Upload
de-joe
View
225
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
1
Citation preview
ABSES PARU
• Lung abscess is defined as necrosis of the pulmonary tissue and formation of cavities containing necrotic debris or fluid caused by microbial infection.• The formation of multiple small (<2 cm) abscesses is occasionally referred to as necrotizing pneumonia or lung gangrene.• Both lung abscess and necrotizing pneumonia are manifestations of a similar pathologic process. • Failure to recognize and treat lung abscess is associated with poor clinical outcome
• Abses multipel dengan ukuran < 2 cm biasanya akibat pneumonia atau ganggren paru
• Namun demikian proses patologik keduanya adalah sama
• Kegagalan diagnosis dan pengobatan dari abses paru berakibat buruk
DEFINISI•Lesi nekrotik dalam parenkim paru yang berisi nanah (pus)
EPIDEMIOLOGI•Laki-laki > wanita•Umumnya 40 – 50 tahun
PREDISPOSISI• Aspirasi paru oleh berbagai sebab• Penyakit esofagus• Infeksi gigi dan gingiva yang berlanjut• Infeksi saluran napas atas dan bawah yang
belum teratasi• Abses paru akibat aspirasi > pada bronkus
kanan lebih lurus daripada bronkus kiri• Abses karena aspirasi biasanya pada
daerah subsegmental lobus atas dan segmen apikal lobus bawah
PATOFISIOLOGI• Normal saluran napas bawah & parenkim
paru steril• Mikroorganisme penyebab infeksi lewati pertahanan
saluran napas sampai parenkim paru abses• Abses multipel ditemukan pada:
pasien dengan penyakit menahun, malnutrisi, sirosis hati, gangguan imunologis, penggunaan sitostatika
• Pada keadaan bakteremia terjadi penyebaran hematogen
• Penyebaran hematogen umumnya terjadi pada infeksi oleh streptokokus dan Klebsiella penumoniae
ETIOLOGI• Dikenal terdapat 4 macam spirochaeta
anaerob : Fusobacacterium nucleatum, peptostreptococcuc species, anaerob gram-negative dan Prevotella melaninogenicus
ETIOLOGIAbses paru dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme terutama:1. Kelompok bakteri aerob gram positif
- Streptokokus microaerophilic- Staphylococcus aureus
2. Kelompok bakteri gram negatif- Klebsiella pneumoniae- Pseudomonas aeruginosa- Escherichia coli
3. Kelompok bakteri anaerob- Bacteriodes melaninogenus- Bacteriodes fragilis- Peptostreptococcus
4. Kelompok jamur
GAMBARAN KLINIS• Bervariasi tergantung dari luas dan
lamanya abses• Umumnya perjalanan penyakit sekitar 1-3
minggu dengan gejala:- demam- menggigil - batuk produktif - sputum bau amis, warna kuning kehijauan sampai kecoklatan- batuk darah (kadang)
GAMBARAN KLINIS (lanjutan)• Abses dekat pleura rasa nyeri di dada• Kadang: - penurunan nafsu makan
- penurunan BB- badan terasa lemah
• Seringkali ditemukan faktor predisposisi seperti pasien epilepsi, gangguan kesadaran atau setelah mengalami tindakan operasi
GAMBARAN KLINIS (lanjutan)Pemeriksaan fisik:- Suhu badan meningkat dapat sampai 40oC- Nyeri tekan lokal- Perkusi redup dengan suara napas bronkial- Abses luas dan dekat dinding dada
kadang-kadang terdengar suara amforik- Suara napas bronkial terjadi karena
bronkus masih dalam keadaan terbuka disertai konsolidasi sekitar abses dan drainase abses yang baik
GAMBARAN KLINIS (lanjutan)
Bila abses terletak dekat pleura dan pecah piotoraks (empiema torasis)
Pada piotoraks:- Pergerakan dinding dada tertinggal pada
tempat lesi- Fremitus vokal menghilang- Perkusi redup/pekak- Bunyi napas menghilang- Ada tanda-tanda pendorongan
mediastinum terutama pendorongan jantung ke arah kontralateral tempat lesi
LABORATORIUM• Hitung leukosit umumnya tinggi:
10.000 – 20.000/mm3
• Shift to the left, PMN meningkat• Abses berlangsung lama anemia• Sputum: - pewarnaan Gram
- biakan mikroorganisme aerob, anaerob dan jamur(sputum diambil melalui batuk dan bilasan bronkus)
• Pemeriksaan serologis untuk jamur dan parasit
PEMERIKSAAN RADIOLOGI• Foto dada PA & lateral sangat membantu untuk
melihat lokasi lesi dan bentuk abses paru• Fase awal:
• Gambaran radiolusen dengan bayangan infiltrat yang padat dengan batas udara cairan di dalamnya, akibat drainase abses kurang sempurna
• Besar rongga abses umumnya 4-5 cm dengan lokasi pada segmen posterior lobus kanan atas, kadang pada segmen apikal kanan bawah atau segmen apikal posterior lobus kiri
• Dapat ditemukan juga gambaran abses multipel
PENATALAKSANAAN• Istirahat yang cukup• Abses pada foto berdiameter > 4 cm
rawat inap untuk cegah komplikasi• Diet: bubur tinggi kalori dan protein• Abses resolusi diet nasi biasa• Pengobatan berdasarkan
pemeriksaan mikrobiologi serta keadaan atau penyakit penyerta
Antibiotika• Standard treatment of an anaerobic lung
infection is clindamycin (600 mg IV q8h followed by 150-300 mg PO qid).
• Metronidazole antimikroba yang efektif terhadap bakteri anaerob tapi infeksi ini polimikrobial sehingga sudah kurang digunakan dan kegagalan terapi 50%
• Cefoxitin is a second-generation cephalosporin that has gram-positive, gram-negative, and anaerobic coverage. This agent may be used when a polymicrobial infection is suspected as cause of lung abscess
Lama terapi• Most clinicians prescribe antibiotic therapy generally
for 4-6 weeks.• Current recommendations are that antibiotic
treatment should be continued until the chest radiograph has shown either the resolution of lung abscess or the presence of a small stable lesion.
• The rationale for extended treatment maintains that risk of relapse exists with a shorter antibiotic regimen
PENATALAKSANAAN (lanjutan)• Antibiotik sedini mungkin dengan evaluasi
klinis• Penisilin
1,2 juta unit/hari selama 10-14 hari tergantung pada perbaikan klinis dan radiologis
• Bila alergi penisilin: klindamisin 3 kali 150 mg atau kloramfenikol 3
kali 500 mg selama 10 hari• Abses karena bakteri anaerob:
Dapat ditambahkan golongan Metronidazol 3 kali 500 mg selama 10 hari
PROGNOSIS• Sangat ditentukan respon
pengobatan, antibiotik dan penggunaan antibiotik sedini mungkin
• Komplikasi:• Piotoraks (empiema)• Fistula bronkopleura
• Prognosis umumnya baik, tergantung juga keadaan umum pasien dan etiologi penyebab abses