-TRAUMA.ppt

8/14/2019 -TRAUMA.ppt

1/94

1

LUKA&

FRAKTUR

Dr Agung Widianto, SpB

FK Universitas Islam Indonesia

Yogyakarta


2/94

2

Definisi

Terputusnya kontinuitas jaringan kulit

Hilang atau rusaknya sebagian jarigan

tubuh


3/94

3

Penyebab Luka

Trauma benda tajam

Trauma benda tumpul

Perubahan suhu Zat kimia

Ledakan

Sengatan listrik Gigitan hewan


4/94

4


5/94

5

Macam Luka

Berdasarkan Bentuknya :

Luka terbuka

Luka tertutup :- kontusio / lebam

- hematoma


6/94

6


7/94

7


8/94

8


9/94

9

Macam Luka

Berdasarkan letaknya :

Tersembunyi

Jelas


10/94

10

Macam Luka

Berdasarkan jaringan yg terkena :

Luka dalam

Luka dangkal


11/94

11

Macam Luka

Berdasarkan berat ringannya :

Luka ringan

Luka berat

Luka parah


12/94

12

Macam Luka

Berdasarkan klinis :

Luka bersih

Luka terkontaminasi

Luka infeksi


13/94

13

Luka Terbuka

Luka lecet (vulnus excoriatum)

Penanganan :Rawat terbuka

Desinfektan (betadin / obat merah)


14/94

14

Luka Terbuka

Luka iris (vulnus scissum)

Penanganan :

Desinfeksi

Jahit / haecting


15/94

15

Luka Terbuka

Luka bacok (vulnus caesum)

Penanganan :

Desinfeksi

Debridemen

Eksplorasi Jahit / haecting


16/94

16


17/94

17

Luka Terbuka

Luka robek (vulnus laceratum)

Penanganan : Desinfeksi

Debridement

Jahit / haecting


18/94

18

Luka Terbuka

Luka tusuk (vulnus punctum)

Penanganan :

Desinfeksi

Pisau jangan

dicabut

Rujuk

Operasi


19/94

19

Luka Terbuka

Luka hancur (crush injury)

Penanganan : Hentikan perdarahan

/ tekan

Rujuk


20/94

20

Luka Terbuka

Luka tembak (vulnus sclopetorum)Penanganan :

Hentikan perdarahan / tekan

Rujuk


21/94

21

Luka Bakar

(burn/combustio)

Penanganan :

Dinginkan dengan airJangan diolesi dengan kecap/mentega

Olesi dengan obat luka bakar

Bila luas, rujuk ke rumah sakit


22/94

22

LUKA BAKAR


23/94

23


24/94

24


25/94

25


26/94

26


27/94

27

BURN SIZE / AREA

Rule of Nines


28/94

28

Luka Bakar

Indikasi rawat inap :

Penderita syok atau terancam syok

Anak > 10%Dewasa > 15%

Luka bakar di wajah, mata, tangan atau

kaki, perineum/ kemaluan Luka bakar inhalasi


29/94

29

Penyembuhan Luka

Tiga fase :

Fase inflamasi( .. - hari ke 5)

Rubor, kalor, dolor, tumor, fungsiolesa Fase proliferasi( hari ke 5 sd minggu III)

Jar. Granulasi/kalus tulang

Remodelling jaringan(3-6 bulan)Jaringan parut/fibrosis


30/94

30

Penyembuhan Luka

Primer:

Bila luka bersih, tidak terinfeksi dan dijahit

dengan baik

Sekunder

Luka dibiarkan terbuka, granulasi

Primer tertundaDibiarkan terbuka, granulasi, jahit


31/94

31

Penanggulangan Luka

Sebelum mulai

Baca bismillah

Perhatikan keadaan umum

Cari kemungkinan cedera lain


32/94

32

Penanggulangan Luka

Penanganan hari pertama

Anestesi lokal atau umum

Pembilasan luka

Sterilisasi kulit sekitar luka

Pembersihan luka (debridement)

Kotoran Benda asing

Eksisi jar mati pinggir kulit


33/94

33

Penanggulangan Luka

Amati luka pada hari ketiga

Ganti balut

Amati adakah infeksi

Amati hari ketujuh

Bila luka kering dan baik, angkat jahitan


34/94

34

TRAUMA

Fraktur

(Patah Tulang)

Dr. Agung Widianto, SpB

Bag Bedah FK UII

Yogyakarta


35/94

35

FRACTURE


36/94

36

FRACTURE

IS A BREAK

IN THE STRUCTURALCONTINUITY OF THE BONE

FRAKTUR TERTUTUP(SIMPLE FRACTURE)

FRAKTUR TERBUKA

(COMPOUND

FRACTURE)


37/94

37

Jenis patah tulang:

Patah tulang tertutupTulang yang patah

tidak tampak dari luar.

Patah tulang terbukaTulang yang patah

tampak/tidak dari luar karena tulang telah

menembus kulit atau kulit mengalami

robekan.


38/94

38


39/94

39

Patah Tulang

Terbuka

grade IIIB -

IIIC


40/94

40

Jenis patah tulang:

Patah tulang avulsi.disebabkan oleh kontraksi otot yang kuat, sehinggamenarik bagian tulang tempat tendon otot tersebutmelekat.

Paling sering terjadi pada bahu dan lutut, tetapi bisa jugaterjadi pada tungkai dan tumit.

Patah tulang patologis.Terjadi jika sebuah tumor (biasanya kanker) telahtumbuh ke dalam tulang dan menyebabkan tulang

menjadi rapuh.Tulang yang rapuh bisa mengalami patah tulangmeskipun dengan cedera ringan atau bahkan tanpacedera sama sekali.


41/94

41


42/94

42


43/94

J i d b t t h t l


44/94

44

Jenis dan beratnya patah tulang

dipengaruhi oleh:

- Arah, kecepatan dan kekuatan dari

tenaga yang melawan tulang

- Usia penderita

- Kelenturan tulang

- Jenis tulang


45/94

45

Fraktur Akibat

Kejadian Trauma

DIRECT FORCE / LANGSUNG

INDIRECT FORCE / TIDAK LANGSUNG

TWISTING/PUNTIRAN SPIRAL

BENDING/TEKUKAN TRANSVERSE

BENDING COMPRESSING - TEKANAN COMBINATION OF TWISTING, BENDING AND

COMPRESSING

PULLING/TARIKAN


46/94

46

Macam Fraktur


47/94

47

Macam Fraktur


48/94

48

PENYEMBUHAN FRAKTUR


49/94

49

PENYEMBUHAN FRAKTUR

1. Std. Destruksi / Hematom

2. Std. Inflamasi & Proliferasi sel3. Std. Pembentukan kalus

4. Std. Konsolidasi

5. Std. Remodelling

1 2 3 4 5


50/94

50

Fraktur Union Konsolidasi Remodelling


51/94

51


52/94

52

Faktor Penyebab

Non-Union Fracture

Motion / pergerakan

Infection / infeksi

Gap / celah

Others (Metabolik, Umur, Keadaan umum)

Gangguan vaskularisasi

NON UNION


53/94

53

NON UNION


54/94

54

Clinical features of Fractures

PAIN AND TENDERNESS

LOSS OF FUNCTION

DEFORMITY ABNORMAL MOBILITY

AND CREPITUS

NEUROVASCULAR

INJURY


55/94

55

Treatment of Fracture

EMERGENCY CARE

DEFINITIVE TREATMENT

REHABILITATION


56/94

56

Definitive Treatment of Fracture

CLOSED

TREATMENT

OPEN REDUCTION

INTERNAL FIXATION OPEN REDUCTION

EXTERNAL

FIXATION


57/94

57

Types of Immobilization

PLASTER OF PARIS

FIBERGLASS CAST

SKIN TRACTION

SKELETAL TRACTION

CARA GIP


58/94

58

Stockingette Padding

PLESTER SLAB


59/94

59

Bryant s / Gallows

traction

Buck Extension


60/94

60

Indication for Operative Treatment

FAILURE OF CLOSED METHODS

CONTRA - INDICATION OF CLOSEDMETHODS

FRACTURE AND DISPLACEDARTICULAR SURFACES

Fracture and dislocation


61/94

61

ORIF (OPEN REDUCTION AND INTERNAL FIXATION)

Plate - screw Fixasi External

O


62/94

62

ORIF


63/94

63


64/94

64

Dislocation


65/94


66/94


67/94

67

Method of Closed Reduction

GRAVITY METHOD OF STIMSON

ALLIS MANOUVER

BIGELOWS MANOUVER

HIPPOCRATIC TECHNIQUE

osterior dislocation of the hip


68/94

68

PENATALAKSANAAN TRAUMA SENDI

Metode Stimson


69/94

69


70/94

70

Complication

EARLY: Sciatic nerve paresis

Irreducible posterior dislocation (3-16%)

Knee ligament injury

Recurrent dislocation

osterior dislocation of the hip


71/94

71


72/94

72


73/94

Methods of Close reduction


74/94

74


Stimson gravitation

- analgesic

- sedatives

- weight load 2 kg

- 5-10 minutes



75/94

75

Hippocratic Methods


76/94


77/94

77


78/94

78


79/94

79


80/94


81/94

81


82/94

82

C t t S d


83/94

83

Compartment Syndrome

Crush Injury

with Compartment Syndrome


84/94


85/94

85

Etiologi of Compartment


86/94

86

Etiologi of Compartment

Syndrome

Compartment syndrome


87/94

87

Mechanism compartment size:

tight dressing

tight external support

compartment contents:

bleeding

capillary permeability: post ischemic

swelling, exercise, trauma, burns, intra-arterial drug

capillary pressure: venous obstruction,

muscle hypertrophy

p y



88/94

88

Symptoms and Signs

Clinical Features: 5P

pain

pallor

pulselessness

paralysis

paresthesia



89/94

89

Management

Remove circumferential bandages

supplemental oxygen administration

split the plaster bandage

fasciotomy

Wounds should be left open

May require delayed closure or skin grafting

p y

Incision

of Compartment


90/94

90

p

Syndrome


91/94

91

ACUTE COMPARTMENT SYNDROME


92/94

92

Surgical treatment :

decompression /fasciotomy in the lower leg

ACUTE COMPARTMENT SYNDROME


93/94

93

Post fasciotomy

Leave the wound OPEN

Wound complications in 51% of caseswith PRIMARY / DELAYED closureonly 5% in split skin graft patients

Skin graft performed after 1 3 weeks


94/94

Selamat

Belajar

Documents

-TRAUMA.ppt