Upload
atina-rezki
View
146
Download
25
Embed Size (px)
Citation preview
CONFIDENTIAL AND PROPRIETARY
Any use of this material without specific permission of PT Pertamina EP is strictly prohibited
HSSE PT PERTAMINA EP
Bangkitkan Energi Negeri
HEALTH, SAFETY, SECURITY, ENVIRONMENTALHEALTH, SAFETY, SECURITY, ENVIRONMENTALHEALTH, SAFETY, SECURITY, ENVIRONMENTALHEALTH, SAFETY, SECURITY, ENVIRONMENTAL(HSSE) (HSSE) (HSSE) (HSSE)
---- KEGIATAN FUNGSI HSSE DI PEP KEGIATAN FUNGSI HSSE DI PEP KEGIATAN FUNGSI HSSE DI PEP KEGIATAN FUNGSI HSSE DI PEP ----
Disiapkan Untuk Pendidikan BPS
PT PERTAMINA EP
BIODATA
• 1. Nama : Krisman J. Sihotang
• 2. Jabatan : HSSE Operation Manager Asset 1
• 3. Status : 203
• 4. Tel : 08125510068
• 5. Fax :
• 6. Email : [email protected]
• 7. Riwayat Pekerjaan :
3
1 PERKENALAN DAN HSE PAUSED
2
KONSEP DASAR HSSE SEBAGAI ASPEK DAN FUNGSI
GAMBARAN UMUM KEGIATAN DAN RISIKO KERJA DI PEP
4 PENERAPAN SMHSE DI PERTAMINA EP
5 QUIS
3
1 PERKENALAN DAN HSE PAUSED
2
KONSEP DASAR HSE SEBAGAI ASPEK DAN FUNGSI
GAMBARAN UMUM KEGIATAN DAN RESIKO KERJA DI PEP
4 PENERAPAN SMHSE DI PERTAMINA EP
5 QUIS
5
LET’S START….!
3
1 PERKENALAN DAN HSE PAUSED
2
KONSEP DASAR HSSE SEBAGAI ASPEK DAN FUNGSI
GAMBARAN UMUM KEGIATAN DAN RESIKO KERJA DI PEP
4 PENERAPAN SMHSE DI PERTAMINA EP
5 QUIS
Lingkup Kegiatan Usaha PEP
FWKO
TANK WASH TANK
SHIPPING TANK
Sumur ProduksiSumur ProduksiSumur ProduksiSumur Produksi
GasGasGasGas
OilOilOilOil
Fasilitas PengolahanFasilitas PengolahanFasilitas PengolahanFasilitas PengolahanMinyak/GasMinyak/GasMinyak/GasMinyak/Gas
Tangki Pengumpul/TerminalTangki Pengumpul/TerminalTangki Pengumpul/TerminalTangki Pengumpul/Terminal
Minyak/GasMinyak/GasMinyak/GasMinyak/GasAir/PengotorAir/PengotorAir/PengotorAir/Pengotor
Minyak/Minyak/Minyak/Minyak/GasGasGasGas
LimbahLimbahLimbahLimbah(Air/Padat)(Air/Padat)(Air/Padat)(Air/Padat)
Fasilitas Pengolahan Limbah Fasilitas Pengolahan Limbah Fasilitas Pengolahan Limbah Fasilitas Pengolahan Limbah PadatPadatPadatPadat
Kapal Tanker Minyak/GasKapal Tanker Minyak/GasKapal Tanker Minyak/GasKapal Tanker Minyak/Gas
Fasilitas Pengolahan Air LimbahFasilitas Pengolahan Air LimbahFasilitas Pengolahan Air LimbahFasilitas Pengolahan Air LimbahSumur Injeksi / SungaiSumur Injeksi / SungaiSumur Injeksi / SungaiSumur Injeksi / Sungai
TITIK PEMANTAUAN
PERALATAN
PENANGGULANGAN
TUMPAHAN
(OIL BOOM, SKIMMER)
SPILL BOOM,
OIL CATCHERBIOPILE
REGREENING
CARA PEROLEHAN
PRIMER/SEKUNDER
Emisi UdaraEmisi UdaraEmisi UdaraEmisi Udara
PemboranPemboranPemboranPemboran
SeismikSeismikSeismikSeismik
KARAKTERISTIK INDUSTRI MIGASKARAKTERISTIK INDUSTRI MIGASKARAKTERISTIK INDUSTRI MIGASKARAKTERISTIK INDUSTRI MIGAS(Up Stream (Up Stream (Up Stream (Up Stream –––– HuluHuluHuluHulu))))
1.1.1.1. TemperaturTemperaturTemperaturTemperatur TinggiTinggiTinggiTinggi
2.2.2.2. TekananTekananTekananTekanan TinggiTinggiTinggiTinggi
3.3.3.3. MudahMudahMudahMudah TerbakarTerbakarTerbakarTerbakar
4.4.4.4. MudahMudahMudahMudah MeledakMeledakMeledakMeledak
5.5.5.5. MaterialMaterialMaterialMaterial PenunjangPenunjangPenunjangPenunjang,,,, ProdukProdukProdukProduk ((((MinyakMinyakMinyakMinyak &&&& Gas)Gas)Gas)Gas) dandandandan LimbahLimbahLimbahLimbah yangyangyangyangdihasilkandihasilkandihasilkandihasilkan masukmasukmasukmasuk dalamdalamdalamdalam KategoryKategoryKategoryKategory LimbahLimbahLimbahLimbah BBBB3333 ((((BahanBahanBahanBahan BerbahayaBerbahayaBerbahayaBerbahaya&&&& BeracunBeracunBeracunBeracun))))
6.6.6.6. TempatTempatTempatTempat ––––LingkunganLingkunganLingkunganLingkungan KerjaKerjaKerjaKerja
---- PerairanPerairanPerairanPerairan (Off(Off(Off(Off----Shore)Shore)Shore)Shore)- ConfineConfineConfineConfine SpaceSpaceSpaceSpace ((((TankiTankiTankiTanki))))- KetinggianKetinggianKetinggianKetinggian (Rig)(Rig)(Rig)(Rig)
IndustriIndustriIndustriIndustri migasmigasmigasmigas sangatsangatsangatsangat berisikoberisikoberisikoberisiko terhadapterhadapterhadapterhadap terjadinyaterjadinyaterjadinyaterjadinya dampakdampakdampakdampak negatifnegatifnegatifnegatifHSE (HSE (HSE (HSE (kecelakaankecelakaankecelakaankecelakaan kerjakerjakerjakerja, , , , kebakarankebakarankebakarankebakaran, , , , pencemaranpencemaranpencemaranpencemaran lingkunganlingkunganlingkunganlingkungan) ) ) )
Risiko dalam kegiatan operasi.
• Kebakaran / blowout, kerusakan
peralatan.
• Kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja.
• Kerusakan lingkungan/pencemaran
• Gangguan pada bahan baku, bahan pembantu, maupun hasil produksi.
• Keadaan-keadaan yang tidak efisien
• Kehilangan pemasaran, dan hubungan
baik dengan stakeholder
Th 2006
1111FatalityFatalityFatalityFatality
30303030Non Non Non Non Recordable Recordable Recordable Recordable
IncidentIncidentIncidentIncident
10.00010.00010.00010.000Unsafe Unsafe Unsafe Unsafe Condition/ Unsafe Condition/ Unsafe Condition/ Unsafe Condition/ Unsafe
BehaviorBehaviorBehaviorBehavior
600600600600Near Near Near Near MissMissMissMiss
TRIANGLE SAFETY PERFORMANCE
10101010Recordable Recordable Recordable Recordable
IncidentIncidentIncidentIncident
LINGKUP KEGIATAN PEP
FWKO
TANK WASH TANK
SHIPPING TANK
Sumur ProduksiSumur ProduksiSumur ProduksiSumur Produksi
GasGasGasGas
OilOilOilOil
Tangki Pengumpul/TerminalTangki Pengumpul/TerminalTangki Pengumpul/TerminalTangki Pengumpul/Terminal
Minyak/GasMinyak/GasMinyak/GasMinyak/GasAir/PengotorAir/PengotorAir/PengotorAir/Pengotor
MinyakMinyakMinyakMinyak////GasGasGasGas
Kapal Tanker Minyak/GasKapal Tanker Minyak/GasKapal Tanker Minyak/GasKapal Tanker Minyak/GasCARA PEROLEHAN
PRIMER/SEKUNDER
PemboranPemboranPemboranPemboran
SeismikSeismikSeismikSeismik
HAZARD JENISNYA Dampaknya SUMBER OBJEK YANG TERKENA
DAMPAK
KIMIA : Bahan Kimia yang digunakan dalam
proses, gas H2S, HC, emisi dll
Langsung dan
dalam jangka
waktu lama
(menahun)
Kegiatan seismik, Pemboran dan
proses produksi
Manusia, Peralatan dan
lingkungan
BIOLOGI : ular berbisa, nyamuk DBD/Malaria,
lalat, mikroorganisme
Lingkungan sekitar Manusia
FISIKA : Bising, Panas berlebih, getaran Lingkungan sekitar, kegiatan seismik,
pemboran, operasi, konstruksi
Manusia dan peralatan
Mechanical : mesin berputar, kendaraan, gas
bertekanan
Langsung Kegiatan seismik, Pemboran dan
proses
Manusia
DO YOU KNOW THATWorkplaces can be DANGEROUS; there are many HAZARDS that have the
potential INCIDENT to kill, injure or cause ill health or disease to the worker,
polluted the environment and make the company collapse?
Jika Terjadi
Incident, artinya
Cost Perusahaan
akan Bertambah,
Profit akan
berkurang
MOST OF THE COST IS HIDDENMOST OF THE COST IS HIDDENMOST OF THE COST IS HIDDENMOST OF THE COST IS HIDDEN
INDIRECT COSTSINDIRECT COSTSINDIRECT COSTSINDIRECT COSTS1.1.1.1. Investigation Investigation Investigation Investigation 2.2.2.2. Clearing SiteClearing SiteClearing SiteClearing Site3.3.3.3. Equipment & Material DamageEquipment & Material DamageEquipment & Material DamageEquipment & Material Damage4.4.4.4. Plant DamagePlant DamagePlant DamagePlant Damage5.5.5.5. Production delays/lossesProduction delays/lossesProduction delays/lossesProduction delays/losses6.6.6.6. Legal ExpensesLegal ExpensesLegal ExpensesLegal Expenses7.7.7.7. Overtime WorkingOvertime WorkingOvertime WorkingOvertime Working8.8.8.8. InsuranceInsuranceInsuranceInsurance
INTANGIBLE COSTSINTANGIBLE COSTSINTANGIBLE COSTSINTANGIBLE COSTS1.1.1.1. Image/ReputationImage/ReputationImage/ReputationImage/Reputation2.2.2.2. Customer SatisfactionCustomer SatisfactionCustomer SatisfactionCustomer Satisfaction3.3.3.3. BusinesBusinesBusinesBusines OpportunityOpportunityOpportunityOpportunity4.4.4.4. RevenueRevenueRevenueRevenue----ProfitProfitProfitProfit
DIRECT COSTSDIRECT COSTSDIRECT COSTSDIRECT COSTS1. 1. 1. 1. EmployeEmployeEmployeEmploye LiabilitiesLiabilitiesLiabilitiesLiabilities2. Third Party Liabilities2. Third Party Liabilities2. Third Party Liabilities2. Third Party Liabilities3. Property Damage3. Property Damage3. Property Damage3. Property Damage
YES, WE AGREEWorkplaces can be DANGEROUS; Because we “Play” with HAZARDS that have the
potential INCIDENT to kill, injure or cause ill health or disease to the worker,
polluted the environment and make the company collapse
So… what should company and employee do?
Just Manage All Risk (Manage HSE Aspects well)!!
R = f ( Hazard, Exposure / Probability)
Konstan,
Cenderung Meningkat
Faktor yang harus
dikelola
3
1 PERKENALAN DAN HSE PAUSED
2
KONSEP DASAR HSSE SEBAGAI ASPEK DAN FUNGSI
GAMBARAN UMUM KEGIATAN DAN RESIKO KERJA DI PEP
4 KEGIATAN FUNGSI HSSE DI OPERASI PEP
5 QUIS
• Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1970 Nomor 1, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2918)
• Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279) (Pasal 87 ayat 2)
• Undang – Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Ф Kegiatan usaha hulu migas merupakanoperasi yang komplek dan berteknologitinggi.
Ф Potensi menimbulkan resiko kecelakaan,kesehatan kerja dan lingkungan.
Ф Kontraktor KKS HARUS memiliki komitmenyang kuat terhadap upaya manajemenHSE.
Ф Penerapan manajemen HSE dilaksanakansejak pra-operasi, saat operasiberlangsung dan pasca-operasi.
PENTINGNYA PENGELOLAAN ASPEK HSE
WHAT IS/ARE HSE??
Perangkat dari Organisasi
Perusahaan untuk membantu
Perusahaan dalam mengelola
ASPEK HSE pada proses
Bisnisnya dan dalam
pencapaian Target Kerja, agar
tetap mematuhi peraturan dan
ketentuan Pemerintah maupun
Standard yang berlaku.
Faktor yang berdampak
terhadap pekerja, perusahaan
dan lingkungan sekitar.
Keberlangsungan pengelolaan
aspek HSE menjadi tanggung
jawab semua pekerja.
Merencanakan, mengevaluasi, membina mengawasi
dan mengembangkan Health, Safety, Security &
Environment (HSSE) dan Inspeksi Peralatan untuk
menunjang kegiatan operasi PT PERTAMINA EP agar
tercipta kondisi operasi yang aman, handal, sehat dan
akrab lingkungan yang mendukung bisnis PT
PERTAMINA EP yang kompetitif dan berkelanjutan.
Tugas dan tanggung jawab Fungsi HSSE
VP HSSE
SENIOR OH-IH
ANALYST
SENIOR SAFETY
ANALYST
SAFETY SPECIALISTSENIOR INSPECTION
ANALYST
SENIOR
ENVIRONMENT
ANALYST
OH-IH SPECIALIST
OCCUPATIONAL
HEALTH &
INDUSTRIAL HYGIENE
SAFETY MANAGERINSPECTION
MANAGER
ENVIRONMENT
MANAGER
VP HSSE
ASSET 1 HSSE
OPERATION MANAGER
ASSET 5 HSSE
OPERATION MANAGER
HSE ANALYST HSE ANALYST SENIOR HSE ANALYST
ASSET 2 HSSE
OPERATION MANAGER
ASSET 3 HSSE
OPERATION MANAGER
ASSET 4 HSSE
OPERATION MANAGER
HSE ANALYST HSE ANALYST
SENIOR HSE ANALYST HSE ANALYST
ORGANISASI HSSE FIELD
SAFETY
26
• Memastikan tersedianya pedomanan pelaksanaan operasi Migas yang sesuai
dengan standard
• Memonitor dan melakukan audit pelaksanaan pedoman yang berlaku dalam
operasi Perusahaan
• Mengukur performance yang dicapai dan melakukan evaluasi
Target Perusahaan sesuai Key Performance Indicator:
• NOA = 0
• Fatality
• Tumpahan Minyak > 15 bbls
• Property Damaged > US $ 1.000.000
• TRIR = 0.64
TRIR = Total Recordable Incident Rate
TAHUNTAHUNTAHUNTAHUN 2012201220122012
1111 TRIRTRIRTRIRTRIR ==== TotalTotalTotalTotal RecordableRecordableRecordableRecordable IncidentIncidentIncidentIncident RateRateRateRate(BOD(BOD(BOD(BOD ==== 0000....80808080,,,, GMGMGMGM ==== 2222....0000))))
KategoryKategoryKategoryKategory Recordable Incident Recordable Incident Recordable Incident Recordable Incident adalahadalahadalahadalahjikajikajikajika korbankorbankorbankorban tidaktidaktidaktidak bisabisabisabisa bekerjabekerjabekerjabekerja
kembalikembalikembalikembali > 2x24 jam> 2x24 jam> 2x24 jam> 2x24 jam
2222 NOANOANOANOA ==== NumberNumberNumberNumber OfOfOfOf AccidentAccidentAccidentAccident
aaaa.... FatalityFatalityFatalityFatality ((((KorbanKorbanKorbanKorban MeninggalMeninggalMeninggalMeninggal))))
bbbb....TumpahanTumpahanTumpahanTumpahan MinyakMinyakMinyakMinyak >>>> 15151515 barelsbarelsbarelsbarels
cccc.... KerugianKerugianKerugianKerugian materimaterimaterimateri (Direct(Direct(Direct(Direct Cost)Cost)Cost)Cost)akibatakibatakibatakibat kebakarankebakarankebakarankebakaran >>>> USUSUSUS $$$$ 1111 jutajutajutajuta
TAHUNTAHUNTAHUNTAHUN 2013201320132013
1111 TRIRTRIRTRIRTRIR ==== TotalTotalTotalTotal RecordableRecordableRecordableRecordable IncidentIncidentIncidentIncident RateRateRateRate(BOD(BOD(BOD(BOD ==== 0000....64646464,,,, GMGMGMGM ==== 1111....5555))))
KategoryKategoryKategoryKategory Recordable Incident Recordable Incident Recordable Incident Recordable Incident adalahadalahadalahadalahjikajikajikajika korbankorbankorbankorban tidaktidaktidaktidak bisabisabisabisa bekerjabekerjabekerjabekerja
kembalikembalikembalikembali > 1x24 jam> 1x24 jam> 1x24 jam> 1x24 jam
2222 NOANOANOANOA ==== NumberNumberNumberNumber OfOfOfOf AccidentAccidentAccidentAccident
aaaa.... FatalityFatalityFatalityFatality ((((KorbanKorbanKorbanKorban MeninggalMeninggalMeninggalMeninggal))))
bbbb....TumpahanTumpahanTumpahanTumpahan MinyakMinyakMinyakMinyak >>>> 15151515 barelsbarelsbarelsbarels
cccc.... KerugianKerugianKerugianKerugian materimaterimaterimateri (Direct(Direct(Direct(Direct Cost)Cost)Cost)Cost)akibatakibatakibatakibat kebakarankebakarankebakarankebakaran >>>> USUSUSUS $$$$ 1111....000000000000....000000000000
TAHUNTAHUNTAHUNTAHUN 2014201420142014
1111 TRIRTRIRTRIRTRIR ==== TotalTotalTotalTotal RecordableRecordableRecordableRecordable IncidentIncidentIncidentIncident RateRateRateRate(BOD(BOD(BOD(BOD ==== 0000....64646464,,,, GMGMGMGM ==== 1111....2222))))
KategoryKategoryKategoryKategory Recordable Incident Recordable Incident Recordable Incident Recordable Incident adalahadalahadalahadalahMTC (Medical Treatment MTC (Medical Treatment MTC (Medical Treatment MTC (Medical Treatment Cases) Cases) Cases) Cases)
2222 NOANOANOANOA ==== NumberNumberNumberNumber OfOfOfOf AccidentAccidentAccidentAccident
aaaa.... FatalityFatalityFatalityFatality ((((KorbanKorbanKorbanKorban MeninggalMeninggalMeninggalMeninggal))))
bbbb....TumpahanTumpahanTumpahanTumpahan MinyakMinyakMinyakMinyak >>>> 15151515 barelsbarelsbarelsbarels
cccc.... KerugianKerugianKerugianKerugian materimaterimaterimateri (Direct(Direct(Direct(Direct Cost)Cost)Cost)Cost)akibatakibatakibatakibat kebakarankebakarankebakarankebakaran >>>> USUSUSUS $$$$ 1111....000000000000....000000000000
TAHUNTAHUNTAHUNTAHUN 2015201520152015
1111 TRIRTRIRTRIRTRIR ==== TotalTotalTotalTotal RecordableRecordableRecordableRecordable IncidentIncidentIncidentIncident RateRateRateRate(BOD(BOD(BOD(BOD ==== GMGMGMGM ==== 0000....40404040))))
KategoryKategoryKategoryKategory Recordable Incident Recordable Incident Recordable Incident Recordable Incident adalahadalahadalahadalahMTC (Medical Treatment MTC (Medical Treatment MTC (Medical Treatment MTC (Medical Treatment Cases) Cases) Cases) Cases)
2222 NOANOANOANOA ==== NumberNumberNumberNumber OfOfOfOf AccidentAccidentAccidentAccident
aaaa.... FatalityFatalityFatalityFatality ((((KorbanKorbanKorbanKorban MeninggalMeninggalMeninggalMeninggal))))
bbbb....TumpahanTumpahanTumpahanTumpahan MinyakMinyakMinyakMinyak >>>> 1111 barelsbarelsbarelsbarels
cccc.... KerugianKerugianKerugianKerugian materimaterimaterimateri (Direct(Direct(Direct(Direct Cost)Cost)Cost)Cost)akibatakibatakibatakibat kebakarankebakarankebakarankebakaran >>>> USUSUSUS $$$$ 10101010....000000000000
PELATIHAN
a. Upskilling Safety Staff
b.Pelatihan Pekerja & Pekarya
•Basic HSE Training
•Lifting & Rigging
•Emergency Preparedness
•Safety Driving
RAKOR SAFETY
a. STK, Staffing, Development, CSMS
AUDIT SMHSE
a. CSMS
b. ISRS 7
c. Operational Excellence
MONITORING IMPLEMENTASI
a. MWT
b. PEKA Online
c. Inspeksi
d. HSE Committee Meeting
PENGELOLAAN SAFETY DATABASE
a. Inventarisasi Data Statistik Safety
b. Laporan Bulanan HSE
UPDATE STK SAFETY
a. CSMS
b. Manual Book
NONONONO FIELDS / FIELDS / FIELDS / FIELDS / UBEPUBEPUBEPUBEP
LEVELLEVELLEVELLEVEL
TahunTahunTahunTahun2011201120112011
TahunTahunTahunTahun2012201220122012
TahunTahunTahunTahun 2013201320132013 Tahun Tahun Tahun Tahun 2014201420142014(Base)(Base)(Base)(Base)
Asset Asset Asset Asset ---- 1111
1111 RantauRantauRantauRantau ---- 5555 6666 7777
2222 P P P P SusuSusuSusuSusu ---- ---- 4444 6666
3333 JambiJambiJambiJambi ---- 3333 4444 7777
4444 RambaRambaRambaRamba ---- ---- ---- 6666
5555 LirikLirikLirikLirik ---- ---- 3333 6666
Asset Asset Asset Asset ---- 2222
6666 PrabumulihPrabumulihPrabumulihPrabumulih ---- ---- 5555 6666
7777 PendopoPendopoPendopoPendopo ---- ---- ---- 6666
8888 LimauLimauLimauLimau ---- 2222 3333 7777
9999 ADERAADERAADERAADERA ---- ---- ---- 6666
Asset Asset Asset Asset ---- 3333
10101010 TambunTambunTambunTambun ---- 3333 4444 7777
11111111 SubangSubangSubangSubang 3333 5555 5555 7777
12121212 JatibarangJatibarangJatibarangJatibarang ---- ---- 5555 6666
Asset Asset Asset Asset ---- 4444
13131313 CepuCepuCepuCepu ---- ---- ---- 6666
Asset Asset Asset Asset ---- 5555
14141414 PapuaPapuaPapuaPapua ---- ---- ---- 6666
15151515 SangattaSangattaSangattaSangatta ---- ---- ---- 6666
16161616 BunyuBunyuBunyuBunyu ---- ---- 5555 6666
17171717 TanjungTanjungTanjungTanjung ---- 3333 5555 7777
18181818 SangaSangaSangaSanga----SangaSangaSangaSanga ---- 3333 4444 7777
19191919 TarakanTarakanTarakanTarakan ---- ---- 4444 6666
33334444
5555
77778888
0
2
4
6
8
10
2010 2011 2012 2013 2014
Level
Level
Level
Level
TAHUNTAHUNTAHUNTAHUN
Target (Stretch) Level Audit Target (Stretch) Level Audit Target (Stretch) Level Audit Target (Stretch) Level Audit HSE MANAGEMENT SYSTEM VERSI ISRSHSE MANAGEMENT SYSTEM VERSI ISRSHSE MANAGEMENT SYSTEM VERSI ISRSHSE MANAGEMENT SYSTEM VERSI ISRS----7777
OCCUPATIONAL HEALTH
AND INDUSTRIAL HYGIENE
32
…….. “GUARDIAN OF THE WORKPLACE”….
MAIN CONCERN :
� RECOGNITION OF HAZARDS.
� EVALUATION OF HAZARDS.
� CONTROL OF HAZARDS :
� IN THE WORK ENVIRONMENT.
� POLLUTENTS FROM WORK
PROCESSES.
� HAZARDS COMMUNICATION.
MEMBANTU PIMPINAN SECARA
PROFESSIONAL DALAM UPAYA
MEMELIHARA TENAGA KERJA
YANG SEHAT, SERTA UPAYA
MEMELIHARA/MENINGKATKAN
LINGKUNGAN KERJA YANG
BERSIH, NYAMAN DAN AMAN.
…….. “GUARDIAN OF THE WORKPLACE”….
WORKER & THE VARIED
INFLUENCES THAT SURROUND HIM/HER
RECOGNATION AND EVALUATION
HEALTH HAZARDJAN – DEC 2014
HAZARD MAPPING
12 Field & Head Office
OHIH STAFF CERTIFICATION JAN – DEC 2014HIMU
HIMA
IMPROVEMENT IH AWARENESS JAN – DEC 2014Penggunaan APD &
ERGONOMI
HEALTH PROMOTION AND
STANDARDIZATION HAZKOMJAN – DEC 2014
STANDARDIZATION HAZKOM
MONTHLY BROADCAST &
STANDARDIZATION HAZKOM
STANDARDIZATION PPE JAN – JUN 2014HEARING, GAS MASK &
CHEMICAL HANDLING
…….. “GUARDIAN OF THE WORKPLACE”….
PENGELOLAAN INSPEKSI
PT PERTAMINA EP
36
1. Mijn Politie Reglement (MPR) tahun 1930
2. Undang-Undang No. 22 tahun 2001, tentang Minyak dan Gas Bumi
3. Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 1974, tentang Pengawasan Pelaksanaan Eksplorasi dan Eksploitasi
Minyak dan Gas Bumi di Daerah Lepas Pantai
4. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 06P/0746/M.PE/1991, tanggal 19 Nopember 1991, tentang
Pemeriksaan Keselamatan Kerja Aatas Instalasi, Peralatan dan Teknik Yang Dipergunakan Dalam
Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan Pengusahaan Sumberdaya Panas Bumi
5. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.300K/38/M.PE/1997, tanggal 28 April 1997, tentang
Keselamatan Kerja Pipa Penyalur Minyak dan Gas Bumi
6. Surat Keputusan Direktur Jendral Minyak dam Gas Bumi No. 84K/38/DJM/1998, tanggal 19 Agustus 1998,
tentang Pedoman dan Tata Cara Pemeriksaan Keselamatan Kerja Atas Instalasi, Peralatan dan Teknik
Yang Dipergunakan Dalam Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan Pengusahaan Sumberdaya Panas
Bumi.
7. Surat Keputusan Dirjen Migas No. 21K/38/DJM/1999 tanggal 16 April tentang Petunjuk Pelaksanaan tata
Cara Pemeriksaan Teknis atas Konstruksi Platform yang Dipergunakan Dalam Usaha Pertambangan
Migas
8. Keputusan Direktur Jendral Migas No. 21K/38/DJM/1999, tanggal 16 April 1999, tentang Petunjuk
Pelaksanaan Tata Cara Pemeriksaan Atas Konstruksi Platform Yang Dipergunakan Dalam Usaha
Pertambangan Minyak dan Gas Bumi
9. Peraturan Direktur Jendral Migas No.43P/382/DDJM/1992, tanggal 19 September 1992, tentang Syarat-
Syarat dan Tata Kerja Perusahaan Jasa Inspeksi Teknik Bidang Pertambangan Minyak Dan Gas Bumi dan
Pengusahaan Sumberdaya Panas Bumi
10. Surat Keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi No. 39K/ 38/DJM/2002, tanggal 02 Juli 2002,
tentang Pedoman dan Tata cara Pemeriksaan Kerja AtasTangki Penimbun Minyak dan Gas Bumi
11. Pedoman Sistem Manajemen Healt, Safety & Enviroment (SMHSE) tahun 2006, tanngal 03 Januari 2007.
DASAR HUKUM ASPEK INSPEKSI
37
UNDANG UNDANG NO. 22 TAHUN 2008
TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI
� BADAN USAHA/BADAN USAHA TETAP MENJAMIN
STANDAR DAN MUTU SESUAI KETENTUAN PERATURAN
PERUNDANGAN SERTA MENERAPKAN KAIDAH
KETEKNIKAN
� BADAN USAHA / BADAN USAHA TETAP MENJAMIN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SESUAI
PERATURAN PERUNDANGAN YANG BERLAKU DALAM
KEGIATAN USAHA MINYAK DAN GAS
38
KESELAMATAN DAN KELAYAKAN PERALATAN
ADALAH MERUPAKAN SALAH SATU ASPEK
YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN UNTUK :
1. MENINGKATKAN KEHANDALAN
2. MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS
3. MENCEGAH INSIDEN DAN KERUGIAN
4. KESELAMATAN LINGKUNGAN SEKITAR KEGIATAN
(Peraturan Mentamben No. 06P/0746/M.PE/1991)
TERHADAP INSTALASI, PERALATAN DAN TEKNIK YANG
DIPERGUNAKAN PADA KEGIATAN USAHA MINYAK DAN GAS
BUMI SERTA SUMBERDAYA PANAS BUMI WAJIB
DILAKSANAKAN PEMERIKSAAN KESELAMATAN KERJA.
(Ref. Peraturan Mentamben No. 06P/0746/M.PE/1991)
39
PENGERTIAN
� INSPEKSI PERALATAN :
ADALAH SUATU USAHA UNTUK MENGETAHUI
KEADAAN/KONDISI DAN KELAYAKAN SUATU
PERALATAN OPERASI MELALUI PEMERIKSAAN
YANG DILAKUKAN DENGAN PENDEKATAN TEKNIS
� TUGAS POKOK FUNGSI INSPEKSI PERALATAN
ADALAH MELAKUKAN INSPEKSI PERALATAN DAN
MEMBERIKAN REKOMENDASI TERHADAP KONDISI
PERALATAN OPERASI UNTUK MENCEGAH
TERJADINYA KECELAKAAN KERJA DAN
KERUSAKAN PERALATAN
40
JENIS INSPEKSI
1. INSPEKSI INTERNAL (VOLUNTARY INSPECTION)
Adalah inspeksi rutin yang dilakukan untuk
meyakinkan bahwa peralatan atau intalasi dapat
beroperasi dengan aman dan andal
2. INSPEKSI WAJIB (STATUTORY INSPECTION)
Adalah Inspeksi wajib yang dilakukan untuk memenuhi
Peraturan Perundangan yang dilakukan secara
berkala untuk memperoleh ijin penggunaan peralatan
dalam bentuk sertifikat yang dikeluarkan oleh instansi
terkait/Ditjen Migas.
41
TUJUAN PEMERIKSAAN TEKNIS
PERALATAN
1. SELURUH SARANA FASILITAS PERALATAN/INSTALASI
YANG DIPERGUNAKAN TELAH MEMENUHI PERATURAN
PERUNDANGAN DAN KETENTUAN KESELAMATAN
KERJA PERALATAN/INSTALASI
2. LEGALITAS OPERASIONAL SARANA FASILITAS
PERALATAN/INSTALASI
3. MEYAKINKAN BAHWA SARANA FASILITAS PERALATAN
DAPAT BEROPERASI DENGAN AMAN DAN ANDAL
4. UNTUK MENDAPATKAN MASA GUNA (LIFE TIME)
PERALATAN LEBIH LAMA
42
MANFAAT INSPEKSI PERALATAN
1. MEYAKINKAN BAHWA PERALATAN/INSTALASI DIBUAT
SESUAI DENGAN SPESIFIKASI TEKNIS,
STANDARD,CODE DAN DESAIN
2. UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN PERALATAN
TERHADAP PERSYARATAN TEKNIS SESUAI
STANDARD/CODE
3. DAPAT MENENTUKAN SISA UMUR GUNA PERALATAN
DAN DAPAT MENENTUKAN PERBAIKAN YANG
DIPERLUKAN GUNA ALAT DAPAT DIPERPANJANG (LIFE
TIME) LEBIH LAMA
4. MENENTUKAN MATERIAL PENGGANTI YANG
DIPERLUKAN SEANDAINYA MATERIAL ASLI TIDAK
DITEMUKAN.
43
PROGRAM INSPEKSI PERALATAN
� MELAKUKAN PEMERIKSAAN TEKNIS SECARA
RUTIN/BERKALA TERHADAP PERALATAN
FASPROD DAN PEMBORAN
� SERTIFIKASI/RE-SERTIFIKASI PERALATAN
FASPROD DAN PEMBORAN
� KALIBRASI/RE-KALIBRASI ALAT UKUR (TANKI,
FLOW METER, WEIGHT INDICATOR)
� QUALITY CONTROL/INSPEKSI MATERIAL DAN
PERALATAN
44
PERATURAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI
N0. 06.P/0746/M.PE/1991
Pasal-2 :
TERHADAP INSTALASI, PERALATAN DAN TEKNIK YANG
DIPERGUNAKAN PADA KEGIATAN USAHA MINYAK DAN GAS
BUMI SERTA SUMBERDAYA PANAS BUMI WAJIB
DILAKSANAKAN PEMERIKSAAN KESELAMATAN KERJA.
Pasal-6 :
DIREKTUR JENDRAL MENERBITKAN SERTIFIKASI
KELAYAKAN PENGGUNAAN ATAS INSTALASI, PERALATAN
DAN TEKNIK YANG DIPERGUNAKAN SETELAH DIADAKAN
PEMERIKSAAN KESELAMATAN KERJA.
45
46
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL MIGAS
NO.084.K/38/DJM/1998
� INSTALASI, PERALATAN DAN TEKNIK YANG WAJIB
DIPERIKSA
• INSTALASI :
1. INSTALASI PEMBORAN
2. INSTALASI PRODUKSI
3. INSTALASI PENGUMPUL
4. INSTALASI LAINNYA YANG TERKAIT DENGAN
KEGIATAN EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI.
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL MIGAS
NO.084.K/38/DJM/1998
• PERALATAN :
1. KATUP PENGAMAN
2. BEJANA TEKAN
3. TANKI TIMBUN
4. PIPA PENYALUR
5. PESAWAT ANGKAT
6. PERALATAN LISTRIK (POWER GENERATOR, TRANSFORMER,
SWITCHGEAR)
7. RIG / HOIST
8. PLATFORM
9. ROTATING EQUIPMENT.
47
1. KEPALA INSPEKSI TAMBANG DAN PELAKSANAINSPEKSI TAMBANG DITJEN MIGAS
2. APABILA DIANGGAP PERLU DIREKTORAT JENDRALMIGAS DAPAT MENUNJUK PIHAK LAIN PERUSAHAANJASA INSPEKSI TEKNIS (PJIT) YANG TELAH MEMENUHIPERSYARATAN UNTUK MEMBANTU PELAKSANAANPEMERIKSAAN TEKNIS KESELAMATAN KERJAPERALATAN/INSTALASI PADA PERUSAHAANPEMILIK/PENGGUNA PERALATAN/INSTALASI.
(Peraturan Direktur Jendral Minyak dan Gas BumiNo. 43P/382/DDJM/1992 tentang Syarat-Syarat dan TataKerja Perusahaan Jasa Inspeksi Teknik BidangPertambangan Minyak dan Gas Bumi dan PengusahaanSumberdaya Panas Bumi).
PELAKSANA PEMERIKSAAN TEKNIS
48
1. PADA SAAT INSTALASI DAN ATAU PERALATAN AKAN
DIPASANG
2. SAAT UNJUK KERJA / OPERASI
3. SECARA BERKALA SESUAI DENGAN SIFAT DAN JENIS
INSTALASI, PERALATAN YANG DIPERGUNAKAN
4. SETIAP SAAT BILA DIPERLUKAN
PELAKSANA PEMERIKSAAN TEKNIS
49
� Pengujian untuk menentukan apakahinstalasi / peralatan yang akandipergunakan layak dan aman untukdioperasikan sebagai dasar dikeluarkannyasertifikat harus disaksikan oleh petugasDirektorat Teknik dan Lingkungan DitjenMigas
� Lokasi pemeriksaan teknis ditentukan olehperusahaan pemilik / pengguna instalasi /peralatan.
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
50
1. PELAKSANAAN SERTIFIKASI/RESERTIFIKASI PERALATAN
DAPAT DILAKUKAN OLEH PERUSAHAAN JASA INSPEKSI
TEKNIK (PJIT) DAN DISESUAIKAN DENGAN PJIT BIDANG
PEMERIKSAAN TEKNIK YANG DIKELUARKAN OLEH DITJEN
MIGAS.
2. Kelengkapan Data Proses Pengajuan PJIT :a. Memo pengantar pengusulan PJIT pelaksanan dari Field/
Proyek/TAC/KSO
b. Ringkasan Proses Lelang / Berita Acara Pemilihan PJIT (berisikan
Owner Estimate/OE dan penawaran pelaksana / pihak ke tiga serta
apabila lebih dari 1 jenis peralatan agar dibreakdown)
c. Inspection & Test Plan (ITP) asli
d. Ringkasan Kerja & Syarat-Syarat (RKS) dan Tata Waktu
e. Curriculum Vitae Inspector pelaksana dan Sertifikat sesuai
bidangnya yang dikeluarkan oleh Ditjen Migas.
f. Surat Keputusan Ditjen Migas untuk penunjukan PJIT tentang
tenaga ahli yang bertanggung jawab
g. Daftar peralatan yang akan di sertifikasi/resertifikasi.
STANDARISASI PROSES PENGAJUAN
SERTIFIKASI/RESERTIFIKASI
51
• Sertifikat Kelayakan Penggunaan Peralatan (SKPP)
berlaku 3 tahun
• Sertifikat Kelayakan Penggunaan Instalasi (SKPI)
berlaku 5 tahun
• Sertifikat Kelayakan Konstruksi Platform (SKKP)
berlaku 4 tahun
• Surat Ijin Layak Operasi (SILO) berlaku 3 tahun
• Surat Ijin Memasuki Daerah Operasi Migas
(SIMOM) berlaku 3 tahun
JENIS SERTIFIKAT DAN MASA BERLAKU
52
KKS/JOB/TAC/FIELD - ASSET
Memproses & Menyiapkan Dokumen:
1. Memo pengantar pengusulan PJIT pelaksana
2. Melampirkan data peralatan yang akan
disertifikasi :
� ITP (Inspection & Test Plan) asli yang telah
ditandatangani oleh User/HSE dan PJIT
� Ringkasan proses lelang / Berita Acara pemilihan
PJIT (yang mencantumkan daftar peserta lelang, OE,
harga penawaran dan breakdown biaya setiap
peralatan jika dalam satu kontrak terdapat lebih dari
satu jenis peralatan)
� Ringkasan lingkup kerja (RKS) dan tata waktu
� CV Inspector pelaksana, termasuk sertifikat sesuai
bidang keahlian yang dikeluarkan oleh Ditjen Migas
(Nama Inspektor pelaksana tercantum dalam
SK Penunjukan PJIT)
� SK penunjukan PJIT sesuai bidang keahlian (PJIT
yang akan ditunjuk harus terdaftar dan mempunyai SK
penunjukkan dari Dirjen Migas sesuai dengan bidang
pekerjaan yang akan dilakukan)
� Daftar peralatan yang akan di sertifikasi /
resertifikasi
HSE EP PUSAT
Ditujukan
VP HSE EP Jakarta
SKKMIGAS
Ditujukan kepada
Ka. Dinas Fasilitasi
Teknis Operasi
SKKMIGAS
Telp 021-52900245
Ext 5272
Tembusan :
Kadiv Operasi
Fasilitas & Konstruksi
SKKMIGAS
Fax 021-52900132
Telp 021-52901278
Ditjen MIGAS
Proses Persetujuan
Ref. Surat Ka. Dinas K3 BPMIGAS
No. 108/BPB2300/2007 Tgl. 20 Maret 2007
Perihal Persetujuan Penunjukan PJIT.
PENGAJUAN SERTIFIKASI / RESERIFIKASI
FASPROD, TRANSMISI & RIG/HOIST
53
ENVIRONMENT
54
DASAR HUKUM
UU NO. 32
TAHUN 2009
Pasal 34 ayat (1)
Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib AMDAL
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) wajib memiliki UKL UPL
Pasal 36 ayat (1)
Setiap usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki amdal atau UKL UPL wajib
memiliki izin lingkungan
Pasal 2 ayat (1)
Setiap usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki Amdal atau UKL UPL
wajib memiliki Izin Lingkungan.
PP No. 27
TAHUN 2012
Pasal 2 ayat (2)
Izin Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh melalui
tahapan kegiatan yang meliputi :
a. Penyusunan Amdal dan UKL UPL
b. Penilaian Amdal dan pemeriksaan UKL UPL dan
c. Permohonan dan penerbitan Izin Lingkungan
55
DOKUMEN LINGKUNGAN DALAM RANGKAIAN KEGIATAN
UKL UPL
Dokumen
Lingkungan
UKL UPL
AMDAL / UKL UPL
56
57
BAGAIMANA PROSES & KEWENANGAN AMDAL
AMDAL UKL-UPL SPPL
BERDAMPAK
PENTING
TIDAK
BERDAMPAK
PENTING
� DI LUAR AMDAL/
UKL-UPL
� Usaha Mikro-Kecil
Pasal 22 ayat (1)
UU 32/2009
Pasal 34 ayat (1)
UU 32/2009
Pasal 35 ayat (1)
UU 32/2009
58
59
60
1. Eksploitasi Migas dan Pengembangan Produksi
a. Di darat
- Lapangan minyak ≥ 5.000 BOPD
- Lapangan Gas ≥ 30 MMSCFD
a. Di laut
- Lapangan minyak ≥ 15.000 BOPD
- Lapangan Gas ≥ 90 MMSCFD (jumlah total lapangan semua sumur)
2. Transmisi Migas di Laut
a. Panjang ≥ 100 Km, atau
b. Bertekanan ≥ 16 bar
Kriteria Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Wajib AMDAL
Pada Kegiatan Hulu Migas
Kriteria Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Wajib UKL UPL
Pada Kegiatan Hulu Migas
1. Kegiatan Seismik
2. Kegiatan Pemboran Eksplorasi
3. Eksploitasi Migas dan Pengembangan Produksi dengan total produksi di bawah
kriteria wajib AMDAL
4. Transmisi Migas di Darat
5. Transmisi Migas di Laut dengan panjang dan tekanan di bawah kriteria wajib
AMDAL
61
Waktu yang diperlukan hingga keluar
Izin Lingkungan : + 1 tahunWaktu yang diperlukan hingga
keluar Izin Lingkungan : + 3 bulan
62
63
AMDALSK Kelayakan LH dari Menteri
SK Kelayakan LH dari gubernur
SK Kelayakan LH dari bupati/
walikota
Izin lingkungan dari Menteri
Izin lingkungan dari gubernur
Izin lingkungan dari bupati/
walikota
UKL-UPLRekomendasi dari Menteri
Rekomendasi dari gubernur
Rekomendasi dari bupati/
walikota
Izin lingkungan dari Menteri
Izin lingkungan dari gubernur
Izin lingkungan dari bupati/
walikota
Penerbitan Izin Lingkungan Hidup
Sumber: Pasal 43 RPP Amdal, UKL-UPL dan Perizinan Lingkungan
64
Pemegang Izin Lingkungan berkewajiban untuk :
a. Menaati persyaratan dan kewajiban yang dimuat dalam izin lingkungan.
b. Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan terhadap persyaratan
dan kewajiban dalam izin lingkungan kepada Menteri, Gubernur atau
Bupati/Walikota
c. Menyediakan dana penjamin untuk pemulihan fungsi lingkungan hidup
sesuai ketentuan PUU.
Kewajiban Pemegang Izin Lingkungan
Sumber: Pasal 53 PP 27/2012 Izin Lingkungan
Laporan disampaikan secara berkala minimal setiap
6 (enam) bulan
a. Pemantauan kualitas limbah cair dan limbah drainase
b. Pemantauan kebisingan, kebauan, kualitas udara emisi dan ambien
c. Pemantauan kualitas air tanah dan air permukaan
d. Pemantauan kualitas tanah
e. Pengelolaan limbah B3
f. Pemantauan sosial dan ekonomi masyarakat
Pemantauan Lingkungan yang dilakukan meliputi :
65
66
No. Jenis Pelanggaran Minimal Maksimal
1 Sengaja melampaui baku mutu udara
ambien, air, air laut atau kriteria baku
kerusakan lingkungan hidup
3 tahun penjara dan
denda Rp. 3 milyar
10 tahun penjara dan
denda Rp. 10 milyar
2 Kelalaian yang mengakibatkan
melampaui baku mutu udara ambien,
air, air laut atau kriteria baku kerusakan
lingkungan hidup
1 tahun penjara dan
denda Rp. 1 milyar
3 tahun penjara dan
denda Rp. 3 milyar
3 Melampaui baku mutu air limbah, emisi
atau baku mutu gangguan
Sanksi Administrasi 3 tahun penjara dan
denda Rp. 3 milyar
4 Pejabat berwenang sengaja tidak
melakukan pengawasan yang
menyebabkan terjadinya
pencemaran/kerusakan lingkungan
yang mengakibatkan hilangnya nyawa
manusia
- 1 tahun penjara dan
denda Rp. 500 juta
SANKSI PIDANA
Sumber : Undang-undang No. 32 Tahun 2009 pasal 98, 99, 100, 102, 103, 104, 109
67
MANFAAT DOKUMEN LINGKUNGAN & PEMANTAUANNYA
a. Mengetahui rona awal lingkungan (air, udara, tanah, sosial) sebelum
kegiatan berlangsung.
b. Mengidentifikasi dampak lingkungan yang mungkin terjadi saat kegiatan
berlangsung serta merencakanan upaya pengelolaannya.
c. Adanya panduan dalam pengelolaan lingkungan dan pemantauannya.
d. Mengetahui kinerja pengelolaan lingkungan saat kegiatan berlangsung
sebagai bahan review manajemen.
e. Adanya dokumentasi kinerja pengelolaan lingkungan
68
Program Penilaian Peringkat
Kinerja Perusahaan dalam
Pengelolaan Lingkungan
(PROPER)
69
DEFINISI PROPER
PROPER merupakan instrumen penaatan
alternatif yang dikembangkan untuk
bersinergi dengan instrumen penaatan
lainnya guna mendorong penaatan perusahaan
melalui penyebaran informasi kinerja kepada
masyarakat (public disclosure)
,,, PROPER is a journey,,, PROPER is a journey,,, PROPER is a journey,,, PROPER is a journey
70
DASAR HUKUM
UUD 1945
Pasal 28 ayat (1)
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin,
bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik
dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”.
UU NO. 32
TAHUN 2009
PENGAWASAN (PASAL 71 – 75)
Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota sesuai kewenangannya wajib melakukan
pengawasan terhadap penanggung jawab usaha atas ketentuan peraturan
perundangan di bidang LH dan/atau terhadap izin lingkungan
KETENTUAN PIDANA (PASAL 97 - 120)
Sanksi – sanksi yang dikenakan untuk kesengajaan, ketidaksengajaan/kelalaian
dalam pemenuhan baku mutu udara ambien, emisi, air, air laut atau kriteria baku
kerusakan lingkungan hidup
Peraturan MENLH
No. 03 Tahun 2014Kriteria Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) Biru, Merah, Hitam,
Hijau dan Emas
71
PERINGKAT PROPER
• Telah secara konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan (environmental excellency) dalam proses produksi dan/atau jasa, melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat.
EMAS
• Telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkandalam peraturan (beyond compliance) melalui pelaksanaan sistem pengelolaan lingkungan, pemanfaatan sumberdaya secara efisien melalui upaya 4R (Reduce, Reuse, Recycle dan Recovery), dan melakukan upaya tanggung jawab sosial (CSR/Comdev) dengan baik.
HIJAU
• Telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BIRU
• Upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan belum sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan dalam tahapan melaksanakan sanksi administrasi
MERAH
• Sengaja melakukan perbuatan atau melakukan kelalaian yang mengakibatkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan serta pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku atau tidak melaksanakan sanksi administrasi
HITAM
72
PERINGKAT PROPER
Tingkat
PenaatanPeringkat
Lebih Taat
Emas
Hijau
Taat Biru
Belum Taat
Merah
Hitam
Penilaian Kinerja Penaatan Jenis
PenaatanArea Metoda
Sistem Manajemen Lingkungan
Process /
Effort
Oriented
(Upaya)
Sukarela
Pemanfaatan Limbah dan
Konservasi Sumber Daya
CSR: Community Development
Dokumen Lingkungan / Perizinan
Result
Oriented
(Hasil)
Wajib
Pencemaran Laut
Pencemaran Air
Pencemaran Udara
Pengelolaan L-B3
Penerapan AMDAL
73
PERINGKAT PROPER
No Komponen Penilaian PROPER Hijau dan Emas Nilai
1 Sistem Manajemen Lingkungan 100
2 Pemanfaatan Sumber Daya
a. Efisiensi energi 100
b. Penurunan emisi dan gas rumah kaca, pemantauan
emisi kendaraan bermotor
100
c. Konservasi air 100
d. Penurunan dan pemanfaatan limbah B3 100
e. 3R Limbah padat non B3 100
f. Perlindungan keanekaragaman hayati 100
3 Pengembangan Masyarakat
a. Tingkat Penilaian Hijau 100
b. Tingkat Penilaian Emas Kualitatif
74
Tindak Lanjut Peringkat Hitam 2010-2011Sesuai dengan mekanisme PROPER,
perusahaan yang memperoleh
peringkat HITAM diserahkan kepada
unit yang menangani penegakan hukum
lingkungan.
Deputi Bidang Penaatan Hukum
Lingkungan – KLH telah menindaklanjuti
49 perusahaan peringkat hitam periode
tahun 2010-2011.
2 (dua) perusahaan direkomendasikan
untuk proses penyidikan,
37 (tiga puluh tujuh) perusahaan
dikenakan paksaan pemerintah untuk
membangun unit-unit pengendalian
limbah,
6 (enam) perusahaan dikenakan sanksi
administrasi,
2 (dua) perusahaan dikenakan teguran
tertulis dan
2 (dua) perusahaan ditutup
75
MEKANISME PROPER
76
MEKANISME PROPER 2013
Target
Perusahaan
Self
Assessment
Pengawasan
oleh Provinsi
Screening
3x biru +
hijau tahun
lalu
Screening
3x biru
Screening
Kandidat
Hijau +
Konten
Analisis
Penilaian
Hijau
Penilaian
Emas
Pemeringkatan
Biru, Merah
Hitam
SupervisiSupervisi
Peringkat
PROPER
Screening
Kandidat
Hijau +
Konten
Analisis
454
1426
213
1880
77
PENILAIAN PROPER TAHUN 2013ASSET 1
1 Field Rantau Hijau Hijau Hijau
2 Field Pangkalan Susu Biru Biru Hijau
3 Field Jambi Area Selatan (UBEP) Hijau Hijau
Field Jambi Area Utara Biru Hijau
4 Field Lirik Biru Biru Hijau
5 Field Ramba Biru Biru Biru
ASSET 2
6 Field Prabumulih Biru Hijau Hijau
7 Field Pendopo Biru Biru Hijau
8 Field Limau Biru Biru Biru
9 Field ADERA Biru Hijau Hijau
ASSET 3
10 Field Subang Hijau Hijau Hijau
11 Field Jatibarang Biru Biru Hijau
12 Field Tambun Hijau Hijau Hijau
ASSET 4
13 Field Cepu Biru Biru Biru
ASSET 5
14 Field Sangatta Biru Biru Hijau
15 Field Bunyu Biru Biru Hijau
16 Field Papua Biru Hijau Hijau
17 Field Tanjung Hijau Biru Hijau
18 Field Sanga-Sanga Biru Biru Hijau
19 Field Tarakan Biru Biru Hijau
TAC / KSO
20 TAC Pertamina Semberah Persada Oil Hijau Hijau Hijau
21 TAC Pertamina Binawahana Petrindo Meruap Hijau Hijau Biru
22 TAC Pertamina Insani Mitrasani Gelam Biru Hijau Hijau
23 TAC Pertamina Medco Sembakung Biru Hijau Hijau
24 TAC Pertamina Intermega Salawati Biru Biru Biru
25 TAC Pilona Petro Tanjung Lontar Biru Biru Biru
26 PT KSO Pertamina EP - Benakat Barat Petroleum Biru Biru Biru
Hijau
No. Unit OperasiTahun
2012
Tahun
2013
Tahun
2011
*) Di tahun 2013, penilaian untuk Field Jambi dan UBEP Jambi yang
sebelumnya dipisah telah disesuaikan dengan organisasi baru,
sehingga disatukan menjadi Field Jambi.
SECURITY
79
� The oil and natural gas industry uses a
wide variety of contractors to assist in
drilling, production, and construction
activities.
� Contractors typically are in one of the
following categories: drilling, workover,
well servicing, construction, electrical,
mechanical, transportation, painting,
operating, and catering/janitorial.
� Contractors should have policies and
practices in place that are consistent
with the operator’s security needs
� Fokus pada Pengurangan Risiko
Keamanan melalui manajemen
pengamanan (security management)
Ref. Halaman 113 : Part V—
Security Guidelines for Oil and
Natural Gas Production
Operations
API – Security Guidance for the Petroleum Industry
6 Kewajiban utama yang harus dipenuhi oleh world class operator dalam mengelola pengamanan
(Pengurangan Resiko Keamanan)
Ruang Lingkup Utama – World Class Petroleum
Security
No Manajemen Pengamanan Keterangan
1 Secara sustain (masuk dalam daur
hidup manajemen pengamanan)
melakukan penilaian resiko
pengamanan
a. Resiko keamanan terhadap pekerja
b. Resiko keamanan terhadap lingkungan dan komunitas
c. Dampak keamanan terhadap pasokan energi lokal, regional dan
nasional
d. Resiko keamanan terhadap fasilitas dan operasi
2 Melakukan Perencanaan Pengamanan a. Penilaian resiko potensial, tindakan terorisme/ sabotase dan
konsekuensinya
b. Ukuran/kinerja deteksi dan deterrent untuk mitigasi resiko (security
operation)
c. Operasi dan Respon terhadap security alert dan emergency
d. Recovery plan
3 Membangun security
recommendation
Mengikuti perkembangan pengamanan terbaru dari intelijen negara dan
memberikan rekomendasi terhadap organisasi
4 Membangun security communication Membentuk dan mengelola organ untuk menerima informasi ancaman,
meresponnya secara cepat dan memulihkannya terhadap resiko yang
lebih besar
5 Membangun koordinasi pengamanan Membangun dan mengelola komunikasi efektif dengan satuan
pengamanan setempat maupun terhadap stakeholder
6 Taat pada Regulasi Memberi perhatian terhadap regulasi, standar dan praktek operasi yang
terhubung dengan pengamanan lapangan migas
Ref : Part V Security Guidelines API —Security Guidelines for Oil and Natural Gas Production Operations
Security Roadmap
Security Roadmap
TERIMA KASIH