Upload
ppa-feui
View
598
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
PENERAPAN PSAK BERBASIS IFRS EFEKTIF TAHUN 2015
Agenda
Standar Akuntansi di Indonesia1.
Perkembangan PSAK sd 20152.
Overview Perubahan PSAK3.
Standar Akuntansi
• Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan yang relevan dan reliable (representational faitfullness)
• Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun
• Memudahkan auditor dalam mengaudit
• Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda.
• Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing pengguna
Tujuan Laporan Keuangan
4
Laporan keuangan memberikan infomasi posisi keuangan, kinerja
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlahbesar pemakai dalam pengambilan keputusan
Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen(stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakankepadanya
Memenuhi kebutuhan sebagian besar pemakai.
• Laporan keuangan,
• Laporan Tahunan (Annual Reporting),
• Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting),
• Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Tripple bottom line
Laporan perusahaan
Laporan Keuangan Relevan dan Dapat Diandalkan
Kompeten
Kerangka Konseptual
Independen
Standar Akuntansi
Berkualitas
Laporan Keuangan yang
Relevan dan dapat
Diandalkan
Kualitas Audit
• Pasar Modal yang efisien
• Keputusan yang tepat
Informasi yang berkualitas
Dampak informasi assimetri
1. Adverse selection2. Moral hazard
Standar Audit
Manajemen
Corporate Governance
Sejarah Standar Akuntansi
Pra PAI
1973
PAI
1973
Harmonisasi IAS 1994-
2007
Konvergensi IFRS 2008-
2012
Konvergensi IFRS 2012-
2015
6
8 Desember 2008 Komitmen mendukung IFRS sebagai standar akuntansi keuangan global
Efektif1 Januari 2012
Efektif1 Januari 2015
Empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia
7
IFRS hanya diadopsi PSAK full 2012, pada tahun 2013 dilakukan revisi beberapa standar dan ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang akan efektif pada tahun 2015
SAK ETAP digunakan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik tidak signifikan.
DSAS telah mengeleluarkan 10 PSAK Syariah
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik signifikan - SAK-ETAP
Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah
Standar Akuntansi Pemerintahan - SAP
SAK ETAP
• SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitaspublik signifikan
• ETAP adalah entitas yang:
– Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
– Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal.
• Menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises.
• Lebih sederhana antara lain:
– Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan
– Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode ekuitas.
– Pajak menggunakan konsep pajak terutang bukan pajak tangguhan
– Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan.
• Tahun 2011 perusahaan harus memilih menjadi menggunakan PSAK-IFRS atau PSAK-ETAP
8
PSAK SYARIAH
• Basis transaksi
• Digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariahbaik entitas lembaga syariah maupun non lembaga syariah
• Pengembangan dengan model PSAK umum namun berbasissyariah dengan acuan fatwa MUI
• PSAK 100 – PSAK 110
9
• PSAK 106 Akuntansi Musyarakah
• PSAK 107 Akuntansi Ijarah
• PSAK 108 Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah
• PSAK 109 Akuntansi Zakat, Infaq dan Shadaqoh
• PSAK 110 Akuntansi Sukuk
• PSAK 101 Penyajian Laporan Keuangan Syariah
• PSAK 102 Akuntansi Murabahah) Revisi 2013
• PSAK 103 Akuntansi Salam
• PSAK 104 Akuntansi Istishna
• PSAK 105 Akuntansi Mudharabah
SAP
• Instansi Pemerintah menggunakan Standar AkuntansiPemerintahan, PP 24 tahun 2005 PP 71 tahun 2010
• Standar disusun oleh Komite Akuntansi Pemerintahankemudian ditetapkan dengan PP
• Diterapkan untuk entitas pemerintah dalam menyusun LKPP dan LKPD: – instansi pemerintah pusat
– Instansi pemerintah daerah
– BLU dikonsolidasikan dengan LKP – menggunakan PSAP dan PSAK,
– BUMN (sbg investasi pemerintah)menggunakan PSAK
• Entitas sektor publik selain pemerintah menggunakan PSAK 45untuk pelaporan dan yang lain mengikuti PSAK / SAK ETAP.
10
PSAK – IFRS BASED
• Wajib diterapkan untuk entitas dengan akuntabilitas publikseperti: Emiten, perusahaan publik, perbankan, asuransi, danBUMN.
• Dapat diterapkan oleh entitas lainya.
• Basis transaksi, bukan basis industri.
• Tujuan: memberikan informasi yang relevan bagi user laporankeuangan
• Indonesia melakukan adopsi penuh 1 Januari 2012 – tahap 1
• Proses adopsi tahap kedua efektif 1 Januari 2015
11
• Pasca Konvergensi PSAK 2012 = IFRS (kecuali IFRS terbaru)
• Perbedaan IFRS dengan PSAK dijelaskan dalam Standar
bagian depan.
– Substansi / konseptual
– Redaksional
– Tanggal efektif
• Secara gradual, IFRS sudah diterapkan mengikuti
pemberlakuan PSAK yang bersangkutan.
• Setelah konvergensi IFRS PSAK akan berkembang
dinamis mengikuti IFRS
IFRS - PSAK
12
Mengapa IFRS
• Indonesia bagian dari IFAC, yang harus tunduk pada SMO (StatementMembership Obligation), salah satunya menggunakan IFRS sebagaiaccounting standard.
• Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah Indonesiasebagai anggota G20 forum.
• Hasil dari pertemuan pemimpin negara G20 forum di Washington DC, 15 November 2008 :
– “Strengthening Transparency and Accountability”
• Pertemuan G20 di London, 2 April 2009 menghasilkan kesepakatan untuk Strengthening Financial Supervision and Regulation “to call on the accounting standard setters to work urgently with supervisors and regulators to improve standards on valuation and provisioning and achieve a single set of high-quality global accounting standards.”
13
Manfaat IFRS
• Meningkatkan daya banding laporan keuangan.
• Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional
• Menghilangkan hambatan arus modal internasional denganmengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan.
• Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaanmultinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi paraanalis.
• Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju “best practise”.
14
Karakteristik Standar ??
Principle Based :JudgmentDinamis
Fair ValueLebih banyak Pengungkapan
15
Karakteristik IFRS
• IFRS menggunakan “Principles Base “ :
– Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
– Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakahpresentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
• Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai
• Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif maupun kualitatif
• IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan lingkungan bisnis dan kebutuhan informasi para pengguna.
16
“Judgment”
• IFRS = Principles
• Penerapan standard mengacu pada substansi ekonomi bukan bentuk hukumnya.
• Pemahaman underlying transaksi dan detail kontrak menjadi penting
• Pengajaran dengan menggunakan kasus
Ilustrasi
PT. A memiliki kontrak dengan PT. B untuk membeli semua produk yang dihasilkan. Produknya khusus dan hanya dapat dijual kepada PT. A. Kontrak meliputi jangka waktu 20 tahun. Kontrak tersebut menjamin bahwa PT. A
membeli jumlah minimum produk B setiap tahun dengan harga yang telah ditentukan. Dari kontrak tersebut PT. B dapat memperoleh pengembalian modal dari investasi untuk memproduksi produk tersebut.
17
Dinamis
• IFRS membuka wawasan, bahwa mengajarkan akuntansi keuangan harus sesuai dengan standar bukan teks book.
• Awareness terhadap standar akuntansi meningkat
• Materi pengajaran harus dinamis mengikuti perkembangan standar.
• IFRS sering berubah
– Digunakan perusahaan banyak di negara sehingga kesulitan penerapan
akan membuahkan kritik terhadap standar yang ada perubahan
– Perubahan lingkungan usaha
• Contoh Pendapatan awalnya menggunakan konsep risk and reward, kemudian ditambahkan konsep present obligation.
18
“Fair value”
• IAS 41 Agriculture
– Biological asset dinilai sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan (point-of-sale costs), baik pada pengakuan pertama maupun pada tanggal laporan. Perubahan harga diakui sebagai pendapatanpada periode berjalan.
– Agriculture product dinilai nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan (point-of-sale costs), pada pengakuan pertama sebagai persediaan.
• Fair value adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Nilai wajar dapat menggunakan: Tingkat 1 harga kuotasi pasar Tingkat 2 Input selain harga kuotasian (dapat diobservasi) Tingkat 3 Input yang bukan berdasar harga pasar
Perhitungan fair value : menentukan arus kas, tingkat suku bunga, Model opsi
19
Pengungkapan Lebih Banyak
• Ilustrasi laporan keuangan.• Membaca dan membuat pengungkapan• pengungkapan yang diinginkan oleh standar• Judgment : apa yang perlu diungkapkan
PSAK 60 – Instrumen keuanganPengungkapan kualitatif : eksposure dan timbulnya risiko; tujuan, kebijakan dan proses pengelolaan risiko; perubahan dua hal tersebut.Pengungkapan kuantitatif: risiko kredit, aset keuangan yang melewati jatuh tempo/mengalami penurunan, agunan dan peningkatan kualitas kredit; risiko pasar; risiko likuiditas analisis sensitifitas; pengungkapan risiko pasar laiinnya.
20
Roadmap IFRS di Indonesia
Efektif< 2010
• 3 PSAK
• 1 ISAK
• 9 PPSAK
• 1 PISAK
Efektif2011
• 16 PSAK
• 6 ISAK
• 1 PPSAK
Efektif2012
• 11 PSAK
• 12 ISAK
• 3 PPSAK
Efektif2013
• 22 PSAK
• 1 ISAK
• 2 PPSAK
Efektif
2014&2015
• 4 PSAK
• 9 Revisi PSAK
• 4 ISAK (2014)
• 1 PPSAK (2014)
• Penyesuan SAK
21
IAS / IFRS dalam proses adopsi:a. IAS 41 Agricultureb. IFRIC 21 Leviesc. IFRS 9 Financial Instrument
Diskusi IFRSa. IFRS 4 Insurance Contractb. IFRS Revenue from Contract with
Customersc. Leasesd. Conceptual Framework –
Reporting Entity
FASE 1 FASE 2
PSAK 2013 & 2014
22
NO IFRS STATUS
1 IFRS 10: Consolidated FinancialStatements
PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian [1 Jan 2015]
2 IFRS 11: Joint Arrangements PSAK 66: Pengaturan Bersama [1 Jan 2015]
3 IFRS 12: Disclosure of Interests inOther Entities
PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalamEntitas Lain [1 Jan 2015]
4 IFRS 13: Fair Value Measurement PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar [1 Jan 2015]
5 IFRIC 18: Transfer of Assets fromCustomers
ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan [1 Jan 2014]
6 IFRIC 19: Extinguishing FinancialLiabilities with Equity Instruments
ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas [1 Jan 2014]
7 IFRIC 20: Stripping Costs in theProduction Phase of a Surface Mining
ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka[1 Jan 2014]
PSAK 2013 & 2014
23
NO IFRS STATUS
1 IAS 1: Presentation of FinancialStatements
PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan [1 Jan 2015]
2 IAS 19: Employee Benefits PSAK 24: Imbalan Kerja [1 Jan 2015]
3 IAS 27: Separate Financial Statements PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri [1 jan 2015]
4 IAS 28: Investments in Associates andJoint Ventures
PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama [1 Jan 2015]
5 IAS 32: Financial Instruments:Presentation
PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian[Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
6 IAS 36: Impairment of Assets PSAK 48: Penurunan Nilai Aset [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
7 IAS 39: Financial Instruments:Recognition and Measurement (IFRS 9 eff 2018 belum diadopsi)
PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan danPengukuran [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku1 Jan 2015]
8 IFRS 7: Financial Instruments: Disclosures
PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan[Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
9 IAS 12: Income Tax PSAK 46: Pajak Penghasilan [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
PSAK non IFRS
1. PSAK 28: Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian;
2. PSAK 36: Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa;
3. PSAK 38: Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali;
4. PSAK 34 Kontrak Konstruksi
5. PSAK 44 Pendapatan Real Estate
6. PSAK 45: Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba;
7. ISAK 25: Hak atas Tanah
24
Perkembangan Setelah 1 Januari 2015
25
• IFRS 9 Financial Instruments (efektif 1 Januari 2018)
• IFRS 14 Regulatory Deferral Accounts (efektif 1 Januari 2016)
• IFRS 15 Revenue from Contracts with Customers (efektif 1 Januari 2017)
• IFRIC 21 Levies (efektif 1 Januari 2014) – dalam pertimbangan DSAK IAI
• Amandemen IAS 41 Agriculture (efektif 1 Januari 2016)
IFRS terbaru:
• Amandemen IFRS 4 Insurance Contracts
• IFRS on Leases
• Amandemen dan penyesuaian IFRS lain
Pembahasan IASB:
PSAK
26
No IFRS PSAK
1 IFRS 1 First-time Adoption of International Financial Reporting Standards
2 IFRS 2 Share-Based Payment PSAK 53 Pembayaran Berbasis Saham (R2011)
3 IFRS 3 Business Combinations PSAK 22 Kombinasi Bisnis (revisi 2010)
4 IFRS 4 Insurance Contracts PSAK 62 Kontrak Asuransi (revisi 2011)
5 IFRS 5 Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations
PSAK 58 Aset Tidak Lancar Yang Dimiliki Untuk Dijual danOperasi yang Dihentikan (revisi 2009)
6 IFRS 6 Exploration for and Evaluation of Mineral Resources
PSAK 64 Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral (R2011)
7 IFRS 7 Financial Instruments : Disclosure PSAK 60 Instrumen Keuangan Pengungkapan (R2013)
8 IFRS 8 Operating Segments PSAK 5 Segmen Operasi (revisi 2009)
9 IFRS 9 Financial Instrument – Juli 2014 Belum diadopsi
10 IFRS 10 Consolidated Financial Statement PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian
11 IFRS 11 Joint Arrangement PSAK 66 Pengaturan Bersama
12 IFRS 12 Disclosure of Interest Entity PSAK 67 Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
13 IFRS 13 Fair Value PSAK 68 Pengurkuran Nilai Wajar
PSAK & ISAK
27
No IFRS PSAK
1 IFRIC 1 Changes in Existing Decommissioning, Restoration and similar liabilities
2 IFRIC 2 Members’ Share in Co-operative Entities and Similar Instruments
3 IFRIC 4 Determining whether an arrangement contains a Lease
ISAK 24 Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang mengandung Bentuk Legal Sewa
4 IFRIC 5 Rights to Interests arising from Decommissioning, Restoration and Environmental rehabilitation Funds
5 IFRIC 6 Liabilities arising from Participating in a Specific Market – Water electrical and Electronic Equipment
6 IFRIC 7 Applying the Restatement Approach under IAS 29 ISAK 19 Penerapan Penyajian Kembali dalam PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam EkonomiHiperinflasi
7 IFRIC 10 Interim Financial Reporting and Impairment ISAK 17 Laporan Keuangan Interim dan PenurunanNilai
IFRIC 19 Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments
ISAK 28 Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
IFRIC 20 Stripping Costs in theProduction Phase of a Surface Mining
ISAK 29 Biaya Pengupasan Lapisan Tanah tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka,
8 IFRIC 12 Service Concession Arrangements ISAK 16 Perjanjian Konsesi Jasa
9 IFRIC 13 Consumer Loyalty Programmes PSAK 10 Program Loyalitas Pelanggan
PSAK & ISAK
28
No IFRS PSAK
1 IAS 1 Presentation of Financial Statements PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan (revisi 2009) Revisi 2013
2 IAS 2 Inventories PSAK 14 Persediaan (revisi 2008)
3 IAS 7 Statement of Cash Flows PSAK 2 Laporan Arus Kas (revisi 2009)
4 IAS 8 Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors
PSAK 25 Kebijakan Akuntansi Perubahan estimasi Akuntansi, dan Kesalahan (revisi 2009)
5 IAS 10 Event after the reporting Period PSAK 8 Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan(revisi 2010)
6 IAS 11 Construction Contracts PSAK 36 Kontrak Konstruksi (revisi 2011)7 IAS 12 Income Taxes PSAK 46 Pajak Penghasilan - (revisi 2013)8 IAS 16 Property, Plant and Equipment PSAK 16 Aset Tetap(revisi 2007)
9 IAS 17 Leases PSAK 30 Sewa (revisi 2007)
10 IAS 18 Revenue PSAK 23 Pendapatan (revisi 2010)
11 IAS 19 Employee Benefits PSAK 24 Imbalan Kerja (revisi 2010) Revisi 201312 IAS 20 Accounting for Governance Grants
and Disclosure of Government Assistance
PSAK 61 Akuntansi Hibah Pemerintah dan PengungkapanBantuan Pemerintah(revisi 2011)
PSAK & ISAK
29
No IFRS PSAK
13 IAS 21 The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
PSAK 10 Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing (revisi 2010)
14 IAS 23 Borrowing Costs PSAK 26 Biaya Pinjaman (revisi 2009)
15 IAS 24 Related Party Disclosures PSAK 7 Pengungkapan Pihak Berelasi (revisi 2009)
16 IAS 26 Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans
PSAK 18 Akuntansi Dana Pensiun (revisi 2011)
17 IAS 27 Consolidated and Separate Financial Statement
PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan KeuanganTersendiri (revisi 2009) Revisi 2013 Laporan KeuanganTersendiri
18 IAS 28 Investment in Associates PSAK 15 Investasi Asosiasi (revisi 2009) Revisi 2013 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
19 IAS 29 Financial Reporting in Hyperinflationary Economies
PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi (revisi2010)
20 IAS 31 Interests in Joint Ventures PSAK 12 Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama (revisi 2009)
21 IAS 32 Financial Instruments: Presentation PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian (revisi 2013)
22 IAS 33 Earnings per Share PSAK 56 Laba per Saham (revisi 2009)
23 IAS 34 Interim Financial Reporting PSAK 3 Laporan Keuangan Interim (revisi 2010)
24 IAS 36 Impairment of Assets PSAK 48 Penurunan Nilai - (revisi 2013)
PSAK & ISAK
30
No IFRS PSAK
25 IAS 37 Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
PSAK 57 Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi (revisi2009)
26 IAS 38 Intangible Assets PSAK 19 Aset Tidak Berwujud (revisi 2010)
27 IAS 39 Financial Instruments: Recognition and Measurement
PSAK 55 Instrumen keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (revisi2013)
28 IAS 40 Investment Property PSAK 13 Properti Investasi (revisi 2007)
29 IAS 41 Agriculture
30 SIC 12 Consolidation – Special Purpose Entities ISAK 7 Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus (revisi 2009)
31 SIC 13 Jointly Controlled Interest – non Monetary Contribution by Ventures
ISAK 11 Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
32 SIC 15 Operating Leases – Incentives ISAK 19 Sewa Operasi – Insentif
33 SIC 21 Income Taxes – Recovery of Revalued non Depreciable Assets
34 SIC 27 Evaluating the Substance Transaction in the Legal Form of Lease
ISAK 8 Transaksi Mengandung Sewa
35 SIC 32 Intangible Assets – Website Costs ISAK 14 Biaya Situs Web
36 ISAK 21 Perjanjian Konstruksi Real Estate
Perkembangan Setelah 1 Januari 2015
31
• IFRS 9 Financial Instruments (efektif 1 Januari 2018)
• IFRS 14 Regulatory Deferral Accounts (efektif 1 Januari 2016)
• IFRS 15 Revenue from Contracts with Customers (efektif 1 Januari 2017)
• IFRIC 21 Levies (efektif 1 Januari 2014) – dalam pertimbangan DSAK IAI
• Amandemen IAS 41 Agriculture (efektif 1 Januari 2016)
IFRS terbaru:
• Amandemen IFRS 4 Insurance Contracts
• IFRS on Leases
• Amandemen dan penyesuaian IFRS lain
Pembahasan IASB:
KERANGKA KONSEPTUAL PENYAJIAN DAN
Kerangka Dasar Penyusunan danPenyajian Laporan Keuangan
• Konsep dasar yang mendasari penyusunan dan penyajian laporankeuangan bagi para pemakai ekternal
• Tujuan menjadi acuan bagi:
– Penyusun standar akuntansi keuangan dalam pelaksanaan tugasnya
– Penyusun laporan keuangan untuk menanggulangi masalah akuntansiyang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan
– Auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporankeuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
– Para pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
33
ISI – KDP2LK
• Tujuan laporan keuangan
• Asumsi Dasar
• Karakteristik kualitatif yang menentukan manfaatinformasi dalam laporan keuangan
• Unsur Laporan Keuangan
• Pangakuan Unsur Laporan Keuangan
• Pengukuran Unsur Laporan Keuangan
• Konsep modal serta pemeliharaan modal
34
35
Kerangka
Konseptual
menurut PSAK
Conceptual framework – US GAAP
36
Conceptual framework – US GAAP
37
CONCEPTUAL FRAMEWORK - IFRS
Presently, the Conceptual Framework is comprises of the following.
• Chapter 1: The Objective of General Purpose Financial Reporting
• Chapter 2: The Reporting Entity (not yet issued)
• Chapter 3: Qualitative Characteristics of Useful Financial
Information
• Chapter 4: The Framework, comprised of the following:
1. Underlying assumption—the going concern assumption;
2. The elements of financial statements;
3. Recognition of the elements of financial statements;
4. Measurement of the elements of financial statements; and
5. Concepts of capital and capital maintenance.
LO 2
Three levels:
Overview of the Conceptual Framework
CONCEPTUAL FRAMEWORK
First Level = Objectives of Financial Reporting
Second Level = Qualitative Characteristics and
Elements of Financial Statements
Third Level = Recognition, Measurement, and
Disclosure Concepts.
LO 2
First level
The "why"—purpose
of accounting
Second level
Bridge between
levels 1 and 3
Third level
The "how"—
implementation
ASSUMPTIONS
1. Economic entity
2. Going concern
3. Monetary unit
4. Periodicity
5. Accrual
PRINCIPLES
1. Measurement
2. Revenue recognition
3. Expense recognition
4. Full disclosure
CONSTRAINTS
1. Cost
OBJECTIVEProvide information about the reportingentity that is useful
to present and potentialequity investors,
lenders, and othercreditors in their
capacity as capitalproviders.
ELEMENTS
1. Assets
2. Liabilities
3. Equity
4. Income
5. Expenses
QUALITATIVE
CHARACTERISTICS
1. Fundamental
qualities
2. Enhancing
qualities
ILLUSTRATION 2-2
Hierarchy of Accounting
Qualities
SECOND LEVEL: FUNDAMENTAL CONCEPTS
LO 4
OVERVIEW STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
PERUBAHAN PSAK 1 TAHUN 2013
• Judul Laporan Laba Rugi Komprehensif menjadi Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain.
• Informasi komparatif minimun dan tambahan
• Pemisahan penghasilan komprehensif lain termasuk juga pajak terkait :
– Akan direklasifikasi ke laporan laba rugi periode berikutnya
– Tidak akan direklasifikasi ke laporan laba rugi.
• Tambahan definisi : Laba rugi, Pemilik, material, Penyesuaian Reklasifikasi, tidak praktis, Total penghasilan Komprehensif
• Sinkronisasi dengan terbitnya PSAK lain:
– PSAK 65 Konsolidasian, PSAK 4 Laporan Keuangan Tersendiri
– PSAK 15 Investasi pada Asosiasi dan Ventura Bersama
– PSAK 68
43
Laporan Keuangan - 2013
• PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan– Komponen
– Tanggung jawab laporan keuangan
Identifikasi laporan keuangan Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi dan
PenghasilanKomprehensif Lain
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas Catatan atas Laporan
Keuangan
Karakteristik umum Penyajian secara wajar dan
kepatuhan terhadap SAK Kelangsungan usaha Dasar akrual Material dan agregasi Saling hapus Frekuensi pelaporan Informasi komparatif Konsistensi penyajian
44
Tujuan Laporan Keuangan
• Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.
45
Tujuan laporan keuangan :
– memberikan informasi mengenai:
– posisi keuangan,
– kinerja keuangan
– arus kas entitas
yang bermanfaat bagi sebagianbesar kalangan pengguna laporandalam pembuatan keputusanekonomi.
Komponen Laporan Keuangan
a. laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode;
b. laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;
c. laporan perubahan ekuitas selama periode;
d. laporan arus kas selama periode;
e. catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lain; dan
ea informasi komparatif untuk mematuhi periode sebelumnya sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A
f. laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif sebelumnya yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakanakuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya sesuai dengan paragraf 40A-40D.
Karakteristik Umum– Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK
• Menyebutkan secara explisit kepatuhan terhadap SAK
• Kepatuhan terhadap PSAK memberikan pemahaman yang salah(kondisi jarang terjadi) tidak sesuai PSAK
– Kelangsungan usaha• Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha,
mengungkapkan fakta jika terjadi pelanggaran asumsi
– Dasar akrual
– Material dan agregasi
– Saling hapus Tidak boleh kecuali disyaratkan atau diizinkansuatu PSAK
– Frekuensi pelaporan Tahunan
– Informasi komparatif Periode sebelumnya
– Konsistensi penyajian Penyajian dan klasifikasi
47
Kebijakan Akuntansi
• Dasar Penyusunan
• Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian adalah dasar akrual. Saling Hapus Antar Aset Keuangan dan
• Saling Hapus Aset Keuangan Liabilitas Keuangan
• Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak saling hapus dan nilaibersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika:
– saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
– berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
48
Ilustrasi Penerapam PSAK 1 R2013
49
Referensi : PSAK 1
Ilustrasi Penerapam PSAK 1 R2013
50
Referensi : PSAK 1
Ilustrasi Penerapam PSAK 1 R2013
51
Referensi : Laporan Tahunan Petronas 2013
Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013
52Referensi : Laporan Tahunan BP 2014
Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013
53
Referensi : Laporan Tahunan BP 2014
Laporan Posisi Keuangan (Neraca) - 2011
• Nama menjadi Laporan Posisi Keuangan (Neraca), tambahan neraca untuk sinkronisasi dengan regulasi di Indonesia
• Perubahan definisi-definisi seperti Kewajiban menjadi Liabilitas dan hakminoritas menjadi kepentingan nonpengendali (non-controlling interest)
• Penyajian kepentingan non pengendali sebagai bagian ekuitas dan bagian laba bukan sebagai pengurang laba LK konsolidasian
• Laporan keuangan awal periode (dr periode sajian) untuk penyajian retroaktif perubahan kebijakan dan koreksi kesalahan
• Minimum line item Penyajian Neraca – Properti Investasi
– Investasi dengan menggunakan metode ekuitas
– Aset yang dimiliki untuk dijual
– dll
• Urutan penyajian laporan keuangan dalam ilustrasi menurut PSAK 1 berbeda dengan IAS 1 (Aset tidak lancar di atas)
54
Laporan Posisi Keuangan
55
Laporan Laba Rugi Komprehensif - 2011
• Laporan Laba rugi Laporan Laba Rugi Komprehensif.
• Penyajian laporan laba rugi dengan memasukkan unsur laba komprehensif
• Laba dialokasikan untuk pemegang saham minoritas dan mayoritas
• Ketentuan minimum item dalam laporan laba rugi.
• Klasifikasi beban berdasarkan fungsi dan sifat, jika disajikan berdasarkan fungsi ada pengungkapan berdasarkan sifat
• Penyajian “pos luar biasa / extraordinary item” tidak diperkenankan lagi
• Minimum line item : Pendapatan, Biaya keuangan, Beban pajak, pendapatan investasi asosiasi, Penghasilan komprehensif lain, dll
• Penghasilan komprehensif: Perubahan aset atau liabilitas yang tidak mempengaruhi laba pada periode rugi.
• Alternatif penyajian laporan tunggal atau dua laporan
56
• Pendapatan komprehensif: Perubahan aset atau liabilitas
yang tidak mempengaruhi laba pada periode rugi
– Selisih revaluasi aset tetap
– Perubahan nilai investasi available for sales
– Dampak translasi laporan keuangan
• Dalam dua laporan :
– Laba sebelum laba komprehensif
– Laporan laba komprehensif dimulai dari laba/rugi bersih
Laporan laba rugi komprehensif - 2011
57
PSAK 2: LAPORAN ARUS KAS
• Informasi arus kas entitas berguna sebagai dasar untukmenilai kemampuan entias dalam menghasilkan kasdan setara kas serta menilai kebutuhan kas entitasuntuk menggunakan arus kas tersebut.
• Laporan arus kas menggambarkan perubahan historisdalam kas dan setara kas yang diklasifikasikan atasaktivitas operasi, investasi dan pendanaan selama satuperiode
58
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
• Metode yang dapat digunakan:
– Metode langsung kelompok utama dari penerimaan danpengeluaran kas bruto diungkapkan;
– Metode tidak langsung laba disesuaikan dengan mengoreksitransaksi non kas, penangguhan atau akrual dan unsurpenghasilan/beban yang terkait aktivitas investasi dan pendanaan.
• Dianjurkan melaporkan dengan metode langsung informasiyang lebih berguna
• ETAP metode tidak langsung
59
Laporan Arus Kas
• Arus kas bunga dan dividen diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan secara konsisten.
– Beban bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau pendanaan(alternatif)
– Pendapatan bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi(alternatif)
– Dividen yang dibayarkan dapat disajikan sebagai arus kas pendanaan atauoperasi (alternatif)
– Pendapatan dividen dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi(alternatif)
• Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan diungkapkan secaraterpisah.
• Perubahan nilai tukar dilaporkan dalam LAK untuk merekonsiliasi saldoawal dan akhir kas dan setara kas
60
Laporan Arus Kas
61
Laporan Perubahan Ekuitas
62
PSAK 3 : Laporan Interim
• Laporan keuangan interim: laporan keuangan, baik laporan keuanganlengkap atau laporan keuangan ringkas untuk suatu periode interim.
• LK Interim dapat disajikan secara lengkap atau ringkas
• Komponen Minimal Laporan Interim
– Laporan posisi keuangan ringkas
– Laporan laba rugi komprehensif ringkas.
• Kebijakan akuntansi yang sama dalam laporan keuangan tahunanditerapkan dalam laporan keuangan interim, kecuali untuk perubahankebijakan akuntansi yang dilakukan setelah tanggal laporan keuangantahunan terkini.
• Untuk laporan posisi keuangan, komparasi dengan laporan keuangan tahun sebelumnya, bukan interim tahun sebelumnya
63
PSAK 3 : Laporan Interim
64
PSAK 7 Pengungkapan Pihak Berelasi
Mengapa perlu ??
65
Laporan Posisi Keuangan
Dan Laba Rugi
Transaksi dan Saldo
Dipengaruhi
• Keberadaan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
• Komitment dengan pihak tersebut
PSAK 7 Pengungkapan Pihak Berelasi
• Identifikasi hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi
• Identifikasi saldo, komitmen antara entitas dengan pihak-pihak berelasi.
• Menentukan pengungkapan yang diperlukan baik untuk LK konsolidasian, tersendiri, yang disajikan individual.
– Pengungkapan atas sifat hubungan
– Nilai transaksi, saldo terkait pihak berelasi
66
Pihak Berelasi
67
a. Pihak-pihak Berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas tertentu dalam menyiapkan laporan keuangannya.
b. Pihak berelasi substansi hubungan tidak hanya dalam bentuk hukumc. Pihak berelasi Orang / anggota keluarga terdekat jika memiliki pengendalian atau
pengendalian bersama atas entitas pelapor, memiliki pengaruh signifikan, personel manajemen kunci.
Suatu entitas terkait dengan entitas pelapor jika (salah satu); anggota dari kelompok usaha sama Entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain Ventura bersama dari pihak ketiga yang sama Program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas
pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang
diidentifikasi dalam butir (a). Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan
Ilustrasi Pengungkapan Pihak Berelasi
68
Transaksi-transaksi pihak berelasi d. Related party transactionsPerusahaan melakukan transaksi dengan pihak berelasi sesuai PSAK 7 Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
Ilustrasi Pengungkapan Pihak Berelasi
69
PSAK 8 Peristiwa setelah Periode Pelaporan
• Peristiwa setelah periode pelaporan adalah peristiwa yang terjadi antaraakhir periode pelaporan dan tanggal laporan keuangan diototisasi untukterbit
• Peristiwa setelah periode pelaporan yang memerlukan penyesuaianadalah peristiwa yg memberikan bukti atas adanya kondisi pada akhirperiode pelaporan
• Peristiwa setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaianadalah peristiwa yang mengindikasikan kondisi setelah periode pelaporan
• Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit adalah tanggal laporankeuangan sudah final
– Laporan keuangan diaudit : tanggal laporan auditor
– Laporan keuangan tidak diaudit : tanggal laporan keuangan selesai disusunmanajemen
70
PSAK 8 Peristiwa setelah Periode Pelaporan
71
Ilustrasi PSAK 8 Peristiwa setelah Periode Pelaporan
• PERISTIWA SETELAH TANGGAL PERIODE PELAPORAN (ANTM 2013)
– Pada tanggal 12 Februari 2014 Perusahaan telah melakukan penarikanfasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk sebesar AS$50.000.000 yang akan jatuh tempo pada 12 Mei 2014 dengan suku bunga yang ditentukanadalah 2% per tahun.
• PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (PLN 2012)
– Pada tanggal 23 Januari 2013, PJBS membeli 92% saham PT Mitra KaryaPrima (MKP) dengan biaya perolehan sebesar Rp 2.500 juta.
– Pada tanggal 23 Januari 2013, PT Haleyora Power (HP) membeli 90% sahamPT Mitra Insan Utama dengan biaya perolehan sebesar Rp 10.174 juta.
– Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RepublikIndonesia No. 30 Tahun 2012, tanggal 21 Desember 2012, tentang tariftenaga listrik yang disediakan oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara, ditetapkan tarif tenaga listrik untuk konsumenyang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2013.
72
Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Kesalahan - PSAK 25
• Kebijakan akuntansi harus menjelaskan pengakuan, pengukuran dan penyajian.
• Ketika SAK spesifik berlaku, kebijakan akuntansi harus tunduk pada PSAK dan mempertimbangkan panduan aplikasi, jika tidak ada,menggunakan pertimbangan manajemen.
• Perubahan kebijakan akuntansi tidak diperkenankan kecuali dipersyaratkan PSAK atau menghasilkan laporan keuangan yang lebih andal dan relevan. Jika ada tidak ada ketentuan transisiperubahan kebijakan diterapkan secara retrospektif, kecuali tidak praktis
• Penerapan retrospektif suatu perubahan kebijkan akuntansi baruadalah koreksi pengakuan, pengukuran, transaksi, peristiwa dan kondisi lain seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan.
• Ketika entitas belum menerapkan suatu PSAK baru yang telahditerbitkan tetapi belum efektif berlaku, maka entitasmengungkapkan fakta dan iformasi relevan atas dampak penerapanPSAK tersebut.
73
Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Kesalahan - PSAK 25
• Estimasi akuntansi mungkin perlu direvisi jika terjadi perubahan keadaan yang
menjadi dasar estimasi atau akibat informasi baru atau tambahan pengalaman.
• Perubahan estimasi akuntansi adalah: Penyesuaian jumlah tercatat yang berasal dari
penilaian status kini, dan ekspektasi manfaat masa depan dan kewajiban yang terkait
dengan, aset dan liabilitas.
• Dampak perubahan estimasi akuntansi, diakui secara prospektif dalam laporan laba
rugi pada:
a) Periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau
b) Periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada
keduanya.
• Kesalahan dapat timbul dalam pengakuan, pengukuran, penyajian atau
pengungkapan unsur-unsur laporan keuangan.
• Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif pada laporan
keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah ditemukannya dengan:
a) Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu atau
b) Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, maka menyajikan
kembali untuk periode lalu sajian paling awal
74
Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Kesalahan - PSAK 25
• Berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan LembagaKeuangan (Bapepam-LK) No. S-2366/BL/2009 tertanggal 30 Maret 2009, penyediaan tenaga listrik oleh IPP kepada Perusahaan danentitas anak termasuk dalam kategori perjanjian pelaksanaan jasapublik ke swasta, yang dikecualikan dari penerapan ISAK 8, sampaiDSAK–IAI menerbitkan interpretasi standar akuntansi yang spesifikmangatur transaksi tersebut.
• Selanjutnya, sesuai dengan surat manajemen tanggal 22 Desember2011 kepada Ketua Bapepam-LK, manajemen telah memutuskan untuk menerapkan ketentuan ISAK 8, sesuai dengan PSAK 30 (revisi2011), terhadap Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik mulai tanggal 1 Januari 2012. Perusahaan dan entitas anak menerapkan ISAK 8 secara restrospektif, pengaruh perubahan tersebut menyebabkan penyajian kembali pada laporan keuangan konsolidasian Perusahaan (Catatan 58).
75PLN LK tahun 2012
Segmen Operasi – PSAK 5
76
Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
Penyusunan laporankeuangan didasarkan
pada perspektifkebutuhan informasioleh pihak eksternal
Penyusunan laporankeuangan didasarkan
pada perspektifkebutuhan informasioleh pihak internal
Segmen Operasi
• Segmen operasi adalah komponen dari entitas: – Terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan
menimbulkan beban,– Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan
operasional untuk alokasi sumber daya dan menilai kinerja, dan– Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan
• Pengungkapan:
– Jika tidak memenuhi ambang batas dapat dipertimbangkan (10% pendapatan, laba rugi atau aset) jika manjemen percaya informasi tersebut berguna bagipengguna.
– Yang tidak memenuhi ambang batas dapat digabung jika memenuhi kriteriaagregasi.
– Jika yang dilaporkan kurang dari 75% dari pendapatan entitas tambahansegmen diidentifikasi (walau tidak memenuhi kriteria).
– Segmen operasi lain yang tidak dilaporkan digabungkan dan diungkapkandalam kategori “semua segmen lain”.
77
Ilustrasi Segmen
78
Pelaporan segmen ad. Segment reportingSegmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambilkeputusan operasional. Pengambil keputusan operasional bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya, menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis.
Informasi Laporan Segmen
SC Mobil Rp
KapalbermotorRp
Perangkat lunak Rp
Elektronika Rp
Keuangan Rp Lain Rp Total Rp
Pendapatan dari pelanggan eksternal 3,000 5,000 9,500 12,000 5,0001,000(a) 35,500
Pendapatan antar segmen - - 3,000 1,500- - 4,500
Pendapatan bunga 450 800 1,000 1,500- - 3,750
Beban bunga 350 600 700 1,100- - 2,750
Pendapatan bunga neto (b) - - - - 1,000- 1,000
Penyusutan dan amortisasi 200 100 50 1,500 1,100- 2,950
Laba segmen dilaporkan 200 70 900 2,300 500 100 4,070
Unsur nonkas material lainnya - 200- - - - 200
Aset segmen dilaporkan 2,000 5,000 3,000 12,000 57,000 2,000 81,000Belanja untuk aset tidak lancar segmen dilaporkan 300 700 500 800 600- 2,900
Liabilitas Segmen dilaporkan 1,050 3,000 1,800 8,000 30,000- 43,850
79
PSAK 10 : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
• Entitas menyajikan laporan keuangan dengan menggunakan matauang fungsionalnya.– Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi
utama dimana suatu entitas beroperasi– Mata uang asing : mata uang selain mata uanng fungsional
• Akuntansi transaksi dan saldo dalam mata uang asing, kecuali transaksi dan saldo derivatif (PSAK 55)
• Menjabarkan hasil dan posisi keuangan dari kegiatan usaha luar negeri yang termasuk dalam laporan keuangan entitas secara konsolidasi, proporsional atau metode ekuitas.
• Menjabarkan hasil dan posisi keuangan suatu entitas ke dalam mata uang penyajian.– Translasi– Remeasurement
80
PSAK 56 : Laba Per Lembar Saham
• Menetapkan teknik perhitungan, penyajian, dan pengungkapan LPS.
• Meningkatkan daya banding kinerja antar perusahaan danantar periode.
81
LPS Dasar = Laba Bersih Residual
Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Biasa
EPS
Laba Bersih Residual
Jumlah Rata-rata TertimbangSaham Biasa
Penyesuaian atas Efekberpotensi sahambiasa yang dilutif
=
+/+ atau-/-
LPS Dasar
LPS Dilusian
PSAK 56 : Laba Per Lembar Saham
82
PT. Melati memiliki income sebesar 210.000 untuk tahun 2014 dan
rata-rata jumlah lembar saham beredar 100.000 saham.
Perusahaan memiliki dua obligasi konversi.
Obligasi 6% dengan nilai total 1.000.000 yang dapat dikonversi
menjadi 20.000 saham biasa. Bunga terkait dengan utang obligasi
tersebut sebesar 62.000.
Obligasi 7% dijual dengan total 1.000.000 pada 1 april 2014 dan
dapat dikonversi menjadi 32.000 saham. Bunga terkait dengan
obligasi tersebut untuk tahun 2014 sebesar 80.000
EPS Dasar 210.000 / 100.000 = 2.1
Ilustrasi Laba Per Lembar Saham
LO 7 Compute earnings per share in a complex capital structure.
Menghitung Diluted EPS, dimulai dari EPS Dasar 2,1
210.000
100.000
=
+ 62.000 x (1 – 0,40)
20.000
Basic EPS
= 2,10Pengaruh
LPS= 1,86
+
+
+
$80,000 x (1 – 0,40) x 9/12
24.000
Pengaruh LPS = 1,50
LPS Dilusian = 1,97
6% Debentures 7% DebenturesBasic
EPS
Ilustrasi Laba Per Lembar Saham
85
Instrumen Keuangan 50,55,60
• Definisi dan klasifikasi• Pemisahan liabilitas keuangan
dan ekuitas• Akuntansi untuk instrumen
keuangan majemuk.• Akuntansi untuk penarikan
saham dan saham treasury• Saling hapus atas aset dan
liablitas
• Definisi, klasifikasi dan reklasifikasi
• Pengakuan dan penghapusan
• Pengukuran setelah pengakuan awal
• Akuntansi untuk derivarif untuk diperdagangkan dan hedging.
Instrumen Keuangan
IAS 32 IAS 39 IFRS 7
PSAK 50 PSAK 55 PSAK 60
Pengungkapan instrumen keuangan dan risiko
Klasifikasi Instrumen Keuangan
86
Definisi Instrumen Keuangansetiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan
kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain
Kewajiban kontraktual
KasKontrak diselesaikan dengan instrumen
ekuitas entitas
Hak kontraktual
Instrumen ekuitas entitas lain
Aset Keuangan
Liabilitas keuangan
kontrak yang diselesaikan denganinstrumen ekuitas entitas
Ekuitas
Kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah ikurangidengan seluruh kewajibannya
87
Instrumen Keuangan
• setiap kontrak yang menambah nilai:
► aset keuangan entitas , dan (disisi lain)
► kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.
►Aset Keuangan Kas Instrumen ekuitas yang diterbitkan
entitas lain Hak kontraktual:
• untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain; atau
• untuk mempertukarkan aset keuangan dengan entitas lain dengan kondisi berpotensi untung; atau
Kontrak yang akan diselesaikan dengan penerbitan instrumen ekuitas entitas• nonderivatif• derivatif
►Kewajiban Keuangan Kewajiban kontraktual:
• untuk menyerahkan kas atau asetkeuangan lain kepada entitas lain; atau
• untuk mempertukarkan asetkeuangan atau kewajiban keuangandengan entitas lain dengan kondisiyang berpotensi tidakmenguntungkan entitas;
kontrak yang akan atau mungkindiselesaikan dengan menggunakaninstrumen ekuitas yang diterbitkanentitas dan merupakan suatu:• non derivatif; atau• derivatif
Jenis Instrumen Keuangan
88
Instrumen Keuangan
AsetKeuangan
LiabilitasKeuangan
InstrumenEkuitas
Instrumen Derivatif
Instrumen Lindung Nilai
Aset Keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan
laba rugi
Investas dimiliki hingga jatuh
tempo
Pinjaman diberikan dan
Piutang
Aset keuangan tersedia untuk
dijual
Liabilitas Keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi
Kewajiban Lainnya
Instrumen Ekuitas Biasa
Instrumen Ekuitas
Majemuk
Instrumen Ekuitas
Sinstesis
Derivatif Biasa
Derivatif Melekat
Atas Nilai Wajar
Atas Arus Kas
Atas Investasi Neto pada
Operasi Luar Negeri
► Instrumen keuangan diukur pada pengakuan awal sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi kecuali untuk instrumen yang diukur dengan menggunakan nilai wajar.
► Penghapusan (derecognition) aset keuangan didasarkan atas kombinasi “risk and reward” dan pendekatan pengendalian. Evaluasi atas risk and reward diakukan sebelum evaluasi atas transfer pengendalian
► Pengakuan gain/loss atas penghapusan (extinguishment) liabilitas keuangan ketika utang baru diterbitkan memiliki persyaratan (term) yang berbeda dengan utang lama.
► Restrukturisasi utang yang menyebabkan modifikasi substansial term dapat menghasilkan gain/loss pada saat penerbitan liabilitas baru.
89
PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran
PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran
• Harga pasar atas aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan diterbitkan adalah harga penawaran(bid price) dan untuk aset yang akan dibeli atau liabilitas yang dimiliki adalah harga permintaan (asking price).
• Pengukuran instrumen keuangan sebesar nilai amortisasi, premium dan diskon dimartisasi dengan menggunakan effective interest rate.
• Aturan tainting atas held to maturity investment, pembatasan selama 2 tahun tidak boleh melakukan transfer antar kategori investasi.
90
PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran
► Bukti obyektif atas penurunan nilai aset keuangan dan penilaiannya dilakukan setiap tanggal laporan keuangan.
► Penilaian penurunan nilai dilakukan secara individu dan kolektif
► Pembalikan atas penurunan atas piutang, investasi HTM dan AFS instrumen utang dapat dilakukan jika memenuhi kriteria.
► Reklasifikasi menjadi atau keluar dari FVPL dilarang yang didesain untuk tujuan hedging
91
Kas dan Piutang – PSAK 50 & 55
• Pada pengakuan awal menggunakan nilai wajar. Biaya transaksi yangdapat diatribusikan secara langsung: Dibebankan untuk aset keuangan atau kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi dan menambah nilai perolehan untuk lainnya
• Pengukuran aset keuangan • Nilai wajar
• Biaya diamortisasi• Biaya (penggunaan terbatas hanya jika nilai wajar tidak dapat ditentukan)
• Penyisihan piutang mengikuti aturan penurunan nilai instrumen keuangan, berdasarkan bukti obyektif pada tanggal neraca.
• Reklasifikasi antar instrumen mengikuti aturan tainting rule.
• Derecognition kombinasi pendekatan risk & reward dan control. Evaluasi atas risk and reward dilakukan terlebih dahulu setelah itu baru transfer of control.
92
AK 2 – Liabilitas Jangka Panjang & Investasi
• Alokasi nilai buku atas utang dan ekuitas untuk gabungan
instrumen keuangan, utang ditentukan lebih dahulu.• Klasifikasi investasi nilai wajar melalui laba rugi (Fair Value to
Profit and Loss)
• Penggunaan metode bunga untuk amortisasi
• Pengungkapan atas risiko dari instrumen keuangan
• Pembelian treasury shares diperlakukan sebagai perubahan ekuitas sehingga tidak ada gain/loss diakui.
• Pengakuan gain/loss dari penarikan intrument keuangan utang ketika utang baru memiliki term yang berbeda dengan utang lama.
93
94
Pengukuran Awal
Aset dan Kewajiban Keuangan
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Nilai wajar
(biaya transaksi expense)
Tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Nilai wajar ditambah Biaya Transaksi
(biaya transaksi dikapitalisasi)
Pengukuran Selanjutnya
Klasifikasi NeracaBiaya
TransaksiKeuntungan atau
KerugianNilai
Wajar
Bungadan
Dividen
Penurunan Nilai
Pembalikan
Penurunan Nilai
FVTPLNilai wajar Dibebankan Laba atau rugi Laba atau
rugiBy default By default
HTM BiayaDiamortisasi
Dikapitalisasi - Laba rugi Laba rugi Laba rugi
PinjamanDiberikan dan
Piutang
Biayadiamortisasi
Dikapitalisasi- Laba rugi Laba rugi Laba rugi
Pengukuran Selanjutnya
Klasifikasi Jenis / Biaya Transaksi
Laporan Posisi
Keuangan
Keuntunganatau
KerugianNilai Wajar
Bungadan
Dividen
PenurunanNilai
Pemulihan Penurunan
Nilai
AFS
Utang/ Dikapitalisasi
Nilai wajar Pendapatan komprehensif
lain*
Laba Rugi Laba Rugi Laba Rugi
Ekuitas/ Dikapitalisasi
Nilai wajar Pendapatan komprehensif
lain*
Laba Rugi Laba Rugi Pendapatan komprehensif
lain
Ekuitas:Tidak dapat
diukur secaraandal/
Dikapitalisasi
Hargaperolehan
- Laba Rugi Laba Rugi -
* Dibebankan ke laba rugi saat pelepasan atau terjadi penurunan nilai
Transfer / Reklasifikasi
Diijinkan jika adaperubahan intensi.
HTM
AFSFVTPL
Diijinkan namunharus memenuhiTAINTING RULE
Loans & Receivable
Situasiyang langka
Suku bunga efektif
• Suku bunga yang menyamakan antara nilai awal aset dengan nilai kini dari pembayaran yang diterima di masa mendatang.
• Nilai awal aset keuangan termasuk biaya transaksi dan biaya lain terkait dengan perolehan/penerbitan aset/liabilitas keuangan
• Suku bunga efektif tidak selalu sama dengan suku bunga yang ditetapkan.
• Suku bunga efektif digunakan untuk mengitung amortisasi premium atau diskon
98
Pinjaman dan PiutangBiaya Transaksi dan provisi
• biaya transaksi / provisi merupakan biaya yang dikeluarkan terkaitdengan suatu kredit kredit yang diberikan
• pinjaman yang diberikan kepada peminjam sebesar nilai nominalpinjaman, namun yang dicatat oleh pemberi pinjaman adalah :– pokok pinjaman
– Ditambah biaya yang secara langsung dikeluarkan peminjam
– Dikurangi dengan provisi (biaya yang ditanggung oleh penerima kredit)
99
Ilustrasi Provisi
100
Enitas A memberikan pinjaman Rp 600.000 bunga 8%, tahunan.Bunga sebesar 8% kali total pinjaman dibayarkan setiap akhir tahundan pokok dilunasi pada akhir tahun ketiga. Entitas Amembebankan provisi 4%, yang dipotong dari pinjaman yangdiberikan
Jumlah pinjaman yang diberikan / diterima sebesar 600.000dikurang 4% = 576.000. Dihitung ulang bunga efektif. Tingkatbunga yang menyamakan nilai kini kas yang akan ditermadengan nilai pinjaman 576.000
Ilustrasi Provisi 1
101
Tidak ada provisi 600,000 Pembayaran PV
8% 1 48,000 44,444 2 48,000 41,152 3 48,000 38,104 3 600,000 476,299
600,000
Dengan provisi 4% 576,000 Pembayaran PV
9.59708% 1 48,000 43,797 2 48,000 39,962 3 48,000 36,462 3 600,000 455,779
576,000
• Tingkat suku bunga efektif lebih besar karena nilai uang yang diberikan lebih kecil.
• Perusahaan tetap akan memperoleh pembayaran bunga 8% dari pokok
• Tingkat suku bunga efektif dihitung sebesar 9,59708%.
Ilustrasi Provisi… Lanjutan
102
Piutang 576.000Kas 576.000
(sebagai alternatif pinjaman dapat dicatat sebesar 600.000 dandikurangi diskon sebesar 4.000)
Jurnal pembayaran bunga akhir tahun pertama dan amortisasibiaya transaksiKas 48.000Pinjaman yang diberikan 7.279
Pendapatan bunga 55.279
Pendapatan bunga dihitung dari bunga efektif
Impairment of Financial Assets Measured at Amortized Cost
Procedures for assessing impairment (IAS 39: 63-65)
Individually Collectively
Test for impairment forFinancial Assets
Individually Significant Not Individually Significant
Individually
103
Fail Pass Fail Pass
Collectively tested with similar credit risk
Penurunan Nilai – Konsep Umum
104
Pada setiap pelaporan aset keuangan harus dievaluasi apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai
Jika terdapat bukti objektif maka akan diakui kerugian penurunan nilai
Bukti objektif terjadi akibat dari satu atau lebih peristiwa setelah pengakuan awal yang merugikan dan berdampak pada arus kas di masa
depan
Kesulitan keuangan signifikan pihak peminjam
Pelanggaran kontrak seperti terjadi penundaanpembayaran bunga maupun pokok
Pihak pemberi pinjaman memberikan kelonggaran akibatkesulitan keuangan yang dialami peminjam
Peminjam dinyatakan pailit oleh pengadilan
Memburuknya kondisi ekonomi yang menyebabkankemampuan membayar turun
105
Penurunan Nilai – Konsep Umum
terdapat bukti objektif
kerugian diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangandengan nilai kini estimasi arus kas
masa depan
Tingkat diskonto suku bunga efektif yang berlaku pada saat
pengakuan awal dari aset tersebut
Nilai tercatat aset keuangandikurangi:
langsung/pencadangan
Kerugian diakui dalam laporan laba rugi
106
Penurunan Nilai – Konsep Umum
PSAK 60 – Instrumen Keuangan Pengungkapan
• Secara lebih tegas mensyaratkan Entitas harus untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan.
– Pengungkapan hirarki nilai wajar
Tingkat 1 harga kuotasi pasar
Tingkat 2 Input selain harga kuotasian (dapat diobservasi)
Tingkat 3 Input yang bukan berdasar harga pasar
– Jenis dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan
– Pengungkapak kualitatif (ekposure timbulnya risiko, tujuan, kebijak dan proses pengelolaan risiko)
– Pengungkapan kuantatif (risiko kredit, risiko likuiditas, analisa sensitivitas)
107
Pengungkapan dalam Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain
• Keuntungan dan kerugian neto atas semua klasifikasi instrumen keuangan
• Total penghasilan bunga dan total bunga yang dihitung dengan suku bunga efektif
• Penghasilan dan beban imbalan yang timbul dari FVPL dan aktivitas wali amanah
• Penghasilan bunga dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai yang diakru
• Jumlah kerugian penurunan nilai untuk setiap kelas aset keuangan
Pos penghasilan, Beban dan Penghasilan Komprehensif lain
Pengungkapan Lain
• Kebijakan akuntansi signifikan, dasar pengukuran yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan dan kebijakan akuntansi lain yang relevan untuk memahami laporan keuangan
Kebijakan akuntansi
• Deskripsi setiap jenis lindung nilai
• Deskripsi instrumen keuangan yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dan nilai wajarnya
• Jenis risiko yang dilindung nilai
Akuntansi Lindung Nilai
• Untuk setiap kelas aset keangan dan liabilitas keuangan entitas mengungkapkan nilai wajar dari kelas aset dan liabilias keuangan tersebut dengan cara yang memungkinkan untuk membandingkan dengan jumlah tercatatnya.
Nilai wajar
Ilustrasi – Pengungkapan Jenis
110Sumber : LK Pertamina 2012
Ilustrasi – Kebijakan Manajemen Risiko
• Risiko keuangan– Risiko usaha kendali pemerintah, patungan, kontraktor, cadangan,
penetapan harga oleh pemerintah
– Risiko keuangan • Risiko pasar risiko nilai tukar mata uang asing, harga komoditi – analisis
sensitivitas
• Risiko kredit umur piutang, informasi penurunan nilai, rating utang yang dimiliki
• Risiko likuiditas
• Manajemen Modal– Kebijakan dewan direksi adalah untuk mempertahankan basis modal
yang kuat untuk menjaga keyakinan investor, kreditur dan pasar, dan untuk mempertahankan perkembangan bisnis di masa yang akan datang.
• Nilai wajar
111Sumber : LK Pertamina 2012
Ilustrasi – Analisis Sensitivitas
112Sumber : LK Pertamina 2013
Ilustrasi – Risiko suku bunga
113Sumber : LK Pertamina 2013
Ilustrasi – Risiko suku bunga
114Sumber : LK Pertamina 2013
Ilustrasi – Risiko kredit pihak ketiga
115Sumber : LK Pertamina 2013
Ilustrasi – Risiko kredit
116Sumber : LK Pertamina 2013
Ilustrasi – Risiko kredit
117Sumber : LK Pertamina 2013
Ilustrasi – Risiko kredit
118Sumber : LK Pertamina 2013
Ilustrasi – Manajemen Modal
119Sumber : LK Pertamina 2013
Ilustrasi – Pengungkapan Nilai wajar
• Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.
• Perbedaan pada setiap tingkatan metode penilaian dijelaskan sebagai berikut:
– Harga dikutip (tidak disesuaikan) dari pasar yang aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1);
– Input selain harga yang dikutip dari pasar yang disertakan pada Tingkat 1 yang dapatdiobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (yaitu sebagai sebuah harga) atau secara tidak langsung (yaitu sebagai turunan dari harga) (Tingkat 2);
– Input untuk aset atau liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapatdiobservasi (informasi yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).
120Sumber : LK Pertamina 2013
Provisi dan Kontijensi – PSAK 57
• Provisi liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti, diakui jika
(a) Memiliki kewajiban kini
(b) Penyelesaian mengakibatkan arus keluar sumber daya
(c) Estimasi yang andal
• Kewajiban kontinjensi adalah:(a) kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan
keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu
peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya berada
dalam kendali entitas; atau
(b) kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak
diakui karena:
(c) tidak terdapat kemungkinan besar entitas mengeluarkan sumber daya
yang mengan dung manfaat ekonomis (selanjutnya disebut sebagai
“sumber daya”) untuk menyelesaikan kewajibannya; atau
(d) jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal.
121
Contoh• PT. Matahara perusahaan ritel yan mempunyai kebijakan mengembalikan
uang pembelian dari pelanggan yang tidak puas, meskipun tidak adakewajiban hukum yang mengharuskan entitas untuk mengembalikan uangkonsumen.
122
1. Peristiwa mengikat adalah peristiwa penjualan produk, yang menimbulkankewajiban konstruktif karena tindakan entitas telah menciptakan ekspektasiyang valid bagi pembeli bahwa entitas akan mengembalikan uang mereka.
2. Terdapat kemungkinan besar keluarnya sumber daya, yaitu sebagian barangakan dikembalikan dan perusahaan mengembalikan uang pelanggan (par 24)
3. Perusahaan harus mengakui kewajiban diestimasi sebesar estimasi terbaikdari biaya pengembalian (lihat paragraf 10 (defi nisi kewajiban konstruktif ), 14, 17 dan 24.
Contoh
• Pemerintah mengumumkan perubahan dalam peraturan Pajak Penghasilan.
• Akibatnya, perusahaan yang bergerak di sektor jasa keuangan harusmelakukan pelatihan ulang terhadap sejumlah besar pegawai penjualan danadministrasi agar dapat terus memenuhi peraturan yang berlaku di bidangjasa keuangan.
• Pada akhir periode pelaporan, pelatihan ulang terhadap karyawan belumdilakukan.
123
1. Belum timbul kewajiban karena peristiwa yang mengikat (yaitu pelatihan ulang) belum terjadi.
2. Kewajiban diestimasi tidak diakui (par 14 dan 17-19).
Persediaan – PSAK 14
• Biaya perolehan terkait selisih valuta asing yang terkait pembelian persediaan dapat diakui sebagai biaya perolehan persediaan.
• Nilai persediaan tidak termasuk pembayaran yang ditagihkan kepada pihak ketiga contoh pajak.
• Biaya perolehan persediaan secara tangguh diatur dan dapat menimbulkan beban bunga.
• Persediaan disajikan di neraca sebesar nilai terendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih kerugian yang timbul atau recovery kerugian diklastifikasikan dalam pendapatan lain-lain
• Metode LIFO tidak diperkenankan lagi
124
125
Penilaian PersediaanBiaya atau Nilai Realisasi Bersih yang Lebih Kecil
Persediaan Kuantitas Biaya NRV Total Biaya Total NRV Lebih Kecil
A 400 50 60 20.000 24.000 20.000
B 200 120 100 24.000 20.000 20.000
C 500 70 60 35.000 30.000 30.000
D 300 200 220 60.000 66.000 60.000
TOTAL 139.000 134.000 130.000
NRV: Net Realizable Value = harga jual dikurangi biaya untuk menjual.Penurunan dihitung secara total = 139.000 – 134.000 = 5.000Penurunan dihitung tiap produk = 139.000 – 130.000 = 9.000Jurnal COGS* 9.000
Penyisihan penurunan nilai persediaan 9.000Jika penurunan nilai sifatnya operasional dapat dimasukkan ke COGS, namun jika sifatnya material dan tidak rutin dimasukkan dalam beban/pendapatan lain-lain (setelah laba operasi)
Pengaturan Aset Tetap dalam PSAK
PSAK16
PSAK 26
PSAK48
PSAK58
PSAK30
ISAK 8
PSAK – TerkaitAset tetap
PSAK13 & 19ISAK 25
PenurunanNilai Aset
Aset Tidak Lancar Dimilikiuntuk Dijual dan Operasiyang Dihentikan
Investasi PropertiAset tidak berwujudTanah
Sewa
Aset Tetap
BungaPinjaman
126
Ikhtisar Perubahan PSAK 16 (Revisi 2011)
No Perihal PSAK 16 Revisi PSAK 16 Lama
1 Istilah Aset Aktiva
2 Penyusutan Digabung di PSAK 16. Bagian yg signifikan disusutkanterpisah.
Diatur di PSAK lain
3 Komponen biayaperolehan
Termasuk: • biaya imbalan kerja• biaya pengujian aset – hasil
penjualan dari pengujian
Tidak mengatur 2 hal tsb secara spesifik.
4 Bukan komponenbiaya perolehan
Kegiatan insidental ini mungkin terjadi sebelum atau selama konstruksi atau aktivitas pengembangan (misal : parkir)
Tidak mengatur hal tsb secara spesifik.
5 Pertukaran aset Membedakan antara ada substansi komersial atau tidak.
Membedakan pertukaransejenis dan tidak sejenis
127
Ikhtisar Perubahan PSAK 16 (Revisi 2011)
No Perihal PSAK 16 Revisi PSAK 16 Lama
6 Pengukuran setelahpengakuan Awal
Cost Model atau Revaluation Model
Hanya Cost Model, revaluasi boleh dilakukanjika sesuai ketentuanpemerintah
7 Telaah ulang nilairesidu, umurmanfaat & metodepenyusutan
Harus dilakukan minimum tiap akhir tahun dan perubahannya diperlakukan sebagai perubahan estimasi (prospektif).
Telaah nilai residu tidakdiatur, perubahan umurmanfaat diperlakukanprospektif, perubahanmetode penyusutanretrospektif.
8 Aktiva Lain-lain Diatur di PSAK lain Mengatur Aktiva Lain-lain
9 Dismantling cost Diakui sebagai biaya perolehan dan kewajiban
Tidak diatur
128
Pengertian Aset Tetap
• Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaanbarang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuktujuan administratif; dan
2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode.
129
Tidak berlaku untuk
Hak penambanganReservasi tambang
Ciri► “Used in operations” and not
for resale.
► Long-term in nature and
usually depreciated.
► Possess physical substance.
Pengakuan Aset Tetap
Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai asetjika dan hanya jika : (par 7)
a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa depan berkenaan dengan aset tersebutakan mengalir ke entitas; dan
b) Biaya perolehan aset dapat diukur secaraandal.
130
Kriteria pengakuan berlaku pada saat pengakuanawal dan untuk biaya setelah perolehan awal.
Pertukaran Aset
Biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dariaset yang diserahkan.
Substansi Komersial
Nilai wajarAset dipertukarkan
Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur sebesarnilai wajar
kecuali:
– Tidak memiliki substansi komersial, atau
– Nilai wajar aset yang diterima dandiserahkan tidak dapat diukur secaraandal
131
Dismantling Cost
PT. ABC membangun instalasi minyak lepas pantai. Biaya yang dikeluarkansebesar 300 milyar. Peraturan pemerintah mengharuskan entitasmemindahkan instalasi tersebut di akhir konsesi (20 tahun yang akandatang). Estimasi biaya untuk melakukan pemindahan dan restorasisebesar 80 milyar. Tingkat bunga yang berlaku 6%. PV dari biaya restorasi24,94.
Example
132
Instalasi minyak diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:Dr Aset Tetap 324,94 milyarCr Kas 300 milyar
Kewajiban diestimasi 24,94 milyar
Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1CrBeban bunga 1,497 milyar
Kewajiban diestimasi 1,497 milyar
Ilustrasi Biaya Perolehan
• Entitas membeli peralatan tambang, diimport dariluar neger. Harga peralatan 200.000 USD.
• Cost insurance and freight sebesar 10.000 USD.
• Peralatan tersebut dikenakan bea masuk dan beamasuk tambahan sebesar 15% dari nilai CIF.
• PPN 10%, PPnBM 10% dan PPh 22 sebesar 2,5%.
• Kurs spot atas atas pembelian peralatan tersebutsebesar 11.000 dan kurs KMK yang berlaku pada saattransaksi sebesar 11.100.
Contoh
133
Ilustrasi Biaya PerolehanContoh
134
• Nilai peralatan : 200.000 + 10.000 = 210.000 USD
• 210.000 x 11.000 = 2.310.000.000 pencatatan perusahaan
• Bea masuk 210.000 x 15% x 11.100 = 349.650.000
• Total CIF + bea masuk (kurs pajak) = 210.000 x 115% x 11.100 = 2.680.650.000
• PPN = 10% x 2.680.650.000 = 268.065.000
• PPnBM = 20% x 2.680.650.000 = 536.130.000
• PPh 22 = 2,5% x 2.680.650.000 = 67.016.250
• Nilai peralatan 2.310.000.000 + 349.650.000 + 536.130.000 = 3.195.780.000
Peralatan 2.310.000.000
Utang Dagang 2.310.000.000
Peralatan (bea masuk) 349.650.000
Peralatan (PPnBM) 536.130.000
Kas 885.780.000
PPN Masukan 268.065.000
Pajak dby dmk PPh22 67.016.250
Kas 604.800.000
3.195.780.000
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Entitas harus memilih antara:
Cost Model
Revaluation Model
Sebagai kebijakan akuntansinya, dan
Menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama.
135
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Cost Model
Revaluation Model
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :– Biaya perolehan– dikurangi
Akumulasi penyusutan danAkumulasi rugi penurunan nilai aset
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :– Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal
revaluasi, – dikurangi
Akumulasi penyusutan danAkumulasi rugi penurunan nilai aset
yang terjadi setelah tanggal revaluasi.
136
Revaluation Model
Metode Proporsional Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012nilai wajar aset adalah 4.800.000.
1/1/2012 Aset tetap 4.000,000Kas 4.000,000
31/12/2012 Beban Penyusutan 800.000Akumulasi Penyusutan 800.000
31/12/ 2012 Aset Tetap 2.000,000Akumulasi Penyusutan 400.000*
Surplus Revaluasi 1.600.000
*(4.800.000 - 3.200.000) / 3.200.000) x 800.000 = 400.000
Example
137
Penentuan Nilai Wajar
138
• Nilai wajar tanah dan bangunan biasanyaditentukan melalui penilaian yang dilakukanoleh penilai yang memiliki kualifikasiprofessional berdasarkan bukti pasar.
• Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanyamenggunakan nilai pasar yang ditentukan olehpenilai.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
• Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan nilaikarena sifat aset yang khusus dan jarang diperjualbelikan,kecuali sebagai bagian dari bisnis yang berkelanjutan, maka
Entitas mengestimasi nilai wajar menggunakan pendekatan
penghasilan atau
biaya pengganti yang telah disusutkan (depreciatedreplacement cost).
139
Frekuensi Penilaian
140
• Frekuensi revaluasi tergantung perubahannilai wajar dari suatu asset tetap.
• Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secaramaterial dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan perludilakukan.
• Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar secarasignifikan dan fluktuatif, sehingga perlu direvaluasi secaratahunan.
• Revaluasi tahunan tidak perlu, apabila perubahan nilai wajartidak signifikan, asset dapat direvaluasi setiap tiga atau lima tahun sekali.
Revaluation Model
Revaluation Model Revaluasi harus dilakukan secara
reguler Untuk memastikan jumlah
tercatat tidak berbeda secara
material dengan nilai wajar pada
tanggal neraca.
Akumulasi penyusutan pada tanggalrevaluasi diperlakukan dengan metode:proporsional, atau eliminasi.
141
Akumulasi Penyusutan – Revalution Model
Revaluation Model Akumulasi penyusutan pada tanggalrevaluasi diperlakukan denganmetode:• proporsional
Nilai akumulasi depresiasi dan harga perolehan dinaikkan secara proporsional sehingga nilai bersih aset sama dengan nilai revaluasi.
• eliminasi.Nilai akumulasi depresiai ditutup mengurangi nilai aset. Kemudian aset dinaikkan menjadi nilai revaluasi
142
Revaluation Model
Metode Eliminasi Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2010nilai wajar aset adalah 4.800.000.
Example
143
1/1/ 2012 Aset tetap 4.000,000
Kas 4.000,000
31/12/ 2012 Beban Penyusutan 800.000
Akumulasi Penyusutan 800.000
31/12/ 2012 Akumulasi Penyusutan 800.000
Aset Tetap 800.000
Aset Tetap 1.600,000
Surplus Revaluasi 1.600.000
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Revaluation Model
• Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka
– seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama harusdirevaluasi
• Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan tersebut langsung dikreditkan ke ekuitas padabagian surplus revaluasi.
– Dikredit ke saldo laba jika sebelumnya ada penurunanakibat revaluasi terdahulu / impairment.
• Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam laporn laba rugi.
– Didebit ke surplus revaluasi (ekuitas) – sejumlah saldokredit surplus revaluasi (jika ada) sebelum debit ke saldo laba.
Entire class
To Equity directly
Negative to P/L
144
Revaluation Model
Revaluation Model
• Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke sado labapada saat aset tersebut dihentikan penggunaannya.
• Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring denganpenggunaan aset oleh entitas. (partially realized) saat penyusutan
– Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan revaluasiandan penyusutan dengan biaya perolehan (atau nilai surplusrevaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)
• Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melaluiLaporan Laba Rugi.
Dr Surplus Revaluasi
Cr Saldo Laba
145
Revaluation ModelExample
• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasipenyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkannilai Rp 3.900.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000
Cr – Aset Tetap 3.300.000
Dr – Aset Tetap 1.200.000
Cr – Surplus Revaluasi 1.200.000
146
Revaluation ModelExample
Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi
penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp
3.900.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan penurunan Rp
400.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000
Cr – Aset Tetap 3.300.000
Dr – Aset Tetap 1.200.000
Cr – Keuntungan Revaluasi 400.000
Cr - Surplus Revaluasi 800.000
147
Revaluation ModelExample
• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasipenyusutan Rp3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkannilai Rp 2.000.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000
Cr – Aset Tetap 3.300.000
Dr – Rugi Revaluasi 700.000
Cr – Aset Tetap 700.000.
148
Revaluation ModelExample
• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasipenyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkannilai Rp 2.000.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengansurplus Rp 400.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000
Cr – Aset Tetap 3.300.000
Dr – Rugi Revaluasi 300.000
Dr – Surplus Revaluasi 400.000
Cr – Aset Tetap 700.000
149
Revaluation Model
• PT. Kenanga membelimesin dengan harga100.000 pada 1 Jan 2010dan menggunakan metoderevaluasi
• Mesin tersebut disusutkandengan metode garis lurus5thn.
• Pada 31 Desember 2010direvaluasi sebesar 96.000
• Buat jurnal untuk tahun2010 dan 2011.
Contoh
Dr Aset tetap 100,000
Cr Kas 100,000
Dr Beban Penyusutan 20,000Cr Akumulasi Penyusutan 20,000
Dr Akumulasi Penyusutan 20,000
Cr Aset tetap 4,000
Cr Surplus Revaluasi 16,000
Revaluation Model
Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 24,000Cr Akumulasi Penyusutan 24,000
Dr Surplus Revaluasi 4,000Cr Saldo Laba 4,000
1.1.2010
31.12.2011
150
31.12.2010
Penyusutan
• Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapatdisusutkan (depreciable amount) dari suatu aset selama umurmanfaatnya (useful life).
PenyusutanCost Model
Revaluation Model
151
• Nilai residu dan umur manfaat suatu asetharus di-review minimum setiap akhir tahunbuku
– Jika hasil review berbeda dengan estimasi sebelumnyamaka perbedaan tersebut harus diperlakukan sebagaiperubahan estimasi akuntansi.
Penyusutan
• Metode penyusutan yang digunakan:
– Harus mencerminkan ekspektasi polakonsumsi manfaat ekonomis masa
depan atas aset oleh entitas.
– Harus di-review minimum setiapakhir tahun buku, dan
– Perubahan metode diperlakukansebagai perubahan estimasi.
Metode Penyusutan
152
Bunga Pijaman PSAK 26
• Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsungdengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset kualifikasianadalah bagian dari biaya perolehan aset tersebut. – biaya pinjaman aktual yang terjadi atas pinjaman tersebut selama
periode berjalan dikurangi
– penghasilan investasi dari investasi temporer pinjaman tersebut.
• Menggunakan dana secara umum tingkat kapitalisasi untuk pengeluaran atas aset tersebut.
• Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi selama suatu periode tidak boleh melebihi jumlah biaya pinjaman yang terjadi.
• Biaya pinjaman yang dikapitalisasi menambah aset
153
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman
• PT. Melati meminjam ke Bank sejumlah 10.000 juta untukmembangun gedung dengan tingkat bunga 8%. Pengeluaran dilakukan selama proses pembangunansehingga sebagian dana diinvestasikan.
• Hasil investasi yang terjadi selama proses pembangunangedung dari pinjaman yang belum dipakai sebesar 300juta.
154
• Total biaya bunga yang terjadi adalah:
10.000 x 8% = 800 juta
• Bunga yang dapat dikapiltalisasi adalah
800 juta – 300 juta = 500 juta
Dana yang tidak dipakai diinvestasikan dengan return 6%. Perusahaan sebelumnya memiliki utang outstanding utang dalam bentuk notes. Sumber pendanaan pembangunan tersebut adalah sbb:
1. 10%, 2-year note specifically for the project: 500.000
2. 8%, 5-year note (other debt): 400.000
Berapa bunga yang dikapitalisasi ??
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman
PT. Melati membangun sendiri gedung dengan melakukan pengeluaran selama tahun 2011:
Jan 31: 480.000 July 31: 360.000.
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman
45.833avoidable
Expenditure840.000
Up to specific loan,
500.000 at10% x 11/12
Excess(840,000 less
500.000 = 340.000)At 8% x 5/12
+
56.567
11.333avoidable
-600Revenue
Bunga yang dapat dihindari : 56.567
Bunga aktual :
• 500.000 @ 10% = 50.000
• 400.000 @ 8% = 32.00082.000
• Bunga yang dihindari lebih kecil dari bunga aktual sehingga bunga yang dapat dikapitalisasi 56.567.
• Beban bunga 25.433 (82.000-56.567).
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman
Properti Investasi – PSAK 13
• Properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari bangunan—ataukeduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewapembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, ataukedua-duanya.
• Pengakuan
– Entitas dapat memilih model nilai wajar atau model biaya sebagai kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut pada seluruh properti investasinya.
– Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas properti investasi diakui dalam laporan laba rugi
– Nilai wajar harus mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca.
– Jika menggunakan model biaya PSAK 16
158
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair Value Model
Nilai wajar properti investasi harus mencerminkankondisi pasar pada tanggal neraca
Properti investasi tidak disusutkan.
Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atasproperti investasi harus diakui dalam laporan laba rugi padaperiode terjadinya.
159
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair value model (PSAK 13)
• Menggunakan nilai wajar • Menggunakan nilai wajar
Revaluation model (PSAK 16)
• Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya.
• Perubahan nilai wajar diakui dalamekuitas atau laporan laba rugi jika rugi(loss) impairment
• Tidak ada penyusutan. • Penyusutan.
• Mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca.
• Tidak spesifik, hanya mengharuskansecara reguler (terjadi perbedaansignifikan )
Example
160
Ilustrasi - Investasi Properti
• Entitas memiliki gedung 20 lantai. 10 lantai digunakan untuk kegiatan entitas, sedangkan sisanya disewakan. Aktivitas utama entitas bukan menyewakan gedung.
• Bagian gedung yang digunakan sebagai aset tetap, bagian gedung yang disewakan disajikan sebagai properti investasi
• Alokasi dapat dilakukan berdasarkan jumlah lantai
Ilustrasi - Investasi Properti
• PT, Melati membeli tanah dan bangunan pada 1 Januari 2012 senilai 4.500juta. Berdasarkan informasi, harga beli tanah saja 2.000 dan bangunan saja 3.000. Perusahaan menggunakan metode fair value untuk penilaian properti investasi tersebut. Nilai wajar tanah dan bangunan dapat dilihat dalam tabel berikut:
• Properti Investasi 4.500
Kas 4.500
• Properti Investasi 500
Keuntungan peningkatan nilai 500
• Kerugian penurunan nilai 100
Properti investasi 100
31/12/2012 31/12/2013
Tanah 2.000 2.100
Bangunan 3.000 2.800
Aset tak berwujud – PSAK 19
• Aset tak berwujud memiliki manfaat ekonomi di masa mendatang, dapat diukur dengan andal
• Masa manfaat –– terbatas dan tidak terbatas
– Direview setiap tanggal laporan keuangan
• Ketentuan tentang masa manfaat tak terbatas
• Model Biaya dan Model Revaluasi
• Akuisisi aset tak berwujud dalam kombinasi bisnis
• Akuisisi melalui hibah pemerintah
• Biaya situs web bukan aset tak berwujud kecuali memenuhi konsep pengembangan
163
Penurunan Nilai – PSAK 48
• Pada setiap tanggal neraca, perusahaan harus mereview ada atau tidaknyaindikasi penurunan nilai aktiva.
• Pertimbangan dalam menentukan penurunan nilai :– Informasi dari luar perusahaan– Informasi dari dalam perusahaan
• Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya penjualan dengan nilaipakainya.
• Jika nilai yang dapat diperoleh kembali dari suatu aktiva lebih kecil dari nilaitercatatnya maka nilai tercatat harus diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali.
• Penurunan tersebut merupakan rugi penurunan nilai aktiva dan harussegera diakui sebagai beban pada laporan laba rugi.
• Beban depresiasi aktiva untuk periode yang akan datang harus disesuaikanagar mencerminkan alokasi nilai tercatat yang direvisi setelah dikurangi nilaisisa.
164
Pendekatan Umum dari Pengukuran Penurunan Nilai
CarryingAmount
Nilai Aset
AkumulasiPenyusutan
dan AkumulasiRugi
PenurunanNilai
Nilai Wajar dikurangiBiaya Penjualan
Nilai Pakai
Recoverable Amount
Nilai tertinggi
Recovered through sale
Recovered through use
165
Contoh: Misalkan PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai terhadap
peralatan yang dimilikinya. Nilai tercatat dari peralatan sebesar Rp 400
juta, nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual Rp360 juta dan nilai
pakainyaRp 410 juta.
Rp 400 juta Rp 410 juta
Rp 360 juta Rp 410 juta
Tidak ada penurunan nilai
Ilustrasi Penurunan Nilai 1
166
Contoh: Misalkan infromasi PT Mawar yang tersedia sama kecuali nilai
pakai dari peralatan sebesar Rp 350 juta.
Illustration 11-15
Rp 400 juta Rp 360 juta
Rp 350 juta
Rp40 juta Rugi Penurunan Nilai
167
Ilustrasi Penurunan Nilai 2
Rp 360 juta
Dr. Kerugian Penurunan Nilai Rp 40 juta
Cr. Akulumasi Depresiasi Peralatan Rp 40 juta
Suatu unit penghasil kas memiliki aset bersih berikut ini:Rp M
Goodwill 10Properti 20Pabrik dan Peralatan 30
60Nilai yang dapat dipulihkan sebesar Rp 45 M.Diminta : Alokasikan kerugian penurunan nilai pada aset bersih perusahaan.
Kasus
168
Goodwill Properti Pabrik & Peralatan
Total
Nilai buku 10 20 30 60
Penurunan Nilai (10) (2) (3) (15)
Nilai setelah penurunan nilai 0 (18) 27 45
PSAK 58
• Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi dihentikan
• Kriteria :
• aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan yang
dapat dijual dengan segera
• penjualan tersebut dapat dikatakan sangat mungkin terjadi,
manajemen pada hirarki yang memadai harus mempunyai
komitmen terhadap rencana penjualan aset.
– Diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai
wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual, dan penyusutan atas
aset tersebut dihentikan
– Aset Yang Dimiliki Untuk Dijual disajikan sebagai aset lancar dan terpisahdari pos lainnya.
169
Klasifikasi Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual
• Syarat yang harus terpenuhi:– Berada dalam keadaan dapat/tersedia dijual
– Penjualannya harus sangat mungkin terjadi (highly probable)
Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual
Jumlah tercatatnya akan dipulihkan melalui transaksipenjualan daripada melalui pemakaian berlanjut
JIKA
Penyajian Menurut PSAK 58
171
2005 Annual Report:
PSAK 30 & ISAK 8 SEWA
• Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak kepadalessee untuk menggunakan suatu aset selama periode waktu yang disepakati.
• Sewa Pembiayaan (Finance Lease) adalah sewa yang mengalihkan secarasubstansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikansuatu aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan, dapat juga tidakdialihkan (par. 8)
• ISAK 8 : Dalam menentukan apakah suatu perjanjian merupakanperjanjian sewa atau mengandung sewa, perlu diperhatikan substansiperjanjian dan dilakukan evaluasi apakah– Pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset
– Perjanjian memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tertentu
Jika perjanjian mengandung sewa, maka pihak dalam perjanjian harusmenerapkan ketentuan PSAK 30
172
Pendapatan - PSAK 23 (2010)
• Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomiyang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periodejika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi pemilik.
• Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima
• Diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dan dikurangi diskon atau rabat.
• Jenis pendapatan:– Penjualan barang– Penjualan jasa– Penggunaan aset entitas oleh pihak yang menghasilkan bunga, royalti
dan dividen
173
Pendapatan –IFRS • Revenue Recognition
• When a company agrees
to perform a service or
sell a product to a
customer, it has a
performance obligation.
• Requires that companies
recognize revenue in the
accounting period in
which the performance
obligation is satisfied.
174
Badan
SPT Pajak
Penghasilan
Beban yang dapat dikurangkan
Penghasilan kena pajak
X tarif pajak
Pajak terutang 1thn fiskal
Kredit pajak• Angsuran pajak (PPh25)• Dipotong pihak lain (22,23)• Pajak luar negeri (24)
Pajak kurang/lebih bayar (29/28
Pajak Perusahaan
MemotongPPh 21 atas gaji
DipotongPajak oleh pihak lain
saat menerima penghasilan
PPN ataspenyerahanbarang/jasaBeban:
PBB, MeteraiBPHTB,
Pajak Daerah
SetorKas negara
LaporKPP
175
PSAK 46Pajak atas
Laba Perusahaan
PSAK 46: Pajak Penghasilan
Aktiva
Kewajiban
Beban Pajak
Arus kas
176
Perbedaan Pajak dan Akuntansi -1
PSAK Undang-Undang
AKUNTANSI PAJAK
PERBEDAAN
Permanen Temporer
Pajak Tangguhan: Aset / Liabilitas Beban/Pendapatan
BOOK TAX GAP/ DFFERENCE –Tax Planning atau
Tax Avoidance
Akuntansi Pajak Penghasilan – PSAK 46
• Beban pajak adalah jumlah dari :– Pajak kini– Pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam penghitungan
pajak penghasilan• Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan netto, kecuali
secara hukum tidak mungkin saling hapus (anak dan induk)• Pajak tangguhan disajikan terpisah dari pajak kini.
• Aset pajak tangguhan direview untuk memastikan bahwamanfaat di masa mendatang akan diperoleh entitas
178
Definisi
• Aset pajak tangguhan adalah jumlah pajakpenghasilan yang dapat dipulihkan pada periode masadepan sebagai akibat adanya:a) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan;
b) akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan
c) akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal peraturan perpajakan mengizinkan.
• Liabilitas pajak tangguhan adalah jumlah pajakpenghasilan terutang pada periode masa depansebagai akibat adanya perbedaan temporer kenapajak.
Laba Pajak >Laba Akuntansi
Laba Akuntansi >Laba pajak
179
Pengakuan pajak kini
• Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus diakui sebagai liabilitas.
• Apabila jumlah pajak yang telah dibayar melebihi jumlah pajak terutang, maka selisihnya, diakui sebagai aset.
• Manfaat dari rugi pajak yang dapat ditarik kembaliuntuk memulihkan pajak kini dari periodesebelumnya diakui sebagai aset.
180
• Beban Pajak Kini• Pajak dibayar dimuka = pajak kini < jumlah yang
dibayarkan (PPh 28)• Utang pajak = pajak kini >jumlah yang dibayarkan
(PPh 29)• Kompensasi kerugian yang dapat digunakan
untuk memulihkan pajak = aset
Pajak Tangguhan
• Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak > Penghasilankena pajak ada pengakuan pajak menurut akuntansisehingga diakui beban pajak tangguhan dan kewajiban pajaktangguhan.
• Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak < Penghasilankena pajak pajak yang dibayarkan lebih besar daripada labamenurut akuntansi sehingga diakui aset pajak tangguhan danmanfaat pajak tangguhan.
• Perusahaan memiliki kerugian dapat dikompensasikan dimasa mendatang manfaat tersebut diakui pada saatkerugian tersebut terjadi Aset pajak tangguhan danmanfaat pajak tangguhan.
181
Ilustrasi: PT. Mitra melaporkan penghasilan sebesar 260.000 dan
beban sebesar 120.000 untuk tiga tahun periode usahanya. Untuk
tujuan pajak, penghasilan yang diterima sebesar 200.000, 300.000
dan 280.000.
Bagaimana hal ini dilaporkan dalam laporan keuangan?
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1
Pendapatan
Beban
Laba sebelum pajak
Pajak Penghasilan (25%)
260.000
120.000
140.000
35.000
2012 2013 TotalLaporan Keuangan 2011
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1
260.000
120.000
140.000
35.000
260.000
120.000
140.000
35.000
780.000
360.000
420.000
105.000
Penghasilan
Beban yang boleh dikurangkan
Penghasilan kena pajak
Pajak terutang (25%)
200.000
120.000
80.000
20.000
2012 2013 TotalLaporan Pajak 2011
300.000
120.000
180.000
45.000
280.000
120.000
160.000
40.000
780.000
360.000
420.000
105.000
Laporan Keuangan (PSAK)
Pajak Terutang (Fiskal)
Difference
35.000
20.000
15.000
35.000
2012
45.000
(10.000)
35.000
2013
40.000
(5.000)
105.000
Total
105.000
0
Perbandingan 2011
Perbedaan tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan
Tahun Laporan yang diperlkan
2011
2012
2013
Liabilitas pajak tangguhan, bertambah 15.000
Beban pajak kini 20.000; beban pajak tangguhan 15.000
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1
Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 10.000
Beban pajak kini 45.000; manfaat pajak tangguhan 10.000
Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 5.000
Beban pajak kini 40.000; manfaat pajak tangguhan 5.000
Ilustrasi: PT. Merbabu melaporakan laba sebelum pajak sebesar
3.000.000 pada tahun 2013. Terdapat perbedaan antara akuntansi
dan pajak yang disebabkan oleh beberapa hal berikut:
1. Depresiasi menurut pajak lebih besar dibandingkan menurut
akuntansi sebesar 800.000
2. Pendapatan sewa mesin menurut pajak 1.000.000 lebih besar
dibandingkan menurut pajak.
3. Beban sumbangan sebesar 400.000 tidak diperkenankan
menurut pajak.
Tarif pajak yang berlaku sebesar 25%, perbedaan tersebut akan
dapat dipulihkan di masa mendatang. Entitas belum memiliki saldo
aset/liabilitas pajak tangguhan.
Ilustrasi Perbedaan Permanen dan Temporer
Ilustrasi Perbedaan Permanen dan Temporer
2013 Aset Pajak Tangguhan
Liabilitas Pajak Tangguhan
Laba sebelum pajak (PSAK) 3.000.000
Perbedaan depresiasi (800.000) 800.000
Perbedaan pendapatan sewa 1.000.000 1.000.000
Perbedaan sumbangan 400.000
Total penghasilan kena pajak 3.600.000
Pajak terutang (fiskal) 900.000
Pajak tangguhan 250.000 200.000
Jurnal
Beban Pajak penghasilan 850.000
Aset pajak tangguhan 250.000
Liabilitas pajak tangguhan 200.000
Utang pajak penghasilan 900.000
ILUSTRASI – kerugian fiskal• Entitas A pada tahun 20x1 mengalami kerugian fiskal 8.000 (diasumsikan
kerugian akuntansi nilainya sama).• Pada 20x2 entitas laba 2.000, 20x3 laba 3.000 dan 20x4 laba sebesar 5.000.• Tidak terjadi perbedaan akuntansi dan pajak
20X1 20X2 20X3 20X4
Laba akuntansi (8.000) 2.000 3.000 5.000
Beban pajak kini - - - 500
Beban pajak tangguhan (2.000) 500 750 750
Total beban pajak (2.000) 500 750 1.250
Laba setelah pajak (6.000) 1.500 2.250 3.750
187
Tahun Jurnal
20X1 Aset pajak tangguhan 2.000
Manfaat pajak tangguhan (beban pajak) 2.000
20X2 Manfaat pajak tangguhan 500
Aset pajak tangguhan 500
20X3 Manfaat pajak tangguhan 750
Aset pajak tangguhan 750
20X4 Manfaat pajak tangguhan 750
Aset pajak tangguhan 750
Beban pajak kini 500
Utang pajak kini 500
188
ILUSTRASI – kerugian fiskal
PSAK 24 - Imbalan kerja
• Imbalan kerja yang diberikan kepada pekerja:
– Imbalan kerja jangka pendek
– Imbalan pasca-kerja,
– Imbalan kerja jangka panjang lainnya
– Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja (PKK)
– Imbalan berbasis ekuitas
• Imbalan jangka pendek < 12 bulan
• Imbalan jangka panjang seperti pensiun
• Pesangon PKK diakui sebagai kewajiban dan beban jika, perusahaan berkomitmen untuk:
– memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau
– menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.
• Imbalan berbasis ekuitas diatur dalam PSAK 53
189
Latar Belakang Perubahan
• Untuk melaporkan perubahan kewajiban imbalan pasti dan aset program didefinisikan dengan cara yang lebih mudah dipahami
• Beberapa opsi penyajian diizinkan dalam standar yang ada, membatasi komparabilitas opsi ditiadakan
• Amandemen diperlukan untuk mengklarifikasi area dimana keragaman dalam praktik yang ada
• Penyempurnaan pengungkapan tentang risiko yang timbul dari program imbalan pasti yang diperlukan
PERUBAHAN YANG SIGNIFIKAN • Pengakuan keuntungan dan kerugian aktuaria • Perubahan komponen imbalan pasti dan aset program • Persyaratan pengungkapan PERUBAHAN LAINNYA • Imbalan kerja jangka pendek • Pesangon • Perubahan penting lainnya
190
Perubahan Signifikan
191
Pengakuan keuntungan dan kerugian
Aktuaria
Melalui Laba Rugi
Melalui OCI
Koridor
Pengakuan keuntungan dan kerugian
Aktuaria
Melaui OCI
PSAK 24 R 2010 PSAK 24 R 2013
Ruang Lingkup
Imbalan Kerja
Imbalan KerjaJangka Pendek
PesangonImbalan Paska
Kerja
Imbalan KerjaJangka Panjang
Lainnya
ImbalanJangkaPendekAbsen
Bagi hasilatau
Bonus
KontribusiPasti
ManfaatPasti
Past service cost
CurrentService Cost
Diterapkan oleh pemberi kerja dalampencatatan seluruh imbalan kerja, kecuali yang diatur dalam PSAK 53: Akuntansi KompensasiBerbasis Saham.
Pengakuan dan Pengukuran Imbalan Jangka Pendek
Diakui saat
pekerja telah
memberi jasa
Liabilitas jangka pendek sebagai:
Liabilitas setelah dikurangi yang
telah dibayar, beban dibayar dimuka
jika terjadi kelebihan pembayaran
Beban atau pernyataan lain
membolehkan sbg biaya perolehan
Cuti berimbalan
jangka pendek
Boleh diakumulasi diakui pada saat
pekerja memberikan jasa
cuti berimbalan yang tidak boleh
diakumulasi diakui saat cuti terjadi
Program Bagi Laba dan Bonus
Syarat pengakuan biaya pembayaran bagi laba dan bonus
Ada kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu
Dapat diestimasi secara andal
Kewajiban kini timbul jika, dan hanya jika, entitas tidak
mempunyai alternatif realistis lainnya kecuali melakukan
pembayaran.
Imbalan Paska Kerja
EMPLOYER PENSION FUND EMPLOYEECONTRIBUTIONS BENEFIT
Defined Contribution
Plans
Defined Benefit Plans
DEFINED VOLATILE
VOLATILE DEFINED
RISK LIMIT
RISK LIMIT
195
Program Iuran Pasti
Pengakuan dan Pengukuran
Diakui sebagai beban
Diakui liabilitas (beban terakru) setelah dikurangi dengan iuran
telah dibayar atau aset(pembayaran dimuka jika terdapat
kelebihan).
Jika iuran tidak jatuh tempo seluruhnya dalam 12 bulan ->
didiskonto
Pengungkapan
• jumlah yang diakui
sebagai beban
untuk program
iuran pasti.
• Informasi program
iuran pasti untuk
personel
manajemen kunci
Program Manfaat Pasti
• Perusahaan memiliki kewajiban hukum dan konstrukstif untuk memenuhi pembayaran imbalan setelah pekerja pensiun.
• Mungkin tidak didanai, seluruhnya atau sebagian didanai• Imbalan dihitung dengan asumsi aktuarial asumsi
demografi dan keuangan.• Dana diakumulasikan dalam Aset Program• Risiko atas manfaat pasti:
– Risiko aktuarial jumlah kewajiban imbalan pasti berbeda dari yang diharapkan karena perubahan asumsi aktuaria
– Risiko investasi hasil investasi atas aset program berbeda dari yang diharapkan.
RISIKO MENIMBULKAN KEUNTUNGAN/KERUGIAN AKTUARIAL
197
Program Manfaat Pasti
Nilai Kini Kewajiban
Imbalan Pasti (NKKIP)
Nilai Wajar Aset Program
(NWAP)
Faktor-faktor:
Biaya Jasa:
• Biaya Jasa Kini
• Biaya Jasa Lalu
• Keuntungan (kerugian) atasPenyelesaiaan
• Biaya Bunga
• Remeasurement (Keuntungandan kerugian aktuarial)
• Pendapatan Bunga
• Iuran atau Penarikan
• Remeasurement (Keuntungan dankerugian aktuarial)
Liabilitas Imbalan Pasti (di Neraca)
+/+ Nilai kini kewajiban imbalan pasti
-/- Nilai wajar aset program yang digunakan untuk
menyelesaikan kewajiban secara langsung
Ekuitas (di Neraca)
+/- Penghasilan komprehensif lain pendapatan
atau kerugian
Laporan Posisi Keuangan
Ilustrasi
• Imbalan kerja perusahaan:
200
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X0 200.000
Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X0 200.000
Biaya Jasa Kini 30.000
Tingkat Diskonto 10%
Tingkat Hasil yang Diharapkan 12%
Iuran 24.000
Imbalan 16.000
Nilai Kini Kewajinan imbalan 250.000
Nilai wajar aset 220.000
Ilustrasi – PSAK lama
JURNAL UMUM MEMO
Beban Kas Liabilitas Nilai Kini
Kewajiban Aset Aktuaria
Saldo awal (200.000) 200.000
Biaya jasa kini 30.000 (30.000)
Biaya bunga 20.000 (20.000)
Hasil yang diharapkan (24.000) 24.000
Iuran (24.000) 24.000
Imbalan 16.000 (16.000)
Penurunan (ken) kewajiban (16.000) 16.000
Selisih aktual atas harapan (12.000) 12.000 Amortisasi biaya jasa lalu Kerugian (keuntung) akturial
26.000 (24.000) (2.000) (250.000) 220.000 28.000
201
Jurnal – PSAK lama
202
Beban pensiun 26.000
Kas 24.000
Liabilitas 2.000
Liabilitas
Nilai kini Kewajiban (250.000)
Aset Program 220.000
Kerugian aktuaria yg blm diamortisasi 28.000
Net Liabilitas manfaat pensiun (2.000)
Ilustrasi 1 – PSAK 24 (Revisi 2013)
• Imbalan kerja perusahaan:
203
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X0 200.000
Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X0 200.000
Biaya Jasa Kini 30.000
Tingkat Diskonto 10%
Iuran 24.000
Imbalan 16.000
Nilai Kini Kewajinan imbalan akhir 20X0 250.000
Nilai wajar aset akhir 20X0 222.000
Ilustrasi 1 – PSAK 24 (Revisi 2013)
JURNAL UMUM MEMO
Beban Kas
Pend
Komprehensif Liabilitas
Nilai Kini
Kewajiban Aset
Saldo awal (200.000) 200.000
Biaya jasa kini 30.000 (30.000)
Biaya bunga 20.000 (20.000)
Pendapatan bunga (20.000) 20.000
Iuran (24.000) 24.000
Imbalan 16.000 (16.000)
Rugi Aktuaria Liabiilitas 16.000 (16.000)Rugi Aktuaria – Aset Program 6.000 (6.000)Amortisasi biaya jasa lalu Kerugian (keuntung) akturial
Jml tahun berjalan 30.000 (24.000) 22.000 (28.000) (250.000) 222.000
Saldo Akhir 22.000
204
Kerugian
Jurnal
205
Beban pensiun 30.000
Pendapatan Komprehensif Lain 22.000
Kas 24.000
Liabilitas 28.000
Liabilitas
Nilai kini Kewajiban (250.000)
Aset Program 222.000
Net Liabilitas manfaat pensiun (28.000)
Ekuitas
Pendapatan komprehensif lain - kerugian 22.000
Ilustrasi 2 – PSAK 24 (Revisi 2013)
• Imbalan kerja perusahaan:
206
KETERANGAN
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X1 250.000
Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X1 222.000
Rugi Aktuaria OCI – Awal 20X1 22.000
Biaya Jasa Kini 34.000
Tingkat Diskonto 10%
Iuran 26.000
Imbalan 20.000
Nilai Kini Kewajinan imbalan – Akhir 20X1 279.500
Nilai wajar aset – Akhir 20X1 276.600
Ilustrasi 2 – PSAK 24 (Revisi 2013)
JURNAL UMUM MEMO
Beban Kas
Pendapatan
Komprehensif Liabilitas
Keweajiban
Program
Aset
Program
Saldo awal 22.000 (28.000) (250.000) 222.000
Biaya jasa kini 34.000 (34.000)
Biaya bunga 25.000 (25.000)
Pendapatan bunga (22.200) 22.200
Iuran (26.000) 26.000
Imbalan 20.000 (20.000)
Penurunan (kenaikan) kewajiban (9.500) 9.500
Selisih aktuaria Aset Program (26.400) 26.400
Amortisasi biaya jasa lalu
Kerugian (keuntungan) akturial
36.800 (26.000) (35.900) 25.100
(14.900) (2.900) (279.500) 276.600
207
Jurnal
208
Beban pensiun 36.800
Liabilitas manfaat pensiun 25.100
Kas 26.000
Pendapatan Komprehensif Lain 35.900
Liabilitas
Nilai kini Kewajiban (279.500)
Aset Program 276.600
Net Liabilitas manfaat pensiun (2.900)
Ekuitas
Pendapatan komprehensif lain 14.900
Ilustrasi – PSAK 24 (Revisi 2013)
JURNAL UMUM MEMO
Beban Kas
Pend
Komprehensif Liabilitas
Nilai Kini
Kewajiban Aset
Saldo awal (200.000) 200.000
Biaya jasa kini 30.000 (30.000)
Biaya bunga 20.000 (20.000)
Hasil yang diharapkan (24.000) 24.000
Iuran (24.000) 24.000
Imbalan 16.000 (16.000)
Penurunan (ken) kewajiban 16.000 (16.000)
Selisih aktual atas harapan 12.000 (12.000)Amortisasi biaya jasa lalu
Kerugian (keuntung) akturial
Jmll tahun berjalan 26.000 (24.000) 28.000 (30.000) (250.000) 220.000
Saldo Akhir 28.000
209
Ilustrasi – – PSAK 24 (Revisi 2013)
210
Beban pensiun 26.000
Pendapatan Komprehensif Lain 28.000
Kas 24.000
Liabilitas 30.000
Liabilitas
Nilai kini Kewajiban (250.000)
Aset Program 220.000
Net Liabilitas manfaat pensiun (30.000)
Ekuitas
Pendapatan komprehensif lain 28.000
Ilustrasi 2 - – PSAK 24 (Revisi 2013)
• Imbalan kerja perusahaan:
211
KETERANGAN
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X1 250.000
Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X1 222.000
Rugi Aktuaria OCI – Awal 20X1 22.000
Biaya Jasa Kini 34.000
Tingkat Diskonto 10%
Iuran 26.000
Imbalan 20.000
Nilai Kini Kewajinan imbalan – Akhir 20X1 279.500
Nilai wajar aset – Akhir 20X1 276.600
Ilustrasi 2 – PSAK 24 (Revisi 2013)
JURNAL UMUM MEMO
Beban Kas
Pendapatan
Komprehensif Liabilitas
Keweajiban
Program
Aset
Program
Saldo awal 22.000 (28.000) (250.000) 222.000
Biaya jasa kini 34.000 (34.000)
Biaya bunga 25.000 (25.000)
Pendapatan bunga (22.200) 22.200
Iuran (26.000) 26.000
Imbalan 20.000 (20.000)
Penurunan (kenaikan) kewajiban (9.500) 9.500
Selisih aktuaria Aset Program (26.400) 26.400
Amortisasi biaya jasa lalu
Kerugian (keuntungan) akturial
36.800 (26.000) (35.900) 25.100
(14.900) (2.900) (279.500) 276.600
212
Jurnal
213
Beban pensiun 36.800
Liabilitas manfaat pensiun 25.100
Kas 26.000
Pendapatan Komprehensif Lain 35.900
Liabilitas
Nilai kini Kewajiban (279.500)
Aset Program 276.600
Net Liabilitas manfaat pensiun (2.900)
Ekuitas
Pendapatan komprehensif lain 14.900
PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham
PSAK 53 harus diterapkan untuk seluruh transaksi pembayaran berbasis saham, yang didefinisikan sebagai berikut:
■ Equity-settled, Diselesaikan dengan instrumen ekuitas, entitas yang menerima barang atau jasa yang dibayar dengan instrumen ekuitas milik entitas (termasuk saham dan opsi saham)
■ Cash-settled, Diselesaikan dengan pembayaran kas, entitas yang memperoleh barang atau jasa akan menimbulkan liabilitas kepada pemasok barang atau jasa untuk suatu jumlah tertentu yang dihitung berdasarkan harga (nilai) saham milik entitas atau instrumen ekuitas entitas; dan
■ Transaksi dimana entitas menerima barang atau jasa dimana entitas maupun pemasok barang atau jasa memiliki pilihan atas transaksi tersebut untuk diselesaikan secara tunai (atau aset lain) atau instrumen ekuitas.
214
PSAK 18: Program Purna Karya
• IAS 26 Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans
• PSAK 18 (revisi 2010) tidak hanya mengatur entitas dana pensiun, tetapi semua program manfaat purnakarya yang memenuhi definisi(par 8).
• Program manfaat karya:
– Program Manfaat Pasti
– Program Iuran Pasti
– Hybrid Plan
• Hybrid plan diberlakukan sebagai manfaat pasti
215
PSAK 18: Program Purna Karya
• Program Iuran Pasti:
– Jumlah manfaat masa depan yang diterima peserta berdasarkan:
a. jumlah iuran
b. efisiensi kegiatan operasional
c. pendapatan investasi
– Tujuan pelaporan memberikan informasi periodikpenyelenggaraan program purnakarya dan kinerja investasi
– Laporan keuangan program iuran pasti, mencakup:
• Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya
• Penjelasan mengenai kebijakan pendanaan
216
PSAK 18: Program Purna Karya
• Program Manfaat Pasti:
– Laporan keuangan program manfaat pasti mencakup:
• laporan yang menyajikan:
– Aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya
– nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji dan
– surplus/defisit atau
• Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya.
– Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji didasarkan padamanfaat purnakarya terjanji menggunakan tingkat gaji kini atau tingkatgaji proyeksi
– Tujuan pelaporan program manfaat purnakarya memberikan informasi secara periodik sumber daya keuangan dan setiap perubahanmanfaat yang akan diterima peserta dalam program manfaat pasti
217
PSAK 18: Program Purna Karya
• Investasi pada surat berharga yang diperdagangkan nilai wajar. Nilai wajar = nilai pasar.
• Investasi pada non‐surat berharga yang diperdagangkan nilaiwajar mengacu SAK terkait.
• Pengungkapan : – Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya
– Ringkasan dari kebijakan akuntansi yang signifikan dan
– Penjelasan mengenai program purnakarya dan pengaruh setiapperubahan program purnakarya selama periode tersebut
218
PSAK - 22
Akuntansi dan Pengukuran setelah
Pengakuan Awal
ISI
219
Efektif berlaku 2011 Menggantikan PSAK 22
1994
Metode Akuisisi Pengungkapan
Pedoman Aplikasi
Teori konsolidasi
220
Atribut Entity Theory Parent Theory
Perbedaan fair value dari aset dan liabilitas
terindentifikasi pada saat akuisisi
Diakui penuh,mencerminkan hak untuk
induk dan non pengendali.
Hanya diakui sebesar hak induk
Penyajian pihak non pengendali / NCI
Sebagai bagian dari ekuitasTidak sebagai equity atau utang (sebelum
ekuitas)
GoodwillGoodwill merupakan aset entitas yang diakui penuh
pada tanggal akuisis
Goodwill hanya milik induk
• Entity Theory menganggap entitas konsolidasi sebagai satu entitas tersendiri yang dimiliki oleh induk dan non pengendali
• Parent Theory menganggap konsolidasi sebagai perpanjangan entitas induk
PSAK – 22 dan IFRS 3R Business Combination
Biaya akuisisi
Metode Pencatatan
Ruang Lingkup
PSAK 22 1994
• Kecuali• Under common
control• Ventura bersama
• Purchase dan Polling of interest
• Komponen harga perolehan
• Panduan tersendiri untuk nilai wajar
• Diukur dengan nilai wajar saat perolehan tidak ada penilaian kembali
• Berdasarkan nilai tercatat netto
• Goodwill parent• Diamortisasi• Neg goodwiil diakui
221
Non Pengendali
Akuisisi bertahap
Pengukuran aset dan liab
Goodwill
PSAK 22 2010• Kecuali
• UCC• Ventura bersama• Akuisisi aset
• Metode Akuisisi
• Dibebankan periode berjalan
• Mengikuti SAK lain
• Diukur kembali, selisih diakui laba/rugi
• Berdasarkan nilai wajar / porsi aset identifikasi
• Goodwill entity• impairment• Neg goodwiil –
laba/rugi
Identifikasi Kombinasi Bisnis
222
Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi
memperoleh “pengendalian” atas satu atau lebih bisnis.
“penggabungan sesungguhnya (true merger)” atau“penggabungan setara (merger of equals)”
Bisnis
223
Bisnis adalah suatu rangkaian terpadu dari kegiatan dan aset yang mampu diadakan dan dikelola dengan tujuan
memberikan hasil dalam bentuk dividen, biaya yang lebih rendah, atau manfaat ekonomi lainnya secara langsung
kepada investor atau pemilik, anggota, atau peserta lainnya.
Prinsip dalam PSAK 22 / IFRS R3
Elemen yang dikeluarkan
Imbalan diberikan
Kepemilikan yang dimiliki sebelumnya
Kepentingan non pengenlai
Goodwill
Aset diidentifikasi dan liabilitas yang dialihkan (entitas yang diakuisisi)
Pendekatan dua kolom
Excluded elements
Considerationtransferred
Previouslyheld interest
Non-ontrollinginterest
Goodwill
Identifiableassets andliabilities
Prinsip Pengukuran
• Pengukuran kepentingan nonpengendali baik pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan non pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi.
• Pengukuran nilai wajar aset teridentifikasi tertentu dan kepentingan non pengendali (B41-45)
• Pengecualian par 24-31
225
Pihak pengakuisisi mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dengan nilai
wajar pada tanggal akuisisi.
Pihak pengakuisisi mengakui goodwill pada tanggal akuisisi yang diukur sebagai selisih lebih (a) atas (b) :a) nilai agregat dari:
i. Imbalan yang dialihkan nilai wajar tanggal akuisisi (37);
ii. Kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi; dan
iii. untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap (41 dan 42), nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yangdiakuisisi.
b) selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi
Goodwill (32)
226
Excluded elements
Considerationtransferred
Previouslyheld interest
Non-ontrollinginterest
Goodwill
Identifiableassets andliabilities
Jika kepentingan ekuitas pihak yang diakuisisi lebih andal, goodwill ditentukan dengan nilai wajar tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas yang dialihkan.
Jika terdapat imbalan yang dialihkan nilai wajar kepentingan ekuitas pengakuisisi ditentukan dengan teknik penilaian (B46-49)
Goodwill (33)
227
Excluded elements
Considerationtransferred
Previouslyheld interest
Non-ontrollinginterest
Goodwill
Identifiableassets andliabilities
Jika jumlah b melebihi jumlah a, pihak pengakuisisi mengakui keuntungan yang dihasilkan dalam laporan laba rugi pada tanggal akuisisi.
Terjadi karena pembelian terpaksa atau karena pengecualian (22-31)
Sebelum diakui, pihak pengakuisisi menilai kembali apakah telah mendidentifikasi dengan tepat seluruh aset yang diperoleh dan liabilitas yang dialihkan serta aset/kewajiban lain
Pembelian diskon (34-36)
228
Excluded elements
Considerationtransferred
Previouslyheld interest
Non-ontrollinginterest
Goodwill
Identifiableassets andliabilities
Ilustrasi Penggabungan Usaha
• PT. Melati membeli 80% saham kepemilikan PT. Kenanga pada 2 Januari 2011, 8000 lembar dengan harga 10/lembar., nilai nominal saham 5/lembar Nilai total aset bersih PT. Kenanga pada tanggal akuisisi sebesar 80.000. Berdasarkan informasi apraisal, nilai aset PT. Kenangan dalam rangka akuisisi dinilai kembali dengan kenaikan sebesar 10.000. Dalam rangka akuisisi tersebut dikeluarkan biaya konsultan, akuntan sebesar 4.000. Biaya registrasi akuisi saham sebesar 2.000.
• Jurnal akuisisi PT. KenangaInvestasi dai PT. Kenanga 80.000Biaya akuisisi 4.000
Modal saham 40.000Tambahan modal saham 40.000Kas 4.000
Tambahan modal saham 2.000Kas 2.000
Nilai investasi 80.000 ;
Nilai buku 80.000 ; nilia wajar = 90.000.
Jumlah yang dibeli 80% = 64.000 dan nilai wajar 72.000 . Goodwill parent = 8.000
Goodwill total = 10.000
Ilustrasi Penggabungan usaha
• PT. Induk mengakuisi 80% saham PT. Anak. Aset yang diserahkan untukakuisisi 1.200.000. Non pengendali 20%. Nilai buku Ekuitas PT. Anak pada(1/1/20x1): 1.000.000). Dalam akuisisi terdapat perbedaan nilai buku dengannilai wajar 300.000 untuk tanah 200.000 dan gedung 100.000 (10thn). Laba Anak selama tahun tersebut 200.000, dividen yang dibagikan 100.000
Induk Anak Induk Anak
Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000
8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000
Induk Anak Induk Anak
Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000
Investasi di anak 1.200.000
8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000
Ilustrasi Penggabungan usaha
• Goodwill = Investasi S – (% P’ownership x fair value asset)• Nilai wajar aset = 1.000.000 + 300.000 = 1.300.000• Goodwill = 1.200.000 – 80% * 1.300.000 = 160.000 goodwill untuk parent• Goodwill untuk np = 160.000/80% * 20% = 40.000• Jika goodwilll hanya untuk parent = 160.000• Jika untuk parent dan non pengendali = 200.000
Asetmenjadi
lebih besar
Induk Anak FV Induk Anak FV
Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000
8.200.000 2.300.000 8.200.000 2.300.000
• Aset digabungkan sebesar nilai wajar 1.500.000+300.000 = 1.800.000(total)• PSAK lama yang digabungkan hanya 1.500.000 + 80%*300.000• PSAK lama non controlling interest = 1.000.000 * 20% = 200.000 • PSAK baru non controlling interest = 1.300.000 * 20% = 260.000
Ilustrasi Penggabungan usaha
232
Induk Anak FV Induk Anak FV
Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000
Investasi di anak 1.200.000
8.200.000 2.300.000 8.200.000 2.300.000
Konsolidasi Konsolidasi
Aset lancar 2.500.000 Liabilitas 3.200.000
Aset tidak lancar 6.800.000 Ekuitas 6.000.000
Goodwill 160.000 Non pengendali 260.000
9.460.000 9.460.000
Knsl Knsl
AL 2.500 L 3.200
ATL 6.800 E 6.000
GW 200 NP 300
9.500 9.500
Goowill parent Goowill parent & NCI
Knsl Knsl
AL 2.500 L 3.200
ATL 6.740 E 6.000
GW 160 NP 200
9.400 9.400PSAK LAMA
Aset menjadi lebih besar:Fakto r: Jml akuisisi,
Perbedaan BV, FV, HP
Ilustrasi Penggabungan Usaha Bertahap
• Entitas A sebelumnya memiliki entitas B sebesar 20% dengan nilai 320 juta.
Nilai buku entitas B total sebesar 1.500 juta.
• Entitas A membeli tambahan saham entitas B sebanyak 60% dengan harga
1.200. Nilai wajar aset B saat akuisisi sebesar 1.800.
• Total kepemilikan baru 20% + 60% = 80%.
• Nilai wajar yang baru 60% = 1.200 maka 100% = 2.000
• Harga wajar dari aset yang dibeli 1.800 sehingga
• goodwill total 2.000-1.800 = 200, maka goodwill untuk minoritas = 40
• Goodwiil parent 1.600 – 80%x1.800 = 1.600 – 1.440 = 160.
• Kepemilikan lama dinilai kembali 20% x 2.000 = 400, sehingga ada
keuntungan 400-320 = 80.
• Investasi yang baru sebesar 80% x 2000 = 1.600
• Jurnal
• Investasi 1.200
• Kas 1.200
• Investasi 80
• Keuntungan investasi 80
Goodwill tidak diamortisasi
• Goodwill dinilai apakah mengalami penurunan nilai
• Jika mengalami penurunan nilai diturunkan selanjutnya direview setiappelaporan
• Penurunan nilai apakah nilai tercatat lebih tinggi dibandingkan dengannilai dapat diperoleh kembali (recoverable amount)
• Nilai diperoleh kembali, nilai yang lebih tinggi antara :– Nilai wajar dikurangi biaya penjualan jika dijual
– Nilai pakai / hasil dari investasi di masa datang jika dipakai / dipertahankan
Nilai wajar – penjualan4.500.000
Nilai buku5.000.000
Nilai pakai4.000.000
Nilai diperoleh kembali4.500.000
Penurunannilai
500.000
PSAK 4 LK Tersendiri
Sebagai bagan dari informasitambahan
Iinvestasi dicatat dengan menggunakan metode biaya
Hanya untuk entitas terkonsolidasi
Ketentuan Penyajian Pengungkapan
235
Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 65
236
Entitas induk yang mengendalikan satu atau lebih entitas lain menyajikan laporan keuangan konsolidasian
Investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau memiliki hak imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee melalui kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaan investee; jika dan hanya jika memiliki
Kekuasaan agas invesste
Eksposure atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee
Kemampuan untuk menggunakaan kekuasaaanya atas investee untuk mempengaruhi imbal hasil investor.
Entitas menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa
Kehilangan pengendalian - entitas induk (31)
• Mereklasifikasi ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh SAK lain, sejumlah yang diidentifikasi dalam paragraf 32; dan
• Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi yang dapat diatribusikan pada entitas induk.
Keuntungan/ Kerugian dlm LR
Nilai wajar investasi tersisa
Saham / Aset diterima (pembayaran)Nilai investasi
tercatat SELISIH
Reklasifikasi ke Saldo Laba
Contoh
• A memiliki 45% hak suara B; sisa 55% hak suara B dimiliki oleh berbagai pihakyang tersebar secara luas (tidak ada salah satu pihak yang memiliki > 1% haksuara)
• A memiliki kekuasaan atas B, karena A mempunyai hak suara mayoritas B (berdasarkan ukuran absolut)
• C memiliki 45% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh dua pihak lain (masing‐masing memiliki 26%) dan 3% dimiliki oleh tiga pihak lain yang masingmasing memegang 1%.
• C tidak memiliki kekuasaan atas D, karena jika dua pihak yang memilikimasing‐masing 26% bersamas-ama dapat mencegah pihak C untuk mengambilkeputusan terkait aktivitas relevan.
Contoh
• E memiliki 45% hak suara F; sisa 55% hak suara F dimiliki secara tersebar oleh 11 pemegang saham yang masing-masing memiliki 5%.
• Ukuran kepemilikan hak suara E dan penyebaran hak suara lain tidak secarakonklusif menentukan apakah E memiliki kekuasaan atas F. Fakta dan keadaan lain harus dipertimbangkan untuk menentukan apakah E memiliki kekuasaanatas F
• C memiliki 40% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh G sebesar 15% dana pesiun perusahaan dan lainnya pihak lain yang masingmasing memegang < 1%.
• C memiliki kekuasaan atas D, karena dana pernsiun tidak mungkin memiliki kepututasn yang berbeda dengan perusahaan, sehingga secara defacto entitas C mengendalikan D
Contoh
• AAA memiliki 35% hak suara BBB, tiga pemegang saham lain memilikimasing-masing 5%, dan 50% pemegang saham lainnya dengan masing-masing kurang 1%. RUPS terakhir dihadiri oleh 75% AAA tidak memilikikekuasaan atas BBB
• AAA memiliki38% hak suara BBB, tiga pemegang saham lain memilikimasing-masing 4%, dan 50% pemegang saham lainnya dengan masing-masing kurang 1%. RUPS terakhir dihadiri oleh 75% AAA memilikikekuasaan atas BBB?
Contoh Kehilangan Pengendalian
• Amarta memiliki 100% saham Barata (aset neto Rp500)• Amarta menjual 85% saham Barata , sisa 15% saham BBB diklasifikasikan
sbg AFS• Hasil penjualan 85% saham Barata Rp750• Nilai wajar sisa 15% saham Barata Rp130
241
Investasi pada Barata (aset keuangan) 130Kas dan setara kas 750
Investasi pada Barata (entitas anak) 500Keuntungan 380
Keuntungan = 85% 750 - 85% x 500 = 32515% 130 – 15%x 500 = 55Total 380
Contoh tidak Kehilangan Pengendalian
• AAA memiliki 100% saham BBB (aset neto Rp4.000)
• AAA menjual 10% saham BBB seharga Rp500
242
Kas 500
Investasi pada BBB(4.000 x 10%) 400
Keuntungan (ekuitas) 100
Pengaturan Bersama PSAK 66
243
Pengaturan bersama adalah pengaturan yang dua atau lebih pihak memiliki pengendalian bersama.
Karakteristik pengaturan bersama:
Para pihak terikat suatu pengaturan kontraktual
Pengaturan kontraktual memberikan pengendalian bersama kepada dua atau lebih pihak dalam pengaturan tersebut
Pengendalian bersama persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu pengaturan, yang ada hanya ketika keputusan mengenai aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian
Jenis pengaturan : operasi bersama mencatat bagian atas aset. Liabilitas, pendapatan, beban
Ventura bersama investasi, metode ekuitas
Perubahan Standar
244
Jenis dan Klasifikasi Pengaturan Bersama
245
Laporan Keuangan Para Pihak – Operator Bersama
246
• aset, mencakup bagiannya atas aset apapun yang dimiliki bersama
• liabilitas, mencakup bagiannya atas liabilitas apapun yang terjadi bersama.
• pendapatan dari penjualan bagiannya atas output yang dihasilkan dari operasi bersama;
• bagiannya atas pendapatan dari penjualan output oleh operasi bersama; dan
• beban, mencakup bagiannya atas beban apapun yang terjadi secara bersama-sama.
Operator bersama mengakui hal berikut terkait dengan kepentingannya dalam operasi bersama:
Contoh - Konstruksi
• CI02. A dan B (para pihak) adalah dua perusahaan yang bisnisnya adalahpenyediaan berbagai jenis jasa konstruksi publik dan swasta. Mereka membentukpengaturan kontraktual untuk bekerja sama untuk tujuan pemenuhan kontrakdengan pemerintah atas desain dan konstruksi jalan antara dua kota. Pengaturankontraktual tersebut menentukan bagian partisipasi A dan B dan menetapkanpengendalian bersama atas pengaturan, yang subjek pengaturan tersebut adalahpenyerahan jalan.
• CI03. Para pihak membentuk kendaraan terpisah (entitas Z) sebagai pihak yang akan melakukan pengaturan. Entitas Z, atas nama A dan B, menyepakati kontrak dengan pemerintah. Selain itu, aset dan liabilitas terkait dengan pengaturan dimiliki oleh entitas Z.Fitur utama bentuk hukum entitas Z adalah bahwa parapihak, bukan entitas Z, memiliki hak atas aset entitas dan kewajiban terhadapliabilitas entitas.
247
Contoh - Konstruksi
• CI04. Pengaturan kontraktual antara A dan B menetapkan bahwa:
a) hak atas semua aset yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas dalam pengaturandibagi oleh para pihak berdasarkan bagian partisipasi mereka dalam pengaturan;
b) para pihak memiliki beberapa tanggung jawab dan tanggung jawab bersama untuksemua kewajiban operasinal dan keuangan terkait dengan aktivitas dalam pengaturan berdasarkan bagian partisipasi mereka dalam pengaturan; dan
c) keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari aktivitas pengaturan dibagi oleh A dan B berdasarkan bagian partisipasi mereka dalam pengaturan
• CI05. Untuk tujuan koordinasi dan pengawasan aktivitas, A dan B menunjukoperator, yang akan menjadi karyawan dari salah satu pihak. Setelah waktu yang ditentukan, peran operator akan digilir dari satu pihak ke pihak lain. A dan B menyetujui bahwa aktivitas akan dilaksanakan oleh karyawan operator atas dasar‘tidak ada keuntungan atau kerugian’.
• CI06. Sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam kontrak dengan pemerintah, entitas Z adalah pihak yang akan menagihkan jasa konstruksi kepadapemerintah atas nama para pihak.
248
Contoh - Konstruksi
ANALISIS
• CI07. Pengaturan bersama dilaksanakan melalui kendaraan terpisah yang bentukhukumnya tidak memberikan pemisahan antara para pihak dan kendaraan terpisah(yaitu aset dan liabilitas yang dimiliki dalam entitas Z adalah aset dan liabilitas parapihak). Hal ini diperkuat dengan persyaratan yang telah disetujui oleh para pihakdalam pengaturan kontraktual mereka, yang menyatakan bahwa A dan B memilikihak atas aset, dan kewajiban terhadap liabilitas, terkait dengan pengaturan yang dilakukan melalui entitas Z. Pengaturan bersama tersebut adalah operasi bersama.
• CI08. A dan B masing-masing mengakui dalam laporan keuangan mereka bagian mereka atas aset (contohnya aset tetap, piutang dagang) dan bagian mereka atassetiap liabilitas yang dihasilkan dari pengaturan (contohnya utang dagang kepadapihak ketiga) berdasarkan bagian partisipasi yang disetujui oleh mereka. Masing-masing pihak juga mengakui bagiannya atas pendapatan dan beban yang dihasilkan dari jasa konstruksi yang diberikan kepada pemerintah melalui entitas Z.
249
Contoh – Pengolahan LNG
• CI44. Perusahaan A memiliki lapangan gas yang belum dikembangkan yang berisisumber daya gas yang substansial. Perusahaan A menentukan bahwa lapangan gas akan dapat berjalan secara ekonomis hanya jika gas tersebut dijual ke pelanggan di pasar luar negeri. Untuk melakukannya, fasilitas gas alam cair (LNG) harusdibangun untuk mencairkan gas sehingga gas dapat diangkut dengan kapal kepasar luar negeri.
• CI45. Perusahaan A menyepakati pengaturan bersama dengan perusahaan B dalam rangka mengembangkan dan mengoperasikan lapangan gas dan fasilitas LNG. Di bawah pengaturan tersebut, perusahaan A dan B (para pihak) menyetujui untukberkontribusi lapangan gas dan kas, masing-masing, untuk kendaraan terpisah, entitas C. Sebagai imbalan terhadap kontribusi tersebut, masing-masing pihakmengambil 50% bagian kepemilikan atas entitas C. Fitur utama bentuk hukumentitas C adalah bahwa fitur tersebut menyebabkan kendaraan terpisahdipertimbangkan sebagai dirinya sendiri (yaitu aset dan liabilitas yang dimiliki di dalam kendaraan terpisah adalah aset dan liabilitas kendaraan terpisah dan bukanaset dan liabilitas para pihak).
250
Contoh – Pengolahan LNG
• CI46. Pengaturan kontraktual antara para pihak menyatakan bahwa:a) perusahaan A dan B masing-masing harus menunjuk dua komisarisnya sebagai dewan
komisaris entitas C. Dewan komisaris harus menyetujui secara bulatatas strategi daninvestasi yang dilakukan oleh entitas C.
b) manajemen sehari-hari atas lapangan gas dan fasilitas LNG, termasuk aktivitaspengembangan dan konstruksi, akan dilakukan oleh staf perusahaan B sesuai denganarahan yang disetujui bersama oleh para pihak. Entitas C akan mengganti kepada B atasbiaya yang terjadi dalam mengelola lapangan gas dan fasilitas LNG.
c) entitas C bertanggung jawab atas pajak dan royalti atas produksi dan penjualan LNG sama seperti liabilitas lainnya yang terjadi dalam kegiatan usaha normal, seperti utangdagang, restorasi lapangan, dan liabilitas purna operasi (decommisioning). (d) perusahaan A dan B memiliki bagian yang sama dalam keuntungan dari kegiatan yang dilakukan dalam pengaturan dan, dengan demikian, mempunyai hak bagian yang samaatas setiap dividen yang dibagikan oleh entitas C.
251
Contoh – Pengolahan LNG
• CI48. Dewan komisaris entitas C memutuskan untuk menyepakati pengaturanpembiayaan dengan sindikasi pemberi pinjaman Untuk embantu pendanaanpengembangan lapangan gas dan pembangunan fasilitas LNG. Estimasi total biayapengembangan dan konstruksi adalah Rp1.000.000.000. CI49. Sindikasi pinjaman memberikan entitas C pinjaman Rp700.000.000. Pengaturan pembiayaanmenentukan bahwa sindikasi memiliki jaminan untuk perusahaan A dan B hanyajika entitas C gagal bayar pada pengaturan pinjaman selama pengembanganlapangan dan pembangunan fasilitas LNG. Sindikasi pinjaman menyetujui bahwasindikasi tidak memiliki jaminan dari perusahaan A dan B pada saat fasilitas LNG telah berproduksi karena sindikasi telah me-nilai bahwa arus kas masuk entitas C yang dihasilkan dari penjualan LNG akan cukup untuk memenuhi pembayarankembali pinjaman. Meskipun pada saat ini para kreditur tidak mempunyai jaminanatas perusahaan A dan B, tetapi sindikasi mempertahankan perlindungan atasgagal bayar entitas C dengan mengambil hak gadai atas fasilitas LNG.
252
Contoh – Pengolahan LNG
ANALISIS
• CI50. Pengaturan bersama dibentuk melalui kendaraan terpisah yang bentukhukumnya memberikan pemisahan antara para pihak dan kendaraan terpisah.Persyaratan dalam pengaturan kontraktual tidak menyatakan bahwa para pihakmemiliki hak atas aset atau kewajiban terhadap liabilitas entitas C, tetapi merekamenetapkan bahwa para pihak memiliki hak atas aset neto entitas C. Sifat jaminandari pengaturan pembiayaan selama pengembangan lapangan gas dan konstruksifasilitas LNG (yaitu perusahaan A dan B memberikan jaminan terpisah selamatahap ini) tidak dengan sendirinya memaksakan para pihak menanggung liabilitasentitas C (yaitu pinjaman yang merupakan liabilitas entitas C). Perusahaan A dan Bmemiliki liabilitas terpisah, yang merupakan jaminan mereka untuk membayarkembali pinjaman jika entitas C gagal bayar selama tahap pengembangan dankonstruksi.
• CI51. Tidak ada fakta, dan keadaan lain yang mengindikasikan bahwa para pihakmemiliki hak atas seluruh manfaat ekonomi yang substansial dari aset entitas Cdan bahwa para pihak memiliki kewajiban atas liabilitas entitas C. Pengaturanbersama tersebut adalah ventura bersama. CI52. Para pihak mengakui hak merekaatas aset neto entitas C sebagai investasi dan mencatatnya dengan menggunakanmetode ekuitas.
253
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 15
254
Entitas Asosiasi entitas yang mana investor memiliki pengaruh signifikan
Ventura Bersama pengaturan bersama yang para pihaknya memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset neto dari pengaturan
Metode Ekuitas metode akuntansi di mana investasi awalnya dicatat sebesar harga perolehan selanjutnya disesuaikan atas perubahan pascaperolehan laba atau rugi dan penghasilan komprehensif lain. Harga perolehan awal + bagian laba – bagian rugi – bagian distribusi dari investee +/-
penghasilan komprehensif
Ketika investasi rugi sehingga investasi menjadi negatif, maka investasi akan disajikan sebesar nol, liabilitas diakui jika memiliki kewajiban hukum dan konstruktif. Jika laba, pengakuan laba baru setelah bagian laba sama dengan bagian rugi yang telah diakui.
Penerapan Metode Ekuitas
• Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas investee mencatat investasinya pada entitas investasi atau ventura bersama dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali jika investasi tersebut memenuhi syarat pengecualian penerapan metode ekuitas
255
• Pengecualian – jika investasi dimilliki atau dimiliki secara tidak langsung melalui entitas modal ventura, reksa dana, unit perwalian dan entitas serupa termasuk dana asuransi terkait investasi dapat memilih menggunakan nilai wajar PSAK 55
• Jika entitas mau dijual menerapkan PSAK 58
Penghentian Metode Ekuitas
256
• Jika entitas menjadi entitas anak PSAK 65
• Jika sisa kepentingan merupakan aset keuangan PSAK 55. Nilai wajar sisa kepentingan diangggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai PSAK 55, entitas mengakui selisihnya sebagai laba rugi.
• Ketika metode ekuitas dihentikan, seluruh jumlah yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain menggunakan dasar yang sama jika investee melepas aset dan liabilitas.
• Jika investee menjadi investasi pada ventura bersama atau sebaliknya, maka entitas melanjutkan penerapan metode ekuitas dan tidak mengukur kembali kepentingan yang tersisa.
Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 67
257
Entitas mengungkapkan pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat dalam menentukan bahwa entitas memiliki pengendalian, pengendalian bersama, pengaruh signifikan dan jenis pengaturan.
Entitas mengungkapkan informasi pengguna LK konsolidasian Memahami komposisi kelompok usaha dan kepentingan yang dimiliki dalam aktivitas &
arus kas
Mengevaluasi sifat dan luas pembatasan; sifat dan perubahan risiko; konsekuensi perubahan kepemilikan; konsekuensi hilangnya pengendalian
Entitas asosiasi dan pnengaturan bersama sifat, luas dan dampak keuangan dari kepentingannya; sifat dan perubahan risiko signifikan
Entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi sifat dan luas kepentingan; sifat dan perubahan risiko
Contoh• Pada 1 Januari 2012, PT Aneka membeli 30% saham berhak suara PT
Merapi sebesar Rp4.000 milyar dengan laba rugi untuk tahun 2012 sd 2015
• Nilai tercatat investasi:
– Tahun 2010 Rp 1.000 milyar
– Tahun 2011 Rp 0
– Tahun 2012 Rp 0
– Tahun 2013 Rp 1.600
258
Tahun Laba (rugi) PT Serbaneka
Porsi laba (rugi) utkPT. Aneka
Nilai tercatat
2012 (10.00) (3.000) 1.000
2013 (8.000) (2.400) (1.400)
2014 4.000 1.200 (200)
2015 6.000 1.800 1.600
Metode Ekuitas
Pada 1 Desember dibeli investasi sebesar 500.000 yang merupakan 25% kepemilikan pada PT. Mutiara. Pada 31 Desember Mutiara melaporkanadanya laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan sebesar 200,000. danpenghasilan komprehensif lain 40.000. dan membagikan dividen 150.0000
Jan.1 Investasi jangka panjang 500.000 Kas 500.000
Des.31 Investasi jangka panjang 60.000 Pendapatan Investasi 50.000Penghasila komprehensif lain 10.000(pengumuman laba bersih, 200,000 x 0.25)
Des.31 Kas 37.500 Investasi Jangka Panjang 37.500(pengumuman dividen = 150,000 x 0.25)
259
Kehilangan Pengaruh Signifikan
Pada 31 Desember 2015 Entitas menjual 20% kepemilikan pada PT. Intandengan harga 4.000. Kepemilikan sebelum dilakukan penjualan 30%, saldoinvestasi sebelum dilakukan penjualan besar 3.000. Saldo penghasilankomprehensif terkait dengan investasi ini 500
31 Des Kas 4.000Investasi jangka panjang 1.000 Keuntungan penjualan investasi 3.000
Penghasilan komprehensif lain 500Penghasilan dari investasi 500
Jika 20% sama dengan 4.000 maka 10% = 1.000Investasi tersis akan dicatat sebesar 2.000 (nilai wajar dari 10%)Keuntungan penjualan investasi: • Keuntungan dari investasi dijual 4.000 – 2.000 = 2.000• Keuntungan kenaikan investasi yang tersis 2.000 – 1.000 = 1.000
260
PSAK 45 : Organisasi Nirlaba
• Mengatur pelaporan keuangan entitas nirlaba.
• Diharapkan laporan keuangan entitas nirlaba dapat lebih mudah dipahami, memilikirelevansi, dan memiliki daya banding yang tinggi.
• Pemisahan perolehan dana untuk tujuan pertanggungjawaban
• Laporan keuangan Organisasi Nirlaba
• Pernyataan ini menetapkan informasi dasar tertentu yang disajikan dalam laporankeuangan entitas nirlaba.
• Pengaturan yang tidak diatur dalam Pernyataan ini mengacu pada SAK, atau SAK ETAP untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan.
261
Laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periodelaporan
Laporan aktivitas untuk suatu periode pelaporan
Laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan
Catatan atas laporan keuangan.
Laporan PosisiKeuangan
LaporanAktivitasBentuk A
LaporanAktivitasBentuk A
PSAK 61 Hibah Pemerintah
• Akuntansi dan pengungkapan atas hibah pemerintah
• Pengungkapan atas bentuk lain bantuan pemerintah
• Hibah pemerintah diakui jika terdapat keyakinan memadai:
– entitas akan mematuhi kondisi yang melekat pada hibah tersebut, dan
– hibah akan diterima
• Hibah pemerintah diakui dalam laba rugi dengan dasar sistematis selama periode entitas mengakui sebagai beban atas biaya terkait yang dimaksudkan akan dikompensasi dengan hibah.
• Pendekatan penghasilan >>> dalam laba rugi
– Hibah pemerintah terkait dengan aset Penghasilan ditangguhkan, atau Pengurang jumlah tercatat aset
– Hibah pemerintah terkait dengan penghasilan Pendapatan (laba rugi), atau Pengurang beban
265
PSAK 62 Kontrak Asuransi
266
1• Salah satu pihak (insurer) secara signifikan menerima risiko
asuransi (insurance risk);
2• Ketidakpastian kejadian masa depan;
3
• Mengandung risiko asuransi (insurance risk) dan risiko lain. Namun risiko asuransi dan risiko lain seperti risiko keuangan(financial risk) yang timbul dalam kontrak asuransi harusdipisahkan.
Dampak:Jika PSAK 62 diterapkan, maka kontrak yang mempunyai bentuk hukumsebagai kontrak asuransi belum tentu memenuhi definisi sebagai kontrakasuransi, begitu juga sebaliknya.
Karakteristik
Implikasi Penerapan PSAK 62
267
PSAK 62
PSAK 62: Kontrak Asuransi
268
• Mengatur Kontrak Asuransi: Life dan non-life, kontrak asuransi langsung(direct insurance) dan reasuransi.
• Karakteristik:
Salah satu pihak (insurer) secara signifikan menerima risiko asuransi(insurance risk);
Ketidakpastian kejadian masa depan;
Mengandung risiko asuransi (insurance risk) dan risiko lain. Namun risikoasuransi dan risiko lain seperti risiko keuangan (financial risk) yang timbuldalam kontrak asuransi harus dipisahkan.
Tes kecukupan liabilitas
– Insurer menilai kecukupan liabilitas asuransi dengan menggunakan
estimasi kini atas arus kas masa depan
– Jika nilai tercatat liabilitas asuransi tidak mencukupi dibandingkan
estimasi arus kas masa depan, maka kekurangan harus diakui
dalam laporan laba rugi.
PSAK 38 Kontrak Asuransi Jiwa
269
• Kontrak asuransi diatur secara umum dalam PSAK 62, untuk kontrak asuransi jiwa diatur lebih khusus dalam PSAK 38
• Kontrak asuransi dibedakan menjadi kontrak jangka pendek dan kontrak jangka panjang.
• Pendapatan premi kontrak jangka pendek; premi kontrak jangka panjang; pendapatan lain.
• Beban klaim klaim yang disetujui; klaim dalam proses penyelesaian; klaim yang terjadi tapi belum dilaporkan; klaim reasuransi (pengurang beban klaim)
• Liabilitas manfaat polis masa depan disajikan dalam aktuaria berdasarkan perhitungan aktuaria harus memenuhi tes kecukupan liabilitas sesuai PSAK 62.
• Estimasi liabilitas klaim kesehatan dan kecelakaan taksiran perhitungan teknis asuransi
PSAK 28 Kontrak Asuransi Kerugian
270
• Kontrak asuransi diatur secara umum dalam PSAK 62, untuk kontrak asuransi kerugian diatur lebih khusus dalam PSAK 28
• Pendapatan premi pengakuan pendapatan berdasarkan kontrak polis atau berdasarkan risiko.
• Reasuransi : prospektif dan retroaktif dipertanggungjawabkan secara terpisah.
• Beban klaim : diakui saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim disetuju; poses penyelesaian; sudah terjadi tapi belum dilaporkan.
• Liabilitas utang klaim; estimasi klaim retensi
• Pengungkapan kebijakan akuntansi; piutang premi dari penutupan polis bersama dan jumlah premi jangka panjang
PSAK 63 : Akuntansi Hiperinflasi
• Laporan keuangan biaya historis dalam kondisi hiperinflasi
– Tidak mencerminkan nilai bisnis dari aset
– Tidak dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya
– Laba tidak mencerminkan replacement cost sehingga mengurangi modal riil
– Laba kepemilikan aset non-moneter tidak mencerminkan laba ekonomi riil
• Laporan keuangan dalam ekonomi hiperinflasi disajikan dalam unit pengukuran kini pada akhir periode pelaporan
• Pos-pos terkait di periode sebelumnya disajikan dalam unit pengukuran kini pada akhir periode pelaporan
• Laba atau rugi posisi moneter neto diakui dalam laba rugi dan diungkapkan terpisah
271
Langkah-langkah
Pemilihan indeks harga umum
Analisis dan penyajian-kembali aset dan liabilitas
Penyajian-kembali laba rugi
Perhitungan laba rugi posisi moneter neto
Penyajian-kembali arus kas
Penyajian-kembali periode sebelumnya
272
PSAK 64 : Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral
273
1. Exploration 2. Evaluation
IFRS 6Exploration for and
Evaluation of Mineral Resources
PSAK 29Akuntansi Minyak dan
Gas Bumi
PSAK 33Akuntansi Pertambangan
Umum
1.Eksplorasi (& evaluasi)2. Pengembangan3. Produksi4. Pengolahan5. Transportasi6. Pemasaran7. Lain-Lain
• Pelabuhan Khusus• Telekomunikasi• Kontrak Bantuan Teknis• Unitisasi• Kontrak Pengurasan
Tahap Kedua• Joint Venture
1.Eksplorasi (& evaluasi)2. Pengembangan &
Konstruksi3. Produksi4. Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Akuntansi Eksplorasi & Evaluasi
274
Pengurusan Ijin Eksplorasi & Evaluasi Pengembangan
Produksi &
Pengolahan
Lain–Lain Setelah
Produksi
IFRS 6 IAS 8, 38, 16, 37 & 36
PSAK 64
Beban diakui sebagai aset Pengukuran awal, aset dicatat
pada harga perolehan Pengukuran selanjutnya sesuai
dengan IAS 16, 38 dan 36.
Dibebankan pada periode berjalan,
kecuali jika: Kegiatan eksplorasi yang signifikan
masih berjalan, dan Cadangan Terbuktibelum dapat ditentukan. Sudah dapat dibuktikan bahwa
terdapat Cadangan Terbukti.
Ditangguhkan & diamortisasi pada saat produksi Penurunan nilai - berlaku Estimasi biaya restorasi - berlaku
All other applicable IFRSs
Technical feasibility & commercial viability / cadangan Terbukti
PSAK 64: Pengukuran Aset Explorasi dan Evaluasi
• Aset eksplorasi dan evaluasi diukur pada biaya perolehan.
• Entitas menentukan suatu kebijakan akuntansi yang spesifik yang mana pengeluaran diakui sebagai aset eksplorasi dan evaluasi danmenerapkannya secara konsisten.
• Entitas mempertimbangkan tingkat pengeluaran yang dapatdikaitkan dengan penemuan sumber daya mineral spesifik.
• Setelah pengakuan awal, entitas menerapkan salah satu modelbiaya atau model revaluasi atas aset eksplorasidan evaluasi.
• Entitas dapat mengubah kebijakan akuntansinya jika perubahankebijakan tersebut dapat membuat laporan keuangan menjadi lebihrelevan dan andal.
275
Konsep Nilai Wajar PSAK 68
• Tujuan :
a. mendefinisikan nilai wajar (fair value);
b. menetapkan kerangka pengukuran nilai wajar; dan
c. mensyaratkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar.
• Konvergensi US GAAP dengan IFRS menggunakan konsep yang sama
276
• nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
• “...the price that would be received to sell an asset or transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.”
IFRS 13 para 9
Assets
Assets
Intangible
Financial
Inv
Property
PP&E
Inventory
Etc
Defined
Benefit
Biological
assets
© IFRS Foundation | 30 Cannon Street | London EC4M 6XH | UK. www.ifrs.org277
Hirarki Fair Value
278
Apakah ada harga kuotasian
dalam pasar aktif untuk aset
atau liabilitas yang identik
(Level 1)
Apakah ada input selain
harga kuotasioan yang
dapat diobservasi*
Gunakan nilai wajar
pengukuran dengan Level 1
Gunakan input selain
Harga kuotasian yang
dapat diobservasi baik
secara langsung atau tidak
langsung, pengukuan ‡
Level 2
Gunakan input yang
bukan berdasarkan
harga pasar yang
dapat diobservasi.
Level 3
NoYes
YesNo
Harus digunakan tanpa
penyesuaian
* Maksimumkan input yang dapat
diobservasi, termasuk informasi pasar
dan informasi publik lainnya‡ Input yang tidak dapat diobservasi
diantaranya data entitas (anggaran,
proyeksi), harus disesuaikan jika
pelaku pasar menggunakan asumsi
berbeda
278
TERIMA KASIH
Profesi untukMengabdi pada
NegeriDwi Martani
[email protected] atau [email protected]
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/