116
Proud Being Indonesian PT KABELINDO MURNI Tbk. 2014 LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Annual report 2014 final

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Annual report 2014 final

Proud BeingIndonesian

PT KABELINDO MURNI Tbk.

2014 LAPORAN TAHUNANANNUAL REPORT

Page 2: Annual report 2014 final

Our Missions

TRANSPARENCYKeterbukaan

TOGETHERNESSKebersamaan

INTEGRITYIntegritas

ADDED VALUEBernilai Tambah

Our Vision

Our Values

Menjadikan Kabelindo sebagai mitra strategisdi bidang ketenagalistrikan dan telekomunikasi di Indonesia.

Memproduksi kabel yang berkualitas, untuk menunjang perkembangan ketenagalistrikan dan telekomunikasi, agar tercapai kepuasan pelanggan yang optimal.

Sumber Daya Manusia yang memiliki integritas dan kompetensi, menjadi kunci utama untuk beroperasi secara efisien dan produktif.

Menghasilkan laba bersih dan menjaga agar arus kas positif.

To become a strategic business partner in power and telecommunication sectors in Indonesia.

To produce high quality cables in enchancing power and telecommunication cable development to achieve maximum customer satisfaction.

To develop human resources who have integrity and competencies as the key success factor to operate efficiently and productively.

To achieve company net profit and to maintainpositive cash flow.

Page 3: Annual report 2014 final

1Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Kabelindo Murni Tbk. Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Kabelindo Murni Tbk. 1

D a f t a r I s iTable of Contents

Visi, Misi dan Nilai DasarVision, Mission and Company Values

Data PerseroanCompany Data

Profil PerusahaanCompany Profile

Ikhtisar Data KeuanganFinancial Highlights

Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Report

Profil Dewan KomisarisThe Commissioners Profile

Laporan Dewan DireksiBoard of Directors’ Report

Profil Dewan DireksiThe Directors Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis

Tata Kelola PerseroanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerseroanCorporate Social Responsibility

Laporan Komite AuditAudit Committee’s Report

Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2014Responsibility for Annual Report 2014

02

04

08

18

22

26

28

32

34

46

54

56

58

Page 4: Annual report 2014 final

2 Proud Being Indonesian

- Candi Borobudur

Kantor PusatHead Office

Jl. Rawa Girang No. 2Kawasan Industri PulogadungJakarta 13930, Indonesia Telepon : (+6221) 460 9065Fax : (+6221) 460 9064Website : www.kabelindo.co.idEmail : [email protected]

Jl. Rawa Girang No. 2Kawasan Industri PulogadungJakarta 13930, IndonesiaPhone : (+6221) 460 9065Fax : (+6221) 460 9064Website : www.kabelindo.co.idEmail : [email protected]

PabrikFactory

Jl. Rawa Girang No. 2Kawasan Industri PulogadungJakarta 13930, IndonesiaTelepon : (+6221) 460 9065Fax : (+6221) 460 9064Email : [email protected]

Jl. Rawa Girang No. 2Kawasan Industri PulogadungJakarta 13930, IndonesiaPhone : (+6221) 460 9065Fax : (+6221) 460 9064Email : [email protected]

D a t a P e r s e r o a nThe Company Data

Page 5: Annual report 2014 final

3Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Kabelindo Murni Tbk.

Pada tanggal 5 Juni 2014, berdasarkan keputusan yang dihasilkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan, Direksi telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali untuk mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian PT Kabelindo Murni Tbk. dan Entitas Anak untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.

On June 5, 2014, based on decisions made by the Company‘s Annual General Meeting of Shareholders, the Board of Directors has appointed the Public Accountant Firm Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali to audit the Consolidated Financial Statements of PT Kabelindo Murni Tbk. and its Subsidiaries for the year ended December 31, 2014.

Leolin Jayayanti, S.H., Notaris di Jakarta, pertama kali ditunjuk sebagai notaris yang mencatat dan membuat akta Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan sejak tahun 2006 serta telah membuat akta Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang telah diselenggarakan pada tanggal 5 Juni 2014 di Hotel Harris Tebet.

Leolin Jayayanti, S.H., Notary in Jakarta, was first appointed as notary who prepares and records the deeds of the Company’s General Meeting of Shareholders since 2006 and has prepared the deeds of the Company’s Annual General Meeting of Shareholders held on June 5, 2014 at the Harris Tebet Hotel.

Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & AliPublic Accountant Firm Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali

Komp. Ruko Apartemen Wisma Gading Permai Blok R 01-22Jl. Boulevard Raya, Kelapa Gading

Jakarta Utara 14240

PT Sinartama Gunita adalah pihak yang telah ditunjuk secara penuh sebagai Biro Administrasi Efek (BAE) untuk melakukan pemeliharaan data saham Perseroan terhitung sejak tanggal 1 Maret 2013.

PT Sinartama Gunita is fully appointed as the Company’s Share Registar to provide shares administration services, effective since March 1, 2013.

Notaris Leolin Jayayanti, S.H.Notary Leolin Jayayanti, S.H.

Jl. Pulo Raya VI No. 1, Kebayoran BaruJakarta 12170

Total biaya jasa yang dibayarkan ke seluruh profesi penunjang pasar modal diatas adalah Rp. 100,000,000,- (terbilang : seratus juta rupiah).

Total cost of services paid to all capital market supporting profession above is Rp. 100.000.000 . - (in words: one hundred million rupiah)

PT Sinartama GunitaPlaza BII Menara 1 Lantai 9

Jl. MH. Thamrin No. 51Jakarta 10350

www.sinartama.co.id

P r o f e s i P e n u n j a n gThe Capital Market Supporting Professionals

Page 6: Annual report 2014 final

4 Proud Being Indonesian

Proud BeingIndonesian

Tahukah Anda?Dalam kurun waktu 2000 tahun, hanya tiga negara kesatuan

yang dapat berdiri tegak di bumi Nusantara, yaituKedatuan Sriwijaya, Keprabonan Majapahit,

dan Negara Republik Indonesia

Do you know?Over a period of 2000 years, only three unitary state

that can rise in the archipelago of Nusantara, namelythe Kingdom of Kedatuan Sriwijaya, the Kingdom of Keprabonan Majapahit,

and the Republic of Indonesia.

Page 7: Annual report 2014 final

“ Tetapi sekarang ini, kami tiada mencari penglipur hati pada manusia,kami berpegangan teguh-teguh pada tangan-Nya. Maka hari gelap

gulita pun menjadi terang dan angin ribut pun menjadi sepoi-sepoi ”R.A. Kartini - Pahlawan Nasional

BATI K - Accuracy

Proud BeingIndonesian

Tahukah Anda?Dalam kurun waktu 2000 tahun, hanya tiga negara kesatuan

yang dapat berdiri tegak di bumi Nusantara, yaituKedatuan Sriwijaya, Keprabonan Majapahit,

dan Negara Republik Indonesia

Do you know?Over a period of 2000 years, only three unitary state

that can rise in the archipelago of Nusantara, namelythe Kingdom of Kedatuan Sriwijaya, the Kingdom of Keprabonan Majapahit,

and the Republic of Indonesia.

Page 8: Annual report 2014 final

6 Proud Being Indonesian

Company Profile

Profil Perusahaan

In 1979, the ownership of the Company changed and the Company became a Domestic Investment Company (PMDN) and changed its name to PT Kabelindo Murni, based on the Deed of Establishment No. 71 dated October 11,1979, made before Notary Frederik Alexander Tumbuan, a notary in Jakarta.

Pada tahun 1979, kepemilikan Perseroan berubah menjadi Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan namanya berubah menjadi PT Kabelindo Murni dan disahkan dengan Akta Pendirian No. 71 tanggal 11 Oktober 1979 yang dikeluarkan oleh kantor notaris Frederik Alexander Tumbuan, Notaris di Jakarta.

Page 9: Annual report 2014 final

7Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Kabelindo Murni Tbk.

S e k i l a s K a b e l i n d oKabelindo at a Glance

PT Kabelindo Murni Tbk. (“Kabelindo”) is one of the first electricity and telecommunication cables manufacturers in Indonesia. Commencing its history in 1972, with the establishment of PT Kabel Indonesia (“Kabelindo”), then was a Foreign Investment Company (PMA). Then, in 1979, the ownership of the Company changed and the Company became a Domestic Investment Company (PMDN) and changed its name to PT Kabelindo Murni, based on the Deed of Establishment No. 71 dated October 11,1979, made before Notary Frederik Alexander Tumbuan, a notary in Jakarta.

In 1992, the Company officially became a public company and has its IPO issuing 3.100.000 shares on Jakarta Stock Exchange (Now Indonesia Stock Exchange) under the code of KBLM, and with total shares of 14.000.000 shares.

In 1995, the Company distributed bonus shares amounting of 14.000.000 shares, bringing the total shares listed on IDX to 28.000.000 shares.

In 1995, the Company made Additional Capital with Preemptive Rights (HMETD) or Right Issue, of 28.000.000 shares, bringing the total shares listed on IDX to 56.000.000 shares.

In 2001, the Company issued shares through Non Preemptive Rights (HMETD) of 1.064.000.000 shares, bringing the total shares listed on IDX to 1.120.000.000 shares.

In the course of its business, the Company experienced a series of amendment of Articles of Association, stated in the last Articles of Association as published in the Official Gazette of the Republic of Indonesia dated January 23, 2009 No. 7, supplement to the Official Gazette of the Republic of Indonesia No. 1937.

PT Kabelindo Murni Tbk. (“Kabelindo”) merupakan salah satu perusahaan produsen kabel listrik dan kabel telekomunikasi tertua di Indonesia. Sejarah Perseroan dimulai ketika didirikan pada tahun 1972 dengan nama PT Kabel Indonesia (“Kabelindo”), kala itu Kabelindo adalah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA). Kemudian, pada tahun 1979, kepemilikan Perseroan berubah menjadi Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan namanya berubah menjadi PT Kabelindo Murni dan disahkan dengan Akta Pendirian No. 71 tanggal 11 Oktober 1979 yang dikeluarkan oleh kantor notaris Frederik Alexander Tumbuan, Notaris di Jakarta.

Pada tahun 1992, Perseroan resmi menjadi perusahaan publik dan menawarkan saham perdananya sebanyak 3.100.000 lembar saham di PT Bursa Efek Jakarta (sekarang PT Bursa Efek Indonesia) dengan kode KBLM dan jumlah saham keseluruhan yang tercatat adalah 14.000.000 lembar saham.

Pada tahun 1995, Perseroan membagikan saham bonus sebesar 14.000.000 lembar saham sehingga total saham tercatat di BEI menjadi 28.000.000 lembar saham.

Pada tahun 1995, Perseroan melakukan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau Right Issue sebanyak 28.000.000 lembar saham sehingga total saham yang tercatat di BEI menjadi 56.000.000 lembar saham.

Pada tahun 2001, Perseroan menerbitkan saham tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 1.064.000.000 lembar saham sehingga total saham yang tercatat di BEI menjadi 1.120.000.000 lembar saham.

Dalam perjalanannya, Perseroan mengalami perubahan-perubahan Anggaran Dasar yang tercatat pada Anggaran Dasar terakhir seperti yang diberitakan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 23 Januari 2009 Nomor 7 Tambahan Berita Negara Nomor 1937.

Page 10: Annual report 2014 final

8 Proud Being Indonesian

Perubahan lainnya tertuang dalam Akta Perubahan terakhir yaitu Akta No. 15 tanggal 5 Juni 2014 yang dikeluarkan oleh Notaris Leolin Jayayanti, S.H., di Jakarta.

Other changes were stipulated in the last Amendment Deeds No. 15 dated June 5, 2014 issued by the Notary Leolin Jayayanti, S.H., in Jakarta .

Kegiatan UsahaBusiness Activities

• Menjalankan usaha dalam bidang industri pada umumnya, khususnya pembuatan kabel-kabel untuk keperluan telekomunikasi dan untuk penyaluran aliran listrik serta lain-lain hasil produksi yang berhubungan dengan itu dan bagian-bagiannya yang tidak dapat dipisahkan (integral), seperti kawat-kawat biasa, kawat-kawat untuk kendaraan bermotor (automotive), kawat-kawat berlapis email dan kotak-kotak sambungan (joint boxes), kotak-kotak pengawasan (cubicles), alat-alat klem (clamps) dan lain sebagainya yang umumnya disebut sebagai (“cable accessories”);

• Menjual hasil produksi dan menyediakan jasa (service) yang sesuai dengan maksud dan tujuan tersebut.

Dalam memproduksi, Perseroan selalu menjaga mutu produk yang berkualitas, dengan dibantu oleh tenaga-tenaga handal dan alat-alat laboratorium yang canggih, Perseroan juga memastikan bahwa kabel-kabel yang diproduksi memenuhi standar, antara lain: Standar Nasional Indonesia (SNI), Standar Perusahaan Listrik Negara (SPLN), Telkom Risti sertastandar Internasional seperti: International Electrotechnical Commision (IEC), Australian Standard (AS), British Standard (BS), Japanese Industrial Standard (JIS), Insulated Cable EngineersAssociation/National Electrical Manufacturers Association (ICEA/NEMA). Selain itu, mutu produk Perseroan selalu diawasi secara berkala olehlaboratorium PT PLN (Persero) Litbang (dahuluLMK-PLN).

Pada tahun buku 2014, Kabelindo telah berhasil memperbaharui Sertifikat Sistem Manajemen yang Berkualitas (ISO 9001:2008), sedangkan Sertifikat Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2004) serta Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (OHSAS 18001:2007) berhasil didapatkan Perseroan pada tahun 2013 dan berlaku hingga tahun 2016.

Maksud dan tujuan kegiatan usaha Perseroan sesuai dengan yang tercatat dalam anggaran dasar adalah berusaha dalam bidang industri perdagangan dan jasa. Dan untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

In accordance with its goal and objectives stated in the Articles of Association, the Company’s line of business is to engage in trading and services industry and to achieve its goals and objectives, the Company can carry out the following activities:

• Conducting business in general industry, particularly the manufacture of cables for telecommunication purposes, and for the distribution of electricity and other related products and its integral parts, such as ordinary wires, automotive wires, enamel plated wire; and joint boxes, enclosures, clamps, an others generally referred to as “cable accessories”;

• Selling products and services in accordance with its goals and objectives.

In the course of production, the Company always maintain quality product, supported by reliable human resources and sophisticated laboratory equipment, the Company also ensures that the cables are manufactured to meet the standards, among others: the Indonesian National Standard (SNI), the National Electricity Company Standards (SPLN), Telkom Risti and International standards such as: the International Electrotechnical Commission (IEC), the Australian Standard (AS), British Standard (BS), Japanese Industrial Standard (JIS), Insulated Cable Engineers Association/National Electrical Manufacturers Association (ICEA/NEMA). In addition, the quality of the Company’s product is periodically monitored by the Research & Development laboratory of PT PLN (Persero) (formerly LMK - PLN).

In fiscal year 2014, the Company has updated the Certificate for Quality Management System (ISO 9001:2008), whereas the Certificate for Environmental Management Systems (ISO 14001:2004) and Occupational Health and Safety Management System (OHSAS 18001:2007) were obtained in 2013 and are valid until 2016.

Page 11: Annual report 2014 final

9Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Kabelindo Murni Tbk.

ISO 14001 : 2004

ISO 9001 : 2008

OHSAS 18001 : 2007

S e r t i f i k a tCertificate

Page 12: Annual report 2014 final

10 Proud Being Indonesian

Presiden Direktur

Surya A. Soepono

President Director

Direktur

Tan Robert Tanto

DirectorDirektur

Wibowo

Director

Plant Manager

Petrus Nugroho Mina Elisa

FADMarketing DSQA

Surya A. Soepono

GM FAD

Clarawaty A

Deputy Dir. Marketing

I Made Rentib

Mgr. Quality Control

Endang Affandi

Mgr. Sales Customer Support

VP HRD & GA

Manufacturing HRD & GA

Corporate Secretary

Intan Eka Dewi

Internal Audit

Pur Suharno

MR & HSE

I Made Rentib

Presiden Direktur

Surya A. Soepono

President

Director Direktur

Tan Robert Tanto

Direktur

Wibowo

Plant ManagerPetrus Nugroho Chris Sundaputra

FADMarketing DSQA

Mina ElisaGM FAD

Clarawaty AGM Marketing

I Made RentibMgr. Quality Control

Endang AffandiMgr. Sales Customer Support

GM HRD & GA

Manufacturing HRD & GA

Corporate Secretary

Intan Eka Dewi

Internal Audit

Pur Suharno

MR & HSEI Made Rentib

Director

S t r u k t u r O r g a n i s a s iOrganization Structure

Page 13: Annual report 2014 final

11Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Kabelindo Murni Tbk.

S u m b e r D a y a M a n u s i a ( S D M )Human Resources (HR)

HR is the foundation to create the behavior andmotivation of highly disciplined, integrity, excellent, resistant and responsible human resources. Competent and highly qualified Human Resources are essential to support the Company’s activities and productivity with the purpose of achieving its goal maximally. To dealwith these challenges, the Company seeks tocontinuously build the right human resourcesdevelopment system, to provide the Company with reliable and competent personnel in their respective fields. The Company implements a HR development system that is aligned with the Company’s strategy and continuously improve the ability and preparethe right strategy to recruit, retain and develop employees. This should also be balanced byfostering a conducive environment based on thevalues adhered by the Company, namely Openness, Unity, Integrity, Value Added.

SDM sebagai suatu landasan yang menciptakan perilaku dan motivasi kerja yang berdisiplin tinggi, integritas, excellent, tangguh dan bertanggung jawab. Sumber Daya Manusia yang berkompeten dan berkualitas sangat dibutuhkan untuk mendukung produktivitas dan aktivitas agar tujuan Perseroan dapat tercapai secara maksimal. Untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut, Perseroan berupaya terus membangun sistem pengembangan SDM yang tepat, agar dapat menyuplai tenaga-tenaga handal yang kompeten di bidangnya masing-masing sesuai kebutuhan Perseroan. Perseroan menerapkan sistem pengembangan SDM yang selaras dengan strategi Perseroan, serta senantiasa meningkatkan kemampuan dan strategi yang tepat untuk merekrut, mempertahankan dan mengembangkan karyawan. Hal ini juga harus dapat diimbangi dengan membina lingkungan kerja yang kondusif berlandaskan nilai-nilai yang dianut oleh Perseroan yaitu Keterbukaan, Kebersamaan, Integritas, dan Bernilai Tambah.

Page 14: Annual report 2014 final

12 Proud Being Indonesian

Adapun program yang dilaksanakan Perseroan yaitu pelatihan – pelatihan baik yang bersifat teknis maupun non teknis. Semua ini bukan hanya menjadi tugas dan tanggung jawab dari pihak manajemen saja tetapi juga seluruh karyawan. Sehingga dibutuhkan kerjasama yang baik seluruh jajaran Perseroan untuk bekerja keras bahu-membahu dalam membangun SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan dengan harapan kinerja Perseroan dapat tercapai secara maksimal. Selain pelatihan tersebut pada tahun 2013 ini Perseroan sudah melaksanakan program-program yang dapat menunjang produktivitas Perseroan diantaranya pelatihan dibidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang berguna untuk meningkatkan kepedulian dan pengetahuan tenaga kerja mengenai K3, dan program 5R (Ringkas, Rapih, Resik, Rawat, dan Rajin) yang menjadi kunci pencegahan terjadinya kecelakaan kerja.

Perseroan juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanan yang memenuhi standar sesuai dengan harapan pelanggan, memperbaiki secara terus-menerus kinerja lingkungan Perseroan, serta membangun dan menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dalam Perseroan dengan diperolehnya Sertifikat ISO 9001 : 2008 (diperbarui), 14001 : 2004 dan OHSAS 18001 : 2007 pada tahun 2013. Melalui pencapaian sertifikat sistem manajemen mutu yang telah dicapai tersebut diharapkan seluruh karyawan terlibat dalam menciptakan iklim kerja yang teratur, tertib, dan disiplin serta menjadikan kondisi lapangan kerja lebih tertata dengan baik, tersusun rapi, bersih, dan lingkungan kerja menjadi semakin nyaman dan menyenangkan yang pada akhirnya menghasilkan tingkat produktivitas yang lebih baik.

Jumlah karyawan Perseroan pada tahun 2014 menurun menjadi 306 karyawan dari 353 karyawan pada tahun 2013.

The Company implements a series of technical and non technical training programs, which were not merely the responsibility of the Company but also of the entire employees. Hence, it takes good cooperation throughout the Company to work hard hand in hand in building quality human resources, with the skills needed to promote the Company’s performance maximally. In addition to the said trainings, in 2013 the Company implemented programs to support the productivity of the Company include training in Occupational Health and Safety (K3), to increase the awareness and knowledge of the employee, regarding the K3 and 5R program (Ringkas, Rapih, Resik, Rawat, dan Rajin), which is the key to prevention of accidents .

The Company is also committed to improving the quality of our products and services that meet the standards in accordance with customer expectations, continuously improve the environmental performance of the Company, as well as establish and implement a safety and occupational health management system in the Company by obtaining the ISO 9001: 2008 (renewed), 14001: 2004 and OHSAS 18001: 2007 in 2013. By obtaining the said certificates, the Company expected the entire employee to help creating an orderly and disciplined working climate, that will lead to a working sites that are well-organized, clean and convenient, that will help boosting productivity levels.

The total of the Company employees were decreased to 306 in 2014 from 353 in 2013.

Page 15: Annual report 2014 final

13Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Kabelindo Murni Tbk.

Komposisi Pemegang SahamShareholders Composition

The composition of the Company’s shareholders in accordance with the List of Shareholders as of December 31, 2014 issued by the Company’s Share Registrar is as follows:

Susunan Pemegang Saham Perseroan sesuai dengan Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 31 Desember 2014 yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perseroan adalah sebagai berikut :

Pemegang SahamShareholders

Saham Seri A / Share Series A :

Saham Seri B / Share Series B :

Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%)Public (each with shares less than 5%)

Total Saham Seri A / Total Shares Series A

Pacific Elite Group Ltd.

PT Erdikha Elit Sekuritas

PT Tutulan Sukma

Erwin Suryo Raharjo

PT Sibalec

IBRA

Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%)Public (each with shares less than 5%)

Total Saham Seri B / Total Shares Series B

Total Saham Seri A dan BTotal Shares Series A and B

Jumlah Saham Ditempatkan dan

DisetorTotal Paid-in Share

Jumlah ModalSaham

Total Share Capital

PersentasePercentage

(Shares) (Rupiah) (%)

56,000,000

56,000,000

53,928,000,000

53,928,000,000

5.00

5.00

180,000,000

87,889,500

262,000,000

100,000,000

300,000,000

69,882,400

64,228,100

44,400,000,000

38,776,000,000

26,640,000,000

14,800,000,000

13,007,646,000

10,342,595,200

9,505,758,800

16.07

7.84

23.4

8.93

26.8

6.24

5.75

1,064,000,000 157,472,000,000 95.00

1,120,000,000 211,400,000,000 100.00

Page 16: Annual report 2014 final

14 Proud Being Indonesian

Entitas AnakSubsidiaries

Perseroan mendirikan PT Hotelindo Murni berdasarkan Akta yang dikeluarkan oleh Notaris Leolin Jayayanti, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, berdasarkan Akta No. 17 tanggal 25 Januari 2006, yang bergerak dalam bidang usaha perhotelan, dengan alamat kantor pusat di Jl. Rawa Girang No. 2 Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. PT Hotelindo Murni saat ini menjalankan usahanya di bidang perhotelan dengan merek ”The Pade”, yang berlokasi di Jl. Soekarno Hatta No. 1, Nangroe Aceh Darusalam (NAD) 23352.

Berdasarkan Akta yang dikeluarkan oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi. dengan Akta No. 134 tanggal 23 Maret 2009, modal dasar Entitas Anak ditingkatkan dari Rp. 20 miliar menjadi Rp. 120 miliar serta modal ditempatkan dan disetor ditingkatkan dari Rp. 20 miliar menjadi Rp. 30 miliar, dimana kepemilikan saham Perseroan sebesar Rp. 37,9 miliar atau sebesar 98,3%. PT Hotelindo Murni telah beroperasi sejak bulan April 2008. Perubahan akta terakhir PT Hotelindo Murni adalah akta no. 138 tanggal 31 Januari 2012, dikeluarkan oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, Sarjana Hukum, Magister Sains, Notaris di Jakarta. Laporan Keuangan PT Hotelindo Murni telah dicatat dan dilaporkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.

Perseroan mendirikan Entitas Anak dengan nama PT Aruna Solar Indonesia yang telah beroperasi sejak bulan Oktober 2013, berdasarkan Akta yang dikeluarkan oleh Notaris Ronaldie Christie, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, berdasarkan Akta No. 18 tanggal 31 Juli 2013 dengan Modal dasar yang ditempatkan dan disetorkan sebesar Rp. 2 miliar, sebesar 70% dimiliki oleh PT Kabelindo Murni Tbk. dan sebesar 30% dimiliki oleh SS Capital.

Perusahaan ini bergerak dalam bidang jasa konstruksi bangunan elektrikal (Energi Baru dan Terbarukan) yang berkantor pusat di Jl. Rawa Girang No. 2, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13930. Laporan Keuangan PT Aruna Solar Indonesia telah dicatat dan dilaporkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.

The Company established PT Hotelindo Murni based on the Deed issued by Notary Leolin Jayayanti, S.H., with Deed No. 17 dated January 25, 2006. The Subsidiary engages in the business of hospitality, with the head office located in Jl. Rawa Girang No.2 Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. PT Hotelindo Murni is currently operating a hotel named “The Pade”, located in Jl. Soekarno HattaNo. 1, Nangroe Aceh Darussalam (NAD) 23352.

Pursuant to Deed No. 134 dated March 23, 2009, made before Notary Dr. IrawanSoerodjo, S.H., Msi. the Subsidiary’s authorized capital increased from Rp. 20 billion to Rp. 120 billion and the paid in capital increased from Rp. 20 billion to Rp.30 billion, in which the Company’s share ownership amounted to Rp. 37,9 billion or 98,3%. PT Hotelindo Murni has been operated since April 2008. The last amendment in PT Hotelindo Murni Deed is the Deed no. 138 dated January 31, 2012, issued by Notary Dr. Irawan Soerodjo, Bachelor of Laws, Master of Science, Notary in Jakarta. Financial Statements of PT Hotelindo Murni has been recorded and reported in the Company’s Consolidated Financial Statements for the financial year ended December 31, 2014.

The Company established a subsidiary by the name of PT Aruna Solar Indonesia, which has been in operation since October 2013, based on the Deeds No. 18 dated July 31, 2013, issued by Notary Ronaldie Christie, S.H., M.Kn, based on the Deed No. 18 dated July 31, 2013 issued by Ronaldie Christie, S.H., M.Kn., the issued and paid up capital of the subsidiary amounted to Rp. 2 billion, with 70% of shares owned by the Company and 30% by SS Capital.

PT Aruna Solar Indonesia engages in the business of electrical construction services (New and Renewable Energy), with the head office located in Jl. Rawa Girang No. 2, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13930. PT Aruna Solar Indonesia’s Financial Statements has been recorded and reported in the Company’s Consolidated Financial Statements for the financial year ended December 31, 2014.

PT Hotelindo Murni

PT Aruna Solar Indonesia

Page 17: Annual report 2014 final

15Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Kabelindo Murni Tbk.

“ Gajah Mada akan mendapat kesenangan yang tiada taranya

jika saja seluruh wilayah Nusantara dapat mengakui kekuasaan Majapahit ”

Sumpah Palapa Gajah Mada - Patih Kerajaan Majapahit

Karapan Sapi - Sp ir it

Page 18: Annual report 2014 final

16 Proud Being Indonesian

I k h t i s a r D a t a K e u a n g a nFinancial Highlights

Dalam Jutaan Rupiah In million of Rupiah

Net Sales

Gross Profit

Net Comprehensive Profit Attributable to:

Owners of the Parent Company

Non Controlling Interest

Total / Comprehensive Profit

Current Assets

Non-Current Assets

Short Term Liabilities

Long Term Liabilities

Total Liabilities

Total Equity

Total Assets

Rasio Usaha Pokok (%) / Key Business

Ratio(%)

Gross Income / Sales

Total Comprehensive Profit / Sales

Total Comprehensive Profit / Total Equity

Total Comprehensive Profit / Total Assets

Total Current Assets / Short Term Liabilities

Total Liabilities / Total Equity

Total Liabilities / Total Assets

Laba Per Saham Dasar / Income Per Share

Net Profit

Posisi Keuangan Financial Position

Ratio Usaha Pokok Key Business Ratio (%)

Laba Persaham Dasar Income PerShare

919,538

78,342

20,687

(63)

20,624

356,301

290,948

342,253

14,709

356,962

290,288

647,250

8.5

2.2

7.1

3.2

104.1

123.0

55.2

18

1,032,787

92,833

7,687

(8)

7,678

352,671

301,625

368,703

15,929

384,632

269,664

654,296

9.0

0.7

2.8

1.2

95.7

142.6

58.8

7

1,020,197

95,948

23,801

32

23,833

430,524

292,417

441,527

16,668

458,195

264,746

722,941

9.4

2.3

9.0

3.3

97.5

173.1

63.4

21

Hasil Operasi Operating Result

DESKRIPSI 2014 2013 2012 DESCRIPTION

Penjualan Bersih

Laba Kotor

Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada :

Pemilik Entitas Induk

Kepentingan non pengendali

Jumlah / Laba Komprehensif

Aset Lancar

Aset Tidak Lancar

Liabilitas Jangka Pendek

Liabilitas Jangka Panjang

Jumlah Liabilitas

Jumlah Ekuitas

Jumlah Aset

Rasio Usa

ha Pokok (%) / Key Business Ratio (%)

Laba Kotor / Penjualan

Laba Komprehensif Total / Penjualan

Laba Komprehensif Total / Jumlah Ekuitas

Laba Komprehensif Total / Total Aset

Jumlah Aset Lancar / Liabilitas Jangka Pendek

Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas

Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset

Laba Bersih

Page 19: Annual report 2014 final

17Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Kabelindo Murni Tbk.

Kronologis Pencatatan SahamShare Listing Chronology

Dalam Miliar RupiahIn Billion of Rupiah

No

1

2

3

4

Akta No. 124,tanggal 22 April 1992Deed No. 124, dated April 22, 1992

Akta No. 4,tanggal 9 Maret 1995Deed No. 4, dated March 9, 1995

Akta No. 180, tanggal 19 Juni 1995Deed No. 180, dated June 19, 1995

Akta No. 94,tanggal 23 November 2001Deed No. 94, dated November 23, 2001

14.000.000

28.000.000

56.000.000

1.120.000.000

3.100.000

28.000.000

14.000.000

1.064.000.000 seri B

Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau Right IssueAdditional Capital with Preemptive Rights (HMETD) or Right Issue

Dasar HukumLegal Basis

KeteranganNote Number of Shares Offered

Jumlah Saham yangDitawarkan

Total Shares Registered

Total JumlahSaham Tercatat

IPOShare Launch

Pembagian Saham BonusBonus Shares

Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih DahuluAdditional Capital through NonPreemptive Rights (HMETD)

Penjualan Bersih Laba Kotor Aset LancarNet Sales Gross Profit Current Assets

2012

2013

2014 919,5

1,032

1,020 2012

2013

2014 356,3

352,7

430,52012

2013

2014 78,3

92,8

95,9

356,9

384,6

458,2

Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Jumlah AsetTotal Liabilities Total Equity Total Assets

2012

2013

2014

2012

2013

2014 647,3

654,3

722,92012

2013

2014 290,3

264,7

269,7

Page 20: Annual report 2014 final

18 Proud Being Indonesian

Pergerakan harga saham Perseroan pada tahun 2014 bergerak pada rentang Rp. 128,- / saham sampaiRp. 195,- / saham. Harga tertinggi dan terendah dicapai pada triwulan ke-IV tahun 2014. Volume perdagangan saham selama tahun 2014 mencapai 12.752.800 lembar saham dengan total nilai Rp. 2.138.857.800,- dan harga saham per tanggal 31 Desember 2014 ditutup pada harga Rp. 155,-.

The Company’s stock price movement in 2014ranged from Rp. 128/share to Rp. 195/share. The highest and the lowest price was reached in the fourth quater of 2014. During 2014, the Company’s trade share volume reached 12.762.800 shares with the total value of Rp. 2.138.857.800 and the share price per December 31, 2014 was closed in Rp. 155.

2014

Triwulan IFirst Quarter

Triwulan IISecond Quarter

Triwulan IIIThird Quarter

Triwulan IVFourth Quarter

Satu TahunOne Year

2013

Triwulan IFirst Quarter

Triwulan IISecond Quarter

Triwulan IIIThird Quarter

Triwulan IVFourth Quarter

Satu TahunOne Year

TertinggiHighest ( Rp. )

158

180

187

195

195

TertinggiHighest ( Rp. )

183

260

192

179

260

TerendahLowest ( Rp. )

132

132

134

128

128

TerendahLowest ( Rp. )

116

158

150

140

116

PenutupanClosing ( Rp. )

158

151

149

155

155

PenutupanClosing ( Rp. )

177

191

155

158

158

VolumeSaham

Volume ( Shares )

481.300

179.700

11.700.600

391.200

12.752.800

VolumeSaham

Volume ( Shares )

Nilai ( Rp. )Value ( Rp. )

73.287.700

26.680.000

1.981.517.700

57,372,400

2,138,857,800

Jumlah Saham

Total Shares

1,120,000,000

1,120,000,000

1.120.000.000

1.120.000.000

-

Jumlah Saham

Total Shares

1.120.000.000

1.120.000.000

1.120.000.000

1.120.000.000

-

KapitalisiasiPasar ( Rp. )

Market Capitalization

176,960,000,000

169,120,000,000

166,880,000,000

173,600,000,000

-

KapitalisiasiPasar ( Rp. )

Market Capitalization

198,240,000,000

213,920,000,000

173,600,000,000

176,960,000,000

-

5,164,500

24,789,000

2,402,000

887,500

33,243,000

Nilai ( Rp. )Value ( Rp. )

664,215,000

4,958,029,500

417,323,500

139,179,500

6,178,747,500

PERGERAKAN HARGA SAHAM / STOCK PRICE MOVEMENT

T i n j a u a n K i n e r j a S a h a mShare Per formance Overview

Page 21: Annual report 2014 final

TARI BALI - ATTRACTIVE

“ Kedamaian memperkuat seperti air yangbertemu kerongkongan yang dahaga, bencana menguatkan

seperti amplas keras dan kasar yang membuat berlian tampak bersinar “

Cut Nyak Dien - Pahlawan Nasional

Page 22: Annual report 2014 final

20 Proud Being Indonesian

Board of Commissioners’ Report

Our appreciation goes to the consistency of the Board of Directors and Management of the Company in maintaining consistency and quality of the Company’s management, showing a commitment to the implementation of Good Corporate Governance.

Penghargaan kami sampaikan atas konsistensi Direksi dan Manajemen Perseroan dalam menjaga konsistensi dan mutu pengelolaan Perseroan dengan komitmen untuk penerapan Good Corporate Governance (Tata kelola Perusahaan yang Baik).

LaporanDewan Komisaris

Page 23: Annual report 2014 final

21Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Kabelindo Murni Tbk.

L a p o r a n D e w a n K o m i s a r i sBoard of Commissioners’ Report

Dear Shareholders,

First and foremost we would like to thank God,the Almighty, that through His GracePT Kabelindo Murni Tbk. successfully passed a challenging year.

The Board of Commissioners highly appreciates the Board of Directors, Management and all Employees for putting the hard work and efforts in to maintain our marketshare, amid declining demand of cables due to the many that important political agenda happening in Indonesia during 2014 that turned out to be quite influential on the delays of many infrastructure projects and property development, which led to the decrease in demand for the Company’s cable industry products.

Total consolidated sales of the Company and Subsidiaries in 2014 decreased by 11% when compared to 2013, where in 2014 the consolidated sales of the Company and Subsidiaries amounted to Rp. 919.5 billion, while in 2013 was Rp. 1 trillion. However, the Board of Commissioners saw that the consolidated net profit of the Company and Subsidiaries in 2014 recorded an increase from 2013, which in 2013 was Rp. 7.7 billion, increased to Rp 20.6 billion in 2014, or increase by 168.6% when compared to 2013. This is mainly due to the success of the Company in managingthe exchange losses during 2014 where the losses in 2014 was Rp. 104.7 million, much better than the loss experienced by the Company in 2013, which amounted to Rp. 28.7 billion. Hence, the Board of Commissioners would like to extend our appreciation for the hard work of the Company in terms of managing the exchange rate losses so that it has given a positive impact on the net income of the Company.

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Dengan rasa penuh syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena anugerah-Nya, PT Kabelindo Murni Tbk.dapat melewati tahun 2014 yang penuh dengan tantangan.

Dewan Komisaris menghargai kerja keras dan usaha yang telah dilakukan oleh jajaran Direksi, Manajemen dan Seluruh Karyawan dalam mempertahankan pangsa pasar produk Perseroan ditengah menurunnya permintaan kabel yang dikarenakan banyak agenda politik penting di Indonesia pada tahun 2014 yang ternyata cukup berpengaruh terhadap tertundanya banyak proyek-proyek infrastruktur maupun pembangunan properti yang berdampak pada menurunnya kebutuhan atas produk industri kabel Perseroan.

Total penjualan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak tahun 2014 menurun sebesar 11% bila dibandingkan dengan tahun 2013, dimana pada tahun 2014 penjualan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak tercatat sebesar Rp. 919,5 miliar sedangkan pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp. 1 triliun. Namun, Dewan Komisaris melihat laba bersih konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak pada tahun 2014 tercatat meningkat dari tahun 2013 yang mana pada tahun 2013 tercatat sebesarRp. 7,7 miliar meningkat menjadi Rp. 20,6 miliar di tahun 2014 atau meningkat sebesar 168,6% bila dibandingkan tahun 2013. Hal tersebut dikarenakan Perseroan dapat memperbaiki kerugian kurs selama tahun 2014 dimana kerugian kurs pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 104,7 juta atau jauh lebih baik dibandingkan dengan kerugian kurs yang dialami Perseroan pada tahun 2013 yang sebesar Rp. 28,7 miliar. Untuk itu, Dewan Komisaris mengapresiasi atas kerja keras Perseroan dalam hal memperbaiki kerugian kurs sehingga berdampak positif pada laba bersih Perseroan.

Page 24: Annual report 2014 final

22 Proud Being Indonesian

The Board of Commissioners also wish to address our appreciation to our subsidiary, PT Hotelindo Murni, for positively contributed to the Company’s performance and we expect this encouraging achievement can be maintained or even increased in 2015.

Our appreciation also goes to the consistency of the Board of Directors and Management of the Company in maintaining consistency of the Company’s management, showing a commitment to the implementation of Good Corporate Governance.

The Board of Commissioners hereby appreciates the Consolidated Financial Statements of the Company and its Subsidiaries for the year ended December 31, 2014, which have been audited by Public Accountant Firm Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali, according to the Independent Auditor’s Report No. R. 8/014/03/14 dated March 27, 2015 with “Unqualified Opinion”.

SoeponoPRESIDEN KOMISARISPresident Commissioner

Jakarta, 24 Maret 2015 / March 24, 2015Atas Nama Dewan KomisarisOn behalf of Board of Commissioners

Keberhasilan Entitas Anak Perseroan yaituPT Hotelindo Murni yang telah dapat memberikan kontribusi positif dalam laba Perseroan juga patut mendapat penghargaan, Dewan Komisaris berharap kinerja ini dapat dipertahankan dan bahkan ditingkatkan di tahun 2015.

Penghargaan juga kami sampaikan atas konsistensi Direksi dan Manajemen Perseroan dalam menjaga konsistensi dan mutu pengelolaan Perseroan dengan komitmen untuk penerapan Good Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan yang Baik).

Dewan Komisaris dengan ini mengapresiasi hasil laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali, sesuai dengan laporan auditor independen Nomor : R.8/014/03/2015 tanggal 27 Maret 2015 dengan pendapat “Wajar Tanpa Pengecualian”.

Page 25: Annual report 2014 final

Lompat Batu Nias - Expectancy

“ Keberhasilan bukan dinilai dari apa yang kita mulai,melainkan dari apa yang kita selesaikan ”

Raden Inten - Pahlawan Nasional

Page 26: Annual report 2014 final

24 Proud Being Indonesian

P r o f i l D e w a n K o m i s a r i sThe Commissioners Profile

Menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2011 sampai dengan sekarang berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Kabelindo Murni Tbk. nomor 17 tanggal 24 Mei 2011 dihadapan Notaris Leolin Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta. Sebelumnya, Beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan untuk periode tahun 2004 sampai tahun 2006. Pada tahun 2001 sampai tahun 2010 menjabat sebagai Direktur PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. dan pernah menduduki jabatan sebagai Komisaris PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. untuk periode 1998 sampai tahun 1999. Beliau merupakan pendiri PT Sinar Baru Electric pada tahun 1973 yang saat ini khusus bergerak di bidang kelistrikan. Beliau adalah Ayahanda dari Bp. Surya A. Soepono yang menjabat sebagai Presiden Direktur Kabelindo.

Serves as the President Commissioner of the Company since 2011 until now, based on the Deed of Extraordinary General Meeting of Shareholders PT Kabelindo Murni Tbk. No. 17 dated May 24, 2011, made before the Notary Leolin Jayayanti, SH, notary in Jakarta. Previously, he served as the Commissioner of the Company from 2004 to 2006. In 2001 to 2010, he served as the Director of PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. and Commissioner of PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. from 1998 to 1999. He was the founder of PT Sinar Baru Electric in 1973, which currently engage in the business of electricity. He is the father of Mr. Surya A. Soepono, the President Director of Kabelindo.

SoeponoPRESIDEN KOMISARISPresident Commissioner

Page 27: Annual report 2014 final

25Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Kabelindo Murni Tbk.

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2013 sampai dengan sekarang berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Kabelindo Murni Tbk. nomor 16 tanggal 12 Juni 2013 dihadapan Notaris Leolin Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta. Beliau merupakan lulusan dari San Diego State University (USA) dan memperoleh gelar Master of Business Adminitration (MBA – 1990). Pada tahun 1994 sampai tahun 1995, Beliau menjabat sebagai Export Sales Manager PT Sucaco Tbk. Pada tahun 1995 sampai tahun1998 menjabat sebagai Purchasing Manager PT Sucaco Tbk. Pada tahun 1997 sampai tahun 2002 menjabat sebagai Direktur PT Supreme Decoluxe. Pada tahun 2002 sampai dengan sekarang menjabat sebagai Presiden Direktur PT Supreme Decoluxe.

Serves as the Commissioner of the Company since 2013 until now based on the Deed of Extraordinary General Meeting of Shareholders PT Kabelindo Murni Tbk. No. 16 dated June 12, 2013 made before the Notary Leolin Jayayanti, SH, notary in Jakarta. He graduated from San Diego State University (USA) and earned Master of Business Administration (MBA – 1990). In 1994 to 1995, he served as the Export Sales Manager of PT Sucaco Tbk. From 1995 to 1998, he served as Purchasing Manager of PT Sucaco Tbk. From 1997 to 2002 served as Director of PT Supreme Decoluxe. In 2002 until now, concurrently serves as President Director of PT Supreme Decoluxe.

Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2006 sampai dengan sekarang berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Kabelindo Murni Tbk. nomor 24 tanggal 20 Juni 2006 dihadapan Notaris Leolin Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta. Beliau merupakan lulusan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Mesin pada tahun 1975 dan memperoleh gelar Doktor Metalurgi pada tahun 1981 dari Khatolieke Universiten Leuven, Belgia.

Beliau pernah bekerja di Electra Energy, Inc Houston, Texas (1981-1983) sebagai Project Manager, di Memory Metals, Inc Stamford, Connecticut (1983-1985) sebagai Research Director. Setelah itu kembali ke Indonesia bekerja di BPPT dengan jabatan terakhir sebagai Profesor Riset.

Serves the position of Independent Commissioner of the Company since 2006 until now based on the Deed of Extraordinary General Meeting of Shareholders PT Kabelindo Murni Tbk. No. 24 dated June 20, 2006 made before the Notary Leolin Jayayanti, SH, notary in Jakarta. He is a graduate from the Institute of Technology Bandung (ITB) Department of Machine Engineering in 1975 and earned his Doctor Metallurgy degree in 1981 from Khatolieke Universiten Leuven, Belgium.

His career includes working in Electra Energy, Inc Houston, Texas (1981-1983) as Project Manager, in Memory Metals, Inc Stamford, Connecticut (1983-1985) as Research Director. Then back to Indonesia and joined BPPT with the latest position as Research Professor.

Yosaphat M. TrisnadiKOMISARISCommissioner

D. N AdnyanaKOMISARIS INDEPENDENIndependent Commissioner

Page 28: Annual report 2014 final

26 Proud Being Indonesian

Board of Directors Report

The Company believes that good corporate governance is the key in the Company’s future business development. The Company and Subsidiaries are committed to implementing good corporate governance consistently both internal and external.

Perseroan percaya bahwa Good Corporate Governance menjadi kunci utama dalam pengembangan bisnis Perseroan kedepannya. Perseroan dan Entitas Anak akan terus menjalankan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten baik internal maupun external.

LaporanDewan Direksi

Page 29: Annual report 2014 final

27Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Kabelindo Murni Tbk.

L a p o r a n D e w a n D i r e k s iBoard of Directors Report

Dear Shareholders,

First of all, we would like to thank God Almighty for His grace alone we can successfully through the year 2014.

Hereby, on behalf of the Board of Directors, we like to report that in 2014 the Company recorded a comprehensive income of Rp. 20.6 billion, which represented an increase of Rp. 12.9 billion, or 168,6% compared to that of 2013 of Rp. 7.7 billion. The increase in comprehensive income mainly due to the success of the Company in reducing loss incurred by the difference in foreign exchange, USD against Rupiah.In 2013 the Company incurred a loss of Rp. 28.8 billion, wherein 2014 the Company managed to reduce the loss to the amount of Rp. 104.7 million. This is due to that during 2014 the movement of the US dollar against the rupiah is relatively stable, and in addition, the Company engaged in selective hedging against currency exposure to the US dollar against the rupiah owned.

In 2014, the Company and Subsidiaries recorded a sales of Rp. 919.5 billion or decreased byRp. 113.2 billion, down 11% from 2013, due to decrease in sales from cable industry of Rp. 115.8 billion, while from hotel business grew by Rp. 2.6 billion.

The 11.4% decline in sales of the Company’s cable industry and business in 2014 compared to that of 2013, was mainly attributed to many important political agenda in Indonesia during the year, namely general election for members of the Board of Representatives

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Pertama-tama kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan anugerah-Nya saja Perseroan telah berhasil melalui tahun 2014 yang penuh dengan tantangan dengan baik.

Dengan ini kami mewakili Dewan Direksi Perseroan hendak menyampaikan bahwa pada tahun 2014 Perseroan menghasilkan laba komprehensif sebesarRp. 20,6 miliar yang berarti mengalami peningkatan sebesar Rp. 12,9 miliar atau meningkat sebesar 168,6% dari perolehan laba komprehensif tahun 2013 yang sebesar Rp. 7,7 miliar. Penyebab utama dari peningkatan laba komprehensif tersebut adalah dikarenakan Perseroan berhasil mengurangi kerugian selisih laba-rugi kurs mata uang US Dollar Amerika Serikat dengan mata uang rupiah dimana pada tahun 2013 Perseroan mengalami kerugian sebesar Rp. 28,8 miliar sedangkan pada tahun 2014 Perseroan berhasil menekan kerugian laba-rugi kurs hingga hanya mengalami kerugian sebesar Rp. 104,7 juta. Hal ini dikarenakan selama tahun 2014, pergerakan mata uang dolar Amerika Serikat terhadap mata uang rupiah relatif cukup stabil dan disamping itu, Perseroan telah melakukan aksi selective hedging atau lindung nilai terhadap exposure mata uang dolar Amerika Serikat terhadap rupiah yang dimiliki Perseroan.

Selama tahun 2014, Perseroan dan Entitas Anak membukukan penjualan sebesar Rp. 919,5 miliar atau menurun sebesar Rp. 113,2 miliar atau menurun sebesar 11% dibandingkan dengan tahun 2013, dimana bidang industri dan usaha kabel mengalami penurunan sebesar Rp. 115,8 miliar dan bidang jasa hotel meningkat sebesar Rp. 2,6 miliar.

Penurunan penjualan industri dan usaha kabel Perseroan periode tahun 2014 sebesar 11,4% dibandingkan penjualan periode tahun 2013 terutama dikarenakan pada tahun 2014 banyak terdapat agenda politik penting di Indonesia yaitu pemilihan anggota Dewan Perwakilan

Page 30: Annual report 2014 final

28 Proud Being Indonesian

Rakyat dan Pemilihan Presiden Republik Indonesia yang ternyata cukup berpengaruh terhadap tertundanyabanyak proyek-proyek infrastruktur maupun pembangunan properti yang berdampak pada menurunnya kebutuhan atas produk industri kabel Perseroan.

Dilihat dari segi bahan baku, penjualan Perseroan berbahan baku tembaga selama tahun 2014 adalah sebesar 7.336 metrik ton atau menurun sebesar 14,7% dibandingkan dengan tahun 2013. Sedangkan penjualan kabel berbahan baku alumunium selama tahun 2014 adalah sebesar 693 metrik ton atau menurun sebesar 20,7% dibandingkan dengan tahun 2013.

Laba kotor konsolidasian Perseroan & Entitas Anak periode tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 15,6% dibandingkan dengan periode tahun 2013, hal tersebut dikarenakan bidang industri dan usaha kabel mengalami penurunan sebesar Rp. 15,7 miliar dan bidang jasa hotel meningkat sebesar Rp. 1,2 miliar. Penurunan laba kotor industri dan usaha kabel Perseroan tersebut adalah sebagai konsekuensi logis akibat penurunan penjualan Perseroan, dan Perseroan juga terpaksa mengurangi gross margin Perseroan dari 9,0% untuk periode tahun 2013 turun menjadi 8,5% pada periode tahun 2014 untuk mempertahankan pangsa pasar industri kabel Perseroan ditengah melemahnya permintaan atas produk kabel di Indonesia selama tahun 2014.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2015 berdasarkan data World Economic Outlook 2015 yang dirilis oleh International Monetery Fund (IMF) pada April 2015, diproyeksikan sebesar 3,5%, dimana sebagai salah satu asumsi dasar dalam penyusunan proyeksi tersebut adalah harga rata-rata minyak dunia pada tahun 2015 sebesar USD 58,14 per barel atau tidak berubah banyak dengan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2014 yang sebesar 3,4%.

Pada tahun 2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan dapat mencapai 5,8% atau meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014 yang sebesar 5,5%, sedangkan untuk inflasi pada tahun 2015 adalah sebesar 5,0% atau menurun dibandingkan dengan inflasi tahun 2014 yang sebesar 5,3%, data tesebut seperti yang tersaji dalam Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan Tahun Anggaran 2015 yang dipublikasikan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Berdasarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dan pertumbuhan ekonomi Indonesia diatas untuk tahun 2015 sebagaimana disebutkan diatas, ditunjang dengan program kerja pemerintah Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang dapat menunjang kegiatan investasi dan distribusi barang hasil produksi termasuk dan tidak terbatas atas peningkatan pembangunan pelabuhan laut, peningkatan pembangunan dan pengembangan bandar udara, serta peningkatan kapasitas listrik nasional, dimana

and for the President of the Republic of Indonesia, which led to many delays on infrastructure projects and property development,and in turn led to a decrease in the demand for the Company’s products.

In terms of raw materials, the Company copper-based product sales in 2014 amounted to 7,336 metric tons, a decrease of 14.7% compared to 2013. While the aluminum-based sales in 2014 amounted to 693 metric tons or decreased by 20.7% compared with 2013.

Consolidated gross profit of the Company and its Subsidiaries in 2014 was decreased by 15.6% compared to 2013, due to the decrease in cable industry and business by Rp. 15.7 billion while hotel services increased by Rp. 1.2 billion. The decline in gross profit from industry and cable business was a logical consequence from the decrease in sales and gross margin that fell from 9.0% in 2013 to 8.5% in 2014, in order to maintain market share amid the weakening demand of cable in Indonesia during 2014.

The projected growth in the world economy in 2015, based on the World Economic Outlook2015 by the International Monetary Fund (IMF),released in April 2015, is at 3.5%, where as one of the basic assumptions in the preparation of these projections is the average price of oil the world in 2015 amounted to USD 58.14 per barrel or only a slight change, with the growth of the world economy in 2014 projected at 3.4%.

In 2015, Indonesia’s economic growth is projected to reach 5.8%, grew from 2014 of 5.5%, while inflation in 2015 is projected ay 5.0%, or decreased compared to the inflation in 2014 which amounted to 5.3%.The said figures was presented in the Financial Memorandum of Revised State Budget 2015, published by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia.

Based on the aforementioned projected economic growth of the world and Indonesia, in 2015, and supported by work program of the new Indonesian government under the leadership of President Joko Widodo, who will prioritize the development of infrastructure that can support the investment and distribution of manufactured goods, including and not limited to the development of sea ports, the construction and development of airports, as well as increasing the capacity of national electricity, which is projected that within five years, new power plant with a capacity

Page 31: Annual report 2014 final

29Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Kabelindo Murni Tbk.

diproyeksikan bahwa dalam 5 tahun, akan dibangun pembangkit tenaga listrik baru dengan kapasitas 35.000 watt, maka Perseroan sangat optimis akan dapat meningkatkan kapasitas produksi dan pada akhirnya akan meningkatkan total penjualan di tahun 2015.

Adapun Perseroan meyakini bahwa prospek usaha industri jasa hotel yang dioperasikan oleh Entitas Anak Perseroan, yaitu PT Hotelindo Murni akan tetap positif mengingat perkembangan kebutuhan kamar hotel dan jasa pendukungnya di kota Banda Aceh selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dimana hal tersebut juga dinikmati oleh Hotel “The Pade” milik Perseroan yang ada di kota Banda Aceh.

Disamping itu, saat ini telah ada penerbangan pesawat Garuda Indonesia secara regular langsung ke Sabang, dimana Perseroan juga memiliki sebuah hotel dan dive resort yang berada di Sabang sehingga diyakini dapat meningkatkan kapasitas penjualan kamar dan fasilitas pendukungnya termasuk fasilitas untuk kegiatan wisata diving (menyelam) yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja Perseroan melalui Entitas Anak Perseroan, yaitu PT Hotelindo Murni.

Tata Kelola PerusahaanPerseroan percaya bahwa Good Corporate Gorvenance menjadi kunci utama dalam pengembangan bisnis Perseroan kedepannya. Perseroan dan Entitas Anak akan terus menjalankan tata kelola perusahaaan yang baik secara konsisten baik internal maupun external.

Dalam menjalankan tata kelola perusahaaan yang baik Perseroan akan terus mematuhi dan taat atas perundang-perundangan yang berlaku secara konsisten. Keterbukaaan informasi atas corporate action yang akan dilakukan Perseroan terhadap kejadian-kejadian yang dianggap penting untuk kenyamanan para share holder dan stake holder.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Komite Audit, para Pelanggan, Mitra Usaha, serta tak lupa kepada seluruh karyawan Perusahaan atas dukungan dan kerja samanya sehingga Perseroan dapat terus melakukan pengembangan di tahun buku 2015.

Surya A. SoeponoPRESIDEN DIREKTUR

President Director

Jakarta, 24 Maret 2015 / March 24, 2015

of 35,000 watts will be built, the Company is very optimistic that it will be able to increase its production capacity and in turn increase the total sales in 2015.

The Company believes that the prospects of its venture in the hospitality business, under the Company’s subsidiary, namely PT Hotelindo Murni, will remain positive,considering that the growth of demand of hotel rooms and supporting services in Banda Aceh, always increase from year to year, a situation that also benefit the Company’s Hotel, “the Pade”, in Banda Aceh.

Furthermore, Garuda Indonesia now has a regular flight that flies directly to Sabang, where the Company also has a hotel and dive resort are located.We believe it will help increase the sales of room and supporting facilities, including facilities for diving, which then will ultimately improve the performance of the Company through itssubsidiary, namely PT Hotelindo Murni.

Corporate GovernanceThe Company believes that good corporate governance is the key factor in the future development of the Company’s business. The Company and its Subsidiaries will continue implement good corporate governance consistently, both internal and external.

In implementing good corporate governance, the Company will continue to adhere and comply the prevailing laws and regulations. Transparency of information on corporate action to be conducted by the Company of events that are considered important for the comfort of the shareholdersand stakeholders.

Finally, we would like to express our thanks and deepest appreciation to the Shareholders, the Board of Commissioners, the Audit Committee, Customers, Business Partners, and not forget to all employees for their support and cooperation so that the Company can continue to carry out its development in the financial year 2015 .

Page 32: Annual report 2014 final

30 Proud Being Indonesian

P r o f i l D e w a n D i r e k s iThe Directors Profile

Menjabat sebagai Presiden Direktur sejak tahun 2010 sampai dengan sekarang berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Kabelindo Murni Tbk. nomor 6 tanggal 18 Mei 2010 dihadapan Notaris Leolin Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta. Beliau memulai karirnya sebagai Sales Manager di PT Sibalec pada tahun 1999 sampai tahun 2000, seiring berjalannya waktu kemudian beliau menjabat sebagai Direktur PT Sinar Baru Tetap Agung pada tahun 2000 sampai dengan sekarang, Direktur PT Sinar Baru Medan pada tahun 2001 sampai dengan sekarang, Presiden Direktur PT Hotelindo Murni pada tahun 2006 sampai dengan sekarang dan Komisaris di PT Erdikha Elit Sekuritas. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Univesitas Katholik Atma Jaya, Jakarta. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan dari tahun 2005 sampai tahun 2007 dan dilanjutkan sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2007 sampai tahun 2010. Beliau adalah anak dari Bp. Soepono yang menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan.

Serves as the President Director since 2010 until now based on the Deed of Extraordinary General Meeting of Shareholders PT Kabelindo Murni Tbk. No. 6 dated May 18, 2010 made before the Notary Leolin Jayayanti, SH, notary in Jakarta. He began his career as Sales Manager at PT Sibalec in 1999 until 2000, and then he was appointed to serve as Director of PT Sinar Baru Tetap Agung in 2000 until now, Director of PT Sinar Baru Medan from 2001 until now, President Director of PT Hotelindo Murni from 2006 until now and Commissioner of PT Erdikha Elit Sekuritas. He graduated with a degree in Economic from the Catholic University of Atma Jaya, Jakarta. Previously, he served as the President Director of the Company from 2005 to 2007 and as Commissioner of the Company from 2007 to 2010. He is the son of Mr. Soepono the President Commissioner of the Company.

Surya A. SoeponoPRESIDEN DIREKTURPresident Director

Page 33: Annual report 2014 final

31Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Kabelindo Murni Tbk.

Menjabat sebagai Direktur Independen Perseroan sejak tahun 2014 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Kabelindo Murni Tbk. nomor 15 tanggal 5 Juni 2014 dihadapan Notaris Leolin Jayayanti S.H., Notaris di Jakarta. Beliau mengawali karir sebagai staf di PT Farmasi Pertiwi dan kemudian pada tahun 1972 sampai tahun 2007 bekerja di PT Sucaco Tbk. dengan jabatan terakhir sebagai Direktur.

Serves as the Independent Director of the Company since 2014 based on the Deed of Annual General Meeting of Shareholders PT Kabelindo Murni Tbk. No. 15 dated June 5, 2014 made before the Notary Leolin Jayayanti S.H., notary in Jakarta. He began his career as staff of PT Farmasi Pertiwi and in 1972 until 2007 at PT Sucaco Tbk. with the last position as Director.

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2010 sampai dengan sekarang berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Kabelindo Murni Tbk. nomor 6 tanggal 18 Mei 2010 dihadapan Notaris Leolin Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta. Beliau merupakan lulusan ITB tahun 1988 jurusan Teknik Industri. Beliau mengawali karirnya di PT Sucaco Tbk. pada tahun 1988 sebagai Project Engineer Supervisor. Pada tahun 2008 sampai tahun 2010 menjabat sebagai Vice President for Special Cable and Enamel Wire Plant PT Sucaco Tbk.

Serves as the Director of the Company since the 2010 until now based on the Deed of Extraordinary General Meeting of Shareholders PT Kabelindo Murni Tbk. No. 6 dated May 18, 2010 made before the Notary Leolin Jayayanti, SH, notary in Jakarta. Graduated from ITB, Faculty of Industrial Engineering, in 1988. He began his career in PT Sucaco Tbk. in 1988 as Project Engineer Supervisor. In 2008 until 2010 served the position of Vice President for Special Cable and Enamel Wire Plant PT SucacoTbk.

Tan Robert TantoDIREKTUR INDEPENDENIndependent Director

WibowoDIREKTURDirector

Page 34: Annual report 2014 final

32 Proud Being Indonesian

In 2014, the Company recorded a foreign exchange loss of Rp. 104.7 million, this was much better than in 2013, which amounted to Rp. 28.8 billion, so that the Company may record an increase in income before taxes of the Company and Subsidiaries in 2014 amounted to 156.5% compared to 2013.

Pada tahun 2014, kerugian kurs Perseroan adalah sebesar Rp. 104,7 juta atau jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar Rp. 28,8 miliar sehingga dapat meningkatkan laba sebelum pajak penghasilan Perseroan dan Entitas Anak tahun 2014 sebesar 156,5% dibandingkan dengan tahun 2013.

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis

Page 35: Annual report 2014 final

33Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Kabelindo Murni Tbk.

A n a l i s i s d a n P e m b a h a s a n M a n a j e m e nManagement Discussion and Analysis

Pada tahun 2014, Perseroan menjalankan 3 (tiga) segmen operasi yaitu industri dan perdagangan kabel melalui PT Kabelindo Murni Tbk,. perhotelan melalui PT Hotelindo Murni dan Jasa Konstruksi dan Perdagangan melalui PT Aruna Solar Indonesia. Segmen usaha industri dan perdagangan kabel tetap memberikan kontribusi yang terbesar terhadap total penjualan Perseroan dan Entitas Anak tahun 2014. Dari total penjualan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak tahun 2014 sebesar

Rp. 919,5 miliar, maka industri dan perdagangan kabel menyumbang kontribusi terbesar yaitu sebesar Rp. 903, 8 miliar atau sebesar 98,3% dari total penjualan konsolidasian tahun 2014 dan sisanya sebesar Rp. 15,7 miliar atau sebesar 1,7% dari total penjualan konsolidasian tahun 2014 diperoleh dari jasa hotel, sedangkan PT Aruna Solar Indonesia masih dalam tahap pre-operasional sehingga belum mengkontribusikan hasil penjualan.

Pemakaian bahan pokok Perseroan dan Entitas Anak selama tahun 2014 untuk industri dan perdagangan kabel adalah sebesar Rp. 836 miliar dan jasa hotel sebesar Rp. 5,1 miliar.

Laba (rugi) usaha Perseroan dan Entitas Anak pada tahun 2014 untuk industri dan perdagangan kabel adalah sebesar Rp. 43,6 miliar, sedangkan untuk perhotelan adalah sebesar Rp. 5,9 miliar.

Secara total, Penjualan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar Rp. 113,2 miliar atau menurun sebesar 11% bila dibandingkan dengan penjualan konsolidasian tahun 2013. Bila dilihat dari segi penjualan kabel berbahan baku tembaga selama tahun 2014 adalah sebesar 7.336 metrik ton atau menurun sebesar 14,7% dibandingkan dengan tahun 2013. Sedangkan penjualan kabel berbahan baku alumunium selama tahun 2014 adalah sebesar 693 metrix ton atau menurun sebesar 20,7% dibandingkan dengan tahun 2013.

1. Tinjauan Operasional Per Segmen OperasiOperational Review per Business Segment

In 2014, the Company engaged in 3 (three) operating segments, namely cable industry and trade through PT Kabelindo Murni Tbk,. hospitality through PT Hotelindo Murni and Construction and Trade Services through PT Aruna Solar Indonesia. Cable industry and trade business segment still provides the largest contribution to total sales of the Company and its Subsidiaries in 2014. Total consolidated sales of the Company and its Subsidiaries in 2014 amounted to Rp. 919.5 billion, the cable industry and trade was accounted for the largest contribution of Rp. 903, 8 billion or 98.3% of total consolidated sales in 2014 and the remainingRp. 15.7 billion or 1.7% of total consolidated sales in 2014 derived from the hospitality services, while PT Aruna Solar Indonesia was still in the pre-operational stage and therefore has not yet contributed sales.

Cost of sales of the Company and Subsidiaries in 2014 for the cable industry and trade was Rp. 836 billion, and for hospitality services was Rp. 5.1 billion.

Profit (loss) of the Company and Subsidiaries in 2014 for the cable industry and trade was Rp. 43.6 billion, while hospitality was Rp. 5.9 billion.

In total, consolidated sales of the Company and Subsidiaries in 2014 decreased by Rp. 113.2 billion or decreased 11% when compared with consolidated sales in 2013. Sales of copper cable in 2014 was 7336 metric tons, decreased by 14.7% compared with 2013. Meanwhile, sales of aluminum cable in 2014 amounted to 693 metric tons, or a decrease of 20.7% compared to 2013.

Page 36: Annual report 2014 final

34 Proud Being Indonesian

a. Aset Jumlah aset konsolidasian Perseroan dan

Entitas Anak per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp. 647,3 miliar atau mengalami penurunan sebesar Rp. 7 miliar (1,1%) dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013. Penurunan jumlah aset tersebut diperoleh dari kenaikan aset lancar sebesar Rp. 3,6 miliar dan adanya penurunan jumlah aset tidak lancar sebesar Rp. 10,7 miliar.

Kenaikan aset lancar Perseroan dan Entitas Anak per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp. 3,6 miliar dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013 didominasi oleh peningkatan kas dan setara kas sebesar Rp. 15,6 miliar dan adanya penurunan persediaan bersih sebesar Rp. 10,8 miliar.

Peningkatan kas dan setara kas Perseroan dan Entitas Anak per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp. 15,6 miliar dibandingkan per tanggal 31 Desember 2013 terutama didominasi oleh peningkatan saldo rekening dalam mata uang dolar Amerika Serikat di bank sebesar

Rp. 22,4 miliar dan penurunan saldo rekening dalam mata uang rupiah di bank sebesar

Rp. 6,8 miliar, hal ini dikarenakan manajemen memandang perlu untuk meningkatkan saldo rekening dalam mata uang dolar Amerika Serikat di bank guna membayar utang supplier Perseroan yang akan jatuh tempo pada bulan Januari 2015.

Total Company’s AssetsJumlah Aset Perseroan 647,3 billion

miliarRp

2014

2. Analisis Kinerja Keuangan KomprehensifComprehensive Analysis of Financial Performance

Harga pembelian bahan baku tembaga dan alumunium didasarkan atas harga dasar yang berdasarkan harga yang terjadi di London Metal Exchange ditambah dengan nilai premium untuk biaya pembuatan kawat tembaga dan kawat alumunium dari lempengan tembaga dan alumunium murni. Adapun harga rata-rata pembelian kawat tembaga selama tahun 2014 adalah sebesar USD 7.319 per metrik ton atau menurun sebesar 5,2% dibandingkan dari tahun 2013, dan harga rata-rata untuk pembelian kawat alumunium selama tahun 2014 adalah sebesar USD 2.550 per metrik ton atau hanya menurun sebesar 0,2% dibandingkan dari tahun 2013.

The price of copper and aluminum were based on the basic price at the London Metal Exchange plus premium value for the cost of manufacturing copper wire and aluminum wire from pure copper and aluminum slab. The average price of copper wire in 2014 was USD 7319 per metric ton or decreased by 5.2% from 2013, and the average price for aluminum wire during 2014 was USD 2,550 per metric ton or only decreased by 0.2% compared to the year 2013.

a. Assets Total consolidated assets of the Company and its Subsidiaries as of December 31, 2014 stood at Rp. 647.3 billion,down by Rp. 7 billion (1.1%) compared to that of December 31, 2013. The decrease in assets is derived from the increase in current assets of Rp. 3.6 billion and a decrease in the amount of non-current assets of Rp. 10.7 billion.

As of December 31, 2014,the current assets of the Company and its Subsidiaries increased by Rp. 3.6 billion from that of December 31, 2013, and was dominated by the increase in cash and cash equivalents of Rp. 15.6 billion and decrease in net inventory of Rp. 10.8 billion.

The Company and its Subsidiaries cash and cash equivalents as of December 31, 2014 decreased by Rp 15.6 billion from 2013.It was mainly dominated by the increase in account balances in bank,denominated in US dollars amounting to Rp. 22.4 billion and a decrease in account balances in bank,denominated in rupiah, amounting to Rp. 6.8 billion, this is because the management considers it was necessary to increase the account balances denominated in US dollars in the bank to pay Company’s debt to the supplier which will be matured in January 2015.

Page 37: Annual report 2014 final

35Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Kabelindo Murni Tbk.

Penurunan persediaan bersih Perseroan dan Entitas Anak per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp. 10,8 miliar dibandingkan per tanggal 31 Desember 2014 adalah merupakan konsekuensi logis akibat adanya penurunan penjualan Perseroan selama periode tahun 2014 dibandingkan dengan periode tahun 2013 sebesar Rp. 113,2 miliar dan membaiknya umur rata-rata persediaan bersih Perseroan di tahun 2014 yang selama 36,8 hari dibandingkan dengan umur rata-rata persediaan bersih Perseroan di tahun 2013 yang selama 39,4 hari.

Penurunan jumlah aset tidak lancar konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp. 10,7 miliar dibandingkan per tanggal 31 Desember 2013 terutama disebabkan oleh penurunan aset-tetap bersih sebesar Rp. 9,7 miliar.

b. Jumlah Liabilitas Jumlah liabilitas konsolidasian Perseroan dan

Entitas Anak per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp. 356,9 miliar atau turun sebesar Rp. 27,7 miliar (7,2%) dibandingkan per tanggal 31 Desember 2013. Penurunan jumlah liabilitas tersebut dikarenakan oleh adanya penurunan pada jumlah liabilitas jangka pendek sebesar

Rp. 26,4 miliar (7,2%) dan penurunan jumlah liabilitas jangka panjang sebesar Rp. 1,2 miliar

(7,7%).

Penurunan liabilitas jangka pendek Perseroan dan Entitas Anak per tanggal 31 Desember 2014 sebesar 26,4 miliar dibandingkan per tanggal 31 Desember 2013 terutama disebabkan oleh adanya penurunan utang usaha pihak berelasi Perseroan sebesar Rp. 43,1 miliar dan peningkatan utang bank Perseroan sebesar Rp. 17,8 miliar. Penurunan utang usaha pihak berelasi Perseroan merupakan konsekuensi logis dari penurunan penjualan Perseroan yang berakibat menurunnya pembelian bahan baku Perseroan kepada pihak berelasi. Adapun peningkatan utang bank Perseroan dikarenakan utang bank tersebut digunakan untuk pembelian mata uang dolar Amerika Serikat guna membayar utang supplier Perseroan yang akan jatuh tempo pada bulan Januari 2015.

Liabilitas jangka panjang konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak per tanggal 31 Desember 2014 mengalami penurunan sebesar Rp. 1,2 miliar dibandingkan per tanggal 31 Desember 2013 akibat dari menurunnya liabilitas pajak tangguhan-bersih sebesar Rp. 0,8 miliar dan menurunnya liabilitas imbalan kerja sebesar Rp. 0,4 miliar.

c. Ekuitas Jumlah Ekuitas konsolidasian Perseroan dan

Entitas Anak per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp. 290,3 miliar atau meningkat

The net inventory of Company and Its Subsidiary as of as of December 31, 2014, down by Rp 10.8 billion, due to a decrease in sales of the Company in 2014 compared with that of 2013, amounted Rp. 113.2 billion, and the improvement in the average age of the Company’s net inventory in 2014 for 36.8 days compared to the average age of the Company’s net inventory in 2013 which was 39.4 days.

The amount of consolidated non-current assets of the Company and its Subsidiaries as of December 31, 2014 decreased by Rp. 10.7 billion, compared to that of December 31, 2013 primarily due to the decrease in net fixed assets of Rp. 9.7 billion.

b. Liabilities Total consolidated liabilities of the Company and its Subsidiaries as of December 31, 2014 amounted to Rp. 356.9 billion, down by Rp. 27.7 billion (7.2%) compared to December 31, 2013. The decrease in liabilities is due to the decrease in the short-term liabilities of Rp. 26.4 billion (7.2%) and in the number of long- term liabilities amounted to Rp. 1.2 billion (7.7%).

The decrease in short-term liabilities of the Company and its Subsidiaries as of December 31, 2014 amounted to 26.4 billion compared to that of 2013, primarily due to a decrease in accounts payable to related parties, amounted to Rp. 43.1 billion and an increase in the Company’s loan to bank, which was Rp. 17.8 billion. The decrease in the accounts payable from related parties is the logical consequence of a decline in sales of the Company, resulting in the decline in the purchase of raw materials to related parties. The increase in debt was due to the purchase of US dollars using bank loan,in order to pay debt to the supplier which will be matured in January 2015.

Long-term consolidated liabilities of the Company and its Subsidiaries as of December 31, 2014 decreased by Rp. 1.2 billion, compared to that as of December 31, 2013 as a result of a decrease in net deferred tax liabilities of Rp. 0.8 billion and a decrease in employee benefits liabilities amounted to Rp. 0.4 billion.

c. Equities Total consolidated equity of the Company and Subsidiaries per December 31, 2014 was Rp. 290.3 billion, an increase of Rp. 20.6

Page 38: Annual report 2014 final

36 Proud Being Indonesian

sebesar Rp. 20,6 miliar (7,6%) dibandingkan per 31 Desember 2013, terutama dikarenakan peningkatan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yaitu sebesar

Rp. 20,6 miliar, hal mana diakibatkan adanya kontribusi laba bersih tahun 2014 sebesar

Rp. 20,6 miliar.

d. Laba Rugi dan Arus Kas Selama tahun 2014, Perseroan dan Entitas

Anak membukukan penjualan sebesar Rp. 919,5 miliar atau menurun sebesar Rp. 113,2 miliar atau menurun sebesar 11%

dibandingkan dengan tahun 2013, dimana bidang industri dan usaha kabel mengalami penurunan sebesar Rp. 115,8 miliar dan bidang jasa hotel meningkat sebesar Rp. 2,6 miliar.

Penurunan penjualan industri dan usaha kabel Perseroan periode tahun 2014 sebesar Rp. 115,8 miliar atau menurun sebesar 11,4% dibandingkan penjualan periode tahun 2013 terutama dikarenakan pada tahun 2014 banyak terdapat agenda politik penting di Indonesia yaitu pemilihan anggota DPR dan pemilihan Presiden RI yang ternyata cukup berpengaruh terhadap tertundanya banyak proyek-proyek infrastruktur maupun pembangunan properti yang berdampak pada menurunnya kebutuhan atas produk industri kabel Perseroan.

Adapun laba kotor konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak periode tahun 2014 sebesar Rp. 78,3 miliar atau menurun sebesar Rp. 14,5 miliar atau menurun sebesar 15,6% dibandingkan periode tahun 2013, dimana bidang industri dan usaha kabel mengalami penurunan sebesar Rp. 15,7 miliar dan bidang jasa hotel meningkat sebesar Rp. 1,2 miliar. Penurunan laba kotor industri dan usaha kabel Perseroan tersebut sebagai konsekuensi logis akibat penurunan penjualan Perseroan, dan Perseroan juga terpaksa mengurangi gross margin Perseroan dari 9,0% untuk periode tahun 2013 turun menjadi 8,5% pada periode tahun 2014 untuk mempertahankan pangsa pasar industri kabel Perseroan ditengah melemahnya permintaan atas produk kabel di Indonesia selama tahun 2014.

Laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak periode tahun 2014 adalah sebesar Rp. 27,4 miliar atau naik sebesar Rp. 16,7 miliar atau meningkat sebesar 156,5% dibandingkan dengan periode tahun 2013, hal ini dikarenakan Perseroan selama tahun 2014 mengalami kerugian kurs hanya sebesar Rp. 104,7 juta atau jauh lebih baik dibandingkan dengan kerugian kurs yang dialami Perseroan selama tahun 2013 yang sebesar Rp. 28,8 miliar sehingga meskipun laba usaha Perseroan selama tahun 2014 menurun sebesar Rp. 14,1 miliar dibandingkan laba usaha Perseroan selama tahun 2013, namun adanya perbaikan kerugian kurs selama tahun 2014 sebesar Rp. 28,7 miliar dibandingkan tahun 2013 mengakibatkan peningkatan laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak selama tahun 2014 sebesar Rp. 16,7 miliar atau meningkat sebesar 156,5% dibandingkan dengan periode tahun 2013.

billion (7.6%) compared to December 31, 2013, primarily due to an increase in equity attributable to owners of the parent company in the amount of Rp. 20.6 billion, due to contribution to net profit in 2014 amounted to Rp. 20.6 billion.

d. Income Statement and Cash Flow In 2014, the Company and Subsidiaries recorded a sales of Rp. 919.5 billion or decreased by Rp. 113.2 billion, or 11% compared to 2013, where the cabling industry and businesses decreased by Rp. 115.8 billion, while the hospitality business increased by Rp. 2.6 billion.

The Company’s sales in 2014 decreased by Rp. 115.8 billion or 11.4% compared to 2013, primarily due to the many important political agenda in Indonesia in 2014, namely the parliamentary election and the election of the President, which quite influential resulting in many delays in infrastructure projects and property development, impacting on the decline in demand for the Company’s cable industry products.

The consolidated gross profit of the Company and Its Subsidiaries in 2014 amounted to Rp. 78.3 billion or decreased by Rp. 14.5 billion, or 15.6% compared to 2013, in which the cable industry and trade sustained a decrease of Rp. 15.7 billion, while the hospitality business increased by Rp. 1.2 billion. Decrease in gross profit of cable industry and trade is a logical consequence due to decrease in sales, and the Company was also forced to reduce the gross margin from 9.0% in 2013 to 8.5% in 2014, to maintain its market share, amid weakening demand for cable products in Indonesia during 2014.

The consolidated profit before income tax of the Company and Its Subsidiaries in 2014 was Rp. 27.4 billion, an increase of Rp. 16.7 billion, or 156.5% compared to 2013, due to the fact that in 2014 the Company experienced a foreign exchange loss of only Rp. 104.7 million, much better than the loss experienced by the Company in 2013 which amounted to Rp. 28.8 billion, so although the Company’s operating income for 2014 decreased by Rp. 14.1 billion, compared to operating income of the Company during 2013, but an improvement in foreign exchange losses of Rp. 28.7 billion, has resulted in an increase in consolidated income before income taxes of the Company and Its Subsidiaries in 2014 amounting to Rp. 16.7 billion, an increase of 156.5% compared to 2013.

Page 39: Annual report 2014 final

37Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Kabelindo Murni Tbk.

4. Tingkat Kolektibilitas Piutang PerseroanAccounts Receivable Collectability

3. Kemampuan Membayar UtangDebt Paying Ability

Per 31 Desember 2014 rasio jumlah liabilitas terhadap jumlah aset adalah sebesar 55,2% atau menurun dibandingkan dengan rasio di tahun 2013 yang sebesar 58,8%, hal ini menunjukkan kemampuan Perseroan untuk membayar utangnya menjadi lebih baik, dimana hal ini merupakan konsekuensi logis atas keberhasilan Perseroan meningkatkan laba selama tahun 2014 yang akhirnya meningkatkan kemampuan membayar utang Perseroan.

EBITDA Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak per 31 Desember 2014 adalah sebesar

Rp. 65,9 miliar atau 7,17% terhadap total penjualan Perseroan, sedangkan biaya bunga Perseroan selama tahun 2014 adalah Rp. 20,7 miliar atau dengan kata lain rasio EBITDA terhadap biaya bunga Perseroan selama tahun 2014 adalah sebesar 3,2 kali atau mengalami peningkatan dibandingkan rasio EBITDA terhadap biaya bunga Perseroan selama tahun 2013 yang sebesar 2,3 kali atau meningkat sebesar 37% yang berarti kemampuan Perseroan untuk membayar kewajiban bunga terhadap utang Perseroan selama tahun 2014 meningkat sebesar 37% dibandingkan dengan tahun 2013.

Rata-rata perputaran piutang konsolidasian

Perseroan dan Entitas Anak pada tahun 2014 adalah selama 80,4 hari atau mengalami

peningkatan dibandingkan dengan rata-rata perputaran piutang pada tahun 2013 yang selama 75,2 hari.

Adanya agenda politik selama tahun 2014 yaitu pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan pemilihan Presiden Republik Indonesia menyebabkan penjualan Perseroan sampai dengan Quartal III tahun 2014 adalah sebesar Rp. 609,5 miliar atau Rp. 67,7 miliar per bulan atau mengalami penurunan sebesar 21,3% dibandingkan rata-rata penjualan per bulan selama tahun 2013 yang sebesar Rp. 86,1 miliar. Perseroan baru mulai kembali meningkatkan penjualannya pada Quartal IV tahun 2014, dimana nilai rata-rata penjualan per bulan selama Quartal IV tahun 2014 adalah Rp. 74,4 miliar per bulan, hal ini mengakibatkan nilai total tagihan Perseroan per akhir tahun 2014 tidak berubah signifikan dibandingkan posisi akhir tahun 2013. Namun, mengingat rata-rata penjualan tahun 2014 dan 2013 yang lebih rendah dibandingkan rata-rata penjualan tahun 2013 dan 2012 mengakibatkan rata-rata perputaran piutang konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak tahun 2014 meningkat dibandingkan dengan tahun 2013.

As of December 31, 2014 the ratio of total liabilities to total assets was 55.2%, or decreased compared to the ratio in 2013, which was 58.8%, demonstrating the Company’s ability to pay its debts is increased, a logical consequence of its success in increasing profits in 2014 which ultimately improve the Company’s ability to pay debts.

Consolidated EBITDA of the Company and Its Subsidiaries as of December 31, 2014 stood at Rp. 65.9 billion or 7.17% of the total sales of the Company, while the interest expense was Rp. 20.7 billion, or in other words the ratio of EBITDA to interest expense of the Company in 2014 was 3.2 times or increased compared to that of 2013, which was 2.3 times, or increased by 37%, which means the Company‘s ability of to pay interest on the debt obligations for 2014 was increased by 37% compared to 2013.

The averageconsolidated accounts receivable turnover of the Company and Its Subsidiaries in 2014 was 80.4 days or increased compared with the average turnover of receivables in 2013 which were 75.2 days.

The political agenda in 2014, the election of members of the House of Representatives and the election of the President of the Republic of Indonesia led to drop of sales until the third Quarter of 2014,which was Rp. 609.5 billion or Rp. 67.7 billion per month or decreased by 21.3% compared to the average sales per month during 2013 which amounted to Rp. 86.1 billion. The Company started to increase its sales in the fourth Quarter of 2014, where the average value of sales per month during the fourth Quarter of 2014 is Rp. 74.4 billion per month, resulting in the value of the Company’s total account receivable by the end of 2014 did not change significantly compared to the end of 2013. However, considering the average sales in 2014 and 2013 were lower than the average sales in 2013 and 2012 resulting in an average turnover of the consolidated accounts of the Company and Its Subsidiaries 2014 increased compared to 2013.

Page 40: Annual report 2014 final

38 Proud Being Indonesian

5. Struktur PermodalanCapital Structure

Pemegang Sahamper 31 Desember 2014

Shareholders as of December 31, 2014

5. Struktur PermodalanCapital Structure

Pemilik Entitas IndukOwners of the parent

Kepentingan nonpengendaliNon-controlling interests

Rp. 289.350.438.539,-

Rp. 937.434.603,-

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada / Equity attributable to :

Jumlah ekuitas Perseroan pada akhir tahun 2014 adalah sebesar Rp. 290.287.873.142,- yang terdiri dari :

Total equity of the Company as of the end of 2014 was Rp. 290.287.873.142,- consisted of:

Pemegang SahamShareholders

Saham Seri A / Share Series A :

Saham Seri B / Share Series B :

Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%)Public (each with shares less than 5%)

Total Saham Seri A / Total Shares Series A

Pacific Elite Group Ltd.

PT Erdikha Elit Sekuritas

PT Tutulan Sukma

Erwin Suryo Raharjo

PT Sibalec

IBRA

Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%)Public (each with shares less than 5%)

Total Saham Seri B / Total Shares Series B

Total Saham Seri A dan BTotal Shares Series A and B

Jumlah Saham Ditempatkan dan

DisetorTotal Paid-in Share

Jumlah ModalSaham

Total Share Capital

PersentasePercentage

(Shares) (Rupiah) (%)

56,000,000

56,000,000

53,928,000,000

53,928,000,000

5.00

5.00

180,000,000

87,889,500

262,000,000

100,000,000

300,000,000

69,882,400

64,228,100

44,400,000,000

38,776,000,000

26,640,000,000

14,800,000,000

13,007,646,000

10,342,595,200

9,505,758,800

16.07

7.84

23.4

8.93

26.8

6.24

5.75

1,064,000,000 157,472,000,000 95.00

1,120,000,000 211,400,000,000 100.00

Page 41: Annual report 2014 final

39Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Kabelindo Murni Tbk.

6. Ikatan Material Untuk Investasi Barang ModalMaterial Commitment to Invest Capital Goods

Pada tahun 2014 Perseroan dan Entitas Anak tidak melakukan pengikatan material untuk investasi barang modal kepada pihak ketiga

Kebijakan manajemen terhadap struktur permodalan Perseroan dan Entitas Anak adalah mengusahakan untuk menjaga solvabilitas yang diaplikasikan ke dalam Leverage Ratio (total liabilitas/total ekuitas) maksimal sebesar 3x.

7. Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan

Information and Material Facts Occurring After the Reporting Date

Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan

8. Prospek UsahaBusiness Prospect

Prospek usaha industri kabel di Indonesia sangat tergantung dari tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia dan juga tingkat pertumbuhan ekonomi dunia.

Berdasarkan data World Economic Outlook 2015 yang dirilis oleh International Monetery Fund (IMF) pada April 2015, diproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2015 sebesar 3,5%, dimana sebagai salah satu asumsi dasar dalam penyusunan proyeksi tersebut adalah harga rata-rata minyak dunia pada tahun 2015 sebesar 58,14 per barel atau tidak berubah banyak dengan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2014 sebesar 3,4%.

Berdasarkan data dari Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan Tahun Anggaran 2015 yang dipublikasikan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia, pemerintah Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015 dapat mencapai 5,8 persen atau meningkat dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 yang sebesar 5,5% Dalam data yang sama, diproyeksikan inflasi tahun 2015 sebesar 5,0% atau menurun dibandingkan inflasi tahun 2014 yang sebesar 5,3%.

The management policy on the capital structure of the Company and Its Subsidiaries are seeking to maintain solvency applied to the Leverage Ratio (total liabilities / total equity) of 3x at maximum.

In 2014 the Company and Its Subsidiaries did not enter into material commitment for capital goods investments to third parties.

There is no information and material facts occurring after the date of the auditor’s report

The cable industry business prospects in Indonesia is highly dependent on the rate of economic growth in Indonesia and also of the world economic growth.

Based on 2015 data from the World Economic Outlook published by International Monetary Fund (IMF) in April 2015, world economic growth in 2015 is projected at 3.5%, where one of the basic assumptions in the preparation of these projections is the average price of oil in 2015 amounted to 58.14 per barrel, not change much with the world economic growth in 2014 of 3.4%.

Based on data from the Financial Memorandum of the Revised APBNP 2015, published by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, the Indonesian government is projecting an economic growth in 2015 of 5.8 percent, an increase compared to the economic growth in 2014 that amounted to 5.5 %. In the same data, inflation in 2015 is projected at 5.0% or lower than inflation in 2014 which amounted to 5.3%.

Page 42: Annual report 2014 final

40 Proud Being Indonesian

Dari dalam negeri, Pemerintahan Indonesia dibawah Presiden Joko Widodo telah mencanangkan untuk melakukan percepatan pembangunan infrastruktur yang dapat menunjang kegiatan investasi dan distribusi barang hasil produksi termasuk dan tidak terbatas atas peningkatan pembangunan pelabuhan laut, peningkatan pembangunan dan pengembangan bandar udara dan peningkatan kapasitas listrik nasional, dimana diproyeksikan bahwa dalam 5 tahun, akan dibangun pembangkit tenaga listrik baru dengan kapasitas 35.000 mega watt.

Adanya program peningkatan dan percepatan pembangunan infrastruktur tersebut diatas oleh pemerintahan Joko Widodo, diharapkan akan memberi dampak terhadap peningkatan investasi langsung di Indonesia terutama investasi yang dapat meningkatkan nilai tambah produk-produk Indonesia, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pembangunan pabrik baru maupun ekspansi pabrik yang sudah ada.

Adapun kegiatan investasi tersebut diatas pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan daya beli masyarakat termasuk meningkatnya kemampuan untuk membeli rumah atau tempat usaha baru maupun memperbaiki rumah atau tempat usaha yang sudah ada.

Pembangunan atau peningkatan infrastruktur baru, pembangunan pabrik baru atau peningkatan kapasitas pabrik lama, serta kegiatan pembangunan rumah atau tempat usaha baru atau memperbaiki yang telah ada, adalah merupakan potensi usaha yang sangat besar bagi usaha industri kabel Perseroan.

Adapun Perseroan meyakini bahwa prospek usaha industri jasa hotel yang dioperasikan oleh Entitas Anak Perseroan, yaitu PT Hotelindo Murni akan tetap positif mengingat perkembangan kebutuhan kamar hotel dan jasa pendukungnya di kota Banda Aceh selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dimana hal tersebut juga dinikmati oleh Hotel “The Pade” milik Perseroan yang ada di kota Banda Aceh.

Disamping itu, saat ini telah ada penerbangan pesawat Garuda Indonesia secara regular langsung ke Sabang, dimana Perseroan juga memiliki sebuah hotel dan dive resort yang berada di Sabang sehingga diyakini dapat meningkatkan kapasitas penjualan kamar dan fasilitas pendukungnya termasuk fasilitas untuk kegiatan wisata diving (menyelam) yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja Perseroan melalui Entitas Anak Perseroan, yaitu PT Hotelindo Murni.

From within the country, the Government of Indonesia under President Joko Widodo has launched the program of accelerating the development of infrastructure to support investment activities and distribution of manufactured goods, including and not limited to the increase in the construction of sea ports, an increase in the construction and development of airports and increasing the capacity of national electricity, where projected that within five years, will build new power plant plant with a capacity of 35,000 megawatts. The enhancement and acceleration of infrastructure development by the government under Joko Widodo, is expected to have an impact on the increase in direct investments in Indonesia, especially those that can increase the value-added products of Indonesia, which is expected to boost construction of new plants and expansion of existing plants.

Investment activities mentioned above are expected to improve people’s welfare and purchasing power, and increasing their ability to purchase house, or new business place, or renovate the existing house or business place.

Development or improvement of new infrastructure, construction of new plants, or increase the capacity of existing plant, as well as house construction, or new business pace construction, or improve existing ones, is a huge business potential for the Company’s cable industry business.

The Company believes that the prospect of the hospitality businesses operated by the Company’s Subsidiaries, namely PT Hotelindo Murni, will remain positive in view of the growing need for hotel rooms and supporting services in the city of Banda Aceh, which always increase from year to year, where it is also enjoyed by the the Company’s Hotel “the Pade”, located in Banda Aceh.

In addition, Garuda Indonesia has opened a direct regular flight to Sabang, where the Company also has a hotel and dive resorts located in Sabang, so it can increase the room sales and supporting facilities for activities including diving, which in turn will improve the performance of the Company through the Company’s Subsidiaries, namely PT Hotelindo Murni.

Page 43: Annual report 2014 final

41Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Kabelindo Murni Tbk.

Dalam industri kabel, resiko usaha yang dihadapi Perseroan terutama meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Fluktuasi harga tembaga dan alumunium sebagai bahan baku utama kabel yang harganya dapat berubah setiap saat sesuai harga LME (London Metal Exchange) dengan dasar perdagangan menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat, dimana manajemen resiko pembelian bahan baku kawat tembaga dan alumunium sangatlah penting untuk dapat menjaga gross margin yang ditetapkan oleh manajemen. Disamping itu, manajemen Perseroan selalu memantau pergerakan harga tembaga dan alumunium untuk memperhitungkan dan menetapkan harga jual produk Perseroan.

2. Fluktuasi mata uang asing terhadap rupiah. Fluktuasi mata uang asing terhadap rupiah terjadi dikarenakan Perseroan melakukan pembelian kawat tembaga dan kawat alumunium sebagai bahan baku utamanya dalam mata uang dolar Amerika Serikat, sedangkan sebagian besar piutang Perseroan adalah dalam mata uang Rupiah, sehingga terjadi resiko fluktuasi mata uang asing terhadap mata uang rupiah yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan Perseroan.Untuk meminimalkan resiko fluktuasi atas mata uang asing tersebut, maka Perseroan telah mempunyai fasilitas foreign exchange line dari Bank Citibank N.A. dan PT Bank Danamon Tbk. yang dapat digunakan oleh Perseroan untuk melakukan aksi lindung nilai atas exposure mata uang dolar Amerika Serikat yang dimiliki Perseroan.

Sehubungan dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 tahun 2011 tentang mata uang, maka Bank Indonesia telah mengeluarkan peraturan Bank Indonesia No. 17/3/PBI/2015 tanggal 31 Maret 2015 dimana berdasarkan peraturan Bank Indonesia tersebut, maka efektif tanggal 1 Juli 2015 seluruh transaksi perdagangan dalam negeri diwajibkan menggunakan mata uang Rupiah. Penerapan peraturan ini akan menghilangkan resiko atas fluktuasi mata asing terhadap rupiah Perseroan, namun demikian dikhawatirkan harga pembelian bahan baku kawat tembaga dan kawat alumunium akan menjadi lebih mahal dikarenakan adanya kemungkinan biaya hedging atau lindung nilai yang menjadi tambahan biaya yang dibebankan oleh supplier kepada Perseroan.

Resiko UsahaBusiness Risks

In the cable industry, the Company faces the following business risks:

1. The price fluctuation of primary raw materials, i.e. copper and aluminum that adjusts to the price of LME (London Metal Exchange)that use the US dollar, in which the risk management on the purchase of raw materials of copper and aluminum is very important to be able to maintain gross margin set by management. In addition, the Company’s management constantly monitors the movement of the prices of copper and aluminum in order to take into account and set the selling price of the Company’s products.

2. Fluctuations in foreign currencies against the rupiah. Fluctuations in foreign currency against the rupiah occurred because the Company purchase copper and aluminum wire as the main raw materials in US dollars, while most of the Company’s accounts receivable are in Rupiah, resulting in the risk of fluctuations in foreign currency against the rupiah currency could impact the Company’s financial performance. To minimize the risk of fluctuations in foreign currency, the Company has gained foreign exchange line facility from Citibank NA and PT Bank Danamon Tbk. which can be used by the Company to hedge the currency exposure of the US dollars owned by the Company.

In connection with the Law of the Republic of Indonesia No. 7 of 2011 concerning currency, Bank Indonesia issued Bank Indonesia Regulation No. 17/3/PBI/ 2015 dated March 31, 2015,and based on the said Bank Indonesia regulation, then the effective in July 1, 2015 the entire domestic trade transactions is required to use Rupiah currency. The enactment of this rule may eliminate the risk of fluctuations in foreign currency against the rupiah, but on the other hand, it may also increase the purchase price of the raw materials copper and aluminum,since the cost of hedging becomes the additional fees charged by supplier to the Company.

Page 44: Annual report 2014 final

42 Proud Being Indonesian

9. Target/Proyeksi dan RealisasiTarget/Projection and Realization

10. Aspek PemasaranMarketing Aspects

Realisasi penjualan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk 1 (satu) tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp. 919,5 miliar atau hanya mencapai 65,7% dari target penjualan tahun 2014 yaitu Rp. 1,4 triliun. Tidak tercapainya proyeksi penjualan tahun 2014 ini disebabkan terutama dikarenakan pada tahun 2014 banyak terdapat agenda politik penting di Indonesia yaitu pemilihan anggota DPR dan pemilihan Presiden RI yang ternyata cukup berpengaruh terhadap tertundanya banyak proyek-proyek infrastruktur maupun pembangunan properti yang berdampak pada menurunnya kebutuhan atas produk industri kabel Perseroan.

Laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak periode tahun 2014 adalah sebesar Rp. 27,4 miliar atau naik sebesar Rp. 16,7 miliar atau meningkat sebesar 156,5% dibandingkan dengan periode tahun 2013, hal ini dikarenakan Perseroan selama tahun 2014 mengalami kerugian kurs hanya sebesar Rp. 104,7 juta atau jauh lebih baik dibandingkan dengan kerugian kurs yang dialami Perseroan selama tahun 2013 yang sebesar Rp. 28,8 miliar sehingga meskipun laba usaha Perseroan selama tahun 2014 menurun sebesar Rp. 14,1 miliar dibandingkan laba usaha Perseroan selama tahun 2013, namun adanya perbaikan kerugian kurs selama tahun 2014 sebesar Rp. 28,7 miliar dibandingkan tahun 2013 mengakibatkan peningkatan laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak selama tahun 2014 sebesar Rp. 16,7 miliar atau meningkat sebesar 156,5% dibandingkan dengan periode tahun 2013.

Untuk tahun 2015, Perseroan memproyeksikan penjualan sebesar Rp. 1,5 triliun dimana proyeksi penjualan tersebut didasarkan dengan asumsi nilai rata-rata LME tembaga sebesar USD 7.200 per metrik ton dan nilai rata-rata LME alumunium sebesar USD 2.200 serta kurs dolar Amerika Serikat rata-rata sebesar Rp. 13.000,- per dolar Amerika Serikat.

Perseroan akan terus meningkatkan pangsa pasarnya melalui perluasan cakupan dan variasi jenis produk, memperkuat jaringan pemasaran, meningkatkan daya saing produk dari harga jual, meningkatkan kualitas produk kabel dan ketersediaan stok kabel. Agar harga jual Perseroan lebih terkontrol, maka Perseroan tetap melakukan strategi pemasaran berupa pembatasan terhadap

Realization of the consolidated sales of the Company and Its Subsidiaries for the year ended December 31, 2014 was Rp. 919.5 billion, or only 65.7% of the 2014 sales target of Rp. 1.4 trillion. The failure to achieve projected sales in 2014 is mainly due to the fact that in 2014 there were many important political agenda in Indonesia, namely the parliamentary election and the Presidential election which was quite influential causing many delays in infrastructure projects and property development, which resulted in the decrease in demand for the Company’s cable industry products.

The consolidated profit before income tax of the Company and Subsidiaries in 2014 was Rp. 27.4 billion, an increase of Rp. 16.7 billion or 156.5% compared with 2013, this is due to the fact that during 2014, the Company experienced a foreign exchange loss of onlyRp. 104.7 million or much better than the loss rate experienced by the Company during 2013 which amounted to Rp. 28.8 billion, so even though the Company’s operating profit for 2014 decreased by Rp. 14.1 billion, compared to 2013, but an improvement in foreign exchange losses during 2014 amounted to Rp. 28.7 billion compared to 2013 has resulted in an increase in consolidated profit before income taxes of the Company and Its Subsidiaries in 2014 amounting to Rp. 16.7 billion, an increase of 156.5% compared to 2013.

For 2015, the Company projects a sales ofRp. 1.5 trillion based on the assumption of the LME average price of copper stand at USD 7,200 per metric ton and the LME average price of aluminum of USD 2,200, whereas US dollar exchange rate of Rp. 13.000, - per US dollar in average.

The Company will continue to increase its market by expanding the scope and variety of products, strengthening the marketing network, enhancing competitiveness based on the selling price, improving product quality and stock availability. In order to better control the selling price, the Company still adopts a marketing strategy in the form of restrictions on the number

Page 45: Annual report 2014 final

43Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Kabelindo Murni Tbk.

2012

2013

23 Juli 2013July 23, 2013

Tidak ada pembagian Dividen

No Dividend

Rp. 3,-

Rp. 0,-

Rp.3.360.000.000,-

Rp.0,-

Tahun Buku Tanggal Pembayaran Deviden Tunai / Saham Jumlah Deviden / TahunFiscal Year Date of Payment Cash Dividend / Shares Total Dividend / Year

11. Kebijakan DevidenDividend Policy

Pembayaran atau pembagian dividen ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan. Pembayaran atau pembagian dividen selama 2 tahun terakhir adalah sebagai berikut:

jumlah distributor serta melakukan “selective order” berdasarkan pesanan dengan jumlah tertentu guna menjaga efisiensi produksi.

Saat ini Perseroan dalam rangka meningkatkan produk Perseroan serta memenuhi standar operasional pabrik yang baik guna menunjang pasar lebih baik, Perseroan menjalankan sistem manajemen terpadu sesuai dengan sertifikasi yang telah didapat yaitu ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, dan OHSAS 18001:2007.

of distributors as well as perform “selective order” based on orders by a certain amount in order to maintain production efficiency.

Currently, in order to improve the products and meet the standards of plant operation in order to support the marketing better, the Company adopts an integrated management system in accordance with the certification obtained, namely ISO 9001: 2008, ISO 14001: 2004, and OHSAS 18001: 2007.

Disbursement of dividends is decided in the Annual General Meeting of Shareholders (AGM). Dividends payment during the past 2 years are as follows:

Page 46: Annual report 2014 final

44 Proud Being Indonesian

It is believed that the GCG implementation will increase the value of the Company, which in turn will enhance the competitive position of the Company, the management of resources and increase the value of the Company.

Penerapan GCG diyakini akan meningkatkan nilai Perseroan yang pada akhirnya dapat meningkatkan posisi daya saing Perseroan, pengelolaan sumber daya dan meningkatkan nilai Perseroan.

Tata KelolaPerusahaanGood Corporate Governance

Page 47: Annual report 2014 final

45Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Kabelindo Murni Tbk.

Tata kelola perusahaan (GCG) adalah suatu rangkaian proses dimana prinsip-prinsip transparansi, independensi, akuntabilitas dan tanggung jawab kepada setiap pemangku kepentingan (stakeholder) berjalan dengan baik. Penerapan GCG secara proporsional dan efektif dimaksudkan untuk membentuk sistem, struktur dan kultur Perseroan yang adaptif terhadap perkembangan iklim usaha pada umumnya dan industri pembuatan kabel listrik dan telekomunikasi. Penerapan GCG diyakini akan meningkatkan nilai Perseroan yang pada akhirnya dapat meningkatkan posisi daya saing Perseroan, pengelolaan sumber daya dan meningkatkan nilai Perseroan.

Dalam penerapan prinsip-prinsip GCG tercermin dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi, keterbukaan informasi Perseroan sesuai dengan ketentuan perusahaan publik dan tercatat dan juga penerapan manajemen resiko dan pengendalian internal.

Dewan Komisaris bertanggung jawab dan berwenang dalam melakukan pengawasan atas tindakan, kebijakan dan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan, Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, serta memberikan nasihat kepada Direksi bila diperlukan. Dalam melaksanakan kegiatan pengawasan, Dewan Komisaris mewakili kepentingan pemegang saham dan bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Para anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

Selama tahun 2013, Dewan Komisaris telah mengadakan 6 (enam) kali Rapat Dewan Komisaris yang dihadiri oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Adapun tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris adalah sebesar 90%.

T a t a K e l o l a P e r u s a h a a nGood Corporate Governance

Prinsip Tata Kelola Good Corporate Governance Principles

Dewan KomisarisThe Board of Commissioners

Corporate Governance (GCG) is regarded as a series of processes in which the principles of transparency, independence, accountability and responsibility for all stakeholders goes well. A proportionate and effective implementation of GCG is intended establishing a system, structure and culture that are adaptive to the development of the business climate in general and the industrial manufacture of electrical and telecommunications cables. We believe that through the implementation of GCG, the Company will be able to increase its value and in turn enhance its competitive position, management of resources and increase the value of the Company.

The application of the principles of good corporate governance is reflected in the performance of duties and responsibilities of the Board of Commissioners and Board of Directors, transparency of the Company, in accordance with the provisions for a public company and also the application of risk management and internal control.

The Board of Commissioners is responsible and authorized to supervise the action, the policy in managing the Company for the benefit of the Company in accordance with the goals and objectives of the Company, the Articles of Association, the legislation in force and the principles of good corporate governance, as well as providing advice to the Board of Directors whenever necessary. In carrying out its oversight activities, the Board of Commissioners represents the interests of shareholders and is responsible to the General Meeting of Shareholders. Members of the Board of Commissioners are appointed and dismissed by the General Meeting of Shareholders.

During 2013, the Board of Commissioners convened six times, and was attended by the Board of Commissioners and the Board of Directors. The level of the attendance of members of the Board of Commissioners is 90%.

Page 48: Annual report 2014 final

46 Proud Being Indonesian

Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, Direksi berhak menjalankan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Dengan memperhatikan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan yang berlaku, maka Direksi mempunyai wewenang untuk mewakili dan bertindak untuk dan atas nama Perseroan baik didalam maupun diluar pengadilan. Segala tugas pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi akan dipertanggungjawabkan pada Rapat Umum Pemegang Saham.

Presiden Direktur bertugas memimpin dan mengkoordinasi anggota Direksi Perseroan lainnya, memimpin dan mengawasi jalannya Perseroan, memberikan arahan kerja kepada seluruh jajaran manajemen Perseroan, memastikan diterapkannya tata kelola perusahaan yang baik dan berupaya untuk meningkatkan nilai tambah Perseroan dan Pemegang Saham Perseroan. Dalam pelaksanaan tugas hariannya Presiden Direktur bertanggung jawab terhadap fungsi Departemen Finance dan Accounting, serta Human Resource Development & General Affairs.

Direktur Marketing dalam tugas kesehariannya mengkoordinasi dan memberikan arahan terhadap manager marketing untuk dapat mencapai target penjualan dengan tetap memperhatikan kualitas produk serta pemenuhan janji jadwal pengiriman barang. Direktur Marketing juga bertanggung jawab untuk melakukan terobosan guna dapat memperbanyak jenis produk kabel bernilai tambah tinggi yang dapat diproduksi dan dijual Perseroan.

Direktur Manufaktur bertugas meningkatkan kualitas produksi, mempertahankan kualitas produk Perseroan yang baik, memproduksi sesuai dengan rencana produksi dan penjualan yang telah dibuat bersama dengan bagian marketing dalam rangka memastikan bahwa pengiriman barang dapat sesuai dengan jadwal yang telah disepakati oleh Perseroan dan Pembeli dengan tetap memperhatikan kualitas produk Perseroan. Direktur Manufaktur bertanggung jawab agar proses produksi Perseroan dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

Selama tahun 2014, Direksi mengadakan rapat setidaknya 1 (satu) kali dalam sebulan atau setiap waktu bila dipandang perlu oleh Presiden Direktur atau atas usulan dari satu atau lebih anggota Direksi. Setiap bulan, Direksi juga melakukan rapat dan pertemuan-pertemuan formal maupun informal dengan manajemen Perseroan guna membahas kinerja Perseroan, sehingga penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dapat berkembang di lingkungan kerja Perseroan. Adapun tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat adalah sebesar 90%.

DireksiThe Board of Directors

Pursuant to the Articles of Association, the Board of Directors reserves the right to perform the management of the Company for the benefit of the Company and in accordance with the goals and objectives of the Company. With regard to the Articles of Association and regulations, the Board of Directors has the authority to represent and act for and on behalf of the Company, both inside and outside the court. All of the managing duties performed by the Board of Directors will be accounted for in the General Meeting of Shareholders.

The President Director is in charge of directing and coordinating other members of the Board of Directors, directing and supervising the Company’s business conduct, providing direction to the management of the Company, ensuring the implementation of good corporate governance and seeking to increase the added value of the Company and Shareholders. In the execution of daily tasks. President Director is responsible for the functions of the Department of Finance and Accounting, and Human Resource Development & General Affairs.

Marketing Director is in charge of coordinating and providing direction to the marketing manager in order to achieve sales targets while still maintain the quality of the product as well as the fulfillment of delivery schedules as promised. Marketing Director is also responsible to come up with breakthrough in order to be able to increase the amount high value-added cable products to be produced and sold by the Company.

Manufacturing Director is in charge of improving the quality of production, maintaining the good quality of the products, to produce in accordance with production and sales plan that was prepared together with the marketing division in order to ensure that the delivery of goods can meet the schedule agreed upon by the Company and the Purchaser, by still maintaining the quality of the product. Manufacturing Director is responsible for ensuring the Company’s production process take place effectively and efficiently.

During 2014, the Board of Directors convened at least once a month or at any time if deemed necessary by the President Director or upon request of one or more members of the Board of Directors. Every month, the Board of Directors also convened and conduct formal and informal meetings with the Company’s management to discuss the Company’s performance, so that the implementation of the principles of good corporate governance can flourish in the Company’s working environment. The level of attendance of the Board of Directors members were 90%.

Page 49: Annual report 2014 final

47Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Kabelindo Murni Tbk.

Direksi senantiasa mengembangkan diri dan mengikuti perkembangan pasar khususnya pasar kabel dan bidang-bidang lainnya yang terkait dan bila diperlukan setiap Direksi mengikuti pelatihan-pelatihan dalam menambah pengetahuan dan keterampilan dibidangnya.

Honorarium dan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi dapat berbeda sesuai dengan tugas dan tanggung jawab setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Adapun dasar penetapan honorarium dan remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi adalah inflasi dan kinerja Perseroan. Jumlah honorarium dan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 1,9 miliar.

Tugas komite audit adalah melakukan pengawasan atas kinerja Perseroan, terlaksananya kualitas laporan keuangan Perseroan kepada badan-badan Pemerintah dan publik, sistem pengendalian internal Perseroan terhadap keuangan dan akuntansi, kepatuhan terhadap etika dan hukum yang ada serta proses pelaporan audit dan akuntansi keuangan Perseroan. Komite Audit juga berfungsi sebagai jembatan penghubung antara Perseroan dengan eksternal auditor yang ditunjuk Perseroan untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan serta pembahasan atas cakupan metode audit yang diterapkan.

Susunan Komite Audit Perseroan terhitung September 2013 hingga saat ini, terdiri dari :

Ketua : D. N. AdnyanaAnggota : Tirto HaryantoAnggota : Risti Saka

Selama tahun 2013, Komite Audit telah mengadakan rapat setiap 3 (tiga) bulan sekali untuk membahas laporan keuangan interim Perseroan serta hal-hal lain yang berkaitan dengan sistem pengendalian intern Perseroan. Adapun tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat adalah 90%.

Seluruh anggota Komite Audit telah menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku secara independen.

Komite AuditAudit Committee

Honorarium dan Remunerasi Dewan Komisaris dan DireksiHonorarium and Remuneration of the Board Directors and the Board of Commissioners

The Board of Directors continually develop themselves and keep abreast of the market development, especially the cable market and other related fields and if deemed necessary, any Directors to attend trainings in order to enhance their knowledge and skills in their field.

The honorarium and remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors may differ according to the duties and responsibilities of each member of the Board of Commissioners and Board of Directors. The basis for determining the honorarium and remuneration for the Board of Commissioners and Directors are inflation rate and performance of the Company. Total honorarium and remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors in 2014 was Rp. 1.9 billion.

The task of the audit committee is to supervise the Company’s performance, the quality of financial statements to be submitted to government agencies and the public, the Company’s internal control system over finance and accounting, adherence to ethics and compliance with prevailing law and the process of auditing and financial accounting reporting. The Committee also serves as a liaison between the Company and the external auditors appointed by the Company to improve the quality of financial reporting and discussion on the scope of audit methods applied.

The composition of the Audit Committee of the Company as of September 2013 to the present, consists of:

Chairman: D.N. AdnyanaMember: Tirto HaryantoMember: Risti Saka

During 2013, the Audit Committee convened once every three (3) months to discuss the interim financial statements and other matters relating to the Company’s internal control system. The level of attendance at the meeting of the Audit Committee members is 90%.

All members of the Audit Committee has been performing their duties independently, in accordance with the applicable provisions.

Page 50: Annual report 2014 final

48 Proud Being Indonesian

D. N. Adnyana

Menjabat sebagai Komite Audit Perseroan sejak tahun 2012 dan menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2006. Beliau merupakan lulusan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Mesin pada tahun 1975 dan memperoleh gelar Doktor Metalurgi pada tahun 1981 dari Khatolieke Universiten Leuven, Belgia.

Tirto Haryanto

Menjabat sebagai Komite Audit Perseroan sejak tahun 2013. Beliau merupakan lulusan dari Program Jangka Pendek Aplikasi Akuntansi dan Perpajakan FISIP, Universitas Indonesia pada tahun 1994 dan pernah mengikuti pelatihan Internal Auditor di BRIGTH Consultant. Beliau mengawali karier sebagai Staff Product Design di PT Sucaco Tbk. pada tahun 1981. Pada tahun 1985 sampai dengan sekarang bekerja pada PT Sucaco Tbk. sebagai Supervisor dibagian Accounting.

Risti Saka

Menjabat sebagai Komite Audit Perseroan sejak tahun 2012. Beliau merupakan lulusan dari Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan Pasca Sarjana dari Universitas Indonesia Jakarta pada tahun 2004. Risti Saka merupakan Sekretaris Perseroan PT Sucaco Tbk. sejak tahun 2011 sampai dengan sekarang.

D. N. Adnyana

Serving as member of the Audit Committee of the Company since 2012 and is appointed as Independent Commissioner of the Company in 2006. He was graduated from the Institute of Technology Bandung (ITB), faculty of Machine Engineering in 1975 and earned his Doctoral Degree in Metalurgy in 1981 from Khatolieke Universiten Leuven, Belgium.

Tirto Haryanto

Serving as member of the Audit Committee of the Company since 2013. He was graduated from the Short Course Program of Accounting and Tax Application from FISIP, University of Indonesia in 1994 and attended the Internal Auditor training organized by BRIGTH Consultant. He started career as Design Product Staff at PT Sucaco Tbk. in 1981. In 1985 until now, he works at PT Sucaco Tbk. as Accounting Supervisor.

Risti Saka

Serving as member of the Audit Committee of the Company since 2012. She graduated from the Faculty of Law, University of Atma Jaya Yogyakarta and received her master in University of Indonesia in 2004. Risti Saka concurrently serves as Corporate Secretary at PT Sucaco Tbk. from 2011 up to present.

Berikut biodata Anggota Komite Audit Perseroan: The following is the biographical data of the Audit Committee Members:

Page 51: Annual report 2014 final

49Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Kabelindo Murni Tbk.

Sekretaris PerseroanCorporate Secretary

Tugas dan wewenang Sekretaris Perusahaan telah disesuaikan dengan regulasi Pasar Modal Indonesia yang berlaku. Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan fungsinya sebagai peran penghubung antara Perseroan dengan Otoritas Pasar Modal, Bursa Efek Indonesia, Pemegang Saham dan Masyarakat, antara lain dengan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, serta mengupayakan pemenuhan ketentuan dan peraturan yang berlaku dalam rangka tindakan korporasi yang dilakukan Perseroan. Tugas lain dari Sekretaris Perusahaan adalah menghadiri seluruh rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi, dan rapat Gabungan Manajemen Perseroan, serta senantiasa memberikan masukan kepada Direksi untuk memastikan Perseroan memenuhi persyaratan keterbukaan dan ketentuan pasar modal yang berlaku.

Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab terhadap penyimpanan seluruh dokumen Perseroan, mendokumentasikan seluruh risalah rapat Direksi, Komisaris, Komite Audit serta rapat-rapat antara Direksi dengan Manajemen Perseroan lainnya.

Profil Sekretaris PerseroanProfile of Corporate Secretary

Sejak tahun 2014, Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Intan Eka Dewi. Beliau merupakan lulusan dari jurusan Sekretaris dan Administrasi Perkantoran Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia pada tahun 2003, pernah bekerja di Kantor Akuntan Publik Deloitte Touche Tohmatsu (Kantor Akuntan Publik) sebagai sekretaris partner pada tahun 2004, sekretaris Wakil Pemimpin Redaksi PT Media Televisi Indonesia (Metro TV) pada tahun 2006, dan sekretaris Direksi di PT Mitra Timur Lestari (High Point) pada tahun 2008. Beliau mengawali karirnya di PT Kabelindo Murni Tbk. sebagai sekretaris Direksi pada tahun 2010 hingga kemudian diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan pada tahun 2014.

Sepanjang tahun 2014, Beliau telah mengikuti pelatihan Corporate Action : Strategi, Ketentuan dan Prosedur Pelaksanaan yang diselenggarakan oleh Granada Law Firm, workshop Corporate Governance and Corporate Secretary Toolkit yang diselenggarakan oleh Ikatan Corporate Secretary Indonesia (“ICSA”).

The duties and authority of the Corporate Secretary has been adjusted to comply with the Indonesian capital market regulations in force. The Corporate Secretary has been carrying out its function as liaison between the Company and the Capital Market Authority, the Indonesia Stock Exchange, shareholders and communities, among others, by conducting Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders, and seek fulfillment of the applicable rules and regulations relating to the corporate actions undertook by the Company. Other task of the Corporate Secretary is to attend all meetings of the Board of Commissioners, Board of Directors, and the Joint Meeting of the Management of the Company, and continuously provide advice to the Board of Directors to ensure that the Company has complied the requirements of transparency and other prevailing rules of the capital market.

Corporate Secretary is responsible for keeping all documents, minutes of meetings of the Board of Directors, the Board of Commissioners, the Audit Committee as well as meetings between the Board of Directors of the Management of other Company.

Since 2014, the position of Corporate Secretary is held by Mrs. Intan Eka Dewi. She is a graduate of the Department of the Secretary and Office Administration of the Faculty of Social and Political Sciences, University of Indonesia in 2003, has worked in public accounting firm Deloitte Touche Tohmatsu (public accounting firm) as a secretary to Partner in 2004, secretary to the Deputy Chief Editor of PT Media Televisi Indonesia (Metro TV) in 2006, and secretary to the Board of Directors of PT Mitra Timur Lestari (High Point) in 2008. She started her career at PT Kabelindo Murni Tbk. as secretary of the Board of Directors in 2010 and later appointed as Corporate Secretary in 2014.

Throughout 2014, she attended the following training programs, namely Corporate Action: Strategy, Provision and Procedure of Implementation held by Granada Law Firm, workshops on Corporate Governance and Corporate Secretary Toolkit organized by the Association of Corporate Secretary of Indonesia (“ICSA”).

Page 52: Annual report 2014 final

50 Proud Being Indonesian

Unit Audit Internal adalah badan internal yang bekerja secara independen untuk membantu Perseroan dalam melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang baik dan manajemen yang efektif dan transparan dan bertugas melakukan pemeriksaan, penilaian, evaluasi dan memberikan rekomendasi terkait dengan sistem pengendalian internal. Unit Audit Internal melapor langsung kepada Presiden Direktur Perseroan.

Tugas dan tanggung jawab badan Unit Audit Internal adalah sebagai berikut:

1. Membantu Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit dalam penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik.

2. Menyusun dan melaksanakan rencana kerja Audit Internal tahunan berdasarkan hasil analisis risiko.

3. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan.

4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen.

5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit.

6. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.

7. Bekerja sama dengan Komite Audit dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite Audit.

8. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukan

9. Melakukan pemeriksaan khusus bila diperlukan

Profil Unit Audit InternalProfil of the Internal Audit Unit

Unit Audit Internal Perseroan saat ini dijabat olehBp. Pur Suharno yang diangkat oleh Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2013. Beliau merupakan lulusan Teknik Informatika STMIK Gunadarma pada tahun 1995. Beliau mulai bekerja di PT Kabelindo Murni Tbk. sejak tahun 1996 dan saat ini menjabat sebagai Manager IT.

Perseroan menyusun dan menerapkan sistem pengendalian internal secara efektif. Sistem pengendalian yang dikembangkan oleh Perseroan adalah berupa peraturan, kebijakan dan Standard Operational Procedure. Secara garis besar sistem ini disusun dengan menitikberatkan pada:

Sistem Pengendalian InternalInternal Control System

Unit Audit InternalInternal Audit Unit

Internal Audit Unit is an internal organ that works independently to assist the Company in implementing good corporate governance, in effective and transparent management, and is assigned to conduct examination, assessment, evaluation and provide recommendations relating to the internal control system. Internal Audit Unit reports directly to the President Director of the Company.

Duties and responsibilities of the Internal Audit Unit are as follows:

1. To assist the Board of Directors, the Board of Commissioners and / or the Audit Committee in the implementation of Good Corporate Governance.2. Develop and implement annual internal audit work plan based on the results of the risk analysis.3. To exam and evaluate the implementation of internal control and risk management system in accordance with the Company’s policy.4. Provide suggestions for improvements and information on the activities audited at all levels of management.5. Prepare the audit report and submit the report to the President Director and the Board of Commissioners and / or the Audit Committee.6. Monitor, analyze and report the follow up on the suggested improvements.

7. Working closely with the Audit Committee in the performance of duties and responsibilities of the Audit Committee.8. Develop a program to evaluate the quality of internal audit activities.9. Conducting special audit if deemed necessary.

The function of Internal Audit Unit is currently held by Mr. Pur Suharno, appointed by the President Director in 2013. He is a graduate of Computer Science of STMIK Gunadarma in 1995. He started working at PT Kabelindo Murni Tbk. since 1996 and currently serves as Manager of IT.

The Company develops and implements effective internal control system. The control system that is developed by the Company took form in regulations, policies and Standard Operating Procedure. Broadly speaking, this system is structured with emphasis on the following:

Page 53: Annual report 2014 final

51Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Kabelindo Murni Tbk.

Dalam melaksanakan upayanya, Perseroan selalu melakukan pengendalian risiko dengan menetapkan sistem manajemen risiko. Beberapa jenis risiko yang ada pada operasional Perseroan antara lain:

1. Risiko atas musnahnya persediaan barang Perseroan ataupun aset tetap Perseroan yang dikarenakan oleh hal-hal yang sulit diantisipasi oleh manajemen Perseroan baik oleh karena bencana alam maupun kerusuhan. Manajemen telah meminimalisasikan risiko ini dengan mengasuransikan seluruh persediaan dan aset tetap Perseroan termasuk asuransi business interruption kepada perusahaan asuransi.

2. Risiko keuangan yang timbul dari fluktuasi harga tembaga dan alumunium sebagai bahan baku utama Perseroan dan fluktuasi mata uang dolar Amerika Serikat terhadap rupiah yang dikarenakan Perseroan menggunakan dolar Amerika Serikat dalam pembelian bahan baku. Selama ini Perseroan mengelola risikonya dengan melakukan review harga jual minimal 1 bulan sekali untuk mengantisipasi risiko keuangan yang mungkin ada. Pada tahun 2014 Perseroan berhasil menurunkan kerugian kurs menjadi sebesar Rp. 104,7 juta atau jauh lebih baik dibandingkan dengan kerugian kurs yang dialami Perseroan pada tahun 2013 yang sebesar Rp. 28,8 miliar. Untuk tetap dapat meminimalisasi kerugian kurs yang besar dikarenakan terdepresiasinya mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, pada tahun 2015, Perseroan telah memperoleh fasilitas foreign exchange line dari PT Bank Danamon Tbk. dan Citibank N.A. yang dapat digunakan untuk melakukan hedging atas exposure hutang dolar Amerika Serikat Perseroan.

Tidak ada perkara penting yang dapat mempengaruhiKinerja Perseroan ditahun 2014

Sistem Manajemen ResikoRisk Management System

Perkara Penting yang dapat mempengaruhi Kinerja PerseroanSignificant Litigation Cases in 2013

1. Adanya pemisahan fungsi-fungsi tugas dan wewenang secara tegas.

2. Praktek-praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas setiap unit organisasi.

3. Fungsi pengawasan dan evaluasi4. Kepatuhan terhadap perundang-undangan

Pelaksanaan fungsi pengawasan internal Perseroan berada dibawah Unit Audit Internal. Dalam struktur organisasi, unit audit internal berada dibawah Presiden Direktur dan mempunyai kedudukan yang independen dari semua kegiatan unit kerja yang diperiksa.

1. There is a clear separation of function’s duties and authorities.2. Sound practices in carrying out the duties by each unit.3. The function of monitoring and evaluation4. Compliance with legislation

The implementation internal control functions in the Company is under the Internal Audit Unit. In the organizational structure, the internal audit unit is under the President Director and independent from all activities inspected.

In conducting its business, the Company always perform risk control by implementing risk management system. Among the potential risks that might arise during the operation are:

1. Risk arising from the loss of the Company’s inventory or fixed assets due to things that are difficult to anticipate by the Company’s management, either by natural disasters or social unrest. Management has minimizes this risk by insuring all of its inventory and fixed assets, including business interruption insurance, to insurance company.

2. Financial risks arising from fluctuation in the price of copper and aluminum as the main raw material of the Company and fluctuation of US dollar against Rupiah, since the Company uses US dollar in the purchase of raw materials. All this time, the Company manages risks by reviewing the selling price at least once a month in the anticipation of potential financial risks. In 2014 the Company managed to reduce the loss from currency exchange to Rp. 104.7 million or significantly better than the loss experienced by the Company in 2013 which amounted to Rp. 28.8 billion. To still be able minimizing the bigger losses due to the depreciation of Rupiah against US dollar, in 2015, the Company has obtained a foreign exchange line facilities from PT Bank Danamon Tbk. and Citibank N.A. which can be used to hedge the exposure on the Company’s US dollar debt.

No important event occurred in 2014 that might affect the Company’s performance.

Page 54: Annual report 2014 final

52 Proud Being Indonesian

As an embodiment of awareness and as mandated by the Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Company, PT. KabelindoMurni, Tbk. has tookits part in the activities of Corporate Social Responsibilities, also known as CSR. The discussion over the Company’s corporate social responsibility includes policies, program type, and costs incurred, among others related to the aspects of:

The Company is very concerned about maintainingoccupational health and safety in accordance with the applicable law, equality of gender in the treatment of employment and career development of employees, including providing

Sebagai bentuk kepedulian sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, PT Kabelindo Murni, Tbk. telah ikut berperan dalam kegiatan Corporate Social Responsibilities atau yang dikenal dengan istilah CSR. Bahasan mengenai tanggung jawab sosial Perusahaan meliputi kebijakan, jenis program dan biaya yang dikeluarkan, antara lain terkait aspek:

1. Bidang Lingkungan hidupEnvironment

Dalam rangka mendukung pelestarian lingkungan, Perseroan menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang berguna untuk meningkatkan kepedulian dan pengetahuan tenaga kerja mengenai K3, sehingga dapat meningkatkan produktivitas Perseroan dan program 5R (Ringkas, Rapih, Resik, Rawat, dan Rajin) yang menjadi kunci pencegahan terjadinya kecelakaan kerja. Melalui pelatihan 5R tersebut seluruh karyawan akan terlibat dalam menciptakan iklim kerja yang teratur, tertib dan disiplin serta menjadikan kondisi lapangan kerja lebih tertata dengan baik, tersusun rapi, dan bersih. Perseroan juga berkomitmen untuk tetap menjaga lingkungan Perseroan dan sekitarnya tetap hijau, sehat dan tertata rapih. Demikian juga Perseroan peduli terhadap penggunaan bahan-bahan (material) dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang serta sistem pembuangan limbah yang aman dan terkoordinasi serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dalam hal penghijauan lingkungan, Perseroan

ikut berpartisipasi dalam program penghijauan 15 Sekolah Dasar wilayah Jakarta Timur dengan memberikan 150 pohon pelindung berupa pohon eucalyptus (kayu putih) melalui PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (PT JIEP). Pemberian pohon dilakukan secara bertahap dari tanggal 19-23 Agustus 2014.

2. Bidang KetenagakerjaanEmployment

Perseroan sangat peduli terhadap pemeliharaan kesehatan dan keselamatan kerja sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku, kesetaraan gender dalam memperlakukan kesempatan kerja dan jenjang karir karyawan, termasuk

T a n g g u n g J a w a b S o s i a l P e r s e r o a nSocial Responsibility of the Company

In support of environmental preservation, the Company applies the Occupational Health and Safety (K3) aiming atincreasing the awareness and knowledge of the employee regarding the K3 and hence improving the productivity of the Company and the 5R Program (Brief, Neat, Clean, Well Maintained, and Diligent), the key to prevent accidents from happening. Through the 5S training, all employees are encouraged to take part in the effort of creating a working environment that is well-organized, orderly and discipline, and thus they also help the development of the field condition that is well arranged, tidy and clean.The Company is also committed to taking care of its surrounding by keeping it lush and neat. Likewise, the Company also care about the use of environmentally friendly materials and energy and recyclable,as well as safe waste disposal systems and coordinated in accordance with applicable regulations.

The Company participated in the trees planting program for15 Elementary Schools in East Jakarta by donating 150 shade trees, such as eucalyptus trees, through PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (PT JIEP). The donation is conducted in stages from 19-23 August 2014.

Page 55: Annual report 2014 final

53Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Kabelindo Murni Tbk.

The Company cares about the people living in the surrounding neighborhood and as realization the Company hires local people, provides social assistance routinely and regularly, donates sacrificial animals to employee and community, built place of worship in the location of the Company, sports facilities and the use of the Company’s land for replanting.

To create a sense of social awareness, on August 22, 2014, the Company in cooperation with the Indonesian Red Cross of Bekasi held a blood donation activity, attended by the employees and public.

The Company’s concern to education is realized by providing opportunities for students to undertake vocational study tour, Job Training and college students for tuition purposes.

3. Bidang SosialSocial

Perseroan memperdulikan kehidupan sosial di lingkungan Perseroan yang diwujudkan dalam bentuk penggunaan sebagian tenaga kerja lokal dari lingkungan terdekat, bantuan sosial terhadap masyarakat sekitar secara rutin dan teratur, pembagian hewan qurban kepada pekerja dan masyarakat sekitar, tersedianya sarana ibadah di lokasi Perseroan, sarana olah-raga dan penggunaan sebagian lahan Perseroan untuk penghijauan lingkungan.

Untuk mewujudkan rasa kepedulian sosial, pada tanggal 22 Agustus 2014, Perseroan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia Kota Bekasi mengadakan kegiatan donor darah yang diikuti oleh karyawan Perseroan dan masyarakat umum.

4. Bidang PendidikanEducation

Perseroan peduli dengan pendidikan yang diwujudkan dengan memberikan kesempatan-kesempatan kepada siswa-siswa kejuruan untuk melakukan study tour, Praktek Kerja Lapangan dan mahasiswa-mahasiswa untuk keperluan kuliahnya.

memberi kesempatan kerja kepada masyarakat yang berdomisili di lingkungan sekitar Perseroan, tersedianya tenaga ahli K3 (bersertifikat) serta sistem pelatihan keamanan dan keselamatan kerja secara rutin dan teratur. Perseroan juga memberikan pelatihan-pelatihan keterampilan kerja bagi karyawan baik internal maupun eksternal sesuai kebutuhan dalam bidangnya masing-masing. Perseroan senantiasa membangun hubungan yang baik antara Perseroan, pekerja dan serikat pekerja.

employment opportunities to people living in the neighborhood of the Company, the availability of K3 experts (certified), and security and safety training conducted regularly. The Company also provides job skills training for both internal and external employees as required in their respective fields. The Company continues to build a good relationship between the company, workers and trade unions.

Page 56: Annual report 2014 final

54 Proud Being Indonesian

Jakarta, December 31, 2014To:Board of Commissioners PT Kabelindo Murni Tbk.Jl. Rawa Girang No. 2Pulogadung Industrial EstateEast Jakarta

With regards,

In line with the implementation of duty from Audit Committee of PT Kabelindo Murni Tbk. (“Perseroan”) in 2014, the Company’s Audit Committee has conducted number of meetings to reinforce the internal and supervisor function by continuously improving the Company’s compliance to regulation and code of ethics, by implementing Good Corporate Governance in the Company. The whole meeting had an average attendance of 100% of the members of the Audit Committee.

Duties and function conducted by Audit Committee of the Company in 2014 were as follows:

1. To review the Company’s financial statements to ensure its credibility and objectivity and to monitor the Company’s internal control process.

2. To review the Company’s compliance to Capital Market regulations and other applicable laws.

3. To ensure the implementation of the Company’s risk management and internal control and provide inputs for the improvement in those two sectors.

Jakarta, 31 Desember 2014Kepada Yth.Dewan Komisaris PT Kabelindo Murni Tbk.Jl. Rawa Girang No. 2Kawasan Industri PulogadungJakarta Timur

Laporan Komite AuditAudit Committee Report

Dengan hormat,

Sehubungan dengan pelaksanaan kerja Komite Audit PT Kabelindo Murni Tbk. (“Perseroan”) selama tahun 2014, Komite Audit Perseroan telah mengadakan beberapa pertemuan yang bertujuan untuk memperkuat fungsi pengendalian dan pengawasan internal Perseroan dengan terus meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi dan etika bisnis yang baik, dengan mengimplementasikan Good Corporate Governance di Perseroan. Seluruh pertemuan tersebut memiliki rata-rata kehadiran 100% dari anggota Komite Audit.

Adapun tugas dan fungsi yang telah dilaksanakan oleh Komite Audit Perseroan selama tahun 2014 adalah sebagai berikut:

1. Melakukan penelaahan laporan keuangan Perseroan terhadap kredibilitas dan objektivitas Laporan Keuangan Perseroan serta berjalannya proses pengawasan internal Perseroan.

2. Melakukan penelaahan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan Pasar Modal dan peraturan yang terkait lainnya.

3. Memastikan pelaksanaan manajemen risiko dan pengendalian internal Perseroan dan memberikan saran-saran untuk manajemen risiko serta pengendalian internal Perseroan tersebut.

L a p o r a n K o m i t e A u d i tAudit Committee Report

Page 57: Annual report 2014 final

55Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Kabelindo Murni Tbk.

4. To review and analyze the Company’s external auditor performance.

5. To review and to provide advices to the Board of Commissioners pertaining to the potential conflict of interest as Emitten or Public Company.

Based on the said Audit Committee’s activities the Audit Committee is of the opinion that the Company’s operational control and reporting are conducted in proper and comprehensive manner.

4. Memberikan review dan melakukan penelaahan terhadap pekerjaan auditor eksternal Perseroan.

5. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Emiten atau Perusahaan Publik.

Berdasarkan kegiatan yang telah Komite Audit laksanakan sebagaimana tersebut diatas, Komite Audit berpendapat bahwa pengendalian operasional dan pelaporan oleh Perseroan telah dilakukan secara komprehensif dan benar.

Hormat kami,With Regards,

PT Kabelindo Murni Tbk.

D.N. AdnyanaKetua

Chairman

Risti SakaAnggotaMember

Tirto HaryantoAnggotaMember

Page 58: Annual report 2014 final

56 Proud Being Indonesian

Board of Directors

Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Kabelindo Murni Tbk. tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Jakarta, 29 April 2015

We the undersigned hereby certify that all information contained in this Annual Report of PT Kabelindo Murni Tbk. of 2014 is true and complete. We assume full responsibility for the accuracy of the contents of this report.

This statement is hereby made in all truthfulness.

Board of Commissioners

Surya A. SoeponoPresiden DirekturPresident Director

Tan Robert TantoDirektur Independen

Director

SoeponoPresiden Komisaris

President Commissioner

D.N. AdnyanaKomisaris Independen

Independent Commissioner

Josaphat M. TrisnadiKomisaris

Commissioner

WibowoDirekturDirector

Statement of Responsibility of The Board of Commissionersand The Board of Directors PT Kabelindo Murni Tbk.

for Annual Report 2014

SURAT PERNYATAANANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

TENTANGTANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014

PT K ABELINDO MURNI Tbk .

Dewan Komisaris

Direksi

Page 59: Annual report 2014 final

57Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Kabelindo Murni Tbk.

L a p o r a n K e u a n g a n d a nL a p o r a n A u d i t o r I n d e p e n d e n

Financial Statements andIndependent Auditor ’s Report

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAKPT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBDIARIES

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN / CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSDAN / AND

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN / INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT

TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL / FOR THE YEARS ENDED31 DESEMBER 2014 DAN 2013 / DECEMBER 31, 2014 AND 2013

Page 60: Annual report 2014 final

58 Proud Being Indonesian

Page 61: Annual report 2014 final

59Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Kabelindo Murni Tbk.

Page 62: Annual report 2014 final

60 Proud Being Indonesian

Page 63: Annual report 2014 final

61Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Kabelindo Murni Tbk.

Page 64: Annual report 2014 final

62 Proud Being Indonesian

H a l a m a n i n i s e n g a j a d i k o s o n g k a nThis page is intentionally left blank

Page 65: Annual report 2014 final

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated

financial statements.

1

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL POSITION 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013

(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

2014 Catatan/

Notes

2013

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 34.219.353.693 2c,4,2o,25 18.602.014.545 Cash and cash equivalents Aset keuangan lainnya 1.124.871.950 5,2o,25 - Other financial assets Piutang usaha-bersih 217.551.157.518 2e,2k,2o,6,25 214.289.622.785 Trade accounts receivables-net Piutang lain-lain 2.479.958.359 2e,2o,7,25 8.615.449.805 Other accounts receivables Persediaan 91.036.548.405 2f,8,18 101.884.229.643 Inventories Biaya dibayar di muka 111.031.957 40.793.016 Prepaid expenses Pajak dibayar di muka 9.778.464.303 2l,12b 9.117.131.775 Prepaid taxes Uang muka kepada pemasok - 23 121.704.526 Advances to suppliers JUMLAH ASET LANCAR 356.301.386.185 352.670.946.095 TOTAL CURRENT ASSETS ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset tetap-bersih 289.754.886.655 2h,9 299.487.271.006 Fixed assets-net Aset pajak tangguhan 444.478.729 2j,12e 954.426.551 Deferred tax assets Beban ditangguhkan-hak atas tanah 748.903.871 2h 828.613.283 Deferred charges - land right Aset lain-lain - 2j 355.000.000 Other assets JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 290.948.269.255 301.625.310.840 TOTAL NON-CURRENT ASSETS JUMLAH ASET 647.249.655.440 654.296.256.935 TOTAL ASSETS

Page 66: Annual report 2014 final

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial

statements.

2

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL POSITION 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 – Lanjuntan DECEMBER 31, 2014 AND 2013 – Continued

(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

2014 Catatan/

Notes 2013

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang bank 84.935.728.349 2o,10,25 67.122.249.045 Bank loans Utang usaha 2o,25 Trade accounts payable

Pihak berelasi 230.405.585.050 2d,2k,11 273.494.805.753 Related parties Pihak ketiga 12.764.477.064 2k,11 9.476.898.428 Third parties

Utang pajak 1.889.097.665 2l,12a 1.588.653.218 Taxes payables Biaya yang masih harus dibayar 6.047.264.939 13,25 6.743.003.425 Accrued expenses Uang muka penjualan 5.724.606.894 14 9.344.080.011 Sales advances Utang lain-lain 486.470.853 25 933.452.841 Other payables JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 342.253.230.814 368.703.142.721

TOTAL CURRENT LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PANJANG

NON-CURRENT LIABILITIES

Liabilitas pajak tangguhan 10.610.426.892 2l,12d 11.420.400.782 Deferred tax liabilities Liabilitas imbalan kerja 4.098.124.592 2i,21 4.508.553.619 Employee benefit liabilities JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 14.708.551.484 15.928.954.401

TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES

JUMLAH LIABILITAS 356.961.782.298 384.632.097.122 TOTAL LIABILITIES EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal

Rp 963 per saham untuk saham Seri A, Rp 148 per saham untuk saham Seri B

Capital Stock - Rp 963 par value per share for Series A shares,

Rp 148 par value per shares for Series B shares

Modal ditempatkan dan disetor 56.000.000 saham seri A dan 1.064.000.000 saham Seri B

211.400.000.000

15

211.400.000.000

Subscribed and fully paid 56,000,000 series A

shares and 1,064,000,000 series B shares.

Agio saham 832.577.513 16 832.577.513 Premium on capital stock Saldo laba 77.117.861.026 56.431.331.107 Retained earnings Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada:

Equity attributable to:

Pemilik Entitas Induk 289.350.438.539 268.663.908.620 Owner of the parents Kepentingan nonpengendali 937.434.603 1.000.251.193 Noncontrolling interest

JUMLAH EKUITAS 290.287.873.142 269.664.159.813 TOTAL EQUITY JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 647.249.655.440 654.296.256.935

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Page 67: Annual report 2014 final

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial

statements.

3

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013

(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

2014 Catatan/

Notes 2013

PENJUALAN 919.537.870.594 2j,17 1.032.787.438.869 SALES BEBAN POKOK PENJUALAN 841.195.579.256 2j,18 939.954.280.952 COST OF GOODS SOLD LABA KOTOR 78.342.291.338 92.833.157.917 GROSS PROFIT BEBAN USAHA 2j,2i OPERATING EXPENSES

Beban penjualan dan pemasaran 7.191.346.184

19

8.324.783.955 Sales and

marketing expenses

Beban umum dan administrasi 21.669.465.551

19

20.970.509.081 General and

administration expenses JUMLAH BEBAN

USAHA 28.860.811.735

29.295.293.036 TOTAL OPERATING

EXPENSES LABA USAHA 49.481.479.603 63.537.864.881 OPERATING INCOME

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN

OTHER INCOME (EXPENSES)

Penghasilan bunga 66.472.858 128.977.696 Interest income Beban bunga (20.658.598.267) 20 (20.221.092.110) Interest expenses Rugi selisih kurs-bersih (104.686.437) 2k (28.808.805.251) Loss on forex exchange-net Amortisasi beban

Tangguhan (79.709.412)

(79.709.412) Amortization of deferred

charges Lain-lain – bersih (1.334.150.534) (3.886.086.975) Others - net JUMLAH PENDAPATAN

(BEBAN) LAIN-LAIN

(22.110.671.792)

(52.866.716.052) TOTAL OTHER INCOME

(EXPENSES) JUMLAH LABA SEBELUM

PAJAK PENGHASILAN

27.370.807.811

10.671.148.829 TOTAL INCOME BEFORE

TAX EXPENSES

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN

BENEFIT (EXPENSES) INCOME TAX

Pajak kini (7.171.992.500) 2l,12c (2.912.313.500) Current Pajak tangguhan 300.026.068 2l,12c (80.739.970) Deferred JUMLAH MANFAAT (BEBAN)

PAJAK PENGHASILAN

(6.871.966.432)

(2.993.053.470)

TOTAL BENEFIT (EXPENSES)

INCOME TAX Pendapatan komprehensif lain 124.871.950 - Other comprehensive income LABA KOMPREHENSIF

TAHUN BERJALAN 20.623.713.329

7.678.095.359 COMPREHENSIVE

INCOME FOR THE YEAR

Laba yang dapat diatribusikan kepada:

Comprehensive income attributable to:

Pemilik Entitas Induk 20.686.529.919 7.686.668.251 Owner of the parent Kepentingan nonpengendali (62.816.590) (8.572.892) Non-controlling interests

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk

20.623.713.329

7.678.095.359

Earnings attributable to owner of

the parent

Laba bersih per saham dasar 18 2m,22 7 Basic earnings per share

Page 68: Annual report 2014 final

Cata

tan a

tas la

pora

n k

euangan k

onso

lidasia

n y

ang m

eru

pakan

bagia

n y

ang tid

ak te

rpisa

hkan d

ari la

pora

n k

euangan k

onso

lidasia

n

seca

ra k

ese

luru

han.

The a

ccom

panyin

g n

ote

s to co

nso

lidate

d fin

ancia

l state

ments w

hich

are

an in

tegra

l part o

f the co

nso

lidate

d fin

ancia

l state

ments.

4

The o

rigin

al fin

ancia

l state

ments in

cluded h

ere

in a

re in

Indonesia

n

language.

PT

KA

BE

LIN

DO

MU

RN

I Tb

k. D

AN

EN

TIT

AS

AN

AK

PT

KA

BE

LIN

DO

MU

RN

I Tb

k. A

ND

ITS

SU

BS

IDIA

RIE

S

LA

PO

RA

N P

ER

UB

AH

AN

EK

UIT

AS

KO

NS

OLID

AS

IAN

CO

NS

OLID

AT

ED

ST

AT

EM

EN

TS

OF C

HA

NG

ES

IN E

QU

ITY

T

AH

UN

YA

NG

BE

RA

KH

IR P

AD

A T

AN

GG

AL

31

DE

SE

MB

ER

20

14

DA

N 2

01

3

FO

R T

HE

YE

AR

S E

ND

ED

D

EC

EM

BE

R 3

1, 2

01

4 A

ND

20

13

(D

isajik

an D

ala

m R

upia

h, K

ecu

ali D

inyata

kan L

ain

)

(Sta

ted in

Rupia

h, u

nle

ss oth

erw

ise e

xpre

ssed)

M

od

al s

ah

am

d

item

pa

tkan

dan

d

ise

tor p

en

uh

/

Ca

pita

l Sto

ck

S

ub

scrib

ed

an

d

Fu

lly P

aid

A

gio

sa

ha

m/

Pre

miu

m o

n

Ca

pita

l Sto

ck

S

ald

o L

ab

a/ R

eta

ine

d E

arn

ing

Ju

mla

h/T

ota

l

Ke

pen

ting

an

n

on

pe

ng

en

da

li/

No

n C

on

trollin

g

Inte

rest

Ju

mla

h E

ku

itas/

To

tal E

qu

ity

Su

da

h d

iten

tuk

an

p

en

gg

un

aa

nn

ya/

Ap

pro

pria

ted

R

eta

ine

d E

arn

ing

s Be

lum

dite

ntu

kan

p

en

gg

un

aa

nn

ya/

Un

ap

pro

pria

ted

R

eta

ine

d E

arn

ing

s

S

ald

o 1

Ja

nu

ari 2

01

3

21

1.4

00

.00

0.0

00

8

32

.57

7.5

13

4

46

.08

0.5

92

5

1.6

58

.58

2.2

64

2

64

.33

7.2

40

.36

9

40

8.8

24

.08

5 2

64

.74

6.0

64

.45

4

Ba

lan

ce

as o

f Jan

1, 2

01

3

Cadangan u

mum

-

- 300.0

00.0

00

(300.0

00.0

00)

- -

- G

enera

l rese

rve

Seto

ran m

odal k

epentin

gan

nonpengendali

Entita

s Anak

-

-

-

-

-

600.0

00.0

00

600.0

00.0

00

Capita

l contrib

utio

n n

on-

contro

lling in

tere

ts of

Subsid

iarie

s

Pem

bagia

n d

evid

en

- -

- (3

.360.0

00.0

00)

(3.3

60.0

00.0

00)

- (3

.360.0

00.0

00)

Divid

end p

aym

ent

Ju

mla

h la

ba k

om

pre

hensif

- -

- 7.6

86.6

68.2

51

7.6

86.6

68.2

51

(8.5

72.8

92)

7.6

78.0

95.3

59

Tota

l com

pre

hensive

inco

me

S

ald

o 3

1 D

ese

mb

er 2

01

3

21

1.4

00

.00

0.0

00

8

32

.57

7.5

13

7

46

.08

0.5

92

5

5.6

85

.25

0.5

15

2

68

.66

3.9

08

.62

0

1.0

00

.25

1.1

93

26

9.6

64

.15

9.8

13

B

ala

nce

as o

f De

s 31

, 20

13

Ju

mla

h la

ba k

om

pre

hensif

- -

- 20.6

86.5

29.9

19

20.6

86.5

29.9

19

(62.8

16.5

90)

20.6

23.7

13.3

29

Tota

l com

pre

hensive

inco

me

Sa

ldo

31

De

se

mb

er 2

01

4

21

1.4

00

.00

0.0

00

8

32

.57

7.5

13

7

46

.08

0.5

92

7

6.3

71

.78

0.4

34

2

89

.35

0.4

38

.53

9

93

7.4

34

.60

3 2

90

.28

7.8

73

.14

2 B

ala

nce

as o

f De

s 31

, 20

14

Page 69: Annual report 2014 final

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial

statements.

5

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

2014 2013

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan dari pelanggan 915.829.137.003 1.047.824.488.926 Cash received from customers Penghasilan bunga 66.472.858 128.977.696 Interest income Pembayaran kepada pemasok,

karyawan dan pihak ketiga (881.014.772.514)

(1.111.580.273.104) Payment to suppliers, employees and

other third parties Pembayaran pajak (10.155.721.499) (22.703.290.361) Income tax payment Pembayaran bunga (18.730.906.382) (20.221.092.110) Interest payment Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi 5.994.209.466

(106.551.188.953)

Net cash provided by (used in) operating

activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Perolehan aset tetap (8.321.235.462) (18.878.404.913) Acquisition of fixed assets Penjualan aset tetap 130.885.840 - Sales of fixed assets Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (8.190.349.622)

(18.878.404.913)

Net cash used in investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES

Penerimaan utang bank 404.232.404.090 206.125.222.063 Proceeds from bank loans Pembayaran utang bank (386.418.924.786) (70.013.818.291) Settlement of bank loans Penerimaan setoran modal Entitas Anak dari pemegang saham lainnya -

600.000.000

Received of payment from other Shareholders in Company’s

Subsidiaries Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan 17.813.479.304

136.711.403.772

Net cash provided by financing activities

KENAIKAN(PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 15.617.339.148

11.281.809.906

NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 18.602.014.545

7.320.204.639

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 34.219.353.693

18.602.014.545

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR

Page 70: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

6

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Entitas Induk a. Establishment of The Parent

PT Kabelindo Murni Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 71 dari Frederik Alexander Tumbuan, SH, tanggal 11 Oktober 1979. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Y.A.5/34/7 tanggal 9 Juli 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara No 59 tanggal 12 Januari 1982.

PT Kabelindo Murni Tbk (“the Company”) was established based on Notarial Deed No. 71 of Frederik Alexander Tumbuan, S.H. dated October 11, 1979. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. Y.A.5/34/7 dated July 9, 1981, and was published in the State Gazette No. 59, dated January 12, 1982.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dilakukan untuk menyesuainkan dengan undang-undang No. 40 Tahun 2007 dengan akta Notaris No. 01 tanggal 6 Oktober 2008 yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia lewat surat keputusan Nomor: AHU-87373.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 18 November 2008 dan telah diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No. 7 tanggal 23 Januari 2009 Tambahan Berita Negara No. 1937.

The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently to adjust to law No. 40 year 2007 by notarial deed No. 01 dated October 6, 2008 which was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decree No. AHU-87373.AH.01.02 Year 2008 dated November 18, 2008 and was published in the news of the Republic of Indonesia No. 7 dated January 23, 2009 the Official Gazette No. 1937.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dibidang industri pembuatan kabel listrik, kabel telephone serta yang berhubungan dengan perlengkapan kabel.

In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activity is to engage mainly in the manufacturing of electricity cable, cable telephone and concerning with cable equipment.

Perusahaan dan pabriknya berlokasi Jl. Rawagirang No.2, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. Perusahaan mulai beroperasi secara komersil pada tahun 1979.

The Company and its plant are located at Jl. Rawagirang No.2, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. The Company started its commercial operations in 1979.

b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan

Karyawan b. Board of Commissioners, Directors, Audit

Committe and Employees

Berdasarkan Akta No. 16 dari Notaris Leolin Jayayanti, SH, tanggal 12 Juni 2013 mengenai susunan Dewan Komisaris, akta No. 15 tanggal 5 Juni 2014 tentang susunan Direksi serta surat keputusan Dewan Komisaris PT Kabelindo Murni Tbk No.001/KOM-S/IX/2013 tentang Komite Audit, maka Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 susunannya adalah sebagai berikut:

Based on the Deed No. 16 of Notary Leolin Jayayanti, SH, dated June 12, 2013 regarding the composition of the Board of Commissioner, deed No. 15 dated June 5, 2014 on the Board of Directors as well as the decree commissioners PT Kabelindo Murni Tbk. No. 001/KOM-S/IX/2013 concerning the Audit Committee, the Company at December 31, 2014 and 2013 structure is as follows:

Page 71: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

7

1. UMUM - Lanjutan 1. GENERAL - Continued

b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan

Karyawan - Lanjutan b. Board of Commissioners, Directors, Audit

Committe and Employees - Continued

Dewan Komisaris 2014 2013 Board of Commissioner Komisaris Utama : Soepono Soepono : Presidents Commissioner Komisaris : Josaphat M. Trisnadi Josaphat M. Trisnadi : Commissioner Komisaris Independen : Dewa Nyoman Adnyana Dewa Nyoman Adnyana : Independent Commissioner Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama : Surya Adiwijaya Soepono Surya Adiwijaya Soepono : President Director Direktur Independen : Tan Robert Tanto Tan Robert Tanto : Independent Director Direktur : Wibowo Wibowo : Director Komite Audit Audit Committee Ketua : Dewa Nyoman Adnyana Dewa Nyoman Adnyana : Chairman Anggota : Risti Saka Risti Saka : Member Anggota : Tirto Hariyanto Tirto Hariyanto : Member

Paket remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar Rp 1,90 milyar dan Rp 1,91 milyar.

For the years 2014 and 2013, the total compensation for the board of commissioners and board of directors of the Company amounted to Rp. 1.90 billion and Rp. 1.91 billion, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan mempunyai jumlah pegawai masing-masing adalah 306 dan 353 orang.

As of December 31, 2014 and 2013, the Company has a total number of 306 and 353 empoyees (unaudited), respectively.

c. Penawaran Umum Saham Perusahaan c. Public Offering of the Company’s Shares

Pada tahun 1992, Perusahaan melakukan penawaran saham kepada masyarakat sebanyak 3.100.000 lembar saham dan jumlah saham keseluruhan yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) (dahulu PT Bursa Efek Jakarta (BEJ)) adalah 14.000.000 lembar saham.

In 1992, the Company made an offer of shares to the public as much as 3,100,000 shares and the total number of shares listed on PT Bursa Efek Indonesia (BEI) (formerly PT Bursa Efek Jakarta (BEJ)) is 14,000,000 shares.

Pada tahun 1995, Perusahaan membagikan saham bonus sebesar 14.000.000 lembar saham sehingga total saham tercatat di BEI menjadi 28.000.000 lembar saham.

In 1995, the Company distributed bonus shares amounting of 14,000,000 shares, bringing the total shares listed on the BEI into 28,000,000 shares.

Pada tahun 1995, Perusahaan melakukan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau Right Issue sebanyak 28.000.000 lembar saham sehingga total saham yang tercatat di BEI menjadi 56.000.000 lembar saham.

In 1995, the Company made additional capital with Preemptive Right (HMETD) or the Right Issue as many as 28,000,000 shares, bringing the total shares listed on the Indonesian Stock Exchange into 56,000,000 shares.

Pada tahun 2001, Perusahaan menerbitkan saham tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 1.064.000.000 lembar saham sehingga total saham yang tercatat di BEI menjadi 1.120.000.000 lembar saham.

In 2001, the Company issued the shares without Preemptive Right (HMETD) of 1,064,000,000 shares, bringing the total shares listed on the BEI into 1,120,000,000 shares.

Page 72: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

8

1. UMUM - Lanjutan 1. GENERAL - Continued

d. Entitas Anak d. Subsidiary

Entitas Anak/ Subsidiaries

Domisili/ Domicile

Jenis usaha/ Nature of activities

Persentase kepemilikan/ Percentage of

ownership

Tahun opera- sional/ Start of operasi-

Onal

Jumlah aset sebelum dieliminasi/

Total asset Before being eliminated

31 Des 2014/

Dec 31, 2014

31 Des 2013/

Dec 31, 2013

31 Des 2014/ Dec 31, 2014

31 Des 2013/ Dec 31, 2013

PT Hotelindo Murni

Nangroe Aceh

Darusalam

Perhotelan/

Hotel

98,33 %

98,33 %

April 2008

37.904.040.162

40.558.262.293

PT Aruna Solar Indonesia

Jakarta

Jasa kontruksi/ Contrruction

service

70 %

70 %

Oktober

2013

2.042.367.220

1.927.720.372

Pada bulan Oktober 2013 Perusahaan mendirikan Entitas Anak yaitu PT Aruna Solar Indonesia dengan kepemilikan saham 70%.

In October 2013 the Company established a subsidiary, namely PT Aruna Solar Indonesia with 70% shareholding.

e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian e. Completion of the consolidated financial

statements

Laporan keuangan konsolidasian ini diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh manajemen Entitas Induk pada tanggal 27 Maret 2015.

The accompanying financial statements were completed and authorized for issue by the Parent Company’s management on March 27, 2015.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan

Konsolidasian a. Principle of consolidated financial statements

presentation

Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, yang terlampir dalam surat KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi, diterbitkan dan diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and Regulation No. VIII.G.7, ”Financial Statements Presentation and Disclosure of Emiten of Public Company”, Attachment of BAPEPAM - LK Chairman Decree No. KEP-347/PM/2000 dated June 25, 2012. As disclosed further in the relevant succeeding Notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2012.

Page 73: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING - Lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - Continued

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan

Konsolidasian - lanjutan a. Principle of consolidated financial statements

presentation - continued

Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.

The consolidated financial statement are prepared in accordance with the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”.

PSAK 1 (revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif dan konsistensi penyajian, dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan.

PSAK No. 1 (Resived 2009) regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, comperative information and consistency and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgments, capital departures from accounting standards and statements of compliance.

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan dasar akrual dengan menggunakan konsep harga perolehan, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The financial statement have been prepared on the accrual basis using the historical cost basis of accounting, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are presented using the direct method and classify of cash flow into operating, investing and financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anak.

The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Company and its subsidiaries.

b. Prinsip Konsolidasian b. Principles of Consolidation

Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi Entitas Anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada Entitas Anak; (iii) perubahan kepemilikan pada Entitas Anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasian atas Entitas Anak yang memiliki pembatasan jangka panjang.

The company and its subsidiary retrospectively adopted PSAK No. 4 (Resived 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively: (i) losses of a sudsidiary that result in a deficit balance to non-controlling interests (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interests in a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) pontential voting right in determining the existence of control; (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction.

Page 74: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING - Lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - Continued

b. Prinsip Konsolidasian - lanjutan b. Principles of Consolidation - continued

PSAK No. 4 (revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu Entitas Induk, dan akuntansi untuk investasi pada Entitas Anak, pengendalian bersama entitas, dan Entitas Asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.

PSAK No. 4 (revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a parent and the accounting for invesments in subsidiary, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information.

Laporan keuangan Entitas Anak disusun dengan periode pelaporan yang sama dengan Entitas Induk. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Perusahaan dan Entitas Anak, kecuali dinyatakan lain.

The financial statements of subsidiaries are prepared with the same reporting period with the Company. The accounting policies used in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the Company and its subsidiaries, unless otherwise stated.

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Entitas Induk dan Entitas Anak, seperti yang disebutkan pada Catatan 1c, dimana Entitas Induk memiliki lebih dari 50% kepemilikan saham.

The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and its Subsidiaries, as mentioned in Note 1c, where the Company owns more than 50% ownership.

Semua saldo dan transaksi antar Entitas Induk yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Perusahaan dan Entitas Anak sebagai satu kesatuan usaha.

All balances and transactions between the Company which is material, including gains or unrealized losses, if any, are eliminated to reflect the financial position and results of operations of the Company and its subsidiaries as a single entity.

Entitas-Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Entitas Induk memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Entitas Induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Entitas Induk memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.

Entities are fully consolidated from the acquisition date, the date the Company obtained control, until the date control ceases. Control is presumed to exist when the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than half of the voting power of the entity.

Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.

Loss-owned subsidiaries that are not fully attributable to the NCI even if this results in the NCI having a deficit balance.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Entitas Induk:

In case of loss of control over its Subsidiaries, the Parent Entity:

• menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap

goodwill) dan liabilitas Entitas Anak; • derecognition of the assets (including any goodwill)

and liabilities of the Subsidiary;

• menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;

• derecognition of the carrying amount of any NCI;

• menghentikan pengakuan akumulasi selisih

penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; •derecognition of the accumulated translation

differences, recorded in equity, if any;

Page 75: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING - Lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - Continued

b. Prinsip Konsolidasian - lanjutan b. Principles of Consolidation - continued

• mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; • recognizes the fair value of the consideration received;

• mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; • recognizes any investment at fair value;

• mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai

keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian; dan

• recognizes any resulting difference as a gain or loss in the consolidated statement of comprehensive income; and

• mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang

sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

• reclassifies the parent's share of components previously recognized in comprehensive income to the consolidated statement of comprehensive income, or transferred directly to retained earnings.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Entitas Induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk.

NCI represents the portion of profit or loss and net assets of subsidiaries not attributable, directly or indirectly by the Company, each of which is presented in the consolidated statement of comprehensive income and within equity in the consolidated statement of financial position, separately from the section attributable to owners of the Company.

c. Kas dan Setara Kas c. Cash and Cash Equivalents

Kas dan setara kas meliputi kas dan bank serta deposito berjangka yang akan jatuh tempo sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan dan tidak dijadikan sebagai jaminan.

Cash and cash equivalents include cash and bank and term deposits with a maturity date equal to or less than 3 (three) months from the date of placement and not pledged as collateral.

Kas dan setara kas yang jatuh temponya lebih dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan, dijaminkan dan dibatasi penggunaannya dicatat sebagai bagian dari ”Kas dan Setara kas yang Dibatasi Penggunaannya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Cash and cash equivalents with maturities of more than three (3) months from the date of placement, collateral and Restricted recorded as part of "Cash and cash equivalents Restricted" in the consolidated statement of financial position.

d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi d. Transaction with Related Parties

Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 7 (revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, yang menggantikan PSAK No. 7 (revisi 1994), “Pengungkapan Pihak-Pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.

The Company and its subsidiaries adopted PSAK No. 7 (revised 2010), "Related Party Disclosures", which replaces PSAK No. 7 (revised 1994), "Related Party Disclosures". This revised PSAK requires disclosure of relationships, transactions and balances related parties, including commitments in the consolidated financial statements. Implementation of the revised PSAK has no significant impact on the related disclosures in the consolidated financial statements.

Page 76: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING - Lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - Continued

d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

- lanjutan d. Transaction with Related Parties

- Continued

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak, jika pihak tersebut:

A party considered to be related party to the Company and its Subsidiaries, if such party:

a. Langsung, atau tidak langsung yang melalui satu

atau lebih perantara, suatu pihak; a. Directly, or indirectly through one or more

intermediaries, the party;

i. mengendalikan, atau dikendalikan oleh,

atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan dan Entitas Anak;

i. controls, or is controlled by, or is under common control with the Company and its Subsidiaries;

ii. memiliki kepentingan dalam Perusahaan

dan Entitas Anak yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan dan Entitas Anak; atau

ii. has an interest in the Company and its Subsidiaries which provide significant influence over the Company and its Subsidiaries; or

iii. memiliki pengendalian bersama atas

Perusahaan dan Entitas Anak. iii. has joint control over the Company and its

Subsidiaries.

b. Suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan

dan Entitas Anak; b. the related party to the Company and its

Subsidiaries;

c. Suatu pihak adalah ventura bersama di mana

Perusahaan dan Entitas Anak sebagai venturer; c. the party is a joint venture in which the Company

and its Subsidiaries as a venturer;

d. Suatu pihak adalah anggota dari personil

manajemen kunci Perusahaan dan Entitas Anak; d. the party is a member of the key management

personnel of the Company and its Subsidiaries;

e. Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau

e. the party is a close family member of an individual described in clause (a) or

f. Suatu pihak adalah Entitas yang dikendalikan,

dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau

f. the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting rights in several entities, directly or indirectly, the individual as described in (d) or (e); or

g. Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca

kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan dan Entitas Anak atau Entitas yang terkait dengan Perusahaan dan Entitas Anak.

g. the party is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of the Company and its Subsidiaries or an entity related to the Company and its Subsidiaries.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

The transactions are made based on terms agreed by both parties, which is the same as the requirements of other transactions carried out with related parties are not related. All material transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements are relevant.

Page 77: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING - Lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - Continued

e. Piutang usaha dan piutang lain-lain e. Account Receivables and Other Receivables

Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, setelah dikurangi provisi atas penurunan nilai. Provisi penurunan nilai piutang dibentuk berdasarkan evaluasi manajemen terhadap tingkat ketertagihan saldo. Piutang dihapuskan dalam periode ketika piutang tersebut dipastikan tidak dapat tertagih.

Accounts receivable and other receivables are recognized initially at fair value and subsequently measured at amortized cost, less provision for impairment. Provision for impairment of receivables is established based on management's evaluation of the collectability of balance. Receivables written off during the period when the receivables determined to be not collectible.

f. Persediaan f. Inventories

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Perusahaan menetapkan besarnya penyisihan persediaan berdasarkan penilaian atas kondisi bahan baku “slow-moving”.

Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method. The Company determines the amount of allowance for inventories based on an assessment of the condition of the raw material "slow-moving".

g. Investasi pada Entitas Asosiasi g. Investment in Associate

Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 15 (revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK revisi ini diterapkan secara retrospektif dan mengatur perlakuan akuntansi untuk investasi pada Entitas Asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri.

The Company’s and its Subsidiaries applied PSAK No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associated Companies”. The revised PSAK is applied retrospectively and prescribes the accounting for investments in associated companies as to determination of significant influence, accounting method to be applied, impairment in value of investments and separate financial statements.

Investasi Perusahaan dan Entitas Anak pada Entitas Asosiasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Entitas Asosiasi adalah entitas dimana Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai pengaruh signifikan. Dalam metode ekuitas, biaya investasi ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan dan Entitas Anak atas laba atau rugi bersih, dan dividen yang diterima dari investee sejak tanggal perolehan. Goodwill yang terkait dengan Entitas Asosiasi termasuk dalam jumlah tercatat investasi dan tidak diamortisasi atau tidak dilakukan pengujian penurunan nilai secara terpisah.

The Company’s and its Subsidiaries investment in its associate is accounted for using the equity method. An associate is an entity in which the Company has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Company’s share in net earnings or losses of and dividends received from the investee since the date of acquisition. Goodwill relating to the associate is included in the carrying amount of the investment and is neither amortized nor individually tested for impairment.

Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari Entitas Asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari Entitas Asosiasi, Perusahaan dan Entitas Anak mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika berkaitan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Perusahaan dan Entitas Anak dengan Entitas Asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Perusahaan dan Entitas Anak pada Entitas Asosiasi.

The profit or loss reflects the share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Group recognizes its share of any changes and discloses this, when applicable, in the statements of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Company and the associate are eliminated to the extent of the interest in the associate.

Page 78: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING - Lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - Continued

g. Investasi pada Entitas Asosiasi - lanjutan g. Investment in Associate - continued

Bagian laba Entitas Asosiasi ditampilkan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham Entitas Asosiasi dan merupakan laba setelah pajak kepentingan nonpengendali di Entitas Anak dari Entitas Asosiasi.

The share of profit of an associate is shown on the face of the profit or loss. This is the profit attributable to equity holders of the associate and therefore is profit after tax NCI in the Subsidiaries of the associate.

Laporan keuangan Entitas Asosiasi disusun dengan mengunakan periode pelaporan yang sama dengan Entitas Induk dan Entitas Anak. Bila diperlukan, penyesuaian dilakukan untuk menjadikan kebijakan akuntansi sama dengan kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak.

The financial statements of the associate are prepared for the same reporting period as the Company. Where necessary, adjustments are made to bring the accounting policies in line with those of the Company and its Subsidiaries.

Perusahaan dan Entitas Anak menentukan apakah perlu untuk mengakui tambahan penurunan nilai atas investasi Perusahaan dan Entitas Anak pada Entitas Asosiasi. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi pada Entitas Asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan dan Entitas Anak menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi pada Entitas Asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

The Company and Subsidiaries determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Company’s investment in its associate. The Company determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Company calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in associate and its carrying value, and recognizes the amount in the consolidated statements of comprehensive income.

Ketika kehilangan pengaruh yang signifikan terhadap Entitas Asosiasi, Perusahaan dan Entitas Anak mengukur dan mengakui setiap investasi yang tersisa pada nilai wajar. Selisih antara nilai tercatat asosiasi setelah hilangnya pengaruh signifikan dan nilai wajar dari investasi yang tersisa dan hasil dari penjualan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Upon loss of significant influence over the associate, the Company measures and recognizes any retaining investment at its fair valud. Any difference between the carrying amount of the associate upon loss of significant influence and the fair value of the retaining investment and proceeds from disposal is recognized in consolidated statements of comprehensive income.

h. Aset Tetap h. Fixed Assests

Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas pada aset tetap dan perubahan pada investasi tersebut. Isu-isu utama dalam aset tetap adalah pengakuan asset, penentuan jumlah tercatat, penyusutan dan penurunan nilai aset tetap. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The Company and its subsidiary adopted PSAK No. 16 (Revised 2011) “Fixed Assets”. The revised PSAK prescribes the accounting treatment for fixed assets that users of the financial statements can understand information about an entity's investment in its fixed assets and the changes in such investment. The principal issues in accounting for fixed assets are the recognition of the assets, the determination of their carrying amounts, the depreciation charges and impairment in fixed assets. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements.

Page 79: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING - Lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - Continued

h. Aset Tetap - lanjutan h. Fixed Assests - continued

Perusahaan dan Entitas Anak memilih menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.

The Company and its subsidiary has chosen cost model as the accounting policy for its fixed assets.

Aset tetap, dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya perbaikan dan pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.

Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and any impairment loss. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when the cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the assets as a replacement if the recognition criteria are met. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred.

Aset tetap, kecuali hak atas tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut:

Depreciation is computed, using the straight-line method over the estimated useful lives of the fixed assets as follows:

Tahun

Bangunan dan prasarana 20 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 8 - 20 Machinery and equipment Alat-alat pengangkutan 5 Transportation equipment Peralatan kantor 5 Office furniture and fixtures

Hak atas tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Landright is stated at acquisition cost and amortized.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya, sedangkan beban pemugaran dan peningkatan daya guna yang berjumlah besar dilakukan kapitalisasi dan dibebankan dalam tahun-tahun pemakaian melalui penyusutan.

The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred, significant renewals and betterments are capitalized and charged in the consumption years through depreciation.

Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau sudah dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasian pada tahun yang bersangkutan.

When fixed assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.

Page 80: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING - Lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - Continued

i. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan i. Employee Benefits Liability

Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”. PSAK 24 (revisi 2010) memberikan petunjuk untuk penghitungan dan penambahan pengungkapan untuk imbalan kerja dengan beberapa ketentuan transisi. Standar ini memberikan pilihan pengakuan laba atau rugi aktuarial sebagai alternatif atas penggunaan pendekatan koridor, dimana laba atau rugi aktuarial diakui sebagai laba atau rugi pada periode terjadinya sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lain.

The Company’s and its subsidiary adopted PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”. PSAK No. 24 (Revised 2010) provides guidance for the calculation and additional disclosures for employee benefits with some transitional provisions. It provides an option for recognition of actuarial gains or losses in addition to using the corridor approach, that is, the immediate recognition of actuarial gains or losses in the period in which such gains or losses occur as part of other comprehensive income.

Penerapan PSAK 24 (Revisi 2010) tidak memiliki dampak signifikan pada laporan keuangan konsolidasian, kecuali pada pengungkapan yang diharuskan. Perusahaan dan Entitas Anak memilih mempertahankan kebijakan yang ada untuk mengakui keuntungan atau kerugian aktuarial, yang mana menggunakan pendekatan koridor.

The adoption of PSAK 24 (Revised 2010) did not have significant impact on the consolidated financial statements, except for the required disclosures. The Group chose to retain the existing policy for recognizing actuarial gains or losses, which is using the corridor approach.

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.

Short-term employee benefits are recognized when they accrue to employees on an accrual basis.

Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah, dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”).

Post-employment benefits such as pensions, severance pay and gratuity calculated based on Labour Law. 13/2003 ("Law 13/2003").

Perusahaan dan Entitas Anak harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan Undang-undang No. 13/2003 tentang “Ketenagakerjaan” (UU Ketenagakerjaan). Program pensiun Perusahaan dan Entitas Anak berdasarkan perhitungan imbalan pensiun yang dilakukan oleh aktuaris menunjukkan bahwa perkiraan imbalan yang disediakan oleh program pensiun Perusahaan dan Entitas Anak akan melebihi imbalan pensiun minimal yang ditentukan oleh UU Ketenagakerjaan.

The Company and its subsidiary is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Law 13/2003. The Company and its subsidiary pension plan based on the calculation of the benefit liability performed by the actuaries provides that the expected benefits under the Company’s pension plan will exceed the minimum requirements of the Labor Law.

Perhitungan imbalan pascakerja ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada awal periode pelaporan diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang berpartisipasi.

The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit method. The accumulated unrecognized actuarial gains or losses that exceed 10% of the present value of the defined benefit liabilities at the beginning of the reporting period is recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees.

Page 81: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING - Lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - Continued

i. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan - lanjutan i. Employee Benefits Liability - continued

Keuntungan atau kerugian aktuaria dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuaria sebagai kelebihan atas nilai yang lebih tinggi antara 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada awal periode diamortisasi dan diakui sebagai biaya atau keuntungan selama perkiraan rata-rata sisa periode jasa pegawai yang masuk program pensiun.

Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit liabilities at the beginning of the period are amortized and recognized as expense or gain over the expected average remaining service periods of qualified employees.

Biaya jasa lalu diakui sebagai beban dengan metode garis lurus (straight-line method) sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jika manfaat telah menjadi hak atau vested, segera setelah pengenalan program, atau perubahan, program pensiun, biaya jasa lalu diakui secara langsung.

Past-service costs are recognized as an expense on a straight line basis over the average period until the benefits become vested. If the benefits have already vested, immediately following the introduction of, or changes to, a pension plan, past service costs are recognized directly.

Perusahaan dan Entitas Anak mengakui keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini liabilitas imbalan pasti dan keuntungan dan kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya.

The Company and its subsidiary recognized gains or losses on the curtailment or settlement of a defined benefit plan when the curtailment or settlement occurs. The gain or loss on a curtailment or settlement comprises change in the present value of the defined liabilitiy and any related actuarial gains and losses and past service cost that had not previously been recognized.

j. Pengakuan Pendapatan dan Beban j. Revenue and Expense Recognition

Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 23 (revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The Company and its subsidiary adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. This revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and therefore, revenue may be recognized and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements.

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan Entitas Anak dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima.

Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received.

Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikirim/diangkut kapal (FOB Shipping Point).

Local sales are recognized when the goods are delivered to the customers, while export sales are recognized when the goods are shipped (FOB Shipping Point).

Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

Expenses are recognized when incurred (accrual basis).

Page 82: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING - Lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - Continued

k. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing k. Foreign Currency Transactions and Balances Transaction

Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No 10 (revisi 2011), "Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing". PSAK revisi mengatur bagaimana memasukkan transaksi dalam valuta asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan konsolidasian entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang penyajian. Setiap entitas mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsional. PSAK revisi ini tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The Company and its subsidiary adopted PSAK No. 10 (Revised 2011), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”. The revised PSAK prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the consolidated financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency. Each entity considers the primary indicators and other indicators in determining its functional currency. The adoption of revised PSAK has significant impact on the consolidated financial statements.

Pembukuan Perusahaan dan Entitas Anak diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs mata uang asing dan penjabaran aset dalam mata uang asing dan liabilitas moneter dalam mata uang Rupiah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan, kecuali untuk keuntungan pertukaran dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan keuangan operasi asing ke mata uang penyajian Perusahaan dan Entitas Anak yang diakui langsung dalam pendapatan komprehensif lain.

The accounting records of the Company and its subsidiary are maintained in Rupiah. Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. At the end of the reporting period, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the middle rates of exchange quoted by Bank Indonesia at such dates. Exchange gains and losses arising on foreign currency transactions and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities into Rupiah are recognized in the current period consolidated profit or loss, except for the exchange gains and losses arising on the translation of the foreign operation’s financial statements into the presentation curren of the Parent, which are recognized directly in other comprehensive income.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kurs yang digunakan dan dihitung berdasarkan kurs tengah jual dan beli uang kertas asing dan/atau nilai tukar transaksi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2014 and 2013, the exchange rate used is based on the middle rate of Bank Indonesia, as follows:

Jenis Mata Uang 2014 2013 Foreign Exchange 1 USD 12.440,00 12.189,00 1 US$ 1 Euro 15.133,11 16.821,44 1 Euro 1 SGD 9.422,10 7.628,00 1 SGD

Page 83: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING - Lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - Continued

l. Pajak Penghasilan l. Income Tax

Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK 46 (revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, Perusahaan dan Entitas Anak juga menerapkan ISAK 20, “Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”. Penerapan standar tersebut tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The Company and its Subsidiaries applied PSAK No. 46 (Revised 2010),“Income Taxes”. Moreover, the Company also applied ISAK No. 20, Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”. The adoption of these standards did not have material impact on the consolidated financial statements.

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Beban pajak diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi diakui langsung ke ekuitas, dalam hal ini diakui sebagai pendapatan komprehensif lain.

Income tax expense comprises current and deferred tax. Income tax expense is recognized in profit or loss except to the extent that it relates to items recognized directly in equity, in which case it is recognized in other comprehensive income.

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan laba kena pajak tahun berjalan.

Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year.

Perusahaan dan Entitas Anak telah menggunakan metode perhitungan pajak penghasilan sesuai dengan PSAK 46 “Akuntansi Pajak Penghasilan”, untuk mencerminkan perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan beban antara laporan keuangan menurut komersial dan laporan keuangan menurut pajak, terutama yang berhubungan dengan penyisihan piutang, penyisihan penurunan nilai persediaan, penyusutan aset tetap dan pengakuan beban dan kewajiban imbalan kerja.

The Company and its Subsidiaries used income tax assessment according to PSAK 46 “Income Tax Accounting”, to reflect the tax effect of timing differences between financial and tax reporting principally relating to provision for doubtful accounts, provision for decline in value of inventories, depreciation of fixed assets and recognition of post-employment benefits expense and liabilities.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca.

Deferred tax assets and liabilities are calculated at the tax rates expected to be used in the period when assets are realized or liabilities are settled based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the date of financial position statements.

m. Laba (Rugi) per Saham m. Earnings (Loss) per Share

Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 56 (revisi 2011), “Laba Per Saham”, PSAK revisi menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antara entitas yang berbeda pada periode pelaporan yang sama dan antara periode pelaporan yang berbeda untuk entitas yang sama. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The Company and its Subsidiaries adopted PSAK No. 56 (Revised 2011), “Earnings per Share”. The revised PSAK prescribes principles for the determination and presentation of earnings per share, so as to improve performance comparisons between different entities in the same period and between different reporting periods for the same entity. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements.

Page 84: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING - Lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - Continued

m. Laba (Rugi) per Saham - lanjutan m. Earnings (Loss) per Share - continued

Jumlah laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share are calculated by dividing net profit for the year attributable to ordinary equity holders of the parent by the weighted average number of ordinary shares out standing during the year.

Laba (rugi) per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan, sebanyak 205.583.400 saham untuk masing-masing tahun 2013 dan 2012.

Earnings (loss) per share is computed based on the weighted average of the outstanding shares during the year, amounting to 205,583,400 shares in 2013 and 2012, respectively.

Laba per saham dilusian tidak disajikan karena Perusahaan tidak memiliki saham biasa berpotensi dilusi.

The Parent does not compute diluted earnings per share since the Parent does not have potentially diluted ordinary shares.

n. Informasi Segmen n. Segment Information

Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 5 (revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

The Company and its Subsidiaries applied PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. The revised PSAK requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan Perusahaan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.

Segment information is compiled according to accounting policies adopted in the preparation and presentation of the Company’s financial statements. The business segment makes up the primary segment while the secondary segment is the geographical segment.

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

Business segment is the Company’s component which can be differentiated according to products or services (both individual products or services or group of related products or services) produced and such component contains different risks and revenues from those of other segments.

Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

Geographical segment is the Company’s component which can be differentiated according to products or services produced in certain economic environment (territory) and this component has different risks and revenues from those components operating in other economic environments (territories).

Page 85: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING - Lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - Continued

o. Instrumen Keuangan o. Financial Instruments

Perusahaan dan Entitas Anak telah menerapkan PSAK No. 50 (revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Penerapan PSAK ini dilakukan secara prospektif.

The Company and its Subsidiaries has adopted PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60,“Financial Instruments: Disclosures”. These PSAKs were applied prospectively.

PSAK No. 50 (revisi 2010) "Instrumen Keuangan: Penyajian", menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.

PSAK No. 50 (Revised 2010) “Financial Instruments: Presentation”, establishes the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.

PSAK No 55 (revisi 2011) "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", menetapkan prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa kontrak untuk membeli atau menjual item nonkeuangan.

PSAK No. 55 (Revised 2011) “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, establishes principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items.

PSAK No. 60 memperkenalkan pengungkapan baru untuk meningkatkan informasi mengenai instrumen keuangan. PSAK ini mewajibkan pengungkapan secara luas mengenai signifikansi pengaruh instrumen keuangan terhadap posisi keuangan dan kinerja perusahaan, dan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif atas risiko yang timbul dari instrumen keuangan, serta menentukan pengungkapan minimum mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar, dan juga analisis sensitivitas atas risiko pasar. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan terkait dengan pengukuran nilai wajar menggunakan tiga tingkat hirarki nilai wajar dimana mencerminkan signifikansi input yang digunakan dalam mengukur nilai wajar dan memberikan arahan dalam bentuk pengungkapan kuantitatif mengenai pengukuran nilai wajar dan mewajibkan informasi yang diungkapkan dalam format tabel kecuali terdapat format lain yang lebih sesuai.

PSAK 60 introduces new disclosures to improve the information about financial instruments. It requires extensive disclosures about the significance of financial instruments for an entity’s financial position and performance, and quantitative and qualitative disclosures on the nature and extent of risks arising from financial instruments, including specified minimum disclosures about credit risk, liquidity risk and market risk, as well as sensitivity analysis to market risk. It also requires disclosures relating to fair value measurements using a three-level fair value hierarchy that reflects the significance of the inputs used in measuring fair values and provides more direction in the form of quantitative disclosures about fair value measurements and requires information to be disclosed in a tabular format unless another format is more appropriate.

Penerapan PSAK No 50 dan PSAK No 55 tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The adoption of PSAK No 50 and PSAK No. 55 has no significant impact on the consolidated financial statements.

Penerapan PSAK 60 memiliki dampak pada pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.

The adoption of PSAK No. 60 has an impact on the disclosures in the consolidated financial statements.

Klasifikasi Classification

i. Aset Keuangan i. Financial assets

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, jika sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial assets are classified as financial assets at fair value through consolidated comprehensive profit or loss, loans and receivables, held to maturity investments, or available for sale financial assets, as appropriate. The Company and its Subsidiaries determines the classification of its financial assets at initial recognition.

Page 86: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING - Lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - Continued

o. Instrumen Keuangan - lanjutan o. Financial Instruments - continued

Klasifikasi - lanjutan Classification - lanjutan

i. Aset Keuangan - lanjutan i. Financial assets - lanjutan Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang pihak berelasi dan kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya.

The Company’s financial assets consist of cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, and due from related party.

ii. Liabilitas Keuangan ii. Financial liabilities

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through consolidated comprehensive profit or loss and financial liabilities measured at amortized cost. The Company and its Subsidiaries determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.

Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terdiri dari utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, uang muka pelanggan, pendapatan yang ditangguhkan dari pelanggan, utang bank jangka panjang, utang pembelian aset tetap dan utang pihak berelasi.

The Company’s and its subsidaries financial liabilities consist of bank loans, other payables, bonds payable and due to related party.

Pengakuan dan pengukuran Recognition and measurement

i. Aset Keuangan i. Financial assets

Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.

Financial assets are recognized initially at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through consolidated comprehensive profit or loss, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification.

Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan - yaitu tanggal pada saat Perusahaan dan Entitas Anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku dipasar.

All regular way purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date - the date that the Group commits to purchase or sell the asset. Regular way purchases or sales are purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within the period generally established by regulation or convention in the market place concerned.

• Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui

laporan laba rugi komprehensif. • Financial assets at fair value through consolidated

comprehensive profit or loss.

Page 87: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING - Lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - Continued

o. Instrumen Keuangan - lanjutan o. Financial Instruments - continued

Pengakuan dan pengukuran - lanjutan Recognition and measurement - continued

i. Aset Keuangan - lanjutan i. Financial assets - continued

• Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui

laporan laba rugi komprehensif - lanjutan • Financial assets at fair value through consolidated

comprehensive profit or loss – continued

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Financial assets at fair value through consolidated comprehensive profit or loss includes financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through consolidated comprehensive profit or loss.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ditetapkan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dengan perubahan nilai wajar diakui sebagai pendapatan keuangan atau biaya keuangan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through consolidated comprehensive profit and loss are carried in the statement of financial position at fair value with changes in fair value recognized in finance income or finance costs in consolidated comprehensive profit or loss.

Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi aset keuangan untuk diperdagangkan, untuk menentukan apakah niat untuk menjualnya dalam waktu dekat masih sesuai. Ketika Perusahaan dan Entitas Anak tidak mampu untuk memperdagangkan aset keuangan karena pasar tidak aktif dan niat manajemen untuk menjualnya di masa mendatang secara signifikan berubah, Perusahaan dan Entitas Anak dapat memilih untuk mereklasifikasi aset keuangan, dalam kondisi yang jarang terjadi. Reklasifikasi ke pinjaman yang diberikan dan piutang, tersedia untuk dijual atau dimiliki hingga jatuh tempo tergantung pada sifat aset tersebut. Evaluasi ini tidak mempengaruhi aset keuangan yang ditetapkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian menggunakan opsi nilai wajar pada saat penentuan.

The Company and its Subsidiaries evaluated its financial assets held for trading, other than derivatives, to determine whether the intention to sell them in the near term is still appropriate. When the Company is unable to trade these financial assets due to inactive markets and management’s intention to sell them in the foreseeable future significantly changes, the Group may elect to reclassify these financial assets in rare circumstances. The reclassification to loans and receivables, available for sale or held to maturity depends on the nature of the asset. This evaluation does not affect any financial assets designated at fair value through consolidated comprehensive profit or loss using the fair value option at designation.

Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ditetapkan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Subsequent to initial recognition, financial assets at fair value through profit or loss are measured at fair value in statements of financial position. Any gains or losses arising from changes in fair value of the financial assets are recognized in consolidated comprehensive profit or loss.

Page 88: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING - Lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - Continued

o. Instrumen Keuangan - lanjutan o. Financial Instruments - continued

Pengakuan dan pengukuran - lanjutan Recognition and measurement - continued

i. Aset Keuangan – lanjutan i. Financial assets - continued

• Pinjaman yang diberikan dan piutang • Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukann dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Subsequent to initial recognition, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method less impairment, except for those assets in which the interest calculation is not material. Gains or losses are recognized in consolidated comprehensive profit or loss when the financial assets are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

• Aset keuangan yang tersedia untuk dijual • Available for sale financial assets

Aset keuangan tersedia untuk dijual termasuk ekuitas dan efek utang, adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya.

Available for sale financial assets include equity and debt securities are non-derivative financial assets that are designated as available for sale or are not classified in any of the three preceding categories.

Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual selanjutnya diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui sebagai laba rugi komprehensif konsolidasian lain dalam cadangan nilai wajar sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya, pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif diakui dalam pendapatan operasional lainnya, atau terjadi penurunan nilai, pada saat kerugian kumulatif direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam biaya keuangan dan dihapus dari cadangan nilai wajar.

After initial measurement, available for sale financial assets are subsequently measured at fair value with unrealized gains or losses recognized as other comprehensive income in the fair value reserve until the investment is derecognized, at which time the cumulative gain or loss is recognized in other operating income or determined to be impaired, at which time the cumulative loss is reclassified to profit or loss in finance costs and removed from the fair value reserve.

Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi aset keuangan tersedia untuk dijual apakah kemampuan dan niat untuk menjualnya dalam waktu dekat masih sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak tidak mampu untuk memperdagangkan aset keuangan karena pasar tidak aktif dan niat manajemen untuk melakukannya secara signifikan berubah di masa mendatang, Perusahaan dan Entitas Anak dapat memilih untuk mereklasifikasi aset keuangan dalam kondisi yang jarang terjadi. Reklasifikasi ke pinjaman yang diberikan dan piutang diperbolehkan ketika aset keuangan memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Perusahaan dan Entitas Anak memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki aset-aset di masa mendatang atau sampai jatuh tempo. Reklasifikasi ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo hanya diperbolehkan ketika entitas memiliki kemampuan dan berkeinginan untuk menahan aset keuangan sedemikian rupa.

The Company and its Subsidiaries evaluates its available for sale financial assets whether the ability and intention to sellthem in the near term is still appropriate. When the Company is unable to trade these financial assets due to in active markets and management’s intention to do so significantly changes in the foreseeable future, the Company may elect to reclassify these financial assets in rare circumstances. Reclassification to loans and receivables is permitted when the financial assets meet the definition of loans and receivables and the Company has the intent and ability to hold these assets for the foreseeable future or until maturity. Reclassification to the held to maturity category is permitted only when the entity has the ability and intention to hold the financial asset accordingly.

Page 89: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING - Lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - Continued

o. Instrumen Keuangan - lanjutan o. Financial Instruments - continued

Pengakuan dan pengukuran - lanjutan Recognition and measurement - continued

i. Aset Keuangan - lanjutan i. Financial assets – continued

• Aset keuangan yang tersedia untuk dijual - lanjutan • Available for sale financial assets – continued

Untuk aset keuangan direklasifikasi keluar dari aset keuangan tersedia untuk dijual, keuntungan atau kerugian sebelumnya atas aset tersebut yang telah diakui dalam ekuitas diamortisasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian selama sisa umur dari investasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Selisih antara biaya perolehan diamortisasi baru dan arus kas yang diharapkan juga diamortisasi selama sisa umur aset dengan menggunakan suku bunga efektif. Jika selanjutnya terjadi penurunan nilai aset, maka jumlah yang dicatat dalam akun ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

For a financial asset reclassified out of the available for sale category, any previous gain or loss on that asset that has been recognized in equity is amortized to consolidated comprehensive profit or loss over the remaining life of the investment using the effective interest rate. Any difference between the new amortized cost and the expected cash flows is also amortized over the remaining life of the asset using the effective interest rate. If the asset is subsequently determined to be impaired, then the amount recorded in equity is reclassified to consolidated comprehensive profit or loss.

ii. Liabilitas Keuangan ii. Financial liabilities

Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan dalam hal hutang dan pinjaman termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.

a. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi

a. Financial liabilities measured at amortized cost

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, selanjutnya setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material maka dinyatakan pada biaya perolehan.

Financial liabilities measured at amortized cost are measured, subsequent to initial recognition, at amortized cost using the effective interest rate method unless the effect of discounting would be immaterial, in which case they are stated at cost.

Beban bunga diakui dalam “Beban keuangan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.

The related interest expense is recognized within “Finance Costs” in consolidated comprehensive profit or loss. Gains and losses are recognized in consolidated comprehensive profit or loss when the financial liabilities are derecognized as well as through the amortization process.

b. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian

b. Financial liabilities at fair value through consolidated comprehensive profit or loss

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ditetapkan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan diakui melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Financial liabilities at fair value through consolidated comprehensive profit or loss are measured at fair value in the statements of financial position. Any gains or losses arising from changes in fair value of the financial liabilities are recognized in the consolidated comprehensive profit or loss.

Page 90: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING - Lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - Continued

o. Instrumen Keuangan - lanjutan o. Financial Instruments - continued

ii. Liabilitas Keuangan - lanjutan ii. Financial liabilities - continued

Saling Hapus Instrumen Keuangan Offsetting of financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statements offinancial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognizedamounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

Nilai Wajar dari Instrumen Keuangan Fair value of financial instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan.

The fair values of financial instruments that are actively traded in organized financial markets, if any, are determined by reference to quoted market bid or ask prices at the close of business at the end of the reporting period.

Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan (arm’s length market transactions); referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lain.

For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis; or other valuation models.

Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Amortized cost of financial instruments

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.

Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of financial assets

Setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

The Company assesses at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.

Page 91: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING - Lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - Continued

o. Instrumen Keuangan - lanjutan o. Financial Instruments - continued

ii. Liabilitas Keuangan - lanjutan ii. Financial liabilities - continued

Penghentian Pengakuan Impairment of financial assets

i. Aset Keuangan i. Financial assets

Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan dan Entitas Anak mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga di bawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Perusahaan dan Entitas Anak telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Perusahaan dan Entitas Anak tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset.

The Company and its Subsidiaries derecognizes a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a pass through arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

Ketika Perusahaan dan Entitas Anak telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah menandatangani kesepakatan pelepasan (pass through arrangement), dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, maupun mentransfer pengendalian atas aset, aset tersebut diakui sejauh keterlibatan berkelanjutan Perusahaan dan Entitas Anak terhadap aset keuangan tersebut.

When the Company and its Subsidiaries has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all of the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Company’s continuing involvement in the asset.

Dalam hal, Perusahaan dan Entitas Anak juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki Perusahaan dan Entitas Anak.

In that case, the Company also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Group has retained.

Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali.

Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.

Page 92: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING - Lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - Continued

o. Instrumen Keuangan - lanjutan o. Financial Instruments - continued

ii. Liabilitas Keuangan - lanjutan ii. Financial liabilities - continued

Penghentian Pengakuan - lanjutan Impairment of financial assets - continued

ii. Liabilitas Keuangan ii. Financial liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expired.

Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in consolidated comprehensive profit or loss.

p. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) Revisi lain

p. Application of Financial Accounting Standards (SFAS) and the Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) Other Revisions

Selain standar akuntansi yang telah disebutkan dalam catatan-catatan terkait, Perusahaan dan Entitas Anak juga telah menerapkan standar akuntansi, interpretasi revisi dan pencabutan yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013, yang dianggap relevan namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian:

In addition to accounting standards that have been mentioned in the related notes, the Company and its Subsidiaries also have applied accounting standards, interpretations and revisions applicable revocation effective on January 1, 2013, are considered relevant but not material impact on the consolidated financial statements:

PSAK 38,”Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” SFAS 38, "Business Combinations Entities",

PSAK 60,”Instrumen Keuangan: Pengungkapan” SFAS No. 60, "Financial Instruments: Disclosures".

Beberapa standar akuntansi dan interprestasi pernyataan standar akuntansi keuangan yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode pada tanggal atau setelah tanggal 1 Januari 2014 atau 1 Januari 2015.

Accounting standards and interpretation statements of financial accounting standards that have been ratified by the Financial Accounting Standards Board (DSAK) are considered relevant to the financial reporting of the Company and its Subsidiaries, but not yet effective for financial statements with periods on or after January 1, 2014 or January 1, 2015.

Berlaku efektif sejak awal atau setelah tanggal 1 Januari 2014

Effective since or after January 1, 2014

ISAK 27,”Pengalihan Aset dari Pelanggan”, yang diadopsi dari IFRIC 18

ISAK 27, "Transfer of Assets from Customers", which was adopted from IFRIC 18

ISAK 28,”Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”, yang diadopsi dari IFRIC 19

ISAK 28,"Termination of Financial Liabilities with Equity Instruments", which was adopted from IFRIC 19

Page 93: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING - Lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - Continued

p. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) Revisi lain

p. Application of Financial Accounting Standards (SFAS) and the Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) Other Revisions

Berlaku efektif sejak awal atau setelah tanggal 1 Januari 2015

Effective since or after January 1, 2015

PSAK 1 (2013),”Penyajian Laporan Keuangan”, yang diadopsi dari IAS 1

FRS 1 ( 2013), "Presentation of Financial Statements", which was adopted from IAS 1

PSAK 4 (2013),”Laporan Keuangan Tersendiri”, yang diadopsi dari IAS 4

SFAS 4 ( 2013), "Separate Financial Statements", which was adopted from IAS 4

PSAK 15 (2013),”Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”, yang diadopsi dari IAS 28

SFAS 15 ( 2013), "Investments in Associates and Joint Ventures", which was adopted from IAS 28

PSAK 24 (2013),”Imbalan Kerja”’ yang diadopsi dari IAS 19

SFAS 24 ( 2013), "Employee Benefits", which was adopted from IAS 19

PSAK 65,”Laporan Keuangan Konsolidasi”, yang diadopsi dari IFRS 10

SFAS No. 65, "Consolidated Financial Statements", which was adopted from IFRS 10

PSAK 66,”Pengaturan Bersama”, yang diadopsi dari IFRS 11

SFAS 66, "Setting Together", which was adopted from IFRS 11

PSAK 67,”Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”, yang diadopsi dari IFRS 12

SFAS No. 67, "Disclosure of Interests in Other Entities", which was adopted from IFRS 12

PSAK 68,”Pengukuran Nilai Wajar”, yang diadopsi dari IFRS 13

SFAS 68, "Fair Value Measurements", which was adopted from IFRS 13

Perusahaan dan Entitas Anak sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut belum menentukan dampaknya terhadap laoran keuangan konsolidasian.

The Company and its Subsidiaries are currently evaluating the impact of these accounting standards has not yet determined the impact on the consolidated financial statements.

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI

DAN ASUMSI 3. USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND

ASSUMPTIONS

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi, dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dan pengungkapan yang terkait, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

The preparation of the Company and its subsidiaries consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts herein, and the related disclosures, at the end of the reporting period. However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in out comes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset or liability affected in future periods.

Page 94: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

30

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI - Lanjutan

3. USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS - Continued

Pertimbangan Judgments

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh signifikan yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

In the process of applying the Company’s accounting policies, management has made the following judgments, which have the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

Klasifikasi Instrumen keuangan Classification of financial instruments

Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (revisi 2011) terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak seperti diungkapkan dalam Catatan 2o.

The Company and its Subsidiaries the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2o.

Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Allowance for Impairment of Trade Receivables

Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak mempertimbangkan berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan Entitas Anak. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang.

The Company and its Subsidiaries evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company and its Subsidiaries uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company and its Subsidiaries expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables.

Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of functional currency

Mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anak adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer pada tempat Perusahaan dan Entitas Anak beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban pokok penjualan. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak menentukan mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anak adalah Rupiah.

The functional currencies of the Company and its Subsidiaries are the currency of the primary economic environment in which Company and its Subsidiaries operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services. Based on the Company and its Subsidiaries management assessment, the Company and its Subsidiaries functional currency is in Rupiah.

Page 95: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

31

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI - Lanjutan

3. USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS - Continued

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan Entitas Anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan dan Entitas Anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year, are described below. The Company and its Subsidiaries based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments however, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company and its Subsidiaries. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Pension and employee benefits

Penentuan liabilitas imbalan kerja karyawan Perusahaan dan Entitas Anak bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dan manajemen Perusahaan dan Entitas Anak dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat mortalitas dan usia pensiun. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan kerja pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak dapat mempengaruhi secara material.

The determination of the Company and its Subsidiaries liabilites and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company and its Subsidiaries assumptions are recognized immediately in the profit or loss as and when they occurred. While the Company and its Subsidiaries believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company and its Subsidiaries actual experiences or significant changes in the Company and its Subsidiaries assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense.

Penyusutan Aset Tetap Depreciation of fixed assets

Beban perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Perusahaan dan Entitas Anak menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya beban penyusutan masa depan mungkin direvisi.

The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 5 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.

Page 96: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

32

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI - Lanjutan

3. USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS - Continued

Estimasi dan Asumsi – lanjutan Estimates and Assumptions - continued

Instrumen Keuangan Valuation of financial instruments

Perusahaan dan Entitas Anak mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan dan Entitas Anak. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 25.

The Company and its Subsidiaries carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Company and its Subsidiaries utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Company and its Subsidiaries profit or loss se Notes 25.

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS

Akun ini terdiri dari: This accounts consists of:

2014 2013

Kas Cash on hand Rupiah 77.579.366 61.229.244 Rupiah Dollar

(US$ 2,297.77:2014 dan US$ 1,970.63:2013) 28.584.261 24.020.048

US Dollar (US$ 2,297.77:2014 and

US$ 1,970.63:2013) Jumlah kas 106.163.627 85.249.292 Total cash on hand

Bank Cash in banks Rupiah Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 5.178.899.696 3.341.792.408 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Tbk 2.033.459.864 6.620.092.942 PT Bank Danamon Tbk PT Bank Central Asia Tbk 1.194.895.062 1.186.135.616 PT Bank Central Asia Tbk Citibank, NA. 478.445.897 4.526.961.225 Citibank, NA. PT Bank Niaga Tbk 64.390.322 65.042.762 PT Bank Niaga Tbk PT Bank Panin Tbk 2.324.101 3.177.942 PT Bank Panin Tbk Dollar Amerika Serikat US Dollar PT Bank Danamon

(US$ 1,035,561.44: 2014 dan US$ 77,234.15: 2013)

12.882.384.284

941.407.075

PT Bank Danamon (US$ 1,035,561.44:2014 and

US$ 77,234.15:2013) Citibank, NA

(US$ 799,966.05:2014 and US$ 43,036.56: 2013)

9.951.577.663

524.572.630

Citibank, NA (US$ 799,966.05:2014

and US$ 43,036.56:2013) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

(US$ 182,113.08: 2014 dan US$ 102,279.67: 2013)

2.265.486.714

1.246.686.898

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$ 182,113.08:2014 and

US$ 102,279.67:2013) PT Bank Niaga Tbk

(US$ 4,929.78:2014 and US$ 4,995.96:2013)

61.326.463

60.895.755

PT Bank Niaga Tbk (US$ 4,929.78:2014 and

US$ 4,995.96:2013) Jumlah bank 34.113.190.006 18.516.765.253 Total cash in banks Jumlah kas dan setara kas 34.219.353.693 18.602.014.545 Total cash and equivalents

Page 97: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

33

5. ASET KEUANGAN LAINNYA 5. OTHER FINANCIAL ASSETS

Akun ini terdiri dari: This accounts consists of:

2014 2013

Tersedia untuk dijual 1.124.871.950 - Available for sale Jumlah 1.124.871.950 - Total

Tersedia untuk dijual Available for sale

2014 2013

Reksadana 1.000.000.000 - Reksadana Keuntungan perubahan nilai

Wajar efek yang belum direalisasi 124.871.950

- Unrealized gain changes in

Value ofs securities Jumlah nilai wajar 1.124.871.950 - Total fair value

Keuntungan perubahan nilai Wajar efek yang belum direalisasi

Unrealized gain changes in Value ofs securities

2014 2013

Saldo awal - - Beginning balance Perubahan nilai wajar efek 124.871.950 - Changes in fair value Saldo akhir 124.871.950 - Ending balance

6. PIUTANG USAHA 6. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLES

Akun ini terdiri dari: This accounts consists of:

2014 2013

a. Berdasarkan langganan a. Based on customer Proyek Pemerintah 9.367.352.709 514.032.127 Government project Distributor 172.358.435.971 185.643.706.598 Distributors Pihak Ketiga Third parties Rupiah 7.778.256.985 11.217.046.923 Rupiah Dollar Amerika Serikat

(US$ 2,385,801.86: 2014 dan US$ 1,521,626.09:: 2013)

29.679.375.138

18.547.100.422

US Dollar (US$ 2,385,801.86:2014 and

US$ 1,521,626.09: 2013)

Jumlah 219.183.420.803 215.921.886.070 Total Estimasi penurunan nilai piutang (1.632.263.285) (1.632.263.285) Allowance for doubtful accounts Jumlah - Bersih 217.551.157.518 214.289.622.785 Total - Net

2014 2013

b. Berdasarkan umur

piutang (hari) b. Based on the aging

schedules (day)

1 - 30 hari 201.112.802.419 198.452.616.144 1 - 30 days 31 - 90 hari 7.694.543.396 5.768.045.306 31 - 90 days > 91 hari 10.376.074.988 11.701.224.620 > 91 days Jumlah Piutang Usaha 219.183.420.803 215.921.886.070 Total accounts receivable Estimasi penurunan nilai piutang (1.632.263.285) (1.632.263.285) Allowance for doubtful accounts Jumlah - Bersih 217.551.157.518 214.289.622.785 Total - Net

Page 98: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

34

6. PIUTANG USAHA - Lanjutan 6. TRADE RECEIVABLES - Continued

Sebagian piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Danamon Tbk. dan Citibank N.A (lihat Catatan 10).

A part of trade receivable are used as collateral to bank loans obtained from PT Bank Danamon, Tbk. and Citibank N.A (see Note 10).

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha adalah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut.

Management belives that the allowance for doubtful account is adequate to cover losses on uncollectible accounts.

7. PIUTANG LAIN - LAIN 7. OTHER ACCOUNTS RECEIVABLES

Akun ini terdiri dari: This accounts consists of:

2014 2013

Pinjaman Material 678.484.928 1.285.515.249 Loan of Materials Uang muka Perjalanan Dinas 26.200.000 1.796.200 Advances for Business Travelling Pinjaman Karyawan 18.758.512 14.841.180 Employee Loans Claim Asuransi - 6.300.600.366 Insurance Claim Lain-lain 1.756.514.919 1.012.696.810 Others Jumlah 2.479.958.359 8.615.449.805 Total

8. PERSEDIAAN 8. INVENTORIES

Akun ini terdiri dari: This accounts consists of:

2014 2013

Bahan jadi (Catatan 18) 65.950.201.071 70.857.445.121 Finished goods (Note 18) Bahan baku 15.129.171.748 24.092.284.138 Raw materials Barang dalam proses (Catatan 18) 8.759.176.162 6.230.449.534 Work in process (Note 18) Bahan pembantu 236.219.000 315.336.000 Indirect materials Lain-lain 961.780.424 388.714.850 Others Jumlah 91.036.548.405 101.884.229.643 Total

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, persediaan telah diasuransikan terhadap resiko kerugian akibat kebakaran dan resiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 150.000.000.000 dan Rp 155.000.000.000.

As of December 31, 2014 dan 2013, the inventories are covered by insurance againts losses from fire and other risks under blanket policies amounting to Rp 150,000,000,000 dan Rp 155,000,000,000 respectively.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungannya adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul atas persediaan tersebut.

Management believes that the coverage is adequated to cover possible losses arising from the supply.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 manajemen berpendapat bahwa penyisihan untuk persediaan usang tidak diperlukan.

Based on the review of the condition of the inventories as December 2014 and 2013, management believes that there is to no need for allowance for inventory obsolescence.

Page 99: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

35

9. ASET TETAP 9. FIXED ASSETS

2014

Saldo Awal/ Beginning Balance

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Deducation

Reklasifikasi/ Reclassification

Saldo Akhir/ Ending Balance

Harga Perolehan At Cost Tanah 145.633.163.000 - - - 145.633.163.000 Land

Bangunan dan prasarana

94.861.852.635

3.777.618.562

-

2.980.000

98.642.451.197 Buildings and improvement

Mesin dan peralatan

232.508.070.772

4.118.786.142

896.937.250

7.153.311.970 242.883.231.634

Machinery and equipment

Alat-alat pengangkutan

6.222.399.460

245.806.523

-

-

6.468.205.983 Transportation

equipment Perabotan kantor 4.602.925.947 179.024.235 - - 4.781.950.182 Office equipment Aset dalam penyelesaian 7.156.291.970 - - (7.156.291.970) - Assets in process Jumlah 490.984.703.784 8.321.235.462 896.937.250 - 498.409.001.996 Total

Akumulasi Penyusutan

Accumulated Depreciation

Bangunan dan prasarana

33.964.291.725

4.561.619.445

-

-

38.525.911.170 Buildings and improvement

Mesin dan peralatan

150.571.110.051

11.907.809.783

1

766.051.410

239.903.988

161.952.772.412

Machinery and equipment

Alat-alat pengangkutan

3.287.033.903

980.861.470

-

(402.016.456)

3.865.878.917

Transportation equipment

Perabotan kantor 3.674.997.099 472.443.275 - 162.112.468 4.309.552.842 Office equipment

Jumlah 191.497.432.778 17.922.733.973 766.051.410 - 208.654.115.341 Total

Nilai Buku 299.487.271.006 289.754.886.655 Net Book Value

2013

Saldo Awal/

Beginning Balance

Penambahan/

Additions Reklasifikasi/

Reclassification

Pengurangan/

Deducation Reklasifikasi/

Reclassification

Saldo Akhir/

Ending Balance

Harga Perolehan At Cost Tanah 144.633.163.000 1.000.000.000 - 145.633.163.000 Land Bangunan dan prasarana 88.817.764.238 6.044.088.397 - 94.861.852.635 Buildings and improvement Mesin dan peralatan 218.498.446.915 15.321.682.857 1.312.059.000 232.508.070.772 Machinery and equipment Alat-alat pengangkutan 6.348.854.201 1.018.703.983 1.145.158.724 6.222.399.460 Transportation equipment Perabotan kantor 9.809.319.958 950.686.732 6.157.080.743 4.602.925.947 Office equipment Aset dalam penyelesaian - 7.156.291.970 - 7.156.291.970 Assets in process

Jumlah 468.107.548.312 31.491.453.939 8.614.298.467 490.984.703.784 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Bangunan dan prasarana 30.018.722.526 4.233.900.051 288.330.852 33.964.291.725 Buildings and improvement Mesin dan peralatan 138.409.165.146 10.612.949.227 1 (1.548.995.678) 150.571.110.051 Machinery and equipment Alat-alat pengangkutan 3.402.343.965 1.056.009.598 1.171.319.660 3.287.033.903 Transportation equipment Perabotan kantor 6.479.121.808 397.705.415 3.201.830.124 3.674.997.099 Office equipment Jumlah 178.309.353.445 16.300.564.291 3.112.484.958 191.497.432.778 Total Nilai Buku 289.798.194.867 299.487.271.006 Net Book Value

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation expenses were allocated to the following:

2014 2013

Beban pokok penjualan (Catatan 18) 14.166.545.032 13.124.302.697 Cost of goods sold (Note 18) Beban umum dan adminitrasi (Catatan 19) 3.756.188.941 3.176.261.594

General and administration expenses (Note 19)

Jumlah 17.922.733.973 16.300.564.291 Total

Page 100: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

36

9. ASET TETAP - Lanjutan 9. FIXED ASSETS - Continued

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, aset tetap, kecuali tanah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 305.600.000.000 dan Rp 305.600.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian terhadap resiko-resiko tersebut.

As of December 31, 2014 and 2013, the fixed assets, except for land, are covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies amounting to Rp 305,600,000,000 and Rp 305,600,000,000, which in management’s opinion is adequated to cover possible losses from such risks.

10. UTANG BANK 10. BANK LOAN

Akun ini terdiri dari: This accounts consists of:

2014 2013

PT Bank Danamon Indonesia, Tbk 48.600.000.000 25.000.000.000 PT Bank Danamon Indonesia, Tbk Citibank, NA (US$ 2014 :2,129,522.02 and 2013 : 1,056,812.00) 26.491.253.930 12.881.479.639

Citibank, NA (US$ 2014 : 2,129,522.02 and

2013 : 1,056,812.00) Citibank, NA 9.844.474.419 29.240.769.406 Citibank, NA Jumlah 84.935.728.349 67.122.249.045 Total

Berdasarkan perjanjian perubahan terhadap perjanjian kredit No. 181/PPNK/OTF/CBD/X/2011, tanggal 23 Oktober 2012, sebagaimana kemudian telah diperpanjang oleh perjanjian perpanjangan terhadap perjanjian kredit No.241/PPWK/OTF/CBD/X/2013, tanggal 23 Oktober 2013, PT Bank Danamon Indonesia Tbk telah memberikan fasilitas pinjaman berupa fasilitas Omnibus Trade Finance dengan jumlah pokok setinggi-tingginya Rp.100.000.000.000 (seratus miliar rupiah) dimana didalamnya termasuk pemberian fasilitas Open Account Financing sebesar Rp.95.000.000.000. Suku bunga terhadap fasilitas OAF = 3% + Cost Of Fund dari PT Bank Danamon Tbk.

Based on Amendment Credit Agreement No. 181/PPNK/OTF/CBD/X/2011, dated October 23, 2012, and extended by agreement to the extension of credit agreement No. 241/PPWK/OTF/CBD/X/2013, dated October 23, 2013, PT Bank Danamon Indonesia Tbk has provided a loan facility of Omnibus Trade Finance facility with a maximum principal amount of Rp.100,000,000,000 (one milion rupiah), including the provision of facilities therein Open account Financing of Rp.95,000,000,000, The interest rate of the facility OAF = 3% + Cost of Fund of PT Bank Danamon Tbk.

Adapun jaminan atas fasititas dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. tersebut adalah:

The collateral for facility from PT Bank Danamon Indonesian Tbk. are:

1. Piutang dagang yang diserahkan pada saat periode

penarikan fasilitas OAF. 1. Accounts receivable were submitted at the time of

withdrawal OAF facility.

2. Mesin-mesin termasuk mesin RF Kabel 2. The machines include machines RF Cables.

3. Persediaan barang 3. Inventories.

4. Dana Perusahaan di rekening operasional PT Bank

Danamon Indonesia Tbk. 4. Cash in bank in the operating account of PT Bank

Danamon Indonesia Tbk.

Citibank N.A telah memberikan fasilitas Kredit Trade Financing Omnibus Line sampai dengan Rp.95.000.000.000. Suku bunga terhadap fasilitas tersebut adalah 2,5%.+ Cosf Of Fund dari Citibank.

Citibank N,A provided Trade Financing Omnibus Line Credit facility amounting to Rp.95,000,000,000, Interest rate of credit facility 2,5% + Cosf Of Fund of Citibank.

Adapun jaminannya adalah: The collateral for facility from Citibank N,A are:

1. Tanah dan bangunan dengan SHGB No.116, yang

terletak di jalan Rawa Girang No.5, Jakarta Timur. 1. Land area and buildings at Jl. Rawa Girang No.5, East

Jakarta, SHGB No.116.

2. Piutang dagang senilai Rp.66.400.000.000. 2. Trade receivables amount to Rp.66,400,000,000.

Page 101: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

37

11. UTANG USAHA 11. TRADE ACCOUNTS PAYABLE

Akun ini merupakan liabilitas yang timbul terutama atas pembelian persediaan dengan rincian sebagai berikut:

This account mainly consists of payables for the purchase of inventory which are as follow:

2014 2013

Pihak Berelasi Related Parties Rupiah Rupiah PT Sucaco Tbk 97.571.674.020 103.849.823.562 PT Sucaco Tbk PT SPLP 13.153.705.100 18.840.844.206 PT SPLP PT SPLS 1.983.985.090 1.974.410.350 PT SPLS Jumlah 112.709.365.210 124.665.078.118 Total Dollar Amerika Serikat US Dollar PT Sucaco Tbk

(US$ 9,287,560.00: 2014 dan US$ 12,179,037.00: 2013)

115.537.246.400

148.450.284.065

PT Sucaco Tbk (US$ 9,287,560.00: 2014 and

US$ 12,179,037.00: 2013) PT SPLP PT SPLP

(US$ 173,551.00: 2014 dan US$ 31,13.00: 2013) 2.158.974.440

379.443.570

(US$ 173,551.00 : 2014 and US$ 31,130.00: 2013)

Jumlah 230.405.585.050 273.494.805.753 Total Pihak ketiga Thirds Parties Rupiah 12.097.531.344 2.670.455.775 Rupiah Dollar Amerika Serikat US Dollar

(US$ 53,613.00: 2014 dan US$ 558.408.62: 2013) 666.945.720 6.806.442.653

(US$ 53,613.00: 2014 and US$ 558,408.62: 2013)

Jumlah 12.764.477.064 9.476.898.428 Total Jumlah utang usaha 243.170.062.114 282.971.704.181 Total trade account payable

Utang usaha pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar 94,65% dan 96,65% dari jumlah utang usaha Perusahaan.

As of December 31, 2014 and 2013 trade payable-related parties represents 94.65% and 9.65% of the group total trade payables.

2014 2013

Berdasarkan umur utang (hari) Based on the aging schedules

(day) 1 - 30 hari 133.759.125.152 191.824.492.273 1 - 30 days 31 - 90 hari 3.392.854.400 3.400.735.817 31 - 90 days > 91 hari 106.018.082.562 87.746.476.091 > 91 days Jumlah utang usaha 243.170.062.114 282.971.704.181 Total trade payables

Page 102: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

38

12. PERPAJAKAN 12. TAXATION

a. Utang pajak a. Taxes payables

Akun ini terdiri dari: This accounts consists of:

2014 2013

Perusahaan Company Pajak penghasilan: Income taxes: Pasal 23 115.275.310 756.524.414 Article 23 Pasal 25 351.724.110 694.610.395 Article 25 Pasal 21 46.216.315 112.550.444 Article 21 Pasal 4 (2) 1.210.000 9.747.588 Article 4 (2) Pasal 29 1.344.339.939 - Article 29 Jumlah 1.858.765.674 1.573.432.841 Total

Entitas Anak Subsidiary

2014 2013

Pajak penghasilan: Income taxes: Pasal 21 30.281.991 15.220.377 Article 21 Pasal 23 50.000 Article 23

Jumlah 1.889.097.665 1.588.653.218 Total

b. Pajak dibayar dimuka b. Prepaid taxes

2014 2013

Perusahaan Company PPh 29 4.850.053.347 4.850.053.347 Income tax art 29 Pajak pertambahan nilai 4.913.010.956 4.264.878.428 Value added tax Entitas Anak Subsidiary PPh 25 15.400.000 2.200.000 Income tax art 25

Jumlah 9.778.464.303 9.117.131.775 Total

c. Beban (manfaat) pajak penghasilan c. Income taxes expenses

2014 2013

Pajak kini 7.171.992.500 2.912.313.500 Current Pajak tangguhan (300.026.068) 80.739.970 Deferred

Beban (manfaat) pajak penghasilan 6.871.966.432

2.993.053.470 Income taxes expenses

Page 103: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

39

12. PERPAJAKAN - Lanjutan 12. TAXATION - Continued

c. Beban (manfaat) pajak penghasilan – lanjutan c. Income taxes expenses - continued

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan sesuai dengan laporan aktivitas dari taksiran laba kena pajak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

Reconciliation between income before tax expenses as shown in consolidated statements of comprehensive income and estimed taxable income for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follow:

2014 2013

Laba konsolidasian sebelum pajak

penghasilan 27.370.807.811 10.671.148.829 Consolidated profit before

income tax Laba sebelum beban pajak

dan Entitas Anak (2.553.349.191)

(2.982.096.036) Profit before income tax of

the subsidiaries Laba sebelum pajak penghasilan

Entitas Induk 24.817.458.620 7.689.052.793 Income before tax expenses

of the parent Beda temporer: Timing differences: Penyisihan imbalan kerja (410.429.027) 916.361.773 Provision for employee benefits Penyusutan 3.570.615.176 1.705.696.938 Depreciation Amortisasi beban tangguhan 79.709.412 79.709.412 Amortization of deferred charges Jumlah beda temporer 3.239.895.561 2.701.768.123 Total timing differences Beda tetap: Permanent differences: Respresentasi dan jamuan 437.695.841 684.407.616 Representation and entertainment Sumbangan dan iuran 296.107.369 503.747.054 Donation Pos dan komunikasi 31.592.469 25.660.487 Mail and telecomunication Beban pemeliharaan 40.544.590 44.618.041 Repairs and maintenance Bunga jasa giro (50.452.282) - Interest giro lain-lain (124.871.950) - Other Jumlah beda tetap 630.616.037 1.258.433.198 Total permanent differences

Laba fiskal 28.687.970.000 11.649.254.114 Taxable income Pajak penghasilan 7.171.992.500 2.912.313.500 Current tax expense Pajak penghasilan dibayar di muka (5.827.652.561) (7.762.366.847) Prepaid income tax Jumlah hutang (lebih bayar) pajak

penghasilan pasal 29

1.344.339.939

(4.850.053.347)

Total income tax article 29

Page 104: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

40

12. PERPAJAKAN - Lanjutan 12. TAXATION - Continued

d. Liabilitas pajak tangguhan d. Deferred tax liability

2014 2013

Perusahaan Company Saldo awal aset (liabilitas)

pajak tangguhan (11.420.400.782) (13.075.923.845) Beginning balance of deferred

tax assets (liabilities)

Penyesuaian - 980.081.032 Adjustments Penyusutan aset tetap 892.653.794 426.424.235 Depreciations Beban ditangguhkan 19.927.353 19.927.353 Deferred charges Liabilitas imbalan kerja (102.607.257) 229.090.443 Employee benefits

Liabilitas Pajak Tangguhan (10.610.426.892) (11.420.400.782) Deferred Tax Liabilities

e. Entitas Anak e. Subsidiary

2014 2013

c.

Aset pajak tangguhan 444.478.729 954.426.551 Deferred tax assets

13. BIAYA YANG MASIH HARUS DI BAYAR 13. ACCRUED EXPENSES

Akun ini terdiri dari: This accounts consists of:

2014 2013

Biaya bunga pinjaman 3.005.061.038 1.468.367.002 Interest payables Biaya operasional 717.040.041 541.999.374 Operating expenses Pemeliharaan JIEP 550.017.032 - Maintenance JIEP Dividen 316.766.244 2.867.753.044 Dividend Lain-lain 1.458.380.584 1.864.884.005 Others Jumlah 6.047.264.939 6.743.003.425 Total

14. UANG MUKA PELANGGAN 14. ADVANCES FROM COSTUMER

Akun ini merupakan uang muka atas pembelian dari konsumen kepada pihak Perusahaan dengan rincian sebagai berikut:

This account consists of advances payment from customer, which are as follows:

2014 2013

Distributor 3.262.372.126 8.574.108.016 Distributors Pihak Ketiga 2.462.234.768 769.971.995 Third parties Jumlah 5.724.606.894 9.344.080.011 Total

Page 105: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

41

15. MODAL SAHAM 15. CAPITAL STOCK

2014

Nama pemegang saham

Jumlah Saham

Ditempatkan dan Disetor/

Number of shares Subscribed and

fully paid

Persentase Kepemilikan/ Percentage of

ownership (%)

Jumlah Modal Saham /Total paid-up

capital (Rp)

Stockholders Saham seri A Series A shares

Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan < 5%)

56.000.000

5,00

53.928.000.000

Public (each of ownership is less

than 5%) Jumlah saham seri A 56.000.000 5,00 53.928.000.000 Total Series A Shares

Saham Seri B

Series B shares

PT Sibalec 300.000.000 26,78 44.400.000.000 PT Sibalec PT Tutulan Sukma 262.000.000 23,39 38.776.000.000 PT Tutulan Sukma

Pacific Elite Group Limited 180.000.000 16,07 26.640.000.000

Pacific Elite Group Limited

Erwin Suryo Raharjo 100.000.000 8,93 14.800.000.000 Erwin Suryo Raharjo PT Erdhika Elit Sekuritas 87.889.500 7,84 13.007.646.000 PT Erdhika Elit Sekuritas BPPN* 69.882.400 6,24 10.342.595.200 BPPN*

Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan < 5%)

64.228.100

5.75

9.505.758.800

Public (each of ownership is less

than 5%)

Jumlah saham seri B 1.064.000.000 95,00 157.472.000.000 Total Series B Shares

Jumlah 1.120.000.000 100,00 211.400.000.000 Total

2013

Nama pemegang saham

Jumlah Saham

Ditempatkan dan Disetor/

Number of shares Subscribed and

fully paid

Persentase Kepemilikan/ Percentage of

ownership (%)

Jumlah Modal Saham /Total paid-up

capital (Rp)

Stockholders Saham seri A Series A shares

Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan < 5%)

56.000.000

5,00

53.928.000.000

Public (each of ownership is less

than 5%) Jumlah saham seri A 56.000.000 5,00 53.928.000.000 Total Series A Shares

Saham Seri B

Series B shares

Alpha Capital Agents Ltd 200.000.000 17,86 29.600.000.000 Alpha Capital Agents Ltd

Pacific Elite Group Limited 180.000.000 16,07 26.640.000.000 Pacific Elite Group

Limited PT Erdhika Elit Sekuritas 179.689.500 16.04 26.594.046.000 PT Erdhika Elit Sekuritas PT Tutulan Sukma 170.000.000 15,18 25.160.000.000 PT Tutulan Sukma PT Sibalec 100.000.000 8,93 14.800.000.000 PT Sibalec Erwin Suryo Raharjo 100.000.000 8,93 14.800.000.000 Erwin Suryo Raharjo BPPN* 69.882.400 6,24 10.342.595.200 BPPN*

Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan < 5%)

64.428.100

5.75

9.535.358.800

Public (each of ownership is less

than 5%)

Jumlah saham seri B 1.064.000.000 95,00 157.472.000.000 Total Series B Shares

Jumlah 1.120.000.000 100,00 211.400.000.000 Total

Page 106: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

42

15. MODAL SAHAM- Lanjutan 15. CAPITAL STOCK - Continued

Pada tanggal 31 Mei 2007, Perusahaan melakukan kuasi-reorganisasi, dimana dampak dari kuasi-reorganisasi ini adalah pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh dan penurunan nilai nominal saham setelah eliminasi dari selisih penilaian aset dan Liabilitas, selisih penilaian kembali aset tetap Rp 52.610 Juta digabung dengan selisih penilaian kembali aset tetap Rp 85.425 Juta dan Agio saham sebesar Rp 147.926 Juta belum cukup untuk menutupi jumlah defisit sebesar Rp 326.588 Juta. Akibat kekurangan ini, eliminasi selanjutnya adalah menggunakan modal disetor dan modal ditempatkan akibatnya nilai masing-masing saham terdelusi sebesar Rp 37 dimana nilai saham seri A turun dari Rp 1.000 menjadi Rp 963 sementara nilai sahan seri B perlembar turun dari Rp 185 menjadi Rp 148, penurunan tersebut menyisakan Rp 833 Juta dan dicatat sebagai akun agio saham (lihat Catatan 15). Berdasarkan Akta Notaris No.13 dari Leolin Jayayanti, S.H., tanggal 28 Desember 2007, para pemegang saham menyetujui kuasi-reorganisasi, dan pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor serta penurunan nilai nominal saham sehubungan dengan kuasi-reorganisasi. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Akta perubahan tersebut sudah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan nomor: AHU-02100.AH.01.02.Tahun 2008 pada tanggal 16 Januari 2008.

On May 31, 2007, the Parent implemented the quasi-reorganization. The impact of the reorganization was by reducing the capital stock, subscribed and paid-in capital and decreasing the par value per share after eliminating the differences from valuation of assets and liabilities, revaluation increment in of fixed assets is amounting to Rp 52.610 million added with differences from valuation of assets and liabilities Rp 85.425 million and capital surplus of Rp 147.926 million is not sufficient to eliminate the deficit of amaount Rp 326.588 million. As the result, further elimination is made delusion of paid in and subscribed capital to each Rp. 37 (that A series reduce from Rp. 1.000 to Rp. 963 per share and B series reduce from Rp. 185 to Rp. 148 per share), the elimination balance is amounting to Rp. 833 million is recorded as capital surplus (see note 15). Based on Notarial Deed No.13 of Leolin Jayayanti, S.H., dated December 28, 2007, the stockholders agreed to implement quasi-reorganization and reduce the capital stock, subscribed and paid-in capital and also reduce the par value per share. Up to date of independent auditor report’s, such amendment has been agreed by Ministry of Justice and Human Rights according to decision letter No: AHU-02100.AH.01.02.Year 2008 dated January 16, 2008.

16. AGIO SAHAM 16. PREMIUM ON CAPITAL STOCK

Akun ini merupakan agio saham berasal dari penawaran perdana yang dilakukan pada tahun 1992 sebesar Rp 1.500.000.000, ditambah perbedaan harga pelaksanaan konversi hutang dengan nominal saham sebesar Rp 146.426.154.196, sebagai akibat kesepakatan restrukturisasi pada tahun 2001.

The premium on capital stock come from initial public offering in 1992 amounting to Rp 1,500,000,000, plus the difference of the realization price on the debt conversion with par value amounting to Rp 14,426,154,196, as a result from the restructuring in 2001.

Pada tanggal 31 Mei 2007, agio saham ini dieliminasi ke akun selisih penilaian aset dan Liabilitas yang digunakan untuk menghapus defisit pada tanggal 31 Mei 2007 dalam hubungannya dengan kuasi-reorganisasi.

As of May 31, 2007, premium on capital stock is eliminated to difference in valuation of assets and liabilities to eliminate a deficit as of May 31, 2007 in connection with a quasi-reorganization.

17. PENJUALAN 17. SALES

Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut: The details of net sales are as follows:

2014 2013

Kabel listrik 859.523.583.684 976.399.037.621 Electricity cables Kabel telekomunikasi 44.307.114.708 43.267.592.009 Telecomunication cables Jasa hotel 15.707.172.202 13.120.809.239 Hotel services Jumlah 919.537.870.594 1.032.787.438.869 Total

Page 107: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

43

17. PENJUALAN - Lanjutan 17. SALES - Continued

Rincian pembeli yang melebihi 10% dari penjualan bersih adalah sebagai berikut:

The details of customers with value exceeding 10% from total sales are as follows:

2014 2013

Jumlah/Total % Jumlah/Total %

PT Sinar Baru Tetap Agung 347.084.814.774 37,75 336.902.668.349 33,40 PT Sinar Baru Tetap Agung PT Cakra Lima 335.442.639.356 36,48 427.005.867.167 42,34 PT Cakra Lima Jumlah 682.527.454.130 74,23 763.908.535.516 75,74 Total

18. BEBAN POKOK PENJUALAN 18. COST OF GOODS SOLD

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: The details of cost of good sold are as follows:

2014 2013

Bahan baku yang digunakan 737.308.863.338 756.439.086.532 Raw material used Tenaga kerja langsung 12.421.686.411 10.714.268.510 Direct labor Beban pabrikasi Factory overhead

Penyusutan (Catatan 9) 14.166.545.032 13.124.302.697 Depreciation (Note 9) Pemakaian bahan haspel 10.061.135.750 10.776.122.200 Haspel Material Listrik, solar dan air 7.585.223.234 6.721.004.666 Electricity, fuel and water Perbaikan dan pemeliharaan 6.341.086.127 5.734.013.089 Repairs and maintenance Keperluan hotel 5.134.208.804 3.802.175.080 Hotel supplies and materials Perlengkapan pabrik 2.565.852.539 3.300.328.256 Factory equipment Pengangkutan 500.154.234 1.287.982.386 Freight Barang cetakan 147.533.880 163.252.560 Printing Beban pengujian 38.172.848 39.605.500 Load testing Representasi 29.561.100 19.445.750 Representation Bahan pembantu - 1.169.305.541 Supplies Lain-lain 131.013.122 98.648.915 Others

Jumlah beban pabrikasi 46.700.486.670 46.236.186.640 Total Factory Overhead Jumlah beban produksi 796.431.036.419 813.389.541.682 Total Manufacturing Cost Persediaan barang dalam proses Work in process

Pada awal periode (Catatan 8) 6.230.449.534 10.852.747.491 At beginning of period (Note 8) Pada akhir periode (Catatan 8) (8.759.176.162) (6.230.449.534) At end of period (Note 8)

Beban Pokok Produksi 793.902.309.791 818.011.839.639 Cost of Goods Manufactured Persediaan barang jadi Finish goods

Pada awal periode (Catatan 8) 70.857.445.121 141.162.208.069 At beginning of period (Note 8) Pembelian 42.386.025.415 51.637.678.365 Purchases Pada akhir periode (Catatan 8) (65.950.201.071) (70.857.445.121) At end of period (Note 8)

Jumlah 841.195.579.256 939.954.280.952 Total

Page 108: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

44

18. BEBAN POKOK PENJUALAN - Lanjutan 18. COST OF GOODS SOLD - Continued

Rincian pembelian yang melebihi 10% dari pembelian bersih perusahaan adalah sebagai berikut:

The suppliers which represent more than 10% of total purchases consist of the following:

2014 2013

Jumlah/Total % Jumlah/Total %

PT Sucaco Tbk 647.323.003.885 83,18 700.461.112.833 76,43 PT Sucaco Tbk Jumlah 647.323.003.885 83,18 700.461.112.833 76,43 Total

19. BEBAN USAHA 19. OPERATING EXPENSES

Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: The details of cost of operating expenses are as follows:

2014 2013

Beban Penjualan dan Pemasaran

Selling and Marketing Expenses

Pengangkutan 2.786.445.366 4.441.062.736 Delivery Gaji, upah dan kesejahteraan

Karyawan 1.933.784.636

1.280.183.810 Salaries, wages and

employees welfares Publikasi dan pemasaran 1.576.031.659 1.502.543.953 Publication and Marketing Perjalanan dinas 496.901.993 325.155.852 Traveling Representasi 372.828.078 466.640.583 Representation Lain-lain 25.354.452 309.197.021 Others Jumlah 7.191.346.184 8.324.783.955 Total Beban Umum dan

Administrasi General and

Administration Expenses Gaji, upah dan kesejahteraan

Karyawan 9.570.713.946

10.242.249.924 Salaries, wages and

employees welfares penyusutan (Catatan 9) 3.756.188.941 3.176.261.594 Depreciation (Note 9) Imbalan pasca kerja (Catatan 21) 1.445.682.774 1.357.659.273 Employee benefits (Note 21) Pajak bumi dan bangunan 1.243.358.277 760.308.754 Land and building tax Asuransi 1.187.369.114 251.325.436 Insurance Perbaikan dan pemeliharaan 1.167.392.480 1.544.894.572 Repairs and maintenance Perlengkapan kantor/komputer 468.419.558 369.352.938 Office/computer equipment Sumbangan dan iuran 362.057.251 542.622.127 Donation and contribution Publikasi 360.170.170 299.605.402 Publication Honorarium tenaga ahli 281.009.091 - Professional fees Telepon, teleks dan fax 252.210.014 347.685.571 Telephone, telex and facsimile Perjalanan dinas 226.618.650 334.569.856 Traveling Administrasi saham 214.938.950 325.673.530 Administration of shares Beban bank 113.853.801 162.997.420 Bank charge Bahan bakar 110.724.424 92.066.596 Fuel Representasi 72.237.663 199.728.933 Representation Lain-lain 836.520.447 963.507.155 Others Jumlah 21.669.465.551 20.970.509.081 Total Jumlah 28.860.811.735 29.295.293.036 Total

Page 109: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

45

20. BEBAN BUNGA 20. INTEREST EXPENSES

Akun ini merupakan beban bunga terhadap bunga pinjaman untuk 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar Rp 20.658.598.267,- dan Rp 20.221.092.110,-.

This account represent intereset expenses on the loan, the balance as of December 31, 2014 and 2013 amounting to Rp 20,658,598,267,- and Rp 20,221,092,110,- respectively.

21. IMBALAN KERJA 21. EMPLOYEE BENEFITS

Perusahaan menghitung dan membukukan estimasi manfaat karyawan untuk seluruh karyawannya sesuai dengan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 150/2000 (Kep-150) tentang penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian di Perusahaan.

The Parent computed and recorded provision for employee benefits for all their employee as outline in Law No.13 year 2003 about “Labor” and Decree of Ministry of Manpower No.150/2000 (Kep-150) regarding the Settlement of work dismissed and determination of separation, appreciation and compensation payments in companies.

Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah sebanyak 303 dan 353 karyawan masing-masing pada periode yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013.

Total employees who are qualified for the benefits are 303 and 353 for period ended December 2014 and 2013 respectively.

Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pekerja oleh PT Binaputera Jaga Hikmah, aktuaris independen, adalah sebagai berikut:

The principal assumptions used to determine the employee benefits cost by PT Binaputera Jaga Hikmah, independent actuarial, are as follows:

2014 2013

Tingkat diskonto 10,5% 10,5% Average salary increase Kenaikan gaji rata-rata pertahun 8% 8% Average salary increase Usia pensiun normal 55 tahun 55 tahun Normal retirement age Tabel mortalitas TMI II 1999 TMI II 1999 Mortality rate

Mutasi Liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan ada sebagai berikut:

Movements of employee benefits liability at statement of financial position, as follows:

2014 2013

Awal tahun 4.508.553.619 3.592.191.846 Beginning Bebankan pada laporan laba rugi 1.445.682.774 1.357.659.273 Charged to profit and loss Pembayaran manfaat (1.856.111.801) (441.297.500) Contribution

Jumlah 4.098.124.592 4.508.553.619 Total

Pembebanan biaya dan pembayaran manfaat dicatat dalam beban imbalan pasca kerja (lihat Catatan 19).

Cost allocation noted in employee benefits (see Note 19).

Page 110: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

46

22. LABA BERSIH PER SAHAM 22. EARNING PER SHARE

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih untuk para pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode bersangkutan.

Basic earning par shares is computed by dividing comprehensive income with the weighted average number of outstanding shares during the period.

2014 2013

Laba usaha 49.481.479.603 63.537.864.881 Income from operations Laba bersih komprehensif 20.623.713.329 7.678.095.359 Comprehensive net income

2014 2013

Saham dasar Basic shares Jumlah rata-rata tertimbang

saham seri A 56.000.000 56.000.000 Total weight average

A series shares Jumlah rata-rata tertimbang

saham seri B 1.064.000.000 1.064.000.000 Total weight average

B series shares Rata-rata tertimbang

jumlah saham yang beredar 1.120.000.000 1.120.000.000

Weighted average number of shares

outstanding

Laba usaha per

saham dasar 44 57

Net income per share

Laba bersih per

saham dasar 18 7

Earning per share

23. UANG MUKA KEPADA PEMASOK 23. ADVANCE FROM CUSTOMER

2014 2013

Import - 78.828.526 Import Lokal - 42.876.000 Local Jumlah - 121.704.526 Total

24. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN 24. RISK MANAGEMENT

a. Pendahuluan dan tinjauan a. Introduction and overview

Direksi memiliki tanggungjawab keseluruhan untuk menetapkan dan mengwasi kerangka manajemen risiko. Direksi telah menetapkan fungsi keuangan yang bertanggungjawab untuk mengelola, mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen risiko Perusahaan dan Entitas Anak. Sedangkan fungsi internal audit memiliki tanggungjawab untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas kebijakan dan prosedur manajemen risiko, dan menlaah kecukupan risiko yang di hadapi oleh Perusahaan dan Entitas Anak dengan memberikan laporannya kepada direksi.

The Board of Directors has overall responsibility for establishing and mengwasi risk management framework, the Board of Directors has determined that the finance function is responsible for managing, developing and monitoring the Company's risk management policies and its Subsidiaries, while the internal audit function has the responsibility to evaluate and improve the effectiveness of risk management policies and procedures, menlaah adequacy and risks faced by the Company and its Subsidiaries by providing a report to the directors.

Page 111: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

47

24. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN - Lanjutan 24. RISK MANAGEMENT - Continued

a. Pendahuluan dan tinjauan - lanjutan a. Introduction and overview - continued

Tujuan keseluruhan dari manajemen risiko adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko yang di hadapi Perusahaan dan Entitas Anak, menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan tergadapan batasan yang telah ditetapkan, namun tanpa terlalu mempengaruhi daya saing Perusahaan dan Entitas Anak dan fleksibilitas.

The overall objective of risk management is to identify and analyze the risks faced by the Company and its Subsidiaries, set risk limits and controls are appropriate , as well as to monitor risks and adherence tergadapan limitations defined, but without unduly affecting the competitiveness of the Company and Subsidiaries and versatilit.

Perusahaan dan Entitas Anak menghadapi risiko dari instrument keungan sebagai berikut:

The Company and its Subsidiaries face risks of the financial instruments as follows:

Risiko kredit Credit Risk

Risiko pasar Market Risk

Risiko likuidasi The risk of liquidation

Risiko operasional Operational Risk

a. Risiko kredit a. Credit risk

Risiko kredit adalah risiko terjadinya kerugian keuangan yang disebabkan pelanggan Perusahaan dan Entitas Anak gagal memenuhi liabilitasnya.

Credit risk is the risk of financial loss caused by customers of the Company and its Subsidiaries failed to meet its liabilities.

Risiko kredit dikelola terutama melalui penetapan kebijakan-kebijakan dalam pemberian fasilitas penjualan kredit. Untuk aset keuangan yang diakui dilaporan posisi keuangan, eksposure maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatatnya.

Credit risk is managed primarily through the establishment of policies in granting credit sales facility, recognized for financial assets are reported financial position, the maximum exposure to credit risk is equal to its carrying value.

b. Risiko pasar b. Market risk

Risiko pasar adalah risiko yang timbul karena nilai wajar arus kasa masa depan suatu instrument keuangan berfluktuasi sebagai akibat dari perubahan harga pasar yang menggambarkan risiko tingkat suku bunga dan risiko mata uang asing.

Market risk is the risk arising from the fair value of the future stream netting a financial instrument fluctuates as a result of changes in market prices which describes interest rate risk and foreign currency risk.

c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk

Risiko likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan karena Perusahaan dan Entitas Anak tidak mamp memenuhi liabilitas yang jatuh tempo.

Liquidity risk is the risk that is partly due to the Company and its Subsidiaries are not mamp meet maturing liabilities.

Page 112: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

48

24. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN - Lanjutan 24. RISK MANAGEMENT - Continued

d. Risiko operasional d. Operational risk

Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh kekurangan atau kegagalan dari proses internal, faktor manusia dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal. Risiko ini melekat dalam semua proses bisinis, kegiatan operasional, sistem dan produk Perusahaan dan Entitas Anak.

Operational risk is the risk of loss caused by the lack or failure of internal processes , human factors and systems or from external events, risk is inherent in all of the flying businesses, operations, systems and products the Company and its Subsidiaries.

25. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 25. FINANCIAL INSTRUMENT

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:

The table below presents a comparison of the carrying value over the fair value of our financial instruments are recorded in the financial statements at December 31, 2014 and 2013:

2014 2013

Nilai Tercatat/

Carrying value

Nilai Wajar/

Fair value

Nilai Tercatat/

Carrying value

Nilai Wajar/

Fair value

Aset keuangan Financial Assets

Kas dan setara kas 34.219.353.693 34.219.353.693 18.602.014.545 18.602.014.545

Cash and cash equivalents

Aset keuangan lainnya 1.000.000.000 1.124.871.950

Other financial assets

Piutang usaha 217.998.356.376 217.998.356.376 214.289.622.785 214.289.622.785

Trade account receivables

Piutang lain-lain 2.479.958.359 2.479.958.359 8.615.449.805 8.615.449.805

Other receivables

Jumlah 255.679.668.428 255.822.540.378 241.507.087.135 241.507.087.135 Total

Liabilitas keuangan

Financial Liabilities

Utang bank 84.935.728.349 84.935.728.349 67.122.249.045 67.122.249.045 Bank loans

Utang usaha

Trade account payables

Pihak berelasi 230.405.585.050 230.405.585.050 273.494.805.753 273.494.805.753

Third parties

Pihak ketiga 12.764.477.064 12.764.477.064 9.476.898.428 9.476.898.428

Related parties

Biaya yang masih

harus dibayar 6.047.264.939 6.047.264.939 6.743.003.425 6.743.003.425

Accrued expenses

Utang lain-lain 486.470.852 486.470.852 933.452.841 933.452.841 Other payable

Jumlah 334.639.526.254 334.639.526.254 357.770.409.492 357.770.409.492 Total

Aset dan Liabilitas keuangan jangka pendek Short-term financial assets and liabilities

Nilai wajar kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, hutang usaha, hutang bank jangka pendek, hutang lain-lain dan biaya masih harus dibayar jatuh tempo dalam jangka pendek maka nilai tercatat mendekati estimasi nilai wajarnya karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.

The carrying value of cash and cash equivalents, trade receivables of third parties, trade receivables of related parties and other receivables, short-term bank loans, trade payables of third parties, trade payables of related parties and accrued expenses is equivalent to the estimated fair value due to the short maturity of these financial instruments.

Page 113: Annual report 2014 final

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT KABELINDO MURNI Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)

49

25. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN - Lanjutan

25. FINANCIAL INSTRUMENT - Continued

Aset dan Liabilitas keuangan jangka panjang Assets and Non-Current liabilities

Nilai wajar pinjaman jangka panjang pinjaman jangka panjang mendekati nilai tercatat karena tingkat suku bunganya dinilai ulang secara berkala.

The fair value of long-term loans approaching carrying value because interest rates are reassessed regularly.

26. INFORMASI SEGMEN USAHA 26. BUSSINESS INFORMATION SEGMENT

Penjualan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar Rp 113.249.568.275 atau 11,00 % dibandingkan dengan penjualan konsolidasi tahun 2013.

Consolidated sales of the Company and its Subsidiaries in 2014, an decrease of Rp 113,249,568,275 or 11.00% compared to consolidated sales in 2013.

Manajemen menyajikan informasi segmen usaha sesuai dengan kegiatan usaha sebagai berikut:

The management has presented operating segment information in accordance with operating activities are as follows:

2014 2013

Penjualan Sales Domestik 919.537.870.594 1.032.787.438.869 Domestic Jumlah 919.537.870.594 1.032.787.438.869 Total

Jenis produk Type of product Kabel listrik 859.523.583.684 976.399.037.621 Electrical cables Kabel telekomunikasi 44.307.114.708 43.267.592.009 Telecomunication cables Jasa hotel 15.707.172.202 13.120.809.239 Hotel services Jumlah 919.537.870.594 1.032.787.438.869 Total

Beban pokok penjualan Cost of goods sold Kabel listrik 803.678.608.775 901.670.258.210 Electrical cables Kabel telekomunikasi 32.382.761.677 34.481.847.662 Telecomunication cables Jasa hotel 5.134.208.804 3.802.175.080 Hotel services Jumlah 841.195.579.256 939.954.280.952 Total

Beban usaha Operating expenses Kabel listrik 22.978.738.782 21.932.850.006 Electrical cables Kabel telekomunikasi 1.209.407.302 1.469.569.369 Telecomunication cables Jasa hotel 4.672.665.651 5.892.873.661 Hotel services Jumlah 28.860.811.735 29.295.293.036 Total

Laba (rugi) usaha Income (loss) from operations Kabel listrik 32.866.236.127 52.795.929.405 Electrical cables Kabel telekomunikasi 10.714.945.727 7.316.174.978 Telecomunication cables Jasa hotel 5.900.297.749 3.425.760.498 Hotel services Jumlah 49.481.479.603 63.537.864.881 Total

Page 114: Annual report 2014 final

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intenonally le blank

Page 115: Annual report 2014 final

BANGSA YANG BESAR

menghormatiADALAH BANGSA YANG

JASA PAHLAWANNYA

Pidato Bung KarnoHari Pahlawan 10 Nop 1961

Page 116: Annual report 2014 final

No. EMS 00151

� ®  ª £¦ ¡ ª

IS O 14001

©

No. QSC 00152

� ®  ª £¦©¡ ª

ISO 9001: 0082

No. OSH 00971

� ®  ª £¦©¡ ª

OHSAS 1 08 01

Making The Connection