Upload
hatuyen
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Penelitian IDENTIFIICASI KI.\iERJA DA\ KESE\J.\\G.\\ STAKEHOLDER DALAM PELESTARIAN ELANG JA\\AlSpizaetus bartelsilUdentilication o.i Stakeholders' Performance and Gap in Jatan Hawk-Eagle fSpizaetus bartelsi]Conser"vation)Kuswandono, Arzyana Swtkar dan Lilik Budi Prasen a
PERILAKU BERKUBANG BADAK JA\\A fR/rliroceros sortdaicus] DI TA\1-{\ \ASIONAL UJT NG KULON(Wallowing Behaviors ofJavan Rhinoceros IRhinoceros sondaicus] in L-iung Ktiort \-ational Park)Nicanor J.V Sitorus, Yanto Santosa danAbdul Haris Llustari
FAKTOR-FAKTOR PENENTU TARIF MASUK PENGL|NJII{G TAMAN NASIONAL (Studi Kasus TamanNasional Gunung Merapi)(Determinants Factors.for National Park's Entrance Fee: A Case Study in Gunung Merapi National Park)Setiyawali Titi . Yanto Santo.sa dan Dudung Darusman
!G-STRAIEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA DI KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN PROVINS](Ecotourism Development Strategy inthe DistrictYapen Islands, Papua Province)Karsudi, Rinekso Soekmadi dan Hariadi Kartodihardjo
\-',itrlrlv , c*.{} 5nF
57-
70 79
PAPUA 5
80-87
88-96
97 - 101
I65
I
66-69rEII
l
UJI STANDAR KINERJA PENGELOLAAN TAMAN NASIONAL GUNLING HALIML\ SAL,\K PADA PRTNSIPKELESTARIAN FUNGSI SOSIAL BUDAYA (Test of Gunung Halimun Salak )-ariornl Park .\[anagementPerformance Standard on the Principles of the Sustainability of Socio Cultural FLutctiott)Allan Rosehan, Arzyana Sunkar dan Sambas Ba.suni
KEANEKARAGAMAN JENIS SATWALIAR DI KAWASAN PERKEBLTNAN KEL,{P.{ S.{\\IT DAN STATUSPERLINDTINGANNYA: STUDI KASUS KAWASAN T,NIT PENGELOLAA\ PT. .{\UGERAH MAKMURSEJATI, KABUPATEN KAPUAS HULU, KALIMANTAN BARAT (Diyersin of .4rtinnls in Oil Palm Plantation Areaand Status Proctetion ; Case study in Zone Management Llnit PT. Atlugerah llaknur Sejari Kopuas Hulu Regency, WestKalimantan)Harnios Arief
ANALISIS FAKTOR EKOLOGI DOMINAN PEMILIHAN KUBANG-{N OLEH BADAK JAWA (Rhinocerossondaicus Desmarest 1822) Dl TAMAN NASIONAL UJTING KULON (Analt'sis of Dominant Ecological Factors ofWallow Selection ByJavan Rhlno-Rhinoceros sondaicusDesnlarest 1822 hl LljmgKulonNational Park)Yanto Santosg. Corv Wulan dan Agus HiAmat€ r02
;=-a
Volume 15, Nomor 2, Agustus 2010
DEWAi\REDAKSI
Penanggung Jawab
Dewan Redaksi
Dewan Editor
Alamat Redaksi
Telepon / Fax.E-mail
Media Konservasi merupakan jurnal ilmiah bidang konservasi sumberdaya
alam hayati dan lingkungan, yang menyajikan artikel mengenai hasil
penelitian maupun telaah pustaka. Redaksi menerima sumbangan artikel,
dengan ketentuan penulisan artikel seperti tercantum pada halaman dalam
sampul belakang. Jurnal ini diterbitkan setahun 3 kali : April, Agustus dan
Desember.
Teralcreditasi : SK Dirjen DIKTI Nomor : 118/DIKTVKep/2001
Sambas Basuni
Burhanuddin Masy'udRachmad HermawanAgus HikmatEva RahmawatiArzyana SunkarResti Melani
Hadi S. AlikodraMachmud ThohariErvizalA.M. ZtthudAni MardiastutiE.K.S. Harini Mmtasib
Departemen Konservasi Sumberrdaya Hutan dan EkowisataFakultas Kehutanm IPB, P-O- Box 168, Bogor l6(X}l(a-zst)[email protected] @.com
Media Konservasi VoL 15, No. 2 Agustus 2010 : 102 - 106
ANALISIS FAKTOR EKOLOGI DOMINA}I PEMILIHA}I KUBANGAI\OLEH BADAK JAWA (Rhinoceros sondaicus Desm*arest lS22) DI TAMAN NASIONAL
UJUNG KULON
(Analysis of Dominant Ecological Factors of Wallow Seleaion By Javan Rhino-Rhinocerossondaicus Desmarest 1822 In Ujung Kalon National park)
YANTo SaNrosa '), CoRy wuLAN'), Acus Hxuer 3)
t) Laboratorium Etrologi Satwaliar Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Eftowisata,Falarhas Kehutanan IPB Kampus Dramaga, Bogor 16680, Indonesia
2) Departemen Konservasi Sumberdayi Hutan daiEtrowisata, Fahrltos Kehutanan IpB
r) Laboratorium Konservas, r"*u,f#'ff,?;:;,*,;;:;:;::::o*#iffi, r,*berdaya Hutan dan Etrowisata,Fahtltas Kehutanan IPB Kampus Dramaga, Bogor 16680, Indonesia
Diterima 12 Mei 2010 / Disetujui 9 Juli 2010
. ABSTRACT
The characteristic of wallow can be one of standard or criteria of the iavan rhino habitat which will fu used for selection strategt of furtherigvalrhiy'1 wallow. The.objeaive of this sndy is to identify the wallow characteristic ofiavan rhino bth pfiisical ind biotogical factils ih"at needfor identiJiying the dominant ecological factor in determining wallow selection strategt jor javan rhilo.'ii data thar were-allicted consisted ofphysical characteristic iavan rhino's wallow i.e. the length and the width of wallow,-the dipth of nud ond water of wallow, water pH inside thlwallow, the height of wallow site, the temperature and humidity, and the distance from wa[low io the wstol, river, and .from humin access. Thebiotic characteistic dspects of javan rhino' wallow that .were observed consisted of the number of jarwt rhido; feed' and the total density ofvegetation spread around the wallow according to result of vegetation analysis. Based on the result ofj&or oulysis, ihe dominant ecologicalfiuirthat affect wallow selection are the height ofthe site (10..87 mdpl), air temperature (26-29"C), and treiaarsiry (Zi-tZl inand.
Keywords : Javan Rhinoceros, wallow, dominant ecological.factor.
PENDAHULUAI\
Populasi badak jawa dalam kawasan TamanNasional Ujung Kulon terkonsentrasi pada SemenanjungUjung Kulon bagian selatan dan utara. Pada bagianselatan Semenanjung Ujung Kulon badak jawa tersebardi beberapa daerah yaitu di daerah Cibandawoh,Cikeusit Citadahan, dan Cibunar. Pada bagian utarapenyebaran badak jawa terdapat di daerah Cigenter,Cikarang, Tanjung Balagadigi, Nyiur, Citelanca danCiterjun (Rahmat 2007). Pada daerah konsentrasitersebut banyak dijumpai kubangan badak jawa. Rinaldiet al. (1997) menyatakan bahwa pada daerah jelajahharian badak jawa akan ditemukan suatu jalur yangberfungsi sebagai penghubung antara daerah tempatmencari makan, berkubang, mandi, dan tempat istirahat.Dari hasil penelitian disebutkan bahwa berkubangmerupakan perilaku penting dari badak jaw a yanga akandilakukan setiap harinya. Berdasarkan perilakuberkubang tersebut dapat diketahui kubangan yangdipilih oleh badak jawa untuk digunakan berkubang. Halini dapat menjadi salah satu kriteria atau standar habitatbadak jawa yaitu berupa strategi pemilihan tempatberkubang. Penelitian ini bertujuan untuk meng-identifikasi karakteristik kubangan badak jawa baikfaktor fisik dan biotik yang selanjutnya digunakan untuk
mengetahui faktor ekologi dominan pemilihan kubanganoleh badakjawa.
METODE PEIIELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu Juli2009 hinggb Agustus 2009. Lokasi penelitian adalahdaerah Semenanjrmg Uj'mg Kulon yaitu Cigenter,Cimayang, Citerjun, dan Cibandawoh.
Objek dalam perelitian ini adalah 25 kubanganbadak jawa yang Ma di daerah Semeninjung UjungKulon. Peralatan yang digunakan dalam penelitian initerdiri atas: Peta kawasan Taman Nasional Ujung Kulon(TNUK) dalam format digital, GpS receiver, Kamerafoto digital, tambang plastik, mistar ukur, pita meter,thermo-hygrometer, dan pH meter.
Jenis data yang dikumpulkan meliputi karakteristikfisik kubangan (morfometri kubangan, pH air dalamkubangan, kedalaman lumpur dan air, ketinggian tempat,suhu dan kelembaban udara, serta jarak kubangan daripantai, sungai, dan dari lintasan manusia), dankarakteristik biotik kubangan (umlah jenis tumbuhanpakan badak jaw4 kerapatan total vegetasi di sekitarkubangan). Pengumpulan data karakteristik fisikkubangan dilakukan melalui pengamatan langsung dilapangan pada 25 kubangan sedangkan pengumpulan
t02
data karakteristik biotik kubangan dilakukan denganmelakukan analisis vegetasi di sekitar kubangan.
Analisis Data
l. Karakteristik biotik kubangan
Jumlah jenis tumbuhan yang menjadi pakm badakjawa dan nilai kerapatan relatif, dominansi relati{frekuensi relatif, dan nilai penting spesies dihitungdengan menggunakan rumus-rumus berikut(Soerianegara dan Indrawan 2005):
a. Kerapatan Relatif Suatu Jenis (KR)
iumlah individuKerapatan jenis = '' : :
luas petak
KR: kerapatan suatujenisx 100%
kerapatan total
b. Dominansi Relatif Suatu Jenis (DR)
Dominansi jerr' = t""tlIle;P
,* _ dominansi suatu jenis x 100%
dominansi total
c. Frekuensi Relatif Suatu Jenis (FR)
Frekuensijenis
_ jumlahplot ditemukan suatu jenis
jumlah seluruhplot
a*_ frekuensi suatu jenis x 100%
frekuensi total
d. Indeks Nilai Penting untuk Tingkat Semai danPancang
NP:KR+FRIndeks Nilai Penting untuk Tingkat Pohon'dan
Analisis Faktor Ekologi Dominan Pemilihan Kubangan
INP=KR+DR+FR
2. Andisis Faktor Ekologi Dominan PemilihanKubangan oleh Badak Jawa
Dalam hal ini dianalisis hubungan antara peubah takbebas (Y) dengan peubah bebas (X). Peubah tak bebas(Y) adalah frekuensi penggunaan kubangan badak jawayang ada di dalam lokasi pengamatan. Nilai Y diperolehdari pengamatan jumlah tapak badak jawa yang ada dilokasi pengamatan sebagai identifikasi individu badakjawa yang datang ke kubangan tersebut.Sedangkanpeubah bebas (X) adalah peubah-peubah yang berasaldari karakteristik fisik dan biotik kubangan yang didugamempengaruhi pemilihan lokasi berkubang bagi badakjawa.
Persamaan yang digunakan yaitu sebagai berikut (Hasan2003):
Y = a * b1X1 + bflz + ....... + b12X12 * e
Keterangan:Y : frekuensi penggunaan kubangan badak
jawaa, ,b1,..b12 = koefisien regresiX1
X2
X3Xax5X6Xt
: Jumlah jenis pakan badak (buah): Ketinggian tempat (m)= Suhu udara (oC)= Kelembabanudara (%)= Jarak dari pantai (m)= Jarak dari sungai (m)= Jarak dari jalur lintasan manusia(m)
Xs : Kerapatan total semaiXe : Kerapatan total pancangXto : Kerapatan total tiangXrr = Kerapatan total pohonXtz = Morfometri kubangan (m2)t :Kesalahanpengganggu
HASIL DATI PEMBAHASAN
Hasil pengamatan untuk karakteristik fisik pada 25kubangan badakjawa disajikan pada Tabel l:e.
Tiang
103
Media Konservasi Vol. 15, No. 2 Agustus 2010 : 102 - 106
No.kubangan
lokasi pengamatan Pje(m)
Kedalaman (cm)
(m) Lumpur Air pH oc Y .T, Lintasanmanusia
Sungai
Tabel 1. Hasil Pengukuran karakteristik fisik kubangan badakjawa
648620
I 1905609831560I 560156015001500r740296013331380I 750294032301433717
2560153016605194155ll
40074s100929977329329329768768911l0l02535757483951006886s288044091026017080
30331210092997732932932976876891 1
l0t0100200100200250502006833598594t9154
74 l067 3877 t47t 2367 5688 3888 3888 3873 2973 2978 637s 4679 3586 18
76 3778 3878 4299 t272 2681 44786679 8r80 ll77 l878 34
2828272728262626292928al
27272727262028262726282',7
654439415583901083 51 8 7241 572' 4t 9 73 58 ll 7231 87236197327874521073455745837245108332282355832047342975238854947537107624127635238249158741108
7
77I4l0
I23
4
10llt213
t4l5l6t7l8l9202la1
232425
5
678I
I65
43
3
4J
4763
7
64J
447
Cigenter-RanggonCigenter-CerlangCigenter-RarancanCigenter-Gardu burukCigenterCigenterCigenterCigenterCicangkeuteukCicangkeuteukCangkeuteukCurug CigenterCigenter transek 8Honje hansek 8Transek 8
CihandeuleumCihandeuleumCibandawohCibandawohCimayangCimayangCimayangCimayangCi&t'un
Kerapatantingkat
Selang kelas(ind/ha)
Hasil dari analisis vegetasi terkait kerapatan totaltingkat semai, pancang, tiang, dan pohon dari 25 lokasikubangan seperti yang terangkum padaTabel2:
Tabel 2. Persentase kerapatan total vegetasi di sekitarkubangan
terendah yaitu pada lokasi kubangan ke-21 yaitu sebesar800 ind/tra.
Kerapatan total tiang berada pada kisaran 25-906individu/tra. Kerapatan total tiang tertinggi terdapat padalokasi kubangan ke-12 dan lokasi kubangan ke-21 yaitumasing-masing sebesar 900 ind/ha, dan nilai terendahpada lokasi kubangan ke-l yaitu sebesar 25 indlha.Selanjutnya kerapatan total pohon dominan ditemukanpada selang 75-124 ind/ha (persentase sebesar 36%).Kerapatan total pohon di lokasi kubangan ke-3merupakan kerapatan total pohon tertinggi yaitu sebesar168,750/o. Untuk nilai terendah yaitu pada lokasikubangan ke-14 yaitu sebesar 25 ind/ha.
Selain memperoleh nilai kerapatan vegetasi darihasil analisis vegetasi juga diperoleh nilai frekuensi sertanilai dominansi vegetasi. Nilai dominansi dihitung padatahapan tiang dan pohon. Untuk menyatakan jenis yangdominan maka dari hasil analisis vegetasi digunakanIndeks Nilai Penting (IM). INp adalah parameterkuantitatifyang dapat dipakai untuk menyatakan tingkatdominansi (tingkat penguasaan) jenis-jenis dalam suatukomunitas tumbuhan (Soegianto 1994, diacu dalamIndriyanto 2008). Indriyanto (200g) menjelaskan lebihlanjut bahwa jenis-jenis yang dominan (yang berkuasa)dalam suatu komunitas tumbuhan akan me,miliki INpyang tinggi, sehingga jenis yang paling dominan tentusaja memiliki INP yang paling besar.
Frekuensi Persentase
G) (%\Semai 8750 -23751
23752 -38',1s338754 - 53755
679
27324t
Pancang 800 - 673s6736 - t26711,2672 - 18607
t249
48l636
Tiang 25 - 3t8319 - 612613 -906
777
3433JJ
Pohon 25 -747s -124125 - 174
323632
787
Kerapatan total semai dominan dijumpai padaselang kelas 38754 - 53755 individu/ha (persentasesebesar 4lY$. Kerapatan total semai di lokasi kubanganke-19 merupakan kerapatan total semai tertinggi yaitusebesar 53750 ind/tra, dan yang terendah yaitu padalokasi kubangan ke-l yaitu sebesar 8750 ind/ha. Untuklrelapatan total pancang dominan dijumpai pada selangkelas 800-6735 individu/tra (persentase sebesar 48%).Kerapatan total pancang tertinggi yaitu pada lokasikubangan ke-14 yaitu sebesar 18600 ind/tra, dan yang
104
Gambar 1 Beberapa jenis vegetasi di sekitar kubangan(a) vegetasi Rotan Seel (Daemonoropsmelanochaetes); (b) vegetasi BambuCangkeuteuk (Schizostachyum zollingeri);(c) vegetasi Langkap (Arenga obsirufolia);(d) vegetasi Honje (Etlingera elatior).
Dari hasil analisis vegetasi di sekitar kubanganjugadiketahui jenis-jenis tumbuhan yang menjadi puf.*badak jawa. Jumlah jenis tumbuhan yang menjadi pakanbadak jawa seperti yang disajikan pada Gambar 2 :
Analisis Faktor Ekologi Dominan pemilihan Kubangan
pengujian lebih lanjut adalah: a) jumlah jenis pakan, b)ketinggian tempat, c) suhu udara, d) keljmbabin udara,
!) jarat dari pantai, f) jarak dari sungai, g) jarak dari jalur
lintasan manusia, h) kerapatan total vegjtasi di sekitar
l-rubangan (tingkat semai, pancang, tiang, dan pohon) dani) morfometri kubangan (luas kubangan). Fiasil analisi
regresi dengan metode stepwise menunjukkan bahwapeuql! yang berpengaruh paling dominan terhadappemilihan kubangan oleh badak jawa yaitu ketinggian
!9mpat (mdpl), suhu udara ("C), dan kerapatan pohon(individu/ha). Analisis ini menghasilkar persamaanregresi sebagai berikut:
Y : - 3,73 - 0,0161 (m dpl) + 0,184 (.C) + 0,006il(Kerapatan pohon)
Dari persamaan tersebut dapat diinterpretasikanbahwa:a. Kenaikan suhu udara sebanyak loC akan mening_
katkan frekuensi penggunaan kubangan oleh badakjawa sebesar 0,184;
b. Peningkatan kerapatan pohon sebesar I ind/tra akanmeningkatkan frekuensi penggunaan kubangan olehbadak jawa sebesar 0,0061 l;
c. Peningkatan ketinggian tempat sebanyak I unit akanmenurunkan frekuensi penggunaan kubangan olehbadak jawa sebesar 0,0161.
Selanjutnya dilakukan pula analisis sidik ragam(ANNOVA) untuk melihat eratnya hubungan antarapeubah Y dan peubah X, sehingga diperoleh hasil F1,i1,,,sebesar 10,08. Nilai F"5"1 yaitu sebesar 3,07 sehingg;dapat terlihat bahwa persamaan yang dibagun aaatansigaifikan. Statistik t untuk peubah ketinggian tempat,suhu udara, dan kerapatan pohon (B1) yang diperoleh darimodel regresi masing-masing yaitu 3,21;3,0i; dan 2,g7sehingga p-value bernilai masing-masing 0,004; 0,007;dan 0,009. Uji peubah menggunakan o sebesar 0,05sehingga kesimpulan dari output adalah menerimahipotesis H1 bahwa peubah ketinggian tempat, suhuudara, dan kerapatan pohon mempengaruhi pemilihanpenggunaan kubangan oleh badak jawa.
Ketinggian tempat mempengaruhi pemilihan
Il!*.g* oleh badak jawa. Dari hasil penelitian terhadap25 kubangan badakjawa terlihat bahwa kubangan badaljawa berada pada ketinggian < 100 m dpl. Lokasikubangan biasanya berada di sekitarjalur permanen dariwilayah jelajah badak jawa. Suhu udara jugamempengaruhi pemilihan kubangan oleh badak jawa,
9ry1nu.semakin tinggi suhu udara di sekitar lingkunganbadak jawa maka semakin meningkatkan keingiianbadak jawa untuk berkubang. Hal ini merupakan ialahsatu fungsi dari aktivitas berkubang badak jawa yaituuntuk menurunkan suhu tubuh badak jawa.
Kerapatan pohon di sekitar lokasi kubangan jugamempengaruhi pemilihan lokasi berkubang bagi badakjawa dimana semakin rapat kondisi vegetasipohonsekitarkubangan akan meningkatkan pemiiihan badak jawauntuk datang berkubang di Iokasi tersebut. Kondisi
Gambar 2. Grafrk Jumlah jenis pakan di 25 lokasikubangan.
Dari Gambar 2 terlihat bahwa lokasi kubangan ke-16 dan ke-18 merupakan lokasi kubangan denganlumhhspesies pakan tertinggi yaitu sebesar 35 jenis tumbuhanpakan dan lokasi kubangan ke-19 sebanyak 34 jenistumbuhan pakan. Untuk jumlah jenis tumbuhan pakaoterendah yaitu pada lokasi kubangan ke-4 yaitu sebanyak9 jenis tumbuhan pakan, sedangkan untuk data jenistumbuhan pakan pada lokasi kubangan ke-6, 7, dan g
adalah 0.
Faktor Ekologi Dominan Kubangan Badak Jawa
Berdasarkan hasil analisis faktor, peubah-peubahkarakteristik kubangan yang diduga mempengaruhipemilihan kubangan oleh badak jawa untuk aitakut an
.tJ
.t0
:r:o
l5
lo
5
0
rrxn{rlr]snr IJ.rr
105
Media Konservasi Vol. 11 No. 2 Aguotus 2010 : 102 - 106
pohon yang rapat akan membuat lokasi kubanganmenjadi semakin ternaungi. Hal ini dikarenakan badakjawa lebih menyukai lokasi kubangan yang rapat, dantersembunyi (Muntasib 2002\.
KESIMPULAI\I DAI\ SARAN
A. Kesimpulan
Faktor-faktor ekologi dominan pemilihan kubanganoleh badak jawa ditentukan oleh ketinggian tempat (10 -87 mdpl), suhu udara Q6 - 29"C), dan kerapatan pohon(25 - 174 individu/ha).
B. Saran
Perlu dilakukan penelitian pada saat musimpenghujan untuk melihat perbedaan karakteristikkubangan pada saat kemarau dan saat musim penghujan.
DAFTARPUSTAKA
Hasarf 2003. Pokak-Pokok Materi Statistik I StatistikDeskiiptif, Jakarta: PT Bumi Aksara.
Indriyanto. 2008. Elalogi Hutan. Jakarta: PT BumiAksara.
Muntasib H. 20f.2. Penggunaan Rqang Habitat olehBadak Jawa (Rhinoceros sondaicas Desm. 1822) diTaman Nasional Ujung Kulon [disertasi]. Bogor:Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Rahmat uM. 2007. Analisis Tipologi HabitatPreferensial Badak Jawa (Rhinoceros sondaicusDesmarest I82D di Taman Nasional Ujung Kulon[tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, InstitutPertanian Bogor.
Rinaldi D, Mulyani YA, Arief H. 1997. Status Populasidan Perilaku Badak Jawa (Rhinoceros sondaicusDesm. 1822). Media Konservasi edisi khusus : 4l-47.
Soerianegara dan Indrawan. 2005. Ekologi HutanIndonesia. Bogor: Laboratorium Ekologi Hutan,Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
r06