279
PENERAPAN PSAK BERBASIS IFRS EFEKTIF TAHUN 2015

Overview implementation ifrs 25032015

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Overview implementation ifrs 25032015

PENERAPAN PSAK BERBASIS IFRS EFEKTIF TAHUN 2015

Page 2: Overview implementation ifrs 25032015

Agenda

Standar Akuntansi di Indonesia1.

Perkembangan PSAK sd 20152.

Overview Perubahan PSAK3.

Page 3: Overview implementation ifrs 25032015

Standar Akuntansi

• Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan yang relevan dan reliable (representational faitfullness)

• Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun

• Memudahkan auditor dalam mengaudit

• Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda.

• Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing pengguna

Page 4: Overview implementation ifrs 25032015

Tujuan Laporan Keuangan

4

Laporan keuangan memberikan infomasi posisi keuangan, kinerja

perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlahbesar pemakai dalam pengambilan keputusan

Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen(stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakankepadanya

Memenuhi kebutuhan sebagian besar pemakai.

• Laporan keuangan,

• Laporan Tahunan (Annual Reporting),

• Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting),

• Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Tripple bottom line

Laporan perusahaan

Page 5: Overview implementation ifrs 25032015

Laporan Keuangan Relevan dan Dapat Diandalkan

Kompeten

Kerangka Konseptual

Independen

Standar Akuntansi

Berkualitas

Laporan Keuangan yang

Relevan dan dapat

Diandalkan

Kualitas Audit

• Pasar Modal yang efisien

• Keputusan yang tepat

Informasi yang berkualitas

Dampak informasi assimetri

1. Adverse selection2. Moral hazard

Standar Audit

Manajemen

Corporate Governance

Page 6: Overview implementation ifrs 25032015

Sejarah Standar Akuntansi

Pra PAI

1973

PAI

1973

Harmonisasi IAS 1994-

2007

Konvergensi IFRS 2008-

2012

Konvergensi IFRS 2012-

2015

6

8 Desember 2008 Komitmen mendukung IFRS sebagai standar akuntansi keuangan global

Efektif1 Januari 2012

Efektif1 Januari 2015

Page 7: Overview implementation ifrs 25032015

Empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia

7

IFRS hanya diadopsi PSAK full 2012, pada tahun 2013 dilakukan revisi beberapa standar dan ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang akan efektif pada tahun 2015

SAK ETAP digunakan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik tidak signifikan.

DSAS telah mengeleluarkan 10 PSAK Syariah

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik signifikan - SAK-ETAP

Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah

Standar Akuntansi Pemerintahan - SAP

Page 8: Overview implementation ifrs 25032015

SAK ETAP

• SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitaspublik signifikan

• ETAP adalah entitas yang:

– Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan

– Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal.

• Menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises.

• Lebih sederhana antara lain:

– Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan

– Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode ekuitas.

– Pajak menggunakan konsep pajak terutang bukan pajak tangguhan

– Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan.

• Tahun 2011 perusahaan harus memilih menjadi menggunakan PSAK-IFRS atau PSAK-ETAP

8

Page 9: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK SYARIAH

• Basis transaksi

• Digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariahbaik entitas lembaga syariah maupun non lembaga syariah

• Pengembangan dengan model PSAK umum namun berbasissyariah dengan acuan fatwa MUI

• PSAK 100 – PSAK 110

9

• PSAK 106 Akuntansi Musyarakah

• PSAK 107 Akuntansi Ijarah

• PSAK 108 Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah

• PSAK 109 Akuntansi Zakat, Infaq dan Shadaqoh

• PSAK 110 Akuntansi Sukuk

• PSAK 101 Penyajian Laporan Keuangan Syariah

• PSAK 102 Akuntansi Murabahah) Revisi 2013

• PSAK 103 Akuntansi Salam

• PSAK 104 Akuntansi Istishna

• PSAK 105 Akuntansi Mudharabah

Page 10: Overview implementation ifrs 25032015

SAP

• Instansi Pemerintah menggunakan Standar AkuntansiPemerintahan, PP 24 tahun 2005 PP 71 tahun 2010

• Standar disusun oleh Komite Akuntansi Pemerintahankemudian ditetapkan dengan PP

• Diterapkan untuk entitas pemerintah dalam menyusun LKPP dan LKPD: – instansi pemerintah pusat

– Instansi pemerintah daerah

– BLU dikonsolidasikan dengan LKP – menggunakan PSAP dan PSAK,

– BUMN (sbg investasi pemerintah)menggunakan PSAK

• Entitas sektor publik selain pemerintah menggunakan PSAK 45untuk pelaporan dan yang lain mengikuti PSAK / SAK ETAP.

10

Page 11: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK – IFRS BASED

• Wajib diterapkan untuk entitas dengan akuntabilitas publikseperti: Emiten, perusahaan publik, perbankan, asuransi, danBUMN.

• Dapat diterapkan oleh entitas lainya.

• Basis transaksi, bukan basis industri.

• Tujuan: memberikan informasi yang relevan bagi user laporankeuangan

• Indonesia melakukan adopsi penuh 1 Januari 2012 – tahap 1

• Proses adopsi tahap kedua efektif 1 Januari 2015

11

Page 12: Overview implementation ifrs 25032015

• Pasca Konvergensi PSAK 2012 = IFRS (kecuali IFRS terbaru)

• Perbedaan IFRS dengan PSAK dijelaskan dalam Standar

bagian depan.

– Substansi / konseptual

– Redaksional

– Tanggal efektif

• Secara gradual, IFRS sudah diterapkan mengikuti

pemberlakuan PSAK yang bersangkutan.

• Setelah konvergensi IFRS PSAK akan berkembang

dinamis mengikuti IFRS

IFRS - PSAK

12

Page 13: Overview implementation ifrs 25032015

Mengapa IFRS

• Indonesia bagian dari IFAC, yang harus tunduk pada SMO (StatementMembership Obligation), salah satunya menggunakan IFRS sebagaiaccounting standard.

• Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah Indonesiasebagai anggota G20 forum.

• Hasil dari pertemuan pemimpin negara G20 forum di Washington DC, 15 November 2008 :

– “Strengthening Transparency and Accountability”

• Pertemuan G20 di London, 2 April 2009 menghasilkan kesepakatan untuk Strengthening Financial Supervision and Regulation “to call on the accounting standard setters to work urgently with supervisors and regulators to improve standards on valuation and provisioning and achieve a single set of high-quality global accounting standards.”

13

Page 14: Overview implementation ifrs 25032015

Manfaat IFRS

• Meningkatkan daya banding laporan keuangan.

• Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional

• Menghilangkan hambatan arus modal internasional denganmengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan.

• Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaanmultinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi paraanalis.

• Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju “best practise”.

14

Page 15: Overview implementation ifrs 25032015

Karakteristik Standar ??

Principle Based :JudgmentDinamis

Fair ValueLebih banyak Pengungkapan

15

Page 16: Overview implementation ifrs 25032015

Karakteristik IFRS

• IFRS menggunakan “Principles Base “ :

– Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.

– Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakahpresentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.

– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.

• Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai

• Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif maupun kualitatif

• IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan lingkungan bisnis dan kebutuhan informasi para pengguna.

16

Page 17: Overview implementation ifrs 25032015

“Judgment”

• IFRS = Principles

• Penerapan standard mengacu pada substansi ekonomi bukan bentuk hukumnya.

• Pemahaman underlying transaksi dan detail kontrak menjadi penting

• Pengajaran dengan menggunakan kasus

Ilustrasi

PT. A memiliki kontrak dengan PT. B untuk membeli semua produk yang dihasilkan. Produknya khusus dan hanya dapat dijual kepada PT. A. Kontrak meliputi jangka waktu 20 tahun. Kontrak tersebut menjamin bahwa PT. A

membeli jumlah minimum produk B setiap tahun dengan harga yang telah ditentukan. Dari kontrak tersebut PT. B dapat memperoleh pengembalian modal dari investasi untuk memproduksi produk tersebut.

17

Page 18: Overview implementation ifrs 25032015

Dinamis

• IFRS membuka wawasan, bahwa mengajarkan akuntansi keuangan harus sesuai dengan standar bukan teks book.

• Awareness terhadap standar akuntansi meningkat

• Materi pengajaran harus dinamis mengikuti perkembangan standar.

• IFRS sering berubah

– Digunakan perusahaan banyak di negara sehingga kesulitan penerapan

akan membuahkan kritik terhadap standar yang ada perubahan

– Perubahan lingkungan usaha

• Contoh Pendapatan awalnya menggunakan konsep risk and reward, kemudian ditambahkan konsep present obligation.

18

Page 19: Overview implementation ifrs 25032015

“Fair value”

• IAS 41 Agriculture

– Biological asset dinilai sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan (point-of-sale costs), baik pada pengakuan pertama maupun pada tanggal laporan. Perubahan harga diakui sebagai pendapatanpada periode berjalan.

– Agriculture product dinilai nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan (point-of-sale costs), pada pengakuan pertama sebagai persediaan.

• Fair value adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

Nilai wajar dapat menggunakan: Tingkat 1 harga kuotasi pasar Tingkat 2 Input selain harga kuotasian (dapat diobservasi) Tingkat 3 Input yang bukan berdasar harga pasar

Perhitungan fair value : menentukan arus kas, tingkat suku bunga, Model opsi

19

Page 20: Overview implementation ifrs 25032015

Pengungkapan Lebih Banyak

• Ilustrasi laporan keuangan.• Membaca dan membuat pengungkapan• pengungkapan yang diinginkan oleh standar• Judgment : apa yang perlu diungkapkan

PSAK 60 – Instrumen keuanganPengungkapan kualitatif : eksposure dan timbulnya risiko; tujuan, kebijakan dan proses pengelolaan risiko; perubahan dua hal tersebut.Pengungkapan kuantitatif: risiko kredit, aset keuangan yang melewati jatuh tempo/mengalami penurunan, agunan dan peningkatan kualitas kredit; risiko pasar; risiko likuiditas analisis sensitifitas; pengungkapan risiko pasar laiinnya.

20

Page 21: Overview implementation ifrs 25032015

Roadmap IFRS di Indonesia

Efektif< 2010

• 3 PSAK

• 1 ISAK

• 9 PPSAK

• 1 PISAK

Efektif2011

• 16 PSAK

• 6 ISAK

• 1 PPSAK

Efektif2012

• 11 PSAK

• 12 ISAK

• 3 PPSAK

Efektif2013

• 22 PSAK

• 1 ISAK

• 2 PPSAK

Efektif

2014&2015

• 4 PSAK

• 9 Revisi PSAK

• 4 ISAK (2014)

• 1 PPSAK (2014)

• Penyesuan SAK

21

IAS / IFRS dalam proses adopsi:a. IAS 41 Agricultureb. IFRIC 21 Leviesc. IFRS 9 Financial Instrument

Diskusi IFRSa. IFRS 4 Insurance Contractb. IFRS Revenue from Contract with

Customersc. Leasesd. Conceptual Framework –

Reporting Entity

FASE 1 FASE 2

Page 22: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 2013 & 2014

22

NO IFRS STATUS

1 IFRS 10: Consolidated FinancialStatements

PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian [1 Jan 2015]

2 IFRS 11: Joint Arrangements PSAK 66: Pengaturan Bersama [1 Jan 2015]

3 IFRS 12: Disclosure of Interests inOther Entities

PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalamEntitas Lain [1 Jan 2015]

4 IFRS 13: Fair Value Measurement PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar [1 Jan 2015]

5 IFRIC 18: Transfer of Assets fromCustomers

ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan [1 Jan 2014]

6 IFRIC 19: Extinguishing FinancialLiabilities with Equity Instruments

ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas [1 Jan 2014]

7 IFRIC 20: Stripping Costs in theProduction Phase of a Surface Mining

ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka[1 Jan 2014]

Page 23: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 2013 & 2014

23

NO IFRS STATUS

1 IAS 1: Presentation of FinancialStatements

PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan [1 Jan 2015]

2 IAS 19: Employee Benefits PSAK 24: Imbalan Kerja [1 Jan 2015]

3 IAS 27: Separate Financial Statements PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri [1 jan 2015]

4 IAS 28: Investments in Associates andJoint Ventures

PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama [1 Jan 2015]

5 IAS 32: Financial Instruments:Presentation

PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian[Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]

6 IAS 36: Impairment of Assets PSAK 48: Penurunan Nilai Aset [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]

7 IAS 39: Financial Instruments:Recognition and Measurement (IFRS 9 eff 2018 belum diadopsi)

PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan danPengukuran [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku1 Jan 2015]

8 IFRS 7: Financial Instruments: Disclosures

PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan[Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]

9 IAS 12: Income Tax PSAK 46: Pajak Penghasilan [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]

Page 24: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK non IFRS

1. PSAK 28: Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian;

2. PSAK 36: Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa;

3. PSAK 38: Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali;

4. PSAK 34 Kontrak Konstruksi

5. PSAK 44 Pendapatan Real Estate

6. PSAK 45: Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba;

7. ISAK 25: Hak atas Tanah

24

Page 25: Overview implementation ifrs 25032015

Perkembangan Setelah 1 Januari 2015

25

• IFRS 9 Financial Instruments (efektif 1 Januari 2018)

• IFRS 14 Regulatory Deferral Accounts (efektif 1 Januari 2016)

• IFRS 15 Revenue from Contracts with Customers (efektif 1 Januari 2017)

• IFRIC 21 Levies (efektif 1 Januari 2014) – dalam pertimbangan DSAK IAI

• Amandemen IAS 41 Agriculture (efektif 1 Januari 2016)

IFRS terbaru:

• Amandemen IFRS 4 Insurance Contracts

• IFRS on Leases

• Amandemen dan penyesuaian IFRS lain

Pembahasan IASB:

Page 26: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK

26

No IFRS PSAK

1 IFRS 1 First-time Adoption of International Financial Reporting Standards

2 IFRS 2 Share-Based Payment PSAK 53 Pembayaran Berbasis Saham (R2011)

3 IFRS 3 Business Combinations PSAK 22 Kombinasi Bisnis (revisi 2010)

4 IFRS 4 Insurance Contracts PSAK 62 Kontrak Asuransi (revisi 2011)

5 IFRS 5 Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations

PSAK 58 Aset Tidak Lancar Yang Dimiliki Untuk Dijual danOperasi yang Dihentikan (revisi 2009)

6 IFRS 6 Exploration for and Evaluation of Mineral Resources

PSAK 64 Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral (R2011)

7 IFRS 7 Financial Instruments : Disclosure PSAK 60 Instrumen Keuangan Pengungkapan (R2013)

8 IFRS 8 Operating Segments PSAK 5 Segmen Operasi (revisi 2009)

9 IFRS 9 Financial Instrument – Juli 2014 Belum diadopsi

10 IFRS 10 Consolidated Financial Statement PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian

11 IFRS 11 Joint Arrangement PSAK 66 Pengaturan Bersama

12 IFRS 12 Disclosure of Interest Entity PSAK 67 Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain

13 IFRS 13 Fair Value PSAK 68 Pengurkuran Nilai Wajar

Page 27: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK & ISAK

27

No IFRS PSAK

1 IFRIC 1 Changes in Existing Decommissioning, Restoration and similar liabilities

2 IFRIC 2 Members’ Share in Co-operative Entities and Similar Instruments

3 IFRIC 4 Determining whether an arrangement contains a Lease

ISAK 24 Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang mengandung Bentuk Legal Sewa

4 IFRIC 5 Rights to Interests arising from Decommissioning, Restoration and Environmental rehabilitation Funds

5 IFRIC 6 Liabilities arising from Participating in a Specific Market – Water electrical and Electronic Equipment

6 IFRIC 7 Applying the Restatement Approach under IAS 29 ISAK 19 Penerapan Penyajian Kembali dalam PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam EkonomiHiperinflasi

7 IFRIC 10 Interim Financial Reporting and Impairment ISAK 17 Laporan Keuangan Interim dan PenurunanNilai

IFRIC 19 Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments

ISAK 28 Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas

IFRIC 20 Stripping Costs in theProduction Phase of a Surface Mining

ISAK 29 Biaya Pengupasan Lapisan Tanah tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka,

8 IFRIC 12 Service Concession Arrangements ISAK 16 Perjanjian Konsesi Jasa

9 IFRIC 13 Consumer Loyalty Programmes PSAK 10 Program Loyalitas Pelanggan

Page 28: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK & ISAK

28

No IFRS PSAK

1 IAS 1 Presentation of Financial Statements PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan (revisi 2009) Revisi 2013

2 IAS 2 Inventories PSAK 14 Persediaan (revisi 2008)

3 IAS 7 Statement of Cash Flows PSAK 2 Laporan Arus Kas (revisi 2009)

4 IAS 8 Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors

PSAK 25 Kebijakan Akuntansi Perubahan estimasi Akuntansi, dan Kesalahan (revisi 2009)

5 IAS 10 Event after the reporting Period PSAK 8 Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan(revisi 2010)

6 IAS 11 Construction Contracts PSAK 36 Kontrak Konstruksi (revisi 2011)7 IAS 12 Income Taxes PSAK 46 Pajak Penghasilan - (revisi 2013)8 IAS 16 Property, Plant and Equipment PSAK 16 Aset Tetap(revisi 2007)

9 IAS 17 Leases PSAK 30 Sewa (revisi 2007)

10 IAS 18 Revenue PSAK 23 Pendapatan (revisi 2010)

11 IAS 19 Employee Benefits PSAK 24 Imbalan Kerja (revisi 2010) Revisi 201312 IAS 20 Accounting for Governance Grants

and Disclosure of Government Assistance

PSAK 61 Akuntansi Hibah Pemerintah dan PengungkapanBantuan Pemerintah(revisi 2011)

Page 29: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK & ISAK

29

No IFRS PSAK

13 IAS 21 The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates

PSAK 10 Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing (revisi 2010)

14 IAS 23 Borrowing Costs PSAK 26 Biaya Pinjaman (revisi 2009)

15 IAS 24 Related Party Disclosures PSAK 7 Pengungkapan Pihak Berelasi (revisi 2009)

16 IAS 26 Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans

PSAK 18 Akuntansi Dana Pensiun (revisi 2011)

17 IAS 27 Consolidated and Separate Financial Statement

PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan KeuanganTersendiri (revisi 2009) Revisi 2013 Laporan KeuanganTersendiri

18 IAS 28 Investment in Associates PSAK 15 Investasi Asosiasi (revisi 2009) Revisi 2013 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama

19 IAS 29 Financial Reporting in Hyperinflationary Economies

PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi (revisi2010)

20 IAS 31 Interests in Joint Ventures PSAK 12 Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama (revisi 2009)

21 IAS 32 Financial Instruments: Presentation PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian (revisi 2013)

22 IAS 33 Earnings per Share PSAK 56 Laba per Saham (revisi 2009)

23 IAS 34 Interim Financial Reporting PSAK 3 Laporan Keuangan Interim (revisi 2010)

24 IAS 36 Impairment of Assets PSAK 48 Penurunan Nilai - (revisi 2013)

Page 30: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK & ISAK

30

No IFRS PSAK

25 IAS 37 Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets

PSAK 57 Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi (revisi2009)

26 IAS 38 Intangible Assets PSAK 19 Aset Tidak Berwujud (revisi 2010)

27 IAS 39 Financial Instruments: Recognition and Measurement

PSAK 55 Instrumen keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (revisi2013)

28 IAS 40 Investment Property PSAK 13 Properti Investasi (revisi 2007)

29 IAS 41 Agriculture

30 SIC 12 Consolidation – Special Purpose Entities ISAK 7 Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus (revisi 2009)

31 SIC 13 Jointly Controlled Interest – non Monetary Contribution by Ventures

ISAK 11 Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer

32 SIC 15 Operating Leases – Incentives ISAK 19 Sewa Operasi – Insentif

33 SIC 21 Income Taxes – Recovery of Revalued non Depreciable Assets

34 SIC 27 Evaluating the Substance Transaction in the Legal Form of Lease

ISAK 8 Transaksi Mengandung Sewa

35 SIC 32 Intangible Assets – Website Costs ISAK 14 Biaya Situs Web

36 ISAK 21 Perjanjian Konstruksi Real Estate

Page 31: Overview implementation ifrs 25032015

Perkembangan Setelah 1 Januari 2015

31

• IFRS 9 Financial Instruments (efektif 1 Januari 2018)

• IFRS 14 Regulatory Deferral Accounts (efektif 1 Januari 2016)

• IFRS 15 Revenue from Contracts with Customers (efektif 1 Januari 2017)

• IFRIC 21 Levies (efektif 1 Januari 2014) – dalam pertimbangan DSAK IAI

• Amandemen IAS 41 Agriculture (efektif 1 Januari 2016)

IFRS terbaru:

• Amandemen IFRS 4 Insurance Contracts

• IFRS on Leases

• Amandemen dan penyesuaian IFRS lain

Pembahasan IASB:

Page 32: Overview implementation ifrs 25032015

KERANGKA KONSEPTUAL PENYAJIAN DAN

Page 33: Overview implementation ifrs 25032015

Kerangka Dasar Penyusunan danPenyajian Laporan Keuangan

• Konsep dasar yang mendasari penyusunan dan penyajian laporankeuangan bagi para pemakai ekternal

• Tujuan menjadi acuan bagi:

– Penyusun standar akuntansi keuangan dalam pelaksanaan tugasnya

– Penyusun laporan keuangan untuk menanggulangi masalah akuntansiyang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan

– Auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporankeuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum

– Para pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan

33

Page 34: Overview implementation ifrs 25032015

ISI – KDP2LK

• Tujuan laporan keuangan

• Asumsi Dasar

• Karakteristik kualitatif yang menentukan manfaatinformasi dalam laporan keuangan

• Unsur Laporan Keuangan

• Pangakuan Unsur Laporan Keuangan

• Pengukuran Unsur Laporan Keuangan

• Konsep modal serta pemeliharaan modal

34

Page 35: Overview implementation ifrs 25032015

35

Kerangka

Konseptual

menurut PSAK

Page 36: Overview implementation ifrs 25032015

Conceptual framework – US GAAP

36

Page 37: Overview implementation ifrs 25032015

Conceptual framework – US GAAP

37

Page 38: Overview implementation ifrs 25032015

CONCEPTUAL FRAMEWORK - IFRS

Presently, the Conceptual Framework is comprises of the following.

• Chapter 1: The Objective of General Purpose Financial Reporting

• Chapter 2: The Reporting Entity (not yet issued)

• Chapter 3: Qualitative Characteristics of Useful Financial

Information

• Chapter 4: The Framework, comprised of the following:

1. Underlying assumption—the going concern assumption;

2. The elements of financial statements;

3. Recognition of the elements of financial statements;

4. Measurement of the elements of financial statements; and

5. Concepts of capital and capital maintenance.

LO 2

Page 39: Overview implementation ifrs 25032015

Three levels:

Overview of the Conceptual Framework

CONCEPTUAL FRAMEWORK

First Level = Objectives of Financial Reporting

Second Level = Qualitative Characteristics and

Elements of Financial Statements

Third Level = Recognition, Measurement, and

Disclosure Concepts.

LO 2

Page 40: Overview implementation ifrs 25032015

First level

The "why"—purpose

of accounting

Second level

Bridge between

levels 1 and 3

Third level

The "how"—

implementation

ASSUMPTIONS

1. Economic entity

2. Going concern

3. Monetary unit

4. Periodicity

5. Accrual

PRINCIPLES

1. Measurement

2. Revenue recognition

3. Expense recognition

4. Full disclosure

CONSTRAINTS

1. Cost

OBJECTIVEProvide information about the reportingentity that is useful

to present and potentialequity investors,

lenders, and othercreditors in their

capacity as capitalproviders.

ELEMENTS

1. Assets

2. Liabilities

3. Equity

4. Income

5. Expenses

QUALITATIVE

CHARACTERISTICS

1. Fundamental

qualities

2. Enhancing

qualities

Page 41: Overview implementation ifrs 25032015

ILLUSTRATION 2-2

Hierarchy of Accounting

Qualities

SECOND LEVEL: FUNDAMENTAL CONCEPTS

LO 4

Page 42: Overview implementation ifrs 25032015

OVERVIEW STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Page 43: Overview implementation ifrs 25032015

PERUBAHAN PSAK 1 TAHUN 2013

• Judul Laporan Laba Rugi Komprehensif menjadi Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain.

• Informasi komparatif minimun dan tambahan

• Pemisahan penghasilan komprehensif lain termasuk juga pajak terkait :

– Akan direklasifikasi ke laporan laba rugi periode berikutnya

– Tidak akan direklasifikasi ke laporan laba rugi.

• Tambahan definisi : Laba rugi, Pemilik, material, Penyesuaian Reklasifikasi, tidak praktis, Total penghasilan Komprehensif

• Sinkronisasi dengan terbitnya PSAK lain:

– PSAK 65 Konsolidasian, PSAK 4 Laporan Keuangan Tersendiri

– PSAK 15 Investasi pada Asosiasi dan Ventura Bersama

– PSAK 68

43

Page 44: Overview implementation ifrs 25032015

Laporan Keuangan - 2013

• PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan– Komponen

– Tanggung jawab laporan keuangan

Identifikasi laporan keuangan Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi dan

PenghasilanKomprehensif Lain

Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Arus Kas Catatan atas Laporan

Keuangan

Karakteristik umum Penyajian secara wajar dan

kepatuhan terhadap SAK Kelangsungan usaha Dasar akrual Material dan agregasi Saling hapus Frekuensi pelaporan Informasi komparatif Konsistensi penyajian

44

Page 45: Overview implementation ifrs 25032015

Tujuan Laporan Keuangan

• Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.

45

Tujuan laporan keuangan :

– memberikan informasi mengenai:

– posisi keuangan,

– kinerja keuangan

– arus kas entitas

yang bermanfaat bagi sebagianbesar kalangan pengguna laporandalam pembuatan keputusanekonomi.

Page 46: Overview implementation ifrs 25032015

Komponen Laporan Keuangan

a. laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode;

b. laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;

c. laporan perubahan ekuitas selama periode;

d. laporan arus kas selama periode;

e. catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lain; dan

ea informasi komparatif untuk mematuhi periode sebelumnya sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A

f. laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif sebelumnya yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakanakuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya sesuai dengan paragraf 40A-40D.

Page 47: Overview implementation ifrs 25032015

Karakteristik Umum– Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK

• Menyebutkan secara explisit kepatuhan terhadap SAK

• Kepatuhan terhadap PSAK memberikan pemahaman yang salah(kondisi jarang terjadi) tidak sesuai PSAK

– Kelangsungan usaha• Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha,

mengungkapkan fakta jika terjadi pelanggaran asumsi

– Dasar akrual

– Material dan agregasi

– Saling hapus Tidak boleh kecuali disyaratkan atau diizinkansuatu PSAK

– Frekuensi pelaporan Tahunan

– Informasi komparatif Periode sebelumnya

– Konsistensi penyajian Penyajian dan klasifikasi

47

Page 48: Overview implementation ifrs 25032015

Kebijakan Akuntansi

• Dasar Penyusunan

• Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian adalah dasar akrual. Saling Hapus Antar Aset Keuangan dan

• Saling Hapus Aset Keuangan Liabilitas Keuangan

• Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak saling hapus dan nilaibersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika:

– saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan

– berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

48

Page 49: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi Penerapam PSAK 1 R2013

49

Referensi : PSAK 1

Page 50: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi Penerapam PSAK 1 R2013

50

Referensi : PSAK 1

Page 51: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi Penerapam PSAK 1 R2013

51

Referensi : Laporan Tahunan Petronas 2013

Page 52: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013

52Referensi : Laporan Tahunan BP 2014

Page 53: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013

53

Referensi : Laporan Tahunan BP 2014

Page 54: Overview implementation ifrs 25032015

Laporan Posisi Keuangan (Neraca) - 2011

• Nama menjadi Laporan Posisi Keuangan (Neraca), tambahan neraca untuk sinkronisasi dengan regulasi di Indonesia

• Perubahan definisi-definisi seperti Kewajiban menjadi Liabilitas dan hakminoritas menjadi kepentingan nonpengendali (non-controlling interest)

• Penyajian kepentingan non pengendali sebagai bagian ekuitas dan bagian laba bukan sebagai pengurang laba LK konsolidasian

• Laporan keuangan awal periode (dr periode sajian) untuk penyajian retroaktif perubahan kebijakan dan koreksi kesalahan

• Minimum line item Penyajian Neraca – Properti Investasi

– Investasi dengan menggunakan metode ekuitas

– Aset yang dimiliki untuk dijual

– dll

• Urutan penyajian laporan keuangan dalam ilustrasi menurut PSAK 1 berbeda dengan IAS 1 (Aset tidak lancar di atas)

54

Page 55: Overview implementation ifrs 25032015

Laporan Posisi Keuangan

55

Page 56: Overview implementation ifrs 25032015

Laporan Laba Rugi Komprehensif - 2011

• Laporan Laba rugi Laporan Laba Rugi Komprehensif.

• Penyajian laporan laba rugi dengan memasukkan unsur laba komprehensif

• Laba dialokasikan untuk pemegang saham minoritas dan mayoritas

• Ketentuan minimum item dalam laporan laba rugi.

• Klasifikasi beban berdasarkan fungsi dan sifat, jika disajikan berdasarkan fungsi ada pengungkapan berdasarkan sifat

• Penyajian “pos luar biasa / extraordinary item” tidak diperkenankan lagi

• Minimum line item : Pendapatan, Biaya keuangan, Beban pajak, pendapatan investasi asosiasi, Penghasilan komprehensif lain, dll

• Penghasilan komprehensif: Perubahan aset atau liabilitas yang tidak mempengaruhi laba pada periode rugi.

• Alternatif penyajian laporan tunggal atau dua laporan

56

Page 57: Overview implementation ifrs 25032015

• Pendapatan komprehensif: Perubahan aset atau liabilitas

yang tidak mempengaruhi laba pada periode rugi

– Selisih revaluasi aset tetap

– Perubahan nilai investasi available for sales

– Dampak translasi laporan keuangan

• Dalam dua laporan :

– Laba sebelum laba komprehensif

– Laporan laba komprehensif dimulai dari laba/rugi bersih

Laporan laba rugi komprehensif - 2011

57

Page 58: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 2: LAPORAN ARUS KAS

• Informasi arus kas entitas berguna sebagai dasar untukmenilai kemampuan entias dalam menghasilkan kasdan setara kas serta menilai kebutuhan kas entitasuntuk menggunakan arus kas tersebut.

• Laporan arus kas menggambarkan perubahan historisdalam kas dan setara kas yang diklasifikasikan atasaktivitas operasi, investasi dan pendanaan selama satuperiode

58

Page 59: Overview implementation ifrs 25032015

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

• Metode yang dapat digunakan:

– Metode langsung kelompok utama dari penerimaan danpengeluaran kas bruto diungkapkan;

– Metode tidak langsung laba disesuaikan dengan mengoreksitransaksi non kas, penangguhan atau akrual dan unsurpenghasilan/beban yang terkait aktivitas investasi dan pendanaan.

• Dianjurkan melaporkan dengan metode langsung informasiyang lebih berguna

• ETAP metode tidak langsung

59

Page 60: Overview implementation ifrs 25032015

Laporan Arus Kas

• Arus kas bunga dan dividen diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan secara konsisten.

– Beban bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau pendanaan(alternatif)

– Pendapatan bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi(alternatif)

– Dividen yang dibayarkan dapat disajikan sebagai arus kas pendanaan atauoperasi (alternatif)

– Pendapatan dividen dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi(alternatif)

• Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan diungkapkan secaraterpisah.

• Perubahan nilai tukar dilaporkan dalam LAK untuk merekonsiliasi saldoawal dan akhir kas dan setara kas

60

Page 61: Overview implementation ifrs 25032015

Laporan Arus Kas

61

Page 62: Overview implementation ifrs 25032015

Laporan Perubahan Ekuitas

62

Page 63: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 3 : Laporan Interim

• Laporan keuangan interim: laporan keuangan, baik laporan keuanganlengkap atau laporan keuangan ringkas untuk suatu periode interim.

• LK Interim dapat disajikan secara lengkap atau ringkas

• Komponen Minimal Laporan Interim

– Laporan posisi keuangan ringkas

– Laporan laba rugi komprehensif ringkas.

• Kebijakan akuntansi yang sama dalam laporan keuangan tahunanditerapkan dalam laporan keuangan interim, kecuali untuk perubahankebijakan akuntansi yang dilakukan setelah tanggal laporan keuangantahunan terkini.

• Untuk laporan posisi keuangan, komparasi dengan laporan keuangan tahun sebelumnya, bukan interim tahun sebelumnya

63

Page 64: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 3 : Laporan Interim

64

Page 65: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 7 Pengungkapan Pihak Berelasi

Mengapa perlu ??

65

Laporan Posisi Keuangan

Dan Laba Rugi

Transaksi dan Saldo

Dipengaruhi

• Keberadaan pihak yang mempunyai hubungan istimewa

• Komitment dengan pihak tersebut

Page 66: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 7 Pengungkapan Pihak Berelasi

• Identifikasi hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi

• Identifikasi saldo, komitmen antara entitas dengan pihak-pihak berelasi.

• Menentukan pengungkapan yang diperlukan baik untuk LK konsolidasian, tersendiri, yang disajikan individual.

– Pengungkapan atas sifat hubungan

– Nilai transaksi, saldo terkait pihak berelasi

66

Page 67: Overview implementation ifrs 25032015

Pihak Berelasi

67

a. Pihak-pihak Berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas tertentu dalam menyiapkan laporan keuangannya.

b. Pihak berelasi substansi hubungan tidak hanya dalam bentuk hukumc. Pihak berelasi Orang / anggota keluarga terdekat jika memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama atas entitas pelapor, memiliki pengaruh signifikan, personel manajemen kunci.

Suatu entitas terkait dengan entitas pelapor jika (salah satu); anggota dari kelompok usaha sama Entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain Ventura bersama dari pihak ketiga yang sama Program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas

pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang

diidentifikasi dalam butir (a). Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan

Page 68: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi Pengungkapan Pihak Berelasi

68

Transaksi-transaksi pihak berelasi d. Related party transactionsPerusahaan melakukan transaksi dengan pihak berelasi sesuai PSAK 7 Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

Page 69: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi Pengungkapan Pihak Berelasi

69

Page 70: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 8 Peristiwa setelah Periode Pelaporan

• Peristiwa setelah periode pelaporan adalah peristiwa yang terjadi antaraakhir periode pelaporan dan tanggal laporan keuangan diototisasi untukterbit

• Peristiwa setelah periode pelaporan yang memerlukan penyesuaianadalah peristiwa yg memberikan bukti atas adanya kondisi pada akhirperiode pelaporan

• Peristiwa setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaianadalah peristiwa yang mengindikasikan kondisi setelah periode pelaporan

• Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit adalah tanggal laporankeuangan sudah final

– Laporan keuangan diaudit : tanggal laporan auditor

– Laporan keuangan tidak diaudit : tanggal laporan keuangan selesai disusunmanajemen

70

Page 71: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 8 Peristiwa setelah Periode Pelaporan

71

Page 72: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi PSAK 8 Peristiwa setelah Periode Pelaporan

• PERISTIWA SETELAH TANGGAL PERIODE PELAPORAN (ANTM 2013)

– Pada tanggal 12 Februari 2014 Perusahaan telah melakukan penarikanfasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk sebesar AS$50.000.000 yang akan jatuh tempo pada 12 Mei 2014 dengan suku bunga yang ditentukanadalah 2% per tahun.

• PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (PLN 2012)

– Pada tanggal 23 Januari 2013, PJBS membeli 92% saham PT Mitra KaryaPrima (MKP) dengan biaya perolehan sebesar Rp 2.500 juta.

– Pada tanggal 23 Januari 2013, PT Haleyora Power (HP) membeli 90% sahamPT Mitra Insan Utama dengan biaya perolehan sebesar Rp 10.174 juta.

– Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RepublikIndonesia No. 30 Tahun 2012, tanggal 21 Desember 2012, tentang tariftenaga listrik yang disediakan oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara, ditetapkan tarif tenaga listrik untuk konsumenyang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2013.

72

Page 73: Overview implementation ifrs 25032015

Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Kesalahan - PSAK 25

• Kebijakan akuntansi harus menjelaskan pengakuan, pengukuran dan penyajian.

• Ketika SAK spesifik berlaku, kebijakan akuntansi harus tunduk pada PSAK dan mempertimbangkan panduan aplikasi, jika tidak ada,menggunakan pertimbangan manajemen.

• Perubahan kebijakan akuntansi tidak diperkenankan kecuali dipersyaratkan PSAK atau menghasilkan laporan keuangan yang lebih andal dan relevan. Jika ada tidak ada ketentuan transisiperubahan kebijakan diterapkan secara retrospektif, kecuali tidak praktis

• Penerapan retrospektif suatu perubahan kebijkan akuntansi baruadalah koreksi pengakuan, pengukuran, transaksi, peristiwa dan kondisi lain seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan.

• Ketika entitas belum menerapkan suatu PSAK baru yang telahditerbitkan tetapi belum efektif berlaku, maka entitasmengungkapkan fakta dan iformasi relevan atas dampak penerapanPSAK tersebut.

73

Page 74: Overview implementation ifrs 25032015

Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Kesalahan - PSAK 25

• Estimasi akuntansi mungkin perlu direvisi jika terjadi perubahan keadaan yang

menjadi dasar estimasi atau akibat informasi baru atau tambahan pengalaman.

• Perubahan estimasi akuntansi adalah: Penyesuaian jumlah tercatat yang berasal dari

penilaian status kini, dan ekspektasi manfaat masa depan dan kewajiban yang terkait

dengan, aset dan liabilitas.

• Dampak perubahan estimasi akuntansi, diakui secara prospektif dalam laporan laba

rugi pada:

a) Periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau

b) Periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada

keduanya.

• Kesalahan dapat timbul dalam pengakuan, pengukuran, penyajian atau

pengungkapan unsur-unsur laporan keuangan.

• Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif pada laporan

keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah ditemukannya dengan:

a) Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu atau

b) Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, maka menyajikan

kembali untuk periode lalu sajian paling awal

74

Page 75: Overview implementation ifrs 25032015

Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Kesalahan - PSAK 25

• Berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan LembagaKeuangan (Bapepam-LK) No. S-2366/BL/2009 tertanggal 30 Maret 2009, penyediaan tenaga listrik oleh IPP kepada Perusahaan danentitas anak termasuk dalam kategori perjanjian pelaksanaan jasapublik ke swasta, yang dikecualikan dari penerapan ISAK 8, sampaiDSAK–IAI menerbitkan interpretasi standar akuntansi yang spesifikmangatur transaksi tersebut.

• Selanjutnya, sesuai dengan surat manajemen tanggal 22 Desember2011 kepada Ketua Bapepam-LK, manajemen telah memutuskan untuk menerapkan ketentuan ISAK 8, sesuai dengan PSAK 30 (revisi2011), terhadap Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik mulai tanggal 1 Januari 2012. Perusahaan dan entitas anak menerapkan ISAK 8 secara restrospektif, pengaruh perubahan tersebut menyebabkan penyajian kembali pada laporan keuangan konsolidasian Perusahaan (Catatan 58).

75PLN LK tahun 2012

Page 76: Overview implementation ifrs 25032015

Segmen Operasi – PSAK 5

76

Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

Penyusunan laporankeuangan didasarkan

pada perspektifkebutuhan informasioleh pihak eksternal

Penyusunan laporankeuangan didasarkan

pada perspektifkebutuhan informasioleh pihak internal

Page 77: Overview implementation ifrs 25032015

Segmen Operasi

• Segmen operasi adalah komponen dari entitas: – Terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan

menimbulkan beban,– Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan

operasional untuk alokasi sumber daya dan menilai kinerja, dan– Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan

• Pengungkapan:

– Jika tidak memenuhi ambang batas dapat dipertimbangkan (10% pendapatan, laba rugi atau aset) jika manjemen percaya informasi tersebut berguna bagipengguna.

– Yang tidak memenuhi ambang batas dapat digabung jika memenuhi kriteriaagregasi.

– Jika yang dilaporkan kurang dari 75% dari pendapatan entitas tambahansegmen diidentifikasi (walau tidak memenuhi kriteria).

– Segmen operasi lain yang tidak dilaporkan digabungkan dan diungkapkandalam kategori “semua segmen lain”.

77

Page 78: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi Segmen

78

Pelaporan segmen ad. Segment reportingSegmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambilkeputusan operasional. Pengambil keputusan operasional bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya, menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis.

Page 79: Overview implementation ifrs 25032015

Informasi Laporan Segmen

SC Mobil Rp

KapalbermotorRp

Perangkat lunak Rp

Elektronika Rp

Keuangan Rp Lain Rp Total Rp

Pendapatan dari pelanggan eksternal 3,000 5,000 9,500 12,000 5,0001,000(a) 35,500

Pendapatan antar segmen - - 3,000 1,500- - 4,500

Pendapatan bunga 450 800 1,000 1,500- - 3,750

Beban bunga 350 600 700 1,100- - 2,750

Pendapatan bunga neto (b) - - - - 1,000- 1,000

Penyusutan dan amortisasi 200 100 50 1,500 1,100- 2,950

Laba segmen dilaporkan 200 70 900 2,300 500 100 4,070

Unsur nonkas material lainnya - 200- - - - 200

Aset segmen dilaporkan 2,000 5,000 3,000 12,000 57,000 2,000 81,000Belanja untuk aset tidak lancar segmen dilaporkan 300 700 500 800 600- 2,900

Liabilitas Segmen dilaporkan 1,050 3,000 1,800 8,000 30,000- 43,850

79

Page 80: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 10 : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing

• Entitas menyajikan laporan keuangan dengan menggunakan matauang fungsionalnya.– Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi

utama dimana suatu entitas beroperasi– Mata uang asing : mata uang selain mata uanng fungsional

• Akuntansi transaksi dan saldo dalam mata uang asing, kecuali transaksi dan saldo derivatif (PSAK 55)

• Menjabarkan hasil dan posisi keuangan dari kegiatan usaha luar negeri yang termasuk dalam laporan keuangan entitas secara konsolidasi, proporsional atau metode ekuitas.

• Menjabarkan hasil dan posisi keuangan suatu entitas ke dalam mata uang penyajian.– Translasi– Remeasurement

80

Page 81: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 56 : Laba Per Lembar Saham

• Menetapkan teknik perhitungan, penyajian, dan pengungkapan LPS.

• Meningkatkan daya banding kinerja antar perusahaan danantar periode.

81

LPS Dasar = Laba Bersih Residual

Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Biasa

EPS

Laba Bersih Residual

Jumlah Rata-rata TertimbangSaham Biasa

Penyesuaian atas Efekberpotensi sahambiasa yang dilutif

=

+/+ atau-/-

LPS Dasar

LPS Dilusian

Page 82: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 56 : Laba Per Lembar Saham

82

Page 83: Overview implementation ifrs 25032015

PT. Melati memiliki income sebesar 210.000 untuk tahun 2014 dan

rata-rata jumlah lembar saham beredar 100.000 saham.

Perusahaan memiliki dua obligasi konversi.

Obligasi 6% dengan nilai total 1.000.000 yang dapat dikonversi

menjadi 20.000 saham biasa. Bunga terkait dengan utang obligasi

tersebut sebesar 62.000.

Obligasi 7% dijual dengan total 1.000.000 pada 1 april 2014 dan

dapat dikonversi menjadi 32.000 saham. Bunga terkait dengan

obligasi tersebut untuk tahun 2014 sebesar 80.000

EPS Dasar 210.000 / 100.000 = 2.1

Ilustrasi Laba Per Lembar Saham

Page 84: Overview implementation ifrs 25032015

LO 7 Compute earnings per share in a complex capital structure.

Menghitung Diluted EPS, dimulai dari EPS Dasar 2,1

210.000

100.000

=

+ 62.000 x (1 – 0,40)

20.000

Basic EPS

= 2,10Pengaruh

LPS= 1,86

+

+

+

$80,000 x (1 – 0,40) x 9/12

24.000

Pengaruh LPS = 1,50

LPS Dilusian = 1,97

6% Debentures 7% DebenturesBasic

EPS

Ilustrasi Laba Per Lembar Saham

Page 85: Overview implementation ifrs 25032015

85

Instrumen Keuangan 50,55,60

• Definisi dan klasifikasi• Pemisahan liabilitas keuangan

dan ekuitas• Akuntansi untuk instrumen

keuangan majemuk.• Akuntansi untuk penarikan

saham dan saham treasury• Saling hapus atas aset dan

liablitas

• Definisi, klasifikasi dan reklasifikasi

• Pengakuan dan penghapusan

• Pengukuran setelah pengakuan awal

• Akuntansi untuk derivarif untuk diperdagangkan dan hedging.

Instrumen Keuangan

IAS 32 IAS 39 IFRS 7

PSAK 50 PSAK 55 PSAK 60

Pengungkapan instrumen keuangan dan risiko

Page 86: Overview implementation ifrs 25032015

Klasifikasi Instrumen Keuangan

86

Definisi Instrumen Keuangansetiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan

kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain

Kewajiban kontraktual

KasKontrak diselesaikan dengan instrumen

ekuitas entitas

Hak kontraktual

Instrumen ekuitas entitas lain

Aset Keuangan

Liabilitas keuangan

kontrak yang diselesaikan denganinstrumen ekuitas entitas

Ekuitas

Kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah ikurangidengan seluruh kewajibannya

Page 87: Overview implementation ifrs 25032015

87

Instrumen Keuangan

• setiap kontrak yang menambah nilai:

► aset keuangan entitas , dan (disisi lain)

► kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.

►Aset Keuangan Kas Instrumen ekuitas yang diterbitkan

entitas lain Hak kontraktual:

• untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain; atau

• untuk mempertukarkan aset keuangan dengan entitas lain dengan kondisi berpotensi untung; atau

Kontrak yang akan diselesaikan dengan penerbitan instrumen ekuitas entitas• nonderivatif• derivatif

►Kewajiban Keuangan Kewajiban kontraktual:

• untuk menyerahkan kas atau asetkeuangan lain kepada entitas lain; atau

• untuk mempertukarkan asetkeuangan atau kewajiban keuangandengan entitas lain dengan kondisiyang berpotensi tidakmenguntungkan entitas;

kontrak yang akan atau mungkindiselesaikan dengan menggunakaninstrumen ekuitas yang diterbitkanentitas dan merupakan suatu:• non derivatif; atau• derivatif

Page 88: Overview implementation ifrs 25032015

Jenis Instrumen Keuangan

88

Instrumen Keuangan

AsetKeuangan

LiabilitasKeuangan

InstrumenEkuitas

Instrumen Derivatif

Instrumen Lindung Nilai

Aset Keuangan yang diukur pada

nilai wajar melalui laporan

laba rugi

Investas dimiliki hingga jatuh

tempo

Pinjaman diberikan dan

Piutang

Aset keuangan tersedia untuk

dijual

Liabilitas Keuangan yang

diukur pada nilai wajar melalui

laporan laba rugi

Kewajiban Lainnya

Instrumen Ekuitas Biasa

Instrumen Ekuitas

Majemuk

Instrumen Ekuitas

Sinstesis

Derivatif Biasa

Derivatif Melekat

Atas Nilai Wajar

Atas Arus Kas

Atas Investasi Neto pada

Operasi Luar Negeri

Page 89: Overview implementation ifrs 25032015

► Instrumen keuangan diukur pada pengakuan awal sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi kecuali untuk instrumen yang diukur dengan menggunakan nilai wajar.

► Penghapusan (derecognition) aset keuangan didasarkan atas kombinasi “risk and reward” dan pendekatan pengendalian. Evaluasi atas risk and reward diakukan sebelum evaluasi atas transfer pengendalian

► Pengakuan gain/loss atas penghapusan (extinguishment) liabilitas keuangan ketika utang baru diterbitkan memiliki persyaratan (term) yang berbeda dengan utang lama.

► Restrukturisasi utang yang menyebabkan modifikasi substansial term dapat menghasilkan gain/loss pada saat penerbitan liabilitas baru.

89

PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran

Page 90: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran

• Harga pasar atas aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan diterbitkan adalah harga penawaran(bid price) dan untuk aset yang akan dibeli atau liabilitas yang dimiliki adalah harga permintaan (asking price).

• Pengukuran instrumen keuangan sebesar nilai amortisasi, premium dan diskon dimartisasi dengan menggunakan effective interest rate.

• Aturan tainting atas held to maturity investment, pembatasan selama 2 tahun tidak boleh melakukan transfer antar kategori investasi.

90

Page 91: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran

► Bukti obyektif atas penurunan nilai aset keuangan dan penilaiannya dilakukan setiap tanggal laporan keuangan.

► Penilaian penurunan nilai dilakukan secara individu dan kolektif

► Pembalikan atas penurunan atas piutang, investasi HTM dan AFS instrumen utang dapat dilakukan jika memenuhi kriteria.

► Reklasifikasi menjadi atau keluar dari FVPL dilarang yang didesain untuk tujuan hedging

91

Page 92: Overview implementation ifrs 25032015

Kas dan Piutang – PSAK 50 & 55

• Pada pengakuan awal menggunakan nilai wajar. Biaya transaksi yangdapat diatribusikan secara langsung: Dibebankan untuk aset keuangan atau kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi dan menambah nilai perolehan untuk lainnya

• Pengukuran aset keuangan • Nilai wajar

• Biaya diamortisasi• Biaya (penggunaan terbatas hanya jika nilai wajar tidak dapat ditentukan)

• Penyisihan piutang mengikuti aturan penurunan nilai instrumen keuangan, berdasarkan bukti obyektif pada tanggal neraca.

• Reklasifikasi antar instrumen mengikuti aturan tainting rule.

• Derecognition kombinasi pendekatan risk & reward dan control. Evaluasi atas risk and reward dilakukan terlebih dahulu setelah itu baru transfer of control.

92

Page 93: Overview implementation ifrs 25032015

AK 2 – Liabilitas Jangka Panjang & Investasi

• Alokasi nilai buku atas utang dan ekuitas untuk gabungan

instrumen keuangan, utang ditentukan lebih dahulu.• Klasifikasi investasi nilai wajar melalui laba rugi (Fair Value to

Profit and Loss)

• Penggunaan metode bunga untuk amortisasi

• Pengungkapan atas risiko dari instrumen keuangan

• Pembelian treasury shares diperlakukan sebagai perubahan ekuitas sehingga tidak ada gain/loss diakui.

• Pengakuan gain/loss dari penarikan intrument keuangan utang ketika utang baru memiliki term yang berbeda dengan utang lama.

93

Page 94: Overview implementation ifrs 25032015

94

Pengukuran Awal

Aset dan Kewajiban Keuangan

Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi

Nilai wajar

(biaya transaksi expense)

Tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi

Nilai wajar ditambah Biaya Transaksi

(biaya transaksi dikapitalisasi)

Page 95: Overview implementation ifrs 25032015

Pengukuran Selanjutnya

Klasifikasi NeracaBiaya

TransaksiKeuntungan atau

KerugianNilai

Wajar

Bungadan

Dividen

Penurunan Nilai

Pembalikan

Penurunan Nilai

FVTPLNilai wajar Dibebankan Laba atau rugi Laba atau

rugiBy default By default

HTM BiayaDiamortisasi

Dikapitalisasi - Laba rugi Laba rugi Laba rugi

PinjamanDiberikan dan

Piutang

Biayadiamortisasi

Dikapitalisasi- Laba rugi Laba rugi Laba rugi

Page 96: Overview implementation ifrs 25032015

Pengukuran Selanjutnya

Klasifikasi Jenis / Biaya Transaksi

Laporan Posisi

Keuangan

Keuntunganatau

KerugianNilai Wajar

Bungadan

Dividen

PenurunanNilai

Pemulihan Penurunan

Nilai

AFS

Utang/ Dikapitalisasi

Nilai wajar Pendapatan komprehensif

lain*

Laba Rugi Laba Rugi Laba Rugi

Ekuitas/ Dikapitalisasi

Nilai wajar Pendapatan komprehensif

lain*

Laba Rugi Laba Rugi Pendapatan komprehensif

lain

Ekuitas:Tidak dapat

diukur secaraandal/

Dikapitalisasi

Hargaperolehan

- Laba Rugi Laba Rugi -

* Dibebankan ke laba rugi saat pelepasan atau terjadi penurunan nilai

Page 97: Overview implementation ifrs 25032015

Transfer / Reklasifikasi

Diijinkan jika adaperubahan intensi.

HTM

AFSFVTPL

Diijinkan namunharus memenuhiTAINTING RULE

Loans & Receivable

Situasiyang langka

Page 98: Overview implementation ifrs 25032015

Suku bunga efektif

• Suku bunga yang menyamakan antara nilai awal aset dengan nilai kini dari pembayaran yang diterima di masa mendatang.

• Nilai awal aset keuangan termasuk biaya transaksi dan biaya lain terkait dengan perolehan/penerbitan aset/liabilitas keuangan

• Suku bunga efektif tidak selalu sama dengan suku bunga yang ditetapkan.

• Suku bunga efektif digunakan untuk mengitung amortisasi premium atau diskon

98

Page 99: Overview implementation ifrs 25032015

Pinjaman dan PiutangBiaya Transaksi dan provisi

• biaya transaksi / provisi merupakan biaya yang dikeluarkan terkaitdengan suatu kredit kredit yang diberikan

• pinjaman yang diberikan kepada peminjam sebesar nilai nominalpinjaman, namun yang dicatat oleh pemberi pinjaman adalah :– pokok pinjaman

– Ditambah biaya yang secara langsung dikeluarkan peminjam

– Dikurangi dengan provisi (biaya yang ditanggung oleh penerima kredit)

99

Page 100: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi Provisi

100

Enitas A memberikan pinjaman Rp 600.000 bunga 8%, tahunan.Bunga sebesar 8% kali total pinjaman dibayarkan setiap akhir tahundan pokok dilunasi pada akhir tahun ketiga. Entitas Amembebankan provisi 4%, yang dipotong dari pinjaman yangdiberikan

Jumlah pinjaman yang diberikan / diterima sebesar 600.000dikurang 4% = 576.000. Dihitung ulang bunga efektif. Tingkatbunga yang menyamakan nilai kini kas yang akan ditermadengan nilai pinjaman 576.000

Page 101: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi Provisi 1

101

Tidak ada provisi 600,000 Pembayaran PV

8% 1 48,000 44,444 2 48,000 41,152 3 48,000 38,104 3 600,000 476,299

600,000

Dengan provisi 4% 576,000 Pembayaran PV

9.59708% 1 48,000 43,797 2 48,000 39,962 3 48,000 36,462 3 600,000 455,779

576,000

• Tingkat suku bunga efektif lebih besar karena nilai uang yang diberikan lebih kecil.

• Perusahaan tetap akan memperoleh pembayaran bunga 8% dari pokok

• Tingkat suku bunga efektif dihitung sebesar 9,59708%.

Page 102: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi Provisi… Lanjutan

102

Piutang 576.000Kas 576.000

(sebagai alternatif pinjaman dapat dicatat sebesar 600.000 dandikurangi diskon sebesar 4.000)

Jurnal pembayaran bunga akhir tahun pertama dan amortisasibiaya transaksiKas 48.000Pinjaman yang diberikan 7.279

Pendapatan bunga 55.279

Pendapatan bunga dihitung dari bunga efektif

Page 103: Overview implementation ifrs 25032015

Impairment of Financial Assets Measured at Amortized Cost

Procedures for assessing impairment (IAS 39: 63-65)

Individually Collectively

Test for impairment forFinancial Assets

Individually Significant Not Individually Significant

Individually

103

Fail Pass Fail Pass

Collectively tested with similar credit risk

Page 104: Overview implementation ifrs 25032015

Penurunan Nilai – Konsep Umum

104

Pada setiap pelaporan aset keuangan harus dievaluasi apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai

Jika terdapat bukti objektif maka akan diakui kerugian penurunan nilai

Bukti objektif terjadi akibat dari satu atau lebih peristiwa setelah pengakuan awal yang merugikan dan berdampak pada arus kas di masa

depan

Page 105: Overview implementation ifrs 25032015

Kesulitan keuangan signifikan pihak peminjam

Pelanggaran kontrak seperti terjadi penundaanpembayaran bunga maupun pokok

Pihak pemberi pinjaman memberikan kelonggaran akibatkesulitan keuangan yang dialami peminjam

Peminjam dinyatakan pailit oleh pengadilan

Memburuknya kondisi ekonomi yang menyebabkankemampuan membayar turun

105

Penurunan Nilai – Konsep Umum

Page 106: Overview implementation ifrs 25032015

terdapat bukti objektif

kerugian diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangandengan nilai kini estimasi arus kas

masa depan

Tingkat diskonto suku bunga efektif yang berlaku pada saat

pengakuan awal dari aset tersebut

Nilai tercatat aset keuangandikurangi:

langsung/pencadangan

Kerugian diakui dalam laporan laba rugi

106

Penurunan Nilai – Konsep Umum

Page 107: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 60 – Instrumen Keuangan Pengungkapan

• Secara lebih tegas mensyaratkan Entitas harus untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan.

– Pengungkapan hirarki nilai wajar

Tingkat 1 harga kuotasi pasar

Tingkat 2 Input selain harga kuotasian (dapat diobservasi)

Tingkat 3 Input yang bukan berdasar harga pasar

– Jenis dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan

– Pengungkapak kualitatif (ekposure timbulnya risiko, tujuan, kebijak dan proses pengelolaan risiko)

– Pengungkapan kuantatif (risiko kredit, risiko likuiditas, analisa sensitivitas)

107

Page 108: Overview implementation ifrs 25032015

Pengungkapan dalam Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain

• Keuntungan dan kerugian neto atas semua klasifikasi instrumen keuangan

• Total penghasilan bunga dan total bunga yang dihitung dengan suku bunga efektif

• Penghasilan dan beban imbalan yang timbul dari FVPL dan aktivitas wali amanah

• Penghasilan bunga dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai yang diakru

• Jumlah kerugian penurunan nilai untuk setiap kelas aset keuangan

Pos penghasilan, Beban dan Penghasilan Komprehensif lain

Page 109: Overview implementation ifrs 25032015

Pengungkapan Lain

• Kebijakan akuntansi signifikan, dasar pengukuran yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan dan kebijakan akuntansi lain yang relevan untuk memahami laporan keuangan

Kebijakan akuntansi

• Deskripsi setiap jenis lindung nilai

• Deskripsi instrumen keuangan yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dan nilai wajarnya

• Jenis risiko yang dilindung nilai

Akuntansi Lindung Nilai

• Untuk setiap kelas aset keangan dan liabilitas keuangan entitas mengungkapkan nilai wajar dari kelas aset dan liabilias keuangan tersebut dengan cara yang memungkinkan untuk membandingkan dengan jumlah tercatatnya.

Nilai wajar

Page 110: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi – Pengungkapan Jenis

110Sumber : LK Pertamina 2012

Page 111: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi – Kebijakan Manajemen Risiko

• Risiko keuangan– Risiko usaha kendali pemerintah, patungan, kontraktor, cadangan,

penetapan harga oleh pemerintah

– Risiko keuangan • Risiko pasar risiko nilai tukar mata uang asing, harga komoditi – analisis

sensitivitas

• Risiko kredit umur piutang, informasi penurunan nilai, rating utang yang dimiliki

• Risiko likuiditas

• Manajemen Modal– Kebijakan dewan direksi adalah untuk mempertahankan basis modal

yang kuat untuk menjaga keyakinan investor, kreditur dan pasar, dan untuk mempertahankan perkembangan bisnis di masa yang akan datang.

• Nilai wajar

111Sumber : LK Pertamina 2012

Page 112: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi – Analisis Sensitivitas

112Sumber : LK Pertamina 2013

Page 113: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi – Risiko suku bunga

113Sumber : LK Pertamina 2013

Page 114: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi – Risiko suku bunga

114Sumber : LK Pertamina 2013

Page 115: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi – Risiko kredit pihak ketiga

115Sumber : LK Pertamina 2013

Page 116: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi – Risiko kredit

116Sumber : LK Pertamina 2013

Page 117: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi – Risiko kredit

117Sumber : LK Pertamina 2013

Page 118: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi – Risiko kredit

118Sumber : LK Pertamina 2013

Page 119: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi – Manajemen Modal

119Sumber : LK Pertamina 2013

Page 120: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi – Pengungkapan Nilai wajar

• Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.

• Perbedaan pada setiap tingkatan metode penilaian dijelaskan sebagai berikut:

– Harga dikutip (tidak disesuaikan) dari pasar yang aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1);

– Input selain harga yang dikutip dari pasar yang disertakan pada Tingkat 1 yang dapatdiobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (yaitu sebagai sebuah harga) atau secara tidak langsung (yaitu sebagai turunan dari harga) (Tingkat 2);

– Input untuk aset atau liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapatdiobservasi (informasi yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).

120Sumber : LK Pertamina 2013

Page 121: Overview implementation ifrs 25032015

Provisi dan Kontijensi – PSAK 57

• Provisi liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti, diakui jika

(a) Memiliki kewajiban kini

(b) Penyelesaian mengakibatkan arus keluar sumber daya

(c) Estimasi yang andal

• Kewajiban kontinjensi adalah:(a) kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan

keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu

peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya berada

dalam kendali entitas; atau

(b) kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak

diakui karena:

(c) tidak terdapat kemungkinan besar entitas mengeluarkan sumber daya

yang mengan dung manfaat ekonomis (selanjutnya disebut sebagai

“sumber daya”) untuk menyelesaikan kewajibannya; atau

(d) jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal.

121

Page 122: Overview implementation ifrs 25032015

Contoh• PT. Matahara perusahaan ritel yan mempunyai kebijakan mengembalikan

uang pembelian dari pelanggan yang tidak puas, meskipun tidak adakewajiban hukum yang mengharuskan entitas untuk mengembalikan uangkonsumen.

122

1. Peristiwa mengikat adalah peristiwa penjualan produk, yang menimbulkankewajiban konstruktif karena tindakan entitas telah menciptakan ekspektasiyang valid bagi pembeli bahwa entitas akan mengembalikan uang mereka.

2. Terdapat kemungkinan besar keluarnya sumber daya, yaitu sebagian barangakan dikembalikan dan perusahaan mengembalikan uang pelanggan (par 24)

3. Perusahaan harus mengakui kewajiban diestimasi sebesar estimasi terbaikdari biaya pengembalian (lihat paragraf 10 (defi nisi kewajiban konstruktif ), 14, 17 dan 24.

Page 123: Overview implementation ifrs 25032015

Contoh

• Pemerintah mengumumkan perubahan dalam peraturan Pajak Penghasilan.

• Akibatnya, perusahaan yang bergerak di sektor jasa keuangan harusmelakukan pelatihan ulang terhadap sejumlah besar pegawai penjualan danadministrasi agar dapat terus memenuhi peraturan yang berlaku di bidangjasa keuangan.

• Pada akhir periode pelaporan, pelatihan ulang terhadap karyawan belumdilakukan.

123

1. Belum timbul kewajiban karena peristiwa yang mengikat (yaitu pelatihan ulang) belum terjadi.

2. Kewajiban diestimasi tidak diakui (par 14 dan 17-19).

Page 124: Overview implementation ifrs 25032015

Persediaan – PSAK 14

• Biaya perolehan terkait selisih valuta asing yang terkait pembelian persediaan dapat diakui sebagai biaya perolehan persediaan.

• Nilai persediaan tidak termasuk pembayaran yang ditagihkan kepada pihak ketiga contoh pajak.

• Biaya perolehan persediaan secara tangguh diatur dan dapat menimbulkan beban bunga.

• Persediaan disajikan di neraca sebesar nilai terendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih kerugian yang timbul atau recovery kerugian diklastifikasikan dalam pendapatan lain-lain

• Metode LIFO tidak diperkenankan lagi

124

Page 125: Overview implementation ifrs 25032015

125

Penilaian PersediaanBiaya atau Nilai Realisasi Bersih yang Lebih Kecil

Persediaan Kuantitas Biaya NRV Total Biaya Total NRV Lebih Kecil

A 400 50 60 20.000 24.000 20.000

B 200 120 100 24.000 20.000 20.000

C 500 70 60 35.000 30.000 30.000

D 300 200 220 60.000 66.000 60.000

TOTAL 139.000 134.000 130.000

NRV: Net Realizable Value = harga jual dikurangi biaya untuk menjual.Penurunan dihitung secara total = 139.000 – 134.000 = 5.000Penurunan dihitung tiap produk = 139.000 – 130.000 = 9.000Jurnal COGS* 9.000

Penyisihan penurunan nilai persediaan 9.000Jika penurunan nilai sifatnya operasional dapat dimasukkan ke COGS, namun jika sifatnya material dan tidak rutin dimasukkan dalam beban/pendapatan lain-lain (setelah laba operasi)

Page 126: Overview implementation ifrs 25032015

Pengaturan Aset Tetap dalam PSAK

PSAK16

PSAK 26

PSAK48

PSAK58

PSAK30

ISAK 8

PSAK – TerkaitAset tetap

PSAK13 & 19ISAK 25

PenurunanNilai Aset

Aset Tidak Lancar Dimilikiuntuk Dijual dan Operasiyang Dihentikan

Investasi PropertiAset tidak berwujudTanah

Sewa

Aset Tetap

BungaPinjaman

126

Page 127: Overview implementation ifrs 25032015

Ikhtisar Perubahan PSAK 16 (Revisi 2011)

No Perihal PSAK 16 Revisi PSAK 16 Lama

1 Istilah Aset Aktiva

2 Penyusutan Digabung di PSAK 16. Bagian yg signifikan disusutkanterpisah.

Diatur di PSAK lain

3 Komponen biayaperolehan

Termasuk: • biaya imbalan kerja• biaya pengujian aset – hasil

penjualan dari pengujian

Tidak mengatur 2 hal tsb secara spesifik.

4 Bukan komponenbiaya perolehan

Kegiatan insidental ini mungkin terjadi sebelum atau selama konstruksi atau aktivitas pengembangan (misal : parkir)

Tidak mengatur hal tsb secara spesifik.

5 Pertukaran aset Membedakan antara ada substansi komersial atau tidak.

Membedakan pertukaransejenis dan tidak sejenis

127

Page 128: Overview implementation ifrs 25032015

Ikhtisar Perubahan PSAK 16 (Revisi 2011)

No Perihal PSAK 16 Revisi PSAK 16 Lama

6 Pengukuran setelahpengakuan Awal

Cost Model atau Revaluation Model

Hanya Cost Model, revaluasi boleh dilakukanjika sesuai ketentuanpemerintah

7 Telaah ulang nilairesidu, umurmanfaat & metodepenyusutan

Harus dilakukan minimum tiap akhir tahun dan perubahannya diperlakukan sebagai perubahan estimasi (prospektif).

Telaah nilai residu tidakdiatur, perubahan umurmanfaat diperlakukanprospektif, perubahanmetode penyusutanretrospektif.

8 Aktiva Lain-lain Diatur di PSAK lain Mengatur Aktiva Lain-lain

9 Dismantling cost Diakui sebagai biaya perolehan dan kewajiban

Tidak diatur

128

Page 129: Overview implementation ifrs 25032015

Pengertian Aset Tetap

• Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)

1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaanbarang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuktujuan administratif; dan

2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode.

129

Tidak berlaku untuk

Hak penambanganReservasi tambang

Ciri► “Used in operations” and not

for resale.

► Long-term in nature and

usually depreciated.

► Possess physical substance.

Page 130: Overview implementation ifrs 25032015

Pengakuan Aset Tetap

Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai asetjika dan hanya jika : (par 7)

a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa depan berkenaan dengan aset tersebutakan mengalir ke entitas; dan

b) Biaya perolehan aset dapat diukur secaraandal.

130

Kriteria pengakuan berlaku pada saat pengakuanawal dan untuk biaya setelah perolehan awal.

Page 131: Overview implementation ifrs 25032015

Pertukaran Aset

Biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dariaset yang diserahkan.

Substansi Komersial

Nilai wajarAset dipertukarkan

Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur sebesarnilai wajar

kecuali:

– Tidak memiliki substansi komersial, atau

– Nilai wajar aset yang diterima dandiserahkan tidak dapat diukur secaraandal

131

Page 132: Overview implementation ifrs 25032015

Dismantling Cost

PT. ABC membangun instalasi minyak lepas pantai. Biaya yang dikeluarkansebesar 300 milyar. Peraturan pemerintah mengharuskan entitasmemindahkan instalasi tersebut di akhir konsesi (20 tahun yang akandatang). Estimasi biaya untuk melakukan pemindahan dan restorasisebesar 80 milyar. Tingkat bunga yang berlaku 6%. PV dari biaya restorasi24,94.

Example

132

Instalasi minyak diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:Dr Aset Tetap 324,94 milyarCr Kas 300 milyar

Kewajiban diestimasi 24,94 milyar

Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1CrBeban bunga 1,497 milyar

Kewajiban diestimasi 1,497 milyar

Page 133: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi Biaya Perolehan

• Entitas membeli peralatan tambang, diimport dariluar neger. Harga peralatan 200.000 USD.

• Cost insurance and freight sebesar 10.000 USD.

• Peralatan tersebut dikenakan bea masuk dan beamasuk tambahan sebesar 15% dari nilai CIF.

• PPN 10%, PPnBM 10% dan PPh 22 sebesar 2,5%.

• Kurs spot atas atas pembelian peralatan tersebutsebesar 11.000 dan kurs KMK yang berlaku pada saattransaksi sebesar 11.100.

Contoh

133

Page 134: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi Biaya PerolehanContoh

134

• Nilai peralatan : 200.000 + 10.000 = 210.000 USD

• 210.000 x 11.000 = 2.310.000.000 pencatatan perusahaan

• Bea masuk 210.000 x 15% x 11.100 = 349.650.000

• Total CIF + bea masuk (kurs pajak) = 210.000 x 115% x 11.100 = 2.680.650.000

• PPN = 10% x 2.680.650.000 = 268.065.000

• PPnBM = 20% x 2.680.650.000 = 536.130.000

• PPh 22 = 2,5% x 2.680.650.000 = 67.016.250

• Nilai peralatan 2.310.000.000 + 349.650.000 + 536.130.000 = 3.195.780.000

Peralatan 2.310.000.000

Utang Dagang 2.310.000.000

Peralatan (bea masuk) 349.650.000

Peralatan (PPnBM) 536.130.000

Kas 885.780.000

PPN Masukan 268.065.000

Pajak dby dmk PPh22 67.016.250

Kas 604.800.000

3.195.780.000

Page 135: Overview implementation ifrs 25032015

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Entitas harus memilih antara:

Cost Model

Revaluation Model

Sebagai kebijakan akuntansinya, dan

Menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama.

135

Page 136: Overview implementation ifrs 25032015

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Cost Model

Revaluation Model

Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :– Biaya perolehan– dikurangi

Akumulasi penyusutan danAkumulasi rugi penurunan nilai aset

Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :– Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal

revaluasi, – dikurangi

Akumulasi penyusutan danAkumulasi rugi penurunan nilai aset

yang terjadi setelah tanggal revaluasi.

136

Page 137: Overview implementation ifrs 25032015

Revaluation Model

Metode Proporsional Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012nilai wajar aset adalah 4.800.000.

1/1/2012 Aset tetap 4.000,000Kas 4.000,000

31/12/2012 Beban Penyusutan 800.000Akumulasi Penyusutan 800.000

31/12/ 2012 Aset Tetap 2.000,000Akumulasi Penyusutan 400.000*

Surplus Revaluasi 1.600.000

*(4.800.000 - 3.200.000) / 3.200.000) x 800.000 = 400.000

Example

137

Page 138: Overview implementation ifrs 25032015

Penentuan Nilai Wajar

138

• Nilai wajar tanah dan bangunan biasanyaditentukan melalui penilaian yang dilakukanoleh penilai yang memiliki kualifikasiprofessional berdasarkan bukti pasar.

• Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanyamenggunakan nilai pasar yang ditentukan olehpenilai.

Page 139: Overview implementation ifrs 25032015

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

• Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan nilaikarena sifat aset yang khusus dan jarang diperjualbelikan,kecuali sebagai bagian dari bisnis yang berkelanjutan, maka

Entitas mengestimasi nilai wajar menggunakan pendekatan

penghasilan atau

biaya pengganti yang telah disusutkan (depreciatedreplacement cost).

139

Page 140: Overview implementation ifrs 25032015

Frekuensi Penilaian

140

• Frekuensi revaluasi tergantung perubahannilai wajar dari suatu asset tetap.

• Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secaramaterial dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan perludilakukan.

• Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar secarasignifikan dan fluktuatif, sehingga perlu direvaluasi secaratahunan.

• Revaluasi tahunan tidak perlu, apabila perubahan nilai wajartidak signifikan, asset dapat direvaluasi setiap tiga atau lima tahun sekali.

Page 141: Overview implementation ifrs 25032015

Revaluation Model

Revaluation Model Revaluasi harus dilakukan secara

reguler Untuk memastikan jumlah

tercatat tidak berbeda secara

material dengan nilai wajar pada

tanggal neraca.

Akumulasi penyusutan pada tanggalrevaluasi diperlakukan dengan metode:proporsional, atau eliminasi.

141

Page 142: Overview implementation ifrs 25032015

Akumulasi Penyusutan – Revalution Model

Revaluation Model Akumulasi penyusutan pada tanggalrevaluasi diperlakukan denganmetode:• proporsional

Nilai akumulasi depresiasi dan harga perolehan dinaikkan secara proporsional sehingga nilai bersih aset sama dengan nilai revaluasi.

• eliminasi.Nilai akumulasi depresiai ditutup mengurangi nilai aset. Kemudian aset dinaikkan menjadi nilai revaluasi

142

Page 143: Overview implementation ifrs 25032015

Revaluation Model

Metode Eliminasi Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2010nilai wajar aset adalah 4.800.000.

Example

143

1/1/ 2012 Aset tetap 4.000,000

Kas 4.000,000

31/12/ 2012 Beban Penyusutan 800.000

Akumulasi Penyusutan 800.000

31/12/ 2012 Akumulasi Penyusutan 800.000

Aset Tetap 800.000

Aset Tetap 1.600,000

Surplus Revaluasi 1.600.000

Page 144: Overview implementation ifrs 25032015

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Revaluation Model

• Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka

– seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama harusdirevaluasi

• Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan tersebut langsung dikreditkan ke ekuitas padabagian surplus revaluasi.

– Dikredit ke saldo laba jika sebelumnya ada penurunanakibat revaluasi terdahulu / impairment.

• Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam laporn laba rugi.

– Didebit ke surplus revaluasi (ekuitas) – sejumlah saldokredit surplus revaluasi (jika ada) sebelum debit ke saldo laba.

Entire class

To Equity directly

Negative to P/L

144

Page 145: Overview implementation ifrs 25032015

Revaluation Model

Revaluation Model

• Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke sado labapada saat aset tersebut dihentikan penggunaannya.

• Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring denganpenggunaan aset oleh entitas. (partially realized) saat penyusutan

– Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan revaluasiandan penyusutan dengan biaya perolehan (atau nilai surplusrevaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)

• Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melaluiLaporan Laba Rugi.

Dr Surplus Revaluasi

Cr Saldo Laba

145

Page 146: Overview implementation ifrs 25032015

Revaluation ModelExample

• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasipenyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkannilai Rp 3.900.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000

Cr – Aset Tetap 3.300.000

Dr – Aset Tetap 1.200.000

Cr – Surplus Revaluasi 1.200.000

146

Page 147: Overview implementation ifrs 25032015

Revaluation ModelExample

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi

penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp

3.900.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan penurunan Rp

400.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000

Cr – Aset Tetap 3.300.000

Dr – Aset Tetap 1.200.000

Cr – Keuntungan Revaluasi 400.000

Cr - Surplus Revaluasi 800.000

147

Page 148: Overview implementation ifrs 25032015

Revaluation ModelExample

• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasipenyusutan Rp3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkannilai Rp 2.000.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000

Cr – Aset Tetap 3.300.000

Dr – Rugi Revaluasi 700.000

Cr – Aset Tetap 700.000.

148

Page 149: Overview implementation ifrs 25032015

Revaluation ModelExample

• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasipenyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkannilai Rp 2.000.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengansurplus Rp 400.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000

Cr – Aset Tetap 3.300.000

Dr – Rugi Revaluasi 300.000

Dr – Surplus Revaluasi 400.000

Cr – Aset Tetap 700.000

149

Page 150: Overview implementation ifrs 25032015

Revaluation Model

• PT. Kenanga membelimesin dengan harga100.000 pada 1 Jan 2010dan menggunakan metoderevaluasi

• Mesin tersebut disusutkandengan metode garis lurus5thn.

• Pada 31 Desember 2010direvaluasi sebesar 96.000

• Buat jurnal untuk tahun2010 dan 2011.

Contoh

Dr Aset tetap 100,000

Cr Kas 100,000

Dr Beban Penyusutan 20,000Cr Akumulasi Penyusutan 20,000

Dr Akumulasi Penyusutan 20,000

Cr Aset tetap 4,000

Cr Surplus Revaluasi 16,000

Revaluation Model

Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 24,000Cr Akumulasi Penyusutan 24,000

Dr Surplus Revaluasi 4,000Cr Saldo Laba 4,000

1.1.2010

31.12.2011

150

31.12.2010

Page 151: Overview implementation ifrs 25032015

Penyusutan

• Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapatdisusutkan (depreciable amount) dari suatu aset selama umurmanfaatnya (useful life).

PenyusutanCost Model

Revaluation Model

151

• Nilai residu dan umur manfaat suatu asetharus di-review minimum setiap akhir tahunbuku

– Jika hasil review berbeda dengan estimasi sebelumnyamaka perbedaan tersebut harus diperlakukan sebagaiperubahan estimasi akuntansi.

Page 152: Overview implementation ifrs 25032015

Penyusutan

• Metode penyusutan yang digunakan:

– Harus mencerminkan ekspektasi polakonsumsi manfaat ekonomis masa

depan atas aset oleh entitas.

– Harus di-review minimum setiapakhir tahun buku, dan

– Perubahan metode diperlakukansebagai perubahan estimasi.

Metode Penyusutan

152

Page 153: Overview implementation ifrs 25032015

Bunga Pijaman PSAK 26

• Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsungdengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset kualifikasianadalah bagian dari biaya perolehan aset tersebut. – biaya pinjaman aktual yang terjadi atas pinjaman tersebut selama

periode berjalan dikurangi

– penghasilan investasi dari investasi temporer pinjaman tersebut.

• Menggunakan dana secara umum tingkat kapitalisasi untuk pengeluaran atas aset tersebut.

• Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi selama suatu periode tidak boleh melebihi jumlah biaya pinjaman yang terjadi.

• Biaya pinjaman yang dikapitalisasi menambah aset

153

Page 154: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman

• PT. Melati meminjam ke Bank sejumlah 10.000 juta untukmembangun gedung dengan tingkat bunga 8%. Pengeluaran dilakukan selama proses pembangunansehingga sebagian dana diinvestasikan.

• Hasil investasi yang terjadi selama proses pembangunangedung dari pinjaman yang belum dipakai sebesar 300juta.

154

• Total biaya bunga yang terjadi adalah:

10.000 x 8% = 800 juta

• Bunga yang dapat dikapiltalisasi adalah

800 juta – 300 juta = 500 juta

Page 155: Overview implementation ifrs 25032015

Dana yang tidak dipakai diinvestasikan dengan return 6%. Perusahaan sebelumnya memiliki utang outstanding utang dalam bentuk notes. Sumber pendanaan pembangunan tersebut adalah sbb:

1. 10%, 2-year note specifically for the project: 500.000

2. 8%, 5-year note (other debt): 400.000

Berapa bunga yang dikapitalisasi ??

Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman

PT. Melati membangun sendiri gedung dengan melakukan pengeluaran selama tahun 2011:

Jan 31: 480.000 July 31: 360.000.

Page 156: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman

45.833avoidable

Expenditure840.000

Up to specific loan,

500.000 at10% x 11/12

Excess(840,000 less

500.000 = 340.000)At 8% x 5/12

+

56.567

11.333avoidable

-600Revenue

Page 157: Overview implementation ifrs 25032015

Bunga yang dapat dihindari : 56.567

Bunga aktual :

• 500.000 @ 10% = 50.000

• 400.000 @ 8% = 32.00082.000

• Bunga yang dihindari lebih kecil dari bunga aktual sehingga bunga yang dapat dikapitalisasi 56.567.

• Beban bunga 25.433 (82.000-56.567).

Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman

Page 158: Overview implementation ifrs 25032015

Properti Investasi – PSAK 13

• Properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari bangunan—ataukeduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewapembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, ataukedua-duanya.

• Pengakuan

– Entitas dapat memilih model nilai wajar atau model biaya sebagai kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut pada seluruh properti investasinya.

– Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas properti investasi diakui dalam laporan laba rugi

– Nilai wajar harus mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca.

– Jika menggunakan model biaya PSAK 16

158

Page 159: Overview implementation ifrs 25032015

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Fair Value Model

Nilai wajar properti investasi harus mencerminkankondisi pasar pada tanggal neraca

Properti investasi tidak disusutkan.

Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atasproperti investasi harus diakui dalam laporan laba rugi padaperiode terjadinya.

159

Page 160: Overview implementation ifrs 25032015

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Fair value model (PSAK 13)

• Menggunakan nilai wajar • Menggunakan nilai wajar

Revaluation model (PSAK 16)

• Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya.

• Perubahan nilai wajar diakui dalamekuitas atau laporan laba rugi jika rugi(loss) impairment

• Tidak ada penyusutan. • Penyusutan.

• Mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca.

• Tidak spesifik, hanya mengharuskansecara reguler (terjadi perbedaansignifikan )

Example

160

Page 161: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi - Investasi Properti

• Entitas memiliki gedung 20 lantai. 10 lantai digunakan untuk kegiatan entitas, sedangkan sisanya disewakan. Aktivitas utama entitas bukan menyewakan gedung.

• Bagian gedung yang digunakan sebagai aset tetap, bagian gedung yang disewakan disajikan sebagai properti investasi

• Alokasi dapat dilakukan berdasarkan jumlah lantai

Page 162: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi - Investasi Properti

• PT, Melati membeli tanah dan bangunan pada 1 Januari 2012 senilai 4.500juta. Berdasarkan informasi, harga beli tanah saja 2.000 dan bangunan saja 3.000. Perusahaan menggunakan metode fair value untuk penilaian properti investasi tersebut. Nilai wajar tanah dan bangunan dapat dilihat dalam tabel berikut:

• Properti Investasi 4.500

Kas 4.500

• Properti Investasi 500

Keuntungan peningkatan nilai 500

• Kerugian penurunan nilai 100

Properti investasi 100

31/12/2012 31/12/2013

Tanah 2.000 2.100

Bangunan 3.000 2.800

Page 163: Overview implementation ifrs 25032015

Aset tak berwujud – PSAK 19

• Aset tak berwujud memiliki manfaat ekonomi di masa mendatang, dapat diukur dengan andal

• Masa manfaat –– terbatas dan tidak terbatas

– Direview setiap tanggal laporan keuangan

• Ketentuan tentang masa manfaat tak terbatas

• Model Biaya dan Model Revaluasi

• Akuisisi aset tak berwujud dalam kombinasi bisnis

• Akuisisi melalui hibah pemerintah

• Biaya situs web bukan aset tak berwujud kecuali memenuhi konsep pengembangan

163

Page 164: Overview implementation ifrs 25032015

Penurunan Nilai – PSAK 48

• Pada setiap tanggal neraca, perusahaan harus mereview ada atau tidaknyaindikasi penurunan nilai aktiva.

• Pertimbangan dalam menentukan penurunan nilai :– Informasi dari luar perusahaan– Informasi dari dalam perusahaan

• Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya penjualan dengan nilaipakainya.

• Jika nilai yang dapat diperoleh kembali dari suatu aktiva lebih kecil dari nilaitercatatnya maka nilai tercatat harus diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali.

• Penurunan tersebut merupakan rugi penurunan nilai aktiva dan harussegera diakui sebagai beban pada laporan laba rugi.

• Beban depresiasi aktiva untuk periode yang akan datang harus disesuaikanagar mencerminkan alokasi nilai tercatat yang direvisi setelah dikurangi nilaisisa.

164

Page 165: Overview implementation ifrs 25032015

Pendekatan Umum dari Pengukuran Penurunan Nilai

CarryingAmount

Nilai Aset

AkumulasiPenyusutan

dan AkumulasiRugi

PenurunanNilai

Nilai Wajar dikurangiBiaya Penjualan

Nilai Pakai

Recoverable Amount

Nilai tertinggi

Recovered through sale

Recovered through use

165

Page 166: Overview implementation ifrs 25032015

Contoh: Misalkan PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai terhadap

peralatan yang dimilikinya. Nilai tercatat dari peralatan sebesar Rp 400

juta, nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual Rp360 juta dan nilai

pakainyaRp 410 juta.

Rp 400 juta Rp 410 juta

Rp 360 juta Rp 410 juta

Tidak ada penurunan nilai

Ilustrasi Penurunan Nilai 1

166

Page 167: Overview implementation ifrs 25032015

Contoh: Misalkan infromasi PT Mawar yang tersedia sama kecuali nilai

pakai dari peralatan sebesar Rp 350 juta.

Illustration 11-15

Rp 400 juta Rp 360 juta

Rp 350 juta

Rp40 juta Rugi Penurunan Nilai

167

Ilustrasi Penurunan Nilai 2

Rp 360 juta

Dr. Kerugian Penurunan Nilai Rp 40 juta

Cr. Akulumasi Depresiasi Peralatan Rp 40 juta

Page 168: Overview implementation ifrs 25032015

Suatu unit penghasil kas memiliki aset bersih berikut ini:Rp M

Goodwill 10Properti 20Pabrik dan Peralatan 30

60Nilai yang dapat dipulihkan sebesar Rp 45 M.Diminta : Alokasikan kerugian penurunan nilai pada aset bersih perusahaan.

Kasus

168

Goodwill Properti Pabrik & Peralatan

Total

Nilai buku 10 20 30 60

Penurunan Nilai (10) (2) (3) (15)

Nilai setelah penurunan nilai 0 (18) 27 45

Page 169: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 58

• Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi dihentikan

• Kriteria :

• aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan yang

dapat dijual dengan segera

• penjualan tersebut dapat dikatakan sangat mungkin terjadi,

manajemen pada hirarki yang memadai harus mempunyai

komitmen terhadap rencana penjualan aset.

– Diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai

wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual, dan penyusutan atas

aset tersebut dihentikan

– Aset Yang Dimiliki Untuk Dijual disajikan sebagai aset lancar dan terpisahdari pos lainnya.

169

Page 170: Overview implementation ifrs 25032015

Klasifikasi Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual

• Syarat yang harus terpenuhi:– Berada dalam keadaan dapat/tersedia dijual

– Penjualannya harus sangat mungkin terjadi (highly probable)

Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual

Jumlah tercatatnya akan dipulihkan melalui transaksipenjualan daripada melalui pemakaian berlanjut

JIKA

Page 171: Overview implementation ifrs 25032015

Penyajian Menurut PSAK 58

171

2005 Annual Report:

Page 172: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 30 & ISAK 8 SEWA

• Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak kepadalessee untuk menggunakan suatu aset selama periode waktu yang disepakati.

• Sewa Pembiayaan (Finance Lease) adalah sewa yang mengalihkan secarasubstansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikansuatu aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan, dapat juga tidakdialihkan (par. 8)

• ISAK 8 : Dalam menentukan apakah suatu perjanjian merupakanperjanjian sewa atau mengandung sewa, perlu diperhatikan substansiperjanjian dan dilakukan evaluasi apakah– Pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset

– Perjanjian memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tertentu

Jika perjanjian mengandung sewa, maka pihak dalam perjanjian harusmenerapkan ketentuan PSAK 30

172

Page 173: Overview implementation ifrs 25032015

Pendapatan - PSAK 23 (2010)

• Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomiyang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periodejika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi pemilik.

• Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima

• Diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dan dikurangi diskon atau rabat.

• Jenis pendapatan:– Penjualan barang– Penjualan jasa– Penggunaan aset entitas oleh pihak yang menghasilkan bunga, royalti

dan dividen

173

Page 174: Overview implementation ifrs 25032015

Pendapatan –IFRS • Revenue Recognition

• When a company agrees

to perform a service or

sell a product to a

customer, it has a

performance obligation.

• Requires that companies

recognize revenue in the

accounting period in

which the performance

obligation is satisfied.

174

Page 175: Overview implementation ifrs 25032015

Badan

SPT Pajak

Penghasilan

Beban yang dapat dikurangkan

Penghasilan kena pajak

X tarif pajak

Pajak terutang 1thn fiskal

Kredit pajak• Angsuran pajak (PPh25)• Dipotong pihak lain (22,23)• Pajak luar negeri (24)

Pajak kurang/lebih bayar (29/28

Pajak Perusahaan

MemotongPPh 21 atas gaji

DipotongPajak oleh pihak lain

saat menerima penghasilan

PPN ataspenyerahanbarang/jasaBeban:

PBB, MeteraiBPHTB,

Pajak Daerah

SetorKas negara

LaporKPP

175

PSAK 46Pajak atas

Laba Perusahaan

Page 176: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 46: Pajak Penghasilan

Aktiva

Kewajiban

Beban Pajak

Arus kas

176

Page 177: Overview implementation ifrs 25032015

Perbedaan Pajak dan Akuntansi -1

PSAK Undang-Undang

AKUNTANSI PAJAK

PERBEDAAN

Permanen Temporer

Pajak Tangguhan: Aset / Liabilitas Beban/Pendapatan

BOOK TAX GAP/ DFFERENCE –Tax Planning atau

Tax Avoidance

Page 178: Overview implementation ifrs 25032015

Akuntansi Pajak Penghasilan – PSAK 46

• Beban pajak adalah jumlah dari :– Pajak kini– Pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam penghitungan

pajak penghasilan• Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan netto, kecuali

secara hukum tidak mungkin saling hapus (anak dan induk)• Pajak tangguhan disajikan terpisah dari pajak kini.

• Aset pajak tangguhan direview untuk memastikan bahwamanfaat di masa mendatang akan diperoleh entitas

178

Page 179: Overview implementation ifrs 25032015

Definisi

• Aset pajak tangguhan adalah jumlah pajakpenghasilan yang dapat dipulihkan pada periode masadepan sebagai akibat adanya:a) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan;

b) akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan

c) akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal peraturan perpajakan mengizinkan.

• Liabilitas pajak tangguhan adalah jumlah pajakpenghasilan terutang pada periode masa depansebagai akibat adanya perbedaan temporer kenapajak.

Laba Pajak >Laba Akuntansi

Laba Akuntansi >Laba pajak

179

Page 180: Overview implementation ifrs 25032015

Pengakuan pajak kini

• Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus diakui sebagai liabilitas.

• Apabila jumlah pajak yang telah dibayar melebihi jumlah pajak terutang, maka selisihnya, diakui sebagai aset.

• Manfaat dari rugi pajak yang dapat ditarik kembaliuntuk memulihkan pajak kini dari periodesebelumnya diakui sebagai aset.

180

• Beban Pajak Kini• Pajak dibayar dimuka = pajak kini < jumlah yang

dibayarkan (PPh 28)• Utang pajak = pajak kini >jumlah yang dibayarkan

(PPh 29)• Kompensasi kerugian yang dapat digunakan

untuk memulihkan pajak = aset

Page 181: Overview implementation ifrs 25032015

Pajak Tangguhan

• Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak > Penghasilankena pajak ada pengakuan pajak menurut akuntansisehingga diakui beban pajak tangguhan dan kewajiban pajaktangguhan.

• Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak < Penghasilankena pajak pajak yang dibayarkan lebih besar daripada labamenurut akuntansi sehingga diakui aset pajak tangguhan danmanfaat pajak tangguhan.

• Perusahaan memiliki kerugian dapat dikompensasikan dimasa mendatang manfaat tersebut diakui pada saatkerugian tersebut terjadi Aset pajak tangguhan danmanfaat pajak tangguhan.

181

Page 182: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi: PT. Mitra melaporkan penghasilan sebesar 260.000 dan

beban sebesar 120.000 untuk tiga tahun periode usahanya. Untuk

tujuan pajak, penghasilan yang diterima sebesar 200.000, 300.000

dan 280.000.

Bagaimana hal ini dilaporkan dalam laporan keuangan?

Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1

Page 183: Overview implementation ifrs 25032015

Pendapatan

Beban

Laba sebelum pajak

Pajak Penghasilan (25%)

260.000

120.000

140.000

35.000

2012 2013 TotalLaporan Keuangan 2011

Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1

260.000

120.000

140.000

35.000

260.000

120.000

140.000

35.000

780.000

360.000

420.000

105.000

Penghasilan

Beban yang boleh dikurangkan

Penghasilan kena pajak

Pajak terutang (25%)

200.000

120.000

80.000

20.000

2012 2013 TotalLaporan Pajak 2011

300.000

120.000

180.000

45.000

280.000

120.000

160.000

40.000

780.000

360.000

420.000

105.000

Page 184: Overview implementation ifrs 25032015

Laporan Keuangan (PSAK)

Pajak Terutang (Fiskal)

Difference

35.000

20.000

15.000

35.000

2012

45.000

(10.000)

35.000

2013

40.000

(5.000)

105.000

Total

105.000

0

Perbandingan 2011

Perbedaan tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan

Tahun Laporan yang diperlkan

2011

2012

2013

Liabilitas pajak tangguhan, bertambah 15.000

Beban pajak kini 20.000; beban pajak tangguhan 15.000

Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1

Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 10.000

Beban pajak kini 45.000; manfaat pajak tangguhan 10.000

Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 5.000

Beban pajak kini 40.000; manfaat pajak tangguhan 5.000

Page 185: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi: PT. Merbabu melaporakan laba sebelum pajak sebesar

3.000.000 pada tahun 2013. Terdapat perbedaan antara akuntansi

dan pajak yang disebabkan oleh beberapa hal berikut:

1. Depresiasi menurut pajak lebih besar dibandingkan menurut

akuntansi sebesar 800.000

2. Pendapatan sewa mesin menurut pajak 1.000.000 lebih besar

dibandingkan menurut pajak.

3. Beban sumbangan sebesar 400.000 tidak diperkenankan

menurut pajak.

Tarif pajak yang berlaku sebesar 25%, perbedaan tersebut akan

dapat dipulihkan di masa mendatang. Entitas belum memiliki saldo

aset/liabilitas pajak tangguhan.

Ilustrasi Perbedaan Permanen dan Temporer

Page 186: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi Perbedaan Permanen dan Temporer

2013 Aset Pajak Tangguhan

Liabilitas Pajak Tangguhan

Laba sebelum pajak (PSAK) 3.000.000

Perbedaan depresiasi (800.000) 800.000

Perbedaan pendapatan sewa 1.000.000 1.000.000

Perbedaan sumbangan 400.000

Total penghasilan kena pajak 3.600.000

Pajak terutang (fiskal) 900.000

Pajak tangguhan 250.000 200.000

Jurnal

Beban Pajak penghasilan 850.000

Aset pajak tangguhan 250.000

Liabilitas pajak tangguhan 200.000

Utang pajak penghasilan 900.000

Page 187: Overview implementation ifrs 25032015

ILUSTRASI – kerugian fiskal• Entitas A pada tahun 20x1 mengalami kerugian fiskal 8.000 (diasumsikan

kerugian akuntansi nilainya sama).• Pada 20x2 entitas laba 2.000, 20x3 laba 3.000 dan 20x4 laba sebesar 5.000.• Tidak terjadi perbedaan akuntansi dan pajak

20X1 20X2 20X3 20X4

Laba akuntansi (8.000) 2.000 3.000 5.000

Beban pajak kini - - - 500

Beban pajak tangguhan (2.000) 500 750 750

Total beban pajak (2.000) 500 750 1.250

Laba setelah pajak (6.000) 1.500 2.250 3.750

187

Page 188: Overview implementation ifrs 25032015

Tahun Jurnal

20X1 Aset pajak tangguhan 2.000

Manfaat pajak tangguhan (beban pajak) 2.000

20X2 Manfaat pajak tangguhan 500

Aset pajak tangguhan 500

20X3 Manfaat pajak tangguhan 750

Aset pajak tangguhan 750

20X4 Manfaat pajak tangguhan 750

Aset pajak tangguhan 750

Beban pajak kini 500

Utang pajak kini 500

188

ILUSTRASI – kerugian fiskal

Page 189: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 24 - Imbalan kerja

• Imbalan kerja yang diberikan kepada pekerja:

– Imbalan kerja jangka pendek

– Imbalan pasca-kerja,

– Imbalan kerja jangka panjang lainnya

– Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja (PKK)

– Imbalan berbasis ekuitas

• Imbalan jangka pendek < 12 bulan

• Imbalan jangka panjang seperti pensiun

• Pesangon PKK diakui sebagai kewajiban dan beban jika, perusahaan berkomitmen untuk:

– memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau

– menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.

• Imbalan berbasis ekuitas diatur dalam PSAK 53

189

Page 190: Overview implementation ifrs 25032015

Latar Belakang Perubahan

• Untuk melaporkan perubahan kewajiban imbalan pasti dan aset program didefinisikan dengan cara yang lebih mudah dipahami

• Beberapa opsi penyajian diizinkan dalam standar yang ada, membatasi komparabilitas opsi ditiadakan

• Amandemen diperlukan untuk mengklarifikasi area dimana keragaman dalam praktik yang ada

• Penyempurnaan pengungkapan tentang risiko yang timbul dari program imbalan pasti yang diperlukan

PERUBAHAN YANG SIGNIFIKAN • Pengakuan keuntungan dan kerugian aktuaria • Perubahan komponen imbalan pasti dan aset program • Persyaratan pengungkapan PERUBAHAN LAINNYA • Imbalan kerja jangka pendek • Pesangon • Perubahan penting lainnya

190

Page 191: Overview implementation ifrs 25032015

Perubahan Signifikan

191

Pengakuan keuntungan dan kerugian

Aktuaria

Melalui Laba Rugi

Melalui OCI

Koridor

Pengakuan keuntungan dan kerugian

Aktuaria

Melaui OCI

PSAK 24 R 2010 PSAK 24 R 2013

Page 192: Overview implementation ifrs 25032015

Ruang Lingkup

Imbalan Kerja

Imbalan KerjaJangka Pendek

PesangonImbalan Paska

Kerja

Imbalan KerjaJangka Panjang

Lainnya

ImbalanJangkaPendekAbsen

Bagi hasilatau

Bonus

KontribusiPasti

ManfaatPasti

Past service cost

CurrentService Cost

Diterapkan oleh pemberi kerja dalampencatatan seluruh imbalan kerja, kecuali yang diatur dalam PSAK 53: Akuntansi KompensasiBerbasis Saham.

Page 193: Overview implementation ifrs 25032015

Pengakuan dan Pengukuran Imbalan Jangka Pendek

Diakui saat

pekerja telah

memberi jasa

Liabilitas jangka pendek sebagai:

Liabilitas setelah dikurangi yang

telah dibayar, beban dibayar dimuka

jika terjadi kelebihan pembayaran

Beban atau pernyataan lain

membolehkan sbg biaya perolehan

Cuti berimbalan

jangka pendek

Boleh diakumulasi diakui pada saat

pekerja memberikan jasa

cuti berimbalan yang tidak boleh

diakumulasi diakui saat cuti terjadi

Page 194: Overview implementation ifrs 25032015

Program Bagi Laba dan Bonus

Syarat pengakuan biaya pembayaran bagi laba dan bonus

Ada kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif

sebagai akibat dari peristiwa masa lalu

Dapat diestimasi secara andal

Kewajiban kini timbul jika, dan hanya jika, entitas tidak

mempunyai alternatif realistis lainnya kecuali melakukan

pembayaran.

Page 195: Overview implementation ifrs 25032015

Imbalan Paska Kerja

EMPLOYER PENSION FUND EMPLOYEECONTRIBUTIONS BENEFIT

Defined Contribution

Plans

Defined Benefit Plans

DEFINED VOLATILE

VOLATILE DEFINED

RISK LIMIT

RISK LIMIT

195

Page 196: Overview implementation ifrs 25032015

Program Iuran Pasti

Pengakuan dan Pengukuran

Diakui sebagai beban

Diakui liabilitas (beban terakru) setelah dikurangi dengan iuran

telah dibayar atau aset(pembayaran dimuka jika terdapat

kelebihan).

Jika iuran tidak jatuh tempo seluruhnya dalam 12 bulan ->

didiskonto

Pengungkapan

• jumlah yang diakui

sebagai beban

untuk program

iuran pasti.

• Informasi program

iuran pasti untuk

personel

manajemen kunci

Page 197: Overview implementation ifrs 25032015

Program Manfaat Pasti

• Perusahaan memiliki kewajiban hukum dan konstrukstif untuk memenuhi pembayaran imbalan setelah pekerja pensiun.

• Mungkin tidak didanai, seluruhnya atau sebagian didanai• Imbalan dihitung dengan asumsi aktuarial asumsi

demografi dan keuangan.• Dana diakumulasikan dalam Aset Program• Risiko atas manfaat pasti:

– Risiko aktuarial jumlah kewajiban imbalan pasti berbeda dari yang diharapkan karena perubahan asumsi aktuaria

– Risiko investasi hasil investasi atas aset program berbeda dari yang diharapkan.

RISIKO MENIMBULKAN KEUNTUNGAN/KERUGIAN AKTUARIAL

197

Page 198: Overview implementation ifrs 25032015

Program Manfaat Pasti

Nilai Kini Kewajiban

Imbalan Pasti (NKKIP)

Nilai Wajar Aset Program

(NWAP)

Faktor-faktor:

Biaya Jasa:

• Biaya Jasa Kini

• Biaya Jasa Lalu

• Keuntungan (kerugian) atasPenyelesaiaan

• Biaya Bunga

• Remeasurement (Keuntungandan kerugian aktuarial)

• Pendapatan Bunga

• Iuran atau Penarikan

• Remeasurement (Keuntungan dankerugian aktuarial)

Page 199: Overview implementation ifrs 25032015

Liabilitas Imbalan Pasti (di Neraca)

+/+ Nilai kini kewajiban imbalan pasti

-/- Nilai wajar aset program yang digunakan untuk

menyelesaikan kewajiban secara langsung

Ekuitas (di Neraca)

+/- Penghasilan komprehensif lain pendapatan

atau kerugian

Laporan Posisi Keuangan

Page 200: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi

• Imbalan kerja perusahaan:

200

Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X0 200.000

Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X0 200.000

Biaya Jasa Kini 30.000

Tingkat Diskonto 10%

Tingkat Hasil yang Diharapkan 12%

Iuran 24.000

Imbalan 16.000

Nilai Kini Kewajinan imbalan 250.000

Nilai wajar aset 220.000

Page 201: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi – PSAK lama

JURNAL UMUM MEMO

Beban Kas Liabilitas Nilai Kini

Kewajiban Aset Aktuaria

Saldo awal (200.000) 200.000

Biaya jasa kini 30.000 (30.000)

Biaya bunga 20.000 (20.000)

Hasil yang diharapkan (24.000) 24.000

Iuran (24.000) 24.000

Imbalan 16.000 (16.000)

Penurunan (ken) kewajiban (16.000) 16.000

Selisih aktual atas harapan (12.000) 12.000 Amortisasi biaya jasa lalu Kerugian (keuntung) akturial

26.000 (24.000) (2.000) (250.000) 220.000 28.000

201

Page 202: Overview implementation ifrs 25032015

Jurnal – PSAK lama

202

Beban pensiun 26.000

Kas 24.000

Liabilitas 2.000

Liabilitas

Nilai kini Kewajiban (250.000)

Aset Program 220.000

Kerugian aktuaria yg blm diamortisasi 28.000

Net Liabilitas manfaat pensiun (2.000)

Page 203: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi 1 – PSAK 24 (Revisi 2013)

• Imbalan kerja perusahaan:

203

Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X0 200.000

Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X0 200.000

Biaya Jasa Kini 30.000

Tingkat Diskonto 10%

Iuran 24.000

Imbalan 16.000

Nilai Kini Kewajinan imbalan akhir 20X0 250.000

Nilai wajar aset akhir 20X0 222.000

Page 204: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi 1 – PSAK 24 (Revisi 2013)

JURNAL UMUM MEMO

Beban Kas

Pend

Komprehensif Liabilitas

Nilai Kini

Kewajiban Aset

Saldo awal (200.000) 200.000

Biaya jasa kini 30.000 (30.000)

Biaya bunga 20.000 (20.000)

Pendapatan bunga (20.000) 20.000

Iuran (24.000) 24.000

Imbalan 16.000 (16.000)

Rugi Aktuaria Liabiilitas 16.000 (16.000)Rugi Aktuaria – Aset Program 6.000 (6.000)Amortisasi biaya jasa lalu Kerugian (keuntung) akturial

Jml tahun berjalan 30.000 (24.000) 22.000 (28.000) (250.000) 222.000

Saldo Akhir 22.000

204

Kerugian

Page 205: Overview implementation ifrs 25032015

Jurnal

205

Beban pensiun 30.000

Pendapatan Komprehensif Lain 22.000

Kas 24.000

Liabilitas 28.000

Liabilitas

Nilai kini Kewajiban (250.000)

Aset Program 222.000

Net Liabilitas manfaat pensiun (28.000)

Ekuitas

Pendapatan komprehensif lain - kerugian 22.000

Page 206: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi 2 – PSAK 24 (Revisi 2013)

• Imbalan kerja perusahaan:

206

KETERANGAN

Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X1 250.000

Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X1 222.000

Rugi Aktuaria OCI – Awal 20X1 22.000

Biaya Jasa Kini 34.000

Tingkat Diskonto 10%

Iuran 26.000

Imbalan 20.000

Nilai Kini Kewajinan imbalan – Akhir 20X1 279.500

Nilai wajar aset – Akhir 20X1 276.600

Page 207: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi 2 – PSAK 24 (Revisi 2013)

JURNAL UMUM MEMO

Beban Kas

Pendapatan

Komprehensif Liabilitas

Keweajiban

Program

Aset

Program

Saldo awal 22.000 (28.000) (250.000) 222.000

Biaya jasa kini 34.000 (34.000)

Biaya bunga 25.000 (25.000)

Pendapatan bunga (22.200) 22.200

Iuran (26.000) 26.000

Imbalan 20.000 (20.000)

Penurunan (kenaikan) kewajiban (9.500) 9.500

Selisih aktuaria Aset Program (26.400) 26.400

Amortisasi biaya jasa lalu

Kerugian (keuntungan) akturial

36.800 (26.000) (35.900) 25.100

(14.900) (2.900) (279.500) 276.600

207

Page 208: Overview implementation ifrs 25032015

Jurnal

208

Beban pensiun 36.800

Liabilitas manfaat pensiun 25.100

Kas 26.000

Pendapatan Komprehensif Lain 35.900

Liabilitas

Nilai kini Kewajiban (279.500)

Aset Program 276.600

Net Liabilitas manfaat pensiun (2.900)

Ekuitas

Pendapatan komprehensif lain 14.900

Page 209: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi – PSAK 24 (Revisi 2013)

JURNAL UMUM MEMO

Beban Kas

Pend

Komprehensif Liabilitas

Nilai Kini

Kewajiban Aset

Saldo awal (200.000) 200.000

Biaya jasa kini 30.000 (30.000)

Biaya bunga 20.000 (20.000)

Hasil yang diharapkan (24.000) 24.000

Iuran (24.000) 24.000

Imbalan 16.000 (16.000)

Penurunan (ken) kewajiban 16.000 (16.000)

Selisih aktual atas harapan 12.000 (12.000)Amortisasi biaya jasa lalu

Kerugian (keuntung) akturial

Jmll tahun berjalan 26.000 (24.000) 28.000 (30.000) (250.000) 220.000

Saldo Akhir 28.000

209

Page 210: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi – – PSAK 24 (Revisi 2013)

210

Beban pensiun 26.000

Pendapatan Komprehensif Lain 28.000

Kas 24.000

Liabilitas 30.000

Liabilitas

Nilai kini Kewajiban (250.000)

Aset Program 220.000

Net Liabilitas manfaat pensiun (30.000)

Ekuitas

Pendapatan komprehensif lain 28.000

Page 211: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi 2 - – PSAK 24 (Revisi 2013)

• Imbalan kerja perusahaan:

211

KETERANGAN

Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X1 250.000

Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X1 222.000

Rugi Aktuaria OCI – Awal 20X1 22.000

Biaya Jasa Kini 34.000

Tingkat Diskonto 10%

Iuran 26.000

Imbalan 20.000

Nilai Kini Kewajinan imbalan – Akhir 20X1 279.500

Nilai wajar aset – Akhir 20X1 276.600

Page 212: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi 2 – PSAK 24 (Revisi 2013)

JURNAL UMUM MEMO

Beban Kas

Pendapatan

Komprehensif Liabilitas

Keweajiban

Program

Aset

Program

Saldo awal 22.000 (28.000) (250.000) 222.000

Biaya jasa kini 34.000 (34.000)

Biaya bunga 25.000 (25.000)

Pendapatan bunga (22.200) 22.200

Iuran (26.000) 26.000

Imbalan 20.000 (20.000)

Penurunan (kenaikan) kewajiban (9.500) 9.500

Selisih aktuaria Aset Program (26.400) 26.400

Amortisasi biaya jasa lalu

Kerugian (keuntungan) akturial

36.800 (26.000) (35.900) 25.100

(14.900) (2.900) (279.500) 276.600

212

Page 213: Overview implementation ifrs 25032015

Jurnal

213

Beban pensiun 36.800

Liabilitas manfaat pensiun 25.100

Kas 26.000

Pendapatan Komprehensif Lain 35.900

Liabilitas

Nilai kini Kewajiban (279.500)

Aset Program 276.600

Net Liabilitas manfaat pensiun (2.900)

Ekuitas

Pendapatan komprehensif lain 14.900

Page 214: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham

PSAK 53 harus diterapkan untuk seluruh transaksi pembayaran berbasis saham, yang didefinisikan sebagai berikut:

■ Equity-settled, Diselesaikan dengan instrumen ekuitas, entitas yang menerima barang atau jasa yang dibayar dengan instrumen ekuitas milik entitas (termasuk saham dan opsi saham)

■ Cash-settled, Diselesaikan dengan pembayaran kas, entitas yang memperoleh barang atau jasa akan menimbulkan liabilitas kepada pemasok barang atau jasa untuk suatu jumlah tertentu yang dihitung berdasarkan harga (nilai) saham milik entitas atau instrumen ekuitas entitas; dan

■ Transaksi dimana entitas menerima barang atau jasa dimana entitas maupun pemasok barang atau jasa memiliki pilihan atas transaksi tersebut untuk diselesaikan secara tunai (atau aset lain) atau instrumen ekuitas.

214

Page 215: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 18: Program Purna Karya

• IAS 26 Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans

• PSAK 18 (revisi 2010) tidak hanya mengatur entitas dana pensiun, tetapi semua program manfaat purnakarya yang memenuhi definisi(par 8).

• Program manfaat karya:

– Program Manfaat Pasti

– Program Iuran Pasti

– Hybrid Plan

• Hybrid plan diberlakukan sebagai manfaat pasti

215

Page 216: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 18: Program Purna Karya

• Program Iuran Pasti:

– Jumlah manfaat masa depan yang diterima peserta berdasarkan:

a. jumlah iuran

b. efisiensi kegiatan operasional

c. pendapatan investasi

– Tujuan pelaporan memberikan informasi periodikpenyelenggaraan program purnakarya dan kinerja investasi

– Laporan keuangan program iuran pasti, mencakup:

• Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya

• Penjelasan mengenai kebijakan pendanaan

216

Page 217: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 18: Program Purna Karya

• Program Manfaat Pasti:

– Laporan keuangan program manfaat pasti mencakup:

• laporan yang menyajikan:

– Aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya

– nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji dan

– surplus/defisit atau

• Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya.

– Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji didasarkan padamanfaat purnakarya terjanji menggunakan tingkat gaji kini atau tingkatgaji proyeksi

– Tujuan pelaporan program manfaat purnakarya memberikan informasi secara periodik sumber daya keuangan dan setiap perubahanmanfaat yang akan diterima peserta dalam program manfaat pasti

217

Page 218: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 18: Program Purna Karya

• Investasi pada surat berharga yang diperdagangkan nilai wajar. Nilai wajar = nilai pasar.

• Investasi pada non‐surat berharga yang diperdagangkan nilaiwajar mengacu SAK terkait.

• Pengungkapan : – Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya

– Ringkasan dari kebijakan akuntansi yang signifikan dan

– Penjelasan mengenai program purnakarya dan pengaruh setiapperubahan program purnakarya selama periode tersebut

218

Page 219: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK - 22

Akuntansi dan Pengukuran setelah

Pengakuan Awal

ISI

219

Efektif berlaku 2011 Menggantikan PSAK 22

1994

Metode Akuisisi Pengungkapan

Pedoman Aplikasi

Page 220: Overview implementation ifrs 25032015

Teori konsolidasi

220

Atribut Entity Theory Parent Theory

Perbedaan fair value dari aset dan liabilitas

terindentifikasi pada saat akuisisi

Diakui penuh,mencerminkan hak untuk

induk dan non pengendali.

Hanya diakui sebesar hak induk

Penyajian pihak non pengendali / NCI

Sebagai bagian dari ekuitasTidak sebagai equity atau utang (sebelum

ekuitas)

GoodwillGoodwill merupakan aset entitas yang diakui penuh

pada tanggal akuisis

Goodwill hanya milik induk

• Entity Theory menganggap entitas konsolidasi sebagai satu entitas tersendiri yang dimiliki oleh induk dan non pengendali

• Parent Theory menganggap konsolidasi sebagai perpanjangan entitas induk

Page 221: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK – 22 dan IFRS 3R Business Combination

Biaya akuisisi

Metode Pencatatan

Ruang Lingkup

PSAK 22 1994

• Kecuali• Under common

control• Ventura bersama

• Purchase dan Polling of interest

• Komponen harga perolehan

• Panduan tersendiri untuk nilai wajar

• Diukur dengan nilai wajar saat perolehan tidak ada penilaian kembali

• Berdasarkan nilai tercatat netto

• Goodwill parent• Diamortisasi• Neg goodwiil diakui

221

Non Pengendali

Akuisisi bertahap

Pengukuran aset dan liab

Goodwill

PSAK 22 2010• Kecuali

• UCC• Ventura bersama• Akuisisi aset

• Metode Akuisisi

• Dibebankan periode berjalan

• Mengikuti SAK lain

• Diukur kembali, selisih diakui laba/rugi

• Berdasarkan nilai wajar / porsi aset identifikasi

• Goodwill entity• impairment• Neg goodwiil –

laba/rugi

Page 222: Overview implementation ifrs 25032015

Identifikasi Kombinasi Bisnis

222

Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi

memperoleh “pengendalian” atas satu atau lebih bisnis.

“penggabungan sesungguhnya (true merger)” atau“penggabungan setara (merger of equals)”

Page 223: Overview implementation ifrs 25032015

Bisnis

223

Bisnis adalah suatu rangkaian terpadu dari kegiatan dan aset yang mampu diadakan dan dikelola dengan tujuan

memberikan hasil dalam bentuk dividen, biaya yang lebih rendah, atau manfaat ekonomi lainnya secara langsung

kepada investor atau pemilik, anggota, atau peserta lainnya.

Page 224: Overview implementation ifrs 25032015

Prinsip dalam PSAK 22 / IFRS R3

Elemen yang dikeluarkan

Imbalan diberikan

Kepemilikan yang dimiliki sebelumnya

Kepentingan non pengenlai

Goodwill

Aset diidentifikasi dan liabilitas yang dialihkan (entitas yang diakuisisi)

Pendekatan dua kolom

Page 225: Overview implementation ifrs 25032015

Excluded elements

Considerationtransferred

Previouslyheld interest

Non-ontrollinginterest

Goodwill

Identifiableassets andliabilities

Prinsip Pengukuran

• Pengukuran kepentingan nonpengendali baik pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan non pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi.

• Pengukuran nilai wajar aset teridentifikasi tertentu dan kepentingan non pengendali (B41-45)

• Pengecualian par 24-31

225

Pihak pengakuisisi mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dengan nilai

wajar pada tanggal akuisisi.

Page 226: Overview implementation ifrs 25032015

Pihak pengakuisisi mengakui goodwill pada tanggal akuisisi yang diukur sebagai selisih lebih (a) atas (b) :a) nilai agregat dari:

i. Imbalan yang dialihkan nilai wajar tanggal akuisisi (37);

ii. Kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi; dan

iii. untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap (41 dan 42), nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yangdiakuisisi.

b) selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi

Goodwill (32)

226

Excluded elements

Considerationtransferred

Previouslyheld interest

Non-ontrollinginterest

Goodwill

Identifiableassets andliabilities

Page 227: Overview implementation ifrs 25032015

Jika kepentingan ekuitas pihak yang diakuisisi lebih andal, goodwill ditentukan dengan nilai wajar tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas yang dialihkan.

Jika terdapat imbalan yang dialihkan nilai wajar kepentingan ekuitas pengakuisisi ditentukan dengan teknik penilaian (B46-49)

Goodwill (33)

227

Excluded elements

Considerationtransferred

Previouslyheld interest

Non-ontrollinginterest

Goodwill

Identifiableassets andliabilities

Page 228: Overview implementation ifrs 25032015

Jika jumlah b melebihi jumlah a, pihak pengakuisisi mengakui keuntungan yang dihasilkan dalam laporan laba rugi pada tanggal akuisisi.

Terjadi karena pembelian terpaksa atau karena pengecualian (22-31)

Sebelum diakui, pihak pengakuisisi menilai kembali apakah telah mendidentifikasi dengan tepat seluruh aset yang diperoleh dan liabilitas yang dialihkan serta aset/kewajiban lain

Pembelian diskon (34-36)

228

Excluded elements

Considerationtransferred

Previouslyheld interest

Non-ontrollinginterest

Goodwill

Identifiableassets andliabilities

Page 229: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi Penggabungan Usaha

• PT. Melati membeli 80% saham kepemilikan PT. Kenanga pada 2 Januari 2011, 8000 lembar dengan harga 10/lembar., nilai nominal saham 5/lembar Nilai total aset bersih PT. Kenanga pada tanggal akuisisi sebesar 80.000. Berdasarkan informasi apraisal, nilai aset PT. Kenangan dalam rangka akuisisi dinilai kembali dengan kenaikan sebesar 10.000. Dalam rangka akuisisi tersebut dikeluarkan biaya konsultan, akuntan sebesar 4.000. Biaya registrasi akuisi saham sebesar 2.000.

• Jurnal akuisisi PT. KenangaInvestasi dai PT. Kenanga 80.000Biaya akuisisi 4.000

Modal saham 40.000Tambahan modal saham 40.000Kas 4.000

Tambahan modal saham 2.000Kas 2.000

Nilai investasi 80.000 ;

Nilai buku 80.000 ; nilia wajar = 90.000.

Jumlah yang dibeli 80% = 64.000 dan nilai wajar 72.000 . Goodwill parent = 8.000

Goodwill total = 10.000

Page 230: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi Penggabungan usaha

• PT. Induk mengakuisi 80% saham PT. Anak. Aset yang diserahkan untukakuisisi 1.200.000. Non pengendali 20%. Nilai buku Ekuitas PT. Anak pada(1/1/20x1): 1.000.000). Dalam akuisisi terdapat perbedaan nilai buku dengannilai wajar 300.000 untuk tanah 200.000 dan gedung 100.000 (10thn). Laba Anak selama tahun tersebut 200.000, dividen yang dibagikan 100.000

Induk Anak Induk Anak

Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000

Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000

8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000

Induk Anak Induk Anak

Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000

Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000

Investasi di anak 1.200.000

8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000

Page 231: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi Penggabungan usaha

• Goodwill = Investasi S – (% P’ownership x fair value asset)• Nilai wajar aset = 1.000.000 + 300.000 = 1.300.000• Goodwill = 1.200.000 – 80% * 1.300.000 = 160.000 goodwill untuk parent• Goodwill untuk np = 160.000/80% * 20% = 40.000• Jika goodwilll hanya untuk parent = 160.000• Jika untuk parent dan non pengendali = 200.000

Asetmenjadi

lebih besar

Induk Anak FV Induk Anak FV

Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000

Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000

8.200.000 2.300.000 8.200.000 2.300.000

• Aset digabungkan sebesar nilai wajar 1.500.000+300.000 = 1.800.000(total)• PSAK lama yang digabungkan hanya 1.500.000 + 80%*300.000• PSAK lama non controlling interest = 1.000.000 * 20% = 200.000 • PSAK baru non controlling interest = 1.300.000 * 20% = 260.000

Page 232: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi Penggabungan usaha

232

Induk Anak FV Induk Anak FV

Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000

Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000

Investasi di anak 1.200.000

8.200.000 2.300.000 8.200.000 2.300.000

Konsolidasi Konsolidasi

Aset lancar 2.500.000 Liabilitas 3.200.000

Aset tidak lancar 6.800.000 Ekuitas 6.000.000

Goodwill 160.000 Non pengendali 260.000

9.460.000 9.460.000

Knsl Knsl

AL 2.500 L 3.200

ATL 6.800 E 6.000

GW 200 NP 300

9.500 9.500

Goowill parent Goowill parent & NCI

Knsl Knsl

AL 2.500 L 3.200

ATL 6.740 E 6.000

GW 160 NP 200

9.400 9.400PSAK LAMA

Aset menjadi lebih besar:Fakto r: Jml akuisisi,

Perbedaan BV, FV, HP

Page 233: Overview implementation ifrs 25032015

Ilustrasi Penggabungan Usaha Bertahap

• Entitas A sebelumnya memiliki entitas B sebesar 20% dengan nilai 320 juta.

Nilai buku entitas B total sebesar 1.500 juta.

• Entitas A membeli tambahan saham entitas B sebanyak 60% dengan harga

1.200. Nilai wajar aset B saat akuisisi sebesar 1.800.

• Total kepemilikan baru 20% + 60% = 80%.

• Nilai wajar yang baru 60% = 1.200 maka 100% = 2.000

• Harga wajar dari aset yang dibeli 1.800 sehingga

• goodwill total 2.000-1.800 = 200, maka goodwill untuk minoritas = 40

• Goodwiil parent 1.600 – 80%x1.800 = 1.600 – 1.440 = 160.

• Kepemilikan lama dinilai kembali 20% x 2.000 = 400, sehingga ada

keuntungan 400-320 = 80.

• Investasi yang baru sebesar 80% x 2000 = 1.600

• Jurnal

• Investasi 1.200

• Kas 1.200

• Investasi 80

• Keuntungan investasi 80

Page 234: Overview implementation ifrs 25032015

Goodwill tidak diamortisasi

• Goodwill dinilai apakah mengalami penurunan nilai

• Jika mengalami penurunan nilai diturunkan selanjutnya direview setiappelaporan

• Penurunan nilai apakah nilai tercatat lebih tinggi dibandingkan dengannilai dapat diperoleh kembali (recoverable amount)

• Nilai diperoleh kembali, nilai yang lebih tinggi antara :– Nilai wajar dikurangi biaya penjualan jika dijual

– Nilai pakai / hasil dari investasi di masa datang jika dipakai / dipertahankan

Nilai wajar – penjualan4.500.000

Nilai buku5.000.000

Nilai pakai4.000.000

Nilai diperoleh kembali4.500.000

Penurunannilai

500.000

Page 235: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 4 LK Tersendiri

Sebagai bagan dari informasitambahan

Iinvestasi dicatat dengan menggunakan metode biaya

Hanya untuk entitas terkonsolidasi

Ketentuan Penyajian Pengungkapan

235

Page 236: Overview implementation ifrs 25032015

Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 65

236

Entitas induk yang mengendalikan satu atau lebih entitas lain menyajikan laporan keuangan konsolidasian

Investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau memiliki hak imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee melalui kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaan investee; jika dan hanya jika memiliki

Kekuasaan agas invesste

Eksposure atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee

Kemampuan untuk menggunakaan kekuasaaanya atas investee untuk mempengaruhi imbal hasil investor.

Entitas menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa

Page 237: Overview implementation ifrs 25032015

Kehilangan pengendalian - entitas induk (31)

• Mereklasifikasi ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh SAK lain, sejumlah yang diidentifikasi dalam paragraf 32; dan

• Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi yang dapat diatribusikan pada entitas induk.

Keuntungan/ Kerugian dlm LR

Nilai wajar investasi tersisa

Saham / Aset diterima (pembayaran)Nilai investasi

tercatat SELISIH

Reklasifikasi ke Saldo Laba

Page 238: Overview implementation ifrs 25032015

Contoh

• A memiliki 45% hak suara B; sisa 55% hak suara B dimiliki oleh berbagai pihakyang tersebar secara luas (tidak ada salah satu pihak yang memiliki > 1% haksuara)

• A memiliki kekuasaan atas B, karena A mempunyai hak suara mayoritas B (berdasarkan ukuran absolut)

• C memiliki 45% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh dua pihak lain (masing‐masing memiliki 26%) dan 3% dimiliki oleh tiga pihak lain yang masingmasing memegang 1%.

• C tidak memiliki kekuasaan atas D, karena jika dua pihak yang memilikimasing‐masing 26% bersamas-ama dapat mencegah pihak C untuk mengambilkeputusan terkait aktivitas relevan.

Page 239: Overview implementation ifrs 25032015

Contoh

• E memiliki 45% hak suara F; sisa 55% hak suara F dimiliki secara tersebar oleh 11 pemegang saham yang masing-masing memiliki 5%.

• Ukuran kepemilikan hak suara E dan penyebaran hak suara lain tidak secarakonklusif menentukan apakah E memiliki kekuasaan atas F. Fakta dan keadaan lain harus dipertimbangkan untuk menentukan apakah E memiliki kekuasaanatas F

• C memiliki 40% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh G sebesar 15% dana pesiun perusahaan dan lainnya pihak lain yang masingmasing memegang < 1%.

• C memiliki kekuasaan atas D, karena dana pernsiun tidak mungkin memiliki kepututasn yang berbeda dengan perusahaan, sehingga secara defacto entitas C mengendalikan D

Page 240: Overview implementation ifrs 25032015

Contoh

• AAA memiliki 35% hak suara BBB, tiga pemegang saham lain memilikimasing-masing 5%, dan 50% pemegang saham lainnya dengan masing-masing kurang 1%. RUPS terakhir dihadiri oleh 75% AAA tidak memilikikekuasaan atas BBB

• AAA memiliki38% hak suara BBB, tiga pemegang saham lain memilikimasing-masing 4%, dan 50% pemegang saham lainnya dengan masing-masing kurang 1%. RUPS terakhir dihadiri oleh 75% AAA memilikikekuasaan atas BBB?

Page 241: Overview implementation ifrs 25032015

Contoh Kehilangan Pengendalian

• Amarta memiliki 100% saham Barata (aset neto Rp500)• Amarta menjual 85% saham Barata , sisa 15% saham BBB diklasifikasikan

sbg AFS• Hasil penjualan 85% saham Barata Rp750• Nilai wajar sisa 15% saham Barata Rp130

241

Investasi pada Barata (aset keuangan) 130Kas dan setara kas 750

Investasi pada Barata (entitas anak) 500Keuntungan 380

Keuntungan = 85% 750 - 85% x 500 = 32515% 130 – 15%x 500 = 55Total 380

Page 242: Overview implementation ifrs 25032015

Contoh tidak Kehilangan Pengendalian

• AAA memiliki 100% saham BBB (aset neto Rp4.000)

• AAA menjual 10% saham BBB seharga Rp500

242

Kas 500

Investasi pada BBB(4.000 x 10%) 400

Keuntungan (ekuitas) 100

Page 243: Overview implementation ifrs 25032015

Pengaturan Bersama PSAK 66

243

Pengaturan bersama adalah pengaturan yang dua atau lebih pihak memiliki pengendalian bersama.

Karakteristik pengaturan bersama:

Para pihak terikat suatu pengaturan kontraktual

Pengaturan kontraktual memberikan pengendalian bersama kepada dua atau lebih pihak dalam pengaturan tersebut

Pengendalian bersama persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu pengaturan, yang ada hanya ketika keputusan mengenai aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian

Jenis pengaturan : operasi bersama mencatat bagian atas aset. Liabilitas, pendapatan, beban

Ventura bersama investasi, metode ekuitas

Page 244: Overview implementation ifrs 25032015

Perubahan Standar

244

Page 245: Overview implementation ifrs 25032015

Jenis dan Klasifikasi Pengaturan Bersama

245

Page 246: Overview implementation ifrs 25032015

Laporan Keuangan Para Pihak – Operator Bersama

246

• aset, mencakup bagiannya atas aset apapun yang dimiliki bersama

• liabilitas, mencakup bagiannya atas liabilitas apapun yang terjadi bersama.

• pendapatan dari penjualan bagiannya atas output yang dihasilkan dari operasi bersama;

• bagiannya atas pendapatan dari penjualan output oleh operasi bersama; dan

• beban, mencakup bagiannya atas beban apapun yang terjadi secara bersama-sama.

Operator bersama mengakui hal berikut terkait dengan kepentingannya dalam operasi bersama:

Page 247: Overview implementation ifrs 25032015

Contoh - Konstruksi

• CI02. A dan B (para pihak) adalah dua perusahaan yang bisnisnya adalahpenyediaan berbagai jenis jasa konstruksi publik dan swasta. Mereka membentukpengaturan kontraktual untuk bekerja sama untuk tujuan pemenuhan kontrakdengan pemerintah atas desain dan konstruksi jalan antara dua kota. Pengaturankontraktual tersebut menentukan bagian partisipasi A dan B dan menetapkanpengendalian bersama atas pengaturan, yang subjek pengaturan tersebut adalahpenyerahan jalan.

• CI03. Para pihak membentuk kendaraan terpisah (entitas Z) sebagai pihak yang akan melakukan pengaturan. Entitas Z, atas nama A dan B, menyepakati kontrak dengan pemerintah. Selain itu, aset dan liabilitas terkait dengan pengaturan dimiliki oleh entitas Z.Fitur utama bentuk hukum entitas Z adalah bahwa parapihak, bukan entitas Z, memiliki hak atas aset entitas dan kewajiban terhadapliabilitas entitas.

247

Page 248: Overview implementation ifrs 25032015

Contoh - Konstruksi

• CI04. Pengaturan kontraktual antara A dan B menetapkan bahwa:

a) hak atas semua aset yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas dalam pengaturandibagi oleh para pihak berdasarkan bagian partisipasi mereka dalam pengaturan;

b) para pihak memiliki beberapa tanggung jawab dan tanggung jawab bersama untuksemua kewajiban operasinal dan keuangan terkait dengan aktivitas dalam pengaturan berdasarkan bagian partisipasi mereka dalam pengaturan; dan

c) keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari aktivitas pengaturan dibagi oleh A dan B berdasarkan bagian partisipasi mereka dalam pengaturan

• CI05. Untuk tujuan koordinasi dan pengawasan aktivitas, A dan B menunjukoperator, yang akan menjadi karyawan dari salah satu pihak. Setelah waktu yang ditentukan, peran operator akan digilir dari satu pihak ke pihak lain. A dan B menyetujui bahwa aktivitas akan dilaksanakan oleh karyawan operator atas dasar‘tidak ada keuntungan atau kerugian’.

• CI06. Sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam kontrak dengan pemerintah, entitas Z adalah pihak yang akan menagihkan jasa konstruksi kepadapemerintah atas nama para pihak.

248

Page 249: Overview implementation ifrs 25032015

Contoh - Konstruksi

ANALISIS

• CI07. Pengaturan bersama dilaksanakan melalui kendaraan terpisah yang bentukhukumnya tidak memberikan pemisahan antara para pihak dan kendaraan terpisah(yaitu aset dan liabilitas yang dimiliki dalam entitas Z adalah aset dan liabilitas parapihak). Hal ini diperkuat dengan persyaratan yang telah disetujui oleh para pihakdalam pengaturan kontraktual mereka, yang menyatakan bahwa A dan B memilikihak atas aset, dan kewajiban terhadap liabilitas, terkait dengan pengaturan yang dilakukan melalui entitas Z. Pengaturan bersama tersebut adalah operasi bersama.

• CI08. A dan B masing-masing mengakui dalam laporan keuangan mereka bagian mereka atas aset (contohnya aset tetap, piutang dagang) dan bagian mereka atassetiap liabilitas yang dihasilkan dari pengaturan (contohnya utang dagang kepadapihak ketiga) berdasarkan bagian partisipasi yang disetujui oleh mereka. Masing-masing pihak juga mengakui bagiannya atas pendapatan dan beban yang dihasilkan dari jasa konstruksi yang diberikan kepada pemerintah melalui entitas Z.

249

Page 250: Overview implementation ifrs 25032015

Contoh – Pengolahan LNG

• CI44. Perusahaan A memiliki lapangan gas yang belum dikembangkan yang berisisumber daya gas yang substansial. Perusahaan A menentukan bahwa lapangan gas akan dapat berjalan secara ekonomis hanya jika gas tersebut dijual ke pelanggan di pasar luar negeri. Untuk melakukannya, fasilitas gas alam cair (LNG) harusdibangun untuk mencairkan gas sehingga gas dapat diangkut dengan kapal kepasar luar negeri.

• CI45. Perusahaan A menyepakati pengaturan bersama dengan perusahaan B dalam rangka mengembangkan dan mengoperasikan lapangan gas dan fasilitas LNG. Di bawah pengaturan tersebut, perusahaan A dan B (para pihak) menyetujui untukberkontribusi lapangan gas dan kas, masing-masing, untuk kendaraan terpisah, entitas C. Sebagai imbalan terhadap kontribusi tersebut, masing-masing pihakmengambil 50% bagian kepemilikan atas entitas C. Fitur utama bentuk hukumentitas C adalah bahwa fitur tersebut menyebabkan kendaraan terpisahdipertimbangkan sebagai dirinya sendiri (yaitu aset dan liabilitas yang dimiliki di dalam kendaraan terpisah adalah aset dan liabilitas kendaraan terpisah dan bukanaset dan liabilitas para pihak).

250

Page 251: Overview implementation ifrs 25032015

Contoh – Pengolahan LNG

• CI46. Pengaturan kontraktual antara para pihak menyatakan bahwa:a) perusahaan A dan B masing-masing harus menunjuk dua komisarisnya sebagai dewan

komisaris entitas C. Dewan komisaris harus menyetujui secara bulatatas strategi daninvestasi yang dilakukan oleh entitas C.

b) manajemen sehari-hari atas lapangan gas dan fasilitas LNG, termasuk aktivitaspengembangan dan konstruksi, akan dilakukan oleh staf perusahaan B sesuai denganarahan yang disetujui bersama oleh para pihak. Entitas C akan mengganti kepada B atasbiaya yang terjadi dalam mengelola lapangan gas dan fasilitas LNG.

c) entitas C bertanggung jawab atas pajak dan royalti atas produksi dan penjualan LNG sama seperti liabilitas lainnya yang terjadi dalam kegiatan usaha normal, seperti utangdagang, restorasi lapangan, dan liabilitas purna operasi (decommisioning). (d) perusahaan A dan B memiliki bagian yang sama dalam keuntungan dari kegiatan yang dilakukan dalam pengaturan dan, dengan demikian, mempunyai hak bagian yang samaatas setiap dividen yang dibagikan oleh entitas C.

251

Page 252: Overview implementation ifrs 25032015

Contoh – Pengolahan LNG

• CI48. Dewan komisaris entitas C memutuskan untuk menyepakati pengaturanpembiayaan dengan sindikasi pemberi pinjaman Untuk embantu pendanaanpengembangan lapangan gas dan pembangunan fasilitas LNG. Estimasi total biayapengembangan dan konstruksi adalah Rp1.000.000.000. CI49. Sindikasi pinjaman memberikan entitas C pinjaman Rp700.000.000. Pengaturan pembiayaanmenentukan bahwa sindikasi memiliki jaminan untuk perusahaan A dan B hanyajika entitas C gagal bayar pada pengaturan pinjaman selama pengembanganlapangan dan pembangunan fasilitas LNG. Sindikasi pinjaman menyetujui bahwasindikasi tidak memiliki jaminan dari perusahaan A dan B pada saat fasilitas LNG telah berproduksi karena sindikasi telah me-nilai bahwa arus kas masuk entitas C yang dihasilkan dari penjualan LNG akan cukup untuk memenuhi pembayarankembali pinjaman. Meskipun pada saat ini para kreditur tidak mempunyai jaminanatas perusahaan A dan B, tetapi sindikasi mempertahankan perlindungan atasgagal bayar entitas C dengan mengambil hak gadai atas fasilitas LNG.

252

Page 253: Overview implementation ifrs 25032015

Contoh – Pengolahan LNG

ANALISIS

• CI50. Pengaturan bersama dibentuk melalui kendaraan terpisah yang bentukhukumnya memberikan pemisahan antara para pihak dan kendaraan terpisah.Persyaratan dalam pengaturan kontraktual tidak menyatakan bahwa para pihakmemiliki hak atas aset atau kewajiban terhadap liabilitas entitas C, tetapi merekamenetapkan bahwa para pihak memiliki hak atas aset neto entitas C. Sifat jaminandari pengaturan pembiayaan selama pengembangan lapangan gas dan konstruksifasilitas LNG (yaitu perusahaan A dan B memberikan jaminan terpisah selamatahap ini) tidak dengan sendirinya memaksakan para pihak menanggung liabilitasentitas C (yaitu pinjaman yang merupakan liabilitas entitas C). Perusahaan A dan Bmemiliki liabilitas terpisah, yang merupakan jaminan mereka untuk membayarkembali pinjaman jika entitas C gagal bayar selama tahap pengembangan dankonstruksi.

• CI51. Tidak ada fakta, dan keadaan lain yang mengindikasikan bahwa para pihakmemiliki hak atas seluruh manfaat ekonomi yang substansial dari aset entitas Cdan bahwa para pihak memiliki kewajiban atas liabilitas entitas C. Pengaturanbersama tersebut adalah ventura bersama. CI52. Para pihak mengakui hak merekaatas aset neto entitas C sebagai investasi dan mencatatnya dengan menggunakanmetode ekuitas.

253

Page 254: Overview implementation ifrs 25032015

Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 15

254

Entitas Asosiasi entitas yang mana investor memiliki pengaruh signifikan

Ventura Bersama pengaturan bersama yang para pihaknya memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset neto dari pengaturan

Metode Ekuitas metode akuntansi di mana investasi awalnya dicatat sebesar harga perolehan selanjutnya disesuaikan atas perubahan pascaperolehan laba atau rugi dan penghasilan komprehensif lain. Harga perolehan awal + bagian laba – bagian rugi – bagian distribusi dari investee +/-

penghasilan komprehensif

Ketika investasi rugi sehingga investasi menjadi negatif, maka investasi akan disajikan sebesar nol, liabilitas diakui jika memiliki kewajiban hukum dan konstruktif. Jika laba, pengakuan laba baru setelah bagian laba sama dengan bagian rugi yang telah diakui.

Page 255: Overview implementation ifrs 25032015

Penerapan Metode Ekuitas

• Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas investee mencatat investasinya pada entitas investasi atau ventura bersama dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali jika investasi tersebut memenuhi syarat pengecualian penerapan metode ekuitas

255

• Pengecualian – jika investasi dimilliki atau dimiliki secara tidak langsung melalui entitas modal ventura, reksa dana, unit perwalian dan entitas serupa termasuk dana asuransi terkait investasi dapat memilih menggunakan nilai wajar PSAK 55

• Jika entitas mau dijual menerapkan PSAK 58

Page 256: Overview implementation ifrs 25032015

Penghentian Metode Ekuitas

256

• Jika entitas menjadi entitas anak PSAK 65

• Jika sisa kepentingan merupakan aset keuangan PSAK 55. Nilai wajar sisa kepentingan diangggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai PSAK 55, entitas mengakui selisihnya sebagai laba rugi.

• Ketika metode ekuitas dihentikan, seluruh jumlah yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain menggunakan dasar yang sama jika investee melepas aset dan liabilitas.

• Jika investee menjadi investasi pada ventura bersama atau sebaliknya, maka entitas melanjutkan penerapan metode ekuitas dan tidak mengukur kembali kepentingan yang tersisa.

Page 257: Overview implementation ifrs 25032015

Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 67

257

Entitas mengungkapkan pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat dalam menentukan bahwa entitas memiliki pengendalian, pengendalian bersama, pengaruh signifikan dan jenis pengaturan.

Entitas mengungkapkan informasi pengguna LK konsolidasian Memahami komposisi kelompok usaha dan kepentingan yang dimiliki dalam aktivitas &

arus kas

Mengevaluasi sifat dan luas pembatasan; sifat dan perubahan risiko; konsekuensi perubahan kepemilikan; konsekuensi hilangnya pengendalian

Entitas asosiasi dan pnengaturan bersama sifat, luas dan dampak keuangan dari kepentingannya; sifat dan perubahan risiko signifikan

Entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi sifat dan luas kepentingan; sifat dan perubahan risiko

Page 258: Overview implementation ifrs 25032015

Contoh• Pada 1 Januari 2012, PT Aneka membeli 30% saham berhak suara PT

Merapi sebesar Rp4.000 milyar dengan laba rugi untuk tahun 2012 sd 2015

• Nilai tercatat investasi:

– Tahun 2010 Rp 1.000 milyar

– Tahun 2011 Rp 0

– Tahun 2012 Rp 0

– Tahun 2013 Rp 1.600

258

Tahun Laba (rugi) PT Serbaneka

Porsi laba (rugi) utkPT. Aneka

Nilai tercatat

2012 (10.00) (3.000) 1.000

2013 (8.000) (2.400) (1.400)

2014 4.000 1.200 (200)

2015 6.000 1.800 1.600

Page 259: Overview implementation ifrs 25032015

Metode Ekuitas

Pada 1 Desember dibeli investasi sebesar 500.000 yang merupakan 25% kepemilikan pada PT. Mutiara. Pada 31 Desember Mutiara melaporkanadanya laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan sebesar 200,000. danpenghasilan komprehensif lain 40.000. dan membagikan dividen 150.0000

Jan.1 Investasi jangka panjang 500.000 Kas 500.000

Des.31 Investasi jangka panjang 60.000 Pendapatan Investasi 50.000Penghasila komprehensif lain 10.000(pengumuman laba bersih, 200,000 x 0.25)

Des.31 Kas 37.500 Investasi Jangka Panjang 37.500(pengumuman dividen = 150,000 x 0.25)

259

Page 260: Overview implementation ifrs 25032015

Kehilangan Pengaruh Signifikan

Pada 31 Desember 2015 Entitas menjual 20% kepemilikan pada PT. Intandengan harga 4.000. Kepemilikan sebelum dilakukan penjualan 30%, saldoinvestasi sebelum dilakukan penjualan besar 3.000. Saldo penghasilankomprehensif terkait dengan investasi ini 500

31 Des Kas 4.000Investasi jangka panjang 1.000 Keuntungan penjualan investasi 3.000

Penghasilan komprehensif lain 500Penghasilan dari investasi 500

Jika 20% sama dengan 4.000 maka 10% = 1.000Investasi tersis akan dicatat sebesar 2.000 (nilai wajar dari 10%)Keuntungan penjualan investasi: • Keuntungan dari investasi dijual 4.000 – 2.000 = 2.000• Keuntungan kenaikan investasi yang tersis 2.000 – 1.000 = 1.000

260

Page 261: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 45 : Organisasi Nirlaba

• Mengatur pelaporan keuangan entitas nirlaba.

• Diharapkan laporan keuangan entitas nirlaba dapat lebih mudah dipahami, memilikirelevansi, dan memiliki daya banding yang tinggi.

• Pemisahan perolehan dana untuk tujuan pertanggungjawaban

• Laporan keuangan Organisasi Nirlaba

• Pernyataan ini menetapkan informasi dasar tertentu yang disajikan dalam laporankeuangan entitas nirlaba.

• Pengaturan yang tidak diatur dalam Pernyataan ini mengacu pada SAK, atau SAK ETAP untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan.

261

Laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periodelaporan

Laporan aktivitas untuk suatu periode pelaporan

Laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan

Catatan atas laporan keuangan.

Page 262: Overview implementation ifrs 25032015

Laporan PosisiKeuangan

Page 263: Overview implementation ifrs 25032015

LaporanAktivitasBentuk A

Page 264: Overview implementation ifrs 25032015

LaporanAktivitasBentuk A

Page 265: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 61 Hibah Pemerintah

• Akuntansi dan pengungkapan atas hibah pemerintah

• Pengungkapan atas bentuk lain bantuan pemerintah

• Hibah pemerintah diakui jika terdapat keyakinan memadai:

– entitas akan mematuhi kondisi yang melekat pada hibah tersebut, dan

– hibah akan diterima

• Hibah pemerintah diakui dalam laba rugi dengan dasar sistematis selama periode entitas mengakui sebagai beban atas biaya terkait yang dimaksudkan akan dikompensasi dengan hibah.

• Pendekatan penghasilan >>> dalam laba rugi

– Hibah pemerintah terkait dengan aset Penghasilan ditangguhkan, atau Pengurang jumlah tercatat aset

– Hibah pemerintah terkait dengan penghasilan Pendapatan (laba rugi), atau Pengurang beban

265

Page 266: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 62 Kontrak Asuransi

266

1• Salah satu pihak (insurer) secara signifikan menerima risiko

asuransi (insurance risk);

2• Ketidakpastian kejadian masa depan;

3

• Mengandung risiko asuransi (insurance risk) dan risiko lain. Namun risiko asuransi dan risiko lain seperti risiko keuangan(financial risk) yang timbul dalam kontrak asuransi harusdipisahkan.

Dampak:Jika PSAK 62 diterapkan, maka kontrak yang mempunyai bentuk hukumsebagai kontrak asuransi belum tentu memenuhi definisi sebagai kontrakasuransi, begitu juga sebaliknya.

Karakteristik

Page 267: Overview implementation ifrs 25032015

Implikasi Penerapan PSAK 62

267

PSAK 62

Page 268: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 62: Kontrak Asuransi

268

• Mengatur Kontrak Asuransi: Life dan non-life, kontrak asuransi langsung(direct insurance) dan reasuransi.

• Karakteristik:

Salah satu pihak (insurer) secara signifikan menerima risiko asuransi(insurance risk);

Ketidakpastian kejadian masa depan;

Mengandung risiko asuransi (insurance risk) dan risiko lain. Namun risikoasuransi dan risiko lain seperti risiko keuangan (financial risk) yang timbuldalam kontrak asuransi harus dipisahkan.

Tes kecukupan liabilitas

– Insurer menilai kecukupan liabilitas asuransi dengan menggunakan

estimasi kini atas arus kas masa depan

– Jika nilai tercatat liabilitas asuransi tidak mencukupi dibandingkan

estimasi arus kas masa depan, maka kekurangan harus diakui

dalam laporan laba rugi.

Page 269: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 38 Kontrak Asuransi Jiwa

269

• Kontrak asuransi diatur secara umum dalam PSAK 62, untuk kontrak asuransi jiwa diatur lebih khusus dalam PSAK 38

• Kontrak asuransi dibedakan menjadi kontrak jangka pendek dan kontrak jangka panjang.

• Pendapatan premi kontrak jangka pendek; premi kontrak jangka panjang; pendapatan lain.

• Beban klaim klaim yang disetujui; klaim dalam proses penyelesaian; klaim yang terjadi tapi belum dilaporkan; klaim reasuransi (pengurang beban klaim)

• Liabilitas manfaat polis masa depan disajikan dalam aktuaria berdasarkan perhitungan aktuaria harus memenuhi tes kecukupan liabilitas sesuai PSAK 62.

• Estimasi liabilitas klaim kesehatan dan kecelakaan taksiran perhitungan teknis asuransi

Page 270: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 28 Kontrak Asuransi Kerugian

270

• Kontrak asuransi diatur secara umum dalam PSAK 62, untuk kontrak asuransi kerugian diatur lebih khusus dalam PSAK 28

• Pendapatan premi pengakuan pendapatan berdasarkan kontrak polis atau berdasarkan risiko.

• Reasuransi : prospektif dan retroaktif dipertanggungjawabkan secara terpisah.

• Beban klaim : diakui saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim disetuju; poses penyelesaian; sudah terjadi tapi belum dilaporkan.

• Liabilitas utang klaim; estimasi klaim retensi

• Pengungkapan kebijakan akuntansi; piutang premi dari penutupan polis bersama dan jumlah premi jangka panjang

Page 271: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 63 : Akuntansi Hiperinflasi

• Laporan keuangan biaya historis dalam kondisi hiperinflasi

– Tidak mencerminkan nilai bisnis dari aset

– Tidak dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya

– Laba tidak mencerminkan replacement cost sehingga mengurangi modal riil

– Laba kepemilikan aset non-moneter tidak mencerminkan laba ekonomi riil

• Laporan keuangan dalam ekonomi hiperinflasi disajikan dalam unit pengukuran kini pada akhir periode pelaporan

• Pos-pos terkait di periode sebelumnya disajikan dalam unit pengukuran kini pada akhir periode pelaporan

• Laba atau rugi posisi moneter neto diakui dalam laba rugi dan diungkapkan terpisah

271

Page 272: Overview implementation ifrs 25032015

Langkah-langkah

Pemilihan indeks harga umum

Analisis dan penyajian-kembali aset dan liabilitas

Penyajian-kembali laba rugi

Perhitungan laba rugi posisi moneter neto

Penyajian-kembali arus kas

Penyajian-kembali periode sebelumnya

272

Page 273: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 64 : Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral

273

1. Exploration 2. Evaluation

IFRS 6Exploration for and

Evaluation of Mineral Resources

PSAK 29Akuntansi Minyak dan

Gas Bumi

PSAK 33Akuntansi Pertambangan

Umum

1.Eksplorasi (& evaluasi)2. Pengembangan3. Produksi4. Pengolahan5. Transportasi6. Pemasaran7. Lain-Lain

• Pelabuhan Khusus• Telekomunikasi• Kontrak Bantuan Teknis• Unitisasi• Kontrak Pengurasan

Tahap Kedua• Joint Venture

1.Eksplorasi (& evaluasi)2. Pengembangan &

Konstruksi3. Produksi4. Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Page 274: Overview implementation ifrs 25032015

Akuntansi Eksplorasi & Evaluasi

274

Pengurusan Ijin Eksplorasi & Evaluasi Pengembangan

Produksi &

Pengolahan

Lain–Lain Setelah

Produksi

IFRS 6 IAS 8, 38, 16, 37 & 36

PSAK 64

Beban diakui sebagai aset Pengukuran awal, aset dicatat

pada harga perolehan Pengukuran selanjutnya sesuai

dengan IAS 16, 38 dan 36.

Dibebankan pada periode berjalan,

kecuali jika: Kegiatan eksplorasi yang signifikan

masih berjalan, dan Cadangan Terbuktibelum dapat ditentukan. Sudah dapat dibuktikan bahwa

terdapat Cadangan Terbukti.

Ditangguhkan & diamortisasi pada saat produksi Penurunan nilai - berlaku Estimasi biaya restorasi - berlaku

All other applicable IFRSs

Technical feasibility & commercial viability / cadangan Terbukti

Page 275: Overview implementation ifrs 25032015

PSAK 64: Pengukuran Aset Explorasi dan Evaluasi

• Aset eksplorasi dan evaluasi diukur pada biaya perolehan.

• Entitas menentukan suatu kebijakan akuntansi yang spesifik yang mana pengeluaran diakui sebagai aset eksplorasi dan evaluasi danmenerapkannya secara konsisten.

• Entitas mempertimbangkan tingkat pengeluaran yang dapatdikaitkan dengan penemuan sumber daya mineral spesifik.

• Setelah pengakuan awal, entitas menerapkan salah satu modelbiaya atau model revaluasi atas aset eksplorasidan evaluasi.

• Entitas dapat mengubah kebijakan akuntansinya jika perubahankebijakan tersebut dapat membuat laporan keuangan menjadi lebihrelevan dan andal.

275

Page 276: Overview implementation ifrs 25032015

Konsep Nilai Wajar PSAK 68

• Tujuan :

a. mendefinisikan nilai wajar (fair value);

b. menetapkan kerangka pengukuran nilai wajar; dan

c. mensyaratkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar.

• Konvergensi US GAAP dengan IFRS menggunakan konsep yang sama

276

• nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

• “...the price that would be received to sell an asset or transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.”

IFRS 13 para 9

Page 277: Overview implementation ifrs 25032015

Assets

Assets

Intangible

Financial

Inv

Property

PP&E

Inventory

Etc

Defined

Benefit

Biological

assets

© IFRS Foundation | 30 Cannon Street | London EC4M 6XH | UK. www.ifrs.org277

Page 278: Overview implementation ifrs 25032015

Hirarki Fair Value

278

Apakah ada harga kuotasian

dalam pasar aktif untuk aset

atau liabilitas yang identik

(Level 1)

Apakah ada input selain

harga kuotasioan yang

dapat diobservasi*

Gunakan nilai wajar

pengukuran dengan Level 1

Gunakan input selain

Harga kuotasian yang

dapat diobservasi baik

secara langsung atau tidak

langsung, pengukuan ‡

Level 2

Gunakan input yang

bukan berdasarkan

harga pasar yang

dapat diobservasi.

Level 3

NoYes

YesNo

Harus digunakan tanpa

penyesuaian

* Maksimumkan input yang dapat

diobservasi, termasuk informasi pasar

dan informasi publik lainnya‡ Input yang tidak dapat diobservasi

diantaranya data entitas (anggaran,

proyeksi), harus disesuaikan jika

pelaku pasar menggunakan asumsi

berbeda

278

Page 279: Overview implementation ifrs 25032015

TERIMA KASIH

Profesi untukMengabdi pada

NegeriDwi Martani

[email protected] atau [email protected]

http://staff.blog.ui.ac.id/martani/