20
ABSES PARU

10. Kuliah Abses Paru

  • Upload
    de-joe

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

1

Citation preview

Page 1: 10. Kuliah Abses Paru

ABSES PARU

Page 2: 10. Kuliah Abses Paru

• Lung abscess is defined as necrosis of the pulmonary tissue and formation of cavities containing necrotic debris or fluid caused by microbial infection.• The formation of multiple small (<2 cm) abscesses is occasionally referred to as necrotizing pneumonia or lung gangrene.• Both lung abscess and necrotizing pneumonia are manifestations of a similar pathologic process. • Failure to recognize and treat lung abscess is associated with poor clinical outcome

Page 3: 10. Kuliah Abses Paru

• Abses multipel dengan ukuran < 2 cm biasanya akibat pneumonia atau ganggren paru

• Namun demikian proses patologik keduanya adalah sama

• Kegagalan diagnosis dan pengobatan dari abses paru berakibat buruk

Page 4: 10. Kuliah Abses Paru

DEFINISI•Lesi nekrotik dalam parenkim paru yang berisi nanah (pus)

EPIDEMIOLOGI•Laki-laki > wanita•Umumnya 40 – 50 tahun

Page 5: 10. Kuliah Abses Paru

PREDISPOSISI• Aspirasi paru oleh berbagai sebab• Penyakit esofagus• Infeksi gigi dan gingiva yang berlanjut• Infeksi saluran napas atas dan bawah yang

belum teratasi• Abses paru akibat aspirasi > pada bronkus

kanan lebih lurus daripada bronkus kiri• Abses karena aspirasi biasanya pada

daerah subsegmental lobus atas dan segmen apikal lobus bawah

Page 6: 10. Kuliah Abses Paru

PATOFISIOLOGI• Normal saluran napas bawah & parenkim

paru steril• Mikroorganisme penyebab infeksi lewati pertahanan

saluran napas sampai parenkim paru abses• Abses multipel ditemukan pada:

pasien dengan penyakit menahun, malnutrisi, sirosis hati, gangguan imunologis, penggunaan sitostatika

• Pada keadaan bakteremia terjadi penyebaran hematogen

• Penyebaran hematogen umumnya terjadi pada infeksi oleh streptokokus dan Klebsiella penumoniae

Page 7: 10. Kuliah Abses Paru

ETIOLOGI• Dikenal terdapat 4 macam spirochaeta

anaerob : Fusobacacterium nucleatum, peptostreptococcuc species, anaerob gram-negative dan Prevotella melaninogenicus

Page 8: 10. Kuliah Abses Paru

ETIOLOGIAbses paru dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme terutama:1. Kelompok bakteri aerob gram positif

- Streptokokus microaerophilic- Staphylococcus aureus

2. Kelompok bakteri gram negatif- Klebsiella pneumoniae- Pseudomonas aeruginosa- Escherichia coli

3. Kelompok bakteri anaerob- Bacteriodes melaninogenus- Bacteriodes fragilis- Peptostreptococcus

4. Kelompok jamur

Page 9: 10. Kuliah Abses Paru

GAMBARAN KLINIS• Bervariasi tergantung dari luas dan

lamanya abses• Umumnya perjalanan penyakit sekitar 1-3

minggu dengan gejala:- demam- menggigil - batuk produktif - sputum bau amis, warna kuning kehijauan sampai kecoklatan- batuk darah (kadang)

Page 10: 10. Kuliah Abses Paru

GAMBARAN KLINIS (lanjutan)• Abses dekat pleura rasa nyeri di dada• Kadang: - penurunan nafsu makan

- penurunan BB- badan terasa lemah

• Seringkali ditemukan faktor predisposisi seperti pasien epilepsi, gangguan kesadaran atau setelah mengalami tindakan operasi

Page 11: 10. Kuliah Abses Paru

GAMBARAN KLINIS (lanjutan)Pemeriksaan fisik:- Suhu badan meningkat dapat sampai 40oC- Nyeri tekan lokal- Perkusi redup dengan suara napas bronkial- Abses luas dan dekat dinding dada

kadang-kadang terdengar suara amforik- Suara napas bronkial terjadi karena

bronkus masih dalam keadaan terbuka disertai konsolidasi sekitar abses dan drainase abses yang baik

Page 12: 10. Kuliah Abses Paru

GAMBARAN KLINIS (lanjutan)

Bila abses terletak dekat pleura dan pecah piotoraks (empiema torasis)

Pada piotoraks:- Pergerakan dinding dada tertinggal pada

tempat lesi- Fremitus vokal menghilang- Perkusi redup/pekak- Bunyi napas menghilang- Ada tanda-tanda pendorongan

mediastinum terutama pendorongan jantung ke arah kontralateral tempat lesi

Page 13: 10. Kuliah Abses Paru

LABORATORIUM• Hitung leukosit umumnya tinggi:

10.000 – 20.000/mm3

• Shift to the left, PMN meningkat• Abses berlangsung lama anemia• Sputum: - pewarnaan Gram

- biakan mikroorganisme aerob, anaerob dan jamur(sputum diambil melalui batuk dan bilasan bronkus)

• Pemeriksaan serologis untuk jamur dan parasit

Page 14: 10. Kuliah Abses Paru

PEMERIKSAAN RADIOLOGI• Foto dada PA & lateral sangat membantu untuk

melihat lokasi lesi dan bentuk abses paru• Fase awal:

• Gambaran radiolusen dengan bayangan infiltrat yang padat dengan batas udara cairan di dalamnya, akibat drainase abses kurang sempurna

• Besar rongga abses umumnya 4-5 cm dengan lokasi pada segmen posterior lobus kanan atas, kadang pada segmen apikal kanan bawah atau segmen apikal posterior lobus kiri

• Dapat ditemukan juga gambaran abses multipel

Page 16: 10. Kuliah Abses Paru

PENATALAKSANAAN• Istirahat yang cukup• Abses pada foto berdiameter > 4 cm

rawat inap untuk cegah komplikasi• Diet: bubur tinggi kalori dan protein• Abses resolusi diet nasi biasa• Pengobatan berdasarkan

pemeriksaan mikrobiologi serta keadaan atau penyakit penyerta

Page 17: 10. Kuliah Abses Paru

Antibiotika• Standard treatment of an anaerobic lung

infection is clindamycin (600 mg IV q8h followed by 150-300 mg PO qid).

• Metronidazole antimikroba yang efektif terhadap bakteri anaerob tapi infeksi ini polimikrobial sehingga sudah kurang digunakan dan kegagalan terapi 50%

• Cefoxitin is a second-generation cephalosporin that has gram-positive, gram-negative, and anaerobic coverage. This agent may be used when a polymicrobial infection is suspected as cause of lung abscess

Page 18: 10. Kuliah Abses Paru

Lama terapi• Most clinicians prescribe antibiotic therapy generally

for 4-6 weeks.• Current recommendations are that antibiotic

treatment should be continued until the chest radiograph has shown either the resolution of lung abscess or the presence of a small stable lesion.

• The rationale for extended treatment maintains that risk of relapse exists with a shorter antibiotic regimen

Page 19: 10. Kuliah Abses Paru

PENATALAKSANAAN (lanjutan)• Antibiotik sedini mungkin dengan evaluasi

klinis• Penisilin

1,2 juta unit/hari selama 10-14 hari tergantung pada perbaikan klinis dan radiologis

• Bila alergi penisilin: klindamisin 3 kali 150 mg atau kloramfenikol 3

kali 500 mg selama 10 hari• Abses karena bakteri anaerob:

Dapat ditambahkan golongan Metronidazol 3 kali 500 mg selama 10 hari

Page 20: 10. Kuliah Abses Paru

PROGNOSIS• Sangat ditentukan respon

pengobatan, antibiotik dan penggunaan antibiotik sedini mungkin

• Komplikasi:• Piotoraks (empiema)• Fistula bronkopleura

• Prognosis umumnya baik, tergantung juga keadaan umum pasien dan etiologi penyebab abses