang
ada di *$ 3imika. Penetapan hubungan dalam
suatu organisasi merupakan salah satu syarat
ter#iptanya kerja sama (team work ), antara karyawan
8/18/2019 10010-22651-1-SM
http://slidepdf.com/reader/full/10010-22651-1-sm 11/13
Evaluasi Manajemen Limbah Padat
11
dengan karyawan, dan antara instalasi dengan
instalasi.1>
6enggerakan"pelaksanaan4eberhasilan pengembangan "ungsi manajemen
limbah sangat dipengaruhi oleh keberhasilan kepala
instalasi sanitasi menumbuhkan moti=asi kerja sta"dan semangat kerja sama antara sta" dengan sta"
lainnya di *$ 3imika.
6engawasanTolak ukur keberhasilan program pengelolaan
limbah sudah ditetapkan malalui ren#ana kerja
operasional yang telah disusun. Tanggung jawab
pengawasan program pengelolaan limbah berada
ditangan kepala instalasi sanitasi tetapi wewenang
dilapangan dilimpahkan kepada koordinator unit 0sanitasi. 5angkah penting "ungsi pengawasan adalah;
a. 3enilai apakah ada kesenjangan.
b.
3enganalisis "aktor-"aktor penyebab timbulnya
kesenjangan tersebut.
#. 3eren#anakan dan melaksanakan langkah-langkahuntuk mengatasi permasalahan yang mun#ul
berdasarkan "aktor-"aktor penyebab yang sudah
diidenti"ikasi.
paya pengawasan dilaksanakan se#ara rutin
dengan menggunakan tolak ukur keberhasilan
program pengelolaan limbah sebagai pedoman kerja.&asilnya akan dapat digunakan sebagai umpan balik
untuk memperbaiki proses peren#anaan pengelolaan
limbah.18
:nalisis S47TBerdasarkan analisa instalasi sanitasi mempunyai
kekuatan dan peluang sehingga strategi yang disusun
dengan #ara menggunakan semua kekuatan untuk
merebut peluang sebagaimana uraian dibawah ini;
a) 3eningkatkan kemampuan instalasi sanitasi
dalam pengelolaan limbah rumah sakit.
b) 3eningkatkan kualitas *$3 dengan pelatihan.
#) 3engoptimalkan anggaran untuk meningkatkan
pengelolaan limbah.
d) 3eman"aatkan uraian tugas dalam rangka
menangani pengelolaan limbah
e)
3eman"aatkan dan meningkatkan sarana prasana pengelolaan limbah dengan kerjasama antar
instansi
") 3eningkatkan kerjasama antar instalasi dalam
rangka pengelolaan limbah dengan menjalankan
aturan untuk meningkatkan mutu rumah sakit.
S(MP$L"!
engelolaan li&ah padat 1. egulasi yang digunakan masih menggunakan
4ep.3en.4es. nomor 1!9@tahun !9
sedangkan *'P yang sudah dibuat belum
disahkan serta belum disosialisasikan.
!. Teknik operasional limbah padat yang dimulai
dari pemilahan 0: kantong limbah padat medis
ter#ampur limbah padat non medis, pengumpulan
limbah padat medis peletakan menunggu
pengangkutan sebagian kurang aman,
pengangkutan belum menggunakan troly yang
terpisah antara limbah medis dan non medis,insinerator tidak ber"ungsi optimal, suhu
pembakaran hanya 8!!o dan penimbunan residu
sisa pembakaran belum memenuhi ketentuan.
0. nit pengelola limbah belum menangani
pengelolaan limbah se#ara optimal, pengawasan
pengelolaan limbah padat tidak dilakukan setiap
hari, operator insinerator dirangkap oleh
koordinator unit 0 sanitasi.
9. 4euangan yang dianggarkan sebesar p
0.8!.!/., mengalami penurunan sebesar
p. 77.!/.!8, namun anggaran tersebut bisa
dioptimalkan dengan dilakukan perin#ian yang
jelas dan detail.8. Peran serta masyarakat dalam pengelolaan limbah
padat belum sepenuhnya sadar dengan membuang
limbah padat pada tempatnya.
/. 5imbah "armasi belum dikelola sama sekali oleh
instalasi sanitasi dengan berat limbah dalam tahun!11 sebesar 7!1 kg yang terdiri dari 8 item
obat. 5imbah padat medis padat medis yang
terkelola rata-rata 89,01 kg@hari atau !:.
5imbah padat non medis yang terkelola sebesar
11, kg@hari atau /,7:.
+spek input, proses dan output belum dilakukan peren#anaan *$3, 4euangan, 3etode, regulasi dan
sarana prasarana mengakibatkan pelaksanaan pengelolaan limbah tidak berjalan optimal sehingga
tidak e"ekti" dan e"isien.
6engelolaan limbah cair1. *umber daya manusia yang mengelola limbah
#air sebanyak satu orang dari unit 0 sanitasi yang
juga merangkap pengelola limbah padat dan
belum pernah mengikuti pelatihan mengenai
limbah #air.
!. olume limbah #air yang dihasilkan diperkirakan
rata-rata sebesar 07 m0@hari.
0. Teknik operasional dimulai sumber limbah #air
kamar mandi ,8: tidak ber"ungsi, w# sebanyak,9: tidak ber"ungsi, washta"el sebanyak >,:
tidak ber"ungsi dan urinoir 1: tidak ber"ungsi.
Penyaluran, penampungan, pengolahan ber"ungsi
dengan baik namun pemantauan tidak dilakukan
sesuai ketentuan.
9. Penerapan kebijakan belum sepenuhnya
dilaksanakan serta *'P pengelolaan limbah #air
belum ada.
8. 4euangan yang ada dianggaran sebesar p.
8.09/., mengalami penurunan sebesar p.
1/!.., dengan anggaran yang ada belum
diuraikan se#ara rin#i dan detail.
/.
olume limbah #air hasil pengukuran limbah #airdidapatkan hasil bahwa debit limbah #air rata-
8/18/2019 10010-22651-1-SM
http://slidepdf.com/reader/full/10010-22651-1-sm 12/13
Misgiono, Onny Setiani, udiyono
1%
rata ,9 liter@detik atau !9 liter@menit atau 08,8/
m0@hari.
>. &asil pemantauan limbah #air hasil pemeriksaan
limbah #air pada titik outlet hanya 6&0 bebas
,11 mg@l yang masih melebihi baku mutu,
sedangkan untuk pemantauan harian belum
dilakukan.I=aluasi input, proses dan output belum
dilakukan peren#anaan peningkatan kualitas *$3,
4euangan, 3etode, regulasi dan sarana prasarana
mengakibatkan pelaksanaan pengelolaan limbah #air
hanya bersi"at insidental bila ada permasalahan
sehingga hasil dari pengelolaan limbah #air tidak
sesuai dengan ketentuan.
+nalisa *%'T menunjukkan bahwa instalasi
sanitasi mempunyai kekuatanApeluang yang besar,
selanjutnya menyusun "ormula strategisnya yang
pertama adalah meningkatkan kemampuan instalasi
sanitasi dalam pengelolaanl imbah rumah sakit.
S"R"! 1. Bagi manajemen *$ 3imika perlu
penambahan tenaga untuk operator insenerator
dengan kuali"ikasi *5T+, besarnya anggaran
yang dibutuhkan untuk gaji serta hak-hak lainnya
dalam satu tahun sebesar p. 91.>/.,.
!. Bagi manajemen *$ 3imika anggaran
kebutuhan bahan habis pakai limbah padat
meliputi, kantong plastik limbah padat dan saety
bo2 dalam satu tahun dibutuhkan anggaran
sebesar p. 88.>99.!,
0. Bagi manajemen *$ 3imika anggaran yang
dibutuhkan untuk pemeriksaan laboratoriumlimbah #air 9 kali dalam satu tahun sebesar p.
!1./7.,
9. Bagi kepala instalasi sanitasi agar membuat
peren#anaan untuk pemeliharaan serta pengadaan
sarana dan prasarana meliputi; perbaikan
insinerator, pengadaan troly residu, pengadaan
bak disin"eksi untuk limbah #air dan pengadaan
low meter untuk mengukur debit limbah #air
8. Bagi kepala instalasi sanitasi untuk membuat
pengusulan tentang pelatihan limbah rumah sakit
dan segera menyusun serta mensosialisasikan
*'P pengelolaan limbah.
/.
Bagi koordinator unit 0 sanitasi agar pengawasandan pemantauan limbah dilakukan se#ara rutin
termasuk pengawasan penimbunan residu dengan
benar serta pemantauan parameter lapangan untuk
limbah #air.
D"0'"R P$S'""
1. BP4. umah *akit Pemerintah $aerah *ebagai
Badan 5ayanan mum (B5).
! . ndang-undang epublik ndonesia 6o 99
Tahun ! tentang umah *akit.
0. *. $eterminan Tindakan Perawat $alam
3embuang 5imbah. J#ited !11 1 'ktober KL+=ailable "rom;
http;@@www.google.#o.id@sear#hMG?jumlahNlimba
hNrumahNsakitHhl?idHbiw?10//Hbih?/91Hpr
md?i=nsHei?5u'2Tua0Fs%sr+"d0rOP+Hsa?6HoG?jumlahNlimbahNrumahNsakitHaG?"HaG
i?HaGl?Hgs2sm?sHgs2upl?/19l>/9ll19/l>l>llll1l0!9l80l!-1.1l!l
9. *rini=asan +. 3anaging a 3odern &ospital.
6ew $elhi; *ageL !7.
8. %&'. 3anagement o" *olid &ealth-are %aste
at Primary &ealth-are + $e#ision-3aking<uide. <ene=a; %&'L !8.
/. 3oreira +33, <Qnther %3. I=aluation o"
3edi#al %aste 3anagement applied to a *mall
apa#ity &ealth#are nit in BraEil. Fa#uldade de
*aRde PRbli#a da ni=ersidade de *So Paulo.
!1.>. 4.4alai=ani. + ase *tudy o" Biomedi#al %aste
3anagement in &ospitals. <lobal ournal o"
&ealth *#ien#e. !L1.
7. Paramita 6.I=aluasi Pengelolaan *ampah
umah *akit Pusat +ngkatan $arat <atot
*oebroto. Presipitasi. !>L!.. *aid 6. Teknologi Pengelolaan 5imbah
5ayanan 4esehatan. akarta; BPPTL !.
1. 5imbah *. J#ited !11 10 6opemberKL
+=ailable
"rom;http;@@www.s#ribd.#om@do#@8!>1>90@limb
ah-*ar#hi=e
11. Bio *. Penanganan dan Pengolahan 5imbahumah *akit. J#ited !11 1 'ktoberKL
+=ailable
"rom;http;@@shantybio.transdigit.#om@MBiology2$
asar2Pengolahan25imbah;Penanganan2dan2Pen
golahan25imbah2umah2*akit
1!. Purwanto . 3anajemen *trategis. Bandung;
Urama %idyaL !7.
10. khsan +, $harmanegara B+. +kuntansi dan
3anajemen 4euangan umah *akit.
Uogyakarta; <raha lmuL !1.
19. 3uninjaya ++<.3anajemen 4esehatan. akarta;
Penerbit Buku 4edokteran I<L !9.
18. &asibuan 3*P. 3anajemen $asar, Pengertian,$an 3asalah. akarta; Bumi +ksaraL !.
1/. Pruss +, I.<iroult, ushbrook P. *a"e
3anagement o" %aste "rom &ealth-are
+#ti=ities. <ene=a; %&'L 1.
1>. 4ep.3en.4es 6o 1!9 tahun !9 tentang
4esehatan 5ingkungan umah *akit.
17. +disasmito %. *istem 3anajemen 5ingkungan
umah *akit. akarta; PT,aja<ra"indo PersadaL
!>.
1. %illiam . Bla#kman . Basi# &aEardous %aste
3anagement. Third ed. Bo#a aton; 5ewis
PublishersL !1.
8/18/2019 10010-22651-1-SM
http://slidepdf.com/reader/full/10010-22651-1-sm 13/13
Evaluasi Manajemen Limbah Padat
1&
!. $epkes.. Pedoman Penatalaksanaan
Pengelolaan 5imbah Padat dan 5imbah air diumah *akit; $epkes L !/.
!1. *uharto . 5imbah 4imia dalam Pen#emara
dara dan +ir. Uogyakarta; +ndi '""setL !11.
!!. Purwanto $*. Pengelolaan 5imbah air TeoriPraktis untuk alon Tenaga *anitasi. *urabaya;
urusan 4esehatan 5ingkungan P'5TI44I**urabayaL !9.
!0. eese $. &andbook o" *a"ety and &ealth "or
the *er=i#e ndustry, ndustrial *a"ety and &ealth
"or People-'riented *er=i#es. Bo#a aton;
PressL !.!9. *ugiharto. $asar-dasar Pengelolaan +ir 5imbah.
akarta; ni=ersitas ndonesiaL 17>.
!8. 3a#Eulak +. %aste Treatment edu#ing <lobal
%aste. 6ew Uork; +n mprint o" n"o BaseL
!1.
!/. $epkes.. Pedoman *anitasi umah *akit dindonesia. akarta; $epkes.L !!.
!>. *abarguna B*. Buku Pegangan 3ahasiswa
3anajemen umah *akit. akarta; *agung *etoL
!11.
!7. &.F.5iu $, 5iptak B<. In=ironmental Ingineers
&andbook netB+*I. 6ew ersey; Press 55L 1.
!. ubaya B**+4. *anitasi +ir dan 5imbah
Pendukung 4eselamatan Pasien umah *akit.
akarta; *alemba 3edikaL !11.
0. 6emerow 65, +gardy F, *ulli=an P, *al=ato
+. In=ironmental Ingineering %ater,
%astewater, *oil and <round %ater Treatmentand emediation. *iCth ed. 6ew ersey; ohn
%iley H *onsL !.
01. +sano T. %ater euse ssue, Te#hnologies and
+ppli#ations. 6ew Uork; 3et#al" H IddyL
!>.1.