Upload
sandy-vagoendetz
View
33
Download
0
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
02 sejarah promkes
Citation preview
Penggunaan istilah promosi kesehatan di indonesiadipicu oleh perkembangan dunia Internasional.Nama unit Health Education di WHO baik diHoodquarter, Geneva maupun di SEARO, Indiajuga sudah berubah menjadi unit Health Promotion.Nama organisasi profesi Internasional jugamengalami perubahan menjadi International UnionFor Health Promotion and Education (IUHPE).Istilah promosi kesehatan sesuai denganperkembangan pembangunan kesehatan diIndonesia sendiri, yang mengacu pada paradigmasehat.
Penggunaan istilah promosi kesehatan di indonesiadipicu oleh perkembangan dunia Internasional.Nama unit Health Education di WHO baik diHoodquarter, Geneva maupun di SEARO, Indiajuga sudah berubah menjadi unit Health Promotion.Nama organisasi profesi Internasional jugamengalami perubahan menjadi International UnionFor Health Promotion and Education (IUHPE).Istilah promosi kesehatan sesuai denganperkembangan pembangunan kesehatan diIndonesia sendiri, yang mengacu pada paradigmasehat.
Promkes menjadi perdebatan (1980)tentang penggunaan istilah promkes danpendidikan kesehatan. Pendidikankesehatan dan Promkes dalam arti luas,mempunyai tujuan yang sama yaitumeningkatkan/ mencapai kesehatan yanglebih baik. Istilah Promosi Kesehatanmulai dikenal lebih luas setelahKonferensi Internasional PromosiKesehatan I di Ottawa, Canada. Tahun1986.
Promkes menjadi perdebatan (1980)tentang penggunaan istilah promkes danpendidikan kesehatan. Pendidikankesehatan dan Promkes dalam arti luas,mempunyai tujuan yang sama yaitumeningkatkan/ mencapai kesehatan yanglebih baik. Istilah Promosi Kesehatanmulai dikenal lebih luas setelahKonferensi Internasional PromosiKesehatan I di Ottawa, Canada. Tahun1986.
a. Pada tahun 1924 oleh pemerintah Belanda dibentuk Dinas Higiene.
Kegiatan pertamanya berupa pemberantasan cacing tambang di
daerah Banten. Bentuk usahanya dengan mendorong rakyat untuk
membuat kakus/jamban sederhana dan mempergunakannya.
Lambat laun pemberantasan cacing tambang tumbuh menjadi apa
yang dinamakan “Medisch Hygienische Propaganda”. Propagandaini kemudian meluas pada penyakit perut lainnya, bahkan
melangkah pula dengan penyuluhan di sekolah-sekolah dan
pengobatan kepada anak-anak sekolah yang sakit. Timbullah
gerakan, untuk mendirikan “brigade sekolah” dimana-mana.
b. Perintisan Pendidikan Kesehatan Rakyat oleh Dr. R. Mohtar
a. Pada tahun 1924 oleh pemerintah Belanda dibentuk Dinas Higiene.
Kegiatan pertamanya berupa pemberantasan cacing tambang di
daerah Banten. Bentuk usahanya dengan mendorong rakyat untuk
membuat kakus/jamban sederhana dan mempergunakannya.
Lambat laun pemberantasan cacing tambang tumbuh menjadi apa
yang dinamakan “Medisch Hygienische Propaganda”. Propagandaini kemudian meluas pada penyakit perut lainnya, bahkan
melangkah pula dengan penyuluhan di sekolah-sekolah dan
pengobatan kepada anak-anak sekolah yang sakit. Timbullah
gerakan, untuk mendirikan “brigade sekolah” dimana-mana.
b. Perintisan Pendidikan Kesehatan Rakyat oleh Dr. R. Mohtar
2. Era Pendidikan dan Penyuluhan Kesehatan(1960-1980)a. Munculnya istilah Pendidikan Kesehatan dan
diterbitkannya UU Kesehatan 1960b. Ditetapkannya Hari Kesehatan Nasional (12
November 1964)
3. Era PKMD, Posyandu dan Penyuluhan Kesehatanmelalui Media Elektronik (1975-1995)a. Peran serta dan pemberdayaan masyarakat
(Deklarasi Alma Ata, 1978)b. Munculnya PKMD (Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa)c. Munculnya Posyandud. Penyuluhan kesehatan melalui media
elektronik (dialog interaktif, sinetron).
2. Era Pendidikan dan Penyuluhan Kesehatan(1960-1980)a. Munculnya istilah Pendidikan Kesehatan dan
diterbitkannya UU Kesehatan 1960b. Ditetapkannya Hari Kesehatan Nasional (12
November 1964)
3. Era PKMD, Posyandu dan Penyuluhan Kesehatanmelalui Media Elektronik (1975-1995)a. Peran serta dan pemberdayaan masyarakat
(Deklarasi Alma Ata, 1978)b. Munculnya PKMD (Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa)c. Munculnya Posyandud. Penyuluhan kesehatan melalui media
elektronik (dialog interaktif, sinetron).
a. Konferensi Internasional Promosi Kesehatan I di Ottawa,Kanada, munculnya istilah promosi kesehatan (Ottawa Charter,1986) memuat 5 strategi pokok Promosi Kesehatan, yaitu :
1). Mengembangkan kebijakan yang berwawasan kesehatan(healthy public policy)
2). Menciptakan lingkungan yang mendukung (supportiveenvironment)
3). Memperkuat gerakan masyarakat (community action)4). Mengembangkan kemampuan perorangan (personnal
skills)5). Menata kembali arah pelayanan kesehatan (reorient
health services).
a. Konferensi Internasional Promosi Kesehatan I di Ottawa,Kanada, munculnya istilah promosi kesehatan (Ottawa Charter,1986) memuat 5 strategi pokok Promosi Kesehatan, yaitu :
1). Mengembangkan kebijakan yang berwawasan kesehatan(healthy public policy)
2). Menciptakan lingkungan yang mendukung (supportiveenvironment)
3). Memperkuat gerakan masyarakat (community action)4). Mengembangkan kemampuan perorangan (personnal
skills)5). Menata kembali arah pelayanan kesehatan (reorient
health services).
b. Konferensi Internasional Promosi Kesehatan II di Adelaide,Australia (1988) menekankan 4 bidang prioritas, yaitu:1). Mendukung kesehatan wanita2). Makanan dan gizi3). Rokok dan alkohol4). Menciptakan lingkungan sehat.
c. Konferensi Internasional Promosi Kesehatan III di Sundval,Swedia (1991) 4 strategi kunci, yakni:1). Memperkuat advokasi diseluruh lapisan masyarakat2). Memberdayakan masyarakat dan individu agar mampu
menjaga kesehatan dan lingkungannya melaluipendidikan dan pemberdayaan
3). Membangun aliansi4). Menjadi penengah diantara berbagai konflik kepentingandi tengah masyarakat.
d. Konferensi Internasional Promosi Kesehatan IV di Jakarta,Indonesia (Jakarta Declaration on Health Promotion, 1997)
b. Konferensi Internasional Promosi Kesehatan II di Adelaide,Australia (1988) menekankan 4 bidang prioritas, yaitu:1). Mendukung kesehatan wanita2). Makanan dan gizi3). Rokok dan alkohol4). Menciptakan lingkungan sehat.
c. Konferensi Internasional Promosi Kesehatan III di Sundval,Swedia (1991) 4 strategi kunci, yakni:1). Memperkuat advokasi diseluruh lapisan masyarakat2). Memberdayakan masyarakat dan individu agar mampu
menjaga kesehatan dan lingkungannya melaluipendidikan dan pemberdayaan
3). Membangun aliansi4). Menjadi penengah diantara berbagai konflik kepentingandi tengah masyarakat.
d. Konferensi Internasional Promosi Kesehatan IV di Jakarta,Indonesia (Jakarta Declaration on Health Promotion, 1997)
a. Meningkatkan tanggungjawab sosial dalamkesehatan;
b. Meningkatkan investasi untuk pembangunankesehatan
c. Meningkatkan kemitraan untuk kesehatan;d. Meningkatkan kemampuan perorangan dan
memberdayakan masyarakat;e. Mengembangkan infra struktur promosi
kesehatan.
a. Meningkatkan tanggungjawab sosial dalamkesehatan;
b. Meningkatkan investasi untuk pembangunankesehatan
c. Meningkatkan kemitraan untuk kesehatan;d. Meningkatkan kemampuan perorangan dan
memberdayakan masyarakat;e. Mengembangkan infra struktur promosi
kesehatan.
6. Promosi Kesehatan Saat Ini
Promosi Kesehatan di Indonesia telahmempunyai visi, misi dan strategi yang jelas,sebagaimana tertuang dalam SK Menkes RINo. 1193/2004 tentang Kebijakan Nasional
Promosi Kesehatan.
Sebagaimana pada promkes ini memiliki visidan misi sebagai berikut…………
Promosi Kesehatan di Indonesia telahmempunyai visi, misi dan strategi yang jelas,sebagaimana tertuang dalam SK Menkes RINo. 1193/2004 tentang Kebijakan Nasional
Promosi Kesehatan.
Sebagaimana pada promkes ini memiliki visidan misi sebagai berikut…………
“PHBS 2010” yang mengindikasikan tentangterwujudnya masyarakat Indonesia baru yang
berbudaya sehat.1. Visi tersebut adalah benar-benar visioner,
menunjukkan arah, harapan yang berbau impian,tetapi bukannya tidak mungkin untuk dicapai
2. Visi tersebut juga menunjukkan dinamika ataugerak maju dari suasana lama (yang ingindiperbaiki) ke suasana baru (yang ingin dicapai).
3. Visi tersebut juga menunjukkan bahwa bidanggarapan promosi kesehatan adalah aspek budaya(kultur), yang menjanjikan perubahan dari dalam dirimanusia dalam interaksinya dengan ingkungannyadan karenanya bersifat lebih lestari
“PHBS 2010” yang mengindikasikan tentangterwujudnya masyarakat Indonesia baru yang
berbudaya sehat.1. Visi tersebut adalah benar-benar visioner,
menunjukkan arah, harapan yang berbau impian,tetapi bukannya tidak mungkin untuk dicapai
2. Visi tersebut juga menunjukkan dinamika ataugerak maju dari suasana lama (yang ingindiperbaiki) ke suasana baru (yang ingin dicapai).
3. Visi tersebut juga menunjukkan bahwa bidanggarapan promosi kesehatan adalah aspek budaya(kultur), yang menjanjikan perubahan dari dalam dirimanusia dalam interaksinya dengan ingkungannyadan karenanya bersifat lebih lestari
1. Memberdayakan individu, keluargadan masyarakat untuk hidup sehat
2. Membina suasana atau lingkunganyang kondusif bagi terciptanyaPHBS di masyarakat
3. Melakukan advokasi kepada parapengambil keputusan dan penentukebijakan.
1. Memberdayakan individu, keluargadan masyarakat untuk hidup sehat
2. Membina suasana atau lingkunganyang kondusif bagi terciptanyaPHBS di masyarakat
3. Melakukan advokasi kepada parapengambil keputusan dan penentukebijakan.
Misi tersebut telah menjelaskantentang apa yang harus dan perludilakukan oleh promosi kesehatandalam mencapai visinya.
Misi tersebut juga menjelaskanfokus upaya dan kegiatan yangperlu dilakukan. Dari misi tersebutjelas bahwa berbagai kegiatanharus dilakukan serempak.Selanjutnya strategi promosikesehatan yang selama ini dikenaladalah ABG, yaitu : Advokasi,Bina suasana dan Gerakanpemberdayaan masyarakat.
Misi tersebut telah menjelaskantentang apa yang harus dan perludilakukan oleh promosi kesehatandalam mencapai visinya.
Misi tersebut juga menjelaskanfokus upaya dan kegiatan yangperlu dilakukan. Dari misi tersebutjelas bahwa berbagai kegiatanharus dilakukan serempak.Selanjutnya strategi promosikesehatan yang selama ini dikenaladalah ABG, yaitu : Advokasi,Bina suasana dan Gerakanpemberdayaan masyarakat.
Dengan visi, misi dan strategi seperti
ini, promosi kesehatan juga jelas akan
melangkah dengan mantapnya di masa
depan. Namun sebagaimana konsep
promosi kesehatan yang disebutkan di
muka, visi, misi dan strategi tersebut juga
harus dapat dioperasionalkan secara lebih
membumi di lapangan, sesuai keadaan,
masalah dan potensi setempat.
Dengan visi, misi dan strategi seperti
ini, promosi kesehatan juga jelas akan
melangkah dengan mantapnya di masa
depan. Namun sebagaimana konsep
promosi kesehatan yang disebutkan di
muka, visi, misi dan strategi tersebut juga
harus dapat dioperasionalkan secara lebih
membumi di lapangan, sesuai keadaan,
masalah dan potensi setempat.